implementasi adaptive neuro fuzzy inference system dan fibonacci

5
IMPLEMENTASI ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM DAN FIBONACCI RETRACEMENT UNTUK PREDIKSI TINGKAT SUPPORT DAN RESISTANCE PADA FOREX MARKET M Mustakim 1 ; Candra Dewi 2 ; Lailil Muflikhah 3 Program Studi Ilmu Komputer, Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Jl. Veteran Malang, 65145, Indonesia E-mail : [email protected] ; [email protected] ; [email protected] ABSTRAK Pada Forex (Foreign Exchange), seorang trader dituntut untuk memiliki kemampuan analisa yang bagus agar mampu meraup keuntungan yang besar. Analisa trader digunakan untuk memprediksikan harga pada pasar akan naik atau turun didasarkan ambang bawah harga (support) dan ambang atas harga (resistance). Dalam penelitian ini digunakan metode Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS) dan Fibonacci Retracement untuk memprediksikan tingkat support dan resistance. Data yang digunakan dalam penelitian ini diunduh dari server Forex Alpari UK yang terdiri atas open, high, low, close, dan volume. Pada penelitian ini dilakukan pengujian menggunakan data latih dan data uji dengan interval waktu yang berbeda. Pengujian ini menghasilkan tingkat akurasi yang terbaik yaitu 80% pada pengujian menggunakan data latih 2 tahun dan data uji 1 bulan. Kata Kunci : Prediksi, ANFIS, Fibonacci Retracement, Forex I. PENDAHULUAN Masyarakat saat ini mulai menyadari bahwa nilai mata uang di masa sekarang akan berbeda dengan nilai mata uang di masa depan. Sebagai masyarakat yang teredukasi dalam mengelola keuangan, mereka melakukan investasi untuk menanggulangi peluang terjadinya kemerosotan nilai mata uang di masa depan. Investasi berguna untuk menyelamatkan nilai mata uang supaya tidak mengalami kemerosotan. Bahkan investasi dapat menaikkan nilai mata uang. Salah satu investasi yang diminati oleh investor adalah investasi forex [1]. Forex (Foreign Exchange) yang berarti pertukaran mata uang asing atau pertukaran mata uang satu dengan yang lainnya memiliki tujuan awal untuk pembayaran luar negeri. Karena adanya perbedaan supply dan demand dalam waktu tertentu, mengakibatkan terjadinya fluktuasi nilai mata uang satu dengan yang lainnya. Selisih dari perbedaan nilai mata uang pada suatu waktu tertentu inilah yang kemudian dimanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan. Sejak adanya pemahaman tersebut, akhirnya nilai mata uang ini diperdagangkan dalam sebuah pasar yang disebut dengan pasar forex [2]. Seorang yang melakukan transaksi dalam pasar forex disebut trader. Seorang trader dituntut untuk memiliki kemampuan analisa yang bagus agar mampu meraup keuntungan yang besar. Analisa trader digunakan untuk memprediksikan harga pada pasar akan naik atau turun didasarkan ambang bawah harga (support) dan ambang atas harga (resistance). Prediksi harga sangat membantu para trader untuk mengambil keputusan apakah mereka harus menjual atau membeli saat berada dalam pasar forex [3]. Dengan adanya suatu sistem prediksi harga berdasarkan data histori diharapkan bisa membantu para trader, khususnya untuk para trader yang memiliki kelemahan dalam hal analisis. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh [1], bahwa metode Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS) dapat digunakan untuk memprediksikan harga berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan harga. Tingkat akurasinya mencapai rata-rata 98,63%. ANFIS adalah gabungan antara metode fuzzy logic dengan Jaringan Syaraf Tiruan (JST). Kombinasi kedua metode ini membuat ANFIS dikatakan menggunakan sistem hibrid. Banyak analis dan trader yang memiliki gaya dan karakteristik analisa berdasarkan pergerakan koreksi atau rebound dari harga. Mereka akan berusaha untuk mencari harga tertinggi atau terendah lalu mengambil posisi setelahnya. Pandangan bahwa harga akan berbalik arah (retrace) setelah terjadi pergerakan memang bukan hal yang asing lagi dan untuk mendapatkan tingkat-tingkat tujuan pergerakan harga setelah pergerakan yang cepat dengan sifat support maupun resistance, Fibonacci Retracement dianggap sebagai salah satu yang terbaik [4]. Idenya adalah untuk transaksi buy pada retracement di tingkat support

