ilustrasi bls cls

80
1 ILUSTRASI Jumat itu, tepatnya 26 November 2010 adalah hari bersejarah bagi warga Jogja. Meski untuk kesekian kalinya mbah MERAPI batuk-batuk, namun kali inilah letusan terbesar terjadi di tahun ini. Status merapi terus dipantau, pengungsi terus berdatangan

Upload: fahmi-hani

Post on 27-Oct-2015

131 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

bls

TRANSCRIPT

Page 1: ilustrasi bls cls

1

ILUSTRASI

Jumat itu, tepatnya 26 November 2010 adalah hari bersejarah bagi warga Jogja. Meski untuk kesekian kalinya mbah MERAPI batuk-batuk, namun kali inilah letusan terbesar terjadi di tahun ini. Status merapi terus dipantau, pengungsi terus berdatangan

Page 2: ilustrasi bls cls

2

BAB I

PENGENALAN GAWAT DARURAT

Kasus Gawat Darurat adalah kasus yang memerlukan pertolongan segera karena ancaman kematian.Critical ILL Patien : Immediatelly life threatening & Potentially life threatening. Suatu keadaan yang menimpa seseorang yang dapat menyebabkan sesuatu yang mengancam jiwanya dalam arti memerlukan pertolongan tepat, cermat dan cepat bila tidak maka seseorang tersebut dapat mati atau menderita cacat.

Situasi gawat darurat disebabkan oleh banyak hal dan dapat berakibat kematian atau cacat dalam waktu singkat,baik sebab bidang medik ataupun trauma.

Yang mengakibatkan kegawatan menyangkut:

Jalan napas dan fungsi napas Fungsi peredaran darah Fungsi otak dan kesadaran

Tindakan Pertolongan Pertama Gawat Darurat :

a. Oleh siapa saja (dokter, perawat, orang awam) yang pertama mengetahui.

b. Tindakan pertolongan pertama (first action) bukan terapi definitif.

c. Terdiri dari BHD (Bantuan Hidup Dasar)/"Basic Life Support" dan BHL (Bantuan Hidup Lanjut)/"Advanced Life Support".

d. Penanganan melibatkan multi disiplin, multi profesi dan lintas sektoral, bukan merupakan penjumlahan masing-masing disiplin/spesialisasi.

e. Pendekatan dalam upaya pertolongan berdasarkan problem dan pendekatan fungsi-fungsi.

Page 3: ilustrasi bls cls

3

f. Bila resusitasi yang bersifat "life saving" berhasil, diperlukan pengetahuan tambahan (spesialistis) sesuai kasus untuk rujukan.

g. Kegiatan meliputi: Pra rumah sakit. Intra rumah sakit. Antar rumah sakit

Pertolongan Pertama adalah pemberian pertolongan, pengobatan dan perawatan yang sifatnya darurat dan harus dilaksanakan dengan cepat, tepat dan serasi ketika menangani korban kecelakaan atau bencana sebelum dirujuk ke rumah sakit atau sarana kesehatan lain yang lebih memadai.

Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan seorang pelaku pertolongan pertama :

1. Tetap tenang dan jangan panik, perhatikan kondisi sekitar.

2. Kumpulkan informasi yg penting dengan cepat dan jelas.

3. Lakukan penanganan sederhana dan tepat guna sesuai prioritas dan jenis cedera.

4. Transportasikan korban ke sarana kesehatan untuk mendapat perawatan lebih lanjut.

Prinsip Pokok :

Setiap kecelakaan atau bencana pasti akan dijumpai situasi kekacauan dan kepanikan, korban yang mungkin jumlahnya lebih dari satu dengan berbagai macam gangguan seperti gangguan napas, gangguan kesadaran, perdarahan ataupun trauma yang lain. Pelaku pertolongan pertama harus mampu mengatasi berbagai kondisi diatas. Menghilangkan

Page 4: ilustrasi bls cls

4

kekacauan, menata tempat kejadian, dan merencanakan tindakan sesuai prioritas.

BLS (Basic Life Support)

BLS atau Bantuan Hidup Dasar merupakan awal respons tindakan gawat darurat. BLS dapat dilakukan oleh tenaga medis, paramedis maupun orang awam yang melihat pertamakali korban. Skills BLS haruslah dikuasai oleh paramedis dan medis, dan sebaiknya orang awam juga menguasainya karena seringkali korban justru ditemukan pertamakali bukan oleh tenaga medis.

BLS adalah suatu cara memberikan bantuan/pertolongan hidup dasar yang meliputi bebasnya jalan napas (Airway/A), pernapasan yang adekuat (Breathing/B), sirkulasi yang adekuat (Circulation/C).

Urutan penanganan gawat darurat

Penentuan status gawat darurat dapat ditentukan dengan Pemeriksaaan Primer (Primary Survey) yakni deteksi cepat dan koreksi segera terhadap kondisi yang mengancam jiwa. Dilakukan dengan prinsip D-R-A-B-C (AHA, 2005). Menurut konsensus terbaru American Heart Association 2010, penanganan dalam Basic Life Support menjadi D-R-C-A-B.

D- danger (bahaya)

R- response (respon)

C- circulation (sirkulasi + kontrol perdarahan)

A- airway (jalan nafas) + servical control

B- breathing (oksigenasi)

Page 5: ilustrasi bls cls

5

American Heart Association, 2010

Danger Do No Further Harm, jangan membuat cedera lebih lanjut.

Keamanan merupakan hal pertama yg harus diperhatikan. Prioritasnya adalah keamanan diri sendiri, lingkungan dan terakhir korban. Betapapun ironisnya, korban memang menjadi prioritas terakhir, sebab korban memang sudah cedera dari awal. Prinsipnya jangan menambah cedera pada korban. Langkah :

Perkenalkan diri & memakai pelindung diri Membubarkan kerumunan dan memastikan lokasi

aman Aktifkan respons emergency panggil ambulan

(118) atau polisiResponse

1. Respon panggil : “Pak, Pak, bagaimana keadaan Bapak?”

Page 6: ilustrasi bls cls

6

2. Respon sentuh: Lakukan dengan menepuk pundak atau pipi (jika keadaan memungkinkan), jangan menggoyang-goyangkan bahu jika curiga terdapat cedera tulang belakang.

3. Respon nyeri : tekan daerah antara kuku jari tangan korban dan kulitnya, atau tekan daerah sternum (taju pedang) korban dengan jari tangan.

Penilaian A-V-P-U

Alert (sadar) Verbal : disorientasi tapi masih ada respon Painful : memberi respon pada nyeri Unresponsif

Circulation

Bila korban mengalami henti jantung, segera lakukan RJPO-Resusitasi Jantung Paru Otak sebagai pertolongan awal. Jika ada denyut nadi namun tidak ada napas, berikan pernapasan buatan sambil terus mengecek denyut nadi Carotis.

Kontrol Perdarahan

Hanya perdarahan hebat yg diutamakan selama pemeriksaan primer. Ingatlah bahwa korban mungkin mengalami cedera tulang belakang atau mungkin cedera lain yg lebih serius. Jika ada perdarahan hebat, hentikan dengan prinsip 4T (Tekan langsung, Tekan tidak langsung, Tinggikan, Torniket) akan dijelaskan lebih lanjut pada bab perdarahan.

Resusitasi Jantung Paru Otak

Perubahan dari AHA 2005 AHA 2010

Page 7: ilustrasi bls cls

7

Saat melihat korban, segeralah mengaktifkan sistem kegawatdaruratan call 118.

Jika korban tak bernapas/bernapas tidak normal (hanya mengerang) segera lakukanlah RJP.

Look, listen and feel dieliminasi dari algoritma. Lakukan RJP yg berkualitas (pijat jantung yg cukup,

dengan kedalaman yg cukup) dan tiap pijatan biarkan dada kembali mengembang dan hindari ventilasi berlebih.

Untuk 1 penolong, lebih utama melakukan pijat jantung 30x, baru memberi bantuan napas 2x.

Pijat jantung minimal 100x/menit. Kedalaman pijat jantung dewasa kurang lebih 5 cm.

Teknik Resusitasi Jantung Paru

1 (satu) orang penolong : memberikan pemafasan buatan dan pijat jantung luar dengan perbandingan 30:2

2 (dua) orang penolong : memberikan pernafasan buatan dan pijat jantung luar yang dilakukan oleh masing-masing penolong secara bergantian dengan perbandingan sama dengan 1 penolong 15:2

Tindakan oleh 1 (satu) penolong

1. Pada korban tidak sadar, cek respons (verbal, sentuh, nyeri).

2. Sekaligus atur posisi korban, terlentangkan di atas alas yang keras. Hati-hati dengan adanya patah tulang belakang.

3. Berusaha segera minta bantuan.4. Jika nafas korban tidak normal atau korban tidak

bernapas, segera lakukan RJP

Page 8: ilustrasi bls cls

8

Menentukan titik tumpuh pijat jantung: dengan menyusuri tulang rusuk paling bawah sampai ke ulu hati tambahkan dua jari di atasnya.

Posisi penolong pada saat melakukan pijat jantung

Kedua lutut penolong merapat, lutut menempel bahu korban. Kedua lengan tegak lurus. Pijatan dengan cara menjatuhkan berat badan ke sternum, titik tumpu pijat jantung sedalam 4 – 5 cm.

5. Lengkapi tiap siklus 30 x pijat jantun dan 2 x bantuan napas.

6. Lakukan evaluasi denyut nadi karotis tiap 4 siklus.

Page 9: ilustrasi bls cls

9

7. Bila denyut nadi karotis belum teraba, lanjutkan resusitasi jantung paru hingga korban membaik atau hentikan jika penolong kelelahan.

