implementasi kewajiban membayar zakat ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/skripsi indah dwi...1...

80
IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH DWI CAHYATI NIM : EES 150684 PEMBIMBING : Drs. H. Fathuddin Abdi, SM.Hk.,MM Refky Fielnanda,S.E Sy.,M.E.I PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

Upload: others

Post on 10-Dec-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

1

IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI

PROFESIONAL KOTA JAMBI

SKRIPSI

INDAH DWI CAHYATI

NIM : EES 150684

PEMBIMBING :

Drs. H. Fathuddin Abdi, SM.Hk.,MM

Refky Fielnanda,S.E Sy.,M.E.I

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2019

Page 2: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

2

ii

Page 3: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

3

iii

Page 4: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

4

iii

Page 5: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

5

MOTTO

عملكم ورسوله والمؤ منون وستردون إلىوقل اعملوا فسيرى الله

هادة فينبئكم بما كنتم تعملون عالم الغيب والشه

Artinya :Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya

serta orang-orang mu’min akan melihat pekerjaanmu itu, dan

kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan

yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu

apa yang telah kamu kerjakan”.( Q.S At-Taubah [9]:105 )

v

Page 6: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

6

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui pelaksanaan atau

implementasi zakat profesi bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) khususnya di

Kantor Wilayah kementerian Agama Provinsi Jambi dan bagaimana pengelolaan

zakat profesi di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jambi. Untuk

menjawab penelitian ini , peneliti menggunakan pendekatan Kualitatif . jenis

penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan

bahwa implementasi zakat profesi bagi pegawai ASN di Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Jambi telah dilaksanakan sesuai dengan undang-

undang no 23 tahun 2011, dan sudah sesuai pula dengan Fatwa MUI dimana

seluruh pendapatan ASN yang sudah mencapai Nishab di Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Jambi dipotong 2,5 % dari gaji kotor.

Pendistribusian zakat sepenuhnya dilakukan oleh BAZNAS provinsi jambi,

sedangkan pengumpulan atau penghimpunan dilakukan oleh UPZ Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Jambi.

Kata kunci : Zakat Profesi, ASN, UPZ

vi

Page 7: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

7

ABSTRACT

This research is an effort to find out the implementation or implementation

of professional zakat for the State Civil Apparatus (ASN), especially in the

Regional Office of the Ministry of Religion of the Province of Jambi and how to

manage professional zakat in the Regional Office of the Ministry of Religion of

the Province of Jambi. To answer this research. Researchers used a qualitative

approach this type of research is a descriptive study. The results of this study

indicate that the implementation of professional zakat for ASN employees at the

Jambi Province Ministry of Religious Affairs Regional Office has been carried out

in accordance with law No. 23 of 2011, and is in accordance with the MUI Fatwa

where all ASN revenues that have reached Nishab at the Ministry of Religious

Affairs Regional Office Jambi Province was cut 2.5% of gross salary. Distribution

of zakat is fully carried out by the BAZNAS of Jambi Province, while the

collection or collection is carried out by the UPZ Regional Office of the Ministry

of Religion of the Province of Jambi.

Keywords: Professional Zakat, ASN, UPZ

vii

Page 8: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

8

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, Wr,Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan dan

merampungkan penulisan skripsi ini yang berjudul : : “Implementasi Kewajiban

Membayar Zakat Profesi Bagi Profesional Kota Jambi”

Kemudian tidak luput pula penulis haturkan sholawat teriring salam

kepada Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah memberikan kita petunjuk

dalam alam kebodohan menuju alam yang terang benderang seperti yang kita

rasakan pada saat sekarang ini, terang bukan karna lampu yang menyinari dan

bukan pula karna bulan dan matahari akan tetapi terangnya karna ilmu

pengetahuan serta keimanan dan Islam.

Dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini, Penulis banyak mendapatkan

masukan dan arahan terutama dari pembimbing Bapak Drs.H.Fathuddin Abdi

SM.Hk.,M.M

selaku pembimbing I dan bapak Refky Fielnanda S.ESy.,M.E.I selaku

pembimbing II. Penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya

kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. H Su’aidi Asy’ari MA, Ph. D Selaku Rektor UIN STS Jambi

2. Bapak Dr. Subhan, M. Ag Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi serta Wakil Dekan I, II dan III Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi .

viii

Page 9: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

9

3. Bapak Sucipto, S. Ag, M. Ag dan Ibu Gwi Awal Habibah, SE.ME.Sy Selaku

Ketua dan Sekretaris Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

4. Bapak Drs.H.Fathuddin Abdi SM.Hk.,M.M selaku Pembimbing I yang telah

memberikan saran perbaikan dalam penulisan Skripsi ini, Membimbing serta

memberi semangat kepada penulis.

5. Bapak Refky Fielnanda S.ESy.,M.E.I selaku Pembimbing II yang telah

memberikan masukan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini.

6. Bapak / Ibu Dosen, Karyawan dan Karyawati Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

7. bapak Ahmad Lutfi S.Pd.I dan bapak Aries Sepda M.Ag., M.Pd serta Bapak

H.A Rahman Sayuti S.Ag, MH selaku Pemberdaya Zakat di Kanwil Kemenag

Provinsi Jambi yang sudah sangat membantu dalam penelitian ini dan bersedia

untuk di wawancarai

8. Ayahanda dan Ibunda yang telah membimbing dan mendidik penulis sejak

kecil, demi terwujudnya cita-cita penulis dan mudah-mudahan Allah SWT

memberikan ampunan atas dosanya serta kesehatan jasmani dan rohani,

panjang umur dan selalu disayangi kepada Keduanya.

9. Kakak Ayu Aprilia yang selalu memberikan apa yang adik-adiknya butuhkan.

Dan adik satu-satunya Achmad bagus tri septio yang selalu menghibur dikala

sedang membutuhkannya

10. Kepada sepupu- sepupuku, Datuk paman dan bibi seluruh keluarga besar yang

selalu memberi semangat dan doanya.

ix

Page 10: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

10

11. Kepada Welly Eprialdo yang selalu setia menemani berjuang dari awal hingga

akhir dan terus memberi semangat dan menjadi pendengar yang baik.

12. Kepada sahabatku Kristantowi, Nurliza, lilis Fitriyani, Fitroh Nurahmatulaeli,

jamaluddin , zainal muttakin, zulfikar dan sahabat seperjuangan Muzakir

Abid, Windriyani, Pangestu juliyani, elsa tiara ardianti dan seluruh teman

lokal C serta pihak telah banyak membantu baik moril maupun material

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua

pihak demi kesempurnaan skripsi ini untuk edisi yang akan datang. Dengan

adanya skripsi ini kiranya dapat memotivasi kepada diri penulis pribadi

khususnya dan para pembaca pada umumnya untuk membuat karya ilmiah

dimasa yang akan datang.

Sepenuhnya hanya dapat memanjatkan Do’a yang sebanyak-banyaknya

kepada kehadirat Allah SWT, semoga jasa-jasa itu menjadi ‘amal sholeh bagi

mereka semuanya dan mendapat ridho dari Allah SWT.

Demikian semoga Allah SWT senantiasa memberi hidayah-Nya kepada kita

semua. Amiin

Jambi, 6 oktober 2019

Penulis

INDAH DWI CAHYATI

NIM.EES150684

x

Page 11: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

11

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................ i

PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR ...................... ii

NOTA DINAS ................................................................................. iii

MOTTO............................................................................................ iv

PERSEMBAHAN ........................................................................... v

ABSTRAK ....................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ..................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................... xi

DAFTAR SINGKATAN ........................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................ 12

C. Tujuan Penelitian ................................................................. 13

D. Manfaat Penelitian ............................................................... 13

E. Batasan Masalah................................................................... 13

F. Kerangka Teori..................................................................... 14

G. Tinjauan Pustaka .................................................................. 35

BAB II METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian .......................................................... 39

B. Lokasi Penelitian .................................................................. 39

C. Jenis dan Sumber Data ......................................................... 39

D. Instrumen Pengumpulan Data .............................................. 40

E. Teknik Analisis Data ............................................................ 41

F. Sistematika Penulisan........................................................... 42

xi

Page 12: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

12

BAB III GAMBARAN UMUM PENELITIAN

A. Sejarah dan Letak Geografis Kanwil Kemenag Provinsi Jambi

.............................................................................................. 43

B. Visi, Misi, Kanwil Kemenag Provinsi Jambi ...................... 47

C. Gambaran Umum UPZ Kanwil Kemenag Provinsi Jambi .. 49

D. Struktur Orgaisasi Kanwil Kemenag Provinsi Jambi........... 51

E. Penyaluran Zakat Profesi Kanwil Kemenag Provinsi Jambi 52

F. Pertanyaan wawancara di Kanwil Kemenag Provinsi Jambi…….. 53

BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Implementasi pembayaran Zakat Profesi ............................. 54

B. Analisa Pola Pengelolaan dan penyaluran Zakat Profesi ..... 58

C. Analisa dampak dan kendala pengelolaan zakat........................... 58

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................ 62

B. Saran.................................................................................... 63

C. penutup ................................................................................. 64

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 65

LAMPIRAN-LAMPIRAN

CURRICULUM VITAE

x

xii

Page 13: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam adalah agama yang tidak hanya berisi tentang doktrin-doktrin

ketuhanan yang diwujudkan dalam ritual-ritual keagamaan seperti shalat, puasa

dan lain sebagainya. Islam juga agama yang sangat peduli terhadap persoalan

kemanusiaan baik berupa interaksi antar manusia maupun kepedulian terhadap

sesama seperti fakir miskin. Bukti kongkritnya adalah adanya kewajiban

membayar zakat.

Zakat adalah sebagai sistem sosial ekonomi, memiliki aspek sistem

tersendiri pada masa kejayaan Islam. Zakat sebagai sebuah elemen dalam dimensi

perekonomian telah memainkan peranan penting dalam membentuk aspek sistem

dalam struktur perekonomian. Sebuah sistem aspek inilah yang telah digambarkan

dengan tinta sejarah peradaban Islam mulai dari khalifah Abu Bakar yang telah

memberikan aturan pelaksanaan, regulasi ,dan system yang aplikatif dalam

menghasilkan tujuan sosial ekonomi syariah dari zakat itu sendiri. Zakat profesi

(penghasilan) sebelum adanya Undang-Undang Nomor 38 tahun 19991 ,

Dalam agama Islam, ada satu ajaran yang penting untuk diketahui bahwa

dalam harta orang kaya terdapat hak orang lain yang harus dikeluarkan dalam

bentuk zakat, infaq, shadaqah, dan sebagainya. Perintah menafkahkan harta guna

membantu sesama anggota masyarakat yang kurang beruntung tersebut

1 Pada UU RI Nomor 38 Tahun 1999, pasal 11 poin f, dinyatakan bahwa harta yang wajib

dizakati adalah dari hasil pendapatan dan jasa. Oleh karena itu, setiap orang Islam yang

mempunyai pekerjaan yang menghasilkan upah /gaji , pendapatan yang besar dan sudah mencapai

nisab, maka wajib mengeluarkan zakat profesinya.

1

Page 14: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

2

merupakan pelaksanaa kongkrit dari prinsip Islam tentang keadilan sosial.

(Departemen Agama ,2002 :3).

Zakat merupakan sumber dana potensial yang dapat dimanfaatkan untuk

kesejahteraan umum bagi seluruh masyarakat. zakat perlu diatur pengelolaanya

secara professional dan bertanggung jawab, hal ini harus dilakukan secara

simultan antara masyarakat dengan pemerintah. Pihak pemerintah berkewajiban

memberikan perlindungan, pembinaan dan pelayanan kepada muzaki, mustahiq

dan pengelola zakat. Tujuannya adalah untuk memberikan kesadaran kepada

masyarakat dalam melaksanakan kewajiban membayar zakat, pelayanan dan

pengelolaan oleh badan amil zakat dengan demikian , zakat diharapkan benar-

benar mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial , serta

meningkatnya hasil guna dan daya guna zakat.

