implementasi fungsi bagian humas sekretariat …/implementasi...perpustakaan.uns.ac.id...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
IMPLEMENTASI FUNGSI BAGIAN HUMAS SEKRETARIAT DAERAH
KABUPATEN SUKOHARJO DALAM PENGELOLAAN DAN
PEMBERDAYAAN PEMBERITAAN
Penulisan Hukum
(Skripsi)
Disusun dan Diajukan untuk
Melengkapi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Derajat Sarjana S1
dalam ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Disusun Oleh :
CANDRA KUSUMA AGUS SADEWA
E 1107131
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
MOTTO
Buah paling manis dari berani bermimpi adalah kejadian-kejadian menakjubkan
dalam perjalanan menggapainya
(Andrea Hirata)
Dunia ini ibarat laut tak bertepi, dalam tak berakar. Belajarlah dengan pesona sebagai perahu, kebenaran sebagai kemudinya,
takwa sebagai nakhodanya, dan iman sebagai pedoman. Tidak ada sesuatu yang lebih baik daripada akal yang diperintah
dengan ilmu, dan ilmu yang diperintah dengan kebenaran, kebaikan, dan agama.
(Ahmad Rifai)
Nothing is impossible,with GOD must be achieved
(Candra Kusuma)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan sebagai wujud syukur, cinta dan terima kasih kepada:
1. Allah SWT sang penguasa alam atas segala karunia, rahmat dan nikmat yang telah
diberikan-Nya;
2. Nabi Muhammad SAW, sebagai Uswatun Hasanah yang telah memberi suri tauladan
yang baik bagi umatnya;
3. Ayahanda Suharno S.sos,M.si dan ibunda Harsini S.e yang telah memberikan kasih
sayang yang tiada duanya kepada penulis;
4. Adik-adikku Irawan Hari Pradipta dan Hani Cairarum Desviralia;
5. Seseorang yang spesial yang telah memberikan dukungan serta semangat kepada penulis
dalam penyelesaian skripsi ini Harnita Ayuning Tyas;
6. Sahabat-sahabatku yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini dan juga untuk
kekompakan selama ini (aplek tama,adit pitik,cholis napi,yance yanuar,angga ipong,guk
afrizal,ghefrian ambon,hujang thea);
7. Teman-teman Fakultas Hukum UNS angkatan 2007;
8. Semua pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini;
9. Almamaterku, Fakultas Hukum UNS, yang telah memberi bekal ilmu pengetahuan dan
pengalaman untuk menghadapi kehidupan yang sesungguhnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
ABSTRAK
Candra Kusuma Agus Sadewa, 2011, IMPLEMENTASI FUNGSI BAGIAN
HUMAS SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO DALAM
PENGELOLAAN DAN PEMBERDAYAAN PEMBERITAAN. Fakultas
Hukum UNS.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui legalitas mengenai fungsi
bagian Hubungan Masyarakat Sekretariat Daerah kabupaten Sukoharjo dalam
mengelola segala sesuatu yang merupakan sumber baik dari masyarakat maupun
ke pemerintah untuk kemudian di sampaikan secara benar dan lengkap supaya
tercipta good and clean government di lingkungan kabupaten Sukoharjo.
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dan apabila
dilihat dari tujuannya termasuk penelitian hukum empiris atau non doktrinal.
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan
studi kepustakaan atau (library research) dan wawancara (interview) yang mana
studi pustaka ini dilaksanakan dengan membaca dan mempelajari isi data-data
sekunder hasil dari studi kepustakaan untuk mengumpulkan dan menyusun data
yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Berdasarkan dari jenis
penelitiannya, maka teknik analisis data yang digunakan penulis adalah dengan
menggunakan model analisis interaktif yakni model analisis yang memerlukan
tiga komponen berupa induksi data, sajian data, serta penarikan kesimpulan/
verifikasi dengan menggunakan proses siklus antar tahap-tahap tersebut, sehingga
data yang terkumpul akan berhubungan satu dengan yang lainnya secara
sistematis.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bagian humas
kaitannya pengelolaan dan pemberdayaan pemberitaan telah berjalan,namun
kurang optimal,hal ini dikarenakan masih terdapat kekurangan di bidang
kepegawaian yang kurang baik secara kualitas maupun kuantitas,sarana dan
prasarana yang ada di bagian humas pun juga kurang optimal,hal ini dikarenakan
anggaran,maka peraturan yang ada hendaknya di perbaharui ataupun di bahas
kembali agar bagian humas dapat lebih optimal kaitannya dengan penciptaan good
and clean government di wilayah kabupaten Sukoharjo.
Kata Kunci : Implementasi, Hambatan, Pemberitaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
ABSTRACT
Candra Kusuma Agus Sadewa, 2011,IMPLEMENTATION OF THE PUBLIC
RELATIONS FUNCTION Sukoharjo SECRETARIAT REGIONAL DISTRICT
IN THE MANAGEMENT AND EMPOWER news. Faculty of Law UNS.
This study aims to determine the legality of the functions of the Secretariat
of the Regional Public Relations of Sukoharjo in managing any good sources of
public or to convey a correct and complete government in order to create good
and clean government in Sukoharjo environment.
This research is descriptive research and determined as empirical legal
research or non-doctrinal. In this study, data collection techniques in this research
is to study literature or (library research) and interview (interview) in which this
literature study is carried out by reading and studying the contents of secondary
data results from the literature study to collect and compile data related with the
problem off the study.Based on the type of research, the writer uses techniques of
data analysis by using the interactive analysis model. The analysis requires three
components of the induction data, data presentation, and drawing conclusions /
verification using cycles process between these stages, so that the data collected
will relate to each other systematically.
Based on the research, the results can be concluded that the public
relations management and empowerment related news has been running, but less
than optimal, this is because there are still shortcomings in the field of personnel
that are less good in quality and quantity, facilities and infrastructure that is in the
public relations department was also less than optimal, this is because the budget,
then the existing rules should be discussed in the renewed or returned to the public
relations department can be optimized to do with the creation of good and clean
government in Sukoharjo.
Keywords: Implementation, Obstacles, Preaching
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang melimpahkan segala
rahmad dan hidayah-Nya. Yang selalu memberikan jalan dan kemudahan kepada
penulis sehingga Penulisan Hukum (Skripsi) yang berjudul, “IMPLEMENTASI
FUNGSI BAGIAN HUMAS SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN
SUKOHARJO DALAM PENGELOLAAN DAN PEMBERDAYAAN
PEMBERITAAN” dapat terselesaikan tepat waktu.
Banyak hambatan dan permasalahan yang dihadapi penulis dalam
menyelesaikan Penulisan Hukum ini. Penulis menyadari bahwa keberhasilan
dalam menyelesaikan Penulisan Hukum ini tidak bisa terlepas dari bantuan semua
pihak yang telah memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak
langsung, secara materiil maupun non materiil. Oleh karena itu penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya, terutama kepada :
Penulisan hukum ini disusun untuk memenuhi dan melengkapi syarat-
syarat untuk memperoleh derajat Sarjana dalam Ilmu Hukum di Fakultas Hukum
Universitas Sebelas Maret Surakarta. Banyak hambatan dan permasalahan yang
dihadapi penulis dalam menyelesaikan Penulisan Hukum ini baik secara langsung
maupun tidak langsung. Penulis menyadari bahwa keberhasilan dalam
menyelesaikan Penulisan Hukum ini tidak bisa terlepas dari bantuan semua pihak
yang telah memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung,
secara materiil maupun non materiil. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
1. Ibu Prof. Dr. Hartiwiningsih, S.H.,M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Sebelas Maret, yang telah memberikan ijin dan kesempatan
kepada penulis untuk dapat melaksanakan Penulisan Hukum ini;
2. Pembantu Dekan I, Pembantu Dekan II dan Pembantu Dekan III yang telah
membantu dalam pemberian ijin dilakukannya penulisan ini;
3. Ibu Wida Astuti S.H,M.H. selaku Ketua PPH Fakultas Hukum UNS,
sekaligus pembimbing skripsi I dalam penulisan hukum ini yang dengan
kesabaran dan kebesaran hati telah membimbing, mengarahkan, serta
membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan hukum ini;
4. Seluruh Dosen Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret yang tidak dapat
saya sebutkan satu persatu, atas semua ilmu pengetahuan yang tiada terkira
berharganya bagi hidup dan kehidupan penulis;
5. Seluruh Pimpinan dan Staf Administrasi Fakultas Hukun Universitas Sebelas
Maret, atas semua kemudahan, fasilitas serta kesempatan-kesempatan yang
telah diberikan;
6. Pengelola Penulisan Hukum (PPH) Fakultas Hukum UNS;
7. Ayahanda Suharno S.sos,M.si dan Ibunda Harsini S.E yang penuh kasih
sayang merawat dan membesarkan penulis, yang selalu memberikan
dukungan moril dan materiil sehingga penulisan hukum ini dapat
terselesaikan;
8. Adikku Irawan Hari Pradipta dan Hani Cairarum Desviralia yang rukun ya;
9. Seseorang spesial yang selalu memberikan nasehat serta dukunganya Harnita
Ayuning Tyas;
10. Teman-teman yang selalu membantuku tama aplek,angga iponk,adit
pitik,yanuar yance,hujang tea,cholis napi,guk afrizal,ghefrian ambon;
11. Teman-teman angkatan 2007 Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret
Surakarta;
12. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas semua
bantuan baik materiil maupun imateriil.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………………... ii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI …………………………………. iii
HALAMAN PERNYATAAN …………………………………………….. iv
MOTTO …………………………………………………………………... v
PERSEMBAHAN …………………………………………………………. vi
ABSTRAK ………………………………………………………………… vii
KATA PENGANTAR …………………………………………………….. ix
DAFTAR ISI ………………………………………………………………. xi
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………. 1
A. Latar Belakang Masalah …………………………….. 1
B. Rumusan Masalah …………………………………... 4
C. Tujuan Penelitian ……………………………………. 5
D. Manfaat Penelitian …………………………………... 5
E. Metode Penelitian …………………………………… 6
F. Sistematika Penulisan Hukum ………………………. 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………………………………… 14
A. Kerangka Teori ……………………………………… 14
1. Tinjauan Umum Pengertian Implementasi……... 15
2. Tinjauan Umum Peraturan Bupati Sukoharjo Nomor
35 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan
Fungsi Humas dalam Sekretariat Daerah Kabupaten
Sukoharjo ……………………………….... 17
3. Tinjauan umum Mengenai Humas……………….. 18
4. Tinjauan Umum Fungsi Humas…………………. 21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
5. Tinjauan Umum Pengertian Pengelolaan dan
Pemberdayaan
Pemberitaan………………………………….. 24
B. Kerangka Pemikiran ……………………………… 27
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………… 29
A. Deskripsi Lokasi…………………………………… 32
1. Pemerintah Kabupaten Sukoharjo……………… 32
B. Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Sukoharjo
………………………………………………… 32
1. Sejarah dan Perkembangan Bagian Humas Sekretariat
Daerah Kabupaten Sukoharjo………………….. 32
2. Kedudukan, Tugas Pokok, Visi, Misi, Fungsi dan
Motto Bagian Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Sukoharjo......................................... 33
3. Struktur Organisasi …………………………… 35
4. Kepegawaian …………………………………. 43
C. Implementasi Fungsi Bagian Humas Sekretariat
Daerah Kabupaten Sukoharjo Dalam Pengelolaan
Dan Pemberdayaan Pemberitaan.............................. 48
D. Tingkat Keberhasilan Implementasi Fungsi Bagian
Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Sukoharjo
Dalam Pengelolaan Dan Pemberdayaan Pemberitaan 55
E. Hambatan – Hambatan Implementasi Fungsi Bagian
Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Sukoharjo
Dalam Pengelolaan Dan Pemberdayaan Pemberitaan 57
1. Kepegawaian…………………………………… 58
2. Sarana dan Prasarana…………………………… 62
BAB IV PENUTUP …………………………………………….. 64
A. Simpulan ………………………………………….. 68
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
B. Saran ………………………………………………. 85
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………… 87
LAMPIRAN …………………………………………………………….. 88
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Analisis data ................................................................................... 11
Gambar 2 Kerangka Pemikiran ........................................................................ 27
Gambar 3.1Bagan Organisasi Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten
Sukoharjo ...................................................................................................... 36
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia pada saat ini tengah mengalami perubahan kehidupan
berbangsa dan bernegara secara fundamental menuju ke sistem pemerintahan
yang demokratis transparan serta meletakkan supremasi hukum. Perubahan
yang tengah dialami tersebut memberikan peluang bagi penataan berbagai
segi kehidupan berbangsa dan bernegara, dimana kepentingan rakyat dapat
kembali diletakkan pada posisi sentral.
kehidupan yang demokratis pertanggungjawaban kepada rakyat terjamin,
sistem penyelenggaraan negara yang transparan berfungsi serta keadilan dan
kebenaran terwujud. Karakteristik atau unsur utama penyelenggaraan
pemerintahan yang baik (good governance) adalah akuntabilitas
(accountability), transparansi (transparency), keterbukaan (openness), dan
rule of law (LAN dan BPKB 2000,60-61).
Untuk menjawab tantangan tersebut pemerintah pusat dan daerah harus
mampu membentuk dimensi baru ke dalam organisasi, sistem manajemen,
dan proses kerjanya. Perubahan-perubahan itu menuntut pemerintah untuk
menyelenggarakan pemerintahan yang baik dan bersih dalam
penyelenggaraan negara, hal ini ditanggapi pemerintah salah satunya dengan
melakukan reformasi administrasi.
Reformasi Administrasi adalah perubahan administrasi yang
menggambarkan perbaikan dalam praktek administrasi, organisasi, prosedur,
dan proses. Artinya setiap perubahan prosedur dapat dikategorikan sebagai
reformasi administrasi,
(http://www.google.co.id/search?q=reformasi+administrasi&ie=utf-
8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-S:official&client=firefox).
Untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan reformasi administrasi di
bidang birokrasi dan pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan amanat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, perlu dibentuk
perangkat daerah. Di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007
tentang Organisasi Perangkat Daerah, ditegaskan bahwa perangkat daerah
terdiri dari unsur staf yang mempunyai tugas membantu penyusunan
kebijakan dan koordinasi yang diwadahi oleh sekretariat, unsur pengawas
yang diwadahi dalam bentuk inspektorat, unsur perencana yang diwadahi
dalam bentuk Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, unsur pendukung
tugas Bupati dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang
bersifat spesifik diwadahi dalam lembaga teknis daerah dalam bentuk
badan/kantor, dan unsur pelaksana daerah yang diwadahi dalam dinas daerah.
Dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007, prinsip
yang dipergunakan dalam penyusunan organisasi perangkat daerah adalah
adanya urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah yaitu urusan
wajib dan urusan pilihan. Meskipun demikian, tidak mutlak bahwa setiap
urusan harus selalu diwadahi ke dalam organisasi perangkat daerah tersendiri.
Dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007
tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah Pusat,
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota dan
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah, maka Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 8 Tahun 2000
tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Susunan
Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Sukoharjo dan Peraturan Daerah
Nomor 26 Tahun 2000 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sukoharjo, sudah tidak sesuai
dengan keadaan sekarang, sehingga perlu diganti dengan Peraturan Daerah
Nomor 2 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah
dan Sekretariat Dewan Kabupaten Sukoharjo dan Peraturan Bupati Nomor 35
Tahun 2008 tentang Penjabaraan Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
Jabatan Struktural Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Sukoharjo dan Staf
Ahli Bupati Sukoharjo
Menentukan besaran organisasi perangkat daerah, diharuskan
mempertimbangkan pada aspek keuangan masing-masing daerah, kebutuhan
daerah, cakupan tugas yang meliputi sasaran tugas yang harus diwujudkan,
jenis dan banyaknya tugas, luas wilayah kerja, dan kondisi geografis, jumlah
dan kepadatan penduduk, sarana dan prasarana penunjang tugas.
Berdasarkan hasil nilai variabel penetapan besaran organisasi perangkat
daerah, Kabupaten Sukoharjo termasuk daerah yang dapat menerapkan pola
menengah, sehingga dimungkinkan dapat membentuk Sekretariat Daerah
dengan 3 (tiga) Asisten dan 12 Bagian, tetapi dalam rangka efisiensi,
efektivitas, dan rasionalitas sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan daerah,
maka dengan mengutamakan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan
simplikasi antar perangkat daerah, Pemerintah Kabupaten Sukoharjo tidak
memaksimalkan besaran organisasi perangkat daerah tersebut.
Perubahan yang relatif mencolok dalam penataan organisasi Sekretariat
Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah:
1. Bertambahnya jumlah Bagian yang semula 8 Bagian menjadi 10
Bagian yaitu Bagian Hubungan Masyarakat dan Bagian Pengolahan
Data Elektronik dimasukkan dalam Struktur Sekretariat Daerah karena
Kantor Hubungan Masyarakat, Informasi dan Komunikasi serta
Kantor Pengolahan Data Elektronik dihilangkan dalam Struktur
Lembaga Perangkat Daerah. Penghilangan Nomenklatur Bagian
Perlengkapan Sekretariat Daerah Kabupaten Sukoharjo adalah
konsekuensi dengan dibentuknya Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Asset, sebagai Perangkat Daerah yang menangani aset-
aset Daerah.
2. Bertambahnya jumlah Bagian pada Sekretariat Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah yang semula 2 (dua) Bagian menjadi 3 (tiga) Bagian.
3. Dari sisi eselon, staf ahli Bupati merupakan jabatan struktural eselon
IIb.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
Maka penulis menganggap perlu untuk diadakan penelitian mengenai
implementasi Fungsi Bagian Humas di Sekreatriat Daerah Kabupaten
Sukoharjo, yang dalam hal ini tertuang dalam Peraturan Bupati Sukoharjo
Nomor 35 Tahun 2008. Namun karena adanya 10 bagian di Sekretariat
Daerah Kabupaten Sukoharjo, maka penulis akan memfokuskan penelitian
khususnya di Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Sukoharjo.
Alasan pemilihan Bagian Humas Sekreatriat Daerah Kabupaten
Sukoharjo adalah Pertama,karena Bagian Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Sukoharjo merupakan Bagian baru di lingkungan Sekraetariat
Daerah Kabupaten Sukoharjo. Kedua, Bagian Humas memiliki Tugas Pokok
dan Fungsi yang sangat kompleks serta memiliki peran sentral dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Di Kabupaten Sukoharjo, Ketiga Bagian
Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Sukoharjo dalam pelaksanaan Tugas
Pokok dan Fungsinya langsung bersentuhan dengan masyarakat, baik dari
kalangan wartawan, LSM, Organisasi Politik dan sebagainya. Dengan latar
belakang masalah yang terurai diatas, penulis dalam menyusun skripsi ini
memilih judul : “IMPLEMENTASI FUNGSI BAGIAN HUMAS
SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO DALAM
PENGELOLAAN DAN PEMBERDAYAAN PEMBERITAAN”
B. Perumusan Masalah
Setiap penulisan ilmiah yang akan dilakukan selalu berangkat dari
masalah. Rumusan masalah dimaksudkan untuk penegasan masalah-masalah
yang akan diteliti sehingga memudahkan dalam pengerjaan serta pencapaian
sasaran. Cara ini dapat memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan
pemahaman terhadap permasalahan serta mencapai tujuan yang dikehendaki.
Adapun permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini, yaitu :
1. Bagaimana Implementasi Fungsi Bagian Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Sukoharjo dalam Pengelolaan dan Pemberdayaan
Pemberitaan?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
2. Apakah hambatan yang dihadapi dalam Implementasi Fungsi Bagian
Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Sukoharjo Dalam Pengelolaan
Dan Pemberdayaan Pemberitaan ?
C. Tujuan Penelitian
Suatu kegiatan penelitian selalu mempunyai tujuan tertentu dan diharapkan
dapat menyajikan data yang akurat sehingga dapat memberi manfaat dan mampu
menyelesaikan masalah. Berpijak dari hal tersebut maka penelitian mempunyai
tujuan objektif dan tujuan subjektif sebagai berikut :
1. Tujuan Obyektif
a. Untuk mengetahui Implementasi Fungsi Bagian Humas Sekretariat
Daerah Kabupaten Sukoharjo dalam Pengelolaan dan Pemberdayaan
Pemberitaan
b. Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam Implementasi Fungsi
Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Sukoharjo dalam
Pengelolaan dan Pemberdayaan Pemberitaan.
2. Tujuan Subyektif
a. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis mengenai
Fungsi Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Sukoharjo dalam
Pengelolaan dan Pemberdayaan Pemberitaan.
b. Untuk memperoleh data yang relevan yang digunakan penulis dalam
penulisan hukum sebagai syarat mencapai gelar sarjana di bidang Ilmu
Hukum Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.
D. Manfaat Penelitian
Suatu penelitian akan mempunyai nilai apabila penelitian tersebut memberi
manfaat bagi para pihak. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
1. Manfaat Teoritis
a. Untuk memberikan sumbangan pengetahuan dan pemikiran yang
bermanfaat bagi perkembangan ilmu hukum pada umumnya dan
Hukum Administrasi Negara pada khususnya.
b. Sebagai bahan pengetahuan tambahan untuk dapat dibaca oleh
masyarakat pada umumnya dan dapat dipelajari lebih lanjut kalangan
hukum khususnya
2. Manfaat Praktis
a. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
terhadap upaya penyelesaian atas permasalahan dari sudut teori.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi Pengembangan
Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Sukoharjo agar
meningkatkan dalam pengeimplementasian Fungsi di Bagian Humas
Sekretariat Daerah Kabupaten Sukoharjo.
c. Hasil penelitian ini diharapkan juga dapat menambah wawasan,
pengetahuan dan dokumentasi ilmiah.
E. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan untuk memecahkan
suatu permasalahan dan sebagai pedoman untuk memperoleh hasil penelitian yang
mencapai tingkat kecermatan dan ketelitian yang dapat dipertanggungjawabkan.
Metode penelitian juga merupakan pedoman untuk memperoleh pengetahuan
yang lebih mendalam dari suatu obyek yang diteliti dengan mengumpulkan,
menyusun serta menginterprestasikan data-data yang diperoleh (Soerjono
Soekanto, 2006: 43)
1. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini penulis berpedoman pada judul dan perumusan
masalah yang sudah diuraikan,maka penelitian ini merupakan penelitian
hukum empiris. Penelitian hukum empiris selalu diarahkan kepada
identifikasi (pengenalan) terhadap hukum nyata berlaku, yang implisit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
berlaku (sepenuhnya), bukan eksplisit (jelas,tegas) seperti diatur di dalam
perundangan yang diuraikan dalam kepustakaan. Pendekatan empiris,
dimaksudkan sebagai usaha untuk mengkaji hukum dalam realitas atau
kenyataan dalam masyarakat. Penelitian empiris dimaksudkan sebagai
usaha mendekati masalah yang diteliti dengan sifat hukum yang sesuai
dengan kenyataan yang hidup dalam masyarakat. Penelitian dengan
pendekatan empiris selalu diarahkan kepada pengenalan terhadap hukum
nyata berlaku sepenuhnya, yang implisit berlaku (sepenuhnya), bukan
yang eksplisit (jelas, tegas diatur) di dalam perundangan atau yang
diuraikan dalam kepustakaan (Hilman Hadikusuma, 1995:61-62).
2. Sifat Penelitian
Penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang digunakan manusia
sebagai sarana untuk memperkuat, membina, mengembangkan serta
menguji kebenaran ilmu pengetahuan, baik dari segi toritis maupun praktis
yang dilakukan secara metodologis dan sistematis sesuai dengan pedoman
atau aturan yang berlaku dalam pembuatan suatu karya ilmiah (Soerjono
Soekanto, 1986:3).
Dilihat dari segi sifatnya penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif. Penelitian yang bersifat deskriptif adalah suatu penelitian yang
bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan,
gejala, atau kelompok tertentu dalam masyarakat. Penelitian ini bermaksud
memberikan gambaran mengenai fungsi bagian Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Sukoharjo kaitannya dengan pengelolaan dan pemberdayaan.
Pendekatan penelitian dalam penelitian ini adalah pendekatan
penelitian kualitatif. Dengan mengutip pendapat Soerjono Soekanto
(1986:10) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang
dilakukan dengan melakukan pengumpulan data berupa kata-kata, gambar-
gambar, serta informasi verbal atau nomatif dan bukan dalam bentuk
angka-angka.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
3. Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil Bagian Humas Sekreatriat Daerah
Kabupaten Sukoharjo, dengan alasan pemilihan Bagian Humas Sekreatriat
Daerah Kabupaten Sukoharjo Sebagai obyek studi adalah pertama, karena
bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Sukoharjo merupakan
Bagian baru di lingkungan Sekraetariat Daerah Kabupaten Sukoharjo.
Kedua, Bagian Humas memiliki Tugas Pokok dan Fungsi yang sangat
kompleks serta memiliki peran sentral dalam penyelenggaraan
Pemerintahan Di Kabupaten Sukoharjo. Ketiga Bagian Humas Sekretariat
Daerah Kabupaten Sukoharjo dalam pelaksanaan Tugas Pokok dan
Fungsinya langsung bersentuhan dengan masyarakat, baik dari kalangan
wartawan, LSM, Organisasi Politik dan masyarakat pada umumnya.
4. Sumber Data
Penelitian ini akan menggunakan data yang secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu :
a). Data Primer
Sumber data utama dalam penelitian empiris adalah kata-kata
dan tindakan. Data primer diperoleh secara langsung dari obyek
yang diteliti.
Data primer berasal dari Teknik Pengumpulan Data berikut :
Wawancara / Indepth Interview.
Teknik ini merupakan suatu jenis pengumpulan data yang
dilakukan dengan mengadakan tanya jawab dengan informan yang
diteliti untuk mendapatkan data yang diperlukan. Wawancara
digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan
yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-
hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya
sedikit kecil. Untuk mempermudah dalam proses wawancara,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
peneliti membuat pedoman wawancara yang memuat garis-garis
pokok pertanyaan, dan apabila dianggap perlu peneliti dapat
mengajukan pertanyaan di luar pedoman interview tersebut, agar
data yang diperoleh semakin lengkap,yang kami wawancarai
adalah pihak-pihak yang terkait dengan proses Implementasi
Peraturan Bupati Sukoharjo Nomor 35 Tahun 2008 di Bagian
Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Sukoharjo, dalam hal ini
adalah Kepala Bagian Humas Setda Kabupaten Sukoharjo;
Kasubbag Pemberitaan, Media Massa dan Santel; Kasubbag PPI
(Pengumpulan Dan Pengolahan Informasi) dan Kasubbag Protokol,
Wartawan, dan Pegawai di Bagian Humas .
b). Data Sekunder
Data yang berasal dari sumber sekunder, merupakan data yang
diperoleh secara tidak langsung, dapat berupa catatan, berita, buku-
buku, peraturan perundang-undangan, laporan-laporan, dokumen
resmi institusi (arsip), dan sebagainya yang berkaitan dengan
masalah yang diteliti.
Data sekunder berasal dari Studi dokumentasi yang merupakan
kegiatan mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
catatan, berita, buku-buku, peraturan perundang-undangan,
laporan-laporan, dokumen resmi institusi (arsip), prasasti, dan
sebagainya. Teknik ini dipergunakan sebagai pendukung dan
pelengkap data yang diperlukan dalam penelitian.
Sedangkan sumber data yang tercakup dalam penelitian ini adalah :
(1) Informan
Data Primer berasal dari informan yang dalam penelitian ini
adalah pihak-pihak yang terkait dengan proses Implementasi
Peraturan Bupati Sukoharjo Nomor 35 Tahun 2008 di Bagian
Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Sukoharjo, dalam hal
ini adalah Kepala Bagian Humas Setda Kabupaten
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
Sukoharjo; Kasubbag Pemberitaan, Media Massa dan Santel;
Kasubbag PPI (Pengumpulan Dan Pengolahan Informasi) dan
Kasubbag Protokol, Wartawan, dan Pegawai di Bagian
Humas.
(2) Dokumen
Dokumen dapat berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,
majalah notulen rapat,agenda dan sebagainya
5. Teknik pengambilan Informan
Karena penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, maka
teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara selektif dengan
menggunakan pertimbangan secara teoritis, keinginan dari diri peneliti,
karakteristik empiris, serta kebutuhan dan tujuan penelitian, maka
penelitian ini menggunakan metode penarikan sampel yang lebih tepat
adalah purposive sampling atau sampel bertujuan, dimana peneliti
cenderung menggunakan atau memilih informan yang dianggap tahu dan
dapat dipercaya, dalam hal ini adalah Kepala Bagian Humas Setda
Kabupaten Sukoharjo; Kasubbag Pemberitaan, Media Massa dan Santel;
Kasubbag PPPI dan Kasubbag Protokol, Wartawan, dan Pegawai di
Bagian Humas, untuk menjadi sumber data yang mantap dan mengetahui
permasalahannya secara lengkap tanpa didasarkan pada strata maupun
random, tetapi lebih ditekankan pada tujuan tertentu.
