implementasi pembelajaran akhlak dan pengaruh...

74
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH PERILAKU AKHLAK SISWA KELAS IX MADRASAH TSANAWIYAH QOTRUN NADA (Studi kasus di MTs Qotrun Nada Cipayung Jaya Kota Depok) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.i) Disusun Oleh: Ahmad Fadillah 106011000056 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H / 2011 M

Upload: hoangtuong

Post on 07-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH

PERILAKU AKHLAK SISWA KELAS IX MADRASAH TSANAWIYAH

QOTRUN NADA

(Studi kasus di MTs Qotrun Nada Cipayung Jaya Kota Depok)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.i)

Disusun Oleh:

Ahmad Fadillah

106011000056

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H / 2011 M

Page 2: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

ABSTRAK Nama : Ahmad Fadillah NIM : 106011000056 Fak/Jur : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan / Pendidikan Agama Islam Judul : Implementasi pembelajaran Akhlak dan Pengaruh Perilaku

Akhlak siswa kelas IX MTs Qotrun Nada

Skripsi ini mengkaji tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak.

Pembahasan skripsi ini dimaksudkan untuk mengetahui Proses Pembelajaran Akhlak dan Pengaruh Perilaku Akhlak siswa kelas IX MTs Qotrun Nada.

Dimulai dari kelas 1 MTs, siswa naik kelas 2 MTs, lalu naik ke kelas 3 MTs, di masa ini siswa kelas 3 MTs berada di masa puberitas atau masa peralihan dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat dikhawatirkan seharusnya oleh kalangan khususnya oleh umat Islam yang berkecimpung di dunia pendidikan karena di masa ini siswa akan mencoba sesuatu yang mereka belum ketahui baik dan buruknya sikap yang mereka lakukan, maka oleh karena itu pendidikan agama itu harus di utamakan oleh pendidik, lebih khusus lagi dalam bidang moralitas atau akhlak.

Adapun jenis penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah kuantitatif, penelitian ini menggunakan metode cluster sampel sebagai penentuan sampelnya, untuk memperoleh data yang representatif dalam pembahasan skripsi ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan angket. Data yang berhasil diperoleh oleh penulis, kemudian diolah melalui tahapan editing, scoring, dan tabulating. Kemudian untuk mengetahui koefisien korelasi antara dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini penulis memasukkan hasil penjumlahan skor angket kedalam rumus “r” product moment. Setelah angka korelasinya diketahui penulis kemudian mencocokkannya dengan tabel nilai “r” product moment. Sehingga dapat diketahui apakah terdapat korelasi antara variabel Implementasi Pembelajaran Akhlak dengan variabel Pengaruh Pembelajaran Akhlak, atau tidak terdapat korelasi antara kedua variabel. Setelah data diolah dan dianalisis menggunakan rumus product moment, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa Implementasi Pembelajaran Akhlak di MTs Qotrun Nada cukup bagus, antara variabel X dan variabel Y bertanda positif. Memperhatikan besarnya rxy yang diperoleh yaitu 0,59 ini berarti korelasi antara Pembelajaran akhlak terhadap siswa kelas IX di Madrasah Tsanawiah Qotrun Nada tergolong sedang atau cukup.

Page 3: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

menganugerahkan rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat dan salam saya sanjungkan

kepada Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta para pengikutnya

sampai akhir zaman.

Tidaklah terlepas ucapan terima kasih syukur bahagia yang tiada

terhingga sampai kapan pun untuk kedua orang tua keluargaku tercinta Ayahanda

Muhammad Ishak Haroen dan Ibunda Atikah yang selalu mendo’akanku,

mendidikku dengan penuh keiklasan, keridhoan dan kesabaran serta kasih

sayangnya hingga saat ini, kepada Saudara-saudaraku Adip Fauzi dan istri,

Nasrullah dan istri , Ahmad Sofyan, dan tidak lupa kepada istriku Risma Wati

tercinta yang selalu memberikan semangat arti penuh makna dalam menuju hidup

yang kaya amanah akan keberkahan dan semoga Allah SWT senantiasa menuntun

dan menjaga mereka dalam menuju keridhoan-Nya.

Sebagai manusia, penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan

skripsi ini masih banyak kekurangan dan kelemahan. Tanpa bantuan serta

dorongan dari berbagai pihak yang secara tulus ikhlas memberikan bantuannya

secara moril maupun materiil, dimungkinkan skripsi ini tidak akan bisa selesai.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan yang

setinggi-tingginya dan menghaturkan ucapan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Bahrissalim.M.Ag, Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam, Dr. Abdul

Rahman Ghazali, MA, Dosen penasehat akademik dan para dosen yang telah

memberikan ilmunya kepada penulis dari awal perkuliahan hingga selesainya

skripsi ini.

2. Prof Dr.H.Muhammad Ardani.MA, dan Dr. Khalimi MA, Dosen pembimbing

skripsi yang dengan tulus ikhlas telah memberikan bimbingan, bantuan serta

motivasinya untuk menyelesaikan skripsi ini.

3. Abuya Burhanudin Marzuki dan Umi yayah Serta Bapak Ust Drs. Syamwari

HS, selaku pengasuh Dan Kepala Sekolah Mts Qotrun Nada, yang telah sudi

kiranya menerima penulis dengan baik dan terbuka dalam melakukan

Page 4: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

vi

penelitian di Sekolahnya, sehingga penulis dapat dengan mudah memperoleh

data-data yang dapat mendukung penulisan skripsi ini

4. Pimpinan dan Staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

membantu penulis dalam mengumpulkan bahan-bahan referensi dalam

peneyelesaian skripsi ini.

5. Pendiri IKMD, rohim, junaidi, deden, ikank, mubin, abaz, (Sahabat-sahabat

yang memberikan keceriaan dalam kehidupan dengan tawa dan canda), para

mahasiswa PAI khususnya PAI B Angkatan 2006 (Arief, roni, aziz, dahria,

adham, aji, ani, Dasir, dini, syaikhu, Yudi, dewi, kohar, memet,

bariroh,syarifah, dep-hoet, zamzami,dll), tidaklah terlepas kepada sahabat-

sahabat Praktik Profesi Keguruan Terpadu diantaranya: Maulana Syarief

(Anang), Andy Basyuni, Indah, Nia, Nila,Yadi(chimil) dan segenap sahabat-

sahabat yang secara langsung maupun tidak langsung telah ikut serta

membantu dan memberikan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

Dengan menengadah tangan dan mengucap syukur Alhamdulillah, karena

hanya kepada Allah SWT, jualah penulis mohonkan semoga amal baik yang telah

diberikan menjadi amal sholeh dan diteima disisi-Nya. Akhirnya tiada kata lain

yang lebih berarti selain sebuah harapan semoga penelitian ini dapat bermanfaat

bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Jakarta, 4 Maret 2011

Penulis

Ahmad Fadillah

Page 5: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ILMIAH .....................................................................................i

ABSTRAKSI .........................................................................................................ii

KATA PENGANTAR...........................................................................................iii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iv

DAFTAR TABEL ................................................................................................v

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.............................................................1

B. Identifikasi Masalah...................................................................6

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah.........................................6

D. Tujuan Penelitian ......................................................................7

E. Kegunaan Penelitian .................................................................7

BAB II LANDASAN TEORI

A. Implementasi Pembelajaran ......................................................8

1. Pengertian Implementasi......................................................8

2. Pengertian Pembelajaran......................................................9

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran.............10

B. Konsep Akhlak ........................................................................11

1. Pengertian Akhlak..............................................................11

2. Tujuan Pendidikan Akhlak.................................................13

3. Ruang Lingkup Akhlak.....................................................15

4. Pembinaan Akhlak ............................................................18

5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak.. .22

Page 6: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian................................................. 27

B. Variabel Penelitian.................................................................. 27

C. Populasi dan Sampel Penelitian...............................................28

D. Pengumpulan Data ..................................................................29

E. Tekhnik Pengolahan Data dan Analisis...................................30

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ......................................35

B. Letak Geografisnya.................................................................35

C. Sejarah Berdirinya...................................................................37

D. Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di MTs Qotrun Nada.......38

1. Pembelajaran Akhlak .......................................................38

2. Kurikulum ........................................................................ 39

3. Keteladanaan.....................................................................39

4. Kendala-Kendala Pembelajaran.........................................39

E. Identitas Sekolah .................................................................... 40

F. Visi dan Misi MTs Qotrun Nada .…....................................... 41

G. Struktur organisasi MTs Qotrun Nada ................................... 41

H. Kurikulum MTs Qotrun Nada................................................. 42

I. Keadaan Guru, Karyawan, Siswa dan Sarana Prasarana

MTs Qotrun Nada.................................................................. 43

J. Deskripsi Data........................................................................ 47

K. Analisis dan Interpretasi Data ................................................59

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................61

B. Saran........................................................................................62

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................63

LAMPIRAN

Page 7: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masa Puberitas atau masa peralihan dari remaja menuju dewasa (umur

13-17 tahun). Dimulai dari kelas 1 MTs, siswa naik kelas 2 MTs, lalu naik

ke kelas 3 MTs, hal ini yang sangat dikhawatirkan seharusnya oleh

kalangan khususnya oleh umat Islam yang berkecimpung di dunia

pendidikan, karena di masa ini siswa akan mencoba sesuatu yang mereka

belum ketahui baik dan buruknya sikap yang mereka lakukan, maka oleh

karena itu Pendidikan Agama itu harus di utamakan oleh pendidik lebih

khusus lagi dalam bidang Moralitas atau Akhlak.

Dengan pendidikan, manusia dapat mengembangkan kepribadian, baik

jasmani maupun rohani ke arah yang lebih baik dalam kehidupannya,

sehingga semakin maju suatu masyarakat maka akan semakin penting pula

adanya pendidikan bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Bersamaan

dengan itu Islam memandang pendidikan sebagai dasar utama seseorang

diutamakan dan dimuliakan. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT

dalam al-Qur'an Surat al-Mujadilah ayat 11

ňǧǠŁDZŁǿŁǻ ŁȴǐȲŇȞǐȱǟ ǟɀłǩȿNJǕ ŁȸɅŇǾƋȱǟŁȿ ŃȴNJȮȺŇȵ ǟɀłȺŁȵǓ ŁȸɅŇǾƋȱǟ łȼƋȲȱǟ njȜLjȥŃȀŁɅ

Page 8: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

2

“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi pengetahuan beberapa derajat….” (QS.Al Mujadilah:11)1

Pada dasarnya, pendidikan dalam persfektif Islam berupaya untuk

mengembangkan seluruh potensi peserta didik seoptimal mungkin, baik

menyangkut aspek jasmaniah maupun rohaniah, akal dan Akhlak. Dengan

optimalisasi seluruh potensi yang dimilikinya, pendidikan Islam berupaya

untuk mengantarkan peserta didik ke arah kedewasaan pribadi secara

paripurna, karenanya sektor pendidikan formal (melalui sekolah) atau

nonformal (pendidikan pesantren) menjadi solusi yang amat diperlukan

oleh masyarakat guna memperbaiki pendidikan Akhlak anak, dengan

harapan ketika sebagai manusia yang bisa diterima di berbagai golongan

atau usia dan bahkan harapan yang lebih jauh ia menjadi manusia yang

terhormat. Permasalahannya sekarang adalah Apakah pembelajaran

Akhlak siswa dapat dipengaruhi dengan perilaku siswa.

Dengan mempelajari kasus penyimpangan norma pada saat dahulu

serta dibarengi dengan melihat realita perkembangan zaman saat ini

tentunya penanaman nilai-nilai keagamaan sangatlah dibutuhkan dalam

proses pendidikan. Apalagi jika merujuk kepada penjelasan diatas, jelas

sekali akan tercipta peluang besar terjadi penyelewengan-penyelewengan

yang dilakukan oleh para siswa. sebagai contoh kecil mereka tidak

bersikap baik terhadap teman, guru, orang tua dan lingkungan, apalagi

terhadap tuhan mereka yang abstrak. 2

Berkaitan dengan masalah Akhlak, Islam menawarkan beberapa

landasan teori yang tertuang dalam Al-Qur’an dan Al-Hadist, yang semua

1Departemen Agama RI, Al- Quran dan Terjemahannya, (Bandung: CV J-Art,

2007), hlm.543. 2Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga, dalam bukunya Pengantar Studi Akhlak,

memberikan pembahasan khusus mengenai .Sejarah Perkembangan Ilmu Akhlak.. Fase itu dimulai sejak zaman Yunani, Fase Arab pra-Islam, Fase Islam, Abad pertengahan hingga Fase Modern, secara tidak langsung hal ini mengindikasikan pendidikan Akhlak adalah hal yang paling urgen yang menjadi perhatian tersendiri karena dengan berkembangnya zaman maka itu berartiberkembang pula permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sosial tentunya. Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004), h.19-35

Page 9: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

3

itu sudah dibuktikan oleh para tokoh Islam di antaranya Abdul Hamid

Yunus, Imam Ghazali, Ibrahim Anis, dan Ibnu Miskawaih, kemudian

mereka pun menjadi pemerhati kehidupan manusia dan menjadikan

perkembangan akan moralitas atau Akhlak manusia umumnya dan

khususnya anak remaja sebagai salah satu kajian utamanya.

Sejak manusia menghendaki kemajuan dalam kehidupan, maka sejak

itu timbul gagasan untuk melakukan pengalihan, pelestarian, dan

pengembangan kebudayaan dan Ilmu pengetahuan melalui pendidikan.

Pendidikan senantiasa menjadi perhatian utama dalam rangka

memajukan kehidupan dari generasi ke generasi, sejalan dengan tuntutan

kemajuan masyarakat, apabila ilmu pengetahuan hanya dimiliki oleh

segelintir orang, akibatnya akan terjadi pembodohan terhadap masyarakat

yang menyebabkan mudah ditindas bahkan dapat diperbudak oleh kaum

yang lebih kuat.

