implementasisisteminformasigeografissigjaringandistribusimenujupelayananberkelasdunia-101211004259-phpapp02...

6
IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) JARINGAN DISTRIBUSI, MENUJU PELAYANAN BERKELAS DUNIA PT. PLN (Persero) Area Jaringan Tangerang Jalan Jenderal Sudirman (Akses Bypass) No. 1 Tangerang 15118 Telepon : 021-5526716, email : [email protected] Abstrak – Secara harfiah, Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat diartikan sebagai suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumber daya manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk menangkap, menyimpan, memperbaiki, mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis. Pemanfaatan teknologi SIG atau yang lebih dikenal dengan istilah Mapping merupakan salah satu jawaban terhadap tantangan PLN untuk memberikan pelayanan terbaik berkelas dunia kepada pelanggannya. PLN Area Jaringan Tangerang sebagai bagian dari unit bisnis PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang telah mengimplementasikan teknologi mapping sejak tahun 1990-an. Saat ini, ada 2 (dua) macam Aplikasi Mapping yang diimplementasikan di PLN Area Jaringan Tangerang, yaitu SIMASTEK (Mapping Jaringan Tegangan Menengah 20kV) dan MISTeR 2000 (Mapping Jaringan Tegangan Rendah). Sebagai infrastruktur penunjang, Aplikasi Mapping sangat membantu PLN Area Jaringan Tangerang dalam menjalankan proses bisnis, di antaranya dalam hal pembuatan rencana pengembangan jaringan tenaga listrik (JTL), manajemen data induk jaringan, pemeliharaan distribusi, peta georafis dan jaringan distribusi dan lain sebagainya. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan tuntutan tingkat mutu pelayanan, PLN Area Jaringan Tangerang secara terus melakukan kajian dan pengembangan Aplikasi Mapping. 1. Pendahuluan 1.1. Profil PLN AJ Tangerang Sejak tahun 2000, PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang melakukan restrukturisasi organisasi unitnya yang berhubungan langsung dengan pelanggan. Organisasi yang semula terdiri atas 7 unit cabang sebagai pengelola bisnis wire dan bisnis retail dipisahkan menjadi 4 Area Jaringan (AJ) sebagai pengelola bisnis wire dan 35 Area Pelayanan (AP) sebagai pengelola bisnis retail. Organisasi Area Jaringan mengelola rencana investasi, operasi, pemeliharaan, pelayanan kepada pelanggan yang berkaitan dengan jaringan tegangan menengah (JTM) 20 kV, gardu distribusi jaringan tegangan rendah , sambungan rumah serta alat pembatas dan pengukur (APP). Organisasi Area Pelayanan mengelola perubahan perubahan data pelanggan, permohonan penyambungan baru, pembuatan perjanjian kontrak jual beli tenaga listrik, pencatatan stand meter listrik, pencetakan rekening dan menerima pembayaran listrik serta membukukan ke rekening PLN Pusat. Wilayah Tangerang terbagi atas Kotamadya dan Kabupaten Tangerang dengan 31 Kecamatan memiliki luas total kurang lebih 1.292 km 2 . Saat ini, pasokan tenaga listrik di wilayah Tangerang dilayani oleh AJ Tangerang sebagai pengelola bisnis wire dan 9 (sembilan) Area Pelayanan sebagai pengelola bisnis retail, yaitu AP Cikokol, AP Cengkareng, AP Cikupa, APL Cisoka, APL Curug, APL Kalideres, AP Sepatan, AP Serpong dan AP Teluknaga. Gambar 1.1. Peta Wilayah Pelayanan PLN AJ Tangerang Wilayah Tangerang dipasok dari 18 Gardu Induk (GI) dengan total kapasitas 2,100 MVA dari 35 unit trafo GI. PLN Area Jaringan Tangerang mempunyai total aset pelanggan sebanyak ± 886.437 pelanggan (mengalami pertumbuhan sebesar 4,3% dari tahun 2005), jaringan distribusi tegangan menengah sepanjang ± 4309,62 kms yang terdiri atas saluran kabel tegangan menengah (SKTM) sepanjang ± 3964 kms dan saluran udara tegangan menengah (SUTM) sepanjang ± 345,62 kms, jaringan tegangan rendah sepanjang ±1.684,80 kms dan gardu distribusi ± 4.746 buah. Jumlah aset tersebut akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah

Upload: ibon-ibonz-bur

Post on 28-Jul-2015

182 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: implementasisisteminformasigeografissigjaringandistribusimenujupelayananberkelasdunia-101211004259-phpapp02

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) JARINGAN DISTRIBUSI, MENUJU PELAYANAN BERKELAS DUNIA

PT. PLN (Persero) Area Jaringan Tangerang Jalan Jenderal Sudirman (Akses Bypass) No. 1 Tangerang 15118

Telepon : 021-5526716, email : [email protected] Abstrak – Secara harfiah, Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat diartikan sebagai suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumber daya manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk menangkap, menyimpan, memperbaiki, mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis. Pemanfaatan teknologi SIG atau yang lebih dikenal dengan istilah Mapping merupakan salah satu jawaban terhadap tantangan PLN untuk memberikan pelayanan terbaik berkelas dunia kepada pelanggannya. PLN Area Jaringan Tangerang sebagai bagian dari unit bisnis PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang telah mengimplementasikan teknologi mapping sejak tahun 1990-an. Saat ini, ada 2 (dua) macam Aplikasi Mapping yang diimplementasikan di PLN Area Jaringan Tangerang, yaitu SIMASTEK (Mapping Jaringan Tegangan Menengah 20kV) dan MISTeR 2000 (Mapping Jaringan Tegangan Rendah). Sebagai infrastruktur penunjang, Aplikasi Mapping sangat membantu PLN Area Jaringan Tangerang dalam menjalankan proses bisnis, di antaranya dalam hal pembuatan rencana pengembangan jaringan tenaga listrik (JTL), manajemen data induk jaringan, pemeliharaan distribusi, peta georafis dan jaringan distribusi dan lain sebagainya. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan tuntutan tingkat mutu pelayanan, PLN Area Jaringan Tangerang secara terus melakukan kajian dan pengembangan Aplikasi Mapping.

1. Pendahuluan 1.1. Profil PLN AJ Tangerang Sejak tahun 2000, PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang melakukan restrukturisasi organisasi unitnya yang berhubungan langsung dengan pelanggan. Organisasi yang semula terdiri atas 7 unit cabang sebagai pengelola bisnis wire dan bisnis retail dipisahkan menjadi 4 Area Jaringan (AJ) sebagai pengelola bisnis wire dan 35 Area Pelayanan (AP) sebagai pengelola bisnis retail. Organisasi Area Jaringan mengelola rencana investasi, operasi, pemeliharaan, pelayanan kepada pelanggan yang berkaitan dengan jaringan tegangan menengah (JTM) 20 kV, gardu distribusi jaringan tegangan rendah , sambungan rumah

serta alat pembatas dan pengukur (APP). Organisasi Area Pelayanan mengelola perubahan perubahan data pelanggan, permohonan penyambungan baru, pembuatan perjanjian kontrak jual beli tenaga listrik, pencatatan stand meter listrik, pencetakan rekening dan menerima pembayaran listrik serta membukukan ke rekening PLN Pusat.

Wilayah Tangerang terbagi atas Kotamadya dan Kabupaten Tangerang dengan 31 Kecamatan memiliki luas total kurang lebih 1.292 km2. Saat ini, pasokan tenaga listrik di wilayah Tangerang dilayani oleh AJ Tangerang sebagai pengelola bisnis wire dan 9 (sembilan) Area Pelayanan sebagai pengelola bisnis retail, yaitu AP Cikokol, AP Cengkareng, AP Cikupa, APL Cisoka, APL Curug, APL Kalideres, AP Sepatan, AP Serpong dan AP Teluknaga.

