imbuhan

15
Imbuhan Ada 4 macam imbuhan 1.Awalan Contoh: ber-, meN, di- 2.Sisipan Contoh: -el-, -em-, -er- (geletar, gemetar, gerigi) 3.Akhiran Contoh: -an, -i, -kan (tinjauan, menangi, libatkan) 4. Konfiks (awalan dan akhiran)

Upload: jevka

Post on 04-Aug-2015

337 views

Category:

Education


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: Imbuhan

ImbuhanAda 4 macam imbuhan1.AwalanContoh: ber-, meN, di-2.SisipanContoh: -el-, -em-, -er- (geletar, gemetar, gerigi)3.AkhiranContoh: -an, -i, -kan (tinjauan, menangi, libatkan)4. Konfiks (awalan dan akhiran)

Page 2: Imbuhan

Konfiks (Awalan dan Akhiran)• Imbuhan yang terletak di awal dan akhir kata• Jika melekat pada gabungan kata atau kata

majemuk, harus disambung.• Contoh:

ke-an + simpang siur → kesimpangsiuranper-an + tanggung jawab → pertanggungjawabandi-kan + salah arti → disalahartikan

Page 3: Imbuhan

Peluluhan Bunyi

• Bunyi N+ k,p,t,s →luluh. • k,p,t,s tidak luluh jika sifatnya kluster. • Contoh:

meN + pesona → memesonaPeN+ susun → penyusunMeN+ standar+ kan → menstandarkanMeN+khusus+kan → mengkhususkan

Page 4: Imbuhan

Klausa • Klausa adalah satuan bahasa yang minimal terdiri

dari S-P. • Satu klausa dapat pula dianggap sebagai satu

kalimat jika memungkinkan dan utuh. Contoh:Jumlah penduduk Indonesia 204 juta jiwa. (klausa)

S PAdik makan (Klausa)

S P

Page 5: Imbuhan

Kata dan Frasa• Kata adalah satuan bahasa yang bersifat

bebas dan terkecil. • Contoh: mata, telinga, kerja, makan dsb. • Frasa adl gabungan kata yang menduduki satu

fungsi di dalam kalimat.Contoh: Rumah yang bercat biru itu terbakar

S P

Page 6: Imbuhan

Kalimat

• Satuan bahasa terkecil yg dapat digunakan untuk mengungkapkan satu ide atau pikiran yang utuh.

• Kalimat yg tidak baku dapat berupa satu kata saja.

Contoh:Tanya: Sudahkah tugas itu kamu kerjakan?Jawab: Sudah! (kalimat)

Page 7: Imbuhan

Unsur Kalimat

1. SubjekSiapa yang + predikat ....Apa yang + predikat ....Contoh: Karangan itu tidak baik. Apa yang tidak baik? (karangan = S)Adik sedang belajarSiapa yang sedang belajar? (Adik = S)

Page 8: Imbuhan

2. PredikatUntuk menentukan unsur predikat dpt dilakukan dengan pertanyaan Bagaimana atau mengapa. Mencari kata definitif jika dlm kalimat nominal Contoh: Vendi menangis tersedu-sedu.Vendi mengapa? (menangis tersedu-sedu= P)Jumlah korban gempa Sumatra adalah seribu orang.

Page 9: Imbuhan

3. Objek •Menjadi subjek dalam kalimat pasif•Dalam kalimat aktif selalu dikenai tindakan oleh unsur subjekContoh:Ahmad sedang membaca surat ibu.

S P OSurat Ibu dibaca oleh Ahmad.

S P O

Page 10: Imbuhan

4. Keterangan dan Pelengkap

•Keterangan letaknya bebas. •Pelengkap tidak bisa menjadi Subjek dalam kalimat pasif.•Contoh:Di Jakarta, ribuan buruh melakukan demo.

Ket S P ORibuan buruh melakukan demo di Jakarta.Indonesia berdasarkan Pancasila

*Pancasila didasarkan Indonesia. (??)

Page 11: Imbuhan

Kalimat Efektif• Ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk

menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pembaca sama halnya dengan gagasan penulis.

• Prinsip kalimat efektif1.Kesepadanan bentuk atau kesepadanan

struktur (subjek dan predikatnya jelas)Contoh: *Bagi semua mahasiswa harus membayar SPP. *Pertanyaan itu saya kurang jelas

Page 12: Imbuhan

2. KecermatanSetiap kalimat selayaknya hanya memiliki satu informasi.*Kemarin kucing Pak Ali makan tikus mati.*Sampo itu mengandung formula yang dapat membuat ketombe rambut rontok

Jika diperbaiki:a. Kemarin kucing Pak Ali makan tikus lalu mati.b. Sampo itu mengandung formula yang dapat membuat ketombe rambut menjadi rontok.

Page 13: Imbuhan

3. Keparalelan atau kesejajaran bentukPenggunaan konstruksi yang sama dalam struktur kalimat.Contoh:*Peranan kepemimpinan dalam menghayati dan pengamalan Pancasila menduduki tempat yang strategis. 4. Penekanan ideGagasan diutamakan di dalam kalimat.Contoh:Ia menemukan surat itu di timbunan berkasnya (menonjolkan pelaku/subjek)

Page 14: Imbuhan

5. Kehematan•Keiritan dalam pemakaian kata, frasa, dan bentuk-bentuk lain.• menghindari adanya pengulangan-pengulangan. Contoh: *Ismail segera pulang ke Jakarta setelah ia mendengar kabar ibunya meninggal. Ismail segera pulang ke Jakarta setelah mendengar kabar ibunya meninggal.*Dia memberi bunga mawar merah sebagai tanda cinta Dia memberi mawar merah sebagai tanda cinta.

Page 15: Imbuhan

6. KelogisanIde kalimat harus dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang benar. Contoh:*Waktu dan tempat kami persilakan *Rumah itu mau dijual