tugas bisnisplan mata kuliah pengolahan industri susu · konsumsi susu masyarakat indonesia hanya 8...
TRANSCRIPT
Tugas Bisnisplan
Mata Kuliah Pengolahan industri susu
Dosen Pengampu : drh. Masdiana C. Padaga, MAppSc
“Ghee Organik”
Oleh:
Yuana Nur Aliza 145050101111128
Leonardo Sitanggang 145050101111130
Suhaebatul Aslamiyah 145050101111153
Dian Fronika Banurea 145050101111156
Riska Purwanti 145050101111160
Kelompok : 7
Kelas : G
Fakultas Peternakan
Universitas Brawijaya
2017
1
EXECUTIVE SUMMARY
PT. Sumber rejeki merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang usaha
pengolahan susu, dengan produk utamanya yaitu gheeo. Perusahaan didirikan sejak
di wilayah Kabupaten Malang dengan wilayah pemasaran yaitu di Provinsi Jawa
Timur. Pendirian perusahaan dilatarbelakangi oleh permintaan masyarakat terhadap
minyak hewani dan produk olahanya yang meningkat dari tahun ke tahun.
Peningkatan konsumsi gheeo (minyak samin ) tersebut disebabkan karena penghasil
minyak nabati sendiri berasal dari pulau Sumatera dan Kalimantan, selain itu juga
didukung dengan produksi susu di jawa timur merupakan yang tertinggi di seluruh
indonesia.
Pasar potensial perusahaan adalah wilayah provinisi jawa timur. Karena
provinsi tersebut memiliki jumlah penduduk yang tinggi dan tingkat perkembangan
perekonomian cukup tinggi di Indonesia. Pemasaran produk olahan susu seperti
gheeo menerapkan strategi 4P dan market share yang cukup baik. Produk Gheeo
merupakan suatu inovasi yang meningkatkan kualitas minyak hewani dengan
penyaringan. Harganya cukup bersaing di pasar karena perusahaan memasarkan
produk dengan harga yang sebanding dengan harga produk mentega di masyarakat.
Perusahaan juga didukung dengan teknologi tinggi dengan menggunakan
mesin-mesin modern seperti homogenisasi, sterilizer dan teknologi pengemasan.
Secara teknis perusahaan berdiri di jalan JL. Pahlawan, No. 351, Oro-oro Dowo,
Klojen, Kota Malang, Jawa Timur. Kapasitas produksi perusahaan mencapai
100.000 kg / bulan atau 1.200.000 kg/ tahun. Perusahaan termanajemen dengan baik
oleh lebih dari 80 pekerja yang ahli di bidangnya masing-masing. Perusahaan
dipimpin oleh 1 manajer, 4 supervisor dan beberapa staf, operator dan satpam.
Perusahaan memberikan balas jasa yang sesuai dengan masing-masing pekerja dan
disesuaikan dengan UMR yang berlaku serta tingkat pendidikan dan lama bakti
kepada perusahaan.
Secara ekonomi, sosial dan politik pendirian perusahaan sangat
bermanfaat, karena mampu mendukung roda perekonomian masyarakat sekitar.
Penyerapan tenaga kerja perusahaan 80% diserap dari masyarakat sekitar.
Pendirian perusahaan juga mampu meningkatkan devisa dan membagi pengetahuan
2
dan teknologi kepada masyarakat. Secara legal perusahaan berdiri
atau dengan izin pemerintah sehingga perusahaan dalam kondisi yang aman dari
ancaman tindakan penuntutan masyarakat. Perusahaan menjalin hubungan baik
dengan masyarakat dengan mengolah limbah sebaik mungkin dan mengelola
lingkungan sebaik mungkin.
Berdasarkan Analisis neraca untung rugi liquiditas menunjukkan angka 3
yang artinya perusahaan mampu membayar hutang, molad bersih menunjukkan 1.8
yang artinya usaha perusahaan dalam kondisi lestari. Solvabilitas menunukan angka
66.6% dan D/E rasio 5.3. secara finansial perusahaan layak untuk dijalankan
dengan kriteria yang mendukung Net Present Value (NPV) perusahaan adalah Rp
151.359.320.577. internal rate return 35 %, B/C rasio 1.27 R/C 2.27 dan BEP diatas
impas. Perusahaan mengembalikan investasi/ Payback period (PBP) dalam kurun
waktu 1.4 tahun . rekomendasi bagi PT sumber Rejeki kedepan adalah
melaksanakan produksi seoptimum mungkin dan berusaha mengembangkan
produksi dari tahun ke tahun diatas planing yang di rencanakan di mungkinkan .
3
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu komponen subsektor peternakan yang potensial untuk
dikembangkan di Indonesia adalah agribisnis persusuan. Susu merupakan bahan
makanan yang bernilai gizi tinggi apabila dilihat dari komponen yang terdapat di
dalamnya seperti protein, lemak vitamin, mineral, laktosa serta enzim-enzim dan
beberapa jenis mikroba yang bermanfaat bagi kesehatan sebagai probiotik.
Sampai saat ini konsumsi susu oleh masyarakat Indonesia masih sangat
rendah dibandingkan dengan negara berkembang lainnya. Konsumsi susu
masyarakat Indonesia hanya 8 liter/kapita/tahun termasuk produk olahanya .
konsumsi susu di Thailand, Malaysia dan Singapura rata rata mencapai 30
liter/kapita/tahun. Sedangkan negara-negara Eropa mencapai 100 liter/kapita /tahun
dari sisi permintaan. Produksi susu dalam negeri masih belum mencukupi
kebutuhan konsumsi dalam negeri. Saat ini produksi dalam negeri memasok lebih
dari 30% dari pemintaan nasional, sisanya 70 % berasal dari impor. Seiring dengan
semakin tingginya pendapatan yang diikuti peningkatan pengetahuan masyarakat
dan semakin bertambahnya jumlah penduduk Indonesia, dapat dipastikan bahwa
konsumsi produk produk susu oleh penduduk Indonesia akan meningkat. Perkiraan
peningkatan konsumsi tersebut merupakan peluan sehingga produksi susu segar dan
produk- produk olahannya harus dapat di tingkatkan.
Dalam kehidupan sehari-hari, tidak semua orang meminum susu yang belum
diolah. Hal ini disebabkan karena tidak terbiasa mencium aroma susu
segar(mentah). Atau sama sekali tidak suka susu dan sebagian lagi karena
menganggap harga susu mahal dibandingkan kebutuhan sehari- hari lainnya.
Dengan adanya teknologi pengolah/pengawetan bahan makanan. Maka hal tersebut
dapat diatasi. Sehingga susu dapat disukai orang.
Proses pengolah susu bertujuan untuk memperoleh susu yang beraneka
ragam, berkualitas tinggi, kadar gizi tinggi, tahan simpan, mempermudah
pemasaran dan transportasi. Sekaligus meningkatkan nilai tukar dan daya guna
bahan mentahnya selain itu pengolah di sini juga bertujuan untuk menghindari susu
sapi tidak menjadi mubazir atau terbuang percuma. Sebagaimana kita ketahui
bahwa susu murni hanya mampu bertahan kurang dari 24 jam . jika lebih dari itu
4
maka susu akan terbuang percuma menyebabkan kerugian yang tidak sedikit
nilainya.
Susu segar dapat diolah menjadi berbagai produk yang cukup di gemari serta
memiliki daya simpan produk yang relatif lama. Banyak sekali produk olahan susu
yang dibuat agar rasa susu lebih enak dan sesuai selera masyarakat. Salah satu
produk olahnnya adalah Gheeo. Gheeo adalah produk olahan susu diperoleh
melalui proses pengocokan (churning) sejumlah krim yaitu bagian susu yang kaya
akan lemak yang akatimbul ke bagian atas dari susu pada waktu didiamkan ataupun
di pisakn dengan separator setelah di kocok kemudian di panaskan dan disaring .
Meningkatkan kesadaran masyarkat tengang pentingnya gizi akan berdampak
positf terhadap peningkatan kebutuhan susu di Indonesia. Dengan demikian terbuka
peluang besar untuk memenuhi kebutuhan konsumis susu gian mencukupi
kebutuhan gizi melalu pengembangan industri pengolah susu. salah satu upaya
pengembangan industri pengolah susu . salah satu upaya pemenuhan kebutuhan
konsumsi susu dengan mengembangkan industri pengolah susu melalui PT Sumber
Rejeki produk unggulan yang dihasilkan adalah Gheeo.
1.2 Profil perusahaan
1. Nama perusahaan : PT Sumber Rejeki
2. Alamat perusahaan : jalan JL. Pahlawan, No. 351, Oro-oro Dowo,
Klojen, Kota Malang, Jawa Timur
3. Visi Perusahaan
Menjadi perusahaan pengolahan susu menjadi gheeo dengan manajemen yang
berbasis pada sumber daya lokal dengan jaminan mutu yang benar dan
mendukung pembangunan nasional melalui pemenuhan kebutuhan susu di
masyarakat
4. Misi Perusahaan
a. Memproduksi gheeo dengan jaminan mutu tinggi yang berkesinambungan
dengan pengembangan teknologi dan di verifikasi setiap tahunnya
b. Mendukung program pemerintah mengenai revolusi putih / swasembada
susu pada tahun 2020 melalui pemenuhan kebutuhan susu dan
melaksanakan pemerataan distribusi susu di Provinsi Jawa timur
c. Menyerap susu dari petani lokal sebagai bahan baku produk.
5
d. Mensosialisasikan pentingnya mengkonsumsi susu dan mensosialisasikan
menggunakan gheeo sebagai produk olahan susu yang baik dan sehat serta
sama berkualitasnya seperti mentega namun lebih sehat
5. Manfaat Perusahaan
a. Membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat, khususnya yang
berdomisili di provinsi Jawa Timur atau yang berada di sekitar perusahaan.
b. Mendukung pencapaian cita-cita bangsa dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa melalui pemenuhan kebutuhan susu masyarakat.
c. Memberikan produk yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat.
d. Ikut melaksanakan program sejahterakan masyarakat melalui
kegiatan sosial yang akan dirancang pada setiap RABP (Rancangan
Anggaran Belanja Perusahaan).
6. Owner/ Pemiliki Perusahaan
Leonardo Sitanggang
7. Info dan layanan Perusahaan
Telepon : (061) 73919368
Fax : (061) 73919368
Email : [email protected]
Kode pos :65145
8. Bidang Usaha
PT. Sumber Rejeki bergerak dalam bidang pengolahan susu dengan produk
utama dan satu-satunya yaitu Gheeo (minyak Samin ). Perusahaan bergerak
dengan menejemen mutu tinggi dan dilaksanakan secara terpadu dengan
berbasis pada pemanfaatan sumber daya susu lokal.
