implikasi peralihan kewenangan penyelesaian … · 2017-04-01 · mahkamah konstitusi kepada...

15
SKRIPSI IMPLIKASI PERALIHAN KEWENANGAN PENYELESAIAN SENGKETA HASIL PEMILIHAN KEPALA DAERAH DARI MAHKAMAH KONSTITUSI KEPADA MAHKAMAH AGUNG BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI DAN WALIKOTA I PUTU DEDY PUTRA LAKSANA NIM. 1103005164 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 SKRIPSI

Upload: vuongnguyet

Post on 16-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLIKASI PERALIHAN KEWENANGAN PENYELESAIAN … · 2017-04-01 · MAHKAMAH KONSTITUSI KEPADA MAHKAMAH AGUNG BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI ... 292/UN14.11.1/PP.05.02/2015

SKRIPSI

IMPLIKASI PERALIHAN KEWENANGAN PENYELESAIAN

SENGKETA HASIL PEMILIHAN KEPALA DAERAH DARI

MAHKAMAH KONSTITUSI KEPADA MAHKAMAH AGUNG

BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI

UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI DAN WALIKOTA

I PUTU DEDY PUTRA LAKSANA

NIM. 1103005164

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2015

SKRIPSI

Page 2: IMPLIKASI PERALIHAN KEWENANGAN PENYELESAIAN … · 2017-04-01 · MAHKAMAH KONSTITUSI KEPADA MAHKAMAH AGUNG BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI ... 292/UN14.11.1/PP.05.02/2015

IMPLIKASI PERALIHAN KEWENANGAN PENYELESAIAN

SENGKETA HASIL PEMILIHAN KEPALA DAERAH DARI

MAHKAMAH KONSTITUSI KEPADA MAHKAMAH AGUNG

BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI

UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI DAN WALIKOTA

I PUTU DEDY PUTRA LAKSANA

NIM. 1103005164

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2015

Page 3: IMPLIKASI PERALIHAN KEWENANGAN PENYELESAIAN … · 2017-04-01 · MAHKAMAH KONSTITUSI KEPADA MAHKAMAH AGUNG BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI ... 292/UN14.11.1/PP.05.02/2015

IMPLIKASI PERALIHAN KEWENANGAN PENYELESAIAN

SENGKETA PEMILIHAN KEPALA DAERAH DARI

MAHKAMAH KONSTITUSI KEPADA MAHKAMAH AGUNG

BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI

UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI DAN WALIKOTA

Skripsi ini dibuat untuk memperoleh Gelar Sarjana Hukum

pada Fakultas Hukum Universitas Udayana

I PUTU DEDY PUTRA LAKSANA

NIM. 1103005164

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2015

Page 4: IMPLIKASI PERALIHAN KEWENANGAN PENYELESAIAN … · 2017-04-01 · MAHKAMAH KONSTITUSI KEPADA MAHKAMAH AGUNG BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI ... 292/UN14.11.1/PP.05.02/2015

LembarPersetujuanPembimbing

SKRIPSI INI TELAH DISETUJUI

PADA TANGGAL 25 JUNI2015

Pembimbing I

(Dr.Ni Ketut Sri Utari, S.H., M.H.)

NIP.195609021985032 001

(Komang Pradnyana Sudibya, SH., M.Si.)

NIP. 195805051983031 004

Page 5: IMPLIKASI PERALIHAN KEWENANGAN PENYELESAIAN … · 2017-04-01 · MAHKAMAH KONSTITUSI KEPADA MAHKAMAH AGUNG BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI ... 292/UN14.11.1/PP.05.02/2015

SKRIPSI INI TELAH DIUJI

PADA TANGGAL : 4 AGUSTUS 2015

`Panitia Penguji Skripsi

Berdasarkan Surat Keputusan Dekan Fakultas Hukum Universitas

Udayana

Nomor: 292/UN14.11.1/PP.05.02/2015 Tanggal: 27 Juli 2015

Ketua : Dr. Ni Ketut Sri Utari, S.H., M.H. (…………………....)

Sekretaris

: Komang Pradnyana Sudibya, S.H.,

M.Si.

(……………………)

Anggota

: 1. Dr. Gede Marhendra Wija Atmaja,

S.H.,M.Hum.

