implementasi pendidikan nasionalisme dalam kegiatan ekstrakulikuler...

122
i IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN ISLAM DI SMK NEGERI 1 TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2019/2020 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Oleh: Lella Nur Ariyanto Putri NIM. 23010 16 0181 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020

Upload: others

Post on 01-Dec-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

i

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME

DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

ISLAM DI SMK NEGERI 1 TENGARAN KAB. SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Oleh:

Lella Nur Ariyanto Putri

NIM. 23010 16 0181

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2020

Page 2: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

ii

Page 3: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

iii

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME

DALAM KEGIATANEKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

ISLAM DI SMK NEGERI 1 TENGARAN KAB. SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Oleh:

Lella Nur Ariyanto Putri

NIM. 23010160181

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2020

Page 4: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

iv

Page 5: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

v

Page 6: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

vi

Page 7: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

vii

MOTTO

“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: "Ya Tuhanku, Jadikanlah

negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-

buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada

Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: "Dan kepada orang yang

kafirpun aku beri kesenangan sementara, kemudian aku paksa ia

menjalani siksa neraka dan Itulah seburuk-buruk tempat kembali"

Page 8: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

viii

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah Swt. atas limpahan rahmat serta karunia-Nya,

skripsi ini penulis persembahkan untuk :

1. Kedua orang tua saya Bapak Surata dan Ibu Nur Hayati Amd yang selalu

membimbingku, memberikan doa, nasihat, kasih sayang, motivasi dalam

kehidupanku, serta mendengarkan keluh kesah selama menjadi mahasiswa.

Semoga kedua orang tuaku selalu diberikan kesehatan, dilapangkan rizkinya,

dijauhkan dari segala malapetaka, dan diberikan umur yang panjang penuh

barokah.

2. Saudara kandungku Adikku Dimas Ariya Nur Ariyanto Putra atas candaan dan

tawanya dalam menghiburku selama megerjakan sekripsi. Penulis mendoakan

semoga selalu diberikan kesehatan, umur yang panjang, rizki, dilancarkan

sekolahnya serta menjadi kebangaan keluarga.

3. Keluarga Besarku Simbah Sunadi, Simbah Sunarti, Mak Ni, Tante Rina

Hidayati Amd, Tante Ida Rahmawati Amd, Tante Eli Khoiriwati S.Sos, Tante

Ratna Imaningsih S.Pd, Brigader Om Surya Joni Prasetyo ST, Om Maman

yang telah mendukungku, membantuku selama dalam perkuliahan serta

memotivasiku selama menjadi mahasiswa. Penulis mendoakan semoga

diberikan kesehatan, rizki, dan umur panjang penuh barokah.

Page 9: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

ix

4. Saudara sepupuku Firdha Avivia Putri Kiswari S.Pd, Dek Arfin, Dek Lutfia

Rahman, Dek Ghalih Bakti Negara, Dek Aqila Rahman, dan Dek Shanum

Alula Prasetyo terimakasih telah menjadi rumah setiap pulang, Penulis

mendoakan diberikan kelancaran sekolahnya, umur panjang dan menjadi anak

yang bermanfaat.

Page 10: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

x

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrohim

Puji syukur alhamdulillahi robbil’alamin, Penulis panjatkan kepada Allah

Swt yang selalu memberikan nikmat, kaunia, taufik, serta hidayah-Nya kepada

penulis sehinggap penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

“Implementasi Pendidikan Nasionalisme Ekstrakulikuler Kerohanian Islam di

SMK Negeri 1 Tengaran Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020.”

Tidak lupa shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada nabi

agung Muhammad Saw, kepada keluarga, sahabat, serta para pengikutnya yang

selalu setia dan menjadikannya suri tauladan yang mana beliaulah satu-satunya

umat manusia yang dapat mereformasi umat manusia dari zaman kegelapan

menuju zaman terang benerang yakni dengan ajarannya agama Islam.

Penulisan skripsi ini pun tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai

pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh

karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Zakiyudin, M.Ag selaku Rektor IAIN Salatiga;

2. Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan IAIN Salatiga;

3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si Ketua Program Studi PAI IAIN Salatiga;

4. Ibu Dra. Widiyastuti, M.Pd. selaku Pembimbing skripsi yang telah

membimbing dengan ikhlas, mengarahkan, memberikan ide dan inspirasi

kepada Penulis serta meluangkan waktunya untuk Penulis sehingga skripsi ini

terselesaikan;

Page 11: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

xi

5. Bapak dan Ibu dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, serta

karyawan IAIN Salatiga sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang

pendidikan S1;

6. Sahabat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kota Salatiga dan teman dekatku

yang selalu memberikan motivasi kepadaku dan membantu menyelesaikan

skripsi ini;

7. Sahabat-sahabati di organisasi ekstra kampus kota salatiga, terimakasih atas

doa dan motivasinya sehingga penulisan skripsi ini bisa terselesaikan;

8. Sahabat-sahabat seperjuanganku angkatan 2016 khususnya prodi PAI.

9. Keluarga besar SMK Negeri 1 Tengaran Kabupaten Semaramg; dan

10. Sahabat Kos Putri Aldafi atas doa dan dukungan nya sehingga penulisan

sekripsi ini bisa tereselesaikan.

Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.Semoga

hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, serta para pembaca

pada umumnya.Amin.

Salatiga, 15 November 2019

Lella Nur Ariyanto Putri

NIM. 23010 16 0181

Page 12: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

xii

ABSTRAK

Ariyanto Putri, Lella Nur. 2020. Implementasi Pendidikan Nasionalisme

Ekstrakulikuler Kerohanian Islam Smk Negeri 1 Tengaran Kab.Semarang

Tahun Pelajaran 2019/2020. Skripsi, Salatiga: Program Studi Pendidikan

Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam

Negeri Salatiga.

Pembimbing: Dra. Widiyastuti, M.Pd.

Kata Kunci: Pendidikan, Nasionalisme, Ekstrakurikulikuler Kerohanian Islam.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui 1) Implementasi Penanaman

Pendidikan Nasionalisme; 2) Faktor Pendukung dan Penghambat Penanaman

Nilai Nasionalisme pada Peserta Didik SMK Negeri 1 Tengaran.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif.Teknik pengumpulan data

menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi.Subjek dalam

penelitian ini adalah Pembina SKI dan Peserta didik sebagai Informan.Teknik

analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif meliputi reduksi data,

display data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Penanaman nilai nasionalisme yang

ada di ekstrakurikuler SKI berlandaskan nilai-nilai yang terkandung dalam

Pancasila, undang-undang dan pendidikan karakter.Persiapan yang dilakukan nilai

nasionalisme pada kegiatan SKI yaitu megikuti standar kurikulum yang

diterapkan dari sekolah meliputi sikap tanggungjawab, toleransi, peduli, gotong

royong dan peduli sosial antar sesama masyarakat elemen sekolah. Faktor

pendukung penanaman nilai nasionalisme meliputi: 1) Sarana dan prasarana; 2)

Bimbingan dari Pembina SKI 3) Dukungan dari sekolah, guru dan anggota SKI;

4) Sikap tanggungjawab peserta didik terhadap progam kerja SKI; 5) Dukungan

dari pihak sekolah dan anggota SKI. Sedangkan Faktor penghambat penanaman

nasionalisme di ekstrakulikuler SKI meliputi: 1) Sifat malas siswa ketika

mengikuti ekstrakulikuler SKI; 2) Waktu pelaksanaan Kegiatan SKI yang kurang

masksimal; dan 4) Pengaruh lingkungan pergaulan.

Page 13: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL LUAR ........................................................................... i

LEMBAR BERLOGO......................................................................................... ii

HALAMAN SAMPUL DALAM........................................................................ iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................................................... iv

PENGESAHAN KELULUSAN......................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN............................................................................. vi

MOTTO................................................................................................................ vii

PERSEMBAHAN................................................................................................ viii

KATA PENGANTAR......................................................................................... ix

ABSTRAK............................................................................................................

DAFTAR ISI.........................................................................................................

xii

xiii

DAFTAR TABEL................................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah............................................................................. 1

B. Fokus Penelitian......................................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian....................................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian..................................................................................... 8

E. Penegasan Istilah........................................................................................ 9

F. Sistematika Penulisan................................................................................

10

BAB II KAJIAN PUSTAKA................................................................................ 12

A. Landasan Teori ......................................................................................... 12

1. Pendidikan Nasionalisme...................................................................... 12

a. Pengertian Pendidikan...................................................................... 12

b. Unsur-Unsur Pendidikan.................................................................. 15

c. Tujuan Pendidikan............................................................................ 16

2. Nasionalisme.........................................................................................

a. Pengertian Nasionaisme................................................................ .

b. Unsur-unsur Nasionalisme..............................................................

c. Evolusi Nasionalisme……………………………………………..

18

18

21

24

3. Ekstrakurikuler...................................................................................... 27

B. Kajian Pustaka............................................................................................

32

BAB III METODE PENELITIAN..................................................................... 36

A. Jenis Penelitian........................................................................................... 36

B. Lokasi Penelitian dan Waktu..................................................................... 37

C. Sumber Data............................................................................................... 37

D. Prosedur Pengumpulan Data...................................................................... 38

E. Analisis Data.............................................................................................. 41 F. Pengecekan Keabsahan Temuan................................................................ 43

Page 14: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

xiv

BAB IV PAPARAN DAN ANALISISDATA............................................... 45

A. Paparan Data......................................................................................... 45

1. Gambaran Umum dan Objek Penelitian SMKN 1 Tengaran.......... 45

2. Deskripsi Data Penelitian................................................................ 58

B. Analisis Data......................................................................................... 66

BAB V PENUTUP......................................................................................... 71

A. Simpulan................................................................................................ 71

B. Saran......................................................................................................

72

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 73

LAMPIRAN...................................................................................................... 75

Page 15: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

xv

DAFTAR TABEL

Tabel. 4.1 Jumlah Siswa.................................................................................... 61

Tabel. 4.2 Jumlah Tenaga Pendidik dan Kependidikan .................................. 62

Page 16: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 Pedoman Wawancara

2. Lampiran 2 Hasil Wawancara

3. Lampiran 3 Surat Tugas Pembimbing Skripsi

4. Lampiran 4 Surat Ijin Penelitian

5. Lampiran 5 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

6. Lampiran 6 Lembar Bimbingan Skripsi

7. Lampiran 7 Daftar Nilai SKK

8. Lampiran 8 Daftar Riwayat Hidup

9. Lampiran 9 Foto Hasil Observasi

Page 17: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang melaksanakan

pendidikan dan pengajaran dengan sengaja, teratur, dan terencana.Sekolah

melakukan pembinaan pendidikan untuk peserta didiknya didasarkan pada

kepercayaan dan tuntutan lingkungan keluarga dan masyarakat yang tidak

mampu atau tidak mempunyai kesempatan untuk mengembangkan

pendidikan di lingkungan masing-masing. Karena lingkungan sekolah adalah

lingkungan terkdekat kedua setelah keluarga,

UU No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha

sadar dan berencana dalam menumbuhkan kegiatan belajar yang secara aktif

peserta didik mengembangkan potensi diri yang dimilikinya sebagai kekuatan

spiritual untuk pengendalian dirinya,pengembangan diri kepribadian

kecerdasan akhlak mulia serta keterampilan dirinya, untuk masyarakat dan

negara.

Pendidikan adalah sebuah kebutuhan bagi setiap manusia. Melalui

pendidikan dan kesadaran akan pentingnya sebuah pendidikan diharapkan

mampu memiliki sikap budi pekerti yang sesuai dengan aturan norma-norma

yang berlaku di Indonesia. Pendidikan karakter merupakan kunci yang sangat

penting dalam membentuk kepribadian siswa yang harus diterapkan di

Page 18: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

2

lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan sosial di

masyarakat.

Tahun 2045 menjadi cita-cita pemerintah untuk menjadikan generasi

emas dan menguatkan karakter generasi muda agar memiliki keunggulan

dalam persaingan global abad 21.Karakter yang kuat akan membentuk siswa

menjadi perilaku perubaan bagi diri sendiri, masyarakat dan lingkungan di

sekitarnya.

Penanaman nilai-nilai nasionalisme dan Pancasila dilakukan dengan

penguatan pendidikan karakter disekolah.Pendidikan karakter menjadi salah

satu bagian untuk menanamkan rasa nasionalisme kepada peserta didik

sekedar teori tetapi dapat diimplementasikan oleh peserta didik dalam

kehidupan sehari-hari.Pendidikan karakter disekolah dapat dilakukan dengan

berbagai kegiatan yang mendukung dalam menanamkan jiwa nasionalisme

peserta didik.

Pemerintah melalui Peraturan Presiden (Perpres) No. 87 Tahun 2017

telah mengeluarkan kebijakan pendidikan yang disebut dengan Penguatan

Pendidikan Karakter (PPK), bertujuan untuk membangun dan membekali

peserta didik dengan jiwa pancasila dan mengembangkan platfrom

pendidikan nasional yang meletakan pendidikan karakter sebagai jiwa utama

dengan dukungan perlibatan publik yang dilakukan melalui jalur pendidikan

formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan keberagaman budaya

Indonesia. Kebijakan PPK dalam Gerakan Nasional Revolusi Mental

(GNRM) yaitu perubahan cara berfikir, bersikap dan bertindak lebih baik.

Page 19: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

3

Memahami konsep dari PPK menjadi sanagt penting bagi pihak sekolah

untuk dapat menerapkannya dalam konteks pendidikan.

Penanaman jiwa nasionalisme perlu diterapkan dilingkungan

sekolah.Sekolah merupakan tempat pendidikan jiwa serta semangat bagi

generasi muda Indonesaia yang akan datang. Penanaman jiwa nasionalisme

juga sebagai penguatan karakter generasi bangsa yang akan memperkokoh

kesatuan dan berkribadian bangsa Indonesia.

Dalam Al-qur’an telah diajarkan akan pentingnya jiwa nasionalisme

seperti yang terdapat pada Qs. Al-Baqarah ayat 126.

Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: "Ya Tuhanku,

Jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki

dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka

kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: "Dan kepada orang

yang kafirpun aku beri kesenangan sementara, kemudian aku paksa ia

menjalani siksa neraka dan Itulah seburuk-buruk tempat kembali."

Dikalangan pelajar, moral dan etika telah mengikuti budaya barat yang

masuk ke Indonesia, tanpa mereka menyaring mana budaya yang sesuai

dengan Indonesia dan budaya yang seharusnya tidak mereka ikuti.Semua hal

yang mereka lakukan yaitu dengan alasan agar menjadi trendy, tanpa mereka

sadari jika semua ini telah mengkikis jati diri bangsa Indonesia.

Page 20: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

4

Generasi muda Indonesia peduli dalam mengikuti upacara-upacara hari

besar seperti peringatan hari Sumpah Pemuda serta hari Kemerdekaan Bangsa

Indonesia.Kegiatan hari upacara hanya dimaknai dengan adanya sebuah

perlombaaan yang dilakukan oleh masyarakat setempat, tanpa mereka

menumbuhkan semangat nasionalisme.Selain itu, banyak para pelajar

sekarang yang tidak menghafal lagu-lagu nasional bangsa Indonesia, mereka

lebih menghafal lagu-lagu K-Pop, barat dan lagu lainnya.

Tantangan yang lebih besar adalah krisis sumber daya manusia terutama

pada krisis karakter. Krisis karakter disebabkan karena pendidikan lebih

berorientasi pada hal-hal yang teknis pragmatis yang berorientasi hasil atau

manfaatnya atau kegunaan daripada yang lebih mendasar (filosofinya) yaitu

pendidikan adalah proses pemanusiaan dalam pembudayaan (Darmaningtiyas,

2005: 4).

Banyaknya kasus yang menimpa pelajar di Indonesia seperti degradasi

etika dan moral, semangat belajar, tawuran dan tindakan anarkis.Perilaku

tersebut menyebabkan para pelajar semakin jauh dari harapan jati diri bangsa

Indonesia. Sikap para pelajar yang saat ini ialahHendonisme, matrealiisme,

individualisme serta egoisme semakin menjauhnya dari keterpurukan moral

bangsa Indonesia,

Lunturnya semangat nasionalisme dari generasi muda terhadap visi

Indonesia yang akan datang menjadi tantangan globalisasi yang maju ini.

Tantangan yang lain yaitu paham liberlis negara barat yang memberikan

damai bagi kegidupan pelajar pada saat ini pula. Kedisiplinan, etika, moral

Page 21: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

5

dan semangat kerja yang kuat harus ditanamkan pada para pelajar saat

ini.Generasi muda perlu adanya pendidikan khusus dalam membangun jiwa

nasionalisme nya.

Guru sebagai pendidik pengajar sangat berperan dalam memberikan

pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman lain diluar jam pelajaran

sekolah, seperti berperilaku dan kegiatan spiritual. Guru sebagai ujung

tombak keberhasilan tombak keberhasilan pembelajaran perlu memerlukan

inovasi dalam pembelajaran. Dengan demikian, maka niali-nilai pendidikan

karakter dapat dikolaborasikan dengan kurikulum yang ada.

Tingkat keberhasilan pendidikan karakter tidak mudah, tetapi dengan

keoptimisan dan kesadaran dai para pelajar akan semangat nasionalisme dan

bertekad dalam membangun bangsa Indonesia, harapan generasi muda

Indonesia akan tetap ada. Dengan tekad yang kuat sebagai pondasi awal

dalam membangun semangat nasionalisme, maka tidak diragukan lagi bahwa

generasi muda para pelajar di Indonesia akan menjadi sebuah agen perubahan

Indonesia ke arah yang lebih baik makmur dan sejahtera.

Pendidikan nasionalisme dapat diwujudkan dengan semangat berprestasi,

sehingga mampu bersaing dengan para pelajar yang berada diluar negeri,

dengan tetap memegang teguh pancasila, serta dapat menerapkan dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Nilai-nilai moral bangsa yang tertulis di dalam pancasila kian hari

semakin mempudar.Padahal, nilai pendidikan pancasila yang terkandung

didalamnya mencerminkan kehidupan yang jelas untuk membantu siswa

Page 22: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

6

dalam sikap bermoral dan bermartabat.Menurunnya moral di sekolah

menjadikan siswa acuh dengan sikap gotong royong, sopan santun dan

toleransi beragama. Dengan berlandaskan asas pancasila diharapkan pengaruh

budaya asing dapat disaring sehingga para pelajar dapat menjadi generasi

pemuda yang benar-benar mencintai tanah air Indonesia apapun keadannya.