6
II. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
2.1 Pasar Potensial
Pasar potensial adalah kumpulan konsumen yang memiliki tingkat minat
cukup besar terhadap penawaran pasar. Artinya bahwa pasar potensial Gheeo
adalah wilayah atau tempat yang sangat mungkin untuk dapat menyerap produk
Gheeo yang dikeluarkan oleh PT.Sumber Rejeki. Pasar potensial dapat di lihat
berdasarkan pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi dari suatu wilayah.
Pertumbuhan penduduk disertai dengan pertumbuhan ekonomi yang baik akan
menentukan kesejahteraan yang baik bagi masyarakat, dan masyarakat dengan
tingkat kesejahteraan yang baik merupakan konsumen potensial bagi produk Gheeo
itu sendiri. Berdasarkan pengertian dari pasar potensial yang dipahami, maka PT.
Sumber Rejeki memilih daerah jawa sebagai pasar potensial bagi produknya yaitu
Gheeo. Provinsi jawa timur merupakan salah satu provinsi dengan jumlah
penduduk yang lumayan tinggi di Indonesia. Menurut data BPS jumlah penduduk
di Jawa Timur pada tahun 2010 adalah sebanyak 32.451.600 jiwa dan
diproyeksikan akan terus meningkat pada tahun 2020 hingga 33.138.900 jiwa
dengan laju pertumbuhan sebesar 0,37%/tahun. Jika ditilik dari tingkat
pertumbuhan ekonominya, Provinsi Jawa Timur juga merupakan salah satu
provinsi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang baik di Indonesia.
Perekonomian Jawa Timur pada tahun 2013 mengalami pertumbuhan sebesar 5,8
persen dibanding tahun 2012. Berdasarkan hasil penghitungan triwulan I sampai
dengan triwulan IV, PDRB (Pendapatan Daerah Regional Bruto) Jawa timur tahun
2013 atas dasar harga berlaku meningkat sebesar Rp 67,3 triliun, yaitu dari Rp 556,5
triliun pada tahun 2012 menjadi sebesar Rp 623,7 triliun pada tahun 2013. Jika
dilihat dari PDRB atas dasar harga konstan pada tahun 2013 mencapai Rp 223,1
triliun, sedangkan pada tahun 2012 sebesar Rp 210,8 triliun. PDRB per kapita
merupakan PDRB dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Pada tahun
2013 angka PDRB per kapita atas dasar harga berlaku diperkirakan mencapai Rp
18,7 juta dengan laju peningkatan sebesar 11,2 persen dibandingkan dengan PDRB
per kapita tahun 2012 sebesar Rp 16,8 juta. Pendapatan perkapita riil Provinsi jawa
tengah mencapai 11.709 rupiah/kapita/tahun. Berdasarkan jumlah penduduk yang
terus meningkat dan berdasarkan atas pertumbuhan ekonomi yang juga terus
7
meningkan di Provinsi Jawa Timur menjadi dasar pertimbangan penetapan pasar
potensial bagi produk Gheeo PT. Sumber Rejeki.
2.2 Permintaan dan Penawaran
Sejalan dengan pertumbuhan penduduk, peningkatan pendapatan dan
perubahan-perubahan sosial masyarakat, membawa perubahan pada pola konsumsi
masyarakat yang lebih beragam pada selera serta pada nilai gizinya. Salah satu
alternatif pangan bergizi yang sedang berkembang saat ini adalah susu. Dulunya
susu merupakan hidangan atau santapan mewah yang diperkenalkan oleh bangsa
Belanda di masa penjajahanya. Seiring dengan berjalanya waktu, susu telah
menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat Indonesia. Bahkan saat ini sentra
peternakan sapi atau kambing perah terus berkembang di Indonesia dan industri
pengolahannya pun ikut berkembang. Perkembangan industri pengolahan susu
tersebut merupakan bentuk respon dari produsen terhadap permintaan masyarakat
akan susu. Sehingga hal tersebut akan meningkatkan permintaan dan penawaran
susu dan produk olahannya. Secara Global di Indonesia konsumsi susu naik turun
dikarenakan beberapa masyarakat ada yang kurang menyukai aroma susu murni
serta ada beberapa masyarakat juga yang alergi akan susu murni sehingga
pembuatan atau olahan susu berupa Gheeo ini akan memungkinkan masyarakat
untuk lebih menyukai susu dan meningkatkan lagi pengonsumsian susu secara
bertahap. Karena Gheeo ini dapat digunakan untuk olahan makanan lain sehingga
aroma yang tidak disukai masyarakat tersebut bisa terminimalisir sehingga.
2.3 Persaingan Usaha Ditingkat Produsen
Perusahaan pengoalahan susu di Indonesia sudah cukup berkembang
dengan baik. Nilai investasinya pun sudah cukup tinggi. Data nilai Investasi terakhir
pada tahun 2009 mencapai US$ 56,757 juta atau Rp. 10,2 triliun. Hal ini juga
dibuktikan dengan diterbitkanya izin usaha tetap dan izin prinsip untuk delapan
perusahaan susu terbesar di Indonesia oleh BKPM. Delapan perusahaan susu
terbesar di Indonesia antara lain PT. Ajinomoto Calpis Beverage Indonesia,
PT. Frisian Flag Indonesia, PT. Puri Purnama Delodyeh, PT. Cisarua Mountain
Diary, PT. Sari Husada, PT. Danone Indonesia dan PT. Indolakto. Perusahaan-
perusahaan tersebut memproduksi berbagi jenis olahan susu mulai dari susu bubuk,
UHT, yogurt, susu kental manis dan lain-lain. Industri pengolahan susu di Indonesia
8
diprediksikan akan tumbuh 10%/tahun.Akan tetapi untuk olahan Gheeo sendiri
diindonesia sangat jarang bahkan mungkin olahan tersebut hanya di olah dalam
skala rumahan saja dikarenakan produk Gheeo itu sendiri belum terlalu popular
dikalangan masyarakat sehingga PT. Sumber Rejeki bisa memanfaatkan hal
tersebut untuk dapat mengembangkan bisnis olahan susu yang dijadikan Gheeo (
Ghee Organik).
2.4 Market share
Market share adalah bagian pasar yang dikuasai oleh perusahaan dan
seluruh potensi jual biasanya di nyatakan dalam persentase. Saat ini secara global
di Indonesia dan tidak terkecuali didaerah region provinsi Jawa Timur market share
ghee dikuasai oleh perusahaan lain. PT Sumber Rejeki sebagai perusahaan baru
dibidang pengolahan susu pada perkembangannya belum mampu melonjak
melampaui market share perusahaan lain. Seperti perusahaan skala kecil lainnya
kemungkinan market share berada dibawah 2%. Namun perlu diingat bahwa
distribusi dilakukan oleh PT. Sumber Rejeki berada pada regional jawa timur saja.
maka dapat dimungkinkan market share meningkat pada strategi pemasaran yang
berbasis pada sumber daya local. Bagaimana perusahaan mampu meningkatkan
revenuenya dalam total pasar yang ada. Peningkatan revenue dengan strategi
pemasaran yang baik akan meningkatkan market share perusahaan.
2.5 Srategi pemasaran
Sebagaimana kita ketahui bahwa produk atau jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan tidak mungkin dapat mencari sendiri pembeli atau peminatnya. Oleh
karena itu, produsen dalam kegiatan pemasaran produk atau jasa yang
dihasilkannya. Dalam strategi pemasaran ghee merupakan strategi market mix yang
sering disebut 4P (produk, Price, Place, and Promotion).
1. Strategi pemasaran produk
Produk ghee PT. sumber rejeki memiliki bren nama sumber rejeki ghee. Produk
ini dikemas dengan kemasaan plastik kh dengan kombinasi bahan yang dapat
meningkatkan daya tahan ghee selama masa penyimpanan. Menjaga ghee
tercemar dari udara, sinar matahari. Kelembaban dari bau sekitar. Kemasan plastik
9
khusus menjamin kualitas ghee sehingga aman buat kesehatan dan sehat untuk
dikonsumsi.
Gambar 1 Ghee Gambar 2 Kemasan Ghee
Gambar 3 Kandungan Ghee
2. Strategi harga
Dalam menentukan harga ada beberapa factor ada beberapa faktor
yang berpengaruh, seperti biaya variabel, biaya tetap, jumlah pesaing dan
sebagainya. Secara umum harga pasaran untuk ghee oleh beberapa
perusahaan berbeda tiap ukuran. Umumnya harga ghee dengan ukuran
10
250gr dari produsen adalah Rp. 9000,-, ukuran 200gr Rp. 6000,-, ukuran
1kg Rp. 48.000, 17gr Rp. 1000, dan ukuran 55gr Rp. 2000. Strategi yang
disiapkan oleh perusahaan adalah menawarkan ghee denan harga dibawah
pasaran ghee dari perusahaan lainnya.
3. Strategi palecement
Target placesmen perusahaan dalam memasarkan ghee adalah pada
seluruh wilayah region jawa timur, ghee akan didistribusikan langsung pada
penjual yanpa perantara sehingga penetapan harga ghee di pasar dapat
dipastikan lebih murah dibandingkan ghee dari perusahaan lain. Ghee akan
didistribusikan hingga ke plosok desa di setiap kabupaten dan kota dengan
metode menjemput bola. Sehingga seluruh took-toko yang ada mampu di
kuasai oleh perusahaan untuk menjual produk dari perusahaan.
4. Strategi promosi
Strategi promosi diterapkan perusahaan adalah dengan promosi
melalu mdia elektronik (radio) dan media masa seperti Koran lokal dan
lainnya. Promosi belum pada tahap promosi pada media televisi mengingat
jangkauan placesmen Jawa Timur. Seperti yang diterangkan sebelumnya
bahwa teknik promosi juga dilakukan dengan jemput bola. Perusahaan
mendistribusikan sendiri produk kepara pedagang dengan menawarkan
harga yang lebih menguntungkan. Selain itu juga dilakukan promosi dengan
media pamflet yang dipasang pada toko-toko yang menjual produk ghee
sumber rejeki
11
III. ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI
3.1 Lokasi dan Lahan
Pemilihan lokasi perusahaan akan direncanakan di wilayah Kabupaten
Malang, tepatnya di Jl. Valentine berutu No. 32 Desa boangmanalu, kecamatan
salak Provinsi Jawa Timur. Kabupaten Malang merupakan daerah yang memiliki
iklim investasi yang cukup baik dengan kemudahan izin pendirian usaha yang
mudah. Akses transportasi yang tidak sulit, didukung dengan ketersediaan lahan
industri yang masih banyak memudahkan pendirian tempat usaha di wilayah
Kabupaten Malang. Selain itu, letak wilayah strategis dan memiliki prospek pasar
yang cukup baik serta didukung dengan cukup tersedianya bahan baku (susu) dari
banyak peternak sapi perah di Kabupaten Malang dan sekitarnya.
