implementasi pendidikan humanis di smp alternatif...

132
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF QARYAH THAYYIBAH SALATIGA TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh HIDAYATUL MAGHFIROH NIM: 111-12-030 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2016

Upload: doanhanh

Post on 30-Jul-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS

DI SMP ALTERNATIF QARYAH THAYYIBAH

SALATIGA TAHUN 2016

SKRIPSI

Diajukan Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh

HIDAYATUL MAGHFIROH

NIM: 111-12-030

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

Page 2: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

ii

Page 3: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

iii

Page 4: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

iv

Page 5: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

v

Page 6: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

vi

MOTTO

وما أرسلناك إلا رحمة للعالمين "Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi)

rahmat bagi semesta alam." (QS. 21:107)

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahi rabbilalamin, dengan izin Allah swt skripsi ini telah

selesai.

Skripsi ini penulis persembahkan kepada Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Ali

Suwandi dan Ibu Rohmatun), kakak-kakak, dan adikku yang senantiasa

memotivasi dan menasehati.

Page 7: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

vii

KATA PENGANTAR

بسم هللا الرحمن الرحيم

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan

yang Maha Rahman dan Rahim yang dengan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya

skripsi dengan judul Implementasi Pendidikan Humanis di SMP Alternatif Qaryah

Thayyibah tahun 2016 bisa diselesaikan.

Sholawat dan salam penulis haturkan kepada sang teladan utama, nabi

Muhammad shalallahualaihi wassalam, juga kepada para shahabat, keluarga dan

orang yang istiqomah mengikuti petunjuk beliau.

Penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa motivasi, dukungan dan

bantuan dari berbagai pihak terkait. Sungguh menjadi kebahagiaan yang tiada tara

penulis rasakan setelah skripsi ini selesai. Oleh karena itu penulis ucapkan

terimakasih setulusnya kepada :

1. Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Salatiga.

2. Bpk. Suwardi, MPd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

3. Ibu Ruhayati, M.Pdi. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

4. Dr. Miftahuddin, M.Ag. selaku Pembimbing yang telah mengarahkan,

membimbing, memberikan petunjuk, dan meluangkan waktunya dalam

penulisan skripsi ini.

Page 8: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

viii

5. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian

akademik dan staf perpustakaan yang telah memberikan layanan serta

bantuan kepada penulis.

6. Bapak Ahmad Bahruddin selaku kepala sekolah SMP Alternatif Qaryah

Thayyibah dan seluruh guru, terutama Ibu Heni, Ibu Zulfa, dan Bapak

Ahmad yang meluangkan waktu serta memberikan bantuan kepada penulis

untuk penelitian.

7. Siswa SMP Alternatif Qaryah Thayyibah, yang telah meluangkan waktu

serta memberikan bantuan kepada penulis untuk penelitian.

8. Teman-teman senasib seperjuangan PAI 2012, khususnya One Emi

Nasithoh dan Putri Rifa Anggraeni.Terima kasih atas dukungan dan

bantuannya.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih

atas bantuan dan dorongannya.

Atas segala hal tersebut, penulis hanya bisa berdoa, semoga Allah Azza wa

Jalla mencatatnya sebagai amal sholeh yang akan mendapatkan balasan yang

berlipat ganda. Aamiin.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, masih banyak

kekurangan baik dalam isi maupun metodologi. Untuk itu saran dan kritik yang

membangun penulis harapkan dari berbagai pihak guna kebaikan penulisan di

masa yang akan datang. Semoga skripsi bermanfaat untuk penulis pada khususnya

dan bagi para pembaca pada umumnya. Aamiin.

Page 9: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

ix

Salatiga, 01 Juli 2016

Penulis,

Hidayatul Maghfiroh

Page 10: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

x

ABSTRAK

Maghfiroh, Hidayatul. 2016. Implementasi Pendidikan Humanis di SMP

Alternatif Qaryah Thayyibah Salatiga Tahun 2016. Skripsi. Jurusan

Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam

Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Miftahuddin, M.Ag.

Kata Kunci: Implementasi, Pendidikan Humanis.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji penerapan pendidikan humanis di

SMP Alternatif Qaryah Thayyibah. Sekolah tersebut mampu menerapkan pendidikan

humanis dalam pelaksanaan pembelajarannya. Pertanyaan utama yang akan dijawab

peneliti adalah (1) Apa konsep pendidikan humanis di SMP Alternatif Qaryah

Thayyibah? (2) Bagaimana implementasi pendidikan humanis di SMP Alternatif Qaryah

Thayyibah? (3) Apa faktor pendukung dan pendidikan humanis di SMP Alternatif Qaryah

Thayyibah?

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti mendapatkan data

menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Tahap-tahap penelitian

meliputi pra lapangan, pekerjaan lapangan, dan analisis data. Analisis data pada

penelitian ini menggunakanreduksi data.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa (1) konsep pendidikan humanis di SMP

Alternatif Qaryah Thayyibah adalah pendidikan yang membebaskan siswa untuk belajar

sesuai dengan keinginan dan tanpa ada kekerasan. (2) implemenatsi pendidikan humanis

di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah meliputi (a) metode pembelajaran pendidikan

humanis adalah siswa aktif belajar sesuai dengan keinginannya. (b) Siswa merasa bebas,

senang, dan nyaman. (c) guru seperti teman, sabar, dan baik. (d) Kurikulum disesuaikan

dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif Qaryah

Thayyibah (3) (a) faktor pendukung meliputi Siswa tidak tertekan dengan aturan-aturan

yang tidak mereka sukai, siswa bebas dalam proses pembelajaran, siswa betah di

sekolahan tidak cepat-cepat ingin pulang, siswa belajar sesuai keinginannya, dan siswa

senang dan nyaman di sekolah. (b) faktor penghambat adalah siswa yang dalam keadaan

malas maka ia akan melanggar peraturan dan mengabaikan kesepakatan kelompoknya.

Page 11: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

xi

DAFTAR ISI

JUDUL .……………………………………………………………........ i

DEKLARASI ............................................................................................. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... iii

PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................... iv

MOTTO ..................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ...................................................................................... v

KATA PENGANTAR ............................................................................... vi

ABSTRAK ................................................................................................. ix

DAFTAR ISI .............................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Fokus Penelitian ............................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 5

D. Kegunaan Penelitian ........................................................................ 5

E. Penegasan Istilah ............................................................................. 6

F. Metode Penelitian ............................................................................. 11

G. Sistematika Penulisan ....................................................................... 21

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pendidikan Humanis ....................................................................... 23

1. Pengertian Pendidikan Humanis ................................................ 23

2. Guru dalam Pendidikan Humanis .............................................. 25

3. Metode Pendidikan Humanis ..................................................... 28

4. Siswa dalam Pendidikan Humanis ............................................. 36

B. Teori-teori Pendidikan Humanis ..................................................... 39

1. Abraham Maslow ....................................................................... 40

2. John Dewey ................................................................................ 42

3. Paulo Friere ................................................................................ 45

Page 12: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

xii

4. Ki Hajar Dewantara .................................................................... 47

C. Pendidikan Alternatif Qaryah Thayyibah ....................................... 48

BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMP Alternatif Qaryah Thayyibah .................... 50

1. Sejarah ........................................................................................ 50

2. Letak Geografis .......................................................................... 52

3. Prestasi ....................................................................................... 53

B. Konsep Filosofis ............................................................................. 54

C. Implementasi Pendidikan Humanis di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah

Tahun 2016 .................................................................................... 57

1. Metode Pembelajaran ................................................................. 57

2. Siswa .......................................................................................... 63

3. Guru ........................................................................................... 64

4. Kurikulum .................................................................................. 67

5. Sarana dan prasarana .................................................................. 68

D. Faktor Pendukung dan Penghambat Pendidikan Humanis di SMP

Alternatif Qaryah Thayyibah Tahun 2016 ...................................... 70

1. Faktor Pendukung ...................................................................... 70

2.Faktor Penghambat ...................................................................... 71

BAB IV PEMBAHASAN

A. Konsep Pendidikan Humanis di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah Tahun

2016 ................................................................................................. 73

B. Implementasi Pendidikan Humanis di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah

Tahun 2016 ..................................................................................... 77

1. Metode Pembelajaran ................................................................. 77

2. Siswa .......................................................................................... 79

3. Guru ........................................................................................... 80

4. Kurikulum .................................................................................. 81

5.Sarana dan Prasarana ................................................................... 81

Page 13: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

xiii

C. Faktor Pendukung dan Penghambat Pendidikan Humanis di SMP

Alternatif Qaryah Thayyibah Tahun 2016 ..................................... 83

1. Faktor Pendukung ...................................................................... 83

2. Faktor penghambat ..................................................................... 84

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................... 86

B. Saran ................................................................................................ 87

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 14: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah merupakan tempat menuntut ilmu. Di sekolah kita dapat

memperoleh ilmu yang dapat bermanfaat bagi kehidupan kita. Sekolah

merupakan bagian dari pendidikan bukan pendidikan bagian dari sekolah,

karena pendidikan tidak hanya dapat kita peroleh disekolahan. Kita dapat

memperoleh pendidikan di keluarga atau lingkungan masyarakat. Akan

tetapi masyarakat cenderung memasukkan anaknya di sekolah untuk

memperoleh pendidikan.

Istilah pendidikan berasal dari bahasa Yunani, Paedogogy, yang

mengandung makna seorang anak yang pergi dan pulang sekolah diantar

seorang pelayan. Dalam bahasa Romawi, pendidikan diistilahkan dengan

Educate yang berarti mengeluarkan sesuatu yang yang berada di dalam.

Dalam bahasa Inggris, pendidikan diistilahkan To Educate yang berarti

memperbaiki moral dan melatih intelektual (Suwarno, 2006: 19). Dalam

UU No. 20/2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat,

bangsa, dan negara. Banyak pendapat yang berlainan tentang pendidikan.

Page 15: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

2

Walau demikian, pendidikan berjalan terus tanpa menunggu keseragaman

arti.

Kegiatan pembelajaran di sekolah memiliki berbagai macam cara

yang digunakan. Cara tersebut disesuaikan dengan mata pelajaran dan

siswa yang diberi pembelajaran. Selain hal tersebut, ada juga tata tertib

yang berlaku di setiap sekolah. Tata tertib tersebut memiliki konsekuensi

tersendiri. Murid yang melanggar akan terkena hukuman yang telah

berlaku di sekolah atau terkena marah oleh guru yang bersangkutan

dengan murid. Akan tetapi, beberapa guru menggunakan hukuman yang

kurang sesuai dengan siswa.

Dengan adanya hukuman bagi yang melanggar aturan merupakan

cara untuk mencegah adanya hal-hal yang tidak baik dilakukan oleh siswa.

Murid akan mendapat hukuman apabila terlambat, tidak mengerjakan

pekerjaan rumah, memakai seragam tidak lengkap, dan lain-lain. Beberapa

hukuman yang diterima murid, ada hukuman yang sifanya tidak mendidik

dan malah membuat murid takut untuk sekolah. Apalagi hukuman fisik

yang kadang dilakukan oleh beberapa guru. Hal tersebut malah

mengajarkan siswa tentang kekerasan.

Ibn Khaldun berpendapat bahwa hukum yang keras dalam

pengajaran, berbahaya pada murid, khususnya bagi anak-anak kecil.

Karena itu termasuk tindakan yang dapat menyebabkan timbulnya

kebiasaan buruk. Kekasaran dan kekerasan dalam pengajaran terhadap

pelajar dapat mengakibatkan bahwa kekerasan itu sendiri akan menguasai

Page 16: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

3

jiwa dan mencegah perkembangan pribadi anak yang bersangkutan.

Kekerasan membuka jalan ke arah kemalasan dan keserongan, penipuan,

serta kelicikan. Misalnya, tindak-tanduk dan ucapannya berbeda dengan

yang ada dalam pikiran, karena takut mendapatkan perlakuan tirani bila

mereka mengucapkan yang sebenarnya. Kecenderungan-kecenderungan

ini kemudian menjadi kebiasaan dan watak yang berurat dan berakar di

dalam jiwa (Kosim, 2012: 102). Hal ini pada gilirannya akan merusak sifat

kemanusiaan yang seyogianya dipupuk melalui hubungan sosial dalam

pergaulan. Orang-orang yang seperti itu merasa dirinya kecil dan tidak

mau berusaha.

Meskipun demikian bukan berarti hukuman tidak diperbolehkan

dalam pendidikan, akan tetapi hukuman tersebut haruslah bersifat edukatif.

Hukuman tersebut hendaknya diterapkan oleh guru dalam keadaan

terpaksa karena tidak ada jalan lain (sesudah semua cara yang lemah-

lembut tidak berhasil). Pendidikan yang seperti itulah yang mencerminkan

adanya pendidikan kemanusiaan.

Pendidikan yang mencerminkan kemanusiaan tersebut adalah

pendidikan yang humanis. Dalam pendidikan humanis guru tidak sekedar

melakukan transfer of knowledge atau transfer of values kepada murid,

akan tetapi mengharuskan seorang guru untuk mempersiapkan murid

dengan kasih sayangnya sebagai individu yang saleh dalam arti memiliki

tanggung jawab sosial, religius, dan lingkungan hidup. Dengan demikian,

ucapan, cara bersikap, dan tingkah laku seorang guru ditujukan agar murid

Page 17: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

4

bisa menjadi insan kamil, yakni sempurna dalam kacamata peradaban

manusia dan sempurna dalam standar agama (Mas’ud, 2002: 196).

Dalam pendidikan yang humanis, peserta didik dipandang sebagai

makhluk unik yang memiliki berbagai macam potensi dan kecerdasan

yang berbeda-beda. Dengan demikian, maka akan menciptakan

pembelajaran yang demokratis, mengakui hak anak untuk melakukan

tindakan belajar sesuai karakteristiknya. Setiap anak mempunyai

kelemahan di samping kekuatan yang dimilikinya, keberanian di samping

rasa takutnya, bisa marah, kecewa, dan gembira. Hal tersebutlah yang

membuat karakteristik setiap anak berbeda. Jadi wajar jika ada anak pintar

dan bodoh, berbakat dan tidak berbakat, introvert dan ekstrovert.

Keragaman inilah yang membuat munculnya berbagai macam kecerdasan

pada anak yang dapat mempengaruhi cara pembelajaran yang digunakan

oleh seorang guru. Tidak semua murid dapat memahami pelajaran yang

disampaikan oleh seorang guru. Ketika ulangan, wajar jika ada murid yang

mendapat nilai bagus, cukup bagus, atau malah mendapat nilai jelek.

Walau dipaksa atau diancam jika murid tersebut belum paham maka tentu

tidak bisa mengerjakan soal.

Tidak semua pendidikan di sekolah menerapkan pendidikan yang

humanis. Salah satu sekolah yang menerapkan pendidikan humanis adalah

Alternatif Qaryah Thayyibah. Sekolah tersebut sejajar dengan kampung

Isy Les Moulineauk di Prancis, Kecamatan Mitaka di Tokyo, dan lima

komunitas lain di dunia yang dipandang sebagai tujuh keajaiban dunia

Page 18: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

5

(Bahruddin, 2007: 5). Oleh karena itu, penulis mengambil judul

“Implementasi Pendidikan Humanis Di SMP Alternatif Qaryah

Thayyibah Salatiga Tahun 2016”.

B. Fokus Penelitian

Kaitannya dengan judul penelitian diatas, maka ada beberapa hal

yang akan diungkap oleh penulis, yaitu:

1. Apa konsep pendidikan humanis di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah

Salatiga Tahun 2016?

2. Bagaimana implementasi pendidikan humanis di SMP Alternatif

Qaryah Thayyibah Salatiga Tahun 2016?

3. Apa saja faktor pendukung dan penghambat pendidikan humanis di

SMP Alternatif Qaryah Thayyibah Salatiga Tahun 2016?

C. Tujuan Penelitian

1. Mendiskripsikan konsep pendidikan humanis di SMP Alternatif

Qaryah Thayyibah Tahun 2016.

2. Mengetahui implementasi pendidikan humanis di SMP Alternatif

Qaryah Thayyibah Salatiga Tahun 2016.

3. Mengetahui faktor pendukung dan penghambat pendidikan humanis di

SMP Alternatif Qaryah Thayyibah Salatiga Tahun 2016.

D. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan secara praktik dan

teoritik.

Page 19: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

6

1. Praktik

a. Bagi lembaga pendidikan dapat dijadikan masukan dalam upaya

meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan di sekolah.

b. Bagi para pendidik dapat menjadi bahan masukan dalam

meningkatkan kualitas proses pembelajaran selanjutnya untuk

meningkatkan prestasi belajar siswa.

c. Bagi siswa sebagai pengalaman yang baru dalam proses

pembelajaran sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi

belajar siswa.

d. Bagi penulis dapat mengembangkan kemampuan meneliti suatu

permasalahan dan menemukan solusinya.

2. Teoritik

Diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan

pendidikan di Indonesia serta dapat memperkaya khasanah dunia

pendidikan yang diperoleh dari penelitian lapangan.

E. Penegasan Istilah

Dalam pembahasan penelitian ini, penulis melakukan telaah

pustaka pada sejumlah penelitian sebelumnya dan buku-buku yang

berkaitan dengan tema yang sedang penulis angkat. Serta untuk

menghindari timbulnya berbagai interpretasi dan membatasi ruang lingkup

Page 20: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

7

pembahasan dalam penelitian, maka perlu dijelaskan beberapa pengertian

yang terkandung dalam judul skripsi di atas, yaitu:

1. Implementasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia implementasi

berarti pelaksanaan, penerapan. Sedangkan Browne dan

Wildavsky mengemukakan bahwa implementasi adalah

perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan (Usman, 2004:

70). Para ahli mengatakan implementasi sebagai suatu tindakan

atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah disusun

secara matang dan terperinci. Jadi dapat disimpulkan arti

implementasi dalam penelitian ini adalah pelaksanaan atau

penerapan dari sebuah rencana yang sistematis.

2. Pendidikan

Istilah pendidikan berasal dari bahasa Yunani, Paedogogy,

yang mengandung makna seorang anak yang pergi dan pulang

sekolah diantar seorang pelayan. Dalam bahasa Romawi,

pendidikan diistilahkan dengan Educate yang berarti

mengeluarkan sesuatu yang yang berada di dalam. Dalam

bahasa Inggris, pendidikan diistilahkan To Educate yang berarti

memperbaiki moral dan melatih intelektual (Wiji, 2006: 19).

Dalam UU No. 20/2003, pendidikan adalah usaha sadar dan

Page 21: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

8

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya,

masyarakat, bangsa, dan negara. Jadi dapat disimpulkan bahwa

pendidikan adalah suatu usaha sadar yang dilakukan untuk

memperoleh ilmu, pengetahuan, dan keterampilan.

3. Humanis

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia humanis adalah

orang yang mendambakan dan memperjuangkan terwujudnya

pergaulan hidup yang lebih baik, berdasarkan asas

perikemanusiaan, pengabdi kepentingan sesama umat manusia.

Humanisme, sebagaimana halnya rekonstruksionisme, menurut

skema George R Knigh, merupakan perkembangan dari

progresivisme. Fokus perhatian humanisme adalah manusia

(human). Dalam pemikiran edukatif Dewey, humanisme itu

merupakan refleksi timbal balik antara kepentingan individu

dengan masyarakat. Karenanya pendidikan harus

diselenggarakan dengan memusatkan perhatian pada keduanya

(Assegaf, 2014: 211-212).

Page 22: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

9

Definisi umum mengatakan bahwa pendidikan merupakan

proses pemanusiaan menuju lahirnya insan bernilai secara

kemanusiaan. Agenda utama pendidikan adalah proses

memanusiakan manusia menjadi manusia. (Danim, 2006: 4).

Pendidikan harus disertai kebijakan yang manusiawi. Tanpa

kebijakan yang manusiawi, dunia pendidikan justru bisa

mendorong munculnya konflik eksternal dan konflik dari

dalam diri seseorang (Mulkhan, 2002: 90). Dari sinilah

humanisasi pendidikan bisa menjadi media komunikasi antar

pribadi dan antar budaya yang terbuka, dialogis, dan

konstruktif. Pendidikian dikembangkan sebagai sebuah

proyeksi kemanusiaan, karena pada akhirnya seorang siswa

harus mempertanggungjawabkan segala tindakannya di dalam

kehidupan sosialnya. Kekurangcermatan kebijakan pendidikan

dalam memahami siswa sebagai manusia yang unik dan

mandiri serta harus secara pribadi mempertanggungjawabkan

tindakannya, pendidikan akan berubah menjadi “pemasungan”

daya kreatif setiap individu. Manusia sebagai makhluk unik

berarti setiap manusia memiliki berbagai macam potensi dan

kecerdasan yang berbeda-beda.

