implementasi peraturan daerah kabupaten …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/implementasi...

322
IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 06 TAHUN 2003 TENTANG PEMBINAAN KOPERASI DAN UKM SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Kebijakan Publik Program Studi Ilmu Administrasi Negara OLEH WAHYU NUGRAHA NIM 6661121810 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG, APRIL 2017

Upload: ledan

Post on 29-Mar-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH

KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 06 TAHUN

2003 TENTANG PEMBINAAN KOPERASI DAN UKM

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial

pada Konsentrasi Kebijakan Publik Program Studi Ilmu Administrasi Negara

OLEH

WAHYU NUGRAHA

NIM 6661121810

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG, APRIL 2017

Page 2: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan
Page 3: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan
Page 4: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan
Page 5: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

ABSTRAK

Wahyu Nugraha. 6661121810. 2017. Implementasi Peraturan DaerahKabupaten Pandeglang Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan Koperasidan Usaha Mikro Kecil Menengah. Program Studi Ilmu AdministrasiNegara. Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik. Universitas Sultan AgengTirtayasa. Pembimbing I: GandungIsmanto, S.Sos.,MM. dan PembimbingII: Kandung Sapto N., M.Si.

Prinsip demokrasi ekonomi tercermin dalampasal 33 ayat (1) UUD 1945 yangmenyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan azaskekeluargaan. Indonesia merupakan negara dimana sektor pertanian memilikiperanan yang sangat penting. Peranan sektor pertanian belum mampu memberikankontribusi yang besar dalam perekonomian nasional khususnya perekonomianmasyarakat di pedasaan. Melalui wadah Koperasi Pertanian diharapkan dapatmeningkatkan kesejahteraan masyarakat dipedesaan. Kabupaten Pandeglang Salahsatu wilayah yang memiliki potensi pertanian yang cukup besar. Namun sektorpertanian di Kabupaten Pandeglang belum dapat mensejahterakan masyarakatnya.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Implementasi PeraturanDaerah Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan UMKMkhususnya Pembinaan Koperasi Pertanian. Metode yang digunakan dalampenelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Analisis dalam penelitian inimenggunakan teori yang dikemukakan oleh Van Metter dan Van horn dengandimensi, Ukuran dan tujuan kebijakan, Sumberdaya, Karakteristik agen pelaksana,Sikap/kecenderungan (disposition) parapelaksana, Komunikasi antar organisasidan Lingkungan ekonomi, sosial, dan politik. Dalam dimensi Ukuran dan tujuankebijakan, masih banyaknya Koperasi Pertanian yang tidak aktif. Dalam dimensiSumberdaya, Terbatasnya Sumber Daya finansial, jumlah SDM serta pengetahuanSDM aparatur. Dalam dimensi Karakteristik agen pelaksana, tidak ada prioritasdalam pembinaan koperasi pertanian. Dalam dimensi Sikap/kecenderungan(disposition) para pelaksana, kurangnya keinginan untuk mengembangkankoperasi petanian. Dalam dimensi Komunikasi antar organisasi, kordinasi sudahdilakukan dengan baik tetapi tidak ada prioritas dalam pembinaan koperasipertanian. Dalam dimensi Lingkungan ekonomi, sosial, danpolitik, koperasipertanian belum menjadikan kelembagaan akar rumput untuk mencapaikesejahteraan petani. Hasil dari penelitian ini adalah Implementasi PeraturanDaerah Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan UMKMkhususnya Pembinaan Koperasi Pertanian.

Kata Kunci :Implementasi , Kesejahteraan Petani, Koperasi Pertanian.

Page 6: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

ABSTRACT

Wahyu Nugraha. 6661121810. 2017. Implementation of Pandeglang DistrictRegulation Number 06 of 2003 on Development Cooperatives and Micro Smalland Medium Enterprises. Department of Public Administration. Faculty ofSocial and Political Science. University of Sultan Ageng Tirtayasa. 1stSupervisor: Gandung Ismanto, S.Sos., MM. and 2nd Supervisor: KandungSapto N., M.Si.

Economic democracy principles reflected in article 33 paragraph (1) of the 1945Constitution which states, the economy is structured as a joint venture based onthe principle of kinship. Indonesia is a country where the agricultural sector has avery important role. The role of the agricultural sector has not been able to makea major contribution in the national economy, especially the economy ofcommunities in pedasaan. Through the Agricultural Cooperative container isexpected to improve the welfare of rural communities. Pandeglang One area thathas a sizeable agricultural potential. However, the agricultural sector inPandeglang not been able to prosper its people. The purpose of this study was todetermine how the implementation of the Regional Regulation No. 06 of 2003 onDevelopment Cooperation and Development of Agricultural Cooperatives inparticular SMEs. The method used in this research is qualitative descriptive. Theanalysis in this study uses the theory proposed by Van Metter and Van'sdimensions, size and policy objectives, resources, characteristics of the executingagency, attitude / tendency (disposition) of the implementers, communicationbetween organizations and economic environment, social, and political. In sizedimension and policy objectives, there are still many agricultural cooperativeinactive. In the dimension of resources, limited financial resources, humanresources and the amount of knowledge apparatuses. In the dimensionalcharacteristics of the executing agency, there is no priority in the development ofagricultural cooperatives. In the dimension of attitude / tendency (disposition) ofthe implementers, lack of desire to develop agricultural cooperatives. In thedimension of inter-organizational communication, coordination has been donebut there is no priority in the development of agricultural cooperatives.Environmental dimension in the economic, social, and political, agriculturalcooperatives have not been used as a grass-roots institutions to achieve thewelfare of farmers. Results from this study is the implementation of the RegionalRegulation No. 06 of 2003 on Development Cooperation and Development ofAgricultural Cooperatives in particular SMEs.

Keywords: Implementation, Welfare of Farmers, Agricultural Cooperative.

Page 7: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

AWALI SESUATU DENGAN BASMALLAH

HIDUPLAH HARI INI, Lakukan yang terbaik Lakukan apa yang

ingin dilakukan dan siap menerima apapun hasilnya.

SKRIPSI INI KUPERSEMBAHKANUNTUK

Ciptaan Tuhan sangat luarbiasa yaitu ibuku

yang selalu mendukung ambisiku.

Page 8: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

i

KATA PENGANTAR

Saya ucapkan Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

berkat rahmad dan hidayah-NYA, beserta ijin-NYA, saya dapat menyelesaikan

Penelitian Skripsi dengan judul “Implementasi Peraturan Daerah Nomor 06 Tahun

2003 Tentang Pembinaan Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah”, sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar sarjana ilmu sosial pada konsentrasi kebijakan publik

program studi ilmu administrasi negara fakultas ilmu sosial dan ilmu politik.

Koperasi dirasa perlu untuk dipahami karena konsep koperasi merepresentasikan

sosial budaya yang ada dimasyarakat Indonesia, koperasi di indonesia yang

terkandung dalam UUD 1945, lebih menekankan kepada kemakmuran masyarakat

bukan kemakmuran orang seorang.

Hasil penelitian skripisi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan banyak pihak

yang selalu mendukung penulis baik secara moril maupun materil. Maka dengan

ketulusan hati dan dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih

yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan dan

bantuan sehingga penelitian skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Ucapan dan

rasa hormat serta terimakasih penulis tunjukan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd. Rektor Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

2. Bapak Dr. Agus Sjafari, M.Si. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Page 9: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

ii

3. Ibu Listyaningsih, M.Si. Kepala Program Studi Ilmu Administrasi Negara.

4. Bapak Dr. Riswanda, MPA. Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi Negara.

5. Bapak Gandung Ismanto, MM. Selaku dosen pembimbing I yang mengarahkan

dan memberikan masukan dalam penelitian ini.

6. Bapak Kandung Sapto N., M.Si. Selaku dosen pembimbing II yang mengarahkan

dan memberikan masukan dalam penelitian ini.

7. Bapak Juliannes Cadith, M.Si. Selaku pembimbing Akademik Program Studi

Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa.

8. Para Dosen dan Staff Tata Usaha Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

9. Para Pegawai DINAS KOPERASI DAN UMKM Kabupaten Pandeglang dan

Provinsi Banten, DEKOPINDA Kabupaten Pandeglang dan para pengurus dan

anggota Koperasi Pertanian Sinar Desa, Koperasi Sumber Tunas Jaya dan

Koperasi Serba Usaha Bina Lingkungan di Kabupaten Pandeglang.

10. Para Pegawai Perpustakan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang telah

memberikan pelayanan tempat yang nyaman untuk mendukung dalam menyusun

penelitian ini.

11. Kepada Ibu ku Hj. Ida Amsidar yang telah memberikan dukungan dan doanya.

12. Serta kawan-kawan dan sahabat-sahabat yang telah membantu dan memberi

dukungan dalam penelitian ini.

Page 10: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

iii

Akhirnya penulis tak berhenti menguacapkan syukur kepada ALLAH SWT,

karena atas ridho-Nya penelitian skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Penulis

menyadari banyak ditemukan kekurangan dalam penyajian materi, oleh karena itu

penulis memohon maaf atas kekurangan tersebut. penulis mengharapkan masukan

baik kritik maupun saran yang membangun

.

Pandeglang, 20 April 2017

Penulis

Wahyu Nugraha

NIM. 6661121810

Page 11: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

iv

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS………………………. i

MOTTO DAN PERSEMBAHAN……………………………………. ii

KATA PENGANTAR………………………………………………... iii

DAFTAR ISI………………………………………………………….. iv

DAFTAR TABEL……………………………………………………... v

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………... vi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah …………………….................................. 1

1.2. Identifikasi Masalah……………………………………………….. 23

1.3. Pembatasan Masalah………………………………………………. 23

1.4. Rumusan Masalah…………………………………………………. 24

1.5. Tujuan Penelitian………………………………………………….. 24

1.6. Manfaat Penelitian………………………………………………... 25

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Deskripsi Teori….…………………………………………………… 26

2.1.1 Konsep Kerja Kebijakan Publik ………….………………………. 27

2.1.2 Kerangka Kerja Kebijakan Publik ……………………………….. . 27

Page 12: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

v

2.1.3Implementasi Kebijakan Publik………………………………… 29

2.1.4 Model-Model Implementasi………………................................ 30

2.1.5 Pengertian Koperasi…………………………………………… 36

2.1.6 Fungsi, Asas dan Sendi Dasar Koperasi Indonesia……………. 39

2.1.7 Jenis-Jenis Koperasi………………………………..................... 40

2.1.8 Peraturan Daerah Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan Koperasi daUsaha Kecil Menengah………………………………………… 43

2.2. Penelitian Terdahulu……………………………………………. 45

2.3. Kerangka Pemikirian Penelitian………………………………… 47

2.4 Asumsi Dasar ………………………………………………......... 51

BA III METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Metode Penelitian…………………………………… 52

3.2 Fokus Penelitian…..………………………………........................ 54

3.3 Lokasi Penelitian………….…..………………………………….. 54

3.4 Variabel Penelitian………………………………………………... 54

3.4.1 Definisi Konsep……………..………………………………….. 54

3.4.2 Definisi Operasional……..……………………………………… 55

3.5 Instrumen Penelitian…..………………………………………….. 57

3.6 Informan Penelitian…..…..………………………………………. 59

3.7 Teknik Pengumpulan Data…..…………………………………… 60

3.8 Teknik Analisis Data……………………………………………… 65

3.9 Uji Keabsahan Data…..…………………………………….......... 69

Page 13: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

vi

3.10 Jadwal Penelitian……………………………………………….... 71

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian……………………………................ 72

4.2 Deskripsi Data ...…..……………………………........................... 97

4.2.1 Deskripsi Data Penelitian ……………..……………………….. 97

4.2.2 Daftar Informan Penelitian……..………………………………. 99

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian………….…..…………………………. 101

4.3.1 Ukuran dan Tujuan Kebijakan ……………..…………………... 101

4.3.2 Sumber Daya……………..……..………………………………. 120

4.3.3 Karakteristik Agen Pelaksana …………………………………… 134

4.3.4 Sikap/Kecenderungan (Disposition) Para Pelaksana……………… 138

4.3.5 Komunikasi Antarorganisasi dan Aktivitas Pelaksana……………. 147

4.3.6 Lingkungan Ekonomi, Sosial, dan Politik……..………………….. 158

4.4 Pembahasan………………………………………………………… 168

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan …..……………………………………………………… 184

5.2 Saran ……..…..…..………………………………………………….. 185

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Jumlah Koperasi Berdasasarkan Kelompok Usaha ……………….. 6

Tabel 1.2 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Pandeglang Atas DasarHarga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010 – 2014... 8

Tabel 1.3 Struktur Perekonomian Kabupaten Pandeglang Menurut LapanganUsahaTahun 2010-2015 ..................................................................... 9

Tabel 1.4 Jumlah Koperasi Produksi di Kabupaten Pandeglang dari Tahun 2010-2014………………………………………………………………… 13

Tabel 1.5 Jumlah KeanggotaanKoperasi Pertanian Kabupaten Pandeglang Tahun2010- 2015………………………………………………………… 15

Tabel 3.1 Informan Penelitian……………………………………………….. 59

Tabel 3.2 Pedoman Wawancara……………………………………………… 62

Tabel 3.3 Jadwal Penelitian………………………………………………….. 71

Tabel 4.1 Luas Panen, Produktifitas Per Hektar dan Produksi Padi dan Palawija diKabupaten Pandeglang Tahun 2014………………………………. 83

Tabel 4.2 Daerah Irigasi di Kabupaten Pandeglang………………………….. 84

Tabel 4.3 Jumlah PNS/CPNS Berdasarkan Pendidikan dan Jenis Kelamin … 93

Tabel 4.4 Jumlah PNS/CPNS Berdasarkan Golongan dan Jenis Kelamin ….. 93

Tabel 4.5 Daftar Informan…………………………………………………… 100

Tabel 4.6 Daftar Koperasi Pertanian dibubarkan Tahun 2016………………. 116

Tabel 4.7 Sumber Daya Manusia Aparatur Dinas Koperasi dan UMK KabupatenPandeglang Bidang Koperasi Tahun 2016…………………….... 124

Page 15: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

viii

Tabel 4.8 Program dan Kegiatan Dinas Koperasi dan UMKM KabupatenPandeglang Tahun 2016 ………………………….………………. 145

Tabel 4.9 Daftar Koperasi di Bina Oleh Dinas Koperasi dan UMKM KabupatenPandeglang Tahun 2014/2016……………………………………. 151

Page 16: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

ix

DAFTAR GAMBAR

1.1 Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap PDRB Kabupaten Pandeglang Tahun 2010

– 2014………………………………………………………………….. 11

1.2 Jumlah Koperasi Produksi di Kabupaten Pandeglang dari Tahun 2010-

2014……………………………………………………………………. 14

1.3 Jumlah Keanggotaan Koperasi Pertanian………………………………. 16

1.4 Jumlah Koperasi Pertanian……………..………………………………. 17

2.1 Kerangka Berfikir………...……………..……………………………… 50

3.1 Komponen-Komponen Analisis Data Model Prasetya Irawan…………. 69

4.1 Perkembangan Produksi Padi di Kabupaten Pandeglang 2009-2014…………………………………………………………………. 82

4.2 Aktifitas Koperasi Pertanian Sinar Desa………………………............... 105

4.3 Contoh Laporan Rapat Anggota Tahunan Koperasi Serba UsahaLingkungan……………………………………………………... 108

Page 17: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Jadwal Bimbingan Skripsi

Lampiran 2 : Struktur Organisasi Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pandeglang

Lampiran 3 : Dokumentasi Foto Penelitian

Lampiran 4 : Potensi Sektor Pertanian di Kabupaten Pandeglang

Lampiran 5 : Transkrip dan Koding Data

Lampiran 6 : Koding Data

Lampiran 7 : Kategorisasi Data

Lampiran 8 : Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang No 06 Tahun 2003 TentangPembinaan Koperasi dan UKM

Lampiran 9 : Keterangan Tanda Terima Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Banten

Lampiran 10 : Member Check

Page 18: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Arus globalisasi yang semakin pesat dewasa ini merupakan tantangan bagi

perkembangan ekonomi di Indonesia, sebagai salah satu negara yang memiliki

jumlah penduduk ke 4 terbanyak di dunia dan didukung oleh Bonus Demografi

produktif yang tinggi dan sumber daya alam yang sangat melimpah seharusnya

Indonesia menjadi negara yang mandiri dalam ekonomi. Pembangungan ekonomi

yang berkelanjutan merupakan upaya untuk mencapai cita-cita bangsa Indonesia

yang tertuang dalam UUD 1945 Pada alinea ke IV, dimana salah satu cita-cita

bangsa Indonesia adalah memajukan kesejahteraan umum.

Sistem persaingan pasar bebas atau neoliberalisme, ekonomi Indonesia

semakin rentan akan dampak krisis global dikarenakan ketergantungan barang-

barang impor sangat tinggi. Pemerintah mengambil sikap melalui kebijakan-

kebijakan dan strategi mengurangi ketergantungan barang-barang impor

khususnya impor pangan, pada tahun 2014 lalu, jumlah impor gandum mencapai

7,4 juta ton, gula 3,2 juta ton, dan jagung 3,3 juta ton. Senada dengan yang

dikatakan Presiden Jokowi."Kalau semua produk-produk seperti ini, gula, kedelai,

jagung, garam semua impor. Bahkan buah-buahan dan beras, inilah yang

menyebabkan keguncangan neraca perdagangan, dan karena ketergantungan ini

membeli barang impor harus memakai dolar. Ini salah satu yang menyebabkan

Page 19: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

2

dolar seperti sekarang, meski faktor terbesar adalah eksternal. (Sumber

:detikfinance. Blak-blakan Jokowi Soal Indonesia Negeri Ketergantungan Impor.

Senin, 21/09/2015 21:31 WIB).

Dalam mengatasi dinamika ekonomi dan mengantisipasi imbas krisis

ekonomi global, Indonesia memerlukan perubahan secara konkret yang awalnya

hanya menjadi produsen SDA harus dirubah menjadi penghasil produk-produk

inovatif dan kompetitif. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan daya saing di

bidang perdagangan dan sumber daya manusia (SDM). Pemerintah harus

mengoptimalkan keunggulan produk dan kemampuan produksinya di sektor-

sektor penting seperti tekstil, pariwisata, perkebunan, perikanan, teknologi,

industri kreatif, energi dan dibidang pertanian. Negara-negara berkembang harus

menghadapi situasi paling buruk yaitu krisis ekonomi global dan jika negara-

negara maju melakukan proteksi terhadap ekspor – impor dari negara-negara

berkembang, hal ini tentu saja akan memberi dampak yang besar kepada dunia

perekonomian negara-negara berkembang khususnya indonesia. Salah satu

dampak yang akan terasa yaitu meningkatnya jumlah kemiskinan, Kemiskinan

merupakan masalah sosial yang senantiasa hadir di tengah-tengah masyarakat,

khususnya di negara berkembang termasuk di Indonesia.

Pemerintah harus mengambil langkah dalam menghadapi sekenario itu

dengan menguatkan ekonomi akar rumput dalam negri yaitu dengan memberi

bantuan dana kepada perusahaan kecil dan menengah agar dapat mempertahankan

produksinya ditengah himpitan krisis ekonomi, serta memberdayakan masyarakat

Page 20: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

3

melalui Koperasi. Sistem perekonomian indonesia yang berdasarkan demokrasi

ekonomi sesuai dengan isi pembukaan UUD 1945, antara lain menyatakan bahwa

salah satu tujuan negara indonesia adalah utuk memajukan kesejahteraan umum.

Hal ini tidak lepas dari pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam pembukaan

UUD 1945 yaitu, “ negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh

rakyat, sebagai mana dijabarkan lebih lanjut dalam pasal 23,27,33 dan 34 UUD

1945.

Prinsip demokrasi ekonomi tercermin dalam pasal 33 ayat (1) UUD 1945

yang menyatakan sebagai berikut : perekonomian disusun sebagai usaha bersama

berdasarkan atas azas kekeluargaan. Kemudian didalam penjelasan UUD 1945

antara lain dinyatatakan sebagai berikut : Produksi dikerjakan oleh semua, untuk

semua, dibawah pimpinan atau pemilikan anggota-anggota masyarakat.

Penekanan ini lebih kepada kemakmuran masyarakat, bukan kemakmuran orang

seorang, yang terkandung dalam UUD 1945 diatas sangat relevan dengan konsep

Koperasi di indonesia dan itu sejalan dengan program pemerintah dalam

pembangunan ekonomi di indonesia khususnya ekonomi kerakyatan. Peranan

koperasi dalam menggerakan perekonomian harus dioptimalkan karena belajar

dari pengalaman terdahulu peran koperasi sangat besar dan dibutuhkan dalam

membantu perekonomian Indonesia. Koperasi banyak menyerap sumber daya

manusia. Hal ini tentu saja membantu memperkecil jumlah pengangguran yang

ada.Terbukti Tahun 1998, saat krisis global I, koperasi mampu melewatinya

dengan baik.

Page 21: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

4

Pemantapan perekonomian nasional melalui pengembangan koperasi telah

berkontribusi pada peningkatan pelaku ekonomi di kelompok akar rumput

sehingga lebih merata dan berkeadilan. Pertumbuhan koperasi dan UMKM terus

meningkat dari tahun ke tahun.Sehingga mampu mengurangi angka pengangguran

dan kemiskinan. Berdasarkan data Dekopin, jumlah koperasi di Indonesia

berkembang pesat sejak 2009 hingga 2014 dari 110.470 unit koperasi menjadi

203,701. Jumlah anggota koperasi pun ikut meroket dari 29,2 juta menjadid 35,2

juta. Sementara volume usaha meningkat dari Rp 82,21 triliun menjadi Rp

125,690 triliun. “Pertumbuhan koperasi dan UKM tentu akan berdampak pada

pengurangan kemiskinan dan pengangguran. Pasalnya, Kemenkop dan UKM

memberikan fasilitas berbagai pelatihan, kemudian pendanaan, pendampingan,

dan menjembatani pemasaran produk-produk dari UKM baik di dalam maupun

luar negeri,”.(Sumber : Indopos. Pemerintah Jokowi Diminta Lanjutkan Program

Koperasi.Minggu, 26 Oktober 2014 - 02:33).

Program Pemerintah terus berupaya mencapai target swasembada pangan

selama tiga tahun. Dimana hal ini termanivestasikan kedalam 9 agenda prioritas

‘Nawacita”. Pemerintah pusat untuk menguatkan ekonomi nasional harus

didukung oleh semua daerah dengan mengoptimalkan peran koperasi dengan

konsep ekonomi kerakyatan, sudah ditegaskan diatas bahwa peran koperasi sangat

strategis dalam pembangunan ekonomi nasional dan daerah. Secara umum

Koperasi memiliki potensi untuk menjadi sarana bagi peningkatan taraf hidup

masyarakat dan telah memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan

ekonomi didaerah. Koperasi sebagai salah satu solusi pengentasan kemiskinan,

Page 22: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

5

kini menjadi salah satu fokus pemerintah. Salah satu daerah yang merupakan

daerah otonom baru yaitu Provinsi Banten yang memiliki sumber daya alam yang

melimpah salah satunya dibidang pertanian, potensi terbaik di Provinsi Banten

dalam bidang pertanian adalah Kabupaten Pandeglang.

Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu dari 8 Kabupaten/Kota di

Provinsi Banten yang berada di ujung Barat Pulau Jawa dimana sebagian besar

wilayahnya merupakan lahan pertanian dari 274.689 hektar luas Pandeglang,

sebesar 239.731 hektar ( 87,27 persen ) digunakan untuk usaha pertanian. (Sumber

: BPS Kabupaten Pandeglang, Tahun 2015). Wilayah selatan Kabupaten

Pandeglang terbentang pantai serta beberapa pulau yang merupakan wilayah

potensial untuk pariwisata, baik wisatawan lokal maupun domestik. Meskipun

kedua sektor tersebut sudah dikelola, akan tetapi hasilnya belum cukup

memuaskan, hal ini menjadi tantangan untuk pemerintah Kabupaten Pandeglang

dalam upaya peningkatan perekonomian masyarakat yang tentunya akan

menunjang peningkatan PAD Kabupaten Pandeglang.

Berkaitan dengan potensi tersebut, perekembangan gerakan Koperasi dan

UMKM di Kabupaten Pandeglang Berdasarkan data yang tercatat pada Dinas

Koperasi dan UMKM Kabupaten Pandeglang pada akhir tahun 2015, sebagai

berikut : Jumlah Koperasi Berbadan Hukum sebanyak 601 unit, yang aktif

sebanyak 375 unit, sisanya sebanyak 226 Koperasi tidak aktif, (Sumber : Dinas

Koperasi dan UMKM Kabupaten Pandeglang, Tahun 2015). Untuk lebih

jelasnya disajikan pada Tabel data keragaan koperasi Kabupaten Pandeglang

dibawah ini :

Page 23: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

6

Tabel 1.1

Jumlah Koperasi Berdasasarkan Kelompok Usaha

NO JENIS NAMA KOPERASI STATUS TOTAL

KOPERASI

AKTIF TIDAK

AKTIF

I PRODUKSI 1. INDUSTRI PERTANIAN

2. INDUSTRI KERAJINAN

3. KOPERASI KRISTA MINA PRIMA

(KKMP)

4. KOPERASI PERTANIAN ( KOPTAN )

5. KOPERASI PRIMER HUTAN RAKYAT

(KPHR)

6. KOPERASI PRODUKSI PERKEBUNAN

(KPP)

7. KOPERASI KELOMPOK TANI

NELAYAN ANDALAN (KTNA)

8. KOPERASI WARGA NELAYAN (KWN)

9. KOPERASI PERSATUAN PENGUSAHA

PENGGILINGAN PADI (PERPADI)

10. KOPERASI PETERNAKAN

UNGGAS/PERIKANAN

11. PRIMKOPTI

12. PUSAT KOPERAS PERTANIAN

JUMLAH KOPERASI PRODUKSI

1

2

0

47

5

0

3

6

4

2

1

0

75

0

2

0

4

2

0

1

9

1

0

0

1

34

1

4

0

51

7

4

15

5

2

1

1

108

II KONSUMSI 1. KOPED

2. KOPERASI PASAR ( KOPPAS )

3. KOPERASI PERDAGANGAN

PENGUSAHA KECIL/MENENGAH

4. KOPERASI RITEL

JUMLAH KOPERSI KONSUMSI

1

7

23

1

31

0

2

7

0

10

1

9

30

1

41

III JASA-JASA 1. BENGKEL

2. BMT/KBMT/BTM

3. KOPERASI SIMPAN PINJAM

4. KOPERASIWISATA

JUMLAH KOPERASI JASA-JASA

10

7

6

16

2

3

4

12

17

2

13

11

18

33

1. KOPERASI SERBA USAHA ( KSU ) 89 92 181

Page 24: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

7

IV SERBAUSAHA 2. KOPERASI UNIT DESA ( KUD )

JUMLAH KOPERASI SERBAUSAHA

20

20

7

99

27

208

V FUNGSIONAL 1. KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK

INDONESIA ( KPRI )

2. PERSATUAN KOPERASI PEGAWAI

NEGERI ( PKP-R I) KOP SEKUNDER

3. KOPERSI TNI DAN KEPOLISIAN

JUMLAH KOPERASI FUNGSIONAL

64

1

4

69

9

0

1

10

73

1

5

79

VI GOLONGANMASYARAKAT

1. KOPERASI KARYAWAN (KOPKAR)

2. KOPONTREN

3. KOPERASIWANITA (KOPWAN)

4. KOPERASIWANITA PENGEMBANG

SUBERDAYA (KWPS)

5. KOPERASI PEMUDA (PEMUDA)

6. PRIMER KOPERASI

PERSATUANWREDATAMA RI

(PRIMKOPTAMA)

7. KOPERASI PERINTIS KEMERDEKAAN

8. PUSAT KOPERASIWANITA

PENGEMBANG SUMBERDAYA

(PUSAT KWPS) KOP. SEKUNDER

9. KOPERASIWARGA/DESA/MASYARAK

AT (KOPMAS/KOPWAR/KWD)

JUMLAH KOPERASI GOLONGAN

MASYARAKAT

11

27

8

11

1

2

1

1

4

67

3

20

14

0

8

2

0

0

13

52

14

47

22

11

9

4

1

1

17

119

JUMLAH TOTAL 375 226 601

(Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pandeglang, Tahun 2015)

Kabupaten Pandeglang didominasi oleh sektor pertanian, hal tersebut

sebanding dengan besarnya luas lahan yang digunakan untuk pertanian. Dari

274.689 hektar luas Pandeglang, 219.950 hektar (80,07 persen). (Sumber :BPS

Kabupaten Pandeglang, Tahun 2015). diantaranya digunakan untuk usaha

pertanian seperti persawahan, ladang, kebun, kolam/tebat/empang, tambak,

perkebunan besar, lahan untuk tanaman hutan rakyat dan hutan negara. Sedangkan

Page 25: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

8

sisanya digunakan untuk pekarangan/lahan untuk bangunan dan halaman

sekitarnya, padang rumput, lahan yang sementara tidak diusahakan dan lain

sebagainya.

Jika dilihat dari PDRB Kabupaten Pandeglang, Produk Domestik Regional

Bruto (PDRB) merefleksikan besaran nilai tambah bruto yang tercipta sebagai

akibat proses produksi barang dan jasa oleh sektor produktif dalam perekonomian

suatu daerah tanpa melihat pelaku ekonominya.Kabupaten Pandeglang Produk

Domestik Regional Bruto atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga komoditas

penyusunan PDRB terhadap capaian nilai PDRB yaitu :

Tabel 1.2Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Pandeglang

Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga KonstanTahun 2010 – 2015

Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

AtasDasarHarga

Berlaku

12,279.54 13,694.97 15,115.44 16,460.31 18,456.04 16,010,181

AtasDasarHarga

Konstan

12,279.54 12,984.40 13,738.88 14,415.45 15,139.66 20,277,961

(Sumber :BPS Kabupaten Pandeglang, Tahun 2015)

Page 26: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

9

Nilai PDRB dapat menggambarkan kemampuan suatu daerah dalam

mengelola sumber daya yang dimiliki menjadi suatu proses produksi. Proses

pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pandeglang yang terus berjalan sedikit demi

sedikit diharapkan mampu meningkatkan daya saing dan peranannya dalam

percaturan ekonomi regional, yang pada akhirnya menciptakan masyarakat

Kabupaten pandeglang sejahtera.

Struktur ekonomi Kabupaten Pandeglang tahun 2010 sampai dengan 2014

seperti ditunjukkan dalam tabel :

Tabel 1.3Struktur Perekonomian Kabupaten Pandeglang Menurut Lapangan

UsahaTahun 2010-2015

Sektor

Tahun

2010 2011 2012 2013 2014 2015

(%) (%) (%) (%) (%)

Pertanian 30,25 31,90 30,30 31,20 34,15 34,40

Pertambangan danPenggalian

11,07 12,05 13,48 13,41 11,46 12,19

Perdagangan Besar danEceran , adan Reparasi Mobildan Motor

10.5211,82 12,27 12,00 11,59 10,91

Industri Pengolahan 6,34 6,64 6,76 6,53 6,42 6.,01

Pengadaan Listrik dan Gas 0,35 0,50 0,38 0,41 0,32 0,30

Pengadaan Air 0,06 0,07 0,07 0,06 0,06 0,06

Konstruksi 4,52 4,63 4,65 4,70 4,70 4,79

Transportasi danPergudangan

5,21 5,37 5,23 5,15 5,43 5,83

Penyediaan Akomodasi danMakan Minum

4,06 5,01 4,91 4,85 4,86 5,24

Informasi dan Komunikasi 0,27 0,40 0,37 0,35 0,32 0,33

Page 27: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

10

Jasa Keuangan 2,15 2,28 2,35 2,50 2,52 2,45

Real Estate 5,87 8,31 7,88 7,52 7,07 6,64

Jasa Perusahaan 0,12 0,24 0,23 0,23 0,23 0,23

Administrasi Pemerintahan,Pertahanan dan JaminanSosial Wajib

5,15 5,60 5,96 6,00 5,72 6,38

Jasa Pendidikan 3,09 3,11 3,13 3,17 3,21 3,31

Jasa Kesehatan dan KegiatanSosial

0,98 1,00 0,98 0,96 0,93 0,94

Jasa Lainnya 1,02 1,05 1,04 0,96 1,01 1,10

Total 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

(Sumber :BPS Kabupaten Pandeglang, Tahun 2015)

Struktur perekonomian Kabupaten Pandeglang, didominasi oleh sektor

pertanian. Hal tersebut sebanding dengan besarnya luas lahan yang digunakan

untuk pertanian. Dari 274.689 hektar luas Pandeglang, 219.950 hektar (80,07

persen) diantaranya digunakan untuk usaha pertanian, jika di lihat secara

keseluruhan, dalam lima tahun terakhir ( Tahun 2010–2015) ternyata belum

menunjukkan adanya pergeseran struktur ekonomi yang berarti, dimana posisi

masing-masing sektor masih tetap meskipun terdapat perubahan besarnya

kontribusi.

Sektor pertanian masih merupakan sektor yang memberikan sumbangan

terbesar terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Pandeglang, pada tahun 2013

kontribusi dari sektor pertanian sebesar 34,15 persen dan ditahun 2014 menurun

tapi tidak signifikan sebesar 33,29 persen dan ditahun 2015 memningkat sebesar

34,4 persen. Sektor lain yang memberikan sumbangan terbesar adalah sektor

pertambangan dan penggalian, kontribusi pada tahun 2014 sebesar 11,46

Page 28: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

11

meningkat ditahun 2015 sebesar 12,19. Kemudian sektor selanjutnya yang

memberikan sumbangan terbesar yaitu sektor Perdagangan Besar dan eceran , dan

Reparasi mobil dan motor, kontribusi pada tahun 2014 sebesar 11,59 menurun

pada tahun 2015 sebesar 10,91. (Sumber :BPS Kabupaten Pandeglang, Tahun

2015).

Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten adalah merupakan

yang terbesar di Kabupaten pandeglang,Bila dilihat selama periode 5 tahun

terakhir, grafik kontribusi sektor pertanian berikut ini :

Grafik. 1.1Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap PDRB Kabupaten Pandeglang Tahun

2010 – 2015

(Sumber :BPS Kabupaten Pandeglang, Tahun 2015)

Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB pada tahun 2015 tercatat

sebesar 34,4% lebih tinggi dari tahun sebelumnya yaitu 33,29% pada tahun 2014,

Nilai PDRB Kabupaten Pandeglang menunjukan trend yang terus meningkat tiap

31,9

30,3

31,2

34,1533,29

34,4

28

29

30

31

32

33

34

35

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Page 29: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

12

tahunnya. Sektor pertanian merupakan penyumbang terbesar terhadap PDRB

Kabupaten Pandeglang, yakni sebesar Rp. 6.863,684 milyar dari total PDRB

Kabupaten Pandeglang pada tahun 2015 pandeglang saat ini. (Sumber : BPS

Kabupaten Pandeglang, Tahun 2015). Potensi sektor pertanian dalam

menggerakan perekonomian masyarakat dikabupaten jika dikelola dengan baik

melalui pembinaan koperasi pertanian maka akan berdampak positif kepada

pendapatan daerah yang lebih besar serta adanya pemerataan ekonomi ditingkat

masyarakat. Pemerintah daerah Kabupaten Pandeglang menyadari pentingnya

koperasi untuk membangun perekonomian masyarakat itu tertuang didalam

Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 06 Tahun 2003 Tentang

Pembinaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. Didalam Pasal 2 Pembinaan

Koperasi dan Usaha Kecil Menengah bertujuan :

1) Memantapkan dan menumbuh kembangkan swadaya Koperasi danUsaha

Kecil Menengah sehingga mampu menjadi pusat pelayananperekonomian

yang memiliki daya saing, efektif dan efisien.

2) Memperkuat kerangka dasar ekonomi kerakyatan yang merupakan bagian

integral dari pembangunan ekonomi nasional.

Page 30: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

13

Tabel 1.4JUMLAH KOPERASI PRODUKSI DI KABUPATEN PANDEGLANG

DARI TAHUN 2010 -2014

JENIS KOPERASISTATUS

AKTIF TIDAK AKTIFTAHUN TAHUN

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2010 2011 2012 2013 2014 2015PRODUKSI

1 INDUSTRIPERTANIAN

1 1 1 1 1 1 - - - - - -

2 INDUSTRIKERAJINAN

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 - -

3 KOPERASIKRISTA MINAPRIMA (KKMP)

- - - - - - 1 1 1 1 - -

4 KOPERASIPERTANIAN(KOPTAN)

67 69 69 69 59 47 50 35 35 20 8 4

5 KOPERASIPRIMER HUTANRAKYAT (KPHR)

4 4 4 5 5 5 1 - - - 2 2

6 KOPERASIPRODUKSIPERKEBUNAN(KPP)

- - - - - - 8 6 6 5 - -

7 KOPERASIKELOMPOK TANINELAYANANDALAN (KTNA)

3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1

8 KOPERASIWARGANELAYAN (KWN)

8 8 8 8 6 6 18 14 14 14 9 -

9 KOPERASIPERSATUANPENGUSAHAPENGGILINGANPADI ( PERPADI)

5 5 5 5 4 4 3 3 3 2 1 -

10 KOPERASIPETERNAKAN/UNGGAS/PERIKANAN

3 3 3 3 2 2 5 3 3 3 0 -

11 PRIMKOPTI 1 1 1 1 1 1 - - - - - -

12 PUSAT KOPERASIPERTANIAN

- - - - - - 1 1 1 1 - -

JUMLAH 94 95 95 95 83 71 90 66 66 48 21 7

(Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pandeglang, Tahun 2015)

Dalam kenyataannya menurut data diatas dapat dilihat bahwa koperasi

yang bergerak dalam bidang produksi khususunya Koperasi pertanian yang ada

dipandeglang tidak berkembang dengan baik bahkan banyak yang sudah tidak

aktif. Jika dilihat dari tahun 2010 sampai tahun 2015 koperasi produksi

Page 31: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

14

mengalami penurunan yang sangat siginifikan terlihat dari grafik dibawah ini

yaitu :

Grafik. 1.2JUMLAH KOPERASI PRODUKSI DI KABUPATEN PANDEGLANG

DARI TAHUN 2010 -2014

Grafik diatas menunjukan setiap tahun koperasi produksi dikabupaten

pandeglang terus mengalami penurunan, padahal jika pemerintah konsen terhadap

pertanian untuk kesejahteraan masyarakat melalui Koperasi produksi salah

satunya Koperasi Pertanian sangat mungkin pandeglang menjadi industri

pertanian yang dapat membangun kabupaten pandeglang dan mensejahterakan

masyarakatnya melalui koperasi pertanian. Kepala Dinas Koperasi dan UMKM

Kabupaten Pandeglang Olis Solihin menjelaskan, jumlah koperasi yang tercatat

mencapai 878 unit dan 411 unit diantaranya sudah gulung tikar, jadi yang tersisa

dan masih menjalankan usaha tinggal 467 unit, Sumber (Antara News.Com. Jumat,

94 95 95 95

83

71

90

66 66

48

21

7

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

2010 2011 2012 2013 2014 2015

AKTIF

TIDAK AKTIF

Page 32: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

15

6 Juli 2012 18:36 WIB). Data Koperasi Pertanian yang berhasil peneliti dapatkan

dari Disperindagkop kabupaten pandeglang.

Tabel. 1.5Jumlah Keanggotaan Koperasi Pertanian Kabupaten

PandeglangTahun 2010- 2015

Tahun

AnggotaKoperasiPertanian

2010 2011 2012 2013 2014 2015

L P L P L P L P L P L P

3.840 2.781 3.431 2.484 3.431 2.484 2.991 2.166 2.408 1.744 2.352 1.704

Total 6.621 5.915 5.915 5157 4.152 4.056

(Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pandeglang, Tahun 2015)

Data yang peneliti dapatkan bersumber dari Dinas Koperasi dan UMKM,

peneliti hanya mencantumkan di dalam tabel jumlah anggota koperasinya saja

karena dengan jumlah anggota yang ada dapat menjadi bahan analisis apakah

koperasi pertanian yang ada dipandeglang berkembang atau tidak berkembang.

Untuk melihat lebih jelas sejauh mana jumlah keanggotaan koperasi pertanian

yang ada dipandeglang dari tahun 2010-2015 dapat dilihat dalam grafik :

Page 33: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

16

Grafik. 1.3Jumlah Keanggotaan Koperasi Pertanian

(Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pandeglang, Tahun 2015)

Jika melihat dari diagram diatas bahwa keanggotaan koperasi pertanian

dari tahun 2010 sampai 2015 tecatat mengalami penurunan yang sangat

signifikan, banyak faktor mengapa keanggotaan koperasi setiap tahunnya terus

mengalami penurunan bahkan banyak koperasi yang dibubarkan. Dengan struktur

perekonomian kabupaten pandeglang yang didominasi oleh pertanian dan sebagai

penyumbang terbesar PDRB Kabupaten Pandeglang seharusnya koperasi

pertanian dapat menjaring anggota yang lebih besar sehingga dapat mewujudkan

kesejahteraan bersama. .

Grafik ini menunjukan koperasi pertanian di Kabupaten Pandeglang :

Page 34: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

17

Grafik. 1.4Jumlah Koperasi Pertanian Aktif

(Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pandeglang, Tahun 2015)

Dapat dilihat dari grafik diatas setiap tahun koperasi pertanian di

Kabupaten Pandeglang menurun drastis , dengan banyaknya koperasi pertanian

yang tidak aktif secara langsung mempengaruhi jumlah keanggotaan

koperasi.banyaknya koperasi yang tidak aktif dikarenakan kurangnya keseriusan

pemerintah dalam pembinaan koperasi dari segi sumberdaya manusia dan

usahanya: Dinas Koperasi kurang melakukan pembinaan dalam hal memberikan

pengetahuan mengenai perkoperasian yang sesuai dengan aturan perkoperasian

hak dan kewajiban kepada para anggota koperasi sehingga sumberdaya manusia

dalam berkoperasi masih perlu ditingkatkan. Jika merujuk pada pengertian

Koperasi Pertanian yaitu: koperasi yang anggotanya terdiri dari para petani

pemilik tanah, atau buruh tani dan orang yang berkepentingan serta bermata

pencaharian yang berhubungan dengan usaha-usaha pertanian. Koperasi ini

117

104 104

89

67

47

0

20

40

60

80

100

120

140

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Page 35: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

18

melakukan kegiatan usaha ekonomi pertanian. Untuk itu, kegiatan yang dilakukan

Koperasi Pertanian antara lain memberikan pinjaman modal, menyediakan pupuk,

obat pemberantas hama tanaman, benih, alat pertanian, memberi penyuluhan

teknis pertanian, dan membantu penjualan hasil pertanian anggotanya.

Dari berbagai jenis koperasi yang ada di Kabupaten Pandeglang peneliti

memilih fokus penelitiannya mengenai Koperasi Pertanian karena peneliti

mendapatkaan temuan temuan yang menjadi dasar penelitian yang sudah di

paparkan diatas misalnya banyaknya Koperasi Pertanian resmi yang tidak aktif,

setiap tahun keanggotaan koperasi pertanian mengalami penurunan secara

signifikan padahal jika dilihat dari kondisi geografis dan struktur ekonomi di

Kabupaten Pandeglang yang sebagian besar luas lahannya digunakan untuk usaha

pertanian serta mayoritas masyarakatnya bermatapencaharian sebagai petani, jika

ditinjau dari temuan peneliti seharusnya Koperasi Pertanian menjadi andalan

untuk pengembangan produk hasil pertanian dan andalan untuk membangun

masyarakat dari segi perekonomian melalui Koperasi Pertanian.

Dari segi pembinaan usaha koperasi Dinas Koperasi kurang konsisten

terbukti banyak koperasi gulung tikar dikarenakan pengetahuan mengenai

pengembangan usaha sangat terbatas. Dalam peraturan daerah mengenai

pembinaan koperasi salah satu isi kebijakannya yaitu pemerintah harus

memfasilitasi terbentuknya jaringan usaha koperasi dalam hal ini pemerintah yaitu

Dinas Koperasi tidak melakukan itu sehingga koperasi sulit mengembangkan

dirinya misalnya untuk menjual hasil koperasi dengan harga yang menguntungkan

koperasi tidak memiliki jaringan pasar itu sehingga koperasi terpaksa menjual

Page 36: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

19

produk koperasi kepada pemilik modal dengan harga yang tidak menguntungkan.

Untuk menguatkan argumen yang akan ditulis peneliti dalam latarbelakang,

peneliti melakukan observasi awal melalui wawancara kepada Ketua Koperasi,

Kepala Bidang Koperasi, Seksi Pemberdayaan Koperasi, Seksi Kelembagaan

Koperasi, Kepala Desa dan Anggota Koperasi, bahwa tujuan utama terbentuknya

koperasi atas inisiatif masyarakat yang berkeinginan memperbaiki ekonominya

secara bersama-sama.

Adapun permasalahan yang dapat ditemukan saat observasi awal yaitu:

Data koperasi pertanian dari Dinas Koperasi dan UMKM tidak sesuai dengan

keadaan dilapangan. Koperasi pertanian yang aktif menurut data dari Dinas

Koperasi dan UMKM berjumlah 67 koperasi tetapi peneliti hanya menemukan

sedikit koperasi yang aktif dari jumlah tersebut. Kemudian kurang seriusnya

pemerintah dalam melakukan penyuluhan, kepada masyarakat agar masyarakat

menjadi paham dan sadar akan pentingnya koperasi. Banyaknya koperasi yang

tidak aktif karena tidak ada konsistensi pemerintah dalam pembinaan ekonomi di

masyarakat khususnya melalui koperasi pertanian. Kemudian tidak adanya peran

pemerintah dalam membangun jaringan pasar, padahal itu tertuang dalam

peraturan daerah No. 06 Tahun 2003 Pembinaan Koperasi dan Usaha Kecil

Menengah mengenai Jaringan Usaha koperasi dan Usaha Kecil Menengah

terkandung dalam Pasal 14 yaitu :

1. Pemerintah Daerah bersama Dekopinda dan Stake holder lainnya

memfasilitasi terbentuknya jaringan usaha bagi Koperasi dan Usaha Kecil

Menengah.

Page 37: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

20

2. Pembentukan jaringan usaha dapat melibatkan hubungan yang saling

menguntungkan antara Koperasi, usaha Kecil Menengah dan Badan Usaha

Lainnya.

Dari hasil observasi yang telah dilakukan, Koperasi Pertanian tidak

memiliki jaringan pasar yang luas sehingga informasi akan harga potensial

komoditas hasil pertanian terbatas, itu berdampak kepada pendapatan para petani

dengan terbatasnya jaringan pasar maka koperasi tidak bisa berbuat banyak dalam

mempengaruhi harga tawar sehingga para petani mengikuti harga para pemborong

yang muncul ketika panen tiba. Harga yang diterima oleh petani tidak

menguntukan apalagi jika panen raya karena harga sangat mudah dimainkan oleh

para tengkulak dan dampaknya merugikan para petani, seharusnya pemerintah

dengan perda yang sudah dibuat memiliki kewajiban dalam membantu

permasalahan ini dan mencari solusi untuk membangun jaringan pasar yang lebih

potensial.

Syarat pengajuan penguatan modal kepada pemerintah koperasi harus

sudah berjalan minimal 3 tahun,itu menjadi kendala yang dihadapi dalam

pengembangan koperasi. Saat ini koperasi hanya menggantungkan dana dari

anggota saja seperti dana simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan

sukarela. Anggota koperasi pertanian hanya parapetani yang memliki pendapatan

tidak seberapa. Dana yang dikelola oleh koperasi melalui iuran anggota koperasi

tidak maksimal dalam memenuhi kebutuhan anggotanya, itu terbukti saat

kebutuhan dana yang akan dipinjam anggota koperasi untuk modal tanam hanya

bisa cair untuk sekedar memenuhi biaya pembelian bibit dan biaya penanaman

Page 38: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

21

saja. Misalnya anggota membutuhkan dana untuk penanaman sayur mayur sebesar

4-7 juta rupiah, koperasi hanya dapat memberikan pinjaman sebesar 800 ribu

sampai 1.5 juta rupiah saja. Masih ada biaya tambahan yang harus dikeluarkan

misalnya Biaya pupuk, biaya pemeliharaan yang menggunakan pestisida dan lain-

lain.Dana tambahan yang tidak bisa di penuhi oleh koperasiparapetani biasanya

meminjam uang kepada tengkulak/pemodal sehingga ketika panen pendapatan

para petani dari menjual hasil pertanian tidak sesuai harapan dan lebih

mengutungkan para tengkulak.

Infrastruktur jalan yang kurang baik sebagai akses utama untuk menjual

hasil pertanian sangat mempengaruhi harga jual produk hasil pertanian, dari hasil

observasi dapat diketahui masalah yang timbul dari kurang baiknya infrastruktur

jalan misalnya, pada saat panen raya padi harga gabah standar pemerintah yang

harus diterima oleh para petani sebesar Rp.350.000 sampai Rp. 400.000 /Kwintal

dengan kondisi infrastruktur jalan yang rusak harga gabah dapat turun secara

signifikan mencapai harga Rp. 300.000. dan itu sangat merugikan para petani.

para petani tidak memiliki harga tawar dan menjadi dilema tersendiri ketika hasil

pertanian dipertahankan tidak dijual pada saat harga rendah menunggu harga yang

sesuai atau tinggi karena petani tidak memiliki tempat penyimpanan yang layak

jika dipaksakan gabah tersebut akan rusak dan harganya akan lebih turun lagi,

dengan tidak ada solusi lain para petani menjual hasil pertaniannya dengan harga

yang ada dipasaran saat itu.

Konsep Koperasi di indonesia yang terkandung dalam UUD 1945,

Produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua, dibawah pimpinan atau pemilikan

Page 39: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

22

anggota-anggota masyarakat. lebih menekankan kepada kemakmuran masyarakat

bukan kemakmuran orang seorang. Salah satu tujuan peraturan daerah Nomor 06

Tahun 2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dibuat

salah satunya untuk kemandirian dan pemerataan ekonomi dilevel masyarakat

desa, tetapi yang terjadi saat ini ialah dengan adanya tengkulak/pemodal yang

menguasai struktur ekonomi di desa hanya untuk kepentingan diri sendiri

mengakibatkan parapetani sepertiterbelenggu, terpenjara dan terjajah secara

ekonomi.

Informasi yang didapatkan peneliti melalui observasi awal menemukan

kuatnya pengaruh tengkulak/pemodal dalam mengontrol perekonomian

masyarakat didesa khususnya petani, saat musim tanam para petani membutuhkan

modal tanam disitulah para tengkulak/pemodal menawarkan permodalan tanpa

batas dengan perjanjian ketika panen hasil pertanian harus dijual kepada

tengkulak sebagai pemilik modal.Kuatnya pengaruh tengkulak mengendalikan

harga pasar berdampak kepada harga jual komoditas hasil pertanian yang sangat

mudah fluktuatif dan itu sangat merugikan para petani. Peran daerah dalam

implementasi peraturan daerah No. 06 Tahun 2003 tentang Pembinaan Koperasi

dan Usaha Kecil Menengah kurang maksimal, Jumlah Koperasi Kabupaten

Pandeglang yang cukup banyak disatu pihak merupakan suatu potensi dalam

meningkatkan perekonomian daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,

sementara dipihak lain pada kenyataannya masih jauh dari apa yang diharapkan,

banyaknya Koperasi Pertanian yang tidak aktif bukti tidak ada keseriusan

pemerintah dalam memberdayakan masyarakatnya melalui koperasi, koperasi

Page 40: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

23

yang ada belum bisa mendongkrak perekonomian masyarakat serta daya saing

prodak yang dihasilkan masih kurang maksimal.

Dari berbagai permasalahan diatas dapat diketahui bahwa peran Koperasi

Pertanian di Kabupaten Pandeglang dengan banyaknya potensi yang dimiliki

masih belum maksimal dalam meningkatkan ekonomi masyarakat Pandeglang

khususnya para petani. Inilah yang menjadi latar belakang peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian tentang, Implementasi Peraturan Daerah Kabupaten

Pandeglang Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan Usaha Kecil

Menengah.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil observasi diperoleh informasi bahwa permasalahan yang

timbul terkait dengan latar belakang masalah di atas, adalah sebagai berikut:

1. Kurangnya perhatian dan pembinaan dari pemerintah kepada

Koperasi Pertanian.

2. Masih banyaknya Koperasi Pertanian resmi di Kabupaten

pandeglang yang tidak aktif.

3. Belum terbentuknya jaringan pemasaran hasil pertanian yang dapat

menguntungkan Koperasi Pertanian.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan uraian dan temuan dalam latar belakang dan identifikasi

masalah di atas, peneliti akan membatasi ruang lingkup penelitian yang berkaitan

Page 41: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

24

dengan Implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 06 Tahun

2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan UKM, khususnya Pembinaan Koperasi

Pertanian.

1.4 Rumusan Masalah

Rumusan masalah akan memberikan suatu arahan yang jelas untuk hasil

analisis agar lebih nyata, sehingga peneliti harus membatasi masalah yang akan

dianalisis karena dapat membantu memperjelas dalam pengkajiannya. Dengan itu

penulis merumuskan masalah sebagai berikut.

1. Bagaimana Pembinaan Koperasi Pertanian yang di lakukan ole Dinas

Koperasi dan UMKM Kabupaten Pandeglang.

2. Bagaimana Pengawasan Koperasi Pertanian yang dilakukan Dinas

Koperasi dan UMKM Kabupaten Pandeglang.

3. Bagaimana Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pandeglang

Membantu Koperasi Pertanian Dalam Memasarkan Hasil Pertanian.

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka maksud dan tujuan dari

penelitian ini pada dasarnya adalah untuk mengetahui bagaimanakah pelaksanaan

Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 06 Tahun 2003 Tentang

Pembinaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah di Kabupaten Pandeglang.

Page 42: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

25

1.6 Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini tentunya sangat diharapkan adanya manfaat yang

dapat diambil dalam penelitian ini. Adapun manfaat yang didapat dari penelitian

ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

a. Dalam rangka pengembangan ilmu administrasi yang telah

diperoleh selama perkuliahan.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi serta bahan

pemahaman untuk penelitian sejenisnya

2. Manfaat Praktis

Adapun manfaat penelitian ini secara praktis, yaitu:

a. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan saran atau masukan

guna mengambil langkah yang tepat dalam rangka meningkatkan

kesejahteraan masyarakat dalam memberdayakan masyarakat

melalui koperasi khususnya koperasi pertanian.

b. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan mampu memberikan

informasi mengenaipentingnya berkoperasi sebagai cara untuk

meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat khususnya

masyarakat di pedesaan.

Page 43: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

26

BAB II

DESKRIPSI TEORI, KERANGKA BERFIKIR

DAN ASUMSI DASAR PENELITIAN

2.1 Deskripsi Teori

Secara estimologis, istilah Policy (Kebijakan) berasal dari bahasa yunani,

sansakerta, dan latin. Akar kata Policy dalam bahasa yunani dan sansakerta yaitu

polis (negara-kota) dan pur (kota) dikembangkan dalam bahasa latin menjadi

politia (negara) dan pada akhirnya dalam bahasa inggris pertengahan policie, yang

berarti menangani masalah-masalah public atau administrasi pemerintahan (

Dunn, 2003:51).

Menurut Kerlinger (Sugiyono, 2012:41) pengertian teori adalah:

“Theory is a set of interrelated construct (concepts), definitions, andproposition that present a systematic view of phenomea by specifiyingrelations among variabels, with purpose of explaining and predicting thephenomena. Artinya teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi,dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik,melalui spesifikasi hubungan antar variabel, sehingga dapat berguna untukmenjelaskan dan meramalkan fenomena.”

Berdasarkan definisi tersebut, Sugiyono juga mengemukakan bahwa teori

adalah suatu konseptualisasi yang umum dan diperoleh melalui jalan yang

sistematis dan harus diuji kebenarannya, karena jika tidak, dia bukan suatu teori.

Untuk mewujudkan hal-hal yang telah menjadi tujuan dari penelitian ini, maka

dalam penelitian ini memuat teori-teori yang berkaitan dengan masalah penelitian

dijadikan dasar pemikiran dan metodologi penelitian yang digunakan.

Page 44: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

27

2.1.1 Konsep Kerja Kebijakan Publik

Kebijakan publik adalah suatu program pencapaian tujuan, nilai-

nilai, dan praktek-praktek yang terarah. Kebijakan publik juga dapat

diartikan sebagai susunan rancangan tujuan-tujuan dan dasar-dasar

pertimbangan program-program pemerintah yang berhubungan erat

dengan masalah-masalah tertentu yang dihadapi masyarakat

(Agustino,2008:7).

Anderson (Agustino, 2008:7) memberikan pengertian atas definisi

kebijakan publik, yaitu:

“Serangkaian kegiatan yang mempunyai maksud atau tujuan tertntuyang diikuti dan dilaksanakan oleh seorang actor atau sekelompokaktor yang berhubungan dengan suatu permasalahan atau suatu halyang diperhatikan.”

Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

kebijakan publik adalah serangkaian tindakan yang ditetapkan dan

dilaksanakan melalui suatu program atau keputusan yang bertujuan demi

kepentingan masyarakatnya.