Upload: moch-lutfi

Post on 23-Nov-2015

30 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

  • IMPLEMENTASI ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM DAN FIBONACCI

    RETRACEMENT UNTUK PREDIKSI TINGKAT SUPPORT DAN RESISTANCE

    PADA FOREX MARKET

    M Mustakim1 ; Candra Dewi2 ; Lailil Muflikhah3

    Program Studi Ilmu Komputer, Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer

    Universitas Brawijaya

    Jl. Veteran Malang, 65145, Indonesia

    E-mail : [email protected] ; [email protected] ; [email protected]

    ABSTRAK

    Pada Forex (Foreign Exchange), seorang trader dituntut untuk memiliki kemampuan analisa yang bagus agar mampu

    meraup keuntungan yang besar. Analisa trader digunakan untuk memprediksikan harga pada pasar akan naik atau

    turun didasarkan ambang bawah harga (support) dan ambang atas harga (resistance). Dalam penelitian ini digunakan

    metode Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS) dan Fibonacci Retracement untuk memprediksikan tingkat support

    dan resistance. Data yang digunakan dalam penelitian ini diunduh dari server Forex Alpari UK yang terdiri atas open, high,

    low, close, dan volume. Pada penelitian ini dilakukan pengujian menggunakan data latih dan data uji dengan interval

    waktu yang berbeda. Pengujian ini menghasilkan tingkat akurasi yang terbaik yaitu 80% pada pengujian menggunakan

    data latih 2 tahun dan data uji 1 bulan.

    Kata Kunci : Prediksi, ANFIS, Fibonacci Retracement, Forex

    I. PENDAHULUAN

    Masyarakat saat ini mulai menyadari bahwa nilai

    mata uang di masa sekarang akan berbeda dengan nilai

    mata uang di masa depan. Sebagai masyarakat yang

    teredukasi dalam mengelola keuangan, mereka

    melakukan investasi untuk menanggulangi peluang

    terjadinya kemerosotan nilai mata uang di masa depan.

    Investasi berguna untuk menyelamatkan nilai mata

    uang supaya tidak mengalami kemerosotan. Bahkan

    investasi dapat menaikkan nilai mata uang. Salah satu

    investasi yang diminati oleh investor adalah investasi

    forex [1].

    Forex (Foreign Exchange) yang berarti pertukaran

    mata uang asing atau pertukaran mata uang satu

    dengan yang lainnya memiliki tujuan awal untuk

    pembayaran luar negeri. Karena adanya perbedaan

    supply dan demand dalam waktu tertentu,

    mengakibatkan terjadinya fluktuasi nilai mata uang

    satu dengan yang lainnya. Selisih dari perbedaan nilai

    mata uang pada suatu waktu tertentu inilah yang

    kemudian dimanfaatkan untuk mendapatkan

    keuntungan. Sejak adanya pemahaman tersebut,

    akhirnya nilai mata uang ini diperdagangkan dalam

    sebuah pasar yang disebut dengan pasar forex [2].

    Seorang yang melakukan transaksi dalam pasar forex

    disebut trader. Seorang trader dituntut untuk memiliki

    kemampuan analisa yang bagus agar mampu meraup

    keuntungan yang besar. Analisa trader digunakan

    untuk memprediksikan harga pada pasar akan naik

    atau turun didasarkan ambang bawah harga (support)

    dan ambang atas harga (resistance). Prediksi harga

    sangat membantu para trader untuk mengambil

    keputusan apakah mereka harus menjual atau membeli

    saat berada dalam pasar forex [3].

