inflamasi

20
Inflamasi Inflamasi merupakan respons protektif setempat yang ditimbulkan oleh cedera atau kerusakan jaringan, yang berfungsi menghancurkan, mengurangi, atau mengurung (sekuestrasi) baik agen pencedera maupun jaringan yang cedera itu (Dorland, 2002). Inflamasi merupakan respon terhadap cedera. Arti khususnya, inflamasi adalah reaksi vascular yang hasilnya merupakan pengiriman cairan, zat-zat yang terlarut dan sel-sel dari sirklasi darah ke jaringan interstitial pada daerah cedera atau nekrosis. Inflamasi sebenarnya adalah gejala yang menguntungkan dan pertahanan, hasilnya adalah netralisasi dan pembuangan agen- agen penyerang, penghancur jaringan nekrosis, dan pembentukan keadaan yang dibutuhkan untuk perbaikan dan pemulihan. Apabila jaringan cedera misalnya karena terbakar, teriris atau karena infeksi kuman, maka pada jaringan ini akan terjadi rangkaian reaksi yang memusnahkan agen yang membahayakan jaringan atau yang mencegah agen menyebar lebih luas. Reaksi-reaksi ini kemudian juga menyebabkan jaringan yang cedera diperbaiki atau diganti dengan jaringan baru. Rangkaian reaksi ini disebut inflamasi (Rukmono, 1973). Inflamasi atau inflamasi adalah satu dari respon utama sistem kekebalan terhadap infeksi dan iritasi. Inflamasi distimulasi oleh faktor kimia (histamin, bradikinin, serotonin, leukotrien, dan prostaglandin) yang dilepaskan oleh sel yang berperan sebagai mediator inflamasi di dalam sistem kekebalan untuk melindungi jaringan sekitar dari penyebaran infeksi. Inflamasi mempunyai tiga peran penting dalam perlawanan terhadap infeksi: 1. memungkinkan penambahan molekul dan sel efektor ke lokasi infeksi untuk meningkatkan performa makrofaga 2. menyediakan rintangan untuk mencegah penyebaran infeksi 3. mencetuskan proses perbaikan untuk jaringan yang rusak. Inflamasi adalah respons protektif untuk menghilangkan penyebab jejas (cell injury), dengan mengencerkan, menghancurkan atau menetralkan agen berbahaya, serta membuang penyebab awal jejas sehingga proses penyembuhan dapat dilaksanakan. Inflamasi merupakan sebuah proses kompleks yang meliputi kerjasama banyak “Pemain”. “Pemain” yang berkontribusi ini adalah sel dan protein dan sel plasma dalam sirkulasi, sel endotel pembuluh darah dan sel serta matriks ekstraseluler jaringan ikat. Sel dalam sirkulasi meliputi leukosit (neutrofil, eosinofil, basofil, limfosit, monosit) dan trombosit; protein dalam sirkulasi

