implementasi zakat sebagai pengurang nilai pajak …

131
IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK PADA BAZNAS KOTA JAMBI S K R I P S I Oleh ZULFA RAHMI NIM : EES 150914 Pembibimbing : Dr. H. M. Nazori Majid, M.SI Ahsan Putra Hafiz, M.EI PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020 M/1441 H

Upload: others

Post on 16-Nov-2021

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI

PAJAK

PADA BAZNAS KOTA JAMBI

S K R I P S I

Oleh

ZULFA RAHMI

NIM : EES 150914

Pembibimbing :

Dr. H. M. Nazori Majid, M.SI

Ahsan Putra Hafiz, M.EI

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2020 M/1441 H

Page 2: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …
Page 3: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

Jambi, November 2019

Pembimbing I : Dr. H. Nazori Majid, S.Ag. M.SI

Pembimbing II : Ahsan Putra Hafiz, S.HI., M.EI

Alamat : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi

Jalan Arif Rahman Hakim Nomor 1 Telanaipura Jambi, 36122

Telp/fax : (0741) 60500 Website: Https://fabi.uinjambi.ac.id

Kepada Yth.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi

di-

Jambi

NOTA DINAS

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh

Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami berpendapat

bahwa skripsi saudari Zulfa Rahmi dengan NIM: EES 150914 yang berjudul: Implementasi

Zakat Sebagai Pengurangan Pajak pada BAZNAS Kota Jambi. Telah disetujui dan dapat

diajukan untuk dimunaqasahkan untuk melengkapi tugas dan memenuhi persyaratan guna

memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) pada Fakultas Ekonimi dan Bisnis Islam

Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

Maka dengan ini kami mengajukan skripsi tersebut agar dapat diterima dengan baik.

Demikian nota dinas ini kami buat, kami ucapkan terimakasih. Semoga bermanfaat bagi

kepentingan agama, nusa dan bangsa.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Page 4: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …
Page 5: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

MOTTO

وإن كنتم على سفر ولم تجدوا كاتبا فرهان مقبوضة فإن أمن بعضكم

Artinya : “Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan

orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat,

seraya mereka tunduk (kepada Allah).”1

1 Al-Ma'idah (5) : 55

Page 6: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

PERSEMBAHAN

حيم حمن الر الر بسم الله

Puji syukur atas karunia-Mu Ya Allah. Dengan penuh kerendahan hati

kupersembahkan karya ini untuk papaku Drs.H.Irman Khatib.MH dan mamaku

Hj.Dirmanida.S.PdI terimakasih atas motivasi, nasihat, doa dan dorongan yang

selalu mengalir dalam kasih sayang yang selalu diberikan. Semoga mama dan

papa selalu sehat dan dalam lindungan Allah.

Teruntuk abangku, kakak iparku dan ponakan kesayanganku Najwa

Maulidia yang paling luar biasa memberikan dukungan .Semoga kalian selalu

sehat, dimudahkan segala urusannya dan berlimpah rezeki.

Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :

dosen pembimbing I Bapak Dr.H.M.Nazori Madjid, S.Ag.,M.SI dan pembimbing

II dan Ahsan Putra Hafiz, S.HI., M.EI , yang senantiasa sabar membimbing saya

dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga kebaikan Bapak dosen pembimbing

dibalas oleh Allah SWT dan selalu dalam lindungan-Nya.

Tak lupa pula saya ucapkan kepada sahabat saya yang sedari SMK selalu

mendampingi hingga sekarang yaitu Rika Fitriana, Juliawati Kalian luar biasa,

tidak akan tergantikan, dan selalu menjadi sahabat sampai kapan pun. Saya sangat

berterimakasih kepada kalian

Dan untuk sahabat seperjuangan , saling mendukung dan menyemangati

dalam keadaan apa pun yaitu Ersanti Laras Eka Putri, Sari Rumandhani, Desy

Meisyah, Siti Nuraisyiyah Jambil, Nurfaizah dan Desi Fitriyani trimakasih yang

sebesar besarnya semoga kalian selalu dalam keadaan sehat .

Terimakasih juga saya ucapkan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam

kesuksesan di hidup saya, mohon maaf tidak dapat saya sebutkan satu-persatu.

Semoga Allah SWTsenantiasa membalas kebaaikan kalian semua.

Page 7: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

ABSTRAK

Pajak Merupakan kewajiban sebagai seorang warga negara terhadap

negara, sedangkan zakat merupakan kewajiban seorang hamba kepada agama

berdasarkan perintah agama. Dalam regulasinya zakat dapat mengurangi nilai

pajak apabila dilakukan setelah membayar zakat . Dalam hal ini penelitian ini

meneitliti dengan metode kualitatif deskriptif yang bertempat di BAZNAS Kota

Jambi untuk melihat implementasi zakat sebagai pengurang nilai pajak pada

BAZNAS Kota Jambi. Dapat terterapkan dengan baik atau ada faktor yang

menjadi penghambat terimplementasinya zakat sebagai penguragn nilap pajak

Kata kunci: Implementasi, Zakat , Pengurangan Pajak

Page 8: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

KATA PENGANTAR

حيم حمن الر الر بسم الله

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu

Wata’ala yang mana dalam penyelesaian skripsi ini penulis selalu diberikan

kesehatan dan kekuatan, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Di

samping itu, tidak lupa pula iringkan shalawat serta salam penulis sampaikan

kepada junjungan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.

Skripsi ini dengan judul: Zakat Sebagai Pengurang nilai Pajak Pada

BAZNAS Kota Jambi. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Program Studi Ekonomi Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

Pada kesempatan ini dengan setulus hati penulis mengucapkan terima

kasih kepada :

1. Prof.Dr.H.Su’aidi Asy’ari,MA.,Ph.D selaku Rektor Universitas Islam Negeri

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,

2. Dr. AA. Miftah,S.Ag., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,

3. Dr. Rafidah, S.E.,M.E.I selaku Wakil Dekan I, Dr. Novi Mubyarto, S.E.,M.E

selaku Wakil Dekan II, dan Dr.Sucipto,S.Ag selaku Wakil Dekan III Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi,

4. Ambok Panguik, S.Ag., M.SI dan Muhammad Yunus, M.SI selaku ketua dan

sekretaris Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,

5. Dr. H. Nazori Madjid, S.Ag.,M.SI selaku Pembimbing I dan Ahsan Putra

Hafiz, S.HI., M.EI selaku Pembimbing II, terimakasih atas arahan dan

bimbingannya semoga Allah senantiasa membalas kebaikannya,

Page 9: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

6. Bapak dan Ibu dosen serta Asisten Dosen yang telah memberikan materi

pendidikan yang berharga selama proses perkulihan di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,

7. Bapak Drs. H.Syamsir Nain selaku Kepala BAZNAS Kota Jambi beserta

seluruh staf yang telah mengizinkan untuk mengadakan penelitian serta

memberikan keterangan yang dibutuhkan untuk penyelesaian skripsi ini.

8. Seluruh karyawan dan karyawati Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang telah

memberikan pelayanan dalam masa perkuliahan sampai selesai,

9. Bapak dan Ibu narasumber atau informan yang telah bersedia memberikan

data dan informasi yang dibutuhkan dalam penyelesaian skripsi ini, yang

mana sangat terbuka dan kooperatif mendukung penelitian hingga selesai,

10. Kedua orang tua yang telah memberikan dorongan semangat juang dan

limpahan dukungan kasih sayang sehingga skripsi ini diselesaikan dengan

baik, dan

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

kelancaran dalam menyusun skripsi ini.

Terimakasih sepenuhnya atas jasa yang telah kalian berikan sehingga

penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan lancar dan semoga amal

kebajikan kalian semua dinilai oleh Allah Subhanahu Wata’ala.

Di samping itu, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Maka dari itu, apabila terdapat kesalahan, mohon dimaafkan.

Sangat diharapkan kritik dan saran yang membangun supaya bisa menjadi catatan

perbaikan untuk kedepan yang lebih layak secara akademisi dan ilmiah. Semoga

penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan penelitian selanjutnya.

Jambi, 05 Juni 2020

Penulis

Zulfa Rahmi

NIM : EES 15914

Page 10: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

LEMBAR PERNYATAAN .................................................................... ii

NOTA DINAS ........................................................................................... iii

MOTTO .................................................................................................... iv

PERSEMBAHAN ..................................................................................... v

ABSTRAK ................................................................................................ vi

KATA PENGANTAR .............................................................................. vii

DAFTAR ISI ............................................................................................. ix

DAFTAR TABEL..................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Rumusan Masalah...................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 8

D. Batasan Masalah ........................................................................ 8

E. Manfaat Penelitian ..................................................................... 9

F. Kerangka Teori .......................................................................... 9

1. Teori Implementasi ............................................................. 9

2. Teori Zakat……… ................................................................ . 10

3. Teori Pajak…………………………………… .................... . 30

4. Teori Zakat Sebagai pengurang nilai pajak…………… .... 35

5. Teori Kelembagaan .............................................................. 43

G. Tinjauan Pustaka........................................................................ 50

BAB II METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian ................................................................ 54

B. Objek dan Waktu Penelitian ...................................................... 54

C. Unit analisis data ....................................................................... 55

D. Jenis dan Sumber Data .............................................................. 56

E. Instrumen Pengumpulan Data ................................................... 57

Page 11: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

F. Teknik Analisis Data ................................................................. 58

G. Sistematika Penulisan ................................................................ 60

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Sejarah BAZNAS Kota Jambi .................................................. 62

B. Visi dan Misi Pegadaian BAZNAS Kota Jambi ....................... 64

C. Struktur BAZNAS Kota Jambi .................................................. 65

D. Mekanisme Distribusi Zakat pada BAZNAS Kota Jambi....... 66

E. Nisab dan kadar Zakat………………………………………… 68

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Impelementasi zakat sebagai pengurang nilai pajak Pada

Baznas Kota Jambi ................................................................... 77

B. Faktor yang menyebabkan belum terimplementasinya zakat

sebagai pengurang nilai pajak di Baznas Kota Jamb……… 84

C. Upaya yang dilakukan Baznas dan Pajak untuk menerapkan

Zakat sebagai Pengurang pajak di Kota Jambi……………… 92

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................ 96

B. Saran .......................................................................................... 97

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

CURICULUM VITAE

Page 12: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Penerimaan Zakat 5 Tahun Terakhir ............................. 6

Tabel 1.2 Penghasilan Kena Pajak Orang Pribadi………………………. 39

Tabel 1.3 Penghasilan Kena Pajak Wajib Badan……………………….. 39

Tabel 1.4 Perbandingan ilustrasi perhitungan PPh pasal 21 Pak Zidan

dengan pengurang zakat dan tidak pengurang zakat…............. 42

Tabel 1.5 Tinjauan Pustaka ........................................................................ 50

Tabel 3.1 Nisab dan Kadar Zakat Harta Peternakan Sapi dan Kerbau....... 65

Tabel 3.2 Nisab dan Kadar Zakat Harta Peternakan Kambing dan

Domba ....................................................................................... 53

Page 13: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Baznas Kota Jambi ............................... 68

Gambar 4.1 Contoh Bukti Setor Zakat yang dikeluarkan BAZNAS Kota

Jambi…… ........................................................................... … 56

Gambar 4.2 Contoh Formulir SPT yang ada di Kantor Pajak Kota Jambi 58

Gambar 4.3 Grafik Pengumpulan Dana Zakat BAZNAS Kota Jambi……. 83

Page 14: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam Undang-undang nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat

disebutkan bahwa “Zakat merupakan pranata keagamaan yang bertujuan untuk

meningkatkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat”.1

Sementara “Dalam Islam pengeluaran dari harta atau penghasilan yang

dimiliki seseorang dapat disebut sebagai zakat. Zakat merupakan salah satu rukun

Islam yang bersifat ibadah dan sosial, yang kewajibannya sering digandengkan

dengan kewajiban shalat. Dalam Islam, zakat dibagi dua yaitu zakat mal (zakat

harta) dan zakat fitri (zakat fitrah).2 Zakat adalah ibadah maaliyah ijtimaiyah yang

memiliki posisi yang sangat penting, strategis, dan menentukan, baik dilihat dari

sisi ajaran Islam maupun dari sisi pembangunan kesejahteraan umat.3

Menurut Islam, zakat merupakan ibadah yang sangat penting. Islam

melihat manusia belum bisa meraih kebajikan, belum bisa disebut orang baik,

belum sah masuk barisan orang-orang yang bertakwa sebelum ia membayar

zakat.Tanpa zakat,seseorang tidak bisa dibedakan dari orang-orang musyrik yang

tidak membayar zakat dan tidak meyakini hari kemudian.Ini dapat kita lihat dari

kutipan ayat dibawah ini :

1 Undang-undang nomor 23 Tahun 2011 2Abdul Aziz Dahlan, Ensiklopedi Hukum Islam, (Jakarta : PT. Ichtiar Baru Van Hoeve),

hlm. 1985. 3 Didin Hafidhuddin dan Rahmat Pramulya, Kaya Karena berzakat, (Jakarta: Raih Asa

Sukses, 2008), hlm. 7.

Page 15: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

2

كاج والذيه ورحمتي وسعت قىن ويؤتىن الز كل شيء فسأكتثها للذيه يت

هم تايتىا يؤمىىن

Artinya : “Dan rahmat-Ku akan meliputi segala sesuatu. Aku menetapkan rahmat-

Ku itu hanya untuk orang-orang yang bertakwa, membayar zakat, dan percaya

akan ayat-ayat Kami”.4

زهم تعذاب فثش ح ولا يىفقىوها فى سثيل الل والذيه يكىزون الذهة والفض

اليم

Artinya : “Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak

menafkahkannya pada jalan Allah maka beritahukanlah kepada mereka,(bahwa

mereka akan mendapat) siksa yang pedih”.5

Pemerintah Republik Indonesia memahami betul bahwa zakat sebagai

perintah agama, juga adalah pranata sosial yang potensial untuk mewujudkan

kesejahteraan rakyat sebagaimana cita-cita negara Indonesia yang termuat dalam

pembukaan Undang-Undang Dasar Negara R.I 1945. Umat Islam yang jumlahnya

mayoritas dan sebagiannya adalah orang yang berprofesi sebagai pedagang,

kontraktor,konsultan, ahli , pemilik hotel, rumah makan, restoran dan lain

sebagainya yang mempunyai pendapatan yang sudah terkena wajib zakat adalah

potensi yang mesti digarap dan dimanfaatkan sebagai pemasukan yang bisa

dimanfaatkan untuk mengatasi masalah kemiskinan dan meningkatkan

kesejahteraan rakyat Indonesia. Untuk menampung, mengelola dan

mendistribusikan dana masyarakat yang cukup banyak jumlahnya itu , perlu ada

4 Al-A‟raf (7) : 156

5 At-Taubah (9) : 34

Page 16: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

3

satu lembaga yang membantu pemerintah. Dilandasi pemahaman seperti itu pada

zaman pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pemerintah

mengeluarkan Undang-Undang No.23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat

sebagai pengganti Undang-Undang No.38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat

yang dinilai sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan kebutuhan hukum

dalam masyarakat.

Dalam Undang-Undang No.23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat

pada pasal 5 ayat (1) disebutkan bahwa untuk pengelolaan zakat, pemerintah

membentuk BAZNAS, yang merupakan lembaga pemerintah nonstruktural yang

bersifat mandiri dan bertanggungjawab kepada Presiden melalui Menteri.

Menurut Undang-undang ini ada lembaga BAZNAS di tingkat pusat, tingkat

provinsi dan tingkat kabupaten dan kota yang namanya sama yaitu BAZNAS.

BAZNAS adalah Badan resmi yang yang satu satunya dibentuk oleh

Pemerintah. Yang bertugas menghimpun dana zakat, infaq dan shodaqoh dari

semua kalangan masyarakat. Pemerintah mengatur Zakat Beserta Lembaga

Pengimpun Zakat . BAZNAS Kota hingga saat ini hanya menerima zakat dari

Aparat Sipil Negara (ASN). Pemerintah telah mengeluarkan regulasi berupa

Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2010 bahwa “Zakat atau Sumbangan

Keagamaan yang sifatnya wajib dapat dikurangkan dari penghasilan bruto”.6

Namun dalam ketentuannya hal ini hanya dapat berlaku apabila muzakki yang

sekaligus wajib pajak membayarkan zakatnya pada amil zakat yang dibentuk dan

dinaungi oleh pemerintah yaitu BAZNAS.

6 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia ,diunduh pada 3 maret 2019

Page 17: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

4

BAZNAS provinsi Jambi telah dibentuk yang dulunya berkantor di

Islamic Center, jalan Sultan Thaha No.58 samping masjid Agung Alfalah Jambi

dan sekarang berkantor di Jalan Pattimura kota Jambi.Sedangkan BAZNAS Kota

Jambi yang dulunya bernama BAZDA resmi dibentuk pada tanggal 16 Maret

2001 yang beralamat di Jalan Jenderal Basuki Rahmat Nomor 01 Kota Baru

Lantai II Dispenda Kota Jambi. Sebelumnya lembaga ini beralamat di Kantor

Kementerian Agama Provinsi Jambi, ketika masih bernama BAZDA.

Tujuan dibentuknya BAZNAS , adalah untuk menggali potensi dana umat

secara bertahap,terencana,realistis dan terukur sebagai salah satu instrumen

pemberdayaan ekonomi umat yang bermoral.Membantu pemerintah dan

masyarakat secara berkelanjutan untuk mengentaskan kemiskinan dan

keterbelakangan.

Sebagai lembaga pemerintah non struktural yang dibentuk berdasarkan

Undang-Undang, kedudukan BAZNAS kota Jambi sangat kuat karena diberi

kewenangan yang cukup untuk menggali potensi dana umat Islam kemudian

mendistribusikannnya untuk mensejahterakan masyarakat dan mengentaskan

kemiskinan.

Untuk kelancaran operasional BAZNAS kota Jambi, telah dilengkapi

dengan struktur organisasi dipimpin oleh seorang ketua dan dibantu oleh para

wakil ketua, sekretaris, auditor dan 4 orang kepala bagian yang kesemuanya

berjumlah 12 orang.Selain itu BAZNAS kota Jambi telah ditunjang dengan

personil, kantor dan peralatannya,kendaraan dinas, honor untuk para pegawai

yang dananya berasal dari keuangan daerah atau APBD kota Jambi.

Page 18: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

5

Dilihat dari institusi dan perangkat penunjangnya, BAZNAS kota Jambi,

adalah sebuah organisasi yang lengkap dan siap untuk memikul tugas. Sebagai

organisasi yang betul-betul dipersiapkan oleh pemerintah sudah semestinya

dengan potensinya itu BAZNAS kota Jambi dapat mewujudkan kinerja yang

maksimal sesuai dengan harapan yaitu mampu menggarap potensi dana umat

secara terencana, realistis dan terukur sehingga dapat membantu pemerintah

mengentaskan kemiskinan dan keterbelakangan.

Indonesia merupakan negara hukum dimana setiap warga negaranya diatur

oleh hukum dan wajib menaati peraturan atau hukum yang ada. Indonesia

memang negara hukum namun sebagian besar warga negara Indonesia beragama

Islam, maka dari itu tidak menutup kemungkinan sebagian besar warga negara

Indonesia juga membayar zakat, karena zakat merupakan suatu kewajiban bagi

umat Islam sebagaimana pajak yang merupakan kewajiban untuk warga negara

Indonesia. Dalam hal ini pemerintah mengambil suatu kebijakan untuk

mengambil jalan tengahnya yaitu zakat dapat menguragi nilai pajak.

Sesuai dengan kesimpulan Ai Nur Bayinah dalam penelitiannya yang

berjudul “Implementasi Zakat sebagai Pengurang Penghasilan Kena Pajak”

menyimpulkan dalam peraturan perpajakan, zakat atas penghasilan boleh

dikurangkan dari Penghasilan Kena Pajak, dengan syarat zakat atas penghasilan

yang dapat dikurangkan tersebut harus nyata-nyata dibayarkan oleh wajib pajak

orang pribadi pemeluk agama Islam dan atau wajib pajak badan dalam negeri

yang dimiliki oleh pemeluk agama Islam kepada badan amil zakat atau lembaga

amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah sebagaimana diatur

Page 19: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

6

dalam Undang-undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat, dan

sepanjang berkenaan dengan penghasilan yang menjadi objek pajak dapat

dikurangkan dalam menghitung besarnya penghasilan kena pajak pada tahun

zakat tersebut dibayarkan.7

Zakat dapat mengurangi nilai pajak penghasilan bagi warga negara

Indonesia yang beragama Islam dan terdaftar di BAZNAS.

Dengan adanya regulasi ini harusnya dapat menggali potensi masyarakat

jambi dalam berzakat dan dapat meningkatkan jumlah zakat di Kota Jambi,

sehingga sebagaimana fungsinya zakat dapat meningkatkan ekonomi umat dan

mengentaskan kemiskinan dapat tercapai. Dan juga dapat membuat minat

masyarakat Non ASN jauh lebih besar dari pada minat ASN dalam berzakat.

Sebelumnya minat ASN dalam berzakat juga kurang, namun setelah

dikeluarkannya surat instruksi dari Walikota Jambi jumlah penerimaan zakat di

Kota Jambi dari ASN meningkat setiap tahunnya. Sebagaimana data penerimaan

zakat di Kota Jambi di bawah ini:

Tabel 1.1

Jumlah Penerimaan Zakat 5 Tahun Terakhir

Tahun Jumlah Zakat

2014 Rp 898.314.678,15

2015 Rp 1.039.771.309,29

2016 Rp 1.522.421.593,71

2017 Rp 2.520.123.122,57

2018 Rp 3.179.228.109,97

Sumber : (BAZNAS Kota Jambi)

7

Ai Nur Bayinah, Implementasi Zakat Sebagai Pengurang Penghasilan Kena Pajak,

Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam 3, No. 1 (2015)

Page 20: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

7

Berdasarkan tabel di atas jika Regulasi PP No. 60 tahun 2010 dapat

terimplementasi dengan baik seperti surat intruksi yang dikeluarkan oleh walikota

Jambi, maka potensi meningkatnya jumlah penerimaan zakat kota jambi akan

meningkat sampai dengan 5 Milyar pertahun.8 Implementasi adalah perluasan

aktivitas yang saling menyesuaikan proses interaksi antara tujuan dan tindakan

untuk mencapainya, serta memerlukan jaringan pelaksana, birokrasi yang efektif.9

Implementasi dari dari suatu peraturan sangat perlu untuk mewujudkan

tujuan tersebut, namun implementasi dapat berjalan dengan baik apabila pihak-

pihak yang terlibat bekerjasama dengan baik dan optimal dalam menjalankan

tugasnya, dari mulai kepala, staf, organisasi, lembaga maupun masyarakat yang

terlibat di dalamnya. Disinilah titik persoalan apakah Lembaga yang kurang

berfungsi secara maksimal, untuk sosialisasi mengenai zakat bisa mengurangi

nilai pajak atau ada faktor lainnya.