SMK Negeri 1 Tengaran merupakan salah satu sekolah yang

menyelenggarakan berbagai kegiatan yang mendukung pendidikan

nasionalisme peserta didik. Kegiatan tersebut meliputi Orgasasi Intra Sekolah

(OSIS), Pramuka, Palang Merah Remaja (PMR), Pasukan Bendera

(Paskibra), Paduan Suara (Padus), dan Seksi Kerohani Islam (SKI). Dari

banyaknya kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah memiliki peran dan

kontribusi masing-masing.

Seksi Kerohanian Islam (SKI) merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang

menampung bakat dan minat peserta didik dalam hal keagamaan.Kegiatan ini,

dilaksanakan seminggu sekali setiap hari kamis.Program yang dilaksanakan

ekstrakurikuler SKI diantaranya tuntas baca al-Qur’an, kajian annisa,

pembacaan asmaul husna setiap pagi disesuaikan dengan jadwal, dan jum’at

bersih.

Seksi kerohanian sangat mengedepankan agama dalam kehidupan sehari-

hari.Perilaku peserta didikyang mengikuti ekstrakurikuler SKI menjadi

cerminan bagi peserta didik yang lain. Namun, implementasinya jauh berbeda

dengan tujuan Ekstrakurikuler SKI.Seperti banyak anak SKI yang kurang

peduli dalam mengikuti kegiatan upacara bendera setiap hari senin, malas

Page 23: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

7

dalam melaksanakan kegiatan jum’at bersih, suka membuang sampah

sembarangan dan tidak mematuhi peraturan sekolah. Masalah tersebut apabila

tidak lanjuti oleh pihak sekolah akan menganggu kegiatan yang telah

diselenggarakan.

Dari paparan diatas, peneliti tertarik dengan mengambil judul penelitian

“Implementasi Pendidikan Nasionalisme Dalam Kegiatan

Ekstrakulikuler Kerohanian Islam di SMK Negeri 1 Tengaran

Kab.Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020”.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian mendapatkan

beberapa pokok permasalahan, di antaranya sebagai berikut:

1. BagaimanaImplementasi Penanaman PendidikanNasionalisme Pada

Kegiatan Ekstrakulikuler SKI Peserta DidikSMK Negeri 1 Tengaran?

2. ApaFaktorPendukung dan PenghambatPenanaman

PendidikanNasionalisme Pada Kegiatan Ekstrakulikuler SKI Peserta

DidikSMK Negeri 1 Tengaran?

C. Tujuan Penelitian

1. MengetahuiImplementasi Penanaman PendidikanNasionalisme Pada

Kegiatan Ekstrakulikuler SKI Peserta DidikSMK Negeri 1 Tengaran;

2. MengetahuiFaktorPendukung dan PenghambatPenanaman

PendidikanNasionalisme Pada Kegiatan Ekstrakulikuler SKI Peserta

DidikSMK Negeri 1 Tengaran.

Page 24: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

8

D. Manfaat Penelitian

Setiap ilmu pengetahuan diharapkan memberi informasi baru, manfaat

bagi peneliti dan umumnya pada masyarakat. Dalam laporan ini diharapkan

memiliki manfaat secara teoritis maupun secara praktis. Adapun manfaat

penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

a. Sebagai bahan masukan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan;

b. Dapat digunakan sebagai bahan informasi dan konstribusi bagi

pemgembangan penelitian di bidang penanaman nilai nasionalisme

pada peserta didik SMK Negeri 1 Tengaran;

c. Bagi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, penilitian ini diharapkan

mampu memberikan tambahan wawasan dan koleksi kepustakaan.

2. Manfaat Praksis

a. Penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan

danmenambah wawasan pembaca, khususnya mengenai pendidikan

nasionalisme di SMKNegeri 1 Tengaran;

b. Sebagai acuan di SMKNegeri 1 Tengaran dalam menanamkan

pendiidkan nasionalisme;

c. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis mengenai konsep

pendidikan nasionalisme sehingga dapat mengembangkan ilmu

pengetahuan sebelumnya.

Page 25: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

9

E. Penegasan Istilah

Untuk menghindari adanya kesalahan dalam menafsirkan judul ini, maka

penulis memberikan kerangka teori atau pengertian pada istilah-istilah pada

judul tersebut yang sekaligus menjadi batasan dalam pembahasan yang

selanjutnya. Istilah-istilah tersebut :

1. Implementasi

Implementasi adalah salah satu tahap dalam kebijakan publik yang

dilaksanakan setelah kebijakan dirumuskan dengan tujuan yang jelas

dengan rangkaian aktivitas dalam rangka mengantarkan kebijakan kepada

masyarakat sehingga kebijakan tersebut dapat membawa hasil

sebagaimana yang diharapkan (Afan, 2009: 295).

2. Pendidikan

Feni mengatakan bahwa pengertian pendidikan adalah bimbingan

atau penolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada

perkembangan akan untuk mencapai kedewasaanya dengan tujuan agar

anak cukup melaksanakna tugas dirinya tanpa bantuan orang lain (Feni,

2014: 13).

3. Nasionalisme

Nasionalisme adalah sebuah paham yang direalisasikan dalam sebuah

negara yang mendabakan kepentingan bersama yaitu kepentingan negara

(Moesa, 2007: 28).

Page 26: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

10

4. Ekstrakulikuler

Zuhairin mengatakan bahwa kegiatan ekstrakulikuler adalah

kegiatandiluar jam terjadwal termasuk pada saat libur sekolah yang

dilaksanakan diluar sekolah dengan sebuah tujuan untuk memperluas

pengetahuan siswa yang berhubungandengan mata pelajaran dan

menyalurkan bakat dan minat siswa dalam sebuah pembelajaran

(Zuhairin, 1993: 59)

5. Kerohanian

Rohani secara etimologi berasal kata’’rohani’’ dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia berati: 1, roh dan 2, berupa roh yang berkaitan dengan

jasmani. Dapat disimpulkan yaitu kondisi kejiwaan seseorang manusia

dengan Tuhan Yang Maha Esa yang diwujudkan dengan budi pekerti

seseorang serta melalui hubungan manusia dengan sesama manusia

melalui ajaran agama yang dianutnya,

6. Islam

Islam berasal dari Bahasa Arab, berasal dari kata salima yang berati

selamat sentausa (Salim. 1991: 13).Kata Islam (askama-yaslimu-islaman)

yang berati damai, aman dan selamat.

F. Sistematika penulisan

Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang laporan ini, maka

dibuat sistematika ini penulisan laporan ini. Adapun sistematika yang

dimaksud adalah :

Page 27: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

11

BAB I :Pendahuluan pada bab ini berisikan tentang

uraianmengenaiLatarBelakang Masalah, Fokus Masalah,

Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Penegasan Istilah,

Sistematika Penulisan.

BAB II :Landasan Teori, Pada bab ini akan di uraikan mengenai

Pendidikan Nasionalisme meliputi Pengertian Pendidikan,

Unsur-unsur Pendidikan, Tujuan Pendidikan.

Nasionalisme meliputi Pengertian Nasionalisme, Unsur-

unsur Nasionalisme.Ekstrakulikuler meliputi Pengertian

Ekstrakulikuler, Macam-Macam Ekstrakulikuler, dan

Manfaat Kegiatan Ektrakulikuler.

BAB III :Membahas tentang A. Jenis Penelitian, Lokasi dan Waktu

Penelitian, Sumber Data, Prosedur Pengumpulan Data,

Analisis Data, Pengecekan Keabsahan Data.

BAB IV :Bab ini membahas tentangPaparan Dan Analisis Data.

BAB V :Penutup yang berisikan kesimpulan dari penelitian, dan

sarandari Peneliti kepada para pembaca dan kepada subyek

yangterkait.

Page 28: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

12

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pendidikan Nasionalisme

a. Pengertian Pendidikan

Istilah pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI) berasal dari kata dasar “didik” (mendidik). Beberapa istilah

pendidikan diantaranya: paedagogiek, (ilmu menuntun anak),

opvoending (membesarkan), penggulawentah (mengubah), educare

(melatih/mengajarkan), dan erzhicung (membangkitkan atau

mengaktifkan). Bedasarkan istilah-istilah itu sebagai tutunan kepada

pertumbuhan manusia mulai lahir sampai tercapainya kedewasaan

secara jasmani dan rohani agar dapat memenuhi sendiri tugas hidupnya

(Purwanto, 2014: 19-20).

Definisi pendidikan secara etimologis dijelaskan oleh carter V.

God dalam kamus dictionary of education.Pertama, tentang paedagogy

yang berarti atau profesi sebagai pengajar (pengajaran) dengan arti

bahwa ilmu yang sistematis atau pengajaran yang berhubungan dengan

prinsip-prinsip, metode-metode mengajar, penugasan, dan bimbingan

peserta didik.Kedua, education mengandung makna proses

perkembangan pribadi, proses sosial, rangkaian pembelajaran (kursus)

profesional, seni untuk membuat dan memahami ilmu pengetahuan

Page 29: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

13

yang tersusun yang diwarisi atau dikembangkan generasi bangsa (Syam

(dalam Purwanto, 2014: 20)). Muhajir (2000: 20) mengatakan bahwa

pendidikan berasal dari bahasa Yunani paedagogy, yang mengandung

makna seorang anak yang pergi dan pulang untuk mendapatkan sebuah

pelayanan.

Indrakusuma (dalam Sudhita, 2014: 9) mengemukakan bahwa

pendidikan ialah bantuan yang diberikan dengan sengaja kepada anak

dalam pertumbuhan jasmani maupun rohaninya untuk mencapai tingkat

kedewasaan. Makna bantuan yang ada dalam definisi itu tidak lain

hanyalah bantuan semata-semata, mengingat dalam diri peserta didik

sudah mempunyai kemampuan atau potensi yang harus dikembangkan.

Bantuan dilaksanakan dengan sengaja dan sadar untuk memberi

konsekuensi anak yang masih bertumbuh dan berkembang sampai

tingkat dewasa sehingga orang yang telah dinyatakan dewasa bukan

menjadi objek pendidik.

Dewantoro (dalam Tirtarahardja, 2005: 40)mengatakan bahwa

pendidikan adalah sebagai upaya yang digunakan untuk membentuk

budi pekerti, agar anak bisa memajukan kesempurnaan hidup dan

menghidupkan anak yang selaras dengan alam.

Pendidikan menurut UU No. 20 Tahun 2003 adalah usaha sadar

dan berencana dalam menumbuhkan kegiatan belajar yang sevara aktif

peserta didik mengembangkan potensi diri yang dimilikinya sebagai

kekuatan spiritual untuk pengendalian dirinya,pengembangan diri

Page 30: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

14

kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta keterampilan dirinya untuk

masyarakat dan negara.

Pendidikan merupakan usaha secara sengaja dan orang dewasa

meningkatkan kedewasaan yang selalu diartikan sebagai kemampuan

untuk bertanggungjawab terhadap perbuatannya.Purbakawatja, dkk

(dalam Danardji, dkk, 2014: 3).

Prawironegoro (dalam Hisbanarto, 2014: 55) pendidikan adalah

proses memberitahukan dan mendidikan peserta didik. Memberitahu

artinya memasukan suatu pengertian, pernyataan, dan penalaran ke

dalam otak peserta didik agar tahu tentang sesuatu.Mendidik artinya

merubah perilaku peserta didik sesuai dengan nilai dan aturan sosial

yang berlaku. Proses pendidikan harus ada hubungan saling percaya

antara pendidik dan peserta didik. Peserta didik bersedia percaya

kepada pendidik, jika pendidikan memiliki pola pikir dan perilaku

baik.Pendidikan harus menjadi tauladan, mampu memberi nasihat,

mengenal peserta didik, sabar, mampu menunjukan kekurangan peserta

didik tepat waktu melakukan teguran kepada peserta didik dan mampu

mengarahkan peserta didik ke tujuan membela dan mengabdi kepada

kepentingan sebagian besar masyarakat.

Pendidikan menggambarkan interaksi pendidik dengan peserta

didik guna mencapai visi pendidikan yang berlangsung dalam lembaga

pendidikan forman maupun nonformal. Pendidikan yang dilaksanakan

pada dasarnya semua sama, yakni memberi bimbingan agar peserta

Page 31: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

15

didik dapat hidup mandiri sehingga dapat melanjutkan dan melestarikan

tradisi serta nilai-nilai yang berkembang di masyarakat (Zaman, 2018:

130). Melalui pendidikan yang terprogram dan terkelola dengan baik dan

intensif, titik optimum usaha pendidikan akan terwujud. Pendidikan

dikatakan berhasil apabila mampu mengubah tingkah laku manusia ke

arah yang positif (Rochimah & Zaman, 2018: 31).

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan sebuah proses pembelajaran agar peserta didik

mengembangkan potensi dirinya untuk mengembangkan spiritual,

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat dan bangsa.

Pendidikan yang dilaksanakan dilakukan dengan memberikan sebuah

keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan potensi

peserta didik yang dimiliknya untuk pengembangan diri. Proses

pendidikan diselenggarakan dengan melaksanakan segala komponen

masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan

pengendalian mutu pendidikan. Dalam pendidikan terdapat arah dan

tujuan sebuah bangsa untuk menuntaskan dalam kebodohan dan

penindasan.

b. Unsur-Unsur Pendidikan

Purwanto (dalam Tirtarahardja dan La Sulo, 2014: 24-25)

mengemukakan bahwa konsep atau definisi pendidikan mengandung

unsur-unsur sebagai berikut:

Page 32: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

16

1) Peserta didik, berstatus sebagai subjek didik karena ia merupakan

pribadi otonom yang ingin diakui keberadaannya dan

mengembangkan diri secara terus menerus guna memecahkan

masalah dalam kehidupannya;

2) Pendidik, adalah orang yang bertanggung jawab terhadap

pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. Peran

pendidik pada umumnya ditunjukan untuk orang tua, guru, dan

pelatih;

3) Interaktif Edukatif, adalah interaksi atau komunikasi secara timbal

balik antara peserta didik dengan pendidik yang terarah kepada

tujuan pendidikan;

4) Tujuan Pendidikan, adalah tujuan dari keseluruhan jenis kegiatan

selama berlangsungnya peristiwa-peristiwa pendidikan;

5) Materi Pendidikan, adalah sarana dalam mencapai tujuan

pendidikan, materi pendidikan mencakup materi inti yang bersifat

nasional yang mengandung misi pengendalian persatuan bangsa.

Materi lokal mempunyai misi mengembangkan kebinekaan

kekayaan budaya sesuai dengan kondisi lingkungan;

6) Metode Penelitian, memilih dan menerapkan metode pendidikan

perlu memperhatikan kesesuain dengan tujuan pendidikan, peserta

didik, pendidik, situasi, dan kondisi lingkungan belajar;

7) Lingkungan Pendidikan, dibagi menjadi tiga yaitu keluarga, sekolah,

dan masyarakat yang biasa disebut tri pusat pendidikan.

Page 33: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

17

c. Tujuan Pendidikan

Secara etimology istilah pendidikan yaitu arah, maksud atau

halaman. Dalam bahasa arab disebut Maqoshud, sedangkan dalam

bagasa Inggris disebut dengan sitilah gools, porpose. Secara

terminologi tujuan berarti harapan yang dilakukan setelah adanya usaha

sampai selesai.Tujuan merupakan suatu yang diharapkan yang tercapai

setelah sesuatu usaha atau kegiatan selesai dilaksanakan (Darajat, 2011:

18).

Yasir (2008, 21) berpendapat bahwa tujuan pendidikan mencakup

3 aspek yaitu pertama, memberikan bagi proses pendidikan, kedua,

memberikna motivasi dalam aspek pendidikan, karena pada dasarmya

tujuan pendidikan merupakan niali-nilai pendidikan yang ingin dicapai

dan diinternalisasikan pada peserta didik, Ketiga, tujuan pendidikan

merupakan ukuran dalam evaluasi pendidikan.

Dengan demikian ayat-ayat yang menjelaskan tetang pendidikan

Qs. Isra ayat 24.

Artinya: “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka

berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai

Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka

berdua telah mendidik aku waktu kecil."

Andrioza dan Badrus Zaman (2016: 126) mendefinisikan

Pendidikan Islam ialah upaya sadar berupa bimbingan dan pengajaran

Page 34: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

18

terhadap peserta didik, guna mengembangkan potensi jasmani maupun

rohani berdasarkan nilai-nilai spiritual dan kemanusiaan agar setelah

memperoleh pembelajaran setiap peserta didik mampu mengamalkan

ajaran agama Islam, serta terbentuk kepribadian muslim yang memiliki

sifat dan amal perbuatan berdasarkan ajaran Islam.

Komponen yang merupakan kekhususan pendidikan Islam yaitu

pendidikan Islam merupakan panduan, latihan, bimbingan dan

pembelajaran, secara sadar yang diberikan guru kepada peserta didik,

proses pemberian bimbingan dilaksanakan seseorang pendidik secara

terstruktur, berkelanjutan dan berlangsung tahap demi tahap sesuai

dengan perkembangan maturitas peserta didik, tujuan pemberian supaya

peserta didik menjalani kehidupannya dijiwai oleh ajaran agama Islam,

dan dalam implementasi pemberian pengajaran tidak terlepas dari

supervisi sebagai instrument atau alat dalam proses evaluasi (Zaman,

2020: 15).

Tujuan pendidikan Islam merupakan penggambaran nilai-nilai

Islami yang diwujudkan dalam pribadi manusia. Dengan kata lain

pendidikan Islam perwujutan nilai-nilai Islami dalam diri manusia yang

diikhtiarkan oleh pendidik muslim melalui proses yang terminal pada

hasil produk yang bernuansa Islam, yang beriman, bertakwa, berilmu

yang sanggup mengembangkan dirinya menjadi hamba Allah yang taat.

Page 35: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

19

2. Nasionalisme

a. Pengertian Nasionalisme

Nasionalisme adalah sebuah paham yang direalisasikan dalam

sebuah negara, yang mendambakan kepentingan bersama yaitu

kepentingan negara (Moesa, 2007: 28).Nasionalisme adalah satu

paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah

negara dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk

sekelompok manusia.