Lahan yang dibutuhkan untuk pendirian usaha adalah sekitar 6.679 m2.
Lahan tersebut akan dibangun pabrik tempat proses produksi dilaksanakan skitar
3.500 m2. Kantor tempat proses administrasi dilaksanakan 450 m2, gedung quality
control dan pergudangan kurang lebih 2000 m2 dan sisanya adalah infrastruktur
jalan dan instalasi penanganan limbah 1600 m2 .
3.2 Skala Produksi
Skala produksi yang ditargetkan oleh perusahaan adalah sekitar 100.000 Kg
per bulan. Bahan baku susu diserap utamanya dari peternak-peternak lokal dengan
standar mutu yang telah ditetapkan dan sesuai dengan standar SNI. Skala produksi
akan terus berkembang beriringan dengan perluasan pasar yang dirancang pada
evaluasi usaha berikutnya.
12
3.3 Denah dan Tata Letak Usaha
Secara garis besar tujuan utama dari tata letak perusahaan mengatur area
kerja dan segala fasilitas produksi yang paling ekonomis untuk beroperasi produksi
aman,dan nyaman sehingga akan dapat menaikkan Performance dari operator.
Bangunan perusahaan ditempatkan pada satu kompleks usaha dimana distribusi
dari tempat satu ke tempat yang lainya dapat mudah dilaksanakan. Tata letak
diperhitungkan selain diatur berdasarkan sisi kemudahan, juga diatur dengan sisi
keamanannya
Gambar 4. Denah dan tata letak Usaha PT Sumber Rejeki
13
3.4 Teknologi, Mesin dan Peralatan
Teknologi yang digunakan dalam produksi adalah dengan pencairan kembali
dengan pemanasan. Pencairan adalah salah satu proses yang menggunakan suhu
tinggi. Suhu yang digunakan dalam proses pemanasanya yaitu sekitar 110-115⁰C
dan dilakukan dalam waktu yang amat singkat yaitu sekitar 1-2 menit. Selain itu
teknologi pengemasan dengan kaleng juga dilakukan dengan sistem yang safety
dan higienis. Prosesing ghee meliputi beberapa tahapan yang runut dan sitematis,
sehingga tercipta produk yang sesuai dengan standard SNI.
1. Penerimaan dan Pengujian Mutu Susu
umumnya disetor langsung oleh koperasi atau kelompok peternak kepada
perusahaan. Setelah dilakukan penerimaan susu, perlu diuji terlebih
dahulu. Uji mutu adalah kegiatan awal yang dilakukan sebelum prosesing
susu dalam mesin. Pengujian tersebut ditujukan untuk menguji kualitas
susu yang meliputi BJ susu dan juga uji alkohol. Apabila berdasarkan BJ
dan uji alkohol susu dinyatakan layak, maka dilanjutkan pada proses
penyaringan.
2. Penyaringan/Penjernihan
Proses penyaringan dilakukan untuk menyaring partikel-partikel non susu
yang mungkin terbawa pada saat pemerahaan sampai pendistribusian oleh
koperasi atau kelompok peternak. Biasanya partikel berupa bulu atau
kotoran yang lainya, selain itu juga penjernihan yang bertujuan untuk
menghilangkan sebagian leukosit dan bakteri yang menyebabkan
kerusakan susu selama penyimpanan.Selain itu susu juga dipisahkan
antara krim dan skim susu.
3. Pemisahan skim dan krim
pemisahan krim dan skim dengan menggunakan alat pemisah krim (krim
separator) yang bertujuan agar krim yang akan digunakan dapat
menghasilkan bahan yang dibutuhkan untuk tahap pembuatan produk
ahir.Setelah itu dilakukan pasteurisasi krim.
4. Pasteurisasi krim
Pasteurisasi krim susu pada suhu 85⁰c selama 15 detik yang memiliki
tujuan untuk membunuh mikroba yang merugikan dan inaktivasi enzim
lipase yang akan menyebabkan bahan akan cepat rusak.Setelah itu
dilakukan proses pmeraman.
5. Pemeraman
Proses pemeraman (aging) krim dilakukan pada suhu 45⁰C selama 7-8 jam
sebelum dilakukan pengocokan (churning) agar terjadi kristalisasi lemak.
6. Pengocokan I(churning)
Pengocokan (churning) harus dilakukan dengan bahan krim susu yang
telah dipasteurisasi, Suhu yang digunakan pada proses churning itu
sekitar 5-10⁰C dan dilakukan dalam waktu sekitar 5-6 jam ( kekuatan
penuh) Diawali dengan terlihat pembentukan busa dan krim mengental
dikarenakan terjadi pemasukan udara akibat proses pengocokan sehingga
14
viskositas krim meningkat dan mulai terlihat butiran-butiran lemak
terpisah.
Dalam proses pengocokan, krim mengalami perubahan fisik dari granula
yang kecil atau lemak yang tidak tertumbuk akan larut kedalam butter milk
sehingga terjadi kehilangan lemak, oleh karena itu harus ditekan sekecil
mungkin. Lalu dilakukan pencucian dan pemerasan
7. Pencucian dan pemerasan
Proses pencucian bahan mentega dengan menggunakan air yang bersuhu
40⁰C yang merupakan suhu awal pengocokan bertujuan membilas granula-
granula mentega agar bebas dari buttermilk terutama partikel curd,
disamping menurunkan suhu mentega ke suhu semula. Pemerasan
bertujuan disamping untuk mengeluarkan sisa-sisa buttermilk juga untuk
menurunkan kadar air sesuai dengan persyaratan (maksimal 16%).
Pemerasan dilakukan dengan menekan permukaan mentega sehingga sisa-
sisa air pencuci keluar, dan dengan menekan dan mengaduk diharapkan
tekstur mentega menjadi lebih homogen, lebih kompak dan tidak terlihat
granula-granula lemak yang memisah.
8. Penggaraman dan pengocokan II (churning)
Penambahan garam biasanya mengandung garam 0,5-2%. Dengan
penambahan garam dapat memperbaiki rasa dan kualitas mentega.
Pengocokan II untuk menghomogenkan mentega yang nantinya siap
digunakan untuk pembuatan ghee
9. Pemanasan
Dilakukan pemanasan pada suhu 110-115⁰C dengan waktu sekitar 1-2
menit sampai mentega mencair sepenuhnya,lalu didinginkan.
10. Pendinginan
Dilakukan pendinginan pada suhu 45-50⁰C selama 5-10 menit agar
pemisahan antara residu mentega yang telah dicairkan tidak merusak
kandungan produk ahir yang akan digunakan. Setelah itu disaring
11. Penyaringan
Penyaringan dengan menggunakan alat penyaring yang berpori kecil atau
sedikit rapat,yang bertujuan untuk menghasilkan ghee yang berkualitas
baik dan tidak mengandung bahan lain yang akan merusak kandungan
nutrisi pada ghee tersebut. Setelah itu dikemas
12. Pengemasan
Ghee yang masih cair dimasukan kedalam kemasan bervolume
1000gr,250gr,dan 200gr, lalu untuk kemasan yang lain dengan
menggunakan plastik alumunium foil dengan ukuran 55gr dan 17 gr.
13. Stronge
Storage dilakukan setelah proses pengemasan selesai, ghee disimpan pada
suhu ruang untuk mencegah kerusakan dan didiamkan selama 24 jam, hal
tersebut akan membuat ghee yang cair menjadi padat dikarenakan
kandungan asam lemak yang mudah mengikat.
15
14. Uji Kualitas
Sebelum ghee dipasarkan, dalam setiap produksi dilakukan sampling
beberapa kotak ghee untuk diuji kualitasnya. Kualitas ghee tersebut
meliputi uji rasa dan uji cemaran bakteri. Jika lolos uji maka dapat
dipasarkan .
Teknologi prosessing ghee tidak akan lepas dengan teknologi mesin
otomatis yang dapat melaksanakan produksi dengan cepat dan dengan kapasitas
yang besar. Mesin-mesin yang dibutuhkan dalam prosesing ghee antara lain
adalah krim seperator, wajan besar, penyaring,dan lain-lain.
Flow Chart Pembuatan Ghee Organik
Tahap I
16
Tahap II
17
Krim seperator Wajan
mesin saring
18
IV. ASPEK MANAJEMEN
4.1 Kebutuhan tenaga kerja
Pekerja yang dibutuhkan oleh peerusahaan sebanyak 136 orang. Perusaan
membutuhkan pekerja berbagai tingkat pendidikan dan profesi. Perusahaan
membutuhkan beberapa lulusan sarjana seperti sarana manajemen, ekonomi,
farmasi,peternakan, teknologi pangan, dan tekni. Adapan komposisi yang
dibutuhkan adalah 1 orang untuk posisi manager, 6 orang staf HRD, 3 orang
security, 4 supervisor, 13 staf divisi produksi, pemasaran dan QC dan 10 operator
serta 86 pekerja lepas/buruh.
4.2 Sumber tenaga kerja
Sumber tenaga kerja dengan pendidikan yang tinggi dapat diambil dari
berbagai universitas yang berkompeten dan ahli bidangnya selain lulusan dengan
kopetensi yang baik juga diharapkan pekerja merupakan orang-orang yang sudah
memiliki pengalaman kerja, sedangkan pekerja lepas seperti staf dan operator
diutamakan 80% di serap dari penduduk sekitar perusahaan.
4.3 Balas jasa tenaga kerja
Bentuk apresiasi dan balas jasa atas kinerja yang dilakukan oleh pekerja
perusahaan sudah semestinya diberikan gaji pokok tersebut seluruh pekerja
diasuransikan dan terdapat pemberian insentif pada pencapaian prestasi kinerja
tertentu rincian gaji yang diberikan PT. sumber rejeki dapat di jabarkan sebagai
berikut
1. Manager : Rp. 4.000.000,-
2. Supervisor : Rp. 2.300.000,-
3. Staf : Rp. 1.800.000,-
4. Operator : Rp. 1.500.000,-
5. Security : Rp. 1.500.000,-
6. Tenaga lepas : Rp. 900.000,-
4.4. Job diskripsi
1. Manager
Memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaandan atau mengepalai seluruh
manager oprasional. Fungsi manager juga meliputi perencanaan strategi dan
19
kebijakan yang menyangkut oprasional perusahaan. Menyusun anggaran dan
program kerja, menjamin oprasional produksi, control scara keseluruhan dalam
perusahaan, memegang kendali yang bersifat final terkait masalah regulasi dan
finansial, menjalankan visi dan misi perusahaan, mengatasi masalah internal dan
eksternal yang berkaitan negosiasi dengan prusahaan lain, permintaan dan juga
masyarakat.