Gambar 1.1. Peta Wilayah Pelayanan PLN AJ Tangerang

Wilayah Tangerang dipasok dari 18 Gardu

Induk (GI) dengan total kapasitas 2,100 MVA dari 35 unit trafo GI. PLN Area Jaringan Tangerang mempunyai total aset pelanggan sebanyak ± 886.437 pelanggan (mengalami pertumbuhan sebesar 4,3% dari tahun 2005), jaringan distribusi tegangan menengah sepanjang ± 4309,62 kms yang terdiri atas saluran kabel tegangan menengah (SKTM) sepanjang ± 3964 kms dan saluran udara tegangan menengah (SUTM) sepanjang ± 345,62 kms, jaringan tegangan rendah sepanjang ±1.684,80 kms dan gardu distribusi ± 4.746 buah. Jumlah aset tersebut akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah

Page 2: implementasisisteminformasigeografissigjaringandistribusimenujupelayananberkelasdunia-101211004259-phpapp02

penduduk dan perkembangan wilayah Tangerang. Secara garis besar, tabel dibawah ini menggambarkan tentang jumlah aset dan data pengusahaan PLN AJ Tangerang selama 2 (dua) tahun terakhir.

No Sat Tahun 2005

Tahun 2006

1 Aset- Total GI station 18 18 - Total Trafo GI unit 35 35 - Total Kapasitas MVA 2,100 2,100 - Beban Puncak MW 1,621 1,326 - Total Penyulang buah 385 385 - SKTM kms 3,812.00 3,964.00 - SUTM kms 345.62 345.62

- Gardu Distribusi buah 4,520 4,746

- SKTR kms 70.43 70.74 - SUTR kms 1,609.65 1,614.06

2 Pengusahaan- Pelanggan plg 850,094 886,437

- Daya Tersambung MVA 2,830 2,994

- Daya Terjual GWh 6,203 6,477

- Pendapatan Rp x 109 3,762 4,243

- Harga Jual Rata-rata Rp/kWh 606.45 655.03

- SAIDI menit/plg 457.51 377.32 - SAIFI kali/plg 11.61 7.51 - Susut % 10.45 10.51

Aset & Pengusahaan

Tabel 1.1. Data Aset dan Pengusahaan AJ Tangerang 1.2. Teknologi SIG

Sistem Informasi Geografi (SIG) atau yang dalam bahasa ingrisnya Geographic Information System (GIS), secara harfiah diartikan sebagai suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumber daya manusia yang bekerja bersama-sama secara efektif untuk menangkap, menyimpan, mengelola, memperbarui, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis.

Gambar 1.2. Gambaran umum SIG

SIG menggambarkan dunia dalam format longitude dan latitude dan sistem proyeksi yang terdiri dari struktur hierarki objek georafis. SIG pada umumnya mempresentasikan bumi sebagai peta atau map. SIG juga mempunyai interface ke database atau software lainnya untuk decision support, data management dan fungsi spesifik lainnya. Objek yang paling penting dalam aplikasi SIG adalah peta atau map dan integrasi data.

SIG mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisa dan memetakan hasilnya. Oleh karena itu, aplikasi SIG menjawab beberapa pertanyaan seperti lokasi, kondisi, trend, pola dan pemodelan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan system informasi lainnya. Suatu aplikasi SIG terdiri dari beberapa kumpulan data yang tersusun secara sistematis dan terintegrasi menyeluruh. Beberapa sumber data tersebut adalah :

• Peta analog Peta analog adalah peta alam bentuk cetakan seperti misalnya peta topografi, peta tanah, dsb. Pada umumnya peta analog dibuat dengan teknik kartografi, sehingga sudah mempunyai referensi spasial seperti koordinat, skala, arah mata angin, dsb. Peta analog dikonversi menjadi peta digital dengan berbagai cara. Dalam khasanah perpetaan di Indonesia, peta dasar yang digunakan untuk perencanaan pengembangan suatu wilayah dan pembuatan peta turunan yang dibuat oleh BAKOSURTANAL. Sistem proyeksi peta yang sekarang umum digunakan adalah UTM (Universal Tranverse Mercator). Sistem proyeksi peta UTM yang digunakan oleh BAKOSURTANAL untuk JKGN orde 0 dan 1. Sedangkan system proyeksi peta UTM yang digunakan oleh eks Badan Pertahanan Nasional dikenal dengan istilah TM-3 karena ordenya 2 dan 3 serta factor skala 0,9999 di meridian sentral serta lebar zone-nya 3o.

