industri susu baru

9

Click here to load reader

Upload: andimurni

Post on 01-Jul-2015

887 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: industri susu baru

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan yang memanfaatkan sumber daya alam namun mengabaikan masalah

lingkungan dapat dipastikan akan menimbulkan gangguan terhadap lingkungan dan

komponennya. Hal tersebut pada akhirnya dalam jangka panjang akan menyebabkan

menurunnya fungsi ekosistem secara keseluruhan. Oleh karena itu pembangunan harus

dilaksanakan secara bijaksana dengan menerapkan dasar-dasar ekologi dan berwawasan

lingkungan sehingga pembangunan dapat dilakukan secara berkelanjutan.

Dalam rangka menghindari terjadinya kerusakan lingkungan yang lebih luas/parah

yang diakibatkan oleh limbah industri bila tidak diolah terlebih dahulu, maka dalam hal

ini pemerintah telah mengeluarkan suatu kebijaksanaan yang tertuang dalam UU No. 23

Tahun 1997, tentang ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup pada Bab

V pasal 16, ayat 1 menyatakan bahwa “ Setiap pananggung jawab usaha dan atau

kegiatan wajib melakukan pengolahan limbah hasil atau kegiatan”.

Industri susu juga tidak luput dari masalah limbah yang dihasilkan. Limbah cair

industri susu mempunyai karakteristik khas yaitu kerentanannya terhadap bakteri

pengurai sehhingga sangat mudah terjadi pembusukan dan dapat membahayakan

lingkungan di sekitar industri jika tidak diolah terlebih dahulu.

Berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas maka perlu dicari alternative pemecahan

terhadap kemungkinan pencemaran yang dihasilkan dari limbah cair industri susu.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini ialah:

a. Apa saja limbah yang dihasilkan dari proses produksi industri susu

b. Pengolahan limbah cair yang digunakan dalam industri susu

c.

1.3 Tujuan

Tujuan dari makalah ini ialah:

a. Mengetahui limbah cair yang dihasilkan dari proses produksi industri susu

b. Mengetahui pengolahan limbah cair yang digunakan pada industri susu

Page 2: industri susu baru

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Limbah Cair

Secara umum dapat dikemukakan bahwa limbah cair adalah cairan buangan yang

berasal dari rumah tangga dan industri serta tempat-tempat umum lainnya dan

mengandung bahan atau zat yang dapat membahayakan kesehatan manusia serta

mengganggu kelestarian lingkungan hidup

2.2 Karakteristik Limbah Cair Industri Susu

Karakteristik limbah cair industri susu tidak jauh berbeda dengan limbah cair industri

pangan lainnya. Tetapi limbah cair yang berasal dari industri susu mempunyai

karakteristik khas yaitu kerentanannya terhadap bakteri pengurai sehingga mudah terjadi

pembusukan.

Air limbah industri susu mengandung kadar organik yang cukup tinggi tetapi mudah

terurai. Kadar BOD pada air limbah susu (400-9.440 mg/l) dan COD (360-15.300 mg/l).

Perbandingan BOD dan COD setiap pabrik bervariasi namun secara umum adalah 1.75:1.

Karaktersitik limbah cair industri susu:

a. Fisik

- Total padatan (1.210-11.990 mg/l)

- Padatan tersuspensi volatil (TSV) = 200-1.840 mg/l

- Padatan tersuspensi (TSS) = 270-1.980 mg/l.

b. Kimia

- pH = 4,2 – 9,5

- Amonia (1-76 mg/l)

- Nitrogen organik (9-250 mg/l)

- Alkalinitas (0-1.080 mg/l)

c. Biologis

- Kandungan kadar organik seperti vitamin dan mineral yang tinggi

2.3 Proses Produksi Industri Susu

Proses pembuatan susu pada setiap industri sangat bervariasi tergantung dari jenis

produk yang dihasilkan. Secara garis besar proses produksi pengolahan susu terdiri dari

kegiatan penerimaan dan penyimpanan bahan baku, penyiapan bahan baku, proses

Page 3: industri susu baru

produksi, pengemasan dan penyimpanan. Untuk menjamin kualitas produk dari pengaruh

zat-zat pengotor, proses pengolahan susu dilakukan dengan sistem tertutup (close system)

yang dikontrol/dioperasikan dari ruangan khusus.

Tahapan produksi susu sebagai berikut:

a. Pengujian mutu

Uji mutu adalah kegiatan pertama yang dilakukan sebelum susu diproses.