Mulkan (1996: 14) mengatakan bahwa nasionalisme adalah

sebuah gaggasan mengenai kesatuan kebangsaan dalam sebuah

politik kenegaraan. Menurut Marvin Perry (2013: 94) Nasionalisme

adalah suatu ikatan sadar yang dimiliki bersama oleh sekelompok

orang yang memiliki kesamaan bahasa, kebudayaan, dan sejarah

yang dilandasi dengan kejayaan dan penderitaan bersama dan

saling terikat pada negeri tertentu.

Nasionalisme melahirkan sebuah kesadaran dari elemen anak

bangsa untuk menjadi bangsa yang benar-benar

independen.Harapan ini, membentuk kesadaran masyarakat untuk

melawan penjajahan, penindasan, eksploitasi, dan dominasi.

Nasionalisme dalam konteks era global adalah reaktualisasi

komitmen individu warga negara dan institusi negara untuk saling

menyejahterakan.Dengan pangangan seperti ini, dan konsistensi

kita terhadap pandangan ideologi pancasila yang mendasarkan

Page 36: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

20

paham kebangsaan. Dengan demikian, makna nasionalisme dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara pada dasarnya akan menjadi

langka primordinal dalam mengimplementasikan cita-cita bangsa.

Nasionalisme adalah bentuk kesadaran nasional berbangsa

dan bernegara itu sendiri, dan kesadaran nasional inilah yang

membentuk nation dalam arti politik yaitu negara nasional (Khon,

1984: 5). Munculnya cita-cita besar yang berkaitan dengan masa

depan bangsa Indonesia di kehidupan yang akan datang yaitu

adanya komitmen dan konsistensi untuk mebangun masyarakat

yang adil dan makmur, sejahtera, guna memungkinkan tercapainya

cita-cita bangsa.

Nasionalisme yang ada di Indonesia merupakan suatu cara

untuk “saringan ideologis” yang berbasis nilai-nilai luhur yang

berkembang di Indonesia (Hariyono, 2014: 59).

Nasionalisme dalam kehidupan masyarakat sejatinya

menempati posisi yang sangat strategis melalui nasionalisme

bangsa Indonesia mulai termotivasi untuk terus

mengindentifikasikan cita-cita idealnya yaitu menjadikan bangsa

Indonesia sebagai bangsa yang utuh yang sudah berjalan secara

alami dan spontan bahkan merupakan politikal engineering yang

jauh kesan arifisial (Ilahi, 2012: 15).

Nasionalisme begitu penting bagi kehidupan bangsa

Indonesia.Semangat nasionalisme yang tinggi melahirkan konsep

Page 37: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

21

persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dimana sebuah perbedaan

dari suku, ras, agama dan antar golongan serta bahasa dijadikan alat

pemersatu dan sebagai kekayaan keanekaragaman yang ada di

Indonesia.

Renan (dalam Alius, 2019: 75) nasionalisme atau kebangsaan

adalah sekelompok manusia yang ingin bersatu dan tetap ingin

mempertahankan rasa persatuan tersebut.Untuk membangun jiwa

nasionalisme, perlu dilakukan pendidikan moral dan penanaman

nilai-nilai kebangsaan sejak dini. Hal ini, perlu dilakukan

mengingat pendidikan merupakan cara untuk mendapatkan ilmu

pengetahuan dengan metode pembelajaran yang proaktif. Selain

itu, melalui pendidikan peserta didik dapat mengembangkan

potensi diri dan kepribadian dengan pendidikan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, akhlak mulia, dan keterampilan

sosialnya.

Al-qur’an telah diajarkan akan pentingnya jiwa nasionalisme

seperti yang terdapat pada Qs. Al-Baqarah ayat 126.

Page 38: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

22

Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: "Ya

Tuhanku, Jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa,

dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya

yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari

kemudian. Allah berfirman: "Dan kepada orang yang kafirpun

aku beri kesenangan sementara, kemudian aku paksa ia

menjalani siksa neraka dan Itulah seburuk-buruk tempat

kembali."

b. Unsur-Unsur Nasionalisme

Nasionalisme secara konseptual memiliki makna yang

beragam. Ada yang mengartikan nasionalisme sebagai 1)

Kulturnations dan Statition; 2) loyalitas (etnis dan nasional) dan

keinginan menegakan negara identitas budaya dan bahasa, dan

sebagainya (Dewi, 2008: 2).

Secara objektif nsionalisme mengandung unsur-unsur seperti

bahasa, etnik agama, peradaban wilayah, negara dan

kewarganegaraan (Daki Natalis , 2000: 27).

Adapun nilai-nilai nasionalisme menurut Ahmadi dan

Dalyono (1996: 129) yaitu, a) menetapkan persatuan dan kesatuan,

kepentinagn dan keselamatan, bangsa dan negara di atas

kepentinagn pribadi dan kelompok, b) cinta tanah air dan bangsa

Indonesia danberani untuk rela berkorban. Merupakan faktor-

faktor dan unsur-unsur nasionalisme yang objektif yang sangat

penting dalam membentuk nasionalisme serta mempercepat

membangaun evolusi ke arah pembentukan negara nasional.

Nasionalisme yang berkembang di Indonesia tumbuh dan

berkembang atas jawaban atas kondisi struktural sosial, dimana

Page 39: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

23

nasionalisme di Indonesia lahir untuk menghilangkandeskriminasi

dari para penjajah. Dan untuk memerangi kemiskinan serta

kebodohan untuk menuntaskan kemiskinan (Trubus, 2004: 33).

Nasionalisme mempunyai banyak unsur diantaranya

tanggungjawab, toleransi, , peduli sosial, peduli lingkungan, cinta

damai, cinta tanah, semangat kebangsaan, dan demokrasi.

1) Tanggungjawab, adalah kewajiban dalam melaksanakan tugas

tertentu yang wajib menanggung segala sesuatu. Dengan

kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang

disengaja maupun yang tidak disengaja, bertanggungjawab

berarti sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban (Dwi,

2009: 143). Seseorang yang diberikan tanggungjawab dapat

menyatakan diri sendiri bahwa segala sesuatu yang dilakukan

itu baik dengan mengikuti norma yang berlaku dan akan

dimintai pertanggungjawaban apabila memenuhi syarat

tertentu seperti pengetahuan, kemampuan, dan kesadaran.

2) Toleransi, adalah sikap dan tindakan yang menghargai

perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan

orang lain yang berbeda dengan dirinya. Toleransi memberikan

kebebasan berpendapat, kebebasan memeluk agama, dan

kebebasan untuk mengatur hidupnya sendiri, selama

menjalankan dan menentukan dan sikapnya tidak melanggar

Page 40: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

24

norma-norma yang berlaku di masyarakat sehingga tidak

merusak perdamaian.

3) Peduli Sosial, yaitu sikap dan tindakan yang selalu ingin

memberi bantuan kepada orang lain dan masyarakat yang

membutuhkan.

4) Peduli Lingkungan, yaitu sikap dan tindakan yang berupaya

mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan

mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan

yang sudah terjadi.

5) Cinta Damai, yaitu sikap, perkataan dan tindakan yang

menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas

kehadiran dirinya.

6) Cinta Tanah Air, yaitu cara berpikir, bersikap, dan berbuat

yang menunjukan kesetian, kepedulian dan penghargaan yang

tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya,

ekonomi dan politik bangsa.

7) Semangat Kebangsaan, adalah cara berpikir, bertindak, dan

berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa di atas

kepentingan sendiri dan kelompok.

8) Demokratis, adalah cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang

menilai hak sama dan kewajiban dirinya dan orang lain

(Narwanti, 2014: 27-28).

Page 41: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

25

Wibowo (2011: 43) Karakter Utama Bangsa yang

dikembangkan kepada anak bangsa Indonesia dan para pelajar

untuk kembali menumbuhkan nasionalisme yaitu:

1) Demokratis, agar cara berfikir, bersikap, dan bertindak dna

nmenilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain;

2) Semangat kebnagsaan, yaitu cara berpikir, bertindak dna

berwawasan tang menempatkan bangsa dan bernegara diatas

kepentinagn diri dari kelompoknya;

3) Cinta Tanag Air, yaitu cara berpikir, bersikap dan berbuat,

yang menunjukn sikap kesetiaan, kepedulian dna penghargaan

yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya,

ekonomi, dan politik bangsa;

4) Toleransi, yaitu sikap dan yang menghargai perbedan, agam,

suku, etnis, dna budaya, pendapat, sikap da ntindakan orang

lain yang berbeda dengan dirinya;

5) Mandiri, yaitu sikap dna perilaku yang tidak mudah tergantung

orang lain, dan menyelesaikan tugas-tugasnya dengan mandiri.

c. Evolusi Nasionalisme

Evolusi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah

perubahan, pertumbuhan, dan perkembangan secara beransur-ansur

dan perlahan-lahan. Evolusi merupakan suatu proses perubahan

secara perlahan pada makhluk hidup (manusia) yang menyimpang

menjadi manusia yang lebih baik. Perubahan yang dialami oleh

Page 42: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

26

manusia bertujuan untuk mempertahankan kedudukan sebagai

makhluk ciptaan Allah Swt agar senantiasa menjadi insan yang

mulia. Sedangkan nasionalisme merupakan rasa cinta pada tanah

air, ras, bahasa atau budaya yang sama. Nasionalisme merupakan

semangat kebangsaan atau persatuan dalam perkembangannya

dijadikan sebuah paham yang menempatkan persatuan dari

berbagai elemen sebagai suatu yang vital ada dalam jiwa setiap

individu yan bernaung dalam suatu komunitas.

Jadi dapat disimpulkan bahwa evolusi nasionalisme adalah

proses perubahan dan perkembangan sikap cinta tanah air atau

bangsa pada individu dari tidak peduli (apatis) menjadi peduli.

Evolusi nasionalisme sama artinya dengan perkembangan cinta

tanah air. Perkembangan nasionalisme yang terjadi di kalangan

pelajar akan mempengaruhi masa depan bangsa Indonesia.

Semakin baik sikap nasionalisme generasi muda maka bangsa

Indonesia ke depan akan menjadi bangsa yang utuh dan tidak dapat

diusik oleh oknum-oknum yang merusak tatanan negara. Akan

tetapi sebaliknya, apabila sikap nasionalisme pemuda/pemudi

melorot maka bangsa Indonesia akan mudah dipecah belah.

Kahin (2013: 55) menyatakan awal mula nasionalisme

Indonesia tidak dapat diperkirakan.Awal nasionalisme Indonesia

merupakan fase yang baru mulai disuarakan dan diorganisir pada

Page 43: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

27

dasawarsa kedua abad ke-20. Terdapat lima unsur yang membuat

pertumbuhan nasionalisme Indonesia.

1) Tingginya homogenitas keagamaan di Indonesia

Penduduk Indonesia yang mayoritas beragama Islam akan

mudah membangun solidaritas. Selain, untuk menangkal

kristenisasi, Islam yang berdiri tipis di atas kebudayaan Hindu-

Budha dan mistisme Jawa, semakin mempermudah

penerimaannya di tataran rakyat, khususnya rakyat Jawa;

2) Sikap superioritas orang-orang Belanda yang tidak mau

disamakan dengan orang pribumi dalam berbahasa menjadi

faktor integrasi penting lainnya. Perkembangan bahasa

persatuan yang digunakan adalah bahasa Melayu mampu

menghancurkan solidaritas-solidaritas sempit dalam

nasionalisme Indonesia;

3) Dengan dibentuknya majelis perwakilan tertinggi bagi orang

Indonesia yang disebut Volksraad, mampu mengorganisir

gerakan-gerakan kebangkitan nasional meskipun banyak yang

berpedapat posisi Volksraad tidak begitu berpengaruh di mata

Pemerintah Belanda;

4) Perkembangan radio dan surat kabar menjadi saluran untuk

penyebaran gagasan nasinalisme dan;

5) Adanya rangsangan oleh mobilitas geografis gagasan maupun

penduduk. Dengan pertumbuhan penduduk yang meningkat

Page 44: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

28

sebagai akibat dari pola transportasi abad ke-20 di Indonesia,

mobilitas ini begitu berpengaruh sebagai faktor penyebab

integrasi.

Dimulai dari berkembangnya nasionalisme Indis yang juga

menyokong tumbuhnya nasionalisme Indonesia dan kemudian

dengan dikeluarkannya politik etis, nasionalisme yang digagas

oleh intelektual muda yang menjadi tokoh pergerakan sebuah

dinamika sejarah nasionalisme Indonesia. Proklamasi 17

agustus 1945 adalah salah satu bukti sejarah perkembangan

nasionalisme yang telah berada pada level yang lebih tinggi,

lahirnya pancasila turut menjadi saluran perkembangan dan

transformasi nasionalisme untuk bangsa Indonesia. Ide

persatuan yang disampaikan Soekarno dalam pidato lahirnya

pancasila, semakin mempertegas bahwa nasionalisme adalah

sebuah keniscayaan bagi bangsa Indonesia dengan melihat

bangsa ini merupakan serangkaian heterogenitas yang beridiri

atas persamaan, kesadaran, dan kehendak untuk bersatu

(Alfaqi, 2016: 214).

3. Ekstrakulikuler

a. Pengertin Ekstrakulikuler

Mentri Pendidikan Nasioanal Republik Indonesia No. 39

Tahun 2008 mengenai pembinaan kegiatan ekstrakuikuler

merupakan salah satu jalur pembinaan kesiswaan, kegiatan

Page 45: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

29

ekstrakulikuler siswa yang telah diikuti dan dilaksanakan oleh

siswa yang bertujuan agar siswa dapat memperkaya dan

memperluas diri.

Ekstrakulikuler adalah kegiatan pendidikan diluar jam

pelajaran yang ditunjukan untuk membantu perkembangan

peserta didik, sesuai dengan kebutuhan, potensi dasar, dan

minat mereka sesuai dengan kegiatan-kegiatan secara khusus

diselenggarakan oleh peserta didik atau tenaga kependidikan

yang berkemauan dan berkewenangan di sekolah (Wiyani,

2013: 128). Dengan adanya kegiatan ekstrakulikuler dapat

mendorong lembaga pendidikan sekolah untuk memiliki

sebuah tanggung jawab untuk memberi pengetahuan,

keterampilan, dan mengembangkannya baik melalui

pendidikan formal atau non formal.

Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan peserta didik diluar

jam belajar kurikulum standar sebagai perluasan dari kegiatan

kurikulum dan dilakukan dibawah bimbingan sekolah dengan

tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat, yang

dikembangkan oleh kurikulum (Peraturan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan RI No. 81A Tahun 2013). Dalam kurikulum

2013 ada dua jenis ekstrakurikuler yaitu ekstra wajib dan

pilihan.Ekstrakurikuler wajib merupakan program

ekstrakurikuler yang harus diikuti peserta didik, kecuali bagi

Page 46: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

30

peserta didik dengan kondisi tertentu yang tidak

memungkinkan untuk mengikutinya.Sedangkan

ekstrakurikuler pilihan merupakan program ekstrakurikuler

yang dapat diikuti oleh peserta didik sesuai bakat dan minatnya

masing-masing.

Wiyani (2013: 107) menyatakan bahwa kegiatan

ekstrakulikuler merupakan kegiatan yang dilakukan dalam

mengembangkan aspek-aspek tertentu yang ditemukan dalam

pada kurikulum yang sedang dijalankan, yang berhubungan

dengan bagaimana penerapan sesungguhnya dari ilmu

pengetahuan yang telah dipelajari peserta didik sesuai dengan

tuntutan kebutuhan hidup mereka maupun lingkungan sekitar.

Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilaksanakan diluar

jam sekolah yang telah di tentukan berdasarkan kurikulum

yang berlaku. Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk lebih

mengaitkan pengetahuan yang diperoleh dalam program

kurikuler dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan yang

dilaksanakan di sekolah maupun di luar sekolah guna

memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan atau

kemampuan meningkatkan nilai sikap dalam rangka penerapan

pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari dari

berbagai mata pelajaran dan kurikulum sekolah (Zaman, 2017:

147).

Page 47: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

31

Ekstrakulikuler yang dilakukan diluar jam pelajaran

ditunjukan untuk membantu perkembangan peserta didik

sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka

melalui kegiatan yang secara khusus dikembangkan oleh

peserta didik atau tenaga kependidikan yang berkemampuan

dan berkewenangan di sekolah.

Ekstrakulikuler dapat diartikan sebagai kegiatan

pendidikan yang dilakukan diluar jam pelajaran tatap muka.

Kegiatan tersebut dilakukan atau dilaksanakan dalam atau

diluar lingkunan sekolah dalam rangka memperluas

pengetahuan, meningkattkan pengetahuan, meningkatkan

keterampilan dan menanamkan nilai-nilai atau sebuah aturan

sosial yang baik yang telah terkoordinasi yang sesuai progam

yang telah ditentukan.

b. Macam-Macam Ekstrakulikuler

Anifralhendri (2008: 2-3) mengemukakan pendapat

umumnya mengenai beberapa jenis kegiatan ekstrakurikuler

dalam beberapa bentuk:

1) Krida diantaranya Kepramukaaan Latian Dasar

Kepemimpinan Siswa, Palang Merah Remaja, dan Pasukan

Pengibar Bendera;

Page 48: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

32

2) Karya Ilmiah diantaranya Kegiatan Ilmia Remaja (KIR),

Kegiatan Penguasaan Keilmuan dan Kemampuan

Akademik dan Penelitian;

3) Latihan/Olah Bakat/Prestasi diantaranya Pengembangan

Olahraga, Seni Budaya, Cinta Alam, dan Keagamaan.

4) Seminar, lokarya dan pameran atau bazar dengan subtansi

antara lain karir pendidikan, kesehatan, pelindungan HAM,

keagamaan.

Upaya melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler banyak

sekali hambatan atau permasalah yang harus dihadapi dengan

sumber daya manusia, sarana, dan dana, tingkat kepedulian

orang tua serta masyarakat sebagai petunjuk pelaksanaan

ekstrakurikuler itu sendiri. Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah

harus berjalan sebagaimana mestinya, di mana peserta didik

saat ini dituntut belajar penuh pagi dan sore.

c. Manfaat Kegiatan Ektrakulikuler

Inti dari sebuah kegiatan ektrakulikuler adalah

mengembangkan kepribadian siswa. Dalam sebuah kegiatan

yang dijalankandisekolah tentunya memiliki sebuah manfaat

yaitu:

1) Pengembangan, yaitu manfaat kegitan ektrakulikuler untuk

mengembangkan kemampuan dan kreativitas siswa sesuai

bakat yang dimiliki siswa.