6. Teknik Analisis Data
Karena sebagian besar data yang terkumpul merupakan data kualitatif,
maka penelitian ini juga menggunakan teknik analisis data kualitatif, yang
dimaksudkan untuk memperoleh gambaran secara khusus yang bersifat
menyeluruh tentang apa yang tercakup dalam permasalahan yang
dilakukan di lapangan pada waktu pengumpulan data. Sedangkan teknik
analisis data kualitatif yang dianggap relevan adalah dengan menggunakan
model analisis interaktif (Interaktif Model Of Analysis), yakni model
analisis yang memerlukan tiga komponen berupa induksi data, sajian data,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
serta penarikan kesimpulan / verifikasi dengan menggunakan proses siklus
antar tahap-tahap tersebut, sehingga data yang terkumpul akan
berhubungan ssaatu dengan yang lainnya secara sistematis (HB Sutopo
:2002 : 48). Untuk lebih jelasnya maka perlu diuraikan/gambarkan ketiga
komponen kegiatan tersebut, dengan skema sebagai berikut :
Interaktif Model of Analysis
Gambar 2. teknik analisis data
Sumber : HB. Sutopo : 2002 : 96
Model analisis ini merupakan proses siklus interaktif. Peneliti harus
bergerak diantara empat sumbu kumparan itu dari reduksi data,
pengumpulan data, penyajian data, sampai pada penarikan kesimpulan
selama sisa waktu penelitiannya.
Aktivitas yang dilakukan dengan proses itu diharapkan membuat
komponen-komponen tersebut akan dapat benar-benar mewakili dan
sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Setelah analisis data selesai,
maka hasilnya dapat disajikan secara diskriptif, yaitu dengan jalan apa
adanya sesuai dengan permasalahan yang diteliti dan data-data yang
diperoleh,dan penjelasan dari skema atau gambar tersebut adalah :
Pengumpulan
Data
Penyajian
Data
Penarikan
Kesimpulan dan
Verifikasi
Reduksi
Data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
a). Pengumpulan Data
Yaitu bentuk analisis yang mempertegas, memperpendek,
membuat fokus, membuang hak-hak yang tidak penting yang
muncul dari catatan tertulis di lapangan. Proses ini berlangsung
terus sampai laporan akhir penelitian selesai ditulis.
b). Reduksi Data
Yaitu suatu rakitan organisasi informasi yang memungkinkan
kesimpulan riset dapat dilakukan. Dengan melihat suatu penyajian
data, peneliti akan mengerti apa yang terjadi, akan memungkinkan
untuk mengerjakan sesuatu pada analisis ataupun tindakan lain
berdasarkan penelitian tersebut.
c). Penyajian Data
Setelah data terkumpul dan disaring, maka data-data yang
mendukung penelitian disajikan. Penyajian data sangat penting
dalam penelitian karena tahap inilah dimana suatu penelitian dapat
diketahui dan dipelajari, selanjutnya juga untuk penarikan
kesimpulan dan virifikasi.
d). Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi
Setelah memahami arti dari berbagai hal yang meliputi berbagai
hal yang ditemui dengan melakukan pencatatan peraturan-
peraturan, pernyataan-pernyataan, konfigurasi-konfigurasi yang
mungkin akan menjadi suatu kesimpulan.
Aktivitas penelitian yang dilakukan merupakan suatu proses siklus
diantara komponen-komponen tersebut, sehingga data yang didapat benar-
benar mewakili dan sesuai dengan masalah-masalah yang diteliti.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
F. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI
Untuk memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah
pemahaman yang jelas mengenai seluruh isi penulisan hokum ini maka
penulis dapat menguraikan sistematika skripsi sebagai berikut
BAB I PENDAHULUAN
Didalam bab ini penulis memaparkan tentang
a. Latar Belakang Masalah
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan Penelitian
d. Manfaat Penelitian
e. Metode Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1. Kerangka Teori
a. Tinjauan Umum Pengertian Implementasi Kebijakan
b. Tinjauan Umum Peraturan Bupati No 38 Tahun 20008
Tentang Fungsi Humas
c. Tinjauan Umum Mengenai Humas (Hubungan Masyarakat)
d. Tinjauan Umum Mengenai Fungsi Humas
e. Tinjauan Umum Mengenai Pengelolaan dan Pemberdayaan
Pemberitaan
2. Kerangka Pemikiran
Berisi alur pemikiran yang hendak ditempuh penulis
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini berisi hasil penelitian yang diperoleh penulis di
lapangan beserta pembahasannya mengenai fungsi bagian Humas
Sekretariat daerah kabupaten sukoharjo dalam pengelolaan dan
pemberdayaan pemberitaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
BAB IV PENUTUP
Pada bab ini berisi penutup dari keseluruhan penulisan skripsi dan
penulis berusaha mengambil Kesimpulan dari jawaban
permasalahan yang menjadi obyek penelitian dan saran-saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori
1. Tinjaan Umum Pengertian Implementasi
Dalam kamus besar bahasa indonesia pelaksanaan dapat di sama artikan
dengan istilah implementasi. Implementasi itu sendiri memeiliki banyak
definisi, diantaranya definisi implementasi menurut pariatra westra, dalam
ensiklopedi administrasi Yaitu :
Implementasi adalah usaha-usaha yang dilakukan untuk melaksanakan
semua rencana dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan
dengan melengkapi segala kebutuhan alat-alat yang diperlukan, siapa yang
akan melaksanakan, dimana tempat pelaksanaannya,kapan waktu
berakhirnya dan bagaimana cara yang harus dilaksanakan (pariatra westra,
1989 : 210).
Sedangkan Menurut Meter dan Horn dalam wibawa Implementasi Adalah:
Tindakan yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta baik secara
individu maupun kelompok yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan
sebagaimana dirumuskan dalam kebijakan (wibawa, 1994 : 15).
Menurut Van Meter dan Van Horn dalam winarno ada beberapa variabel
dalam proses implementasi kebijakan, yaitu :
a) Ukuran-ukuran dasar dan tujuan-tujuan kebijakan;
b) umber-sumber kebijakan;
c) komunikasi antara organisasi dan kegiatan-kegiatan pelaksanaan;
d) karakteristik badan-badan pelaksana;
e) kondisi-kondisi ekonomi, sosial dan politik;
f) kecenderungan pelaksana (implementors);dan
g) kinerja (Winarno 2007,50-51).
Ripley dan Franklin berpendapat bahwa Implementasi adalah apa yang
terjadi setelah undang-undang ditetapkan, yang memberikan otoritas
program, kebijakan, keuntungan (benefit), atau suatu jenis keluaran yang
nyata (Ripley dan Franklin 1982:4).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
Melihat definisi dan pertanyaan diatas maka dapat ditarik kesimpulan
mengenai implementasi, yaitu usaha-usaha yang dilakukan untuk
melaksanakan semua rencana dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan
ditetapkan, yang dilakukan oleh Pemerintah maupun swasta yang
dimaksudkan untuk mencapai tujuan (Ripley dan Franklin 1982 : 4)
Istilah implementasi menunjuk pada sejumlah kegiatan yang mengikuti
pernyataan maksud tentang tujuan-tujuan program dan hasil-hasil yang
diinginkan oleh para pejabat pemerintah, implementasi mencakup tindakan-
tindakan oleh berbagai aktor, khususnya para birokrat.
Ripley dan Franklin lebih lanjut menjelaskan kegiatan-kegiatan yang
tercakup dalam implementasi, yaitu :
(1) Badan-badan pelaksana yang ditugasi oleh undang-undang dengan
tanggung jawab menjalankan program harus mendapatkan sumber-
sumber yang dibutuhkan agar implementasi dapat berjalan lancar,
sumber-sumber ini meliputi personil, peralatan, lahan tanah, bahan-
bahan mentah, dan uang;
(2) Badan-badan pelaksana mengembangkan bahasa anggaran dasar
menjadi arahan-rahan konkret, regulasi, serta rencana-rencana dan
desain program;
(3) Badan-badan pelaksana harus mengorganisasikan kegiatan-kegiatan
mereka dengan menciptakan unit-unit birokrasi dan rutinitas untuk
mengatasi beban kerja; dan
(4) Badan-badan pelaksana memberikan keuntungan atau pembatasan
kepada para pelanggan atau kelompok-kelompok target (Ripley dan
Franklin, 1982 : 4)
Perlu diperhatikan juga ikatan-ikatan badan-badan pelaksana dalam
sistem penyampaian kebijakan. Van Meter dan Van Horn mengetengahkan
beberapa unsur yang berpengaruh terhadap suatu organisasi dalam
mengimplementasikan kebijakan :
i. Kompetensi dan ukuran staf suatu badan;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
ii. Tingkat pengawasan hierarkis terhadap keputusan-keputusan sub-unit
dan proses-proses dalam badan-badan pelaksana;
iii. Sumber-sumber politik suatu organisasi;
iv. Vitalitas suatu organisasi;
v. Tingkat komunikasi-komunikasi “terbuka”, yang didefinisikan
sebagai jaringan kerja komunikasi horisontal dan vertikal secara bebas
serta tingkat kebebasan yang relatif tinggi dalam komunikasi dengan
individu-individu duluar organisasi;dan
vi. Kaitan formal dan informal suatu badan dengan badan “pembuat
keputusan” atau “pelaksana keputusan”. (Van Meter dan Van Horn
1990:27)
Berbicara tentang implementasi kebijakan, perlu pula dipahami siapakah
aktor-aktor yang terlibat dalam implementasi, dan cara-cara atau teknik apa
saja yang digunakan agar implementasi kebijakan dapat berjalan. Dalam
penelitian ini beberapa aktor yang terlibat dalam implementasi Peraturan
Bupati Sukoharjo Nomor 35 Tahun 2008 adalah Pemerintah bagian Humas
Sekretariat Daerah Kabupaten Sukoharjo, wartawan, organisasi pers dan
penyiaran, serta masyarakat.
Sehingga dalam pembahasan nantinya akan membahas permasalahan
Implementasi implementasi Peraturan Bupati Sukoharjo Nomor 35 Tahun
2008 Oleh Bagian Humas Sekreatariat Daerah Kabupaten Sukoharjo dari
sisi program, anggaran dan prosedur yang ada di bagian tersebut.
2. Tinjauan Umum Peraturan Bupati Sukoharjo Nomor 35 Tahun 2008
Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Humas dalam Sekretariat
Daerah Kabupaten Sukoharjo .
Peraturan Bupati Sukoharjo Nomor 35 Tahun 2008 diundangkan pada
Desember 2008. Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, ada beberapa
undang-undang yang dinyatakan tidak berlaku. Keputusan Bupati Sukoharjo
Nomor 19 Tahun 2001 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
Sekretariat Daerah Kabupaten Sukoharjo (Lembaran Daerah Kabupaten
Sukoharjo Tahun 2001 Nomor 43) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Bupati Sukoharjo Nomor 39 Tahun 2006 tentang Perubahan atas
Keputusan Bupati Sukoharjo Nomor 19 Tahun 2001 tentang Penjabaran
Tugas Pokok dan Fungsi Sekretariat Daerah Kabupaten Sukoharjo (Berita
Daerah Kabupaten Sukoharjo Tahun 2006 Nomor 39) dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
Peraturan Bupati Sukoharjo Nomor 35 Tahun 2008 lahir sebagai amanat
dari Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741)
dan bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 ayat (2) Peraturan Daerah
Kabupaten Sukoharjo Nomor 2 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten Sukoharjo, agar pelaksanaan Tugas dan Fungsi Sekretariat
Daerah Kabupaten Sukoharjo dan Staf Ahli Bupati Sukoharjo lebih berdaya
guna dan berhasil guna, maka perlu ditetapkan Penjabaran Tugas Pokok,
Fungsi dan Uraian Tugas Jabatan Struktural pada Sekretariat Daerah
Kabupaten Sukoharjo dan Staf Ahli Bupati Sukoharjo;
Peraturan Bupati Sukoharjo Nomor 35 Tahun 2008 ini mengatur dan
menjelaskan tentang :
a. Ketentuan Umum;
b. Susunan Organisasi;
c. Tugas Pokok dan Fungsi;
d. Kelompok Jabatan Fungsional;
e. Ketentuan Penutup;
f. Peran Serta Masyarakat;
g. Ketentuan Pidana;dan
h. Ketentuan Peralihan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
3. Tinjauan Umum Mengenai Humas
a. Pengertian Humas secara umum
Hubungan masyarakat, atau sering disingkat humas adalah seni
menciptakan pengertian publik yang lebih baik sehingga dapat
memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu individu/ organisasi.
Humas atau juga biasa disebut Public Relations dapat juga didefinisikan
sebagai seni dan ilmu pengetahuan sosial untuk menganalisis
kecenderungan, memprediksi konsekuensi-konsekuensinya, menasehati
para pemimpin organisasi, dan melaksanakan program yang terencana
mengenai kegiatan-kegiatan yang melayani, baik kepentingan organisasi
maupun kepentingan publik atau umum.
Humas adalah kegiatan komunikasi dalam organisasi yang
berlangsung dua arah dan timbal balik. Posisi Humas merupakan
penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh suatu manajemen
organisasi. Sasaran humas adalah publik internal dan eksternal, dimana
secara operasional humas bertugas membina hubungan harmonis antara
organisasi dengan publiknya dan mencegah timbulnya rintangan
psikologis yang mungkin terjadi diantara keduanya.
Sebagai sebuah profesi seorang Humas bertanggung jawab untuk
memberikan infomasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan
membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu atau membuat
masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi. Seorang humas
selanjutnya diharapkan untuk membuat program-program dalam
mengambil tindakan secara sengaja dan terencana dalam upaya-upayanya
mempertahankan, menciptakan, dan memelihara pengertian antara
organisasi dan masyarakatnya.
Humas di Indonesia dikenal pada tahun 1950-an dimana humas
bertugas untuk menjelaskan peran dan fungsi-fungsi setiap kementrian,
jawatan, lembaga, badan, dan lain sebagainya. Humas pada hakikatnya
adalah aktivitas, maka sebenarnya tujuan humas dapat dianalogikan
dengan tujuan komunikasi, yakni adanya penguatan dan perubahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
kognisi, afeksi dan perilaku komunikannya. Bila kita bawa ke dalam
tujuan humas, maka tujuan humas adalah terjaga dan terbentuknya kognisi,
afeksi, dan perilaku positif publik / masyarakat terhadap organisasi /
lembaga. Karena adanya kecenderungan hubungan organisasi / lembaga
dengan publik sebagai simbiose mutualistik. Maka tujuan humas adalah
sebagai berikut :
1) Terpelihara dan terbentuknya saling pengertian (Aspek Kognisi);
Tujuan humas pada akhirnya adalah membuat publik / masyarakat
dan organisasi / lembaga saling mengenal. Dengan demikian,
aktivitas kehumasan haruslah menunjukkan adanya usaha
komunikasi untuk mencapai saling kenal dan mengerti.
