ilustrasi kasus
DESCRIPTION
morbus hansenTRANSCRIPT
ILUSTRASI KASUS
IDENTITAS
Nama : Ny. J
Umur : 46 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Indarung
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu RT
Negeri Asal : Padang
Status : Sudah Menikah
I. ANAMNESIS
Seorang pasien perempuan berumur 46 tahun datang ke poliklinik Kulit & Kelamin RSUP M.Djamil Padang tanggal 29 agustus 2012 dengan:
Keluhan Utama
Bercak putih kurang rasa yang semakin membesar di tangan kanan sejak 5 tahun yang lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang
Bercak putih kurang rasa pada tangan kanan sejak 5 tahun yang lalu Bercak putih semakin lama semakin besar lebih dari ukuran uang logam
1000 rupiah sejak 6 bulan yang lalu Bercak-bercak putih juga terdapat di daerah pipi kanan dan kiri, leher
belakang, punggung dan paha kanan, bercak-bercak putih ini juga bertambah besar dan kurang rasa.
Bercak-bercak putih tersebut tidak gatal dan tidak nyeri. Pasien juga mengeluhkan tangan yang terasa berat, kesemutan di ujung-
ujung jari dan kaki merasa dingin seperti berdiri di atas es. Pasien pernah berobat ke dokter spesialis 5 tahun yang lalu dan minum
obat selama 1.5 tahun. Kemudian karena keluhan pasien tidak berkurang, pasien dirujuk ke RSUP M. Djamil 2 tahun yang lalu. Pasien minum obat berbentuk paket warna hijau setiap hari selama 6 bulan. Selama pengobatan 6 bulan tersebut pasien datang 2 kali, setiap kali datang menerima 3 paket obat warna hijau sekaligus. Pasien dinyatakan tuntas berobat.
Bercak-bercak putih tidak pernah menjadi bertambah merah atau berubah menjadi benjolan.
Riwayat tangan dan kaki lunglai tidak ada Riwayat susah menutup mata tidak ada
Riwayat wajah mencong tidak ada Riwayat penurunan penglihatan tidak ada Pasien mengaku tumbuh besar di Pariaman dan pindah ke Padang sebelum
menikah.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien pernah mengalami berobat selama 2 tahun dengan keluhan pembesaran tiroid 10 tahun yang lalu.
Riwayat menderita batuk-batuk lama tidak ada
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat anggota keluarga yang batuk-batuk lama tidak ada
II. PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalisata
Keadaan Umum : Tidak tampak sakit
Kesadaran : CMC
Status Gizi : Baik
Nadi : 72 x/menit
Napas : 20 x/menit
Tekanan Darah : 120/80
Suhu : 36.90C
Pem. Thorak : tidak dilakukan
Pem. Abdomen : tidak dilakukan
Status Dermatologikus
Gambar : Lesi Hipopigmentasi pada beberapa bagian tubuh pasien. Sebenarnya terdapat 2 buah lesi lagi di pipi kanan dan kiri pasien, tapi pasien tidak mau wajahnya difoto.
Lokasi : wajah, leher belakang, lengan kanan dan kiri, punggung, dan paha kanan
Distribusi : terlokalisir
Bentuk/Susunan : tidak khas
Batas : tegas
Ukuran : nummular - plakat
Efloresensi : makula hipopigmentasi dengan permukaan halus kering.
