implementasi ”business day” di sd luqman al-hakim nganjuk

12
Implementasi “business day” di SD Luqman Al-Hakim Nganjuk IMPLEMENTASI ”BUSINESS DAY” DI SD LUQMAN AL-HAKIM NGANJUK Dadang Setiawan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya E-mail: [email protected] Abstrak Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis: (1) implementasi “business day” dalam membentuk karakter siswa di SD Luqman Al- Hakim Nganjuk, (2) upaya sekolah dalam membentuk karakter siswa di SD Luqman Al-Hakim Nganjuk, (3) business day sebagai proses pembentukan karakter siswa di SD Luqman Al-Hakim Nganjuk Penelitian ini dilakukan di SD Luqman Al-Hakim Nganjuk. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian studi kasus. Penelitian ini dilakukan tanpa mempengaruhi subjek penelitian dan dilakukan di lapangan. Untuk mengumpulkan data yang relevan, untuk menjawab fokus penelitian, maka skripsi ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Upaya sekolah dalam membentuk karakter siswa melalui pelaksanaan business day yaitu dengan melaksanakan program business day secara continue terhadap siswa, koordinasi dengan baik terhadap orangtua/ wali murid melalui surat undangan, dan memberikan contoh kebiasaan-kebiasaan baik dalam pelaksanaan business day, (2) business day sebagai proses pembentukan karakter siswa di SD Luqman Al-Hakim yaitu membentuk karakter tanggung jawab, disiplin antri, jujur, sabar, dan suka berinfaq/sedekah, dan juga business day memberikan keterampilan bagi siswa yaitu keterampilan menghitung dan keterampilan berwirausaha melalui perencanaan program yaitu rapat koordinasi stake holder, melibatkan guru, orangtua dan siswa dalam melaksanakan program, evaluasi program saat kegiatan. Kata Kunci: implementasi, business day, karakter Abstract Aim of this research are to describe and analyze (1) implementation of “business day” to build character of student in SD Luqman Al-Hakim Nganjuk, (2) school effort to build character of student in SD Luqman Al-Hakim Nganjuk, and (3) business day as a process to build character of student in SD Luqman Al-Hakim Nganjuk. This research is taken in SD Luqman Al-Hakim Nganjuk. This research used qualitative approach, with case study research. This research conducted without influencing research subject and conducted in research field. To collect relevant data, and to answer research focus, then this research use several data assemble technique, namely interview, observation and documentation. Result in this research indicate that: (1) School effort to build character of student with implementation of business day by making the business day program continued to student, make a good coordination with parents through invitation letter, and give several good habitually in implementation busines day. (2) business day as a process to build character of student in Luqman Al- Hakim Elementary School by building responsibility character, discipline, honest, calm, be autonomous, and like to give alms and business day give practice skill for student with calculate skilland entrepreenurial skill. Through program plan namely stake holder meeting, involving teachers, parents in the program implementation, program evaluation during the activities. Keyword: implementation, business day, character 1

Upload: alim-sumarno

Post on 13-Jul-2016

27 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya, author : DADANG SETIAWAN,

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI ”BUSINESS DAY” DI SD LUQMAN AL-HAKIM NGANJUK

Implementasi “business day” di SD Luqman Al-Hakim Nganjuk

IMPLEMENTASI ”BUSINESS DAY” DI SD LUQMAN AL-HAKIM NGANJUK

Dadang SetiawanManajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya

E-mail: [email protected]

AbstrakTujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis: (1) implementasi “business day” dalam membentuk karakter siswa di SD Luqman Al-Hakim Nganjuk, (2) upaya sekolah dalam membentuk karakter siswa di SD Luqman Al-Hakim Nganjuk, (3) business day sebagai proses pembentukan karakter siswa di SD Luqman Al-Hakim Nganjuk Penelitian ini dilakukan di SD Luqman Al-Hakim Nganjuk. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian studi kasus. Penelitian ini dilakukan tanpa mempengaruhi subjek penelitian dan dilakukan di lapangan. Untuk mengumpulkan data yang relevan, untuk menjawab fokus penelitian, maka skripsi ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Upaya sekolah dalam membentuk karakter siswa melalui pelaksanaan business day yaitu dengan melaksanakan program business day secara continue terhadap siswa, koordinasi dengan baik terhadap orangtua/ wali murid melalui surat undangan, dan memberikan contoh kebiasaan-kebiasaan baik dalam pelaksanaan business day, (2) business day sebagai proses pembentukan karakter siswa di SD Luqman Al-Hakim yaitu membentuk karakter tanggung jawab, disiplin antri, jujur, sabar, dan suka berinfaq/sedekah, dan juga business day memberikan keterampilan bagi siswa yaitu keterampilan menghitung dan keterampilan berwirausaha melalui perencanaan program yaitu rapat koordinasi stake holder, melibatkan guru, orangtua dan siswa dalam melaksanakan program, evaluasi program saat kegiatan.

