Download - Imbuhan
ImbuhanAda 4 macam imbuhan1.AwalanContoh: ber-, meN, di-2.SisipanContoh: -el-, -em-, -er- (geletar, gemetar, gerigi)3.AkhiranContoh: -an, -i, -kan (tinjauan, menangi, libatkan)4. Konfiks (awalan dan akhiran)
Konfiks (Awalan dan Akhiran)• Imbuhan yang terletak di awal dan akhir kata• Jika melekat pada gabungan kata atau kata
majemuk, harus disambung.• Contoh:
ke-an + simpang siur → kesimpangsiuranper-an + tanggung jawab → pertanggungjawabandi-kan + salah arti → disalahartikan
Peluluhan Bunyi
• Bunyi N+ k,p,t,s →luluh. • k,p,t,s tidak luluh jika sifatnya kluster. • Contoh:
meN + pesona → memesonaPeN+ susun → penyusunMeN+ standar+ kan → menstandarkanMeN+khusus+kan → mengkhususkan
Klausa • Klausa adalah satuan bahasa yang minimal terdiri
dari S-P. • Satu klausa dapat pula dianggap sebagai satu
kalimat jika memungkinkan dan utuh. Contoh:Jumlah penduduk Indonesia 204 juta jiwa. (klausa)
S PAdik makan (Klausa)
S P
Kata dan Frasa• Kata adalah satuan bahasa yang bersifat
bebas dan terkecil. • Contoh: mata, telinga, kerja, makan dsb. • Frasa adl gabungan kata yang menduduki satu
fungsi di dalam kalimat.Contoh: Rumah yang bercat biru itu terbakar
S P
Kalimat
• Satuan bahasa terkecil yg dapat digunakan untuk mengungkapkan satu ide atau pikiran yang utuh.
• Kalimat yg tidak baku dapat berupa satu kata saja.
Contoh:Tanya: Sudahkah tugas itu kamu kerjakan?Jawab: Sudah! (kalimat)
Unsur Kalimat
1. SubjekSiapa yang + predikat ....Apa yang + predikat ....Contoh: Karangan itu tidak baik. Apa yang tidak baik? (karangan = S)Adik sedang belajarSiapa yang sedang belajar? (Adik = S)
2. PredikatUntuk menentukan unsur predikat dpt dilakukan dengan pertanyaan Bagaimana atau mengapa. Mencari kata definitif jika dlm kalimat nominal Contoh: Vendi menangis tersedu-sedu.Vendi mengapa? (menangis tersedu-sedu= P)Jumlah korban gempa Sumatra adalah seribu orang.
3. Objek •Menjadi subjek dalam kalimat pasif•Dalam kalimat aktif selalu dikenai tindakan oleh unsur subjekContoh:Ahmad sedang membaca surat ibu.
S P OSurat Ibu dibaca oleh Ahmad.
S P O
4. Keterangan dan Pelengkap
•Keterangan letaknya bebas. •Pelengkap tidak bisa menjadi Subjek dalam kalimat pasif.•Contoh:Di Jakarta, ribuan buruh melakukan demo.
Ket S P ORibuan buruh melakukan demo di Jakarta.Indonesia berdasarkan Pancasila
*Pancasila didasarkan Indonesia. (??)
Kalimat Efektif• Ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk
menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pembaca sama halnya dengan gagasan penulis.
• Prinsip kalimat efektif1.Kesepadanan bentuk atau kesepadanan
struktur (subjek dan predikatnya jelas)Contoh: *Bagi semua mahasiswa harus membayar SPP. *Pertanyaan itu saya kurang jelas
2. KecermatanSetiap kalimat selayaknya hanya memiliki satu informasi.*Kemarin kucing Pak Ali makan tikus mati.*Sampo itu mengandung formula yang dapat membuat ketombe rambut rontok
Jika diperbaiki:a. Kemarin kucing Pak Ali makan tikus lalu mati.b. Sampo itu mengandung formula yang dapat membuat ketombe rambut menjadi rontok.
3. Keparalelan atau kesejajaran bentukPenggunaan konstruksi yang sama dalam struktur kalimat.Contoh:*Peranan kepemimpinan dalam menghayati dan pengamalan Pancasila menduduki tempat yang strategis. 4. Penekanan ideGagasan diutamakan di dalam kalimat.Contoh:Ia menemukan surat itu di timbunan berkasnya (menonjolkan pelaku/subjek)
5. Kehematan•Keiritan dalam pemakaian kata, frasa, dan bentuk-bentuk lain.• menghindari adanya pengulangan-pengulangan. Contoh: *Ismail segera pulang ke Jakarta setelah ia mendengar kabar ibunya meninggal. Ismail segera pulang ke Jakarta setelah mendengar kabar ibunya meninggal.*Dia memberi bunga mawar merah sebagai tanda cinta Dia memberi mawar merah sebagai tanda cinta.
6. KelogisanIde kalimat harus dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang benar. Contoh:*Waktu dan tempat kami persilakan *Rumah itu mau dijual