implementasi ujian nasional berbasis ...digilib.unila.ac.id/27563/12/skripsi tanpa bab...
TRANSCRIPT
IMPLEMENTASI UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ATAU
COMPUTER BASED TEST (CBT) DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK
LAMPUNG TENGAH
(Skripsi)
Oleh
ADE MAULIDYA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
ABSTRAK
IMPLEMENTASI UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ATAU
COMPUTER BASED TEST (CBT) DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK
LAMPUNG TENGAH
Oleh
Ade Maulidya
Penyelenggaraan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pertama kali
diselenggarakan pada Tahun 2014 secara online dan terbatas di SMP Indonesia
Singapura dan Indonesia Kuala Lumpur (SIKL). Dari berbagai SMA yang ada di
Lampung Tengah yang mengikuti UNBK, hanya SMA Negeri 1 Seputih Banyak
yang lolos uji verifikasi meskipun terdapat di daerah dengan kapasitas jaringan
yang kurang memadai. Segi infrastruktur yang memadai sangat dituntut mulai dari
kuantitas ruang yang digunakan, ketersediaan suplai tegangan listrik, sampai pada
kebutuhan perangkat komputer yang diperlukan. Namun, kenyataannya yang
terjadi di SMA Negeri 1 Seputih Banyak yaitu jaringan yang susah dan belum
ideal karena ada di daerah, hal ini menyebabkan murid pada sesi ke-3 baru masuk
ruang ujian pukul 21.00 dan selesai mengerjakan hampir pukul 24.00 itu pun soal
yang dikerjakan lama dan hanya loading saja, listrik yang belum pasti, kesiapan
mental siswa yang merasa takut dan tidak tenang karena UNBK ini baru pertama
kali diselenggarakan di SMA Negeri 1 Seputih Banyak. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mendeskripsikan implementasi ujian nasional berbasis komputer
atau computer based test (CBT) di SMA Negeri 1 Seputih Banyak.Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan
dokumentasi.
Hasil dan pembahasan terkait implementasi UNBK di SMA Negeri 1 Seputih
Banyak yaitu dilihat dari model Edwards sebagian besar sudah dijalankan dengan
baik, seperti komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi. Namun,
sistem komunikasi yang dilakukan Pemerintah Pusat yang masih kurang,
khususnya dalam pemberian informasi. Saran penelitian pemerintah pusat
seharusnya memberikan perwakilan dari pihak Pemerintah Pusat agar dapat
berdiskusi secara langsung, selain itu pemerintah seharusnya mempertimbangkan
kembali daerah-daerah yang akan melaksanakan UNBK dan bagi pihak sekolah
penyelenggara UNBK diharapkan lebih meningkatkan sarana dan prasarana.
Kata Kunci: Implementasi, Kebijakan, Ujian Nasional Berbasis
Komputer
ABSTRACT
IMPLEMENTATION of the NATIONAL EXAM of COMPUTER-BASED or
COMPUTER BASED TEST (CBT) in SENIOR HIGH SCHOOL 1 of
SEPUTIH BANYAK LAMPUNG TENGAH
Oleh
Ade Maulidya
The Organization of a national computer-based Exams (UNBK) was first held in
2014 online and limited in Singapore and Indonesia JUNIOR Indonesia Kuala
Lumpur (SIKL). From various HIGH SCHOOL that existed in Central Lampung
that follow UNBK, only Senior High School 1 of Seputih Banyak passes the
verification test although there are in an area with less adequate network
capacity. In terms of adequate infrastructure is very required ranging from
quantity of usable space, availability of supply voltage to the device needs the
computer as needed. However, the fact that occur in Senior High School 1 of
Seputih Banyak is networks that are difficult and yet ideal as there are in the
area, this causes the pupil on the 3rd session recently entered the test room at
21.00 and completed work on almost at midnight were a matter undertaken long
and just loading it, electricity has not yet been identified, the mental readiness of
students who feel fearful and uneasy because this UNBK first held at Senior High
School 1 of Seputih Banyak. The purpose of this study was to describe the
implementation of the national exam of computer-based or computer based test
(CBT) in Senior High School 1 of Seputih Banyak. The methods used in this
research is descriptive qualitative approach. Data collection techniques used are
observation, interview, and documentation.
Results and discussion of related implementation UNBK in Senior High School 1
of Seputih Banyak that is visible from most of the Edwards model is already
running, such as communication, resources, disposition and bureaucratic
structure. However, the communication system do the Central Government which
is still lacking, in particular in the granting of information. Research advice the
Central Government should give representatives of the Central Government to be
able to discuss directly, other than that the Government should reconsider the
areas which will implement UNBK and on behalf of the school organizers UNBK
is expected to further improve facilities and infrastructure.
Keywords: Implementation, Policy, National Computer-Based Exams
IMPLEMENTASI UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ATAU
COMPUTER BASED TEST (CBT) DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK
Oleh
ADE MAULIDYA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA ILMU ADMINISTRASI NEGARA
Pada
Jurusan Ilmu Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
IMPLEMENTASI UJIAN NASIONAL BERBASIS
KOMPUTER ATAU COMPUTER BASED TEST (CBT) DI
SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK LAMPUNG TENGAH
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama lengkap Ade Maulidya, lahir di Seputih Banyak, pada
tanggal 19 Agustus 1995. Penulis merupakan anak kedua dari tiga
bersaudara dari pasangan Bapak Prayetno dan Ibu Lailatul Khusnia.
Pendidikan yang ditempuh oleh penulis dimulai dari Taman Kanak-kanak
(TK) di TK Al-Qur’an Tj. Harapan Seputih Banyak tahun 2000-2001.
Kemudian penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah Dasar (SD) di SD Negeri 02 Seputih
Banyak pada tahun 2001-2007. Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) penulis tempuh
di SMP Negeri 01 Seputih Banyak pada tahun 2007-2010. Setelah itu, penulis meneruskan
pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 1 Seputih Banyak pada tahun 2010-
2013.
Pada Tahun 2013 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Lampung dan tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Administrasi
Negara (HIMAGARA). Pada Bulan Januari 2016, Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) di desa Gunung Tiga, Kabupaten Tulang Bawang selama 60 hari.
Moto
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari
sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau
berharap.”
(QS. Al-Insyirah, 6-8)
Jangan membandingkan diri Anda dengan siapapun di dunia ini; jika Anda melakukannya, Anda
menghina diri sendiri
(Bill Gates)
Hidup adalah bagaimana kita menghormati orang lain.
(Ade Maulidya)
PERSEMBAHAN
Bismillahirrohmanirrohim
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan yang telah memberikan
kesempatan sehingga dapat kuselesaikan sebuah karya ilmiah ini
dan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang selalu
kita harapkan Syafaatnya di hari akhir kelak.
Aku persembahkan karya ini kepada:
Kedua orang tuaku:
Ayahanda Prayetno dan Ibunda Lailatul Khusnia
Yang selalu mencintai, menyayangi, mengasihi serta
mendoakanku dengan tulus dan sebagai penyemangat dalam
hidupku.
Kakakku Devi Ulfa Riwi dan adikku tersayang Rohmatullah
yang senantiasa memberikan dukungan kepadaku sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan.
Untuk keluarga besarku, sahabat-sahabatku dan juga teman-
teman seperjuangan yang selalu memberikan dukungan dan
motivasi serta menemaniku dalam suka maupun duka dalam
mencapai keberhasilanku.
Almamaterku tercinta
UNIVERSITAS LAMPUNG
SANWACANA
Assalamu’alaikumwarrahmatullahiwabarakatuh
Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan rahmat, karunia, dan kasih sayang-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Implementasi Ujian Nasional Berbasis
Komputer atau Computer Based Test (CBT) di SMA Negeri 1 Seputih
Banyak Lampung Tengah”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
mencapai gelar Sarjana (S1) pada Jurusan Administrasi Negara Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.
Penulis menyampaikan ucapan terimakasih sebesar-besarnya pada semua pihak
yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa
karya ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu penulis selalu mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pihak pembaca yang arif guna tugas
selanjutnya di masa yang akan datang. Pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Terimakasih untuk kedua orang tuaku, Ayahanda Prayetno dan Ibunda
Lailatul Khusnia.Terimakasih atas kasih sayang yang telah Mamak dan
Bapak berikan kepadaku, terima kasih atas semua do’a, mendukung,
pengorbanan dan didikan yang selama ini kalian berikan kepadaku hingga
aku bisa menjadi seperti sekarang. Terimakasih atas keparcayaan dan amanat
yang selama ini kalian berikan kepadaku untuk menyelesaiakan studiku
sehingga aku bisa mencapai gelar Sarjana Administrasi Negara. Semoga
dengan mendapatkan gelar S.A.N ini aku bisa membahagiakan Mama dan
Bapak, Aaminn.
2. Kakakku Devi Ulfa Riwi dan Adikku Rohmatullah yang telah memberi
semangat, do’a dan dukungan kepada adik dan kakakmu ini dalam
penyelesaian skripsi. Terima kasih kakakku yang paling sabar dan adikku
yang paling manja. Semoga kita bertiga bisa menjadi orang sukses agar
menjadi kebanggaan orang tua dan dapat membahagiakan Mamak dan
Bapak serta mengangkat derajat keluarga kita, Aamiin.
3. Bapak Dr. Syarief Makhya selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Lampung.
4. Bapak Dr. Dedy Hermawan, S.Sos., M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu
Administrasi Negara.
5. Bapak Nana Mulyana, S.IP., M.Si selaku dosen pembimbing utama, yang
telah meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, arahan, nasehat,
saran, motivasi serta semangat. Terima kasih Bapak, telah memberikan
pelajaran yang berharga kepada saya untuk menjadi pribadi yang lebih kuat
dan ikhlas dalam menghadapi segala rintangan dalam menyelesaikan
penulisan skripsi ini. Terimakasih bapak, atas bimbingan bapak selama ini
dan pada akhirnya penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak Izzul Fatchu Reza, S.A.N., M.PA selaku dosen pembimbing kedua,
yang telah senantiasa meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan
kepada penulis serta memberikan saran dan kritik dalam penulisan skripsi
ini. Terima kasih bapak, dengan semua motivasi dan semangat yang telah
diberikan kepada penulis dan akhirnya penulis bisa menyelesaikan skripsi
dengan tepat waktu.
7. Bapak Simon Sumanjoyo H, S.A.N., M.PA selaku Sekertaris Jurusan Ilmu
Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Lampung dan selaku dosen pembahas dan penguji. Terima kasih Bapak
telah memberikan banyak arahan, kritikan, nasihat, saran, serta masukan
yang sangat bermanfaat dan juga telah banyak membantu penulis. Penulis
mampu menyelesaikan skripsi ini juga berkat bantuan dari Bapak.
8. Bapak Prof. Dr. Yulianto, M.S. selaku dosen Pembimbing Akademik (PA),
terima kasih Bapak yang turut membantu memberikan kemudahan dan
motivasi kepada penulis selama kuliah.
9. Seluruh dosen Ilmu Administrasi Negara, terimakasih atas semua ilmu yang
berharga yang telah penulis peroleh selama proses perkuliahan berlangsung.
Semoga ilmu yang sudah didapat menjadi bekal yang berharga dan
bermanfaat dalam kehidupan penulis kedepannya.
10. Bapak Azhari, S.I.Kom dan Ibu Nur’aini selaku Staf Administrasi Negara
yang telah memberikan pelayanan dan kelancaran administrasi kepada
penulis sampai penyelesaian skripsi ini.