Berbarengan dengan itu guna meringankan beban ganda muzakki yang

juga wajib pajak ,pemerintah sudah membuat regulasi berupa Peraturan

Pemerintah Nomor 60 tahun 2010 untuk pengurangan pajak bagi wajib pajak

muslim dan Peraturan Menteri Keuangan R.I Nomor 254/PMK.06/2016. Sebagai

organisasi yang sudah dipersiapkan dengan matang oleh pemerintah, BAZNAS

kota Jambi sejatinya tidak akan menemukan hambatan dan tantangan berat dalam

melaksanakan tugas-tugasnya menggarap dana zakat umat untuk mensejahterakan

masyarakat.

8 Wawancara : Drs. H. Syamsir Nain Selaku kepala BAZNAS Kota Jambi, tentang

Baznas dan minat masyarakat jambi dalam berzakat serta, implementasi PP No 60 Tahun 2010 di

Kota Jambi, tanggal 10 Desember 2018 9Hardiyanti Rini, Impelementasi peraturan pemerintah no 8 Tahun 2003 tentang pedoman

organisas perangkat daerah pemerintah kota samarinda. Vol 1 (3) , 985-997

Page 21: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

8

Berangkat dari permasalahan inilah, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul Implementasi Zakat sebagai Pengurang Nilai pajak

pada BAZNAS Kota Jambi.

B. Rumusan Masalah

Adapun Rumusan masalah yang ingin dilihat dari hasil penelitian ini

dengan melihat latar belakang adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana penerapan zakat sebagai pengurang nilai pajak di BAZNAS Kota

Jambi ?

2. Apa Faktor yang menyebabkan belum terimplementasinya zakat sebagai

pengurang nilai pajak di Baznas Kota Jambi?

3. Apa upaya yang dilakukan Baznas dan Pajak untuk menerapkan Zakat

sebagai Pengurang pajak di Kota Jambi?

C. Batasan Masalah

Agar pembahasan ini tidak meluas dan tetap fokus pada permasalahan

yang diangkat, maka penulis melakukan pembatasan pada penelitian ini. Penulis

hanya akan membahas tentang bagaimana BAZNAS Kota Jambi menerapkan

zakat sebagai pengurangan pajak, dengan pendekatan kualitatif dan menggunakan

metode analisis deskriptif.

D. Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini dengan melihat

latar belakang dan rumusan masalah adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sejauh mana implementasi zakat sebagai pengurang nilai

pajak di BAZNAS Kota Jambi.

Page 22: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

9

2. Untuk mengapa zakat sebagai pengurang nilai pajak belum diterapkan di

BAZNAS Kota Jambi.

E. Manfaat Penelitian

Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :

1. Pengembangan teori, dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran bagi

masyarakat tentang Regulasi Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2010.

2. Objek yang diteliti, dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi agar terciptanya

lembaga yang bermutu dan terpercaya.

3. Pihak Lain, sebagai bahan acuan bagi peneliti lain yang meneliti hal yang

sama, serta mendorong dilakukannya penelitian-penelitian tentang bagaimana

zakat dapat mengangkat ekonomi umat dan zakat sebagai pengurang nilai

pajak. Semakin banyak penelitian di bidang ini diharapkan hasil dan temuan-

temuan penelitian tersebut dapat menjadi rujukan dan acuan

4. Sebagai syarat dalam menyelesaikan program Strata Satu (S.1) Ekonomi

Syariah di Fakultas Ekonomi danBisnis Islam.

F. Kerangka teori

1. Teori Implementasi

Implementasi dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti

pelaksanaan; penerapan: pertemuan kedua ini bermaksud mencari bentuk, hal

yang disepakati dulu.10

Implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling

10

Departemen Pendidikan Nasional Edisi Keempat, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2013), hal 529

Page 23: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

10

menyesuaikan proses interaksi antara tujuan dan tindakan untuk mencapainya

serta memerlukan jaringan pelaksana, birokrasi yang efektif. 11

Kebijakan adalah suatu ketetapan yang memuat prinsip-prinsip untuk

mengarahkan cara bertindak yang dibuat secara terencana dan konsisten

dalam mencapai tujuan tertentu.12

Implementasi dari kebijakan sangat perlu

karena untuk mewujudkan tujuan dari kebijakan itu sendiri, namun

implementasi dapat berjalan apabila pihak-pihak yang terlibat bekerjasama

dengan baik dalam menjalankan tugasnya, baik lembaga, organisasi, anggota,

maupun masyarakat didalamnya. Implementasi dilaksanakan untuk mencapai

tujuan bersama.

2. Teori Zakat

Zakat ialah nama atau sebutan dari sesuatu hak Allah Ta‟ala yang

dikeluarkan seseorang kepada fakir miskin. Dinamakan zakat, karena

didalamnya terkandung harapan untuk beroleh berkat, membersihkan jiwa

dan memupuknya dengan berbagai kebajikan.13

Zakat menurut istilah agama Islam artinya “kadar harta yang tertentu,

yang diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan beberapa syarat”.

Hukumnya zakat adalah salah satu rukun islam yang lima fardhu‟ain atas

tiap-tiap orang yang cukup syarat-syaratnya. Zakat mulai diwajibkan pada

tahun kedua hijriah.14

11 Anthonius Welly, Implementasi Undang-Undang No.6 Tahun 2014 tentang Desa Studi

Kasus Pelaksanaan Tuga Kepala Desa di Desa Gemar Baru Muara Ancalong Kabupaten Kutai

Timur, jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 4, Nomor 4, 2016: 829-842, hal 831 12

Sobirin dan Udin, kebijakan Publik, (Makasar: CV Sah Media, 2017), hal 3 13

Sabiq sayyid , Fiqh Sunnah, (Bandung : PT. Alma‟rif, 1985), hal 5 14

H sulaiman rasjid, Fiqh Islam, (Bandung : PT. Sinar baru Algensido, 1998), hal 192

Page 24: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

11

Di dalam Al-Qur‟an kewajiban membayar zakat sering kali

disandingkan dengan kewajiban shalat, begitu pentingnya kewajiban berzakat

yang terdapat nilai ibadah kepada Allah juga kewajiban beribadah kepada

sesama manusia untuk saling membantu dan mengasihi seperti dalam

beberapa surah dalam Al-Qur‟an Allah swt berfirman :

Artinya : “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta

orang-orang yang ruku'”.15

Artinya : “Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan

orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat,

seraya mereka tunduk (kepada Allah).”16

Artinya : “Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja

yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahalanya pada

sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”.17

15 Al-Baqarah (2) : 43 16 Al-Ma'idah (5) : 55 17 Al-Baqarah (2): 110

Page 25: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

12

Berdasarkan penjelasan ayat-ayat di atas jelas, bahwasannya setiap

umat muslim yang mampu wajib menunaikan zakat dan shalat. Zakat adalah

instrument religius yang membantu individu dalam masyarakat untuk

menolong penduduk fakir dan miskin yang tidak mampu menolong dirinya

sendiri. Institusi zakat adalah program pengentasan kemiskinan wajib

(mandatory expenditure) dalam perekonomian Islam. Dampak zakat terhadap

upaya pengentasan kemiskinan adalah sesuatu yang signifikan dan berjalan

secara otomatis (built-in) di dalam sistem Islam. Terdapat ada beberapa

alasan untuk ini, yaitu:18

a.) Penggunaan atau alokasi dana zakat sudah ditentukan secara pasti di

dalam syari‟at Islam

Artinya:

“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-

orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya,

untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan

Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu

ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha

Bijaksana”.19

18 Naimah, Konsep Hukum Zakat Sebagai Instrumen Dalam Meningkatkan Perekonomian

Ummat, Fakultas Syari‟ah dan Ekonomi Islam IAIN Antasari, Jl. Jendral Ahmad Yani Km 4,5

Banjarmasin 19 At-Taubah (9): 60

Page 26: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

13

Berdasarkan ayat di atas dimana zakat hanya diperuntukan bagi 8

golongan (ashnaf) saja, yaitu: fiqara (fakir), masakin (miskin), amilin alaiha

(pihak pengelola zakat), muallafat ul qulub (orang yang dijinakan hatinya), fir

riqab (membebaskan budak), gharimin (orang yang berutang), fi sabilillah

(berjuang dijalan Allah), dan ibn us sabil (orang yang sedang dalam

perjalanan).

Jumhur ulama sepakat bahwa selain bahwa selain dari delapan

golongan ini, tidak halal menerima zakat. Lebih jauh lagi, Al-Qur‟an

menyebutkan fakir dan miskin, sebagai kelompok pertama dan kedua dalam

daftar penerima zakat. Mereka inilah yang mendapat prioritas dan

pengutamaan oleh Al-Qur‟an. Ini menunjukan bahwa mengatasi masalah

kemiskinan merupakan tujuan utama dari zakat.

b.) Zakat dikenakan pada basis yang luas dan meliputi berbagai aktifitas

perekonomian.

Zakat dipungut dari produk pertanian, hewan peliharaan, simpanan

emas dan perak. Aktifitas perniagaan komersial, dan barang- barang tambang

yang diambil dari perut bumi. Fiqh kontemporer bahkan memandang bahwa

zakat juga diambil dari seluruh pendapatan yang dihasilkan dari aset fisik dan

finansial serta keahlian pekerja. Dengan demikian, potensi zakat adalah

sangat besar. Hal ini menjadi modal besar yang penting bagi pembiayaan

program-program pengentasan kemiskinan.

c.) Zakat adalah pajak spiritual yang wajib dibayar oleh setiap muslim.

Page 27: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

14

Dalam kondisi apapun diharapkan, penerimaan zakat cenderung stabil.

Hal ini akan menjamin keberlanjutan program pengentasan kemiskinan yang

umumnya membutuhkan jangka waktu yang relatif panjang, Dengan berbagai

karakteristik yang disandangnya tersebut, keberadaan zakat dalam kerangka

sosial-ekonomi Islam menjadi basis yang kuat bagi program pengentasan

kemiskinan secara berkelanjutan.

Sebagaimana layaknya pajak zakat merupakan sebuah instrumen

fiskal yang berpihak kepada kelompok miskin dan mejadi program wajib

pengentasan kemiskinan bagi setiap rezim pemerintahan, zakat sangat

superior dibandingkan instrumen fiskal konvensional. Peran zakat dalam

mengentaskan kemiskinan adalah peran yang tidak bisa dipungkiri

keberadaannya, baik dalam kehidupan muslim atau kehidupan lainnya.

Masyarakat umum hanya mengetahui bahwasanya tujuan dari zakat adalah

mengentaskan kemiskinan dan juga membantu para fakir miskin, tanpa

mengetahui gambarannya secara gamblang.

Islam memandang kemiskinan merupakan satu hal yang dapat

membahayakan aqidah, akhlak, kelogisan berpikir, keluarga dan juga

masyarakat. Islam juga menganggapnya sebagai musibah dan bencana yang

harus segera ditanggulangi. Terlebih, jika kemiskinan tersebut makin banyak

maka ia akan menjadi kemiskinan yang mampu membuatnya lupa akan Allah

dan juga kemanusiaannya. Adanya keterkaitan yang kuat antara kefakiran dan

kekafiran, karena kefakiran merupakan satu langkah menuju kekafiran. Hal

ini karena orang yang fakir miskin cenderung memiliki potensi dalam dirinya

Page 28: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

15

untuk menebarkan benih keraguan terhadap kebijaksanaan Ilahi mengenai

pembagian rezeki.

a. Macam-macam Zakat

1) Zakat Maal (Harta)

Menurut bahasa, kata “mâl” berarti kecenderungan, atau segala

sesuatu yang diinginkan sekali oleh manusia untuk dimiliki dan disimpannya.

Sedangkan menurut syarat, mâl adalah segala sesuatu yang dapat dimiliki

atau dikuasai dan dapat digunakan (dimanfaatkan) sebagaimana lazimnya.

Dengan demikian, sesuatu dapat disebut mâl apabila memenuhi dua syarat

berikut:

a) Dapat dimiliki, disimpan, dihimpun, dikuasai.

b) Dapat diambil manfaatnya sebagaimana lazimnya.

Contohnya: rumah, mobil, ternak, hasil pertanian, uang, emas, perak,

dan lain sebagainya. Sedangkan sesuatu yang tidak dapat dimiliki

tetapi manfaatnya dapat diambil, seperti udara dan sinar matahari

tidaklah disebut mâl.20

Syarat-syarat harta yang wajib di zakati, sebagai berikut:

a) Kepemilikan sempurna

Harta yang dimiliki secara sempurna, maksudnya pemilik harta

tersebut memungkinkan untuk mempergunakan dan mengambil

manfaatnya secara utuh. Sehingga, harta tersebut berada di bawah kontrol

dan kekuasaannya. Harta yang didapatkan melalui proses kepemilikan

20

Ahmad Hadi Yasin, Panduan Zakat Praktis, (Hak Cipta Dompet Dhuafa Republika),

hlm. 14.

Page 29: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

16

yang dibenarkan oleh syarat, seperti hasil usaha perdagangan yang baik

dan halal, harta warisan, pemberian negara atau orang lain wajib

dikeluarkan zakatnya apabila sudah memenuhi syarat-syaratnya.

Sedangkan harta yang diperoleh dengan cara yang haram, seperti hasil

merampok, mencuri, dan korupsi tidaklah wajib dikeluarkan zakatnya,

bahkan harta tersebut harus dikembalikan kepada pemiliknya yang sah

atau ahli warisnya.

b) Berkembang (produktif atau berpotensi produktif)

Yang dimaksud harta yang berkembang di sini adalah harta

tersebut dapat bertambah atau berkembang bila dijadikan modal usaha atau

mempunyai potensi untuk berkembang, misalnya hasil pertanian,

perdagangan, ternak, emas, perak, dan uang. Pengertian berkembang

menurut istilah yang lebih familiar adalah sifat harta tersebut dapat

memberikan keuntungan atau pendapatan lain.

c) Mencapai nisab

Yang dimaksud dengan nisab adalah syarat jumlah minimum harta

yang dapat dikategorikan sebagai harta wajib zakat.

d) Melebihi kebutuhan pokok

Kebutuhan pokok adalah kebutuhan minimal yang diperlukan

untuk kelestarian hidup. Artinya, apabila kebutuhan tersebut tidak dapat

dipenuhi, yang bersangkutan tidak dapat hidup dengan baik (layak), seperti

belanja sehari-hari, pakaian, rumah, perabot rumah tangga, kesehatan,

pendidikan, dan transportasi. Singkatnya, kebutuhan pokok adalah segala

Page 30: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

17

sesuatu yang termasuk kebutuhan primer atau kebutuhan hidup minimum

(KHM). Pengertian tersebut bersandar pada pendapat Imam Hanafi.

Syarat ini hanya berlaku bagi masyarakat berpenghasilan rendah

atau di bawah standar minimum daerah setempat. Tetapi yang lebih utama

adalah setiap harta yang mencapai nisab harus dikeluarkan zakatnya,

mengingat selain fungsi zakat untuk menyucikan harta, juga memiliki nilai

pendidikan kepada masyarakat luas bahwa semua yang ada di tangan kita

tidak selalu menjadi milik kita. Apalagi di zaman sekarang, gaya hidup

modern oleh sebagian kalangan dianggap sebagai kebutuhan pokok. Jika

hal ini terus berlangsung, manusia modern tidak akan pernah

mengeluarkan zakat karena hartanya selalu habis digunakan untuk

memenuhi keinginannya, bukan kebutuhannya.

e) Terbebas dari utang

Orang yang mempunyai utang, jumlah utangnya dapat digunakan

untuk mengurangi jumlah harta wajib zakat yang telah sampai nisab. Jika

setelah dikurangi utang harta wajib zakat menjadi tidak sampai nisab, harta

tersebut terbebas dari kewajiban zakat. Sebab, zakat hanya diwajibkan

bagi orang yang memiliki kemampuan, sedang orang yang mempunyai

utang dianggap tidak termasuk orang yang berkecukupan. Ia masih perlu

menyelesaikan utang-utangnya terlebih dahulu. Zakat diwajibkan untuk

menyantuni orang-orang yang berada dalam kesulitan yang sama atau

mungkin kondisinya lebih parah daripada fakir miskin.

f) Kepemilikan satu tahun penuh (haul)

Page 31: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

18

Maksudnya adalah bahwa masa kepemilikan harta tersebut sudah

berlalu selama dua belas bulan Qamariah (menurut perhitungan tahun

Hijriah). Persyaratan satu tahun ini hanya berlaku bagi ternak, emas, uang,

harta benda yang diperdagangkan, dan lain sebagainya. Sedangkan harta

hasil pertanian, buah-buahan, rikâz (barang temuan), dan harta lain yang

dikiaskan (dianalogikan) pada hal-hal tersebut, seperti zakat profesi tidak

disyaratkan harus mencapai satu tahun.21

Harta yang wajib di zakati, sebagai berikut:

a) Binatang ternak, syarat-syaratnya adalah sebagai berikut:

(1) Peternakan telah berlangsung selama satu tahun.

(2) Binatang ternak digembalakan di tempat-tempat umum dan tidak

dimanfaatkan untuk kepentingan alat produksi (pembajak sawah).

(3) Mencapai nisab. Nisab untuk unta adalah 5 (lima) ekor, sapi 30

ekor, kambing atau domba 40 ekor.

(4) Ketentuan volume zakatnya sudah ditentukan sesuai karakteristik

tertentu dan diambil dari binatang ternak itu sendiri.

b) Harta Perniagaan, syarat-syaratnya adalah sebagai berikut:

(1) Muzakki harus menjadi pemilik komoditas yang diperjual

belikan, baik kepemilikannya itu diperoleh dari hasil usaha

dagang maupun tidak, seperti kepemilikan yang didapat dari

warisan dan hadiah.

(2) Muzakki berniat untuk memperdagangkan komoditas tersebut.

21 Ibid, hlm. 14-17

Page 32: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

19

(3) Harta zakat mencapai nisab setelah dikurangi biaya operasional,

kebutuhan primer, dan membayar utang.

(4) Kepemilikan telah melewati masa satu tahun penuh.

c) Harta Perusahaan

Yang dimaksud perusahaan di sini adalah sebuah usaha yang

diorganisir sebagai sebuah kesatuan resmi yang terpisah dengan

kepemilikan dan dibuktikan dengan kepemilikan saham. Para ulama

kontemporer menganalogikan zakat perusahaan dengan zakat

perniagaan. Sebab, bila dilihat dari aspek legal dan ekonomi (entitas)

aktivitas sebuah perusahaan pada umumnya berporos pada kegiatan

perniagaan. Dengan demikian, setiap perusahaan di bidang barang

maupun jasa dapat menjadi objek wajib zakat.

d) Hasil Pertanian

Hasil pertanian adalah hasil tumbuh-tumbuhan atau tanaman yang

bernilai ekonomis, seperti biji-bijian, umbi-umbian, sayur-sayuran,

buah-buahan, tanaman keras, tanaman hias, rerumputan, dan

dedaunan, ditanam dengan menggunakan bibit bebijian di mana

hasilnya dapat dimakan oleh manusia dan hewan.

e) Barang Tambang dan Hasil Laut

Yang dimaksud dengan barang tambang dan hasil laut adalah segala

sesuatu yang merupakan hasil eksploitasi dari kedalaman tanah dan

kedalaman laut. Yang termasuk kategori harta barang tambang dan

hasil laut, yaitu:

Page 33: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

20

(1) Semua barang tambang hasil kerja eksploitasi kedalaman tanah

pada sebuah negara yang dilakukan oleh pihak swasta ataupun

pemerintah.

(2) Harta karun yang tersimpan pada kedalaman tanah yang banyak

dipendam oleh orang-orang zaman dahulu, baik yang berupa

uang, emas, perak, maupun logam mulia lainnya yang dapat

dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan orang dan mempunyai

nilai materi yang tinggi.

(3) Hasil laut seperti mutiara, karang, dan minyak, ikan, dan hewan

laut.

f) Emas dan Perak

Emas dan perak merupakan logam mulia yang memiliki dua fungsi,

selain merupakan tambang elok sehingga sering dijadikan perhiasan,

emas dan perak juga dijadikan mata uang yang berlaku dari waktu ke

waktu. Syariat Islam memandang emas dan perak sebagai harta yang

potensial atau berkembang. Oleh karena itu, leburan logam, bejana,

souvenir, ukiran atau yang lainnya termasuk dalam kategori emas atau

harta wajib zakat. Termasuk dalam kategori emas dan perak yang

merupakan mata uang yang berlaku pada waktu itu adalah mata uang

yang berlaku saat ini di masing-masing negara. Oleh sebab itu, segala

macam bentuk penyimpanan uang, seperti tabungan, deposito, cek

atau surat berharga lain nya termasuk dalam kriteria penyimpanan

emas dan perak. Demikian pula pada harta kekayaan lainnya seperti

Page 34: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

21

rumah, vila, tanah, dan kendaraan yang melebihi keperluan menurut

syarak atau dibeli dan dibangun dengan tujuan investasi sehingga

sewaktu-waktu dapat diuangkan. Pada emas dan perak atau lainnya,

jika dipakai dalam bentuk perhiasan yang tidak berlebihan, barang

barang tersebut tidak dikenai wajib zakat.

g) Properti Produktif

Yang dimaksud adalah harta properti yang diproduktifkan untuk

meraih keuntungan atau peningkatan nilai material dari properti

tersebut. Produktivitas properti diusahakan dengan cara

menyewakannya kepada orang lain atau dengan jalan menjual hasil

dari produktivitasnya. Syarat-syaratnya adalah sebagai berikut:

(1) Properti tidak dikhususkan sebagai komoditas perniagaan.

(2) Properti tidak dikhususkan sebagai pemenuhan kebutuhan primer

bagi pemiliknya, seperti tempat tinggal dan sarana transportasi

untuk mencari rezeki.

(3) Properti yang disewakan atau dikembangkan bertujuan

mendapatkan penghasilan, baik sifatnya rutin maupun tidak.22

2) Zakat Fitrah

Zakat fitrah disyariatkan pada tahun kedua Hijriah bulan Syakban.

Sejak saat itu zakat fitrah menjadi pengeluaran wajib yang dilakukan setiap

muslim yang mempunyai kelebihan dari keperluan keluarga yang wajar pada

malam dan hari raya Idul Fitri, sebagai tanda syukur kepada Allah karena

22 Ibid, 17-20.

Page 35: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

22

telah menyelesaikan ibadah puasa. Selain untuk membahagiakan hati fakir

miskin pada hari raya Idul Fitri, juga dimaksudkan untuk membersihkan

dosa-dosa kecil yang mungkin ada ketika seseorang melaksanakan puasa

Ramadan, supaya orang tersebut benar-benar kembali pada keadaan fitrah dan

suci seperti ketika dilahirkan dari rahim ibunya.

Para ulama bersepakat bahwa zakat fitrah hukumnya wajib bagi setiap

individu berdasarkan hadis Ibnu Umar ra yang berkata, “Rasulullah saw

mewajibkan zakat fitrah bulan Ramadan sebanyak satu sha’ kurma atau

gandum atas setiap muslim merdeka atau hamba sahaya laki-laki atau

perempuan” (HR. Bukhari Muslim).