• Data dari Sistem Penginderaan Jauh Data ini merupakan data yang terpenting bagi SIG karena ketersediaannya secara berkala.

• Data hasil survey atau pengukuran di lapangan. Pada umumnya data ini merupakan sumber data atribut (non-spasial) yang dihasilkan berdasarkan teknik perhitungan tersendiri. Seperti misalnya data batas administrasi, batas kepemilikan lahan, dsb.

System Aplikasi Berbasis SIG St

anda

risas

i Fo

rmat

dar

a, P

rose

dur

Keb

ijaka

n Le

galis

asi,

Atu

ran

SUMBER DAYA MANUSIA Operator, Teknisi, Admin, Manajer

Infrastruktur Jaringan Internal, Jaringan external, Hardware

Page 3: implementasisisteminformasigeografissigjaringandistribusimenujupelayananberkelasdunia-101211004259-phpapp02

• Data GPS Teknologi GPS memberikan terobosan penting dalam menyediakan data bagi SIG. GPS (Global Positioning System) atau Sistem Pencari Posisi Global adalah suatu jaringan satelit yang secara terus menerus memancarkan sinyal radio dengan frekuensi yang sangat rendah. Alat penerima GPS secara pasif menerima sinyal ini, dengan syarat bahwa pandangan ke langit tidak boleh terhalang, sehingga alat ini biasanya hanya bekerja di ruang terbuka. Satelit GPS bekerja pada referensi waktu yang sangat teliti dan memancarkan data yang menunjukkan lokasi dan waktu pada saat itu. Operasi dari seluruh satelit GPS yang ada disinkronisasikan sehingga memancarkan sinyal yang sama. Alat penerima GPS akan bekerja jika menerima atau menangkap sinyal dari sedikitnya 4 (empat) buah satelit GPS, sehingga posisinya dalam 3 (tiga) dimensi bisa dihitung. Pada saat ini sedikitnya ada 24 satelit GPS yang beroperasi setiap waktu dan dilengkapi dengan beberapa cadangan. Satelit tersebut dioperasikan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat, mengorbit selama 12 jam (dua orbit per hari) pada ketinggian 11500 mil dan bergerak dengan kecepatan 2000 mil per jam.

Secara luas GIS sudah banyak digunakan oleh banyak company, di antaranya listrik, telepon, oli dan gas. Dengan SIG semua asset yang terinstal di dalam dan di atas tanah bisa ditampilkan baik lokasi maupun informasi yang lain di atas peta digital. Integrasi antara GIS dan teknologi Internet memungkinkan untuk mengakses informasi dan data tanpa tergantung dari software GIS tertentu. Selain itu juga memudahkan dalam sentralisasi software services untuk sharing dan updating data. Dari sudut pandang perusahaan maka web membuat informasi spasial tersedia ke pengguna yang lebih luas. Sedangkan dari sisi konsumen maka informasi data spasial yang akurat dan lengkap semakin mudah didapatkan karena dapat diakses anytime and anywhere tanpa perlu additional tools (software) viewer. Saat ini ada banyak software GIS yang bisa ditemui di pasaran, antara lain ARCINFO (Esri, Inc., Redland, CA.), SICAD (Siemens), Intergraph (Huntsville, AL), Bentley System (Exton, PA), Smallworld System (Englewood, CO), GDS (Graphic Data System), ERDAS/Imagine, GRASS (Rutgers Univ.), ARCVIEW (ESRI), Mapinfo (Troy, NY), AUTOCAD MAP, Atlas / GIS (Strategic Mapping, St. Clara, CA). Kemampuan SIG dalam merelasikan antara data spatial dan data non-spatial memungkinkan untuk dapat menyimpan dan memeriksa informasi tentang dimana objek berada dan seperti apa objek tersebut. Misalnya, lokasi dan apa yang ada di lokasi tersebut.