2.1.2 Kerangka Kerja Kebijakan Publik

Kerangka kerja kebijakan publik dalam Subarsono (2010:6)

ditentukan oleh beberapa variabel yaitu sebagai berikut:

a. Tujuan yang akan dicapai. Ini menyangkut kompleksitas tujuan

yang akan dicapai. Apabila tujuan kebijakan semakin kompleks,

maka semakin sulit mencapai kinerja kebijakan. Sebaliknya apabila

tujuan semakin sederhana, maka semakin mudah untuk dicapainya.

Page 45: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

28

b. Preferensi nilai seperti apa yang perlu dipertimbangkan dalam

pembuatan kebijakan. Suatu kebijakan yang mengandung berbagai

variasi nilai akan jauh lebih sulit untuk dicapai dibanding dengan

suatu kebijakan yang hanya mengejar suatu nilai.

c. Sumber daya yang mendukung kebijakan. Kinerja suatu kebijakan

akan ditentukan oleh sumber daya finansial, materiil, dan

infrastruktur lainnya.

d. Kemampuan aktor yang terlibat dalam pembuatan kebijakan.

Kualitas dari suatu kebijakan akan dipengaruhi oleh kualitas para

aktor yang terlibat dalam proses penetapan kebijakan. Kualitas

tersebut ditentukan dari tingkat pendidikan, kompetensi dalam

bidangnya, pengalaman kerja, dan intergritas moralnya.

e. Lingkungan yang mencakup lingkungan sosial, ekonomi, politik

dan sebagainya. Kinerja suatu kebijakan akan dipengaruhi oleh

konteks sosial, ekonomi, politik tempat kebijakan tersebut

diimplementasikan.

f. Startegi yang digunakan untuk mencapai tujuan. Strategi yang

digunakan untuk mengimplementasikan suatu kebijakan akan

mempengaruhi kinerja dari suatu kebijakan. Strategi kebijakan

dapat bersifat otoriter maupun demokratis.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa

kebijakan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor eksternal dan faktor

internal. Adapun faktor internalnya adalah kemampuan dari pelaksana

Page 46: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

29

kebijakan itu sendiri dan strategi yang akan digunakan. Sedangkan faktor

eksternalnya adalah sumber daya dan lingkungan. Sumber daya disini

menyangkut aspek finansial, materiil, dan infrastruktur. Dan lingkungan

yang dimaksud adalah lingkungan disekitar wilayah tempat kebijakan

dilaksanakan.

2.1.3 Implementasi Kebijakan Publik

Hakekat dari implementasi merupakan rangkaian kegiatan yang

terencana dan bertahap yang dilakukan oleh instansi pelaksana pada

kebijakan yang telah ditetapkan oleh otoritas berwenang. Implementasi

kebijakan menurut Nugroho (2012:674) pada prinsipnya adalah:

“Cara agar sebuah kebijakan dapat mencapai tujuannya. Tidaklebih tidak kurang. Untuk mengimplementasikan kebijakan publik,ada dua pilihan langkah yang ada, yaitu langsungmengimplementasikan dalam bentuk program atau melaluiformulasi kebijakan devirat atau turunan dari kebijakan publiktersebut.”

Menurut Carl Friedrich dalam wahab (2008:3) kebijakan adalah

suatu tindakan yang mengarah pada tujuan yang diusulkan oleh seseorang,

kelompok atau pemerintah dalam lingkungan tertentu sehubungan dengan

adanya hambatan-hambatan tertentu seraya mencari peluang-peluang

untuk mencapai tujuan atau mewujudkan sasaran yang diinginkan.

Pendapat lain menurut Merrile. S Grindle dalam Agustino

(2006:139) mengatakan bahwa implementasi kebijakan adalah:

“Merupakan pengukuran keberhasilan yang dapat dilihat dariprosesnya, ditentukan dengan mempertanyakan apakahpelaksanaan program sesuai dengan yang telah ditentukan yaitumelihat pada aksi program dari individual proyek dan yang keduaapakah tujuan program tersebut tercapai.

Page 47: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

30

Menurut peneliti,pengertian mengenai implementasi kebijakan

yang sudah dijabarkan diatas dapat disimpulkan bahwa implementasi

kebijakan merupakan bagian dari suatu proses kebijakan yang sudah dapat

diketahui sejauhmana kebijakan tersebut mencapai tujuan tertentu, baik itu

dalam bentuk program kebijakan maupun dalam sebuah aturan hukum.

2.1.4 Model – Model Implementasi

Untuk dapat melihat hasil pencapaian dari sebuah kebijakan yang

telah dibuat, maka harus ada suatu pengukuran. Pengukuran dari hasil

sebuah kebijakan dapat diketahui dari berbagai model implementasi yang

telah banyak disampaikan oleh para ahli. Berikut adalah model-model

implementasi kebijakan.

A. Model Teori George C. Edwards III

Dalam pandangan Edwards III (Subarsono, 2010:90), implementasi

kebijakan dipengaruhi oleh empat variabel, yakni:

1. Komunikasi, yaitu keberhasilan implementasi kebijakan mensyaratkan

agar implementor mengetahui apa yang haus dilakukan. Apa yang

menjadi tujuan dan sasaran kebijakan harus ditransmisisikan kepada

kelompok sasaran (target group) sehingga akan mengurangi distorsi

implementasi.

2. Sumber Daya adalah faktor penting untuk implementasi kebijakan agar

efektif. Sumber daya tersebut dapat berwujud sumber daya manusia

dan sumber daya finansial.

Page 48: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

31

3. Disposisi adalah watak dan karakteristik yang dimiliki oleh

implementor, seperti komitmen, kejujuran, dan sifat demokratis.

4. Struktur Birokrasi yang bertugas mengimplementasikan kebijakan

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap implementasi kebijakan.

Salah satu dari aspek struktur yang penting dari setiap organisasi

adalah adanya prosedur operasi standar (Standard operating

procedures atau SOP).

Berdasakan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam

mengimplementasikan suatu kebijakan sangat diperngaruhi oleh adanya

komunikasi yang jelas baik antar individu maupun lembaga, sumber daya

yang digunakan, serta perilaku dari para implementornya. Dan akhirnya

akan menghasilkan suatu struktur birokasi yang tidak berbelit-belit.

B. Model Implementasi Kebijakan Model Merrile S. Grindle

Pendekatan implemetasi kebijakan yang dikembangkan oleh Grindle

dalam Agustino (2006:167) yang dikenal dengan Implementation as A

political and administrative Process. Keberhasilan implementasi suatu

kebijakan publik dapat diukur dari proses pencapaian hasil akhir

(outcomes), yaitu tercapai atau tidaknya tujuan yang ingin diraih. Hal ini

dikemukakan oleh Grindle, dimana pengukuran keberhasilan implementasi

kebijakan tersebut dapat dilihat dari dua hal, yaitu: (Agustino, 2006:167)

Page 49: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

32

1) Dilihat dari prosesnya, dengan mempertanyakan apakah pelaksanaan

kebijakan sesuai dengan yang ditentukan (design) dengan merujuk

pada aksi kebijakannya.

2) Apakah tujuan kebijakan tercapai? Dimensi diukur dengan melihat

dua faktor, yaitu:

a. Impak atau efeknya pada masyarakat secara individu atau

kelompok.

b. Tingkat perubahan yang terjadi serta penerimaan kelompok sasaran

dan perubahan yang terjadi.

Selanjutnya menurut Grindle, keberhasilan implementasi kebijakan

juga sangat ditentukan oleh tingkat implementability itu sendiri, yaitu yang

terdiri dari isi kebijakan (Content of Policy) dan lingkungan kebijakan

(Context of Policy). Berikut ini adalah penjelasannya:

1. Isi kebijakan (Content of Policy) menurut Grindle adalah:

1. Kepentingan-kepentingan yang mempengaruhi (Interest Affected)

2. Tipe Manfaat (Type of Benefit)

3. Derajat perubahan yang ingin dicapai (Extent of change Envision)

4. Letak pengambilan keputusan (Site of Decision Making)

5. Pelaksana Program (Program Implementer)

6. Sumber-sumber daya yang digunakan (Resources Committed)

2. Lingkungan kebijakan (Context of Policy)

a. Kekuasaan, kepentingan – kepentingan dan strategi dari aktor yang

terlibat (Power, interest and strategy of actor involved)

Page 50: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

33

b. Karakteristik lembaga dan rezim yang berkuasa (Institution and

Regime Characteristic)

c. Tingkat kepatuhan dan adanya respon dari pelaksana (Compliance

and Responsiveness)

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam

dalam mengimplementasikan suatu kebijakan harus dilihat dari isi

kebijakan itu sendiri, sehingga akan dapat terlihat bagaimana impak

atau efek yang dialami oleh pelaksana dan penerima kebijakan.

C. Model Teori Implementasi dari G. Shabbir Cheema dan Denis A.

Rondinelli (Subarsono, 2012: 101)

1. Kondisi Lingkungan

Lingkungan sangat mempengaruhi implementasi kebijakan, yang

dimaksud lingkungan ini mencakup lingkungan sosio kultural serta

keterlibatan penerima program.

2. Hubungan Antar Organisasi

Dalam banyak program, implementasi sebuah program perlu

dukungan dan koordinasi dengan instansi lain. Untuk itu diperlukan

koordinasi dan kerjasama antar instansi bagi keberhasilan suatu

program.

3. Sumberdaya Organisasi untuk Implementasi Program

Sumberdaya organisasi untuk implementasi program implementasi

kebijakan perlu didukung sumberdaya baik sumberdaya manusia

Page 51: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

34

(human resources) maupun sumberdaya non-manusia (non human

resources).

4. Karakteristik dan Kemampuan Agen Pelaksana

Yang dimaksud karakteristik dan kemampuan agen pelaksana

adalah mencakup struktur birokrasi, norma-norma, dan pola-pola

hubungan yang terjadi dalam birokrasi, yang semuanya itu akan

mempengaruhi implementasi suatu program.

Berdasakan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa

lingkungan sangat mempengaruhi implementasi sebuah kebijakan,

kebijakan dapat diimplementasikan dengan baik jika sejauhmana

lingkungan dapat menerima kebijakan yang diimplementasikan. Kemudian

dalam implementasi kebijakan harus didukung oleh organisasi yang

berkaitan dengan kebijakan serta kemampuan dari sumber daya yang

dimiliki.

D. Model Teori Implementasi dari Donald Van Metter dan Carl Van

Horn ( Agustino, 2008: 141)

1. Ukuran dan Tujuan Kebijakan

Kinerja implementasi kebijakan dapat diukur tingkat

keberhasilannya dan tujuan dari kebijakan memang realistis dengan

sosio kultur yang ada di level pelakasana kebijakan.

2. Sumber Daya

Page 52: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

35

Manusia merupakan sumberdaya yang terpenting dalam

menentukan suatu keberhasilan proses implementsi, tetapi diluar

sumberdaya manusia perlu diperhitungkan juga sumberdaya

finansial dan sumberdaya waktu. Keberhasilan proses

implementasi kebijakan sangat tergantung dari kemampuan

memanfaatkan sumberdaya yang tersedia.

3. Karakteristik Agen Pelaksana

Pusat perhatian pada agen pelaksana meliputi organisasi formal

dan organisasi informal yang akan terlibat dalam

pengimplementasian kebijakan publik, selain itu cakupan atau luas

wilayah implementasi kebijakan perlu juga diperhitungkan

manakala hendak menentukan agen pelaksana semakin luas

cakupan implementasi kebijakan maka seharusnya semakin besar

pula agen yang dilibatkan.

4. Sikap/ Kecenderungan (Disposition) Para Pelaksana

Sikap penerimaan atau penolakan dari agen pelaksana akan sangat

banyak mempengaruhi keberhasilan atau tidaknya kinerja

implementasi kebijakan publik.

5. Komunikasi Antarorganisasi dan Aktivitas Pelaksana

Koordinasi merupakan mekanisme yang ampuh dalam

implementasi kebijakan publik, semakin baik koordinasi

komunikasi diantara pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proses

Page 53: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

36

implementasi maka asumsinya kesalahan-kesalahan akan sangat

kecil untuk terjadi dan begitupun sebaliknya.

6. Lingkungan Ekonomi, Sosial dan Politik

Sejauh mana lingkungan eksternal turut mendorong keberhasilan

kebijakan public yang telah ditetapkan, lingkungan sosial,

ekonomi, dan politik yang tidak kondusif dapat menjadi biang

keladi dari kegagalan kinerja implementasi kebijakan.

Berdasakan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ukuran dan

tujuan kebijakan harus realistis sehingga kebijakan tersebut akan

mencapai hasil yang maksimal, kemudian yang mempengaruhi

implementasi sebuah kebijakan tersedianya sumber daya manusia yang

kompeten dan didukung oleh sumberdaya finansial dan sumber daya

waktu. kebijakan dapat diimplementasikan dengan baik harus didukung

oleh karakteristik agen pelaksana dan sikap kecenderungan para pelaksana

dalam mengimplmentasikan kebijakan public, selain itu koordiansi yang

baik merupakan cara ampuh dalam keberhasilan implementasi kebijakan.

Dan terakhir lingkungan sosial, ekonomi, dan politik yang tidak kondusif

menjadi penyebab kegagalan kinerja implementasi kebijakan.

2.1.5 Pengertian Koperasi

Secara harafiah kata “koperasi” berasal dari : Cooperation (

Latin ), atau Cooperation ( Inggris ), atau Co-operatie ( Belanda ), dalam

bahasa Indonesia diartikan sebagai : bekerja bersama, atau bekerja sama,

Page 54: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

37

atau kerjasama.Sudarsono,S.H., M.Si. Edillius, S.E. (Sri Edi Swasono,

2005 : 1).

Koperasi yang dimaksud disini dalam kaitannya dengan demokrasi

ekonomi adalah, koperasi sebagai organisasi atau lembaga ekonoi

modern yang mempunyai tujuan, mempuyai sistem pengelolaan,

mempunyai tertib organisasi ( mempunyai rules dan relugation) bahkan

mempunyai asas dan sendi-sendi dasar.

Koperasi menurut definisi Dr. Fay (1908), menyatakan bahwa

koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha bersama

yang terdiri atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan

semangat tidak memikirkan diri sendiri sedemikian rupa, sehingga

masing-masing sanggup menjalankan kewajibannya sebagai anggota

dan mendapat imbalan sebanding dengan pemanfaatan mereka

terhadap organisasi.

Memahami dari definisi Dr. Fay menunjukan adanya unsur “untuk

golongan ekonomi lemah” juga mengandung unsure-unsur kerjasama,

tidak mementingkan kepentingan diri sendiri dan adanya unsure

demokrasi, yang dapat dilihat dari pernyataan bahwa imbalan jasa

kepada anggota diberikan sesuai dengan jasa atau partisipasi anggota

dalam perkumpulan.

Margono Djojohadikoesoemo dalam bukunya yang berjudul “ 10

Tahun Koperasi” 1941. mengatakan bahwa : “Koperasi ialah

Page 55: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

38

perkumpulan manusia seorang-seorang yang dengan sukanya sendiri

hendak bekerja sama untuk memajukan ekonominya”.

Kata-kata yang dapat dipahami dalam definisi tersebut ialah :

Adanya unsur kesukarelaan dalam berkoperasi.

Bahwa dengan bekerjasama manusia akan lebih mudah mencapai

apa yang diinginkan.

Pendirian dari suatu koperasi mempunyai pertimbangan-

pertimbangan ekonomis.

Ir. Kaslan A. Tohir, menyebutkan adanya pengelompokan dari

bermacam-macam koperasi menurut Klasik. Pengelompokan (penjenisan)

menurut Klasik tersebut hanya mengenal adanya 3 jenis koperasi yaitu :

1. Koperasi pemakaian ( koperasi warung, koperasi sehari-

hari, koperasi distribusi, dan sebagainya). Tujuan dari

koperasi ini ialah membeli barang-barang yang dibutuhkan

anggota-anggotanya dan membagi barang-barang itu kepada

mereka.

2. Koperasi penghasil atau koperasi produksi : tujuan dari

koperasi jenis ini ialah mengerjakan sesuatu pekerjaan

bersama-sama.

3. Koperasi simpan pinjam, tujuan dari perkumpulan ini

adalah member kesempatan kepada anggota-anggotanya

untuk menyimpan dan meminjam uang.

Page 56: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

39

2.1.6 Fungsi, Asas dan Sendi Dasar Koperasi Indonesia

1. Fungsi Koperasi :

1. Alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi

kesejateraan rakyat.

2. Alat pendemokrasian nasional.

3. Sebagai salah satu urat nadi perekonomian bangsa

Indonesia.

4. Alat pembinaan insan masyarakat untuk memperkokoh

kedudukan ekonomi bangsa Indonesia serta bersatu

dalam mengatur tatalaksana perekonomian rakyat.

2. Asas Koperasi :

Adalah kekeluargaan dan kegotongroyongan.

3. Sendi-sendi Dasar Koperasi :

1. Sifat keanggotaannya sukarela dan terbuka untuk setiap

warga negara Indonesia.

2. Rapat anggota merupakan kekuasaan yang tertinggi

sebagai pencerminan demokrasi dalam koperasi.

3. Pembagian sisa hasil usaha diatur menurut jasa masing-

masing anggota.

4. Adanya pembatasan bunga atas modal.

5. Mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan

masyarakat pada umumnya.

6. Usaha dan ketatalaksanaannya bersifat terbuka.

Page 57: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

40

7. Swadaya, swakerta, dan swasembada, sebagai

pencerminan dari prinsip dasar, yaitu percaya pada diri

sendiri.

Asas dan Sendi Dasar Koperasi yang mengungkapkan bahwa

koperasi itu berfungsi sebagai alat perjuangan ekonomi untuk

mempertinggi kesejahteraan rakyat adalah dengan berpegangan teguh pada

asas kekeluargaan dan kegotongroyongan sesuai dengan kepribadian

Indonesia. Ini tidak berarti koperasi meninggalkan sifar dan syarat-syarat

ekonominya, yaitu aspek efisiensi. Kemudian dengan dasar kedua asas

tersebut ( kekeluargaan dan kegotongroyongan ) setiap anggota koperasi

secara sukarela berdasarkan kesadaran dan keyakinan untuk secara aktif

bekerjasama dan dengan koperasi bertekad memperbaiki kehidupannya

dan Kehidupan masyarakatnya.

2.1.7 Jenis-Jenis Koperasi

1. Koperasi Jasa : Koperasi yang menyelenggarakan fungsi

pelayanan jasa tertentu untuk kepentingan anggota, contoh :

jasa asuransi, angkutan, pendidikan dan pelatihan, dan

sebagainya.

2. Koperasi Produksi : melakukan usaha produksi atau

menghasilkan barang. Barang- barang yang dijual di koperasi

adalah hasil produksi anggota koperasi. Bagi para anggota yang

memilik usaha, dapat memasok hasil produksinya ke koperasi.

Page 58: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

41

Contoh : berupa hasil kerajinan, pakaian jadi dan bahan

makanan.

3. Koperasi konsumsi menyediakan semua kebutuhan para

anggota dalam bentuk barang. Contoh : bahan makanan,

pakaian, alat tulis atau berupa peralatan rumah tangga.

4. Koperasi Pertanian : Koperasi ini beranggotakan para petani,

buruh tani, dan orang – orang yang terlibat dalam usaha

pertanian. Koperasi pertanian melakukan kegiatan yang

berhubungan dengan pertanian. Contoh : penyuluhan pertanian,

pengadaan bibit unggul, penyediaan pupuk, obat – obatan, dll.

5. Koperasi Simpan Pinjam : koperasi yang beranggotakan

masyarakat baik selaku konsumen maupun produsen barang.

Usaha koperasi jenis ini adalah menyelenggarakan fungsi

penghimpun dana dan menyediakan pinjaman/modal untuk

anggota, baik selaku konsumen maupun produsen.

6. Koperasi Konsumen : Koperasi yang berangootakan para

konsumen dengan menjalankan kegiatan jual beli, menjual

barang konsumsi. Tujuan koperasi ini adalah untuk

memberikan keuntungan sebesar-besarnya bagi anggotanya

dengan cara mengadakan barang atau jasa yang murah,

berkualitas, dan mudah didapat.

Page 59: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

42

Berikut ini merupakan makna – makna arti lambang koperasi indonesia :

1. Roda Bergigi : menggambarkan upaya keras yang ditempuh secara terus-

menerus. Hanya orang yang bekerja keras yang bisa menjadi calon

Anggota koperasi dengan memenuhi beberapa persyaratan-persyaratan

koperasi.

2. Rantai (di sebelah kiri) : melambangkan ikatan persatuan yang kokoh.

Bahwa Anggota Koperasi adalah Pemilik Koperasi tersebut

3. Kapas dan Padi (di sebelah kanan) : menggambarkan kemakmuran

anggota koperasi secara khusus dan merakyat secara umum yang

diusahakan oleh koperasi tersebut.

4. Timbangan : yaitu keadilan sosial sebagai salah satunya dasar dari

koperasi. Biasanya akan menjadi simbol hukum.

5. Bintang dalam perisai : Yang dimaksud merupakan landasan ideal dari

koperasi tersendiri. Bahwa Anggota Koperasi yang baik adalah yang

mempercantik nilai-nilai keyakinan dan kepercayaan, yang mendengarkan

suara hatinya.

Page 60: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

43

6. Pohon beringin : Timbangan dan Bintang dalam Perisai menjadi nilai

hidup yang harus dijunjung tinggi.

7. Koperasi Indonesia : menandakan bahwa Koperasi yang dimaksudkan

merupakan koperasi dari Rakyat Indonesia.

8. Warna merah dan putih : bacground menggambarkan sifat-sifat

nasionalisme Negara Kerakyatan Republik Indonesia sendiri.

2.1.8 Peraturan Daerah Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan

Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Pembinaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

1. Pasal 2 Pembinaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

bertujuan :

a) Memantapkan dan menumbuh kembangkan swadaya

Koperasi dan Usaha Kecil Menengah sehingga mampu

menjadi pusat pelayanan perekonomian yang memiliki daya

saing, efektif dan efisien.

b) Memperkuat kerangka dasar ekonomi kerakyatan yang

merupakan bagian integral dari pembangunan ekonomi

nasional.

2. Pasal 3 Sasaran Pembinaan dan Pengembangan Koperasi dan

Usaha Kecil Menengah terutama diarahkan agar Koperasi dan

Usaha Kecil Menengah dapat memegang peranan utama dalam

ekonomi kerakyatan khususnya disektor-sektor:

Page 61: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

44

a) Pertanian yang meliputi bidang pertanian pangan,

peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan dan agro

industri.

b) Penyaluran kebutuhan pokok masyarakat.

c) Jasa seperti bidang perkreditan angkutan darat, sarana

produksipertanian, listrik pedesaan, dan lain-lain.

d) Industri kecil dan kerajinan rakyat.

e) Lain-lain bidang usaha sesuai.

1. Pasal 4 Pemerintah Daerah memberikan bimbingan,

penyuluhan, bantuan usaha, manajemen, permodalan untuk

menumbuh kembangkan kemampuan dan kekuatan koperasi

dan usaha kecil Menengah sehingga menjadi kekuatan usaha

ekonomi nasional.

Pembinaan Kelembagaan Koperasi dan Usaha Kecil

Menengah : Akta Pendirian , Perubahan Anggaran Dasar ,

Penggabungan Dan Keputusan Pembubaran Koperasi :

a) Pasal 6 Penerbitan Izin Operasional Koperasi

b) Pasal 7 Laporan Keuangan Koperasi

c) Pasal 8 Klasifikasi Koperasi

d) Pasal 9 Penilaian Kesehatan KSP / USP

e) Pasal 10 Pemeriksaan Koperasi

f) Pasal 11 Peningkatan Sumber Daya Manusia Koperasi dan

Usaha Kecil Menengah

Page 62: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

45

Pembinaan Usaha Koperasi dan Usaha Kecil Menengah :

a) Pasal 12 Pemupukan Modal Koperasi dan Usaha Kecil

Menengah.

b) Pasal 13 Bimbingan Kemudahan dan Perlindungan Usaha

Bagi Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

c) Pasal 14Jaringan Usaha koperasi dan Usaha Kecil

Menengah

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan kajian penelitian yang pernah dilakukan

oleh peneliti sebelumnya yang dapat diambil dari berbagai sumber ilmiah, seperti

Skripsi, Jurnal, maupun Tesis. Ada beberapa penelitian terdahulu yang peneliti

gunakan dalam penelitian ini, diantaranya:

1. Skripsi tentang Analisis Strategi Pengembangan Koperasi di

Kabupaten Serang, Oleh Tiwi Rizkiyani (2012).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan

Nomogram dari Harry King dengan taraf kesalahan 10% dan

menggunakan teknik proportional area accidental samplingsebagai

teknik sampling. Hasil penelitian, strategi pengembangan koperasi

di Kabupaten Serang Cukup Optimal.

Persamaa dalam penelitian ini adalah meneliti mengenai koperasi

serta tujuan dari penelitan ini mengetahui sejauh mana

perkembangan semua jenis koperasi. Kemudian perbedaannya

Page 63: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

46

terlihat dari Fokus Penelitian yaitu sama-sama meneliti mengenai

koperasi hanya saja dalam penelitian ini meneliti semua jenis

koperasi yang ada, kemudian Lokus Penelitian yang berbeda dan

metode penelitian yang berbeda.

2. Skripsi tentang Strategi Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah

Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan di

Kabupaten Sidrap. ( Studi Kasus : Pemberdayaan Koperasi

Pertanian ), Oleh Sri Wahyuni R (2013).

Secara umum penelitian in bertujuan untuk

mendeskripsikan tentang strategi pemberdayaan UKM di Dinas

Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan, dalam hal ini

adalah koperasi pertanian. Penelitian ini menggunakan metode

penelitian deskriptif kualitatif dan menggunakan Konsep Pranaka

dan Priyono, tiga Fase dalam Pemberdayaan yaitu :(1) Fase

Inisial;(2) Fase Partisipatoris;(3) Fase Emansipatoris.Hasil

penelitian ini menunjukan bahwa dalam rangka memberdayakan

koperasi pertanian belum optimal, hal ini terbukti dengan kurang

berkualitasnya sumber daya yang ada dalam koperasi, rendahnya

permodalan koperasi, sarana dan prasarana belum memadai,

pengawasan yang lemah dan sebagainya.

Persamaan dalam penelitian ini adalah fokus penelitiannya

mengenai koperasi pertanian, kemudian dilihat dari metode

penelitian yang digunakan dan tujuan dari penelitian ini.

Page 64: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

47

Perbedaannya dari penelitian ini ialah, penelitian ini lebih meneliti

kearah strategi organisasinya, strategi apa yang dilakukan oleh

Dinas koperasi dalam memberdayakan koperasi pertanian tersebut.

2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian

Kerangka berfikir merupakan model yang konseptual tentang bagaimana

teori berhubungan dengan faktor yang telah di definisikan sebagai masalah yang

penting.Kerangka berfikir menggambarkan alur pikiran peneliti sebagai

kelanjutan dari kajian teori untuk memberikan penjelasan kepada pembaca,

berdasarkan judul penelitian diatas kerangka berfikir dalam penelitian ini yaitu

Implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 06 Tahun 2003

Tentang Pembinaan Koperasi. Dengan adanya Perda tersebut diharapkan koperasi

menjadi penggerak perekonomian di masyarakat desa yang berdampak kepada

kesejahteraan masyarakat desa khususnya petani di kabupaten pandeglang.

Berdasarkan teori yang peneliti gunakan dalam penelitian ini

menurutModel Teori Implementasi dari Donald Van Metter dan Carl Van Horn (

Agustino, 2008: 141). Ada enam variabel yang mempengaruhi kinerja kebijakan

publikyaitu:

1. Ukuran dan Tujuan Kebijakan

Kinerja implementasi kebijakan dapat diukur tingkat

keberhasilannya dan tujuan dari kebijakan memang realistis dengan

sosio kultur yang ada di level pelakasana kebijakan.

2. Sumber Daya

Page 65: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

48

Manusia merupakan sumberdaya yang terpenting dalam

menentukan suatu keberhasilan proses implementsi, tetapi diluar

sumberdaya manusia perlu di perhitungkan juga sumberdaya

finansial dan sumberdaya waktu. Keberhasilan proses

implementasi kebijakan sangat tergantung dari kemampuan

memanfaatkan sumberdaya yang tersedia.

3. Karakteristik Agen Pelaksana

Pusat perhatian pada agen pelaksana meliputi organisasi formal

dan organisasi informal yang akan terlibat dalam

pengimplementasian kebijakan publik, selain itu cakupan atau luas

wilayah implementasi kebijakan perlu juga diperhitungkan

manakala hendak menentukan agen pelaksana semakin luas

cakupan implementasi kebijakan maka seharusnya semakin besar

pula agen yang dilibatkan.

4. Sikap/ Kecenderungan (Disposition) Para Pelaksana

Sikap penerimaan atau penolakan dari agen pelaksana akan sangat

banyak mempengaruhi keberhasilan atau tidaknya kinerja

implementasi kebijakan publik.

5. Komunikasi Antarorganisasi dan Aktivitas Pelaksana

Koordinasi merupakan mekanisme yang ampuh dalam

implementasi kebijakan publik, semakin baik koordinasi

komunikasi diantara pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proses

Page 66: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

49

implementasi maka asumsinya kesalahan-kesalahan akan sangat

kecil untuk terjadi dan begitupun sebaliknya.

6. Lingkungan Ekonomi, Sosial dan Politik

Sejauh mana lingkungan eksternal turut mendorong keberhasilan

kebijakan public yang telah ditetapkan, lingkungan sosial,

ekonomi, dan politik yang tidak kondusif dapat menjadi biang

keladi dari kegagalan kinerja implementasi kebijakan.

Dari teori Donald Van Metter dan Carl Van Horn tersebut, peneliti dapat

menjawab permasalahan-permasalahan yang ada dalam Implementasi Peraturan

Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan

Koperasi. Jika dilihat dari prosesnya apakah pelaksanaan Perda tersebut sudah

sesuai dengan desain yang ditentukan, serta apakah tujuan kebijakan tercapai.

Sehingga keberhasilan dalam pembinaan koperasi dapat diwujudkan.

Dari analisis di atas maka peneliti membuat kerangka pemikiran sebagai berikut:

Page 67: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

50

Gambar 2.1Kerangka Berpikir

(Sumber: Peneliti, 2016)

Implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan

Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.

Koperasi Pertanian Identifikasi Masalah :

1. Kurangnya perhatian dan pembinaan dari pemerintah kepada Koperasi

Pertanian.

2. Masih banyaknya Koperasi Pertanian resmi di Kabupaten pandeglang

yang tidak aktif.

3. Belum terbentuknya jaringan usaha yang dapat menguntungkan Koperasi

Pertanian.

1.

Input

Teori Kebijakan Donald Van Metter dan Carl Van Horn (Agustino, 2008: 141) :

1. Ukuran dan Tujuan Kebijakan2. Sumber Daya3. Karakteristik Agen Pelaksana4. Sikap/ Kecenderungan (Disposition) Para

Pelaksana5. Komunikasi Antarorganisasi dan Aktivitas

Pelaksana6. Lingkungan Ekonomi, Sosial dan Politik

OUTPUT

Implementasi Peraturan Daerah Kabupaten

Pandeglang Nomor 06 Tahun 2003 Tentang

Pembinaan Koperasi dan Usaha Kecil

Menengah dalam Pembinaan Koperasi Petanian

dapat Berjalan Optimal. utuk memajukan

kesejahteraan umum Khususnya para Petani.

Page 68: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

51

2.4 Asumsi Dasar

Asumsi dasar adalah anggapan dasar yakni suatu hal yang diyakini

kebenarannya oleh penulis yang dirumuskan secara jelas.Menurut Arikunto

(2002:61). Berdasarkan identifikasi masalah yang telah peneliti rumuskan adalah

sebagai berikut:

Berdasarkan observasi awal yang peneliti lakukan bahwa

“ImplementasiPeraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 06 Tahun 2003 Tentang

Pembinaan Koperasi, Belum berjalan dengan optimal. Hal ini didasarkan pada

permasalahan-permasalahan yang peneliti temukan.

Page 69: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

52

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian

Penelitian ini berupaya mengetahui sejauh mana Implementasi Peraturan

Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan

Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. Secara umum metode penelitian diartikan

sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu

(Sugiyono, 2012:2). Metodologi penelitian merupakan suatu usaha pembuktian

terhadap suatu objek penelitian untuk memperoleh kebenaran dari permasalahan

dengan menggunakan pendekatan ilmiah untuk mendapatkan hasil yang objektif

dan dapat dipertanggunjawabkan kebenarannya. Adapun metode penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dengan pendekatan

kualitatif.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

deskriptif dengan pendekatan kualitatif, (Moleong, 2007:6). Metode Penelitian

deskriptif dengan pendekatan kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk

memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian seperti

perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik dan dengan

cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus

yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.Sedangkan Bogdan

dan Taylor (dalam Moleong 2007:4) mengemukakan bahwa; Metodologi

Page 70: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

53

penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif merupakan prosedur penelitian

yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari

orang-orang dan perilaku yang diamati.

Dalam penelitian kualitatif instrumennya adalah orang atau human

instrument, yaitu peneliti sendiri. Untuk dapat menjadi instrumen, maka peneliti

harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas, sehingga mampu bertanya,

menganalisis, memotret, dan mengkontruksi situasi sosial yang diteliti menjadi

lebih jelas dan bermakna.Data yang dihasilkan berbentuk kata-kata, kalimat untuk

mengeksplorasi bagaimana kenyataan sosial yang terjadi dengan mendeskripsikan

hal-hal yang sesuai dengan masalah dan unit yang diteliti. Penelitian dengan

menggunakan pendekatan kualitatif diharapkan dapat mengungkapkan peristiwa

atau kejadian yang terjadi sebenarnya di lapangan.

Pendekatan kualitatif dipergunakakan karena untuk meneliti kondisi objek

yang alamiah dimana peneliti berperan sebagai instrumen kunci, teknik

pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat

induktif, dan hasil penelitiannya lebih menekankan pada makna dari pada

generalisasi (Sugiyono, 2012:15). Penelitian kualitatif lebih menekankan pada

proses daripada produk atau outcome dan juga digunakan untuk mendapatkan data

yang mendalam, suatu data yang mengandung makna.

Menurut Denzim dan Lincol (dalam Moleong 2007:5) penelitian kualitatif

adalah penelitian yang menggunakan latar belakang alamiah dengan maksud

menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan

berbagai metode yang ada. Dari segi definisi, penelitian kualitatf merupakan

Page 71: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

54

penelitian yang memanfaatkan wawancara terbuka untuk menelaah dan

memahami sikap, pandangan perasaan dan perilaku individu ataupun sekelompok

orang.

3.2 Fokus Penelitian

Fokus penelitian dalam penelitian kualitatif juga disebut sebagai batasan

masalah, yang berisi pokok masalah yang masih bersifat umum, ( Sugiyono : 2012

: 32). Adapun fokus penelitian yang diteliti adalah terkait Implementasi Peraturan

Daerah No. 06 Tahun 2003 Mengenai Pembinaan Koperasi dan UKM, tetapi

peneliti membatasi fokus penelitian mengenai pembinaan koperasi pertaniannya

nya saja.

3.3 Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian mengenai Implementasi Peraturan Daerah Kabupaten

Pandeglang Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan Koperasi.Penelitian ini

dilakukan di Kabupaten Pandeglang.

3.4 Variabel Penelitian

3.4.1 Definisi Konsep

Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini menurut Model Donald

Van Metter dan Carl Van Horn (Agustino, 2008: 141). Ada enam variabel yang

mempengaruhi kinerja kebijakan publikyaitu:

1. Ukuran dan Tujuan Kebijakan

Page 72: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

55

2. Sumber Daya

3. Karakteristik Agen Pelaksana

4. Sikap/ Kecenderungan (Disposition) Para Pelaksana

5. Komunikasi Antarorganisasi dan Aktivitas Pelaksana

6. Lingkungan Ekonomi, Sosial dan Politik

Dalam penelitian ini tidak dapat dilepaskan dari aturan yang

menjadi pedomanyaitu Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor

06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan Koperasi. Isi dari Peraturan tersebut

merupakan pedoman yang harus diperhatikan dalam implementasi

peraturan daerah yang terkait dengan pembinaan koperasi pertanian.

3.4.2 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjabaran dari konsep atau

variable peneleitian dalam rincian yang terukur atau disebut juga indikator

penelitian.Dalam penjelasan definisi operasional akan dikemukakan

fenomena-fenomena penelitian yang tentunya dikaitkan dengan konsep

teori yang digunakan seperti yang telah dijelaskan didalam definisi

konsep sebelumnya.

Donald Van Metter dan Carl Van Horn ( Agustino, 2008: 141). Ada enam

variabel yang mempengaruhi kinerja kebijakan publikyaitu:

1. Ukuran dan Tujuan Kebijakan

Page 73: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

56

Kinerja implementasi kebijakan dapat diukur tingkat

keberhasilannya dan tujuan dari kebijakan memang realistis dengan

sosio kultur yang ada di level pelakasana kebijakan.

2. Sumber Daya

Manusia merupakan sumberdaya yang terpenting dalam

menentukan suatu keberhasilan proses implementsi, tetapi diluar

sumberdaya manusia perlu di perhitungkan juga sumberdaya

finansial dan sumberdaya waktu. Keberhasilan proses

implementasi kebijakan sangat tergantung dari kemampuan

memanfaatkan sumberdaya yang tersedia.

3. Karakteristik Agen Pelaksana

Pusat perhatian pada agen pelaksana meliputi organisasi formal

dan organisasi informal yang akan terlibat dalam

pengimplementasian kebijakan publik, selain itu cakupan atau luas

wilayah implementasi kebijakan perlu juga diperhitungkan

manakala hendak menentukan agen pelaksana semakin luas

cakupan implementasi kebijakan maka seharusnya semakin besar

pula agen yang dilibatkan.

4. Sikap/ Kecenderungan (Disposition) Para Pelaksana

Sikap penerimaan atau penolakan dari agen pelaksana akan sangat

banyak mempengaruhi keberhasilan atau tidaknya kinerja

implementasi kebijakan publik.

5. Komunikasi Antarorganisasi dan Aktivitas Pelaksana

Page 74: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

57

Koordinasi merupakan mekanisme yang ampuh dalam

implementasi kebijakan publik, semakin baik koordinasi

komunikasi diantara pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proses

implementasi maka asumsinya kesalahan-kesalahan akan sangat

kecil untuk terjadi dan begitupun sebaliknya.

6. Lingkungan Ekonomi, Sosial dan Politik

Sejauh mana lingkungan eksternal turut mendorong keberhasilan

kebijakan public yang telah ditetapkan, lingkungan sosial,

ekonomi, dan politik yang tidak kondusif dapat menjadi penyebab

dari kegagalan kinerja implementasi kebijakan.

3.5 Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:59) dalam penelitian kualitatif ini yang menjadi

instrumen penelitian atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri (human

instrument). Oleh karena itu peneliti sebagai instrumen juga harus “divalidasi”

seberapa jauh peneliti siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke

lapangan. Validitas terhadap peneliti sebagai instrumen meliputi validitas terhadap

pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang

yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian baik secara

akademik maupun logistiknya. Kemudian yang melakukan validasi adalah peneliti

sendiri, melalui evaluasi diri seberapa jauh pemahaman terhadap metode

kualitatif, penguasaan teori dan wawasan terhadap bidang yang diteliti, serta

kesiapan dan bekal memasuki lapangan.

Page 75: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

58

Sejalan dengan pendapat Moleong (2007:9), bahwa peneliti sendiri atau

dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama. Hal ini

dilakukan karena hanya manusia yang dapat berhubungan dengan responden atau

objek lainnya, dan manusialah yang mampu memahami kaitan kenyataan-

kenyataan di lapangan.Hanya manusia sebagai instrument pulalah yang dapat

menilai apakah kehadirannya menjadi faktor pengganggu sehingga apabila terjadi

hal yang demikian, tentunya dapat menyadarinya serta dapat mengatasinya.

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini merupakan data primer

dan data sekunder. Peneliti merupakan key instrument dalam penelitian kualitatif

karena peneliti dapat merasakan langsung, mengalami, melihat sendiri objek atau

subjek yang diteliti, selain itu peneliti juga mampu menentukan kapan

penyimpulan data telah mencukupi, data telah jenuh dan kapan penelitian dapat

dihentikan dan peneliti juga dapat langsung melakukan pengumpulan data,

melakukan refleksi secara terus-menerus dan secara gradual membangun

pemahaman yang tuntas mengenai suatu hal.

Data primer adalah data yang berupa kata-kata atau tindakan orang-orang

yang diamati dari hasil wawancara dan observasi. Sedangkan data-data sekunder

didapat berupa dokumen tertulis. Adapun alat-alat tambahan yang digunakan

dalam pengumpulan data terdiri dari pedoman wawancara, alat tulis, perekam,

kamera, dan buku catatan.

Page 76: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

59

3.6 Informan Penelitian

Menurut Moleong (2006:132) informan adalah orang yang dimanfaakan

untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Dalam

penelitian kualitatif informan bukan dinamakan responden, tetapi sebagai

narasumber, atau partisipan, teman dan guru penelitian. Maka dalam penelitian ini

teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Purposive sampling

merupakan teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan

tertentu. Pertimbangan tertentu ini misalnya, orang tersebut yang dianggap paling

mengetahui tentang apa yang kita harapkan, sehingga memudahkan peneliti untuk

menjelajahi obyek yang diteliti.

Menurut Patton (dalam Denzin 2009: 290), alasan logis di balik teknik

Purposive dalam penelitian kualitatif merupakan prasyarat bahwa sampel yang

dipilih sebaiknya memiliki informasi yang kaya (rich information). Walaupun

demikian dalam pelaksanaan penelitian di lapangan nanti, tidak menutup

kemungkinan peneliti juga akan menggunakan teknik Snowball, yaitu jumlah

informan akan bertambah sesuai dengan kebutuhan dalam penelitian. penggunaan

teknik tersebut disesuaikan dengan kondisi atau situasi yang ada di lapangan.

Tabel 3.1

Informan Penelitian

No Unsur

Informan

Kode

Informan

Informan Ket

1. Pemerintah

Daerah I1

1) Kepala Bidang Koperasi

2) Sesksi Pemberdayaan Koperasi

3) Seksi Kelembagaan Koperasi

Key

Informan

2. Pemerintah I2 1) Kepala Bidang Koperasi Key

Page 77: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

60

Provinsi Informan

3. Pengurus

Koperasi

I3 1) Ketua Koperasi Pertanian

2) Anggota Koperasi Pertanian

Key

Informan

4. Stake Holder

Koperasi di

Daerah

I4

1) DEKOPINDA

2) Penggerak Koperasi

Secondary

Informan

(Sumber : Peneliti, 2016)

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling penting dan

strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah

mendapatkan data. Menentukan teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan

dengan observasi (pengamatan), interview (wawancara), dokumentasi dan

gabungan ketigatnya.

a. Observasi

Soehartono (2004:70), menjelaskan dalam observasi partisipan

peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang

diamati atau yang digunakan sebagai sumber penelitian, atau

pengamat ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh

subyek yang diteliti atau yang diamati, seolah-olah merupakan

bagian dari mereka. Dalam jenis prosedur ini, peneliti adalah

bagian dari keadaan alamiah, tempat dilakukannya observasi.

Dengan demikian pengamatan akan lebih mudah mengamati

kemunculan tingkah laku yang diharapkan. Observasi partisipan

dinilai memiliki daya tarik yang tinggi sebagai suatu metode.

Namun tidak semua orang ingin atau mampu menyediakan waktu

Page 78: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

61

untuk masalah yang dianggap tidak sah atau bernilai negatif, dan

juga resiko dalam cara-cara mendapatkan data.

b. Wawancara Mendalam

Moleong (2006:186) menyatakan metode wawancara merupakan

metode yang lazim digunakan dalam penelitian kualitatif.

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan (interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Dalam pelaksanaan

metode ini dilakukan dengan mewawancarai pihak-pihak yang

terkait dengan masalah penelitian.

c. Dokumentasi

Sugiyono (2008:240) dokumen merupakan catatan peristiwa yang

sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan harian, cerita,

biografi, peraturan, kebijakan dan lainnya. Dokumen yang berupa

gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain.

Adapun alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

ini khususnya dalam melakukan wawancara adalah :

a. Buku Catatan : untuk mencatat data yang didapat dari

sumber data atau informan.

b. Recorder : untuk merekam semua percakapan karena jika

hanya menggunakan buku catatan, peneliti sulit untuk

Page 79: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

62

mendapatkan informasi detail yang telah diberikan oleh

informan.

c. Camera : untuk mengabadikan momen pada saat

wawancara agar menjadi bukti yang valid dalam

mendukung penelitian ini.

Tabel 3.2

Pedoman Wawancara

Variabel Indikator Kisi-Kisi Pertanyaan Kode

Informan

Ukuran danTujuan Kebijakan

Target

1) Apakah Koperasi Pertanian yangmemiliki badan hukum berkembangdari segi Aset?

2) Ada berapa Koperasi Pertanian yangdiberikan izin Operasional setiaptahunnya?

3) Ada berapa Koperasi Pertanian yangtelah melakukan Rapat AnggotaTahunan?

4) Apakah Disperindagkop sudahmemfasilitasi terbentuknya jaringanusaha bagi Koperasi Pertanian?

I1, I₂,

I3, I₄

Sasaran/ Tujuan

1) Apakah dengan adanya Perda Nomor06 Tahun 2003 Tentang PembinaanKoperasi dan UKM, dapatmenumbuh kembangkan swadayakoperasi pertanian di KabupatenPandeglang?

2) Apakah dengan adanya Perda Nomor06 Tahun 2003 Tentang PembinaanKoperasi dan UKM, KoperasiPertanian sudah menjadi pusatpelayanan perekonomian yangmemiliki daya saing?

3) Apakah dengan adanya Perda Nomor06 Tahun 2003 Tentang PembinaanKoperasi dan UKM, jumlahkeanggotaan Koperasi meningkat?

I1, I₄,I5,

Page 80: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

63

4) Apakah dengan adanya Perda Nomor06 Tahun 2003 Tentang PembinaanKoperasi dan UKM, Koperasi dapatmemberikan sumbangsih bagipendapatan daerah ?

Sumber Daya

Sumber DayaManusia

1) Apakah Dinas Koperasi dan UMKMmemiliki SDM mumpuni dalammengimplementasikan Perda Nomor06 Tahun 2003 Tentang PembinaanKoperasi dan UKM?

2) Apakah Dinas Koperasi dan UMKMsecara berkala melakukan pelatihanuntuk mengasah kemampuan SDMdalam mengimplementasikan PerdaNomor 06 Tahun 2003 TentangPembinaan Koperasi dan UKM?

3) Dengan luas wilayah KabupatenPandeglang apakah jumlahsumberdaya manusia Dinas Koperasidan UMKM telah memadai?

I1, I₂, I3

Dukungan Saranadan Prasarana

1) Apakah pemerintah dalam hal iniDinas Koperasi dan UMKMmemberikan bantuan perkuatanpermodalan koperasi?

2) Apakah Dinas Koperasi dan UMKMmemberikan Pelatihan secaraperiodik kepada anggota koperasiagar mengetehui cara berkoperasiyang baik dan benar?

3) Apakah pemerintah dalam hal iniDinas Koperasi dan UMKMmemberikan bantuan selainpermodalan kepada KoperasiPertanian ?

I1, I₂,

I3, I₄

Dukungan Waktu

1) Berapa lama waktu yang dibutuhkandalam penerbitan perizinan koperasi?

2) Berapa lama waktu yang dibutuhkandalam mengajukan dana pinjamankoperasi?

3) Berapa lama koperasi harus sudahberjalan sebagai syarat mengajukanpinjaman?

I1, I₂,

I3, I₄

Page 81: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

64

KarakteristikAgen Pelaksana

Pegawai danLembaga

1) Teknis pengawasan koperasi sepertiapa yang sudah dilakukan DinasKoperasi dan UMKM?

2) Dengan jumlah koperasi yangbanyak dan wilayah yang cukup luasapakah SDM dan Sumberdaya lainsudah cukup untuk menjalankanpembinaan koperasi?

I1, I₂,

I3, I₄

Sikap/Kecenderungan

(Disposition) ParaPelaksana

KognisiImplementor

1) Sejauh mana pemahamanimplementor mengenai Perda Nomor06 Tahun 2003 Tentang PembinaanKoperasi dan UKM?

2) Berapa kali satu tahun DinasKoperaasi dan UMKM mengadakanpelatihan bagi para implementor?

I1, I₂, I3,

ResponImplementor

1) Dengan adanya Perda Nomor 06Tahun 2003 Tentang PembinaanKoperasi dan UKM, apa saja yangsudah dilakukan Dinas Koperasi danUMKM untuk PengembanganKoperasi Pertanian?

2) Langkah apa yang akan diambilketika ada koperasi tidak sesuaidengan aturan hukum dan caraberkoperasi baik dan benar ?

I1, I₂, I3,

KomunikasiAntarorganisasidan Aktivitas

Pelaksana

Koordinasi

1) Untuk mengimplementasikan PerdaNomor 06 Tahun 2003 TentangPembinaan Koperasi dan UKM,apakah Dinas Koperasi dan UMKMbekerjasama dengan lembaga lainyang ada di Provinsi Banten?

2) Bentuk koordinasi seperti apa yangsudah dilakukan Dinas Koperasi danUMKM dengan lembaga lain ataustack holder?

I1, I₂,

I3, I₄

Sosialisasi

1) Kapan Dinas Koperasi dan UMKMmelakukan sosialisasi mengenaiPerda Nomor 06 Tahun 2003Tentang Pembinaan Koperasi danUKM?

2) Apakah setelah sosialisasi dilakukan

I1, I₂, I3,I₄, I5, I6

Page 82: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

65

Dinas Koperasi dan UMKMperkembangan koperasi semakinmeningkat?

LingkunganEksternal

LingkunganEkonomi

1) Apakah adanya kemajuan ekonomimasyarakat sesudah dan sebelumadanya Perda Nomor 06 Tahun 2003Tentang Pembinaan Koperasi danUKM?

I1, I₄

Lingkungan Sosial

1) Dengan lahan pertanian yang luasdan mayoritas masyarakatpandeglang bertani, apa dampakdengan adanya Perda Nomor 06Tahun 2003 Tentang PembinaanKoperasi dan UKM?

2) Bagaimana dukungan Masyarakatterhadap adanya Perda Nomor 06Tahun 2003 Tentang PembinaanKoperasi dan UKM?

I1, I₄,

I5, I6

Kondisi Politik

1) Apakah pada saat pendirian danpembinaan koperasi dipengaruhikepentingan –kepentingan politikuntuk mendukung calon pejabattertentu?

2) Apakah Pada saat menjelang Pemilubanyak bantuan yang diterima olehkoperasi?

I1, I₂, I3,I₄, I6

(Sumber: Peneliti, 2016)

3.8 Teknik Analisis Data

Dalam sebuah penelitian kualitatif analisis data dilakukan sejak sebelum

peneliti memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan.

Menurut Bogdan dan Biklen (dalam Irawan 2006:26), analisis data adalah proses

mencari dan mengatur secara sistematis transkip interview, catatan di lapangan,

dan bahan-bahan yang didapatkan, yang kesemuanya itu di kumpulkan untuk

Page 83: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

66

meningkatkan pemahaman terhadap suatu fenomena dan membantu untuk

mempresentasikan penemuan kepada orang lain.

Namun faktanya analisis data kualitatif berlangsung selama proses

pengumpulan data. Data yang terkumpul harus diolah sedemikian rupa hingga

menjadi informasi yang dapat digunakan dalam menjawab perumusan masalah

yang diteliti. Aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif

dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah

jenuh. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik analisis data kualitatif model interaktif dari Prasetya Irawan. Langkah-

langkah dalam melakukan analisis data menurut Prasetya Irawan (2006:76-80)

yaitu:

1. Pengumpulan data mentah

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data mentah misalnya melalui

wawancara, observasi lapangan, dan kajian pustaka. Pada tahap ini

juga digunakan alat bantu yang diperlukan, seperti tape recorder,

kamera, dan lain-lain. Catatan hasil wawancara hanya data yang apa

adanya (verbatim), tidak dicampurkan dengan pikiran, komentar, dan

sikap peneliti.

2. Transkip data

Pada tahap ini, peneliti merubah catatan dalam bentuk tulisan (apakah

itu berasal dari tape recorder atau catatan tulisan tangan). Peneliti

ketik persis seperti apa adanya (verbatim).

3. Pembuatan koding

Page 84: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

67

Pada tahap ini, peneliti membaca ulang seluruh data yang sudah

ditranskip. Pada bagian-bagian tertentu dari transkip data tersebut

akan menemukan hal-hal penting yang perlu peneliti catat untuk

proses selanjutnya. Dari hal-hal penting tersebut nanti akan diberi

kode.

4. Kategorisasi data

Pada tahap ini peneliti mulai menyederhanakan data dengan cara

“mengikat” konsep-konsep (kata-kata) kunci dalam satu besaran yang

dinamakan “kategori”.

5. Penyimpulan sementara

Pada tahap ini peneliti mengambil kesimpulan meskipun masih

bersifat sementara. Kesimpulan ini 100% harus berdasarkan data dan

data yang didapatkan tidak dicampuradukkan dengan pikiran dan

penafsiran peneliti.

6. Triangulasi

Menurut Prasetya Irawan (2006:79), triangulasi adalah proses chek

dan recheck antara satu sumber data dengan sumber data lainnya.

Triangulasi dilakukan dengan 3 cara, yaitu:

a. Triangulasi teknik, dilakukan dengan cara menanyakan hal yang

sama dengan teknik yang berbeda. Bisa dilakukan dengan teknik

wawancara, observasi dan dokumentasi.

Page 85: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

68

b. Triangulasi sumber, dilakukan dengan cara menanyakan hal yang

sama melalui sumber yang berbeda. Dalam hal ini bisa dengan

teknik purposive.

c. Triangulasi waktu, dilakukan dengan cara menanyakan hal yang

sama tetapi pada berbagai kesempatan misalnya, pada waktu pagi,

siang, atau sore hari.

Dengan triangulasi data tersebut, maka dapat diketahui apakah

informan/narasumber memberikan data yang sama atau tidak. Jika

informan/narasumber memberikan data yang berbeda maka berarti datanya

belum valid. Namun dalam penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi

teknik dan sumber.

7. Penyimpulan akhir

Kesimpulan akhir diambil ketika peneliti sudah merasa bahwa data

peneliti sudah jenuh (saturated) dan setiap penambahan data hanya berarti

ketumpang tindihan (redundant).

Adapun langkah-langkah dalam melakukan analisis data menurut Prasetya

Irawan (2006:76) secara lebih jelas dapat dilihat dalam gambar sebagai berikut

yaitu:

Page 86: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

69

Gambar 3.1

Komponen-Komponen Analisis Data Model Prasetya Irawan

Sumber: (Irawan, 2006:76)

3.9 Uji Keabsahan Data

Keabsahan data adalah bahwa setiap keadaan harus memenuhi : 1)

mendemonstrasikan nilai yang benar; 2) menyediakan dasar agar hal itu

dapat diterapkan, dan 3) memperbolehkan keputusan luar yang dapat

dibuat tentang konsistensi dari prosedurnya dan kenetralan dari temuan

dan keputusan-keputusannya, serta untuk menetapkan keabsahan

(truthworthiness) data diperlukan teknik pemeriksaan (Moleong, 2013 :

320-324). Pelaksanaan teknik pemeriksaan pada penelitian ini dilakukan

dengan teknik triangulasi. Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini

ada 2 yaitu :

1. Triangulasi Teknik

Suatu teknik pengecekan kredibilitas dilakukan dengan cara

mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang

berbeda yaitu melalui wawancara, observasi dan studi

dokumentasi.

Page 87: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

70

2. Triangulasi Sumber

Suatu teknis pengecekan kredibelitas data yang dilakukan dengan

memeriksa data yang didapatkan melalui beberapa sumber.

Triangulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek kembali

tingkat kepercayaan atau informasi yang diperoleh.

Adapun untuk menguji keabsahan data pada penelitian ini dilakukan

melalui teknik triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Menurut moleong (2005

: 330) hal tersebut dapat tercapai dengan cara :

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil

wawancara;

2. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan

apa yang dikatakan secara pribadi;

3. Membandingkan apa yang diaktakan orang tentang situasi peneliti

dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu;

4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan

berbagai pendapat dan pandangan orang seperti masyarakat biasa,

kalangan yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang

pemerintahan.

5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang

berkaitan.

Peneliti juga menggunakan teknik pengujian reliabilitas data melalui

member check, tujuannya untuk mengetahui sejauhmana kesesuaian data yang

peneliti dapatkan dari pemberi data. Jika data yang diberikan kepada penelliti

Page 88: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

71

mendapatkan kesepakatan bersama antara peneliti dengan pemberi data, maka

data tersebut dianggap valid dan semakin kredibel (dapat dipercaya).

Bentuk kesepakatan bersama dapat dilakukan melalui permintaan peneliti

kepada pemberi data untuk mendatangani data yang diberikan supaya lebih

autentik, langkah itu pun dapat menjadi bukti bahwa peneliti telah melakukan

member check.