Islam mengajarkan keseimbangan dalam kehidupan menuntut akhirat,

tetapi tidak melupakan kepentingan dunia, sebagaimana Firman Allah

dalam Al-Quran : Ňȥ njȠŁǪŃǣǟŁȿ łȼƋȲȱǟ ŁȸŁȆŃǵLjǕ ǠŁȶLjȭ ȸĈȆŃǵLjǕŁȿ ǠŁɆŃȹŊǼȱǟ ŁȸŇȵ ŁȬŁǤɆŇȎŁȹ ŁȄȺŁǩ ǠLjȱŁȿ LjǥŁȀŇǹǔǐȱǟ ŁǿǟʼnǼȱǟ łȼƋȲȱǟ ŁȫǠŁǩǓ ǠŁȶɆ

ŁȸɅŇǼĈȆǐȦłȶǐȱǟ ŊǢŇǶłɅ ǠLjȱ ŁȼƋȲȱǟ ƋȷnjǙ njȏŃǿLjǖǐȱǟ ɄŇȥ ŁǻǠŁȆLjȦǐȱǟ njȠŃǤŁǩ ǠLjȱŁȿ ŁȬŃɆLjȱnjǙ

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Al Qashash/28 :77)

Pandangan hidup yang materialistis atau hanya mementingkan

keuntungan dunia, mempengaruhi masyarakat yang nampak pada tingkah

lakunya dengan meninggalkan amalan-amalan ibadah serta tidak

memperdulikan lagi untuk mempelajari Al-Qur’an sebagai Kitab Suci dan

mengaplikasikannya dalam kehidupan dunia dan untuk keselamatan di

Page 10: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

4

akhirat kelak, manusia lebih mementingkan waktu dan materi ke duniaan,

sehingga melalaikan kewajiban utamanya sebagai makhluk Allah Swt,

yaitu beribadah kepada Allah, dan berAkhlak mulia.

Madrasah Tsanawiyah sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam

yang diakui oleh pemerintah. Di madrasah ini diajarkan teori dan praktek

pembelajaran Akhlak sesuai dengan yang termuat dalam kurikulum bidang

studi Akhlak. Isi dari bidang studi ini merupakan bahan pengajaran yang

berdiri sendiri sebagai mata pelajaran atau bidang studi pokok.

Tujuan mempelajari materi bidang studi ini yang tercantum di dalam

kurikulum Madrasah Tsanawiyah adalah setelah mempelajari materi

bidang studi Akhlak, siswa harus mengetahui bagaimana senantiasa

mendekatkan dirinya kepada Allah Swt, yang akan membawa kepada

ketenangan jiwa dan akan timbul perasaan takut bila hendak melakukan

perbuatan dosa, karena ia telah yakin bahwa dirinya senantiasa berada

dibawah pengawasan Allah Swt, mereka juga terdorong untuk

melaksanakan pembelajaran Akhlak yang sesuai dengan materi pelajaran

Akhlak yang diajarkan kepada mereka di sekolah.3

Untuk peningkatan kualitas siswa di bidang Akhlak, materi tersebut

dijadikan sebagai salah satu usaha mencapainya. Melalui pembelajaran

Akhlak diharapkan mereka dapat merealisasikannya dalam sikap dan

prilaku hidupnya sesuai dengan tujuan pembelajaran mata pelajaran

Akhlak. Di samping itu Madrasah Tsanawiyah Qotrun Nada juga memiliki

kegiatan keagamaan yang rutin dan terprogram seperti pelaksanaan shalat

lima waktu secara berjamaah. Selain itu Madrasah Tsanawiyah Qotrun

Nada juga memiliki sarana dan prasana yang memadai serta kontrol yang

baik, terhadap pelaksanaan pembelajaran siswa-siswinya.

Keberhasilan suatu proses pendidikan sangat dipengaruhi oleh

kesiapan pendidik dan peserta didik (siswa). Jika di antara keduanya atau

salah satunya tidak ada kesiapan, maka keberhasilan suatu proses

3Kurikulum Madrasah Tsanawiyah, GBPP Mata Pelajaran Akhlak, (Jakarta:

DEPAG RI, 2004), h. 1.

Page 11: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

5

pendidikan sukar dicapai. Untuk mengetahui kesiapan peserta didik

(siswa) dapat dilihat dari minat belajarnya.

Anak yang berada dalam masa puber serta belum memahami agama

Islam dan fenomena tersebut terjadi di sekolah lanjutan pertama dengan

didukungnya mata pelajaran tentang keagamaannya sangat kurang

maksimal anak akan mudah terjerumus akan perbuatan dosa dan perbuatan

maksiat lainnya, keadaan semacam ini juga dapat menjadi penyebab utama

kemorosotan moral, pergaulan bebas, penggunaan obat-obat terlarang,

pemerkosaan, pembunuhan dan berbagai bentuk kejahatan yang

kebanyakan dilakukan oleh generasi yang kurang pemahamannya tentang

Akhlak, kurang nya pendidikan Akhlak serta pembinaan Akhlak pada

anak.

Apabila anak telah memahami hikmah dan pentingnya mempelajari

Akhlak dengan baik, berarti mereka telah dibimbing untuk senantiasa

mendekatkan dirinya kepada Allah Swt, yang akan membawa kepada

ketenangan jiwa dan akan timbul perasaan takut bila hendak melakukan

perbuatan dosa, karena ia telah yakin bahwa dirinya senantiasa berada

dibawah pengawasan Allah Swt.

Lembaga pendidikan Madrasah sangat dibutuhkan peranannya dalam

membantu orang tua, serta melanjutkan pemberian pemahaman Akhlak

serta pembinaan Akhlak pada anak didik (remaja awal) yang sudah mereka

dapatkan dari sekolah dasar.

Karena masa ini merupakan masa pertumbuhan dan perubahan yang

pesat, meskipun masa puber merupakan masa singkat yang bertumpang

tindih dengan masa akhir kanak-kanak dan pemulaan masa remaja namun,

secara garis besar, menurut Abdul Rozak dan Sayuti masa remaja ditandai

oleh ciri-ciri pertumbuhan fisik, Perkembangan seksual, cara berpikir

kausalitas, emosi yang meluap-luap, menarik perhatian lingkungan, dan

terkait oleh kelompok.4 Akan tetapi ciri utama masa ini adalah

4 Rozak, dan Sayuti, Remaja, dan bahaya....h. 3

Page 12: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

6

bergejolaknya dorongan seksual. oleh karena itu, interaksi mereka dengan

kekuatan barunya ini tergolong salah satu problem yang paling berat.5

Melihat fenomena di atas penulis tertarik untuk meneliti dan

membahas dalam penulisan skripsi dengan judul: “IMPLEMENTASI

PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH PERILAKU

AKHLAK SISWA KELAS IX MADRASAH TSANAWIYAH

QOTRUN NADA”

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian di atas dapat diidentifikasi masalah yang ada:

1. Perilaku Akhlak siswa madrasah tsanawiyah Qotrun Nada.

2. Pelaksanaan pendidikan agama Islam (PAI) di Madrasah Tsanawiyah

Qotrun Nada akan memberikan pengaruh prilaku (Akhlak) siswa.

3. Pembahasan dititik beratkan pada mata pelajaran Akhlak.

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Untuk memperjelas dan mempermudah pokok permasalahan dalam

penulisan skripsi ini penulis membatasi masalah sebagai berikut :

Implementasi secara sederhana adalah pelaksanaan atau penerapan.

Implementasi yang penulis maksud adalah bukan sekedar aktivitas, tetapi

suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh

berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan.6

Implementasi berasal dari Bahasa Inggris yang berarti pelaksanaan,7

sedangkan dalam Kamus Ilmiah Popular didefinisikan sebagai Penerapan,

5Netty Hartati, dkk. Islam Dan Psikologi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2004), h. 39-40. 6Risnayanti, Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang, Skripsi (Jakarta: Perpustakaan Umum, 2004), h. 40 7John M. Echols dan Hasan Sadizly, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama,1995)

Page 13: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

7

Pelaksanaan.8 Karena luasnya masalah pendidikan Agama Islam yang

meliputi, ibadah, akidah dan Akhlak, Alquran dan fiqih maka dalam

pembahasan skripsi ini peneliti hanya membatasi pada pembelajaran

Akhlak siswa kelas IX dalam pembinaan siswa di Madrasah Tsanawiyah

Pondok Pesantren Qotrun Nada.

2. Perumusan Masalah

Setelah membatasi masalah dalam penelitian ini, Penulis merumuskan

masalah sebagai berikut :

Bagaimana Implementasi Pembelajaran Akhlak dan Pengaruh

Perilaku Akhlak Siswa Kelas IX Madrasah Tsanawiyah Qotrun Nada?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

“Untuk mengetahui bentuk pembelajaran Akhlak dan Pengaruh Perilaku

Akhlak siswa di Madrasah Tsanawiyah Qotrun nada.”

E. Kegunaan Penelitian

Sedangkan kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Memperluas pengetahuan, pengalaman dan wawasan penulis yang

berhubungan dengan permasalahan yang dibahas

3. Untuk mengembangkan disiplin keilmuan yang penulis miliki dan

menambah wawasan penulis khususnya serta pihak lain yang berminat

dalam masalah ini.

4. Untuk memberikan masukan bagi sekolah yang diteliti sebagai bahan

evaluasi.

5. Diserahkan kepada Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

8Perum Penerbitan dan Percetakan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 1998), h. 327

Page 14: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

8

Page 15: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

8

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Implementasi Pembelajaran

1. Pengertian Implementasi

Implementasi berarti berasal dari Bahasa Inggris yang berarti

“Pelaksanaan”1. Sedangkan dalam Kamus Ilmiyah Popular yang berarti

Penerapan, Pelaksanaan2

Implementasi merupakan suatu proses penerapan ide, konsep,

kebijakan, atau inovasi, dalam suatu tindakan praktis sehingga

memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, ketrampilan,

maupun nilai dan sikap. Dikemukakan bahwa Implementasi adalah : “put

something into effect” (penerapan sesuatu yang memberikan efek atas

dampak).3

Jadi Implementasi secara sederhana adalah pelaksanaan atau

penerapan. Sedangkan pengertian secara luas, Implementasi adalah bukan

sekedar aktivitas tetapi suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara

sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai

tujuan kegiatan.

1John M. Echols dan Hasan Sadizly, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,1995) h. 313

2Perum Penerbitan dan Percetakan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), h. 327

3E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep Karekteristik,dan Implementasi, (PT Remaja Rosda Karya:Bandung), Cet.I, h. 93

Page 16: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

9

2. Pengertian Pembelajaran

Kata “pembelajaran” dipakai sebagai padanan kata dari bahasa inggris

instruction. Kata instruction mempunyai pengertian yang lebih luas dari

pada pengajaran, jika pengajaran ada dalam konteks guru-murid di kelas

(ruang) formal, pembelajaran, atau instruction mencakup pula kegiatan

belajar mengajar tidak dihadiri guru secara fisik, oleh karna itu dalam

instruction yang ditekankan adalah proses belajar, maka usaha-usaha yang

terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses

belajar mengajar dalam diri siswa kita sebut pembelajaran4

Istilah pembelajaran diperkenalkan sebagai ganti, sering dipergunakan

bergantian dengan arti yang sama dalam wacana pendidikan dan

perkurikuluman. Selain itu, pengertian pembelajaran dalam definisi

psikologi pembelajaran dengan pengertian belajar itu sendiri,

pembelajaran itu sendiri merupakan sesuatu upaya mengarahkan aktifitas

siswa ke arah aktivitas belajar.

Di dalam proses pembelajaran terkandung dua aktivitas sekaligus,

yaitu aktifitas mengajar (guru) dan aktifitas belajar (siswa). Proses

pembelajaran merupakan proses interaksi antara guru dengan siswa dan

antara siswa dengan siswa.5

Pembelajaran adalah kondisi dengan situasi yang memungkinkan

terjadinya proses belajar mengajar yang efektif dan efesien ,bagi peserta

didik atau siswa. Dari pengertian pembelajaran berpusat pada kegiatan

siswa. Oleh karena itu, hakikat pembelajaran akhlak adalah proses yang

sengaja dirancang dengan tujuan menciptakan suatu lingkungan yang

memungkinkan seseorang melaksanakan kegiatan belajar yang berkaitan

dengan masalah akhlak, sehingga jasmani dan rohaninya dapat

berkembang menjadi kepribadian yang utama sesuai dengan ajaran Islam.

4Arif.S Sadiman,et al,Media Pendidikan :Pengertian Pengembangan, Dan

Pemanfaatannya (Jakarta :Rajawali , 1986), cet ke-1, h.7. 5Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,(Jakarta:PT Raja

Grafindo Persada,2005),cet ke-1, ,h.7.

Page 17: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

10

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pada pembelajaran siswa antara

lain:

1. Faktor Internal siswa

1. Aspek fisiologis

Kondisi umum jasmani yang menandai tingkat kebugaran organ-

organ, tubuh, dan sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat

dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran.

2. Aspek Psikologis

Fakto-faktor yang mempengaruhi pada kuantitas dan kualitas

pembelajaran siswa diantaranya adalah tingkat kecerdasan atau

intelegensi, sikap , bakat, dan minat siswa serta motivasi siswa.

2. Faktor Eksternal siswa

1. Lingkungan sosial

Lingkungan Sosial sekolah seperti para guru, para staf administrasi,

dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar

siswa, selanjutnya yang juga termasuk lingkungan sosial siswa

adalah masyarakat dan tetangga serta teman-teman sepermainan di

sekitar perumahan tempat tinggal siswa, lingkungan sosial yang

lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah orang tua dan

keluarga siswa itu sendiri, di samping lingkungan masyarakat dan

lingkungan sekolah mempunyai pengaruh yang besar.

2. Lingkungan nonsosial

Lingkungan nonsosial antara lain gedung sekolah, dan letaknya,

rumah tempat tinggal siswa, dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan

cuaca, dan waktu belajar yang digunakan.

3. Faktor pendekatan belajar Pendekatan belajar segala cara atau

situasi yang digunakan siswa untuk menunjang keefektifan dan

efisiensi dalam proses pembelajaran materi tertentu.6

6 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta :logos,1999),cet.1,h.130-140.