Berdasarkan hadis tersebut, zakat fitrah diwajibkan kepada setiap

muslim, baik merdeka maupun budak, lakilaki maupun perempuan, besar

maupun kecil, kaya maupun miskin. Seorang laki-laki mengeluarkan zakat

untuk dirinya dan orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya. Seorang

istri mengeluarkan zakat fitrah untuk dirinya atau oleh suaminya.

Bayi yang masih dalam kandungan belum terkena wajib zakat fitrah.

Tetapi kalau ada seorang bayi lahir sebelum matahari terbenam pada hari

terakhir bulan Ramadan, maka zakat fitrahnya wajib ditunaikan. Demikian

juga kalau ada orang tua meninggal dunia setelah matahari terbenam pada

hari terakhir di bulan Ramadan, zakat fitrahnya wajib pula dibayarkan.

Kadar Zakat Fitrah menurut Imam Malik, Imam Syafi‟i, Imam Ahmad

dan para ulama lain sepakat bahwa zakat fitrah ditunaikan sebesar satu sha‟

Page 36: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

23

(di Indonesia, berat satu sha‟ dibakukan menjadi 2,5 kg) kurma, gandum, atau

makanan lain yang menjadi makanan pokok negeri yang bersangkutan.

Imam Hanafi membolehkan membayar zakat fitrah dengan uang

senilai bahan makanan pokok yang wajib dibayarkan. Namun, ukuran satu

sha‟ menurut mazhab Hanafiyyah lebih tinggi daripada pendapat para ulama

yang lain, yakni 3,8 kg.

Menyikapi perbedaan pendapat tentang kadar zakat

fitrah, ada pandangan yang berusaha mengombinasikan seluruh pendapat.

Jadi, sekiranya bermaksud membayar zakat fitrah dengan beras, sebaiknya

mengikuti pendapat yang mengatakan 2,5 kg beras. Tetapi seandainya

bermaksud membayar zakat fitrah dengan menggunakan uang, gunakanlah

patokan 3,8 kg beras. Langkah seperti ini di ambil demi kehati-hatian dalam

menjalankan ibadah.

Waktu wajib membayar zakat fitrah pada asalnya adalah sewaktu

matahari terbenam pada malam hari raya Idul Fitri. Tetapi tidak ada larangan

apabila membayarnya sebelum waktu tersebut, asalkan masih dalam hitungan

bulan Ramadan.23

Syarat formal agar zakat dapat sebagai pengurang penghasilan kena

pajak pada pajak penghasilan adalah:24

1. Penghasilan atau harta yang dibayar zakatnya merupakan objek pajak.

Sebagaimana definisi objek pajak pada pasal 4 ayat (1) Undang-

Undang Nomor 36 tahun 2008 tentang pajak penghasilan25

menyebutkan

23 Ibid, hlm. 46-48 24

Selfiana Ferida Lubis, Analisis Yuridis Terhadap Pembayaran Zakat Dalam Pengadaan

Pajak Penghasilan, Jurnal, Medan: Universitas Sumatera Utara, 2014.

Page 37: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

24

yang merupakan objek pajak adalah penghasilan yaitu setiap tambahan

kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak, baik

yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat

dipakai untuk konsumsi menambah kekayaan wajib pajak yang

bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun.

2. Harta atau penghasilan tersebut dimiliki dan dibayar oleh pemeluk agama

Islam, diatur dalam beberapa peraturanantara lain:

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2010.26

pasal 1 ayat 1

huruf a tentang zakat atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib

yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto meliputi: Zakat atas

penghasilan yang dibayarkan oleh Wajib Pajak orang pribadi pemeluk

agama Islam dan/atau oleh wajib pajak badan dalam negeri yang dimiliki

oleh pemeluk agama Islam kepada badan amil zakat atau lembaga amil

zakat yang dibentuk atau disahkan oleh Pemerintah. Berdasarkan

Peraturan Menteri Nomor 254/PMK.03/2010.27

Pasal 1 ayat 1 huruf a

menyebutkan: Zakat atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib yang

dapat dikurangkan dari penghasilan bruto meliputi zakat atas penghasilan

yang dibayarkan oleh wajib pajak orang pribadi pemeluk agama Islam

dan/atau oleh Wajib Pajak badan dalam negeri yang dimiliki oleh pemeluk

agama Islam kepada Badan Aamil Zakat atau Lembaga Amil Zakat yang

25 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan

Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan. 26 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2010 Tentang Zakat Atau

Sumbangan Keagamaan Yang Sifatnya Wajib Yang Boleh Dikurangkan Dari Penghasilan Bruto. 27

Peraturan Menteri Nomor 254/PMK.03/2010 tentang tata cara pembebanaan zakat atau

sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto.

Page 38: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

25

dibentuk atau disahkan oleh Pemerintah. Berdasarkan Peraturan Direktur

Jenderal Pajak Nomor PER-6/PJ/2011pasal 1 huruf a,28

menyebutkan:

Zakat atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib yang dapat

dikurangkan dari penghasilan bruto meliputi zakat yang dibayarkan oleh

wajib pajak orang pribadi pemeluk agama Islam dan/atau oleh wajib pajak

badan dalam negeri yang dimiliki oleh pemeluk agama Islam kepada

Badan Amil Zakat atau Lembaga Amil Zakat yang dibentuk atau disahkan

oleh Pemerintah.

3. Dibayar kepada Amil Zakat yang disahkan sesuai dengan undang-undang

tentang pengelolaan zakat Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun

2008 pasal 9 ayat 1 huruf g menyebutkan bahwa:

“untuk menentukan besarnya penghasilan kena pajak bagi wajib pajak

dalam negeri dan bentuk usaha tetap tidak boleh dikurangkan: “harta yang

dihibahkan, bantuan atau sumbangan, dan warisan sebagaimana yang

dimaksud pasal 4 ayat 3 huruf a dan huruf b, kecuali sumbangan

sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat 3 huruf (a) dan huruf (b),

kecuali sumbangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat 1 huruf I

sampai dengan huruf m serta zakat yang diterima oleh badan amil zakat

atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah atau

sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib bagi pemeluk agama yang

diakui di Indonesia, yang diterima oleh lembaga keagamaan yang dibentuk

28 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER -6/PJ/2011 tentang pelaksanaan

pembayaran dan pembuatan bukti pembayaran atas zakat atau sumbangan keagamaan yang

sifatnya wajib yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto.

Page 39: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

26

atau disahkan oleh pemerintah, yang ketentuannya diatur dengan atau

berdasarkan Peraturan Pemerintah.”

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2009.29

Pasal (2) bahwa yang

dimaksud zakat adalah zakat yang diterima badan Amil Zakat dan

Lembaga Amil Zakat yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah dan

penerima zakat yang berhak. Maka jika zakat yang di bayar kepada

lembaga amil zakat dapat mengurangi penghasilan kena pajak sesuai

Peraturan Jenderal Pajak Nomor PER -33/PJ/2011 menyebutkan pasal

(1)yaitu badan/lembaga sebagai penerima zakat atau sumbangan

keagamaan yang sifatnya wajib yang dapat dikurangkan dari penghasilan

bruto adalah badan/lembaga yang dibentuk atau disahkan oleh

pemerintah.30

4. Harta atau penghasilan yang merupakan objek pajak tersebut tidak dikenai

pajak yang bersifat final.

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008, penghasilan yang dikenakan

pajak penghasilan finalterdapat pada pasal 4 ayat 2 Undang-Undang Pajak

Penghasilan adalah:

a. Bunga deposito dan tabungan

b. Bunga obligasi dan surat utang Negara

c. Bunga simpanan koperasi (OP)

29

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2009 tentang bantuan atau sumbangan ter-

masuk zakat atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib yang dikecualikan dari objek pajak

penghasilan. 30

Peraturan Jenderal Pajak Nomor PER -33/PJ/2011 tentang badan/lembaga yang

dibentuk atau disahkan oleh pemerintah yang ditetapkan sebagai penerima zakat atau sumbangan

keagamaan yang sifatnya wajib yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto.

Page 40: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

27

d. Hadiah undian

e. Penghasilan transaksi saham, sekuritas lain, dan derivative di bursa,

f. Penghasilan perusahaan modal ventura dari penjualan saham/penyertaan

modal perusahaan pasangannya

g. Penghasilan pengalihan tanah dan atau bangunan

h. Penghasilan usaha jasa kontruksi

i. Penghasilan usaha real estate

j. Penghasilan persewaan tanah dan atau bangunan

k. Penghasilan tertentu lainnya. Jadi harta atau penghasilan yang

dibayarkan zakatnya bukanlah harta atau penghasilan yang termasuk

didalam penghasilan yang dikenakan pajak penghasilan final.

Jadi harta atau penghasilan yang dibayarkan zakatnya bukanlah harta atau

penghasilan yang termasuk didalam penghasilan yang dikenakan pajak

penghasilan final.

5. Besarnya persentase yang boleh kurangkan adalah sebesar kadar zakat

yang berlaku dalam peraturan agama Islam Besarnya presentase zakat

sebagai pengurang penghasilan kena pajak, adalah berdasarkan Fatwa

Majelis Ulama Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 yang mengatur tentang

zakat penghasilan menyebutkan kadar zakat penghasilan adalah 2,5%.

Juga terdapat dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-

163/PJ/2003.31

31Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP -163/PJ/2003 Tentang

Perlakuan Zakat Atas Penghasilan Dalam Penghitungan Penghasilan Kena Pajak Pajak

Penghasilan.

Page 41: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

28

pasal 1 ayat 3 yang menyebutkan besarnya zakat yang dapat dikurangkan

dari penghasilan kena pajak adalah 2,5% dari jumlah penghasilan. 6.

Harus ada bukti dari Amil Zakat Setiap wajib pajak (WP) sekaligus wajib

zakat (muzaki) yang membayarkan zakatnya melalui BAZNAS akan

mendapat Nomor Pokok Wajib pajak (NPWZ). Dengan pembayaran

zakat, maka Badan Amil Zakat akan memberikan bukti setor zakat (BSZ)

kepada wajib zakat sesuai jumlah zakat yang dibayarkan kepada

BAZNAS.

Bukti Setor zakat (BSZ) merupakan salah satu syarat agar zakat

dapat digunakan sebagai pengurang dari pengurang penghasilan kena

pajak pada pajak penghasilan. Hal ini juga didukung dengan Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 254/PMK.03/2010 menyebutkan bahwa

“zakat atau sumbangan keagamaan sebagaimana dimaksud dalaam pasal

1 ayat 1 yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto oleh pemberi

zakat atau sumbangan keagamaan harus didukung oleh bukti-bukti yang

sah.”32

Bukti Setor Zakat (BSZ) tersebut dapat dijadikan bukti yang sah

dapat dilampirkan pada SPT (Surat Pemberitahuan) Tahunan Pajak

Penghasilan sebagai pengurang penghasilan kena pajak pada pajak

penghasilan harus memenuhi syarat. yang terdapat dalam Peraturan

32

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 254/PMK.03/2010 tentang tata cara pembebanan

zakat atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib yang dapat dikurangkan dari penghasilan

bruto.

Page 42: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

29

Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-6/PJ/2011 pasal 233

adalah sebagai

berikut:

1.Wajib pajak yang melakukan pengurangan zakat atau sumbangan

keagamaan yang sifatnya wajib sebagaimana dimaksud dalam pasal 1,

wajib melampirkan foto kopi bukti pembayaran pada surat pemberitahuan

(SPT) Tahunan Pajak Penghasilan Tahun Pajak dilakukannya pengurangan

zakat atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib.

2. Bukti pembayaran sebagaimana dimaksud pada ayat 1 :

a. Dapat berupa bukti pembayaran secara langsung atau melalui transfer

rekening bank, atau pembayaran melalui Anjungan tunai mandiri (ATM)

dan

b. Paling sedikit memuat:

1. Nama lengkap wajib pajak dan nomor pokok wajib pajak

pembayar

2. Jumlah pembayaran

3. Tanggal pembayaran

4. Nama badan amil zakat, lembaga amil zakat atau lembaga

keagamaan yang dibentuk atau disahkan pemerintah, dan

5. Tanda tangan petugas badan amil zakat, lembaga amil zakat,

atau lembaga keagamaan, yang dibentuk atau disahkan pemerintah,

dibukti pembayaran, apabila pembayaran secara langsung, atau

33

Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-6/PJ/2011 tentang pelaksanaan

pembayaran dan pembuatan bukti pembayaran atas zakat atau sumbangan keagamaan yang

sifatnya wajib yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto.

Page 43: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

30

6. Validasi petugas bank pada bukti pembayaran melalui transfer

rekening bank.

3. Teori Pajak

Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang sangat penting,

disamping minyak dan gas bumi. Meskipun penerimaan dalam negeri

sebagian diperoleh dari migas, namun prospek penerimaan pajak akan jauh

lebih cerah dibanding migas. Pada masa silam pajak digunakan untuk

“menggaji” penguasa. Memelihara tentara atau membayar pemerintahan

kolonial yang kesemuanya bertentangan dengan kepentingan rakyat. Dan

saat sekarang ini pajak digunakan untuk pembiayaan pembangunan .34

Pajak adalah iuran wajib, berupa uang atau barang yang dipungut

penguasa berdasarkan norma norma hukum, guna menutup biaya produksi

barang barang dan jasa kolektip dalam mencapai kesejahteraan merupakan

sumber penerimaan negara yang sangat penting.35

Pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan kepada setiap

tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak,

baik yang berasal dari indonesia maupun dari luar indonesia yang dapat

dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan wajib pajak, dengan

nama atau dalam bentu apapun.36

a. Fungsi Pajak

Ada dua fungsi pajak yaitu:

34

Amin widjaja Tunggal, Pelaksanaan pajak penghasilan perseorangan, (Jakarta:

Rineka cipta:1995), hlm. 1. 35

Munawir, pojok – pojok Perpajakan, (Yogyakarta: Liberty), hlm. 11 36

Rochmat soemitro, pajak Penghasilan, (PT. Eresco : Bandung), hlm. 63

Page 44: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

31

1) Fungsi penerimaan (budgetair) yaitu pajak sebagai sumber dana bagi

pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluarannya.

2) Fungsi pengatur (regulerend) yaitu pajak sebagai alat untuk mengatur

atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan

ekonomi.37

b. Syarat Pemungutan Pajak

Agar pemungutan pajak tidak menimbulkan hanmbatan atau

perlawanan, maka pemungutan pajak harus memenuhi syarat sebagai berikut:

1) Pemungutan pajak harus adil (Syarat Keadilan)

Sesuai dengan tujuan hukum, yakni mencapai keadilan, Undang

Undang dan pelaksanaan pemungutan harus adil. Adil dalam

perundang-undangan di antaranya mengenakan pajak secara umum

dan merata, serta disesusikan dengan kemampuan masing-masing,

sedang adil dalam pelaksanaan yakni dengan memberikan hak bagi

wajib pajak untuk mengajukan keberatan, penundaan dalam

pembayaran, dan mengajukan banding kepada Majelis Pertimbangan

Pajak.

2) Pemungutan pajak harus berdasarkan undang-undang (syarat yuridis)

Di Indonesia, pajak diatur dalam UUD 1945 pasal 23 A yang

menyatakan bahwa pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa

untuk keperluan negara diatur dengan undang-undang. Hal ini

37

Isroah, Perpajakan, (Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Yogyakarta, 2013), hlm. 8.

Page 45: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

32

memberikan jaminan hukum untuk menyatakan keadilan, baik bagi

negara maupun warganya.

3) Tidak mengganggu perekonomian (syarat ekonomis)

Pemungutan tidak boleh mengganggu kelancaran kegiatan produksi

maupun perdagangan sehingga tidak menimbulkan kelesuan

perekonomian masyarakat.

4) Pemungutan pajak harus efisien (syarat finansial)

Sesuai fungsi budgetair, biaya pemungutan pajak harus dapat ditekan

sehingga lebih rendah dari hasil pemungutannya.

5) Sistem pemungutan pajak harus sederhana.

Sistem pemungutan yang sederhana akan memudahkan dan

mendorong masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.

Syarat ini telah dipenuhi oleh undang-undang perpajakan yang baru.38

c. Pengelompokan Pajak

Pajak dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok yaitu:

1) Menurut golongannya

a) Pajak langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh wajib

pajak dan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang

lain. Contoh: Pajak Penghasilan.

b) Pajak tidak langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dapat

dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain. Contoh: Pajak

Pertambahan Nilai.

38 Ibid, hlm. 8-9.

Page 46: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

33

2) Menurut sifatnya

a) Pajak subjektif, yaitu pajak yang berpangkal atau bersandarkan

pada subjeknya, dalam arti memperhatikan keadaan diri wajib

pajak. Contoh: Pajak Penghasilan.

b) Pajak objektif, yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa

memperhatikan keadaan diri wajib pajak. Contoh: Pajak

Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah.

3) Menurut pemungut dan pengelolanya

a) Pajak Pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat

yang digunakan untuk membiayai rumah tangga negara. Contoh:

Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak

Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), Pajak Bumi dan

Bangunan (PBB), dan Bea Meterai. Mulai tahun 2012 PBB

dikelola oleh daerah.

b) Pajak Daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah

dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah.

Contoh:

(1) Pajak Daerah Tingkat I: pajak kendaaan bermotor dan

kendaraan di atas air, bea balik nama kendaaan bermotor dan

kendaraan di atas air, pajak pengambilan dan pemanfaatan air

tanah dan air permukaan.

Page 47: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

34

(2) Pajak Daerah Tingkat II: pajak hotel dan restoran, pajak

reklame, pajak hiburan, pajak penerangan jalan.39

d. Pemungutan Pajak

Cara pemungutan pajak dapat dilakukan berdasarkan tiga stelsel:

1) Stelsel nyata (riil stelsel)

Pemungutan pajak didasarkan pada objek (penghasilan yang nyata),

sehingga pemungutan yang baru dapat dilakukan pada akhir tahun

pajak, yakni setelah penghasilan yang sesungguhnya diketahui.

Stelsel nyata memiliki kelebihan atau kebaikan, dan kekurangan.

Kebaikan stelsel ini adalah pajak yang dikenakan lebih realistis,

sedangkan kelemahanya pajak baru dapat dikenakan pada akhir

periode (setelah penghasilan riil diketahui).

2) Stelsel anggapan (fictive stelsel)

Pengenaan pajak yang didasarkan pada suatu aggapan yang diatur

oleh suatu undang-undang. Misalnya, penghasilan suatu tahun

dianggap sama dengan tahun sebelumnya, sehingga pada awal tahun

pajak sudah dapat ditetapkan besarnya pajak yang terutang untuk

tahun pajak berjalan. Kebaikan stelsel ini adalah pajak dapat dibayar

selama tahun berjalan tanpa harus menunggu pada akhir tahun.

Sedangkan kelemahannya adalah pajak yang dibayar tidak

berdasarkan pada keadaan yang sesungguhnya.

3) Stelsel Campuran

39 Ibid, hlm. 10

Page 48: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

35

Stelsel ini merupakan kombinasi antara stelsel nyata dengan stelsel

anggapan. Yakni pada awal tahun besarnya pajak dihitung

berdasarkan suatu anggapan kemudian pada akhir tahun besarnya

pajak disesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya. Apabila

besarnya pajak menurut kenyataan lebih besar daripada pajak

menurut anggapan, maka wajib pajak harus menambah. Sebaliknya

jika besarnya pajak menurut kenyataan lebih kecil daripada pajak

menurut anggapan, maka wajib pajak dapat minta kembali

kelebihannya (direstitusi) dapat juga dikompensasi.40

4. Zakat sebagai Pengurang Nilai Pajak

a. Teori Zakat sebagai Pengurang nilai Pajak

Mengenai zakat bisa mengurangi nilai pajak, berdasark PP nomor 60

tahun 2010 tentang zakat atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib

boleh dikurangkan dari penghasilan bruto, sesuai dengan pasal 1 ayat (1) dan

pasal 2 yang menyatakan:

“(1) Zakat atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib yang dapat

dikurangkan dari penghasilan bruto meliputi: a. zakat atas penghasilan

yang dibayarkan oleh Wajib Pajak orang pribadi pemeluk agama

Islam dan/atau oleh Wajib Pajak badan dalam negeri yang dimiliki

oleh pemeluk agama Islam kepada badan amil zakat atau lembaga

amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh Pemerintah; atau b.

sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib bagi Wajib Pajak orang

pribadi pemeluk agama selain agama Islam dan/atau oleh Wajib Pajak

badan dalam negeri yang dimiliki oleh pemeluk agama selain agama

Islam, yang diakui di Indonesia yang dibayarkan kepada lembaga

keagamaan yang dibentuk atau disahkan oleh Pemerintah. (2) Zakat

atau sumbangan keagamaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dapat berupa uang atau yang disetarakan dengan uang”.41

40 Ibid, hlm. 11. 41

PP Nomor 60 Tahun 2010 Tentang Zakat atau Sumbangan Keagamaan yang Sifatnya

Wajib yang boleh dikurangkan dari Penghasilan Bruto, Pasal 1 Ayat (1) dan (2)

Page 49: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

36

Berdasarkan PP di atas jika terimplementasi dengan baik maka dapat

mensejahterakan masyarakat dan mengangkat ekonomi umat tanpa

mengurangi kewajiban sebagai seorang muslim. Namun implementasi

tersebut tidaklah dapat terealisir secara baik dan benar jika salah satu bagian

pihak tidak terlibat dan bekerjasama. Begitupun dengan cara BAZNAS dalam

pengeloaan zakat .

Terkait dengan zakat sebagai pengurang nilai pajak, dalam undang-

undang nomor 23 tahun 2011 tentang pengelolaan zakat, pasal pasal 22 dan

23 menyebutkan bahwa:

“pasal 22 Zakat yang dibayarkan oleh muzaki kepada BAZNAS atau

LAZ dikurangkan dari penghasilan kena pajak. Pasal 23 (1) BAZNAS

atau LAZ wajib memberikan bukti setoran zakat kepada setiap

muzaki, (2) Bukti setoran zakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

digunakan sebagai pengurang penghasilan kena pajak.”42

Bukti setoran yang disebutkan pada UU di atas, nantinya akan

digunakan sebagai pengurang nilai pajak ketika akan membayar pajak.

Mekanisme lebih lanjut mengenai zakat sebagai pengurang nilai pajak akan

dijelaskan di Peraturan Direktur Jendral Pajak No. PER-6/PJ/2011 pasal 2,

sebagai berikut:

“(1) wajib pajak yang melakukan pengurangan zakat atau sumbangan

yang sifatnya wajib sebagaimana dimaksud pasal 1, wajib

melampirkan fotokopi bukti pembayaran Surat Pemberitahuan

Tahunan (SPT) tahunan pajak penghasilan tahun pajak dilakukannya

pengurangan zakat atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib.