11. Seluruh Bapak/Ibu Karyawan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politi
Universitas Lampung
12. Segenap Informan Penelitian: Penulis mengucapkan terimakasih kepada
Bapak Nengah Sukarta selaku Kepala SMA Negeri 1 Seputih banyak, Bapak
Drs. Taslim selaku Wakil Kepala Sekolah dan ketua panitia UNBK, Bapak
Yose Hermanto, S.Pd dan Bapak Khairul Anwar selaku Proktor dan Teknisi
UNBK SMA Negeri 1 Seputih Banyak, Bapak Heru Legowo, S.Pd selaku
WAKA bagian Kurikulum SMA Negeri 1 Seputih Banyak, Setyoadi, S.Pd
selaku WAKA bagian Humas SMA Negeri 1 Seputih Banyak dan Ibu Misni
selaku orang tua siswa SMA Negeri 1 Seputih Banyak. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada bapak dan ibu atas informasi dan juga
data-data, bantuan, izin, dan juga waktu luang yang telah diberikan kepada
penulis, penulis merasa sangat terbantu dengan bantuan-bantuannya dalam
proses turlap, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
13. Keluarga besarku, nenek, bude, pakde, tante, om, kakak-kakak dan adik-
adukku semua terimakasih atas semua do’a serta dukungan yang telah kalian
berikan kepadaku.
14. Sahabatku sedari TK Dewi Astuti makasih entik, Kotim dan Arum udah
support aku dalam nyelesain skripsi ini. Makasih juga udah luangin waktu
untuk dengerin keluh kesah aku dalam penyelesaian penulisan skripsi ini dan
mengajarkan ku untuk terus semangat, sabar dan ikhlas. love you guys..
15. Sahabat-sahabatku keluarga pucuk cempaka yang lagi berjuang untuk
mendapatkan gelar sarjana: Syntia Bela Tama (luvluv) terimakasih
semangatnya, dukungannya, antarannya, setianya nganterin aku kemana-
mana tanpa ngeluh ciyeee.. sahabat-sahabatku Pepy (alay), putri (gembul),
oca (introvert), Indun (cempreng), Rijkiana (kianiku), Deriyani dan pratiwi
iswari (mba kosan tersayang) terimakasih canda tawa kalian yang senantiasa
menghiburku dikala galau eaa..maupun seneng kalian selalu ada, kalian
memang sahabat terbaik.
16. Ciwi-ciwiku yang manja FitriaAnaLuse dan Khairunisa (dilut) terimakasih
cerewetnya, pedulinya dan dukungannya. Bebeb aku yang cantik Wiza Yuli
A.N dan Dessy Nindya terimakasih dukungan dan semangatnya kalian the
best hehe..
17. Sahabat-sahabat aku semasa SMA yang sedang berjuang untuk mendapatkan
gelar sarjana: Friska (Kakak), Bib Beti yang sedang menunggu kelahiran
anak pertama, dan Nurul (mahmudku) serta teman-teman IPA 1 yang selalu
memberi dukungan untuk mencapai gelar sarjana.
18. Teman-TemanSeperjuangan Alas Menara
19. Mbak-mbak dan Abang-abang administrasi negara
20. Para pembahas mahasiswa dan moderatorku dari proposal sampai hasil
(Bang Rifky, Fitri Wahyuni, dila, luse,pepy) Terimakasih telah mendukung
dan membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
21. Teman-teman KKN Desa Gunung Tiga kecamatan Tulang Bawang:
Indah, Anggun, dian, steffy, Bang Andri dan Bang Santo Thanks yaa
gengs atas dukungan kalian semua aku bisa nyelesain skripsi aku dengan
tepat waktu. Makasih selama KKN dua bulan di desa orang kita saling
menghargai, memaklumi satu sama lain dan senang sedih kita lalui
bareng-bareng dan terimakasih juga telah mengajarkan aku dalam
bermasyarakat dengan baik, harus saling menghargai, harus sabar dalam
menaghadapi semua cobaan dan banyak pokoknya pelajaran yang di
ambil dari selepas KKN.
22. Keluarga Besar Universitas Lampung yang telah membantu saya selama
saya belajar di Universitas Lampung.
23. Semua Pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam penyelesaian skripsi ini.Terima kasih atas bantuannya.
Akhir kata semoga segala kebaikan dan bantuan yang diberikan kepada penulis
mendapat balasan dari Allah SWT dan penulis meminta maaf apabila ada
kesalahan yang disengaja atau pun tidak disengaja. Semoga skripsi ini
bermanfaat.
BandarLampung, 18 Juli 2017
Penulis
Ade Maulidya
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ..................................................................................................... i
DAFTAR TABEL ............................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ iv
I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 9
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 9
D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 10
II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 11
A. Tinjauan tentang Kebijakan Publik ......................................................... 11
1. Konsep Kebijakan Publik ................................................................... 11
B. Tinjauan tentang Implementasi .............................................................. 12
1. Konsep Implementasi ......................................................................... 12
2. Model Implementasi Kebijakan Publik .............................................. 14
C. Tinjauan tentang Ujian Nasional Berbasis Komputer ............................ 18
1. Pengertian Ujian Nasional .................................................................. 18
2. Pengertian Ujian Nasional Berbasis Komputer .................................. 18
3. Tujuan Ujian Nasional Berbasis Komputer ........................................ 19
D. Keaslian Penelitian .................................................................................. 21
E. Kerangka Pikir ........................................................................................ 24
III. METODE PENELITIAN ......................................................................... 26
A. Tipe Penelitian ....................................................................................... 26
B. Fokus Penelitian ..................................................................................... 27
C. Lokasi Penelitian .................................................................................... 28
D. Informan Penelitian ................................................................................ 29
E. Jenis dan Sumber Data ........................................................................... 30
F. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 31
G. Teknik Analisis Data .............................................................................. 32
H. Teknik Keabsahan Data ......................................................................... 33
ii
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ................................... 36
A. Profil SMA Negeri 1 Seputih Banyak ................................................... 36
1. Lingkungan Sekolah ....................................................................... 36
2. Keadaan Sekolah ............................................................................ 37
B. Visi dan Misi SMA Negeri 1 Seputih Banyak ...................................... 39
C. Tujuan SMA Negeri 1 Seputih Banyak ................................................. 41
D. Siswa, Rombongan Belajar, dan Ujian Sekolah ................................... 43
V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 46
A. Deskripsi Hasil Penelitian Implementasi Ujian Nasional Berbasis
Komputer Atau Computer Based Test (CBT) Di SMA Negeri 1 Seputih
Banyak ................................................................................................... 47
1. Komunikasi .................................................................................... 47
a. Transmisi ................................................................................... 48
b. Kejelasan ................................................................................... 52
c. Konsistensi ................................................................................ 56
2. Sumber Daya .................................................................................. 57
a. Sumber Daya Manusia .............................................................. 58
b. Sumber Daya Non Manusia ...................................................... 62
3. Disposisi ......................................................................................... 66
4. Struktur Birokrasi ........................................................................... 69
a. Standar Operating Procedure (SOP) ........................................ 70
b. Fragmentasi ............................................................................... 73
B. Pembahasan Implementasi Ujian Nasional Berbasis Komputer Atau
Computer Based Test (CBT) di SMA Negeri 1 Seputih Banyak .......... 75
1. Komunikasi .................................................................................... 75
a. Transmisi ................................................................................... 76
b. Kejelasan ................................................................................... 78
c. Konsistensi ................................................................................ 80
2. Sumber Daya .................................................................................. 81
a. Sumber Daya Manusia .............................................................. 81
b. Sumber Daya Non Manusia ...................................................... 84
3. Disposisi ......................................................................................... 86
4. Struktur Birokrasi ........................................................................... 87
a. Standar Operating Procedure (SOP) ........................................ 87
b. Fragmentasi ............................................................................... 89
VI. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 91
A. Kesimpulan ........................................................................................ 91
B. Saran ................................................................................................... 93
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR SINGKATAN
DAFTAR ISTILAH
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Daftar Sekolah/Madrasah UNBK Kab. Lampung Tengah............... 6
Tabel 2. Daftar Informan ................................................................................ 29 Tabel 3. Keadaan Tanah Sekolah .......................................................................... 37
Tabel 4. Keadaan Gedung Sekolah ........................................................................ 37
Tabel 5. Siswa Menurut Program ................................................................. 42
Tabel 6. Kurikulum Yang Digunakan .......................................................... 42
Tabel 7. Ketenagaan ..................................................................................... 44
Tabel 8. Ruang Menurut Jenis ...................................................................... 45
Tabel 9 Data Nama Panitia UNBK SMA Negeri 1 Seputih Banyak .......... 59
Tabel 10. Tugas Pokok Proktor SMA Negeri 1 Seputih Banyak ..................... 60
Tabel 11. Tugas Pokok Teknisi SMA Negeri 1 Seputih Banyak ..................... 61
Tabel 12. Sarana Prasarana yang Tersedia di SMA Negeri 1
Seputih Banyak ................................................................................ 64
Tabel 13. Jadwal Sesi UNBK .......................................................................... 67
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Model Proses Implementasi Kebijakan ....................................... 15
Gambar 2. Kerangka Pikir ............................................................................. 25
Gambar 3. SMA Negeri 1 Seputih Banyak .................................................. 37
Gambar 4. Ruangan Lab. Komputer ............................................................. 39
Gambar 5. Simulasi UNBK yang diselenggarakan oleh SMA Negeri 1
Seputih Banyak .......................................................................... 52
Gambar 6. Rapat dan Sosialisasi orangtua wali yang diselenggarakan
SMA Negeri 1 Seputih Banyak ................................................. 54
Gambar 7. Petunjuk Pelaksanaan UNBK .................................................... 71
Gambar 8. SOP Pelaksanaan UNBK ............................................................. 72
i
DAFTAR SINGKATAN
AC : Air Conditioner
APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
BP/BK : Bimbingan Konseling
BSNP : Badan standar nasional pendidikan
CBT : Computer Based Test
CBTSync : Computer Based Test Syncron
DDR : Double Data Rate
DOS : Disk Operating System
Ebtanas : Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional
GB : Giga Byte
Genset : Generator set
GSG : Gedung Serba Guna
Humas : Hubungan Masyarakat
INAP : Indonesia National Assessment Program
IP : Internet Protocol
IPA : Ilmu Pengetahuan Alam
IPS : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kemdikbud : Kementerian pendidikan dan kebudayaan
KIR : Karya Ilmiah Remaja
LAN : Local Area Network
Mb : Megabyte
Mbps : Megabits persecond
MIPA : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
NIM : Nomor Induk Mahasiswa
OS : Operating System
OSIS : Organisasi Siswa Intra Sekolah
PBT : Paper Based Test
PC : Personal Computer
PISA : Program For International Student Assessment
PLN : Perusahaan Listrik Negara
PP : Peraturan Pemerintah
PUSPENDIK : Pusat Penelitian Pendidikan
RAM : Random Access Memory
Rombel : Rombongan Belajar
SDM : Sumber Daya Manusia
SIKL : SMP Indonesia Kuala Lumpur
SMA/MA/SMAK/SMTK: Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliah/Sekolah .