Page 18: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

11

B. Konsep Akhlak

1. Pengertian Akhlak

Akhlak merupakan tujuan dari pada Agama Islam, karena akhlak

adalah perbuatan manusia yang baik yang harus dikerjakan dan perbuatan

jahat yang harus dihindari dalam hubungannya dengan Tuhan, manusia

dan makhluk (alam) sekelilingnya dalam kehidupan sehari-hari sesuai

dengan nilai-nilai moral.7

Al-akhlak atau ŅȨǐȲŇǹ adalah mufrad dari ŅȨNJȲłǹ yang mempunyai sama-sama arti sebagaimana dalam pemahaman pendekatan linguistic dari bahasa Arab yaitu Ism masdar dari kata ( ȨȲǹ– Ƹ ȨȲ - ǠȩɎǹǟ ) sesuai

dengan wazan tsulasi majid ( ȰȞȥ– ȰȞȦɅ- ɍǠȞȥǙ ) yang berarti

(perangai); ǦȞɆǤȖȱǟ (kelakuan, tabiat, watak dasar), ǥǻǠȞȱǟ (kebiasaan,

kelajiman), (peradaban yang baik); ȸɅǼȱǟ (agama). Kata Al Akhlak juga mengandung segi-segi persesuaian dengan khuluk

serta erat hubungannya dengan kholiq dan makhluk. Dengan demikian,

kata akhlak menunjukan pada pengertian adanya hubungan yang baik

antara khalik dan makhluk yang diatur dalam agama, dalam hal ini agama

Islam.8

Dilihat dari sudut bahasa (etimologi), perkataan akhlak adalah bentuk

jamak dari kata khuluq. Khuluq di dalam kamus Al-Munjid berarti pekerti,

perangai, tingkah laku, atau tabiat. Di dalam Da’iratul Ma’arif dikatakan :

“Akhlak Ialah sifat-sifat manusia yang terdidik”.

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-sifat

yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan selalu

ada padanya. Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut akhlak

yang mulia atau perbuatan buruk disebut akhlak yang tercela sesuai

dengan pembinaan 9

7 Asmaran As.Pengantar Akhlak,(Jakarta:Raja Grafindo Persada,1994),cet,2h.5 8 Abudin Nata dan Fauzan. Pendidikan Dalam Perspektif Hadist,(ciputat:UIN

Jakarta Presss,2005),cet,1,h.273 9Abudin Nata dan Fauzan. Pendidikan Dalam Perspektif Hadist,(ciputat:UIN

Jakarta Presss,2005),cet,1,h.1

Page 19: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

12

Sedang menurut para ahli, yaitu:

1. Al-Ghazali memberi pengertian tentang akhlak. “Al Khuluk”

(jamaknya al akhlak) ialah ibarat (sifat atau keadaan) dari perilaku

yang konstan (tetap) dan meresap dalam jiwa, dari pada nya

tumbuh perbuatan-perbuatan dengan wajar dan mudah, tanpa

memerlukan pikiran dan pertimbangan”.10 Senada dengan

ungkapan diatas telah dikemukakan oleh Imam Ghazali dalam kitab

Ihya –nya sebagai berikut:

LjǟłȨǐȲłǺǐȱ džǥŁǿǠŁǤŇȝ ŃȸŁȝ ňǦLjǞŃɆŁȽ ɂŇȥ njȄǐȦʼnȺȱǟ džǦŁǺŇȅǟŁǿ ǠŁȾŃȺŁȝ łǿłǼŃȎŁǩ NJȯǠŁȞŇȦŃȹǐɍǟ ňǦLjȱŃɀłȾłȆnjǣ Łȿ LJȀŃȆłɅ ŃȸŇȵ njȀŃɆLjȡ ňǦŁDZǠŁǵ LjƂnjǙ LJȀǐȮŇȥ Łȿ łǿňǦŁɅnjȿ11

“Akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan, mudah dan gampang, tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan”

2. Ibrahim Anis

łȨǐȲłǺǐȱLjǟ džȯǠŁǵ njȄǐȦʼnȺȲŇȱ džǦŁǺŇȅǟŁǿ ǠŁȾŃȺŁȝ łǿłǼŃȎŁǩ NJȯǠŁȞǐȥǐɍǟ ŃȸŇȵ LJȀŃɆŁǹ ŃȿLjǟ ŖȀŁȉ ŃȸŇȵ njȀŃɆLjȡ ňǦŁDZǠŁǵ LjƂnjǙ

LJȀǐȮŇȥ Łȿ ǦŁɅnjȿłǿ12 “Akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa, yang

dengannya lahirlah macam-macam perbuatan, baik atau buruk, tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan”.

3. Pengertian Akhlak menurut Ibn Maskawaih adalah:

džȯǠŁǵ njȄǐȦʼnȺȲŇȱ džǦŁɆŇȝǟŁǻ ǠŁȾLjȱ ƂǙ ŁȾŇȱǠŁȞǐȥǕǠ ŃȸŇȵ njȀŃɆLjȡ LJȀǐȮŇȥ ňǦʼnɅnjȿŁǿŁȿ13

“Sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan terlebih dahulu”.

10Drs.Zainudin,dkk, Seluk Beluk Pendidikan dari Al-Ghozali, (Jakarta: Bumi

Aksara,1991),cet,1,h.102 11Imam Ghazali, Ihya Ulumuddin, (Darur Riyan, 1987), Jilid. III, h. 58. 12Asmaran As.Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta:Raja Grafindo Persada,1994), cet,2

h.2. 13Moh. Ardani, Akhlak-TaSawuf: Nilai-Nilai Akhlak/Budipekerti dalam Ibadat dan

TaSawuf, (Jakarta: CV. Karya Mulia, 2005) Edisi Kedua, h. 26.

Page 20: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

13

4. Abdul Hamid Yunus

ĆĆǐɍǟŃǹLjɎłȧ ŇȽŁɄ ŇȍLjȦłǧ Ǡ ǐǟŇɍŃȹŁȆŇȷ Ǡ LjɍǟŁǻnjǣʼnɆŇǦ

“Akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik”.14

Akhlak merupakan kelakuan yang timbul dari hasil perpaduan antara

hati nurani, pikiran, perasaan, bawaan, dan kebiasaan, yang menyatu,

membentuk suatu kesatuan tindak akhlak yang dihayati dalam kenyataan

hidup keseharian. Dari kelakuan itu lahirlah perasaan moral (moralsence),

yang terdapat didalam diri manusia sebagai fitrah, sehingga ia mampu

membedakan mana yang bermanfaat dan mana yang tidak berguna, mana

yang cantik, dan mana yang buruk.15

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa akhlak

adalah suatu kondisi atau sifat yang telah meresap dalam jiwa dan menjadi

kepribadian hingga dari hal itu timbul lah berbagai macam perbuatan

dengan cara spontan dan mudah tanpa dibuat-buat dan tanpa memerlukan

pemikiran. Apabila dari kondisi tadi timbul kelakuan yang baik dan terpuji

menurut pandangan syariat dan akal pikiran, maka ia dinamakan budi

pekerti mulia dan sebaliknya apabila yang lahir kelakuan yang buruk,

maka disebutlah budi pekerti yang tercela.

2. Tujuan Pendidikan Akhlak

Tujuan ialah suatu usaha yang diharapkan tercapai setelah suatu usaha

atau kegiatan selesai dikerjakan. Maka tujuan utama pendidikan akhlak

dalam Islam agar manusia berada dalam kebenaran dan senantiasa berada

di jalan yang lurus, jalan yang telah digariskan oleh Allah Swt.16 Inilah

yang akan mengantarkan manusia menuju kebahagiaan di dunia dan

akhirat.

14 Abd. Hamid Yunus, Da.irah al-Ma.arif, II, (Cairo: Asy.syab, t.t), h. 436 15Zakiyah Daradjat, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah, (Jakarta:

Ruhama, 1995), cet,2. h. 10. 16Ali Abdul Halim Mahmud, Akhlak Mulia, Gema Insani Press, Jakarta: Cet I. 2004,

h. 159

Page 21: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

14

Akhlak mulia merupakan tujuan pokok dalam pendidikan akhlak

Islam ini. Akhlak seseorang akan dianggap mulia jika perbuatannya

mencerminkan nilai-nilai yag terkandung dalam Al-Qur’an dan as-sunnah.

Dengan demikian bahwa pendidikan akhlak adalah merupakan asas bagi

tiap pendidikan manusia.

Rumusan cukup sederhana namun sangat mengena telah ditawarkan

oleh Zakiah Daradjat. Zakiah berpandangan bahwa tujuan pendidikan

akhlak adalah untuk membentuk karakter muslim yang memiliki sifat-sifat

terpuji. Menurut Zakiah, dalam ajaran Islam, akhlak tidak dapat

dipisahkan dari iman. Iman merupakan pengakuan hati, dan akhlak

merupakan pantulan iman tersebut pada prilaku, ucapan dan sikap. Iman

adalah maknawi dan akhlak adalah bukti.17 Dalam hal ini, Zakiah

menekankan bahwa akhlak adalah implementasi iman. Dari pandangan

Zakiah Daradjat ini dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan pendidikan

akhlak adalah untuk membuat peserta didik mampu

mengimplementasikan keimanan dengan baik. Sesuai hadist Rasulullah

Saw, bersabda, “Didiklah anak-anak kalian, sesungguhnya mereka

diciptakan menjadi generasi yang berbeda dengan generasi zaman

kalian,”(HR.Tirmidzi).

Dalam pendidikan formal, tujuan pendidikan akhlak tergambar dengan

jelas dan rinci pada kurikulum. Tujuan pendidikan akhlak di lembaga-

lembaga formal biasanya terbagi kepada dua bagian, yaitu tujuan umum

dan tujuan khusus.

a. Tujuan Umum

Yang dimaksud dengan tujuan umum ialah tujuan yang akan dicapai

dengan semua kegiatan pendidikan, baik dengan cara pengajaran atau cara

lain yang meliputi aspek sikap, tingkah laku, kebiasaan dan pandangan

hidup. Untuk menuju tujuan umum tersebut perlu adanya pengkhususan

17Zakiah daradjat, Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah, (Jakarta:

CVRuhama, 1993), hal. 67-70

Page 22: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

15

tujuan yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi tertentu. Misalnya

tugas dari suatu lembaga pendidikan, bakat anak didik dan tingkat

pendidikan.18 Tujuan umum pendidikan adalah membimbing anak didik

agar menjadi muslim sejati, beriman teguh serta mampu mengabdikan diri

kepada Allah Swt.

Hal ini sesuai dengan firman Allah Ta’ala:

ǠŁȵŁȿ łǨǐȪLjȲŁǹ ʼnȸnjDzǐȱǟ ŁȄŃȹĈɋǐǟŁȿ ƋɍnjǙ LjȷŃȿłǼłǤŃȞŁɆŇȱ "Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya

mereka mengabdi kepada-Ku". (Q.S. Az-Zariyat: 56)19

b. Tujuan khusus

Tujuan khusus pendidikan akhlak adalah tujuan pada setiap jenjang

pendidikan akhlak atau tingkat yang dilalui. Misalnya tujuan khusus

pendidikan akhlak di Madrasah Aliyah berbeda dengan tujuan pendidikan

akhlak di Madrasah Tsanawiyah.

Tujuan pendidikan akhlak pada Madrasah Tsanawiyah Qotrun Nada

ialah Pembentukan moral dengan menanamkan akhlak yang mulia berarti

menanamkan kepada meraka untuk menghindari hal-hal yang tercela yang

dapat merusak moral. 20

3. Ruang Lingkup Akhlak

a. Akhlak Kepada Allah

Akhlak kepada Allah dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan

yang seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai makhluk, kepada tuhan

sebagai khalik.

Titik tolak akhlak terhadap Allah adalah pengakuan dan kesadaraan

bahwa tiada tuhan melainkan Allah. Dia memiliki sifat-sifat terpuji

18Amir Indra Kusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Surabaya: Usaha

Nasional,1973), hal.72 19Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung : Diponegoro,

2004), h. 523 20 Wawancara guru bidang studi akhlak

Page 23: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

16

demikian agung sifat itu, yang jangan kan manusia, malaikatpun tidak

dapat mampu menjangkau hakikatNya21

Akhlak Baik kepada Allah Swt secara Garis besar meliputi:22

1. Bertaubat (at-Taubah) sikap yang menyesali perbuatan buruk yang

pernah dilakukannya dan berusaha menjauhi, serta melakukan

perbuatan baik.

2. Bersabar (ash-Shabru) Sikap yang betah atau menahan diri pada

kesulitan yang dihadapinya Allah Berfirman Swt.

ǠŁɅ ǠŁȾŊɅLjǕ ŁȸŃɅŇǾƋȱǟ ǟŃɀłȺŁȵLjǕ ǟŃɀłȺŃɆŇȞŁǪŃȅǟ njȀŃǤʼnȎȱǠnjǣ LjȲʼnȎȱǟŁȿŇǥɀ ƋȷnjǙ Ćǃǟ ŁȜŁȵ ŁȸŃɅnjȀnjǣǠʼnȎȱǟ )ǥȀȪǤȱǟ :153(

“Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”.(QS Al-Baqarah/2:153)

3. Bersyukur ( asy-Syukru); sikap yang selalu ingin memanfaatkan

dengan sebaik-baiknya nikmat yang telah diberikan oleh Allah Swt

kepadanya. 4. Bertawakkal ( at-Tawakal ) menyerahkan segalah urusan kepada

Swt setelah berbuat semaksimal mungkin. Allah Swt Berfirman:

ŁȶŃǵŁǿ ǠŁȶnjǤLjȥ ŁȬŇȱŃɀŁǵ ŃȸŇȵ ǐǟɀŊȒLjȦȹLjɍ njǢǐȲLjȪǐȱǟ LjȘɆŇȲLjȡ ǠŕȚLjȥ ŁǨȺNJȭ ŃɀLjȱŁȿ ŃȴłȾLjȱ ŁǨȺŇȱ ŇȼǎȲȱǟ Łȸōȵ ňǦ ƋȷnjǙ ŇȼǎȲȱǟ ɂLjȲŁȝ ǐȰƋȭŁɀŁǪLjȥ ŁǨŃȵŁȂŁȝ ǟLjǽnjǚLjȥ njȀŃȵĆɉǟ ɄŇȥ ŃȴłȽŃǿnjȿǠŁȉŁȿ ŃȴłȾLjȱ ŃȀŇȦŃȢŁǪŃȅǟŁȿ ŃȴłȾŃȺŁȝ łȤŃȝǠLjȥ

ŁƙŇȲƍȭŁɀŁǪłȶǐȱǟ ŊǢŇǶłɅ ŁȼǎȲȱǟ “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu, kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”.(QS.Al-Imran/3:159)

21 Moh.Ardani Akhlak TaSawuf:Nilai-nilai Akhlak /Budi pekerti dalam ibadah dan

taSawuf,h.49 22 Moh.Ardani Akhlak TaSawuf:Nilai-nilai Akhlak /Budi pekerti dalam ibadah dan

taSawuf,h.70

Page 24: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

17

5. Ikhlas (Al Ikhlas) Sikap Yang menjauhkan diri darinya ketika

mengerjakan amal baik . Allah Swt Berfirman:

LjǥǠLjȭʼnȂȱǟ ǟɀłǩŃǘłɅŁȿ LjǥǠLjȲʼnȎȱǟ ǟɀłȶɆŇȪłɅŁȿ ǒǠLjȦŁȺłǵ ŁȸɅōǼȱǟ łȼLjȱ ŁƙŇȎŇȲŃǺłȵ ŁȼƋȲȱǟ ǟȿłǼłǤŃȞŁɆŇȱ ǠƋȱnjǙ ǟȿłȀŇȵNJǕ ǠŁȵŁȿ ŇǦŁȶōɆLjȪǐȱǟ łȸɅŇǻ ŁȬŇȱLjǽŁȿ

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus”.(Qs.Al-Bayyinah/98:5)

6. Raja’ (ar-Raja’) sikap jiwa yang sedang menunggu sesuatu yang

disenangi dari Allah.

