infeksi saluran kemih

26
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Infeksi saluran kemih adalah infeksi yang terjadi di sepanjang jalan saluran kemih, termasuk ginjal itu sendiri akibat proliferasi suatu mikroorganisme. Untuk menyatakan adanya infeksi saluran kemih harus ditemukan bakteri di dalam urin. Suatu infeksi dapat dikatakan jika terdapat 100.000 atau lebih bakteri/ml urin, namun jika hanya terdapat 10.000 atau kurang bakteri/ml urin, hal itu menunjukkan bahwa adanya kontaminasi bakteri.Bakteriuria bermakna yang disertai gejala pada saluran kemih disebut bakteriuria bergejala. Sedangkan yang tanpa gejala disebut bakteriuria tanpa gejala. Infeksi saluran kemih tanpa bakteriuria dapat muncul pada keadaan:: a. Fokus infeksi tidak dilewati urin, misalnya pad a lesi dini pielonefritis karena infeksi hematogen. b. Bendungan total pada bagian saluran yang menderita infeksi. c. Bakteriuria disamarkan karena pemberian anibiotika. Infeksi saluran kemih sering terjdi pada wanita. Salah satu penyebabnya adalah uretra wanita yang lebih pendek sehingga bakteri kontaminan lebih mudah melewati jalur ke kandung kemih. Faktor lain yang berperan adalah kecenderungan untuk menahan urin serta iritasi kulit lubang uretra sewaktu berhubungan kelamin. Uretra yang pendek meningkatkan kemungkinan mikroorganisme yang menempel dilubang uretra sewaktu berhubungan kelamin memiliki akses ke kandung kemih. Wanita hamil mengalami relaksasi semua otot polos yang dipengaruhi oleh progesterone, termasuk kandung kemih dan ureter, sehingga mereka cenderung menahan urin dibagian tersebut. Uterus pada kehamilan dapat pula menghambat aliran urin pada keadaan- keadaan tertentu. Faktor protektif yang melawan infeksi saluran kemih pada wanita adalah pembentukan selaput mukus yang dependen estrogen di kandung kemih. Mukus ini mempunyai fungsi sebagai antimikroba. Pada menopause, kadar estrogen menurun dan sistem perlindungan ini lenyap sehingga pada wanita yang sudah mengalami menopause rentan terkena infeksi saluran kemih. Proteksi terhadap infeksi saluran kemih pada wanita dan pria, terbentuk oleh sifat alami urin yang asam dan berfungsi sebagai antibakteri. Infeksi saluran kemih pada pria jarang terjadi, pada pria dengan usia yang sudah lanjut, penyebab yang paling sering adalah prostatitis atau hyperplasia prostat. Prostat adalah sebuah

Upload: yodha-pranata

Post on 14-Oct-2015

210 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

makalah infeksi saluran

TRANSCRIPT

  • 5/24/2018 Infeksi saluran kemih

    1/26

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1. Latar BelakangInfeksi saluran kemih adalah infeksi yang terjadi di sepanjang jalan saluran kemih, termasuk

    ginjal itu sendiri akibat proliferasi suatu mikroorganisme. Untuk menyatakan adanya infeksi saluran

    kemih harus ditemukan bakteri di dalam urin. Suatu infeksi dapat dikatakan jika terdapat 100.000

    atau lebih bakteri/ml urin, namun jika hanya terdapat 10.000 atau kurang bakteri/ml urin, hal itu

    menunjukkan bahwa adanya kontaminasi bakteri.Bakteriuria bermakna yang disertai gejala pada

    saluran kemih disebut bakteriuria bergejala. Sedangkan yang tanpa gejala disebut bakteriuria tanpa

    gejala.

    Infeksi saluran kemih tanpa bakteriuria dapat muncul pada keadaan::

    a. Fokus infeksi tidak dilewati urin, misalnya pada lesi dini pielonefritis karena infeksi

    hematogen.

    b. Bendungan total pada bagian saluran yang menderita infeksi.

    c. Bakteriuria disamarkan karena pemberian anibiotika.

    Infeksi saluran kemih sering terjdi pada wanita. Salah satu penyebabnya adalah uretra

    wanita yang lebih pendek sehingga bakteri kontaminan lebih mudah melewati jalur ke kandung

    kemih. Faktor lain yang berperan adalah kecenderungan untuk menahan urin serta iritasi kulit

    lubang uretra sewaktu berhubungan kelamin. Uretra yang pendek meningkatkan kemungkinan

    mikroorganisme yang menempel dilubang uretra sewaktu berhubungan kelamin memiliki akses ke

    kandung kemih. Wanita hamil mengalami relaksasi semua otot polos yang dipengaruhi oleh

    progesterone, termasuk kandung kemih dan ureter, sehingga mereka cenderung menahan urin

    dibagian tersebut. Uterus pada kehamilan dapat pula menghambat aliran urin pada keadaan-

    keadaan tertentu.

    Faktor protektif yang melawan infeksi saluran kemih pada wanita adalah pembentukan

    selaput mukus yang dependen estrogen di kandung kemih. Mukus ini mempunyai fungsi sebagai

    antimikroba. Pada menopause, kadar estrogen menurun dan sistem perlindungan ini lenyap

    sehingga pada wanita yang sudah mengalami menopause rentan terkena infeksi saluran kemih.

    Proteksi terhadap infeksi saluran kemih pada wanita dan pria, terbentuk oleh sifat alami urin yang

    asam dan berfungsi sebagai antibakteri.

    Infeksi saluran kemih pada pria jarang terjadi, pada pria dengan usia yang sudah lanjut,

    penyebab yang paling sering adalah prostatitis atau hyperplasia prostat. Prostat adalah sebuah

  • 5/24/2018 Infeksi saluran kemih

    2/26

    kelenjar seukuran kenari yang terletak tepat di bawah saluran keluar kandug kemih. Hiperplasia

    prostat dapat menyebabkan obstruksi aliran yang merupakan predisposisi untuk timbulnya infeksi

    dalam keadaan normal, sekresi prostat memiliki efek protektif antibakteri.

    Pengidap diabetes juga berisiko mengalami infeksi saluran kemih berulang karena tingginya

    kadar glukosa dalam urin, fungsi imun yamg menurun, dan peningkatan frekuensi kandung kemih

    neurogenik. Individu yang mengalami cedera korda spinalis atau menggunakan kateter urin untuk

    berkemih juga mengalami peningkatan risiko infeksi.

