ina referat

1
Pemberian Terapi Imipramine dan Buspirone pada Pasien dengan Gangguan Kecemasan Umum yang Mendapatkan Terapi Benzodizepin Jangka Panjang yang Tidak Berkelanjutan Tujuan : Pasien dengan gangguan kecemasan umum (N=107) yang mendapatkan terapi benzodiazepine dalam jangka waktu yang lama ( rata-rata durasi = 8,5 tahun) dilakukan program penghentian terapi benzodiazepine yang bertujuan untuk menilai keefektifan dari imipramine (180 mg/hari) dan busiprone (38mg/hari) dibandingkan dengan pasien yang mendapatkan placebo setelah dilakukan penghentian terapi benzodiazepine. Metode : Setelah periode stabilisasi benzodiazepine dengan menggunakan diazepam, lorazepam, atau alprazolam, pasien yang sudah diterapi selama 4 minggu dengan menggunakan imipramine, buspirone,atau placebo secara double-blind sementara penggunaan benzodiazepine telah menjadikan pasien dalam kondisi stabil (fase terapi). Kemudian pasien dilakukan penurunan dosis benzodiazepin selama 4-6 minggu dan pada minggu kelima setelah fase penurunan dosis dilanjutkan dengan penggunaan terapi imipramine, buspirone,dan placebo sampai dengan 3 minggu sampai fase penurunan dosis, pada fase tersebut semua pasien mendapatkan placebo selama 2 minggu. Level Benzodiazepin didalam plasma diukur atau dinilai setiap minggu. Status menghilangnya kadar benzodiazepin telah dinilai yakni pada saat 3 bulan dan 12 bulan setelah penurunan dosis. Hasil : subjek penelitian adalah pengguna benzodiazepine jangka panjang. Yang tidak berhasil dengan tappering. Rata-rata keberhasilan dari tappering pada penelitian ini, significant lebih tinggi untuk pasiaen yang menerima buspirone (82,6%). Dan tidak significant tinggi pada pasien yang menerima buspirone (67,9) dari pada pasien yang menerima placebo (37,5%). Efek imipramine ternyata sangat significant , setelah dilakukan analisis menggunakan 3 indikator keberhasilan tappering. Yaitu dosis benzodizepine , level dasar anxietas , terapi benzodiazepin. Kesimpulan: management dari penghentian benzodiazepin dapat diikuti dengan pemberian imipramine sebelum dan selama teppering benzodizepine bagus digunakan untuk gejala anxietas dan depresi, dan lamanya penggunaan benzodizepine merupakan indikator keberhasilan dari tapperingnya.

Upload: sigit-kurniawan

Post on 16-Sep-2015

220 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

ina

TRANSCRIPT

Pemberian Terapi Imipramine dan Buspirone pada Pasien dengan Gangguan Kecemasan Umum yang Mendapatkan Terapi Benzodizepin Jangka Panjang yang Tidak Berkelanjutan

Tujuan : Pasien dengan gangguan kecemasan umum (N=107) yang mendapatkan terapi benzodiazepine dalam jangka waktu yang lama ( rata-rata durasi = 8,5 tahun) dilakukan program penghentian terapi benzodiazepine yang bertujuan untuk menilai keefektifan dari imipramine (180 mg/hari) dan busiprone (38mg/hari) dibandingkan dengan pasien yang mendapatkan placebo setelah dilakukan penghentian terapi benzodiazepine.

Metode : Setelah periode stabilisasi benzodiazepine dengan menggunakan diazepam, lorazepam, atau alprazolam, pasien yang sudah diterapi selama 4 minggu dengan menggunakan imipramine, buspirone,atau placebo secara double-blind sementara penggunaan benzodiazepine telah menjadikan pasien dalam kondisi stabil (fase terapi). Kemudian pasien dilakukan penurunan dosis benzodiazepin selama 4-6 minggu dan pada minggu kelima setelah fase penurunan dosis dilanjutkan dengan penggunaan terapi imipramine, buspirone,dan placebo sampai dengan 3 minggu sampai fase penurunan dosis, pada fase tersebut semua pasien mendapatkan placebo selama 2 minggu. Level Benzodiazepin didalam plasma diukur atau dinilai setiap minggu. Status menghilangnya kadar benzodiazepin telah dinilai yakni pada saat 3 bulan dan 12 bulan setelah penurunan dosis.

Hasil : subjek penelitian adalah pengguna benzodiazepine jangka panjang. Yang tidak berhasil dengan tappering. Rata-rata keberhasilan dari tappering pada penelitian ini, significant lebih tinggi untuk pasiaen yang menerima buspirone (82,6%). Dan tidak significant tinggi pada pasien yang menerima buspirone (67,9) dari pada pasien yang menerima placebo (37,5%). Efek imipramine ternyata sangat significant , setelah dilakukan analisis menggunakan 3 indikator keberhasilan tappering. Yaitu dosis benzodizepine , level dasar anxietas , terapi benzodiazepin.

Kesimpulan: management dari penghentian benzodiazepin dapat diikuti dengan pemberian imipramine sebelum dan selama teppering benzodizepine bagus digunakan untuk gejala anxietas dan depresi, dan lamanya penggunaan benzodizepine merupakan indikator keberhasilan dari tapperingnya.