infeksi saluran kemih
DESCRIPTION
ISK berdasarkan guideline IAUI tahun 2005TRANSCRIPT
INFEKSI SALURAN KEMIH
OlehRESTI FRATIWI FITRI
1018011021
FK Unila
Infeksi Saluran Kemih adalah infeksi yang terjadi di saluran kemih, baik saluran kemih bagian atas maupun saluran kemih bagian bawah.
ISK Non Komplikata akut pada wanita
Pielonefritis Non Komplikata akut
ISK Komplikata
Bakteriuri Asimptomatik
ISK Rekurens
Uretritis
Urosepsis
Klasifikasi Diagnosis Infeksi Saluran Kemih
oleh IAUI
Infeksi Saluran Kemih Non-Komplikata Akut pada Wanita
Episode cistitis akut dan pielonefritis akut pada wanita sehat dan tidak memiliki faktor resiko seperti kelainan struktural dan fungsional saluran kemih atau penyakit yang mendasari yang meningkatkan resiko infeksi atau kegagalan terapi
Cistitis Non-Komplikata
• Peradangan pada mukosa buli-buli yang tidak memiliki faktor resiko
• Gejala dan tanda cistitis (Grafik di samping)
disuria
frekuensi
jumlah urin kemih sedikit
urgensi
Nyeri supra pubis
Honey-moon cystitis
Pemeriksaan Laboratorium pada ISK
Pemeriksaan Dipstik
Pemeriksaan Mikroskop
Leukosit Bakteri Leukosit Bakteri
Hematuri
Leukosituri (+) (+)
( + )≥ 10/ LPB
> 2 RBC
( + )≥ 1 kuman
Kultur Urin
< 103
•Kontaminasi flora normal uretra
103-105
•Ada kontaminasi flora normal yang belum dapa disingkarkan
> 105
•Bakteri penyebab ISK•Nilai diagnostik bermakna
• Antibiotika empiris• Dosis tunggal• 3 hari
Terapi Cistitis Non-Kompilkata
• Urinalisis rutin • metode dipstik
Follow Up Cistitis Non-Komplikata
Pyelonefritis Non- Komplikata Akut
• Peradangan pada parenkim dan pelvis ginjal tanpa ada faktor resiko
• Peradangan disebabkan karena proses ascending dari infeksi saluran kemih bagian bawah.
Nyeri pinggang
demam
GEJALA KLASIK
menggigil
Selain gejala klasik, biasanya juga disertai dengan gejala cistitis dan mual muntah.
Diagnosis
Pada dasarnya sama hal nya dengan pemeriksaan ISK lainnya, begitu juga dengan alur perjalannya.• Urinalisis rutin• Kultur urin
Tetapi, kultur urin bermakna jika > 104 koloni/mL urin
Pertimbangan DD
Perlu pemeriksaan radiologis untuk menyingkirkan DD.• Obstruksi batu saluran
kemih USG atau foto BNO
• Abses renal, jika pasien tetap demam > 72 jam
IVP, CT-Scan.
Antibiotika 7 – 14 hari
Lemah, tidak bisa minum
Masih Mampu minum
Antibiotik per-enteral
Antibiotik per-oral
48 – 72 jam terapi, lihat perbaikan klinis.
Baik. Tidak baik.
Lanjutkan.Ganti per-enteral menjadi per-oral
pada hari ke-4
Evaluasi lagi.Ganti obat atau tingkatkan dosis
Terapi Follow up
Kultur urin dilakukan sebagai tindakan follow up.
1) 5-7 hari setelah terapi inisial2) 4-6 minggu setelah terapi
selesai
Infeksi Saluran Kemih Komplikata
• ISK yang terjadi karena adanya faktor resiko baik secara struktural ataupun fungsional yang menyebabkan terjadinya penyakit atau gagalnya terapi
• Gejala klinis bervariasi, mirip dengan pyelonefritis non-komplikata.