Tindakan oleh 2 (dua) penolong

Langkah 1 - 10 di atas tetap dilakukan oleh penolong pertama hingga penolong kedua datang. Saat penolong pertama memeriksa denyut nadi karotis dan nafas, penolong kedua mengambil posisi untuk menggantikan pijat jantung.

Bila denyut nadi belum teraba, penolong kedua melakukan pijat jantung sebanyak 15 kali, kemudian penolong pertama memberikan nafas buatan dua kali secara perlahan sampai dengan dada korban terlihat terangkat. Demikian seterusnya,

Lanjutkan siklus pertolongan dengan perbandingan 15 kali pijat jantung (oleh penolong kedua) dan 2 kali nafas buatan (oleh penolong pertama). Evaluasi tiap 4 siklus.

Efek pompa pada jantung

Page 10: ilustrasi bls cls

10

Airway

Korban sadar dan dapat berbicara biasanya airway nya baik. Untuk korban tidak sadar, penilaian airway dapat dilakukan dengan Lihat, Dengar, Rasakan (Look, Listen, Feel).Perbaikan Airway:

1. Buka jalan nafasMembuka jalan nafas dapat dilakukan dengan beberapa manuver, diantaranya : head-tilt, head-tilt chin-lift, head-tilt neck-lift, dan jaw-thrust.

Head-tilt chin-lift manuver jaw-thrust

2. Hilangkan sumbatanMenghilangkan sumbatan yg disebabkan oleh benda asing, dapat dilakukan beberapa cara:

a) Heimlich Manouver - Abdominal thrustUntuk penderita sadar dengan sumbatan jalan nafas parsial boleh dilakukan tindakan "Adominal thrust" (pada pasien dewasa).

Bantu / tahan penderita tetap berdiri atau condong ke depan dengan merangkul dari belakang.a. Lakukan hentakan mendadak dan keras pada titik

silang garis antar belikat dan garis punggung tulang belakang (Back Blow).

Page 11: ilustrasi bls cls

11

b. Rangkul korban dari belakang dengan kedua lengan dengan mempergunakan kepalan kedua tangan, hentakan mendadak pada ulu hati (abdominal thrust).Ulangi hingga jalan nafas bebas atau hentikan bila korban jatuh tidak sadar, ulangi tindakan tersebut pada penderita terlentang.

c. Segera panggil bantuan.

Heimlich Maneuver-Abdominal Thrust pada posisi berdiri

Penderita tidak sadar:

a. Tidurkan penderita terlentang.b. Lakukan back blow dan chest thrust.c. Tarik lidah dan dorong rahang bawah untuk melihat

benda asing Bila terlihat ambil dengan jari-jari. Bila tak terlihat jangan coba-coba digaet dengan

jari.d. Usahakan memberikan nafas (meniupkan udara).e. Bila jalan nafas tetap tersumbat, ulangi langkah tersebut

di atas.f. Segera panggil bantuan setelah pertolongan pertama

dilakukan 1 menit.

Tersedak Tersedak Back blows Back blows

Page 12: ilustrasi bls cls

12

b) Back blows (untuk bayi):Penderita sadar:

1. Bila penderita dapat batuk keras, observasi ketat.2. Bila nafas tidak efektif/berhenti.

Back blows 5 kali (hentakan keras mendadak pada punggung korban di titik silang garis antar belikat dengan tulang punggung/vertebra).

3. Chest thrustUntuk bayi, anak, orang gemuk, dan

wanita hamil.

Penderita tak sadar:

Tidurkan terlentang. Lakukan chest thrust. Tarik lidah dan lihat adakah

benda asing. Berikan pemafasan buatan.

Back blows pada korban tidak sadar

Heimlich-Abdominal Thrust pada korban tidak sadar

Penderita sadar:

Penderita anak lebih dari satu tahun:Lakukan "chest thrust" 5 kali (tekan tulang dada dengan jari kedua dan ketiga kira-kira satu jari di bawah garis imajinasi antar puting susu).

Page 13: ilustrasi bls cls

13

4. Membersihkan jalan nafas dengan sapuan jari (finger sweep)Pada sumbatan jalan nafas di rongga mulut belakang/hipofaring oleh adanya benda asing (gumpalan darah, muntahan, benda asing lainnya) dan tak terdapat hembusan udara pemafasan maka lakukan teknik "sapuan jari".

Cara:

Miringkan kepala pasien, buka mulutnya dengan "jaws thrust dan tekan dagu ke bawah bila otot rahang lemas (emarasi manouver) gunakan 2 jari kita yang bersih (bungkus dengan kassa/kain/sarung tangan) korek/gaet semua benda asing dalam mulut dan keluarkan. Setelah bersih pasang pipa orofanng.

Peringatan: Tidak boleh dilakukan pada dugaan trauma leher!

Posisi Terbaik Menjaga Airway

Page 14: ilustrasi bls cls

14

Pada orang dewasa yang tidak sadar, posisi terbaik pada keadaan ini adalah posisi pulih (recovery position). Prosedur :

1. Berlutut disamping korban, kepala ditarik ke bawah dan dagu diangkat untuk membuka jalan nafas. Kedua kaki lurus. Lengan korban yg paling dekat dengan penolong ditekuk membuat sudut siku-siku dengan badannya, siku ditekuk dan telapak tangan membuka keatas.

2. Lengan korban yang jauh disilangkan pada dadanya, telapak tangannya memegang pipi. Tangan penolong yg lain memegang paha korban yg jauh, lutut korban ditekuk ke atas, kakinya menginjak lantai.

3. Tangan korban dipegang supaya terus memegangi pipi. Tarik badannya ke arah penolong melalui tangan yang memegang paha.

4. Kepala korban ditarik kebelakang supaya jalan napas selalu terbuka. Bila perlu atur tangannya agar tetap menopang kepala. Kaki korban yang ada diatas diatur agar panggul dan lututnya membentuk siku-siku. Periksa nadi dan pernapasannya secara teratur.

Breathing

Page 15: ilustrasi bls cls

15

Look Listen Feel dan pengelolaan pada jalan nafas telah dilakukan tetapi tetap tidak didapatkan adanya pernafasan, artinya masalah ada disini.

Tindakan:

I. Tanpa alat:

Memberikan pernafasan buatan dan mulut ke mulut atau dari mulut ke hidung sebanyak 2 (dua) kali tiupan dan diselingi ekshalasi.

II Dengan menggunakan alat:

Memberikan pemafasan buatan dengan alat "ambu bag" (self inflating bag). Pada alat tersebut dapat pula ditambahkan oksigen.

Bantuan nafas

Page 16: ilustrasi bls cls

16

Bab II

Luka, perdarahan, luka bakar dan patah tulang

Pengertian

Luka adalah hilangnya kontinuitas jaringan kulit dan atau jaringan dibawah kulit akibat suatu trauma

Penyebab – penyebab luka

Macam – macam luka

1. Luka karena benda tumpul Luka lecet ialah apabila permukaan kulit terkelupas akibat

pergeseran dengan benda yang keras dan kasar. Memar ditimbulkan oleh pukulan benda tumpul, yang

mengakibatkan terjadinya kerusakan pada jaringan dibawah kulit, tanpa ada kerusakan yang berarti di permukaan kulit tersebut. Memar ditandai dengan kulit yang membiru dan membengkak.

2. Luka karena benda tajam

Luka iris ialah luka yang ditimbulkan oleh irisan benda bertepi tajam (pisau, kaca, dll). Luka iris ditandai dengan bentuk luka yang memanjang (panjang luka lebih besar daripada dalamnya), dengan tepi luka berupa garis lurus. Jaringan kulit di sekitar luka iris tidak mengalami kerusakan.

Page 17: ilustrasi bls cls

17

Luka robek ialah luka terbuka yang ditimbulkan oleh goresan benda yang tidak terlalu tajam. Tepi luka berupa garis yang tidak teratur, dan jaringan kulit di sekitar luka ikut mengalami kerusakan.

Luka tusuk ialah luka yang ditimbulkan oleh tusukan benda berujung runcing (paku, jarum, tikaman pisau, dll). Mulut luka lebih sempit bila dibandingkan dengan ukuran dalamnya. Tepi luka mungkin ikut terdorong masuk ke dalam luka.

Tindakan pertolongan

1. Luka lecet- Bersihkan luka dengan air dingin atau hangat. Alirkan

air untuk membersihkan, jangan dicelupkan. Berikan juga obat antiseptik yang ada untuk membentu membersihkan luka.

- Tutup luka itu dengan kasa steril yang kering, dan plester atau balut. Kalau luka sangat luas, lakukanlah desinfeksi (lihat dibawah) dengan antiseptik, dan kirim ke dokter untuk mendapat suntikan pencegah tetanus.

- Balutan diganti setiap hari sekali sampai luka sembuh.- Luka lecet yang kecil cukup dicuci dan diolesi

mercurochrom atau larutan Betadine, dan apabila perlu diplester dengan Tensoplast atau sejenisnya.

2. Luka memar- Jaringan kulit yang memar dikompres dengan es atau

air dingin, dan kalau perlu diberi balutan penekan. Ingat-ingat prinsip RICE (Rest-Ice-Compress-Elevation)

o Rest istirahatkan bagian yang memaro Ice beri kompres dingino Compress beri balutan yang menekano Elevation tinggikan bagian yang memar

- Pembengkakan karena memar kadang-kadang dapat disusutkan dengan mempergunakan salep Lasonil atau sejenisnya.

- Untuk luka memar yang telah lama (>1hari) dan berubah warna menjadi kebiruan, dapat dikompres dengan air hangat untuk mempercepat penyembuhan.

