imun
DESCRIPTION
PPT-H. Moh Arif Sistem Imun (Poltekkes Kemenkes Mataram)TRANSCRIPT
KONSEP DASAR IMUNISASI PADA ANAK
Moh. Arip
POLTEKKES DEPKES MATARAM
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI KEPERAWATAN MATARAM
2008
PENDAHULUAN• Prs Tumbuh Kembang:
a. asupan gizi adekuat,
b. penanaman nilai agama & budaya,
c. pembiasaan disiplin yg konsisten
d. upaya pencegahan penyakit
IMUNISASI
PENGERTIAN
• IMUNISASI upaya yg dilak dgn sengaja memberikan kekebalan (imunitas) pd bayi atau anak shg terhindar dr penyakit (Depkes,2000)
• PENTING didasarkan pd pemikiran bhw pencegahan penyakit mrpkan upaya terpenting dlm pemeliharaan kesehatan anak.
• Imunitas terdiri atas:1. Imunitas pasif
yaitu tbh tdk membentuk imunitas,tetapi tubuh menerima imunitas
2. Imunitas aktifyaitu tubuh membentuk kekebalan sendiri
• Pemberian imunisasi didasarkan pd latar belakang pd awal kehidupan anak belum punya kekebalan sendiri (humoral) hanya Ig G yg didpt dr ibu & setelah usia 2-3 thn anak akan membtk Ig G sendiri
• Ig A & Ig M sejak lahir mulai diproduksi & + usia produksinya meningkat
• Dgn dmk pd thn I anak perlu mendapat kekebalan yg didapat melalui pemberian imunisasi
PEMBERIAN IMUNISASIBeberapa hal PENTING yg harus diperhatikan perawat al:1. ORTU anak HARUS ditanyakan aspek berikut
a. status kes anak saat ini dlm kondisi sehat atau sakit
b. pengalaman/reaksi terhdp imunisasi yg pernah didpt seblmnya
c. penykt yg dialami anak di masa lalu & skrng
2. Ortu hrs mengerti ttg hal2 yg berhub dgn PD3I
3. Catatan imunisasi yg lalu (a/b sdh pernah mendpt imunisasi seblmnya), pentingnya menjaga kesehatan melalui tindakan imunisasi
4. Pendidikan kesehatan utk orang tua pemberian imunisasi pd anak hrs didasari pd adanya pemahaman yg baik dr org tua ttg imunisasi sbg upaya pencegahan penyakit.
5. Kontraindikasi pemberian imunisasi. Ada beberapa kondisi & mrpkan pertimbangan utk tdk memberi imunisasi anak yaitu:a. Flu berat/panas tinggi dgn penyebab yg seriusb. Perubahan pd sistem imun yg tdk dpt menerima vaksin virus hidupc. sedang dlm pemberian obat2 yg menekan sistem
imun, spt: sitostatika, transfusi darah & imunoglobulind. Riwayat alergi terhdp pemberian vaksin sebelumnya
seperti pertusis
JENIS IMUNITAS
IMUNITAS PASIF pemberian antibodi yg berasal dr hewan /
manusia kpd manusia lain dgn tujuan memberi perlindungan thdp penyakit infeksi yg bersifat sementara krn kadar antibodi akan berkurang setelah beberapa minggu/bulan (Depkes, 2000)
1. MENURUT TERBENTUKNYA
a. Kekebalan pasif bawaan (passive
congenital)
b. Kekebalan pasif didapat (passive
acquired)
Kekebalan pasif bawaan terdpt pd neonatus smp usia 6 bln didapat dr ibu berupa antibodi vaskularisasi pd plasenta (mis: difteri, tetanus, campak). melindungi bayi dr penyakit tertentu smp usia 12 bln
Kekebalan pasif didapat didapat dr luar, misalnya gama globulin murni dr darah yg menderita penyakit tertentu (misal: campak, tetanus, gigitan ular berbisa, rabies)
Umumnya imunisasi ini berupa serum. Pemberian serum ini menimbulkan efek samping berupa anafilaktik & alergi sehingga perlu skin test sebelumnya
2. MENURUT LOKALISASI DLM TUBUH
Ada 2 jenis yaitu:
a. Imunitas humoral imunoglobulin (Ig),
yaitu Ig G, Ig A & Ig M.
b. Imunitas seluler kemampuan sel tubuh
utk menolak benda asing & dpt ditunjukkan
dgn adanya alergi kulit terhdp benda asing.
IMUNITAS AKTIFTerjadi a/b stimulus “sitem imunitas”
menghslkan antibodi & imunitas seluler & bertahan > lama dibanding imunitas pasif (Depkes 2000).
Ada 2 jenis:1. imunitas aktif didapat2. imunitas aktif dibuat
Imunitas yg didpt secara alami (Naturally acquired), misalnya anak terkena difteri atau poliomielitis proses anak terkena infeksi silent abortive sembuh kebal
Bila seorg menderita st penyakit sembuh ia kebal terhdp penyakit tersebut
Paparan penyakit terhdp sistem imunitas (sel limposit) tsb akan beredar dlm darah suatu ketika terpapar lagi pd antigen yg sama sel limposit mproduksi antobodi mengembalikan kekuatan imunitas terhdp penyakit tsb.