7. Bersikap Takut (al- Khouf) sikap jiwa yang sedang menunggu

sesuatu yang tidak disenangi dari Allah.

b. Akhlak Kepada Rasulullah Saw

Dalam hal mematuhi Rasul, Allah memerintahkan manusia agar

meneladani apa yang di contohkan Rasulullah,23 di antara Akhlak atau hak

rasul yang menjadi kewajiban ummat,yaitu:

1. Beriman kepada Nya, dan beriman kepada rasul Nya

2. Menaati perintah Nya dan mejauhi laranga Nya

3. Membenarkan segala berita yang dibawanya, baik yang

berhubungan dengan sesuatu yang ghaib, dan yang nyata maupun

yang berhubungan dengan urusan dunia dan akhirat.

4. Kecintaan kepada beliau harus melebihi kecintaan kepada dirinya,

keluarganya, hartanya, dan anaknya.

5. Beribadah dan taqarub (mendekatkan diri) kepada allah

berdasarkan ajaran yang telah dibawa oleh Rasulullah yang di

23 Moh.Ardani Akhlak TaSawuf:Nilai-nilai Akhlak /Budi pekerti dalam ibadah dan

taSawuf,h.71

Page 25: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

18

dalamnya mengandung perintah untuk beribadah, taat, dan

taqarob.24

c. Akhlak kepada Orang Tua

Sebagai seorang anak kita wajib berbuat baik kepada kedua orang tua,

tidak hanya itu kita juga diwajibkan untuk patuh dan menurut terhadap

perintah kedua orang tua dan tidak durhaka kepada mereka, selain dari

pada itu kita juga harus hormat kepadanya merawat dan menjaga

keselamatannya, kalau tidak sanggup lagi untuk itu berterima kasih

kepadanya, mengusahakan kesenangan dan keridaannya, mendoakan

kemampuan dan keselamatan baginya.25

d. Akhlak kepada Sesama Manusia

Manusia adalah sebagai makhluk sosial yang sangat membutuhkan

orang lain, agar dapat menjalankan kehidupannya dengan baik, maka harus

berakhlak baik juga dengan sesamanya, banyak sekali rincian yang

dikemukakan al-Quran berkaitan dengan perilaku terhadap sesama

manusia. Petunjuk mengenai hal ini bukan hanya dalam bentuk larangan

melakukan hal-hal negatif seperti membunuh, menyakiti badan, atau

mengambil harta tanpa alasan yang benar, melainkan juga sampai kepada

menyakiti dengan jalan menceritakan aib seseorang dibelakangnya tidak

peduli aib itu benar atau salah walaupun sambil memberikan materi

kepada yang disakiti hatinya.26

4. Pembinaan Akhlak

Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses,

perbuatan, cara membina (negara dsb).27

24 Abu bakar Al jazairi,Ilmu dan Ulama : pelita kehidupan dunia, dan

akhirat(Jakarta: pustaka azzam,2001),cet.1,h.146-147 25 Bustanuddin Agus Al Islam, Buku Pedoman Kuliah Mahasiswa untuk Mata

Pelajaran PAI, (Jakarta : PT. RajaGrapindo Persada ,1993), cet,I, h.155. 26 Abudin Nata, Akhlak TaSawuf,h.149 27 Perum Penerbitan dan Percetakan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 1998), h. 117

Page 26: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

19

Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam

Islam. Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad

Saw. Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia.

Dalam salah satu hadisnya beliau menegaskan innamâebuitstu li

utamimma makârima al-akhlâq (H.R. Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus

untuk menyempurnakan akhlak)

Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini dapat

pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang harus

didahulukan daripada pembinaan fisik, karena dari jiwa yang baik inilah

akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap selanjutnya

akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada seluruh

kehidupan manusia, lahir dan batin Perhatian Islam dalam pembinaan

akhlak selanjutnya dapat di analisis pada muatan akhlak yang terdapat

pada seluruh aspek ajaran Islam.

Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan pelaksanaan

rukun iman. Hasil analisis Muhammad al-Ghazali terhadap rukun Islam

yang lima telah menunjukkan dengan jelas, bahwa dalam rukun Islam

yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak.28

Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak

keagamaan, terutama paham sufi. Pembinaan akhlak menurutnya dititik

beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan

dengan tuntunan agama, seperti: takabur, pemarah dan penipu.

Dengan pembinaan akhlak ingin dicapai terwujudnya manusia yang

ideal; anak yang bertakwa kepada Allah Swt dan cerdas. Di dunia

pendidikan, pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada

pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami

penyimpangan.29 Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala

bentuk perilaku. Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman

kepada anaknya adalah:

28 Abuddin Nata, Akhlak TaSawuf, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996), h. 29 Sudarsono, Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja, (Jakarta: Bina Aksara, 1989),

h. 147-148

Page 27: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

20

a. Akhlak anak terhadap ibu-bapak

b. Akhlak terhadap orang lain

c. Akhlak dalam penampilan diri.30

Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14, 15, 18 dan

19.

a. Akhlak terhadap ibu-bapak, dengan berbuat baik dan berterima kasih

kepada keduanya. Dan diingatkan Allah, bagaimana susah dan

payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua

tahun:

ŃȀNJȮŃȉǟ ŇȷLjǕ njȸŃɆŁȵǠŁȝ ɄŇȥ łȼNJȱǠŁȎŇȥŁȿ LJȸŃȽŁȿ ɂLjȲŁȝ ǠńȺŃȽŁȿ łȼŊȵNJǕ łȼŃǪLjȲŁȶŁǵ ŇȼŃɅŁǼŇȱǟŁɀnjǣ LjȷǠŁȆȹnjǚǐȱǟ ǠŁȺŃɆʼnȍŁȿŁȿłƘŇȎŁȶǐȱǟ ʼnɄLjȱnjǙ ŁȬŃɅŁǼŇȱǟŁɀŇȱŁȿ ɄŇȱ

“Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua

orang tuan-Nya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihkan dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu, hanya kepadakulah kembalimu”. (QS.Luqman /31:14).

Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang

tuanya dengan baik, kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan, hanya

yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk meninggalkan Iman

tauhid.

ɄŇȥ ǠŁȶłȾŃǤŇǵǠŁȍŁȿ ǠŁȶłȾŃȞŇȖłǩ ǠLjȲLjȥ ŅȴǐȲŇȝ Ňȼnjǣ ŁȬLjȱ ŁȄŃɆLjȱ ǠŁȵ Ʉnjǣ ŁȫnjȀŃȊłǩ ȷLjǕ ɂȲŁȝ ŁȫǟŁǼŁȽǠŁDZ ȷnjǙŁȿNJȲŁȶŃȞŁǩ ŃȴłǪȺNJȭ ǠŁȶnjǣ ȴNJȮNJǞōǤŁȹNJǖLjȥ ŃȴNJȮłȞnjDZŃȀŁȵ ʼnɄLjȱnjǙ ʼnȴNJǭ ʼnɄLjȱnjǙ ŁǡǠŁȹLjǕ ŃȸŁȵ LjȰɆnjǤŁȅ ŃȜnjǤʼnǩǟŁȿ ǠDŽȥȿłȀŃȞŁȵ ǠŁɆŃȹŊǼȱǟLjȷɀ

“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku, kemudian hanya kepada-kulah kembalimu, maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.(QS.Luqman: 15). 31

30 Risnayanti, Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang, Skripsi (Jakarta: Perpustakaan Umum,2004) h. 25 31 Departemen Agama RI, Alquran Dan Terjemahannya, (Jakarta: Proyek

Pengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG, 1995), h. 654

Page 28: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

21

b. Akhlak terhadap orang lain, adalah adab, sopan santun dalam bergaul,

tidak sombong dan tidak angkuh, serta berjalan sederhana, bersuara

lembut dan akhlak dalam penampilan diri.32

LJȯǠŁǪŃǺłȵ ƋȰNJȭ ŊǢŇǶłɅ ǠLjȱ ŁȼƋȲȱǟ ƋȷnjǙ ǠńǵŁȀŁȵ njȏŃǿLjǖǐȱǟ ɄŇȥ njȈŃȶŁǩ ǠLjȱŁȿ njȃǠʼnȺȲŇȱ ŁȫʼnǼŁǹ ŃȀōȞŁȎłǩ ǠLjȱŁȿ

ǐȱǟ łǧŃɀŁȎLjȱ ŇǧǟŁɀŃȍLjǖǐȱǟ ŁȀLjȮȹLjǕ ƋȷnjǙ ŁȬŇǩŃɀŁȍ ȸŇȵ ŃȐłȒǐȡǟŁȿ ŁȬnjɆŃȊŁȵ ɄŇȥ ŃǼŇȎǐȩǟŁȿLJǿɀłǺLjȥnjƘŇȶŁǶ

“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.”“Dan sederhanalah kamu dalam berjalan, dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.” . (QS. Luqman : 18-19).33

Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh dan

teladan dari orang tua. Perilaku dan sopan santun orang dalam hubungan

dan pergaulan antara ibu dan bapak, perlakukan orang tua terhadap anak-

anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain di dalam

lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat, akan menjadi teladan

bagi anak-anak.

Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi

masalah. Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur

3-5 tahun. Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya

atau gaya ibu yang disayanginya. Adakalanya kita melihat seorang anak

yang tampak bangga diri, angkuh atau sombong. Dan ada pula yang

merasa dirinya kecil, penakut, suka minta dikasihani, ada yang suka

senyum dan tertawa bila ditegur. Sebaliknya ada yang langsung menangis,

menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain. Dan adpula yang tampak

percaya diri, ramah dan menyenangkan teman-temannya dan orang lain.

32 Risnayanti, Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang, Skripsi (Jakarta: Perpustakaan Umum,2004) h. 25 33 Departemen Agama RI, Alquran Dan Terjemahannya, (Jakarta: Proyek

Pengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG, 1995), h. 655

Page 29: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

22

Perkataan dan cara berbicara, bahkan gaya menanggapi teman

temannya atau orang lain, sedih dan sebagainya, dipelajari pula dari orang

tuanya.

Adapun akhlak, sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya,

banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak. Apabila si anak

merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani, kejiwaan dan

sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh

orang tua, misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci, suasana dalam

keluarga yang tidak tentram, seringkali menyebabkan takut adil dan

tertekan oleh perlakuan orang tuanya, atau orang tuanya tidak adil dalam

mendidik dan memperlakukan anak-anaknya, maka perilaku anak tersebut

boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya, karena

ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu.34

5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak

Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber insani

bagi pembangunan nasional, untuk itu pula pembinaan bagi mereka

dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma

agama dan masyarakat. Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh

beberapa factor diantaranya.

a. Lingkungan keluarga

Pada dasarnya, masjid itu menerima anak-anak setelah mereka

dibesarkan dalam lingkungan keluarga, dalam asuhan orang tuanya.

Dengan demikian, rumah keluarga muslim adalah benteng utama tempat

anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam. Yang dimaksud dengan

keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan aktivitasnya pada

pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat Islam. Berdasarkan al-

quran dan sunnah, kita dapat mengatakan bahwa tujuan terpenting dari

pembentukan keluarga adalah hal hal berikut:

34 Risnayanti, Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang, Skripsi (Jakarta: Perpustakaan Umum,2004) h. 28

Page 30: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

23

Pertama. Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan rumah

tangga. Kedua, mewujudkan ketentraman dan ketenangan psikologis.

Ketiga, mewujudkan sunnah Rasulallah Saw. Keempat, memenuhi

kebutuhan cinta-kasih anak-anak. Naluri menyayangi anak merupakan

potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan manusia dan

binatang. Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu landasan

kehidupan alamiah, psikologis, dan sosial mayoritas makhluk hidup.

Keluarga, terutama orang tua, bertanggung jawab untuk memberikan kasih

sayang kepada anak-anaknya. Kelima, menjaga fitrah anak agar anak tidak

melakukan penyimpangan penyimpangan.35

Keluarga merupakan masyarakat alamiyah, disitulah pendidikan

berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan pergaulan yang

berlaku didalamnya. Keluarga merupakan persekutuan terkecil yang terdiri

dari ayah, ibu dan anak dimana keduanya (ayah dan ibu) mempunyai

peranan yang sangat penting bagi perkembangan anak-anaknya.

Sejak seorang anak lahir, ibunyalah yang selalu ada disampingnya,

oleh karena itu ia meniru perangai ibunya, karena ibunyalah yang pertama

dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi temannya yang pertama yang

dipercayai.

Disamping ibunya, ayah juga mempunyai pengaruh yang mana besar

terhadap perkembangan akhlak anak, dimata anak, ayah merupakan

seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-orang yang di kenal

dalam lingkungan keluarga, oleh karena ayah melakukan pekerjaan sehari-

hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya. Dengan demikian, maka sikap

dan perilaku ayah dan ibu mempunyai pengaruh besar terhadap

perkembangan akhlak anak-anaknya. 36

35Abdurrahman An Nahlawi, Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat,

(Jakarta: Gema Insani, 1995), h. 144 36 Risnayanti, Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang, Skripsi (Jakarta: Perpustakaan Umum,2004) h. 29-30

Page 31: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

24

b. Lingkungan sekolah

Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan

sekolah. Di sekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang bergantiganti.

Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang tua kepada

anaknya, sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali kekeluargaan. Guru

bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-muridnya, ia harus

memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka, dalam segala mata

pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai dengan ajaran Islam.

Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak sebagai seorang pendidik.

Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya, ia boleh makan

apabila lapar, tidur apabila mengantuk dan boleh bermain, sebaliknya di

sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat. Disana ada aturan-aturan

tertentu. Sekolah dimulai pada waktu yang ditentukan, dan ia harus duduk

selama waktu itu pada waktu yang ditentukan pula. Ia tidak boleh

meninggalkan atau menukar tempat, kecuali seizin gurunya. Pendeknya ia

harus menyesuaikan diri dengan peraturan-peraturan yang ada ditetapkan.

Berganti-gantinya guru dengan kasih sayang yang kurang mendalam,

contoh dari suri tauladannya, suasana yang tidak sebebas dirumah anak-

anak, memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka. 37

c. Lingkungan masyarakat

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak

menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang merupakan

metode pendidikan masyarakat utama. Cara yang terpenting adalah:

Pertama, Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh kebaikan

dan pelarang kemunkaran. Kedua, dalam masyarakat Islam, seluruh anak-

anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya sehingga ketika

memanggil anak siapa pun dia, mereka akan memanggil dengan .Hai anak

saudaraku! dan sebaliknya, setiap anak-anak atau remaja akan memanggil

setiap orang tua dengan panggilan, Hai Paman! Ketiga, untuk menghadapi

37 Risnayanti, Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang, Skripsi (Jakarta: Perpustakaan Umum, 2004) h. 30

Page 32: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

25

orang-orang yang membiasakan dirinya berbuat buruk, Islam membina

mereka melalui salah satu cara membina dan mendidik manusia. Keempat,

masyarakat pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian,

pemboikotan, atau pemutusan hubungan kemasyarakatan. Atas izin Allah

dan Rasulullah Saw. Kelima, pendidikan kemasyarakatan dapat juga

dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun, masyarakat

muslim adalah masyarakat yang padu. Keenam, pendidikan

kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi masyarakat, khususnya

rasa saling mencintai.38

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan dan

madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anak masyarat yang

berbudaya, memelihara dan menjaga norma-norma dalam kehidupan dan

menjalankan agama secara baik akan membantu perkembangan akhlak

siswa kepada arah yang baik, sebaliknya masyarakat yang melanggar

norma-norma yang berlaku dalam kehidupan dan tidak tidak menjalankan

ajaran agama secara baik, juga akan memberikan pengaruh kepada

perkembangan akhlak siswa, yang membawa mereka kepada akhlak yang

baik.

Dengan demikian, ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan dalam

membimbing dan perkembangan akhak siswa. Tinggi dan rendahnya

kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social dengan siswa

amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan perilaku mereka. 39

38 Abdurrahman An Nahlawi, Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan

Masyarakat, (Jakarta: Gema Insani, 1995), h.176-181 39 Risnayanti, Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang, Skripsi (Jakarta: Perpustakaan Umum,2004) h. 31-32

Page 33: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian adalah pengetahuan berbagai metode yang

digunakan dalam penelitian.26 Metode penelitian pada dasarnya merupakan

suatu metode ilmiah yang diartikan suatu cara yang dirancang serta

diarahkan guna memecahkan suatu masalah yang dihadapi, yang dilakukan

secara ilmiah, sistematis dan logis dengan menempuh suatu langkah-

langkah tertentu.27

Pemecahan yang dimaksud bisa merupakan jawaban terhadap suatu

masalah, atau bisa juga berupa kerangka pemikiran untuk menentukan

hubungan antara dua variabel yang menjadi fokus dalam penelitian

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian skripsi bertempat di Madrasah Tsanawiyah Qotrun

Nada Jl. Ponpes Qotrun Nada Cipayung Jaya Kota Depok. Adapun waktu

penelitian dilaksanakan selama 4 (empat) bulan dari bulan november.

B. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan dua variabel, yaitu:

26 Nazar Bakri, Praktis dan Metodologi Penelitian, ( Jakarta: CV. Pedoman Ilmu

Jaya, 1994), Cet ke-I, hal 3 27 Nazar Bakri, Praktis dan Metodologi Penelitian…, hal 5.

Page 34: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

27

1. Implementasi pembelajaran Akhlak sebagai variabel bebas, yaitu berupa

segala sesuatu yang berkenaan dengan penerapan akhlak baik itu meliputi

aspek aqidah, ataupun akhlak dan variabel ini disebut juga variabel

2. Pengaruh pembelajaran akhlak sebagai variabel terikat. Yaitu muatan

akhlak yang terdapat pada seluruh ajaran Islam, dan variabel ini disebut

juga dengan variabel Y.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Dalam penelitian kuantitatif, dikenal istilah populasi. Arief Furchan

menyebutkan bahwa populasi adalah “semua anggota sekelompok orang,

kejadian, atau obyek yang telah dirumuskan secara jelas”.28 Hal senada

juga diungkapkan oleh J. Supranto yang mengartikan populasi sebagai

“seluruh elemen/unsur baik berupa orang, rumah tangga, perusahaan

industri, petak sawah, bintang-bintang dilangit dan lain sebagainya, yang

menjadi objek penyelidikan”.29 Dalam penelitian ini yang menjadi objek

populasi adalah keseluruhan siswa kelas IX Mts Qotrun Nada.

2. Sampel

Menurut Nana Syaodih Sukmadinata sampling (pemilihan sampel)

adalah merupakan suatu proses pemilihan dan penentuan jenis sampel dan

perhitungan besarnya sampel yang akan menjadi subyek atau obyek

penelitian.30 Arief Furchan dalam bukunya mengartikan sampel adalah

sebagian dari populasi.31 J. Suprapto dengan kalimat lain menyebutkan

bahwa sampling ialah suatu macam cara pengumpulan data statistik yang

sifatnya tidak menyeluruh, artinya tidak mencakup seluruh obyek

penyelidikan (populasi) akan tetapi hanya sebagian dari populasi saja,

28 Arief Furchan, Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, (Surabaya: Usaha

Nasional), hal. 189 29 J. Supranto, Metode Riset dan Aplikasinya di Dalam Riset Pemasaran (Jakarta:

Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1974), hal. 43 30 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. Ke-2, hal. 252 31 Arief Furchan, Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, hal. 189

Page 35: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

28

yaitu hanya mencakup sampel yang diambil dari polulasi tersebut.32

Sampling bertujuan untuk mengambil keterangan mengenai “polulation”

dengan mengamati sebagian saja dari polulasi itu.33

Dalam penarikan sampel, jika polulasi cukup homogen, terhadap

populasi dibawah 100 dapat di pergunakan sampel sebesar 50% dan diatas

100 sebesar 15%. Untuk jaminan ada baiknya sampel selalu ditambah

sedikit dari jumlah matematik tadi. Tetapi adakalanya penarikan sampel ini

ditiadakan sama sekali dengan memasukkan seluruh populasi sebagai

sampel yakni selama populasi itu diketahui terbatas.34

Penelitian ini menggunakan metode cluster sampel sebagai penentuan

sampelnya. Metode sampel ini digunakan untuk populasi yang

berkelompok-kelompok.35 Dengan kata lain, sample yang diambil sesuai

dengan karakteristik populasi yang diinginkan.

Dalam penelitian ini penulis mengambil 15% dari seluruh siswa kelas

IX Mts Qotrun Nada. Berdasarkan 3 Rombel, kelas 3 Mts Qotrun Nada

berjumlah 210, sampel 15% dari populasi itu adalah 31 siswa, tapi penulis

menggenapkannya menjadi 40

D. Tekhnik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis dua macam metode pengumpulan data,

pengumpulan data ini dilakukan melalui:

1. Observasi

Secara umum, pengertian observasi adalah cara menghimpun bahan-

bahan keterangan (data) yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan

32 J. Supranto, Metode Riset dan Aplikasinya di Dalam Riset Pemasaran, hal. 43 33 Amudi Pasaribu, Pengantar Statistik, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1983), Cet. Ke-

6, hal. 219 34 Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah; Dasar Metoda Teknik,

(Bandung: Penerbit Tarsito, 1998), Cet. Ke-8, hal. 100 35 Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara:

2008), cet. Ke-10, h. 58

Page 36: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

29

dan pencatatan secara sistematis terhadap penomena-penomena yang

sedang dijadikan sasaran pengamatan.36

2. Interview/Wawancara

Tekhnik ini digunakan untuk mendapatkan informasi dengan

mengajukan pertanyaan kepada orang-orang yang bersangkutan yaitu

tentang keadaan sekolah serta pengaruh penerapan pembelajaran akhlak

Terhadap Perilaku (AKHLAK) Siswa.

3. Angket/Kuisioner

Kuisioner adalah “sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden, dalam arti laporan tentang

pribadinya atau hal-hal hyang diketahuinya”. Kuisioner juga dapat

diartikan “suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai

sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti”.37

E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

1. Teknik Pengolahan Data

Data yang telah terkumpul diolah terlebih dahulu melalui langkah-

langkah sebagai berikut:

a. Editing. Yaitu memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan

oleh responden. Tujuanmya untuk merapihkan data agar bersih dan

rapi sehingga dapat mengadakan pengolahan lebih lanjut.

b. Skoring. Yaitu pemberian scor terhadap butir-butir pertanyaan yang

terdapat dalam angket, dengan memperhatikan jenis data yang ada,

sehingga tidak terjadi kesalahan terhadap butir pertanyaan yang tidak

layak diberi scor.

c. Tabulating. Bertujuan untuk mendapatkan gambaran frekuensi dalam

setiap item yang penulis kemukakan. Untuk itu dibuatlah tabel yang

36 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Grafindo Persada,

1996), hal. 76 37 Cholid Narbuko dan Ahmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara,

2004), Cet. Ke-6, hal. 76

Page 37: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

30

mempunyai kolom setiap bagian angket, sehingga terlihat jawaban

yang satu dengan yang lain.

2. Teknik Analisa Data

Setelah data terkumpul dengan lengkap tahap berikutnya adalah tahap

analisis data. Analisis data dilakukan dengan menggunakan tabel dan

menggunakan tekhnik deskriptif prosentase sebagai berikut:

P=

Keterangan:

P = Angka prosentase

F = Frekuensi yang sedang dicari prosentasinya

N = Number of cases

Kemudian tekhnik analisa selanjutnya adalah dengan skoring untuk

menentukan skor masing-masing responden. Semua pertanyaan dan

pernyataan setiap itemnya dengan bobot nilai untuk setiap jawaban sebagai

berikut:

Tabel 1

Skor Item Alternatif Jawaban Responden

Positif (+) Negatif (-)

Jawaban Skor Jawaban Skor

Selalu 4 Selalu 1

Kadang-kadang 3 Kadang-kadang 2

Tidak pernah 2 Tidak pernah 3

Kemudian dengan melihat rata-rata skor jawaban siswa dengan

klasifikasi sebagai berikut:

Page 38: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

31

Tabel 2

Klasifikasi Skor Angket

Klasifikasi Ket. Jumlah Skor Jawaban

25-50 Rendah

25-50 Sedang

76-100 Tinggi

Dalam penelitian ini rumus yang digunakan adalah korelasi product

moment, secara operasional analisis data tersebut dilakukan melalui tahap :

a. Mencari angka korelasi dengan rumus

Dengan ketentuan sebagai berikut:

rxy =Angka indeks korelasi “r” product moment

N =Number of cases

XY =Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y

X =Jumlah seluruh skor X

Y =Jumlah seluruh skor Y38

b. Memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” product

moment.

38 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Grafindo, 2006), h.

206

Page 39: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

32

a) Interprestasi kasar atau sederhana, yaitu dengan mencocokkan hasil

perhitungan dengan angka indeks korelasi “r” product moment

seperti dibawah ini:

Tabel 3

Tabel Interpretasi Nilai “r”

“r” disini adalah tanda untuk rumus Product Moment”

Besarnya

“r” Product

Moment

Interpretasi

0,00-0,20 korelasi sangat lemah atau sangat rendah sehingga

korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi

antara variabel X dan Variabel Y)

0,20-0,40 terdapat korelasi yang lemah atau rendah

0,40-0,70 terdapat korelasi yang sedang atau cukup

0,70-0,90 terdapat korelasi yang kuat atau tinggi

0,90-0,100 terdapat korelasi yang sangat tinggi atau sangat

kuat (sempurna)

b) Interpretasi menggunakan tabel nilai “r” product moment (rt),

dengan terlebih dahulu mencari derajat besarnya (db) atau degress

of freedom (df) yang rumusnya adalah:

Df = N – nr

Ket:

Df = degrees of freedom

Page 40: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

33

N = number of cases

Nr = banyaknya variabel yang dikoreasikan.

Dengan diperolehnya df atau db maka dapat dicari besarnya

“r” yang tercantum dalam tabel nilai “r” product moment taraf

signifikasi 5%. Jika ro sama dengan atau lebih besar daripada rt

maka Ha disetujui atau terbukti kebenarannya. Jika sebaliknya

maka Ho tidak disetujui atau tidak terbukti kebenarannya.39

Selanjutnya untuk mencari dan memgetahui seberapa besar

konstribusi variable X terhadap Y digunakan rumus sebagai

berikut:

KD = r2 x 100 %

KD : Koefisien determination (konstribusi variable X

terhadap Y)

r : Koefisien korelasi antara variable X dan variable Y

F. Kisi-kisi instrument Kisi-kisi instrumen dalam penyusunan angket (daftar pertanyaan) tersebut

adalah sebagai berikut:

Tabel 4 Kisi-kisi instrumen dalam penyusunan angket

No Variabel Indikator Butir Soal Jumlah

1 Implementasi

Pembelajaran

Akhlak

Akhlak kepada Allah

SWT

1, 2 2

Akhlak kepada

Rasulullah

3, 4, 5 3

Akhlak kepada

sesama manusia

6, 7, 8 3

39 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Grafindo, 2006), h.