    2. TujuanTujuan Umum

    Tujuan umum makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan mahasiswa tentang ISK

    Tujuan Khusus

    Tujuan khusus penyusunan makalah ini adalah agar penulis dapat :

    a. Mampu mendefinisikan ISK

    b. Mengetahui klasifikasi dari ISK

    c. Mengetahui etiologi dari ISK

    d. Mengetahui epidemiologi dari ISK

    e. Mengetahui faktor risiko dari ISK

    f. Mengetahui patofisiologi dari ISKg. Mengetahui manifestasi klinis dari ISK

    h. Mengetahui pemiriksaan diagnostik dari ISK

    i. Mengetahui penatalaksanaan medis dari ISK

    j. Mengetahui Asuhan keperawatan dari ISK

    3. KasusSeorang perempuan usia 27 tahun memeriksakan diri ke rumah sakit dengan keluhan nyeri

    saat berkemih, frekuensi berkemih meningkat, terasa panas di akhir berkemih, dan urine

    berwarna merah sejak kemarin. Klien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit dengan

    gejala seperti itu sebelumnya. Lima hari yang lalu klien mengalami diare selama tiga hari.

    Dari pemeriksaan fisik diketahui TD 130/80 mmHg, N 90x/menit, RR 24x/menit, S 38oC. Hasil

    pemeriksaan urinalisis diketahui urine berwarna merah keruh, berat jenis 1.010, pH 8,

    leukosit 9-10/LPB, eritrosit 75-85/LPB. Direncanakan pemeriksaan kultur urine. Klien dirawat

    dengan mendapat terapi cairan Ringer Laktat 2000 cc/24 jam, dan antibiotik levofloxacin

    1x500 mg iv.

    https://www.blogger.com/nullhttps://www.blogger.com/null
  • 5/24/2018 Infeksi saluran kemih

    3/26

    BAB II

    PEMBAHASAN

    1. Definisi dan KlasifikasiInfeksi saluran kemih adalah keadaan adanya infeksi (ada pertumbuhan dan

    perkembangbiakan bakteri) dalam saluran kemih mulai dari uretra, buli-buli, ureter, sampai jaringan

    ginjal dengan jumlah bakteriuria yang bermakna. Kuman penyebab infeksi saluran kemih umumnya

    gram negatif seperti Escherichia coli, Klebsiela sp, Enterobacter sp, Proteus sp dan Pseudomonas sp.

    Infeksi saluran kemih merupakan infeksi bakteri yang sering dijumpai pada bayi dan anak dengan

    gejala demam.

    Infeksi saluran kemih adalah infeksi yang terjadi disepanjang saluran kemih, termasuk ginjal

    itu sendiri, akibat proliferasi suatu mikroorganisme. Sebagaian besar infeksi saluran kemih

    disebabkan oleh bakteri, tetapi jamur dan virus juga dapat menjadi penyebab. Infeksi bakteri

    tersering adalah yanng disebabkan oleh E.coli, suatu organisme yang sering ditemukan di daerah

    anus

    Klasifikasi

    ISK diklasifikasikan berdasarkan :

    1) Anatomi

    - ISK bawah, presentasi klinis ISK bawah tergantung dari gender.

    a. Perempuan

    Sistitis, adalah presentasi klinis infeksi saluran kemih disertai bakteriuria bermakna Sindroma

    uretra akut (SUA), adalah presentasi klinis sistitis tanpa ditemukan mikroorganisme (steril).

    b. Laki-laki

    Presentasi ISK bawah pada laki-laki dapat berupa sistitis, prostatitis, epidimidis, dan uretritis.

    - ISK atas

    a) Pielonefritis akut (PNA), adalah proses inflamasi parenkim ginjal yang disebabkan oleh

    infeksi bakteri.

    b) Pielonefritis kronis (PNK), mungkin terjadi akibat lanjut dari infeksi bakteri

    berkepanjangan atau infeksi sejak masa kecil. Obstruksi saluran kemih serta refluk

    vesikoureter dengan atau tanpa bakteriuria kronik sering diikuti pembentukan jaringan

    ikat parenkim ginjal yang ditandai pielonefritis kronik yang spesifik.

  • 5/24/2018 Infeksi saluran kemih

    4/26

    2) Klinis

    - ISK Sederhana/ tak berkomplikasi, yaitu ISK yang terjadi pada perempuan yang tidak hamil

    dan tidak terdapat disfungsi truktural ataupun ginjal.

    - ISK berkomplikasi, yaitu ISK yang berlokasi selain di vesika urinaria, ISK pada anak-anak, laki-

    laki, atau ibu hamil

    2. EtiologiPenyebab terbanyak adalah bakteri gram-negatif termasuk bakteri yang biasanya menghuni

    usus kemudian naik ke sistem saluran kemih. Dari gram negatif tersebut, ternyata Escherichia coli

    menduduki tempat teratas kemudian diikuti oleh :

    - Proteus sp

    - Klebsiella

    - Enterobacter

    - Pseudomonas

    Bermacam-macam mikro organisme dapat menyebabkan ISK, antara lain

    dapat dilihat pada tabel berikut

    Jenis kokus gram positif lebih jarang sebagai penyebab ISK sedangkan Enterococci dan

    Staphylococcus aureus sering ditemukan pada pasien dengan batu saluran kemih, lelaki usia lanjut

    dengan hiperplasia prostat atau pada pasien yang menggunakan kateter urin. Demikian juga dengan

    Pseudomonas aeroginosadapat menginfeksi saluran kemih melalui jalur hematogen dan pada kira-

    kira 25% pasien demam tifoid dapat diisolasi salmonella dalam urin. Bakteri lain yang dapat

    menyebabkan ISK melalui cara hematogen adalah brusella, nocardia, actinomises, dan

    Mycobacterium tubeculosa. Candida sp merupakan jamur yang paling sering menyebabkan ISK

    terutama pada pasien-pasien yang menggunakan kateter urin, pasien DM, atau pasien yang

  • 5/24/2018 Infeksi saluran kemih

    5/26

    mendapat pengobatan antibiotik berspektrum luas. Jenis Candida yang paling sering ditemukan

    adalah Candida albican dan Candida tropicalis. Semua jamur sistemik dapat menulari saluran kemih

    secara hematogen.