3. Luka iris

Page 18: ilustrasi bls cls

18

- Bersihkan luka dengan air dan obat antiseptik. Jika luka cukup besar dan terdapat pembuluh darah yang terluka, maka atasi dulu perdarahannya dengan cara menekan bagian yang mengeluarkan darah menggunakan kasa steril atau kain yang bersih.

- Luka iris yang panjang atau dalam, memerlukan jahitan. Tindakan pertolongan pertama untuk luka iris macam itu ialah: tutup luka dengan kasa steril atau sehelai Sofratulle, setelah terlebih dahulu dilakukan desinfeksi. Kirim penderita ke rumah sakit atau dokter terdekat.

- Luka iris yang pendek dan dangkal, dapat ditolong dengan mempergunakan plester berobat (Tensoplast, dan sejenisnya). Kalau tidak ada, plester biasa pun dapat dipergunakan. Caranya:

o potonglah plester dan sterilkan dengan cara memanaskannya diatas api lilin atau korek api lalu dinginkan dengan cara diangin anginkan.

o Lekatkan plester tersebut pada luka sedemikian rupa, sehingga tepi luka saling merapat kembali. Biasanya luka dapat sembuh dengan sendirinya.

4. Luka robek- Luka robek pada umumnya memerlukan jahitan. Oleh

karena itu tindakan pertolongan pertamanya ialah mengatasi perdarahan & melakukan desinfeksi, kemudian menutupnya dengan Sofratulle atau kasa steril dan mengirimnya ke rumah sakit.

- Balutannya sebaiknya bersifat menekan.- Istirahatkan & tinggikan bagian yang luka.- Pemberian antibiotika dan antitetanus seringkali

diperlukan.5. Luka tusuk

- Luka tusuk biasanya cukup dalam. Seandainya benda yang menusuk itu kotor, bahaya infeksi kuman biasa dan kuman tetanus lebih besar. Letak luka juga perlu diperhatikan, mengingat bahayanya terhadap alat-alat dalam tubuh.

- Apabila tusukan mengenai pembuluh darah yang besar, terlebih dahulu lakukanlah tindakan untuk menghentikan perdarahan itu. Luka tusuk yang

Page 19: ilustrasi bls cls

19

mengenai jantung, dapat dipastikan selalu membawa kematian yang cepat.

a. Luka tusuk di dadaTindakan pertolongan:

- Tutup lukanya dengan kasa steril yang dibasahi dengan cairan steril. Kemudian balut luka tersebut dengan plester. Balutan itu haruslah dibuat kedap udara.

- Saluran pernafasan harus dibersihkan dari kotoran, lendir atau darah. Karena batuk akan terasa sangat sakit, maka penderita tidak akan berani batuk untuk mengeluarkan kotoran tersebut.

- Apabila tidak terjadi shock, patah tulang belakang, atau gegar otak, bawalah penderita diusung ke rumah sakit dalam posisi setengah duduk.

- Untuk mengurangi rasa sakit, berilah obat pereda rasa sakit(parasetamol, asam mefenamat, dll) atau penekan batuk (codein, dextrometrofan, dan sebagainya).

b. Luka tusuk di perut- Bawa penderita ke rumah sakit karena risiko infeksi

sangat tinggi.c. Luka tusuk di anggota badan

- Bersihkan tepi luka dari kotoran dengan cairan steril dan obat antiseptik.

- Tutup luka tersebut dengan kasa steril yang kering dan beri balutan penekan.

- Bawa penderita ke rumah sakit untuk mendapatkan suntikan antitetanus, dan antibiotika.

Cara-cara membersihkan (disinfeksi) luka terbuka

A. Letakkan sepotong kasa steril di tengah luka (tidak usah ditekan). Kasa steril ini untuk melindungi luka selama didesinfeksi.

Page 20: ilustrasi bls cls

20

LUKA BAKAR

Pengertian

B. Kulit di sekitar luka dibasuh dengan air, disabun, .dan dicuci zat antiseptik.

C. Kasa penutup luka diambil kembali. Luka disiram dengan air steril untuk membasuh bekuan darah dan kotoran yang terdapat di dalamnya.

D. Dengan mempergunakan pinset steril (dibakar atau rebus lebih dahulu) kotoran yang tidak hanyut ketika disiram dibersihkan.

E. Tutup lukanya dengan sehelai Sofratulle atau kasa steril biasa. Kemudian di atasnya dilapisi dengan kasa yang agak tebal dan lembut.

F. Kemudian berikan balutan yang menekan

Page 21: ilustrasi bls cls

21

Luka bakar dapat ditimbulkan oleh panas (api, air panas, matahari, arus listrik), atau oleh zat-zat kimia (asam atau basa keras). Setiap luka bakar yang luas dapat diikuti oleh shock. Shock terjadi karena cairan tubuh sebagian besar dikirim ke daerah yang terbakar, sehingga volume darah yang mengalir ke otak dan jantung berkurang. Pada orang dewasa, luka bakar selebar 20% dari luar permukaan tubuh dapat mengakibatkan shock. Pada anak-anak, shock dapat terjadi akibat luka bakar selebar 10%.

Pedoman untuk memperkirakan luas daerah yang terbakar pada orang dewasa adalah sebagai berikut:

luas permukaan seluruh kepala 9%. luas permukaan setiap lengan (sarnpai tangan) 9%. luas permukaan dada 9%. luas permukaan perut 9%. luas permukaan punggung 9%. luas permukaan pinggang (dinding belakang

perut) 9%. luas permukaan paha 9%. luas permukaan betis 9%. luas permukaan daerah kemaluan 1%.

Pengetahuan tentang luas permukaan itu penting, karena pokok-pokok tindakan pertolongan pada luka bakar ialah: (1) mencegah atau mengobati shock, (2) mengurangi rasa sakit, dan (3) mencegah infeksi.

Apabila pernafasan buatan diperlukan, maka hal ini harus dikerjakan lebih dahulu. Pada kecelakaan karena arus listrik, misalnya, pernafasan buatan harus didahulukan. Pertolongan terhadap luka bakarnya dikerjakan kemudian.

Page 22: ilustrasi bls cls

22

1. Pada luka bakar yang kurang dari 20 persen (tanpa luka terbuka)Tindakan pertolongan:

Rendamlah bagian yang terbakar dalam air es atau air dingin. Dapat pula dilakukan dengan mengompresnya dengan handuk yang direndam air es: Tindakan ini dilakukan sampai rasa sakit tidak terasa lagi, apabila bagian yang terbakar itu diangkat dari air. Ini dapat berlangsung antara 30 menit sampai kadang-kadang mencapai 5 jam.

Tindakan ini selain mengurangi rasa sakit, juga memperkecil akibat lanjutan dari luka bakar tersebut.

Bagian yang melepuh janganlah dikupas. Biarkan saja demikian sampai kelak sembuh sendiri.

2. Pada luka bakar yang luasTindakan pertolongan:

Tutup bagian-bagian yang terbakar dengan lembaran-lembaran Sofratulle, dan kain yang bersih. Sedemikian rupa, sehingga bagian itu tidak berhubungan langsung dengan udara. Ini untuk mencegah infeksi dari kuman-kuman yang ada di udara.

Baringkan penderita dengan kepala lebih rendah dari bagian tubuh lainnya. Kemudian kirim ke rumah sakit.

Apabila penderita tetap sadar dan dapat menelan, beri ia minum (jangan minuman keras) sebanyak mungkin.

3. Pada luka bakar akibat zat-zat kimiaTindakan pertolongan:

Luka bakar akibat basa keras lebih merusak daripada akibat asam keras. Kecepatan mengguyur dan membasuh

Page 23: ilustrasi bls cls

23

luka bakar akibat zat kimia sangat menentukan dalam usaha membatasi akibat-akibatnya.

Sambil melepaskan pakaian penderita, siramlah bagian yang terbakar dengan air mengalirhingga semua zat kimia terbasuh dari tubuh.

Luka bakar akibat fosfor harus segera direndam air. Dan sementara direndam, fosfor yang melekat di bagian yang terkena dibersihkan satu persatu. Fosfor dipergunakan di pabrik korek api, pabrik petasan, dan beberapa jenis peluru mortir atau bom.

Perhatikan: kecuali dalam hal terbakar sinar matahari, luka bakar akibat apa pun tidak boleh diobati dengan zat-zat yang berminyak (misalnya gemuk, mentega dan sebagainya).

Luka bakar yang terbuka sebaiknya ditutup dengan lembaran-lembaran Sofratulle dan didesinfeksi dengan larutan Betadine 10%.

Terkena Arus Listrik

Arus listrik dapat menimbulkan luka bakar. Luka tersebut berbatas tegas, berbentuk bulat atau lonjong.

Pingsan akibat arus listrik dapat berlangsung lama. Meskipun pernafasan berhenti, denyut nadi biasanya masih terasa.

Tindakan pertolongan:

Segera lepaskan penderita dari kabel atau sumber arus yang mengenainya. Matikan sumber arus, dan usahakan agar kabel terlepas dari korban. Dalam hal ini penolong harus melindungi dirinya juga.

Pergunakanlah galah kayu yang kering, atau kapak bertangkai kayu yang kering, dan berdirilah di atas sekeping papan kering dan beralas sepatu karet.

Page 24: ilustrasi bls cls

24

Jangan mencoba menarik korban dari tempat kecelakaan secara langsung, terutama apabila kecelakaan terjadi di jalanan (kabel tegangan tinggi). Kalau hendak menarik korban tersebut, yakinlah bahwa sumber arus tidak akan terbawa serta, dan pergunakanlah sarung, kain, atau ikat pinggang.

