indeks periodontal

8
1. Community Periodontal Index of Treatment Needs (CPITN) Community Periodontal Index of Treatment Needs (CPITN) dikembangkan oleh Ainamo dkk, yang merupakan anggota komite ahli WHO. CPITN merupakan indeks resmi yang digunakan oleh WHO untuk mengukur kondisi jaringan periodontal serta perkiraan akan kebutuhan perawatannya dengan menggunakan probe khusus. CPITN memungkinkan melakukan pemeriksaan yang cepat dalam suatu populasi untuk menentukan kebutuhan perawatannya. Selain itu indeks ini juga sangat berguna bila digunakan untuk survey epidemiologis. Prinsip kerja CPITN yaitu : 1. Adanya probe khusus (WHO Periodontal Examining Probe). Probe ini memiliki ujung yang merupakan bola kecil berdiameter 0,5 mm dan mempunyai kode warna dari 3,5 sampai 5,5 mm. Probe ini digunakan untuk melihat adanya perdarahan, kalkulus, poket dan mengukur kedalaman poket. Pada sonde terdapat daerah yang diberi warna hitam. Bilamana kedalaman poket kurang dari 3,5 mm maka seluruh warna hitam masih terlihat. Bila kedalaman poket 4-5 mm, maka hanya sebagian saja warna hitam yang masih tampak sedangkan untuk poket kedalaman 6mm atau lebih maka seluruh bagian sonde yang berwarna hitam tidak tampak lagi.

Upload: jennifer-novia-andriani

Post on 17-Sep-2015

716 views

Category:

Documents


66 download

DESCRIPTION

....

TRANSCRIPT

1. Community Periodontal Index of Treatment Needs (CPITN)

Community Periodontal Index of Treatment Needs (CPITN) dikembangkan oleh Ainamo dkk, yang merupakan anggota komite ahli WHO. CPITN merupakan indeks resmi yang digunakan oleh WHO untuk mengukur kondisi jaringan periodontal serta perkiraan akan kebutuhan perawatannya dengan menggunakan probe khusus. CPITN memungkinkan melakukan pemeriksaan yang cepat dalam suatu populasi untuk menentukan kebutuhan perawatannya. Selain itu indeks ini juga sangat berguna bila digunakan untuk survey epidemiologis.

Prinsip kerja CPITN yaitu :1. Adanya probe khusus (WHO Periodontal Examining Probe). Probe ini memiliki ujung yang merupakan bola kecil berdiameter 0,5 mm dan mempunyai kode warna dari 3,5 sampai 5,5 mm. Probe ini digunakan untuk melihat adanya perdarahan, kalkulus, poket dan mengukur kedalaman poket. Pada sonde terdapat daerah yang diberi warna hitam. Bilamana kedalaman poket kurang dari 3,5 mm maka seluruh warna hitam masih terlihat. Bila kedalaman poket 4-5 mm, maka hanya sebagian saja warna hitam yang masih tampak sedangkan untuk poket kedalaman 6mm atau lebih maka seluruh bagian sonde yang berwarna hitam tidak tampak lagi.

Tekanan pada waktu probing tidak boleh melebihi 25 gram. Untuk mengetahui besar tekanan terswebut, sebagai patokan dapat diukur dengan menekan kulit di bawah kuku ibu jari tangan dengan ujung probe. Tekanan tersebut tidak boleh menyebabkan rasa sakit atau tidak enak. Dapat juga digunakan timbangan kecil, yaitu dengan menekan timbangan tersebut dengan ujung sonde sampai jarum pada timbangan menunjukkan angka 25 gram. Dengan tekanan sebesar 25 gram diharapkan tidak menyebabkan terjadinya kerusakan jaringan.

2. Penilaian atas tingkatan kondisi jaringan periodontal. Prinsip kerja CPITN adalah penilaian berdasarkan skor status periodontal dan selanjutnya ditentukan kebutuhan perawatan penyakit periodontal. Kriteria menentukan kebutuhan perawatan tersebut adalah :Tabel 1 Kriteria penentuan kebutuhan perawatanSkorStatus periodontalKode Kebutuhan perawatan

0Periodonsium sehat0Tidak membutuhkan

1Secara langsung atau dengan kaca mulut terlihat perdarahan setelah probingIMemerlukan perbaikan oral hygiene

2Sewaktu probing terasa adanya kalkulus tetapi seluruh daerah hitam (pada probe) masih terlihatIIPerbaikan oral hygiene dan skeling profesional

3Saku dengan kedalaman 4-5 mm (tepi gingiva berada pada bagian probe berwarna hitam)IIIPerbaikan oral hygiene dan skeling profesional

4Saku dengan kedalaman 6 mm (bagian probe berwarna hitam tidak terlihat lagi)IVPerbaikan oral hygiene, skeling professional dan perawatan komprehensif

3. Sektan Sektan ditentukan oleh gigi-gigi 17-14, 13-23, 24-26, 31-34, 33-43 dan 44-47. Tapi hanya skor yang terburuk per sektan yang dicatat. Bila di suatu sektan tidak terdapat gigi maka sektan tersebut tidak diberi nilai atau skor. Keadaan terparah atau nilai tertinggi yang dicatat pada satu sektan.