Pengelolaan zakat diatur dalam undang-undang nomor 23 tahun 2011 ayat

2 dinyatakan bahwa zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang

muslim atau badan usaha untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya

sesuai dengan syariat Islam.Didalam al-quran terdapat 27 ayat yang

menyejajarkan kewajiban shalat berfungsinya zakat sebagai instrumen

pemerataan. Belum terkumpulnya zakat secara optimal dilembaga pengumpul

zakat, karena pengetahuan zakatnya yang masih terbatas. Seharusnya zakat di

Indonesia termasuk didalamnya zakat profesi khususnya dikota jambi bisa

menjadi sumber ekonomi yang handal dan dapat menjadi solusi dalam

mengentaskan kemiskinan hal ini didasarkan kepada peraturan yang sudah ada

yaitu undang-undang nomor 23 tahun 2011 dan pp no.14 tahun 2014 sebagai

Page 15: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

3

aturan pelaksanaanya. Ketentuan-ketentuan yang ada didalamnya sudah jelas

memberikan arahan yang tegas, tentang cara pengelolaan zakat yang meliputi ;

perencanaan, pelaksanaan, pengordinasian dalam pengumpulan, pendistribusian

dan pendayagunaan zakat. Pada pasal 4 ayat 2 huruf (h) UU nomor 23 tahun 2011

tentang pengelolaan zakat dijelaskan bahwa harta yang dikenai zakat adalah hasil

pendapatan dan jasa. 2

Kemudian pada tahun 2003 Majelis Ulama Indonesia (MUI)

mengeluarkan fatwa tentang zakat penghasilan sesuai dengan keputusan fatwa

tersebut dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan penghasilan adalah setiap

pendapatan seperti gaji, honorium ,upah , jasa dan lain-lain yang diperoleh dengan

cara yang halal, baik rutin seperti pejabat Negara, pegawai, karyawan, maupun

tidak rutin seperti dokter , pengacara , konsultan dan sejenisnya, serta pendapatan

yang diperoleh dari pekerjaan bebas lainnya”. dalam fatwa MUI juga dijelaskan

bahwa semua bentuk penghasilan yang halal wajib dikeluarkan zakatnya dengan

syarat telah mencapai nisab satu tahun yaitu senilai emas 85 gram. Adapun kadar

zakat penghasilan adalah 2,5%.3

Syaikh Muhammad Al-Ghazali menganalogikan zakat profesi dengan

zakat hasil pertanian. Baik dalam nisab maupun besarnya zakat yang wajib

dikeluarkannya. Besar zakatnya adalah 10% atau 5% dari hasil yang diterima

tanpa terlebih dahulu dipotong kebutuhan pokok. Sedangkan Yusuf al-Qardawi

dalam mempertimbangkan untuk menguatkan pendapatnya, bahwa besarnya zakat

profesi disamakan dengan uang atau perdagangan , yaitu 2,5% dari hasil

2 UU No 23 Tahun 2011, Tentang Pengelolaan Zakat Bab I Pasal 1 Ayat 1

3 Ali Trigiyanto, “Zakat Profesi Antara Pendukung Dan Penentang,” Jurnal Hukum Islam

14, no. 2 (2016): 135–51.

Page 16: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

4

pendapatan, beliau berkata: ‘ benar bahwa nikmat Allah dalam hasil tanaman dan

buah-buahan lebih jelas dan mensyukurinya lebih wajib, namun demikian tidak

berati bahwa salahsatu pendapatan tegas wajib zakat sedangkan yang satu lagi

tidak. Perbedaanya cukup dengan bahwa pembuat syariat mewajibkan zakat hasil

tanah sebesar sepersepuluh atau seperdua puluh sedangkan pada harta penghasilan

berupa uang atau yang senilai uang, sebanyak seperempat puluh.

Menurut pandangan BAZIS dan kebanyakan ulama indonesia nisab dan

kadar zakat profesi yang harus dikeluarkan adalah 2,5%, hal ini berdasarkan

rujukan dari pendapat Yusuf al- Qardawi. Alasan penetapan 2,5% ini berdasarkan

alasan sudah menurut ukuran yang berlaku dalam negara Islam.

Zakat profesi merupakan salah satu jenis zakat kotemporer dalam

pembahasan fiqih saat ini. Harta hasil usaha seperti gaji pegawai, upah karyawan,

pendapatan dokter, insinyur, pengacara dan yang lain yang mengerjakan profesi

tertentu dan juga seperti pendapatan yang diperoleh modal yang diinvestasikan

diluar sektor perdagangan ,seperti mobil , kapal , kapal terbang, percetakan ,

tempat-tempat hiburan dan lain-lainnya wajib terkena zakat persyaratan satu tahun

dan dikeluarkan pada waktu diterima.

Adapun landasan hukum mengenai kewajiban zakat profesi sudah ada

dalam firman Allah surat At-taubah ayat 103, Al-baqarah ayat 267 dan firman

Allah dalam surat Adz-dzariyat ayat 19;

“Dan pada harta –harta mereka ada hak untuk orang miskin yang

meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian”

Page 17: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

5

Semua penghasilan melalui kegiatan professional tersebut apabila telah

mencapai nishab, maka wajib dikeluarkan zakatnya . selain itu dalam bab IV pada

pasal 11 ayat 2 huruf (f) UU nomor 38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat,

dejelaskan bahwa harta yang dikenai zakat adalah hasil pendapatan dan jasa.

Kemudian pada tahun 2011 DPR beserta pemerintah merevisi UU nomor 38 tahun

1999 dan mengeluarkan UU tahun 2011 tentang pengelolaan zakat. Pada pasal 4

ayat 2 huruf (h) UU nomor 23 tahun 2011 dijelaskan zakat maal meliputi

pendapatan dan jasa. Meskipun sudah ada dalil , undang-undang dan fatwa MUI

mengenai zakat profesi tetap saja para professional masih minim kesadaran dalam

membayar zakat profesi. 4

Sejak dulu permasalahan zakat secara umum hanya terfokus kepada dua

hal pokok, yakni mengenai pengelolaan dan mengenai kesadaran para wajib zakat.

Untuk pengelolaan zakat sesungguhnya sudah diatur oleh UU nomor 38 tahun

1999, hanya pelaksanaannya yang masih kurang konsisten.

Pembayaran zakat profesi melalui pemotongan gaji PNS (sekarang

berubah dengan istilah ASN) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jambi

telah lama dilakukan. Pemotongan zakat profesi mendapatkan respon dari

berbagai kalangan pegawai Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jambi, baik berupa

respon positif maupun negatif. Pada perkembangannya semua pegawai

Kementerian Agama Provinsi Jambi menerima pembayaran zakat profesi dengan

cara potongan gaji setiap bulan. Penyaluran zakat profesi yang dikelola oleh

Kementerian Agama Provinsi Jambi dirasa masih kurang transparan dalam hal

4UU No 23 Tahun 2011, Tentang Pengelolaan Zakat Bab I Pasal 1 Ayat 1

Page 18: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

6

penyaluran dan pengelolaan. Para ASN hanya mengetahui jumlah pemotongan

gaji tiap bulan melalui slip gaji tanpa ada perincian yang jelas mengenai zakat

yang dikumpulkan dan jumlah penyalurannya.

Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Kementerian Agama Provinsi Jambi

merupakan satu-satunya lembaga yang berwenang untuk melaksanakan tugas

pengumpulan zakat pegawai di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

Jambi. Lembaga ini secara hirarki dibawah Badan Amil Zakat Nasional

(BAZNAS) Kota jambi. Potensi zakat yang berasal dari pegawai Kementerian

Agama Kota Jambi kurang lebih 12.521.569 juta Rupiah. Potensi sebesar itu kalo

tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan masalah. Berikut data ASN Kantor