    3. EpidemiologiISK pada anak bervariasi sangat luas dan dipengaruhi beberapa faktor diantaranya adalah usia,

    jenis kelamin, sampel populasi, metode pengumpulan urin, kriteria diagnosis dan kultur. Umur dan

    jenis kelamin merupakan faktor yang paling penting. Insidens tertinggi adalah pada satu tahun

    pertama kehidupan yaitu sekitar 1%, kemudian menurun terutama pada anak laki-laki. Pada masa

    neonatus, bakteriuri ditemukan sebanyak 1% dan lebih banyak pada bayi laki-laki (2-4 kali).

    Prevalens ISKpada bayi baru lahir kurang bulan sekitar 2,9% sedangkan pada bayi cukup bulan

    sekitar 0,7%. ISK lebih sering terjadi pada anak usia prasekolah yaitu sekitar 1-3% dibandingkan

    dengan usia sekolah sekitar 0,7-2,3%. Selama masa remaja, baik perempuan maupun laki-laki sama-

    sama berisiko tinggi mengalami ISK. Dalam suatu penelitian, insidens ISK pada 6 tahun pertama

    kehidupan adalah sekitar 6,6% anak perempuan dan 1,8% anak laki-laki. Sedangkan pada 3 bulan

    pertama postnatal, ISK paling sering terjadi pada anak laki-laki terutama yang belum disirkumsisi.

    Prevalens ISK pada anak perempuan usia 1-5 tahun adalah 3% dan usia sekolah 1%, sedangkan pada

    anak laki-laki usia sekolah 0,03%.6 Beberapa keadaan yang merupakan faktor risiko terjadinya ISK

    kompleks seperti ureteropelvic junction obstruction adalah kelainan obstruksi yang paling sering

    terjadi pada anak, dimana anak laki-laki lebih sering dibandingkan dengan anak perempuan (2:1),

    sedangkan ureterokel dan ureter ektopik lebih sering terjadi pada anak perempuan dibandingkan

    anak laki-laki,posterior urethral valves terjadi pada 1 dari 8000 anak lakilaki dan refluks vesikoureter

    (RVU) sekitar 1% pada anak.7 Hampir 50% anak dengan kelainan anatomi atau fungsi saluran kemih

    terdeteksi pada saat pertama kali menderita ISK.

    4. Faktor RisikoFaktor resiko yang berpengaruh terhadap infeksi saluran kemih:

    - Panjang urethra. Wanita mempunyai urethra yang lebih pendek dibandingkan pria sehingga

    lebih mudah

    - Faktor usia. Orang tua lebih mudah terkena dibanndingkan dengan usia yang lebih muda.

    - Wanita hamil lebih mudah terkena oenyakit ini karena penaruh hormonal ketika kehamilan

    yang menyebabkan perubahan pada fungsi ginjal dibandingkan sebelum kehamilan.

    - Faktor hormonal seperti menopause. Wanita pada masa menopause lebih rentan terkena

    karena selaput mukosa yang tergantung pada esterogen yang dapat berfungsi sebagai

    pelindung.

  • 5/24/2018 Infeksi saluran kemih

    6/26

    - Gangguan pada anatomi dan fisiologis urin. Sifat urin yang asam dapat menjadi antibakteri

    alami tetapi apabila terjadi gangguan dapat menyebabkan menurunnya pertahanan

    terhadap kontaminasi bakteri.

    - Penderita diabetes, orang yang menderita cedera korda spinalis, atau menggunakan kateter

    dapat mengalami peningkatan resiko infeksi.

    Sebagian besar infeksi saluran kemih tidak dihubungkan dengan faktor risiko tertentu. Namun pada

    infeksi saluran kemih berulang, perlu dipikirkan kemungkinan faktor risiko seperti :

    Kelainan fungsi atau kelainan anatomi saluran kemih

    Gangguan pengosongan kandung kemih (incomplete bladder emptying)

    Konstipasi

    Operasi saluran kemih atau instrumentasi lainnya terhadap saluran kemih sehingga terdapat

    kemungkinan terjadinya kontaminasi dari luar.

    Kekebalan tubuh yang rendah

  • 5/24/2018 Infeksi saluran kemih

    7/26

    5. PatofisiologiOrganisme

    Neisseria gonorrhea, Clamidya trachomatis, ureaplasma urealyticum, Trichomonasvaginalis, virus Herpes simplex (tipe 1 dan 2), dan HPV

    Kontak seksual

    Masuk melalui uretra

    Invasi dan menempel pada mukosa uretra

    Melakukan proliferasi

    HIPERTERMIAMenghancurkan sel mukosa

    NYERI AKUT Inflamasi dan edema mukosa GANGGUAN RASA NYAMAN

    Trauma/injury dinding urethra Refluks vesika urethra

    KERUSAKAN INTEGRITAS JARINGAN Stagnansi urin

    URGE URINARY INCONTINENCE Media yang baik pertumbuhan bakteri

    Semakin banyak bakteri yang berploriferasi

    RISIKO TINGGI PENYEBARAN INFEKSI

    URETHRITIS PENYAKIT MUDAH MENULAR

    GANGGUAN ELIMINASI URIN KURANG PENGETAHUAN

    (Corwin,2003;Brunner Suddart,2010)

    Infeksi semakin naik dan menyerang buli-buli (cystisis)

  • 5/24/2018 Infeksi saluran kemih

    8/26

    Mekanisme pertahanantubuh baik

    Adanya mekanisme washout urin

    Mikroorganisme terbawaoleh aliran urin yang

    bertekananan

    Infeksi tidak terjadi

    Mekanisme pertahanantubuh buruk

    Mikroorganisme masuk kedalam buli-buli

    Reaksi inflamasi pada uretra

    Urin berkabutBau tidak sedap

    Mikroorganisme menyerangmukosa superfisial dari buli-

    buli

    Terjadi reaksi inflamasi dibuli-buli

    Nyeri suprapubikRasa terbakar saat berkemih

    Infeksi yang bertahan, naikke ginjal melalui ureter

    Reaksi inflamasi padapielum dan parenkim ginjal

    Nyeri pinggangBakteremia

    Mikroorganisme masuk ke

    saluran kemih melalui uretra

  • 5/24/2018 Infeksi saluran kemih

    9/26

    6. Manifestasi Klinis Tidak setiap orang dengan infeksi saluran kemih dapat dilihat tanda tanda dan gejalanya,

    namun umumnya terlihat beberapa gejala, meliputi:

    Desakan yang kuat untuk berkemih

    Rasa terbakar pada saat berkemih

    Frekuensi berkemih yang sering dengan jumlah urin yang sedikit (oliguria)

    Adanya darah pada urin (hematuria)

    Setiap tipe dari infeksi saluran kemih memilki tanda tanda dan gejala yang spesifik, tergantung

    bagian saluran kemih yang terkena infeksi:

    1. Pyelonephritis akut. Pada tipe ini, infeksi pada ginjal mungkin terjadi setelah meluasnya

    infeksi yang terjadi pada kandung kemih. Infeksi pada ginjal dapat menyebabkan rasa salit

    pada punggung atas dan panggul, demam tinggi, gemetar akibat kedinginan, serta mual atau

    muntah.

