industri minyak nabati

26
Industri minyak nabati • Indonesia merupakan negara tropis, sehingga memungkinkan dalam menghasilkan tanaman penghasil minyak nabati. Misalnya adalah kelapa dan kelapa sawit. Selain kelapa dan kelapa sawit sumber minyak nabati dapat berasal dari biji-bijian atau buah-buahan dari berbagai tanaman, misal : jarak, jagung, kacang tanah, kedelai, dll.

Upload: ghifaris-vasha

Post on 01-Feb-2016

305 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Inndustri Minyak Nabati

TRANSCRIPT

Page 1: Industri Minyak Nabati

Industri minyak nabati

• Indonesia merupakan negara tropis, sehingga memungkinkan dalam menghasilkan tanaman penghasil minyak nabati. Misalnya adalah kelapa dan kelapa sawit.

• Selain kelapa dan kelapa sawit sumber minyak nabati dapat berasal dari biji-bijian atau buah-buahan dari berbagai tanaman, misal : jarak, jagung, kacang tanah, kedelai, dll.

Page 2: Industri Minyak Nabati

• Manfaat minyak nabati :Sebagai sumber asam lemak esensial yang diperlukan oleh badan, karena tidak bisa disintesa dalam badan, maka perlu ditambahkan dalam makanan.

• Asam-asam lemak tidak jenuh mengurangi kadar cholesterol dalam darah, contohnya : asam linoleat, linolenat, oleat.

Page 3: Industri Minyak Nabati

• Kegunaan minyak dalam industri : Bahan baku sabun, cat,

vernis, pelumas dan plastik, kosmetik

Page 4: Industri Minyak Nabati

• Kegunaan terbagi dalam 3 golongan :- Keperluan konsumsi : minyak

kelapa, kelapa sawit, kedelai, kacang tanah, biji kapas, biji bunga matahari

- Keperluan industri dan konsumsi : kelapa dan kelapa sawit

- Hanya keperluan industri : jarak

Page 5: Industri Minyak Nabati

Kegunaan kelapa sawit• Kelapa sawit

Sumber pemanfaatan : biji dan sabutnya• Minyak biji sawit mirip dengan minyak kelapa, tetapi minyak kelapa sawit lebih banyak mengandung asam palmitat, oleat, dan linoleat,

sedang kelapa dan biji sawit lebih banyak mengandung asam laurat.

Page 6: Industri Minyak Nabati

• Penggunaan minyak kelapa pada keperluan makanan , yaitu :

minyak goreng, bahan baku margarine, kue-kue

• Penggunaan minyak kelapa untuk non makanan : sabun mandi, deterjen, kosmetik, minyak rem, kapal terbang,

dll• Penggunaan pada bidang kosmetik :

lipstick, shampo, cream, dll

Page 7: Industri Minyak Nabati
Page 8: Industri Minyak Nabati

Komposisi asam lemak minyak sawit (CPO) fraksi olein dan stearin

Page 9: Industri Minyak Nabati

Sifat minyak jelantah

Page 10: Industri Minyak Nabati

• Rumus kimia :Minyak merupakan persenyawaan dari gliserol dan asam-asam lemak, misal : asam palmitat, stearat, oleat, laurat, linolenat.

Page 11: Industri Minyak Nabati

Kandungan Asam lemak dalam minyak

1 molekul gliserol dapat bersenyawa dengan 1-3 molekul asam lemak, berbentuk :(1) monogliserida dengan 1 asam lemak(2) digliserida dengan 2 asam lemak(3) trigliserida dengan 3 asam lemak

Page 12: Industri Minyak Nabati

Jenis-jenis asam lemak :

Asam lemak jenuh : palmitat, stearat, arachidat, butirat Asam lemak tidak jenuh : oleat, linoleat, linolenat

Page 13: Industri Minyak Nabati

Pengaruh sifat fisika dan kimia pada minyak

Sifat fisika :- Kelarutan- Kristalisasi- Berat jenis- Bilangan Iod- Turbidity point- Indeks padatan- Indeks refraksi- Titik leleh

Sifat kimia :- Hidrogenasi- Oksidasi- Hidrolisa- Esterfikasi

Page 14: Industri Minyak Nabati

Parameter menentukan kualitas minyak

• bilangan asam• bilangan peroksida• bilangan paraanisidin• derajat ketengikan• dan bilangan TBA

Page 15: Industri Minyak Nabati

• Gaya tarik menarik antar asam lemak ditentukan oleh panjang rantai C, jumlah ikatan rangkap, dan bentuk cis atau trans dari asam lemak tidak jenuh.