2.Implementasi SIG di PT. PLN (Persero) AJ Tangerang

2.1. Sistem SIG di PLN AJ Tangerang

Saat ini ada 2 (dua) aplikasi SIG yang digunakan dan dikembangkan di PLN AJ Tangerang, yaitu SIMASTEK (Sistem Informasi Manajemen Aset Teknik) dan MISTeR 2000 (Manajemen Informasi Sistem Tegangan Rendah). Kedua aplikasi SIG tersebut merupakan hasil kerja sama antara PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang dengan LPPM Institut Teknologi Bandung (ITB). Karena sistem kedua aplikasi SIG tersebut masih terpisah, maka makalah ini hanya akan membahas implementasi aplikasi SIMASTEK sebagai contoh implementasi SIG di PLN AJ Tangerang.

SIMASTEK adalah sistem informasi yang digunakan untuk membantu dalam hal mengelola dan menganalisa data aset jaringan tegangan menengah (JTM) 20 kV yang mana informasi tersebut terhubung dengan data spatial geografis. SIMASTEK merupakan aplikasi SIG berbasis web (internet mapping) yang mengintegrasikan data dalam format ESRI shape file, AutoCAD files (DWG dan DWF), data image dan RDBMS Oracle database. SIMASTEK digunakan untuk menampilkan peta jaringan listrik tegangan menengah (JTM) 20 kV dengan peta dasar wilayah PLN Disjaya dan Tangerang terutama wilayah PLN AJ Tangerang, dimana informasi yang ditampilkan berupa data spatial geografis maupun data textual berkaitan dengan Gardu Induk (GI), penyulang, Gardu Hubung (GH) dan Gardu Distribusi (GD) beserta perlatan di dalamnya seperti trafo, Rak TR dan peralatan penunjang lainnya.

Konfigurasi sistem aplikasi SIMASTEK, terdiri dari main server yang terletak di Kantor Distribusi, server yang terletak di tiap-tiap Area Jaringan (AJ) dan client (user). Di bawah ini digambarkan konfigurasi jaringan sistem aplikasi SIMASTEK.

Gambar 2.1.1 Konsep konfigurasi infrastruktur jaringan database

JTM 20 kV

Page 4: implementasisisteminformasigeografissigjaringandistribusimenujupelayananberkelasdunia-101211004259-phpapp02

Informasi data aset JTM 20 kV untuk masing-masing AJ dikelola atau dimaintenance di local server masing-masing AJ. Tiap AJ hanya bisa melihat asetnya sendiri. Kantor Distribusi (KD) sebagai main server mempunyai fasilitas penuh untuk membaca semua data dari semua AJ.

Platform dasar dari aplikasi adalah Web Base System. Tujuan penggunaan dari aplikasi ini adalah untuk meningkatkan efisiensi kerja dan integritas data, karena seluruh klien dapat di-maintain pada satu titik, yaitu Web Server. Selain itu, sistem ini memungkinkan penggunaan yang luas, tanpa ada kebutuhan setting aplikasi di sisi klien.

Gambar 2.1.2 Arsitektur Aplikasi Simastek

Tier yang pertama menggambarkan pemakai (users) dan web browsers yang berada client side. Tier yang kedua berhubungan dengan proses web yang terdiri dari web server Apache, user interface (html dan javascript) dan mapserver. Akhirnya Tier yang ketiga adalah Oracle Database yang berisi data spatial dan data attributes. 2.2. Implementasi SIG

Seiring perkembangan teknologi informasi dan tuntutan tingkat mutu pelayanan, keberadaan Sistem Informasi Geografis menjadi sangat penting. Oleh karena itu, PLN Area Jaringan Tangerang secara terus-menerus mengembangkan dan menyempurnakan Aplikasi SIG. 2.2.1. Manfaat Aplikasi SIG

Manfaat aplikasi SIG khususnya aplikasi SIMASTEK yang ada di PLN AJ Tangerang, antara lain : Peta Geografis dan Jaringan Tenaga Listrik

Aplikasi SIG / SIMASTEK bisa menampilkan informasi tentang peta geografis dan JTL secara keseluruhan, lokasi aset yang dibutuhkan dan Single Line Diagram (SLD). Dengan adanya peta geografis dan Jaringan Tenaga Listrik bisa membantu dalam mendapatkan gambaran global wilayah pelayanan PLN AJ Tangerang dan persebaran Jaringan Tenaga Listrik. Di bawah ini, ditampilkan gambaran peta wilayah Tangerang dan Jaringan Tenaga Listrik.