Page 49: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

33

2) Sosial, yaitu manfaat dari kegiatan ektrakulikuler untuk

mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab

sosial peserta didik.

3) Rekreatif, yaitu manfaat kegiatan ektrakulikuler untuk

mengembangkan suasana rileks dan memberi kesenengan

pada peserta didik untuk menunjang sebuah proses

perkembangan.

4) Persipaan karir, yaitu manfaat kegiatan ektrakulikuler untuk

mengembangkan karir peserta didik (Adib, 2011: 69).

d. Kerohanian Islam

Secara etimologi kerohanian berasal kata’’rohani’’ dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia berati: 1, roh dan 2, berupa roh

yang berkaitan dengan jasmani. Dapat disimpulkan yaitu

kondisi kejiwaan seseorang manusia dengan Tuhan Yang

Maha Esa yang diwujudkan dengan budi pekerti seseorang

serta melalui hubungan manusia dengan sesama manusia

melalui ajaran agama yang dianutnya,

Secara etimologi Islam berasal dari Bahasa Arab, berasal

dari kata salima yang berati selamat sentausa (Salim, 1991:

13). Kata Islam (askama-yaslimu-islaman) yang berati damai,

aman dan selamat. Dimana pengertian itu yang sejalan dengan

firman Allah Swt yang berbunyi “Islam adalah Agama Allah

yang diwasiatkan dengan ajaran-ajarannya sebagaimana yang

Page 50: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

34

terdapat dalam pokok ajaran dan syariatnya Nabi Muhammad

Saw dan mewajibkan kepadanya untuk menyampaikan kepada

seluruh umat manusia untuk memeluk Agama Islam”

Jadi kegiatan Ekstrakurikuler Rohis adalah sekumpulan

orang-orang atau kelompok orang atau wadah tertentu dan

untuk mencapai tujuan atau cita-cita yang sama dalam badan

kerohanian sehingga manusia yang bergabung di dalamnya

dapat mengembangkan diri berdasarkan konsep nilai-nilai ke-

Islaman dan mendapatkan siraman kerohanian (Zaman, 2017:

149).

B. Kajian Pustaka

Kajian pustaka ini, peneliti mengacu pada penelitian sebelumnya.

Dimana penelitian tersebut menjadi tolak ukur dan perbandingan antara

penelitian terdahulu dan penelitian ini serta menjadi referensi dalam

penelitian yang akan dilaksanakan oleh Peneliti. Berikut ini, beberapa

hasil penelitian yang ada relavansinya dengan penelitian ini di antaranya

adalah:

1. Penelitian yang telah dilakukan OlehNovyana Dwi Anugrahenytahun 2016

dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah DasarJurusan Pendidikan

Sekolah DasarFakultas Ilmu PendidikanUniversitas Negeri Yogyakarta

yang berjudul “Pendidikan Nilai Nasionalisme Dalam Pembelajaran di

Kelas III SD Negeri Mejing Kalibawang”. Hasil penelitian ini menunjukan

Page 51: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

35

bahwa pendidikan nilai nasionalisme dilakukan dalam dua kegiatan

pokok yaitu: 1) Kegiatan pembelajaran, menggunakan metode

penanaman, keteladanan, fasilitasi, dan pengembangan keterampilan; 2)

Melalui kegiatan pendukung di luar pembelajaran, yaitu: penanaman,

melalui pembiasaan terprogram dan tidak terprogram, serta

modelling/keteladanan. Nilai-nilai nasionalisme yang diberikan yaitu

rela berkorban, tanggung jawab, toleransi, sopan santun, bangga

dengan bangsa sendiri, gotong royong dan lain-lain. Pelaksanaan

pendidikan nilai nasionalisme dalam pembelajaran masih ditemui

beberapa kekurangan yaitu penggunaan metode dan pengembangan

model pembelajaran belum maksimal.

Letak perbedaan penelitian di atas dengan penelitian ini adalah

Penelitian Novyana Dwi Anugraheny membahas tentang pendidikan nilai

nasionalisme melalui pembelajaran dan kegiatan diluar pembelajaran.

Sedangkan penelitian ini mengkaji pendidikan nasionalisme melalui

kegiatan ekstrakulikuler kerohanian Islam.Persamaan kedua penelitian ini

adalah sama-sama menggunakan metode penelitian kualitatif.

2. Penelitian yang telah dilakukan Oleh Mujazirotun Syariah tahun 2018 dari

Progam Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah

Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Semarang yang berjdul

“Implementasi “Pendidikan Karakter Cinta Tanah Air dan Semangat

Kebangsaan Melalui Menyanyikan Lagu Nasional Peserta Didik Kelas II

SD Nurul Islam Purwoyoso Ngaliuan Searang Tahun Pelajaran

Page 52: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

36

2017/2019”. Hasil penelitian 1) mendiskripsikan Implementasi pendidikan

karakter cinta tanah air dan semangat kebangsaan melalui menyanyikan

lagu nasional peserta didik kelas II SD Nurul Islam. Melalui

menyanyikan lagu nasional peserta didik kelas II SD Nurul Islam.; 2)

SD Nurul Islam Purwoyoso Ngaliyan Semarang sudah

mengimplementasikan pendidikan karakter cinta tanah air dan semangat

kebangsaan melalui menyanyikan lagu wajib nasional. Meskipun ada

sedikit hambatan, akan tetapi guru sudah memberikan solusi supaya

hambatan tersebut dapat diminimalisir. Sehingga, implementasi

pendidikan karakter cinta tanah air dan semangat kebangsaan benar-

benar tercapai dan berjalan sebagaimana mestinya dalam dunia

pendidikan di Indonesia.

Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian ini terletak pada

tahun dan lokasi. Penelitian di atas mengkaji tentang implementasi

pendidikan karakter cinta tanah air dan semangat kebangsaan melalui

menyanyikan lagu nasional. Sedangkan penelitian yang sedang dikaji

membahas implementasi pendidikan nasionalisme melalui ekstrakulikuler

Kerohanian Islam. Persamaan kedua penelitian ini adalah sama-sama

membahas cinta tanah air atau dalam arti kata lain nasionalisme.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Fajar Kawantar tahun 2015 Progam Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Pendidikan dan Sekolah Dasar

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yang betjudul

“Pelaksanaan Penanaman Nilai Nasionalisme di SD Negeri 02 Klaten”.

Page 53: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

37

Hasil penelitian 1) penanaman nilai nasionalisme di dalam kegiatan

pembelajaran adalah seperti, guru dan siswa selalu menyanyikan lagu

indonesia raya sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran,

mengumandangkan salam ABITA, dan guru juga selalu menyelipkan

nilai nasionalisme di dalam kegiatan pembelajaran: 2) penanaman nilai

nasionalisme di luarpembelajaran adalah sebagai berikut, ekstrakulikuler

tari dan pramuka, upacara hari senin, upacara hari besar, membiasakan

memakai baju adat pada hari-hari tertentu, membiasakan bersalaman

dengan guru sebelum memasuki kelas.

Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian ini adalah tahun,

objek penelitian, dan penanaman nilai nasionalisme dilakukan dengan dua

cara yaitu dalam proses pembelajaran dan dilaksanakan diluar proses

pembelajaran. Sedangkan persamaan kedua penelitian ini adalah sama-

sama membahas tentang pendidikan nasionalisme.

Page 54: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini penulis menitik beratkan pada “Implementasi

Pendidikan Nasionalisme Ekstrakulikuler Kerohanian Islam SMK Negeri 1

Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran

2019/2020”,denganmenggunakan prosedur yang menghasilkan data deskriptif

berupa data deskriptif berupa ucapan atau perilaku orang-orang yang diamati.

jenis penelitian penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang

mengedepankan penelitian observasi, dan metode penggumpulan data untuk

meyajikan respon dari perilaku subjek penelitian (dalam Agustinova, 2015:

10). Sedangkan penelitian deskriptif kualitatif menurut Sugiyono (2010 : 15)

adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat Postpositifme (berdasarkan

deskripsi), digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah.

Penelitidalam halinibertindak sebagaiinstrumen sekaligus pengumpuldata

dan statusnyadiketahuio1ehsubjekKepalasekolahdanguru di SMK Negeri 1

Tengaran. Ada juga objek Pembina Seksi Kerohanian Islam dan (Peserta

didik)yang sedang diteliti. Namun tidak mengetahui

maksudpenelitianinisehinggatidakadakesanrekayasajustruakanmenghasilkand

atayang akuratdanapaadanyauntukmendapatkanhasilyang

validsesuaidengankondisiyang terjadi di SMK Negeri 1 Tengaran.

Page 55: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

39

B. Lokasi danWaktu Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini di SMK Negeri 1 Tengaran Kabupaten

Semarang. Jl. Darum Na’im, Tengaran, Karangduren, Kabupaten Semarang,

Jawa Tengah-Indonesia. No. Telepone: (0298)3405144. Waktu penelitian

pada tanggal 5 November 2019 – 18 November 2019.SMK Negeri 1

Tengaran dipilih sebagai objek penelitian karena sekolah ini merupakan salah

satu sekolah dibawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendik)

yang menerapkan program penanaman nasionalisme melalui ekstrakurikuler

Kerohanian Islam.

C. SumberData

Sumberdatadalampenelitiankualitatifialahsemuainformasiyang telah di

dapatdari kepala sekolah, pembina seksi kerohanian Islammaupun

parapeserta didikyang dianggap penting,Adapundata dalam penelitian

iniadalah:

1. Data Primer

SekarandanRoger (2017:130), Data primeradalah mengarahpada

informasiyang diperolehsecaralangsungdari Informanyangterkait dengan

temadan fokus penelitian untuk memperoleh tujuan tertentu dari suatu

penelitian. Dataprimer berupa

wawancara.Adapansumberdatadalampenelitianiniadalahhasil

wawancarayangdiperoleh dari Informan.

SekarandanRoger (2017:130), Data primeradalahmengarahpada

informasiyang diperolehsecaralangsungdari Informanyangterkait dengan

Page 56: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

40

temadan fokus penelitian untuk memperoleh tujuan tertentu dari suatu

penelitian. Dataprimer berupa

wawancara.Adapansumberdatadalampenelitianiniadalahhasil

wawancarayangdiperoleh dari informan.Dalampenelitiaan inidatayang

berbentukkata-katadiambildaripara Informan pada waktu

merekadiwawancarai.Dengankatalaindata-

datatersebutberupaketerangandarikepala sekolah, guru dan

beberapapeserta didik SMK Negeri 1 Tengaran Kabupaten Semarang

untuk memberikanketerangan yang relevan.

2. Data Sekunder

DataSekunderadalah datayang diperolehataudikumpulkanpenelitidari

berbagaisumberyang telahada.Datayang berbentuktulisandiperolehPeniliti

saat beradadi SMK Negeri 1 Tengaran Kabupaten

Semarang.Catatantersebutberisi Profil, VisiMisi,DataSiswa, Tata tertib,

Struktur Organisasi dan lain sebagainya.

D. ProsedurPengumpulanData

Kajianilmiahdapatdisajikansecarasistematis,makalangkahpertama

yangperludilakukanadalahpenentuanseperangkatmetode.Halinidimaksudkan

agar metodepenelitianrasionaldanterarahmakaPenelitimenggunakanteknik-

teknik pengumpulan data sepertiyangtersebutdi bawahini:

1. Observasi

PenelitimelakukanpengamatanyangmemungkinkanPenelitiuntukmeli

hat danmengamatibagaimanasituasiyanglangsung

Page 57: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

41

diperolehdaridata.Penelitianinimenggunakanteknikobservasiterusterang

dantersamar.Sugiyono(2010:459-460),Observasiterusterang

dantersamaradalahsuatu penelitianyang

sudahdiketahuipihaklainsejakawalsampaipenelitian selesai. Akan

tetapi,terkadangPeneliti jugatidak terus terangatau

tersamar.Prosespengamatanyangdilakukansaatobservasimerupakansalahsat

u

motifyangdisebabkankarenakebiasaan,kepercayaan,perhatian,perilakutaksa

dar.

2. Wawancara atauInterview

Sugiono (dalam Agustinova, 2015: 33) wawancara adalah

pertemuan antar dua orang untuk bertukar informasi dan gagasan

melalui tanyajawab sehingga dapat dikontruksikan makna dari dalam

suatu topik.

Penelitianini, Penelitimenggunakanteknikwawancara(interview)

kepada kepala sekolah, guru dan peserta didik di SMK Negeri 1

Tengaran. Adapun teknik wawancara yang digunakanadalah

denganwawancara terstruktur dan tidak terstruktur.

Moleong (2007:186), Wawancaraterstrukturadalahsuatu

percakapanyang dilakukanolehlebihdarisatuorang danpewawancaranya

memilihsendiri masalah dan mengajukan pertanyaan sendiri. Peneliti

lebih bnayak sering mendengarkan apa yang diceritakanoleh Informan.

Wawancara itu dilakukan terhadap Pembina SKI dan peseerta didik SMK

Page 58: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

42

Negerti 1 Tengaran melalui tanya jawab antara Peneliti dan Informan

tentang rangkaian pendidikan nasionalisme. Sedangkan

wawancaratidakterstrukturadalah wawancarayang dilakukansecarabebas,

sehinggatidakmenutupkemungkinanpewawancaratidakmenggunakanpand

uan. Teknik sampling data yang digunakanPeneliti yaitu metode snow

ball sampling. Snow ball atau teknik bola salju adalah metode

pengambilan data yang diperoleh melaui proses bergulir dari informan

satu ke informan lainnya. Peneliti berusaha mencari jawaban sebanyak-

banyaknya secara bergulir hingga tidak ditemukan data baru lagi.Peneliti

menanyakan langsung 3 Pembina SKI dari 5 orang dan 5 peserta didik

dari 35 anggota SKI.Data tersebut cukup untuk menjawab pertanyaan

pedoman wawancara karena sudah tidak ditemukan data baru lagi.

3. Dokumentasi

Dokumentasi menurut Sukadi yang dikutip okeh (Agustinova, 2014:.

39) adalah teknik pengumpulan data memperoleh informasi dari

bermacam-macam sumber tertulis maupun dokumen yang ada pada respon

atau tempat dimana responden bertempat tinggal atau melakukan kegiatan

sehari-hari. Metode pengumpulan data yanng diperoleh melalui proses

bergulir dari Informan satu ke informan yang lainnya. Peneliti

mengumpulkan dokumen berupa tulisan, gambar serta dokumentasi yang

berisi foto kegiatan guru maupun peserta didik disekolah dan profil

sekolah.

Page 59: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

43

E. Analisis Data

Miles dan Huberman (dalam Agustinova, 2015: 63) mengemukakan

bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan

berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya

jenuh.Ukuran kejenuhan data ditandai dengan tidak diperolehnya lagi data

atau informasi baru.

Teknik analisis yang digunakan oleh Peneliti yaitu analisis deskriptif

yang meliputi reduksi data, display data, serta penarikan kesimpulan dan

verifikasi. Analasis ini dipilih karena data yang dihasilkan dalam proses

penelitian cukup banyak dan rumit. Sehingga membutuhkan teknik analisis

data yang mudah dipahami serta sesuai dengan fokus penelitian. Hal ini

senada dengan analisis data model (Miles and Huberman) yang akan

dijabarkan sebagai berikut (Pranowo, 2012: 241-242):

1. Pengumpulan data

Pengumpulan data adalah Peneliti mengumpulkan data penelitian

yang banyak, data tersebut diperoleh dari hasil observasi, wawancara,

dan dokumentasi yang dilakukan oleh Peneliti kepada Subjek penelitian

dalam hal ini adalah Pembina SKI dan Peserta didik.

2. Tahap Reduksi Data

Tahap reduksi data adalah proses penyempurnaan data, baik

pengurangan terhadap data yang kurang perlu dan tidak relavan, maupun

penambahan terhadap data yang di rasa masih kurang. Reduksi data ini,

Peneliti peroleh dari awal sampai akhir penelitian dengan dibantu alat

Page 60: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

44

elektronik seperti tape recorder, atau catatan kecil.Selama pengumpulan

data di lapangan Peneliti membuat ringkasan, mengkode, membuat

catatan objektif, reflektif dan menyimpan data tersebut. Data yang telah

direduksi akan memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah

Peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya

bila diperlukan.

3. Penyajian Data (Data Display)

Penyajian data merupakan proses pengumpulan informasi yang

disusun berdasarkan kategori atau pengelompokan-pengelompokan yang

diperoleh. Penyajian data diarahkan agar data hasil reduksi

terorganisirkan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga mudah

dipahami dan merencanakan kerja selanjutnya. Pada tahap ini, Peneliti

menyusun data yang relavan sehingga menjadi informasi yang dapat

disimpulkan dengan cara menampilkan data, membuat hubungan antar

fenomena untuk memaknai apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang

perlu ditindaklanjuti untuk mencapai tujuan penelitian.

4. Tahap Penarikan Kesimpulan/Verifikasi

Penarikan kesimpulan adalah proses perumusan makna dari hasil

penelitian yang diungkapkan dengan kalimat yang singkat, padat dan

mudah dipahami serta dilakukan dengan cara berulangkali melakukan

peninjauan mengenai kebenaran dari penyimpulan itu, khususnya yang

relavan dengan judul, tujuan, dan fokus penelitian. Peneliti melaporkan

hasil temuan baru yang berbeda dengan penemuan sebelumnya.

Page 61: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

45

F.PengecekanKeabsahanData

Sugiyono (dalam Prastowo, 2012:265) ada 4 teknik pemeriksaan

keabsahan data yaituderajat kepercayaan (credibility), kereralihan

(transferrability),keberuntungan (dependability)

dankepastian(confirmability).