Wilayah Provinsi Jambi yang membayar zakat

Tabel 1.1 Data ASN yang dikenakan Zakat Profesi

NO NAMA DASAR

PENGENAAN

ZAKAT

KADAR ZAKAT

1 Drs. H. Muhamad, M.Pd.I Rp.8.446.320 2,5 % Rp. 211.158

2 H.M. Yazid, M.Sy Rp. 4.546.000 2,5 % Rp.113.650

3 H.M. Mujahid Al

Muhtaram, M.Fil.I

Rp.4.822.720 2,5 % Rp.120.568

4 Erna Juita, S.Pd.I Rp. 4.184.320 2,5 % Rp.104.608

5 Agustini, SE Rp.3.725.400 2,5 % Rp.93.135

6 Drs. H. Thoif, M.Pd.I Rp. 5.178.000 2,5 % Rp.129.450

7 Ahmad Munir Rp. 5.230.400 2,5 % Rp.130.760

Page 19: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

7

8 Wagiman, S.Pd.I Rp.4.666.720 2,5 % Rp.116.668

9 H. Muhammad Bafadhal,

SE

Rp. 4.180.000 2,5 % Rp.104.500

10 Drs. H. Mustamin Rp. 5.448.500 2,5 % Rp.136.215

11 H. Khoirul Anam, SE Rp. 4.077.280 2,5 % Rp.101.933

12 Edy Mulyawan, SE Rp. 3.304.800 2,5 % Rp.82.620

13 H. Wahyudi Abdul

Wahab, M.Fil.I

Rp. 4.948.800 2,5 % Rp.123.720

14 Ahmad Lutfi, S.Pd.I Rp. 4.873.000 2,5 % Rp.121.825

15 H. Reno Zahrofi, S.Pd.I Rp. 5.448.600 2,5 % Rp.136.215

16 H. Pamuji, S.Ag Rp. 3.416.800 2,5 % Rp.85.420

17 Darsiah Rp. 4.450.800 2,5 % Rp.111.270

18 Dwi Tarunaji, S.Ag Rp. 4.952.320 2,5 % Rp.123.808

19 H. Ahmad Yani Rp. 4.725.680 2,5 % Rp.118.143

20 Hj. Sumidar, S.Ag, MM Rp. 4.702.720 2,5 % Rp.117.568

21 Mugiono, S.Pd.I Rp. 5.247.600 2,5 % Rp.131.190

22 Nawawi Rp. 3.859.400 2,5 % Rp.96.485

23 H. Mansurudin, S.Ag Rp.5.199.280 2,5 % Rp.129.983

24 Hj. Maydarlismawati,

S.Pd.I

Rp. 5.141.400 2,5 % Rp.128.535

25 H. Hardiyanto, ST, MM Rp. 4.258.720 2,5 % Rp.106.468

26 Hj. Rita Yasni, M.Pd.I Rp. 6.082.880 2,5 % Rp.152.073

Page 20: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

8

27 Armayulis Rp. 4.469.600 2,5 % Rp.111.740

28 Hj. Puspa Riza, SE, M.EI Rp. 4.756.000 2,5 % Rp.118.900

29 Suryani, SE Rp. 3.947.800 2,5 % Rp.98.695

30 Mukhlis H.A, S.Fil.I,

M.Ud

Rp. 3.930.800 2,5 % Rp.98.270

31 Nurhaida Rp. 4.450.800 2,5 % Rp.111.270

32 H. Junaidi Rp. 3.998.880 2,5 % Rp.99.973

33 Dra. Hj. Rosita Darti Rp. 4.539.320 2,5 % Rp.113.483

34 Cholida, S.Pd.I Rp. 3.930.800 2,5 % Rp.98.270

35 Retno Wulandari, S.Kom Rp. 4.191.000 2,5 % Rp.104.775

36 Rahmawati, SE Rp. 3.825.000 2,5 % Rp.95.625

37 Hj. Nurdiana, S.Kom Rp. 4.291.520 2,5 % Rp.107.288

38 Mubarik, SE Rp. 4.180.000 2,5 % Rp.104.500

39 Darmayanti Rp. 3.655.400 2,5 % Rp.91.385

40 Arpani, S.Kom, MAB Rp. 4.822.720 2,5 % Rp.120.568

41 Eka Yuliana, SE Rp.3.941.600 2,5 % Rp.98.540

42 Aries Sepda S.Ag.M.Pd Rp.5.212.880 2,5 % Rp.130.323

43 Hj. Evy Yulia, M.Pd Rp. 3.620.320 2,5 % Rp.90.508

44 Pendri Rp. 3.216.200 2,5 % Rp.80.405

45 Darmawati, SE Rp. 3.930.800 2,5 % Rp.98.270

46 H. Pungut Supriady, M.HI Rp. 4.546.000 2,5 % Rp.113.650

47 Mahdalena Rp. 4.723.200 2,5 % Rp.118.080

Page 21: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

9

48 Ansoriah, S.Ag Rp. 4.682.600 2,5 % Rp.117.065

49 Zulfauzi, S.Ag Rp.6.035.920 2,5 % Rp.150.898

50 Hj. Almaidah, S.Pd.I Rp.5.367.380 2,5 % Rp.134.183

51 Suryaneti Rp. 4.579.200 2,5 % Rp.114.480

52 Dra. Dasmia Rp. 4.064.200 2,5 % Rp.101.605

53 Nevi Purbawati, S.I.Kom Rp. 3.825.000 2,5 % Rp.95.625

54 Nurhasanah, S.Kom Rp. 3.970.400 2,5 % Rp.99.260

55 Andini Rizki Amalia,

S.SI, MM

Rp. 4.600.000 2,5 % Rp.115.000

56 H. Yan Apriadi, S.Kom Rp.4.180.000 2,5 % Rp.104.500

57 M. Syahriadi, SE Rp. 4.180.000 2,5 % Rp.104.500

58 Sumiyati, SE Rp. 3.825.000 2,5 % Rp.95.625

59 Phopy Octavia Firta,

A.Md

Rp. 3.727.520 2,5 % Rp.93.188

60 Eva Latifah, SE Rp. 3.825.000 2,5 % Rp.95.625

61 Eko Dian Iing Solihin, SE,

MM

Rp. 4.030.480 2,5 % Rp.100.763

62 Avrizal, SE Rp. 4.077.520 2,5 % Rp.101.938

63 Elfandi Putra, S.Ag Rp. 3.593.000 2,5 % Rp.89.825

64 Lidya Novaliza, SE Rp. 3.324.720 2,5 % Rp.83.118

65 Amrison Putrawan, SE Rp. 4.077.520. 2,5 % Rp.101.938

66 Sabar Rp. 3.619.400 2,5 % Rp.90.485

Page 22: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

10

67 H. M.Fathi, M.Pd.I Rp. 4.822.720 2,5 % Rp.120.568

68 Hj. Sari Indah Fitrianti,

SE

Rp. 3.105.520 2,5 % Rp.77.638

69 H. Achmat Juni, S.Pd.I Rp. 3.894.880 2,5 % Rp.97.373

70 H. Zulkapi, S.Pd.I Rp. 4.090.480 2,5 % Rp.102.263

71 Mirza Rodiani, SH Rp. 3.722.480 2,5 % Rp.93.063

72 H. Firdaus Firmansyah,

SE

Rp. 4.423.320 2,5 % Rp.110.808

73 M. Fadly, SH, MH Rp. 3.825.00 2,5 % Rp.95.625

74 Paspihani, S.Sos.I Rp.3.825.000 2,5 % Rp.95.625

75 Dedi Irama, MAB Rp. 4.546.000 2,5 % Rp.113.650

76 H. Bakhrun Jamil, M.Pd.I Rp. 4.077.280 2,5 % Rp.101.933

77 Hj. Muzayana, Amd Rp. 3.655.400 2,5 % Rp.91.385

78 Lilis Suryani, SE Rp.3.105.520 2,5 % Rp.77.638

79 HJ. Nurcahaya, S.Ag,

M.Pd

Rp.4.113.800 2,5 % Rp.102.845

80 H. Ahmad Syafrizal, S,

Ag, M.Si

Rp. 4.822.720 2,5 % Rp.120.568

81 Dedy Trisma, S.HI Rp. 3.828.000 2,5 % Rp.95.625

82 Yeni Fatma Sabli, SE.I Rp. 3.195.400 2,5 % Rp.79.885

83 Reyli Johansyah, SE Rp.3.722.480 2,5 % Rp.93.063

84 Dra. Lili Hidayati Rp. 3.834.800 2,5 % Rp.95.870

85 Amiruddin, S.Ag, M.Pd.I Rp.5.078.800 2,5 % Rp.126.970

Page 23: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

11

86 Hj. Nilawati, S.AP Rp. 3.689.400 2,5 % Rp.92.235

87 Suprapto, SE Rp.3.629.800 2,5 % Rp.90.745

88 Hidayat Rp. 3.222.400 2,5 % Rp.80.560

89 H. Lukman, S.Ag Rp. 4.472.720 2,5 % Rp.111.818

90 Rini Susanti, SE, MM Rp. 3.516.480 2,5 % Rp.87.913

91 Hesti Desmira, SE Rp.3.105.480 2,5 % Rp.77.638

92 Hayani, S.Kom Rp. 4.692.280 2,5 % Rp.117.308

93 H. Roqi Setiawan, S.Ag Rp. 4.077.280 2,5 % Rp.101.933

94 H. Helmi Dinar, S.Ag Rp. 3.874.400 2,5 % Rp.96.860

95 H. Zeifni Ishaq, S.Ag,

M.HI

Rp. 4.882.680 2,5 % Rp.120.568

96 Muh Jamil, S.Ag Rp.4. 168.400 2,5 % Rp.104.210

97 H. Rahman Sayuti, S.Ag Rp. 5.919.280 2,5 % Rp.147.983

98 H. Julan, S.Ag, M.Pd.I Rp. 6.057.120 2,5 % Rp.151.428

99 H. Abd Rahman, M.Pd.I Rp. 5.828.600 2,5 % Rp.145.715

100 Inda Ikati, S.IP Rp. 3.825.000 2,5 % Rp.95.625

101 H. Zostafia, S.Ag, M.Pd.I Rp. 5.777.920 2,5 % Rp.144.448

102 Fatahuddin, S.Ag Rp.4.270.480 2,5 % Rp.106.763

103 Setiyono, SE, MM Rp.4.432.280 2,5 % Rp.110.808

104 H. Dasman, A.Md Rp. 4.347.400 2,5 % Rp.108.685

105 Ismail Sulaiman, A.Md Rp.4.228.880 2,5 % Rp.105.723

106 Bahtiar, SE Rp. 3.798.800 2,5 % Rp.94.970

Page 24: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

12

107 Drs. H. Abdullah Saman,

M.Pd.I

Rp.6.107.600 2,5 % Rp.152.690

108 Hendra Hadi, M.Pd.I Rp. 4.310.320 2,5 % Rp.107.758

109 Maria Ulfa, M.Pd.I Rp. 3.915.520 2,5 % Rp.97.888

110 Rifka Yanti, SE, M.AP Rp. 3.771.800 2,5 % Rp.94.295

Jumlah Rp.482.265.760 2,5 % Rp.12.521.357

Sumber Data : UPZ kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jambi

Berpijak dari fenomena tersebut, penulis merasa terppanggil untuk

mengetahui lebih dalam mengenai bagaimana implementasi atau pelaksanaan

zakat profesi dengan meneliti skripsi dengan judul :

“IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI

PROFESIONAL KOTA JAMBI”

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana implementasi kewajiban membayar zakat profesi bagi Pegawai

ASN di Kantor Wilayah Kementerian Agama ProvinsinJambi?

2. Bagaimana pengelolaan zakat profesi pegawai ASN di Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Jambi?

3. Bagaimana Dampak dan Kendala pengelolaan zakat Profesi di BAZNAS

Provinsi Jambi?

Page 25: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

13

C. Tujuan masalah

1. Untuk mengetahui implementasi kewajiban dalam membayar zakat profesi

bagi pegawai ASN di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi jambi

2. Untuk mengetahui pengelolaan zakat profesi pegawai di Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Jambi

3. Untuk mengetahui dampak dan kendala pengelolaan zakat Profesi di

BAZNAS Provinsi Jambi

D. Manfaat Penelitian

1. Sebagai salah satu syarat dalam penelesaian studi tingkat sarjana pada

Faklutas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin jambi.

2. Hasil penelitian ini diharapka menjadi bahan masukan bagi pemerintah

daerah dari tingkat daerah maupun tingkat desa

3. Menambah wawasan penulis sebagai bahan perbandingan antara teori

yang telah dipelajari dengan praktek yang diterapkan.

E. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah pihak yang membayar

zakat profesi (zakat mal) difokuskan kepada profesional yang berprofesi sebagai

ASN atau PNS di Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Jambi.

F. Kerangka Teori

1. Implementasi

Implementasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “implementation” yang

berarti pelaksanaan. (Echols, 2003:313) Dengan demikian tindakan

implementasi akan terkait dengan tata cara atau proses dan prosedur. Dalam

Page 26: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

14

pengertian umum implementasi adalah suatu tindakan atau pelaksana rencana

yang telah disusun secara cermat dan rinci (matang).

2. Pengertian zakat

Dalam Islam pembahasan zakat secara terperinci dan sistematik dapat

ditemukan dalam Al-quran dan Hadis Nabi SAW sejak beberapa abad yang

lalu. Zakat adalah salah satu rukun Islam yang ditetapkan Allah swt kepada

hambaNya sebagai suatu ibadah dalam rangka manifestasi hablum minallah

di satu sisi dan mengandung nilai sosial yang sanga tinggi (hablum

minannas). Sebagai syariat zakat dikerjakan untuk menunjukan ketaatan dan

kepatuhan muslim terhadap sang pencipta alam semesta, dan mekanisme

pelaksanaanya pun sesuai dengan ketentuan dan petunjuk dari Rasulullah

saw. Selain itu juga zakat sebagai ibadah sosial yang bertujuan untuk

membantu mengatasi permasalahan kemiskinan umat.

Secara etimologis (bahasa) , kata zakat berasala dari kata zaka yang

artinya “tumbuh, berkah, bersih dan baik”. Menurut lisan al- arib arti dasar

dari zakat ditinjau dari sudut pandang bahasa , adalah “suci, tumbuh, berkah,

dan teruji” semuanya digunakan didalam alquran dan Hadis dalam kitab

kifayatul Akhyar, disebutkan bahwa zakat menurut bahasa artinya tumbuh,

berkah dan banyak kebaikan. Sedangkan menurut hammudah abdalati

menyatakan bahwa the literal and simple meaning of zakah is purity. Artinya

Page 27: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

15

pengertian sederhana dari zakat adalah kesucian. Ada juga yang mengartikan

peningkatan atau perkembangan (Development).

Adapun pengertian zakat secara terminology (istilah) telah direspon

dengan beberapa pengertian , sebagaimana berikut ini. Dalam Ensiklopedi

Aquran disebutkan , menurut istilah hukum Islam , zakat itu maksudnya

mengeluarkan sebagian harta , diberikan kepada yang berhak menerimanya,

supaya harta yang tinggal menjadi bersih dari orang-orang yang memperoleh

harta menjadi suci jiwa dan tingkah lakunya.5

Zakat adalah sebuah pranata ibadah sosial yang berasal dari istilah

hukum Islam. Oleh karena itu membicarakan masalah zakat tidak lepas dari

pembicaraan tentang konsepsi zakat menurut Islam. Orang yang telah

mengeluarkan zakat diharapkan hati dan jiwanya akan menjadi bersih

sebagaimana firman Allah SWT

Artinya : “ambilah zakat dari sebagian harta mereka dengan zakat

itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka” (QS. At-Taubah:103)

5 Aan Jaelani “ Manajemen Zakat di Indonesia dan Brunei Darussalam” (Cirebon,

Nurlati press, 2015) hal. 5

Page 28: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

16

Selain hati dan jiwanya bersih , kekayaannya juga akan bersih pula.

Dari ayat diatas tergambar bahawa zakat akan dikeluarkan oleh muzzaki

(orang yang mengeluarkan zakat) dapat membersihkan dan mensucikan

hati mereka, tidak lagi mempunyai sifat yang tercela terhadap harta,

seperti rakus dan kikir6

Secara bahasa zakat berarti tumbuh (numuww) dan bertambah

(ziyadah) jika diucapkan , zaka al-zar’ , artinya adalah tanaman itu

tumbuh dan bertambah. Mazhab hanafi mendefenisikan zakat dengan “

menjadikan sebagian harta yang khusus dari harta yang khusus sebagai

milik orang yang khusus, yang ditentukan oleh syariat karena Allah SWT.

Yang dimaksud dengan kata ‘sebagian harta’ dalam pernyataan diatas

adalah keluarnya manfaat (harta) dari orang yang memberikannya.

Sedangkan yang dimaksud dengan ‘bagian yang khusus’ adalah kadar

wajib dikeluarkan. Maksud ‘orang yang khusus’ ialah para mustahiq zakat.

Yang dimaksud ‘yang ditentukan syariat’ ialah seperempat puluh yakni

2.5%”

Dr. Yusuf Qardawi mengatakan bahwa pandangan Islam mengenai

zakat adalah bahwa zakat merupakan lambang pensyukuran nikmat,

pembersih jiwa, pembersih harta, dan pemberian hak Allah, hak

6 Shobirin , Op. Cit, hal 318

Page 29: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

17

masyarakat, dan hak orang yang lemah. Pandangan itu menegaskan bahwa

zakat wajib dipungut dari hasil kerja sebagaimana juga dipungut dari

pendapatan yang lain, meskipun besar zakat masing-masing berbeda-

beda.7

3. Landasan kewajiban dan dasar hukum zakat

a. Al Qur’an

Didalam Al Qur’an terdapat lebih kurang lebih 27 ayat yang

mensejajarkan shalat dengan kewajiban zakat, dan hanya satu kali

disebutkan dalam konteks yang sama akan tetapi dalam ayat berbeda, yaitu

surat Al Mukminun ayat 2 dan ayat 4 salah satu ayat Al Qur’an yang

mensejajarkan zakat dengan ibadah sholat ada dalam surat Al Baqarah ayat

43 yang artinya;

“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta

orang orang yang rukuk”. (Al-baqarah ;43)

7 Yusuf Qardhawi, Hukum zakat, (Bandung: Mizan , 1973) h. 489

Page 30: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

18

’’Tidaklah mereka itu diperintah , melainkan supaya beribadah

kepada Allah dengan ikhlas dan condong melakukan agama karenaNya,

begitupula supaya mengerjakan shalat dan mengeluarkan Zakat , dan

itulah agama yang lurus” (Al-bayyinah;05)

b. Al Hadits

Posisi hadits sunnah Rasulullah adalah mengekutkan dan

menjelaskan apa yang dinyatakan bicara umum dalam Al Qur’an. Karna

Al Qur’an adalah sumber hukum Islam yang utama. Oleh karna itu Al

Qur’an hanya membuat fungsi umum tentang suatu masalah. Salah satu

penjelasan tentang kewajiban zakat dalam Hadist Riwayat Imam Muslim,

bahwa rasulullah SAW bersabda ;

“Tidaklah seseorang yang memiliki harta simpanan (emas dan

perak) dan tidak mengeluarkan zakatnya kecuali harta tersebut akan

(setrika) yang diaetrikakan pada punggung dan jidatnya. Samai ALLAH

swt menetapkan keputusan diantara para hambaNya, pada suatu hari

yang pada ukuran waktunya 50 ribu tahun kemudian diperlihatkan

jalannya, mungkin ke surga atau neraka”.