3.10 Jadwal Penelitian

Adapun waktu penelitian yang berjudul Implementasi Peraturan Daerah

Kabupaten Pandeglang Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan

Usaha Kecil Menengah.

Tabel 3.3Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Waktu Penelitian2015 2016 2017

SepOkt

Nov

Des

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun

Jul

Ag

Sep

Okt

Nov

Des

Jan

Feb

1. Pengajuan Judul2. Penetapan Judul3. Observasi Awal

4.PenyusunanProposal Skripsi

5.Bimbingan Bab I-III

6.Seminar ProposalSkripsi

7.Revisi ProposalSkripsi

8.Pencarian Data diLapangan

9.Pengolahan danAnalisis Data

10.Penyusunan HasilPenelitian

11.Bimbingan BabIV dan Bab V

12. Sidang Skripsi13. Revisi Skripsi

(Sumber : Peneliti, 2016)

Page 89: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

72

Page 90: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

72

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Deskripsi objek penelitian ini akan menjelaskan tentang objek penelitian yang

meliputi lokasi penelitian secara jelas struktur organisasi dari objek yang diteliti dan

memberikangambaran umum.Gambaran umum Kabupaten Pandeglang sebagai lokasi

penelitian , Gambaran umum Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi

Kabupaten Pandeglang sebagai pelaksana peraturan daerah yang sudah ditetapkan,

serta Gambaran umum Koperasi Pertanian yang ada di Kabupaten Pandeglang. Hal

tersebutakan dipaparkan sebagai berikut.

Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu dari 8 Kabupaten/Kota di

Provinsi Banten yang berada di ujung Barat Pulau Jawa,kabupaten ini berbatasan

dengan kabupaten serang di utara, kabupaten lebak di timur serta samudra Indonesia

dibarat dan selatan. Wilayahnya juga mencakup pulau panaitan di sebelah barat

dipisahkan dengan selat panaitan serta sejumlah pulau-pulau kecil di Samudra Hindia,

termasuk pulau Deli dan Pulau Tinjil.Semenanjung ujung kulon merupakan ujung

paling barat pulau jawa dimana terdapat suaka margasatwa tempat perlindungan

hewan badak bercula satu yang kini hampir punah.

Page 91: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

73

Secara geografis Kabupaetn Pandeglang memiliki luas wilayah 2.747 Km2

(274.689,91 ha) atau sebesar 29,98% dari luas Provinsi Banten dengan panjang pantai

mencapai 307 km.(Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang, Tahun 2015). dengan

garis pantai yang cukup panjang banyak pantai yang terkenal dengan keindahan dan

keasriannya. Pantai yang terkenal luas dan indah dikabupaten pandeglang yaitu pantai

tanjung lesung, pantai bugel, pantai pasir putih, dan pantai-pantai lain yang sangat

layak untuk menjadi tempat wisata, dengan keindahan yang dimiliki kabupaten

pandeglang mendapatkan julukan The Sunset Of Java. Kabupaten pandeglang

memang memiliki 2 potensi besar yaitu sektor pariwisata dan sektor pertanian dimana

jika dikelola dengan baik akan menjadi keuntungan besar bagi daerah dan masyarakat

kabupaten pandeglang itu sendiri.

Perhatian pemerintah kabupaten pandegalang harus mengoptimalkan potensi

pertanian karena dari 274.689 hektar luas Pandeglang, 219.950 hektar (80,07 persen),

(Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang, Tahun 2015), diantaranya digunakan untuk

usaha pertanian seperti persawahan, ladang, kebun, kolam/tebat/empang, tambak,

perkebunan besar, lahan untuk tanaman hutan rakyat dan hutan negara. Sedangkan

sisanya digunakan untuk pekarangan/lahan untuk bangunan dan halaman sekitarnya,

padang rumput, lahan yang sementara tidak diusahakan dan lain sebagainya. Untuk

percepatan pembangunan di kabupaten pandeglang adanya pembagian wilayah yang

batas-batasnya ditentukan berdasarkan kepentingan administrasi pemerintahan,

Page 92: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

74

Secara administratif Kabupaten Pandeglang dibagi menjadi 35 Kecamatan, 13

Kelurahan dan 332 Desa.

Batas-Batas Administrasi:

Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Serang;

Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Sunda;

Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia;

Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Lebak.

Pembagian wilayah ini berkaitan dengan kebijakan dan perencanaan wilayah, dengan

adanya pembagian wilayah administrasi sebagai sarana untuk menerapkan keputusan

daerah dengan cepat sehingga apa yang direncanakan didaerah segera tersalurkan dan

diterapkan. Jika ditinjau dari luas lahan yang dimiliki Kabupaten pandeglang

khususnya lahan yang digunakan untuk pertanian maka wilayah administrasi sangat

berperan besar dalam membantu pemerintah daerah untuk merealisasikan

pembangunan secara bersama-sama salah satunya pembangunan dari sektor

Pertanian.

Topografi daerah Kabupaten Pandeglang memiliki variasi ketinggian antara 0

- 1.778 m di atas permukaan laut (dpl). Sebagian besar topografi daerah Kabupaten

Pandeglang adalah dataran rendah yang berada di daerah Tengah dan Selatan yang

memiliki luas 85,07% dari luas keseluruhan Kabupaten Pandeglang. Kedua daerah ini

ditandai dengan karakteristik utamanya adalah ketinggian gunung-gunungnya yang

Page 93: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

75

relatif rendah, seperti Gunung Payung (480 m), Gunung Honje (620 m), Gunung Tilu

(562 m) dan Gunung Raksa (320 m). Daerah Utara memiliki luas 14,93 % dari luas

Kabupaten Pandeglang yang merupakan dataran tinggi, yang ditandai dengan

karekteristik utamanya adalah ketinggian gunung yang relatif tinggi, seperti Gunung

Karang (1.778 m), Gunung Pulosari (1.346 m) dan Gunung Aseupan (1.174

m).(Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang, Tahun 2015).

Secara geologi, wilayah Kabupaten Pandeglang termasuk kedalam zona

Bogor yang merupakan jalur perbukitan. Jika ditinjau dari segi geologinya Kabupaten

Pandeglang memiliki beberapa jenis bebatuan, diantaranya :

1. Alluvium, terdapat didaerah gunung dan dipinggiran pantai

2. Undiefierentiated (bahan erupsi gunung berapi), terdapat didaerah bagian

utara tepatnya didaerah kecamatan Labuan, jiput, mandalawangi, cimanuk,

menes banjar, Pandeglang dan Cadasari

3. Diocena , terdapat didaerah bagian barat tepatnya di kecamatan Cimanggu dan

Cigeulis

4. Piocena Sedimen, dibagian selatan didaerah kecamatan Bojong, Munjul,

Cikeusik, Cigeulis, Cibaliung dan Cimanggu

5. Miocene Limestone, disekitar kecamatan Cimanggu bagian utara

6. Mineral Deposit, yang terbagi atas beberapa mineral yaitu :

a) Belerang dan sumber air panas di Kecamatan Banjar

Page 94: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

76

b) Kapur/Karang darat dan laut di Kecamatan Labuan, Cigeulis,

Cimanggu, Cibaliung, Cikeusik dan Cadasari

c) Serta batu gift, terdapat di Kecamatan Cigeulis.

Jenis tanah yang ada di Kabupaten Pandeglang dapat dikelompokan dalam beberapa

jenis dengan tingkat kesuburan dari rendah sampai dengan sedang, diantara jenis

tanah tersebut adalah :

1. Tanah Alluvial, jenis tanah ini terdapat terdapat di Kecamatan Panimbang,

Sumur, Cikeusik, Pagelaran, Picung, Labuan dan Munjul. Tanah alluvial

adalah jenis tanah muda yang berasal dari pengendapan material halus aliran

sungai, biasanya banyak ditemukan di hilir sungai karena terbawa dari hulu.

Tanah ini berwarna kelabu dengan struktur lepas lepas, Phnya sangat rendah

(sekitar 5,3-5,8). Tapi ini justru menguntungkan karena mudah dicangkul.

Kandungan unsur tanah alluvial sangat bergantung dengan iklim wilayahnya,

jenis tanah ini cocok untuk padi dan palawija.

2. Tanah Grumosol, Jenis tanah ini terdapat di Kecamatan Sumur dan

Cimanggu. Jenis tanah ini merupakan bagian dari ordo vertisol yang memiliki

kadar lempung yang tinggi. Tanah Grumosol terbentuk dari batuan induk

kapur dan tuffa vulkanik yang umumnya bersifat basa sehingga tidak ada

aktivitas didalamnya. Tanah ini menjadi pecah-pecah ketika kering dan sangat

lengket ketika hujan yang berarti tidak subur, namun bukan berarti tidak bisa

Page 95: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

77

ditumbuhi sama sekali, tanah ini masih bisa ditanami pohon jati dan rumput-

rumputan.

3. Tanah Regosol, jenis tanah ini terdapat di Kecamatan Sumur, Labuan,

Pagelaran, Cikeusik dan Cimanggu. Tanah Regosol adalah tanah yang berasal

dari pelapukan material yang dikeluarkan oleh letusan gunung berapi seperti

debu, pasir, lahar dan lapili. Jenis tanah ini belum mengalami perkembangan

sempurna, tanah regosol berstektstur kasar dengan (Ph6-7). Sifat tanah seperti

ini sulit untuk menampung air, sehingga tidak semua tanaman cocok ditanam

pada tanah ini. Tanaman yang cocok untuk tanah ini adalah jenis palawija,

tembakau dan beberapa jenis buah buahan yang tidak terlalu memerlukan air.

4. Tanah Latosol, Jenis tanah ini terdapat disekitar Gunung Karang, Kecamatan

Pandeglang, Saketi, Cadasari, Banjar, Cimanuk, Mandalawangi, Bojong,

Menes, Jiput, Labuan dan Sumur. Tanah Latosol adalah tanah yang terbentuk

dari pelapuka batuan sedimen dan metamorf, tanah latosol berwarna merah

hingga cuklat dengan (Ph 4,5-6,5), Unsur hara yang dikandungnya berubah-

ubah dari sedang sampai tinggi. Tapi jenis tanah ini mampu menyerap air

dengan baik sehingga bisa menahan erosi. Tanaman yang cocok adalah tebu,

coklat, tembakau, pala dan panili.

5. Tanah Podsolik merah kuning (PMK), Jenis tanah ini terdapat di Kecamatan

Labuan, Menes, Saketi, Bojong, Munjul, Cikeusik, Cibaliung, Cimanggu,

Cigeulis, Sumur, Panimbang dan Angsana. Tanah ini terbentuk karena cura

hujan yang tinggi dan suhu yang sangat rendah, tanah PMK berwarna merah

Page 96: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

78

sampai kuning yang berarti kurang subur karena pencucian, tanah PMK

memiliki Ph rendah tanahnya berlempung dan mudah basah, jenis tanah ini

cocok untuk persawahan. Namun pada dasarnya setiap jenis tanah bisa

dimodifikasi sehingga bisa digunakan untuk aktifitas pertanian.

Dari segi geologi jenis tanah yang dimiliki Kabupaten pandeglang berfariasi

dan lebih banyak jenis tanah yang subur, jenis tanah yang dimiliki Kabupaten

Pandeglang sangat cocok untuk pertanian misalnya persawahan, palawija, tanaman

sayur mayur dan yang lainnya. Potensi tanah yang subur serta luas lahan yang

dimiliki Kabupaten pandeglang dan didukung oleh mayoritas penduduk di Kabupaten

Pandeglang berprofesi sebagai petani, de=ngan potensi seperti itu harus dioptimalkan

dengan baik sehingga dari produksi pertanian dengan berbagai jenis dapat terus

ditingkatkan dan harus sejalan dengan meningktnya kesejahteraan masyarakat

sebagai petani.

Maka dari itu masyarakat di Kp. Bojong Rt/Rw 02/06 Desa Sukamanah

Kecamatan Jiput mendirikan Koperasi Pertanian dengan nama Koperasi Sinar Desa.

Koprasi sidar desa memiliki anggota 53 anggota dan memiliki dana simpanan

koperasi sebesar Rp. 70.000.000., dimana dana ini berasal dar iuran anggota dan dari

hasil simpanan yang berasal dari keuntungan pada saat menjual hasil pertanian,

koperasi ini bergerak dalam bidang pertanian khususnya tanaman padi dan sayur

mayur, koperasi sinar desa sudah dapat dikatakan berkembang dengan baik karena

Page 97: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

79

setiap rencana penanaman sesuai permintaan pasar sehingga ketika panen tiba harga

yang didapatkan cukup menguntungkan koperasi dan anggota.

Koperasi juga didirikan di Kp. Kubang Bale Rt/Rw 01/08 Desa Teluk Lada

Kecamatan Sobang dengan nama Koperasi Sumber Tunas Jaya, koperasi ini memiliki

jumlah anggota sebanyak 45 anggota, koperasi ini bergerak dalam bidang pertanian

tetapi hanya khusus tanamam padi saja. Desa teluk lada di kecamatan sobang di

nobatkan sebagai daerah lumbung pangan kabupaten dikarenakan produksi padi

sangat besar, dengan produksi padi yang besar tidak sebanding dengan pedapatan

para petani di Kp. Kubang Bale dikarenakan masih kuatnya pengaruh tengkulak

dalam permodalan sampai penjualan, Koperasi didirikan dengan latar belakang

permasalahan yang sama dialami oleh anggota koperasi yang sebagian besar para

petani, adanya koperasi saat ini sudah dapat menyelesaikan masalah petani yaitu

keterlibatan tengkulak dalam permodalan dan permasalahan sudah berkurang

sehingga petani ketika membutuhkan biaya tanam sampai penjualan tidak lagi

dirugikan.

Koperasi Pertanian yang peneliti teliti memiliki latar belakang yang sama

mengenai alasan mendirikan koperasi. Koperasi yang selanjutnya diteliti yaitu

Koperasi Serba Usaha Bina Lingkungan yang beralamat di Kp. Pasir Panjang Rt/Rw

01/01 Desa Pasir Panjang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang memiliki 47

anggota dimana koperasi ini bergerak di berbagai usaha diantaranya seperti, menjual

alat tulis, foto copy, Pertamaini dan bergerak dalam bidang pertanian tetapi perananya

Page 98: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

80

dalam pertanian tidak sejauh dengan koperasi-koperasi yang peneliti jelaskan

sebelumnya, dengan adanya koperasi yang didirikan setidaknya petani tidak memiliki

hutang kepada rentenir dan tengkulak dan itu menjadi target sederhana yang ada di

Koperasi Serba Usaha Bina Lingkungan.

Jika di tinjau dari demografi Jumlah penduduk Kabupaten Pandeglang

berdasarkan proyeksi bulan juni tahun 2015 tercatat sebanyak 1.141.453 jiwa dengan

komposisi penduduk laki-laki sebanyak 588.941 jiwa dan perempuan sebanyak

552.512 jiwa. Berdasarkan data tersebut, rasio jumlah penduduk pada tahun 2015

sebesar 104,62 dengan rata-rata kepadatan penduduk 430 jiwa/Km2.Laju

Pertumbuhan Penduduk (LPP) Kabupaten Pandeglang berdasarkan hasil sensus

penduduk terakhir adalah sebesar 1,30%. Angka tersebut menurun dibandingkan hasil

sensus periode sebelumnya yaitu sebesar 1,64%. Sebaran penduduk pada tiap-tiap

kecamatan cenderung tidak merata. Penduduk dengan jumlah terpadat terdapat di

Kecamatan Labuan yaitu rata-rata mencapai 3.566 jiwa/Km2. Sedangkan kecamatan

dengan tingkat kepadatan penduduk yang paling rendah adalah Kecamatan Sumur

yaitu rata-rata 91 jiwa/Km2.Sedangkan dengan rata-rata kepadatan penduduk 430

jiwa/Km2.(Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang, Tahun 2015).

Struktur perekonomian Kabupaten Pandeglang didominasi oleh sektor

pertanian hal itu sebanding dengan luas lahan yang digunakan, Sebagai wilayah

agraris sektor pertanian sebagai sektor paling dominan di Kabupaten Pandeglang,

padi sebagai komoditas andalan. Seperti yang tertulis di awal secara keseluruhan

Page 99: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

81

dalamlima tahun terakhir (tahun 2010–2015) ternyata belum menunjukkan adanya

pergeseran struktur ekonomi yang berarti, dimana posisi masing-masing sektor masih

tetap meskipun terdapat perubahan besarnya kontribusi. Struktur ekonomi Kabupaten

Pandeglang tahun 2010 sampai dengan 2015, sektor pertanian masih merupakan

sektor yang memberikan sumbangan terbesar terhadap pembentukan PDRB

Kabupaten Pandeglang, yaitu pada tahun 2010 kontribusinya sebesar 31,90 persen

dan ditahun 2014 sebesar 33,29 persen. (Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang,

Tahun 2015).

Besarnya PDRB dari sektor pertanian tersebut menunjukkan bahwa

Kabupaten Pandeglang memiliki potensi perekonomian yang cukup besar khususnya

dalam bidang pertanian disetiap wilayah dengan jenis komoditas yang

berbeda.Komoditas yang tersebar di Kabupaten Pandeglang adalah tanaman padi,

palawija, buah-buahan, sayur-sayuran, dan tanaman biofarma.Dari kelima komoditas

pertanian tersebut, yang merupakan produk unggulan Kabupaten Pandeglang adalah

tanaman padi dan sayur-sayuran.7 (tujuh) dari 35 Kecamatan di Kabupaten

Pandeglang merupakan penghasil padi terbesar, seperti Kecamatan Cikeusik,

Cimanggu, Panimbang, Sobang, Cibaliung, Cigeulis, dan Cibitung. Produksi padi di

Kabupaten Pandeglang setiap tahunnya meningkat seperti pada bagan dibawah ini

digambarkan peningkatan produksi padi dari tahun 2010-2015.

Page 100: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

82

Gambar 4.1Perkembangan Produksi Padi di Kabupaten Pandeglang 2010-2015

(Pandeglang Dalam Angka, 2015)

Sektor pertanian merupakan bidang usaha yang menjadi prioritas pemerintah

Kabupaten Pandeglang guna meningkatkan perekonomian daerah, potensi pertanian

di kabupaten pandeglang memang cukup besar salah satunya dilihat dari produksi

padi, data diatas menunjukan produksi padi dikabupaten pandeglang setiap tahunnya

mengalami kenaikan dan masih bisa ditingkatkan lagi. Dari sekitar dua juta ton lebih

produksi gabah Banten, sebanyak 40% disumbang dari Kabupaten Pandeglang

terbesar dari delapan kabupaten/kota lain di Provinsi Banten.

Pertumbuhan produksi tanaman pangan salah satunya padi di Kabupaten

Pandeglang harus juga diiringi dengan peningkatan nilai tambah serta jaminan pasar

yang mampu mengedepankan keberlanjutan produksi dan peningkatan kesejahteraan

petani, kabupaten pandeglang mmiliki luas lahan pertanian 219,950 hektaar (80,07

persen) dari luas kesuluruhan Kabupaten pandeglang, dengan luas lahan pertanian

669,36

686,15

658,7

712,73

742,53 744,31

600

620

640

660

680

700

720

740

760

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Page 101: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

83

yang cukup luas dibanding dengan kabupaten lainnya, luas lahan 54,739 hektar

diantaranya digunakan untuk lahan sawah. (Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang,

Tahun 2015). Penjelasan lebih rincinya ada pada tebel di bawah ini :

Tabel 4.1Luas Panen, Produktifitas Per Hektar dan Produksi Padi dan Palawija di

Kabupaten Pandeglang Tahun 2015

Jenis Tanaman Luas Panen(Ha)

Produktifitas(Ton/ha)

Produksi(Ton)

Padi 134.788 5.52 744.361

1. Padai Sawah 224.245 5.81 863.620

2. Padi Ladang 20.543 3.93 80.741

Palawija 15.174 1.05 15.891

1. Jagung 3.124 4.32 13.505

2. Kedelai 6.780 1.63 11,051

3. Kacang Tanah 675 1.44 975

4. Kacang Hijau 775 1.24 961

5. Ubi Kayu 2.875 22.29 64.096

6. Ubi Jalar 945 13.70 12.948

(Pandeglang dalam angka, 2015)

Jika dilihat dari data diatas bahwa produktifitas padi di Kabupaten

Pandeglang perhektarnya hanya menghasilkan 5,52 ton saja, dengan jumlah itu masih

jauh dari kata ideal padahal di negara tetangga yang iklimnya tidak jauh berbeda

dengan indonesia khususnya Kabupaten Pandeglang seperti india, Vietnam,

Bangladesh bisa menghasilkan produksi padi 6-7 ton perhektarnya. Ini masalah yang

harus segera diselesaikan salah satu faktor yang menyebab tidak optimalnya produksi

padi yaitu, tidak kuatnya peran kelembagaan petani salah satunya tidak berperannya

kelembagaan Koperasi sebagai wadah petani untuk mendapatkan informasi mengenai

Page 102: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

84

pertanian dan sebagai wadah untuk meningkatkan kesejahtraan petani secara

bersama-sama.

Salah satu faktor lainproduksi padi tidak optimal yaitu kurangnya irigasi

untuk pengairan lahan pertanian, normalisasi irigasi merupakan bagian penting dalam

upaya meningkatkan luas tanam. Kabupaten Pandeglang mempunyai Areal irigasi

seluas 70.225 Ha.Pembagian kewenangan dalam pengelolaan irigasi berdasarkan atas

Undang-Undang No.7 Tahun 2004 tentang IRIGASI antara lain :

Tabel 4.2Daerah Irigasi di Kabupaten Pandeglang

No. Daerah Irigasi Luas (Ha)1 Daerah Irigasi Kewenangan Pemerintah Pusat 9.711

a. Cibaliung 4.288

b. Ciliman 5.423

2 Daerah Irigasi Kewenagan Pemerintah Provinsi 6.029

a. Cisata 2.112

b. Pasir Eurih 1.245

c. Cilemer 2.672

3Daerah Irigasi Kewenangan Pemerintah Kabupaten(terdapat 628 daerah irigasi)

54.485

Jumlah 70.225

(DPU Kabupaten Pandeglang, 2015)

Banyaknya irigasi yang kondisinya tidak berfungsi dengan baik misalnya

ketiadaan talang air, pintu air yang rusak dengan permasalahan tersebut sehingga

sangat mempengaruhi petani dalam bercocok tanam. Pemerintah kabupaten

pandeglang tahung 2016 telah mengucurkan dana sebesar Rp 7.2 Miliar untuk

Rehabilitasi jaringan irigas, anggaran tersebut akan dialokasikan pada 4.500 hektar

Page 103: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

85

jaringan irigasi yang tersebar di 28 kecamatan di pandeglang.(DPU Kabupaten

Pandeglang, 2015). Rehabilitasi irigasi untuk mendukung peningkatan produksi padi

dalam rangka upaya khusus peningkatan swasembada pangan nasional.

Upaya pembangunan sektor pertanian dalam meningkatkan produksi pertanian

Padi, Sayuran dan yang lainnya harus berkontrbusi juga dalam meningkatkan

pendapatan petani kemudian kesempatan kerja dipedesaan tidak terlepas dari

pendekatan pembangunan keirigasian.Normalisasi irigasi harus menjadi prioritas

untuk menyediakan kebutuhan air bagi petani, fungsi irigasi pun selain untuk

mengairi lahan pertanian irigasi dapat juga mencegah genangan banjir.Sistem irigasi

yang baik membantu petani agar memiliki semangat tanam yang tinggi yang akan

berdampak pada peningkatan produksi pertanian salah satunya padi.

Dalam upaya untuk terus meningkatkan produksi padi serta tanaman pertanian

dan yang lainnya harus diperhatikan juga mengenai kesejahteraan para petani itu

sendiri, dimana produktifitas yang meningkat tidak sebanding dengan pendapatan

petani yang meningkat juga karena banyak faktor tertertu misalnya kuatnya pengaruh

tengkulak sehingga para petani tidak bisa menjual hasil pertaniannya dengan harga

yang baik. Dengan permasalahan yang mendasar diatas tidak cukup hanya

merehabilitasi irigasi saja tetapi harus ada cara yang menyelesaikan masalah

mendasar didalam pertanian, diantaranya harus memperkuat kelembagaan Koperasi

Pertanian. Pengembangan kelembagaan pertanian baik itu kelompok tani atau

koperasi bagi petani sangat penting terutama dalam peningkatan produksi dan

kesejahteraan petani.

Page 104: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

86

Kelembagaan Koperasi Pertanian sendiri memiliki misi khusus dalam

pendidikan bagi anggotanya.Koperasi salah satu struktur kelembagaan yang cukup

penting di masa sekarang dan yang akan datang, dalam upaya pemberdayaan petani

dan pemasaran komoditas yang dihasilkan di wilayahnya, sekaligus menjadi

kelembagaan pertanian yang dapat memberikan jaminan kepastian harga produk

pertanian, sehingga harga yang diterima dapat menguntungkan petani.Melalui

koperasi petani dapat memperbaiki posisi tawar baik dalam memasarkan hasil

produksi maupun dalam pengadaan input produksi yang dibutuhkan. Posisi rebut ini

bahkan dapat berkembang menjadi kekuatan penyeimbang dari berbagai

ketidakadilan pasar yang dihadapi para petani selama ini.

Dengan penyatuan sumberdaya melalui wadah didalam Koperasi para petani

lebih mudah dalam menangani risiko yang melekat pada produksi pertanian, seperti:

pengaruh iklim, kualitas produksi dan sebaran daerah produksi. kemudian dalam

wadah organisasi koperasi, para petani lebih mudah berinteraksi secara positif terkait

dalam proses pembelajaran guna meningkatkan kualitas SDM mereka, pentingnya

koperasi pertanian sebagai lembaga perekonomian akar rumputmenjadi jalan untuk

meningkatkan kesejahteraan petani dengan naiknya pendapatan petani sebagai

dampak positif dari wadah organisasi pertanian itu sendiri.

Untuk mengoptimalkan potensi pertanian di Kabupaten Pandeglang melalui

koperasi, maka dibuatlah peraturan mengenai Koperasiyang ditugaskan kepada SKPD

khususnya Dinas Koperasi dan UMKM dalam pembinaan Koperasi.Salah satu

Page 105: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

87

peraturan yang dibuat oleh pemerintah kabupaten pandeglang adalah Peraturan

Daerah Nomor 06 Tahun 2003 tentang Pembinaan Koperasi dan UMKM.Dinas

Koperasi dan UMKM Kabupaten Pandeglang sebagai dinas yang bertugas mewadahi

kegiatan Koperasi dan UMKM khusunya bagaimana mendorong dan menumbuh

kembangkan koperasi dan UMKM yang ada guna menunjang visi dan misi

pembangunan Kabupaten Pandeglang, Dinas Koperasi mencoba untuk mensinergikan

program dan kegiatannya kearah bagaimana mewujudkan visi dan misi Kabupaten

Pandeglang tersebut dalam pelaksanaan pembangunan yang berkesinambungan.

1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 14 Tahun 2008, perihal

rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten

Pandeglang pada Bab VII, Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten

Pandeglang mempunyai kedudukan, tugas, fungsi dan kewenangan sebagai

berikut :

Kedudukan

Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten

Pandeglang, merupakan unsur pelaksana otonomi daerah, yang dipimpin oleh

Kepala Dinas, berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati

melalui Sekretaris Daerah.

Tugas

Page 106: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

88

Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pandeglang mempunyai tugas

pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kelembagaan

Koperasi, pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah,

berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan.

Fungsi

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Dinas Koperasi dan

UMKM Kabupaten Pandeglang, menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

a. Penyusunan perencanaan bidang Kelembagaan Koperasi, Koperasi

dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

b. Perumusan kebijakan teknis bidang Kelembagaan Koperasi,

Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

c. Pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang

Kelembagaan Koperasi, Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro

Kecil dan Menengah.

Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pandeglang, dalam jangka

waktu lima tahun kedepan menetapkan target kinerja pelayanan adalah

sebagai berikut :

a. Bidang UMKM

1) Menciptakan Calon Wirausaha Baru sebanyak 100

UMKM/tahun terutama yangbergerak di bidang agrobisnis dan

pariwisata.

Page 107: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

89

2) Meningkatkan pengusaha Mikro menjadi pengusaha Kecil

sebanyak 25 pengusaha / tahun, Pengusaha Kecil menjadi

pengusaha Menengah sebanyak 10 pengusaha / tahun dan

pengusaha Menengah menjadi pengusaha besar sebanyak 1

pengusaha / tahun.

3) Tumbuhnya Sarjana wirausaha baru sebanyak 6 orang / tahun

diutamakan bergerak di bidang agrobisnis dan pariwisata.

4) Penyelenggaraan Promosi Produk unggulan sebanyak 4 kali /

tahun yang melibatkan 15 UKM.

5) Meningkatkan SDM melalui Diklat Kewirausahaan sebanyak

60 UKM / tahun.

6) Penyaluran Bantuan Sarana Usaha kepada 250 UMKM / 5

tahun.

7) Peningkatan perkuatan permodalan melaui Dana Perguliran

Daerah dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan ( PKBL

) yang bergerak di bidang agrobisnis dan pariwisata.

8) Terwujudnya fasilitas UMKM Centre respresentatif sebanyak 2

Unit (lokasi : pusat kota Kabupaten dan pusat parawisata)

9) Terwujudnya Badan Layanan Usaha Daerah Tingkat

Kabupaten yang mewadahi dan mengelola dana perguliran.

b. Bidang Pemberdayaan Koperasi

Page 108: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

90

1) Memfasilitasi lembaga pendidikan yang mempunyai Koperasi (

Kopontren)sebagai calon peserta Program TPKU bersumber

Kementerian Koperasisebanyak 5 Kopontren / tahun.

2) Memfasilitasi Program Bantuan Sosial bagi Koperasi pedesaan

/ perkotaansebanyak 10 Koperasi diutamakan yang bergerak

diusaha agrobisnis danpariwisata.

3) Terselesaikannya tunggakan Koperasi penerima dana bergulir

sebanyak 5 Koperasi / tahun.

c. Bidang Kelembagaan Koperasi

1) Meningkatkan Pertumbuhan Badan Hukum Koperasi sebanyak

15 Koperasi / tahun diutamakan yang bergerak di bidang

agrobsnis dan pariwisata.

2) Meningkatkan Koperasi berkualitas serta pengembangan usaha

di bidang agrobisnis dan pariwisata sebanyak 150

Koperasi/tahun.

3) Menumbuhkembangkan Koperasi di bidang Agrobisnis

sebanyak 10 Koperasi / tahun dan Koperasi di bidang

pariwisata sebanyak 5 Koperasi / tahun.

4) Meningkatkan pengendalian dan pengawasan terhadap

Koperasi yang berbadan Hukum diluar Kabupaten Pandeglang

sebanyak 20 Koperasi / tahun.

Page 109: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

91

5) Meningkatkan ketaatan dan kepatuhan terhadap peraturan

perkoperasian untuk menggunkan jasa audit bagi Koperasi

yang beromset KSP / USP diatas 1 Milliar.

6) Menciptakan Koperasi berskala besar dengan asset mencapai

10 Milliar sebanyak 1 Koperasi / tahun.

7) Memfasilitasi Peserta Koperasi Award untuk tingkat Propinsi /

Nasional sebanyak 3 Koperasi / tahun.

8) Meningkatkan Koperasi Kelompok Tani/ KUD sebanyak 20

Koperasi / tahun.

9) Terwujudnya perkuatan kerjasama dan koordinasi dengan

Dekopinda Kabupaten Pandeglang setiap tahun.

Sumber Daya Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pandeglang.

Kepegawaian

Jumlah pegawai di lingkungan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan

Koperasi Kabupaten Pandeglang, sampai dengan akhir Tahun 2015, sebanyak

40 orang, terinci sebagai berikut :

a. Pegawai Negeri Sipil (PNS) = 24 orang

b. Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) = 4 orang

c. Tenaga Kontrak Kerja (TKK) = 5 orang

d. Tenaga Kerja Sukarela (TKS) = 7 orang

Page 110: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

92

Jumlah = 40 orang

Sedangkan PNS / CPNS jabatan struktural dan TKK/ TKS, terdiri dari:

Kepala Dinas (Esselon II/b) = 1 orang

Sekretaris (Esselon III/a) = 1 orang

Kepala Bidang (Esselon III/b) = 2 orang

Kepala Sub Bagian (Esselon IV/a) = 3 orang

Kepala Seksi (Esselon IV/a) = 6 orang

Fungsional Umum = 15 orang

TKK / TKS = 12 orang

Jumlah = 40 orang

Apabila dilihat dari tingkat pendidikan dan jenis kelamin pegawai Dinas

Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Pandeglang sebagai berikut:

Page 111: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

93

Tabel 4.3JUMLAH PNS/CPNS BERDASARKAN PENDIDIKAN DAN JENISKELAMIN

Pendidikan Laki – Laki Perempuan Jumlah

SD

SLTP

SLTA

D1

D2

D3

S1

S2

S3

1

-

5

-

-

-

11

-

-

-

-

4

-

-

-

5

2

-

1

0

9

0

0

0

16

2

0

Jumlah 17 11 28

Sedangkan jumlah pegawai berdasarkan pangkat / golongan per jenis kelamin adalahsebagai berikut :

Tabel 4.4JUMLAH PNS/CPNS BERDASARKAN GOLONGAN DAN JENIS KELAMIN

Golongan Laki – Laki Perempuan Jumlah

I

II

III

IV

-

3

12

1

-

2

8

2

0

5

20

3

Jumlah 16 12 28

Sumber daya manusiaDinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

merupakan salah satuperangkat daerah pada lingkup Pemerintah Kabupaten

Pandeglang, untuk mendukung terwujudnya Visi Misi Daerah.Terbatasnya Sumber

Daya Manusia (SDM) Aparatur yang memilikipengetahuan tentang perkoperasian

Page 112: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

94

dan manajemen kewirausahaan menjadi kendala bagi Dinas Koperasi untuk

memberikan pembinaan mengenai kewirausahaan kepada koperasi-koperasi yang ada

khususnya koperasi pertanian, selama ini pembinaan yang dilakukan oleh Dinas

Koperasi dan UMKM hanya sebatas pembinaan manajemen organisasinya saja

sehingga banyak koperasi yang aktif tetapi tidak berkembang dan banyak pula

Koperasi yang tidak aktif khususnya Koperasi Pertanian

Pentingnya sumberdaya manusia yang memahami mengenai kewirausahaan

untuk mendukung terciptanya semangat kewirausahaan di desa melalui wadah

organisasi salah satunya koperasi pertanian, dengan pemahaman mengenai

kewirausahaan sangat membantu dalam pembinaan koperasi mengenai bagaimana

cara pengembangkan usaha koperasi serta mental kewirausahaan yang harus dimiliki

oleh setiap anggota koperasi khususnya koperasi pertanian..

Sumberdaya handal yang memahami kewirausuahaan harus dimiliki oleh

Dinas Koperasi dan UMKM kabupaten pandeglang untuk memberdayakan

masyarakat melalui koperasi, selain itu untuk mendukung visi Kabupaten

Pandeglang.Adapun visi Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2016 adalah:

“Kabupaten Pandeglang sebagai Daerah mandiri dan Berkembang di bidang

Agrobisnis dan Pariwisata Berbasis Pembangunan Pedesaan”.Kemudian dari visi

tersebut dijabarkan melalui beberapa misi yang harus dilaksanakan dan dari beberapa

misi tersebut, sesuai dengan tugas pokok dan fungsidari Dinas Koperasi dan UMKM

Kabupaten Pandeglang, yakni “Memberdayakan UMKM dan Koperasi dalam Bidang

Pertanian dan Jasa Pariwisata serta Usaha Pendukungnya“.

Page 113: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

95

Mengacu pada visi dan misi Kabupaten Pandeglang tersebut serta dengan

memperhatikan tugas pokok dan fungsi Dinas Koperasi dan UMKM

KabupatenPandeglang maka visi Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pandeglang

tahun2011-2016 adalah:“Terwujudnya Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan

Menengah yan Sehat dan Kuat Guna Menunjang Pengembangan Agrobisnis

danParawisata”.Untuk merealisasikan visi Dinas Koperasi dan UMKM

KabupatenPandeglang sebagaimana diatas, ditempuh melalui 4 (Empat) misi

yaitu:Misi ke-1: Meningkatkan profesionalisme aparatur dalam rangka

penataanpemerintahan yang baik (Good Governanc).Misi ke-2: Meningkatkan

profesionalisme pengelola Koperasi dan Usaha MikroKecil dan Menengah.Misi ke-3:

Memberdayakan dan mengembangkan Koperasi dan UMKM dalambidang Pertanian

dan Pariwisata serta usaha pendukungnya.Misi ke-4: Meningkatkan sarana dan

prasarana Koperasi dan UMKM untukmeningkatkan daya saing.

Secara umum Koperasi memiliki potensi untuk menjadi sarana bagi

peningkatan taraf hidup masyarakat. Perkembangan gerakan Koperasi diKabupaten

Pandeglang yang bergerak di bidang Pertanian sampai dengansaat ini, baik secara

kualitas maupun kuantitas belum mencapai seperti yang diharapkan,terlihat dari data

yang sudah di paparkan di bab sebelumnya tercatat di Dinas Koperasi dan UMKM

Kabupaten Pandeglang padaakhir tahun 2015 dari jumlah Koperasi Berbadan Hukum

sebanyak 601 unit, aktif sebanyak 375 unit, sisanya sebanyak 226 Koperasi tidak

aktif.Koperasi yangbergerak di bidang Pertanianhanya 47 unit saja itupun sebagian

besar tidak aktif.

Page 114: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

96

Koperasi pertanian yang didalamnya atau beranggotakan kelompok-kelompok

tani, merupakan salah satu struktur kelembagaan yang cukup penting dimasa

sekarang dan yang akan datang. Dalam upaya pemberdayaan petani dan pemasaran

komoditas yang dihasilkan diwilayahnya ini disadari oleh masyarakat di Kabupaten

Pandeglang sehingga masyarakat berinisiatif mendirikan koperasi diantaranya yaitu

masyarakat di Kp. Bojong Rt/Rw 02/06 Desa Sukamanah Kecamatan Jiput dengan

nama Koperasi Sinar Desa, kemudian di Kp. Kubang Bale Rt/Rw 01/08 Desa Teluk

Lada Kecamatan Sobang dengan nama Koperasi Sumber Tunas Jaya dan Koperasi

Serba Usaha Bina Lingkungan yang beralamat di Kp. Pasir Panjang Rt/Rw 01/01

Desa Pasir Panjang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang.

Koperasi Pertanian di Kabupaten pandeglang sangat penting dalam

memberdayakan masyarakat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat di

kabupaten pandeglang yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai

petani.Koperasi pertanian sebagai kelembagaan pertanian yang dapat memberikan

jaminan kepastian harga produk pertanian, sehingga yang diterima dapat

menguntungkan petani. Bergabungnya petani dalam kelembagaan koperasi akan

menguatkan insititusi tersebut sebagai lembaga perekonomian pedesaan, dimana

anggotanya akan memiliki posisi tawar yang kuat untuk dapat memasarkan hasil

pertaniannya, sehingga kesejahteraan petani mengalami peningkatan hal ini

diakibatkan naiknya pendapatan petani yang tergabung dalam Koperasi Pertanian.

Page 115: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

97

4.2 Deskripsi Data

4.2.1 Deskripsi Data Penelitian

Deskripsi data penelitian merupakan penjelasan mengenai data yang

telah didapatkan dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti selama

proses penelitian berlangsung. Dalam penelitian ini, mengenai Implementasi

Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang No. 06 Tahun 2003 Tentang

Pembinaan Koperasi dan UMKM.

Penelitiian ini menggunakan teori implementasi menurut Van Metter

dan Van Horn. Teori tersebut memberikan gambaran atas strategi

implementasi (dalam Agustino, 2008:142), yaitu:

1. Ukuran dan tujuan kebijakan

2. Sumber daya

3. Karakteristik agen pelaksana

4. Sikap/kecenderungan (disposition) para pelaksana

5. Komunikasi antarorganisasi dan aktivitas pelaksana dan

6. Lingkungan ekonomi, sosial, dan politik.

Mengingat banwa jenis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah pendekatan kualitatif, maka data yang diperoleh berbentuk kata dan

kalimat dari hasil wawancara, observasi, serta data atau hasil dokumentasi

lainnya.Dalam penelitian ini kata-kata dan tindakan orang yang di wawancara

merupakan sumber utama dalam penelitian.Sumber data ini kemudian oleh

Page 116: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

98

peneliti dicatat dengan menggunakan catatan tertulis.Berdasarkan teknik

analisa data kualitatif, data-data tersebut dianalisa selama penelitian

berlangsung. Data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi lapangan,

dan kajian pustaka kemudian dilakukan ke bentuk tertulis untuk mendapatkan

polanya serta diberi kode-kode pada aspek-aspek tertentu berdasarkan

jawaban-jawaban yang sama dan berkaitan dengan pembahasan permasalahan

penelitian serta dilakukan kategorisasi. Dalam menyusun jawaban penelitian

penulis kode-kode, yaitu :

1. Kode Q untuk menunjukkan item pertanyaan;

2. Kode A untuk menunjukkan item jawaban;

3. Kode I1-1, menunjukkan informan dari Staf Seksi Kelembagaan

Koperasi

4. Kode I1-2, menunjukkan informan dari Kepala Seksi

Kelembagaan Koperasi

5. Kode I1-3, menunjukkan informan dari Staf Seksi Pemberdayaan

Koperasi

6. Kode I1-4, menunjukkan informan dari Kasubag Program Dinas

Koperasi dan UMKM Provinsi Banten

7. Kode I2-1, menunjukkan informan dari Dewan Koperasi Indonesia

Daerah (DEKOPINDA)

8. Kode I3-1, menunjukkan informan dari Ketua Koperasi Sinar Desa

Page 117: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

99

9. Kode I3-2, , menunjukkan informan dari Ketua Koperasi Sumber

Tunas Jaya

10. Kode I3-3, menunjukkan informan dari Ketua Koperasi

Serbausaha Bina Lingkungan.

Setelah memberikan kode pada aspek tertentu yang berkaitan dengan

masalah penelitian sehingga polanya ditemukan, maka dilakukan kategorisasi

berdasarkan jawaban-jawaban yang ditemukan dari penelitian dilapangan

dengan membaca dan menelaah jawaban-jawaban tersebut. Analisa data yang

akan dilakukan dalam penelitian ini menggunakan beberapa kategori dengan

beberapa dimensi yang dianggap sesuai dengan permasalahan penelitian dan

kerangka teori yang telah diuraikan sebelumnya.

4.2.2 Daftar Informan Penelitian

Pada penelitian mengenai Implementasi Peraturan Daerah Kabupaten

Pandeglang No. 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan UKM,

peneliti menggunakan teknik purposive, yaitu dipilih dengan pertimbangan

dan tujuan tertentu yang memahami fokus penelitian.Pada penelitian ini,

penentuan informan dibagi menjadi dua yaitu key informan dan secondary

informan. Key informan sebagai informan utama yang lebih mengetahui

situasi fokus penelitian, sedangkan secondary informan sebagai informan

penunjang dalam memberikan penambahan informasi.

Page 118: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

100

Informan dalam penelitian ini adalah semua pihak, baik aparatur

pelaksana kebijakan dan pihak-pihak lain yang terlibat. Aparatur pelaksana

sebagai key informan adalah Dinas Koperasi dan UMKM Bidang Koperasi,

Seksi Pemberdayaan Koperasi, Seksi Kelembagaan Koperasi, Ketua Koperasi

Pertanian, Anggota Koperasi Pertanian. Adapun sebagai secondary informan

adalah Kepala Bidang Koperasi, Dewan Koperasi Indonesia Daerah

(DEKOPINDA), Pihak lain yang terlibat sebagai secondary informan adalah

masyarakat (Penggerak Koperasi).

Tabel 4.5Daftar Informan

No. KodeInforman Nama Informan Jabatan/Pekerjaan Keterangan

1 I1-1 Rully FrSeksi Kelembagaan

Koperasi

KeyInforman

2 I1-2 H. Khaerudin, SEKepala Seksi

Kelembagaan KoperasiKey

Informan

3 I1-3 Diana Luthfia, SESeksi Pemberdayaan

Koperasi

KeyInforman

4 I1-4 Wendi Nurwendi, STKasubag Program Dinas

Koperasi dan UMKMProvinsi Banten

KeyInforman

5 I2-1 H. KokoKetua Dewan Koperasi

Indonesia Daerah (DEKOPINDA)

Secondaryinforman

6 I3-1 Ade Jein SaipudinKetua Koperasi Sinar

DesaSecondaryinforman

7 I3-2 H. Efendi HidayatKetua Koperasi Sumber

Tunas JayaSecondaryinforman

8 I3-3 Ade Irma SuryanaKetua KoperasiSerbausaha Bina

Lingkungan

Secondaryinforman

Page 119: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

101

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian

Deskripsi hasil penelitian ini merupakan suatu data dan fakta yang peneliti

dapatkan langsung dari lapangan serta disesuaikan dengan teori yang peneliti

gunakan yaitu menggunakan teori implementasi menurut Van Metter dan Van Horn

(Agustino, 2006 : 141-144).

Dalam teori Van Metter dan Van Horn, proses implementasi ini merupakan

sebuah abstraksi atau performansi suatu implementasi kebijakan yang pada dasarnya

secara sengaja dilakukan untuk meraih kinerja implementasi kebijakan publik yang

tinggi yang berlangsung dalam hubungan berbagai variabel.Model ini mengandaikan

bahwa implementasi kebijakan berjalan secara linier dari keputusan politik yang

tersedia, pelaksana, dan kinerja kebijakan publik.

4.3.1 Ukuran dan Tujuan Kebijakan

Pelaksanaan kebijakan tidak terlepas dari sebuah peraturan sebagai

landasan pelaksanaan kebijakan. Suatu implementasi kebijakan dapat diukur

tingkat keberhasilannya jika ukuran dan tujuan dari kebijakan memang

realistis dan sesuai dengan sosio kultur yang berada di level pelaksana

kebijakan dan pengawas kebijakan. Ketika ukuran kebijakan atau tujuan

kebijakan terlalu ideal dan terlalu manis untuk dilaksanakan di level warga,

maka agak sulit memang merealisasikan kebijakan publik hingga titik yang

dapat dikatakan berhasil.Dalam implementasi Peraturan Daerah Kabupaten

Pandeglang No. 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan UMKM

Page 120: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

102

tidak semudah dalam penerapannya dilapangan, jika dilihat dari sebagian

besar wilayah Kabupaten pandeglang (87,27%) digunakan untuk usaha

pertanian.Hal tersebut sebanding dengan Struktur perekonomian Kabupaten

Pandeglang yang masyarakatnya mayoritas bermata pencaharian sebagai

petani.

Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang No. 06 Tahun 2003 Tentang

Pembinaan Koperasi dan UMKM memiliki tujuan sebagai berikut :

1) Memantapkan dan menumbuh kembangkan swadaya Koperasi

dan Usaha Kecil Menengah sehingga mampu menjadi pusat

pelayanan perekonomian yang memiliki daya saing, efektif dan

efisien.

2) Memperkuat kerangka dasar ekonomi kerakyatan yang

merupakan bagian integral dari pembangunan ekonomi

nasional.

Sasaran pembinaan dan pengembangan Koperasi ini diarahkan agar Koperasi

dapat memegang peranan utama dalam ekonomi kerakyatan khususnya di

sektor-sektor Pertanian yang meliputi, bidang pertanian pangan, peternakan,

perikanan, perkebunan, kehutanan dan agro industri.

Poin pertama dari tujuan pembinaan koperasi bahwa koperasi sesuai

dengan kepribadian sosialnya sebagai wadah ekonomi yang paling ampuh

untuk menanggulangi kemiskinan serta upaya menciptakan perekonomian

Page 121: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

103

yang berkeadilan, pembangunan koperasi perlu terus dilanjutkan untuk

mewujudkan koperasi sebagai badan usaha dan sekaligus sebagai gerakan

ekomomi rakyat yang sehat, tangguh, kuat dan mandiri.selain itu koperasi

merupakan wadah yang paling tepat untuk menggalang kekuatan ekonomi

rakyat dalam rangka mewujudkan demokrasi ekonomi.

Poin kedua dari tujuan pembinaan Koperasi, bahwa koperasi

merupakan bagian integral dari perekonomian nasional baik sebagai badan

usaha maupun sebagai gerakan ekonomi rakyat.Pembangunan koperasi

diarahkan untuk mengembangkan koperasi menjadi semakin maju, semakin

mandiri, dan semakin berakar dalam kehidupan ekonomi rakyat dalam upaya

mewujudkan demokrasi ekonomi berdasarkan pancasila UUD 1945.Penguatan

koperasi harus dimulai dari peningkatan kemampuan organisasi, manajemen,

kewiraswastaan, dan permodalan serta yang terpenting ialah didukung oleh

peningkatan jiwa dan semangat berkoperasi menuju pemantapan perannya

sebagai sokoguru perekonomian nasional.Oleh karena itu pembangunan

koperasi merupakan tugas dan tanggung jawab bersama rakyat dan

pemerintah yang harus dilaksanakan dalam rangka menumbuhkan kemajuan

perekonomian dan kemandirian manusianya, lebih luasnya masyarakat

Indonesia.

Konsep pemberdayaan masyarakat pedesaan melalui koperasi

bukanlah konsep baru. Koperasi Pertanian merupakan salah satu struktur

Page 122: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

104

kelembagaan yang cukup penting di masa sekarang dan yang akan datang.

Dalam upaya pemberdayaan petani dari pemasaran komoditas yang dihasilkan

diwilayahnya, sekaligus menjadi kelembagaan pertanian yang dapat

memberikan jaminan kepastian harga produk pertanian, sehingga harga yang

diterima dapat menguntungkan petani. Bergabungnya petani dalam

kelembagaan Koperasi akan meguatkan wadah organisasi Koperasi Pertanian

tersebut sebagai lembaga perekonomian masyarakat, dimana anggotanya akan

memiliki posisi tawar yang kuat untuk dapat memasarkan hasil pertaniannya

sehingga kesejahteraan petani mengalami peningkatan hal ini diakibatkan

naiknya pendapatan petani yang tergabung dalam Koperasi Pertanian.

Untuk memajukan Koperasi Pertanian salah satunya para anggota

koperasi harus memliki hubungan yang harmonis, tanpa hubungan yang

harmonis dan saling membutuhkan sulit dibayangkan Koperasi Pertanian

mampu bertahan, dengan adanya prinsip saling membutuhkan tersebut

Koperasi Pertanian akan mampu menjadi lembaga perekonomian masyarakat

pedesaan khususnya petani yang dapat memberikan keuntungan baik dari segi

ekonomi dan sosial. Pentingnya berkoperasi sebagai lembaga perekonomian

desa hal ini disadari oleh masyarkaat diDesa Sukamanah Kecamatan Jiput,

masyarakat berinisiatif mendirikan koperasi pertanian dengan nama Koperasi

Sinar Desa, aktifitas yang dilakukan para anggota koperasi sinar desa hal ini

dapat dilihat pada foto dibawah ini :

Page 123: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

105

Gambar 4.2AKTIFITAS KOPERASI PERTANIAN SINAR DESA

(Sumber : Peneliti, 2016)

Gambar diatas adalah aktifitas para anggota koperasi sinar desa yang

sedang menanam jenis sayuran seperti Cabai merah, Kacang Panjang, pare,

daun sawi dan lain-lain. Pendirian koperasi ini berdasarkan inisiatif

masyarakat yang memiliki masalah yang sama seperti kuatnya pengaruh

tengkulak dan rentenir dan itu sangat merugikan para petani, sehingga para

petani sepakat untuk mendirikan wadah organisasi yaitu koperasi dengan

harapan dapat menyelesaikan masalah yang dialami oleh para petani.

Denngan adanya koperasi saat ini para petani sudah merasakan manfaatnya

Page 124: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

106

dimana saat ini peran tengkulak dan rentenir sudah tidak menjadi masalah

lagi, biaya tanam didapatkan dari iuran anggota dan penjualan ketika panen

tiba petani dalam hal ini koperasi pertanian sinar desa sudah bisa memiliki

harga tawar sehingga petani memiliki keuntungan yang cukup dan

keuntungan itu dirasakan oleh sesama petani yang menjadi anggota koperasi.

Dengan adanya Peraturan daerah No. 06 Tahun 2003 Tentang

Pembinaan Koperasi dan UMKM keinginan pemerintah untuk

memberdayakan masyarakat melalui organisasi koperasi sudah ada, tetapi

hasilnya belum maksimal itu terlihat dari data yang diperoleh dari Dinas

Koperasi dan UMKM Kabupaten Pandeglang, bahwa jumlah Koperasi

Pertanian yang ada di Kabupaten Pandeglang setiap tahunnya terus

mengalami penurunan. Hal tersebut diperkuat dari hasil wawancara oleh

informan Rully Fr Staf Kelembagaan Koperasi yang menyebutkan bahwa

Koperasi Pertanian yang berjumlah 47 pada tahun 2015 seluruhnya dalam

enam bulan pertama ini belum melakukan RAT sehingga belum ada laporan

yang diterima oleh Dinas. RAT dapat dilakukan dibulan ke enam atau dibuan

ke dua belas, Dinas Koperasi dan UMKM biasanya dilibatkan atau di undang

dalam acara tersebut dan diminta masukannya, setelah melakukan RAT hasil

rapat tersebut diberikan keapada Dinas untuk dinilai apakah koperasi tersebut

berkembang dari segi aset, usahanya dan kelembagannya.

Page 125: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

107

Jika dilihat dari isi Perda yang dibuat tidak ada didalam perda yang

menjelaskan secara spesifik mengenai pembinaan Koperasi Pertanian

sehingga tidak ada prioritas pembinaan kopeasi tertentu, dengan keterbatasan

sumberdaya yang dimiliki pemerintah melakukan pembinaan koperasi secara

umum saja tidak konsen membina Koperasi Pertanian, hal ini salah satu faktor

yang menyebabkan Koperasi Pertanian tidak berkembang dari segi aset,

kelembagaan dan usahanya, ini disebutkan juga oleh informan Rully FrSelaku

staf Kelembagaan Koperasi Kabupaten Pandeglang.

Koperasi yang bisa dikatakan maju di Kabupaten Pandeglang yaitu

Koperasi pegawai, sedangkan Koperasi yang banyak berjalan saat ini ialah

Koperasi masyarakat yaitu Koperasi Wanita. Untuk Koperasi Pertanian

memang banyak yang tidak aktif dan tidak melakukan RAT , Rapat Anggota

tahunan seharusnya menjadi kewajiban yang harus dilaksanakan oleh semua

koperasi sebagai evaluasi dan perencanaan kedepan dalam pengambangan

koperasi dan usahanya, salah satu contoh laporan RAT yang sudah dilakukan

oleh Koperasi Serba Usaha Bina Lingkungan:

Page 126: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

108

Gambar 4.3CONTOH LAPORAN RAPAT ANGGOTA TAHUNAN KOPERASI SERBA

USAHA BINA LINGKUNGAN

(Sumber :KSU Bina Lingkungan, Tahun 2015)

Rapat Anggota Tahunan merupakan suatu tempat atau kondisi dimana

aka n ada pembahasan tentang persoalan yang timbul dalam kegiatan koperasi

dan kemudian mencari jalan keluar penyelesaian untuk mengatasi persoalan

tersebut. Rapat Anggota Koperasi memiliki fungsi diantaranya sebagai

berikut, yaitu :

1. Menetapkan anggaran dasar/ ADART

2. Menetapkan kebijakan umum dibidang organisasi, manajemen, dan usaha

Koperasi

3. Menyelenggarakan pemilihan, pengangkatan, pemberhentian, pengurus

dan pengawas.

4. Menetapkan rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja

koperasi serta pengesahan laporan keuangan

Page 127: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

109

5. Mengesahkan laporan pertanggung jawaban pengurus dan pengwas dalam

melaksanakan tugasnya

6. Menentukan pembagian sisa hasil usaha dan

7. Menetapkan keputusan penggabungan, peleburan dan pembubuaran

koperasi.

Saat ini Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pandeglang telah

melakukan himbauan melalui surat edaran untuk mengigatkan koperasi-

koperasi khususnya koperasi pertanian agar segera melakukan RAT, dengan

Koperasi melakukan RAT koperasi tersebut dapat dinilai oleh dinas baik

tidak nya koperasi tersebut, selain itu dengan koperasi melakukan RAT Dinas

dapat mengetahui berapa banyak koperasi yang aktif dan tidak aktif sehingga

Dinas akan memperoleh data yang akurat mengenai koperasi aktif dan tidak

aktif khususnya untuk koperasi pertanian.

Koperasi Pertanian yang masih berjalan mengalami peningkatan aset

walaupun tidak signifikan dan masih berusaha berkembang dari segi aset,

usaha dan lembanganya, seperti yang disampaikan oleh Informan Ade Jein

Saipudin Ketua Koperasi Pertanian Sinar Desa, bahwa Koperasi Pertanian

Sinar Desa baru rencana menambah anggotanya dengan merekrut pedagang

bakulan, dan memang itu salah satu aset koperasi, semakin banyak anggota

maka koperasi tersebut akan semakin berkembang. Peningkatan aset masing-

masing koperasi memang tidak sama, setiap Koperasi Pertanian yang masih

Page 128: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

110

berjalan berusaha untuk terus berkembang dari segi usahan dan penambahan

asetnya hal ini disampaikan Informan H. Efendi HidayatKetua Koperasi

Sumber Tunas Jaya.