2) Menjaga dan membentuk saling percaya (Aspek Afeksi);
Bila tujuan pertama mengarah pada penguatan dan perubahan
pengetahuan (kognisi), maka tujuan yang kedua adalah lebih pada
tujuan emosi, yakni pada sikap (afeksi) saling percaya. Untuk
mencapai tujuan saling percaya prinsip-prinsip komunikasi
persuasif dapat diterapkan.
3) Memelihara dan menciptakan kerja sama (Aspek Psikomotoris).
Tujuan ketiga adalah dengan komunikasi diharapkan akan
terbentuknya bantuan dan kerja sama nyata. Artinya, bantuan dan
kerjasama ini sudah dalam bentuk perilaku atau termanifestasikan
dalam bentuk tindakan tertentu.
Mengacu pada tiga tujuan diatas, dapat dirumuskan bahwa setelah
pengetahuan / pikiran dibuka, emosi / kepercayaaan disentuh maka
selanjutnya perilaku positif dapat diraih. Pada akhirnya, semua itu kembali
pada tujuan yang lebih besar, yakni terbentuknya citra / image yang
bermanfaat terhadap organisasi lembaga di mana humas berada.
b. Pengertian Humas Pemerintahan
Pemerintahan pada dasarnya tidak bersifat politis. Bagian humas di
institusi pemerintahan dibentuk untuk mempublikasikan atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
mempromosikan kebijakan-kebijakan mereka. Memberi informasi
secara teratur tentang kebijakan, rencana-rencana, serta hasil-hasil
kerja institusi serta memberi pengertian kepada masyarakat tentang
peraturan perundang-undangan dan segala sesuatunya yang
berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat. Selain keluar, humas
pemerintahan dan politik juga harus memungkinkan untuk memberi
masukan dan saran bagi para pejabat tentang segala informasi yang
diperlukan dan reaksi atau kemungkinan reaksi masyarakat akan
kebijakan institusi, baik yang sedang dilaksanakan, akan dilaksanakan,
ataupun yang sedang diusulkan.
Seiring dengan tuntutan transparansi dari masyarakat luas sebagai
public pemerintahan, manfaat humas dalam penyelenggaraan
pemerintahan secara umum telah diterima sejak lama. Humas dalam
pemerintahan dan politik tidak dapat dilepaskan dari opini publik.
Pemerintahan Indonesia sendiri sejak tahun 1970-an memutuskan
untuk membentuk Bagian Penerangan Masyarakat, yang merupakan
cikal bakal bagian humas yang sejak tahun 1983 semua kantor
Pemerintah Daerah Tingkat II dilengkapi dengan bagian humas. Pada
tahun 1971 Indonesia membentuk BAKOHUMAS (Badan Koordinasi
Hubungan Masyarakat) yang bertugas untuk membantu Menteri
Penerangan (sekarang MENKOMINFO atau Menteri Komunikasi Dan
Informatika) dalam menetapkan kebijakan pembinaan hubungan yang
lancar dan harmonis antara masyarakat dan pemerintah; mengadakan
koordinasi; integrasi; sinkronisasi; dan kerja sama antar – humas
lembaga Negara; merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan
kehumasan sesuai dengan kebijakan pemerintah.
Tugas pemerintah memang sangat berat, sebab masyarakat yang
dihadapai terdiri dari berbagai publik dengan kepentingan yang sangat
kompleks pula. Hal ini memang tidak lepas dari “karakteristik” yang
melekat dalam setiap program pemerintah, yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
a. Program pemerintah ditujukan untuk masyarakat luas, dengan
berbagai latar belakang, karakter, ekonomi, pendidikan yang
beragam;
b. Seringkali hasilnya abstrak, yang sulit dilihat dalam waktu dekat,
bahkan dalam jangka panjang sekalipun, karena sifatnya yang
integral dan berkesinambungan. Program-program pemerintah
seringkali tidak dapat menghindari perlunya “pengorbanan”
sosial / masyarakat. Disinilah perlunya pendekatan khusus untuk
melibatkan partisipasi dan emansipasi masyarakat;
c. Program pemerintah selalu mendapat pengawasan dari berbagai
kalangan, terutama pers, LSM dan sebagainya. Mereka sangat
berperan dalam proses penyadaran masyarakat mengenai
permsalahan mereka sebagai warga masyarakat.
Karakteristik itulah yang dapat dijadikan latar belakang mengapa
humas pemerintahan perlu diterapkan dan dikembangluaskan secara
professional. Namun, tugas yang berat tersebut ternyata masih
ditambah dengan hambatan-hambatan penerapan humas yang ideal di
pemerintahan, undang-undang dan peraturan organisasi seringkali
menghambat fungsi humas.
Dengan demikian ada dua hal yang melatar belakangi
perkembangan humas pemerintah. Pertama adalah pentingnya humas
bagi pemerintahan, kedua adalah hambatan-hambatan yang dihadapi
oleh humas pemerintahan. Kebanyakan humas pemerintahan
diarahkan untuk hubungan dengan media, masalah umum,
dokumentasi, dan publikasi. Sementara itu, kegiatan-kegiatan yang
biasanya ditangani oleh humas antara lain adalah konfrensi pers,
membuat press release, press clipping, pameran-pameran,
menerbitkan media intern, mengorganisir pertemuan dengan
masyarakat, penerangan melalui berbagai media komunikasi bagi
masyarakat, mendokumentasi semua kegiatan instansi, mengorganisir
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
kunjungan-kunjungan para pejabat, menerima keluhan masyarakat /
publik.
4. Tinjauan Umum Fungsi Hubungan Masyarakat (Humas)
Berbicara fungsi berarti berbicara masalah kegunaan humas dalam
mencapai tujuan organisasi / lembaga. Dalam buku Public Relations : Teori
dan Praktek (Djanaid 1993: 50-51) disebutkan dua fungsi Humas / Public
Relations, yaitu :
a. Fungsi Konstruktif :
Humas merupakan garda terdepan yang dibelakangnya terdiri dari
rombongan tujuan-tujuan organisasi / lembaga. Peranan humas dalam
hal ini mempersiapkan mental publik / masyarakat untuk menerima
kebijakan organisasi / lembaga, humas menyiapkan mental organisasi
untuk memahami kepentingan masyarakat, humas mengevaluasi
perilaku masyarakat maupun organisasi untuk direkomendasikan
kepada pengambil kebijakan, humas menyiapkan prakondisi untuk
mencapai saling pengertian, saling percaya dan saling membantu
terhadap tujuan-tujuan organisasinya. Fungsi konstruktif ini
mendorong humas membuat aktivitas ataupun kegiatan-kegiatan yang
terencana, berkesinambungan yang cenderung bersifat proaktif,
termasuk di sini humas bertindak secara preventif (pencegah).
b. Fungsi Korektif :
Fungsi yang kedua ini memang menjadi berat, artinya apabila sebuah
organisasi terjadi masalah-masalah (krisis) dengan publik /
masyarakat, maka humas harus berperan dalam mengatasi
terselesaikannya masalah tersebut.
Sama halnya dengan penyakit, ketika seseorang sudah dalam keadaan
sakit, maka upaya selanjutnya adalah mengobati menuju kesembuhan, dan
terkadang gagal, maka lebih baik mencegah daripada mengobati.
Tetapi di Indonesia humas seringkali dipanggil pada saat terjadi krisis,
sementara di dalam keadaan yang aman-aman saja humas disebut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
“nganggur” / disfungsi. Tetapi apabila dalam penanganan krisis humas
seringkali disalahkan apabila dalam penanganannya menunjukkan tanda-
tanda kegagalan.
Dalam (Djanaid 1993 : 61-62) Dapat dijelaskan 4 (empat) peranan humas,
yaitu :
1) Expert Preciber Communication
Petugas Humas dianggap orang yang ahli. Dia menasehati
pimpinan organisasi. Hubungan mereka diibaratkan seperti dokter
dan pasien.
2) Problem Solving Process Facilitator
Yakni peranan sebagai fasilitator dalam proses pemecahan
masalah. Pada peranan ini petugas humas melibatkan diri atau
dilibatkan dalam setiap manajemen (krisis).
3) Communication Facilitator :
Peranan petugas humas sebagai fasilitator komunikasi antara
organisasi dengan publik / masyarakat baik internal maupun
eksternal, sebagai media atau penengah bila terjadi
miscommunication.
4) Technician Communication :
Petugas humas dianggap sebagai pelaksana teknis komunikasi.
Dia menyediakan layanan di bidang teknis, sementara kebijakan
dan keputusan teknik komunikasi mana yang digunakan
merupakan keputusan dari manajemen dan petugas humas yang
melaksanakannya.
Ada tiga tugas humas dalam organisasi yang berhubungan erat dengan
tujuan dan fungsi humas. Ketiga tugas tersebut adalah sebagai berikut :
(a). Mengintepretasikan, menganalisis dan mengevaluasi kecenderungan
perilaku masyarakat. Kecenderungan perilaku masyarakat
diklasifikasikan menjadi 4 (empat) situasi / kecenderungan publik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
yang dihadapi humas, yakni tidak tahu, apatis, prasangaka dan
memusuhi.
Sehingga tugas humas adalah merubah masyarakat yang tidak tahu
menjadi tahu, yang apatis menjadi peduli, yang berprasangka
menjadi menerima, dan yang memusuhi menjadi simpati.
(b). Mempertemukan kepentingan organisasi / lembaga dengan
kepentingan publik / masyarakat. Kepentingan organisasi / lembaga
dapat jadi jauh berbeda dengan kepentingan publik dan sebaliknya,
namun dapat juga kepentingan ini sedikit berbeda bahkan dapat juga
kepentingannya sama. Di dalam kondisi yang bagaimanapun tugas
humas adalah mempertemukan kepentingan ini menjadi saling
dimengerti, dipahami, dihormati, dan dilaksanakan. Bila
kepentingannya berbeda humas dapat bertugas untuk
menghubungkannya.
(c). Mengevaluasi program-program organisasi / lembaga, khususnya
yang berkaitan dengan publik / masyarakat. Tugas mengevaluasi
program manajemen ini mensyaratkan kedudukan dan wewenanang
humas yang tinggi dan luas. Karena tugas ini dapat berarti humas
memiliki wewenang untuk memberi nasihat apakah suatu program
sebaiknya diteruskan ataukah ditunda ataukah dihentikan (Djanaid
1993 : 71-72) .
5. Tinjauan Umum Pengertian Pengelolaan Dan Pemberdayaan
Pemberitaan
a. Pengelolaan
Pengelolaan diartikan sebagai suatu rangkaian pekerjaan atau usaha
yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk melakukan serangkaian
kerja dalam mencapai tujan tertentu. Definisi pengelolaan oleh para ahli
terdapat perbedaan–perbedaa hal ini disebabkan karena para ahli
meninjau pengertian dari sudut yang berbeda- beda.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
Ada yang meninjau pengelolaan dari segi fungsi, benda, kelembagaan
dan yang meninjau pengelolaan sebagai suatu kesatuan. Namun jika
dipelajari pada prinsipnya definisi-definisi tersebut mengandung
pengertian dan tujuan yang sama.
Beberapa ahli meberikan definisi tersendiri tentang pengelolaan yakni
menurut Wardoyo memberikan definisi sebagai berikut pengelolaan
adalah suatu rangkai kegiatan yang berintikan perencanaan
,pengorganisasian pengegrakan dan pengawasan dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya.Menurut Harsoyo pengelolaan adalah
suatu istilah yang berasal dari kata “kelola” mengandung arti serangkaian
usaha yang bertujuan untuk mengali dan memanfaatkan segala potensi
yang dimiliki secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan tertentu
yang telah direncanakan sebelumnya.
Dari uraian diatas dapatlah disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
pengelolaan adalah suatu rangkaian kegiatan yang berintikan
perencanaan,pengorganisasian,penggerakan dan pengawasan yang
bertujuan menggali dan memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki
secara efektif untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan.
(http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2108155-
pengertian-pengelolaan/#ixzz1PQ2mw9E8)
b. Pemberdayaan
P e n g e r t i a n p e m b e r d a y a a n a d a l a h s e t i a p
p r o s e s y a n g memberikan otonomi yang lebih besar kepada pekerja
melalui saling menukar informasi yang relevan dan ketentuan
tentang pengawasan atas faktor -faktor yang mempengaruhi
prestasi kerja. Pemberdayaan merupakan kontinum antara
keadaan pekerja yang tidak mempunyai kekuatan untuk
mempertimbangkan bagaimana mengerjakan pekerja, sampai dengan
keadaan dimana pekerja memiliki kontrol sepenuhnya atas apa yang
mereka kerjakan dan bagaimana mengerjakannnya. Dengan demikian,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
maka pemberdayaan adalah suatu proses untuk menjadikan orang
menjadi lebih berdaya atau lebih berkemampuan untuk
menyelesaikan masalahnya sendiri, dengan cara memberikan
kepercayaan dan kewenangan sehingga menumbuhkan rasa tanggung
jawab. Memberdayakan orang dapat dilakukan dengan cara
memindahkannya dari p o s i s i y a n g b i a s a n y a h a n y a
m e l a k u k a n a p a y a n g d i s u r u h , m e n j a d i p o s i s i
l a i n y a n g m e m b e r i k a n k e s e m p a t a n u n t u k l e b i h
b e r t a n g g u n g j a w a b .
P e m b e r d a y a a n d a p a t d i a w a l i dengan hanya sekedar
memberikan dorongan kepada orang agar mau memainkan peran
lebihaktif dalam pekerjaannya, sampai pada melibatkan mereka dalam
mengambil keputusan atautanggung jawab untuk menyelesikan pekerjaan
tersebut (http://www.scribd.com/doc/17155463/PEMBERDAYAAN).
c. Pemberitaan
Pemberitaan berasal dari kata berita ,adapun definisi berita menurut
jurnal internasional adalah sebagai berikut : This paper examines new
para-journalism forms such as micro-blogging as "awareness systems"
that provide journalists with more complex ways of understanding and
reporting on the subtleties of public communication. Traditional
journalism defines fact as information and quotes from official sources,
which have been identified as forming the vast majority of news and
information content. This model of news is in flux, however, as new
social media technologies such as Twitter facilitate the instant, online
dissemination of short fragments of information from a variety of official
and unofficial sources. This paper draws from computer science
literature to suggest that these broad, asynchronous, lightweight and
always-on systems are enabling citizens to maintain a mental model of
news and events around them, giving rise to awareness systems that the
paper describes as ambient journalism. The emergence of ambient
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
journalism brought about by the use of these new digital delivery systems
and evolving communications protocols raises significant research
questions for journalism scholars and professionals. This research offers
an initial exploration of the impact of awareness systems on journalism
norms and practices. It suggests that one of the future directions for
journalism may be to develop approaches and systems that help the
public negotiate and regulate the flow of awareness information,
facilitating the collection and transmission of news.