Kekebalan yg sengaja dibuat dikenal dgn imunisasi dasar dan ulangan (booster) pemberian vaksin (misalnya cacar dan polio) vaksin berinteraksi dgn sistem imun tubuh respons imun
Hasil yg diproduksi = kekebalan seseorg yg mendapat penyakit tsb secara alamiah
PENYAKIT YG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)
• Depkes (2000) menetapkan bhw ada 7 penyakit yg dpt dicegah dgn imunisasi yaitu:
1. tuberkulosis
2. difteri
3. pertusis
4. tetanus
5. poliomielitis
6. campak
7. hepatitis
CARA & WAKTU PEMBERIAN IMUNISASI
Cara pemberian imunisasi dasar (Petunjuk Pelaksanaan Program Imunisasi di Indonesia, Depkes 2000, hlm.40)
VAKSIN DOSIS CARA PEMBERIAN
BCG
DPT
POLIO
CAMPAK
HEPATITIS B
TT
0.05 cc
0.5 cc
2 tetes
0.5 cc
0.5 cc
0.5 cc
IC di insersio muskulus deltoideus
kanan
IM
Diteteskan ke mulut
SC biasanya di lengan kiri atas
IM pd paha bagian luar
IM biasanya di muskulus deltoideus
Waktu yang tepat untuk pemberian imunisasi dasar (Petunjuk Pelaksanaan Program Imunisasi di Indonesia, Depkes 2000, hlm.40)
Vaksin Pemberian Imunisasi
Selang Wkt pemberian
Umur pemberian
Ket.
BCG
DPT
POLIO
CAMPAK
HEPATITIS B
1 kali
3 kali
4 kali
1 kali
3 kali
4 mgg
4 mgg
4 mgg
4 mgg
0-11bln
2-11 bln
0-11 bln
9-11 bln
0-11 bln
Utk bayi yg lahir di RS / PKM, hep.B BCG & polio dpt diberikan segera
Reaksi KIPI• Ortu/pengantar perlu diberitahu bhw setelah
imunisasi dpt timbul reaksi lokal atau umum berupa keluhan & gejala tertentu
• Reaksi tsb umumnya ringan, mudah diatasi oleh ortu / pengasuh (akan hilang dlm 1-2 hr)
• Di tempat suntikan kadang timbul kemerahan, bengkak, gatal, nyeri selama 1-2 hr (beri kompres hangat)
• Kadang teraba benjolan kecil yg agak keras selama beberapa mgg/lebih umumnya tdk perlu dilakukan tindakan apapun
BCG
• 2 minggu setelah BCG dpt timbul bisul kecil (papula) yg semakin membesar & dpt terjadi ulserasi dlm wkt 2-4 bln sembuh jaringan parut
• Bila ulkus mengeluarkan cairan kompres dgn cairan antiseptik
• Bila cairan bertambah >>> /koreng membesar segera bawa ke dokter
Hepatitis B• KIPI pd hepatitis B jarang terjadi• Segera setelah imunisasi dpt timbul demam tinggi,
tempat suntukan kemerahan, bengkak, nyeri, rasa mual & nyeri sendi
• Ortu dianjurkan memberi minum lebih banyak (ASI atau air buah)
• Jika demam sarankan pakaian yg tipis. k/p berikan parasetamol 15 mg/kgbb setiap 3-4 jam (max 6x/24 jam)
• Bekas suntikan yg nyeri dpt dikompres air dingin• Boleh mandi atau cukup diseka dengan air hangat• Bila reaksi menjadi berat & menetap atau ortu khawatir
bawa bayi/anak ke dokter.
DPT• Reaksi yg sering terjadi segera setelah
vaksinasi al: demam tinggi, rewel, tempat suntikan timbul kemerahan, nyeri & bengkak yg akan hilang dlm 2 hari.
• Ortu/pengasuh dianjurkan memberi minum banyak (ASI atau air buah)
• Jika demam sarankan pakaian tipis k/p beri parasetamol 15 mg/kgbb tiap 3-4 jam
• Boleh mandi atau cukup diseka air hangat• Bekas suntikan yg nyeri dikompres air dingin• Jika reaksi memberat & menetap bawa ke
dokter
Polio• Sangat jarang terjadi reaksi sesudah imunisasi polio, shg
ortu/pengasuh tdk perlu melakukan tindakan apapun
Campak• Rasa tidak nyaman di bekas penyuntikan vaksin• Beberapa hr setelah penyuntukan timbul demam tidak
tinggi, erupsi kulit kemerahan, pilek.• Anjurkan untuk beri banyak minum (ASI atau air buah)• Jika demam sarankan pakaian tipis k/p beri parasetamol
15 mg/kgbb tiap 3-5 jam (mak. 6x/24 jam)• Boleh mandi atau cukup diseka dgn air hangat• Jika reaksi memberat dan menetap, ortu sangat khawatir
bawa bayi/anak ke dokter