Tidak tepat waktunya para anggota untuk membayar iuranwajib salah

satu berdampak pada perkembangan koperasi itu sendiri sehingga aset yang

dimiliki koperasi belum dapat bertambah. Dari ketiga Koperasi Pertanian

yang diwawancarai hasilnya Koperasi Pertanaian masih jauh dari berkembang

tetapi Koperasi Pertanian tersebut berusaha terus untuk bertahan dan

mengembangkan dirinya, dukungan pemerintah dalam hal ini pembinaan dan

permodalan sangat dibutuhkan oleh Koperasi pemerintah seharusnya

memfasilitasi apa yang dibutuhkan Koperasi untuk pengembangan Koperasi

itu sendiri.

Perekembangan Koperasi yang ada di Kabupaten Pandeglang masih

jauh dari yang diharapkan tetapi dengan optimisme pemerintah dalam

sosialisasi dan pembinaan koperasi masyarakat akan sadar bahwa Koperasi

sebagai wadah untuk mensejahterakan masyarakat akan terus berkembang,

setiap tahun Dinas Koperasi dan UMKM selalu ada memberikan izin

Operasional kepada Koperasi yang baru, seperti yang disampaikan informan

Rully FrStaf Seksi Kelembagaan Koperasi, setiap tahunnya tidak ada

pembentukan Koperasi Pertanianyang baru, dari 24 Koperasi yang baru dan

Page 129: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

111

diberikan izin lebih banyak Koperasi wanita yang biasanya Koperasi Wanita

bergerak dalam bidang simpan pinjam.

Banyaknya Koperasi Pertanian yang tidak berjalan atau tidak diketahui

berjalan atau tidak salah satunya karena tidak melakukan kewajibannya

melaksanakan RAT seperti yang disampaikan Informan Diana

Luthfia,SE.Seksi Pemberdayaan Koperasi, Dengan banyaknya Koperasi

Pertanian yang tidak aktif di Kabupaten Pandeglang dipengruhi oleh banyak

faktor salah satunya yaitu faktor internal Koperasi itu sendiri, peneliti

menggali informasi dari tiga Koperasi Pertanian ketiganya belum melakukan

RAT dengan alasan belum siap dalam penyusunan laporan dan lainnya.

Didalam isi Peraturan Daerah No. 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan

Koperasi dan UMKM pemerintah dalam hal ini Dinas Koperasi dan UMKM

memberi falisitas jaringan usaha bagi Koperasi dalam hal pemasaran Produk-

Produk Koperasi untuk membantu Koperasi agar berkembang dari segi

usahanya, tetapi dilapangan peran Dinas dalam hal ini belum dilakukan seperti

yang disampaikan oleh informan Rully Fr Staf Seksi Kelembagaan Koperasi,

“Kita belum sampai kesitu paling yang kita lakukan hanya pembinaanmisalnya ada koperasi belum bisa menyusun laporan pertanggungjawaban mereka bisa minta bantuan kekita” , (wawancara dilakukanpada tanggal, 16 Mei 2016 Pukul 9:50 WIB di Dinas Koperasi danUMKM Kabupaten Pandeglang).

Hal ini juga senada dengan apa yang dikatakan oleh Informan H.

KokoKetua Dewan Koperasi Kabupaten Pandeglang dan Informan Ade Jein

Page 130: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

112

SaipudinKetua Koperasi Sinar Desa. Bahwa peran dinas dalam membantu

Koperasi mengembangkan usahanya dengan memberikan fasilitas jaringan

usaha belum dilakukan sehingga itu berdampak kepada Koperasi Koperasi

yang masih berjalan tidak mempunyai nilai tawar yang lebih dan Koperasi

sulit mengembangkan usahanya, untuk menjual hasilnya para anggota

Koperasi mencari sendiri atau diarahkan oleh ketua Koperasi dalam menjual

hasil Produk Pertaniannya.

Mengenai peran pemerintah dalam membantu koperasi mengenai

jaringan usaha Diperkuat juga dengan pernyataan informan H. Efendi

HidayatKetua Koperasi Sumber Tunas Jaya dan Informan Ade Irma

SuryanaKetua Koperasi Serba usaha Bina Lingkungan, bahwa peran Dinas

belum sampai memfasilitasi jaringan usaha Koperasi, Dinas Koperasi dan

UMKM hanya melakukan pembinaan saja salah satunya menyusun laporan

pertanggung jawaban ketika Koperasi akan melakukan RAT. Pemerintah hal

ini Dinas Koperasi dan UMKM sebagai pelaksana kebijakan dengan

didasarkan landasan hukum yang sudah disahkan dalam memberdayakan

masyarakat melalui Koperasi khususnya Koperasi Pertanian belum tercapai,

hal ini seperti disampaikan oleh informan H. KokoKepala Seksi Kelembagaan

Koperasi,

“Perda in belum spesifik artinya memajukan satu sektor di bidangpertanian itu sementara hanya mengacu jenis pelayanan danPembinaan misalkan, pendirian koperasi, penilaian kesehatan,

Page 131: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

113

pemeringkatan, pengalokasian dana dan pembinaan koepasi secaraumum belum spesifik bisa meningkatan kemajuan Koperasi Pertanianbelom spesifik kearah itu.” , (wawancara dilakukan pada tanggal, 08November 2016, Pukul 10:35 WIB di Dinas Koperasi dan UMKMKabupaten Pandeglang).

Dengan pernyataan tersebut bahwa isi Perda tidak menjelaskan secara

spesifik atau khusus dalam pembinaan Koperasi Pertanian, isi Perda tersebut

membina Koperasi secara umum saja jadi dengan adanya Perda ini

Pemeritnah tidak konsen terhadap satu koperasi saja padahal kalau dilihat dari

potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Pandeglang seharusnya pemerintah

Konsen terhadap Koperasi Pertanian, melalui Koperasi Pertanian masyarakat

Pandeglang akan lebih mandiri dan sejahtera dari segi ekonomi.

Dengan adanya Perda No. 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan

Koperasi dan UMKM Pemerintah Kabupaten Pandeglang sudah memiliki

keinginan untuk memberdayakan masyarkatnya yang mayoritas sebagai petani

untuk berkoperasi, dengan berkoperasi mayarakat pandeglang bisa sejahtera

dan mandiri, jika dilihat dari tujuan Koperasi itu sendiri khususnya Koperasi

Pertanian sebagai penggerak ekonomi ditingkat masyarakat dan mendukung

pemerintah dalam mereduksi pengangguran dan Kemiskinan.

Tetapi dalam kenyataannya dilapangan Koperasi Pertanian di

Kabupaten Pandeglang masih banyak yang tidak aktif dan berkembang,

seperti yang disampaikan informan H. KokoKetua Dewan Koperasi

Kabupaten Pandeglang, bahwa banyaknya Koperasi yang tidak aktif karena

Page 132: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

114

ketidak disiplinan pengurus maupun anggota Koperasi itu sendiri,

DEKOPINDA sebagai Partner pemerintah dalam pengembangan dan

pembianan koperasi sudah melakukan tugasnya seperti mengundang

Koperasi-koperasi yang ada Khususnya Koperasi pertanian untuk mengikuti

pembinaan tetapi mayoritas dari Koperasi yang di Undang khususnya

Koperasi masyarakat tidak ada respon yang baik, pada saat ini Dekopinda

lebih banyak membina koperasi pegawai saja karena respon positif dari

Koperasi pegawai sagat baik.

Sejauh ini Koperasi yang ada di Kabupaten Pandeglang masih jauh

dari apa yang diharapkan, Koperasi seharusnya menjadi wadah organisasi

masyarakat atau sebagai pusat pelayanan bagi masyarakat, mengembangkan

dan memandirikan masyarakat melalui Koperasi Pertanian belum dapat

tercapai, tetapi sosialisasi dan pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah

terus berjalan dan akan terus berusaha mendidik masyarakat supaya

berkoperasi hal ini disampaikan oleh informan H. Khaerudin,SE.Kepala

Seksi Kelembagaan Koperasi, Banyak Koperasi yang tidak berjalan

sebenarnya lebih kepada faktor internal Koperasi itu sendiri, tidak ada

kesadaran dari masyarakat sebagai anggota dan pnegurus Koperasi Senada

dengan apa yang diutarakan oleh informan Wendi Nurwendi, ST.Kepala

Program Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Banten, bahwa Koperasi

Masyarakat saat ini yang berjalan didominasi oleh Koperasi Wanita Koperasi

Page 133: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

115

ini bergerak dalam bidang simpan pinjam, pertanian dan produksi, Koperasi

wanita salah satu Koperasi yang banyak di bina oleh Dinas Koperasi dan

UMKM dikarenakan pengelolaan Koperasinya lebih baik dibanding Koperasi

yang beranggotakan Pria, jika dilihat dari jumlah anggotanyapun lebih banyak

dibanding dengan jumlah anggota Koperasi Pertanian Koperasi wanita

cenderung lebih disiplin, lebih bisa mengikuti apa yang di sarankan oleh

Dinas dalam pembinaan.

Maju tidaknya Koperasi harus ada konsistensi Pemerintah dalam

pembinaan Perkoperasian, sehingga diharapkan ketika pembinaan dilakukan

secara konsisten para anggota dan pengurus koperasi lebih sadar akan

kewajibannya dan dalam pengelolaannya pun akan menjadi lebih baik bukan

hanya itu saja diharapkan pemerintah berperan dalam membangun jaringan

usaha Koperasi, semakin banyaknya koperasi khususnya koperasi pertanian

yang tidak aktif dan akan dibubarkan oleh Dinas Koperasi dan UMKM seperti

yang terlihat pada tabel dibawah ini :

Page 134: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

116

Tabel 4.6DAFTAR KOPERASI PERTANIAN AKAN DIBUBARKAN TAHUN 2016

NO NAMA KOPERASI

ALAMAT BADAN HUKUM Pengurus/

JENIS KETDESA/KEL KECAMATAN NO TANGGAL Ketua

1 Pasir KutaPasir

Peuteuy Cadasari 46 22-04-00 TB. Asep Ibrahim KOPTANTidakAktif

2 Mustika Tani Koranji Cadasari 119 11/12/2000 H. Maman KOPTANTidakAktif

3 Har. Makmur Sadaya Sukanagara Carita 78 13-3-99 - KOPTANTidakAktif

4Mega Mulya/ BangunArta Nanggala Cikeusik 47 24-04-00 Ohim Hidayat KOPTAN

TidakAktif

5 Usaha Tani Sampurna CImanuk CImanuk 451 9/9/1999H. JudainiMadrosi KOPTAN

TidakAktif

6 Mujur Jiput Jiput 512 28-10-99 Halimi KOPTANTidakAktif

7 Mekar Rahayu Jiput Jiput 50 27-04-00 Dede Suherman KOPTANTidakAktif

8 Sinar Citaman Citaman Jiput 14 10/6/2004 H. Arsa KOPTANTidakAktif

9 Wahana Mitra Cigadung Karangtanjung 3 31-03-05 Suherli KOPTANTidakAktif

10 Tani Mandiri Sejahtera Sukaratu Majasari 328 14-05-99 M. Heri Efendi KOPTANTidakAktif

11 Harum Jaya Sukaratu Majasari 2 30-01-03 Nurhasan KOPTANTidakAktif

12 Budi Jaya Alaswangi Alaswangi Menes 98 5/10/2000 A. Suhaemi KOPTANTidakAktif

13 Sumber Maju Tanjungjaya Panimbang 55 4/3/1999 Sumardi KOPTANTidakAktif

14 Rikrik Gumatik Gombong Panimbang 10 14-01-00 H. M Masrun KOPTANTidakAktif

15 Komakata Idaman Patia 3 30-01-03M. Harry

Mathovany KOPTANTidakAktif

16 Raudhotussibyan Rahayu Patia 3 13-02-04 Abdul Mukti KOPTANTidakAktif

17 Tani Nusantara Cililitan Picung 19 12/2/1999 A. Kadir KOPTANTidakAktif

18 Al- Hidayah Kadubera Picung 15 22-04-08 Ust. Imron KOPTANTidakAktif

19 Tani Jaya Kutamekar Sobang 23 24-11-98 Maman R KOPTANTidakAktif

20 Maju Jaya MakmurTunggal

Jaya Sumur 101 14-10-00 Herdi KOPTANTidakAktif

(Sumber :Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pandeglang,Tahun 2017)

Page 135: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

117

Data diatas menggambarkan bahwa koperasi yang akan dibubarkan

karena koperasi tersebut tidak lagi aktif dari segi organisasi dan usahanya,

kebijakan Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pandeglang untuk koperasi

yang tidak aktif selama tiga tahun berturut-turut akan dibubarkan, sebelum

dibubarkan Dinas Koperasi telah memberikan himbauan melalui surat untuk

segera melakukan RAT sehingga koperasi tersebut dapat dikatakan aktif dan

berjalan sesuai aturan koperasi.

Terpuruknya Koperasi Pertnaian di Kabupaten Pandeglang harus

segera diatasi oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten pandeglang karena

dengan koperasi diharapka sektor pertanian menjadi lebih maju dan

mensejahterkan masyarakatnya. Banyaknya faktor yang menyebabkan

koperasi tidak aktif diantaranya yaitu faktorinternal sendiri, faktor tersebut

sangat mempengaruhi bagaimana pemahaman para pengurus dan anggota bisa

bekerja sama dalam mengelola Koperasi menjadi baik dan berkembang, jatuh

bangunnya Koperasi saat ini tidak menyurutkan keinginan masyarakat untuk

membangun Koperasi, hal ini disampaikan oleh informan H. Koko. Ketua

Dewan Koperasi Indonesia Daerah Kabupaten Pandeglang, Dengan

banyaknya Koperasi yang tidak aktif salah satu masalah yang krusial ialah

sumber daya manusianya itu sendiri, dalam pembinaan Koperasi yang

dilakukan oleh pemerintah maupun partner pemerintah seharusnya lebih

kepada bagaimana melatih jiwa interpraner para anggota koperasi, sehingga

Page 136: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

118

diharapkan Koperasi bisa bertahan dan berkembang dengan baik sejauh ini itu

menjadi permasalahan yang butuh waktu dalam menyelesaikannya.

Adanya Koperasi bukan hanya untuk kepentingan masyarakat saja

tetapi ada juga kepentingan pemerintnah daerah untuk berkontribusi

memberikan sumbangsih bagi pendapatan daerah, tetapi dalam kenyataannya

Koperasi yang berjalan belum bisa memberikan sumbangsih lebih kepada

pemasukan daerah hal ini masih banyaknya koperasi yang masih belum

berkembang dari segi usahanya, koperasi yang ada hanya bisa memenuhi

urusan para anggotanya kadang tidak semua, salah satunya usaha koperasi

bergerak dalam usaha simpan pinjam itupun simpan pinjamnya masih tidak

memenuhi kebutuhan para anggotanya..

Dengan adanya Permen yang mengatur bahwa Dinas Koperasi bukan

Dinas penghasil jadi tidak ada target untuk pemasukan kepada PAD, dari

keterangan diatas pihak pemerintah berwacana bahwa Koperasi harus bisa

memberikan Kontribusinya kepada daerah melalui sumbangsih 2,5% dari

hasil usaha Koperasi setiap tahunnya, tetapi Koperasi yang bisa memberikan

sumbangsih kepada daerah biasanya Koperasi pegawai bukan Koperasi

Pertanian.

Kontribusi Koperasi Pertanian terhadap Pendapatan Daerah menurut

informan H. Koko.Ketua Dewan Koperasi Indonesia Daerah Kabupaten

Page 137: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

119

Pandeglang belum ada dikarenakan banyaknya Koperasi Pertanian yang tidak

aktif, adapun yang masih berjalan masih belum berkembang serta belum bisa

memfasilitasi kebutuhan semua anggotanya, kurangnya permodalan serta

sedikitnya pemasukan sedangkan kebutuhan para anggota melebihi dana yang

ada pada Koperasi, dengan keterbatasan dana yang dimiliki Koperasi anggota

Koperaasi masih berhubungan dengan rentenir dan tenGkulak, maka dari itu

untuk mengembangkan Koperasi seharusya pemerintah lebih giat lagi dalam

pembinaan Koperasi, sebelum itu Dinas harus sudah memiliki SDM yang

memadai dan mengerti akan Koperasi.

Jika dilihat dari visi dan misi Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-

2016 adalah: “ Kabupaten Pandeglang sebagai Daerah mandiri dan

Berkembang di bidang Agrobisnis dan Pariwisata Berbasis Pembangunan

Pedesaan”, Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pandeglang dalam

menjabarkan visi misi tersebut seharusnya memiliki fokus pengembangan

Koperasi yaitu jenis Koperasi Pertanian, Dinas Koperasi dan UMKM

Kabupaten Pandeglang terus berupaya dalam memberdayakan masyarakatnya

melalui Koperasi itu terlihat dari banyaknya Koperasi masyarakat yang aktif

salah satunya Koperasi Wanita yang bergerak dalam usaha simpan pinjam

tetapi Koperasi tersebut masih berusaha berkembang.

Dinas Koperasi dan UMKM harus memiliki fokus pengembangan

Koperasi berdasarkan potensi-potensi dan lingkungan sosial dimasyarakat

Page 138: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

120

pada umumnya , maka fokus pengembangan Koperasi Pertanian dirasa sangat

masuk akal jika memberdayakan masyarakat dengan mengoptimalkan potensi

pertanian yang dimiliki melalui Koperasi Pertanian sehingga masyarakat yang

sebagian besar sebagai petani dapat merasakan dampak yang positif serta

keadilan dalam sistem ekonomi untuk mewujudkan kesejahteraan bersama

dan dampak positif lainnya yaitu daerah akan mendapatkan sumbangsih

pemasukan daerah melalui Koperasi Pertanian jika Koperasi tersebut terus

berkembang.

4.3.2 Sumber Daya

Implementasi kebijakan perlu dukungan sumberdaya baik sumberdaya

manusia (human resources) maupun sumberdaya non-manusia (non-human

resources). Maka dari itu Sumberdaya sangat berperan penting dalam

pelaksanaan suatu kebijakan, Manusia merupakan sumberdaya yang

terpenting dalam menentukan suatu keberhasilan proses implementasi karena

sebagai implementor suatu kebijakan tersebut. Tahap-tahap tertentu dari

keseluruhan proses implementasi menuntut adanya sumberdaya manusia yang

berkualitas sesuai dengan pekerjaan yang diisyaratkan oleh kebijakan yang

telah ditetapkan. Tetapi ketika kompetensi dan kapabilitas dari sumber-

sumberdaya itu nihil, maka kinerja kebijakan publik sangat sulit untuk

diharapkan.

Page 139: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

121

Akan tetapi selain sumberdaya manusia, sumber-sumber daya lain

yang perlu diperhitungkan juga seperti sumberdaya financial. Karena, mau

tidak mau, ketika sumberdaya manusia yang kompeten dan kapabel telah

tersedia sedangkan kucuran dana melalui anggaran tidak tersedia, maka

memang menjadi persoalan pelik untuk merealisasikan apa yang hendak

dituju oleh tujuan kebijakan publik. Karena itu sumberdaya yang diminta dan

dimaksud oleh Metter dan Horn adalah kedua bentuk sumberdaya tersebut.

Maka bila dilihat dari sumberdaya yang dimaksud tersebut, dalam

pelaksanaan Implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang No. 06

Tahun 2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan UMKM kedua bentuk

sumberdaya tersebut sangat berpengaruh.

Pertama adalah sumberdaya manusia, dalam proses pelaksanaan

Implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang No. 06 Tahun 2003

Tentang Pembinaan Koperasi dan UMKM, unsur pertama sumberdaya

manusia yang paling berperan adalah pemerintah dalam hal ini Dinas

Koperasi dan UMKM Kabupaten Pandeglang dan Sumberdaya yang ada pada

Koperaasi itu sendiri, dalam hal ini Pemerintah Dinas Koperasai dan UMKM

berperan dalam membina seluruh SDM Koperasi yang ada di Kabupaten

Pandeglang hal ini disampakan oleh informan H. Khaerudin,SE.Kepala Seksi

Kelembagaan Koperasi, bahwa Sumberdaya Manusia aparatur Dinas

Koperasi dan UMKM Pandeglang yang kami miliki masih terbatas dalam

Page 140: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

122

pengetahuan tentang perkoperasian dan manajemen kewirausahaan dan itu

menjadi kendala dalam melakukan pembinaan Koperasi khsususnya Koperasi

Pertanian.

Dengan cara mengikuti pelatihan – pelatihan agar lebih handal dan

memahami tentang koperasi menurut informan H. Koko. Ketua Dewan

Koperasi Indonesia Daerah Kabupaten Pandeglang bahwa sumber daya yang

ada di Dinas Koprasi sekarang itu berbeda dengan sumber daya koperasi pada

masa orde baru, pegawai dinas koperasi atau orang-orang yang menangani

masalah perkoperasian adalah mereka yang telah mendapatkan pendidikan

perkoperasian sebelum mereka diterjunkan membina masalah perkoperasian

adalah mereka yang telah mendapatkan pendidikan perkoperasian mereka

minimal 2 bulan itu ada di meja pendidikan, pelatihan yang diajarkan mulai

dari tentang perkoperasian kemudian dari management dan termasuk tekhnis

yang lainnya

Untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia Dinas Koperasi dan

UMKM telah melakukan pembinaan dalam peningkatan kualitas sumberdaya

pegawainya mengenai perkoperasian melalui Dinas Koperasi dan UMKM

Provinsi Banten, seperti yang dinyatakan oleh informan Diana Luthfia,

SE.Staf Seksi Pemberdayaan Koperasi. Meskipun Dinas Koperasi dan

UMKM Kabupaten Pandeglang setiap tahunnya ada saja undangan dari Dinas

Koperasi dan UMKM Provinsi untuk meningkatkan SDM dengan

Page 141: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

123

mengadakan pelatihan mengenai pemahaman perkoperasian dari

menagemennya, organisasinya, bagai mana pembinanaya dan itu dirasa masih

sangat kurang hal ini seperti yang disampaikan oleh informan H. Koko.Ketua

Dewan Koperasi Indonesia Daerah Kabupaten Pandeglang.

Saat ini pelatihan yang diberikan hanya bersifat umum dan instan cara

pelatihan dan pembekalan pada jaman orde baru lebih baik dibanding

sekarang, SDM hanya dilatih satu tahun satu kali tergantung Anggaran yang

dimiliki itupun tidak sampai dua bulan paling lama 2 sampai tigahari itupun

dipadatkan jadwalnya, biasanya untuk memahami akuntansi butuh waktu 2

minggu tidak cukup hanya 2 sampai 3 hari saja, keadaan SDM yang ada di

Dinas Koperasi dan UMKM sangat berbeda dengan SDM dimasa ordelama

dimana pemahaman tentang perkoperasian saat ini masih kurang terbukti jika

ada perpindahan pegawai yang sudah mengerti tentang akuntansi maka ketika

ada koperasi yang membutuhkan bantuan untuk membuat pembukuan

pegawai tersebutlah yang mengerjakan walaupun pegawai tersebut sudah

tidak lagi bekerja di Dinas Koperasi dan UMKM.

Page 142: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

124

Tabel 4.7Sumber Daya Manusia Aparatur Dinas Koperasi dan UMKM

Kabupaten Pandeglang Bidang Koperasi

No Nama Jenis

kelamin

(L/P)

Pendidikan

terakhir

Jabatan

1 Hj. Iis Djunaingsih, SE. P S.E Kepala Bidang Koperasi

2 H. Khaerudin, SE. L S.E Kepala Seksi Kelembagaa

Koperasi

3 Eni Mulyani P SMA Kepala Seksi Pemberdayaan

Koperasi

4 Rully Fr LSMA

Staf Seksi Kelembagaan

Koperasi

5 Rustian L S.IPStaf Seksi Kelembagaan

Koperasi

6Diana Luthfia, SE P

S.E Staf Seksi Pemberdayaan

Koperasi

7 Linda P S.E Staf Pengawasan Koperasi

8 Edi L SMA Staf Fasilitasi Penilaian

Koperasi

(Sumber :Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pandeglang,Tahun 2017)

Dari wawancara yang peneliti lakukan dapat ditemukan dan dipertegas

kembali bahwa keterampilan dan pemahaman pegawai sangat penting untuk

menjalankan pembinaan Koperasi, terlihat pada tabel 4.1 yang mengambarkan

Page 143: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

125

sumber daya aparatur Dinas Koperasi dan UMKM dalam hal kualitas dan

jumlah sangat kurang hal tersebut berdampak pada pembianan koperasi dan

program-program yang sudah dibuat tidak dapat dilakukan dengan optimal.

Kemampuan dalam membina yang dapat dikatakan kurang, hal tersebut akan

mempengaruhi pencapaian tujuan yang hendak dicapai oleh Dinas Koperasi

dan UMKM Kabupaten Pandeglang dalam hal ini membina koperasi

khususnya Koperasi Pertanian sesuai dengan visi misi Dinas Koperasi dan

UMKM dalam hal pengembangan Agrobisnis.

Kurangnya pemahaman Sumberdaya Manusia yang dimiliki mengenai

perkoperasian di perparah dengan jumlah Sumber Daya Manusianya yang

sedikit, padahal Pandeglang memiliki banyak Koperasi yang tersebar

diseluruh wilayah di Kabupaten Pandeglang, ini menjadi masalah bagaimana

keterbatasan Dinas untuk melakukan Pembinaan Koperasi-koperasi yang

tersebar diseluruh wilayah Pandeglang, hal ini disampaikan oleh informan H.

Khaerudin, SE. Kepala Seksi Kelembagaan Koperasi Senada dengan apa yang

diutarakan oleh informan H. Koko. Ketua Dewan Koperasi Indonesia Daerah

Kabupaten Pandeglang.

Meskipun Keterbatasan jumlah SDM tidak sebanding dengan luas

wilayah Kabupaten Pandeglang seharusnya SDM yang dimiliki Dinas

Koperasi dan UMKM bisa memaksimalkan potensi yang ada, dalam

pelatihan seharusnya fokus kepada ilmu-ilmu yang berhubungan tentang

Page 144: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

126

interpranership setelah ilmu itu dipelajari oleh SDM yanga ada di Dinas

kemudian akan di transfer kepada para pengurus dan anggota Koperasi dan

hasilnya diharapkan agar Koperasi yang sudah diberikan pembinaan tersebut

menjadi lebih berkembang.

Untuk memacu berkembangnya Koperasi Khususnya Koperasi

Pertanian tidak terlepas dari Modal yang dimiliki Koperasi, Peran Dinas

Koperasi dan UMKM disini hanya sebagai fasilitator saja tidak memberikan

modal langsung kepada Koperasi, jika ada program bantuan dari Provinsi

Atau dari Kementrian Dinas Koperasi dan UMKM peran Dinas

mengusahakan bantuan permodalan untuk Koperasi – Koperasi yang ada di

Kabupaten Pandeglang, menurut informan H. Khaerudin, SEKepala Seksi

Kelembagaan Koperasi, untuk tahun 2016 dengan adanya Peraturan Mentri

Dalam Negri No. 14 Tahun 2016 Pemerintah dalam hal ini Pemrintah pusat,

Provinsi maupun Kabupaten sudah tidak memberikan bantuan permodalan

lagi, adapun permodalan yang diberikan dari Kementrian, Provinsi dan

Kabupaten biasanya tidak berbentuk modal uang bantuan tersebut berbentuk

barang atau peralatan misalnya mesin dan alat-alat pertaninan.

Peran Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Banten saat ini sudah

dibatasi dengan adanya Peraturan Mentri Dalam Negri Nomor 14 Tahun 2016

Tentang Bantuan hibah kepada Koperasi, sebelum adanya permen tersebut

Dinas Provinsi memberikan bantuan dari mulai Pembinaan, peralatan dan

Page 145: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

127

lain-lain. hal ini juga diutarakan oleh informan Wendi Nurwendi, ST.Kepala

Program Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Banten, dengan adanya

Peraturan Mentri Dalam Negri No 14 Tahun 2016 Kewenangan Pemerintah

sudah dibatasi hal ini pasti berdampak pada Koperasi – Koperasi yang ada,

Koperasi yang masih berjalan harus bisa mandiri tanpa mengharapkan

bantuan dari Pemerintah Pusat, Provinsi maupun Kabupaten.

Peran Pemerintah dalam membina Koperasi masih terus berjalan Hal

ini juga di utarakan oleh Informan H. Koko. Ketua Ketua Dewan Koperasi

Indonesia Daerah Kabupaten Pandeglang, Sebelum adanya Peraturan Mentri

Dalam Negri No 14 Tahun 2016 mengajuakan permohonan bantuan

permodalan kepada pemerintah sangat sulit apalagi dengan adanya

Permendagri tersebut Koperasi tidak dapat mengharapkan bantuan

permodalan dari Pemerintah, peran pemerintah dalam memberdayakan

masyarakat melalalui Koperasi masih akan terus berjalan dengan melakukan

pembinaan – pembinaan Koperasi yang ada.

Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pandeglang telah melakukan

usaha untuk memajukan Koperasi yang ada di Kabupaten Pandeglang

walaupun belum maksimal, menrut informan Diana Luthfia, SE.Staf Seksi

Pemberdayaan Koperasi, Perhatian pemerintah saat ini lebih kepada Koperasi

Wanita yang banyak diberikan pembinaan serta bantuan untuk mendorong

Page 146: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

128

Koperasi tersebut maju dan berkembang, Koperasi tersebut diberikan bantuan

peralatan-peralatan yang dibutuhkan anggota Koperasi.

Peran Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Banten telah melakukan

Tugasnya ikut berperan dalam membina Koperasi tetapi tidak semua koperasi

khususnya koperasi pertanian di Kabupaten Pandeglang, Pembinaan itu

berdasarkan atas Rekomendasi Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten

Pandeglang karena Dinas Koperasi di daerah lebih mengetahui Kebutuhan

Koperasi-koperasi yang masih berjalan.Dalam pembinaan Sumberdaya

Manusia untuk Koperasi menurut informan Ade Jein Saipudin.Ketua Koperasi

Sinar Desa, pembinaan Koperasi secara umum ataupun Koperasi secara

khusus belum ada, belum ada pembinaan yang dilakukan secara Priodik

pembinaan tersebut paling dioptimalkan melalui Pra Koperasi dimana

sebelum mendirikan Koperasi Koperasi tersebut harus sudah berjalan minimal

satu sampai dua bulan, disini ada pembinaan yang dilakukan oleh Dinas

pembinaan tentang Perkoperasian yang baik dan benar.

Dilihat dari Sumber Daya yang ada pembinaan yang dilakukan oleh

Dinas Koperasi dan UMKM khususnya Koperasi Pertanian dilakukan hanya

awal berdiri Koperasi saja diluar itu tidak adalagi pembinaan yang diberikan

oleh Dinas Koperasi dan UMKM, tidak konsistennya Pembinaan yang

dilakukan oleh dinas seperti tidak ada perhatian dan kontrol Dinas kepada

Koperasi, Dinas tidak mengetahui secara cepat Permasalahan atau Kendala

Page 147: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

129

yang dihadapi oleh Koperasi akhirnya Koperasi tersebut bubar atau tidak bisa

berjalan lagi.Dinas Koperasi dan UMKM tidak hanya menjadi fasilitator

dengan mengupyakan program-program bantuan yang ada di pusat maupun

provinsi tetapi dengan keterbatasan anggaran Dinas Koperasi dan UMKM

memiliki tugas membina Koperasi- Koperasi yang ada di Kabupaten

Pandeglang melalaui pelatihan Perkoperasian, memberikan bantuan

permodalan , permodalan yang diberikan biasanya tidak berbentuk dana atau

uang melainkan berbentuk barang saja itupun masih jauh dari kata mencukupi.

Bantuan yang diberikan oleh Dinas kepada Koperasi memang ada

tetapi bukan Koperasi Pertanian melainkan Koperasi Wanita, kurangnya

perhatian terhadap Koperasi Pertanian berimbas pada banyaknya Koperasi

yang tidak aktif walaupun ada Koperasi tersebut masih dapat dikatakan belum

berkembang, bantuan yang diberikan oleh pemerintah wlaupun tidak banyak

tetapi itu sangat membantu untuk keperluan Koperasi dan menambah aset

Koperasi. Di tahun sebelumnya Dinas Koperasi dan UMKM walaupun

memiliki Anggaran yang terbatas masih bisa memberikan bantuan

permodalan dalam bentuk barang, Koperasi yang diberkan bantuan ialah

Koperasi yang berjalan dan selalu melakukan Rapat Anggota itu menjadi

penilaian kepada Koperasi sehingga ketika ada program atau bantuan

Koperasi itulah yang diprioritaskan untuk menerima Bantuan atau Hibah.

Page 148: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

130

Dengan banyaknya keterbatasan pemerintah terus berusaha agar

masyarakat ikut berpartisipasi melalui koperasi, menurut informan Rully

Fr.Seksi Kelembagaan Koperasi pemerintah terus melakukan sosialisasi

kepada masyarakat pada saat Musyawarah Rencana Pembangunan setiap

tahunnya ada saja masyarakat yang hendak mendirikan Koperasi, syarat-

syarat untuk mendirikan Koperasinya sangat mudah serta izin

operasionalnyapun tidak lama , pemerintah akan membantu serta membina

Koperasi dengan adanya Prakoperasi agar sebelum Koperasi diakui oleh

pemerintah diharapkan para pengurus dan anggotanya paham akan

perkoperasian.

Pemerintah sangat mendukung ketika masyarakat sadar akan

pentingnya Koperasi sebagai wadah untuk meningkatkan perekonomian

masyarakat itu sendiri, dukungan pemerintah tersebut dapat dilihat dari peran

pemerintah memudahkan masyarakat ketika masyarakat berkeinginan untuk

mendirikan koperasi, pemerintah dalam hal ini Dinas Koperasi dan UMKM

terus melakukan usaha-usaha agar Koperasi yang ada terus berjalan dan

berkembang.

Pemerintah pusat sudah membuat Program-program yang pro rakyat

dalam meningkatkan ekonomi masyarakat pada umumnya, Program tersebut

seperti Kredit usaha rakyat (KUR) kemudian Jaminan Kredit Daerah

(JAMKRIDA). Dinas Koperasi dan UMKM selain memberikan pembinaan

Page 149: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

131

Koperasi Dinas juga menjadi pembuat rekomendasi dari hasil penilaian-

penilaian laporan Koperasi yang diterima oleh Dinas, Rekomendasi itu

dikeluarkan bagi Koperasi ketika akan mengajukan permodalan kepada

lembaga lain hal ini disampaikan oleh informan Diana Luthfia, SE.Staf Seksi

Pemberdayaan Koperasi.

Dinas Koperasi dan UMKM memfasilitasi Koperasi-koperasi pada

saat Koperasi akan mengajukan Permodalan Kepada Lembaga lain dengan

mengeluarkan surat rekomendasi yang didasarkan dari penilaian Dinas

melalui Laporan kesehata Koperasi, Koperasi tidak akan bisa mengurus

pinjaman permodalan kepada lembagalain jika surat rekomendasi dari Dinas

Koperasi dan UMKM belum dikeluarkan. Untuk Kopersi Pertanian yang

berjalan kurang dari 3 tahun tidak dapat mengajukan permodalan tersebut

dikarenakan Koperasi tersebut dirasa masih belum bisa dinilai oleh Dinas

Koperasi dan UMKM, jika dilihat dari segi usaha dan lembaganya untuk

jangka 2 tahun rata-rata koperasi belum bisa dikatakan berkembang masih

rawan koperasi itu menjadi tidak aktif atau tidak berjalan.

Berdasarkan hasil wawancara informan Ade Jein Saipudin.Ketua

Koperasi Sinar Desa,H. Efendi Hidayat.Ketua Koperasi Sumber Tunas Jaya

dan Ade Irma Suryana.Ketua Koperasi Serbausaha Bina Lingkungan,dapat

disipulkan bahwa masalah klasik yang dialami oleh Koperasi ialah

permodalan, Permodalan yang didapatkan dari iuran wajib anggota masih

Page 150: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

132

belum mencukupi untuk kebutuhan para anggotanya dampaknya sulit untuk

mengembangkan usaha Koperasi itu sendiri. Kopeasi Pertanian yang masih

berjalan membutuhkan suntikan permodalan dari permodalan dana atau

peralatan yang mendukung kegiatan pertanian.Dengan keterbatasan

permodalan yang dimiliki Koperasi berdampak pada perekembangan Koperasi

itu sendiri, dimana ketika para anggota Koperasi membutuhkan Modal untuk

keperluaan menggarap lahan pertanian modal yang diberikan Koperasi tidak

mencukupi.Degan keadaan Koperasi belum dapat melayani kebutuhan para

anggotanya dengan optimal maka koperasi itu masih dikatakan belum

berkembang.

Dinas Koperasi dan UMKM memiliki keterbatasan Sumber daya

manusia dan sumberdaya finansial sehingga dalam melakukan pembinaan

Koperasi-koperasi yang aktif khususnya Koperasi pertanian tidak dapat

berjalan dengan optimal, dengan keterbatasan SDM jika dilihat dari

banyaknya jenis koperasi yang tersebar di wilayah Kabupaten Pandeglang

yang cukup luas maka sangat masuk akal jika Dinas Koperasi dan UMKM

tidak melakukan pembinaan kepada seluruh koperasi yang ada.Dinas Koperasi

dan UMKM Kabupaten Pandeglang dan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi

Banten serta stake holder lainnya telah melakukan upaya dalam

memberdayakan masyarakat melalui Koperasi khususnya Koperasi Pertanian,

dengan keterbatasan finansial yang di miliki tidak semua koperasi diberikan

Page 151: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

133

bantuan dan pembinaan ada beberapa koperasi yang sudah memenuhi kriteria

penilaian khususnya koperasi pertanian diberikan bantuan berupa peralatan

pertanian untuk digunakan oleh anggota koperasi.

Untuk sekarang ini melalui kebijakan baru Permendagri No 14 Tahun

2016 bahwa Koperasi tidak bisa lagi atau tidak boleh lagi menerima hibah

karena Koperasi dalam Peremendagri ini bukan badan usaha yang Nirlaba

badan usaha yang tidak mengutamakan keuntungan sementara koperasi

mimiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan.Meski demikian Dinas

Koperasi dan UMKM Kabupaten Pandegalng dan Provinsi serta para stake

holder yang terlibat akan terus berkomitmen memberdayakan masyarakatnya

melalui Koperasi Pertanian di Kabupaten Pandeglang melalui pembinaan dan

penyusunan rencana kerja kedepannya yang fokus kepada pengembangan

Koperasi Pertanian sesuai dengan potensi daerah yang dimiliki

Page 152: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

134

4.3.3 Karakteristik Agen Pelaksana

Dalam salah satu indikator teori Van Horn dan Van Metter ini pusat

perhatian pada agen pelaksana meliputi organisasi formal dan organisasi

informal yang akan terlibat pengimplementasian kebijakan publik. Hal ini

sangat penting karena kinerja implementasi kebijakan (publik) akan sangat

banyak dipengaruhi oleh ciri-ciri yang tepat serta cocok dengan para agen

pelaksananya. Misalnya, implementasi kebijakan publik yang berusaha untuk

merubah perilaku atau tindaklaku manusia secara radikal, maka agen

pelaksana projek itu haruslah berkarakteristik keras dan ketat pada aturan serta

sanksi hukum.Sedangkan bila kebijakan publik itu tidak terlalu merubah

perilaku dasar manusia, maka dapat saja agen pelaksana yang diturunkan tidak

sekeras dan tidak setegas pada gambaran yang pertama.

Dilihat dari pengertian di atas bahwa untuk mewujudkan masyarakat

akan pentingnya berkoperasi bukanlah hal yang mudah, karena terkadang

masyarakat membentuk Koperasi bukan atas kesadaran masyarakat tetapi ada

alasan lain misalnya ketika ada program bantuan dari pemerintah untu

masyarakat dengan syarat harus memiliki wadah organisasi barulah

masyarakat berbondong-bondong mendirikan Koperasi. Jadi masih rendahnya

pemahaman masyarakat akan pentingnya Koperasi sebagai wadah untuk

mengembangkan perekonomian masyarakat itu sendiri.

Page 153: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

135

Dinas Koperasi dan UMKM serta stake holder sebagai partner

pemerintah harus lebih serius dalam membina koperasi-koperasi yang masih

berjalan khususnya Koperasi Pertanian dengan melakukan pengawasan-

pengawasan secara konsisten agar Koperasi tersebut dapat dimonitor dengan

baik apakah Kopersi yang ada masih berjalan atau tidak kemudian dapat

dietahui dengan cepat ketika Koperasi mengalami masalah serta dengan cepat

menemukan solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut agar Koperasi itu

terus berjalan dan diharapkan berkembang, hal ini disampaikan oleh informan

H. Khaerudin, SEKepala Seksi Kelembagaan Koperasi.

Bahwa secara rutinitas yang sifatnya tahunan pada saat koperasi

melaksanakan RAT dimana seluruh anggota berkumpul mendengarkan dalam

bentuk laporan keuangan, rencana kerja dan rencana pendapatan dan belanja

bikin neraca berikut penjelasan,yang kedua kemudian PHU (Penghitungan

Hasil Usaha) dengan harapan anggota tahu berapasih hasil kotornya berapasih

beban biayanya berapasih keuntungan bersih , dan yang ketiga rencana kerja

satu tahun kedepan dibuat supaya menjadi pijakan kita untuk melaksanakan

perkoperasian untuk satu tahun kedepan untuk massalah ekspansi usahakah ,

penguatan usahakah atau sebagainya, yang terakhir rencana anggaran,

pendapatan dan.

Kemudian dari sistem pengawasan yang dilakukan oleh Dinas

Koperasi dan UMKM menurut Informan Wendi Nurwendi,ST.Kepala

Page 154: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

136

Program Dinas Koperasi melalui Rapat Anggota Tahunan, dimana Koperasi

setiap tahun mengadakan RAT melibatkan Dinas Koperasi dan UMKM

Provinsi Banten, membantu dalam menyusun laporan Koperasi serta member

masukan untuk rencana kerja koperasi satu tahun kedepan. Dinas Koperasi

dan UMKM Provinsi Banten memiliki tim yang bertugas untuk melakukan

Pengawasan terhadap Koperasi-koperasi yang ada diseluruh Kabupaten dan

Kota.Tim pengawas yang dibentuk oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi

dalam pengawasannya dilakukan langsung turun kelapangan, dalam tugas

pengawasannya misalnya membantu Koperasi dalam menyusun laporan

keuangan, menyusun rencana kerja untuk satu tahun kedepan serta rencana

pengembangan Koperasi itu sendiri selain itu dengan adanya pengawas

bagaimana Koperasi yang ada terus berjalan dan melakukan aktifitasnya.

Dewan Koperasi Indonesia Daerah sebagai partner pemerintah dalam

membina Koperasi mengatakan informan H. KokoKetua Dewan Koperasi

Indonesia Daerah(DEKOPINDA) berperan serta dalam pengawsan koperasi

yang ada di Kabupaten Pandeglang, mengawasi dalam arti berusaha agar

Koperasi itu harus terus berjalan, selain itu dekopinda pun memiliki program

pembinaan dan khususnya bagi koperasi yang mendapatkan bantuan

pemerintah, DEKOPINDA sendiri memiliki 4 fungsi yang tidak bisa

dipisahkan yang pertama fungsi advokasi bagaimana mengadvokasi gerakan

koperasi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh koperasi, yang kedua

Page 155: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

137

Sosialisasi itu kita punya lembaga yang namanya PIP (Pusat informasi

perkoperasian) jadi semua aspek-aspek tentang perkoperasian itu dijembatani

oleh PIP yang menangani informasi, ketiga fungsi edukasi, lembaga

pendidikan perkoperasian daerah (LPENKOPDA) untuk tingkat daerah

kabupaten diprovinsi yg disebut Lpenkopwil, ditingkat nasional disebut

Lpenkopnas, keempat fungsi fasilitasi, walaupunbukan lembaga ekonomi

Dekopinda membantu fasilitasi mana kala ada bantuan bantuan yang

disalurkan melalui pemerintah.

Dengan keterbatasan yang dimiliki Dinas Koperasi dan UMKM

Kabupaten Pandeglang dalam hal Sumber Daya Manusia, finansial dan lain-

lain guna menunjang untuk melakukan pembinaan dan pengawasan maka

Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Banten memberikan bantuan tim untuk

terjun langsung kelapangan sebagai pengawas sekaligus Pembina Koperasi

dalam organisasnya dan usahanya yang diharapkan dapat menambah

pemahaman anggota koperasi dan dapat mengembangkan Koperasi dari segi

usaha dan lembaganya.

Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pandeglang serta Dekopinda

sebagai partner pemerintah dalam mengembangkan Koperasi di daerah sudah

berupaya memacu koperasi-koperasi yang bergerak dalam bidang pertanian

dengan memberikan program-program bantuan tetapi hasilnya belum sesuai

dengan apa yang diharapkan pemerintah, masih banyaknya Koperasi yang

Page 156: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

138

tidak aktif dan Koperasi yang masih berjalanpun masih belum berkembang,

disini pemerintah dan stakholderlainnya selain memfokuskan pembinaan

pemahaman anggota mengenai perkoperasian dan pengembangan usaha,

untuk saat ini harus memiliki fokus pembinaan yang jauh kedepan yaitu fokus

pembinaan jiwa kewirausahaan kepada para anggota Koperasi dan

pengurusnya.

Kesimpulannya bahwa Dinas Koperasi dan UMKM sebagai fasilitator

tidak maksimal dalam menjabarkan visi misinya itu terlihat tidak ada program

pembinaan dan kurangnya keinginan Dinas Koperasi dan UMKM dalam

mengembangkan Koperasi yang bergerak di bidang agro bisnis, padahal jika

dilihat dari salah satu point yang tercantum didalam visi misi Dinas Koperasi

dan UMKM Kabupaten Pandeglang tersebut yaitu, mengembangkan

agrobisnis. Dalam hal ini sesuai tupoksi Dinas Koperasi dan UMKM

Kabupaten Pandeglang dalam mendukung mewujudkan pengembangan

agrobisnis seharusnya Dinas Koperasi dan UMKM memiliki prioritas dan

kesungguhan dalam mengembangkan dan membina koperasi pertanian.

4.3.4 Sikap/Kecenderungan (Disposition) Para Pelaksana

Keberhasilan atau tidaknya kinerja implementasi kebijakan publik

akan ditentukan dengan sikap penerimaan atau penolakan dari (agen)

pelaksana. Maka dari itu sangat mungkin terjadi oleh karena kebijakan yang

dilaksanakan bukanlah hasil formulasi warga setempat yang mengenal betul

Page 157: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

139

persoalan dan permasalahan yang mereka rasakan. Tetapi kebijakan yang

akan implementor laksanakan adalah kebijakan ”dari atas” (Top Down) yang

sangat mungkin para pengambil keputusannya tidak pernah mengetahui

(bahkan tidak mampu menyentuh) kebutuhan, keinginan, atau permasalahan

yang warga ingin selesaikan.

Sikap penerimaan dalam pelaksanaan pembinaan Koperasi dalam

memberdayakan ekonomi masyarakat, Dimulai dari sejauh mana pemahaman

implementor mengenai isi kebijakan dan penguatan komitmen pelaksanaan

pembinaan agar ketika di implementasikan dapat ditransfer dan diterima oleh

masyarakat. Tanggapan dalam pembinaan Koperasi Terkait hal itu, dalam

penguatan Komitmen implementordan pemahaman isi kebijakan seperti yang

disampaikan informanDiana Luthfia, SEStaf Seksi Pemberdayaan Koperasi,

bahwa pemahaman implementor terhadap Peraturan Daerah mengenai

Pembinaan Koperasi dan UMKM harus terus di tingkatkan melalui penataran

atau pelatihan yang diadakan oleh Dinas itu sendiri, ketika itu sudah

dilakukan mutasi pegawai tidak lagi menjadi kendala mengenai kurangnya

pemahaman tentang Koperasi oleh Sumber daya manusia yang dimiliki Dinas

Koperasi dan UMKM Kabupaten Pandeglang.

Senada dengan Informan H. Koko,Ketua Dewan Koperasi Indonesia

Daerah Kabupaten Pandeglang Kurangnya pemahaman sumbeberdaya

mengenai perkoperasian yang dimiliki oleh Dinas Koperasi dan UMKM

Page 158: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

140

Kabupaten Pandeglang selain karena mutasi pegawai ada faktor lain yaitu

pelatihan SDM yang tidak serius pelatihan hanya bersifat formalitas saja dan

pelatihan yan diadakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten

Pandeglang hanya bersifat umum saja, jangka waktu pelatihannyapun tidak

selama seperti di jaman orde baru dimana saat ini pelatihan hanya diadakan

selama 3 hari itupun dipadatkan sangat jauh berbeda dengan jaman ordebaru

pelatihan perkoperasian dilakukan selama minimal dua bulan, lamanya

pelatihan mempengaruhi sejauh mana pemahaman atau ilmu yang diserap

oleh para SDM yang mengikuti pelatihan.

Intensitas pelatihan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UMKM

dalam meningkatkan pemahaman menurut informan H. Koko,Kepala Seksi

Kelembagaan Koperasi terhadap Perkoperasian tergantung Anggaran yang

dimiliki oleh Dinas, dengan keterbatasan anggaran yang dimiliki oleh Dinas

Koperasi dan UMKM berdampak kepada pelatihan dalam meningkatkan

sumber daya manusia yang dimiliki oleh Dinas Koperasi dan UMKM

Kabupaten Pandeglang, kemudian ketika melakukan pelatihan diperparah

dengan dipadatkannya jadwal pelatihan sehingga transfer ilmu yang diserap

oleh para SDM yang mengikuti pelatihan tidak maksimal.

Keterbatasan yang dimiliki oleh Dinas Koperasi dan UMKM

seharusnya bukan menjadi kendala harus menjadi motifasi agar kemampuan

yang ada dapat di optimalkan sehingga Pelatihan yang di lakukan oleh Dinas

Page 159: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

141

Koperasi dan UMKM sebagai bentuk meningkatkan SDM sehingga

diharapkan ketika melakukan pembinaan koperasi dapat dimengerti oleh

Koperasi dan ilmu yang didapat dapat mengembangkan koperasi itu sendiri,

Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pandeglang memang tidak terfokus

mengembangkan Koperasi pertanian saja untuk saat ini Koperasi yang banyak

dikembangkan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pandeglang yaitu

Koperasi Wanita, dengan Gerakan Menabung Seribu Sehari (GEMASERI)

yang dimotori oleh Dinas Koperasi dan UMKM diharapkan masyarakat

memiliki tabungan yang dikelola oleh koperasi sehingga Koperasi menjadi

wadah untuk keperluan atau menjalankan perekonomian masyarakat.

Dukungan Pemerintah Provinsi terhadap pengembangan Koperasi

Pertanian diwilayah yang memiliki potensi hasil pertanian menrut Informan

Wendi Nurwendi, ST.Kepala Program Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi

Banten salah satunya Kabupaten Pandeglang masih dalam rancangan rencana

kerja, pentingnya memberdayakan masyarakat melalui Koperasi khususnya

yang memiliki potensi pertanian agar lebih menguntungkan masyarakat

sehingga kesejahteraan masyarakat dapat meningkat, hal ini sudah di sadari

oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Banten sehingga menjadi prioritas

masuk didalam rencana kerja tahun 2017-2022 untuk pengembangan Koperasi

Pertanian di wilayah yang didominasi Pertanian salah satunya Kabupaten

Pandeglang.

Page 160: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

142

Adapun dukungan dari partner pemerintah yang lain menurut

Informan H. Koko, Ketua Dewan Koperasi Indonesia Daerah Kabupaten

Pandeglang dalam mengembangkan Koperasi salah satunya

DEKOPINDA,pemerintah sebenarnya sudah melakukan upaya untuk

mengembangkan Koperasi khususnya Koperasi pertanian dengan

mengucurkan bantuan berupa peralatan pertanian yang tidak murah, akan

tetapi kebanyakan Koperasi yang sudah di upayakan untuk diberi bantuan

masih banyak yang tidak bisa bertahan atau tidak aktif apalagi jika Koperasi

yang mayoritas anggotanya laki-laki hanya beberapa bulan berjalan bagus

selanjutnya tidak.

Upaya yang sudah dilakukan pemerintah menurut Informan Rully

FrSeksi Kelembagaan Koperasimeskipun tidak optimal karena memiliki

berbagai keterbatasan setidaknya ada keinginan untuk mengembangkan

Koperasi khususnya Koperasi pertanian, tetapi dalam kenyataannya Koperasi-

koperasi yang tadinya berjalan saat ini banyak yang tidak berjalan atau tidak

melakukan tugasnya misalnya melakukan RAT ( Rapat Anggota Tahunan)

sehingga peran pemerintah disini terus melakukan cara agar koperasi tersebut

dapat, Jika ada Koperasi yang tidak melakukan kewajibannya langkah yang

diambil Dinas Koperasi dan UMKM pertama-tama mengirimkan surat

himbauan agar melakukan Rapat Anggota Tahunan, banyaknya koperasi yang

tidak melakukan RAT menjadi prioritas Dinas Koperasi dan UMKM untuk

Page 161: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

143

meng RAT kan seluruh Koperasi yang belum melakukan RAT khususnya

Koperasi Pertanian.

Langkah yang di ambil ketika ada Koperasi yang tidak melakukan

kewajibannya melakukan Rapat Anggota Tahunan selain memberikan surat

himbauan agar melakukan Rapat Anggota Tahunan, jika himbauan tersebut

tidak direspon oleh Koperasi maka Dinas Koperasi dan UMKM akan

mengambil langkah dengan membubarkan Koperasi yang tidak melakukan

Rapat Anggota Tahunan selama Dua Tahun,dengan banyaknya Koperasi yang

tidak aktif salah satunya Koperasi pertanian dari tahun 2008 maka langkah

yang akan diambil oleh Dinas Koperasi dan UMKM akan membubarkan

Koperasi-koperasi yang tidak aktif, dengan demikian pembaharuan data

mengenai Koperasi yang aktif ataupun tidak aktif akan mejadi lebih baik,

dengan banyaknya jumlah Koperasi yang harus dibubarkan seharusnya

menjadi evaluasi untuk Dinas Koperasi dan UMKM dalam membuat rencana

kerja kedepannya.

Dapat disimpulkan bahwa aparatur yang dimiliki Dinas Koperassi dan

UMKM kurangnya Pemahaman mengenai perkoperasian, banyak faktor yang

menyebabkan itu bisa terjadi salah satunya yaitu perpindahan pegawai dari

dinas ke dinas sehingga jika ada pegawai baru maka pegawai tersebut harus

bisa beradaptasi dan memahami mengenai perkoperasian degngan cepat tetapi

pada kenyatannya tidak semudah itu, pelatihan yang diadakan oleh

Page 162: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

144

pemerintah untuk meningkatkan pemahaman para implementor sangat minim

karena terbatasnya anggaran yang dimiliki oleh Dinas Koperasi dan UMKM.

Pelatihan SDM yang biasa dilakukan hanya bersifat umum tidak

spesifik seperti saat sebelumnya, dimana pelatihan Koperasi saat ini berbeda

sehingga pemahaman SDM Dinas Koperasi dengan sumber daya koperasi

pada masa orde baru berbeda lebih memahami Koperasi, perbedaan yang

sangat siginifikan diakibatkan karena waktu pelatihan yang dilakukan saat ini

sangat terbatas berbeda dengan jaman orde baru, pelatihan saat ini hanya

dilakukan 2 sampai 3 hari saja itupun dipadatkan ilmu yang seharusnya

dipahami minimal dalam jangka waktu satu minggu dipaksa harus memahami

dalam jangka waktu tiga hari dan hasilnya banyak ilmu tersebut tidak terserap.

Metode pelatihan pada jaman orde baru harus dilakukan kembali

dimana waktu pelatihan yang dilakukkan untuk meningkatkan Sumber Daya

Manusia di dalam Dinas Koperasi dan UMKM minimal selama 2 bulan

pendidikan untuk memahami tentang perkoperasian, setelah itu di jalankan

maka dalam pembinaan koperasi Sumber Daya Tersebut diharapkan akan

dapat mengembangkan Koperasi dari segi usaha dan lembaganya serta

memcahkan masalah-masalah ya dimiliki oleh koperasi khususnya Koperasi

Pertanian.Adapun program kegiatan Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten

Pandeglang dalam mengembangkan UMKM dan Koperasi yaitu.

Page 163: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

145

Tabel 4.8PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS KOPERASI DAN UMKM

KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016

No PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR

I Program Pengembangan Kewirausahaan

dankeunggulan Kompetitif Usaha KecilMenengah.