4. Macam-macam Zakat

Zakat dalam ketentuan hukum Islam itu ada dua, yaitu zakat fitrah dan

zakat mal. Pertama, zakat Fitrah yang dinamakan juga zakat badan. Orang yang

dibebani untuk mengeluarkan zakat fitrah adalah orang yang mempunyai lebih

Page 31: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

19

dalam makanan pokoknya untuk dirinya dan untuk keluarganya pada hari dan

malam hari raya, dengan pengecualian kebutuhan tempat tinggal, dan alat-alat

primer. Kedua, zakat māl adalah zakat yang dikeluarkan dari harta-harta

yang dimiliki seseorang dengan dibatasi oleh nisab. Dalam Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat, pasal 11

menetapkan bahwa zakat terdiri dari atas zakat mal dan zakat fitrah. Harta yang

dikenakan zakat adalah:

a. Emas, perak, dan uang;

b. Perdagangan dan perusahaan

c. Hasil pertanian, hasil perkebunan, dan hasil perikanan;

d. Hasil pertambangan;

e. Hasil peternakan;

f. Hasil pendapatan dan jasa;

g. Rikaz;8

5. Syarat-syarat kekayaan yang wajib dikeluarkan zakat

a. Milik Penuh (Almikuttam)

Yaitu : harta tersebut berada dalam Kontrol dan kekuasaan secara

penuh. Harta tersebut didapatkan melalui proses pemilikan yang dibenarkan

menurut syariat Islam, seperti : usaha, warisan , pemberian Negara atau orang

8 Elsi kartika, pengantar hukum zakat dan wakaf, (Jakarta , Grasindo 2007) h. 12

Page 32: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

20

lain dan cara-cara yang sah. Sedangkan apabila harta tersebut diperoleh dengan

cara yang haram maka zakat atas harta tersebut tidaklah wajib.

b. Berkembang

Yaitu harta tersebut dapat bertambah atau berkembang bila diusahakan

atau mempunyai potensi untuk berkembang.

c. Cukup nishab

Artinya harta tersebut telah mencapai jumlah tertentu sesuai dengan

ketettapan syara’ sedangkan harta yang tidak sampai nishabnya terbebas

d. Lebih dari kebutuhan pokok

Kebutuhan pokok adalah kebutuhan minimal yang diperlukan

seseorang dan keluarga yang menjadi tanggungan untuk kelangsungan

hidupnya. Kebutuhan tersebut seperti kebutuhan primer atau Kebutuhan Hidup

Minimum (KHM), seperti pakaian, rumah, kebutuhan sehari-hari.

e. Bebas dari hutang

Orang yang mempunya hutang sebesar atau mengurangi senishab yang

harus dibayar pada waktu yang sama (dengan waktu mengeluarkan zakat),

maka harta tersebut terbebas dari zakat.

f. Berlalu satu tahun (Al-Haul)

Maksudnya adalah bahwa pemilikan harta tersebut sudah berlalu satu

tahun. Persyaratan ini hanya berlaku bbagi ternak , harta simpanan dan

Page 33: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

21

perniagaan. Sedang hasil pertanian , buah-buahan dan rikaz (barang temuan)

tidak ada syarat haul.

6. Tujuan zakat

Zakat merupakan ibadah yang mengandung dua dimensi, ialah dimensi

habluminallah dan dimensi habluminannas. Ada beberapa tujuan yang ingin

dicapai oleh Islam dibalik kewajiban zakat adalah sebagai berikut.

a) Mengangkat derajat fakir miskin dan membantunya keluar dari kesulitan

hidup dan penderitaan.

b) Membantu pemecahan permasalahan yang dihadapi oleh gharim ibnusabil dan

mustahiq dan lain-lainnya.

c) Membentangkan dan membina tali persaudaraan sesame umat Islam dan

manusia pada umumnya.

d) Menghilangkan sifat kikir dan atau loba pemilik harta kekayaan.

e) Menjembatani jurang pemisah antara yang kaya dengan yang miskindalam

suatu masyarakat.

f) Mengembangkan rasa tanggung jawab sosial pada diri seseorang terutama

pada mereka yang mempunyai harta

g) Mendidik manusia untuk berdisiplin menunaikan kewajiban dan menyerahkan

hak orang lain yang ada padanya.

Page 34: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

22

h) Sarana pemerataan pendapatan (rezeki) untuk mencapai keadilan sosial.9

2. Zakat Profesi

a) Pengertian zakat profesi

Zakat profesi adalah zakat yang dikenakan pada tiap pekerjaan atau

keahlian tertentu , baik yang dilakukan sendiri tanpa Teragntung kepada orang

lain maupun yang dilakukan secara bersama-sama baik dengan orang lain

maupun dengan lembaga lain yang mendatangkan penghasilan berupa uang

yang telah memenuhi nisab (batas minimum untuk berzakat).10 Ada juga yang

mendefinisikan zakat profesi dengan zakat atas penghasilan yang diperoleh

dari pengembangan potensi diri yang dimiliki seseorang dengan cara yang

sesuai syariat, seperti upah kerja rutin,profesi dokter, pengacara , arsitek, dan

lain-lain.11

Syaikh yusuf al-Qhardawi (1973:487) sebagai seorang ulama yang

mempopulerkan zakat profesi, mendefinisikan zakat profesi sebagai zakat yang

dikeluarkan dari penghasilan yang didapat dari pekerjaan yang dikerjakan

sendiri dikarenakan kecerdasannya atau keterampilannya sendiri seperti seperti

dokter, penjahit, tukang kayu, dan lainnya atau dari pekerjann yang tunduk

9 Elsi Kartika, pengantar hukum zakat dan wakaf , (Jakarta :Grasindo 2007) hal. 13 10 Oom Mukarromah, Zakat profesi Pegawai Negeri Sipil (Banten: FTK Banten press

2016) hal. 55 11 Nasrun Harun , zakat ketentuan dan permasalahannya (Jakarta, direktorat jendral

Bimbingan Masyarkat Islam Departement Agama, 2008) hal. 2

Page 35: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

23

pada perseroan ataupun perseorangan dengan mendapat upah gaji, honorarium

seperti pegawai negeri sipil.12

Menurut kamus bahasa Indonesia (1989:702) yang dimaksud dengan

profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi dengan pendidikan keahlian

tertentu (keterampilan, kejuruan dan sebagainya). Professional adalah yang

bersangkutan dengan profesi , memerlikan kepandaian khusus untuk

menjalankannya.13 Selain itu ada juga yang berpendapat bahwa yang dimaksud

dengan profesi adalah segala usaha yang halal yang mendatangkan hasil (uang)

yang relative banyak dengan cara yang mudah, baik melalui keahlian tertentu

atau tidak.

Apabila dilihat dari dari pengertian profesi diatas, ada poin-poin yang

harus digarisbawahi berkaitan dengan profesi tersebut yaitu :

a. Jenis usahanya halal

b. Menghasilkan uang relative banyak

c. Diperoleh dengan cara yang mudah

d. Melalui suatu keahlian tertentu

Sehingga apabila dilihat dari bentuknya, usaha profesi bisa berbentuk :

a. Usaha fisik, seperti pegawai

b. Usaha pikiran, seperti konsultan, desainer dan dokter

12 Jurnal, Tehnik pengelolaan zakat profesi vol. 2 no.2 , desember 2015, hal 329 13 Surayin.”kamus umum bahasa Indonesian” Bandung Yrama Widya. Tahun 2003:702

Page 36: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

24

c. Usaha kedudukan, seperti komisi dan tunjangan jabatan

d. Usaha midal, seperti investasi14

b) Landasan Hukum Kewajiban Zakat Profesi

Dilihat dari hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari, Rasulullah SAW

bersabda:

“beritahukan kepada mereka bahwa Allah SWT mewajibkan kepada

mereka zakat yang diambil dari orang-orang kaya mereka kemudian

diserahkan/diberikan orang-orang miskin dikalangan mereka.” (H.R Jama’ah Ibn

Abbas) (al-Asqani,1348 H:279-280)

c) Teknik Pengelolaan Zakat Profesi

Di Indonesia sendiri kesadaran berzakat yang ada pada masyarakat mulai

mengalami peningkatan, walaupun belum menyentuh semua lapisan masyarakat.

Hal ini ditandai dengan banyak munculnya badan-badan atau lembaga-lembaga

yang mengurus zakat, baik yang dikelola oleh pemerintah maupun pihak swasta.

Memang apabila diperhatikan, baru beberapa instansi pemerintah dan

beberapa perusahaan saja yang telah memiliki lembaga atau badan amil Zakat,

itupun di dalam penyelenggaraannya belum optimal. Oleh karena itu diperlukan

kiat-kiat dan strategi tertentu untuk lenih menumbuhkan kesadaran berzakat di

14 Oom Mukarromah, Zakat profesi Pegawai Negeri Sipil (Banten: FTK Banten press

2016) hal 57-58

Page 37: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

25

kalangan masyarakat luas. Ada berbagai cara yang bisa diambil untuk

menumbuhkan kesadaran berzakat di kalangan para pegawai, antara lain:

1) Memberikan wawasan yang benar dan memadai mengenai zakat, infaq dan

shadaqah, baik dari segi pengertiannya maupun mengenai kedudukan

hukumnya dalam Islam

2) Mengungkapkan dan memberi bukti-bukti yang kongkrit mengenai manfaat

dari zakat, infaq, dan shadaqah khususnya untuk para muzakki dan mustahik.

Selain itu perlu juga adanya pemahaman bahwa zakat mengandung beberapa

unsur yaitu:

3) Keikhlasan, mengeluarkan zakat semata-mata untuk mencapai ridha Allah

SWT, itulah yang paling bernilai bagi para muzakki. Karena perilaku riya

hanya akan menggugurkan nilai zakatnya.

4) pembeda antara mukmin dan musyrik hanya orang-orang yang berimanlah

yang mengeluarkan zakat, bahkan seseorang yang menghindari dan tidak

mengakui zakat dinilai sebagai orang musyrik bahkan kafir. 15

d) Implementasi zakat profesi

Implementasi zakat merupakan suatu tindakan atau pelaksanaan zakat dari

sebuah rencana yang telah disusun dan dirincikan sesuai dengan syariat agama Islam.

Oleh karena itu peran lembaga zakat sangat penting dalam menyusun kehidupan

yang humanis dan harmonis

15 Shobirin , Tehnik Pengelolaan Zakat profesi, (vol. 2 no. 2 , 2015) hal 331

Page 38: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

26

Saat ini sudah banyak lembaga zakat yang yang bekerja sama dengan

perusahaan-perusahaan dalam mengumpulkan donasi zakat dengan cara memotong

langsung penghasilan yang telah didapat oleh para karyawan yang biasa disebut

dengan payroll system. Sehingga saat ini peran organisasi pengelola zakat (OPZ)

semakin dirasakan oleh masyarakat dhuafa. Berbagi persoalan yang sedang dihadapi

mushtahik , dibantu lembaga zakat untuk diatasi. Layanan lembaga zakat yang

semakin banyak dan mudah dijangkau masyarakat akan mendapatkan bantuan dari

lembaga zakat. Persoalan kemiskinan dan yang masih dihadapi masyarakat Indonesia

akan dibantu dan diatasi oleh lembaga zakat.16

e) Kadar Zakat Profesi

1) Syāikh Muhammad al-Gazāli menganalogikan zakat profesi dengan zakat

hasil pertanian, baik dalam nisab maupun besarnya zakat yang wajib

dikeluarkannya. Besar zakatnya adalah 10 % atau 5 % dari hasil yang

diterima tanpa terlebih dahulu dipotong kebutuhan pokok, sama dengan

petani ketika mengeluarkan zakat hasil panennya. Perbedaan mengeluarkan

zakat 10 % atau 5 % karena perbedaan biaya menggunakan alat-alat mekanik

atau tidak menggunakannya.

2) Mazhab Imāmiyah (atau Mazhab Ahlil Bait) berpendapat bahwa zakat profesi

itu 20 % dari hasil pendapatan bersih, sama seperti dalam laba perdagangan

16 Husein As-syahatah, Akuntansi Zakat Panduan Zakat Kontemporer, (Jakarta: Pustaka

Progressif,2004) Cet. Pertama, hal.216

Page 39: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

27

serta setiap hasil pendapatan lainnya, berdasarkan pemahaman mereka

terhadap firman Allah SWT., dalam surat al-Anfāl: 41, tentang ganimah.

3) Yūsuf al-Qardawi dalam mempertimbangkan untuk menguatkan

pendapatnya, bahwa besarnya zakat profesi disamakan dengan uang atau

perdagangan, yaitu 2,5 % dari hasil perdapatan; beliau berkata: “benar, bahwa

nikmat Allah dalam hasil tanaman dan buah-buahan lebih jelas dan

mensyukurinya lebih wajib, namun demikian tidak berarti bahwa salah satu

pendapatan tersebut tegas wajib zakat sedangkan yang satu lagi tidak.

Perbedaannya cukup dengan bahwa pembuat syari’at mewajibkan zakat hasil

tanah sebesar sepersepuluh atau seperdua puluh sedangkan pada harta

penghasilan berupa uang atau yang senilai dengan uang, sebanyak seperempat

puluh.