193

Page 41: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

34

Akhlak kepada

Orang Tua

9, 10 2

2 Pengaruh

penerapan

akhlak

Berbuat baik di lingkungan sekolah

12, 13, 14, 16, 17

5

Berbuat baik di dalam masyarakat

11, 15, 18, 19, 20

5

Page 42: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Madrasah Tsanawiyah Qotrun nada Cipayung jaya

Pancoran Mas Kota Depok

Madrasah Tsanawiyah Qotrun Nada merupakan salah satu dari sekian

banyak Madrasah Tsanawiyah yang ada di kota Depok, jumlahnya sekitar

63 Madrasah. Program pendidikan yang dikembangkan Pondok Pesantren

Qotrun Nada adalah program terpadu, yaitu program pendidikan 6 tahun

yang meliputi Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah. Namun

Pondok Pesantren ini juga membuka program pendidikan yang agak

singkat yaitu hanya empat tahun bagi para lulusan MTS/SLTP yang ingin

melanjutkan studi belajar di pondok ini. Kepala madrasah dalam

menjalankan kegiatan proses belajar mengajar di dampingi oleh wakil

kepala madrasah, sekretaris, bendahara dan majlis guru.

Kepala madrasah sekarang dijabat oleh Ustadz Drs.H.syamwari Hs

dibawah naungan pengasuh (KH. Drs. Burhanuddin Marzuki) dan Dewan

Muassis seperti : H. Marzuki, H. Qomaruddin, SE, H. Dan Drs.

H.Bahruddin.

B. Lokasi dan Keadaan Geografis Madrasah Tsanawiyah Qotrun Nada.

Madrasah Tsanawiyah Qotrun Nada secara geografis berada di

lingkungan RT.02/RW.03 Kelurahan Cipayung Jaya, Pancoran Mas, Kota

Page 43: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

36

Depok, dan masih berada di lokasi Pondok Pesantren Qotrun Nada, karena

keberadaan Madrasah Ibtidaiyah Qotrun Nada, TK/TPA Qotrun Nada serta

Madrasah Diniyah Awwaliyah berada di lokasi kelurahan Pondok Terong.

Suhu rata-rata di daerah Cipayung Jaya adalah 27-28 C.

Luas areal MTs Qotrun Nada memang kurang sebanding dengan

jumlah santri yang tinggal/mukim di pondok tersebut. Namun hal tersebut

tidak menjadi penghalang para pengajar untuk terus mendidik para

santrinya supaya menjadi generasi Islam yang berpengetahuan luas dan

berakhlak mulia.

Adapun gambaran mengenai luas areal Pondok Pesantren Qotrun

Nada bisa dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 5

Luas Dan Penggunaan Tanah

No Jenis penggunaan tanah Jumlah Keterangan

1 Gedung Madrasah Aliyah 2000 m2

2 Gedung Madrasah

Tsanawiyah

2500 m2

3 Asrama putrid 1000 m2

4 Asrama putra 1500 m2

5 Asrama Asatidz 500 m2

6 Masjid 500 m2

7 Tanah pembebasan 2500 m2

Jumlah 10500 m2

Dari tabel diatas nampak jelas bahwa luas keseluruhan Pondok

Pesantren tercatat seluruhnya adalah 10500 m2/1 hektar lebih.

Kondisi fisik Pondok Pesantren Qotrun Nada jika dilihat dari

bangunan dan peralatan penunjang adalah sebagai berikut : keadaan

gedung permanen dan hampir berupa bangunan-bangunan baru.

Sedangkan fasilitas pendukung berupa laboratorium bahasa, perpustakaan,

Page 44: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

37

masjid, serta pendukung pelengkap berupa lapangan bola voli, sepak bola,

basket dan badminton.

Sementara jika dilihat dari sisi kanan kirinya MTs Qotrun Nada

dikelilingi oleh perkebunan dan persawahan. Di depan Pondok Pesantren

Qotrun Nada terbentang Sungai Kalibaru yang berasal dari aliran

bendungan Bogor, sehingga suhu udaranya masih sejuk dan asri.

Keberadaan MTs Qotrun Nada yang berada di tengah-tengah

kelurahan Cipayung Jaya, dan dekat dengan jalan raya jalur lintasan

Citayam-Depok, Citayam-Ciputat. Serta berdekatan dengan stasiun kereta

api lintasan Jakarta-Bogor, hal tersebut memudahkan jalur transportasi

menuju Pondok Pesantren dari berbagai arah balik dari arah Depok

maupun dari arah Citayam.

C. Sejarah Singkat Madrasah Tsanawiyah Qotrun Nada

Penulis pada bagian ini akan banyak memaparkan sejarah berdirinya

MTs Qotrun Nada, hal tersebut dilakukan karena adanya hubungan yang

tidak bisa dipisahkan dari keduanya. Berawal dari sebuah Majlis Ta’lim

kecil yang berada di lingkungan RT 02/RW 03 kelurahan Cipayung Jaya,

yang dahulu hanya mengajarkan Al Qur’an dan Tahsinul Qur’an, lambat

laun makin diminati oleh penduduk sekitar. Mereka berasal dari beberapa

daerah baik yang berasal dari lingkungan sekitar maupun kelurahan lain.

Pada sekitar tahun 1994 mulai dikembangkan sistem penerapan pendidikan

Islam melalui ceramah agama baik di Majlis Ta’lim Al Inayah maupun

Majlis Ta’lim lain yang masih berada di kelurahan Cipayung Jaya.

Melihat perkembangan dan respon yang cukup baik dari masyarakat

sekitar, tergeraklah keinginan Ustadz H. Burhanuddin dan kawan-

kawannya untuk mendirikan pendidikan formal yang berbasis Pondok

Pesantren modern dengan tidak meninggalkan pelajaran kitab-kitab klasik

sebagai panutan mayoritas umat Islam yakni Ahli Sunnah Wal Jama’ah.

Bak gayung bersambut keinginan tersebut mendapat respon baik dari wali

santri dan masyarakat sekitar. Maka pada tanggal 9 September 1996

Page 45: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

38

mulailah pelaksanaan peletakan batu pertama Pondok Pesantren dengan

nama Qotrun Nada. Pelaksanaan pelektakan batu pertama dilakukan oleh

KH. Syukron Ma’mun ( pengasuh Pondok Pesantren Darurrahman) di

dampingi bapak Muhammad Sakam selaku lurah pada waktu itu serta para

tokoh masyarakat sekitar kelurahan Cipayung Jaya.

Nama Qotrun Nada secara terjamahan harfiyah berarti setetes embun

di pagi hari, dengan memakai falsafah semoga keberadaan pondok ini bisa

menjadi penyejuk bagi umat serta diharapkan dapat menciptakan generasi

muda Islami yang bisa menjadi penyejuk lingkungan masyarakat

sekitarnya. pada tahun 1997 di mulailah kegiatan penerimaan santri baru

setingkat Tsanawiyah/SMP, diawali dengan 50 santri pertama yang berasal

dari daerah Depok dan sekitarnya. Pada tahun 2000 mulai dibuka

pendaftaran santri baru untuk tingkat Madrasah Tsanawiyah Jumlah

pendaftar hanya sekitar 30 santri. Namun KH. Burhanuddin Marzuki

selaku pengasuh serta majlis guru yang lain tidak merasa putus asa bahkan

mereka lebih bersemangat untuk berhidmat membangun dan mendidik

para santri sebagai calon pemimpin masyarakat di masa yang akan datang.

Pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Qotrun Nada sedikit berbeda

dengan Madrasah Tsanawiyah yang lain, karena banyak sekali tambahan

pelajaran agama yang diadopsi dari materi pelajaran yang dipelajari

madrasah-madrasah di Timur Tengah, Pondok Pesantren modern Gontor,

ditambah pelajaran kitab klasik yang banyak dipelajari oleh santri

pesantren salaf di Indonesia.

D. Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di MTs Qotrun Nada

1. Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut, sehingga interaksi antara siswa

dengan guru kurang efektif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif, dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi gaduh atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru.

Page 46: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

39

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah, karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang. Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik, bukan yang ramai atau

gaduh.1

2. Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah MTS Qotrun Nada

ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

3. Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas MTS Qotrun Nada. Keteladan tersebut dapat terlihat dari

cara berpakaian guru yang rapih, sebelum dan sesudah belajar membaca

do’a bersama-sama, berbicara lemah lembut dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut.

4. Kendala-Kendala

Kendala yang paling sering ditemui dalam pembelajaran akhlak yaitu

siswa dan waktu . Karena kedua hal tersebut merupakan dua komponen

yang saling berkaitan. Dari segi anak didik sendiri, bisa ditemukan bahwa

perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka memasuki dunia sekolah,

baik perilaku yang buruk atau perilaku yang mulia, karena adanya

interaksi antara si anak dengan lingkungan hidupnya, baik lingkungan

keluarga atau pun lingkungan bermainnya, dan tentunya interaksi mereka

dengan dunia luar jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan interaksi di

Sekolah, sehingga sangat tidak mungkin dalam waktu hanya dua jam di

dalam kelas atau di sekolah untuk merubah anak didik memiliki akhlak

mulia dengan cepat. oleh sebab itu alokasi waktu sangat berpengaruh

terhadap penanaman akhlak.2

1 Wawancara langsung dengan Kepala Sekolah 2 Wawancara langsung dengan guru bodang studi Akhlak

Page 47: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

40

E. Identitas madrasah

Nama Madrasah : MTs. Qotrun Nada

Alamat Jalan : Pondok Pesantren Qotrun Nada

Rt 02/03 No.1

Kelurahan : Cipayung Jaya

Kecamatan : Cipayung

Kota : Depok

Propinsi : Jawa Barat

No Tlp : ( 021 ) 7764063

1. Nama Yayasan : Yayasan Qotrun Nada

2. Pejabat Pembuat Akta : R.Kusmartono, SH

3. Nomor Akta : 01. Tanggal 1 Oktober 2001

4. Alamat Yayasan & No Tlp. : Jln. Pondok Pesantren Qotrun Nada

Cipayung Jaya Cipayung Kota

Depok ( 021 ) 7764063

5. Nomor Statistik : 121232760046

6. Tahun berdiri : 1997

7. Tahun beroprasi : 2000

8. Nama Pendiri : 1. H. Marzuki HS 2. H. Nasri

9. Nama Kepala Madrasah : Drs. H. Syamwari HS

10. Kepemilikan tanah : Yayasan

a. Status tanah : Hibah dan Wakaf

b. Luas Tanah : 15000 M 2

c. Surat Kepemilikan Tanah : Sertifikat

Page 48: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

41

11. Status bangunan : Milik Yayasan

a. Surat izin bangunan : -

b. luas seluruh bangunan : 10000 M 2

F. Visi dan Misi Mts Qotrun Nada

a. Visi

المـحافظة على القدیم الصالح واألخذ بالـجدید األصلح“ Menjaga tradisi yang lama dan mengambil tradisi baru yang lebih baik ”

b. Misi

Mencipatakan Generasi Yang Berakhlakul Karimah

Berilmu Amaliyah, Beramal Ilmiyah

Mampu Menjalankan Perintah & Menjauhi Larangan Allah SWT

G. Struktur Organisasi MTs Qotrun Nada

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuan dan keahlian setiap organisator. Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai. Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil. Adapun struktur organisasi MTs Qotrun Nada

adalah sebagai berikut:

Tabel 6

Struktur Organisasi

Madrasah Tsanawiyah Qotrun Nada

Tahun Pelajaran 2010/2011

1. Penanggung Jawab : Yayasan Qotrun Nada

2. Kepala Madrasah : Drs. H.Syamwari

3. Wakil Kepala : Achyanuddin Syakier

Page 49: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

42

4. Wakil Kepala : Drs. Ahmad Suja’i

5. Sekretaris : Muhammad Fitri Yadi, S.HI

- Kabag Administrasi : Anwar Zainuddin

- Staff Tata Usaha : Humaidi Mufa

6. Bendahara : Raudhatul Millah

7. Pembina ISQN : Sandy Maelaz

8. Pembina Pramuka : Ahmad Fathony

9. Koordinator Komputer : Saipul Hidayat, S.H.I

10. Koordinator Perpustakaan : Hendra Hidayat, S.H.I

11. Koordinator Asrama : Liana Sari

: Juli Iskandar

12. Koordinator Bahasa : Ulfa Nauriyah

H. Kurikulum Mts Qotrun nada

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah MTs Qotrun Nada

ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Struktur Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut:

Tabel 7 Daftar Materi Pelajaran

MTs. Qotrun Nada

Kelas : III (Tiga)

NO MATERI PELAJARAN ALOKASI

WAKTU

1. Al-Qur’an Hadits 4

2. Aqidah Akhlak 2

3. Fiqih 2

4. S K I 2

5. Pengetahuan Sosial/PKn 4

Page 50: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

43

6. Bahasa/Sastra Indonesia 4

7. Matematika 4

8. I P A : Biologi 2

Fisika 2

9. Bahasa Inggris 2

10. Grammar 2

11. Insya 6

12. Dirasah Arabiyah 6

13. Tarikh Khulafaa 2

Jumlah Jam Pelajaran 46

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak) mulia,

dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia.Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

I. Keadaan Guru, Karyawan, Siswa, dan Sarana Prasarana MTs Qotrun

Nada

a. Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara

keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama, karena ia adalah

faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena tanpa guru

proses belajar mengajar tidak akan langsung, dengan demikian tujuan

pendidikan akan tercapai.

Saat ini semua bidang studi di MTs Qotrun Nada dipegang oleh guru-

guru yang memiliki kompetensi tinggi, mereka adalah sarjana-sarjana dari

berbagai perguruan tinggi baik negri maupun swasta.

