ilmu teknologi dan pengetahuan lingkungan
TRANSCRIPT
Ilmu Teknologi dan Pengetahuan Lingkungan
Oleh: Gilang Gegono
Keberlanjutan Pembangunan
Faktor lingkungan yang diperlukan untuk mendukung pembangunan yang terlanjutkan yaitu:
1.Terpeliharanya proses ekologi yang esensial
2.Tersedianya sumber daya yang cukup
3.Lingkungan sosial budaya dan ekonomi yang sesuai
Ketiga faktor tersebut tidak saja mengalami dampak dari pembangunan, tetapi juga mempunyai dampak terhadap pembangunan.
Proses Ekologi
Energi yang digunakan untuk proses ekologi didapatkan dari matahari. Jika terjadi kerusakan pada proses ekologi akan membahayakan kehidupan dibumi ini.
Tersedianya Sumber Daya yang Cukup
Usaha menaikkan efisiensi penggunaan sumber daya sangat penting dengan makin langkanya persediaan sumber daya relatif terhadap kebutuhan. Kenaikan kebutuhan itu dapat disebabkan karena adanya kenaikan jumlah penduduk, maupun karena kenaikan permintaan perorang. Usaha menaikkan efisiensi penggunaan sumber daya penting bagi sumber daya teak perbarui maupun terperbarui.
Lingkungan Sosial-Budaya dan Ekonomi yang Sesuai
Lingkungan sosial-budaya dan ekonomi sangatlah penting bagi kesinambungan pembangunan yang terlanjutkan. Beberapa hal yang penting disini yaitu:
1. Pemerataan pembangunan: Permerataan merupakan unsur terpenting dalam pembangunan. Pemerataan yang dimaksud adalah meratakan kesenjangan masyarakat agar dapat mempunyai efek memacu kerja dan tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.
2. Persaingan: Persaingan dapat terjadi jika sumber daya yang digunakan oleh sekelompok individu menjadi langka relatif terhadap kebutuhan masing-masing individu.
3. Masyarakat terasing: Masyarakat terasing yaitu hidup terpisah dari masyarakat umum dan mempunyai gaya hidup dan nilai kebudayaan yang berbeda dari masyarakat umum.
Mutu Lingkungan Hidup
Pengertian tentang mutu lingkungan sangatlah penting, karena merupakan dasar dan pedoman untuk mencapai tujuan pengelolaan lingkungan. Berbicara mengenai lingkungan pada dasarnya berbicara mengenai mutu lingkungan. Naun dalam hal itu apa yang dimaksud dengan mutu lingkungan tidaklah jelas, karena tidak diuraikan secara eksplisit. Mutu lingkungan hanyalah dikaitkan dengan masalah lingkungan, misalnya pencemaran, erosi dan banjir. Dengan kata lain mutu lingkungan diuraikan secara negatif, yaitu apa yang tidak kita kehendaki, seperti air tercemar. Agar kita dapat mengelola lingkungan dengan baik, kita tidak saja mengetahui apa yang tidak kita kehendaki, melainkan apa yang kita kehendaki. Dengan demikian kita dapat mengetahui ke arah mana lingkungan itu ingin kita kembangkan untuk mendapatkan mutu yang kita kehendaki.
Tidak mudah untuk menentukan apa yang dimaksud dengan mutu lingkungan, oleh karena persepsi orang terhadap mutu lingkungan berbeda – beda. Dengan singkat dapatlah dikatakan mutu lingkungan yang baik membuat orang kerasan hidup dalam lingkungan tersebut. Perasaan itu dikarenakan orang mendapatkan rezeki yang cukup, iklim dan faktor alamiah lain yang sesuai dan masyarakat cocok. Misalnya, seorang karena pekerjaannya harus pindah ke tempat lain, setelah pensiun ia ingin kembali ke tempat semula. Kerasan bukanlah satu atau dua faktor yang terpenuhi dalam satu lingkungan, melainkan adanya integrasi faktor-faktor optimum.
Oleh karena itu pengelolaan lingkungan untuk mendapatkan perasaan kerasan, bukanlah suatu maksimalisasi satu atau dua faktor, misalnya maksimisasi rezeki, namun suatu optimisasi banyak faktor yang saling berkaitan secara integrasi. Yang penting bukanlah masing – masing faktor secara sendiri, melainkan totalitas kondisi. Totalitas kondisi itu adalah lebih dari jumlah masing – masing faktor. Oleh karena itu pengelolaan sumber lingkungan bersifat holistik, yaitu memandang keseluruhannya sebagai suatu kesatuan.
Kesadaran Lingkungan
Tujuan peningkatan kesadaran lingkungan ialah, memasyarakatkan lingkungan hidup, jadi bukan sekedar menanamkan pengertian masyarakat terhadap permasalahannya saja. Tetapi terutama membangkitkan partisipasi untuk ikut memelihara kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup. Yang diperlukan adalah masyarakat yang aktif mengawasi lingkungan hidup, di samping menjaga lingkungan sendiri secara langsung.
Peningkatan kesadaran sebagaimana juga semua usaha yang menyangkut lingkungan hidup harus berpacu dengan waktu sebab perusakan-perusakan masih terus berlanjut dan meningkat. Karena daya terbatas dan sarana yang khusus untuk ini tidak ada, usaha dilakukan melalui sarana informasi yang telah ada dan terutama diarahkan kepada lembaga-lembaga dan kelompok masyarakat yang strategis.
