informasi dalam prospektus awal ini masih dapat … obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan...

119
Gedung BRI Agro Jl. Warung Jati Barat No.139, Kel. Kalibata, Kec. Pancoran. Jakarta Selatan, 12740 021-79199950 INDIKASI JADWAL Masa Penawaran Awal : 30 Mei – 9 Juni 2017 Perkiraan Tanggal Penjatahan : 4 Juli 2017 Perkiraan Tanggal Efektif : 19 Juni 2017 Perkiraan Tanggal Distribusi Obligasi Secara Elektronik : 6 Juli 2017 Perkiraan Masa Penawaran : 20 Juni – 4 Juli 2017 Perkiraan Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia : 7 Juli 2017 INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT DILENGKAPI DAN/ATAU DIUBAH. PERNYATAAN PENDAFTARAN EFEK INI TELAH DISAMPAIKAN KEPADA OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK”) NAMUN BELUM MEMPEROLEH PERNYATAAN EFEKTIF DARI OJK. PROSPEKTUS INI HANYA DAPAT DIGUNAKAN DALAM RANGKA PENAWARAN AWAL TERHADAP EFEK INI. EFEK INI TIDAK DAPAT DIJUAL SEBELUM PERNYATAAN PENDAFTARAN YANG TELAH DISAMPAIKAN KEPADA OJK MENJADI EFEKTIF. PEMESANAN MEMBELI EFEK INI HANYA DAPAT DILAKSANAKAN SETELAH CALON PEMBELI ATAU PEMESAN MENERIMA ATAU MEMPUNYAI KESEMPATAN UNTUK MEMBACA PROSPEKTUS. OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK”) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS AWAL. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA TBK. (“PERSEROAN”) DAN PARA PENJAMIN PELAKSANA EMISI BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI, FAKTA, DATA ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI. PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN. PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA TBK Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia Kegiatan Usaha Utama: Jasa Perbankan Kantor Pusat: Gedung BRI AGRO JL Warung Jati Barat No. 139 Jakarta 12740 Telp. (021) 79199980 Fax. (021) 79199950 Website www.briagro.co.id Email: [email protected] Per 31 Desember 2016, Perseroan memiliki 16 Kantor Cabang, 19 Kantor Cabang Pembantu dan 4 Kantor Kas di kota-kota di Indonesia PENAWARAN UMUM OBLIGASI I BRI AGRO TAHUN 2017 DENGAN JUMLAH POKOK OBLIGASI SEBANYAK-BANYAKNYA SEBESAR Rp500.000.000.000,- (LIMA RATUS MILIAR RUPIAH) Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat dan ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi. Obligasi ini terdiri dari 2 (dua) seri sebagai berikut: Seri A : Jumlah Pokok Obligasi Seri A yang ditawarkan sebesar Rp ● (● Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar ●% (● persen) per tahun, berjangka waktu 3 (tiga) tahun sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Pokok Obligasi Seri A secara penuh akan dilakukan pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi Seri A yaitu tanggal 6 Juli 2020. Seri B : Jumlah Pokok Obligasi Seri B yang ditawarkan sebesar Rp ● (● Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar ●% (● persen) per tahun, berjangka waktu 5 (lima) tahun sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Pokok Obligasi Seri A secara penuh akan dilakukan pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi Seri B yaitu tanggal 6 Juli 2022. Bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulan, dimana Bunga Obligasi pertama akan dibayarkan pada tanggal 6 Oktober 2017, sedangkan Bunga Obligasi terakhir akan dibayarkan sekaligus dengan jatuh tempo masing-masing Seri Obligasi. Pelunasan Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat jatuh tempo. PENTING UNTUK DIPERHATIKAN OBLIGASI INI TIDAK DIJAMIN DENGAN JAMINAN KHUSUS, TETAPI DIJAMIN DENGAN SELURUH HARTA KEKAYAAN PERSEROAN BAIK BARANG BERGERAK MAUPUN BARANG TIDAK BERGERAK, BAIK YANG TELAH ADA MAUPUN YANG AKAN ADA DIKEMUDIAN HARI MENJADI JAMINAN BAGI PEMEGANG OBLIGASI SESUAI DENGAN KETENTUAN DALAM PASAL 1131 DAN 1132 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA. HAK PEMEGANG OBLIGASI ADALAH PARIPASSU TANPA HAK PREFEREN DENGAN HAK-HAK KREDITUR PERSEROAN LAINNYA BAIK YANG ADA SEKARANG MAUPUN DIKEMUDIAN HARI, KECUALI HAK-HAK KREDITUR PERSEROAN YANG DIJAMIN SECARA KHUSUS DENGAN KEKAYAAN PERSEROAN BAIK YANG TELAH ADA MAUPUN YANG AKAN ADA DI KEMUDIAN HARI. PERSEROAN DAPAT MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI YANG BELUM JATUH TEMPO, BAIK SEBAGIAN ATAU SELURUHNYA, DITUJUKAN SEBAGAI PELUNASAN ATAU DISIMPAN UNTUK KEMUDIAN DIJUAL KEMBALI DENGAN HARGA PASAR. PEMBELIAN KEMBALI DAPAT DILAKUKAN 1 (SATU) TAHUN SETELAH TANGGAL PENJATAHAN. RENCANA PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI WAJIB DIUMUMKAN PALING SEDIKIT MELALUI 1 (SATU) SURAT KABAR HARIAN BERBAHASA INDONESIA YANG BERPEREDARAN NASIONAL PALING LAMBAT 2 (DUA) HARI SEBELUM TANGGAL PENAWARAN UNTUK PEMBELIAN KEMBALI DIMULAI. KETERANGAN TENTANG PEMBELIAN KEMBALI DAPAT DILIHAT PADA BAB I PROSPEKTUS PERSEROAN HANYA MENERBITKAN SERTIFIKAT JUMBO OBLIGASI YANG DIDAFTARKAN ATAS NAMA PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”) DAN AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF DI KSEI. Dalam rangka Penawaran Umum Obligasi ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas Obligasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”): id AA (Double A) Keterangan Tentang Pemeringkatan dapat dilihat pada Bab XV Prospektus RISIKO USAHA UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO KREDIT, YANG MERUPAKAN KEMUNGKINAN TERJADINYA KERUGIAN YANG DISEBABKAN OLEH KEGAGALAN COUNTERPARTY DALAM MEMATUHI KETENTUAN DAN KONDISI YANG TERTUANG DALAM KONTRAK FINANSIAL. HAL INI DISEBABKAN KARENA SEBAGIAN BESAR AKTIVA PRODUKTIF BANK BRI AGRONIAGA MERUPAKAN KREDIT YANG DIBERIKAN. RISIKO YANG MUNGKIN DIHADAPI INVESTOR PEMBELI OBLIGASI ADALAH TIDAK LIKUIDNYA OBLIGASI YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI YANG ANTARA LAIN DISEBABKAN KARENA TUJUAN PEMBELIAN OBLIGASI SEBAGAI INVESTASI JANGKA PANJANG. Pencatatan atas Obligasi yang ditawarkan ini akan dilakukan pada Bursa Efek Indonesia Penawaran Obligasi ini dijamin secara Kesanggupan Penuh (Full Commitment) PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI dan PENJAMIN EMISI OBLIGASI PT Bahana Sekuritas (Terafiliasi) PT Indo Premier Sekuritas WALI AMANAT OBLIGASI PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Prospektus Awal ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 30 Mei 2017 Prospektus Awal Penawaran Umum Obligasi I Bank BRI Agro Tahun 2017 CoverAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 1 5/26/17 11:04 AM

Upload: trancong

Post on 19-Mar-2019

245 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

Gedung BRI AgroJl. Warung Jati Barat No.139,Kel. Kalibata, Kec. Pancoran. Jakarta Selatan, 12740021-79199950

INDIKASI JADWALMasa Penawaran Awal : 30 Mei – 9 Juni 2017 Perkiraan Tanggal Penjatahan : 4 Juli 2017Perkiraan Tanggal Efektif : 19 Juni 2017 Perkiraan Tanggal Distribusi Obligasi Secara Elektronik : 6 Juli 2017Perkiraan Masa Penawaran : 20 Juni – 4 Juli 2017 Perkiraan Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia : 7 Juli 2017

INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT DILENGKAPI DAN/ATAU DIUBAH. PERNYATAAN PENDAFTARAN EFEK INI TELAH DISAMPAIKAN KEPADA OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK”) NAMUN BELUM MEMPEROLEH PERNYATAAN EFEKTIF DARI OJK. PROSPEKTUS INI HANYA DAPAT DIGUNAKAN DALAM RANGKA PENAWARAN AWAL TERHADAP EFEK INI. EFEK INI TIDAK DAPAT DIJUAL SEBELUM PERNYATAAN PENDAFTARAN YANG TELAH DISAMPAIKAN KEPADA OJK MENJADI EFEKTIF. PEMESANAN MEMBELI EFEK INI HANYA DAPAT DILAKSANAKAN SETELAH CALON PEMBELI ATAU PEMESAN MENERIMA ATAU MEMPUNYAI KESEMPATAN UNTUK MEMBACA PROSPEKTUS.

OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK”) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS AWAL. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA TBK. (“PERSEROAN”) DAN PARA PENJAMIN PELAKSANA EMISI BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI, FAKTA, DATA ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.

PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN.

PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA TBK

Berkedudukan di Jakarta Selatan, IndonesiaKegiatan Usaha Utama: Jasa Perbankan

Kantor Pusat:Gedung BRI AGRO

JL Warung Jati Barat No. 139 Jakarta 12740 Telp. (021) 79199980 Fax. (021) 79199950

Website www.briagro.co.idEmail: [email protected]

Per 31 Desember 2016, Perseroan memiliki 16 Kantor Cabang, 19 Kantor Cabang Pembantu dan 4 Kantor Kas di kota-kota di Indonesia

PENAWARAN UMUM OBLIGASI I BRI AGRO TAHUN 2017 DENGAN JUMLAH POKOK OBLIGASI SEBANYAK-BANYAKNYA SEBESAR Rp500.000.000.000,- (LIMA RATUS MILIAR RUPIAH)

Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat dan ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi. Obligasi ini terdiri dari 2 (dua) seri sebagai berikut: Seri A : Jumlah Pokok Obligasi Seri A yang ditawarkan sebesar Rp ● (● Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar ●% (● persen) per tahun, berjangka waktu

3 (tiga) tahun sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Pokok Obligasi Seri A secara penuh akan dilakukan pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi Seri A yaitu tanggal 6 Juli 2020.

Seri B : Jumlah Pokok Obligasi Seri B yang ditawarkan sebesar Rp ● (● Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar ●% (● persen) per tahun, berjangka waktu 5 (lima) tahun sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Pokok Obligasi Seri A secara penuh akan dilakukan pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi Seri B yaitu tanggal 6 Juli 2022.

Bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulan, dimana Bunga Obligasi pertama akan dibayarkan pada tanggal 6 Oktober 2017, sedangkan Bunga Obligasi terakhir akan dibayarkan sekaligus dengan jatuh tempo masing-masing Seri Obligasi. Pelunasan Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat jatuh tempo.

PENTING UNTUK DIPERHATIKANOBLIGASI INI TIDAK DIJAMIN DENGAN JAMINAN KHUSUS, TETAPI DIJAMIN DENGAN SELURUH HARTA KEKAYAAN PERSEROAN BAIK BARANG BERGERAK MAUPUN BARANG TIDAK BERGERAK, BAIK YANG TELAH ADA MAUPUN YANG AKAN ADA DIKEMUDIAN HARI MENJADI JAMINAN BAGI PEMEGANG OBLIGASI SESUAI DENGAN KETENTUAN DALAM PASAL 1131 DAN 1132 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA. HAK PEMEGANG OBLIGASI ADALAH PARIPASSU TANPA HAK PREFEREN DENGAN HAK-HAK KREDITUR PERSEROAN LAINNYA BAIK YANG ADA SEKARANG MAUPUN DIKEMUDIAN HARI, KECUALI HAK-HAK KREDITUR PERSEROAN YANG DIJAMIN SECARA KHUSUS DENGAN KEKAYAAN PERSEROAN BAIK YANG TELAH ADA MAUPUN YANG AKAN ADA DI KEMUDIAN HARI.

PERSEROAN DAPAT MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI YANG BELUM JATUH TEMPO, BAIK SEBAGIAN ATAU SELURUHNYA, DITUJUKAN SEBAGAI PELUNASAN ATAU DISIMPAN UNTUK KEMUDIAN DIJUAL KEMBALI DENGAN HARGA PASAR. PEMBELIAN KEMBALI DAPAT DILAKUKAN 1 (SATU) TAHUN SETELAH TANGGAL PENJATAHAN. RENCANA PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI WAJIB DIUMUMKAN PALING SEDIKIT MELALUI 1 (SATU) SURAT KABAR HARIAN BERBAHASA INDONESIA YANG BERPEREDARAN NASIONAL PALING LAMBAT 2 (DUA) HARI SEBELUM TANGGAL PENAWARAN UNTUK PEMBELIAN KEMBALI DIMULAI.

KETERANGAN TENTANG PEMBELIAN KEMBALI DAPAT DILIHAT PADA BAB I PROSPEKTUS

PERSEROAN HANYA MENERBITKAN SERTIFIKAT JUMBO OBLIGASI YANG DIDAFTARKAN ATAS NAMA PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”) DAN AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF DI KSEI.

Dalam rangka Penawaran Umum Obligasi ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas Obligasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”):

idAA (Double A)Keterangan Tentang Pemeringkatan dapat dilihat pada Bab XV Prospektus

RISIKO USAHA UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO KREDIT, YANG MERUPAKAN KEMUNGKINAN TERJADINYA KERUGIAN YANG DISEBABKAN OLEH KEGAGALAN COUNTERPARTY DALAM MEMATUHI KETENTUAN DAN KONDISI YANG TERTUANG DALAM KONTRAK FINANSIAL. HAL INI DISEBABKAN KARENA SEBAGIAN BESAR AKTIVA PRODUKTIF BANK BRI AGRONIAGA MERUPAKAN KREDIT YANG DIBERIKAN.

RISIKO YANG MUNGKIN DIHADAPI INVESTOR PEMBELI OBLIGASI ADALAH TIDAK LIKUIDNYA OBLIGASI YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI YANG ANTARA LAIN DISEBABKAN KARENA TUJUAN PEMBELIAN OBLIGASI SEBAGAI INVESTASI JANGKA PANJANG.

Pencatatan atas Obligasi yang ditawarkan ini akan dilakukan pada Bursa Efek IndonesiaPenawaran Obligasi ini dijamin secara Kesanggupan Penuh (Full Commitment)

PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI dan PENJAMIN EMISI OBLIGASI

PT Bahana Sekuritas (Terafiliasi) PT Indo Premier Sekuritas

WALI AMANAT OBLIGASIPT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Prospektus Awal ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 30 Mei 2017

Prospektus A

wal P

enawaran U

mum

Obligasi I B

ank BR

I Agro Tahun 2017

CoverAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 1 5/26/17 11:04 AM

Page 2: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. (selanjutnya dalam Prospektus ini disebut ”Perseroan”) telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Emisi Obligasi sehubungan dengan Penawaran Umum I Bank BRI Agro kepada Otoritas Jasa Keuangan dengan surat No. B.19/Dir.01/IV/2017 tanggal 17 April 2017 tentang Surat Pengantar Untuk Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Obligasi I BRI Agro Tahun 2017, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan No. 3608 beserta peraturan-peraturan pelaksanaannya (selanjutnya disebut “UUPM atau “Undang-Undang Pasar Modal”).

Dalam rangka Penawaran Umum Obligasi I BRI Agro, Perseroan harus mendapatkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) atas rencana Perseroan untuk menerbitkan Obligasi sebagaimana diwajibkan dalam Peraturan OJK No.6/POJK.03/2016 tanggal 27 Januari 2016 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank dan Surat Edaran Bank Indonesia No.15/6/DPNP tanggal 8 Maret 2013 tentang Kegiatan Usaha Bank Umum Berdasarkan Modal Inti. Perseroan telah memperoleh persetujuan dari OJK – Departemen Pengawasan Bank 1 Direktorat Pengawasan Bank 2 no no. S-43/PB.313/2017 tanggal 8 Mei 2017 perihal Penerbitan Surat Utang PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk Tahun 2017.

Perseroan merencanakan untuk mencatatkan Obligasi I BRI Agro Tahun 2017 dengan jumlah Pokok Obligasi sebanyak-banyaknya sebesar Rp500.000.000.000 (lima ratus miliar Rupiah) pada Bursa Efek Indonesia (“BEI”) sesuai dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek No. SP-00006/BEI.PP1/04-2017 tanggal 18 April 2017 yang dibuat antara Perseroan dengan BEI. Apabila syarat-syarat pencatatan Obligasi di BEI tidak terpenuhi, maka Penawaran Umum akan dibatalkan dan uang pemesanan yang telah diterima akan dikembalikan kepada para pemesan sesuai ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi dan Peraturan No. IX.A.2 Tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-122/BL/2009 Tanggal 29 Mei 2009.

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum ini bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua informasi atau fakta material, serta kejujuran pendapat yang disajikan dalam Prospektus sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing, berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di wilayah Republik Indonesia serta kode etik, norma dan standar profesinya masing-masing.

Sehubungan dengan Penawaran Umum ini, semua pihak, termasuk setiap Pihak Terafiliasi tidak diperkenankan memberikan keterangan atau membuat pernyataan apapun mengenai data atau hal-hal yang tidak diungkapkan dalam Prospektus tanpa sebelumnya memperoleh persetujuan tertulis dari Perseroan dan para Penjamin Pelaksana Emisi.

Para Penjamin Pelaksana Emisi Efek serta Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal lainnya, dalam Penawaran Umum ini tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan Perseroan, baik langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam UUPM, kecuali PT Bahana Sekuritas yang bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. yang bertindak sebagai Wali Amanat adalah pihak yang terafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan melalui kepemilikan saham oleh Negara Republik Indonesia. Keterangan tentang hubungan Afiliasi dapat dilihat pada Bab VII Prospektus.

PENAWARAN UMUM OBLIGASI INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG ATAU PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR WILAYAH INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS, MAKA DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI PENAWARAN UNTUK MEMBELI OBLIGASI INI, KECUALI BILA PENAWARAN DAN PEMBELIAN OBLIGASI TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN SERTA KETENTUAN-KETENTUAN BURSA EFEK YANG BERLAKU DI NEGARA ATAU YURIDIKSI DI LUAR INDONESIA TERSEBUT.

PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK TERDAPAT LAGI INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN PUBLIK. SEMUA INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL TELAH DIUNGKAPKAN DAN TIDAK MENYESATKAN PUBLIK.

CoverAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 2 5/26/17 11:04 AM

Page 3: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i

DEFINISI DAN SINGKATAN iii

RINGKASAN viii

I. PENAWARAN UMUM OBLIGASI 1

1. RIWAYAT SINGKAT 22. SYARAT-SYARAT OBLIGASI 23. SATUAN PEMINDAHBUKUAN DAN JUMLAH MINIMUM PEMESANAN 34. HAK SENIORITAS ATAS UTANG 35. PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI 36. PEMBATASAN-PEMBATASAN DAN KEWAJIBAN-KEWAJIBAN PERSEROAN 57. PEMBATASAN-PEMBATASAN DAN KEWAJIBAN-KEWAJIBAN PERSEROAN 78. JAMINAN 89. KELALAIAN PERSEROAN 810. RAPAT UMUM PEMEGANG OBLIGASI 911. RENCANA PENGGUNAAN DANA 1112. HASIL PEMERINGKATAN OBLIGASI 1113. PENYISIHAN DANA PELUNASAN POKOK OBLIGASI 1214. PERPAJAKAN 1215. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI 1216. HAK-HAK PEMEGANG OBLIGASI 12

II. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI PENAWARAN UMUM 14

III. PERNYATAAN LIABILITAS 15

IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING 19

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN 22

VI. FAKTOR RISIKO 35

VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 38

VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN KEGIATAN USAHA, SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA 39

IX. PERPAJAKAN

X. PENJAMINAN EMISI OBLIGASI

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 1 5/26/17 11:02 AM

Page 4: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

ii

XI. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL 77

XII. TATA CARA PEMESANAN OBLIGASI 79

XIII. KETERANGAN TENTANG WALI AMANAT OBLIGASI 80

XIV. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI 83

XV. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM 86

XVI. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN 92

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 2 5/26/17 11:02 AM

Page 5: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

iii

DEFINISI DAN SINGKATAN Afiliasi : Berarti:

a. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

b. hubungan antara 1 (satu) pihak dengan pegawai, direktur atau dewan komisaris dari pihak tersebut;

c. hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat 1 (satu) atau lebih anggota direksi atau komisaris yang sama;

d. hubungan antara perusahaan dan suatu pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;

e. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau

f. hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.

Agen Pembayaran : Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), yang membuat Perjanjian Agen Pembayaran dengan Perseroan, yang berkewajiban membantu melaksanakan pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi termasuk Denda (jika ada) kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening untuk dan atas nama Perseroan sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Agen Pembayaran.

Bank Kustodian : Berarti bank umum yang telah memperoleh persetujuan dari OJK untuk menjalankan kegiatan usaha sebagai Kustodian sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal

BAPEPAM : Berarti Badan Pengawas Pasar Modal sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat 1 Undang-Undang Pasar Modal, atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya.

BAPEPAM dan LK : Berarti Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan yang merupakan penggabungan dari Bapepam dan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan (DJLK), sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 606/KMK.01/2005 tanggal 30 (tiga puluh) Desember 2005 (dua ribu lima) tentang Organisasi Dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dan Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 (sebelas) Oktober 2010 (dua ribu sepuluh) tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Keuangan, atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya.

Bunga Obligasi : Berarti bunga Obligasi dari masing-masing Seri Obligasi yang harus dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi, kecuali Obligasi yang dimiliki Perseroan, sebagaimana ditentukan dalam Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan.

Bursa Efek : Berarti pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli Efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek diantara mereka, yang dalam hal ini adalah perseroan terbatas PT Bursa Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan, atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya.

Daftar Pemegang Rekening

: Berarti daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan tentang kepemilikan Obligasi oleh Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening di KSEI yang memuat keterangan antara lain: nama, jumlah kepemilikan Obligasi, status pajak dan kewarganegaraan Pemegang Obligasi berdasarkan data yang diberikan oleh Pemegang Rekening kepada KSEI.

Denda : Berarti sejumlah dana yang wajib dibayar oleh Perseroan akibat adanya keterlambatan kewajiban pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Pokok Obligasi yaitu sebesar 1% (satu perseratus) per tahun di atas tingkat Bunga Obligasi masing-masing Seri Obligasi dari jumlah dana yang terlambat dibayar, yang dihitung secara harian, sejak hari keterlambatan sampai dengan dibayar lunas suatu kewajiban yang harus dibayar berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, dengan ketentuan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender.

Dokumen Emisi : Berarti Pernyataan Penawaran Umum Obligasi, Perjanjian Perwaliamanatan, Pengakuan Hutang, Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, Perjanjian Agen Pembayaran, Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI, Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek, Prospektus dan dokumen-dokumen lainnya yang dibuat dalam rangka Penawaran Umum ini.

Efek : Berarti surat berharga yaitu surat pengakuan hutang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti hutang, Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif, Kontrak Berjangka atas Efek dan setiap derivatif Efek.

Emisi : Berarti Penawaran Umum Obligasi oleh Perseroan untuk ditawarkan atau dijual kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 3 5/26/17 11:02 AM

Page 6: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

iv

Force Majeure : Berarti banjir, gempa bumi, gunung meletus, kebakaran, perang atau huru hara di Indonesia, yang mempunyai akibat negatif secara material terhadap kemampuan masing-masing pihak untuk memenuhi kewajibannya berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan.

Hari Bursa : Berarti hari-hari dimana Bursa Efek melakukan aktivitas transaksi perdagangan Efek menurut peraturan perundang-undangan di Negara Republik Indonesia yang berlaku dan ketentuan-ketentuan Bursa Efek tersebut.

Hari Kalender : Berarti setiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan Gregorius Calendar tanpa kecuali, termasuk hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional yang sewaktu-waktu ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.

Hari Kerja : Berarti hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia atau Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai bukan Hari Kerja biasa.

Jumlah Terhutang : Berarti jumlah uang yang harus dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan serta perjanjian-perjanjian lainnya yang berhubungan dengan Emisi ini, termasuk tetapi tidak terbatas pada Pokok Obligasi, Bunga Obligasi serta Denda (jika ada) yang terhutang dari waktu ke waktu.

Konfirmasi Tertulis : Berarti konfirmasi tertulis dan/atau laporan saldo Obligasi dalam Rekening Efek yang diterbitkan oleh KSEI, atau Pemegang Rekening berdasarkan perjanjian pembukaan Rekening Efek dengan Pemegang Obligasi dan konfirmasi tersebut menjadi dasar bagi Pemegang Obligasi untuk mendapatkan pembayaran Bunga Obligasi, pelunasan Pokok Obligasi dan hak-hak lain yang berkaitan dengan Obligasi.

Konfirmasi Tertulis Untuk RUPO (KTUR)

: Berarti surat konfirmasi kepemilikan Obligasi yang diterbitkan oleh KSEI kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening, khusus untuk menghadiri RUPO atau meminta diselenggarakan RUPO, dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan KSEI.

KSEI : Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan, atau pengganti dan penerima hak dan kewajibannya, yang menjalankan kegiatan usaha sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sebagaimana didefinisikan dalam Undang-Undang Pasar Modal yang dalam Emisi bertugas sebagai Agen Pembayaran berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran dan mengadministrasikan Obligasi berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI.

Kustodian : Berarti pihak yang memberi jasa penitipan Efek dan harta yang berkaitan dengan Obligasi serta jasa lainnya termasuk menerima bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek dan mewakili Pemegang Rekening yang menjadi nasabahnya sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Pasar Modal, yang meliputi KSEI, Perusahaan Efek dan Bank Kustodian.

Manajer Penjatahan : Berarti pihak yang bertanggung jawab atas penjatahan Obligasi menurut syarat-syarat yang ditetapkan dalam Peraturan No. IX.A.7 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum yang dimuat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam nomor Kep-691/PM/2011 tanggal 30 Desember 2011. Dalam Penawaran Umum Obligasi ini adalah PT Bahana Sekuritas.

Masyarakat : Berarti perorangan dan/atau badan, baik Warga Negara Indonesia/Badan Indonesia maupun Warga Negara Asing/Badan Asing, baik yang bertempat tinggal/berkedudukan di Indonesia maupun yang bertempat tinggal/berkedudukan di luar wilayah Indonesia.

Obligasi : Berarti surat berharga bersifat hutang, sesuai dengan Seri Obligasi, dengan nama Obligasi I BRI Agro Tahun 2017, yang dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi, yang dikeluarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Penawaran Umum, dengan jangka waktu terlama 5 (lima) tahun sejak Tanggal Emisi, dalam jumlah pokok sebanyak-banyaknya sebesar Rp500.000.000.000 (lima ratus miliar Rupiah) dan akan dicatatkan di Bursa Efek serta didaftarkan di KSEI. Jumlah Pokok Obligasi tersebut dapat berkurang sehubungan dengan pelunasan Pokok Obligasi dari masing-masing Seri Obligasi dan/atau pelaksanaan pembelian kembali sebagai pelunasan Obligasi sebagaimana dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi, dengan memperhatikan ketentuan dalam Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan.

Otoritas Jasa Keuangan atau OJK

: Berarti lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 tanggal 22 (dua puluh dua) November 2011 (dua ribu sebelas) tentang Otoritas Jasa Keuangan (“Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011”).

Pemegang Obligasi : Berarti Masyarakat yang memiliki manfaat atas sebagian atau seluruh Obligasi yang disimpan dan diadministrasikan dalam: a. Rekening Efek pada KSEI; atau b. Rekening Efek pada KSEI melalui Bank Kustodian atau Perusahaan Efek.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 4 5/26/17 11:02 AM

Page 7: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

v

Force Majeure : Berarti banjir, gempa bumi, gunung meletus, kebakaran, perang atau huru hara di Indonesia, yang mempunyai akibat negatif secara material terhadap kemampuan masing-masing pihak untuk memenuhi kewajibannya berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan.

Hari Bursa : Berarti hari-hari dimana Bursa Efek melakukan aktivitas transaksi perdagangan Efek menurut peraturan perundang-undangan di Negara Republik Indonesia yang berlaku dan ketentuan-ketentuan Bursa Efek tersebut.

Hari Kalender : Berarti setiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan Gregorius Calendar tanpa kecuali, termasuk hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional yang sewaktu-waktu ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.

Hari Kerja : Berarti hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia atau Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai bukan Hari Kerja biasa.

Jumlah Terhutang : Berarti jumlah uang yang harus dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan serta perjanjian-perjanjian lainnya yang berhubungan dengan Emisi ini, termasuk tetapi tidak terbatas pada Pokok Obligasi, Bunga Obligasi serta Denda (jika ada) yang terhutang dari waktu ke waktu.

Konfirmasi Tertulis : Berarti konfirmasi tertulis dan/atau laporan saldo Obligasi dalam Rekening Efek yang diterbitkan oleh KSEI, atau Pemegang Rekening berdasarkan perjanjian pembukaan Rekening Efek dengan Pemegang Obligasi dan konfirmasi tersebut menjadi dasar bagi Pemegang Obligasi untuk mendapatkan pembayaran Bunga Obligasi, pelunasan Pokok Obligasi dan hak-hak lain yang berkaitan dengan Obligasi.

Konfirmasi Tertulis Untuk RUPO (KTUR)

: Berarti surat konfirmasi kepemilikan Obligasi yang diterbitkan oleh KSEI kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening, khusus untuk menghadiri RUPO atau meminta diselenggarakan RUPO, dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan KSEI.

KSEI : Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan, atau pengganti dan penerima hak dan kewajibannya, yang menjalankan kegiatan usaha sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sebagaimana didefinisikan dalam Undang-Undang Pasar Modal yang dalam Emisi bertugas sebagai Agen Pembayaran berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran dan mengadministrasikan Obligasi berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI.

Kustodian : Berarti pihak yang memberi jasa penitipan Efek dan harta yang berkaitan dengan Obligasi serta jasa lainnya termasuk menerima bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek dan mewakili Pemegang Rekening yang menjadi nasabahnya sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Pasar Modal, yang meliputi KSEI, Perusahaan Efek dan Bank Kustodian.

Manajer Penjatahan : Berarti pihak yang bertanggung jawab atas penjatahan Obligasi menurut syarat-syarat yang ditetapkan dalam Peraturan No. IX.A.7 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum yang dimuat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam nomor Kep-691/PM/2011 tanggal 30 Desember 2011. Dalam Penawaran Umum Obligasi ini adalah PT Bahana Sekuritas.

Masyarakat : Berarti perorangan dan/atau badan, baik Warga Negara Indonesia/Badan Indonesia maupun Warga Negara Asing/Badan Asing, baik yang bertempat tinggal/berkedudukan di Indonesia maupun yang bertempat tinggal/berkedudukan di luar wilayah Indonesia.

Obligasi : Berarti surat berharga bersifat hutang, sesuai dengan Seri Obligasi, dengan nama Obligasi I BRI Agro Tahun 2017, yang dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi, yang dikeluarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Penawaran Umum, dengan jangka waktu terlama 5 (lima) tahun sejak Tanggal Emisi, dalam jumlah pokok sebanyak-banyaknya sebesar Rp500.000.000.000 (lima ratus miliar Rupiah) dan akan dicatatkan di Bursa Efek serta didaftarkan di KSEI. Jumlah Pokok Obligasi tersebut dapat berkurang sehubungan dengan pelunasan Pokok Obligasi dari masing-masing Seri Obligasi dan/atau pelaksanaan pembelian kembali sebagai pelunasan Obligasi sebagaimana dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi, dengan memperhatikan ketentuan dalam Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan.

Otoritas Jasa Keuangan atau OJK

: Berarti lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 tanggal 22 (dua puluh dua) November 2011 (dua ribu sebelas) tentang Otoritas Jasa Keuangan (“Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011”).

Pemegang Obligasi : Berarti Masyarakat yang memiliki manfaat atas sebagian atau seluruh Obligasi yang disimpan dan diadministrasikan dalam: a. Rekening Efek pada KSEI; atau b. Rekening Efek pada KSEI melalui Bank Kustodian atau Perusahaan Efek.

Pemegang Rekening : Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek di KSEI yang meliputi Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek dan/atau pihak lain disetujui oleh KSEI dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

Pemeringkat : Berarti PT Pemeringkat Efek Indonesia atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya atau perusahaan pemeringkat lain yang terdaftar di OJK dan disetujui sebagai penggantinya oleh Wali Amanat.

Pemerintah : Berarti Pemerintah Negara Republik Indonesia.

Penawaran Umum : Berarti kegiatan penawaran Obligasi, yang merupakan penawaran umum Obligasi I BRI Agro Tahun 2017, yang dilakukan oleh Perseroan melalui Penjamin Emisi Efek untuk menjual Obligasi kepada Masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam Undang-Undang Pasar Modal.

Pengakuan Hutang : Berarti pengakuan hutang Perseroan sehubungan dengan Obligasi, sebagaimana tercantum dalam akta Pengakuan Hutang Obligasi I BRI Agro Tahun 2017 No. 36 tertanggal 17 April 2017, yang dibuat di hadapan M. Nova Faisal, SH., M. Kn., Notaris, berikut perubahan-perubahannya, dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.

Penitipan Kolektif : Berarti jasa penitipan atas Efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh Kustodian, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal.

Penjamin Emisi Obligasi : Berarti pihak-pihak yang membuat perjanjian dengan Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum ini atas nama Perseroan dan melakukan pembayaran kepada Perseroan, yang ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi, yang dalam hal ini adalah PT Bahana Sekuritas dan PT Indo Premier Sekuritas, sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi

: Berarti pihak yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan Penawaran Umum, yang dalam hal ini adalah PT Bahana Sekuritas dan PT Indo Premier Sekuritas, sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi.

Peraturan Nomor IX.A.2 : Berarti Peraturan No. IX.A.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-122/BL/2009 tanggal 29 (dua puluh sembilan) Mei 2009 (dua ribu sembilan) tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum.

Peraturan Nomor VI.C.4 : Berarti Peraturan No. VI.C.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2010 tanggal 6 (enam) September 2010 (dua ribu sepuluh) tentang Ketentuan Umum dan Kontrak Perwaliamanatan Efek Bersifat Utang.

Peraturan Nomor IX.C.11 : Berarti Peraturan No. IX.C.11 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-712/BL/2012 tanggal 26 (dua puluh enam) Desember 2012 (dua ribu dua belas) tentang Pemeringkatan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk.

Peraturan OJK No. 7 : Berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 7/POJK.04/2017 tanggal 14 (empat belas) Maret 2017 (dua ribu tujuh belas) tentang Dokumen Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas, Efek Bersifat Utang, dan/atau Sukuk

Peraturan OJK No. 9 : Berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 9/POJK.04/2017 tanggal 14 (empat belas) Maret 2017 (dua ribu tujuh belas) tentang Bentuk dan Isi Prospektus dan Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Utang.

Peraturan OJK No. 30 : Berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 30/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember 2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum, yang diundangkan pada tanggal 22 Desember 2015.

Perjanjian Agen Pembayaran

: berarti Perjanjian Agen Pembayaran Obligasi I BRI Agro Tahun 2017 No. 38 tertanggal 17 April 2017, yang dibuat di hadapan M. Nova Faisal, SH., M. Kn., Notaris, yang dibuat antara Perseroan dan KSEI, berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.

Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI

: Berarti perjanjian yang dibuat antara Perseroan dan KSEI perihal Pendaftaran Obligasi di KSEI No. SP-0033/PO/KSEI/0417 tanggal 17 April 2017 yang dibuat di bawah tangan bermeterai cukup berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 5 5/26/17 11:02 AM

Page 8: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

vi

Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek

: Berarti perjanjian yang dibuat antara Perseroan dengan Bursa Efek perihal pencatatan efek, No. SP-00006/BEI.PP1/04-2017 tanggal 18 April 2017 yang dibuat di bawah tangan bermeterai cukup, berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.

Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi

: berarti Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi I BRI Agro Tahun 2017 No. 37 tanggal 17 April 2017, yang dibuat di hadapan M. Nova Faisal, SH., M. Kn., Notaris, berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.

Perjanjian Perwaliamanatan

: berarti Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi I BRI Agro Tahun 2017 No. 35 tanggal 17 April 2017, yang dibuat di hadapan M. Nova Faisal, SH., M. Kn. Notaris, berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.

Pernyataan Pendaftaran : berarti Pernyataan Pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 Angka 19 Undang-Undang Pasar Modal juncto Peraturan OJK No. 7/2017, berikut dokumen-dokumen yang diajukan oleh Perseroan kepada Ketua OJK sebelum melakukan Penawaran Umum Obligasi dan Sukuk Ijarah kepada Masyarakat termasuk perubahan-perubahan, tambahan-tambahan serta pembetulan-pembetulan untuk memenuhi persyaratan OJK.

Pernyataan Pendaftaran Menjadi Efektif

: Berarti terpenuhinya seluruh persyaratan Pernyataan Pendaftaran sesuai dengan ketentuan angka 4 Peraturan Nomor: IX.A.2 yaitu: Pernyataan Pendaftaran dapat menjadi efektif dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut: 1. atas dasar lewatnya waktu, yakni:

a. 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal Pernyataan Pendaftaran diterima OJK secara lengkap, yaitu telah mencakup seluruh kriteria yang ditetapkan dalam peraturan yang terkait dengan Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum dan peraturan yang terkait dengan Penawaran Umum; atau

b. 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal perubahan terakhir yang disampaikan Perseroan atau yang diminta OJK dipenuhi; atau

2. atas dasar pernyataan efektif dari OJK bahwa tidak ada lagi perubahan dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang diperlukan

Perseroan : Berarti pihak yang melakukan Emisi, yang dalam hal ini PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga

Tbk disingkat Bank BRI Agro, berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta Selatan, Gedung BRI AGRO, Jalan Warung Jati Barat No. 139 Jakarta 12740.

Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia

: Berarti badan atau badan hukum yang mempunyai hubungan Afiliasi karena: i. kepemilikan atau penyertaan modal Negara Republik Indonesia baik langsung maupun

tidak langsung; atau ii. dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung oleh Pemerintah Republik Indonesia; tidak termasuk Anak Perusahaan Perseroan.

Perusahaan Efek : Berarti pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek, dan/atau Manajer Investasi sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal.

Perusahaan Terafiliasi : Berarti Afiliasi, kecuali apabila hubungan Afiliasi tersebut terbentuk karena penyertaan saham Negara Republik Indonesia baik secara langsung maupun tidak langsung, namun tidak termasuk perusahaan-perusahaan yang dikendalikan oleh Perseroan baik langsung maupun tidak langsung.

Pokok Obligasi : Berarti jumlah pokok pinjaman Perseroan kepada Pemegang Obligasi, yang ditawarkan dan diterbitkan Perseroan melalui Penawaran Umum yang merupakan rangkaian dari Penawaran Umum Berkelanjutan, berdasarkan Obligasi yang terutang dari waktu ke waktu, bernilai nominal sebanyak-banyaknya sebesar Rp500.000.000.000 (lima ratus miliar Rupiah) yang terdiri dari Seri Obligasi. Jumlah Pokok Obligasi tersebut dapat berkurang sehubungan pelunasan Pokok Obligasi sesuai dengan Seri Obligasi dan/atau pelaksanaan pembelian kembali sebagai pelunasan Obligasi sebagaimana dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi, sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan.

Prospektus : Berarti setiap informasi tertulis sehubungan dengan Penawaran Umum Berkelanjutan atas Obligasi dengan tujuan agar Pihak lain membeli Obligasi, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 26 Undang-Undang Pasar Modal dan Peraturan OJK No. 9, dan dengan memperhatikan Peraturan IX.A.2 dan Peraturan OJK No. 36.

Rekening Efek : Berarti rekening yang memuat catatan posisi Obligasi dan/atau dana milik Pemegang Obligasi yang diadministrasikan oleh KSEI, Bank Kustodian atau Perusahaan Efek berdasarkan perjanjian pembukaan rekening efek yang ditandatangani dengan Pemegang Obligasi.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 6 5/26/17 11:02 AM

Page 9: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

vii

Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek

: Berarti perjanjian yang dibuat antara Perseroan dengan Bursa Efek perihal pencatatan efek, No. SP-00006/BEI.PP1/04-2017 tanggal 18 April 2017 yang dibuat di bawah tangan bermeterai cukup, berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.

Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi

: berarti Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi I BRI Agro Tahun 2017 No. 37 tanggal 17 April 2017, yang dibuat di hadapan M. Nova Faisal, SH., M. Kn., Notaris, berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.

Perjanjian Perwaliamanatan

: berarti Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi I BRI Agro Tahun 2017 No. 35 tanggal 17 April 2017, yang dibuat di hadapan M. Nova Faisal, SH., M. Kn. Notaris, berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.

Pernyataan Pendaftaran : berarti Pernyataan Pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 Angka 19 Undang-Undang Pasar Modal juncto Peraturan OJK No. 7/2017, berikut dokumen-dokumen yang diajukan oleh Perseroan kepada Ketua OJK sebelum melakukan Penawaran Umum Obligasi dan Sukuk Ijarah kepada Masyarakat termasuk perubahan-perubahan, tambahan-tambahan serta pembetulan-pembetulan untuk memenuhi persyaratan OJK.

Pernyataan Pendaftaran Menjadi Efektif

: Berarti terpenuhinya seluruh persyaratan Pernyataan Pendaftaran sesuai dengan ketentuan angka 4 Peraturan Nomor: IX.A.2 yaitu: Pernyataan Pendaftaran dapat menjadi efektif dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut: 1. atas dasar lewatnya waktu, yakni:

a. 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal Pernyataan Pendaftaran diterima OJK secara lengkap, yaitu telah mencakup seluruh kriteria yang ditetapkan dalam peraturan yang terkait dengan Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum dan peraturan yang terkait dengan Penawaran Umum; atau

b. 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal perubahan terakhir yang disampaikan Perseroan atau yang diminta OJK dipenuhi; atau

2. atas dasar pernyataan efektif dari OJK bahwa tidak ada lagi perubahan dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang diperlukan

Perseroan : Berarti pihak yang melakukan Emisi, yang dalam hal ini PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga

Tbk disingkat Bank BRI Agro, berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta Selatan, Gedung BRI AGRO, Jalan Warung Jati Barat No. 139 Jakarta 12740.

Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia

: Berarti badan atau badan hukum yang mempunyai hubungan Afiliasi karena: i. kepemilikan atau penyertaan modal Negara Republik Indonesia baik langsung maupun

tidak langsung; atau ii. dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung oleh Pemerintah Republik Indonesia; tidak termasuk Anak Perusahaan Perseroan.

Perusahaan Efek : Berarti pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek, dan/atau Manajer Investasi sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal.

Perusahaan Terafiliasi : Berarti Afiliasi, kecuali apabila hubungan Afiliasi tersebut terbentuk karena penyertaan saham Negara Republik Indonesia baik secara langsung maupun tidak langsung, namun tidak termasuk perusahaan-perusahaan yang dikendalikan oleh Perseroan baik langsung maupun tidak langsung.

Pokok Obligasi : Berarti jumlah pokok pinjaman Perseroan kepada Pemegang Obligasi, yang ditawarkan dan diterbitkan Perseroan melalui Penawaran Umum yang merupakan rangkaian dari Penawaran Umum Berkelanjutan, berdasarkan Obligasi yang terutang dari waktu ke waktu, bernilai nominal sebanyak-banyaknya sebesar Rp500.000.000.000 (lima ratus miliar Rupiah) yang terdiri dari Seri Obligasi. Jumlah Pokok Obligasi tersebut dapat berkurang sehubungan pelunasan Pokok Obligasi sesuai dengan Seri Obligasi dan/atau pelaksanaan pembelian kembali sebagai pelunasan Obligasi sebagaimana dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi, sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan.

Prospektus : Berarti setiap informasi tertulis sehubungan dengan Penawaran Umum Berkelanjutan atas Obligasi dengan tujuan agar Pihak lain membeli Obligasi, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 26 Undang-Undang Pasar Modal dan Peraturan OJK No. 9, dan dengan memperhatikan Peraturan IX.A.2 dan Peraturan OJK No. 36.

Rekening Efek : Berarti rekening yang memuat catatan posisi Obligasi dan/atau dana milik Pemegang Obligasi yang diadministrasikan oleh KSEI, Bank Kustodian atau Perusahaan Efek berdasarkan perjanjian pembukaan rekening efek yang ditandatangani dengan Pemegang Obligasi.

RUPO : Berarti Rapat Umum Pemegang Obligasi sebagaimana diatur dalam Pasal 10 Perjanjian Perwaliamanatan.

Satuan Pemindahbukuan

: Berarti satuan jumlah Obligasi yang dapat dipindahbukukan dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya, sebagaimana ditentukan dalam Pasal 5.2.2) Perjanjian Perwaliamanatan.

Seri Obligasi : Berarti 2 (dua) Seri Obligasi, yaitu: a. Obligasi Seri A dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak Tanggal Emisi, dengan jumlah

pokok sebesar Rp● (● Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar ●%(● persen) per tahun dan pembayaran Obligasi Seri A tersebut akan dilakukan secara penuh atau bullet payment sebesar 100% (seratus perseratus) dari jumlah pokok Obligasi Seri A pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi untuk Obligasi Seri A.

b. Obligasi Seri B dengan jangka waktu 5 (lima) tahun sejak Tanggal Emisi, dengan jumlah pokok sebesar Rp● (● Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar ●%(● persen) per tahun dan pembayaran Obligasi Seri B tersebut akan dilakukan secara penuh atau bullet payment sebesar 100% (seratus perseratus) dari jumlah pokok Obligasi Seri B pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi untuk Obligasi Seri B.

Jumlah pokok masing-masing Seri Obligasi tersebut dapat berkurang sehubungan dengan pelunasan Pokok Obligasi dari masing-masing Seri Obligasi dan/atau pelaksanaan pembelian kembali sebagai pelunasan Obligasi sebagaimana dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi, dengan memperhatikan ketentuan dalam Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan.

Sertifikat Jumbo Obligasi

: Berarti bukti penerbitan Obligasi yang disimpan dalam Penitipan Kolektif di KSEI yang diterbitkan oleh Perseroan atas nama atau tercatat atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening, yang terdiri dari Obligasi Seri A dan Obligasi Seri B.

Tanggal Distribusi : Berarti tanggal penyerahan Sertifikat Jumbo Obligasi hasil Penawaran Umum kepada KSEI yang merupakan tanggal distribusi Obligasi.

Tanggal Emisi : Berarti tanggal pembayaran hasil Emisi dari Penjamin Pelaksana Emisi Efek kepada Perseroan, yang merupakan tanggal penerbitan Obligasi.

Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi

: Berarti tanggal dimana jumlah Pokok Obligasi masing-masing Seri Obligasi menjadi jatuh tempo dan wajib dibayar kepada Pemegang Obligasi sebagaimana ditetapkan dalam Daftar Pemegang Rekening, melalui Agen Pembayaran, yaitu: Untuk Obligasi Seri A tanggal pelunasan Pokok Obligasi yaitu pada tanggal 6 Juli 2020; Untuk Obligasi Seri B, tanggal pelunasan Pokok Obligasi yaitu pada tanggal 6 Juli 2022; dengan memperhatikan ketentuan dalam Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan.

Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi

: Berarti tanggal-tanggal saat Bunga Obligasi masing-masing Seri Obligasi menjadi jatuh tempo dan wajib dibayar kepada Pemegang Obligasi yang namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Rekening melalui Agen Pembayaran dan dengan memperhatikan ketentuan dalam Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan.

Tanggal Penjatahan : Berarti tanggal dilakukan penjatahan Obligasi.

Undang-Undang Pasar Modal

: Berarti Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 (seribu sembilan ratus sembilan puluh lima) tentang Pasar Modal, berikut peraturan perubahannya dan peraturan-peraturan pelaksanaannya.

Wali Amanat : Berarti pihak yang mewakili kepentingan Pemegang Obligasi sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal yang dalam hal ini adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk berkedudukan di Jakarta Pusat, atau pengganti dan penerima hak dan kewajibannya, berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 7 5/26/17 11:02 AM

Page 10: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

viii

RINGKASAN Ringkasan di bawah ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih rinci dan laporan keuangan serta catatan-catatan yang tercantum di dalam Prospektus ini. Ringkasan ini dibuat atas dasar fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan. Semua informasi keuangan Perseroan disusun dalam mata uang Rupiah dan telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. RIWAYAT SINGKAT PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. (“Perseroan") didirikan tahun 1989 dengan nama PT Bank Agroniaga berdasarkan Akta Pendirian No. 27 tanggal 27 September 1989, dan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 27 tanggal 23 Oktober 1989, keduanya dibuat di hadapan Raden Soekarsono, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Nomor C2-10019.HT.01.01-TH.89, tertanggal 28 Oktober 1989, dan telah didaftarkan pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dibawah Nomor 2484/1989 dan Nomor 2485/1989 tanggal 3 November 1989 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 96, tanggal 1 Desember 1989, Tambahan Berita Negara Nomor 3303. Perseroan memperoleh izin usaha sebagai bank umum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 1347/KMK.013/1989 tanggal 11 Desember 1989 dan Surat Keputusan Direktur Bank Indonesia No. 22/1037/UPPS/ PSbD tanggal 26 Desember 1989. Perubahan status Perseroan dari perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 1 tanggal 2 Desember 2002 di hadapan Notaris Siti Rayhana, S.H., pengganti dari B.RAY. Mahyastoeti Notonagoro, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 24 Desember 2002, dengan Surat Keputusan No. C-24779.HT.01.04.TH.2002, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 9, Tambahan No. 881 tanggal 31 Januari 2003. Untuk memenuhi ketentuan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar Perseroan telah dilakukan penyesuaian. Penyesuaian tersebut dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 41 tanggal 16 Juli 2008 yang dibuat di hadapan Notaris Rusnaldy, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan Nomor: AHU-46794.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 1 Agustus 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 69, Tambahan No. 15961 tanggal 26 Agustus 2008. Setelah perubahan seluruh Anggaran Dasar untuk menyesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, diantaranya terkait dengan perubahan nama Perseroan menjadi PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.30 tanggal 16 Mei 2012 yang dibuat dihadapan Notaris Rusnaldy, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat No. AHU-30947.AH.01.02 tahun 2012 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan tanggal 7 Juni 2012. Sehubungan dengan perubahan nama ini, maka izin usaha Perseroan telah disesuaikan berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 14/72/KEP.GBI/2012 tanggal 10 Oktober 2012 tentang perubahan izin usaha atas nama PT Bank Agroniaga Tbk menjadi izin usaha atas nama PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. Selanjutnya guna menyesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2014, tanggal 8 Desember 2014, tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka, Perseroan telah melakukan penyesuaian Anggaran Dasar sebagaimana terurai di dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 20, tanggal 23 April 2015, dibuat di hadapan Rusnaldy, S.H., Notaris di Jakarta, mengenai perubahan Pasal 18, Pasal 21, Pasal 22, Pasal 23, Pasal 24, Pasal 26, Pasal 27 dan Pasal 28 Anggaran Dasar Perseroan tersebut telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum, sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0927643, tanggal 27 April 2015, yang telah didaftarkan Daftar Perseroan No. AHU-3497870.AH.01.11.Tahun 2015 Tanggal 27 April 2015. Perubahan modal dasar Perseroan yang terakhir dimuat di dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 33, tanggal 12 April 2017, dibuat dihadapan Mochamad Nova Faisal, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan, yangtelah disetujui Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-0008630.AH.01.02.Tahun 2017 tanggal 13 April 2017, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0048613.AH.01.11.Tahun 2017 tanggal 13 April 2017. Sedangkan perubahan modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan yang terakhir dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 58 tanggal 27 Desember 2016, dibuat di hadapan Mochamad Nova Faisal, SH, Notaris di Kota Jakarta Selatan, yang telah mendapat penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat No. AHU-AH.01.03-0112637 tanggal 27 Desember 2016, serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0155973.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 27 Desember 2016. Kegiatan Usaha Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 3 ayat 1, Perseroan menjalankan kegiatan usaha dalam bidang Bank Umum sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia. Sesuai dengan Anggaran Dasar tersebut, kegiatan usaha yang dijalankan Perseroan meliputi penghimpunan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya, menyalurkan kredit, dan kegiatan Perbankan pada umumnya, serta kegiatan transaksi valas. Dalam kegiatan usaha yang dijalankan, BRI Agro melakukan peningkatan kualitas produk dan layanan kepada nasabah. Peningkatan ini ditujukan agar BRI Agro senantiasa memiliki daya saing tinggi di industri perbankan.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 8 5/26/17 11:02 AM

Page 11: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

ix

RINGKASAN Ringkasan di bawah ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih rinci dan laporan keuangan serta catatan-catatan yang tercantum di dalam Prospektus ini. Ringkasan ini dibuat atas dasar fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan. Semua informasi keuangan Perseroan disusun dalam mata uang Rupiah dan telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. RIWAYAT SINGKAT PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. (“Perseroan") didirikan tahun 1989 dengan nama PT Bank Agroniaga berdasarkan Akta Pendirian No. 27 tanggal 27 September 1989, dan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 27 tanggal 23 Oktober 1989, keduanya dibuat di hadapan Raden Soekarsono, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Nomor C2-10019.HT.01.01-TH.89, tertanggal 28 Oktober 1989, dan telah didaftarkan pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dibawah Nomor 2484/1989 dan Nomor 2485/1989 tanggal 3 November 1989 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 96, tanggal 1 Desember 1989, Tambahan Berita Negara Nomor 3303. Perseroan memperoleh izin usaha sebagai bank umum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 1347/KMK.013/1989 tanggal 11 Desember 1989 dan Surat Keputusan Direktur Bank Indonesia No. 22/1037/UPPS/ PSbD tanggal 26 Desember 1989. Perubahan status Perseroan dari perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 1 tanggal 2 Desember 2002 di hadapan Notaris Siti Rayhana, S.H., pengganti dari B.RAY. Mahyastoeti Notonagoro, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 24 Desember 2002, dengan Surat Keputusan No. C-24779.HT.01.04.TH.2002, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 9, Tambahan No. 881 tanggal 31 Januari 2003. Untuk memenuhi ketentuan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar Perseroan telah dilakukan penyesuaian. Penyesuaian tersebut dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 41 tanggal 16 Juli 2008 yang dibuat di hadapan Notaris Rusnaldy, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan Nomor: AHU-46794.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 1 Agustus 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 69, Tambahan No. 15961 tanggal 26 Agustus 2008. Setelah perubahan seluruh Anggaran Dasar untuk menyesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, diantaranya terkait dengan perubahan nama Perseroan menjadi PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.30 tanggal 16 Mei 2012 yang dibuat dihadapan Notaris Rusnaldy, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat No. AHU-30947.AH.01.02 tahun 2012 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan tanggal 7 Juni 2012. Sehubungan dengan perubahan nama ini, maka izin usaha Perseroan telah disesuaikan berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 14/72/KEP.GBI/2012 tanggal 10 Oktober 2012 tentang perubahan izin usaha atas nama PT Bank Agroniaga Tbk menjadi izin usaha atas nama PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. Selanjutnya guna menyesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2014, tanggal 8 Desember 2014, tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka, Perseroan telah melakukan penyesuaian Anggaran Dasar sebagaimana terurai di dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 20, tanggal 23 April 2015, dibuat di hadapan Rusnaldy, S.H., Notaris di Jakarta, mengenai perubahan Pasal 18, Pasal 21, Pasal 22, Pasal 23, Pasal 24, Pasal 26, Pasal 27 dan Pasal 28 Anggaran Dasar Perseroan tersebut telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum, sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0927643, tanggal 27 April 2015, yang telah didaftarkan Daftar Perseroan No. AHU-3497870.AH.01.11.Tahun 2015 Tanggal 27 April 2015. Perubahan modal dasar Perseroan yang terakhir dimuat di dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 33, tanggal 12 April 2017, dibuat dihadapan Mochamad Nova Faisal, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan, yangtelah disetujui Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-0008630.AH.01.02.Tahun 2017 tanggal 13 April 2017, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0048613.AH.01.11.Tahun 2017 tanggal 13 April 2017. Sedangkan perubahan modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan yang terakhir dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 58 tanggal 27 Desember 2016, dibuat di hadapan Mochamad Nova Faisal, SH, Notaris di Kota Jakarta Selatan, yang telah mendapat penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat No. AHU-AH.01.03-0112637 tanggal 27 Desember 2016, serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0155973.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 27 Desember 2016. Kegiatan Usaha Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 3 ayat 1, Perseroan menjalankan kegiatan usaha dalam bidang Bank Umum sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia. Sesuai dengan Anggaran Dasar tersebut, kegiatan usaha yang dijalankan Perseroan meliputi penghimpunan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya, menyalurkan kredit, dan kegiatan Perbankan pada umumnya, serta kegiatan transaksi valas. Dalam kegiatan usaha yang dijalankan, BRI Agro melakukan peningkatan kualitas produk dan layanan kepada nasabah. Peningkatan ini ditujukan agar BRI Agro senantiasa memiliki daya saing tinggi di industri perbankan.

Berikut adalah produk dan layanan BRI Agro: I. Produk-produk simpanan

Berikut adalah produk dan layanan BRI Agro: II. Produk-produk simpanan

Produk Tabungan • Tabungan BRI-AGRO • TabunganKu • Tabungan Infiniti • Tabungan Multima • Tabungan Simpel Produk Giro • Giro BRI-AGRO Produk Deposito • Deposito Bank BRI AGRO Produk Kredit Kredit Modal Kerja

III. Produk-produk electronic channel

a. Cash Management System b. Mobile Banking BRI AGRO

PROSPEK USAHA Segmen Bisnis Agro Kontribusi kredit sektor agribisnis telah memberikan porsi 54% dari portifolio kredit bank. Potensi pengembangan portofolio kredit sektor agribisnis masih terbuka lebar untuk dikembangkan mengingat negara Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang besar. Bank akan tetap melakukan pengembangan bisnis ke sektor agribisnis walaupun harga komoditi sangat fluktuatif. Sektor agribisnis yang telah dikembangkan di Bank mulai dari hulu, on farm, hilir dan juga jasa/suporting bisnis. Strategi pengembangan bisnis disektor agribisnis ke BUMN yang sehat dan swasta besar serta kepada nasabah yang telah bermitra dengan Bank BRI Grup. Pengembangan bisnis untuk pembiayaan kepada plasma (koperasi) yang merupakan mitra kerja dari grup usaha perkebunan besar merupakan sasaran utama Bank. Hal ini dengan harapan perusahaan inti sebagai off taker dan juga sebagai penjamin atas kewajiban plasma kepada Bank. Sektor agribisnis kedepan akan lebih baik terutama pengembangan komoditi minyak kelapa sawit dan turunannya karena merupakan komoditi strategis Indonesia. Disamping itu adanya kebijakan pemerintah untuk moratorium ijin usaha perkebunan sawit dan restorasi lahan gambut, kedepan kinerja perkebunan sawit dan turunannya akan lebih dan harga kebun akan meningkat. Bank akan lebih fokus untuk pengembangan bisnisnya kepada komoditi sawit dan turunannya. Segmen Bisnis Ritel dan Konsumer Usaha Kecil dan Menengah berperan besar dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia yang tercermin dari jumlah usaha atau dari penciptaan lapangan kerja. Selain itu, Perseroan juga akan turut berperan serta lebih besar di dalam pembiayaan produktif sektor Usaha Kecil dan Menengah dengan batasan pengembangan sektor UKM dimaksud disesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Produk Bisnis Ritel dan Konsumer Produk-produk bisnis yang telah ada saat ini semakin variatif dan disesuaikan pada ‘customer need’, antara lain :

- Kredit Modal Kerja - Kredit Investasi - Kredit Pemilikan Gudang - Kredit Fully Cash Collateral - Kredit program untuk komoditi pertanian (KKPA,KUR) - Kredit Konsumer :

1. Agro Griya 2. Agro Mobil 3. Agro Multiguna 4. Kredit Karyawan Tetap

Produk-produk kredit ritel maupun kredit konsumer telah dilakukan evaluasi untuk disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan pasar sehingga kontribusi produk dimaksud dalam portofolio bisnis sudah mulai bertumbuh. Produk-produk pembiayaan di atas dikembangkan untuk menyasar sektor bisnis dalam skala UKM untuk dapat memberikan kontribusi positif dengan volume portofolio yang semakin seimbang dengan sektor bisnis lainnya.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 9 5/26/17 11:02 AM

Page 12: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

x

Segmen Bisnis Umum Perseroan selain mengembangkan pembiayaan agrobisnis yang menjadi fokus usaha, juga mengembangkan bisnis umum dengan fokus pada bisnis umum yang terselektif dan tahan terhadap goncangan binis. Pengembangan bisnis umum dimulai pada tahun 2012, bisnis umum meliputi pembiayaan kepada multifinance, rekanan BUMN, sektor perdagangan, jasa dan pariwisata (hotel) serta lain-lain dimana dalam pelaksanaannya ekspansi kredit bisnis umum juga disinergikan dengan strategi dalam rangka mendukung pengembangan bisnis ritel dengan cara membuka pada peluang tricle down bisnis bank baik funding dan maupun lending. Secara strategis pengembangan bisnis Perseroan maka diharapkan porsi bisnis umum dapat mewujudkan pencapaian maksimal sesuai dengan visi dan misi Perseroan. Selain itu, juga dikembangkan pembiayaan kepada Bank Perkreditan Rakyat dengan pola linkage program. Kontribusi profitabilitas Bisnis Umum Perseroan selama 3 (tiga) tahun terakhir sesuai dengan trend tingkat suku bunga pasar, dengan produktifitas Desember tahun 2016 12,36%, Desember tahun 2015 sebesar 12,70%, Desember tahun 2014 sebesar 12,23%. Produktifitas tersebut seiring dengan perkembangan Cost of Fund Perseroan sehingga bunga kredit untuk segmen menengah bisa bersaing dengan bank lainnya. KETERANGAN TENTANG OBLIGASI YANG DITAWARKAN

Nama Obligasi : OBLIGASI I BRI AGRO TAHUN 2017

Jumlah Pokok Obligasi

: Sebanyak-banyaknya sebesar Rp500.000.000.000 (lima ratus miliar Rupiah)

Seri, Jumlah per Seri, Jangka Waktu, Tingkat Bunga Obligasi

: Seri A : Jumlah Pokok Obligasi Seri A yang ditawarkan sebesar Rp ● (● Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar ●% (● persen) per tahun, berjangka waktu 3 (tiga) tahun sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Pokok Obligasi Seri A secara penuh akan dilakukan pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi Seri A yaitu tanggal 6 Juli 2020.

Seri B : Jumlah Pokok Obligasi Seri B yang ditawarkan Rp● (● Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar ●% (● persen) per tahun, berjangka waktu 5 (lima) tahun sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Pokok Obligasi Seri B secara penuh akan dilakukan pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi Seri B yaitu tanggal 6 Juli 2022.

Tingkat Bunga Obligasi tersebut merupakan persentase per tahun dari nilai nominal yang dihitung berdasarkan jumlah Hari Kalender yang lewat dengan perhitungan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender. Bunga Obligasi dibayarkan setiap Triwulan terhitung sejak Tanggal Emisi pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi. Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 6 Oktober 2017, sedangkan pembayaran Bunga Obligasi terakhir akan dilakukan bersamaan dengan Pelunasan Pokok Obligasi.

Harga Penawaran : 100% dari nilai Obligasi.

Satuan Pemindahbukuan

:

Rp1 (satu Rupiah) atau kelipatannya

Jumlah Minimum Pemesanan

:

Sekurang-kurangnya sebesar Rp5.000.000 (lima juta Rupiah) dan/atau kelipatannya

Penggunaan Dana : Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Obligasi I BRI Agro Tahun 2017 ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, seluruhnya akan digunakan untuk memperkuat struktur pendanaan guna pengembangan kredit dengan menerapkan prinsip prudential banking dan good corporate governance.

Peringkat Obligasi : idAA (Double A) dari Pefindo

Penyisihan Dana (Sinking Fund)

: Perseroan tidak menyelenggarakan penyisihan dana untuk Obligasi ini dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi ini.

Pembelian Kembali (Buy Back)

: Perseroan dapat melakukan Pembelian Kembali Obligasi yang belum jatuh tempo, baik sebagian atau seluruhnya, ditujukan sebagai pelunasan atau disimpan untuk kemudian dijual kembali dengan harga pasar. Pembelian Kembali dapat dilakukan 1 (satu) tahun setelah Tanggal Penjatahan. Rencana Pembelian Kembali Obligasi wajib diumumkan paling sedikit melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa indonesia yang berperedaran nasional paling lambat 2 (dua) hari sebelum tanggal penawaran untuk pembelian kembali dimulai.

Jaminan

: Obligasi ini tidak dijamin dengan jaminan khusus, tetapi dijamin dengan seluruh harta kekayaan Perseroan baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari menjadi jaminan bagi Pemegang Obligasi sesuai dengan ketentuan dalam pasal 1131 dan 1132 Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Hak Pemegang Obligasi adalah Paripassu tanpa hak preferen dengan hak-hak kreditur Perseroan lainnya baik yang ada sekarang maupun dikemudian hari, kecuali hak-hak kreditur Perseroan yang dijamin secara khusus dengan kekayaan Perseroan baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 10 5/26/17 11:02 AM

Page 13: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

xi

Segmen Bisnis Umum Perseroan selain mengembangkan pembiayaan agrobisnis yang menjadi fokus usaha, juga mengembangkan bisnis umum dengan fokus pada bisnis umum yang terselektif dan tahan terhadap goncangan binis. Pengembangan bisnis umum dimulai pada tahun 2012, bisnis umum meliputi pembiayaan kepada multifinance, rekanan BUMN, sektor perdagangan, jasa dan pariwisata (hotel) serta lain-lain dimana dalam pelaksanaannya ekspansi kredit bisnis umum juga disinergikan dengan strategi dalam rangka mendukung pengembangan bisnis ritel dengan cara membuka pada peluang tricle down bisnis bank baik funding dan maupun lending. Secara strategis pengembangan bisnis Perseroan maka diharapkan porsi bisnis umum dapat mewujudkan pencapaian maksimal sesuai dengan visi dan misi Perseroan. Selain itu, juga dikembangkan pembiayaan kepada Bank Perkreditan Rakyat dengan pola linkage program. Kontribusi profitabilitas Bisnis Umum Perseroan selama 3 (tiga) tahun terakhir sesuai dengan trend tingkat suku bunga pasar, dengan produktifitas Desember tahun 2016 12,36%, Desember tahun 2015 sebesar 12,70%, Desember tahun 2014 sebesar 12,23%. Produktifitas tersebut seiring dengan perkembangan Cost of Fund Perseroan sehingga bunga kredit untuk segmen menengah bisa bersaing dengan bank lainnya. KETERANGAN TENTANG OBLIGASI YANG DITAWARKAN

Nama Obligasi : OBLIGASI I BRI AGRO TAHUN 2017

Jumlah Pokok Obligasi

: Sebanyak-banyaknya sebesar Rp500.000.000.000 (lima ratus miliar Rupiah)

Seri, Jumlah per Seri, Jangka Waktu, Tingkat Bunga Obligasi

: Seri A : Jumlah Pokok Obligasi Seri A yang ditawarkan sebesar Rp ● (● Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar ●% (● persen) per tahun, berjangka waktu 3 (tiga) tahun sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Pokok Obligasi Seri A secara penuh akan dilakukan pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi Seri A yaitu tanggal 6 Juli 2020.

Seri B : Jumlah Pokok Obligasi Seri B yang ditawarkan Rp● (● Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar ●% (● persen) per tahun, berjangka waktu 5 (lima) tahun sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Pokok Obligasi Seri B secara penuh akan dilakukan pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi Seri B yaitu tanggal 6 Juli 2022.

Tingkat Bunga Obligasi tersebut merupakan persentase per tahun dari nilai nominal yang dihitung berdasarkan jumlah Hari Kalender yang lewat dengan perhitungan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender. Bunga Obligasi dibayarkan setiap Triwulan terhitung sejak Tanggal Emisi pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi. Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 6 Oktober 2017, sedangkan pembayaran Bunga Obligasi terakhir akan dilakukan bersamaan dengan Pelunasan Pokok Obligasi.

Harga Penawaran : 100% dari nilai Obligasi.

Satuan Pemindahbukuan

:

Rp1 (satu Rupiah) atau kelipatannya

Jumlah Minimum Pemesanan

:

Sekurang-kurangnya sebesar Rp5.000.000 (lima juta Rupiah) dan/atau kelipatannya

Penggunaan Dana : Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Obligasi I BRI Agro Tahun 2017 ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, seluruhnya akan digunakan untuk memperkuat struktur pendanaan guna pengembangan kredit dengan menerapkan prinsip prudential banking dan good corporate governance.

Peringkat Obligasi : idAA (Double A) dari Pefindo

Penyisihan Dana (Sinking Fund)

: Perseroan tidak menyelenggarakan penyisihan dana untuk Obligasi ini dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi ini.

Pembelian Kembali (Buy Back)

: Perseroan dapat melakukan Pembelian Kembali Obligasi yang belum jatuh tempo, baik sebagian atau seluruhnya, ditujukan sebagai pelunasan atau disimpan untuk kemudian dijual kembali dengan harga pasar. Pembelian Kembali dapat dilakukan 1 (satu) tahun setelah Tanggal Penjatahan. Rencana Pembelian Kembali Obligasi wajib diumumkan paling sedikit melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa indonesia yang berperedaran nasional paling lambat 2 (dua) hari sebelum tanggal penawaran untuk pembelian kembali dimulai.

Jaminan

: Obligasi ini tidak dijamin dengan jaminan khusus, tetapi dijamin dengan seluruh harta kekayaan Perseroan baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari menjadi jaminan bagi Pemegang Obligasi sesuai dengan ketentuan dalam pasal 1131 dan 1132 Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Hak Pemegang Obligasi adalah Paripassu tanpa hak preferen dengan hak-hak kreditur Perseroan lainnya baik yang ada sekarang maupun dikemudian hari, kecuali hak-hak kreditur Perseroan yang dijamin secara khusus dengan kekayaan Perseroan baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari.

Wali Amanat : PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Obligasi I BRI Agro Tahun 2017 ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, seluruhnya akan digunakan untuk memperkuat struktur pendanaan guna pengembangan kredit dengan menerapkan prinsip prudential banking dan good corporate governance. STRUKTUR PERMODALAN PERSEROAN Komposisi modal dasar, modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan Per 30 April 2017 yang disusun oleh PT Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi Efek Perseroan dan berdasarkan Akta No. 33, tanggal 12 April 2017 dan Akta No. 58 tanggal 27 Desember 2016, keduanya dibuat di hadapan Mochamad Nova Faisal, SH, Notaris di Kota Jakarta Selatan, adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp100,- per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar 60.000.000.000 6.000.000.000.000 - Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:

1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 13.368.237.838 1.336.823.783.800 87,228 2. Dana Pensiun Perkebunan 999.554.518 99.955.451.800 6,522 3. Masyarakat dengan kepemilikan dibawah 5 % 957.919.464 95.791.946.400 6,250

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 15.325.711.820 1.532.571.182.000 100,00 Saham Dalam Portepel 44.674.288.180 4.467.428.818.000

Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, tidak ada perubahan pada struktur permodalan dan kepemilikan saham dalam Perseroan. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Tabel-tabel di bawah ini menggambarkan Ikhtisar Data Keuangan penting dari Perseroan yang berasal dari dan/atau disajikan berdasarkan laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Angka-angka data keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 diambil dari laporan keuangan Perseroan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja, firma anggota dari Ernst & Young Global Limited yang ditandatangani oleh Yasir, Registrasi Akuntan Publik No. AP.0703, dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian. Angka-angka data keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 diambil dari laporan keuangan Perseroan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja, firma anggota dari Ernst & Young Global Limited yang ditandatangani oleh Sinarta, Registrasi Akuntan Publik No. AP.0701, dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian. Laporan Posisi Keuangan (dalam ribuan Rupiah)

Uraian 31 Desember 2016 2015

Giro pada Bank Indonesia 1.036.528.822 591.846.039 Giro pada bank lain 106.816.301 378.230.209 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 1.116.916.250 459.951.160 Efek-efek 767.591.500 682.002.293 Kredit yang diberikan 8.179.753.799 6.044.521.633 Tagihan akseptasi 89.739.471 27.533.167 Aset tetap - neto 241.947.944 237.038.335 Total Aset 11.377.960.721 8.364.502.563 Total Liabilitas 9.441.709.181 7.012.090.138 Ekuitas - Neto 1.936.251.540 1.352.412.425 Total Liabilitas dan Ekuitas 11.377.960.721 8.364.502.563 Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lainnya (dalam ribuan Rupiah, kecuali ditentukan lain)

Uraian 31 Desember 2016 2015

Pendapatan bunga 965.085.260 786.709.562 Beban bunga (543.413.124) (430.938.429) Pendapatan bunga - Neto 421.672.136 355.771.133 Total pendapatan operasional lainnya 70.694.067 55.231.685 Total beban operasional lainnya (228.668.758) (211.198.040) Laba operasional 128.506.823 95.694.134 Pendapatan non-operasional - Neto 12.758.689 15.101.134

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 11 5/26/17 11:02 AM

Page 14: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

xii

(dalam ribuan Rupiah, kecuali ditentukan lain)

Uraian 31 Desember 2016 2015

Laba sebelum beban pajak 141.265.512 110.795.268 Beban pajak (38.262.360) (30.303.388) Laba tahun berjalan 103.003.152 80.491.880 Total penghasilan komprehensif tahun berjalan 100.642.721 62.115.377 Laba tahun berjalan per saham Dasar (dalam Rupiah penuh) 8,89 8,50 Dilusian (dalam Rupiah penuh) 8,67 8,50 Rasio-rasio Keuangan

Keterangan 31 Desember 2016 2015

Permodalan Rasio CAR (Tier 1) 22,62% 21,02% Rasio CAR (Tier 2) 1,06% 1,10% Rasio CAR (Total) 23,68% 22,12% Kualitas aset Aset produktif bermasalah terhadap aset produktif 2,37% 1,51% Non Performing Loan – bruto 2,88% 1,90% Non Performing Loan – neto 1,36% 1,32% CKPN terhadap aset produktif 2,43% 1,76% Rentabilitas Return on Asset (ROA) 1,49% 1,55% Return on Equity (ROE) 7,31% 7,65% Net Interest Margin (NIM) 4,35% 4,77% Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 87,59% 88,63% Likuiditas Loan to Deposit Ratio (LDR) 88,25% 87,15% Kepatuhan a. Persentase Pelanggaran BMPK 1) Pihak Berelasi 0,00% 0,00% 2) Pihak Ketiga 0,00% 0,00% b. Persentase Pelampauan BMPK 1) Pihak Berelasi 0,00% 0,00% 2) Pihak Ketiga 0,00% 0,00% Giro Wajib Minimum a. GWM Utama Rupiah 13,58% 10,16% b. GWM Sekunder Rupiah 7,80% 7,92% c. GWM Valuta Asing 49,01% 60,67% Posisi Devisa Neto (PDN) 0,24% 4,35% Liabilitas terhadap total aset 82,98% 83,83% Liabilitas terhadap ekuitas 487,63% 518,49%

FAKTOR RISIKO A. RISIKO TERKAIT KEGIATAN USAHA PERSEROAN Dalam menjalankan usahanya, Perseroan tidak terlepas dari risiko-risiko yang dapat mengancam kelangsungan usaha Perseroan. Beberapa risiko yang mempengaruhi usaha Perseroan secara umum dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1. Risiko Kredit 2. Risiko Pasar 3. Risiko Likuiditas 4. Risiko Stratejik 5. Risiko Reputasi 6. Risiko Ekonomi Makro

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 12 5/26/17 11:02 AM

Page 15: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

xiii

(dalam ribuan Rupiah, kecuali ditentukan lain)

Uraian 31 Desember 2016 2015

Laba sebelum beban pajak 141.265.512 110.795.268 Beban pajak (38.262.360) (30.303.388) Laba tahun berjalan 103.003.152 80.491.880 Total penghasilan komprehensif tahun berjalan 100.642.721 62.115.377 Laba tahun berjalan per saham Dasar (dalam Rupiah penuh) 8,89 8,50 Dilusian (dalam Rupiah penuh) 8,67 8,50 Rasio-rasio Keuangan

Keterangan 31 Desember 2016 2015

Permodalan Rasio CAR (Tier 1) 22,62% 21,02% Rasio CAR (Tier 2) 1,06% 1,10% Rasio CAR (Total) 23,68% 22,12% Kualitas aset Aset produktif bermasalah terhadap aset produktif 2,37% 1,51% Non Performing Loan – bruto 2,88% 1,90% Non Performing Loan – neto 1,36% 1,32% CKPN terhadap aset produktif 2,43% 1,76% Rentabilitas Return on Asset (ROA) 1,49% 1,55% Return on Equity (ROE) 7,31% 7,65% Net Interest Margin (NIM) 4,35% 4,77% Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 87,59% 88,63% Likuiditas Loan to Deposit Ratio (LDR) 88,25% 87,15% Kepatuhan a. Persentase Pelanggaran BMPK 1) Pihak Berelasi 0,00% 0,00% 2) Pihak Ketiga 0,00% 0,00% b. Persentase Pelampauan BMPK 1) Pihak Berelasi 0,00% 0,00% 2) Pihak Ketiga 0,00% 0,00% Giro Wajib Minimum a. GWM Utama Rupiah 13,58% 10,16% b. GWM Sekunder Rupiah 7,80% 7,92% c. GWM Valuta Asing 49,01% 60,67% Posisi Devisa Neto (PDN) 0,24% 4,35% Liabilitas terhadap total aset 82,98% 83,83% Liabilitas terhadap ekuitas 487,63% 518,49%

FAKTOR RISIKO A. RISIKO TERKAIT KEGIATAN USAHA PERSEROAN Dalam menjalankan usahanya, Perseroan tidak terlepas dari risiko-risiko yang dapat mengancam kelangsungan usaha Perseroan. Beberapa risiko yang mempengaruhi usaha Perseroan secara umum dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1. Risiko Kredit 2. Risiko Pasar 3. Risiko Likuiditas 4. Risiko Stratejik 5. Risiko Reputasi 6. Risiko Ekonomi Makro

B. RISIKO INVESTASI YANG BERKAITAN DENGAN OBLIGASI Risiko yang dihadapi investor pembeli Obligasi adalah: 1. Risiko tidak likuidnya Obligasi yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini yang antara lain disebabkan karena tujuan

pembelian Obligasi sebagai investasi jangka panjang; 2. Risiko gagal bayar disebabkan kegagalan dari Perseroan untuk melakukan pembayaran bunga serta hutang pokok pada

waktu yang telah ditetapkan atau kegagalan Perseroan untuk memenuhi ketentuan lain yang ditetapkan dalam Perjanjian Perwaliamanatan yang merupakan dampak dari memburuknya kinerja dan perkembangan usaha Perseroan.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 13 5/26/17 11:02 AM

Page 16: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

xiv

Halaman ini sengaja dikosongkan

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 14 5/26/17 11:02 AM

Page 17: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

1

I. PENAWARAN UMUM OBLIGASI

PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA TBK Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia

Kegiatan Usaha: Jasa Perbankan

Kantor Pusat:

Gedung BRI AGRO JL Warung Jati Barat No. 139 Jakarta 12740 Telp. (021) 79199980 Fax. (021) 79199950

Website www.briagro.co.id Email: [email protected]

Per 31 Desember 2016, Perseroan memiliki 16 Kantor Cabang, 19 Kantor Cabang Pembantu dan 4 Kantor Kas di kota-kota di Indonesia

PENAWARAN UMUM OBLIGASI I BRI AGRO TAHUN 2017

DENGAN JUMLAH POKOK OBLIGASI SEBANYAK-BANYAKNYA SEBESAR Rp500.000.000.000,- (LIMA RATUS MILIAR RUPIAH)

Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat dan ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi. Obligasi ini terdiri dari 2 (dua) seri sebagai berikut: Seri A : Jumlah Pokok Obligasi Seri A yang ditawarkan sebesar Rp ● (● Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar ●%

(● persen) per tahun, berjangka waktu 3 (tiga) tahun sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Pokok Obligasi Seri A secara penuh akan dilakukan pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi Seri A yaitu tanggal 6 Juli 2020.

Seri B : Jumlah Pokok Obligasi Seri B yang ditawarkan sebesar Rp ● (● Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar ●% (● persen) per tahun, berjangka waktu 5 (lima) tahun sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Pokok Obligasi Seri A secara penuh akan dilakukan pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi Seri B yaitu tanggal 6 Juli 2022.

Bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulan, dimana Bunga Obligasi pertama akan dibayarkan pada tanggal 6 Oktober 2017, sedangkan Bunga Obligasi terakhir akan dibayarkan sekaligus dengan jatuh tempo masing-masing Seri Obligasi. Pelunasan Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat jatuh tempo.