4. Gigi indeksGigi indeks yang harus diperiksa pada penilaian CPITN bergantung dari umur individu. Ada tiga kelompok umur untuk pengukuran ini, yaitu kelompok yang berumur 20 tahun atau lebih, kelompok umur 16 sampai 19 tahun, dan kelompok berumur kurang dari 15 tahun.

Untuk mencatat berbagai kondisi dari jaringan periodontal, tidak diperiksa semua gigi, melainkan hanya beberapa gigi saja yang disebut gigi-gigi indeks. Gigi- gigi indeks yang harus diperiksa adalah 17, 16, 11, 26, 27, 47,46, 31, 36 dan 37.

Berkaitan dengan gigi indeks beserta kemungkinan skor yang diperoleh pada pengukuran CPITN, ada beberapa hal yang harus diperhatikan : Jika salah satu gigi molar maupun gigi insisivus tidak ada, tidak perlu dilakukan penggantian gigi tersebut Jika dalam suatu sektan tidak terdapat gigi indeks, semua gigi yang ada dalam sektan tersebut diperiksa dan dinilai, ambil yang terparah yaitu yang mempunyai skor tertinggi Untuk usia 19 tahun ke bawah, tidak perlu dilakukan pemeriksaan gigi M2 untuk menghindari adanya poket palsu Untuk usia 15 tahun ke bawah pencatatan dilakukan hanya jika ada perdarahan dan karang gigi saja Jika tidak ada gigi indeks atau gigi pengganti, sektan tersebut diberi tanda x

Tabel 2 Kelompok umur beserta gigi indeks yang diperiksa dan kemungkinan skor yang diperolehUmurGigi IndeksSkor

20 tahun ke atas7 6 1 1 6 77 6 1 1 6 70, 1, 2, 3, 4

19 tahun ke bawah6 1 66 1 60, 1, 2, 3, 4

15 tahun ke bawah6 1 66 1 60, 1, 2

5. Menentukan relasi skor tertinggi dengan KKP (Kategori Kebutuhan Perawatan), tenaga dan tipe pelayananSetelah mengetahui skor tertinggi pada setiap individu maupun suatu kelompok populasi, dapat ditentukan tipe pelayanan untuk perawatan kasus yang ditemukan, demikian pula jenis atau tenaga kesehatan yang diperlukan. Jika pelayanan hanya berupa instruksi kebersihan mulut, tenaga yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut adalah seorang kader penyuluh, seperti guru atau perawat gigi sebagai tenaga penyuluh professional. Namun, jika pada temuan kasus, dibutuhkan tindakan membuang plak maupun kalkulus atau tindakan yang lebih kompleks, perlu didatangkan tenaga kesehatan seperti perawat gigi maupun dokter.

Tabel 3 Relasi skor tertinggi dengan KKP, tenaga dan tipe pelayananSkorKondisi periodontalKKPTipe pelayananTenaga

0Sehat-0-

1PerdarahanEIKMIGuru/Prg

2Karang gigiEIKM + SKIIPrg/Drg

3Poket dangkalEIKM + SKIIPrg/Drg

4Poket dalamEIKM + PKIIIDrg

Keterangan :EIKM : Edukasi Instruksi Kesehatan MulutSK : SkelingPK: Perawatan Kompleks

2. Periodontal Disease Index (PDI)

PDI tidak mengukur seluruh gigi, namun hanya enam gigi terpilih yang termasuk Ramfjord Teeth, yang dianggap dapat mewakili keseluruhan gigi dalam rongga mulut. Keenam gigi tersebut, yaitu 16, 21, 24, 36, 41, dan 44.

Jika salah satu gigi indeks tersebut tidak ada, dilakukan penggantian gigi indeks dengan cara menentukan gigi tetangga yang lebih ke distal. Dengan demikian, gigi tersebut dapat diganti dengan, berturut-turut 17, 11, 25, 37, 42 atau 45. Terhadap keenam gigi indeks tersebut, PDI menilai gingivitis dan hilangnya perlekatan jaringan pendukung. Masing-masing dikategorikan dalam tiga tingkatan. Untuk periodontitis dengan skor 4, 5 dan 6, tidak ditentukan dengan mengukur kedalaman poket, tapi yang diukur adalah hilangnya perlekatan dari pertautan sementoemail hingga ke dasar poket. Periodontal Disease Index seseorang adalah jumlah seluruh skor gigi dibagi dengan jumlah gigi yang diperiksa. Walaupun PDI jarang digunakan dewasa ini, tapi dua aspek pada pengukuran ini sering digunakan, yaitu pemilihan gigi indeks menurut Ramfjord dan pengukuran hilangnya perlekatan serat periodontal (loss of attachment).

Kriteria untuk PDI sebagai berikut :Tabel 4 Periodontal disease index (Ramfjord)Skor

0Tidak ada peradangan, tidak ada perubahan pada gingiva

Kondisi gingival

1Gingivitis ringan sampai sedang pada beberapa lokasi margin gusi

2Gingivitis ringan sampai sedang menyeluruh pada margin gusi sekeliling gigi

3Gingivitis berat ditandai dengan warna gusi merah terang, perdarahan

Kondisi periodontal

4Hilang perlekatan lebih dari 3 mm, diukur dari pertautan sementoemail

5Hilang perlekatan antara 3-6 mm

6Hilang perlekatan lebih dari 6 mm