• Semakin panjang rantai C, maka titik cair semakin tinggi.

• Semakin banyak ikatan rangkap maka ikatan antar lemak semakin lemah sehingga titik cair menjadi lebih rendah.

Page 16: Industri Minyak Nabati

• Bentuk trans pada asam lemak menyebabkan lemak mempunyai titik lebur yang lebih tinggi daripada bentuk cis. Struktur asam lemak trans lebih mudah membentuk ikatan van del Waals dengan molekul lain sehingga ikatannya lebih kuat dan titik lelehnya lebih tinggi. Sedangkan struktur asam lemak cis sulit berikatan satu sama lain sehingga titik leleh cenderung lebih rendah dibandingkan asam lemak trans.

Page 17: Industri Minyak Nabati

• Sifat minyak :- disebut minyak bila pada temperatur kamar

cair, dan lemak bila padat - jika banyak mengandung ikatan rangkap

– C = C – atau asam lemak tidak jenuh berbentuk cair, dan sebaliknya

- jika gliserida mengandung banyak lemak dengan rantai pendek, akan berupa cair

(minyak), meskipun gugusan asam jenuh

Page 18: Industri Minyak Nabati

Asam lemak jenuh dan tak jenuh dalam minyak

Di dalam minyak goreng terkandung asam-asam lemak baik yang jenuh (tidak memiliki ikatan rangkap) maupun yang tak jenuh (memiliki ikatan rangkap). Asam lemak tak jenuh yang sering dipanaskan apalagi dalam suhu tinggi dapat memicu terjadinya isomer geometri di sekitar ikatan rangkap pada senyawa asam lemak tak jenuh.

Page 19: Industri Minyak Nabati

Sifat Trans Fatty Acid (FTA) bagi tubuh

Di alam, konfigurasi di sekitar ikatan rangkap umumnya Cis, dan sedikit yang berstruktur trans. Namun dengan pemanasan dapat meningkatkan jumlah asam lemak trans (Trans Fatty Acid / TFA). Efek asam lemak trans bagi tubuh, yaitu : Penurunan HDL, peningkatan gliserol

Page 20: Industri Minyak Nabati

Cara pengambilan minyak :- Secara pressing,

menggunakan screw press atau hidrolik. Minyak yang tertinggal mencapai 4 – 7 %

Page 21: Industri Minyak Nabati

- Secara ekstraksi, pelarut yang digunakan hexan, trichloro- ethylene, dichloro-ethylene, benzene, cara ini minyak yang tertinggal ± 1 %- dapat dilakukan pressing dan ekstraksi

Page 22: Industri Minyak Nabati

Tahapan produksi minyak

• Pengambilan minyak Minyak yang ada dalam tanaman

diambil, dengan pressing atau ekstraksi

• Produksi minyak Minyak yang didapatkan akan

mengalami beberapa tahap sampai didapatkan minyak goreng

Page 23: Industri Minyak Nabati

Tahapan proses pengambilan minyak :

- pembersihan- pemecahan- pemanasan- pengepresan- solvent extraction

Page 24: Industri Minyak Nabati

• Tahapan proses produksi minyak :- Rafinasi/refining,

meliputi : degumming, bleaching, deodorisasi, netralisasi, filtrasi

- Fraksinasi, meliputi : kristalisasi dan filtrasi

Page 25: Industri Minyak Nabati

Proses produksi CPO

Page 26: Industri Minyak Nabati

Proses produksi minyak goreng