    2. Cystitis. Inflamasi atau infeksi pada kandung kemih dapat dapat menyebabkan rasa tertekan

    pada pelvis, ketidaknyamanan pada perut bagian bawah, rasa sakit pada saat urinasi, dan

    bau yang mnyengat dari urin.

    3. Uretritis. Inflamasi atau infeksi pada uretra menimbulkan rasa terbakar pada saat urinasi.

    Pada pria, uretritis dapat menyebabkan gangguan pada penis.

    Gejala infeksi saluran kemih pada anakanak, meliputi:

    1. Diarrhea

    2. Menangis tanpa henti yang tidak dapat dihentikan dengan usaha tertentu (misalnya:

    pemberian makan, dan menggendong)

    3. Kehilangan nafsu makan

    4. Demam

    5. Mual dan muntah

    Untuk anakanak yang lebih dewasa, gejala yang ditunjukkan berupa:

    1. rasa sakit pada panggul dan punggung bagian bawah (dengan infeksi pada ginjal)

    2. seringnya berkemih

    3. ketidakmampuan memprodukasi urin dalam jumlah yang normal, dengan kata lain, urin

    berjumlah sedikit (oliguria)

    4. tidak dapat mengontrol pengeluaran kandung kemih dan isi perut

    5. rasa sakit pada perut dan daerah pelvis

    6. rasa sakit pada saat berkemih (dysuria)

    7. urin berwarna keruh dan memilki bau menyengat

  • 5/24/2018 Infeksi saluran kemih

    10/26

    Gejala pada infeksi saluran kemih ringan (misalnya: cystitis, uretritis) pada orang dewasa, meliputi:

    1. rasa sakit pada punggung

    2. adanya darah pada urin (hematuria)

    3. adanya protein pada urin (proteinuria)

    4. urin yang keruh

    5. ketidakmampuan berkemih meskipun tidak atau adanya urin yang keluar

    6. demam

    7. dorongan untuk berkemih pada malam hari (nokturia)

    8. tidak nafsu makan

    9. lemah dan lesu (malaise)

    10.rasa sakit pada saat berkemih (dysuria)

    11.rasa sakit di atas bagian daerah pubis (pada wanita)

    12.rasa tidak nyaman pada daerah rectum (pada pria)

    Gejala yang mengindikasikan infeksi saluran kemih lebih berat (misalnya: pyelonephritis) pada orang

    dewasa, meliputi:

    1. kedinginan

    2. demam tinggi dan gemetar

    3. mual

    4. muntah (emesis)5. rasa sakit di bawah rusuk

    6. rasa sakit pada daerah sekitar abdome

    Merokok, ansietas, minum kopi terlalu banyak, alergi makanan atau sindrom pramenstruasi bisa

    menyebabkan gejala mirip infeksi saluran kemih. Gejala infeksi saluran kemih pada bayi dan anak

    kecil. Infeksi saluran kemih pada bayi dan anak usia belum sekolah memilki kecendrungan lebih

    serius dibandingkan apabila terjadi pada wanita muda, hal ini disebabkan karena memiliki ginjal dan

    saluran kemih yang lebih rentan terhadap infeksi.

    Gejala pada bayi dan anak kecil yang sering terjadi, meliputi:

    1. Kecendrungan terjadi demam tinggi yang tidak diketahui sebabnya, khususnya jika dikaitkan

    dengan tandatanda bayi yang lapar dan sakit, misalnya: letih dan lesu.

    2. Rasa sakit dan bau urin yang tidak enak. ( orang tua umumnya tidak dapat

    mengidentifikasikan infeksi saluran kemih hanya dengan mencium urin bayinya. Oleh karena

    itu pemeriksaan medis diperlukan).

    3. Urin yang keruh. (jika urinnya jernih, hal ini hanya mirip dengan penyakit, walaupun tidak

    dapat dibuktikan kebenarannya bahwa bayi tersebut bebas dari Infeksi saluran kemih).

  • 5/24/2018 Infeksi saluran kemih

    11/26

    4. rasa sakit pada bagian abdomen dan punggung.

    5. muntah dan sakit pada daerah abdomen (pada bayi)

    6. jaundice (kulit yang kuning dan mata yang putih) pada bayi, khususnya bayi yang berusia

    setlah delapan hari.

    7. Pemeriksaan DiagnostikUntuk pemeriksaan infeksi saluran kemih, digunakan urin segar (urin pagi). Urin pagi adalah

    urin yang pertamatama diambil pada pagi hari setelah bangun tidur. Digunakan urin pagi karena

    yang diperlukan adalah pemeriksaan pada sedimen dan protein dalam urin. Sampel urin yang sudah

    diambil, harus segera diperiksa dalam waktu maksimal 2 jam. Apabila tidak segera diperiksa, maka

    sampel harus disimpan dalam lemari es atau diberi pengawet seperti asam format.

    Bahan untuk sampel urin dapat diambil dari:

    Urin porsi tengah, sebelumnya genitalia eksterna dicuci dulu dengan air sabun dan NaCl 0,9%.

    Urin yang diambil dengan kateterisasi 1 kali.

    Urin hasil aspirasi supra pubik.

    Bahan yang dianjurkan adalah dari urin porsi tengah dan aspirasi supra pubik.

    Pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya adalah sebagai berikut:

    Pemeriksaan laboratorium

    1. Analisa Urin (urinalisis)

    Pemeriksaan urinalisis meliputi:

    Leukosuria (ditemukannya leukosit dalam urin).

    Dinyatakan positif jika terdapat 5 atau lebih leukosit (sel darah putih) per lapangan pandang

    dalam sedimen urin.

    Hematuria (ditemukannya eritrosit dalam urin).