Menengah Atas Kejuruan/Sekolah Teologi Kristen
ii
SMALB : Sekolah Menengah Atas Luar Biasa
SMK/MAK : Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliah Kejuruan
SMP/Mts : Sekolah Menengah Pertama/Madrasah tsanawiah
SMPLB : Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa
SOP : Standar Operating Procedure
Telkom : Telekomunikasi Indonesia
TIK : Teknologi, Informasi, dan Komunikasi
TU : Tata Usaha
Tupoksi : Tugas, pokok, dan fungsi
UKG : Uji Kompetensi Guru
UKS : Usaha Kesehatan Sekolah
UN : Ujian Nasional
UNBK : Ujian Nasional Berbasis Komputer
UPS : Uninterruptible Power Suply
UUD : Undang-Undang Dasar
VM : Virtual Machine
Waka : Wakil Kepala
iii
DAFTAR ISTILAH
Distribusi : Penyaluran
Efektif : Pencapaian tujuan atau sesuatu yang mampu mencapai hasil
akhir yang diinginkan
Efisien : Tepat atau sesuai untuk mengerjakan sesuatu
Evaluasi : Penilaian
Hibah : Pemberian dengan suka rela dengan mengalihkan hak atas
sesuatu kepada orang lain
Implementor : Pelaksana kebijakan
Indikator : Petunjuk atau keterangan
Intelek : Kecerdasan berpikir
Interpretasi : Pemberian kesan atau pandangan teoritis terhadap sesuatu
Kinerja : Sesuatu yang dicapai atau kemampuan kerja
Konkret : Nyata
Konsisten : Tetap
Mendominasi` : Menguasai
Mengadopsi : Mengambil
Metode : Cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu ..
pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki
Paradigma : Pola pikir atau kerangka berpikir
Pedagogik : Bersifat mendidik
Proktor : Orang yang bertanggungjawab penuh terhadap
keberlangsungan UNBK dari segi sistem yang digunakan
Resistensi : Ketahanan
Selaras : Sepadan
Sinkronisasi : Penyesuaian
Sistematis : Teratur menurut sistem
Spesifikasi : Perincian
Teknisi : Petugas pengelola laboratorium komputer di
sekolah/madrasah yang melaksanakan UNBK
Token : Password atau kode yang digunakan peserta untuk
mengakses soal
Verifikasi : Pemeriksaan
Wakaf : Benda bergerak atau tidak bergerak yang disediakan untuk
kepentingan umum sebagai pemberian yang ikhlas
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan di era modern ini merupakan suatu kebutuhan mutlak yang harus
dipenuhi demi terciptanya kemandirian dan kemajuan suatu bangsa. Menurut
Ki Hajar Dewantara dalam Ihsan (2005: 5) pendidikan umumnya berarti daya
upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin,
karakter), pikiran (intelek) dan tubuh anak. Ajaran Ki Hajar Dewantara dalam
Taman Siswa tidak boleh dipisah-pisahkan bagian-bagian itu agar kita dapat
memajukan kesempurnaan hidup, kehidupan dan penghidupan anak-anak
yang dididik selaras dengan dunianya. Pendidikan juga merupakan upaya
yang dipersiapkan dan dilakukan oleh pemerintah bukan hanya semata-mata
untuk mempersiapkan kehidupan yang akan datang, tetapi juga sebagai
peningkatan mutu pendidikan agar warga negaranya dapat berfikir dan
berperilaku sesuai dengan apa yang diharapkan dan dicita-citakan.
Pendidikan merupakan hal penting yang harus diupayakan oleh pemerintah,
sehingga perlu dikelola dan dikembangkan sesuai pergerakan zaman yang
semakin maju dan upaya peningkatkan mutu pendidikan yang semakin baik.
Berbagai cara yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan mutu
pendidikan bangsa. Pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan
2
pendidikan yang dilakukan untuk mengevaluasi pendidikan sesuai dengan
perkembangan zaman, dimulai dengan adanya kebijakan Evaluasi Belajar
Tahap Akhir Nasional (Ebtanas) atau yang lebih dikenal Ujian Nasional (UN)
menjadi hal yang menakutkan, bukan saja bagi murid, guru sekolah, tetapi
juga bagi orangtua.
Ujian Nasional (UN) merupakan salah satu bentuk penilaian yang dilakukan
oleh pemerintah untuk mengetahui pencapaian kompetensi siswa guna
menindaklanjuti peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. UN menurut
peraturan BSNP 0031/BSNP/III/2015 tentang Prosedur Operasional Standar
Penyelenggaraan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2014/2015 adalah kegiatan
pengukuran dan penilaian pencapaian standar kompetensi lulusan SMP/MTs,
SMPLB, SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB, SMK/MAK secara nasional
meliputi mata pelajaran tertentu. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemdikbud) menyadari bahwa peningkatan mutu layanan pendidikan
membutuhkan penilaian berbagai indikator kinerja.
UN adalah salah satu indikator dari delapan Standar Nasional Pendidikan.
Masih ada berbagai alat ukur lain yang digunakan oleh Kemdikbud, antara
lain: UKG (Uji Kompetensi Guru), menilai kemampuan pedagogik dan
kompetensi keilmuan guru INAP (Indonesia National Assessment Program),
ukuran mutu tingkat sekolah PISA (Programme for International Student
Assessment), pengukuran capaian kinerja siswa skala internasional.
Kemdikbud mengajak semua pihak untuk mengubah fokus yaitu dari sekedar
soal nilai dan hasil kelulusan, UN menjadi pemanfaatan berbagai indikator
3
kinerja yang ditangkap oleh berbagai alat ukur untuk meningkatkan mutu
pendidikan.
Dapat disimpulkan bahwa UN merupakan salah satu bentuk dari kegiatan
evaluasi pendidikan yang berupa evaluasi hasil belajar siswa. Selain itu, UN
juga dijadikan sebagai alat evaluasi pendidikan serta pemetaan masalah mutu
pendidikan dalam upaya pemerintah untuk menyusun kebijakan pendidikan
nasional. Pendidikan nasional dari waktu ke waktu banyak mengalami
perombakan dan perbaikan, pada dasarnya hal tersebut baik dan merupakan
upaya untuk menyelesaikan kasus yang biasa dialami selama UN berlangsung
seperti, membocorkan soal atau memberi jawaban bahkan budaya menyontek
yang sudah umum dilakukan dan diketahui oleh murid, guru dan orang tua
murid.
Pada tahun pelajaran 2014/2015 Kemdikbud mengeluarkan kebijakan baru
terkait penyelenggaraan UN yaitu ujian nasional dapat dilaksanakan dengan 2
(dua) cara. Pertama, ujian nasional dilaksanakan dengan mekanisme secara
tertulis atau Paper Based Test (PBT). Kedua, ujian nasional dapat
dilaksanakan dengan mekanisme berbasis komputer atau yang dikenal dengan
Computer Based Test (CBT). Sebenarnya perbedaan kedua metode
pelaksanaan ujian nasional tersebut hanya terletak pada aspek teknis dalam
pelaksanaan saja, yang meliputi penggandaan dan pendistribusian soal UN
oleh pemerintah dan pengerjaan soal UN oleh siswa. Untuk UN
konvensional, penggandaan soal dan pendistribusian soal UN serta
pengerjaan soal UN oleh siswa kurang lebih sama seperti mekanisme tahun
4
sebelumnya. Sedangkan untuk UN berbasis komputer, penggandaan soal dan
pendistribusian soal UN serta pengerjaan soal UN oleh siswa menggunakan
komputer secara langsung.
Penyelenggaraan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pertama kali
dilaksanakan pada tahun 2014 secara online dan terbatas di SMP Indonesia
Singapura dan SMP Indonesia Kuala Lumpur (SIKL). Hasil penyelenggaraan
UNBK pada kedua sekolah tersebut cukup menggembirakan dan semakin
mendorong untuk meningkatkan literasi siswa terhadap Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK). Selanjutnya secara bertahap pada tahun 2015
dilaksanakan rintisan UNBK dengan mengikutsertakan sebanyak 556 sekolah
yang terdiri dari 42 SMP/MTs, 135 SMA/MA, dan 379 SMK di 29 Provinsi
dan Luar Negeri. Secara konseptual UNBK ini tidak menggunakan metode
online secara mutlak yang memerlukan koneksi jaringan internet yang luas.
Penyelenggaraan UNBK saat ini menggunakan sistem semi-online yaitu soal
dikirim dari server pusat secara online melalui jaringan (sinkronisasi) ke
server lokal (sekolah), kemudian ujian siswa dilayani oleh server lokal
(sekolah) secara offline. Selanjutnya hasil ujian dikirim kembali dari server
lokal (sekolah) ke server pusat secara online (upload) (Sumber:
http://unbk.kemdikbud.go.id/).
Mengenai persyaratan kelayakan penyelenggaraan UNBK di sekolah yang
dijadikan dasar untuk kriteria kelayakan diukur dari beberapa aspek. Di
antaranya meliputi ketersediaan infrastruktur, guru dan teknisi yang
5
berkompeten, serta kesiapan mental dari siswa sendiri. Persyaratan sekolah
peserta UNBK tahun pelajaran 2015/2016 yaitu:
1. Tersedia petugas laboratorium komputer (minimal 1 proktor dan 1 teknisi);
2. Dapat menyediakan sarana komputer dengan spesifikasi (minimal) sebagai
berikut:
a. Server (utama dan cadangan):
1. PC/Tower/Desktop (bukan laptop) 2. Processor Xeon atau i5 3. RAM 8
GB, DDR 3 4. Harddisk 250 GB 5. Operating System (64 bit): Windows
Server/Windows 8/Windows 7/Linux Ubuntu 14.04 6. LAN CARD, dua unit
7. UPS (Uninteruptible Power Supply) (tahan 15 menit) 8. Jumlah server
mengikuti rasio 1 : 40 (1 server maksimal untuk 40 client) 9. Cadangan 1
server.
b. Client (utama dan cadangan):
1. PC atau Laptop 2. Monitor minimal 12 inch 3. Processor minimal dual
core 4. RAM minimal 512 MB 5. Operating System: Windows
XP/Windows 7/Windows 8/LINUX 6. Web Browser: Chrome/Mozilla
Firefox/Xambro 7. Harddisk minimal tersedia 10 GB (free space) 8. LAN
Card 9. Jumlah client mengikuti rasio 1 : 3 ( 1 client untuk 3 peserta) 10.
cadangan minimal 10%. 11. Headset/earphone (untuk ujian listening
SMA/MA dan SMK)
c. Jaringan internet dengan bandwidth minimal 1 Mbps
d. Jaringan area lokal (Local Area Network – LAN).
Pada dasarnya kesiapan dari aspek infrastruktur adalah hal pokok untuk
mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
6
Selanjutnya dari mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies
Baswedan mengatakan bahwa, “Tahun lalu 500 sekolah, tahun ini 4.400
sekolah melaksanakan UNBK. Dari data Indeks Integritas UN tahun lalu,
sekolah yang melaksanakan UNBK. Rinciannya sekitar 156.171 siswa SMP
dan MTs, serta sekitar 267.230 siswa SMA dan MA di seluruh Indonesia,
sedangkan untuk SMK sekitar 498,177 siswa. UNBK tahun 2016 ini untuk
setiap jenjang sekolah kurang lebih 1010 SMP dan MTs, 1297 SMA dan MA,
serta 2103 SMK di seluruh Indonesia," ungkapnya (Sumber
http://www.harianterbit.com). Dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2016
sekolah yang mengikuti UNBK sangat meningkat dan partisipasi yang sangat
luar biasa bagi sekolah-sekolah yang mengikuti UNBK di tahun 2016.