    Dengan adanya suatu sistem prediksi harga

    berdasarkan data histori diharapkan bisa membantu

    para trader, khususnya untuk para trader yang memiliki

    kelemahan dalam hal analisis. Berdasarkan penelitian

    yang dilakukan oleh [1], bahwa metode Adaptive Neuro

    Fuzzy Inference System (ANFIS) dapat digunakan untuk

    memprediksikan harga berdasarkan faktor-faktor yang

    mempengaruhi pergerakan harga. Tingkat akurasinya

    mencapai rata-rata 98,63%. ANFIS adalah gabungan

    antara metode fuzzy logic dengan Jaringan Syaraf

    Tiruan (JST). Kombinasi kedua metode ini membuat

    ANFIS dikatakan menggunakan sistem hibrid.

    Banyak analis dan trader yang memiliki gaya dan

    karakteristik analisa berdasarkan pergerakan koreksi

    atau rebound dari harga. Mereka akan berusaha untuk

    mencari harga tertinggi atau terendah lalu mengambil

    posisi setelahnya. Pandangan bahwa harga akan

    berbalik arah (retrace) setelah terjadi pergerakan

    memang bukan hal yang asing lagi dan untuk

    mendapatkan tingkat-tingkat tujuan pergerakan harga

    setelah pergerakan yang cepat dengan sifat support

    maupun resistance, Fibonacci Retracement dianggap

    sebagai salah satu yang terbaik [4]. Idenya adalah

    untuk transaksi buy pada retracement di tingkat support

  • Fibonacci saat trend sedang naik, dan transaksi sell pada

    retracement di tingkat resistance Fibonacci saat trend

    sedang turun [5].

    Pada penelitian ini akan dicari nilai error dan

    tingkat akurasi dari metode ANFIS yang digunakan

    untuk memprediksikan swing high dan swing low. Hasil

    prediksi swing high dan swing low akan digunakan

    untuk menentukan tingkat support atau resistance

    menggunakan Fibonacci Retracement.

    II. METODOLOGI PENELITIAN

    Data. Dalam penelitian ini menggunakan data yang

    diunduh dari server Alpari UK melalui aplikasi

    MetaTrader 4. Data yang akan digunakan mulai periode

    Januari 2010 Maret 2013. Pasangan mata uang yang

    digunakan adalah pasangan mata uang Eropa (EURO)

    dan mata uang Amerika (USD). Data harga yang

    diperoleh terdiri dari 5 atribut, yaitu : open, high, low,

    close, volume.

    Langkah-langkah. Data yang telah didapatkan

    kemudian digunakan untuk menghitung parameter

    input ANFIS. Parameter input ANFIS yang akan

    digunakan ada 4 yaitu, Stochastic Oscillator %K dan %D,

    Ease of Movement (EMV), serta Volume Adjusted Moving

    Average (VAMA).

    Stochastic Oscillator %K dan %D. %K dan %D

    merupakan model indikator Stochastic Oscillator yang

    dikembangkan oleh George Lane pada 1950-an.

    Stochastic mengidentifikasi momentum pasar dengan

    menentukan posisi relatif harga penutupan diantara

    kisaran harga tertinggi dan terendah pada periode

    waktu tertentu. Formula dari %D dan %K [6] :

    *( )

    ( )+ (1)

    *( )

    ( )+ (2)

    Ease of Movement (EMV). EMV dikembangkan oleh

    Richards W.Arms. EMV menghitung pada setiap

    pergerakan harga yang terjadi. Untuk sinyal beli,

    apabila EMV melewati di atas garis nol,

    mengidentifikasikan saham bergerak naik. Sinyal jual

    adalah apabila EMV melewati di bawah garis nol, yang

    mengidentifikasikan bahwa saham bergerak turun.

    Formula EMV adalah [6] :

    (( )

    ( )

    )

    (

    )

    (3)

    Volume Adjusted Moving Average (VAMA). VAMA

    adalah nilai dari volume yang ada dalam data suatu

    harga dengan periode waktu tertentu [6].