Kata Kunci: implementasi, business day, karakter

AbstractAim of this research are to describe and analyze (1) implementation of “business day” to build character of student in SD Luqman Al-Hakim Nganjuk, (2) school effort to build character of student in SD Luqman Al-Hakim Nganjuk, and (3) business day as a process to build character of student in SD Luqman Al-Hakim Nganjuk. This research is taken in SD Luqman Al-Hakim Nganjuk. This research used qualitative approach, with case study research. This research conducted without influencing research subject and conducted in research field. To collect relevant data, and to answer research focus, then this research use several data assemble technique, namely interview, observation and documentation. Result in this research indicate that: (1) School effort to build character of student with implementation of business day by making the business day program continued to student, make a good coordination with parents through invitation letter, and give several good habitually in implementation busines day. (2) business day as a process to build character of student in Luqman Al-Hakim Elementary School by building responsibility character, discipline, honest, calm, be autonomous, and like to give alms and business day give practice skill for student with calculate skilland entrepreenurial skill. Through program plan namely stake holder meeting, involving teachers, parents in the program implementation, program evaluation during the activities.Keyword: implementation, business day, character

1

Page 2: IMPLEMENTASI ”BUSINESS DAY” DI SD LUQMAN AL-HAKIM NGANJUK

PENDAHULUANPendidikan merupakan pondasi awal dalam diri

setiap manusia. Untuk menjadikan manusia yang berakhlak, bermartabat, berperilaku dan berpotensi baik maka diperlukan pendidikan karakter yang baik. Pendidikan karakter harus ditanamkan sejak usia dini, mulai dari pendidikan dilingkungan keluarga sampai pendidikan di sekolah. Pendidikan di lingkungan keluarga juga sangat mempengaruhi perkembangan karakter manusia yang kemudian dilanjutkan oleh pendidikan formal dilingkungan sekolah. Karakter di sekolah dibentuk oleh para guru kepada anak didiknya dengan cara mengajarkan kebiasaan-kebiasaan yang baik dalam bertindak, bertingkah laku, berinteraksi sesama orang lain dan juga diajarkan untuk selalu bersikap disiplin.

Pada era globalisasi saat ini dengan perkembangan zaman yang begitu pesat menjadikan diri setiap manusia harus bisa menanamkam pendidikan karakter yang baik pada setiap anak. Perubahan karakter manusia dipengaruhi oleh gaya hidup dan kebiasaan selama di lingkungan keluarga maupun di lingkungan sekolah. American dictionary of the englishlanguage (Wibowo, 2013:7) bahwa karakter merupakan kualitas yang teguh dan khusus yang dibangun dalam kehidupan seseorang, yang menentukan responnya tanpa pengaruh kondisi-kondisi yang ada. Kemendiknas (2010) karakter merupakan watak, tabiat, akhlak atau kepribadian seseorang yang terbentuk dan hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues), yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berfikir, bersikap dan bertindak. Untuk mencapai karakter anak manusia yang baik maka harus ditanamkan pendidikan karakter yang baik pada setiap anak.

Pendidikan karakter di sekolah merupakan upaya seorang guru dalam membentuk tabiat, akhlak setiap peserta didiknya untuk selalu bersikap, bertindak dan berperilaku baik. Untuk mencapai karakter yang diinginka yaitu karakter yang baik maka pendidikan karakter sangat mempengaruhi perkembangan dan terbentuknya karakter anak. Pendidikan karakter akan mendominasi perubahan karakter pada setiap anak. Perilaku baik muncul manakala pendidikan karakter yang ditanamkan pada setiap anak dengan baik pula, dan sebaliknya perilaku jelek/buruk akan tertanam pada anak manakala pendidikan karakter yang ditanamkan pada diri anak dengan jelek pula.

Kertajaya (2012 : 31) pendidikan karakter merupakan segala sesuatu yang dilaksanakan oleh guru untuk mempengaruhi karakter peserta didik, guru membantu dalam membentuk watak peserta didik dengan cara memberikan keteladanan, cara berbicara atau

menyampaikan materi yang baik, toleransi dan berbagai hal yang terkait lainnya. Winnie (Mu’in 2011:160) apabila seseorang berperilaku tidak jujur, kejam, atau rakus, tentu saja orang tersebut memanifestasikan perilaku buruk. Sebaliknya, apabila seseorang berperilaku jujur, suka menolong, tentulah orang tersebut memanifestasikan karakter mulia. Seseorang baru bisa dikatakan orang berkarakter apabila tingkah lakunya sesuai kaidah moral.

Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang harus digunakan dalam mengembangkan upaya pendidikan di Indonesia. Pasal 3 UU Sisdiknas menyebutkan “ Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Tujuan pendidikan nasional Indonesia merupakan dasar dalam membentuk dan mengembangkan pendidikan karakter bangsa.