Dalam proses seleksi tidak semua sekolah lolos uji verifikasi yang telah
ditentukan oleh kemendikbud. Verifikasi tersebut bukan dilakukan sekedar
asal-asalan melainkan memang benar bagi sekolah yang telah memenuhi
persyaratan dalam pelaksanaan UNBK. Salah satu kabupaten di Provinsi
Lampung yang lolos uji verifikasi adalah Kabupaten Lampung Tengah.
Sekolah-sekolah yang lolos uji verifikasi di Kabupaten Lampung Tengah
dapat dilihat pada tabel berikut:
7
Tabel 1. Daftar Sekolah/Madrasah Penyelenggara UNBK Kabupaten
Lampung Tengah
Sumber: http://unbk.kemdikbud.go.id/sekolah
Dari tabel terlihat tidak banyak SMA maupun SMK yang ada di Kabupaten
Lampung Tengah lolos uji verifikasi, hanya 5 SMK Negeri dan 2 SMA
Negeri yang dapat lolos dan melaksanakan UNBK. Tabel tersebut juga
menunjukkan bahwa SMK lebih mendominasi keikutsertaan UNBK
dibandingkan dengan SMA. Namun demikian fakta ini bukan menunjukkan
bahwa SMA tidak mampu untuk mengikuti UNBK, melainkan bagi SMA-
SMA yang telah ditentukan oleh kemendikbud di Tahun 2016.
Dari berbagai SMA yang ada di Lampung Tengah yang mengikuti UNBK ini,
hanya SMA N 1 Seputih Banyak yang lolos meskipun terdapat di daerah
dengan kapasitas jaringan yang kurang memadai. SMA Negeri 1 Seputih
Banyak lolos dalam uji verifikasi bukan karena faktor keberuntungan,
melainkan karena SMA Negeri 1 Seputih Banyak telah mempersiapkan
dengan matang infrastruktur dan apa saja yang menjadi persyaratan bagi
sekolah yang akan mengikuti UNBK. Penyelenggaraan UNBK di SMA
Negeri 1 Seputih Banyak merupakan kali pertama dilakukan dan siap karena
memang infrastruktur yang ada pun telah dikembangkan setiap tahun bukan
No Nama Provinsi Nama Kabupaten/Kota Nama Sekolah
1 Lampung Lampung Tengah SMK Negeri 1 Terbanggi Besar
2 Lampung Lampung Tengah SMK Negeri 3 Terbanggi Besar
3 Lampung Lampung Tengah SMK Negeri 2 Terbanggi Besar
4 Lampung Lampung Tengah SMK Negeri 1 Seputih Agung
5 Lampung Lampung Tengah SMK Negeri 1 Terusan Nunyai
6 Lampung Lampung Tengah SMA N 1 Seputih Banyak
7 Lampung Lampung Tengah SMA N 1 Kotagajah
8
hanya untuk menyongsong adanya UNBK ini, tetapi demi kelancaran proses
pembelajaran di sekolah.
Segi infrastruktur yang memadai sangat dituntut apabila sekolah ingin
menyelenggarakan UNBK, mulai dari kuantitas ruang yang digunakan,
ketersediaan suplai tegangan listrik, sampai pada kebutuhan perangkat
komputer yang diperlukan. Serta dari segi kesiapan guru dan murid juga
dibutuhkan demi kelancaran pelaksanaan UNBK di SMA Negeri 1 Seputih
Banyak tahun 2016. Kemudian yang diharapkan dari terselenggaranya UNBK
ini adalah ujian ini berjalan lancar, tidak terkendala oleh jaringan maupun
listrik dan berjalan sesuai jadwal dan nyaman. Namun, kenyataannya yang
terjadi di SMA Negeri 1 Seputih Banyak yaitu jaringan yang susah dan belum
ideal karena ada di daerah hal ini menyebabkan para murid pada sesi ke-3
baru masuk ruang ujian pukul 21.00 dan selesai mengerjakan hampir pukul
24.00 itu pun soal yang dikerjakan lama dan hanya loading saja, listrik yang
belum pasti, kesiapan mental siswa yang merasa takut dan tidak tenang
karena UNBK ini baru pertama kali diselenggarakan di SMA Negeri 1
Seputih Banyak.
Dari pemaparan tersebut, terlihat bahwa pelaksanaan UNBK di SMA Negeri
1 Seputih Banyak mengalami berbagai kendala. UNBK yang telah
diselenggarakan oleh Kemendikbud selama dua periode perlu ditinjau
kembali teknis penyelenggaraan, masalah jaringan, ketersediaan komputer,
ketiadaan mekanisme komplain, dan lain-lain sebagai masalah yang perlu
dicarikan solusi efektifnya agar penyelenggaraan UNBK semakin baik dari
9
tahun ke tahun. Untuk itulah peneliti tertarik melakukan penelitian dengan
mengangkat judul “Implementasi Ujian Nasional Berbasis Komputer atau
Computer Based Test (CBT) di SMA Negeri 1 Seputih Banyak Lampung
Tengah”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka permasalahan yang
akan diungkapkan dalam penelitian ini adalah:
Bagaimanakah Implementasi Ujian Nasional Berbasis Komputer atau
Computer Based Test (CBT) di SMA Negeri 1 Seputih Banyak Lampung
Tengah?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan-permasalahan pokok yang terdapat dalam
penelitian ini, maka ada beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti
diantaranya adalah sebagai berikut:
Mendeskripsikan implementasi ujian nasional berbasis komputer atau
Computer Based Test (CBT) di SMA Negeri 1 Seputih Banyak Lampung
Tengah.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk:
1. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan Ilmu
Administrasi Negara dan menjadi referensi bagi penelitian mahasiswa
10
lainnya yang ingin melakukan penelitian yang berkaitan dengan
implementasi kebijakan pendidikan.
2. Secara Praktis
Penelitian ini dapat menjadi bahan masukan atau referensi bagi guru SMA
Negeri 1 Seputih Banyak Lampung Tengah dalam meningkatkan mutu
pendidikan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang lebih baik.
Selain, penelitian ini juga dapat menjadi sumber informasi bagi pembaca
dan masyarakat.
11
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan tentang Kebijakan Publik
1. Konsep tentang Kebijakan Publik
“Kebijakan publik” (public policy) merupakan suatu hal yang mendasar
yang dilakukan oleh pemerintah untuk menyelesaikan berbagai isu
maupun persoalan yang ada dimasyarakat. Menurut Dewey dalam Parsons
(2001: xi) kebijakan publik dikatakan sebagai “publik dan problem-
problemnya”. Kebijakan publik membahas soal bagaimana isu-isu dan
persoalan-persoalan tersebut disusun (constructed) dan didefinisikan, dan
bagaimana kesemuanya itu diletakkan dalam agenda kebijakan dan agenda
politik.
Menurut Heidenheimer et al., dalam Parsons (2001: xi) kebijakan publik
juga merupakan studi tentang “bagaimana, mengapa dan apa efek dari
tindakan aktif (action) dan pasif (inaction) pemerintah”. Selain itu seperti
yang dinyatakan oleh Dye dalam Parsons (2001: xi) kebijakan publik
adalah studi tentang “apa yang dilakukan oleh pemerintah, mengapa
pemerintah mengambil tindakan tersebut, dan apa akibat dari tindakan
tersebut”.
12
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kebijakan publik merupakan suatu tindakan
yang dilakukan oleh aktor-aktor politik atau pemerintah dalam rangka
menyelesaikan persoalan publik demi kesejahteraan masyarakatnya.
B. Tinjauan tentang Implementasi
1. Konsep Implementasi
Berbagai kegagalan implementasi kebijakan atau program pemerintah
menimbulkan keprihatinan para ahli administrasi publik. Bentuk
keprihatinan tersebut kemudian diwujudkan dalam wujud inisiatif untuk
memahami bagaimana proses implementasi kebijakan atau program
sesungguhnya berjalan. Berikut merupakan pengertian implementasi
menurut Van Meter dan Horn dalam Purwanto dan Sulistyaastuti (2012:
20) mendefinisikan implementasi secara secara lebih spesifik, yaitu:
“policy implementation encompasses those actions by public or private
individuals (or group) that are directed at the achievement of objectives
set forth in prior policy decisions”. Implementasi kebijakan meliputi
tindakan yang dilakukan oleh masyarakat atau swasta (atau kelompok)
yang diarahkan pada pencapaian tujuan yang ditetapkan dalam keputusan
kebijakan sebelumnya.
Menurut Jenkins dalam Parsons (2001: 463) studi implementasi adalah
studi perubahan: bagaimana perubahan terjadi, bagaimana kemungkinan
perubahan bisa dimunculkan. Ia juga merupakan studi tentang
mikrostruktur dari kehidupan politik; bagaimana organisasi di luar dan di
dalam sistem politik menjalankan urusan mereka dan berinteraksi satu
13
sama lain; apa motivasi-motivasi mereka bertindak seperti itu, dan apa
motivasi lain yang mungkin membuat mereka bertindak secara berbeda.
Ripley dan Franklin dalam Winarno (2012: 148) berpendapat bahwa
implementasi adalah apa yang terjadi setelah undang-undang ditetapkan
yang memberikan otoritas program, kebijakan, keuntungan (benefit), atau
suatu jenis keluaran nyata (Tangible output). Jadi, dapat disimpulkan
bahwa implementasi merupakan pelaksanaan dalam sebuah kebijakan
yang mana dalam hal ini implementasi sangat penting karena dari
implementasi tersebut dapat diketahui gagal atau berhasilnya suatu
kebijakan.
Scheinder dalam Erwan dan Dyah (2012: 19) sebagai salah satu
representasi menyebutkan lima faktor yang mempengaruhi keberhasilan
implementasi, yaitu: kelangsungan hidup (viability), integritas teori
(theoretical integrity), cakupan (scope), kapasitas (capacity), konsekuensi
yang tidak diinginkan (unintended consequences). Sementara itu Sabatier
dalam Erwan dan Dyah (2012: 19) menyebut, setelah mereview berbagai
penelitian implementasi, ada enam variabel utama yang dianggap memberi
kontribusi keberhasilan atau kegagalan implementasi. Enam variabel
tersebut yaitu:
a. Tujuan atau sasaran kebijakan yang jelas dan konsisten;
b. Dukungan teori yang kuat dalam merumuskan kebijakan;
c. Proses implementasi memiliki dasar hukum yang jelas sehingga
menjamin terjadi kepatuhan para petugas di lapangan dan kelompok
sasaran;
14
d. Komitmen dan keahlian para pelaksana kebijakan;
e. Dukungan para stakeholder;
f. Stabilitas kondisi sosial, ekonomi, dan politik.
2. Model-Model Implementasi Kebijakan Publik
Sebagai salah satu bidang kajian yang dinamis, studi implementasi senantiasa
terus mengalami perkembangan dari masa ke masa. Melacak dari berbagai
literatur dan hasil penelitian yang telah dihasilkan oleh para peneliti
sebelumnya. Studi implementasi telah melahirkan banyak publikasi yang
berusaha untuk memahami fenomena implementasi, baik yang bersifat
deskriptif maupun berupa model-model dalam mengimplementasikan suatu
kebijakan. Model-model implementasi dalam Sulistio (2009: 44) tersebut
yaitu:
A. Model Top-Down Approach (Brian W. Hogwood dan Lewis A. Gunn)
Untuk dapat mengimplementasikan kebijakan secara perfect (sempurna)
dibutuhkan syarat-syarat:
a. Kondisi eksternal yang dihadapi oleh instansi pelaksana akan
menimbulkan kendala atau gangguan yang serius, jika berada di
luar kendali implementor (dapat bersifat politik, sosial dan
ekonomi, budaya dan lain-lain);
b. Tersedianya waktu dan sumberdaya yang memadai;
c. Perpaduan sumberdaya yang dibutuhkan benar-benar ada;
d. Kebijakan itu dipengaruhi oleh adanya hubungan kausalitas yang
handal,
15
a. Harus bersifat langsung dan hanya sedikit mata rantai
penghubungnya;
b. Hubungan ketergantungan harus kecil;
c. Pemahaman yang mendalam dan kesepakatan terhadap tujuan;
d. Tugas diperinci dan ditempatkan dalam urutan yang tepat;
e. Komunikasi dan koordinasi yang sempurna;
f. Pihak-pihak yang memiliki wewenang kekuasaan dapat
menuntut dan mendapatkan kepatuhan.