    Arsitektur ANFIS. Dalam penelitian ini arsitektur

    ANFIS digambarkan pada gambar 1.

    Gambar 1 Desain Arsitektur ANFIS

    Penjelasan tiap lapisan dari arsitektur ANFIS :

    Lapisan 1

    Semua simpul pada lapisan ini adalah simpul adaptif

    (parameter dapat berubah) dengan fungsi simpul pada

    persamaan 4 :

    ( ), untuk atau

    ( ), untuk (4)

    Simpul berfungsi untuk menyatakan derajat

    keanggotaan tiap masukan terhadap himpunan fuzzy A

    dan B. Fungsi keanggotaan yang digunakan adalah

    jenis generalized bell (gbell). Fungsi keanggotaan

    generalized bell ini dipengaruhi oleh parameter {a,b,c}

    yang didefinisikan pada persamaan 5 [7].

    ( )

    |

    | (5)

    Lapisan 2

    Semua simpul pada lapisan ini adalah nonadaptif

    (parameter tetap). Fungsi simpul ini adalah mengalikan

    setiap sinyal masukan yang datang. Tiap keluaran

    simpul menyatakan derajat pengaktifan (firing strength)

    tiap aturan fuzzy. Fungsi ini dapat diperluas apabila

    bagian premis memiliki lebih dari dua himpunan fuzzy.

    Banyaknya simpul pada lapisan ini menunjukkan

    banyaknya aturan yang dibentuk. Fungsi simpul

    seperti pada persamaan 6.

    ( ) ( ), (6)

    Lapisan 3

    Setiap simpul pada lapisan ini adalah simpul

    nonadaptif yang menampilkan fungsi derajat

    pengaktifan terormalisasi (normalized firing strength)

    yaitu rasio keluaran simpul ke-i pada lapisan

    sebelumnya terhadap seluruh keluaran lapisan

    sebelumnya, dengan bentuk fungsi simpul seperti pada

    persamaan 7.

    , (7)

    Apabila dibentuk lebih dari dua aturan, fungsi dapat

    diperluas dengan membagi wi dengan jumlah total w

    untuk semua aturan.

  • Lapisan 4

    Setiap simpul pada lapisan ini adalah simpul adaptif

    dengan fungsi simpul seperti pada persamaan 8.

    ( ) (8)

    Lapisan 5

    Pada lapisan ini hanya ada satu simpul tetap yang

    fungsinya untuk menjumlahkan semua masukan.

    Fungsi simpul seperti pada persamaan 9.

    (9)

    Jaringan ANFIS ini bertujuan untuk melatih jaringan

    adaptive pada lapisan pertama dan lapisan keempat.

    Pada alur maju digunakan metode Least Square

    Estimator untuk melatih parameter konsekuen (ci,1, ci,2,

    ci,0) pada lapisan keempat. Jika diketahui keluaran

    aktual (y) dengan matriks desain (A), maka dapat

    dinotasikan dengan persamaan 10.

    (10)

    Penyelesaian terbaik untuk , yang meminimalkan

    adalah Least Square Estimator (LSE) :

    ( ) (11)

    Sementara pada alur mundur digunakan metode

    Steepest Descent untuk melatih parameter premis (a, b,

    c) pada lapisan pertama.

    Fibonacci Retracement (FR). FR dibuat dengan

    mengambil dua titik ekstrim pada grafik dan membagi

    jarak vertikal oleh rasio Fibonacci. 0% dianggap awal

    retracement, sementara 100% adalah pembalikan dari

    pergerakan trend. Setelah tingkat ini diidentifikasi, garis

    horisontal ditarik dan digunakan untuk

    mengidentifikasi tingkat support dan resistance [5].

    Untuk mengetahui tingkat-tingkat retracement tersebut

    berada pada harga berapa, dapat dihitung dengan

    persamaan 12.

    ( ) (12)

    Evaluasi. Pada penelitian ini digunakan Root Mean

    Square Error (RMSE) untuk mengetahui performa dari

    model ANFIS.