Yang artinya adalah Makalah ini mengkaji ayat-jurnalisme baru
bentuk seperti mikro-blogging sebagai "sistem kesadaran" yang
memberikan wartawan dengan cara yang lebih kompleks pemahaman
dan melaporkan seluk-beluk komunikasi publik. Jurnalisme tradisional
mendefinisikan fakta sebagai informasi dan kutipan dari sumber-sumber
resmi, yang telah diidentifikasi sebagai pembentuk sebagian besar berita
dan konten informasi. Model berita dalam fluks, bagaimanapun, sebagai
teknologi baru media sosial seperti Twitter memfasilitasi penyebaran,
instan online fragmen singkat informasi dari berbagai sumber resmi dan
tidak resmi. Makalah ini menarik dari literatur ilmu komputer untuk
menyarankan bahwa, luas sistem asynchronous, ringan dan selalu-on
yang memungkinkan warga negara untuk mempertahankan model mental
berita dan peristiwa di sekitar mereka, sehingga menimbulkan sistem
kesadaran bahwa kertas menggambarkan sebagai jurnalisme ambien.
Munculnya jurnalisme lingkungan yang ditimbulkan oleh penggunaan
sistem pengiriman baru digital dan protokol komunikasi berkembang
menimbulkan pertanyaan penelitian yang signifikan bagi para akademisi
dan profesional jurnalisme. Penelitian ini menawarkan eksplorasi awal
dari dampak sistem kesadaran norma dan praktek jurnalisme. Ini
menunjukkan bahwa salah satu arah masa depan jurnalisme mungkin
untuk mengembangkan pendekatan dan sistem yang membantu
masyarakat berunding dan mengatur arus informasi kesadaran,
memfasilitasi pengumpulan dan transmisi berita.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
Pemberitaan dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti
proses,cara,mengolah mulai dari mendapat sampai menyampaikan
sebuah berita.
B. Kerangka Dasar Pemikiran
Adapun Kerangka Pikir yang penulis sampaikan sebagai berikut :
Gambar 1 Kerangka Pemikiran
Keterangan Kerangka Pemikiran:
Pemerintah pusat mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun
2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah. Di Kabupaten Sukoharjo untuk
menindaklanjuti Peraturan Pemerintah tersebut maka dikeluarkanlah Peraturan
Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan
Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kabupaten Sukoharjo.
Untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 ayat (2) Peraturan Daerah
Kabupaten Sukoharjo Nomor 2 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten Sukoharjo, agar pelaksanaan Tugas dan Fungsi Sekretariat Daerah
PP no. 41 Tahun
2007
Perda Kabupaten Sukoharjo
No. 2 Tahun 2008
Implementasi Kebijakan
Perbup No. 35 Tahun 2008
Program dan Kegiatan Sarana dan Prasarana Sumber Daya Manusia
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
Kabupaten Sukoharjo dan Staf Ahli Bupati Sukoharjo lebih berdaya guna dan
berhasil guna, maka perlu ditetapkan Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan
Uraian Tugas Jabatan Struktural pada Sekretariat Daerah Kabupaten Sukoharjo
dan Staf Ahli Bupati Sukoharjo yang tertuang dalam Peraturan Bupati
Sukoharjo Nomor 35 Tahun 2008.
Bagian Humas yang merupakan bagian baru dari Sekretariat Daerah yang
sesuai dengan ketentuan Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 2
Tahun 2008, memiliki Tugas Pokok dan Fungsi yang sangat kompleks diantara
bagian yang lain, maka penulis memandang perlu diadakan penelitian
Implementasi Peraturan Bupati Sukoharjo Nomor 35 Tahun 2008 di Bagian
Humas Setda Kabupaten Sukoharjo. Berdasarkan pada teori implementasi ada
tiga variabel yang mempengaruhi Implementasi Peraturan Bupati Nomor 35
Tahun 2008 di Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Sukoharjo,
adapun tiga variabel itu adalah Program dan Kegiatan Bagian Humas; Sarana
dan Prasarana serta Sumber Daya Manusia Di Bagian Humas Sekretariat
Daerah Kabupaten Sukoharjo.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi
1. Pemerintah Kabupaten Sukoharjo
a. Visi dan Misi
Visi dan Misi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010-2015 adalah sebagai
berikut :
Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Sukoharjo 2010 - 2015 adalah "Terwujudnya masyarakat Sukoharjo yang
sejahtera,maju, dan bermartabat didukung pemerintahan yang
profesional."
Untuk mewujudkan visi tersebut diperlukan upaya-upaya yang
dilaksanakan dalam bentuk misi, yang dimaksudkan sebagai landasan
perencanaan pembangunan di Kabupaten Sukoharjo, sehingga dapat
mengintegrasikan usaha dari semua Satuan Kerja Perangkat Daerah ke
dalam suatu kegiatan yang menyeluruh dan terpadu.
Adapun MISI Kabupaten Sukoharjo, adalah :
1) Membangun managemen pemerintahan yang profesional yang
bersih dan demokratis yang berbasis pada pelayanan masyarakat;
2) Meningkatkan kualitas pendidikan,kesehatan,kesejahteraan
masyarakat,dan pembangunan infrastruktur yang terukur,terarah
dan berkeadilan;
3) Mendorong kemandirian ekonomi yang berbasis pada pertanian dan
industri serta pengelolaan potensi daerah dengan memperhatikan
pelestarian lingkungan hidup;
4) Meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan bermasyarakat ;
5) Mewujudkan kondisi masyarakat yang aman,tenteram dan dinamis;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
b. Struktur Organisasi Pemerintahan Kabupaten Sukoharjo
Struktur organisasi pemerintahan Kabupaten Sukoharjo berdasar
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 terdiri dari 1 sekretaris
daerah dan dibantu 3 asisten, 7 badan, 12 dinas, 6 Kantor, dan 10 bagian.
Sekretaris Daerah dibantu 3 asisten, yaitu :
1) Asisten Pemerintahan;
2) Asisten Perekonomian dan Pembangunan;
3) Asisten Administrasi Umum.
7 (Tujuh) Badan terdiri dari :
1) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
2) Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat;
3) Badan Lingkungan Hidup;
4) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;
5) Badan Ketahanan Pangan;
6) Badan Kepegawaian Daerah;
7) Inspektorat;
12 (Duabelas) Dinas terdiri dari :
1) Dinas Pendidikan;
2) Dinas Pemuda, Olah Raga, Pariwisata dan Kebudayaan;
3) Dinas Kesehatan;
4) Dinas Sosial;
5) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
6) Dinas Perhubungan, Informatika dan Komunikasi;
7) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
8) Dinas Pekerjaan Umum;
9) Dinas Perindustrian dan Perdagangan;
10) Dinas Pertanian;
11) Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
12) Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.
6 (enam) Kantor terdiri dari :
1) Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi;
2) Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu;
3) Kantor Penanaman Modal;
4) Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana;
5) Satuan Polisi Pamong Praja;
6) Rumah Sakit Umum Daerah.
10 (sepuluh) Bagian terdiri dari :
1) Bagian Pemerintahan;
2) Bagian Pemerintahan Desa;
3) Bagian Hukum;
4) Bagian Administrasi Pembangunan;
5) Bagian Perekonomian;
6) Bagian Bina Sosial;
7) Bagian Humas;
8) Bagian Organisasi;
9) Bagian PDE;
10) Bagian Umum.
Kabupaten Sukoharjo beribukota di Kota Sukoharjo, berjarak
kurang lebih 12 Km dari Kota Solo. Kabupaten Sukoharjo terbagi
dalam 12 Kecamatan, yaitu :
1) Kecamatan Kartasura (10 Desa, 2 Kelurahan);
2) Kecamatan Gatak (14 Desa)
3) Kecamatan Baki (14 Desa)
4) Kecamatan Grogol (14 Desa)
5) Kecamatan Sukoharjo (14 Kelurahan)
6) Kecamatan Tawangsari (12 Desa)
7) Kecamatan Weru (13 Desa)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
8) Kecamatan Bulu (12 Desa)
9) Kecamatan Nguter (16 Desa)
10) Kecamatan Mojolaban (15 Desa)
11) Kecamatan Polokarto (17 Desa)
12) Kecamatan Bendosari (13 Desa, 1 Kelurahan)
Pemerintahan Kabupaten Sukoharjo terdiri dari 150 Desa dan 17
Kelurahan, 2.026 Dukuh, 1.438 Rukun Warga, dan 4.428 Rukun
Tetangga.
B. Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Sukoharjo
1. Sejarah dan Perkembangan Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten
Sukoharjo.
Pada tahun 1999, Pemerintah mengeluarkan UU No. 22 Tahun 1999
tentang pemerintahan daerah dan UU No. 25 Tahun 1999 tentang
perimbangan keuangan pusat dan daerah serta Peraturan Pemerintah Nomor
84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah. Hal ini
berdampak pada adanya perubahan-perubahan pada daerah tingkat I dan
tingkat II tentang kebijakan masing-masing daerah termasuk Pemerintah
Kabupaten Sukoharjo.
Salah satunya dengan dibentuknya Kantor Hubungan Masyarakat,
Informasi dan Komunikasi Kabupaten Sukoharjo pada tanggal 9 Juni 2001,
yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 7
Tahun 2001 Tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan
Susunan Organisasi Kantor Hubungan Masyarakat, Informasi dan
Komunikasi Kabupaten Sukoharjo.
Tetapi dengan adanya Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007
tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka Kantor Hubungan Masyarakat,
Informasi dan Komunikasi Kabupaten Sukoharjo dihilangkan dan dibentuk
Bagian Hubungan Masyarakat Sekretaris Daerah Kabupaten Sukoharjo,
yang mengakomodasi fungsi kehumasan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
Bagian Hubungan Masyarakat Sekretariat Daerah Kabupaten Sukoharjo,
yang selanjutnya disebut Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten
Sukoharjo berlokasi di Gedung D Komplek Bagian Kabupaten Sukoharjo,
Jalan Jenderal Sudirman nomor 199, Sukoharjo.
2. Kedudukan, Tugas Pokok, Visi, Misi, Fungsi dan Motto Bagian Humas Sekretariat
Daerah Kabupaten Sukoharjo.
Berdasarkan pada Peraturan Bupati Sukoharjo Nomor 35 Tahun 2008
Tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi Dan Uraian Tugas Jabatan
Struktural Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Sukoharjo Dan Staf Ahli
Bupati Sukoharjo dapat diketahui Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi
Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Sukoharjo.
Bagian Hubungan Masyarakat dipimpin oleh seorang Kepala Bagian
yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Asisten
Administrasi Umum dalam merumuskan kebijakan, mengoordinasikan,
membina, dan mengendalikan kegiatan perencanaan, monitoring, evaluasi,
dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan di bidang pengumpulan,
pengolahan dan pemberdayaan informasi, pemberitaan, media massa, sandi
dan telekomunikasi, dan protokol.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Bagian
Hubungan Masyarakat mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis dan administratif di bidang pengumpulan
pengolahan dan pemberdayaan informasi, pemberitaan, media massa, sandi dan
telekomunikasi dan protokol;
b. pengoordinasian dan fasilitasi penyelenggaraan kegiatan di bidang
pengumpulan pengolahan dan pemberdayaan informasi, pemberitaan, media
massa, sandi dan telekomunikasi dan protokol;
c. pembinaan penyelenggaraan kegiatan di bidang pengumpulan
pengolahan dan pemberdayaan informasi, pemberitaan media massa sandi
dan telekomunikasi, dan protokol;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
d. pemantauan, evaluasi, dan pengendalian kegiatan di bidang
pengumpulan pengolahan dan pemberdayaan informasi, pemberitaan,
media massa, sandi dan telekomunikasi dan protokol.
Selain itu untuk memperjelas tujuan dan arah dari setiap kegiatan Bagian
Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Sukoharjo maka dibuatlah Visi dan
Misi dari organisasi tersebut. Adapun Visi dari Bagian Humas Sekretariat
Daerah Kabupaten Sukoharjo adalah : “Terwujudnya Masyarakat
Kabupaten Sukoharjo Yang Informatif, Komunikatif Dan Inovatif”
Sedangkan Misi yang diemban oleh Bagian Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Sukoharjo adalah :
1) Pengumpulan, pengolahan dan penyebarluasan informasi kepada
masyarakat melalui media informasi;
2) Penciptaan hubungan harmonis antara pemerintah, masyarakat dan
media massa;
3) Pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan forum-forum
dialogis dengan segenap komponen masyarakat.
Tujuan dari pelaksanaan Misi Bagian Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Sukoharjo adalah :
(a). Semakin tersebarnya informasi pembangunan dari pemerintah yang
diserap dan dimengerti oleh masyarakat;
(b). Memantapkan keterpaduan antara pemerintah, masyarakat dan media
massa dalam rangka pemerataan informasi pembangunan;
(c). Memantapkan jalinan hubungan yang erat antara pemerintah dan
masyarakat melalui komunikasi dialogis.
Sedangkan sasaran dari pelaksanaan Bagian Humas Sekretariat
Daerah Kabupaten Sukoharjo adalah :
(1). Tersedia dan tersebarnya informasi dan dokumentasi melalui
berbagai media;
(2). Terwujudnya transparansi komunikasi antara pemerintah, masyarakat
dan media massa;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
(3). Terwujudnya komunikasi timbal balik antara pemerintah dan
masyarakat.
3. Struktur Organisasi
a. Susunan Organisasi Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten
Sukoharjo.
Susunan organisasi Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten
Sukoharjo terdiri dari :
1) Kepala Bagian Humas;
2) Sub Bagian Pengumpulan, Pengolahan & Pemberdayaan Informasi;
3) Sub Bagian Pemberitaan, Media Massa dan Sandi Telekomunikasi
(Santel);
4) Sub Bagian Protokol;
5) Kelompok Jabatan Fungsional.
