infeksi saluran kemih pada bayi
TRANSCRIPT
-
7/29/2019 infeksi saluran kemih pada bayi
1/17
1
Tinjauan Pustaka
Infeksi Saluran Kemih pada Bayi Usia 6 Bulan
Arista Juliani Walay/102010274
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara no. 6Jakarta Barat 11470
No. Telp. 021-56942061.
Email: [email protected]
Pendahuluan
Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan salah satu penyakit infeksi paling sering
ditemukan pada anak dan menduduki tempat kedua setelah infeksi saluran nafas. ISK
merupakan penyakit penting pada anak, karena menyebabkan gejala tidak menyenangkan
pada anak. ISK lebih sering dtemukan pada bayi atau anak kecil dibandingkan dengan
dewasa. Pada bayi sampai umur tiga bulan, ISK lebih sering pada laki-laki daripada
perempuan, tetapi selanjutnya lebih sering pada perempuan daripada laki-laki. Penyakit ISK
terjadi sebagai akibat masuknya kuman ke dalam saluran kemih. Biasanya kuman berasal
dari tinja atau dubur, masuk ke saluran kemih bagian bawah atau uretra, kemudian naik ke
kandung kemih dan dapat sampai ke ginjal. Kuman dapat juga masuk ke saluran kemih
melalui aliran darah dari tempat lain yang melebar, terdapat sumbatan saluran kemih,
kandung kemih yang membesar dan lain-lain.
Anamnesis
Anamnesis merupakan wawancara antara dokter dengan pasien/penderita atau
keluarganya/orang yang mempunyai hubungan dekat dengan pasien, mengenai semua data
info yang berhubungan dengan penyakitnya. Anamnesis terbagi menjadi dua jenis, yaitu :
mailto:[email protected]:[email protected] -
7/29/2019 infeksi saluran kemih pada bayi
2/17
2
Autoanamnesis, yaitu wawancara yang dilakukan antara dokter dan pasiennya secaralangsung, dimana pasien sendirilah yang menjawab semua pertanyaan dokter dan
menceritakan permasalahannya. Ini adalah cara anamnesis terbaik karena pasien
sendirilah yang paling tepat untuk menceritakan apa yang sesungguhnya dia rasakan.
Alloanamnesis, yaitu wawancara yang dilakukan antara dokter dan orang yangmempunyai hubungan dekat dengan pasien, seperti keluarga, pembantu, atau babysitter,
dikarenakan pasien yang tidak sadar, sangat lemah atau sangat sakit untuk menjawab
pertanyaan, atau pada pasien anak-anak, sehingga perlu orang lain untuk menceritakan
permasalahnnya.
Pada anamnesis ditanya :
Biodata pasienIdentitas Pasien.
Menanyakan kepada orang tua pasien :
Nama lengkap pasien, umur,tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, pendidikan,agama,
pekerjaan,suku bangsa.
Berikut data pasien yang didapatkan:
Nama : bayi berusia 6 bualn
Jenis Kelamin : laki-laki
Data yang lain harus ditanyakan kepada orang tua pasien dengan jelas.
Keluhan utama.- Keluhan utama pasien : demam sejak 3 hari yang lalu- Keluhan tambahan : rewel dan malas minum susu
Riwayat penyakit sekarangPada riwayat ini bisa ditanyakan :
- Bagaimana pola berkemih pasien? Tujuannya untuk mendeteksifaktor predisposisi terjadinya ISK pasien (dorongan, frekuensi, dan jumlah)
- Adakah rasa nyeri waktu berkemih?- Adakah bau urine yang menyengat?- Bagaimana volume urine, warna (keabu-abuan) dan konsentrasi urine?- Adakah nyeri suprapubik? Nyeri suprapubik menunjukkan adanya infeksi pada
saluran kemih bagian bawah.
- Adakah nyeri panggul atau pinggang? Nyeri panggul atau pinggang biasanyapada infeksi saluran kemih bagian atas.
-
7/29/2019 infeksi saluran kemih pada bayi
3/17
3
- Adakah peningkatan suhu tubuh? Peningkatan suhu tubuh biasanya terjadi padainfeksi saluran kemih bagian atas.
- Berpakali sehari menganti popok?
Riwayat kesehatan :- Adakah riwayat infeksi saluran kemih?- Adakah riwayat pernah menderita batu ginjal?- Adakah riwayat penyakit diabetes melitus, jantung?- Bagaimana dengan pemasangan kateter foley?- Imobilisasi dalam waktu yang lama.- Apakah terjadi inkontinensia urine?1
Pemeriksaan Fisik
Pada anak harus dilakukan inspeksi alat genitalia eksterna dan palpasi abdomen. Pada
pemeriksaan genitalia anak laki-laki perlu diperhatikan adanya kelainan congenital antara lain
hipospadia dan fimosis serta apakah sudah disirkumsisi. Perabaan pembesaran ginjal
unilateral dan bilateral dapat memberipetunjuk adanya hidronefrosis. Pembesaran kandung
kemih disertai pengeluaran urin yang tidak lancar menunjukkan adanya valvula uretraposterior pada bayi, laki-laki atau buli-buli neurogenik. Inspeksi pinggang (sakral) perlu
dilakukan untuk melihat adanya spina bifida. Beberapa sindrom kadang-kadang disertai
kelainansaluran kemih misalnya sindrom Prune Belly dan kelainan anorektal.2
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Diagnosis didasarkan kultur kuantitatif dari spesimen urine yang telah dikumpulkan.