(2) bukti pembayaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1): a. dapat

berupa bukti pembayaran secara langsung atau transfer rekening bank

atau pembayaran melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM), dan paling

sedikit memuat: 1) nama lengkap wajib pajak dan nomor pokok wajib

42 UU Nomor 60 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Pajak Pasal 22 dan 23

Page 50: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

37

pajak pembayar, 2) jumlah pembayaran, 3) tanggal pembayaran, 4)

nama badan amil zakat; lembaga amil zakat; atau lembaga keagamaan

yang dibentuk dan disahkan pemerintah, dan 5) tanda tangan petugas

badan amil zakat; lembaga amil zakat; atau lembaga keagamaan yang

dibentuk dan disahkan pemerintah, dibukti pembayaran apabila

pembayaran secara langsung, atau 6) validasi petugas bank pada bukti

pembayaran apabila pembayaran melalui transfer rekening bank.”43

Berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku

di Indonesi, zakat memang dapat mengurangi nilai pajak, karena zakat

dikecualikan dari objek pajak. Pengurangan pajak ini juga berlaku atas

sumbangan wajib keagamaan bagi pemeluk agama lain yang diakui di

Indonesia, yang diterima oleh lembaga keagamaan yang dibentuk atau

disahkan oleh pemerintah dan yang diterima oleh penerima

sumbangan yang berhak, yang ketentuannya diatur berdasarkan

peraturan pemerintah. Dan peraturan yang telah disebutkan di atas

telah berlaku secara efektif di Indonesia, demikian pula dengan

mekanisme yang telah diaturnya.

b. Perhitungan zakat sebagai pengurang penghasilan kena pajak

Sebelum membahas tentang perhitungan zakat sebagai pengurang

penghasilan kena pajak, kita harus mengetahui dahulu bagaimana

perhitungan penghasilan kena pajak dan penghasilan tidak kena pajak itu

sendiri.Adapun ketentuan dan perhitungan sudah diatur dalam undang-

undang perpajakan. Untuk menghitung PKP bagi wajib pajak orang

pribadi penghasilan netonya dikurangi dengan penghasilan tidak kena

43 Peraturan Dirjen Pajak No. PER-6/PJ/2011 Pasal 2

Page 51: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

38

pajak (PTKP). Besarnya PTKP bagi wajib pajak orang pribadi berdasarkan

status wajib pajak yang bersangkutan. Status wajib pajak terdiri dari:44

a. Tidak kawin (TK) beserta tanggungannya misalnya, TK/1: tidak kawin

dengan satu tanggungan, TK/2,TK/3, dan TK/0.

b. Kawin beserta tanggungannya misalnya kawin tanpa tanggungan (K/0),

kawin dengan satu tangggungan (K/1), (K/2), (K/3). Wajib pajak dengan

status seperti ini berarti wajip pajak (WP) kawin, istrinya tidak

mempunyai penghasilan atau istrinya mempunyai penghasilan tetapi tidak

perlu digabung dengan penghasilan suaminya di SPT PPh orang pribadi.

c.Kawin, istrinya punya penghasilan dan digabungkan dengan penghasilan

suaminya, serta jumlah tanggungannya, disingkat K/i/….misalnya:K/i/O

artinya WP kawin, istrinya punya penghasilan dan digabungkan dengan

penghasilan suaminya di SPT dan tanpa tanggungan.

d.PH: status wajib pajak (WP) adalah melakukan perjanjian tertulis untuk

pisah harta dan penghasilan.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia

Nomor 101/PMK.010/2016 tentang penyesuaian besarnya penghasilan

tidak kena pajak (PTKP) adalah: Penghasilan tidak kena pajak disesuaikan

menjadi sebagai berikut:

a. Rp 54.000.000,00 untuk diri Wajib Pajak orang pribadi.

b.Rp 4.500.000 tambahan untuk Wajib Pajak yang kawin.

44

Gustian Djuanda, Pelaporan Zakat Pengurang Pajak Penghasilan ...., h. 110

Page 52: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

39

c.Rp54.000.000 tambahan untuk seorang isteri yang peng-

hasilannya digabung dengan penghasilan suami .

d. Rp 4.500,00 tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah

dan keluarga semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat, yang

menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3 (kali) orang untuk setiap

keluarga. Untuk PKP sesuai dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008

tentang pajak penghasilan diterangkan dalam pasal 17, yaitu:

a. Untuk wajib pajak orang pribadi dalam negeri:

Tabel 1.2

Penghasilan Kena Pajak Orang Pribadi

Lapisan PKP Tarif

Pajak Sampai dengan Rp 50.000.000 5%

Diatas Rp 50.000.000 sampai dengan Rp 250.000.000 15%

Diatas Rp 250.000.000 sampai dengan Rp 500.000.000 25%

Diatas Rp 500.000.000 30%

b. Wajib pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap

Tabel 1.3

Penghasilan Kena Pajak Wajib Badan

Tahun Tarif

Pajak Pada tahun 2009 28%

Dari 2010 dan selanjutnya 25%

PT yang 40% sahamnya

diperdagangkan dibursa efek

5% lebih

rendah dari

yang

Page 53: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

40

seharusnya

Peredaran bruto sampai dengan Rp. 50.000.000.000 Pengurangan

50% dari

yang

seharusnya

Wajib pajak orang pribadi melaporkan penghasilannya

melalui SPT Tahunan dengan menggunakan system self

assessment. System Self-assesment adalah pemungutan pajak yang

memberikan wewenang, kepercayaan, tanggung jawab kepada

wajib pajak untuk menghitung, memperhitungkan, membayar dan

melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayarkan.Wajib

pajak orang pribadi melaporkan formulir SPT pajak tidak lebih dari

tanggal 31 maret setiap tahunnya. Ada beberapa cara agar zakat

dapat mengurangi zakat sebagai pengurang penghasilan kena pajak

yaitu:

a. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)

Wajib pajak pribadi perlu mendaftarkan diri di KPP

(Kantor Pelayanan Pajak) untuk mendapatkan Nomor Pokok

Wajib Pajak (NPWP).

b. Pilih SPT Tahunan Ada 3 macam SPT Tahunan:

1. Formulir SPT 1770 (untuk wajib pajak dala negeri

dengan penghasilan dari kegiatan usaha dan melakukan

pekerjaan bebas)

Page 54: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

41

2. Formulir SPT 1770-S (untuk wajib pajak dalam negeri

yang bekerja dengan penghasilan per tahun di atas Rp

60.000.000,00)

3. Formulir SPT 1770-SS (untuk wajib pajak dalam negeri

yang bekerja dengan penghasilan per tahun di bawah Rp

60.000.000,00)

c. Lapor SPT Tahunan yaitu dengan cara:

1. Manual Datang langsung ke KPP, pojok pajak, mobil

pajak dan tempat khusus penerimaan SPT pajak. Dikirim

melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi, jasa kurir dengan

menyimpan bukti pengiriman ke KPP.

2. Elektronik Menyampaikan laporan SPT Tahunan dengan

e-Filing (lapor pajak online) melalui penyedia jasa aplikasi

pajak yang telah disahkan oleh DJP (Direktorat Jenderal

Pajak) seperti online pajak.

Contoh :

Pak Zidan seorang muslim dan bekerja sebagai pegawai di PT

Selalu Jaya abadi, dengan status K/1, serta memiliki NPWP (Nomor

Pokok Wajib pajak). Total penghasilan setahun Rp 150.000.000. Pak zidan

membayar zakat profesi di BAZNAS Kota Jambi. Adapun perhitungan

atas orang pribadi dengan satu penghasilan, dengan penghasilan diatas

Rp60.000.000, maka menggunakan formulir SPT.

Page 55: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

42

a. Pak Zidan membayar zakat di BAZNAS Kota Jambi.

Penghasilan setahun Rp 150.000.000 Dikurangi zakat (2,5% x

150.000.000) = Rp 3.750.000 Sesuai Undang-Undang No.23 Tahun 2011

pasal 23, bahwa BAZNAS atau LAZ wajib memberikan bukti setoran

zakat kepada setiap muzakki. BAZNAS Kota Semarang adalah Lembaga

Amil Zakat resmi yang di sahkan oleh pemerintah, sehingga dapat

dijadikan sebgai pengurang PKP.

b. Pak Zidan membayar pajak, ke kantor pajak dengan membawa

bukti pemotongan yaitu BSZ (Bukti Setoran Zakat) .

Tabel 1.4

Perbandingan ilustrasi perhitungan PPh pasal 21 Pak Zidan

dengan pengurang zakat dan tidak pengurang zakat.

Dengan pengurang

zakat

Tanpa pengurang

zakat

Penghasilan bruto setahun Rp 150.000.000 Rp 150.000.000

Biaya jabatan (5%x

Penghasilan Bruto)

Rp 6.000.000 Rp 6.000.000

Iuran pensiun Rp 2.400.000 Rp 2.400.000

(-) zakat (2,5% x

penghasilan bruto)

Rp 3.750.000

- Penghasilan neto setelah

zakat

Rp 137.850.000 Rp141.600.000

(-) PTKP (K/1) Rp 63.000.000 Rp 63.000.000

Page 56: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

43

PKP Rp 74.850.000 Rp 78.600.000

PPh 21 terutang (5% x

PKP)

(5%xRp 74.850.000)

Rp 3.742.500

(5%xRp 78.600.000)

Rp 3.930.000

Jumlah PPh Terutang Rp 3.742.500 Rp 3.930.000

Dari perhitungan PPh pasal 21 Pak Zidan besarnya pajak terutang

setelah dikurangi dengan zakat/sumbangan yang sifatnya wajib adalah

sebesar Rp 3.742.500. Dari kedua perhitungan diatas dapat terlihat bahwa

setelah zakat/sumbangan yang sifatnya wajib yang dijadikan sebagai

pengurang penghasilan kena pajak, PPh 21 terutang yang dibayarkan Pak

Zidan dapat berkurang sebesar Rp 187.500

5. Teori Kelembagaan

Dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 2011 tentang pengelolaan zakat

disebutkan bahwa BAZNAS adalah sebuah lembaga atau organisasi.Menurut

Dr.Sondang P.Siagian, organisasi adalah : ”Setiap bentuk persekutuan antara dua

orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka

pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan, dalam ikatan mana terdapat

seorang/beberapa orang yang disebut atasan dan seorang/sekelompok orang yang

disebut bawahan”45

Menggerakkan sebuah organisasi untuk mencapai tujuan yang ditentukan,

ditunjang oleh keberadaan manusia sebagai motor baik ia sebagai pemimpin

(manager) atau dia sebagai bagian dari struktur yang ada dalam organisasi.

Dilengkapi pula dengan peralatan administrasi untuk berjalannya lalu lintas surat

45

Sondang.P.Siagian,Dr.,Filsafat Administrasi,Penerbit Gunung Agung,Jakarta,cetakan

ke 8, hal 3

Page 57: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

44

menyurat.Gedung kantor untuk tempat bekerja. Begitu juga dana untuk biaya

keperluan organisasi serta alat mobilisasi untuk kelancaran tugas-tugas.

Manusia yang menggerakkan lembaga yang berperan sebagai pemimpin

adakalanya disebut sebagai kepala, ketua, direktur, presiden,komandan, dan lain

sebagainya.Posisi dan peran seorang pemimpin atau manager dalam sebuah

organisasi sangatlah penting, karena ditangannyalah terletak kesuksesan atau

kegagalan organisasi.Seorang pemimpin untuk menggerakkan lembaganya

menjalankan fungsi-fungsi kepemimpinan. “Kepemimpinan adalah kemampuan

dan kepribadian seseorang dalam mempengaruhi serta membujuk orang lain agar

melakukan tindakan pencapaian tujuan bersama”...46

Melalui tangan dingin

seorang pemimpin organisasinya dapat mencapai target yang telah

ditetapkan.Oleh karena itu seorang pemimpin organisasi mestilah menguasai

beberapa ilmu untuk menunjang kepemimpinannya.

Selain itu penting juga dimiliki oleh seorang pemimpin adalah ilmu

manajemen.”Managemen adalah proses dan perangkat yang mengarahkan serta

membimbing kegiatan suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang telah

ditetapkan”47

Fungsi manajemen itu sendiri terangkum dalam kegiatan :

a. Perencanaan

b. Pengorganisasian

c. Pengawasan

d. Pembiayaan

46

Prof.Dr.Inu Kencana Syafe‟i M.Si, Ilmu Managemen, Pustaka Reka Cipta, Bandung,

Cetakan ke II, hal 103. 47 Ibid. hal 16.

Page 58: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

45

e. Pengkoordinasian

f. Pelayanan

g. Kepemimpinan

h. Kebijakan

i. Motivasi48

Menurut Sondang.P.Siagian dalam bukunya Filsafat Administrasi mengatakan :

1) Perencanaan adalah proses pemikiran dan penentuan secara matang

tentang hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam

rangka pencapaian tujuan”

Faktor lingkungan sangat mempengaruhi perencanaan. Misalnya

perencanaan dipengaruhi oleh sumber daya manusia (maksudnya siapa dan

bagaimana orang yang membuat perencanaan).Pembuat perencanaan mesti

tahu dengan organisasinya. Agar sebuah perencanaan memenuhi syarat

harus dipenuhi antara lain:

a) Rencana harus mempermudah tercapainya tujuan yang telah

ditentukan sebelumnya.

b) Rencana harus dibuat oleh orang-orang yang sungguh-sungguh

memahami tujuan organisasi.

c) Rencana harus dibuat oleh orang-orang yang sungguh-sungguh

mendalami serta menguasai teknik perencanaan.49

48

Ibid, hal 54. 49 Ibid, hal 136.

Page 59: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

46

Seorang pemimpin harus mampu dan menguasai perangkat

sehingga dapat menggerakkan proses untuk mencapai tujuan.

2) Pengorganisasian. Menurut Siagian “Pengorganisasian adalah keseluruhan

pengelompokkan orang-orang,alat-alat,tugas-tugas, kewenangan dan

tanggung jawab sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang

dapat digerakan sebagai suatu kegiatan kesatuan yang telah ditetapkan”

Proses pengorganisasian yang dilaksanakan oleh para manajer

diantaranya yaitu : pembagian pekerjaan, memberikan tugas kepada orang-

orang untuk mengerjakannya,mengalokasikan sumberdaya yang ada serta

mengkoordinasikan upaya-upaya yang ditempuh.

3) pengawasan.”Pengawasan adalah proses pengamatan pelaksanaan seluruh

kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang

dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya

4) Pembiayaan. Sebuah program memerlukan biaya untuk

pelaksanaannya.Pembiayaan yaitu penyediaan uang atau dana yang

dibutuhkan untuk melakukan atau melaksanakan rogram yang telah

ditetapkan.50

5) Pengkoordinasian. Pimpinan melakukan “koordinasi yakni untuk

penyesuaian diri masing-masing bagian dan usaha menggerakkan serta

mengoperasikan bagian-bagian pada waktu yang cocok, sehingga dengan

demikian masing-masing bagian dapat memberikan sumbangan terbanyak

50

Sondang Siagian, Ilmu Manajemen, Pustaka Reka Cipta, Bandung, Cetakan ke II, 2019,

hal 168.

Page 60: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

47

kepada keseluruhan hasil”.51

Tujuan dari pengorganisian adalah untuk

terciptanya penyesuaian diri dan dalam rangka pengoperasian atau

menggerakkan organisasi.

6) Pelayanan.Menurut Instruksi Presiden Nomor : 1 Tahun 1995 Tentang

Perbaikan dan Peningkatan Mutu Pelayanan, dinyatakan bahwa pada

hakekatnya pelayanan umum adalah :52

a. Meningkatkan mutu produktivitas pelaksanaan tugas dan fungsi

instansi pemerintah di bidang pelayanan umum

b. Mendorong upaya mengefektifkan sistem dan tata laksana pelayanan,

sehingga pelayanan umum dapat diselenggarakan secara berdayaguna

dan berhasil guna;

c. Mendorong tumbuhnya kreativitas, prakarsa dan peran serta

masyarakat dalam pembangunan serta dengan meningkatkan

kesejahteraan masyarakat luas

Pelayanan organisasi terhadap para pelanggan atau kepada

pihak yang berurusan satu sisi yang termasuk menentukan

keberhasilan dan kepuasan serta kepercayaan kepada organisasi. Pada

sisi pelayanan terkadang ditemukan kendala seperti apa yang

dikemukakan oleh Valeroe Zeithaml seperti yang dikemukakan Inu

Kencana, yaitu :53

51 Leonard D.White, Buku Ilmu Manajemen, hal 81. 52 Prof.Dr.Inu Kencana Syafe‟i M.Si, Ilmu Managemen, Pustaka Reka Cipta, Bandung,

Cetakan ke II, hal 91 53

ibid. hal 95

Page 61: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

48

1) Tidak tahu apa yang sebenarnya diharapkan oleh masyarakat.

2) Pemberian ukuran yang salah dalam pelayanan masyarakat.

3) Keliru penampilan diri dalam pelayanan publik itu sendiri.

4) Ketika membuat perjanjian terlalu berlebihan atau pengobralan”

Sementara itu menurut Henry Reining dalam hasil penelitiannya

sebagaimana yang dikemukakan Inu bahwa timbulnya jurang

pemisah antara masyarakat dengan pemerintah disebabkan oleh

beberapa hal dalam pelayanan :

a) Apatis

b) Menolak berurusan

c) Bersikap dingin

d) Memandang rendah

e) Bekerja bagaikan robot

f) Terlalu ketat pada prosedur

g) Sering melempar urusan kepada pihak lain.

Adapun pelayanan yang diinginkan oleh para pelanggan adalah :54

a) Waktunya semakin singkat

b) Mutunya semakin baik

c) Biayanya semakin murah

7) kepemimpinan.Sebuah organisasi memerlukan pemimpin yang memandu,

menggerakkan serta yang bertanggungjawab terhadap jalannya organisasi.

Seorang pimpinan mesti memiliki kepemimpinan.”Kepemimpinan berarti

54

Ibid. hal 97

Page 62: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

49

kemampuan dan kepribadian seseorang dalam mempengaruhi serta

membujuk pihak lain agar melakukan tindakan pencapaian tujuan

bersama, sehingga yang bersangkutan menjadi awal struktur dan pusat

proses kelompok”55

Dalam kepemimpinan ada teknik kepemimpinan yaitu “Cara atau

strategi yang dilakukan seseorang untuk mencapai tujuannya. Pemimpin

harus mempunyai berbagai teknik dalam mempengaruhi para bawahan

atau masyarakatnya agar tujuan segera tercapai, sesuai dengan kemampuan

pemimpin itu sendiri”56

Teknik kepemimpinan yang dimaksud adalah :57

a. Teknik Persuasif

b. Teknik komunikatif

c. Teknik fasilitas

d. Teknik motivasi

e. Teknik keteladanan

8) kebijakan.”Kebijakan negara adalah apapun yang diambil pemerintah,

baik melakukan sesuatu itu atau tidak melakukan sama sekali, jadi kalau

melakukan sesuatu menjadi keputusan,maka tidak melakukan apa-apa

sama sekali adalah juga keputusan”.58

9) kesembilan motivasi. Menurut Gary A.Steiner dalam Machrony “Motivasi

dapat diartikan sebagai keadaan kejiwaan dan sikap mental manusia yang

55

Ibid, hal 103-104. 56 Ibid, hal 127. 57

Ibid, hal 127-128 58 Ibid, hal 176.

Page 63: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

50

memberikan energi, mendorong kegiatan (moves) dan mengarah atau

menyalurkan perilaku ke arah mencapai kebutuhan yang memberi

kepuasan dan mengurangi ketidakseimbangan”.59

Salah satu tantangan

berat yang sering dihadapi oleh seorang pemimpin adalah bagaimana ia

dapat menggerakkan para pegawainya agar senantiasa mau dan bersedia

mengerahkan kemampuan terbaiknya untuk kepentingan organisasi. Salah

satu usaha ke arah itu ialah menimbulkan motivasi pada mereka.

G. Tinjauan Pustaka

Telaah terhadap penelitian terdahulu sangatlah dibutuhkan sebagai bahan

acuan guna memperjelas arah penelitian, sekaligus berhati-hati agar tidak terjadi

pengulangan penelitian yang persis serupa dengan penelitian terdahulu.

Berdasarkan hasil pencarian yang dilakukan, maka peneliti mengumpulkan

beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan pokok masalah penelitian yang

diangkat. Secara ringkas, hasil-hasil penelitian terdahulu yang telah peneliti

kumpulkan dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 1.5

Tinjauan Pustaka

No Peneliti Judul Penelitian Metode Kesimpulan

1 Ai Nur Bayinah

Program Studi

Akuntansi

Syariah,

SEBI,201560

Implementasi zakat

sebagai pengurang

penghasilan kena

pajak

Kualitatif Ilustrasi implementasi

zakat sebagai pengurang

penghasilan kena pajak

menggambarkan bahwa

penerimaan zakat yang

digunakan sebagai

pengurang penghasilan

59

H.B.Siswanto,Pengantar Manajemen PT.Bumi Aksara Jakarta, Cetakan ke kesebelas,

hal 119 60

Ai Nur Bayinah, Implementasi zakat sebagai pengurang penghasilan kena pajak, Jurnal

Akuntansi dan Keuangan Islam 3, No. 1 (2015)

Page 64: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

51

kena pajak, mampu

memberikan insentif

berupa penurunan biaya

sebesar lebih dari 10%.

Suatu hal yang layak untuk

dipertimbangkan, serta

didukung untuk kemajuan

bersama.

2

Bambang

Widarno,

Fakultas

Ekonomi

Universitas

Slamet Riyadi

Surakarta, 200661

Zakat sebagai

pengurang

Penghasilan Kena

Pajak

Analisis

Deskriptif

Zakat penghasilan yang

memenuhi syarat

ketentuan perpajakan

sebagaimana yang telah

diuraikan, menyebabkan

jumlah pajak yang

terutang akan berkurang

atau lebih kecil. Pajak

penghasilan yang

berkurang dengan

diperhitungkannya zakat

penghasilan sebagai

pengurang pajak. Hal

tersebut amat bergantung

pada jumlah penghasilan

kena pajak seseorang atau

badan selama satu tahun

dan jumlah zakat

penghasilan yang

dibayarkan.

3 Dewi Soimah,

Jurusan

Ekonomi

Syariah,

Fakultas

Ekonomi dan

Bisnis, UIN

Syarif

Hidayatullah,

201662

Praktek Zakat

Pengurang Pajak di

Indonesia dan

Singapura

Kualitatif Praktek zakat sebagai

pengurang pajak di

Indonesia masih sebatas

pembahasan yang masih

belum terlihat jelas

prakteknya. Berbeda

dengan Singapura dengan

penduduk muslim

minoritas namun

kesadaran untuk

membayar zakat sangat

tinggi.

61 Bambang Widarno, Zakat sebagai pengurang Penghasilan Kena Pajak,

Jurnal Akuntansi dan Sistem Teknologi Informasi Vol. 5, No. 1, April (2006). 62

Dewi Soimah, “Praktek Zakat Pengurang Pajak di Indonesia dan Singapura”, Skripsi

UIN Syarif Hidyatullah Jakarta, (2016).