Upload: rahmat-akmal

Post on 17-Aug-2015

225 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Inflamasi

TRANSCRIPT

Infamasi Inflamasi merupakan respons protektif setempat yang ditimbulkan oleh cedera atau kerusakan jaringan, yang berfungsi menghancurkan, mengurangi, atau mengurung (sekuestrasi) baik agen pencedera maupun jaringan yang cedera itu (Dorland, 2002).Inflamasi merupakan respon terhadap cedera. Arti khususnya, inflamasi adalah reaksi ascular yang hasilnya merupakan pengiriman cairan, !at"!at yang terlarut dan sel"sel dari sirklasi darah ke jaringan interstitial pada daerah cedera atau nekrosis. Inflamasi sebenarnya adalah gejala yang menguntungkan dan pertahanan, hasilnya adalah netralisasi dan pembuangan agen"agen penyerang, penghancur jaringan nekrosis, dan pembentukan keadaan yang dibutuhkan untuk perbaikan dan pemulihan.Apabila jaringan cedera misalnya karena terbakar, teriris atau karena infeksi kuman, maka pada jaringan ini akan terjadi rangkaian reaksi yang memusnahkan agen yang membahayakan jaringan atau yang mencegah agen menyebar lebih luas. #eaksi"reaksi ini kemudian juga menyebabkan jaringan yang cedera diperbaiki atau diganti dengan jaringan baru. #angkaian reaksi ini disebut inflamasi (#ukmono, $%&').Inflamasi atau inflamasi adalah satu dari respon utama sistem kekebalan terhadap infeksi dan iritasi. Inflamasi distimulasi oleh faktor kimia (histamin, bradikinin, serotonin, leukotrien, dan prostaglandin) yang dilepaskan oleh sel yang berperan sebagai mediator inflamasi di dalam sistem kekebalan untuk melindungi jaringan sekitar dari penyebaran infeksi.Inflamasi mempunyai tiga peran penting dalam perla(anan terhadap infeksi)$. memungkinkan penambahan molekul dan sel efektor ke lokasi infeksi untuk meningkatkan performa makrofaga2. menyediakan rintangan untuk mencegah penyebaran infeksi'. mencetuskan proses perbaikan untuk jaringan yang rusak.Inflamasi adalah respons protektif untuk menghilangkan penyebab jejas (cell injury), dengan mengencerkan, menghancurkan atau menetralkan agen berbahaya, serta membuang penyebab a(al jejas sehingga proses penyembuhan dapat dilaksanakan. Inflamasi merupakan sebuah proses kompleks yang meliputi kerjasama banyak *+emain,. *+emain, yang berkontribusi ini adalah sel dan protein dan sel plasma dalam sirkulasi, sel endotel pembuluh darah dan sel serta matriks ekstraseluler jaringan ikat. -el dalam sirkulasi meliputi leukosit (neutrofil, eosinofil,basofil, limfosit, monosit) dan trombosit. protein dalam sirkulasi meliputi faktor pembekuan, kininogen dan komponen komplemen. sel endotel sendiri, sel jaringan ikatmeliputi sel mast, makrofag, limfosit dan fobroblas. dan yang terakhir /0traceluler matri0 (/12) meliputi kolagen dan elastin susun fibrosa, proteoglikan bentuk gel,glikoprotein adhesif (fibronektin) sebagai struktur penyambung antar /12. Etiologi/tiologi inflamasi menurut (2enurut #obbins dkk, $%%3)$. infeksi mikroba2. materi fisik'. materi kimia4. jaringan nekrotik3. reaksi imunologis5ujuan positif inflamasi$. 6ntuk menahan dan memn misahkan kerusakan sel2. 2enghancurkan mikroorganisme'. 2enginaktifkan toksin4. 2empersiapkan perbaikan jaringan7egatif$. 2enyebabkan reaksi hipersensitifitas2. 2engancam ji(a'. 2enyebabkan kerusakan organ progresif4. +embentukan jaringan parutINFLAMASI AKUTInflamasi akut akan terjadi secara cepat (menit 8hari) dengan ciri khas utama eksudasi cairan, akumulasi neutrofil memiliki tanda"tanda umum berupa rubor (redness), calor (heat), tumor (s(elling), Dolor (pain), 9unctio laesa (lose of function). 5erjadi karena tujuan utama ) mengirim leukosit ke tempat jejas bersihkan setiap mikroba. Dengan dua proses utama, perubahan askular (asodilatasi, peningkatan permeabilitas) dan perubahan selular (rekrutmen dan aktiasi selular). +erubahan makroskopik yang dapat diamati berupa hiperemia yang memberikan penampakan eritema, e0udation yang memberikan penampakan edema, dan emigrasi leukosit.$. :yperaemia;ejas yang terbentuk pertama"tama akan menyebabkan dilatasi arteri lokal (didahului asokonstriksi sesaat). Dengan demikian mikroaskular pada lokasi jejas melebar, aliran darah mengalami perlambatan, dan terjadi bendungan darah yang berisi eritrosit pada bagian tersebut, yang disebut hiperemia seperti terlihat pada