indonesia dalam menjawab tantangan mea

Upload: edo-haidar

Post on 08-Oct-2015

36 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

esai

TRANSCRIPT

Indonesia dalam menjawab tantangan MEADari Sabang, sampai Merauke, berjajar-jajar mutiara keindahan ciptaan Tuhan. Bertaburkan beribu-ribu kekayaan yang belum pernah kita bayangkan sebelumya. Dilatar belakangi kejayaan kerajaan-kerajaan dimasa lampau. Dibekali sejarah yang penuh perjuangan, dan pertumpahan darah. Inilah negeriku, Indonesia.Esok, mentari akan bersinar terang. Tahun 2015, akan menjadi awal pijakan negara muda ini untuk menyongsong cerahnya masa depan dari 252 lebih insan negeri ini. ASEAN telah merancang sebuah wadah, dalam bingkai MEA/AEC ini. Dalam hal ini, ASEAN memiliki harapan besar agar diantara negara yang bergabung segera memiliki akses Ekonomi dan diplomasi yang lebih terbuka, solid, merata dan menguntungkan.Dengan ditandatangani pelaksanaan MEA ini, Indonesia tak semata-mata meng-iyakan hal ini. Bekal Indonesia pun dirasa sudah ada, dari unggulnya jumlah penduduk yang benar-benar besar ini bisa menjadi modal awal dalam hal tenaga kerja yang tergolong murah ini. Dan tidak perlu diragukan lagi dari sumber daya alamnya. Dari segi kelautan, Kementrian Kelautan dan Perikanan sudah menyiapkan sebuah tim untuk memperkuat SDM dan SDA dalam lingkup kelautan, yakni Tim Pokja Pelaksanaan Komitmen Cetak Biru MEA. Namun, meski Indonesia kaya akan Sumber Daya Alam, ketersediaan Sumber Daya Manusia pun juga masih dirasa kurang. SDM yang dibutuhkan tidak bisa hanya sekedar SDM yang tidak punya daya saing. Indonesia perlu meningkatkan kualitas dari SDM yang banyak ini. Dalam hal ketrampilan, wawasan itu merupakan hal yang perlu ditanamkan lagi desetiap SDM di seluruh penjuru Indonesia. Pendidikan formal dirasa kurang dalam mencetak SDM yang sesuai, masih perlu pendidikan mengenai ketrampilan dalam hal mengelola sumber daya yang ada. Bahkan banyaknya SDA yang dikirim begitu saja ke luar negeri tanpa diolah, itu pun menjadi ancaman yang menanti Indonesia.Dilihat dari lapangan kerja yang ada, Indonesia masih bisa dibilang sempit. Banyak masyarakat indonesia yang masih memiliki pola pikir bahwa pekerjaan paling enak adalah pekerjaan yang ikut negara (PNS). Itu menjadi momok tersendiri dalam budaya yang tertanam di masyarakat kalangan menengah kebawah biasanya. Pengangguran di Indonesia mencapai 7% hingga Agustus 2014 kemarin. Dan dari Mentri Ketenagakerjaan juga memberlakukan aturan yang cukup ketat terhadap pekerja asing yang nantinya bekerja, yakni mewajibkan bisa berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Dan dari seg BLK (Balai Latihan Kerja) akan diaudit dari sisi sarana, fasilitas, manajemen pelatihan dan sebagainya.Dari segi TKI, Indonesia juga harus segera meningkatkan kualitas tenaga kerjanya. Ketrampilan berbahasa harus lebih diasah, karena jika hal itu tidak diterapkan, maka kita bisa kalah saing dari negara Malaysia, atau Philipina yang kemampuan berbahasa Inggris lebih bisa. Dengan itu BLK juga akan lebih giat lagi untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja Indonesia diluar negeri.Tidak hanya dilihat dari Sumber Daya Manusia yang sudah jadi, namun penanaman investasi jangka panjang dalam bidang pendidikan juga harus difokuskan lagi. Hal ini sangat krusial dalam segi pembangunan Indonesia kedepan. Karenanya, pendidikan di bidang sains dan teknologi perlu ditingkatkan. Pengajar asing sangat diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan yang masih jauh dari ideal. Pada sensus tahun 2010, 50 persen dari penduduk Indonesia 25-59 tahun hanya mengenyam pendidikan dasar. 54 juta jiwa itu saharusnya lebih terampl lagi untuk mengembangkan potensi sumber daya alam di tanah air. Pemerintah masih harus lebih sering untuk mengadakan pelatihan yang bersertifikasi. Hal ini bisa mengangkat kualitas kelas menengah yang menjadi potensi SDM terbesar di Indinesia. Semua pandangan dari berbagai aspek semoga menjadi jalan lebar menuju Indonesia yang lebih bersinar di mata dunia. AMINMotto: esok indah, hari ini usahaMotifasi : ingin berkontribusi lebih untuk ITS yang lebih baik.Arti kolaborasi: Kolaborasi dalam hal ini menyatukan dari setiap ormawa yang ada, namun tidak hanya menyatukan, tapi saling mengisi dari setiap kekurangan maupun kelebihan yang ada disetiap sisi.Strengths1. Teliti2. Bisa berfikir meskidibawah tekanan3. Fokus tinggi4. Totalitas5. Tidak suka meremehkan tugas6. Mudah bergaul7. Suka mempelajari hal baruWeaknesses1. Mudah bosan2. Kurang peka3. Kurang sabaran4. Mudah lapar (mempengaruhi fokus)5. Suka tidur6. Kurang fokus dalam memupuk kemampuan (karena mudah bosan)Opportunities1. Banyak teman2. Masih muda3. Memiliki lingkup pergaulan yang edukatif4. Punya skill dibanyak bidang

Threats1. Banyak aktifitas2. Jarak rumah kekampus yang jauh3. Pengerjaan FP yang menyita banyak waktu disetiap akhir semester