Pencatatan atas Obligasi yang ditawarkan ini akan dilakukan pada Bursa Efek Indonesia Dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas Obligasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”):

idAA (Double A) Keterangan Tentang Pemeringkatan dapat dilihat pada Bab XV Prospektus

RISIKO USAHA UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO KREDIT, YANG MERUPAKAN KEMUNGKINAN TERJADINYA KERUGIAN YANG DISEBABKAN OLEH KEGAGALAN COUNTERPARTY DALAM MEMATUHI KETENTUAN DAN KONDISI YANG TERTUANG DALAM KONTRAK FINANSIAL. HAL INI DISEBABKAN KARENA SEBAGIAN BESAR AKTIVA PRODUKTIF BANK BRI MERUPAKAN KREDIT YANG DIBERIKAN. RISIKO YANG MUNGKIN DIHADAPI INVESTOR PEMBELI OBLIGASI ADALAH TIDAK LIKUIDNYA OBLIGASI YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI YANG ANTARA LAIN DISEBABKAN KARENA TUJUAN PEMBELIAN OBLIGASI SEBAGAI INVESTASI JANGKA PANJANG.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 1 5/26/17 11:02 AM

Page 18: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

2

1. RIWAYAT SINGKAT PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. (“Perseroan") didirikan tahun 1989 dengan nama PT Bank Agroniaga berdasarkan Akta Pendirian No. 27 tanggal 27 September 1989, dan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 27 tanggal 23 Oktober 1989, keduanya dibuat di hadapan Raden Soekarsono, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Nomor C2-10019.HT.01.01-TH.89, tertanggal 28 Oktober 1989, dan telah didaftarkan pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dibawah Nomor 2484/1989 dan Nomor 2485/1989 tanggal 3 November 1989 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 96, tanggal 1 Desember 1989, Tambahan Berita Negara Nomor 3303. Perseroan memperoleh izin usaha sebagai bank umum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 1347/KMK.013/1989 tanggal 11 Desember 1989 dan Surat Keputusan Direktur Bank Indonesia No. 22/1037/UPPS/ PSbD tanggal 26 Desember 1989. Perubahan status Perseroan dari perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 1 tanggal 2 Desember 2002 di hadapan Notaris Siti Rayhana, S.H., pengganti dari B.RAY. Mahyastoeti Notonagoro, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 24 Desember 2002, dengan Surat Keputusan No. C-24779.HT.01.04.TH.2002, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 9, Tambahan No. 881 tanggal 31 Januari 2003. Untuk memenuhi ketentuan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar Perseroan telah dilakukan penyesuaian. Penyesuaian tersebut dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 41 tanggal 16 Juli 2008 yang dibuat di hadapan Notaris Rusnaldy, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan Nomor: AHU-46794.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 1 Agustus 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 69, Tambahan No. 15961 tanggal 26 Agustus 2008. Setelah perubahan seluruh Anggaran Dasar untuk menyesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, diantaranya terkait dengan perubahan nama perseroan menjadi PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.30 tanggal 16 Mei 2012 yang dibuat dihadapan Notaris Rusnaldy, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat No. AHU-30947.AH.01.02 tahun 2012 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan tanggal 7 Juni 2012. Sehubungan dengan perubahan nama ini, maka izin usaha Perseroan telah disesuaikan berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 14/72/KEP.GBI/2012 tanggal 10 Oktober 2012 tentang perubahan izin usaha atas nama PT Bank Agroniaga Tbk menjadi izin usaha atas nama PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. Selanjutnya guna menyesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2014, tanggal 8 Desember 2014, tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka, Perseroan telah melakukan penyesuaian Anggaran Dasar sebagaimana terurai di dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 20, tanggal 23 April 2015, dibuat di hadapan Rusnaldy, S.H., Notaris di Jakarta, mengenai perubahan Pasal 18, Pasal 21, Pasal 22, Pasal 23, Pasal 24, Pasal 26, Pasal 27, Pasal 28 Anggaran Dasar Perseroan tersebut telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum, sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0927643, tanggal 27 April 2015, yang telah didaftarkan Daftar Perseroan No. AHU-3497870.AH.01.11.Tahun 2015 Tanggal 27 April 2015. Perubahan modal dasar Perseroan yang terakhir dimuat di dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 33, tanggal 12 April 2017, dibuat dihadapan Mochamad Nova Faisal, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan, yangtelah disetujui Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-0008630.AH.01.02.Tahun 2017 tanggal 13 April 2017, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0048613.AH.01.11.Tahun 2017 tanggal 13 April 2017. Sedangkan perubahan modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan yang terakhir dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 58 tanggal 27 Desember 2016, dibuat di hadapan Mochamad Nova Faisal, SH, Notaris di Kota Jakarta Selatan, yang telah mendapat penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat No. AHU-AH.01.03-0112637 tanggal 27 Desember 2016, serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0155973.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 27 Desember 2016. Struktur Permodalan Perseroan Komposisi modal dasar, modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan Per 30 April 2017 yang disusun oleh PT Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi Efek Perseroan dan berdasarkan Akta No. 33, tanggal 12 April 2017 dan Akta No. 58 tanggal 27 Desember 2016, keduanya dibuat di hadapan Mochamad Nova Faisal, SH, Notaris di Kota Jakarta Selatan, adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp100,- per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar 60.000.000.000 6.000.000.000.000 - Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:

1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 13.368.237.838 1.336.823.783.800 87,228 2. Dana Pensiun Perkebunan 999.554.518 99.955.451.800 6,522 3. Masyarakat dengan kepemilikan dibawah 5 % 957.919.464 95.791.946.400 6,250

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 15.325.711.820 1.532.571.182.000 100,00 Saham Dalam Portepel 44.674.288.180 4.467.428.818.000

Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, tidak ada perubahan pada struktur permodalan dan kepemilikan saham dalam Perseroan.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 2 5/26/17 11:02 AM

Page 19: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

3

1. RIWAYAT SINGKAT PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. (“Perseroan") didirikan tahun 1989 dengan nama PT Bank Agroniaga berdasarkan Akta Pendirian No. 27 tanggal 27 September 1989, dan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 27 tanggal 23 Oktober 1989, keduanya dibuat di hadapan Raden Soekarsono, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Nomor C2-10019.HT.01.01-TH.89, tertanggal 28 Oktober 1989, dan telah didaftarkan pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dibawah Nomor 2484/1989 dan Nomor 2485/1989 tanggal 3 November 1989 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 96, tanggal 1 Desember 1989, Tambahan Berita Negara Nomor 3303. Perseroan memperoleh izin usaha sebagai bank umum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 1347/KMK.013/1989 tanggal 11 Desember 1989 dan Surat Keputusan Direktur Bank Indonesia No. 22/1037/UPPS/ PSbD tanggal 26 Desember 1989. Perubahan status Perseroan dari perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 1 tanggal 2 Desember 2002 di hadapan Notaris Siti Rayhana, S.H., pengganti dari B.RAY. Mahyastoeti Notonagoro, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 24 Desember 2002, dengan Surat Keputusan No. C-24779.HT.01.04.TH.2002, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 9, Tambahan No. 881 tanggal 31 Januari 2003. Untuk memenuhi ketentuan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar Perseroan telah dilakukan penyesuaian. Penyesuaian tersebut dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 41 tanggal 16 Juli 2008 yang dibuat di hadapan Notaris Rusnaldy, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan Nomor: AHU-46794.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 1 Agustus 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 69, Tambahan No. 15961 tanggal 26 Agustus 2008. Setelah perubahan seluruh Anggaran Dasar untuk menyesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, diantaranya terkait dengan perubahan nama perseroan menjadi PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.30 tanggal 16 Mei 2012 yang dibuat dihadapan Notaris Rusnaldy, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat No. AHU-30947.AH.01.02 tahun 2012 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan tanggal 7 Juni 2012. Sehubungan dengan perubahan nama ini, maka izin usaha Perseroan telah disesuaikan berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 14/72/KEP.GBI/2012 tanggal 10 Oktober 2012 tentang perubahan izin usaha atas nama PT Bank Agroniaga Tbk menjadi izin usaha atas nama PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. Selanjutnya guna menyesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2014, tanggal 8 Desember 2014, tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka, Perseroan telah melakukan penyesuaian Anggaran Dasar sebagaimana terurai di dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 20, tanggal 23 April 2015, dibuat di hadapan Rusnaldy, S.H., Notaris di Jakarta, mengenai perubahan Pasal 18, Pasal 21, Pasal 22, Pasal 23, Pasal 24, Pasal 26, Pasal 27, Pasal 28 Anggaran Dasar Perseroan tersebut telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum, sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0927643, tanggal 27 April 2015, yang telah didaftarkan Daftar Perseroan No. AHU-3497870.AH.01.11.Tahun 2015 Tanggal 27 April 2015. Perubahan modal dasar Perseroan yang terakhir dimuat di dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 33, tanggal 12 April 2017, dibuat dihadapan Mochamad Nova Faisal, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan, yangtelah disetujui Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-0008630.AH.01.02.Tahun 2017 tanggal 13 April 2017, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0048613.AH.01.11.Tahun 2017 tanggal 13 April 2017. Sedangkan perubahan modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan yang terakhir dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 58 tanggal 27 Desember 2016, dibuat di hadapan Mochamad Nova Faisal, SH, Notaris di Kota Jakarta Selatan, yang telah mendapat penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat No. AHU-AH.01.03-0112637 tanggal 27 Desember 2016, serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0155973.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 27 Desember 2016. Struktur Permodalan Perseroan Komposisi modal dasar, modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan Per 30 April 2017 yang disusun oleh PT Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi Efek Perseroan dan berdasarkan Akta No. 33, tanggal 12 April 2017 dan Akta No. 58 tanggal 27 Desember 2016, keduanya dibuat di hadapan Mochamad Nova Faisal, SH, Notaris di Kota Jakarta Selatan, adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp100,- per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar 60.000.000.000 6.000.000.000.000 - Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:

1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 13.368.237.838 1.336.823.783.800 87,228 2. Dana Pensiun Perkebunan 999.554.518 99.955.451.800 6,522 3. Masyarakat dengan kepemilikan dibawah 5 % 957.919.464 95.791.946.400 6,250

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 15.325.711.820 1.532.571.182.000 100,00 Saham Dalam Portepel 44.674.288.180 4.467.428.818.000

Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, tidak ada perubahan pada struktur permodalan dan kepemilikan saham dalam Perseroan.

2. SYARAT-SYARAT OBLIGASI Nama Obligasi OBLIGASI I BRI AGRO TAHUN 2017 Jenis Obligasi Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan untuk didaftarkan atas nama KSEI sebagai bukti hutang untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening dan didaftarkan pada tanggal diserahkannya Sertifikat Jumbo Obligasi oleh Perseroan kepada KSEI. Bukti kepemilikan Obligasi bagi Pemegang Obligasi adalah Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh KSEI atau Pemegang Rekening. Harga Penawaran Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi pada Tanggal Emisi. Jumlah Pokok Obligasi, Bunga Obligasi dan Jatuh Tempo Obligasi Obligasi ini diterbitkan dengan jumlah Pokok Obligasi sebanyak-banyaknya sebesar Rp500.000.000.000 (lima ratus miliar Rupiah), yang diterbitkan tanpa warkat dan ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen), yang terbagi menjadi 2 (dua) seri, yaitu: Seri A : Jumlah Pokok Obligasi Seri A yang ditawarkan sebesar Rp ● (● Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar ●%

(● persen) per tahun, berjangka waktu 3 (tiga) tahun sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Pokok Obligasi Seri A secara penuh akan dilakukan pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi Seri A yaitu tanggal 6 Juli 2020.

Seri B : Jumlah Pokok Obligasi Seri B yang ditawarkan Rp● (● Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar ●% (● persen) per tahun, berjangka waktu 5 (lima) tahun sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Pokok Obligasi Seri B secara penuh akan dilakukan pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi Seri B yaitu tanggal 6 Juli 2022.

Tingkat Bunga Obligasi tersebut merupakan persentase per tahun dari nilai nominal yang dihitung berdasarkan jumlah Hari Kalender yang lewat dengan perhitungan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender. Bunga Obligasi dibayarkan setiap Triwulan terhitung sejak Tanggal Emisi pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi. Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 6 Oktober 2017, sedangkan pembayaran Bunga Obligasi terakhir akan dilakukan bersamaan dengan Pelunasan Pokok Obligasi. Obligasi harus dilunasi dengan harga yang sama dengan jumlah Pokok Obligasi yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi, dengan memperhatikan Sertifikat Jumbo Obligasi dan ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan. Perkiraan jadwal pembayaran bunga adalah sebagaimana tercantum dalam tabel di bawah ini:

Bunga Ke- Seri A Seri B 1 6 Oktober 2017 6 Oktober 2017 2 6 Januari 2018 6 Januari 2018 3 6 April 2018 6 April 2018 4 6 Juli 2018 6 Juli 2018 5 6 Oktober 2018 6 Oktober 2018 6 6 Januari 2019 6 Januari 2019 7 6 April 2019 6 April 2019 8 6 Juli 2019 6 Juli 2019 9 6 Oktober 2019 6 Oktober 2019 10 6 Januari 2020 6 Januari 2020 11 6 April 2020 6 April 2020 12 6 Juli 2020 6 Juli 2020 13 6 Oktober 2020 14 6 Januari 2021 15 6 April 2021 16 6 Juli 2021 17 6 Oktober 2021 18 6 Januari 2022 19 6 April 2022 20 6 Juli 2022

3. Satuan Pemindahbukuan dan Jumlah Minimum Pemesanan Obligasi ini diterbitkan dengan memperhatikan ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan, dengan satuan jumlah Obligasi yang dapat dipindahbukukan dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya adalah senilai Rp1 (satu Rupiah) sebagaimana diatur dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Setiap Pemegang Obligasi senilai Rp1 (satu Rupiah) mempunyai hak untuk mengeluarkan 1 (satu) suara dalam RUPO dengan ketentuan pembulatan ke bawah.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 3 5/26/17 11:02 AM

Page 20: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

4

Jumlah minimum pemesanan pembelian Obligasi harus dilakukan dengan jumlah sekurang-kurangnya Rp5.000.000 (lima juta Rupiah) dan/atau kelipatannya. 4. Hak Senioritas atas Utang Hak Pemegang Obligasi adalah paripassu tanpa hak preferen dengan hak-hak kreditur Perseroan lainnya, baik yang ada sekarang maupun yang akan ada dikemudian hari, kecuali hak-hak kreditur Perseroan yang dijamin secara khusus dengan kekayaan Perseroan baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari. 5. Pembelian Kembali Obligasi

a. Setelah lewat 1 (satu) tahun sejak Tanggal Emisi, Perseroan dari waktu ke waktu dapat melakukan pembelian kembali (buy back) untuk sebagian atau seluruh Obligasi sebelum Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan Perseroan mempunyai hak untuk memberlakukan pembelian kembali (buy back) tersebut untuk dimiliki sementara lalu dijual kembali atau disimpan untuk dijual kembali atau sebagai pelunasan Obligasi. Khusus untuk pembelian kembali (buy back) sebagai pelunasan harus memperhatikan peraturan perundang-undangan.

b. Pembelian kembali (buy back) hanya boleh dilakukan jika Perseroan tidak melakukan kelalaian dimaksud dalam Pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan.

c. Perseroan dilarang melakukan pembelian kembali (buy back) jika pelaksanaan buy back tersebut dapat mengakibatkan Perseroan tidak dapat memenuhi ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan.

d. Perseroan wajib mengumumkan dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional mengenai rencana dilakukannya pembelian kembali (buy back) Obligasi selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja sebelum tanggal buy back Obligasi tersebut.

e. Pengumuman tersebut harus mencantumkan : i. Periode penawaran pembelian kembali (buy back) Obligasi dimana Pemegang Obligasi mengajukan

penawaran jual atas sejumlah Obligasi yang dimilikinya dengan menyebutkan harga yang dikehendakinya kepada Perseroan;

ii. Jumlah dana maksimal yang digunakan untuk buy back Obligasi dan target harga maksimal buy back serta seri Obligasi yang akan dibeli kembali tersebut, yang jumlah maupun target harga maksimal serta seri Obligasi yang akan dibeli kembali tersebut ditentukan atas pertimbangan dan keputusan dari Perseroan sendiri;

iii. Tanggal pembayaran pembelian kembali (buy back) Obligasi tersebut dilakukan selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja sejak tanggal terakhir periode penawaran pembelian kembali (buy back) Obligasi (selanjutnya disebut ”Tanggal Pembayaran Pembelian Kembali”).

f. Pemegang Obligasi yang mengajukan penawaran jual kepada Perseroan pada periode penawaran wajib melampirkan : i. Konfirmasi Tertulis dari KSEI mengenai jumlah Obligasi yang akan dijual yang tidak dapat

dipindahbukukan antar Rekening Efek sampai dengan Tanggal Pembayaran Pembelian Kembali (buy back) Obligasi;

ii. Bukti jati diri pada saat melakukan penawaran jual; iii. Pernyataan bahwa Obligasi yang akan dijual oleh Pemegang Obligasi kepada Perseroan bebas dari

segala sengketa/tuntutan/ ikatan jaminan dan tidak dapat diperjualbelikan oleh Pemegang Obligasi sehingga Obligasi tersebut tidak dapat dipindahbukukan antar Rekening Efek sampai dengan Tanggal Pembayaran Pembelian Kembali (buy back).

g. Perseroan akan melakukan Pembelian Kembali (buy back) Obligasi mulai dari harga terendah yang ditawarkan oleh Pemegang Obligasi pada periode penawaran pembelian kembali (buy back) Obligasi, dengan ketentuan apabila terdapat beberapa Pemegang Obligasi yang melakukan penawaran dengan harga yang sama dan jumlah Obligasi yang ditawarkan oleh Pemegang Obligasi telah melampaui jumlah maksimal dana untuk pembelian kembali Obligasi maka Perseroan akan membeli Obligasi tersebut secara proporsional.

h. Perseroan tidak berkewajiban untuk membeli seluruh Obligasi yang ditawarkan oleh Pemegang Obligasi untuk dibeli kembali (buy back) pada periode penawaran Pembelian Kembali Obligasi, apabila harga penawaran jual yang ditawarkan oleh Pemegang Obligasi tersebut melampaui target harga yang diharapkan oleh Perseroan sebagaimana tersebut dalam Pasal 5.20 Perjanjian Perwaliamanatan.

i. Bilamana Perseroan membatalkan Pembelian Kembali (buy back) maka Perseroan berkewajiban untuk mengumumkan dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional mengenai pembatalan tersebut disertai alasannya, selambat-lambatnya pada hari terakhir periode penawaran Pembelian Kembali Obligasi (buy back).

j. Perseroan wajib menjaga rahasia kepada pihak manapun atas semua informasi mengenai penawaran jual Obligasi yang telah disampaikan oleh Pemegang Obligasi selama periode penawaran Pemberian Kembali (buy back) Obligasi .

k. Selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja sejak dilakukannya pembelian kembali (buy back) Obligasi sebagaimana diatur dalam Pasal 5.20 Perjanjian Perwaliamanatan huruf a sampai dengan j, maka Perseroan wajib mengumumkan perihal Pembelian Kembali Obligasi tersebut pada 1 (satu) surat kabar berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional. Dalam pengumuman tersebut harus dicantumkan : i. Jumlah nominal Obligasi yang dibeli kembali (di buy back) dengan menjelaskan jumlah nominal Obligasi

yang telah dilunasi dan/atau jumlah nominal Obligasi yang dibeli kembali (di buy back) untuk disimpan; ii. Batasan harga terendah sampai dengan harga tertinggi yang telah terjadi.

l. Perseroan tidak wajib mengikuti seluruh tata cara pembelian kembali (buy back) tanpa melakukan pengumuman, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5.20 Perjanjian Perwaliamanatan huruf a sampai dengan k di atas dengan ketentuan sebagai berikut : i. Jumlah pembelian kembali (buy back) Obligasi sebanyak-banyaknya 5 % (lima persen) dari jumlah Pokok

Obligasi yang masih terhutang dalam periode 1 (satu) tahun sejak pembelian kembali (buy back) Obligasi dilaksanakan;

ii. Obligasi yang dibeli kembali tersebut bukan merupakan milik afiliasi Perseroan, kecuali Obligasi yang dimiliki Perusahaan Afiliasi; dan

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 4 5/26/17 11:02 AM

Page 21: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

5

Jumlah minimum pemesanan pembelian Obligasi harus dilakukan dengan jumlah sekurang-kurangnya Rp5.000.000 (lima juta Rupiah) dan/atau kelipatannya. 4. Hak Senioritas atas Utang Hak Pemegang Obligasi adalah paripassu tanpa hak preferen dengan hak-hak kreditur Perseroan lainnya, baik yang ada sekarang maupun yang akan ada dikemudian hari, kecuali hak-hak kreditur Perseroan yang dijamin secara khusus dengan kekayaan Perseroan baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari. 5. Pembelian Kembali Obligasi

a. Setelah lewat 1 (satu) tahun sejak Tanggal Emisi, Perseroan dari waktu ke waktu dapat melakukan pembelian kembali (buy back) untuk sebagian atau seluruh Obligasi sebelum Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan Perseroan mempunyai hak untuk memberlakukan pembelian kembali (buy back) tersebut untuk dimiliki sementara lalu dijual kembali atau disimpan untuk dijual kembali atau sebagai pelunasan Obligasi. Khusus untuk pembelian kembali (buy back) sebagai pelunasan harus memperhatikan peraturan perundang-undangan.

b. Pembelian kembali (buy back) hanya boleh dilakukan jika Perseroan tidak melakukan kelalaian dimaksud dalam Pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan.

c. Perseroan dilarang melakukan pembelian kembali (buy back) jika pelaksanaan buy back tersebut dapat mengakibatkan Perseroan tidak dapat memenuhi ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan.

d. Perseroan wajib mengumumkan dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional mengenai rencana dilakukannya pembelian kembali (buy back) Obligasi selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja sebelum tanggal buy back Obligasi tersebut.

e. Pengumuman tersebut harus mencantumkan : i. Periode penawaran pembelian kembali (buy back) Obligasi dimana Pemegang Obligasi mengajukan

penawaran jual atas sejumlah Obligasi yang dimilikinya dengan menyebutkan harga yang dikehendakinya kepada Perseroan;

ii. Jumlah dana maksimal yang digunakan untuk buy back Obligasi dan target harga maksimal buy back serta seri Obligasi yang akan dibeli kembali tersebut, yang jumlah maupun target harga maksimal serta seri Obligasi yang akan dibeli kembali tersebut ditentukan atas pertimbangan dan keputusan dari Perseroan sendiri;

iii. Tanggal pembayaran pembelian kembali (buy back) Obligasi tersebut dilakukan selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja sejak tanggal terakhir periode penawaran pembelian kembali (buy back) Obligasi (selanjutnya disebut ”Tanggal Pembayaran Pembelian Kembali”).

f. Pemegang Obligasi yang mengajukan penawaran jual kepada Perseroan pada periode penawaran wajib melampirkan : i. Konfirmasi Tertulis dari KSEI mengenai jumlah Obligasi yang akan dijual yang tidak dapat

dipindahbukukan antar Rekening Efek sampai dengan Tanggal Pembayaran Pembelian Kembali (buy back) Obligasi;

ii. Bukti jati diri pada saat melakukan penawaran jual; iii. Pernyataan bahwa Obligasi yang akan dijual oleh Pemegang Obligasi kepada Perseroan bebas dari

segala sengketa/tuntutan/ ikatan jaminan dan tidak dapat diperjualbelikan oleh Pemegang Obligasi sehingga Obligasi tersebut tidak dapat dipindahbukukan antar Rekening Efek sampai dengan Tanggal Pembayaran Pembelian Kembali (buy back).

g. Perseroan akan melakukan Pembelian Kembali (buy back) Obligasi mulai dari harga terendah yang ditawarkan oleh Pemegang Obligasi pada periode penawaran pembelian kembali (buy back) Obligasi, dengan ketentuan apabila terdapat beberapa Pemegang Obligasi yang melakukan penawaran dengan harga yang sama dan jumlah Obligasi yang ditawarkan oleh Pemegang Obligasi telah melampaui jumlah maksimal dana untuk pembelian kembali Obligasi maka Perseroan akan membeli Obligasi tersebut secara proporsional.

h. Perseroan tidak berkewajiban untuk membeli seluruh Obligasi yang ditawarkan oleh Pemegang Obligasi untuk dibeli kembali (buy back) pada periode penawaran Pembelian Kembali Obligasi, apabila harga penawaran jual yang ditawarkan oleh Pemegang Obligasi tersebut melampaui target harga yang diharapkan oleh Perseroan sebagaimana tersebut dalam Pasal 5.20 Perjanjian Perwaliamanatan.

i. Bilamana Perseroan membatalkan Pembelian Kembali (buy back) maka Perseroan berkewajiban untuk mengumumkan dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional mengenai pembatalan tersebut disertai alasannya, selambat-lambatnya pada hari terakhir periode penawaran Pembelian Kembali Obligasi (buy back).

j. Perseroan wajib menjaga rahasia kepada pihak manapun atas semua informasi mengenai penawaran jual Obligasi yang telah disampaikan oleh Pemegang Obligasi selama periode penawaran Pemberian Kembali (buy back) Obligasi .

k. Selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja sejak dilakukannya pembelian kembali (buy back) Obligasi sebagaimana diatur dalam Pasal 5.20 Perjanjian Perwaliamanatan huruf a sampai dengan j, maka Perseroan wajib mengumumkan perihal Pembelian Kembali Obligasi tersebut pada 1 (satu) surat kabar berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional. Dalam pengumuman tersebut harus dicantumkan : i. Jumlah nominal Obligasi yang dibeli kembali (di buy back) dengan menjelaskan jumlah nominal Obligasi

yang telah dilunasi dan/atau jumlah nominal Obligasi yang dibeli kembali (di buy back) untuk disimpan; ii. Batasan harga terendah sampai dengan harga tertinggi yang telah terjadi.

l. Perseroan tidak wajib mengikuti seluruh tata cara pembelian kembali (buy back) tanpa melakukan pengumuman, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5.20 Perjanjian Perwaliamanatan huruf a sampai dengan k di atas dengan ketentuan sebagai berikut : i. Jumlah pembelian kembali (buy back) Obligasi sebanyak-banyaknya 5 % (lima persen) dari jumlah Pokok

Obligasi yang masih terhutang dalam periode 1 (satu) tahun sejak pembelian kembali (buy back) Obligasi dilaksanakan;

ii. Obligasi yang dibeli kembali tersebut bukan merupakan milik afiliasi Perseroan, kecuali Obligasi yang dimiliki Perusahaan Afiliasi; dan

iii. Obligasi yang dibeli kembali tersebut hanya untuk disimpan yang kemudian hari dapat dijual kembali. Untuk pembelian kembali Obligasi sebagaimana dimaksud dalam ayat ini, Perseroan wajib melaporkan kepada Wali Amanat, OJK, Bursa Efek dan KSEI dalam waktu 2 (dua)- Hari Kerja sejak dilakukan pembelian kembali (buy back) Obligasi tersebut.

m. Selain ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5.20. Perjanjian Perwaliamanatan, Perseroan juga wajib menyampaikan kepada OJK seluruh dokumen penawaran jual yang telah disampaikan oleh Pemegang Obligasi selama periode penawaran pembelian kembali (buy back) Obligasi selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja sejak pembelian kembali (buy back) Obligasi dilaksanakan.

n. Obligasi yang dimiliki Perseroan yang merupakan hasil pembelian kembali tidak mendapatkan hak atas bunga dan karenanya setiap pembelian kembali (buy back) yang dilakukan Perseroan untuk dimiliki sementara lalu dijual kembali/disimpan untuk dijual kembali, Perseroan wajib untuk melaporkan kejadian tersebut kepada Wali Amanat dan KSEI paling lambat 2 (dua) Hari Kerja setelah pembelian kembali (buy back).

o. Pemilikan Obligasi oleh Perseroan dan/atau Anak Perusahaan serta Afiliasi wajib dilaporkan kepada Wali Amanat selambat lambatnya 3 (tiga) Hari Kerja sebelum suatu RUPO diadakan.

p. Obligasi milik Perseroan yang merupakan hasil pembelian kembali (buy back) dan/atau milik Anak Perusahaan serta Afiliasi Perseroan tidak memiliki hak suara dan tidak diperhitungkan dalam korum kehadiran suatu RUPO.

q. Apabila Perseroan melakukan pelunasan atas Obligasi yang dibeli kembali (buy back) maka Perseroan wajib untuk melaporkan kejadian tersebut kepada Wali Amanat, KSEI dan OJK serta Bursa Efek selambat-lambatnya dalam waktu 2 (dua) Hari Kerja setelah terjadinya pelunasan tersebut. Obligasi yang telah dilunasi akan dibatalkan dan tidak dapat diterbitkan atau dijual kembali. Untuk Obligasi yang telah dilunasi sebagian, Perseroan akan menerbitkan dan menyerahkan Sertifikat Jumbo Obligasi yang baru kepada KSEI untuk ditukarkan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi yang lama sesuai dengan jumlah Pokok Obligasi setelah dikurangi jumlah Obligasi yang telah dilunasi sebagian, dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) Hari Kerja setelah tanggal pelunasan sebagian Pokok Obligasi tersebut.

6. Pembatasan-Pembatasan dan Kewajiban-kewajiban Perseroan 6.1. Sebelum dilunasinya Jumlah Terhutang, Perseroan berjanji dan mengikatkan diri bahwa Perseroan tanpa persetujuan

tertulis dari Wali Amanat tidak akan melakukan hal-hal dibawah ini : 6.1.1. Memberikan penanggungan/penjaminan kepada pihak lain atas kewajiban pihak lain tersebut, kecuali :

1. Penanggungan/penjaminan yang telah ada sebelum ditandatanganinya Perjanjian Perwaliamanatan; 2. Penanggungan/penjaminan dari perusahaan yang bergabung yang telah ada sehubungan dengan

dilaksana-kannya penggabungan atau peleburan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan poin 6.1.3. di bawah.

3. Penanggungan/penjaminan kepada Anak Perusahaan Perseroan dan/atau pihak lain berupa kerjasama operasi, kontrak manajemen, kerjasama lisensi, Bangun Guna Serah (Build, Operate and Transfer/BOT), Bangun Guna Milik (Build, Operate and Owned/BOO), dan perjanjian - perjanjian lain yang mempunyai dampak keuangan bagi Perseroan yang berlaku untuk jangka waktu lebih dari 1 (satu) tahun atau 1 (satu) siklus usaha dan perjanjian-perjanjian lain yang terkait langsung dengan praktek usaha Perseroan yang wajar.

6.1.2. Memberikan pinjaman kepada pihak manapun, kecuali: 1. pinjaman yang telah ada sebelum ditandatanganinya Perjanjian Perwaliamanatan; 2. pinjaman atas transaksi yang normal sepanjang dilakukan berdasar praktek usaha Perseroan sehari-

hari yang wajar dan lazim; 3. pinjaman baru kepada pegawai, koperasi pegawai, yayasan untuk program kesejahteraan pegawai

dan pensiunan Perseroan serta Pinjaman Koperasi dan Bina Lingkungan, PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) dan lembaga penunjang lainnya sesuai dengan program pemerintah;

4. dilakukan sehubungan dengan kegiatan usahanya sehari-hari yang wajar dan lazim; 6.1.3. Mengadakan penggabungan, konsolidasi dan akuisisi dengan perusahaan lain yang menyebabkan bubarnya

Perseroan, atau yang akan mempunyai akibat negatif terhadap kelangsungan usaha utama Perseroan dan kemampuan Perseroan untuk melaksanakan kewajibannya berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, kecuali hal-hal tersebut dilakukan dalam program privatisasi pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan ketentuan sebagai berikut : a. Semua syarat dan kondisi Obligasi dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan dokumen lain yang

berkaitan tetap berlaku dan mengikat sepenuhnya terhadap perusahaan penerus (surviving company), dan dalam hal Perseroan bukan merupakan perusahaan penerus (surviving company), maka seluruh kewajiban berdasarkan Obligasi dan atau Perjanjian Perwaliamanatan telah dialihkan secara sah kepada perusahaan penerus (surviving company) dan perusahaan penerus (surviving company)-- tersebut memiliki Aset dan kemampuan yang memadai untuk memenuhi kewajiban pembayaran berdasarkan Obligasi dan atau Perjanjian Perwaliamanatan.

b. Perusahaan penerus (surviving company) tersebut salah satu bidang usahanya adalah bergerak dalam bidang usaha utama yang sama dengan Perseroan.

6.1.4. Memberikan ijin kepada Anak Perusahaan untuk memberikan pinjaman kepada atau melakukan investasi pada pihak lain, kecuali dilakukan sehubungan dengan kegiatan usahanya sehari-hari yang wajar dan lazim atau sehubungan dengan pembangunan fasilitas usaha Perseroan dan/atau Anak Perusahaan yang bersangkutan;

6.1.5. Melakukan pengeluaran obligasi atau instrumen hutang lain yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari kedudukan Obligasi, kecuali hutang Perseroan dalam rangka pelaksanaan program Pemerintah Republik Indonesia sebagaimana tercantum dalam laporan keuangan konsolidasi Perseroan.

6.1.6. Mengubah bidang usaha utama Perseroan. 6.1.7. Mengurangi modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 5 5/26/17 11:02 AM

Page 22: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

6

Persetujuan tertulis dari Wali Amanat sebagaimana disebut pada poin 6.1.1. sampai dengan poin 6.1.7. tersebut tunduk pada ketentuan sebagai berikut : a. Persetujuan tersebut tidak akan ditolak tanpa alasan yang wajar; b. Wali Amanat wajib memberikan tanggapan atas permohonan Perseroan dalam waktu 10 (sepuluh) Hari Kerja

setelah permohonan Perseroan tersebut dan dokumen pendukungnya diterima secara lengkap oleh Wali Amanat, dan jika dalam waktu 10 (sepuluh) Hari Kerja Wali Amanat tidak memberikan tanggapan apapun maka Wali Amanat dianggap telah memberikan ijinnya; dan

c. Jika dalam tanggapannya Wali Amanat meminta tambahan data atau dokumen pendukung lainnya, maka ijin atau penolakan wajib diberikan oleh Wali Amanat dalam waktu 10 (sepuluh ) Hari Kerja setelah data atau dokumen pendukung lainnya tersebut diterima secara lengkap oleh Wali Amanat. Jika dalam waktu 10 (sepuluh) Hari Kerja tersebut Wali Amanat tidak memberikan tanggapan apapun maka Wali Amanat dianggap telah memberi-kan ijin,

Untuk hal-hal yang tidak dapat diputus oleh Wali Amanat, maka akan diputuskan oleh RUPO, dan dalam hal tersebut maka jangka waktu sebagaimana ditentukan pada huruf a, b dan c mulai berlaku sejak adanya keputusan RUPO. 6.2. Kewajiban-Kewajiban Perseroan : Selama Pokok Obligasi dan Bunga Obligasi belum dilunasi seluruh-nya, Perseroan berkewajiban untuk :

6.2.1. Memenuhi semua ketentuan dalam Dokumen Emisi. 6.2.2. Menyetorkan dana yang diperlukan untuk pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi

yang jatuh tempo kepada Agen Pembayaran yang harus telah diterima (in good funds) selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Bursa sebelum Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan/atau Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan menyerahkan kepada Wali Amanat bukti penyetoran dana tersebut pada hari yang sama.

6.2.3. Apabila sampai dengan Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi, Perseroan belum menyetorkan dana tersebut, maka Perseroan harus membayar denda atas kelalaian tersebut sebesar 1,5 % (satu koma lima persen) di atas tingkat suku Bunga Obligasi yang berlaku saat itu atas jumlah yang terhutang. Jumlah denda tersebut dihitung harian dengan ketentuan bahwa 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) hari dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) hari sampai dengan pelunasan Efektif jumlah denda tersebut diatas. Denda yang dibayar oleh Perseroan yang merupakan hak Pemegang Obligasi akan dibagikan secara proporsional berdasarkan besarnya Obligasi yang dimilikinya sesuai dengan ketentuan Perjanjian Agen Pembayaran.

6.2.4. Menjaga dan mengusahakan tingkat kesehatan Perseroan sesuai dengan kriteria sehat, sesuai dengan ketentuan/peraturan Otoritas Jasa Keuangan atau lembaga keuangan yang berwenang.

6.2.5. Menjalankan usaha dengan sebaik-baiknya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 6.2.6. Mempertahankan dan menjaga kedudukan Perseroan sebagai perseroan terbatas dan badan hukum dan

mempertahankan semua hak dan ijin-ijin yang sekarang dimiliki oleh Perseroan dan segera memohon ijin-ijin tersebut bilamana ijin-ijin tersebut berakhir atau diperlukan untuk menjalankan usahanya.

6.2.7. Menjamin bahwa kewajiban pembayaran oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi menurut Perjanjian Perwaliamanatan pada setiap waktu mempunyai kedudukan yang sama (pari passu) dengan kewajiban pembayaran kepada seluruh kreditur lainnya, kecuali kewajiban kepada kreditur preferen berdasar-kan undang-undang dan kreditur yang telah ada sebelum ditandatanganinya Perjanjian Perwaliamanatan.

6.2.8. Memelihara sistem akuntansi dan pengawasan biaya sesuai dengan Prinsip Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku umum di Indonesia dan memelihara buku-buku dan catatan-catatan lain yang cukup untuk menggambarkan dengan tepat keadaan keuangan Perseroan dan hasil operasinya sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan diterapkan secara konsisten dan terus menerus.

6.2.9. a. Memberitahukan secara tertulis kepada Wali Amanat selambat-lambatnya dalam jangka waktu 10 (sepuluh) Hari Kerja setelah Perseroan menerima dokumen lengkap tentang adanya perubahan anggaran dasar, susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, perubahan pemegang saham utama serta pembagian deviden kepada pemegang saham Perseroan;

b. Memberitahukan secara tertulis kepada Wali Amanat selambat-lambatnya dalam jangka waktu 10 (sepuluh) Hari Kerja setelah terjadinya hal-hal sebagai berikut : 1. adanya perkara pidana, perdata, administrasi, arbitrase dan perburuhan yang melibatkan

Perseroan yang secara material dapat mempengaruhi kemampuan Perseroan dalam menjalankan dan mematuhi segala kewajibannya berdasarkan seluruh Dokumen Emisi.

2. setiap terjadi kejadian atau keadaan penting pada Perseroan yang dapat secara material berdampak negatif terhadap pemenuhan kewajiban Perseroan berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan.

3. setiap melakukan pengeluaran obligasi atau instrumen hutang lain yang sejenis yang memiliki kedudukan hutang yang sama dengan kedudukan-hutang Obligasi.

6.2.10. Membayar semua kewajiban pajak, retribusi dan kewajiban Perseroan lainnya kepada Pemerintah Republik Indonesia.

6.2.11. Menyampaikan kepada Wali Amanat : a. salinan dari laporan-laporan termasuk laporan-laporan yang berkaitan dengan aspek keterbukaan

informasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku di bidang pasar modal yang disampaikan kepada OJK, kepada Bursa Efek dimana saham atau Obligasi Perseroan dicatatkan dan kepada KSEI, salinan dari pemberitahuan atau surat edaran kepada pemegang saham dalam waktu selambat- lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah laporan-laporan tersebut diserahkan kepada pihak-pihak yang disebutkan diatas.

b. salinan resmi akta-akta dan perjanjian yang dibuat sehubungan dengan penerbitan Obligasi dalam waktu selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah diterimanya salinan tersebut oleh Perseroan.

c. Laporan keuangan konsolidasi tahunan yang telah diaudit oleh akuntan publik yang terdaftar di OJK selambat-lambatnya dalam jangka waktu 90 (sembilan --puluh) Hari Kalender setelah tanggal tiap tahun buku Perseroan terakhir.

d. Laporan keuangan (konsolidasi) tengah tahunan yang telah disahkan oleh Direksi Perseroan :

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 6 5/26/17 11:02 AM

Page 23: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

7

Persetujuan tertulis dari Wali Amanat sebagaimana disebut pada poin 6.1.1. sampai dengan poin 6.1.7. tersebut tunduk pada ketentuan sebagai berikut : a. Persetujuan tersebut tidak akan ditolak tanpa alasan yang wajar; b. Wali Amanat wajib memberikan tanggapan atas permohonan Perseroan dalam waktu 10 (sepuluh) Hari Kerja

setelah permohonan Perseroan tersebut dan dokumen pendukungnya diterima secara lengkap oleh Wali Amanat, dan jika dalam waktu 10 (sepuluh) Hari Kerja Wali Amanat tidak memberikan tanggapan apapun maka Wali Amanat dianggap telah memberikan ijinnya; dan

c. Jika dalam tanggapannya Wali Amanat meminta tambahan data atau dokumen pendukung lainnya, maka ijin atau penolakan wajib diberikan oleh Wali Amanat dalam waktu 10 (sepuluh ) Hari Kerja setelah data atau dokumen pendukung lainnya tersebut diterima secara lengkap oleh Wali Amanat. Jika dalam waktu 10 (sepuluh) Hari Kerja tersebut Wali Amanat tidak memberikan tanggapan apapun maka Wali Amanat dianggap telah memberi-kan ijin,

Untuk hal-hal yang tidak dapat diputus oleh Wali Amanat, maka akan diputuskan oleh RUPO, dan dalam hal tersebut maka jangka waktu sebagaimana ditentukan pada huruf a, b dan c mulai berlaku sejak adanya keputusan RUPO. 6.2. Kewajiban-Kewajiban Perseroan : Selama Pokok Obligasi dan Bunga Obligasi belum dilunasi seluruh-nya, Perseroan berkewajiban untuk :

6.2.1. Memenuhi semua ketentuan dalam Dokumen Emisi. 6.2.2. Menyetorkan dana yang diperlukan untuk pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi

yang jatuh tempo kepada Agen Pembayaran yang harus telah diterima (in good funds) selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Bursa sebelum Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan/atau Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan menyerahkan kepada Wali Amanat bukti penyetoran dana tersebut pada hari yang sama.

6.2.3. Apabila sampai dengan Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi, Perseroan belum menyetorkan dana tersebut, maka Perseroan harus membayar denda atas kelalaian tersebut sebesar 1,5 % (satu koma lima persen) di atas tingkat suku Bunga Obligasi yang berlaku saat itu atas jumlah yang terhutang. Jumlah denda tersebut dihitung harian dengan ketentuan bahwa 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) hari dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) hari sampai dengan pelunasan Efektif jumlah denda tersebut diatas. Denda yang dibayar oleh Perseroan yang merupakan hak Pemegang Obligasi akan dibagikan secara proporsional berdasarkan besarnya Obligasi yang dimilikinya sesuai dengan ketentuan Perjanjian Agen Pembayaran.

6.2.4. Menjaga dan mengusahakan tingkat kesehatan Perseroan sesuai dengan kriteria sehat, sesuai dengan ketentuan/peraturan Otoritas Jasa Keuangan atau lembaga keuangan yang berwenang.

6.2.5. Menjalankan usaha dengan sebaik-baiknya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 6.2.6. Mempertahankan dan menjaga kedudukan Perseroan sebagai perseroan terbatas dan badan hukum dan

mempertahankan semua hak dan ijin-ijin yang sekarang dimiliki oleh Perseroan dan segera memohon ijin-ijin tersebut bilamana ijin-ijin tersebut berakhir atau diperlukan untuk menjalankan usahanya.

6.2.7. Menjamin bahwa kewajiban pembayaran oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi menurut Perjanjian Perwaliamanatan pada setiap waktu mempunyai kedudukan yang sama (pari passu) dengan kewajiban pembayaran kepada seluruh kreditur lainnya, kecuali kewajiban kepada kreditur preferen berdasar-kan undang-undang dan kreditur yang telah ada sebelum ditandatanganinya Perjanjian Perwaliamanatan.

6.2.8. Memelihara sistem akuntansi dan pengawasan biaya sesuai dengan Prinsip Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku umum di Indonesia dan memelihara buku-buku dan catatan-catatan lain yang cukup untuk menggambarkan dengan tepat keadaan keuangan Perseroan dan hasil operasinya sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan diterapkan secara konsisten dan terus menerus.

6.2.9. a. Memberitahukan secara tertulis kepada Wali Amanat selambat-lambatnya dalam jangka waktu 10 (sepuluh) Hari Kerja setelah Perseroan menerima dokumen lengkap tentang adanya perubahan anggaran dasar, susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, perubahan pemegang saham utama serta pembagian deviden kepada pemegang saham Perseroan;

b. Memberitahukan secara tertulis kepada Wali Amanat selambat-lambatnya dalam jangka waktu 10 (sepuluh) Hari Kerja setelah terjadinya hal-hal sebagai berikut : 1. adanya perkara pidana, perdata, administrasi, arbitrase dan perburuhan yang melibatkan

Perseroan yang secara material dapat mempengaruhi kemampuan Perseroan dalam menjalankan dan mematuhi segala kewajibannya berdasarkan seluruh Dokumen Emisi.

2. setiap terjadi kejadian atau keadaan penting pada Perseroan yang dapat secara material berdampak negatif terhadap pemenuhan kewajiban Perseroan berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan.

3. setiap melakukan pengeluaran obligasi atau instrumen hutang lain yang sejenis yang memiliki kedudukan hutang yang sama dengan kedudukan-hutang Obligasi.

6.2.10. Membayar semua kewajiban pajak, retribusi dan kewajiban Perseroan lainnya kepada Pemerintah Republik Indonesia.

6.2.11. Menyampaikan kepada Wali Amanat : a. salinan dari laporan-laporan termasuk laporan-laporan yang berkaitan dengan aspek keterbukaan

informasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku di bidang pasar modal yang disampaikan kepada OJK, kepada Bursa Efek dimana saham atau Obligasi Perseroan dicatatkan dan kepada KSEI, salinan dari pemberitahuan atau surat edaran kepada pemegang saham dalam waktu selambat- lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah laporan-laporan tersebut diserahkan kepada pihak-pihak yang disebutkan diatas.

b. salinan resmi akta-akta dan perjanjian yang dibuat sehubungan dengan penerbitan Obligasi dalam waktu selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah diterimanya salinan tersebut oleh Perseroan.

c. Laporan keuangan konsolidasi tahunan yang telah diaudit oleh akuntan publik yang terdaftar di OJK selambat-lambatnya dalam jangka waktu 90 (sembilan --puluh) Hari Kalender setelah tanggal tiap tahun buku Perseroan terakhir.

d. Laporan keuangan (konsolidasi) tengah tahunan yang telah disahkan oleh Direksi Perseroan :

1. Jika tidak disertai laporan akuntan, disampaikan bersamaan dengan penyampaian laporan keuangan tersebut kepada OJK atau selambat-lambatnya pada akhir bulan pertama setelah tanggal laporan tengah tahunan, atau;

2. Jika disertai dengan laporan akuntan dalam rangka penelaahan terbatas, disampaikan bersamaan dengan penyampaian laporan keuangan tersebut kepada OJK atau selambat-lambatnya pada akhir bulan kedua setelah tanggal laporan tengah tahunan, atau;

3. Jika disertai dengan laporan keuangan yang telah diaudit oleh Akuntan Publik yang terdaftar di OJK, disampaikan bersamaan dengan penyampaian laporan keuangan tersebut kepada OJK atau selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan tengah tahunan.

e. Laporan keuangan (konsolidasi) triwulanan yang telah disahkan oleh Direksi Perseroan : 1. Jika tidak disertai laporan akuntan, disampaikan bersamaan dengan penyampaian laporan

keuangan tersebut kepada OJK atau selambat-lambatnya pada akhir bulan pertama setelah tanggal laporan tengah tahunan, atau;

2. Jika disertai dengan laporan akuntan dalam rangka penelaahan terbatas, disampaikan bersamaan dengan penyampaian laporan keuangan tersebut kepada OJK- atau selambat-lambatnya pada akhir bulan kedua setelah tanggal laporan tengah tahunan,atau;

3. Jika disertai dengan laporan keuangan yang telah diaudit oleh Akuntan Publik yang terdaftar di OJK disampaikan bersamaan dengan penyampaian laporan keuangan tersebut kepada OJK atau selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan tengah tahunan.

f. Laporan-laporan lain yang disampaikan kepada OJK selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah laporan-laporan tersebut diserahkan kepada OJK.

g. Segera setelah penutupan laporan keuangan tahunan dan/atau semesteran, surat pernyataan yang ditandatangani oleh Direksi Perseroan tentang kejadian-kejadian pada masalah dan/atau keterangan yang dapat mempengaruhi kepentingan Pemegang Obligasi termasuk akan tetapi tidak terbatas pada : 1. Pernyataan mengenai tidak adanya pelanggaran terhadap pembatasan-pembatasan dan

kewajibankewajiban sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan, atau jika ada pelanggaran, uraian mengenai bentuk pelanggaran tersebut;

2. Pernyataan bahwa Perseroan telah mentaati dan melaksanakan seluruh pembatasan-pembatasan dan kewajiban-kewajiban sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan atau sesuai dengan persyaratan Obligasi;

3. Pernyataan mengenai tidak adanya kejadian yang telah dan/atau akan menyebabkan Obligasi menjadi cidera janji sehingga sanksi-sanksi berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian yang berhubungan dengan penerbitan menjadi berlaku dan harus dilaksanakan;

4. Pernyataan mengenai tidak adanya kejadian yang secara materiil mempengaruhi Perseroan sehubungan dengan penerbitan Obligasi, atau jika ada, uraian mengenai kejadian-kejadian tersebut;

5. Pernyataan mengenai tidak adanya perubahan yang berarti dalam bidang usaha Perseroan yang tidak dilaporkan sejak penerbitan Obligasi yang pertama kali, atau jika ada, uraian mengenai kejadian kejadian tersebut.

6.2.12. Segera memberikan kepada Wali Amanat, data, dokumen dan/atau keterangan-keterangan yang sewaktu-waktu diminta oleh Wali Amanat yang berkaitan dengan operasi, keadaan keuangan dan Aset Perseroan.

6.2.13. Memelihara harta kekayaan Perseroan agar tetap dalam keadaan baik dan senantiasa mengasuransikannya kepada perusahaan asuransi yang mempunyai reputasi baik dengan syarat dan ketentuan yang biasa dilakukan oleh Perseroan yang berlaku umum pada bisnis yang sejenis.

6.2.14. Memberikan ijin kepada Wali Amanat untuk sewaktu-waktu -pada Hari Kerja melakukan kunjungan langsung ke Perseroan, selambat-lambatnya 5 (lima) Hari Kerja setelah pemberitahu-an tertulis dari Wali Amanat diterima oleh Perseroan dan melakukan pemeriksaan atas perizinan-perizinan dan catatan keuangan sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku, dengan pemberitahuan terlebih dahulu kepada Perseroan yang diajukan sebelum kunjungan dilakukan dan Perseroan wajib memberikan keterangan dan data yang diminta oleh Wali Amanat sesuai dengan tugas dan fungsi Wali Amanat dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

6.2.15. Menerbitkan dan menyerahkan Sertifikat Jumbo Obligasi kepada KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi termasuk pembaharuannya dan menyampaikan fotocopy Sertifikat Jumbo Obligasi kepada Wali Amanat.

6.2.16. Memiliki dari waktu ke waktu peringkat atas Obligasi dimana peringkat tersebut diperoleh dari Pemeringkat Obligasi. Dalam rangka melaksanakan kewajibannya tersebut Perseroan harus melaksanakan dan memperoleh pemeringkatan atas Obligasi 1 (satu) tahun sekali yang dilakukan oleh Pemeringkat Obligasi dan menyampaikan hasil pemeringkatan tersebut kepada Wali Amanat selambat-lambatnya 5 (lima) Hari Kerja setelah hasil pemeringkatan tersebut diperoleh oleh Perseroan.

Memberitahukan kepada Wali Amanat setiap dilakukan pinjaman dan/atau penerbitan instrumen hutang dalam rangka pelaksanaan program Pemerintah Republik Indonesia sebagai-mana dimaksud dalam pasal 6.1.6 Perjanjian Perwaliamanatan selambat-lambatnya 7 (tujuh) Hari Kerja setelah dilakukannya pinjaman dan/atau penerbitan instrumen hutang tersebut.

7. Pembatasan-Pembatasan dan Kewajiban-Kewajiban Perseroan 7.1 Pembatasan-Pembatasan

7.1.1 Selama jangka waktu Obligasi dan seluruh jumlah Pokok Obligasi belum seluruhnya dilunasi dan/atau seluruh jumlah Bunga Obligasi serta kewajiban pembayaran lainnya (bila ada) belum seluruhnya dibayar menurut ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan, Perseroan berjanji dan mengikatkan diri bahwa Perseroan, tanpa persetujuan tertulis dari Wali Amanat tidak akan melakukan hal-hal sebagai berikut:

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 7 5/26/17 11:02 AM

Page 24: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

8

a. mengurangi modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor kecuali dalam hal pengurangan tersebut dilakukan berdasarkan permintaan dan/atau perintah dari Pemerintah Republik Indonesia dan/atau otoritas yang berwenang (termasuk tetapi tidak terbatas pada Bank Indonesia, Menteri Keuangan Republik Indonesia, Menteri Badan Usaha Milik Negara dan Otoritas Jasa Keuangan).

b. melakukan penggabungan dan/atau pemisahan dan/atau peleburan dan/atau pengambilalihan atau mengizinkan atau memberikan persetujuan kepada Perusahaan Anak untuk melakukan penggabungan dan/atau pemisahan dan/atau peleburan dan/atau pengambilalihan, yang secara material akan mempunyai akibat yang negatif terhadap pemenuhan kewajiban Perseroan terhadap Obligasi, kecuali atas permintaan dan/atau perintah dari Pemerintah Republik Indonesia dan/atau otoritas yang berwenang (termasuk tetapi tidak terbatas pada Bank Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan atau lembaga penjaminan lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Menteri Keuangan Republik Indonesia, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara dan Otoritas Jasa Keuangan) yang dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku, termasuk tetapi tidak terbatas pada peraturan Otoritas Jasa Keuangan.

7.1.2. Pemberian persetujuan tertulis sebagaimana dimaksud dalam ayat 7.1.1 di atas akan diberikan oleh Wali Amanat

dengan ketentuan sebagai berikut: a. Permohonan persetujuan tersebut tidak akan ditolak tanpa alasan yang jelas dan wajar; b. Wali Amanat wajib memberikan persetujuan, penolakan atau meminta tambahan data/dokumen pendukung

lainnya dalam waktu 14 (empat belas) Hari Kerja setelah permohonan persetujuan tersebut dan dokumen pendukungnya diterima oleh Wali Amanat, dan jika dalam waktu 14 (empat belas) Hari Kerja tersebut Perseroan tidak menerima persetujuan, penolakan atau permintaan tambahan data/dokumen pendukung lainnya dari Wali Amanat, maka Wali Amanat dianggap telah memberikan persetujuannya; dan

c. Jika Wali Amanat meminta tambahan data/dokumen pendukung lainnya, maka persetujuan atau penolakan wajib diberikan oleh Wali Amanat dalam waktu 14 (empat belas) Hari Kerja setelah data/dokumen pendukung lainnya tersebut diterima secara lengkap oleh Wali Amanat, dan jika dalam waktu 14 (empat belas) Hari Kerja tersebut Perseroan tidak menerima persetujuan atau penolakan dari Wali Amanat maka Wali Amanat dianggap telah memberikan persetujuan.

7.2 Kewajiban-Kewajiban Perseroan

Selama Jumlah Terhutang belum dilunasi, Perseroan berkewajiban untuk:

7.2.1. Memenuhi semua ketentuan dalam Dokumen Emisi. 7.2.2. Menyetorkan sejumlah uang yang diperlukan untuk pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok

Obligasi, yang jatuh tempo kepada Agen Pembayaran selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Bursa (in good funds) sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi ke rekening KSEI.

7.2.3. Apabila lewat tanggal jatuh tempo Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi, Perseroan belum menyetorkan sejumlah uang sesuai dengan ayat 7.2.2 di atas (Pasal 6.2.2 Perjanjian Perwaliamanatan), maka Perseroan harus membayar Denda atas kelalaian tersebut. Jumlah Denda tersebut dihitung berdasarkan hari yang lewat terhitung sejak Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi hingga Jumlah Terhutang tersebut dibayar sepenuhnya. Denda yang dibayar oleh Perseroan yang merupakan hak Pemegang Obligasi akan dibayar kepada Pemegang Obligasi secara proporsional sesuai dengan besarnya Obligasi yang dimilikinya.

7.2.4. menjalankan usaha-usahanya dengan sebaik-baiknya dan tidak bertentangan dengan praktek-praktek yang sesuai dengan kegiatan usahanya serta wajib mentaati ketentuan-ketentuan yang berlaku bagi kesehatan dan usaha bank umum;

7.2.5. memelihara sistem akuntansi dan pengawasan keuangan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan/atau Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia, dan memelihara buku-buku dan catatan-catatan lain yang cukup untuk menggambarkan dengan tepat keadaan keuangan Perseroan dan hasil operasinya sesuai dengan Standar Akuntansi Indonesia;

7.2.6. segera memberitahukan kepada Wali Amanat keterangan-keterangan tentang setiap perubahan dalam sifat dan/atau ruang lingkup Perseroan dan tentang setiap kejadian atau keadaan yang dapat mempunyai pengaruh penting atau buruk atas usaha-usaha atau operasi Perseroan.

7.2.7. menyerahkan kepada Wali Amanat salinan dari laporan keuangan, yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek dalam waktu selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah laporan tersebut diserahkan kepada pihak-pihak yang disebutkan diatas;

7.2.8. memberitahukan secara tertulis setiap perubahan anggaran dasar yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan/atau laporan tentang perubahan anggaran dasar kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia yang telah diterima baik oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan telah didaftar di Daftar Perusahaan serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia, kepada Wali Amanat;

7.2.9. dengan tidak menyampingkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, memberi ijin kepada Wali Amanat atau pihak yang ditunjuk Wali Amanat dengan ketentuan pihak yang bersangkutan mengajukan permohonan tertulis terlebih dahulu, sekurang-kurangnya 3 (tiga) Hari Kerja sebelumnya, untuk memasuki gedung-gedung yang dimiliki atau dikuasai Perseroan dan untuk melakukan pemeriksaan atas buku-buku, ijin-ijin dan keuangan Perseroan, inventaris, perjanjian-perjanjian, faktur-faktur, rekening-rekening dan dokumen-dokumen lain yang berhubungan dengan keadaan usaha Perseroan pada saat jam kerja Perseroan.

7.2.10. memberitahukan hasil Rapat Umum Pemegang Saham kepada Wali Amanat selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) Hari Kerja setelah rapat tersebut diselenggarakan;

7.2.11. mentaati ketentuan-ketentuan yang berlaku berkaitan dengan kegiatan bank di Indonesia yang antara lain diatur dalam Undang-Undang Perbankan dan perubahan-perubahannya di kemudian hari dan petunjuk pelaksanaannya yang tertuang dalam peraturan pemerintah, serta keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia, surat keputusan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan Bank Indonesia serta surat edaran yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia;

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 8 5/26/17 11:02 AM

Page 25: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

9

a. mengurangi modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor kecuali dalam hal pengurangan tersebut dilakukan berdasarkan permintaan dan/atau perintah dari Pemerintah Republik Indonesia dan/atau otoritas yang berwenang (termasuk tetapi tidak terbatas pada Bank Indonesia, Menteri Keuangan Republik Indonesia, Menteri Badan Usaha Milik Negara dan Otoritas Jasa Keuangan).

b. melakukan penggabungan dan/atau pemisahan dan/atau peleburan dan/atau pengambilalihan atau mengizinkan atau memberikan persetujuan kepada Perusahaan Anak untuk melakukan penggabungan dan/atau pemisahan dan/atau peleburan dan/atau pengambilalihan, yang secara material akan mempunyai akibat yang negatif terhadap pemenuhan kewajiban Perseroan terhadap Obligasi, kecuali atas permintaan dan/atau perintah dari Pemerintah Republik Indonesia dan/atau otoritas yang berwenang (termasuk tetapi tidak terbatas pada Bank Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan atau lembaga penjaminan lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Menteri Keuangan Republik Indonesia, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara dan Otoritas Jasa Keuangan) yang dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku, termasuk tetapi tidak terbatas pada peraturan Otoritas Jasa Keuangan.

7.1.2. Pemberian persetujuan tertulis sebagaimana dimaksud dalam ayat 7.1.1 di atas akan diberikan oleh Wali Amanat

dengan ketentuan sebagai berikut: a. Permohonan persetujuan tersebut tidak akan ditolak tanpa alasan yang jelas dan wajar; b. Wali Amanat wajib memberikan persetujuan, penolakan atau meminta tambahan data/dokumen pendukung

lainnya dalam waktu 14 (empat belas) Hari Kerja setelah permohonan persetujuan tersebut dan dokumen pendukungnya diterima oleh Wali Amanat, dan jika dalam waktu 14 (empat belas) Hari Kerja tersebut Perseroan tidak menerima persetujuan, penolakan atau permintaan tambahan data/dokumen pendukung lainnya dari Wali Amanat, maka Wali Amanat dianggap telah memberikan persetujuannya; dan

c. Jika Wali Amanat meminta tambahan data/dokumen pendukung lainnya, maka persetujuan atau penolakan wajib diberikan oleh Wali Amanat dalam waktu 14 (empat belas) Hari Kerja setelah data/dokumen pendukung lainnya tersebut diterima secara lengkap oleh Wali Amanat, dan jika dalam waktu 14 (empat belas) Hari Kerja tersebut Perseroan tidak menerima persetujuan atau penolakan dari Wali Amanat maka Wali Amanat dianggap telah memberikan persetujuan.

7.2 Kewajiban-Kewajiban Perseroan

Selama Jumlah Terhutang belum dilunasi, Perseroan berkewajiban untuk:

7.2.1. Memenuhi semua ketentuan dalam Dokumen Emisi. 7.2.2. Menyetorkan sejumlah uang yang diperlukan untuk pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok

Obligasi, yang jatuh tempo kepada Agen Pembayaran selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Bursa (in good funds) sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi ke rekening KSEI.

7.2.3. Apabila lewat tanggal jatuh tempo Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi, Perseroan belum menyetorkan sejumlah uang sesuai dengan ayat 7.2.2 di atas (Pasal 6.2.2 Perjanjian Perwaliamanatan), maka Perseroan harus membayar Denda atas kelalaian tersebut. Jumlah Denda tersebut dihitung berdasarkan hari yang lewat terhitung sejak Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi hingga Jumlah Terhutang tersebut dibayar sepenuhnya. Denda yang dibayar oleh Perseroan yang merupakan hak Pemegang Obligasi akan dibayar kepada Pemegang Obligasi secara proporsional sesuai dengan besarnya Obligasi yang dimilikinya.

7.2.4. menjalankan usaha-usahanya dengan sebaik-baiknya dan tidak bertentangan dengan praktek-praktek yang sesuai dengan kegiatan usahanya serta wajib mentaati ketentuan-ketentuan yang berlaku bagi kesehatan dan usaha bank umum;

7.2.5. memelihara sistem akuntansi dan pengawasan keuangan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan/atau Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia, dan memelihara buku-buku dan catatan-catatan lain yang cukup untuk menggambarkan dengan tepat keadaan keuangan Perseroan dan hasil operasinya sesuai dengan Standar Akuntansi Indonesia;

7.2.6. segera memberitahukan kepada Wali Amanat keterangan-keterangan tentang setiap perubahan dalam sifat dan/atau ruang lingkup Perseroan dan tentang setiap kejadian atau keadaan yang dapat mempunyai pengaruh penting atau buruk atas usaha-usaha atau operasi Perseroan.

7.2.7. menyerahkan kepada Wali Amanat salinan dari laporan keuangan, yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek dalam waktu selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah laporan tersebut diserahkan kepada pihak-pihak yang disebutkan diatas;

7.2.8. memberitahukan secara tertulis setiap perubahan anggaran dasar yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan/atau laporan tentang perubahan anggaran dasar kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia yang telah diterima baik oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan telah didaftar di Daftar Perusahaan serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia, kepada Wali Amanat;

7.2.9. dengan tidak menyampingkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, memberi ijin kepada Wali Amanat atau pihak yang ditunjuk Wali Amanat dengan ketentuan pihak yang bersangkutan mengajukan permohonan tertulis terlebih dahulu, sekurang-kurangnya 3 (tiga) Hari Kerja sebelumnya, untuk memasuki gedung-gedung yang dimiliki atau dikuasai Perseroan dan untuk melakukan pemeriksaan atas buku-buku, ijin-ijin dan keuangan Perseroan, inventaris, perjanjian-perjanjian, faktur-faktur, rekening-rekening dan dokumen-dokumen lain yang berhubungan dengan keadaan usaha Perseroan pada saat jam kerja Perseroan.

7.2.10. memberitahukan hasil Rapat Umum Pemegang Saham kepada Wali Amanat selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) Hari Kerja setelah rapat tersebut diselenggarakan;

7.2.11. mentaati ketentuan-ketentuan yang berlaku berkaitan dengan kegiatan bank di Indonesia yang antara lain diatur dalam Undang-Undang Perbankan dan perubahan-perubahannya di kemudian hari dan petunjuk pelaksanaannya yang tertuang dalam peraturan pemerintah, serta keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia, surat keputusan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan Bank Indonesia serta surat edaran yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia;

7.2.12. memelihara harta kekayaan agar tetap dalam keadaan baik dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagaimana dilakukan pada umumnya mengenai harta milik dan usaha yang serupa;

7.2.13. memelihara asuransi-asuransi yang telah berjalan dan berhubungan dengan kegiatan usaha dan harta kekayaan Perseroan pada perusahaan asuransi yang mempunyai reputasi baik terhadap segala resiko yang biasa dihadapi oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha yang sama dengan Perseroan;

7.2.14. segera memberitahukan secara tertulis kepada Wali Amanat perkara pidana, perdata, tata usaha negara dan perburuhan yang dihadapi Perseroan yang telah memiliki kekuatan hukum yang tetap dimana menurut anggapan Perseroan akan mempengaruhi pemenuhan kewajiban pembayaran dalam Perjanjian Perwaliamanatan;

7.2.15. segera memberitahukan secara tertulis kepada Wali Amanat setelah menyadari terjadinya kelalaian sebagaimana tersebut dalam Pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan atau setiap peristiwa yang dapat menimbulkan kelalaian atau adanya pemberitahuan mengenai kelalaian yang diberikan oleh kreditur Perseroan;

7.2.16. menerbitkan dan menyerahkan Sertifikat Jumbo Obligasi kepada KSEI, untuk kepentingan Pemegang Obligasi sebagai bukit pencatatan dalam Daftar Pemegang Obligasi dan menyampaikan foto kopi Sertifikat Jumbo Obligasi dengan tanda terima dari KSEI tersebut kepada Wali Amanat;

7.2.17. mempertahankan bidang usaha utama Perseroan; 7.2.18. melakukan pemeringkatan atas Obligasi sesuai dengan Peraturan Nomor IX.C.11 Lampiran Keputusan Ketua

Bapepam dan LK No.KEP-712/BL/2012 Tanggal 26 (dua puluh enam) Desember 2012 (dua ribu dua belas) tentang Pemeringkatan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk, berikut pengubahannya dan atau pengaturan lainnya yang wajib dipatuhi oleh Perseroan sehubungan dengan pemeringkatan.

8. Jaminan Obligasi ini tidak dijamin dengan jaminan khusus, tetapi dijamin dengan seluruh harta kekayaan Perseroan baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari menjadi jaminan bagi Pemegang Obligasi sesuai dengan ketentuan dalam pasal 1131 dan 1132 Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Hak Pemegang Obligasi adalah Paripassu tanpa hak preferen dengan hak-hak kreditur Perseroan lainnya baik yang ada sekarang maupun dikemudian hari, kecuali hak-hak kreditur Perseroan yang dijamin secara khusus dengan kekayaan Perseroan baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari. 9. Kelalaian Perseroan 9.1. Kelalaian atau cidera janji yang dimaksud adalah salah satu atau lebih dari kejadian-kejadian atau hal-hal tersebut di

bawah ini : a. Emiten lalai membayar Pokok Obligasi pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan/atau Bunga Obligasi pada

Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi kepada Pemegang Obligasi; atau b. Emiten atas inisiatif sendiri mengajukan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) dalam prosedur

Undang-Undang Kepailitan; atau c. Pengadilan atau instansi pemerintah yang berwenang telah menyita atau mengambil alih dengan cara apapun

juga semua atau sebagian besar harta Emiten atau telah mengambil tindakan yang menghalangi Emiten untuk menjalankan sebagian-besar atau seluruh usahanya sehingga mempengaruhi secara material kemampuan Emiten untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya dalam Perjanjian Perwaliamanatan, kecuali hal-hal yang telah dimuat dalam Prospektus atau Dokumen Emisi; atau

d. Sebagian besar hak, ijin dan persetujuan lainnya dari Pemerintah Indonesia yang dimiliki Emiten dan/atau Anak Perusahaan (jika ada) dibatalkan atau dinyatakan tidak sah, atau Emiten dan/atau Anak Perusahaan (jika ada) tidak mendapatkan ijin atau persetujuan yang diisyaratkan oleh ketentuan hukum yang berlaku, yang secara material berakibat negatif terhadap kelangsungan usaha Emiten dan mempengaruhi secara material terhadap kemampuan Emiten untuk memenuhi kewajiban-kewajiban yang ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan; atau

e. Emiten atau Anak Perusahaan (jika ada) berdasarkan perintah pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap diharuskan membayar sejumlah dana kepada pihak ketiga yang apabila dibayarkan akan mempengaruhi secara material terhadap kemampuan Emiten untuk memenuhi kewajiban-kewajiban yang ditentukan dalam -Perjanjian Perwaliamanatan, kecuali hal-hal yang telah dimuat dalam Prospektus atau Dokumen Emisi atau

f. Emiten telah dinyatakan lalai sehubungan dengan perjanjian hutang oleh satu atau lebih kreditur Emiten, yang berupa pinjaman (debt/interest bearing) dalam jumlah minimum sebesar Rp. 1.000.000.000.000,- (satu triliun rupiah) atau 1 % (satu persen) dari ekuitas (mana yang lebih besar jumlahnya), baik yang telah ada sekarang maupun yang akan ada di kemudian hari yang berakibat jumlah yang terhutang oleh Emiten berdasarkan perjanjian hutang tersebut seluruhnya menjadi dapat segera ditagih oleh kreditur yang bersangkutan sebelum waktunya (akselerasi pelunasan) atau;

g. Emiten lalai melaksanakan atau tidak mentaati dan/atau melanggar salah satu atau lebih ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan yang berdasarkan pertimbangan Wali Amanat secara material dapat berakibat negatif terhadap kemampuan Emiten untuk memenuhi kewajibannya berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan; atau

h. Keterangan-keterangan dan jaminan-jaminan Emiten tentang keadaan atau status korporasi atau keuangan Emiten dan/atau pengelolaan Emiten secara material tidak sesuai dengan kenyataan atau tidak benar adanya, termasuk pernyataan dan jaminan Emiten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 Perjanjian Perwaliamanatan.

9.2. Dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan pada Pasal 6 ayat 6.1.4 Perjanjian Perwaliamanatan, apabila Emiten dibubarkan karena sebab apapun atau terdapat keputusan pailit yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, Wali Amanat berhak tanpa memanggil RUPO bertindak mewakili kepentingan Pemegang Obligasi dan mengambil -keputusan yang dianggap menguntungkan bagi Pemegang Obligasi dan untuk itu Wali Amanat dibebaskan dari segala tindakan dan tuntutan oleh Pemegang Obligasi. Wali Amanat dapat langsung melakukan penagihan kepada Emiten dan Obligasi menjadi jatuh tempo dan dapat ditagih sebelum waktunya (akselerasi pelunasan).

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 9 5/26/17 11:02 AM

Page 26: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

10

10. Rapat Umum Pemegang Obligasi Untuk penyelenggaraan RUPO, korum yang disyaratkan, hak suara dan pengambilan keputusan berlaku ketentuan-ketentuan di bawah ini tanpa mengurangi ketentuan dalam peraturan pasar modal dan ketentuan peraturan perundangan lainnya yang berlaku di bidang pasar modal serta peraturan Bursa Efek ditempat dimana Obligasi dicatatkan: 10.1. RUPO dapat diselenggarakan pada setiap waktu menurut ketentuan-ketentuan dari Pasal 10 Perjanjian

Perwaliamanatan, antara lain untuk maksud-maksud sebagai berikut : a. menyampaikan pemberitahuan kepada Emiten atau kepada Wali Amanat atau untuk memberikan pengarahan

kepada Wali Amanat atau untuk mengambil tindakan lain. b. memberhentikan Wali Amanat dan menunjuk pengganti Wali Amanat menurut ketentuan-ketentuan Perjanjian

Perwaliamanatan. c. mengambil tindakan lain yang dikuasakan untuk diambil oleh atau atas nama Pemegang Obligasi termasuk

tetapi tidak terbatas pada mengubah Perjanjian Perwaliamanatan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan serta peraturan perundangan yang berlaku.

d. mengambil keputusan sehubungan dengan usulan Emiten mengenai hal-hal penting yang berkaitan dengan Obligasi, persyaratan dan ketentuan-ketentuan lain dari Perjanjian Perwaliamanatan (untuk menghindari keraguan hal-hal penting yang dimaksud tersebut tidak termasuk yang dimuat dalam ayat 10.5. huruf b Perjanjian Perwaliamanatan).

e. mengambil keputusan yang diperlukan sehubungan dengan maksud Emiten atau Pemegang Obligasi yang mewakili lebih dari 50% (lima puluh persen) dari jumlah Pokok Obligasi yang terhutang (diluar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Emiten dan/atau Anak Perusahaan dan/atau Afiliasi Emiten), untuk melakukan pembatalan pendaftaran Obligasi di KSEI sesuai dengan ketentuan peraturan pasar modal dan KSEI.

f. mengambil keputusan sehubungan dengan terjadinya kejadian kelalaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan.

10.2. Dengan memperhatikan peraturan di bidang pasar modal yang berlaku, RUPO dapat diselenggarakan bilamana : a. Seorang atau lebih Pemegang Obligasi yang mewakili sedikit-nya 20% (dua puluh persen) dari jumlah Pokok

Obligasi yang masih terhutang (di luar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Emiten dan/atau Anak Perusahaan dan/atau Afiliasi Emiten) mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat agar diselenggarakan RUPO dengan memuat acara yang diminta dengan melampirkan photo copy KTUR dari KSEI yang diperoleh melalui Pemegang Rekening dan memperlihatkan asli KTUR kepada Wali Amanat, dengan ketentuan terhitung sejak diterbitkannya KTUR, Obligasi akan dibekukan oleh KSEI sejumlah Obligasi yang tercantum dalam KTUR. Pencabutan pembekuan Obligasi oleh KSEI tersebut hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan secara tertulis dari Wali Amanat.

b. Wali Amanat atau OJK atau Emiten menganggap perlu untuk mengadakan RUPO.

10.3. Wali Amanat harus melakukan pemanggilan untuk RUPO dan menyelenggarakan RUPO, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) Hari Kalender sejak tanggal diterimanya surat permintaan penyelenggara-an RUPO. Dalam hal Wali Amanat menolak permohonan Pemegang Obligasi atau Emiten untuk mengadakan RUPO, maka Wali Amanat harus memberitahukan secara tertulis alasan penolakan tersebut kepada pemohon dengan tembusannya kepada OJK dan Bursa Efek, selambat-lambatnya 14 (empat belas) Hari Kalender setelah diterimanya surat permohonan.

10.4. Tata Cara RUPO : a. RUPO dapat diadakan ditempat kedudukan Emiten atau ditempat lain dimana Obligasi dicatatkan atau yang

disepakati Emiten dan Wali Amanat. b. Panggilan RUPO wajib dimuat sebanyak 2 (dua) kali pada hari yang berlainan di dalam paling sedikit 1 (satu)

surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional dalam jangka waktu tidak kurang dari 14 (empat belas) Hari Kalender sebelum diselenggarakan RUPO, dengan ketentuan bahwa jangka waktu 14 (empat belas) Hari Kalender dihitung mulai dari dimuatnya pengumuman panggilan tersebut pada waktu pertama kali dan tidak termasuk tanggal diselenggarakannya RUPO.

c. Panggilan harus dengan tegas memuat tanggal, jam, tempat dan acara-acara RUPO. d. RUPO dipimpin dan diketuai oleh Wali Amanat dan Wali Amanat diwajibkan untuk mempersiapkan acara

RUPO dan bahan-bahan RUPO serta menunjuk notaris yang harus membuat berita acara RUPO. Dalam hal penggantian Wali Amanat yang diminta oleh Emiten atau Pemegang Obligasi RUPO dipimpin oleh Emiten atau Pemegang Obligasi yang meminta diadakannya RUPO, dan Emiten atau Pemegang Obligasi yang meminta diadakannya RUPO tersebut harus mempersiapkan acara RUPO dan bahan-bahan RUPO serta menunjuk notaris yang harus membuat berita acara RUPO.

e. Pemegang Obligasi yang berhak hadir dalam RUPO adalah Pemegang Obligasi yang memiliki KTUR dan namanya tercatat dalam daftar KTUR yang diterbitkan oleh KSEI 3 (tiga) Hari Bursa sebelum tanggal penyelenggaraan RUPO.

f. Pemegang Obligasi yang menghadiri RUPO wajib menyerahkan asli KTUR kepada Wali Amanat. g. Satuan Pemindahbukuan Obligasi adalah sebesar Rp. 1,- (satu rupiah) dan kelipatannya. Satu Satuan

Pemindahbukuan Obligasi mempunyai hak untuk mengeluarkan 1 (satu) suara. Suara dikeluarkan dengan tertulis dan ditandatangani dengan menyebutkan nomor KTUR, kecuali Wali Amanat memutuskan lain.

h. Suara blanko, abstain dan suara yang tidak sah dianggap tidak dikeluarkan, termasuk Obligasi yang dimiliki oleh Emiten dan/atau Anak Perusahaan dan/atau Afiliasi Emiten.

i. Seluruh Obligasi yang disimpan di KSEI dibekukan sehingga Obligasi tersebut tidak dapat dipindahbukukan sejak 3 (tiga) Hari Bursa sebelum tanggal penyelenggaraan RUPO sampai dengan tanggal berakhirnya RUPO, yang dibuktikan dengan adanya pemberitahuan dari Wali Amanat atau setelah memper-oleh persetujuan dari Wali Amanat.

j. Pada saat pelaksanaan RUPO: Emiten wajib menyerahkan surat pernyataan mengenai Obligasi yang dimiliki Emiten dan/atau Anak

Perusahaan dan/atau Afiliasi Emiten; dan Pemegang Obligasi atau kuasa Pemegang Obligasi yang hadir dalam RUPO wajib membuat surat

pernyataan mengenai Obligasi yang dimilikinya baik yang terafiliasi dengan Emiten maupun yang tidak terafiliasi dengan Emiten.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 10 5/26/17 11:02 AM

Page 27: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

11

10. Rapat Umum Pemegang Obligasi Untuk penyelenggaraan RUPO, korum yang disyaratkan, hak suara dan pengambilan keputusan berlaku ketentuan-ketentuan di bawah ini tanpa mengurangi ketentuan dalam peraturan pasar modal dan ketentuan peraturan perundangan lainnya yang berlaku di bidang pasar modal serta peraturan Bursa Efek ditempat dimana Obligasi dicatatkan: 10.1. RUPO dapat diselenggarakan pada setiap waktu menurut ketentuan-ketentuan dari Pasal 10 Perjanjian

Perwaliamanatan, antara lain untuk maksud-maksud sebagai berikut : a. menyampaikan pemberitahuan kepada Emiten atau kepada Wali Amanat atau untuk memberikan pengarahan

kepada Wali Amanat atau untuk mengambil tindakan lain. b. memberhentikan Wali Amanat dan menunjuk pengganti Wali Amanat menurut ketentuan-ketentuan Perjanjian

Perwaliamanatan. c. mengambil tindakan lain yang dikuasakan untuk diambil oleh atau atas nama Pemegang Obligasi termasuk

tetapi tidak terbatas pada mengubah Perjanjian Perwaliamanatan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan serta peraturan perundangan yang berlaku.

d. mengambil keputusan sehubungan dengan usulan Emiten mengenai hal-hal penting yang berkaitan dengan Obligasi, persyaratan dan ketentuan-ketentuan lain dari Perjanjian Perwaliamanatan (untuk menghindari keraguan hal-hal penting yang dimaksud tersebut tidak termasuk yang dimuat dalam ayat 10.5. huruf b Perjanjian Perwaliamanatan).

e. mengambil keputusan yang diperlukan sehubungan dengan maksud Emiten atau Pemegang Obligasi yang mewakili lebih dari 50% (lima puluh persen) dari jumlah Pokok Obligasi yang terhutang (diluar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Emiten dan/atau Anak Perusahaan dan/atau Afiliasi Emiten), untuk melakukan pembatalan pendaftaran Obligasi di KSEI sesuai dengan ketentuan peraturan pasar modal dan KSEI.

f. mengambil keputusan sehubungan dengan terjadinya kejadian kelalaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan.

10.2. Dengan memperhatikan peraturan di bidang pasar modal yang berlaku, RUPO dapat diselenggarakan bilamana : a. Seorang atau lebih Pemegang Obligasi yang mewakili sedikit-nya 20% (dua puluh persen) dari jumlah Pokok

Obligasi yang masih terhutang (di luar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Emiten dan/atau Anak Perusahaan dan/atau Afiliasi Emiten) mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat agar diselenggarakan RUPO dengan memuat acara yang diminta dengan melampirkan photo copy KTUR dari KSEI yang diperoleh melalui Pemegang Rekening dan memperlihatkan asli KTUR kepada Wali Amanat, dengan ketentuan terhitung sejak diterbitkannya KTUR, Obligasi akan dibekukan oleh KSEI sejumlah Obligasi yang tercantum dalam KTUR. Pencabutan pembekuan Obligasi oleh KSEI tersebut hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan secara tertulis dari Wali Amanat.

b. Wali Amanat atau OJK atau Emiten menganggap perlu untuk mengadakan RUPO.

10.3. Wali Amanat harus melakukan pemanggilan untuk RUPO dan menyelenggarakan RUPO, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) Hari Kalender sejak tanggal diterimanya surat permintaan penyelenggara-an RUPO. Dalam hal Wali Amanat menolak permohonan Pemegang Obligasi atau Emiten untuk mengadakan RUPO, maka Wali Amanat harus memberitahukan secara tertulis alasan penolakan tersebut kepada pemohon dengan tembusannya kepada OJK dan Bursa Efek, selambat-lambatnya 14 (empat belas) Hari Kalender setelah diterimanya surat permohonan.

10.4. Tata Cara RUPO : a. RUPO dapat diadakan ditempat kedudukan Emiten atau ditempat lain dimana Obligasi dicatatkan atau yang

disepakati Emiten dan Wali Amanat. b. Panggilan RUPO wajib dimuat sebanyak 2 (dua) kali pada hari yang berlainan di dalam paling sedikit 1 (satu)

surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional dalam jangka waktu tidak kurang dari 14 (empat belas) Hari Kalender sebelum diselenggarakan RUPO, dengan ketentuan bahwa jangka waktu 14 (empat belas) Hari Kalender dihitung mulai dari dimuatnya pengumuman panggilan tersebut pada waktu pertama kali dan tidak termasuk tanggal diselenggarakannya RUPO.

c. Panggilan harus dengan tegas memuat tanggal, jam, tempat dan acara-acara RUPO. d. RUPO dipimpin dan diketuai oleh Wali Amanat dan Wali Amanat diwajibkan untuk mempersiapkan acara

RUPO dan bahan-bahan RUPO serta menunjuk notaris yang harus membuat berita acara RUPO. Dalam hal penggantian Wali Amanat yang diminta oleh Emiten atau Pemegang Obligasi RUPO dipimpin oleh Emiten atau Pemegang Obligasi yang meminta diadakannya RUPO, dan Emiten atau Pemegang Obligasi yang meminta diadakannya RUPO tersebut harus mempersiapkan acara RUPO dan bahan-bahan RUPO serta menunjuk notaris yang harus membuat berita acara RUPO.

e. Pemegang Obligasi yang berhak hadir dalam RUPO adalah Pemegang Obligasi yang memiliki KTUR dan namanya tercatat dalam daftar KTUR yang diterbitkan oleh KSEI 3 (tiga) Hari Bursa sebelum tanggal penyelenggaraan RUPO.

f. Pemegang Obligasi yang menghadiri RUPO wajib menyerahkan asli KTUR kepada Wali Amanat. g. Satuan Pemindahbukuan Obligasi adalah sebesar Rp. 1,- (satu rupiah) dan kelipatannya. Satu Satuan

Pemindahbukuan Obligasi mempunyai hak untuk mengeluarkan 1 (satu) suara. Suara dikeluarkan dengan tertulis dan ditandatangani dengan menyebutkan nomor KTUR, kecuali Wali Amanat memutuskan lain.

h. Suara blanko, abstain dan suara yang tidak sah dianggap tidak dikeluarkan, termasuk Obligasi yang dimiliki oleh Emiten dan/atau Anak Perusahaan dan/atau Afiliasi Emiten.

i. Seluruh Obligasi yang disimpan di KSEI dibekukan sehingga Obligasi tersebut tidak dapat dipindahbukukan sejak 3 (tiga) Hari Bursa sebelum tanggal penyelenggaraan RUPO sampai dengan tanggal berakhirnya RUPO, yang dibuktikan dengan adanya pemberitahuan dari Wali Amanat atau setelah memper-oleh persetujuan dari Wali Amanat.

j. Pada saat pelaksanaan RUPO: Emiten wajib menyerahkan surat pernyataan mengenai Obligasi yang dimiliki Emiten dan/atau Anak

Perusahaan dan/atau Afiliasi Emiten; dan Pemegang Obligasi atau kuasa Pemegang Obligasi yang hadir dalam RUPO wajib membuat surat

pernyataan mengenai Obligasi yang dimilikinya baik yang terafiliasi dengan Emiten maupun yang tidak terafiliasi dengan Emiten.

k. Kecuali biaya-biaya yang terjadi sebagai akibat pengunduran diri Wali Amanat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat 3.10 Perjanjian Perwaliamanatan, biaya pemasangan pengumuman--- untuk memanggil RUPO dan mengumumkan hasil RUPO serta semua biaya penyelenggaraan RUPO termasuk akan tetapi tidak terbatas pada biaya notaris dan sewa ruangan untuk penyelenggaraan RUPO dibebankan kepada dan menjadi tanggung jawab Emiten dan Emiten berjanji untuk membayar-nya.

l. Atas penyelenggaraan RUPO wajib dibuatkan berita acara RUPO yang dibuat oleh notaris sebagai alat bukti yang sah dan mengikat Pemegang Obligasi, Wali Amanat dan Emiten. Wali Amanat wajib mengumumkan hasil RUPO dengan memasang pengumuman dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional dalam waktu 7 (tujuh) Hari Kerja setelah tanggal diselenggarakannya RUPO.

m. Bilamana dalam RUPO pertama tidak tercapai korum maka dapat diadakan RUPO kedua dengan acara yang sama, dalam batas waktu secepatnya 15 (lima belas) Hari Kalender dan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) Hari Kalender setelah RUPO pertama dengan ketentuan harus diadakan panggilan ulang kepada Pemegang Obligasi sekurang-kurangnya 7 (tujuh) Hari Kalender sebelum RUPO kedua dengan mengumumkannya paling sedikit dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional.

n. Bilamana dalam RUPO kedua tidak tercapai korum maka dapat diadakan RUPO ketiga dengan acara yang sama, dalam batas waktu secepatnya 15 (lima belas) Hari Kalender dan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) Hari Kalender setelah RUPO kedua dengan ketentuan harus diadakan panggilan ulang kepada Pemegang Obligasi sekurang-kurangnya 7 (tujuh) Hari Kalender sebelum RUPO ketiga dan mengumumkannya paling sedikit dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional.