Undang-undang Sisdiknas tersebut menyatakan bahwa pendidikan yang ada diindonesia dijalankan dengan tujuan membentuk watak dan peradaban masyarakat yang bermartabat, sehingga pendidikan akan menjadikan manusia menjadi beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar karakter bangsa akan terbentuk dengan baik.

Peran guru yang ada di lingkungan sekolah untuk merubah sikap, kebiasaan berperilaku baik pada setiap anak, harus selalu memberikan contoh dengan mengawali kebiasaan-kebiasaan baik pada anak untuk selalu disiplin dan menghargai pada setiap manusia. Karakter akan terbentuk dengan kebiasaan-kebiasaan berperilaku baik yang ditanamkan di sekolah. Salah satu cara untuk membentuk karakter siswa yang baik di sekolah adalah dengan menerapkan program business day. Business day merupakan suatu program yang dilaksanakan dalam bentuk kewirausahaan dengan tujuan menumbuhkan, membentuk jiwa wirausaha dan membentuk karakter siswa dengan kebiasaan-kebiasaan berperilaku baik saat berwirausaha. Dengan program

Page 3: IMPLEMENTASI ”BUSINESS DAY” DI SD LUQMAN AL-HAKIM NGANJUK

kewirausahaan siswa akan diajarkan untuk berjiwa kejujuran, kedisiplinan, dan kepemimpinan yang itu merupakan suatu bentuk karakter baik bagi siswa. Anak diajarkan untuk menjadi mandiri, berinovasi , berkreasi sehingga memicu pemikiran anak untuk selalu aktif dan kritis dalam setiap bertindak. Nilai kejujuran, kemandirian dan kedisiplinan akan tertanam pada setiap anak melalui kewirausahaan. Dalam hal ini seorang guru berupaya dan berusaha untuk mendidik dan mewadahi peserta didik untuk berkarakter baik melalui pelaksanaan kewirausahaan/ business day.

Depdiknas (1998:2) menyatakan bahwa kewirausahaan atau entrepreneurship merupakan sikap untuk melakukan suatu usaha dimana terampil memanfaatkan peluang-peluang yang tersedia tanpa mengabaikan sumberdaya yang dimilikinya. Meredith (2000:5) para wirausahawan merupakan individu-individu yang berorientasi kepada tindakan, dan bermotivasi tinggi yang mengambil resiko dalam mengejar tujuannya dengan cirri dan sifat wirausahawan yaitu percaya diri, berorientasi kepada tugas dan hasil, pengambilan resiko, kepemimpinan, keorisinilan, dan berorientasi ke masa depan.

Suryana (2009:18) Nilai-nilai kepribadian kewirausahaan yang mempengaruhi perilaku yaitu nilai-nilai keberanian menghadapi resiko, sikap positif, optimis, berani, mandiri, mampu memimpin, dan mau belajar dari pengalaman. Konsep kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (kreativitas dan inovasi), mengorganisasi, menanggung resiko, berorientasi hasil, peluang, kepuasan pribadi, dan kebebasan. Ahmad Sanusi (Suryana, 2009: 18) kewirausahaan merupakan nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis.

Memupuk dan menanamkan jiwa wirausaha pada peserta didik sangat berguna untuk menciptakan peserta didik yang bermental wirausaha. Mental wirausaha akan di bentuk melalui kebiasaan menjalankan program kewirausahaan di sekolah. SD Luqman Al-Hakim Nganjuk merupakan sekolah yang mempunyai program kewirausahaan yaitu business day. Program tersebut dijalankan dengan tujuan untuk membangun jiwa wirausaha pada peserta didiknya dan juga salah satu cara untuk membangun karakter baik bagi anak.

Keberhasilan karakter yang dicapai oleh peserta didik melalui program business day merupakan usaha yang dilakukan sekolah dalam memanajemen peserta didik yaitu mengatur kegiatan business day berjalan secara lancar. Sehingga program tersebut sebagai wahana bagi peserta didik untuk mengembangkan diri siswa menjadi lebih berkarakter. Karakter tersebut akan muncul pada peserta didik baik disekolah dalam proses

pembelajaran maupun di luar sekolah yaitu di lingkungan masyarakat.

Business day dilaksanakan setiap hari sabtu pagi pukul 09.00 WIB di halaman sekolah oleh para siswa yang sudah di jadwalkan oleh guru. Siswa yang sudah mendapatkan giliran untuk berjualan akan mempersiapkan media seperti meja dan kursi untuk menata makanan atau miniman yang akan dijual. Business day dilaksanakan oleh para siswa mulai dari kelas tiga, empat, dan lima. Kelas tiga sebanyak 4 siswa yang mendapatkan giliran untuk berjualan, kelas empat sebanyak 3 siswa, dan kelas lima sebanyak 3. Semua siswa akan mendapatkan kesempatan untuk berjualan sesuai dengan giliran yang telah dijalankan. Siswa yang tidak mendapatkan giliran berjualan dan siswa kelas 1,2 dan 6, dan warga sekolah akan menjadi pembeli.