Urine midstream bisa didapatkan pada anak yang telah dapat mengontrol kencing. Bayi atau
anak di bawah 2 tahun dengan demam tanpa sumber tampak sakit berat, antibiotik diberikan
dan contoh urin diambil untuk kultur dengan cara aspirasi suprapubik atau kateter. Aspirasi
suprapubik adalah pengambilan urin langsung dari kandung kemih dengan jarum yang lebih
dipilih untuk anak laki yang belum di khitan. Kemungkinan kontaminasi pada urin yang
diperoleh dengan kedua cara tersebut sangat kecil sehingga kedua cara tersebut merupakan
cara yang paling diandalkan.
-
7/29/2019 infeksi saluran kemih pada bayi
4/17
4
Namun bila bayi atau anak di bawah 2 tahun dengan demam tersebut tidak tampak
sakit berat, aspirasi suprapubik atau kateterisasi kadang dianggap berlebihan. Pada kondisi
ini, pengambilan contoh urin dapat dilakukan dengan cara yang tidak invasif, misalnya :
Pada anak yang sudah cukup besar, dapat dilakukan pengambilan urin mid-stream. Pada bayi atau batita, dapat dilakukan pengambilan urin dengan urin mid-stream
atau kantung penampung urin yang dilekatkan pada perineum.
Pengambilan contoh urin dengan cara ini memiliki risiko kontaminasiyang rendah jika
sebelum pengambilan urin perineum dibersihkan dengan teliti,kantung penampung urin
segera dilepaskan setelah urin diperoleh, dan sediaan tersebut cepat diproses. Pada anak
perempuan, perineum harus dibersihkan dari depan ke belakang dengan semacam kassa yang
dibasahi air hangat tanpa antiseptik. Jika tidak dapat langsung diproses, sediaan harus
disimpan dalam suhu 40C. Sediaan yang telah disimpan hingga 48 jam masih dapat
digunakan untuk kultur, namun tidak dapat digunakan untuk pemeriksaan mikroskopik
karena sel-sel yang ada sudah rusak.
Yang dilakukan pada contoh urin itu adalah :
Kultur : Kultur yang negatif akan menyingkirkan diagnosis ISK.Sedangkan padakultur yang positif, proses pengambilan conto hurin harus diperhatikan. Jika kultur
positif berasal dari aspirasi suprapubik atau kateterisasi, maka hasil tersebut dianggap
benar. Namun jika kultur positif diperoleh dari kantung penampung urin, perlu
dilakukan konfirmasi dengan kateterisasi atau aspirasi suprapubik.
Urinalisis : Komponen urinalisis yang paling penting dalam ISK adalah esteraseleukosit, nitrit, dan pemeriksaan leukosit dan bakteri mikroskopik. Namun tidak ada
komponen urinalisis yangdapat menggantikan pentingnya kultur sehingga kultur tetap
merupakan keharusan untuk mendiagnosis ISK.Kultur urine dilakukan dengan wadah
yang steril yang melekat di daerah perineal, yang tak menunjukkan pertumbuhan atau
sangat sedikit (Colony-forming unit[CFU]/ml), menjadi bukti yang
kuat tak adanyaISK. Sayangnya cara ini sering false positif jadi kurang sesuai untuk
diagnosis.Urinalisis tak dapat menggantikan kultur urine untuk menunjukkan adanya
ISK,tapi dapat membantu dalam identifikasi anak yang membutuhkan terapi
antibakteri sambil menunggu hasil kultur urine.
-
7/29/2019 infeksi saluran kemih pada bayi
5/17
5
USG
Pemeriksaan USG dari saluran kemih pada bayi, anak kecil atau adolesen dengandiagnosis pertama pyelonefritis akut.
USG mungkin terabaikan untuk anak perempuan >2 tahun dengan episode sistitisakut pertama maupun kedua, bila respon terapi cepat dan memuaskan.
Dengan akut sistitis, USG saluran kemih pada bayi perempuan dan laki-laki padasemua umur dengan ISK pertama kali.3,4
Scan DMSA (Dimerkapto succinic acid).
Dilakukan untuk menilai parut ginjal.Bila dilakukan saat infeksi akut berlangsung,
pada pielonefritis akutberlangsung, pada pielonefritis akut terlihat gambaran filling
defect.Sedangkan pada sistitis, ginjal terlihat normal. DMSA dapat dipakai
untukmembedakan antara ISK atas dan bawah. Defek fase akut tersebut biasmenghilang atau
menetap. Bila 6 bulan kemudian, terlihat gambaran defekberarti terjadi parut ginjal
permanen. DMSA dapat dipakai untuk melihat fungsiginjal kanan-kiri secara terpisah, tetapi
yang lebih tepat untuk pemeriksaanfungsi adalah scan DTPA. DMSA lebih sensitif dalam
menilai parut ginjaldibandingkan USG atau PIV.