B. Model Policy Implementation Process (Van Meter dan Van Horn)
Dalam model implementasi van meter dan van horn, mereka menggunakan
enam variabel untuk mencapai suatu tujuan kebijakan, yaitu:
ukuran-ukuran
Gambar 1. Model proses implementasi kebijakan
Dasar dan
tujuan-tujuan
kebijaksanaan
Sumber-sumber
Komunikasi antar
organisasi dan
kegiatan
pelaksanaan
Karakteristik-
karakteristik
badab pelaksana
Kondisi
ekonomi, sosial
dan politik
Kecenderung
an pelaksana-
pellaksana
P
e
n
c
a
p
a
i
a
n
t
u
j
u
a
n
16
C. Frame Work Implementation Analysis (Mazmanian dan Sabatier)
Implementasi kebijakan adalah pelaksanaan keputusan kebijakan dasar,
misalnya dalam bentuk undang-undang (articulation) namun, dapat pula
berbentuk perintah-perintah atau keputusan-keputusan eksekutif yang
penting atau keputusan badan peradilan. Implementasi kebijakan lazimnya
menyangkut: 1) Identifikasi masalah yang dihadapi, 2) Tujuan atau sasaran
yang ingin dicapai, 3) Cara atau metode proses implementasi.
D. Model Implementasi Kebijakan Menurut Edwards
Edwards dalam Anggara (2012: 541) mengemukakan bahwa implementasi
kebijakan akan berhasil apabila terdapat empat faktor kritis yang
mendukung, yaitu komunikasi, sumber daya, disposisi atau sikap, dan
struktur birokrasi. Untuk memperjelas setiap variabel tersebut, Edwards
dalam Anggara (2012: 541) mengemukakan sebagai berikut:
1. Variabel komunikasi menunjukan peran penting sebagai acuan agar
pelaksana kebijakan mengetahui persis apa yang akan mereka
kerjakan. Ini berarti komunikasi juga dapat dinyatakan dengan
perintah dari atasan terhadap pelaksana-pelaksana kebijakan
sehingga penerapan kebijakan tidak keluar dari sasaran yang
dikehendaki. Dengan demikian, komunikasi tersebut harus akurat
dan harus dimengerti dengan cermat oleh para pelaksana.
2. Variabel sumber daya. Variabel ini bukan hanya mencakup faktor
sember daya manusia/aparat semata, melainkan juga mencakup
kemampuan sumber daya materiil lainnya untuk mendukung
17
pelaksanaan kebijakan tersebut. Dengan demikian, sumber-sumber
dapat merupakan faktor yang penting dalam melaksanakan kebijakan
publik.
3. Variabel disposisi atau sikap pelaksana yang diartikan sebagai
keinginan atau kesepakatan di kalangan pelaksana untuk menerapkan
kebijakan. Jika penerapan kebijakan dilaksanakan secara efektif,
pelaksana bukan hanya harus mengetahui apa yang harus mereka
kerjakan, tetapi mereka juga harus memiliki kemampuan untuk
menerapkannya, serta mereka juga mempunyai keinginan untuk
menerapkan kebijakan tersebut.
4. Variabel struktur birokrasi merupakan variabel terakhir yang
mempunyai dampak terhadap penerapan kebijakan dalam arti bahwa
penerapan kebijakan itu tidak akan berhasil jika terdapat kelemahan
dalam struktur birokrasi tersebut. dalam hal ini, ada dua karakteristik
birokrasi yang umum, yaitu penggunaan sikap dan prosedur yang
rutin, serta fragmentasi dalam pertanggungjawaban diantara berbagai
unit organisasi.
Melalui pemaparan model-model diatas, peneliti mengadopsi model
implementasi kebijakan yang telah dikembangkan oleh Edwards. Model
implementasi inilah yang digunakan penulis di lapangan untuk menganalisis
implementasi Ujian Nasional Berbasis Komputer atau Computer Based Test
(CBT ) SMA Negeri 1 Seputih Banyak. Alasan penulis menggunakan model
ini karena variabel ataupun indikator yang dikemukakan oleh Edwards
18
merupakan variabel yang bisa menjelaskan secara kongkrit dalam
menjelaskan proses implementasi kebijakan yang sebenarnya.
C. Tinjauan Tentang Ujian Nasional Berbasis Komputer
1. Pengertian Ujian Nasional
Bagi kalangan pelajar Ujian Nasional (UN) bukan suatu hal yang asing
lagi, melainkan suatu kegiatan yang sangat ditakuti oleh beberapa siswa.
UN menurut peraturan BSNP 0031/BSNP/III/2015 tentang Prosedur
Operasional Standar Penyelenggaraan Ujian Nasional Tahun Pelajaran
2014/2015 adalah kegiatan pengukuran dan penilaian pencapaian standar
kompetensi lulusan SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA/SMAK/SMTK,
SMALB, SMK/MAK secara nasional meliputi mata pelajaran tertentu.
Sedangkan menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2005 tentang Ujian Nasional Tahun Pelajaran
2005/2006 Pasal 1 Ujian Nasional (UN) adalah kegiatan pengukuran dan
penilaian kompetensi peserta didik secara nasional untuk jenjang
pendidikan dasar dan menengah. Dengan demikian, pada dasarnya UN
merupakan suatu kegiatan yang digagas oleh pemerintah untuk bahan
evaluasi, dan pengukuran bagi kemajuan pendidikan Indonesia.
2. Pengertian Ujian Nasional Berbasis Komputer atau UN CBT
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) adalah salah satu alternatif
yang dapat dilakukan untuk mengatasi kelemahan ujian nasional berbasis
kertas. Adapun kelemahan dari ujian nasional berbasis kertas menurut
PUSPENDIK (2015: 5) sebagai berikut.
19
“Ujian nasional berbasis kertas mempunyai kelemahan, diantaranya:
bentuk soal yang digunakan pada saat ujian sulit untuk dibuat
bervariasi; tampilan soal terbatas; hanya dua dimensi; diperlukan
banyak kertas dan biaya penggandaan yang cukup besar; pengamanan
kerahasiaan soal relatif sulit dan memerlukan biaya cukup besar;
pengolahan hasil memerlukan waktu yang relatif lama.”
Pada intinya, pelaksanaan UNBK dilakukan guna menekan biaya
pengeluaran terhadap pelaksanaan ujian nasional dalam segi
pengaplikasianya di lapangan. Dari proses pencetakan soal, penggandaan
soal, pencetakkan lembar jawab siswa dan proses pendistribusian soal
yang membutuhkan biaya yang relatif tidak sedikit. Maka dari itu salah
satu alternatif pemecahan masalahnya adalah dengan menggunakan atau
memanfaatkan teknologi komputer dan informasi untuk mengatasi
permasalahan tersebut. Bentuk pemanfaatan teknologi komputer dan
informasi ini adalah dengan menerapkan bentuk Ujian Nasional Berbasis
Komputer (UNBK).
UNBK disebut juga Computer Based Test (CBT), yaitu sistem
pelaksanaan ujian nasional dengan menggunakan komputer sebagai media
ujiannya. Dalam pelaksanaannya, UNBK berbeda dengan sistem ujian
nasional berbasis kertas atau Paper Based Test (PBT) yang selama ini
sudah berjalan. Penyelenggaraan UNBK pertama kali dilaksanakan pada
tahun 2014 secara online dan terbatas di SMP Indonesia Singapura dan
SMP Indonesia Kuala Lumpur (SIKL).
20
3. Tujuan Ujian Nasional Berbasis Komputer atau UN CBT
Menurut UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2013, secara umum adanya Ujian
Nasional (UN) bertujuan untuk menilai pencapaian standar kompetensi
lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam rangka
pencapaian standar nasional pendidikan. Ujian nasional sebagai salah satu
alat evaluasi belajar siswa yang digunakan untuk mengukur tingkat
ketercapaian komptensi siswa yang ditinjau dari beberapa mata pelajaran
yang telah ditetapkan dalam proses pembelajaran. Anies R. Baswedan
memaparkan dalam konferensi pers tanggal 23 Januari 2015 di Jakarta
(Kemdikbud, 2015) bahwa UNBK bermanfaat untuk:
a. Meningkatkan mutu, fleksibilitas dan kehandalan ujian nasional.
b. Memperlancar proses pengadaan ujian nasional.
c. Hasil yang lebih cepat dan detail kepada siswa, orangtua dan sekolah.
Penyelenggaraan UN berbasis komputer atau UN CBT mengacu pada
kebijakan perubahan ujian nasional tahun pelajaran 2014/2015 yang
ditetapkan oleh mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies R.
Baswedan dalam Konferensi Pers di Jakarta tanggal 23 Januari 2015.
Konferensi pers tersebut menghasilkan perubahan peraturan yang merubah
PP Nomor 19 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan menjadi
PP Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan,
pengesahan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2015 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik
dari Satuan Pendidikan dan Penyelenggaraan Ujian
Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan dan Ujian Nasional serta
21
Peraturan Badan Standar Nasional Nomor 0031/P/BNSP/III/2015 tentang
Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Ujian Nasional Tahun
Pelajaran 2014/2015.
Adapun perubahan PP Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan berisi mengenai penghapusan point c yaitu ujian nasional tidak
lagi menjadi penentuan kelulusan peserta didik dari program dan/atau
satuan pendidikan. Secara rinci dijelaskan sebagai berikut:
Berdasarkan PP Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Hasil
ujian nasional digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk:
a. pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan;
b. dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya;
c. penentuan kelulusan peserta didik dari program dan/atau satuan
pendidikan. (dihapus)
d. pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan
dalam upayanya untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Selain itu juga terdapat perubahan ujian nasional terkait
penyelenggaraannya. Muncul adanya pengenalan UNBK pada tahun 2015
yang didasari oleh adanya Peraturan Badan Standar Nasional Nomor
0031/P/BNSP/III/2015 tentang Prosedur Operasional Standar
Penyelenggaraan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2014/2015. Jadi,
penyelenggaraan ujian nasional pada tahun pelajaran 2014/2015 dapat
dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan ujian Paper Based Test (PBT) dan
ujian Computer Based Test (CBT).