Melalui program business day siswa akan lebih bisa diarahkan dan dibiasakan untuk bersikap baik dengan karakter yang telah dibentuk. Dengan dibentuknya karakter jiwa wirausaha yaitu disiplin, mandiri, tanggung jawab, dan suka berinfaq maka diharapkan para peserta didik mampu menyiapkan dirinya untuk kelak menghadapi persaingan pasar bebas yaitu MEA Masyarakat Ekonomi Asia.

Business day dilakukan siswa dengan penuh tanggung jawab setiap giliran yang telah di perolehnya. Pada saat business day siswa terlihat disiplin dalam proses jual beli makanan atau minuman yang di jualnya, selain itu sikap sabar terlihat pada siswa ketika memberikan pelayanan kepada pembeli. Sikap jujur juga tampak pada siswa, apabila ada siswa yang uang kembaliannya kurang maka siswa sebagai penjual akan mencatat nama siswa yang membeli tadi dan nantinya akan di kembalikan uang kembaliannya, selain itu juga di ajarkan untuk bersedekah dari hasil penjualannya saat business day. Kondisi dan kebiasaan ini lah yang dilakukan siswa setiap pelaksanaan business da. Sehingga peneliti ingin mendiskripsikan dan menganalisis fokus penelitiaan yaitu implementasi “ Bussines Day” dalam membentuk karakter siswa di SD Luqman Al-Hakim Nganjuk menjadi dua sub fokus yaitu (1) business day sebagai proses pembentukan karakter siswa, (2) upaya sekolah dalam membentuk karakter siswa di SD Luqman Al-Hakim Nganjuk.

METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini

yakni dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan rancangan penelitian studi kasus. Lokasi penelitian dilakukan di SD Luqman Al-Hakim Nganjuk Jalan Anjuk Ladang 1-A no 40.

Dalam melakukan pengumpulan data di tempat penelitian, kehadiran peneliti di lapangan yakni berfungsi

Page 4: IMPLEMENTASI ”BUSINESS DAY” DI SD LUQMAN AL-HAKIM NGANJUK

untuk meneliti kondisi yang ada maka dari itu kehadiran peneliti di lapangan sangat penting untuk dilakukan. Hal ini karena dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumen adalah peneliti itu sendiri. Selain itu dalam penelitian ini yang digunakan dalam teknik pengumpulan data adalah menggunakan observasi non partisipan dan wawancara mendalam. Maka dari itu, peneliti harus secara langsung terjun ke lapangan dan berinteraksi dengan informan untuk mendapatkan data yang diperlukan. Langkah berikutnya yakni peneliti membuat catatan lapangan yang berfungsi dalam melakukan analisis data.

Responden yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data penelitian di SD Luqman Al-Hakim Nagnjuk adalah ketua yayasan, kepala sekolah, guru, karyawan, komite, dan siswa. Informan kunci dari penelitian ini adalah ketua yayasan dan kepala sekolah SD Luqman Al-Hakim Nganjuk.

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah dengan menggunakan teknik wawancara semi terstruktur in-deph interview/wawancara mendalam, teknik observasi non partisipan, dan studi dokumentasi.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data dengan Model Miles dan Huberman yaitu data reduction (Reduksi Data), data display (Penyajian Data), dan conclusion drawing/verification(Penarikan Kesimpulan/Verifikasi).

Setelah melakukan teknik analisis data, peneliti melakukan uji keabsahan data yang meliputi uji credibility (validitas internal) dengan menggunakan Trianggulasi sumber, Trianggulasi teknik, dan member check, transferability (validitas ekternal), dependability (reliabilitas), dan confirmability (obyektivitas).

HASIL DAN PEMBAHASANImplementasi business day dalam membentuk

karakter siswa di SD Luqman Al-Hakim adalah proses kegiatan yang berbentuk kewirausahaan dengan menerapkan pendidikan kewirausahaan dan pendidikan karakter siswa. Karakter siswa akan terbentuk melalui pelaksanaan business day. Sehingga SD Luqman Al-Hakim menerapkan program business day pada siswa.

A. Upaya sekolah dalam membentuk karakter siswa di SD Luqman Al-Hakim Nganjuk

Upaya sekolah dalam membentuk karakter siswa di SD Luqman Al-Hakim Nganjuk dapat dilakukan dengan berbagai tahapan, dari hasil penelitian di lapangan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, bahwa upaya sekolah dalam membentuk karakter siswa yaitu dengan: (1) Melaksanakan program business day secara terus menerus terhadap siswa, (2)

Koordinasi kepada orang tua/wali murid melalui surat pemberitahuan, (3) Memberikan contoh kebiasaan-kebiasaan baik pada anak, (4) membiasakan siswa disiplin saat melakukan kegiatan.