Page 65: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

52

4 Sri Andriani,

dan Fitha

Fathya Dosen

Akuntansi

Fakultas

Ekonomi UIN

Maulana

Maliki Ibrahim

Malang,

201363

Zakat sebagai

pengurang pajak

penghasilan pada

badan amil zakat

Kualitatif Zakat sebagai pengurang

penghasilan kena pajak

dinilai cukup maju namun

pelaksanaannya nampak

belum begitu maksimal

mengingat ada kelemahan

yaitu dari segi sosialisasi.

Masyarakat banyak yang

belum mengetahui adanya

undang-undang Nomor 36

tahun 2008 tentang Pajak

Penghasilan dan Undang-

Undang Nomor 38 tahun

1999 tentang Pengelolaan

Zakat yang menyebutkan

bahwa zakat dapat

dijadikan sebagai

pengurang pajak

penghasilan bila

dibayarkan kepada

badan/lembaga yang

terdaftar dan disahkan

oleh pemerintah.

5 Siti Nurul

Azizah,

Fakultas

Ekonomi dan

Bisnis Islam,

UIN Walisongo

Semarang,

201864

Analisis Praktik

Zakat Sebagai

Pengurang Pajak

Penghasilan Kena

Pajak (Studi

Kasus BAZNAS

Kota Semarang)

Kualitatif Dengan adanya ketentuan

zakat dapat mengurangi

penghasilan kena pajak,

maka BAZNAS Kota

Semarang membentuk

UPZ (Unit Pengumpulan

Zakat) yang berada di

wilayah Pemerintah Kota

Semarang dan

berpengaruh terhadap

meningkatnya jumlah

muzakki dan

penghimpunan jumlah

dana zakat.

63 Sri Andriani dan Fitha Fathya, Zakat sebagai pengurang pajak penghasilan pada badan

amil zakat, JRAK Vol. 4 No.1 Februari (2013). 64 Siti Nurul Azizah, “Analisis Praktik Zakat Sebagai Pengurang Pajak Penghasilan Kena

Pajak (Studi Kasus BAZNAS Kota Semarang)”, Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN

Walisongo Semarang, (2018).

Page 66: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

53

Persamaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian terdahulu yaitu

sama-sama mengkaji bagaimana zakat dapat menjadi instrumen pengurang pajak

serta dapat mengangkat ekonomi umat. Sedangkan perbedaan penelitian ini

dengan penelitian sebelumnya ialah bagaimana implementasi Zakat sebagai

pengurang nilai pajak dengan melakukan penelitian terhadap BAZNAS Kota

Jambi.

Page 67: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

54

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskrptif yaitu data yang

dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, bukan angka-angka yang dilakukan untuk

mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat

perbandingan dengan variabel lain.65

Penelitian kualitatif deskriptif ditujukan

untuk mengumpulkan informasi secara aktual dan terperinci, mengidentifikasi

masalah, membuat perbandingan atau evaluasi dan menentukan apa yang

dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari

pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan di waktu

mendatang. Dengan demikian, penelitian kualitatif deskriptif hanyalah

menguraikan tanggapan terhadap situasi atau peristiwa, sehingga tidak

menjelaskan hubungan kausalitas maupun melakukan uji hipotesa.66

B. Objek dan Waktu Penelitian

Objek penelitian ini dilakukan di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)

Kota Jambi, dimana peneliti memperoleh informasi dari Kepala Baznas yang

mengetahui secara keseluruhan tentang Baznas dan seperangkat Manajemennya,

yaitu Bapak Drs. H. Syamsir Nain. Penelitian ini dilakukan dari mulai bulan 10

Desember 2018 sampai dengan 14 Oktober 2019 .

65

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta), hlm. 142. 66

Suyanto dan Sutinah, metode penelitian sosidal, (Jakarta:Kencana Persada, 2006),

hlm. 35.

Page 68: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

55

C. Unit Analisis Data

Penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh

spradley dinamakan sosial situation atau situasi sosial yang terdiri dari 3 elemen

yaitu : tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas yang berintegrasi secara

sinergis.67

Unit analisis dalam pengambilan sample disebut juga dengan sampling.

Tekhnik sampling adalah tekhnik pengambilan sampel untuk menentukan sample

yang akandigunakan pada penelitian. Adapun tekhnik sampling yang sering

digunakan pada penelitian kualitatif ada dua (2) yaitu, purposive sampling dan

snowball sampling. Kedua tekhnik tersebut dijelaskan secara ringkas sebagai

berikut :68

a) Purposive sampling

Yaitu tekhnik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan

tertentu. Pertimbangan tertentu ini misalnya peneliti memilih general

manajer sebagai orang yang dianggap tau sehingga memudahkan

peneliti menjelajahi obyek atau situasi sosaial yang diteliti.

b) Snowball sampling

Adalah teknik pengambilan sampel sumber data yang pada awal

jumlahnya sedikit, lama lama menjadi besar. Hal ini dilakukan karena

jumlah sumber data yang sedikit tersebut belum mampu memberikan

data yang memuaskan, maka mencari orang lain lagi yang dapat

digunakan sebagai sumber data, seperti bola salju yang menggelinding,

lama-lama menjadi besar.

67

Sugiono, metode penelitian kuantitatif dan R&D, (bandung:Alfabeta, 2017), hlm. 218. 68

Ibid, hlm. 219.

Page 69: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

56

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan kedua teknik tersebut, yaitu

purposive sampling dan snowball sampling. alasan peneliti menggunakan

kedua teknik tersebut agar informasi yang disajikan lengkap secara utuh

sehingga mampu memberikan data yang memuaskan bagi pembaca.

D. Jenis dan Sumber Data

Jenis Data yang penliti gunakan dalam penelitian ini ada dua data primer

dan data sekunder :

a) Data Primer adalah data yang diambil atau dihimpun langsung oleh

peneliti.69

Pada penelitian ini sumber data primer diambil dan dihimpun

langsung dari BAZNAS Kota Jambi yang berkaitan dengan

Implementasi Zakat terhadap nilai pajak melalui bapak Drs, H. Syamsir

Nain , kemudian informasi didapat dari muzakki yang berzakat melalui

BAZNAS Kota Jambi sekaligus Wajib Pajak.

b) Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber lain

sebagai data pendukung yang diperoleh dari lapangan. Data sekunder

merupakan sumper data yang sudah tersedia baik melalui media cetak

ataupun media elektronik.70

Media cetak yang dapat dijadikan sumber

penelitian ini, laporan penelitian sebelumnya, jurnal-jurnal yang telah

diterbitkan, baik itu paper atau makalah serta materi dalam bentuk slide

show oleh institusi, dan lain sebagainya. Sementara sumber dari media

69

Ridwan, Metodologi dan teknik penyusunan Proposal penelitian (Bandung: Alfabeta,

2009), hlm. 24. 70

Hendri Tanjung dan Abrisa Devi, Metodologi Penelitian ekonomi islam, (Jakarta:

Gramedia Publishing, 201), hlm. 94-95.

Page 70: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

57

elektronik ialah dengan mengunjungi situs-situs tertentu pada internet,

seperti website resmi BAZNAS dan Website resmi lainnya .

E. Instrumen Pengumpulan data

Berkaitan dengan bagaimana data dari penelitian akan diperoleh. Maka

metode pengumpulan data dari penelitian ini adalah sebagai berkut :

a) Observasi

Pengamatan atau observasi merupakan serangkaian aktivitas yang

dilakukan oleh peneliti terhadap suatu proses objek dengan tujuan untuk

memehamami pengetahuan dari sebuah fenomena atau perilaku

berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya71

.

Sedangkan teknik observasi partisipasi pasif, dimana peneliti datang

langsung ke BAZNAS Kota Jambi untuk Mengamati Kegiatan yang

dilakukan tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan yang dilakukan tetapi

tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.

b) Wawancara

Wawancara merupakan alat yang baik untuk meneliti pendapat,

keyakinan, motivasi, perasaan dan proyeksi seseorang terhadap sesuatu

yang akan ditanyakan.72

Esterberg mengemukakan ada wawancara

terstrukur (Structured Interview), semi terstruktur (Semi Structured

Interview), dan tidak terstruktur (Unstructured Interview).73

Wawancara

pada penelitian ini dilakukan secara langsung maupun tidak langsung baik

71

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2017), hlm.

hlm. 93 72

Ibid, hlm.83 73

Ibid, hlm. 73-74

Page 71: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

58

informan yang berasal dari BAZNAS, Pajak , maupun Muzakki sekaligus

Objek Pajak . langsung dengan cara face to face, sedangkan tidak langsung

melalui pesawat telepon atau e-mail kepada informan.

c) Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumentasi bisa berbentuk catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah,

prasasti, notulen, rapat, agenda, dan sebagainya.74

Sedangkan menurut

sugiono, dokumentasi bisa berupa tulisan, gambar atau karya-karya

monumental dari seseorang.75

Adapun Dokumentasi yang dihasilkan dari

penelitian ini berupa buku, majalah, materi slide show, panduan

pengelolaan zakat dari BAZNAS Kota Jambi serta dokumen pelengkap

lainnya seperti rekaman melalui tape recorder, foto atau gambar saat

wawancara telah berlangsung yang dilampirkan pada bab bagian akhir.

F. Tekhnik analisis data

Analisis data dalam penelitian kualitatif dimulai sejak sebelum memasuki

lapangan, selama di lapangan dan setelah dilapangan. Dalam hal ini analisis telah

dimulai sejak merumuskan masalah, sebelum terjun kelapangan dan berlangsung

terus sampai penulisan hasil penelitian.76

74 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktik, (Jakarta:Rineka

Cipta, 2010), hlm. 274. 75

Ibid,hlm. 75. 76

Ibid, hlm. 245.

Page 72: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

59

a). Analisis sebelum di lapangan

Penelitian Kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti

memasuki lapangan. Fokus penelitian ini masih bersifat sementara dan

akan berkembang setelah peneliti masuk ke lapangan.77

b). Analisis data di lapangan model Miles dan Huberman

Miles dan Huberman mengemukakan aktivitas dalam analisis data,

yaitu: data collection, data reduction, data display dan conclusion

drawing/verification.78

1. Data Collection, adalah langkah pertama dalam penelitian kualitatif

yang dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah

selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat

wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang

mewawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah di analisis

dirasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan

lagi sampai tahap tertentu hingga diperoleh data yang kredibel.

2. Data Reduction (Reduksi data), adalah data yang diperoleh dari

lapangan jumlahnya cukup banyak , untuk itu perlu dicatat secara teliti

dan rinci, semakin lama peneliti ke lapangan, maka akan semakin

banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu dilakukan analisis data

melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-

hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema

dan polanya.

77

Ibid, hlm. 256. 78

Ibid, hlm. 247-250.

Page 73: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

60

3. Data display (penyajian data), setelah data di reduksi, maka langkah

selanjutnya adalah mendisplaykan data. Penyajian data bisa dilakukan

dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antara kategori,

flowchart, dan sejenisnya. Dan yang palilng sering digunakan untuk

menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah teks yang naratif.

4. Conclusion drawing/Verification, langkah terakhir dalam analisis ini

menurut Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan dan

verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan bersifat sementara dan

akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat, tetapi apabila

kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-

bukti yang valid dan Konsisten saat peneliti kembali kelapangan

pengumpulan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan

kesimpulan yang kredibel.

G. Sistematika Penulisan

BAB I: Bab pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan masalah,

batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka teori,

dan tinjauan pustaka.

BAB II: Berisi metode penelitian yang mencakup, pendekatan penelitian,

objek dan waktu penelitian, unit analisis, jenis dan sumber data,

instrumen pengumpulan data, teknik analisis data, dan sistematika

penulisan.

Page 74: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

61

BAB III: Menjelaskan kondisi dan gambaran umum BAZNAS Kota Jambi,

yang meliputi visi dan misi, tujuan serta Standar Operasional

Prosdur (SOP) BAZNAS Kota Jambi.

BAB IV: Pada bab ini menjelaskan tentang hasil dan pembahasan

penelitian. Yang meliputi implementasi zakat sebagai pengurang

nilai pajak di BAZNAS Kota Jambi dan faktor penghambat dalam

implementasi zakat sebagai pengurang nilai pajak di BAZNAS

Kota Jambi.

BAB V: Merupakan bab penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran

serta dilengkapi dengan daftar pustaka, lampiran-lampiran dan

lampiran dokumentasi serta biodata peneliti.

Page 75: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

62

BAB III

GAMBARAN UMUM BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL KOTA JAMBI

A. Sejarah Berdirinya BAZNAS Kota Jambi

Berdasarkan undang-undang nomor 38 tahun 1999 tentang pengelolaan

zakat, Lembaga Pengelolaan Zakat (LPZ) terdiri dari Badan Amil Zakat Nasional

(BAZNAS). Badan Amil Zakat Daerah pada tingkat provinsi, kabupaten dan

kecamatan. Namun setelah terjadinya perubahan undang-undang nomor 38 tahun

1999 tentang pengelolaan zakat menjadi undang-undang nomor 23 tahun 2011

tentang pengelolaan zakat, lembaga pengelolaan zakat hanya terdiri dari

BAZNAS.

BAZNAS merupakan satu-satunya badan resmi yang dibentuk oleh

pemerintah berdasarkan keputusan presiden RI nomor 23 tahun 2011 yang

memiliki tugas dan fungsi menghimpun dan menyalurkan dana zakat, infaq, dan

sedeqah pada tingkat nasional.

Lahirnya undang-undang nomor 23 tahun 2011 tentang pengelolaan zakat

semakin mengukuhkan peran BAZNAS sebagai lembaga yang berwenang

melakukan pengelolaan zakat secara nasional. Dalam undang-undang tersebut

BAZNAS dinyatakan sebagai lembaga pemerintah nonstruktural yang bersifat

mandiri dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri Agama.

Dengan demikian, BAZNAS bersama Pemerintah bertanggung jawab

untuk mengawal pengelolaan zakat yang berasaskan syariat Islam, amanah,

Page 76: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

63

kemanfaatan, keadilan, kepastian hukum, terintegrasi dan akuntabilitas.79

Oleh

karena itu agar semua asas tersebut tercapai, BAZNAS bersama pemerintah

membentuk badan amil zakat di setiap Provinsi yang ada di Indonesia, salah

satunya ialah Provinsi Jambi. Perubahan BAZIS menjadi Badan Amil Zakat

Daerah (Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan), berdasarkan pada Undang-

undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat. Hal ini menunjukan

bahwa BAZDA adalah kelanjutan dan penjelmaan dari BAZIS.

Dengan adanya Undang-Undang tersebut, maka diamanatkan kepada

Walikota untuk membentuk BAZDA Kota Jambi.Kelanjutannya adalah

membentuk BAZDA kecamatan se kota Jambi. Berdasarkan data yang ada,

diseluruh Kecamatan di Kota Jambi sudah terbentuk Badan Amil Zakat (BAZ)

Kecamatan dengan SK Camat di delapan kecamatan yang ada di Kota Jambi.

Jadi, BAZDA merupakan lembaga yang dibentuk oleh pemerintah

(daerah/provinsi) berdasarkan pada amanat Undang-undang Nomor 38 Tahun

1999 tentang pengelolaan zakat. BAZDA ini merupakan kesinambungan dari

lembaga sebelumnya yakni BAZIS, namun dengan adanya Undang-Undang

Nomor 38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat maka terjadilah perubahan nama

menjadi BAZDA.

BAZDA Kota Jambi sendiri resmi didirikan pada tanggal 16 Maret 2001

yang beralamat di Jalan Jendral Basuki Rahmat Nomor 01 Kota baru Lantai II

Dispenda Kota Jambi. Namun, sebelum keberadaan BAZDA di alamat ini,

79 Wawancara dengan Bapak Syamsir Nian selaku Ketua BZNAS Kota Jambi

Page 77: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

64

lembaga ini dulunya beralamat di Kantor Kementerian Agama Provinsi Jambi,

ketika itu lembaga ini masih bernama BAZIS.

Berdasarkan Undang–Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan

zakat serta Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor

DJ.II/568 tahun 2014 tentang pembentukan BAZNAS Kabupaten/Kota se-

Indonesia secara organisasi BAZDA Kota Jambi berubah nama menjadi

BAZNAS Kota Jambi dan pada tanggal 22 Juni 2015 kepengurusan BAZNAS

Kota Jambi secara resmi dilantik oleh Bapak Walikota Jambi berdasarkan SK

Walikota Jambi Nomor 334 tahun 2015 tanggal 17 Juni 2015 tentang

penunjukkan pimpinan BAZNAS Kota Jambi.

B. Visi dan Misi Badan Amil Zakat Nasional Kota Jambi

1. Visi : Terwujudnya Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Sebagai

Organisasi Pengelolaan Zakat yang Amanah, Profesional, Terbuka dan

bertanggung jawab

2. Misi :

a) Mewujudkan organisasi BAZNAS sebagai simpul pranata keagamaan

dalam meningkatkan kesejahteraan dan keadilan Sosial

b) Mewujudkan Organisasi BAZNAS yang terpercaya ditengah-tengah

masyarakat

c) Menggali potensi dana umat secara bertahap, terencana, realistis dan

terukur sebagai salah satu instrumen pemberdayaan ekonomi umat yang

bermoral

Page 78: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

65

d) Membantu pemerintah dan masyarakat secara berkelanjutan untuk

mengentaskan kemiskinan dan keterbelakangan

C. Struktur Baznas Kota Jambi

Untuk memudahkan pembaca untuk melihat Struktur kepemimpinan yang

ada pad Badan Amil Zakat Nasional Kota Jambi , maka peneliti mencantumkan

struktur Organisasi secara sederhana , yakni sebagai berikut :

Gambar 3.1

Struktur Organisasi Badan Amil Zakat Nasional Kota Jambi

PEMBINA

WALIKOTA JAMBI

WK.WALIKOTA JAMBI

SEKDA KOTA JAMBI

KETUA

Drs.H.Syamsir Nain

WAKIL KETUA I

Bidang

Pengumpulan

WAKIL KETUA II

Bidang

pendistribusian dan

pemberdayaan

Drs. H. Fachrur

WAKIL KETUA III

Bidang Keuangan

Dan pelaporan

A.Manan Samid, BA

WAKIL KETUA IV

Bidang Kesekretariatan,

Administrasi dan SDM

Drs.H. Husein Fakhlevie

Syam

SATUAN AUDIT INTERNAL

Ketua : Asisten Bidang Ekonomi dan

Pembangunan Kota Jambi

Anggota : Inspektur Kota Jambi

Ka. BPKAD Kota Jambi

Ka.Kan Kemenag Kota

Jambi

Sekretaris

Ahmad Ziyadi , S.Sy

KABAG

PENGUMPULAN

H. Toyib, S.Ag

KABAG

PENDISTRIBUSIAN

DAN

PEMBERDAYAAN

Kms. Beni, S.Sy

KABAG

KEUANGAN DAN

PELAPORAN

Nikmah Prasilia

KABAG

ADMINISTRASI

DAN SDM

M. Reza

Pahlawan,S.Pd

Page 79: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

66

D. Mekanisme Distribusi Zakat pada BAZNAS Kota Jambi

Pendistribusian dana zakat pada BAZNAS kota Jambi berpijak pada 6

pilar program utama yaitu:

1. Jambi Kota sehat

Program Jambi kota sehat meliputi beberapa kegiatan utama yaitu:

a) Memberikan bantuan transportasi kepada masyarakat yang tidak mampu

membayar biaya berobat dalam daerah maupun keluar daerah.

b) Memberikan Bantuan Sanitasi Air Bersih di Kawasan Pemukiman

Kumuh dalam Kota Jambi

c) Memberikan \Bantuan Jambanisasi dikawasan Pemukiman Kumuh dalam

Kota Jambi.

2. Jambi Peduli

Program Jambi peduli meliputi beberapa program utama yaitu:

a) Memberi Bantuan Renovasi Rumah Tidak Layak Huni (Bedah Rumah).

b) Memberi Bantuan insidentil transportasi untuk musafir/ orang yang

kesulitan dalam perjalanan.

c) Memberikan bantuan bencana alam, Kebakaran, Banjir dan Gempa Bumi

secara Insidentil dalam Kota Jambi, Koordinasi dengan Camat, Lurah,

RT setempat.

KASUBAG

PENDISTRIBUSIAN

DAN

PEMBERDAYAAN

Yosy Desratia, S.Pd

KASUBAG

KEUANGAN DAN

PELAPORAN

Endah Sulistyawati,S.Sy

KASUBAG IT,

PELAPORAN

DAN UMUM

Adam Malik, SE

Page 80: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

67

d) Memberikan bantuan kepada para penyandang cacat

e) Memberikan Santunan Anak Yatim

f) Memberikan bantuan kepada Petugas Memandikan Jenazah.

g) Mengadakan Sunat Masal bagi 100 warga tidak mampu.

h) Memberikan Bantuan untuk Organisasi yang bersifat Islami

3. Jambi Kota Bersih.

Memberikan bantuan Dana bagi petugas harian lepas dinas kebersihan yang

beragama Islam sebanyak.

4. Jambi Kota Taqwa.

a) Memberikan bantuan renovasi / Rehab Masjid/Mushalla,Madrasah dan

TPA secara Selektif.

b) Memberi Bantuan kepada Pegawai Syara' masjid yang di data oleh

Pengurus BAZNAS Kota Jambi.

c) Memberi Bantuan kepada Muallaf sebanyak.

5. Jambi Mandiri.

Memberikan Bantuan Perlengkapan Usaha kepada Pelaku Usaha Kecil dan

Menengah.

6. Jambi Cerdas

a) Memberikan Bantuan kepada siswa/i SD/MI Negeri dan Swasta

sederajat.

b) Memberikan Bantuan kepada siswa SMP/MTS Negeri dan Swasta

sederajat.

Page 81: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

68

c) Memberikan bantuan beasiswa khusus kepada Mahasiswa/i S1 ( Mudim

dan mahasiswi yang masih Aktif Kuliah bagi yang tidak mampu).

d) Transportasi Guru Pendamping siswa/i penerima Bantuan Biaya

Pendidikan.

e) Dana Penunjang Kegiatan Bantuan Biaya Pendidikan selain dari Dana

Hibah.

E. Nisab dan Kadar Zakat

1) Harta Peternakan

a) Sapi dan kerbau

Nisab kerbau disetarakan dengan nisab sapi yaitu 30 ekor.

Artinya, apabila seseorang telah memiliki 30 ekor sapi, ia telah terkena

kewajiban zakat.

Berdasarkan hadis Nabi saw yang diriwayatkan oleh Tirmizi dan

Abu Dawud dari Mu‟az bin Jabal ra, maka dapat dibuat tabel kadar zakat

sapi dan kerbau sebagai berikut:

Tabel 3.1

Nisab dan Kadar Zakat Harta Peternakan Sapi dan Kerbau

Jumlah Zakat

30-39 1 ekor anak sapi/kerbau

berumur 1 s.d. 2 tahun

40-59 1 ekor anak sapi/kerbau

berumur 2 s.d. 3 tahun

60-69 2 ekor anak sapi/kerbau

berumur 1 s.d. 2 tahun

70-79 1 ekor anak sapi/kerbau

berumur 2 s.d. 3 tahun dan

1 ekor anak sapi/ kerbau

berumur 1 s.d. 2 tahun

80-89 2 ekor anak sapi/kerbau

berumur 2 s.d. 3 tahun

Page 82: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

69

90-99 3 ekor anak sapi/kerbau

berumur 1 s.d. 2 tahun

100-109 1 ekor anak sapi/kerbau

berumur 2 s.d. 3 tahun dan

2 ekor anak sapi/ kerbau

berumur 1 s.d. 2 tahun

110-119 2 ekor anak sapi/kerbau

berumur 2 s.d. 3 tahun

dan 1 ekor anak sapi/

kerbau berumur 1 s.d. 2

tahun

Jumlah Zakat

120-129 3 ekor anak sapi/kerbau

berumur 2 s.d. 3 tahun dan

4 ekor anak sapi/kerbau

berumur 1 s.d. 2 tahun

Pada setiap kelipatan 30

ekor dikenakan seekor anak

sapi/kerbau berumur 1 s.d.