(……………………)

2. I Nenga2. I Nengah Suantra, S.H., M.H.

(……………………)

3. Ni Luh 3. Ni Luh Gede Astariyani, S.H., M.H.

(……………………)

Page 6: IMPLIKASI PERALIHAN KEWENANGAN PENYELESAIAN … · 2017-04-01 · MAHKAMAH KONSTITUSI KEPADA MAHKAMAH AGUNG BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI ... 292/UN14.11.1/PP.05.02/2015

KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,

Dengan doa dan puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha

Esa, karena atas Asung Kerta Wara Nugraha-Nya penulisan skripsi dapat terselesaikan tepat

pada waktunya guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan dalam bidang

hukum pada Fakultas Hukum Universitas Udayana, sehingga judul yang dipilih dalam penulisan

skripsi ini adalah : “PERALIHAN KEWENANGAN PENYELESAIAN SENGKETA

HASIL PEMILIHAN KEPALA DAERAH DARI MAHKAMAH KONSTITUSI KEPADA

MAHKAMAH AGUNGBERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI

UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR,

BUPATI DAN WALIKOTA”

Keberhasilan penyusunan skripsi ini, tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan secara

moril maupun materiil oleh semua pihak. Untuk itu melalui kesempatan ini saya sampaikan

terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. I Gusti Ngurah Wairocana, S.H., M.H., Dekan Fakultas Hukum Universitas

Udayana.

2. Bapak I Ketut Sudiarta, S.H., M.H., Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Universitas

Udayana.

3. Bapak I Wayan Bela Siki Layang, S.H., M.H., Pembantu Dekan II Fakutas Hukum

Universitas Udayana.

Page 7: IMPLIKASI PERALIHAN KEWENANGAN PENYELESAIAN … · 2017-04-01 · MAHKAMAH KONSTITUSI KEPADA MAHKAMAH AGUNG BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI ... 292/UN14.11.1/PP.05.02/2015

4. Bapak I Wayan Suardana, S.H., M.H., Pembantu Dekan III Fakultas Hukum Universitas

Udayana.

5. Ibu Adiwati, S.H., M.H., selaku Dosen Pembimbing Akademikyang telah memberikan

bimbingan dan menuntun semenjak awal Penulis kuliah di Fakultas Hukum Universitas

Udayana.

6. Bapak Dr. I Gede Yusa,S.H.,M.H., selaku Ketua Bagian Hukum Tata Negara Fakultas

Hukum Universitas Udayana.

7. Ibu Dr. Ni Ketut Sri Utari, S.H.,M.H., Dosen Pembimbing I yang telah membimbing Penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. BapakKomang Pradnyana Sudibya, S.H., M.Si. Dosen Pembimbing II yang telah

membimbing Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Seluruh Dosen Pengajar di Fakultas Hukum Universitas Udayana yang telah banyak

memberikan ilmu serta wawasan yang lebih kepada Penulis.

10. Seluruh Staff Laboratorium Hukum, Perpustakaan, dan Tata Usaha Fakultas Hukum

Universitas Udayana yang telah memberikan bantuan selama kuliah di Fakultas Hukum

Universitas Udayana.

11. Keluarga tercinta,I Nengah Kadek Ardita (Ayah Kandung) sertaNi Wayan Mudita Adi (Ibu

Kandung), yang senantiasa memberikan dukungan kepada Penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini..

12. Sahabat-sahabat Penulis, Gungde Manik, Indi, Tantry, Ciria, Sabo, Moje, Junet, Sule, Dinda,

Wahyu Weda, Cri Khrisna, Ela Suprisma, Dwika, Wasista, Dana Supartha, Agus Dana,

Surya, Arya, Dani, Galang, Angga Manuwangsa, Bonbon, Santa, Anugerah, Koling, Katos,

Arsad, Jangki, Ari Sujaneka, Ari Poyok, Adi Wiradana, Ngurah S.P., Agus Fahmi, Dedok,

Page 8: IMPLIKASI PERALIHAN KEWENANGAN PENYELESAIAN … · 2017-04-01 · MAHKAMAH KONSTITUSI KEPADA MAHKAMAH AGUNG BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI ... 292/UN14.11.1/PP.05.02/2015

Gus Alit, Degas, Ngurah Surya, Sontol, Odik dan pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis

sebutkan satu per satu yang telah banyak memberikan bantuan dan dukungan selama Penulis

belajar di Fakultas Hukum Universitas Udayana.