10.5. Tanpa mengurangi ketentuan yang tercantum dalam peraturan pasar modal dan peraturan Bursa Efek serta peraturan perundang-undangan lainnya : a. Kecuali alasan yang disebut pada Pasal 10 ayat 10.5 huruf b dibawah maka :

i. RUPO dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi dan/atau kuasa mereka yang sah yang mewakili --sedikitnya 66,67 % (enam puluh enam koma enam puluh tujuh persen) dari jumlah Pokok Obligasi yang masih terhutang (diluar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Emiten dan/atau Anak Perusahaan dan/atau Afiliasi Emiten) disetujui oleh sedikitnya 50% (lima puluh persen) dari jumlah Pokok Obligasi yang hadir dan/atau diwakili secara sah dan memiliki hak suara yang sah dalam RUPO (diluar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Emiten dan/atau Anak Perusahaan dan/atau Afiliasi Emiten) dengan memperhatikan ketentuan Pasal 10 ayat 10.4.huruf h. diatas.

ii. RUPO kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan mengikat apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi dan/atau kuasa mereka yang sah yang mewakili sedikitnya 66,67 % (enam puluh enam koma enam puluh tujuh persen) dari jumlah Pokok Obligasi yang masih terhutang (diluar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Emiten dan/atau Anak Perusahaan dan/atau Afiliasi Emiten) dan disetujui lebih dari 50% (lima puluh persen) dari jumlah Pokok Obligasi yang hadir dan/atau diwakili secara sah dan memiliki hak suara yang sah dalam RUPO (diluar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Emiten dan/atau Anak Perusahaan dan/atau Afiliasi Emiten) dengan memperhati-kan ketentuan Pasal 10 ayat 10.4. huruf h. diatas.

iii. Dalam RUPO ketiga tidak ditetapkan besarnya korum kehadiran, asalkan disetujui oleh lebih dari 50% (lima puluh persen) dari jumlah Pokok Obligasi yang hadir dan/atau diwakili secara sah dan memiliki hak suara yang sah dalam RUPO (diluar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Emiten dan/atau Anak Perusahaan dan/atau Afiliasi Emiten) dengan memperhatikan ketentuan Pasal 10 ayat 10.4. huruf h. diatas.

b. Khusus untuk RUPO yang dimaksudkan untuk memutuskan mengenai perubahan jumlah Pokok Obligasi, perubahan tingkat Bunga Obligasi, perubahan tata cara pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Pokok Obligasi, perubahan jangka waktu Obligasi dan perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dalam rangka perubahan tersebut diatas dilakukan atas permintaan Wali Amanat dan hanya dapat dilakukan dalam keadaan Emiten lalai sebagaimana diatur dalam Pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan, dengan ketentuan : i. RUPO dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi dan/atau kuasa mereka yang sah

yang mewakili sedikitnya 75 % (tujuh puluh lima persen) dari jumlah Pokok Obligasi yang masih terhutang (di luar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Emiten dan/atau Anak Perusahaan dan/atau Afiliasi Emiten) dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui sedikitnya 75 % (tujuh puluh lima persen) dari jumlah Pokok Obligasi yang hadir dan/atau diwakili secara sah dan memiliki hak suara yang sah dalam RUPO (diluar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Emiten dan/atau Anak Perusahaan dan/atau Afiliasi Emiten) dengan memperhati-kan ketentuan Pasal 10 ayat 10.4. huruf h. diatas.

ii. RUPO kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi dan/atau kuasa mereka yang sah yang mewakili sedikitnya 75 % (tujuh puluh lima persen) dari jumlah Pokok Obligasi yang masih terhutang (di luar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Emiten dan/atau Anak Perusahaan dan/atau Afiliasi Emiten) dan disetujui oleh sedikitnya 75 % (tujuh puluh lima persen) dari jumlah Pokok Obligasi yang hadir dan/atau diwakili secara sah dan memiliki hak suara yang sah dalam RUPO (diluar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Emiten dan/atau Anak Perusahaan dan/atau Afiliasi Emiten) dengan memperhati-kan ketentuan Pasal 10 ayat 10.4. huruf h. diatas.

iii. Bilamana RUPO kedua tidak mencapai korum dapat diselenggarakan RUPO ketiga dimana RUPO ketiga adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi dan/atau kuasa mereka yang sah yang mewakili sedikitnya 75% (tujuh puluh lima persen) dari jumlah Pokok Obligasi yang masih terhutang (di luar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Emiten dan/atau Anak Perusahaan dan/atau Afiliasi Emiten) dan disetujui oleh sedikitnya 75 % (tujuh puluh lima persen) dari jumlah Pokok Obligasi yang hadir dan/atau diwakili secara sah dan memiliki hak suara yang sah dalam RUPO (diluar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Emiten dan/atau Anak Perusahaan dan/atau Afiliasi Emiten) dengan memperhatikan ketentuan Pasal 10 ayat 10.4. Perjanjian Perwaliamanatan.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 11 5/26/17 11:02 AM

Page 28: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

12

10.6. Dalam hal Obligasi dimiliki sementara oleh Emiten dan/atau Anak Perusahaan dan/atau Afiliasi Emiten, maka jumlah suaranya tidak dapat diperhitungkan dalam korum kehadiran dan tidak memiliki hak suara.

10.7. Emiten, Wali Amanat dan Pemegang Obligasi harus tunduk, patuh dan terikat pada keputusan-keputusan yang diambil oleh Pemegang Obligasi dalam RUPO.

10.8. Peraturan-peraturan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan serta tata cara dalam RUPO dapat dibuat dan bila perlu kemudian disem-purnakan atau diubah oleh Emiten dan Wali Amanat dengan meng-indahkan peraturan perundangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia, dengan memperhatikan ketentuan dalam ketentuan Pasal 15 ayat 15.2. Perjanjian Perwaliamanatan.

10.9. Apabila ketentuan-ketentuan mengenai RUPO ditentukan lain oleh peraturan perundangan di bidang Pasar Modal, maka peraturan perundangan tersebut yang berlaku. Dengan memperhatikan ketentuan Pasal 10 ayat 10.2 Perjanjian Perwaliamanatan, Pemegang Obligasi tidak dapat meminta untuk menyelenggarakan RUPO untuk melakukan perubahan Jumlah Pokok Obligasi, perubahan tingkat Bunga Obligasi, perubahan tata cara pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Pokok Obligasi termasuk perubahan Obligasi menjadi ekuitas Emiten, perubahan jangka waktu Obligasi kecuali atas permintaan Wali Amanat jika Emiten dalam keadaan lalai sebagaimana diuraikan dalam Pasal 10 ayat 10.5 Perjanjian Perwaliamanatan.

11. RENCANA PENGGUNAAN DANA Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Obligasi I BRI Agro Tahun 2017 ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, seluruhnya akan digunakan untuk memperkuat struktur pendanaan guna pengembangan kredit dengan menerapkan prinsip prudential banking dan good corporate governance. Keterangan mengenai Rencana Penggunaan Dana diuraikan dalam Bab II Prospektus. 12. HASIL PEMERINGKATAN OBLIGASI Untuk memenuhi ketentuan Peraturan OJK No. 7 dan Peraturan Nomor IX.C.11, Perseroan telah melakukan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh Pefindo. Berdasarkan hasil pemeringkatan atas surat hutang jangka panjang sesuai dengan Surat No. RC-216/PEF-DIR/III/2017 tanggal 13 Maret 2017 tentang Sertifikat Pemeringkatan atas Obligasi I BRI Agro Tahun 2017, hasil pemeringkatan atas Obligasi Perseroan adalah:

idAA (Double A) Hasil pemeringkatan di atas berlaku untuk periode 10 Maret 2017 sampai dengan 1 Maret 2018. Perseroan tidak memiliki hubungan Afiliasi dengan Pefindo yang bertindak sebagai lembaga pemeringkat. Sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.C.11, Perseroan akan melakukan Pemeringkatan atas Obligasi setiap 1 (satu) tahun sekali selama jangka waktu Obligasi. Perseroan wajib menyampaikan Peringkat Tahunan atas setiap Klasifikasi Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk kepada OJK paling lambat 10 (sepuluh) Hari Kerja setelah berakhirnya masa berlaku peringkat terakhir sampai dengan Perseroan telah menyelesaikan seluruh kewajiban yang terkait dengan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk yang diterbitkan. Pertimbangan (Rationale) Dari Pefindo Peringkat tersebut mencerminkan status Perseroan sebagai anak usaha inti dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI, mendapat peringkat idAAA/stabil), dan profil permodalan yang kuat. Namun peringkat tersebut dibatasi oleh tingkat profitabilitas yang berada di bawah rata-rata, penyaluran kredit yang terkonsentrasi pada sektor agribisnis, dan kurang berkembangnya pendanaan ritel. Peringkat dapat naik jika PEFINDO melihat dukungan yang lebih tinggi dari BBRI yang berasal dari peningkatan kontribusi Bank yang signifikan terhadap BBRI karena meningkatnya profil bisnis dan keuangan. Namun, peringkat Perseroan dapat turun jika terdapat bukti penurunan tingkat dukungan dari BBRI, seperti penurunan material dalam jumlah kepemilikan, atau menurunnya tingkat kepentingan Bank terhadap BBRI secara substansial karena menurunnya posisi pasar atau indikator profitabilitas. Skala Pemeringkatan Efek Hutang Jangka Panjang Tabel di bawah ini menunjukkan kategori peringkat yang berlaku untuk memberikan gambaran tentang posisi peringkat Obligasi.

idAAA : Efek Hutang Peringkat idAAA merupakan Efek Hutang dengan peringkat tertinggi dari Pefindo yang didukung oleh kemampuan Obligor yang superior relatif dibanding entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan.

idAA : Efek Hutang dengan Peringkat idAA memiliki kualitas kredit sedikit di bawah peringkat tertinggi, didukung oleh kemampuan Obligor yang sangat kuat untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan, relatif dibanding entitas Indonesia lainnya.

idA : Efek Hutang dengan Peringkat idA memiliki kemampuan Obligor yang kuat dibanding entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan, namun cukup peka terhadap perubahan keadaan yang merugikan.

idBBB : Efek Hutang dengan Peringkat idBBB didukung oleh kemampuan Obligor yang memadai relatif dibanding entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan, namun kemampuan tersebut dapat diperlemah oleh perubahan keadaan bisnis dan perekonomian yang merugikan.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 12 5/26/17 11:02 AM

Page 29: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

13

10.6. Dalam hal Obligasi dimiliki sementara oleh Emiten dan/atau Anak Perusahaan dan/atau Afiliasi Emiten, maka jumlah suaranya tidak dapat diperhitungkan dalam korum kehadiran dan tidak memiliki hak suara.

10.7. Emiten, Wali Amanat dan Pemegang Obligasi harus tunduk, patuh dan terikat pada keputusan-keputusan yang diambil oleh Pemegang Obligasi dalam RUPO.

10.8. Peraturan-peraturan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan serta tata cara dalam RUPO dapat dibuat dan bila perlu kemudian disem-purnakan atau diubah oleh Emiten dan Wali Amanat dengan meng-indahkan peraturan perundangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia, dengan memperhatikan ketentuan dalam ketentuan Pasal 15 ayat 15.2. Perjanjian Perwaliamanatan.

10.9. Apabila ketentuan-ketentuan mengenai RUPO ditentukan lain oleh peraturan perundangan di bidang Pasar Modal, maka peraturan perundangan tersebut yang berlaku. Dengan memperhatikan ketentuan Pasal 10 ayat 10.2 Perjanjian Perwaliamanatan, Pemegang Obligasi tidak dapat meminta untuk menyelenggarakan RUPO untuk melakukan perubahan Jumlah Pokok Obligasi, perubahan tingkat Bunga Obligasi, perubahan tata cara pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Pokok Obligasi termasuk perubahan Obligasi menjadi ekuitas Emiten, perubahan jangka waktu Obligasi kecuali atas permintaan Wali Amanat jika Emiten dalam keadaan lalai sebagaimana diuraikan dalam Pasal 10 ayat 10.5 Perjanjian Perwaliamanatan.

11. RENCANA PENGGUNAAN DANA Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Obligasi I BRI Agro Tahun 2017 ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, seluruhnya akan digunakan untuk memperkuat struktur pendanaan guna pengembangan kredit dengan menerapkan prinsip prudential banking dan good corporate governance. Keterangan mengenai Rencana Penggunaan Dana diuraikan dalam Bab II Prospektus. 12. HASIL PEMERINGKATAN OBLIGASI Untuk memenuhi ketentuan Peraturan OJK No. 7 dan Peraturan Nomor IX.C.11, Perseroan telah melakukan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh Pefindo. Berdasarkan hasil pemeringkatan atas surat hutang jangka panjang sesuai dengan Surat No. RC-216/PEF-DIR/III/2017 tanggal 13 Maret 2017 tentang Sertifikat Pemeringkatan atas Obligasi I BRI Agro Tahun 2017, hasil pemeringkatan atas Obligasi Perseroan adalah:

idAA (Double A) Hasil pemeringkatan di atas berlaku untuk periode 10 Maret 2017 sampai dengan 1 Maret 2018. Perseroan tidak memiliki hubungan Afiliasi dengan Pefindo yang bertindak sebagai lembaga pemeringkat. Sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.C.11, Perseroan akan melakukan Pemeringkatan atas Obligasi setiap 1 (satu) tahun sekali selama jangka waktu Obligasi. Perseroan wajib menyampaikan Peringkat Tahunan atas setiap Klasifikasi Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk kepada OJK paling lambat 10 (sepuluh) Hari Kerja setelah berakhirnya masa berlaku peringkat terakhir sampai dengan Perseroan telah menyelesaikan seluruh kewajiban yang terkait dengan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk yang diterbitkan. Pertimbangan (Rationale) Dari Pefindo Peringkat tersebut mencerminkan status Perseroan sebagai anak usaha inti dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI, mendapat peringkat idAAA/stabil), dan profil permodalan yang kuat. Namun peringkat tersebut dibatasi oleh tingkat profitabilitas yang berada di bawah rata-rata, penyaluran kredit yang terkonsentrasi pada sektor agribisnis, dan kurang berkembangnya pendanaan ritel. Peringkat dapat naik jika PEFINDO melihat dukungan yang lebih tinggi dari BBRI yang berasal dari peningkatan kontribusi Bank yang signifikan terhadap BBRI karena meningkatnya profil bisnis dan keuangan. Namun, peringkat Perseroan dapat turun jika terdapat bukti penurunan tingkat dukungan dari BBRI, seperti penurunan material dalam jumlah kepemilikan, atau menurunnya tingkat kepentingan Bank terhadap BBRI secara substansial karena menurunnya posisi pasar atau indikator profitabilitas. Skala Pemeringkatan Efek Hutang Jangka Panjang Tabel di bawah ini menunjukkan kategori peringkat yang berlaku untuk memberikan gambaran tentang posisi peringkat Obligasi.

idAAA : Efek Hutang Peringkat idAAA merupakan Efek Hutang dengan peringkat tertinggi dari Pefindo yang didukung oleh kemampuan Obligor yang superior relatif dibanding entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan.

idAA : Efek Hutang dengan Peringkat idAA memiliki kualitas kredit sedikit di bawah peringkat tertinggi, didukung oleh kemampuan Obligor yang sangat kuat untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan, relatif dibanding entitas Indonesia lainnya.

idA : Efek Hutang dengan Peringkat idA memiliki kemampuan Obligor yang kuat dibanding entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan, namun cukup peka terhadap perubahan keadaan yang merugikan.

idBBB : Efek Hutang dengan Peringkat idBBB didukung oleh kemampuan Obligor yang memadai relatif dibanding entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan, namun kemampuan tersebut dapat diperlemah oleh perubahan keadaan bisnis dan perekonomian yang merugikan.

idBB : Efek Hutang dengan Peringkat idBB menunjukkan dukungan kemampuan Obligor yang agak lemah relatif dibanding entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan, serta peka terhadap keadaan bisnis dan perekonomian yang tidak menentu dan merugikan.

idB : Efek Hutang dengan Peringkat idB menunjukkan parameter perlindungan yang sangat lemah. Walaupun Obligor masih memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya, namun adanya perubahan keadaan bisnis dan perekonomian yang merugikan akan memperburuk kemampuan tersebut untuk memenuhi kewajiban finansialnya.

idCCC : Efek Hutang dengan Peringkat idCCC menunjukkan Efek Hutang yang tidak mampu lagi memenuhi kewajiban finansialnya serta hanya bergantung kepada perbaikan keadaan eksternal.

idD : Efek Hutang dengan Peringkat idD menandakan Efek Hutang yang macet atau Obligornya sudah berhenti berusaha.

Sebagai tambahan, tanda Tambah (+) atau Kurang (-) dapat dicantumkan dengan peringkat mulai dari “AA” hingga “CCC”. Tanda Tambah (+) menunjukan bahwa semua kategori peringkat lebih mendekati kategori peringkat di atasnya. Tanda Kurang (-) menunjukkan suatu kategori peringkat tetap lebih baik dari kategori peringkat di bawahnya, walaupun semakin mendekati. 13. PENYISIHAN DANA PELUNASAN POKOK OBLIGASI Perseroan tidak menyelenggarakan penyisihan dana untuk Obligasi ini dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi ini sesuai dengan tujuan rencana penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi. 14. PERPAJAKAN Pajak atas penghasilan yang diperoleh dari kepemilikan Obligasi diperhitungkan dan diperlakukan sesuai dengan Peraturan Perpajakan yang berlaku di Indonesia. Keterangan mengenai perpajakan diuraikan dalam Bab XI Prospektus. 15. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI Persyaratan Pemesanan Pembelian Obligasi dapat dilihat pada Bab XVI Prospektus. 16. HAK-HAK PEMEGANG OBLIGASI a. Menerima pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi dari Perseroan yang dibayarkan melalui KSEI

selaku Agen Pembayaran pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan/atau Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan. Jumlah yang wajib dibayarkan oleh Perseroan pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi adalah dengan harga yang sama dengan jumlah Pokok Obligasi yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi.

b. Pemegang Obligasi yang berhak atas Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang namanya tercatat dalam Daftar

Pemegang Rekening pada 4 (empat) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, kecuali ditentukan lain oleh KSEI sesuai dengan ketentuan KSEI yang berlaku.

c. Apabila Perseroan tidak menyediakan dana secukupnya untuk pembayaran Bunga Obligasi dan Pelunasan Pokok

Obligasi setelah lewat Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi atau Tanggal Pelunasan Obligasi, maka Perseroan harus membayar Denda atas kelalaian membayar jumlah Pokok Obligasi dan/atau Bunga Obligasi tersebut. Denda tersebut dihitung secara harian berdasarkan jumlah hari yang terlewat yaitu 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender. Denda yang dibayar oleh Perseroan yang merupakan hak Pemegang Obligasi oleh Agen Pembayaran akan diberikan kepada Pemegang Obligasi secara proporsional berdasarkan besarnya Obligasi yang dimilikinya.

d. Pemegang Obligasi baik sendiri maupun bersama-sama yang mewakili paling sedikit lebih dari 20% (dua puluh persen) dari jumlah Obligasi (termasuk didalamnya jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia namun tidak termasuk Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasi Perseroan) mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat untuk diselenggarakan RUPO dengan melampirkan asli KTUR. Permintaan tertulis dimaksud harus memuat acara yang diminta, dengan ketentuan sejak diterbitkannya KTUR tersebut, Obligasi yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi yang mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat akan dibekukan oleh KSEI sejumlah Obligasi yang tercantum dalam KTUR tersebut. Pencabutan pembekuan oleh KSEI tersebut hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan secara tertulis dari Wali Amanat.

e. Setiap Obligasi sebesar Rp1 (satu Rupiah) berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dalam RUPO, dengan demikian setiap Pemegang Obligasi dalam RUPO mempunyai hak untuk mengeluarkan suara sejumlah Obligasi yang dimilikinya.

17. CARA DAN TEMPAT PELUNASAN POKOK OBLIGASI DAN PEMBAYARAN BUNGA OBLIGASI Pelunasan Pokok Obligasi dan pembayaran Bunga Obligasi akan dilakukan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening di KSEI sesuai dengan jadwal waktu pembayaran masing-masing sebagaimana yang telah ditentukan. Bilamana tanggal pembayaran jatuh pada bukan Hari Bursa, maka pembayaran akan dilakukan pada Hari Bursa berikutnya.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 13 5/26/17 11:02 AM

Page 30: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

14

18. KETERANGAN TENTANG WALI AMANAT Dalam rangka Penawaran Umum Obligasi, Perseroan menunjuk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. sebagai Wali Amanat sesuai dengan ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. yang bertindak sebagai Wali Amanat merupakan pihak terafiliasi Perseroan melalui hubungan kepemilikan saham oleh Negara Republik Indonesia. Selain itu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., pada saat ditandatangani Perjanjian Perwaliamanatan tidak memiliki hubungan kredit dengan Perseroan. Alamat dari Wali Amanat adalah:

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Divisi Operasional

The Landmark Centre 19th Floor Jl. Jend. Sudirman No. 1

Jakarta 12910 Telp.: (021) 25541229, 25541230 Fax.: (021) 29411502, 29411512

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 14 5/26/17 11:02 AM

Page 31: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

15

18. KETERANGAN TENTANG WALI AMANAT Dalam rangka Penawaran Umum Obligasi, Perseroan menunjuk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. sebagai Wali Amanat sesuai dengan ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. yang bertindak sebagai Wali Amanat merupakan pihak terafiliasi Perseroan melalui hubungan kepemilikan saham oleh Negara Republik Indonesia. Selain itu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., pada saat ditandatangani Perjanjian Perwaliamanatan tidak memiliki hubungan kredit dengan Perseroan. Alamat dari Wali Amanat adalah:

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Divisi Operasional

The Landmark Centre 19th Floor Jl. Jend. Sudirman No. 1

Jakarta 12910 Telp.: (021) 25541229, 25541230 Fax.: (021) 29411502, 29411512

II. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI PENAWARAN UMUM

Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Obligasi I BRI Agro Tahun 2017 ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, seluruhnya akan digunakan untuk memperkuat struktur pendanaan guna pengembangan kredit dengan menerapkan prinsip prudential banking dan good corporate governance. Perseroan berkewajiban menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum ini kepada Wali Amanat dengan tembusan kepada OJK, sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran Umum telah direalisasikan, sesuai dengan Peraturan OJK No. 30. Laporan realisasi penggunaan dana tersebut wajib dibuat secara berkala setiap 6 (enam) bulan dengan tanggal laporan 30 Juni dan 31 Desember. Laporan realisasi penggunaan dana tersebut untuk pertama kali dibuat pada tanggal laporan terdekat setelah Tanggal Distribusi. Apabila dana hasil Penawaran Umum Obligasi belum dipergunakan seluruhnya, maka penempatan sementara dana hasil Penawaran Umum Obligasi tersebut harus dilakukan Perseroan dengan memperhatikan keamanan dan likuiditas serta dapat memberikan keuntungan finansial yang wajar bagi Perseroan. Apabila penggunaan dana hasil Emisi Obligasi akan diubah, maka rencana tersebut harus dilaporkan terlebih dahulu kepada OJK dengan mengemukakan alasan beserta pertimbangannya dan perubahan penggunaan dana tersebut harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Wali Amanat setelah terlebih dahulu disetujui oleh RUPO, sesuai dengan Peraturan OJK No. 30, kecuali apabila ditentukan lain dalam peraturan Bapepam atau Bapepam dan LK atau OJK. Sesuai dengan Surat Edaran yang diterbitkan oleh Bapepam dan LK No.SE-05/BL/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya yang Dikeluarkan Dalam Rangka Penawaran Umum, total biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan, sebelum hitungan pajak, adalah kurang lebih setara dengan [●]% dari Pokok Obligasi yang meliputi: 1. Biaya jasa untuk penjaminan emisi efek: [●]% yang terdiri dari: biaya jasa penjaminan (underwriting fee): [●]%; biaya jasa

penyelenggaraan (management fee) [●]% dan biaya jasa penjualan (selling fee): [●]%. 2. Biaya Profesi Penunjang Pasar Modal: [●]%yang terdiri dari biaya jasa Akuntan: [●]%; Konsultan Hukum: [●]%; dan

Notaris [●]%. 3. Biaya Lembaga Penunjang Pasar Modal: [●]% yang terdiri dari biaya jasa Wali Amanat: [●]% dan Perusahaan

Pemeringkat Efek: [●]%. 4. Biaya Pencatatan: [●]% yang terdiri dari KSEI: [●]% dan BEI: [●]% . 5. Biaya Lain-lain (percetakan, iklan, public expose, audit penjatahan dan lain-lain): [●]%. 6. Biaya pernyataan pendaftaran ke OJK dalam rangka Penawaran Umum: [●]% .

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 15 5/26/17 11:02 AM

Page 32: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

16

III. PERNYATAAN LIABILITAS Pernyataan liabilitas berikut diambil dari laporan keuangan Perseroan tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, yang tercantum dalam Prospektus ini, telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja (firma anggota Ernst & Young Global Limited) berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian yang ditandatangani oleh Yasir. Per 31 Desember 2016, Perseroan mempunyai liabilitas sebesar Rp9.441.709. juta dengan perincian sebagai berikut: A. LIABILITAS

(dalam ribuan Rupiah) Keterangan Jumlah Liabilitas segera 10.404.947 Simpanan nasabah Giro 679.846.697 Tabungan 461.123.290 Deposito berjangka 8.082.808.516 Simpanan dari bank lain 3.714.202 Liabilitas akseptasi 89.739.471 Utang pajak 8.084.117 Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja 37.721.604 Liabilitas lain-lain 68.266.337 Jumlah Liabilitas 9.441.709.181

Tidak ada liabilitas Perseroan yang telah jatuh tempo yang belum dilunasi. B. LIABILITAS KOMITMEN DAN KONTINJENSI

(dalam ribuan Rupiah) Keterangan Jumlah Liabilitas komitmen 904.654.222 Liabilitas kontinjensi 5.490.242 Jumlah Liabilitas Komitmen dan Kontinjensi 910.144.464 Jumlah Liabilitas dan Liabilitas Komitmen dan Kontinjensi

10.351.853.645

Komponen liabilitas Perseroan terutama berasal dari simpanan nasabah yaitu dalam bentuk deposito berjangka sebesar 85,61% (Delapan puluh lima koma enam puluh satu persen) tabungan sebesar 4,88% (Empat koma delapan puluh delapan persen), giro sebesar 7,20% (Tujuh koma dua puluh persen), simpanan dari bank lain sebesar 0,04% (Nol koma nol empat persen), liabilitas akseptasi sebesar 0,95% (Nol koma Sembilan puluh lima persen) dan liabilitas Lain-lain sebesar 0,72% (Nol koma tujuh puluh dua persen) dari jumlah liabilitas. LIABILITAS SEGERA Liabilitas segera pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp10.405 juta dengan rincian sebagai berikut:

(dalam ribuan Rupiah) Keterangan Jumlah Umum dan administrasi 5.915.371 Titipan transfer dan ATM 3.777.192 Personalia 148.702 Titipan dana pihak ketiga 4.799 Titipan lain-lain 558.883 Jumlah Liabilitas Segera 10.404.947

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 16 5/26/17 11:02 AM

Page 33: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

17

III. PERNYATAAN LIABILITAS Pernyataan liabilitas berikut diambil dari laporan keuangan Perseroan tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, yang tercantum dalam Prospektus ini, telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja (firma anggota Ernst & Young Global Limited) berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian yang ditandatangani oleh Yasir. Per 31 Desember 2016, Perseroan mempunyai liabilitas sebesar Rp9.441.709. juta dengan perincian sebagai berikut: A. LIABILITAS

(dalam ribuan Rupiah) Keterangan Jumlah Liabilitas segera 10.404.947 Simpanan nasabah Giro 679.846.697 Tabungan 461.123.290 Deposito berjangka 8.082.808.516 Simpanan dari bank lain 3.714.202 Liabilitas akseptasi 89.739.471 Utang pajak 8.084.117 Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja 37.721.604 Liabilitas lain-lain 68.266.337 Jumlah Liabilitas 9.441.709.181

Tidak ada liabilitas Perseroan yang telah jatuh tempo yang belum dilunasi. B. LIABILITAS KOMITMEN DAN KONTINJENSI

(dalam ribuan Rupiah) Keterangan Jumlah Liabilitas komitmen 904.654.222 Liabilitas kontinjensi 5.490.242 Jumlah Liabilitas Komitmen dan Kontinjensi 910.144.464 Jumlah Liabilitas dan Liabilitas Komitmen dan Kontinjensi

10.351.853.645

Komponen liabilitas Perseroan terutama berasal dari simpanan nasabah yaitu dalam bentuk deposito berjangka sebesar 85,61% (Delapan puluh lima koma enam puluh satu persen) tabungan sebesar 4,88% (Empat koma delapan puluh delapan persen), giro sebesar 7,20% (Tujuh koma dua puluh persen), simpanan dari bank lain sebesar 0,04% (Nol koma nol empat persen), liabilitas akseptasi sebesar 0,95% (Nol koma Sembilan puluh lima persen) dan liabilitas Lain-lain sebesar 0,72% (Nol koma tujuh puluh dua persen) dari jumlah liabilitas. LIABILITAS SEGERA Liabilitas segera pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp10.405 juta dengan rincian sebagai berikut:

(dalam ribuan Rupiah) Keterangan Jumlah Umum dan administrasi 5.915.371 Titipan transfer dan ATM 3.777.192 Personalia 148.702 Titipan dana pihak ketiga 4.799 Titipan lain-lain 558.883 Jumlah Liabilitas Segera 10.404.947

SIMPANAN NASABAH Simpanan nasabah Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 yang berhasil dihimpun Perseroan adalah sebesar Rp9.223.779 juta yang terdiri dari simpanan dalam mata uang Rupiah sebesar Rp9.070.903 juta dan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat sebesar Rp152.876 juta, serta simpanan pihak ketiga dan pihak berelasi sebagaimana terlihat dalam tabel-tabel berikut ini: Simpanan dari Nasabah berdasarkan Jenis Simpanan dan Mata Uang Simpanan

(dalam ribuan Rupiah) Keterangan Jumlah Rupiah Giro 554.921.257 Tabungan 461.123.290 Deposito berjangka 8.054.858.045 Sub Jumlah 9.070.902.592 Dolar Amerika Serikat Giro 124.925.440 Deposito berjangka 27.950.471 Sub Jumlah 152.875.911 Jumlah 9.223.778.503

Simpanan dari Nasabah berdasarkan Status Nasabah dan Jenis Mata Uang

(dalam ribuan Rupiah) Keterangan Pihak Ketiga Pihak Berelasi Rupiah Giro 440.148.326 114.772.931 Tabungan 454.973.736 6.149.554 Deposito 5.990.934.804 2.063.923.241 Sub Jumlah 6.886.056.866 2.184.845.726 Dolar Amerika Serikat Giro 124.387.530 537.910 Deposito 25.706.844 2.243.627 Sub Jumlah 150.094.374 2.781.537 Jumlah 7.036.151.240 2.187.627.263

Giro Saldo giro pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp679.847 juta. Berdasarkan denominasi mata uang, saldo giro Perseroan dalam Rupiah adalah sebesar Rp554.921 juta dengan suku bunga rata-rata per tahun untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar 0,98% dan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat sebesar Rp124.926 juta dengan suku bunga rata-rata per tahun untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar 0,19%. Tabungan Saldo tabungan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp461.123 juta dengan suku bunga rata-rata per tahun untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar 3,67%. Deposito Berjangka Saldo deposito berjangka pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp8.082.809 juta. Berdasarkan denominasi mata uang, saldo deposito berjangka Perseroan dalam Rupiah adalah sebesar Rp8.054.858 juta dengan suku bunga rata-rata per tahun untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar 8,39% dan suku bunga rata-rata Dolar Amerika Serikat per tahun untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar 1,83% dengan rincian sebagai berikut; Deposito Berjangka berdasarkan Jangka Waktu

(dalam ribuan Rupiah) Keterangan Jumlah Pihak ketiga Rupiah Deposits on Call 462.795.000 Deposito 1 bulan 3.400.988.181 3 bulan 1.767.759.017 6 bulan 260.664.111 12 bulan 98.728.495 Sub Jumlah 5.990.934.804

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 17 5/26/17 11:02 AM

Page 34: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

18

Keterangan Jumlah Dolar Amerika Serikat Deposits on Call 12.125.250 Deposito 1 bulan 8.227.345 6 bulan 5.354.249 Sub Jumlah 25.706.844 Pihak berelasi Rupiah Deposits on Call 367.334.904 Deposito 1 bulan 1.141.437.753 3 bulan 454.965.000 6 bulan 97.820.000 12 bulan 2.365.584 Sub Jumlah 2.063.923.241 Dolar Amerika Serikat Deposito 1 bulan 270.806 3 bulan 1.972.821 Sub Jumlah 2.243.627 Jumlah 8.082.808.516 Jumlah deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diberikan oleh Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp161.549 juta. SIMPANAN DARI BANK LAIN Jumlah saldo simpanan dari bank lain pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp3.714 juta. Giro dengan suku bunga rata-rata Rupiah per tahun untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar 2,35% dan deposito berjangka dengan suku bunga rata-rata Rupiah per tahun untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar 6,51% dengan rincian sebagai berikut ini:

(dalam ribuan Rupiah) Keterangan Jumlah Rupiah Deposito berjangka

3.000.000

Giro 714.202 Jumlah 3.714.202 LIABILITAS AKSEPTASI Saldo liabilitas akseptasi pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp89.739 juta. Rincian dari liabilitas akseptasi berdasarkan mata uang dan jenis adalah sebagai berikut :

(dalam ribuan Rupiah) Keterangan Jumlah Rupiah Surat kredit berdokumen dalam negeri

3.040.000

Dolar Amerika Serikat Letter of credit 28.145.974 Surat kredit berdokumen dalam negeri 58.553.497 Jumlah 89.739.471 Klasifikasi jangka waktu tagihan akseptasi berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

(dalam ribuan Rupiah) Keterangan Jumlah ≤1 bulan 33.778.955 > 1 bulan - 3 bulan 49.560.634 > 3 bulan - 1 tahun 6.399.882 Jumlah 89.739.471

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 18 5/26/17 11:02 AM

Page 35: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

19

Keterangan Jumlah Dolar Amerika Serikat Deposits on Call 12.125.250 Deposito 1 bulan 8.227.345 6 bulan 5.354.249 Sub Jumlah 25.706.844 Pihak berelasi Rupiah Deposits on Call 367.334.904 Deposito 1 bulan 1.141.437.753 3 bulan 454.965.000 6 bulan 97.820.000 12 bulan 2.365.584 Sub Jumlah 2.063.923.241 Dolar Amerika Serikat Deposito 1 bulan 270.806 3 bulan 1.972.821 Sub Jumlah 2.243.627 Jumlah 8.082.808.516 Jumlah deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diberikan oleh Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp161.549 juta. SIMPANAN DARI BANK LAIN Jumlah saldo simpanan dari bank lain pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp3.714 juta. Giro dengan suku bunga rata-rata Rupiah per tahun untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar 2,35% dan deposito berjangka dengan suku bunga rata-rata Rupiah per tahun untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar 6,51% dengan rincian sebagai berikut ini:

(dalam ribuan Rupiah) Keterangan Jumlah Rupiah Deposito berjangka

3.000.000

Giro 714.202 Jumlah 3.714.202 LIABILITAS AKSEPTASI Saldo liabilitas akseptasi pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp89.739 juta. Rincian dari liabilitas akseptasi berdasarkan mata uang dan jenis adalah sebagai berikut :

(dalam ribuan Rupiah) Keterangan Jumlah Rupiah Surat kredit berdokumen dalam negeri

3.040.000

Dolar Amerika Serikat Letter of credit 28.145.974 Surat kredit berdokumen dalam negeri 58.553.497 Jumlah 89.739.471 Klasifikasi jangka waktu tagihan akseptasi berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

(dalam ribuan Rupiah) Keterangan Jumlah ≤1 bulan 33.778.955 > 1 bulan - 3 bulan 49.560.634 > 3 bulan - 1 tahun 6.399.882 Jumlah 89.739.471

Utang Pajak Saldo utang pajak pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp8.084 juta. Rincian dari utang pajak adalah sebagai berikut :

(dalam ribuan Rupiah) Keterangan Jumlah Pajak penghasilan Pasal 21 39.387 Pasal 23 226.832 Pasal 25 - Pasal 29 1.426.313 Pasal 4 ayat (2) 6.391.405 Pajak pertambahan nilai 180 Jumlah 8.084.117 LIABILITAS DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA Saldo liabilitas diestimasi atas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp37.722 juta. Rincian dari liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut :

(dalam ribuan Rupiah) Keterangan Jumlah

Program pemutusan hubungan kerja 35.519.440

Cadangan cuti besar 2.202.164

TOTAL LIABILITAS DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA 37.721.604 LIABILITAS LAIN-LAIN Liabilitas lain-lain pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp68.266 juta dengan rincian sebagai berikut: Keterangan Jumlah

Rupiah Bunga yang masih harus dibayar 32.785.682 Cadangan liabililitas litigasi dan hasil pemeriksaan pajak 9.471.996 Bonus dan insentif 22.268.932 Pendapatan diterima dimuka 576.150 Setoran jaminan 53.300 Lain-lain 3.082.199 Dolar Amerika Serikat Bunga yang masih harus dibayar 28.078

Jumlah 68.266.337 LIABILITAS KOMITMEN DAN KONTINJENSI Pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan memiliki liabilitas komitmen sebesar Rp904.654 juta dan liabilitas kontinjensi sebesar Rp5.490 juta. Liabilitas komitmen merupakan fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan dan letter of credits yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan dalam rangka impor, sedangkan liabilitas kontinjensi merupakan garansi yang diterbitkan.

SELURUH LIABILITAS PERSEROAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016 TELAH DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS. SAMPAI DENGAN TANGGAL DITERBITKANNYA PROSPEKTUS, PERSEROAN TELAH MELUNASI SELURUH LIABILITASNYA YANG TELAH JATUH TEMPO. SAMPAI DENGAN TANGGAL DITERBITKANNYA PROSPEKTUS INI, PERSEROAN TIDAK MEMILIKI LIABILITAS DAN PERIKATAN YANG TERJADI SETELAH TANGGAL 31 DESEMBER 2016 SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ATAS LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN TANGGAL 10 FEBRUARI 2017 DAN YANG TERJADI SEJAK TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TERSEBUT DI ATAS SAMPAI DENGAN TANGGAL EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN, SELAIN YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS INI DAN LAPORAN KEUANGAN TERSEBUT DI ATAS SERTA SELAIN LIABILITAS DAN PERIKATAN YANG TERJADI DARI KEGIATAN USAHA NORMAL.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 19 5/26/17 11:02 AM

Page 36: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

20

SEHUBUNGAN DENGAN LIABILITAS-LIABILITAS YANG TELAH DIUNGKAPKAN TERSEBUT DIATAS, MANAJEMEN PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA TIDAK TERDAPAT NEGATIVE COVENANTS YANG DAPAT MERUGIKAN HAK-HAK PEMEGANG OBLIGASI. DENGAN ADANYA PENGELOLAAN YANG SISTEMATIS ATAS ASET DAN LIABILITASNYA SERTA HARAPAN PENINGKATAN HASIL OPERASI DI MASA MENDATANG, PERSEROAN MENYATAKAN KESANGGUPAN UNTUK DAPAT MENYELESAIKAN SELURUH LIABILITASNYA SESUAI DENGAN PERSYARATAN SEBAGAIMANA MESTINYA. MANAJEMEN PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA TIDAK TERDAPAT KEADAAN LALAI ATAS PEMBAYARAN POKOK DAN/ATAU BUNGA PINJAMAN SETELAH TANGGAL LAPORAN KEUANGAN TERAKHIR SAMPAI DENGAN TANGGAL DITERBITKANNYA PROSPEKTUS INI.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 20 5/26/17 11:02 AM

Page 37: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

21

SEHUBUNGAN DENGAN LIABILITAS-LIABILITAS YANG TELAH DIUNGKAPKAN TERSEBUT DIATAS, MANAJEMEN PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA TIDAK TERDAPAT NEGATIVE COVENANTS YANG DAPAT MERUGIKAN HAK-HAK PEMEGANG OBLIGASI. DENGAN ADANYA PENGELOLAAN YANG SISTEMATIS ATAS ASET DAN LIABILITASNYA SERTA HARAPAN PENINGKATAN HASIL OPERASI DI MASA MENDATANG, PERSEROAN MENYATAKAN KESANGGUPAN UNTUK DAPAT MENYELESAIKAN SELURUH LIABILITASNYA SESUAI DENGAN PERSYARATAN SEBAGAIMANA MESTINYA. MANAJEMEN PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA TIDAK TERDAPAT KEADAAN LALAI ATAS PEMBAYARAN POKOK DAN/ATAU BUNGA PINJAMAN SETELAH TANGGAL LAPORAN KEUANGAN TERAKHIR SAMPAI DENGAN TANGGAL DITERBITKANNYA PROSPEKTUS INI.

IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Tabel-tabel di bawah ini menggambarkan Ikhtisar Data Keuangan penting dari Perseroan yang berasal dari dan/atau disajikan berdasarkan laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Angka-angka data keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 diambil dari laporan keuangan Perseroan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja, firma anggota dari Ernst & Young Global Limited yang ditandatangani oleh Yasir, Registrasi Akuntan Publik No. AP.0703, dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian. Angka-angka data keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 diambil dari laporan keuangan Perseroan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja, firma anggota dari Ernst & Young Global Limited yang ditandatangani oleh Sinarta, Registrasi Akuntan Publik No. AP.0701, dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian. Laporan Posisi Keuangan (dalam ribuan Rupiah)

Uraian 31 Desember 2016 2015

Aset Kas 28.654.362 21.344.659 Giro pada Bank Indonesia 1.036.528.822 591.846.039 Giro pada bank lain 106.816.301 378.230.209 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 1.116.916.250 459.951.160 Efek-efek 767.591.500 682.002.293 Kredit yang diberikan 8.179.753.799 6.044.521.633 Cadangan kerugian penurunan nilai (239.924.900) (131.831.158) Kredit yang diberikan - neto 7.939.828.899 5.912.690.475 Tagihan akseptasi 89.739.471 27.533.167 Penyertaan saham 297.658 297.658 Aset tetap Biaya perolehan 309.206.641 295.596.179 Akumulasi penyusutan (67.258.697) (58.557.844) Aset tetap - neto 241.947.944 237.038.335 Aset pajak tangguhan 20.445.671 22.257.562 Agunan yang diambil alih 379.971 612.748 Cadangan kerugian penurunan nilai (197.596) (313.723) Agunan yang diambil alih - neto 182.375 299.025 Biaya dibayar dimuka dan aset lain-lain 29.011.468 31.011.981 Total Aset 11.377.960.721 8.364.502.563 Liabilitas dan Ekuitas Liabilitas segera 10.404.947 19.362.789 Simpanan nasabah Giro 679.846.697 456.347.756 Tabungan 461.123.290 451.827.362 Deposito berjangka 8.082.808.516 5.953.876.062 Simpanan dari bank lain 3.714.202 3.889.698 Liabilitas akseptasi 89.739.471 27.533.167 Utang pajak 8.084.117 10.426.550 Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja 37.721.604 29.377.357 Liabilitas lain-lain 68.266.337 59.449.397 Total Liabilitas 9.441.709.181 7.012.090.138 Ekuitas Modal saham ditempatkan dan disetor penuh 1.532.571.182 1.147.971.570 Tambahan modal disetor 190.128.032 75.915.828 Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual -

setelah pajak tangguhan (25.541.975) (22.727.337)

Kerugian pengukuran kembali program imbalan pasti - setelah pajak tangguhan

(331.661)

(785.868) Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya: Cadangan khusus 116.559 116.559 Cadangan umum 5.752.647 3.337.890

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 21 5/26/17 11:02 AM

Page 38: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

22

(dalam ribuan Rupiah)

Uraian 31 Desember 2016 2015

Belum ditentukan penggunaannya 233.556.756 148.583.783 Ekuitas - Neto 1.936.251.540 1.352.412.425 Total Liabilitas dan Ekuitas 11.377.960.721 8.364.502.563 Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lainnya (dalam ribuan Rupiah, kecuali ditentukan lain)

Uraian 31 Desember 2016 2015

Pendapatan bunga 965.085.260 786.709.562 Beban bunga (543.413.124) (430.938.429) Pendapatan bunga - Neto 421.672.136 355.771.133 Pendapatan operasional lainnya Keuntungan dari penjualan efek-efek - neto 33.030.898 23.228.577 Penerimaan kembali aset keuangan yang telah dihapusbukukan 20.459.802 7.979.339 Jasa administrasi 8.799.682 7.709.677 Provisi dan komisi lainnya 4.103.974 4.258.745 Keuntungan yang belum direalisasikan dari perubahan nilai wajar

efek-efek - neto 3.300.000 - Keuntungan transaksi mata uang asing - neto - 9.227.415 Lain-lain 999.711 2.827.932 Total pendapatan operasional lainnya 70.694.067 55.231.685 Penyisihan kerugian penurunan nilai (135.190.622) (104.110.644) Beban operasional lainnya Gaji dan tunjangan (142.166.910) (122.368.410) Umum dan administrasi (81.322.747) (81.606.711) Kerugian transaksi mata uang asing - neto (2.403.456) - Provisi dan komisi (1.569.540) (2.038.013) Kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar efek-efek -

neto - (4.066.328) Lain-lain (1.206.105) (1.118.578) Total beban operasional lainnya (228.668.758) (211.198.040) Laba operasional 128.506.823 95.694.134 Pendapatan non-operasional - Neto 12.758.689 15.101.134 Laba sebelum beban pajak 141.265.512 110.795.268 Beban pajak (38.262.360) (30.303.388) Laba tahun berjalan 103.003.152 80.491.880 Penghasilan komprehensif lainnya Akun yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Pengukuran kembali atas program imbalan pasti 605.609 (3.694.317) Pajak penghasilan terkait akun yang tidak akan direklasifikasi ke laba

rugi (151.402) 923.579 Akun yang akan direklasifikasi ke laba rugi Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk

dijual (3.752.851) (20.807.687) Pajak penghasilan terkait akun yang akan direklasifikasi ke laba rugi 938.213 5.201.922 Kerugian komprehensif lain tahun berjalan setelah pajak (2.360.431) (18.376.503) Total penghasilan komprehensif tahun berjalan 100.642.721 62.115.377 Laba tahun berjalan per saham Dasar (dalam Rupiah penuh) 8,89 8,50 Dilusian (dalam Rupiah penuh) 8,67 8,50

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 22 5/26/17 11:02 AM

Page 39: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

23

(dalam ribuan Rupiah)

Uraian 31 Desember 2016 2015

Belum ditentukan penggunaannya 233.556.756 148.583.783 Ekuitas - Neto 1.936.251.540 1.352.412.425 Total Liabilitas dan Ekuitas 11.377.960.721 8.364.502.563 Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lainnya (dalam ribuan Rupiah, kecuali ditentukan lain)

Uraian 31 Desember 2016 2015

Pendapatan bunga 965.085.260 786.709.562 Beban bunga (543.413.124) (430.938.429) Pendapatan bunga - Neto 421.672.136 355.771.133 Pendapatan operasional lainnya Keuntungan dari penjualan efek-efek - neto 33.030.898 23.228.577 Penerimaan kembali aset keuangan yang telah dihapusbukukan 20.459.802 7.979.339 Jasa administrasi 8.799.682 7.709.677 Provisi dan komisi lainnya 4.103.974 4.258.745 Keuntungan yang belum direalisasikan dari perubahan nilai wajar

efek-efek - neto 3.300.000 - Keuntungan transaksi mata uang asing - neto - 9.227.415 Lain-lain 999.711 2.827.932 Total pendapatan operasional lainnya 70.694.067 55.231.685 Penyisihan kerugian penurunan nilai (135.190.622) (104.110.644) Beban operasional lainnya Gaji dan tunjangan (142.166.910) (122.368.410) Umum dan administrasi (81.322.747) (81.606.711) Kerugian transaksi mata uang asing - neto (2.403.456) - Provisi dan komisi (1.569.540) (2.038.013) Kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar efek-efek -

neto - (4.066.328) Lain-lain (1.206.105) (1.118.578) Total beban operasional lainnya (228.668.758) (211.198.040) Laba operasional 128.506.823 95.694.134 Pendapatan non-operasional - Neto 12.758.689 15.101.134 Laba sebelum beban pajak 141.265.512 110.795.268 Beban pajak (38.262.360) (30.303.388) Laba tahun berjalan 103.003.152 80.491.880 Penghasilan komprehensif lainnya Akun yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Pengukuran kembali atas program imbalan pasti 605.609 (3.694.317) Pajak penghasilan terkait akun yang tidak akan direklasifikasi ke laba

rugi (151.402) 923.579 Akun yang akan direklasifikasi ke laba rugi Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk

dijual (3.752.851) (20.807.687) Pajak penghasilan terkait akun yang akan direklasifikasi ke laba rugi 938.213 5.201.922 Kerugian komprehensif lain tahun berjalan setelah pajak (2.360.431) (18.376.503) Total penghasilan komprehensif tahun berjalan 100.642.721 62.115.377 Laba tahun berjalan per saham Dasar (dalam Rupiah penuh) 8,89 8,50 Dilusian (dalam Rupiah penuh) 8,67 8,50

Rasio-rasio Keuangan

(dalam persentase)

Keterangan 31 Desember 2016 2015

Permodalan Rasio CAR (Tier 1) 22,62% 21,02% Rasio CAR (Tier 2) 1,06% 1,10% Rasio CAR (Total) 23,68% 22,12% Kualitas aset Aset produktif bermasalah terhadap aset produktif 2,37% 1,51% Non Performing Loan – bruto 2,88% 1,90% Non Performing Loan – neto 1,36% 1,32% CKPN terhadap aset produktif 2,43% 1,76% Rentabilitas Return on Asset (ROA) 1,49% 1,55% Return on Equity (ROE) 7,31% 7,65% Net Interest Margin (NIM) 4,35% 4,77% Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 87,59% 88,63% Likuiditas Loan to Deposit Ratio (LDR) 88,25% 87,15% Kepatuhan a. Persentase Pelanggaran BMPK 1) Pihak Berelasi 0,00% 0,00% 2) Pihak Ketiga 0,00% 0,00% b. Persentase Pelampauan BMPK 1) Pihak Berelasi 0,00% 0,00% 2) Pihak Ketiga 0,00% 0,00% Giro Wajib Minimum a. GWM Utama Rupiah 13,58% 10,16% b. GWM Sekunder Rupiah 7,80% 7,92% c. GWM Valuta Asing 49,01% 60,67% Posisi Devisa Neto (PDN) 0,24% 4,35% Liabilitas terhadap total aset 82,98% 83,83% Liabilitas terhadap ekuitas 487,63% 518,49%

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 23 5/26/17 11:02 AM

Page 40: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

24

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN Analisis dan pembahasan yang diuraikan di bawah ini, khususnya untuk bagian-bagian yang menyangkut kinerja keuangan Perseroan, disusun berdasarkan laporan keuangan Perseroan tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, yang tercantum dalam Prospektus ini, telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja (firma anggota Ernst & Young Global Limited) (“KAP PSS”), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”), yang kesemuanya memiliki opini wajar tanpa pengecualian, sebagaimana tercantum dalam laporan audit KAP PSS yang juga tercantum dalam Prospektus ini. Seluruh data rasio yang disajikan di bawah ini tidak termasuk entitas anak. 1. Kinerja Keuangan 1.1 Analisis Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Komposisi laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

(dalam ribuan Rupiah, kecuali ditentukan lain)

Uraian 31 Desember

2016 2015 Pendapatan Bunga 965.085.260 786.709.562 Beban Bunga (543.413.124) (430.938.429) Pendapatan Bunga - Neto 421.672.136 355.771.133 Pendapatan Operasional Lainnya 70.694.067 55.231.685 Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai (135.190.622) (104.110.644) Beban Operasional Lainnya (228.668.758) (211.198.040) Pendapatan Non Operasional - Neto 12.758.689 15.101.134 Laba Sebelum Pajak 141.265.512 110.795.268 Laba tahun berjalan 103.003.152 80.491.880 Total Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan 100.642.721 62.115.377

Komponen penting dalam memperoleh hasil usaha Perseroan berasal dari Pendapatan Bunga Kredit dan Beban Bunga Simpanan. Selain itu Perseroan memperoleh pendapatan dari keuntungan penjualan efek-efek, Penerimaan Kembali Aset Keuangan Yang Telah Dihapus Buku, Pendapatan Jasa Administrasi serta beban berasal dari Beban Gaji dan Tunjangan dan Beban Administrasi dan Umum. Tidak terdapat kejadian atau transaksi yang tidak normal dan jarang terjadi atau perubahan penting dalam ekonomi yang dapat mempengaruhi jumlah pendapatan dan profitabilitas yang dilaporkan dalam laporan keuangan.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 24 5/26/17 11:02 AM

Page 41: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

25

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN Analisis dan pembahasan yang diuraikan di bawah ini, khususnya untuk bagian-bagian yang menyangkut kinerja keuangan Perseroan, disusun berdasarkan laporan keuangan Perseroan tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, yang tercantum dalam Prospektus ini, telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja (firma anggota Ernst & Young Global Limited) (“KAP PSS”), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”), yang kesemuanya memiliki opini wajar tanpa pengecualian, sebagaimana tercantum dalam laporan audit KAP PSS yang juga tercantum dalam Prospektus ini. Seluruh data rasio yang disajikan di bawah ini tidak termasuk entitas anak. 1. Kinerja Keuangan 1.1 Analisis Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Komposisi laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

(dalam ribuan Rupiah, kecuali ditentukan lain)

Uraian 31 Desember

2016 2015 Pendapatan Bunga 965.085.260 786.709.562 Beban Bunga (543.413.124) (430.938.429) Pendapatan Bunga - Neto 421.672.136 355.771.133 Pendapatan Operasional Lainnya 70.694.067 55.231.685 Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai (135.190.622) (104.110.644) Beban Operasional Lainnya (228.668.758) (211.198.040) Pendapatan Non Operasional - Neto 12.758.689 15.101.134 Laba Sebelum Pajak 141.265.512 110.795.268 Laba tahun berjalan 103.003.152 80.491.880 Total Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan 100.642.721 62.115.377

Komponen penting dalam memperoleh hasil usaha Perseroan berasal dari Pendapatan Bunga Kredit dan Beban Bunga Simpanan. Selain itu Perseroan memperoleh pendapatan dari keuntungan penjualan efek-efek, Penerimaan Kembali Aset Keuangan Yang Telah Dihapus Buku, Pendapatan Jasa Administrasi serta beban berasal dari Beban Gaji dan Tunjangan dan Beban Administrasi dan Umum. Tidak terdapat kejadian atau transaksi yang tidak normal dan jarang terjadi atau perubahan penting dalam ekonomi yang dapat mempengaruhi jumlah pendapatan dan profitabilitas yang dilaporkan dalam laporan keuangan.

1.1.1 Pendapatan Bunga Dalam tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan membukukan pendapatan bunga sebesar Rp965.085 juta, meningkat sebesar Rp178.376 juta atau 22,67% seiring dengan pertumbuhan volume kredit yang mencapai 35,33% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2015, namun suku bunga kredit yang diberikan mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan bunga tersebut terutama disebabkan oleh pertumbuhan kredit sebesar Rp2.135.232 juta atau sebesar 35,33% dibandingkan dengan 31 Desember 2015. Hal tersebut berdampak pada kenaikan pendapatan bunga dari kredit sebesar Rp163.807 juta atau naik 22,42% dibandingkan tahun 2015. Pendapatan lain sebagai pendukung dalam pencapaian pendapatan bunga adalah pendapatan dari penempatan surat berharga tercatat sebesar Rp4.441 juta atau naik 10,77% dibanding tahun 2015. Tren rasio pendapatan bunga bersih terhadap total pendapatan bunga mengalami peningkatan dari tahun 2015 sampai dengan 2016, seiring dengan pertumbuhan kredit yang lebih tinggi dari pertumbuhan DPK selama tahun 2015 dan 2016. Pada awal tahun 2016, OJK menurunkan batasan suku bunga simpanan dari 200 bps ke 75 bps atau BI rate dari 7,50% akhir tahun 2015 menjadi 6,50% akhir tahun 2016, sehingga mempengaruhi rasio pendapatan bunga bersih terhadap total pendapatan bunga dari 45,22% pada Desember 2015 menjadi 43,69% di Desember 2016 Dalam jangka panjang, tantangan yang dihadapi Perseroan saat ini adalah rendahnya pertumbuhan dana pihak ketiga khususnya giro dan tabungan (rasio CASA). Strategi yang dilakukan Perseroan adalah dengan meningkatkan kualitas layanan transaction banking, dan diharapkan penyerapan dana murah akan lebih optimal, sehingga rasio pendapatan bunga bersih terhadap total pendapatan bunga dapat terjaga. 1.1.2 Beban Bunga Dalam tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan membukukan beban bunga sebesar Rp543.413 juta, meningkat sebesar Rp112.475 juta atau 26,10% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2015 sebesar Rp430.938 juta. Pertumbuhan tersebut terutama disebabkan oleh ketatnya persaingan dalam industri perbankan dan inflasi yang tinggi mengakibatkan kenaikan dalam beban bunga. Penyebab lainnya yaitu disaat yang sama dana pihak ketiga Perseroan tumbuh dengan baik mencapai 34,42%. 1.1.3 Pendapatan Operasional Lainnya Dalam tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan membukukan pendapatan operasional lainnya sebesar Rp70.694 juta, meningkat sebesar Rp15.462 juta atau 27,99% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2015 sebesar Rp55.232 juta. Pertumbuhan tersebut terutama disebabkan oleh Penerimaan kembali aset keuangan yang telah dihapusbukukan sebesar 156,41% menjadi Rp20.460 juta, keuntungan dari penjualan efek-efek – neto sebesar 42,20% menjadi Rp33.031 juta, dan pendapatan operasional lainnya seperti jasa administrasi dan keuntungan yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar efek-efek – neto. 1.1.4 Beban Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Dalam tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan membukukan beban penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp135.191 juta, meningkat sebesar Rp31.080 juta atau 29,85% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2015 sebesar Rp104.111 juta. Pertumbuhan tersebut seiring dengan ekspansi kredit yang diberikan sebesar 35,33% dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit. 1.1.5 Beban Operasional Lainnya Dalam tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan membukukan pendapatan operasional lainnya sebesar Rp228.669 juta, meningkat sebesar Rp17.471 juta atau 8,27% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2015 sebesar Rp211.198 juta. Pertumbuhan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan pada gaji dan tunjangan sebesar 16,18% menjadi Rp142.167 juta dan kerugian transaksi mata uang asing – neto menjadi Rp2.403 juta. 1.1.6 Pendapatan Non Operasional Dalam tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan membukukan pendapatan non operasional sebesar Rp12.759 juta, menurun sebesar Rp2.342 juta atau 15,51% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2015 sebesar Rp15.101 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh pada tahun 2015 terdapat keuntungan atas penghapusan program imbalan kerja sebesar Rp11.877 juta. 1.1.7 Laba sebelum beban pajak Dalam tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan membukukan laba sebelum beban pajak sebesar Rp141.266 juta, meningkat sebesar Rp30.471 juta atau 27,50% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2015 sebesar Rp110.795 juta. Pertumbuhan tersebut terutama disebabkan oleh adanya kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar Rp65.901 juta atau 18,52% serta kenaikan pendapatan operasional lainnya sebesar Rp15.462 juta atau 28,00%. 1.1.8 Beban pajak Dalam tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan membukukan beban pajak sebesar Rp38.262 juta, meningkat sebesar Rp7.959 juta atau 26,26% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2015 sebesar Rp30.303 juta. Pertumbuhan tersebut terutama disebabkan oleh seiring kenaikan laba sebelum pajak sebesar Rp30.471 juta atau 27,50%.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 25 5/26/17 11:02 AM

Page 42: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

26

1.1.9 Laba Tahun Berjalan Dalam tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp103.003 juta, meningkat sebesar Rp22.511 juta atau 27,97% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2015 sebesar Rp80.492 juta. Pertumbuhan tersebut terutama disebabkan oleh seiring dengan adanya kenaikan laba sebelum pajak sebesar Rp30.471 juta atau 27,50%.

1.1.10 Total penghasilan komprehensif tahun berjalan Dalam tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan membukukan total penghasilan komprehensif tahun berjalan sebesar Rp100.643 juta, meningkat sebesar Rp38.528 juta atau 62,03% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2015 sebesar Rp62.115 juta. Pertumbuhan tersebut terutama disebabkan oleh adanya penurunan kerugian komprehensif lain tahun berjalan setelah pajak sebesar Rp16.016 juta atau 87,16%. 1.1.11 Kecukupan Modal Rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) Perseroan untuk risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional pada akhir tahun 2016 tercatat sebesar 23,68%. Pada periode tahun 2016, total laba tahun berjalan sebesar Rp103.003 juta, meningkat sebesar 27,97% dibandingkan periode yang sama tahun 2015 sebesar Rp80.492 juta. Peningkatan total laba dimaksud membuat CAR Perseroan terus menguat dari posisi 22,12% pada akhir tahun 2015 menjadi 23,68% di akhir tahun 2016. 1.1.12 Imbal Hasil

Rasio imbal hasil rata-rata aset (ROA) Perseroan pada tahun 2016 dan di tahun 2015 serta rasio imbal hasil atas ekuitas (ROE) yang merupakan cerminan imbal hasil kepada pemegang saham yang masing-masing ROA adalah sebesar 1,49% dan 1,55% dan ROE 7,31%, dan 7,65%. 1.1.13 Belanja Modal Sampai akhir tahun 2016, Perseroan melakukan investasi barang modal dalam bentuk aset tetap berupa tanah dan bangunan, kendaraan, perlengkapan kantor serta tanah dan bangunan yang belum digunakan dengan jumlah belanja sebesar Rp17.209 juta dan tahun 2015 sebesar Rp194.939 juta 1.2 Analisis Laporan Posisi Keuangan

1.2.1 Aset Komposisi aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: (dalam ribuan Rupiah)

Uraian 31 Desember 2016 2015

Kas 28.654.362 21.344.659 Giro pada Bank Indonesia 1.036.528.822 591.846.039 Giro pada bank lain 106.816.301 378.230.209 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 1.116.916.250 459.951.160

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 26 5/26/17 11:02 AM

Page 43: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

27

1.1.9 Laba Tahun Berjalan Dalam tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp103.003 juta, meningkat sebesar Rp22.511 juta atau 27,97% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2015 sebesar Rp80.492 juta. Pertumbuhan tersebut terutama disebabkan oleh seiring dengan adanya kenaikan laba sebelum pajak sebesar Rp30.471 juta atau 27,50%.

1.1.10 Total penghasilan komprehensif tahun berjalan Dalam tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan membukukan total penghasilan komprehensif tahun berjalan sebesar Rp100.643 juta, meningkat sebesar Rp38.528 juta atau 62,03% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2015 sebesar Rp62.115 juta. Pertumbuhan tersebut terutama disebabkan oleh adanya penurunan kerugian komprehensif lain tahun berjalan setelah pajak sebesar Rp16.016 juta atau 87,16%. 1.1.11 Kecukupan Modal Rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) Perseroan untuk risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional pada akhir tahun 2016 tercatat sebesar 23,68%. Pada periode tahun 2016, total laba tahun berjalan sebesar Rp103.003 juta, meningkat sebesar 27,97% dibandingkan periode yang sama tahun 2015 sebesar Rp80.492 juta. Peningkatan total laba dimaksud membuat CAR Perseroan terus menguat dari posisi 22,12% pada akhir tahun 2015 menjadi 23,68% di akhir tahun 2016. 1.1.12 Imbal Hasil

Rasio imbal hasil rata-rata aset (ROA) Perseroan pada tahun 2016 dan di tahun 2015 serta rasio imbal hasil atas ekuitas (ROE) yang merupakan cerminan imbal hasil kepada pemegang saham yang masing-masing ROA adalah sebesar 1,49% dan 1,55% dan ROE 7,31%, dan 7,65%. 1.1.13 Belanja Modal Sampai akhir tahun 2016, Perseroan melakukan investasi barang modal dalam bentuk aset tetap berupa tanah dan bangunan, kendaraan, perlengkapan kantor serta tanah dan bangunan yang belum digunakan dengan jumlah belanja sebesar Rp17.209 juta dan tahun 2015 sebesar Rp194.939 juta 1.2 Analisis Laporan Posisi Keuangan

1.2.1 Aset Komposisi aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: (dalam ribuan Rupiah)

Uraian 31 Desember 2016 2015

Kas 28.654.362 21.344.659 Giro pada Bank Indonesia 1.036.528.822 591.846.039 Giro pada bank lain 106.816.301 378.230.209 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 1.116.916.250 459.951.160

(dalam ribuan Rupiah)

Uraian 31 Desember 2016 2015

Efek-efek 767.591.500 682.002.293 Kredit yang diberikan - neto 7.939.828.899 5.912.690.475 Tagihan akseptasi 89.739.471 27.533.167 Penyertaan saham 297.658 297.658 Aset tetap - neto 241.947.944 237.038.335 Aset pajak tangguhan 20.445.671 22.257.562 Agunan yang diambil alih - neto 182.375 299.025 Biaya dibayar dimuka dan aset lain-lain 29.011.468 31.011.981 Total Aset 11.377.960.721 8.364.502.563

1.2.1.1 Total Aset Per 31 Desember 2016, total aset Perseroan mengalami peningkatan Rp3.013.459 juta atau setara dengan 36,03% menjadi sebesar Rp11.377.961 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2015 sebesar Rp8.364.502 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan peningkatan kredit yang diberikan, Efek-efek dan Penempatan dan Giro pada Bank Indonesia. Peningkatan terbesar yaitu pada kredit yang diberikan-neto sebesar Rp2.027.138 juta atau naik 34,28% seiring dengan ekspansi melalui perluasan jaringan kerja. 1.2.1.2 Kas Per 31 Desember 2016, kas Perseroan mengalami peningkatan Rp7.309 juta atau setara dengan 34,24% menjadi sebesar Rp28.654 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2015 sebesar Rp21.345 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan terdapat dropping dana masuk atas nasabah-nasabah besar. 1.2.1.3 Giro pada Bank Indonesia Per 31 Desember 2016, Giro pada Bank Indonesia Perseroan mengalami peningkatan Rp444.683 juta atau setara dengan 75,13% menjadi sebesar Rp1.036.529 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2015 sebesar Rp591.846 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan adanya dana masuk yang berasal dari penambahan modal dalam rangka PUT VI karena dana tersebut belum bisa digunakan. 1.2.1.4 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Per 31 Desember 2016, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Perseroan mengalami peningkatan Rp656.965 juta atau setara dengan 142,83% menjadi sebesar Rp1.116.916 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2015 sebesar Rp459.951 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena adanya dana yang berasal dari kelebihan dana pihak ketiga yang masuk sehingga ditempatkan pada Depo Facility atau penempatan dana di pasar uang atau call money.

1.2.1.5 Efek-efek Per 31 Desember 2016, efek-efek Perseroan mengalami peningkatan Rp85.590 juta atau setara dengan 12,55% menjadi sebesar Rp767.592 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2015 sebesar Rp682.002 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan adanya nett off dari penempatan dana dan penjualan di instrumen surat berharga. 1.2.1.6 Kredit yang diberikan

Per 31 Desember 2016, kredit yang diberikan Perseroan mengalami peningkatan Rp2.027.139 juta atau setara dengan 34,28% menjadi sebesar Rp7.939.829 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2015 sebesar Rp5.912.690 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan adanya pencairan kredit yang diberikan. 1.2.1.7 Aset tetap Per 31 Desember 2016, aset tetap Perseroan mengalami peningkatan Rp4.910 juta atau setara dengan 2,07% menjadi sebesar Rp241.948 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2015 sebesar Rp237.038 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan adanya pembelian aset di tahun 2016 karena perluasan jaringan bisnis. 1.2.2 Liabilitas Komposisi liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: (dalam ribuan Rupiah)

Uraian 31 Desember 2016 2015

LIABILITAS Liabilitas segera 10.404.947 19.362.789 Total Simpanan nasabah 9.223.778.503 6.862.051.180 Simpanan dari bank lain 3.714.202 3.889.698 Liablitas akseptasi 89.739.471 27.533.167 Utang pajak 8.084.117 10.426.550 Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja 37.721.604 29.377.357 Liabilitas lain-lain 68.266.337 59.449.397 TOTAL LIABILITAS 9.441.709.181 7.012.090.138

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 27 5/26/17 11:02 AM

Page 44: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

28

Pada 31 Desember 2016, pengakuan bunga terutang Perseroan sebesar RpNihil.

1.2.2.1 Total liabilitas Per 31 Desember 2016, total liabilitas Perseroan mengalami peningkatan Rp2.429.619 juta atau setara dengan 34,65% menjadi sebesar Rp9.441.709 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2015 sebesar Rp7.012.090 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan adanya kenaikan simpanan nasabah sebesar Rp2.361.727 juta atau 34,42%. 1.2.2.2 Liabilitas segera Per 31 Desember 2016, liabilitas segera Perseroan mengalami penurunan Rp8.958 juta atau setara dengan 46,26% menjadi sebesar Rp10.405 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2015 sebesar Rp19.363 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan penurunan pencadangan uang ATM BRI dan penyelesaian biaya gaji tenaga kerja outsourcing Desember 2015 di liabilitas segera bagian personalia. 1.2.2.3 Simpanan nasabah Per 31 Desember 2016, simpanan nasabah Perseroan mengalami peningkatan Rp2.361.727 juta atau setara dengan 34,42% menjadi sebesar Rp9.223.778 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2015 sebesar Rp6.862.051 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan adanya kenaikan Giro sebesar Rp223.499 juta atau 48,98%, kenaikan Tabungan sebesar Rp9.296 juta atau 2,06% dan kenaikan Deposito Berjangka sebesar Rp2.128.932 juta atau 35,76%. 1.2.2.4 Liabilitas akseptasi Per 31 Desember 2016, liabilitas akseptasi Perseroan mengalami peningkatan Rp62.206 juta atau setara dengan 225,93% menjadi sebesar Rp89.739 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2015 sebesar Rp27.533 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan adanya kenaikan pemberian jaminan pembayaran dalam transaksi perdagangan internasional (LC) atau dalam negeri (SKBDN) dengan menggunakan sistem pembayaran berjangka menggunakan akseptasi kepada nasabah. 1.2.2.5 Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja Per 31 Desember 2016, liabilitas diestimasi atas imbalan kerja Perseroan mengalami peningkatan Rp8.345 juta atau setara dengan 28,41% menjadi sebesar Rp37.722 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2015 sebesar Rp29.377 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan adanya penambahan jumlah karyawan di tahun 2016 serta adanya kebijakan manajemen mengenai pemberian tunjangan premium yang menjadi tunjangan tetap sehingga diperhitungkan dalam perhitungan program pesangon. 1.2.2.6 Liabilitas lain-lain Per 31 Desember 2016, liabilitas lain-lain Perseroan mengalami peningkatan Rp8.817 juta atau setara dengan 14,83% menjadi sebesar Rp68.266 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2015 sebesar Rp59.449 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan adanya kenaikan akrual beban bunga dana simpanan yang dikarenakan adanya kenaikan penempatan volume simpanan Deposito dan Tabungan serta adanya kenaikan cadangan bonus dan insentif yang dikarenakan pertambahan jumlah karyawan. 1.2.3 Ekuitas Komposisi ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

(dalam ribuan Rupiah)

Uraian 31 Desember 2016 2015

EKUITAS Modal saham ditempatkan dan disetor penuh 1.532.571.182 1.147.971.570 Tambahan modal disetor 190.128.032 75.915.828 Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual - setelah pajak tangguhan (25.541.975) (22.727.337) Kerugian pengukuran kembali program imbalan pasti - setelah pajak tangguhan (331.661) (785.868) Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya: Cadangan khusus 116.559 116.559 Cadangan umum 5.752.647 3.337.890 Belum ditentukan penggunaannya 233.556.756 148.583.783 TOTAL EKUITAS 1.936.251.540 1.352.412.425 Per 31 Desember 2016, Perseroan mencatat total ekuitas sebesar Rp1.936.252 juta atau meningkat sebesar Rp583.840 juta atau setara dengan 43,17% dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2015 sebesar Rp1.352.412 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya penambahan modal sebesar Rp499.979 juta.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 28 5/26/17 11:02 AM

Page 45: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

29

Pada 31 Desember 2016, pengakuan bunga terutang Perseroan sebesar RpNihil.

1.2.2.1 Total liabilitas Per 31 Desember 2016, total liabilitas Perseroan mengalami peningkatan Rp2.429.619 juta atau setara dengan 34,65% menjadi sebesar Rp9.441.709 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2015 sebesar Rp7.012.090 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan adanya kenaikan simpanan nasabah sebesar Rp2.361.727 juta atau 34,42%. 1.2.2.2 Liabilitas segera Per 31 Desember 2016, liabilitas segera Perseroan mengalami penurunan Rp8.958 juta atau setara dengan 46,26% menjadi sebesar Rp10.405 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2015 sebesar Rp19.363 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan penurunan pencadangan uang ATM BRI dan penyelesaian biaya gaji tenaga kerja outsourcing Desember 2015 di liabilitas segera bagian personalia. 1.2.2.3 Simpanan nasabah Per 31 Desember 2016, simpanan nasabah Perseroan mengalami peningkatan Rp2.361.727 juta atau setara dengan 34,42% menjadi sebesar Rp9.223.778 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2015 sebesar Rp6.862.051 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan adanya kenaikan Giro sebesar Rp223.499 juta atau 48,98%, kenaikan Tabungan sebesar Rp9.296 juta atau 2,06% dan kenaikan Deposito Berjangka sebesar Rp2.128.932 juta atau 35,76%. 1.2.2.4 Liabilitas akseptasi Per 31 Desember 2016, liabilitas akseptasi Perseroan mengalami peningkatan Rp62.206 juta atau setara dengan 225,93% menjadi sebesar Rp89.739 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2015 sebesar Rp27.533 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan adanya kenaikan pemberian jaminan pembayaran dalam transaksi perdagangan internasional (LC) atau dalam negeri (SKBDN) dengan menggunakan sistem pembayaran berjangka menggunakan akseptasi kepada nasabah. 1.2.2.5 Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja Per 31 Desember 2016, liabilitas diestimasi atas imbalan kerja Perseroan mengalami peningkatan Rp8.345 juta atau setara dengan 28,41% menjadi sebesar Rp37.722 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2015 sebesar Rp29.377 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan adanya penambahan jumlah karyawan di tahun 2016 serta adanya kebijakan manajemen mengenai pemberian tunjangan premium yang menjadi tunjangan tetap sehingga diperhitungkan dalam perhitungan program pesangon. 1.2.2.6 Liabilitas lain-lain Per 31 Desember 2016, liabilitas lain-lain Perseroan mengalami peningkatan Rp8.817 juta atau setara dengan 14,83% menjadi sebesar Rp68.266 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2015 sebesar Rp59.449 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan adanya kenaikan akrual beban bunga dana simpanan yang dikarenakan adanya kenaikan penempatan volume simpanan Deposito dan Tabungan serta adanya kenaikan cadangan bonus dan insentif yang dikarenakan pertambahan jumlah karyawan. 1.2.3 Ekuitas Komposisi ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

(dalam ribuan Rupiah)

Uraian 31 Desember 2016 2015

EKUITAS Modal saham ditempatkan dan disetor penuh 1.532.571.182 1.147.971.570 Tambahan modal disetor 190.128.032 75.915.828 Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual - setelah pajak tangguhan (25.541.975) (22.727.337) Kerugian pengukuran kembali program imbalan pasti - setelah pajak tangguhan (331.661) (785.868) Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya: Cadangan khusus 116.559 116.559 Cadangan umum 5.752.647 3.337.890 Belum ditentukan penggunaannya 233.556.756 148.583.783 TOTAL EKUITAS 1.936.251.540 1.352.412.425 Per 31 Desember 2016, Perseroan mencatat total ekuitas sebesar Rp1.936.252 juta atau meningkat sebesar Rp583.840 juta atau setara dengan 43,17% dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2015 sebesar Rp1.352.412 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya penambahan modal sebesar Rp499.979 juta.

1.3 Likuiditas Sampai dengan Desember 2016, pemenuhan likuiditas Perseroan dapat berasal dari eksternal maupun internal. pemenuhan likuiditas dari eksternal dapat berasal dari pendanaan dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Interbank Call Money. Adapun sumber likuiditas dari pihak internal dapat bersal dari modal disetor Pendanaan yang telah diperoleh oleh Perseroan seluruhnya telah disalurkan secara optimal guna mengembangkan bisnis Perseroan, baik dalam bentuk kredit maupun investasi jangka pendek lainnya Untuk mengelola likuiditas jangka pendek, Perseroan memelihara kecukupan dana untuk membiayai kebutuhan modal kerja yang berkelangsungan. Perseroan berkeyakinan sumber pendanaan yang tersedia, akan cukup untuk memenuhi kebutuhan dana yang telah diantisipasi, termasuk kebutuhan dana untuk modal kerja dan pengeluaran barang modal yang telah direncanakan di masa mendatang. Tidak terdapat kecenderungan yang diketahui, permintaan, ikatan-ikatan, kejadian-kejadian atau ketidakpastian yang mungkin mengakibatkan terjadinya peningkatan atau penurunan yang material terhadap likuiditas Perseroan. 1.4 Analisis Arus Kas Aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan yang telah dilakukan oleh Perseroan sepanjang tahun 2016 memberikan dampak pada peningkatan dana kas Perseroan. Posisi kas Perseroan pada akhir tahun 2016 sebesar Rp2.288.916 juta, posisi ini naik dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar Rp1.451.372 juta. Kenaikan paling besar adalah pada arus kas kegiatan operasi yaitu kenaikan Deposito Berjangka. (dalam ribuan rupiah)

Uraian 31 Desember 2016 2015

Kas neto yang diperoleh dari kegiatan operasi 607.108.563 145.953.941 Kas neto yang digunakan untuk kegiatan investasi (252.761.289) (120.294.056) Kas neto yang diperoleh dari kegiatan pendanaan 483.196.394 395.616.186 Kenaikan neto kas dan setara kas 837.543.668 421.276.071 Kas dan setara kas awal tahun 1.451.372.067 1.030.095.996 Kas dan setara kas akhir tahun 2.288.915.735 1.451.372.067 Arus Kas dari Kegiatan Operasi Total arus kas bersih yang diperoleh dari kegiatan operasi di tahun 2016 adalah sebesar Rp607.109 juta, meningkat sebesar 315,96% atau sebesar Rp461.155 juta jika dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar Rp145.954 juta. Peningkatan arus kas neto dari kegiatan operasi di tahun 2016 berasal dari Arus kas Masuk yang berasal dari kenaikan simpanan nasabah sebesar Rp2.361.727 juta, penerimaan bunga,provisi dan komisi sebesar Rp965.491 juta, efek-efek yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi sebesar Rp149.983 juta, penerimaan kembali aset yang telah dihapusbukukan sebesar Rp20.542 juta, pendapatan operasional lainnya sebesar Rp42.827 juta. Arus kas masuk tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan kas keluar yang berasal dari kenaikan kredit yang diberikan sebesar Rp2.162.437 juta, pembayaran bunga, provisi dan komisi sebesar Rp538.727 juta, beban operasional lainnya sebesar Rp200.619 juta, pembayaran pajak penghasilan badan dan angsuran pajak sebesar Rp38.235 juta, liabilitas segera sebesar Rp8.958 juta, simpanan bank lain dan liabilitas lain-lain yang masing-masing sebesar Rp175 juta dan Rp4.111 juta. Perseroan sebagai entitas perbankan menjalankan fungsi intermediary yaitu menghimpun dana dan menyalurkan dana ke masyarakat. Kenaikan paling besar dalam arus kas masuk dari kegiatan operasional berasal dari kenaikan Deposito Berjangka dan kenaikan arus kas keluar paling besar dari penyaluran kredit. Arus Kas untuk Kegiatan Investasi Di tahun 2016, arus kas bersih yang digunakan untuk kegiatan investasi adalah sebesar Rp252.761 juta, meningkat sebesar Rp132.467 juta atau sebesar 110,12% jika dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar Rp120.294 juta, peningkatan terutama berasal dari kenaikan efek-efek yang tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo sebesar Rp236.025 juta. Dalam rangka optimalisasi arus kas yang masuk maka Perseroan menyalurkan dana tersebut dalam bentuk penempatan di instrumen surat berharga untuk mendapatkan arus kas masuk dalam bentuk penerimaan bunga. Selain itu, Kenaikan arus kas keluar berasal dari pembelian aset tetap untuk mendukung kegiatan bisnis Perseroan. Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan Arus kas bersih yang diperoleh dari kegiatan pendanaan di tahun 2016 adalah sebesar Rp483.196 juta, meningkat sebesar Rp87.580 juta atau sebesar 22,14% jika dibandingkan dengan tahun 2015 dimana arus kas yang diperoleh dari kegiatan pendanaan sebesar Rp395.616 juta. Arus kas masuk pada tahun 2016 tersebut berasal dari penambahan modal sebesar Rp499.979 juta. Kenaikan arus kas masuk dari aktivitas pendanaan berasal dari penerimaan penerbitan saham untuk pengembangan kredit Perseroan sedangkan arus kas keluar dari aktivitas pendanaan karena pembagian dividen ke pemegang saham yang berasal dari laba Perseroan.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 29 5/26/17 11:02 AM

Page 46: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

30

1.5 Segmen Operasi Segmen operasi Perseroan terdiri dari 4 (empat) segmen yaitu konsumer, ritel, menengah dan segmen lainnya. Berikut adalah informasi kondisi kuangan Perseroan berdasarkan segmen operasi:

(dalam ribuan rupiah) Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada tanggal tersebut

Uraian Konsumer Ritel Menengah Lainnya Total

Pendapatan bunga 114.534.296 211.555.718 568.320.406 70.674.840 965.085.260 Beban bunga (86.165.822) (81.736.921) (322.711.101) (52.799.280) (543.413.124) Pendapatan bunga-neto 28.368.474 129.818.797 245.609.305 17.875.560 421.672.136 Pendapatan operasi lainnya 1.227.619 8.035.294 18.167.700 43.263.454 70.694.067 Total pendapatan 29.596.093 137.854.091 263.777.005 61.139.014 492.366.203 Total beban (20.110.928) (92.373.343) (203.720.339) (47.654.770) (363.859.380) Pendapatan non-operasional - neto 277.125 411.572 546.019 11.523.973 12.758.689 Laba sebelum beban pajak penghasilan

9.762.290 45.892.320 60.602.685 25.008.217 141.265.512

Beban pajak penghasilan - neto (2.644.157) (12.430.129) (16.414.493) (6.773.581) (38.262.360) Laba tahun berjalan 7.118.133 33.462.191 44.188.192 18.234.636 103.003.152 Segmen menengah memberi kontribusi terbesar terhadap pendapatan bunga Perseroan yaitu sebesar Rp568.320 juta atau setara 58,89% dari total pendapatan bunga Perseroan, sedangkan segmen konsumer, ritel dan lainnya masing-masing memberi kontribusi sebesar 11,87%, 21,92% dan 7,32% dari total pendapatan bunga Perseroan. 2. Manajemen Risiko Situasi lingkungan eksternal dan internal perbankan mengalami perkembangan pesat diikuti dengan semakin kompleksnya risiko kegiatan usaha perbankan terutama produk dan jasa sehingga meningkatkan profil risiko bank. Pengelolaan risiko menjadi hal sangat penting bagi bank agar dapat melaksanakan bisnis dengan tingkat risiko yang terukur. Meningkatnya kebutuhan pengelolaan bank yang sehat dan terpadu (good corporate governance) memerlukan penerapan manajemen risiko yang mendukung pencapaian target kinerja dan mampu menjaga kelangsungan usaha. Dengan mengelola risiko, Perseroan dapat meningkatkan efektivitas penggunaan modal dan tingkat pengembangan modal (return on equity/ROE) untuk selanjutnya dapat memberi nilai tambah bagi pemegang saham, meningkatkan kepercayaan pemegang saham dan stakeholders lainnya, serta meningkatkan bisnis pada tingkat optimal.

