industri minyak nabati
DESCRIPTION
Inndustri Minyak NabatiTRANSCRIPT
Industri minyak nabati
• Indonesia merupakan negara tropis, sehingga memungkinkan dalam menghasilkan tanaman penghasil minyak nabati. Misalnya adalah kelapa dan kelapa sawit.
• Selain kelapa dan kelapa sawit sumber minyak nabati dapat berasal dari biji-bijian atau buah-buahan dari berbagai tanaman, misal : jarak, jagung, kacang tanah, kedelai, dll.
• Manfaat minyak nabati :Sebagai sumber asam lemak esensial yang diperlukan oleh badan, karena tidak bisa disintesa dalam badan, maka perlu ditambahkan dalam makanan.
• Asam-asam lemak tidak jenuh mengurangi kadar cholesterol dalam darah, contohnya : asam linoleat, linolenat, oleat.
• Kegunaan minyak dalam industri : Bahan baku sabun, cat,
vernis, pelumas dan plastik, kosmetik
• Kegunaan terbagi dalam 3 golongan :- Keperluan konsumsi : minyak
kelapa, kelapa sawit, kedelai, kacang tanah, biji kapas, biji bunga matahari
- Keperluan industri dan konsumsi : kelapa dan kelapa sawit
- Hanya keperluan industri : jarak
Kegunaan kelapa sawit• Kelapa sawit
Sumber pemanfaatan : biji dan sabutnya• Minyak biji sawit mirip dengan minyak kelapa, tetapi minyak kelapa sawit lebih banyak mengandung asam palmitat, oleat, dan linoleat,
sedang kelapa dan biji sawit lebih banyak mengandung asam laurat.
• Penggunaan minyak kelapa pada keperluan makanan , yaitu :
minyak goreng, bahan baku margarine, kue-kue
• Penggunaan minyak kelapa untuk non makanan : sabun mandi, deterjen, kosmetik, minyak rem, kapal terbang,
dll• Penggunaan pada bidang kosmetik :
lipstick, shampo, cream, dll
Komposisi asam lemak minyak sawit (CPO) fraksi olein dan stearin
Sifat minyak jelantah
• Rumus kimia :Minyak merupakan persenyawaan dari gliserol dan asam-asam lemak, misal : asam palmitat, stearat, oleat, laurat, linolenat.
Kandungan Asam lemak dalam minyak
1 molekul gliserol dapat bersenyawa dengan 1-3 molekul asam lemak, berbentuk :(1) monogliserida dengan 1 asam lemak(2) digliserida dengan 2 asam lemak(3) trigliserida dengan 3 asam lemak
Jenis-jenis asam lemak :
Asam lemak jenuh : palmitat, stearat, arachidat, butirat Asam lemak tidak jenuh : oleat, linoleat, linolenat
Pengaruh sifat fisika dan kimia pada minyak
Sifat fisika :- Kelarutan- Kristalisasi- Berat jenis- Bilangan Iod- Turbidity point- Indeks padatan- Indeks refraksi- Titik leleh
Sifat kimia :- Hidrogenasi- Oksidasi- Hidrolisa- Esterfikasi
Parameter menentukan kualitas minyak
• bilangan asam• bilangan peroksida• bilangan paraanisidin• derajat ketengikan• dan bilangan TBA
• Gaya tarik menarik antar asam lemak ditentukan oleh panjang rantai C, jumlah ikatan rangkap, dan bentuk cis atau trans dari asam lemak tidak jenuh.
• Semakin panjang rantai C, maka titik cair semakin tinggi.
• Semakin banyak ikatan rangkap maka ikatan antar lemak semakin lemah sehingga titik cair menjadi lebih rendah.
• Bentuk trans pada asam lemak menyebabkan lemak mempunyai titik lebur yang lebih tinggi daripada bentuk cis. Struktur asam lemak trans lebih mudah membentuk ikatan van del Waals dengan molekul lain sehingga ikatannya lebih kuat dan titik lelehnya lebih tinggi. Sedangkan struktur asam lemak cis sulit berikatan satu sama lain sehingga titik leleh cenderung lebih rendah dibandingkan asam lemak trans.
• Sifat minyak :- disebut minyak bila pada temperatur kamar
cair, dan lemak bila padat - jika banyak mengandung ikatan rangkap
– C = C – atau asam lemak tidak jenuh berbentuk cair, dan sebaliknya
- jika gliserida mengandung banyak lemak dengan rantai pendek, akan berupa cair
(minyak), meskipun gugusan asam jenuh
Asam lemak jenuh dan tak jenuh dalam minyak
Di dalam minyak goreng terkandung asam-asam lemak baik yang jenuh (tidak memiliki ikatan rangkap) maupun yang tak jenuh (memiliki ikatan rangkap). Asam lemak tak jenuh yang sering dipanaskan apalagi dalam suhu tinggi dapat memicu terjadinya isomer geometri di sekitar ikatan rangkap pada senyawa asam lemak tak jenuh.
Sifat Trans Fatty Acid (FTA) bagi tubuh
Di alam, konfigurasi di sekitar ikatan rangkap umumnya Cis, dan sedikit yang berstruktur trans. Namun dengan pemanasan dapat meningkatkan jumlah asam lemak trans (Trans Fatty Acid / TFA). Efek asam lemak trans bagi tubuh, yaitu : Penurunan HDL, peningkatan gliserol
Cara pengambilan minyak :- Secara pressing,
menggunakan screw press atau hidrolik. Minyak yang tertinggal mencapai 4 – 7 %
- Secara ekstraksi, pelarut yang digunakan hexan, trichloro- ethylene, dichloro-ethylene, benzene, cara ini minyak yang tertinggal ± 1 %- dapat dilakukan pressing dan ekstraksi
Tahapan produksi minyak
• Pengambilan minyak Minyak yang ada dalam tanaman
diambil, dengan pressing atau ekstraksi
• Produksi minyak Minyak yang didapatkan akan
mengalami beberapa tahap sampai didapatkan minyak goreng
Tahapan proses pengambilan minyak :
- pembersihan- pemecahan- pemanasan- pengepresan- solvent extraction
• Tahapan proses produksi minyak :- Rafinasi/refining,
meliputi : degumming, bleaching, deodorisasi, netralisasi, filtrasi
- Fraksinasi, meliputi : kristalisasi dan filtrasi
Proses produksi CPO
Proses produksi minyak goreng