13. Keluarga KKN PPM IX di Desa Buahan Kaja, Andre, Amy, Gung Wira, Danny, Gus Edo,

Dewa Edy, Ifham, Perri, Dodok, Utama, Suriansah, Dasri, Amaliarani, Dewi, Vita, Marcel,

Diah, Swanty, Ditha, Tari, Ve Damayanti, Desak, Putri Jayanthi, dan Widia yang telah

memberikan dukungan selama Penulis menyelesaikan skripsi ini.

Untuk dapat melengkapi dan menyempurnakan skripsi ini, maka Penulis mengharapkan

adanya kritik dan saran dari semua pihak. Akhir kata, Penulis berharap skripsi ini dapat

bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan.

Om Santi, Santi, Santi, Om.

Denpasar, 25 Juni 2015

Penulis

Page 9: IMPLIKASI PERALIHAN KEWENANGAN PENYELESAIAN … · 2017-04-01 · MAHKAMAH KONSTITUSI KEPADA MAHKAMAH AGUNG BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI ... 292/UN14.11.1/PP.05.02/2015

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini penulis menyatakan bahwa Karya Ilmiah/Penulisan Hukum/Skripsi ini

merupakan hasil karya asli penulis, tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk

memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi manapun, dan sepanjang pengetahuan

penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh penulis

lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila Karya Ilmiah/Penulisan Hukum/Skripsi ini terbukti merupakan duplikasi ataupun

plagiasi dari hasil karya penulis lain dan/atau dengan sengaja mengajukan karya atau pendapat

yang merupakan hasil karya penulis lain, maka penulis bersedia menerima sanksi akademik

dan/atau sanksi hukum yang berlaku.

Demikian Surat Pernyataan ini saya buat sebagai pertanggungjawaban ilmiah tanpa ada

paksaan maupun tekanan dari pihak manapun juga.

Denpasar, 25Juni 2015

Yang menyatakan,

I Putu Dedy Putra Laksana

NIM. 1103005164

Page 10: IMPLIKASI PERALIHAN KEWENANGAN PENYELESAIAN … · 2017-04-01 · MAHKAMAH KONSTITUSI KEPADA MAHKAMAH AGUNG BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI ... 292/UN14.11.1/PP.05.02/2015

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN

HALAMAN SAMPUL DALAM ........................................................................... i

HALAMAN PERSYARATAN GELAR SARJANA HUKUM............................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... .iii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... .iv

HALAMAN SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ........................................... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ................................................................................. .viii

ABSTRAK ......................................................................................................... xi

ABSTRACT ......................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakangMasalah ............................................................. 1

1.2 RumusanMasalah ..................................................................... 12

1.3 RuangLingkupMasalah ............................................................. 13

1.4 Orisinalitas Penelitian ............................................................... 13

1.5 TujuanPenelitian ....................................................................... 15

a. TujuanUmum ..................................................................... 15

b. TujuanKhusus .................................................................... 16

1.6 ManfaatPenulisan ..................................................................... 16

a. ManfaatTeoritis ................................................................. 16

b. ManfaatPraktis ................................................................... 17

1.7 LandasanTeoritis ...................................................................... 17

1.8 MetodePenelitian ...................................................................... 27

Page 11: IMPLIKASI PERALIHAN KEWENANGAN PENYELESAIAN … · 2017-04-01 · MAHKAMAH KONSTITUSI KEPADA MAHKAMAH AGUNG BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI ... 292/UN14.11.1/PP.05.02/2015

1.8.1 JenisPenelitian ................................................................. 27

1.8.2 JenisPendekatan ............................................................... 27

1.8.3 SumberBahanHukum ...................................................... 28

1.8.4 TeknikPengumpulanBahanHukum .................................. 29

1.8.5 Teknik Analisis BahanHukum......................................... 29

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAIMAHKAMAH KONSTITUSI, MAHKAMAH