Diagnosis
Diagnosis Kerja
Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan penyebab kedua morbiditas penyakit infeksi
pada anak, sesudah infeksi saluran napas. ISK merupakan istilah umum untuk berbagai
keadaan bertumbuh dan berkembang biaknya bakteri dalam saluran kemih. Dalam keadaan
normal saluran kemih adalah steril kecuali ujung uretra. Saluran kemih merupakan tempat
yang relatif sering mengalami infeksi pada bayi dan anak kecil. Escherichia coli adalah
penyebab ISK pertamat erbanyak pada anak yaitu sekitar 80 - 90% kasus. Demam dengan
sebab tidak jelas pada anak berusia 2 bulan - 2 tahun sekitar 5% disebabkan oleh ISK. Pada
usia ini prevalensi ISK pada anak perempuan dua kali lebih tinggi dari pada anak laki-laki.
Gejala klinis ISK bervariasi tergantung kepada usia, intensitas reaksi inflamasi dan lokasi
infeksi pada saluran kemih. Anak berusia 2 bulan - 2 tahun yang menderita ISK perlu
mendapat perhatian khusus oleh karena gejala klinis yangtidak khas, cara mendapatkan
-
7/29/2019 infeksi saluran kemih pada bayi
6/17
6
sampel urin yang invasif, dan mempunyai risikoterbesar terjadi kerusakan ginjal. Sebagian
besar infeksi saluran kemih anakterjadi akibat ascending infection walaupun pada beberapa
kasus penyebaranhematogen dapat terjadi pada 12 minggu pertama setelah lahir.Diagnosis
ISK yang akurat sangat penting karena 2 alasan, pertama untukidentifikasi dan tata laksana
anak yang mempunyai risiko kerusakan ginjal. Keduauntuk mencegah intervensi yang mahal,
potensial bahaya dan tidak bermanfaatpada anak yang tidak mempunyai risiko kerusakan
ginjal. Diagnosis ISK ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisis, danpemeriksaan
penunjang, serta dipastikan dengan biakan urin kuantitatif. Padaawal abad ke - 20 mortalitas
neonatus dan bayi yang dirawat karena pielonefritissekitar 20%. Pendekatan diagnostik dan
terapiutik yang agresif, sertaperkembangan antibiotik saat ini telah dapat menekan mortalitas
mendekati 0%.5,6
Dignosis Banding
Infeksi Saluran Pernapasan Atsa (ISPA)
Pengertian ISPA adalah suatu penyakit pernafasan akut yang ditandai dengan gejala
batuk,pilek, serak, demam dan mengeluarkan ingus atau lendir yang berlangsung sampai
dengan 14 hari. ISPA adalah penyakit infeksi yang menyerang salah satu dan atau lebih
bagiandari saluran napas, mulai dari hidung (saluran pernapasan atas) hingga alveoli(saluranpernapasan bawah) termasuk jaringan adneksanya, seperti sinus, rongga telinga tengah dan
pleura yang disebabkan oleh masuknya kuman (bakteri, virus atau riketsia) ke dalam organ
saluran pernapasan yang berlangsung selama 14 hari. Batas 14 hari diambil untuk
menunjukkan proses akut dari suatu penyakit,meskipun untuk beberapa penyakit yang dapat
digolongkan dalam ISPA proses inidapat berlangsung lebih dari 14 hari.Menurut derajat
keparahannya, ISPA dapat dibagi menjadi 3 golongan, yaitu ISPA ringan, ISPA sedang, dan
ISPA berat. Pembagian menurut deajat keparahan tersebut didasarkan pada gejala-gejala dan
tanda-tandanya. ISPA ringan dapat berkembang menjadi ISPA sedang atau ISPA berat jika
keadaan memungkinkan, misalnya penderita kurang mendapat perawatan atau saat penderita
dalam keadaan lemah hingga daya tahan tubuhnya rendah. Gejala ISPA ringan dapat dengan
mudah diketahui oleh orang awam, sedangkan gejala ISPA sedang dan berat memerlukan
beberapa pengamatan sederhana.5,6
-
7/29/2019 infeksi saluran kemih pada bayi
7/17
7
Otitis Media
Otitis media adalah inflamasi pada bagian telinga tengah. Otitis media sebenarnya
adalah diagnosa yang paling sering dijumpai pada anakanak di bawah usia 15 tahun.
Ada 3 ( tiga ) jenis otitis media yang paling umum ditemukan di klinik, yaitu :
Otitis Media Akut Otitis Media Serosa (Otitis media dengan efusi) Otitis Media Kronik Otitis media akut adalah keadaan dimana terdapatnya cairan di dalam telinga tengah
dengan tanda dan gejala infeksi.
Otitis media serosa / efusi adalah keadaan terdapatnya cairan di dalam telinga tengah
tanpa adanya tanda dan gejala infeksi aktif. Secara teori, cairan ini sebagai akibat tekanan
negative dalam telinga tengah yang disebabkan oleh obstruksi tuba eustachii. Pada penyakit
ini, tidak ada agen penyebab definitive yang telah diidentifikasi, meskipun otitis media
dengan efusi lebih banyak terdapat pada anak yang telah sembuh dari otitis media akut dan
biasanya dikenal dengan glue ear. Bila terjadi pada orang dewasa, penyebab lain yang
mendasari terjadinya disfungsi tuba eustachii harus dicari. Efusi telinga tengah sering terlihat
pada pasien setelah mengalami radioterapi dan barotrauma ( eg : penyelam ) dan pada pasien
dengan disfungsi tuba eustachii akibat infeksi atau alergi saluran napas atas yang terjadi.