Segera sesudah itu berikanlah pernafasan buatan sampai pemafasan kembali normal, atau sampai korban jelas nampak kaku (berarti korban sudah mati).

Lakukan pula pemulihan denyut jantung.

Bila sudah sadar kembali, sebaiknya korban dirawat di rumah sakit, karena bahaya perdarahan atau akibat-akibat lain dijantung dapat timbul kemudian.

Rawatlah lukanya sebagaimana merawat luka bakar.

Perdarahan Pembuluh Nadi

Pembuluh nadi bertugas membawa darah segar dari jantung ke seluruh tubuh. Kebanyakan pembuluh nadi ini tersimpan dalam di bawah jaringan tubuh, dan hanya beberapa saja yang dekat ke permukaan kulit.

Tanda-tanda perdarahan pembuluh nadi: darah keluar menyembur sesuai dengan denyut jantung. Darah yang' keluar berwarna merah segar.

Tindakan pertolongan:

Pertolongan harus segera diberikan, karena penderita akan cepat kehilangan darah dan terjadi shock. Ada tiga cara penghentian perdarahan nadi:

1. Tekanan di tempat perdarahanCara ini adalah yang terbaik untuk perdarahan nadi pada

umumnya. Caranya ialah dengan mempergunakan setumpuk kasa steril (atau kain bersih biasa), tempat perdarahan itu di tekan.Tekanan itu harus dipertahankan terus sampai

Page 25: ilustrasi bls cls

25

perdarahan berhenti atau sampai pertolongan yang lebih mantap dapat diberikan.

Kasa boleh dilepas apabila sudah terlalu basah oleh darah dan perlu diganti dengan yang baru.

Selanjutnya tutuplah kasa itu dengan balutan yang menekan, dan bawa penderita ke rumah sakit. Selama dalam perjalanan, bagian yang mengalami perdarahan diangkat lebih tinggi dari letak jantung.

Sementara itu perhatikan pula adanya tanda-tanda terjadi shock, dan juga apakah perdarahan masih berlangsung dengan deras. Apabila demikian, balutan harus segera diperbaiki. Usahakan agar penderita tetap dalam keadaan tenang, karena kegelisahan dapat menyebabkan perdarahan berulang kembali.

2. Tekanan dengan torniket (torniquet)Torniket ialah balutan yang menjepit sehingga aliran

darah di bawahnya terhenti sama sekali. Sehelai pita kain yang lebar, pembalut segi tiga yang dihpat-lipat, atau sepotong karet ban sepeda dapat dipergunakan untuk keperluan ini. Panjang torniket haruslah cukup untuk dua kali melilit bagian yang hendak dibalut.

Tempat yang terbaik untuk memasang torniket ialah lima jari di bawah ketiak (untuk perdarahan di lengan) dan lima jari di bawah lipat paha (untuk perdarahan di kaki)

Cara menekan perdarahan secara langsung. A : tangan penolong menekan langsung. B : pembalutan yang menekan di atas gumpalan kasa

A B

Page 26: ilustrasi bls cls

26

Cara memasang torniket:

A: Buat ikatan di anggota badan yang cedera.B: Selipkan sebatang kayu di bawah ikatan itu.C: Kencangkan kedudukan kayu itu dengan memutarnya.D: Agar kayu tetap erat kedudukannya, ikat ujung satunya

Caranya: lilitkan torniket di tempat yang dikehendaki. Lebih baik lagi apabila sebelumnya dialasi dengan kain atau kain kasa, untuk mencegah lecet di kulit yang terkena torniket.

Untuk torniket kain, masih perlu dikencangkan dengan sepotong kayu. Caranya: eratkan torniket dengan sebuah simpul hidup, kemudian selipkan sebatang kayu di atas simpul tersebut. Selanjutnya diikat lagi dengan simpul mati.

Kemudian putar kayu itu seperti memutar keran air untuk mengencangkan torniket. Tetapi jangan diputar terialu keras, karena dapat melukai jaringan-jaringan di bawahnya.

Tanda bahwa torniket sudah kencang ialah menghilangkannya denyut nadi di tempat yang rendah dari torniket. Warna kulit di daerah itu menjadi pucat kekuningan.

Penderita yang ditorniket harus segera dikirim ke rumah sakit untuk pertolongan lebih lanjut, dan mendapat prioritas pertama untuk itu. Untuk memudahkan para pengusung, torniket harus

C D

Page 27: ilustrasi bls cls

27

nampak jelas dan tidak boleh ditutupi. Kalau perlu, misalnya dalam kecelakaan massal, dahi penderita diberi tanda "T" yang jelas.

Bagian yang ditorniket tidak boleh diselimuti atau ditutup apa pun. Biarkan saja dalam keadaan terbuka. Juga tidak boleh dipanaskan dengan cara apa pun. Hal ini untuk tidak mempercepat kematian jaringan yang tidak dialiri darah tersebut.

Setiap 10 menit, torniket boleh dikendorkan (dengan memutar kayunya) selama 30 detik tepat. Sementara torniket kendor, luka ditekan dengan kasa steril.

PERHATIKAN: Tourniket hanya dipergunakan untuk perdarahan yang hebat dan tangan atau kaki hancur.

Patah Tulang

Pengertian

Patah tulang adalah putus atau retaknya tulang, baik seluruh atau sebagian.

Pertolongan patah tulang adalah salah satu pertolongan yang sangat penting, karena dengan itu berarti mencegah kehilangan salah satu anggota badan.

Macam - macam patah tulang:

Cara memasang torniket.Segulung perban dapat diselipkan di bawah torniket untuk memperkencang

Page 28: ilustrasi bls cls

28

1. Patah tulang terbuka: ujung tulang yang patah menonjol keluar dan langsung berhubungan dengan udara luar

2. Patah tulang tertutup: ujung tulang yang patah tidak berhubungan dengan udara luar.

Penyebab: karena kekerasan dari luar:

1. Terpukul2. Terjatuh3. tertembakGejalanya:

1. Rasa nyeri dan akan bertambah nyeri bila ditekan/digerakkan2. Bagian yang patah tidak dapat digerakkan/dipergunakan3. Bentuknya berubah/bengkak4. Bengkok dan warna kebiruan5. Patah tulang terbuka kulit robek dan ujung tulang yang patah

terkadang menonjol keluarPenanganan pertolongan pada patah tulang:

1) Pedoman pertolongana. Mencegah perdarahanb. Mencegah syokc. Mencegah cacat

2) Tindakan umuma. Pada patah tulang terbuka, pakaian yang menutup tulang

yang patah dibuka (dirobek/digunting) agar lukanya dapar dirawat

b. Hentikan perdarahan dan rawatlah lukanya.c. Kerjakan pembidaian dengan syaratnya.d. Anggota badan yang patah ditinggikane. Segera bawa ke rumah sakit

Page 29: ilustrasi bls cls

29

Tetanus

Pengertian Tetanus

Suatu penyakit yang diakibatkan oleh racun yang dihasilkan oleh kuman Clostridium tetani. Gejala-gejalanya ialah mulut kaku, otot-otot kaku, dan kejang-kejang. Kadang-kadang perut penderita menjadi keras sekali seperti papan.

Pencegahan dan Penanganan

Kuman tetanus dapat masuk melalui luka di kulit. Apabila sudah terkena, penderita harus dirawat di rumah sakit. Pada waktu anak-anak, biasanya pencegahan terhadap penyakit ini sudah diberikan barupa imunisasi DPT. Pencegahan pada orang dewasa biasanya diberikan kepada mereka yang mengalami luka yang dikhawatirkan akan tercemar kuman tetanus.

Apabila Anda pernah mendapatkan suntikan antitetanus, catatlah tanggal pemberian tersebut. Hal itu diperlukan apabila pada suatu saat Anda mengalami luka semacam itu lagi, dan memerlukan suntikan pencegahan tetanus. Karena suntikan serum semacam itu dapat menimbulkan reaksi kepekaan. Jika suntikan itu harus diulang lagi, pada orang yang peka akan dapat menimbulkan reaksi yang hebat, bahkan sampai terjadi shock.

Indikasi untuk mendapatkan suntikan antitetanus ialah:

1. Luka-luka yang besar.2. Luka-luka di leher dan muka.3. Luka tembak yang sudah disertai jaringan otot yang mati.4. Luka yang terlambat mendapat perawatan.5. Ada gejala-gejala terkena tetanus.6. Luka tusuk dan gigitan binatang yang cukup dalam.

Suntikan pencegahan tersebut terutama diberikan kepada mereka yang belum pernah mendapatkannya. Bila sudah pernah mendapatkannya, maka akan diberikan suntikan booster(penguat)

Page 30: ilustrasi bls cls

30

PEMBALUTAN DAN PEMBIDAlAN

Materi: Pembebatan dan Pembidaian

Tujuan:

1. Anggota mampu memahami prinsip pembebatan dan pembidaian

2. Anggota mampu melakukan pembebatan dan pembidaianCara penyampaian: klasikal, pelatihan

Waktu: 2 kali pertemuan

Penjelasan materi:

Pembalutan

Definisi

Pembalutan adalah penutupan suatu bagian tubuh yang cedera dengan bahan tertentu dan dengan tujuan tertentu.