2. Administrasi dan accounting
Bagian addministrasi dan accounting bekerja sama dalam merekam dalam produksi
prusahaan dalam laporan pembukuan. Pengolahan keunganan dan perizinan serta
pelaksanaan eveluasi produksi. Melaporkan scara berkala mengenai pemasukan dan
pengeluaran perusahaan. Melaporkan kerja sama dengan perusahaan lain. Mencatat
pengadaan dana, bahan baku, barang-barang, mesin, dan lain-lain. Membuat
laporan keungangan tahunan. Mengatur A/R dan A/Pprusahaan serta pembayaran
tanggungan perusahaan terhadap pajak atau perbankan.
3. Supervisor pemasaran
Berwenang mengolahpemasaran perusahaan scara menyeluruh. Menyusun
pemasaran, strategi pemasaran yang jitu, penjualan, harga promosi, serta berbagai
hal yang terkait dengan pemasaran produk. Mengawasi pelaksanaan pemasaran
serta menjaga kontinuitas pemasaran. Memberikan masukan kepada manajer
terhadap perusahaan dan peluang pasar.
4. Supervisor produksi
Berwenang mengelola produk dan proses produksinya dari awal hingga akhir
secara menyeluruh. Mengatur strategi produksi seperti inovasi dan lainnya.
Mengatur pengadaan dan inventory produk, melaporkan staf produksi kepada
manager dan melakukan pengembangan produksi.
5. Quality control
Mengawasi dan melakukan control terhadap kualitas dan kuantitas produksi.
Control dilakukan mulai dari kuantitas dan kualitas bahan bakuyang akan
digunakan. Selanjutnya mengontrol kualiata produk hasil produksi. Kualitas di
konrol melalui uji laboratorium
6. Staf dan oprasional
20
Bertugas menjalankan roda produksimulai dari penanganan dan pengaturan kerja
mesin. Melakukan kerja langsung terhadap produk dan melakukan kegiatan manual
dalam mendampingi kerja mesin.
21
V. ASPEK EKONOMI, SOSIAL DAN POLITIK
5.1 Pendapatan Perkapita Masyarakat
Secara global pendapatan per kapita Indonesia atas dasar harga berlaku pada
2010 tercatat mencapai Rp 27 juta atau setara dengan 3.004,9 dollar AS. Jawa
Timur merupakan salah satu provinsi dengan tingkat perekonomian yang baik di
Indonesia. Jawa timur merupakan lima besar atau tepatnya urutan ke 4 PDRB
(Pendapatan Domestik Regional Bruto) tertinggi di Indonesia setelah DKI Jakarta,
Jawa Tengah dan Jawa Barat. PDRB riil yang dimiliki Jawa Timur adalah senilai
11.184 ribu rupiah dengan pertumbuhan triwulan terakhir tahun 2013 dibanding
triwulan sebelumnya yaitu 5,2%. Laju PRDB per kapita provinsi jawa tengah
adalah 4,80% atau Rp. 3.512.046,01.
5.2 Penyerapan Tenaga Kerja
Kementerian Perindustrian telah menetapkan industri pengelolahan ghee
sebagai salah satu industri yang akan terus diprioritaskan pengembangannya
sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden No. 28 Tahun 2008 Tentang
Kebijakan Industri Nasional. PT. Sumber rejeki Indonesia merupakan bagian dari
prioritas pemerintah tersebut. Artinya bahwa pembangunan perusahaan ini bukan
hanya berlandaskan nilai finansial saja tetapi membantu mengembangkan sosial
ekonomi masyarakat. Peran sosial ekonomi ini diwujudkan dalam penyerapan
tenaga kerja disekitar wilayah pembangunan perusahaan atau tepatnya di wilayah
malang. Perusahaan baru dapat menyerap 60 tenaga kerja yang 80% nya diserap
dari masyarakat sekitar. Sedangkan sisanya di berikan kepada pekerja yang ahli
dibidang yang perusahaan membutuhkan dari wilayah manapun di Indonesia untuk
kemudian di domisilikan di daerah Malang. Masih sedikitnya penyerapan tenaga
tersebut adalah berkaitan dengan pertimbangan teknologi yang digunakan
perusahaan sudah cukup tinggi dengan pengendalian otomatis dan juga disebabkan
karena pendirian perusahaan yang masih baru. Dengan perkembangan perusahaan
yang terus meningkat akan diikuti dengan penyerapan tenaga kerja yang juga akan
meningkat
5.3 Penambahan Devisa
Pertumbuhan ekonomi melalui pertumbuhan sektor perindustrian di
Indonesia memberikan kontribusi cukup besar dalam pembangunan negara.
Berdirinya industri Ghee Organik PT. Sumber Rejeki Indonesia memberikan
dampak positif terhadap penambahan devisa daerah maupun nasional secara lebih
luas. Hal ini dikarenakan Ghee sendiri adalah salah satu produk olahan dari susu
yang rendah lemak dan rendah kolesterol, sesuai amanat pemerintah yang
mendukung pertumbuhan kesehatan masyarakat yang akan mengurangi penderita
kolesterol di Indonesia terutama di daerah Malang dan pertumbuhan perusahan-
perusahaan baru dalam negeri sebagai ladang devisa yang bermuara pada
kesejahteraan masyarakat melalui program pembangunan. Industri pengolahan
Ghee Organik merupakan bagian dari industri makanan yang menyumbangkan
devisa mencapai 40,73% bagi negara. Pembangunan perusahaan ini dan
22
perkembanganya dikemudian hari menjadi harapan dalam meningkatkan
sumbangsihnya dalam bentuk devisa bagi negara.
5.4 Keuntungan Trnasfer Pengetahuan/Teknologi
Pendekatan aspek sosial masyarakat dengan berdirinya Industri
Pengelolahan Ghee Organik PT. Sumber Rejeki Indonesia melalui transfer ilmu
pengetahuan atau teknologi industri pengolahan Ghee Organik. Penerapan
teknologi dan sains dalam memproduksi Ghee Organik secara modern diharapkan
mampu memberikan rangsangan positif dalam pengembangan pengetahuan
masyarakat akan kemajuan teknologi. Aplikasi teknologi pengolahan Ghee Organik
juga diharapkan dapat dipelajari oleh tenaga kerja yang notabene merupakan
masyarakat sekitar sehingga secara tidak langsung tenaga kerja/masyarakat
memperoleh transfer pengetahuan dan teknologi mengenai Industri tersebut. Selain
itu, pengetahuan mengenai manfaat mengkonsumsi Ghee Organik diharapkan
mampu terserap secara tidak langsung di tengah masyarakat setelah mengetahui
keberadaan industri Pengolahan Ghee Organik di lingkungan masyarakat.
5.5 Persepsi dan Sikap Masyarakat Terhadap Proyek
Persepsi dan sikap masyarakat terhadap proyek pembangunan perusahaan
cukup positif. Hal ini dibuktikan dengan kemudahan perusahaan dalam
membebaskan lahan untuk pembangunan perusahaan. Keterbukaan masyarakat
didasarkan atas kesadaran mereka terhadap peluang ekonomi yang akan terjadi
kedepan. Berdirinya perusahaan di lingkungan mereka tentu akan meningkatkan
roda perekonomian dan penyerapan tenaga kerja bagi sekitar. Selain itu juga
diyakinkan dengan jaminan perusahaan dalam menangani limbah industri dan juga
pemeliharaan infrastruktur desa kedepanya.
5.6 Keamanan Lingkungan
Keamanan lingkungan perusahaan dan secara tidak langsung juga
lingkungan masyarakat akan dapat selaras dan harmonis dengan komitmen
perusahaan dalam memegang janjinya dan ikut mensejahterakan kehidupan
masyarakat sekitar. Perusahaan berusaha untuk menciptakan hubungan timbal balik
yang baik dengan masyarakat, menjalin hubungan yang baik juga dengan tokoh-
tokoh masyarakat yang berpengaruh, serta terus berusaha menciptakan program
ditengah masyarakat sebagai wujud bakti perusahaan kepada masyarakat.
Hubungan yang terjalin baik tersebut akan membantu perusahaan dalam menjaga
keamanan produksinya. Masyarakat ikut merasa memiliki perusahaan sehingga
tidak mudah diintervensi dan diprovokasi oleh kepentingan tertentu dalam
menghancurkan perusahaan.
23
VI. ASPEK REGULASI DAN LEGALITAS
6.1 Sistem Hukum yang Berlaku untuk Pendirian Perusahaan
Kebijakan pemerintah yang mengatur tentang investasi dan perijinan industri
pengolahan susu di antaranya adalah Paket Kebijakan Pemerintah tanggal 23 Mei
1995, berisi tentang DNI (Daftar Negatif Investasi). Penjelasan tentang kebijakan
ini adalah Industri pengolahan susu dalam negeri ditetapkan sebagai industri yang
tertutup bagi penanaman modal kecuali memenuhi persyaratan terpadu dengan
peternakan. Perpaduan antara industri pengolahan susu dengan industri peternakan
sapi perah diharapkan mampu mendorong terbentuknya sistem agroindustri susu
Indonesia berbasis sumber daya lokal. Selain itu juga perusahaan memperhatikan
mengenai peraturan daerah yang berlaku. Perusahaan berusaha menerapkan
sedemikian usahanya seperti tata aturan dan hukum yang berlaku salah satunya
seperti yang termasuk dalam Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 10
Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Malang
6.2 Persyaratan Administrasi Pendirian Perusahaan
Persyaratan administrasi untuk memperoleh persetujuan atau ijin yang
dikeluarkan pemerintah Kabupaten Malang sesuai dasar hukum : Keputusan
Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia No. 590/ MPP/ Kep/
10/99 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Usaha Industri, Izin Usaha
Perluasan dan Tanda Daftar Industri, ialah sebagai berikut.
1. Formulir permohonan (ijin industri SP 1 dan Pm II) yang telah diisi lengkap
dan benar.
2. Foto copy akte pendirian perusahaan dan foto copy surat keputusan berwenang
untuk Perusahaan.
3. Foto copy akta pendirian koperasi yang telah mendapatkan pengesahan dari
instansi yang berwenang untuk perusahaan yang berbentuk koperasi.
4. Foto copy akta pendirian perusahaan yang telah didaftarkan pada pengadilan
negeri untuk perusahaan persekutuan.
