Download - Imbuhan
![Page 1: Imbuhan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080822/55c044f7bb61ebb7708b4721/html5/thumbnails/1.jpg)
ImbuhanAda 4 macam imbuhan1.AwalanContoh: ber-, meN, di-2.SisipanContoh: -el-, -em-, -er- (geletar, gemetar, gerigi)3.AkhiranContoh: -an, -i, -kan (tinjauan, menangi, libatkan)4. Konfiks (awalan dan akhiran)
![Page 2: Imbuhan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080822/55c044f7bb61ebb7708b4721/html5/thumbnails/2.jpg)
Konfiks (Awalan dan Akhiran)• Imbuhan yang terletak di awal dan akhir kata• Jika melekat pada gabungan kata atau kata
majemuk, harus disambung.• Contoh:
ke-an + simpang siur → kesimpangsiuranper-an + tanggung jawab → pertanggungjawabandi-kan + salah arti → disalahartikan
![Page 3: Imbuhan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080822/55c044f7bb61ebb7708b4721/html5/thumbnails/3.jpg)
Peluluhan Bunyi
• Bunyi N+ k,p,t,s →luluh. • k,p,t,s tidak luluh jika sifatnya kluster. • Contoh:
meN + pesona → memesonaPeN+ susun → penyusunMeN+ standar+ kan → menstandarkanMeN+khusus+kan → mengkhususkan
![Page 4: Imbuhan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080822/55c044f7bb61ebb7708b4721/html5/thumbnails/4.jpg)
Klausa • Klausa adalah satuan bahasa yang minimal terdiri
dari S-P. • Satu klausa dapat pula dianggap sebagai satu
kalimat jika memungkinkan dan utuh. Contoh:Jumlah penduduk Indonesia 204 juta jiwa. (klausa)
S PAdik makan (Klausa)
S P
![Page 5: Imbuhan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080822/55c044f7bb61ebb7708b4721/html5/thumbnails/5.jpg)
Kata dan Frasa• Kata adalah satuan bahasa yang bersifat
bebas dan terkecil. • Contoh: mata, telinga, kerja, makan dsb. • Frasa adl gabungan kata yang menduduki satu
fungsi di dalam kalimat.Contoh: Rumah yang bercat biru itu terbakar
S P
![Page 6: Imbuhan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080822/55c044f7bb61ebb7708b4721/html5/thumbnails/6.jpg)
Kalimat
• Satuan bahasa terkecil yg dapat digunakan untuk mengungkapkan satu ide atau pikiran yang utuh.
• Kalimat yg tidak baku dapat berupa satu kata saja.
Contoh:Tanya: Sudahkah tugas itu kamu kerjakan?Jawab: Sudah! (kalimat)
![Page 7: Imbuhan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080822/55c044f7bb61ebb7708b4721/html5/thumbnails/7.jpg)
Unsur Kalimat
1. SubjekSiapa yang + predikat ....Apa yang + predikat ....Contoh: Karangan itu tidak baik. Apa yang tidak baik? (karangan = S)Adik sedang belajarSiapa yang sedang belajar? (Adik = S)
![Page 8: Imbuhan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080822/55c044f7bb61ebb7708b4721/html5/thumbnails/8.jpg)
2. PredikatUntuk menentukan unsur predikat dpt dilakukan dengan pertanyaan Bagaimana atau mengapa. Mencari kata definitif jika dlm kalimat nominal Contoh: Vendi menangis tersedu-sedu.Vendi mengapa? (menangis tersedu-sedu= P)Jumlah korban gempa Sumatra adalah seribu orang.
![Page 9: Imbuhan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080822/55c044f7bb61ebb7708b4721/html5/thumbnails/9.jpg)
3. Objek •Menjadi subjek dalam kalimat pasif•Dalam kalimat aktif selalu dikenai tindakan oleh unsur subjekContoh:Ahmad sedang membaca surat ibu.
S P OSurat Ibu dibaca oleh Ahmad.
S P O
![Page 10: Imbuhan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080822/55c044f7bb61ebb7708b4721/html5/thumbnails/10.jpg)
4. Keterangan dan Pelengkap
•Keterangan letaknya bebas. •Pelengkap tidak bisa menjadi Subjek dalam kalimat pasif.•Contoh:Di Jakarta, ribuan buruh melakukan demo.
Ket S P ORibuan buruh melakukan demo di Jakarta.Indonesia berdasarkan Pancasila
*Pancasila didasarkan Indonesia. (??)
![Page 11: Imbuhan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080822/55c044f7bb61ebb7708b4721/html5/thumbnails/11.jpg)
Kalimat Efektif• Ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk
menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pembaca sama halnya dengan gagasan penulis.
• Prinsip kalimat efektif1.Kesepadanan bentuk atau kesepadanan
struktur (subjek dan predikatnya jelas)Contoh: *Bagi semua mahasiswa harus membayar SPP. *Pertanyaan itu saya kurang jelas
![Page 12: Imbuhan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080822/55c044f7bb61ebb7708b4721/html5/thumbnails/12.jpg)
2. KecermatanSetiap kalimat selayaknya hanya memiliki satu informasi.*Kemarin kucing Pak Ali makan tikus mati.*Sampo itu mengandung formula yang dapat membuat ketombe rambut rontok
Jika diperbaiki:a. Kemarin kucing Pak Ali makan tikus lalu mati.b. Sampo itu mengandung formula yang dapat membuat ketombe rambut menjadi rontok.
![Page 13: Imbuhan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080822/55c044f7bb61ebb7708b4721/html5/thumbnails/13.jpg)
3. Keparalelan atau kesejajaran bentukPenggunaan konstruksi yang sama dalam struktur kalimat.Contoh:*Peranan kepemimpinan dalam menghayati dan pengamalan Pancasila menduduki tempat yang strategis. 4. Penekanan ideGagasan diutamakan di dalam kalimat.Contoh:Ia menemukan surat itu di timbunan berkasnya (menonjolkan pelaku/subjek)
![Page 14: Imbuhan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080822/55c044f7bb61ebb7708b4721/html5/thumbnails/14.jpg)
5. Kehematan•Keiritan dalam pemakaian kata, frasa, dan bentuk-bentuk lain.• menghindari adanya pengulangan-pengulangan. Contoh: *Ismail segera pulang ke Jakarta setelah ia mendengar kabar ibunya meninggal. Ismail segera pulang ke Jakarta setelah mendengar kabar ibunya meninggal.*Dia memberi bunga mawar merah sebagai tanda cinta Dia memberi mawar merah sebagai tanda cinta.
![Page 15: Imbuhan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080822/55c044f7bb61ebb7708b4721/html5/thumbnails/15.jpg)
6. KelogisanIde kalimat harus dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang benar. Contoh:*Waktu dan tempat kami persilakan *Rumah itu mau dijual