Kegiatan :

1. Penyelenggaraan Pelatihan Kewirausahaan

2. Bimbingan Teknis Fasilitator / MotivatorKewirausahaan

3. Pengembangan Usaha Kecil / SektorInformal

4. HNH Bimbingan Teknis ManajemenKoperasi

5. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

6. PelatihanManajemen Pengelola Koperasi

Peningkatan SDM

sektorKUKM dan Peningkatan

jumlah UMKM sektor pertanian

dan pariwisata

Meningkatkan motivasi dan

kemampuan wirausaha

Meningkatkan kemampuan

fasilitator / mot ivator

dalampenanganan permasalahan

UMKM

Meningkatkan pendapatan para

pelaku usaha

Meningkatkan pengetahuantentang akuntansi

dan manajemen perkoperasian

Meningkatkan pelaksanaan dan

pelaporan

Meningkatkan pelaksanaan danpelaporan

IIProgram Peningkatan Kualitas KelembagaanKoperasi.Kegiatan :

1. Pembinaan, Pengawasan dan PenghargaanKoperasiBerprestasi

2. Penggabungan, Pemecahan danPembubaran Koperasi

Jumlah Koperasi sehat

Peningkatan kualitas dankemandirian lembagadan usaha Koperasi

Terciptanya kelembagaan

koperasi yang sehat dan

Page 164: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

146

berkualitas

III Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengahyang Kondusif

Kegiatan :

1. Fasilitasi Pengembangan Usaha Kecil danMenengah

2. Sosialisasi Pengembangan Bina UsahaKoperasi

3. Diklat Pengelola Koperasi PenerimaFasilitas

Peningkatan daya saing dan

pemasaranproduk karya

KUMKM.

Meningkatkan pendapatan

usaha Kelompok UMKM

Meningkatkan pemahaman

masyarakat tentang

Perkoperasian

Meningkatkan kemampuan

administrasi dan pengelolaan

usaha koperasi

IV Program Pengembangan Sistem Pendukung Usahabagi UsahaMikro Kecil menengah

Kegiatan :

1. Sosialisasi Dukungan Informasi PenyediaanPermodalan

2. Penyelenggaraan Promosi Produk UMKM

Jumlah sosialisasi informasi

permodalan

danpenyelenggaraan promosi

produk UMKM

Meningkatkan kemampuan

mengembangkan usaha koperasi

dan kemampuan mengakses

permodalan

Dikenalnya komoditas / produk

unggulan UMKM

(Sumber :Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pandeglang,Tahun 2017)

Dari tabel diatas menunjukan program yang dibuat untuk

mengembangkan koperasi, belum ada program yang menajadi prioritas dalam

pembinaan koperasi pertanian.Jika dilihat dari potensi yang dimiliki

kabupaten pandeglang dari sektor pertanian dan didukung oleh keadaaan

Page 165: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

147

masyarakat dan alamnya yang subur seharusnya koperasi pertanian menjadi

program prioritas dalam pengembangkan dan pembinaan dibanding dengan

koperasi-koperasi sejenisnya.

Kurangnya perhatian pemerintah dalam hal ini Dinas Koperasi dan

UMKM Kabupaten Pandeglang dalam membina dan mengembangkan

Koperasi pertanian berdampak pada banyaknya Koperasi Pertanian yang tidak

aktif, adapun koperasi pertanian yang aktif masih belum dapat berkembang

dari segi usahanya dan lembaganya, dengan banyaknya Koperasi Petanian

yang tidak aktif harusnya ada upaya dari pemerintah untuk mencari jalan

keluar melalui program yang dibuat dalam pembinaan dan pengembangan

koperasi pertanian. karena dengan koperasi sebagai lembaga akar rumput

diharapkan menjadi lembaga untuk mensejahterakan masyarakat kabupaten

pandeglang yang sebagian besar berprofesi sebagai petani.

4.3.5 Komunikasi Antarorganisasi dan Aktivitas Pelaksana

Komunikasi atau sering juga disebut koordinasi di instansi pemerintah

merupakan mekanisme yang ampuh dalam implementasi kebijakan publik.

Semakin baik koordinasi komunikasi diantara pihak-pihak yang terlibat dalam

suatu proses implementasi, maka asumsinya kesalahan-kesalahan akan sangat

kecil untuk terjadi. Begitu pula sebaliknyadalam pelaksanaan Kebijakan

Implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 06 Tahun

2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan UMKM, koordinasi merupakan peran

Page 166: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

148

penting dari setiap pihak yang terkait dengan kebijakan tersebut karena

melibatkan berbagai elemen, mulai dari pemerintah setempat, pihak dunia

usaha, dan masyarakat.

Bila dilihat dari hal tersebut, jelas koordinasi sangat dibutuhkan agar

pelaksanaan Implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor

06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan UMKM dapat berjalan, ini

semua agar tidak ada tumpang tindih tugas dari masing-masing stakeholder

sehingga tugas pokok dan fungsi dari tiap pihak yang terkait harus sudah

memahami, hal ini disampaikan InformanDiana Luthfia, SE.Staf Seksi

Pemberdayaan Koperasibahwa Keterlibatan pihak lain salah satunya BANK

dalam membantu megembangkan Koperasi dengan mengucurkan dana

pinjaman, kerjasama yang dilakukan antara Dinas Koperasi dan UMKM

Kabupaten Pandeglang dengan pihak BANK antara lain membantu Koperasi

dalam permodalan, Koperasi yang diberikan permodalan merupakan hasil

rekomendasi dari Dinas Koperasi dan UMKM setelah melakukan penilaian

dari aspek-aspek standar yang sudah ditentukan.

Untuk mendukung pengembangan Koperasi khususnya Koperasi

Pertanian tidak bisa hanya pemerintah daerah saja tetapi harus ada peran serta

dari pemeritnah minimal dari pemerintah Provinsi, Kerjasama antara Dinas

Koperasi dan UMKM Kabupaten Pandeglang dengan Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi Banten sudah dilakukan dengan baik, hal ini disampaikan

Page 167: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

149

oleh informan Wendi Nurwendi, ST.Kepala Program Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi Bantensebagai berikut,

“Kita bekerjasama dengan PKBL ( Program Kemitraan dan BinaLingkungan) terkait bantuan permodalan itu biasanya dariBUMD,BUMN, Pembinaan dari luar KKMB ( Konsultan KeuanganMitra Bank) terkait bantuan administrasi dan pembukuan dan ForumUKM”.(wawancara dilakukan pada tanggal,31 Oktober 2016, Pukul13:02 WIB di Kantor Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Banten).

Bahwa banyak lembaga lain yang berperan dalam membantu

mendukung pengembangan Koperasi yang ada di Provinsi Banten, tetapi

untuk di Kabupaten Pandeglang lembaga itu belum berperan dalam membantu

mengembangkan Koperasi karena Koperasi yang ada di Kabupaten

Pandeglang banyak yang tidak aktif adapun yang aktif masih belum dapat

berkembang. Menurut Informan H. Koko, Ketua Dewan Koperasi Indonesia

Daerah Kabupaten Pandeglang ( DEKOPINDA), Untuk pengembangan

Koperasi khususnya Koperasi Pertanian di Kabupaten Pandeglang memang

tidak banyak kerja sama dengan lembaga lain, DEKOPINDA Kabupaten

Pandeglang mengakui bahwa belum banyak bekerja sama dengan lembaga

lain tetapi kalau kerjasama dengan lembaga pemerintah misalnya dengan

Dekopinsasional untuk meningkatkan Sumber Daya Pemandu yang fungsinya

membantu Koperasi agar berkembang dari segi kelembagannya dan usahanya.

Kerjasama dan komunikasi yang dibangun dengan baik akan menciptakan

energi postif untuk mewujudkan harapan dan tujuaan bersama misalnya dalam

mengembangkan ekonomi masyarakat melalui Koperasi.

Page 168: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

150

Menurut informan Wendi Nurwendi, ST. Kepala Program Dinas

Koperasi dan UMKM Provinsi Banten, Selain Dewan Koperasi Indonesia

sebagai partner pemerintah dalam mengembangkan Koperasi, bentuk

koordinasi yang dibangun antara Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten

Pandegalang dengan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Banten, bentuk

Kordiasi yang dilakukan antara Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten

Pandeglang dengan Dinas Koperasi Provinsi Banten dengan mengadakan

rapat kordinasi terbatas dan ada rapat kordinasi teknis mengenai kendala-

kendala yang dihadapi oleh Koperasi serta mencari penyelesaian masalah

tersebut secara bersama-sama dan efektif sehingga usaha untuk mencapai

Koperasi yang berkembang masih bisa diharapkan.

Menurut Informan H. Koko,Ketua Dewan Koperasi Indonesia Daerah

(DEKOPINDA), Kordinasi dilakukan juga oleh DEKOPINDA sebagai

partner pemerintah dalam pembinaan dan pengembangan

Koperasi,Kordinasinya dalam bentuk rapat kerja daerah kemudian ada rapat

kerja wilayah dan ada rapat kerja nasional kemudian setelah melakukan rapat

kerja tersebut setiap 5 tahun ada yang namanya musyawarah daerah sebagai

maasukan-masukan untuk dari daerah untuk pusat dan Musrenbang untuk

masukan di daerah disitu Dekopinda menyampaikan usulan-usulan

berdasarkan hasil rapat yang diutarakan kepada Dinas Koperasi dan UMKM

Page 169: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

151

Kabupaten Pandegalng mengenai apa yang seharusnya dilakukan agar

Koperasi dapat berkembang.

Menurut Informan H. Khaerudin, SE. Kepala Seksi Kelembagaan

Koperasi, Perkembangan Jumlah Koperasi serta kualitas Koperasi tidak lepas

dari pembinaan secara konsisten dan sosialisasi yang dilakukan oleh

pemerintah, dengan adanya sosialisasi diharapkan masyarakat memiliki

kesadaran akan pentingnya Koperasi sebagai wadah organisasi untuk

meningkatkan ekonomi masyarakat agar lebih mandiri, pembinaan Koperasi

yang telah dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pandeglang

yaitu :

Tabel 4.9DAFTAR KOPERASI DI BINA OLEH DINAS KOPERASI DANUMKM KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2014/2016

N

o

Nama

Koperasi

Nama

Pengurus/Ketua

Jenis

Koperasi

Alamat No Badan Hukum

1 Nekad Sari Yayat Ruhiyat SimpanPinjam

Kp.PasirTundun DesaMedalsariKecamatanSaketiKabupatenPandeglang.

92/BH/XI.6.DK.UMKM./II/2014

2 AfinitasBarokah

Oom Komariah KoperasiSimpan

Kp. KaduBuluk Rt.003

93/BH/XI.6/DK.UMK

Page 170: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

152

Jaya Pinjam Rw.002 DesaKalangGunungKecamatanCipeucang

M/II/2014

3 Firdaus Subani KoperasiSimpanPinjam

Kp. CarangPulangBabakan Rt.01Rw.05KelurahanBabakanKalang Anyar

94/BH/XI.6/DK.UMKM/II/2014

4 TunasMekar

Rostini KoperasiSerbaUsaha

Kp. KaduSimbar Rt. 01Rw.03 DesaKaduJangkungKecamatanMekar Jaya

95/BH/XI.6/DK.UMKM/II/2014

5 Baraya Jaya Komariah KoperasiSerbaUsaha

Kp.CipariukRt. 10 Rw. 03Desa TegalKecamatanCikedal

96/BH/XI.6/DK.UMKM/II/2014

6 Al Jabal Uus Ustaniah KoperasiSerbaUsaha

Kp.CinangkaRt.07 Rw.04Desa KaduEngangKecamatanCadasari

97/BH/XI.6/DK.UMKM/II/2014

7 Mekar Tati KoperasiSimpan

Kp. CipaheutRt.02 Rw. 03

98/BH/XI.6/DK.UMK

Page 171: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

153

Harum Pinjam Desa MekarJayaKecamatanMekar Jaya

M/II/2014

8 BungaDahlia

Rokhanah Koperasisimpanpinjam

Kp. BaruRt.02 Rw.04Desa PasirKarangKecamatanKeronconnG

99/BH/XI.6/DK.UMKM/II/2014

9GemaseriCiwisata

Mulyati KoperasiProdusen,kerajinandanmakanan

Kp.CinibungRt.01 Rw.05DesaKertajayaKecamatanSumur

118/BH/XI.6/DK.UMKM/II/2014

10 PaniisLestari

Suhendra KoperasiProdusen,kerajinandanmakanan

Kp. PaniisRt.001 Rw.06DesaTamanjayaKecamatanSumur

119/BH/XI.6/DK.UMKM/II/2014

11 Melati Eti Suherti KoperasiProdusen,kerajinandanmakanan

Kp. SalinggaraRt.001 Rw.003KelurahanKadomasKecamatanBanjar

120/BH/XI.6/DK.UMKM/II/2014

12 Sari RasaMandiri

Tatu Ahyati KoperasiProdusen,kerajinan

Kp. CisolongRt.002 Rw.007Desa

121/BH/XI.6/DK.UMKM/II/2014

Page 172: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

154

danmakanan

SukamanahKecamatanKaduhejo

(Sumber :Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pandeglang,Tahun 2017)

Berdasarkan data diatas bahwa fokus pembinaan koperasi yang

dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pandeglang dari tahun

2014 sampai 2016 hanya fokus pembinaan kepada Koperasi jenis simpan

pinjam, serba usaha dan jenis koperasi produsen, dalam dua tahun terakhir

tidak ada satupun Jenis Koperasi Pertanian yang dilakukan Pembinaan, hal ini

menguatkan bahwa tidak ada prioritas pembinaan dan pengembangan

koperasi pertanian. Kordinasi yang dilakukan antara Dekopinda, Dinas

Koperasi dan UMKM Provinsi Banten dengan Dinas Koperasi dan UMKM

Kabupaten Pandeglang sebetulnya sudah baik tetapi dalam hal perencanaan

yang dibuat melalui program pembinaan koperasi khususnya Koperasi

pertanian belum ada.

Untuk pengembangan Koperasi khususnya Koperasi Pertanian bukan

hanya berbicara bagaimana masyarakat agar sadar berkoperasi atau fokus

dengan pembinaannya saja tetapi harus ada fokus yang lebih mengarah

kepada potensi-potensi yang unggul disetiap wilayah di Kabupaten

Pandeglang dengan Koperasi diharapkan potensi teresbut menjadi penggerak

ekonomi masyarakat, hal ini disamapaikan oleh Informan H. KokoKetua

Dewan Koperasi Indonesia Daerah Kabupaten Pandeglang, sosialisasi yang

Page 173: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

155

dilakukan untuk memajukan koperasi harus memiliki rencana kedepan yang

bagus dengan melakukan fokus pembinaan di daerah dengan potensi yang

dimiliki didaerah tersebut sehingga Koperasi pertanian tidak terlalu

terkungkung hanya pangan saja tetapi banyak prodak yang dihasilkan akan

muncul jika potensi yang ada di tiap-tiap daerah dapat dimaksimalkan dengan

baik.

Peran Dinas Koperasi dan UMKM Kabupten Pandeglang dalam

memberdayakan masyarakat melalui Koperasi menurut Informan Ade Jein

Saipudin,Ketua Koperasi Sinar Desa, H. Efendi HidayatKetua Koperasi

Sumber Tunas Jaya, Ade Irma SuryanaKetua Koperasi Serbausaha Bina

Lingkungan, bahwa sosialisasi sebenarnya tidak menyentuh semua

masyarakat sehingga keinginan mendirikan Koperasi berasal dari masyarakat

itu sendiri karena sadar akan pentingnya berkoperasi untuk membantu

mengembangkan usaha dan perekonomian masyarakat di desa, pendirian

Koperasi lebih kepada kesadaran masyarakat akan pentingnya Koperasi untuk

menyelesaikan persoalan yang ada dimasyarakat salah satunya keterlibatan

masyarakat dengan rentenir, dengan koperasi diharapkan menjadi lembaga

keuangan ditingkat desa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada

umumnya.

Dengan banyaknya Koperasi yang tidak aktif menurut Informan H.

Khaerudin, SEKepala Seksi Kelembagaan Koperasi, Dinas Koperasi dan

Page 174: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

156

UMKM Kabupaten Pandeglang terus berupaya dalam memberdayakan

masyarakat melalui Koperasi masyarakat yang bergerak dibidang simpan

pinjam, melalui gerakan-gerakan GEMASERI ( Gerakan Menambung Seribu

Sehari) sebagai gerakan untuk memicu masyarakat ikut serta dalam

berkoperasi, pemerintah dan stake holder lainnya terus berusaha membangun

ekonomi masyarakat melalui Koperasi dengan menciptakan Gerakan

Menabung Seribu Sehari minimal masyarakat didesa memiliki tabungan untuk

dirinya sendiri, dengan gerakan tersebut melalui Koperasi masyarakat

memiliki lembaga keuangan di tingkat desa diharapkan membantu

kepentingan masyarakat dalam hal kebutuhan keuangan atau dalam

mengembangkan usaha secara gotong royong .

Menurut Informan H. Koko,Ketua Dewan Koperasi Indonesia Daerah

Kabupaten Pandeglang, DEKOPINDA sebagai partner pemerintah ikut serta

dalam membantu pemerintah mengembangkan Koperasi Masyarakat dengan

melakukan pembinaan agar masyarakat memiliki keinginan berkoperasi.

Walaupun banyak kenadala yang dihadapi oleh Koperasi keinginan

Masyarakat untuk berkoperasi masih ada tetapi masih harus terus dilatih

dalam pengelolaan koperasi dan jiwa wirausahanya, banyak koperasi yang

dibentuk tidak bertahan lama karena faktor internal maupun kurangnya

pelatihan yang memacu jiwa wira usahanya sehingga anggota dan pengurus

Koperasi bekerja sama dapat megngembangkan usahanya sesuai dengan

potensi yang dikelolah oleh Koperasi itu sendiri.

Page 175: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

157

Dari hasil temuan di atas dapat disimpulkan bahwa harus ditingkatkan

Kordinasi antar instansi dan stake holder lainnya mengenai Pembinaan

Koperasi-koperasi yang ada khususnya Koperasi Pertanian, kordinasi tersebut

salah satunya dari segi fokus pembinaan Koperasi berdasarkan Potensi

wilayah itu sendiri, Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Banten akan akan

fokus mengembangkan dan membina Koperasi Pertanian sesuai dengan

Potensi yang ada di wilayah Kabupaten Pandeglang, hal tersebut akan

menjadi rencana kerja Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Banten pada

tahun 2017.

Dengan adanya keinginan pemerintah Provinsi dalam mengoptimalkan

potensi yang ada dimasing-masing daerah salah satunya Kabupaten

Pandeglang dengan mengembangkan Koperasi Pertanian, harus dilakukannya

penguatan kordinasi mealalui rapat kordinasi terbatas kemudian ada rapat

kordinasi teknis sehingga mendapatkan solusi mengenai permasalahan-

permasalahan dan langkah yang akan diambil dalam mengembangkan

Koperasi Pertanian secara bersama-sama dan adanya satu visi dalam hal

mengembangkan masyarkat melaui Koperasi Pertanian dengan

mengoptimalka Potensi yang ada.

Jika ditinjau dari Visi dan Misi Kabupaten Pandeglang mengenai

pengembangan sektor pertanian sangat relevan dengan keadaan Kabupaten

Pandeglang yang memiliki banyak potensi dari sektor pertanian, jika itu di

Page 176: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

158

kelola oleh masyarakat melalui Koperasi Pertanian dan didukung oleh

pemerintah dalam pengembangkan usaha Pertanian melalui Koperasi maka

secara alamiah optimalisasi potensi pertanian di Kabupaten Pandegalang

melalui Koperasi akan berdampak Positif bagi perekonomian masyarakat dan

Daerah.

Dinas Koperasi dan UMKM harus memiliki prioritas dalam

mengembangkan Jenis Koperasi yang sesuai dengan potensi yang ada, potensi

yang kemungkinan untuk berkembang melalui Koperasi yaitu Koperasi

Pertanian maka dari itu Dinas Koperasi dan UMKM harus terus melakukan

sosialisasi kepada masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai petani

mengenai berkoperasi untuk dapat mengembangkan usaha pertanian secara

bersama-sama atau gotong royong sehingga kesejahteraan bersamapun akan

bisa tercapai dengan mengoptimalkan potensi yang dimiliki melalui Koperasi

Pertanian.

4.3.6 Lingkungan Ekonomi, Sosial, dan Politik

Hal terakhir yang perlu juga diperhatikan guna menilai kinerja

implementasi publik dalam perspektif yang ditawarkan oleh Van Metter dan

Van Horn adalah sejauh mana lingkungan eksternal turut mendorong

keberhasilan kebijakan publik yang telah ditetapkan. Lingkungan sosial,

ekonomi, dan politik yang tidak kondusif dapat menjadi penyebab dari

kegagalan kinerja implementasi kebijakan. Karena itu, upaya untuk

Page 177: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

159

mengimplementasikan kebijakan harus pula memperhatikan kekondusifan

kondisi lingkungan eksternal.

Jika dilihat dari lingkungan ekonomi dalam implementasi Peraturan

Daerah Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan UMKM

secara umum sudah kondusif. Namun jika dilihat dari ekonomi masyarakat

dengan berkoperasibelum dapat memberikan sumbagsih secara siginifikan

namun setidaknya dengan berkoperasi ada perubahan yang dirasakan oleh

masyarakat, hal ini disampaikan Informan H. Khaerudin, SE.Kepala Seksi

Kelembagaan Koperasi,

“Ada kemajuan dalam ekonomi masyarakat dalam arti yang sangatluas, koperasi bisa mensejahterakan bukan menyugihkan (menjadikaya), apabila koperasi bisa memberikan pelayanan yangmenguntungkan butuh duit 1juta misalnya untuk anak dari sd mau kesmp kalo lagi gak punya kan gak punya kalo pinjem ke yang lain kaloada pinjam ke rentenir mahal, pinjam kekoperasi cepat, mudah danmurah itu artinya mensejahterakan”.(Wawancara dilakukan padatanggal, 08 November 2016, Pukul 10:35 WIB di Dinas Koperasi danUMKM Kabupaten Pandeglang).

Bahwa kemajuan yang masyarakat alami dengan berkoperasi dalam

arti luas, Pandangan pemerintah mengenai kesejehteraan masyarakat melalui

berkoperasi masih belum dapat dikatakan maju itu berdasarkan bahwa

kesajahteraan dalam berkoperasi memiliki arti luas minimal ketika dapat

melayani masyarakat akan kebutuhan-kebutuhannya misalnya simpan pinjam

maka koperasi itu dikatakan sejahtera. Jika pemerintah memiliki pandangan

lebih luas terhadap kesejahateraan masyarakat melalui Koperasi maka

perekembangan Koperasi itu sendiri khususnya dari usahanya yang

Page 178: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

160

mengoptimalkan potensi yang ada untuk dikelola oleh Koperasi salah satunya

Koperasi Pertanian maka akan memacu kemajuan koperasi itu sendiri, dengan

sudut pandang pemerintah mengenai kesehateraan melalui berKoperasi harus

lebih maju.

Nilai tambah dengan adanya Perda ini menurut Informan H.

Koko,Ketua Dewan Koperasi Indonesia Daerah Kabupaten Pandeglang,

bahwa masyarakat di berikan pemahaman bahwa dengan berkoperasi dapat

membantu perekonomian masyarakat khususnya kebutuhan akan kebutuhan

pinjaman uang maka dari itu Koperasi yang berkembang di masyarakat

Kabupaten Pandeglang bukan Koperasi Pertanian melainkan Koperasi wanita

yang bergerak dalam bidang simpan pinjam.Senada dengan apa yang

diutarakan oleh Informan Ade Jein SaipudinKetua Koperasi Sinar Desa, H.

Efendi HidayatKetua Koperasi Sumber Tunas Jaya, Ade Irma SuryanaKetua

Koperasi Serbausaha Bina Lingkungan, bahwa Sebelum berkoperasi

masyarakat memiliki masalah yang sangat rumit yaitu banyaknya masyarakat

yang terlilit hutang kepada rentenir dengan bunga yang sangat besar dan itu

sangat memberatkan masyarakat, Dengan berkoperasi setidaknya ada

kebiasaan yang dilatih untuk masyarakat melalui berkoperasi yaitu kebiasaan

menabung dan dilatih untuk mandiri dan terbebas dari jeratan rentenir.

Sebelum adanya Koperasi Pertanian para petani menjual hasil pertaniannya

ketika panentidak memiliki harga tawar karena permainan para tengkulak

Page 179: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

161

sehingga dampaknya para petani tidak memiliki untung yang cukup bahkan

kadang merugi ketika menjual hasil pertaniannya, dengan adanya Koperasi

setidaknya hasil pertanian tersebut dapat disimpan dan memiliki hargatawar

sehingga ketika dijual memiliki keuntungan yang cukup dan petani tidak

dirugikan oleh para tengkulak.

Koperasi Pertanian selaku wadah berkumpulnya dan saling bertukar

informasi dengan beranggotakan para petani bahwa ketika masa panen raya

tiba diberikan informasi–informasi mengenai harga pasaran gabah saat itu dan

memiliki harga tawar yang tidak merugikan petani pada saat menuai hasil

pertaniannya. Jika dilihat dari luas wilayah Kabupaten Pandeglang sebagian

besar wilayahnya didominasi lahan pertanian dengan adanya Perda No 06

Tahun 2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan UMKM, dengan melalui

pembinaan Koperasi khususnya Koperasi Pertanian yang mengoptimalkan

potensi-potensi Pertanian seharusnya dapat memajukan perekonomian

masyarakat pada umumnya, maka dari itu pemerintah harus memberkan

pemahaman mengenai pentingnya berkoperasi hal ini disampaikan oleh

Informan H. Khaerudin, SE. Kepala Seksi Kelembagaan Koperasi.

Bahwa pemerintah sangat mendukung jika masyarakat hendak

mendirikan Koperasi, tetapi konsistensi dan keseriusan masyarakat untuk

mendirikan Koperasi harus dimiliki agar koperasi yang sudah di bentuk dapat

bertahan dan berkembang, kerjasama antara masyarakat dan Dinas Koperasi

Page 180: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

162

dan UMKM sebagai Pembina Koperasi harus terus dilakukan sehingga dapat

terwujud apa yang ingin dicapai oleh Dinas dan Masyarakat. Dengan potensi

jenis dan hasil pertanian yang dimiliki oleh Kabupaten Pandeglang

seharusnya bisa di kelola bersama oleh masyarakat dengan cara berkoperasi,

hal ini bukan saja tanggung jawab pemerintah daerah semata tetapai harus

bersama-sama bersinergi dengan pihak lain salah satunya pemerintah Porvinsi

Banten.

Peran serta pemerintah provinsi sangat penting dalam mendukung

perkembangan Koperasi khususnya Koperasi Pertanian di Kabupaten

Pandeglang, hal ini disampaikan Informan Wendi Nurwendi, ST. Kepala

Program Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Banten, bahwa dengan potensi

hasil pertanian dan berbagai macam komoditas yang dimiliki oleh Kabupaten

Pandeglang Pemerintah Provinsi telah menyadari bahwa dalam

mengembangkan masyarakat Kabupaten Pandeglang melalui Koperasi

Pertanian seharusnya dapat mensejahterakan masyarakatnya, Koperasi

seharusnya menjadi wadah untuk mengembangkan usaha di bidang pertanian

dan itu akan menjadi fokus yang dituangkan dalam Rencana Kerja Dinas

Koperasi dan UMKM kedepannya.

Dengan adanya Perda ini Dukungan pemerintah pada saat masyarakat

ingin mendirikan Koperasi sangat baik, hal ini di utarakan oleh Informan Ade

Jein SaipudinKetua Koperasi Sinar Desa, H. Efendi HidayatKetua Koperasi

Page 181: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

163

Sumber Tunas Jaya, Ade Irma SuryanaKetua Koperasi Serbausaha Bina

Lingkungan bahwa dengan dukungan Pemerintnah dalam membantu

masyarakat ketika mendirikan Koperasi sangat dirasakan, karena dengan

Berkoperasi salah satu manfaat yang dirasakan oleh masyarakat yang menjadi

anggota Koperasi yaitu salah satunya tidak terjerat rentenir meskipun manfaat

yang dirasakan belum signifikan setidaknya ada perubahan yang dirasakan

dengan mendirikiannya Koperasi.

Banyaknya Koperasi yang tidak aktif akibat dari kurangnya kesadaran

dan tanggung jawab masyarakat dan tidak memiliki tujuan jangka panjang

pada saat mendirikan Koperasi, hal ini disampaikan oleh Informan Wendi

Nurwendi, STKepala Program Dinas Koperasidan UMKM Provinsi Banten

dan H. Koko, Ketua Dewan Koperasi Indonesia Daerah Kabupaten

Pandeglang bahwa, banyaknya Koperasi yang tidak aktif biasanya diakibatkan

oleh tidak seriusnya masyarakat saat mendirikan Koperasi, Koperasi yang

didirikan hanya sebagai cara untuk mendapatkan bantuan saja dari pemerintah

ketika bantuan itu sudah didapatkan biasanya Koperasi yang didirikan banyak

yang tidak aktif hal ini sudah disadari oleh Pemerintah Daerah maupun

Pemerintah Provinsi.

Dengan kurangnya seriusan masyarakat dalam mendirikan Koperasi

salah satu faktor yang mempengaruhi banyaknya Koperasi yang tidak aktif,

tetapi tidak bisa menilai Koperasi secara kesulurahan karena masih banyak

Page 182: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

164

Koperasi yang didirikan melalui tujuan yang jelas untuk mensejahterakan

masyarakat dan dalam mendirikannya membutuhkan perjuangan agar

masyarakatnya sadar akan pentingnya berkoperasi sebagai cara untuk

memajukan perekonomian masyarakat itu sendiri, hal ini disampaikan oleh

Informan Ade Jein SaipudinKetua Koperasi Sinar Desa, H. Efendi

HidayatKetua Koperasi Sumber Tunas Jaya, Ade Irma SuryanaKetua

Koperasi Serbausaha Bina Lingkungan, untuk mendirikan Koperasi yang

memiliki tujuan yang jelas tidak mudah karena butuh perjuangan ketika

mengajak masyarakat sadar untuk berkoperasi dalam memajukan ekonomi

masyarakat itu sendiri.

Pada awalnya sulit memberi pemahaman kepada masyarakat tentang

koperasi tetapi seiring waktu Masyarakat sangat mendukung dalam

mendirikan Koperasi sebagai pemecah masalah salah satu masalah yang ingin

diatasi oleh masyarakat di Kabupaten Pandeglang yaitu terlilit hutang kepada

rentenir dan kuatnya peran tengkulak sehingga merugikan masyarakat yang

berprofesi sebagai petani, membutuhkan pendekatan yang konsisten untuk

memberi pemahaman kepada masyarakat mengenai Koperasi khususnya

Koperasi Pertanian sebagai cara untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi

masyarakat.

Banyaknya faktor yang menyebabakan Koperasi masyarakat

khususnya Koperasi Pertanian lebih banyak yang tidak berjalan dibandingkan

Page 183: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

165

yang berjalan salah satunya karena ketika pendirian Koperasi memiliki tujuan

hanya untuk mendapatkan bantuan saja, dalam mendirikan Koperasi

kemungkinan memiliki kepentingan-kepentingan politik sebagai cara untuk

memobilisasi dukungan untuk kepentingan tertentu sepertinya blum ada, hal

ini dapat disampaikan oleh Informan Ade Jein SaipudinKetua Koperasi Sinar

Desa, H. Efendi HidayatKetua Koperasi Sumber Tunas Jaya, Ade Irma

SuryanaKetua Koperasi Serbausaha Bina Lingkungan, bahwa kepentingan-

kepentingan yang berhubungan dengan Politik pada saat mendirikan Koperasi

dirasa tidak ada karena keinginan dalam mendirikan Koperasi berasal dari

masyarakat itu sendiri sebagai cara untuk meningkatkan ekonomi dan

menyelesaikan masalah yang ada.

Hal ini pun dikatakan oleh Informan H. KokoKetua Dewan Koperasi

Indonesia Daerah Kabupaten Pandeglang Mengenai Kepentingan-

Kepentingan politik dalam mendirikan Koperasi, bahwa kepentingan politik

dalam mendirikan Koperasi bisa dikatakan tidak ada, sebagian besar Koperasi

yang ada didirikan berdasarkan atas kesadaran masyararakat mengenai

pentingnya berkoperasi untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan di

masyarakat salah satunya mengenai kesejahteraan ekonomi, tidak ada yang

mengarah kepada Kepentingan-Kepentingan Politik yang mempengaruhi

berdirinya Koperasi.

Page 184: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

166

Organisasi yang memiliki jumlah masa biasaanya ada pendekatan-

pendekatan yang dilakukan oleh calon-calon politik untuk mencari dukungan,

Koperasi sendiri yang memiliki jumlah anggota selalu ada kemungkinan

untuk calon politik tertentu memberikan bantuan pada saat Pemilukada yang

bertujuan untuk mendapatkan dukungan dari anggota-anggota Koperasi atau

masyarakat itu sendiri, tetapi dalam kenayataanya tidak ada informasi yang

menyatakan bahwa Koperasi dipengaruhi atau di manfaatkan oleh politik

Berdasarkan hasil temuan informasi diatas dapat disimpulkan bahwa,

Peluang pembangunan pertanian melalui pengembangan komoditas unggulan

daerah salah satunya komoditas pertanian, pengembangan pada sektor

pertanian melalui Koperasi-koperasi Pertanian komoditas pertanian memiliki

prospektif positif di masa depan. Dengan adanya Peraturan daerah mengenai

pembinaan Koperasi dan UMKM sebagai bentuk keinginan pemerintah dalam

mensejahterakan masyarakatnya melalui Koperasi khususnya Koperasi

Pertanian dengan mengoptimalkan potensi dan komoditas pertanian yang ada

di Kabupaten Pandeglang.

Dominasi sektor pertanian di dalam perekonomian merupakan suatu

keuntungan karena sebagian besar penduduk di Kabupaten pandeglang

menggantungkan hidup di sektor ini, Berdasarkan Peraturan Daerah

Kabupaten Pandeglang Nomor 3 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Kabupaten Pandeglang,kawasan yang diperuntukan pertanian yang

Page 185: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

167

terdiri atas kawasan Tanaman Pangan, Kawasan Tanaman Hortikultura,

kawasan perkebunan dan kawan peternakan, Untuk tanaman pangan dengan

komoditas utama padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu

dan ubi jalar kurang lebih 53.951 hektar tersebar di seluruh wilayah

Kabupaten.

Memberikan porsi lebih banyak kepada masyarakat dan pemerintah

daerah pada bidang pertanian, menjadi satu program yang dapat mendorong

pembangunan daerah serta masyarakat pada umumnya, perlu adanya

dukungan dan kerjasama dari Pemeritnah, Masyarakat dan para stake hoder

lainnya dalam mengembangkan dan mengoptimalkan potensi Pertanian

melalui Koperasi Pertanian serta perlu adanya regulasi kebijakan yang jelas

dan fokus agar mampu meningkatkan daya saing pasar bagi komoditas

Pertanian di daerah khususnya Kabupaten Pandeglang sehingga produk

pertanian yang dihasilkan terjamin harga dan mutunya minimal di pasar

daerah dan nasional.

Page 186: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

168

4.4 Pembahasan

Dinas Koperasi dan UMKM Sesuai dengan tugas dan fungsi

mengimplementasikan Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang No. 06 Tahun 2003

Tentang Pembinaan Koperasi dan UMKM diantaranya melaksanakan pembinaan dan

pemberdayaan Koperasi dan UMKM dalam rangka mencapai tujuan yang telah

ditetapkan yakni meningkatkan perekonomian masyarakat sesuai dengan visi dan

misi, perhatianpemerintahkepada masyarakat di desa untuk menumbuh kembangkan

Koperasi masyarakat khususnya Koperasi Pertanian sebagai wadah untuk menumbuh

kembangkan perekonomian masyarakat.

Salah satu bentuk pemberdayaaan masyarakat dalam meningkatkan

kesejahteraan dalam pengembangan usaha pertanian melalui Koperasi khususnya

Koperasi Pertanian sebagai wadah untuk mencapai kesejahteraan itu, Dalam

pembahasan ini peneliti akan membahas tentang fokus penelitian, dimana

berdasarkan model pendekatan Top Down yang dirumuskan oleh Meter dan Horn

disebut dengan A model of The Policy Implementation. Ada enam variabel, menurut

Meter dan Horn, yang mempengaruhi kinerja kebijakan publik tersebut (Agustino,

2006:141-144), yaitu: mengenai ukuran dan tujuan kebijakan, sumber

daya;karakteristik agen pelaksana,sikap/kecendrungan para pelaksana, komunikasi

antarorganisasi dan aktivitas pelaksana, dan yang terakhir yaitu lingkungan ekonomi,

sosial, dan politik. Berikut ini peneliti akan membahas lebih lanjut terkait analisis

hasil penelitian.

Page 187: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

169

Pertama, ukuran dan tujuan kebijakan.Sebagaimana tercantum dalam

dokumen Renstra Kementrian Koperasi dan UKM RI yang menetapkan Visinya

sebagai berikut :“ Menjadi Kementrian yangkredibel Guna Mewujudkan Koperasi

dan UMKM yang Tanggung dan Mandirisebagai Soko Guru Perekonomian

Nasional “., yang dijabarkan melalui misi sebagai berikut :

a. Mengimplementasikan Good Governance

b. Menumbuhkan dan mengembangkan kewirausahaan Koperasi dan UMKM

c. Meningkatkan Daya Saing Koperasi dan UMKM

d. Mengembangkan Pembiayaan dan Penjaminan bagi Koperasi dan UMKM

e. Meningkatkan Kualitas kelembagaan Koperasi dan kesadaran berkoperasi

Apabila melihat tersebut diatas jelas bahwa Dinas Koperasi dan UMKM

Kabupaten Pandeglang sudah sesuai dan sangat mendukung upaya tersebut,

begitupun dengan upaya Pemerintah Kabupaten Pandeglang sudah mencakup dengan

apa yang tertuang dalam dokumen Renstra Kementrian Koperasi dan UKM RI

tersebut.

Adapun visi Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2016 adalah: “ Kabupaten

Pandeglang sebagai Daerah mandiri dan Berkembang dibidang Agrobisnis dan

Pariwisata Berbasis Pembangunan Pedesaan ” Kemudian dari visi tersebut

dijabarkan melalui beberapa misi yang harus dilaksanakan dan dari beberapa misi

tersebut, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari Dinas Koperasi dan UMKM

Page 188: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

170

Kabupaten Pandeglang dalam melaksanakan tugasnya mengacu pada Misi ke II

RPJMD Kabupaten Pandeglang, yakni “ Memberdayakan UMKM dan Koperasi

dalam Bidang Pertanian dan JasaPariwisata serta Usaha Pendukungnya “.

Mengacu pada visi dan misi Kabupaten Pandeglang tersebut serta dengan

memperhatikan tugas pokok dan fungsi Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten

Pandeglang maka visi Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pandeglang tahun

2011-2016 adalah: “ Terwujudnya Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan

Menengah yangSehat dan Kuat Guna Menunjang Pengembangan Agrobisnis

danParawisata ” Adapun maksud dari makna nilai-nilai visi tersebut adalah:

1. Sehat : Memiliki kinerja usaha yang sehat dan semakin meningkat

yangditunjang oleh Sumber Daya Manusia yang berkulitas (SDM).

2. Kuat : Pengelola Koperasi dan UMKM memiliki jiwa kewirausahaan,dan

motivasi yang kuat untuk meningkatkan dan mengembangkan usahanya

sertamemiliki daya saing yang tinggi dan kuat dalam permodalan dan

kelembagan.

3. Agrobisnis dan Pariwisata : Usaha yang dilakukan oleh Koperasi dan UMKM

lebih dititik beratkan pada pengembangan bidang usaha Agrobisnis dan

Pariwisata

Pertama, ukuran dan tujuan kebijakan.Peraturan Daerah Kabupaten

Pandeglang No. 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan UMKM sendiri

sudah berlakukan cukup lama namun apa yang ingin dicapai dalam tujuan kebijakan

Page 189: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

171

itu dibuat dirasa belum optimal, Perda ini seharusnya sebagai cara untuk

memberdayakan masyarakat melalui Koperasi khususnya Koperasi pertanian jika

dilihat dari latar belakang keadaan geografis dan struktur ekonomi di Kabupaten

Pandeglang yang di dominasi oleh lahan pertanian dan mayoritas penduduknya

berprofesi sebagai petani dan didukung oleh potensi pertanian yang menjanjikan jika

dikelola dengan baik maka kesejahteraan akan tercapai untuk masyarakat Kabupaten

Pandeglang.

Ukuran suatu kebijakan, sebuah kebijakan dapat diukur dari berhasil atau

tidaknya pelaksanaan kebijakan tersebut.ImplementasiPeraturan Daerah Kabupaten

Pandeglang No. 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan UMKM dapat

dilihat berhasil atau tidak yaitu dari banyaknya Koperasi khsususnya Koperasi

Pertanian yang ada di Kabupaten Pandeglang, Koperasi Pertanian yang masih aktif

dari 117 pada tahun 2010 hanya sebanyak 47 pada tahun 2015 itupun peneliti sulit

menemukan Koperasi Pertanian yang masih aktif sesuai data tersebut. (Sumber :

Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pandeglang, Tahun 2015).

Berdasarkan latar belakang Kabupaten Pandeglang dengan struktur

perekonomian yang masyarakatnya mayoritas sebagai petani serta didukung oleh

luaslahan yang sebagian besar adalah lahan pertanian, dengan potensi pertanian

tersebut seharusnya Pandeglang menjadi daerah yang berkembang serta sejahtera

masyarakatnya, pengembangan masyarakat petani melalui Koperasi Pertanian

merupakan suatu upaya pemeberdayaan terencana yang dilakukan secara sungguh-

Page 190: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

172

sungguh melalui usaha bersama petani untuk memperbaiki perekonomian masyarakat

khususnya masyarakat di pedasaan.

Arah pemberdayaan petani akan disesuaikan dengan kesepakatan yang telah

dirumuskan bersama dengan partisipasi yang tinggi terhadap koperasi diharapkan rasa

ikut memiliki dari masyarakat atas semua kegiatan yang dilaksanakan koperasi akan

juga tinggi. Karena didalam koperasi terdapat nilai dan prinsip berdasarkan asas

kekeluargaan dan gotong royong merupakan landasan Koperasi itu sendiri.Dengan

adanya kelembagaan pertanian yaitu Koperasi Pertanian dapat meningkatkan posisi

tawar petani sehingga masyarakat di pedasaan mendapatkan keadilan dalam kegiatan

perekonomian.

Berdasarkan hal tersebut peneliti melihat bahwa, Tujuan dari Peraturan

Daerah No 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan UMKM yaitu,

Memantapkan dan menumbuh kembangkan swadaya Koperasi dan Usaha Kecil

Menengah sehingga mampu menjadi pusat pelayanan perekonomian yang memiliki

daya saing, efektif dan efisien dan Memperkuat kerangka dasar ekonomi kerakyatan

yang merupakan bagian integral dari pembangunan ekonomi nasional, tujuan tersebut

belum tercapai, karena pembinaan Koperasi khususnya koperasi pertanian untuk saat

ini belum optimal terbukti jumlah Koperasi Pertanian sudah semakin sedikit. Jika

dilihat dari potensi yang ada dan struktur ekonomi masyarakat di Kabupaten

pandeglang dengan memberdayakan masyarakat melalui Koperasi memiliki peluang

besar untuk mensejahterakan masyarkat khususnya petani secara bersama-sama.

Page 191: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

173

Dinas Koperasi dan UMKM untuk menjabarkan visi misi yang sudah dibuat harus

lebih berupaya untuk membina masyarakat melalui Koperasi Pertanian dalam rangka

mendongkrak perekonomian masyarakat, untuk saat ini Koperasi yang ada masih

tidak berkembang khususnya Koperasi Pertanian.

Keadaan saat ini perkembangan Koperasi khsusunya Koperasi Petanian belum

bisa menjadi wadah untuk mensejahterakan masyarakat karena masih banyak faktor

yang mempengaruhi perkembangan koperasi itu sendiri, kemudian Dinas Koperasi

dan UMKM tidak memiliki target yang luas dalam mengembangkan Koperasi

Pertanian, target yang hendak dicapai oleh Dinas Koperasi hanya menjadikan

Koperasi sebagai lembaga keuangan simpan pinjam saja bagi masyarkaat di

pedasaan, ukuran kesejahteraan dan kesuksesan Koperasi hanya ketika Koperasi itu

dapat melayani masyarakatnya saat memiliki kebutuhan yang berkaitan dengan

simpan pinjam, maka dari itu fokus untuk pengembangan Koperasi menjadi lebih

baik harus ada komitmen dari pemerintah itu sendiri serta ada dukungan dari

masyarakat.

Kedua, sumberdaya yang terdiri dari sumberdaya manusia(human resources)

dan sumberdaya non manusia (non human resources). Kondisi sumber daya manusia

dalam pelaksanaan implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang No. 06

Tahun 2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan UMKM masih kurang memadai,

Terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur yang memilikipengetahuan

tentang perkoperasian dan manajemen kewirausahaan menjadi kendala bagi Dinas

Page 192: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

174

Koperasi untuk memberikan pembinaan mengenai kewirausahaan kepada koperasi-

koperasi yang ada khususnya koperasi pertanian, kemudian jika dilihat dari jumlah

SDM yang dimiliki Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten pandeglang masih

kurang tidak sebanding dengan luas wilayah dan banyaknya jumlah koperasi

sehingga pembinaan yang dilakukan tidak optimal, pembinaan yang dilakukan oleh

Dinas Koperasi dan UMKM dalam pembinaannya tidak mencakup semua Koperasi,

hanya Koperasi tertentu saja yang diberikan pembinaan.

Dalam isi peraturan daerah Kabupaten Pandeglang No 06 Tahun 2003

Tentang Pembinaan Koperasi dan UMKM mengenai Peningkatan Sumber Daya

Manusia Koperasi dan Usaha Kecil Menengah pasal 11 yang pertama yaitu, Dalam

rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Gerakan Koperasi dan Usaha

Kecil Menengah, Pemerintah Daerah bersama Dekopinda dan Stakeholder lainnya

menyelenggarakan penelitian, latihan dan penelitian pengembangan Koperasi dan

Usaha Kecil. Dalam hal ini Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pandeglang,

Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Banten serta Dewan Koperasi Indonesia Daerah

Kabupaten Pandeglang sudah melakukan pembinaan Sumber Daya Manusia Koperasi

tetapi hanya terfokus kepada SDM Koperasi Masyarakat dengan jenis Koperasi

simpan pinjam, Koperasi Serba Usaha dan Koperasi Produsen saja, pembinaan SDM

tersebut Seperti kegiatan pelatihan menjahit, pembinaan kelembagaan dan

kewirausahaan.

Page 193: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

175

Pembinaan SDM koperasi pertanian untuk saat ini belum maksimal,

DEKOPINDA selaku partner pemerintah dalam pengembangan koperasi di

Kabupaten Pandeglang sudah berusaha melakukan pembinaan kepada Koperasi-

Koperasi yang ada khususnya Koperasi Pertanian dengan mengundang para pengurus

Koperasi Pertanian untuk mengikuti pembinaan seperti dalam hal Meningkatkan

SDM, kelembagaan dan kewiausahan, akan tetapi respon dari pengurus koperasi

pertanian yang ada di Kabupaten Pandeglang cenderung tidak merespon dengan baik

berbeda dengan koperasi- koperasi masyarakat dan Koperasi Pegawai lainnya selalu

merespon dengan baik, respon tersebut seperti pada saat undangan pembinaan

koperasi disebar para pengurus koperasi hadir memenuhi undangan tersebut berbeda

dengan pegurus Koperasi Pertanian pemberitahuan sudah diberikan melalui undangan

tetapi jarang sekali pengurus Koperasi Pertanian hadir dalam mengikuti pembinaan

yang diberikan oleh DEKOPINDA Kabupaten Pandeglang hal ini salah satu kendala

dan tantangan yang harus mendapatkan solusi secepatnya.

Sedangkan terkait sumberdaya finansial didalam isi Perda mengenai

Peningakatan Sumber Daya Manusia Koperasi dan Usaha Kecil Menengah pasal 12

mengenai Pemupukan Modal Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. Dinas Koperasi

dan UMKM Kabupaten Pandeglang tidak memberikan dana bantuan langsung kepada

Koperasi-Koperasi khususnya Koperasi Pertanian, Dinas Koperasi dan UMKM

Kabupaten Pandeglang hanya menjadi fasilitator saja. Pada saat Koperasi ingin

mengajukan Dana Bantuan kredit atau dana bergulir Dinas Koperasi dan UMK

Page 194: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

176

Kabupaten Pandeglang hanya memberikan rekomendasi saja berupa hasil penilaian

kesehatan koperasi untuk syarat pengajuan dana kepada lembaga keuangan.

Dana yag dipakai dalam melakukan pembinaan merupakan dana dari

Pemerintah Daerah, selain itu dana dari Pemerintah Provinsi dan Kementrian berupa

bantuan langsung seperti peralatan yang sesuai dengan kebutuhan Koperasi

contohnya koperasi masyarakat jenis Koperasi serba usaha dan simpan pinjam

deiberikan bantuan berupa mesin jahit , jenis koperasi yang bergerak dalam bidang

pertanian seperti handtractor dan peralatan pertanian lainnya, untuk bantuan kepada

Koperasi Pertanian di Kabuapten Pandeglang untuk saat ini belum ada bantuan yang

diterima, bantuan yang diberikan provinsi biasanya berdasarkan usulan dari Dinas

Koperasi dan UMKM Kabapten Pandeglang. Untuk tahun 2016 melalui Peraturan

Mentri Dalam Negri Nomor 14 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas

Peraturan Menteri Dalam Negri Nomor 32 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pemberian

Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah, dengan adanya peraturan mentri tersebut Pemerintah Daerah, Provinsi dan

Pusat tidak lagi memberikan bantuan kepada Koperasi-koperasi yang masih aktif

karena didalam isi perda tersebut koperasi temasuk jenis badan hukum yang memiliki

fokus pada keuntungan atau laba, karena berorientasi kapada keuntungan maka

Koperasi saat sini sudah tidak mendapatkan bantuan, adapun bantuan yang akan

diberikan oleh Pemerintah Daerah hanya berupa reward saja kepada Koperasi yang

berprestasi.

Page 195: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

177

Ketiga, karakteristik agen pelaksana dalam pelaksanaan Implementasi

Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang No. 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan

Koperasi dan UMKM. bahwa Dinas Koperasi dan UMKM sebagai fasilitator tidak

maksimal dalam menjabarkan visi misinya itu terlihat tidak ada program pembinaan

dan kurangnya keinginan Dinas Koperasi dan UMKM dalam mengembangkan

Koperasi yang bergerak di bidang agro bisnis, padahal jika dilihat dari salah satu

point yang tercantum didalam visi misi Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten

Pandeglang tersebut yaitu, mengembangkan agrobisnis.Dalam hal ini sesuai tupoksi

Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pandeglang dalam mendukung mewujudkan

pengembangan agrobisnis seharusnya Dinas Koperasi dan UMKM memiliki prioritas

dan kesungguhan dalam mengembangkan dan membina koperasi pertanian.

Selanjutnya kurangnya inisiatif pemerintah dalam membuat program pembinaan

prioritas yang merujuk pada potensi yang dimiliki, Jika ditinjau dari potensi

kabupaten pandeglang yang memiliki dua potensi besar yaitu dari sektor pariwisata

dan pertanian sangat masuk akal jika pemerintah dalam hal ini Dinas Koperasi dan

UMKM kabupaten pandeglang harus terus membina dan mengembangkan koperasi

sebagai bentuk usaha mensejahterakan masyarakat di kabupaten pandeglang.

Keempat, sikap/kecenderungan (disposition) para pelaksana. Sikap

penerimaan atau penolakan dari (agen) pelaksana akan sangat bnyak mempengaruhi

keberhasilan atau tidaknya kinerja implementasi kebijakan publik. Maka dalam

penelitian ini, sikap yang ditampilkan adalah sikap penerimaan dari berbagai pihak

Page 196: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

178

yang terkait denganpelaksanaan Implementasi Peraturan Daerah Kabupaten

Pandeglang No. 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan UMKM

Penguatan komitmen pelaksanaan Peraturan ini sebagai penjabaran dari Visi Misi

Kabupaten pandeglang,Pemerintah Kabupaten Pandeglang terus berusaha melakukan

pembinaan dan sosialisasi, pembinaan yang dilakukan oleh Dinas lebih banyak

melakukan pembinaan koperasi masyarakat yang bergerak dalam bidang sipan pinjam

saja tetapi sangat minim pembinaan yang dilakukan pada koperasi pertanian.

Dengang banyaknya keterbatasan yang dimiliki Dinas Koperasi dan UMKM

Kabupaten Pandelgang terus melakkukan sosialisasi kepada mayarakat mengenai

koeprasi melalui Musyawarah Pembangunan dan pada saat masyarakat ingin

mendirikan koperasi dinas koperasi sangat mendukung.

Kurang peran aktifnya pemerintah dalam membina koperasi khususnya

koperasi pertanian dan tidak adanya program kerja yang fokus dalam rencana

pembinaan koperasi pertanian sehingga pembangunan masyarakat melalui koperasi

pertanian belum tercapai maksimal. Banyaknya koperasi pertanian yang tidak aktif

dan beberapa yang aktif masih belum dapat berkembang dari segi usahanya dan

lembaganya, program dan pembinaan harus dapat mengoptimalkan potensi yang ada

salah satunya potensi pertanian, dengan koperasi pertanian masyarakat diberdayakan

lebih mandiri dan sebagai cara untuk mencapai kesejahteraan bersama.

Point kelima yaitu komunikasi antarorganisasi dan aktivitas pelaksana.Dalam

pelaksanaan Kebijakan Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang No. 06 Tahun 2003

Page 197: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

179

Tentang Pembinaan Koperasi dan UMKMkoordinasi berperan sangat penting.Karena

untuk mendapatkan pencapaian yang diinginakan secara optimal tidak bisa dikerjakan

hanya pemerintah saja harus melibatkan semua elemen, mulai dari lembaga setempat,

pihak dunia usaha, dan masyarakat.Koordinasi juga sangat dibutuhkan agar

Kebijakan ini dapat berjalan dengan baik sehingga tidak ada tumpang tindih tugas

dari masing-masing stakeholder sehingga tugas pokok dan fungsi dari tiap pihak yang

terkait harus sudah saling memahami.

Koordinasi dan komunikasi yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UMKM

sesuai dengan kebutuhan baik itu komunikasi dengan pemerintah provinsi melalui

Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Banten maupun dengan lembaga lain misalnya

Dekopinda dan BANK yang ditunjuk pemerintah untuk menyalurkan bantuan, .

Misalnya koordinasi yang dilakukan dengan Bank yang ditunjuk oleh pemerintah

untuk menyalurkan program dana bantuan bagi masyarakat misalnya Kredit Usaha

Rakyat, jika Koperasi inging meminjam permodalan kepada Bank maka harus

melalui Dinas Koperasi dan UMKM kabupaten pandegalng, karena ada surat

rekomendasi yang dikeluarkan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten

pandeglang yang didasarkan dari hasil penilaian Koperasi itu sendiri.

Dekopinda sebagai partner pemerintah dalam mengembangkan Koperasi

bentuk koordinasi yang dilakukan mengenai pembinaan Koperasi-koperasi yang ada

di Pandeglang Kordinasinya dengan lembaga vertical misal dengan lembaga

Dekopinwil, Dekopinasional kita selalu ada kerjasama terutama dalam peningkatan

Page 198: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

180

kualitas pemandu kemudian dilakukannya rapat kerja daerah kemudian ada rapat

kerja wilayah dan ada rapat kerja nasional kemudian setelah melakukan rapat kerja

tersebut setiap 5 tahun ada yang namanya musyawarah daerah sebagai maasukan-

masukan dari daerah untuk pusat dan Musrenbang untuk masukan di daerah disitu

Dekopinda menyampaikan usulan-usulan.

Bentuk koordinasi dengan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Banten

biasanya ada rapat koordinasi terbatas, ada rapat koordinasi teknis dalam hal ini

mencari solusi bagaimana teknis pembinaan yang baik kemudian bagaimana mencari

solusi untuk pengembangan Koperasi khsusunya Koperasi Pertanian kedepannya dan

apa saja masalah yang dialami oleh Koperasi, dalam hal koordinasi antara kabupaten

dan provinsi biasanya provinsi mendapatkan usulan-usulan dari kabupaten mengenai

pembinaan Koperasi.

Keenam, yaitu lingkungan ekonomi, sosial, dan politik.Jika dilihat dari

potensi pertanian di Kabupaten Pandeglang seharusnya berdampak positif kepada

ekonomi masyarakatnya, lingkungan ekonomi yang ada di kabupaten pandeglang

dengan mayoritas masyarkaatnya yang berprofesi sebagai petani kemudian didukung

oleh potensi pertanian seharusnya dapat dioptimalkan dengan baik melalui Koperasi

untuk mensejahterakan masyarkaat di Kabupaten Pandeglang.Sebelum didirikannya

Koperasi masyarakat yang jenisnya koperasi simpan pinjam mayoritas masyarakat

yang menjadi anggota Koperasi saat itu terjerat hutang kepada rentenir untuk

meminjam modal usaha masyarakat rugi karena di bebani bunga yang tinggi.