Page 51: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

44

Adapun jumlah guru yang mengajar di MTs Qotrun Nada berjumlah

39 orang dengan latar belakang pendidikan yang berbeda. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 8

DATA JUMLAH GURU

NO NAMA PENDIDIK L/

P PENDIDIKAN TGS

1. H. Drs .Syamwari HS L S1 UIKA Bogor 1996

2. Yayah Ummu Adiyah,S.Ag. P S1 IAIN Jakarta 1996

3. Drs.Ahmad Suja’I L S1 Univ. Pakuan Bogor 1996

4. Drs.Mukri L S1 UIKA Bogor 1996

5. Oon Haeronah, S.Pd.I P S1 Sholahuddin Al Ayubi 1996

6. Zaenal Arifin, S.Ag L S1 UIKA Bogor 1998

7. Nani Prihatini P PP.Daarul Rahman Jkrta 1998

8. Drs. H. Abdul Choir L S1 PTIQ Jakarta 1999

9. H.Samulloh, S.Ag L S1 IAIN SGJ Bandung 1999

10. Musa Abadi Wahab, S.Pd.I L S1 Sholahuddin Al Ayubi 2001

11. Komaruddin, S.Pd.I L S1 STAI Laa Roiba Bogor 2001

12. Rostiawati.S.Pd P S1 IKIP Muhamadiyah Jkrta 2003

13. Hendra Hidayat, S.H.I L S1 UIN Jakarta 2003

14. Mulyadi, S.S L S1 UIN Jakarta 2004

15. Ahmad Sarifullah, ST L S1 UNAS Jakarta 2004

16. Saipul Hidayat, S.H.I L S1 UIN Jakarta 2004

17. Syamsul Rizal, S.H.I L S1 UIN Jakarta 2004

18. Muhammad Fitriyadi, S.H.I L S1 UIN Jakarta 2004

19. Ahmad Fauzi Bahtiar, S.Pd.I L S1 STAI Laa Roiba 2005

20. Anwar Zainuddin L Pon-Pes. Qotrun Nada 2005

21. Umi Kusumawati P Pon-Pes. Qotrun Nada 2007

22. Iin Indriakasih P S1 Universitas Sudirman 2008

Page 52: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

45

23. Sandy Maylaz L Pon-Pes Qotrun Nada 2008

24. Muhammad Ali S.Pd.I L S1 IAIN SGJ Bandung 2001

25. Liana Sari P Pon-Pes Qotrun Nada 2008

26. Alfian Haikal L Pon-Pes Qotrun Nada 2008

27. Ubaidillah, S.Pd.I L S1 STAI Laa Roiba 2004

28. Makmun nawawi L Pon-Pes Qotrun Nada 2009

29. Sahril aziz L Pon-Pes Qotrun Nada 2009

30. Maswanih P S1 Unindra 2010

31. Farida P Pon-Pes Qotrun Nada 2009

32. Muhammad Fahmi L Pon-Pes Qotrun Nada 2010

33. Rian Darusman L Pon-Pes Qotrun Nada 2010

34. Mukhtar L Pon-Pes Qotrum nada 2010

35. Ega Nur Alfiyah P Pon-Pes Qotrun Nada 2010

36. Alfiyah P Pon-Pes Qotrun Nada 2010

37. Zakiyah P Ponpes Ummul Quro 2010

38. Raden Salamun, S.Pd. L S1 UPI Bandung 2006

39. Jamilatul Chasna P Pon-Pes As Sunniyah 2010

b. Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan, tenaga

kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk mencapai

tujuan pendidikan yang telah ditentukan. Dengan terjalinnya hubungan

baik antara mereka, maka akan terjalin kerjasama yang baik pula dan

proses belajar mengajar akan berjalan dengan lancar dan baik. Adapun

karyawan yang membantu jalannya proses 10 orang. Untuk lebih jelas

dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 9

Karyawan - Karyawan Mts Qotrun Nada

No Nama Jabatan Pendidikan Akhir

1 Syarif Kusdinar Kep.Koperasi SMA

Page 53: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

46

c. Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang mewah,

melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa, karena mereka

adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan. Siswa MTs Qotrun Nada

2010/2011 berjumlah 623 siswa dengan keterangan sebagai berikut:

Tabel 10

Siswa-Siswa MTs Qotrun Nada

Data Jumlah Siswa

NO KELAS JENIS KELAMIN JUMLAH

SISWA

JUMLAH

ROMBEL L P

1 VII 111 114 225 6

2 VIII 98 90 188 6

3 IX 103 107 210 4

JUMLAH 273 280 623 16

d. Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran proses

pendidikan, kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki akan

mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan tentunya

2 Ardy Tya Wak.Koperasi SMA

3 Saifullah Keu.Koperasi SMA

4 Ri’an Pembangunan SMA

5 Sobari Pembangunan SMA

6 Bahtiar Pembangunan SMA

7 Supriyadi Pembangunan SMA

8 Asep Pembangunan SMA

9 Adhe Supriyantna Dapur SMA

10 Ajat Dapur SMA

Page 54: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

47

akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya. Adapun sarana

prasarana yang dimiliki Mts Qotrun Nada tahun 2010/2011 adalah sebagai

berikut:

Tabel 11

Sarana dan Prasarana Mts Qotrun nada

Fasilitas yang kami miliki hingga saat ini antara lain :

No Sarana dan Prasarana Jumlah

1 Blok Bangunan Untuk Asrama Putra Dan Fasilitas Mcknya 2

2 Blok Bangunan Untuk Asrama Putri Dan Fasilitas Mcknya 2

3 Ruang Kantor 2

4 Masjid Untuk Kegiatan Ibadah Khusus Santri Putra Dan Putri 2

5 Ruang Untuk Laboratorium Computer 2

6 Ruang Asrama Ustadz 1

7 Ruang Asrama Ustadzah 2

8 Ruang Dapur Umum 1

9 Ruang Kelas Permanent 12

10 Ruang Kelas Semi Permanent/Darurat 17

11 Ruang Kantor Organisasi Santri Plus Asrama Pengurus 1

12 Ruang Kantin Santri 2

13 Ruang Perpustakaan 1

14 Gudang 1

J. Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di Mts Qotrun Nada di bawah ini penulis

menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian:

Tabel 12

Saya rajin melaksanakan shalat lima waktu

Page 55: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

48

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 52,5 % responden yang

selalu melaksanakan salat lima waktu, yang kadang-kadang melaksanakan

salat lima waktu ada 40%, dan 7,5 % yang tidak pernah. Hal ini

menunjukkan bahwa siswa mayoritas disekolah ini rajin melaksanakan

salat lima waktu.

Tabel 13

Saya melaksanakan puasa dibulan ramadhan

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 57,5 % responden yang

selalu berpuasa di bulan ramadhan, yang kadang-kadang melaksanakan

salat lima waktu juga ada 35 %, dan siswa yang tidak pernah ada 7,5%.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar mayoritas siswa melaksanakan

puasa dibulan ramadhan.

Tabel 14

Saya membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW

Alternative Jawaban F %

Selalu 21 52,5

Kadang-kadang 16 40

Tidak pernah 3 7,5

Jumlah N= 40 100%

Alternative Jawaban F %

Selalu 23 57,5

Kadang-kadang 14 35

Tidak pernah 3 7,5

Jumlah N= 40 100%

Alternative Jawaban F %

Page 56: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

49

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 50 % responden yang

selalu membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, yang kadang-

kadang membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW ada 45 %, dan

5% yang tidak pernah membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Hal ini menunjukkan bahwa siswa mayoritas masih mencintai Rasulullah.

Tabel 15

Saya berkata jujur sesuai tuntunan Rasulullah

Dari fakta dilapangan mengenai Siswa berkata jujur sesuai tuntunan

Rasulullah, didapatkan sebanyak 23 siswa atau 57,5 % menyatakan selalu,

15 siswa atau 37,5 % menyatakan kadang-kadang, sedangkan 5%

menyatakan tidak pernah jadi dapat disimpulkan bahwa Mayoritas Siswa

berkata jujur sesuai tuntunan Rasulullah.

Tabel 16

Saya mempunyai sifat sabar seperti Rasulullah

Selalu 20 50

Kadang-kadang 18 45

Tidak pernah 2 5

Jumlah N= 40 100%

Alternative Jawaban F %

Selalu 23 57,5

Kadang-kadang 15 37,5

Tidak pernah 2 5

Jumlah N= 40 100%

Alternative Jawaban F %

Selalu 14 35

Kadang-kadang 22 55

Page 57: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

50

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 35 % responden yang

mempunyai sifat sabar, yang kadang-kadang bersabar ada 55 %, dan siswa yang

tidak pernah ada 10%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa jarang

mempunyai sifat sabar seperti Rasulullah.

Tabel 17

Saya senang membantu teman yang sedang kesulitan

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 52,5 % responden yang selalu

senang membantu teman yang sedang kesulitan, yang kadang-kadang senang

membantu teman yang sedang kesulitan 45%, dan yang tidak pernah membantu

teman yang sedang kesulitan ada 2,5% . Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa senang membantu teman yang sedang kesulitan.

Tabel 18

Apakah kamu merasa senang, kepada teman mu, apabila teman mu

mendapatkan sesuatu

Tidah pernah 4 10

Jumlah N= 40 100%

Alternative Jawaban F %

Selalu 21 52,5

Kadang- kadang 18 45

Tidah pernah 1 2,5

Jumlah N=40 100%

Alternative Jawaban F %

Selalu 16 40

Page 58: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

51

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 % responden yang selalu

senang jika teman mendapatkan sesuatu memberi, yang kadang-kadang senang

jika teman mendapatkan sesuatu ada 57,5 %, dan yang tidak pernah senang jika

teman mendapatkan sesuatu ada 2,7%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa jarang senang jika teman mendapatkan sesuatu.

Tabel 19

Saya senang menyenangkan hati orang lain

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 55 % responden yang selalu

senang menyenangkan hati orang lain, yang kadang-kadang senang

menyenangkan hati orang lain ada 42,5%., dan yang tidak pernah senang

menyenangkan hati orang lain ada 2,5%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa senang menyenangkah hati orang lain.

Tabel 20

Bila saya salah dalam berbuat, saya sangat senang mendengarkan nasehat

orang tua saya

Kadang-kadang 23 57,5

Tidah pernah 1 2,5

Jumlah N= 40 100%

Alternative Jawaban F %

Selalu 22 55

Kadang-kadang 17 42,5

Tidah pernah 1 2,5

Jumlah N= 40 100%

Alternative Jawaban F %

Selalu 24 52,5

Kadang-kadang 15 37,5

Tidah pernah 1 2,5

Page 59: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

52

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 52,5% responden yang

selalu senang mendengar nasehat orang tua, yang kadang-kadang senang

mendengar nasehat orang tua ada 37,5 %, dan yang tidak pernah senang

mendengar nasehat orang tua ada 2,5% Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa jarang senang mendengar nasehat orang tua.

Tabel 21

Ketika hendak berangkat sekolah, saya mencium tangan orang tua saya

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 75 % responden yang

selalu mencium tangan orang tua, yang kadang-kadang mencium tangan

orang tua ada 20 %. Dan yang tidak pernah mencium tangan orang tua ada

5 %.Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa mencium tangan orang

tua.

Tabel 22

Saya memberi salam ketika bertemu teman atau guru

Jumlah N= 40 100%

Alternative Jawaban F %

Selalu 30 75

Kadang-kadang 8 20

Tidah pernah 2 5

Jumlah N= 40 100%

Alternative Jawaban F %

Selalu 20 50

Kadang-kadang 19 47,5

Tidah pernah 1 2,5

Jumlah N= 40 100%

Page 60: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

53

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 50 % responden yang

selalu memberi salam ketika bertemu teman atau guru, yang kadang-kadang

memberi salam ketika bertemu teman atau guru ada 47,5 %, dan yang tidak

pernah . memberi salam ketika bertemu teman atau guru ada 2,5%, Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa memberi salam ketika bertemu teman

atau guru.

Tabel 23

Saya memiliki sifat tawadhu

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 25 % responden yang

selalu memiliki sifat tawadhu di sekolah, yang kadang-kadang memiliki

sifat tawadhu di sekolah ada 60%, dan yang tidak pernah memiliki sifat

tawadhu di sekolah ada 15 % Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

jarang memiliki sifat tawadhu di sekolah.

Tabel 24

Saya bersyukur ketika mendapatkan nikmat dari Allah

Alternative Jawaban F %

Selalu 10 25

Kadang-kadang 24 60

Tidah pernah 6 15

Jumlah N=40 100

Alternative Jawaban F %

Selalu 11 27,5

Kadang-kadang 26 65

Tidah pernah 3 7,5

Jumlah N= 40 100%

Page 61: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

54

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 27,5 % responden yang

selalu bersyukur, yang kadang-kadang bersyukur ada 65%, dan yang tidak

pernah bersyukur ada 7,5 % Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

jarang bersyukur ketika mendapat nikmat dari Allah

Tabel 25

Saya termasuk siswa yang selalu Qana’ah dengan apa yang sudah saya

miliki

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 30 % responden yang

selalu Qana’ah dengan apa yang sudah saya miliki, dan yang kadang-kadang

Qana’ah dengan apa yang sudah saya miliki, ada 70 %. Dan yang tidak

pernah 0% Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa selalu Qana’ah

dengan apa yang sudah saya miliki

Tabel 26

Setiap hari saya membaca al-Qur’an

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 % responden yang

selalu membaca al-Qur’an, yang kadang-kadang membaca al-Qur’an ada 75,

Alternative Jawaban F %

Selalu 12 30

Kadang-kadang 28 70

Tidak pernah - -

Jumlah N= 40 100%

Alternative Jawaban F %

Selalu 8 20

Kadang-kadang 30 75

Tidah pernah 2 5

Jumlah N= 40 100%

Page 62: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

55

dan yang tidak pernah ada 5% Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

kadang-kadang membaca al-Qur’an.

Tabel 27

Saya senang mengikuti salat berjamaah yang diadakan disekolah

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 60 % responden yang

selalu senang mengikuti salat berjamaah yang diadakan di sekolah, yang

kadang-kadang senang mengikuti salat berjamaah yang diadakan di sekolah

ada 37,5 %, dan yang tidak pernah senang mengikuti salat berjamaah yang

diadakan di sekolah ada 2,5%, Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

kadang-kadang senang mengikuti salat berjamaah yang diadakan di sekolah.

Tabel 28

Saya aktif mengikuti kegiatan keagamaan

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 30% siswa ynag selalu

aktif mengikuti kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di sekolah, yang kadang-

kadang selalu aktif mengikuti kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di sekolah

ada 65%, dan yang tidak pernah selalu aktif mengikuti kegiatan keagamaan yang

Alternative Jawaban F %

Selalu 24 60

Kadang-kadang 15 37,5

Tidah pernah 1 2,5

Jumlah N= 40 100

Alternative Jawaban F %

Selalu 12 30

Kadang-kadang 26 65

Tidah pernah 2 5

Jumlah N= 40 100%

Page 63: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

56

dilaksanakan di sekolah ada 5%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

kadang-kadang selalu aktif mengikuti kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di

sekolah.

Tabel 29

Apabila ada waktu istirahat, dan bertepatan dengan waktu shalat dhuha,

maka saya salat duha dulu.