Humanisme dalam pendidikan adalah proses pendidikan

yang lebih memperhatikan aspek potensi manusia sebagai

makhluk sosial dan makhluk religius, ‘abdullah dan

Page 23: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

10

khalifatullah, serta sebagai individu yang diberi kesempatan

oleh Tuhan untuk mengembangkan potensi-potensinya

(Mas’ud, 2002: 135). Jadi, humanis dalam penelitian ini adalah

proses pendidikan yang memperhatikan setiap karakteristik

orang yang berbeda-beda.

4. SMP Alternatif Qaryah Thayyibah

SMP Alternatif Qaryah Thayyibah adalah sekolah berbasis

komunitas yang berada di desa Kalibening Kota Salatiga. SMP

ini mendidik muridnya bersama masyarakat yang selalu

bergerak untuk melakukan kerja-kerja pendidikan secara

dinamis sesuai dengan hakikat pendidikan yang sepanjang

hayat.

Pendidikan alternatif diorganisasikan dengan pola

pendidikan yang kurikulumnya bersifat desentralistik, di mana

anak didik dapat memilih materi pembelajaran sesuai dengan

minatnya atau keberbakatannya, mengikuti kebutuhan anak dan

lingkungan, biaya murah, sederhana, luwes birokrasinya, dan

menempatkan anak sebagai subjek (Danim, 2006: 139). Dan

metode pendidikannya pun berorientasi pada proses pendidikan

yang dilakukan secara dialogis serta memberi kesempatan yang

sama antara anak laki-laki dan perempuan.

Page 24: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

11

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian lapangan karena meneliti fenomena

yang ada di lapangan atau masyarakat dan memusatkan perhatian pada

suatu kasus secara intensif dan terperinci mengenai latar belakang

keadaan sekarang yang dipermasalahkan (Asmani, 2011: 66).

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian

kualitatif, yaitu penelitian yang mencoba memahami fenomena dalam

seting dan konteks naturalnya (bukan di dalam laboratorium) di mana

peneliti tidak berusaha untuk memanipulasi fenomena yang diamati

(Sarosa, 2012: 7). Jadi penelitian kualitatif bermaksud untuk

memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian

secara holistik (menyeluruh) dan dengan cara deskripsi dalam bentuk

kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan

dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

2. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan alat pengumpul

data utama. Peneliti berperanserta pada situs penelitian dan mengikuti

secara aktif kegiatan dan mengumpulkan data dari pengamatannya

selama mengikuti kegiatan (Moleong, 2011: 3)

Page 25: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

12

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah

Kelurahan Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Penelitian

dilakukan dalam rentang waktu bulan Mei-Juni 2016.

Peneliti memilih lokasi SMP Alternatif Qaryah Thayyibah karena

di sekolah tersebut menerapkan pendidikan humanis dalam proses

pembelajarannya. Murid-muridnya juga memiliki keterampilan yang

beraneka ragam sesuai kemampuan masing-masing tanpa adanya

tuntutan atau paksaan.

4. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini meliputi:

a. Data utama yakni data yang diperoleh langsung dari tempat

penelitian. Menurut Lofland dan Lofland, sumber data utama dalam

penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan (Moleong, 2011:

157). Kata-kata dan tindakan didapat dari wawancara atau pengamatan

berperanserta untuk mengetahui implementasi pendidikan humanis

dalam proses pembelajaran. Data utama penelitian ini, penulis

dapatkan dari kepala sekolah, guru-guru, siswa, dan pegawai di SMP

Alternatif Qaryah Thayyibah.

Page 26: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

13

b. Data kedua atau data sekunder yaitu data tambahan yang berasal

dari sumber tertulis dan berbagai sumber lainnya yang berkaitan

dengan SMP Alternatif Qaryah Thayyibah. Data kedua ini digunakan

peneliti untuk memperkuat dan melengkapi informasi yang didapat

dari data utama. Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh dari

sumber-sumber buku, majalah, artikel, serta data-data lain yang

dipandang relevan bagi penelitian ini.

5. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

sebagai berikut:

a. Wawancara

Wawancara didefinisikan sebagai diskusi antara dua orang

atau lebih dengan tujuan tertentu (Sarosa, 2012: 45). Wawancara

adalah salah satu alat yang paling banyak digunakan untuk

mengumpulkan data penelitian kualitatif. Wawancara

memungkinkan peneliti mengumpulkan data yang beragam dari

para responden dalam berbagai situasi dan konteks.

Dalam wawancara peneliti dapat mengajukan pertanyaan

mengenai fakta, kepercayaan, perspektif seseorang, perasaan,

perilaku, standar normatif, dan alasan seseorang melakukan

tindakan. Dalam penelitian ini wawancara akan dilakukan pada

Page 27: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

14

kepala sekolah, guru, pegawai, dan murid SMP Alternatif Qaryah

Thayyibah.

b. Observasi

Observasi adalah suatu kegiatan pengamatan (Arikunto,

1998: 234). Observasi bisa diartikan sebagai pengamatan dan

pencatatan secara sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki

dalam arti luas, observasi tidak hanya sebatas pada pengamatan

yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung,

pengamatan yang tidak langsung melalui kuesioner dan tes.

Konsep-konsep penting dalam observasi antara lain:

1. Dimensi Situasi Sosial

Pada setiap tiap situasi sosial dapat diidentifikasi

adanya tempat, pelaku, dan aktivitas. Yang diamati oleh

peneliti adalah tempat, pelaku yang terlibat, aktivitas

pelaku, objek atau benda fisik yang ada, peristiwa atau

rentetan aktivitas, waktu, tujuan yang hendak dicapai

para pelaku, dan perasaan yang dirasakan atau

diekspresikan para pelaku.

Page 28: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

15

2. Memperoleh Akses Masuk

Akses mendalam dan luas terhadap komunitas yang

diteliti harus didapatkan peneliti.

3. Diterima oleh Komunitas Partisipan

Dengan berjalannya waktu dan kehadiran serta

keterlibatan peneliti dalam komunitas maka anggota

komunitas akan lebih menerimanya sebagai bagian dari

mereka.

4. Asas Timbal Balik

Dalam melakukan penelitian, para partisipan akan

menyisihkan waktu dan tenaga untuk menjadi

narasumber. Kesediaan peneliti untuk menjadi

konsultan atau menyelesaikan masalah di komunitas

bisa menjadi balasan.

5. Informan Kunci

Leedy dan Ormrod (dalam Sarosa, 2012: 59) informan

kunci adalah partisipan yang karena kedudukannya

dalam komunitas memiliki pengetahuan khusus

mengenai orang lain, proses, maupun peristiwa secara

lebih luas dan terinci dibandingkan orang lain.

Page 29: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

16

6. Jangka Waktu Studi Lapangan

Peneliti dapat mengakhiri studi lapangan ketika telah

mendapatkan pemahaman terhadap situasi yang diteliti

dan tidak ada lagi temuan baru.

7. Peralatan

Peneliti dapat menggunakan perekam suara, perekam

video, kamera, dan alat dokumentasi lain.

8. Catatan Lapangan

Catatan lapangan merupakan sumber data yang

berharga. Catatan berupa komentar dari peneliti

mengenai apa yang diamati.

c. Dokumentasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dokumentasi

adalah pengumpulan, pemilihan, pengolahan, dan penyimpanan

informasi di bidang pengetahuan. Pemberian atau pengumpulan

bukti dan keterangan (seperti gambar, kutipan, potongan koran, dan

bahan referensi lain).

Dokumen yang digunakan meliputi denah lokasi sekolah,

profil sekolah, sejarah sekolah, brosur sekolah, foto yang diperoleh

Page 30: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

17

ketika penelitian berlangsung, RPP, dokumen sekolah, dan visi

misi sekolah. Dokumen digunakan peneliti untuk memperkuat dan

melengkapi berbagai macam informasi yang ditemukan selama

proses penelitian dilaksanakan.

a. Analisis Data

Menurut Bogdan dan Briklen (dalam Moleong, 2011 :248)

mendefinisikan analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan

bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya

menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan

menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang

dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang

lain.

Menurut Miles dan Huberman (dalam Emzir, 2011: 129) ada tiga

macam kegiatan dalam analisis data kualitatif, yaitu:

1. Reduksi Data

Reduksi data merujuk pada proses pemilihan, pemfokusan,

penyederhanaan, abstraksi, dan transformsian data mentah yang

terjadi dalam catatan-catatan lapangan tertulis. Reduksi data adalah

suatu bentuk analisis yang mempertajam, memilih, memokuskan,

membuang, dan menyusun data dalam suatu cara dimana

kesimpulan akhir dapat digambarkan dan diverifikasikan.

Page 31: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

18

2. Model Data

Model data adalah suatu kumpulan informasi tersusun yang

membolehkan pendeskripsian dan pengambilan tindakan. Bentuk

paling sering dari model data kualitatif adalah teks naratif. Teks

naratif adalah tulisan yang berisi rangkaian peristiwa dari waktu ke

waktu yang dijabarkan dengan urutan awal, tengah, dan akhir.

Selain dalam bentuk teks naratif, bentuk lain dari model data

kualitatif adalah matrik, grafik, jaringan kerja, dan bagan.

3. Penarikan atau Verifikasi Kesimpulan

Upaya penarikan kesimpulan dilakukan peneliti secara terus

menerus selama berada di lapangan. Sejak permulaan

pengumpulan data, peneliti mulai mencari arti benda-benda,

mencatat keteraturan pola-pola (dalam catatan teori), penjelasan-

penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab

akibat, dan proposisi.

Kesimpulan diverifikasi selama penelitian berlangsung

dengan cara: memikir ulang selama penulisan, tinjauan ulang

catatan lapangan, tinjauan kembali dan tukar pikiran antarteman

sejawat, dan upaya-upaya yang luas untuk menempatkan salinan

suatu temuan dalam seperangkat data yang lain. Setelah

kesimpulan diperoleh, penulis juga menyajikan data menggunakan

Page 32: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

19

metode analisis deskripstif yaitu memaparkan gambaran mengenai

situasi yang diteliti dalam bentuk uraian naratif.

a. Pengecekan Keabsahan Data

Pengecekan keabsahan data merupakan upaya agar hasil

penelitian yang disajikan valid dan dapat dipertanggungjawabkan

(Moleong, 2011: 324-332). Untuk menetapkan keabsahan data

diperlukan teknik pemeriksaan yang didasarkan atas sejumlah kriteria

yaitu derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability),

kebergantungan (dependability), dan kepastian (comfirmability).

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik ketekunan

pengamatan peneliti dan triangulasi.

Ketekunan pengamatan bertujuan untuk menemukan ciri-ciri dan

unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau

isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal- hal

tersebut secara rinci. Teknik ini menuntut agar peneliti mampu

menguraikan secara rinci bagaimana proses penemuan secara tentatif

dan penelaahan secara rinci tersebut dapat dilakukan.

b. Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dengan

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk pengecekan atau

pembanding terhadap data yang ada. Hal ini membuat sebuah

Page 33: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

20

informasi yang didapat bisa dibuktikan kevalidannya. Hal itu dicapai

dengan:

1) Membandingkan data hasil wawancara dengan hasil

pengamatan.

2) Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum

dengan apa yang dikatakan secara pribadi.

3) Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu.

4) Membandingkan keadaan dan pendapat seseorang dengan

berbagai pendapat dan pandangan orang.

5) Membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen

yang berkaitan.

Melalui teknik triangulasi setiap data yang didapatkan akan

dibandingkan dengan data-data lainnya sehingga menjadi suatu data

yang valid dan bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya.

c. Tahap-tahap Penelitian

1. Tahap Pra-lapangan

Tahap pra lapangan adalah tahap di mana ditetapkannya apa

saja yang harus dilakukan sebelum seorang peneliti masuk ke

lapangan obyek studi (Kasiram, 2010: 281). Tahapan yang

dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:

Page 34: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

21

a) Menyusun proposal penelitian

b) Mengurus perijinan

c) Mencari informasi tentang lokasi

d) Observasi

e) Membuat daftar pertanyaan untuk wawancara

f) Menyiapkan perlengkapan penelitian

g) Mempelajari etika dalam penelitian.

2. Tahap Penelitian Lapangan

Pada tahap penelitian lapangan, peneliti mempersiapkan

dirinya untuk menghadapi lapangan penelitian dengan mamahami

latar penelitian dan persiapan diri, memasuki lapangan,

berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran sambil mengumpulkan

data yang diperoleh. Selain itu peneliti juga melakukan beberapa

wawancara pada murid, guru, kepala sekolah, atau pegawai di

lokasi dan melakukan dokumentasi.

G. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penjelasan, pemahaman, dan penelaahan

terhadap pokok-pokok permasalahan yang akan dikaji maka perlu adanya

sistematika penulisan sehingga pembahasan akan lebih sistematis dan

runtut.

Page 35: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

22

Bab I : Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian,

kegunaan penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, dan sistematika

penulisan skripsi.

Bab II : Kajian Pustaka

Berisi tentang implementasi pendidikan humanis di SMP Alternatif

Qaryah Thayyibah dalam kajian pustaka.

Bab III : Paparan Data dan Temuan Penelitian

Bab ini berisi tentang kondisi umum SMP Alternatif Qaryah Thayyibah

dan penyajian data tentang implementasi pendidikan humanis di SMP

Alternatif Qaryah Thayyibah.

BAB IV: Pembahasan

Bab ini berisi pembahasan tentang konsep pendidikan humanis di SMP

Alternatif Qaryah Thayyibah, implementasi pendidikan humanis di SMP

Alternatif Qaryah Thayyibah, dan faktor pendukung dan penghambat

pendidikan humanis yang diterapkan.

Bab V : Penutup

Penulisan skripsi ini diakhiri kesimpulan dan saran.

Page 36: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

23

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pendidikan Humanis

1. Pengertian Pendidikan Humanis

Menurut George F. Keller (dalam Suwarno, 2006: 20), pendidikan

memiliki arti luas dan sempit. Dalam arti luas pendidikan diartikan

sebagai tindakan atau pengalaman memengaruhi perkembangan jiwa,

watak, ataupun kemauan fisik individu. Dalam arti sempit, pendidikan

adalah suatu proses mentransformasikan pengetahuan, nilai-nilai, dan

keterampilan dari generasi ke generasi yang dilakukan oleh masyarakat

melalui lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah, pendidikan

tinggi, atau lembaga-lembaga lain.

Humanisme merupakan kesatuan dari manusia yang wajib

memanusiakan manusia lainnya. Humanisme, sebagaimana halnya

progesivisme merupakan bagian dari fokus perhatian manusia

(human). Memanusiakan manusia dalam pendidikan berarti usaha

memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan

alat-alat potensialnya seoptimal mungkin untuk dapat difungsikan

sebagai sarana bagi pemecahan masalah-masalah hidup dan kehidupan,

mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta budaya

manusia, dan pengembangan sikap iman dan takwa kepada Allah Swt

(Muhaimin, 2007: 148).

Page 37: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

24

Menurut Kartini Kartasapoetra (dalam Maslikhah, 2009: 31)

humanis adalah sesuatu yang berhubungan dengan sikap yang

terfokuskan pada kepentingan manusia. Menurut Jusuf Amir Faisal

pendidikan humanisme mendasarkan pada teori Immanuel Kant yang

mengutamakan peranan aktif pikiran yang akan menumbuhkan

kesadaran manusia akan sejarah peradabannya, dengan demikian

memahami gejala-gejala alam, kemudian diterapkan pada peradaban

manusia yang dikenal dengan hukum perkembangan dan perubahan.

Pendidikan dihadapkan pada konsep utama yang merumuskan

pendidikan humaniora sebagai general education yang mengutamakan

pendidikan moral dan agama.

R.A. Kartini, (dalam Danim, 2006: 171) dalam notesnya tanggal 19

April 1903 yang dikirim kepada pemerintah Hindia Belanda antara lain

menulis, pertama, kepandaian merupakan salah satu capaian mulia

dalam hidup, dalam makna aktualitas pribadi untuk berbuat baik dan

luhur. Kedua, kecerdasan otak yang tinggi bukanlah untuk ijazah

melainkan untuk keluhuran budi pekerti.

Manusia sebagai makhluk yang dapat mendidik dan dididik (homo

educabile) pada dimensi ini manusia berpotensi sebagai objek dan

subjek pengembangan diri. Oleh karea itu manusia tidak bisa

berkembang tanpa rangsangan dari luar, seperti pendidikan misalnya.

Maka, pendidikan harus berpijak pada potensi yang ada pada manusia

tersebut. Artinya, manusia sebagai makhluk yang berpikir, memliki

Page 38: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

25

kebebasan memilih, sadar diri, memiliki norma, dan kebudayaan.

Implikasinya sebagai berikut:

a. Pendidikan lebih bersifat menyediakan stimulus agar peserta

didik secara otomatis memberikan respon.

b. Pendidik tidak dapat memaksakan kehendak kepada peserta

didik.

c. Demokratisasi merupakan model pendidikan yang sangat

relevan untuk pengembangan potensi dasar manusia, sekaligus

membantu menanamkan sikap percaya diri dan tanggung

jawab.

d. Proses pendidikan harus selalu mengacu pada sifat-sifat

ketuhanan (Assegaf, 2004: 205).

Sekolah merupakan tempat dimana kepentingan setiap diri dihargai

dan secara sadar diletakkan sebagai bagian integral kepentingan

bersama dan kepentingan nasional. Guru bukanlah orang yang serba

dan paling mengerti dunia anak dan siswa. Guru adalah seseorang yang

mampu mendorong siswa menyadari diri dan kemampuannya sendiri.

2. Guru dalam Pendidikan Humanis

Tenaga pendidik atau guru merupakan pihak yang melaksanakan

pendidikan. Guru tidak hanya dihormati oleh manusia, bahkan Allah

sendiri pun menghormati karena ilmunya. Allah berfirman (QS Al-

Mujadilah [58]: 11):

Page 39: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

26

يا أي ها الاذين آمنوا إذا قيل لكم ت فساحوا في المجالس فافسحوا

ي فسح اللاه لكم وإذا قيل انشزوا فانشزوا ي رفع اللاه الاذين آمنوا

لون خبير منكم والاذين أوتوا العلم درجات واللاه بما ت عم

(Muhaimun, 2007: 156)

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan

kepadamu: berlapang-lapanglah dalam majelis, maka lapangkanlah,

niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila

dikatakan: berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan

meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang

yang diberi lmu pengetahuan beberapa derajad. Dan allah akan

mengetahui apa yang akan kamu kerjakan.

Penghormatan manusia berupa sikap, pujian, dan sanjungan

bahkan membalas jasanya dengan materi. Allah akan meninggikan

drajatnya karena guru merupakan sosok manusia berilmu.

Menurut Al-Abrasyi, sebagaimana dikutip Ahmad Tafsir, syarat

dan sifat guru itu antara lain adalah:

a. Guru harus selalu mengetahui karakter murid.

b. Guru harus selalu berusaha meningkatkan keahliannya, baik

dalam bidang yang diajarkannya maupun dalam cara

mengajarkannya.

c. Guru harus mengamalkan ilmunya dan jangan berbuat

berlawanan dengan ilmu yang diajarkannya.

Bagi guru, mengetahui karakter murid sangatlah penting

mengingat murid merupakan pihak yang akan dididiknya. Guru

Page 40: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

27

harus ikhlas, sabar, jujur dalam menyampaikan apa yang

diserukannya, dan juga harus mampu mengelola murid dan tegas

dalam bertindak serta meletakkan perkara secara profesional. Guru

juga harus mempelajari psikis anak didik dan bersikap adil kepada

semua siswa.

Guru merupakan pemimpin bagi murid di sekolah. Teori

kepemimpinan humanistik menghendaki setiap individu di beri

kondisi yang bebas, yang memungkinkannya merealisasikan

potensi-potensi internal yang ada dengan tidak melupakan tujuan

komunitas kelompoknya. Likert (dalam Baharuddin, 2011: 185)

berpendapat bahwa pemimpin harus memperhitungkan harapan-

harapan, nilai-nilai, dan keterampilan individual dari mereka yang

terlibat dalam interaksi yang berlangsung.