Berikut penjelasan dari 4 (empat) teknik pemerikasan keabsahan data,

yaitu:

1. Credibility (derajat kepercayaan)

a) Perpanjangan keikutsertaan, di mana peneliti ikut serta dalam

pengumpulan data sebagai penentu. Sehingga penambahan latar

penelitian sangat diperlukan untuk terkumpulnya data penelitian dari

satu, dua bulan dan seterusnya sampai data penelitian benar-benar

valid.

b) Ketekunan Pengamat, bermaksud untuk menemukan isu-isu yang

relavan dengan permasalah yang sedang di cari kemudian

memfokuskan persoalan tersebut secara rinci.

c) Tringulasi, berarti cara terbaik untuk mengeliminasi perbedaan

kontruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu

mengumpulkan data tentang kejadian dan hubungan dari berbagai

pandangan.

2. Transferability (Kesehatan Eksternal), adalah penelitian yang dilakukan

dalam konteks tertentu dapat diaplikasikan atau di transfer pada konteks

lain. Penelitian ini terungkap segala sesuatu yang dibutuhkan oleh

Page 62: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

46

pembaca agar dapat membantu memahami temuan yang telah diperoleh

Peneliti (Sugiono, 2011: 11).

3. Dependenbility (Keterandalan), merupakan pengujian yang dilakukan

dengan melaksanakan pengecekan terhadap keseluruhan proses

penelitian.

4. Confirmability (objektivitas) adalah pengujian untuk mencapai

objektivitas penelitian.

Penelitianinimenggunakanteknikkeabsahandata denganmodel

triangulasi.Moleong (dalam Pratowo, 2012: 269) mengatakan trigunalasi

adalah teknik pemeriksaan keabsahan data memanfaatkan suatu yang lain

diluar data tersebut untuk keperluan pengecekan atas sebuah perbandingan

data tersebut. Halinidilakukanuntukmembandingkandengandatayang telah

diperoleh dengan waktu dan alat yang berbeda.

Moleong (2007: 331), Cara mengecek dengan menggunakan teknik

triangulasi sumber adalah:

1. Membandingkan data yang diamati dengan hasil pengamatan dan hasil

wawancara;

2. Membandingan hasilwawancarasatu orangdengan oranglain;

3. Membandingkan pendapat satu orangdengan masyarakat lain;

4. Membandingkan hasilwawancaradengan dokumenyangterkait.

Page 63: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

47

BAB IV

PAPARAN DAN ANALISIS DATA

A. PAPARAN DATA

1. Gambaran Umum Obyek Penelitian SMK Negeri 1 Tengaran

a. Sejarah Singkat Berdirinya SMK Negeri 1 Tengaran

Berdiri sebagai Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kecil

yang berlokasidi SMP Negeri 2 Tengaran beralamat Jalan Raya

Solo-Semarang KM.07 Karangduren Tengaran dengan jadwal

masuk mulai jam 13.00 WIB. Pada tanggal 1 Agustus 2005, SMK

Kecil tersebut berpindah di Jalan Darun Na'im, Karangduren,

Tengaran dengan menempati gedung sendiri yang berposisi berada

di belakang SMP Negeri 2 Tengaran. SMK Kecil Tengaran

tersebut dengan Program Keahlian yaitu Teknik Kendaraan Ringan

(TKR) dan Tata Busana (TB) yang dipimpin oleh Bapak Drs.

Saliminudin, MM Tahun Pelajaran 2006/2007 berganti nama

menjadi SMK Negeri 1 Tengaran hingga sekarang.

b. Profil SMK Negeri 1 Tengaran

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Tengaran

merupakan bagian terpadu dari sistem Pendidikan Kejuruan di

bawah naungan kementrian Pendidikan Nasional, dalam hal ini

Dinas Pendidikan dan Pengajaran Propinsi Jawa Tengah. Serta

mengemban misi untuk meningkatkan pendidikan kejuruan di

Page 64: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

48

Wilayah Indonesia bagian barat, khususnya Kabupaten Semarang

bagian selatan dan sekitarnya.Dalam mempersiapkan tugas

tersebut, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Tengaran telah

mengembangkan sumber daya manusia, terutama mengikuti

program pengembangan tenaga kependidikan baik di dalam

maupun di luar negeri. Sesuai dengan potensi dan eksistensi

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Tengaran melaksanakan

pendidikan dan pelatihan pada lima paket keahlian antara lain: Tata

Busana, Teknik Kendaraan Ringan, Rekayasa Perangkat Lunak,

Teknik Sepeda Motor, dan Tata Boga yang dalam melaksanakan

kegiatan didukung oleh beberapa urusan antara lain: ketatausahaan,

urusan kurikulum, urusan hubungan industri dan masyarakat,

urusan kesiswaan, serta urusan sarana dan prasarana. Berikut ini

identitas Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Tengaran secara

lengkap:

Alamat : Jl Darun Na‟im Karangduren Tengaran

Kabupaten Semarang 50775

NIS : 32.03.22.02.011

Nomor Telepon : 0298.3405144

Nomor Fax : 0298.3405166

Web site : smkn1tengaran.sch.id

e-mail : [email protected]

Page 65: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

49

Luas Tanah : 15.257 m2

Luas Bangunan : 5.038 m2

Pemerintah Indonesia telah memberikan tugas pokok kepada

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Tengaran untuk

menyelenggarakan program-program pendidikan dan pelatihan

bagi masyarakat, khususnya dalam mempersiapkan calon pengisi

dan pencipta lapangan kerja di wilayah Indonesia bagian

barat.Perbaikan dan inovasi berlangsung secara berkesinambungan

guna mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan dan perubahan-

perubahan.Semua pelatihan diorientasikan sesuai dengan

kebutuhan pasar atau lapangan kerja.Hubungan kerjasama dan

kemitraan kami dengan banyak perusahaan dan industri, ditambah

pengalaman yang diperoleh melalui unit produksi dan jasa memberi

bekal pengetahuan yang mendalam tentang standar di lapangan

kerja, kebutuhan serta harapan-harapannya. Adapun paket keahlian

yang ada di SMK Negeri 1 Tengaran adalah sebagai berikut:

1) Paket Keahlian Tata Busana

Gencarnya upaya pemerintah untuk memajukan negara

dalam sektor industri real menjadi tantangan tersendiri bagi

kemajuan wilayah Indonesia bagian barat, sehingga benar-

benar dibutuhkan tenaga kerja yang memiliki ketrampilan

tinggi dalam Tata Busana. Unit kerja Paket keahlian Tata

Busana mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan di

Page 66: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

50

dunia tekstil dan garment bagi peserta yang akan mengisi

pekerjaan sehubungan terus membaiknya perekonomian

terutama dalam sektor industri tekstil dan garment baik nasional

maupun internasional.

2) Paket Keahlian Teknik Kendaraan Ringan

Tuntutan pasar dan persaingan yang semakin bebas dan

terbuka memunculkan konsekuensi terhadap kompetensi

sumber daya manusia terdidik dan terampil di bidang Teknik

Otomotif. Oleh karena itu untuk menyediakan tenaga yang

teruji yang dibutuhkan di bidang tersebut, khususnya di wilayah

Indonesia bagian barat, salah satu paket keahlian yang

menyediakan jasa pendidikan dan pelatihan bagi dunia otomotif

adalah Paket keahlian Teknik Kendaraan Ringan Unit kerja ini

(Paket keahlian Teknik Kendaraan Ringan) telah memberikan

sumbangan berharga bagi keberhasilan institusi. Banyak tenaga

kerja perusahaan otomotif atau pendukungnya di wilayah

Indonesia bagian barat khususnya di DKI Jakarta yang

memanfaatkan hasil program pendidikan pelatihan kami.

Berbagai perusahaan atau industri dengan segala kelas

mempercayakan kami untuk Teknik Otomotif(Teknik

Kendaraan Ringan).

Page 67: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

51

3) Paket Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak

Era globalisasi atau era milenial saat ini telah memberikan

konsekuensi cepatnya perkembangan dalam dunia teknologi

informasi, setiap saat dan dimanapun posisinya setiap orang

bisa berbagi informasi dengan kecangihan teknologi

informasi.Melihat realita yang ada pemerintah berusaha

memajukan negara dalam sektor industri teknologi informasi

menjadi tantangan tersendiri bagi kemajuan wilayah Indonesia

yang berkepulauan, sehingga benar-benar dibutuhkan tenaga

kerja yang memiliki ketrampilan tinggi dalam Teknik Rekayasa

Perangkat Lunak.

Unit kerja Paket keahlian Rekayasa Perangkat Lunak

mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan di dunia

teknologi informasi terutama dalam bahasa pemrograman

perangkat lunak dengan semakin maraknya komputerisasi

dalam segala sektor baik industri besar ataupun

kecil.Sehubungan dengan hal tersebut paket keahlian ini

dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas yang

memungkinkan untuk menghasilkan tenaga-tenaga terlatih di

bidangnya.Sehingga hasil tamatan pendidikan dan pelatihan

kami selalu terserap di lapangan kerja yang tersedia ataupun

berwiraswasta.

Page 68: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

52

4) Paket Keahlian Teknik Sepeda Motor

Perkembangan pasar otomotif terutamanya pasar sepeda

motor meningkat pesat seiring tuntutan kebutuhan masyarakat

yang meningkat, memunculkan konsekuensi terhadap

kompetensi sumber daya manusia terdidik dan terampil di

bidang Teknik Otomotif. Oleh karena itu untuk menyediakan

tenaga kompeten yang dibutuhkan di bidang tersebut,

khususnya di wilayah Indonesia bagian barat, salah satu paket

keahlian yang menyediakan jasa pendidikan dan pelatihan bagi

dunia otomotif adalah Paket keahlian Teknik Sepeda Motor.

Unit kerja ini telah mempersiapkan diri untuk bersaing dan

berkompetisi dalam mengisi setiap kebutuhan akan tenaga

terampil dan kompeten dalam teknik sepeda motor dengan

mengandeng dunia usaha dan dunia industri untuk melakukan

kerjasama dalam rangka mempersiapkan tenaga kerja yang

sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri.

Diharapkan banyak perusahan berskala besar ataupun yang

kecil dapat memanfaatkan hasil program pendidikan pelatihan

kami.

5) Paket Keahlian Tata Boga

Perkembangan pasar pariwisata dan hotel terutamanya

pasar kuliner meningkat pesat seiring dengan laju pertumbuhan

penduduk dan kesibukan yang meningkat seiring dengan

Page 69: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

53

semakin kompetitifnya persaingan dunia usaha, masyarakat

membutuhan hiburan untuk menghilangkan stress akibat beban

kerja yang tinggi. Unit kerja ini (Paket keahlian Tata Boga)

baru dalam tahap mempersiapkan diri untuk bersaing dan

berkompetisi dalam mengisi setiap kebutuhan akan tenaga

terampil dan kompeten dalam dunia kuliner. Diharapkan

banyak perusahan atau pelaku industri pariwisata berskala besar

ataupun yang kecil dapat memanfaatkan hasil program

pendidikan pelatihan kami.

6) Paket Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan

Era globalisasi menuntut adanya perdangan bebas (free

trade) dimana nantinya semua orang, negara akan melakukan

sistem tersebut kita dituntut untuk memiliki skill (kemampuan)

untuk bersaing, terlebih persaingan dalam hal kesempatan

bekerja. Setiap tenaga kerja dari tiap negara akan bebas masuk

untuk mendapatkan pekerjaan dinegara yang ditujunya untuk

bekerja . Teknik Komputer dan Jaringan atau TKJ adalah

sebuah Paket Keahlian Sekolah Menengah Kejuruan Paket

keahlian Teknik Komputer dan Informatika Bidang Keahlian

Teknologi Informasi dan Komunikasi dan merupakan salah satu

paket keahlian unggulan di SMK Teknologi Informatika

Komputer, dimana jurusan ini merupakan jurusan yang sudah

mendekati ilmu praktisi yang langsung dapat

Page 70: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

54

diimplementasikan dilingkungan dunia kerja profesional.

Diharapkan banyak perusahan atau pelaku industri komputer

dan teknik informatika berskala besar ataupun yang kecil dapat

memanfaatkan hasil program pendidikan pelatihan kami.

c. Visi, Misi dan Tujuan SMK Negeri 1 Tengaran

1) Visi

Terwujudnya lulusan yang unggul, profesional,

kompetitif, berwawasan lingkungan yang didasari Iman dan

Taqwa;

2) Misi

a) Mengembangkan keunggulan dengan mengedepankan

kemandirian dan kreatifitas;

b) Mendidik dan melatih peserta didik yang berkarakter

berdasarkan iman dan taqwa;

c) Mendidik dan melatih peserta didik sesuai kebutuhan dunia

kerja;

d) Menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan kondusif

untuk mengasah khasanah keilmuan;

e) Memberikan layanan prima kepada pelanggan;

f) Mewujudkan sekolah sebagai wadah kreasi, inovasi untuk

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Page 71: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

55

3) Tujuan

a) Mempersiapkan peserta didik menjadi manusia produktif,

mampu bekerja mandiri, dan dapat diserap oleh DU/DI

sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan

kompetensi yang dimilikinya;

b) Memberikan pembekalan agar mampu berkarir, ulet dan

giat dalam berkompetisi, mampu beradaptasi di lingkungan

kerja dan dapat mengembangkan sikap professional sesuai

kompetensi yang dimilikinya;

c) Membekali peserta didik dalam ilmu pengetahuan,

teknologi, seni dan wawasan entrepreneur agar mampu

mengembangkan diri dikemudian hari baik secara mendiri

maupun melanjutkan pada jenjang pendidikan lebih tinggi.

d. Jumlah Peserta Didik, Tenaga Pendidik dan Kependidikan

1) Jumlah Peserta Didik

No

Kompetensi

Kelas X

Kelas XI

Kelas XII

Jumlah

Keahlian

Kelas Siswa Kelas Siswa Kelas Siswa Kelas

Teknik

1 Kendaraan 4 141 4 135 4 135 12 411

Ringan

2 Teknik 4 140 4 133 4 133 12 406

Page 72: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

56

Sepeda Motor

Rekayasa

3 Perangkat 4 136 3 102 3 101 10 339

Lunak

4 Tata Busana 3 79 3 89 3 104 9 272

5 Tata Boga 2 58 2 58 1 34 5 150

Teknik

6 Komputer & 2 72 2 65 2 65 6 202

Jaringan

Jumlah 19 626 18 582 17 572 54 1780

2) Jumlah Tenaga Pendidik dan Kependidikan

No. Tenaga Pendidik dan Kependidikan Jumlah

1. Guru PNS 48

2. Guru Tidak Tetap (GTT) 56

3. Petugas Tata Administrasi 8

4. Petugas Keamanan 5

5. Petugas Kebersihan 9

Page 73: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

57

Jumlah 126

e. Fasilitas Pendukung

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Tengaran terletak di

tempat yang srategis tepatnya di jalan yang dapat diakses oleh

semua transportasi umum, hal ini memudahkan bagi setiap

pelanggan yang hendak berhubungan dengan pihak kami.Secara

planologis letak Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Tengaran

berada perbatasan wilayah Kota Salatiga dan Kabupaten Boyolali

di Provinsi Jawa Tengah, yang dikelilingi oleh bukit-bukit hijau

dan pemandangan yang sangat indah.Selain itu juga didukung oleh

tatanan organisasi dan sistem manajemen yang siap menghadapi

persaingan global. Tidak mengherankan bila banyak peserta

pendidikan dan pelatihan maupun para stake holders memberikan

komplimen terhadap organisasi kami dari sisi geografis.

1) Aula

Gedung pertemuan berdaya tampung 250 orang, yang

dilengkapidengan sound system. Apabila tidak digunakan

untuk pertemuan, dapat difungsikan sebagai tempat latihan

olah raga bagi guru dan siswa diluar jam pelajaran atau dapat

difungsikan untuk kegiatan kesiswaan, rekrutmen tenaga kerja

dan sebagainya.

Page 74: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

58

2) Ruangan Belajar

Sejumlah 54 kelas teori, 3 ruang praktek Tata Busana, 2

ruang praktekTeknik Kendaraan Ringan, 2 ruang praktek

Rekayasa Perangkat Lunak, 2 ruang praktek Teknik Sepeda

Motor, 2 ruang praktek Tata Boga, 2 ruang praktek Teknik

Komputer dan Jaringan, 2 laboratorium komputer, 1

laboratorium IPA, 2 ruang perpustakaan, menjadikan tanda

kesiapan sarana dan prasarana yang dimiliki SMKN 1

Tengaran.

3) Perpustakaan

Perpustakaan kami memiliki stok buku sebanyak kurang

lebih 4.000 eksemplar yang terdiri dari buku pelajaran, BSE,

buku kurikulum 2013, buku fiksi, buku non fiksi, dan buku

referensi yang ditulis dalam bahasa Indonesia, Inggris, belum

termasuk majalah, tabloid, dan penerbitan lainnya. Juga

termasuk data elektronik melalui e-mail dan akses internet

yang dapat digunakan setiap saat serta adanya Hot Spot area

dimana setiap orang dapat mengakses internet secara gratis. Di

SMK Negeri 1 Tengaran mempunyai 2 gedung perpustakaan.

Yang diberi nama perpustakaan 1 dan perpustakaan 2. Di

perpustakaan 1 menyediakan buku-buku jurusan tingakat kelas

XII serta buku-buku umum. Sedangkan di perpustakaan 2

menyediakan buku-buku jurusan tingakat kelas X dan XI yang

Page 75: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

59

ada di SMK Negeri 1 Tengaran serta buku-buku umum.

Misalnya buku penjaskes, bahasa Indonesia, bahasa Jawa, seni

budaya, dan lain sebagainya.

f. Prestasi SMK Negeri 1 Tengaran

1) Prestasi Peserta didik

a) Tahun 2009 Juara I Ladies Dressmaking Tingkat Provinsi

Jawa Tengah;

b) Tahun 2012 Juara III Sofware Aplikasi Tingkat Provinsi

Jawa Tengah;

c) Tahun 2012 menjadi wakil Indonesia diajang International

Exhibition for Young Inventor (IEYI) di Bangkok Thailand

dengan membuat aplikasi teka teki silang berbasis mobile;

d) Tahun 2014 Juara I Lomba Artikel Ilmiah Tingkat Provinsi

Jawa Tengah;

e) Tahun 2015 Juara Umum Lomba Ketrampilan Siswa

Tingkat Kabupaten Semarang;

f) Tahun 2015 Juara III Lomba Rancang Busana Muslim

Tingkat Nasional;

g) Tahun 2015 Juara I Safety Riding Kapolres Cup Kabupaten

Semarang.