Melaksanakan business day secara rutin dilakukan setiap hari sabtu merupakan salah satu upaya sekolah dalam membentuk karakter siswa dengan baik. Business day di SD Luqman Al-hakim dilaksanakan secara continue dan konsisten oleh siswa yaitu setiap hari sabtu setelah kegiatan ekstrakulikuler kungfu yaitu sekitar pukul 09.00 WIb. Siswa dengan antusias dan penuh dengan tanggung jawab dalam melaksanakan program tersebut. Business day berjalan sekitar enam tahun yaitu sekitar mulai tahun 2009 sampai sekarang. Seperti yang di kemukakan Fitri (2012:52) menyatakan ada lima langkah yang bisa ditempuh untuk pendidikan karakter; (1) merancang dan merumuskan karakter yang ingin diajarkan pada siswa, (2) menyiapkan sumber daya lingkungan yang dapat mendukung program pendidikan karakter melalui integrasi mata pelajaran dengan indikator karakter yang akan dibelajarkan, pengelolaan susunan kelas berkarakter, dan menyiapkan lingkungan sekolah yang sesuai dengan karakter yang ingin dibelajarkan di sekolah, (3) meminta komitmen bersama (kepala sekolah, guru, karyawan, dan wali murid) untuk bersama-sama ikut melaksanakan program pendidikan karakter serta mengawasinya, (4) melaksanakan pendidikan karekter secara continue dan konsisten, (5) melakukan evaluasi terhadap program yang sudah dan sedang berjalan.

Sesuai dengan pendapat tersebut di atas pada poin yang ke empat di sebutkan bahwa pendidikan karakter bisa di tempuh dengan melaksanakan pendidikan karakter secara continue dan konsisiten. Di SD Luqman Al-hakim sudah melaksanakan Program business day secara terus menerus dan konsisiten sehingga itu merupakan upaya sekolah dalam membentuk karakter sisiwa di SD Luqman Al-Hakim

Keberhasilan pendidikan karakter yang tertanam pada diri siswa tidak terlepas dari peran serta stakeholder sekolah yaitu kepala sekolah, guru, dan juga komite sekolah. Hal tersebut merupakan suatu bentuk pendidikan karakter untuk membentuk karakter baik pada anak. Di SD Luqman Al-Hakim peran orang tua, guru, maupun kepala sekolah sudah berjalan dengan baik yaitu saling berkoordinasi. Dalam pelaksanaan business day guru berkoordinasi dengan orang tua melalui surat undangan kecil yang di berikan ketika anaknya mau melaksanakan program tersebut. Sehingga orang tua sangat berperan dalam pelaksanaan business day. Sesuai dengan yang di uangkapkan Fitri (2012:52) pada poin 3 yaitu meminta komitmen bersama (kepala sekolah, guru, karyawan, dan

Page 5: IMPLEMENTASI ”BUSINESS DAY” DI SD LUQMAN AL-HAKIM NGANJUK

wali murid) untuk bersama-sama ikut melaksanakan program pendidikan karakter serta mengawasinya.

Karakter yang terbentuk pada siswa dan tertanam pada diri siswa itu adalah adalah hasil dari peran stakeholder sekolah dalam memberikan contoh kebiasaan- kebiasaan baik pada siswa, kebiasaan baik pada siswa di contohkan dalam bentuk pelaksanaan business day, di situ siswa di ajarkan untuk disiplin antri, tanggung jawab, sabar, jujur, dan suka ber infaq, sehingga dari apa yang siswa lihat akan mereka contohkan dalam setiap kegiatan. Menurut Fitri (2012:58) menyatakan bahwa anak akan melihat dan meniru apa yang ada disekitarnya, bahkan akan tersimpan dalam memori jangka panjang (Long Term Memory). Sehingga dampaknya sangat besar dari penanaman karakter yang di berikan melalui business day yaitu setiap ada kegiatan yang berhubungan dengan antrian, siswa secara otomatis akan melaksanakan antrian seperti halnya ketika istirahat di SD Luqman Al-Hakim ada jam makan siang bersama, di situ siswa terlihat disiplin antri secara bergiliran mengambil makanan yang telah di bagikan oleh masing-masing guru kelasnya. Disiplin antri seakan sudah melekat pada diri siswa.B. Business day sebagai proses pembentukan