Berikut adalah bagan susunan organisasi Bagian Humas Sekretariat
Daerah Kabupaten Sukoharjo
Gambar 3.1
Bagan Organisasi Bagian Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Sukoharjo
Sumber : Perda Kabupaten Sukoharjo Nomor 2 Tahun 2008
KEPALA
BAGIAN HUMAS
Sub Bag Pengumpulan,
Pengolahan &
Pemberdayaan Informasi
Sub Bag Pemberitaan,
Media Massa Dan Santel
Sub Bag Protokol
Kelompok Jabatan
Fungsional
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
b. Uraian Tugas Jabatan Struktural dan Fungsional
1. Kepala Bagian
a) menyusun perumusan kebijakan di bidang pengumpulan pengolahan
dan pemberdayaan informasi, pemberitaan, media massa, sandi dan
telekomunikasi dan protokol;
b) menyusun program kegiatan Bagian Hubungan Masyarakat
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c) menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
d) membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,
memberikan arahan dan petunjuk guna peningkatan kelancaran
pelaksanaan tugas;
e) melaksanakan koordinasi dengan Kepala Bagian di lingkungan
Sekretariat Daerah dan instansi terkait untuk mendapatkan masukan,
informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh
hasil kerja yang optimal;
f) menyusun perumusan kebijakan di bidang pengumpulan,
pengolahan dan pemberdayaan informasi, pemberitaan, media
massa, sandi dan telekomunikasi dan protokol;
g) menjadi juru bicara pemerintah daerah dan sebagai penghubung
masyarakat dalam hal penyampaian dan penyaringan informasi,
pemberitaan, publikasi, dokumentasi dan protokoler;
h) membina pelaksanaan kegiatan operasional di bidang pengumpulan,
pengolahan dan pemberdayaan informasi, pemberitaan, media
massa, sandi dan telekomunikasi dan protokol;
i) menyelenggarakan kegiatan operasional di bidang pengumpulan,
pengolahan dan pemberdayaan informasi, pemberitaan, media
massa, sandi dan telekomunikasi dan protokol;
j) mengevaluasi pelaksanaan kegiatan operasional di bidang
pengumpulan, pengolahan dan pemberdayaan informasi,
pemberitaan media massa, sandi dan telekomunikasi dan protokol;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
k) melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan;
l) membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar
pengambilan kebijakan;
m) menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai
bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas;
n) melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan.
2. Sub Bagian Pengumpulan, Pengolahan & Pemberdayaan Informasi
Sub Bagian Pengumpulan, Pengolahan dan Pemberdayaan
Informasi dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala
Bagian Hubungan Masyarakat dalam menyiapkan bahan perumusan
kebijakan, perencanaan, mengoordinasikan, pembinaan,
pengendalian kegiatan, monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan program kegiatan pengumpulan, pengolahan dan
pemberdayaan informasi.
Untuk melaksanakan tugas Kepala Sub Bagian Pengumpulan,
Pengolahan dan Pemberdayaan Informasi mempunyai tugas :
a) menyusun program kegiatan Sub Bagian Pengumpulan,
Pengolahan dan Pemberdayaan Informasi sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
b) menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan
dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
c) membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,
memberi petunjuk dan arahan guna kelancaran pelaksanaan
tugas;
d) melaksanakan koordinasi dengan Kepala Sub Bagian di lingkungan
Sekretariat Daerah dan instansi terkait untuk mendapatkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi permasalahan agar
diperoleh hasil kerja yang optimal;
e) melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan;
f) menyiapkan bahan untuk mengkaji materi dan cara pengumpulan
informasi;
g) menyiapkan bahan untuk mengkaji metode dan tujuan
pengolahan dan pemberdayaan informasi;
h) menyiapkan bahan untuk mengkaji kebutuhan informasi
masyarakat
i) melaksanakan penyuluhan dan penyaluran informasi kepada
masyarakat luas;
j) menyiapkan bahan untuk menyampaikan informasi melalui siaran
keliling dan partisipasi/penyelenggaraan pameran;
k) menyiapkan bahan untuk mengembangkan forum-forum dialogis
dengan segenap komponen masyarakat;
l) menyiapkan bahan untuk penyelenggaraan pertemuan
kehumasan;
m) membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar
pengambilan kebijakan;
n) menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai
bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas;
o) melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah
atasan.
3. Sub Bagian Pemberitaan, Media Massa, Sandi dan Telekomunikasi
Sub Bagian Pemberitaan Media Massa, Sandi dan
Telekomunikasi dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
Bagian Hubungan Masyarakat dalam menyiapkan bahan perumusan
kebijakan, perencanaan, mengoordinasikan, pembinaan,
pengendalian kegiatan perencanaan, monitoring, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan program kegiatan pemberitaan, media massa,
sandi dan telekomunikasi.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi, Sub Bagian
Pemberitaan Media Massa, Sandi dan Telekomunikasi mempunyai
tugas :
a) menyusun program kegiatan Sub Bagian Pemberitaan, Media
Massa, Sandi dan Telekomunikasi. sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
b) menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c) membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,
memberi petunjuk dan arahan guna kelancaran pelaksanaan
tugas;
d) melaksanakan koordinasi dengan Kepala Sub Bagian di lingkungan
Sekretariat Daerah dan instansi terkait untuk mendapatkan
masukan informasi, serta untuk mengevaluasi permasalahan agar
diperoleh hasil kerja yang optimal;
e) menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis bidang
penerangan dan pemberitaan, media massa, sandi dan
telekomunikasi;
f) menyiapkan bahan untuk penyebarluasan informasi kebijakan
pemerintah daerah melalui penyiaran radio dan televisi;
g) menyiapkan bahan untuk memberikan pelayanan pemberitaan
tentang kebijakan pemerintah daerah serta membina hubungan
kerja dengan kalangan pers;
h) menyiapkan bahan dalam rangka penerbitan media informasi;
i) menyiapkan bahan untuk perencanaan release berita;
j) menyiapkan bahan untuk menjalin hubungan kerja dengan
kelompok yaitu : media, komunitas, lembaga, lembaga swadaya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
masyarakat dan lembaga kemayarakatan serta kelompok tertentu
lainnya;
k) menyiapkan bahan untuk menyampaikan informasi melalui
konferensi pers dan pertunjukan rakyat;
l) mencatat segala kegiatan persandian dan telekomunikasi;
m) melaksanakan kegiatan dan usaha untuk mengamankan informasi,
personil, dan materiil sandi dan telekomunikasi;
n) pemeliharaan/penyimpanan, pengamanan dokumen dan alat-alat
sandi;
o) mengatur dan melaksanakan sirkulasi dan distribusi buletin atau
media penerbitan lainnya kepada karyawan Sekretariat Daerah,
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dinas, badan,
Bagian, kecamatan, kelurahan dan desa;
p) melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan;
q) membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar
pengambilan kebijakan;
r) menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai
bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas;
s) melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah
atasan.
4. Sub Bagian Protokol
Sub Bagian Protokol dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian
yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala
Bagian Hubungan Masyarakat dalam menyiapkan bahan perumusan
kebijakan, perencanaan, mengoordinasikan, pembinaan,
pengendalian kegiatan, monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan program kegiatan protokoler Bupati.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Sub Bagian
Protokol mempunyai tugas :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
a) menyusun program kegiatan Sub Bagian Protokol sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
b) menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan
dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
c) membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,
memberi petunjuk dan arahan guna kelancaran pelaksanaan
tugas;
d) melaksanakan koordinasi dengan Kepala Sub Bagian di lingkungan
sekretariat daerah dan instansi terkait untuk mendapatkan
masukan informasi, serta untuk mengevaluasi permasalahan agar
diperoleh hasil kerja yang optimal;
e) menyiapkan bahan untuk penyusunan jadwal upacara hari besar
dan mengoordinasikan apel bersama untuk disampaikan kepada
satuan kerja perangkat daerah;
f) menyiapkan bahan untuk mengoordinasikan kegiatan
keprotokoleran pimpinan daerah dalam kegiatan seremonial baik
acara resmi maupun tidak resmi;
g) menyiapkan bahan untuk tata protokoler dalam rangka
penyambutan tamu dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi,
dan tamu luar negeri yang berkunjung ke Kabupaten Sukoharjo;
h) menyiapkan bahan untuk memberikan informasi kepada para
Camat/Lurah/Kepala Desa terhadap rencana kegiatan kunjungan
kerja Bupati/Wakil Bupati di wilayah kecamatan/kelurahan/desa
serta menginformasikan acara dan jadwal kegiatan;
i) menyiapkan sarana prasarana yang berhubungan dengan upacara
pengambilan sumpah dan pelantikan pejabat;
j) melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan;
k) membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar
pengambilan kebijakan;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
l) memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai
bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas;
m) melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah
atasan.
5. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas pokok
sebagian tugas Bagian Humas Sekreatriat Daerah Kabupaten
Sukoharjo sesuai dengan keahliannya dan beban kerja.
Sampai saat ini Jabatan fungsional yang ada di Bagian Humas
Sekreatriat Daerah Kabupaten Sukoharjo adalah Pranata Humas,
tugas pokok dari Pranata Humas, adalah :
a) Mengadakan peliputan kegiatan – kegiatan pemerintah;
b) Membuat press release;
c) Mengadakan pameran foto pembangunan; dan
d) Penyuluhyan kepada masyarakat.
4. Kepegawaian
Jumlah pegawai Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten
Sukoharjo adalah 29 orang, dimana terbagi 3 Sub Bagian. Bagian
Pengumpulan, Pengolahan dan Pemberdayaan Informasi terdapat 9 orang
pegawai, sedangkan Sub Bagian Pemberitaan, Media Massa dan Sandi
Telekomunikasi memiliki 11 orang pegawai sedangkan Sub Bagian
Protokol terdapat 8 orang pegawai.
Selanjutnya akan disajikan tabel jumlah pegawai berdasar satuan kerja,
tingkat pendidikan dan dilanjutkan dengan tabel jumlah pegawai menurut
pangkat dan golongan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
Tabel 3.2
Jumlah Pegawai Bagian Humas Sekretariat
Kabupaten Sukoharjo Menurut Satuan Kerja Tahun 2010
No. Satuan Kerja Jumlah Prosentase
1. Kepala Bagian 1 3,45
2. Kepala Sub Bagian 3 10,34
3. Staf PPPI 8 27,59
4. Staf PMM dan Santel 10 34,48
5. Staf Protokol 7 24,14
JUMLAH 29 100
Sumber : LAKIP 2010 Bagian Humas Setda Kabupaten Sukoharjo
Tabel 3.3
Jumlah Pegawai Bagian Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Sukoharjo Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2009
No. Tingkat Pendidikan Jumlah Prosentase
1. Pasca Sarjana 3 10,34
2. Sarjana 12 41,38
3. Ahli Madya 5 17,24
4. SLTA / Sederajat 9 31,03
JUMLAH 29 100
Sumber : LAKIP 2010 Bagian Humas Setda Kabupaten Sukoharjo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
Menurut tabel diatas terdapat 4 tingkatan pendidikan pegawai yang
bekerja di Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Sukoharjo.
Pendidikan tertinggi adalah pasca sarjana sedangkan pendidikan terendah
adalah SLTA Sederajat. Sedangkan jumlah pegawai paling banyak adalah
sarjana dengan prosentase 41,38 % dan jumlah pegawai paling sedikit
berpendidikan pasca sarjana dengan prosentase 10,34 %
Tabel 3.4
Jumlah PNS Bagian Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Sukoharjo Menurut Pangkat dan Golongan Tahun
2009
No. Pangkat / Golongan Jumlah Prosentase
1. Pembina ( IV/b ) 1 3,45
2. Penata Tingkat I ( III/d ) 1 3,45
3. Penata ( III/c ) 2 6,90
4. Penata Muda Tingkat I ( III/b ) 12 41,38
5. Penata Muda ( III/a ) 4 13,79
6. Pengatur Tingkat I ( II/d ) 2 6,90
7. Pengatur ( II/c ) 3 10,34
8. Pengatur Muda ( II/a ) 4 13,79
JUMLAH 29 100
Sumber : LAKIP 2010 Bagian Humas Setda Kabupaten Sukoharjo
Ada 8 jenis pangkat/golongan pegawai di Bagian Humas Sekretariat
Daerah Kabupaten Sukoharjo, pangkat golongan paling tinggi adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
tingkat Pembina Tingkat I (IV/b) sedangkan pangkat terendah adalah
Pengatur Muda (II/a). Jumlah pegawai paling banyak adalah pegawai
dengan pangkat Penata Muda Tingkat I ( III/b ) yaitu sebanyak 12 orang
dari 29 pegawai.
C. Implementasi Fungsi Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten
Sukoharjo Dalam Pengelolaan Dan Pemberdayaan Pemberitaan
1. Program dan Kegiatan Di Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten
Sukoharjo yang Mendukung Pengelolaan dan Pemberdayaan
Pemberitaan.
a). Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
merupakan urusan dibidang Komunikasi dan Informatika. Secara umum
program ini memiliki sasaran yaitu tersedia dan tersebarnya informasi
dan dokumentasi melalui berbagai media.
Program ini memiliki 2 (dua) kegiatan yaitu :
1). Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Komunikasi dan
Informasi
Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya
Komunikasi dan Informasi memiliki sasaran kegiatan yaitu
terwujudnya transparansi komunikasi antara pemerintah dan
masyarakat. Uraian out put dari kegiatan ini adalah terlaksananya
pelaksanaan kegiatan Bakohumas di Kabupaten Sukoharjo, dengan
target kegiatan sebanyak 3 (tiga) kali kegiatan dalam 1 (satu) tahun.
Dengan adanya kegiatan ini maka diharapkan dapat
bertambahnya pengetahuan para aparat pemerintah dari berbagai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
elemen di Pemerintahan yang sering menjadi sumber berita untuk
dapat menyampaikan informasi secara lebih baik dan dengan
adanya kegiatan ini maka koordinasi antar satuan kerja di
Pemerintah Kabupaten Sukoharjo dapat terlaksana dengan baik.
2). Pengadaan Alat Studio dan Komunikasi
Kegiatan Pengadaan Alat Studio dan Komunikasi ini memiliki
sasaran kegiatan yaitu terwujudnya penambahan kualitas dan
kuantitas alat studio dan komunikasi di Bagian Humas Sekretariat
Daerah Kabupaten Sukoharjo. Kegiatan ini memiliki out put
Tersedianya alat studio dan komunikasi di Bagian Humas Sekretariat
Daerah Kabupaten Sukoharjo terutama untuk Sub Bagian
Pengumpulan, Pengolahan dan Pemberdayaan Informasi serta Sub
Bagian Pemberitaan, Media Massa dan Sandi Telekomunikasi.