5. Foto copy KTP penanggung jawab perusahaan
6. Foto copy izin gangguan/AMDAL bagi kegiatan usaha perdagangan yang
dipersyaratkan.
24
7. Neraca awal perusahaan.
8. Pas foto penanggung jawab ukuran 4x6 sebanyak 2 lembar.
Berkaitan dengan aspek regulasi dan legalitas tersebut, PT. Sumber Rejeki
memiliki kekuatan hukum berdasarkan kelengkapan berkas persyaratan
administrasi pendirian usaha, dan perizinan berdasarkan Peraturan Perundang-
undangan melalui keputusan Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Republik
Indonesia.
25
VII. ASPEK LINGKUNGAN
7.1 Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL)
Analisis dampak lingkungan (dikenal dengan nama AMDAL) adalah kajian
mengenai dampak besar dan penting suatu usaha atau kegiatan yang direncanakan
pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha. Analisis dampak dari lingkungan ini dibuat saat
perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan memberikan pengaruh pada
lingkungan di sekitarnya. Lingkungan hidup yang dimaksud di sini adalah aspek
abiotik, biotik dan kultural. Dasar hukum Analisis Dampak Lingkungan di
Indonesia adalah Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang "Izin
Lingkungan Hidup" yang merupakan pengganti PP 27 Tahun 1999 tentang Amdal.
kelayakan tempat yang dekat dengan masyarakat mengakibatkan perusahaan
PT.Sumber Rejeki menimbulkan dampak, penting terhadap lingkungan, baik pada
tahap pra konstruksi, konstruksi, maupun pasca konstruksi. Pendirian perusahaan
ini dilihat dari perusahaan yang menjalankan usaha sejenis mengenai dampak
lingkungan yang mungkin terjadi adalah berkaitan dengan penurunan kualitas udara
dan air di sekitar lingkungan. Instalasi pengelolaan limbah (IPAL) mungkin akan
memberikan dampak bau busuk di sekitar lingkungan, karena limbah susu mudah
sekali terurai oleh mikroba patogenik. Selain itu kebutuhan air yang besar dari
perusahaan menyebabkan perusahaan membangun instalasi sumur bor yang
mungkin akan menurunkan ketersediaan air di wilayah sekitar perusahaan.
7.2 Unit Pemantauan Lingkungan (UPL) dan Unit Kelola Lingkungan (UKL)
Pengertian sistem manajemen lingkungan menurut ISO 14001:2004 adalah
suatu sistem manajemen pengelolaan lingkungan yang telah diakui secara
internasional dengan sertifikat yang dikeluarkan oleh Badan Sertifikat di bawah
koordinasi Organisasi Standar Internasional (ISO : International Organization For
Standardization). Sistem Manajemen Lingkungan merupakan bagian dari
keseluruhan sistem manajemen yang meliputi struktur organisasi, rencana kegiatan,
tanggung jawab, latihan atau praktek, prosedur, proses dan sumber daya untuk
pengembangan, penerapan, evaluasi dan pemeliharaan kebijakan lingkungan. ISO
14001 pada prinsipnya berisi syarat bagi suatu organisasi dalam mengembangkan
system pengelolaan dampak lingkungan yang baik dan menyeimbangkan dengan
26
kepentingan bisnis, sehingga upaya perbaikan kinerja yang dilakukan akan
disesuaikan dengan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Upaya Kelola
Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) merupakan uraian
kegiatan pengelolaan dan pemantauan yang bersifat operasional. UKL dan UPL
merupakan bagian dari amdal yang dimuat setelah pelaksanaan analisis dampak
lingkungan yang mungkin terjadi selanjutnya disusunlah UKL dan UPL.
Pengelolaan dan pemantauan yang dilakukan adalah pada dampak yang dapat
timbul sepanjang proses produksi yaitu berupa penurunan kualitas air dan udara
sekitar. Sedangkan unit kelola berkaitan dengan pengelolaan dampak dan
pengelolaan masyarakat. UPL dilaksanakan dengan melakukan kajian dan uji lab
terhadap kualitas udara dan air di sekitar perusahaan. Uji udara dan air berkaitan
dengan bau dan kandungan senyawa kimia berbahaya yang mungkin ditimbulkan
oleh limbah dari produk susu yang diolah dan mesin-mesin pabrik. Unit kelola
lingkungan berkaitan dengan pengelolaan terhadap dampak yang timbul dalam
lingkungan akibat proses produksi. Serta pengelolaan masyarakat untuk dapat
bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan baik dan hidup yang sehat.
7.3 Upaya Pengelolaan Limbah
Aspek lingkungan merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam
suatu rencana pendirian industry. Aspek lingkungan yang meliputi aspek
pengelolaan limbah adalah kegiatan terpadu yang meliputi kegiatan pengurangan
(minimization), segregasi (segregation), penanganan (handling), pemanfaatan dan
pengolahan limbah. Pengelolaan limbah di industri pengolahan susu yakni
menjalankan secara terintergrasi kegiatan pengurangan, segregasi dan handling
llimbah sehingga menekan biaya dan menghasilkan output limbah yang lebih
sedikit serta minim tingkat pencemarnya. Integrasi dalam pengelolaan limbah
tersebut kemudian dibuat menjadi berbagai konsep seperti: produksi bersih
(cleanerproduction), atau minimasi limbah (waste minimization).
Karakteristik limbah cair industri susu tidak jauh berbeda dengan limbah
cair industri makanan. Tetapi limbah cair yang berasal dari industri susu
mempunyai karakteristik khas yaitu kerentanannya terhadap bakteri pengurai
sehingga mudah terjadi pembusukan. Karakter air limbah industri susu
mengandung kadar organik yang cukup tinggi tetapi mudah terurai. Kadar BOD
27
pada air limbah susu + 4000 mg/L dan COD + 2000 mg/L. Perbandingan BOD dan
COD setiap pabrik bervariasi namun secara umum adalah 1.75:1. Sedangkan kadar
padatan tersuspensi (TSS) air limbah susu adalah + 800 mg/L.
Sumber utama air limbah pada proses pembuatan susu sebagian besar
berasal dari produk yang hilang yang ikut selama proses pencucian dan dihasilkan
dari tumpahan/ kebocoran selama proses produksi. Produk yang hilang selama
proses produksi diperkirakan mencapai 0.1%-3%. Kehilangan produk juga
disebabkan oleh manajemen house keeping dan sistem operasional yang kurang
baik terjadi saat pemindahan pipa saluran produksi, mesin evaporasi, proses
pengisian dan sisa bahan baku yang rusak. Air limbah yang cukup besar juga
dihasilkan dari air pendingin dan kondensat. Penanganan air buangan pendingin
tersebut biasanya dapat diatasi dengan melakukan recycle melalui sistem tertutup
sehingga dapat digunakan kembali.
Volume air limbah yang dihasilkan setiap pabrik susu sangat bervariasi.
Namun di beberapa negara maju tingkat efisiensi sudah cukup baik, volume air
limbah yang dihasilkan dari pabrik susu dasar adalah 3.9 ltr/kg produk susu dan
untuk pabrik susu terpadu adalah 11.2 ltr/ kg produk. Untuk Indonesia rata-rata
volume yang dihasilkan dari sebuah pabrik susu adalah 2 ltr/kg produk susu.
28
VIII. ANALISIS RISIKO
Analisis risiko usaha merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan
dalam mengurangi tingkat kerugian suatu perusahaan. Analisis risiko yang
dilakukan yakni dengan mengamati indicator vital dalam proses produksi. Indikator
yang diamati meliputi :
• Kenaikan harga bahan baku
• Kenaikan upah tenaga kerja.
• Penurunan penjualan.
• Tingkat daya minat konsumen.
• Kebutuhan pasar.
• Kerusakan alat-alat produksi
• Perluasan dampak limbah produksi Berdasarkan asumsi indicator tersebut ,
PT. Sumber Rejeki Indonesia memiliki langkah antisipasi dalam mengatasi
kemungkinan terbutuk atau risiko usaha. Adapun antisipasi risiko usaha
tersebut sebagi berikut.
• Pembelian Stock Bahan-bahan Baku dan Bahan Penolong Perusahaan akan
membeli stok bahan baku melalui kontrak kerjasama dengan perusahaan
rekanan membuat MoU yang saling menguntungkan. Untuk menghindari
kenaikan harga secara tiba-tiba, kontrak kerjasama pemenuhan kebutuhan
bahan baku selama satu tahun. Khusus bahan baku susu, perusahaan juga
memberlakukan kerjasama saling menguntungkan dengan peternak.
• Membuat Kontrak Dengan Tenaga Kerja, Kontrak dengan tenaga kerja
dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan upah tenaga kerja.
• Memperluas Saluran Distribusi Pemasaran
• Membuat Inovasi Baru dan Promosi Produk Salah satu indikator penurunan
daya beli masyarakat yakni titik jenuh masyarakat dalam mengkonsumsi
produk yang sama tanpa ada inovasi. Sebagai bentuk antisipasi penurunan
daya beli masyarakat, PT. Sumber rejeki Indonesia membuat inovasi
produk dengan menghimpun permintaan konsumen yang bermanfaat untuk
kalangan yang menderita gangguan kesehatan terutama pada penderita
kolesterol sehingga perusahaan mampu memberikan produk unggulan yang
sesuai dengan keinginan konsumen.
• Melakukan Maintenance Secara Berkala, Hal ini sangat penting dilakukan
untuk mengantisipasi kerusakan alat-alat produksi. Maintenance yang
dilakukan secara berkala akan membantu perusahaan dalam
mengoptimalkan kinerja alat produksi sehingga dapat memperpanjang usia
produksi.
• Mengoptimalisasi IPAL Menerapkan sistem produksi bersih dan
merancang terwujudnya zero waste.