Gambaran Umum Sistem Manajemen Risiko Untuk mencapai tujuan di atas dan sejalan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 18/POJK.03/2016 tanggal 16 Maret 2016 Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, perlu dibangun kesadaran dan budaya manajemen risiko terpadu (integrated risk culture). Fokus penerapan manajemen risiko terutama pada efektivitas penerapan tata kelola dan kerangka kerja manajemen risiko.

Penanganan Kredit Bermasalah

` Untuk meminimalkan kredit bermasalah Perseroan melakukan seleksi konsumen yang dilakukan Perusahaan memiliki kebijakan untuk melakukan pre-screening nasabah sebelum dilakukan proses analisa lebih lanjut. Pre-screening ini dilakukan melalui : 1. Penetapan Pasar Sasaran (PS) diantaranya adalah seleksi terhadap sektor industri yang dianggap Perusahaan yang

memiliki risiko yang tinggi. 2. Penetapan Kriteria Risiko yang dapat Diterima (KRD) diantaranya adalah kriteria-kriteria risiko termasuk kriteria nasabah

atau calon nasabah yang dipilih dan dapat diterima oleh unit kerja bisnis, termasuk didalamnya adalah BI Checking dan negative list BKPM.

3. Upaya-upaya untuk meminimalisasi terjadinya kredit bermasalah di masa mendatang adalah melalui pemisahan pejabat kredit, penerapan Four Eyes Principle, penerapan Risk Scoring System, pemisahan Pengelolaan Kredit Bermasalah (KL, D, dan M), melaksanakan Prosedur Perkreditan yang Sehat.

Selanjutnya bilamana terjadi kredit yang bermasalah maka tindakan Perseroan untuk penyelesaian sebagai berikut :

1. Restrukturisasi Kredit bermasalah, dilakukan terhadap debitur yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Debitur mengalami kesulitan pembayaran pokok dan atau bunga kredit, dan b. Debitur memiliki prospek usaha/kemampuan membayar kembali (Repayment Capacity) setelah kredit

direstrukturisasi.

2. Penyelesaian Kredit. Penyelesaian Kredit Bermasalah dengan cara yaitu penyelesaian kredit secara damai, melalui penjualan jaminan, melalui saluran atau mekanisme hukum, melalui penjualan jaminan atau pengalihan kredit.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 30 5/26/17 11:02 AM

Page 47: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

31

1.5 Segmen Operasi Segmen operasi Perseroan terdiri dari 4 (empat) segmen yaitu konsumer, ritel, menengah dan segmen lainnya. Berikut adalah informasi kondisi kuangan Perseroan berdasarkan segmen operasi:

(dalam ribuan rupiah) Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada tanggal tersebut

Uraian Konsumer Ritel Menengah Lainnya Total

Pendapatan bunga 114.534.296 211.555.718 568.320.406 70.674.840 965.085.260 Beban bunga (86.165.822) (81.736.921) (322.711.101) (52.799.280) (543.413.124) Pendapatan bunga-neto 28.368.474 129.818.797 245.609.305 17.875.560 421.672.136 Pendapatan operasi lainnya 1.227.619 8.035.294 18.167.700 43.263.454 70.694.067 Total pendapatan 29.596.093 137.854.091 263.777.005 61.139.014 492.366.203 Total beban (20.110.928) (92.373.343) (203.720.339) (47.654.770) (363.859.380) Pendapatan non-operasional - neto 277.125 411.572 546.019 11.523.973 12.758.689 Laba sebelum beban pajak penghasilan

9.762.290 45.892.320 60.602.685 25.008.217 141.265.512

Beban pajak penghasilan - neto (2.644.157) (12.430.129) (16.414.493) (6.773.581) (38.262.360) Laba tahun berjalan 7.118.133 33.462.191 44.188.192 18.234.636 103.003.152 Segmen menengah memberi kontribusi terbesar terhadap pendapatan bunga Perseroan yaitu sebesar Rp568.320 juta atau setara 58,89% dari total pendapatan bunga Perseroan, sedangkan segmen konsumer, ritel dan lainnya masing-masing memberi kontribusi sebesar 11,87%, 21,92% dan 7,32% dari total pendapatan bunga Perseroan. 2. Manajemen Risiko Situasi lingkungan eksternal dan internal perbankan mengalami perkembangan pesat diikuti dengan semakin kompleksnya risiko kegiatan usaha perbankan terutama produk dan jasa sehingga meningkatkan profil risiko bank. Pengelolaan risiko menjadi hal sangat penting bagi bank agar dapat melaksanakan bisnis dengan tingkat risiko yang terukur. Meningkatnya kebutuhan pengelolaan bank yang sehat dan terpadu (good corporate governance) memerlukan penerapan manajemen risiko yang mendukung pencapaian target kinerja dan mampu menjaga kelangsungan usaha. Dengan mengelola risiko, Perseroan dapat meningkatkan efektivitas penggunaan modal dan tingkat pengembangan modal (return on equity/ROE) untuk selanjutnya dapat memberi nilai tambah bagi pemegang saham, meningkatkan kepercayaan pemegang saham dan stakeholders lainnya, serta meningkatkan bisnis pada tingkat optimal.

Gambaran Umum Sistem Manajemen Risiko Untuk mencapai tujuan di atas dan sejalan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 18/POJK.03/2016 tanggal 16 Maret 2016 Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, perlu dibangun kesadaran dan budaya manajemen risiko terpadu (integrated risk culture). Fokus penerapan manajemen risiko terutama pada efektivitas penerapan tata kelola dan kerangka kerja manajemen risiko.

Penanganan Kredit Bermasalah

` Untuk meminimalkan kredit bermasalah Perseroan melakukan seleksi konsumen yang dilakukan Perusahaan memiliki kebijakan untuk melakukan pre-screening nasabah sebelum dilakukan proses analisa lebih lanjut. Pre-screening ini dilakukan melalui : 1. Penetapan Pasar Sasaran (PS) diantaranya adalah seleksi terhadap sektor industri yang dianggap Perusahaan yang

memiliki risiko yang tinggi. 2. Penetapan Kriteria Risiko yang dapat Diterima (KRD) diantaranya adalah kriteria-kriteria risiko termasuk kriteria nasabah

atau calon nasabah yang dipilih dan dapat diterima oleh unit kerja bisnis, termasuk didalamnya adalah BI Checking dan negative list BKPM.

3. Upaya-upaya untuk meminimalisasi terjadinya kredit bermasalah di masa mendatang adalah melalui pemisahan pejabat kredit, penerapan Four Eyes Principle, penerapan Risk Scoring System, pemisahan Pengelolaan Kredit Bermasalah (KL, D, dan M), melaksanakan Prosedur Perkreditan yang Sehat.

Selanjutnya bilamana terjadi kredit yang bermasalah maka tindakan Perseroan untuk penyelesaian sebagai berikut :

1. Restrukturisasi Kredit bermasalah, dilakukan terhadap debitur yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Debitur mengalami kesulitan pembayaran pokok dan atau bunga kredit, dan b. Debitur memiliki prospek usaha/kemampuan membayar kembali (Repayment Capacity) setelah kredit

direstrukturisasi.

2. Penyelesaian Kredit. Penyelesaian Kredit Bermasalah dengan cara yaitu penyelesaian kredit secara damai, melalui penjualan jaminan, melalui saluran atau mekanisme hukum, melalui penjualan jaminan atau pengalihan kredit.

Struktur Organisasi Manajemen Risiko

Gambar Struktur Organisasi Manajemen Risiko di Perseroan

Penerapan manajemen risiko melibatkan semua unsur dalam bank, terutama pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi serta organisasi dan fungsi yang secara langsung terkait dengan manajemen risiko yang meliputi pengawasan aktif manajemen bank, kecukupan kebijakan dan prosedur serta penetapan limit risiko, proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko bank serta integrasinya sistem informasi di bank.

i. Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi

Dewan Komisaris dan Direksi mempunyai tugas memastikan penerapan manajemen risiko telah memadai sesuai dengan karakteristik, kompleksitas dan profil risiko bank serta memahami dengan baik jenis dan tingkat risiko yang melekat pada kegiatan bisnis bank.

Dalam melakukan pengawasan dan pengelolaan risiko, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Pemantau Risiko dan

jajaran Direksi dibantu oleh Komite Manajemen Risiko (Risk Management Committee/RMC). Komite Manajemen Risiko mempunyai tugas dan tanggung jawab memberikan rekomendasi kepada Direktur Utama dalam merumuskan kebijakan, strategi manajemen risiko termasuk penetapan limit serta memperbaiki atau menyempurnakan pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan secara berkala maupun insidental sebagai akibat dari perubahan kondisi eksternal dan internal Perseroan yang akan mempengaruhi kecukupan permodalan dan profil risiko.

ii. Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit

Penerapan manajemen risiko di Perseroan telah dituangkan dalam beberapa kebijakan dan prosedur, antara lain Kebijakan Umum Manajemen Risiko (KUMR). KUMR berperan sebagai aturan tertinggi dalam implementasi manajemen risiko pada seluruh kegiatan bisnis Perseroan, dimulai dari kebijakan, strategi, organisasi, sistem informasi manajemen risiko, pengawasan risiko, pengelolaan produk dan aktivitas baru dan Business Continuity Plan (BCP). Proses penerapan manajemen risiko yang meliputi identifikasi, pengukuran, pemantauan, pengelolaan dan pengendalian terhadap 8 (delapan) risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko kepatuhan, risiko strategi, risiko hukum dan risiko reputasi.

Kebijakan dan prosedur serta penetapan limit risiko yang telah dimiliki oleh Perseroan antara lain adalah: a. Pedoman Penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Likuiditas b. Pedoman Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi c. Pedoman Penerapan Strategi Anti Fraud d. Pedoman Pelaksanaan Risk and Control Self Assessment (RCSA) e. Pedoman Pelaksanaan Rencana Pendanaan Darurat (Contingency Funding Plan) f. Pedoman Credit Risk Rating Bisnis Ritel g. Pedoman Pelaksanaan Sistem Scoring Kredit Karyawan produktif h. Penetapan Transaksi Limit Dealer i. Pedoman Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Berbasis Risiko j. Pedoman Pengelolaan Risiko Pada Produk Dan Atau Aktivitas Baru k. Pedoman Pelaksanaan Stress Test l. Pedomanan Loss Database Management (LDM)

Penetapan limit risiko untuk setiap jenis risiko dilakukan oleh satuan kerja terkait, yang selanjutnya direkomendasikan kepada Satuan Kerja Manajemen Risiko untuk mendapat persetujuan Direksi melalui Komite Manajemen Risiko atau Direksi sesuai dengan kewenangannya masing-masing.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 31 5/26/17 11:02 AM

Page 48: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

32

iii. Proses Manajemen Risiko dan Sistem Informasi Manajemen Risiko Identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko merupakan bagian utama dalam proses penerapan manajemen risiko. Identifikasi risiko bersifat proaktif, mencakup seluruh aktivitas bisnis Perseroan dan dilakukan dalam rangka menganalisa sumber dan kemungkinan timbulnya risiko serta dampaknya. Perseroan telah menetapkan Satuan Kerja Manajemen Risiko sebagai unit yang independen dari pihak yang melakukan transaksi untuk memantau tingkat dan tren serta menganalisis arah risiko.

Proses Manajemen Risiko, terdiri dari:

a. Identifikasi Identifikasi dilakukan dengan menganalisis seluruh jenis dan karakteristik risiko yang terdapat pada setiap

kegiatan usaha Perseroan yang juga meliputi produk dan jasa-jasa lainnya. Identifikasi risiko dilakukan di level Kantor Pusat, Kantor Cabang seluruh Indonesia dengan menggunakan perangkat Manajemen Risiko.

b. Pengukuran Sistem pengukuran risiko digunakan untuk mengukur ekspose risiko Perseroan sebagai acuan untuk melakukan

pengendalian. Pengukuran risiko dilakukan secara berkala baik untuk produk dan portofolio maupun seluruh aktivitas bisnis Perseroan. Pengukuran risiko untuk risiko kredit telah menggunakan sistem scoring dan rating, risiko likuiditas menggunakan metodologi Liquidity Gap, risiko pasar (Interest Rate Risk on Banking Book) menggunakan Repricing Gap dan risiko operasional menggunakan RCSA.

c. Pemantauan Pemantauan risiko dilakukan terhadap besarnya ekspose risiko, kepatuhan limit internal dan konsistensi

pelaksanaan dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. Pemantauan dilakukan baik oleh unit pelaksana maupun Satuan Kerja Manajemen Risiko. Hasil pemantauan disajikan dalam bentuk laporan berkala yang disampaikan kepada Manajemen dalam rangka mitigasi risiko dan tindakan yang diperlukan.

d. Pengendalian Pengendalian risiko dilakukan antara lain dengan memberikan tindak lanjut atas risiko yang bersifat moderate dan

high yang melebihi limit, peningkatan kontrol (pengawasan melekat), penambahan modal untuk menyerap potensi kerugian, dan audit internal secara periodik. Di samping itu juga dilakukan analisis terhadap Produk dan/atau Aktivitas Baru (PAB).

Sistem Informasi Manajemen Risiko Sebagai bagian dari proses manajemen risiko, Sistem Informasi Manajemen Risiko bertujuan agar terukurnya ekspose risiko secara keseluruhan/komposit dan dipatuhinya penerapan manajemen risiko terhadap kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko. Sistem informasi manajemen risiko yang diaplikasikan antara lain aplikasi Sistem Scoring, aplikasi CRR (Credit Risk Rating) Ritel dan Menengah untuk risko kredit dan RCSA & LDM Online untuk risiko operasional.

iv. Sistem Pengendalian Intern

Sistem pengendalian intern yang memadai dalam fungsi manajemen risiko diperlukan untuk memastikan bahwa proses pengelolaan risiko berjalan dengan baik sesuai dengan prinsip kehati-hatian. Pengendalian intern di bidang manajemen risiko dilakukan antara lain sebagai berikut:

a. Pemisahan fungsi yang jelas antara satuan kerja operasional (business unit) dengan satuan kerja manajemen

risiko (risk management unit) dan menerapkan metode pemisahan fungsi (segregation of duties) dengan menggunakan konsep Maker, Checker, Approval (MCA) pada seluruh kegiatan operasional.

b. Satuan kerja manajemen risiko merupakan satuan kerja independen yang membuat kebijakan, prosedur dan alat untuk identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko.

c. Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) melaksanakan pengawasan risiko pada setiap proses kegiatan usaha Perseroan yang mengandung kerawanan terhadap penyalahgunaan atau menimbulkan risiko bagi Perseroan. Temuan-temuan audit oleh SKAI diinformasikan secara tertulis kepada unit terkait dan satuan kerja manajemen risiko untuk ditindaklanjuti, guna mendeteksi dan mengantisipasi segala potensial risiko secara dini sehingga kerugian dapat dihindari dan dimitigasi.

3. Belanja Modal (Capital Expenditure) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan melakukan investasi barang modal dalam bentuk aset tetap berupa tanah dan bangunan, kendaraan, perlengkapan kantor serta tanah dan bangunan yang belum digunakan dengan jumlah belanja sebesar Rp17.209 juta sedangkan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 jumlah belanja sebesar Rp194.939 juta. Rincian pengeluaran investasi barang modal untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

(dalam ribuan rupiah)

Keterangan 31 Desember 2016 2015

Tanah dan Bangunan 7.218.081 12.648.129 Kendaraan 2.865.886 4.138.541 Perlengkapan Kantor 7.125.096 3.740.279 Tanah dan Bangunan yang belum digunakan - 174.411.615 Total 17.209.063 194.938.564

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 32 5/26/17 11:02 AM

Page 49: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

33

iii. Proses Manajemen Risiko dan Sistem Informasi Manajemen Risiko Identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko merupakan bagian utama dalam proses penerapan manajemen risiko. Identifikasi risiko bersifat proaktif, mencakup seluruh aktivitas bisnis Perseroan dan dilakukan dalam rangka menganalisa sumber dan kemungkinan timbulnya risiko serta dampaknya. Perseroan telah menetapkan Satuan Kerja Manajemen Risiko sebagai unit yang independen dari pihak yang melakukan transaksi untuk memantau tingkat dan tren serta menganalisis arah risiko.

Proses Manajemen Risiko, terdiri dari:

a. Identifikasi Identifikasi dilakukan dengan menganalisis seluruh jenis dan karakteristik risiko yang terdapat pada setiap

kegiatan usaha Perseroan yang juga meliputi produk dan jasa-jasa lainnya. Identifikasi risiko dilakukan di level Kantor Pusat, Kantor Cabang seluruh Indonesia dengan menggunakan perangkat Manajemen Risiko.

b. Pengukuran Sistem pengukuran risiko digunakan untuk mengukur ekspose risiko Perseroan sebagai acuan untuk melakukan

pengendalian. Pengukuran risiko dilakukan secara berkala baik untuk produk dan portofolio maupun seluruh aktivitas bisnis Perseroan. Pengukuran risiko untuk risiko kredit telah menggunakan sistem scoring dan rating, risiko likuiditas menggunakan metodologi Liquidity Gap, risiko pasar (Interest Rate Risk on Banking Book) menggunakan Repricing Gap dan risiko operasional menggunakan RCSA.

c. Pemantauan Pemantauan risiko dilakukan terhadap besarnya ekspose risiko, kepatuhan limit internal dan konsistensi

pelaksanaan dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. Pemantauan dilakukan baik oleh unit pelaksana maupun Satuan Kerja Manajemen Risiko. Hasil pemantauan disajikan dalam bentuk laporan berkala yang disampaikan kepada Manajemen dalam rangka mitigasi risiko dan tindakan yang diperlukan.

d. Pengendalian Pengendalian risiko dilakukan antara lain dengan memberikan tindak lanjut atas risiko yang bersifat moderate dan

high yang melebihi limit, peningkatan kontrol (pengawasan melekat), penambahan modal untuk menyerap potensi kerugian, dan audit internal secara periodik. Di samping itu juga dilakukan analisis terhadap Produk dan/atau Aktivitas Baru (PAB).

Sistem Informasi Manajemen Risiko Sebagai bagian dari proses manajemen risiko, Sistem Informasi Manajemen Risiko bertujuan agar terukurnya ekspose risiko secara keseluruhan/komposit dan dipatuhinya penerapan manajemen risiko terhadap kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko. Sistem informasi manajemen risiko yang diaplikasikan antara lain aplikasi Sistem Scoring, aplikasi CRR (Credit Risk Rating) Ritel dan Menengah untuk risko kredit dan RCSA & LDM Online untuk risiko operasional.

iv. Sistem Pengendalian Intern

Sistem pengendalian intern yang memadai dalam fungsi manajemen risiko diperlukan untuk memastikan bahwa proses pengelolaan risiko berjalan dengan baik sesuai dengan prinsip kehati-hatian. Pengendalian intern di bidang manajemen risiko dilakukan antara lain sebagai berikut:

a. Pemisahan fungsi yang jelas antara satuan kerja operasional (business unit) dengan satuan kerja manajemen

risiko (risk management unit) dan menerapkan metode pemisahan fungsi (segregation of duties) dengan menggunakan konsep Maker, Checker, Approval (MCA) pada seluruh kegiatan operasional.

b. Satuan kerja manajemen risiko merupakan satuan kerja independen yang membuat kebijakan, prosedur dan alat untuk identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko.

c. Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) melaksanakan pengawasan risiko pada setiap proses kegiatan usaha Perseroan yang mengandung kerawanan terhadap penyalahgunaan atau menimbulkan risiko bagi Perseroan. Temuan-temuan audit oleh SKAI diinformasikan secara tertulis kepada unit terkait dan satuan kerja manajemen risiko untuk ditindaklanjuti, guna mendeteksi dan mengantisipasi segala potensial risiko secara dini sehingga kerugian dapat dihindari dan dimitigasi.

3. Belanja Modal (Capital Expenditure) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan melakukan investasi barang modal dalam bentuk aset tetap berupa tanah dan bangunan, kendaraan, perlengkapan kantor serta tanah dan bangunan yang belum digunakan dengan jumlah belanja sebesar Rp17.209 juta sedangkan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 jumlah belanja sebesar Rp194.939 juta. Rincian pengeluaran investasi barang modal untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

(dalam ribuan rupiah)

Keterangan 31 Desember 2016 2015

Tanah dan Bangunan 7.218.081 12.648.129 Kendaraan 2.865.886 4.138.541 Perlengkapan Kantor 7.125.096 3.740.279 Tanah dan Bangunan yang belum digunakan - 174.411.615 Total 17.209.063 194.938.564

Dalam pelaksanaan Perseroan melakukan perjanjian dengan beberapa pihak terkait, antara lain:

Nama Pihak yang terkait dalam Perjanjian

Nilai keseluruhan (dalam ribuan Rupiah) Mata Uang Distribusi investasi

secara geografis

PT. Margonda Raya Tanah Bangunan Renovasi bangunan sewa

2.525.955 3.346.761

1.345.365

Rupiah

Jakarta

PT. Karya Cipta Megah Mandiri Jakarta

CV. Adistha Nugraha Jakarta

CV. Pandu Putra Sarana Jakarta

PT. Delta Mas Mobil Motor

2.249.241

616.645

Rupiah Lampung

PT. Nasmoco Solo

PT. Hadji Kalla Makassar

PT. Hutama Raharja Dellada

Perlengkapan kantor

7.125.096

Rupiah

Jakarta

PT. Alpha Cipta Computindo Jakarta

PT. Mitra Timur Lestari Jakarta

PT. Agra Jaya Jakarta

PT. Harya Pilar Utama Sukses Jakarta

PT. Rajawali Mega Kreasi Jakarta

PT. Intan Cemerlang Electrindo Jakarta

PT. Comparex Indonesia Jakarta

PT. IP Network Solusindo Jakarta

PT. Telkom Indonesia Jakarta

PT Vervetama Teknologi Jakarta Tujuan dari investasi barang modal adalah melakukan efisiensi terhadap biaya-biaya sewa gedung untuk operasional Perseroan. Sumber dana yang digunakan untuk belanja modal berasal dari laba yang diperoleh, dan Perseroan tidak memiliki pinjaman untuk belanja modal tersebut. Dalam proses pengadaan barang investasi selalu menggunakan mata uang Rupiah sehingga Perseroan tidak memerlukan tindakan untuk melindungi dari risiko fluktuasi kurs mata uang asing. Prakiraan pelaksanaan pembangunan dalam rangka investasi barang modal yaitu dimulai pada bulan Januari 2016 dan selesainya pada bulan Mei 2016. Peningkatan kapasitas produksi atau jasa yang diharapkan dari investasi barang modal adalah peningkatan produktifitas dan kinerja Perseroan dalam rangka peningkatan pertumbuhan kredit yang diberikan pada segmen ritel dan konsumer serta peningkatan penghimpunan dana pihak ketiga terutama peningkatan CASA, sehingga berdampak pada peningkatan pada laba Perseroan. 4. Fluktuasi Kurs Mata uang Asing dan Suku Bunga Acuan Perseroan tidak memiliki pinjaman dan perikatan atau komitmen tanpa proteksi yang dinyatakan dalam mata uang asing, atau pinjaman yang suku bunganya tidak ditentukan terlebih dahulu yang mempengaruhi tingkat profitabilitas Perseroan dan keadaan keuangan Perseroan pada masa yang akan datang. 5. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Dasar penyusunan laporan keuangan Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yang mencakup pernyataan dan interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) dan peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.7 lampiran keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”. Laporan keuangan disusun sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”. Laporan keuangan disusun berdasarkan nilai historis kecuali untuk beberapa akun yang dinilai menggunakan dasar pengukuran lain sebagaimana dijelaskan pada kebijakan akuntansi dari akun tersebut. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk keperluan laporan arus kas, yang termasuk kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain dan penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 33 5/26/17 11:02 AM

Page 50: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

34

Mata uang penyajian yang digunakan dalam laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp). Angka-angka yang disajikan dalam laporan keuangan, kecuali bila dinyatakan secara khusus, adalah dibulatkan dalam ribuan Rupiah. Perubahan kebijakan akuntansi Tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi Perseroan dalam jangka waktu 2 (dua) tahun terakhir. 6. Pandangan Manajemen Terhadap Kondisi Perekonomian dan Kondisi Pasar

- Industri Perbankan Sampai dengan bulan Januari 2017, pertumbuhan kredit perbankan tercatat sebesar 8,3% (YoY), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan kredit perbankan pada bulan Januari 2016 sebesar 9.5% (YoY). Pada bulan Desember 2016, pertumbuhan kredit perbankan sebesar 7.8% (YoY), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan kredit perbankan sepanjang tahun 2015 sebesar 10.4% (YoY). Pertumbuhan aset dan dana pihak ketiga (DPK) mengalami peningkatan sepanjang tahun 2016 sampai dengan bulan Januari 2017. Pertumbuhan aset bank umum sampai dengan bulan Januari 2017 tercatat sebesar 10% (YoY), meningkat dibandingkan pertumbuhan aset pada bulan Januari 2016 sebesar 8.6% (YoY). Peningkatan aset juga terjadi untuk posisi Desember 2016, dimana pertumbuhan aset sebesar 10.4% (YoY) lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan aset perbankan sepanjang tahun 2015 yang mencapai 9.2% (YoY). Sementara itu, pada periode yang sama, DPK pada bulan Januari 2017 bertumbuh sebesar 10% (YoY), meningkat dibandingkan pertumbuhan DPK pada bulan Januari 2016 yang hanya sebesar 6.7% (YoY). Namun dibandingkan bulan Desember 2016, dimana pertumbuhan DPK mencapai 9.6% (YoY), melambat dibandingkan pertumbuhan DPK per Desember 2015 sebesar 7.2% (YoY). (Sumber: Statistik Perbankan Indonesia, 2017). Meski tumbuh melambat, secara umum stabilitas industri perbankan Indonesia tetap kuat, ditopang oleh ketahanan sistem perbankan dan relatif terjaganya kinerja pasar keuangan. Ketahanan industri perbankan tetap kuat dengan risiko-risiko kredit, likuiditas dan pasar yang cukup terjaga. Pada bulan Januari 2017, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) masih kuat pada level 23.2%, jauh di atas ketentuan minimum 8%. Sementara itu, meskipun kualitas kredit mengalami penurunan, rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) bank umum per Januari 2017 masih terjaga di bawah level 3,0%. (Sumber: Statistik Perbankan Indonesia, 2017). Pada tahun 2017, kualitas aset masih akan menjadi tantangan utama bagi perbankan, khususnya di sektor usaha yang berkaitan dengan komoditas. Menurut data Statistik Perbankan Indonesia (2016), laba bersih bank umum per Desember 2016 hanya bertumbuh sebesar 1.8% (YoY), kenaikan biaya impairment akibat penurunan kualitas kredit perlu menjadi perhatian. Namun demikian, kinerja sektor perbankan nasional diperkirakan membaik sejalan dengan penguatan kondisi ekonomi dalam negeri. Perbaikan kinerja perbankan juga didukung oleh pelonggaran kebijakan moneter Bank Indonesia, seperti penurunan tingkat giro wajib minimum yang akan mendorong peningkatan likuiditas sistem perbankan. Kebijakan suku bunga single digit dari pemerintah akan mendorong peningkatan penyaluran kredit khususnya kepada sektor produktif yang memiliki multiplier effect dan membantu menekan risiko kredit bermasalah. Mengutip pernyataan Bank Indonesia, Kredit perbankan pada tahun 2017 diprediksi tumbuh antara 11-12%, sementara DPK tumbuh antara 10-11%.

- Fiskal Kebijakan fiskal diarahkan untuk memperkuat stimulus bagi perekonomian guna memitigasi risiko dari pertumbuhan ekonomi global yang belum kuat, sambil tetap menjaga prospek kesinambungan fiskal. Strategi Anggaran Pemerintah ditujukan memperkuat kualitas belanja ke sektor yang lebih produktif dan disertai upaya memperkuat struktur penerimaan pajak. Berbagai upaya pemerintah, termasuk dengan menurunkan target penerimaan pajak menjadi lebih realistis, dapat menjaga kredibilitas prospek kesenambungan fiskal. Defisit APBN 2016 terkendali di level 2,5% dari Produk Domestik Bruto (PDB) dan utang pemerintah tetap di level yang sehat yaitu 27,8% dari PDB. Perekonomian Indonesia di tahun 2017 lebih menjanjikan dan membaik. Sukses program amnesti pajak telah menumbuhkan kepercayaan investor dan dunia usaha. Keberhasilan amnesti pajak akan memberikan ruang fiskal yang lebih baik sehingga belanja infrastruktur akan lebih baik.

- Moneter Pada Februari 2017 terjadi inflasi sebesar 0,23 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 128,24. Dari 82 kota IHK, 62 kota mengalami inflasi dan 20 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manado 1,16 persen dengan IHK 128,49 dan terendah terjadi di Ternate 0,03 persen dengan IHK 131,13. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,39 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,75 persen; kelompok sandang 0,52 persen; kelompok kesehatan 0,26 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,08 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,15 persen. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Februari) 2017 sebesar 1,21 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2017 terhadap Februari 2016) sebesar 3,83 persen. Komponen inti pada Februari 2017 mengalami inflasi sebesar 0,37 persen; tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–Februari) 2017 sebesar 0,93 persen; dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Februari 2017 terhadap Februari 2016) sebesar 3,41 persen. (Sumber: Badan Pusat Statistik, 2017).

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 34 5/26/17 11:02 AM

Page 51: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

35

Mata uang penyajian yang digunakan dalam laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp). Angka-angka yang disajikan dalam laporan keuangan, kecuali bila dinyatakan secara khusus, adalah dibulatkan dalam ribuan Rupiah. Perubahan kebijakan akuntansi Tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi Perseroan dalam jangka waktu 2 (dua) tahun terakhir. 6. Pandangan Manajemen Terhadap Kondisi Perekonomian dan Kondisi Pasar

- Industri Perbankan Sampai dengan bulan Januari 2017, pertumbuhan kredit perbankan tercatat sebesar 8,3% (YoY), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan kredit perbankan pada bulan Januari 2016 sebesar 9.5% (YoY). Pada bulan Desember 2016, pertumbuhan kredit perbankan sebesar 7.8% (YoY), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan kredit perbankan sepanjang tahun 2015 sebesar 10.4% (YoY). Pertumbuhan aset dan dana pihak ketiga (DPK) mengalami peningkatan sepanjang tahun 2016 sampai dengan bulan Januari 2017. Pertumbuhan aset bank umum sampai dengan bulan Januari 2017 tercatat sebesar 10% (YoY), meningkat dibandingkan pertumbuhan aset pada bulan Januari 2016 sebesar 8.6% (YoY). Peningkatan aset juga terjadi untuk posisi Desember 2016, dimana pertumbuhan aset sebesar 10.4% (YoY) lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan aset perbankan sepanjang tahun 2015 yang mencapai 9.2% (YoY). Sementara itu, pada periode yang sama, DPK pada bulan Januari 2017 bertumbuh sebesar 10% (YoY), meningkat dibandingkan pertumbuhan DPK pada bulan Januari 2016 yang hanya sebesar 6.7% (YoY). Namun dibandingkan bulan Desember 2016, dimana pertumbuhan DPK mencapai 9.6% (YoY), melambat dibandingkan pertumbuhan DPK per Desember 2015 sebesar 7.2% (YoY). (Sumber: Statistik Perbankan Indonesia, 2017). Meski tumbuh melambat, secara umum stabilitas industri perbankan Indonesia tetap kuat, ditopang oleh ketahanan sistem perbankan dan relatif terjaganya kinerja pasar keuangan. Ketahanan industri perbankan tetap kuat dengan risiko-risiko kredit, likuiditas dan pasar yang cukup terjaga. Pada bulan Januari 2017, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) masih kuat pada level 23.2%, jauh di atas ketentuan minimum 8%. Sementara itu, meskipun kualitas kredit mengalami penurunan, rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) bank umum per Januari 2017 masih terjaga di bawah level 3,0%. (Sumber: Statistik Perbankan Indonesia, 2017). Pada tahun 2017, kualitas aset masih akan menjadi tantangan utama bagi perbankan, khususnya di sektor usaha yang berkaitan dengan komoditas. Menurut data Statistik Perbankan Indonesia (2016), laba bersih bank umum per Desember 2016 hanya bertumbuh sebesar 1.8% (YoY), kenaikan biaya impairment akibat penurunan kualitas kredit perlu menjadi perhatian. Namun demikian, kinerja sektor perbankan nasional diperkirakan membaik sejalan dengan penguatan kondisi ekonomi dalam negeri. Perbaikan kinerja perbankan juga didukung oleh pelonggaran kebijakan moneter Bank Indonesia, seperti penurunan tingkat giro wajib minimum yang akan mendorong peningkatan likuiditas sistem perbankan. Kebijakan suku bunga single digit dari pemerintah akan mendorong peningkatan penyaluran kredit khususnya kepada sektor produktif yang memiliki multiplier effect dan membantu menekan risiko kredit bermasalah. Mengutip pernyataan Bank Indonesia, Kredit perbankan pada tahun 2017 diprediksi tumbuh antara 11-12%, sementara DPK tumbuh antara 10-11%.

- Fiskal Kebijakan fiskal diarahkan untuk memperkuat stimulus bagi perekonomian guna memitigasi risiko dari pertumbuhan ekonomi global yang belum kuat, sambil tetap menjaga prospek kesinambungan fiskal. Strategi Anggaran Pemerintah ditujukan memperkuat kualitas belanja ke sektor yang lebih produktif dan disertai upaya memperkuat struktur penerimaan pajak. Berbagai upaya pemerintah, termasuk dengan menurunkan target penerimaan pajak menjadi lebih realistis, dapat menjaga kredibilitas prospek kesenambungan fiskal. Defisit APBN 2016 terkendali di level 2,5% dari Produk Domestik Bruto (PDB) dan utang pemerintah tetap di level yang sehat yaitu 27,8% dari PDB. Perekonomian Indonesia di tahun 2017 lebih menjanjikan dan membaik. Sukses program amnesti pajak telah menumbuhkan kepercayaan investor dan dunia usaha. Keberhasilan amnesti pajak akan memberikan ruang fiskal yang lebih baik sehingga belanja infrastruktur akan lebih baik.

- Moneter Pada Februari 2017 terjadi inflasi sebesar 0,23 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 128,24. Dari 82 kota IHK, 62 kota mengalami inflasi dan 20 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manado 1,16 persen dengan IHK 128,49 dan terendah terjadi di Ternate 0,03 persen dengan IHK 131,13. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,39 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,75 persen; kelompok sandang 0,52 persen; kelompok kesehatan 0,26 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,08 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,15 persen. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Februari) 2017 sebesar 1,21 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2017 terhadap Februari 2016) sebesar 3,83 persen. Komponen inti pada Februari 2017 mengalami inflasi sebesar 0,37 persen; tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–Februari) 2017 sebesar 0,93 persen; dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Februari 2017 terhadap Februari 2016) sebesar 3,41 persen. (Sumber: Badan Pusat Statistik, 2017).

Pada pertengahan tahun 2016 lalu, BI telah memperkenalkan suku bnga acuan baru yaitu suku bunga (reverse) repo 7-hari, menggantikan BI rate yang selama ini menggunakan suku bunga bertenor 12 bulan. Diharapkan, melalui kebijakan baru BI di bidang moneter ini akan mempercepat penyesuaian perbankan dalam menetapkan suku bunganya.

- Ekonomi Publik Ekonomi Indonesia tahun 2016 tumbuh 5,02 persen, meningkat dibanding tahun 2015 sebesar 4,88 persen. PDB triwulan IV-2016 tumbuh sebesar 4,94 persen dibanding triwulan IV-2015 (y-on-y) dan mengalami kontraksi sebesar 1,77 persen dibanding triwulan III-2016. Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh hampir semua lapangan usaha, dimana pertumbuhan tertinggi dicapai Jasa Keuangan dan Asuransi yang tumbuh 8.90 persen. Dari sisi pengeluaran didukung oleh hampir semua komponen dengan pertumbuhan tertinggi dicapai Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga yang tumbuh 6,62 persen. Ekonomi Indonesia triwulan IV-2016 terhadap triwulan sebelumnya turun 1.77 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, penurunan tertinggi pada Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 21,24 persen yang merupakan dampak faktor musiman beberapa komoditas, sedangkan dari sisi Pengeluaran pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 0,02 persen. Struktur ekonomi Indonesia secara spasial pada triwulan IV-2016 didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Kelompok provinsi di Pulau Jawa memberikan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto, yakni sebesar 57,88 persen, diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 22,02 persen, dan Pulau Kalimantan 8,27 persen. (Sumber: Badan Pusat Statistik, 2016).

7. Pinjaman Terutang

Per 31 Desember 2016, Perseroan tidak memiliki pinjaman terutang dengan pihak lain.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 35 5/26/17 11:02 AM

Page 52: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

36

FAKTOR RISIKO A. RISIKO UTAMA Risiko Kredit

Risiko kredit secara garis besar adalah kerugian yang timbul sebagai akibat dari kegagalan debitur ataupun counter-party untuk memenuhi kewajibannya kepada Perseroan pada saat jatuh tempo. Pada Desember 2016, persentase perbandingan kredit bermasalah terhadap total kredit yang diberikan Perseroan sebesar 2,88% (bruto) dan 1,36% (bersih). Banyak hal yang mempengaruhi kegagalan pengembalian kredit ini oleh debitur baik dari sisi debitur (insolvency usaha), dari sisi Perseroan (risiko konsentrasi kredit pada suatu sektor tertentu maupun dari sisi ekternal berupa kebijakan pemerintah dalam menetapkan suku bunga acuan, maupun imbas tidak langsung lainnya risiko makroekonomi (inflasi, nilai tukar, maupun pertumbuhan ekonomi (PDB)). Meskipun Perseroan secara aktif terus menerapkan prinsip manajemen risiko dalam mengelola dan memonitor portofolio kredit dan terus menyempurnakan kebijakan-kebijakan dan sistem manajemen risiko kredit. Pada Desember 2016, Perseroan telah mencadangkan kerugian sebesar 102,37% terhadap seluruh kredit bermasalah. Namun, nilai ini bisa harus terus bertambah seiring dengan kondisi kualitas portfolio kredit Perseroan yang akan berpengaruh terhadap pendapatan, karena semakin besarnya porsi kredit bermasalah akan menyebabkan peningkatan kebutuhan biaya cadangan kerugian penurunan nilai kredit, yang sangat mempengaruhi keuntungan Perseroan sehingga dapat menurunkan kinerja dan kelangsungan usaha Perseroan. Kebijakan Perseroan dalam penyaluran kredit yaitu menjadi Bank yang fokus dalam pembiayaan di sektor agrobisnis namun tetap melayani aktifitas pembiayaan disektor non-agrobisnis. Pembiayaan terbesar dari sektor agrobisnis yaitu bisnis BUMN yang berbasis usaha agrobisnis, bisnis program (KKPE, KKP-TR dan KPEN-RP) dan bisnis agro swasta. Sedangkan di sektor non-agribisnis Bank bergerak di pembiayan kredit KPR, kredit karyawan, kredit investasi, dan kredit modal kerja.

B. RISIKO USAHA YANG BERSIFAT MATERIAL Dalam menjalankan usahanya, Perseroan tidak terlepas dari risiko-risiko yang dapat mengancam kelangsungan usaha Perseroan. Beberapa risiko yang mempengaruhi usaha Perseroan secara umum dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1. Risiko Pasar

Risiko pasar merupakan risiko kerugian yang timbul sebagai akibat dari pergerakan harga pasar atau posisi yang diambil oleh Perseroan baik pada posisi neraca (on balance sheet) maupun pos-pos komitmen (off balance sheet), antara lain yang bersumber dari fluktuasi tingkat suku bunga (interest rate) dan nilai tukar (foreign exchange). Sebagian besar komponen aset dan kewajiban dalam neraca adalah komponen yang sensitif terhadap perubahan suku bunga. Peningkatan “harga” sumber dana yang lebih cepat daripada peningkatan “harga” penggunaan dana secara sistematis akan menimbulkan margin bunga bersih yang semakin kecil bahkan negatif (negative spread). Penyesuaian terhadap suku bunga kredit mengandung risiko lain, yakni ketidakmampuan debitur untuk melakukan debt servicing secara baik. Pada akhirnya pergerakan kedua instrumen harga tersebut tidak terlepas dari kondisi perekonomian dan politik suatu negara secara keseluruhan yang juga tidak terpisahkan dari pengaruh kondisi perekonomian regional maupun global. Risiko yang terjadi akibat perubahan suku bunga dan harga pasar surat-surat berharga akan menurunkan pendapatan Perseroan dan mempengaruhi tingkat kesehatan bank.

2. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/ atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa menganggu aktivitas dan kondisi keuangan Perseroan. Risiko likuiditas pada prinsipnya dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu adanya ketidakmampuan menghasilkan arus kas dari aset produktif yang berasal dari penjualan aset termasuk aset likuid, dan ketidakmampuan menghasilkan arus kas dari penghimpunan dana, transaksi antar Bank dan pinjaman yang diterima. Ketidakmampuan Perseroan memenuhi kewajiban dan komitmen ini akan menyebabkan turunnya kepercayaan nasabah dan mengakibatkan penarikan dana secara besar-besaran (rush) yang akan berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha Perseroan yang tentunya juga berpengaruh pada menurunnya kepercayaan pemegang saham dan stakeholders lainnya.

3. Risiko Strategik Risiko Reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap perusahaan. Risiko ini antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan. Risiko reputasi yang selama ini dihadapi oleh Perseroan adalah adanya keluhan dari nasabah baik yang ada pada media cetak maupun media elektronik sehingga apabila hal tersebut tidak ditangani secara baik, akan menimbulkan risiko reputasi terhadap Perseroan.

4. Risiko Reputasi Risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha bank atau persepsi negatif terhadap bank. Risiko ini akan berdampak pada penurunan tingkat kepercayaan nasabah yang pada gilirannya akan berdampak negatif pada kinerja Perseroan.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 36 5/26/17 11:02 AM

Page 53: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

37

FAKTOR RISIKO A. RISIKO UTAMA Risiko Kredit

Risiko kredit secara garis besar adalah kerugian yang timbul sebagai akibat dari kegagalan debitur ataupun counter-party untuk memenuhi kewajibannya kepada Perseroan pada saat jatuh tempo. Pada Desember 2016, persentase perbandingan kredit bermasalah terhadap total kredit yang diberikan Perseroan sebesar 2,88% (bruto) dan 1,36% (bersih). Banyak hal yang mempengaruhi kegagalan pengembalian kredit ini oleh debitur baik dari sisi debitur (insolvency usaha), dari sisi Perseroan (risiko konsentrasi kredit pada suatu sektor tertentu maupun dari sisi ekternal berupa kebijakan pemerintah dalam menetapkan suku bunga acuan, maupun imbas tidak langsung lainnya risiko makroekonomi (inflasi, nilai tukar, maupun pertumbuhan ekonomi (PDB)). Meskipun Perseroan secara aktif terus menerapkan prinsip manajemen risiko dalam mengelola dan memonitor portofolio kredit dan terus menyempurnakan kebijakan-kebijakan dan sistem manajemen risiko kredit. Pada Desember 2016, Perseroan telah mencadangkan kerugian sebesar 102,37% terhadap seluruh kredit bermasalah. Namun, nilai ini bisa harus terus bertambah seiring dengan kondisi kualitas portfolio kredit Perseroan yang akan berpengaruh terhadap pendapatan, karena semakin besarnya porsi kredit bermasalah akan menyebabkan peningkatan kebutuhan biaya cadangan kerugian penurunan nilai kredit, yang sangat mempengaruhi keuntungan Perseroan sehingga dapat menurunkan kinerja dan kelangsungan usaha Perseroan. Kebijakan Perseroan dalam penyaluran kredit yaitu menjadi Bank yang fokus dalam pembiayaan di sektor agrobisnis namun tetap melayani aktifitas pembiayaan disektor non-agrobisnis. Pembiayaan terbesar dari sektor agrobisnis yaitu bisnis BUMN yang berbasis usaha agrobisnis, bisnis program (KKPE, KKP-TR dan KPEN-RP) dan bisnis agro swasta. Sedangkan di sektor non-agribisnis Bank bergerak di pembiayan kredit KPR, kredit karyawan, kredit investasi, dan kredit modal kerja.

B. RISIKO USAHA YANG BERSIFAT MATERIAL Dalam menjalankan usahanya, Perseroan tidak terlepas dari risiko-risiko yang dapat mengancam kelangsungan usaha Perseroan. Beberapa risiko yang mempengaruhi usaha Perseroan secara umum dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1. Risiko Pasar

Risiko pasar merupakan risiko kerugian yang timbul sebagai akibat dari pergerakan harga pasar atau posisi yang diambil oleh Perseroan baik pada posisi neraca (on balance sheet) maupun pos-pos komitmen (off balance sheet), antara lain yang bersumber dari fluktuasi tingkat suku bunga (interest rate) dan nilai tukar (foreign exchange). Sebagian besar komponen aset dan kewajiban dalam neraca adalah komponen yang sensitif terhadap perubahan suku bunga. Peningkatan “harga” sumber dana yang lebih cepat daripada peningkatan “harga” penggunaan dana secara sistematis akan menimbulkan margin bunga bersih yang semakin kecil bahkan negatif (negative spread). Penyesuaian terhadap suku bunga kredit mengandung risiko lain, yakni ketidakmampuan debitur untuk melakukan debt servicing secara baik. Pada akhirnya pergerakan kedua instrumen harga tersebut tidak terlepas dari kondisi perekonomian dan politik suatu negara secara keseluruhan yang juga tidak terpisahkan dari pengaruh kondisi perekonomian regional maupun global. Risiko yang terjadi akibat perubahan suku bunga dan harga pasar surat-surat berharga akan menurunkan pendapatan Perseroan dan mempengaruhi tingkat kesehatan bank.

2. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/ atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa menganggu aktivitas dan kondisi keuangan Perseroan. Risiko likuiditas pada prinsipnya dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu adanya ketidakmampuan menghasilkan arus kas dari aset produktif yang berasal dari penjualan aset termasuk aset likuid, dan ketidakmampuan menghasilkan arus kas dari penghimpunan dana, transaksi antar Bank dan pinjaman yang diterima. Ketidakmampuan Perseroan memenuhi kewajiban dan komitmen ini akan menyebabkan turunnya kepercayaan nasabah dan mengakibatkan penarikan dana secara besar-besaran (rush) yang akan berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha Perseroan yang tentunya juga berpengaruh pada menurunnya kepercayaan pemegang saham dan stakeholders lainnya.

3. Risiko Strategik Risiko Reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap perusahaan. Risiko ini antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan. Risiko reputasi yang selama ini dihadapi oleh Perseroan adalah adanya keluhan dari nasabah baik yang ada pada media cetak maupun media elektronik sehingga apabila hal tersebut tidak ditangani secara baik, akan menimbulkan risiko reputasi terhadap Perseroan.

4. Risiko Reputasi Risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha bank atau persepsi negatif terhadap bank. Risiko ini akan berdampak pada penurunan tingkat kepercayaan nasabah yang pada gilirannya akan berdampak negatif pada kinerja Perseroan.

5. Risiko Persaingan Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah perusahaan yang bergerak di bidang Perbankan dalam jumlah relatif cukup banyak. Dengan jumlah pesaing dalam kategori yang sama, yaitu kategori BUKU 2, sebanyak 49 bank. Persaingan ketat di sektor perbankan dari sisi size (modal dan jaringan) serta pricing (produk penghimpunan dana dan penyaluran kredit) tidak dapat terhindarkan. Persaingan antar bank dalam menghimpun dana masyarakat yang semakin kompetitif, menyebabkan setiap bank harus piawai merumuskan strategi yang tepat dan jitu dalam memetakan sasaran yang hendak dituju. Perseroan harus senantiasa jeli dalam memperhatikan peta persaingan dan kondisi perbankan di Indonesia, karena kesalahan dalam menentukan tingkat bunga simpanan dan pinjaman yang kompetitif akan berdampak negatif bagi Perseroan.

6. Risiko Investasi atau Aksi Korporasi

Perseroan saat ini dikendalikan dan dikelola oleh pihak-pihak sebagaimana tercantum pada bab Keterangan Tentang Perseroan. Di masa yang akan datang, dengan kondisi bisnis di Indonesia yang bersifat dinamis, baik sektor perbankan, maupun secara umum, tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti Perseroan akan mengadakan aksi korporasi yang dapat mengakibatkan perubahan pengendalian, perubahan pengurus dan pengawas, maupun perubahan fokus bisnis Perseroan. Dengan terjadinya hal tersebut, kinerja Perseroan secara historis akan sulit untuk digunakan sebagai landasan dalam membuat perkiraan/proyeksi di masa yang akan datang. Selain itu, jika bisnis Perseroan semakin berkembang, terdapat kemungkinan bahwa Perseroan akan berinvestasi pada entitas lain, yang bergerak dalam bidang jasa perbankan, berkaitan dengan jasa perbankan maupun bidang usaha yang sama sekali berbeda. Hal tersebut berpotensi untuk membuat proses pengembangan bisnis Perseroan yang telah direncanakan saat ini menjadi tidak relevan lagi.

7. Risiko Kegagalan Memenuhi Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dalam industri Perbankan

Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang yang diatur sangat ketat oleh Pemerintah dan instansi terkait yaitu OJK Pengawas Perbankan, demi keamanan masyarakat, Perseroan harus memenuhi setiap peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam industri perbankan. Dalam hal Perseroan lalai dalam memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam industrinya, akan berdampak negatif bagi kegiatan usaha dan operasional Perseroan. Akibat dari kelalaian tersebut dapat berupa teguran dari instansi terkait, pemberhentian sementara kegiatan usaha Perseroan, maupun denda. Seluruh hal tersebut dapat berdampak negatif bagi Perseroan baik dari segi finansial maupun kredibilitas Perseroan di mata masyarakat.

8. Risiko Perubahan Teknologi

Peran teknologi, khususnya Teknologi Informasi dalam industri perbankan saat ini mempunyai posisi dan fungsi yang sangat strategis, karena bukan hanya sebagai supporting, Teknologi Informasi juga sebagai strategic enabler bagi bisnis Perseroan. Jika Perseroan lalai dalam mengoptimalkan Teknologi Informasinya untuk mencapai kepuasan nasabah, maka kelalaia tersebut akan berdampak negatif bagi kinerja operasional Perseroan yang pada akhirnya dapat berdampak negatif juga bagi kinerja keuangan Perseroan.

C. RISIKO YANG BERKAITAN DENGAN BANK SECARA UMUM 1. Risiko Ekonomi Makro

Risiko ekonomi makro merupakan risiko terkait dengan perubahan faktor-faktor makro seperti pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, tingkat inflasi dan lain-lain yang dapat mempengaruhi kondisi Perseroan. Jika perubahan pada risiko ekonomi makro tidak dapat dikelola oleh perusahaan maka akan berdampak pada kinerja Perseroan seperti perubahan kondisi likuiditas Perseroan, peningkatan NPL serta dampak finansial lainnya.

- Produk Domestik Bruto (PDB) Ekonomi Indonesia tahun 2016 tumbuh 5,02 persen, meningkat dibanding tahun 2015 sebesar 4,88 persen. PDB triwulan IV-2016 tumbuh sebesar 4,94 persen dibanding triwulan IV-2015 (y-on-y) dan mengalami kontraksi sebesar 1,77 persen dibanding triwulan III-2016. Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh hampir semua lapangan usaha, dimana pertumbuhan tertinggi dicapai Jasa Keuangan dan Asuransi yang tumbuh 8.90 persen. Dari sisi pengeluaran didukung oleh hampir semua komponen dengan pertumbuhan tertinggi dicapai Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga yang tumbuh 6,62 persen. Ekonomi Indonesia triwulan IV-2016 terhadap triwulan sebelumnya turun 1.77 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, penurunan tertinggi pada Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 21,24 persen yang merupakan dampak faktor musiman beberapa komoditas, sedangkan dari sisi Pengeluaran pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 0,02 persen. Struktur ekonomi Indonesia secara spasial pada triwulan IV-2016 didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Kelompok provinsi di Pulau Jawa memberikan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto, yakni sebesar 57,88 persen, diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 22,02 persen, dan Pulau Kalimantan 8,27 persen. (Sumber: Badan Pusat Statistik, 2016)

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 37 5/26/17 11:02 AM

Page 54: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

38

- Inflasi

Pada Februari 2017 terjadi inflasi sebesar 0,23 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 128,24. Dari 82 kota IHK, 62 kota mengalami inflasi dan 20 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manado 1,16 persen dengan IHK 128,49 dan terendah terjadi di Ternate 0,03 persen dengan IHK 131,13.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,39 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,75 persen; kelompok sandang 0,52 persen; kelompok kesehatan 0,26 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,08 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,15 persen. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Februari) 2017 sebesar 1,21 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2017 terhadap Februari 2016) sebesar 3,83 persen. Komponen inti pada Februari 2017 mengalami inflasi sebesar 0,37 persen; tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–Februari) 2017 sebesar 0,93 persen; dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Februari 2017 terhadap Februari 2016) sebesar 3,41 persen. (Sumber: Badan Pusat Statistik, 2017).

2. Risiko Tingkat Suku Bunga

Risiko tingkat suku bunga terkait dengan pergerakan tingkat suku bunga, baik penghimpunan dana maupun pelepasan dana (kredit), yang tidak sejalan dengan posisi repricing gap antara asset dan liability Perseroan. Risiko yang terjadi akibat perubahan suku bunga selain akan berdampak negatif pada keuntungan Perseroan juga berdampak pada tingkat kesehatan Perseroan. Pada pertengahan tahun 2016 lalu, BI telah memperkenalkan suku bnga acuan baru yaitu suku bunga (reverse) repo 7-hari, menggantikan BI rate yang selama ini menggunakan suku bunga bertenor 12 bulan. Diharapkan, melalui kebijakan baru BI di bidang moneter ini akan mempercepat penyesuaian perbankan dalam menetapkan suku bunganya.

3. Risiko Nilai Tukar

Sebagai bank devisa, Perseroan memiliki aset dan kewajiban dalam valuta asing, sehingga nilai dari aset dan kewajiban tersebut selalu terkait dengan perubahan kurs valuta asing terhadap Rupiah. Apabila terjadi perubahan pada kurs valuta asing terhadap Rupiah pada saat Perseroan memiliki posisi valuta asing yang kurang menguntungkan akan menimbulkan kerugian yang berdampak negatif terhadap kinerja Perseroan. Oleh karena itu, kekurang hati-hatian dalam mengelola perubahan nilai tukar dan mempertahankan keseimbangan jumlah aset dan kewajiban dana valuta asing berakibat kerugian yang cukup besar bagi Perseroan. Kurs tengah BI pada tanggal 28 Februari 2017 sebesar Rp13.347 per USD, mengalami penguatan dibandingkan posisi kurs tengah BI pada tanggal 29 Februari 2016 sebesar Rp13.395 per USD (Sumber: Bank Indonesia, 2016). Hal ini disebabkan proyeksi inflasi dalam negeri pada pada tahun 2017 dan efek UU Tax Amnesty (pengampunan pajak) mengakibatkan dana asing masuk ke Indonesia sehingga nilai tukar mata uang Rupiah mengalami penguatan.

4. Risiko Hukum

Risiko yang disebabkan bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, seperti ketentuan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aset Produktif, Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) maupun Aset Non Produktif, Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Posisi Devisa Neto (PDN), dan sebagainya. Risiko ini selain akan berdampak pada pemberian sanksi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI), juga berdampak pada penurunan tingkat kesehatan Perseroan.

5. Risiko Kepatuhan

Risiko yang disebabkan bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, seperti ketentuan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aset Produktif, Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) maupun Aset Non Produktif, Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Posisi Devisa Neto (PDN), dan sebagainya. Risiko ini selain akan berdampak pada pemberian sanksi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI), juga berdampak pada penurunan tingkat kesehatan Perseroan.

Industri bank di Indonesia tumbuh secara kompetitif dan strategi pertumbuhan Perseroan akan bergantung pada kemampuannya untuk bersaing secara efektif. Selain dengan bank lainnya, Perseroan juga harus menghadapi kompetisi dengan perusahaan jasa finansial lainnya, seperti misalnya perusahaan pembiayaan (multifinance), perusahaan sekuritas yang menawarkan reksadana dan instrumen pasar modal, seperti obligasi dan saham yang ditawarkan kepada publik melalui penawaran umum.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 38 5/26/17 11:02 AM

Page 55: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

39

- Inflasi

Pada Februari 2017 terjadi inflasi sebesar 0,23 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 128,24. Dari 82 kota IHK, 62 kota mengalami inflasi dan 20 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manado 1,16 persen dengan IHK 128,49 dan terendah terjadi di Ternate 0,03 persen dengan IHK 131,13.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,39 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,75 persen; kelompok sandang 0,52 persen; kelompok kesehatan 0,26 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,08 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,15 persen. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Februari) 2017 sebesar 1,21 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2017 terhadap Februari 2016) sebesar 3,83 persen. Komponen inti pada Februari 2017 mengalami inflasi sebesar 0,37 persen; tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–Februari) 2017 sebesar 0,93 persen; dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Februari 2017 terhadap Februari 2016) sebesar 3,41 persen. (Sumber: Badan Pusat Statistik, 2017).

2. Risiko Tingkat Suku Bunga

Risiko tingkat suku bunga terkait dengan pergerakan tingkat suku bunga, baik penghimpunan dana maupun pelepasan dana (kredit), yang tidak sejalan dengan posisi repricing gap antara asset dan liability Perseroan. Risiko yang terjadi akibat perubahan suku bunga selain akan berdampak negatif pada keuntungan Perseroan juga berdampak pada tingkat kesehatan Perseroan. Pada pertengahan tahun 2016 lalu, BI telah memperkenalkan suku bnga acuan baru yaitu suku bunga (reverse) repo 7-hari, menggantikan BI rate yang selama ini menggunakan suku bunga bertenor 12 bulan. Diharapkan, melalui kebijakan baru BI di bidang moneter ini akan mempercepat penyesuaian perbankan dalam menetapkan suku bunganya.

3. Risiko Nilai Tukar

Sebagai bank devisa, Perseroan memiliki aset dan kewajiban dalam valuta asing, sehingga nilai dari aset dan kewajiban tersebut selalu terkait dengan perubahan kurs valuta asing terhadap Rupiah. Apabila terjadi perubahan pada kurs valuta asing terhadap Rupiah pada saat Perseroan memiliki posisi valuta asing yang kurang menguntungkan akan menimbulkan kerugian yang berdampak negatif terhadap kinerja Perseroan. Oleh karena itu, kekurang hati-hatian dalam mengelola perubahan nilai tukar dan mempertahankan keseimbangan jumlah aset dan kewajiban dana valuta asing berakibat kerugian yang cukup besar bagi Perseroan. Kurs tengah BI pada tanggal 28 Februari 2017 sebesar Rp13.347 per USD, mengalami penguatan dibandingkan posisi kurs tengah BI pada tanggal 29 Februari 2016 sebesar Rp13.395 per USD (Sumber: Bank Indonesia, 2016). Hal ini disebabkan proyeksi inflasi dalam negeri pada pada tahun 2017 dan efek UU Tax Amnesty (pengampunan pajak) mengakibatkan dana asing masuk ke Indonesia sehingga nilai tukar mata uang Rupiah mengalami penguatan.

4. Risiko Hukum

Risiko yang disebabkan bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, seperti ketentuan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aset Produktif, Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) maupun Aset Non Produktif, Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Posisi Devisa Neto (PDN), dan sebagainya. Risiko ini selain akan berdampak pada pemberian sanksi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI), juga berdampak pada penurunan tingkat kesehatan Perseroan.

5. Risiko Kepatuhan

Risiko yang disebabkan bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, seperti ketentuan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aset Produktif, Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) maupun Aset Non Produktif, Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Posisi Devisa Neto (PDN), dan sebagainya. Risiko ini selain akan berdampak pada pemberian sanksi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI), juga berdampak pada penurunan tingkat kesehatan Perseroan.

Industri bank di Indonesia tumbuh secara kompetitif dan strategi pertumbuhan Perseroan akan bergantung pada kemampuannya untuk bersaing secara efektif. Selain dengan bank lainnya, Perseroan juga harus menghadapi kompetisi dengan perusahaan jasa finansial lainnya, seperti misalnya perusahaan pembiayaan (multifinance), perusahaan sekuritas yang menawarkan reksadana dan instrumen pasar modal, seperti obligasi dan saham yang ditawarkan kepada publik melalui penawaran umum.

D. RISIKO INVESTASI YANG BERKAITAN DENGAN OBLIGASI Risiko yang dihadapi investor pembeli Obligasi adalah: 1. Risiko tidak likuidnya Obligasi yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini yang antara lain disebabkan karena tujuan

pembelian Obligasi sebagai investasi jangka panjang; 2. Risiko gagal bayar disebabkan kegagalan dari Perseroan untuk melakukan pembayaran bunga serta hutang pokok pada

waktu yang telah ditetapkan atau kegagalan Perseroan untuk memenuhi ketentuan lain yang ditetapkan dalam Perjanjian Perwaliamanatan yang merupakan dampak dari memburuknya kinerja dan perkembangan usaha Perseroan.

FAKTOR RISIKO USAHA DAN UMUM DISUSUN BERDASARKAN BOBOT RISIKO YANG DIHADAPI PERSEROAN.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 39 5/26/17 11:02 AM

Page 56: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

40

VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Tidak ada kejadian penting yang mempunyai dampak cukup material terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha Perseroan yang terjadi setelah tanggal Laporan Auditor Independen tertanggal 10 Februari 2017 atas laporan keuangan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja dengan pendapat opini wajar tanpa pengecualian.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 40 5/26/17 11:02 AM

Page 57: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

41

VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Tidak ada kejadian penting yang mempunyai dampak cukup material terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha Perseroan yang terjadi setelah tanggal Laporan Auditor Independen tertanggal 10 Februari 2017 atas laporan keuangan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja dengan pendapat opini wajar tanpa pengecualian.

VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN KEGIATAN USAHA, SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA

1. RIWAYAT PERSEROAN Pada awalnya Perseroan didirikan di Jakarta oleh H. Ojo Adiwinata dan Soedjai Kartasasmita dengan nama PT. Bank Agroniaga berdasarkan Akta Notaris Rd. Soekarsono, S.H., di Jakarta No. 27 tanggal 27 September 1989, yang diubah dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 27, tanggal 23 Oktober 1989, memperoleh pengesahan pendirian dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-10019.HT.01.01-TH.89 tanggal 28 Oktober 1989, dan telah didaftarkan pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No. 2484/1989 dan No. 2485/1989 tanggal 3 November 1989, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 96, tanggal 1 Desember 1989, Tambahan Berita Negara No. 3303.Perseroan memperoleh izin usaha sebagai bank umum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 1347/KMK.013/1989 tanggal11 Desember 1989 dan Surat Keputusan Direktur Bank Indonesia No. 22/1037/UPPS/PSbD tanggal 26 Desember 1989, dan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 8 Februari 1990. Perseroan mempunyai peranan penting dan strategis dalam perkembangan sektor agribisnis Indonesia. Sebagai bank yang berfokus pada pembiayaan agrobisnis, sejak berdiri hingga saat ini, portofolio kredit Perseroan sebagian besar (antara 50% - 60%) disalurkan di sektor agribisnis, baik on farm maupun off farm. Perubahan status Perseroan dari perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 1 tanggal 2 Desember 2002 di hadapan Notaris Siti Rayhana, S.H., pengganti dari B.BRAY. Mahyastoeti Notonagoro, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapatkanpersetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 24 Desember 2002,dengan Surat Keputusan No. C-24779.HT.01.04.TH.2002, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 9, Tambahan No. 881 tanggal 31 Januari 2003. Pada tahun 2003, Perseroan menjadi perusahaan publik berdasarkan persetujuan Bapepam-LK No. S-1565/PM/2003 tertanggal 30 Juni 2003 sehingga namanya berubah menjadi PT Bank Agroniaga, Tbk dan pada tahun yang sama mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Surabaya, sedangkan pada tahun 2007, saham Perseroan dengan kode AGRO sudah mulai tercatat di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2006, Perseroan meningkatkan statusnya menjadi Bank Umum Devisa berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 8/41/Kep.GBI/2006 tertanggal 8 Mei 2006. Pada tanggal 3 Maret 2011, dengan ditandatanganinya Akta Akuisisi Saham PT Bank Agroniaga, Tbk antara Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“Bank BRI”) dengan Dapenbun di Jakarta, Bank BRI secara resmi menjadi Pemegang Saham Pengendali pada Perseroan. Pada tahun 2012, PT Bank Agroniaga Tbk melakukan perubahan nama menjadi PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (“BRI Agro”) sesuai dengan Akta PernyataanKeputusan Rapat No. 30 tanggal 16 Mei 2012 yang dibuat dihadapan Notaris Rusnaldy, S.H.,yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-30947.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 7 Juni 2012 dan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 14/72/KEP.GBI/2012 tanggal 10 Oktober 2012. Akta pendirian yang di dalamnya memuat anggaran dasar telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan anggaran dasar untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham No. 41 tanggal 16 Juli 2008 dibuat dihadapan Rusnaldy, S.H., notaris di Jakarta., yang telah mendapat persetujuan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-46794.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 1 Agustus 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 69, Tambahan No. 15961 tanggal 26 Agustus 2008. Selanjutnya guna menyesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2014, tanggal 8 Desember 2014, tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka, Perseroan telah melakukan penyesuaian Anggaran Dasar sebagaimana terurai di dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 20, tanggal 23 April 2015, dibuat di hadapan Rusnaldy, S.H., Notaris di Jakarta, mengenai perubahan Pasal 18, Pasal 21, Pasal 22, Pasal 23, Pasal 24, Pasal 26, Pasal 27 dan Pasal 28 Anggaran Dasar Perseroan tersebut telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum, sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0927643, tanggal 27 April 2015, yang telah didaftarkan Daftar Perseroan No. AHU-3497870.AH.01.11.Tahun 2015 Tanggal 27 April 2015. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 33, tanggal 12 April 2017, dibuat dihadapan Mochamad Nova Faisal, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan, mengenai peningkatan modal dasar Perseroan yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-0008630.AH.01.02.Tahun 2017 tanggal 13 April 2017, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0048613.AH.01.11.Tahun 2017 tanggal 13 April 2017. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan kegiatan umum di bidang perbankan. Per 31 Desember 2016, Perseroan memiliki 1 kantor pusat operasional, 16 kantor cabang, 19 kantor cabang pembantu, dan 4 kantor kas.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 41 5/26/17 11:02 AM

Page 58: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

42

2. PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN Tahun 2015 Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum Penawaran Umum Terbatas V yakni per tanggal 31 Mei 2015 yang disusun oleh PT Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi Efek Perseroan adalah sebagai berikut:

Perseroan merencanakan meningkatkan porsi kepemilikan publik dengan : 1. Meningkatkan jumlah saham yang beredar, sehingga diharapkan untuk meningkatkan likuiditas. 2. Pelaksanakan peningkatan jumlah saham yang beredar dilakukan dengan pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas V,

yang akan memberikan kesempatan bagi pemegang saham publik yang akan melakukan pemesanan saham tambahan sehingga kepemilikan saham publik diharapkan mencapai jumlah 10% (sepuluh persen) dari total modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan

3. Sesuai dengan peraturan pencatatan saham BEI No. I-A saham-saham Perseroan yang dimiliki oleh masyaratkat sekurang-kurangnya sebesar 7,5% dari seluruh saham yang telah ditempatkan atau disetor penuh, apabila suatu perusahaan tercatat sampai dengan bulan Januari 2016 jumlah kepemilikan saham masyarakat kurang dari jumlah tersebut, maka memiliki risiko untuk tidak dapat dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan setelah Penawaran Umum Terbatas V yakni per tanggal 31 Desember 2015 yang disusun oleh PT Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi Efek Perseroan dan berdasarkan akta Pernyataan keputusan Rapat dan Perubahan Anggaran Dasar No. 68 tanggal 14 Juli 2015 yang dibuat di hadapan Mochamad Nova Faisal S.H., M.Kn., Notaris di Kota Jakarta Selatan, yang telah mendapat penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.03-0951264, tanggal 14 Juli 2015, serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-3533252.AH.01.09.Tahun 2015 Tanggal 14 Juli 2015, adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp100,- per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar 25.000.000.000 2.500.000.000.000 - Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: 1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 10.013.470.929 1.001.347.092.900 87,23 2. Dana Pensiun Perkebunan 1.044.978.364 104.497.836.400 9,10 3. Masyarakat dengan kepemilikan dibawah 5 % 421.266.405 42.126.640.500 3,67 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 11.479.715.698 1.147.971.569.800 100,00 Saham Dalam Portepel 13.520.284.302 1.352.028.430.200 -

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan per tanggal 31 Desember 2015 yang disusun oleh PT Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi Efek Perseroan dan berdasarkan akta Pernyataan keputusan Rapat dan Perubahan Anggaran Dasar No. 68 tanggal 14 Juli 2015 yang dibuat di hadapan Mochamad Nova Faisal S.H., M.Kn. Notaris di Kota Jakarta Selatan, yang telah mendapat penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.03-0951264, tanggal 14 Juli 2015, serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-3533252.AH.01.09.Tahun 2015 Tanggal 14 Juli 2015,adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp100,- per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar 25.000.000.000 2.500.000.000.000 - Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: 1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 10.013.470.929 1.001.347.092.900 87,23 2. Dana Pensiun Perkebunan 1.044.978.364 104.497.836.400 9,10 3. Masyarakat dengan kepemilikan dibawah 5 % 421.266.405 42.126.640.500 3,67 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 11.479.715.698 1.147.971.569.800 100,00 Saham Dalam Portepel 13.520.284.302 1.352.028.430.200 -

Nilai Nominal Rp100,- per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar 10.000.000.000 1.000.000.000.000 - Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: 1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 5.992.248.973 599.224.897.300 80,42 2. Dana Pensiun Perkebunan 1.044.978.364 104.497.836.400 14,03 3. Masyarakat dengan kepemilikan dibawah 5 % 413.553.840 41.355.384.000 5,55 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 7.450.781.177 745.078.117.700 100,00 Saham Dalam Portepel 2.549.218.823 254.921.882.300 -

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 42 5/26/17 11:02 AM

Page 59: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

43

2. PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN Tahun 2015 Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum Penawaran Umum Terbatas V yakni per tanggal 31 Mei 2015 yang disusun oleh PT Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi Efek Perseroan adalah sebagai berikut:

Perseroan merencanakan meningkatkan porsi kepemilikan publik dengan : 1. Meningkatkan jumlah saham yang beredar, sehingga diharapkan untuk meningkatkan likuiditas. 2. Pelaksanakan peningkatan jumlah saham yang beredar dilakukan dengan pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas V,

yang akan memberikan kesempatan bagi pemegang saham publik yang akan melakukan pemesanan saham tambahan sehingga kepemilikan saham publik diharapkan mencapai jumlah 10% (sepuluh persen) dari total modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan

3. Sesuai dengan peraturan pencatatan saham BEI No. I-A saham-saham Perseroan yang dimiliki oleh masyaratkat sekurang-kurangnya sebesar 7,5% dari seluruh saham yang telah ditempatkan atau disetor penuh, apabila suatu perusahaan tercatat sampai dengan bulan Januari 2016 jumlah kepemilikan saham masyarakat kurang dari jumlah tersebut, maka memiliki risiko untuk tidak dapat dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan setelah Penawaran Umum Terbatas V yakni per tanggal 31 Desember 2015 yang disusun oleh PT Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi Efek Perseroan dan berdasarkan akta Pernyataan keputusan Rapat dan Perubahan Anggaran Dasar No. 68 tanggal 14 Juli 2015 yang dibuat di hadapan Mochamad Nova Faisal S.H., M.Kn., Notaris di Kota Jakarta Selatan, yang telah mendapat penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.03-0951264, tanggal 14 Juli 2015, serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-3533252.AH.01.09.Tahun 2015 Tanggal 14 Juli 2015, adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp100,- per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar 25.000.000.000 2.500.000.000.000 - Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: 1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 10.013.470.929 1.001.347.092.900 87,23 2. Dana Pensiun Perkebunan 1.044.978.364 104.497.836.400 9,10 3. Masyarakat dengan kepemilikan dibawah 5 % 421.266.405 42.126.640.500 3,67 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 11.479.715.698 1.147.971.569.800 100,00 Saham Dalam Portepel 13.520.284.302 1.352.028.430.200 -

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan per tanggal 31 Desember 2015 yang disusun oleh PT Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi Efek Perseroan dan berdasarkan akta Pernyataan keputusan Rapat dan Perubahan Anggaran Dasar No. 68 tanggal 14 Juli 2015 yang dibuat di hadapan Mochamad Nova Faisal S.H., M.Kn. Notaris di Kota Jakarta Selatan, yang telah mendapat penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.03-0951264, tanggal 14 Juli 2015, serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-3533252.AH.01.09.Tahun 2015 Tanggal 14 Juli 2015,adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp100,- per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar 25.000.000.000 2.500.000.000.000 - Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: 1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 10.013.470.929 1.001.347.092.900 87,23 2. Dana Pensiun Perkebunan 1.044.978.364 104.497.836.400 9,10 3. Masyarakat dengan kepemilikan dibawah 5 % 421.266.405 42.126.640.500 3,67 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 11.479.715.698 1.147.971.569.800 100,00 Saham Dalam Portepel 13.520.284.302 1.352.028.430.200 -

Nilai Nominal Rp100,- per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar 10.000.000.000 1.000.000.000.000 - Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: 1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 5.992.248.973 599.224.897.300 80,42 2. Dana Pensiun Perkebunan 1.044.978.364 104.497.836.400 14,03 3. Masyarakat dengan kepemilikan dibawah 5 % 413.553.840 41.355.384.000 5,55 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 7.450.781.177 745.078.117.700 100,00 Saham Dalam Portepel 2.549.218.823 254.921.882.300 -

30 Juni 2016 Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan per tanggal 30 Juni 2016 yang disusun oleh PT Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi Efek Perseroan dan berdasarkan akta Pernyataan keputusan Rapat dan Perubahan Anggaran Dasar No. 68 tanggal 14 Juli 2015 yang dibuat dihadapan Mochamad Nova Faisal SH, M.Kn. Notaris di Kota Jakarta Selatan, yang telah mendapat penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.03-0951264, tanggal 14 Juli 2015, serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-3533252.AH.01.09.Tahun 2015 Tanggal 14 Juli 2015 adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp100,- per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar 25.000.000.000 2.500.000.000.000 - Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: 1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 10.013.470.929 1.001.347.092.900 87,23 2. Dana Pensiun Perkebunan 1.044.978.364 104.497.836.400 9,10 3. Masyarakat dengan kepemilikan dibawah 5 % 421.266.405 42.126.640.500 3,67 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 11.479.715.698 1.147.971.569.800 100,00 Saham Dalam Portepel 13.520.284.302 1.352.028.430.200 -

30 September 2016 Stuktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan per tangga 30 September 2016 yang disusun oleh PT Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi Efek Perseroan dan berdasarkan akta Pernyataan keputusan Rapat dan Perubahan Anggaran Dasar No. 68 tanggal 14 Juli 2015 yang dibuat dihadapan Mochamad Nova Faisal SH, M.Kn. Notaris di Kota Jakarta Selatan, yang telah mendapat penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.03-0951264, tanggal 14 Juli 2015, serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-3533252.AH.01.09.Tahun 2015 Tanggal 14 Juli 2015 adalah sebagai berikut :

Nilai Nominal Rp100,- per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar 25.000.000.000 2.500.000.000.000 - Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:

1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 10.013.470.929 1.001.347.092.900 87,2

3 2. Dana Pensiun Perkebunan 1.044.978.364 104.497.836.400 9,10 3. Masyarakat dengan kepemilikan dibawah 5 % 421.266.405 42.126.640.500 3,67

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 11.479.715.698 1.147.971.569.800 100,

00 Saham Dalam Portepel 13.520.284.302 1.352.028.430.200 -

31 Desember 2016 Struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan berdasarkan Daftar Pemegang Saham per 31 Desember 2016 yang disusun oleh PT Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi Efek Perseroan, adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp100,- per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar 25.000.000.000 2.500.000.000.000 - Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:

1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 13.368.237.838 1.336.823.783.800 87,23 2. Dana Pensiun Perkebunan 1.085.538.218 108.553.821.800 7,08 3. Masyarakat dengan kepemilikan dibawah 5 % 871.935.764 87.193.576.400 5,69

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 15.325.711.820 1.532.571.182.000 100,00 Saham Dalam Portepel 9.674.288.180 967.428.818.000

30 April 2017 Komposisi modal dasar, modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan Per 30 April 2017 yang disusun oleh PT Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi Efek Perseroan dan berdasarkan Akta No. 33, tanggal 12 April 2017 dan Akta No. 58 tanggal 27 Desember 2016, keduanya dibuat di hadapan Mochamad Nova Faisal, SH, Notaris di Kota Jakarta Selatan, adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp100,- per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar 60.000.000.000 6.000.000.000.000 - Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:

1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 13.368.237.838 1.336.823.783.800 87,228 2. Dana Pensiun Perkebunan 999.554.518 99.955.451.800 6,522 3. Masyarakat dengan kepemilikan dibawah 5 % 957.919.464 95.791.946.400 6,250

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 15.325.711.820 1.532.571.182.000 100,00 Saham Dalam Portepel 44.674.288.180 4.467.428.818.000

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 43 5/26/17 11:02 AM

Page 60: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

44

3. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, perjanjian-perjanjian penting yang dibuat Perseroan dengan pihak ketiga, antara lain sebagai berikut: 1. Perjanjian kerjasama antara PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk.

Tanggal 23 Desember 2015 tentang Penggunaan Sistem Aplikasi ATM BRI pada ATM BRI AGRO dan Penempatan ATM BRI di Unit Kerja BRI AGRO No. B.186/JKE/KJE/12/2015 dan No. BRI AGRO/SP-29/Dir.05/12/2015 yang berlaku selama 2 tahun terhitung sejak tanggal 23 Desember 2015 sampai dengan 30 November 2017.

2. Perjanjian Kerja Sama Pendanaan Dalam Rangka Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E) dengan pemerintah Republik Indonesia No. PKP-007/KKP-E/DP3/2007 tanggal 1 November 2007, yang terakhir diubah dengan perubahan Perjanjian No. AMA-04/PKP-07/KKP-E/DSMI/2014 tanggal 28 Agustus 2014 degan jumlah baki debet (outstanding) dari waktu ke waktu setinggi-tingginya sebesar Rp343.000.000.000,-.

3. Perjanjian Kerjasama Pendanaan Dalam Rangka kredit Pengembangan Energi Nabati dan Revitalisasi Perkebunan (KPEN-RP) dengan Pemerintah Republik Indonesia No. PKP-08/KPEN-RP/DP3/2007 tanggal 7 Desember 2007 dengan jumlah baki debet (outstanding) dari waktu ke waktu setinggi-tingginya sebesar Rp300.000.000.000,-.

Tidak terdapat pembatasan-pembatasan (negative covenant) terkait perjanjian-perjanjian dengan pihak ketiga, yang dapat merugikan kepentingan pemegang saham. 4. KETERANGAN MENGENAI ASET TETAP PERSEROAN Aset tetap-neto yang dimiliki oleh Perseroan berupa perlengkapan kantor dan prasarana Bangunan (seperti interior kantor) serta kendaraan dimana pada posisi 31 Desember 2016 mencapai Rp241.948 juta yang meliputi kepemilikan atas 20 (dua puluh) bidang tanah dan bangunan, 1 (satu) hak milik atas satuan rumah susun, 68 (enam puluh delapan) kendaraan roda empat dan 119 (seratus sembilan belas) kendaraan roda dua. Kepemilikan atas harta kekayaan Perseroan telah diperoleh berlandaskan bukti perolehan hak yang sah yang melandasi penguasaan dan kepemilikan Perseroan atas harta kekayaan tersebut. 5. STRUKTUR KEPEMILIKAN KELOMPOK USAHA PERSEROAN

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 44 5/26/17 11:02 AM

Page 61: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

45

3. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, perjanjian-perjanjian penting yang dibuat Perseroan dengan pihak ketiga, antara lain sebagai berikut: 1. Perjanjian kerjasama antara PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk.

Tanggal 23 Desember 2015 tentang Penggunaan Sistem Aplikasi ATM BRI pada ATM BRI AGRO dan Penempatan ATM BRI di Unit Kerja BRI AGRO No. B.186/JKE/KJE/12/2015 dan No. BRI AGRO/SP-29/Dir.05/12/2015 yang berlaku selama 2 tahun terhitung sejak tanggal 23 Desember 2015 sampai dengan 30 November 2017.

2. Perjanjian Kerja Sama Pendanaan Dalam Rangka Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E) dengan pemerintah Republik Indonesia No. PKP-007/KKP-E/DP3/2007 tanggal 1 November 2007, yang terakhir diubah dengan perubahan Perjanjian No. AMA-04/PKP-07/KKP-E/DSMI/2014 tanggal 28 Agustus 2014 degan jumlah baki debet (outstanding) dari waktu ke waktu setinggi-tingginya sebesar Rp343.000.000.000,-.

3. Perjanjian Kerjasama Pendanaan Dalam Rangka kredit Pengembangan Energi Nabati dan Revitalisasi Perkebunan (KPEN-RP) dengan Pemerintah Republik Indonesia No. PKP-08/KPEN-RP/DP3/2007 tanggal 7 Desember 2007 dengan jumlah baki debet (outstanding) dari waktu ke waktu setinggi-tingginya sebesar Rp300.000.000.000,-.