Tujuan

Tujuan pembalutan meliputi satu atau lebih hal-hal berikut:

1. Menahan sesuatu seperti: menahan penutup luka menahan pita traksi kulit menahan bidai menahan bagian tubuh yang cedera dari gerakan dan

geseran (sebagai "splint") menahan rambut kepala di tempat

2. Memberikan tekanan, seperti terhadap : kecenderungan timbulnya perdarahan atau hematom adanya ruang mati (dead space)

3. Melindungi bagian tubuh yang cedera.4. Memberikan "support" terhadap bagian tubuh yang cedera.

Page 31: ilustrasi bls cls

31

Prinsip-prinsip pembalutan

Balutan harus rapat rapi jangan terialu erat karena dapat mengganggu sirkulasi.

Jangan terialu kendor sehingga mudah bergeser atau lepas. Ujung-ujung jari dibiarkan terbuka untuk merigetahui adanya

gangguan sirkulasi. Bila ada keluhan balutan terialu erat hendaknya sedikit

dilonggarkan tapi tetap rapat, kemudian evaluasi keadaan sirkulasi.

Syarat-syarat pembalutan

Mengetahui tujuan yang akan dikerjakan mengetahui seberapa batas fungsi bagian tubuh tersebut dikehendaki dengan balutan.

Tersedia bahan-bahan memadai sesuai dengan tujuan pembalutan, bentuk besamya bagian tubuh yang akan dibalut.

Macam-macam bahan pembalutan

1. Pembalut segitiga (mitella)Terbuat dan kain tipis, lemas, kuat, biasanya berwama

putih. Bentuk segitiga sama kaki-tegak lurus dengan panjang kaki-kakinya 90 cm - 100 cm. (40 inch).

Cara memakainya bisa dilebarkan atau dilipat-lipat sehingga berbentuk dasi (Cravat) atau seperti kain pramuka.

Terdapat 3 macam pembalut segitiga :

a. Segitiga biasa,

b. Segitiga plantenga,

c. Segitiga funda,

Page 32: ilustrasi bls cls

32

Penggunaannya bisa untuk pembalut biasa, tourniquet, penahan bidai atau penyangga (sling).

2. Pembalut pitaPembalut bentuk pita ada bermacam-macam :

Pembalut kasa gulung

Biasanya untuk pembalut luka sederhana atau pembalut gips.

Pembalut kasa dipakai bila diperlukan pembalut yang kaku dan kuat misalnya untuk penutup kepala, bidai, pembalut gips (saat ini jarang dipakai)

Disamping itu bisa juga dibuat dari kain katun atau kain flanel, dan seringkali dipakai untuk tujuan PPGD.

Pembalut elastik

Tersedia di toko dengan ukuran 4 dan 6 inch.

Bisa dipakai untuk berbagai tujuan: penahan, penekanan, pelindung dan penyangga, sehingga pemakaiannya sangat luas.

Pembalut tricot

Terdiri dari Rain seperti kain kasa sehingga agak elastik bagian tengahnya diisi kapas sehingga berbentuk bulat panjang. Tersedia di toko dengan berbagai ukuran : 2, 4 , 6 dan 10 inch. Pemakaiannya sebagai bebat, tekan, penahan, penyangga dan pelindung.

Lain - lain

"Stocking" elastik, terbuat dari bahan elastik dengan tekanan tertentu.Yang lain misalnya baju elastik.

"Butterfly", terbuat dan plester kecil untuk merapatkan luka-luka kecil tanpa dijahit.

Page 33: ilustrasi bls cls

33

3. PlesterTerdiri dari pita berperekat, dipergunakan untuk :

a. melekatkan kassa penutup lukab. untuk fiksasic. untuk adaptasi, mendekatkan tepi-tepi luka lama yang

sudah bersih.Saat ini telah tersedia lembaran/anyaman berperekat yang

tahan air (Hipafix). Untuk melekatkan penutup luka secara berkeliling dengan sedikit penekanan dan agak kedap air.

Teknik Pembalutan

Pembalut Segitiga

1. Untuk kepala "Capitalum parvum triangulare" (triangle of head or scalp)

Untuk pembungkus kepala/penahan rambut

'Fascia Nadosa"Untuk fiksasi cedera tulang/sendi pada wajah

Untuk pembalut mata/telinga/perdarahan temporal

2. Untuk pembalut sendi bahu, sendi panggul3. Untuk pembalut punggung/dada, penyangga buah dada4. Untuk pembalut sendi siku/lutut/tumit/pergelangan tangan5. Untuk pembalut tangan/kaki6. Untuk penyangga lengan/bahu (sling)7. Penggunaan segitiga Funda (Funda Maxillae, F. Nasi, F.

Frontis, F. Vertics, F. Occipitis, F. Calcanei)8. Penggunaan segitiga Plantenga (Penyangga/penekan buah

dada, pembalut perut/bokong)

Pembalut Pita

Page 34: ilustrasi bls cls

34

Pembalut gulung dapat dibuat dari kain katun, kain kasa, flanel, ataupun bahan yang elastik. Tetapi yang banyak dijual di apotik-apotik ialah yang terbuat dari kain kasa. Keuntungan kain kasa ini ialah: mudah menyerap air atau darah dan tidak gampang bergeser sehingga mengendor.

1. Untuk kepala dan wajah Fascia Galenica, Mitra Hippocratis (F. Capitalis) Fascia Nadosa, Fascia Sagittalis Monoculus/Binoculus, balut telinga cara komer

2. Untuk anggota badan berbentuk bulat panjang Balutan biasa berulang (dolabra cuttens): Untuk leher,

telinga,tungkai Balut pucuk rebung (dolabra reversa): Untuk lengan,

tungkai3. Untuk anggota badan berbentuk lonjong

Dolabra reversa Balut belit ular (dolabra repens)

4. Untuk persendian Balut silang (Spica, figure of eight) Balut penyu (Testudo : inversa/reversa)

5. Beberapa metode lain-lain Stella Pectoris, Stella Dorsi

Untuk menutup dan menekan luka di dada dan punggung

Stella Dorsi dapat dipakai untuk fraktur ciavicula (cara lain dengan Ransel Verband)

Suspensorium Mamae (simple/duplex) dari van EdenUntuk menyangga buah dada yang sakit/sehabis operasi

Bisa untuk balut penekan dengan sedikit modifikasi

Balutan penarik/traksi kulitSesudah pleister diletakkan pada sisi tungkai, luarnya dibalut dengan balutan elastik dolabra currens pada betis dan paha, sedangkan pada lutut memakai testudo reversa.

Pembalutan di kepala

Page 35: ilustrasi bls cls

35

Pembalutan di bahu (pundak)

Mitella untuk dada

Mitella untuk siku

Mitella untuk telapak tangan

Mitella untuk pinggul

Page 36: ilustrasi bls cls

36

Mitella untuk kaki dan telapak kaki

Mitella untuk menggantungkan lengan

yang cedera

Pembalut dasi untuk dahi dan kepala

Pembalut dasi untuk rahang, pipi, dan pelipis

Pembalut dasi untuk ketiak

Pembalut dasi untuk lengan, paha, dan betis

Pembalut dasi untuk lutut

Pembalut dasi untuk kaki terkilir. Perhatikan bahwa tengah-tengah dasi ada di

bawah telapak kaki

Page 37: ilustrasi bls cls

37

Cara membalut dan membidai beberapa patah

tulang

Pembalut gulung untuk kepala

Pembalut gulung untuk rahang dan pipi

Pembalut gulung untuk lengan, juga untuk betis

Pembalut gulung untuk siku

Pembalut gulung untuk jari, telapak tangan dan pergelangan tangan

Pembalut gulung untuk lutut

Page 38: ilustrasi bls cls

38

Pembalut gulung untuk pergelangan kaki

Pembalut gulung untuk tumit

Page 39: ilustrasi bls cls

39

BIDAI

Bidai adalah alat yang dipakai untuk mempertahankan kedudukan atau letak tulang yang patah.

Alat penunjang berupa sepotong tongkat, bilah papan, tidak mudah bengkok ataupun patah, bila dipergunakan akan berfungsi untuk mempertahankan, dan menjamin tidak mudah bergerak sehingga kondisi patah tulang tidak makin parah

Syarat-syarat bidai

Ukuran meliputi lebar dan panjangnya disesuaikan dengan kebutuhan

Panjang bidai diusahakan melampaui dua sendi yang membatasi bagian yang mengalami patah tulang

Usahakan bidai dengan lapisan empuk agar tidak membuat sakit

Bidai harus dapat mempertahankan kedudukan dua sendi tulang yang patah

Bidai tidak boleh terlalu kencang atau ketatPerhatian

Pada saat pemasangan bidai ingat nyeri dapat lebih menghambat, dapat menyebabkan shock

Pada saat pemasangan bidai yang kurang hati-hati dapat mengakibatkan patah tulang makin parah.

Kain segitiga untuk menyangga anggota badan atas Cara memasang bidai bagian atas Bidai untuk lengan bawah 3 buah kain segitiga untuk fiksasi patah tulang iga Bidai/fiksasi untuk cerai sendi bahu Bidai untuk jari tangan yang patah Bidai untuk patah tulang sendi lutut Bidai untuk patah tulang paha

Bantal untuk membidai tulang pinggul yang patah

Page 40: ilustrasi bls cls

40

Pembidaian pada paha yang patah

Apabila patah di bagian atas paha (nyeri tekan di abgian atas), bidai di sisi laur harus sampai pinggang

Apabila patah di bagian bawah (nyeri tekan di paha bagian bawah), bidai cukup sampai pinggul. Perhatikan pula bahan yang dipakai untuk pembidaian

Bidai dan bantalan untuk tempurung lutut yang patah

Page 41: ilustrasi bls cls

41

BAB III

TRANSPORTASI

MENGANGKAT DAN MENGANGKUT

Materi: Transportasi

Tujuan:

1. Anggota memahami prinsip-prinsip transportasi gawat darurat

2. Anggota mampu melakukan transportasi gawat daruratCara penyampaian: klasikal, pelatihan

Waktu: 2 kali pertemuan

Penjelasan materi:

Definisi:

Suatu proses usaha memindahkan dari satu tempat ke tempat lain tanpa ataupun mempergunakan bantuan alat. Tergantung situasi dan kondisi lapangan

Tanpa alat:

Proses pemindahan dilakukan oleh satu penolong, dua penolong atau lebih tanpa mempergunakan alat-alat bantu.