2 tahun dan setiap kelipatan

40 dikenakan seekor

anak sapi/kerbau berumur

2 s.d. 3 tahun

b) Kambing atau Domba

Nisab kambing atau domba adalah 40 ekor. Artinya, apabila

seseorang telah memiliki 40 ekor kambing atau domba, ia telah terkena

kewajiban zakat.

Berdasarkan hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari

dari Anas bin Malik ra, maka dapat dibuat tabel kadar zakat kambing

atau domba sebagai berikut:

Tabel 3.2

Nisab dan Kadar Zakat Harta Peternakan Kambing dan Domba

Jumlah Zakat

40-120 1 ekor kambing

Page 83: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

70

121-200 2 ekor kambing

201-299 3 ekor kambing

300-399 4 ekor kambing

Pada setiap kelipatan 100

diambil seekor kambing

c) Unggas (Ayam, Bebek, Burung) dan Ikan

Nisab pada ternak unggas dan perikanan tidak ditetapkan

berdasarkan jumlah (ekor) sebagaimana unta, sapi, dan kambing, tetapi

dihitung berdasarkan skala usaha. Ternak unggas dan perikanan adalah

setara dengan 20 dinar (1 dinar = 4,25 gram emas murni) atau sama

dengan 85 gram emas murni (24 karat).

Apabila seseorang beternak ikan, dan pada akhir tahun (tutup

buku) ia memiliki kekayaan berupa modal kerja dan keuntungan lebih

besar, kira-kira setara dengan 85 gram emas murni, ia terkena kewajiban

zakat sebesar 2,5%. Dengan demikian, usaha tersebut digolongan ke

dalam zakat perniagaan.

Contoh: Seorang peternak ayam broiler memelihara 1000 ekor ayam per

minggu. Pada akhir tahun (tutup buku) terdapat laporan keuangan

sebagai berikut:

1. Stock ayam broiler 5600 ekor (dalam berbagai umur) ditaksir harga

sebesar Rp 20.000.000,-

2. Uang kas/bank setelah dikurangi pajak Rp 10.000.000,-

3. Stok pakan & obat-obatan Rp 2.000.000,-

4. Piutang (dapat tertagih) Rp 5.000.000,-

Jumlah Rp 37.000.000,-

Page 84: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

71

5. Utang jatuh tempo Rp (5.000.000)

Saldo Rp 32.000.000,

Kadar zakat yang harus dibayarkan:

2,5% x 32.000.000 = Rp 800.000

Catatan:

Kandang dan alat-alat peternakan tidak diperhitungkan

sebagai harta yang wajib dizakati.

2) Harta Perniagaan dan Perusahaan

a) Harta Perniagaan

Harta perniagaan adalah harta yang disiapkan untuk diperjual-

belikan, baik dikerjakan oleh individu maupun kelompok atau syirkah

(PT, CV, PD, FIRMA). Azas pendekatan zakat perniagaan adalah

sebagai berikut:

(1) Mayoritas ahli fikih sepakat bahwa nisab zakat harta perniagaan

adalah sepadan dengan 85 gram emas atau 200 dirham perak.

(2) Ketetapan bahwa nilai aset telah mencapai nisab ditentukan

pada akhir masa haul sesuai dengan prinsip independensi tahun

keuangan sebuah usaha.

(3) Zakat ini dihitung berdasarkan asas bebas dari semua kewajiban

keuangan.

(4) Kadar zakat yang harus dikeluarkan adalah 1/40 dari nilai aset

pada akhir tahun atau sama dengan 2,5%.

b) Zakat Perusahaan

Page 85: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

72

Nisab dan kadar zakat perusahaan dianalogikan dengan wajib

zakat perniagaan, yaitu 85 gram emas. Adapun kadar zakatnya adalah

2,5% dari aset wajib zakat yang dimiliki perusahaan selama masa satu

tahun.

Cara menghitung zakat perniagaan atau perusahaan Kekayaan yang

dimiliki badan usaha tidak lepas dari salah satu atau lebih dari tiga

bentuk di bawah ini:

(1) Kekayaan dalam bentuk barang.

(2) Uang tunai/bank.

(3) Piutang.

Maka, yang dimaksud harta perniagaan yang wajib di zakati adalah

ketiga bentuk harta tersebut dikurangi dengan kewajiban perusahaan,

seperti utang yang harus dibayar (jatuh tempo) dan pajak.

Contoh:

Sebuah perusahaan meubel pada tutup buku per 31 Desember 2010

dalam kondisi keuangan sebagai berikut:

1. Stock meubel 10 set seharga Rp 20.000.000,-

2. Uang tunai/bank Rp 20.000.000,-

3. Piutang Rp 5.000.000,

Jumlah Rp 45.000.000,-

4. Utang dan pajak Rp (5.000.000)

Saldo Rp 40.000.000‟-

Besar zakat yang harus dibayarkan:

2,5% x Rp 40.000.000,- = Rp 1.000.000,-

Page 86: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

73

c) Hasil Pertanian

Nisab hasil pertanian adalah 5 wasq atau setara dengan 653 kg.

Apabila hasil pertanian tersebut termasuk makanan pokok, seperti beras,

jagung, gandum, dan kurma, nisabnya adalah 653 kg dari hasil pertanian

tersebut. Tetapi jika hasil pertanian itu selain makanan pokok, seperti

buah-buahan, sayur-sayuran, daun, dan bunga, nisabnya disetarakan

dengan harga nisab dari makanan pokok yang paling umum di daerah

(negeri) tersebut, misalnya untuk Indonesia adalah beras.

Kadar zakat untuk hasil pertanian, apabila diairi dengan air hujan,

sungai, atau mata air adalah 10%, tetapi apa bila hasil pertanian diairi

dengan disirami atau irigasi (ada biaya tambahan), zakatnya adalah 5%.

Dari ketentuan ini dapat dipahami bahwa pada tanaman yang disirami

(irigasi), zakatnya adalah 5%. Artinya, 5% yang lainnya dialokasikan

untuk biaya pengairan. Imam az Zarkani berpendapat, apabila

pengelolaan lahan pertanian diairi dengan air hujan (sungai) dan disirami

(irigasi) dengan perbandingan 50:50, zakatnya adalah 7,5% (3/4 dari

10%).

Pada sistem pengairan saat ini biaya tidak sekadar air, tetapi ada

biaya-biaya lain seperti pupuk, dan insektisida. Untuk mempermudah

perhitungan zakatnya, biaya pupuk, insektisida dan sebagainya diambil

dari hasil panen, kemudian sisanya (apabila melebihi nisab) dikeluarkan

zakatnya 10% atau 5% (tergantung sistem pengairan).

Contoh:

Page 87: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

74

Pada sawah tadah hujan ditanami padi. Dalam pengelolaan dibutuhkan

pupuk dan insektisida seharga Rp 200.000,- .

Hasil panen 5 ton beras.

Hasil panen (bruto) 5 ton beras = 5.000 kg

Saprotan = Rp 200.000 atau = 200 kg

Netto = 4.800 kg

Besar zakatnya: 10% x 4.800 kg = 480 kg

d) Emas dan Perak atau Harta Simpanan

Nisab emas dan perak adalah 20 dinar (85 gram emas murni) dan

perak adalah 200 dirham (setara 595 gram perak). Artinya, apabila

seseorang telah memiliki emas atau perak sebesar 20 dinar atau 200

dirham dan sudah memilikinya selama setahun, maka ia terkena

kewajiban zakat sebesar 2,5%.

Demikian juga jenis harta yang merupakan harta simpanan dan

dapat dikategorikan dalam emas dan perak, seperti uang tunai, tabungan,

cek, saham, surat berharga ataupun bentuk lainnya. Nisab dan zakatnya

sama dengan ketentuan emas dan perak. Artinya, jika seseorang memiliki

bermacam-macam bentuk harta dan jumlah akumulasinya lebih besar

atau sama dengan nisab (85 gram emas), ia telah tekena kewajiban zakat

sebesar 2,5%.

Contoh:

Seseorang memiliki harta kekayaan setelah satu tahun sebagai berikut:

1. Tabungan, deposito, obligasi Rp 100.000.000,-

2. Uang tunai (di luar kebutuhan pokok) Rp 5.000.000,-

Page 88: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

75

3. Perhiasan emas (berbagai bentuk) 150 gram

4. Utang jatuh tempo Rp 5.000.000,-

Perhiasan emas yang digunakan sehari-hari atau

sewaktu-waktu tidak wajib dizakati, kecuali melebihi jumlah maksimal

perhiasan yang layak zakat. Jika seseorang layak memakai perhiasan

maksimal 50 gram, maka yang wajib di zakati hanyalah perhiasan yang

melampaui 50 gram, yaitu 100 gram.

Dengan demikian, jatuh tempo harta yang wajib dikeluarkan

zakatnya adalah sebagai berikut:

1. Tabungan, deposito, obligasi, Rp 100.000.000,-

2. Uang tunai Rp 5.000.000,-

3. Emas (150 – 50 = 100 gram)

@Rp 350.000 x 100 gram Rp 35.000.000,-

Jumlah Rp 140.000.000,-

4. Utang jatuh tempo Rp (5.000.000)

Saldo Rp 135.000.000,-

Besar zakat yang harus dikeluarkan:

2,5 % x Rp 135.000.000,- = Rp 3.375.00080

Berdasarkan Keputusan Badan Amil Zakat Nasional Nomor 73 Tahun

2017 Tentang Nilai Nisab Zakat Pendapatan Tahun 2017 Di Seluruh Indonesia,

menetapkan:

a. Menetapkan nilai zakat pendapatan tahunan pada tahun 2017 di seluruh

Indonesia dengan nisab 85 gram emas rata-rata setara Rp 49.895.000,-

b. Menetapkan nilai zakat pendapatan perbulan berdasarkan nilai harga

emas ratarata sebesar Rp 4.160.000,-

c. Zakat pendapatan dibayarkan pada saat setelah menerima pendapatan

d. Kadar zakat pendapatan senilai 2,5% dari pendapatan bersih setelah

dikurangi hutang lancar.

80 Ibid, hlm. 22-33

Page 89: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

76

Harta yang wajib dizakati apabila mencapai nishab dan mencapai satu

tahun (haul). Cara perhitungan zakat profesi menurut ulama ada dua model

yaitu pertama analogi kepada emas/perak dan kedua kepada pertanian.81

a. Cara menghitung zakat profesi analogi/qias zakat emas dan

perak. Contoh:

Seseorang memiliki simpanan harta sebagai berikut:

Tabungan : Rp 50.000.000,00

Uang tunai (di luar kebutuhan pokok) : Rp 20.000.000,00

Perhiasan emas (berbagai bentuk) : 100 gram

Dengan demikian jumlah harta orang tersebut adalah:

1. Tabungan :Rp 50.000.000,00

2. Uang tunai : Rp 20.000.000,00

3. Perhiasan (100-60) tidak terpakai gram

Misal @ 1 gram Rp 578.000,00 = Rp 23.120.000,00

Jumlah Rp 93.120.000,00 Besar zakat = 2,5% x Rp

93.120.00040,00 = Rp 2.328.000

b. Zakat profesi dianalogikan zakat pertanian Contoh:

Pak Ali mempunyai gaji bulanan sebesar 5 juta,

tunjangan dan bonus 2 juta, pendapatan lain-lain 1 juta, maka

perhitungan zakatnya adalah:

1. Gaji bulanan Rp. 5.000.000,00

2. Tunjangan dan Bonus Rp. 2.000.000,00

3. Pendapatan lain-lain Rp. 1.000.000,00

Total penghasilan yang wajib dizakatkan Rp. 8.000.000,00

Nishab zakat 524 kg [email protected] per kg Rp. 5.240.000,00

Karena harta melebihi nishab maka (wajib zakat) Zakat

(2,5%x Rp.8.000.000,00)-Dibayarkan perbulan Rp. 200.000,00

Catatan: bonus tahunan, THR dan penghasilan tidak

rutin lainnya dihitung saat diterima, sebagai penambahan

penghasilan bulan ynag bersangkutan. Maka jika pak Ali

membayarkan zakatnya di BAZNAS Kota semarang akan

memperoleh BSZ (Bukti Setor Zakat) yang dapat digunakan

sebagai pengurang penghasilan kena pajak pada pajak

penghasilan. Sebagaimana pasal 23 ayat 1 UU No.23 Tahun

2011 bahwa BAZNAS atau LAZ wajib memberikan bukti

setoran zakat kepada setiap muzakki.

81

Modul Penyuluhan Zakat, Kementerian Agama Republik Indonesia, 2013

Page 90: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

77

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Penerapan Zakat sebagai Pengurang Nilai Pajak di BAZNAS Kota

Jambi

Implementasi berarti pelaksanaan; penerapan: pertemuan kedua ini

bermaksud mencari bentuk, hal yang disepakati dulu.82

Implementasi adalah

perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan proses interaksi antara tujuan dan

tindakan untuk mencapainya serta memerlukan jaringan pelaksana, birokrasi yang

efektif. 83

Untuk mewujudkan implementasi tersebut semua pihak yang terlibat

saling bekerja sama dalam implementasi kebijakan tersebut, agar visi dan misi

yang telah ditetapkan dapat terencana.

Zakat sebagai pengurang nilai pajak awalnya disebutkan dalam UU nomor

38 tahun 1999 tentang pengelolaan pajak pasal 14 ayat 3 yang menyatakan:”Zakat

yang telah dibayarkan kepada badan amil zakat atau lembaga amil zakat

dikurangkan dari laba/pendapatan sisa kena pajak dari wajib pajak yang

bersangkutan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku”.84

Selanjutnya UU nomor 17 tahun 2000 tentang perubahan ketiga atas

undang-undang nomor 7 tahun 1983 tentang pajak penghasilan yang menyebutkan

mengenai zakat sebagai pengurang nilai pajak disebutkan dalam pasal 4 ayat 3

82 Departemen Pendidikan Nasional Edisi Keempat, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2013), hlm 529 83

Anthonius Welly, Implementasi Undang-Undang No.6 Tahun 2014 tentang Desa Studi

Kasus Pelaksanaan Tuga Kepala Desa di Desa Gemar Baru Muara Ancalong Kabupaten Kutai

Timur, jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 4, Nomor 4, 2016: 829-842, hlm 831 84 Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat pasal 14 ayat (3)

Page 91: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

78

huruf a nomor 1) menyatakan “ Yang tidak termasuk sebagai Objek Pajak adalah:

a. 1) bantuan sumbangan, termasuk zakat yang diterima oleh badan amil zakat

atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh Pemerintah dan para

penerima zakat yang berhak” dan pasal 9 ayat 1 huruf g menyatakan “harta yang

dihibahkan, bantuan atau sumbangan, dan warisan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 4 ayat (3) huruf a dan huruf b, kecuali zakat atas penghasilan yang nyata

dibayarkan oleh Wajib Pajak orang pribadi pemeluk agama Islam dan atau Wajib

Pajak badan dalam negeri yang dimiliki oleh pemeluk agama Islam kepada badan

amil zakat atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh

Pemerintah”.

BAZNAS Kota Jambi mulai menerapkan zakat sebagai pengurang nilai

pajak pada tahun 2012. Dalam proses pengenalan zakat sebagai pengurang nilai

pajak, BAZNAS Kota Jambi melakukan upaya seperti sosialisasi kekantor-kantor

yang berada di Kota Jambi, adapun kantor yang menjadi target sosialisasi sebagai

berikut;85

1. Kantor CAMAT yang berada di Kota Jambi,

2. Kantor Dinas Pemerintahan Kota Jambi,

3. Kemenag Kota Jambi,

4. BUMD (PDAM Tirta Mayang),

5. BUMS (Kopi AAA, dan Meranti), dan lain-sebagainya.

Dalam sosialisasi tersebut Baznas menjelaskan Urgensi Zakat juga

tentang bukti tanda terima setoran langsung zakat yang dikeluarkan BAZNAS

85

Wawancara dengan Ahmad Ziyadi, S.Sy. sebagai Sekretaris BAZNAS Kota Jambi, 26

September 2019

Page 92: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

79

Kota Jambi, dibawa ke kantor pajak, maka itu dapat mengurangi nilai pajak.

Bapak Drs. H. Husein Fakhlevie Syam menjelaskan mengenai penerapan zakat

sebagai pengurang nilai pajak di Kota Jambi:

“BAZNAS telah melakukan tugasnya dalam terimplementasinya UU

nomor 23 tahun 2011 tentang pengelolaan zakat pasal 22 dan 23, yang

menyatakan bahwasannya zakat bisa mengurang nilai pajak. Adapun

BAZNAS di Kota Jambi ini dengan melakukan sosialiasi dan

pemeberitahuan secara langsung kepada muzakki bahwasannya jika

membawa bukti setoran langsung zakat ke kantor pajak, maka itu dapat

diproses sehingga mengurang nilai pajak itu sendiri”.86

Pemberitahuan secara langsung kepada muzakki merupakan penerapan

yang dilakukan BAZNAS Kota Jambi dalam menerapkan zakat sebagai

pengurang nilai pajak. Setiap muzakki yang membayarkan zakatnya pada

BAZNAS Kota Jambi akan mendapatkan tanda terima setoran langsung zakat.

Sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan

Zakat pasal 23 ayat 1 dan 2 yang menyebutkan bahwa “ (1) BAZNAS atau LAZ

wajib memberikan bukti setor zakat kepada setiap muzakki, (2) bukti setor zakat

sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 digunakan sebagai pengurang penghasilan

kena pajak”.87

Jadi, Pengurus BAZNAS Kota Jambi selanjutnya memberikan

informasi kepada muzakki bahwa zakat yang telah dibayarkan dapat mengurangi

penghasilan kena pajak dengan menunjukkan Bukti Setor Zakat. Adapun contoh

bukti setor zakat di BAZNAS Kota Jambi, sebagai berikut:

86 Wawancara dengan Bapak Drs. H. Husein Fakhlevie Syam. Sebagai Wakil Ketua IV

Bidang Kesekretariatan, ADM dan SDM BAZNAS Kota Jambi, 26 September 2019 87

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat Pasal 23 ayat (1)

dan (2)

Page 93: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

80

Gambar 4.1

Contoh Bukti Setor Zakat yang dikeluarkan BAZNAS Kota Jambi

Setelah membayar zakat dan mendapatkan bukti setor zakat, maka saat

muzakki akan membayar pajak, tinggal menunjukkan bukti tersebut lalu akan

diproses oleh pegawai pajak yang bertugas , dan muzakki akan mendapat

pengurangan pajak. Sesuai dengan regulasi yang berlaku dan yang telah

dijelaskan di atas bahwasannya objek yang tidak termasuk kedalam objek pajak

adalah salah satunya yaitu zakat atau sumbangan wajib yang telah disahkan oleh

pemerintah. Dan sesuai dengan keterangan pada formulir SPT pada penghasilan

Page 94: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

81

netto angka 6 yaitu zakat atau sumbangan yang bersifat wajib. Seperti yang tertera

pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.2

Contoh Formulir SPT yang ada di Kantor Pajak Kota Jambi

Regulasi zakat sebagai pengurang penghasilan kena pajak telah membuat

muzakki yang bukan wajib pajak akan membayar zakat. regulasi ini dapat

mengurangi beban ganda muzakki yang telah membayar zakat dan harus

membayar pajak. Meskipun tidak mengurangi pajak secara langsung, namun

muzakki dapat merasakan manfaatnya. Pengurangan yang lebih signifikan dapat

dirasakan oleh wajib pajak.

BAZNAS Kota Jambi tidak memiliki bukti atau daftar muzakki yang dapat

pengurangan nilai pajak dengan zakat yang telah dibayarkan oleh muzakki, karena

Page 95: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

82

BAZNAS Kota Jambi hanya dapat memfasilitasi muzakki dengan menerbitkan

tanda terima setoran langsung zakat. Penjelasan ini didukung oleh Bapak Ahmad

Ziyadi, selaku Sekretaris BAZNAS Kota Jambi:

“BAZNAS Kota Jambi sendiri tidak memiliki daftar muzakki yang dapat

pengurangang nilai pajak, karena dari muzakkinya sendiri tidak ada yang

melaporkan kembali ke BAZNAS bahwasannya mereka dapat

pengurangan nilai pajak. Namun BAZNAS sendiri tetap melaporkan

kepada muzakki bahwa tanda terima setoran langsung zakat dapat

dipakai sebagai bukti untuk mengurangi nilai pajak jika dibawa saat

membayar pajak”.88

Implementasi zakat sebagai pengurang penghasilan kena pajak, selain

dapat meringankan beban zakat muzakki, regulasi ini diharapkan mempunyai

dampak terhadap peningkatan penerimaan zakat dan pajak yang ada di BAZNAS

Kota Jambi. Sejauh ini penerimaan zakat di BAZNAS Kota Jambi telah

meningkat dari tahun ke tahun. Namun muzakkinya terbatas pada ASN kota

Jambi sedangkan badan usaha maupun karyawan badan usaha yang ada di Kota

Jambi masih kurang peduli terhadap pembayaran zakat kepada BAZNAS. Hal ini

juga merupakan tantangan dan tanggung jawab BAZNAS Kota Jambi untuk lebih

mengintensifkan sosialisasi zakat kepada masyarakat, serta menyadarkan para

muzakki agar menunaikan zakat melalui lembaga BAZNAS. Hal ini didukung

oleh pernyataan Bapak Syamsir Nain, selaku Ketua BAZNAS Kota Jambi:

“Banyak toko-toko kecil yang ada di Kota Jambi ini jika di hitung lebih

dari ratusan, namun sejauh ini belum ada satupun yang membayar zakat

ke BAZNAS. Padahal pihak BAZNAS telah mendatangi mereka

termasuk ke perusahaan-perusahaan yang ada di Kota Jambi.Namun

umpan balik dari upaya ini belum mendatangkan hasil ,tetap tidak ada

yang membayar zakat ke BAZNAS. Penyebab ini salah satunya karena

88

Wawancara dengan Ahmad Ziyadi, S.Sy. sebagai Sekretaris BAZNAS Kota Jambi, 26

September 2019

Page 96: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

83

peraturan yang ada kurang tegas , dan pemerintah belum intensif

menyampaikan himbauan mengenai zakat ini”.89

Dalam penerimaan dana zakat Kota Jambi lima tahun terakhir terjadi

peningkatan, pada tahun 2014 BAZNAS Kota Jambi telah menerima Rp.