Diharapkan dengan pengadaan alat-alat studio ini diharapkan dapat
meningkatkan kelancaran tugas-tugas kehumasan,
Alat-alat studio baik kamera ataupun video.
b). Program Kerjasama Informasi dengan Media Massa
Program Kerjasama Informasi dengan Media Massa juga merupakan
urusan dibidang Komunikasi dan Informatika yang dilaksanakan oleh
Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Sukoharjo. Sasaran
program ini secara umum adalah Tersedia dan tersebarnya informasi
dan dokumentasi melalui berbagai media.
Program ini memiliki 3 (tiga) kegiatan, yaitu :
1) Penyebarluasan Informasi Pembangunan Daerah
Kegiatan Penyebarluasan Informasi Pembangunan Daerah ini
memiliki sasaran kegiatan yaitu Tersebarluasnya informasi
pembangunan daerah melalui berbagai media. Kegiatan ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
memiliki out put rekaman kegiatan pemerintah, booklet potensi
daerah Kabupaten Sukoharjo, kalender Pembangunana
Pemerintah Kabupaten Sukoharjo spanduk-spanduk kegiatan
Pemerintah Kabupaten Sukoharjo; Baliho Prioritas
Pembangunan Daerah dan Sosialisasi Perundang-Undangan
Bidang Cukai, leaflet Sosialisasi Perundang-Undangan Bidang
Cukai dan Dokumentasi Kegiatan Pemerintah Kabupaten
Sukoharjo baik berupa Foto dan Video, Siaran keliling
mengenai informasi kepada masyarakat tentang Kegiatan
ataupun Program Pembangunan di Kabupaten Sukoharjo,
Pelaksanaan pameran foto-foto Kegiatan Pemerintah Kabupaten
Sukoharjo.
Dengan kegiatan ini maka diharapkan dapat terwujudnya
penyebarluasan informasi pembangunan daerah dengan baik dan
efektif kepada masyarakat melalui media-media informasi.
2) Penyebarluasan Informasi penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Kegiatan Penyebarluasan Informasi penyelenggaraan
Pemerintah Daerah ini memiliki sasaran kegiatan yaitu
Tersebarluasnya informasi penyelenggaraan pemerintahan
daerah melalui berbagai media. Kegiatan ini memiliki out put
yaitu iklan pembangunan daerah di media massa, majalah
"Suara Makmur" selama setahun, pembuatan press release,
Siaran radio, Liputan TV dan Liputan media massa.
3) Penyebarluasan Informasi yang bersifat Penyuluhan Bagi
Masyarakat
Kegiatan ini memiliki sasaran kegiatan yaitu Terwujudnya
komunikasi timbal balik antara pemerintah dan masyarakat.
Kegiatan ini memiliki out put yaitu terlaksananya penyuluhan
dan tatap muka dengan masyarakat mengenai informasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
kesehatan, hukum, bela negara serta kegiatan-kegiatan
Pemerintah Kabupaten Sukoharjo. Dengan kegiatan ini maka
dapat diharapkan terwujudnya penyebarluasan informasi yang
bersifat penyuluhan kepada masyarakat secara baik dan efektif
selama satu tahun.
2. Sarana dan Prasarana Di Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten
Sukoharjo
Dalam mendukung kegiatan-kegiatan yang ada di Bagian Humas
Sekreatariat Daerah Kabupaten Sukoharjo maka diperlukan sarana dan
prasarana pendukung kegiatan. Bagian Humas memiliki menempati
Gedung D di Komplek Sekretariat Daerah Kabupaten Sukoharjo, Gedung
ini secara garis besar terbagi menjadi 4 (empat) ruang yaitu Ruang Kerja
Kepala Bagian Humas, Ruang Kerja Staf, Ruang Komputer, dan Ruangan
Press Room untuk kegiatan wartawan. Bagian Humas juga memiliki
Kendaraan operasional berupa mobil sebanyak 3 (tiga) unit dan kendaraan
roda dua sebanyak 7 (tujuh) unit.
Pemerintah Kabupaten Sukoharjo melalui Bagian Humas Sekretariat
Daerah Kabupaten Sukoharjo menyediakan sarana dan prasarana yang
mendukung segala kegiatan pers baik media cetak maupun media
elektronik yang berada ataupun mengadakan peliputan di Kabupaten
Sukoharjo.
Sarana dan prasarana yang diberikan merupakan berasal dari
Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah Kabupaten Sukoharjo, yang
dianggarkan dan dikelola melalui Bagian Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Sukoharjo .
Berikut ini akan disajikan data perlengkapan ataupun sarana dan
prasarana berdasarkan tiap sub-bagian di Bagian Humas Sekretariat
Daerah Kabupaten Sukoharjo.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
a) Sarana dan Prasarana Di Sub Bagian Pengumpulan, Pengolahan
dan Pemberdayaan Informasi.
Pada Sub Bagian Pengumpulan, Pengolahan dan Pemberdayaan
Informasi Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Sukoharjo,
sarana dan prasarana yang digunakan pada dasarnya adalah alat-alat
yang mendukung terlaksananya tugas pokok dan fungsi dari sub
bagian ini, yaitu mendokumentasikan kegiatan baik berupa foto dan
video, melakukan siaran keliling, melaksanakan pameran foto dan
penyuluhan kepada masyarakat. Adapun sarana dan prasaran yang ada
di Sub Bagian Pengumpulan, Pengolahan dan Pemberdayaan
Informasi sebagai berikut :
Tabel 3.5
Daftar Sarana dan Prasarana Di Sub Bagian Pengumpulan,
Pengolahan
dan Pemberdayaan Informasi
Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Sukoharjo
No.Jenis Perlengkapan Jumlah
1. Kamera Digital SLR 3 unit
2. Video Shooting Mini DV 3 unit
3. DVD Camera 1 unit
4. Pocket Digital Camera 2 unit
5. Komputer Multi Media 1 unit
6. Laptop 2 unit
7. LCD Proyektor 1 buah
8. Layar Proyektor 2 buah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
9. Sound System 1 unit
10. Printer 2 buah
Sumber : Pengelola Barang Bag. Humas Setda Kabupaten Sukoharjo, 2010
b) Sarana dan Prasarana Di Sub Bagian Pemberitaan, Media Massa,
Sandi dan Telekomunikasi
Pada Sub Bagian Pemberitaan, Media Massa, Sandi dan
Telekomunikasi Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten
Sukoharjo, sarana dan prasarana yang digunakan pada dasarnya
adalah alat-alat yang mendukung terlaksananya tugas pokok dan
fungsi dari sub bagian ini, yaitu pelaksanaan program kegiatan
pemberitaan, media massa, sandi dan telekomunikasi. Adapun sarana
dan prasaran yang ada di Sub Bagian Pemberitaan, Media Massa,
Sandi dan Telekomunikasi sebagai berikut :
Tabel 3.6
Daftar Sarana dan Prasarana Di Sub Bagian Pemberitaan, Media
Massa
Sandi dan Telekomunikasi
Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Sukoharjo
No.Jenis Perlengkapan Jumlah
Sarana dan Prasarana
Pemberitaan dan Media Massa
1. Komputer 5 unit
2. Printer 2 unit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
3. Ruangan Press Room 1 ruang
4. Laptop 2 unit
5. Printer 2 buah
Sarana dan Prasarana Sandi
dan Telekomunikasi
6. PABX 4 unit
7. Repeater 1 unit
8. UPS 3 unit
9. Komputer 3 unit
10.Transciever 11 unit
11.Faximile 16 unit
12.HT 5 unit
13.Key Telephone 4 unit
Lanjutan Tabel 3.6
14.DSS 2 unit
15.SLT 2 unit
16.Amplifier 5 unit
17.Mixer Audio 8 CH 1 unit
18.Crypto Fax 1 unit
19.Crypto Phone 10 unit
20.Telephone EXT 118 buah
21.Telephone PTSN 10 buah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
Sumber : Pengelola Barang Bag. Humas Setda Kabupaten Sukoharjo, 2010
D. Tingkat Keberhasilan Implementasi Fungsi Bagian Humas Sekretariat
Daerah Kabupaten Sukoharjo Dalam Pengelolaan Dan Pemberdayaan
Pemberitaan
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan Implementasi Peraturan Bupati
Nomor 35 Tahun 2008 tentang Penjabaraan Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian
Tugas Jabatan Struktural Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Sukoharjo Dan
Staf Ahli Bupati Sukoharjo di Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten
Sukoharjo, berdasarkan program, kegiatan dan jumlah anggaran di Bagian
Humas dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 3.7
Data Laporan Pertanggung Jawaban Akhir Tahun Anggaran
Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Sukoharjo Tahun
2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
Sumber : Lakip Bagian Humas Setda Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010
Dari data diatas dapat diketahui tingkat pencapaian kinerja dalam
Implementasi program dan kegiatan di Bagian Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Sukoharjo, dari kegiatan yang dilaksanakan sebagian besar sudah
memenuhi target, namun ada beberapa kegiatan yang belum dilaksanakan
secara maksimal yaitu Kegiatan Kunjungan Kerja / Inspeksi Kepala Daerah /
Wakil Kepala Daerah di Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala
Daerah / Wakil Kepala Daerah yang hanya mencapai target 32 % dan
Kegiatan Penyebarluasan Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
pada Program Kerjasama Informasi dengan Media Massa yang hanya
mencapai target 82 %.
Sedangkan kegiatan yang lainnya sudah memenuhi target 100 %,
meskipun secara anggaran tidak mencapai 100 % hal ini merupakan efisiensi
dan penghematann anggaran saja.
Hal di atas bila dilihat dalam segi program dan kegiatan,namun apabila
dilihat dari segi dasar hukum saat pengelolaan dan pemberdayaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
pemberitaan maka peraturan Bupati Nomor 35 Tahun 2008 belum bisa
dikatakan berhasil,hal ini di sebabkan dalam Peraturan Bupati Nomor 35
Tahun 2008 tidak mengatur secara rinci mengenai tolak ukur dalam
mengelola dan memberdayakan pemberitaan secara khusus maupun bagian
Humas secara umum,hanya membahas mengenai Penjabaran Tugas Pokok,
Fungsi dan Uraian Tugas Jabatan Struktural pada Sekretariat Daerah
Kabupaten Sukoharjo dan Staf Ahli Bupati Sukoharjo.
E. Hambatan – Hambatan Implementasi Fungsi Bagian Humas Sekretariat
Daerah Kabupaten Sukoharjo Dalam Pengelolaan Dan Pemberdayaan
Pemberitaan
Hambatan – hambatan yang dialami Bagian Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Sukoharjo dalam melaksanakan fungsi nya untuk mengelola dan
memberdayakan berita/informasi di antaranya adalah sudah tidak sesuai nya
Peraturan Bupati nomor 35 Tahun 2008 dengan kebutuhan di lapangan agar
tercipta clean and good government sehingga perlu dikaji ulang ,adapun
hambatan tersebut dapat digolongkan dalam 4 (empat) pokok masalah yaitu
kepegawaian; sarana dan prasarana; anggaran dan koordinasi dengan para
stage holder, yang akan penulis jabarkan dibawah ini.
1. Kepegawaian
Karena kebutuhan pegawai yang berbeda-beda di setiap sub bagian
maka akan dibahas hambatan dari sisi kepegawaian dari setiap sub
bagian di Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Sukoharjo
a. Sub Bagian Pengumpulan, Pengolahan dan Pemberdayaan
Informasi
Jumlah pegawai Sub Bagian Pengumpulan, Pengolahan dan
Pemberdayaan Informasi Bagian Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Sukoharjo adalah 9 (sembilan) orang, yang terdiri
dari Kepala sub bagian 1 (satu) orang dan 8 (delapan) orang
staf. Dari kesembilan pegawai di Sub Bagian Pengumpulan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
Pengolahan dan Pemberdayaan Informasi itu terdiri dari 6
(enam) orang laki-laki dan 3 (tiga) orang perempuan. Pegawai
laki-laki lebih banyak diberi pekerjaan lapangan yang
membutuhkan tenaga dan waktu yang lebih banyak, sedangkan
pegawai perempuan lebih diberi porsi mengurusi administrasi.
Dari jumlah pegawai Sub Bagian Pengumpulan, Pengolahan
dan Pemberdayaan Informasi tidak mengalami kekurangan dan
cukup untuk melaksanakan tugas pokoknya.
Tingkat pendidikan di Sub Bagian Pengumpulan, Pengolahan
dan Pemberdayaan Informasi terdiri dari 1 (satu) orang
berpendidikan Strata II, 5 (lima) orang berpendidikan strata I, 1
(satu) orang Ahli Madya dan 2 (dua) orang berpendidikan
SMA.
Sesuai dengan tugas pokok di Sub Bagian Pengumpulan,
Pengolahan dan Pemberdayaan Informasi spesifikasi
pendidikan pegawai yang ada telah mencukupi untuk
mendukung pelaksanaan tugas pokok di sub bagian ini,
terutama untuk peliputan kegiatan, penyuluhan, siaran keliling,
dokumentasi serta mengolah dan memberdayakan informasi.
Tetapi dengan perkembangan peralatan dan teknologi, maka
staf Sub Bagian Pengumpulan, Pengolahan dan Pemberdayaan
Informasi perlu diberi atau diikutkan dalam Diklat atau
pelatihan khususnya dibidang Fotografi dan Editing Video.
Dengan diikutkan dalam diklat maka kemampuan dan
pengalaman staf dapat bertambah sehingga hasil kerja akan
lebih baik.
Seperti yang diungkapkan salah satu staf di Sub Bagian
Pengumpulan, Pengolahan dan Pemberdayaan Informasi,
(Anggoro Adhi Prasetyo, MH) :
“secara kuantitas jumlah pegawai di sub bagian ini telah
mencukupi dan secara spesifikasi pendidikan pun telah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
memenuhi kebutuhan, tetapi dengan perkembangan peralatan
dan teknologi, maka perlu ada diklat, khususnya untuk
Fotografi dan Editing Video” (Wawancara, 3 Agustus 2011)
b. Sub Bagian Pemberitaan, Media Massa, Sandi dan
Telekomunikasi
Jumlah pegawai Sub Bagian Pemberitaan, Media Massa,
Sandi dan Telekomunikasi Bagian Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Sukoharjo adalah 11 (sebelas) orang, yang terdiri
dari Kepala sub bagian 1 (satu) orang dan 9 (sembilan) orang
staf serta 1 (satu) orang pegawai fungsional. Dari 11 (sebelas)
pegawai di Sub Bagian Pemberitaan, Media Massa, Sandi dan
Telekomunikasi itu terdiri dari 8 (delapan) orang laki-laki dan 3
(tiga) orang perempuan. Pegawai laki-laki lebih banyak diberi
pekerjaan di bidang sandi dan telekomunikasi yang
membutuhkan waktu kerja 24 jam dengan sistem rooling,
sedangkan pegawai perempuan lebih diberi porsi mengurusi
administrasi. Dari jumlah pegawai Sub Bagian Pemberitaan,
Media Massa, Sandi dan Telekomunikasi mengalami
kekurangan khususnya yang mengurusi bidang Sandi dan
Telekomunikasi.