    Merupakan petunjuk adanya infeksi saluran kemih jika ditemukan eritrosit (sel darah merah)

    5-10per lapangan pandang sedimen urin. Hematuria bisa juga karena adanya kelainan atau

    penyakit lain, misalnya batu ginjal dan penyakit ginjal lainnya.

    2. Pemeriksaan bakteri (bakteriologis)

    Pemeriksaan bakteriologis meliputi:

    Mikroskopis.

    Bahan: urin segar (tanpa diputar, tanpa pewarnaan).

    Positif jika ditemukan 1 bakteri per lapangan pandang.

    Biakan bakteri.

    Untuk memastikan diagnosa infeksi saluran kemih.

  • 5/24/2018 Infeksi saluran kemih

    12/26

    3. Pemeriksaan kimia

    Tes ini dimaksudkan sebagai penyaring adanya bakteri dalam urin. Contoh, tes reduksi griess

    nitrate, untuk mendeteksi bakteri gram negatif. Batasan: ditemukan lebih 100.000 bakteri.

    Tingkat kepekaannya mencapai 90 % dengan spesifisitas 99%.

    4. Tes Dip slide (tes plat-celup)

    Untuk menentukan jumlah bakteri per cc urin. Kelemahan cara ini tidak mampu mengetahui

    jenis bakteri.

    5. Pemeriksaan penunjang lain

    Meliputi: radiologis (rontgen), IVP (pielografi intra vena), USG dan Scanning. Pemeriksaan

    penunjang ini dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya batu atau kelainan lainnya.

    Pemeriksaan penunjang dari infeksi saluran kemih terkomplikasi:

    1. Bakteriologi / biakan urinTahap ini dilakukan untuk pasien dengan indikasi:

    Penderita dengan gejala dan tanda infeksi saluran kemih (simtomatik).

    Untuk pemantauan penatalaksanaan infeksi saluran kemih.

    Pasca instrumentasi saluran kemih dalam waktu lama, terutama pasca keteterisasi urin.

    Penapisan bakteriuria asimtomatik pada masa kehamilan.

    Penderita dengan nefropati / uropati obstruktif, terutama sebelum dilakukan

    Beberapa metode biakan urin antara lain ialah dengan plat agar konvensional, proper plating

    technique danrapid methods.Pemeriksaan dengan rapid methodsrelatif praktis digunakan dan

    memiliki ambang sensitivitas sekitar 104sampai 10

    5CFU (colony forming unit) kuman.

    2. Pemeriksaan mikroskopik untuk mencari piuriaa. Urin tidak disentrifus (urin segar)

    Piuria apabila terdapat 10 leukosit/mm3urin dengan menggunakan kamar hitung.

    b. Urin sentrifus

    Terdapatnya leukosit > 10/Lapangan Pandang Besar (LPB) disebut sebagai piuria. Pada

    pemeriksaan urin porsi tengah dengan menggunakan mikroskop fase kontras, jika terdapat

    leukosit >2000/ml, eritrosit >8000/ml, dan casts leukosit >1000/ml, maka disebut sebagai

    infeksi saluran kemih.

    c. Urin hasil aspirasi suprapubik

    Disebut piuria jika didapatkan >800 leukosit/ml urin aspirasi supra pubik. Keadaan piuria

    bukan merupakan indikator yang sensitif terhadap adanya infeksi saluran kemih, tetapi

    sensitif terhadap adanya inflamasi saluran kemih.

  • 5/24/2018 Infeksi saluran kemih

    13/26

    3. Tes BiokimiaBakteri tertentu golongan enterobacteriaedapat mereduksi nitrat menjadi nitrit (Griess

    test), dan memakai glukosa (oksidasi). Nilai positif palsu prediktif tes ini hanya

  • 5/24/2018 Infeksi saluran kemih

    14/26

    Ultrasonografi

    CT Scan

    Magnetic Resonance Imaging(MRI)

    Bakteriuria polimikrobial / relaps setelah terapi (termasuk pada terapi tunggal)

    b. Invasif

    Pielografi IV / Retrograde/ MCU

    Kultur dari bahan urin kateterisasi ureteroan bilasan kandung kemih

    Biopsi ginjal (kultur pemeriksaan imunofluoresens)

    5. Pemeriksaan radiologis dan penunjang lainnyaPrinsipnya adalah untuk mendeteksi adanya faktor predisposisi infeksi saluran kemih,

    yaitu hal hal yang mengubah aliran urin dan stasis urin, atau hal hal yang menyebabkan

    gangguan fungsional saluran kemih. Pemeriksaan tersebut antara lain berupa:

    a. Foto polos abdomen

    Dapat mendeteksi sampai 90% batu radio opak

    b. Pielografi intravena (PIV)

    Memberikan gambaran fungsi eksresi ginjal, keadaan ureter, dan distorsi system

    pelviokalises. Untuk penderita: pria (anak dan bayi setelah episode infeksi saluran kemih

    yang pertama dialami, wanita (bila terdapat hipertensi, pielonefritis akut, riwayat infeksi

    saluran kemih, peningkatan kreatinin plasma sampai < 2 mg/dl, bakteriuria asimtomatik

    pada kehamilan, lebih dari 3 episode infeksi saluran kemih dalam setahun. PIV dapat

    mengkonfirmasi adanya batu serta lokasinya. Pemeriksaan ini juga dapat mendeteksi batu

    radiolusen dan memperlihatkan derajat obstruksi serta dilatasi saluran kemih. Pemeriksaan

    ini sebaiknya dilakukan setelah > 6 minggu infeksi akut sembuh, dan tidak dilakukan pada

    penderita yang berusia lanjut, penderita DM, penderita dengan kreatinin plasma > 1,5

    mg/dl, dan pada keadaan dehidrasi.

    c. Sistouretrografi saat berkemih

    Pemeriksaan ini dilakukan jika dicurigai terdapat refluks vesikoureteral, terutama pada anak

    anak.

    d. Ultrasonografi ginjal

    Untuk melihat adanya tanda obstruksi/hidronefrosis, scarring process, ukuran dan bentuk

    ginjal, permukaan ginjal, masa, batu, dan kista pada ginjal.

    e. Pielografi antegrad dan retrograde

  • 5/24/2018 Infeksi saluran kemih

    15/26

    Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat potensi ureter, bersifat invasive dan mengandung

    factor resiko yang cukup tinggi. Sistokopi perlu dilakukan pada refluks vesikoureteral dan

    pada infeksi saluran kemih berulang untuk mencari factor predisposisi infeksi saluran kemih.