22
D. Keaslian Penelitian
Dalam penulisan ini, terdapat beberapa bahan bacaan yang berkaitan dengan
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) diantaranya adalah:
Pertama, skripsi dengan judul Implementasi Ujian Nasional Berbasis
Komputer Atau Computer Based Test (CBT) Di SMA Negeri 1 Wonosari,
yang disusun oleh Arif Nurhidayat NIM. 11101244027, Mahasiswa program
studi manajemen pendidikan jurusan administrasi pendidikan fakultas ilmu
pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Januari 2016. Permasalahan yang
diambil adalah Bagaimanakah implementasi ujian nasional berbasis komputer
atau Computer Based Test (CBT) di SMA N 1 Wonosari yang ditinjau dari
pengelolaan Sumber Daya Manusia, infrastrukur, peserta didik serta metode
pelaksanaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Untuk
mengetahui kebijakan ujian nasional berbasis komputer atau Computer Based
Test (CBT). (2) Untuk mengetahuai pelaksanaan ujian nasional berbasis
komputer atau Computer Based Test (CBT) di SMA N 1 Wonosari yang
ditinjau dari sumber daya manusia, infrastruktur, peserta didik serta metode
pelaksanaannya. (3) Untuk mengetahui apa saja hambatan pelaksanaaan UN
CBT di SMA N 1 Wonosari. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh beberapa
kesimpulan, yaitu dalam implementasi UN CBT terdapat beberapa tahap
yaitu, tahap persiapan, tahap pengelolaan dan tahap pelaksanaan.
Kedua, skripsi dengan judul Kesiapan Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis
Komputer Bagi Siswa Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik
SMK N 2 Yogyakarta, yang disusun oleh Edy Marhatta Sofyan NIM.
23
11501244026 Program Studi Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta 2015. Permasalahan yang diambil adalah
Bagaimana tingkat kesiapan internal dan eksternal siswa SMK N 2
Yogyakarta program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik terhadap
pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui tingkat kesiapan internal dan eksternal siswa SMK N 2
Yogyakarta program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik terhadap
pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer. Berdasarkan deskripsi data
dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
sebagian siswa (54,31%) menyatakan cukup siap untuk mengikuti Ujian
Nasional Berbaisi Komputer. Deskripsi data tingkat kesiapan eksternal siswa
SMK N 2 Yogyakarta menghadapi ujian nasional berbasis komputer
menjelaskan bahwa sebagian siswa (70,69%) menyatakan cukup siap untuk
menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer.
Jika dilihat dari kedua skripsi di atas, yang membedakan dengan skripsi
peneliti yaitu dalam skripsi peneliti lebih mendeskripsikan implementasi
UNBK di SMA Negeri 1 Seputih Banyak, menjelaskan secara kongkret
proses implementasi kebijakan dengan menggunakan model Edwards serta
mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi SMA Negeri 1 Seputih
Banyak.
24
E. Kerangka Pikir
UNBK yang telah dilaksanakan uji coba pada tahun lalu yaitu 2015, ternyata
memberikan banyak manfaat. Bagi SMA yang mengikuti UNBK diharapkan
memenuhi segala persyaratan, infrastruktur, guru maupun siswa sendiri.
Begitupun untuk SMA Negeri 1 Seputih Banyak harus siap dengan berbagai
kendala atau hambatan yang terjadi mengingat UNBK baru pertama kali
dilakukan. Perubahan PP Nomor 19 Tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan menjadi PP Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan, pengesahan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2015 tentang Kriteria Kelulusan Peserta
Didik dari Satuan Pendidikan dan Penyelenggaraan Ujian
Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan dan Ujian Nasional serta Peraturan
Badan Standar Nasional Nomor 0031/P/BNSP/III/2015 tentang Prosedur
Operasional Standar Penyelenggaraan Ujian Nasional Tahun Pelajaran
2014/2015. Adapun perubahan PP Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar
Nasional Pendidikan berisi mengenai penghapusan point c yaitu ujian
nasional tidak lagi menjadi penentuan kelulusan peserta didik dari program
dan/atau satuan pendidikan. Berikut adalah kerangka pikir penelitian ini:
25
Gambar 2. Kerangka Pikir Sumber: Data diolah oleh peneliti, 2016
1. Peraturan Badan Standar Nasional
Nomor 0031/P/BNSP/III/2015 tentang
Prosedur Operasional Standar
Penyelenggaraan Ujian Nasional Tahun
Pelajaran 2014/2015.
3. Fenomena yang terjadi:
1. Ketiadaan mekanisme
komplain
2. Mati aliran listrik
3. Terputus jaringan internet
4. Teknis penyelenggaraan
4. Model Implementasi
Kebijakan Edwards :
1. Variabel Komunikasi
2. Variabel Sumber Daya
3. Variabel Disposisi
4. Variabel Struktur Birokrasi
2. Kebijakan Ujian
Nasional Berbasis
Komputer (UNBK)
5. Implementasi Ujian
Nasional Berbasis
Komputer di SMA
Negeri 1 Seputih Banyak
26
III. METODE PENELITIAN
A. Tipe dan Pendekatan Penelitian
Moleong (2012: 6) jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah deskriptif, yaitu jenis penelitian yang berupaya menggambarkan suatu
fenomena yang ada dengan jalan memaparkan data secara kata-kata, dan
gambar. Sementara pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif, yaitu peneliti yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang
apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,
tindakan dan secara holistik dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata
dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode ilmiah.
Maksud peneliti menggunakan metode tersebut untuk mendeskripsikan dan
memperoleh pemahaman menyeluruh dan mendalam tentang implementasi
ujian nasional berbasis komputer atau Computer Based Test (CBT) di SMA
Negeri 1 Seputih Banyak Kabupaten Lampung Tengah.
27
B. Fokus Penelitian
Masalah dalam penelitian kualitatif bertumpu pada sesuatu fokus. Pada
dasarnya penentuan masalah menurut Lincoln dan Guba dalam Moleong
(2012: 93) yaitu bergantung pada paradigma apakah yang dianut oleh seorang
peneliti, yaitu apakah ia sebagai peneliti, evaluator, ataukah sebagai peneliti
kebijakan. Dengan demikian, dalam penelitian kualitatif hal yang harus
diperhatikan adalah masalah dan fokus penelitian, karena fokus penelitian
untuk memberikan batasan penelitian. Penelitian ini difokuskan kepada
proses implementasi, dengan model implementasi kebijakan menurut
Edwards dalam Anggara (2012: 541). Indikator model-model tersebut adalah:
1. Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer atau Computer Based Test
(CBT) di SMA Negeri 1 Seputih Banyak memiliki indikator yang
menentukan keberhasilan pelaksanaan kebijakan menurut Edwards antara
lain:
a. Variabel komunikasi: berkaitan dengan daya serap atau transfer
kebijakan, apakah kelompok atau pihak-pihak yang berkepentingan
memahami esensi dari ujian nasional dan tujuannya.
b. Variabel sumber daya: berkaitan dengan aspek kecukupan dan
kelayakan dari sumber daya yang dibutuhkan.
c. Variabel disposisi: berkaitan dengan aspek kepatuhan dan
bagaimana pengendalian terhadap kebijakan ujian nasional
berbasis komputer tersebut diteruskan dan dilaksanakan di SMA
Negeri 1 Seputih Banyak.
28
d. Variabel struktur birokrasi: berkaitan dengan pengorganisasian.
Misalnya dari panitia UN, bagaimana proses koordinasi sebelum
pada saat UN dan setelahnya, lalu pengawasan dinas dan lain-lain.
C. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat dimana peneliti melakukan penelitian dalam
melihat fenomena atau peristiwa yang sebenarnya terjadi dari objek yang
diteliti dalam rangka mendapatkan data-data penelitian yang akurat.
Penetapan penelitian ditentukan secara purposive atau berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan dan tujuan penelitian. Menurut Sugiyono (2009:
108) purposive adalah lokasi penelitian dipilih berdasarkan pertimbangan-
pertimbangan tertentu dan diambil berdasarkan tujuan penelitian.
Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah SMA Negeri 1 Seputih
Banyak. SMA Negeri 1 Seputih Banyak beralamatkan di Desa Sri Basuki
Kabupaten Lampung Tengah. Peneliti mengambil lokasi di SMA Negeri 1
Seputih banyak karena dari beberapa SMA yang ada di Lampung Tengah,
SMA N 1 Seputih Banyaklah yang paling ada di daerah dengan kapasitas
jaringan yang kurang memadai, tidak seperti SMA yang ada di daerah lain
dengan kapasitas jaringan yang lebih memadai. Lalu dari beberapa SMA di
Seputih Banyak hanya SMA N 1 Seputih Banyak yang menyelenggarakan
Ujian Nasional Berbasis Komputer.
29
D. Informan Penelitian
Menurut Sugiyono (2013: 108), informan adalah orang-orang yang benar-
benar mengetahui dan atau terlibat langsung dengan fokus permasalahan
sehingga peneliti dapat merangkum informasi yang penting dalam fokus
penelitian. Informan selanjutnya ditentukan dengan cara “snowball
sampling”, yaitu dipilih untuk mengidentifikasi permasalahan melalui
sejumlah informan yang dihubungi secara berantai dan berkesinambungan.
Pada penelitian ini, peneliti menentukan informan atau pihak yang terkait dan
dinilai memiliki informasi tentang pelaksanaan ujian nasional berbasis
komputer atau Computer Based Test (CBT) di SMA N 1 seputih Banyak,
antara lain: ketua panitia UNBK, guru beserta siswa.
Tabel 2. Daftar Informan
No Nama Jabatan
1. Nengah Sukarta, S.
Pd., M.
Kepala SMA Negeri 1 Seputih Banyak
2. Drs. Taslim Ketua Panitia Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2016
3. Yose Hermanto, S.Pd Proktor (Guru)
4. Khoirul Anwar Teknisi (bagian Tata Usaha)
5. Heru Legowo, S. Pd Wakil Kepala Bagian Kurikulum SMA Negeri 1 Seputih Banyak
6. Setyoadi, S. Pd Wakil Kepala Bagian Humas SMA Negeri 1 Seputih Banyak
9. Misni Orang tua siswa Muhamad Ridwan
10. Aminah Orang tua siswa dari Dio Aditia
11. Dio Aditia Siswa kelas XII IPA 4
12. Mistin Nadiatul
Fadilah
Siswa kelas XII IPA 1
Sumber: Diolah oleh peneliti, 2016
30
E. Jenis dan Sumber Data
Menurut Lofland dan Lofland dalam Moleong (2012: 157) sumber data utama
dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah
data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sumber data di dalam
penelitian merupakan faktor yang sangat penting, karena sumber data akan
menyangkut kualitas dari hasil penelitian. Sumber data dalam Purhantara
(2010: 79) terdiri dari:
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian,
dalam hal ini peneliti memperoleh data atau informasi langsung dengan
melakukan wawancara kepada pihak SMA Negeri 1 Seputih Banyak dan
mengamati lokasi penelitian. Data primer menurut Indriartono dan
Supomo dalam Purhantara (2010: 79) dapat berupa opini subjek, hasil
observasi terhadap suatu perilaku atau kejadian, dan hasil pengujian.
b. Data Sekunder
Data sekunder yang diperoleh di SMA Negeri 1 Seputih Banyak secara
tidak langsung terdiri atas: profil, visi/misi SMA Negeri 1 Seputih Banyak,
jumlah siswa/i, sarana prasarana, dan peraturan BSNP.
31
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yang paling independen
terhadap semua teknik pengumpulan data dan teknik analisis data adalah:
wawancara (Interview), observasi dan dokumentasi. Teknik-teknik tersebut
yaitu:
1. Wawancara (Interview)
Wawancara dalam Purhantara (2010: 80-81) adalah proses percakapan
dengan maksud untuk mengontruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan,
organisasi, motivasi, perasaan, dan sebagainya yang dilakukan dua pihak,
yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan kepada
orang lain yang diwawancarai (interviewee). Wawancara dilakukan untuk
mengumpulkan data primer dengan jalan mewawancarai sumber-sumber
data dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan
implementasi ujian nasional berbasis komputer atau computer based test
(CBT) di SMA Negeri 1 Seputih Banyak.