Dalam kaitannya dengan ini, seorang guru harus melaksanakan

tugasnya sebagai pendidik harus melibatkan peserta didiknya

secara aktif dan dinamis. Guru juga perlu memahami setiap peserta

didik mempunyai kelemahan dan kelebihan masing-masing yang

berbeda.

Menurut Hamacheek (dalam Aprilianalistria, 2007: 10), guru-

guru yang efektif adalah guru-guru yang manusiawi. Mereka

mempunyai rasa humor, adil, menarik, lebih demokratis

dibandingkan otoriter, dan mereka harus mampu berhubungan

Page 41: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

28

dengan mudah dan wajar dengan para murid, baik secara

perorangan maupun kelompok.

3. Metode Pendidikan Humanis

Di sini metode tidak hanya diartikan sebagai cara mengajar dalam

proses belajar-mengajar bagi seorang guru, tapi dipandang sebagai

upaya perbaikan komprehensif dari semua elemen pendidikan sehingga

menjadi sebuah iklim yang mendukung tercapainya tujuan pendidikan.

Ada beberapa metode yang tidak mendukung perkembangan

kualitas keberagamaan anak yang biasanya ditemukan di sekolah,

antara lain (Mas’ud, 2002: 198):

a. Guru hanya mengejar standar nilai, sehingga kurang atau tidak

memperhatikan budi pekerti anak.

b. Para pemimpin sekolah lebih berorientasi pada pembangunan

fisik sekolah daripada pembangunan manusia seutuhnya.

c. Pendekatan otoriter, baik pemimpin sekolah maupun guru.

d. Tiada penghargaan bagi anak didik yang berprestasi, bahkan

guru lebih sering menghukum.

e. Komunikasi guru dengan anak didik hanya terjadi di kelas.

f. Kegiatan keagamaan lebih merupakan kegiatan formalitas,

isendental, tidak sistematik, dan tidak berkelanjutan.

g. Kecerdasan anak tidak diimbangi dengan kepekaan sosial dan

ketajaman spiritualitas beragama.

Page 42: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

29

Dari permasalahan tersebut, guru harus memilih metode sesuai

dengan humanisme yaitu memahami setiap peserta didik memiliki

kelebihan dan kekurangan yang berbeda. Dan kepandaian peserta

didik tidak hanya dapat diukur dengan nilai bagus saat ulangan

atau tes akan tetapi perlu diperhatikan juga sikap dan tingkah laku.

Pepatah lama berbunyi, “Berilah kail jangan beri ikan” masih

berlaku hingga kini dan mendatang. Pepatah itu sesuai dengan

pepatah Barat, “if you give a man fish you feed him a day, but if

you teach him how to fish you feed him for a life” learning how to

learn, yang selama ini diabaikan dalam pendidikan, harus

digunakan.

Secara teknis guru harus menggunakan metode sebagai berikut:

a. Role Model

Guru menjadi suri tauladan bagi kehidupan sosial akademis

murid, baik di dalam maupun di luar kelas.

b. Kasih sayang

Guru harus menunjukkan sikap kasih sayang, antusiasisme,

dan ikhlas mendengar atau menjawab pertanyaan. Serta

menjauhkan sikap emosional dan foedal, seperti cepat

marah dan tersinggung.

c. Adult Education

Page 43: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

30

Menekankan belajar mandiri, kemampuan membaca, dan

berpikir kritis. Menerapkan proses pembelajaran yang

dialogis dan interaktif.

d. Promotor of learning

Membimbing, menumbuhkan kreatifitas, interaktif, dan

komunikatif dengan murid. Hal tersebut dapat dilakukan

dengan feedback konstruktif dari murid, baik secara

langsung maupun tidak langsung.

Berikut beberapa model pembelajaran humanistik:

a. Student Centered Learning

Konsep pembelajaran ini diajukan oleh Carl Rogers

yang intinya:

1) Kita tidak bisa mengajar orang lain tetapi kita hanya

bisa menfasilitasi.

2) Seseorang akan belajar secara signifikan hanya pada

hal-hal yang memperkuat dirinya.

3) Manusia tidak bisa belajar jika berada dibawah

tekanan. Pendidikan akan membelajarkan siswa

secara signifikan jika tidak ada tekanan kepada

siswa, dan perbedaan yang muncul difasilitasi.

b. Humanizing of The Classroom

Pendidikan model ini bertumpu pada tiga hal yakni

menyadari diri sebagai suatu proses pertumbuhan yang

Page 44: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

31

sedang dan akan terus berubah, mengenali konsep dan

identitas diri, dan menyatupadukan kesadaran hati dan

pikiran. Perubahan yang dilakukan tidak hanya pada

substansi materi saja, tetapi yang lebih penting pada

aspek metodologis yang dipandang sangat manusiawi.

c. Active Learning

Active Learning dicetuskan oleh M. L. Silberman.

Asumsi dasar yang dibangun dari model pembelajaran

ini adalah bahwa belajar bukan merupakan konsekuensi

otomatis dari penyampaian informasi kepada siswa.

Dalam kaitannya dengan strategi pembelajaran pada

pendidikan humanis, maka lebih menekankan pada

active learning, yang memiliki semboyan sebagai

berikut:

1) What I hear, I forget. Apa yang saya dengar

mudah saya lupakan, karena guru berbicara

100-200 kata permenit, sedangkan murid

mendengar 50-100 kata permenit, lama

kelamaan semakin berkurang.

2) What I hear and I see, I remember a little.

Apa yang saya dengar dan lihat akan saya

ingat sedikit atau sebentar, lama-kelamaan

lupa lagi.

Page 45: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

32

3) What I hear, see, and askquestion about or

discuss with someone else, I begin to

understand. Apa yang saya dengar, lihat, dan

tanyakan atau diskusikan dengan orang atau

teman lain, maka saya mulai mengerti.

4) What I hear, see, discuss, and do, I recuire

knowledge and skill. Apa yang saya dengar,

lihat, diskusikan, dan laksanakan, maka saya

memperoleh pengetahuan dan keterampilan.

5) When I teach to another, I master Ketika saya

bisa mengajari orang atau teman lain, berarti

saya menguasai (Muhaimin, 2007:162).

Dengan demikian pelajaran aktif setidak-tidaknya

sampai pada tingkat yang ketiga, dan diusahakan untuk

mencapai tingkat terakhir. Untuk mencapai pada

tingkat tersebut maka pembelajaran harus berpusat pada

peserta didik agar kreativitasnya dapat berkembang,

menciptakan suasana pembelajaran yang

menyenangkan, dan menyediakan pengalaman belajar

yang beragam serta belajar melalui berbuat.

d. Quantum Learning

Page 46: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

33

Quantum learning menggabungkan sugestologi,

teknik pemercepatan belajar dan neurolingusitik dengan

keyakinan, dan metode tertentu (De Porter dan

Hernacki, 2004: 16). Quantum Learning

mengasumsikan jika siswa mampu menggunakan

potensi nalar dan emosinya secara tepat akan membuat

loncatan prestasi yang tidak bisa terduga sebelumnya.

Konsep dasar dari Quantum Learning adalah belajar itu

harus mengasyikkan dan berlangsung secara gembira

sehingga akan lebih mudah informasi baru masuk dan

terekam dengan baik.

e. Quantum Teaching

Quantum Teaching berusaha mengubah mengubah

suasana belajar yang monoton dan membosankan

menjadi belajar yang meriah dan gembira dengan

memadukan potensi fisik, psikis, dan emosi siswa

menjadi satu kesatuan kekuatan yang integral. Model

pembelajaran quantum teaching bersandar pada asas

utama bawalah dunia siswa ke dunia guru, dan

antarkanlah dunia guru ke dunia siswa. Pembelajaran ini

merupakan pembelajaran yang melibatkan semua aspek

kepribadian siswa (pikiran, perasaan, dan bahasa tubuh)

Page 47: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

34

di samping pengetahuan, sikap dan keyakinan

sebelumnya serta persepsi masa mendatang.

f. The Accelerated Learning

Penggagas model pembelajaran ini adalah Dave

Meir. Konsep dasar dari pembelajaran ini adalah bahwa

pembelajaran itu berlangsung secara cepat,

menyenangkan, dan memuaskan. Dalam mengelola

kelas menggunakan pendekatan Somatic, Auditory,

Visual dan Intellectual (SAVI). Somatic berarti learning

by moving and doing (belajar dengan bergerak dan

berbuat). Auditory berarti learning by talking and

hearing (belajar dengan berbicara dan mendengarkan).

Visual berarti learning by observing and picturing

(belajar dengan mengamati dan menggambarkan).

Intellectual maksudnya learning by problem solving and

reflecting (belajar dengan pemecahan masalah dan

melakukan refleksi).

Adapun proses belajar yang umum dilalui adalah:

1) Merumuskan tujuan belajar yang jelas.

2) Mengusahakan partisipasi aktif siswa melalui kontrak

belajar yang bersifat jelas, jujur, dan positif.

3) Mendorong siswa untuk mengembangkan kesanggupan

siswa untuk belajar atas inisiatif sendiri.

Page 48: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

35

4) Mendorong siswa untuk peka berfikir kritis, memaknai

proses pembelajaran secara mandiri.

5) Siswa didorong untuk bebas mengemukakan pendapat,

memilih pilihannya sendiri, melakukan apa yang

diinginkan dan menanggung resiko dari perilaku yang

ditunjukkan. Guru mencoba memahami jalan pikir

siswa, mendorong siswa bertanggung jawab atas

perbuatannya.

6) Memberikan kesempatan siswa untuk maju sesuai

dengan kecepatannya.

7) Evaluasi diberikan secara individual berdasarkan

perolehan prestasi siswa. Penilaian belajar yang

dilakukan adalah penilaian berbasis proses. Guru punya

kesempatan untuk menilai aktivitas siswa setiap kali

bertatap muka dengan siswanya (Chatib, 2009: 159).

Selain itu juga bisa memakai penilaian proyek, penilaian

produk, penilaian portofolio dan penilaian diri (self

assessment).

Selain metode-metode tersebut, pembelajaran dapat dilakukan

dengan E-Learning, yaitu sistem pembelajaran secara elektronik,

menggunakan media elektronik, internet, komputer, dan file

multimendia (suara, gambar, animasi, dan video).

Page 49: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

36

Keuntungan penggunaan E-Learning:

a. Real-time dan on-demands online information

b. Mobility acces, fleksibel dan praktis

c. Menjangkau wilayah geografis yang luas

d. User friendly, bebas dari kerepotan dan keruwetan

e. Benefit in cost, mengurangi (menghemat) biaya pendidikan

secara keseluruhan

f. Mengoptimalkan kualitas belajar

g. Dapat melengkapi aktivitas belajar konvensional

h. Melatih belajar lebih mandiri dan berkembang dalam ilmu dan

pengetahuan

i. Sumber ilmu dan informasi yang tidak terbatas, sehingga

kuncinya bukan mendapatkan kesemuanya namun filtering atau

penyaringan yang kita butuhkan saja (Daryanto dan Tasrial,

2012: 34) .

Di zaman modern ini teknologi semakin berkembang pesat, jadi

teknologi yang semakin canggih dapat dimanfaatkan dalam proses

pembelajaran. Dan dengan mengakses internet dapat menambah

wawasan dari berbagai sumber, cara pemikiran yang semakin luas,

dan membuat pembelajaran menjadi tidak membosankan.

4. Siswa dalam Pendidikan Humanis

Page 50: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

37

Aliran humanistik membantu siswa untuk mengembangkan dirinya

sesuai dengan potensi yang dimiliki. Siswa merupakan pelaku utama

(subyek) dalam proses belajar. Memberi bimbingan yang tidak

mengekang kepada siswa dalam kegiatan belajarnya akan

memudahkan dalam penanaman nilai-nilai yang akan memberinya

informasi tentang hal yang positif dan hal yang negatif.

Kolb (dalam Uno, 2008: 15) dalam aliran humanistik siswa

mengalami 4 siklus belajar. Pertama, seorang siswa hanya mampu

sekedar ikut mengalami suatu kejadian. Dia belum mempunyai

kesadaran tentang hakikat kejadian tersebut. Dia pun belum mengerti

bagaimana dan mengapa suatu kejadian harus terjadi seperti itu.

Tahap kedua, siswa tersebut lambat laun mampu mengadakan

observasi aktif terhadap kejadian itu, serta mulai berusaha memikirkan

dan memahaminya. Inilah yang terjadi pada tahap pengamatan aktif

dan reflektif.

Pada tahap ketiga, siswa mulai belajar untuk membuat abstraksi

atau teori tentang suatu hal yang pernah diamatinya. Pada tahap ini

siswa diharapkan sudah mampu untuk membuat aturan-aturan umum

dari berbagai contoh kejadian yang meskipun tampak berbeda-beda,

tetapi mempunyai landasan aturan yang sama.

Pada tahap akhir, siswa sudah mampu mengaplikasikan suatu

aturan umum ke situasi yang baru. Dalam pelajaran matematika

misalnya, siswa tidak hanya memahami asal-usul sebuah rumus, tetapi

Page 51: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

38

ia juga mampu memakai rumus tersebut untuk memecahkan suatu

masalah yang belum pernah ia temui sebelumnya.

Siklus tersebut terjadi secara berkesinambungan dan berlangsung

di luar kesadaran siswa. Meskipun dalam teorinya mampu membuat

garis tegas antara tahap satu dengan tahap lainnya, namun dalam

praktik peralihan dari satu tahap ke tahap lainnya itu seringkali terjadi

begitu saja.

Menurut Rogers ada prinsip pendidikan dan pembelajaran yang

harus diperhatikan guru yaitu:

a. Menjadi manusia berarti memiliki kekuatan yang wajar untuk

belajar.

b. Siswa akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi siswa.

c. Pengorganisasian bahan pengajaran berarti mengorganisasikan

bahan dan ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa.

Siswa berperan aktif dalam kegiatan pendidikan. Mereka memiliki

potensi yang berbeda-beda, sehingga wajar jika mereka memiliki

kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda pula.

Allah berfirman dalam surah an-Nahl, 16: 53, yaitu

(Munir, 2002: 78)تجأرون فإليه الضر مساكم إذا ثما اللاه فمن نعمة من بكم وما

Artinya: Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari

Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatannya,

maka hanya kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan.

Akal pikiran manusia merupakan salah satu nikmat dari Allah.

Dengan demikian kita harus memanfaatkan akal pikiran sebaik

Page 52: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

39

mungkin. Salah satunya dengan belajar. Jadi setiap orang memiliki

akal pikiran yang berbeda-beja, sehingga potensi setiap orang juga

berbeda pula. Sama halnya dengan siswa yang memiliki bakat yang

berbeda dan seharusnya bakat tersebut di asah bukan malah terkekang

dengan adanya tuntutan-tuntutan dalam pembelajaran di sekolah.

B. Teori-teori Pendidikan Humanis

Teori-teori pendidikan humanis lebih mengutamakan kebebasan

individu memahami materi pembelajaran untuk memperoleh informasi

baru dengan cara belajarnya sendiri selama proses pembelajaran. Dalam

teori, peserta didik berperan sebagai subjek atau sebagaianak didik. Peran

guru dalam pembelajaran humanis adalah menjadi fasilitator bagi para

siswa sedangkan guru memberikan motivasi, kesadaran mengenai makna

belajar dalam kehidupan siswa. Guru memfasilitasi pengalaman belajar

kepada siswa dan mendampingi siswa untuk memperoleh tujuan

pembelajaran.

Beberapa teori pendidikan humanis menurut para tokoh, antara

lain:

1. Abraham Maslow

Maslow mengemukakan bahwa individu berperilaku dalam

upaya untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat hirarkis. Pada

diri masing-masing orang mempunyai berbagai perasaan takut

Page 53: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

40

seperti rasa takut untuk berusaha atau berkembang, takut untuk

mengambil kesempatan, takut membahayakan apa yang sudah

ia miliki dan sebagainya, tetapi di sisi lain seseorang juga

memiliki dorongan untuk lebih maju ke arah keutuhan,

keunikan diri, ke arah berfungsinya semua kemampuan, ke arah

kepercayaan diri menghadapi dunia luar dan pada saat itu juga

ia dapat menerima diri sendiri (self).

Abraham Maslow dikenal sebagai pelopor aliran psikologi

humanistik. Maslow percaya bahwa manusia tergerak untuk

memahami dan menerima dirinya sebisa mungkin. Teorinya

yang sangat terkenal sampai dengan hari ini adalah teori

tentang Hierarchy of Needs (Hierarki Kebutuhan). Menurut

Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-

kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki

tingkatan atau hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat

dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri).

Adapun hirarki kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Kebutuhan fisiologis / dasar: seperti makan dan minum.

Yaitu kebutuhan paling dasar.

b. Kebutuhan akan rasa aman dan tentram: rasa seperti

terhindar dari kriminalitas, binatang buas, diejek,

direndahkan,dan lain sebagainya.

Page 54: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

41

c. Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi: bagaimana

rasanya dianggap di komunitas sosialnya.

d. Kebutuhan untuk dihargai: rasa bagaimana dibutuhkan

untuk kepercayaan dan tanggung jawab dari orang lain.

e. Kebutuhan untuk aktualisasi diri: untuk membuktikan

dan menunjukkan dirinya terhadap orang lain.

Hal tersebut jika dikaitkan dalam dunia pendidikan,

maka kekerasan di lingkungan sekolah tidak boleh

dilakukan. Guru haruslah dapat mengerti setiap karakter

anak yang berbeda-beda, jadi wajar jika setiap anak

memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda. Dengan

demikian anak akan belajar dengan nyaman.

Dalam proses pembelajarannya, Maslow mengatakan

bahwa anaklah yang aktif. Menjadi pasif seperti menjadi

seorang penonton bioskop. Sesuatu sedang terjadi pada

kita, kita tidak membuatnya terjadi. Kita tidak memiliki

perasaan ingin hal itu terjadi. Kita hanya mengamati. Akan

tetapi jika kita aktif maka kita terlibat, kita mencoba, kita

berjuang, kita berusaha, kita dapat berhasil atau gagal, kita

mencoba mengingat, memahami, memecahkan masalah. Ini

semua pengalaman kehendak, pengalaman bertanggung

jawab, pengalaman menjadi penggerak pertama,

Page 55: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

42

pengalaman memerintah diri sendiri, ditentukan sendiri

bukan orang lain ( Maslow, 2004: 77).

Dengan demikian siswalah yang aktif dalam proses

pembelajaran ditujukan agar siswa dapat mengalami

berbagai pengalaman. Dari pengalaman yang dialami oleh

siswa tersebut munculah masalah yang akan dipecahkan

oleh dirinya sendiri. Disini guru hanya sebagai pendamping

dalam proses pembelajaran.

2. John Dewey

Menurut John Dewey, Pendidikan berarti

perkembangan, perkembangan sejak lahir hingga menjelang

kematian. Jadi, pendidikan itu juga berarti sebagai kehidupan.

Bagi Dewey, Education is growth, development, life. Ini berarti

bahwa proses pendidikan itu tidak mempunyai tujuan di luar

dirinya, tetapi terdapat dalam pendidikan itu sendiri. Proses

pendidikan juga bersifat kontinu, merupakan reorganisasi,

rekonstruksi, dan pengubahan pengalaman hidup. Jadi,

pendidikan itu merupakan organisasi pengalaman hidup,

pembentukan kembali pengalaman hidup, dan juga perubahan

pengalaman hidup sendiri.

Dalam penyusunan bahan ajar menurut Dewey

hendaknyamemperhatikan syarat-syarat sebagai berikut:

Page 56: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

43

a. Bahan ajaran hendaknya konkret, dipilih yang betul-

betul berguna dan dibutuhkan, dipersiapakan secara

sistematis dan mendetail

b. Pengetahuan yang telah diperoleh sebagai hasil belajar,

hendaknya ditempatkan dalam kedudukan yang berarti,

yang memungkinkan dilaksanakannya kegiatan baru,

dan kegiatan yang lebih menyeluruh.

Bahan pelajaran bagi anak tidak bisa semata-mata diambil

dari buku pelajaran, yang diklasifikasikan dalam mata-mata

pelajaran yang terpisah. Bahan pelajaran harus berisikan

kemungkinan-kemungkinan, harus mendorong anak untuk

bergiat dan berbuat. Bahan pelajaran harus memberikan

rangsangan pada anak-anak untuk bereksperimen. Demikianlah

dengan bahan pelajaran ini, kita mengharapkan anak-anak yang

aktif, anak-anak yang bekerja, anak-anak yang bereksperimen.