DAFTAR ISI
EXECUTIVE SUMMARY ..................................................................................... 1
I. PENDAHULUAN ............................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 3
1.2 Profil perusahaan ...................................................................................... 4
II. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN .............................................................. 6
2.1 Pasar Potensial .............................................................................................. 6
2.2 Permintaan dan Penawaran ........................................................................... 7
2.3 Persaingan Usaha Ditingkat Produsen .......................................................... 7
2.4 Market share .................................................................................................. 8
2.5 Srategi pemasaran ......................................................................................... 8
III. ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI .......................................................... 11
3.1 Lokasi dan Lahan ........................................................................................ 11
3.2 Skala Produksi ............................................................................................. 11
3.3 Denah dan Tata Letak Usaha ...................................................................... 12
3.4 Teknologi, Mesin dan Peralatan .................................................................. 13
IV. ASPEK MANAJEMEN .................................................................................. 18
4.1 Kebutuhan tenaga kerja ............................................................................... 18
4.2 Sumber tenaga kerja ............................................................................... 18
4.3 Balas jasa tenaga kerja............................................................................ 18
4.4. Job diskripsi ............................................................................................ 18
V. ASPEK EKONOMI, SOSIAL DAN POLITIK ............................................... 21
5.1 Pendapatan Perkapita Masyarakat............................................................... 21
5.2 Penyerapan Tenaga Kerja ........................................................................... 21
5.3 Penambahan Devisa .................................................................................... 21
5.4 Keuntungan Trnasfer Pengetahuan/Teknologi ............................................ 22
5.5 Persepsi dan Sikap Masyarakat Terhadap Proyek ...................................... 22
5.6 Keamanan Lingkungan ............................................................................... 22
VI. ASPEK REGULASI DAN LEGALITAS ...................................................... 23
6.1 Sistem Hukum yang Berlaku untuk Pendirian Perusahaan ......................... 23
6.2 Persyaratan Administrasi Pendirian Perusahaan ......................................... 23
VII. ASPEK LINGKUNGAN ............................................................................... 25
7.1 Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) .................................................. 25
7.2 Unit Pemantauan Lingkungan (UPL) dan Unit Kelola Lingkungan (UKL) 25
7.3 Upaya Pengelolaan Limbah ........................................................................ 26
VIII. ANALISIS RISIKO ..................................................................................... 28
IX ANALISA FINANSIAL. ................ Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan.
9.1 Biaya investasi ........................... Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan.
9.2 Struktur Finansial ...................... Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan.
9.3 Estimasi penjualan ..................... Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan.
9.4 Estimasi Biaya Produksi ............ Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan.
9.5 Cash Flow .................................. Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan.
9.6 Proyeksi Neraca Untung Rugi .... Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan.
9.7 Kriteria Investasi ........................ Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan.
X. KESIMPULAN ............................... Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan.
29
IX ANALISA FINANSIAL.
9.1 Biaya investasi
No. Uraian investasi Satuan Harga/ Satuan Total Harga
1 Bangunan
pabrik produksi 3500 m2 Rp1.400.000 Rp4.900.000.000
kantor 450m2 Rp2.300.000 Rp1.035.000.000
Quality Control dan Gudang 2000 m2 Rp1.800.000 Rp3.600.000.000
infrastruktur IPAL dan jalan 1600 m2 Rp300.000 Rp480.000.000
total 7550 m2 Rp10.015.000.000
2 Mesin
Mesin Sterilizer 1 set Rp350.000.000 Rp350.000.000
Mesin Homogenizer 1 set Rp250.000.000 Rp250.000.000
Mesin Packcaging dan filling 1 set Rp450.000.000 Rp450.000.000
Mesin cooler 1 set Rp250.000.000 Rp250.000.000
mesin filter 1 set Rp100.000.000 Rp100.000.000
mesin mixer dan cook 1 set Rp250.000.000 Rp250.000.000
total 6 set Rp1.650.000.000
3 Peralatan
kantor 1 set Rp150.000.000 Rp150.000.000
Laboratorium 1 set Rp150.000.000 Rp150.000.000
total 2 set Rp300.000.000
4 Kendaraan
truk tangki 2 unit Rp320.000.000 Rp640.000.000
truk box 8 unit Rp270.000.000 Rp2.160.000.000
mobil 1 unit Rp120.000.000 Rp120.000.000
forklit 1 unit Rp120.000.000 Rp120.000.000
total 12 unit Rp3.040.000.000
total investasi Rp15.005.000.000
30
9.2 Struktur Finansial
No. Uraian jumlah Keterangan
1 investasi Rp14.905.000.000 - 2 modal sendiri Rp6.000.000.000 - 3 hutang modal Rp9.000.000.000 bunga bank 10%
jangka menengah Rp9.000.000.000 jangka 10 tahun
5 Deposito Rp95.000.000 bunga deposit 8 %
9.3 Estimasi penjualan
Estimasi Penjualan produk/ bulan (100.000 kg)
dengan asusmsi 40% dari susu segar
kapasitas/bulan 100,000 kg 100000000
esimasi kehilangan 3%= 3000 kg 3000000 g
No. uraian produk ghee terpakai (g) ghee terpakai (%) jumlah kemasan ket. Harga/kemasan
1 17 g 170000 0,17 10000 Rp 1.000
2 55 g 550000 0,55 10000 Rp 2.000
3 200 g 8980000 8,98 44900 Rp 6.000
4 250 g 80000000 80 320000 Rp 9.000
5 1 kg 10000000 10 10000 Rp 48.000
99700000
Estimasi Produksi No. Uraian Keterangan
1 utilitas ghee/bulan 100.000 kg 2 utilitas ghee/tahun 1.200.000 kg 3 hilangnya ghee selama proses produksi 3% 4 penyerapan produk ghee di pasar 100% 5 jenis/ ukuran produk ghee 250gr,200 g, 1kg,17g,55g