2. Observasi
Observasi dalam Purhantara (2010: 87) tehnik ini adalah pengamatan dari
peneliti terhadap objek penelitiannya. Dalam penelitian ini, peneliti
melakukan pengamatan langsung terhadap objek penelitian yang berkaitan
dengan implementasi ujian nasional berbasis komputer atau computer
based test (CBT) di SMA Negeri 1 Seputih Banyak.
32
3. Dokumentasi
Metode dokumentasi dalam Bungin (2007: 124) adalah metode yang
digunakan untuk menelusuri data historis. Dalam penelitian ini peneliti
memperoleh informasi melalui berbagai dokumen-dokumen yang ada
yaitu berupa foto-foto pada saat ujian berlangsung, simulasi, maupun
ruangan laboratorium komputer yang digunakan.
G. Teknik Analisis Data
a. Reduksi Data (Data Reduction)
Reduksi data adalah analisis data yang dilakukan dengan memilih hal-hal
yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan
polanya. Dalam hal ini peneliti memilah data yang dibutuhkan dalam
penelitian implementasi ujian nasional berbasis komputer atau computer
based test (CBT) di SMA Negeri 1 Seputih Banyak.
b. Penyajian Data (Data Display)
penyajian data berguna untuk memudahan peneliti melihat gambaran
secara keseluruhan atau bagian tertentu dari penelitian. Batasan yang
diberikan dalam penyajian data adalah sekumpulan informasi yang
tersusun dan memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan
pengambilan tindakan. Dalam penelitian ini, penyajian data diwujudkan
dalam bentuk uraian teks naratif dan foto atau gambar sejenisnya.
33
c. Conclusion drawing/verfication
Penarikan kesimpulan adalah melakukan verifikasi secara terus menerus
sepanjang proses penelitian berlangsung. Dalam penelitian ini penarikan
kesimpulan dilakukan dengan mengambil inti sari rangkaian hasil
penelitian berdasarkan sumber data primer dan sekunder sehingga
diperoleh jawaban yang sesuai dengan tujuan penelitian.
H. Teknik Keabsahan Data
Untuk menetapkan keabsahan (trustworthiness) data dalam Moleong (2012:
324) diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan
didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Ada empat kriteria yang digunakan,
yaitu:
1. Derajat Kepercayaan (credibility)
Derajat kepercayaan pada dasarnya menggantikan konsep validitas internal
dari nonkualitatif. Kriterium ini berfungsi: pertama, melaksanakan inkuiri
sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan penemuannya dapat
dicapai; kedua, mempertunjukan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan
dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang
diteliti. Adapun untuk memeriksa derajat kepercayaan ini menggunakan
triangulasi. Triangulasi adalah teknisk pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan
pengecekkan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Untuk menguji
kredibilitas data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode
34
triangulasi sumber. Triangulasi yang digunakan oleh peneliti yaitu dengan
memeriksa temuan di lapangan dengan membandingkan berbagai sumber,
metode dan teori yang berhubungan dengan pembahasan.
2. Keteralihan (Transferability)
Keteralihan berbeda dengan validitas eksternal dari nonkualitatif. Konsep
validitas itu menyatakan bahwa generalisasi suatu penemuan dapat berlaku
atau diterapkan pada semua konteks dalam populasi yang sama atas dasar
penemuan yang diperoleh pada sampel yang secara representatif mewakili
populasi itu.
3. Kebergantungan (Dependability)
Kebergantungan merupakan substitusi istilah reliabilitas dalam penelitian
yang nonkualitatif. Pada cara nonkualitatif, reliabilitas ditunjukkan dengan
jalan mengadakan replikasi studi. Jika dua atau beberapa kali diadakan
pengulangan suatu studi dalam suatu kondisi yang sama dan hasilnya
secara esensial sama, maka dikatakan reliabilitasnya tercapai. Dalam
penelitian kualitatif, uji kebergantungan dilakukan dengan melakukan
pemeriksaan terhadap keseluruhan proses penelitian. Sering terjadi peneliti
tidak melakukan proses penelitian ke lapangan, tetapi bisa memberikan
data.
35
4. Kepastian (Confirmability)
Kepastian data berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses
yang ada dalam penelitian, jangan sampai proses tidak ada tetapi hasilnya
ada. Derajat ini dapat dicapai melalui audit atau pemeriksaan yang cermat
terhadap seluruh komponen dan proses penelitian serta hasil penelitiannya.
36
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Profil SMA Negeri 1 Seputih Banyak
1. Lingkungan Sekolah
SMA Negeri 1 Seputih Banyak terletak di Desa Sri Basuki Kecamatan
Seputih Banyak Kabupaten Lampung Tengah Propinsi Lampung. Gunung
Sugih merupakan Ibu Kota Kabupaten Lampung Tengah yang berjarak 40
km dari Kecamatan Seputih Banyak.
Mayoritas mata pencaharian di wilayah Seputih Banyak adalah berladang
tanaman palawija. Untuk pengembangan wilayah, transportasi sudah
memadai untuk menjadi sarana akses ke Seputih Banyak. Dalam bidang
pendidikan sudah terdapat sekolah mulai tingkat sekolah dasar hingga
pendidikan atas. Antusias masyarakat untuk dapat bersekolah di sekolah
negeri cukup menggembirakan, hal ini terlihat dengan banyaknya pendaftar
yang mengikuti pada pelaksanaan Pendaftaran Siswa Baru.
37
Gambar 3. SMA Negeri 1 Seputih Banyak
Sumber: Laporan Individu SMA Negeri 1 Seputih Banyak, 2017
2. Keadaan Sekolah
1. Sarana dan Prasarana
a. Tanah dan Halaman
Tanah sekolah merupakan tanah wakaf dari masyarakat setempat
yang dihibahkan ke Dinas Pendidikan Propinsi Lampung. Luas areal
seluruhnya 20.000 m2. Sekolah telah dikelilingi pagar sepanjang 600
m.
Tabel 3. Keadaan Tanah Sekolah
Status : Tanah Wakaf
Luas Tanah : 20.000 m2
Luas Bangunan : 2.272 m2
Halaman/Taman : 816 m2
Lapangan Olahraga : 1.102 m2
Pagar : 360 m
Sumber: Laporan individu SMA Negeri 1 Seputih Banyak, 2017
38
b. Gedung Sekolah
Bangunan sekolah pada umumnya dalam kondisi baik. Jumlah ruang
kelas untuk menunjang kegiatan belajar memadai.
Tabel 4. Keadaan Gedung Sekolah
Luas Bangunan : 13,28 m2
Ruang Kepala Sekolah : 1 Baik
Ruang TU : 1 Baik
Ruang Guru : 1 Baik
Ruang Kelas : 27 Baik
Ruang Lab. Biologi/Kimia : 1 Baik
Ruang Lab. Fisika : 1 Baik
Ruang Lab. Bahasa : 1 Baik
Ruang Lab. Komputer : 2 Baik
Ruang Perpustakaan : 1 Baik
Ruang Serba Guna : 1 Baik
Musholla : 1 Baik
Ruang OSIS : 1 Baik
Ruang BP/BK : 1 Baik
Ruang UKS : 1 Baik
Sumber: Laporan individu SMA Negeri 1 Seputih Banyak, 2017
39
Gambar 4. Ruangan Lab. Komputer
Sumber: Hasil observasi peneliti di SMA Negeri 1 Seputih Banyak, 2016
B. Visi dan Misi SMA Negeri 1 Seputih Banyak
Perkembangan dan tantangan masa depan seperti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, globalisasi yang sangat cepat, era informasi dan
berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan memicu
sekolah untuk merespon tantangan sekaligus peluang. SMA Negeri 1 Seputih
Banyak memiliki citra moral yang menggambarkan profil sekolah yang
diinginkan yang diwujudkan dalam visi sekolah berikut:
a. Visi SMA Negeri 1 Seputih Banyak
Visi SMA Negeri 1 Seputih Banyak yaitu unggul dalam prestasi, beriptek,
berimtaq, dan berdaya saing global. Visi tersebut di atas mencerminkan
cita-cita sekolah yang berorientasi ke depan dengan memperhatikan
potensi kekinian, sesuai dengan norma dan harapan masyarakat. Untuk
mewujudkannya, sekolah menentukan langkah-langkah strategis yang
dinyatakan dalam misi berikut:
40
b. Misi SMA Negeri 1 Seputih Banyak
1. Meningkatkan kualitas profesionalisme dan kesejahteraan guru dan
karyawan;
2. Menciptakan suasana belajar yang kondusif;
3. Melaksanakan proses pembelajaran dan bimbingan secara optimal;
4. Melaksanakan kegiatan ketrampilan baik teori maupun praktik;
5. Menciptakan iklim yang kondusif dalam penghayatan dan pengamalan
terhadap ajaran agama masing-masing;
6. Melaksanakan pembinaan dalam proses perwujudan nilai-nilai
Pancasila dan UUD 1945 dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
di sekolah;
7. Menyediakan fasilitas pendidikan agar tercipta pembelajaran yang
berkualitas;
8. Melaksanakan manajemen berbasis sekolah yang inovatif, akomodatif,
dan partisipatif dari seluruh stakeholders;
9. Melaksanakan pengembangan prestasi akademik;
10. Melaksanakan pengembangan prestasi non akademik, baik kelompok
sains (KIR, MIPA, olimpiade) maupun kelompok ekstrakurikuler;
11. Meningkatkan kompetensi guru dalam rangka pelaksanaan Kurikulum
berbasis kompetensi;
12. Meningkatkan kompetensi guru dalam rangka pengembangan bahan
ajar untuk setiap mata pelajaran;
41
13. Mengembangkan sarana dan jaringan teknologi informasi dan
komunikasi untuk kegiatan pembelajaran, administrasi sekolah dan
komunikasi internal/eksternal;
14. Menyediakan fasilitas pembelajaran praktik (laboratorium) Fisika,
Biologi, Kimia dan Bahasa agar tercipta pembelajaran yang
berkualitas;
15. Mengembangkan perpustakaan yang representatif menuju electronic
library;
16. Melaksanakan manajemen yang inovatif, akomodatif, dan partisipatif
dari seluruh stakeholders;
17. Mempersiapkan sekolah yang bertaraf nasional.
C. Tujuan SMA Negeri 1 Seputih Banyak
Tujuan sekolah sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional adalah
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
1. Meningkatkan kualitas profesionalisme dan kesejahteraan guru dan
karyawan dengan mengoptimalisasi pengelolaan anggaran sekolah secara
efektif dan transparan;
2. Terciptanya suasana belajar yang kondusif;
3. Meningkatkan pelaksanaan pembelajaran dan bimbingan terhadap peserta
didik secara optimal;
4. Menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif untuk mencapai
pembelajaran yang efektif dan inovatif;
42
5. Meningkatkan kompetensi guru dalam metode dan strategi pembelajaran,
sistem administrasi pembelajaran serta kompetensi pengembangan bahan
ajar untuk setiap mata pelajaran;
6. Memiliki dan mengembangkan bahan ajar untuk setiap mata pelajaran;
7. Melaksanakan pengembangan prestasi akademik;
8. Melaksanakan pengembangan prestasi non akademik, baik kelompok
sains (KIR, MIPA, olimpiade) maupun kelompok ekstrakurikuler;
9. Peserta ujian nasional SMA Negeri 1 Seputih Banyak lulus murni 100 %;
10. Lebih dari 30 % lulusan diterima di perguruan tinggi negeri;
11. Lulusan SMA Negeri 1 Seputih Banyak mampu mengoperasikan
komputer dengan baik;
12. Memiliki sarana dan prasarana kegiatan ekstrakurikuler yang memadai;
13. Menyediakan fasilitas pembelajaran praktik (laboratorium) Fisika,
Biologi, Kimia, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dan Bahasa
agar tercipta pembelajaran yang berkualitas;
14. Memiliki dan mengembangkan sarana/perlengkapan perpustakaan yang
representatif menuju electronic library;
15. Tim olahraga mampu bersaing di tingkat kabupaten;
16. Tim seni (apresiasi budaya) mampu bersaing di tingkat kabupaten;
17. KIR mampu bersaing di tingkat kabupaten;
18. Tim olimpiade mampu bersaing di tingkat propinsi;
19. Mewujudkan kegiatan keagamaan yang teratur dan terpadu;
20. Mempunyai bahan ajar semua mata pelajaran yang dikembangkan oleh
internal sekolah.