Bahan pelajaran tidak diberikan dalam disiplin-disiplin ilmu

yang ketat, tetapi merupakan kegiatan yang berkenaan dengan

sesuatu masalah (problem).

Beberapa ide Dewey (dalam Surna dan Pandeirot, 2014:

32) yang memberi kontribusi penting bagi pendidikan yaitu :

a. Anak sebagai pribadi aktif dalam belajar (child as an

active learner). Sebelumnya berkembang pandangan

bahwa anak adalah pribadi yang pasif (anak hanya

Page 57: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

44

duduk dan mendengarkan penjelasan dari guru), Dewey

berpendapat secara tegas bahwa belajar yang terbaik

adalah “learn best by doing”.

b. Dalam melaksanakan pengajaran, anak harus dipandang

sebagai pribadi utuh (whole child) dan menekankan

makna penyesuaian anak terhadap lingkungannya.

Pelaksanaan pembelajaran haruslah memberi penekanan

pada upaya guru untuk mendorong bagaimana belajar

untuk berpikir dan beradaptasi dengan dunia luar di luar

sekolah, bukannya memberikan topik-topik sempit

untuk dikuasai anak.

c. Dewey sangat percaya bahwa semua anak berhak

mendapat keahlian dan keterampilan yang semestinya.

Peranan guru bukan hanya berhubungan dengan mata

pelajaran, melainkan dia harus menempatkan dirinya dalam

seluruh interaksinya dengan kebutuhan, kemampuan, dan

kegiatan siswa. Guru juga harus dapat memilih bahan-bahan

yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan lingkungan.

Jadi disini guru berupaya mendorong anak untuk belajar

bagaimana menjadi pribadi yang mampu memecahkan

masalahnya sendiri. Dengan demikian anaklah yang berperan

aktif dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, semua anak

berhak mendapat pendidikan yang layak.

Page 58: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

45

3. Paulo Friere

Sebagian besar sekolah (di Indonesia khususnya) hanya

berfokus pada target kuantitatif yang bisa diukur, seperti

misalnya harus lulus mata pelajaran dengan nilai tertentu.

Padahal, model pendidikan seperti itu jelas menimbulkan efek

yang buruk bagi peserta didik. Menurut Paulo Freire dalam

bukunya yang berjudul Pendidikan Kaum Tertindas model

pendidikan yang semacam itu ia sebut sebagai banking

education alias pendidikan gaya bank.

“Pendidikan karenanya menjadi sebuah kegiatan menabung, di mana

para murid adalah celengan dan guru adalah penabungnya. Yang terjadi

bukanlah proses komunikasi, tetapi guru menyampaikan pernyataan-

pernyataan dan “mengisi tabungan” yang diterima, dihafal dan diulangi

dengan patuh oleh para murid (Friere, 2008: 52).

Dalam pendidikan gaya bank, peserta didik hanya dijejali

dengan ilmu secara satu arah dengan tujuan mendapatkan nilai-

nilai kuantitatif yang dituju. Praktek pendidikan hanya

dipahami sebatas sarana pewarisan ilmu. Pendidikan tidak

dipahami sebagai transformasi ilmu pengetahuan dan nilai-nilai

yang lebih menekankan pada proses pendewasaan pemikiran

dan mengartikan belajar sebagai proses memaknai dan

mengkritisi realitas sosial yang ada di lingkungan sekitar.

Bukan hanya mencari ijazah dengan nilai yang tinggi maupun

sebagai sarana meningkatkan status sosial.

Tujuan utama manusia adalah humanisasi yang ditempuh

melalui pembebasan. Proses untuk menjadi manusia secara

Page 59: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

46

penuh hanya mungkin apabila manusia berintegrasi dengan

dunia. Dalam kedudukannya sebagai subjek, manusia

senantiasa menghadapi berbagai ancaman dan tekanan, namun

ia tetap mampu terus menapaki dan menciptakan sejarah berkat

refleksi kritisnya (Murtiningsih, 2006: 55).

Pendidikan dengan pendekatan kemanusiaan sering

diidentikkan dengan pembebasan, yakni pembebasan dari hal-

hal yang tidak manusiawi. Jadi, untuk mewujudkan pendidikan

yang memanusiakan manusia dibutuhkan suatu pendidikan

yang membebaskan dari unsur dehumanisasi. Dehumanisasi

tersebut bukan hanya menandai seseorang yang kemanusiannya

telah dirampas, melainkan (dalam cara yang berlainan)

menandai pihak yang telah merampas kemanusiaan itu, dan

merupakan pembengkokkan cita-cita untuk menjadi manusia

yang lebih utuh.

Pendidikan adalah sebuah kegiatan belajar bersama antara

pendidik dan peserta didik dengan perantara dunia, oleh objek-

objek yang dapat dikenal. Pendidikan tidak lagi sekedar

pengajaran, namun dialog antara para peserta didik dan

pendidik yang juga belajar. Keduanya bertanggung jawab

bersama atas proses pencapaian. Hal ini merupakan sebuah

penghargaan terhadap peserta didik sebagai manusia.

Pendidikan bukan lagi proses transfer ilmu pengetahuan, sebab

Page 60: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

47

keduanya sama-sama dalam suasana dialogis membuka

cakrawala realita dunia.

4. Ki Hajar Dewantara

Sistem pendidikan disesuaikan dengan kondisi anak-anak,

agar kelak mereka menjadi manusia-manusia yang mandiri,

cerdas, cermat, serta menjadi pribadi yang handal secara lahir

dan batin ( Musyafa, 2015: 260). Tugas seorang tenaga

pengajar tidak hanya sebatas memberikan materi pelajaran di

sekolah. Tapi mengabdikan seluruh waktu yang dimilikinya

untuk mendidik dan mendampingi anak didiknya setiap saat,

dimanapun, kapan pun, dan dalam kondisi kapan pun.

Selain itu tenaga pendidik juga harus memiliki keikhlasan

untuk menjalankan perannya sebagai orang tua yang dapat

membuat anak-anaknya merasa senang, tenang, dan nyaman.

Sehingga anak-anak dapat tumbuh dan berkembang menjadi

manusia-manusia yang bermartabat dan berkarakter.

Melalui Tamansiswa, Ki Hajar Dewantara mewujudkan

gagasannya di bidang pendidikan. Menurutnya pendidikan

senyatanya adalah jalan menuju kemerdekaan lahir dan batin.

Pendidikan itu yang benar adalah mengubah pendidikan

“berdaya saing” menjadi pendidikan “mandiri dan

berkepribadian”.

C. Pendidikan Alternatif Qaryah Thayyibah

Page 61: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

48

SMP Alternatif Qaryah Thayyibah Kalibening Salatiga terletak di

Jl. R. Mas Said 12, Desa Kalibening, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga.

SMP ini mendidik muridnya bersama masyarakat yang selalu bergerak

untuk melakukan kerja-kerja pendidikan secara dinamis sesuai dengan

hakikat pendidikan yang sepanjang hayat.

Sekolah alternatif bertujuan mengembangkan bakat atau

keterampilan vokasional yang berfungsi bagi kehidupan lulusan sesuai

dengan potensi dasarnya (Danim, 2006: 139). Dengan format dasar ini,

kehadiran sekolah alternatif akan menggeser paradigma kinerja sekolah

dari kembali ke barak utamanya (the back to basics) menuju barak masa

depan (the forward to future basics), dengan tiga titik tekan utama yaitu,

bagaimana berfikir (how to think), bagaimana belajar (how to learn), dan

bagaimana berkreasi (how to create), bukan semata atas dasar apa yang

boleh dan tidak boleh mereka lakukan.

Pendidikan alternatif diorganisasikan dengan pola pendidikan yang

kurikulumnya bersifat desentralistik, di mana anak didik dapat memilih

materi pembelajaran sesuai dengan minatnya atau keberbakatannya,

mengikuti kebutuhan anak dan lingkungan, biaya murah, sederhana, luwes

birokrasinya, dan menempatkan anak sebagai subjek (Danim, 2006: 139).

Dan metode pendidikannya pun berorientasi pada proses pendidikan yang

dilakukan secara dialogis serta memberi kesempatan yang sama antara

anak laki-laki dan perempuan.

Page 62: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

49

BAB III

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMP Alternatif Qaryah Tayyibah

1. Sejarah

Ada dua nama yang tidak bisa lepas dari pendirian SMP Alternatif

Qaryah Thayyibah, yaitu Bahruddin dan Serikat Paguyuban Petani

Qaryah Thayyibah (SPPQT). Bahrudin selaku penggagas, bersama

warga desanya berkomitmen untuk mendirikan sebuah lembaga

pendidikan setingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Serikat

Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah (SPPQT)3 yang didirikan pada

tanggal 10 Agustus 1999 oleh wakil-wakil dari paguyuban-paguyuban

kelompok tani disekitar Salatiga, diresmikan dibawah akta notaris

Muhammad Fauzan, S.H. Nomor. 23 pada tanggal 3 Februari 2000.

Saat ini Qaryah Thayyibah berkantor di Jl. Hasanudin No. 125 A

Salatiga, Telp. 62-298-322667. E-mail [email protected]. Adapun visi

dan misi SPPQT sebagai berikut:

Visi:

Terwujudnya Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah yang mandiri, dan

berbasis lokal yang mengutumakan pendidikan budi pekerti,

ketrampilan yang bermutu berkeadilan dan berkeadaban.

Menjadi wadah sekaligus teman bagi seluruh warga belajar agar berani

memilih untuk menjadi orang yang berani, jujur, kritis, progresif,

Page 63: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

50

mandiri, adil, berdaya, berpikir merdeka, toleran, mau bekerja keras,

dan berpihak pada kaum terpinggirkan.

Misi:

Melakukan gerakan menuju terwujudnya masyarakat yang kondusif

bagi terwujudnya warga yang berkeadaban mulia.

Memperjuangkan adanya waktu dan kesempatan bagi seluruh warga

belajar untuk berpikir merdeka dan berkeadilan sehingga setiap

manusia berkesempatan untuk berkembang sesuai dengan potensi dan

bakat yang bisa diasah dan dikembangkan menurut kebutuhannya.

Memperjuangkan adanya keadilan dan kesetaraan bagi seluruh warga

belajar untuk melakukan perencanaan, aksi, evaluasi, refleksi dan

penetapan target dengan jujur dan tanpa tekanan dari siapapun dalam

rangka menyiapkan masa depan mereka.

SMP Alternatif Qaryah Thayyibah merupakan pengembangan dari

konsep bersekolah di rumah (home schooling). Di sini sekolah di

rumah dikembangkan menjadi sekolah komunitas. Secara formal,

sekolah ini tercatat sebagai SMP terbuka. Menurut Bahruddin, dengan

status tersebut, lulusan SMP Alternatif Qaryah Thayyibah bisa

mendapatkan ijazah formal seperti halnya siswa sekolah reguler

lainnya.

SMP Alternatif Qaryah Thayyibah, yang di maksud alternatif

adalah pendidikan berkualitas yang bisa terjangkau oleh semua orang,

termasuk masyarakat miskin. Meski murah, sekolah ini bukan sekolah

Page 64: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

51

gratis. Ia meminta orang tua orang tua memberikan sumbangan untuk

sekolah. Mereka bisa menyumbang sesuai kemampuan.

Secara fisik dan konseptual, sekolah ini menyatu dengan alam

sekitarnya. Tidak ada pagar yang membatasi sekolah dengan

lingkungan sekitarnya. Belajar dalam suasana yang menyenangkan

merupakan cetak biru SMP Alternatif Qaryah Thayyibah. Menurut

Bahruddin, ukuran keberhasilan pendidikan pertama-tama adalah bila

anak senang belajar dan belajar dengan senang. Proses pembelajaran

harus dibangun berdasarkan kegembiraan siswa dan guru.

2. Letak Geografis

SMP Alternatif Qaryah Thayyibah Kalibening Salatiga terletak di

Jl.R. Mas Sa’id 12, Desa Kalibening, Kecamatan Tingkir, Kota

Salatiga. Yang berdiri pada bulan Juli 2003. Lokasi tersebut sangat

nyaman, karena di samping berdekatan dengan rumah penduduk,

sekolah ini juga sangat dekat dengan lingkungan pondok pesantren.

Secara geografis, dapat dilihat bahwa letak SMP Alternatif Qaryah

Thayyibah Kalibening Salatiga memang sangat memungkinkan untuk

mewujudkan sebuah pendidikan yang ideal, karena situasinya yang

tenang dan sejuk, membuat situasi yang kondusif dalam proses belajar

mengajar. Disamping itu, jauh dari jalan raya sehingga tidak terganggu

dengan lalu-lalang kendaraan, sehingga jalannya proses belajar

mengajar dapat dilaksanakan dengan aman dan nyaman.

3. Prestasi

Page 65: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

52

Sekolah ini bukan sekolah internasional dan bukan sekolah

anak orang berada, akan tetapi dalam soal kemampuan siswanya boleh

disandingkan dengan sekolah-sekolah reguler lainnya. Prestasi yang di

raih siswa SMP Alternatif Qaryah Thayyibah antara lain:

a. Juara Tilawah Qur’an Tingkat Kota

b. Juara Menulis Tingkat Kota

c. Juara Cerdas Cermat Tingkat Kota

d. Juara Wushu Tingkat Provinsi

e. Juara Wushu Tingkat Nasional

f. Juara Lomba festival Bedug tingkat kota

g. Nominasi tema film terbaik ke tiga Versi Kampung Halaman

h. Nominasi Film Pendek Terbaik Kampung Halaman : Jalan Remaja

i. Juara Lomba Animasi Komik

j. Juara perekrutan santri Animasi

k. Award: Anak Creative Indonesia 2006

l. Artikel Anak dimuat di kompas : Humaniora Didaktika

m. Juara Stand Up comedy tingkat Kota

n. Award Film Remaja Terbaik Jambore Nasional

o. Juara Qori Tingkat Kota

p. Penghargaan Aktris Terbaik se Jateng dan DIY

q. Launching Novel Sekolah Bukan Sekolah : Liputan Metro TV

r. Juara Lomba Seni Rupa: Lukis Kerudung Tingkat Kota

Page 66: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

53

s. Karya Inofatif Menjanjikan : Kategaori Imu pengetahuan dan

teknologi

t. Juara Lomba Film Pendek Tingkat Kota

u. Juara Rias Kerudung Tingkat Provinsi

v. Juara jahit baju tingkat kota

w. Terbit kurang lebih 15 buku di berbagai penerbit

x. Juara menulis Korean Pop

y. Juara menulis tema Pertanian (Sekolah-sekolah Alternatif Jateng)

z. Cerdas Cermat Qur’an tingkat Kota. (Dokumentasi).

Prestasi dalam bentuk nilai bukanlah sebuah tujuan pembelajaran di

sekolah ini. Yang dibutuhkan adalah karya, maka hampir di semua dinding

ruang belajar dan dinding luar penuh display tempat memajang hasil karya

siswa. Dari mulai puisi, prosa, sains, sampai sket animasi, semua karya

apapun mendapat tempat untuk dilihat orang lain.

B. Konsep Filosofis

Dalam penerapan pendidikan humanis di SMP Alternatif Qaryah

Thayyibah kepala sekolah terinspirasi dari tokoh Kihajar Dewantara dan

Paulo Friere.

“Ki Hajar Dewantara yang telah mendirikan taman siswa dan Paulo

Friere yang tidak menyukai pendidikan sistem bank. Sebelum Paulo

Friere, Ki Hajar Dewantara itu lebih dulu memunculkan ide tentang

pendidikan.”(W/KS/AB/28-5-2016)

Dari keterangan Pak AB (bukan nama sebenarnya) ini

menunjukkan bahwa SMP Alternatif condong kearah konsep pendidikan

Page 67: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

54

humanis Ki Hajar Dewantoro dan Friere. Sebagaimana juga yang didapat

dari keterangan AZ sebagai guru atau pendamping Bahasa Inggris, yaitu:

“Disini tuh lebih ke karena berpusat ke anak jadi dia itu mau ngapain,

dia passionnya dimana, dia nggak apa dia sukanya gimana tapi digali di

situ jadi dia menemukan dirinya itu seperti apa, sebagai wadah anak

untuk menemukan dirinya sendiri.”(W/G/AZ/16-05-2016/10:51WIB).

Dari keterangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa AZ sebagai

guru membebaskan siswa untuk belajar sesuai dengan bakat dan

keinginannya. Proses pembelajaran juga difokuskan pada siswa. Guru

berusaha agar murid dapat mengenali dirinya sendiri sehingga bakatnya

dapat di gali dan dikembangkan lagi.

Model pendidikan Ki Hajar Dewantoro, yaitu:

1. Peserta didik dipandang sebagai subjek yang memiliki potensi

dan memiliki posisi sentral dalam proses pembelajaran.

2. Pendekatan manusiawi menjadi perhatian utama dalam

melaksanakan proses pembelajaran.

3. Menempatkan peserta didik dalam kerangka pengembangan

kedewasaan berpikir dan berperilaku dalam konteks kehidupan

budaya dan bermasyarakat secara luas, sehingga peserta didik

mampu mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan yang memiliki

nilai peradaban sebagai umat manusia secara universal.

4. Peserta didik dihargai baik aspek latar belakang, potensi, harga

diri, dorongan untuk percaya diri, kemandirian, dan tanggung

jawab dalam mengambil keputusan (Surna dan Pandeirot,

2014: 35)

Page 68: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

55

Seperti pendidikan yang dicanangkan oleh Ki Hajar

Dewantoro, di Alternatif Qaryah Thayyibah menempatkan siswa

sebagai pusatnya. Guru atau pendamping juga menghargai potensi

setiap individu. Potensi tersebut kemudian di gali dan

dikembangkan oleh diri mereka sendiri dengan bantuan guru.

Dalam teori pendidikan humanis Paulo Friere, Pendidikan tidak

dipahami sebagai transformasi ilmu pengetahuan dan nilai-nilai

yang lebih menekankan pada proses pendewasaan pemikiran dan

mengartikan belajar sebagai proses memaknai dan mengkritisi

realitas sosial yang ada di lingkungan sekitar. Pribadi-pribadi yang

sungguh-sungguh belajar dalam sebuah proses belajar ialah orang-

orang yang memilih sendiri apa yang dipelajarinya dan dipahami

hingga menemukan apa yang telah dipelajarinya (Murtiningsih,

2006: 53). Dengan kata lain, mereka adalah orang-orang yang

mampu menerapkan hasil belajarnya ke dalam situasi

eksistensional yang konkret.

“Bahwa pendidikan itu kembalikan ke anak, jadi student center

bukan teacher center. Siswa disini cenderung lebih produktif bukan

konsumtif. Siswa yang aktif untuk mencari apa namanya bahan untuk

belajar jadi siswa lebih aktif sebagai pembelajar siswa lebih aktif

dalam semua kegiatan.”(W/G/HK/16-05-2016/10:30WIB)

Dari penjelasan HK tersebut, maka sesuai dengan Friere yang

menolak gaya bank pada pendidikan, yaitu peserta didik hanya

dijejali dengan ilmu secara satu arah dengan tujuan mendapatkan

nilai-nilai kuantitatif yang dituju. Praktek pendidikan hanya

Page 69: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

56

dipahami sebatas sarana pewarisan ilmu. akan tetapi peserta didik

belajar mencari solusi permasalahannya sendiri.

C. Implementasi Pendidikan Humanis di Qaryah Thayyibanh

1. Metode Pembelajaran

Active learning merupakan metode yang digunakan di SMP

Alternatif Qaryah Thayyibah, yaitu metode pembelajaran dengan

memosisikan siswa sebagai subjek dalam sistem pembelajarannya.

Sistem ini bermuara pada filsafat konstruktivisme sebagai landasan

berpikir aktif di mana pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit

demi sedikit, tidak sekonyong-konyong menghadapkan siswa pada

masalah dan pada tahapan selanjutnya siswa diajarkan secara aktif

untuk berusaha memecahkan setiap masalahnya sendiri sehingga peran

guru dijadikan sebagai pemberi fasilitas kebutuhan siswa yang apabila

dilakukan sendiri oleh siswa justru akan membutuhkan waktu yang

lebih lama.