Tidak terdapat pembatasan-pembatasan (negative covenant) terkait perjanjian-perjanjian dengan pihak ketiga, yang dapat merugikan kepentingan pemegang saham. 4. KETERANGAN MENGENAI ASET TETAP PERSEROAN Aset tetap-neto yang dimiliki oleh Perseroan berupa perlengkapan kantor dan prasarana Bangunan (seperti interior kantor) serta kendaraan dimana pada posisi 31 Desember 2016 mencapai Rp241.948 juta yang meliputi kepemilikan atas 20 (dua puluh) bidang tanah dan bangunan, 1 (satu) hak milik atas satuan rumah susun, 68 (enam puluh delapan) kendaraan roda empat dan 119 (seratus sembilan belas) kendaraan roda dua. Kepemilikan atas harta kekayaan Perseroan telah diperoleh berlandaskan bukti perolehan hak yang sah yang melandasi penguasaan dan kepemilikan Perseroan atas harta kekayaan tersebut. 5. STRUKTUR KEPEMILIKAN KELOMPOK USAHA PERSEROAN

6. KETERANGAN RINGKAS TENTANG PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM DENGAN KEPEMILIKAN DI ATAS 5% (LIMA PERSEN)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”)

Riwayat Singkat BRI didirikan pada tanggal 18 Desember 1968 berdasarkan Undang-Undang No. 21 Tahun 1968 tentang Bank Rakyat Indonesia. BRI menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) berdasarkan Akta No. 133 tanggal 31 Juli 1992 dibuat dihadapan Muhani Salim, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia (d/h Menteri Kehakiman) berdasarkan Surat Keputusan No. C2-6584.HT.01.01.TH.92 tanggal 12 Agustus 1992, dan telah didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No. 2155/1992 tanggal 15 Agustus 1992, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 73 tanggal 11 September 1992, Tambahan No.3A. Akta pendirian BRI tersebut merupakan pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 1992 tentang Penyesuaian Bentuk Hukum Bank Rakyat Indonesia Menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 671/KMK.013/1992 tanggal 30 Juni 1992 tentang Penetapan Modal Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bank Rakyat Indonesia. Akta pendirian tersebut yang di dalamnya memuat anggaran dasar BRI telah mengalami beberapa kali perubahan, dengan perubahan anggaran dasar terakhir dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 1 tanggal 1 April 2015 dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., yang pemberitahuan perubahannya telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.03-0054353 tanggal 8 April 2015. Bidang Usaha Berdasarkan ketentuan Pasal 3 anggaran dasar BRI, maksud dan tujuan BRI adalah melakukan usaha di bidang perbankan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan Struktur permodalan dan susunan pemegang saham BRIpada saat saat Prospektus ini diterbitkan adalah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham No. 51 tanggal 26 Mei 2008 dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-48353.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 6 Agustus 2008, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 68 tanggal 25 Agustus 2009, Tambahan No. 23079 dan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham No. 38 tanggal 24 November 2010 dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, yang pemberitahuan perubahannya telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.10-33481 tanggal 29 Desember 2010 yaitu sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp250 per saham

(%) Jumlah Lembar Saham

Jumlah Nilai Saham (Rp)

Modal Dasar - Saham Seri A Dwiwarna 1 250 0,00 - Saham Biasa Atas Nama Seri B 59.999.999.999 14.999.999.999.750 100,00 Jumlah Modal Dasar 60.000.000.000 15.000.000.000.000 100,00 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Negara Republik Indonesia - Saham Seri A Dwiwarna 1 250 0,00 - Saham Biasa Atas Nama Seri B 13.999.999.999 3.499.999.999.750 56,75 Masyarakat - Saham Biasa Atas Nama Seri B (masing-masing

dibawah 5%) 10.669.162.000 2.667.290.500.000 43,25

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 24.669.162.000 6.167.290.500.000 100,00 Saham dalam Portepel 35.330.838.000 8.832.709.500.000 Pengurusan dan Pengawasan Sesuai dengan Surat Keterangan Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 19/PT-GP/Ket/III/2017 tanggal 15 Maret 2017, perubahan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris BRI dimuat dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 37, tanggal 15 Maret 2017, dibuat oleh Fathiah Helmi, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, susunan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi BRI adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama/ Komisaris Independen : Andrianof A. Chaniago*) Wakil Komisaris Utama : Gatot Trihargo Komisaris Independen : Nicolaus Teguh Budi Harjanto*) Komisaris Independen : Adhyaksa Dault Komisaris Independen : A. Fuad Rahmany Komisaris Independen : A. Sonny Keraf Komisaris : Vincentius Sonny Loho Komisaris : Jeffry J. Wurangian Komisaris : Mahmud

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 45 5/26/17 11:02 AM

Page 62: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

46

Direksi Direktur Utama : Suprajarto*) Wakil Direktur Utama : Sunarso Direktur : Mohammad Irfan Direktur : Indra Utoyo*) Direktur : Susy Liestiowaty Direktur : Donsuwan Simatupang Direktur : Haru Koesmahargyo Direktur : Kuswiyoto Direktur : Randi Anto Direktur : Sis Apik Wijayanto Direktur : Priyastomo *) efektif setelah dinyatakan dalam surat BRI kepada OJK. 7. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 33 tanggal 12 April 2017, dibuat di hadapan Mochamad Nova Faisal, Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan, Notaris di Kota Jakarta Selatan, yang telah mendapat penerimaan pemberitahuan perubahan data dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.03-0126960 tanggal 13 April 2017, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0048613.AH.01.11.Tahun 2017 tanggal 13 April 2017, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-3497870.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 27 April 2015, dan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 04 tanggal 09 Mei 2016, dibuat di hadapan Rusnaldy, S.H, Notaris di Jakarta, mendapat penerimaan pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.03-0049868 tanggal 19 Mei 2016, serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0061771.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 19 Mei 2016, dan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris: Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen : Bambang Soepeno Komisaris Independen : Achmad Fachmi Komisaris Independen : Heru Sukanto*) Komisaris : Roswita Nilakurnia Komisaris : Saptono Siwi *) Pengangkatan Heru Sukanto sebagai Komisaris Independen yang baru berlaku efektif sejak dinyatakan lulus fit & proper test dan mendapat persetujuan dari OJK. Direksi Direktur Utama merangkap Direktur Independen : I Komang Sudiarsa Direktur : Zuhri Anwar Direktur Independen : Mustari Damopolii Direktur : Sahala Manalu Direktur : Zainuddin Mappa Pengangkatan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tersebut di atas masing-masing telah mendapat persetujuan dari Regulator (atas fit and proper test yang dilakukan seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan) Berikut ini keterangan singkat mengenai masing-masing Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan: DEWAN KOMISARIS Bambang Soepeno

Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen Warga Negara Indonesia, 64 tahun. Saat ini menjabat Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen Perseroan sejak Maret 2014. Menempuh pendidikan terakhirnya di St. Louis University, Amerika Serikat dalam bidang International Business (MBA), lulus tahun 1991. Karir perbankan dimulai di Bank Rakyat Indonesia pada awal tahun 1981 sampai tahun 2011. Pernah menjabat sebagai Direktur Kepatuhan tahun 2006-2009, kemudian Direktur UMKM tahun 2009-2010 dan jabatan terakhir sebagai Direktur Kepatuhan pda tahun 2010-2011. Dalam perjalanan karirnya di BRI, pernah mendapat kepercayaan menjabat sebagai Direktur Dana Pensiun BRI tahun 2002 - 2004 kemudian bertugas di Bank BRI Syariah (2011-2014) sebagai Komisaris Utama. Pada tahun 2014 sampai dengan sekarang menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 46 5/26/17 11:02 AM

Page 63: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

47

Direksi Direktur Utama : Suprajarto*) Wakil Direktur Utama : Sunarso Direktur : Mohammad Irfan Direktur : Indra Utoyo*) Direktur : Susy Liestiowaty Direktur : Donsuwan Simatupang Direktur : Haru Koesmahargyo Direktur : Kuswiyoto Direktur : Randi Anto Direktur : Sis Apik Wijayanto Direktur : Priyastomo *) efektif setelah dinyatakan dalam surat BRI kepada OJK. 7. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 33 tanggal 12 April 2017, dibuat di hadapan Mochamad Nova Faisal, Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan, Notaris di Kota Jakarta Selatan, yang telah mendapat penerimaan pemberitahuan perubahan data dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.03-0126960 tanggal 13 April 2017, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0048613.AH.01.11.Tahun 2017 tanggal 13 April 2017, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-3497870.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 27 April 2015, dan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 04 tanggal 09 Mei 2016, dibuat di hadapan Rusnaldy, S.H, Notaris di Jakarta, mendapat penerimaan pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.03-0049868 tanggal 19 Mei 2016, serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0061771.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 19 Mei 2016, dan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris: Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen : Bambang Soepeno Komisaris Independen : Achmad Fachmi Komisaris Independen : Heru Sukanto*) Komisaris : Roswita Nilakurnia Komisaris : Saptono Siwi *) Pengangkatan Heru Sukanto sebagai Komisaris Independen yang baru berlaku efektif sejak dinyatakan lulus fit & proper test dan mendapat persetujuan dari OJK. Direksi Direktur Utama merangkap Direktur Independen : I Komang Sudiarsa Direktur : Zuhri Anwar Direktur Independen : Mustari Damopolii Direktur : Sahala Manalu Direktur : Zainuddin Mappa Pengangkatan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tersebut di atas masing-masing telah mendapat persetujuan dari Regulator (atas fit and proper test yang dilakukan seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan) Berikut ini keterangan singkat mengenai masing-masing Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan: DEWAN KOMISARIS Bambang Soepeno

Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen Warga Negara Indonesia, 64 tahun. Saat ini menjabat Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen Perseroan sejak Maret 2014. Menempuh pendidikan terakhirnya di St. Louis University, Amerika Serikat dalam bidang International Business (MBA), lulus tahun 1991. Karir perbankan dimulai di Bank Rakyat Indonesia pada awal tahun 1981 sampai tahun 2011. Pernah menjabat sebagai Direktur Kepatuhan tahun 2006-2009, kemudian Direktur UMKM tahun 2009-2010 dan jabatan terakhir sebagai Direktur Kepatuhan pda tahun 2010-2011. Dalam perjalanan karirnya di BRI, pernah mendapat kepercayaan menjabat sebagai Direktur Dana Pensiun BRI tahun 2002 - 2004 kemudian bertugas di Bank BRI Syariah (2011-2014) sebagai Komisaris Utama. Pada tahun 2014 sampai dengan sekarang menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan.

Achmad Fachmi Komisaris Independen Warga Negara Indonesia, 60 Tahun. Diangkat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak 3 April 2013. Menyelesaikan pendidikan kesarjanaan di Fakultas Ekonomi Perusahaan Universitas Negeri Jember (UNEJ) pada tahun 1982, dan S2 dari program Pasca Sarjana Studi Magister Agribisnis, Institut Pertanian Bogor (IPB), lulus tahun 1998. Karirnya dimulai dibidang koperasi dan UKM di Perum PKK Departemen Keuangan (1982 - 1990), dilanjutkan di Bank Bukopin Jakarta (1990 - 2011) sebagai Staf Khusus Direktur UKM & Account Officer (September 1990 - Mei 1992), Kepala Bagian Pengembangan Usaha Kredit Koperasi (Mei 1992 - September 1993), Kepala Urusan Pengembangan Usaha Kecil dan Koperasi (September 1993 - Desember 1994), Kepala Urusan Kredit Program dan Koperasi (Desember 1994 - Februari 2000), Group Head Bisnis UKM Wilayah Jatim & Bali (Februari 2000 - Juni 2001), Pemimpin Cabang Kelas A Surabaya (Juni 2001 - April 2006), Kepala Urusan Kepatuhan Bisnis Direktorat Manajemen Risiko & Kepatuhan (April 2006 - Juli 2006), dan Kepala Divisi Kredit Komersil I Kantor Pusat Bank Bukopin Jakarta (2006 - 2011).

Roswita Nilakurnia Komisaris Warga Negara Indonesia, 50 tahun. Diangkat sebagai Komisaris Perseroan sejak November 2009. Menyelesaikan pendidikan kesarjanaan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) Jakarta pada tahun 1992, dan memperoleh gelar Master of Sciance Management (MSM) Universitas Indonesia (UI) Jakarta pada tahun 2009. Pernah menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan untuk periode 2009 - 2011. Saat ini mejadi staf pengajar FE-UI (1992 - sekarang) dan Direktur Utama Dana Pensiun Perkebunan (2009 - sekarang). Memulai karir sebagai Senior Advisor di Flagler Management Advisory (1992 - 1997), Senior Advisor di AAJ Associates (1992 - 1997), Managing Director di AAJ Associates Corporate Finance Advisory Group (1997 - 2006), Presiden Direktur AAJ Batavia (2004-2006), Managing Director P Overseas Securities (2007 - 2008) dan Direktur Keuangan PT Risna Karya Wardhana (2008 – 2009).

Saptono Siwi Komisaris Warga Negara Indonesia, 56 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak April 2016. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Padjajaran Bandung pada tahun 1986 dan gelar Magister Hukum dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada tahun 2006. Menjabat sebagai Inspektur Kantor Inspeksi Malang PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (2012 - 2014), Inspektur Kantor Inspeksi Jakarta 1 PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (2014 - 2015), Kepala Administrasi Kredit PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (2015), Senior Executive Vice President / Kepala Satuan Kerja Audit Intern PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (2015 - 2016).

DIREKSI

I Komang Sudiarsa Direktur Utama merangkap Direktur Independen Warga Negara Indonesia, 57 tahun. Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak April 2016. Memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Udayana Bali pada tahun 1984. Pernah menjabat Pemimpin Wilayah Manado PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (2007 - 2008), Kepala Divisi Hubungan Lembaga PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (2008 - 2013), Kepala Divisi Hubungan Lembaga 1 PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (2013 - 2014), Kepala Divisi Bisnis BUMN 2 PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dan Komisaris Utama PT Bringin Sejahtera Makmur (2014-2016).

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 47 5/26/17 11:02 AM

Page 64: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

48

Zuhri Anwar Direktur Bisnis Warga Negara Indonesia, 56 tahun. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak Mei 2011 Memperoleh gelar Magister Manajemen bidang SDM dari Universitas Hasanuddin Makassar, pada tahun 2001. Beberapa jabatan penting sudah diembannya antara lain Pemimpin Kantor Cabang BRI Maros, Makasar (1999-2002), Kepala Bagian Pelayanan Pinjaman KCK BRI (2002-2004), Kepala Bagian Kredit Kantor Cabang Khusus, Jakarta (2004-2006), Kepala Bagian Kebijakan dan Pengembangan Kredit, Divisi kredit Ritel (2006-2008), Assistant Vice President, Divisi Kredit Ritel BRI (2008-2009), Vice President, Divisi Agribisnis BRI (2009-2011). Selanjutnya Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 24 Maret 2015 memberikan mandat kembali sebagai Direktur Perseroan.

Mustari Damopolii

Direktur Kepatuhan merangkap Direktur Independen Warga Negara Indonesia, 60 tahun. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak Mei 2011. Memperoleh gelar Magister Manajemen dari Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, lulus tahun 2003. Karir perbankan dilalui di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk (BRI) diawali sebagai Trainee pada 1985. Selanjutnya berbagai jabatan telah diembannya diantaranya Pemimpin Kantor Cabang BRI Sidrap, Makassar (1992-1995), Pemimpin Kantor Cabang BRI Padang (1995-1998), Pemimpin Kantor Cabang BRI Pekalongan (1998-2002), Pemimpin Kantor Cabang BRI Cimahi (2002-2004), Pemimpin Kantor Cabang BRI Jakarta Kota (2004-2007), Wakil Inspektur Kantor Inspeksi BRI Padang (2007-2008), Wakil Pimpinan Kantor Wilayah BRI Makasar (2008-2009), Wakil Pimpinan Kantor Wilayah BRI Surabaya (2009-2010), dan Wakil Pimpinan Kantor Wilayah BRI Jakarta 1 (2010). Selanjutnya Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 24 Maret 2015 memberikan mandat kembali sebagai Direktur Perseroan

Sahala Manalu Direktur Pengendalian Risiko Kredit dan Pendanaan Warga Negara Indonesia, 58 tahun. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak April 2012. Memperoleh gelar Magister Manajemen bidang Finance - Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah, lulus tahun 2002 dengan kekhususan Keuangan. Sebelumnya mendapat gelar sarjana dari Fakultas Ekonomi Universitas Krisna Dwipayana, Jakarta. Karir Perbankan dilalui sejak awal di Bank BRI sebagai siswa Trainee pada April 1985. Sejak Oktober 1986 diangkat menjadi Staf I (Pegawai Sementara) di Kantor Cabang Semarang, sebagai Account Officer, Juli 1988 - Juni 1990 Staf II juga di Kanca Semarang, Juli 1990 - Juni 2007 bertugas sebagai Pemimpin Cabang di beberapa wilayah, pada Juni 2007 Wakil Pimpinan Wilayah (Wapinwil) yang merupakan jabatan eselon II, antara Juli 2007 - Mei 2009 menjadi Wapinwil Manado, antara Juni 2009 - April 2011 menjadi Wapinwil Semarang, dan antara Mei 2011 - April 2012 menjabat Wapinwil Jakarta. Selanjutnya Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 20 April 2016 memberikan mandat kembali sebagai Direktur Perseroan

Zainuddin Mappa Direktur Operasional & Keuangan Warga Negara Indonesia, 56 tahun. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak April 2016. Menempuh pendidikan terakhirnya S2 Magister Manajemen Bidang Keuangan - Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin, Makassar lulus tahun 2013. Karir perbankan dimulai di Bank Rakyat Indonesia pada tahun 1987 sebagai Trainee, tahun 1994-1996 sebagai Pemimpin Cabang BRI Selat Panjang, tahun 1997-2000 sebagai Pemimpin BRI Jakarta Segitiga Senen, tahun 2001-2003 sebagai Pemimpin BRI Cabang Jakarta Jatinegara, tahun 2004-2005 sebagai Wakil Pimpinan Wilayah Makassar, tahun 2005-2006 sebagai Wakil Pimpinan Wilayah Medan, tahun 2007-2009 sebagai Wakil Kepala Divisi Bisnis Umum BRI, tahun 2009-2010 sebagai Pemimpin Wilayah BRI Medan, tahun 2010-2012 sebagai Kepala Divisi Bisnis Umum BRI, tahun 2012-2014 sebagai Inspektur Kantor Inspeksi BRI Semarang, tahun 2014, sebagai Kepala Divisi Agribisnis BRI. Selanjutnya pada RUPS tanggal 25 Maret 2015 memberikan mandat sebagai Komisaris Perseroan.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 48 5/26/17 11:02 AM

Page 65: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

49

Zuhri Anwar Direktur Bisnis Warga Negara Indonesia, 56 tahun. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak Mei 2011 Memperoleh gelar Magister Manajemen bidang SDM dari Universitas Hasanuddin Makassar, pada tahun 2001. Beberapa jabatan penting sudah diembannya antara lain Pemimpin Kantor Cabang BRI Maros, Makasar (1999-2002), Kepala Bagian Pelayanan Pinjaman KCK BRI (2002-2004), Kepala Bagian Kredit Kantor Cabang Khusus, Jakarta (2004-2006), Kepala Bagian Kebijakan dan Pengembangan Kredit, Divisi kredit Ritel (2006-2008), Assistant Vice President, Divisi Kredit Ritel BRI (2008-2009), Vice President, Divisi Agribisnis BRI (2009-2011). Selanjutnya Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 24 Maret 2015 memberikan mandat kembali sebagai Direktur Perseroan.

Mustari Damopolii

Direktur Kepatuhan merangkap Direktur Independen Warga Negara Indonesia, 60 tahun. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak Mei 2011. Memperoleh gelar Magister Manajemen dari Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, lulus tahun 2003. Karir perbankan dilalui di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk (BRI) diawali sebagai Trainee pada 1985. Selanjutnya berbagai jabatan telah diembannya diantaranya Pemimpin Kantor Cabang BRI Sidrap, Makassar (1992-1995), Pemimpin Kantor Cabang BRI Padang (1995-1998), Pemimpin Kantor Cabang BRI Pekalongan (1998-2002), Pemimpin Kantor Cabang BRI Cimahi (2002-2004), Pemimpin Kantor Cabang BRI Jakarta Kota (2004-2007), Wakil Inspektur Kantor Inspeksi BRI Padang (2007-2008), Wakil Pimpinan Kantor Wilayah BRI Makasar (2008-2009), Wakil Pimpinan Kantor Wilayah BRI Surabaya (2009-2010), dan Wakil Pimpinan Kantor Wilayah BRI Jakarta 1 (2010). Selanjutnya Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 24 Maret 2015 memberikan mandat kembali sebagai Direktur Perseroan

Sahala Manalu Direktur Pengendalian Risiko Kredit dan Pendanaan Warga Negara Indonesia, 58 tahun. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak April 2012. Memperoleh gelar Magister Manajemen bidang Finance - Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah, lulus tahun 2002 dengan kekhususan Keuangan. Sebelumnya mendapat gelar sarjana dari Fakultas Ekonomi Universitas Krisna Dwipayana, Jakarta. Karir Perbankan dilalui sejak awal di Bank BRI sebagai siswa Trainee pada April 1985. Sejak Oktober 1986 diangkat menjadi Staf I (Pegawai Sementara) di Kantor Cabang Semarang, sebagai Account Officer, Juli 1988 - Juni 1990 Staf II juga di Kanca Semarang, Juli 1990 - Juni 2007 bertugas sebagai Pemimpin Cabang di beberapa wilayah, pada Juni 2007 Wakil Pimpinan Wilayah (Wapinwil) yang merupakan jabatan eselon II, antara Juli 2007 - Mei 2009 menjadi Wapinwil Manado, antara Juni 2009 - April 2011 menjadi Wapinwil Semarang, dan antara Mei 2011 - April 2012 menjabat Wapinwil Jakarta. Selanjutnya Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 20 April 2016 memberikan mandat kembali sebagai Direktur Perseroan

Zainuddin Mappa Direktur Operasional & Keuangan Warga Negara Indonesia, 56 tahun. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak April 2016. Menempuh pendidikan terakhirnya S2 Magister Manajemen Bidang Keuangan - Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin, Makassar lulus tahun 2013. Karir perbankan dimulai di Bank Rakyat Indonesia pada tahun 1987 sebagai Trainee, tahun 1994-1996 sebagai Pemimpin Cabang BRI Selat Panjang, tahun 1997-2000 sebagai Pemimpin BRI Jakarta Segitiga Senen, tahun 2001-2003 sebagai Pemimpin BRI Cabang Jakarta Jatinegara, tahun 2004-2005 sebagai Wakil Pimpinan Wilayah Makassar, tahun 2005-2006 sebagai Wakil Pimpinan Wilayah Medan, tahun 2007-2009 sebagai Wakil Kepala Divisi Bisnis Umum BRI, tahun 2009-2010 sebagai Pemimpin Wilayah BRI Medan, tahun 2010-2012 sebagai Kepala Divisi Bisnis Umum BRI, tahun 2012-2014 sebagai Inspektur Kantor Inspeksi BRI Semarang, tahun 2014, sebagai Kepala Divisi Agribisnis BRI. Selanjutnya pada RUPS tanggal 25 Maret 2015 memberikan mandat sebagai Komisaris Perseroan.

Pengangkatan Komisaris dan Direksi Perseroan telah memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik. 8. TATA KELOLA PERUSAHAAN Dalam menjalankan praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik, Perseroan mendasarkan pada bkebijakan internal Perseroan sebagai pedoman dan kebijakan terkait GCG yaitu dengan menerbitkan Surat Keputusan No. 03/Dir.01.03/KRH/XI/2011 tanggal 16 November 2011 tentang Kebijakan Good Corporate Governance (GCG) dan Memo Intern No. 27/KMRH/XI/2013 tanggal 26 November 2013 perihal Review Kebijakan Good Corporate Governance (GCG). Perseroan sebagai sebuah institusi keuangan yang memiliki fungsi intermediary dalam masyarakat menyadari bahwa Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) mutlak diperlukan. Dengan menerapkan tata kelola yang baik maka dapat mendorong kinerja sumber daya Perseroan untuk berfungsi secara efisien guna menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan dan bermanfaat bagi para pemegang saham maupun masyarakat sekitar. Sebagai institusi yang bergerak di bidang perbankan, dalam melakukan implementasi tata kelola perusahaan, Perseroan berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 dan No. 8/14/PBI/2006 tentang Perubahan atas PBI No. 8/4/PBI/2006 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, yang mana pada tanggal 7 Desember 2016 telah dikeluarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan terbaru No. 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum yang mencabut kedua PBI tersebut di atas. Kesadaran akan pentingnya tata kelola perusahaan yang baik didukung penuh oleh Dewan Komisaris yang dibantu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Nominasi dan Remunerasi, untuk melakukan pengawasan kegiatan terhadap pelaksanaan GCG. Pelaksanaan GCG sendiri dilakukan secara menyeluruh di segala level organisasi dan aspek operasi serta didukung penuh oleh segenap insan Perseroan. Dalam penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) perusahaan telah menerapkan TARIF sebagai 5 pilar dasar dari tata kelola perusahaan yang baik, yaitu Keterbukaan (Transparency), Akuntabilitas (Accountability), Pertanggungjawaban (Responsibility), Independensi (Independency) dan Kewajaran (Fairness). Penerapan 5 pilar dasar tersebut diyakini perusahaan sebagai instrumen yang dapat diandalkan dalam mengatur segala aspek bisnis dan diharapkan dapat menciptakan keseimbangan dalam operasional usaha perusahaan secara menyeluruh:

1. Transparansi Sebagai perusahaan publik, Perseroan senantiasa berusaha menjaga objektivitas dalam menjalankan kegiatan usahanya, dengan cara menyediakan informasi yang material dan relevan kepada shareholders dan stakeholders, serta memastikan bahwa informasi disediakan tepat waktu, memadai, jelas, akurat, serta mudah diakses.

2. Akuntabilitas Memastikan bahwa semua keputusan yang dituangkan dalam tindakan strategis yang dijalankan dapat dipertanggungjawabkan secara jelas dan tertuang dalam laporan pengukuran kinerja, laporan pertanggungjawaban dan laporan pengendalian internal sebagai bentuk akuntabilitas nyata.

3. Pertanggungjawaban Kesesuaian pengelolaan Bank dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip pengelolaan Bank yang sehat.

4. Kemandirian Pengelolaan kegiatan Bank secara mandiri dan profesional, tidak terpengaruh oleh kepentingan tertentu, serta bebas dari benturan kepentingan. Dengan dimikian pengambilan keputusan akan senantiasa obyektif dan dapat memberikan output yang optimal.

5. Kewajaran Memberikan porsi yang adil dan sama rata dalam hal memenuhi setiap hak para pemangku kepentingan berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang - undangan yang berlaku.

Dewan Komisaris Uraian pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris termasuk Komisaris Independen Perseroan dalam 1 tahun terakhir adalah sebagai berikut :

a. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan dan jalannya pengurusan yang dilakukan oleh Direksi perseroan melalui rapat-rapat rutin setiap bulan sepanjang tahun 2016.

b. Melakukan pengawasan atas praktik tata kelola perusahaan yang baik, antara lain review atas laporan keuangan termasuk laporan keuangan publikasi triwulanan sepanjang tahun 2016 serta pengawasan atas tindaklanjut dari temuan audit intern, audit ekstern dan Pengawas Bank Indonesia serta penyampaian laporan keuangan tahun 2016.

c. Memberikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengawasan pada Rapat Umum Pemegang saham Tahunan tahun buku 2016.

d. Memberikan nasehat kepada Direksi mengenai pengurusan Perseroan termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan rencana kerja Perseroan yang terdiri dari:

i. Rencana Bisnis Bank (RBB) 2015-2017 ii. Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan (RKAP) 2016 iii. Rencana kerja lainnya yang disiapkan Direksi

e. Memberikan persetujuan atas Rencana Bisnis Bank tahun 2016-2018.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 49 5/26/17 11:02 AM

Page 66: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

50

Prosedur penetapan dan besarnya remunerasi bagi Dewan Komisaris Perseroan diatur dalam Komite Remunerasi dan Nominasi dengan lebih dulu mendapatkan persetujuan dalam RUPS. Jumlah kompensasi Dewan Komisaris untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp2.565 juta dan Rp2.170 juta yang ditentukan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan. Pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2016, frekuensi rapat Dewan Komisaris adalah 14 kali dalam dengan tingkat kehadiran anggota sebagai berikut: Nama Jabatan Tingkat Kehadiran

Sebelum RUPS 2016 (Januari – Maret)

Bambang Soepeno Komisaris Utama 100% Achmad Fachmi Komisaris Independen 100% Roswita Nilakurnia Komisaris 14% Zainuddin Mappa Komisaris 71%

Setelah RUPS 2016 (Januari – Maret)

Bambang Soepeno Komisaris Utama 90% Achmad Fachmi Komisaris Independen 90% Roswita Nilakurnia Komisaris 40% Saptono Siwi Komisaris 100% Dewan Komisaris memperoleh penghargaan masa bakti berupa asuransi purna jabatan dimasa kerja berakhir. Dewan Direksi Uraian pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Direksi termasuk Direktur Independen Perseroan dalam 1 tahun terakhir adalah sebagai berikut :

a. Direksi bertanggungjawab penuh atas pengurusan Perseroan dan wajib melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perseroan dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Direksi berhak mewakili Perseroan didalam dan diluar Pengadilan tentang segala hal dan dalarn segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan, serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, dengan pembatasan bahwa untuk hal-hal berikut ini persetujuan pemegang saham Perseroan harus diperoleh terlebih dahulu:

Prosedur penetapan dan besarnya remunerasi bagi dewan direksi Perseroan diusulkan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi untuk mendapatkan persetujuan dalam RUPS. Jumlah kompensasi Dewan Direksi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp6.844 juta dan Rp5.237 juta yang ditentukan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan. Pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2016, frekuensi rapat Dewan Direksi adalah 27 kali dengan tingkat kehadiran anggota sebagai berikut Nama Jabatan Tingkat Kehadiran

Sebelum RUPS 2016 (Januari – Maret)

Heru Sukanto Direktur Utama 90% Mustari Damopolii Direktur 100% Zuhri Anwar Direktur 86% Sahala Manalu Direktur 100 Sudarmin Sjamsoe Direktur 100%

Setelah RUPS 2016 (Januari – Maret)

I Komang Sudiarsa Direktur Utama 90% Mustari Damopolii Direktur 86% Zuhri Anwar Direktur 100% Sahala Manalu Direktur 93% Zainuddin Mappa Direktur 100% Dewan Direksi memperoleh penghargaan masa bakti berupa asuransi purna jabatan dimasa kerja berakhir.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 50 5/26/17 11:02 AM

Page 67: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

51

Prosedur penetapan dan besarnya remunerasi bagi Dewan Komisaris Perseroan diatur dalam Komite Remunerasi dan Nominasi dengan lebih dulu mendapatkan persetujuan dalam RUPS. Jumlah kompensasi Dewan Komisaris untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp2.565 juta dan Rp2.170 juta yang ditentukan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan. Pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2016, frekuensi rapat Dewan Komisaris adalah 14 kali dalam dengan tingkat kehadiran anggota sebagai berikut: Nama Jabatan Tingkat Kehadiran

Sebelum RUPS 2016 (Januari – Maret)

Bambang Soepeno Komisaris Utama 100% Achmad Fachmi Komisaris Independen 100% Roswita Nilakurnia Komisaris 14% Zainuddin Mappa Komisaris 71%

Setelah RUPS 2016 (Januari – Maret)

Bambang Soepeno Komisaris Utama 90% Achmad Fachmi Komisaris Independen 90% Roswita Nilakurnia Komisaris 40% Saptono Siwi Komisaris 100% Dewan Komisaris memperoleh penghargaan masa bakti berupa asuransi purna jabatan dimasa kerja berakhir. Dewan Direksi Uraian pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Direksi termasuk Direktur Independen Perseroan dalam 1 tahun terakhir adalah sebagai berikut :

a. Direksi bertanggungjawab penuh atas pengurusan Perseroan dan wajib melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perseroan dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Direksi berhak mewakili Perseroan didalam dan diluar Pengadilan tentang segala hal dan dalarn segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan, serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, dengan pembatasan bahwa untuk hal-hal berikut ini persetujuan pemegang saham Perseroan harus diperoleh terlebih dahulu:

Prosedur penetapan dan besarnya remunerasi bagi dewan direksi Perseroan diusulkan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi untuk mendapatkan persetujuan dalam RUPS. Jumlah kompensasi Dewan Direksi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp6.844 juta dan Rp5.237 juta yang ditentukan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan. Pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2016, frekuensi rapat Dewan Direksi adalah 27 kali dengan tingkat kehadiran anggota sebagai berikut Nama Jabatan Tingkat Kehadiran

Sebelum RUPS 2016 (Januari – Maret)

Heru Sukanto Direktur Utama 90% Mustari Damopolii Direktur 100% Zuhri Anwar Direktur 86% Sahala Manalu Direktur 100 Sudarmin Sjamsoe Direktur 100%

Setelah RUPS 2016 (Januari – Maret)

I Komang Sudiarsa Direktur Utama 90% Mustari Damopolii Direktur 86% Zuhri Anwar Direktur 100% Sahala Manalu Direktur 93% Zainuddin Mappa Direktur 100% Dewan Direksi memperoleh penghargaan masa bakti berupa asuransi purna jabatan dimasa kerja berakhir.

Sekretaris Perusahaan Untuk memenuhi Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik dan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. Kep-305/BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004, maka berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. Kpts.30/Dir 01.03/III/2004 tanggal 1 Maret 2004, Perseroan telah menunjuk Hirawan Nur Kustono sebagai Corporate Secretary Perseroan dengan riwayat hidup sebagai berikut : Jabatan Nama Keterangan Sekretaris Perusahaan

Hirawan Nur Kustono Dasar Penunjukan Sekretaris Perusahaan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. Kpts.30/Dir 01.03/III/2004 tanggal 1 Maret 2004 Riwayat Pendidikan Tahun 1989 memperoleh gelar Sarjana Sains dari Universitas Indonesia Riwayat Pekerjaan Mengawali karir perbankannya di Bank AGRO sebagai Officer Development Program Perseroan pada tahun 1989. Setelah itu menempati beberapa posisi seperti Electronic Data Processing Officer, Money Market Dealer hingga Kepala Bagian Treasury. Sejak tahun 2004 sampai dengan saat ini, dipercaya sebagai Sekretaris Perusahaan Bank BRI AGRO.

Tugas dan kewajiban dari Sekretaris Perusahaan, sebagai berikut :

1. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

2. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik untuk mematuhi ketentuan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

3. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi: a. keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk ketersediaan informasi pada Situs Web Emiten atau

Perusahaan Publik; b. penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan tepat waktu; c. penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum Pemegang Saham; d. penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi dan/atau Dewan Komisaris; dan e. pelaksanaan program orientasi terhadap perusahaan bagi Direksi dan/atau Dewan Komisaris.

4. Sebagai penghubung (liaison officer) antara Emiten atau Perusahaan Publik dengan pemegang saham Emiten atau

Perusahaan Publik, Otoritas Jasa Keuangan atau pemangku kepentingan lainnya. 5. Membangun corporate image Perseroan melalui fungsi hubungan masyarakat, fungsi hubungan investor, dan fungsi

kesekretariatan perusahaan termasuk Biro Direksi dan Dewan Komisaris serta pengelolaan hubungan/pelayanan informasi kepada para pihak yang berkepentingan (stakeholders) untuk mendukung pencapaian kinerja perusahaan sesuai visi, misi dan strategi perusahaan.

Kontak Sekretaris Perusahaan Alamat: JL Warung Jati Barat No. 139 Jakarta 12740

Nomor telepon : [021-79199980] 80667600 e-mail : [email protected]

Komite Audit Pembentukan Komite Audit mengacu pada POJK No. 55/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit dan Peraturan bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, Perseroan telah membentuk Komite Audit berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. Kpts.R.15/Dir.01.02/MSDM/III/2017 tanggal 27 Maret 2017 tentang Perubahan Susunan Komite Audit. Susunan Komite Audit Perseroan adalah sebagai berikut:

JABATAN NAMA KETERANGAN Ketua Achmad Fachmi Warga Negara Indonesia, 60 Tahun.

Menyelesaikan pendidikan kesarjanaan di Fakultas Ekonomi Perusahaan Universitas Negeri Jember (UNEJ) pada tahun 1982, dan S2 dari program Pasca Sarjana Studi Magister Agribisnis, Institut Pertanian Bogor (IPB), lulus tahun 1998. Karirnya dimulai dibidang koperasi dan UKM di Perum PKK Departemen Keuangan (1982 - 1990), dilanjutkan di Bank Bukopin Jakarta (1990 - 2011) sebagai Staf Khusus Direktur UKM & Account Officer (September 1990 - Mei 1992), Kepala Bagian Pengembangan Usaha Kredit Koperasi (Mei 1992 - September 1993), Kepala Urusan Pengembangan Usaha Kecil dan Koperasi (September 1993 - Desember 1994), Kepala Urusan Kredit Program dan Koperasi (Desember 1994 - Februari 2000), Group Head Bisnis UKM Wilayah Jatim & Bali (Februari 2000 - Juni 2001), Pemimpin Cabang Kelas A Surabaya (Juni 2001 - April 2006), Kepala Urusan Kepatuhan Bisnis

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 51 5/26/17 11:02 AM

Page 68: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

52

JABATAN NAMA KETERANGAN Direktorat Manajemen Risiko & Kepatuhan (April 2006 - Juli 2006), dan Kepala Divisi Kredit Komersil I Kantor Pusat Bank Bukopin Jakarta (2006 - 2011).

Anggota Retno Surdini Warga Negara Indonesia, 60 tahun Menyelesaikan pendidikannya dari Institut Pertanian Bogor tahun 1980. Karirnya diawali pada 1980-1983 sebagai Staff diklat Ditjen Industri Kecil di Kementrian Perindustriam, Staff Dana & Jasa 1983-1985, Assistan Manager Dana & Jasa 1985-1990, Wakil Kepala Bagian Dana & Jasa 1990-1194, Instruktur Divisi Diklat 1994-1998, Kepala Bagian Audit - Kanins 1999-2005, Wakil Inspektur kanins wilayah Makassar 2005-2006, Wakil Kepala Inspektur Kanins wilayah Palembang 2006-2007, Wakil Kepala Inspektur Kanins wilayah Bandung dan Jakarta, Kepala Divisi Kepatuhan 2008-2010, Inspektur Kanins Jakarta 3 2010-2012, Direktur Keuangan PT. BRIngin Gigantara 2012, Kepala Divisi Diklat BRI 2012-2014.

Anggota Nusyirwan Warga Negara Indonesia, 56 Tahun.

Menyelesaikan pendidikan kesarjanaan di Fakultas Ekonomi Perusahaan Universitas Negeri Andalas Padang pada tahun 1989, dan Magister Manajemen bidang SDM dari STIE IPWIJA lulus tahun 2003. Karirnya perbankan dimulai pada Desember tahun 1989 sebagai CSS Akuntan I di BRI tahun 1 Desember 1989 - 10 Maret 1990, On The Job Training 11 Maret 1990 - 14 Agustus 1990, Staf Akuntansi Manajemen dan Keuangan BRI Kantor Pusat 15 Agustus 1992 - 31Agustus 1992, Auditor PPG-SPI 1 Februari 1992 - 31 Januari 2001, Group Head Kantor Inspeksi BRI Padang 1 Februari 2001 - 31 Maret 2008, Group Head Kantor Inspeksi Kanwil I 1 April 2008 - 30 Sept 2010, Kabag Layanan Keuangan- Divisi Akuntasi Manajemen dan Keuangan 1 Oktober 2010 - 30 November 2016. Selain itu pengalaman mengajar dimulai pada 2002- 2006 sebagai Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Keuangan Bank dan Pembangunan (STIE KBP) Padang MK- Akuntansi Perbankan, Pengajar Internal Lingkup Audit Bank BRI 1992-2001, Pengajar didiklat BRI 1992-2010 dan Pangajar Program Penerimaan Staff (PPS) Bank BRI.

Tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah sebagai berikut: 1. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil

audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan; 2. Mengkaji kecukupan dari Pengendalian Internal bank secara menyeluruh termasuk Kepatuhan terhadap kebijakan Good

Corporate Governance, Kode Etik Bank dan Hukum, serta peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal; 3. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan perusahaan seperti laporan keuangan, laporan

tahunan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya; 4. Mengkaji kecukupan dari fungsi Audit Internal, termasuk jumlah auditornya, rencana kerja tahunan dan pekerjaan yang

telah dilaksanakan; 5. Paling kurang melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas Audit Internal, kesesuaian pelaksanaan

audit oleh akuntan publik dengan standar audit yang berlaku, pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan Audit Intern, akuntan publik dan hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan guna memberikan rekomendasi kepada Komisaris;

6. Mengkaji kompetensi dan independensi dari Auditor Eksternal dan juga merekomendasikan Auditor Eksternal dalam RUPS;

7. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan perusahaan; 8. Menyampaikan laporan atas kegiatan dari Komite Audit kepada Komisaris dan setiap tahunnya disajikan dalam Laporan

tahunan Bank. Pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2016, frekuensi rapat Komite Audit adalah 32 kali dengan tingkat kehadiran anggota sebesar 95%. Berikut uraian pelaksanaan kegiatan dari Komite Audit selama tahun 2016: 1. Penelaahan atas informasi keuangan

a. Melakukan pemantauan atas proses penyusunan Laporan Keuangan (triwulanan/ tahunan) yang akan dipublikasikan dengan mengadakan pembahasan dengan unit kerja Akuntansi dan Pelaporan.

b. Mereview laporan kinerja bulanan baik secara konsolidasi maupun kinerja per cabang yang akan dibahas dalam rapat Dewan Komisaris dengan Direksi setiap periodik (bulanan).

2. Penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh Auditor Ekternal

a. Memberi rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait dengan pemilihan Auditor Ekstern dengan menelaah independensi dan obyektifitas, kualitas pelayanan serta kewajaran biaya audit.

b. Melakukan pembahasan dengan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang melakukan audit perseroan tentang rencana, scope dan hasil audit.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 52 5/26/17 11:02 AM

Page 69: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

53

JABATAN NAMA KETERANGAN Direktorat Manajemen Risiko & Kepatuhan (April 2006 - Juli 2006), dan Kepala Divisi Kredit Komersil I Kantor Pusat Bank Bukopin Jakarta (2006 - 2011).

Anggota Retno Surdini Warga Negara Indonesia, 60 tahun Menyelesaikan pendidikannya dari Institut Pertanian Bogor tahun 1980. Karirnya diawali pada 1980-1983 sebagai Staff diklat Ditjen Industri Kecil di Kementrian Perindustriam, Staff Dana & Jasa 1983-1985, Assistan Manager Dana & Jasa 1985-1990, Wakil Kepala Bagian Dana & Jasa 1990-1194, Instruktur Divisi Diklat 1994-1998, Kepala Bagian Audit - Kanins 1999-2005, Wakil Inspektur kanins wilayah Makassar 2005-2006, Wakil Kepala Inspektur Kanins wilayah Palembang 2006-2007, Wakil Kepala Inspektur Kanins wilayah Bandung dan Jakarta, Kepala Divisi Kepatuhan 2008-2010, Inspektur Kanins Jakarta 3 2010-2012, Direktur Keuangan PT. BRIngin Gigantara 2012, Kepala Divisi Diklat BRI 2012-2014.

Anggota Nusyirwan Warga Negara Indonesia, 56 Tahun.

Menyelesaikan pendidikan kesarjanaan di Fakultas Ekonomi Perusahaan Universitas Negeri Andalas Padang pada tahun 1989, dan Magister Manajemen bidang SDM dari STIE IPWIJA lulus tahun 2003. Karirnya perbankan dimulai pada Desember tahun 1989 sebagai CSS Akuntan I di BRI tahun 1 Desember 1989 - 10 Maret 1990, On The Job Training 11 Maret 1990 - 14 Agustus 1990, Staf Akuntansi Manajemen dan Keuangan BRI Kantor Pusat 15 Agustus 1992 - 31Agustus 1992, Auditor PPG-SPI 1 Februari 1992 - 31 Januari 2001, Group Head Kantor Inspeksi BRI Padang 1 Februari 2001 - 31 Maret 2008, Group Head Kantor Inspeksi Kanwil I 1 April 2008 - 30 Sept 2010, Kabag Layanan Keuangan- Divisi Akuntasi Manajemen dan Keuangan 1 Oktober 2010 - 30 November 2016. Selain itu pengalaman mengajar dimulai pada 2002- 2006 sebagai Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Keuangan Bank dan Pembangunan (STIE KBP) Padang MK- Akuntansi Perbankan, Pengajar Internal Lingkup Audit Bank BRI 1992-2001, Pengajar didiklat BRI 1992-2010 dan Pangajar Program Penerimaan Staff (PPS) Bank BRI.

Tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah sebagai berikut: 1. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil

audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan; 2. Mengkaji kecukupan dari Pengendalian Internal bank secara menyeluruh termasuk Kepatuhan terhadap kebijakan Good

Corporate Governance, Kode Etik Bank dan Hukum, serta peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal; 3. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan perusahaan seperti laporan keuangan, laporan

tahunan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya; 4. Mengkaji kecukupan dari fungsi Audit Internal, termasuk jumlah auditornya, rencana kerja tahunan dan pekerjaan yang

telah dilaksanakan; 5. Paling kurang melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas Audit Internal, kesesuaian pelaksanaan

audit oleh akuntan publik dengan standar audit yang berlaku, pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan Audit Intern, akuntan publik dan hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan guna memberikan rekomendasi kepada Komisaris;

6. Mengkaji kompetensi dan independensi dari Auditor Eksternal dan juga merekomendasikan Auditor Eksternal dalam RUPS;

7. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan perusahaan; 8. Menyampaikan laporan atas kegiatan dari Komite Audit kepada Komisaris dan setiap tahunnya disajikan dalam Laporan

tahunan Bank. Pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2016, frekuensi rapat Komite Audit adalah 32 kali dengan tingkat kehadiran anggota sebesar 95%. Berikut uraian pelaksanaan kegiatan dari Komite Audit selama tahun 2016: 1. Penelaahan atas informasi keuangan

a. Melakukan pemantauan atas proses penyusunan Laporan Keuangan (triwulanan/ tahunan) yang akan dipublikasikan dengan mengadakan pembahasan dengan unit kerja Akuntansi dan Pelaporan.

b. Mereview laporan kinerja bulanan baik secara konsolidasi maupun kinerja per cabang yang akan dibahas dalam rapat Dewan Komisaris dengan Direksi setiap periodik (bulanan).

2. Penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh Auditor Ekternal

a. Memberi rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait dengan pemilihan Auditor Ekstern dengan menelaah independensi dan obyektifitas, kualitas pelayanan serta kewajaran biaya audit.

b. Melakukan pembahasan dengan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang melakukan audit perseroan tentang rencana, scope dan hasil audit.

3. Penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh Auditor Internal a. Melakukan penelaahan atas rencana kerja SKAI b. Melakukan penelaahan atas hasil pemeriksaan SKAI c. Memantau tindak-lanjut hasil rekomendasi yang disampaikan oleh auditor baik Bank Indonesia, KAP dan SKAI

4. Melaksanakan tugas-tugas lain

a. Mengikuti rapat Dewan Komisaris dengan Direksi secara periodek (bulanan) untuk membahas kinerja Bank. b. Mengikuti rapat Dewan Komisaris dengan unit kerja untuk membahas scope tugas dan permasalahan yang dihadapi

oleh unit kerja. c. Melakukan kunjungan ke Cabang-cabang untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di cabang dan melaporkan

hasilnya ke Dewan Komisaris. Komite Nominasi dan Remunerasi Sesuai dengan Peraturan OJK No.34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik dan PBI tentang Pelaksanaan GCG Bagi Bank Umum, susunan struktur organisasi Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan Berdasarkan (i) Surat Keputusan Direksi No.Kpts. R. 16/Dir.01.02/MSDM/III/2017 tanggal 27 Maret 2017 tentang Perubahan Susunan Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan , adalah sebagai berikut:

Tugas dan tanggung jawab Komite Nominasi dan Remunerasi adalah sebagai berikut: 1. Fungsi Nominasi

a. Menganalisa, menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris.

b. Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris. c. Memantau pelaksanaan dan menganalisa kriteria dan prosedur seleksi bagi calon Pejabat satu tingkat di bawah

Direksi. d. Menyusun sistem Penilaian kinerja Dewan Komisaris dan Direksi. e. Memberikan rekomendasi tentang jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi. f. Memberikan pendapat atau nasehat kepada Direksi atas keputusan Direksi untuk mutasi dan/atau pengangkatan

non pekerja Perseroan menjadi pejabat satu tingkat di bawah Direksi. g. Menganalisa data pejabat satu tingkat di bawah Direksi yang disampaikan oleh Direksi secara triwulanan dan setiap

waktu jika ada perubahan. h. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai Pihak Independen yang akan menjadi anggota

Komite Audit dan anggota Komite Pengawasan Manajemen Risiko. 2. Fungsi Remunerasi

a. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi yang berlaku bagi Dewan Komisaris, Direksi dan Pekerja Perseroan.

b. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai : i. Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi. ii. Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan Pekerja Perseroan secara keseluruhan untuk disampaikan

kepada Direksi. c. Memberikan rekomendasi tentang pemberian opsi kepada Dewan Komisaris, Direksi dan Pekerja Perseroan, antara

lain opsi saham. d. Memberikan rekomendasi tentang sistem pensiun bagi Pekerja Perseroan. e. Memberikan rekomendasi tentang sistem kompensasi serta manfaat lainnya dalam pengurangan Pekerja Perseroan.

3. Lain-lain a. Mengevaluasi dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris yang berkaitan dengan kebijakan

ketenagakerjaan dan fungsi lainnya dalam manajemen sumber daya manusia yang memiliki dampak finansial yang signifikan dan/atau risiko hukum bagi Perseroan.

b. Memberikan rekomendasi atas penyelesaian temuan audit internal dan /atau eksternal serta hasil pengawasan Bank Indonesia, khusus mengenai kebijakan di bidang manajemen sumber daya manusia.

c. Mengadministrasikan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab Komite. Pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2016, frekuensi rapat Komite Audit adalah 5 kali dengan tingkat kehadiran anggota sebesar 100%.

NAMA JABATAN KETERANGAN MASA JABATAN

Bambang Soepeno Ketua merangkap anggota

Komisaris Utama merangkap Independen Perseroan 27 Maret 2014 - Sekarang

Roswita Nilakurnia Anggota Komisaris Perseroan 13 Maret 2012 - Sekarang

A. Karmanita Anggota

Kepala Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia. Mulai berkarir di Bank BRI sejak tahun 1986. Tahun 2008-2009 sebagai Auditor BRI dan sebagai Kepala Divisi SDM di BRIngin Life sejak tahun 2009-2013.

Mei 2013 - Sekarang

Agus Daniar Anggota

Mulai berkarir di Bank BRI pada tahun 1987. Pernah menjadi Wakil Inspektur Kantor Inspeksi BRI Medan tahun 2016 dan Professional Trainer TIM WORK BRI tahun 2016 - Sekarang.

1 April 2017 - 31 Maret 2019

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 53 5/26/17 11:02 AM

Page 70: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

54

Berikut uraian pelaksanaan kegiatan dari Komite Audit selama tahun 2016: 1. Penyempurnaan fasilitas kesehatan Direksi dan Dewan Komisaris dan penyesuaian remunerasi. 2. Rekomendasi penggantian Pengurus. 3. Rekomendasi kajian remunerasi Komite Dewan Komisaris dan Sekretaris Dewan Komisaris. Komite Pemantau Risiko Berdasarkan (i) Surat Keputusan Direksi No.Kpts. R. 20/Dir.01.04/MSDM/03/2015 tanggal 17 Maret 2015 tentang Perubahan Susunan Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan, maka susunan struktur organisasi Komite Pemantau Risiko adalah sebagai berikut:

Tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko adalah sebagai berikut: 1. Mengevaluasi dan mengkaji ulang secara berkala atas kebijakan manajemen risiko dan memberikan pendapat berupa

saran dan atau rekomendasi kepada Dewan Komisaris sebagai bahan pertimbangan dalam rangka perbaikan dan penyempurnaan kebijakan manajemen risiko yang diperlukan.

2. Memantau kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, pengendalian dan sistem informasi manajemen risiko Perseroan.

3. Mengevaluasi dan menganalisis laporan profil risiko Perseroan secara triwulanan dan memberikan pendapat berupa saran dan atau rekomendasi untuk perbaikan dan penyempurnaan yang diperlukan.

4. Mengkaji dan mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan sekurang-kurangnya secara triwulanan.

5. Mengevaluasi dan menganalisa paket usulan Direksi untuk penyediaan dana bagi pihak terkait yang harus mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris.

6. Mengevaluasi dan mengkaji RKAP, RBB, dan RJPP untuk mendapat persetujuan Dewan Komisaris. 7. Memantau dan/atau membuat tanggapan atas laporan realisasi RBB dan RKAP. 8. Mengevaluasi dan menganalisis paket pemberian kredit diatas jumlah tertentu yang memerlukan konsultasi dengan

Dewan Komisaris. 9. Mengevaluasi hasil pemantauan atas kepatuhan Perseroan terhadap peraturan Bank Indonesia dan peraturan

perundang-undangan lainnya. 10. Melakukan tugas-tugas lainnya yang diberikan Dewan Komisaris. Pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2016, frekuensi rapat Komite Audit adalah 3 kali dengan tingkat kehadiran anggota sebesar 100%. Berikut uraian pelaksanaan kegiatan dari Komite Pemantau Risiko selama tahun 2016: 1. Memantau pelaksanaan penerapan manajemen risiko

a. Mengevaluasi rencana kerja Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR). b. Melakukan kajian profil risiko triwulan yang dibuat oleh SKMR.

2. Memantau mitigasi/tindak lanjut atas risiko-risiko

a. Melakukan evaluasi atas mitigasi yang dilakukan oleh SKMR atas risiko yang dihadapi oleh Bank, terutama terkait dengan risiko kredit dan risiko operasional.

b. Melakukan pemantauan atas pengembangan budaya manajemen risiko termasuk kesadaran risiko, salah satunya adalah melakukan Assessment terhadap penerapan manajemen risiko di BRI Agro.

3. Pelaporan

a. Menyampaikan laporan atas kegiatan dari PKR kepada Dewan Komisaris b. Mempersiapkan Laporan Dewan Komisaris atas Laporan Hasil Evaluasi atas pelaksanaan Fungsi Kepatuhan setiap

Semester termasuk laporan yang akan disajikan dalam Laporan Tahunan Bank 4. Kunjungan ke Cabang

Berdasarkan Surat Tugas dari Dewan Komisaris melakukan kunjungan ke Cabang, melakukan pendampingan dan menyampaikan laporan kepada Dewan Komisaris dalam rangka fungsi pengawasan dan pembinaan. Adapun kunjungan ke Cabang yang dilakukan oleh Komite Pemantau Risiko dilaporkan kepada Dewan Komisaris pada tanggal 23 Mei 2016.

NAMA JABATAN KETERANGAN MASA JABATAN

Achmad Fachmi Ketua merangkap anggota Komisaris Independen berakhir 31 Maret 2019

Sihar Moreno Hutabarat Anggota

Mulai berkarir di Bank BRI pada tahun 1988. Beberapa kali menjadi pemimpin cabang Bank BRI tahun 1994 – 2008. Menjadi Wakil Pimipinan Wilayah Bank BRI sejak 2009 – 2012. Menjadi Inspektur di Jakarta BSD tahun 2014.

13 Maret 2012 - Sekarang

Dolly Mindaryanto Anggota Mulai berkarir di Bank BRI pada tahun 1985. Beberapa kali menjadi Kepala Bagian Bank BRI tahun 2009 – 2016.

1 April 2017 - 31 Maret 2019

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 54 5/26/17 11:02 AM

Page 71: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

55

Berikut uraian pelaksanaan kegiatan dari Komite Audit selama tahun 2016: 1. Penyempurnaan fasilitas kesehatan Direksi dan Dewan Komisaris dan penyesuaian remunerasi. 2. Rekomendasi penggantian Pengurus. 3. Rekomendasi kajian remunerasi Komite Dewan Komisaris dan Sekretaris Dewan Komisaris. Komite Pemantau Risiko Berdasarkan (i) Surat Keputusan Direksi No.Kpts. R. 20/Dir.01.04/MSDM/03/2015 tanggal 17 Maret 2015 tentang Perubahan Susunan Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan, maka susunan struktur organisasi Komite Pemantau Risiko adalah sebagai berikut:

Tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko adalah sebagai berikut: 1. Mengevaluasi dan mengkaji ulang secara berkala atas kebijakan manajemen risiko dan memberikan pendapat berupa

saran dan atau rekomendasi kepada Dewan Komisaris sebagai bahan pertimbangan dalam rangka perbaikan dan penyempurnaan kebijakan manajemen risiko yang diperlukan.

2. Memantau kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, pengendalian dan sistem informasi manajemen risiko Perseroan.

3. Mengevaluasi dan menganalisis laporan profil risiko Perseroan secara triwulanan dan memberikan pendapat berupa saran dan atau rekomendasi untuk perbaikan dan penyempurnaan yang diperlukan.

4. Mengkaji dan mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan sekurang-kurangnya secara triwulanan.

5. Mengevaluasi dan menganalisa paket usulan Direksi untuk penyediaan dana bagi pihak terkait yang harus mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris.

6. Mengevaluasi dan mengkaji RKAP, RBB, dan RJPP untuk mendapat persetujuan Dewan Komisaris. 7. Memantau dan/atau membuat tanggapan atas laporan realisasi RBB dan RKAP. 8. Mengevaluasi dan menganalisis paket pemberian kredit diatas jumlah tertentu yang memerlukan konsultasi dengan

Dewan Komisaris. 9. Mengevaluasi hasil pemantauan atas kepatuhan Perseroan terhadap peraturan Bank Indonesia dan peraturan

perundang-undangan lainnya. 10. Melakukan tugas-tugas lainnya yang diberikan Dewan Komisaris. Pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2016, frekuensi rapat Komite Audit adalah 3 kali dengan tingkat kehadiran anggota sebesar 100%. Berikut uraian pelaksanaan kegiatan dari Komite Pemantau Risiko selama tahun 2016: 1. Memantau pelaksanaan penerapan manajemen risiko

a. Mengevaluasi rencana kerja Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR). b. Melakukan kajian profil risiko triwulan yang dibuat oleh SKMR.

2. Memantau mitigasi/tindak lanjut atas risiko-risiko

a. Melakukan evaluasi atas mitigasi yang dilakukan oleh SKMR atas risiko yang dihadapi oleh Bank, terutama terkait dengan risiko kredit dan risiko operasional.

b. Melakukan pemantauan atas pengembangan budaya manajemen risiko termasuk kesadaran risiko, salah satunya adalah melakukan Assessment terhadap penerapan manajemen risiko di BRI Agro.

3. Pelaporan

a. Menyampaikan laporan atas kegiatan dari PKR kepada Dewan Komisaris b. Mempersiapkan Laporan Dewan Komisaris atas Laporan Hasil Evaluasi atas pelaksanaan Fungsi Kepatuhan setiap

Semester termasuk laporan yang akan disajikan dalam Laporan Tahunan Bank 4. Kunjungan ke Cabang

Berdasarkan Surat Tugas dari Dewan Komisaris melakukan kunjungan ke Cabang, melakukan pendampingan dan menyampaikan laporan kepada Dewan Komisaris dalam rangka fungsi pengawasan dan pembinaan. Adapun kunjungan ke Cabang yang dilakukan oleh Komite Pemantau Risiko dilaporkan kepada Dewan Komisaris pada tanggal 23 Mei 2016.

NAMA JABATAN KETERANGAN MASA JABATAN

Achmad Fachmi Ketua merangkap anggota Komisaris Independen berakhir 31 Maret 2019

Sihar Moreno Hutabarat Anggota

Mulai berkarir di Bank BRI pada tahun 1988. Beberapa kali menjadi pemimpin cabang Bank BRI tahun 1994 – 2008. Menjadi Wakil Pimipinan Wilayah Bank BRI sejak 2009 – 2012. Menjadi Inspektur di Jakarta BSD tahun 2014.

13 Maret 2012 - Sekarang

Dolly Mindaryanto Anggota Mulai berkarir di Bank BRI pada tahun 1985. Beberapa kali menjadi Kepala Bagian Bank BRI tahun 2009 – 2016.

1 April 2017 - 31 Maret 2019

5. Melaksanakan tugas-tugas lain a. Mengikuti rapat Dewan Komisaris dengan Direksi secara periodik (bulanan) untuk membahas kinerja bank. b. Mengikuti rapat Dewan Komisaris dengan unit kerja untuk membahas scope tugas dan permasalahan yang dihadapi

oleh unit kerja. Asset and Liabilities Committee (ALCO) Dibentuk untuk memantau kinerja perbankan nasional yang bersumber data yang diterbitkan Bank Indonesia, selanjutnya mengidentifikasi perkembangan produk perbankan, likuiditas dan suku bunga kredit dan suku bunga dana. Selanjutnya menetapkan pengelolaan aset dan liabilitas secara terpadu serta menetapkan suku bunga dasar simpanan, pinjaman dan fund transfer price. Komite ditugaskan untuk memastikan pengelolaan aset dan liabilitas dilaksanakan sesuai dengan Rapat ALCO.

Jabatan Keterangan Ketua merangkap anggota Direktur Utama Ketua pengganti I

merangkap anggota Direktur Operasional dan Keuangan

Ketua pengganti II merangkap anggota Direktur Bisnis

Sekretaris merangkap anggota Kepala Desk Treasury

Anggota

Sekretaris Perusahaan, Kepala Divisi Bisnis Agro, Kepala Divisi Bisnis Umun, Kepala Divisi Operasional, Kepala Divisi Bisnis Ritel dan Konsumer, Kepala Divisi Dana dan Jasa, Kepala Divisi Kepatuhan, Manajemen Risiko dan Hukum, Kepala Desk Change Manajemen.

Tugas dan tanggung jawab Asset and Liabilities Committee adalah sebagai berikut:

1. Memantau Kinerja (terakhir) perbankan Nasional yang bersumber dari data yang diterbitkan oleh Bank Indonesia yang disusun berdasarkan kriteria: aset, dana masyarakat (giro, tabungan, deposito) kredit yang diberikan, laba/rugi dan indikator keuangan utama seperi ROA, ROE, NPL, LDR, CAR, NIM, PDN.

2. Mengidentifikasi perkembangan produk perbankan, likuiditas, dan suku bunga kredit dan suku bunga dana 3. Menetapkan kebijakan pengelolaan aset dan kewajiban Perseroan secara terpadu. 4. Menetapkan suku bunga dasar simpanan, pinjaman dan fund transfer price. 5. Memastikan pengelolaan aset dan kewajiban Perseroan telah dilaksanakan sesuai dengan kebijakan rapat ALCO.

Komite ALCO mengadakan 11 kali pertemuan sepanjang tahun 2016, dengan pokok pembahasan sebagai berikut:

1. Penetapan ketentuan suku bunga Simpanan, Pinjaman dan Fund Transfer Price 2. Pengelolaan aset unit kerja bisnis (Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu)

Komite Pengarah Teknologi Informasi Dibentuk untuk memberikan rekomendasi kepada Direksi terkait rencana strategis teknologi informasi, kebijakan teknologi informasi dan kesesuaian pengembangan teknologi informasi dengan rencana strategis.

Jabatan Keterangan Ketua I Direktur Operasional dan Keuangan Ketua II Direktur Kepatuhan Sekretaris merangkap anggota Kepala Divisi Teknologi Informasi

Anggota Kepala Divisi Operasional, Kepala Divisi Bisnis Agro, Kepala Divisi Bisnis Umum,

Kepala Divisi Bisnis Ritel dan Konsumer, Kepala Divisi Kepatuhan, Manajemen Risiko dan Hukum.

Tugas dan tanggung jawab Komite Pengarah Teknologi Indormasi adalah sebagai berikut:

1. Setiap anggota Komite wajib menjaga independensinya dan tunduk serta patuh terhadap seluruh ketentuan perundangundangan terkait.

2. Memberikan rekomendasi kepada Direksi. 3. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Post Implementation Reviews untuk menilai apakah manfaat setiap

proyek Teknologi Informasi telah tercapai. 4. Melakukan monitoring dan pengendalian segala pengembangan Teknologi Informasi yang dimiliki pengguna teknologi

Informasi (end user computing) yang berpotensi dapat menimbulkan tumpang tindih (double effort). 5. Melakukan pengawasan dan mengarahkan segala aktivitas yang terkait dengan adanya sub komite termasuik jika

terdapat komite pengarah proyek Teknologi Informasi. 6. Memastikan bahwa Rencana Strategis Teknologi Informasi selalu dilakukan pengkinian dan memastikan bahwa segala

perubahan dalam Rencana Strategis Teknologi Informasi tersebut telah disetujui oleh Direksi sebelum diimplementasikan.

Selama tahun 2016, Komite Pengarah Teknologi dan Informasi telah menyelenggarakan 2 kali rapat dengan tingkat kehadiran sebesar 100%.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 55 5/26/17 11:02 AM

Page 72: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

56

Piagam Audit Internal Untuk memenuhi POJK No. 56/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal dan Peraturan Bank Indonesia No.1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum (“SPFAIB”) yang kemudian diperbaharui dengan Peraturan Bank Indonesia No.13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum sebagai ukuran minimal yang harus dipatuhi oleh Bank sebagai perusahaan publik serta untuk memastikan terselenggaranya fungsi audit intern Bank yang efektif melalui kesamaan pemahaman dan dukungan komitmen mengenai visi, misi, struktur dan kedudukan, kewenangan, fungsi, tugas, tanggungjawab, independensi dan ruang lingkup pekerjaan audit intern Bank, Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan menetapkan Piagam Audit Intern (Internal Audit Charter). Kepala Satuan Kerja Audit Internal Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank BRI AGRO No. Kpts.09.A/Dir.01/MSDM/V/2013, tanggal 29 Mei 2013, tentang Penempatan Karyawan Sebagai Kepala Satuan Kerja Audit Internal, dengan ketentuan antara lain sebagai berikut: Terhitung mulai tanggal 24 Mei 2013 menempatkan Sdr. Agus Suprapto sebagai Kepala Satuan Kerja Audit dibantu oleh seorang Wakil Kepala SKAI dan seorang Kepala Grup Auditor. Tujuan adanya divisi ini adalah untuk menjadi mitra kerja yang independen, obyektif, profesional, terpercaya dan tanggap (Strategic Business Partner) untuk mendukung tugas Direksi dan jajaran manajemen dalam usaha mencapai sasaran perusahaan dengan cara: 1. Melaksanakan peran sebagai mitra strategis manajemen dalam memberikan nilai tambah pada proses bisnis bank melalui

kegiatan audit dengan pendekatan konsultatif dan proaktif; 2. Membantu manajemen mendapatkan penilaian yang obyektif dan berkualitas terhadap pelaksanaan kegiatan Bank; 3. Mendorong manajemen meningkatkan penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance); 4. Mendorong efektifitas pengelolaan risiko (risk management) dan pengendalian internal Bank agar dapat memberi nilai

tambah serta meningkatkan kualitas pengelolaan Bank dalam rangka mewujudkan bank yang sehat dan mampu berkembang secara wajar sehingga kepentingan pemegang saham dan stakeholders lainnya dapat terpenuhi.

Tugas dan Wewenang Satuan Kerja Audit Internal adalah sebagai berikut: Tugas Satuan Kerja Audit Internal: 1. Membuat analisis dan penilaian di bidang keuangan, akuntansi, operasional dan kegiatan lainnya melalui pemeriksaan

langsung dan pengawasan secara tidak langsung. 2. Satuan Kerja Audit Internal melaksanakan audit di semua Unit Perseroan antara lain Kantor Pusat, Kantor Cabang,

Kantor Cabang Pembantu, Kantor Kas, secara independen, obyektif dan profesional. 3. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkatan

manajemen. 4. Mengidentifikasikan segala kemungkinan untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan

dana. 5. Satuan Kerja Audit Internal memberikan penilaian tingkat keyakinan kualitas pelaksanaan tugas atas proses manajemen

risiko, sistem pengendalian internal dan tata kelola usaha telah dilaksanakan secara cukup dan efektif. 6. Memeriksa dan mengevaluasi pelaksanaan Rencana Bisnis Perseroan untuk meyakinkan bahwa semua kegiatan bisnis

Perseroan dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan harapan para stakeholders. 7. Menyerahkan hasil audit kepada pihak internal dan eksternal secara tepat waktu sesuai dengan kebijakan, peraturan dan

prosedur yang berlaku. 8. Menjaga hubungan baik dengan Auditee, Eksternal Auditor dan pihak ketiga dalam pelaksanaan kerja Satuan Kerja Audit

Intern. Wewenang Satuan Kerja Audit Internal 1. Memiliki kewenangan didalam akses terhadap seluruh data catatan-catatan perusahaan, pegawai, asset dan kekayaan

atau kepemilikan Perseroan yang berkaitan dengan penugasan auditnya. 2. Menguji, memeriksa, dan menilai kelengkapan, keakuratan, keabsahan, keberadaan, kepemilikan serta kewenangan

akses terhadap seluruh transaksi dan dokumen Perseroan, misalnya transaksi harian, catatan akuntansi (asset, kewajiban, modal, perhitungan laba/rugi, kontijensi dan komitmen) serta sumber daya manusia.

3. Memonitor, menindaklanjuti dan mengevaluasi langkah perbaikan atas temuan audit yang diambil oleh Auditee. 4. Memiliki akses langsung kepada Komite Audit, Komisaris, Direktur Utama dan anggota Direksi lainnya dalam kaitan

dengan obyek audit. 5. Menyusun dan mengubah Kebijakan dan Prosedur Audit Internal serta ruang lingkup pekerjaan audit sesuai dengan

perubahan lingkungan eksternal/internal dan kebutuhan Audit Intern Bank BRI AGRO. 6. Menetapkan competency profile dan key performance indicator Audit Internal dalam rekrutmen/seleksi, promosi, rotasi

dan pendidikan profesional yang dilakukan terus menerus (continous improvement). Audit internal Perseroan mempunyai peran yang sangat penting dalam implementasi tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) dan dalam pelaksanaan audit ke seluruh objek audit, audit intern telah mengimplementasikan audit berdasarkan risiko (risk based audit).

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 56 5/26/17 11:02 AM

Page 73: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

57

Piagam Audit Internal Untuk memenuhi POJK No. 56/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal dan Peraturan Bank Indonesia No.1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum (“SPFAIB”) yang kemudian diperbaharui dengan Peraturan Bank Indonesia No.13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum sebagai ukuran minimal yang harus dipatuhi oleh Bank sebagai perusahaan publik serta untuk memastikan terselenggaranya fungsi audit intern Bank yang efektif melalui kesamaan pemahaman dan dukungan komitmen mengenai visi, misi, struktur dan kedudukan, kewenangan, fungsi, tugas, tanggungjawab, independensi dan ruang lingkup pekerjaan audit intern Bank, Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan menetapkan Piagam Audit Intern (Internal Audit Charter). Kepala Satuan Kerja Audit Internal Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank BRI AGRO No. Kpts.09.A/Dir.01/MSDM/V/2013, tanggal 29 Mei 2013, tentang Penempatan Karyawan Sebagai Kepala Satuan Kerja Audit Internal, dengan ketentuan antara lain sebagai berikut: Terhitung mulai tanggal 24 Mei 2013 menempatkan Sdr. Agus Suprapto sebagai Kepala Satuan Kerja Audit dibantu oleh seorang Wakil Kepala SKAI dan seorang Kepala Grup Auditor. Tujuan adanya divisi ini adalah untuk menjadi mitra kerja yang independen, obyektif, profesional, terpercaya dan tanggap (Strategic Business Partner) untuk mendukung tugas Direksi dan jajaran manajemen dalam usaha mencapai sasaran perusahaan dengan cara: 1. Melaksanakan peran sebagai mitra strategis manajemen dalam memberikan nilai tambah pada proses bisnis bank melalui

kegiatan audit dengan pendekatan konsultatif dan proaktif; 2. Membantu manajemen mendapatkan penilaian yang obyektif dan berkualitas terhadap pelaksanaan kegiatan Bank; 3. Mendorong manajemen meningkatkan penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance); 4. Mendorong efektifitas pengelolaan risiko (risk management) dan pengendalian internal Bank agar dapat memberi nilai

tambah serta meningkatkan kualitas pengelolaan Bank dalam rangka mewujudkan bank yang sehat dan mampu berkembang secara wajar sehingga kepentingan pemegang saham dan stakeholders lainnya dapat terpenuhi.

Tugas dan Wewenang Satuan Kerja Audit Internal adalah sebagai berikut: Tugas Satuan Kerja Audit Internal: 1. Membuat analisis dan penilaian di bidang keuangan, akuntansi, operasional dan kegiatan lainnya melalui pemeriksaan

langsung dan pengawasan secara tidak langsung. 2. Satuan Kerja Audit Internal melaksanakan audit di semua Unit Perseroan antara lain Kantor Pusat, Kantor Cabang,

Kantor Cabang Pembantu, Kantor Kas, secara independen, obyektif dan profesional. 3. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkatan

manajemen. 4. Mengidentifikasikan segala kemungkinan untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan

dana. 5. Satuan Kerja Audit Internal memberikan penilaian tingkat keyakinan kualitas pelaksanaan tugas atas proses manajemen

risiko, sistem pengendalian internal dan tata kelola usaha telah dilaksanakan secara cukup dan efektif. 6. Memeriksa dan mengevaluasi pelaksanaan Rencana Bisnis Perseroan untuk meyakinkan bahwa semua kegiatan bisnis

Perseroan dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan harapan para stakeholders. 7. Menyerahkan hasil audit kepada pihak internal dan eksternal secara tepat waktu sesuai dengan kebijakan, peraturan dan

prosedur yang berlaku. 8. Menjaga hubungan baik dengan Auditee, Eksternal Auditor dan pihak ketiga dalam pelaksanaan kerja Satuan Kerja Audit

Intern. Wewenang Satuan Kerja Audit Internal 1. Memiliki kewenangan didalam akses terhadap seluruh data catatan-catatan perusahaan, pegawai, asset dan kekayaan

atau kepemilikan Perseroan yang berkaitan dengan penugasan auditnya. 2. Menguji, memeriksa, dan menilai kelengkapan, keakuratan, keabsahan, keberadaan, kepemilikan serta kewenangan

akses terhadap seluruh transaksi dan dokumen Perseroan, misalnya transaksi harian, catatan akuntansi (asset, kewajiban, modal, perhitungan laba/rugi, kontijensi dan komitmen) serta sumber daya manusia.

3. Memonitor, menindaklanjuti dan mengevaluasi langkah perbaikan atas temuan audit yang diambil oleh Auditee. 4. Memiliki akses langsung kepada Komite Audit, Komisaris, Direktur Utama dan anggota Direksi lainnya dalam kaitan

dengan obyek audit. 5. Menyusun dan mengubah Kebijakan dan Prosedur Audit Internal serta ruang lingkup pekerjaan audit sesuai dengan

perubahan lingkungan eksternal/internal dan kebutuhan Audit Intern Bank BRI AGRO. 6. Menetapkan competency profile dan key performance indicator Audit Internal dalam rekrutmen/seleksi, promosi, rotasi

dan pendidikan profesional yang dilakukan terus menerus (continous improvement). Audit internal Perseroan mempunyai peran yang sangat penting dalam implementasi tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) dan dalam pelaksanaan audit ke seluruh objek audit, audit intern telah mengimplementasikan audit berdasarkan risiko (risk based audit).

Komite Kredit Kantor Pusat Komite kredit kantor pusat dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank BRI AGRO No. Kpts.: B.19/Dir.01.03/KK/10/2015 tanggal 20 Oktober 2015 tentang Komite Kredit PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga, Tbk, yang terdiri dari: 1. Komite Kredit I, dengan anggota : Direktur Utama, Direktur Bisnis, dan Direktur Pengendalian Risiko Kredit dan

Pendanaan, 2. Komite Kredit II, dengan anggota : Direktur Bisnis, dan Direktur Pengendalian Risiko Kredit dan Pendanaan, 3. Komite Kredit III, dengan anggota : Kepala Divisi Pengendalian Risiko Kredit dan Kepala/Wakil Kepala Divisi Ritel dan

Konsumer, Batasan dan wewenang Komite Kredit: i. Komite Kredit I Memutuskan usulan kredit dengan plafond lebih dari Rp15 miliar sampai dengan BMPK. Putusan kredit harus dilakukan

oleh seluruh anggota yang berada dalam Komite Kredit I dengan suara bulat. Hasil putusan rapat Komite Kredit I dilaporkan secara tertulis kepada Dewan Komisaris dalam rangka fungsi pengawasan.

ii. Komite Kredit II Memutuskan usulan kredit dengan plafond lebih dari Rp5 miliar sampai dengan Rp15 miliar. Putusan kredit harus

dilakukan oleh seluruh anggota yang berada dalam Komite Kredit II dengan suara bulat. iii. Komite Kredit III

Memutuskan usulan kredit dengan plafond diatas putusan Kantor Cabang sampai dengan Rp5 miliar. Putusan kredit harus dilakukan oleh seluruh anggota yang berada dalam Komite Kredit III dengan suara bulat.

Tanggung Jawab Sosial (Corporate Social Responsibility – CSR) Kehadiran Perseroan sebagai warga masyarakat yang baik diimplementasikan secara konsisten melalui program tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility/CSR) guna mewujudkan misi Perseroan sebagai bank komersial yang fokus pada sektor pertanian dalam mendukung pengembangan agrobisnis di Indonesia. Dalam pelaksanaanya, Perseroan memastikan bahwa semua pemangku kepentingan dapat terlibat mendapatkan manfaat dari setiap kegiatan operasional Perseroan. Secara garis besar kegiatan tanggung jawab sosial diimplementasikan dalam 2 (dua) kegiatan yaitu: Perlindungan Nasabah melalui penerapan sistem transparasi informasi produk hingga pembentukan struktur penanganan dan penelesaian pengaduan nasabah sesuai arahan Otoritas Jasa Keuangan / Bank Indonesia sebagai berikut :

a. No. 7/6/PBI/2005 tentang transparasi Produk Bank dan penggunaan Data Pribadi Nasabah, b. No. 7/6/PBI/2005 tentang penyelesaian pengaduan Nasabah dan Peraturan Bank, c. No. 10/1/PBI/2008 tentang perubahan peraturan Bank Indonesia No. 8/5/PBI/2006 tentang Mediasi Perbankan.

Implementasi program tanggung jawab sosial perusahaan terkait perlindungan nasabah dilaksanakan dengan penerapan sistem transparansi informasi produk hingga pembentukan struktur penanganan dan penyelesaian pengaduan nasabah sampai ketingkat mediasi perbankan. Transparansi produk perbankan dilakukan dengan menyediakan informasi tertulis bagi nasabah mengenai karakteristik produk (manfaat dan risiko yang melekat pada produk, persyaratan dan tata cara penggunaan produk serta biaya-biaya yang melekat pada produk Giro, Tabungan, Deposito, Transfer dan lain-lain) berupa brosur, penyampaian karakteristik produk dalam aplikasi/ formulir produk, maupun penempatan informasi melalui papan pengumuman nasabah di setiap unit kerja. Penanganan dan Penyelesaian Pengaduan nasabah selama periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 telah ditangani dan diselesaikan secara tepat waktu, dimana Perseroan menetapkan prosedur bahwa semua pengaduan nasabah harus diselesaikan paling lambat 20 hari kerja dengan masa perpanjangan 20 hari kerja. Adapun pengaduan nasabah yang diterima selama sampai dengan 30 Juni 2016 sebanyak 2.180 pengaduan dan seluruhnya dapat diselesaikan dalam batas waktu 20 hari kerja. Selain itu, sampai dengan 30 Juni 2016 tidak terdapat pengaduan nasabah yang diselesaikan melalui mediasi institusi perbankan.

Pengembangan Komunitas yang dilakukan sejak tahun 2010 dengan membentuk wadah aktivitas pengembangan komunitas dengan mengikutsertakan karyawan Perseroan baik sebagai donatur maupun relawan dengan nama “Perseroan Peduli” dengan kegiatan bakti sosial untuk korban bencana kebakaran, buka puasa bersama anak yatim di seluruh kantor cabang Perseroan dan sumbangan pembangunan rumah ibadah. Perseroan melaksanakan normalisasi saluran air dan rehabilitasi jalan dan kepedulian terhadap masyarakat sekitar kantor pelayanan.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 57 5/26/17 11:02 AM

Page 74: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

58

9. STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN Berikut adalah struktur organisasi Perseroan per tanggal 31 Desember 2016:

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 58 5/26/17 11:02 AM

Page 75: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

59

9. STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN Berikut adalah struktur organisasi Perseroan per tanggal 31 Desember 2016:

10. SUMBER DAYA MANUSIA Sumber Daya Manusia (SDM) Perseroan menetapkan kebijakan pengelolaan sumber daya manusia, merumuskan pedoman untuk evaluasi kinerja karyawan dan menangani kompensasi karyawan dan isu-isu yang bermanfaat. Unit kerja ini juga bertanggung jawab untuk merekrut dan menugaskan karyawan untuk berbagai departemen, pelatihan dan pengembangan, dan jenjang karir manajemen serta menjaga hubungan baik antara Perseroan dan karyawan. Sebagai bagian dari usaha Perseroan untuk memperkuat budaya Perseroan, Perseroan telah mengadopsi nilai-nilai perusahaan sebagai berikut:

1. Kepuasan Nasabah - Memberikan pelayanan melebihi yang diharapkan oleh nasabah (baik internal maupun eksternal). 2. Inovasi - Senantiasa mengembangkan gagasan baru dan penyempurnaan berkelanjutan yang memberi nilai tambah

bagi Perseroan. 3. Keteladanan - Mulai dari diri sendiri menjadi suri teladan dalam berperilaku yang mencerminkan nilai-nilai budaya kerja

Perseroan. 4. Profesionalisme - Kompeten di bidangnya dan senantiasa mengembangkan diri sehingga menghasilkan kinerja terbaik. 5. Integritas - Konsisten antara pikiran, perkataan dan tindakan sesuai dengan ketentuan Perseroan, kode etik profesi dan

prinsip-prinsip kebenaran yang terpuji. 6. Penghargaan Kepada Sumber Daya Manusia - Perusahaan senantiasa mengembangkan dan memberikan penghargaan

yang layak kepada seluruh sumber daya manusia Bank BRI AGRO.

Profil Sumber Daya Manusia Perseroan Total sumber daya manusia Perseroan per tanggal 31 Desember 2016 sebanyak 640 orang. Dibandingkan tanggal 31 Desember 2015 sebanyak 592 orang, maka jumlah sumber daya pada akhir bulan Desember 2016 mengalami peningkatan sebesar 48 orang. Peningkatan ini terjadi antara lain karena adanya perekrutan karyawan baru melalui jalur Officer Development Program (ODP) serta perekrutan karyawan baru dalam rangka pembukaan cabang baru. Perseroan tidak memiliki pegawai yang memiliki keahlian khusus di bidangnya.