AGUNG, PEMILIHAN KEPALA DAERAH

2.1. Tinjauan Umum Mengenai Mahkamah Konstitusi .................. 31

2.1.1. Pengertian Mahkamah Konstitusi ................................... 31

2.1.2. Kewenangan Mahkamah Konstitusi ............................... 32

2.1.3. Mekanisme Penyelesaian Sengketa Hasil Pemilihan

Kepala Daerah oleh Mahkamah Konstitusi..................... 34

2.2.Tinjauan Umum Mengenai Mahkamah Agung ......................... 39

2.2.1. Pengertian Mahkamah Agung ........................................ 39

2.2.2. Kewenangan Mahkamah Agung .................................... 40

2.2.3. Mekanisme Penyelesaian Sengketa Hasil Pemilihan

Kepala Daerah oleh Mahkamah Agung .......................... 40

2.3. Tinjauan Umum Mengenai Pemilihan Kepala Daerah ............. 42

2.3.1. Pengertian Pemilihan Kepala Daerah ............................. 42

2.3.2. Sengketa Hasil Pemilihan Kepala Daerah ...................... 44

Page 12: IMPLIKASI PERALIHAN KEWENANGAN PENYELESAIAN … · 2017-04-01 · MAHKAMAH KONSTITUSI KEPADA MAHKAMAH AGUNG BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI ... 292/UN14.11.1/PP.05.02/2015

BAB III LATAR BELAKANG YURIDIS KEWENANGAN PENYELESAIAN

SENGKETA HASIL PEMILIHAN KEPALA DAERAH OLEH MAHKAMAH

AGUNG

3.1. Kewenangan Mahkamah Agung dalam Penyelesaian

Sengketa Hasil Pemilihan Kepala Daerah Menurut

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945 ............................................................................... 47

3.2. Kewenangan Mahkamah Agung

dalam Penyelesaian Sengketa Hasil

Pemilihan Kepala Daerah Menurut Undang-Undang ............... 49

BAB IV IMPLIKASI PERALIHAN KEWENANGAN PENYELESAIAN SENGKETA

HASIL PEMILIHAN KEPALA DAERAH DARI MAHKAMAH KONSTITUSI

KEPADA MAHAKAMAH AGUNGBERDASARKAN PERATURAN

PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014

TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI DAN WALIKOTA

4.1. Dasar Pertimbangan Peralihan Kewenangan

Penyelesaian Sengketa Hasil Pemilihan Kepala Daerah

dari Mahkamah Konstitusi Kepada Mahkamah Agung ........... 55

4.2. Implikasi Peralihan Kewenangan Penyelesaian Sengketa

Hasil Pemilihan Kepala Daerah dari

Mahkamah Kosntitusi Kepada Mahkamah Agung

Terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi

Page 13: IMPLIKASI PERALIHAN KEWENANGAN PENYELESAIAN … · 2017-04-01 · MAHKAMAH KONSTITUSI KEPADA MAHKAMAH AGUNG BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI ... 292/UN14.11.1/PP.05.02/2015

Terkait Dengan Sengketa Hasil

Pemilihan Kepala Daerah Yang Telah

Dikeluarkan Sebelumnya .......................................................... 55

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan ............................................................................... 67

5.2. Saran ......................................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA

RINGKASAN SKRIPSI

Page 14: IMPLIKASI PERALIHAN KEWENANGAN PENYELESAIAN … · 2017-04-01 · MAHKAMAH KONSTITUSI KEPADA MAHKAMAH AGUNG BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI ... 292/UN14.11.1/PP.05.02/2015

ABSTRAK

Dalam sistem demokrasi perwakilan, Pemilihan Umum adalah suatu kemestian dan suatu

lembaga yang sangat vital untuk demokrasi. Suatu pemilihan yang bebas berarti bahwa dalam

suatu jangka waktu tertentu rakyat akan mendapat kesempatan untuk menyatakan hasratnya

terhadap garis-garis politik yang harus diikuti oleh negara dan masyarakat dan terhadap orang-

orang yang harus melaksanakan kebijakan itu. Dengan demikian pemilihan umum merupakan

salah satu ciri utama dari negara demokrasi modern dan cara yang demokratis untuk membentuk

dan mentransfer kekuasaan dari rakyat kepada otoritas negara. Peralihan kewenangan

penyelesaian sengketa hasil Pemilihan Kepala Daerah dari Mahkamah Konstitusi kepada

Mahkamah Agung didasari oleh Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 97/PUU-XI/2013 tentang

Pengujian Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-

Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 48

Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman Terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945. Dalam amar putusannya Mahkamah Konstitusi berpendapat bahwa

kewenangan Mahkamah Konstitusi dalam menangani sengketa Hasil Pemilihan Kepala Daerah

adalah inkonstitusional. Untuk menindaklanjuti putusan tersebut, kemudian Presiden

mengembalikan kewenangan mengadili sengketa Pilkada ke badan peradilan di bawah

Mahkamah Agung, melalui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun

2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupatin Dan Walikota.