Tingkat pendidikan di Sub Bagian Pemberitaan, Media
Massa, Sandi dan Telekomunikasi terdiri dari 4 (empat) orang
berpendidikan strata I, 3 (tiga) orang Ahli Madya dan 4 (empat)
orang berpendidikan SMA.
Sesuai dengan tugas pokok di Sub Bagian Pemberitaan,
Media Massa, Sandi dan Telekomunikasi spesifikasi pendidikan
pegawai yang ada telah mencukupi untuk mendukung
pelaksanaan tugas pokok di sub bagian ini, terutama di bidang
Media Massa dan Santel.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
Tetapi dengan perkembangan peralatan dan teknologi, maka
staf Sub Bagian Pemberitaan, Media Massa, Sandi dan
Telekomunikasi perlu diberi atau diikutkan dalam Diklat atau
pelatihan khususnya dibidang Jurnalistik dan Diklat Teknologi
Komunikasi. Dengan diikutkan dalam diklat maka kemampuan
dan pengalaman staf dapat bertambah sehingga hasil kerja akan
lebih baik.
Seperti yang diungkapkan salah satu staf di Sub Bagian
Pemberitaan, Media Massa, Sandi dan Telekomunikasi,
(Muhamad Ngadenan, SE) :
“secara kuantitas jumlah pegawai di sub bagian ini masih
kurang khususnya di Santel dan meskipun secara spesifikasi
pendidikan telah memenuhi kebutuhan, tetapi dengan
perkembangan peralatan dan teknologi, maka perlu ada diklat,
khususnya untuk Jurnalistik dan Teknologi Informasi”
(Wawancara, 3 Agustus 2011)
c. Sub Bagian Protokol
Jumlah pegawai Sub Bagian Protokol Bagian Humas
Sekretariat Daerah Kabupaten Sukoharjo adalah 8 (delapan)
orang, yang terdiri dari Kepala sub bagian 1 (satu) orang dan 7
(tujuh) orang staf. Dari kedelapan pegawai di Sub Bagian
Protokol itu terdiri dari 5 (lima) orang laki-laki dan 3 (tiga)
orang perempuan. Dari jumlah pegawai Sub Bagian Protokol
mengalami kekurangan karena di sub bagian ini juga
dibutuhkan waktu sampai diluar jam kerja.
Tingkat pendidikan di Sub Bagian Protokol terdiri dari 1
(orang) orang berpendidikan strata II, 4 (empat) orang
berpendidikan strata I, 1 (orang) orang Ahli Madya dan 2
(orang) orang berpendidikan SMA.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
Sesuai dengan tugas pokok di Sub Bagian Protokol
spesifikasi pendidikan pegawai yang ada telah mencukupi
untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok di sub bagian ini.
Tetapi dengan perkembangan peraturan, peralatan dan
teknologi, maka staf Sub Bagian Protokol perlu diberi atau
diikutkan dalam Diklat atau pelatihan khususnya dibidang
keprotokolan. Dengan diikutkan dalam diklat maka
kemampuan staf dapat bertambah sehingga hasil kerja akan
lebih baik.
Seperti yang diungkapkan salah satu staf di Sub Bagian
Protokol, (Titik Rusmiyati, SE ) :
“secara kuantitas jumlah pegawai di sub bagian ini masih
perlu ditambah dan meskipun secara spesifikasi pendidikan
telah memenuhi kebutuhan, tetapi dengan perkembangan
peraturan, peralatan dan teknologi, maka perlu ada diklat,
khususnya untuk keprotokolan, sehingga hasil kerja kami dapat
lebih maksimal” (Wawancara, 4 Agustus 2011)
2. Sarana dan Prasarana
Lokasi Bagian Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten
Sukoharjo berada di Gedung D di Lingkungan Sekretariat Daerah
Kabupaten Sukoharjo. Sebagai salah satu bagian SKPD Sekretariat
Daerah sebaiknya Bagian Humas berada satu gedung dengan
Sekretariat Daerah yaitu Gedung Utama atau Gedung A di Lingkungan
Sekretariat Daerah, sehingga memudahkan koordinasi antar bagian dan
lokasi Bagian Humas dengan Ruang Santel dapat lebih dekat;
Karena kebutuhan sarana dan prasarana yang berbeda-beda di setiap
sub bagian maka akan dibahas hambatan dari sisi ini dari setiap sub
bagian di Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Sukoharjo
a. Sub Bagian Pengumpulan, Pengolahan dan Pemberdayaan
Informasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
Pada Sub Bagian Pengumpulan, Pengolahan dan
Pemberdayaan Informasi Bagian Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Sukoharjo, sarana dan prasarana yang digunakan
pada dasarnya adalah alat-alat yang mendukung terlaksananya
tugas pokok dan fungsi dari sub bagian ini, yaitu
mendokumentasikan kegiatan baik berupa foto dan video,
melakukan siaran keliling, melaksanakan pameran foto dan
penyuluhan kepada masyarakat.
Peralatan, sarana dan prasaran di Sub Bagian
Pengumpulan, Pengolahan dan Pemberdayaan Informasi sudah
mencukupi untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok di
bagian ini. Tetapi untuk memaksimalkan hasil pekerjaan dan
mengikuti perkembangan teknologi, Sub Bagian Pengumpulan,
Pengolahan dan Pemberdayaan Informasi masih memerlukan
komputer multi media yang mendukung untuk pengeditan foto
dan video. Karena komputer multi media di bagian ini sudah
sejak tahun 2006 belum mengalami pergantian ataupun di
upgrade, meskipun masih bisa digunakan untuk proses editing
tetapi karena keterbatasan kemampuan komputer, proses
editing berjalan lambat bahkan terkadang komputer nge-hang.
Seperti yang diungkapkan salah satu staf Sub Bagian
Pengumpulan, Pengolahan dan Pemberdayaan Informasi, (Ari
Febriyanto, A.Md), pada Wawancara tanggal 4 Agustus 2011 :
“terkadang kami mengalami kesulitan saat proses
pengeditan foto maupun video, karena komputer yang kami
miliki kemampuan atau spesifikasinya masih rendah. Karena
itu pekerjaan menjadi lambat dan hasilnya tidak maksimal”
b. Sub Bagian Pemberitaan, Media Massa, Sandi dan
Telekomunikasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
Pada Sub Bagian Pemberitaan, Media Massa, Sandi dan
Telekomunikasi Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten
Sukoharjo, sarana dan prasarana yang digunakan pada dasarnya
adalah alat-alat yang mendukung terlaksananya tugas pokok
dan fungsi dari sub bagian ini, yaitu pelaksanaan program
kegiatan pemberitaan, media massa, sandi dan telekomunikasi.
Untuk pelayanan bagi media massa, Sub Bagian
Pemberitaan, Media Massa, Sandi dan Telekomunikasi masih
kekurangan fasilitas di ruang press room, baik dari peralatan
maupun kualitas ruangan yang kurang representatif.
Sedangkan untuk Sandi dan Telekomunikasi, yang memiliki
ruangan jauh dari lokasi Bagian Bagian Humas Sekretariat
Daerah Kabupaten Sukoharjo, sehingga menyulitkan
koordinasi. Sedangkan alat-alat yang ada di Santel sudah
waktunya diperbaharui untuk memaksimalkan kelancaran
komunikasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Dari deskripsi hasil analisa dan pembahasan yang telah peneliti lakukan
mengenai IMPLEMENTASI FUNGSI BAGIAN HUMAS SEKRETARIAT
DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO DALAM PENGELOLAAN DAN
PEMBERDAYAAN PEMBERITAAN, selanjutnya dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Implementasi Fungsi Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten
Sukoharjo Dalam Pengelolaan Dan Pemberdayaan Pemberitaan sudah
berjalan sesuai program dan kegiatan yang ada dalam APBD Kabupaten
Sukoharjo dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran di Sekretariat Daerah
Kabupaten Sukoharjo, namun hasilnya belum optimal.
2. Mengacu pada teori Implementasi Fungsi Bagian Humas Sekretariat
Daerah Kabupaten Sukoharjo Dalam Pengelolaan dan Pemberdayaan
Pemberitaan berdasarkan kerangka pikir yang peneliti kemukakan maka
ada tiga indikator yang mempengaruhi Implementasi tentang Penjabaraan
Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Jabatan Struktural Pada Sekretariat
Daerah Kabupaten Sukoharjo dan Staf Ahli Bupati Sukoharjo di Bagian
Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Sukoharjo, adapun ketiga indikator
sebagai berikut :
a. Sumber Daya Manusia di Bagian Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Sukoharjo
b. Sarana dan Prasarana di Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten
Sukoharjo
Ada kekurangan peralatan di Sub Bagian Pengumpulan,
Pengolahan dan Pemberdayaan Informasi, berupa Komputer
Multimedia yang layak dan di Sub Bagian Pemberitaan, Media Massa,
Sandi dan Telekomunikasi, terkait peralatan di Santel yang telah
rusak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
c. Program dan Kegiatan Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten
Sukoharjo
3. Implementasi Fungsi Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten
Sukoharjo Dalam Pengelolaan Dan Pemberdayaan Pemberitaan dibahas
berdasarkan Sub-sub Bagian di Bagian Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Sukoharjo, yaitu :
a. Sub Bagian Pengumpulan, Pengolahan dan Pemberdayaan Informasi
b. Sub Bagian Pemberitaan, Media Massa, Sandi dan Telekomunikasi.
c. Sub Bagian Protokol
Secara umum Implementasi Fungsi Bagian Humas Sekretariat
Daerah Kabupaten Sukoharjo Dalam Pengelolaan Dan Pemberdayaan
Pemberitaan di Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Sukoharjo
berjalan dengan baik dan memenuhi target, meskipun ada beberapa
kegiatan jauh memenuhi target yang diharapkan. Hal tersebut dikarenakan
ada beberapa hambatan dalam Implementasi Fungsi Bagian Humas
Sekretariat Daerah Kabupaten Sukoharjo Dalam Pengelolaan dan
Pemberdayaan Pemberitaan yaitu di bidang kepegawaian yang masih
kurang baik secara kualitas maupun kuantitas, kekurangan
sarana,prasarana dan anggaran sudah tidak sesuai antara keperluan di
lapangan dengan amanat Peraturan Bupati Nomor 35 Tahun 2008 tentang
Tugas Pokok dan Fungsi Humas.
B. Saran – Saran
Agar Implementasi Fungsi Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten
Sukoharjo Dalam Pengelolaan Dan Pemberdayaan Pemberitaan kedepan
dapat mencapai hasil yang optimal, ada beberapa saran yang ingin peneliti
sampaikan yaitu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
a. Perlu adanya penambahan sarana dan prasarana yang mendukung
pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi Bagian Humas Sekretariat
Daerah Kabupaten Sukoharjo;
b. Lokasi Kantor Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Sukoharjo
sebaiknya berada satu gedung dengan Sekretariat Daearah, sehingga
memudahkan koordinasi;
c. Perlu adanya penambahan anggaran di Bagian Humas Sukoharjo untuk
penambahan kegiatan agar dapat melaksankan tugas pokok dan fungsi
secara utuh;
d. Perlu ditingkatkan kerjasama dengan wartawan dan para stake holder
sehingga dapat lebih berkembang dalam pelaksanaan kegiatan di
Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Sukoharjo;
e. Perencanaan dan Penetapan anggaran perlu memperhatikan fungsi
Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Sukoharjo.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
B.Ripley,Randall dan Franklin, Grace A. 1982 Bureucracy and Policy
Implementation, Homewood : The Dorty Press.
Burhan, Ashofa. 2001. Metode Penelitian Hukum. Jakarta : Rineka Cipta.
Djanalis djanaid, 1993. Public Relation : teori dan praktik, Malang ; Indopurels
Group.
Hadikusuma,Hilman. 1995. Metode Pembuatan Kertas Kerja atau Skripsi Ilmu
Hukum. Bandung : Mandar Maju.
H.B. Soetopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif : dalamteori terapannya
dalam penelitian. Surakarta : Sebelas Maret University Press.
Hunger, J David dan Thomas L. Whellen.2003.Manajemen Strategis. Yogyakarta
: Penerbit Andi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
LAN, dan BPKP.2000.Akuntabilitas dan Good Governance. Modul I. Jakarta :
Penerbit LAN.
Lexy J. Moleong, 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
M. Hadjon, Philipus, dkk.. 2005. Pengantar Hukum Administrasi Indonesia.
Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Meter, Van and Van Horn. 1990 The Policy Implementation Process: A
Conceptual Framework, Amsterdam: Van Meter and Van Horn
Administration & Society.
Soerjono Soekanto. 2006. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta : Universitas
Indonesia Press.
Ridwan, HR. 2006. Hukum Administrasi Negara. Jakarta : PT RajaGrafindo
Persada.
W. Riawan, Tjandra. 2008. Hukum Administrasi Negara. Yogyakarta : Penerbit
Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Westra, Pariatra 1989. Ensiklopedia Administrasi. Jakarta : PT Gunung Agung.
Wibawa,S. 1994. Evaluasi Kebijakan Publik, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Winarno, Budi.2007. Kebijakan Publik,: Teori dan Proses, Yogyakarta : Media
Pressindo.
Peraturan Per Undang-Undangan
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007
Peraturan Bupati Sukoharjo Nomor 35 Tahun 2008
Dari Internet
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[Type text]
http://www.google.co.id/search?q=reformasi+administrasi&ie=utf-8&oe=utf
8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox (20 Juni 2011di ambil
pukul 11.00 WIB)
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2108155-pengertian-
pengelolaan/#ixzz1PQ2mw9E8 (20 Juni 2011 di ambil pada pukul 11.05 WIB)
http://www.scribd.com/doc/17155463/PEMBERDAYAAN (20 Agustus 2011 di
ambil pukul 15.00)
http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=256244&http://www.google.c
o.id/search?hl=id&source=hp&biw=1272&bih=596&q=The+Common+T
hread%3A+Diversion+in+the+News+&reporting=&btnG=Penelusuran+G
oogle (20 November 2011 di ambil pukul 20.00 WIB)