31
Estimasi Penjualan produk/tahun
No. uraian produk produksi/bulan produksi tahun pemasukan /Tahun
1 17 g 10000 Kemasan 120000 Kemasan Rp 120.000.000
2 55 g 10000 Kemasan 120000 Kemasan Rp 240.000.000
3 200 g 44900 Kemasan 538800 Kemasan Rp 3.232.800.000
4 250 g 320000 Kemasan 3840000 Kemasan Rp 34.560.000.000
5 1 kg 10000 Kemasan 120000 Kemasan Rp 5.760.000.000
Total Pemasukan/Tahun Rp 43.912.800.000
32
9.4 Estimasi Biaya Produksi
Estimasi Biaya Produksi
Penyusutan/Tahun
No. Uraian Investasi
Daya
Tahan Nilai Baru Nilai Sisa Penyusutan/Tahun
1 Bangunan
pabrik produksi 20 th Rp4.900.000.000 Rp2.450.000.000 Rp122.500.000
kantor 25 th Rp1.035.000.000 Rp517.500.000 Rp20.700.000
Quality Control dan Gudang 20 th Rp3.600.000.000 Rp1.800.000.000 Rp90.000.000
infrastruktur IPAL dan jalan 20 th Rp480.000.000 Rp160.000.000 Rp16.000.000
2 Mesin
Mesin Sterilizer 10 th Rp350.000.000 Rp87.500.000 Rp26.250.000
Mesin Homogenizer 10 th Rp250.000.000 Rp62.500.000 Rp18.750.000
Mesin Packcaging dan filling 10 th Rp450.000.000 Rp112.500.000 Rp33.750.000
Mesin cooler 10 th Rp250.000.000 Rp62.500.000 Rp18.750.000
mesin filter 10 th Rp100.000.000 Rp25.000.000 Rp7.500.000
mesin mixer dan cook 10 th Rp250.000.000 Rp62.500.000 Rp18.750.000
3 Peralatan
kantor 5 th Rp150.000.000 Rp50.000.000 Rp20.000.000
Laboratorium 5 th Rp150.000.000 Rp75.000.000 Rp15.000.000
4 Kendaraan
truk tangki 15 th Rp640.000.000 Rp540.000.000 Rp6.666.667
truk box 15 th Rp2.160.000.000 Rp1.440.000.000 Rp48.000.000
mobil 15 th Rp120.000.000 Rp60.000.000 Rp4.000.000
forklit 15 th Rp120.000.000 Rp60.000.000 Rp4.000.000
Total
Penyusutan Rp470.616.667
33
Sewa Lahan diperhitungkan
Sewa Lahan/m3/bulan = Rp 2.000
Jumlah Lahan terpakai = 6600 m2
Sewa lahan / bulan = Rp 2.000 x 6600 m2
= Rp 13.200.000/bulan
Sewa lahan/ tahun = Rp 13.200.000/bulan x 12
= Rp. 158.400.000
Cicilan Bank
Jangka peminjaman = 10 tahun
Cicilan /bulan = (Rp 9.000.000.000 +(Rp. 9.000.000.000 x 10 %) / 120
= Rp 82.500.000
Cicilan/tahun = Rp 82.500.000 x 12
= Rp. 990.000.000
Pajak Penghasilan
Dihitung berdasarkan
1. UU No. 7 tahun 1983 tentang pajak penghasilan
2. UU No. 36 Tahun 2008 tentang perubahan keempat atas Undang Undang No.
7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan dan
3. Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013 Tentang Pajak Penghasilan dari
usaha yang diterima atau di peroleh wajib pajak yang memiliki bruto tertentu
PKP = Gross Income – Biaya Tanpa Pajak
= Rp 43.912.800.000 - Rp 8.468.616.667
= Rp 35.444.183.333
Pajak = (0.25-(Rp. 600.000.000/ gross income)) x penghasilan kena pajak (PKP)
=(0.25 –(600.000.000/ Rp 43.912.800.000)x Rp 35.444.183.333
= Rp8.376.756.287
Gaji Karyawan/Tahun
No. uraian karyawan jumlah gaji/ bulan total gaji/ bulan total gaji/tahun
1 manager 1 Rp 4.000.000 Rp 4.000.000 Rp 48.000.000
2 supervisor 4 Rp 2.300.000 Rp 9.200.000 Rp 110.400.000
3 staff 19 Rp 1.800.000 Rp 34.200.000 Rp 410.400.000
4 operator 10 Rp 1.500.000 Rp 15.000.000 Rp 180.000.000
5 security 3 Rp 1.500.000 Rp 4.500.000 Rp 54.000.000
6 tenaga kerja lepas 86 Rp 900.000 Rp 77.400.000 Rp 928.800.000
Total gaji
karyawan Rp 1.731.600.000
34
total biaya tetap/ tahun
No. uraian biaya tetap total
1 penyusutan Rp 470.616.667
2 sewa lahan Rp 158.400.000
3 gaji karyawan Rp 1.731.600.000
4 cicilan bank Rp 990.000.000
5 pajak Rp 8.376.756.287
6 perawatan mesin dan kendaraan Rp 50.000.000
7 dana CSR (corporate Social Responsibility) Rp 250.000.000
Total biaya tetap/ Tahun Rp 12.027.372.953
biaya variabel/tahun No. item biaya variabel/ tahun jumlah harga satuan total (Ro)
1 susu segar 250000 liter Rp 4.000 Rp 1.000.000.000
2 garam 100 kg Rp 3.000 Rp 300.000
3 kemasan
17 g 120000 Rp 50 Rp 6.000.000
55 g 120000 Rp 100 Rp 12.000.000
200 g 538800 Rp 250 Rp 134.700.000
250 g 3840000 Rp 500 Rp 1.920.000.000
1 kg 120000 Rp 3.000 Rp 360.000.000
4 listrik 12 bulan Rp 5.000.000 Rp 60.000.000
5 bahan bakar 150,000 liter Rp 8.500 Rp 1.275.000.000
6 promosi - Rp 10.000.000 Rp 50.000.000
total biaya variabel/ Tahun Rp 4.818.000.000
harga dasar
No. Produk jumlah produk biaya harga dasar
1 17 g 120000 Rp 36.000.000 Rp 300
2 55 g 120000 Rp 60.000.000 Rp 500
3 200 g 538800 Rp 1.077.600.000 Rp 2.000
4 250 g 3840000 Rp 13.824.000.000 Rp 3.600
5 1 kg 120000 Rp 960.000.000 Rp 8.000
35
9.5 Cash Flow
Cash flow tahun ke___
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Satuan Rp
in flow 0
17 g 0 120000000 120000000 120000000 120000000 120000000 120000000 120000000 120000000 120000000 120000000
55 g 0 240000000 240000000 240000000 240000000 240000000 240000000 240000000 240000000 240000000 240000000
200 g 0 3232800000 3232800000 3232800000 3232800000 3232800000 3232800000 3232800000 3232800000 3232800000 3232800000
250 g 0 34560000000 34560000000 34560000000 34560000000 34560000000 34560000000 34560000000 34560000000 34560000000 34560000000
1 kg 0 5760000000 5760000000 5760000000 5760000000 5760000000 5760000000 5760000000 5760000000 5760000000 5760000000
bunga deposito 0 7600000 7600000 7600000 7600000 7600000 7600000 7600000 7600000 7600000 7600000
total in flow 0 43920400000 43920400000 43920400000 43920400000 43920400000 43920400000 43920400000 43920400000 43920400000 43920400000
out flow
Investasi 15005000000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
biaya tetap 0 12027372953 12027372953 12027372953 12027372953 12027372953 12027372953 12027372953 12027372953 12027372953 12027372953
biaya variabel 0 4818000000 4818000000 4818000000 4818000000 4818000000 4818000000 4818000000 4818000000 4818000000 4818000000
total out flow 15005000000 16845372953 16845372953 16845372953 16845372953 16845372953 16845372953 16845372953 16845372953 16845372953 16845372953
selisih/ benefit -15005000000 27075027047 27075027047 27075027047 27075027047 27075027047 27075027047 27075027047 27075027047 27075027047 27075027047
36
9.6 Proyeksi Neraca Untung Rugi
Proyeksi Neraca Untung Rugi
Neraca untung rugi
current aset/aktiva lancar current liabilities/ hutang lancar
ghee siap jual Rp 43.912.800.000 biaya produksi Rp 16.845.372.953
deposito Rp 95.000.000
intermediet aset/ aktiva menengah intermediet liabilities/ hutang menengah
mesin produksi Rp 1.650.000.000 hutang bank Rp 9.000.000.000
peralatan kantor Rp 150.000.000 modal pribadi Rp 6.000.000.000
peralatan laboratorium Rp 150.000.000
Fixed aset/ aktiva tetap long term debt/ Hutang jangka panjang
bangunan Rp 10.015.000.000 tidak ada Rp -
kendaraan Rp 3.040.000.000
total aset Rp 59.012.800.000 total hutang Rp 31.845.372.953
net worth/ kekayaan
bersih total aset - total hutang Rp. 59.012.800.000 - Rp58.912.800.000 Rp 27.167.427.047
37
1. Menghitung Liquiditas
Liquiditas adalah kemampuan usaha (perusahaan membayar kewajiban-
kewajiban finansial setiap saat atau menutup hutang-hutangnya dalam jangka
pendek tanpa mengganggu jalanya perusahaan.
• Jika RJP >1 berarti hutang dapat dibayar (memiliki uang tunai)
• RJP =1 berarti kekayaan sama dengan hutang
• RJP <1 berarti perusahaan tidak dapat membayar hutang dan harus menjual
aset.
• Rentang RJP yang baik adalah 1> RJP ≤ 2
Rasio Jangka Pendek = aktiva lancar / Hutang lancar
RJP = Rp 44.007.800.000 / Rp 16.845.372.953
= 3
Berdasarkan hasil perhitungan liquiditas perusahaan memiliki kemampuan
untuk membayar hutang dan memiliki uang tunai
2. Menghitung solvabilitas
Solvabilitas adalah perhitungan yang membandingkan antara modal
pribadi dan modal pinjaman dalam persen. Bila solvabilitas 100% maka modal
yang digunakan seluruhnya dari modal pribadi. Sebaliknya jika solvabilitas 0%
maka modal seluruhnya berasal dari pinjaman. Solvabilitas yang cukup baik
adalah diatas 50%
Solvabilitas = {modal sendiri/ total modal ( modal sendiri + modal pinjam)}x100%
Solvabilitas =( Rp6.000.000.000/ Rp9.000.000.000) x100%
= 66.6 %
Berdasarkan perhitungan solvabilitas diketahui bahwa solvabilitas perusahaan
berada pada posisi yang kuat/aman (>50%)
3. Menghitung Rasio Modal Bersih
38
Rasio modal bersih adalah perhitungan yang memberikan gambaran
kedudukan liquiditas dan solvabilitas usaha atau dapat dikatakan menunjukkan
kelestarian usaha. Jika hasil perhitungan > dari 1 maka usaha dapat dikatakan
lestari.
RMB = Total Aset / Total Hutang
RMB = Rp 59.012.800.000 / Rp 31.845.372.953
= 1,853104377
Berdasarkan perhitungan RMB diketahui bahwa usaha yang dijalankan dalam
kondisi lestari
4. Menghitung Rasio Debt/Equity (D/E)
D/E rasio merupakan perhitungan yang menunjukan rasio modal
pinjaman dan modal sendiri. Rasio ini berbalik dengan yang lain, makin kecil
angkanya makin menunjukkan kekuatan /posisi usaha.
D/E = total hutang / Modal sendiri
= Rp 31.845.372.953 / Rp6.000.000.000
= 5,307562159
D/E rasio pada usaha skala kecil angka maksimalnya adalah 2 atau hutang
200% atau 2 kali lipat dari modal yang dimiliki. Sedangkan pada skala
perusahaan besar dengan angka perputaran uang dengan satuan miliar setiap
tahunnya beragam antara 4-8 atau 400-800%. Diketahui bahwa D/E rasio PT.
Sumber Rejeki pada kondisi medium dengan angka 5.3 atau hutang
perusahaan 5.3 kali lipat atau 530 % dibandingkan modal pribadi. Hal ini
menunjukkan posisi perusahaan yang harus memaksimalkan produksi agar
posisinya benar-benar aman.
9.7 Kriteria Investasi
39
1. Net Present Value (NPV)
NPV adalah singkatan dari Net Present Value yang merupakan nilai sekarang
dari arus pendapatan yang diperoleh dari penanaman investasi. Seluruh angka net
cash flow yang digandakan atau dikalikan oleh diskon faktor pada tahun dan tingkat
bunga yang telah ditentukan. Discount faktor adalah tingkat bunga yang didasarkan
atas inflansi, sehingga nilai uang sekarang dan ditahun yang akan datang
disamakan.
Cara mencari Discount faktor
Df= 1 / (1+i) t i = tingkat bunga
t = tahun ke t
NPV merupakan selisih uang yang diterima dan uang yang dikeluarkan dengan
memperhatikan time value money. Rumus time value money yang prsent value
adalah untuk mengetahui nilai uang saat ini. Oleh karena uang tersebut akan
diterima di masa depan, maka harus diketahui berapa nilainya jika diterima
sekarang. NPV kemudian dapat digunakan sebagai penyimpul suatu usaha dapat
dilanjutkan atau tidak.
NPV > 0 Investasi yang dilakukan memberi manfaat
bagi perusahaan
Proyek atau usaha
diterima
NPV < 0 Investasi yang dilakukan akan
menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Proyek atau usaha ditolak
NPV = 0
Investasi yang dilakukan tidak
menyebabkan kerugian atau memberi
keuntungan bagi perusahaan.
Proyek dapat diterima
atau ditolak, dengan
mempertimbangkan
positioning perusahaan.
40
Net Present Value Pendapatan Usaha
Tingkat bunga 10 %
tahun ke Kas Bersih DF PV Kas Bersih
0 -Rp 15.005.000.000 1 -Rp 15.005.000.000
1 Rp 27.075.027.047 0,91 Rp 24.613.660.951
2 Rp 27.075.027.047 0,83 Rp 22.376.055.410
3 Rp 27.075.027.047 0,75 Rp 20.341.868.555
4 Rp 27.075.027.047 0,68 Rp 18.492.607.777
5 Rp 27.075.027.047 0,62 Rp 16.811.461.616
6 Rp 27.075.027.047 0,56 Rp 15.283.146.923
7 Rp 27.075.027.047 0,51 Rp 13.893.769.930
8 Rp 27.075.027.047 0,47 Rp 12.630.699.937
9 Rp 27.075.027.047 0,42 Rp 11.482.454.488
10 Rp 27.075.027.047 0,39 Rp 10.438.594.989
NPV Rp 151.359.320.577
Berdasarkan hasil perhitungan dan persamaan nilai rupiah di masa sekarang
dan yang akan datang pada dapat dinyatakan bahwa NPV usaha Ghee PT. Sumber
Rejeki lebih besar dari 0 yang artinya layak untuk dilaksanakan sampai 10 tahun
kedepan.
2 Internal Rate Return (IRR)
IRR adalah tingkat diskonto yang dapat membuat manfaat sekarang netto
dari arus manfaat netto tambahan atau arus uang tambahan sama dengan nol atau
dengan kata lain bahwa tingkat IRR merupakan tingkat bunga maksimum yang
dapat dibayar oleh proyek sehubungan dengan sumberdaya yang digunakan.
Biasanya hasilnya dibandingkan dengan bunga deposito yang sedang berlaku.