Tabel Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Kepangkatan

Keterangan 2015 2016 Vice President 9 12 Assistant Vice President 3 8 Manager 40 44 Assistant Manager 26 34 Staf 163 192

Total 592 640

Tabel Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan

Keterangan 2015 2016 S3 - - S2 38 35 S1 471 518 Diploma 77 82 Lain-lain 6 5 Total 592 640

Tabel Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Usia

Keterangan 2015 2016 Di atas 55 tahun 6 11 > 51 – 55 tahun 22 26 > 46 – 50 tahun 49 46 > 41 – 45 tahun 41 39 > 36 – 40 tahun 63 70 > 31 – 35 tahun 120 126 > 26 – 30 tahun 212 252 > 20 – 25 tahun 79 70 Total 592 640

Tabel Komposisi Karyawan Menurut Lokasi

Keterangan 2015 2016

Banten 19 17 DKI Jakarta 223 259 Jawa Barat 57 64 Jawa Tengah 41 41 Jawa Timur 29 36 Sumatera Selatan 15 14 Riau 66 66 Jambi 16 17

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 59 5/26/17 11:02 AM

Page 76: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

60

Keterangan 2015 2016 Sumatera Utara 64 60 Kalimantan Barat 12 11 Kalimantan Timur 13 12 Sulawesi Selatan 16 17 Total 592 640

Dalam kegiatan operasionalnya Perseroan juga mempekerjakan pegawai kontrak, maupun outsourcing. Berikut perkembangan jumlah pegawai kontrak sampai dengan 30 Desember 2016 adalah: Keterangan 2015 2016 Pegawai Kontrak 398 444 Pegawai Tetap 194 196 Pemenuhan Terhadap Ketentuan Upah Minimum

Kantor Cabang Upah Minimum (Rp) Propinsi UMR

(Rp) KPO & Cab Jakarta 3.690.000 DKI Jakarta 3.355.750,00 Medan 3.043.170 Sumatera Utara

1.961.354,00

Rantau Prapat

3.043.170 Sumatera Utara

1.961.354,00

Pekanbaru Pelembang

3.043.170 3.123.164

Riau Sumatera Selatan

2.352.577,00 2.388.000,00

Jambi 3.043.170 Jambi 2.063.948,63 Lampung 3.043.170 Lampung 2.054.365,32 Bandung 3.346.000 Jawa Barat 3.445,044,00 Semarang 3.123.164 Jawa Tengah 2.125.000,00 Surabaya 3.700.000 Jawa Timur 3.293.506,25 Balikpapan Pontianak

3.320.348 3.043.170

Kalimantan Timur Kalimantan Barat

2.408.562,50 1.972.000,00

Makassar 3.123.164 Sulawesi Selatan 2.500.000,00 Berdasarkan data tersebut di atas, upah (minimum) karyawan Perseroan telah memenuhi dan atau melebihi ketentuan upah minimum propinsi seperti yang disyaratkan. Kesejahteraan Karyawan Kesejahteraan karyawan merupakan salah satu hal yang penting yang mendapat perhatian khusus dari manajemen Perseroan. Peningkatan kesejahteraan karyawan dilakukan dengan mengikutsertakan karyawan dalam Jaminan Sosial melalui Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, fasilitas dana pensiun melalui DPLK, tunjangan kesehatan karyawan dan keluarga melalui sistem asuransi kesehatan maupun Jaminan Sosial – Kesehatan (BPJS-Kesehatan), serta pinjaman lunak karyawan yang disalurkan melalui Koperasi Karyawan. Hubungan Industrial Karyawan Sebagai wadah mengharmoniskan hubungan antara pihak perusahaan dan para karyawan, serta mengakomodasi kepentingan karyawan dalam hubungan industrial, maka tahun 2009 telah terbentuk Serikat Karyawan (SEKAR) Perseroan yang tercatat di Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kotamadya Jakarta Selatan No. 579/V/P/V/2009, tanggal 5 mei 2009. Hasil dari hubungan ini adalah telah disahkannya Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara pihak Perseroan dengan Serikat Karyawan yang merupakan implementasi dari peraturan ketenagakerjaan di perusahaan dengan manajemen Perseroan. PKB tersebut terdaftar dalam Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja No. 193/PHIJSK-PKKAD/PKB/XII/2015, tanggal 10 Desember 2015, yang berlaku sampai dengan 2 Desember 2017. Introduksi Budaya Perusahaan Dalam rangka menumbuhkan budaya perusahaan, Perseroan mengelola proses pengenalan nilai-nilai perusahaan secara bertahap. Sampai dengan bulan April 2015, Perseroan telah mengenalkan 10 tindakan awal sebagai berikut: 1. Disiplin waktu dalam hal kehadiran di kantor, acara rapat, dan kegiatan lainnya yang tepat waktu (tidak terlambat); 2. Melakukan doa pagi sebelum bekerja; 3. Menggunakan fasilitas kantor untuk kepentingan perusahaan secara efisien dan optimal; 4. Menjaga kebersihan, kerapihan dan ketertiban ruang kerja dan alat kerja seoptimal mungkin; 5. Menyampaikan laporan secara akurat dan sesuai batas waktunya; 6. Mengangkat telepon meja paling lambat sebelum dering ketiga; 7. Melayani nasabah dengan tersenyum, memberikan sapaan dan salam serta ucapan terima kasih; 8. Membantu rekan kerja (peers) atau anak buah (subordinates) apabila menghadapi kesulitan/masalah dalam bekerja; 9. Saling menghargai diantara karyawan;

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 60 5/26/17 11:02 AM

Page 77: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

61

Keterangan 2015 2016 Sumatera Utara 64 60 Kalimantan Barat 12 11 Kalimantan Timur 13 12 Sulawesi Selatan 16 17 Total 592 640

Dalam kegiatan operasionalnya Perseroan juga mempekerjakan pegawai kontrak, maupun outsourcing. Berikut perkembangan jumlah pegawai kontrak sampai dengan 30 Desember 2016 adalah: Keterangan 2015 2016 Pegawai Kontrak 398 444 Pegawai Tetap 194 196 Pemenuhan Terhadap Ketentuan Upah Minimum

Kantor Cabang Upah Minimum (Rp) Propinsi UMR

(Rp) KPO & Cab Jakarta 3.690.000 DKI Jakarta 3.355.750,00 Medan 3.043.170 Sumatera Utara

1.961.354,00

Rantau Prapat

3.043.170 Sumatera Utara

1.961.354,00

Pekanbaru Pelembang

3.043.170 3.123.164

Riau Sumatera Selatan

2.352.577,00 2.388.000,00

Jambi 3.043.170 Jambi 2.063.948,63 Lampung 3.043.170 Lampung 2.054.365,32 Bandung 3.346.000 Jawa Barat 3.445,044,00 Semarang 3.123.164 Jawa Tengah 2.125.000,00 Surabaya 3.700.000 Jawa Timur 3.293.506,25 Balikpapan Pontianak

3.320.348 3.043.170

Kalimantan Timur Kalimantan Barat

2.408.562,50 1.972.000,00

Makassar 3.123.164 Sulawesi Selatan 2.500.000,00 Berdasarkan data tersebut di atas, upah (minimum) karyawan Perseroan telah memenuhi dan atau melebihi ketentuan upah minimum propinsi seperti yang disyaratkan. Kesejahteraan Karyawan Kesejahteraan karyawan merupakan salah satu hal yang penting yang mendapat perhatian khusus dari manajemen Perseroan. Peningkatan kesejahteraan karyawan dilakukan dengan mengikutsertakan karyawan dalam Jaminan Sosial melalui Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, fasilitas dana pensiun melalui DPLK, tunjangan kesehatan karyawan dan keluarga melalui sistem asuransi kesehatan maupun Jaminan Sosial – Kesehatan (BPJS-Kesehatan), serta pinjaman lunak karyawan yang disalurkan melalui Koperasi Karyawan. Hubungan Industrial Karyawan Sebagai wadah mengharmoniskan hubungan antara pihak perusahaan dan para karyawan, serta mengakomodasi kepentingan karyawan dalam hubungan industrial, maka tahun 2009 telah terbentuk Serikat Karyawan (SEKAR) Perseroan yang tercatat di Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kotamadya Jakarta Selatan No. 579/V/P/V/2009, tanggal 5 mei 2009. Hasil dari hubungan ini adalah telah disahkannya Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara pihak Perseroan dengan Serikat Karyawan yang merupakan implementasi dari peraturan ketenagakerjaan di perusahaan dengan manajemen Perseroan. PKB tersebut terdaftar dalam Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja No. 193/PHIJSK-PKKAD/PKB/XII/2015, tanggal 10 Desember 2015, yang berlaku sampai dengan 2 Desember 2017. Introduksi Budaya Perusahaan Dalam rangka menumbuhkan budaya perusahaan, Perseroan mengelola proses pengenalan nilai-nilai perusahaan secara bertahap. Sampai dengan bulan April 2015, Perseroan telah mengenalkan 10 tindakan awal sebagai berikut: 1. Disiplin waktu dalam hal kehadiran di kantor, acara rapat, dan kegiatan lainnya yang tepat waktu (tidak terlambat); 2. Melakukan doa pagi sebelum bekerja; 3. Menggunakan fasilitas kantor untuk kepentingan perusahaan secara efisien dan optimal; 4. Menjaga kebersihan, kerapihan dan ketertiban ruang kerja dan alat kerja seoptimal mungkin; 5. Menyampaikan laporan secara akurat dan sesuai batas waktunya; 6. Mengangkat telepon meja paling lambat sebelum dering ketiga; 7. Melayani nasabah dengan tersenyum, memberikan sapaan dan salam serta ucapan terima kasih; 8. Membantu rekan kerja (peers) atau anak buah (subordinates) apabila menghadapi kesulitan/masalah dalam bekerja; 9. Saling menghargai diantara karyawan;

10. Memberikan penghargaan/pujian secara langsung kepada karyawan yang berkinerja baik.

Pelatihan dan Pengembangan SDM Pelatihan yang telah dilaksanakan Perseroan, antara lain:

No. Jenis Kegiatan

1 Orientasi ODP VI (di Kantor Pusat)

2 Klasikal ODP VI (BRI Corporate University)

3 Sosialisasi SE (Surat Edaran) di Kanca Jambi

4 Sosialisasi Teller pada BI (Kanca Jambi)

5 Pendidikan Pincapem "Manager Development Program for Pincapem Angkatan 4" di BRI Corporate University

6 Tekno Ekonomi Budidaya dan Pengolahan Kelapa Sawit (PPKS)

7 Pendidikan Pincapem "Manager Development Program for Pincapem Angkatan 5" di BRI Corporate University

8 Workshop : Manajemen Risiko Kredit : Panduan Penilaian dan Proses Analisa Risiko Kredit dalam Perspektif Manajemen Risiko (Termasuk Kertas Kerja)

9 Sosialisasi Pengaturan Kembali Mengenai Tindakan Atas Pelanggaran Disiplin Kategori Ringan (KC Jambi)

10 On the Job Training di Perusahaan Perkebunan Sinarmas Group (Kebun Pekanbaru)

11 Half Day Seminar LPPI dengan tema : "Strategi Bank di tengah Turbulensi"

12 E-Learning "Penilaian Agunan" untuk Pinca, Pincapem, dan MP Selindo

13 Sosialisasi OPK di Kanca Solo

14 “Scoring Model & Credit Rating System: Uji Validitas Scoring Model dan Rating System” oleh RMG

15 Pendidikan "Analisa Agunan" (Rangkaian Acara Forkom) oleh Hasan Munir Harahap (MAPPI)

16 Sosialisasi Rasio Keuangan Bank dan Hasil Forkom (KC Jambi)

17 Kupas Tuntas Employee Engagement oleh APINDO

18 Fixed Income Gathering oleh PT. Bumi Putera Capital Indonesia

19 Workshop "New Regulation Update POJK 45/POJK/POJK.03/2015: Prinsip Remunerasi dan Implikasinya Bagi Sistem Kompensasi Perbankan" oleh Infobank Learning Center

20 Pelatihan dan Sosialisasi Pengukuran Risiko Operasional dengan Metode Risk Control & Self Asessment (RCSA) dan Loss Database Management (LDM) pada Cabang Cikarang

21 Menyikapi Hasil Judical Review Mahkamah Konstitusi No 7 Tahun 2014 yang berimplikasi pada kebijakan PKWT, Outsourcing dan PHK, serta isu ketenagakerjaan akibat kesepakatan Masyarakat Ekonomi ASEAN / ICSA (Indonesian Corporate Secretary Assosiation) - Jakarta

22 Refreshment Auditor 2016 / Kanins BRI (Jakarta)

23 E-Learning "Penilaian Agunan" untuk AO KC dan KCP Selindo

24 Pelatihan dan Sosialisasi Pengukuran Risiko Operasional dengan Metode Risk Control & Self Asessment (RCSA) dan Loss Database Management (LDM) pada Cabang Pembantu Ciputat

25 Members Meeting ATM Bersama 2016

26 Pendidikan Enhancement Kebijakan Akuntansi oleh BRI Corporate University

27 The Art Of Persuasion for Funding Officer Batch 1

28 The Art Of Persuasion for Funding Officer Batch 2

29 Tematik Pelaporan LBU 2008 Tahun 2016 / Bank Indonesia (SOLO)

30 Sosialisasi Pendidikan Funding Officer "The Art of Persuasion" di KCP Bekasi

31 Credit Remedial – Legal Aspect “Prosedur Lengkap Aspek Hukum dalam Penyelesaian Kredit Bermasalah (Termasuk Jaminan dan Strategi Eksekusinya)” / Risk Management Guard (JAKARTA)

32 Sosialisasi Pendidikan Funding Officer "The Art of Persuasion" di KCP Tebing Tinggi

33 Sosialisasi Pendidikan Funding Officer "The Art of Persuasion" di Kanca Semarang

34 Sosialisasi Pendidikan Funding Officer "The Art of Persuasion" di Kanca Solo

35 Sosialisasi Pendidikan Funding Officer "The Art of Persuasion" di KCP Sidoarjo

36 Sosialisasi Pendidikan Funding Officer "The Art of Persuasion" di KCP Tangerang

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 61 5/26/17 11:02 AM

Page 78: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

62

No. Jenis Kegiatan

37 Sosialisasi Pendidikan Funding Officer "The Art of Persuasion" di Kanca Bandung

38 Sosialisasi Pendidikan Funding Officer "The Art of Persuasion" di Kanca TCD

39 Sosialisasi Pendidikan Funding Officer "The Art of Persuasion" di Kanca Cikarang

40 Edukasi dan Workshop Pelaporan LKPBU Data Pejabat Eksekutif, Jaringan Kantor, Tenaga Kerja dan Laporan Publikasi Bank Umum Tahun 2016 oleh OJK / Jakarta

41 Practical Behavior Based Interview / PPM Manajemen (Jakarta)

42 Training Day : Panduan Penilaian dan Proses Analisa Risiko Kredit dalam Perspektif Manajemen Risiko (termasuk kertas kerja) instuktur : Martha Gracia / Staf Manajemen Risiko Divisi KMRH

43 ACI World Congress Jakarta 2016 oleh Association Cambiste Internationale (ACI) Indonesia Financial Market Association

44 Sosialisasi Pendidikan Funding Officer "The Art of Persuasion" di KCP Kebayoran Lama

45 Sosialisasi Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia BCP SKNBI Generasi II Tahun 2016 / BI (Bandung)

46 A Comprehensive Credit Analysis Through 10 Parameters Kupas Tuntas 9 Karakter + 1 Kapasitas Usaha (Termasuk Cash Flow Analysis), Analisa Kebutuhan Modal Kerja dan Investasi / RMG (Jakarta)

47 HR Management for HR Officer / Service Leadership (Jakarta)

48 Pendidikan AO Ritel Selindo / Jakarta

49 Pelatihan Perpajakan dengan tema : PPh 21 - 2016 Update (Konsep Dasar, Perubahan Perhitungan PPh 21 PTKP Terbaru dan Pelaporan dengan e-SPT Sesuai PER-14/PJ.2013 dan Minimalisir Lebih Bayar) oleh Esindo Multi Tata (Jakarta)

50 Tekno Ekonomi Budidaya dan Pengolahan Kelapa Sawit / PPKS (Medan)

51 Training Day "Strategi Bank di Tengah Turbulensi" / Jakarta

52 Managing People / PPM Manajemen (Jakarta)

53 Tutorial BSMR Level 1 oleh Anugrah Citra Cendekia (ACC) / Jakarta

54 Ujian BSMR Level 1 / BSMR Jakarta

55 Sosialisasi Pendidikan Funding Officer "The Art of Persuasion" di Kanca Balikpapan

56 Pendidikan Teller oleh Bank Indonesia

57 Refreshment BSMR Level 4 (Direksi) : Penyusunan Kebijakan ICAAP (Internal Capital Adequacy Assessment Process) oleh BSMR Jakarta

58 Orientasi Karyawan Baru (Teller) / Jakarta

59 Seminar Winning Talent War Through Employee Branding (Menjadi Perusahaan Idaman Para Pencari Kerja) oleh PPM Manajemen

60 Seminar FKDKP (Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan) : Kesiapan Perbankan Dalam Menghadapi Penilaian Financial Action Task Force on Money Laundering (FATF) Terhadap Indonesia oleh FKDKP / Jakarta

61 E-Learning AO Kantor Pusat “Penilaian Agunan”

62 Training Day KPO - Credit Remedial – Legal Aspect “Prosedur Lengkap Aspek Hukum dalam Penyelesaian Kredit Bermasalah (Termasuk Jaminan dan Strategi Eksekusinya)”

63 Sosialisasi Pendidikan Funding Officer "The Art of Persuasion" di KC Pekanbaru

64 Sosialisasi Pendidikan Funding Officer "The Art of Persuasion" di KC Medan

65 Orientasi Karyawan Baru (Customer Service) / Jakarta

66 Sosialisasi Profil Bisnis - Bahan Bangunan di KCP Depok

67 Tutorial BSMR Level 1 oleh Anugrah Citra Cendekia (ACC) / Jakarta

68 Ujian BSMR Level 1

69 Effective Leadership oleh PPM Manajemen / Jakarta

70 Effective Leadership oleh Prasetya Mulya / Jakarta

71 Orientasi Karyawan Baru (Account Officer) / Jakarta

72 Sosialisasi Profil Bisnis - Jasa Pendidikan di KCP Depok

73 Sosialisasi Pelatihan Kebakaran dan Pengamanan Gedung oleh TP2KI

74 Practical Problem Solving / PPM Manajemen - Jakarta

75 Effective Supervisory Management / PPM Manajemen - Jakarta

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 62 5/26/17 11:02 AM

Page 79: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

63

No. Jenis Kegiatan

37 Sosialisasi Pendidikan Funding Officer "The Art of Persuasion" di Kanca Bandung

38 Sosialisasi Pendidikan Funding Officer "The Art of Persuasion" di Kanca TCD

39 Sosialisasi Pendidikan Funding Officer "The Art of Persuasion" di Kanca Cikarang

40 Edukasi dan Workshop Pelaporan LKPBU Data Pejabat Eksekutif, Jaringan Kantor, Tenaga Kerja dan Laporan Publikasi Bank Umum Tahun 2016 oleh OJK / Jakarta

41 Practical Behavior Based Interview / PPM Manajemen (Jakarta)

42 Training Day : Panduan Penilaian dan Proses Analisa Risiko Kredit dalam Perspektif Manajemen Risiko (termasuk kertas kerja) instuktur : Martha Gracia / Staf Manajemen Risiko Divisi KMRH

43 ACI World Congress Jakarta 2016 oleh Association Cambiste Internationale (ACI) Indonesia Financial Market Association

44 Sosialisasi Pendidikan Funding Officer "The Art of Persuasion" di KCP Kebayoran Lama

45 Sosialisasi Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia BCP SKNBI Generasi II Tahun 2016 / BI (Bandung)

46 A Comprehensive Credit Analysis Through 10 Parameters Kupas Tuntas 9 Karakter + 1 Kapasitas Usaha (Termasuk Cash Flow Analysis), Analisa Kebutuhan Modal Kerja dan Investasi / RMG (Jakarta)

47 HR Management for HR Officer / Service Leadership (Jakarta)

48 Pendidikan AO Ritel Selindo / Jakarta

49 Pelatihan Perpajakan dengan tema : PPh 21 - 2016 Update (Konsep Dasar, Perubahan Perhitungan PPh 21 PTKP Terbaru dan Pelaporan dengan e-SPT Sesuai PER-14/PJ.2013 dan Minimalisir Lebih Bayar) oleh Esindo Multi Tata (Jakarta)

50 Tekno Ekonomi Budidaya dan Pengolahan Kelapa Sawit / PPKS (Medan)

51 Training Day "Strategi Bank di Tengah Turbulensi" / Jakarta

52 Managing People / PPM Manajemen (Jakarta)

53 Tutorial BSMR Level 1 oleh Anugrah Citra Cendekia (ACC) / Jakarta

54 Ujian BSMR Level 1 / BSMR Jakarta

55 Sosialisasi Pendidikan Funding Officer "The Art of Persuasion" di Kanca Balikpapan

56 Pendidikan Teller oleh Bank Indonesia

57 Refreshment BSMR Level 4 (Direksi) : Penyusunan Kebijakan ICAAP (Internal Capital Adequacy Assessment Process) oleh BSMR Jakarta

58 Orientasi Karyawan Baru (Teller) / Jakarta

59 Seminar Winning Talent War Through Employee Branding (Menjadi Perusahaan Idaman Para Pencari Kerja) oleh PPM Manajemen

60 Seminar FKDKP (Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan) : Kesiapan Perbankan Dalam Menghadapi Penilaian Financial Action Task Force on Money Laundering (FATF) Terhadap Indonesia oleh FKDKP / Jakarta

61 E-Learning AO Kantor Pusat “Penilaian Agunan”

62 Training Day KPO - Credit Remedial – Legal Aspect “Prosedur Lengkap Aspek Hukum dalam Penyelesaian Kredit Bermasalah (Termasuk Jaminan dan Strategi Eksekusinya)”

63 Sosialisasi Pendidikan Funding Officer "The Art of Persuasion" di KC Pekanbaru

64 Sosialisasi Pendidikan Funding Officer "The Art of Persuasion" di KC Medan

65 Orientasi Karyawan Baru (Customer Service) / Jakarta

66 Sosialisasi Profil Bisnis - Bahan Bangunan di KCP Depok

67 Tutorial BSMR Level 1 oleh Anugrah Citra Cendekia (ACC) / Jakarta

68 Ujian BSMR Level 1

69 Effective Leadership oleh PPM Manajemen / Jakarta

70 Effective Leadership oleh Prasetya Mulya / Jakarta

71 Orientasi Karyawan Baru (Account Officer) / Jakarta

72 Sosialisasi Profil Bisnis - Jasa Pendidikan di KCP Depok

73 Sosialisasi Pelatihan Kebakaran dan Pengamanan Gedung oleh TP2KI

74 Practical Problem Solving / PPM Manajemen - Jakarta

75 Effective Supervisory Management / PPM Manajemen - Jakarta

No. Jenis Kegiatan

76 Uji Kompetensi Bidang Manajemen Risiko Level 4 / LSPP Jakarta

77 Antisipasi Pemalsuan Dokumen, Tanda Tangan & Mafia Fraud / M-Knows Consulting - Jakarta

78 Sosialisasi Profil Bisnis - Bengkel Mobil di KCP Depok 11. PERKARA-PERKARA YANG SEDANG DIHADAPI DAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSEROAN, DEWAN

KOMISARIS DAN DIREKSI PERSEROAN

1. Perkara Perdata

1.1. Perkara Gugatan Perbuatan Melawan Hukum dalam Register Perkara di Pengadilan Negeri Bekasi Nomor: 157/Pdt.G/2011/PN.BKS., tanggal 04 April 2011 - BRI Agro Kantor Pusat.

Gugatan PMH diajukan oleh Penggugat (Eva Damayanti salah seorang ahli waris dari pemilik bidang tanah

dan bangunan SHM 2101/Jati Waringin) yang telah diserahkan oleh Idun Saefudin Direktur PT. Solusi Teknik Mandiri kepada BRI Agro sebagai jaminan atas hutang PT. Solusi Teknik Mandiri dimaksud dalam : (1) Fasilitas Kredit Pinjaman Tetap Reguler (Kredit Modal Kerja) dengan plafon sebesar Rp 1.000.000.000,-, Kredit Pinjaman Modal Kerja Rekening Koran (PRK II) dengan plafon sebesar Rp 1.000.000.000,-, (2) Pinjaman Regular (revolving) II dengan plafon sebesar Rp 4.000.000.000,- dan (3) Pinjaman Regular (revolving) III dengan plafon sebesar Rp 5.000.000.000,-. Penggugat mendalilkan mengenai pengalihan harta waris sehingga menjadi milik Idun Saefudin tanpa diketahui dan disetujui oleh Penggugat. Di dalam petitum gugatan, Penggugat antara lain mengajukan permohonan (1) Pembatalan Akta Jual Beli atas HM 2101/Jati Waringin, (2) Menyatakan dokumen hak tanggungan tidak sah, cacat hukum dan batal demi hukum.

Gugatan tersebut telah dikabulkan oleh PN Bekasi dalam Putusan Nomor: 157/Pdt.G/2011/PN.Bks tanggal 18 April 2012 yang dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi Bandung dalam Putusan Putusan Pengadilan Tinggi Bandung Nomor: 012/Pdt/2013/PT.BDG, tanggal 26 Maret 2013.

Perkara ini sedang dalam proses Kasasi berdasarkan Surat Pernyataan Permohonan Kasasi Nomor: 157/Pdt.G/2011/PN.Bks Jo. 012/Pdt/2013/PT.BDG. Jo. No. 29/Akta.K/2013/PN.Bks, tanggal 27 Mei 2013.

Potensi kerugian Perseroan adalah lepasnya benda jaminan jika putusan pengadilan mengabulkan gugatan Penggugat.

1.2. Perkara Gugatan Perbuatan Melawan Hukum dalam Register Perkara di Pengadilan Negeri Cianjur Nomor:

32/Pdt.G/2013/PN.CJ, tanggal 23 Agustus 2013 - BRI Agro Kantor Pusat.

Gugatan PMH diajukan oleh Penggugat (Henry Rostoe Pringgodigdo) yang mendalilkan sebagai pemegang hak atas bidang tanah SHM 248/Palasari dan SHM 266/Palasari yang telah diserahkan kepada BRI Agro sebagai jaminan hutang Debitur (PT Anugrah Bersama), dimkasud pada : (1) Fasilitas kredit Pinjaman Rekening Koran dengan total plafon sebesar Rp 3.000.000.000,- dan (2) Pinjaman Tetap Reguler dengan total plafon sebesar Rp 1.250.000.000. Penggugat mengajukan gugatan PMH dengan dalil objek jaminan yang diserahkan oleh Debitur kepada BRI Agro adalah milik Penggugat yang dititipkan kepada Direktur Debitur yang tidak pernah dijual. Di dalam petitum gugatan, Penggugat antara lain telah mengajukan permohonan (1) Menyatakan SHM 248/Palasari dan SHM 266/Palasari adalah milik Penggugat, (2) menyatakan akta jual beli batal, tidak mempunyai kekuatan hukum, (3) menyatakan balik nama kedua sertipikat tersebut tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum.

PN Cianjur dalam Putusan Nomor: 32/Pdt.G/2013/PN.Cj tanggal 20 Mei 2014 telah menerima gugatan Penggugat. Namun Putusan Tingkat Banding pada Pengadilan Tinggi Bandung Nomor: 465/Pdt/2014/PT.Bdg, tanggal 29 Januari 2015 telah menolak keseluruhan gugatan Penggugat.

Berdasarkan pada Putusan Nomor 465/Pdt/2014/PT.Bdg tanggal 22 Januari 2015 Pengadilan membatalkan

putusan Pengadilan Negeri Cianjur tanggal 20 Mei 2014 Nomor 32/Pdt.G/2013/PT.Cj yang dimohonkan banding tersebut. BRI Agro telah mengajukan Kontra Memori Kasasi tanggal 15 Juli 2015 terhadap putusan tersebut. Perkara tersebut dalam pemeriksaan tingkat kasasi di Mahkamah Agung.

Potensi kerugian bagi Perseroan adalah lepasnya benda jaminan jika putusan pengadilan mengabulkan

penggugat.

1.3. Perkara Gugatan Perbuatan Melawan Hukum dalam Register Perkara di Pengadilan Negeri Binjai Nomor: 13/Pdt.G/2014/PN.BJ, tanggal 28 April 2014, - BRI Agro Kantor Cabang Medan.

Gugatan PMH diajukan oleh pemegang hak atas bidang tanah (SHM 388/Kel. Satria) yang telah diserahkan

kepada BRI Agro sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diterima oleh Debitur (CV. Putra Melayu) di mana Penggugat adalah salah satu sekutu komanditer pada CV tersebut. Pembayaran atas fasilitas kredit ini macet, kemudian aset jaminan dilakukan eksekusi lelang oleh BRI Agro. Penggugat mendalilkan tidak mengetahui dan tidak menyetujui kredit yang diterima oleh CV. Putra Melayu. Di dalam petitum gugatan, Penggugat antara lain telah mengajukan permohonan (1) Menyatakan tidak sah dan tidak berkekuatan hukum Surat Kuasa membebankan Hak Tanggungan, Akta Pemberian Hak Tanggungan dan Sertipikat Hak Tanggungan, (2) menyatakan tidak sah dan tidak berkekuatan hukum Penanggungan SHM 388/Kel. Satria.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 63 5/26/17 11:02 AM

Page 80: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

64

PN Binjai dalam Putusan Nomor: 13/Pdt.G/2014/PN.BNJ tanggal 28 Desember 2014 telah menerima gugatan Penggugat untuk sebagian dengan menyatakan dokumen-dokumen penjaminan tidak sah dan melarang pelaksanaan lelang. Selanjutnya Pengadilan Tinggi Medan dalam Putusan No. 323/PDT/2015/PT-MDN tertanggal 15 Februari 2016 menerima permohonan banding dari BRI Agro dan membatalkan putusan Pengadilan Negeri Binjai.

Berdasarkan Akta Tanda Terima Kontra Memori Kasasi No. 13/Pdt.G/2014/PN-Bnj jo. No. 323/PDT/2015/PT-MDN jo. No. 7/PDT.Kasasi/2016/PN.BJ, tanggal 13 Mei 2016 Saat ini Perkara tersebut sedang dalam pemeriksaan persidangan tingkat kasasi pada Mahkamah Agung. Potensi kerugian yang dapat menjadi beban Perseroan adalah lepasnya benda jaminan jika putusan pengadilan mengabulkan Penggugat.

1.4. Perkara Gugatan Perbuatan Melawan Hukum dalam Register Perkara di Pengadilan Negeri Rengat Nomor:

10/Pdt.G/2015/PN.RGT., tanggal 2 Maret 2015 - BRI Agro Cabang Pekanbaru.

Gugatan PMH yang diajukan oleh Penggugat terhadap BRI Agro dan 22 Tergugat lainnya dengan dalil Penggugat adalah pemegang hak atas tanah (berdasarkan Surat Keterangan Tanah) di mana tanah tersebut telah menjadi jaminan yang diserahkan oleh Debitur orang perseorangan (Tergugat XVII, XVIII, XIX, XX dan XXI) yang menerima kredit oleh BRI Agro dimaksud pada [*]. Bidang tanah yang dijadikan jaminan kepada BRI Agro adalah sebanyak 12 SHM yang terdiri dari SHM 116,SHM 117, SHM 118, SHM 119, SHM 120, SHM 121, SHM 122, SHM 123, SHM 124, SHM 125, SHM 126 dan SHM 127. Penggugat mendalilkan sebagai pemilik lahan seluas 20 Ha yang kemudian telah diterbitkan 12 SHM dalam nama para tergugat. Berdasarkan hal tersebut Penggugat mengajukan gugatan dengan petitum antara lain: (1) Menyatakan sah secara hukum jual beli antara Penggugat dengan Tergugat I terhadap kebun kelapa sawit seluas 20 Ha yang terletak di Dusun Sumber Rejeki Desa Sako Margasari Kecamatan Logas Tanah Darat Kabupaten Kuantan Singingi ; (2) Memerintahkan kepada Tergugat V yakni Badan Pertanahan Nasional / Badan Pertanahan Kabupaten Kuansing untuk mencabut dan atau membatalkan 12 Sertifikat Hak Milik.

PN Rengat dalam Putusan Nomor: 10/Pdt.G/2015/PN.RGT, tanggal 2 November 2015, mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian dan menyatakan (para) Tergugat telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum. Namun Putusan Tingkat Banding Nomor: 74/PDT/2016/PT-PBR, tertanggal 26 Juli 2016 menerima permohonan banding dari Pembanding/Tergugat (Perseroan) dan dalam pokok perkara menyatakan membatalkan putusan PN Rengat. Penggugat/Terbanding mengajukan upaya hukum Kasasi berdasarkan Relaas Pemberitahuan Pernyataan Kasasi kepada Termohon Kasasi No. 74/Pdt/2016/PT.PBR jo. 10/Pdt.G/2015/PN. RGT, tanggal 25 Agustus 2016.

Potensi kerugian yang dapat menjadi beban Perseroan adalah lepasnya benda jaminan jika putusan pengadilan mengabulkan gugatan Penggugat.

1.5. Perkara Gugatan Perbuatan Melawan Hukum dalam Register Perkara di Pengadilan Negeri Semarang

No.159/Pdt.G/2016/ PN.SMg tanggal 6 April 2016 - BRI Agro Cabang Semarang Gugatan PMH diajukan oleh Pihak yang mendalilkan telah meminjamkan sementara SHM No. 358/Tambakaji dengan luas 204 m² (objek jaminan) kepada Zaenal Arifin selaku pengurus Koperasi Sinergi Inti Artha, berkaitan dengan Lembaga Pengelola Dana Bergulir, Koperasi dan Usaha Mikro, kecil dan Menengah (LPDB-KMUKM) sebagai jaminan sementara untuk mendapatkan dana bergulir. Pinjaman ini kemudian tidak dapat dibayar lunas yang mengakibatkan jaminan SHM No. 358/Tambakaji tidak dapat diberikan. Atas Kondisi tersebut Penggugat telah mengajukan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum di PN Semarang dengan register Perkara No. 159/Pdt.G/2016/PN. Smg. Sekaligus Sita Jaminan terhadap SHM No. 1811/Lemper Tengah dan SHM No. 1812/Lemper Tengah. Kedua Sertipikat tersebut adalah milik Zaenal Arifin yang telah menjadi jaminan di BRI AGRO dan telah diikat Hak Tanggungan atas fasilitas kredit PT. Sinergi Inti Artha. Sehubungan dengan permohonan Sita Jaminan tersebut, BRI AGRO telah mengajukan Gugatan Intervensi.

Berdasarkan Putusan No. 159/Pdt.G/2016/PN. SMG Pengadilan mengabulkan gugatan intervensi seluruhnya, menolak gugatan para Penggugat untuk seluruhnya; Mengabulkan gugatan intervensi seluruhnya dan menghukum Penggugat I dan Penggugat II Kopensi/ Tergugat I dan Tergugat II intervensi membayar biaya perkara Rp. 837.820,- (delapan ratus tiga puluh tujuh ribu delapan ratus dua puluh Rupiah). Penggugat melakukan upaya banding tanggal 18 Januari 2017, namun sampai dengan tanggal 22 Maret 2017, BRI Agro belum menerima dokumen Memori Banding dari Penggugat. Potensi kerugian yang dapat menjadi beban Perseroan adalah lepasnya benda jaminan jika putusan pengadilan mengabulkan gugatan Penggugat.

1.6. Perkara Gugatan Perbuatan Melawan Hukum dalam Register Perkara di Pengadilan Pengadilan Negeri

Semarang No. 247/Pdt.G/2016/PN.SMG, tanggal 09 Juni 2016 - BRI Agro Kantor Pusat

Gugatan PMH yang diajukan oleh Penggugat (Anik Utaminingsih) terhadap BRI Agro adalah berkaitan dengan rencana BRI Agro melakukan lelang atas jaminan SHM No. 346/Tembalang, yang telah diserahkan oleh Penggugat kepada BRI Agro. Penyerahan objek jaminan oleh Penggugat kepada BRI Agro adalah sehubungan dengan take over hutang Penggugat di Bank Danamon, Tbk. Hutang kepada BRI ini tidak dapat

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 64 5/26/17 11:02 AM

Page 81: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

65

PN Binjai dalam Putusan Nomor: 13/Pdt.G/2014/PN.BNJ tanggal 28 Desember 2014 telah menerima gugatan Penggugat untuk sebagian dengan menyatakan dokumen-dokumen penjaminan tidak sah dan melarang pelaksanaan lelang. Selanjutnya Pengadilan Tinggi Medan dalam Putusan No. 323/PDT/2015/PT-MDN tertanggal 15 Februari 2016 menerima permohonan banding dari BRI Agro dan membatalkan putusan Pengadilan Negeri Binjai.

Berdasarkan Akta Tanda Terima Kontra Memori Kasasi No. 13/Pdt.G/2014/PN-Bnj jo. No. 323/PDT/2015/PT-MDN jo. No. 7/PDT.Kasasi/2016/PN.BJ, tanggal 13 Mei 2016 Saat ini Perkara tersebut sedang dalam pemeriksaan persidangan tingkat kasasi pada Mahkamah Agung. Potensi kerugian yang dapat menjadi beban Perseroan adalah lepasnya benda jaminan jika putusan pengadilan mengabulkan Penggugat.

1.4. Perkara Gugatan Perbuatan Melawan Hukum dalam Register Perkara di Pengadilan Negeri Rengat Nomor:

10/Pdt.G/2015/PN.RGT., tanggal 2 Maret 2015 - BRI Agro Cabang Pekanbaru.

Gugatan PMH yang diajukan oleh Penggugat terhadap BRI Agro dan 22 Tergugat lainnya dengan dalil Penggugat adalah pemegang hak atas tanah (berdasarkan Surat Keterangan Tanah) di mana tanah tersebut telah menjadi jaminan yang diserahkan oleh Debitur orang perseorangan (Tergugat XVII, XVIII, XIX, XX dan XXI) yang menerima kredit oleh BRI Agro dimaksud pada [*]. Bidang tanah yang dijadikan jaminan kepada BRI Agro adalah sebanyak 12 SHM yang terdiri dari SHM 116,SHM 117, SHM 118, SHM 119, SHM 120, SHM 121, SHM 122, SHM 123, SHM 124, SHM 125, SHM 126 dan SHM 127. Penggugat mendalilkan sebagai pemilik lahan seluas 20 Ha yang kemudian telah diterbitkan 12 SHM dalam nama para tergugat. Berdasarkan hal tersebut Penggugat mengajukan gugatan dengan petitum antara lain: (1) Menyatakan sah secara hukum jual beli antara Penggugat dengan Tergugat I terhadap kebun kelapa sawit seluas 20 Ha yang terletak di Dusun Sumber Rejeki Desa Sako Margasari Kecamatan Logas Tanah Darat Kabupaten Kuantan Singingi ; (2) Memerintahkan kepada Tergugat V yakni Badan Pertanahan Nasional / Badan Pertanahan Kabupaten Kuansing untuk mencabut dan atau membatalkan 12 Sertifikat Hak Milik.

PN Rengat dalam Putusan Nomor: 10/Pdt.G/2015/PN.RGT, tanggal 2 November 2015, mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian dan menyatakan (para) Tergugat telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum. Namun Putusan Tingkat Banding Nomor: 74/PDT/2016/PT-PBR, tertanggal 26 Juli 2016 menerima permohonan banding dari Pembanding/Tergugat (Perseroan) dan dalam pokok perkara menyatakan membatalkan putusan PN Rengat. Penggugat/Terbanding mengajukan upaya hukum Kasasi berdasarkan Relaas Pemberitahuan Pernyataan Kasasi kepada Termohon Kasasi No. 74/Pdt/2016/PT.PBR jo. 10/Pdt.G/2015/PN. RGT, tanggal 25 Agustus 2016.

Potensi kerugian yang dapat menjadi beban Perseroan adalah lepasnya benda jaminan jika putusan pengadilan mengabulkan gugatan Penggugat.

1.5. Perkara Gugatan Perbuatan Melawan Hukum dalam Register Perkara di Pengadilan Negeri Semarang

No.159/Pdt.G/2016/ PN.SMg tanggal 6 April 2016 - BRI Agro Cabang Semarang Gugatan PMH diajukan oleh Pihak yang mendalilkan telah meminjamkan sementara SHM No. 358/Tambakaji dengan luas 204 m² (objek jaminan) kepada Zaenal Arifin selaku pengurus Koperasi Sinergi Inti Artha, berkaitan dengan Lembaga Pengelola Dana Bergulir, Koperasi dan Usaha Mikro, kecil dan Menengah (LPDB-KMUKM) sebagai jaminan sementara untuk mendapatkan dana bergulir. Pinjaman ini kemudian tidak dapat dibayar lunas yang mengakibatkan jaminan SHM No. 358/Tambakaji tidak dapat diberikan. Atas Kondisi tersebut Penggugat telah mengajukan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum di PN Semarang dengan register Perkara No. 159/Pdt.G/2016/PN. Smg. Sekaligus Sita Jaminan terhadap SHM No. 1811/Lemper Tengah dan SHM No. 1812/Lemper Tengah. Kedua Sertipikat tersebut adalah milik Zaenal Arifin yang telah menjadi jaminan di BRI AGRO dan telah diikat Hak Tanggungan atas fasilitas kredit PT. Sinergi Inti Artha. Sehubungan dengan permohonan Sita Jaminan tersebut, BRI AGRO telah mengajukan Gugatan Intervensi.

Berdasarkan Putusan No. 159/Pdt.G/2016/PN. SMG Pengadilan mengabulkan gugatan intervensi seluruhnya, menolak gugatan para Penggugat untuk seluruhnya; Mengabulkan gugatan intervensi seluruhnya dan menghukum Penggugat I dan Penggugat II Kopensi/ Tergugat I dan Tergugat II intervensi membayar biaya perkara Rp. 837.820,- (delapan ratus tiga puluh tujuh ribu delapan ratus dua puluh Rupiah). Penggugat melakukan upaya banding tanggal 18 Januari 2017, namun sampai dengan tanggal 22 Maret 2017, BRI Agro belum menerima dokumen Memori Banding dari Penggugat. Potensi kerugian yang dapat menjadi beban Perseroan adalah lepasnya benda jaminan jika putusan pengadilan mengabulkan gugatan Penggugat.

1.6. Perkara Gugatan Perbuatan Melawan Hukum dalam Register Perkara di Pengadilan Pengadilan Negeri

Semarang No. 247/Pdt.G/2016/PN.SMG, tanggal 09 Juni 2016 - BRI Agro Kantor Pusat

Gugatan PMH yang diajukan oleh Penggugat (Anik Utaminingsih) terhadap BRI Agro adalah berkaitan dengan rencana BRI Agro melakukan lelang atas jaminan SHM No. 346/Tembalang, yang telah diserahkan oleh Penggugat kepada BRI Agro. Penyerahan objek jaminan oleh Penggugat kepada BRI Agro adalah sehubungan dengan take over hutang Penggugat di Bank Danamon, Tbk. Hutang kepada BRI ini tidak dapat

dibayar kembali oleh Penggugat yang selanjutnya akan dilakukan lelang atas jaminan SHM No. 346/Tembalang. Sehubungan dengan upaya lelang tersebut, Penggugat kemudian mengajukan Gugatan PMH dengan Register Perkara di PN Semarang No. 247/Pdt.G/2016/PN.SMG, tanggal 9 Juni 2016, dengan petitum gugatan antara lain : (1) Menyatakan sah dan berhak atas sita jaminan SHGB No. 346/Tembalang ; (2) Menyatakan Take Over hutang adalah perbuatan curang ; (3) Menyatakan Lelang yang dijalankan tidak sah karena perikatan telah daluarsa, maka batal demi hukum. Putusan Pengadilan dengan nomor register 247/Pdt.G/2016/PN.Smg adalah Menolak eksepsi Tergugat I; Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian; Menyatakan Tergugat I telah melakukan perbuatan melawan hukum; Menghukum Tergugat I untuk memberi ganti rugi kepada Penggugat sebesar Rp 50.000.000,- (lima puluh juta Rupiah); Menolak gugatan Penggugat untuk selebihnya; Menghukum Tergugat I untuk membayar ongkos perkara sebesar Rp. 1.691.000,- (satu juta enam ratus sembilan puluh satu ribu rupiah). Pembanding mengajukan banding dengan petitum Menerima permohonan Banding dari Pembanding; Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Semarang No, 247/Pdt.G/2016/PN.Smg; Menolak Gugatan Penggugat/ Terbanding untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima; Menghukum Terbanding I membayar biaya yang timbul dalam perkara Aquo ini. Penggugat/Terbanding mengajukan Kontra Memori Banding Nomor: 06/VBAN.RI/B/I/2017, Tanggal 23 Januari 2017 dengan Petitum; (1) Menolak Eksepsi dari Tergugat I; (2) Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk sebagian; (3) Menghukum Tergugat I untuk memberi ganti rugi kepada Penggugat sebesar Rp. 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah); (4) Menolak gugatan Penggugat untuk selebihnya; (5) Menghukum Tergugat I untuk membayar ongkos perkara yang timbul sebesar Rp. 1.691.000,- (Satu Juta Enam Ratus Sembilan Puluh Satu Ribu Rupiah) Potensi kerugian bagi Perseroan adalah lepasnya benda jaminan jika putusan pengadilan mengabulkan gugatan Penggugat. Atas putusan tersebut diatas Penggugat tidak menyatakan upaya hukum banding.

1.7. Perkara Gugatan Perbuatan Melawan Hukum dalam Register Perkara No. 64/Pdt-G/2017/Pn.Mdn, tanggal 7 Februari 2017

Gugatan Perlawan (Verzet) oleh penggugat (CV. Bahari Sejahtera Sentosa) sebagai Direktur yang memerlukan modal tambahan untuk hal itu Pelawan I mengajukan fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK), dan berdasarkan Surat Pemberian Kredit (SPPK) Nomor 1298.A/OL-AGR/MDN/IX/2012 Terlawan telah menyetujui pemberian fasilitas Kredit Pinjaman Tetap Reguler (PTR) sampai dengan jumlah Rp. 2.000.000.000,- (Dua Miliar Rupiah). Bahwa sebagai jaminan untuk pembayaran kembali atas Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) pelawan I memberi Agunan berupa tanah bangunan yang dilakukan dengan pengikatan HAK TANGGUNGAN secara Notariel Sertifikat Hak Milik Nomor 779 atas nama SARAH ARIANI (Pelawan II), dengan nilai Rp. 3.750.000.000 (Tiga miliar tujuh ratus lima puluh juta). Bahwa oleh karena Pelawan I dan Pelawan II sudah tidak dapat lagi untuk melakukan kewajibannya/ mencicil pengembalian Kredit kepada Terlawan I dan sudah diperingati sebanyak 3 kali atas tunggakan fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) yang diberikan oleh Pelawan I dan oleh Terlawan I akan Mengeksekusi Hak Tanggungan atas Agunan Tanah Berikut Bangunan Diatasnya. Penggugat mengajukan gugatan di PN medan dengan Register Perkara No. 64/Pdt.G/2017 PN. Mdn, tanggal 7 Februari 2017, dengan petitum gugatan antara lain Menyatakan bahwa Pelelangan yang akan dilaksanakan oleh Terlawan I dan Terlawan II pada hari Kamis tanggal 09 Februari 2017 tersebut diatas adalah tidak sah dan merupakan Perbuatan Melawan Hukum. Saat ini Perkara tersebut masih dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Medan. Potensi kerugian bagi Perseroan adalah terhambatnya proses lelang terhadap benda jaminan jika putusan pengadilan mengabulkan gugatan Penggugat.

1.8. Perkara Gugatan Perbuatan Melawan Hukum dalam Register Perkara No. 482/Pdt-G/2016/Pn.SMG/2016 ,

tanggal 7 Desember 2016

Gugatan Perbuatan Melawan Hukum (PMH) tentang Pencantuman Klausa Baku yang Dilarang oleh Undang-Undang dalam hal ini Penggugat mendapatkan pinjaman kredit berupa KMK-PRK dari Tergugat sebesar Rp. 700.000.000 (Tujuh Ratus Juta Rupiah) dengan jangka waktu 36 bulan sampai dengan tanggal 12 Desember 2016 dengan jaminan sebidang tanah pekarangan diatas nya berdiri bangunan rumah permanen dengan SHM No. 950, seluas ± 411 m² di Ungaran. Penggugat mengajukan perjanjian baru yang memuat didalamnya penurunan Plafond kredit menjadi sebesar Rp. 675.000.000 (enam ratus tujuh puluh lima juta Rupiah), berakhir pada tanggal 13 Desember 2016. Bahwa setelah Tergugat bersedia menurunkan Plafond Kredit Modal Kerja dalam bentuk Pinjaman Rekening Koran (PRK) sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta Rupiah) sehingga Planfond Kredit yang semula Sebesar Rp. 675.000.000,- (enam ratus tujuh puluh lima juta Rupiah) setelah itu berubah menjadi sebesar Rp. 645.000.000,- (enam ratus empat puluh lima juta Rupiah) dengan jangka waktu 12 bulan terhitung sejak tanggal 13 Desember sampai dengan tanggal 13 Desember 2016.

Bahwa dengan apa yang sudah dilakukan oleh Tergugat yang tertuang dalam Akta Perjanjian Tersebut, dalam hal ini Tergugat telah terbukti mencantumkan klausa baku kedalam Perjanjian Kredit Nomor: 98. Penggugat dalam hal ini melakukan gugatan perdata dengan Nomor Register 482/Pdt.G/2016/PN. Smg tuntutan Menerima dan mengabulkan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum (PMH) tentang Pencantuman Klausa Baku Penggugat untuk seluruhnya.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 65 5/26/17 11:02 AM

Page 82: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

66

Bank BRI AGRO telah menyampaikan jawaban Gugatan pada tanggal 15 Maret 2017.

2. Perkara Sengketa Konsumen

2.1. SengketaKonsumen dalam Register Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kab. Batu Bara No. 03/Arbitrase/BPSK/BB/I/2016, tanggal 28 Desember 2015 - BRI Agro Cabang Rantau Prapat.

Gugatan ini diajukan oleh Debitur, Muhamad Arif Siregar / selaku Konsumen yang menerima fasilitas kredit

pinjaman rekening koran dari BRI Agro dengan jumlah pinjaman kredit sebesar Rp. 1.000.000.000,-. Fasilitas kredit tersebut dijamin dengan: 1) SHM No. 189/Desa Ujung Bandar; 2) SHM No. 183/Desa Danau Balai; 3) SHM No. 180/Desa Danau Balai dan 4) SHM No. 64/Desa Bandar Tinggi. Debitur wanprestasi dengan sisa pinjaman pokok sebesar Rp 500.000.000. Selanjutnya Debitur mengajukan permohonan kepada BRI Agro agar dapat menangguhkan pembayaran angsuran suku bunga setiap bulannya, Debitur mendalilkan bahwa BRI Agro tidak mempertimbangkan permohonan penangguhan tersebut dan melakukan lelang terhadap jaminan fasilitas kredit.

Berdasarkan hal tersebut Debitur mengajukan permohonan penyelesaian sengketa secara arbitrase pada BPSK Kab. Batu Bara dengan register No. 03/Arbitrase/BPSK-BB/I/2016, tanggal 28 Desember 2015 dengan petitum gugatan antara lain : (a) Menyatakan Perjanjian Kredit antara Konsumen (Muhamad Arif Siregar) dengan Pelakuk Usaha (BRI Agro) batal demi hukum dan tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat.; (b) menyatakan Pelaku Usaha yang akan / telah melakukan lelang eksekusi hak tanggungan di muka umum adalah perbuatan melawan hukum. BPSK Kab. Batu Bara dalam Putusan 03/Arbtrase/BPSK/BB/I/2016, tanggal 23 Maret 2016, mengabulkan gugatan Konsumen antara lain, Menyatakan Perjanjian Kredit antara Konsumen (Muhamad Arif Siregar) dengan Pelaku Usaha (BRI Agro) batal demi hukum dan tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat. Selanjutnya PN Rantau Prapat dalam Putusan No. 32/Pdt.Sus/BPSK/2016/PN-RAP, tanggal 30 Mei 2016 memberi putusan antara lain : Menyatakan permohonan Keberatan Pemohon (BRI Agro) tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard). Selanjutnya dalam Putusan Kasasi No. 703k/Pdt.Sus-BPSK/2016, Mahkamah Agung menolak permohonan kasasi BRI Agro dan memperbaiki amar Putusan No. 32/Pdt.Sus/BPSK/2016/PN-RAP, yaitu Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen tidak berwenang memeriksa dan mengadili perkara a quo.

Potensi kerugian bagi Pelaku Usaha adalah lepasnya benda jaminan jika putusan pengadilan mengabulkan gugatan Konsumen.

2.2. Sengketa Konsumen dalam Register Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kab. Batu Bara No.

116/P3K/JS-III/BPSK-BB/II/2016, tanggal 13 Januari 2015 - BRI Agro Cabang Rantau Prapat

Gugatan ini diajukan oleh Debitur, Siti Rohani Hasibuan / selaku Konsumen yang menerima fasilitas kredit dari BRI Agro sejumlah Rp 600.000.000,- dengan jaminan HM No. 73/Desa/Kel. Kampung Pajak. Selanjutnya Konsumen mengajukan permohonan kepada Pelaku Usaha (BRI Agro) agar diberikan keringanan pembayaran angsuran setiap bulannya atau dapat menangguhkan angsuran untuk sementara waktu serta dibebaskan dari bunga dan denda tunggakan akibat keterlambatan pembayaran. Debitur mendalilkan bahwa BRI Agro tidak mempertimbangkan permohonan penangguhan tersebut dan akan melakukan lelang terhadap jaminan fasilitas kredit. Berdasarkan hal tersebut Debitur mengajukan permohonan penyelesaian sengketa secara arbritrase di BPSK Kab. Batu Bara dengan petitum gugatan antara lain : (a) Menyatakan Perjanjian Kredit antara Konsumen (Siti Rohani Hasibuan) dengan Pelaku Usaha (BRI Agro) batal demi hukum dan tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat.; (b) Menyatakan Pelaku Usaha yang akan / telah melakukan lelang eksekusi hak tanggungan di muka umum adalah perbuatan melawan hukum. BPSK Kab. Batu Bara dalam Putusan No. 116/P3K/JS-III/BPSK-BB/II/2016, 17 Juni 2016, mengabulkan gugatan antara lain, Menyatakan Perjanjian Kredit antara Konsumen (Siti Rohani Hasibuan) dengan Pelaku Usaha (BRI Agro) batal demi hukum dan tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat. Selanjutnya PN Rantau Prapat dalam Putusan No. 70/Pdt.G/2016/PN-RAP, tanggal 2 September 2016, memberi putusan antara lain : Menyatakan batal dan tidak berkekuatan hukum Putusan BPSK Kab. Batubara No. 116/P3K/JS-III/BPSK-BB/II/2016, 17 Juni 2016 Telah dibacakan putusan di Pengadilan Negeri Rantau Prapat tanggal 1 Juli 2016, BRI Agro dinyatakan menang. Termohon keberatan mengajukan kasasi tanggal 3 Oktober 2016 dalam Memori Kasasinya dan Bank BRI Agro meyampaikan Kontra Memori Kasasi tanggal 9 November 2016. Perkara masih dalam pemeriksaan di Mahkamah Agung. Potensi kerugian bagi Pelaku Usaha adalah lepasnya benda jaminan jika putusan pengadilan mengabulkan gugatan Konsumen.

2.3. Sengketa Konsumen dalam Register Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) No.

1016/Arbitrase/BPSK-BB/X/2016

Gugatan ini diajukan oleh Mulyono, selaku Konsumen kepada BRI Agro Rantau Prapat selaku Pelaku Usaha, dimana duduk perkarannya bermula dari BRI Agro tidak pernah memmberikan dokumen salinan/ fotokopi perjanjian yang mengikatkan diri antara Mulyono dan BRI Agro seperti: Perjanjian Kredit, Polis Asuransi dan Akta Pemberian Hak Tanggungan maupun lainnya walaupun telah diminta oleh Mulyono kepada BRI Agro.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 66 5/26/17 11:02 AM

Page 83: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

67

Bank BRI AGRO telah menyampaikan jawaban Gugatan pada tanggal 15 Maret 2017.

2. Perkara Sengketa Konsumen

2.1. SengketaKonsumen dalam Register Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kab. Batu Bara No. 03/Arbitrase/BPSK/BB/I/2016, tanggal 28 Desember 2015 - BRI Agro Cabang Rantau Prapat.

Gugatan ini diajukan oleh Debitur, Muhamad Arif Siregar / selaku Konsumen yang menerima fasilitas kredit

pinjaman rekening koran dari BRI Agro dengan jumlah pinjaman kredit sebesar Rp. 1.000.000.000,-. Fasilitas kredit tersebut dijamin dengan: 1) SHM No. 189/Desa Ujung Bandar; 2) SHM No. 183/Desa Danau Balai; 3) SHM No. 180/Desa Danau Balai dan 4) SHM No. 64/Desa Bandar Tinggi. Debitur wanprestasi dengan sisa pinjaman pokok sebesar Rp 500.000.000. Selanjutnya Debitur mengajukan permohonan kepada BRI Agro agar dapat menangguhkan pembayaran angsuran suku bunga setiap bulannya, Debitur mendalilkan bahwa BRI Agro tidak mempertimbangkan permohonan penangguhan tersebut dan melakukan lelang terhadap jaminan fasilitas kredit.

Berdasarkan hal tersebut Debitur mengajukan permohonan penyelesaian sengketa secara arbitrase pada BPSK Kab. Batu Bara dengan register No. 03/Arbitrase/BPSK-BB/I/2016, tanggal 28 Desember 2015 dengan petitum gugatan antara lain : (a) Menyatakan Perjanjian Kredit antara Konsumen (Muhamad Arif Siregar) dengan Pelakuk Usaha (BRI Agro) batal demi hukum dan tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat.; (b) menyatakan Pelaku Usaha yang akan / telah melakukan lelang eksekusi hak tanggungan di muka umum adalah perbuatan melawan hukum. BPSK Kab. Batu Bara dalam Putusan 03/Arbtrase/BPSK/BB/I/2016, tanggal 23 Maret 2016, mengabulkan gugatan Konsumen antara lain, Menyatakan Perjanjian Kredit antara Konsumen (Muhamad Arif Siregar) dengan Pelaku Usaha (BRI Agro) batal demi hukum dan tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat. Selanjutnya PN Rantau Prapat dalam Putusan No. 32/Pdt.Sus/BPSK/2016/PN-RAP, tanggal 30 Mei 2016 memberi putusan antara lain : Menyatakan permohonan Keberatan Pemohon (BRI Agro) tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard). Selanjutnya dalam Putusan Kasasi No. 703k/Pdt.Sus-BPSK/2016, Mahkamah Agung menolak permohonan kasasi BRI Agro dan memperbaiki amar Putusan No. 32/Pdt.Sus/BPSK/2016/PN-RAP, yaitu Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen tidak berwenang memeriksa dan mengadili perkara a quo.

Potensi kerugian bagi Pelaku Usaha adalah lepasnya benda jaminan jika putusan pengadilan mengabulkan gugatan Konsumen.

2.2. Sengketa Konsumen dalam Register Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kab. Batu Bara No.

116/P3K/JS-III/BPSK-BB/II/2016, tanggal 13 Januari 2015 - BRI Agro Cabang Rantau Prapat

Gugatan ini diajukan oleh Debitur, Siti Rohani Hasibuan / selaku Konsumen yang menerima fasilitas kredit dari BRI Agro sejumlah Rp 600.000.000,- dengan jaminan HM No. 73/Desa/Kel. Kampung Pajak. Selanjutnya Konsumen mengajukan permohonan kepada Pelaku Usaha (BRI Agro) agar diberikan keringanan pembayaran angsuran setiap bulannya atau dapat menangguhkan angsuran untuk sementara waktu serta dibebaskan dari bunga dan denda tunggakan akibat keterlambatan pembayaran. Debitur mendalilkan bahwa BRI Agro tidak mempertimbangkan permohonan penangguhan tersebut dan akan melakukan lelang terhadap jaminan fasilitas kredit. Berdasarkan hal tersebut Debitur mengajukan permohonan penyelesaian sengketa secara arbritrase di BPSK Kab. Batu Bara dengan petitum gugatan antara lain : (a) Menyatakan Perjanjian Kredit antara Konsumen (Siti Rohani Hasibuan) dengan Pelaku Usaha (BRI Agro) batal demi hukum dan tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat.; (b) Menyatakan Pelaku Usaha yang akan / telah melakukan lelang eksekusi hak tanggungan di muka umum adalah perbuatan melawan hukum. BPSK Kab. Batu Bara dalam Putusan No. 116/P3K/JS-III/BPSK-BB/II/2016, 17 Juni 2016, mengabulkan gugatan antara lain, Menyatakan Perjanjian Kredit antara Konsumen (Siti Rohani Hasibuan) dengan Pelaku Usaha (BRI Agro) batal demi hukum dan tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat. Selanjutnya PN Rantau Prapat dalam Putusan No. 70/Pdt.G/2016/PN-RAP, tanggal 2 September 2016, memberi putusan antara lain : Menyatakan batal dan tidak berkekuatan hukum Putusan BPSK Kab. Batubara No. 116/P3K/JS-III/BPSK-BB/II/2016, 17 Juni 2016 Telah dibacakan putusan di Pengadilan Negeri Rantau Prapat tanggal 1 Juli 2016, BRI Agro dinyatakan menang. Termohon keberatan mengajukan kasasi tanggal 3 Oktober 2016 dalam Memori Kasasinya dan Bank BRI Agro meyampaikan Kontra Memori Kasasi tanggal 9 November 2016. Perkara masih dalam pemeriksaan di Mahkamah Agung. Potensi kerugian bagi Pelaku Usaha adalah lepasnya benda jaminan jika putusan pengadilan mengabulkan gugatan Konsumen.

2.3. Sengketa Konsumen dalam Register Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) No.

1016/Arbitrase/BPSK-BB/X/2016

Gugatan ini diajukan oleh Mulyono, selaku Konsumen kepada BRI Agro Rantau Prapat selaku Pelaku Usaha, dimana duduk perkarannya bermula dari BRI Agro tidak pernah memmberikan dokumen salinan/ fotokopi perjanjian yang mengikatkan diri antara Mulyono dan BRI Agro seperti: Perjanjian Kredit, Polis Asuransi dan Akta Pemberian Hak Tanggungan maupun lainnya walaupun telah diminta oleh Mulyono kepada BRI Agro.

BRI Agro yang akan dan/ atau telah melakukan pelelangan dengan cara Lelang Eksekusi Hak Tanggungan di Muka Umum atas Agunan yang menjadi Jaminan Mulyono kepada BRI Agro dengan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan di Muka Umum secara melalui Perantara Kantor Pelayanan Kekayaan Intelektual dan Lelang (KPKNL) berupa tanah dengan SHM Nomor 1526/ Pangkalan Mansyur, SHM Nomor 1101/ Pangkalan Mansyur, dan SHM atau surat-surat lain yang menjadi Agunan/ jaminian Mulyono kepada BRI Agro. Berdasarkan Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Pemkab Batu Bara, No. 1016/Arbitrase/BPSK-BB/X/2016, tanggal 11 Nopember 2016, majelis hakim diantaranya memutuskan mengabulkan permohonan Konsumen seluruhnya, menyatakan Pelaku Usaha yang tidak memberikan dokumen Salinan/Fotokopi perjanjian yang mengikat diri antara Konsumen dengan Pelaku Usaha seperti “Perjanjian Kredit, Polis Asuransi dan Akta Pemberian Hak Taggungan maupun lainnya adalah merupakan perbuatan melawan hukum dan bertentangan dengan hukum dengan Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, dan menyatakan Perjanjian Kredit sebagaimana yang telah dibuat dan ditandatangani bersama antara konsumen dan pelaku usaha adalah batal demi hukum dan tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat. Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Rantau Prapat No. 176/Pdt.Sus-BPSK/2016/PN-Rap, tanggal 13 Januari 2017, majelis hakim diantaranya memutuskan Menyatakan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kabupaten Batu Bara Tidak memiliki Kewenangan Mengadili Perkara Yang Diajukan Oleh Termohon Keberatan atas nama Mulyono, dan Menyatakan Putusan Badan Penyelesaian Sengketa (BPSK) Kabupaten Batu Bara Nomor No. 1016/Arbitrase/BPSK-BB/X/2016, tanggal 11 Nopember 2016 tidak mempunyai kekuatan hukum; Atas sengketa ini, BRI Agro telah mengajukan Memori Kasasi pada tanggal 9 Februari 2017 terhadap Putusan Pengadilan Negeri No.176/Pdt.Sus-BPSK/2016/PN-Rap, tanggal 11 November 2016. BRI Agro menunggu Memori Kasasi Termohon Keberatan yang mengajukan kasasi pada tanggal 23 Februari 2017. Potensi kerugian bagi Pelaku Usaha adalah lepasnya benda jaminan jika putusan pengadilan mengabulkan gugatan Konsumen.

3. Perkara Tata Usaha Negara

Perkara TUN dalam Register Perkara di Pengadilan Tata Usaha Negara Medan No.45/G/2015/PTUN-MDN, tanggal 29 Juli 2015 - BRI Agro Cabang Rantau Prapat. Gugatan Perkara TUN diajukan oleh Penggugat (PT. Belunkut) yang mendalilkan sebagai pemegang HGU No. 1//Belungkut yang mana pada areal HGU No.1/Belungkut telah diterbitkan 39 Sertipikat Hak Milik (SHM) oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhan Batu. Terhadap Penerbitan SHM tersebut, Penggugat mengajukan Gugatan TUN di PTUN Medan yang memohon antara lain agar menyatakan batal dan mencabut Surat-surat Keputusan Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhan Batu mengenai penerbitan 39 SHM tersebut. BRI Agro selaku pemegang Hak Tanggungan atas 13 SHM dari 39 SHM tersebut, mengajukan permohon sebagai Tergugat Intervensi untuk melindungi kepentingannya. PTUN Medan dalam Putusan No.45/G/2015/PTUN-MDN, tanggal 10 Maret 2016, tidak menerima gugatan Penggugat dengan putusan antara lain : (1) Menerima eksepsi Para Tergugat; (2) Menyatakan Gugatan Penggugat tidak diterima. Selanjutnya Pengadilan Tinggi TUN Medan dalam Putusan No. 95/B/2016/PT.TUN-MDN, tanggal 20 Juli 2016, memberi putusan antara lain : Menguatkan Putusan PTUN Medan No.45/G/2015/PTUN-MDN, tanggal 10 Maret 2016. Saat ini perkara tersebut dalam proses Kasasi berdasarkan upaya hukum yang diajukan oleh Pengggugat, sebagaimana dimaksud dalam Surat Pemberitahuan Permohonan Kasasi No. 45/G/2015/PTUN-MDN jo. No. 95/B/2016/PT.TUN-MDN, tanggal 5 September 2016. Potensi kerugian bagi Perseroan adalah lepasnya benda jaminan jika putusan pengadilan mengabulkan gugatan penggugat.

4. Perkara Pidana

4.1. Perkara Pidana dugaan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dalam

Register Perkara di Pengadilan Negeri Medan No. 67/Pid.Sus-TPK/2015/PN.Mdn, No. 68/Pid.Sus-TPK/2015/PN.MDN.

Perkara pidana ini sehubungan dengan dugaan manipulasi / fiktif penyaluran kredit yang diduga telah

dilakukan oleh pihak-pihak yang telah ditetapkan sebagai Tersangka oleh Kejaksanaan Tinggi Sumatera Utara, yaitu mantan Kepala Cabang Pembantu S Parman, Account Officer pada Kantor Cabang Pembantu S. Parman serta Ketua Koperasi Karyawan PT. Pertamina UPMS-I.

BRI Agro Kantor Pusat Jakarta dengan Koperasi Karyawan Pertamina UPMS-I Medan telah menandatangani

Perjanjian Kerjasama tentang Penyaluran dan Pengelolaan Fasilitas Kredit Karyawan (Channelling) No. BA/SP-28/Dir.04/VIII/2012, tanggal 14 Agustus 2012. Di dalam perjanjian tersebut BRI Agro akan memberikan pinjaman kepada karyawan di PT. Pertamina UPMS-I Medan dan Koperasi Karyawan PT. Pertamania UPMS-I, dimana Koperasi Karyawan akan menjadi penyalur yang wajib meng-administrasikan pembayaran karyawan (Debitur), dan melakukan penagihan sesuai dengan syarat BRI Agro.

Berdasarkan Perjanjian Kerjasama tentang Penyaluran dan Pengelolaan Fasilitas Kredit Karyawan (Chanelling) Nomor: BA/SP-28/Dir.04/VIII/2012, tanggal 14 Agustus 2012, BRI Agro Kantor Cabang Pembantu S Parman telah menyalurkan kredit kepada karyawan PT. Pertamina UPMS-I Medan dan

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 67 5/26/17 11:02 AM

Page 84: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

68

Koperasi Karyawan dengan total kredit yang telah dicairkan terakhir pada November 2012 untuk 589 karyawan sebesar Rp 25.150.529.433,-. Pada saat pembayaran terakhir pada Mei 2014 dengan saldo outstanding sebesar Rp 19.093.795.611,- status pinjaman macet.

BRI Agro, menemukan fakta terjadinya manipulasi data fiktif karyawan dan sehubungan dengan kejadian tersebut telah mengajukan laporan pidana pada Kejaksaan Tinggi Medan dengan dakwaan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Pengadilan Tipikor pada PN Medan dalam Putusan No. 67/Pid.Sus-TPK/2015/PN.Mdn, tanggal 4 Januari 2016 telah menjatuhkan putusan terhadap Ketua Koperasi Karyawan Pertamina UPMS-1 Medan dengan putusan antara lain : (1) Menyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan perbuatan melawan hukum tindak pidana korupsi secara bersama-sama; (2) Menjatuhkan pidana penjara 11 tahun dan denda 500juta yang apabila tidak dibayar harus diganti dengan pidana kurungan 8 bulan. Selanjutnya putusan tersebut telah dikuatkan oleh Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Tinggi Medan dalam Putusan Banding Perkara No. 8/Pid.Sus-TPK/2016 terhadap Ketua Kopkar Pertamina, dengan putusan antara lain : menguatkan putusan Putusan No. 67/Pid.Sus-TPK/2015/PN.Mdn, tanggal 4 Januari 2016. Perkara Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) dalam Register Perkara No. 68/Pid.Sus-TPK/2015/PN.MDN, tanggal 4 Januari 2016, Pengadilan Negeri Medan. Bahwa Sri Muliani selaku Kepala Kantor Cabang Pembantu PT. BRI Agronia, Tbk juga selaku Ketua Koperasi Karyawan Pertamina UPMS-I Medan yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan General Manager PT. Pertamina UPMS-I Medan Nomor:10/F1100/80, tanggal 3 Mei 2010. Bahwa Sri Muliani selaku Kepala Cabang Pembantu BRI Agro memberikan janji kepada Drs. Khaidar Aswan dimana proses take over dapat dijalankan sebelum akhir bulan Agustus 2012 dan Koperasi Karyawan Pertamina UPMS-I Medan tidak lagi membayar angsuran untuk bulan Agustus kepada Bank ICB Bumi Putera, sehingga angsuran dapat dipakai untuk menutupi biaya asuransi, dan setoran awal, kemudian Sri Muliani memerintahkan Bambang Wirawan untuk membuat seolah-olah dokumen-dokumen karyawan yang pinjamannya akan dilakukan take over dari Bank ICB Bumi Putera Medan sudah lengkap, dan Bambang Wirawan tetap melaksanakan perintah dari Sri Muliani. Bahwa walaupun Sri Muliani dan Bambang Wirawan mengetahui adanya larangan berupa perintah tertulis dari Zuhri Anwar selaku Direktur Bisnis yang melarang dilakukannya pencairan kredit tahap II (ke dua) kepada Koperasi Karyawan Pertamina UPMS-I Medan sebelum dipenuhinya kekurang lengkapan dokumen-dokumen debitur sebagai persyaratan-persyaratan pengajuan kredit tahap I (Pertama), namun Sri Muliani bersama dengan Bambang Wirawan tetap mengajukan permohonan pencairan fasilitas kredit tahap II (dua) tersebut ke kantor Cabang PT. BRI Agronia, Tbk Medan Bahwa kemudian Bambang Wirawan menyampaikan kepada Sri Muliani, namun Sri Muliani tetap memerintahkan Bambang Wirawan agar tetap membuat lembaran cooring tersebut, seolah-olah dokumen-dokumen anggota Koperasi Karyawan Pertamina UPMS-I Medan tersebut lengkap sehingga memiliki nilai scorring dengan ratting “A”, dan memenuhi syarat Permohonan Penyediaan Fasilitas (PPF), dan Permohonan Penyediaan Kredit (PKK) yang nantinya akan disetujui oleh Pihak Kantor Cabang PT. BRI Agronia, Tbk kemudia seluruh lembar scorring tersebut ditanda tangani dan disetujui oleh Sri Muliani. Pengadilan Tipikor pada PN Medan dalam Putusan No. 68/Pid.Sus-TPK/2015/PN.Mdn, tanggal 4 Januari 2016 telah menjatuhkan vonis terhadap Mantan Kepala Kantor Cabang Pembantu Medan S. Parman, dengan putusan antara lain : (1) Menyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan perbuatan melawan hukum tindak pidana korupsi secara bersama-sama; (2) Menjatuhkan pidana penjara 5 tahun dan denda 250juta yang apabila tidak dibayar harus diganti dengan pidana kurungan 4 bulan. Selanjutnya putusan tersebut telah dikuatkan oleh Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Tinggi Medan dalam Putusan Banding Perkara No. 9/Pid.Sus-TPK/2016/PT.MDN terhadap Mantan Kepala Kantor Cabang Pembantu Medan S.Parman, dengan putusan antara lain : (1) Menyatakan terbukti secara sah dan bersalah melakukan perbuatan tindak pidana korupsi secara bersama-sama; (2) Menjatuhkan pidana penjara 6 tahun dan denda 250juta yang apabila tidak dibayar harus diganti pidana kurungan 4 bulan. Saat ini perkara dimaksud pada Putusan No. 8/Pid.Sus-TPK/2016 jo. Putusan No. 67/Pid.Sus-TPK/2015/PN.Mdn dan Putusan No. 9/Pid.Sus-TPK/2016 jo. Putusan No. 68/Pid.Sus-TPK/2015/PN.Mdn dalam proses kasasi yang diajukan oleh Ketua Koperasi dan Mantan Kepala Kantor Cabang Pembantu Medan S. Parman. Telah diputus oleh tingkat Kasasi, BRI AGRO harus berkordinasi dengan Jaksa Penuntut Umum mengenai putusan kasasi. Potensi kerugian saldo outstanding tidak terbayarkan.

4.2. Perkara pidana dugaan tindak pidana perbankan sebagaimana dimaksud Surat Perintah Penyelidikan No.

Pol. SP. Lidik/207/II/2016/Reskrimum, tanggal 24 Februari 2016 - BRI Agro Banyumanik Semarang

Pelapor (Anik Utaminingsih, S.H) sebagai Debitur BRI Agro yang mendalilkan bahwa terdapat kesalahan prosedur dalam pemberian fasilitas kredit kepada debitur tersebut. Anik Utaminingsih melaporkan BRI Agro kepada Polda Jawa Tengah dengan dugaan Tindak Pidana Perbankan yang terjadi pada managemen BRI Agro, Semarang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 ayat (1) huruf a dan huruf b, ayat (2) UU RI No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana diubah dengan UU RI No. 10 tahun 1998. Saat ini Perkara tersebut sedang dalam penyelidikan oleh Ditreskrimsus Polda Jateng.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 68 5/26/17 11:02 AM

Page 85: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

69

Koperasi Karyawan dengan total kredit yang telah dicairkan terakhir pada November 2012 untuk 589 karyawan sebesar Rp 25.150.529.433,-. Pada saat pembayaran terakhir pada Mei 2014 dengan saldo outstanding sebesar Rp 19.093.795.611,- status pinjaman macet.

BRI Agro, menemukan fakta terjadinya manipulasi data fiktif karyawan dan sehubungan dengan kejadian tersebut telah mengajukan laporan pidana pada Kejaksaan Tinggi Medan dengan dakwaan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Pengadilan Tipikor pada PN Medan dalam Putusan No. 67/Pid.Sus-TPK/2015/PN.Mdn, tanggal 4 Januari 2016 telah menjatuhkan putusan terhadap Ketua Koperasi Karyawan Pertamina UPMS-1 Medan dengan putusan antara lain : (1) Menyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan perbuatan melawan hukum tindak pidana korupsi secara bersama-sama; (2) Menjatuhkan pidana penjara 11 tahun dan denda 500juta yang apabila tidak dibayar harus diganti dengan pidana kurungan 8 bulan. Selanjutnya putusan tersebut telah dikuatkan oleh Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Tinggi Medan dalam Putusan Banding Perkara No. 8/Pid.Sus-TPK/2016 terhadap Ketua Kopkar Pertamina, dengan putusan antara lain : menguatkan putusan Putusan No. 67/Pid.Sus-TPK/2015/PN.Mdn, tanggal 4 Januari 2016. Perkara Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) dalam Register Perkara No. 68/Pid.Sus-TPK/2015/PN.MDN, tanggal 4 Januari 2016, Pengadilan Negeri Medan. Bahwa Sri Muliani selaku Kepala Kantor Cabang Pembantu PT. BRI Agronia, Tbk juga selaku Ketua Koperasi Karyawan Pertamina UPMS-I Medan yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan General Manager PT. Pertamina UPMS-I Medan Nomor:10/F1100/80, tanggal 3 Mei 2010. Bahwa Sri Muliani selaku Kepala Cabang Pembantu BRI Agro memberikan janji kepada Drs. Khaidar Aswan dimana proses take over dapat dijalankan sebelum akhir bulan Agustus 2012 dan Koperasi Karyawan Pertamina UPMS-I Medan tidak lagi membayar angsuran untuk bulan Agustus kepada Bank ICB Bumi Putera, sehingga angsuran dapat dipakai untuk menutupi biaya asuransi, dan setoran awal, kemudian Sri Muliani memerintahkan Bambang Wirawan untuk membuat seolah-olah dokumen-dokumen karyawan yang pinjamannya akan dilakukan take over dari Bank ICB Bumi Putera Medan sudah lengkap, dan Bambang Wirawan tetap melaksanakan perintah dari Sri Muliani. Bahwa walaupun Sri Muliani dan Bambang Wirawan mengetahui adanya larangan berupa perintah tertulis dari Zuhri Anwar selaku Direktur Bisnis yang melarang dilakukannya pencairan kredit tahap II (ke dua) kepada Koperasi Karyawan Pertamina UPMS-I Medan sebelum dipenuhinya kekurang lengkapan dokumen-dokumen debitur sebagai persyaratan-persyaratan pengajuan kredit tahap I (Pertama), namun Sri Muliani bersama dengan Bambang Wirawan tetap mengajukan permohonan pencairan fasilitas kredit tahap II (dua) tersebut ke kantor Cabang PT. BRI Agronia, Tbk Medan Bahwa kemudian Bambang Wirawan menyampaikan kepada Sri Muliani, namun Sri Muliani tetap memerintahkan Bambang Wirawan agar tetap membuat lembaran cooring tersebut, seolah-olah dokumen-dokumen anggota Koperasi Karyawan Pertamina UPMS-I Medan tersebut lengkap sehingga memiliki nilai scorring dengan ratting “A”, dan memenuhi syarat Permohonan Penyediaan Fasilitas (PPF), dan Permohonan Penyediaan Kredit (PKK) yang nantinya akan disetujui oleh Pihak Kantor Cabang PT. BRI Agronia, Tbk kemudia seluruh lembar scorring tersebut ditanda tangani dan disetujui oleh Sri Muliani. Pengadilan Tipikor pada PN Medan dalam Putusan No. 68/Pid.Sus-TPK/2015/PN.Mdn, tanggal 4 Januari 2016 telah menjatuhkan vonis terhadap Mantan Kepala Kantor Cabang Pembantu Medan S. Parman, dengan putusan antara lain : (1) Menyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan perbuatan melawan hukum tindak pidana korupsi secara bersama-sama; (2) Menjatuhkan pidana penjara 5 tahun dan denda 250juta yang apabila tidak dibayar harus diganti dengan pidana kurungan 4 bulan. Selanjutnya putusan tersebut telah dikuatkan oleh Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Tinggi Medan dalam Putusan Banding Perkara No. 9/Pid.Sus-TPK/2016/PT.MDN terhadap Mantan Kepala Kantor Cabang Pembantu Medan S.Parman, dengan putusan antara lain : (1) Menyatakan terbukti secara sah dan bersalah melakukan perbuatan tindak pidana korupsi secara bersama-sama; (2) Menjatuhkan pidana penjara 6 tahun dan denda 250juta yang apabila tidak dibayar harus diganti pidana kurungan 4 bulan. Saat ini perkara dimaksud pada Putusan No. 8/Pid.Sus-TPK/2016 jo. Putusan No. 67/Pid.Sus-TPK/2015/PN.Mdn dan Putusan No. 9/Pid.Sus-TPK/2016 jo. Putusan No. 68/Pid.Sus-TPK/2015/PN.Mdn dalam proses kasasi yang diajukan oleh Ketua Koperasi dan Mantan Kepala Kantor Cabang Pembantu Medan S. Parman. Telah diputus oleh tingkat Kasasi, BRI AGRO harus berkordinasi dengan Jaksa Penuntut Umum mengenai putusan kasasi. Potensi kerugian saldo outstanding tidak terbayarkan.

4.2. Perkara pidana dugaan tindak pidana perbankan sebagaimana dimaksud Surat Perintah Penyelidikan No.

Pol. SP. Lidik/207/II/2016/Reskrimum, tanggal 24 Februari 2016 - BRI Agro Banyumanik Semarang

Pelapor (Anik Utaminingsih, S.H) sebagai Debitur BRI Agro yang mendalilkan bahwa terdapat kesalahan prosedur dalam pemberian fasilitas kredit kepada debitur tersebut. Anik Utaminingsih melaporkan BRI Agro kepada Polda Jawa Tengah dengan dugaan Tindak Pidana Perbankan yang terjadi pada managemen BRI Agro, Semarang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 ayat (1) huruf a dan huruf b, ayat (2) UU RI No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana diubah dengan UU RI No. 10 tahun 1998. Saat ini Perkara tersebut sedang dalam penyelidikan oleh Ditreskrimsus Polda Jateng.