Metode penelitian dalam penulisan skripsi ini menggunakan metode penelitian yuridis

normatif. Dimana peneliti menguraikan permasalah-permasalahan yang ada terkait dengan

peralihan kewenangan penyelesaian sengketa hasil Pemilihan Kepala Daerah dari Mahkamah

Konstitusi kepada Mahkamah Agung, untuk selanjutnya dibahas dengan kajian yang berdasarkan

teori – teori hukum dan selanjutnya dikaitkan dengan peraturan perundang – undangan yang

berlaku dalam praktek hukum.

Dasar yuridis kewenangan Mahkamah Agung dalam menyelesaikan sengketa Pemilihan

Kepala Daerah disebutkan dalam Ketentuan Pasal 24 A ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945. Kemudian menurut Undang-Undang, kewenangan Mahkamah

Agung dalam penyelesaian sengketa hasil Pemilihan Kepala Daerah diatur Dalam Pasal 157

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan

Gubernur, Bupati, dan Walikota. Meskipun dalam putusannya Mahkamah Konstitusi tidak lagi

berwenang mengadili dan memutus perselisihan hasil Pemilihan Kepala Daerah dan kewenangan

tersebut telah beralih ke Mahkamah Agung, namun tidaklah berarti bahwa segala putusan

Mahkamah mengenai perselisihan hasil pemilihan umum kepala daerah sejak tahun 2008

menjadi batal dan tidak berkekuatan hukum mengikat.

Kata Kunci: Demokrasi, Pemilihan Kepala Daerah, Mahkamah Agung, Mahkamah

Konstitusi

Page 15: IMPLIKASI PERALIHAN KEWENANGAN PENYELESAIAN … · 2017-04-01 · MAHKAMAH KONSTITUSI KEPADA MAHKAMAH AGUNG BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI ... 292/UN14.11.1/PP.05.02/2015

ABSTRACT

In the system of representative democracy, the elections is a must and an institution that

is very vital for democracy. A free election means that within a certain period of time people

will get a chance to state his desire towards political lines to be followed by the State and

society and for those who have to implement that policies. the general election is one of the main

characteristics of modern democracies and democratic way to form and transfer the power from

the people to the State authorities. The transition of authority dispute resolution Regional Head

election results from the Constitutional Court to the Supreme Court based on the ruling of the

Constitutional Court the number 97/PUU-XI/2013 about testing Act No. 12 of 2008 about the

second amendment in the Law Number 32 of 2004 concerning regional and Government Act

No. 48 in 2009 about the powers of the Judiciary Against the Constitution of the Republic

of Indonesia in 1945. In an award the Court held that the authority of the Constitutional Court in

handling disputes election results Head Area was unconstitutional. To follow up the verdict,

then the President restore the authority of the judge of the elections dispute to the judiciary

under the Supreme Court, through a surrogate government regulations Act No. 1 2014 about the

election of Governors, Regents and Mayors.

Research methods in the writing of this thesis using the juridical normative research

methods. Where researchers outlining the problem-existing problems related to the transition

of authority dispute resolution Regional Head election results from the Constitutional Court to

the Supreme Court, then discussed with the research based on the theory – theory of law and

later associated with the laws applicable in the invitation – the practice of law.

The juridical basis of the authority of the Supreme Court in resolving the dispute over the

election of the head of the area mentioned in the provisions of article 24 A of paragraph (1) of

the Constitution of the Republic of Indonesia in 1945. Then according to the legislation, the

powers of the Supreme Court in a dispute resolution Regional Head election results provided for

in Article 157 Substitute Government Regulations Act No. 1 2014 About the election of

Governors, Regents, and Mayors. Although in the award of the Constitutional Court are no

longer authorized to adjudicate dispute selection results and hang up the head of the region

and the authorities have been turning to the Supreme Court, however, does not

mean that any court ruling on the dispute the results of the elections of the head

of the region since the year 2008 be annulled and it is not a legal binding.

Keywords: Democracy, Election Districts, The Supreme Court, The Constitutional Court