Menurut pandangan BAZIS dan kebanyakan Ulama Indonesia, nisab dan

kadar zakat profesi yang harus dikeluarkan adalah 2,5%, hal ini berdasarkan

rujukan dari pendapat Qardawi. Alasan penetapan 2,5% ini berdasarkan alasan

sudah menurut ukuran yang berlaku dalam negara Islam,

Dalam menetapkan kewajiban zakat gaji, uang jasa, dan lain sebagainya

harus kembali pada prinsip sumber zakat itu, dikenakan pada benda yang bernilai

ekonomis, produktif dan menyebabkan pemiliknya masuk dalam kategori kaya,

yang berarti harta benda itu harus milik sendiri (milk tam), mencapai satu nisab

dan di luar kebutuhan pokok. Karenanya, di dalam menetapkan jumlah yang

mencapai satu nisab itu harus bersih, artinya sudah dipotong nafkah keluarga,

hutang-hutang yang ada dan kebutuhan-kebutuhan pokok lainnya, apabila tidak

Page 40: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

28

mempunyai sumber ekonomi yang lain karena zakat itu baru wajib setelah

mencapai

f) Pendapat Ulama mengenai zakat profesi

1. Ulama Yang Mendukung

a. Dr. Yusuf Al-Qardhawi

Dr. Yusuf Al-Qardhawi adalah salah satu icon yang paling

mempopulerkan zakat profesi. Al-Qardhawi membahas masalah ini dalam

bukunya Fiqh Zakat yang merupakan disertasinya di Universitas Al-Azhar,

Menurut Al-Qardhawi, landasan zakat profesi adalah perbuatan sahabat yang

mengeluarkan zakat untuk al-maal al-mustafaad (harta perolehan). Al-maal

al-mustafaad adalah setiap harta baru yang diperoleh seorang muslim melalui

salah satu cara kepemilikan yang disyariatkan, seperti waris, hibah, upah

pekerjaan, dan yang semisalnya. Inti pemikiran Al-Qardhawi, bahwa

penghasilan atau profesi wajib dikeluarkan zakatnya pada saat diterima, jika

sampai pada nishab setelah dikurangi hutang.

b. Dr. Muhammad Al-ghazali

Dalam fatwanya. Dr. Muhammad Al-Ghazali mengatakan bahwa

orang yang penghasilannya di atas petani yang terkena kewajiban zakat,

maka dia pun wajib berzakat. Maka dokter, pengacara, insinyur, produsen,

pegawai dan sejenisnya diwajibkan untuk mengeluarkan zakat dari harta

mereka yang terhitung besar itu

Page 41: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

29

c. Majelis Ulama Indonesia (MUI)

Majelis Ulama Indonesia (MUI) termasuk ke dalam barisan

pendukung zakat profesi. Dalam fatwa MUI 7 Juni tahun 2003 disebutkan

bahwa : Semua bentuk penghasilan halal wajib dikeluarkan zakatnya dengan

syarat telah mencapai nishab dalam satu tahun, yakni senilai emas 85 gram.

1) Zakat penghasilan dapat dikeluarkan pada saat menerima jika sudah cukup

nishab.

2) Jika tidak mencapai nishab, maka semua penghasilan dikumpulkan selama

satu tahun; kemudian zakat dikeluarkan jika penghasilan bersihnya sudah

cukup nishab.

2. Ulama yang menentang zakat Profesi

a. Hai’ah Kibaril

Ulama Fatwa serupa juga telah diedarkan oleh Anggota Tetap

Komite Fatwa Kerajaan Saudi Arabia, berikut fatwanya: “Sebagaimana

yang telah diketahui bersama bahwa di antara harta yang wajib dizakati

adalah emas dan perak (mata uang). Dan di antara syarat wajibnya zakat

pada emas dan perak (uang) adalah berlalunya satu tahun sejak

kepemilikan uang tersebut. Mengingat hal itu, maka zakat diwajibkan pada

gaji pegawai yang berhasil ditabungkan dan telah mencapai satu nishab,

baik gaji itu sendiri telah mencapai satu nishab atau dengan digabungkan

dengan uangnya yang lain dan telah berlalu satu tahun. Tidak dibenarkan

untuk menyamakan gaji dengan hasil bumi; karena persyaratan haul

Page 42: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

30

(berlalu satu tahun sejak kepemilikan uang) telah ditetapkan dalam dalil,

maka tidak boleh ada qiyas. Berdasarkan itu semua, maka zakat tidak

wajib pada tabungan gaji pegawai hingga berlalu satu tahun (haul).”

b. Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama

Di dalam negeri sebagian kalangan ulama dari Nahdhatul Ulama

juga termasuk ke dalam barisan yang tidak sejalan dengan zakat profesi.

Hasil Keputusan Musyawarah Nasional Alim Ulama Nahdlatul Ulama di

asrama haji Pondok Gede Jakarta pada tanggal 25-28 Juli 2002 bertepatan

dengan 1417 Rabiul Akhir 1423 hijriyah telah menetapkan hukum-hukum

terkait dengan zakat profesi. Berikut kutipannya : Intinya pada dasarnya

semua hasil pendapatan halal yang mengandung unsur mu’awadhah

(tukar-menukar), baik dari hasil kerja profesional/ non-profesional, atau

pun hasil industri jasa dalam segala bentuknya, yang telah memenuhi

persyaratan zakat, antara lain : mencapai satu jumlah 1 (satu) nishab dan

niat tijarah, dikenakan kewajiban zakat. Dari keputusan ini bisa

disimpulkan, apabila seseorang mendapat gaji atau honor, tidak langsung

wajib berzakat, karena harus terpenuhi dua hal, yaitu nishab dan niat

tijarah. Niat tijarah maksudnya adalah ketika seseorang bekerja, niatnya

adalah berdagang atau berjual-beli. Dan ini sulit dilaksanakan,

c. Dewan Hisbah Persis

Persatuan Islam (PERSIS) yang diwakili oleh Dewan Hisbah telah

berketetapan untuk menolak zakat profesi, dengan alasan karena zakat

Page 43: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

31

termasuk ibadah mahdhah. Tidak dibenarkan untuk menciptakan jenis

zakat baru, bila tidak ada dalil yang tegas dari Al-Quran dan As-Sunnah.

Sedangkan zakat profesi tidak punya landasan yang sifatnya tegas

langsung dari keduanya. Namun insitusi ini menerima adanya kewajiban

infaq bagi harta yang tidak terkena zakat. Maka karena bukan termasuk

zakat, gaji itu perlu diinfaqkan, tergantung kebutuhan Islam terhadap harta

tersebut. 17

g) Penghitungan Zakat Gaji dan yang Sejenisnya

Gaji dan upah termasuk pendapatan yang tunduk terhadap zakat profesi

dan diterapkan atasnya semua hukum yang telah dijelaskan sebelumnya dari segi

haul, nisab dan tariff zakat. Penghitungan zakat sebagai berikut:

Kondisi pertama :ada catatan tentang pemasukan , pengeluaran dan hutang yang

harus dilunasi. Pada kondisi seperti ini langkah-langkah yang diikuti adalah:

1. Penetapan pemasukan gaji dalam satu tahun

2. Dipotong nafkah pokok dan hutang yang dibayar selama satu haul, sisanya

merupakan tempat zakat yang dibandingkan dengan nisab.

3. Menghitung nisab, yaitu 85 gram emas 21 karat

4. Jika tempat zakat mencapai nishab maka dihitung zakatnya 2,5%

Kondisi kedua : tidak ada catatan dan data keuangan. Pada kondisi

seperti ini dihitung simpanan pada akhir haul dan dibandingkan dengan nisab ,

17Fuad Riyadi “Kontroversi zakat profesi perspektif ulama Kontemporer” jurnal zakat

dan wakaf (Vol. 2, No. 1, Juni 2015) hal. 117 dan 128

Page 44: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

32

jika mencapai nisab maka dihitung zakatnya sebayak 2,5% tanpa melihat

fluktuasi ditengah haul.

Muzaki boleh menggabungkan tempat zakat gaji dengan harta tunai

lainnya jika belum dizakati sebelumnya dan sejalan dengan pendapatan profesi

dari segi haul, nisab dan harga zakatnya.

Sebagaimana boleh membayar zakat gaji secara bulanan dibawah

penghitungan zakat gaji, dengan catatan pada akhir haul harus disamakan

antara jumlah yang telah dibayar dengan jumlah yang seharusnya dibayar

sebagaimana telah dijelaskan dalam zakat aktivitas professional.

Sebagaimana boleh membayar zakat gaji secara bulanan dibawah

penghitungan zakat gaji, dengan catatan pada akhir haul harus disamakan

antara jumlah yang telah dibayar dengan jumlah yang seharusnya dibayar.

Hukum zakat gaji ini diterapkan atas upah, hadiah, mukafaah, dana pensiun,

pemberian yang teratur waktunya dan lain-lain.

Contoh penghitungan zakat gaji : seorang muslim bernama khalid bekerja

di departemen pendidikan dengan gaji sebesar Rp. 1.000.000/bulan.

Rp.600.000 diantaranya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya dan

keluarganya. Selain itu dia juga harus membayar hutang sebesar Rp. 2.000.000,

sisanya disimpan dan dia mempunyai haul zakat yang jelas yaitu pada akhir

Page 45: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

33

dzulhijjah setiap tahun. Berdasarkan keterangan diatas disusun jadwal

penghitungan zakat sebagai berikut.18

Tabel 1.2

Tata Cara penghitungan zakat

Uraian Jumlah perunit Jumlah total Keterangan

Pemasukan 1 tahun

Nafkah 1 tahun

Pembayaran utang

Tempat zakat

Nisab: 85x Rp. 80.000

= 6.800.000

Jumlah zakat: tempat

zakat belum sampai

nisab sehingga tidak

wajib zakat.

Rp. 1000.000

Rp. 600.000

-----------------

Rp.12.000.000

Rp.7.200.000

Rp.2.000.000

Rp.2.800.000

12 X 1.000.000

12 X 6.00.000

Pemasukan

dikurangi nafkah

dan hutang

h) Syarat –syarat bagi orang yang mengeluarkan zakat profesi

1) Mukmin dan muslim

Zakat ialah merupakan salah satu dari rukun Islam. Oleh karena itu ,

hanya diwajibkan oleh orang mukmin dan muslim, tidak ada harta wajib zakat

18 DR. Husayn Syahatah, Akuntasi zakat Panduan Praktis Penghitungan Zakat

Kontemporer, Jakarta: Pustaka Progressif,2004) hal. 195-196

Page 46: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

34

atas orang nonmuslim sesuai dengan firman Allah dalam surah Al-Baqarah

([2]:43).

2) Baliqh dan berakal sehat

Anak-anak yang belum baliqh dan orang-orang yang tidak waras

akalnya tidak wajib zakat baginnya dan kewajiban zakat hartanya dibebankan

kepada walinya atau orang yang mengurus hartanya itu.

3) Memiliki harta yang mencapai nishab

Artinya , harta yang akan dikeluarkan sudah mencakup jumlah dan

waktu yang telah ditetapkan berdasarkan syariah agama.

4) Harta yang dimiliki adalah milik penuh (al-milk al-tam)

Harta tersebut harus didalam kekuasaan miliknya, atau seperti menurut

sebagian ulama para ulama bahwa harta tersebut berada ditangan pemiliknya,

dan didalamnya tidak tersangkut dengan hak orang lain dan ia dapat

menikmatinya.19

3. Tinjauan pustaka

Tinjauan pustaka berisi uraian tentang hasil-hasil penelitian yang

didapat oleh penelitian terdahulu yang telah diringkas dalam table sebagai

berikut :

19 Shobirin , Op. Cit, hal 326

Page 47: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

35

No Nama Judul Hasil penelitian

1 Yusi Zikriyah “pengaruh tingkat kesadaran

masyarakat kelurahan lenteng

agung terhadap implementasi

zakat profesi tahun 2017

menujukan bahwa dari hasil pengolahan

data angket pada pernyataan variable X

(tingkat kesadaran masyarakat) dapat

dilihat bahwa pada dasarnya masyarakat

kelurahan lenteng agung telah menyadari

akan kewajiban mereka untuk membayar

zakat profesi, namun dalam

pengimplementasinya hanya sebagian

masyarakat yang telah menunaikan zakat

profesinya secara rutin baik dibayarkan

setiap bulan maupun pertahun.

2 Syafruddin Implementasi Zakat Profesi di

Kalangan PNS dan TNI/POLRI di

kecamatan Bahorok kabupaten

langkat

bahwa kurangnya SDM petugas BAZ

dikecamatan bahorok dapat dilihat dari

sedikitnya petugas yang menguasai dan

memahami tentang fungsi dan tugas BAZ,

kemudian faktor lain penghambat zakat

profesi lainnya adalah tentang kesadaran

hukum para professional terhadap

kewajiban dalam melaksanakan undang-

undang tentang zakat profesi , dan fatwa

MUI tentang zakat penghasila.

3 Siti Mujiatun Analisis pelaksanaan Zakat pengelolaan zakat profesi yang dilakukan

Page 48: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

36

Profesi;Upaya Pengentasan

Kemiskinan di Kota Medan.

di UMSU telah berjalan sejak tahun 2006

sampai sekarang, pelaksanaan zakat

profesi di UMSU dilaksanakan dengan

cara memotong gaji para pimpinan, dosen

tetap, dan karyawan yang gajinya dalam

setahun telah memenuhi nisab 85 gram

mas murni, dan apabila dan apabila gajinya

belum memenuhi nisab zakat profesi ,

tetap dipotong 2,5% untuk infaq,sedekah

dan wakaf. Keikhlasan dan semangat

beramal sosial di UMSU, dipengaruhi oleh

adanya program Baitul Arqam yang

menanamkan tentang ajararan Islam

sehingga dituntut untuk mengerjakan

ibadah mahdah dan ibadah sosial secara

integral dan berimbang antara kepentingan

dunia dengan kepentingan akhirat.