12. KEGIATAN USAHA SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA 12.1. Umum Prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2016 tetap didominasi oleh konsumsi dan arus investasi yang tetap kuat, didorong oleh meningkatnya jumlah golongan masyarakat yang berpendapatan menengah dan meningkatnya komposisi jumlah penduduk usia produktif. Ekspor diperkirakan belum banyak mengalami perbaikan sejalan dengan kondisi perekonomian beberapa negara mitra dagang utama yang masih terkena dampak krisis ekonomi global di Eropa dan Amerika Serikat. Dengan perkembangan tersebut, Bank Indonesia memperkirakan perekonomian Indonesia akan tumbuh pada kisaran 5,1% (Sumber: Tinjauan Kebijakan Moneter, Bank Indonesia, Juni 2016). Stabilitas sistem keuangan dan fungsi intermediasi perbankan tetap terjaga dengan baik. Kinerja Perseroan yang solid tercermin pada tingginya rasio kecukupan modal (CAR/Capital Adequacy Ratio) sebesar 23,68% yang berada jauh di atas ketentuan minimum 8% dan rendahnya rasio kredit bermasalah (NPL/Non Performing Loan) neto yaitu 1,36% pada Desember 2016. Sementara itu, pertumbuhan kredit hingga akhir Desember 2016 sebesar 35,33% (yoy). Kredit modal kerja dan kredit investasi tumbuh sebesar 28,34% (yoy) dan 64,48% (yoy), sementara kredit konsumsi mengalami penurunan 12,14% (yoy). Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia (BI, Juni 2016) kredit pertanian (termasuk industri penunjangnya) posisi bulan Juni 2016 masih cukup kecil yaitu mencapai sebesar Rp57.193 miliar atau hanya 4,77% dari total kredit perbankan. Masih rendahnya kredit pertanian bukan berarti bahwa sektor ini kapasitasnya kecil, hal ini dapat dilihat dari kontribusi sektor Pertanian terhadap Produk Domestik bruto yang mencapai + 14,45% (Sumber BPS). Ditinjau dari variabel di atas tentunya kredit sektor pertanian yang menjadi fokus usaha Perseroan sangat potensial untuk dikembangkan, terutama pertanian berbasis ekspor seperti perkebunan dan usaha turunannya. Di samping itu akses petani terhadap pembiayaan perbankan masih relatif rendah sehingga memberikan peluang bagi Perseroan untuk dapat meningkatkan penetrasi pasar lebih kuat. 12.2. Keunggulan Bersaing Dalam industri perbankan, Perseroan dikategorikan sebagai Bank dalam BUKU II berdasarkan modal inti yang dimiliki oelh Perseroan, sedangkan dari sisi pasar Perseroan termasuk bank yang memposisikan sebagai bank fokus yaitu fokus dalam pembiayaan usaha pertanian atau agribisnis. Namun demikian sebagai langkah penyebaran risiko, Perseroan juga membiaya usaha diluar agrobisnis. Perseroan mempunyai ceruk pasar di bidang agrobisnis yang telah ditekuni selama 27 tahun. Hal ini memberikaan keunggulan akan kemampuan Perseroan dalam mengelola portofolio kredit dibidang agrobisnis. Keunggulan lain yang sangat penting adalah kedekatan Perseroan dengan komunitas usaha pertanian yang sudah terjalin sangat panjang, terutama dengan PT Perkebunan Nusantara I s/d XIV yng secara tidak langsung turut serta membidani kelahiran Perseroan. 12.3. Kegiatan Usaha Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 3 ayat 1, Perseroan menjalankan kegiatan usaha dalam bidang Bank Umum sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia. Sesuai dengan Anggaran Dasar tersebut, kegiatan usaha yang dijalankan Perseroan meliputi penghimpunan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya, menyalurkan kredit, dan kegiatan Perbankan pada umumnya, serta kegiatan transaksi valas. Dalam kegiatan usaha yang dijalankan, BRI Agro melakukan peningkatan kualitas produk dan layanan kepada nasabah. Peningkatan ini ditujukan agar BRI Agro senantiasa memiliki daya saing tinggi di industri perbankan. Berikut adalah produk dan layanan BRI Agro: I. Produk-produk simpanan

Produk Tabungan Tabungan BRI-AGRO Tabungan BRI AGRO adalah tabungan konvensional yang menggunakan system real time online di seluruh Indonesia, sehingga nasabah dapat melakukan penyetoran dan penarikan tunai di seluruh Satuan Kerja Perseroan dan dilengkapi dengan fasilitas Kartu ATM Bank BRI AGRO. Tabungan BRI-AGRO terutama diperuntukkan untuk Nasabah yang membuka Tabungan secara kolektif misalnya untuk payroll gaji maupun untuk Nasabah yang terkait dengan kredit. TabunganKu Produk tabungan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia, termasuk Perseroan, untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan guna menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 69 5/26/17 11:02 AM

Page 86: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

70

Tabungan Infiniti Tabungan Infiniti Bank BRI AGRO merupakan simpanan yang diluncurkan pada tanggal 8 Juli 2013 dengan tagline “Tabungan yang memberikan nilai lebih”. Tabungan Infiniti Bank BRI AGRO dirancang khusus bagi nasabah yang sangat sensitif terhadap suku bunga sehingga nasabah dapat menikmati tingkat pengembalian yang optimal dengan keleluasaan sebuah tabungan. Tabungan Multima Tabungan Multima BRI AGRO merupakan tabungan berjangka yang dapat membantu nasabah dalam perencanaan keuangan pemenuhan kebutuhan masa depannya. Pada Tabungan Multima, nasabah diberikan keleluasaan penuh untuk menentukan besaran angsuran dan jangka waktu. Tabungan Multima lebih mengutamakan pengembalian manfaat di masa depan dari dana yang disetorkan setiap bulannya dengan suku bunga yang bersaing. Tabungan Simpel Tabungan untuk pelajar / siswa Warga Negara Indonesia (WNI) yang diterbitkan oleh OJK dengan persyaratan mudah dan sederhana serta fitur yang menarik dalam rangka edukasi inklusi keuangan untuk mendorong budaya menabung sejak dini. Produk Giro Giro BRI-AGRO Giro Bank BRI AGRO (Current Account) adalah salah satu produk perbankan berupa simpanan dari nasabah perseorangan maupun badan usaha dalam Rupiah maupun mata uang asing yang penarikannya dapat dilakukan kapan saja selama jam kerja dengan menggunakan warkat cek dan bilyet giro. Produk Deposito Deposito Bank BRI AGRO Deposito Bank BRI AGRO merupakan simpanan berjangka dalam mata uang Rupiah dengan bunga menarik dan beragam keuntungan lainnya. Produk Kredit Kredit Modal Kerja Kredit modal kerja adalah kredit yang diberikan kepada perorangan atau badan usaha untuk menambah modal kerja usaha sehingga dapat membantu dalam pembiayaan pembelian bahan baku, biaya produksi dan pemasaran serta penggelolaan piutangnya dengan jangka waktu tidak lebih dari satu tahun.

II. Produk-produk electronic channel

a. Meningkatkan akses layanan e-channel bersinergi dengan dengan perusahaan induk dalam pemanfaatan mesin ATM guna memberikan kemudahan, kenyamanan dan meningkatkan pelayanan kepada nasabah

b. Cash Management Sistem (CMS)

Merupakan layanan perbankan BRI AGRO berbasis internet yang dapat diakses dengan menggunakan browser dimana Nasabah Perusahaan dapat melakukan transaksi keuangan secara mandiri tanpa harus datang ke unit kerja operasional Bank BRI AGRO

c. Mobile Banking BRI AGRO

Merupakan electronic channel BRI AGRO berbasis menu bagi nasabah perorangan yang dapat diakses melalui smartphone dengan menggunakan messaging system atau short message system (SMS) sebagai media transaksinya.

12.4. Kualitas Kredit Kualitas kredit Perseroan tahun 2016 yang berkategori performing meningkat 33,96% yaitu menjadi sebesar Rp7.945.385 juta dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp5.931.185 juta. Total kredit non performing mengalami peningkatan pada tahun 2016 sebesar 0,98% yaitu menjadi Rp234.369 juta dan Rp113.337 juta pada tahun 2015. Perkembangan Kredit Bermasalah

(dalam ribuan Rupiah) 2016 2015 Total Kredit Performing Total Kredit Non Performing Total Kredit NPL (Gross) 2,88% % NPL (Net) 1,36% %

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 70 5/26/17 11:02 AM

Page 87: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

71

Tabungan Infiniti Tabungan Infiniti Bank BRI AGRO merupakan simpanan yang diluncurkan pada tanggal 8 Juli 2013 dengan tagline “Tabungan yang memberikan nilai lebih”. Tabungan Infiniti Bank BRI AGRO dirancang khusus bagi nasabah yang sangat sensitif terhadap suku bunga sehingga nasabah dapat menikmati tingkat pengembalian yang optimal dengan keleluasaan sebuah tabungan. Tabungan Multima Tabungan Multima BRI AGRO merupakan tabungan berjangka yang dapat membantu nasabah dalam perencanaan keuangan pemenuhan kebutuhan masa depannya. Pada Tabungan Multima, nasabah diberikan keleluasaan penuh untuk menentukan besaran angsuran dan jangka waktu. Tabungan Multima lebih mengutamakan pengembalian manfaat di masa depan dari dana yang disetorkan setiap bulannya dengan suku bunga yang bersaing. Tabungan Simpel Tabungan untuk pelajar / siswa Warga Negara Indonesia (WNI) yang diterbitkan oleh OJK dengan persyaratan mudah dan sederhana serta fitur yang menarik dalam rangka edukasi inklusi keuangan untuk mendorong budaya menabung sejak dini. Produk Giro Giro BRI-AGRO Giro Bank BRI AGRO (Current Account) adalah salah satu produk perbankan berupa simpanan dari nasabah perseorangan maupun badan usaha dalam Rupiah maupun mata uang asing yang penarikannya dapat dilakukan kapan saja selama jam kerja dengan menggunakan warkat cek dan bilyet giro. Produk Deposito Deposito Bank BRI AGRO Deposito Bank BRI AGRO merupakan simpanan berjangka dalam mata uang Rupiah dengan bunga menarik dan beragam keuntungan lainnya. Produk Kredit Kredit Modal Kerja Kredit modal kerja adalah kredit yang diberikan kepada perorangan atau badan usaha untuk menambah modal kerja usaha sehingga dapat membantu dalam pembiayaan pembelian bahan baku, biaya produksi dan pemasaran serta penggelolaan piutangnya dengan jangka waktu tidak lebih dari satu tahun.

II. Produk-produk electronic channel

a. Meningkatkan akses layanan e-channel bersinergi dengan dengan perusahaan induk dalam pemanfaatan mesin ATM guna memberikan kemudahan, kenyamanan dan meningkatkan pelayanan kepada nasabah

b. Cash Management Sistem (CMS)

Merupakan layanan perbankan BRI AGRO berbasis internet yang dapat diakses dengan menggunakan browser dimana Nasabah Perusahaan dapat melakukan transaksi keuangan secara mandiri tanpa harus datang ke unit kerja operasional Bank BRI AGRO

c. Mobile Banking BRI AGRO

Merupakan electronic channel BRI AGRO berbasis menu bagi nasabah perorangan yang dapat diakses melalui smartphone dengan menggunakan messaging system atau short message system (SMS) sebagai media transaksinya.

12.4. Kualitas Kredit Kualitas kredit Perseroan tahun 2016 yang berkategori performing meningkat 33,96% yaitu menjadi sebesar Rp7.945.385 juta dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp5.931.185 juta. Total kredit non performing mengalami peningkatan pada tahun 2016 sebesar 0,98% yaitu menjadi Rp234.369 juta dan Rp113.337 juta pada tahun 2015. Perkembangan Kredit Bermasalah

(dalam ribuan Rupiah) 2016 2015 Total Kredit Performing Total Kredit Non Performing Total Kredit NPL (Gross) 2,88% % NPL (Net) 1,36% %

12.5. Pendanaan dan Likuiditas Selama tahun 2016 kondisi likuiditas perbankan relatif ketat. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal seperti penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia dan peraturan investasi lembaga tertentu oleh regulator. Oleh karena itu guna mendukung ekspansi bisnis maka penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) dilakukan secara agresif oleh Perseroan. Penghimpunan DPK tetap dilakukan secara efektif dan efisien sehingga beban bunga Perseroan tetap terjaga. Pengelolaan portfolio asset terus dilakukan sehingga dapat memaksimalkan pendapatan yang diterima. Ekses dana jangka pendek ditempatkan pada instrumen likuid yaitu pada instrumen Deposit Facility Bank Indonesia dan Penempatan pada Bank lain. Selain itu, investasi pada surat berharga dan reksadana juga dilakukan guna mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi namun tetap berlandaskan prinsip kehati-hatian. Selama tahun 2016 Perseroan terus berupaya menjaga rasio likuiditas seperti GWM, Posisi Devisa Netto, Loan to Deposit Ratio dan Cash Ratio agar tetap sesuai aturan eksternal Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan maupun aturan internal Perseroan. Hal ini terbukti dengan tidak adanya pelanggaran yang dilakukan atas ketentuan regulator tersebut. 12.6. Prinsip Mengenal Nasabah (Customer Due Dilligence / CDD) dan Skema Pemberian Kredit • Prinsip Mengenal Nasabah (Customer Due Dilligence / CDD)

Penerapan prinsip mengenal nasabah (Customer Due Dilligence / CDD) senantiasa dilaksanakan dalam setiap aktivitas bisnis, dengan melakukan pemantauan data nasabah untuk mengetahui latar belakang dan identitas nasabah, pemantauan rekening nasabah dan melaporkan transaksi keuangan mencurigakan dan transaksi keuangan yang dilakukan secara tunai. Untuk mendukung pelaksanaan prinsip mengenal nasabah maka Perseroan telah menerbitkan ketentuan internal yang sesuai dengan PBI No 14/27/PBI/2012 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme bagi Bank Umum, melalui Surat Keputusan Direksi No.Kpts 05/Dir.01.02/KMRH/I/2014 tentang Revisi Keempat Pedoman Pelaksanaan Program Anti Pencucian Uang Dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU & PPT).

• Skema Pemberian Kredit

12.7. Hak Atas Kekayaan Intelektual Perseroan adalah pemegang Hak Kekayaan Intelektual (HKI) berupa: 1. Ciptaan atas Seni Logo "BANK BRI AGRO" berdasarkan Surat Pendaftaran Ciptaan Nomor C00201403940 tertanggal 24

Oktober 2014 dengan Nomor Pendaftaran 069999 yang berlaku selama 50 (lima puluh) tahun sejak pertama kali diumumkan; dan

2. Etiket Merek "BRI AGRO + LOGO” (merupakan satu penamaan) berdasarkan Sertifikat Merek dengan tanggal penerimaan 14 Agustus 2012, nomor pendaftaran IDM000484266 yang berlaku sampai dengan tanggal 14 Agustus 2022 untuk kelas barang / jasa 36.

Saat ini Perseroan telah mendaftarkan Logo barunya “BRI AGRO +LOGO” Kelas Jasa 36, dengan Nomor Permohonan J002016046688 tangga 30 September 2016, yang sampai dengan tanggal prospektus ini masih dalam proses Pemeriksaan Formalitas Permohonan Pendaftaran Merek sebagaimana disampaikan Direktur Merek dan Indikasi Geografis Direktorat Jenderal Hak Atas Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. HKI.4-HI.06.01-466.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 71 5/26/17 11:02 AM

Page 88: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

72

12.8. Sertifikasi dan Penghargaan Selama tahun 2016, Perseroan telah meraih penghargaan-penghargaan sebagai berikut:

No Nama Penghargaan Jenis Penghargaan Institusi Tahun

1 Predikat “Sangat Bagus” atas Kinerja Keuangan Tahun 2015

21th Infobank Awards 2016 Infobank 2016

2 Digital Innovation for Banking Commercial Bank

Indonesia Digital Innovation Award for Banking 2016 Warta Ekonomi 2016

3 Peringkat 2 Bank Buku II Tbk (Aset>Rp 5T)

Anugerah Perbankan Indonesia – V 2016 Economic Review 2016

4 Peringkat 2 Kelompok Bank Buku II (Aset>Rp 10T) Sektor Keuangan

Anugerah Perusahaan Economic Review 2016

12.9. Jaringan Kerja & Layanan Pengembangan jaringan terus dilakukan oleh Perseroan untuk menopang target pertumbuhan yang ingin dicapai. Pada tahun 2015, Perseroan telah membuka 4 (empat) unit kerja baru yaitu Kantor Cabang Solo - Jawa Tengah, Kantor Cabang Cikarang - Jawa Barat, Kantor Cabang Pembantu Ciputat - Tangerang Selatan, dan Kantor Kas Teluk Sono – Riau. Disamping itu telah dilakukan relokasi atas 5 (lima) unit kerja yaitu : Kantor Cabang Cik Ditiro, Kantor Cabang Medan, Kantor Cabang Semarang, Kantor Cabang Pembantu S.Parman - Medan dan Kantor Cabang Pembantu Manggala Wanabakti - Jakarta. Serta penutupan 1 (satu) unit kerja Payment Point di gedung Dapenbun - Hayam Wuruk Jakarta.

Sementara itu, untuk tahun 2016, Perseroan telah merealisasikan relokasi Kantor Pusat dari lokasi lama di Plaza Agro, Kuningan - Jakarta ke lokasi yang baru di Gedung BRI AGRO di daerah Warung Jati Barat, Jakarta dan pembukaan 2 (dua) unit kerja Kantor Cabang Pembantu di Gresik - Jawa Timur dan di Cik Ditiro – Jakarta Pusat serta merelokasi 1 (satu) unit kerja Kantor Cabang Pembantu di Kasikan - Riau. Tabel berikut menyajikan rincian tentang jaringan distribusi selama lima tahun terakhir: 31 DESEMBER

2012 2013 2014 2015 2016 Kantor Pusat 1 1 1 1 1 Kantor Cabang 10 12 14 16 16 Kantpr Cabang Pembantu 9 10 16 17 19 Kantor Kas & Payment Point 3 3 4 4 4 Total Kantor 23 26 35 38 40 Atm 34 34 41 0 0 Catatan :

1. Berdasarkan Surat Otoritas Jasa Keuangan Nomor S.228/KR.041/2016 tertanggal 25 April 2016, Perseroan membuka Kantor Cabang Pembantu Gresik – Jawa Timur;

2. Berdasarkan Surat Otoritas Jasa Keuangan Nomor S-213/PB/2016 tertanggal 12 Oktober 2016, Perseroan membuka Kantor Cabang Pembantu Cik Ditiro- Jakarta Pusat; sehingga jumlah Kantor Cabang Pembantu menjadi 19

i. Kantor Pusat

Kantor pusat adalah titik utama dalam organisasi Perseroan dan terletak di Gedung BRI AGRO. Jl. Warung Jati Barat No.139, Kelurahan Kalibata, Kecamatan Pancoran. Jakarta Selatan. ii. Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu dan Kantor Kas

Kantor Cabang Perseroan dibagi Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu. Setiap cabang, tanpa memperhatikan klasifikasinya, beroperasi secara indenpenden dari cabang lainnya. Cabang memiliki level yang berbeda untuk kewenangan memutus kredit tergantung dari klasifikasi masing-masing cabang. Setiap kantor cabang mengawasi kantor cabang pembantu dan kantor kas yang berada dibawah wewenangnya. Kantor cabang pembantu menawarkan produk-produk yang sama dengan yang dimiliki kantor cabang tapi memiliki tingkat kewenangan memutus kredit yang lebih terbatas. Sementara itu, kantor kas lebih terfokus pada pengumpulan dana pihak ketiga dari sektor ritel dan menyediakan layanan terkait uang tunai kepada nasabah.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 72 5/26/17 11:02 AM

Page 89: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

73

12.8. Sertifikasi dan Penghargaan Selama tahun 2016, Perseroan telah meraih penghargaan-penghargaan sebagai berikut:

No Nama Penghargaan Jenis Penghargaan Institusi Tahun

1 Predikat “Sangat Bagus” atas Kinerja Keuangan Tahun 2015

21th Infobank Awards 2016 Infobank 2016

2 Digital Innovation for Banking Commercial Bank

Indonesia Digital Innovation Award for Banking 2016 Warta Ekonomi 2016

3 Peringkat 2 Bank Buku II Tbk (Aset>Rp 5T)

Anugerah Perbankan Indonesia – V 2016 Economic Review 2016

4 Peringkat 2 Kelompok Bank Buku II (Aset>Rp 10T) Sektor Keuangan

Anugerah Perusahaan Economic Review 2016

12.9. Jaringan Kerja & Layanan Pengembangan jaringan terus dilakukan oleh Perseroan untuk menopang target pertumbuhan yang ingin dicapai. Pada tahun 2015, Perseroan telah membuka 4 (empat) unit kerja baru yaitu Kantor Cabang Solo - Jawa Tengah, Kantor Cabang Cikarang - Jawa Barat, Kantor Cabang Pembantu Ciputat - Tangerang Selatan, dan Kantor Kas Teluk Sono – Riau. Disamping itu telah dilakukan relokasi atas 5 (lima) unit kerja yaitu : Kantor Cabang Cik Ditiro, Kantor Cabang Medan, Kantor Cabang Semarang, Kantor Cabang Pembantu S.Parman - Medan dan Kantor Cabang Pembantu Manggala Wanabakti - Jakarta. Serta penutupan 1 (satu) unit kerja Payment Point di gedung Dapenbun - Hayam Wuruk Jakarta.

Sementara itu, untuk tahun 2016, Perseroan telah merealisasikan relokasi Kantor Pusat dari lokasi lama di Plaza Agro, Kuningan - Jakarta ke lokasi yang baru di Gedung BRI AGRO di daerah Warung Jati Barat, Jakarta dan pembukaan 2 (dua) unit kerja Kantor Cabang Pembantu di Gresik - Jawa Timur dan di Cik Ditiro – Jakarta Pusat serta merelokasi 1 (satu) unit kerja Kantor Cabang Pembantu di Kasikan - Riau. Tabel berikut menyajikan rincian tentang jaringan distribusi selama lima tahun terakhir: 31 DESEMBER

2012 2013 2014 2015 2016 Kantor Pusat 1 1 1 1 1 Kantor Cabang 10 12 14 16 16 Kantpr Cabang Pembantu 9 10 16 17 19 Kantor Kas & Payment Point 3 3 4 4 4 Total Kantor 23 26 35 38 40 Atm 34 34 41 0 0 Catatan :

1. Berdasarkan Surat Otoritas Jasa Keuangan Nomor S.228/KR.041/2016 tertanggal 25 April 2016, Perseroan membuka Kantor Cabang Pembantu Gresik – Jawa Timur;

2. Berdasarkan Surat Otoritas Jasa Keuangan Nomor S-213/PB/2016 tertanggal 12 Oktober 2016, Perseroan membuka Kantor Cabang Pembantu Cik Ditiro- Jakarta Pusat; sehingga jumlah Kantor Cabang Pembantu menjadi 19

i. Kantor Pusat

Kantor pusat adalah titik utama dalam organisasi Perseroan dan terletak di Gedung BRI AGRO. Jl. Warung Jati Barat No.139, Kelurahan Kalibata, Kecamatan Pancoran. Jakarta Selatan. ii. Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu dan Kantor Kas

Kantor Cabang Perseroan dibagi Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu. Setiap cabang, tanpa memperhatikan klasifikasinya, beroperasi secara indenpenden dari cabang lainnya. Cabang memiliki level yang berbeda untuk kewenangan memutus kredit tergantung dari klasifikasi masing-masing cabang. Setiap kantor cabang mengawasi kantor cabang pembantu dan kantor kas yang berada dibawah wewenangnya. Kantor cabang pembantu menawarkan produk-produk yang sama dengan yang dimiliki kantor cabang tapi memiliki tingkat kewenangan memutus kredit yang lebih terbatas. Sementara itu, kantor kas lebih terfokus pada pengumpulan dana pihak ketiga dari sektor ritel dan menyediakan layanan terkait uang tunai kepada nasabah.

Jaringan Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu Kantor Kas dan Title Hak

No. Status Kantor Nama Kantor Alamat Kantor

Title Hak dan Luas Tanah/Bangunan Kepala Kantor

1. Kantor Pusat Kantor Pusat Gedung BRI AGRO. Jl. Warung Jati Barat No.139, Kel. Kalibata, Kec. Pancoran. Jakarta Selatan.

Milik Sendiri HGB No. 1466/ Kalibata Luas : 103 m2 , HGB No. 1027/ Kalibata Luas : 2.527 m2, HGB No. 1372/Kalibata Luas : 195 m2, HGB No. 1349/Kalibata Luas 105 m2, HGB No. 1418/Kalibata, luas 136 m2

Direksi

2. Kantor Cabang

Kantor Cabang Jakarta Kuningan

Plaza Agro, Jl. H.R. Rasuna Said X-2 No. 1, Kelurahan Kuningan Timur, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan

Sewa menyewa ruangan perkantoran Luas :292 m2

Suharno

3. Kantor Cabang

Kantor Cabang Bandung

Jl. Abdul Rivai No 2B RT.05 RW. 1, Kecamatan Bandung Wetan, Kelurahan Tamansari, Bandung

Milik sendiri HGB No. 145/Kelurahan Taman Sari Luas : 260 M2

Achmad Farid

4. Kantor Cabang

Kantor Cabang Semarang

Jl. Jl. MT Haryono No. 970 Ruko Metro Plaza A-2, Kota Semarang

Sewa menyewa bangunan Luas : 622 m2

Gabriel Hendra Kurniawan

5. Kantor Cabang

Kantor Cabang Surabaya

Jl. Tais Nasution No. 27 Surabaya

Sewa menyewa Bangunan Luas :225,30 m2 (Lantai Dasar), dan 220,30 M2

(Lantai Mezzaine)

Wahyudi Dwi Irawan

6. Kantor Cabang

Kantor Cabang Medan

Jl. Iskandar Muda Ruko Premier No. 10 dan 11, Medan, Sumatera Utara

Milik Sendiri HGB No. 230/Babura Luas : 123 m2, HGB No. 229/ Babura Luas : 123 m2

Selamat Riadi

7. Kantor Cabang

Kantor Cabang Pekanbaru

Jl. Jendral Sudirman No 231, Pekanbaru

Sewa menyewa bangunan Luas : 336 m2

Novy Tjahya Indrianto

8. Kantor Cabang

Kantor Cabang Jambi .

Jl. Hayam Wuruk RT 23, Kelurahan Jelutung, Kecamatan Jelutung, Jambi

Sewa menyewa bangunan Luas : 314 m2

Fasya Salman Al Farizi

9. Kantor Cabang

Kantor Cabang Bandar Lampung

Jl. Raden Intan No 104 B-C, Tanjung Karang, Bandar Lampung

Sewa menyewa bangunan (2 unit bangunan) (1) Luas tanah : 130 m2

(2) Luas tanah : 121m2

Yungki Pramono

10. Kantor Cabang

Kantor Cabang Rantau Prapat

Jl. Jend. Ahmad Yani No 135 F, Rantau Prapat Sumatera Utara

Sewa menyewa bangunan (ruko 3 lantai) Luas : 136

Jaya Pratama Silalahi

11. Kantor Cabang

Kantor Cabang Balikpapan

Jl. Jendral Sudirman No 319 Kelurahan Damai, Balikpapan Selatan

Sewa menyewa bangunan Luas : 544 m2

Haris Rahman

12. Kantor Cabang

Kantor Cabang Makassar

Jl. Slamet Riyadi No 14 Ujung Pandang, Makassar

Sewa menyewa bangunan Luas : 328 m2

Buhana Lewa

13. Kantor Cabang

Kantor Cabang Bogor

Jl. KS. Tubun No. 59F RT.003/ RW.002 Kelurahan Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor

Milik sendiri HGB No. 111/ Kelurahan Cibuluh Luas : 224 m2

Johan Jacob Saleh

14. Kantor Cabang

Kantor Cabang Palembang

Jl. Kol. H. Burlian No. 1458 A-B RT. 25 RW. 04 Kelurahan Sukabangun, Kecamatan Sukarami Kota - Palembang

Milik sendiri HGB No. 15 dan No. 16/Kelurahan Sukabangun Luas : 268 m2

Iman Yusuf

15. Kantor Cabang

Kantor Cabang Pontianak

Jl. Jenderal A. Yani Rukun Tetangga 01 Rukun Warga 34 Kelurahan Benua Melayu Darat Pontianak

Sewa menyewa bangunan, (ruko 3.5 lantai) Luas : 248 m2

Muhammad Nasar

16. Kantor Cabang

Kantor Cabang Solo

Jl. Slamet Riyadi No 330 Kelurahan Sriwedari

Sewa menyewa bangunan

Anton Suhartanta

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 73 5/26/17 11:02 AM

Page 90: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

74

No. Status Kantor Nama Kantor Alamat Kantor

Title Hak dan Luas Tanah/Bangunan Kepala Kantor

Kecamatan Laweyan Kota Surakarta - Solo

(3 lantai) luas : 202 m2

17 Kantor Cabang

Kantor Cabang Cikarang

Jl. Jababeka Raya, Kawasan Permata Junction Blok B.05, RT.05 RW. 06 Kel. Pasir Gombong Kec. Cikarang Utara,Bekasi

Milik Sendiri HGB No. 986/Pasir Gombong Luas bangunan : 105 m 2

Hesti Herayati

18. Kantor Cabang Pembantu

Kantor Capem Jamsostek

Jl. Jend. Gatot Subroto No 79, RT 008 RW 002, Kelurahan Karet Semanggi, Kecamatan Setiabudi Jakarta Selatan

Sewa menyewa ruangan perkantoran Luas : 153,63 m2

Wiwik Waluyanti

19. Kantor Cabang Pembantu

Kantor Capem Depok

Jl. Margonda Raya No. 198 A, RT 003 RW 008, Kelurahan Kemirimuka, Kecamatan Beji Kota Depok.

Milik sendiri HGB No. 300/Kemiri Muka/2002 Luas : 94 m2

Ferri Aryudha

20. Kantor Cabang Pembantu

Kantor Capem Kebayoran Lama

Jl. Kebayoran Lama RT.001 RW. 013 Grogol Utara, Jakarta Selatan

Sewa menyewa bangunan Luas : 455 m2

Fernando K. Sinuraya

21. Kantor Cabang Pembantu

Kantor Capem Bekasi

Komp. Ruko Ramayana Jl. Ir. H. Juanda Blok A-4 No. 03 Kelurahan Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi

Milik sendiri HGB No. 11811/Kelurahan Duren Jaya Luas : 92 m2

Jaya Simatupang

22. Kantor Cabang Pembantu

Kantor Capem Tangerang

Jl. Merdeka Raya No. 149 Kelurahan Sukajadi Kecamatan Karawaci, Tangerang

Sewa menyewa bangunan Luas : 160 m2

Siska Rosidianingrum

23. Kantor Cabang Pembantu

Kantor Capem A.R. Hakim, Medan

Jl. Jl. A.R Hakim No. 153, Sukarame, Medan

Milik Sendiri HGB No. 26/Tegal Sari III Luas : 124 m2

Ronal Romambang

24. Kantor Cabang Pembantu

Kantor Capem Kasikan

Desa Kasikan Dusun 4, Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar

MIlik Sendiri HGB 00003 / Kasikan seluas :238 m 2

Torang Sirait

25. Kantor Cabang Pembantu

Kantor Capem Lubuk Dalam

Jl. Pertamina, Desa Lubuk Dalam, Kecamatan Lubuk Dalam, Siak

MIlik Sendiri HGB No. 05/ Lubuk Dalam Luas : 200 m2

Posma Simangunsong

26. Kantor Cabang Pembantu

Kantor Capem Ujung Batu

Jl. Jend Sudirman No. 100, Ujung Batu, Rokan Hulu Riau

Sewamenyewa bangunan Luas : 154 m2

Arief Abdalli

27. Kantor Cabang Pembantu

Kantor Capem Kelapa Gading

Jl. Boulevard Raya Blok CN. 1 No. 25, Kelapa Gading Kelurahan Kelapa Gading Timur Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara

Milik sendiri Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun No. 345/I-II/B Kelurahan Kelapa Gading Timur Luas : 175,065 m2

Erwind Andrew O Damanik

28. Kantor Cabang Pembantu

Kantor Capem Banyu Manik

Jl. Sukun Raya No. 41 (Ruko) A-1, Kelurahan Srondol Wetan, Kecamatan Banyumanik, Semarang

Sewa menyewa bangunan Luas : 135 m2

Dipo Rumansyah

29. Kantor Cabang Pembantu

Kantor Capem Air Molek

Jl. Jend Sudirman Air Molek I, Kab. Indragiri Hulu, Riau

Sewamenyewa bangunan Luas : 180 m2

Ari Suryanata Kusumah

30. Kantor Cabang Pembantu

Kantor Capem Bandar Jaya

Jl. Proklamator Raya No. 133 A Terbanggi BEsar, Bandar LAmpung

Sewa menyewa bangunan Luas : 170 m2

Safwira Guna Putra

31. Kantor Cabang Pembantu

Kantor Capem Sidoarjo

Jl. H. Sunandar Priyo Sudarmo RKA. 06 RT 16 RW 05 Desa Larangan Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo

Milik sendiri HGB No. 643/Desa Larangan Luas : 108 m2

Akhsin Suyito

32. Kantor Cabang Pembantu

Kantor Capem Pematang Siantar

Jl. Asahan Kompleks Megaland Blok A No. 45 Kelurahan Siopat Suhu, Kecamatan Siantar Timur Kota Pematang Siantar

Sewa menyewa bangunan Luas : 200 m2

Deddy Effendi

33. Kantor Cabang Pembantu

Kantor Capem Tebing Tinggi

Jl. Jend. Sudirman No. 405 C, Tebing Tinggi Barat, Sumatera Utara

Milik sendiri HGB No. 60/Kelurahan Sri Padang Luas: 88 m2

Abdul Hanan

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 74 5/26/17 11:02 AM

Page 91: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

75

No. Status Kantor Nama Kantor Alamat Kantor

Title Hak dan Luas Tanah/Bangunan Kepala Kantor

Kecamatan Laweyan Kota Surakarta - Solo

(3 lantai) luas : 202 m2

17 Kantor Cabang

Kantor Cabang Cikarang

Jl. Jababeka Raya, Kawasan Permata Junction Blok B.05, RT.05 RW. 06 Kel. Pasir Gombong Kec. Cikarang Utara,Bekasi

Milik Sendiri HGB No. 986/Pasir Gombong Luas bangunan : 105 m 2

Hesti Herayati

18. Kantor Cabang Pembantu

Kantor Capem Jamsostek

Jl. Jend. Gatot Subroto No 79, RT 008 RW 002, Kelurahan Karet Semanggi, Kecamatan Setiabudi Jakarta Selatan

Sewa menyewa ruangan perkantoran Luas : 153,63 m2

Wiwik Waluyanti

19. Kantor Cabang Pembantu

Kantor Capem Depok

Jl. Margonda Raya No. 198 A, RT 003 RW 008, Kelurahan Kemirimuka, Kecamatan Beji Kota Depok.

Milik sendiri HGB No. 300/Kemiri Muka/2002 Luas : 94 m2

Ferri Aryudha

20. Kantor Cabang Pembantu

Kantor Capem Kebayoran Lama

Jl. Kebayoran Lama RT.001 RW. 013 Grogol Utara, Jakarta Selatan

Sewa menyewa bangunan Luas : 455 m2

Fernando K. Sinuraya

21. Kantor Cabang Pembantu

Kantor Capem Bekasi

Komp. Ruko Ramayana Jl. Ir. H. Juanda Blok A-4 No. 03 Kelurahan Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi

Milik sendiri HGB No. 11811/Kelurahan Duren Jaya Luas : 92 m2

Jaya Simatupang

22. Kantor Cabang Pembantu

Kantor Capem Tangerang

Jl. Merdeka Raya No. 149 Kelurahan Sukajadi Kecamatan Karawaci, Tangerang

Sewa menyewa bangunan Luas : 160 m2

Siska Rosidianingrum

23. Kantor Cabang Pembantu

Kantor Capem A.R. Hakim, Medan

Jl. Jl. A.R Hakim No. 153, Sukarame, Medan

Milik Sendiri HGB No. 26/Tegal Sari III Luas : 124 m2

Ronal Romambang

24. Kantor Cabang Pembantu

Kantor Capem Kasikan

Desa Kasikan Dusun 4, Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar

MIlik Sendiri HGB 00003 / Kasikan seluas :238 m 2

Torang Sirait

25. Kantor Cabang Pembantu

Kantor Capem Lubuk Dalam

Jl. Pertamina, Desa Lubuk Dalam, Kecamatan Lubuk Dalam, Siak

MIlik Sendiri HGB No. 05/ Lubuk Dalam Luas : 200 m2

Posma Simangunsong

26. Kantor Cabang Pembantu

Kantor Capem Ujung Batu

Jl. Jend Sudirman No. 100, Ujung Batu, Rokan Hulu Riau

Sewamenyewa bangunan Luas : 154 m2

Arief Abdalli

27. Kantor Cabang Pembantu

Kantor Capem Kelapa Gading

Jl. Boulevard Raya Blok CN. 1 No. 25, Kelapa Gading Kelurahan Kelapa Gading Timur Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara

Milik sendiri Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun No. 345/I-II/B Kelurahan Kelapa Gading Timur Luas : 175,065 m2

Erwind Andrew O Damanik

28. Kantor Cabang Pembantu

Kantor Capem Banyu Manik

Jl. Sukun Raya No. 41 (Ruko) A-1, Kelurahan Srondol Wetan, Kecamatan Banyumanik, Semarang

Sewa menyewa bangunan Luas : 135 m2

Dipo Rumansyah

29. Kantor Cabang Pembantu

Kantor Capem Air Molek

Jl. Jend Sudirman Air Molek I, Kab. Indragiri Hulu, Riau

Sewamenyewa bangunan Luas : 180 m2

Ari Suryanata Kusumah

30. Kantor Cabang Pembantu

Kantor Capem Bandar Jaya

Jl. Proklamator Raya No. 133 A Terbanggi BEsar, Bandar LAmpung

Sewa menyewa bangunan Luas : 170 m2

Safwira Guna Putra

31. Kantor Cabang Pembantu

Kantor Capem Sidoarjo

Jl. H. Sunandar Priyo Sudarmo RKA. 06 RT 16 RW 05 Desa Larangan Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo

Milik sendiri HGB No. 643/Desa Larangan Luas : 108 m2

Akhsin Suyito

32. Kantor Cabang Pembantu

Kantor Capem Pematang Siantar

Jl. Asahan Kompleks Megaland Blok A No. 45 Kelurahan Siopat Suhu, Kecamatan Siantar Timur Kota Pematang Siantar

Sewa menyewa bangunan Luas : 200 m2

Deddy Effendi

33. Kantor Cabang Pembantu

Kantor Capem Tebing Tinggi

Jl. Jend. Sudirman No. 405 C, Tebing Tinggi Barat, Sumatera Utara

Milik sendiri HGB No. 60/Kelurahan Sri Padang Luas: 88 m2

Abdul Hanan

No. Status Kantor Nama Kantor Alamat Kantor

Title Hak dan Luas Tanah/Bangunan Kepala Kantor

34. Kantor Cabang Pembantu

Kantor Capem Ciputat

Jl. Ir. Juanda No. 114, Cempaka Putih, Kota Tangerang Selatan

Milik Sendiri HGB No. 01495 / Cempaka Putih Luas : 105 m2

Silma Gunawan

35. Kantor Cabang Pembantu

Kantor Capem Gresik

Jl. RA Kartini Blok A No. 216, Gresik Jawa timur

Sewamenyewa bangunan (ruang kantor) Luas : 100 m2

Widowati Nur Utami

36 Kantor Cabang Pembantu

Kantor Capem Cik Ditiro

Jl. Teuku Cik Ditiro No. 14, Kelurahan Gondangdia, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat

Sewa ruangan kantor Luas : 169,78 m2

Arief Rachmat Riandi

37.

Kantor Kas

Kantor Kas Dalu- Dalu Emplasement Perkebunan Kelapa Sawit PT Hutahaean

Desa Dalu-Dalu, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu, Riau

Sewa ruangan kantor Luas : 54 m2

Philip Sitompul

38. Kantor Kas Kantor Kas Teluk Sono Emplasement Perkebunan Kelapa Sawit PT Hutahaean

Desa Teluk Sono, Bonai Darussalam, Rokan Hulu Riau

Sewa ruangan kantor Luas : 78 m2

Abraham Yulistiandi

39. Kantor Kas Kantor Kas PTPN IX Semarang

Jl. Mugas Dalam, Semarang

Sewa ruangan kantor Luas : 28 m2

Ratna Handayani

40. Kantor Kas Kantor Kas Deptan Kementerian Pertanian, Gedung E Lantai Dasar,

Departemen PErtanian, Gedung E Lantai Dasar, Jl. RM Harsono No. 3 Jakarta

Sewa ruangan kantor Luas lantai : 87,5 m2

Noor Latifah

iii. ATM dan Kartu ATM

Per tanggal 31 Desember 2016, tidak memiliki mesin ATM karena telah menggunakan Mesin ATM dari Bank BRI sehingga nasabah dapat bertransaksi di ATM BRI serta bekerja sama dengan jaringan ATM Bersama yang tersebar di seluruh Indonesia. Pemegang kartu ATM Perseroan dapat menggunakan ATM Perseroan dan ATM BRI serta ATM Bank yang tergabung dalam jaringan ATM Bersama untuk menarik dana, memeriksa saldo dan transfer dana antara rekening tabungan termasuk rekening antar nasabah. 12.10. Persaingan Perseroan memiliki modal inti dibawah Rp 5 trilyun sehingga masuk kedalam kategori Bank Buku 2. Jumlah Bank BUKU 2 adalah 49 bank dan yang menjadi peers group Perseroan yaitu Bank Mas, Bank Jasa Jakarta, Bank Capital, Bank Mayora, Bank Ekonomi, dan Bank Artha Graha. Diantara peers group, Perseroan lebih unggul jika dilihat dari pertumbuhan kredit (yoy) dan dana pihak ketiga (yoy). Pertumbuhan kredit (yoy) mencapai 35% sedangkan Bank peers group lainnya hanya mencapai pertumbuhan berkisar 10% - 15%. Di lain pihak pertumbuhan dana pihak ketiga BRI AGRO (yoy) mencapai 34%, sedangkan Bank peers group lain hanya tumbuh sekitar 10% - 15%. Dari pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga membuktikan bahwa Perseroan mampu bersaing dengan Bank BUKU 2 lainnya. 12.11. Teknologi Peran Teknologi Informasi dalam industri perbankan saat ini mempunyai posisi dan fungsi yang sangat strategis, karena bukan hanya sebagai supporting, Teknologi Informasi juga sebagai strategic enabler bagi bisnis Perseroan Sesuai dengan visi Divisi Teknologi Informasi, bahwa Perseroan diharapkan mampu dan tanggap dalam memadukan strategi bisnis dengan Teknologi Informasi terkini untuk mencapai kepuasan nasabah. Sehingga pada tahun 2016, Divisi Teknologi Informasi telah menyusun dan melaksanakan proyek pengembangan Teknologi Informasi secara bertahap dan berkelanjutan dengan uraian sebagai berikut:

Relokasi Data Center Non Core Relokasi Data Center Non Core dilakukan seiring dengan perpindahan Gedung Kantor Pusat BRI Agro yang semula bertempat di Kuningan, Jakarta Selatan dipindahkan ke Warung Jati Barat, Jakarta Selatan. Disaster Recovery Center Core Banking System BRI Agro telah berhasil membangun Disaster Recovery Center sebagai salah satu wujud pemenuhan compliance terhadap regulasi.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 75 5/26/17 11:02 AM

Page 92: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

76

Cash Management System Merupakan salah satu jenis layanan perbankan yang diperuntukkan bagi nasabah korporasi, telah berhasil diluncurkan Cash Management System. Dengan demikian, nasabah dapat melakukan pengelolaan cash flow secara mandiri di lokasi usahanya tanpa perlu datang ke Unit Kerja BRI Agro. Mobile Banking BRI Agro telah berhasil meluncurkan Mobile Banking berbasis SMS sebagai salah satu layanan perbankan yang diperuntukkan bagi nasabah perorangan. Sehingga nasabah dapat melakukan transaksi perbankannya dimana dan kapan saja serta dapat langsung diakses melalui media telepon selular dengan kompabilitas yang ditentukan tanpa perlu datang ke Unit Kerja BRI Agro. Internet Banking BRI Agro telah berhasil mengembangkan Internet Banking sebagai salah satu layanan perbankan berbasis internet yang diperuntukkan bagi nasabah perorangan. Sehingga nasabah dapat melakukan transaksi perbankan dimana dan kapan saja serta dapat langsung diakses melalui media browser dengan jaringan internet.

12.12. Tingkat Kesehatan Bank Tingkat Kesehatan Bank (TKB) periode Desember 2016, adalah sebagai berikut :

No Faktor Penilaian Peringkat 1. Profil Risiko 2 2 Good Corporate Governance (GCG) 2 3. Permodalan 2 4. Rentabilitas 2 Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan Bank (TKB) 2 (SEHAT)

Peringkat Komposit 2 mencerminkan kondisi Bank yang secara umum Sehat sehingga dinilai mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor ekternal lainnya. 12.13. Prospek dan Strategi Usaha PROSPEK USAHA

Segmen Bisnis Agro Kontribusi kredit sektor agribisnis telah memberikan porsi 54% dari portifolio kredit bank. Potensi pengembangan portofolio kredit sektor agribisnis masih terbuka lebar untuk dikembangkan mengingat negara Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang besar. Bank akan tetap melakukan pengembangan bisnis ke sektor agribisnis walaupun harga komoditi sangat fluktuatif. Sektor agribisnis yang telah dikembangkan di Bank mulai dari hulu, on farm, hilir dan juga jasa/suporting bisnis. Strategi pengembangan bisnis disektor agribisnis ke BUMN yang sehat dan swasta besar serta kepada nasabah yang telah bermitra dengan Bank BRI Grup. Pengembangan bisnis untuk pembiayaan kepada plasma (koperasi) yang merupakan mitra kerja dari grup usaha perkebunan besar merupakan sasaran utama Bank Hal ini dengan harapan perusahaan inti sebagai off taker dan juga sebagai penjamin atas kewajiban plasma kepada Bank. Sektor agribisnis kedepan akan lebih baik terutama pengembangan komoditi minyak kelapa sawit dan turunannya karena merupakan komoditi strategis Indonesia. Disamping itu adanya kebijakan pemerintah untuk moratorium ijin usaha perkebunan sawit dan restorasi lahan gambut, kedepan kinerja perkebunan sawit dan turunannya akan lebih dan harga kebun akan meningkat. Bank akan lebih fokus untuk pengembangan bisnisnya kepada komoditi sawit dan turunannya. Segmen Bisnis Ritel dan Konsumer Usaha Kecil dan Menengah berperan besar dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia yang tercermin dari jumlah usaha atau dari penciptaan lapangan kerja. Selain itu, Perseroan juga akan turut berperan serta lebih besar di dalam pembiayaan produktif sektor Usaha Kecil dan Menengah dengan batasan pengembangan sektor UKM dimaksud disesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Produk Bisnis Ritel dan Konsumer Produk-produk bisnis yang telah ada saat ini semakin variatif dan disesuaikan pada ‘customer need’, antara lain : - Kredit Modal Kerja - Kredit Investasi - Kredit Pemilikan Gudang - Kredit Fully Cash Collateral - Kredit program untuk komoditi pertanian (KKPA,KUR) - Kredit Konsumer :

1. Agro Griya 2. Agro Mobil 3. Agro Multiguna 4. Kredit Karyawan Tetap

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 76 5/26/17 11:02 AM

Page 93: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

77

Cash Management System Merupakan salah satu jenis layanan perbankan yang diperuntukkan bagi nasabah korporasi, telah berhasil diluncurkan Cash Management System. Dengan demikian, nasabah dapat melakukan pengelolaan cash flow secara mandiri di lokasi usahanya tanpa perlu datang ke Unit Kerja BRI Agro. Mobile Banking BRI Agro telah berhasil meluncurkan Mobile Banking berbasis SMS sebagai salah satu layanan perbankan yang diperuntukkan bagi nasabah perorangan. Sehingga nasabah dapat melakukan transaksi perbankannya dimana dan kapan saja serta dapat langsung diakses melalui media telepon selular dengan kompabilitas yang ditentukan tanpa perlu datang ke Unit Kerja BRI Agro. Internet Banking BRI Agro telah berhasil mengembangkan Internet Banking sebagai salah satu layanan perbankan berbasis internet yang diperuntukkan bagi nasabah perorangan. Sehingga nasabah dapat melakukan transaksi perbankan dimana dan kapan saja serta dapat langsung diakses melalui media browser dengan jaringan internet.

12.12. Tingkat Kesehatan Bank Tingkat Kesehatan Bank (TKB) periode Desember 2016, adalah sebagai berikut :

No Faktor Penilaian Peringkat 1. Profil Risiko 2 2 Good Corporate Governance (GCG) 2 3. Permodalan 2 4. Rentabilitas 2 Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan Bank (TKB) 2 (SEHAT)

Peringkat Komposit 2 mencerminkan kondisi Bank yang secara umum Sehat sehingga dinilai mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor ekternal lainnya. 12.13. Prospek dan Strategi Usaha PROSPEK USAHA

Segmen Bisnis Agro Kontribusi kredit sektor agribisnis telah memberikan porsi 54% dari portifolio kredit bank. Potensi pengembangan portofolio kredit sektor agribisnis masih terbuka lebar untuk dikembangkan mengingat negara Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang besar. Bank akan tetap melakukan pengembangan bisnis ke sektor agribisnis walaupun harga komoditi sangat fluktuatif. Sektor agribisnis yang telah dikembangkan di Bank mulai dari hulu, on farm, hilir dan juga jasa/suporting bisnis. Strategi pengembangan bisnis disektor agribisnis ke BUMN yang sehat dan swasta besar serta kepada nasabah yang telah bermitra dengan Bank BRI Grup. Pengembangan bisnis untuk pembiayaan kepada plasma (koperasi) yang merupakan mitra kerja dari grup usaha perkebunan besar merupakan sasaran utama Bank Hal ini dengan harapan perusahaan inti sebagai off taker dan juga sebagai penjamin atas kewajiban plasma kepada Bank. Sektor agribisnis kedepan akan lebih baik terutama pengembangan komoditi minyak kelapa sawit dan turunannya karena merupakan komoditi strategis Indonesia. Disamping itu adanya kebijakan pemerintah untuk moratorium ijin usaha perkebunan sawit dan restorasi lahan gambut, kedepan kinerja perkebunan sawit dan turunannya akan lebih dan harga kebun akan meningkat. Bank akan lebih fokus untuk pengembangan bisnisnya kepada komoditi sawit dan turunannya. Segmen Bisnis Ritel dan Konsumer Usaha Kecil dan Menengah berperan besar dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia yang tercermin dari jumlah usaha atau dari penciptaan lapangan kerja. Selain itu, Perseroan juga akan turut berperan serta lebih besar di dalam pembiayaan produktif sektor Usaha Kecil dan Menengah dengan batasan pengembangan sektor UKM dimaksud disesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Produk Bisnis Ritel dan Konsumer Produk-produk bisnis yang telah ada saat ini semakin variatif dan disesuaikan pada ‘customer need’, antara lain : - Kredit Modal Kerja - Kredit Investasi - Kredit Pemilikan Gudang - Kredit Fully Cash Collateral - Kredit program untuk komoditi pertanian (KKPA,KUR) - Kredit Konsumer :

1. Agro Griya 2. Agro Mobil 3. Agro Multiguna 4. Kredit Karyawan Tetap

Produk-produk kredit ritel maupun kredit konsumer telah dilakukan evaluasi untuk disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan pasar sehingga kontribusi produk dimaksud dalam portofolio bisnis sudah mulai bertumbuh. Produk-produk pembiayaan di atas dikembangkan untuk menyasar sektor bisnis dalam skala UKM untuk dapat memberikan kontribusi positif dengan volume portofolio yang semakin seimbang dengan sektor bisnis lainnya. Segmen Bisnis Umum Perseroan selain mengembangkan pembiayaan agrobisnis yang menjadi fokus usaha, juga mengembangkan bisnis umum dengan fokus pada bisnis umum yang terselektif dan tahan terhadap goncangan binis. Pengembangan bisnis umum dimulai pada tahun 2012, bisnis umum meliputi pembiayaan kepada multifinance, rekanan BUMN, sektor perdagangan, jasa dan pariwisata (hotel) serta lain-lain dimana dalam pelaksanaannya ekspansi kredit bisnis umum juga disinergikan dengan strategi dalam rangka mendukung pengembangan bisnis ritel dengan cara membuka pada peluang tricle down bisnis bank baik funding dan maupun lending. Secara strategis pengembangan bisnis Perseroan maka diharapkan porsi bisnis umum dapat mewujudkan pencapaian maksimal sesuai dengan visi dan misi Perseroan. Selain itu, juga dikembangkan pembiayaan kepada Bank Perkreditan Rakyat dengan pola linkage program. Kontribusi profitabilitas Bisnis Umum Perseroan selama 3 (tiga) tahun terakhir sesuai dengan trend tingkat suku bunga pasar, dengan produktifitas Desember tahun 2016 12,36%, Desember tahun 2015 sebesar 12,70%, Desember tahun 2014 sebesar 12,23%. Produktifitas tersebut seiring dengan perkembangan Cost of Fund Perseroan sehingga bunga kredit untuk segmen menengah bisa bersaing dengan bank lainnya.

STRATEGI USAHA

a. Strategi Umum Merupakan garis besar dalam menciptakan perangkat bisnis yang mapan dan sesuai dengan kebutuhan Perseroan pada umumnya, antara lain :

(i) Melakukan ekspansi bisnis yang sehat dengan mempertimbangkan komposisi antara bisnis Agro maupun non-Agro (bisnis Umum).

(ii) Optimalisasi outlet (unit kerja) Cabang dan Capem melalui penetapan RBB berbasis potensi wilayah. (iii) Pembukaan outlet (unit kerja) baru di lokasi-lokasi yang representatif. (iv) Peningkatan kualitas dan kuantitas PKL (Pejabat Kredit Lini). (v) Menciptakan produk-produk bisnis yang potensial dengan menitikberatkan pada risk assesment dan risk mitigation. (vi) Menerapkan sistem monitoring yang lebih efektif dan efisien.

b. Strategi Khusus (Pengembangan Bisnis) Merupakan langkah-langkah spesifik yang dilakukan untuk pengembangan bisnis ritel dan konsumer, antara lain : (ii) Bisnis Ritel Strategi pengembangan bisnis ritel dibagi ke dalam 3 kategori, yaitu Jaringan Bisnis, SDM dan Produk & Mitigasi. Ketiga kategori rencana strategis ini merupakan rangkuman dari program-program yang akan dilaksanakan secara teknis untuk memenuhi tuntutan perkembangan bisnis ritel, sebagai berikut :

1) Jaringan Bisnis : Optimalisasi Unit Kerja eksisting, pembukaan jaringan /unit kerja baru dan mapping bisnis per-wilayah kerja.

2) SDM : rekrutmen AO untuk memenuhi formasi di semua kantor cabang / capem, pelaksanaan pendidikan bagi AO, MP, Pincapem dan Pinca, menerapkan insentif berbasis kinerja dan menerapkan RSK (rencana sasaran kerja) dengan penyusunan pipe-line bisnis dan evaluasi terhadap realisasi pipelite.

3) Produk & Mitigasi : Optimalisasi produk - produk bisnis berbasis kolateral, meningkatkan kerjasama dengan perusahaan penjamin kredit sebagai second way out, meningkatkan trickledown bisnis dari debitur – debitur menengah dan menetapkan kebijakan wilayah pelayanan bisnis di seluruh unit kerja.

Selain itu, pengembangan bisnis ritel lainnya yang masih merupakan bagian dari bisnis ritel adalah Kredit Program, dengan strategi pengembangan sebagai berikut :

1) Kerjasama pembiayaan plasma dengan Perusahaan inti yang telah menjadi Debitur Perseroan. 2) Kerjasama pembiayaan plasma dengan Perusahaan BUMN (PTPN dan lain-lain) 3) Kerjasama pembiayaan plasma dengan Perusahaan swasta besar (Asian Agri Group dan lain-lain). 4) Melakukan perluasan/ekspansi pembiayaan diluar komoditi perkebunan, seperti pangan, hortikultura,

peternakan dan perikanan dengan mempertimbangkan potensi pasar dan kompetensi SDM. 5) Optimalisasi target penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) bersubsidi dari Pemerintah.

(iii) Bisnis Konsumer

1) Optimalisasi produk-produk kredit berbasis collateral (Agrogriya, Agromobil, KMG dan lain-lain). 2) Menjalin kerjasama dengan developer yang memiliki bonafiditas yang baik. 3) Optimalisasi pelayanan kredit karyawan kepada perusahaan-perusahaan yang telah menjadi Debitur

Perseroan. 4) Membuka jaringan bisnis dengan instansi-instansi yang memiliki jaringan di unit kerja Perseroan melalui

prakarsa Perjanjian Kerja Sama (PKS) induk di kantor pusat untuk kemudian dapat di eksekusi oleh unit kerja Perseroan di lapangan (misalnya : Askrindo, Jamsostek dan lain-lain).

5) Melakukan pemasaran kredit konsumer kepada anak (grup) usaha BRI.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 77 5/26/17 11:02 AM

Page 94: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

78

6) Potensi penyaluran kredit karyawan kepada perusahaan multifinance besar dengan rating baik dan telah menjadi Debitur Perseroan.

7) Pemasaran intensif produk kredit karyawan produktif kepada perusahaan mitra, BUMN dan perusahaan swasta besar lainnya.

Prospek Bisnis Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia Nasional berada pada kisaran 5,1% - 5,6% di tahun 2016, yang didukung oleh konsumsi domestik dan investasi yang tetap kuat. Selain itu pertumbuhan kelas menengah Indonesia dan peningkatan komposisi penduduk pada usia produktif memberikan optimisme akan arah perkembangan dan prospek bisnis perbankan Nasional. Memperhatikan perkembangan tersebut, Perseroan akan mengupayakan pengelolaan jasa keuangan dengan lebih baik dan kuat terutama dalam permodalan. Selain fokus pada bidang usaha agrobisnis, Perseroan juga akan bergerak di usaha bisnis umum serta usaha kecil dan menengah (UKM). Dari sisi usaha penghimpunan dana, Perseroan menetapkan arah dengan upaya mengurangi risiko konsentrasi yang saat ini masih tergantung pada beberapa deposan besar dengan cara mengembangkan sumber dana ritel yang antara lain melalui penambahan jaringan kantor pelayanan dengan membuka kantor cabang dan cabang pembantu di sentra-sentra bisnis. Dalam pengembangan bisnis, strategi perusahaan juga memperhatikan kondisi dan potensi daerah pengembangan, antara lain sebagai berikut: a. Kondisi perekonomian global yang masih berfluktuatif dan dapat berpengaruh terhadap perekonomian domestik. b. Persaingan ketat di sektor perbankan dari sisi size (modal dan jaringan) serta pricing (produk penghimpunan dana dan

penyaluran kredit). c. Munculnya alternatif investasi yang lebih menarik seperti asuransi unit linked, reksadana, ORI dan lain-lain. d. Bank – bank lain yang berminat untuk masuk dalam bidang usaha yang sama karena masih besarnya margin dan

opportunity. Bisnis Treasury Untuk memaksimalkan pengelolaan sumber dan penggunaan dana bank agar risiko assets liabilities gap dapat terkendali, maka Perseroan akan menetapkan suatu strategi yang lebih baik untuk mengembangkan dan meningkatkan pengelolaan ALM (Asset Liabilities Management). Selain itu Perseroan juga akan mengembangkan metode dan kebijakan pricing suku bunga yang sudah ada saat ini yaitu kebijakan penerapan suku bunga yang berhubungan dengan kondisi masing-masing unit kerja agar lebih variatif sehingga diharapkan produk-produk bisnis Perseroan dapat lebih berkembang. Selain itu Bagian Treasury juga mengembangkan struktur organisasi yaitu menambah fungsi Manajemen Likuiditas dan Marketing Treasury Product yang berguna untuk menunjang bisnis di masa yang akan datang selain pengelolaan likuiditas. Hal ini untuk menunjang bisnis Treasury ke depannya selain pengelolaan likuiditas. Treasury juga diharapkan dapat berfungsi penuh sebagai unit bisnis dalam peningkatan di fee based income. Selama sampai dengan 31 Desember 2016 upaya menuju unit bisnis dapat dilakukan dengan: 1. Mengupayakan minimalisasi biaya dana dengan optimalisasi penempatan pada secondary reserve; 2. Melakukan transaksi surat berharga yang diterbitkan oleh Pemerintah (SUN dan ORI) secara selektif berdasarkan tenor dan yield yang diberikan dan disesuaikan dengan kondisi likuiditas. Pembelian ini dilakukan selain likuid, surat berharga tersebut dapat dijadikan sebagai jaminan kliring BI dalam bentuk prefund dan untuk memenuhi GWM Sekunder. Kontribusi Treasury sampai dengan Desember 2016 cukup baik, dengan menyumbang pendapatan bunga yang berasal dari efek-efek sebesar Rp45.659 juta, penempatan pada BI dan bank lain sebesar Rp22.795 juta dan giro pada Bank Indonesia dan bank lain sebesar Rp2.221 juta, serta pendapatan operasional selain bunga yang berasal dari keuntungan penjualan dan kenaikan surat berharga sebesar Rp36.331 juta. Mempertimbangkan prospek ke depan, Treasury akan mengembangkan: Mempertimbangkan prospek ke depan, Treasury akan mengembangkan: 1. transaksi obligasi dalam bentuk mata uang dolar AS melalui pembukaan Custody Euro Clear, selain trading obligasi

dalam bentuk Rupiah. 2. Melakukan kerja sama dengan beberapa Manajer Investasi/Aset Manajemen untuk mengoptimalisasi dana; Dana dan Jasa Dengan semakin meningkatnya persaingan di industri perbankan dalam memperebutkan dana pihak ketiga (DPK) serta banyaknya program yang dikeluarkan oleh bank pesaing untuk memperluas pangsa pasar Dana Pihak Ketiga, maka Perseroan akan menerapkan strategi pemasaran produk dana yang disesuaikan dengan perilaku masyarakat yang dinamis. Rencana tahun 2016 diarahkan dalam rangka upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan struktur pendanaan Perseroan dengan berbasis ritel (mass banking) sebagai buffer dana pihak ketiga (DPK) dalam rangka mendukung liabilities dan meningkatkan competitive position serta market share pertumbuhan DPK secara optimal. Oleh karena itu fokus utama pengembangan dan strategi bisnis yang dilakukan adalah:

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 78 5/26/17 11:02 AM

Page 95: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

79

6) Potensi penyaluran kredit karyawan kepada perusahaan multifinance besar dengan rating baik dan telah menjadi Debitur Perseroan.

7) Pemasaran intensif produk kredit karyawan produktif kepada perusahaan mitra, BUMN dan perusahaan swasta besar lainnya.

Prospek Bisnis Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia Nasional berada pada kisaran 5,1% - 5,6% di tahun 2016, yang didukung oleh konsumsi domestik dan investasi yang tetap kuat. Selain itu pertumbuhan kelas menengah Indonesia dan peningkatan komposisi penduduk pada usia produktif memberikan optimisme akan arah perkembangan dan prospek bisnis perbankan Nasional. Memperhatikan perkembangan tersebut, Perseroan akan mengupayakan pengelolaan jasa keuangan dengan lebih baik dan kuat terutama dalam permodalan. Selain fokus pada bidang usaha agrobisnis, Perseroan juga akan bergerak di usaha bisnis umum serta usaha kecil dan menengah (UKM). Dari sisi usaha penghimpunan dana, Perseroan menetapkan arah dengan upaya mengurangi risiko konsentrasi yang saat ini masih tergantung pada beberapa deposan besar dengan cara mengembangkan sumber dana ritel yang antara lain melalui penambahan jaringan kantor pelayanan dengan membuka kantor cabang dan cabang pembantu di sentra-sentra bisnis. Dalam pengembangan bisnis, strategi perusahaan juga memperhatikan kondisi dan potensi daerah pengembangan, antara lain sebagai berikut: a. Kondisi perekonomian global yang masih berfluktuatif dan dapat berpengaruh terhadap perekonomian domestik. b. Persaingan ketat di sektor perbankan dari sisi size (modal dan jaringan) serta pricing (produk penghimpunan dana dan

penyaluran kredit). c. Munculnya alternatif investasi yang lebih menarik seperti asuransi unit linked, reksadana, ORI dan lain-lain. d. Bank – bank lain yang berminat untuk masuk dalam bidang usaha yang sama karena masih besarnya margin dan

opportunity. Bisnis Treasury Untuk memaksimalkan pengelolaan sumber dan penggunaan dana bank agar risiko assets liabilities gap dapat terkendali, maka Perseroan akan menetapkan suatu strategi yang lebih baik untuk mengembangkan dan meningkatkan pengelolaan ALM (Asset Liabilities Management). Selain itu Perseroan juga akan mengembangkan metode dan kebijakan pricing suku bunga yang sudah ada saat ini yaitu kebijakan penerapan suku bunga yang berhubungan dengan kondisi masing-masing unit kerja agar lebih variatif sehingga diharapkan produk-produk bisnis Perseroan dapat lebih berkembang. Selain itu Bagian Treasury juga mengembangkan struktur organisasi yaitu menambah fungsi Manajemen Likuiditas dan Marketing Treasury Product yang berguna untuk menunjang bisnis di masa yang akan datang selain pengelolaan likuiditas. Hal ini untuk menunjang bisnis Treasury ke depannya selain pengelolaan likuiditas. Treasury juga diharapkan dapat berfungsi penuh sebagai unit bisnis dalam peningkatan di fee based income. Selama sampai dengan 31 Desember 2016 upaya menuju unit bisnis dapat dilakukan dengan: 1. Mengupayakan minimalisasi biaya dana dengan optimalisasi penempatan pada secondary reserve; 2. Melakukan transaksi surat berharga yang diterbitkan oleh Pemerintah (SUN dan ORI) secara selektif berdasarkan tenor dan yield yang diberikan dan disesuaikan dengan kondisi likuiditas. Pembelian ini dilakukan selain likuid, surat berharga tersebut dapat dijadikan sebagai jaminan kliring BI dalam bentuk prefund dan untuk memenuhi GWM Sekunder. Kontribusi Treasury sampai dengan Desember 2016 cukup baik, dengan menyumbang pendapatan bunga yang berasal dari efek-efek sebesar Rp45.659 juta, penempatan pada BI dan bank lain sebesar Rp22.795 juta dan giro pada Bank Indonesia dan bank lain sebesar Rp2.221 juta, serta pendapatan operasional selain bunga yang berasal dari keuntungan penjualan dan kenaikan surat berharga sebesar Rp36.331 juta. Mempertimbangkan prospek ke depan, Treasury akan mengembangkan: Mempertimbangkan prospek ke depan, Treasury akan mengembangkan: 1. transaksi obligasi dalam bentuk mata uang dolar AS melalui pembukaan Custody Euro Clear, selain trading obligasi

dalam bentuk Rupiah. 2. Melakukan kerja sama dengan beberapa Manajer Investasi/Aset Manajemen untuk mengoptimalisasi dana; Dana dan Jasa Dengan semakin meningkatnya persaingan di industri perbankan dalam memperebutkan dana pihak ketiga (DPK) serta banyaknya program yang dikeluarkan oleh bank pesaing untuk memperluas pangsa pasar Dana Pihak Ketiga, maka Perseroan akan menerapkan strategi pemasaran produk dana yang disesuaikan dengan perilaku masyarakat yang dinamis. Rencana tahun 2016 diarahkan dalam rangka upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan struktur pendanaan Perseroan dengan berbasis ritel (mass banking) sebagai buffer dana pihak ketiga (DPK) dalam rangka mendukung liabilities dan meningkatkan competitive position serta market share pertumbuhan DPK secara optimal. Oleh karena itu fokus utama pengembangan dan strategi bisnis yang dilakukan adalah:

a. Melakukan pengembangan fitur tabungan dengan cara modifikasi fitur yang telah ada dengan cara menyesuaikan dan memperhatikan kebutuhan serta karakteristik nasabah.

b. Melakukan program pemasaran secara terpadu di seluruh unit kerja Bank BRI AGRO. c. Meningkatkan akses layanan e-channel dengan bekerjasama dengan perusahaan induk dalam memanfaatkan ATM

guna memberikan kemudahan, kenyamanan dan meningkatkan pelayanan kepada nasabah. 13. HUBUNGAN KEPEMILIKAN, PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN DENGAN PEMEGANG SAHAM

BERBENTUK BADAN HUKUM Pada saat Prospektus ini diterbitkan, tidak terdapat kesamaan/rangkap jabatan Pengurus dan Pengawas Perseroan dengan Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum Dengan Kepemilikan Di Atas 5% yaitu BRI. 14. TRANSAKSI DAN SALDO PERSEROAN DENGAN PIHAK-PIHAK AFILIASI Dalam kegiatan normal usaha, Perseroan melakukan transaksi dengan pihak-pihak afiliasi karena hubungan kepemilikan dan/atau kepengurusan. Semua transaksi dengan pihak-pihak afiliasi telah dilakukan dengan kebijakan dan syarat yang telah disepakati bersama. Saldo transaksi dengan pihak yang terafiliasi per tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

(dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Keterangan Jumlah ASET Giro pada bank lain PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 11.005.933 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.704.781 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 463.955 13.174.669 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 200.000.000 Efek-efek Pemerintah RI 585.404.398 PT BNI Asset Management 50.105.602 PT Mandiri Manajemen Investasi 50.016.759 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 14.196.710 PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) 11.955.497 711.678.966 Kredit Yang Diberikan PT Perkebunan Nusantara XIII 142.941.171 Perum Perhutani 89.550.000 PT Perkebunan Nusantara VII 49.955.669 PT Perkebunan Nusantara II 48.027.906 PT Perkebunan Mitra Ogan 29.190.607 PT Laras Astra Kartika 25.241.003 PT Perkebunan Nusantara XIV 17.550.865 PT Bringin Srikandi Finance 4.642.544 PT Bringin Gigantara 2.270.000 Koperasi Swakarya BRI 468.498 Lain-lain 1.236.372 411.074.635 Total aset dari pihak-pihak berelasi

1.335.928.270

Total aset 11.377.960.721 Persentase total aset dari pihak-pihak berelasi terhadap total aset 11,74% LIABILITAS Giro Entitas dan lembaga Pemerintah 111.400.177 Lain-lain 3.910.664 115.310.841 Tabungan Entitas dan lembaga Pemerintah 451.381 Karyawan kunci 5.698.173 6.149.554 Deposito berjangka Entitas dan lembaga Pemerintah 1.424.392.712 Karyawan kunci 4.844.252

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 79 5/26/17 11:02 AM

Page 96: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

80

(dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Keterangan Jumlah Lain-lain 636.929.904 2.066.166.868 Kompensasi kepada karyawan kunci Nilai kini liabilitas pemutusan hubungan kerja 4.741.487 Nilai kini liabilitas cuti besar 250.052 4.991.539 Total liabilitas kepada pihak-pihak berelasi 2.192.618.802 Total liabilitas 9.441.709.181 Persentase total liabilitas dari pihak-pihak berelasi terhadap total liabilitas 23,22% Komitmen dan kontinjensi pada rekening administratif Garansi bank yang diterbitkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 40.036 PT Asuransi Jasa Tania Tbk 246.505 Total komitmen dan kontinjensi pada rekening administratif dari pihak-pihak berelasi

286.541

Gaji dan tunjangan Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan kunci Dewan Komisaris 2.565.000 Direksi 6.844.000 Karyawan kunci 8.635.960 18.044.960 Tantiem, bonus dan insentif Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan kunci Tantiem Dewan Komisaris 1.225.063 Tantiem Direksi 3.267.400 Bonus dan insentif karyawan kunci 2.101.774 6.594.237

Berikut adalah transaksi-transaksi Perseroan dengan pihak-pihak terafiliasi:

No Pihak berelasi Sifat dari hubungan Sifat dari transaksi 1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)

Tbk Entitas Induk Giro pada bank lain, efek-

efek, garansi bank yang diterbitkan

2. PT Bringin Srikandi Finance Hubungan pengendalian melalui entitas induk

Kredit yang diberikan

3. PT Bringin Gigantara Hubungan pengendalian melalui entitas induk

Kredit yang diberikan

4. Koperasi Swakarya BRI Hubungan pengendalian melalui entitas induk

Kredit yang diberikan

5. Pemerintah Republik Indonesia (RI) Kepemilikan saham mayoritas melalui Kementerian Keuangan RI

Efek-efek

6. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Hubungan pengendalian melalui Pemerintah Pusat RI

Giro pada bank lain

7. PT Mandiri Manajemen Investasi Hubungan pengendalian melalui Pemerintah Pusat RI

Efek-efek

8. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Hubungan pengendalian melalui Pemerintah Pusat RI

Giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain

9. PT BNI Asset Management Hubungan pengendalian melalui Pemerintah Pusat RI

Efek-efek

10. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)

Hubungan pengendalian melalui Pemerintah Pusat RI

Efek-efek

11. Perum Perhutani Hubungan pengendalian melalui Pemerintah Pusat RI

Kredit yang diberikan

12. PT Perkebunan Nusantara II, VII, XIII dan XIV

Hubungan pengendalian melalui Pemerintah Pusat RI

Kredit yang diberikan

13. PT Laras Astra Kartika Hubungan pengendalian melalui Pemerintah Pusat RI

Kredit yang diberikan

14. PT Perkebunan Mitra Ogan Hubungan pengendalian melalui Pemerintah Pusat RI

Kredit yang diberikan

15. PT Asuransi Jasa Tania Tbk Hubungan pengendalian melalui Dana Pensiun Perkebunan

Garansi bank yang diterbitkan

16. Karyawan Kunci Hubungan pengendalian kegiatan Bank

Tabungan, deposito berjangka

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 80 5/26/17 11:02 AM

Page 97: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

81

(dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Keterangan Jumlah Lain-lain 636.929.904 2.066.166.868 Kompensasi kepada karyawan kunci Nilai kini liabilitas pemutusan hubungan kerja 4.741.487 Nilai kini liabilitas cuti besar 250.052 4.991.539 Total liabilitas kepada pihak-pihak berelasi 2.192.618.802 Total liabilitas 9.441.709.181 Persentase total liabilitas dari pihak-pihak berelasi terhadap total liabilitas 23,22% Komitmen dan kontinjensi pada rekening administratif Garansi bank yang diterbitkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 40.036 PT Asuransi Jasa Tania Tbk 246.505 Total komitmen dan kontinjensi pada rekening administratif dari pihak-pihak berelasi

286.541

Gaji dan tunjangan Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan kunci Dewan Komisaris 2.565.000 Direksi 6.844.000 Karyawan kunci 8.635.960 18.044.960 Tantiem, bonus dan insentif Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan kunci Tantiem Dewan Komisaris 1.225.063 Tantiem Direksi 3.267.400 Bonus dan insentif karyawan kunci 2.101.774 6.594.237

Berikut adalah transaksi-transaksi Perseroan dengan pihak-pihak terafiliasi:

No Pihak berelasi Sifat dari hubungan Sifat dari transaksi 1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)

Tbk Entitas Induk Giro pada bank lain, efek-

efek, garansi bank yang diterbitkan

2. PT Bringin Srikandi Finance Hubungan pengendalian melalui entitas induk

Kredit yang diberikan

3. PT Bringin Gigantara Hubungan pengendalian melalui entitas induk

Kredit yang diberikan

4. Koperasi Swakarya BRI Hubungan pengendalian melalui entitas induk

Kredit yang diberikan

5. Pemerintah Republik Indonesia (RI) Kepemilikan saham mayoritas melalui Kementerian Keuangan RI

Efek-efek

6. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Hubungan pengendalian melalui Pemerintah Pusat RI

Giro pada bank lain

7. PT Mandiri Manajemen Investasi Hubungan pengendalian melalui Pemerintah Pusat RI

Efek-efek

8. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Hubungan pengendalian melalui Pemerintah Pusat RI

Giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain

9. PT BNI Asset Management Hubungan pengendalian melalui Pemerintah Pusat RI

Efek-efek

10. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)

Hubungan pengendalian melalui Pemerintah Pusat RI

Efek-efek

11. Perum Perhutani Hubungan pengendalian melalui Pemerintah Pusat RI

Kredit yang diberikan

12. PT Perkebunan Nusantara II, VII, XIII dan XIV

Hubungan pengendalian melalui Pemerintah Pusat RI

Kredit yang diberikan

13. PT Laras Astra Kartika Hubungan pengendalian melalui Pemerintah Pusat RI

Kredit yang diberikan

14. PT Perkebunan Mitra Ogan Hubungan pengendalian melalui Pemerintah Pusat RI

Kredit yang diberikan

15. PT Asuransi Jasa Tania Tbk Hubungan pengendalian melalui Dana Pensiun Perkebunan

Garansi bank yang diterbitkan

16. Karyawan Kunci Hubungan pengendalian kegiatan Bank

Tabungan, deposito berjangka

15. ASURANSI Perseroan telah mengasuransikan aset tetap (kecuali tanah) dan kepentingan Perseroan yang ada pada / dimiliki oleh Kantor Pusat, Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu Perseroan, baik atas harta benda maupun kesehatan karyawan. Jenis-jenis pertanggungan yang telah ditutup adalah property all risk, kebakaran dan gempa bumi atas harta kekayaan tetap dan bergerak, asuransi burglary / theft untuk Kantor Cabang Pekanbaru dan Jambi serta Kantor Cabang Pembantu Kasikan, Lubuk Dalam, Ujung Batu, Air Molek, Bandar Jaya, dan Kantor Kas Dalu-Dalu, Teluk Sono serta asuransi cash in safe / cash in transit pada Kantor Pusat, Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu dan Kantor Kas, serta asuransi atas kepemilikan kendaraan bermotor. Pertanggungan tersebut ditutup pada PT Asuransi BRINS Tbk. yang merupakan pihak terafiliasi dengan Perseroan melalui kepemilikan oleh Dana Pensiun BRI dan/atau PT Asuransi JASTAN. Persyaratan pertanggungan dan penutupan asuransi pada PT Asuransi BRINS, Tbk dilaksanakan dengan persyaratan yang berlaku umum (arms length) sebagaimana dengan pihak ketiga lainnya. Selain oleh PT Asuransi BRINS Tbk, pertanggungan asuransi Perseroan juga ditutup oleh PT Asuransi Wahana Tata. Selain itu Kantor Pusat juga menutup asuransi Kumpulan Asuransi Jiwa Berjangka dan Asuransi Kesehatan pada PT Asuransi Jiwa Beringin Jiwa Sejahtera. Total nilai pertanggungan asuransi adalah sekitar Rp243.688 juta untuk asuransi bangunan, inventaris kantor dan kendaraan bermotor. Perseroan meyakini bahwa jumlah pertanggungannya memadai untuk mengganti obyek yang diasuransikan atau menutup risiko yang dipertanggungkan. Rata-rata jangka waktu pertanggungan asuransi adalah sebagai berikut: 1. Asuransi bangunan dan inventaris kantor sekitar 1 tahun sampai dengan 5 tahun. 2. Asuransi kendaraan bermotor paling lama 1 tahun.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 81 5/26/17 11:02 AM

Page 98: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

82

IX. PERPAJAKAN Pajak penghasilan atas bunga obligasi yang diterima atau diperoleh pemegang obligasi diperhitungkan dan diperlakukan sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.100 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No.16 Tahun 2009 Tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan Berupa Bunga Obligasi, penghasilan yang diterima dan/atau diperoleh Wajib Pajak berupa bunga dan/atau diskonto obligasi dikenakan pemotongan pajak penghasilan yang bersifat final yaitu: i) atas bunga obligasi dengan kupon (interest bearing debt securities) sebesar 15% bagi Wajib Pajak dalam negeri dan

bentuk usaha tetap (BUT), dan 20% atau tarif sesuai ketentuan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B) yang berlaku bagi Wajib Pajak luar negeri selain bentuk usaha tetap. Jumlah yang terkena pajak dihitung dari jumlah bruto bunga sesuai dengan masa kepemilikan (holding period) obligasi.

ii) atas diskonto dari obligasi dengan kupon sebesar 15% bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap (BUT), dan

20% atau tarif sesuai ketentuan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B) yang berlaku bagi Wajib Pajak luar negeri selain bentuk usaha tetap. Jumlah yang terkena pajak dihitung dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan obligasi dan tidak termasuk bunga berjalan (accrued interest).

iii) atas diskonto dari obligasi tanpa bunga (zero coupon bond) atau non interest bearing debt securities sebesar 15% bagi

Wajib Pajak dalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap (BUT) dan 20% atau tarif sesuai ketentuan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B) yang berlaku bagi Wajib Pajak luar negeri, selain bentuk usaha tetap. Jumlah yang terkena pajak dihitung dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan obligasi.

iv) atas bunga dan/atau diskonto dari obligasi yang diterima dan/atau diperoleh Wajib Pajak reksadana yang terdaftar pada

OJK sebesar 5% untuk tahun 2014 - 2020 dan 10% untuk tahun 2021 dan seterusnya. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No.07/PMK.011/2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan No.85/PMK.03/2011 tentang Tata Cara Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Penghasilan Atas Bunga Obligasi, dalam hal terdapat diskonto negatif atau rugi dalam penjualan obligasi, diskonto negatif atau rugi tersebut dapat diperhitungkan dengan penghasilan bunga berjalan. Apabila Wajib Pajak luar negeri akan menggunakan tarif pajak pemotongan sesuai ketentuan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B) yang berlaku, Wajib Pajak luar negeri harus telah memenuhi persyaratan administratif untuk menerapkan ketentuan yang diatur dalam P3B, dan tidak terjadi penyalahgunaan P3B oleh Wajib Pajak luar negeri sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No.PER-62/PJ./2009 tentang Pencegahan Penyalahgunaan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda yang telah direvisi dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No.PER-25/PJ./2010 tentang Perubahan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No.PER-62/PJ/2009 tentang Pencegahan Penyalahgunaan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda. Persyaratan administratif sebagaimana dimaksud adalah Surat Keterangan Domisili (SKD) yang disampaikan oleh Wajib Pajak luar negeri kepada Pemotong/Pemungut Pajak: a) menggunakan formulir yang telah ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak (Form DGT-1 atau Form DGT-2); b) telah diisi oleh Wajib Pajak luar negeri dengan lengkap; c) telah ditandatangani oleh Wajib Pajak luar negeri atau diberi tanda yang setara dengan tanda tangan sesuai dengan

kelaziman di negara mitra P3B; d) telah disahkan oleh pejabat yang berwenang, wakilnya yang sah, atau pejabat kantor pajak yang berwenang di negara

mitra P3B, yang dapat berupa tanda tangan atau diberi tanda yang setara dengan tanda tangan sesuai dengan kelaziman di negara mitra P3B; dan

e) disampaikan sebelum berakhirnya batas waktu dengan penyampaian SPT Masa untuk masa pajak terutangnya pajak. Dalam hal Wajib Pajak luar negeri tidak dapat memenuhi ketentuan pada butir d, Wajib Pajak luar negeri dianggap memenuhi persyaratan administratif apabila ketentuan-ketentuan pada butir a, b, c, dan e dipenuhi, dan Wajib Pajak luar negeri melampirkan Surat Keterangan Domisili yang lazim disahkan atau diterbitkan oleh negara mitra P3B yang memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak No.PER-24/PJ./2010 tentang Perubahan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No.PER-61/PJ/2009 tentang Tata Cara Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda. Form DGT-1 lembar pertama dan Form-DGT 2 yang memenuhi persyaratan di atas mempunyai masa berlaku sebagai dasar penerapan P3B sampai dengan 12 (dua belas) bulan sejak bulan SKD disahkan atau setelah bulan surat keterangan domisili yang lazim diterbitkan oleh negara mitra P3B diterbitkan atau disahkan Pemotongan pajak yang bersifat final ini tidak dikenakan terhadap bunga obligasi yang diterima oleh Wajib Pajak: - Bank yang didirikan di Indonesia atau cabang bank luar negeri di Indonesia; - Dana Pensiun yang pendirian/pembentukannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan dan memenuhi persyaratan

sebagaimana diatur dalam Pasal 4 ayat (3) huruf h Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 82 5/26/17 11:02 AM

Page 99: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

83

IX. PERPAJAKAN Pajak penghasilan atas bunga obligasi yang diterima atau diperoleh pemegang obligasi diperhitungkan dan diperlakukan sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.100 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No.16 Tahun 2009 Tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan Berupa Bunga Obligasi, penghasilan yang diterima dan/atau diperoleh Wajib Pajak berupa bunga dan/atau diskonto obligasi dikenakan pemotongan pajak penghasilan yang bersifat final yaitu: i) atas bunga obligasi dengan kupon (interest bearing debt securities) sebesar 15% bagi Wajib Pajak dalam negeri dan

bentuk usaha tetap (BUT), dan 20% atau tarif sesuai ketentuan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B) yang berlaku bagi Wajib Pajak luar negeri selain bentuk usaha tetap. Jumlah yang terkena pajak dihitung dari jumlah bruto bunga sesuai dengan masa kepemilikan (holding period) obligasi.

ii) atas diskonto dari obligasi dengan kupon sebesar 15% bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap (BUT), dan

20% atau tarif sesuai ketentuan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B) yang berlaku bagi Wajib Pajak luar negeri selain bentuk usaha tetap. Jumlah yang terkena pajak dihitung dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan obligasi dan tidak termasuk bunga berjalan (accrued interest).

iii) atas diskonto dari obligasi tanpa bunga (zero coupon bond) atau non interest bearing debt securities sebesar 15% bagi

Wajib Pajak dalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap (BUT) dan 20% atau tarif sesuai ketentuan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B) yang berlaku bagi Wajib Pajak luar negeri, selain bentuk usaha tetap. Jumlah yang terkena pajak dihitung dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan obligasi.

iv) atas bunga dan/atau diskonto dari obligasi yang diterima dan/atau diperoleh Wajib Pajak reksadana yang terdaftar pada

OJK sebesar 5% untuk tahun 2014 - 2020 dan 10% untuk tahun 2021 dan seterusnya. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No.07/PMK.011/2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan No.85/PMK.03/2011 tentang Tata Cara Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Penghasilan Atas Bunga Obligasi, dalam hal terdapat diskonto negatif atau rugi dalam penjualan obligasi, diskonto negatif atau rugi tersebut dapat diperhitungkan dengan penghasilan bunga berjalan. Apabila Wajib Pajak luar negeri akan menggunakan tarif pajak pemotongan sesuai ketentuan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B) yang berlaku, Wajib Pajak luar negeri harus telah memenuhi persyaratan administratif untuk menerapkan ketentuan yang diatur dalam P3B, dan tidak terjadi penyalahgunaan P3B oleh Wajib Pajak luar negeri sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No.PER-62/PJ./2009 tentang Pencegahan Penyalahgunaan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda yang telah direvisi dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No.PER-25/PJ./2010 tentang Perubahan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No.PER-62/PJ/2009 tentang Pencegahan Penyalahgunaan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda. Persyaratan administratif sebagaimana dimaksud adalah Surat Keterangan Domisili (SKD) yang disampaikan oleh Wajib Pajak luar negeri kepada Pemotong/Pemungut Pajak: a) menggunakan formulir yang telah ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak (Form DGT-1 atau Form DGT-2); b) telah diisi oleh Wajib Pajak luar negeri dengan lengkap; c) telah ditandatangani oleh Wajib Pajak luar negeri atau diberi tanda yang setara dengan tanda tangan sesuai dengan

kelaziman di negara mitra P3B; d) telah disahkan oleh pejabat yang berwenang, wakilnya yang sah, atau pejabat kantor pajak yang berwenang di negara

mitra P3B, yang dapat berupa tanda tangan atau diberi tanda yang setara dengan tanda tangan sesuai dengan kelaziman di negara mitra P3B; dan

e) disampaikan sebelum berakhirnya batas waktu dengan penyampaian SPT Masa untuk masa pajak terutangnya pajak. Dalam hal Wajib Pajak luar negeri tidak dapat memenuhi ketentuan pada butir d, Wajib Pajak luar negeri dianggap memenuhi persyaratan administratif apabila ketentuan-ketentuan pada butir a, b, c, dan e dipenuhi, dan Wajib Pajak luar negeri melampirkan Surat Keterangan Domisili yang lazim disahkan atau diterbitkan oleh negara mitra P3B yang memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak No.PER-24/PJ./2010 tentang Perubahan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No.PER-61/PJ/2009 tentang Tata Cara Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda. Form DGT-1 lembar pertama dan Form-DGT 2 yang memenuhi persyaratan di atas mempunyai masa berlaku sebagai dasar penerapan P3B sampai dengan 12 (dua belas) bulan sejak bulan SKD disahkan atau setelah bulan surat keterangan domisili yang lazim diterbitkan oleh negara mitra P3B diterbitkan atau disahkan Pemotongan pajak yang bersifat final ini tidak dikenakan terhadap bunga obligasi yang diterima oleh Wajib Pajak: - Bank yang didirikan di Indonesia atau cabang bank luar negeri di Indonesia; - Dana Pensiun yang pendirian/pembentukannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan dan memenuhi persyaratan

sebagaimana diatur dalam Pasal 4 ayat (3) huruf h Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan.