Jumlah lesi : > 5 buah
Gangguan Sensibilitas
Sensasi nyeri : Hipoestesi pada lesi Sensasi raba : Hipoestesi pada lesi Sensasi Suhu : tidak dilakukan
Pembesaran Saraf Perifer
N. Aurikularis Magnus : tidak teraba N. Ulnaris : tidak teraba N. Medianus : tidak teraba N. Radialis : tidak teraba N. Peroneus Komunis : tidak teraba N. Poplitea Posterior : tidak teraba
Tes Kekuatan Otot
M. orbikularis oris : 5 M. adductor digiti minimi : 5 M. interosesus dorsalis : 5 M. abductor policis brevis : 5 M. tibialis anterior : 5
Kelainan lain
Kontraktur : tidak ada Mutilasi : tidak ada Atrofi otot : tidak ada Xerosis kutis : tidak ada Absorbsi : tidak ada Ulkus trofik : tidak ada Madarosis : tidak ada Lagophtalmus: : tidak ada Claw hand : tidak ada Wrist drop : tidak ada Dropped foot : tidak ada Facies leonina : tidak ada
Status Venereologikus : tidak diperiksa
Kelainan Selaput : tidak ada
Kelainan Kuku : tidak ada
Kelainan Rambut : tidak ada
Kelainan Kel. Limfe : tidak ada
III. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan BTA
IV. RESUME Pasien datang dengan keluhan bercak putih di tubuh yang makin
membesar dan kurang rasa. Pasien merasa tangan berat kesemutan di ujung jari dan kaki dingin Pasien pernah menderita MH sebelumnya dan tuntas berobat Pada tes sensibilitas didapatkan hipoestesi pada lesi
V. DIAGNOSIS KERJA
Morbus Hansen Tipe BT
VI. DIAGNOSIS BANDING
Morbus Hansen Tipe TT
VII. PEMERIKSAAN ANJURAN Pemeriksaan labor : pemeriksaan darah lengkap dan kimia darah Pemeriksaan histopatologik Gunawan sign Lepromin tes Pemeriksaan BTA setelah terapi
VIII. PENATALAKSANAAN
Umum :
Penjelasan mengenai penyakit (penyebab, penularan dan komplikasi) dan pengobatan pada pasien dan keluarga, serta kontrol rutin tiap bulan ke poli klinik Kulit dan Kelamin, berobat teratur sampai dinyatakan sembuh.
Menjelaskan pada pasien bahwa daerah yang mati rasa merupakan tempat resiko terjadinya luka, dan daerah yang luka merupakan port d’entree bakteri, sehingga hindari trauma saat beraktifitas. Serta perawatan kulit sehari-hari dimulai dengan memeriksa ada tidaknya memar atau luka.
Memberitahukan pada pasien bahwa penggunaan Rifampicin menyebabkan warna buang air kecil berwarna merah sehingga pasien tidak perlu khawatir.
Khusus :
Paket MH tipe PB selama 6 bulan:
Hari I : 2 kapsul Rifampisin (300 mg x 2)
1 tablet Dapson 100 mg
Hari 2-28 : 1 tablet Dapson 100 mg
IX. PROGNOSIS
Quo ad Sanam : dubia et bonam
Quo ad Vitam : dubia et bonam
Quo ad Functionam : dubia et bonam
Quo ad Kosmetikum : dubia et bonam
DISKUSI
Morbus Hansen (MH) atau yang dikenal di masyarakat sebagai kusta/lepra
merupakan penyakit yang memiliki keanekaragaman gambaran klinik baik dari
segi lesi kulit maupun lesi saraf sehingga MH dikenal sebagai “the greatest
imitator”.
Pada kasus ini, pasien datang dengan keluhan lesi berupa makula
hipopigmentasi pada wajah, leher belakang, lengan kanan dan kiri, punggung, dan
paha kanan. Bercak awalnya kecil kemudian bertambah lebar sejak 6 bulan yang
lalu. Tidak terasa nyeri dan gatal.
Dari pemeriksaan fisik ditemukan lesi bentuk bulat yang hipoanastesi.
Tidak ada gangguan motorik, pembesaran syaraf yakni N. Aurikularis magnus
dekstra dan sinistra, N. Peroneus lateral dekstra dan sinistra, dan N. ulnaris
dekstra dan sinistra.
Pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan adalah pemeriksaan BTA
dengan Ziehl Nielsen pada tiga lokasi dengan hasil negatif. Pada pasien ini
ditegakkan diagnosis kerja Morbus hansen tipe BT dengan diagnosis banding
Morbus hansen tipe TT. Diagnosis MH tipe BT ditegakkan karena adanya lesi
berbentuk makula hipopigmentasi dengan jumlah 5 buah, distribusi asimetris,
batas jelas dan gangguan sensibilitas (anastesi).
Pasien diterapi dengan terapi umum yaitu minum obat dan kontrol teratur
dan menghindari trauma. Dan terapi khusus hari 1dengan 2 kapsul rifampisin 300
dan 1 tablet dapson 100 mg, hari 2-28 diberi 1 tablet dapson 100 mg.
Prognosis quo ad vitam, quo ad sanam, dan quo ad fungsionam, dan quo
ad kosmetikum adalah dubia ad bonam.