Page 49: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

37

4 Nur

Mohamad

Kasim

Paradigma zakat profesi dalam

masyarkat gorontalo

Hasil peneliatannya yaitu masyarakat

mendapatkan informasi mengenai zakat

profesi masih variatif. Ini menunjukan

bahwa belum terkodinirnya sumber

informasi tentang zakat profesi , sehingga

mengakibatkan ada sebagian masyarakat

yang belum mengetahui akan kewajiban

ini. Sebaiknya semua stockholder yang

terkait dengan pelaksanaan zakat lebih

proaktif dalam memberikan informasi

tentang masalah zakat ini kepada

masyarakat , khususnya kepada wajib

zakat (muzakki).

5 Titi martini

harahap

Implementasi Undang-undang

No.23 tahun 2011 Tentang

Pengelolaan zakat dan

Implikasinya Terhadap

Pengelolaan Zakat Profesi di

BAZNAS Provinsi Sumut

penelitiannya yaitu dampak pelaksanaan

UU No. 23 tahun 2011 terhadap

pengelolaan zakat profesi belum

memberikan pengaruh yang maksimal.

Terbukti minimnya zakat yang diterima

oleh BAZNAZ PROVSU. Kedua dalam

mengimplementasikan UU no. 23 tahun

2011 terhadap pengumpulan dan

pendistribusian zakat profesi BAZNAS

Page 50: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

38

provinsi sumut, menghadapi beberapa

kendala seperti kurangnya dukungan

pemerintah daerah dalm bentuk kebijakan,

kurannya dana untuk melakukan sosialisasi

, tidak adanya sanksi bagi muzakki yang

tidak membayar zakat , sehingga BAZNAS

tidak bisa memaksa seseorang unruk

membayar zakat melalui BAZ.

Page 51: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif dan analisa

yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif yang bertujuan

untuk memberikan penggambaran pelaksanaan dan pengelolaan zakat profesi bagi

Pegawai Negeri Sipil di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jambi.

Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk menyelidiki ,

menemukan menggambarkan dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari

pengaruh sosial yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui

pendekatan kualitatif.

B. Lokasi Penelitian

Subjek penelitian adalah di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

Jambi

C. Jenis dan Sumber Data

Secara umum jenis data dapat diklarifikasikan menjadi dua bagian yaitu

sebagai berikut.

1. Data primer

Adalah data yang diperoleh secara langsung dari masyarakat baik baik

dilakukan melalui wawancara observasi , dan alat lainnya. data primer

39

Page 52: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

40

diperoleh langsung dari objek yaitu para Pegawai Negeri Sipil Kantor

Wilayah Kementrian Agama Provinsi jambi.

2. Data sekunder

Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut

dan disajikan oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lainnya

misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram. Data sekunder dikenal juga

oleh data-data pendukung atau pelengkap data utama yang dapat digunakan

oleh penelitian.

D. Instrument Pengumpulan Data

Instrument pengumpulan data adalah alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data dan fakta penelitian.

1. Wawancara

Wawancara merupakan suatu proses Tanya jawab atau dialog secara lisan

antara pewawancara (Interviewer) dengan responden ( interviewee) dengan tujuan

untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh peneliti.20 Wawancara

merupakan suatu proses intruksi dan komunikasi. Wawancara (interview) untuk

memperoleh informasi secara langsung tentang Pelaksanaan dan Pengelolaan

zakat profesi Kanwil Kemenag provinsi Jambi dalam membayar zakat. Adapun

model wawancara dengan mengajukan pertanyaan kepada anggota UPZ Kantor

Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jambi.

20 Eko putro widiyoko,”tehnik penyusunan instrument penelitian”, (Yogyakarta: pustaka

pelajar,2012) hal.40

Page 53: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

41

2. Dokumentasi

Dokumentasi dapat dilakukan dengan cara pengumpulan beberapa

informasi tentang data dan fakta yang berhubungan dengan masalah dan tujuan

penelitian , baik dari sumber dokumen yang dipublikasikan, jurnal, dan lainya.

Disini peneliti menggunakan dokumen dengan cara mengumpulkan data dengan

mencatat data-data yang sudah ada. Dokumen tersebut seperti daftar nama-nama

PNS serta Nominal zakat profesinya, dokumen penyaluran zakat dan sebagainya.

3. Observasi

Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan jalan pengamatan

secara langsung mengenai objek penelitian. Metode ini penulis menggunakan

sebagai langkah awal untuk mengetahui kondisi objektif mengenai objek

penelitian. (Arikunto, 1997:234)

Tehnik observasi ini merupakan upaya memperoleh data dengan melihat

atau mengamati objek yang diteliti serta melakukan pencatatan terhadap kejadian

yang penulis ketahui

E. Tehnik Analisis Data

Data penelitian, setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah

mengadakan analisis data. Analisis data merupakan hal yang penting dalam

metode ilmiah karena dengan analisis data tersebut dapat diberi arti dan makna

yang berguna untuk menyelesaikan masalah penelitian. Dalam analisis ini penulis

Page 54: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

42

menggunakan analisis kualitatif yang mendeskripsikan Pelaksanaan dan

pengelolaan zakat profesi bagi ASN Kanwil Kementrian Agama Provinsi Jambi.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan alam pembahasan dan pemahaman yang lebih lanjut

dan jelas dalam membaca penelitian ini, maka disusunlah sistematika penulisan

penelitian ini sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan: Bab ini berisi Latar Belakang masalah, Rumusan

Masalah, Tujuan Penelitian, Batasan Masalah, Manfaat Penelitian, Kerangka

Teori dan Tinjauan Pustaka.

Bab II Metode Penelitian: berisi jenis penelitian, lokasi penelitian, jenis

dan sumber data, populasi dan sampel, instrument pengumpulan data dan tehnik

analisa Data.

Bab III Gambaran umum lokasi penelitian : terdiri dari sejarah dan letak

geografis Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi jambi.

Bab IV hasil penelitian dan pembahasan

Bab V penutup: meliputi kesimpulan dan saran

Page 55: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

BAB III

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Kementerian Agama Kota Jambi

1. Sejarah dan letak Geografis Kantor Kementerian Agama Provinsi Jambi

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius. Hal tersebut tercermin baik

dalam kehidupan bersmasyarakat maupun dalam kehidupan bernegara.

Dilingkungan masyarakat terlihat terus meningkat kesemarakan dan kekhidmatan

kegiatan keagamaan baik dalam bentuk ritual maupun dalam bentuk sosial

keagamaan. Semangat keagamaan tersebut, tercermin pula dalam kehidupan

bernegara yang dapat dijumpai dalam dokumen-dokumen kenegaraan tentang

falsafah Negara pancasila, UUD 1945, GBHN, dan buku repelita serta memberi

jiwa dan warna pada pidato-pidato kenegaraan. Dalam pelaksanaan pembangunan

nasional semangat keagamaan tersebut menjadi lebih kuat dengan ditetapkannya

asas keimanan dan ketaqwaan terhadap ketuhanan yang Maha Esa sebagai salah

satu asas pembangunan. Hal ini berarti bahwa segala usaha dan kegiatan

pembangunan nasional dijiwai,digerakan dan dikendalikan oleh keimanan dan

ketaqwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa sebagai nilai luhur yang menjadi

landasan spiritual, moral dan etik pembangunan.

Secara filosofis, sosio politis dan historis agama bagi bangsa Indonesia

sudah berurat dan berakar dalam kehidupan bangsa. Itulah sebabnya para tokoh

dan pemuka agama selalu tampil sebagai pelopor pergerakan dan perjuangan

43

Page 56: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

44

kemerdekaan baik melalui partai politik maupun sarana lainnya. perjuangan

gerakan kemerdekaan tersebut melalui jalan yang panjang sejak jaman kolonial

belanda sampai kalahnya jepang pada perang dunia ke II. Kemerdekaan Indonesia

di proklamasikan pada tanggal 17 agustus 1945. Pada masa kemerdekaan

kedudukan agama menjadi lebih kokoh dengan ditetapkannya pancasila sebagai

ideology dan falsafah Negara dan UUD 1945. Sila ketuhanan yang maha Esa yang

diakui sebagai sumber dari sila-sila lainnnya mencerminkan karakter bangsa

Indonesia yang sangat religius dan sekaligus memberi makna rohaniah terhadap

kemajuan-kemajuan yang akan dicapai. Berdirinya departemen agama pada 3

januari 1946, sekitar lima bulan setelah proklamasi kemerdekaan kecuali berakar

dari sifat dasar dan karakteristik bangsa Indonesia tersebut diatas juga sekaligus

sebagi realisasi dan penjabaran Ideologi Pancasila dan UUD 1945. Ketentuan

yuridis tentang agama tertuang dalam UUD 1945 BAB E Pasal 29 tentang agama

ayat 1 dan 2:

1. Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya

masing-masing dan beribadah menurut agamanya dan kepercayaan itu.

Dengan demikian agama telah menjadi bagian dari system kenegaraan

sebagai hasil konsesus nasional dan konvensi dalam praktek kenegaraan

Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Page 57: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

45

Provinsi jambi merupakan salah satu provinsi yang memiliki tingkat

heterogenitas yang cukup kompleks, baik dari segi suku, agama, ras,

golongan maupun bahasa. Heterogenitas ini menjadi salah satu tantangan

dalam membangun tata kehidupan yang harmonis untuk mendukung

keberlangsungan pembangunan baik daerah maupun nasional. Pembangunan

bidang agama merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari tugas pokok dan

fungsi kementrian agama yang diarahkan untuk mewujudkan masyarakat

yang rukun, tentram damai, dan sejahtera. Pembangunan dalam bidang agama

difokuskan kepada beberapa hal diantaranya peningkatan pemahaman,

penghayatan, dan pengalaman agama, peningkatan kualitas kerukunan umat

beragama, peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan keagamaan. Kantor

wilayah Kementrian Agama Provinsi Jambi adalah salah satu instansi vertikal

kementrian Agama RI yang melaksanakan tugas dan fungsi kementrian

agama di tingkat provinsi dan bertanggung jawab langsung kepada menteri

agama.

Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Jambi mempunyai tugas

melaksanakan tugas dan fungsi Kementrian Agama Provinsi Jambi

Bedasarkan Kebijakan kementrian Agama dan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Kantor Wilayah

Kemnterian Agama Provinsi Jambi menyelenggarakan fungsi :

Page 58: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

46

1. Perumusan dan penetapan Visi, misi , teknis dibidang

2. Pelayanan dan bimbingan kehidupan beragama

3. Pelayanan ,bimbingan, dan pembinaan dibidang haji dan umrah

4. Pelayanan, bimbingan , dan pembinaan dibidang pendidikan

5. Madrasah, pendidikan agama dan keagamaan

6. Pembinaan kerukunan umat beragama

7. Perumusan kebijakan teknis dibidang pengelolaan administrasi dan

informasi

8. Pengkoordinasian, perencanaan, pengendalian, pengawasan dan evaluasi

program

9. Pelaksanaan hubungan dengan pemerintah daerah terkait , dan lembaga

masyarakat dalam rangka pelaksanaan tugas kementrian di provinsi.

Susunan organisasi kantor wilayah kementrian agama provinsi jambi terdiri

atas:

1. Bagian tata usaha

2. Bidang pendidikan masdrasah

3. Bidang pendidikan agama dan keagamaan Islam

4. Bidang penyelenggaraan haji dan umrah

5. Bidang urusan agama Islam dan pembinaan syariah

6. Bidang penerangan agama Islam, zakat, dan wakaf

7. Pembimbing masyarakat Kristen

Page 59: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

47

8. Pembimbing masyarakat Katolik

9. Pembimbing masyarakat hindu

10. Pembimbing masyarakat budha

11. Kelompok jabatan fungsional

B. Visi dan Misi Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Jambi

yaitu sebagai berikut;

1. Visi Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Jambi

Terwujudnya masyarakat jambi yang taat beragama , rukun cerdas, dan

sejahtera lahir batin dalam rangka mewujudkan masyarakat yang mandiri

dan berkepribadian berlandaskan gotong royong

2. Misi Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Jambi

a. Meningkatkan pemahaman kehidupan beragama

b. Memantapkan kerukunan intra antar umat beragama

c. Menyediakan pelayanan kehidupan beragama yang merata dan

berkualitas

d. Meningkatkan pemanfaatan dan kualitas pengelolaan potensi ekonomi

keagamaan

e. Mewujudkan penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang berkualitas

dan akuntabel

Page 60: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

48

f. Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan umum berciri agama,

pendidikan agama pada satuan pendidikan umum, dan pendidikan

keagamaan

g. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, akuntabel dan

terpercaya.