karakter siswaBerdasarkan temuan penelitian di lapangan

bahwa pelaksanaan business day merupakan proses dari terbentuknya karakter siswa di SD Luqman Al-Hakim Nganjuk. Business day terbentuk melalui perencanaan yaitu rapat koordinasi stake holder sekolah yang dilaksanakan untuk merumuskan karakter yang di bidik yaitu disiplin, tanggung jawab, sabar, jujur, dan suka berinfaq. Sesuai dengan yang di ungkapkan oleh Fitri (2012:52) menyatakan ada lima langkah yang bisa ditempuh untuk pendidikan karakter; (1) merancang dan merumuskan karakter yang ingin diajarkan pada siswa, (2) menyiapkan sumber daya lingkungan yang dapat mendukung program pendidikan karakter melalui integrasi mata pelajaran dengan indikator karakter yang akan dibelajarkan, pengelolaan susunan kelas berkarakter, dan menyiapkan lingkungan sekolah yang sesuai dengan karakter yang ingin dibelajarkan di sekolah, (3) meminta komitmen bersama (kepala sekolah, guru, karyawan, dan wali murid) untuk bersama-sama ikut melaksanakan program pendidikan karakter serta mengawasinya, (4) melaksanakan pendidikan karekter secara continue dan konsisten, (5) melakukan evaluasi terhadap program yang sudah dan sedang berjalan.

Pada poin yang pertama disebutkan bahwa merancang dan merumuskan karakter yang akan di capai, bahwa di SD Luqman Al-Hakim Nganjuk stake holder sekolah merancang dan merumuskan karakter yang akan dicapai yaitu disiplin, tanggung jawab, jujur, sabar dan

suka berinfaq melalui rapat koordinasi. Temuan penelitian selanjutnya yaitu evaluasi program tersebut dilaksanakan pada saat kegiatan sedang berjalan, jadi tidak adanya penilaian secara tertulis. Sesuai dengan poin yang ke lima yaitu melaksanakan evaluasi program yang sedang berjalan.

Sehingga business day sangat penting untuk di laksanakan di SD Luqman Al-Hakim Nganjuk. Dengan program tersebut siswa akan di latih untuk bertanggung jawab, disiplin, jujur, sabar, dan suka berinfaq, dan itu merupakan suatu proses pembentukan karakter baik bagi siswa. Menurut Naim (2012:123) ada beberapa nilai-nilai dalam pembangunan karakter anak diantaranya yaitu: (1) religius, (2) jujur, (3) toleransi, (4) disiplin, (5) kerja keras, (6) kreatif, (7) mandiri, (8) demokratis, (9) rasa ingin tahu. Sesuai dengan pendapat tersebut di SD Luqman Al-Hakim siswa sudah di bentuk nilai-nilai pembangunan karakternya yaitu tanggung jawab, disiplin, jujur, sabar, dan religius (suka berinfaq/sedekah). Tanggung jawab diartikan sebagai sikap perilaku siswa dalam melaksanakan tugasnya yaitu pelaksanaan business day setiap jadwalnya yang telah di tentukan oleh gurunya sisiwa akan bertanggung jawab melaksanakan kewajibannya untuk business day. Disiplin di artikan sebagai tindakan yeng mencerminkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan, di SD Luqman Al-Hakim siswa melaksanakan kegiatan business day secara tertib berdisiplin, manakala ada siswa yang tidak disiplin secara otomatis temannya akan menegur siswa tersebut. Jujur diartikan sebagai upaya siswa untuk menjadikan dirinya dapat dipercaya oleh temannya, dalam hal ini kejujuran sisiwa nampak ketika pelaksanaan business day, siswa akan jujur ketika melayani para pembeli khususnya adik- adik kelasnya, ketika ada uang kembalian yang kurang maka siswa akan mencatat nama-namanya yang kemudian akan di berikan setelah kegiatan selesai. Sabar diartikan sebagai upaya siswa untuk mempertahankan dirinya dengan sungguh-sungguh tanpa putus asa, siswa terlihat sungguh-sungguh dalam memasarkan barang dagangannya tanpa putus asa sehingga barang dagangannya terjual. Religius diartikan sebagai sikap dan perilaku sisiwa yang patuh pada ajaran agama, dalam hal ini siswa selalu di latih untuk berinfaq/ sedekah dari hasil penjualan dalam kegiatan business day.

Ketercapaian karakter tersebut juga di pengaruhi dari faktor lingkungan sekitar, sehingga karakter sisiwa bisa terbentuk. Karakter siswa akan menjadi baik manakala berada pada lingkungan yang baik, dan sebaliknya karakter siswa akan terbentuk jelek manakala lingkungan sekitarnya jelek, sehingga lingkungan sekitar juga memberikan dampak pada pembentukan karakter sisiwa. Faktor lingkungan yang dimaksud adalah

Page 6: IMPLEMENTASI ”BUSINESS DAY” DI SD LUQMAN AL-HAKIM NGANJUK

lingkungan sekitar sekolah dalam melaksanakan business day. Menurut Pervin, dkk (2010:355) menyatakan bahwa Perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan, behavioris menyadari bahwa individu memiliki pikiran dan perasaan, akan tetapi mereka memandang pikiran dan perasaan sebagai perilaku yang juga disebabkan oleh lingkungan. Hal ini yang menyebabkan karakter siswa yang ada di SD Luqman Al-hakim dapat terbentuk dengan baik. Dalam pelaksanaan business day selalu memberikan contoh kebiasaan-kebiasaan baik ketika berbisnis atau berwira usaha.