    f. CT-scan

    Pemeriksaan ini paling sensitif untuk menilai adanya infeksi pada parenkim ginjal, termasuk

    mikroabses ginjal dan abses perinefrik. Pemeriksaan ini dapat membantu untuk

    menunjukkan adanya kista terinfeksi pada penyakit ginjal polikistik. Perlu diperhatikan

    bahwa pemeriksaan in lebih baik hasilnya jika memakai media kontras, yang meningkatkan

    potensi nefrotoksisitas.

    g. DMSA scanning

    Penilaian kerusakan korteks ginjal akibat infeksi saluran kemih dapat dilakukan dengan

    skintigrafi yang menggunakan (99mTc) dimercaptosuccinic acid (DMSA). Pemeriksaan ini

    terutama digunakan untuk anak anak dengan infeksi saluran kemih akut dan biasanya

    ditunjang dengan sistoureterografi saat berkemih. Pemeriksaan ini 10 kali lebih sensitif

    untuk deteksi infeksi korteks ginjal dibanding ultrasonografi.

    8. PenatalaksanaanPrinsip umum penatalaksanaan ISK adalah :

    - Eradikasi bakteri penyebab dengan menggunakan antibiotik yang sesuai

    - Mengkoreksi kelainan anatomis yang merupakan faktor predisposisiTujuan penatalaksanaan ISK adalah mencegah dan menghilangkan gejala, mencegah dan mengobati

    bakteriemia dan bakteriuria, mencegah dan mengurangi risiko kerusakan ginjal yang mungkin timbul

    dengan pemberian obat-obatan yang sensitif, murah, aman dengan efek samping yang minimal.

    Oleh karenan itu pola pengobatan ISK harus sesuai dengan bentuk ISK, keadaan anatomi saluran

    kemih, serta faktor-faktor penyerta lainnya. Bermacam cara pengobatan yang dilakukan untuk

    berbagai bentuk yang berbeda dari ISK, antara lain :

    - Pengobatan dosis tunggal

    - Pengobatan jangka pendek (10-14 hari)

    - Pengobatan jangka panjang (4-6 minggu)

    - Pengobatan profilaksis dosis rendah

    - Pengobatan supresif.

    a. Infeksi saluran kemih (ISK) bawah

    Prinsip penatalaksanaan ISK bawah meliputi intake cairan yang banyak, antibiotik yang adekuat, dan

    bila perlu terapi simtomatik untuk alkalinisasi urin :

  • 5/24/2018 Infeksi saluran kemih

    16/26

    - Hampir 80% pasien akan memberikan respon setelah 48 jam dengan antibiotika tunggal,

    seperti ampisilin 3 gram, trimetroprim 200 mg.

    - Bila infeksi menetap disertai kelainan urinalisis (leukosuria) diperlukan terapi konvensional

    selama 5-10 hari.

    - Pemeriksaan mikroskopis urin dan biakan urin tidak diperlukan bila semua gejala hilang dan

    tanpa leukosuria. Bila pada pasien reinfeksi berulang (frequent re-infection) :

    - Disertai faktor predisposisi, terapi antimikroba yang intensif diikuti denga koreksi faktor

    resiko.

    - Tanpa faktor predisposisi, terapi yang dapat dilakukan adalah asupan cairan yang banyak,

    cuci setelah melakukan senggama diikuti terapi antimikroba dosis tunggal (misal

    trimentoprim 200 mg)

    - Terapi antimikroba jangka lama sampai 6 bulan

    Pasien sindroma uretra akut (SUA) dengan hitung kuman 103-105 memerlukan antibiotika yang

    adekuat. Infeksi klamidia memberikan hasil yang baik dengan tetrasiklin. Infeksi yang disebabkan

    mikroorganisme anaerobik diperlukan antimikroba yang serasi (misal golongan kuinolon)

    b. Infeksi saluran kemih (ISK) atas

    Pada umumnya pasien dengan pielonefritis akut memerlukan rawat inap untuk memelihara status

    hidrasi dan terapi antibiotika parenteral paling sedikit 48 jam

  • 5/24/2018 Infeksi saluran kemih

    17/26

    The Infection Disease Society of America menganjurkan satu dari tiga alternatif terapi antibiotika

    intravena sebagai terapi awal selama 48-72 jam sebelum diketahui mikroorganisme penyebabnya :

    - Flurokuinolon

    - Aminoglikosida dengan atau tanpa ampisilin

    - Sefalosporin berspektrum luas dengan atau tanpa aminoglikosida

    obat yang tepat untuk ISK :

    Sulfonamide :

    Sulfonamide dapat menghambat baik bakteri gram positif dan gram negatif. Secara struktur analog

    dengan asam pamino benzoat (PABA).Biasanya diberikan per oral, dapat dikombinasi dengan

    Trimethoprim, metabolisme terjadi di hati dan di ekskresi di ginjal. Sulfonamide digunakan untuk

    pengobatan infeksi saluran kemih dan bisa terjadi resisten karena hasil mutasi yang menyebabkan

    produksi PABA berlebihan.

    Efek samping yang ditimbulkan hipersensitivitas (demam, rash, fotosensitivitas), gangguan

    pencernaan (nausea, vomiting, diare), Hematotoxicity (granulositopenia, (thrombositopenia, aplastik

    anemia) dan lainlain.

    Trimethoprim :

    Mencegah sintesis THFA, dan pada tahap selanjutnya dengan menghambat enzim dihydrofolate

    reductase yang mencegah pembentukan tetrahydro dalam bentuk aktif darifolic acid. Diberikan per

  • 5/24/2018 Infeksi saluran kemih

    18/26

    oral atau intravena, di diabsorpsi dengan baik dari usus dan ekskresi dalam urine, aktif melawan

    bakteri gram negatif kecuali Pseudomonas spp. Biasanya untuk pengobatan utama infeksi saluran

    kemih. Trimethoprim dapat diberikan tunggal (100 mg setiap 12 jam) pada infeksi saluran kemih

    akut

    Efek samping : megaloblastik anemia, leukopenia, granulocytopenia.