C. Kepala Kementerian Agama Provinsi Jambi dari Masa Kemasa

1. K.H. Mukhtar Rasyid Kepala Kanwil tahun 1973-1976

2. Drs. H. Munir, SA kepala Kanwil Tahun 1977-1981

3. Drs. H. Bahtiar ilyas Kepala Kanwil Tahun 1982-1987

4. Drs. Musta’in Kepala Kanwil Tahun 1987-1990

5. Drs.H. Saleh Bina Kepala Kanwil tahun 1990-1997

6. Drs. Rafi’ Salim Kepala Kanwil Tahun 1999-2002

7. Drs. H. M. Idris Saleh Kepala Kanwil Tahun 2002-2006

8. Drs. H. Abdul Kadir Husein, M.Pd.I Kepala Kanwil Tahun 2006-2012

9. DR. H. Marwazi Kepala Kanwil Tahun 2012

10. Drs. H. Mahbub Daryanto, M.Pd.I Kepala Kanwil Tahun 2012-2015

11. Drs. H. M. Thahir M.HI Kepala Kanwil Tahun 2015-2017

12. Drs. H. M. Hafiz , M.sy Plh. Kepala Kanwil 26 september 2017- 21

desember 2017

13. Drs. H. Muhammad , M.Pd.I Kepala Kanwil 22 desember 2017-

sekarang

Page 61: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

49

D. Gambaran Umum UPZ Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Jambi

Bidang Penerapan Agama Islam, Zakat , dan Wakaf sebagaimana

dimaksud dalam pasal 144 ayat (1) huruf f mempunyai tugas

melaksanakan pelayanan, bimbingan, pembinaan, dan pengelolaan system

informasi di bidang Penerangan Agama Islam, Zakat, dan Wakaf,

berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh kepala kantor wilayah

kementrian agama.

Dalam melaksanakan sebagaimana dimaksud dalam pasal 165,

bidang Penerangan Agama Islam Zakat dan Wakaf menyelenggarakan

fungsi :

a. Penyiapan perumusan kebijakan teknis dan perencanaan dibidang

penerangan agama Islam , zakat dan wakaf.

b. Pelaksanaan pelayanan, bimbingan dan pembinaan di bidang

penerangan dan penyuluhan agama Islam , kemitraan umat dan

publikasi dakwah , hari besar Islam, seni budaya Islam musabaqah al-

Quran dan al-hadist, pemberdayaan zakat dan wakaf , serta

pengelolaan system informasi penerangan agama Islam, zakat, dan

wakaf

c. Evaluasi dan penyusunan laporan dibidang penerangan agama

Islam , zakat dan wakaf

Page 62: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

50

Susunan organisasi bidang Penerapan Agama Islam Zakat dan wakaf

terdiri atas :

a. Seksi penerangan dan penyuluhan agama Islam

b. Seksi kemitraan umat, publikasi dakwah dan hari besar agama

Islam

c. Seksi pengembangan seni budaya Islam, musabaqah al-quran dan

al-hadists

d. Seksi pemberdayaan zakat

e. Seksi pemberdayaan wakaf

f. Kelompok jabatan fungsional

Seksi pemberdayaan zakat sebagaimana dimaksud dalam pasal 167

huruf d mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan

pelayanan dan bimbingan teknis , dan pembinaan di bidang pemberdayaan

zakat.

Page 63: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

51

Gambar 3.1

Struktur Organisasi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jambi

S.Ag, M.Pd

KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTRIAN AGAMA

PROVINSI JAMBI

DRS. H. MUHAMAD, M.Pd.I

NIP. 196210291987031001

KEPALA BIDANG PENERANGAN AGAMA ISLAM,

ZAKAT DAN WAKAF

H.A. RAHMAN SAYUTI, S.Ag, MH

NIP. 19710841995031002

KASI PENERANGAN DAN

PENYULUH AGAMA ISLAM

H. PUNGUT SUPRIADY, SHI, MHI

NIP. 19810920 200312 1 001

KASI PEMBERDAYAAN

ZAKAT

AHMAD LUTFI, S.Pd.I

NIP. 19630312 198903 1 006

KASI PSBI, MTQ, DAN AL-HADIST

ARIES SEPDA, S.Ag, M.Pd

NIP. 19730327 199703 1 001

KASI KEMITRAAN UMAT,

PUBLIKASI DAKWAH & HBI

Drs. H. MUSTAMIN

NIP. 19611231 199103 1 006

KASI PEMBERDAYAAN WAKAF

Hj, MAIDARLISMAWATI, S.Pd.I

NIP. 19651101 198602 2002

LILIS SURYANI, SE

NIP. 197708162011012005

PENY AGAMA

M. KHOLIS, S.Ag, M.Pd

NIP. 197303072011011002

PENG. ADM

H. BAKHRUN JAMIL, S.Pd.I M/Pd.I

NIP. 19801028 200605 1 014

PENG ADM PA & MTQ

NURHAIDA

NIP. 19641231198903 2 008

PENG. ADM

NILAWATI, S.AP

NIP. 197302111993022001

PENY BAHAN PA & MTQ

Page 64: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

52

E. Penyaluran zakat Profesi di Kantor Wilayah Kementrian Agama

Provinsi Jambi.

Zakat penghasilan atau zakat profesi di Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Jambi dilakukan dengan melalui

pemotongan gaji karyawan yang dilakukan tiap bulan oleh bendahara.

Pemotongan gaji karyawan tersebut hanya diberlakukan oleh pegawai

ASN yang berpenghasilan diatas 3 juta Rupiah dan dipotong dari gaji

kotor perbulan.

Gaji yang dipotong sebanyak 2,5 % , hal ini berdasarkan dari

Fatwa MUI dijelaskan bahwa semua bentuk penghasilan yang halal wajib

dikeluarkan zakatnya dengan syarat telah mencapai nisab satu tahun yaitu

senilai emas 85 gram. Adapun kadar zakat penghasilan adalah 2,5%.

Selanjutnya zakat profesi dari pemotongan gaji tersebut seluruhnya

di setorkan kepada BAZNAS Provinsi Jambi dan BAZNAS provinsi

Jambi mendistribusikan nya kepada 8 ashnaf atau yang berhak menerima

zakat yaitu:

1. Fakir

2. Miskin

3. Amil

4. Riqab

5. Gharimin

6. Fi Sabilillah

7. Ibnu Sabil

Page 65: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

53

8. Mualaf

F. Pertanyaan Wawancara di Kantor Wilayah Kementrian Agma Provinsi

Jambi

1. Bagaimana sejarah singkat UPZ Kanwil kemenag provinsi jambi?

2. Apa saja visi dan misi kanwil kemenag provinsi jambi?

3. Bagaimana pengelolaan zakat profesi di kemenag provinsi jambi?

4. Berapa persen gaji pegawai yang dipotong?

5. Apakah ASN non muslim di kanwil kemenag provinsi jambi juga

membayar zakat?

6. Selain mengenai pemotongan gaji ASN apa saja kegiatan dari UPZ kanwil

kemenag Provinsi jambi?

7. Dalam pengumpulan zakat profesi selain UPZ adakah pihak lain yang

bertanggung jawab? BAZNAS misalnya? Jika keduanya berapa persen

porsi tanngung jawab dari masing-masing pihak?

8. Bagaimana kegiatan pendistribusian di UPZ kanwil kemenag ? dilakukan

berapa bulan sekali?

9. Apa saja syarat ASN yang membayar zakat?

10. Data ASN yang membayar zakat dan Data penerimaan dan pengeluaran

zakat

11. Struktur organisasi UPZ kanwil kemenag provinsi jambi?

12. Bagaimana pola pembayaran zakat proffesi yang dilakukan oleh UPZ

kemenag provinsi jambi?

Page 66: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Implementasi Pembayaran zakat Profesi di Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi jambi

Implementasi zakat profesi di Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Jambi dilakukan oleh Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Kantor

Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jambi sebagai salah satu unit yang

membantu BAZNAS Provinsi Jambi untuk mengumpulkan ZIS di

lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jambi.

Pengelolaan zakat profesi yang ada di Kementerian Agama Provinsi Jambi

dilakukan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jambi.

Seluruh hasil pengumpulan ZIS termasuk di dalamnya zakat profesi

Aparatur Sipil Negara (ASN) Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Jambi yang diambil dari gaji kotor setiap pegawai sebesar 2,5%

sesuai dengan Undang-Undang No. 23 tahun 2011 tentang pengelolaan

zakat. Pengelolaan ZIS yang didalamnya terdapat zakat profesi pada

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jambi menjadi tanggung

jawab BAZNAS Provinsi Jambi. Baznas Provinsi Jambi bertanggung

jawab 100 % terhadap pengelolaan zakat profesi sedangkan UPZ Kantor

Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jambi hanya memungut atau

mengumpulkan zakat profesi yang kemudian disetorkan ke BAZNAS tiap

bulan. Zakat penghasilan atau zakat profesi di Kantor Wilayah

54

Page 67: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

55

Kementerian Agama Provinsi Jambi dilakukan dengan melalui

pemotongan gaji karyawan yang dilakukan tiap bulan oleh bendahara.

Pemotongan gaji karyawan tersebut hanya diberlakukan oleh pegawai

ASN yang berpenghasilan diatas 3 juta Rupiah dan dipotong dari gaji

kotor perbulan.Gaji yang dipotong sebanyak 2,5 %, hal ini berdasarkan

dari Fatwa MUI dijelaskan bahwa semua bentuk penghasilan yang halal

wajib dikeluarkan zakatnya dengan syarat telah mencapai nisab satu tahun

yaitu senilai emas 85 gram.

Selanjutnya zakat profesi dari pemotongan gaji tersebut seluruhnya

di setorkan kepada BAZNAS Provinsi Jambi dan BAZNAS provinsi

Jambi mendistribusikannya kepada 8 ashnaf atau yang berhak menerima

zakat.Disamping itu dalam kitab-kitab fiqh pelaksanaan atau implementasi

zakat sudah dianggap sah karena telah memenuhi rukun atau unsur-unsur

dan syarat-syarat yang telah ditentukan dalam hukum Islam. Adapun

rukun dalam unsur-unsur yang harus terpenuhi dalam mengeluarkan zakat,

unsur-unsur tersebut adalah:

1. Orang yang mengeluarkan zakat (muzakki)

2. Harta yang wajib dizakati

3. Penerima zakat (mustahiq)

Selain 3 unsur di atas diperlukan juga syarat-syarat zakat yang lain,

yaitu sebagai berikut:

Page 68: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

56

a) Syarat Orang yang Mengeluarkan Zakat

Orang yang wajib mengeluarkan zakat adalah orang atau badan

yang dimiliki oleh orang muslim yang berkewajiban menunaikan zakat

apabila memiliki kelebihan harta yang telah cukup haul dan nishabnya.

b) Syarat harta yang dizakatkan

1) Pemilikan yang pasti, halal dan baik.

2) Berkembang

3) Melebihi kebutuhan pokok

4) Bersih dari hutang

5) Mencapai nisab

6) Mencapai masa haul

c) Syarat penerimaan zakat meliputi 8 asnaf

1. Orang fakir: orang yang amat sengsara hidupnya, tidak

mempunyai harta dan tenaga untuk memenuhi penghidupannya.

2. Orang miskin: orang yang tidak cukup penghidupannya dan

dalam keadaan kekurangan.

3. Pengurus zakat: orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan

dan membagikan zakat.

4. Muallaf: orang kafir yang ada harapan masuk Islam dan orang

yang baru masuk Islam yang imannya masih lemah.

5. Memerdekakan budak: mencakup juga untuk melepaskan

muslim yang ditawan oleh orang-orang kafir.

Page 69: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

57

6. Orang berhutang: orang yang berhutang karena untuk

kepentingan yang bukan maksiat dan tidak sanggup

membayarnya. Adapun orang yang berhutang untuk memelihara

persatuan umat Islam dibayar hutangnya itu dengan zakat,

walaupun ia mampu membayarnya.

7. Pada jalan Allah (sabilillah): yaitu untuk keperluan pertahanan

Islam dan kaum muslimin. Di antara mufasirin ada yang

berpendapat bahwa fisabilillah itu mencakup juga kepentingan-

kepentingan umum seperti mendirikan sekolah, rumah sakit dan

lain-lain.

8. Orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan maksiat

mengalami kesengsaraan dalam perjalanannya.