Page 199: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

181

Koperasi Wanita yang jenis koperasi simpan pinjam dan lebih banyak dibina

dengan baik oleh pemerintah mengoptimalkan Gerakan Menabung Seribu Sehari(

Gemaseri) yang dipelopori oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pandeglang

menjadi pondasi perekonomian dan lembaga penyedia keuangan atau modal usaha

disaat rentenir merajalela ditengah masyarakat dengan gerakan gemaseri menjadi

mandiri dalam ketersediaan modal usaha dari lingkungan masyarkaat itu sendiri,

Gerakan Gemaseri ini mejadi cikal bakal dalam pemberdayaan ekonomi melalui

Koperasi dalam peraktiknya dari jumlah anggota 20 orang dimana setiap anggota

perminggu menabung Rp. 7.500. jika diakumulasikan setiap bulannya maka dana

yang terkumpul mencapai Rp. 560.000. jika konsisten maka jumlah dana yang

terkumpul akan meningkat, melalui Program ini banyak keuntungan yang didapatkan

jika meminjam dana dari program ini karena memiliki bunga yang rendah.

selain itu sebelum didirikannya Koperasi Pertanian para pertani tidak

memiliki harga tawar untuk menjual hasil pertaniannya karena sudah terikat

perjanjian oleh para tengkulak atau pemodal modal awal untuk biaya tanam dan

sebagainya berasal dari tengkulak kemudian diperkuat dengan perjanjian ketika panen

tiba hasil panen tersebut akan dijual kepada tengkulak yang meminjamkan modal

dengan harga yan kurang menguntungkan petani dan kadang merugikan, dalam

praktiknya ketika harga panen raya tiba harga gabah standar pemerintah yang harus

diterima oleh petani sebesar Rp. 350.000 sampai Rp. 450.000.000/ Kwintal, jika

dijual kepada tengkulak harga yang diterima oleh petani lebih rendah dari harga

Page 200: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

182

standar pemerintah yaitu Rp. 300.000, jumlah tersebut akan menurun lagi jika

diperparah oleh akses infrastruktur yang rusak.

Koperasi sebagai motor penggerak ekonomi kerakyatan sangat berperan untuk

melatih masyarakat menjadi mandiri serta melatih masyarakat untuk memiliki jiwa

interprener melalui usaha yang dikembangkan bersama melalui koperasi. dan juga

koperasi dapat mereduksi kemiskinan dengan adanya koperasi dapat terbukanya

peluang pekerjaan sehingga sebagian masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan

dapat berpenghasilan untuk menghidupi minimal dirinya sendiri, selain itu jika

banyak koperasi yang berkembang akan berkontribusi kepada pendapatan daerah.

Lingkungan sosial masyarakat di Kabupaten Pandeglang masih memiliki

semangat untuk Berkoperasi, karena Koperasi sebagai suatu badan hukum sebagi

gerakan ekonomi kerakyatan yang memiliki peran dalam mewujudkan masyarkaat ,

adil, makmur, maju dan sejahtera. Masih adanya semangat masyarakat Kabupaten

Pandeglang untuk berkoperasi harus disinergikan dengan Pemerintah Daerah,

Provinsi dan Pusat serta para stake holder lainnya dalam pengembangan Koperasi

kedepannya, Pandeglang memiliki potensi pertanian yang melimpah jika di

optimalkan melalui Koperasi diharapkan masyarakatnya yang mayoritas sebagai

petani akan menjadi sejahtera minimal dapat menguntungkan para petani ketika

menjual hasil pertaniannya.

Page 201: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

183

Lingkungan politik juga yang tidak terlepas dari pemerintahan baik di Daerah,

Provinsi maupun pusat serta Desa cukup mendukung pemberdayaan masyarakat

melalui Koperasi meski dalam kenyataannya banyak koperasi yang masih belum

berkembang dan masih banyaknya Koperasi yang tidak aktif, dengan segala

keterbatasan yang ada Pemerintah terus berusaha untuk memberdayakan masyarakat

melalui koperasi melalui program-program yang dibuat oleh pemerintah salah

satunya dari Pemerintah Provinsi melalui Dinas Koperasi dan UMKM,

pengembangan Koperasi sesuai dengan potensi yang dimiliki suatu Daerah misalnya

Kabupaten Pandeglang yang memiliki Potensi Pertanian akan difokuskan

Pemberdayaan masyarkaat melalui Koperasi dengan jenis Koperasi Pertanian, hal ini

menjadi fokus yang akan dituangkan dalam rencana kerja Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi Banten.

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat dilihat bahwa implementasi Peraturan

Daerah Kabupaten Pandeglang No. 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan

UMKM, secara umum pemerintah Kabupaten Pandeglang melalui Dinas Koperasi

dan UMKM serta stake holder lainnya sudah melakukan upaya untuk terus

mengembangkan masyarakatnya melalui Koperasi khususnya Koperasi Pertanian di

Kabupaten Pandeglang. Meskipun dalam pencapaian hasil yang diinginakan belum

optimal, Kelembagaan Koperasi saat ini khususnya Koperasi Pertanian belum

menjadi suatu wadah yang dapat mengoptimalkan potensi-potensi sektor pertanian

yang ada di Kabupaten Pandeglang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Page 202: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

184

Page 203: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

184

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan temuan-temuan di lapangan, maka

penyimpulan akhir tentang Implementasi Peraturan Daerah Kabupaten

Pandeglang No. 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan UMKM secara

umum masih belum optimal dalam pelakasanannya tetapi Koperasi-koperasi

masyarakat masih terus berjalan dan terus berusaha menjadikan Koperasi sebagai

motor penggerak perekonomian masyarakat di Kabupaten Pandeglang, dilihat

dari banyaknya Koperasi yang tidak aktif dan banyaknya Koperasi yang masih

belum berkembang dari segi organisasi , usaha dan asetnya ada hal yang masih

perlu diperhatikan yaitu sebagai berikut.

Implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 06 Tahun

2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan UKM belum berjalan dengan optimal,

kemudian dalam menjabarkan Visi Misi Kabupaten Pandeglang salah satunya

mengembangkan sektor Agrobisinis melalui Koperasi Pertanian dan tujuan

pembinaan koperasi untuk Memantapkan dan menumbuh kembangkan swadaya

Koperasi dan Usaha Kecil Menengah sehingga mampu menjadi pusat pelayanan

perekonomian yang memiliki daya saing, efektif dan efisien dan Memperkuat

kerangka dasar ekonomi kerakyatan yang merupakan bagian integral dari

pembangunan ekonomi nasional belum tercapai dengan optimal.

Page 204: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

185

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran yang peneliti ajukan berupa

rekomendasi yaitu sebagai berikut.

1. Mereformasi cara berfikir Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten

Pandeglang dalam menjabarkan visi misi Kabupaten pandeglang,

mengenai pembinaan masyarakat dengan mengoptimalkan potensi-potensi,

khususnya potensi pertanian yang dimiliki melalui Koperasi Pertanian,

Didalam isi Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang No. 06 Tahun 2003

Tentang Pembinaan Koperasi dan UMKM memang tidak secara spesifik

menyebutkan pembinaan secara khusus mengenai koperasi tertentu,

khususnya Koperasi Pertanian. Tetapi dengan potensi pertanian dan

karekteristik masyarakat Kabupaten Pandeglang seharusnya Koperasi

pertanian menjadi prioritas dalam pembinaan dan memberdayakan

masyarakat melalui koperasi pertanian.

2. Harus adanya diversifikasi Pertanian untuk menghindari ketergantungan

pada salah satu hasil pertanian. Pengembangan koperasi pertanian harus

perkomoditas kemudian membentuk kelompok tani dan dibuat wadah

usahanya yaitu Koperasi.

3. Pemerintah harus lebih Menjalin Komunikasi yang baik antara Dinas

Koperasi dan UMKM Kabupaten Pandeglang dengan Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi dalam pengembangan Koperasi Pertanian dengan cara

membangun jaringan usaha, agar produk-produk pertanian yang dihasilkan

Page 205: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

186

dapat dijual kepasar yang luas dan mendapat harga yang menguntungkan

petani.

4. Melakukan sosialisasi terus menerus, bekerja sama antara Dinas Kopersi

dan UMKM dengan para kepala desa mengenai Koperasi Pertanian agar

masyarakat desa yang sebagian besar berprofesi sebagai petani,

mengetahui pentingnya berkoperasi dan ikut serta bergabung dalam

koperasi. Sehingga para petani dapat meminimalisir kerugian karena

ketergantungan kepada tengkulak dan ketergantungan kepada rentenir.

5. Pemerintah dalam membina Koperasi harus fokus kepada kewira

koperasian dimana membangun sikap mental wirausaha yang harus

dimiliki oleh pengelola dan anggota koperasi untuk mewujudkan koperasi

yang kuat, maju dan berkembang.

Page 206: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Agustino, Leo. 2006. Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Bandung : Alfabeta.

Dunn, William N. 2003. Pengantar Analisis Kebijakan Publik Edisi kedua.Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Fuad, Anis dan Kandung Sapto N. 2012 Panduan Praktis Penelitian Kualitatif.Serang : Fisip Untirta Pers

Hendrojogi. 2004. Koperasi : Asas-asas, Teori dan Praktik. Jakarta : RajawaliPers

Irawan, Prasetya. 2006. Materi Pokok Metodologi Penelitian Administrasi.Jakarta: Universitas Terbuka.

Moleong, Lexy. J. 2006. Metode Penelitian Kualitatif . Bandung : Alfabeta.

Nugroho, Riant. 2003. Kebijakan Publik, Formulasi, Implementasi, dan Evaluasi.Jakarta : Alex Media Komputindo.

Subarsono. 2005.Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Sudarsono.2004. Manajemen Koperasi Indonesia. Jakarta : PT Rineka Cipta

Sugiyono.2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D Bandung :Afabeta

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta.

Widiyanti, Ninik. 2002. Manajemen Koperasi. Jakarta : Rineka Cipta

Widiyanti, Ninik dan Sunindhia. 2003. Koperasi dan Perkenomoan Indonesia.Jakarta : PT Bina Adiaksara.

Wahab, Abdul Solichin. 2008. Analisis Kebijaksanaan dari Formulasi keImplementasi Kebijaksanaan Negara Edisi Kedua. Jakarta : Bumi Aksara.

Page 207: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

DOKUMEN :

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 TentangPerkoperasian.

Peraturan Mentri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RepublikIndonesia Nomor : 22/PER/M.KUKM/IV/2007 Tentang PedomanPemeringkatan Koperasi.

Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Rincian Tugas,Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Pandeglang.

Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 06 Tahun 2003 TentangPembinaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.

SUMBER LAIN :

Antara News. 2012. 411 Koperasi di Pandeglang Gulung Tikar.http://m.antarabanten.com/berita/16956/411-koperasi-di-pandeglang-gulung-tikar)

BPS Pandeglang. 2015. Data Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap PDRBKabupaten Pandeglang. https://pandeglangkab.bps.go.id.

Detik finance. 2015. Blak-blakan Jokowi Soal Indonesia Negeri Ketergantungan Impor.http://m.detik.com/finance/read/2015/09/21/213104/3024946/4/blak-blakan-jokowi-soal-indonesia-negeri-ketergantungan-impor.

DPU Kabupaten Pandeglang. 2011. Irigasi Kabupaten Pandeglang.http://dpupandeglang.blogspot.co.id/2011/02/bidang-pengairan.html?m=1

Obsesionnews. 2015. Pemerintah Jokowi Diminta Benahi Kopeprasi.https://obsessionnews.com/jokowi-minta-benahi-perkoperasian-indonesia-dengan-ekonomi-pancasila/.

Sri Wahyuni R. 2013. Strategi Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah DinasKoperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan di Kabupaten Sidrap. (Studi Kasus : Pemberdayaan Koperasi Pertanian ): Skripsi.

Tiwi Rizkiyani. 2012. Analisis Strategi Pengembangan Koperasi di KabupatenSerang: Skripsi.

Page 208: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan
Page 209: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

LAMPIRAN

Page 210: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

STRUKTUR ORGANISASI DINAS KOPERASI DAN UMKM KABUPATEN

PANDEGLANG

KEPALA DINAS

Drs. H. M. Olis Solihin, M.Si

Nip. 196010061990101003

SEKRETARIS

Drs. Mumuh. M

Nip. 195908261982061001

SUBBAGIAN UMUM & KEPEGAWAIAN

Maya Agustina. S.Sos

Nip. 197108122006042013

SUBAGIAN KEUANGAN

Ida Farida

Nip. 196511121986032007

SUBAGIAN PERENCANAAN,

EVALUASI & PELAPORAN

Iriyanti Indriasari, ST

Nip. 198404022006042004

BIDANG PERINDUSTRIAN

H. Yadi Mulyadi, SE

Nip. 195905031983031017

BIDANG UMKM

Hj. Nurhaeti. SE

Nip. 195807031980032007

BIDANG KOPERASI

Hj. Iis Djunaningsih

Nip. 195809051981012002

BIDANG PERDAGANGAN

Utom Bustomi S, SE

Nip. 195905101986031008

SEKSI BINA USAHA MIKRO,

KECIL DAN MENENGAH

Rafiudin, S. Ag

Nip. 196012121990121001

UPT DISPERINDAGKOP KEC.

PANDEGLANG

Parti. S IP

Nip. 196504151985032003

SEKSI PEMBERDAYAAN

KOPERASI

ENI MULYANI

Nip. 195907291986032005

SEKSI KELEMBAGAAN

KOPERASI

H. Khaerudin, SE

Nip. 196306171985031014

SEKSI PERINDUSTRIAN

Dede Anwar Hidayat, SE

Nip. 196303311985031006

SEKSI FASILITASI

PEMBIAYAAN INDUSTRI

Ineu Herlina, ST

Nip. 197610192009012003

UPT DISPERINDAGKOP

KEC. LABUAN

Eri Sudiana

Nip. 196812161989031004

UPT DISPERINDAGKOP KEC.

MENES

Faoji Sumantri, SH

Nip. 196307071993031007

SEKSI FASILITAS

PEMBIAYAAN UMKM

Hj. Joharyati, BA

Nip. 196309091990032005

K UPT DISPERINDAGKOP

KEC. PANIMBANG

Nanang Soeherman, SE

Nip. 196210041989031006

SEKSI PENATAAN DAN

PEMELIHARAAN PASAR

Zaenal Arief, ST

Nip. 197105132002121001

SEKSI BIDANG PERDAGANGAN

& PROMOSI

H. Yuhana, SE

Nip. 196404101985031013

K KASUBAG TU UPT

DISPERINDAGKOP KEC.

PANIMBANG

Nip.

KASUBAG TU UPT

DISPERINDAGKOP KEC.

LABUAN

Nip.

KASUBAG TU UPT

DISPERINDAGKOP KEC. MENES

Nip.

KASUBAG TU UPT

DISPERINDAGKOP KEC.

PANDEGLANG

Linda Yulia, S.Sos

Nip. 1977072420080122005

Page 211: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

DOKUMENTASI FOTO PENELITIAN

Wawancara dengan Kepala Seksi Kelembagaan Koperasi, Staf Seksi KelembagaanKoperasi dan Staf Seksi Pemberdayaan Koperasi

Wawancara dengan Kasubag Program Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Banten

Page 212: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

Wawancara dengan Ketua Dewan Koperasi Indonesia Daerah (DEKOPINDA)Kabupaten Pandeglang

Wawancara dengan Ketua Koperasi Sinar Desa

Page 213: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

Lahan Pertanian dan Jenis Tanaman Koperasi Sinar Desa

Wawancara dengan Ketua Koperasi Sumber Tunas Jaya

Page 214: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

gggg

Wawancara dengan Ketua Koperasi Serbausaha Bina Lingkungan

Page 215: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

Potensi Sektor Pertanian di Kabupaten Pandeglang

Wilayah Penghasil Padi terbesar di Kabupaten Pandeglang

Nama Kecamatan Padi Sawah Padi Ladang

(Ton) (Ton)Cikeusik 63.963

Cimanggu 37.087 16.422

Panimbang 35.012

Sobang 39.135

Cibaliung 10.146

Cigeulis 6.774

Cibitung 10.084

(Sumber : BPS Pandeglang, 2015)

Wilayah Penghasil Palawija terbesar di Kabupaten Pandeglang

Nama Kecamtan Jagung K. Kedelai K. Tanah K. Hijau Ubi Kayu Ubi Jalar(Ton) (Ton) (Ton) (Ton) (Ton) (Ton)

Angsana 3273 376,25 17 203,20

Munjul 4453 1 800.75 47,12

Sindangresmi 392 3 220,00 1 305,00

Panimbang 568 105,40

Cimanggu 583,44

Cibaliung 1 814,19 64,35 248,46

Cigeulis 1 014,40 137,06 7 417,80

Cibitung 45,44

Mekarjaya 2235,60 1 562,40

Bojong 3 454,50

Patia

Menes 2 232,00

Mandalawangi 858,00

(Sumber : BPS Pandeglang, 2015)

Page 216: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

Wilayah Penghasil Buah-buahan terbesar di Kabupaten Pandeglang

(Sumber : BPS Pandeglang, 2015)

Nama Kecamatan

Alpukatdan

Belimbing

Duku,langsat,Kokosan dan

Durian

JambuBiji danJambu

Air

JerukSiam/Keprok dan Jeruk

Besar

Manggadan

Manggis

Nangka/Cempeda

k danNanas

Pepaya danPisang

Rambutandan Salak

Sawo danMarkisa

Sirsak danSukun

Melinjo danPetai

Jengkol

Kwintal Kwintal Kwintal Kwintal Kwintal Kwintal Kwintal Kwintal Kwintal Kwintal Kwintal KwintalPandeglang 602Keroncong 1.287 1 361 43 507

Pagelaran 152 1 050 181 232 001 2 101

Cigeulis 243 51 7 001 6 356

Sumur

Patia

Bojong 6 001 42 271

Cimanggu 7 655 15 001 14 350

Cisata 8 101

Menes 21 201 5 831 2 459

Sindang Resmi 306 70

Cadasari 600

Kaduhejo 30 601 2 701

Banjar 5 703 9 201 2 501

Sobang 81 4 321

Sukaresmi 518 176 001 3 216

Cibaliung

Mandalawangi 54 54 007 6 351

Cibitung

Mekarjaya

Cipeucang 60

Cikeusik

Cimanuk 2 801

Carita 51 769 2 706

Cikedal 3 012 2 041

Labuan 1 555 8

Jiput 30

Page 217: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

Wilayah Penghasil Sayur-sayuran terbesar di Kabupaten Pandeglang

Nama KecamtanBawangMerah

Bawang Daundan Sawi

Wortel danKacangPanjang

Cabe Besardan Cabe

Rawit

Terung danBuncis

Ketimun danKangkung

Bayam danLabusiam

Jamur danTomat

(Kwintal) (Kwintal) (Kwintal) (Kwintal) (Kwintal) (Kwintal) (Kwintal) (Kwintal)

Cadasari 1,500 1,220 1,800 2,970 1,900 1.900 5,610 1,385 5,565 610 1,122 1,082Sindangresmi 2,110 720 2,110 3,275 460 520 410 190

Picung 2.010 3,005Pagelaran 3,250 460 599Kaduhejo 2,550 1.100 1.100

Karang Tanjung 1,009 2,970Sobang 117

Koroncong 1,255 2,400 140Pandeglang 1,100 2,155

Jiput 1,885 2,125 671 387 210Cikedal 850 6,200 461

Panimbang 400 1,550 277 431 780Cikeusik 1,200 421 210Banjar 190 850

Mandalawangi 2,870Pulosari 210Carita 250

(Sumber : BPS Pandeglan, 2015)

Wilayah Penghasil Tanaman Biofarmaka terbesardi Kabupaten Pandeglang

(Sumber : BPS Pandeglang, 2015)

KecamatanJahe dan Laos

Kencur danKunyit

Lempuyangdan Temu

Lawak

Temu Irengdan KejiBeling

Dringo danKapulaga

Temu Kunci danMengkudu

Sambiloto

LidaBuaya

(Kg) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg)Mekarjaya 43,743 28 280Cadasari 61,590 25,250 75000 30000Sumur 21,210 10000 606 3030Angsana 21,008 12150 6 323 894.Sindangresmi 24,715 13,130 14250 1 768 859 303 179Cibitung 30,386 12000Cibaliung 11,317 60000Majasari 13200 104 10504Banjar 1 162 3 031 1 717 36361 71Pagelaran 4 04Sukaresmi 7 171 16160

Page 218: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan
Page 219: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

Transkrip dan Koding Data

Ada berapa jumlah Koperasi Pertanian di Kabupaten Pandeglang yang berbadan

hukum?

I1-1

Koperasi Pertanian yang ada di Pandeglang memang setiap

tahunnya mengalami penurunan dari data yang kita punya

untuk tahun 2015 Koperasi Pertanian berjumlah 47 itupun

belum ada laporan lagi ke kami, kalau kami belum menerima

laporan koperasi tersebut belum melakukan RAT biasanya

kalau Koperasi mau melakukan RAT kami diundang dan

menyerahkan laporan hasil RAT nya juga untuk kami nilai

misalnya penilaian, dari jumlah itu seluruhnya belum

melakukan RAT semoga akhir tahun nanti banyak Koperasi

yang melakukan RAT, ada kemungkinan juga untuk tahun

2016 Koperasi Pertanian bisa berkurang lagi.

1

Peneliti : Apakah Koperasi Pertanian yang memiliki badan hukum berkembang dari

segi Aset?

I1-1

Koperasi yang banyak hidup di Kabupaten Pandeglang adalah

Koperasi Pegawai negri dan Koperasi masyarakatnya yaitu

Koperasi Wanita untuk Koperasi Pertanian masih banyak

yang tidak aktif, meskipun masih ada yang aktif misalnya

Koperasi Pertanian Sinar Desa, Koperasi Sumber Tunas Jaya

dan Koperasi Serba Usaha Bina Lingkungan, Koperasi

Pertanian yang ada masih belum dapat berkembang dari segi

aset yang dimiliki, kemudian dari perkembangan Usahanya

serta kelembagaannya . Koperasi Sinar Desa baru berjalan

satu tahun yang kedua Koperasi Tunas Jaya dan Koperasi

Serba Usaha Bina Lingkungan juga belum melakukan RAT

jadi kita tidak bisa menyimpulkan koperasi itu berkualitas atau

2

Page 220: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

tidak berkualitas sehat atau tidak sehat berkembang atau tidak

berkembang kalau secara kelembagaan dia resmi karena dinas

mengeluarkan badan hukumnya.

I3-1

Alhamdulillah meningkat walaupun tidak banyak, setelah

kami RAT kedepan isnyaallah akan menambah anggota kami

akan merekrut pedagang bakulan, kami mau himpun itupun

termasuk aset ia kan.

3

I3-2

Kami usahakan selalu ada peningkatan misalnya dari segi

usahanya tahun ini koperasi bisa menampung hasil dari

pertanian tersebut bisa disimpan di gudang kita untuk panen

tahun ini bisa menampung hampir 300 ton itu hanya daerah

teluk lada kecamatan sobang saja, mungkin kedepan sampai

ribuan ton.

4

I3-3

Untuk penambahan aset belum banyak karena dari anggota

yang mayoritas petani untuk membayar iuran wajib kadang

nunggak, beda dengan koperasi pegawai yang pendapatannya

pasti.

5

Peneliti : Ada berapa Koperasi Pertanian yang diberikan izin Operasional setiap

tahunnya?

I1-1

untuk tahun ini kurang lebih keseluruhan ada 24 koperasi

itupun bukan koperasi pertanian, banyaknyasih koperasi

masyarakat yang mengajukan izin misalnya koperasi wanita.

6

Peneliti : Ada berapa Koperasi Pertanian yang telah melakukan Rapat Anggota

Tahunan?

I1-3

Karena koperasi pertanian banyak yang tidak aktif, belum ada

yang melakukan RAT, misalnya Koperasi Sinar Desa,

Koperasi Sumber Tunas Jaya dan juga Koperasi Serba Usaha

Bina Lingkungan juga belum melakukan RAT.

7

Page 221: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

Peneliti : Apakah Dinas Koperasi dan UMKM sudah memfasilitasi terbentuknya

jaringan usaha bagi Koperasi Pertanian?

I1-1

Kita belum sampai kesitu paling yang kita lakukan hanya

pembinaan misalnya ada koperasi belum bisa menyusun

laporan pertanggung jawaban mereka bisa minta bantuan

kekita.

8

I1-4

Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi belum sampai situ kami

hanya memberikan pembinaan dan bantuan saja tetapi untuk

pengembangan Koperasi Pertanian di Kabupaten Pandeglang

sudah menjadi rencana kerja kita 2017-2022. Akan membuat

Koperasi Pertanian di Kabupaten Pandeglang perkomoditas,

komoditas pertanian di kab. Pandeglang ada sayuran,

bawang,buah-buahan, dibentuk koperasi dibuat wadah supaya

dia bisa mengkases kepasar yang lebih luas fasilitasi

aksesenya ada dikita misalnya jawatimur membutuhkan buah-

buahan atau sayuran, misalnya atau yang membutuhkan padi

beras kejawabarat nah itu bisa kita fasiilitasi untuk jaringan

usahanya.

9

I3-1 Untuk jaringan usaha belum ada paling dari Dinas hanya

pelatihan perkoperasian kemudian dari Dinas pertanian

bagaimana cara menanam dengan baik agar mendapatkan

hasil maksimal. Untuk penjualan Tergantung harga pasar

misalnya dipasar Labuan harganya bagus kami jual dipasar

Labuan atau dipasar pandeglang tergantung harga pasar, dan

kadang konsumen juga datang sendiri kesini yang pasti harus

diluar tengkulak.

10

I3-2 Kalau untuk penjualan kami cari sendiri, untuk tahun ini saja 11

Page 222: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

kami menjual 150 Ton Padi dijual ke daerah karawang.

I3-3

Dari Dinas belum ada memfasilitasi jaringan usaha, untuk

pemasaran semampunya di bina, di bina dalam arti bagaimana

supaya padi itu mahal dan memberikan informasi bagaimana

harga pasaran saat jual.

12

Peneliti : Apakah dengan adanya Perda Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan

Koperasi dan UKM, dapat menumbuh kembangkan swadaya koperasi pertanian di

Kabupaten Pandeglang?

I1-2

Perda in belum spesifik artinya memajukan satu sektor di

bidang pertanian itu sementara hanya mengacu jenis

pelayanan dan Pembinaan misalkan, pendirian koperasi,

penilaian kesehatan, pemeringkatan, pengalokasian dana dan

pembinaan koepasi secara umum. belom spesifik bisa

meningkatan kemajuan Koperasi Pertanian belom spesifik

kearah itu.

13

I1-4

Seharusnya bisa menumbuh kembangkan masyarakatnya

melalui koperasi tujuan koperasi itu kan salah satunya untuk

mendukung pemerintah untuk menyerap tenaga kerja dan

untuk mengurangi kemiskinan.

14

I2-1

Kalau untuk kopersi pertanian masih belum berkembang

secara jujur kita lebih banyak kepada koperasi pegawai

kenapa pertama alasan keberadaan , keberadaan mereka kita

sudah jadwalkan bahwa tanggal sekian bulan sekian kita akan

mengadakan program binaan terhadapa koperasi A misalnya

respon dari koperasi yang menerima pemberitahuan tadi kalau

kita menyampaikannya kepada koperasi pegawai negri itu

mereka relative siap selalu ada , tetapi kalo kita

menyampaikan kepada koperasi masyarakat kecuali bukan

15

Page 223: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

koperasai wanita itu terkadang mereka tidak ada dan tidak

memberikan alasan kenapa tidak hadir , itulah kenapa

Dekopinda lebih banyak membina koperasi pegawai . untuk

pembinaan terhadap koperaasi juga diberikan kepada mereka

yang melakukan rapat anggota karena setiap rapat anggota

hampir 100% mengundang dekopinda mumpung ada

kesempatan RAT kita melakukan pembinaan.

Peneliti : Apakah dengan Perda Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan Koperasi

dan UKM, Koperasi Pertanian sudah menjadi pusat pelayanan perekonomian yang

memiliki daya saing?

I1-2

Kalau untuk mencapai pusat pelayanan perekonomian yang

memiliki daya saing sih sepertinya belum sampai kesitu,

Koperasi yang ada baru bisa melayani masyarakat agar

terhindar dari rentenir jika membutuhkan dana pinjaman,

kemudian untuk memenuhi kebutuhan anggota koperasi

misalnya untuk mengelola pertanian, ada mesin, modal untuk

beli pupuk, dan lain-lain . kemudian yang paling penting

menurut saya koperasi yang ada dimasyarakat sebagai

lembaga keuangan masyarakat, dikelola masyarakat supaya

masyarakat bisa menabung, kita ada gerakannya yaitu gerakan

GEMA SERI ( Gerakan Menabung Seribu Sehari).

16

I1-4

Sepertinya belum karena banyak Koperasi Pertanian yang

tidak aktif, padahal Koperasikan untuk membentuk usaha

atau perkumpulan untuk mencapai tujuan yang sama, niat

kesananya yang kurang niatnya bukan untuk membangun

koperasi dan mengembangakan usaha tapi niatnya ada

bantuan, atau program dari pemerintah untuk koperasi baru

membentuk koperasi , kalo udah tidak ada program untuk

17

Page 224: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

bantuan itu udah bubar koperasinya di tagih susah sekarang

banyak koperasi yang nunggak sebenernya program dari

pemerintahitu dana bergulir yang harus dikembalikan dan

banyaknya macet kreditnya, yang bertanggung jawab

koperasi, untuk membubarkannyapun susah tidak bisa

dibubarkan karena ada hutang dan upaya hukum sudah

dilakukan.

I2-1 Koperasi Pertanian belum sejauh itu tapi Koperasi Pertanian

yang masih hidup berusaha kearah situ, saat ini koperasi

masyarakat yang agak berkembang saat ini relative koperasi

wanita lebih baik ketimbang koperasi masyarakat yang lain

koperasi wanita bergeraknya dalam bidang simpan pinjam dan

ada juga yang bergerak dibidang reatail.

18

Peneliti : Apakah dengan adanya Perda Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan

Koperasi dan UKM, jumlah keanggotaan Koperasi Pertanian meningkat?

I1-2

Tidak ada kaitannya meningkat atau tidaknya koperasi atau

sehat tidak nya koperasi tergantung pembinaan dari dinas

kepada koperasi itu sendiri, yang kedua juga tergantung

pengurus apakah professional dia mengelola menegement

perkoperasian tetapi bukan hanya pengurus saja bagaimana

keaktifan anggota samasama memahami hak dan kewajiban.

19

I2-1

Keingingan Masyarakat untuk berkoperasi masih ada tetapi

harus terus dilatih jiwa interprenernya dan managementnya

agar koperasi yang sudah di bangun bisa bertahan lama tidak

seperti biasanya koperasi di buat 3 sampai 6 bulan sudah tidak

aktif.

20

Peneliti : Apakah dengan adanya Perda Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan

Page 225: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

Koperasi dan UKM, Koperasi Pertanian dapat memberikan sumbangsih bagi

pendapatan daerah?

I1-2

Ini sedang kita mau hidupkan lagi biasanya dalam Anggaran

dasar semua koperasi itu ada mencadangkan 2,5% untuk dana

pembangunan daerah kerja, 2.5% untuk dana sosial, dengan

perda 06 thn 2003 tadi dari 2.5% misalkan SHU Koperasi 100

juta dana pembangunan daerah kerjakan berarti 2,5 juta ¼ nya

alias kurang lebih Rp, 6.25000 disetor ke kas daerah kita yang

mungut itu ditiadakan itu yang kita sedang usahakan kembali

tapi kita lihat dasar dasar hukum dulu peraturan mentri yang

baru kita kaji kembali supaya peran serta koperasi dalam

pembangunan daerah kerja dalam arti sumbangsi ke PAD agar

bisa diaktifkan kembali ini baru wacana tadinya ada sekarang

kita tidak pungut, jadi ada permen bahwa dinas koperasi

bukan dinas penghasil jadi tidak di target PAD.

21

I1-4 Kalau khusus untuk Koperasi Pertanian belum sampai situ,

kalau untuk Koperasi yang lain harusnya sudah jika dilihat

dari SHU nya dan dilihat dari aset omset memang ada

peningkatan walaupun sekarang kita juga sedang berbenah

koperasi yang tidak aktif di setiap kabupaten kota banyak

yang dibubarkan dari tahun ketahun memang jumlah koperasi

menurun tapi dilihat dari omsetnya meningkat.

22

I2-1

Untuk Koperasi Pertanian sementara ini sepertinya belum

karena Koperasi masyarakat khususnya Koperasi Pertanian

banyak yang tidak berjalan, koperasi yang dikatakan

berkembang di Pandeglang itu Koperasi pegawai negri

kenapa demikian karena koperasi koperasi dilingkungan

pegawai negri itu hampir relative manut.

23

Page 226: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

Peneliti : Apakah Dinas Koperasi dan UMKM memiliki SDM mumpuni dalam

mengimplementasikan Perda Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan Koperasi

dan UKM?

I1-2

Sumberdaya Manusia aparatur yang kami miliki masih

terbatas dalam pengetahuan tentang perkoperasian dan

manajemen kewirausahaan.

24

I2-1

Masih belum dapat dikatakan mumpuni, masih terlihat bahwa

sumber daya yang ada di Dinas Koperasi sekarang itu

berbeda dengan sumber daya koperasi pada masa orde baru,

pegawai dinas koperasi atau orang-orang yang menangani

masalah perkoperasian adalah mereka yang telah

mendapatkan pendidikan perkoperasian sebelum mereka

diterjunkan membina masalah perkoperasian adalah mereka

yang telah mendapatkan pendidikan perkoperasian mereka

minimal 2 bulan itu ada di meja pendidikan , mereka didik

dahulu segala sesuatu tentang perkoperasian , mulai dari

management, kemudian termasuk tekhnis yang lainnya kalau

dulu yang masuk kedinas koperasi tida kada pegawai yang

tidak bisa akuntansi sekarang bisa dihitung di dinas koperasi

yang bisa menguasai akuntansi sementara akuntansi

dikoperasi itu merupakan krusial mau bagaimana menyusun

laporan kalo mereka tidak memiliki ilmu tentang akuntansi,

mengenai auditing walaupun mereka menguasai akuntansi

mereka harus menguasai auditingnya agar mengarahkan

pengawas bisa mengaudit bener tidak pekerjaan pengawas ini,

belum tekhnis tekhnis yang lainnya dulukan ada program

pengadaan pangan ada program pengadaan pupuk ada

program tataniaga cengkeh dimana setiap program itu

25

Page 227: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

prosedurnya berbeda.

Peneliti : Apakah Dinas Koperasi dan UMKM secara berkala melakukan pelatihan

untuk mengasah kemampuan SDM dalam mengimplementasikan Perda Nomor 06

Tahun 2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan UKM?

I1-3

Kita setiap tahun Anggaran selalu mengadakan BIMTEK

tentang pengelolaan menagemen perkoperasian baik itu

administrasi umum maupun administrasi keuangan dan juga

pendidikan perkoperasian, tentang pengertian koperasi, hak

dan kewajiban pengurus, hak dan kewajiban anggota dan lain

sebagainya.

26

I2-1

Pelatihan SDM sekarang hanya bersifat umum tidak spesifik

Sehingga sekarang banyak koperasi kalo ingin dibuatkan

laporan keuangan kepada pegawai yang bukan dinas koperasi

sebab pegawai dinas koperasinya sudah pada pindah ada yang

di inspektorat, ada yang di Bappeda mereka datangnya kesana.

Kadang kadang dinas koperasi juga mengundang kepada

mantan-mantan pegawai dinas itu untuk melakukan

pembinaan itu bisasanya satu tahun satu kali dua kali itu selalu

ada pendidikan , akuntansi dasar bagi pengurus koperasi , kalo

dulu jaman departemen koperasi itu yang namanya akuntansi

itu dua minggu itu minimal untuk pengenalan saja kalo

sekarang 3 hari dipadatkan bagaimana ilmu yang harusnya

sekian smester disampaikan hanya waktu dalam 3 hari

disamping sdm yang menerimanya juga tadi kalo mereka

punya basic akuntansi bisa mengikuti tapi kalo sama sekali

tidak bisa akuntansi akan sangat sulit.

27

Peneliti : Dengan luas wilayah Kabupaten Pandeglang apakah jumlah sumberdaya

manusia yang dimiliki Dinas Koperasi dan UMKM telah memadai?

Page 228: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

I1-2

Belum kita masih banyak keterbatasan baik personil ataupun

sarana transportasi kita dengan luas wilayah sekian ribu hektar

dengan jumlah koperasi yang sekitar 529 yang tersebar

diwilayah pandeglang dengan tenaga yang ada di bidang

koperasi ini sangat jauh dari mencukupi baik tenaga SDM nya

ataupun saranan transportasinya.

28

I2-1

Kalau dibandingkan dengan luas wilayah sih pasti tidak cukup

tetapi harusnya kita memaksimalkan potensi yang ada harus

dilatih SDM yang ada di Dinas mengenai Perkoperasian yang

baik dan benar dan cara membangun masyarakat agar jiwa

interpranernya hidup sehingga koperasi diharapkan lebih

berkembang.

29

Peneliti : Apakah pemerintah dalam hal ini Dinas Koperasi dan UMKM memberikan

bantuan perkuatan permodalan koperasi?

I1-2

Sementara ini ia tapi masih jauh dari pada mencukupi, untuk

sekarang dengan adanya permendagri No 14 Tahun 2016

bahwa Koperasi tidak bisa lagi atau tidak boleh lagi menerima

hibah karena Koperasi dalam Peremendagri itu bukan badan

usaha yang Nirlaba badan usaha yang tidak mengutamakan

keuntungan sementara koperasi kan memperoleh keuntungan

untuk mensejahterakan , contoh yang nirlaba yayasan,

yayasan panti jompo itu yang dapat bantuan koperasi tidak ,

yang ada paling hadiah atas dasar prestasinya, atas kerja

penilaian jadi sebelum ada permen itu ada bantuan tetapi

masih jauh dari pada ideal bantuan berupa paling ATK,

Laptop paling satu tahun hanya 3 atau 4 koperasi, yang

keduanya kita mengusahakan kekementrian misalnya ada

bantuan untuk koperasi pertanian paling bantuannya berupa

30

Page 229: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

traktor 1 unit atau 2 unit paling satu tahun turun paling 2 atau

3 unit.

I1-3

Untuk permodalan Koperasi tidak ada, Dinas Koperasi dan

UMKM hanya mengelurakan rekomendasi saja dan kalau

misalnya ada bantuan dari provinsi atau kementrian kita yang

usahakan bantuan itu untuk koperasi yang ada dipandeglang

kebanyakan Koperasi wanita yang dapat bantuan karena

banyak koperasi wanita yang aktif juga, kalau Koperasi

Pertanian bantuan yang diberikan paling alat- alat pertanian

saja, biasanya tidak ada bantuan berupa Uang.

31

I1-4

Kita tidak memberikan bantuan saja pembinaan pun tetap ada

bantuan yang biasa kita berikan misalnya bantuannya berupa

peralatan produksi seperti hendtraktor yang digunakan untuk

keperluan pertanian dipinjam untuk anggotanya. Untuk tahun

ini kopersi pertanian sudah tidak diberikan bantuan lagi

karena sudah menjadi kewenangan yang dimiliki kabupaten

kota ada dalam Permen nomor 14 tahun 2016 tentang bantuan

hibah dan UUD No 23 tahun 2014 tentang Kewenangan

Daerah, kita juga sudah dibatasi sudah punya tugas masing

masing.

32

I2-1

sampai dengan saat ini belum tetapi kalo pembiayaan-

pembiayaan yang dilakukan itu ada seperti pembiayaan

memperingati hari koperasi kita bantu, kita kemarin

membantu menyelenggarakan diklat.

33

I3-1

Kalau bantuan permodalan tidak ada tetapi ada pembekalan

pelatihan berkoperasi, misalnya pelatihan untuk menyusunan

RAT kemudian bagaimana cara organisasi koperasi berjalan

dengan baik sesuai dengan hak dan kewajibannya.

34

Page 230: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

I3-2

Bantuan Permodalan belum ada Makannya saya

mengharapkan waktu rapat di provinsi untuk memohon dari

pemerintah untuk bantuan penguatan modal tujuannya

penguatan modal itu nanti saya akan kekelompok petani atau

anggota koperasi memberikan modal untuk membeli pupuk,

modal pengelolaan dan ketika panen menjualnya kepada

koperasi dengan harga setandar pemerintah.

35

I3-3

Kalo berupa dana tidak ada rata rata berupa barang, untuk

masalah klasiknya kami membutuhkan permodalan dana

supaya koperasi kami lebih berkembang.

36

Peneliti : Apakah Dinas Koperasi dan UMKM memberikan Pelatihan secara periodik

kepada anggota koperasi Pertanian agar mengetahui cara berkoperasi yang baik dan

benar?

I1-3

Kalau untuk koperasi pertanian sangat jarang karena banyak

koperasi pertanian yang tidak aktif, paling untuk saat ini

hanya koperasi penerima fasilitas bantuan misalnya mesin

jahit untuk koperasi wanita misalnya satu koperasi yang

diundang 3 sampai 5 orang ada ketua sekertaris bendahara

pengawas satu pengawas dua yang kita undang yang

kompeten didalam keanggotan .

37

I1-4

Kami dari pihak Provinsi membantu pembinaannya atau buat

bantuannya dari tahun ketahun biasanya ada program itu,

hanya biasanya hasil dari reverensi atau rekomendasi dari

kabupaten kota ke kita.

38

I3-1 Kalau pembinaan secara priodik belum ada tapi waktu

pendirian koperasi ini kita ada pembinaan tentang

perkoperasian paling hanya itu dan belum ada lagi pelatihan

yang lainnya.

39

Page 231: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

I3-2 Pernah ada pembinaan dari Dinas Koperasi dan UMKM

tentang perkoperasian pada saat didirikannya koperasi tapi

sejauh ini belum ada lagi.

40

I3-3 Untuk pembinaan yang dilakukan secara rutin belum ada tapi

waktu pertama Koperasi didirikan diberikan pembinaan dulu

dengan adanya Pra Koprasi.

41

Peneliti : Apakah pemerintah dalam hal ini Dinas Koperasi dan UMKM memberikan

bantuan selain permodalan kepada Koperasi Pertanian?

I1-2

Kalo bantun permodalan dalam bentuk dana kami tidak,

paling kami hanya bisa memberikan bantuan berupa ATK,

Laptop paling satu tahun hanya 3 atau 4 koperasi.

42

I1-3

Ada, biasanya koperasi wanita yang telah kami berikan

pelatihan misalnya pelatihan untuk menjahit dan sekaligus

kami memberikan mesin jahitnya dan ada juga kami berikan 2

pertamini kepada Koperasi Serbausaha Bina Lingkungan

untuk penambahan modal usahanya

43

I3-2

Permodalan belum ada, tapi ada bantuan seperti cctv untuk

keamanan gudang, Komputer, dan sekarang ini baru

mengajukan penggilingan padi.

44

I3-3

Ada bantuan dari Dinas Kopersi dan UMKM untuk

penambahan aset usaha 2 Pertamini dan itu nanti kita akan

sewakan kepada orang yang mau dengan kontrak 5 juta untuk

pertahunnya.

45

Peneliti : Berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam penerbitan Perizinan Koperasi?

I1-1

Penerbitan izin operasional paling cepat satu bulan dan paling

lambat 3 bulan tergantung si pemohon menyelesaikan

persyaratannya kepada kita.

46

Waktu itu koperasi kami harus berjalan dulu kurang lebih 6 47

Page 232: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

I3-1

bulan Untuk penerbitan izin kurang lebih 1 bulanan Dinas

sangat membantu Koperasi kami untuk legal secara hukum.

I3-2

kurang lebih 2 bulanan izin itu keluar, karena Pemerintah

membangun gudang kalau kita tidak mau menggunakan

gudang itu pasti gudang itu tidak berjalan, makannya saya

dengan Dinas berinisiatif mengajukan koperasi untuk

pengelola gudang tersebut jadi penanggung jawab

sepenuhnya.

48

I3-3 Kira-kira 2 bulanan kalo sudah memenuhi persyaratan tidak

lama keluar Penerbitan Izin Koperasi.

49

Peneliti : Berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam mengajukan dana pinjaman

koperasi?

I1-3

Tergantung koperasinya untuk memenuhi persyaratan –

persyaratan untung mengajukan permodalan, karena

mengajukan permodalan harus memnuhi persyaratan misalnya

harus ada SISP ( Surat ijin simpan Pinjam) , NIK (Nomor

Induk Koperasi), Penilaian Peringkatan Kesehatan Koperasi

setelah diverifikasi Kemudian Laporan permohonan proposal

disetujui oleh Kepala Dinas dan keluarlah surat rekomendasi

sebagai syarat pinjaman perodalan kelembaga lain misalnya

LPDB ( lembaga Penjamin Dana Bergulir), Jamkrida (

Jaminan Kredit Daerah ) dan KUR ( Kredit Usaha Rakyat).

50

I3-1 Karena koperasi kami baru akan berjalan 2 tahun belum bisa

untuk mengajukan dana bantuan.

51

Kami berkali-kali mengajukan bantuan tetapi bukan berbentuk

uang kita ingin dibantu oleh pemerintah kita ingin punya

52

Page 233: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

I3-2 mesin penggilingan padi, sehingga Koperasi kami bukan

hanya Koperasi yang bisa menyimpan gabah tetapi bisa

memproduksi beras dan itu akan lebih menguntungkan.

I3-3

Tidak pernah lagi untuk mengajukannya sangat sulit, paling

dari pihak pemerintah yang ngerti misalnya ada dana untuk

koperasi paling dari pihak Dinas memberikan informasi

kepada kita untuk mengajukan dana paling gitu.

53

Peneliti : Berapa lama koperasi harus sudah berjalan sebagai syarat mengajukan

pinjaman?

I1-1

Koperasi tersebut minimal harus berjalan 3 tahun dan itupun

harus selalu melakukan RAT kemudian kita bisa menilai dari

hasil RAT tersebut apakah koperasi ini sehat dari segi

organisasinya dan usahanya kemudian barulah kita

memberikan rekomendasi untuk syarat mengajukan dana

pinjaman.

54

I3-1

Koperasi berjalan 3 tahun baru bisa mengajukan dana

bantuan, padahal kenapa mesti 3 tahun harusnya koperasi

berjalan 1 atau 2 tahun saja kalo koperasinya berjalan

melakukan RAT dan Dinas mengetahui kenapa tidak

mendapat rekomendasi untuk pengajuan modal.

55

Peneliti : Teknis pengawasan koperasi seperti apa yang sudah dilakukan Dinas

Koperasi dan UMKM Kabupaten Pandeglang?

Secara rutinitas yang sifatnya tahunan pada saat koperasi

melaksanakan RAT dimana seluruh anggota kumpul

mendengarkan dalam bentuk laporan keuangan, rencana kerja

dan rencana pendapatan dan belanja bikin neraca berikut

penjelasan,yang kedua kemudian PHU (Penghitungan Hasil

Usaha) deengan harapan anggota tahu berapasih hasil

56

Page 234: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

I1-2

kotornya berapasih beban biayanya berapasih keuntungan

bersih , dan yang ketiga rencana kerja satu tahun kedepan

dibuat supaya menjadi pijakan kita untuk melaksanakan

perkoperasian untuk satu tahun kedepan untuk massalah

ekspansi usahakah , penguatan usahakah atau sebagainya,

yang terakhir rencana anggaran, pendapatan dan belanja

rencana pendapatan dari sektor jasa berapa, dari sekor lain

berapa, langkah-langkah efisiensi belanja.

I1-4

Kita ada tim satgas yang dibentuk dari pusat anggotanya kita

sama kabupaten kota yang sudah mempunyai kamampuan

untuk mengawasi, semua koperasi di awasi Cara

pengawasannya turun kelapangan langsung.

57

I2-1 Kita mengawasi dalam arti kita berusaha agar Koperasi itu

harus terus berjalan, kami pun punya program pembinaan

kami undang koperasi-koperasi khususnya koperasi yang

mendapatkan bantuan pemerintah kita bekerja sama dengan

dan Dinas Koperasi juga, DEKOPINDA sendiri memiliki 4

fungsi yang tidak bisa dipisahkan yang pertama fungsi

advokasi bagaimana mengadvokasi gerakan koperasi terhadap

permasalahan yang dihadapi oleh koperasi, yang kedua

Sosialisasi itu kita punya lembaga yang namanya PIP (Pusat

informasi perkoperasian ) jadi semua aspekasepek tentang

perkoperasian itu dijembatani oleh PIP yang menangani

informasi, ketiga fungsi edukasi, lembaga pendidikan

perkoperasian daerah (Lpenkopda) untuk tingkat daerah

kabupaten dipropinsi ada namanya Lpenkopwil, kalo ditingkat

nasional namanya Lpenkopnas, keempat fungsi fasilitasi,

walaupun kita bukan lembaga ekonomi kitapun membantu

58

Page 235: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

fasilitasi mana kala ada bantuan bantuan yang disalurkan

melalui pemerintah kita memberikan informasi kepada

gerakan koperasi bahwa pemerintah ada program bantuan.

Peneliti : Dengan jumlah koperasi yang banyak dan wilayah yang cukup luas apakah

SDM dan Sumberdaya lain sudah cukup untuk menjalankan pembinaan koperasi?

I1-2

Belum cukup, idaealnya Satu bidang 3 seksi satu seksi

memiliki tenaga 4 atau 5 tapi ini juga Dinas Provinsi telah

membantu dengan mengangkat tenaga PPKL ( Petugas

Penyuluh Koperasi Lapangan) yang dia digajih dengan APBD

1 yang ditugaskan di kabupaten pandeglang, kalo tidak salah

kabupaten pandeglang mendapat 14 personil jadi dia petugas

lapangan untuk membantu pembinaan, management, tatacara

pembuatan laporan, sebagai petugas pendamping koperasi –

koperasi yang ada di pandeglang, UMKM nya juga ada

TPUMKM ( Tenaga Pendamping Usaha Mikro Kecil) itu

adalah pengadaan dari provinsi dan pengadaan dari

kementrian pusat.

59

I2-1

Sebetulnya kita sudah berupaya dengan pemerintah dengan

Dinas koperasi bahkan dengan Bappeda ditahun 2013 dimana

waktu itu Bupatinya Pak haji Erwan dimana salah satu visi

misinya itu mengembangkan agro bisnis dan pertanian dan

ternyata kita berupaya memacu koperasi-kooperasi yang

bergerak dibidang pertanian dan agrobisnis ini agak sullit, kita

tidak tahu apa yang salah padahal program-program yang

sudah dikucurkan kepada koperasi sudah sangat besar jadi

kalo ada program yang kita arahkan untuk membantu sektor

pertanian dan pariwisata itu tidak pernah kita hambat bahkan

kita kembangkan bahwa perkembanagnnya itu tidak seperti

60

Page 236: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

yang kita inginkan . program apa yang sudah diberikan, kita

bekerja sama dengan Bappeda dan dinas koperasi bappeda

yang menyediakan Anggaran dinas koperasi yang mengatur

alokasinya dekopinda hanya mendampingi mereka supaya

mereka bisa berjalan tapi ternyata hanya ada beberapa saja

yang masih berjalan .

Peneliti : Sejauh mana pemahaman implementor mengenai Perda Nomor 06 Tahun

2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan UKM?

I1-3

Diera otonomi Daerah ini mutasi pegawai itu biasa terjadi

butuh waktu untuk pegawai yang baru untuk memahami

tentang perkoperasian tapi mereka dituntut untuk bisa dan

kitapun setiap tahunnya mengadakan pelatihan untuk terus

belajar menambah pengetahuan tentang perkoperasian

sehingga ketika masyarakat butuh pembinaan atau program

kita membina koperasi-koperasi masyarakat tidak ada

kesulitan dan masyarakat mudah memahami apa yang kita

sampaikan.

61

I2-1

Pelatihan SDM sekarang hanya bersifat umum tidak spesifik

seperti dulu, pelatihan Koperasi saat ini berbeda sehingga

pemahaman SDM Dinas Koperasi dengan sumber daya

koperasi pada masa orde baru berbeda, pegawai dinas

koperasi atau orang-orang yang menangani masalah

perkoperasian adalah mereka yang telah mendapatkan

pendidikan perkoperasian sebelum mereka diterjunkan

membina masalah perkoperasian adalah mereka yang telah

mendapatkan pendidikan perkoperasian mereka minimal 2

bulan itu ada di meja pendidikan , mereka didik dahulu segala

62

Page 237: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

sesuatu tentang perkoperasian , mulai dari management,

kemudian termasuk tekhnis yang lainnya kalau dulu yang

masuk kedinas koperasi tida kada pegawai yang tidak bisa

akuntansi sekarang bisa dihitung di dinas koperasi yang bisa

menguasai akuntansi sementara akuntansi dikoperasi itu

merupakan krusial mau bagaimana mnyusun laporan kalo

mereka tidak memiliki ilmu tentang akuntansi, mengenai

auditing walaupun mereka menguasai akuntansi mereka harus

menguasai auditingnya agar mengarahkan pengawas bisa

mengaudit bner tidak pekerjaan pengawas ini.

Peneliti : Berapa kali satu tahun Dinas Koperasi dan UMKM mengadakan pelatihan

bagi para implementor?

I1-2

Satu tahun Anggaran sekali Cuma bisa beberapa angkatan

tergantung situasi dan kondisi keuangan daerah bisa dua

angkatan tiga angkatan.

63

Peneliti : Dengan adanya Perda Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan Koperasi

dan UKM, apa saja yang sudah dilakukan Dinas Koperasi dan UMKM untuk

Pengembangan Koperasi Pertanian?

I1-3

Sedang kita kembangkan koperasi masyarakat yang

anggotanya mayoritas petani dengan berkoperasi secara tidak

langsung kita melatih masyarakat untuk gemar menabung

sebelum kita bentuk badan koperasi biasanya kita bentuk

kelompok-kelompok yang disebut prakoperasi yang

gerakannya disebut Gerakan Menabung Seribu Sehari (

GEMA SERI) yang tujuannya untuk mempermudah

kebutuhan-kebutuhan petani misalya peralatan pertanian,

bibit, pupuk dan lain-lain.

64

Untuk mengembangkan koperasi yang wilayahnya didominasi 65

Page 238: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

I1-4

pertanian, dari tahun ketahun biasanya ada program

mengembangkan Koperasi Pertanian misalnya program

pelatihan menegemennya, usahanya dan bantuan alat untuk

keperluan pertanian yang digunakan oleh anggota Koperasi

Pertanian. Untuk pengembangan Koperasi Pertanian di

diwilayah yang didominasi pertanian misalnya Pandeglang

sudah menjadi rencana kerja kita tahun 2017-2022.

I2-1

Dekopinda sebagai partner pemerintah dalam

mengembangkan koperasi, sudah tentu dekopinda memiliki

peran yang sama dengan pemerintah bersama-sama dengan

pemerintah melakukan pembinaan terhadap koperasi kita

bekerja sama dengan Bappeda dan Dinas Koperasi, Bappeda

yang menyediakan Anggaran Dinas Koperasi yang mengatur

alokasinya dekopinda hanya mendampingi mereka supaya

mereka bisa berjalan tapi ternyata hanya ada beberapa saja

yang masih berjalan, Kita mengembangkan Koperasi

Pertanian seperti Rokaseng di Panimbang koperasi yang

bergerak dibidang pertanian khususnya pangan, kita bantu

dengan peralatan mesin pertanian satu paket itu nilainya

sampai ratusan juta , kalau koperasi masyarakat lainnya

terutama masyarakat laki-laki itu jalan pertama bagus

beberapa bulan atau 6 bulan sudah tidak berjalan.

66

Peneliti : Langkah apa yang akan diambil ketika ada Koperasi Pertanian tidak sesuai

dengan cara berkoperasi baik dan benar ?

I1-1 Ada koperasi yang resmi tapi tidak melakukan RAT, dinas

tempuh melakukan himbauan dulu biasanya akhir tahun.

67

Kita akan membubarkan koperasi yang tidak melakukan RAT

kurang dari dua tahun tapi tergantung ternyata pengurus masih

68

Page 239: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

I1-3 ingin berdiri tidak ingin dibubarkan tapi harus ada komunikasi

antara dinas dan pengurus koperasi yang tidak mau

dibubarkan , kita sudah membubarkan koperasi sampai 800

koperasi yang memang tidak aktif dari tahun 2008.

Peneliti : Untuk mengimplementasikan Perda Nomor 06 Tahun 2003 Tentang

Pembinaan Koperasi dan UKM, apakah Dinas Koperasi dan UMKM bekerjasama

dengan lembaga lain yang ada di Provinsi Banten?

I1-3

Ya lembaga keuangan tentang penguatan permodalan

misalkan dengan BANK yang ditunjuk oleh pemerintah untuk

program dana bantuan bagi masyarakat misalnya KUR, jadi

jika koperasi ingin memiinjam modal kepada BANK harus

melalui kita dulu.

69

I1-4

Kita bekerjasama dengan PKBL ( Program Kemitraan dan

Bina Lingkungan) terkait bantuan permodalan itu biasanya

dari BUMD,BUMN, Pembinaan dari luar KKMB ( Konsultan

Keuangan Mitra Bank) terkait bantuan administrasi dan

pembukuan dan Forum UKM.