Page 42: ilustrasi bls cls

42

Oleh satu penolong : Dipapah, diseret, ditimang, digendong, dipunggung

Oleh dua penolong : Dapat dilakukan dengan cara Dua tangan menyangga paha korban dan dua tangan yang

lain menyangga punggung korban Satu penolong mengangkat korban dari arah punggung

korban sedangkan penolong yang lain menyangga tungkai korban

Oleh tiga atau empat penolong dapat dilakukan dengan cara korban diangkat bersama-sama dengan kondisi korban terbaring

Dengan bantuan alat:

Proses pemindahan dapat dilakukan oleh dua-empat penolong dengan menggunakan alat-alat bantu:

Dengan menggunakan kursi kayu Dengan menggunakan tandu / usungan

Dari bahan kayu atau bambu Dari bahan kayu, kanvas, kain tebal atau selimut Dari bahan logam

Dengan menggunakan usungan beroda atau tempat tidur beroda.

Dapat menggunakan kendaraan berupa Motor Mobil, Ambulance Pesawat terbang, Helikopter

Cara-cara memindahkan korban akan ditunjukkan langsung pada pelatihan praktek

Beberapa aturan dalam penanganan dan pemindahan korban

Pemindahan korban dilakukan apabila diperlukan betul dan tidak membahayakan penolong

Terangkan secara jelas pada korban apa yang akan dilakukan agar korban dapat kooperatif

Page 43: ilustrasi bls cls

43

Libatkan penolong lain. Yakinkan penolong lain mengenai apa yang akan dikerjakan

Pertolongan pemindahan korban dibawah satu komando; agar dapat dikerjakan bersamaan

Pakailah cara mengangkat korban, dengan tehnik yang benar agar tidak membuat cedera punggung penolong.

CARA-CARA MENGUSUNG KORBAN

Jangan memindahkan korban dari tempat kecelakaan, sebelum dokter atau regu penolong datang. kecuali apabila tempat itu berbahaya bagi keselamatan si korban.

Apabila mungkin, hentikanlah perdarahannya lebih dahulu, bersihkan jalan pernafasannya dari kotoran, dan pasang bidai pada tulang-tulang yang patah.

Di bawah ini dijelaskan beberapa cara mengusung korban, apabila keadaan mengharuskan korban itu segera dipindahkan.

1. Mengusung untuk jarak dekat Cara menarik penderita untuk jarak pendek. Cara

ini hanya dilakukan apabila sudah pasti tidak ada tanda-tanda patah tulang leher, tulang belakang, tulang tengkorak dan gegar otak.

Page 44: ilustrasi bls cls

44

2. Mengusung melalui lorong sempit

3. Mengusung dengan selimut

4. Mengusung korban yang sadar

5. Mengusung korban yang tidak mampu berjalan

6. Mengusung korban yang membutuhkan sedikit bantuan

Mengusung korban yang tidak mampu berjalan

Mengusung korban yang pingsan dengan selimut. Yaitu korban yang seharusnya diusung dengan usungan.

Cara mengusung korban yang tidak mampu berjalan sendiri, dan lemas. Meskipun sadar, korban hanya mampu menggantungkan tangannya secara pasif ke leher penolong.

Cara mengangkat penderita yang tidak sadar, tanpa bantuan orang lain.

Cara mengusung korban yang sadar, mampu berjalan dan hanya membutuhkan sedikit bantuan

Mengusung korban yang pingsan melalui lintasan sempit (misalnya terowongan atau dilorong kapal). Tangan korban diikat dan digantungkan pada leher penolong

Page 45: ilustrasi bls cls

45

Mengusung korban dengan mempergunakan tangan sebagai tandu. Dikerjakan oleh dua orang.

Page 46: ilustrasi bls cls

46

BEBERAPA ALAT USUNGAN

Mengusung korban dengan mempergunakan. kursi sebagai tandu.

Mengusung korban dengan mempergunakan kursi sebagai tandu, melewati lorong yang sempit.

Tandu berodaTandu lipat

Tandu Scoop

Page 47: ilustrasi bls cls

47

Tandu kursi

Tandu spinal

Pengikat kepala

Page 48: ilustrasi bls cls

48

Memindahkan Pasien Dengan Kursi Beroda

Pada Jalan Datar Oleh Satu Penolong

Menggunakan kursi beroda

1. Siapkan kursi, cek cukup kuat bagi bagi berat pasien2. Pastikan kursi tidak cacat/tidak rusak3. Dudukan pasien diatas kursi roda, yakin aman, pergunakan

sabuk pengaman.Satu penolong menahan-membantu dibelakang kursi, sedang penolong yang lain menyakinkan duduk pasien sudah aman.

1. Yakinkan pada pasien apa yang akan dilakukan.2. Yakin bahwa pasien sudah pada posisi yang aman3. Miringkan kebelakang pelan dan hati-hati4. Dorong kursi pelan dan hati-hati kedepan dengan kecepatan

rata5. Jaga hati-hati keseimbangan kursiApabila medan yang hams ditempuh temyata harus menuruni atau mendaki tangga maka kerjakan cara "Down step" berikut:

1. Berdirilah dibelakang kursi beroda pasien. Di anak tangga yang tertinggi dimana saudara berada. Penolong yang lain berdiri beberapa anak tangga ke bawah menghadap kursi ke kursi pasien.

2. Dorong pelan-pelan kursi ke depan hingga roda dekat dengan tepian anak tangga. Penolong kedua jongkok didepannya dan mengait serta mengangkat pegangan kursi yang ada dibagian kaki pasien.

3. Penolong kedua mengangkat kursi sembari memberikan aba-aba untuk bersama-sama mengangkat kursi dengan pasiennya.

Page 49: ilustrasi bls cls

49

4. Aba-aba dilanjutkan untuk kemudian menuruni atau menaiki tangga.

Untuk Dugaan Patah Tulang

4 Orang Penolong – Log Roll

Untuk Dugaan Patah Tulang Leher

Page 50: ilustrasi bls cls

50

Untuk Transportasi

Diberi bantal pasir dikanan kiri kepala dan dagu serta dahi diikat/diplester

Page 51: ilustrasi bls cls

51

Bab IV

Gigitan Binatang

Penyakit anjing gila tidak hanya terdapat pada anjing saja. Ia juga dapat menghinggapi kucing, monyet, kelelawar, dan binatang berdarah panas lainnya. Maka sebaiknya binatang yang menggigit segera ditangkap untuk diketahui apakah ia menderita penyakit anjing gila atau tidak.

Binatang yang tidak terserang penyakit tersebut biasanya hanya menggigit apabila ia merasa terancam atau digoda. Apabila ia menggigit secara kompulsif (tanpa diganggu atau merasa terancam), ada kemungkinan bahwa ia menderita penyakit anjing gila.

Page 52: ilustrasi bls cls

52

Masa tunas penyakit anjing gila pada manusia cukup lama (10 hari sampai 2 tahun). Tetapi pada binatang lebih kurang 2 hari kemudian tanda-tanda penyakit itu sudah nampak.

1. Gigitan anjingBahaya rabies (penyakit anjing gila) tidak segera

mengancam kecuali bila gigitan terjadi di kepala atau di leher.

Gigitan anjing biasanya "lebih bersih" dibandingkan dengan gigitan binatang lainnya. Bekasnya tidak begitu dalam dan mudah dibersihkan.

2. Gigitan kucingGigitan kucing dapat membawa akibat yang lebih serius.

Bahaya infeksi jauh lebih besar daripada gigitan anjing.

Bekas gigitan kucing biasanya dalam dan dapat mengenai urat-urat, atau masuk rongga sendi, terutama kalau di tangan. Maka infeksi yang ditimbulkannya akan lebih hebat.

3. Gigitan tikusGigitan tikus dapat menjalarkan beberapa jenis penyakit,

antara lain demam tinggi. Orang Jepang mengatakannya demam Sodoku.

4. Gigitan kelelawarKelelawar dapat membawa kuman rabies. Oleh karena itu,

jika digigit kelelawar bahaya rabies juga harus difikirkan.

Tindakan pertolongan:

Basuhlah luka gigitan itu dengan air mengalir dan sabun atau obat antiseptik (pembunuh kuman).

Page 53: ilustrasi bls cls

53

Tutuplah dengan kasa steril. Bekas gigitan kucing tidak boleh terlalu banyak digerak-gerakkan dan harus segera mendapat suntikan antibiotika. Demikian juga luka gigitan tikus.

5. Gigitan lipan (kelabang)Kelabang ialah binatang berkaki banyak. Gigitan kelabang

meninggalkan bekas berupa sepasang luka, dan menyebabkan pembengkakan, rasa sakit dan kemerahan di sekitar tempat luka.

Rasa terbakar, pegal dan sakit biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah 4-5 jam kemudian.

Tindakan pertolongan:Kompres dingin dan dicuci dengan obat antiseptik. Kalau ada, cuci luka bekas gigitan dengan larutan pekat garam Inggris. Berikan obat pelawan rasa sakit. Apabila penderita gelisah, bawa ke dokter.