2) Prestasi Tenaga Pendidik

a) Tahun 2012 Juara 2 Guru Berprestasi Tingkat Kabupaten

Semarang;

Page 76: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

60

b) Tahun 2012 Juara 2 Forum Ilmiah Guru Pkn Tingkat

Nasional;

c) Tahun 2014 Juara 2 Guru Anugrah Konstitusi Tingkat

Nasional;

d) Tahun 2015 Juara 1 Guru Berprestasi Tingkat Kabupaten

Semarang;

e) Tahun 2016 Juara 1 Guru Berprestasi Tingkat Kabupaten

Semarang;

f) Tahun 2016 Juara 1 Guru Anugrah Konstitusi Tingkat

Kabupaten Semarang.

2. Diskripsi Data Penelitian

a. Implementasi Penanaman Pendidikan Nasionalisme Pada Kegiatan

Ekstrakurikuler SKI Peserta Didik SMK Negeri 1 Tengaran

Implementasi pendidikan nasionalisme yang diterapkan di SMK

Negeri 1 Tengaran menjadi landasan utama untuk mendidik peserta

didik menjadi insan yang berakhlakul karimah.Melalui ekstrakurikuler

SKI diharapkan peserta didik dapat menerapkan nilai-nilai

nasionalisme.Hal ini, diungkapkan oleh Informan.

Landasan utama untuk menanamkan nilai-nilai

nasionalisme di SKI yaitu kita disini menanamkan

nilai-nilai akhlak budi pekerti yang baik serta

menanamkan karakter Islam. Soalnya anak SMK

emosinya yang masih labil belum matang untuk

berfikir positif banyak terpengaruh lingkungan, maka

dari itu kita diadakan ekstrakulikuler SKI ini untuk

menaruh atau membiasakan kebiasaan anak-anak

dari hal yang negatif ke hal-hal yang positif.

Contohnya seperti kegiatan-kegiatan yang Islami atau

Page 77: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

61

rohani karakter anak atau kepribadian anak yang

dulunya tidak atau belum mengetahui mana yang

benar dan mana yang baik di SKI ini insyaallah bisa

menanamkan rasa nilai-nilai Islam tersebut. (Naf, Gr)

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Informan dibawah ini.

Yang menjadi hal-hal yang melandasi penanaman

nilai nasionalisme dalam SKI adalah kita ketahui

bersama bahwa di SMKN 1 Tengaran ini juga

menerapkan pendidikan karakter dimana sebagian

besar terdapat dalam salah satu atau beberapa unsur

nasionalisme misal tanggungjawab, toleransi, peduli

terhadap sesama , peduli lingkungan, cinta terhadap

tanah air, semangat kebangsaan, itu termasuk

landasan dimana kami sebgai pembina SKI di SMKN

1 Tengaran untuk senantiasa menanamkan nilai

nasionalisme kepada peserta didik. (Fand, Gr)

Pernyataan di atas juga diungkapkan oleh Informan.

Yang menjadi landasan utama untuk menanamkan

nilai nasionalisme di SKI adalah membangun

karakter kebangsaan yang diawali membangun

persatuan dan kesatuan karena dalam ajaran islam

yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits memang

menyerukan kepada persatuan dan anti perpecahan,

kesamaan dan kebebasan, meningkatkan sikap kritis

terhadap lingkungan sekolah. (Des, Mr)

Persiapan penanaman nasonalisme kepada peserta didik

pembina SKI di SMK Negeri 1 Tengaran mempersiapkan.

Persiapan yang dilakukan oleh pembina SKI dalam

penanaman nasionalisme di SKI persiapan yang kami

lakukan tentu secara kurikulum kami mengambil apa

yang sudah menjadi anak-anak harapkan dikelas

kemudian kami turunkan utnuk materi terkait dengan

kajian kajian yang dibahas didalam ekstra itu sendiri.

Misalnya bentuk tanggungjawab bisa kita sampaikan

kepada anak kemudian memberikan kajian peserta yang

lain bahwa tanggungjawab itu sangat penting untuk

ditumbuhkan didalam diri manusia atau siswa. Yang

lain toleransi kita selalu sampaikan ketika ada kegiatan

iduladha itu otomatis juga selain solat idul adha juga

Page 78: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

62

penyembelian hewan kurban, kita utamakan

penyembelihan hewan kurban kita bagikan ke warga

yang ada di lingkungan sekolah yang kurang mampu

tidak memperdulikan bahwa muslim atau non muslim.

Selama disana ada keterangan bahwa disitu tidak

mampu adalah kewajiban kita untuk menumbuhkan

cinta terhadap sesama meskipun itu berbeda

keyakinan, hal ini termasuk dalam kategori peduli

sosial yang tidak membeda bedakan mana muslim

mana non muslim tetapi disini untuk kebersamaan

warga diseluruh sekolah. Nilai-nilai yang lain ada

demokratis cara berpikir dalam bersikap tentunya kita

mengedepankan bebas pendapat selama tidak keluar

dari koridor yang diajarkan Allah Swt. sehingga

terdapat kemufakatan atau hasil yang nanti bisa

diterima oleh semua pihak.(Fand, Gr)

Penanaman pendidikan nasionalisme yang dilaksanakan di

SMK Negeri 1 Tengaran melalui ekstrakurikuler SKI memiliki

peran penting dalam membina kepribadian peserta didik.Hal ini,

diungkapkan oleh Informan.

Pentingnya pendidikan nasionalisme yang diterapkan

dikegiatan ekstrakulikuler sangat penting yaitu

apabila seandainya tidak ada ekstrakulikuler SKI

mungkin anak-anak yang terpengaruh lingkungan

yang negatif mungkin belum bisa untuk merubah

sikapnya atau akhlaknya, maka dari itu kita di SMKN

1 Tengaran membuat kegiatan ekstrakulikuler atau

menerapkan ekstrakulikuler SKI agar karakter atau

tingkah laku siswa dulunya yang negatif bisa menjadi

yang positif, bisa bersosialisasi tentang keagamaan,

bisa menerapkan nilai-nilai Islam, lebih bisa

mendalami tentang syariat islam yang dulunya belum

mengatahui dan sekarang lebih mengetahui. (Naf, Gr)

Nilai nilai yang ditanamkan pada anak anak yang ada

didalam SKI kami ajarkan kepada mereka terkait

dnegan Tanggungjawab. Bagaimana setia

tanggungjawab disetiap kegiatan ski peringatan hari

besar Islam, hari ramadhan, kegiatan idul adha itu

kami tanamkan anak anak kami untuk senantiasa

bertanggungjawab, kemudian juga meningkatkan

Page 79: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

63

toleransi kepada sesama, misalnya dalam setiap

kegiatan bisa saling bekerja sama, saling peduli

dengan apa yang masing-masing tugas yang

diberikan kepada anak-anak yang terkait denan

kegiatan kegiatan ektrakulikuler SKI baik itu didalam

ekstra itu sendiri atau dalam kehidupan anak dalam

kelas atau dalam lingkingan sekolah. (Fand, Gr)

Pentingnya pendidikan nasionalisme di Ekstrakurikuler SKI

dirasakan oleh peserta didik yang mengikuti ekstrakurikuler

tersebut.

Pentingnya pendidikan nasionalisme di

ekstrakurikuler SKI adalah dapat menjadikan dan

membentuk karakter dari seorang siswa untuk lebih

cinta lagi terhadap negerinya. (Nurm, Mr)

Sangat penting gunanya untuk menciptakan sikap

cinta tanah air dan solidaritas antara anggota SKI

serta meningkatkan kekompakan agar saling berkerja

sama dalam melakukan kegiatan dan kerja. (Nurd,

Mr)

Menurut pandangan saya, di dalam ekstrakurikuler

SKI terdapat banyak sekali nilai-nilai pendidikan,

nilai-nilai agama, dan sebagainya.Hal tersebut

merupakan hal yang sangat penting yang harus

dimiliki oleh peserta didik yang berkualitas.Karena

sesuatu yang sangat penting bagi peserta didik

bukanlah sebuah prestasi, melaikan yaitu pribadi

yang baik dan bermoral.Yang memiliki etika dan

sopan santun dalam beragama maupun

berkomunikasi.Serta dapat menerapkan perilaku-

perilaku agama dengan baik dalam lingkungan

sekolah. (Teg, Mr)

Penanaman nilai-nilai nasionalisme di SMK Negeri 1

Tengaran yang diterapkan di SKI banyak memiliki nilai.

Nilai nilai yang ditanamkan pada anak anak yang ada

didalam SKI kami ajarkan kepada mereka terkait

dengan tanggungjawab. Bagaimana disetiap

tanggungjawab disetiap kegiatan SKI peringatan hari

Page 80: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

64

besar Islam, hari ramadhan, kegiatan idul adha itu

kami tanamkan anak anak kami untuk senantiasa

bertanggungjawab, kemudian juga meningkatkan

toleransi kepada sesama, misalnya dalam setiap

kegiatan bisa saling bekerja sama, saling peduli

dengan apa yang masing-masing tugas yang

diberikan kepada anak-anak yang terkait denan

kegiatan kegiatan ektrakulikuler SKI baik itu didalam

ekstra itu sendiri atau dalam kehidupan anak dalam

kelas atau dalam lingkungan sekolah. (Fand, Gr)

Pernyataan tersebut juga diungkapkan oleh Informan.

Nilai-nilai yang diterapkan yaitu sopan santun,

akhlak, budi pekerti dan keterampilan dan berjuang

dijalan Allah. (Suhar, Gr)

Penanaman nilai-nilai nasionalisme yang ada di SKI dapat

diimplementasikan oleh peserta didik.

Kami di ajarkan bagaimana cara untuk menghormati

satu sama lain tanpa ada perselisihan. Dalam

kehidupan bernegara, kami juga diajarkan

bagaimana cara menegakan keutuhan NKRI

walaupun tidak secara langsung. (Teg, Mr)

Melaksanakan kegiatan kegiatan yang bersifat

membangun nilai nasionalisme, mematuhi aturan

aturan yang telah dibuat dalam organisasi SKI,

menjalankan kewajiban yang telah ditetapkan oleh

Allah SWT sebagai bentuk menaati dasar negara

pancasila pada sila pertama Ketuhanan yang Maha

Esa, menjalin kebersamaan dalam segala aspek

pendidikan yang ada dalam lingkungan sekolah, dan

menjadi suri tauladan yang baik bagi lingkungan

sekolah. (Des, Mr)

Dalam penerapan penanaman nasionalisme di

sekolah, guru mengimplementasikan nilai-nilai

nasionalisme dengan cara implementasi penanaman

nasionalisme di kegiatan ski yaitu seperti sikap

gotong royong, tanggungjawab, demokrasi dna sopan

santun. (Naf, Gr)

Page 81: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

65

Implementasi dari penanaman nasionalisme yang

diterapkan di SKI yaitu semua tujuan dalam

penanaman sikap kita mengharapkan tentunya dalam

diri anak itu memiliki sikap yang baik, memiliki

manfaat untuk dirinya sendiri, juga untuk orang-

orang yang ada disekitarnya. Maka dari itu tujuan ini

menjadi sangat penting ketika anak sudah lulus dari

SMKN 1 Tengaran apa yang mereka dapatkan di SKI

ini bisa mereka terapkan dikehidupan masyarakat

ketika musyawarah dan dimana mereka hidup

dimasyralat itu bisa mereka terapkan dilingkungan

masing-masing. (Fand, Gr)

b. Faktor Yang Pendukung Dan Penghambat Penanaman Nilai

Nasionalisme Pada Kegiatan Ekstrakurikuler SKIPeserta Didik SMK

Negeri 1 Tengaran

Setiap kegiatan yang dilaksanakan di sekolah memiliki tujuan

yang ingin dicapai. Namun, disisi lain tidak mudah untuk

merealisasikanya. Hal ini, harus ada faktor yang mendukung untuk

dapat mencapai tujuan dari kegiatan itu sendiri.Sebagaimana yang

dikatakan oleh Informan.

Faktor pendukung dalam penanaman nasionalisme

yaitu sarana dan prasarana, terus kita peringatan

hari-hari besar itu mendukung anak-anak untuk

menguji kreativitas mereka, nilai nilai Islam mereka

sejauh mana mereka peduli dengan hari besar agama

yang sudah dilaksanakna yaitu ski sudah

melaksanakan santuann yatiman, dan akan

melakukan maulid nabi di SMKN 1 Tengaran dengan

ini anak-anak bisa berkreasi melaksanakan kegiatan-

kegiatan nilai-nilai islam dala peringatan hari hari

raya Islam. (Naf, Gr)

Faktor pendukung penanaman nasionalisme

berkenaan dengan agama dan kewarganegaraan

sangat didukung oleh sekolah. Semua pihak

memberikan dukungannya terkait penanaman nilai-

nilai nasionalisme sehingga apa yang menjadi tujuan

Page 82: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

66

sekolah untuk mewujudkan siswa yang berhasil

secara harfiah maupun secara material batinnya

didapatkan di keseharian mereka sehingga banyak

faktor yang kemudian menjadi pendukung penanaman

nasionaisme di SKI, kami selaku pembina selalu

mengharakan mendapati suatu permasalahan untuk

segera diatasi secara bersama-sama agar kemudian

tidak terbengkalai, dan adanya tanggungjawab

masalah-masalah di SKI itu sulit bisa untuk segera

diselesaikan. (Fand, Gr)

Pernyataan di atas juga diungkapkan oleh peserta didik.

Faktor pendukung dalam penanaman nasionalisme di

seksi kerohanian Islam adalah keteladanan yang

dapat ditiru baiknya dari sikap dan perilakunya juga

dari diri sendiri. (Nurm, Mr)

Faktor pendukung saat ada progam kerja dengan

sikap dan penuh tanggungjwab untuk melaksankana

proker tersebut, sesuai dengan tugas masing maisng

serta saling membantu daN yang paling

menyenangkan kita tidak membeda bedakan sama

rata saling berbagi dan melakukan canda tawa

bersama agar terciptanya sikap saling menyanyangi

dan peduli. (Nurd, Mr)

Beberapa faktor pendukung, yaitu dukungan yang

baik dari pihak sekolah, support dari seluruh anggota

bahkan teman-teman sebaya, koordinasi yang bagus

antar pengurus, anggota, dan pembina, serta niat dan

usaha seluruh anggota SKI dalam mencapai suatu

tujuan yang mulia dan bermanfaat bagi diri sendiri

dan bagi orang lain. (Teg, Mr)

Penanaman nasionalisme di SKI tentu tidak akan berjalan dengan

baik. Hal ini, dikarenakan masih banyak hambatan dalam menjalankan

penanaman nasionalisme.

Faktor penghambat dalam penanaman sikap

nasionalisme tidak mudah kadang ketika anak naik

turun dalam artian disini adalah iman, terkadang

anak rajin terkadang malas suatu hal yang lumrah

kemudian kita untuk segera menanggulangi itu

Page 83: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

67

sehingga sekiranya menjadi penghambat dalam

penanaman nasionalisme kita bisa untuk segera

memperbaiki dan apa yang menjadi tujun harapan itu

bisa terlaksana. (Fand, Gr)

Faktor penghambat dalam penanaman nasionalisme

di SKI adalah keterbatasan waktu. Waktu yang

digunakan hanya satu jam dalam seminggu itu pun

terburu-buru karena anak-anak ingin cepat-cepat

pulang. (Suhar, Gr)

Faktor penghambat dalam penanaman nasionalisme juga dirasakan

oleh peserta didik.

Faktor penghambat penanaman nasionalisme di seksi

kerohanian Islam adalah lingkungan, faktor

penghambat dalam penanaman nasionalisme malalui

pembiasaan lingkungan. Tidak semua lingkungan

memberikan pengaruh positif,, sehingga menjadi

faktor penghambat dalam penanaman nasionalisme.

(Nurma, Mr)

Faktor penghambat dalam penanaman sikap

nasionalisme tidak mudah kadang ketika anak naik

turun dalam artian disini adalah iman, terkadang

anak rajin terkadang malas suatu hal yang lumrah

kemudian kita untuk segera menanggulangi itu

sehingga sekiranya menjadi penghambat dalam

penanaman nasionalisme kita bisa untuk segera

memperbaiki dan apa yang menjadi tujun harapan

itu bisa terlaksana. (Fan, Gr)

Ketidakpedulian generasi muda pada pentingnya

sikap nasionalisme, kurangnya pengawasan pada

sikap anggota.(Masr, Mr)

Faktor penghambat dalam penanaman nasionalisme

malalui pembiasaan lingkungan.Tidak semua

lingkungan memberikan pengaruh positif, sehingga

menjadi faktor penghambat dalam penanaman

nasionalisme. (Nurm, Mr)

Ketidakpedulian generasi muda pada pentingnya

sikap nasionalisme, kurangnya pengawasan pada

sikap anggota.(Masr, Mr)

Page 84: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

68

Sedikitnya rasa tanggung jawab yang dimiliki di

setiap individu dalam SKI, Kurangnya kesadaran

yang dimiliki setiap individu dalam SKI untuk

membangun maupun untuk menjadi contoh yang baik

bagi lingkungan sekolah. (Des, Mr)

B. Analisis Data

1. Implementasi Penanaman Pendidikan Nasionalisme Pada Kegiatan

Ekstrakulikuler SKIPeserta Didik SMK Negeri 1 Tengaran

Implementasi penanaman pendidikan Nasionalisme merupakan

penerapan dari konsep pendidikan karakter.Pendidikan karakter

adalah pendidikan yang menekankan pada sikap dan perilaku peserta

didik agar menjadi insan yang memiliki pribadi yang mulia. Pribadi

peserta didik yang baik akan mencerminkan perilaku yang baik.

Sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur’an surat At-Tin: 4

artinya: sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk

yang sebaik-baikmya. Pada dasarnya manusia merupakan makhluk

ciptaan Allah swt yang paling sempurna diantara makhluk yang lain.

Manusia diberika kelebihan berupa akal dan nafsu.Diberikannya akal

dan nafsu agar manusia dapat menggunakannya dengan baik dan

benar.

Di surat Al-Baqoroh: 126 Allah swt telah mengajarkan kepada

hamba-hambanya untuk mencintai dan menjaga negrinya agar

menjadi negri yang aman dan makmur. Implementasi Al-Qur’an Surat

Al-Baqoroh: 126 menjadi pedoman dan dasar bagi sekolah untuk

Page 85: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

69

melatih dan mendidik anak-anak menjaga dan mencintai tanah

kelahirannya.