    9. Asuhan KeperawatanPENGKAJIAN

    A. Identitas KlienNama : Ny.

    Usia : 27 tahun

    Jenis Kelammin : Perempuan

    B. Status Kesehatan Saat ini1. Keluhan utama: keluhan klien nyeri saat berkemih, frekuensi berkemih meningkat,

    terasa panas di akhir berkemih, dan urine berwarna merah

    2. Lama Keluhan : 1 hari yang lalu

    3. Faktor pencetus : diare selama 3 hari

    4. Diagnosa Medis : infeksi saluran kemih bawah

    C. Riwayat Kesehatan Saat iniKlien mengeluh nyeri saat berkemih, frekuensi berkemih meningkat, terasa panas di akhir

    berkemih, dan urine berwarna merah sejak kemarin. Klien mengatakan tidak pernah

    mengalami penyakit dengan gejala seperti itu sebelumnya. Lima hari yang lalu klien

    mengalami diare selama tiga hari

    D. Riwayat Kesehatan Terdahulu1. Penyakit yang pernah dialami : -

    E. Pemeriksaan Fisik- Keadaan umum : Klien mengeluh nyeri saat berkemih, frekuensi berkemih meningkat,

    terasa panas di akhir berkemih, dan urine berwarna merah sejak kemarin. Klien

    mengatakan tidak pernah mengalami penyakit dengan gejala seperti itu sebelumnya

    Kesadaran : composmentis

    TTV : TD 130/80 mmHg, N 90x/menit, RR 24x/menit, S 38oC

    F. Hasil Pemeriksaan Penunjang

    Pemeriksaan urinalisis diketahui urine berwarna merah keruh, berat jenis 1.010, pH 8,

    leukosit 9-10/LPB, eritrosit 75-85/LPB. Direncanakan pemeriksaan kultur urine.

  • 5/24/2018 Infeksi saluran kemih

    19/26

    G. TerapiTerapi cairan Ringer Laktat 2000cc/24 jam, dan antibiotik levofloxacin 1x500 mg iv.

    ANALISA DATA

    Data Etiologi MK

    DS:

    keluhan klien nyeri saat

    berkemih, terasa panas di

    akhir berkemih

    klien mengalami diare

    sebelum keluhan terjadi

    DO:

    TD 130/80 mmHg, N

    90x/menit, RR 24x/menit,

    S 38oC

    Diare (Terdapat bakteri E.coli)

    Uretra wanita pendek

    E.coli mudah masuk ke kandung

    kemih

    Proliferasi E.coli di kandung kemih

    Infeksi Saluran kemih bawah

    Mengeluarkan reseptor nyeri

    Nyeri akut

    Nyeri akut

    DS:

    keluhan klien nyeri saat

    berkemih, frekuensi

    berkemih meningkat,

    terasa panas di akhir

    berkemih, dan urine

    berwarna merah

    klien mengalami diare

    sebelum keluhan terjadi

    DO:

    TD 130/80 mmHg, N

    90x/menit, RR 24x/menit,

    S 38oC

    Pemeriksaan urinalisis

    diketahui urine berwarna

    merah keruh, berat jenis

    1.010, pH 8, leukosit 9-

    10/LPB, eritrosit 75-

    Diare (Terdapat bakteri E.coli)

    Uretra wanita pendek

    E.coli mudah masuk ke kandung

    kemih

    Proliferasi E.coli di kandung kemih

    Infeksi Saluran kemih bawah

    Disuria, frek berkemih, hematuria

    Gangguan Eliminasi urin

    Gangguan eliminasi urin

  • 5/24/2018 Infeksi saluran kemih

    20/26

    85/LPB. Direncanakan

    pemeriksaan kultur urine.

    DS:

    keluhan klien nyeri saat

    berkemih, frekuensi

    berkemih meningkat,

    terasa panas di akhir

    berkemih, dan urine

    berwarna merah

    klien mengalami diare

    sebelum keluhan terjadi

    DO:

    - Terapi cairan Ringer

    Laktat 2000cc/24 jam, dan

    antibiotik levofloxacin

    1x500 mg iv.

    Diare (Terdapat bakteri E.coli)

    Uretra wanita pendek

    E.coli mudah masuk ke kandung

    kemih

    Proliferasi E.coli di kandung kemih

    Infeksi saluran kemih bawah

    Hospitalisasi

    Kesiapan Meningkatkan Pengetahuan

    Kesiapan Meningkatkan

    pengetahuan

    DAFTAR PRIORITAS KEPERAWATAN

    NO Tanggal Masalah Keperawatan TTD

    1 8 Juni 2014 Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera biologis

    ditandai dengan perubahan tekanan darah, melaporkan

    nyeri secara verbal

    Ns. Yodha

  • 5/24/2018 Infeksi saluran kemih

    21/26

    2 8 Juni 2014 Gangguan eliminasi urin berhubungan dengan infeksi

    saluran kemih ditandai dengan sering berkemih

    Ns. Yodha

    3 8 Juni 2014 Kesiapan meningkatkan pengetahuan berhubungan dengan

    menjelaskan pengetahuan tentang topik

    Ns. Yodha

    RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN 1

    Diagnosa : Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera biologis ditandai dengan perubahan

    tekanan darah, melaporkan nyeri secara verbal

    Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 X 24 Jam keluhan klien nyeri saat berkemih

    berkurang

    KH : Skala 5 dari dari NOC

    NOC: pain control

    No Indikator 1 2 3 4 5

    1

    2

    3

    4

    Melaporkan nyeri

    Onset nyeri berkurang

    Mendeskripsikan faktor penyebab

    TD 120/30 mmHg

    V

    V

    V

    V

    NIC: Pain management

    1. Melakukan management nyeri (teknik relaksasi, distraksi, terapi musik hipnotis)2. Menganjurkan istirahat yang adekuat

    3. Monitor perubahan nyeri

    4. Menyediakan support kepada klien dan keluarga

    5. Evaluasi efek dari teerapi yang sudah diberikan

    6. Memberikan obat analgesik untuk mengurangi nyeri

  • 5/24/2018 Infeksi saluran kemih

    22/26

    RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN 2

    Diagnosa : Gangguan eliminasi urin

    Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 6 X 24 Jam keluhan klien saat eliminasi urin