70

I2-1 Untuk sementara ini kita belum banyak bekerja sama dengan

lembaga lain tapi kalo dengan lembaga vertical seperti dengan

lembaga Dekopinwil, Dekopinasional kita selalu ada

kerjasama terutama dalam peningkatan kualitas pemandu.

71

Peneliti : Bentuk koordinasi seperti apa yang sudah dilakukan Dinas Koperasi dan

UMKM dengan lembaga lain atau stack holder?

I1-2

Kita kordinasi dengan stake holder yang terlibat khususnya

yang ada di Kabupaten Pandeglang, misalnya dengan

Dekopinda mengenai Pembinaan Koperaasi-koperasi yang ada

di Pandeglang.

72

Kabupaten kota biasanya kita mendapatkan usulan usulan 73

Page 240: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

I1-4

dari kabupaten kota untuk melakukan pembinaan dari

menegementnya dan lain-lain, ada rapat kordinasi terbatas,

ada rapat kordinasi teknisnya bagaimana teknis pembinaan

koperasi ada maslaah apa saja, apa yang harus dikembangkan,

progress progresnya bagaimana.

I2-1

Kordinasinya dalam bentuk rapat kerja daerah kemudian ada

rapat kerja wilayah dan ada rapat kerja nasional kemudian

setelah melakukan rapat kerja tersebut setiap 5 tahun ada

yang namanya musyawarah daerah sebagai maasukan-

masukan untuk dari daerah untuk pusat dan Musrenbang

untuk masukan di daerah disitu Dekopinda menyampaikan

usulan-usulan.

74

Peneliti : Apakah Dinas Koperasi dan UMKM melakukan sosialisasi mengenai Perda

Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan UKM ?

I1-2

Inikan Perda udah lama banget yah mungkin dulu

sosialisasinya sudah dilakukan, paling dengan kita

memberikan pelayanan sekaligus sosialisasi juga, tetapi

kadang kita melakukan sosialisasi juga mengenai pentingnya

berkoperasi dalam acara musyawarah rencana pembaangunan

(MUSRENBANG). Secara tidak langsung untuk mengajarkan

masyarakat agar menabung dan Koperasi menjadi lembaga

keuangan yang ada di masyarakat.

75

I2-1 Harusnya sosialisasi mengenai pengembangan usaha

agribisnis kita perlu adanya diversifikasi usaha dibidang

pertanian sehingga kita tidak terlalu terkungkung pertanian itu

hanya pangan saja sebetulnya susah banyak dikembangkan

oleh masyarakat seperti pengembangkan tanaman

beneng/talas itu banyak dikembangkan di koperaasi koperasi

76

Page 241: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

wanita binaanya ketahanan pangan di cikupa, sampai sudah

bisa membuat makanan seperti bolu koperasinya berada di

cinyurup kemudian di nembol banyak sebetulnya.

I3-1 Sosialisasi dari Dinas belum ada tapi kami berinisiatif

membentuk Koperasi dengan alasan masyarakat disini sangat

tergantung dengan tengkulak keperluan pertanian, dari

permodalan bibit hingga harga jual di kuasai oleh tengkulak

dan juga kami membentuk Kopersi untuk menghindari

masyarakat terjerat dari Rentenir.

77

I3-2 Tidak ada sosialisasi dari Dinas Koperasi karena awalnya saya

mendirikan Koperasi dari keprihatinan Saya melihat kondisi

masyarakat yang sangat dirugikan oleh para tengkulak, dari

situ saya inisiatif mengajak masyarakat untuk membuat

Koperasi Pertanian yang diharapkan mengurangi peran

tengkulak dalam perekonomian masyarakat yang merugikan,

kebetulan daerah kami sudah memiliki Gudang penyimpanan

padi yang difasilitasi oleh pemerintah setidaknya kami punya

harga tawar saat akan menjual hasil panen tersebut, dan juga

kami kedepannya ingin mengolah padi tersebut menjadi beras

agar nilai jualnya lebih tinggi .

78

I3-3 Sejauh ini kami tidak menerima sosialisasi dari pemerintah,

kami mendirikan Koperasi atas musyawarah dengan

masyarakat dalam upaya kami mengatasi persoalan yang ada

dimasyarakat misalnya mayoritas petani disini terjerat

rentenir, untuk menenam padi serta mengolahnya biasanya

pinjam kerentenir dan dimodali oleh tengkulak, pinjam

kerentenir dengan bunga yang besar dan pinjam ke tengkulak

resikonya tidak punya harga tawar.

79

Page 242: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

Peneliti : Apakah setelah sosialisasi dilakukan Dinas Koperasi dan UMKM

perkembangan koperasi semakin meningkat?

I1-2

Keinginan Masyarakat berkoperasi masih ada tetapi masih

belum memahami hak dan kewajibannya sebagai anggota

koperasi sehingga baru sebentar dibentuk koperasi tidak lama

sudah tidak berjalan lagi, dengan Gema Seri ( GERAKAN

MENABUNG SERIBU SEHARI) sehari seribu sebulan sudah

30rbu masuk simpanan wajib daripada tidak punya simpanan

di bank 30 ribu sebulan tapi kalo anggotanya ada 50 udah 1,5

jt terkumpul terkumpul maka akan lebih banyak.

80

I2-1

Kalau melihat keinginan masyarakat untuk berkoperasi ini

masih ada hanya mereka itu terlihat masih ada keraguan untuk

mengembangkan koperasi ini sebagai mestinya kenapa

demikian karena banyak contoh sekarang mendirikan koperasi

2-3 bulan sudah tidak berjalan sedangkan kita dengan Dinas

Koperasi belum bisa melakukan pembinaan secara intensif

karena jumlah pegawai yang masih terbatas kemudian jumlah

dana yang masih terbatas.

81

Peneliti : Apakah adanya kemajuan ekonomi masyarakat sesudah dan sebelum

adanya Perda Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan UKM?

I1-2

Ada kemajuan dalam ekonomi masyarakat dalam arti yang

sangat luas, koperasi bisa mensejahterakan bukan

menyugihkan ( menjadi kaya ), apabila koperasi bisa

memberikan pelayanan yang menguntungkan butuh duit 1juta

misalnya untuk anak dari sd mau ke smp kalo lagi gak punya

kan gak punya kalo pinjem ke yang lain kalo ada pinjam ke

rentenir mahal, pinjam kekoperaasi cepat, mudah dan murah

itu artinya mensejahterakan.

82

Page 243: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

I2-1

Dengan adanya perda ini masyarakat dipermudah dan di didik

untuk membentuk Koperasi, koperasi masyarakat yang

sekarang berkembang saat ini relative koperasi wanita lebih

baik ketimbang koperasi masyarakat yang lain koperasi

wanita bergeraknya dalam bidang simpan pinjam.

83

I3-1

Kami sebagai masyarakat dengan adanya Koperasi dilatih

untuk mandiri dan menabung, yang tadinya masyarakat

mengandalkan rentenir dan tengkulak sekarang sebagian besar

anggota kami sudah terbebas dari masalah itu, dan

allhamdulillah dengan belajar mandiri pendapatan para petani

meningkat.

84

I3-2

Dengan adanya Koperasi Kami memiliki harga tawar ketikan

panen raya tiba ketika para tengkulak datang untuk membeli

dengan harga rendah kami bisa menahan hasil pertanian kami

di gudang menunggu harga yang lebih tinggi atau rasional.

85

I3-3 Setelah adanya Koperasi saya sebagai ketua Koperasi bisa

membina anggota koperasi misalnya ketika panen tiba saya

akan memberitahukan harga jual yang bagus dimana sehingga

ketika panen raya petani tidak terlalu dirugikan, saya berharap

koperasi kami kedepannya bisa mengelola segala kebutuhan

petani dari mulai Dana yang cukup, pupuk seta jaringan

penjualan.

86

Peneliti : Dengan lahan pertanian yang luas dan mayoritas masyarakat pandeglang

bertani, apa dampak dengan adanya Perda Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan

Koperasi dan UKM?

Sebetulnya masyarkaat dengan mudah kalau memilki

keinginan untuk berkoperasi kita akan bantu dan kita akan

87

Page 244: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

I1-2 bina dan sangat mendukung, tetapi kembali lagi berjalannya

koperasi tidak selalu bertumpu kepada kita jika koperasi tidak

ada kemauan tidak ada motivasi ya berat koperasi majunya

jadi yang jelas harus sinergi antara Dinas dan Koperasi harus

sama-sama saling mengerti saling melaksanakan aturan –

aturan yang ada .

I1-4

Seharusnya Koperasi Pertanian dapat berkembang di

Kabupaten Pandeglang, saya sudah kordinasi dengan dinas

pertanian untuk mengembangkan koperasi pertanian di

Kabupaten Pandeglang perkomoditas, komoditas pertanian di

Kabupaten Pandeglang ada sayuran, bawang,buah-buahan, itu

bentuk keolompok taninya kemudian dibentuk Koperasinya

dibuat wadah supaya dia bisa mengkases kepasar yang lebih

luas fasilitasi aksesenya ada dikita misalnya jawatimur

membutuhkan buah-buahan atau sayuran, misalnya atau yang

membutuhkan padi beras kejawabarat nah itu bisa kita

fasiilitasi, untuk niatan kesitu sudah menjadi rencana kerja

kita 2017-2022 itu fokus untuk kepertanian, sektor

pariwisatanya dan lain-lain.

88

I3-1

Adanya peraturan tentang Koperasi ini kita jadi mudah

mendirikan Koperasi dan dukungan pemerintah juga sangat

bagus, ketika kami mendirikan koperasi dibina dan tidak

dipersulit oleh pemrintah daerah.

89

I3-2

Dengan adanya Perda tersebut salah satu dukungan

pemerintah untuk mensejahterakan masyarakatnya melalui

Koperasi dan Perda ini juga Memberikan kami kemudahan

untuk membentuk Koperasi serta dapat mengelola fasilitas

90

Page 245: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

yang sudah diberikan oleh pemerintah salah satunya gudang

penyimpanan beras dengan optimal.

I3-3

Kami ketika mengajukan mendirikan Koperasi pemerintah

sangat membantu tidak dipersulit , kalau dampak setelah

koperasi ini didirikan minimal masyarakat sekarang tidak

terjerat rentenir lagi.

91

Peneliti : Bagaimana dukungan Masyarakat terhadap adanya Perda Nomor 06 Tahun

2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan UKM?

I1-2

Kita gencar kampanyekan gerakan yang disebut Gema Seri (

GERAKAN MENABUNG SERIBU SEHARI), dengan

menabung seribu sehari diharapkan masyarakat memiliki

tabungan untuk keperluannya daripada meminjam uang

kepada rentenir dengan bunga mahal kalau melalui koperasi

pelayanan cepat, mudah dan murah, diharapkan koperasi

menjadi pelayanan ekonomi yang mensejahterakan bagi

masyarakat.

92

I1-4

Banyak koperasi yang bubar belum adanya kesadaran dari

masyarakat untuk mengembangkan koperasi supaya

membantu perekonomian masyarakat itu sendiri, biasanya

masyarakat membangun koperasi niatnya ada bantuan, atau

program dari pemerintah untuk koperasi baru membentuk

koperasi , kalo udah tidak ada program untuk bantuan itu udah

bubar.

93

I2-1

Kalau melihat keinginan masyarakat untuk berkoperasi ini

masih ada hanya mereka itu terlihat masih ada keraguan untuk

mengembangkan koperasi ini sebagai mestinya kenapa

demikian karena banyak contoh sekarang mendirikan koperasi

2-3 bulan tidan berjalan sedangkan kita dengan dinas koperasi

94

Page 246: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

belum bisa melakukan pembinaan secara intensif karena

jumlah pegawai yang masih terbatas kemudian jumlah dana

yang masih terbatas.

I3-1 Awalnya masyarakat sulit diajak bekerjasama untuk

membentuk Koperasi sedikit demi sedikit kami membujuk

membuat masyarakat sadar kita membutuhkan koperasi untuk

bersama-sama gotong royong memajukan ekonomi masyarkat.

95

I3-2 Pertama saya membentuk Koperasi masyarakat kurang peduli,

tapi saya meyakinkan mereka bahwa pemeritnah sudah

menyediakan gudang untuk kita manfaatkan, dan saya yakin

dengan koperasi serta fasilitas yang ada dapat

mensejahterakan masyarakat khususnya para petani.

96

I3-3 Setelah beberapa kali melakukan musyawarah masyarakat

akhirnya mendukung untuk membuat koperasi yang

diharapkan bisa membantu prekeonomian masyarakat dengan

bersama-sama.

97

Peneliti : Apakah pada saat pendirian dan pembinaan koperasi dipengaruhi

kepentingan –kepentingan politik untuk mendukung calon pejabat tertentu?

I1-2 Saya rasa tidak ada dan saya tidak mau tau kalo koperasi itu

ya koperasi tidak mau mencampur adukan dengan politik.

98

I2-1

Kalo politik sekarang ini tidak terlalu dominan hanya tingkat

kesadaran masyarakatnya yang belum memenuhi standar

sebab idealnya suatu kelompok masyarakat yang hendak

mendirikan koperasi itu dibekali tentang masalah

perkoperasian prakoprasinya di bangun dulu sehingga mereka

menyadari hak dan kewajiban setiap anggota dan pengurusnya

, jika belum memahami itu agak sulit dipaksa nyimpan uang

sulit, koperasi-koperasi wanita yang berkembang

99

Page 247: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

dipandeglang sekarang itu dibangun dengan gerakan Gemaseri

( gerakan menabung seribu sehari) mereka dibangun dulu

supaya mereka mau menyimpan minimal seribu rupiah sehari

yang memang awalnya agak sulit.

I3-1 Tidak ada, pendirian Koperasi murini dari inisiatif

masyarakat.

100

I3-2 Tidak ada kepentingan-kepentingan itu saya sebagai kepala

desa merangkap ketua koperasi dan masyarakat kami dengan

musyawarah sepakat mendirikan Koperasi Pertanian.

101

I3-3 Kami mendirikan Koperasi atas dasar kesadaran kami yang

membutuhkan organisasi gotong royong dalam bidang

ekonomi masyarakat, jadi tidak ada kepentingan-kepentingan

itu.

102

Peneliti : Apakah Pada saat menjelang Pemilu banyak bantuan yang diterima oleh

koperasi?

I1-2 Bantuan yang melalui Dinas tidak ada kalo diluar itu Saya

tidak tahu itu.

104

I2-1

Ada kemungkinan ia tetapi biasanya mereka tidak melalui

lembaga resmi seperti Dekopinda dan Dinas, biasanya kita

mengamati terkadang ada golongan tertentu yang melakukn

serangan fajar memberikan sejumlah uang.

105

I3-1 Belum ada bantuan yang datang dari pihak-pihak yang

berhubungan dari Pemilu.

106

I3-2 Tidak ada bantuan yang kami terima dari beberapa periode

pemilu.

107

I3-3 Bantuan biasanya datang dari pemerintah belum ada pihak

luar apalagi dari calon-calon dalam pemilu.

108

Page 248: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan
Page 249: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

KODING DATA

Kode Kata KunciƩ= I1-1, I1-2,

I1-4, I2-1

Koperasi Pertanian yang ada di Pandeglang setiap tahunnya mengalami penurunan

Ʃ= I1-1, I1-2,

I2-1

Koperasi yang banyak hidup di Kabupaten Pandeglanga dalah Koperasi PegawaiNegri dan Koperasi masyarakat yaitu Koperasi Wanita

Ʃ= I1-1, I1- 2,

I1-4,I2-1

Koperasi Pertanian banyak yang tidak aktif

Ʃ= I1- 2, I2-1 Isi Perda belum spesifik untuk memajukan satu sektor koperasi misalnya di bidangpertanian

Ʃ= I1- 2, I1-4 ,

I2-1

Tujuan koperasi salah satunya untuk mendukung pemerintah menyerap tenaga kerja danuntuk mengurangi kemiskinan.

Ʃ= I1- 2, I2-1 Banyaknya Koperasi pertanian tidak merespon untuk mengikuti pembinaanƩ= I1-1, I1-

2, I2-1

Koperasi Pertanian belum mencapai pusat pelayanan perekonomian yang memiliki dayasaing

Ʃ= I1-1, I1- 2,

I2-1, I3-1,

I3-2, I3-3

Koperasi yang ada baru bisa melayani masyarakat agar terhindar dari rentenir dantengkulak

Ʃ= I1-1, I1-

2, I1-3,I2-1

Sumberdaya Manusia aparatur masih terbatas dalam pengetahuan tentang perkoperasiandan manajemen kewirausahaan.

Ʃ= I1- 2, I1-4 ,

I2-1

Pembinaan SDM aparatur masih kurang

I2-1, Pelatihan SDM aparatur hanya bersifat umum tidak spesifikƩ= I1- 2, I2-1 Waktu pelatihan dipadatkan hanya 3 hari sajaƩ= I1-1, I1- 2,

I1-4 , I2-1

Jumlah pegawai tidak sebanding dengan luas wilayah koperasi yang tersebar.

Ʃ= I1- 2, I2-

1I3-1, I3-2,

I3-3

Tidak ada bantuan permodalan yang diberikan dinas kepada koperasi

Ʃ= I1- 2,I1-3,

I1-4 , I2-1

Dinas hanya sebagai fasilitator jika ada bantuan dari Provinsi dan Kementrian Koperasi

Ʃ= I1- 2, I3-1,

I3-2, I3-3

Penerbitan izin operasional paling cepat satu bulan dan paling lambat 3 bulan

Ʃ= I1-1, I1- 2,

I2-1,

Masih banyaknya koperasi yang tidak aktif belum di bubarkan

Ʃ= I1- 2, I2-1 Pengawasan masih kurang terhadap koperasi penerima fasilitasƩ= I1-1, I1-

2, I2-1

Kurangnya pemahaman implmentor dalam membina koperasi

Ʃ= I1-1, I1-

2, , I1-4 ,I2-

1

Kurangnya pembinaan kewira koperasian

Ʃ= I1- 2, I1-4

,I2-1

Kurangnya motivasi dalam mengembangkan koperasi pertanian

Ʃ= I1-4 ,I2-1 Tidak bisa menjabarkan visimisi kabupaten dan Dinas.Ʃ= I1- 2, I1-4

,I2-1

Belum adanya priotitas dalam mengembangkan koperasi pertanian

Page 250: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

Ʃ= I1-4 ,I2-1 Belum maksimal dalam menjabarkan visi misi kabupaten dan DinasƩ= I1-4 ,I2-1 Tidak memaksimalkan potensi yang adaƩ= I1- 2, I1-4

,I2-1

Kordinasi sudah dilakukan cukup baik

Ʃ= I1- 2, I1-4

,I2-1

Bentuk kordinasi rapat kerja daerah, rapat kerja wilayah dan rapat kerja nasional

Ʃ= I1- 2, I1-4

,I2-1

Belum adanya program pembinaan koperasi pertanian

Ʃ= I1- 2 ,I2-1 Sosialisasi dilakukan cukup baikƩ= I1-1, I1- 2

,I2-1

Sosialisasi dilakukan saat musrenbang dan saat mendirikan koperasi.

Ʃ= I1-1, I1- 2

,I2-1

Gerakan Menabung Seribu Sehari

Ʃ= I1-1, I1- 2,

I3-1, I3-2,

I3-3

Ada kemajuan dalam ekonomi masyarakat

Ʃ= I1- 2 ,I2-1 Masyarakat dilatih untuk mandiri melalui KoperasiƩ= I1- 2, I2-1,

I3-1, I3-2,

I3-3

Terlepasnya dari jeratan rentenir dan tengkulak

Ʃ= I1- 2, I3-1,

I3-2, I3-3

Kemudahan untuk mendirikan Koperasi

Ʃ= I1- 2, I3-1,

I3-2, I3-3

Masyarakat sadar akan pentingnya Koperasi

Ʃ= I1- 2, I1-4

,I2-1

Pengembangan Koperasi sektor pertanian belum tercapai

Ʃ= I3-1, I3-2,

I3-3

Mendirikan Koperasi atas dasar kesadaran masyarakat.

Ʃ= I3-1, I3-2,

I3-3

Saat pendirian koperasi tidak ada faktor politik yang mempengaruhi

Keterangan

Simbol Ʃ= Menyatakan akumulasi hal penting dan identik dari hasil jawabanberbagai sumber.

Page 251: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

KATEGORISASI DATA

No

Kategori SubKategori

Rincian Kategori IndikatorKategori

Kata Kunci

1 Ukuran danTujuan

Kebijakan

Target Berkembangnyakoperasi

khususnyaKoperasiPertanian

Adanya PeraturanDaerah No 06

tahun 2003tentang

pembinaankoperasi danumkm untuk

mengoptimalkanpotensi yang ada

khususnyapotensi pertanian

1. Koperasi Pertanianbanyak yang tidakaktif

2. Koperasi yangbanyak berkembangjenis KoperasiPegawai negri danKoperasi masyarakatyaitu KoperasiWanita

Sasaran/Tujuan

Memantapkandan menumbuh

kembangkanswadaya Koperasidan Usaha Kecil

Menengahsehingga mampu

menjadi pusatpelayanan

perekonomianyang memiliki

daya saing, efektifdan efisien

Meningkatkankesejahteraanmasyarakatkabupaen

pandeglangmelalui lembaga

koperasi yangada

dimasyarakat

1. Isi Perda belumspesifik untukmemajukan satusektor koperasimisalnya di bidangpertanian

2. tujuan koperasisalah satunyauntuk mendukungpemerintahmenyerap tenagakerja dan untukmengurangikemiskinan.

3. Koperasipertanian yangaktif tidakmerespon untukmengikutipembinaan

4. Koperasi Pertanianbelum mencapaipusat pelayananperekonomianyang memilikidaya saing

Page 252: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

5. Koperasi yang adabaru bisa melayanimasyarakat agarterhindar darirentenir dantengkulak

2 SumberDaya

SumberDaya

Manusia

Kemampuansumber daya

dalammengimplementasikan Peraturan

Derah No 06Tahun 2003

Meningkatnyasumberdaya

manusiaImplementor

1. SumberdayaManusia aparaturmasih terbatasdalam pengetahuantentangperkoperasian danmanajemenkewirausahaan.

2. Pembinaan SDMaparatur masihkurang

3. Pelatihan SDMaparatur hanyabersifat umumtidak spesifik

4. waktu pelatihandipadatkan hanya 3hari saja

5. jumlah pegawaitidak sebandingdengan luaswilayah koperasiyang tersebar.

Dukungansarana

danprasarana

Memberikanfasilitas atau

bantuan Dana

Meningkatnyajumlah koperasi,

serta asetkoperasi

1. Tidak ada bantuanpermodalan angdiberikan dinaskepada koperasi

2. Dinas hanyasebagai fasilitatorjika ada bantuandari Provinsi danKementrianKoperasi

Dukungan waktu

Dukunganwaktu dalammelegalisasi

Kemudahandalam

mengajukan

1. Penerbitan izinoperasional palingcepat satu bulan

Page 253: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

koperasi legalisasikoperasi

dan paling lambat3 bulan

3 Karakteristik Agen

Pelaksana

Pegawaidan

Lembaga

Pengawasanterhadap

Koperasi yangaktif dan tidak

aktif

Sejauh manaimplementormelaksanakantindakan sesuaidengan aturan

1. .Masih banyaknyakoperasi yang tidakaktif belum dibubarkan

2. Pengawasan masihkurang terhadapkoperasi penerimafasilitas

4 Sikap/Kecenderungan(Dispositio

n) ParaPelaksana

KognisiImpleme

ntor

Pemahamanimplementor

mengenaiperkoperasian

danpembianaannya

Meningkatnyajumlah koperasi

dan sehatnyakelembagaan

koperasi.

1. .kurangnyapemahamanimplmentor dalammembina koperasi

2. kurangnyapembinaankewirakoperasian

3. kurangnya motivasidalammengembangkankoperasi pertanian

4. tidak bisamenjabarkan visimisi kabupaten danDinas.

ResponImplemen

tor

Responimplementor

dalammengambilkeputusan

terkaitpembinaankoperasi

KoperasiPertanianmenjadi

prioritas untukdikembangkan

1. Belum adanyapriotitas dalammengembangkankoperasi pertanian

2. Belum maksimaldalam menjabarkanvisi misi kabupatendan Dinas

3. Tidakmemaksimalkanpotensi yang ada

5 Komunikasi Antar

organisasi

Kordinasi Kordinasi antarstake holder

dalam membina

Dukunganfasilitas dalam

mengembangka

1. kordinasi sudahdilakukan cukupbaik

Page 254: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

danAktivitasPelaksana

koperasi n koperasiantara

pemerintahdaerah, provinsidan Dekopinda

2. Bentuk kordinasirapat kerja daerah,rapat kerja wilayahdan rapat kerjanasional

3. Belum adanyaprogram pembinaankoperasi pertanian

Sosialisasi

Sosialisasidalam

menumbuhkebangkankoperasi dimasyarakat

Koperasisebagai lembaga

akar rumputyang menjadiwadah untuk

mencapaikesejahteraanmasyarakat

1. Sosialisasidilakukan cukupbaik

2. sosialisasidilakukan saatmusrenbang dansaat mendirikankoperasi.

3. Gerakan MenabungSeribu Sehari

6 Lingkungan Eksternal

Lingkungan

Ekonomi

Sejauh manapengaruhterhadap

perekonomianmasyarakat

Menghilangkanpermasalahan

yang adadimasyarakat

danmeningkatkan

pendapatanmasyarakat

1. Ada kemajuandalam ekonomimasyarakat

2. Masyarakat dilatihuntuk mandirimelalui Koperasi

3. Terlepasnya darijeratan rentenir dantengkulak

Lingkungan

Sosial

Dukunganmasyarakat

dengan adanyaPeraturan Derah

No 06 Tahun2003 tentangpembinaan

koperasi danumkm

Keinginanmasyarakatmasih tinggi

untuk membuatkoperasi

1. Kemudahan untukmendirikanKoperasi

2. Masyarakat sadarakan pentingnyaKoperasi

Kondisipoliti

Dukunganpemerintah

dalammengembangka

n Koperasi

Sejauh manamenjabarkan

visi misimengenai

meningkatnya

1. PengembanganKoperasi sektorpertanian belumtercapai

2. Mendirikan

Page 255: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

sektoragrobisnis

Koperasi atas dasarkesadaranmasyarakat.

3. Saat pendiriankoperasi tidak adafaktor politik yanmempengaruhi

Page 256: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

LEMBARAN DAERAH

KABUPATEN PANDEGLANG

NOMOR 15 TAHUN 2003 SERI D.12

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG

NOMOR 06 TAHUN 2003

TENTANG

PEMBINAAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PANDEGLANG,

Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Undang-undang

Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian

dan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1995

tentang Usaha Kecil, Pemerintah berkewajiban

membina Koperasi dan Usaha Kecil;

Page 257: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

2

b. bahwa Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

merupakan salah satu komponen penggerak

perekonomian masyarakat yang perlu dibina

secara intensif dan berkesinambungan;

c. bahwa untuk keperluan pembinaan sebagaimana

dimaksud pada huruf “a dan b” di atas, perlu

diatur dalam Peraturan Daerah;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang

Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Tahun

1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 3209);

2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang

Perkoperasian (Lembaran Negara Tahun 1992

Nomor 116);

3. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang

Usaha Kecil (Lembaran Negara Tahun 1995

Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Nomor

3611);

4. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun

1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 3839);

5. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat

dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999

Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor

3848);

6. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang

Pembentukan Propinsi Banten (Lembaran

Negara Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4010);

Page 258: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

3

7. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983

tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 8

Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana

(Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 6,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3258);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1995

tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan

Pinjam Oleh Koperasi (Lembaran Negara Tahun

1995 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 3591);

9. Peraturan pemerintah Nomor 25 Tahun 2000

tentang Kewenangan Pemerintah dan

Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom

(Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001

tentang Pembinaan dan Pengawasan atas

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 41,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 4090);

11. Keputusan Presiden RI Nomor 44 Tahun 1999

tentang Teknik Penyusunan Peraturan

Perundang-undangan dan Bentuk Rancangan

Undang-undang, Rancangan Peraturan

Pemerintah dan Rancangan Keputusan Presiden

(Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 70);

12. Keputusan Presiden RI Nomor 74 Tahun 2001

tentang Tata Cara Pengawasan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah;

Page 259: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

4

13. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II

Pandeglang Nomor 4 Tahun 1986 tentang

Penunjukan Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang

Melakukan Penyidikan Terhadap Pelanggaran

Peraturan Daerah Yang Memuat Ketentuan

Pidana (Lembaran Daerah Kabupaten Daerah

Tingkat II Pandeglang Tahun 1986 Nomor 5 Seri

D);

14. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor

27 Tahun 2001 tentang Pembentukan Organisasi

Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Pandeglang

(Lembaran Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun

2001 Nomor 36 Seri D.10);

Dengan persetujuan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

KABUPATEN PANDEGLANG

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG

PEMBINAAN KOPERASI DAN USAHA

KECIL MENENGAH.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Pandeglang;

2. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta Perangkat Daerah

Otonom yang lain sebagai Badan Eksekutif Daerah;

Page 260: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

5

3. Kepala Daerah adalah Bupati Pandeglang;

4. Pejabat adalah pegawai yang diberi tugas dibidang Pembinaan

Perkoperasian dan Usaha Kecil yang sesuai dengan Peraturan

Perundang-undangan yang berlaku;

5. Kantor Koperasi adalah Kantor Koperasi Kabupaten Pandeglang;

6. Koperasi adalah Badan Usaha sebagaimana diatur dalam undang-

undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian;

7. Usaha Kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan

memenuhi criteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta

kepemilikan sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 9

Tahun 1995;

8. Usaha Menengah adalah kegiatan ekonomi yang mempunyai kriteria

kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari usaha

kecil;

9. KSP/USP adalah Koperasi Simpan Pinjam/Unit Simpan Pinjam;

10. Kas Daerah adalah Bank Jabar Pandeglang atau Bank lain yang

ditunjuk oleh Pemerintah Kabupaten Pandeglang.

BAB II

PEMBINAAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

Tujuan

Pasal 2

Pembinaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah bertujuan :

(1) Memantapkan dan menumbuh kembangkan swadaya Koperasi dan

Usaha Kecil Menengah sehingga mampu menjadi pusat pelayanan

perekonomian yang memiliki daya saing, efektif dan efisien;

Page 261: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

6

(2) Memperkuat kerangka dasar ekonomi kerakyatan yang merupakan

bagian integral dari pembangunan ekonomi nasional.

Sasaran Pembinaan

Pasal 3

Sasaran Pembinaan dan Pengembangan Koperasi dan Usaha Kecil

Menengah terutama diarahkan agar Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

dapat memegang peranan utama dalam ekonomi kerakyatan khususnya

disektor-sektor:

(1) Pertanian yang meliputi bidang pertanian pangan, peternakan,

perikanan, perkebunan, kehutanan dan agro industri;

(2) Penyaluran kebutuhan pokok masyarakat;

(3) Jasa seperti bidang perkreditan angkutan darat, sarana produksi

pertanian, listrik pedesaan, dan lain-lain;

(4) Industri kecil dan kerajinan rakyat;

(5) Lain-lain bidang usaha sesuai dengan kemampuan dan keadaan

potensi ekonomi setempat.

Kebijakan Dasar Pembinaan Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah

Pasal 4

Pemerintah Daerah memberikan bimbingan, penyuluhan, bantuan usaha,

manajemen, permodalan untuk menumbuh kembangkan kemampuan dan

kekuatan koperasi dan usaha kecil Menengah sehingga menjadi kekuatan

usaha ekonomi nasional.

Page 262: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

7

BAB III

PEMBINAAN KELEMBAGAAN KOPERASI

DAN USAHA KECIL MENENGAH

Akta Pendirian , Perubahan Anggaran Dasar , Penggabungan

Dan Keputusan Pembubaran Koperasi

Pasal 5

(1) Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk mengesahkan Akta

Pendirian, Akta Perubahan Anggaran Dasar, Akta Penggabungan dan

Surat Keputusan Pembubaran Koperasi atas nama Menteri Koperasi;

(2) Persyaratan dan tata cara sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) di

atas sesuai dengan ketentuan Perundang-undangan yang berlaku;

(3) Teknis pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas

diatur kemudian dalam petunjuk peleksanaan yang ditetapkan dengan

Keputusan Kepala Daerah.

Penerbitan Izin Operasional Koperasi

Pasal 6

(1) Semua Koperasi yang menyelenggarakan Usaha di Kabupaten

Pandeglang wajib memiliki Ijin Operasional;

(2) Ijin operasional bagi koperasi yang berkedudukan di Kabupaten

Pandeglang dilaksanakan sesuai ketentuan Pasal 5 Peraturan Daerah

ini;

(3) Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk menerbitkan ijin

operasional bagi koperasi yang berkedudukan diluar kabupaten

Pandeglang yang menyelenggarakan Usaha di Kabupaten

Pandeglang;

Page 263: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

8

(4) Teknis pemberian ijin operasional bagi koperasi yang berkedudukan

di luar Kabupaten Pandeglang diatur kemudian oleh Keputusan

Kepala Daerah.

Laporan Keuangan Koperasi

Pasal 7

Untuk mempertanggung jawabkan hasil kerja pengurus dan pengawas

Koperasi kepada anggotanya maka setiap akhir tahun diwajibkan

menyusun laporan keuangan :

(1) Dalam menyusun laporan keuangan,koperasi dapat meminta bantuan

profesional dari Pemerintah Daerah yang dilaksanakan oleh Kantor

Koperasi dan atau Akuntan Publik;

(2) Koperasi dapat meminta audit atas laporan keuangan tahun buku

tertentu kepada Pemerintah Daerah yang dilaksanakan oleh Kantor

Koperasi dan atau Akuntan Publik.

Klasifikasi Koperasi

Pasal 8

(1) Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk memberikan penilaian

kinerja Koperasi;

(2) Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk menerbitkan Sertifikat

Klasifikasi Koperasi;

(3) Sertifikat Klasifikasi menjadi referensi bagi fasilitas dan pembinaan

Koperasi;

(4) Teknis klasifikasi diatur kemudian dalam petunjuk pelaksanaan yang

ditetapkan oleh Kepala Daerah.

Page 264: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

9

Penilaian Kesehatan KSP / USP

Pasal 9

(1) Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk memberikan penilaian

kesehatan Koperasi Simpan Pinjam / Unit Simpan Pinjam;

(2) Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk menerbitkan Sertifikat

kesehatan KSP/ USP dari hasil penilaiannya;

(3) Sertifikat KSP / USP menjadi salah satu referensi bagi proses fasilitas

dan pembinaan KSP/USP;

(4) Teknis penilaian kesehatan KSP/USP diatur kemudian dalam

Petunjuk Pelaksanaan yang dengan Keputusan Kepala Daerah.

Pemeriksaan Koperasi

Pasal 10

(1) Pemeriksaan koperasi dilaksanakan oleh Badan Pengawas Koperasi

yang bersangkutan, Akuntan Publik dan atau oleh Pemerintah

Daerah;

(2) Pemeriksaan Koperasi oleh Pemerintah Daerah diprioritaskan kepada:

a.Koperasi yang mengelola dana-dana fasilitasi dari Pemerintah Pusat

dan Pemerintah Daerah;

b.Koperasi yang mengelola /menghimpun dana non anggota;

c.Bila ada pengaduan dari anggota dan masyarakat yang merasa

dirugikan atau ada dugaan penyelewengan ;

(3) Teknis Pelaksanaan Pemeriksaan diatur dalam petunjuk Pelaksanaan

yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah.

Page 265: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

10

Peningkatan Sumber Daya Manusia Koperasi dan Usaha Kecil

Menengah

Pasal 11

(1) Dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Gerakan

Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Pemerintah Daerah bersama

Dekopinda dan Stakeholder lainnya menyelenggarakan penelitian,

latihan dan penelitian pengembangan Koperasi dan Usaha Kecil;

(2) Peningkatan Sumber Daya Manusia sebagaimana dimaksud pada ayat

“1” diatas dibiayai oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, Gerakan

Koperasi, DEKOPIN, dan sumber lain yang sah dan tidak mengikat.

BAB IV

PEMBINAAN USAHA KOPERASI DAN USAHA KECIL

MENENGAH

Pemupukan Modal Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Pasal 12

(1) Pemerintah Daerah dapat memberikan Stimulasi Perkuatan modal,

penjaminan kredit atau dana bergulir bagi Koperasi dan Usaha Kecil

Menengah;

(2) Pemerintah Daerah memfasilitasi Koperasi dan Usaha Kecil

Menengah untuk memeperoleh kredit program dana bergulir, bantuan

dari Pemerintah Pusat dan atau BUMN / BUMS;

(3) Pemerintah Daerah mengawasi Pengelolaan dana-dana penyertaan

Pihak Ketiga yang dikelola Koperasi dan Usaha Kecil Menengah;

Page 266: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

11

(4) Teknis Pelaksanaan Pengelolaan Dana Bergulir serta pengawasannya

diatur dalam Petunjuk Pelaksanaan yang ditetapkan dengan

Keputusan Kepala Daerah.

Bimbingan Kemudahan dan Perlindungan Usaha

Bagi Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Pasal 13

Dalam rangka memberikan Perlindungan Usaha bagi Koperasi dan Usaha

Kecil Menengah Pemerintah Daerah dapat :

(1). Menetapkan bidang kegiatan ekonomi yang dapat diusahakan oleh

Koperasi dan Usaha Kecil Menengah;

(2). Menetapkan bidang ekonomi di suatu wilayah yang telah berhasil

diusahakan oleh Koperasi dan Usaha Kecil Menengah untuk tidak

diusahakan oleh Badan Usaha Lainnya.

Jaringan Usaha koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Pasal 14

(1) Pemerintah Daerah bersama Dekopinda dan Stake holder lainnya

memfasilitasi terbentuknya jaringan usaha bagi Koperasi dan Usaha

Kecil Menengah;

(2) Pembentukan jaringan usaha dapat melibatkan hubungan yang saling

menguntungkan antara Koperasi, usaha Kecil Menengah dan Badan

Usaha Lainnya.

Page 267: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

12

BAB V

PARTISIPASI GERAKAN KOPERASI

Pasal 15

Pembinaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah di Daerah pada

prinsipnya adalah tanggung jawab Pemerintah Daerah bersama

masyarakat.

Pasal 16

Pemerintah Daerah memfasilitasi masyarakat baik Lembaga Sosial

maupun Badan Hukum untuk berpartisipasi dalam pembinaan Koperasi

dan Usaha Kecil Menengah.

Pasal 17

(1) Dari Pembinaan terhadap Kelembagaan Koperasi dan Usaha Kecil

Menengah sebagaimana dimaksud pada Bab III Pasal 5, 6, 7, 8, 9 dan

10, Pemerintah Daerah dapat memungut biaya atas pelayanan yang

diberikan;

(2) Biaya atas pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri

dari:

a. Pembuatan Akta Pendirian, Penggabungan, Perubahan Anggaran

Dasar Badan Hukum Koperasi sebesar Rp. 100.000,- untuk setiap

1 buah Akta;

b. Pelayanan audit yang dilaksanakan oleh Pejabat Pemerintah

Daerah sebesar 7 % dari kontrak kerja audit;

c. Sisa Hasil usaha Koperasi yang disisihkan untuk pembangunan

daerah kerja sebesar 25 % dari dana tersebut;

Page 268: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

13

d. Penerbitan Ijin Operasional bagi Koperasi-koperasi yang

berkedudukan di luar Kabupaten Pandeglang yang melaksanakan

operasional usaha di Wilayah Kabupaten Pandeglang sebesar Rp.

2.000.000,- untuk masa berlaku Izin 2 (dua) tahun;

e. Penerbitan Sertifikat penilaian kesehatan KSP / USP sebesar Rp.

20.000,- untuk setiap Sertifikat yang diterbitkan;

f. Penerbitan Sertifikat Klasifikasi Koperasi sebesar Rp. 25.000,-

untuk Sertifikat Kelas C, Rp. 50.000,- untuk Kelas B, dan Rp.

75.000,- untuk Kelas A;

g. Penerbitan rekomendasi bagi Koperasi dan Usaha Kecil

Menengah guna memperoleh fasilitasi sebesar Rp. 75.000,- untuk

setiap rekomendasi yang dikeluarkan;

h. Jasa dari fasilitasi dana Pemerintah Daerah bagi Perkuatan Modal

Koperasi dan Usaha Kecil Menengah sebesar minimal 3 % per

tahun dari modal yang diterima;

i. Kepada Koperasi yang sudah terdaftar sebagai Badan Hukum,

diwajibkan untuk melakukan pendaftaran ulang setiap 2 (dua)

Tahun sekali dengan dikenakan biaya sebesar Rp. 25.000,-

BAB VI

PENERIMAAN DAN PENYETORAN

Pasal 18

Hasil penerimaan dari biaya pelayanan sebagaimana dimaksud pada pasal

17 wajib disetor ke Kas Daerah selambat-lambatnya 1 x 24 Jam.

Page 269: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

14

Pasal 19

(1) Penyetoran sebagaimana dimaksud pada pasal 17 dilakukan oleh

Bendaharawan Penerima;

(2) Bendaharawan Penerima sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal

ini diangkat oleh Kepala Daerah.

Pasal 20

Tata Cara Penerimaan dan penyetoran diatur lebih lanjut dalam

Keputusan Kepala Daerah.

BAB VII

KETENTUAN PENYIDIKAN

Pasal 21

(1) Penyidik Pegawai Negeri Sipil tertentu dilingkungan Pemerintah

Daerah diberi wewenang khusus sebagai Penyidik untuk melakukan

penyidikan Tindak Pidana di Bidang Retribusi Daerah sesuai dengan

Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Pandeglang Nomor 4

Tahun 1986 tentang Penunjukan Pegawai Negeri Sipil (PPNS) yang

melakukan Penyidikan terhadap Pelanggaran Peraturan Daerah yang

memuat Ketentuan Pidana .

Page 270: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

15

(2) Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini

adalah

a. Menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya

tindak pidana;

b. Melakukan tindakan pertama pada saat itu di tempat kejadian dan

melakukan pemeriksaan;

c. Menyuruh berhenti dan atau melarang seseorang meninggalkan

ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung

dan memeriksa identitasnya;

d. Melakukan penyitaan benda dan atau surat;

e. Mengambil Sidik Jari dan memotret seseorang;

f. Memanggil seseorang untuk didengar keterangannya dan

diperiksa sebagai tersangka atau saksi

g. Mendatangkan tenaga ahli yang diperlukan dalam hubungannya

dengan pemeriksaan perkara;

h. Menghentikan penyidikan setelah mendapata petunjuk dari

penyidik umum bahwa tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa

tersebut bukan merupakan tindak pidana dan selanjutnya melalui

penyidik umum memberitahukan hal tersebut kepada Penuntut

Umum, Tersangka atau Keluarganya;

i. Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan

menurut hukum yang dapat dipertanggung jawabkan.

Page 271: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

16

(3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini

memberitahukan dimulainya penyidikan dan penyampaian hasil

penyidikannya kepada Penuntut Umum sesuai dengan ketentuan yang

diatur dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum

Acara Pidana.

BAB VIII

KETENTUAN PIDANA

Pasal 22

(1) Barang siapa melanggar ketentuan dalam Peraturan Daerah ini

diancam dengan Pidana Kurungan paling lama 6 (enam) bulan dan

atau denda setinggi-tingginya Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah);

(2) Tindak Pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah

pelanggaran.

BAB IX

KETENTUAN LAIN DAN PENUTUP

Pasal 23

Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang

mengenai pelaksanaannya akan diatur kemudian dengan Keputusan

Kepala Daerah.

Page 272: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

17

Pasal 24

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan

Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah

Kabupaten Pandeglang.

Disahkan di Pandeglang

pada tanggal 28 Maret 2003

BUPATI PANDEGLANG,

Cap/Ttd

A. DIMYATI NATAKUSUMAH

Diundangkan di Pandeglang

pada tanggal 10 April 2003

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG,

Cap/Ttd

ERWAN KURTUBI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG

TAHUN 2003 NOMOR 15 SERI D.12

Perda/Raperda2002/Raperda-Koperasi

Page 273: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

18

Page 274: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

19

ERWAN KURTUBI

Pasal 17

(1) Dari Pembinaan terhadap Kelembagaan Koperasi dan Usaha Kecil

Menengah sebagaimana dimaksud pada Bab III Pasal 5, 6, 7, 8, 9 dan

10, Pemerintah Daerah dapat memungut biaya atas pelayanan yang

diberikan;

(2) Biaya atas pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) akan

ditetapkan kemudian dengan Keputusan Kepala Daerah.

Page 275: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

20

BAB VI

KETENTUAN LAIN DAN PENUTUP

Pasal 18

Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang

mengenai pelaksanaanny akan diatur kemudian dengan Keputusan Kepala

Daerah.

Pasal 19

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan

Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah

Kabupaten Pandeglang.

Disahkan di

Pandeglang

pada tanggal

BUPATI

PANDEGLANG,

Page 276: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

21

A. DIMYATI

NATAKUSUMAH

Diundangkan di Pandeglang

pada tanggal

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG

TAHUN 200 NOMOR SERI

Perda/Raperda2002/Raperda-Koperasi

Page 277: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan
Page 278: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan
Page 279: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan
Page 280: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

MEMBER CHECK

Kode Informant I2-1

Nama : Koko

Jabatan : Ketua Dewan Koperasi Indonesia Daerah

No.Tlp/E-mail:

No Pertanyaan

1 Apakah dengan adanya Perda Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan

Koperasi dan UKM, dapat menumbuh kembangkan swadaya koperasi pertanian

di Kabupaten Pandeglang?

Kalau untuk kopersi pertanian masih belum berkembang secara jujur kita lebih

banyak kepada koperasi pegawai kenapa pertama alasan keberadaan , keberadaan

mereka kita sudah jadwalkan bahwa tanggal sekian bulan sekian kita akan

mengadakan program binaan terhadapa koperasi A misalnya respon dari koperasi

yang menerima pemberitahuan tadi kalau kita menyampaikannya kepada koperasi

pegawai negri itu mereka relative siap selalu ada , tetapi kalo kita menyampaikan

kepada koperasi masyarakat kecuali bukan koperasai wanita itu terkadang mereka

tidak ada dan tidak memberikan alasan kenapa tidak hadir , itulah kenapa

Dekopinda lebih banyak membina koperasi pegawai . untuk pembinaan terhadap

koperaasi juga diberikan kepada mereka yang melakukan rapat anggota karena

setiap rapat anggota hampir 100% mengundang dekopinda mumpung ada

kesempatan RAT kita melakukan pembinaan.

2 Apakah dengan Perda Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan

UKM, Koperasi Pertanian sudah menjadi pusat pelayanan perekonomian yang

Page 281: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

memiliki daya saing?

Koperasi Pertanian belum sejauh itu tapi Koperasi Pertanian yang masih hidup

berusaha kearah situ, saat ini koperasi masyarakat yang agak berkembang saat ini

relative koperasi wanita lebih baik ketimbang koperasi masyarakat yang lain

koperasi wanita bergeraknya dalam bidang simpan pinjam dan ada juga yang

bergerak dibidang reatail.

3 Apakah dengan adanya Perda Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan

Koperasi dan UKM, jumlah keanggotaan Koperasi Pertanian meningkat?

Masyarakat keingingan untuk berkoperasi masih ada tetapi harus terus dilatih jiwa

interprenernya dan managementnya agar koperasi yang sudah di bangun bisa

bertahan lama tidak seperti biasanya koperasi di buat 3 sampai 6 bulan sudah tidak

aktif.

4 Apakah dengan adanya Perda Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan

Koperasi dan UKM, Koperasi Pertanian dapat memberikan sumbangsih bagi

pendapatan daerah?

Untuk Koerasi Pertanian sementara ini sepertinya belum karena Koperasi

masyarakat khususnya Koperasi Pertanian banyak yang tidak berjalan, koperasi

yang dikatakan berkembang di Pandeglang itu Koperasi pegawai negri kenapa

demikian karena koperasi koperasi dilingkungan pegawai negri itu hampir relative

manut.

5 Apakah Dinas Koperasi dan UMKM memiliki SDM mumpuni dalam

mengimplementasikan Perda Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan

Koperasi dan UKM?

Masih belum dapat dikatakan mumpuni, masih terlihat bahwa sumber daya yang

ada di Dinas Koprasi sekarang itu berbeda dengan sumber daya koperasi pada masa

Page 282: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

orde baru, pegawai dinas koperasi atau orang-orang yang menangani masalah

perkoperasian adalah mereka yang telah mendapatkan pendidikan perkoperasian

sebelum mereka diterjunkan membina masalah perkoperasian adalah mereka yang

telah mendapatkan pendidikan perkoperasian mereka minimal 2 bulan itu ada di

meja pendidikan , mereka didik dahulu segala sesuatu tentang perkoperasian , mulai

dari management, kemudian termasuk tekhnis yang lainnya kalau dulu yang masuk

kedinas koperasi tida kada pegawai yang tidak bisa akuntansi sekarang bisa dihitung

di dinas koperasi yang bisa menguasai akuntansi sementara akuntansi dikoperasi itu

merupakan krusial mau bagaimana menyusun laporan kalo mereka tidak memiliki

ilmu tentang akuntansi, mengenai auditing walaupun mereka menguasai akuntansi

mereka harus menguasai auditingnya agar mengarahkan pengawas bisa mengaudit

bener tidak pekerjaan pengawas ini, belum tekhnis tekhnis yang lainnya dulukan ada

program pengadaan pangan ada program pengadaan pupuk ada program tataniaga

cengkeh dimana setiap program itu prosedurnya berbeda.

6 Apakah Dinas Koperasi dan UMKM secara berkala melakukan pelatihan untuk

mengasah kemampuan SDM dalam mengimplementasikan Perda Nomor 06

Tahun 2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan UKM?

Pelatihan SDM sekarang hanya bersifat umum tidak spesifik Sehingga sekarang

banyak koperasi kalo ingin dibuatkan laporan keuangan kepada pegawai yang bukan

dinas koperasi sebab pegawai dinas koperasinya sudah pada pindah ada yang di

inspektorat, ada yang di Bappeda mereka datangnya kesana. Kadang kadang dinas

koperasi juga mengundang kepada mantan-mantan pegawai dinas itu untuk

melakukan pembinaan itu bisasanya satu tahun satu kali dua kali itu selalu ada

pendidikan , akuntansi dasar bagi pengurus koperasi , kalo dulu jaman departemen

koperasi itu yang namanya akuntansi itu dua minggu itu minimal untuk pengenalan

saja kalo sekarang 3 hari dipadatkan bagaimana ilmu yang harusnya sekian smester

disampaikan hanya waktu dalam 3 hari disamping sdm yang menerimanya juga tadi

Page 283: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

kalo mereka punya basic akuntansi bisa mengikuti tapi kalo sama sekali tidak bisa

akuntansi akan sangat sulit.

7 Dengan luas wilayah Kabupaten Pandeglang apakah jumlah sumberdaya

manusia yang dimiliki Dinas Koperasi dan UMKM telah memadai?

Kalau dibandingkan dengan luas wilayah sih pasti tidak cukup tetapi harusnya kita

memaksimalkan potensi yang ada harus dilatih SDM yang ada di Dinas mengenai

Perkoperasian yang baik dan benar dan cara membangun masyarakat agar jiwa

interpranernya hidup sehingga koperasi diharapkan lebih berkembang.

8 Apakah pemerintah dalam hal ini Dinas Koperasi dan UMKM memberikan

bantuan perkuatan permodalan koperasi?

sampai dengan saat ini belum tetapi kalo pembiayaan-pembiayaan yang dilakukan

itu ada seperti pembiayaan memperingati hari koperasi kita bantu, kita kemarin

membantu menyelenggarakan diklat.

9 Teknis pengawasan koperasi seperti apa yang sudah dilakukan Dinas Koperasi

dan UMKM Kabupaten Pandeglang?

Kita mengawasi dalam arti kita berusaha agar Koperasi itu harus terus berjalan,

kami pun punya program pembinaan kami undang koperasi-koperasi khususnya

koperasi yang mendapatkan bantuan pemerintah kita bekerja sama dengan dan

Dinas Koperasi juga, DEKOPINDA sendiri memiliki 4 fungsi yang tidak bisa

dipisahkan yang pertama fungsi advokasi bagaimana mengadvokasi gerakan

koperasi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh koperasi, yang kedua

Sosialisasi itu kita punya lembaga yang namanya PIP (Pusat informasi

perkoperasian ) jadi semua aspekasepek tentang perkoperasian itu dijembatani oleh

PIP yang menangani informasi, ketiga fungsi edukasi, lembaga pendidikan

Page 284: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

perkoperasian daerah (Lpenkopda) untuk tingkat daerah kabupaten dipropinsi ada

namanya Lpenkopwil, kalo ditingkat nasional namanya Lpenkopnas, keempat fungsi

fasilitasi, walaupun kita bukan lembaga ekonomi kitapun membantu fasilitasi mana

kala ada bantuan bantuan yang disalurkan melalui pemerintah kita memberikan

informasi kepada gerakan koperasi bahwa pemerintah ada program bantuan.

10 Dengan jumlah koperasi yang banyak dan wilayah yang cukup luas apakah

SDM dan Sumberdaya lain sudah cukup untuk menjalankan pembinaan

koperasi?

Sebetulnya kita sudah berupaya dengan pemerintah dengan Dinas koperasi bahkan

dengan Bappeda ditahun 2013 dimana waktu itu Bupatinya Pak haji Erwan dimana

salah satu visi misinya itu mengembangkan agro bisnis dan pertanian dan ternyata

kita berupaya memacu koperasi-kooperasi yang bergerak dibidang pertanian dan

agrobisnis ini agak sullit, kita tidak tahu apa yang salah padahal program-program

yang sudah dikucurkan kepada koperasi sudah sangat besar jadi kalo ada program

yang kita arahkan untuk membantu sektor pertanian dan pariwisata itu tidak pernah

kita hambat bahkan kita kembangkan bahwa perkembanagnnya itu tidak seperti yang

kita inginkan . program apa yang sudah diberikan, kita bekerja sama dengan

Bappeda dan dinas koperasi bappeda yang menyediakan Anggaran dinas koperasi

yang mengatur alokasinya dekopinda hanya mendampingi mereka supaya mereka

bisa berjalan tapi ternyata hanya ada beberapa saja yang masih berjalan.

11 Sejauh mana pemahaman implementor mengenai Perda Nomor 06 Tahun 2003

Tentang Pembinaan Koperasi dan UKM?

Pelatihan SDM sekarang hanya bersifat umum tidak spesifik seperti dulu, pelatihan

Koperasi saat ini berbeda sehingga pemahaman SDM Dinas Koperasi dengan

sumber daya koperasi pada masa orde baru berbeda, pegawai dinas koperasi atau

orang-orang yang menangani masalah perkoperasian adalah mereka yang telah

Page 285: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

mendapatkan pendidikan perkoperasian sebelum mereka diterjunkan membina

masalah perkoperasian adalah mereka yang telah mendapatkan pendidikan

perkoperasian mereka minimal 2 bulan itu ada di meja pendidikan , mereka didik

dahulu segala sesuatu tentang perkoperasian , mulai dari management, kemudian

termasuk tekhnis yang lainnya kalau dulu yang masuk kedinas koperasi tida kada

pegawai yang tidak bisa akuntansi sekarang bisa dihitung di dinas koperasi yang

bisa menguasai akuntansi sementara akuntansi dikoperasi itu merupakan krusial

mau bagaimana mnyusun laporan kalo mereka tidak memiliki ilmu tentang

akuntansi, mengenai auditing walaupun mereka menguasai akuntansi mereka harus

menguasai auditingnya agar mengarahkan pengawas bisa mengaudit bner tidak

pekerjaan pengawas ini.

12 Dengan adanya Perda Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan

UKM, apa saja yang sudah dilakukan Dinas Koperasi dan UMKM untuk

Pengembangan Koperasi Pertanian?

Dekopinda sebagai partner pemerintah dalam mengembangkan koperasi, sudah tentu

dekopinda memiliki peran yang sama dengan pemerintah bersama-sama dengan

pemerintah melakukan pembinaan terhadap koperasi kita bekerja sama dengan

Bappeda dan Dinas Koperasi, Bappeda yang menyediakan Anggaran Dinas

Koperasi yang mengatur alokasinya dekopinda hanya mendampingi mereka supaya

mereka bisa berjalan tapi ternyata hanya ada beberapa saja yang masih berjalan,

Kita mengembangkan Koperasi Pertanian seperti Rokaseng di Panimbang koperasi

yang bergerak dibidang pertanian khususnya pangan, kita bantu dengan peralatan

mesin pertanian satu paket itu nilainya sampai ratusan juta , klao koperasi

masyarakat lainnya terutama masyarakat laki-laki itu jalan pertama bagus beberapa

bulan atau 6 bulan sudah tidak berjalan.

13 Untuk mengimplementasikan Perda Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan

Page 286: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

Koperasi dan UKM, apakah Dinas Koperasi dan UMKM bekerjasama dengan

lembaga lain yang ada di Provinsi Banten?

Untuk sementara ini kita belum banyak bekerja sama dengan lembaga lain tapi kalo

dengan lembaga vertical seperti dengan lembaga Dekopinwil, Dekopinasional kita

selalu ada kerjasama terutama dalam peningkatan kualitas pemandu.