Upaya dalam penanaman nasionalisme disekolah yaitu terkait

dengan materi-metari kajian kerohanian islam seperti materi dakwah

nabi muhammad pada periode madinah, kegiatan peringatan hari raya

besar Islam seperti peringatan hari raya Idul fitri Idul Adha, Isra’

mi’raj dan maulid nabi, Kegiatan Baksos dalam artian menjenguk

orang sakit, membantu penyediaan air bersih, membantu santunan

anak yatim setiap 6 bulan sekali.

Implementasi nilai nasionalisme yang diterapkan di SMK Negeri

1 Tengaran melalui ekstrakurikuler SKI adalah dimulai dari hal

terkecil.Hal sederhana yang dilakukan oleh peserta didik dapat

melatih dan mendidik karakter atau kepribadian peserta didik untuk

dapat mencintai dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik

Indonesia.Hal sederhana tersebut seperti kegiatan upacara bendera,

jumat bersih, dan cinta lingkungan.Kegiatan jum’at bersih yang

dilakukan oleh peserta didik berupa membersihkan mushola,

membersihkan halaman sekolah.Bentuk cinta lingkungan sebagai

wujud implementasi dalam menanamkan sikap peduli terhadap

lingkungan sekolah seperti tidak membung sampah sembarangan,

slalu menjaga kebersihan kelas, berhemat menggunakan penggunaan

listrik dan air dam kebersihan lingkungan sekitar.Perilaku sederhana

Page 86: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

70

itu, ternyata dapat mengantarkan peserta didik untuk mencintai tanah

air.

Nilai pendidikan nasionalisme yang diterapkan di SKI meliputi

tanggungjawab, toleransi, peduli sosial, sikap saling menghormati dan

sopan santun, cinta tanah air.

Tanggungjawab berarti menjalankan segala sesuatu yang telah

diamanahi dan dapat menyelesaikan tugasnya.Peserta didik yang

mengikuti ekstrakurikuler SKI diberi tanggungjawab sesuai

kemampuan untuk melaksanakan kegiatan yang diadakan oleh ekstra

SKI.Sikap tanggungjawab yang diajarkan di SKI dapat dirasakan oleh

peserta didik.Sikap selanjutnya yang diterapkan di SKI adalah Sikap

toleransi seperti dalam peringatan hari raya besar Islam dimana

sesama siswa baik Islam maupun non Islam ikut berpartisipasi dalam

kegitan yang sedang berlangsung, menghormati ketika beribadah

disekolah.Sikap toleransi berarti menanamkan sikap saling

menghargai perbedaan agama, ras, etnis dan budaya.Di SKI juga

diajarkan untuk menjalankan kegiatan ibadah di lingkungan sekolah

sesuai dengan keyakinannya seperti membaca asmaul husna setiap

pagi sebelum pembelajaran, membaca surah yasin setiap hari jun’at,

melaksanakan infak setiap hari jum’at.

Peduli sosial berarti sikap dan perilaku yang menunjukan

kepedulian terhadap lingkungan setempat.Lingkungan yang dimaksud

adalah sekolah.Di SMK Negeri 1 Tengaran peserta didik diajarkan

Page 87: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

71

untuk menjadi insan yang memiliki jiwa sosial tinggi. Sikap peduli

sosial juga diajarkan di SKI. Hal ini, dibuktikan dengan adanya

perilaku peserta didik yang menjenguk temannya yang sedang sakit,

bakti sosial, gotong royong dan berinfaq.Perilaku tersebut merupakan

salah satu implementasi dari sikap nasionalisme.

2. Faktor Pendukung Dan Penghambat Penanaman Nilai Nasionalisme

Pada Kegiatan Ekstrakulikuler SKI Peserta Didik SMK Negeri 1

Tengaran

Faktor pendukung merupakan sesuatu yang sifatnya mendukung

dan menunjang dalam kegiatan untuk mencapai tujuan yang ingin

dicapai.Faktor pendukung memiliki peran penting untuk mengukur

tingkat keberhasilan suatu program kerja. Faktor pendukung dalam

penanaman pendidikan nasionalisme di SKI diantaranya:

a. Sarana prasarana yang mendukung kegiatan SKI seperti tempat

yang memadai dan buku penunjang;

b. Kerjasama antar pihak sekolah dilakukan atas dasar perintah

dari kepala sekolah untuk membina SKI dengan menugaskan

guru sesuai dengan bidang atau kompetensi yang dimiliki;

c. Alokasi waktu kegiatan SKI diimulai pukul 16.00-17.00 WIB;

d. Sikap keteladan yang ada pada diri anggots SKI menjadi contoh

bagi peserta didik lain. Sikap teladan yang perlu dicontoh seperti

ibadah yang rajin, displin dalam sholat, rajin mengaji, dan

mematuhi tata tertib sekolah;

Page 88: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

72

e. Kegiatan SKI mendapatSuport dari teman-teman ynng

lain.Dukungan tersebut berupa ajakan untuk mengikuti kegiatan

SKI;

f. Komunikasi antara anggota dan pembina SKI terjalin hubungan

yang harmonis dan;

g. Angota SKI memiliki tujuan yang sama dalam mengemban

amanah menerapkan nilai-nilai Islam.

Faktor penghambat adalah suatu hal yang dapat mengganggu dan

menghambat jalannya program yang telah diselenggarakan oleh suatu

pihak, lembaga atau institusi. Faktor penghambat penanaman

pendidikan nasionalisme di SKI meliputi:

a. Kurangnya waktu dalam kegiatan SKI dikarenkan kegiatan

dilaksanakan setelah kegiatan belajar mengajar. Disisi lain yang

seharusnya berlangsung selama 2 jam menjadi 1 jam dikarenakan

kegiatan belajar mengajar sekarang full day;

b. Waktu pelaksaanan SKI kurang efektif, sehingga peserta didik

kurang tertarik untuk mengikuti ekstrakurikuler SKI dan;

c. Lingkungan merupakan salah satu faktor yang menghambat jalan

nya kegiatan SKI. Lingkungan yang baik dalam hal ini adalah

kondisi yang membuat naik dan turunnya motivasi peserta didik

untuk mengikuti kegiatan SKI.

Page 89: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

73

BAB V

PENUTUP

A. SIMPULAN

1. Penanaman nasionalisme yang diterapkan di SMK Negeri 1 Tengaran

yaitu berlandaskan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila, undang-

undang serta pendidikan karakter.Penanaman nasionalisme yang

diterapkan di SMK Negeri 1 Tengaran yaitu tanggungjawab, sikap

toleransi, sikap peduli gotong royong serta sikap peduli sosial antar sesama

masyarakat elemen sekolah.Persiapan yang dilakukan oleh pembina SKI

dalam mengimplementasikan nilai nasionalisme pada kegiatan SKI yaitu

megikuti standar kurikulum yang diterapkan dari sekolah. Penanaman ini,

bertujuan agar peserta didik setelah lulus dari SMK Negeri 1 Tengaran

memiliki jiwa nasionalisme yang dapat implementasikan dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara.

2. Faktor pendukung penanaman nasionalisme ekstrakurikule SKI meliputi

a) Sarana dan prasarana; b) Bimbingan dari Pembina SKI c) Dukungan

dari sekolah, guru dan anggota SKI; d) Sikap tanggungjawab peserta didik

terhadap progam kerja SKI; e) Dukungan dan suport dari pihak sekolah

dan anggota SKI. Sedangkan Faktor penghambat dalam pelaksanaan

penanaman nasionalisme di ekstrakulikuler SKI antara lain: a) sifat malas

siswa dalam mengikuti ekstrakulikuler SKI; b) Waktu pelaksanaan

Kegiatan SKI kurang masksimal; dan 3) Pengaruh lingkungan pergaulan.

Page 90: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

74

B. SARAN

1. Bagi Pendidik

Guru memberikan bimbingan akan pentingnya penanaman

nasionalisme kepada siswa, membuat suasana yang lebih baik, dan

membuat waktu yang efektif dalam penanaman nasionalisme di

ekstrakulikuler SKI agar terealisasikan dengan baik, dan bisa diterapkan

dalam kehidupan sehari siswa baik dilingkungan sekolah atau masyarakat.

2. Bagi Sekolah

Pihak sekolah perlu memberikan arahan kepada orang tua agar anak-

anaknya dapat terkontrol dengan baik.

3. Bagi Peserta Didik

Peserta didik selalu mengikuti kegiatan penanaman nasionalisme yang

telah diimplementasikan dalam lingkungan sekolah dan mematuhi aturan

yang ada di sekolah agar dapat teraktualisasikan nilai nasionalisme dalam

lingkungan sekolah, masyarakat dan negara.

Page 91: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

75

DAFTAR PUSTA

Afan, Ghoffar. 2009. Politik Indonesia Transisi Menuju Demokrasi. Cet. I.

Yogyakarta: Pusaka Pelajar.

Alfaqi, Mifdal Zusron. 2016. Melihat Sejarah Nasionalisme Indonesia untuk

Memupuk Sikap Kebangsaan Generasi Muda.Civis (13): 2/12.

Alius, Suhardi. 2019. Resonansi Kebangsaan Membangkitkan Nasonalisme dan

Keteladanan.Jakarta: PT. Gramedia.

Andrioza dan Badrus Zaman, 2016. Edutainment dalam Mapel PAI. Jurnal

Mudarrisa Vol. 8, No. 1.

Danarjati, Dwi Prasetia, Murtiadi & Ari Ratna Ekawati. 2014. Psikologi

Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Darmaningtiyas. 2005. Pendidikan Rusak-rusakan. Yogyakarta: LKIS Pelangi

Aksara.

Dwi, Ratna. 2009. Kamus Ensiklopedi Umum Bahasa Indonesia.Bandung:

Prakarya.

Hisbanarto, Yakub Vico. 2014. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan.

Yogyakarta: Graha Ilmu. https://www.jogloabang.com/pendidikan/perpres-no-87-tahun-2017-tentang-

penguatan-pendidikan-karakter).

Ilahi, Mohamad Takdir. 2012. Nasionalisme Dalam Bingkai Pluralitas Bangsa.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Kahin, G. M. dkk. 2013. Nasionalisme dan Revolusi Indonesia. Depok:

Komunitas Bambu.

Kemedikbud. 2013. Kurikulum 2013 dan Profesionalisasi Bimbingan dan

Konseling.

Kohn Hans, 1984.Nasionalisme Arti dan Sejarah, Jakarta: Erlangga.

Kusumawardani, Anggraeni dan Faturchman. 2004. Nasionalisme. Buletin

Psikologi. 12 (2): 61-72.

Lilis Setyowati, Moh, Uzer Usman, 1993, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar

Moesa, Ali Maschab. 2007. Nasionalisme Kyai. Jogjakarta: LKIS.

Narwanti, Sri. 2014.Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Familia.

Natalis -Decki, 2000. Evolusi Nasionalisme dan Sejarah, Jakarta: PT: Penerbit

Swadaya.

Prastowo, Andi. 2012. Metode Penelitian Kualitatif dan Perspektif Rancangan

Penelitian. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Purwanto, Nanang. 2014. Pengantar Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Retor Kaligis, Marhaen dan Wong Cilik, 2014.Membedah Wacana dan Praktik

Nasionalisme bagi Rakyat Kecil dan PNI sampai PDI Perjuangan,

Tangerang Selatan: Marjin Kiri.

Rochimah, Nur Apriliya & Badrus Zaman. 2018. Pendidikan Moral Anak

Jalanan. Yogyakarta: Trussmedia Grafika.

Romi Sudhita, I Wayan. 2014. Pengantar Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Page 92: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

76

Salim, Yenny, 1991.Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer.Jakarta:

Moderen English.

Silaban, Winner. 2012. Pemikiran Soekarno Tentang Nasional. Jurnal Dinamika

Politik. 1(3): 1-6.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung:Alfabeta.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Bisnis. Cet. Pertama. Bandung: ALFABETA.

Sujak dan Zainal Adib. 2011.Kegiatan Ektrajukijuker di Sekolah. Jakarta:

Depdikbud.

Tirtarahardja, Umar dan S.L La Sulo. 2005.Pengantar Pendidikan. Jakarta:

Renika Cipta.

Trubus, Priyanto. 2004. Kebangsaan Demokrasi dan Hak Asasi Manusia, Jakarta:

Universitas Tri Sakti.

Wibowo, Agus. 2011.Pendidikan Karakter Strategi MembangunKarakter Bangsa

dan Berperadaban, Jogjakarta: Pustaka Belajar.

Wiyani, Novan Ardi. 2013. Menumbuhkan Pendidikan Karakter di SD (Konsep

dan Strategi).Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Zaman, Badrus, 2017. Pelaksanaan Mentoring Ekstrakurikuler Rohani Islam

(Rohis) dalam Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Siswa Kelas X di SMA

Negeri 3 Boyolali Tahun Ajaran 2015/2016. Jurnal Inspirasi Vol. 2 No. 2

Undaris Ungaran.

Zaman, Badrus. 2018. Pendidikan Akhlak pada Anak Jalanan di Surakarta. Jurnal

Inspirasi Vol. 2 No. 2 Undaris Ungaran.

Zaman, Badrus. 2020. Penerapan Active Learning dalam Pembelajaran

PAI. Jurnal As-Salam, 4(1), 13-27. https://doi.org/10.37249/as-

salam.v4i1.148

Zuhairin, 1993.Metodologi Pendidikan Agama Islam. Solo:Ramadhani.

Page 93: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

77

Lampiran 1: Pedoman Wawancara

PEDOMAN WAWANCARA

Narasumber : Pembina SKI SMK N 1 Tengaran

Judul Penelitian : Implementasi Pendidikan Nasionalisme Ekstrakulikuler

Kerohanian Islam Di Smk N 1 Tengaran Kabupaten

Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020 M

Identitas Diri

Nama :

Jenis Kelamin :

Asal :

Jabatan : Pembina SKI

Pertanyaan:

1. Apa yang menjadi landasan utama untuk menanamkan nilai nasionalisme

di SKI?

2. Apa pentingnya pendidikan nasionalisme yang diterapkan di

Ekstrakulikuler SKI?

3. Apa saja nilai-nilai nasionalisme yang diterapkan di Ekstrakulikuler SKI?

4. Persiapan apa yang saja yang dilakukan oleh bapak/Ibu dalam penanaman

nasionalisme di SKI?

5. Apa indikator/tolak ukur keberhasilan dalam penanaman nasionalisme di

SKI?

6. Apa tujuan penanaman nasionalisme yang diterapkan di SKI?

7. Bagaimana Implementasi penanaman nasionalisme di SKI?

8. Apa faktor penghambat dalam penanaman nasionalisme di SKI?

Page 94: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

78

9. Apa faktor pendukung dalam penanaman nasionalisme di SKI?

10. Apakah penanaman nasionalisme yang diterapkan di SKI sudah sesuai

dengan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)?

Page 95: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

79

PEDOMAN WAWANCARA

Narasumber : Peserta Didik SKI SMK N 1 Tengaran

Judul Penelitian : Implementasi Pendidikan Nasionalisme Ekstrakulikuler

Kerohanian Islam Di Smk N 1 Tengaran Kabupaten

SemarangTahun Pelajaran 2019/2020

Identitas Diri

Nama :

Jenis Kelamin :

Asal :

Jabatan :

1. Apa pentingnya pendidikan nasionalisme yang diterapkan di

Ekstrakulikuler SKI ?

2. Apa saja nilai-nilai nasionalisme yang diterapkan di Ekstrakulikuler SKI ?

3. Apa indikator/tolak ukur keberhasilan dalam penanaman nasionalisme di

SKI ?

4. Apa tujuan penanaman nasionalisme yang diterapkan di SKI ?

5. Bagaimana Implementasi penanaman nasionalisme di SKI ?

6. Apa faktor penghambat dalam penanaman nasionalisme di SKI ?

7. Apa faktor pendukung dalam penanaman nasionalisme di SKI ?

8. Apa manfaat nasionalisme bagi diri anda sendiri ?

Page 96: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

80

Lampiran 2: Hasil Wawancara

VERBATIM WAWANCARA GURU

Tempat Wawancara : Mushola

Hari : Rabu

Tanggal : 30 Oktober 2019

Waktu : 10.00-Selesai

No Informan Pertanyaan Jawaban

1 Naf 11. Apa yang menjadi landasan

utama untuk menanamkan

nilai nasionalisme di SKI?

Landasan utama untuk menanamkan

nilai-nilai nasionalisme di ski yaitu

kita disini menanamkan nilai nilai

akhlak budi pekerti yang baik serta

menanamkan karakter islam.

Soalnya anak smk emosinya yang

masih labil belum matang untuk

berfikir positif banyak terpengaruh

lingkungan, maka dari itu kita

diadakan ekstrakulikuler ski ini

untuk menaruh atau membiasakan

kebiasaan anak-anak dari hal yang

negatif ke hal-hal yang positif.

Contohnya seperti kegiatan-

kegiatan yang Islami atau rohani

karakter anak atau kepribadian anak

yang dulunya tidak atau belum

mengetahui mana yang benar dan

mana yang baik di ski ini insyaallah

bisa menanamkan rasa nilai-nilai

Page 97: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

81

islam tersebut

12. Apa pentingnya pendidikan

nasionalisme yang

diterapkan di

Ekstrakulikuler SKI?

Pentingnya pendidikan

nasionalisme yang diterapkan

dikegiatan ekstrakulikuler sangat

penting yaitu apabila seandaninya

tidak ada ekstrakulikuler ski

mungkin anak-anak yang

terpengaruh lingkungan yang

negatif mungkin belum bisa untuk

merubah sikapnya atau akhlaknya,

maka dari itu kita di smkn 1

tengaran membuat kegiatan

ekstrakulikule atau menerapkan

ekstrakulikuler ski agar karakter

atau tingkah laku siswa dulunya

yang negatif bisa menjadi yang

positif, bisa bersosialisasi tentang

keagamaan, bisa menerapkan nilai-

nilai islam, lebih bisa mendalami

tentang syariat islam yang dulunya

belum mengatahui dan sekarang

lebih mengetahui.

13. Apa saja nilai-nilai

nasionalisme yang

diterapkan di

Ekstrakulikuler SKI?