Otitis media kronik sendiri adalah kondisi yang berhubungan dengan patologi jaringan
irreversible dan biasanya disebabkan oleh episode berulang otitis media akut yang tak
tertangani. Sering berhubungan dengan perforasi menetap membrane timpani. Infeksi kronik
telinga tengah tak hanya mengakibatkan kerusakan membrane timpani tetapi juga dapat
menghancurkan osikulus dan hampir selalu melibatkan mastoid. Sebelum penemuan
antibiotic, infeksi mastoid merupakan infeksi yang mengancam jiwa. Sekarang, penggunaan
antibiotic yang bijaksana pada otitis media akut telah menyebabkan mastoiditis koalesens
akut menjadi jarang. Kebanyakan kasus mastoiditis akut sekarang ditemukan pada pasien
yang tidak mendapatkan perawatan telinga yang memadai dan mengalami infeksi telinga
yang tak ditangani. Mastoiditis kronik lebih sering, dan beberapa dari infeksi kronik ini, dapat
mengakibatkan pembentukan kolesteatoma, yang merupakan pertumbuhan kulit ke dalam (
epitel skuamosa ) dari lapisan luar membrane timpani ke telinga tengah. Kulit dari membrane
timpani lateral membentuk kantong luar, yang akan berisi kulit yang telah rusak dan bahan
-
7/29/2019 infeksi saluran kemih pada bayi
8/17
8
sebaseus. Kantong dapat melekat ke struktur telinga tengah dan mastoid. Bila tidak ditangani,
kolesteatoma dapat tumbuh terus dan menyebabkan paralysis nervus fasialis ( N. Cranial VII
), kehilangan pendengaran sensorineural dan/ atau gangguan keseimbangan (akibat erosi
telinga dalam) dan abses otak.5,6
Etiologi
Infeksi saluran kemih lebih umum terjadi pada bayi laki-laki yang tidak dikhitan.
Sesudahnya, infeksi lebih banyak terjadi pada wanita. Infeksi saluran kemih simtomatis dan
asimtomatis terjadi pada 1,2-1,9% anak perempuan usia sekolah paling banyak terjadi pada
golongan umur 7 sampai 10 tahun. Infeksi sangat jarang terjadi pada laki-laki dengan umur
yang sama. Wanita yang aktif secara seksual mempunyai resiko sistitis yang tingii, baik
wanita maupun laki-laki dewasa yang aktif secara seksual dapat mengalami uretritis.
Infeksi saluran kemih terutama disebabkan oleh bakteri kolon. Pada wanita, 75-90%
dari semua infeksi disebabkan oleh Escherichia Coli, diikuti oleh Klebsiella dan Proteus.
Beberapa laporan menyatakan bahwa pada anak laki-laki yang berumur lebih dari satu tahun,
infeksi akibat Proteus, sama banyaknya seperti E. Coli, laporan lain menyatakan suatu
organisme gram-positif dalam jumlah lebih besar pada laki-laki. Staphylococcus
saprophyticus terbukti merupakan patogen pada kedua jenis kelamin. Infeksi virus dapat pulaterjadi.5
Epidemiologi
Infeksi saluran kemih pada anak dipengaruhi oleh umur dan jenis kelamin. Pada masa
neonatus sampai umur 3 bulan ISK lebih banyak ditemukan pada bayil aki laki. Pada bayi
usia 3 bulan sampai 1 tahun insiden pada laki laki sama dengan perempuan sedangkan pada
usia sekolah jumlah penderita perempuan 3-4 kali lebihbanyak daripada laki-laki. Diduga
faktor uretra yang lebih pendek pada perempuan berperan dalam hal tersebut. Insiden
bakteriuria yang asimptomatik pada usias ekolah dilaporkan sebesar 0,03% pada laki laki dan
1,1% pada perempuan.
Angka kekambuhan cukup tinggi yaitu pada anak perempuan 30% pada tahun
pertama dan 50% dalam 5 tahun kedepan. Sedangkan pada anak laki-laki angkakekambuhan
sekitar 15-20% pada tahun pertama dan setelah umur 1 tahun jarangditemukan kekambuhan.
ISK yang terjadi nosokomial di rumah sakit pernahdilaporkan sebanyak 14,2% per 1000penderita anak, hal ini terjadi biasanya karenapemakaian kateter urin jangka panjang.5
-
7/29/2019 infeksi saluran kemih pada bayi
9/17
9
Patofisiologi
Patofisiologi infeksi saluran kemih sangat kompleks, karena tergantung dari banyak
faktor seperti faktor pejamu (host ) dan faktor organismenya (faktor virulensi kuman).
Bakteri dalam urin dapat berasal dari ginjal, pielum, ureter, vesika urinariaatau dari uretra.
Infeksi dapat terjadi melalui penyebaran hematogen pada neonatus atau secara
asending pada anak-anak. Pada bayi dan anak anak biasanya bakteri berasal dari tinjanya
sendiri yang menjalar secara asending.