Kalau melihat unsur-unsur dan syarat-syarat di atas, bahwa

pelaksanaan zakat profesi ASN di Kementerian Agama Provinsi Jambi

secara umum sudah sesuai dengan hukum Islam dan peraturan perundang-

undangan yang berlaku di Indonesia. Tetapi di sini penulis ingin

penyimpulkan bahwasanya para Aparatur Sipil Negara (ASN)

Kementerian agama Provinsi Jambi telah mengeluarkan 2.5% dalam

membayarkan zakat profesinya dengan kesadaran sendiri tanpa ada

paksaan. Bagi mereka yang kurang dari nisab para Aparatur Sipil Negara

(ASN) Kementerian Agama Provinsi Jambi tetap mengeluarkan sebagian

kecil hartanya dalam bentuk infak yang juga dipotong oleh bendahara gaji

sesuai dengan jumlah yang telah tertera dalam surat pernyataan. Ini dapat

Page 70: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

58

dibenarkan, karena membebaskan orang-orang yang mempunyai gaji yang

kecil dari kewajiban zakat.21

B. Analisa Pola Pengelolaan Zakat Profesi

Pola pembayaran zakat profesi yang dilakukan oleh Aparatur Sipil Negara

(ASN) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jambi dengan cara

pemotongan gaji secara langsung oleh bendahara gaji dari masing-masing unit

kerja. Pemotongan zakat profesi sebesar 2,5 % dari gaji oleh bendahara gaji

sangat efektif dan juga meringankan tugas dari Unit Pengumpul Zakat (UPZ)

Kementerian Agama Provinsi Jambi. Para PNS/ASN yang juga sebagai Muzakki

bisa memilih antara menyalurkan sendiri kepada para mustahiq atau dipercayakan

kepada pihak manapun (termasuk bendahara PNS di kantor, UPZ, atau yayasan

lain yang mengurusi zakat) yang bersedia menyalurkannya secara amanah dan

profesional. Pembayaran zakat profesi melalui potongan gaji yang dilakukan oleh

Bendahara gaji yang didahului dengan surat perintah oleh Kementerian Agama

Republik Indonesia.22

C. Analisa Dampak dan Kendala Pengelolaan Zakat di Baznas Provinsi Jambi

Dampak dan kendala pengelolaan zakat di BAZNAS Provinsi Jambi saat

ini adalah intensitas koordinasi antara regulator dan organisasi pengelolaan zakat

dalam hal ini kementerian Agama adalah kurangnya pembinaan dan pengawasan

terhadap OPZ, sebagai satu-satunya lembaga yang berwenang untuk melakukan

penataan pengelolaan zakat. Kementerian Agama terkesan lepas tanggung jawab

21 Wawancara dengan KASI Pemberdayaan zakat, Ahmad Lutfi, S.Pd.I 22 Wawancara dengan KASI Pemberdayaan wakaf, Aries Sepda., S.Ag, M.Pd

Page 71: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

59

dan menyerahkan sepenuhnya kepada BAZNAS, padahal BAZNAS hanya

berperan sebagai regulator pengelolaan zakat nasional, namun kenyataannya

selain berperan sebagai regulator,saat ini BAZNAS juga berperan sebagai

operator yang menjalankan fungsi penghimpunan,pengelolaan dan pendayagunaan

zakat. Selain itu ada beberapa kendala dalam pengelolaan zakat, yaitu:

1. Kesadaran masyarakat yang kurang terhadap peran zakat bagi

perekonomian. Dorongan zakat saat ini hanya sisi pemenuhan kewajiban

muzzaki padahal ada hal penting berupa sisi kemanfaatan bagi masa depan

2. Ketidakpercayaan masyarakat terhadap terhadap badan amil zakat. Pada

dasarnya memiliki kekhawatiran akan zakat yang disetorkan ke BAZNAS ,

nantinya tidak sampai kepada yang berhak menerimanya. Dikarenakan

adanya praktek korupsi yang dilakukan pegawai pemerintah khususnya

Indonesia, sehingga masyarakat lebih memilih masjid atau mushala

dilingkungan masing-masing

3. Masih kurangnya sosialisasi mengenai zakat profesi. Hal ini mengakibatkan

tidak meratanya pengetahuan masyarakat mengenai zakat profesi. Sehingga

masyarakat belum dikenakan kewajiban zakat dari hasil usaha atau dari

hasil profesi yang ditekuninya.

4. Tidak adanya sanksi yang tegas. Didalam Undang-Undang No.38 tahun

2011 tentang pengelolaan zakat, tidak ada sanksi bagi orang yang tidak

menunaikan zakat. Adapun sanksi yang diatur Undang-undang No. 23

Page 72: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

60

tahun 2011 mulai dari pasal 39 sampai pasal 41 hanyalah sanksi bagi

pengelolaan zakat.23

Berikut adalah data Penerimaan dan pengeluaran zakat profesi di BAZNAS

Provinsi Jambi serta Bentuk Penghasilan yang dihimpun dan Disalurkan Oleh

Baznas Provinsi Jambi

Data 3.1 Data Penerimaan dan Pengeluaran Zakat Profesi BAZNAS Provinsi

Jambi Tahun 2014-2018

Tahun Penerimaan Pengeluaran Saldo

2014 Rp.898.314,678.15 Rp.877,796,000.00 Rp.363.202,787.56

2015 Rp.1.039,771,309,29 Rp.1.010,842.526.00 Rp.371,721,721,456.71

2016 Rp.1.522,421,593 Rp.1.615,536,163.00 Rp.2.920,277,057,49

2017 Rp.2.520,123,122,57 Rp.2,455,955,158,00 Rp.277.035,679,71

2018 Rp.342,703,644.28 Rp.2.608,907,700,00 Rp.342.703,644

Berdasarkan data penerimaan dan pengeluaran zakat profesi BAZNAS

Provinsi jambi, pada tahun 2014 penerimaan zakat profesi sebanyak

Rp.898.314,678.15 dan pengeluaran sebanyak Rp.877,796,000.00 dengan saldo

Rp.363.202,787.56. kemudian pada tahun 2015 penerimaan zakat profesi

sebanyakRp.1.039,771,30929 dan pengeluarannya sebanyak Rp.1.010,842.526.00

dengan saldo Rp.371,721,721,456.71. berikutnya pada tahun 2016 penerimaan

zakat profesi Rp.1.522,421,593 dan pengeluaran sebanyak Rp.1.615,536,163.00

dengan saldo Rp.2.920,277,057,49.Kemudian tahun 2017 penerimaan zakat

23 Wawancara bersama pak Aminullah Amit, ketua BAZNAS Provinsi Jambi

Page 73: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

61

profesi sebanyak Rp.2.520,123,122,57 dan pengeluaraannya sebanyak

Rp.2,455,955,158,00 dengan saldo Rp.277.035,679,71. terakhir pada tahun 2018

penerimaan zakat profesi sebanyak Rp.342,703,644.28 dan pengeluarannya

Rp.2.608,907,700,00 dengan saldonya Rp.342.703,644

Page 74: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Zakat profesi dalam Islam pada hakikatnya adalah zakat yang dikeluarkan

dari hasil profesi (pekerjaan) seseorang, baik dokter, dosen, guru, kepala

sekolah, karyawan, dan lain-lain, yang gajinya dibayar oleh pemerintah,

dan telah cukup nisabnya untuk dibagikan pada para mustahiq zakat.

Dalam UU No. 23 tahun 2011 pasal 1 ayat 2 Zakat adalah harta yang wajib

dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha untuk diberikan kepada

yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat Islam. Zakat profesi

dalam UU No. 23 tahun 2011 tidak tertulis secara jelas akan tetapi dalam

pasal 4 ayat 2 item h, dijelaskan bahwa yang termasuk dalam zakat maal

adalah penghasilan dan jasa.

2. Zakat penghasilan atau zakat profesi di Kantor Wilayah Kementerian

Agama Provinsi Jambi dilakukan dengan melalui pemotongan gaji

karyawan yang dilakukan tiap bulan oleh bendahara. Pemotongan gaji

karyawan tersebut hanya diberlakukan oleh pegawai ASN yang

berpenghasilan diatas 3 juta Rupiah dan dipotong dari gaji kotor perbulan.

Gaji yang dipotong sebanyak 2,5 % , hal ini berdasarkan dari Fatwa MUI

dijelaskan bahwa semua bentuk penghasilan yang halal wajib dikeluarkan

zakatnya dengan syarat telah mencapai nisab satu tahun yaitu senilai emas

85 gram. Adapun kadar zakat penghasilan adalah 2,5%. Selanjutnya zakat

profesi dari pemotongan gaji tersebut seluruhnya di setorkan kepada

62

Page 75: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

63

BAZNAS Provinsi Jambi dan BAZNAS provinsi Jambi mendistribusikan

nya kepada 8 ashnaf atau yang berhak menerima zakat

3. Dampak dan kendala pengelolaan zakat di BAZNAS Provinsi Jambi saat

ini adalah intensitas koordinasi antara regulator dan organisasi pengelolaan

zakat dalam hal ini kementerian Agama adalah kurangnya pembinaan dan

pengawasan terhadap OPZ. Selain itu kendala yang dihadapi saat ini

adalah kesadaran masyrakat membayar zakat, ketidakpercayaan

masyarakat terhadap amil zakat, kurangnya sosialisasi mengenai zakat

profesi, dan belum adanya sanksi yang tegas.

B. Saran – saran

Sebagai tindak lanjut dari kesimpulan yang disampaikan di atas, penulis

dapat memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Terbentuknya Badan Amil Zakat Nasional dan Unit Pengumpul Zakat

(UPZ) diprakarsai oleh undang-undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang

Pengelolaan Zakat, yang lahirnya dilator belakangi oleh kenyataan

sosiologis, bahwa masyarakat Indonesia mayoritas beragama Islam, jadi

fungsi BAZNAS/UPZ sebaiknya bisa membimbing para PNS muslim

untuk membayar zakat pada lembaga pemerintah tersebut

2. Fungsi lembaga-lembaga zakat yang sudah ada, hendaknya lebih

dioptimalkan dan sistem manajemen pengelolaan dan pendistribusian

zakatnya dibenahi, sehingga potensi zakat yang besar dapat dimanfaatkan

dengan baik sehingga tingkat kesejahteraan masyarakat bisa ditingkatkan

melalui harta zakat.

Page 76: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

64

3. Pemerintah melalui lembaga-lembaga pengelola zakat yang ada hendaknya

berusaha menumbuhkan semangat dari dalam diri individu masyarakat

yang sudah wajib zakat untuk sadar akan pentingnya membayar zakat,

khususnya zakat atas profesi-profesi yang mendatangkan hasil yang

lumayan besar dan lebih dari sekedar cukup.

C. Penutup

Dengan mengucap puji syukur kepada Allah SWT, penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini. Walaupun dengan sepenuh hati, penulis

menyadari masih terdapat kekurangan dan kelemahan di dalamnya, baik isi

maupun tulisan. Itu semua karena keterbatasan kemampuan penulis sendiri.

Penulis berharap kritik dan saran yang membangun dari para pembaca, yang

mungkin punya sedikit apresiasi-nya terhadap skripsi ini. Semoga apa yang ada

dalam skripsi ini bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya, dan umumnya bagi

para pembaca. Tak ada gading yang tak retak, tak ada manusia yang sempurna.

Hanya Tuhan pemilik kesempurnaan dan kebenaran yang mutlak, manusia

berencana dan Tuhan jua-lah yang berkehendak. Wallahu a'lam bi Shawab

Page 77: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

65

DAFTAR PUSTAKA

Ali Triyatgono, zakat Profesi antara pendukung dan Penentang jurnal

hukum Islam 14, no 2 (2016): 135-51.

Nani Hanifah, jurnal ekonomi dan hukum Islam vol.4 No.1 2014

Tim penyususun Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta : balai pustaka , cet.4,

2003)

Shoborin tehnik pengelolaan zakat profesi jurnal zakat dan wakaf Vol. 2 no.2 ,

2015

Aan Jaelani, manajemen zakat di Indonesia dan Brunei Darusallam,(Cirebon:

Nurlati press, 2015)

Yusuf Qadharwi, Hukum zakat (Bandung: mizan, 1973)

Elsi kartika, pengantar hukum zakat dan wakaf, (Jakarta: grasindo 2007)

Asmuni, zakat profesi dan upaya menuju kesejahteraan sosial, Vol. 1 no.1 jululi

2017

Ahmad atabik, manajemen pengelolaan zakat yang efektif di era kontemporer,

ziswaf vol.2 No.1 2015

DR. Husayn Syayatah, Akuntasi Zakat Panduan Praktis Penghitungan Zakat

Kontemporer, (Jakarta : Progressif , 2004)

Sugiyono , metode penelitian kualitatif, kuantitatif dan R&D , (bandung: alfabeta,

2015)

Ahmad Muri yusuf, metode penelitian kuantitatif, kualitatif,dan penelitian

gabungan, cet.ke-4 (Jakarta: fajar interpratam mandiri,2017)

Burhan Mungin, Penelitian kualitatif: komunikasi,ekonomi, kebijakan public dan

ilmu sosial lainnya, (Jakarta: kencana Prenanda media group,2009)

Fuad Riyadi “Kontroversi zakat profesi perspektif ulama Kontemporer” jurnal

zakat dan wakaf (Vol. 2, No. 1, Juni 2015) hal. 117 dan 128

Page 78: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

66

LAMPIRAN

Dokumentasi Bersama Kepala Bidang Penerangan Agama Islam Zakat dan Wakaf

bapak H.A Rahman Sayuti S.Ag, MH

Page 79: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

67

Bersama Kasi Pemberdayaan Zakat bapak Ahmad Lutfi S.Pd.I dan bapak Aries

Sepda M.Ag., M.Pd

Page 80: IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT ...repository.uinjambi.ac.id/1596/1/SKRIPSI INDAH DWI...1 IMPLEMENTASI KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI BAGI PROFESIONAL KOTA JAMBI SKRIPSI INDAH

68

CURICULUM VITAE

A. IDENTITAS DIRI

Nama : Indah Dwi Cahyati

Jenis kelamin : Perempuan

NIM : EES 150684

Tempat/ TGL Lahir : Muara Tembesi Tembesi 06 April 1997

Alamat : lrg. SP 2, Kelurahan Kenali Asam Bawah, Kec. Kota

Baru

No. HP : 0822-8037-9692

Nama Ayah : Subur Cahyadi Amd.Kep

Nama Ibu : Mardiana

B. RIWAYAT PENDIDIKAN

NO Pendidikan Alamat Tahun

1 UIN STS Jambi Kota Jambi 2015

2 SMA Islam Al-Falah Kota jambi 2012

3 SMPN 18 Batanghari Muara Tembesi 2009

4 SDN 58/ Ma. Tembesi Muara Tembesi 2003

Jambi , 06 Oktober 2019

Penulis

Indah Dwi Cahyati

EES150684