6. Gigitan lintahLudah lintah mengandung zat antipembekuan darah.

Darah akan terus mengalir ke luar dan masuk ke perut lintah. Pada orang yang peka terhadap zat tersebut, gigitan lintah akan mengakibatkan reaksi yang berupa pembengkakan, gatal, dan kemerahan.

Tindakan pertolongan: Dengan hati-hati lepaskanlah lintah dari tempat ia

menggigit. Menyiram minyak atau air tembakau ke tubuh lintah, akan membantu mempercepat usaha melepaskan gigitan lintah.

Apabila ada tanda-tanda reaksi kepekaan seperti tersebut di atas, cukup digosok dengan obat atau salep antigatal biasa.

7. Gigitan ular

Page 54: ilustrasi bls cls

54

Pada umumnya ular menggigit pada saat ia sangat aktif, yaitu pada senja hari atau fajar. Ular yang sedang bersembunyi di balik batu akan menggigit apabila merasa terganggu.

Gigitan ular akan meninggalkan bekas yang dapat memberi petunjuk tentang jenis ularnya. Gigitan ular berbisa meninggalkan bekas taring yang nyata. Tetapi untuk identifikasi yang lebih pasti, lebih baik apabila ularnya dapat dibunuh. Identifikasi ini penting untuk mengenali jenis bisa yang telah dimasukkannya bersama gigitan.

Bisa ular ada yang bersifat merusak dinding pembuluh darah (ular pohon), dan ada yang bersifat merusak jaringan saraf (ular kobra, ular laut).

Tindakan pertolongan: Segera baringkan penderita, dan letakkan bagian yang

tergigit lebih rendah dari letak jantung. Penderita disuruh agar tetap tenang, karena kegelisahan akan mempercepat penjalaran bisa.

Kenakan torniket (torniquet) di daerah di atas tempat luka yang digigit. Torniket ini dimaksudkan untuk mencegah aliran darah yang sudah tercemar bisa ke arah jantung. Oleh karena itu tidak perlu sekeras torniket untuk perdarahan nadi (lihat Perdarahan). Denyut nadi di bagian yang terletak lebih rendah dari torniket harus merasa tetap teraba. Khusus untuk gigitan ular sendok (kobra), torniket dikencangkan seperti pada perdarahan nadi.

Selanjutnya kirimlah ke rumah sakit untuk mendapat suntikan antibisa ular. Sedapat mungkin usunglah penderita dalam keadaan terbaring. Bisa ular jarang mengakibatkan kematian, dan menjalar sangat lambat. Kecuali bisa ular sendok,

Page 55: ilustrasi bls cls

55

yang dapat menjalar melalui pembuluh darah dan cepat mematikan.

Selama dalam perjalanan, torniket dikendorkan setiap 15 menit selama 30 detik.

BAB VTRIASE

Triase merupakan suatu prosedur yang menempatkan pasien menjadi kategori-kategori prioritas penanganan berdasarkan tingkat keparahan cedera serta kegawatdaruratan medis. Adalah tidak benar mengirim pasien dengan trauma berat ke fasilitas kesehatan yang tidak memiliki tenaga dan sarana lengkap jika di sekitarnya ada fasilitas kesehatan lain yang lebih memadai, atau mengirim pasien dengan luka ringan ke fasilitas kesehatan yang canggih jika di sekitarnya ada fasilitas kesehatan yang lebih dekat dan sudah mampu menangani pasien tersebut. Untuk menghindari hal-hal tersebut, maka perlu diketahui dengan baik prioritas-prioritas pasien:

1. Prioritas tertinggi mengancam jiwa perlu penanganan SEGERA pasien gawat & darurat kode warna merah

2. Prioritas tinggi kasus urgent penanganan dapat ditunda hingga 1 JAM kode warna kuning

3. Prioritas sedang kasus minor/ walking wounded penanganan dapat ditunda hingga 3 JAM kode warna hijau

4. Prioriitas terakhir pasien dengan tanda-tanda telah meninggal tidak memerlukan penanganan kode warna hitam

Page 56: ilustrasi bls cls

56

No

Prioritas

Keterangan Contoh

1 Prioritas Tertinggi

Pasien gawat darurat

Perlu penanganan SEGERA

- Kelainan pernafasan (penyumbatan jalan nafas, henti nafas, sukar bernafas yang berat)

- Henti jantung- Perdarahan yang tidak

terkontrol/ perdarahan > 2 liter

- Cedera kepala hebat- Luka terbuka pada perut - Luka hancur pada pinggul &

pinggang- Syok hebat dan tekanan darah

sistolik < 80 mmHg- Luka bakar yang mengenai

saluran pernafasan penyumbatan jalan nafas

- Serangan jantung, stroke- Kemungkinan patah tulang

leher- Luka terbuka pada mata- Patah tulang paha- Patah tulang ekstremitas tanpa

adanya nadi di daerah distal2 Prioritas

TinggiKasus Urgent

Penanganan dapat ditunda hingga 1 JAM

- Luka bakar hebat- Cedera tulang belakang (selain

tulang leher)- Perdarahan sedang atau < 2

liter- Korban cedera kepala serius

namun masih sadar- Fraktur multipel selain tulang

pinggul dan tulang paha- Overdosis obat

Page 57: ilustrasi bls cls

57

3 Prioritas Sedang

Pasien gawat tidak darurat

Pasien darurat tidak gawat (pasien dgn kondisi sangat parah & tingkat survival rendah)

- Perdarahan ringan- Patah tulang dengan cedera

otot ringan- Luka bakar ringan dan sedang

- Pasien trauma kepala terbuka dengan otak telah terekspos

4 Prioritas terakhir

Pasien dengan tanda-tanda telah meninggal

- Tidak ada pernafasan dan denyut nadi > 20 menit setelah kejadian dan dilakukan RJP (resusitasi jantung paru)

- Tidak ada pernafasan dan denyut nadi serta pasien memiliki trauma yang tidak memungkinkan dilakukan RJP (resusitasi jantung paru)

- Leher putus (dekapitasi)

PENGENALAN GAWAT DARURAT

Kasus Gawat Darurat adalah kasus yang memerlukan pertolongan segera karena ancaman kematian.Critical ILL Patien : Immediatelly life threatening & Potentially life threatening. Suatu keadaan yang menimpa seseorang yang dapat

Page 58: ilustrasi bls cls

58

menyebabkan sesuatu yang mengancam jiwanya dalam arti memerlukan pertolongan tepat, cermat dan cepat bila tidak maka seseorang tersebut dapat mati atau menderita cacat.

Situasi gawat darurat disebabkan oleh banyak hal dan dapat berakibat kematian atau cacat dalam waktu singkat,baik sebab bidang medik ataupun trauma.

Yang mengakibatkan kegawatan menyangkut:

Jalan napas dan fungsi napas Fungsi peredaran darah Fungsi otak dan kesadaran

Tindakan PPGD

h. Oleh siapa saja (dokter, perawat, awam) yang pertama mengetahui.

i. Tindakan pertolongan pertama (first action) bukan terapi definitif.

j. Terdiri dari BHD (Bantuan Hidup Dasar)/"Basic Life Support" dan BHL (Bantuan Hidup Lanjut)/"Advanced Life Support".

k. Penanganan melibatkan multi disiplin, multi profesi dan lintas sektoral, bukan merupakan penjumlahan masing-masing disiplin/spesialisasi.

l. Pendekatan dalam upaya pertolongan berdasarkan problem dan pendekatan fungsi-fungsi.

m. Bila resusitasi yang bersifat "life saving" berhasil, diperlukan pengetahuan tambahan (spesialistis) sesuai kasus untuk rujukan.

n. Kegiatan meliputi: Pra rumah sakit. Intra rumah sakit. Antar rumah sakit

Page 59: ilustrasi bls cls

Pasien terluka respon +

Jalan

Walking Wounde

d

+-

Respirasi

Ada Tidak ada

>30x/m atau <10x/

m

Gawat Darurat

10-30x/m

Resusitasi

Perfusi

>2 detik

Gawat Darurat

<2 detik

Kesadaran

Tidak ikut perintah

Ikut perintah

Gawat tidak

darurat

Gawat Darurat

59

Penilaian Cepat Gawat Darurat

Bab VI

Keracunan

Apakah racun itu?

Page 60: ilustrasi bls cls

60

Racun adalah suatu zat yang bila masuk ke dalam tubuh dalam jumlah tertentu dapat mengakibatkan kerusakan / gangguan tubuh. Keracunan ditimbulkan oleh bahan makanan, obat-obatan, zat kimia, dan gas beracun yang dalam jumlah tertentu masuk ke dalam tubuh dan menimbulkan keracunan.

Pertolongan terhadap keracunan yang ditimbulkan oleh zat apapun haruslah dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Pertolongan yang keliru atau secara berlebihan justru mendatangkan bahaya baru.

Tindakan-tindakan pokok yang penting ialah:

1. Cari racun yang telah mengenainya, misalnya dari botol bekasnya atau sisa yang masih ada. Pertolongan selanjutnya akan tergantung pada jenis racun yang mengenai.

2. Bersihkan saluran nafas penderita dari kotoran, lendir atau muntahan.

3. Jangan memberikan pernafasan buatan dengan cara mulut ke mulut. Apabila pernafasan buatan diperlukan berikan dengan cara lainnya (lihat bab Pernafasan buatan).

4. Apabila racun tidak dapat dikenali, sementara berikan norit (atau larutan arang batok kelapa di dalam air), putih telur, susu dan air sebanyak-banyaknya untuk melunakkan racun.

1. Racun yang ditelanBeberapa racun dapat merangsang muntah, tetapi apabila

tidak disertai muntah, rangsanglah dengan cara menekan tenggorokannya dengan jari melalui mulut.