Saranan antara lain termasuk pemuka masyarakat dari segala bidang (keagamaan, kewanitaan, pemuda, dan sebagainya) serta organisasi-organisasi sosial. Usaha ini dilakukan dengan bantuan berbagai sarana penerangan dan penyuluhan pemerintah, media massa (pers, radio, televisi) dan usaha-usaha lainnya.
Usaha peningkatan kesadaran ini baru dimulai dan masih menghadapi berbagai kendala, umpamaannya untuk mencapai petani miskin (petani gurem) yang sering merusak lingkungan karena keadaan ekonominya. Dengan identifikasi saranan dan saluran yang lebih tepat di kalangan masyarakat, diharapkan bahwa usaha selanjutnya akan mampu menimbulkan proses penjalaran informasi yang cepat.
Hubungan Lingkungan Hidup dengan Pembangunan
Karena peningkatan usaha pembangunan maka akan terjadi pula peningkatan penggunaan sumberdaya untuk menyokong pembangunan dan timbulnya permasalahan-permasalahan dan lingkungan hidup manusia. Dalam pembangunan, sumber alam merupakan komponen yang penting di mana sumber daya alam ini memberikan kebutuhan azasi bagi kehidupan. Dalam penggunaan sumber alam tadi, hendaknya keseimbangan ekosistem dapat terpelihara. Sering kali karena meningkatnya kebutuhan akan hasil proyek pembangunan, keseimbangan ini dapat terganggu, yang kadang-kadang bisa membahayakan kehidupan umat.
Proses pembangunan mempunyai akibat-akibat yang lebih luas terhadap lingkungan hidup manusia, baik akibat langsung maupun akibat sampingan seperti pengurangan seperti kekayaan alam secara kuantitatif dan kualitatif, pencemaran biologi, pencemaran kimiawi, gangguan fisik dan gangguan sosial-budaya. Kerugian-kerugian dan perubahan-perubahan terhadap lingkungan perlu diperhitungkan dengan keuntungan yang diperkirakan akan diperoleh dari suatu proyek pembangunan. Baru setelah itu disusun pedoman-pedoman kerja yang jelas bagi berbagai kegiatan pembangunan baik berupa industri atau bidang yang lain, yang memperhatikan faktor perlindungan lingkungan hidup manusia.
Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup oleh Proses Pembangunan
Sebagaimana diarahkan dalam GBHN Tahun 1988, pembangunan industri merupakan bagian dari pembangunan ekonomi jangka panjang untuk mencapai struktur ekonomi yang semakin seimbang dengan sektor industri yang maju dan didukung oleh sektor pertanian yang tangguh. Selanjutnya digariskan pula bahwa proses industrialisasi harus mampu mendorong berkembangnya industri sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi, pencipta lapangan kerja yang bar, sumber peningkatan ekspor dan penghematan devisa, penunjang pembangunan daerah, penunjang pembangunan sektor-sektor lainnya sekaligus sebagai wahana pengembangan dan penguasaan teknologi.
Industrialisasi merupakan pilihan bagi bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Hal tersebut antara lain disebabkan terbatasnya lahan pertanian. Industrialisasi merupakan suatu jawaban terhindarnya tekanan penduduk terhadap lahan pertanian. Yang perlu mendapat perhatian ialah bahwa indutri merupakan salah satu sektor pembangunan yang sangat petensial untuk merusak dan mencemari lingkungan. Apabila hal ini tidak mendapat perhatian yang serius maka ada kesan bahwa antara industri dan lingkungan hidup tidak berjalan seiring, dalam arti semakin maju industri akan semakin rusak lingkungan hidup itu.
Industri yang menggunakan teknologi untuk meningkatkan taraf hidup manusia akan memberikan dampak negatif pula berupa pencemaran dan kerusakan lingkungan. Unsur-unsur pokok yang diperlukan untuk kegiatan industri antara lain adalh : sumber daya alam (berupa bahan baku, energi dan air), sumber daya manusia (berupa tenaga kerja pada berbagai tingkatan pendidikan), serta peralatan.
Kegiatan pembangunan industri yang melibatkan unsur-unsur tersebut dapat menimbulkan dampak negatif yang berupa :
1. Pandangan yang kurang menyenangkan pada wilayah industri.
2. Penurunan nilai tanah di sekitar industri bagi pemukiman.
3. Timbul kebisingan oleh opersi peralatan.
4. Bahan-bahan buangan yang dikeluarkan industri dapat menganggu atau mengotori udara, air dan tanah.
5. Perpindahan penduduk yang dapat menimbulkan dampak sosial.
6. Hasil produksi industri dapat mempengaruhi pola hidup masyarakat.
7. Timbulnya kecemburuan sosial.
Dampak tersebut sudah akan terjadi sejak perencanaan atau eksplorasi suatu industri, dan dapat terus berlanjut pada tahapan konstruksi maupun operasinya. Oleh karena itu pembangunan industri terutama pada awal perencanaan harus sudah memperhatikan faktor lingkungan, kita harus berprinsip mencegah lebih baik dari pada menyembuhkan.