    ( )

    (13)

    Sedangkan untuk mengetahui nilai tingkat akurasi

    digunakan persamaan 14.

    (14)

    III. HASIL DAN PEMBAHASAN

    Pengujian RMSE. Pengujian hasil error dengan RMSE

    dilakukan sebanyak 5 kali percobaan. Pengujian

    dilakukan pada setiap data latih dan data uji dengan

    interval waktu yang berbeda, serta target output yang

    berbeda. Hasil dari 5 kali percobaan akan diambil nilai

    rata-rata RMSE. Hubungan rata-rata RMSE

    menggunakan data latih yang sama 1 tahun dapat

    digambarkan dalam bentuk grafik gambar 2.

    Gambar 2 Grafik Hubungan Rata-rata RMSE

    Menggunakan Data Latih yang Sama 1 Tahun

    Pada gambar 2 dapat dilihat bahwa grafik untuk

    high, low, dan close mengalami trend pergerakan yang

    relatif sama. Pergerakan dari data uji 1 bulan ke data uji

    2 bulan mengalami kenaikan, kemudian dari data uji 2

    bulan ke data uji 3 bulan mengalami penurunan. Nilai

    rata-rata RMSE untuk high, low, dan close tertinggi

    berada pada data uji 2 bulan dan terendah berada pada

    data uji 3 bulan.

    Hubungan rata-rata RMSE menggunakan data latih

    yang sama 2 tahun dapat digambarkan dalam bentuk

    grafik gambar 3.

    Gambar 3 Grafik Hubungan Rata-rata RMSE

    Menggunakan Data Latih yang Sama 2 Tahun

    Pada gambar 3 dapat dilihat bahwa grafik untuk

    high, low, dan close mengalami trend pergerakan yang

    relatif sama. Pergerakan dari data uji 1 bulan ke data uji

    2 bulan mengalami penurunan, kemudian dari data uji

    2 bulan ke data uji 3 bulan mengalami kenaikan. Nilai

    rata-rata RMSE untuk high, low, dan close tertinggi

    berada pada data uji 1 bulan dan terendah berada pada

    data uji 2 bulan.

    Hubungan rata-rata RMSE menggunakan data latih

    yang sama 3 tahun dapat digambarkan dalam bentuk

    grafik gambar 4.

    Gambar 4 Grafik Hubungan Rata-rata RMSE

    Menggunakan Data Latih yang Sama 3 Tahun

    0.03

    0.032

    0.034

    0.036

    0.038

    0.04

    1 bulan 2 bulan 3 bulan

    Nila

    i Rat

    a-r

    ata

    RM

    SE

    Data Uji

    Pengujian Data Latih 1 Tahun

    high

    low

    close

    0

    0.01

    0.02

    0.03

    0.04

    0.05

    1 bulan 2 bulan 3 bulan

    Nila

    i Rat

    a-r

    ata

    RM

    SE

    Data Uji

    Pengujian Data Latih 2 Tahun

    high

    low

    close

    0

    0.01

    0.02

    0.03

    0.04

    0.05

    1 bulan 2 bulan 3 bulan

    Nila

    i Rat

    a-r

    ata

    RM

    SE

    Data Uji

    Pengujian Data Latih 3 Tahun

    high

    low

    close

  • Pada gambar 4 dapat dilihat bahwa grafik untuk

    high, low, dan close mengalami trend pergerakan yang

    relatif sama. Pergerakan dari data uji 1 bulan ke data uji

    2 bulan mengalami penurunan, kemudian dari data uji

    2 bulan ke data uji 3 bulan mengalami kenaikan. Nilai

    rata-rata RMSE untuk high, low, dan close tertinggi

    berada pada data uji 1 bulan dan terendah berada pada

    data uji 2 bulan.