Bakteri uropatogenik yang melekat pada pada sel uroepitelial, dapat mempengaruhi
kontraktilitas otot polos dinding ureter, dan menyebabkan gangguan peristaltik ureter.
Melekatnya bakteri ke sel uroepitelial, dapat meningkatkan virulensi bakteri tersebut.
Mukosa kandung kemih dilapisi oleh glycoprotein mucin layer yang berfungsi sebagai
anti bakteri. Robeknya lapisan ini dapat menyebabkan bakteri dapat melekat, membentuk
koloni pada permukaan mukosa, masuk menembus epitel danselanjutnya terjadi peradangan.
Bakteri dari kandung kemih dapat naik ke ureter dansampai ke ginjal melalui lapisan tipis
cairan (films of fluid ), apalagi bila ada refluksvesikoureter maupun refluks intrarenal. Bila
hanya buli buli yang terinfeksi, dapatmengakibatkan iritasi dan spasme otot polos vesika
urinaria, akibatnya rasa inginmiksi terus menerus ( urgency ) atau miksi berulang kali
(frequency ), sakit waktu miksi(dysuri ). Mukosa vesika urinaria menjadi edema, meradang
dan perdarahan(hematuria).
Infeksi ginjal dapat terjadi melalui collecting system. Pelvis dan medula ginjaldapat
rusak, baik akibat infeksi maupun oleh tekanan urin akibat refluks berupa atrofiginjal. Pada
pielonefritis akut dapat ditemukan fokus infeksi dalam parenkim ginjal,ginjal dapat
membengkak, infiltrasi lekosit polimorfonuklear dalam jaringan interstitial,akibatnya fungsi
ginjal dapat terganggu. Pada pielonefritis kronik akibat infeksi,adanya produk bakteri atau zat
mediator toksik yang dihasilkan oleh sel yang rusak,mengakibatkan parut ginjal (renal
scarring).
Beberapa faktor pejamu yang merupakan predisposisi infeksi meliputi faktor anatomi,
meningkatnya perlekatan pada sel uroepitel dan non sekretor golongandarah P dan Lewis.
Selain faktor pejamu, virulensi bakteri juga berperan penting, dibawah ini tercantum
beberapa faktor-faktor yang berhubungan dengan virulensiuropatogenik E.coli.
-
7/29/2019 infeksi saluran kemih pada bayi
10/17
10
Tahap awal timbulnya infeksi adalah terjadinya perlekatan bakteri pada selepitel. Tahap
berikutnya baru terjadi penetrasi bakteri ke jaringan, proses inflamasidan kerusakan sel.
E.coli mempunyai daya melekat pada uroepitel karena ada zatadhesi di membran luar bakteri,
pada kapsul dan rambutrambut(pili) spesifik yangdisebut fimbriae.
E.coli pielonefritogenik mempunyai fimbriae yang dapat mengaglutinasieritrosit
golongan darah P1, oleh karena itu disebut P-fimbriae. Ada 2 tipe fimbriaeyaitu tipe I dan
tipe II. Tipe I ditemukan pada hampir semuaE.coli. Karena perlekatan tipe I pada sel dapat
dihambat oleh D-Mannosa disebut Mannosa sensitif.Perlekatan tipe II tidak dihambat oleh
D-Mannosa, karen aitu disebut Mannosaresisten. P-fimbriae termasuk tipe II dan hanya di
temukan pada strain E.coli tertentu. Reseptor untuk P-fimbriae adalah suatu glikosfingolipid
yang terdapat padamembran sel uroepitel, yaitu galaktosa a 1-4 galaktosa a (gal- gal pili).
E.coli denganP-fimbriae inilah yang dapat menyebabkan pielonefritis.
Penderita yang terinfeksi dengan E.coli yang melekat ke sel uroepitel(adhering E
coli ) akan menunjukan gejala inflamasi sistemik dan renal yang nyata(leukosituria, CRP
serum meninggi, LED meninggi) dibandingkan dengan bilaterinfeksi dengan tipe yang tidak
melekat (nonadhering strain). Bakteri yang melekatke sel uroepitel, akan menghasilkan
endotoksin dan lipopolisakarida lebih banyakdan langsung ke jaringan ginjal.7
Manifestasi Klinik
Infeksi saluran kemih dapat berlangsung dengan gejala (simptomatis) atau tanpa
gejala(asimptomatis). Pada yang simptomatis, makin muda usia anak, gejala klinis
makintidak khas.
Pada neonatus gejala ISK tidak spesifik, yaitu sering demam,sering tidak maumakan,
malas minum, muntah, diare,perut kembung, nafas sering tidak teratur dan sering disertai
ikterus yang memanjang, dan tanda tanda sepsis.
Pada masa bayi, gejala sering berupa panas yang tidak jelas penyebabnya,muntah,
nafsu makan kurang, gangguan pertumbuhan, kadang kadang diare ataukencing yang sangat
berbau.
Pada usia prasekolah dan anak sekolah, gejala ISK umumnya terlokalisir padasaluran
kemih, meliputi trias gejala :
1. Urgency (Keinginan berkemih lebih sering dan memaksa)
-
7/29/2019 infeksi saluran kemih pada bayi
11/17
11
2. Polakisuria (Perasaan air seni tidak habis setelah berkemih)3. Disuria (Nyeri sewaktu berkemih)
Trias diatas merupakan gejala yang biasa terdapat pada sistitis atau ISK bawahDisuria
saja dapat didiagnosa banding dengan vaginitis, uretritis dan manifestasicacing kremi.