    berkurang

    KH : Skala 4 dari dari NOC

    NOC: urinary elimination

    No Indikator 1 2 3 4 5

    1

    2

    3

    4

    5

    Warna urin

    Frekuensi eliminasi

    terlihat darah saat berkemih

    Nyeri saat berkemih

    Panas saat berkemih

    V

    V

    V

    V

    V

    NIC: Urinary elimination management, Infection control

    1. Monitor eliminasi urin termasuk frekuensi, konsistensi, bau, volume, dan warna

    2. Mengidentifikasi faktor penyebab terhadap meningkatnya frekuensi berkemih

    3. Menginstruksikan klien untuk mencatat pengeluaran urin

    4. Menginstruksi klien untuk memonitor tanda dan gejala dari infeksi saluran kemih

    5. Memberikan terapi cairan Ringer Laktat 2000 cc/24 jam

    6. Memberikan terapi antibiotik levofloxacin 1x500 mg iv

    7. Menggunakan kateter untuk mengurangi infeksi bladder

    8. Mengajarkan pasien dan keluarga tentang tanda dan gejala infeksi dan selalu report kepada

    tenaga kesehatan jika ada perubahan tanda dan gejala

    9. Mengurangi jumlah pengunjung untuk mengurangi terjadinya infeksi yang lebih berat

    10.Selalu cuci tangan menggunakan sabun anti-mikroba

    RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN 3

    Diagnosa : Kesiapan meningkatkan pengetahuan berhubungan dengan menjelaskan pengetahuan

    tentang topik

    Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2 X 24 Jam pasien mengerti proses penyakit ISK

    dan mengetahui penggunaan obat antibiotik dg tepat

    KH : Skala 5 dari dari NOC

    NOC: Knowledge: Disease Process, Treatment Regimen

  • 5/24/2018 Infeksi saluran kemih

    23/26

    No Indikator 1 2 3 4 5

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    Proses penyakit

    Strategi untuk mengurangi progress dari penyakit

    Keuntungan dari terapi

    Tanda dan gejala komplikasi penyakit

    Rasional treatment

    Resep regimen obat

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    NIC: Teaching Disesae process, Teaching: Prescribed Medication

    1. Menjelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana itu berhubungan dengan anotomi

    dan fisiologi

    2. Menyediakan informasi ke pasien tentang kondisinya

    3. Review pengetahuan pasien tentang kondisinya

    4. Diskusi pilihan terapi

    5. Deskripsikan kemungkinan komplikasi

    6. Instruksikan pasien menegrti tujuan dan aksi obat

    7. Instruksikan pasien bahwa obat lefloxacin diberikan lewat IV 1X/hari 500mg

    8. Menginformasikan kepada pasien konsekuensi obat antibiotik jika tidak diberikan secara

    kontinyue sampai penyakit sampai sembuh akan memperparah keaadan pasien dan resisten

    terhadap obat tersebut

  • 5/24/2018 Infeksi saluran kemih

    24/26

    BAB III

    PENUTUP

    1 Kesimpulan

    Infeksi saluran kemih secara umum dapat disebabkan oleh E.coli atau penyebab yang paling

    lazim dari infeksi saluran kemih dan merupakan penyebab infeksi saluran kemih pertama pada

    sekitar 90% wanita muda. Gejala dan tanda-tandanya antara lain : sering kencing, disuria, hematuria

    dan piuria. Adanya keluhan nyeri pinggang berhubungan dengan infeksi saluran kemih bagian atas.

    Bakteri yang dapat menimbulkan infeksi saluran kemih selain E.coli melalui infeksi nosokomial

    Klebsiella, Proteus, Providencia, Citrobacter, P. aeruginosa, Acinetobacter, Enterococcus faecalis dan

    Stafilokokus saprophyticus.

    Gambaran klinis dari penyakit infeksi saluran kemih umumnya adalah sebagai berikut:

    rasa sakit pada punggung

    adanya darah pada urin (hematuria)

    adanya protein pada urin (proteinuria)

    urin yang keruh

    ketidakmampuan berkemih meskipun tidak atau adanya urin yang keluar

    demam

    dorongan untuk berkemih pada malam hari (nokturia)

    tidak nafsu makan

    lemah dan lesu (malaise)

    rasa sakit pada saat berkemih (dysuria)

    rasa sakit di atas bagian daerah pubis (pada wanita)

    rasa tidak nyaman pada daerah rectum (pada pria)

    Diagnosa yang dilakukan untuk pendeteksian penyakit infeksi saluran kemih adalah dengan

    tujuan untuk mengidentifikasikan adanya infeksi bakteri yang menyebabkan penyakit tersebut.

    Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala yang ada, namun gejala- gejala dari infeksi saluran kemih,

    baik akut maupun kronik sangat sukar dibedakan dengan infeksi saluran kemih yang biasa. Hal ini

    dikarenakan gambaran klinik dari infeksi saluran kemih berat mirip dengan infeksi bakteri biasa.

    2 Saran

    Semoga untuk ke depan dapat ditingkatkan kesehatan dan kebersihan pribadi tiaptiap

    individu sehingga dapat terhindar dari penyakit infeksi bakteri

  • 5/24/2018 Infeksi saluran kemih

    25/26

    Referensi

    Corwin, Elizabeth. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC

    Hidayat, A. Alimul. (2006). Pengantar kebutuhan dasar manusia: aplikasi konsep dan proses

    keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

    Nursalam. 2006.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Perkemihan. Jakarta:

    Salemba Medika

    Arif Muttaqin dan Kumala Sari. 2011.Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Perkemihan. Jakarta:

    Salemba Medika.

    Smeltzer, Susan C. 2001. Buku ajar keperawatan medikal bedah Brunner & Suddarth.Jakarta: EGC

    Kandasamy, Kugan. 2010. Prevalensi Infeksi Saluran Kemih Pada Wanita Yang Menderita Diabetes

    Melitus Tipe II Yang Dirawat Inap Dan Dirawat Jalan Di Subbagian Endokrinologi, Bagian

    Penyakit Dalam Di RSUP H.Adam Malik Pada Tahun 2009. Medan: FK USU

    Paramitha, Popy. 2010. Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Mahasiswi Fakultas

    Kedokteran Universitas Sumatera Utara terhadap Pencegahan Infeksi Saluran Kemih.

    Medan: FK USU

    Hidayanti , Emma. 2008. Infeksi Saluran Kemih Kompleks. Bandung: Fakultas Kedokteran Universitas

    Padjadjaran Rumah Sakit Hasan Sadikin

  • 5/24/2018 Infeksi saluran kemih

    26/26

    PROJECT BASED LEARNING

    INFEKSI SALURAN KEMIH

    Oleh:

    Yodha PranataIK K3LN

    125070201131009

    JURUSAN ILMU KEPERAWATAN

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    MALANG2014