Menunjukan sikap dan perilaku

berusaha menjadi orang baik,

bermoral baik dengan harapan

menjadi harapan untuk bangsa,

4 Persiapan apa yang saja

yang dilakukan oleh Ibu

dalam penanaman

Persiapan yang dilakukan dalam

penanaman nasionalisme di ski

tentunya kita memotivasi atau

Page 98: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

82

nasionalisme di SKI? menasehati anak agar mereka kalo

seandainya ada hal-hal yang negatif

atau kejadian apapun kita tidak

boleh menirunya. Dan apabila kalo

ada anak-anak ski atau anak-anak

yang ikut ekstrakulikuler ski

melakukan hal kesalahan kiita

langsung lakukan evaluasi kenapa

kok nisa melakukan tingkah laku

perilaku tersebut, dan kita

memberitau dampaknya apabila

melakukan hal-hal tersebut.

5 Apa indikator/tolak

ukur keberhasilan

dalam penanaman

nasionalisme di SKI?

Tolak ukur keberhasilan danalan

penanaman nasionalisme di ski ,

alhamdulillah setelah adanya

kegiatan ekstrkulikuler ski atau

anak-anak yang telah mengikuti ski

tidak pernha yang namanya ada

pelanggaran dalam sekolah,

contohnya seperti kurang disiplin,

atau pelanggran pelecehan seksual

atau apapun itu alhamdulillah

selama ini belum ada anak-anak ski

yang melanggar peraturan sekolah

6. Apa tujuan penanaman

nasionalisme yang

diterapkan di SKI?

Tujuan penanaman nasionalisme

yang diterapkan di ski, tujuannya

agar anak-anak keluar dari smkn 1

tengaran menbawa hal ha yang

positif khususnya untuk nilai nilai

agama islam, kita sebagai guru

Page 99: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

83

agama islam kita bertanggung

jawab untuk mmebentuk karakter

anak agar mereka setelah keluar

dari smk negeri 1 tengaran menjadi

orang-orang yang berguna

khususnya dalam menanaman nilai

nilai agama islam.

7. Bagaimana

Implementasi

penanaman

nasionalisme di SKI?

Implementasi penanaman

nasionalisme di kegiatan ski yaitu

seperti sikap gotong royong,

tanggung jawab, demokrasi dna

sopan santun.

8. Apa faktor penghambat

dalam penanaman

nasionalisme di SKI?

Faktor penghambat dalam penanaan

nasionalisme, yang menghambat

dalam penanaman nasionalisme ini

kadang-kadang anak kalo kita

menasehati ada yang tidak

mendengarkan, tidak serius dalam

mendengarkan nasihat kita, dalam

baca tulis alquran atau juga mereka

ada beberapa mereka bukan semua

satu dua anak ada rasa malu soalnya

meraka belum lancar dalam

membaca alquran . ada yang malu

tulisn arabnya jelak . itu yang

menjadi hambatan dalam kegiatan

ski.

9. Apa faktor pendukung

dalam penanaman

nasionalisme di SKI?

Faktor pendukung dalam

penanaman nasionalise yaitu sarana

dna prasarana, terus kita peringatn

Page 100: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

84

hari-hari besar itu mendukung anak-

anak untuk menguju kreativitas

mereka, nilai nilai islam mereka

sejauh mana mereka peduli dengan

hari besar agama yang sudah

dilaksanakna yaitu ski sudah

melaksanakan santuann yatiman,

dan akan melakukan maulid nabi di

smkn 1 tengaran dengan ini anak-

anak bisa berkreasi melaksanakan

kegiatan-kegiatan nilai nilai islam

dala peringatan hari hari raya islam

10. Apakah penanaman

nasionalisme yang

diterapkan di SKI sudah

sesuai dengan

Penguatan Pendidikan

Karakter (PPK)?

Penanaman nasionalisme sudah

diterapkan. Tetapi masih ada

beberapa kendalan dalam

penanmaan nasionalisme yabg

diterapkan di ski. yang pertama

kendalanya di ekstra ini kan

dilaksanakna ketika kita pulang

sekolah baru melaksanakan kegiatan

ski selesai knm mereka mengeluh

capel, mungkin mengeluh keiyika

tidak membawa bekal mungkin

mereka lapar, ini menjadi kendala

setelah kbm. Dan tidka ada waktu

selain habis kegiatan belajar

mengajar itu tidak ada waktu lagi.

Maka dairi itu kita sebagi guru

merasakan caoek juga setelah kbm

masih ada kegiatan yang selesai

smapai jam 5 lebih. Anak-anak

Page 101: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

85

yang hadir dan yag tidak hadir

banyak yang hadir, tapi kadang-

kadang juga sediit yang datang dna

tidak menentu. Penanaman

alhamdulillah sudah 70 persen

selama saya membimbing di ski.

setiap pertemuan kita slalu kasih

motuvasi, kita sebgaia umat islam

menjadi sisiwa yang teladan. Di

smkn 1 tengaran anal-anak ski

memang menjadi panutan anak

anak yang lain. Contohnya seperti

bertutut kata, bersikap, bertingkah

laku sesama teman , dan bisa

menghormati serta ditanamkan

dalam kegidupan sehari-hari.

2, Fan 1. Apa yang menjadi

landasan utama untuk

menanamkan nilai

nasionalisme di SKI?

Yang menjadi hal-hal yang

melandasi penanaman nilai

nasionalisme dalam ski adalah kita

ketahui bersama bahwa di smkn 1

tengaran ini juga menerapkan

pendidikan karakter dimana

sebagian besar terdapat dalam salah

satu atau beberapa unsur

nasionalisme misal tanggungjawab,

toleransi, peduli terhadap sesama ,

peduli lingkungan , cinta terhadap

tanah air, semangat kebangsaan, itu

termasuk landasan dimana kami

sebgai pembina ski di smkn 1

tengran untuk senantiasa

Page 102: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

86

menanamkan nilai nasionalisme

kepada peserta didik.

2. Apa pentingnya

pendidikan

nasionalisme yang

diterapkan di

Ekstrakulikuler SKI?

Pentingnya penanaman pendidikan

nasionaisme di ekstrakulikuler tentu

tidak terlepas juga dari apa yang

sudah didapatkan dari anak anak

didalam kegiatan intrakulikuler

bagaimana anak juga mendapatkan

materi terkait dengan moralitas dan

kewarganegaraan, dalam artian di

sini baik dari pendidikan agama

dan kewarganegaraan untuk

senantiasa menanamkan pentingnya

nasionalisme didalam kehidupan

peserta didik. Dalam ekstrakulikuler

ski memiliki daya dukung terhadap

mereka yang didapatkan dalam

kegiatan intrakulikuler disekolah.

Meskipun ski adalah seksi

kerohanian islam tapi tidak jauh dari

apa yang sudah menjadi pendukung

terkait dengan apa yang sudah

mereka dapatkan dikelas. Ski adalah

wadah untuk berdakwah terkait

dengan keislaman tetapi terkait

dengan kehidupan siswa sehar hari

juga tidak terlepas dari kehiidupan

masyarakat. Yang kita sampaikan

dalam kegiatan ekstrakulikule tidak

terlepas dari masyratakt

Page 103: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

87

3. Apa saja nilai-nilai

nasionalisme yang

diterapkan di

Ekstrakulikuler SKI?

Nilai nilai yang ditanamkan pada

anak anak yang ada didalam ski

kami ajarkan kepada mereka terkait

dengan tanggungjawab. Bagaimana

disetia tanggungjawab disetiap

kegiatan ski peringatan hari besar

islam, hari ramadhan, kegiatan idul

adha itu kami tanamkan anak anak

kami utnuk senantiasa

bertanggungjawab , kemudian juga

meningkatkan roleransi kepada

sesama, misalnya dalam setiap

kegiatan bisa saling bekerja sama,

saling peduli dengan apa yang

masing-masing tugas yang

diberikan kepada anak-anak yang

terkait denan kegiatan kegiatan

ektrakulikuler ski baik itu didalam

ekstra itu sendiri atau dalam

kehidupan anak dalam kelas atau

dalam lingkingan sekolah.

14. Persiapan apa yang saja

yang dilakukan oleh

bapak dalam

penanaman

nasionalisme di SKI?

Persiapan yang dilakukan oleh

pembina ski dalam penanaman

nasionalisme di ski persiapan yang

kami lakukan tentu secara

kurikulum kami mengambil apa

yang sudah menjaidi anak-anak

harapkan dikelas kemudian kami

turunkan utnuk materi terkait

dengan kajian kajian yang dibahas

didalam ekstra itu sendiri. Misalnya

Page 104: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

88

bentuk tanggungjawab bisa kita

sampaikan kepada anak kemudian

memberikan kajian peserta yang

lain bahwa tanggungjawab itu

sangat penting untuk ditumbuhkan

didalam diri manusia atau siswa.

Yang lain toleransi kita selalu

sampaikan ketika ada kegiatan

idula adha itu otomatis juga sselain

solat idul adha juga penyembelian

hewan kurban, kita utamakan

penyembelihan hewan kurban kita

bagikan ke warga yang ada di

lingkungna sekolah yang kurang

mampu tidak memperdulikan bahwa

muslim atau non muslim. Selama

disana ada keterangan bahwa disitu

tidak mampu adalah kewajiban kita

untuk menumbuhkan cinta terhaap

sesama meskipun itu berbeda

keyakinan, hal ini termasuk dalam

kategori peduli sosial yang tidak

membeda bedakan mana muslim

mana non muslim tetapi disini

untuk kebersamaan warga diseluruh

sekolah. Nilai nilai yang lain ada

demokratis vara berfikir dalam

bersikap tentunya kita

mengedepankan bebas pendapat

selama tidak keluar dari koridor

yang diajarkan allah swt sehinggaa

Page 105: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

89

terdapat kemufakatan atau hasil

yang nanti bisa diterima oleh semua

pihak.

15. Apa indikator/tolak

ukur keberhasilan

dalam penanaman

nasionalisme di SKI?

Tolak ukur keberhasilan dalam

penanaman nasionalise ski itu

sendiri bisa kita lihat dari aktivitas

yang mereka lakukan baik didalam

ekstra itu sendriri bisa diterpkan di

lingkungan sekolah sehingga tidak

terjadi hal hal yang diluar keinginan

kita bersamaa bahwa yang menjadi

tolak ukur adalah anak baik kepada

sesama, anak baik kepada guru, baik

kepada orangtua, ketika dilihat

semuanya tertib, tidak semua gaduh

sendiri, ketika terjadi kegaduhan

sedah ada pihak yang menertibkan

penanaman nasionalisme didalam

ekstra itu sendiri bisa dilihat dalam

keseharian anak.

16. Apa tujuan penanaman

nasionalisme yang

diterapkan di SKI?

Tujuan dari penanaman nasionalise

yang diterapkan di ski yaitu semua

tujuan dalam penanaman sikap kita

mengharapkan tentunya dalam diri

anak itu memiliki sikap yang baik ,

memiliki manfaat untuk dirinya

sendiri, juga untuk orang-orang

yang ada disekitarnya. Maka dari itu

tujuan ini menjadi sangat penting

ketika anak sudah lulus dari smkn 1

Page 106: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

90

tengaran apa yang mereka dapatkan

di ski ini bisa mereka terapkan

dikehidupan masyarakat ketika

musyawarah dna dimana mereka

hidup dimasyralat itu bisa mereka

terapkan dilingkungan masing-

masing,

17. Bagaimana

Implementasi

penanaman

nasionalisme di SKI?

Implementasi dari penanaman

nasionalise yang diterapkan di ski

yaitu semua tujuan dalam

penanaman sikap kita

mengharapkan tentunya dalam diri

anak itu memiliki sikap yang baik ,

memiliki manfaat untuk dirinya

sendiri, juga untuk orang-orang

yang ada disekitarnya. Maka dari itu

tujuan ini menjadi sangat penting

ketika anak sudah lulus dari smkn 1

tengaran apa yang mereka dapatkan

di ski ini bisa mereka terapkan

dikehidupan masyarakat ketika

musyawarah dan dimana mereka

hidup dimasyralat itu bisa mereka

terapkan dilingkungan masing-

masing,

18. Apa faktor penghambat

dalam penanaman

nasionalisme di SKI?

Faktor penghambat dalam

penanaman sikap nasionalisme

tidak mudah kadang ketika anak

naik turun dalam artian disini

adalah iman, terkadang anak rajin

Page 107: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

91

terkadang malas suatu hal yang

lumrah kemudian kita untuk segera

menanggulangi itu sehingga

sekiranya menjadi penghambat

dalam penanaman nasionalisme

kita bisa untuk segera memperbaiki

dan apa yang menjadi tujun harapan

itu bisa terlaksana.

19. Apa faktor pendukung

dalam penanaman

nasionalisme di SKI?

Faktor pendukung penanaman

nasionalisme berkenaan dengan

agama dan kewarganegaraan sangat

didukung oleh sekolah. Semua

pihak memberikan dukungannya

terkait penanaman nilai nilai

nasionalisme sehingga apa yang

menjadi tujuan sekolah untuk

mewujudkan siswa yang berhasil

secara harfiah maupun secara

material batinnya didapatkan di

keseharian mereka sehingga

banyak faktor yang kemudian

menjadi pendukung penanaman

nasionaisme di SKI, kami selaku

pembina selalu mnegharakan

mendapati suatu permasalahan

untuk segera diatasi secara bersama-

sama agar kemudian tidak

terbengkalai, dan adanya

tanggungjawab masalah-masalah di

SKI itu sulit bisa untuk segera

diselesaikan.

Page 108: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

92

20. Apakah penanaman

nasionalisme yang

diterapkan di SKI sudah

sesuai dengan

Penguatan Pendidikan

Karakter (PPK)?

Penanaman nasionalisme di ski

insyaalllah sudah sesui dnegan

penguatan pendidikan karakter

terkait dengan nasionaisme terkait

dengan bagaimana bersikap

terhadap sebuah permasalahan itu

senantiasa sesuai dengan apa yang

diajarkan tidak keluar dari koridor

koridor islam . terkait dengan

rasulullah bagaimana allah

mengajarkan kita telah ada pada

diri rasulullaj itu uritauladan

sehingga apa yang kita sampaikan

sesuai dengan ajaran silam.

Suhar 1. Apa yang menjadi

landasan utama untuk

menanamkan nilai

nasionalisme di SKI?

Berlandaskan pancasila dan undang

undamg dasar

2. Apa pentingnya

pendidikan

nasionalisme yang

diterapkan di

Ekstrakulikuler SKI?

Pentignya pendidikan nasionalisme

di ski yaitu untuk meningkatkan

mutu pendidikan agama islam

3. Apa saja nilai-nilai

nasionalisme yang

diterapkan di

Ekstrakulikuler SKI?

Nilai nilai yang diterapkan yaitu

sopan santun, akhlak, budi pekerti

dna keterampilan dan berjuang

dijalan allah

4. Persiapan apa yang saja

yang dilakukan oleh

bapak dalam

Persiapan apa yang dilakukan dalam

penanaman nasionalisme yaitu

mempersiapkan diri, dan saya harus

Page 109: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

93

penanaman

nasionalisme di SKI?

melakukan terlebih dahulu baru

diterapkan

5. Apa indikator/tolak

ukur keberhasilan

dalam penanaman

nasionalisme di SKI?

Indikator keberhasilan pendidikan

nasionalisme di SKI adalah anak

dapat menampilkan sikap dan

perilaku terbaik, seperti

bertanggungjawab, mandiri, dan

jujur.

6. Apa tujuan penanaman

nasionalisme yang

diterapkan di SKI?

Tujuan penanaman nasionalisme di

SKI adalah menjadi anak yang

terdidik, agamis, anak yang baik,

beriman, bertanggungjawab, dan

bertaqwa

7. Bagaimana

Implementasi

penanaman

nasionalisme di SKI?

Implemrntasi penanaman

nasionalisme di SKI adalah menjadi

anak yang terdidik, agamis, anak

yang baik, beriman,

bertanggungjawab, dan bertaqwa

8. Apa faktor penghambat

dalam penanaman

nasionalisme di SKI?

Faktor penghambat dalam

penanaman nasionalisme di SKI

adalah keterbatasan waktu. Waktu

yang digunakan hanya satu jam

dalam seminggu itu pun terburu-

buru karena anak-anak ingin cepat-

cepat pulang.

9. Apa faktor pendukung

dalam penanaman

nasionalisme di SKI?

Faktor pendukung dalam

penanaman nasionalisme di SKI

adalah wisata religi. Piknik religi

yang dimaksud adalah ziarah. Selain

Page 110: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

94

itu faktor pendukung lainnya seperti

baca buku, nonton vidio

10. Apakah penanaman

nasionalisme yang

diterapkan di SKI sudah

sesuai dengan

Penguatan Pendidikan

Karakter (PPK)?

Penguatan pendidikan karakter di

SKI bisa dikatakan sudah sesuai

atau belum. Karena banyak kegiatan

yang bersamaan dengan kegiatan

ski sehingga dapat menganggu

jalannya kegiata sebelumnya yang

telah direncanakan.

Page 111: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

95

Lampiran 3: Surat Tugas Pembimbing Skripsi

Page 112: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

96

Lampiran 4:Surat Izin Penelitian

Page 113: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

97

Lampiran 5: Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Page 114: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

98

Lampiran 6: Lembar Pembimbing Skripsi

Page 115: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

99

Page 116: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

100

Page 117: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

101

Lampiran 7: Daftar Nilai SKK

Page 118: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

102

Page 119: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

103

Page 120: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

104

Lampiran 8: Daftar Riwayat Hidup

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Lella Nur Ariyanto Putri

NIM : 23010 16 0181

Tempat Tanggal Lahir : Sragen, 17 Juni 1998

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Desa Suwatu, Dsn Suwatu, RT. 05/RW.02,

Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, Jawa

Tengah

No. Handphone : 0822 2939 1086

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan : SD Negeri Suwatu 02 Tahun 2010

SMP 2 Tungkal Jaya Tahun 2013

SMA Negeri 13 Luwu Timur Tahun 2016

Demikian daftar riwayat hidup yang saya buat ini dengan sebenar-benarnya.

Page 121: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

105

Lampiran9: Foto Penelitian

Wawancara dengan ketua SKI tahun 2019

Page 122: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NASIONALISME DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8362/1/PAI... · 2020. 6. 19. · DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN

106

Wawancara dengan pembina SKI Bersama anggota SKI