Enuresis diurnal ataupun nokturnal dapat juga merupakan manifestasiISK, terutama pada
anak wanita. Adanya sakit pinggang, demam, rasa mengigil,sakitpada daerah sudut costo
vertebral merupakan gejala ISK atas(upper UTI) atau pielonefritis akut. Hematuria
makroskopis juga merupakan manifestasi ISK yangsering ditemukan.
Pada infeksi yang kronis atau kambuh berulang (rekuren) dapat terjadi tandatanda
gagal ginjal menahun atau hipertensi serta gangguan pertumbuhan Infeksiyang asimptomatis
pada umumnya ditemukan secara kebetulan pada pemeriksaanrutin seorang anak atau pada
kegiatan penyaringan ISK pada anak sekolah.5
Penetalaksanaan
Dalam penanganan dan pengobatan perlu dikatahui apakah infeksi terdapat pada
traktus urinarius bagian atas (ureter, pielum dan ginjal) atau hanya pada bagian bawah
(kandung kemih dan uretra).
ISK bagian atas dianggap lebih berat karena dapat mengakibatkan kerusakan ginjal.
Membedakan kedua lokasi infeksi ini tidaklah mudah pada seorang anak, terutama pada bayi.
Pemeriksaan langsung terhadap infeksi bagian atas dapat dilakukan dengan biakan urin yang
diambil dengan kateterisasi dari kedua ureter.Namun hal ini jarang dilakukan pada anak
karena bersifat traumatis. Pemeriksaan secara tidak langsung yang memberi petunjuk ke arah
ISK bagian atas adalah terdapatnya gejala demam, sakit pinggang, terdapatnya silinder
leukosit di urin. LED yang meninggi dan peningkatan kadar C-reaktif. Penurunan fungsi
ginjal, hipertensi,azotemia dan terdapatnya parut ginjal pada pemeriksaan radiologis
menjurus pada ISK bagian atas.
ISK bagian bawah biasanya lebih ringan, umumnya tanpa gejala demam,hanya
ditandai dengan gejala lokal seperti disuria, polakisuria atau kencing mengedan. Pada
pemeriksaan sedimen urin sering ditemukan leukosit yangberkelompok.
Reeves dan Brumfitt, Jodal dkk, membagi metode untuk menentukan lokasiinfeksi
bagian atas pada traktus urinarius dalam 2 kelompok, yaitu :
-
7/29/2019 infeksi saluran kemih pada bayi
12/17
12
Cara langsung1. Biakan urin dari kateter ureter2. 2.Biakan urin dari kandung kemih yang sudah disterilkan dengan bladder washout
technique
3. Biakan langsung dari bahan biopsi ginjal. Cara tidak langsung1. Kadar C-reactive protein (CRP) lebih dari 30 g/ml2. LED / mini LED lebih dari 30 mm/jam3. Adanya antibody coated bacteria dalam sedimen urin4. Dengan X-foto ginjal (PIV atau MSU) dapat dikenali adanya renal scarringatau
adanya calyceal blunting, refluk dan lain
5. Konsentrasi LDH isoenzim tipe IV dan V meninggi pada urin penderita ISKatas.Tujuan penatalaksanna ISK ialah mencegah kerusakan ginjal yang progresif.
A. Pengobatan secara umumTerhadap panas, muntah, dehidrasi dan lain lain. Disamping ISK anak juga dianjurkan
untuk banyak minum dan jangan membiasakan menahan kencing. Pengobatan
simptomatik terhadap keluhan sakit kencing dapat diberikan fenazopiridin (pyridium)
7-10 mg/kgBB/hari. Di samping itu perlu juga mencari dan mengurangi atau
menghilangkan faktor predisosisi seperti obstipasi, alergi, investasi cacing dan
memperhatikan kebersihan perineummeskipun usaha ini kadang-kadang tidak selalu
berhasil.
B. Pengobatan khususPenatalaksanaan ISK ditujukan terhadap 3 hal, yaitu :
1. Pengobatan terhadap infeksi akut2. Pengobatan dan pencegahan infeksi berulang3. Mendeteksi dan melakukan koreksi bedah terhadap kelainan anatomis,kongenital
maupun yang didapat pada traktus urinarius.
1. Pengobatan infeksi akutPengobatan yang segera dan adekuat pada fase akut dapat mencegah atau mengurangi
kemungkinan timbulnya pielonefritis kronis. Pada keadaan berat atau panas tinggi dan
keadaan umum yang lemah, pengobatan segera dilakukan tanpa menunggu hasil biakan
urin dan uji resistensi kuman. Pada infeksi akut yang simpeldiberikan antibiotik /
-
7/29/2019 infeksi saluran kemih pada bayi
13/17
13
kemoterapi oral. Obat yang sering dipakai sebagai pilihan utama(primary drug) ialah
ampisilin, kotrimoksazol, sulfisoksazol, asam nalidiksat dannitrofurantoin. Sebagai
pilihan kedua (secondary drug) dapat dipakai obat golonganaminoglikosid (gentamisin,
sisomisin, amikasin dan lain lain), sefaleksin, doksisiklindan sebagainya. Pengobatan
diberikan selama 7 hari.