898.314.678,15, tahun 2015 menerima Rp. 1.039.771.309,29, tahun 2016

menerima Rp. 1.522.421.593,71, tahun 2017 menerima Rp. 2.520.123.122,57, dan

pada tahun 2018 BAZNAS Kota Jambi berhasil mengumpulkan dana zakat

sebesar Rp. 3.179.228.109,97.90

Gambar 4.3

Grafik Pengumpulan Dana Zakat BAZNAS Kota Jambi

89 Wawancara dengan Bapak Syamsir Nain, Selaku Ketua BAZNAS Kota Jambi, 4

September 2019 90

Wawancara dengan Bapak Drs.H. Syamsir Nain, Selaku Ketua BAZNAS Kota Jambi,

4 September 2019

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

2014 2015 2016 2017 2018

Pengumpulan Dana Zakat BAZNAS Kota Jambi Lima Tahun Terakhir (dalam Rp 1.000.000'- )

Pengumpulan Dana Zakat BAZNAS Kota Jambi Lima Tahun Terakhir (dalam Rp 1.000.000'- )

Page 97: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

84

Peningkatan penerimaan dana zakat di Kota Jambi terjadi karena adanya

surat instruksi secara langsung dari Walikota Jambi yang menyatakan bahwa

wajib membayar zakat ke BAZNAS untuk para Aparatur Sipil Negara (ASN).

Namun dalam hal ini tidak ada himbauan secara langsung untuk para pemilik

NPWP yang beragama Islam untuk membayar zakat ke BAZNAS, sehingga

pembayaran zakat untuk muzakki biasa (diluar ASN) masih tergolong rendah.91

Hal ini didukung dengan pernyataan Bapak Drs.H.Syamsir Nain, yaitu:

“Dalam kenyataannya para pengusaha di Kota Jambi belum

membayarkan zakat ke pihak BAZNAS Kota Jambi, sehingga

pemasukan BAZNAS dari zakat masih rendah. Jika para pengusaha yang

ada di Kota Jambi membayar zakat melalui BAZNAS ,maka penerimaan

zakat di BAZNAS Kota Jambi ini akan lebih banyak dari yang ada

sekarang.Kebanyakan pemilik perusahaan bukan orang muslim namun

karyawannya banyak yang muslim. BAZNAS Kota Jambi telah

melakukan sosialisasi namun realisasinya belum ada. Di Kota Jambi ini

banyak toko-toko besar jika diperhitungkan keuntungan untuk masing-

masing toko dalam waktu setahun, lebih dari 40,5 juta. Dan itu sudah

bisa dikatakan sampai nisabnya untuk membayar zakat namun tidak ada

yang membayar zakat ke BAZNAS.”92

Penjelasan dapat disimpulkan bahwa muzakki yang membayar zakat di

Kota Jambi sebagian besar adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) dan untuk para

muzakki dari wirausaha dan masyarakat belum ada.

B. Faktor yang menyebabkan belum terimplementasinya zakat sebagai

pengurang nilai pajak di Baznas Kota Jambi

BAZNAS Kota Jambi telah menerapkan zakat sebagai pengurang nilai

pajak mulai tahun 2012.Kendala yang dihadapi oleh BAZNAS adalah sampai

tahun 2019 para muzakki diluar para ASN belum membayar zakat di BAZNAS

91 Wawancara dengan Bapak Syamsir Nain, Selaku Ketua BAZNAS Kota Jambi, 4

September 2019 92

Wawancara dengan Bapak Syamsir Nain, Selaku Ketua BAZNAS Kota Jambi, 4

September 2019

Page 98: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

85

Kota Jambi. Hal ini tentu menjadi himbauan untuk pihak BAZNAS dan

Pemerintah Kota Jambi. Implementasi zakat sebagai pengurang nilai pajak di

Kota Jambi cukup sulit untuk diterapkan karena kurangnya antusiasme dari

masyarakat untuk membayar zakat di BAZNAS. Dalam hal ini, adapun faktor-

faktor yang menghambat implementasi tersebut, yaitu :

1. Rendahnya minat masyarakat umum membayar zakat di BAZNAS

Kota Jambi

Masyarakat Jambi sebagian besar beragama Islam,dan sebagiannya

berprofesi sebagai pedagang, pengusaha, ahli dan wiraswasta lainnya.

Bila mereka merupakan muzakki dan menyerahkan zakatnya ke

BAZNAS kota Jambi, maka angka penerimaan dana zakat di

BAZNAS Kota Jambi cukup besar.Namun kenyataannya tidaklah

demikan.Penerimaan zakat di BAZNAS kota Jambi masih tergolong

kecil.Disamping BAZNAS itu, di Kota Jambi ada beberapa Lembaga

Amil Zakat (LAZ) diantaranya; Optimalisasi Sedekah Zakat dan Infaq

(OPSEZI), Daarut Tauhid Peduli (DT Peduli), Lembaga Amil Zakat

Infaq dan Sedekah Muhammadiyah (LAZISMU), Lembaga Amil

Zakat Infaq dan Shodaqoh Nahdlatul Ulama (LAZISNU), dan lain-

lain. Banyaknya LAZ yang ada di Kota Jambi membuat masyarakat

Jambi dapat memilih kemana ia akan menyalurkan zakatnya . Hal ini

didukung dengan beberapa pernyataan Muzakki

“Saya tau Baznas Alasan saya tidak berzakat disana dan lebih

memilih berzakat ditempat lain karena saya dan teman teman

Page 99: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

86

saya tergolong orang yang sibuk dalam pekerjaan dan jarang

memiliki waktu luang, oleh karenanya kami suka berzakat

disalah satu Lembaga Amil Zakat yaitu LAZISMU

dikarenakan Petugasnya dapat mengambil zakat kerumah

ataupun ketempat kerja. Disatu sisi LAZISMU juga eksis

dalam setiap kegiatannya di media sosial sehingga kami para

muzakki merasakan kepuasan tersendiri melihat Kinerja

Nyata LAZISMU dalam Penyalurannya”.93

Berdasarkan hasil wawancara diatas muzakki menyampaikan

bahwa Lembaga Amil Zakat yang ia pilih bersedia Bergerak aktif

dalam Usaha pengumpulan Zakat, bersedia menghampiri

muzakkinya . Cara seperti ini dapat menjadi acuan agar dapat ditiru

oleh Baznas Kota Jambi

Adapun Pernyataan lain dari beberapa Muzakki :

“Ya Saya tau Badan Amil Zakat Nasional Kota Jambi Saya

memilih berzakat di OPSEZI, alasannya karena PNS sudah

banyak yang bayar Zakat BAZNAS dan pendapatan Baznas

kan sudah besar. Maknaya saya memlihih zakat di Opsezi

Menurut saya setiap lembaga itukan sudah ada porsinya

masing-masing, yang Zakat di Baznas kan itu cakupannya

negara Mainannya dibantuan bantuan besar yang pernah saya

93Wawancara dengan Bapak Ahmed Zakkie selaku Muzakki di salah satu lembaga amil

zakat LAZIZMU, 30 Oktober 2019

Page 100: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

87

dengar seperti bedah rumah dan beasiswa. Nah kalau

Lembaga Lembaga Amil Zakat lain ada yang targetnya

sampai kepelosok, coba kalau semua bayar Zakat ke Baznas

mungkin yang dipelosok pelosok yang benar benar

membutuhkan tidak merasakan langsung manfaat Zakat”.94

Dalam hasil wawancara ini Muzakki menyatakan bahwa Lembaga

Amil Zakat lain ada target untuk penyaluran zakat ke pelosok . Ini

satu masukkan bagi Baznas perlu meniru hal tersebut agar

Masyarakat dipelosok dapat merasakan Manfaat zakat secara

langsung. Selanjutnya menurut salah satu muzakki yang tidak

memilih berzakat dibaznas :

“Ya tau Baznas itu Badan Amil Zakat Nasional yang bagus

karena bisa berkoordinasi langsung dengan pemerintah dalam

menjalankan tupoksinya. Tidak berzakat disana alasannya

karena menurut saya terkait dilapangan saya kurang Familiar

terhadap kerjanya karena lebih sering mendengar lembaga

yang lain yang lebih sering muncul dari pada Baznas”.95

Dalam hasil wawancara diatas Muzakki menyatakan bahwa

Baznas Kurang Update atau kurang Show dalam Masyarakat.

Baznas dapat melakukan berbagai cara untuk melakukan

94 Wawancara dengan Bapak Ahmad Febriansyah, S.ST.Pi selaku Muzakki di salah satu

lembaga amil zakat OPSEZI, 30 Oktober 2019

95

Wawancara dengan Bapak Reza Pahlawam, S.E selaku Muzakki di salah satu lembaga

amil zakat OPSEZI, 02 November 2019

Page 101: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

88

promosi terhadap lembaganya. Bisa dengan cara Update di

Social media seperti Facebook, Twitter atau Instagram

sehingga Masyarakat lebih Familiar dengan Baznas.

Secara tidak langsung terjadi persaingan antar lembaga zakat

yang ada dalam mendapatkan para muzakki.Muzakki akan memilih

lembaga mana yang menurut penilaian mereka lebih baik dalam

pelayanannya, atau mereka akan menyerahkan zakatnya kepada

lembaga yang sudah mereka percayai (trust). Sebuah lembaga zakat

yang ingin mendapatkan trust masyarakat mestilah melakukan inovasi

agar konsumen atau nasabah memilih lembaga tersebut . Lembaga

BAZNAS perlu juga melakukan inovasi .Hal ini bertujuan agar dapat

menarik perhatian masyarakat luas .

2. Tidak adanya koordinasi antara pihak BAZNAS dan pihak Pajak Kota

Jambi dalam implementasi zakat sebagai pengurang nilai pajak.

Koordinasi antara pihak terkait dalam implementasi sangat diperlukan

untuk mencapai sebuah tujuan dari regulasi itu sendiri. Antara

BAZNAS dan Pajak pemerintahan Kota Jambi, belum bersinergi

dalam impelementasi zakat sebagai pengurang nilai pajak. Dalam hal

ini baik pihak BAZNAS maupun Pajak berjalan sendiri-sendiri, tanpa

ada koordinasi. Hal ini didukung dengan pernyataan Bapak Syamsir

Nain

Page 102: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

89

“Kami sudah mengeluarkan bukti Pembayaran Tanda Terima

Setoran Langsung Zakat Sebagai tugas kami, untuk proses

selanjutnya dilakukan oleh Kantor pajak.

Setelah itu kami tidak ada menerima laporan kembali dari

muzakki apakah mereka sudah mendapatkan pengurangan

pajak atau belum”.96

Dari pernyataan tersebut bahwa ketua BAZNAS Kota Jambi

BAZNAS telah menjalankan tugasnya, begitupun kantor pajak. Hal ini

juga didukung dengan tidak adanya konfirmasi lebih lanjut dari

muzakki kepada BAZNAS .

3. Kurangnya himbauan dari Pemerintah

Regulasi mengenai zakat sebagai pengurang nilai pajak memang ada

tertera dalam undang-undang baik undang-undang tentang pengelolaan

zakat dan undang-undang tentang pajak penghasilan, namun di dalam

undang-undang tersebut hanya sebuah pernyataan. Dalam hal ini tidak

mewajibkan bagi masyarakat untuk membayar zakat di BAZNAS, dan

tidak ada himbauan lebih lanjut dari Pemerintah Pusat atau Daerah

mengenai zakat sebagai pengurang nilai pajak. Hal ini didukung

dengan pernyataan bapak Drs.H. Syamsyir Nain

“Semula Penerimaan BAZNAS Kota Jambi masih rendah

dikarenakan minat masyarakat yang rendah, namun setelah

96

Wawancara dengan Bapak Drs.H. Syamsir Nain, Selaku Ketua BAZNAS Kota Jambi,

26 September 2019

Page 103: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

90

Walikota Jambi mengeluarkan surat Instruksi Kepada seluruh

ASN maka jumlah Penerimaan Zakat pada Baznas Kota

Jambi Meningkat setiap Tahunnya.97

Himbauan lebih lanjut dan perhatian khusus yang diberikan

oleh Pemerintah kepada Masyarakat terkait regulasi tersebut sangat

diperlukan, hal ini bertujuan untuk memperkuat Regulasi yang telah

dikeluarkan Implementasi zakat sebagai pengurang nilai pajak. Agar

Regulasi tersebut dapat terimplementasi dengan baik berdasarkan

faktor dan hasil wawancara tersebut.

4. Kurangnya kinerja BAZNAS dalam implementasi zakat sebagai

pengurang nilai pajak

Yang menjadi pemeran utama dalam mengimplementasikan zakat

sebagai pengurang nilai pajak adalah BAZNAS, namun pihak

BAZNAS kurang gigih dalam mensosialisasikan kebijakan ini kepada

muzakki di luar ASN. Program sosialisasi rutin serta pendekatan-

pendekatan diperlukan untuk menarik para muzakki serta percaya

terhadap BAZNAS. Kebanyakan masyarakat yang tidak mengetahui

bahwa zakat dapat mengurangi nilai pajak, seperti wawancara dengan

beberapa muzakki yang merupakan wajib pajak adalah sebagai berikut:

a. Bapak Ahmed Zakkie, S.P

97 Wawancara dengan Bapak Drs.H. Syamsir Nain, Selaku Ketua BAZNAS Kota Jambi,

10 Desember 2018

Page 104: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

91

“Belum , saya belum mengetahui bahwa Zakat dapat

mengurangi nilai pajak. Memang selama ini lihat di SPT

setiap kali mau bayar pajak, tapi saya tidak tau dan tidak

faham.”98

b. Bapak Ahmad Febriansyah, S.ST.Pi

“Belum, Tidak tau tentang zakat sebagai pengurang nilai

pajak dan Tidak mengerti”99

c. Bapak Reza Pahlawan, S.E

“Belum mengetahui zakat sebagai pengurang nilai pajak”100

d. Ibu Sri Wahyuni

“Tidak tahu tentang Zakat sebagai pengurang nilai

pajak”101

Dengan Hasil wawancara yang bersumber dari beberapa

informan berbeda dari kalangan berbeda dapat dilihat banyak

masyarakat yang belum mengetahui bahwa zakat sebagai

pengurang nilai pajak ,dapat membutikan bahwa kinerja BAZNAS

masih rendah dalam upaya merealisasikan Zakat sebagai

pengurang nilai pajak . BAZNAS dinilai kurang aktif dan terkesan

98

Wawancara dengan bapak Ahmed Zakkie, S.P Selaku Muzakki sekaligus wajib pajak,

30 Oktober 2019 99 Wawancara dengan bapak Ahmad Febriansyah S.ST.Pi Selaku Muzakki sekaligus

wajib pajak, 30 Oktober 2019 100 Wawancara dengan bapak Reza Pahlawan S.E Selaku Muzakki sekaligus wajib pajak,

02 November 2019 101 Wawancara dengan Ibu Sri Wahyuni S.Pd Selaku Muzakki sekaligus wajib pajak, 01

November 2019

Page 105: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

92

menunggu bola , kurang melakukan pengenalan secara langsung

seperti sosialisasi, melalui media sosial ataupun pamflet dan baliho

juga belum dilakukan oleh BAZNAS.

C. Upaya yang dilakukan Baznas dan Pajak untuk menerapkan Zakat

sebagai Pengurang pajak di Kota Jambi

Implementasi atau penerapan dari kebijakan sangat perlu karena

untuk mewujudkan tujuan dari kebijakan itu sendiri, namun implementasi

dapat berjalan apabila pihak-pihak yang terlibat bekerjasama dengan baik

dalam menjalankan tugasnya, baik lembaga, organisasi, anggota, maupun

masyarakat didalamnya. Implementasi dilaksanakan untuk mencapai

tujuan bersama.

Zakat sebagai pengurang nilai pajak melibatkan beberapa pihak

yaitu masyarakat, Kantor Pajak , dan Baznas. sebagaimana hal ini dapat

dilakukan oleh Baznas di Kota lain dan kantor pajaknya yang saling

mendukung dan bekerjasama salah satunya pada penelitian siti nurul

azizah dalam penelitiannya yang berjudul “analisis praktik zakat sebagai

pengurang penghasilan kena pajak (studi kasus baznas kota semarang)”.

Dalam penerapan zakat sebagai pengurang nilai pajak, pihak pihak yang

terlibat haruslah bekerjasama dengan baik . Sejauh ini Kantor Pajak dan

Baznas sama sama telah berusaha namun melihat dari berlum

terimplementasikannya Zakat sebagai pengurang nilai pajak di Kota jambi,

secara tidak langsung membuktikan bahwa kurang maksimalnya usaha

Page 106: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

93

yang dilakukan kedua lembaga tersebut. Adapun upaya yang telah

dilakukan oleh Baznas Kota Jambi adalah

1. Mengeluarkan Bukti Setor Zakat

2. Melakukan sosialisasi pada lembaga lembaga pemerintahan

yang ada di Kota Jambi.

Berdasarkan Penelitian yang dilakukan, peneliti menemukan

bahwa Baznas sebagai tonggak utama agar regulasi ini dapat diterapkan

dengan baik. Namun usaha yang dilakukan oleh Baznas masih dapat

dikatakan minim sekali . Disamping itu Upaya yang telah dilakukan oleh

Kantor Pajak sejauh ini hanyalah dengan :

1. Mengeluarkan SPT 1770 yang mana pada kolom penghasilan

netto bahwa Zakat atau sumbangan keagamaan yang sifatnya

wajib ada pada point 6.

Seharusnya kedua lembaga yang terkait dapat bersinergi dan

bekerjasama agar Zakat sebagai Pengurang nilai Pajak dapat diterapkan di

Kota Jambi, Adapun upaya yang dapat dilakukan oleh kedua lembaga

tersebut adalah dengan :

1. Bekerjasama dan saling berkoordinasi untuk melakukan

Sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat .

Pendekatan kepada masyarakat adalah hal utama agar

masyarakat tidak lagi merasa awam dan asing dengan regulasi

Zakat sebagai Pengurang nilai Pajak. Sosialisasi dapat

dilakukan dengan cara :

Page 107: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

94

a. Langsung kepada masyarakat yang tentunya wajib pajak

dan juga Muzakki seperti mengadakan Seminar,Talkshow

dan kegiatan yang bebentuk edukasi lainnya .

b. Melalui media social seperti Instagram, Facebook, Twitter

dan berbagai media social lainnya

c. Melalui media cetak seperti Koran, Pamflet, Spanduk dan

Baliho yang tentunya dengan design semenarik agar dapat

menarik mungkin dan mudah dimengerti oleh wajib pajak

yang merupakan muzakki tentunya .

2. Bekerjasama dan saling berkoordinasi antara Kantor Pajak dan

Baznas Kota Jambi tentang jumlah Muzakki yang telah

mendapatkan pengurangan pajak.

Terlihat pada empat faktor yang peneliti temukan bahwa kedua

lembaga yaitu Baznas Kota Jambi dan Kantor Pajak belum

berkoordinasi dengan baik dan berjalan sendiri-sendiri. Dalam

penerapan Zakat sebagai pengurang nilai pajak sangat penting

kiranya agar kedua lembaga saling berkoordinasi salah satu

contohnya :

kedepan kedua lembaga dapat menggunakan sebuah aplikasi

yang menghubungkan 2 sistem. Sehingga ketika Wajib Pajak

mendapatkan Pengurangan pajak dapat terlihat secara Otomatis

oleh sistem yang terhubung langsung dengan Baznas sehingga

Baznas mengetahui berapa jumlah muzakki yang telah

Page 108: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

95

mendapatkan pengurangan nilai pajak. Disisi lain Pihak pajak

juga dapat melihat berapa banyak Muzakki yang telah

membayar Zakat.

3. Mempermudah sistem dan layanan diantara kedua lembaga .

sehingga dalam prosesnya wajib pajak dan muzakki tidak

kebingungan untuk menghitung dan membayar zakat maupun

pajak .

Page 109: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

96

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Implementasi Zakat sebagai pengurang nilai pajak pada BAZNAS Kota

Jambi dapat dikatakan belum terimplementasi dengan baik di Kota Jambi, namun

dalam perannya BAZNAS Kota Jambi telah berupaya mengimplementasikannya.

Hal ini dapat dilihat dengan adanya upaya yang dilakukan BAZNAS Kota Jambi

Baik dengan Melakukan Sosialisasi maupun pemberitahukan secara langsung

kepada Muzakki yang membayar Zakat Pada BAZNAS Kota Jambi . Selain itu

BAZNAS Kota Jambi juga telah melakukan langkah pertama dalam upaya

pengimplementasian zakat sebagai pengurang nilai pajak ini dengan menerbitkan

bukti setoran langsung zakat, yang dalam proses pengimplementasian tersebut

harusnya tidak berhenti sampai disitu. Melainkan dibawa kekantor pajak untuk

proses lebih lanjut agar muzakki yang sekaligus wajib pajak merealisasikan zakat

sebagai pengurang nilai pajak.

Adapun faktor-faktor yang dinilai menjadi penghambat sehingga belum

terimplementasinya zakat sebagai pengurang nilai pajak ini berdasarkan penelitian

yang dilakukan peneliti disebabkan oleh kurangnnya minat masyarakat dalam

berzakat di BAZNAS Kota Jambi, Tidak adanya koordinasi antara pihak

BAZNAS dan pihak Pajak Kota Jambi dalam implementasi zakat sebagai

pengurang nilai pajak, Kurangnya himbauan dari Pemerintah, Kurangnya kinerja

BAZNAS dalam implementasi zakat sebagai pengurang nilai pajak.

Page 110: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

97

B. Saran

BAZNAS Kota Jambi telah melakukan beberapa upaya agar dapat

terwujudnya Impelementasi zakat sebagai pengurang nilai pajak , namun hal ini

dirasa belum maksimal. Saran yang dapat peneliti berikan, hendaknya BAZNAS

Kota Jambi lebih maksimal dalam upaya yang dilakukan. Dimulai dari sosialisai

yang dilakukan BAZNAS Kota Jambi harus lebih gencar, melakukan pendekatan

kepada masyarakat agar BAZNAS Kota Jambi Lebih dikenal dan dekat dengan

masyarakat seperti hadir di Jambi Car free day setiap akhir pekan. Sehingga tidak

hanya ASN , Masyarakat dapat lebih mengenal BAZNAS Kota Jambi dan minat

masyarakat untuk berzakat di BAZNAS Kota Jambi dapat meningkat.

Jika dilihat didalam SPT Ada poin Zakat yang dapat mengurangi nilai

pajak yang akan dibayarkan oleh Muzakki sekaligus wajib pajak, hal ini

membuktikan bahwa BAZNAS Pusat dan Kantor Pajak Pusat telah melakukan

kerja sama. Maka dari itu BAZNAS Kota Jambi hendaknya mulai melakukan

kerjasama dengan Kantor Pajak Kota Jambi agar zakat sebagai pengurang nilai

pajak ini dapat terimplementasi dengan baik di Kota Jambi .