Gambar 2.2.1 Peta Geografis dan JTL Wilayah PLN AJ

Tangerang Aplikasi SIG juga memberikan informasi letak suatu aset, misalnya letak suatu gardu distribusi, seprti yang ditunjukkan gambar di bawah ini.

Gambar 2.2.2 Informasi lokasi geografis Gardu Distribusi

Gambar 2.2.3. Single Line Diagram JTM 20 kV Pada gambar 2.2.3 digambarkan suatu tampilan informasi tentang sinle line diagram (SLD) JTM

Page 5: implementasisisteminformasigeografissigjaringandistribusimenujupelayananberkelasdunia-101211004259-phpapp02

20 kV. Selain itu aplikasi SIG juga menampilkan foto, line dan peralatan Gardu Distribusi. Seperti yang ditunjukkan gambar 2.2.4 di bawah ini.

Gambar 2.2.4 Informasi Foto GD, SLD Cubicle dan Peralatan di

dalam GD

Perencanaan Distribusi Dalam Perencanaan pengembangan jaringan distribusi dan perencanaan penyambungan baru (PB) khususnya JTM 20 kV, aplikasi SIG / SIMASTEK bisa memberikan gambaran awal tentang lokasi, arah atau jalur penarikan jaringan baru dan estimasi panjang jaringan baru yang direncanakan. Implementasi aplikasi SIG dalam perencanaan distribusi bisa dicontohkan pada gambar 2.2.5 di bawah ini.

Gambar 2.2.5 Rencana penempatan GD baru dan penarikan JTM

20 kV

Operasi Distribusi Dalam Operasi Distribusi, aplikasi SIG / SIMASTEK memberikan informasi tentang lokasi gangguan, area padam sehingga cukup membantu dalam penanganan gangguan. Berikut ini digambarkan contoh form kronologis deteksi gangguan operasi distribusi di PLN AJ Tangerang.

Gambar 2.2.6 Form Deteksi Gangguan TM/ Cubicle

Pemeliharaan Distribusi

Dalam Pemeliharaan Distribusi, aplikasi GIS / SIMASTEK memberikan informasi tentang lokasi JTL, Gardu dan peralatan lainnya yang akan dilakukan pemeliharaan atau revisi. Selain itu, juga bisa membantu dalam pembuatan jadwal pemeliharaan.

Informasi Data Induk Jaringan Aplikasi SIG / SIMASTEK merupakan data induk aset jaringan sehingga bisa memberikan informasi data secara cepat dan lengkap.

Manajemen Aset Jaringan Tenaga Listrik Dengan adanya aplikasi SIG / SIMASTEK, maka pengolahan data aset tersentralisasi untuk bisa memberikan data yang akurat.

Analisis Jaringan Secara tidak langsung, aplikasi SIG / SIMASTEK bisa membantu dalam hal analisa jaringan, seperti susut teknis distribusi, analisa pertumbuhan beban dan kerapatan beban.

Page 6: implementasisisteminformasigeografissigjaringandistribusimenujupelayananberkelasdunia-101211004259-phpapp02

3.Penutup Seiring dengan upaya meningkatkan mutu pelayanan, implementasi aplikasi Sistem Informasi Geografis (GIS) menjadi sangat penting. Oleh karena itu perlu untuk secara terus-menerus mengembangkan dan menyempurnakan Sistem Informasi Geografis (GIS) yang ada, seperti :

1. Menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang khusus menangani pengolahan data aset dan Sistem Informasi Geografis.

2. Selalu melakukan updating data agar data yang diinformasikan akurat dan lebih lengkap.

3. Menambah fungsi – fungsi di aplikasi SIG untuk mendukung proses bisnis lainnya.

4. Mengintegrasikan Sistem Informasi Geografis (SIG) di sisi Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 kV dengan SIG di sisi Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sehingga sistem tidak terpisah-pisah lagi.

Daftar Pustaka [1] LPPM ITB Bandung, ”Training Manual Simastek

Application”, 2006, Bandung.