    Berdasarkan pengujian RMSE didapatkan nilai rata-

    rata RMSE tertinggi yaitu 0.039789859 berada pada data

    latih 3 tahun dan data uji 1 bulan dengan target output

    high. Nilai rata-rata RMSE terendah yaitu 0.028024182

    berada pada data latih 2 tahun dan data uji 2 bulan

    dengan target output close.

    Pengujian Tingkat Akurasi. Pengujian tingkat akurasi

    dilakukan menggunakan data latih dan data uji dengan

    interval waktu berbeda. Hasil pengujian tingkat akurasi

    dapat digambarkan dengan grafik gambar 5.

    Gambar 5 Grafik Pengujian Tingkat Akurasi

    Pada grafik gambar 5 dapat dilihat bahwa nilai

    tingkat akurasi tertinggi berada pada percobaan

    dengan data latih 2 tahun dan data uji 1 bulan, yaitu

    80.00%. Sedangkan nilai tingkat akurasi terendah

    berada pada percobaan dengan data latih 1 tahun dan

    data uji 3 bulan, yaitu 37.71%. Nilai rata-rata dari 9 kali

    percobaan menggunakan data latih dan data uji dengan

    interval waktu yang berbeda adalah 53.99%.

    Berdasarkan pengujian ini nilai tingkat akurasi

    untuk periode data latih yang sama mengalami

    penurunan seiring dengan meningkatnya periode data

    uji. Grafik untuk data uji 1 bulan, 2 bulan, dan 3 bulan

    mengalami pergerakan trend yang relatif sama.

    Pergerakan dari data latih 1 tahun ke data latih 2 tahun

    mengalami kenaikan, kemudian dari data latih 2 tahun

    ke data latih 3 tahun mengalami penurunan.

    IV. KESIMPULAN

    Berdasarkan hasil penelitian prediksi tingkat

    support dan resistance pada forex market menggunakan

    metode ANFIS dan Fibonacci Retracement dapat

    disimpulkan :

    1. Dari pengujian RMSE sebanyak 5 kali pada data

    latih dan data uji dengan interval waktu yang

    berbeda serta target output yang berbeda,

    didapatkan nilai rata-rata RMSE yang terendah

    adalah 0.028024182 berada pada data latih 2 tahun

    dan data uji 2 bulan dengan target output close.

    2. Nilai tingkat akurasi tertinggi berada pada

    percobaan dengan data latih 2 tahun dan data uji 1

    bulan, yaitu 80.00%.

    DAFTAR PUSTAKA

    [1] Ayu, Dita D. P. 2011. Prediksi Harga Closed

    Saham Menggunakan Adaptive Neuro Fuzzy

    Inference System. Universitas Brawijaya.

    Malang.

    [2] Masbeken. 2010. (online).

    http://forex.gubugreyot.com/2010/11 /apa-sih-

    forex-itu.fx. Tanggal akses 19 April 2013.

    [3] Supriyanto, Edy. 2004. Penerapan Jaringan

    Syaraf Tiruan untuk Memprediksi Harga Saham.

    Skripsi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

    UNIKOM. Bandung.

    [4] Poulos, Bill. 2004. The Truth About Fibonacci

    Trading. Profits Run Inc.

    [5] Gaucan, Violeta. 2011. How to Use Fibonacci

    Retracement to Predict Forex Market. Titu

    Maiorescu University. Romania.

    [6] Arief, H. dan Dwi Prabintini. 2008. Kiat Jitu

    Prediksi Saham Analisis dan Teknik. Penerbit

    ANDI. Yogyakarta.

    [7] Kusumadewi, S. dan Sri Hartati. 2006. NEURO

    FUZZY : Intergrasi Sistem Fuzzy & Jaringan

    Syaraf. Graha Ilmu. Yogyakarta.

    0.00 %

    20.00 %

    40.00 %

    60.00 %

    80.00 %

    100.00 %

    1 tahun 2 tahun 3 tahun

    Nila

    i Tin

    gkat

    Aku

    rasi

    Data Latih

    Tingkat Akurasi

    1 bulan

    2 bulan

    3 bulan

    Data Uji