Model ini menekankan beberapa aspek yang diperlukan untuk

memberikan pengertian dan pemahaman pengetahuan, yaitu:

a. Problematik, kegiatan pembelajaran memiliki persoalan yang

dibahas atau dipecahkan oleh siswa.

b. Discofery dan inquiry, di mana siswa di dorong untuk dapat

mengkaji dan menemukan hal-hal baru, artinya ada kewajiban

guru selaku penyedia fasilitas untuk mendorong siswa secara

kreatif agar siswa termotivasi untuk melakukan penjelajahan

Page 70: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

57

dan penemuan atas problem dengan menyediakan akses atas

buku dan media lain seperti internet sebagai sumber informasi.

c. Sharing, yaitu berbagi pengalaman individu dalam

memecahkan masalah.

“Siswa disini cenderung lebih produktif, siswa aktif mencari bahan

untuk dipelajari, siswa lebih aktif sebagai pembelajar.”(W/G/HK/16-

05-2016/10:34WIB).

Dari keterangan HK, dapat disimpulkan bahwa sekolah ini

menggunakan metode active learning. Disini siswa tidak menunggu

guru untuk menjelaskan, tapi siswa aktif mencari bahan

pembelajarannya dan aktif dalam pembelajarannya.

Pembelajaran dilakukan tidak selalu di dalam ruangan. Mata

pelajaranpun disesuaikan dengan keinginan siswa. Guru hanya sebagai

pendamping apabila siswa ingin belajar suatu hal mengalami kesulitan

atau mengarahkan ke yang lebih baik. Siswa diperkenankan mengikuti

pelajaran yang mereka inginkan. Bahkan jika mereka tidak ingin

mengikuti pembelajaran di sekolah mereka boleh belajar di rumah

kemudian membuat laporan pembelajarannya selama tidak belajar di

sekolah. Hal tersebut sesuai dengan penjelasan AZ, sebagai berikut:

“Seperti tadi misalkan ada siswa yang ijin tidak masuk gitu lo, itu

harus ijinnya tidak hanya ke pendamping tapi ke semua temennya satu kelas

jadi semua temennya tau dan pendampingnya juga tau apa kegiatannya,

dimana, dan itu nanti harus ada report.”(W/G/AZ/16-05-2016/10:56WIB).

Pembelajaran di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah sama

sekali tidak ada pemaksaan. Siswa bebas dengan keinginannya, karena

jika sesuatu dipaksakan dan tidak dilakukan dengan sepenuh hati

maka hasilnya kurang baik atau malah gagal. Disinilah penerapan

Page 71: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

58

dalam pendidikan humanis yaitu memahami keinginan siswa dan

tanpa paksaan.

Siswa bebas mengemukakan idenya dan berdiskusi dengan yang

lainnya. Setiap anak memiliki kelompok belajar yang terdiri dari 3-5

oarang dalam satu kelompok dengan satu guru. Setiap kelompok

memiliki ide dan tujuan pembelajarn tersendiri yang ingin dicapai.

Mereka menamai kelompoknya sesuai dengan kesepakatan bersama,

misalnya kelompok Seed Education, Laskar Miracle, kelompok Volia,

Oriza Sativa, dll.

Seminggu sekali semua kelompok berkumpul bersama guru

pendamping. Mereka memaparkan ide setiap kelompok kemudian

memberi keterangan ketercapaian setiap ide. Apabila belum tercapai

mereka mengemukakan kendala ketidak tercapaiannya dalam sebuah

presentasi. Kelompok yang lain merespon dengan tanggapan atau

memberi masukan dengan mengemukakan pendapatnya secara bebas.

Media pembelajaran di sekolah ini juga tidak spesifik di khususkan

untuk mata pelajaran tertentu. Sekolah yang tanpa pagar ini berarti

pula tidak ada yang membatasi dalam belajar. Siswa dapat belajar

melalui alam.

“Semua yang ada di sekitar ini merupakan media dan alat pembelajaran,

jadi tidak harus berupa satu alat yang memang khusus ini gitu, tidak

harus. Jadi apa yang di sekitar kita sudah disediakan alam ya ini media

kita. Misalkan kita mau ini, apa namanya belajar tentang tumbuhan gitu

kan proses tumbuh dan sebagainya kalau biologi, mereka tanem mereka

apa namanya apa eksperimen dengan tanaman itu, jadi mereka catat

hasilnya jadikan hipotesis dan proses belajarnya dari situ.”(W/G/HK/16-

05-2016/10:40WIB)

Page 72: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

59

Penjelasan HK tersebut membuktikan bahwa belajar di sekolah ini

bukan hanya sebatas teori yang harus dihafalkan untuk menjawab

soal. Akan tetapi dipraktikan langsung kemudian diambil kesimpulan

dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut juga

mengajarkan siswa untuk dapat memanfaatkan alam untuk belajar

dengan sebaik-baiknya. Secara tidak langsung penggunaan media

alam sekitar merupakan suatu pembelajaran yang kreatif dan dapat

memunculkan ide-ide yang baru.

Disini terdapat pemahaman bahwa pengetahuan bukanlah

seperangkat fakta, simbol, dan kaidah yang harus dimengerti dan

dihafalkan, melainkan dikonstruksikan dan dibangun sendiri oleh

siswa dalam proses yang partisipatif sehingga keterlibatan siswa

dalam proses pembelajaran mampu sejajar dengan pertumbuhan dan

perkembangan pengalaman siswa.

Nilai formal dalam bentuk angka masih mendominasi sistem

pendidikan saat ini. Kecerdasan anak hanya diukur pada seberapa

tinggi nilai yang diperoleh, namun jiwa kemandirian, kreativitas,

keberanian berpikir nyaris luput dari perhatian. SMP Alternatif

senantiasa berusaha membangun jiwa kemandirian, kretivitas,

solidaritas, dan kepekaan sosial pada siswanya.

SMP Alternatif senantiasa berusaha membangun jiwa kemandirian,

kreatifitas, solidaritas dan kepekaan sosial pada siswanya. Jiwa

mandiri dan kreatif ini dibangun melalui suasana belajar dan

Page 73: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

60

penugasan yang memberdayakan. Anak dipancing untuk tahu dirinya,

orang disekitarnya dan lingkungannya. Materi pelajaran bisa jadi sama

dengan anak-anak dari sekolah lain, akan tetapi proses dan suasana

belajar yang berbeda akan melahirkan daya tangkap yang berbeda, dan

sangat bergantung pada karakter dan kemampuan anak itu sendiri.

Bentuk evaluasi di sekolah ini juga bukan soal ulangan yang harus

dijawab dengan benar semua atau jika mendapat nilai jelek dinyatakan

tidak lulus mata pelajaran atau harus melakukan remidial. Proses

evaluasi tersebut memaksa siswa untuk belajar, jadi belajar bukan atas

keinginan sendiri. Dan hal tersebut juga menimbulkan rasa takut pada

siswa. Mereka takut jika nilai jelek maka tidak lulus atau remidial.

Dari rasa takut itu kadang timbul keinginan untuk melakukan berbagai

cara untuk mendapatkan nilai bagus atau lulus, termasuk cara

mencontek.

“Biasanya evaluasi tuh setiap hari sabtu, jadi selama seminggu gitu kan

kita punya targetan apa, ntar juga yang dicapai juga apa gitu. Jika target

tidak tercapai ada yang mengulang lagi ada yang ya udah bikin target

baru. Kayak misal targetnya nulis, kalau nggak tau kan mungkin di kasih

tau gimana ide-ide yang baik.”(W/S/AS/16-05-2016/11:16WIB).

Keterangan dari AS dapat diambil kesimpulan bahwa yang

mengevaluasi itu siswa sendiri. Jika target yang ingin mereka capai

merasa sudah tercapai maka dianggap selesai, akan tetapi jika belum

tercapai mereka boleh mengulang target tersebut atau membuat target

baru sesuai keinginan mereka.

“Dibikin diskusi, diskusi jadi evaluasi secara evaluasi terkait pribadi dan

kelas gitukan biasanya disini hari sabtu dievaluasi bersama dari

kegiatannya apa saja, hambatannya apa, yang sudah dicapai apa, terus

Page 74: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

61

solusinya bagaimana, next gimana lagi.”(W/G/HK/16-05-

2016/11:37WIB).

Penuturan HK tersebut mendukung dari keterangan AS. Ketika

melakukan evaluasi bersama, mereka bebas mengutarakan hambatan-

hambatan dalam mencapai targetnya. Baik guru atau siswa yang lain

akan mengusuilakan solusi dari yang mempunyai hambatannya. Siswa

saling menghargai pendapat orang lain, mereka berpikiran terbuka.

Jika mereka mengetahui suatu hal atau menguasai suatu hal, mereka

akan saling share ke teman yang lain. Semua terasa seperti keluarga

atau kerabat dekat, tidak ada siswa yang mengelompok dalam

berteman walau pembelajaran mereka berkelompok.

Dari metode active learning yang diterapkan tersebut siswa aktif

mencari materi yang ingin dipelajarinya bisa melalui buku, internet,

informasi dari orang lain dan sebagainya. Di sekolah ini disediakan

komputer dan bebas akses internet. Mereka juga bebas menentukan

tujuan belajar mereka sendiri melalui target yang ingin dicapai dan

mereka melakukan evaluasi sendiri terhadap targetnya.

2. Siswa

Pendidikan di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah didasarkan atas

empat dasar potensi dan kompetensi manusia, yaitu:

a. Memiliki kebenaran sebagai dasar pembenaran untuk

melakukan tindakan yang tepat dan dasar atas keberadaan

tindakan-tindakannya.

Page 75: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

62

b. Bertanggung jawab yaitu kesadaran untuk menghargai apa

yang dimiliki dan didapat dalam pergaulan individu dan

sosialnya.

c. Kritis adalah bentuk kesadaran untuk bersikap adil dan

demokratis dalam menyampaikan visi dan misi pribadi sebagai

diri dan bagian dari masyarakatnya sehingga seorang menjadi

bermakna ketika dimaknai dengan melakukan tindakan yang

berdimensi ke dalam (individual) dan keluar sebagai praktisi

dalam praktik kehidupan sosial di masyarakatnya.

d. Berkeahlian merupakan aspek yang bermakna lebih sebagai

pengejawantahan diri atau aktualisasi dirinya dalam segala

kapasitas dan kompetensinya dengan melihat aspek keunikan

manusia yang beragam.

Di sekolah ini siswa di beri kepercayaan untuk merasa bangga

dengan yang dimilikinya tanpa harus merasa terpaksa atau dipaksa.

Hal ini terjadi karena pendidikan adalah proses humanisasi, yaitu

peserta didik yang sanggup mencapai perwujudan dirinya sendiri

sesuai dengan kemampuan dasar dan keunikan dirinya sendiri.

“penak, bebas”(W/S/AM/16-05-2016/11:12WIB).

“ya seneng aja”(W/S/SJ/16-05-2016/11:23WIB).

Dari keterangan AM dan SJ (bukan nama sebenarya) dapat

disimpulkan, pembelajaran di sekolah ini siswa merasa nyaman

dan senang. Mereka merasa bebas dari segala tuntutan yang

memaksa mereka melakukan suatu hal. Dengan tanpa adanya

Page 76: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

63

pemaksaan dan hukuman ini, siswa akan belajar sesuai dengan

keinginannya, sehingga hasilnya dapat maksimal.

“Seneng sih soalnya udah punya temen baru, juga sekolahnya agak

beda, agak santai sih sekolah disini berangkat agak

siang.”(W/S/AS/16-05-2016/11:17WIB)

Dari penuturan AS, membuktikan bahwa siswa nyaman dengan

cara pembelajaran yang diterapkan sekolah. Apabila sekolah dapat

memberi rasa senang dan nyaman pada siswa, maka pembelajaran

dapat berlangsung dengan baik dan siswa akan bersemangat pergi

ke sekolah.

3. Guru

Guru menempatkan dirinya sebagai sahabat, teman, dan fasilitator

yang semestinya menjadikan pembelajan di SMP Alternatif Qaryah

Thayyibah menjadi sangat dinamis dan mampu menghasilkan tingkat

minimal dalam hal pelanggaran siswa. Hal ini terjadi karena, semua

diatur dan disepakati oleh dan untuk para siswa sendiri secara

partisipatif, sehingga guru tidak harus bertindak melewati batas

kewenangannya yaitu selalu memarahi dan harus menghukum siswa.

Dengan pendidikan humanistik, siswa merasa bebas untuk

mengungkapkan perasaannya. Siswa mempunyai keberanian untuk

bertanya kepada guru tentang hal yang tidak mereka mengerti. Siswa

bisa dengan leluasa memuaskan rasa keingintahuan yang dimilikinya.

Pembelajaran bisa berlangsung menyenangkan dengan melibatkan

siswa secara aktif. Mereka tidak hanya mendengarkan tetapi juga

melakukan. Kondisi siswa seperti itu, tidak terlepas dari kondisi

Page 77: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

64

hubungan siswa dan guru. Semakin baik hubungan antara keduanya,

maka siswa akan semakin mudah terlibat dalam aktivitas belajar.

Di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah relasi antara guru dan siswa

tidak ada sekat (pemisah) dalam artian guru diposisikan sebagai teman

belajar. Dengan anggapan siswa tidak lebih bodoh dari pada guru. Jadi,

saling melengkapi ketika ada kekurangan dalam proses belajar

mengajar atau bahkan justru siswa lebih banyak pengetahuannya yang

dimiliki oleh guru. Terkadang guru dapat berfungsi sebagai sumber

yang bisa dimiliki ilmunya tetapi disaat lain justru sebaliknya siswa

bisa juga bisa memberikan, menceritakan pengalamannya, sehingga

guru juga bisa mendapatkan ilmu dari siswa. Jadi pada prinsipnya

ketika ada siswa yang membutuhkan guru untuk diskusi, siapapun guru

itu yang dipilih sebagai fasilitator harus siap, dimana di SMP Qaryah

Thayyibah ini adalah teman yang mau diajak belajar bersama dan

bukan satu-satunya yang berkuasa sebagai sumber kebenaran.

Dalam mendampingi proses belajar, para guru di SMP Alternatif

Qaryah Tayyibah lebih menekankan pada pendekatan yang harmonis

dan humanis, pendekatan secara emosional dari hati ke hati, dan

mencoba mengerti kondisi kebutuhan psikologi siswa. Dalam hal ini

para guru tidak menganggap bahwa siswa adalah anak yang bodoh,

akan tetapi justru sebaliknya, para guru menganggap siswa adalah anak

yang cerdas, kreatif, dan juga mandiri. Oleh karena itu, semua guru di

SMP Alternatif Qaryah Tayyibah dalam mendampingi proses belajar

Page 78: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

65

mengajar siswa, sering berperan sebagai teman yang sama-sama

belajar. Dengan demikian hubungan keduanya adalah hubungan yang

setara, yakni sebagai mitra dalam belajar. Dengan pola pendekatan

yang seperti ini maka akan terjadi pola pendidikan yang

mencerdaskan, membebaskan, dan tidak mengekang terhadap

kreativitas anak.

Guru atau pendamping di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah

merangkap juga sebagai staff di kantor. Walau mempunyai tanggung

jawab lebih, guru tetap maksimal dalam mendampingi siswa dalam

belajar.

“Tapi disini saya kebetulan lebih fokusnya ke administratif jadi nggak

terlibat secara intens sama anak-anak gitu, tapi dampingi cuma

seminggu sekali itupun Cuma buat pelajaran Bahasa

Inggris.”(W/G/AZ/16-052016/10:58WIB)

Keterangan AZ tersebut merupakan bukti bahwa guru juga menjadi

staff di sekolahan. Meski hanya mengajar sekali selama seminggu,

namun pembelajaran tetap dapat berjalan dengan baik.

“Menciptakan situasinya, supaya dia nyaman duduk bersamaku,

supaya dia mau mendengar apa yang aku bicarakan maka aku

menciptakan situasi yang kondusif. (W/G/AD/18-05-

2016/16:10WIB). “Sing tak terapke ki apa yang menjadi kepentinganku kucoba kuutarakan

kepada anak-anak tapi dalam bahasa yang seakan-akan mereka paham.

Aku memilih format yang mereka bisa menerimanya. Maksudte aku yo

teko ngomong, ngomong, ngomong aja tidak mencoba untuk berlagak

menjadi seorang pembina usia, mergo ngko pasti wah.. ki mesti aku meh

ditausiyahi, gah deh.” (W/G/AD/18-05-2016/16:10WIB).

Dua keterangan AD tersebut, menyatakan bahwa guru benar-benar

berusaha mengerti situasi siswa. Guru berusaha menciptakan suasana

Page 79: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

66

belajar yang tidak membosankan. Guru tidak berusaha menjadi sosok

yang serba tau dan paling tau. Cara memberi materi juga disesuaikan

dengan daya tangkap siswa. Proses pembelajaran seperti sedang

mengobrol dengan teman.

4. Kurikulum

Dalam arti sederhana kurikulum merupakan satuan pembelajaran

yang membentuk segala situasi untuk mengkondisikan siswa dalam

suasana educative. Di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah, kurikulum

sekolah yang menjadi standar nasional dilihat sebagai standar

kompetensi atau tujuan pembelajaran, yang kemudian dikembangkan

dalam metode dan strategi pembelajaran aktif yang menjadi pijakannya

(Bahruddin, 2009: 16).

Siswa dapat menentukan strategi pembelajaran dengan

mempergunakan alam sekitar dan komunitasnya sebagai sumber

belajar. kelas disini lebih difungsikan sebagai tempat untuk bertemu

bersama atau kelas bermakna bisa di mana saja tergantung konteks dari

kurikulum yang dikembangkan. Desmita (2010:35) menyebutkan

seorang guru hendaknya mengembangkan pembelajaran yang

mengandung unsur permainan, mengusahakan siswa berpindah atau

bergerak, bekerja atau belajar dalam kelompok, serta memberikan

kesempatan untuk terlibat langsung dalam pembelajaran.

SMP Alternatif Qaryah Thayyibah dapat dikatakan menggunakan

sistem “Full day school” atau “One day school”, sehari penuh dalam

Page 80: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

67

sekolah. Karena setiap harinya siswa dapat belajar di sekolah tidak

dibatasi waktu. Ketika siswa masih ingin belajar dan menggunakan

fasilitas sekolah, walaupun sudah larut malam bahkan ada juga yang

bermalam sekolah. Kurikulum yang diterapkan di sekolah ini

disesuaikan dengan kebutuhan setiap siswa.

5. Sarana dan Prasarana

Meskipun berada di daerah yang tergolong terpencil, SMP

Alternatif Qaryah Thayyibah Kalibening tidak kalah dengan sekolah-

sekolah unggulan yang lain, khususnya mengenai sarana dan prasarana

internet. Bahkan internet merupakan sarana unggulan, para siswa dapat

mengakses internet 24 jam non stop tanpa batas waktu dan disediakan

komputer juga. Hal ini tentunya didasarkan pada maksud dan tujuan

tertentu, yang pada akhirnya dapat menjadi salah satu sarana mencapai

tingkat pendidikan yang bermutu.

Dengan penggunaan sarana internet yang membentuk siswa

berinteraksi dengan komunitas internasional, telah memberi dua

keuntungan. Pertama, komunikasi dengan wilayah asing menjadikan

siswa tertantang untuk menguasai alat komunikasinya. Kedua,

memperkenalkan dunia digital yang sebenarnya cukup murah karena

tidak harus tersusun dalam lembaran cetakan kertas yang

membutuhkan biaya banyak. SMP Alternatif Qaryah Thayyibah

Kalibening Salatiga dalam kegiatan belajar mengajar belum memiliki

gedung sekolah tersendiri. Proses pembelajarannya masih menumpang

Page 81: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

68

di rumah Bahruddin selaku pengelola SMP Alternatif Qaryah

Thayyibah. Rumah tersebut dibangun di atas tanah seluas + 278,73 m2

dan luas seluruh bangunannya + 138, 6 m2.

Minimnya sarana dalam kegiatan belajar mengajar tersebut

didasarkan pada sebuah pemikiran bahwa sarana penunjang pendidikan

alternatif tidak harus ada gedung yang hebat, pagar tembok tinggi,

seragam mewah, namun bagaimana seorang siswa berfikir global

bertindak lokal. Di antara sarana yang harus ada dan diprioritaskan

adalah:

a. IT (Informasi dan Teknologi), lebih spesifik adalah internet,

seorang siswa akan menjelajahi pengetahuan tidak hanya sebatas

buku paket, tapi ia akan lebih banyak memahami dan mencari

pengetahuannya secara terbuka dan bebas. Internet dipahami

sebagai perpustakaan.

b. Pemanfaatan lingkungan sebagai media belajar, siswa secara

langsung bersentuhan dengan pertanian, home industri, konservasi

alam, air, warung desa dan sebagainya.

c. Tokoh penggerak desa, ini menjadi penting karena ialah yang

menjadi fasilitator sekaligus mediator bagi lembaga sekolah,

masyarakat, pemerintah lokal, dan orang-orang yang terkait dengan

sekolah.