IRR = P1 + ( C1/ C1-C2) (P2-P1
P1 = tingkat bunga 1
P2 = tingkat bunga dua
C1 = NPV 1
C2 = NPV 2
41
Perhitungan internal Rate Return
Usaha
Tingkat bunga 10% tingkat bunga 15%
tahun ke kas bersih DF PV kas Bersih DF PV Kas Bersih
0 -Rp 15.005.000.000 1 -Rp 15.005.000.000 1 -Rp 15.005.000.000
1 Rp 27.075.027.047 0,91 Rp 24.613.660.951 0,87 Rp 23.543.501.780
2 Rp 27.075.027.047 0,83 Rp 22.376.055.410 0,76 Rp 20.472.610.243
3 Rp 27.075.027.047 0,75 Rp 20.341.868.555 0,66 Rp 17.802.269.777
4 Rp 27.075.027.047 0,68 Rp 18.492.607.777 0,57 Rp 15.480.234.588
5 Rp 27.075.027.047 0,62 Rp 16.811.461.616 0,50 Rp 13.461.073.555
6 Rp 27.075.027.047 0,56 Rp 15.283.146.923 0,43 Rp 11.705.281.352
7 Rp 27.075.027.047 0,51 Rp 13.893.769.930 0,38 Rp 10.178.505.524
8 Rp 27.075.027.047 0,47 Rp 12.630.699.937 0,33 Rp 8.850.874.368
9 Rp 27.075.027.047 0,42 Rp 11.482.454.488 0,28 Rp 7.696.412.494
10 Rp 27.075.027.047 0,39 Rp 10.438.594.989 0,25 Rp 6.692.532.604
NPV Rp 151.359.320.577 NPV Rp 120.878.296.286
IRR = 10 + (Rp 151.359.320.577/ Rp 151.359.320.577 - Rp 120.878.296.286)(15-10)
IRR = 35 %
Kisaran bunga deposito setiap bank berbeda dan IRR hasil perhitungan usaha
PT.Sumber rejeki menunjukkan diatas rata-rata bunga deposito yaitu 15%. Hal
tersebut menunjukkan bahwa modal usaha yang dilimpahkan pada usaha dapat
dikelola dengan baik atau dengan kata lain lebih baik digunakan sebagai modal
usaha dibandingkan dengan di depositokan.
3 Benefit / Cost (B/C) rasio
Analisis manfaat-biaya merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui
besaran keuntungan/kerugian serta kelayakan suatu proyek. Analisis ini
memperhitungkan biaya serta manfaat yang akan diperoleh dari pelaksanaan suatu
program. Perhitungan manfaat serta biaya ini merupakan satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan. Analisis ini mempunyai banyak bidang penerapan. Salah satu
bidang penerapan yang umum menggunakan rasio ini adalah dalam bidang
investasi. Sesuai dengan dengan makna tekstualnya yaitu benefit cost (manfaat-
biaya) maka analisis ini mempunyai penekanan dalam perhitungan tingkat
keuntungan/kerugian suatu program atau suatu rencana dengan mempertimbangkan
biaya yang akan dikeluarkan serta manfaat yang akan dicapai. Analisis manfaat dan
42
biaya dalam pengembangan investasi hanya didasarkan pada rasio tingkat
keuntungan dan biaya yang akan dikeluarkan. B/C yang baik adalah diatas 0 dan
dapat didampingi dengan nilai R/C yang berada diatas angka 1
Ket :
R/C = NPV revenue/ NPV Cost
= Rp. 2,69872E+11/ Rp. 1,18513E+11
= 2.27 > 1
B/C = NPV Benefit / NPV Cost
= Rp 1,51359E+11 / Rp. 1,18513E+11
= 1.27 >0
Berdasarkan perhitungan B/ C diketahui bahwa usaha PT sumber Rejeki layak
di laksanakan
4 Break Event Point(BEP)
Break event point adalah suatu keadaan dimana dalam suatu operasi perusahaan
tidak mendapat untung maupun rugi/ impas (penghasilan = total biaya). Sebelum
memproduksi suatu produk, perusahaan terlebih dulu merencanakan seberapa besar
laba yang diinginkan. Ketika menjalankan usaha maka tentunya akan mengeluarkan
biaya produksi, maka dengan analisis titik impas dapat diketahui pada waktu dan
tingkat harga berapa penjualan yang dilakukan tidak menjadikan usaha tersebut rugi
dan mampu menetapkan penjualan dengan harga yang bersaing pula tanpa
Perhitungan Benefit/cost
rasio thn
ke
DF
10% Penerimaan Cost Benefit
PV
penerimaan PV Cost PV Benefit
0 1 0 15005000000 -15005000000 0 15005000000 -15005000000
1 0,91 43920400000 16845372953 27075027047 39927636364 15313975412 24613660951
2 0,83 43920400000 16845372953 27075027047 36297851240 13921795829 22376055410
3 0,75 43920400000 16845372953 27075027047 32998046582 12656178027 20341868555
4 0,68 43920400000 16845372953 27075027047 29998224165 11505616388 18492607777
5 0,62 43920400000 16845372953 27075027047 27271112877 10459651262 16811461616
6 0,56 43920400000 16845372953 27075027047 24791920798 9508773874 15283146923
7 0,51 43920400000 16845372953 27075027047 22538109816 8644339886 13893769930
8 0,47 43920400000 16845372953 27075027047 20489190742 7858490805 12630699937
9 0,42 43920400000 16845372953 27075027047 18626537038 7144082550 11482454488
10 0,39 43920400000 16845372953 27075027047 16933215489 6494620500 10438594989
4,39204E+11 1,83459E+11 2,55745E+11 2,69872E+11 1,18513E+11 1,51359E+11
Jumlah NPV
43
melupakan laba yang diinginkan. Hal tersebut dikarenakan biaya produksi sangat
berpengaruh terhadap harga jual dan begitu pula sebaliknya, sehingga dengan
penentuan titik impas tersebut dapat diketahui jumlah barang dan harga yang pada
penjualan
Perhitungan
Jumlah produk tersjual di sertakan dengan ukuran 250 gr
Estimasi menjadi produk 250 gr = 100000000 g/ 250 g
= 400.000 kemasan / bulan
Biaya variabel per unit : biaya variabel tahunan/ jumlah produk terjual/tahun
;
: Rp 4.818.000.000/ 4.800.000
= Rp 1003.75 / kotak
BEP dalam produk ; biaya tetap / harga per kotak – biaya variabel/ unit
; Rp 12.027.372.953/ Rp. 9000 - Rp 1003.75
Rp 12.027.372.953/ Rp 7996,25
1.504.126,6 kemasan
Jika diestimasikan semua produk berukuran 250 g maka total produk yang
dihasilkan adalah 400.000 kemasan / bulan dan lebih besar dibandingkan dengan
1.504.126,6 kemasan ,sehingga produksi perusahaan lebih dari impas atau BEP.
BEP dalam Rupiah ;{ biaya tetap/1-(biaya variabel per unit/ harga per kotak)}
= Rp 12.027.372.953/ 1- (Rp 1003.75 / Rp. 9000
= Rp 12.027.372.953/ 1- 0,11152
= Rp 12.027.372.953/ 0,88848
=Rp. 13.537.021.602,06195
Jika diestimasikan semua produk berukuran 250 g, maka total penerimaan
yang dihasilkan adalah Rp 43.912.800.000 dan lebih besar dibandingkan dengan
Rp. 13.537.021.602 sehingga produksi perusahaan mendapatkan penerimaan
lebih dari impas atau BEP
44
5 Pay back peroid (PBP)
Merupakan tekhnik perhitungan yang digunakan untuk mengetahui berapa
lama modal yang ditanamkan akan kembali.
Payback period = n + (a-b/ c-b) x 1 tahun
n: tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih be;um dapat menutup investasi
mula mula.
a : jumlah investasi mula mula
b; jumlah kumulatif kas pada tahun ke n
c jumlah kumulatif paa tahun ke n +1
Payback period = 1 + (15.005.000.000 - 24.613.660.951/46.989.716.362 - 24.613.660.951)
= 1+ ([-9608660951]/22376055411) x 1 tahun
Payback period = 1.4 tahun
Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa investasi dapat dikembalikan dalam
kurun waktu 1.4 tahun
perhitungan PBP
Tingkat bunga 10 %
tahun ke Kas Bersih DF PV Kas Bersih nilai kumulatif
0 -Rp 15.005.000.000 1 -Rp 15.005.000.000 Rp 15.005.000.000(a)
1(n) Rp 27.075.027.047 0,91 Rp 24.613.660.951 Rp 24.613.660.951(b)
2 Rp 27.075.027.047 0,83 Rp 22.376.055.410 Rp 46.989.716.362(c)
3 Rp 27.075.027.047 0,75 Rp 20.341.868.555 Rp 67.331.584.917
4 Rp 27.075.027.047 0,68 Rp 18.492.607.777 Rp 85.824.192.694
5 Rp 27.075.027.047 0,62 Rp 16.811.461.616 Rp 102.635.654.310
6 Rp 27.075.027.047 0,56 Rp 15.283.146.923 Rp 117.918.801.233
7 Rp 27.075.027.047 0,51 Rp 13.893.769.930 Rp 131.812.571.163
8 Rp 27.075.027.047 0,47 Rp 12.630.699.937 Rp 144.443.271.100
9 Rp 27.075.027.047 0,42 Rp 11.482.454.488 Rp 155.925.725.588
10 Rp 27.075.027.047 0,39 Rp 10.438.594.989 Rp 166.364.320.577
NPV Rp 151.359.320.577
45
X. KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh dari uraian dan analisis studi kelayakan usaha
yang telah dijabarkan pada bab-bab sebelumnya yaitu:
• Gheeo adalah produk olahan susu diperoleh melalui proses pengocokan
(churning) sejumlah krim yaitu bagian susu yang kaya akan lemak yang
akan timbul ke bagian atas dari susu pada waktu didiamkan ataupun di
pisakn dengan separator setelah di kocok kemudian di panaskan dan
disaring.
• Produk dari PT. sumber rejeki yaitu Gheeo merupakan suatu inovasi yang
meningkatkan kualitas minyak hewani dengan penyaringan.
• Berdasarkan pada aspek pasar dan pemasaran PT. sumber rejeki Indonesia
memiliki peluang yang sangat baik karena pasar yang dituju mampu
ditangani dengan strategi yang disiapkan perusahaan.
• Berdasarkan aspek teknis dan teknologi serta aspek manajemen PT. sumber
rejeki Indonesia memiliki prospek dan kekuatan yang baik. Aspek tekhnis
didukung dengan topografi wilayah yang mendukung, aspek teknologi
didukung dengan penggunaan berbagai peralatan mesin yang berteknologi
tinggi dan aspek manajemen didukung dengan tenaga kerja yang handal
dibidangnnya.
• Berdasarkan aspek ekonomi, sosial, politik, regulasi dan legalitas PT.
sumber rejeki Indonesia memiliki posisi yang safety karena didukung oleh
masyarakat sekitar perusahaan serta telah mengantongi izin resmi dari
pemerintah.
• Berdasarkan aspek lingkungan dan resiko, PT. sumber rejeki Indonesia
memiliki dedikasi yang baik terhadap pemeliharaan lingkungan melalui
IPAL yang diterapkan.
Saran
• perusahaan harus sekuat tenaga mengoptimalkan produksi produk.
• Diharapkan ghee organic dapat didistribusikan keseluruh Indonesia.