Penerimaan zakat pada BAZNAS Kota Jambi sebelumnya tidak sebanyak

sekarang namun setelah adanya surat instruksi yanng dikeluarkan oleh Walikota

Jambi Penerimaan zakat diBAZNAS Kota Jambi meningkat, saran yang dapat

penulis berikan kepada pemerintah agar dapat melakukan himbauan kepada

masyarakat agar masyarakat .

Page 111: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

98

DAFTAR PUSTAKA

A. Literatur

Abdul aziz dahlan, Ensiklopedi Hukum Islam, (Jakarta : PT. Ichtiar Baru Van

Hoeve)

Departemen Pendidikan Nasional Edisi Keempat, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2013),

Drs. Amin widjaja Tunggal , AK. MBA, Pelaksanaan pajak penghasilan

perseorangan, (Rineka cipta: Jakarta ) 1992

Dr. H.B Siswanto, M.Si , Pengantar manajemen (PT. Bumi Aksara: Jakarta) Hal,

24

DR. Rochmat soemitro, S.H, pajak penghasilan (PT. Eresco : Bandung)

Dr. Husen Umar, S.E., MBA.,M.M 2014, Metode penelitian untuk skripsi dan

tesis bisnis, (Jakarta : PT. RajaGrafindo persada)

Drs. S Munawir , pojok – pojok perpajakan (Liberty : Yogyakarta)

H sulaiman rasjid, Fiqh Islam, (Bandung : PT. Sinar baru Algensido, 1998)

Sabiq sayyid , Fiqh Sunnah, (Bandung : PT. Alma‟rif, 1985)

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung:

Alfabeta, 2018)

Sobirin dan Udin, kebijakan Publik, (Makasar: CV Sah Media, 2017)

Page 112: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

99

B. Jurnal dan Penelitian

Moh. Abdur rohman wahid, integrasi pajak dan zakat di indonesia perspektif

hukum islam dan hukum positif, jurnal Ekonomi Islam ( Islamic Economics

Journal ) Vol.4, No.1 Januari - Juni 2016 ISSN 2354 – 905X.,Hal.31

Anthonius Welly, Implementasi Undang-Undang No.6 Tahun 2014 tentang Desa

Studi Kasus Pelaksanaan Tuga Kepala Desa di Desa Gemar Baru Muara

Ancalong Kabupaten Kutai Timur, jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 4,

Nomor 4, 2016: 829-842, hal 831

Bintang Mikail subuh, manajemen zakat di badan amil zakat nasional (BAZNAS)

kota tanggerang selatan ,(UIN Syarif Hidayatullah: Jakarta) , Hal.22

Naimah, Konsep hukum zakat sebagai instrumen dalam meningkatkan

perekonomian ummat , Jurnal Penelitian, Fakultas Syari‟ah dan Ekonomi

Islam IAIN Antasari, Jl. Jendral Ahmad Yani Km 4,5 Banjarmasin

Moh. Abdur rohman wahid, integrasi pajak dan zakat di indonesia perspektif

hukum islam dan hukum positif, jurnal Ekonomi Islam ( Islamic Economics

Journal ) Vol.4, No.1 Januari - Juni 2016 ISSN 2354 – 905X.,Hal.31

Page 113: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

100

LAMPIRAN WAWANCARA

Informan : Drs.H. Syamsyir Nain

Jabatan : Ketua BAZNAS Kota Jambi

Instansi : BAZNAS Kota Jambi

Tanggal : beberapa kali wawancara dari mulai pra riset , terakhir 04

September 2019

1. Bagaimana minat masyarakat Kota Jambi dalam berzakat?

“Minat masyarakat jambi dalam berzakat dinilai masih tergolong rendah

banyak toko-toko kecil yang ada di Kota Jambi ini jika di hitung lebih dari

ratusan, namun sejauh ini belum ada satupun yang membayar zakat ke

BAZNAS. Padahal pihak BAZNAS telah mendatangi mereka termasuk ke

perusahaan-perusahaan yang ada di Kota Jambi.Namun umpan balik dari

upaya ini belum mendatangkan hasil ,tetap tidak ada yang membayar zakat

ke BAZNAS. Penyebab ini salah satunya karena peraturan yang ada

kurang tegas , dan pemerintah belum intensif menyampaikan himbauan

mengenai zakat ini”

2. Apakah undang undang tentang zakat sebagai penguranng nilai pajak telah

berlaku?

“Undang undang tentang zakat sebagai pengurang nilai pajak telah berlaku

sejak undang undang tersebut disahkan. Namun pada Kota Jambi belum”

3. Apakah zakat sebagai pengurang nilai pajak telah terimplementasi dikota

jambi ?

“untuk saat ini belum, padahal baznas telah mengeluarkan bukti setor

zakat yang selanjutnya dapat dibawa dan diproses agar dapat mengurangi

pajak”

4. Apakah baznas telah melaksanakan tugasnya agar zakat sebagai pengurang

nilai pajak dapat terimplementasi?

“Sudah, kami Baznas sudah melakukan sosialisasi kebeberapa kantor ,

BUMND dan Swasta. Kami juga sudah mengeluarkan bukti setor zakat

Page 114: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

101

yang selanjutnya dapat dibawa oleh muzakki dan diproses dikantor pajak .

untuk urusan pengurangan memang sebenarnya dikantor pajak dan

kembali pada muzakkinya lagi”

5. Dari kalangan mana saja yang berzakat di BAZNAS Kota Jambi ?

“Untuk saat ini yang berzakat di Baznas Kota Jambi hanya ASN (Aparatur

Sipil Negara) ini pun dikarenakan adanya surat instruksi yang dikeluarkan

oleh Walikota jambi,Dalam kenyataannya para pengusaha di Kota Jambi

belum membayarkan zakat ke pihak BAZNAS Kota Jambi, sehingga

pemasukan BAZNAS dari zakat masih rendah. Jika para pengusaha yang

ada di Kota Jambi membayar zakat melalui BAZNAS ,maka penerimaan

zakat di BAZNAS Kota Jambi ini akan lebih banyak dari yang ada

sekarang.Kebanyakan pemilik perusahaan bukan orang muslim namun

karyawannya banyak yang muslim. BAZNAS Kota Jambi telah

melakukan sosialisasi namun realisasinya belum ada. Di Kota Jambi ini

banyak toko-toko besar jika diperhitungkan keuntungan untuk masing-

masing toko dalam waktu setahun, lebih dari 40,5 juta. Dan itu sudah bisa

dikatakan sampai nisabnya untuk membayar zakat namun tidak ada yang

membayar zakat ke BAZNAS.”

6. Apakah masyarakat Kota jambi telah mengetahui adanya Regulasi tentang

zakat sebagai pengurang nilai pajak?

“Saya rasa tau, kan sudah jelas dari undang undang No.23 Tahun 2011 dan

pada SPT juga ada. Kami juga sudah sosialisasi kebeberapa kantor dan

swasta”

7. Upaya apa saja yang telah dilakukan BAZNAS Kota jambi agar

Implementasi zakat sebagai pengurang nilai pajak dapat terimplementasi?

“-Sosialisasi kebeberapa kantor pemerintahan, BUMND dan Swasta

(Seperti Swalayan Meranti dan Kopi AA)

-Mengeluarkan Bukti Setor Zakat

-Memberitahukan secara langsung kepada penyetor zakat”

8. Seberapa besar potensi Zakat di Kota Jambi?

Page 115: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

102

“Kalaulah ada himbauan lebih lanjut dari pemerintah sebagaimana surat

instruksi Walikota Jambi dan kesadaran Masyarakat akan zakat semakin

meningkat bisa sampai 5 Milyar”

Page 116: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

103

LAMPIRAN WAWANCARA

Informasi : Drs.H. Husein Fakhlevie Syam

Jabatan : wakil ketua IV Bidang Kesekretariatan, Administrasi dan

SDM BAZNAS Kota Jambi

Instansi : BAZNAS Kota Jambi

Tanggal : 26 September 2019

1. Apakah undang undang tentang zakat sebagai pengurang nilai pajak telah

berlaku?

“Sejak undang-undang tersebut disahkan undang undang tersebut telah

berlaku namun belum semua dapat menerapkannya”

2. Apakah BAZNAS Kota Jambi telah berperan dalam implementasi zakat

sebagai pengurang nilai pajak?

“BAZNAS telah melakukan tugasnya dalam terimplementasinya UU

nomor 23 tahun 2011 tentang pengelolaan zakat pasal 22 dan 23, yang

menyatakan bahwasannya zakat bisa mengurang nilai pajak. Adapun

BAZNAS di Kota Jambi ini dengan melakukan sosialiasi dan

pemeberitahuan secara langsung kepada muzakki bahwasannya jika

membawa bukti setoran langsung zakat ke kantor pajak, maka itu dapat

diproses sehingga mengurang nilai pajak itu sendiri”

3. Upaya apa saja yang telah dilakukan BAZNAS Kota Jambi agar

implementasi zakat sebagai pengurang nilai pajak dapat terwujud?

“Sosialisasi dan Pemberitahuan secara langsung kepada muzakki”

4. Apakah zakat sebagai pengurang nilai pajak telah terimplementasi dikota

jambi ?

“Untuk dikota Jambi sendiri belum”

Page 117: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

104

LAMPIRAN WAWANCARA

Informasi : Ahmad Ziyadi S.E

Jabatan : Sekretaris BAZNAS Kota Jambi

Instansi : BAZNAS Kota Jambi

Tanggal : 26 September 2019

1. Apakah undang undang tentang zakat sebagai penguranng nilai pajak telah

berlaku?

“Sudah berlaku karena undang undangnya sudah disahkan”

2. Apakah BAZNAS Kota Jambi telah berperan dalam implementasi zakat

sebagai pengurang nilai pajak?

“Sudah, peran Baznas hanya mengeluarkan bukti setor zakat untuk

selanjutnya diserahkan kepada Muzakki untuk membawa bukti tersebut

kekantor Pajak"

3. Upaya apa saja yang telah dilakukan BAZNAS Kota Jambi agar

implementasi zakat sebagai pengurang nilai pajak dapat terwujud?

“Upaya yang kami lakukan berupa sosialisasi dan pemberitahuan secara

langsung kepada muzakki yang menyetorkan zakatnya”

4. Apakah zakat sebagai pengurang nilai pajak telah terimplementasi dikota

jambi ?

“Belum”

5. Apakah Baznas memiliki daftar Muzakki yang dapat pengurangan nilai

pajak?

“BAZNAS Kota Jambi sendiri tidak memiliki daftar muzakki yang dapat

pengurangang nilai pajak, karena dari muzakkinya sendiri tidak ada yang

melaporkan kembali ke BAZNAS bahwasannya mereka dapat

pengurangan nilai pajak. Namun BAZNAS sendiri tetap melaporkan

kepada muzakki bahwa tanda terima setoran langsung zakat dapat dipakai

sebagai bukti untuk mengurangi nilai pajak jika dibawa saat membayar

pajak.

Page 118: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

105

LAMPIRAN WAWANCARA MUZAKKI DAN WAJIB PAJAK

Informan : Ahmed Zakkie S.P

Pekerjaan : Wiraswasta

Umur : 34 Tahun

Tanggal : 30 Oktober 2019

1. Apakah Bapak membayar zakat dan Pajak?

“Iya saya membayar zakat dan saya juga wajib pajak”

2. Apakah motivasi bapak dalam membayar zakat?

“Saya menyadari bahwa zakat merupakan kewajiban saya sebagai seorang

muslim, terlebih saya juga memiliki penghasilan yang alhamdulillah bisa

dikatakan cukup.”

3. Dimana bapak biasa membayar zakat dan apakah alasannya?

“Saya Biasa membayar zakat di LAZIZMU alasannya Saya dan teman

teman saya tergolong orang yang sibuk dalam pekerjaan dan jarang

memiliki waktu luang, oleh karenanya kami memilih berzakat disalah satu

Lembaga Amil Zakat yaitu LAZISMU dikarenakan Petugasnya dapat

mengambil zakat kerumah ataupun ketempat kerja. Disatu sisi LAZISMU

juga eksis dalam setiap kegiatannya di media sosial sehingga kami para

muzakki merasakan kepuasan tersendiri melihat Kinerja Nyata LAZISMU

dalam Penyalurannya”

4. Apakah bapak mengetahui Baznas Kota Jambi dan mengapa bapak tidak

berzakat disana?

“Ya saya tahu itu merupakan Badan Amil Zakat dibawah naungan

Pemerintah, alasannya sudah saya jelaskan sebelumnya.”

5. Apakah bapak mengetahui tentang Undang-Undang Zakat sebagai

pengurang nilai Pajak ?

“Belum , saya sebagai masyarakat belum mengetahui bahwa Zakat dapat

mengurangi nilai pajak. Memang selama ini lihat di SPT setiap kali mau

bayar pajak, tapi saya tidak tau dan tidak faham.”

Page 119: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

106

6. Bagaimana Menurut bapak jika undang-undang tersebut dapat diterapkan

dikota jambi?

“saya sangat senang sekali jika itu dapat diterapkan dapat mengurangkan

bebabn ganda muzakki dan wajib pajak”

Page 120: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

107

LAMPIRAN WAWANCARA MUZAKKI DAN WAJIB PAJAK

Informan : Endah Tri Kurniasih, S.IP., M.M

Pekerjaan : Dosen Di Universitas Swasta

Umur : 33 tahun

Tanggal : 01 November 2019

1. Apakah Ibu membayar zakat dan Pajak?

“Iya”

2. Apakah motivasi Ibu dalam membayar zakat?

“Menjalankan rukun Islam”

3. Dimana Ibu biasa membayar zakat dan apakah alasannya?

“Badan Amil Zakat di Masjid terdekat, Alsannya Karena lebih dekat

dengan rumah, kita mengetahui penerimanya dan proses penyalurannya”

4. Apakah ibu mengetahui Baznas Kota Jambi dan mengapa Ibu tidak

berzakat disana?

“Tidak, Kurangnya Informasi di Masyarakat Kota Jambi”.

5. Apakah bapak mengetahui tentang Undang-Undang Zakat sebagai

pengurang nilai Pajak ?

“Tidak”

6. Bagaimana Menurut bapak jika undang-undang tersebut dapat diterapkan

dikota jambi?

“Selama telah sesuai dengan aturan yang berlaku dan sesuai dengan syariat

agama maka bisa saja itu dijalankan”

Page 121: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

108

LAMPIRAN WAWANCARA MUZAKKI DAN WAJIB PAJAK

Informan : Ahmad Febriansyah S.ST.Pi

Pekerjaan : Pengusaha (Pemilik Pempek Hafidz)

Umur : 31 Tahun

Tanggal : 30 Oktober 2019

1. Apakah Bapak membayar zakat dan Pajak?

“Iya saya membayar Keduanya”

2. Apakah motivasi bapak dalam membayar zakat?

“Kita sama-sama tau ya kalau zakat itu rukun iman ketiga, jadi itu

sudahkewajban yang harus dipenuhi”

3. Dimana bapak biasa membayar zakat dan apakah alasannya?

“Saya Bayar Zakat di OPSEZI karena Sudah biasa bayar disana”

4. Apakah bapak mengetahui Baznas Kota Jambi dan mengapa bapak tidak

berzakat disana?

“Ya tau Baznas itu Badan Amil Zakat, alasannya karena PNS sudah

banyak yang bayar Zakat disana dan pendapatan Baznas kan sudah besar.

Maknaya saya memlihih zakat di Opsezi Menurut saya setiap lembaga

itukan sudah ada porsinya masing-masing, yang Zakat di Baznas kan itu

cakupannya negara Mainannya dibantuan bantuan besar yang pernah saya

dengar seperti bedah rumah dan beasiswa. Nah kalau Lembaga Lembaga

Amil Zakat lain ada yang targetnya sampai kepelosok, coba kalau semua

bayar Zakat ke Baznas mungkin yang dipelosok pelosok yang benar benar

membutuhkan tidak merasakan langsung manfaat Zakat ”

5. Apakah bapak mengetahui tentang Undang-Undang Zakat sebagai

pengurang nilai Pajak ?

“Belum ndak tau dan ndak ngerti .”

6. Bagaimana Menurut bapak jika undang-undang tersebut dapat diterapkan

dikota jambi?

Page 122: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

109

“Menurut Saya bagus sih kalau itu bisa diterapkan, tapi mungkin kayaknya

sosialisasinya aja yang digencarkan lagi ”

Page 123: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

110

LAMPIRAN WAWANCARA MUZAKKI DAN WAJIB PAJAK

Informan : Muhammad Efendi

Pekerjaan : Swasta (Perusahaan Batu Bara)

Umur : 40 Tahun

Tanggal : 01 November 2019

1. Apakah Bapak membayar zakat dan Pajak?

“Iya saya membayar Keduanya”

2. Apakah motivasi bapak dalam membayar zakat?

“Karena Kewajiban”

3. Dimana bapak biasa membayar zakat dan apakah alasannya?

“Saya memilih utuk berzakat langsung Ketetangga atau orang yang

menurut saya membutuhkan”.

4. Apakah bapak mengetahui Baznas Kota Jambi dan mengapa bapak tidak

berzakat disana?

“Ya tau Baznas Badan Amil Zakat kan ya, alasannya karena menurut saya

lebih memiliki kepuasan tersendiri kalau menyampaikan zakat saya secara

langsung”.

5. Apakah bapak mengetahui tentang Undang-Undang Zakat sebagai

pengurang nilai Pajak ?

“Tidak tau”.

6. Bagaimana Menurut bapak jika undang-undang tersebut dapat diterapkan

dikota jambi?

“Menurut Saya berdasarkan yang adek peniliti jelaskan bagus kalau bisa

diterapkan”.

Page 124: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

111

LAMPIRAN WAWANCARA MUZAKKI DAN WAJIB PAJAK

Informan : Sri Wahyuni S.Pd

Pekerjaan : Guru Honorer

Umur : 36 tahun

Tanggal : 01 November 2019

1. Apakah Ibu membayar zakat dan Pajak?

“Iya”

2. Apakah motivasi Ibu dalam membayar zakat?

“Menjalankan Kewajiban sebagai seorang Muslim”

3. Dimana Ibu biasa membayar zakat dan apakah alasannya?

“Saya memilih berzakat sendiri , kekerabat dan keluarga terdekat. Karena

bagi saya penting untuk membantu keluarga yang susah terlebih dahulu”

4. Apakah ibu mengetahui Baznas Kota Jambi dan mengapa Ibu tidak

berzakat disana?

“Tau Badan Amil Zakat Nasional, Karena masih banyak orang sekitar

yang harus saya bantu langsung, makanya belum membayraknnya ke

badan amil”.

5. Apakah bapak mengetahui tentang Undang-Undang Zakat sebagai

pengurang nilai Pajak ?

“Tidak tahu tentang itu”

6. Bagaimana Menurut bapak jika undang-undang tersebut dapat diterapkan

dikota jambi?

“Menurut saya bagus”

Page 125: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

112

LAMPIRAN WAWANCARA MUZAKKI DAN WAJIB PAJAK

Informan : Reza Pahlawan S.E

Pekerjaan : Pengusaha (Pemilik Resto Nasi Ciprat dan Lapak Campus )

Umur : 28 Tahun

Tanggal : 02 November 2019

1. Apakah Bapak membayar zakat dan Pajak?

“Iya saya membayar Keduanya”

2. Apakah motivasi bapak dalam membayar zakat?

“Membersihkan harta yang kita dapatkan agar lebih berkah kedepannya”

3. Dimana bapak biasa membayar zakat dan apakah alasannya?

“Saya biasa membayar Zakat di OPSEZI, Alasannya karena Jambi Punya

dan tidak ada dikota lain selanjutnya karena percaya sama pengurusnya”.

4. Apakah bapak mengetahui Baznas Kota Jambi dan mengapa bapak tidak

berzakat disana?

“Ya tau Baznas itu Badan Amil Zakat Nasional yang bagus karena bisa

berkoordinasi langsung dengan pemerintah dalam menjalankan

tupoksinya. Tidak berzakat disana alasannya karena menurut saya terkait

dilapangan saya kurang Familiar terhadap kerjanya karena lebih sering

mendengar lembaga yang lain yang lebih sering muncul dari pada

Baznas”.

5. Apakah bapak mengetahui tentang Undang-Undang Zakat sebagai

pengurang nilai Pajak ?

“Belum Mengetahui”.

6. Bagaimana Menurut bapak jika undang-undang tersebut dapat diterapkan

dikota jambi?

“Sangat baik ya kalau dapat diterpakan di kota Jambi”.

Page 126: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

113

DOKUMENTASI

(Wawancara : Drs.H Syamsir Na‟in, Ketua BAZNAS Kota Jambi dan Drs.H.

Husein Fakhlevie Syam, Wakil Ketua IV Bidang Kesekretariatan Administrasi

dan SDM tanggal 04 September 2019)

Page 127: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

114

(Wawancara : Drs. H. Syamsir Nain, Ketua Baznas Kota Jambi, tanggal 26

September 2019)

Page 128: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

115

(Wawancara : Ahmad Ziyadi S.Sy, Sekretaris Baznas Kota Jambi. Tanggal 26

September 2019)

Page 129: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

116

(Wawancara : Endah Sulistyawati, S.Sy , KASUBAG Keuangan dan Pelaporan,

wawancara tanggal 26 September 2019)

Page 130: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

117

(Wawancara : Ahmad Ziyadi S.Sy , Sekretaris Baznas Kota Jambi. Tanggal 30

Oktober 2019)

Page 131: IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG NILAI PAJAK …

118

DAFTAR RIWAYAT

(CURICULUM VITAE)

Nama : Zulfa Rahmi

NIM : EES150914

Tempat, Tanggal Lahir : Ma.Bulian , 04 Mei 1997

Alamat : Komp Penerangan Simpang Rimbo Jambi

No HP : 085368745256

E-mail : [email protected]

Instagram :_Zlfrahm

Nama Orang Tua : Drs.Irman Khatib,.MH & Dirmanida,. S.PdI

Hobi : Membaca, Menonton

B. Riwayat Pendidikan

1. 2002 – 2003 : TK IQRO‟ Muara Bulian

2. 2004 – 2009 : SDIT Nurul Ilmi

3. 2010 – 2012 : SMPIT Nurul Ilmi

4. 2012 – 2015 : SMK Negeri 1 Kota Jambi

C. Pengalaman Organisasi

1. Pengurus Kelompok Study Pasar Modal 2016-2018

2. Anggota dan Mentor Forum Peduli Remaja Jambi 2015-2016

3.Anggota Pimpinan Wilayah „Aisyiyah Provinsi Jambi 2015-2020

D. Penghargaan Yang pernah dicapai

1.Lulus Kompeten Untuk Kompetensii Yunior Akuntansi Jenjang II Pada KKNI

Lembaga Sertifiasi Kompetensi Bond 09 pada Tahun 2017

2.Lulus Ujian Kecakapan Profesi Pasar Modal sebagai WAKIL PERANTARA

PEDAGANG EFEK PEMASARAN pada Tahun 2018

Motto Hidup : Jadilah sebaik-baiknya hidup yang bermanfaat. Meskipun kadang

kebaikan itu sering dimanfaatkan

Jambi, November 2019

Zulfa Rahmi

EES 150914