Selain yang sudah disebutkan di atas, di sekolah ini juga

disediakan kamera digital dan kamera untuk perfilman. Ada beberapa

Page 82: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

69

film yang di buat oleh siswa sendiri. Ada juga alat musik seperti gitar,

gendang, jimbe, dll.

D. Faktor Pendukung dan Penghambat Pendidikan Humanis

1. Faktor Pendukung

Faktor pendukung dari pendidikan humanis di SMP Alternatif

Qaryah Thayyibah antara lain:

“Dari diri siswa dan lingkungannya, jadi mereka tidak ada tekanan,

mereka tidak terbelenggu sistem, mereka lebih merdeka, itu yang

mendukung.” (W/G/HK/16-05-2016/10:40WIB)

“Karena disini nggak ada yang maksa, maksudnya kalau memang dia

nggak suka ya udah nggak papa.” (W/G/AZ/16-05-2016/10:58WIB)

“Aku kadang-kadang sampe heran kenapa sampe jam segini mereka

belum ada yang pengen pulang.”(W/G/AD/18-05-2016/16: 15WIB)

“Ingin belajar pefilman dan musik” (W/S/SJ/16-05-2016/11:26WIB)

“Sante-sante sih kalau sekolah disini” (W/S/AM/16-05-2016/11:16WIB)

Dari beberapa keterangan narasuber, dapat disimpulkan kelebihan

penerapan pendidikan humanis di sekolah ini sebagai berikut:

a. Siswa tidak tertekan dengan aturan-aturan yang tidak mereka

sukai.

b. Sekolah tanpa hukuman, jadi mereka bebas dalam proses

pembelajaran.

c. Siswa betah di sekolahan tidak cepat-cepat ingin pulang.

d. Siswa belajar sesuai keinginannya.

e. Siswa senang dan nyaman di sekolah

2. Faktor Penghambat

Page 83: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

70

Faktor penghambat dari pendidikan humanis di SMP Alternatif

Qaryah Thayyibah antara lain:

“ Faktor malas, sudah sepakat tapi melanggar” (W/G/HK/16-05-

2016/10:42WIB)

“Kadang nggak suka tapi dia tetap ikut mungkin jadi nggak

sepenuh hati jadi memahami materi kurang” (W/G/AZ/16-05-

2016/11:02WIB)

Dari beberapa keterangan tersebut, dapat disimpulkan penghambat

pendidikan humanis di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah adalah

sebagai berikut:

a. Jika sedang malas siswa melanggar kesepakatan bersama

b. Jika siswa memaksakan diri ikut pelajaran yang tidak

disukainya maka materi dapat dipahami siswa tersebut.

Guru berupaya mengatasi hambatan tersebut dengan upaya:

“Kita ada proses diskusi lagi sama teman-teman lagi kenapa kok

kesepakatannya dilanggar dan nanti akan timbul lagi kesepakatan

baru” (W/G/HK/16-05-2016/10:40WIB)

“disini tidak yang maksa, jika tidak suka ya nggak apa-apa”

(W/G/AZ/16-05-2016/11:16WIB)

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan, ketika siswa yang

malas melanggar peraturan, mereka tidak langsung terkena hukuman.

Guru dan siswa berdiskusi lagi mencari tau alasan melanggar aturan

kemudian membuat kesepakatan baru sesuai keinginan siswa. Selain

itu, jika siswa tidak menyukai suatu pelajaran mereka boleh tidak

mengikuti pembelajaran.

Page 84: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

71

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Konsep Pendidikan Humanis di SMP Qaryah Thayyibah Tahun 2016

Pendidikan humanis adalah pendidikan yang memanusiakan

manusia, yaitu pendidikan yang menghargai, menggali, melayani, dan

membantu siswa untuk mengembangkan berbagai macam potensi yang

dimiliki olehnya. Pendidikan berhulu dan bermuara pada siswa.

Pendidikan tidak sekedar transfer ilmu pemgetahuan (transfer of

knowledge) kepada peserta didik, tetapi juga mentransfer nilai (transfer of

value).

Pendidikan di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah yang terinspirasi

dari Ki Hajar Dewantoro dan Paulo Friere mencerminkan pendidikan yang

humanis. Pada pendidikan Ki Hajar Dewantoro, ia tidak menggunakan

nama “sekolah” akan tetapi “taman siswa”. Hal tersebut menyatakan

bahwa belajar itu menyenangkan seperti di taman, mereka bebas

mengapresiasikan diri. Seperti halnya pendidikan di SMP Qaryah

Thayyibah yang menyenangkan dan memberi kebebasan pada siswa.

Seorang pendidik harus memiliki keikhlasan untuk menjalankan

perannya sebagai orang tua yang dapat membuat anak-anaknya merasa

senang, tenang, dan nyaman. Sehingga anak-anak dapat tumbuh dan

berkembang menjadi manusia-manusia yang bermartabat dan berkarakter

(Musyafa, 2015: 260). Hal tersebut sesuai dengan kondisi di SMP

Alternatif Qaryah Thayyibah, guru mengajar dengan senag hati dan

Page 85: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

72

berusaha agar siswa nyaman dalam belajar bersama maupun belajar

sendiriri. Siswa juga merasa senang bersekolah disana. Baik guru maupun

siswa sama-sama nyaman dan senang sehingga proses pembelajran dapat

berjalan dengan lancar dan terasa menyenangkan.

Paulo Friere Tujuan utama manusia adalah humanisasi yang

ditempuh melalui pembebasan. Proses untuk menjadi manusia secara

penuh hanya mungkin apabila manusia berintegrasi dengan dunia. Dalam

kedudukannya sebagai subjek, manusia senantiasa menghadapi berbagai

ancaman dan tekanan, namun ia tetap mampu terus menapaki dan

menciptakan sejarah berkat refleksi kritisnya (Murtiningsih, 2006: 55).

Di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah siswa dibebaskan dari

ketertekanan, terbebaskan dari sistem, dan mereka merdeka. Siswa belajar

atas kemauan sendiri dan berusaha mengatasi permasalahannya sendiri.

Mereka belajar secara mandiri.

Pendidikan dengan pendekatan kemanusiaan sering diidentikkan

dengan pembebasan, yakni pembebasan dari hal-hal yang tidak

manusiawi. Jadi, untuk mewujudkan pendidikan yang memanusiakan

manusia dibutuhkan suatu pendidikan yang membebaskan dari unsur

dehumanisasi. Dehumanisasi tersebut bukan hanya menandai seseorang

yang kemanusiannya telah dirampas, melainkan (dalam cara yang

berlainan) menandai pihak yang telah merampas kemanusiaan itu, dan

merupakan pembengkokkan cita-cita untuk menjadi manusia yang lebih

utuh.

Page 86: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

73

Pendidikan sebagai praktek pembebasan menyajikan suatu

pandangan filosofis tentang apa yang dapat terwujud dari lelaki dan

perempuan , jika mereka dimungkinkan untuk mentransformasikan sejarah

dan menjadi subjek-subjek melalui suatu refleksi yang kritis (Collins,

2011: 17). Siswa memiliki pengalaman yang berbeda-beda dan dalam

pengalaman tersebut siswa akan berhadapan dengan masalah-masalah

yang muncul. Setiap siswa akan mengatasi masalah-masalahnya dengan

berbagai cara yang berbeda. Dengan demikian siswa belajar mengatasi

masalahnya sendiri dan memperoleh ilmu dari pengalaman dalam

mengatasi masalahnya tersebut.

Pendidikan di sekolah ini disesuaikan dengan kebutuhan dan

potensi siswa. Setiap siswa memiliki kebutuhan sendiri-sendiri dan mereka

berusaha memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Mereka belajar apa yang

mereka inginkan. Mereka mengevaluasi diri sendiri. Mereka belajar bukan

sebatas teori yang harus dihafalkan, akan tetapi mereka bereksperimen

secara langsung dan mengambil pembelajaran dari eksperimennya.

Apabila eksperimennya belum berhasil, mereka akan berusaha mencari

solusinya dan apabila eksperimennya berhasil mereka akan

menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut sejalan dengan

pendapat Rahman (dalam Mas‟ud, 2002: 135) yang menyatakan

pendidikan humanistik dalam Islam merupakan pendidikan yang lebih

memperhatikan aspek potensi manusia sebagai makhluk sosial dan

Page 87: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

74

makhluk religius, abdullah dan khalifatullah, serta sebagai individu yang

diberi kesempatan oleh Tuhan untuk mengembangkan potensinya.

Nilai-nilai humanis di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah dapat di

lihat dalam bentuk bagaimana seorang pendidik disana memperlakukan

siswa bukan hanya sebagai obyek didik saja akan tetapi juga menjadikan

siswa sebagai subyek penting dalam pendidikan, adanya semangat

kebersamaan dalam berkarya dalam suasana penuh persaudaraan, siswa

bebas berekspresi dan berkarya dalam bentuk apapun sesuai dengan

potensi yang ada pada diri siswa, tidak adanya pemaksaan dalam proses

belajar mengajar, siswa bebas memilih mata pelajaran sesuai dengan apa

yang mereka sukai, guru adalah fasilitator bukan sebagai semata-mata

pentransfer ilmu, karena di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah guru adalah

teman belajar, teman diskusi, sehingga guru dan siswa adalah sama-sama

belajar. hubungan antar siswa juga sperti saudara. Jika salah satu dari

mereka tidak berangkat sekolah maka siswa yang tidak masuk harus

memberi tahu semua temannya. Hal tersebut menegaskan bahwa

persaudaraan di antara siswa terjalin dengan erat dalam proses

pembelajaran di sekolah.

Lingkungan dan masyarakat merupakan sumber belajar yang nyata

dan alam sekitar adalah karunia Tuhan sebagai sumber belajar yang dapat

di kelola dan dimanfaatkan sebaik-baiknya. Siswa di sekolah ini tidak

terkendala oleh sarana yang minim, akan tetapi mereka memanfaatkan

kekayaan alam dengan sebaik mungkin. Dengan demikian nampak sekali

Page 88: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

75

bahwa di Alternatif Qaryah Thayyibah banyak memberikan kontribusi

humanis.

SMP Alternatif menawarkan konsep pendidikan yang

memberdayakan siswa didiknya. Kegiatan dan membuat karya adalah

suatu keharusan sehingga kecerdasan dan ketrampilan anak didik

terbangun. Yang membedakan disini adalah bahwa kegiatan dan karya itu

lebih didasarkan pada kesepakatan, kebutuhan, dan kemampuan siswa.

Siswa tidak hanya belajar sebatas menghafal teori atau rumus, tapi

mereka bereksperimen untuk mendapatkan pengetahuan. Setiap siswa

memiliki rasa ingin tahu dalam diri mereka dan mereka berusaha sendiri

menjawab keingintahuan tersebut. Hal tersebut menjadikan siswa menjadi

pribadi yang mandiri.

Dalam proses pembelajaran tidak ada peringkat kelas, jadi tidak

ada predikat siswa pintar atau siswa bodoh. Dengan demikian tidak ada

pula diskriminasi dari guru dan teman sebayanya. Mereka berteman

layaknya saudara. Berhasil dalam belajar itu merupakan keberhasilan diri

sendiri dalam menghadapi masalahnya sendiri.

B. Implementasi Pendidikan Humanis di SMP Alternatif Qaryah

Thayyibah Tahun 2016

1. Metode Pembelajaran

Active learning, hanya sebuah istilah yang dipakai oleh SMP

Alternatif Qaryah Thayyibah. Dalam kegiatan pembelajarannya, active

learning merupakan metode pembelajaran dengan memosisikan siswa

Page 89: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

76

sebagai subjek dalam sistem pembelajarannya. Di sekolah ini metode

pembelajarannya disesuaikan dengan kebutuhan siswa.

SMP Alternatif Qaryah Thayyibah jarang menggunakan metode-

metode seperti di sekolah formal lainnya. Proses belajar dan mengajar

yang dilaksanakan oleh guru dan siswa dengan cara duduk lesehan

bahkan siswa duduk di kursi dan guru duduk di lantai, itu menjadi hal

yang dilaksanakan oleh guru dan siswa dengan cara duduk di lantai, itu

menjadi hal yang wajar. Mereka tidak membedakan posisi antara guru

dan siswa adalah teman belajar

Di sekolah ini belajar bukanlah duduk diam ataupun konsentrasi

mencatat semua omongan guru. Pengetahuan menjadi penting tanpa

perlu diomongkan oleh guru, siswa punya hak menentukan. Waktu dan

tempat belajar adalah kesepakatan antara siswa dan guru. Kalau siswa

tidak senang belajar tatap muka di dalam ruangan, mereka bisa belajar

di luar ruangan atau mencari bahan-bahan yang ingin dipelajari melalui

internet.

Media yang tersedia di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah jauh dari

media yang ada di sekolah lainnya. SMP ini tidak membutuhkan

gedung yang megah, laboratorium, dan perpustakaan yang lengkap.

Sesuatu yang ada disekitar yang dipakai sebagai media dalam

pembelajaran. Adanya komputer dengan fasilitas internet sangat cukup

membantu seorang siswa dalam menjelajahi pengetahuan, tidak hanya

sebatas buku paket, tapi ia akan lebih banyak memahami dan mencari

Page 90: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

77

pengetahuannya secara terbuka dan bebas. Internet di pahami sebagai

perpustakaan.

SMP Alternatif Qaryah Thayyibah tidak menggunakan nilai raport

siswa dalam setiap ujian, siswa sendiri yang akan menilai sejauh mana

keberhasilan oleh peserta didik sendiri tanpa menunggu guru

mengadakan evaluasi secara lisan maupun tertulis. Hasilnya dapat

dilihat dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan evaluasi terhadap

guru, siswa tanpa segan-segan memberikan saran dan kritik kepada

guru demi kebaikan bersama.

2. Siswa

Sebagai subjek dalam pendidikan siswa mempunyai peran yang

sangat penting. Siswa tidak hanya menjadi obyek tetapi merupakan

subyek dari pendidikan itu sendiri. Siswa merupakan pusat dalm

pendidikan. Di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah siswa memiliki

kebebasan dalam belajar. Mereka senang dan nyaman ketika di

sekolah.

Di sekolah ini siswa di beri kepercayaan untuk merasa bangga

dengan yang dimilikinya tanpa harus merasa terpaksa atau dipaksa.

Hal ini terjadi karena pendidikan adalah proses humanisasi, yaitu

peserta didik yang sanggup mencapai perwujudan dirinya sendiri

sesuai dengan kemampuan dasar dan keunikan dirinya sendiri.

Tidak ada siswa yang dilabeli dengan kata bodoh. Mereka semua

pintar sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Page 91: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

78

3. Guru

Di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah, guru merupakan

pendamping siswa. Guru juga berusaha mengenali potensi masing-

masing siswa serta guru tidak menyiapkan materi pembelajaran. Akan

tetapi siswa sendiri yang menentukan pelajarannya dan siswa sendiri

yang berusaha mencari materi pelajarannya.

Para guru senantiasa mendampingi belajar siswa dengan penuh

kasih sayang, tidak memandang rendah dan bodoh terhadap siswa.

Akan tetapi guru sebagai fasilitator memandang bahwa peserta didik

adalah anak yang mempunyai potensi untuk dikembangkan secara

proporsional dan juga mempunyai transformasi dalam pola pikirnya,

sehingga guru tidak mendiskriminasikan antara peserta didik yang satu

dengan peserta didik yang lain.

Dalam mendampingi proses belajar, para guru di SMP Alternatif

Qaryah Tayyibah lebih menekankan pada pendekatan yang harmonis

dan humanis, pendekatan secara emosional dari hati ke hati, dan

mencoba mengerti kondisi kebutuhan psikologi siswa. Dalam hal ini

para guru tidak menganggap bahwa siswa adalah anak yang bodoh,

akan tetapi justru sebaliknya, para guru menganggap siswa adalah anak

yang cerdas, kreatif, dan juga mandiri. Oleh karena itu, semua guru di

SMP Alternatif Qaryah Tayyibah dalam mendampingi proses belajar

mengajar siswa, sering berperan sebagai teman yang sama-sama

belajar. Dengan demikian hubungan keduanya adalah hubungan yang

Page 92: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

79

setara, yakni sebagai mitra dalam belajar. Dengan pola pendekatan

yang seperti ini maka akan terjadi pola pendidikan yang

mencerdaskan, membebaskan, dan tidak mengekang terhadap

kreativitas anak.

4. Kurikulum

Kurikulum adalah program belajar siswa, sebagai dasar dalam

merencanakan pengajaran. Sebagai program belajar kurikulum

mengandung tujuan isi program, dan strategi atau cara melaksanakan

program.

Dalam hal ini, pembelajaran tidak membutuhkan kelas, dalam arti

sempit siswa dapat menentukan strategi pembelajaran dengan

mempergunakan alam sekitar sebagai sumber belajar. Kelas disini di

fungsikan sebagai tempat untuk bertemu bersama, ataupun kelas

bermakna bisa dimana saja tergantung konteks dari kurikulum yang

dikembangkan. Kurikulum disesuaikan dengan kebutuhan setiap siswa.

5. Sarana dan Prasarana

Meskipun berada di daerah yang tergolong terpencil, SMP

Alternatif Qaryah Thayyibah Kalibening tidak kalah dengan sekolah-

sekolah unggulan yang lain, khususnya mengenai sarana dan prasarana

internet. Bahkan internet merupakan sarana unggulan, para siswa dapat

mengakses internet 24 jam non stop tanpa batas waktu. Hal ini

tentunya didasarkan pada maksud dan tujuan tertentu, yang pada

Page 93: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

80

akhirnya dapat menjadi salah satu sarana mencapai tingkat pendidikan

yang bermutu.

Dengan penggunaan sarana internet yang membentuk siswa

berinteraksi dengan komunitas internasional, telah memberi dua

keuntungan. Pertama, komunikasi dengan wilayah asing menjadikan

siswa tertantang untuk menguasai alat komunikasinya. Kedua,

memperkenalkan dunia digital yang sebenarnya cukup murah karena

tidak harus tersusun dalam lembaran cetakan kertas yang

membutuhkan biaya banyak.

Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar SMP Alternatif

Qaryah Thayyibah menggunakan masyarakat sebagai tempat

pengembang ilmu dan pengetahuan mereka, alam dan lingkungan

merupakan laboratorium raksasa, arena hidup yang nyata, plural,

berkembang dan berubah.

Minimnya sarana dalam kegiatan belajar mengajar tersebut

didasarkan pada sebuah pemikiran bahwa sarana penunjang pendidikan

alternatif tidak harus ada gedung yang hebat, pagar tembok tinggi,

seragam mewah, namun bagaimana seorang siswa berfikir global

bertindak lokal. Sekolah tidak mempunyai gedung pun tidak masalah

yang penting ada pendidik dan si terdidik yang akan melaksanakan

proses belajar mengajar dan di dukung dengan fasilitator yang ada.

sekolah tanpa gedung tidak menghambat proses pembelajaran.

Page 94: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

81

C. Faktor Pendukung dan Penghambat Pendidikan Humanis di SMP

Alternatif Qaryah Thayyibah

1. Faktor Pendukung

Faktor pendukung pendidikan humanis di sekolah ini antara lain

siswa senang dan nyaman dalam pembelajaran. Siswa belajar bukan

karena paksaan akan tetapi atas kemauan sendiri dengan perasaan

senang. Potensi di setiap siswa dapat berkembang secara maksimal

karena tidak membelenggu potensi siswa dengan mengajarkan

pelajaran yang tidak disukainya. Biasanya siswa akan meminta pulang

lebih awal, akan tetapi di sekolah ini siswa betah berada di sekolah.

Pendidikan humanis di sekolah ini juga menjadikan sekolah ini

sebagai sekolah tanpa kekerasan. Tidak ada hukuman fisik yang akan

mengakibatkan siswa takut untuk pergi ke sekolah. Hukuman yang

diberlakukan di sekolah ini juga di buat atas kesepakatan bersama,

bahkan boleh tidak mengadakan hukuman dalam proses pembelajaran.

Hal ini sesuai dengan istilah yang diungkapkan oleh mantan Perdana

Mentri Inggris, Margaret Teacher, yaitu sekolah itu candu (Bahruddin,

2009: 123).