Pemotongan Pajak Penghasilan yang bersifat final ini dilakukan oleh: - Penerbit obligasi atau kustodian selaku agen pembayaran yang ditunjuk, atas bunga, dan/atau diskontoyang diterima

pemegang obligasi dengan kupon pada saat jatuh tempo bunga obligasi, dan diskonto yang diterima pemegang obligasi tanpa bunga pada saat jatuh tempo obligasi;

- Perusahaan efek, dealer, atau bank, selaku pedagang perantara, atas bunga dan/atau diskonto yang diterima atau

diperoleh penjual obligasi pada saat transaksi; dan/atau - Perusahaan efek, dealer, bank, dana pensiun, dan reksadana, selaku pembeli obligasi langsung tanpa melalui perantara,

atas bunga dan/atau diskonto obligasi yang diterima atau diperoleh penjual obligasi pada saat transaksi. CALON PEMBELI OBLIGASI DALAM PENAWARAN UMUM INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN ATAU PENGALIHAN DENGAN CARA LAIN ATAS OBLIGASI YANG DIBELI MELALUI PENAWARAN UMUM OBLIGASI INI. Kewajiban Perpajakan Perseroan Sebagai Wajib Pajak, Perseroan memiliki kewajiban perpajakan untuk Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Perseroan telah memenuhi kewajiban pajaknya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan peraturan perpajakan yang berlaku. Perseroan telah menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) Tahun 2015 sesuai dengan taksiran penghasilan kena pajak.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 83 5/26/17 11:02 AM

Page 100: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

84

X. PENJAMINAN EMISI OBLIGASI Berdasarkan persyaratan serta ketentuan yang tercantum dalam akta Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi I BRI Agro Tahun 2017 No. 37 tanggal 17 April 2017, yang dibuat di hadapan M. Nova Faisal, SH., M. Kn. Notaris di Jakarta, para Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan para Penjamin Emisi Obligasi yang namanya tercantum dibawah ini, untuk dan atas nama Perseroan, menyetujui untuk menawarkan kepada masyarakat dengan jumlah sebanyak-banyaknya sebesar Rp500.000.000.000 (lima ratus miliar Rupiah) dengan kesanggupan penuh (full commitment) dan mengikatkan diri untuk membeli sisa Obligasi yang tidak habis terjual dengan harga penawaran pada tanggal penutupan Masa Penawaran sebesar bagian penjaminannya masing-masing. Perjanjian tersebut di atas merupakan perjanjian lengkap yang menggantikan semua persetujuan atau perjanjian yang mungkin telah dibuat sebelumnya mengenai perihal yang dimuat dalam perjanjian dan setelah itu tidak ada lagi perjanjian yang dibuat oleh para pihak yang isinya bertentangan dengan perjanjian ini. Susunan dan jumlah porsi penjaminan serta persentase dari sindikasi penjaminan emisi dalam Penawaran Umum Obligasi ini adalah sebagai berikut:

No Penjamin Emisi Obligasi

Porsi Penjaminan Seri A (Rp) Seri B (Rp) Total (Rp) (%)

1. PT Bahana Sekuritas (Terafiliasi) [●] [●] [●] [●]

2. PT Indo Premier Sekuritas [●] [●] [●] [●]

TOTAL [●] [●] [●] [●] Selanjutnya para Penjamin Emisi Obligasi yang turut dalam Penawaran Umum Obligasi ini telah sepakat untuk melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai dengan Peraturan No.IX.A.7 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011. Berdasarkan UUPM, yang dimaksud dengan Afiliasi adalah Pihak (orang perseorangan, perusahaan, usaha bersama, asosiasi atau kelompok yang terorganisasi) yang mempunyai: a. Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; b. Hubungan antara pihak dengan karyawan, direktur, atau komisaris dari pihak tersebut; c. Hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat satu atau lebih anggota direksi atau dewan komisaris yang sama; d. Hubungan antara perusahaan dengan Pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan

oleh perusahaan tersebut; e. Hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama;

atau f. Hubungan antara perusahaan dengan pemegang saham utama. PT Bahana Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi adalah pihak yang terafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan melalui kepemilikan saham oleh Negara Republik Indonesia sebagaimana didefinisikan dalam UUPM, sedangkan PT Indo Premier Sekuritas tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan Perseroan, baik langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam UUPM. Negara Republik Indonesia memiliki 46.107.154 (empat puluh enam juta seratus tujuh ribu seratus lima puluh empat) lembar saham atau 100% (seratus persen) saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 (satu juta Rupiah) per saham atau 100% (seratus persen) dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, sedangkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memiliki 87,23% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh pada PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. Negara Republik Indonesia memiliki 100% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia, sedangkan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia memiliki 99,99% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh pada PT Bahana Sekuritas. Dengan demikian antara Perseroan dengan PT Bahana Sekuritas selaku Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi adalah pihak terafiliasi secara tidak langsung melalui kepemilikan saham oleh Negara Republik Indonesia.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 84 5/26/17 11:02 AM

Page 101: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

85

X. PENJAMINAN EMISI OBLIGASI Berdasarkan persyaratan serta ketentuan yang tercantum dalam akta Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi I BRI Agro Tahun 2017 No. 37 tanggal 17 April 2017, yang dibuat di hadapan M. Nova Faisal, SH., M. Kn. Notaris di Jakarta, para Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan para Penjamin Emisi Obligasi yang namanya tercantum dibawah ini, untuk dan atas nama Perseroan, menyetujui untuk menawarkan kepada masyarakat dengan jumlah sebanyak-banyaknya sebesar Rp500.000.000.000 (lima ratus miliar Rupiah) dengan kesanggupan penuh (full commitment) dan mengikatkan diri untuk membeli sisa Obligasi yang tidak habis terjual dengan harga penawaran pada tanggal penutupan Masa Penawaran sebesar bagian penjaminannya masing-masing. Perjanjian tersebut di atas merupakan perjanjian lengkap yang menggantikan semua persetujuan atau perjanjian yang mungkin telah dibuat sebelumnya mengenai perihal yang dimuat dalam perjanjian dan setelah itu tidak ada lagi perjanjian yang dibuat oleh para pihak yang isinya bertentangan dengan perjanjian ini. Susunan dan jumlah porsi penjaminan serta persentase dari sindikasi penjaminan emisi dalam Penawaran Umum Obligasi ini adalah sebagai berikut:

No Penjamin Emisi Obligasi

Porsi Penjaminan Seri A (Rp) Seri B (Rp) Total (Rp) (%)

1. PT Bahana Sekuritas (Terafiliasi) [●] [●] [●] [●]

2. PT Indo Premier Sekuritas [●] [●] [●] [●]

TOTAL [●] [●] [●] [●] Selanjutnya para Penjamin Emisi Obligasi yang turut dalam Penawaran Umum Obligasi ini telah sepakat untuk melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai dengan Peraturan No.IX.A.7 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011. Berdasarkan UUPM, yang dimaksud dengan Afiliasi adalah Pihak (orang perseorangan, perusahaan, usaha bersama, asosiasi atau kelompok yang terorganisasi) yang mempunyai: a. Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; b. Hubungan antara pihak dengan karyawan, direktur, atau komisaris dari pihak tersebut; c. Hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat satu atau lebih anggota direksi atau dewan komisaris yang sama; d. Hubungan antara perusahaan dengan Pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan

oleh perusahaan tersebut; e. Hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama;

atau f. Hubungan antara perusahaan dengan pemegang saham utama. PT Bahana Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi adalah pihak yang terafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan melalui kepemilikan saham oleh Negara Republik Indonesia sebagaimana didefinisikan dalam UUPM, sedangkan PT Indo Premier Sekuritas tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan Perseroan, baik langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam UUPM. Negara Republik Indonesia memiliki 46.107.154 (empat puluh enam juta seratus tujuh ribu seratus lima puluh empat) lembar saham atau 100% (seratus persen) saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 (satu juta Rupiah) per saham atau 100% (seratus persen) dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, sedangkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memiliki 87,23% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh pada PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. Negara Republik Indonesia memiliki 100% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia, sedangkan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia memiliki 99,99% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh pada PT Bahana Sekuritas. Dengan demikian antara Perseroan dengan PT Bahana Sekuritas selaku Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi adalah pihak terafiliasi secara tidak langsung melalui kepemilikan saham oleh Negara Republik Indonesia.

XI. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang berperan dalam Penawaran Umum ini adalah sebagai berikut: WALI AMANAT PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Alamat : The Landmark Centre 19th Floor

Jl. Jend. Sudirman No.1 Jakarta 12910

STTD : 01/STTD-WA/PM/1996 tanggal 27 Maret 1996 Keanggotaan Asosiasi : Asosiasi Wali Amanat Indonesia (AWAI) Surat Keterangan No.AWAI/01/12/2008 tanggal

17 Desember 2008 Pedoman kerja : Perjanjian Perwaliamanatan, UUPM dan Pedoman Operasional Wali Amanat. Surat penunjukan : No. B.60/DIr.05-OBL/III/2017 tanggal 31 Maret 2017 Tugas dan kewajiban pokok : Mewakili kepentingan pemegang Obligasi baik di dalam maupun di luar pengadilan

mengenai pelaksanaan hak-hak pemegang Obligasi sesuai dengan syarat-syarat Obligasi, dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pengalaman pekerjaan Wali Amanat dalam 3 (tiga) tahun terakhir adalah sebagai berikut: No. Nama Perusahaan Transaksi Pasar Modal Tahun 1 PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. Obligasi Berkelanjutan II Adira Finance Tahap I

Tahun 2013 2013

2 PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. Obligasi Berkelanjutan II Adira Finance Tahap II Tahun 2013

2013

3 PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Adira Finance Tahap II Tahun 2014

2014

4 PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. Obligasi Berkelanjutan II Adira Finance Tahap III Tahun 2014

2014

5 PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. Obligasi Berkelanjutan II Adira Finance Tahap IV Tahun 2014

2014

6 PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. Obligasi Berkelanjutan III Adira Finance Tahap I Tahun 2015

2015

7 PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Adira Finance Tahap I Tahun 2015

2015

8 PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. Obligasi Berkelanjutan III Adira Finance Tahap II Tahun 2015

2015

9 PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. Obligasi Berkelanjutan III Adira Finance Tahap III Tahun 2015

2015

10 PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. Obligasi Berkelanjutan III Adira Finance Tahap IV Tahun 2016

2016

11 PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Adira Finance Tahap IV Tahun 2016

2016

12 PT Bank Sulut Obligasi Bank Sulut V Tahun 2015 2015 13 PT Bank Muamalat Tbk. Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Bank

Muamalat Tahap II Tahun 2013 2013

14 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. MTN I Bank Rakyat Indonesia Tahun 2014 2014 15 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Obligasi Berkelanjutan Bank Rakyat Indonesia I

Tahap I Tahun 2015 2015

16 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Obligasi Berkelanjutan Bank Rakyat Indonesia I Tahap II Tahun 2015

2015

17 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Obligasi Berkelanjutan Bank Rakyat Indonesia I Tahap III Tahun 2015

2016

18 PT Bank BRISyariah Sukuk Mudharabah Subordinasi I Bank BRISyariah Tahun 2016

2016

19 PT Mitsubishi UFJ Lease & Finance Indonesia MTN I Mitsubishi UFJ Lease & Finance Indonesia Tahun 2015

2015

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 85 5/26/17 11:02 AM

Page 102: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

86

KONSULTAN HUKUM PRISMA & Co Advocate, Legal & Tax Consultant Alamat : Cyber 2 Tower Lantai 22, Jl.H.R. Rasuna Said Blok X-5 No. 13, Jakarta Selatan STTD : 104/BL/STTD-KH/2011, tanggal 11 April 2011 atas nama Tjandra Putra Keanggotaan Asosiasi : Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No. 201023 Pedoman kerja : Standar Profesi Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal yang berlaku dilandasi dengan

prinsip keterbukaan dan materialitas. Surat penunjukan : No. B.39/Dir.05/SKP/III/2017 Tugas dan kewajiban pokok : Ruang lingkup tugas Konsultan Hukum adalah melakukan pemeriksaan dari segi hukum

atas fakta mengenai Perseroan yang disampaikan oleh Perseroan kepada Konsultan Hukum secara independen sesuai dengan norma atau standar profesi dan kode etik konsultan hukum. Hasil pemeriksaan Konsultan Hukum tersebut telah dimuat dalam Laporan Pemeriksaan dari Segi Hukum yang merupakan penjelasan atas Perseroan dari segi hukum dan menjadi dasar dan bagian yang tidak terpisahkan dari Pendapat Dari Segi Hukum yang diberikan secara obyektif dan mandiri.

Pengalaman pekerjaan Konsultan Hukum dalam 3 (tiga) tahun terakhir adalah sebagai berikut: No. Nama

Perusahaan Transaksi Pasar Modal Tahun

1.

PT. Mega Capital Investama

1. Penerbitan Reksa Dana Terproteksi Mega Dana Terproteksi XIII; 2. Penerbitan Reksa Dana Mega Dana Pasar Uang.

2014

1. Penerbitan Reksa Dana Terproteksi Mega Dana Proteksi Optima I; 2. Pembubaran dan Likuidasi Reksa Dana Penyertaan Terbatas Mega Obligasi

Negara; 3. Pembubaran dan Likuidasi Reksa Dana Mega Dana Rido Duo; 4. Penerbitan Reksa Dana Mega Dana Likuid; 5. Pembubaran dan Likuidasi Reksa Dana Penyertaan Terbatas Mega Saham

Maxima; 6. Penerbitan Reksa Dana Terproteksi Mega Dana Proteksi Optima II.

2015

1. Penerbitan Reksa Dana Mega Dana Stabil; 2. Penerbitan Reksa Dana Campuran Mega Dana Mandiri; 3. Penerbitan Reksa Dana Campuran Mega Dana Dinamis; 4. Pembubaran dan Likuidasi Reksa Dana Mega Dana Balance.

2016

2.

PT. Bank Rakyat Indonesia Agroniaga, Tbk

Penawaran Umum Terbatas V

2015

Penawaran Umum Terbatas VI 2016

3. PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk

Penawaran Umum Terbatas V 2016

AKUNTAN PUBLIK KAP Purwantono, Sungkoro & Surja Alamat : Gedung Bursa Efek Indonesia

Menara II, Lantai 7 Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 - Indonesia

STTD : 148/STTD-AP/PM/94 atas nama Drs Hari Purwantono Keanggotaan Asosiasi : Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) No.AP.0684 Pedoman kerja : Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Surat penunjukan : No. B.84A/Dir.05/SKP/III/2017 tanggal 29 Maret 2017 Tugas dan kewajiban pokok : Ruang lingkup tugas Akuntan Publik dalam rangka Penawaran Umum Obligasi ini adalah

untuk melaksanakan audit berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan Akuntan Publik merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material dan bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan terhadap laporan keuangan yang diaudit. Tugas Akuntan Publik meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti pendukung dalam pengungkapan laporan keuangan.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 86 5/26/17 11:02 AM

Page 103: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

87

KONSULTAN HUKUM PRISMA & Co Advocate, Legal & Tax Consultant Alamat : Cyber 2 Tower Lantai 22, Jl.H.R. Rasuna Said Blok X-5 No. 13, Jakarta Selatan STTD : 104/BL/STTD-KH/2011, tanggal 11 April 2011 atas nama Tjandra Putra Keanggotaan Asosiasi : Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No. 201023 Pedoman kerja : Standar Profesi Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal yang berlaku dilandasi dengan

prinsip keterbukaan dan materialitas. Surat penunjukan : No. B.39/Dir.05/SKP/III/2017 Tugas dan kewajiban pokok : Ruang lingkup tugas Konsultan Hukum adalah melakukan pemeriksaan dari segi hukum

atas fakta mengenai Perseroan yang disampaikan oleh Perseroan kepada Konsultan Hukum secara independen sesuai dengan norma atau standar profesi dan kode etik konsultan hukum. Hasil pemeriksaan Konsultan Hukum tersebut telah dimuat dalam Laporan Pemeriksaan dari Segi Hukum yang merupakan penjelasan atas Perseroan dari segi hukum dan menjadi dasar dan bagian yang tidak terpisahkan dari Pendapat Dari Segi Hukum yang diberikan secara obyektif dan mandiri.

Pengalaman pekerjaan Konsultan Hukum dalam 3 (tiga) tahun terakhir adalah sebagai berikut: No. Nama

Perusahaan Transaksi Pasar Modal Tahun

1.

PT. Mega Capital Investama

1. Penerbitan Reksa Dana Terproteksi Mega Dana Terproteksi XIII; 2. Penerbitan Reksa Dana Mega Dana Pasar Uang.

2014

1. Penerbitan Reksa Dana Terproteksi Mega Dana Proteksi Optima I; 2. Pembubaran dan Likuidasi Reksa Dana Penyertaan Terbatas Mega Obligasi

Negara; 3. Pembubaran dan Likuidasi Reksa Dana Mega Dana Rido Duo; 4. Penerbitan Reksa Dana Mega Dana Likuid; 5. Pembubaran dan Likuidasi Reksa Dana Penyertaan Terbatas Mega Saham

Maxima; 6. Penerbitan Reksa Dana Terproteksi Mega Dana Proteksi Optima II.

2015

1. Penerbitan Reksa Dana Mega Dana Stabil; 2. Penerbitan Reksa Dana Campuran Mega Dana Mandiri; 3. Penerbitan Reksa Dana Campuran Mega Dana Dinamis; 4. Pembubaran dan Likuidasi Reksa Dana Mega Dana Balance.

2016

2.

PT. Bank Rakyat Indonesia Agroniaga, Tbk

Penawaran Umum Terbatas V

2015

Penawaran Umum Terbatas VI 2016

3. PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk

Penawaran Umum Terbatas V 2016

AKUNTAN PUBLIK KAP Purwantono, Sungkoro & Surja Alamat : Gedung Bursa Efek Indonesia

Menara II, Lantai 7 Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 - Indonesia

STTD : 148/STTD-AP/PM/94 atas nama Drs Hari Purwantono Keanggotaan Asosiasi : Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) No.AP.0684 Pedoman kerja : Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Surat penunjukan : No. B.84A/Dir.05/SKP/III/2017 tanggal 29 Maret 2017 Tugas dan kewajiban pokok : Ruang lingkup tugas Akuntan Publik dalam rangka Penawaran Umum Obligasi ini adalah

untuk melaksanakan audit berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan Akuntan Publik merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material dan bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan terhadap laporan keuangan yang diaudit. Tugas Akuntan Publik meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti pendukung dalam pengungkapan laporan keuangan.

Pengalaman pekerjaan Akuntan Publik dalam 3 (tiga) tahun terakhir adalah sebagai berikut: No. Nama Perusahaan Transaksi Pasar Modal Tahun 1 PT Bank Ina Perdana Tbk Penawaran Umum Terbatas I 2016 2 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan 2016 3 PT Bank Maspion Indonesia Tbk Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak

Memesan Efek Terlebih Dahulu I (HMETD I) 2016

4 PT Bank Mayapada International Tbk Penawaran Umum Terbatas IX 2016 5 PT Bank DKI Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan 2016 6 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II 2016 7 PT Bank BRISyariah Penawaran Umum Sukuk Mudharabah

Subordinasi 2016

8 PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu VI

2016

9 PT Adira Dinamika Multi Finance Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan 2015 10 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I 2015 11 PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk Penawaran Umum Terbatas V 2015 12 PT Bank Tabungan Negara Tbk Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan 2015 13 PT Bank Bukopin Penawaran Umum Obligasi Subordinasi

Berkelanjutan 2015

14 PT Mandiri Tunas Finance Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan 2015 15 PT Bank Internasional Indonesia Tbk Penawaran Umum Terbatas VII 2014 16 PT Bank Internasional Indonesia Tbk Penawaran Umum Sukuk Mudharabah

Berkelanjutan 2014

17 PT Bank Internasional Indonesia Tbk Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan 2014 18 PT Bank QNB Kesawan Tbk Penawaran Umum Terbatas IV 2014 19 Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan 2014

NOTARIS M. Nova Faisal, SH., M. Kn.

Alamat : [Cyber 2 Tower lantai 22, Jalan HR. Rasuna Said Blok X-5, Nomor 13, Jakarta Selatan. STTD : No. 398/BL/STTD-N/2010 tanggal 8 Desember 2010. Keanggotaan Asosiasi : Ikatan Notaris Indonesia (INI) No.011.003.027.260958 Pedoman kerja : Pernyataan Undang-undang No.30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris dan Kode Etik

Ikatan Notaris Indonesia. Surat penunjukan : No. B.50/Dir.05/SKP/III/2017 tanggal 30 Maret 2017 Tugas dan kewajiban pokok : Membuat akta-akta dalam rangka Penawaran Umum Obligasi, antara lain Perjanjian

Perwaliamanatan, Pengakuan Hutang, Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi, dan Perjanjian Agen Pembayaran berikut akta-akta pengubahannya.

Pengalaman pekerjaan Notaris dalam 3 (tiga) tahun terakhir adalah sebagai berikut: No. Nama Perusahaan Transaksi Pasar Modal Tahun 1 PT Mega Capital Investama Reksadana Campuran Mega Dana Mandiri 2016 2 PT Mega Capital Investama Reksadana Campuran Mega Dana Dinamis 2016 3 PT. Astra Otoparts, Tbk Medium Term Notes (MTN) I 2016 4 PT. Buana Finance, Tbk Add. Medium Term Notes (MTN) II 2016 5 PT Mega Capital Investama Reksadana Campuran Mega Dana Mandiri 2016 6 PT Buana Finance Tbk Medium Term Notes (MTN) Tahap II 2015 7 PT Mega Capital Investama Reksadana Terproteksi Mega Dana Terproteksi

Optima 2015

8 PT Agung Podomoro Land Tbk Obligasi Berkelanjutan I Tahap IV 2015 9 PT. BRI Agroniaga Tbk Right Issue V Tahun 2015 2015 10 PT. Agung Podomoro Land Tbk Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi

Tahap II dan III Tahun 2014 2014

11 PT Wijaya Karya Beton Tbk Initial Public Offering (IPO) 2014 12 PT Mega Capital Investama Reksadana Mega Dana Kas Syariah 2014 13 PT. Buana Finance, Tbk Medium Term Notes (MTN) I Buana Finance 2013 14 PT. Agung Podomoro Land Tbk PUB Obligasi Tahap I 2013 15 PT. Fajar Surya Wisesa, Tbk Rights Issue I Tahun 2013 2013 16 PT. BRI Agroniaga Tbk Right Issue IV Tahun 2013 2013 17 PT. Hero Supermarket Tbk Right Issue Tahun 2013 2013

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 87 5/26/17 11:02 AM

Page 104: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

88

Para Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang terlibat dalam Penawaran Umum ini menyatakan tidak memiliki hubungan Afiliasi dengan Perseroan sebagaimana definisi hubungan Afiliasi pada UUPM. Sesuai ketentuan dalam Peraturan No.VI.C.3 tentang Hubungan Kredit dan Penjaminan Antara Wali Amanat Dengan Emiten, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.KEP-309/BL/2008, dalam melakukan kegiatan di Pasar Modal, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. selaku Wali Amanat Obligasi saat ini dan selama menjadi Wali Amanat Obligasi yang diterbitkan oleh Perseroan, dilarang: 1. mempunyai hubungan Kredit dengan Perseroan dalam jumlah lebih dari 25% (dua puluh lima perseratus) dari jumlah Efek

yang bersifat utang dan/atau Sukuk yang diwaliamanati; dan/atau 2. merangkap menjadi penanggung dan/atau pemberi agunan dalam penerbitan Efek bersifat utang, Sukuk, dan/atau

kewajiban Perseroan dan menjadi Wali Amanat dari pemegang Efek yang diterbitkan oleh Perseroan.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 88 5/26/17 11:02 AM

Page 105: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

89

Para Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang terlibat dalam Penawaran Umum ini menyatakan tidak memiliki hubungan Afiliasi dengan Perseroan sebagaimana definisi hubungan Afiliasi pada UUPM. Sesuai ketentuan dalam Peraturan No.VI.C.3 tentang Hubungan Kredit dan Penjaminan Antara Wali Amanat Dengan Emiten, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.KEP-309/BL/2008, dalam melakukan kegiatan di Pasar Modal, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. selaku Wali Amanat Obligasi saat ini dan selama menjadi Wali Amanat Obligasi yang diterbitkan oleh Perseroan, dilarang: 1. mempunyai hubungan Kredit dengan Perseroan dalam jumlah lebih dari 25% (dua puluh lima perseratus) dari jumlah Efek

yang bersifat utang dan/atau Sukuk yang diwaliamanati; dan/atau 2. merangkap menjadi penanggung dan/atau pemberi agunan dalam penerbitan Efek bersifat utang, Sukuk, dan/atau

kewajiban Perseroan dan menjadi Wali Amanat dari pemegang Efek yang diterbitkan oleh Perseroan.

XII. TATA CARA PEMESANAN OBLIGASI 1. Pengajuan pemesanan pembelian Obligasi

Sebelum Masa Penawaran Umum ditutup, pemesan Obligasi harus melakukan pemesanan pembelian Obligasi selama jam kerja dengan mengajukan FPPO kepada Penjamin Emisi atau Agen Penjualan yang ditunjuk, pada tempat dimana FPPO diperoleh.

2. Persyaratan pemesanan yang dapat diterima Perorangan Warga Negara Indonesia dan perorangan Warga Negara Asing dimanapun mereka bertempat tinggal, serta badan usaha atau lembaga Indonesia ataupun asing dimanapun mereka berkedudukan yang berhak membeli Obligasi sesuai dengan ketentuan-ketentuan yurisdiksi setempat. Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi berhak untuk menerima atau menolak pemesanan pembelian Obligasi secara keseluruhan atau sebagian dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku.

3. Jumlah minimum yang dapat dipesan untuk setiap pemesanan Pemesanan pembelian Obligasi harus dilakukan dalam jumlah sekurang-kurangnya satu satuan perdagangan yaitu Rp5.000.000 (lima juta Rupiah) atau kelipatannya.

4. Penyerahan formulir pemesanan Pemesanan pembelian Obligasi harus dilakukan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Informasi Tambahan. pemesanan pembelian Obligasi dilakukan dengan menggunakan Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi (FPPO) yang dicetak untuk keperluan ini dan pemesanan yang telah diajukan tidak dapat dibatalkan oleh Pemesan. Pemesanan pembelian Obligasi yang dilakukan menyimpang dari ketentuan-ketentuan tersebut di atas tidak dilayani.

5. Masa Penawaran Umum Masa Penawaran Umum akan dimulai pada tanggal 20 Juni 2017 dan ditutup pada tanggal 4 Juli 2017 pukul 16.00 WIB.

6. Penjatahan Obligasi Penjatahan akan dilakukan sesuai dengan Peraturan No.IX.A.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.KEP-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum. Tanggal Penjatahan adalah tanggal 4 Juli 2017, dan penjatahan dilakukan pada pukul 17.00 WIB.

Penjamin Emisi wajib menyerahkan laporan hasil Penawaran Umum kepada OJK paling lambat 5 (lima) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan. Manajer Penjatahan dalam Penawaran Umum ini adalah PT Bahana Sekuritas, akan menyampaikan laporan hasil pemeriksaan akuntan kepada OJK mengenai kewajaran dari pelaksanaan penjatahan dengan berpedoman kepada Peraturan Bapepam No.VIII.G.12 tentang Pedoman Pemeriksaan oleh Akuntan atas Pemesanan dan Penjatahan Efek atau Pembagian Saham Bonus dan Peraturan Bapepam No.IX.A.7 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah berakhirnya masa Penawaran Umum.

7. Persyaratan pembayaran Setelah menerima pemberitahuan hasil penjatahan Obligasi, pemesan harus segera melaksanakan pembayaran yang dapat dilakukan secara tunai atau transfer yang ditujukan kepada Penjamin Emisi yang bersangkutan atau kepada Penjamin Pelaksana Emisi pada rekening di bawah ini:

PT BAHANA SEKURITAS Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Cabang : KPO Kalibata - Pancoran No.Rekening: : 001001000380409

PT INDO PREMIER SEKURITAS Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Cabang : KPO Kalibata - Pancoran No.Rekening: 001001000383407

Jika pembayaran dilakukan dengan cek atau bilyet giro, maka cek dan bilyet giro yang bersangkutan harus dapat diuangkan atau ditunaikan dengan segera selambat-lambatnya tanggal 5 Juli 2017 pada pukul 15.00 WIB (in good funds) pada rekening tersebut di atas. Semua biaya yang berkaitan dengan proses pembayaran merupakan beban pemesan. Pemesanan akan dibatalkan jika persyaratan tidak dipenuhi.

8. Tanda terima untuk formulir pemesanan Para Penjamin Emisi atau Agen Penjualan yang menerima pengajuan pemesanan pembelian Obligasi akan menyerahkan kembali 1 (satu) tembusan dari FPPO yang telah ditandatanganinya sebagai bukti tanda terima pemesanan pembelian Obligasi. Bukti tanda terima pemesanan pembelian Obligasi tersebut bukan merupakan jaminan dipenuhinya pesanan.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 89 5/26/17 11:02 AM

Page 106: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

90

9. Metode penjatahan Obligasi Penjatahan akan dilakukan sesuai dengan Peraturan No.IX.A.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.KEP-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum, dengan metode Penjatahan Pasti (Fixed Allotment) yaitu penjatahan Obligasi yang dilakukan dengan cara memberikan alokasi Obligasi kepada pemesan sesuai dengan jumlah pemesanan dalam FPPO.

10. Kriteria pembatalan pemesanan Para pemesan yang telah melakukan pemesanan Obligasi dan telah memenuhi persyaratan pemesanan pembelian, tidak dapat membatalkan pembelian tersebut.

11. Penundaan atau Pembatalan Masa Penawaran Dalam jangka waktu sejak dimulainya masa Penawaran Umum sampai dengan berakhirnya masa Penawaran Umum, Perseroan dapat menunda masa Penawaran Umum untuk masa paling lama 3 (tiga) bulan sejak dimulainya masa Penawaran Umum atau membatalkan Penawaran Umum, dengan mengikuti ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum, dengan ketentuan: a. Terjadi suatu keadaan di luar kemampuan dan kekuasaan Perseroan yaitu:

i) Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek turun melebihi 10% (sepuluh perseratus) selama 3 (tiga) Hari Bursa berturut-turut;

ii) Bencana alam, perang, huru-hara, kebakaran, pemogokan yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan; dan/atau

iii) Peristiwa lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan yang ditetapkan oleh OJK berdasarkan Formulir sebagaimana ditentukan dalam Peraturan No.IX.A.2; dan

b. Perseroan wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:

i) mengumumkan penundaan Masa Penawaran Umum atau pembatalan Penawaran Umum dalam paling kurang satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat satu Hari Kerja setelah penundaan atau pembatalan tersebut. Disamping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar, Perseroan dapat juga mengumumkan informasi tersebut dalam media massa lainnya;

ii) menyampaikan informasi penundaan Masa Penawaran Umum atau pembatalan Penawaran Umum tersebut kepada OJK pada hari yang sama dengan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin a);

iii) menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin a) kepada OJK paling lambat satu Hari Kerja setelah pengumuman dimaksud; dan

iv) Perseroan yang menunda Masa Penawaran Umum atau membatalkan Penawaran Umum yang sedang dilakukan, dalam hal pesanan Efek telah dibayar maka Perseroan wajib mengembalikan uang pemesanan Efek kepada pemesan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sejak keputusan penundaan atau pembatalan tersebut.

12. Pengembalian uang pemesanan

Jika terjadi penundaan atau pembatalan Penawaran Umum atau pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi Efek sesuai ketentuan Pasal 16 Perjanjian Penjaminan Emisi Efek (kecuali karena ketentuan pasal 16.1. huruf d) Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, maka: a. Uang pembayaran pemesanan Obligasi telah diterima oleh Penjamin Emisi Efek atau Penjamin Pelaksana Emisi

Efek, maka Penjamin Emisi Efek atau Penjamin Pelaksana Emisi Efek wajib mengembalikan uang pemesanan tersebut kepada para pemesan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sesudah tanggal penjatahan atau sesudah tanggal diumumkannya pembatalan tersebut, atau paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sejak keputusan penundaan atau pembatalan tersebut.

b. Jika terjadi keterlambatan maka pihak yang menyebabkan keterlambatan yaitu Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan/atau Penjamin Emisi Efek wajib membayar kepada para pemesan denda sebesar 1% (satu perseratus) di atas tingkat suku Bunga Obligasi, untuk tiap hari keterlambatan. Denda dikenakan sejak hari ke-3 (ke-tiga) setelah berakhirnya Perjanjian yang dihitung secara harian.

c. Apabila uang pengembalian pemesanan Obligasi sudah disediakan, akan tetapi pemesan tidak datang untuk mengambilnya dalam waktu 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal keputusan penundaan atau pembatalan Penawaran Umum tersebut atau berakhirnya Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan/atau Penjamin Emisi Efek tidak diwajibkan membayar denda kepada para pemesan Obligasi.

d. Pengembalian uang apabila pencatatan Obligasi tidak dilaksanakan dalam waktu 1 (satu) Hari Kerja setelah Tanggal Distribusi dengan alasan tidak dipenuhinya persyaratan pencatatan pada Bursa Efek, berlaku ketentuan sebagaimana tersebut dalam huruf a, huruf b dan huruf c ayat ini, namun apabila uang pemesanan telah diterima oleh Perseroan maka tanggung jawab pengembalian tersebut menjadi tanggungan Perseroan yang pengembalian pembayarannya melalui KSEI, dengan demikian Perseroan membebaskan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan/atau Penjamin Emisi Efek dari segala tanggung jawabnya.

Pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi Efek karena sebab apapun juga sesuai dengan Pasal 16 ini berlaku tanpa diperlukan keputusan suatu badan peradilan dan pihak-pihak dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dengan ini melepaskan ketentuan dalam Pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, sepanjang diperlukan keputusan badan peradilan untuk pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 90 5/26/17 11:02 AM

Page 107: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

91

9. Metode penjatahan Obligasi Penjatahan akan dilakukan sesuai dengan Peraturan No.IX.A.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.KEP-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum, dengan metode Penjatahan Pasti (Fixed Allotment) yaitu penjatahan Obligasi yang dilakukan dengan cara memberikan alokasi Obligasi kepada pemesan sesuai dengan jumlah pemesanan dalam FPPO.

10. Kriteria pembatalan pemesanan Para pemesan yang telah melakukan pemesanan Obligasi dan telah memenuhi persyaratan pemesanan pembelian, tidak dapat membatalkan pembelian tersebut.

11. Penundaan atau Pembatalan Masa Penawaran Dalam jangka waktu sejak dimulainya masa Penawaran Umum sampai dengan berakhirnya masa Penawaran Umum, Perseroan dapat menunda masa Penawaran Umum untuk masa paling lama 3 (tiga) bulan sejak dimulainya masa Penawaran Umum atau membatalkan Penawaran Umum, dengan mengikuti ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum, dengan ketentuan: a. Terjadi suatu keadaan di luar kemampuan dan kekuasaan Perseroan yaitu:

i) Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek turun melebihi 10% (sepuluh perseratus) selama 3 (tiga) Hari Bursa berturut-turut;

ii) Bencana alam, perang, huru-hara, kebakaran, pemogokan yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan; dan/atau

iii) Peristiwa lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan yang ditetapkan oleh OJK berdasarkan Formulir sebagaimana ditentukan dalam Peraturan No.IX.A.2; dan

b. Perseroan wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:

i) mengumumkan penundaan Masa Penawaran Umum atau pembatalan Penawaran Umum dalam paling kurang satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat satu Hari Kerja setelah penundaan atau pembatalan tersebut. Disamping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar, Perseroan dapat juga mengumumkan informasi tersebut dalam media massa lainnya;

ii) menyampaikan informasi penundaan Masa Penawaran Umum atau pembatalan Penawaran Umum tersebut kepada OJK pada hari yang sama dengan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin a);

iii) menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin a) kepada OJK paling lambat satu Hari Kerja setelah pengumuman dimaksud; dan

iv) Perseroan yang menunda Masa Penawaran Umum atau membatalkan Penawaran Umum yang sedang dilakukan, dalam hal pesanan Efek telah dibayar maka Perseroan wajib mengembalikan uang pemesanan Efek kepada pemesan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sejak keputusan penundaan atau pembatalan tersebut.

12. Pengembalian uang pemesanan

Jika terjadi penundaan atau pembatalan Penawaran Umum atau pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi Efek sesuai ketentuan Pasal 16 Perjanjian Penjaminan Emisi Efek (kecuali karena ketentuan pasal 16.1. huruf d) Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, maka: a. Uang pembayaran pemesanan Obligasi telah diterima oleh Penjamin Emisi Efek atau Penjamin Pelaksana Emisi

Efek, maka Penjamin Emisi Efek atau Penjamin Pelaksana Emisi Efek wajib mengembalikan uang pemesanan tersebut kepada para pemesan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sesudah tanggal penjatahan atau sesudah tanggal diumumkannya pembatalan tersebut, atau paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sejak keputusan penundaan atau pembatalan tersebut.

b. Jika terjadi keterlambatan maka pihak yang menyebabkan keterlambatan yaitu Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan/atau Penjamin Emisi Efek wajib membayar kepada para pemesan denda sebesar 1% (satu perseratus) di atas tingkat suku Bunga Obligasi, untuk tiap hari keterlambatan. Denda dikenakan sejak hari ke-3 (ke-tiga) setelah berakhirnya Perjanjian yang dihitung secara harian.

c. Apabila uang pengembalian pemesanan Obligasi sudah disediakan, akan tetapi pemesan tidak datang untuk mengambilnya dalam waktu 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal keputusan penundaan atau pembatalan Penawaran Umum tersebut atau berakhirnya Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan/atau Penjamin Emisi Efek tidak diwajibkan membayar denda kepada para pemesan Obligasi.

d. Pengembalian uang apabila pencatatan Obligasi tidak dilaksanakan dalam waktu 1 (satu) Hari Kerja setelah Tanggal Distribusi dengan alasan tidak dipenuhinya persyaratan pencatatan pada Bursa Efek, berlaku ketentuan sebagaimana tersebut dalam huruf a, huruf b dan huruf c ayat ini, namun apabila uang pemesanan telah diterima oleh Perseroan maka tanggung jawab pengembalian tersebut menjadi tanggungan Perseroan yang pengembalian pembayarannya melalui KSEI, dengan demikian Perseroan membebaskan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan/atau Penjamin Emisi Efek dari segala tanggung jawabnya.

Pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi Efek karena sebab apapun juga sesuai dengan Pasal 16 ini berlaku tanpa diperlukan keputusan suatu badan peradilan dan pihak-pihak dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dengan ini melepaskan ketentuan dalam Pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, sepanjang diperlukan keputusan badan peradilan untuk pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

Pengembalian uang kepada pemesan dapat dilakukan dalam bentuk pemindahbukuan ke rekening atas nama pemesan atau melalui instrumen pembayaran lainnya dalam bentuk cek atau bilyet giro yang dapat diambil langsung oleh pemesan yang bersangkutan pada Penjamin Emisi Efek yang relevan kepada siapa FPPO semula diajukan, dengan menunjukkan atau menyerahkan bukti tanda terima pemesanan Obligasi dan bukti tanda jati diri.

13. Distribusi Obligasi

Pada Tanggal Emisi, Perseroan wajib menerbitkan Sertifikat Jumbo Obligasi untuk diserahkan kepada KSEI dan memberikan instruksi kepada KSEI untuk mengkreditkan Obligasi pada Rekening Efek Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi di KSEI. Dengan telah dilaksanakannya instruksi tersebut maka pendistribusian Obligasi semata-mata menjadi tanggung jawab Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan KSEI. Apabila Perseroan tidak dapat atau terlambat menerbitkan Sertifikat Jumbo Obligasi dan/atau memberi instruksi kepada KSEI untuk mengkreditkan Obligasi pada Rekening Efek Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi di KSEI maka Perseroan wajib membayar denda kepada Penjamin Emisi Obligasi sebesar 2% (dua persen) per bulan untuk setiap hari keterlambatan dari jumlah Obligasi yang tidak dapat didistribusikan kepada Pemegang Obligasi yang berhak. Segera setelah Obligasi dikreditkan pada Rekening Efek Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi, Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi memberikan instruksi kepada KSEI untuk mendistribusikan Obligasi kedalam Rekening Efek dari Penjamin Emisi Obligasi sesuai dengan penyetoran yang telah dilakukan oleh Penjamin Emisi Obligasi menurut Bagian Penjaminan. Dengan telah dilaksanakannya pendistribusian Obligasi kepada Penjamin Emisi Obligasi maka tanggung jawab pendistribusian Obligasi selanjutnya kepada Pemegang Obligasi semata-mata menjadi tanggung jawab Penjamin Emisi Obligasi yang bersangkutan.

14. Pendaftaran Obligasi Ke Dalam Penitipan Kolektif

Obligasi yang ditawarkan oleh Perseroan melalui Penawaran Umum ini telah didaftarkan kepada KSEI berdasarkan Perjanjian Tentang Pendaftaran Obligasi di KSEI antara Perseroan dengan KSEI (“Perjanjian Tentang Pendaftaran Obligasi di KSEI”). Dengan didaftarkannya Obligasi tersebut di KSEI, maka atas Obligasi ini berlaku ketentuan sebagai berikut:

Perseroan tidak menerbitkan Obligasi dalam bentuk warkat kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan untuk didaftarkan atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi. Obligasi akan diadministrasikan secara elektronik dalam Penitipan Kolektif di KSEI. Selanjutnya Obligasi hasil Penawaran Umum akan dikreditkan ke dalam Rekening Efek selambat-lambatnya pada Tanggal Emisi;

KSEI akan menerbitkan Konfirmasi Tertulis kepada Perusahaan Efek atau Bank Kustodian sebagai tanda bukti pencatatan Obligasi dalam Rekening Efek di KSEI. Konfirmasi Tertulis tersebut merupakan bukti kepemilikan yang sah atas Obligasi yang tercatat dalam Rekening Efek;

Pengalihan kepemilikan Obligasi dilakukan dengan pemindahbukuan antar Rekening Efek di KSEI, yang selanjutnya akan dikonfirmasikan oleh KSEI kepada Pemegang Rekening;

Pemegang Obligasi yang tercatat dalam Rekening Efek merupakan Pemegang Obligasi yang berhak atas pembayaran Bunga Obligasi, pelunasan Pokok Obligasi, memberikan suara dalam RUPO (kecuali Obligasi yang dimiliki Perseroan dan/atau Anak Perusahaan dan/atau Perusahaan Afiliasi), serta hak-hak lainnya yang melekat pada Obligasi;

Pembayaran Bunga Obligasi dan pelunasan jumlah Pokok Obligasi akan dibayarkan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening sesuai dengan jadwal pembayaran Bunga Obligasi maupun pelunasan Pokok Obligasi yang ditetapkan Perseroan dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan Perjanjian Agen Pembayaran Obligasi. Perseroan melaksanakan pembayaran Bunga Obligasi dan pelunasan Pokok Obligasi berdasarkan data kepemilikan Obligasi yang disampaikan oleh KSEI kepada Perseroan. Pemegang Obligasi yang berhak atas Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang memiliki Obligasi pada 4 (empat) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi;

Pemegang Obligasi yang menghadiri RUPO adalah Pemegang Obligasi yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening pada 3 (tiga) Hari Kerja sebelum tanggal penyelenggaraan RUPO, dan wajib memperlihatkan KTUR yang diterbitkan KSEI kepada Wali Amanat;

Seluruh Obligasi yang disimpan di KSEI dibekukan sehingga Obligasi tersebut tidak dapat dialihkan/dipindahbukukan sejak 3 (tiga) Hari Kerja sebelum tanggal penyelenggaraan RUPO sampai dengan tanggal berakhirnya RUPO yang dibuktikan dengan adanya pemberitahuan dari Wali Amanat atau setelah memperoleh persetujuan dari Wali Amanat, transaksi Obligasi yang penyelesaiannya jatuh pada tanggal-tanggal tersebut, ditunda penyelesaiannya sampai 1 (satu) Hari Kerja setelah tanggal pelaksanaan RUPO;

Pihak-pihak yang hendak melakukan pemesanan pembelian Obligasi wajib membuka Rekening Efek di Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi Pemegang Rekening Efek di KSEI.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 91 5/26/17 11:02 AM

Page 108: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

92

XIII. KETERANGAN TENTANG WALI AMANAT OBLIGASI Sehubungan dengan Penawaran Umum Obligasi I BRI Agro Tahun 2017 dimana telah ditandatangani Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi I BRI Agro Tahun 2017 No. 35 tanggal 17 April 2017, yang dibuat di hadapan M. Nova Faisal, SH., M. Kn., Notaris di Jakarta, antara Perseroan dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. selaku Wali Amanat Obligasi. Wali Amanat telah melakukan uji tuntas terhadap Perseroan sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK No.VI.C.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.Kep-412/BL/2010 tanggal 6 September 2010, dan telah menandatangani Surat Pernyataan No. INT/16/2481 tanggal 31 Maret 2017, yang menyatakan bahwa Wali Amanat telah melakukan penelahaan uji tuntas paling sedikit meliputi: 1) Penelaahan terhadap Perseroan, meliputi:

a) Peninjauan lapangan (inspeksi) terhadap Perseroan dan/atau proyek yg didanai; b) Jumlah dan jenis Efek bersifat utang yang diterbitkan; c) Kemampuan keuangan sebelum penerbitan dan selama umur Efek bersifat utang; d) Risiko keuangan dan risiko-risiko lainnya yang mempunyai dampak terhadap kelangsungan usaha Perseroan; e) Benturan kepentingan dan potensi benturan kepentingan antara Wali Amanat dengan Perseroan; f) Hasil penilaian atas jaminan yang dikeluarkan oleh Penilai (jika menggunakan jaminan) g) Hasil pemeringkatan yang dilakukan oleh Perusahaan Pemeringkat Efek; dan h) Hal-hal material lainnya yang memilki dampak terhadap kemampuan keuangan Perseroan baik langsung maupun

tidak langsung untuk memenuhi kewajiban Perseroan kepada pemegang Efek bersifat utang; dan

2) Penelaahan terhadap rancangan Akta Perjanjian Perwaliamanatan meliputi: a) Penelaahan kesesuaian Akta Perjanjian Perwaliamanatan dengan pedoman Akta Perjanjian Perwaliamanatan

sebagaimana diatur dalam Peraturan ini; dan b) Penelaahan terhadap ketentuan-ketentuan yang dapat merugikan kepentingan pemegang Efek bersifat utang.

Wali Amanat juga telah menandatangani Surat Pernyataan No. INT/16/2479 dan No. INT/16/2480 keduanya tertanggal 31 Maret 2017, yang menyatakan bahwa Wali Amanat: 1. Mempunyai hubungan Afiliasi dengan Perseroan, melalui kepemilikan saham, dimana mayoritas saham-saham Wali

Amanat dan Emiten dimiliki oleh pihak yang sama yaitu Negara Republik Indonesia . 2. Tidak memiliki hubungan kredit melebihi 25% dari jumlah hutang yang diwaliamanati sesuai dengan Peraturan Bapepam

dan LK No.VI.C.3 tentang Hubungan Kredit dan Penjaminan Antara Wali Amanat Dengan Perseroan. 3. Tidak merangkap menjadi penanggung dan/atau pemberi agunan dalam penerbitan Efek bersifat utang dan/atau

kewajiban Perseroan dan menjadi Wali Amanat dari pemegang Efek yang diterbitkan oleh Perseroan dimaksud Dengan demikian yang berhak sebagai Wali Amanat atau badan yang diberi kepercayaan untuk mewakili kepentingan dan bertindak untuk dan atas nama Pemegang Obligasi dalam rangka Penawaran Umum Obligasi adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., yang telah terdaftar di Bapepam, yang sekarang telah menjadi OJK, sesuai dengan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 serta Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal. 1. Umum PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (selanjutnya disebut “BNI”), didirikan di Jakarta pada tanggal 5 Juli 1946. Sebagai Bank Pertama yang secara resmi dimiliki Negara RI, BNI merupakan pelopor terciptanya berbagai produk & layanan jasa perbankan. BNI terus memperluas perannya, tidak hanya terbatas sebagai bank pembangunan, tetapi juga ikut melayani kebutuhan transaksi perbankan masyarakat umum dengan berbagi segmentasinya. Saat ini, BNI adalah bank terbesar ke-4 di Indonesia berdasarkan total aset, total kredit maupun total dana pihak ketiga. BNI menawarkan layanan jasa keuangan terpadu kepada nasabah, didukung oleh perusahaan anak yang bergerak dibidang jasa keuangan, sekuritas, asuransi dan modal ventura. Pada 31 Desember 2016, BNI memiliki total aset sebesar Rp603 triliun dan mempekerjakan lebih dari 26.875 karyawan. Untuk melayani nasabahnya, BNI mengoperasikan jaringan layanan yang luas mencakup 1.826 outlet domestik dan 6 cabang luar negeri di New York, London, Tokyo, Hong Kong, Singapura, dan Seoulserta 1 sub cabang di Osaka, 16.071 unit ATM milik sendiri termasuk 4 ATM di Hongkong dan 2 ATM di Singapura, 71.000 EDC serta fasilitas Internet banking dan SMS banking. Dalam memberikan layanan Wali Amanat, BNI telah memperoleh Surat Tanda Terdaftar Sebagai Wali Amanat dari Bapepam dengan No.01/STTD-WA/PM/1996 tanggal 27 Maret 1996. Alamat dari Wali Amanat adalah:

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Divisi Operasional

The Landmark Centre 19th Floor Jl. Jend. Sudirman No.1

Jakarta 12910 Telp.: (021) 25541229, 25541230 Fax.: (021) 29411502, 29411512

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 92 5/26/17 11:02 AM

Page 109: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

93

XIII. KETERANGAN TENTANG WALI AMANAT OBLIGASI Sehubungan dengan Penawaran Umum Obligasi I BRI Agro Tahun 2017 dimana telah ditandatangani Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi I BRI Agro Tahun 2017 No. 35 tanggal 17 April 2017, yang dibuat di hadapan M. Nova Faisal, SH., M. Kn., Notaris di Jakarta, antara Perseroan dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. selaku Wali Amanat Obligasi. Wali Amanat telah melakukan uji tuntas terhadap Perseroan sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK No.VI.C.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.Kep-412/BL/2010 tanggal 6 September 2010, dan telah menandatangani Surat Pernyataan No. INT/16/2481 tanggal 31 Maret 2017, yang menyatakan bahwa Wali Amanat telah melakukan penelahaan uji tuntas paling sedikit meliputi: 1) Penelaahan terhadap Perseroan, meliputi:

a) Peninjauan lapangan (inspeksi) terhadap Perseroan dan/atau proyek yg didanai; b) Jumlah dan jenis Efek bersifat utang yang diterbitkan; c) Kemampuan keuangan sebelum penerbitan dan selama umur Efek bersifat utang; d) Risiko keuangan dan risiko-risiko lainnya yang mempunyai dampak terhadap kelangsungan usaha Perseroan; e) Benturan kepentingan dan potensi benturan kepentingan antara Wali Amanat dengan Perseroan; f) Hasil penilaian atas jaminan yang dikeluarkan oleh Penilai (jika menggunakan jaminan) g) Hasil pemeringkatan yang dilakukan oleh Perusahaan Pemeringkat Efek; dan h) Hal-hal material lainnya yang memilki dampak terhadap kemampuan keuangan Perseroan baik langsung maupun

tidak langsung untuk memenuhi kewajiban Perseroan kepada pemegang Efek bersifat utang; dan

2) Penelaahan terhadap rancangan Akta Perjanjian Perwaliamanatan meliputi: a) Penelaahan kesesuaian Akta Perjanjian Perwaliamanatan dengan pedoman Akta Perjanjian Perwaliamanatan

sebagaimana diatur dalam Peraturan ini; dan b) Penelaahan terhadap ketentuan-ketentuan yang dapat merugikan kepentingan pemegang Efek bersifat utang.

Wali Amanat juga telah menandatangani Surat Pernyataan No. INT/16/2479 dan No. INT/16/2480 keduanya tertanggal 31 Maret 2017, yang menyatakan bahwa Wali Amanat: 1. Mempunyai hubungan Afiliasi dengan Perseroan, melalui kepemilikan saham, dimana mayoritas saham-saham Wali

Amanat dan Emiten dimiliki oleh pihak yang sama yaitu Negara Republik Indonesia . 2. Tidak memiliki hubungan kredit melebihi 25% dari jumlah hutang yang diwaliamanati sesuai dengan Peraturan Bapepam

dan LK No.VI.C.3 tentang Hubungan Kredit dan Penjaminan Antara Wali Amanat Dengan Perseroan. 3. Tidak merangkap menjadi penanggung dan/atau pemberi agunan dalam penerbitan Efek bersifat utang dan/atau

kewajiban Perseroan dan menjadi Wali Amanat dari pemegang Efek yang diterbitkan oleh Perseroan dimaksud Dengan demikian yang berhak sebagai Wali Amanat atau badan yang diberi kepercayaan untuk mewakili kepentingan dan bertindak untuk dan atas nama Pemegang Obligasi dalam rangka Penawaran Umum Obligasi adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., yang telah terdaftar di Bapepam, yang sekarang telah menjadi OJK, sesuai dengan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 serta Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal. 1. Umum PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (selanjutnya disebut “BNI”), didirikan di Jakarta pada tanggal 5 Juli 1946. Sebagai Bank Pertama yang secara resmi dimiliki Negara RI, BNI merupakan pelopor terciptanya berbagai produk & layanan jasa perbankan. BNI terus memperluas perannya, tidak hanya terbatas sebagai bank pembangunan, tetapi juga ikut melayani kebutuhan transaksi perbankan masyarakat umum dengan berbagi segmentasinya. Saat ini, BNI adalah bank terbesar ke-4 di Indonesia berdasarkan total aset, total kredit maupun total dana pihak ketiga. BNI menawarkan layanan jasa keuangan terpadu kepada nasabah, didukung oleh perusahaan anak yang bergerak dibidang jasa keuangan, sekuritas, asuransi dan modal ventura. Pada 31 Desember 2016, BNI memiliki total aset sebesar Rp603 triliun dan mempekerjakan lebih dari 26.875 karyawan. Untuk melayani nasabahnya, BNI mengoperasikan jaringan layanan yang luas mencakup 1.826 outlet domestik dan 6 cabang luar negeri di New York, London, Tokyo, Hong Kong, Singapura, dan Seoulserta 1 sub cabang di Osaka, 16.071 unit ATM milik sendiri termasuk 4 ATM di Hongkong dan 2 ATM di Singapura, 71.000 EDC serta fasilitas Internet banking dan SMS banking. Dalam memberikan layanan Wali Amanat, BNI telah memperoleh Surat Tanda Terdaftar Sebagai Wali Amanat dari Bapepam dengan No.01/STTD-WA/PM/1996 tanggal 27 Maret 1996. Alamat dari Wali Amanat adalah:

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Divisi Operasional

The Landmark Centre 19th Floor Jl. Jend. Sudirman No.1

Jakarta 12910 Telp.: (021) 25541229, 25541230 Fax.: (021) 29411502, 29411512

2. Permodalan Sesuai dengan Pasal 4 ayat 1 dan ayat 2 Akta Nomor 35 tanggal 17-03-2015 (tujuh belas Maret dua ribu lima belas) dibuat dihadapan FATHIAH HELMI, Sarjana HukumNotaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat Nomor AHU-AH.01.03-0776526 tanggal 14-04-2015 (empat belas April dua ribu lima belas) , struktur permodalan dan susunan pemegang saham BNI sebagai berikut:

Keterangan Persentase

Kepemilikan Saham (%)

Jumlah Lembar Saham

Jumlah Nilai Saham (Rp)

Modal Dasar Saham Seri A Dwiwarna Negara Republik Indonesia 1 - - Saham Seri B Negara Republik Indonesia Karyawan Masyarakat (kepemilikan masing-masing dibawah 5% untuk setiap pihak)

217.006.399

6.500.267

65.835.200

1.627.548 48.752

493.764

1,16 0,03

0,35

Total Saham Seri B 289.341.866

2.170.064 1,54

Saham Seri C

Negara Republik Indonesia 10.972.187.475

4.114.570

58,84

Perseroan Terbatas (kepemilikan masing-masing dibawah 5% untuk setiap pihak) Badan usaha asing (kepemilikan masing-masing dibawah 5% untuk setiap pihak)

1.372.362.823

5.488.185.123

514.636

2.058.069

7,37

29.43

Anggoro Eko Cahyo (Direktur) Imam Budi Sarjito (Direktur) Putrama Wahju Setyawan (Direktur) Bob Tyasika Ananta (Direktur) Adi Sulistyowati (Direktur) Masyarakat (kepemilikan masing-masing dibawah 5% untuk setiap pihak )

153.526 117.074

116.425 82.891

68.124

526.041.130

58 44

44 31

26

197.265

0.00 0.00 0.00 0.00

0.00

2.82

Total Saham Seri C 18.359.314.591 6.884.743 98.46 Saham Treasuri 150.100.000 56.288 0,80 Total 18.648.656.458 9.054.807 100,00 3. Pengurus dan Pengawasan Susunan Direksi dan Dewan Komisaris BNI berdasarkan akta Nomor 17 tanggal 25 Juli 2016 dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, yang penerimaan pemberitahuan perubahan datanya telah diterima dan dicata di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-AH.01.03-066215 tanggal 25 Juli 2016, adalah sebagai berikut : DEWAN KOMISARIS Komisaris Utama : Hartadi Agus Sarwono Wakil Komisaris Utama : Pradjoto Komisaris Independen : Anny Ratnawati Komisaris Independen : Pataniari Siahaan Komisaris Independen : Revrisond Baswir Komisaris : Wahyu Kuncoro Komisaris : Joni Swastanto Komisaris : Bistok Simbolon

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 93 5/26/17 11:02 AM

Page 110: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

94

DIREKSI Direktur Utama : Achmad Baiquni Wakil Direktur Utama : Suprajarto Direktur : Rico Rizal Budidarmo Direktur : Imam Budi Sarjito Direktur : Herry Sidharta Direktur : Anggoro Eko Cahyo Direktur : Adi Sulistyowati Direktur : Bob Tyasika Ananta Direktur : Putrama Wahyu Setiawan Direktur : Panji Irawan 4. Kegiatan Usaha Selaku Bank Umum, BNI melaksanakan kegiatan usaha perbankan sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan. Disamping itu BNI juga melakukan penyertaan pada perusahaan anak dalam berbagai bidang usaha, antara lain: • PT. BNI Life Insurance Asuransi Jiwa • PT. BNI Multi Finance Pembiayaan/Financing • PT. BNI Securities dan Entitas Anak Sekuritas/Securities • BNI Remittance Ltd Jasa Keuangan/Financial Services • PT. Bank BNI Syariah Perbankan Dalam pengembangan Pasar Modal, BNI ikut berperan aktif, antara lain bertindak sebagai: 1. Wali Amanat (Trustee) atau Agen Pemantau pada penerbitan:

- Adira Dinamika PUB I 2011 - Adira Dinamika PUB I 2012 - Adira Dinamika PUB II 2013 - Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Adira Dinamika 2014 Tahap II - Adira Dinamika PUB II 2013 Tahap 2 - Adira Dinamika PUB II 2014 Tahap 3 - Adira Dinamika PUB II 2014 Tahap 4 - Adira Dinamika PUB III 2015 Tahap 1 - Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Adira Dinamika 2015 Tahap 1 - Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Adira Dinamika 2016 Tahap 2 - Adira Dinamika PUB III 2015 Tahap 2 - Adira Dinamika PUB III 2016 Tahap 3 - Adira Dinamika PUB III 2016 Tahap 4 - Bank Sulut V 2014 - Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Bank Muamalat 2012 Tahap 1 - Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Bank Muamalat 2013 - Medium Term Notes Bank Rakyat Indonesia Tahap I Tahun 2014 - Bank Rakyat Indonesia PUB I Tahap I Tahun 2015 - Bank Rakyat Indonesia PUB I Tahap II - Bank Rakyat Indonesia PUB I Tahap III Tahun 2016 - Bank Rakyat Indonesia PUB II Tahap I Tahun 2016 - BRISyariah Sukuk Mudharobah 2016 - Mitsubishi UFJ Lease & Finance Indonesia (MTN) - Bosowa Multi Finance 2016 (MTN) - Bank Kesejahteraan Ekonomi Obligasi Subordinasi I 2016 - Century Tokyo Leasing Indonesia (MTN) 2016 - LEN Industri (MTN) 2017 - Sun Prima Nusantara Pembiayaan (MTN) Tahap I 2017 - Sun Prima Nusantara Pembiayaan (MTN) Tahap II 2017

2. Agen Pembayaran Surat Hutang

- Promissory Notes Pilar Pualam Investama I Tahun 2015 - Promissory Notes Asia Leasure Network I Tahun 2015 - PT. Bosowa Multi Finance 2016

3. Agen Pembayaran dividen saham perusahaan yang Go Public:

▪ PT Gudang Garam, Tbk ▪ PT Telkom, Tbk. ▪ PT Global Mediacom Tbk.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 94 5/26/17 11:02 AM

Page 111: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

95

DIREKSI Direktur Utama : Achmad Baiquni Wakil Direktur Utama : Suprajarto Direktur : Rico Rizal Budidarmo Direktur : Imam Budi Sarjito Direktur : Herry Sidharta Direktur : Anggoro Eko Cahyo Direktur : Adi Sulistyowati Direktur : Bob Tyasika Ananta Direktur : Putrama Wahyu Setiawan Direktur : Panji Irawan 4. Kegiatan Usaha Selaku Bank Umum, BNI melaksanakan kegiatan usaha perbankan sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan. Disamping itu BNI juga melakukan penyertaan pada perusahaan anak dalam berbagai bidang usaha, antara lain: • PT. BNI Life Insurance Asuransi Jiwa • PT. BNI Multi Finance Pembiayaan/Financing • PT. BNI Securities dan Entitas Anak Sekuritas/Securities • BNI Remittance Ltd Jasa Keuangan/Financial Services • PT. Bank BNI Syariah Perbankan Dalam pengembangan Pasar Modal, BNI ikut berperan aktif, antara lain bertindak sebagai: 1. Wali Amanat (Trustee) atau Agen Pemantau pada penerbitan:

- Adira Dinamika PUB I 2011 - Adira Dinamika PUB I 2012 - Adira Dinamika PUB II 2013 - Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Adira Dinamika 2014 Tahap II - Adira Dinamika PUB II 2013 Tahap 2 - Adira Dinamika PUB II 2014 Tahap 3 - Adira Dinamika PUB II 2014 Tahap 4 - Adira Dinamika PUB III 2015 Tahap 1 - Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Adira Dinamika 2015 Tahap 1 - Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Adira Dinamika 2016 Tahap 2 - Adira Dinamika PUB III 2015 Tahap 2 - Adira Dinamika PUB III 2016 Tahap 3 - Adira Dinamika PUB III 2016 Tahap 4 - Bank Sulut V 2014 - Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Bank Muamalat 2012 Tahap 1 - Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Bank Muamalat 2013 - Medium Term Notes Bank Rakyat Indonesia Tahap I Tahun 2014 - Bank Rakyat Indonesia PUB I Tahap I Tahun 2015 - Bank Rakyat Indonesia PUB I Tahap II - Bank Rakyat Indonesia PUB I Tahap III Tahun 2016 - Bank Rakyat Indonesia PUB II Tahap I Tahun 2016 - BRISyariah Sukuk Mudharobah 2016 - Mitsubishi UFJ Lease & Finance Indonesia (MTN) - Bosowa Multi Finance 2016 (MTN) - Bank Kesejahteraan Ekonomi Obligasi Subordinasi I 2016 - Century Tokyo Leasing Indonesia (MTN) 2016 - LEN Industri (MTN) 2017 - Sun Prima Nusantara Pembiayaan (MTN) Tahap I 2017 - Sun Prima Nusantara Pembiayaan (MTN) Tahap II 2017

2. Agen Pembayaran Surat Hutang

- Promissory Notes Pilar Pualam Investama I Tahun 2015 - Promissory Notes Asia Leasure Network I Tahun 2015 - PT. Bosowa Multi Finance 2016

3. Agen Pembayaran dividen saham perusahaan yang Go Public:

▪ PT Gudang Garam, Tbk ▪ PT Telkom, Tbk. ▪ PT Global Mediacom Tbk.

5. Menyelenggarakan penyimpanan efek (jasa custodian) 6. Security Agent (agen jaminan)

▪ Obligasi Berkelanjutan II Adira Finance Tahap I Tahun 2013 ▪ Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Adira Finance Tahap II Tahun 2014 ▪ Obligasi Berkelanjutan II Adira Finance Tahap 2 Tahun 2013 ▪ Obligasi Berkelanjutan II Adira Finance Tahap 3Tahun 2014 ▪ Obligasi Berkelanjutan II Adira FinanceTahap 4Tahun 2014 ▪ Obligasi Berkelanjutan III Adira Finance Tahap I Tahun 2015 ▪ Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Adira Finance Tahap I Tahun 2015 ▪ Obligasi Berkelanjutan III Adira Finance Tahap II Tahun 2015 ▪ Obligasi Berkelanjutan III Adira Finance Tahap III Tahun 2015 ▪ Obligasi Berkelanjutan III Adira Finance Tahap IV Tahun 2016 ▪ Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Adira Finance Tahap II Tahun 2016 ▪ MTN I Mitsubishi UFJ Lease & Finance Indonesia Tahun 2015 ▪ Promissory Notes Pilar Pualam Investama I Tahun 2015 ▪ Promissory Notes Asia Leasure Network I Tahun 2015 ▪ Prommisory Notes Asia Leisure II Tahun 2016 ▪ PT. Bosowa Multi Finance 2016

5. Tugas Pokok Wali Amanat Sesuai dengan ketentuan pasal 51 ayat (2) UUPM dan kemudian ditegaskan didalam Akta Perjanjian Perwaliamanatan, tugas pokok Wali Amanat adalah mewakili kepentingan Pemegang Obligasi baik di dalam maupun di luar pengadilan mengenai pelaksanaan hak-hak Pemegang Obligasi sesuai dengan syarat-syarat Emisi Obligasi, dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan serta peraturan perundangan yang berlaku di bidang Pasar Modal dan ketentuan/peraturan KSEI. 6. Penggantian Wali Amanat Berdasarkan Akta Perjanjian Perwaliamanatan dengan sendirinya berhenti menjadi Wali Amanat bilamana terjadi salah satu dari hal-hal di bawah ini: a. Pencabutan atau pembekuan kegiatan usaha Wali Amanat di Pasar Modal. b. Wali Amanat dibubarkan oleh suatu badan peradilan atau oleh suatu badan resmi lainnya atau Wali Amanat

membubarkan diri secara sukarela atau bubar menurut atau berdasarkan peraturan perundang-undangan. c. Wali Amanat dinyatakan pailit oleh badan peradilan yang berwenang atau dibekukan operasinya dan/atau kegiatan

usahanya oleh pihak yang berwenang. d. Wali Amanat tidak dapat melaksanakan kewajibannya; e. Wali Amanat melanggar ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau peraturan perundang-undangan di bidang Pasar

Modal. f. Timbulnya hubungan Afiliasi antara Wali Amanat dengan EMITEN setelah penunjukan Wali Amanat. g. Timbulnya hubungan kredit yang melampaui jumlah sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor: VI.C.3; atau h. Atas permintaan para Pemegang Obligasi atas permintaan Wali Amanat sesuai dengan ketentuan dalam Perjanjian

Perwaliamanatan Sesuai dengan Pasal 51 UUPM, dan kemudian ditegaskan dalam Perjanjian Perwaliamanatan, tugas pokok Wali Amanat adalah mewakili kepentingan Pemegang Obligasi baik di dalam maupun di luar pengadilan dalam melakukan tindakan hukum yang berkaitan dengan kepentingan Pemegang Obligasi dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan serta berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia khususnya peraturan di bidang Pasar Modal. 7. Laporan Keuangan Ikhtisar data keuangan penting berikut diekstrak dari dan harus dibaca bersama-sama dengan dan mengacu pada Laporan Keuangan Konsolidasian PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016, 2015, dan 2014 dan catatan atas laporan keuangan yang terdapat di bagian lain dalam Laporan Keuangan Konsolidasian PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Keuangan tersebut dinyatakan dalam jutaan Rupiah dan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Laporan Keuangan Konsolidasian PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016, dan 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016, dan 2015, telah diaudit berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”) oleh Kantor Akuntan Publik (“KAP”) Purwantono, Sungkoro & Surja (member of Ernst&Young), yang ditandatangani oleh Yasir, yang dalam laporannya tertanggal 20 Januari 2017 berisi pendapat wajar tanpa pengecualian.

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 95 5/26/17 11:02 AM

Page 112: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

96

Laporan Posisi Keuangan NERACA

(dalam miliaran Rupiah)

Uraian 31 Desember 2016 2015 2014

ASET Kas 11.167.643 12.890.427 11.435.686

Giro pada Bank Indonesia 30.146.853 30.932.177 24.597.538 Giro pada bank lain – neto 6.299.767 8.998.793 4.495.840 Penempatan dana pada bank lain dan Bank Indonesia - net 33.661.668 33.416.808 14.527.422 Efek-efek 23.764.750 9.927.494 12.738.296 Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 1.664.750 376.215 6.237.356 Wesel ekspor dan tagihan lainnya 8.567.795 8.831.444 2.301.311 Tagihan akseptasi 14.724.394 10.820.613 12.466.819 Tagihan derivative 249.864 440.701 165.093 Pinjaman yang diberikan – neto 376.594.527 314.066.531 270.651.986 Obligasi Pemerintah setelah penyesuaian amortisasi diskonto dan premi 63.006.339 47.222.319 43.829.797 Pajak dibayar dimuka 620.320 2.299.174 1.436.609 Beban dibayar di muka 2.410.891 1.632.641 1.392.242 Penyertaan saham – neto 57.169 35.793 37.434 Aset lain-lain – neto 6.793.167 4.482.111 3.369.915 Aset tetap – neto 21.972.223 20.756.594 6.222.050 Aset pajak tangguhan 1.331.508 1.465.453 668.314 TOTAL ASET 603.031.880 508.595.288 416.573.708 LIABILITAS, DANA SYIRKAH TEMPORER DAN EKUITAS LIABILITAS Liabilitas segera 3.275.668 1.805.494 1.813.065 Simpanan nasabah 415.453.084 353.936.880 300.264.809 Simpanan dari bank lain 9.735.182 4.248.058 2.401.871 Liabilitas derivatif 410.870 1.161.557 661.609 Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 3.764.961 3.163.142 2.491.931 Liabilitas akseptasi 4.358.537 6.188.258 6.468.603 Beban yang masih harus dibayar 1.047.239 917.129 659.592 Utang pajak 150.770 749.396 317.563 Imbalan kerja 3.503.202 3.480.504 3.393.307 Penyisihan 156.119 99.227 87.230 Liabilitas lain-lain 11.148.956 7.583.784 5.218.778 Efek-efek yang diterbitkan 6.731.115 6.870.667 6.158.031 Pinjaman yang diterima 32.965.422 22.523.581 11.212.265 TOTAL LIABILITAS 492.701.125 412.727.677 341.148.654 DANA SYIRKAH TEMPORER Simpanan nasabah 20.091.829 16.483.905 13.628.621 Simpanan dari bank lain 488.926 449.484 775.125 TOTAL DANA SYIRKAH TEMPORER 21.076.755 17.429.389 14.403.746 EKUITAS Modal ditempatkan dan disetor penuh 9.054.807 9.054.807 9.054.807 Tambahan modal disetor 14.568.468 14.568.468 14.568.468 Transaksi dengan kepentingan nonpengendali 2.256.999 2.256.999 2.256.999 Rugi yang belum direalisasi atas efek-efek dan Obligasi Pemerintah dalam kelompok tersedia untuk dijual, setelah pajak (1.888.467) (2.518.968) (1.944.698) Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing 81.715 75.502 58.038 Bagian efektif atas perubahan nilai wajar instrument derivative yang memenuhi lindung nilai arus kas - - - Saldo laba Sudah ditentukan penggunaannya Cadangan umum dan wajib 2.778.412 2.778.412 2.778.412 Cadangan khusus - 5.705.376 3.909.726 Tidak ditentukan penggunaannya 48.019.910 33.054.162 28.390.021 Total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 87.157.334 76.414.736 59.071.773 Kepentingan nonpengendali 2.096.666 2.023.486 1.949.535 TOTAL EKUITAS 89.254.000 78.438.222 61.021.308 TOTAL LIABILITAS, DANA SYIRKAH TEMPORER DAN EKUITAS 603.031.880 508.595.288 416.573.708

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 96 5/26/17 11:02 AM

Page 113: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

97

Laporan Posisi Keuangan NERACA

(dalam miliaran Rupiah)

Uraian 31 Desember 2016 2015 2014

ASET Kas 11.167.643 12.890.427 11.435.686

Giro pada Bank Indonesia 30.146.853 30.932.177 24.597.538 Giro pada bank lain – neto 6.299.767 8.998.793 4.495.840 Penempatan dana pada bank lain dan Bank Indonesia - net 33.661.668 33.416.808 14.527.422 Efek-efek 23.764.750 9.927.494 12.738.296 Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 1.664.750 376.215 6.237.356 Wesel ekspor dan tagihan lainnya 8.567.795 8.831.444 2.301.311 Tagihan akseptasi 14.724.394 10.820.613 12.466.819 Tagihan derivative 249.864 440.701 165.093 Pinjaman yang diberikan – neto 376.594.527 314.066.531 270.651.986 Obligasi Pemerintah setelah penyesuaian amortisasi diskonto dan premi 63.006.339 47.222.319 43.829.797 Pajak dibayar dimuka 620.320 2.299.174 1.436.609 Beban dibayar di muka 2.410.891 1.632.641 1.392.242 Penyertaan saham – neto 57.169 35.793 37.434 Aset lain-lain – neto 6.793.167 4.482.111 3.369.915 Aset tetap – neto 21.972.223 20.756.594 6.222.050 Aset pajak tangguhan 1.331.508 1.465.453 668.314 TOTAL ASET 603.031.880 508.595.288 416.573.708 LIABILITAS, DANA SYIRKAH TEMPORER DAN EKUITAS LIABILITAS Liabilitas segera 3.275.668 1.805.494 1.813.065 Simpanan nasabah 415.453.084 353.936.880 300.264.809 Simpanan dari bank lain 9.735.182 4.248.058 2.401.871 Liabilitas derivatif 410.870 1.161.557 661.609 Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 3.764.961 3.163.142 2.491.931 Liabilitas akseptasi 4.358.537 6.188.258 6.468.603 Beban yang masih harus dibayar 1.047.239 917.129 659.592 Utang pajak 150.770 749.396 317.563 Imbalan kerja 3.503.202 3.480.504 3.393.307 Penyisihan 156.119 99.227 87.230 Liabilitas lain-lain 11.148.956 7.583.784 5.218.778 Efek-efek yang diterbitkan 6.731.115 6.870.667 6.158.031 Pinjaman yang diterima 32.965.422 22.523.581 11.212.265 TOTAL LIABILITAS 492.701.125 412.727.677 341.148.654 DANA SYIRKAH TEMPORER Simpanan nasabah 20.091.829 16.483.905 13.628.621 Simpanan dari bank lain 488.926 449.484 775.125 TOTAL DANA SYIRKAH TEMPORER 21.076.755 17.429.389 14.403.746 EKUITAS Modal ditempatkan dan disetor penuh 9.054.807 9.054.807 9.054.807 Tambahan modal disetor 14.568.468 14.568.468 14.568.468 Transaksi dengan kepentingan nonpengendali 2.256.999 2.256.999 2.256.999 Rugi yang belum direalisasi atas efek-efek dan Obligasi Pemerintah dalam kelompok tersedia untuk dijual, setelah pajak (1.888.467) (2.518.968) (1.944.698) Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing 81.715 75.502 58.038 Bagian efektif atas perubahan nilai wajar instrument derivative yang memenuhi lindung nilai arus kas - - - Saldo laba Sudah ditentukan penggunaannya Cadangan umum dan wajib 2.778.412 2.778.412 2.778.412 Cadangan khusus - 5.705.376 3.909.726 Tidak ditentukan penggunaannya 48.019.910 33.054.162 28.390.021 Total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 87.157.334 76.414.736 59.071.773 Kepentingan nonpengendali 2.096.666 2.023.486 1.949.535 TOTAL EKUITAS 89.254.000 78.438.222 61.021.308 TOTAL LIABILITAS, DANA SYIRKAH TEMPORER DAN EKUITAS 603.031.880 508.595.288 416.573.708

Laporan Laba Rugi (dalam miliaran Rupiah)

Uraian 31 Desember 2016 2015 2014

Pendapatan Bunga dan Pendapatan Syariah 43.768.439 36.895.081 33.750.031 Beban Bunga dan Beban Syariah (13.773.377) (11.334.885) (10.988.641) Pendapatan Bunga dan Pendapatan Syariah – neto 29.995.062 25.560.196 22.761.390 Pendapatan Operasional Lainnya Provisi dan komisi lainnya 6.472.654 5.539.509 4.642.046 Penerimaan kembali aset yang telah dihapusbukukan 1.377.944 1.590.469 1.856.400 Pendapatan premi asuransi 3.310.796 1.475.506 Keuntungan dari aset keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan (43.417) 21.904 416.830 Keuntungan dari penjualan aset keuangan yang diklasifikasikan tersedia untuk dijual dan dimiliki untuk diperdagangkan 646.026 279.273 481.741 Laba selisih kurs – neto 685.019 515.081 692.645 Lain-lain 824.457 618.793 765.099 Total Pendapatan Operasional Lainnya 9.962.683 8.565.029 8.854.761 Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (7.853.131) (7.336.259) (3.641.992) Beban Operasional Lainnya Gaji dan tunjangan (8.833.954) (7.365.834) (6.781.041) Umum dan administrasi (6.211.925) (5.758.344) (5.090.784) Beban promosi (945.652) (884.631) (844.804) Premi penjaminan (729.374) (597.504) (586.875) Lain-lain (2.495.938) (1.903.585) (1.456.837) Total Beban Operasional Lainnya (19.216.843) (16.509.898) (14.760.341) Laba Operasional 14.229.332 11.412.081 13.346.291 Pendapatan Bukan Operasional – Neto 73.573 54.067 178.019 Laba Sebelum Beban Pajak 14.302.905 11.466.148 13.524.310 Beban Pajak (2.892.709) (2.325.616) (2.694.931) Laba Tahun Berjalan 11.410.196 9.140.532 10.829.379 (Kerugian)/Pendapatan Komprehensif Lain Tahun Berjalan Setelah Pajak 922.488 11.722.015 1.085.353 Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan 12.332.684 20.862.547 11.914.732 Laba per saham dasar dan dilusian diatribusikan kepada pemilik entitas induk 610 487 578 8. Informasi Alamat Wali Amanat:

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Divisi Operasional

The Landmark Centre 19th Floor Jl. Jend. Sudirman No.1

Jakarta 12910 Telp.: (021) 25541229, 25541230 Fax.: (021) 29411502, 29411512

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 97 5/26/17 11:02 AM

Page 114: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

98

XIV. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI

Prospektus dan Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi dapat diperoleh pada kantor para Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi di bawah ini:

PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI

PT Bahana Sekuritas Graha Niaga Lantai 19

Jl. Jenderal Sudirman Kav.58 Jakarta 12190

Telepon: (021) 250 5081 Faksimili: (021) 522 5869

www.bahana,co,id

PT Indo Premier Sekuritas Wisma GKBI Lantai 7 Suite 718

Jl. Jend. Sudirman No.28 Jakarta 10210

Telepon: (021) 57931168 Faksimili: (021) 57931167

www.indopremier.com

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 98 5/26/17 11:02 AM

Page 115: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

99

XIV. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI

Prospektus dan Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi dapat diperoleh pada kantor para Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi di bawah ini:

PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI

PT Bahana Sekuritas Graha Niaga Lantai 19

Jl. Jenderal Sudirman Kav.58 Jakarta 12190

Telepon: (021) 250 5081 Faksimili: (021) 522 5869

www.bahana,co,id

PT Indo Premier Sekuritas Wisma GKBI Lantai 7 Suite 718

Jl. Jend. Sudirman No.28 Jakarta 10210

Telepon: (021) 57931168 Faksimili: (021) 57931167

www.indopremier.com

XV. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 99 5/26/17 11:02 AM

Page 116: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

100

XVI. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN

Halaman ini sengaja dikosongkan

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 100 5/26/17 11:02 AM

Page 117: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

101

XVI. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 101 5/26/17 11:02 AM

Page 118: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

102

Halaman ini sengaja dikosongkan

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 102 5/26/17 11:02 AM

Page 119: INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT … Obligasi.pdf · sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. pt bank rakyat indonesia agroniaga tbk berkedudukan di jakarta

103

BukuAwalObligasi I BRI Agro 2017(e).indd 103 5/26/17 11:02 AM