14 Bentuk koordinasi seperti apa yang sudah dilakukan Dinas Koperasi dan

UMKM dengan lembaga lain atau stack holder?

Kordinasinya dalam bentuk rapat kerja daerah kemudian ada rapat kerja wilayah

dan ada rapat kerja nasional kemudian setelah melakukan rapat kerja tersebut setiap

5 tahun ada yang namanya musyawarah daerah sebagai maasukan-masukan untuk

dari daerah untuk pusat dan Musrenbang untuk masukan di daerah disitu Dekopinda

menyampaikan usulan-usulan.

15 Apakah Dinas Koperasi dan UMKM melakukan sosialisasi mengenai Perda

Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan UKM ?

Harusnya sosialisasi mengenai pengembangan usaha agribisnis kita perlu adanya

diversifikasi usaha dibidang pertanian sehingga kita tidak terlalu terkungkung

pertanian itu hanya pangan saja sebetulnya susah banyak dikembangkan oleh

masyarakat seperti pengembangkan tanaman beneng/talas itu banyak dikembangkan

di koperaasi koperasi wanita binaanya ketahanan pangan di cikupa, sampai sudah

bisa membuat makanan seperti bolu koperasinya berada di cinyurup kemudian di

nembol banyak sebetulnya.

16 Apakah setelah sosialisasi dilakukan Dinas Koperasi dan UMKM

perkembangan koperasi semakin meningkat?

Kalau melihat keinginan masyarakat untuk berkoperasi ini masih ada hanya mereka

itu terlihat masih ada keraguan untuk mengembangkan koperasi ini sebagai mestinya

Page 287: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

kenapa demikian karena banyak contoh sekarang mendirikan koperasi 2-3 bulan

sudah tidak berjalan sedangkan kita dengan Dinas Koperasi belum bisa melakukan

pembinaan secara intensif karena jumlah pegawai yang masih terbatas kemudian

jumlah dana yang masih terbatas.

17 Apakah adanya kemajuan ekonomi masyarakat sesudah dan sebelum adanya

Perda Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan UKM?

Dengan adanya perda ini masyarakat dipermudah dab dan di didik untuk membentuk

Koperasi, koperasi masyarakat yang sekarang berkembang saat ini relative koperasi

wanita lebih baik ketimbang koperasi masyarakat yang lain koperasi wanita

bergeraknya dalam bidang simpan pinjam.

18 Bagaimana dukungan Masyarakat terhadap adanya Perda Nomor 06 Tahun

2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan UKM?

Kalao melihat keinginan masyarakat untuk berkoperasi ini masih ada hanya mereka

itu terlihat masih ada keraguan untuk mengembangkan koperasi ini sebagai mestinya

kenapa demikian karena banyak contoh sekarang mendirikan koperasi 2-3 bulan

tidan berjalan sedangkan kita dengan dinas koperasi belum bisa melakukan

pembinaan secara intensif karena jumlah pegawai yang masih terbatas kemudian

jumlah dana yang masih terbatas.

19 Apakah pada saat pendirian dan pembinaan koperasi dipengaruhi kepentingan –

kepentingan politik untuk mendukung calon pejabat tertentu?

Kalo politik sekarang ini tidak terlalu dominan hanya tingkat kesadaran

masyarakatnya yang belum memenuhi standar sebab idealnya suatu kelompok

masyarakat yang hendak mendirikan koperasi itu dibekali tentang masalah

perkoperasian prakoprasinya di bangun dulu sehingga mereka menyadari hak dan

kewajiban setiap anggota dan pengurusnya , jika belum memahami itu agak sulit

Page 288: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

dipaksa nyimpan uang sulit, koperasi-koperasi wanita yang berkembang

dipandeglang sekarang itu dibangun dengan gerakan Gemaseri ( gerakan menabung

seribu sehari) mereka dibangun dulu supaya mereka mau menyimpan minimal seribu

rupiah sehari yang memang awalnya agak sulit

.

20 Apakah Pada saat menjelang Pemilu banyak bantuan yang diterima oleh

koperasi?

Ada kemungkinan ia tetapi biasanya mereka tidak melalui lembaga resmi seperti

Dekopinda dan Dinas, biasanya kita mengamati terkadang ada golongan tertentu

yang melakukn serangan fajar memberikan sejumlah uang.

TTD

( ……………………………)

Page 289: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

MEMBER CHECK

Kode Informant I1-1

Nama :

Jabatan : Staf Bidang Kelembagaan Koperasi ( Dinas Koperasi dan UMKM

Kabupaten Pandeglang)

No.Tlp/E-mail:

No Pertanyaan

1 Ada berapa jumlah Koperasi Pertanian di Kabupaten Pandeglang yang berbadan

hukum?

Koperasi Pertanian yang ada di Pandeglang memang setiap tahunnya mengalami

penurunan dari data yang kita punya untuk tahun 2015 Koperasi Pertanian

berjumlah 47 itupun belum ada laporan lagi ke kami, kalau kami belum menerima

laporan koperasi tersebut belum melakukan RAT biasanya kalau Koperasi mau

melakukan RAT kami diundang dan menyerahkan laporan hasil RAT nya juga untuk

kami nilai misalnya penilaian, dari jumlah itu seluruhnya belum melakukan RAT

semoga akhir tahun nanti banyak Koperasi yang melakukan RAT, ada kemungkinan

juga untuk tahun 2016 Koperasi Pertanian bisa berkurang lagi.

2 Apakah Koperasi Pertanian yang memiliki badan hukum berkembang dari segi

Aset?

Koperasi yang banyak hidup di Kabupaten Pandeglang adalah Koperasi Pegawai

negri dan Koperasi masyarakatnya yaitu Koperasi Wanita untuk Koperasi Pertanian

masih banyak yang tidak aktif, meskipun masih ada yang aktif misalnya Koperasi

Pertanian Sinar Desa, Koperasi Sumber Tunas Jaya dan Koperasi Serba Usaha Bina

Lingkungan, Koperasi Pertanian yang ada masih belum dapat berkembang dari

Page 290: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

segi aset yang dimiliki, kemudian dari perkembangan Usahanya serta

kelembagaannya . Koperasi sinar desa baru berjalan satu tahun yang kedupa kopeasi

tunas jaya juga belum melakukan rat juga jadi kita belum melakukan rat jadi kita

tidak bisa menyimpulkan koperasi itu berkualitas atau tidak berkualitas sehat atau

tidak sehat kalau secara kelembagaan dia resmi karena dinas mengeluarkan badan

hukumnya.

3 Ada berapa Koperasi Pertanian yang diberikan izin Operasional setiap

tahunnya?

Untuk tahun ini kurang lebih keseluruhan ada 24 koperasi itupun bukan koperasi

pertanian, banyaknyasih koperasi masyarakat yang mengajukan izin misalnya

koperasi wanita.

4 Ada berapa Koperasi Pertanian yang telah melakukan Rapat Anggota Tahunan?

Karena koperasi pertanian banyak yang tidak aktif, belum ada yang melakukan RAT,

misalnya Koperasi Sinar Desa, Koperasi Sumber Tunas Jaya dan juga Koperasi

Serba Usaha Bina Lingkungan juga belum melakukan RAT.

5 Apakah Dinas Koperasi dan UMKM sudah memfasilitasi terbentuknya jaringan

usaha bagi Koperasi Pertanian?

Kita belum sampai kesitu paling yang kita lakukan hanya pembinaan misalnya ada

koperasi belum bisa menyusun laporan pertanggung jawaban mereka bisa minta

bantuan kekita.

6 Berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam penerbitan Perizinan Koperasi?

Penerbitan izin operasional paling cepat satu bulan dan paling lambat 3 bulan

tergantung si pemohon menyelesaikan persyaratannya kepada kita.

Page 291: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

7 Peneliti : Berapa lama koperasi harus sudah berjalan sebagai syarat mengajukan

pinjaman?

Koperasi tersebut minimal harus berjalan 3 tahun dan itupun harus selalu melakukan

RAT kemudian kita bisa menilai dari hasil RAT tersebut apakah koperasi ini sehat

dari segi organisasinya dan usahanya kemudian barulah kita memberikan

rekomendasi untuk syarat mengajukan dana pinjaman.

8 Langkah apa yang akan diambil ketika ada Koperasi Pertanian tidak sesuai

dengan cara berkoperasi baik dan benar ?

Ada koperasi yang resmi tapi tidak melakukan rat, dinas tempuh melakukan

himbauan dulu biasanya akhir tahun.

TTD

(………………………….)

Page 292: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

MEMBER CHECK

Kode Informant I1-2

Nama : H. Khaerudin, SE

Jabatan : Kepala Seksi Kelembagaan Koperasi ( Dinas Koperasi dan UMKM

Kabupaten Pandeglang)

No.Tlp/E-mail:

No Pertanyaan

1 Apakah dengan adanya Perda Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan

Koperasi dan UKM, dapat menumbuh kembangkan swadaya koperasi pertanian

di Kabupaten Pandeglang?

Perda in belum spesifik artinya memajukan satu sektor di bidang pertanian itu

sementara hanya mengacu jenis pelayanan dan Pembinaan misalkan, pendirian

koperasi, penilaian kesehatan, pemeringkatan, pengalokasian dana dan pembinaan

koepasi secara umum. belom spesifik bisa meningkatan kemajuan Koperasi

Pertanian belom spesifik kearah itu.

2 Apakah dengan Perda Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan

UKM, Koperasi Pertanian sudah menjadi pusat pelayanan perekonomian yang

memiliki daya saing?

Kalau untuk mencapai pusat pelayanan perekonomian yang memiliki daya saing sih

sepertinya belum sampai kesitu, Koperasi yang ada baru bisa melayani masyarakat

agar terhindar dari rentenir jika membutuhkan dana pinjaman, kemudian untuk

memenuhi kebutuhan anggota koperasi misalnya untuk mengelola pertanian, ada

mesin, modal untuk beli pupuk, dan lain-lain . kemudian yang paling penting menurut

saya koperasi yang ada dimasyarakat sebagai lembaga keuangan masyarakat,

dikelola masyarakat supaya masyarakat bisa menabung, kita ada gerakannya yaitu

gerakan GEMA SERI ( Gerakan Menabung Seribu Sehari).

Page 293: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

3 Apakah dengan adanya Perda Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan

Koperasi dan UKM, jumlah keanggotaan Koperasi Pertanian meningkat?

Tidak ada kaitannya meningkat atau tidaknya koperasi atau sehat tidak nya koperasi

tergantung pembinaan dari dinas kepada koperasi itu sendiri, yang kedua juga

tergantung pengurus apakah professional dia mengelola menegement perkoperasian

tetapi bukan hanya pengurus saja bagaimana keaktifan anggota samasama

memahami hak dan kewajiban.

4 Apakah dengan adanya Perda Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan

Koperasi dan UKM, Koperasi Pertanian dapat memberikan sumbangsih bagi

pendapatan daerah?

Ini sedang kita mau hidupkan lagi biasanya dalam Anggaran dasar semua koperasi

itu ada mencadangkan 2,5% untuk dana pembangunan daerah kerja, 2.5% untuk

dana sosial, dengan perda 06 thn 2003 tadi dari 2.5% misalkan SHU Koperasi 100

juta dana pembangunan daerah kerjakan berarti 2,5 juta ¼ nya alias kurang lebih

Rp, 6.25000 disetor ke kas daerah kita yang mungut itu ditiadakan itu yang kita

sedang usahakan kembali tapi kita lihat dasar dasar hukum dulu peraturan mentri

yang baru kita kaji kembali supaya peran serta koperasi dalam pembangunan daerah

kerja dalam arti sumbangsi ke PAD agar bisa diaktifkan kembali ini baru wacana

tadinya ada sekarang kita tidak pungut, jadi ada permen bahwa dinas koperasi

bukan dinas penghasil jadi tidak di target PAD.

5 Apakah Dinas Koperasi dan UMKM memiliki SDM mumpuni dalam

mengimplementasikan Perda Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan

Koperasi dan UKM?

Sumberdaya Manusia aparatur yang kami miliki masih terbatas dalam pengetahuan

tentang perkoperasian dan manajemen kewirausahaan.

6 Dengan luas wilayah Kabupaten Pandeglang apakah jumlah sumberdaya

manusia yang dimiliki Dinas Koperasi dan UMKM telah memadai?

Belum kita masih banyak keterbatasan baik personil ataupun sarana transportasi kita

Page 294: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

dengan luas wilayah sekian ribu hektar dengan jumlah koperasi yang sekitar 529

yang tersebar diwilayah pandeglang dengan tenaga yang ada di bidang koperasi ini

sangat jauh dari mencukupi baik tenaga SDM nya ataupun saranan transportasinya.

7 Apakah pemerintah dalam hal ini Dinas Koperasi dan UMKM memberikan

bantuan perkuatan permodalan koperasi?

Sementara ini ia tapi masih jauh dari pada mencukupi, untuk sekarang dengan

adanya permendagri No 14 Tahun 2016 bahwa Koperasi tidak bisa lagi atau tidak

boleh lagi menerima hibah karena Koperasi dalam Peremendagri itu bukan badan

usaha yang Nirlaba badan usaha yang tidak mengutamakan keuntungan sementara

koperasi kan memperoleh keuntungan untuk mensejahterakan , contoh yang nirlaba

yayasan, yayasan panti jompo itu yang dapat bantuan koperasi tidak , yang ada

paling hadiah atas dasar prestasinya, atas kerja penilaian jadi sebelum ada permen

itu ada bantuan tetapi masih jauh dari pada ideal bantuan berupa paling ATK,

Laptop paling satu tahun hanya 3 atau 4 koperasi, yang keduanya kita

mengusahakan kekementrian misalnya ada bantuan untuk koperasi pertanian paling

bantuannya berupa traktor 1 unit atau 2 unit paling satu tahun turun paling 2 atau 3

unit.

8 Apakah pemerintah dalam hal ini Dinas Koperasi dan UMKM memberikan

bantuan selain permodalan kepada Koperasi Pertanian?

Kalo bantun permodalan dalam bentuk dana kami tidak, paling kami hanya bisa

memberikan bantuan berupa ATK, Laptop paling satu tahun hanya 3 atau 4 koperasi

9 Teknis pengawasan koperasi seperti apa yang sudah dilakukan Dinas Koperasi

dan UMKM Kabupaten Pandeglang?

Secara rutinitas yang sifatnya tahunan pada saat koperasi melaksanakan RAT

dimana seluruh anggota kumppul mendengarkan dalam bentuk laporan keuangan,

rencana kerja dan rencana pendapatan dan belanja bikin neraca berikut

penjelasan,yang kedua kemudian PHU (Penghitungan Hasil Usaha) deengan

harapan anggota tahu berapasih hasil kotornya berapasih beban biayanya berapasih

Page 295: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

keuntungan bersih , dan yang ketiga rencana kerja satu tahun kedepan dibuat supaya

menjadi pijakan kita untuk melaksanakan perkoperasian untuk satu tahun kedepan

untuk massalah ekspansi usahakah , penguatan usahakah atau sebagainya, yang

terakhir rencana anggaran, pendapatan dan belanja rencana pendapatan dari

sektor jasa berapa, dari sekor lain berapa, langkah-langkah efisiensi belanja.

10 Dengan jumlah koperasi yang banyak dan wilayah yang cukup luas apakah

SDM dan Sumberdaya lain sudah cukup untuk menjalankan pembinaan

koperasi?

Belum cukup, idaealnya Satu bidang 3 seksi satu seksi memiliki tenaga 4 atau 5 tapi

ini juga Dinas Provinsi telah membantu dengan mengangkat tenaga PPKL ( Petugas

Penyuluh Koperasi Lapangan) yang dia digajih dengan APBD 1 yang ditugaskan di

kabupaten pandeglang, kalo tidak salah kabupaten pandeglang mendapatan 14

personil jadi dia petugas lapangan untuk membantu pembinaan, management,

tatacara pembuatan laporan, sebagai petugas pendamping koperasi –koperasi yang

ada di pandeglang, UMKM nya juga ada TPUMKM ( Tenaga Pendamping Usaha

Mikro Kecil) itu adalah pengadaan dari provinsi dan pengadaan dari kementrian

pusat.

11 Berapa kali satu tahun Dinas Koperasi dan UMKM mengadakan pelatihan bagi

para implementor?

Satu tahun Anggaran sekali Cuma bisa beberapa angkatan tergantung situasi dan

kondisi keuangan daerah bisa dua angkatan tiga angkatan.

12 Bentuk koordinasi seperti apa yang sudah dilakukan Dinas Koperasi dan

UMKM dengan lembaga lain atau stack holder?

Kita kordinasi dengan stake holder yang terlibat khususnya yang ada di Kabupaten

Pandeglang, misalnya dengan Dekopinda mengenai Pembinaan Koperaasi-koperasi

yang ada di Pandeglang.

13 Apakah Dinas Koperasi dan UMKM melakukan sosialisasi mengenai Perda

Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan UKM ?

Page 296: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

Inikan Perda udah lama banget yah mungkin dulu sosialisasinya sudah dilakukan,

paling dengan kita memberikan pelayanan sekaligus sosialisasi juga, tetapi kadang

kita melakukan sosialisasi juga mengenai pentingnya berkoperasi dalam acara

musyawarah rencana pembaangunan ( MUSRENBANG). Secara tidak langsung

untuk mengajarkan masyarakat agar menabung dan Koperasi menjadi lembaga

keuangan yang ada di masyarakat.

14 Apakah setelah sosialisasi dilakukan Dinas Koperasi dan UMKM

perkembangan koperasi semakin meningkat?

Keinginan Masyarakat berkoperasi masih ada tetapi masih belum memahami hak

dan kewajibannya sebagai anggota koperasi sehingga baru sebentar dibentuk

koperasi tidak lama sudah tidak berjalan lagi, dengan Gema Seri ( GERAKAN

MENABUNG SERIBU SEHARI) sehari seribu sebulan sudah 30rbu masuk simpanan

wajib daripada tidak punya simpanan di bank 30 ribu sebulan tapi kalo anggotanya

ada 50 udah 1,5 jt terkumpul terkumpul maka akan lebih banyak.

15 Apakah adanya kemajuan ekonomi masyarakat sesudah dan sebelum adanya

Perda Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan UKM?

Ada kemajuan dalam ekonomi masyarakat dalam arti yang sangat luas, koperasi

bisa mensejahterakan bukan menyugihkan ( menjadi kaya ), apabila koperasi bisa

memberikan pelayanan yang menguntungkan butuh duit 1juta misalnya untuk anak

dari sd mau ke smp kalo lagi gak punya kan gak punya kalo pinjem ke yang lain kalo

ada pinjam ke rentenir mahal, pinjam kekoperaasi cepat, mudah dan murah itu

artinya mensejahterakan.

16 Dengan lahan pertanian yang luas dan mayoritas masyarakat pandeglang

bertani, apa dampak dengan adanya Perda Nomor 06 Tahun 2003 Tentang

Pembinaan Koperasi dan UKM?

Sebetulnya masyarkaat dengan mudah kalau memilki keinginan untuk berkoperasi

kita akan bantu dan kita akan bina dan sangat mendukung, tetapi kembali lagi

berjalannya koperasi tidak selalu bertumpu kepada kita jika koperasi tidak ada

Page 297: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

kemauan tidak ada motivasi ya berat koperasi majunya jadi yang jelas harus sinergi

antara Dinas dan Koperasi harus sama-sama saling mengerti saling melaksanakan

aturan –aturan yang ada .

17 Bagaimana dukungan Masyarakat terhadap adanya Perda Nomor 06 Tahun

2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan UKM?

Kita gencar kampanyekan gerakan yang disebut Gema Seri ( GERAKAN

MENABUNG SERIBU SEHARI), dengan menabung seribu sehari diharapkan

masyarakat memiliki tabungan untuk keperluannya daripada meminjam uang kepada

rentenir dengan bunga mahal kalau melalui koperasi pelayanan cepat, mudah dan

murah, diharapkan koperasi menjadi pelayanan ekonomi yang mensejahterakan bagi

masyarakat.

18 Apakah pada saat pendirian dan pembinaan koperasi dipengaruhi kepentingan –

kepentingan politik untuk mendukung calon pejabat tertentu?

Saya rasa tidak ada dan saya tidak mau tau kalo koperasi itu ya koperasi tidak mau

mencampur adukan dengan politik.

19 Apakah Pada saat menjelang Pemilu banyak bantuan yang diterima oleh

koperasi?

Bantuan yang melalui Dinas tidak ada kalo diluar itu Saya tidak tahu itu.

TTD

H. Khaerudin, SENIP. 196306171985031014

Page 298: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

MEMBER CHECK

Kode Informant I1-3

Nama : Eni Mulyani

Jabatan : Staf Bidang Pemberdayaan Koperasi ( Dinas Koperasi dan UMKM

Kabupaten Pandeglang)

No.Tlp/E-mail:

No Pertanyaan

1 Apakah Dinas Koperasi dan UMKM secara berkala melakukan pelatihan untuk

mengasah kemampuan SDM dalam mengimplementasikan Perda Nomor 06

Tahun 2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan UKM?

Kita setiap tahun Anggaran selalu mengadakan BIMTEK tentang pengelolaan

menagemen perkoperasian baik itu administrasi umum maupun administrasi

keuangan dan juga pendidikan perkoperasian, tentang pengertian koperasi, hak dan

kewajiban pengurus, hak dan kewajiban anggota dan lain sebagainya.

2 Apakah pemerintah dalam hal ini Dinas Koperasi dan UMKM memberikan

bantuan perkuatan permodalan koperasi?

Untuk permodalan Koperasi tidak ada, Dinas Koperasi dan UMKM hanya

mengelurakan rekomendasi saja dan kalau misalnya ada bantuan dari provinsi atau

kementrian kita yang usahakan bantuan itu untuk koperasi yang ada dipandeglang,

kebanyakan sih koperasi wanita yang dapat bantuan karena banyak koperasi wanita

yang aktif juga, kalau koperasi pertanian bantuan yang diberikan paling alat- alat

pertanian saja, biasanya tidak ada bantuan berupa Uang.

3 Apakah Dinas Koperasi dan UMKM memberikan Pelatihan secara periodik

kepada anggota koperasi Pertanian agar mengetehui cara berkoperasi yang baik

Page 299: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

dan benar?

Kalau untuk koperasi pertanian sangat jarang karena banyak koperasi pertanian

yang tidak aktif, paling untuk saat ini hanya koperasi penerima fasilitas bantuan

misalnya mesin jahit untuk koperasi wanita misalnya satu koperasi yang diundang 3

sampai 5 orang ada ketua sekertaris bendahara pengawas satu pengawas dua yang

kita undang yang kompeten didalam keanggotan .

4 Apakah pemerintah dalam hal ini Dinas Koperasi dan UMKM memberikan

bantuan selain permodalan kepada Koperasi Pertanian?

Ada, biasanya koperasi wanita yang telah kami berikan pelatihan misalnya pelatihan

untuk menjahit dan sekaligus kami memberikan mesin jahitnya dan ada juga kami

berikan 2 pertamini kepada Koperasi Serbausaha Bina Lingkungan untuk

penambahan modal usahanya.

5 Berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam mengajukan dana pinjaman

koperasi?

Tergantung koperasinya untuk memenuhi persyaratan – persyaratan untung

mengajukan permodalan, karena mengajukan permodalan harus memnuhi

persyaratan misalnya harus ada SISP ( Surat ijin simpan Pinjam) , NIK (Nomor

Induk Koperasi), Penilaian Peringkatan Kesehatan Koperasi setelah diverifikasi

Kemudian Laporan permohonan proposal disetujui oleh Kepala Dinas dan keluarlah

surat rekomendasi sebagai syarat pinjaman perodalan kelembaga lain misalnya

LPDB ( lembaga Penjamin Dana Bergulir), Jamkrida ( Jaminan Kredit Daerah ) dan

KUR ( Kredit Usaha Rakyat).

6 Sejauh mana pemahaman implementor mengenai Perda Nomor 06 Tahun 2003

Tentang Pembinaan Koperasi dan UKM? (20)

Diera otonomi Daerah ini mutasi pegawai itu biasa terjadi butuh waktu untuk

Page 300: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

pegawai yang baru untuk memahami tentang perkoperasian tapi mereka dituntut

untuk bisa dan kitapun setiap tahunnya mengadakan pelatihan untuk terus belajar

menambah pengetahuan tentang perkoperasian sehingga ketika masyarakat butuh

pembinaan atau program kita membina koperasi-koperasi masyarakat tidak ada

kesulitan dan masyarakat mudah memahami apa yang kita sampaikan.

7 Dengan adanya Perda Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan

UKM, apa saja yang sudah dilakukan Dinas Koperasi dan UMKM untuk

Pengembangan Koperasi Pertanian?

Sedang kita kembangkan koperasi masyarakat yang anggotanya mayoritas petani

dengan berkoperasi secara tidak langsung kita melatih masyarakat untuk gemar

menabung sebelum kita bentuk badan koperasi biasanya kita bentuk kelompok-

kelompok yang disebut prakoperasi yang gerakannya disebut Gerakan Menabung

Seribu Sehari ( GEMA SERI) yang tujuannya untuk mempermudah kebutuhan-

kebutuhan petani misalya peralatan pertanian, bibit, pupuk dan lain-lain.

8 Langkah apa yang akan diambil ketika ada Koperasi Pertanian tidak sesuai

dengan cara berkoperasi baik dan benar ?

Kita akan membubarkan koperasi yang tidak melakukan rat kurang dari dua tahun

tapi tergantung ternyata pengurus masih ingin berdiri tidak ingin dibubarkan tapi

harus ada komunikasi antara dinas dan pengurus koperasi yang tidak mau

dibubarkan , kita sudah membubarkan koperasi sampai 800 koperasi yang memang

tidak aktif dari tahun 2008.

9 Untuk mengimplementasikan Perda Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan

Koperasi dan UKM, apakah Dinas Koperasi dan UMKM bekerjasama dengan

lembaga lain yang ada di Provinsi Banten?

Ya lembaga keuangan tentang penguatan permodalan misalkan dengan BANK yang

Page 301: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

ditunjuk oleh pemerintah untuk program dana bantuan bagi masyarakat misalnya

KUR, jadi jika koperasi ingin memiinjam modal kepada BANK harus melalui kita

dulu.

10 Peneliti : Berapa lama koperasi harus sudah berjalan sebagai syarat mengajukan

pinjaman?

Koperasi tersebut minimal harus berjalan 3 tahun dan itupun harus selalu melakukan

RAT kemudian kita bisa menilai dari hasil RAT tersebut apakah koperasi ini sehat

dari segi organisasinya dan usahanya kemudian barulah kita memberikan

rekomendasi untuk syarat mengajukan dana pinjaman.

11 Langkah apa yang akan diambil ketika ada Koperasi Pertanian tidak sesuai

dengan cara berkoperasi baik dan benar ?

Ada koperasi yang resmi tapi tidak melakukan rat, dinas tempuh melakukan

himbauan dulu biasanya akhir tahun.

TTD

(………………………….)

Page 302: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

MEMBER CHECK

Kode Informant I1-3

Nama :

Jabatan : Staf Bidang Pemberdayaan Koperasi ( Dinas Koperasi dan UMKM

Kabupaten Pandeglang)

No.Tlp/E-mail:

No Pertanyaan

1 Apakah Dinas Koperasi dan UMKM secara berkala melakukan pelatihan untuk

mengasah kemampuan SDM dalam mengimplementasikan Perda Nomor 06

Tahun 2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan UKM?

Kita setiap tahun Anggaran selalu mengadakan BIMTEK tentang pengelolaan

menagemen perkoperasian baik itu administrasi umum maupun administrasi

keuangan dan juga pendidikan perkoperasian, tentang pengertian koperasi, hak dan

kewajiban pengurus, hak dan kewajiban anggota dan lain sebagainya.

2 Apakah pemerintah dalam hal ini Dinas Koperasi dan UMKM memberikan

bantuan perkuatan permodalan koperasi?

Untuk permodalan Koperasi tidak ada, Dinas Koperasi dan UMKM hanya

mengelurakan rekomendasi saja dan kalau misalnya ada bantuan dari provinsi atau

kementrian kita yang usahakan bantuan itu untuk koperasi yang ada dipandeglang,

kebanyakan sih koperasi wanita yang dapat bantuan karena banyak koperasi wanita

yang aktif juga, kalau koperasi pertanian bantuan yang diberikan paling alat- alat

pertanian saja, biasanya tidak ada bantuan berupa Uang.

3 Apakah Dinas Koperasi dan UMKM memberikan Pelatihan secara periodik

kepada anggota koperasi Pertanian agar mengetehui cara berkoperasi yang baik

Page 303: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

dan benar?

Kalau untuk koperasi pertanian sangat jarang karena banyak koperasi pertanian

yang tidak aktif, paling untuk saat ini hanya koperasi penerima fasilitas bantuan

misalnya mesin jahit untuk koperasi wanita misalnya satu koperasi yang diundang 3

sampai 5 orang ada ketua sekertaris bendahara pengawas satu pengawas dua yang

kita undang yang kompeten didalam keanggotan .

4 Apakah pemerintah dalam hal ini Dinas Koperasi dan UMKM memberikan

bantuan selain permodalan kepada Koperasi Pertanian?

Ada, biasanya koperasi wanita yang telah kami berikan pelatihan misalnya pelatihan

untuk menjahit dan sekaligus kami memberikan mesin jahitnya dan ada juga kami

berikan 2 pertamini kepada Koperasi Serbausaha Bina Lingkungan untuk

penambahan modal usahanya.

5 Berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam mengajukan dana pinjaman

koperasi?

Tergantung koperasinya untuk memenuhi persyaratan – persyaratan untung

mengajukan permodalan, karena mengajukan permodalan harus memnuhi

persyaratan misalnya harus ada SISP ( Surat ijin simpan Pinjam) , NIK (Nomor

Induk Koperasi), Penilaian Peringkatan Kesehatan Koperasi setelah diverifikasi

Kemudian Laporan permohonan proposal disetujui oleh Kepala Dinas dan keluarlah

surat rekomendasi sebagai syarat pinjaman perodalan kelembaga lain misalnya

LPDB ( lembaga Penjamin Dana Bergulir), Jamkrida ( Jaminan Kredit Daerah ) dan

KUR ( Kredit Usaha Rakyat).

6 Sejauh mana pemahaman implementor mengenai Perda Nomor 06 Tahun 2003

Tentang Pembinaan Koperasi dan UKM? (20)

Diera otonomi Daerah ini mutasi pegawai itu biasa terjadi butuh waktu untuk

Page 304: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

pegawai yang baru untuk memahami tentang perkoperasian tapi mereka dituntut

untuk bisa dan kitapun setiap tahunnya mengadakan pelatihan untuk terus belajar

menambah pengetahuan tentang perkoperasian sehingga ketika masyarakat butuh

pembinaan atau program kita membina koperasi-koperasi masyarakat tidak ada

kesulitan dan masyarakat mudah memahami apa yang kita sampaikan.

7 Dengan adanya Perda Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan

UKM, apa saja yang sudah dilakukan Dinas Koperasi dan UMKM untuk

Pengembangan Koperasi Pertanian?

Sedang kita kembangkan koperasi masyarakat yang anggotanya mayoritas petani

dengan berkoperasi secara tidak langsung kita melatih masyarakat untuk gemar

menabung sebelum kita bentuk badan koperasi biasanya kita bentuk kelompok-

kelompok yang disebut prakoperasi yang gerakannya disebut Gerakan Menabung

Seribu Sehari ( GEMA SERI) yang tujuannya untuk mempermudah kebutuhan-

kebutuhan petani misalya peralatan pertanian, bibit, pupuk dan lain-lain.

8 Langkah apa yang akan diambil ketika ada Koperasi Pertanian tidak sesuai

dengan cara berkoperasi baik dan benar ?

Kita akan membubarkan koperasi yang tidak melakukan rat kurang dari dua tahun

tapi tergantung ternyata pengurus masih ingin berdiri tidak ingin dibubarkan tapi

harus ada komunikasi antara dinas dan pengurus koperasi yang tidak mau

dibubarkan , kita sudah membubarkan koperasi sampai 800 koperasi yang memang

tidak aktif dari tahun 2008.

9 Untuk mengimplementasikan Perda Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan

Koperasi dan UKM, apakah Dinas Koperasi dan UMKM bekerjasama dengan

lembaga lain yang ada di Provinsi Banten?

Ya lembaga keuangan tentang penguatan permodalan misalkan dengan BANK yang

Page 305: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

ditunjuk oleh pemerintah untuk program dana bantuan bagi masyarakat misalnya

KUR, jadi jika koperasi ingin memiinjam modal kepada BANK harus melalui kita

dulu.

10 Peneliti : Berapa lama koperasi harus sudah berjalan sebagai syarat mengajukan

pinjaman?

Koperasi tersebut minimal harus berjalan 3 tahun dan itupun harus selalu melakukan

RAT kemudian kita bisa menilai dari hasil RAT tersebut apakah koperasi ini sehat

dari segi organisasinya dan usahanya kemudian barulah kita memberikan

rekomendasi untuk syarat mengajukan dana pinjaman.

11 Langkah apa yang akan diambil ketika ada Koperasi Pertanian tidak sesuai

dengan cara berkoperasi baik dan benar ?

Ada koperasi yang resmi tapi tidak melakukan rat, dinas tempuh melakukan

himbauan dulu biasanya akhir tahun.

TTD

(………………………….)

Page 306: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

MEMBER CHECK

Kode Informant I3-1

Nama : Ade Jein Saipudin

Jabatan : Ketua Koperasi Sinar Desa

No.Tlp/E-mail: 0822 9871 8970

No Pertanyaan

1 Apakah Koperasi Pertanian yang memiliki badan hukum berkembang dari segi

Aset?

Allhamdulillah meningkat walaupun tidak banyak, setelah kami RAT kedepan

isnyaallah akan menambah anggota kami akan merekrut pedagang bakulan, kami

mau himpun itupun termasuk aset ia kan.

2 Apakah Dinas Koperasi dan UMKM sudah memfasilitasi terbentuknya jaringan

usaha bagi Koperasi Pertanian?

Untuk jaringan usaha belum ada paling dari Dinas hanya pelatihan perkoperasian

kemudian dari Dinas pertanian bagaimana cara menanam dengan baik agar

mendapatkan hasil maksimal. Untuk penjualan Tergantung harga pasar misalnya

dipasar Labuan harganya bagus kami jual dipasar Labuan atau dipasar pandeglang

tergantung harga pasar, dan kadang konsumen juga datang sendiri kesini yang pasti

harus diluar tengkulak.

3 Apakah pemerintah dalam hal ini Dinas Koperasi dan UMKM memberikan

bantuan perkuatan permodalan koperasi?

Kalau permodalan tidak ada tetapi ada pembekalan pelatihan berkoperasi, misalnya

Page 307: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

pelatihan untuk menyusunan RAT kemudian bagaimana cara organisasi koperasi

berjalan dengan baik sesuai dengan hak dan kewajibannya.

4 Apakah Dinas Koperasi dan UMKM memberikan Pelatihan secara periodik

kepada anggota koperasi Pertanian agar mengetahui cara berkoperasi yang baik

dan benar?

Kalau pembinaan secara priodik belum ada tapi waktu pendirian koperasi ini kita

ada pembinaan tentang perkoperasian paling hanya itu dan belum ada lagi pelatihan

yang lainnya.

5 Apakah pemerintah dalam hal ini Dinas Koperasi dan UMKM memberikan

bantuan selain permodalan kepada Koperasi Pertanian?

Bantuan permodalan dan selain permodalan belum ada hanya pelatihan

perkoperasian saja.

6 Berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam penerbitan Perizinan Koperasi?

Waktu itu koperasi kami harus berjalan dulu kurang lebih 6 bulan Untuk penerbitan

izin kurang lebih 1 bulanan Dinas sangat membantu Koperasi kami untuk legal

secara hukum.

7 Berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam mengajukan dana pinjaman

koperasi?

Karena koperasi kami baru akan berjalan 2 tahun belum bisa untuk mengajukan

dana bantuan.

8 Berapa lama koperasi harus sudah berjalan sebagai syarat mengajukan

pinjaman?

Koperasi berjalan 3 tahun baru bisa mengajukan dana bantuan, padahal kenapa

Page 308: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

mesti 3 tahun harusnya koperasi berjalan 1 atau 2 tahun saja kalo koperasinya

berjalan melakukan RAT dan Dinas mengetahui kenapa tidak mendapat rekomendasi

untuk pengajuan modal.

9 Apakah Dinas Koperasi dan UMKM melakukan sosialisasi mengenai Perda

Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan UKM ?

Sosialisasi dari Dinas belum ada tapi kami berinisiatif membentuk Koperasi dengan

alasan masyarakat disini sangat tergantung dengan tengkulak keperluan pertanian,

dari permodalan bibit hingga harga jual di kuasai oleh tengkulak dan juga kami

membentuk Kopersi untuk menghindari masyarakat terjerat dari Rentenir.

10 Apakah adanya kemajuan ekonomi masyarakat sesudah dan sebelum adanya

Perda Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan UKM?

Kamis sebagai masyarakat dengan adanya Koperasi dilatih untuk mandiri dan

menabung, yang tadinya masyarakat mengandalkan rentenir dan tengkulak sekarang

sebagian besar anggota kami sudah terbebas dari masalah itu, dan allhamdulillah

dengan belajar mandiri pendapatan para petani meningkat.

11 Dengan lahan pertanian yang luas dan mayoritas masyarakat pandeglang

bertani, apa dampak dengan adanya Perda Nomor 06 Tahun 2003 Tentang

Pembinaan Koperasi dan UKM?

Adanya peraturan tentang Koperasi ini kita jadi mudah mendirikan Koperasi dan

dukungan pemerintah juga sangat bagus, ketika kami mendirikan koperasi dibina

dan tidak dipersulit oleh pemrintah daerah.

12 Bagaimana dukungan Masyarakat terhadap adanya Perda Nomor 06 Tahun

2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan UKM?

Awalnya masyarakat sulit diajak bekerjasama untuk membentuk Koperasi sedikit

Page 309: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

demi sedikit kami membujuk membuat masyarakat sadar kita membutuhkan koperasi

untuk bersama-sama gotong royong memajukan ekonomi masyarkat.

13 Apakah pada saat pendirian dan pembinaan koperasi dipengaruhi kepentingan –

kepentingan politik untuk mendukung calon pejabat tertentu?

Tidak ada, pendirian Koperasi murini dari inisiatif masyarakat.

14 Apakah Pada saat menjelang Pemilu banyak bantuan yang diterima oleh

koperasi?

Belum ada bantuan yang datang dari pihak-pihak yang berhubungan dari Pemilu.

TTD

(……………………………)

Page 310: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

MEMBER CHECK

Kode Informant I3-2

Nama : H. Efendi Hidayat

Jabatan : Ketua Koperasi Sumber Tunas Jaya

No.Tlp/E-mail:

No Pertanyaan

1 Apakah Koperasi Pertanian yang memiliki badan hukum berkembang dari segi

Aset?

Kami usahakan selalu ada peningkatan misalnya dari segi usahanya tahun ini

koperasi bisa menampung hasil dari pertanian tersebut bisa disimpan di gudang kita

untuk panen tahun ini bisa menampung hampir 300 ton itu hanya daerah teluk lada

kecamatan sobang saja, mungkin kedepan sampai ribuan ton.

2 Apakah Dinas Koperasi dan UMKM sudah memfasilitasi terbentuknya jaringan

usaha bagi Koperasi Pertanian?

Kalo untuk penjualan kami cari sendiri, untuk tahun ini saja kami menjual 150 Ton

Padi dijual ke daerah karawang.

3 Apakah pemerintah dalam hal ini Dinas Koperasi dan UMKM memberikan

bantuan perkuatan permodalan koperasi?

Bantuan Permodalan belum ada Makannya saya mengharapkan waktu rapat di

provinsi untuk memohon dari pemerintah untuk bantuan penguatan modal tujuannya

penguatan modal itu nanti saya akan kekelompok petani atau anggota koperasi

memberikan modal untuk membeli pupuk, modal pengelolaan dan ketika panen

menjualnya kepada koperasi dengan harga setandar pemerintah.

Page 311: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

4 Apakah Dinas Koperasi dan UMKM memberikan Pelatihan secara periodik

kepada anggota koperasi Pertanian agar mengetahui cara berkoperasi yang baik

dan benar?

Pernah ada pembinaan dari Dinas Koperasi dan UMKM tentang perkoperasian pada

saat didirikannya koperasi tapi sejauh ini belum ada lagi.

5 Apakah pemerintah dalam hal ini Dinas Koperasi dan UMKM memberikan

bantuan selain permodalan kepada Koperasi Pertanian?

Permodalan belum ada, tapi ada bantuan seperti cctv untuk keamanan gudang,

Komputer, dan sekarang ini baru mengajukan penggilingan padi.

6 Berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam penerbitan Perizinan Koperasi?

kurang lebih 2 bulanan izin itu keluar, karena Pemerintah membangun gudang

kalau kita tidak mau menggunakan gudang itu pasti gudang itu tidak berjalan,

makannya saya dengan Dinas berinisiatif mengajukan koperasi untuk pengelola

gudang tersebut jadi penanggung jawab sepenuhnya.

7 Berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam mengajukan dana pinjaman

koperasi?

Kami berkali-kali mengajukan bantuan tetapi bukan berbentuk uang kita ingin

dibantu oleh pemerintah kita ingin punya mesin penggilingan padi, sehingga

Koperasi kami bukan hanya Koperasi yang bisa menyimpan gabah tetapi bisa

memproduksi beras dan itu akan lebih menguntungkan.

8 Apakah Dinas Koperasi dan UMKM melakukan sosialisasi mengenai Perda

Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan UKM ?

Tidak ada sosialisasi dari Dinas Koperasi karena awalnya saya mendirikan Koperasi

dari keprihatinan Saya melihat kondisi masyarakat yang sangat dirugikan oleh para

tengkulak, dari situ saya inisiatif mengajak masyarakat untuk membuat Koperasi

Pertanian yang diharapkan mengurangi peran tengkulak dalam perekonomian

Page 312: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

masyarakat yang merugikan, kebetulan daerah kami sudah memiliki Gudang

penyimpanan padi yang difasilitasi oleh pemerintah setidaknya kami punya harga

tawar saat akan menjual hasil panen tersebut, dan juga kami kedepannya ingin

mengolah padi tersebut menjadi beras agar nilai jualnya lebih tinggi .

9 Apakah adanya kemajuan ekonomi masyarakat sesudah dan sebelum adanya

Perda Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan UKM?

Dengan adanya Koperasi Kami memiliki harga tawar ketikan panen raya tiba ketika

para tengkulak datang untuk membeli dengan harga rendah kami bisa menahan hasil

pertanian kami di gudang menunggu harga yang lebih tinggi atau rasional.

10 Dengan lahan pertanian yang luas dan mayoritas masyarakat pandeglang

bertani, apa dampak dengan adanya Perda Nomor 06 Tahun 2003 Tentang

Pembinaan Koperasi dan UKM?

Dengan adanya Perda tersebut salah satu dukungan pemerintah untuk

mensejahterakan masyarakatnya melalui Koperasi dan Perda ini juga Memberikan

kami kemudahan untuk membentuk Koperasi serta dapat mengelola fasilitas yang

sudah diberikan oleh pemerintah salah satunya gudang penyimpanan beras dengan

optimal.

11 Bagaimana dukungan Masyarakat terhadap adanya Perda Nomor 06 Tahun

2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan UKM?

Pertama saya membentuk Koperasi masyarakat kurang peduli, tapi saya meyakinkan

mereka bahwa pemeritnah sudah menyediakan gudang untuk kita manfaatkan, dan

saya yakin dengan koperasi serta fasilitas yang ada dapat mensejahterakan

masyarakat khususnya para petani.

12 Apakah pada saat pendirian dan pembinaan koperasi dipengaruhi kepentingan –

Page 313: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

kepentingan politik untuk mendukung calon pejabat tertentu?

Tidak ada kepentingan-kepentingan itu saya sebagai kepala desa merangkap ketua

koperasi dan masyarakat kami dengan musyawarah sepakat mendirikan Koperasi

Pertanian.

13 Apakah Pada saat menjelang Pemilu banyak bantuan yang diterima oleh

koperasi?

Tidak ada bantuan yang kami terima dari beberapa periode pemilu.

TTD

(……………………………)

Page 314: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

MEMBER CHECK

Kode Informant I3-3

Nama : Ade Irma Suryana

Jabatan : Ketua Koperasi Serbausaha Bina Lingkungan

No.Tlp/E-mail: 0852 10455 455

No Pertanyaan

1 Apakah Koperasi Pertanian yang memiliki badan hukum berkembang dari segi

Aset?

Untuk penambahan aset belum banyak karena dari anggota yang mayoritas petani

untuk membayar iuran wajib kadang nunggak, beda dengan koperasi pegawai yang

pendapatannya pasti.

2 Apakah Dinas Koperasi dan UMKM sudah memfasilitasi terbentuknya jaringan

usaha bagi Koperasi Pertanian?

Dari Dinas belum ada memfasilitasi jaringan usaha, untuk pemasaran semampunya

di bina, di bina dalam arti bagaimana supaya padi itu mahal dan memberikan

informasi bagaimana harga pasaran saat jual.

3 Apakah pemerintah dalam hal ini Dinas Koperasi dan UMKM memberikan

bantuan perkuatan permodalan koperasi?

Kalo berupa dana tidak ada rata rata berupa barang, untuk masalah klasiknya kami

membutuhkan permodalan dana supaya koperasi kami lebih berkembang.

4 Apakah Dinas Koperasi dan UMKM memberikan Pelatihan secara periodik

kepada anggota koperasi Pertanian agar mengetahui cara berkoperasi yang baik

dan benar?

Untuk pembinaan yang dilakukan secara rutin belum ada tapi waktu pertama

Page 315: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

Koperasi didirikan diberikan pembinaan dulu dengan adanya Pra Koprasi.

5 Apakah pemerintah dalam hal ini Dinas Koperasi dan UMKM memberikan

bantuan selain permodalan kepada Koperasi Pertanian?

Ada bantuan dari Dinas Kopersi dan UMKM untuk penambahan aset usaha 2

Pertamini dan itu nanti kita akan sewakan kepada orang yang mau dengan kontrak 5

juta untuk pertahunnya.

6 Berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam penerbitan Perizinan Koperasi?

Kira-kira 2 bulanan kalo sudah memenuhi persyaratan tidak lama keluar Penerbitan

Izin Koperasi.

7 Berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam mengajukan dana pinjaman

koperasi?

Tidak pernah lagi untuk mengajukannya sangat sulit, paling dari pihak pemerintah

yang ngerti misalnya ada dana untuk koperasi paling dari pihak Dinas memberikan

informasi kepada kita untuk mengajukan dana paling gitu.

8 Apakah Dinas Koperasi dan UMKM melakukan sosialisasi mengenai Perda

Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan UKM ?

Sejauh ini kami tidak menerima sosialisasi dari pemerintah, kami mendirikan

Koperasi atas musyawarah dengan masyarakat dalam upaya kami mengatasi

persoalan yang ada dimasyarakat misalnya mayoritas petani disini terjerat rentenir,

untuk menenam padi serta mengolahnya biasanya pinjam kerentenir dan dimodali

oleh tengkulak, pinjam kerentenir dengan bunga yang besar dan pinjam ke tengkulak

resikonya tidak punya harga tawar.

9 Apakah adanya kemajuan ekonomi masyarakat sesudah dan sebelum adanya

Perda Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan UKM?

Setelah adanya Koperasi saya sebagai ketua Koperasi bisa membina anggota

koperasi misalnya ketika panen tiba saya akan memberitahukan harga jual yang

bagus dimana sehingga ketika panen raya petani tidak terlalu dirugikan, saya

berharap koperasi kami kedepannya bisa mengelola segala kebutuhan petani dari

Page 316: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

mulai Dana yang cukup, pupuk seta jaringan penjualan.

10 Dengan lahan pertanian yang luas dan mayoritas masyarakat pandeglang

bertani, apa dampak dengan adanya Perda Nomor 06 Tahun 2003 Tentang

Pembinaan Koperasi dan UKM?

Kami ketika mengajukan mendirikan Koperasi pemerintah sangat membantu tidak

dipersulit , kalau dampak setelah koperasi ini didirikan minimal masyarakat

sekarang tidak terjerat rentenir lagi.

11 Bagaimana dukungan Masyarakat terhadap adanya Perda Nomor 06 Tahun

2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan UKM?

Setelah beberapa kali melakukan musyawarah masyarakat akhirnya mendukung

untuk membuat koperasi yang diharapkan bisa membantu prekeonomian masyarakat

dengan bersama-sama.

12 Apakah pada saat pendirian dan pembinaan koperasi dipengaruhi kepentingan –

kepentingan politik untuk mendukung calon pejabat tertentu?

Kami mendirikan Koperasi atas dasar kesadaran kami yang membutuhkan

organisasi gotong royong dalam bidang ekonomi masyarakat, jadi tidak ada

kepentingan-kepentingan itu.

13 Apakah Pada saat menjelang Pemilu banyak bantuan yang diterima oleh

koperasi?

Bantuan biasanya datang dari pemerintah belum ada pihak luar apalagi dari calon-

calon dalam pemilu.

TTD

( ……………………………)

Page 317: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan
Page 318: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

MEMBER CHECK

Kode Informant I1-4

Nama : Wendi Nurwendi, ST.

Jabatan : Kasubag Program ( Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Banten)

No.Tlp/E-mail :

No Pertanyaan

1 Apakah Dinas Koperasi dan UMKM sudah memfasilitasi terbentuknya jaringan

usaha bagi Koperasi Pertanian?

Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi belum sampai situ kami hanya memberikan

pembinaan dan bantuan saja tetapi untuk pengembangan Koperasi Pertanian di

Kabupaten Pandeglang sudah menjadi rencana kerja kita 2017-2022. Akan

membuat Koperasi Pertanian di Kabupaten Pandeglang perkomoditas, komoditas

pertanian di kab. Pandeglang ada sayuran, bawang,buah-buahan, dibentuk koperasi

dibuat wadah supaya dia bisa mengkases kepasar yang lebih luas fasilitasi aksesenya

ada dikita misalnya jawatimur membutuhkan buah-buahan atau sayuran, misalnya

atau yang membutuhkan padi beras kejawabarat nah itu bisa kita fasiilitasi untuk

jaringan usahanya.

2 Apakah dengan adanya Perda Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan

Koperasi dan UKM, dapat menumbuh kembangkan swadaya koperasi pertanian

di Kabupaten Pandeglang?

Seharusnya bisa menumbuh kembangkan masyarakatnya melalui koperasi tujuan

koperasi itu kan salah satunya untuk mendukung pemerintah untuk menyerap tenaga

kerja dan untuk mengurangi kemiskinan.

Page 319: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

3 Apakah dengan Perda Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan

UKM, Koperasi Pertanian sudah menjadi pusat pelayanan perekonomian yang

memiliki daya saing?

Sepertinya belum karena banyak Koperasi Pertanian yang tidak aktif, padahal

Koperasikan untuk membentuk usaha atau perkumpulan untuk mencapai tujuan yang

sama, niat kesananya yang kurang niatnya bukan untuk membangun koperasi dan

mengembangakan usaha tapi niatnya ada bantuan, atau program dari pemerintah

untuk koperasi baru membentuk koperasi , kalo udah tidak ada program untuk

bantuan itu udah bubar koperasinya di tagih susah sekarang banyak koperasi yang

nunggak sebenernya program dari pemerintahitu dana bergulir yang harus

dikembalikan dan banyaknya macet kreditnya, yang bertanggung jawab koperasi,

untuk membubarkannyapun susah tidak bisa dibubarkan karena ada hutang dan

upaya hukum sudah dilakukan.

4 Apakah dengan adanya Perda Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan

Koperasi dan UKM, Koperasi Pertanian dapat memberikan sumbangsih bagi

pendapatan daerah?

Kalau khusus untuk Koperasi Pertanian belum sampai situ, kalau untuk Koperasi

yang lain harusnya sudah jika dilihat dari SHU nya dan dilihat dari aset omset

memang ada peningkatan walaupun sekarang kita juga sedang berbenah koperasi

yang tidak aktif di setiap kabupaten kota banyak yang dibubarkan dari tahun ketahun

memang jumlah koperasi menurun tapi dilihat dari omsetnya meningkat.

5 Apakah pemerintah dalam hal ini Dinas Koperasi dan UMKM memberikan

bantuan perkuatan permodalan koperasi?

Kita tidak memberikan bantuan saja pembinaan pun tetap ada bantuan yang biasa

kita berikan misalnya bantuannya berupa peralatan produksi seperti hendtraktor

yang digunakan untuk keperluan pertanian dipinjam untuk anggotanya. Untuk tahun

Page 320: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

ini kopersi pertanian sudah tidak diberikan bantuan lagi karena sudah menjadi

kewenangan yang dimiliki kabupaten kota ada dalam Permen nomor 14 tahun 2016

tentang bantuan hibah dan UUD No 23 tahun 2014 tentang Kewenangan Daerah,

kita juga sudah dibatasi sudah punya tugas masing masing.

6 Apakah Dinas Koperasi dan UMKM memberikan Pelatihan secara periodik

kepada anggota koperasi Pertanian agar mengetehui cara berkoperasi yang baik

dan benar?

Kami dari pihak Provinsi membantu pembinaannya atau buat bantuuannya dari

tahun ketahun biasanya ada program itu, hanya biasanya hasil dari reverensi atau

rekomendasi dari kabupaten kota ke kita.

7 Teknis pengawasan koperasi seperti apa yang sudah dilakukan Dinas Koperasi

dan UMKM Kabupaten Pandeglang?

Kita ada tim satgas yang dibentuk dari pusat anggotanya kita sama kabupaten kota

yang sudah mempunyai kamampuan untuk mengawasi, semua koperasi di awasi

Cara pengawasannya turun kelapangan langsung.

8 Dengan adanya Perda Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan

UKM, apa saja yang sudah dilakukan Dinas Koperasi dan UMKM untuk

Pengembangan Koperasi Pertanian?

Untuk mengembangkan koperasi yang wilayahnya didominasi pertanian, dari tahun

ketahun biasanya ada program mengembangkan Koperasi Pertanian misalnya

program pelatihan menegemennya, usahanya dan bantuan alat untuk keperluan

pertanian yang digunakan oleh anggota Koperasi Pertanian. Untuk pengembangan

Koperasi Pertanian di diwilayah yang didominasi pertanian misalnya Pandeglang

sudah menjadi rencana kerja kita tahun 2017-2022.

Page 321: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

9 Untuk mengimplementasikan Perda Nomor 06 Tahun 2003 Tentang Pembinaan

Koperasi dan UKM, apakah Dinas Koperasi dan UMKM bekerjasama dengan

lembaga lain yang ada di Provinsi Banten?

Kita bekerjasama dengan PKBL ( Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) terkait

bantuan permodalan itu biasanya dari BUMD,BUMN, Pembinaan dari luar KKMB (

Konsultan Keuangan Mitra Bank) terkait bantuan administrasi dan pembukuan dan

Forum UKM.

10 Bentuk koordinasi seperti apa yang sudah dilakukan Dinas Koperasi dan

UMKM dengan lembaga lain atau stack holder?

Kabupaten kota biasanya kita mendapatkan usulan usulan dari kabupaten kota

untuk melakukan pembinaan dari menegementnya dan lain-lain, ada rapat kordinasi

terbatas, ada rapat kordinasi teknisnya bagaimana teknis pembinaan koperasi ada

maslaah apa saja, apa yang harus dikembangkan, progress progresnya bagaimana.

11 Dengan lahan pertanian yang luas dan mayoritas masyarakat pandeglang

bertani, apa dampak dengan adanya Perda Nomor 06 Tahun 2003 Tentang

Pembinaan Koperasi dan UKM?

Seharusnya Koperasi Pertanian dapat berkembang di Kabupaten Pandeglang, saya

sudah kordinasi dengan dinas pertanian untuk mengembangkan koperasi pertanian

di Kabupaten Pandeglang perkomoditas, komoditas pertanian di Kabupaten

Pandeglang ada sayuran, bawang,buah-buahan, itu bentuk keolompok taninya

kemudian dibentuk Koperasinya dibuat wadah supaya dia bisa mengkases kepasar

yang lebih luas fasilitasi aksesenya ada dikita misalnya jawatimur membutuhkan

buah-buahan atau sayuran, misalnya atau yang membutuhkan padi beras

kejawabarat nah itu bisa kita fasiilitasi, untuk niatan kesitu sudah menjadi rencana

kerja kita 2017-2022 itu fokus untuk kepertanian, sektor pariwisatanya dan lain-lain.

Page 322: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …repository.fisip-untirta.ac.id/857/1/IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH... · menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

12 Bagaimana dukungan Masyarakat terhadap adanya Perda Nomor 06 Tahun

2003 Tentang Pembinaan Koperasi dan UKM?

Banyak koperasi yang bubar belum adanya kesadaran dari masyarakat untuk

mengembangkan koperasi supaya membantu perekonomian masyarakat itu sendiri,

biasanya masyarakat membangun koperasi niatnya ada bantuan, atau program dari

pemerintah untuk koperasi baru membentuk koperasi , kalo udah tidak ada program

untuk bantuan itu udah bubar.

TTD

Wendi Nurwendi, ST.

NIP. 197308102001121002