Pengujian bertujuan untuk memeriksa kualitas bahan baku meliputi rasa,

kandungan bakteri dan komposisi protein dan lemak. Setelah susu dinyatakan

memenuhi kualitas yang disyaratkan, proses selanjutnya adalah penyaringan.

b. Penyaringan (penjernihan)

Proses penyaringan susu bertujuan memisahkan benda-benda pengotor susu yang

terbawa saat proses pemerahan. Penyaringan juga bertujuan untuk menghilangkan

sebagian leukosit dan bakteri yang dapat menyebabkan kerusakan susu selama

penyimpanan. Limbah yang dihasilkan berasal dari tumpahan bahan baku.

c. Pasteurisasi

Dari tangki penampungan, susu dipasteurisasi dengan cara dipanaskan untuk

membunuh bakteri pathogen. Teknis pasteurisasi dapat dilakukan melalui 2 (dua)

cara yaitu High Temperature Short Time (HTST) yaitu pasteurisasi dilakukan pada

suhu tinggi dengan waktu yang sangat pendek dan pasteurisasi yang dilakukan

pada suhu rendah dengan waktu yang cukup lama.

d. Evaporasi

Evaporasi dilakukan untuk mengurangi kandungan air dengan failing film yang

terdapat pada alat evaporasi, sehingga penguapan dapat dilakukan dengan tepat

dan waktu kontak dengan media pemanas singkat. Alat pemanas yang digunakan

adalah steam yang bekerja pada tekanan vakum, agar penguapan air dalam susu

dapat berlangsung pada temperatur yang tidak terlalu tinggi sehingga tidak

merusak susu. Hasil yang diperoleh dari evaporasi adalah susu kental yang

mengandung TS 47 – 50% merupakan produk intermediate dalam proses

pembuatan susu bubuk.

e. Pencampuran

Page 4: industri susu baru

Dari tangki penyimpanan susu dipanaskan sebelum dialirkan ke tangki pencampur

yang berisi bahan-bahan tambahan seperti protein, mineral, vitamin dan lain-lain.

Tujuan pemanasan adalah menurunkan viskositas susu sehingga mempermudah

proses pencampuran. Limbah yang dihasilkan berasal dari tumpahan bahan baku

dan bahan pendukung seperti protein, mineral, vitamin, dsb.

f. Homogenisasi

Homogenisasi adalah perlakuan mekanik (mechanical treatment) pada butiran

lemak dalam susu dengan tekanan tinggi melalui sebuah lubang kecil.

Homogenisasi bertujuan untuk menyeragamkan ukuran globula-globula lemak

susu menjadi rata-rata 2 mikron, menggunakan sistem High Presure Pump (HPP)

yang melewati sebuah lubang kecil dengan alat homogenizer.

g. Pengeringan

Susu yang telah dihomogenisasi dipanaskan dalam preheater pada suhu 70oC -

80oC. Setelah itu, dialirkan kedalam pompa bertekanan tinggi dan disemprotkan

kedalam dryer melalui nozzle. Hasil dari proses ini adalah susu bubuk siap kemas.

h. Finishing dan Pengemasan

Pada proses ini inti bubuk susu yang dihasilkan kemudian dicampurkan dengan

bahan lain sesuai dengan formula yang diinginkan. Selanjutnya susu tersebtu

masuk dalam tahap pengemasan (dalam kaleng atau aluminium foil)

menggunakan mesin filling hooper.

Page 5: industri susu baru

Sumber utama air limbah pada proses pembuatan susu sebagian besar berasal dari

produk yang hilang yang ikut selama proses pencucian dan dihasilkan dari tumpahan/

kebocoran selama proses produksi. Produk yang hilang selama proses produksi

diperkirakan mencapai 0.1%-3%. Kehilangan produk juga disebabkan oleh manajemen

house keeping dan sistem operasional yang kurang baik terjadi saat pemindahan pipa

saluran produksi, mesin evaporasi, proses pengisian dan sisa bahan baku yang rusak.

Pada proses klarifikasi/penyaringan dihasilkan limbah padatan yang mengandung zat

tersuspensi dan bahan organik yang tinggi.

Page 6: industri susu baru

Air limbah yang cukup besar juga dihasilkan dari air pendingin dan kondensat.

Namun penanganan air buangan pendingin tersebut biasanya dapat diatasi dengan

melakukan recycle melalui sistem tertutup sehingga dapat digunakan kembali.

Di industri susu modern, umumnya banyak digunakan surfaktan dan deterjen asam

untuk proses pembersihan yang umumnya akan menyumbang jumlah BOD sekitar 1

kg/453 ton susu yang diolah.

Volume air limbah yang dihasilkan setiap pabrik susu sangat bervariasi. Namun di

beberapa negara maju tingkat efisiensi sudah cukup baik, volume air limbah yang

dihasilkan dari pabrik susu dasar adalah 3.9 ltr/kg produk susu dan untuk pabrik susu

terpadu adalah 11.2 ltr/ kg produk. Untuk Indonesia rata-rata volume yang dihasilkan dari

sebuah pabrik susu adalah 2 ltr/kg produk susu.

Berikut tabel yang memperlihatkan limbah yang dihasilkan dari proses produksi susu

Page 7: industri susu baru

DAFTAR PUSTAKA

Asisten Deputi Urusan Pengendalian Pencemaran Agroindustri Deputi MENLH Bidang

Pengendalian Pencemaran Kementerian Negara Lingkungan Hidup. 2006. PANDUAN

INSPEKSI PENAATAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN INDUSTRI PENGOLAHAN SUSU.