• Gejala klasik, nyeri suprapubik, frekuensi, disuria, urgensi, nyeri tekan sudut kostovertebra
Penegakan Diagnosis
Memenuhi 2 kriteria berikut:
1) Kultur urin positif, dikatakan bermakna jika > 105 koloni/ml
2) Ada 1 atau lebih dari kriteria berikut:
• Pria• Wanita hamil• Usia tua• Penggunaan kateter, stent atau
splint• Uropati obstruktif• Kelainan fisiologis misal VUR
• Modifikasi saluran kemih• Residu urin post-void > 100 mL• Trauma kimia• ISK peri atau post-operasi• Penyakit kronis penyerta: DM,
insufisiensi ginjal, imunodefisiensi
Terapi
• Antibiotika 7 -14 hari• Penanganan kelainan
saluran kemih
Follow Up
Kultur urin dilakukan untuk mencegah ISK rekurens1) 5 – 9 hari setelah terapi
selesai2) 4 – 6 minggu setelah kultur
follow up pertama
Bakteriur Asimptomatik
kondisi ditemukannya bakteri di dalam urin pada saat skrining tanpa ada gejala klinik infeksi di saluran kemih
Penegakan diagnosa• 2 kali kultur dengan hasil
bermakna dan jenis bakteri yang sama
Kultur 1 105 koloni/mL urin Bakteri yang sama
Kultur 2 105 koloni/mL urin Bakteri yang sama
24 jam
Terapi
• Tidak perlu antibiotika• Antibiotika selama 7 hari
diberikan jika:– Wanita hamil– Anak-anak dengan hipertensi
atau netropenia berat– Penderita yang akan
dilakukan tindakan intervensi– Penderita dengan predisposisi
infeksi tinggi
Follow Up
• Kultur ulang 1 – 4 minggu setelah pengobatan selesai
Infeksi Saluran Kemih rekurens
Pengertian• ISK berulang setelah 1
episode pengobatan ISK tertentu dan tidak ada kelainan anatomi serta fungsional di saluran kemih
Diagnosa • Minimal terjadi 3x dalam 1
tahun • Hasil kultur bermakna
bedakan dengan relapse dan re-infeksi
Terapi• Antibiotika profilaksis• Dosis rendah• Selama 6 bulan
Uretritis
Pengertian • Peradangan yang terjadi di
saluran uretra • Penyebabnya bisa
dikarenakan pemakaian kateter atau adanya striktur uretra
• Penatalaksanaan sesuai mikroorganisme penyebab
etiologi• N. gonorrhoea• C. trachomatis• Mycoplasma genitalium• T. vaginalis
menyebabkan timbulnya discharge purulent dan disuria. Tetapi kebanyakan asimptomatis
Urosepsis
Pengertian • Bakterimia simptomatik
yang dapat menyebabkan syok bahkan kematian akibat bakteri yang berasal dari traktus urinarius
• Merupakan Komplikasi dari berbagai kondisi ISK
Diagnosa • Kecurigaan infeksi di traktus
urinarius karena adanya gejala pielonefritis atau cistitis.
• Jika tidak ada manifestasi ISK, gejala piuria dan bakteriuri dapat menjadi petunjuk
• Diagnosa pasti: bakteri di kultur darah adalah sama dengan bakteri di kultur urin
Bakterimia • Bakteri ada di dalam darah.• Konfirmasi dengan kultur
Septikemia
• Bakterimia dengan respon infeksi sistemik
• Minimal 2 respon berikut:• Temperatur < 360C atau > 380C• Denyut nadi > 90 kali/menit• Frekuensi pernafasan >20 kali/menit• Leukosit > 12.000 sel/mm3 atau <
4000 sel/mm3 atau 10% bentuk batang
Sepsis Syndrom
• Keadaan septikemia dengan gangguan perfusi organ
• Gangguan perfusi organ:• Hipoksemia• Peningkatan asam laktat• Oligouria• Gangguan kondisi mental
Syok sepsis• Keadaan sepsis syndrom yang telah
diberikan resusitasi cairan namun tetap terjadi hipotensi
Refractory septic shock
• Syok septik yang terjadi lebih dari 1 jam dan tetap tidak ada respon terhadap resusitasi cairan
penatalaksanaan• Penegakan diagnosis • Terapi antibiotika adekuat
sesuai bakteri penyebab dan fungsi ginjal
• Beri cairan IV dan agen vasoaktif
• Pasang alat monitoring cairan• Drainase semua obstruksi• Lakukan pengangkatan benda
asing misal kateter atau batu.