Dengan adanya pendidikan yang humanis maka sekolah itu

menjadi candu bagi siswa. Mereka senang dengan belajar dan belajar

dengan senang. Sekolah merupakan tempat terbaik dan tempat dimana

siswa bebas mengembangkan potensinya.

Page 95: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

82

2. Faktor Penghambat

Pendidikan humanis di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah terdapat

faktor yang menghambat pendidikan humanis di sekolah diantaranya,

apabila siswa dalam keadaan malas maka ia akan melanggar peraturan

dan mengabaikan kelompoknya. Apabila malas datang ke sekolah ia

akan membolos. Dan jika tidak menyukai pelajarannya dan ia

memaksa tetap ikut maka materi tidak dapat tersampaikan.

Walau memiliki penghambat dalam penerapan pendidikan humanis

di sekolah ini, guru memiliki solusi dalam mengatasi hambatannya.

Jika siswa melanggar peraturan yang dibuat atas kesepakatan bersama,

maka mereka akan berkumpul dan berdiskusi. Mereka mencari tau

alasan kenapa ia melanggar peraturan, bukan langsung memberi

hukuman. Kemudian setelah mengetahui alasan melanggar

peraturannya, mereka membuat kesepakatan baru sebagai repon atas

pelanggarannya.

Apabila ada siswa yang sudah lama tidak masuk sekolah maka

guru akan mencari tau alasannya tidak masuk sekolah atau ketika

siswa itu berangkat, guru akan berbicara face to face menanyakan

alasan ketidakhadirannya di sekolah. Jika alasannya siswa malas ke

sekolah, maka guru menganjurkan siswa membuat laporan selama di

tidak berangkat sekolah, karena belajar itu tidak harus di sekolah. Di

rumah, di tempat bermain, dan dimanapun itu siswa dapat belajar.

Page 96: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

83

Ketika pelajaran berlangsung dan siswa tidak menyukai

pelajarannya, maka siswa diperbolehkan tidak mengikuti pelajan.

Mereka bisa belajar sendiri dimanapun mereka mau.

Hal tersebut mencerminkan bahwa SMP Alternatif Qaryah

Thayyibah berhasil menerapkan pendidikan yang humanis dalam

proses pembelajarannya. Meskipun terdapat hambatan dalam

penerapannya, akan tetapi guru tidak menyerah. Guru sebisa mungkin

mencari solusi dari hambatan tersebut. Guru belajar dari kekurangan

tersebut, sehingga guru semakin berkembang dan mendapat banyak

ilmu.

Page 97: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

84

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Konsep pendidikan humanis di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah

adalah pengembangan dari konsep pendidikan humanis Ki Hajar

Dewantara an Paulo Friere. Konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara

dengan menekankan pendekatan yang humanis dalam pembelajaran dan

berpusat pada anak. Sedangkan Paulo Friere konsep pendidikannya yang

menolak gaya bank, yaitu siswa yang hanya menerima apa yang diberikan

oleh guru. Di sekolah ini menggabungkan dua konsep tersebut.

Implementasi pendidikan humanis di SMP Alternatif Qaryah

Thayyibah terwujud dalam beberapa aspek. Aspek yang terwujud yaitu,

metode yang digunakan adalah active learning, dalam pembelajaran siswa

diberi kebebasan, peran guru sebagai pendamping dalam belajar, dan

kurikulum pembelajarannya disesuaikan dengan kebutuhan setiap siswa.

Faktor pendukung pendidikan humanis di SMP Alternatif Qaryah

Thayyibah antara lain siswa nyaman dan senangdalam pembelajaran,

pembelajaran sesuai keinginan siswa, dan potensi siswa dapat

dikembangkan. Faktor penghambatnya antara lain jika siswa tidak

berangkat sekolah, maka kelompoknya terkendala dalam diskusi karena

tidak lengkap dan siswa yang memaksakan diri mengikuti pelajaran yang

tidak diingikan, maka pelajaran tersebut tidak dapat dipahami oleh siswa

tersebut.

Page 98: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

85

B. Saran

1. Bagi SMP Alternatif Qaryah Thayyibah

Pendidikan humanis yang sudah diterapkan di sekolah ini dapat

menggali potensi setiap siswa dan menjadikan siswa mandiri dalam

belajar, maka sudah sepatutnya SMP Alternatif Qaryah Thayyibah

semakin meningkatkan pelaksanaan pendidikan yang humanis. Dengan

demikian sekolah ini akan menjadi candu bagi siswa untuk terus

belajar.

2. Bagi Masyarakat

Sekolah ini mengajarkan siswa untuk terus berkarya sesuai dengan

keinginannya. Dengan harapan karya tersebut dapat memberi manfaat

baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Maka sudah selayaknya

masyarakat memberikan dukungan bagi sekolah yang menerapkan

pendidikan humanis karena model pendidikan ini mampu membantu

anak untuk berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Hendaknya diadakan penelitian lanjutan yang bertujuan untuk

mengetahui manfaat lain dari implementasi pendidikan humanis di

SMP Qaryah Thayyibah dalam semua aspek yang belum ditemukan

dalam penelitian ini.

Page 99: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

86

DAFTAR PUSTAKA

Aprinalistria. 2007. Sekolah, Bukan Segalanya. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Assegaf, Abd Rachman. 2014. Filsafat Pendidikan Islam (Paradigma Baru

Pendidikan Hadhari Berbasis Integratif-Interkonektif). Jakarta: PT

Rajagrafindo Persada.

Baharuddin. 2011. Pendidikan Humanistik (Konsep, Teori, dan Aplikasi dalam

Dunia Pendidikan). Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

____________________ . 2014. Pendidikan Tanpa Kekerasan: Tipologi Kondisi,

kasus, dan konsep. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.

Bahruddin, Ahmad. 2007. Pendidikan Alternatif Qaryah Thayyibah. Yogyakarta:

Jalasutra.

Chatib, Munif. 2009. Sekolahnya Manusia. Bandung: Kaifa PT Mizan Pustaka.

Collins, Denis. 2011. Paulo Friere: Kehidupan, Karya & Pemikirannya.

Terjemahan oleh Henry Herneardhi dan Anastasia P. Yogyakarta: Pustaka

Belajar.

Damin, Sudarwan. 2006. Agenda Pembaruan Sistem Pendidikan. Yogyakarta:

Pustaka Belajar.

Daryanto dan Tasrial. 2012. Konsep Pembelajaran Kreatif. Yogyakarta: Gava

Media.

Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama.

Desmita. 2010. Psokologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Emzir. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisa Data. Jakarta: Rajawali

Press.

Friere, Paulo. 2008. Pendidikan Kaum Tertindas. Penerjemah: Tim LP3ES.

Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia.

Page 100: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

87

Hernacki, Mike. 2004. Quantum Learning. Terjemahan oleh Alwiyah

Abdurrahman. Bandung: Kaifa PT Mizan Pustaka.

Kasiram, Moh. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif-Kuantitatif. Malang: UIN

Maliki Press.

Kosim, Muhammad. 2012. Pemikiran Pendidikan Islam Ibn Khaldun: Kritis

Humanis dan Religius. Jakarta: Rineka Cipta.

Maslow, Abraham. 2004. Psikologi Sains (Tinjauan Kritis terhadap Psikologi

Ilmuwan dan Ilmu Pengetahuan Modern). Terjemahan oleh Hani’ah.

Bandung: Teraju.

Mas’ud, Abdurrahman. 2002. Menggagas Format Pendidikan Nondikotomik:

Humanisme Religius sebagai Paradigma Pendidikan Islam. Yogyakarta:

Gama Media.

Moleong, Lexy. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Muhaimun. 2007. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam: di

Sekolah, Madrasah, dan Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Rajagrafindo

Persada.

Mulkhan, Abdul Munir. 2002. Nalar Spiritual Pendidikan (Solusi Problem

Filosofis Pendidikan Islam. Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya.

Murtiningsih, Siti. 2006. Pendidikan Alat Perlawanan: Teori Pendidikan Radikal

Paulo Friere. Yogyakarta: Resist Book.

Musyafa, Haidar. 2015. Sang Guru: Novel Biografi Ki Hajar Dewantara,

Kehidupan, Pemikiran, dan Perjuangan Pendiri Tamansiswa 1889-1959.

Jakarta Selatan: Imania.

Sarosa, Samiaji. 2012. Penelitian Kualitatif: Dasar-dasar. Jakarta: Indeks.

Surna, I Nyoman dan Pandeirot, Olga D. 2014. Psikologi Pendidikan 1. Jakarta:

ERLANGGA.

Suwarno, Wiji. 2006. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Ar Ruz.

Uno, Hamzah B. 2008. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta:

PT. Bumi Aksara.

Page 101: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

88

Pedoman Wawancara

Implementasi Pendidikan Humanis di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah

Tahun 2016

Hasil Wawancara

Kode Responden :

Hari/tanggal :

Tempat :

Waktu :

Daftar Pertanyaan (untuk Kepala Sekolah) :

1. Apakah yang di maksud Alternatif dalam nama sekolah ini?

2. Apakah di sekolah ini menggunakan pendidikan yang humanis

3. Terinspirasi dari siapa dalam menjalankan proses pembelajaran di

sekolah ini?

4. Bagaimana konsep pendidikan humanis di sekolah ini?

5. Apakah ada faktor yang mendukung pendidikan humanis di sekolah

ini?

6. Apakah ada faktor yang menghambat pendidikan humanis di sekolah

ini?

Daftar Pertanyaan (untuk Gury/staff) :

1. Apakah sekolah ini menerapkan pendidikan yang humanis? 2. Bagaimana penerapan pendidikan yang humanis dalam pembelajaran?

3. Apa tujuan dari penerapan pendidikan yang humanis?

4. Adakah reward dan punishment dalam proses pembelajaran?

5. Contoh penggunaan punishment seperti apa?

6. Apa media atau alat yang digunakan dalam proses pembelajaran?

7. Adakah faktor yang mendukung pendidikan humanis di sekolah ini?

8. Adakah faktor yang menghambat pendidikan humanis di sekolah ini?

9. Bagaimana evaluasi dalam pembelajaran?

Daftar Pertanyaan (untuk Siswa) :

1. Mengapa sekolah disini? 2. Bagaimana perasaannya sekolah disini?

3. Bagaimana proses pembelajaran disini?

4. Bagaimana guru disini?

5. Apa tujuan sekolah disini?

6. Bagaimana evaluasi pembelajarannya?

7. Pernah mendapat hukuman atau hadiah?

Page 102: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

89

Kode Penelitian

Implementasi Pendidikan Humanis di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah

Tahun 2016

1. Ahmad Bahruddin (Kepala Sekolah) : AB

2. Heni Kartika (Pendamping) : HK

3. Aini Zulfa (Guru Bahasa Inggris dan Bendahara) : AZ

4. Ahmad Darajat D. K. (Guru Agama dan Staff SPPQT) : AD

5. Ahmad Mahdum J. P. (Siswa) : AM

6. Amellia Sukma Merdeka (Siswa) : AS

7. Satrio Jatmiko (Siswa) : SJ

Page 103: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

90

Hasil Wawancara

A. GURU/STAFF

1. Kode Responden : HK

Hari/tanggal : Senin, 16 Mei 2016

Tempat : Depan kelas

Waktu : 10:30 WIB

a. Apakah sekolah ini menerapkan pendidikan yang humanis? Mereka dalam artian mereka bebas mau belajar apa saja sesuai dengan passion mereka tanpa apa namanya terbelenggu sistem harus ini ini.

b. Bagaimana penerapan pendidikan yang humanis dalam pembelajaran? Bahwa pendidikan itu kembalikan ke anak, jadi student center bukan teacher center. Siswa disini cenderung lebih produktif bukan konsumtif. Siswa yang aktif untuk mencari apa namanya bahan untuk belajar jadi siswa lebih aktif sebagai pembelajar siswa lebih aktif dalam semua kegiatan.

c. Apa tujuan dari penerapan pendidikan yang humanis? Siswa itu lebih ini ya, jadi menemukan, menemukan passionnya, dia bisa jadi pembelajar yang ulung dalam artian dia itu bisa menemukan gitu lo. Jadi tidak hanya sekedar produktif tadi tidak hanya sekedar menerima penjelasan guru, jadi mereka aktif mencari.

d. Adakah reward dan punishment dalam proses pembelajaran? Itu sesuai kesepakan jadi bukan bukan seperti halnya di sekolah formal sudah ada tata tertibnya yang jelas dalam artian guru yang membuat peraturan ini, tapi disini disepakati bersama yaitu guru sama murid.

e. Contoh penggunaan punishment seperti apa? Seperti tadi misalkan ada siswa yang ijin tidak masuk gitu lo, itu harus ijinnya tidak hanya ke pendamping tapi ke semua temennya satu kelas jadi semua temennya tau dan pendampingnya juga tau apa kegiatannya, dimana, dan itu nanti harus ada report. Jika melanggar, membuat kesepakatan lagi ngobrol face to face nanti maunya gimana

f. Apa media atau alat yang digunakan dalam proses pembelajaran? Semua yang ada di sekitar ini merupakan media dan alat pembelajaran, jadi tidak harus berupa satu alat yang memang khusus ini gitu, tidak harus. Jadi apa yang di sekitar kita sudah disediakan alam ya ini media kita. Misalkan kita mau ini, apa namanya belajar tentang tumbuhan gitu kan proses tumbuh dan sebagainya kalau biologi, mereka tanem mereka apa namanya apa eksperimen dengan tanaman itu, jadi mereka catat hasilnya jadikan hipotesis dan proses belajarnya dari situ.

g. Adakah faktor yang mendukung pendidikan humanis di sekolah ini?

Page 104: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

91

Dari diri siswa dan lingkungannya, jadi mereka tidak ada tekanan, mereka tidak terbelenggu sistem, mereka lebih merdeka, itu yang mendukung.

h. Adakah faktor yang menghambat pendidikan humanis di sekolah ini? Dari lingkungan an diri mereka sendiri, misalkan faktor males, faktor apa namanya ya keegoisan dalam artian misalkan udah sepakat terus mereka langgar kesepakatan.

i. Bagaimana evaluasi dalam pembelajaran? Dibikin diskusi, diskusi jadi evaluasi secara evaluasi terkait pribadi dan kelas gitukan biasanya disini hari sabtu dievaluasi bersama dari kegiatannya apa saja, hambatannya apa, yang sudah dicapai apa, terus solusinya bagaimana, next gimana lagi.

Page 105: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

92

2. Kode Responden : AZ

Hari/tanggal : Senin, 16 Mei 2016

Tempat : Depan kelas

Waktu : 10:51 WIB

a. Apakah sekolah ini menerapkan pendidikan yang humanis? Tapi disini saya kebetulan lebih fokusnya ke administratif jadi nggak

terlibat secara intens sama anak-anak gitu, tapi dampingi Cuma

seminggu sekali itupun Cuma buat pelajaran Bahasa Inggris.

b. Bagaimana penerapan pendidikan yang humanis dalam pembelajaran? Kalau Bahasa Inggris sih kan karena mereka belum punya banyak

bayangan apa-apa, aku kasih apa ya kayak materi itu masih dari

saya tapi kalau itu lebih ke saya nggak maksain, misal kalau materi

ini harus selesai, enggak saya tergantung anak didik menguasai

materi ya udah segitu nggak tak paksain.

c. Apa tujuan dari penerapan pendidikan yang humanis? Disini tuh lebih ke karena berpusat ke anak jadi dia itu mau ngapain,

dia passionnya dimana, dia nggak apa dia sukanya gimana tapi

digali di situ jadi dia menemukan dirinya itu seperti apa, sebagai

wadah anak untuk menemukan dirinya sendiri.

d. Adakah reward dan punishment dalam proses pembelajaran? Kesepakatan lagi, kalau selama kita nggak butuh ya nggak, kalau

selama ini berlaku sama aku nggak pake.

e. Contoh penggunaan punishment seperti apa? Paling yang itu temennya sendiri sih. Apa kalau tidak misalkan

karena Cuma megang apa reward sama punishment itu berlakunya

biasanya di kelas, itukan saya Cuma megang kayak satu mata

pelajaran mungkin mereka punya kesepakatan sendiri tapi saya

nggak tau.

f. Apa media atau alat yang digunakan dalam proses pembelajaran? Paling biasa sih masih sebatas papan tulis sama kapur aja, kalau

saya pake media paling film terus atau lagu, previewnya pake

Bahasa Inggris kayak gitu.

g. Adakah faktor yang mendukung pendidikan humanis di sekolah ini?

Page 106: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

93

Karena disini nggak ada yang maksa, maksudnya kalau memang dia

nggak suka ya udah nggak papa.

h. Adakah faktor yang menghambat pendidikan humanis di sekolah ini? Kan kadang nggak suka tapi tetep harus ikut mungkin jadi apa ya

nggak sepenuh hati jadi materipun kurang.

i. Bagaimana evaluasi dalam pembelajaran? Saya nggak. Biasanya apa minggu ini pelajarannya masih part of

speach minggu depan saya review belum bisa ya reviewnya pake

pertanyaan pake antar temen ngobrol-ngobrol apakan, jadi saya

bisa lihat ph ternyata masih disini aja dulu kita nggak pindah-pindah

part.

Page 107: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

94

3. Kode Responden : AD

Hari/tanggal : Senin, 18 Mei 2016

Tempat : Kantor SPPQT

Waktu : 16:05 WIB

a. Apakah sekolah ini menerapkan pendidikan yang humanis? Sing penting ora njotosi muridte.

b. Bagaimana penerapan pendidikan yang humanis dalam pembelajaran? Sing tak terapke ki apa yang menjadi kepentinganku kucoba

kuutarakan kepada anak-anak tapi dalam bahasa yang seakan-akan

mereka paham. Aku memilih format yang mereka bisa

menerimanya. Maksudte aku yo teko ngomong, ngomong, ngomong

aja tidak mencoba untuk berlagak menjadi seorang pembina usia,

mergo ngko pasti wah.. ki mesti aku meh ditausiyahi, gah deh.

c. Apa media atau alat yang digunakan dalam proses pembelajaran? Nggak pake media.

d. Adakah faktor yang mendukung pendidikan humanis di sekolah ini? Aku menciptakan situasinya, jadi supaya dia nyaman duduk

bersamaku, supaya dia mau mendengarkan apa yang kubicarakan,

maka aku menciptakan situasinya kondusif. Aku kadang-kadang

sampe heran kenapa sampe jam segini mereka belum ada yang

pengen pulang.

e. Adakah faktor yang menghambat pendidikan humanis di sekolah ini? Jadwalnya tabrakan, kadang-kadang SPPQT kan kadang-kadang

ada kegiatan yang tidak terencana dan terjadi, kadang-kadang

urusane karo njobo terus akhire sekelompok sini kelompok yang

mana-mana tiba-tiba si anu tidak ada yang hadir lagi acara ini pak,

oh.. berarti sak kelompok nggak hadir semua.

f. Bagaimana evaluasi dalam pembelajaran? Aku tidak menilai. Aku nak ngomong ngono iku kadang melontarkan

pertanyaan dan kebanyakan aku untuk mengangkat pembahasan

“coba kamu, silahkan ada yang bertanya” dia mulai bertanya, aku

langsung angkat seko kono tapi nak ora, aku sing gowo materi.

Page 108: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

95

B. SISWA

1. Kode Responden : AM

Hari/tanggal : Senin, 16 Mei 2016

Tempat : Teras ruang komputer

Waktu : 11:10 WIB

a. Mengapa sekolah disini?

Penak bebas.

b. Bagaimana perasaannya sekolah disini?

Pas pertama masuk disini tuh beda, seperti nggak mau sekolah

disini, tapi setelah beberapa minggu, krasan ya disini lebih enak

daripada sekolah di lain.

c. Bagaimana proses pembelajaran disini?

Misale Bahasa Inggris di kasih tugas, nanti misale Bahasa Indonesia

dialihkan menjadi Bahasa Inggris jangan pake google translate, tapi

ya saya pake google translate, nanti yo paling gurunya ya udah

nggakpapa.

d. Bagaimana guru disini?

Ya penak legowo.

e. Apa tujuan sekolah disini?

Hidupe bermanfaat.

f. Bagaimana evaluasi pembelajarannya?

Tinggal laporan dapet apa, kemarin belajarnya gini..gini..gini.

g. Pernah mendapat hukuman atau hadiah?

Kadang-kadang guru ada yang jengkel, tapi ya itu gara-gara ulah

sendiri. Intine misale gek gurune gek nerangke aku ngobrol dewe

karo koncone, teko-teko langsung “tadi bahas apa?”, “mboh aku ra

reti”. Nggak pernah di hukum.