Business day di SD Luqman Al-Hakim merupakan suatu bentuk pendidikan kewirausahaan, karena sisiwa di latih untuk memasarkan barang dan juga mengelola keuangan hasil usahanya. Sesuai dengan yang di ungkapkan Sumarsono (2010:2) menurut Kamus Besar Bahassa Indonesia kewirausahaan berasal dari kata Entrepreneur (bahasa Inggris) yang berarti orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur pemodalan operasinya. Di situ siswa di latih untuk berjiwa wirausaha yang berkarakter. Menurut Wahid (2006:3) Seorang wirausaha merupakan individu yang mempunyai ciri dan watak untuk berprestasi lebih tinggi dari kebanyakan individu-individu lainnya. Daryanto dan Aris Dwi Cahyono (2013:7) menyatakan:

Karakter wirausahawan merupakan ciri, watak, sifat, tingkah laku yang khas dari wirausahawan yang membedakan dengan orang lain. Karakter wirausahawan tersebut antara lain: (a) disiplin; diartikan sebagai tepat waktu, tata aturan yang ada, konsisten, (b) kerja keras; merupakan kerja maksimal tidak kenal lelah, semangat kerja tinggi, tidak membuang-buang waktu untuk segera menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan cepat, etos kerja tinggi, (c) komitmen tinggi; setia pada kerjaan, senantiasa berfikir tentang usaha/pekerjaan, senantiasa berusaha memajukan usaha/pekerjaan, (d) kreatif; mampu menciptakan gagasan, ide, hal-hal yang baru atau berbeda dengan yang sudah ada, (e) inovatif; membuat terobosan baru, karena adanya investasi (penemuan baru), extensi (pengembangan), duplikasi (penggandaan), sintetis (kombinasi) dalam masalahproduk dan pelayanan, (f) mandiri; percaya dan berusaha keras atas kemampuan diri sendiri, tidak terlalu tergantung pada orang lain/pihak lain, (g) realistis; bekerja maksimal sesuai dengan kemampuan diri sendiri ,

tetapi bukan berarti bekerja semampunya atau bekerja seadanya, bukan pula bekerja melampaui batas kemampuanya, (h) jujur; berkata, bertindak secara benar, menepati janji, tidak ingkar janji, tidak bohong/menipu, tidak berkhianat, suci dalam pikiran, dapat dipercaya, (i) prestatif; melakukan sesuatu pekerjaan yang sempurna, tidak asal jadi sehingga memperoleh penghargaan dari orang lain.

Selain itu berdasarkan temuan penelitian bahwa pelaksanaan business day dapat memberikan keterampilan bagi anak yaitu keterampilan menghitung dan keterampilan berwirausaha. keterampilan berhitung ini di artikan bahwa siswa mampu menghitung antara modal awal dengan hasil penjualan yang nantinya akan di infaqkan ke sekolah. Keterampilan berwirausaha di artikan bahwa anak akan terbiasa berwirausaha dengan adanya business day sehingga anak memiliki jiwa entrepreneurship.

PENUTUP SimpulanA. Upaya sekolah dalam membentuk karakter siswa di

SD Luqman Al-Hakim Nganjuk adalah: (1) Melaksanakan program business day secara continue terhadap siswa, yaitu pelaksanaannya setiap hari sabtu dengan melibatkan guru kelas sebagai pengawas, orang tua/wali murid sebagai pendukung dalam melaksanakan business day, dan sisiwa sebagai pelaksana business day. (2) Menjalin koordinasi baik kepada orang tua/ wali murid melalui surat pemberitahuan bahwa siswa yang mendapatkan giliran untuk melaksanakan business day, dan (3) Memberikan contoh kebiasaan-kebiasaan baik dalam pelaksanaan business day, yaitu siswa diajarkan untuk berdisiplin, tanggung jawab, jujur, sabar, dan suka bersedekah/ berinfaq, (4) membiasakan siswa disiplin saat melakukan kegiatan.