2. Pengobatan dan pencegahan infeksi berulangDalam pengamatan selanjutnya 30-50% penderita akan mengalami infeksiberulang
dan sekitar 50% di antaranya tanpa gejala. Oleh karena itu perlu dilakukan biakan ulang pada
minggu pertama sesudah selesai pengobatan fase akut,kemudian 1 bulan, 3 bulan dan
seterusnya setiap 3 bulan selama 2 tahun. Setiapinfeksi berulang harus diobati seperti
pengobatan pada fase akut. Bila relaps ataureinfeksi terjadi lebih dari 2 kali, maka
pengobatan dilanjutkan dengan pengobatanprofilaksis dengan obat antisepsis urin yaitu
nitrofurantoin, kotrimoksazol, sefaleksinatau metenamin mandelat. Pada umumnya diberikan
seperempat dosis normal, satukali sehari pada malam hari selama 3 bulan. Bila infeksi traktus
urinarius disertaidengan kelainan anatomis (disebut ISK kompleks atau complicated urinary
infection)maka hasil pengobatan biasanya kurang memuaskan. Pemberian obat disesuaikan.
3.
Koreksi pembedahan
Bila pada pemeriksaan radiologis ditemukan obstruksi, maka perlu dilakukankoreksi
bedah. Penanganan terhadap refluks tergantung dari derajat stadiumnya.Refluk stadium I
sampai III biasanya akan menghilang dengan pengobatan terhadapinfeksinya. Pada stadium
IV perlu dilakukan koreksi bedah yaitu dengan reimplantasiureter pada kandung kemih
(uretreroneosistostomi). Pada keadaan keadaan tertentumisalnya pada pionefrosis atau
pielonferitis atrofik kronis, tindakan nefrektomikadang perlu dilakukan.
Tabel 1. Dosis Antibiotika Parenteral untuk Penatalaksanaan Infeksi Saluran pada Anak.
JENIS ANTIBIOTIKA DOSIS PERHARI
Seftriakson 75mg/kgbb/hari
Sefotaksim 150mg/kg/bb/hari dibagi setiap 6 jam
Seftazidim 150mg/kg/ hari dibagi setiap 6 jam
Sefazolin 50mg/kg/hari dibagi setiap 8 jam
Gentamisin 7.5mg/kg/ hari dibagi setiap 6 jam
-
7/29/2019 infeksi saluran kemih pada bayi
14/17
14
Tobramysin 5mg/kg/hari dibagi setiap 8jam
Tikarsilin 300mg/kg/hari dibagi setiap 6 jam
Ampisilin 100mg/kg/hari dibagi setiap 6 jam
Umumnya para ahli sependapat bahwa lama pemberian antibiotik untuk
penatalaksanaan ISK berkisar 7-10 hari. Pada pasien dengan gejala penyakit tidak berat
biasanya cukup antibiotika 7 hari,t etapi pada anak dengan gejala penyakit yang berat,
dianjurkan pemberian 14 hari. Antibiotika diberikan selama 2-3 hari parenteral sampai panas
turun, kemudian dilanjutkan secara oral. Pada neonatus dengan pielonefritis akut dianjurkan
pemberian antibiotika parenteral selama 14 hari secara intravena.
Tabel 2. Pilihan Antibiotika Oral pada Infeksi Saluran Kemih.
JENIS ANTIBIOTIKA DOSIS PERHARI
Amoksisilin 40 mg/kgbb/hari dibagi dalam 3 dosis
Sulfonamida
Kombinasitrimetropim(TMP) 6-12mgTMP &30-60 mg SMX/kgbb/hrSulfametoksazol(SMX) dibagi dalam 2 dosis
Sulfisoksazol dosis120-150mg/kgbb/hari dibagi dalam 4dosis
Sefalosporin:
Sefiksim 8mg/kgbb/hari dibagi dalam 2 dosis Sefpodiksim 10mg/kgbb/hari dibagi dalam 2 dosis Sefprozil 30mg/kgbb/haridibagi dalam 2 dosis Sefaleksin 50-100mg/kgbb/ haridibagi dalam 4 dosis Lorakarbef 15-30 mg/kgbb/hari dibagi dalam 2 dos
Setelah pengobatan fase akut dianjurkan pemberian obat profilaksis sampai adahasil
pemeriksaan pencitraan. Bila ternyata ditemukan ISK kompleks(misal RVU atauobstruksi),
pengobatan profilaksis harus diperpanjang sesuai dengan kelainan yangditemukan.
-
7/29/2019 infeksi saluran kemih pada bayi
15/17
15
Tabel 3. Pilihan Antibiotik Profilaksis pada Infeksi Saluran Kemih
JENIS ANTIBIOTIKA DOSIS PERHARI
Trimetoprim (TMP) kombinasi dgn
- Sulfametoksazol(SMX)TMP,10mg SMX/kgbb/hari dosis tunggal
malam hari, atau 5 mg TMP
25mgSMX/kgbb/hari/malam hari dua
kaliseminggu
Nitrofurantoin 1-2mg/kgbb/hari dosis tunggal malam hari
Sulfisoksazol 10-20mg/kgbb/hari dibagi tiap 12jam
Asam nalidiksat 30mg/kgbb/hari dibagi tiap 12jam
Metenamin mandelat 75mg/kgbb/hari dibagi tiap 12jam
Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada infeksi saluran kemih antara lain batu saluran
kemih, obstruksi saluran kemih, sepsis, infeksi kuman yang multisistem, dangangguan fungsi
ginjal. Komplikasi lain yang mungkin terjadi setelah terjadi ISK yang terjadi jangka panjang
adalah terjadinya renal scar yang berhubungan erat dengan terjadinya hipertensi dan gagal
ginjal kronik.