Page 109: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

96

2. Kode Responden : AS

Hari/tanggal : Senin, 16 Mei 2016

Tempat : Teras ruang komputer

Waktu : 11:16 WIB

a. Mengapa sekolah disini?

Sebenernya ini pertama dipilihin orang tua, jadi aku belum sempet

kesini. Untuk awal disini juga, sekolah gimana, kok omongnya

pendapat sendiri-sendiri.

b. Bagaimana perasaannya sekolah disini?

Seneng sih soalnya udah punya temen baru, juga sekolahnya agak

beda, agak santai sih sekolah disini berangkat agak siang.

c. Bagaimana proses pembelajaran disini?

Disini kan nggak belajar juga, cuman disini kan belajarnya sendiri,

yang penting cuma minta pendamping doang.

d. Bagaimana guru disini?

Cuman membantu, disini tuh kayak serasa temen, gimana ya mbak

ya, namanya juga manusia pasti membutuhkan orang lain ya kita

belajar juga butuh yang bantuin.

e. Bagaimana evaluasi pembelajarannya?

Biasanya evaluasi tuh setiap hari sabtu, jadi selama seminggu gitu

kan kita punya targetan apa, ntar juga yang dicapai juga apa gitu.

Jika target tidak tercapai ada yang mengulang lagi ada yang ya

udah bikin target baru. Kayak misal targetnya nulis, kalau nggak tau

kan mungkin di kasih tau gimana ide-ide yang baik.

Page 110: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

97

3. Kode Responden : SJ

Hari/tanggal : Senin, 16 Mei 2016

Tempat : Teras ruang komputer

Waktu : 11:22 WIB

a. Mengapa sekolah disini?

Ya seneng aja.

b. Bagaimana perasaannya sekolah disini?

Nyaman seneng.

c. Bagaimana proses pembelajaran disini?

Misalkan ada forum film itukan saya nggak tau, terus diingetin, itu ada

film. Bikin film dan pernah main film.

d. Bagaimana guru disini?

Ya sabar ya baik

e. Apa tujuan sekolah disini?

Pengen belajar perfilman ama itu apa musik.

f. Pernah mendapat hukuman atau hadiah?

Belum.

Page 111: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

98

Pembelajaran di kelas

Diskusi Kelompok dengan Pendamping

Page 112: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

99

Ruang komputer

Dinding Kelas

Page 113: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

100

Perpustakaan

Belajar musik

Page 114: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

101

Alat Musik Sekolah

Karya Siswa

Page 115: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

102

Rancangan Belajar

Karya Siswa

Page 116: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

103

Gedung Utama

Belajar di Mushola

Page 117: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

104

Desain Siswa

Pendamping

Page 118: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

105

Belajar Menari

Kepala Sekolah

Page 119: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

106

TRINGULASI DATA

Kategori Data Proposisi Kesimpulan

Konsep

Pendidikan

Humanis

mereka bebas mau belajar

apa saja sesuai dengan

passion mereka tanpa apa

namanya terbelenggu

sistem harus ini ini. (HK)

Pendidikan yang

bebas tanpa

terbelenggu sistem.

Pendidikan humanis

adalah pendidikan

yang membebaskan

anak untuk belajar

sesuai keinginan

dan tanpa ada

kekerasan.

Kalau Bahasa Inggris sih

kan karena mereka belum

punya banyak bayangan

apa-apa, aku kasih apa ya

kayak materi itu masih

dari saya tapi kalau itu

lebih ke saya nggak

maksain, misal kalau

materi ini harus selesai,

enggak saya tergantung

anak didik menguasai

materi ya udah segitu

nggak tak paksain. (AZ)

Pendidikan tanpa

paksaan pada siswa.

Sing penting ora njotosi

muridte. (AD)

Pendidikan tanpa

kekerasan.

Siswa bebas dalam belajar

dan siswa yang aktif

dalam pembelajaran. (AB)

Pendidikan yang

bebas dalam

pembelajaran.

Metode

Pembelajaran

Pendidikan

Humanis

Siswa disini cenderung

lebih produktif bukan

konsumtif. Siswa yang

aktif untuk mencari apa

namanya bahan untuk

belajar jadi siswa lebih

aktif sebagai pembelajar

siswa lebih aktif dalam

semua kegiatan. (HK)

Siswa aktif mencari

apa yang ingin

dipelajari.

Metode

Pembelajaran

pendidikan humanis

adalah siswa aktif

belajar sesuai

dengan

keinginannya.

Disini tuh lebih ke karena

berpusat ke anak jadi dia

itu mau ngapain, dia

passionnya dimana, dia

nggak apa dia sukanya

gimana tapi digali. (AZ)

Pembelajaran

disesuaikan

keinginan siswa.

Sing tak terapke ki apa

yang menjadi

kepentinganku kucoba

kuutarakan kepada anak-

anak tapi dalam bahasa

yang seakan-akan mereka

paham. Aku memilih

format yang mereka bisa

Guru mengajar

sesuai dengan

karakteristik siswa.

Page 120: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

107

menerimanya. Maksudte

aku yo teko ngomong,

ngomong, ngomong aja

tidak mencoba untuk

berlagak menjadi seorang

pembina usia, mergo ngko

pasti wah.. ki mesti aku

meh ditausiyahi, gah deh.

(AD)

Tujuan

Pendidikan

Humanis

Siswa itu lebih ini ya, jadi

menemukan, menemukan

passionnya, dia bisa jadi

pembelajar yang ulung

dalam artian dia itu bisa

menemukan gitu lo. Jadi

tidak hanya sekedar

produktif tadi tidak hanya

sekedar menerima

penjelasan guru, jadi

mereka aktif mencari.

(HK)

Siswa dapat

menemukan

bakatnya dan siswa

menjadi produktif

Tujuan pendidikan

humanis adalah agar

siswa dapat

menemukan

bakatnya dan

menjadikan siswa

lebih produktif.

Disini tuh lebih ke karena

berpusat ke anak jadi dia

itu mau ngapain, dia

passionnya dimana, dia

nggak apa dia sukanya

gimana tapi digali di situ

jadi dia menemukan

dirinya itu seperti apa,

sebagai wadah anak untuk

menemukan dirinya

sendiri. (AZ)

Membantu siswa

menemukan dan

menggali bakatnya.

Media atau

Alat

Semua yang ada di sekitar

ini merupakan media dan

alat pembelajaran, jadi

tidak harus berupa satu

alat yang memang khusus

ini gitu, tidak harus. Jadi

apa yang di sekitar kita

sudah disediakan alam ya

ini media kita. Misalkan

kita mau ini, apa namanya

belajar tentang tumbuhan

gitu kan proses tumbuh

dan sebagainya kalau

biologi, mereka tanem

mereka apa namanya apa

eksperimen dengan

tanaman itu, jadi mereka

catat hasilnya jadikan

Semua yang ada di

sekitar adalah

media.

Media atau alat

dalam pembelajaran

yang digunakan

adalah semua yang

ada disekitar dapat

digunakan dan

bahkan tanpa media

dan alat pun

pembelajaran dapat

berlangsung.

Page 121: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

108

hipotesis dan proses

belajarnya dari situ. (HK)

Paling biasa sih masih

sebatas papan tulis sama

kapur aja, kalau saya pake

media paling film terus

atau lagu, previewnya

pake Bahasa Inggris

kayak gitu. (AZ)

Alat dan mendia

yang digunakan

adalah papan tulis,

kapur, fil, dan lagu.

Nggak pake media. Tidak memakai

Reward dan

Punishment

dalam

Pendidikan

Humanis

Itu sesuai kesepakan jadi

bukan bukan seperti

halnya di sekolah formal

sudah ada tata tertibnya

yang jelas dalam artian

guru yang membuat

peraturan ini, tapi disini

disepakati bersama yaitu

guru sama murid. Seperti

tadi misalkan ada siswa

yang ijin tidak masuk gitu

lo, itu harus ijinnya tidak

hanya ke pendamping tapi

ke semua temennya satu

kelas jadi semua

temennya tau dan

pendampingnya juga tau

apa kegiatannya, dimana,

dan itu nanti harus ada

report. Jika melanggar,

membuat kesepakatan lagi

ngobrol face to face nanti

maunya gimana. (HK)

Sesuai kesepakatan,

bahkan tidak ada

hukuman karena

dapat diatasi dengan

ngobrol face to face.

Reward dan

punishmen tidak

ada, kalau adapun

hukuman Cuma

sebatas ngobrol face

to face.

Kesepakatan lagi, kalau

selama kita nggak butuh

ya nggak, kalau selama ini

berlaku sama aku nggak

pake. Paling yang itu

temennya sendiri sih. Apa

kalau tidak misalkan

karena Cuma megang apa

reward sama punishment

itu berlakunya biasanya di

kelas, itukan saya Cuma

megang kayak satu mata

pelajaran mungkin mereka

punya kesepakatan sendiri

tapi saya nggak tau. (AZ)

Tidak ada hukuman.

Faktor

Pendukung

Dari siswa dan

lingkungannya, jadi

Siswa yang bebas

Faktor yang

mendukung adalah

Page 122: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

109

mereka tidak ada tekanan,

mereka tidak terbelenggu

sistem, mereka lebih

merdeka, itu yang

mendukung. (HK)

siswa yang senang

dan guru yang

mengerti keinginan

siswa.

Karena disini nggak ada

yang maksa, maksudnya

kalau memang dia nggak

suka ya udah nggak

papa.(AZ)

Guru yang tidak

memaksa siswa.

Aku menciptakan

situasinya, jadi supaya dia

nyaman duduk

bersamaku, supaya dia

mau mendengarkan apa

yang kubicarakan, maka

aku menciptakan

situasinya kondusif. Aku

kadang-kadang sampe

heran kenapa sampe jam

segini mereka belum ada

yang pengen pulang. (AD)

Guru yang mengerti

keinginan siswa.

Siswa senang dan

nyaman. (AB) Siswa senang

Faktor yang

Menghambat

Dari lingkunganan diri

mereka sendiri, misalkan

faktor males, faktor apa

namanya ya keegoisan

dalam artian misalkan

udah sepakat terus mereka

langgar kesepakatan.

(HK)

Rasa malas siswa.

Faktor yang

menghambat yaitu

rasa malas siswa

dan adanya acara

dadakan.

Kan kadang nggak suka

tapi tetep harus ikut

mungkin jadi apa ya

nggak sepenuh hati jadi

materipun kurang. (AZ)

Tidak suka

pelajarannya tapi

tetap ikut.

Jadwalnya tabrakan,

kadang-kadang SPPQT

kan kadang-kadang ada

kegiatan yang tidak

terencana dan terjadi,

kadang-kadang urusane

karo njobo terus akhire

sekelompok sini

kelompok yang mana-

mana tiba-tiba si anu

tidak ada yang hadir lagi

acara ini pak, oh.. berarti

sak kelompok nggak

Acara yang tidak

terencana.

Page 123: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

110

hadir semua. (AD)

Tidak ada. (AB) Tidak ada.

Evaluasi

Dibikin diskusi, diskusi

jadi evaluasi secara

evaluasi terkait pribadi

dan kelas gitukan

biasanya disini hari sabtu

dievaluasi bersama dari

kegiatannya apa saja,

hambatannya apa, yang

sudah dicapai apa, terus

solusinya bagaimana, next

gimana lagi. (HK)

Diskusi, dievaluasi

bersama, bahkan

dievaluasi diri

sendiri.

Evaluasi dilakukan

bersama, bahkan

dapat dievaluasi

sendiri. Tidak ada

penilaian.

Saya nggak. Biasanya apa

minggu ini pelajarannya

masih part of speach

minggu depan saya review

belum bisa ya reviewnya

pake pertanyaan pake

antar temen ngobrol-

ngobrol apakan, jadi saya

bisa lihat oh ternyata

masih disini aja dulu kita

nggak pindah-pindah part.

(AZ)

Mengamati interaksi

siswa di kelas.

Aku tidak menilai. Aku

nak ngomong ngono iku

kadang melontarkan

pertanyaan dan

kebanyakan aku untuk

mengangkat pembahasan

“coba kamu, silahkan ada

yang bertanya” dia mulai

bertanya, aku langsung

angkat seko kono tapi nak

ora, aku sing gowo materi.

(AD)

Tidak menggunakan

penilaian.

Guru

Ya penak legowo. (AM) Sabar

Guru seperti teman,

sabar, dan baik.

Cuman membantu, disini

tuh kayak serasa temen,

gimana ya mbak ya,

namanya juga manusia

pasti membutuhkan orang

lain ya kita belajar juga

butuh yang bantuin. (AS)

Seperti teman dan

cuma membantu

Ya sabar ya baik. (SJ) Baik

Siswa

Penak bebas.(AM) Bebas Siswa merasa bebas,

senang, dan

nyaman.

Seneng sih soalnya udah

punya temen baru, juga

sekolahnya agak beda,

Senang

Page 124: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

111

agak santai sih sekolah

disini berangkat agak

siang.(AS)

Nyaman seneng.(SJ) Nyaman

Page 125: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

112

DAFTAR NILAI SKK

Nama : Hidayatul Maghfiroh Jurusan: Tarbiah NIM : 111-12-030 Prodi : PAI Dosen PA : Agus Ahmad Suadi Lc.MA

No Nama Kegiatan Tanggal Keterangan Nilai

1. Orientasi Pengenalan

Akademik dan

Kemahasiswaan (OPAK)

5-7 September

2012 Peserta 3

2. Orientasi Pengenalan

Akademik dan

Kemahasiswaan (OPAK)

Jurusan Tarbiah STAIN

Salatiga

8-9 September

2012 Peserta 3

3. Orientasi Dasar

Keislaman 10 September 2012 Peserta 2

4. Entrepreneurship dan

Perkoperasian 2012

(Explore Your

Entrepreneurship Talent)

11 September 2012 Peserta 2

5. Achicment Motivation

Training 12 September 2012 Peserta 2

6. Library User Education 13 September 2012 Peserta 2

7. Seminar Pendidikan HMJ

Tarbiyah STAIN Salatiga

(Menimbang Mutu dan

Kualitas Pendidikan di

Indonesia)

2 Mei 2013 Peserta 2

8. Seminar Nasional

Entrepreneurship

(Menumbuhkan Jiwa

Entrepreneurship Generasi

Muda)

27 Mei 2013 Peserta 8

9. Training SIBA-SIBI UAS

Semester Genap 2013 21-22 Juni 2013 Peserta 2

10. Seminar Nasional dan

Dialog Publik

(Penyesuaian Harga BBM

Bersubsidi)

27 Juni 2013 Peserta 8

11. Seminar Nasional

(Mengawal Pengendalian

BBM Bersubsidi,

Kebijakan BLSM yang

Tepat Sasaran serta

Pengendalian Inflasi

dalam Negeri sebagai

8 Juli 2013 Peserta 8

Page 126: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

113

Dampak Kenaikan Harga

BBM Bersubsidi)

12. Workshop

Entrepreneurship 22 Agustus 2014 peserta 2

13. Workshop Nasional

(Sukses Akademik,

Sukses Bakat, dan Hidup

Bermartabat dengan

Karya)

16 Desember 2014 Peserta 8

14. Seminar Nasional

(Peranan Technopreneur

dalam Mendukung

Program Pemerintah

Melalui Ekonomi Kreatif)

15 April 2015 Peserta 8

15. Seminar Nasional

Kewirausahaan (Jiwa

Muda Berani

Berwirausaha)

30 Oktober 2015 Peserta 8

16. Panitia Pengajian Al-

Khidmah 13 Februari 2016 Panitia 3

17. Panitia Lomba TPQ Baitul

Makmur (Anak Sholeh

Ceria)

13 Februari 2012 Panitia 3

18. Panitia Lomba TPQ Baitul

Makmur (Anak Sholeh

Ceria)

13 Februari 2016 Juri 4

19. Panitia Upgrading Remaja

Masjid dan Karang Taruna 17 Februari 2016 Panitia

3

20. Panitia Lomba Voli

(dalam Rangka Menjalin

Tali Persaudaraan

Mahasiswa KKN IAIN

Salatiga dengan

Masyarakat Kelurahan di

Desa Randuacir

Kecamatan Argomulyo

Salatiga)

20-21 Februari

2016 Panitia 5

21. Nusantara Mengaji

(Serentak Seindonesia

untuk Keselamatan &

Kesejahteraan Bangsa)

8 Mei 2016 Peserta 2

22. Seminar Nasional (LGBT

dalam Perspektif

Psikologi dan Kesehatan)

26 Mei 2016 Peserta 8

23. Ngaji Akbar Jurnalistik

dan Seminar Nasional 26 Juni 2016 Peserta 8

Page 127: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

114

TOTAL 102

DAFTAR NILAI SKK

Nama : Hidayatul Maghfiroh Jurusan: Tarbiah NIM : 111-12-030 Prodi : PAI Dosen PA : Agus Ahmad Suadi Lc.MA

No Nama Kegiatan Tanggal Keterangan Nilai

24. Orientasi Pengenalan

Akademik dan

Kemahasiswaan (OPAK)

5-7 September

2012 Peserta 3

25. Orientasi Pengenalan

Akademik dan

Kemahasiswaan (OPAK)

Jurusan Tarbiah STAIN

Salatiga

8-9 September

2012 Peserta 3

26. Orientasi Dasar

Keislaman 10 September 2012 Peserta 2

27. Entrepreneurship dan

Perkoperasian 2012

(Explore Your

Entrepreneurship Talent)

11 September 2012 Peserta 2

28. Achicment Motivation

Training 12 September 2012 Peserta 2

29. Library User Education 13 September 2012 Peserta 2

30. Seminar Pendidikan HMJ

Tarbiyah STAIN Salatiga

(Menimbang Mutu dan

Kualitas Pendidikan di

Indonesia)

2 Mei 2013 Peserta 2

31. Seminar Nasional

Entrepreneurship

(Menumbuhkan Jiwa

Entrepreneurship Generasi

Muda)

27 Mei 2013 Peserta 8

32. Training SIBA-SIBI UAS

Semester Genap 2013 21-22 Juni 2013 Peserta 2

33. Seminar Nasional dan

Dialog Publik

(Penyesuaian Harga BBM

Bersubsidi)

27 Juni 2013 Peserta 8

34. Seminar Nasional

(Mengawal Pengendalian

BBM Bersubsidi,

Kebijakan BLSM yang

Tepat Sasaran serta

8 Juli 2013 Peserta 8

Page 128: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

115

Pengendalian Inflasi

dalam Negeri sebagai

Dampak Kenaikan Harga

BBM Bersubsidi)

35. Workshop

Entrepreneurship 22 Agustus 2014 peserta 2

36. Workshop Nasional

(Sukses Akademik,

Sukses Bakat, dan Hidup

Bermartabat dengan

Karya)

16 Desember 2014 Peserta 8

37. Seminar Nasional

(Peranan Technopreneur

dalam Mendukung

Program Pemerintah

Melalui Ekonomi Kreatif)

15 April 2015 Peserta 8

38. Seminar Nasional

Kewirausahaan (Jiwa

Muda Berani

Berwirausaha)

30 Oktober 2015 Peserta 8

39. Panitia Pengajian Al-

Khidmah 13 Februari 2016 Panitia 3

40. Panitia Lomba TPQ Baitul

Makmur (Anak Sholeh

Ceria)

13 Februari 2012 Panitia 3

41. Panitia Lomba TPQ Baitul

Makmur (Anak Sholeh

Ceria)

13 Februari 2016 Juri 4

42. Panitia Upgrading Remaja

Masjid dan Karang Taruna 17 Februari 2016 Panitia

3

43. Panitia Lomba Voli

(dalam Rangka Menjalin

Tali Persaudaraan

Mahasiswa KKN IAIN

Salatiga dengan

Masyarakat Kelurahan di

Desa Randuacir

Kecamatan Argomulyo

Salatiga)

20-21 Februari

2016 Panitia 5

44. Nusantara Mengaji

(Serentak Seindonesia

untuk Keselamatan &

Kesejahteraan Bangsa)

8 Mei 2016 Peserta 2

45. Seminar Nasional (LGBT

dalam Perspektif

Psikologi dan Kesehatan)

26 Mei 2016 Peserta 8

Page 129: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

116

Page 130: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

117

Page 131: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

118

Page 132: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1258/1/SKRIPSI.pdf · dengan kebutuhan setiap siswa (e) sarana dan prasarana SMP Alternatif

119