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 30 % yang selalu salat

duha, yang kadang-kadang salat duha ada 65 %, dan yang tidak pernah sholat

dhuha ada 5 % Ini menunjukkan bahwa mayoritas responden jarang salat duha

disekolah.

Tabel 30 Saya suka memberikan uang atau sedekah kepada orang yang tidak mampu

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 37,5% siswa yang selalu

selalu aktif memberikan sedekah bagi yang tidak mampu ,60 % siswa kadang-

kadang memberikan sedekah bagi yang tidak mampu. Dan yang tidak pernah

Alternative Jawaban F %

Selalu 12 30

Kadang-kadang 26 65

Tidah pernah 2 5

Jumlah N= 40 100%

Alternative Jawaban F %

Selalu 15 37,5

Kadang-kadang 24 60

Tidah pernah 1 2,5

Jumlah N= 40 100%

Page 64: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

57

memberikan sedekah bagi yang tidak mampu ada 2,5 %. hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa memberikan sedekah bagi yang tidak mampu.

Tabel 31

Saya mematikan TV saat adzan tiba walaupun sedang asyik menonton film

kesayangan

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 2,75% yang selalu

mematikan TV saat adzan tiba walaupun sedang asyik menonton film kesayangan

dan ada 62,5 % mematikan TV saat adzan tiba walaupun sedang asyik menonton

film kesayangan, dan yang tidak pernah mematikan TV saat adzan tiba walaupun

sedang asyik menonton film kesayangan ada 10 %,Hal ini menunjukkan bahwa

sebagian besar siswa tidak meninggalkan shalat lima waktu ketika sedang asyik

menonton TV.

Table 30

Nilai Korelasi Siswa

Variable X dan Variable Y

Alternative Jawaban F %

Selalu 11 27,5

Kadang- kadang 25 62,5

Tidak pernah 4 10

Jumlah N= 40 100%

Page 65: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

58

X Y XY X2 Y2

29 29 841 841 841 33 30 990 1089 900 35 34 1190 1225 1156 32 30 960 1024 900 36 33 1188 1296 1089 33 32 1056 1089 1024 33 31 1023 1089 961 30 29 870 900 841 31 30 930 961 900 34 27 918 1156 729 37 34 1258 1369 1156 38 32 1216 1444 1024 37 34 1258 1369 1156 36 32 1152 1296 1024 33 31 1023 1089 961 34 34 1156 1156 1156 34 35 1190 1156 1225 34 34 1156 1156 1156 35 33 1155 1225 1089 35 34 1190 1225 1156 33 32 1056 1089 1024 35 33 1155 1225 1089 34 33 1122 1156 1089 36 33 1188 1296 1089 36 35 1260 1296 1225 35 31 1085 1225 961 33 31 1023 1089 961 34 32 1088 1156 1024 36 33 1188 1296 1089 35 32 1120 1225 1024 33 33 1089 1089 1089 36 32 1152 1296 1024 33 33 1089 1089 1089 35 33 1155 1225 1089 35 36 1260 1225 1296 35 32 1120 1225 1024 35 35 1225 1225 1225 36 36 1296 1296 1296 35 35 1225 1225 1225 37 34 1258 1369 1156

Page 66: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

59

1376 1302 44874 47472 42532

Selanjutnya data diatas akan di uji keabsahannya dengan

menggunakan rumus product moment untuk mengetahui tingkat korelasi

variabel, yaitu:

N = 40 XY = 44874

X = 1376 2 = 47472

Y = 1302 2 = 42532

rxy = 2222 YYNXXN

YXXYN

= 22 1302425324013764747240

130213764487440

xxx

x

= 1695204170128018933761898880

17915521794960

x

= 60765505

3408x

= 33448380

3408

= 4.5783

3408

= 0,59

Dari perhitungan di atas, ternyata angka korelasi antara variabel X dan

variabel Y bertanda positif memperhatikan besarnya rxy yang diperoleh yaitu

0,59. ini berarti korelasi antara Pembelajaran akhlak terhadap siswa kelas IX

di Madrasah Tsanawiah Pondok Pesantren Qotrun Nada tergolong sedang atau

cukupan.

K. Interpretasi Data

Page 67: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

60

Apabila hasil tersebut di interpretasikan secara sederhana dengan

mencocokan hasil perhitungan dengan angka indeka korelasi R Product

Moment, ternyata besarnya rxy yang diperoleh terletak antara dari 0,40-0,70

yang berarti variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang sedang atau cukupan

Selanjutnya untuk mengetahui apakah itu signifikan atau tidak, maka r hasil

perhitungan dibandingkan dengan r table. Dan sebelum membandingkan

terlebih dahulu dicari derajat kebebasannya atau df (degree of freedom)

dengan menggunakan rumus :

df = N – nr

= 40 – 2

= 38

Dengan df sebesar 38 jika dikonsultasikan dengan r, masing-masing

untuk r 5% sebesar 0,306 dan 1% 0,393 jika dilihat dari harga r table,

ternyata rxy lebih besar daripada harga r table baik dari taraf signifikansi 5%

maupun 1%. Dengan demikian hipotesa nol (Ho) ditolak, dan hipotesa

alternaif (Ha) diterima. Artinya terdapat korelasi yang signifikan antara

konsistensi pelaksanaan pembelajaran akhlak berpengaruh terhadap perilaku

siswa kelas IX di Madrasah Tsanawiah Qotrun Nada.

Setelah uji hipotesis dilakukan, untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh pelaksanaan pembelajaran akhlak terhadap perilaku siswa kelas IX

di Madrasah Tsanawiah Qotrun Nada., maka digunakan rumus “koefisien

determinasi yang dinyatakan dengan rumus berikut:

KD = r2 x 100 %

KD = (0,59)2 x 100%

= 0,3481 x 100%

= 35%

Page 68: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

61

Kesimpulan yang dapat diambil adalah pelaksanaan pembelajaran

akhlak berpengaruh terhadap siswa kelas IX di Madrasah Tsanawiah Qotrun

Nada. Pengaruhnya sebesar 35% dan 65% dipengaruhi oleh faktor lain

diantara nya ialah Keluarga, lingkungan, teman, dll.

Page 69: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

61

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis, dan setelah

menganalisis data, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa Implementasi

Pembelajaran Akhlak di MTs Qotrun Nada cukup bagus ternyata angka

korelasi antara variabel X dan variabel Y bertanda positif memperhatikan

besarnya rxy yang diperoleh yaitu 0,59. ini berarti korelasi antara

Pembelajaran akhlak terhadap siswa kelas IX di Madrasah Tsanawiah Qotrun

Nada tergolong sedang atau cukupan.dilihat dari jawaban siswa bahwa

pelaksanaan pembelajaran akhlak di MTs Qotrun Nada mempengaruhi

akhlak siswa, Pengaruhnya sebesar 35% dan 65% dipengaruhi oleh faktor

lain diantara nya ialah keluarga, lingkungan, teman, dll.

B. Saran

1. Setelah melihat hasil penelitian bahwa adanya pengaruh yang signifikan

antara pelaksanaan pembelajaran akhlak terhadap Akhlak siswa, maka

hendaknya guru Pendidikan Agama Islam (Akhlak) mempertahankan

pelaksanaan yang selama ini dikatakan baik, bahkan diharapkan jauh lebih

baik lagi.

2. Guru Pendidikan Agama Islam (Akhlak) diharapkan tetap mempertahankan

eksistensinya sebagai seorang guru Bidang studi agama yang profesional

yang melandaskan segala hal pada al-Qur’an dan al-Hadis.

3. Siswa diharapkan tetap selalu mengikuti semua kegiatan keagamaan yang

diadakan di sekolah dan dapat mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-

Page 70: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

62

hari apa-apa yang diperintahkan oleh Allah SWT seperti yang sering di

ajarkan guru bidang studi di sekolah.

4. Penulis berharap, sekecil dan sesederhana apapun kajian ini dapat

bermanfaat bagi para pemerhati dan praktisi pendidikan, khususnya

pendidikan Islam di negeri ini.

Page 71: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

DAFTAR PUSTAKA Arief, Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press,

2002, cet. Ke-2

Hartati, Netty, Islam Dan Psikologi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004

Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo

persada,2005, Cet Ke-1

Sadiman, Arief.S et al,Media Pendidikan :Pengertian Pengembangan, Dan

Pemanfaatannya Jakarta :Rajawali ,1986, Cet Ke-1

Zainudin,dkk, Seluk Beluk Pendidikan dari Al-Ghozali, (Jakarta: Bumi Aksara,1991),cet,1

Syah,Muhibbin Psikologi Belajar, Jakarta : logos,1999,Cet.Ke- 1

Asmaran . Pengantar Akhlak, Jakarta:Raja Grafindo Persada,1994 ,Cet,Ke – 2

Nata, Abuddin, dan Fauzan. Pendidikan Dalam Perspektif Hadist, Jakarta

Presss,2005),CetKe- 1

Nata, Abuddin, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996

Sudarsono, Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja, (Jakarta: Bina Aksara, 1989)

An Nahlawi, Abdurrahman, Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat,

(Jakarta: Gema Insani, 1995)

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Terjamahannya, Bandung:

Diponegoro, 2007

Kurikulum Madrasah Tsanawiyah, GBPP Mata Pelajaran Akhlak, (Jakarta: DEPAG

Darajat, Zakiah, Pendidikan islam dalam keluarga dan sekolah, Jakarta ruhama ,1995 , cet.

2

Halim Mahmud, Ali Abdul, Akhlak Mulia, Gema Insani Press, Jakarta: Cet I. 2004

Indra Kusuma, Amir, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional,1973),

Al Jazairy, Abu bakar, Ilmu dan Ulama : pelita kehidupan dunia, dan akhirat (Jakarta:

pustaka azzam,2001),cet.1

Agus, Bustanuddin, Al Islam, Buku Pedoman Kuliah Mahasiswa untuk Mata Pelajaran

PAI, (Jakarta : PT. RajaGrapindo Persada ,1993), cet,I

Furchan, Arief, Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional

Page 72: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

Bakri, Nazar. 1994. Praktis dan Metodologi Penelitian. Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya.

Cet ke-1

Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: Bumi Aksara: 2008, cet.

Ke-10

Mulyasa, E., Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007,

cet. Ke-3

Narbuko, Cholid dan Ahmadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara, 2004

AR, Zahrudiin dan Hasanuddin Sinaga.2004. Pengantar Studi Akhlak, Jakarta: Rajawali

Press

Risnayanti, Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang, Skripsi (Jakarta: Perpustakaan Umum, 2004)

M. Echols, John dan Sadizly, Hasan, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama,1995)

Pasaribu, Amudi, Pengantar Statistik, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1983, Cet. Ke-6

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 1994, cet. Ke-1

Sudijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Grafindo Persada, 1996

Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT Grafindo, 2006

Supranto, J., Metode Riset dan Aplikasinya di Dalam Riset Pemasaran Jakarta: Lembaga

Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1974

Surakhmad, Winarno, Pengantar Penelitian Ilmiah; Dasar Metoda Teknik, Bandung:

Penerbit Tarsito, 1998, Cet. Ke-8

Syaodih Sukmadinata, Nana, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2006, Cet. Ke-2

Perum Penerbitan dan Percetakan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,

1998

Ghazali, Imam, Ihya ulumudin, Darur Riyan 1987

Ardani, Moh, Akhlak tasawuf Nilai-Nilai akhlak /budi pekerti dalam ibadat dan tasawuf,

Jakarta CV, Karya Mulia Cet-2

Page 73: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak dan pengaruh nya Pada Siswa Kelas IX Di Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Qotrun Nada

A. Petunjuk

1. Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a, b/c) yang anda anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah ini.

2. Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3. Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B. Identitas Responden

1. Nama : (identitas tidak usah ditulis)

2. Kelas:................. . ...

1. Saya rajin melaksanakan shalat lima waktu

a.selalu b.kadang-kadang c. Tidak pernah

2. Saya melaksanakan puasa dibulan ramadhan

a.selalu b.kadang-kadang c. Tidak pernah

3. Saya membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW

a.selalu b.kadang-kadang c. Tidak pernah

4. Saya berkata jujur sesuai tuntunan Rasulullah

a.selalu b.kadang-kadang c. Tidak pernah

5. Saya mempunyai sifat sabar seperti Rasulullah

a.selalu b.kadang-kadang c. Tidak pernah

6. Saya senang membantu teman yang sedang kesulitan

a.selalu b.kadang-kadang c. Tidak pernah

7. Apakah kamu merasa senang ,bila teman kamu mendapatkan sesuatu

a.selalu b.kadang-kadang c. Tidak pernah

8. Saya senang menyenangkan hati orang lain

a.selalu b.kadang-kadang c. Tidak pernah

9. Bila saya salah dalam berbuat , saya senang mendengarkan nasehat orang tua

a.selalu b.kadang-kadang c. Tidak pernah

Page 74: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DAN PENGARUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD... · dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun). Hal ini yang sangat

10. Ketika saya hendak berangkat kesekolah ,saya mencium tang orang tua saya

a.selalu b.kadang-kadang c. Tidak pernah

11. Saya memberi salam ketika bertemu teman atau guru

a.selalu b.kadang-kadang c. Tidak pernah

12. Saya memiliki sifat tawadhu

a.selalu b.kadang-kadang c. Tidak pernah

13. Saya bersyukur atas nikmat Allah

a.selalu b.kadang-kadang c. Tidak pernah

14. Saya termasuk siswa yang selalu Qana’ah dengan apa yang sudah saya miliki

a.selalu b.kadang-kadang c. Tidak pernah

15. Setiap hari saya membaca al-Qur’an a.selalu b.kadang-kadang c. Tidak pernah

16. Saya senang mengikuti salat berjamaah

a.selalu b.kadang-kadang c. Tidak pernah

17. Saya aktif mengikuti kegiatan keagamaan

a.selalu b.kadang-kadang c. Tidak pernah

18. Apabila ada waktu istirahat, dan bertepatan dengan waktu shalat dhuha. a.selalu b.kadang-kadang c. Tidak pernah

19. Saya suka memberikan uang atau sedekah kepada orang yang tidak mampu

a.selalu b.kadang-kadang c. Tidak pernah

20. Saya mematikan TV saat adzan tiba walaupun sedang asyik menonton film

kesayangan

a.selalu b.kadang-kadang c. Tidak pernah