Prognosis
ISK tanpa kelainan anatomis mempunyai prognosis lebih baik bila
dilakukanpengobatan pada fase akut yang adekuat dan disertai pengawasan
terhadapkemungkinan infeksi berulang. Prognosis jangka panjang pada sebagian
besar penderita dengan kelainan anatomis umumnya kurang memuaskan meskipun
telahdiberikan pengobatan yang adekuat dan dilakukan koreksi bedah. Hal ini terjaditerutama
pada penderita dengan nefropati refluk. Deteksi dini terhadap adanyakelainan anatomis,
pengobatan yang segera pada fase akut. kerjasama yang baikantara dokter, ahli bedah urologi
dan orang tua penderita sangat diperlukan untukmencegah terjadinya perburukan yang
mengarah pada terminal gagal ginjal kronis.8
-
7/29/2019 infeksi saluran kemih pada bayi
16/17
16
Pencegahan
1. Cucilah tangan sebelum dan sesudah mengganti popok.2. Usahakan untuk selalu menyediakan segala keperluan saat mengganti popok, ini
untuk mencegah bayi berjalan-jalan atau menyentuh permukaan lain.
3. Pastikan bayi selalu berada dalam kondisi tubuh yang bersih dan tidak lembab.4. Saat melepaskan popok, bersihkan seluruh permukaan kulit secara merata dari depan
ke belakang untuk menghindari infeksi. Usahakan untuk selalu membersihkan lipatan-
lipatan di kulit bayi.
5. Jika terdapat ruam, maka hentikan penggunaan popok dan oleskan salep untukmenghilangkan ruam.
6. Buanglah popok dan tisu atau kapas yang digunakan untuk membersihkan kulitdengan benar.
7. Sering-seringlah mengganti popok dan usahakan untuk selalu menjaga agar popoktidak terlalu basah atau tetap kering.9
Kesimpulan
ISK adalah keadaan bertumbuh dan berkembangbiaknya kuman didalam saluran
kemih dengan jumlah yang bermakna. Pada masa bayi gejala sering berupa panas yang tidak
jelas penyebabnya, nafsu makan kurang, gangguan pertumbuhan, kadang-kadang diare atau
kencing sangat berbau. ISPA adalah suatu penyakit pernafasan akut yang ditandai dengan
gejala batuk,pilek, serak, demam dan mengeluarkan ingus atau lendir yang berlangsung
sampaidengan 14 hari. Menurut derajat keparahannya ISPA dapat di bagi menjadi 3golongan
yaitu ISPA ringan, ISPA sedang dan ISPA berat. Untuk membedakan keduanya perlu
anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang tepat. Hipotesis diterima,
anak tersebut mengalami suatu infeksi.
Daftar Pustaka
1. Gleadle J. At a glance: anamnesis dan pemeriksaan fisik. Jakarta: EGC; 2003. h.98-9.2. Sutandar W, Nah YK. Buku panduan ketrampilan medik skill lab: pemeriksaan urologi
patologis. Jakarta: FK ukrida; 2011. h.26-8.
3. Patel PR. Lecturn notes radiologi. Edisi ke 2. Jakarta : 2006
-
7/29/2019 infeksi saluran kemih pada bayi
17/17
17
4. Suyodo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Ilmu penyakit dalam.Edisi ke-5. Jakarta : Interna Publishing. 2009. Hal : 2196-206
5. Behrman, Richard E. Ilmu kesehatan anak Nelson vol.2. Jakarta: EGC; 2002.h.1455-8.6. Behrman, Richard E. Ilmu kesehatan anak Nelson vol.3. Jakarta: EGC; 2002.h.1863-8.7. Corwin EJ. Buku saku patofisiologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2009. h.7188. Gunawan SG. Farmakologi dan terapi. Edisi ke 5. Jakarta : Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. 2007. Hal : 361-72
9. Di unduh http://health.detik.com/read/2010/10/20/134529/1469941/764/mencegah-infeksi-saluran-kemih-pada-bayi pada tanggal 21 oktober 2012
http://health.detik.com/read/2010/10/20/134529/1469941/764/mencegah-infeksi-saluran-kemih-pada-bayihttp://health.detik.com/read/2010/10/20/134529/1469941/764/mencegah-infeksi-saluran-kemih-pada-bayihttp://health.detik.com/read/2010/10/20/134529/1469941/764/mencegah-infeksi-saluran-kemih-pada-bayihttp://health.detik.com/read/2010/10/20/134529/1469941/764/mencegah-infeksi-saluran-kemih-pada-bayihttp://health.detik.com/read/2010/10/20/134529/1469941/764/mencegah-infeksi-saluran-kemih-pada-bayi