43
D. Siswa, Rombongan Belajar dan Ujian Sekolah
a. Rencana Penerimaan Peserta Didik
Rencana Penerimaan : 270 peserta didik
Rencana Jumlah Rombel : 8 rombel
Tabel 5. Siswa Menurut Program
No. Kelas Program Studi
Jumlah IPA IPS
1. X 150 120 270
2. XI 125 124 249
3. XII 122 128 250
JUMLAH 769
Sumber: Laporan individu SMA Negeri 1 Seputih Banyak, 2017
Berdasarkan tabel jumlah siswa SMA Negeri 1 Seputih Banyak tersebut,
dapat disimpulkan bahwa SMA Negeri 1 Seputih Banyak memiliki dua
program studi yang terdiri dari IPA dan IPS serta jumlah keseluruhan
siswa kelas X-XII mencapai 769.
b. Kurikulum yang digunakan
Tabel 6. Kurikulum Yang Digunakan
No. Kelas Kurikulum
1. X 2013
2. XI 2006
3. XII 2006
Sumber:Laporan individu SMA Negeri 1 Seputih Banyak, 2017
Berdasarkan tabel kurikulum yang digunakan SMA Negeri 1 Seputih
Banyak tersebut, dapat disimpulkan bahwa di SMA Negeri 1 Seputih
Banyak untuk kelas X menggunakan kurikulum 2013 dan untuk kelas XI
dan XII masih menggunakan kurikulum 2006.
44
c. Ketenagaan
Tabel 7. Ketenagaan
No. Jenis Ketenagaan Status
PNS Honorer
1. Tenaga Pendidik (Guru) 52 10
2. Tenaga Pendidikan (Tata Usaha) 7 8
3. Tenaga Kesehatan - 2
JUMLAH 59 20
Sumber: Laporan individu SMA Negeri 1 Seputih Banyak, 2017
Berdasarkan tabel ketenagaan diatas maka dapat disimpulkan bahwa
jumlah keseluruhan guru dan karyawan yang ada di SMA Negeri 1
Seputih Banyak berjumlah 79 orang. Dengan kualifikasi 59 orang berlatar
belakang PNS, 20 orang yang berlatar belakang honorer. Terkait dengan
pelaksanaan UNBK, karyawan yang ditetapkan menjadi proktor memiliki
latar belakang pendidikan S1 yaitu Bapak Yose Hermanto, S. Pd. Beliau
menjabat sebagai guru TIK (Teknologi, Informasi, dan Komunikasi) di
SMA Negeri 1 Seputih Banyak. Maka dari itu untuk menetapkan proktor
UNBK sudah tepat karena yang ditetapkan adalah orang yang memiliki
kompetensi dalam bidang teknologi dan informasi serta jaringan.
45
d. Ruang Menurut Jenis
Tabel 8. Ruang Menurut Jenis
No. Nama Ruang Jumlah Keterangan
1. Ruang Kelas 26 ruang Kondisi baik
2. Ruang Laboratorium Biologi 1 ruang Kondisi baik
3. Ruang Laboratorium Fisika 1 ruang Kondisi baik
4. Ruang Laboratorium Komputer 2 ruang Kondisi baik
5. Ruang Laboratorium Bahasa 1 ruang Kondisi baik
6. Ruang Perpustakaan 1 ruang Kondisi baik
7. Ruang/Gedung Serba Guna 1 ruang Kondisi baik
8. Ruang UKS 1 ruang Kondisi baik
9. Ruang Koperasi 2 ruang Kondisi baik
10. Ruang BK 1 ruang Kondisi baik
11. Ruang OSIS 1 ruang Kondisi baik
12. Ruang Ibadah 2 ruang Kondisi baik
13. Ruang Kepala Sekolah 1 ruang Kondisi baik
14. Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 ruang Kondisi baik
15. Ruang Tata Usaha 1 ruang Kondisi baik
16. WC Siswa 25 ruang Kondisi baik
17. WC Guru 3 ruang Kondisi baik
18. Dapur 1 ruang Kondisi baik
19. Gudang 0
Sumber: Laporan individu SMA Negeri 1 Seputih Banyak, 2017
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa sarana dan prasarana yang
memadai untuk memenuhi persyaratan dalam penyelenggaraan UNBK.
e. Bantuan/Beasiswa/Subsidi
Jenis Bantuan/Beasiswa/Subsidi yang dikelola bersumber dari APBN,
APBD, dan Komite Sekolah, serta sumber-sumber lain yang tidak
mengikat.
. Daya
1. Sumber listrik : PLN
2. Jaringan internet : Speedy Telkom, 3 mbps
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa Implementasi Ujian Nasional Berbasis Komputer atau Computer
Based Test (CBT) di SMA Negeri 1 Seputih Banyak sebagian besar sudah
dijalankan dengan baik. Hal tersebut dapat dijelaskan dengan menggunakan
model implementasi Edwards sebagai berikut.
1. Komunikasi
Berdasarkan indikator-indikator yang ada dalam komunikasi yaitu
transmisi, kejelasan dan konsistensi dalam pelaksanaanya sudah dijalankan
dengan baik, seperti pemberian informasi melalui sosialisasi, simulasi,
rapat, serta penyampaian informasi dilakukan secara langsung terhadap
target sasaran. Namun demikian, sistem komunikasi yang dilakukan oleh
Pemerintah Pusat yang masih kurang, khususnya dalam pemberian
informasi yang apabila terjadi kendala mendadak pada saat ujian
berlangsung, pihak sekolah hanya dapat menelepon pihak Pemerintah
Pusat dan memerlukan waktu yang tidak sebentar.
92
2. Sumber Daya
Sumber daya yang ada di SMA Negeri 1 Seputih Banyak sudah baik,
seperti staf (Proktor dan Teknisi) dan sarana prasarana yang sudah
memenuhi standar verifikasi dalam memenuhi syarat UNBK. Namun
demikian, kendala mendadak seperti mati aliran listrik, terputusnya
jaringan internet, dan server down tidak dapat dihindari mengingat SMA
Negeri 1 Seputih Banyak adalah sekolah yang ada di daerah dengan
kapasitas jaringan dan aliran listrik yang belum pasti.
3. Disposisi
Disposisi dalam implementasi Ujian Nasional Berbasis Komputer atau
Computer Based Test (CBT) di SMA Negeri 1 Seputih Banyak cukup baik.
Pelaksana kebijakan dalam hal ini selalu siap dan bertanggungjawab untuk
melaksanakan UNBK di SMA Negeri 1 Seputih Banyak yang diharapkan
sesuai dengan instruksi dari pusat demi membangun pendidikan yang lebih
baik.
4. Struktur Birokrasi
Struktur birokrasi dalam implementasi Ujian Nasional Berbasis Komputer
atau Computer Based Test (CBT) di SMA Negeri 1 Seputih Banyak sudah
baik, SMA Negeri 1 Seputih Banyak telah memahami dan menjalankan
secara detail tugas dan tanggungjawabnya sebagai pelaksana UNBK, serta
koordinasi atau kerjasama yang baik dalam pelaksanaan masing-masing
tugas dan dapat menyebarluaskan informasi pelaksanaan UNBK kepada
guru, siswa dan orang tua siswa.
93
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut.
1. Pemerintah seharusnya mempertimbangkan kembali daerah-daerah yang akan
melaksanakan UNBK, mempertimbangkan aspek dari segi aliran listrik,
jaringan maupun sarana prasarana lain agar pelaksanaan UNBK tidak
menyulitkan atau membingungkan dari pihak pemerintah maupun pihak
sekolah pelaksana UNBK.
2. Pihak sekolah penyelenggara UNBK diharapkan lebih meningkatkan sarana
prasarana dan proses pembekalan pada calon peserta UNBK terkait
mekanisme UNBK yang akan dilaksanakan.
3. Pemerintah pusat diharapkan untuk mengevaluasi lebih lanjut mengenai
efektivitas pelaksanaan UNBK dan memperbaiki aplikasi untuk UNBK agar
lebih handal agar tidak lagi terjadi server down.
94
DAFTAR PUSTAKA
Anggara, Sahya. 2012. Ilmu Administrasi Negara (Kajian Konsep, Teori dan
Fakta dalam Upaya Menciptakan Good Governance). Bandung: Pustaka
Setia.
Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif (Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan
publik, dan Ilmu Sosial Lainnya). Jakarta: Prenada Media Grup.
Ihsan, Fuad. 2005. Dasar-dasar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Marhatta, Edy. 2015. Kesiapan Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer
Bagi Siswa Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK N 2
Yogyakarta. Skripsi. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Yogyakarta.
Yogyakarta.
Moleong J, Lexy. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Posdakarya.
Nugroho, Riant, 2011. Public Policy, Dinamika Kebijakan, Analisis Kebijakan,
Manajemen Kebijakan. Jakarta: Elekmedia Komputindo.
Nurhidayat, Arif. 2016. Implementasi Ujian Nasional Berbasis Komputer atau
Computer Based Test (CBT) di SMA Negeri 1 Wonosari. Skripsi. Fakultas
Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.
Parsons, Wayne. 2001. Public Policy Pengantar Teori Dan Praktik Analisis
Kebijakan. Jakarta: prenadamedia group.
Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor 0031/P/BSNP/III/2015
tentang Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Ujian nasional
Tahun Pelajaran 2014/2015.
Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor 0034/P/BSNP/XII/2015
tentang Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Ujian nasional
Tahun Pelajaran 2015/2016.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 2015 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik dari Satuan
95
Pendidikan dan Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan
Kesetaraan dan Ujian nasional.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 39 tahun 2008 tentang Pembinaan
Kesiswaan pasal 1.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2005
tentang Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2005/2006.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
Purhantara, Wahyu. 2010. Metode Penelitian Kualitatif untuk Bisnis. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Purwanto dan Sulistyaastuti. 2012. Implementasi Kebijakan Publik: Konsep Dan
Aplikasinya Di Indonesia. Yogyakarta: Gava Media.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methode). Bandung:
Alfabeta.
Sulistio, Eko Budi. 2009. Kebijakan Publik(Public Policy) Kerangka Dasar Studi
Kebijakan Publik. Lampung.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 57 ayat (1) dan Bab IV bagian kedua Pasal 7 ayat
1 dan 2.
Winarno, Budi. 2012. Kebijakan Publik (Teori, Proses dan studi kasus).
Yogyakarta: CAPS.