Page 61: ilustrasi bls cls

61

Pada anak-anak, hanya dengan memberinya minum air atau susu sebanyak mungkin, muntah akan keluar dengan sendirinya.

Muntah tidak boleh dirangsang pada: keracunan bensin, minyak tanah, asam dan basa keras, serta apabila penderita dalam keadaan tidak sadar.

Pembilasan lambung:

Pembilasan lambung perlu dikerjakan apabila racun termakan belum melebihi 3 jam yang lalu. Dapat pula dikerjakan setelah lewat dari 3 jam, apabila sebelumnya penderita sudah diberi minum susu dalam jumlah banyak.

Pembilasan lambung tidak boleh dikerjakan apabila racun yang termakan bersifat korosif (menggerus, misalnya asam atau basa keras), atau berupa bensin dan sejenisnya.

Caranya: penderita diberi minum air garam (1 sendok makan garam dapur dalam 1 liter air). Atau 1 sendok makan bubuk norit (arang) dalam 1 liter air. Kemudian dimuntahkan.

Apabila penderita tidak sadar, pembilasan ini hanya boleh dikerjakan dengan pengawasan dokter di rumah sakit.

2. Racun yang terhisap melalui pernafasanGejala dan Tanda :

a. Napas sesak atau pendekb. Batuk-batuk disertai sakit kepalac. Kulit berwarna kebiruanTindakan pertolongannya :

Page 62: ilustrasi bls cls

62

a. Pindahkan korban ke udara segarb. Beri napas buatan atau resusitasi jantung bila perluc. Jika korban bernapas, jaga agar sirkulasi udara lancar.Hati-hati bila akan masuk ke daerah berudara mengandung gas beracun. Pakailah alat pelindung pemapasan

3. Racun yang disuntikkanSegera pasang torniket (lihat bab Perdarahan nadi) di

sebelah atas dari tempat suntikan. Atau dapat pula dengan jalan menyedot racun dari tempat suntikan dengan mempergunakan alat penyedot.

4. Racun yang masuk melalui kulitGejala dan Tanda :

a. Gatal dan bengkak pada kulit yang terkena

b. Rasa terbakarc. Kulit kadang kemerahanTindakan pertolongannya :

a. Lepaskan pakaian atau bahan yang terkenab. Sisa zat kimia yang masih tersisa pada kulit, siram dengan

air sebanyak-banyaknya Zat kimia berbentuk bubuk, disapu dahulu dengan kuas/sikat lembut, baru disiram dengan air sebanyak-banyaknya.

c. Bila terkena mata, cuci dengan air bersih sebanyak-banyaknya.

Mencegah keracunan di dalam rumah:

a. Jauhkan zat-zat kimia berbahaya dari jangkauan anak-anak

Page 63: ilustrasi bls cls

63

b. Simpan obat-obatan di dalam almari terkunci, upayakan tidak terjangkau anak-anak

c. Bahan rumah tangga beracun harus tetap dalam kemasan aslinya, jangan dipindahkan ketempat lain.

d. Belilah obat dan bahan-bahan rumah tangga yang kemasannya bersegel.

Keracunan Makanan

Di Indonesia ada beberapa jenis makanan yang sering mengakibatkan keracunan. Beberapa yang penting akan dibicarakan di bawah ini

1. Keracunan botulinumClostridium botulinum adalah kuman yang hidup secara

anaerobik. Yaitu di tempat-tempat yang tidak ada udaranya. Kuman ini mampu melindungi dirinya dan suhu yang agak tinggi dengan jalan membentuk spora.

Karena cara hidupnya yang demikian itu, kuman ini banyak dijumpai pada makanan dalam kaleng yang diolah secara kurang sempurna.

Gejala keracunan botulinum muncul secara mendadak, 18-36 jam sesudah memakan makanan yang tercemar. Gejala itu berupa lemah badan yang kemudian disusul dengan penglihatan yang kabur dan ganda (setiap benda nampak seperti dua). Kelumpuhan saraf mata itu diikuti oleh kelumpuhan saraf-saraf otak lainnya, sehingga penderita mengalami kesulitan berbicara dan susah menelan.

Pengobatan hanya dapat diberikan di rumah sakit dengan penyuntikan serum antitoksin yang khas untuk botulinum.

Page 64: ilustrasi bls cls

64

Oleh karena itu dalam hal ini yang penting ialah pencegahan.

Pencegahan: sebelum dihidangkan, makanan kaleng dibuka dan kemudian direbus. bersama kalengnya di dalam air sampai mendidih.

2. Keracunan jamurGejala muncul dalam jarak beberapa menit sampai 2 jam

sesudah makan jamur yang beracun (Amanita spp). Gejala tersebut berupa: sakit perut yang hebat, muntah, menceret, haus, berkeringat banyak, kekacauan mental, pingsan.

Tindakan pertolongan:

Apabila tidak ada muntah-muntah, penderita dirangsang agar muntah. Kemudian lambungnya dibilas dengan larutan encer Kalium Permanganat (1 gram dalam 2 liter air), atau dengan putih telur dicampur susu.

Bila perlu berikan pemafasan buatan.

Kirim penderita ke rumah sakit.

3. Keracunan jengkolKeracunan jengkol terjadi karena terbentuknya kristal

asam jengkol dalam saluran kencing. Ada beberapa hal yang diduga mempengaruhi timbulnya keracunan, yaitu: jumlah yang dimakan, cara penghidangan dan makanan penyerta lainnya.

Cara penghidangan yang dapat mengurangi kadar asam jengkol ialah: ditanam sebelum dimasak, dibakar atau dibuat keripik. Sedang tentang makanan penyerta, makanan yang masam dapat mempercepat terjadinya kristal.

Page 65: ilustrasi bls cls

65

Gejala-gejala keracunan jengkol: sakit pinggang yang disertai dengan sakit perut, nyeri sewaktu kencing, dan kristal-kristal asam jengkol yang berwarna putih nampak keluar bersama air kencing. Kadang-kadang juga disertai darah.

Nafas, mulut dan air kencing penderita berbau jengkol. Keracunan yang lebih berat dapat mengakibatkan berkurangnya air kencing atau tidak dapat kencing sama sekali.

Tindakan pertolongan:

Pada keracunan yang ringan, penderita diberi minum air soda sebanyak-banyaknya. Obat-obat penghilang rasa sakit dapat diberikan untuk mengurangi sakitnya.

Pada keracunan yang lebih berat, penderita harus dirawat di rumah sakit.

4. Keracunan kepiting, rajungan, mimi, dan ikan laut lainnya

Beberapa jenis ikan laut dapat menyebabkan keracunan. Diduga racun tersebut terbawa dari ganggang yang dimakan oleh ikan itu. Gejala-gejala keracunan berbagai binatang laut tersebut muncul kira-kira 20 menit sesudah memakannya. Gejala itu berupa: mual, muntah, kesemutan di sekitar mulut, lemah badan dan susah bernafas.

Tindakan pertolongan:

Usahakan agar dimuntahkan kembali makanan yang sudah tertelan itu. Kalau mungkin lakukan pula pembilasan lambung dan pernafasan buatan.

Page 66: ilustrasi bls cls

66

Obat yang khas untuk keracunan binatang-binatang laut itu tidak ada.

5. Keracunan singkong (ketela pohon, ubi paris)Racun singkong ialah senyawa asam biru (cyanida).

Singkong beracun ini biasanya ditanam hanya untuk pembatas (pagar) kebun, dan binatang pun tidak mau memakan daunnya.

Racun asam biru tersebut bekerja sangat cepat. Dalam beberapa menit setelah termakan racun singkong, gejala-gejala mulai timbul. Dalam dosis besar, racun itu cepat mematikan.

Gejala-gejala keracunan asam biru: muntah, menceret, sakit kepala, pusing, sesak nafas, badan lemah, mata melotot, mulut berbusa, pingsan dan kejang-kejang. Bau nafas korban racun ini adalah khas, yaitu bau "kenari pahit".

Kadang-kadang nafas sudah terhenti sementara jantung masih tetap berdetak. Selama jantungnya masih berdetak, usaha pertolongan harus dilanjutkan.

Tindakan pertolongan:

Berikan uap amni nitrit di depan hidungnya, setiap 2-3 menit sekali selama 15-30 detik.

Berikan pernafasan buatan.

Usahakan agar penderita muntah.

Berikan larutan 2-3 gram Natrium thiosulfas dalam segelas air untuk diminum. (Natrium thiosulfas sering juga disebut sebagai Hypo yang dalam fotografi dipergunakan untuk pembuat fixer larutan I).

Page 67: ilustrasi bls cls

67

Selimuti penderita dan kirim ke dokter atau rumah sakit. Selama dalam perjalanan usaha pertolongan harus dilanjutkan atau diulangi.

6. Keracunan tempe/oncom/bongkrekKeracunan tempe yang akut, gejala muncul beberapa

menit setelah memakannya. Keracunan tempo dapat ditimbulkan oleh dua hal. Pertama oleh adanya jamur beracun yang ikut tumbuh dalam tempe tersebut, dan kedua oleh minyak goreng yang dipergunakan untuk menggorengnya.

Minyak goreng dapat tercemar racun karena disimpan dalam kaleng bekas racun pembasmi serangga. Bentuk kaleng racun pembasmi serangga tersebut memang menarik dan ideal untuk dijadikan tempat penyimpan minyak. Meskipun sudah dicuci berulang kali dengan air, kaleng tersebut masih berbahaya. Karena racun pembasmi serangga itu lebih mudah larut dalam minyak daripada dalam air.