B. Business day sebagai proses pembentukan karakter siswa SD Luqman Al-Hakim adalah sekolah yang menerapkan pendidikan kewirausahaan melalui program business day. Dengan terlaksananya program tersebut maka proses pembentukan karakter siswa dapat terbentuk dengan baik, karakter yang terbentuk adalah tanggung jawab, disiplin antri, jujur, sabar, dan suka berinfaq. Program tersebut juga memberikan manfaat bagi siswa, yaitu siswa memiliki keterampilan menghitung dan juga memiliki jiwa kewirausahaan. proses pembentukan karakter melalui program business day diawali dengan perencanaan program yaitu melalui rapat koordinasi stake holder,

Page 7: IMPLEMENTASI ”BUSINESS DAY” DI SD LUQMAN AL-HAKIM NGANJUK

kemudian melaksanakan program tersebut dengan melibatkan guru, orang tua, dan siswa, dan evaluasi program dilaksanakan pada saat kegiatan.

SaranA. Bagi sekolah hendaknya membuat evaluasi secara

tertulis berupa penilaian karakter yang telah dicapai sehingga tujuan program bisa berjalan secara maksimal.

B. Business day harus tetap di jadikan program unggulan sekolah karena dengan program tersebut karakter siswa dapat terbentuk. Siswa bisa di ajarkan pendidikan kewirausahaan sejak dini sehingga memicu jiwa entrepreneurship bagi siswa.

C. Bagi orang tua/wali murid lebih siap dan tanggap terhadap jadwal yang sudah di berikan kepada putra/putrinya untuk melaksanakan business day.

DAFTAR RUJUKANAdisusilo, Sutarjo. 2012. Pembelajaran Nilai-Karakter

Konstruktivisme dan VCT Sebagai InovasiPendekatan Pembelajaran Afektif. Jakarta: Rajawali Pers

Arikunto, Suharsimi.2006.prosedur penelitiansuatu pendekatan praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi dan Yuliana, Lia. 2008. Manajemen Pendidikan.Yogyakarta: Aditya Media

Asmani, Jamal Ma’mur. 2012. Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Jogjakarta: Diva Press

Daryanto. 2011. Administrasi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta

Depdiknas. 1998.Kewirausahaan (Entrepreneurship ) Dalam Pendidikan. Jakarta: Direktorat pendidikan Menengah Umum Dirjen Dikdasmen Depdiknas.

Fitri, Agus Zainal.2012. Pendidikan Karakter Berbasis Nilai & Etika di Sekolah. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Ike, Nonik Femiasih. 2014. Peran KomiteSekolah Dalam Membangun Kewirausahan (Studi Kasus di SMK Sunan Drajad Paciran Lamongan).Skripsi. Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan . Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Meredith, Geoffrey G.2000. Kewirausahaan Teori dan Praktek. Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo

Moleong, Lexy J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:PT Remaja Rosdakarya

Mu’in, Fatchul.2011. Pendidikan Karakter Konstruksi Teoritik & Praktik. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Mulyani, Endang. 2011. Model pendidikan kewirausahaan di pendidikan dasar dan menengah. Jurnal (online), http://journal.uny.ac.id/index.php/jep/article/viewFile/705/568. Diakses pada 20 Februari 2015

Naim, Ngainun. 2012. Character Building Optimalisasi Peran Pendidikan Dalam Pengembangan Ilmu & Pembentukan Karaker Bangsa. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Purwanto. 2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Untuk Psikologi dan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rohiat. 2010. Manajemen Sekolah. Bandung: PT Refika Aditama

Saldana, Johnny. 2009. The Coding Manual for Qualitative Researchers. London: Sage Publications

Samani, 1999. Dalam Fuad, Mochamad Anis, 2012. Manajemen Kesiswaan Dalam Meningkatkan Keorganisasian Siswa di SMP Negeri 25 Surabaya. Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya : IAIN Sunan Ampel

Sugiono.2014. Metode Penelitian pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sukmadinata, Nana Syaodih, 2012. Metode Penelitian Pendidikan.Bandung:PT. Remaja Rosdakarya

Sumarsono,Sonny.2010. Kewirausahaan. Yogyakarta: Graha Ilmu

Suryana. 2009. Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat

Susilowati, Tutik. 2013. Pengembangan Pendidikan Kewirausahaan DalamUpaya Menumbuhkan Budayawirausaha Pada SiswaSekolah Menengah Atas (Sma)Di KabupatenKaranganyar.Jurnal (online), http://lppm.uns.ac.id/journal/index.php/kwu/article/download/34/29. Diakses pada 23 Februari 2015

Ulfatin, N. 2013.Metodologi Penelitian Kualitatif di Bidang Pendidikan: Teori dan Aplikasinya. Malang: Bayumedia Publishing

Undang-undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Page 8: IMPLEMENTASI ”BUSINESS DAY” DI SD LUQMAN AL-HAKIM NGANJUK

Wahid, Mudjiarto Aliaras. 2006. Membangun Karakter dan Kepribadian Kewirausahaan. Yogyakarta: Graha Ilmu

Wibowo, Agus. 2013. Manajemen Pendidikan Karakter Di Sekolah (Konsep dan Praktik Implementasi). Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Yin, Robert K. 2012. Studi Kasus Desain & Metode. Jakarta: Rajawali Pers