ilmu pendidikan tentang upaya guru dalam meningkatkan efektivitas belajar mengajar
TRANSCRIPT
-
8/9/2019 Ilmu Pendidikan Tentang Upaya Guru Dalam Meningkatkan Efektivitas Belajar Mengajar
1/12
1
ILMU PENDIDIKAN TENTANG UPAYA GURU DALAM
MENINGKATKAN EFEKTIVITAS BELAJAR MENGAJAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang MasalahPengelolaan kelasadalah keterampilanguruuntuk menciptakandanmemelihara
kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam
proses belajarmengajar. Suatu kondisi yangoptimaldapattercapaijikagurumampu
siswa dan sarana pengajaran serta mengedalikannya dalam suasana yang
menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajaran. Pengelolaan kelas yang efektif
merupakanpersyaratanmutlak bagiterjadinyaproses belajarmengajar.
Mengajarpadaprinsipnyamembimbingsiswadalam kegiatan belajarmengajar
atau mengandung pengertian bahwa mengajar merupakan suatu usaha
pengorganisasian lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan
pengajar yangmenimbulkanproses belajar (Uzer Usman, 1988:6).
Dari kutipan di atas mengandung makna bahwa gurulah yang mengatur
mengawasi dan mengelola kelas agar tercapainya proses belajar mengajar yang
berarah kepadatujuan-tujuanpendidikan. Halinisejalandengan yangdikatakanoleh
Syarifudin Nurdin bahwagurusebagaisalahsatu komponendalam kegiatan belajar
mengajar, memiliki posisi yang sangat menentukan keberhasilan pembelajaran
karena fungsi utama guru ialah merancang, mengelola, melaksanakan dan
mengevaluasipembelajaran (Syarifudin Nurdin, 2002:1).
Di samping itu pula guru bertanggung jawab memelihara lingkungan fisik
kelasnya agar senantiasa menyenangkan untuk belajar dan lingkungan yang baik
adalah yang bersifatmenantangdanmerangsangsiswauntuk belajar,memberikan
rasaamandan kepuasandalammencapaitujuannya (Uzer Usman, 1998:10). Dari beberapa keterangan di atas telah menunjukan betapa pentingnya suatu
pengelolaan kelas yang baik agartercapainyaproses belajarmengajar yangakhirnya
berdampak baik terhadap pencapaian prestasi belajar mengajar siswa atau anak
didik. Karenadorongan itulahmakaperluadanyasuatupenelitian yangmengamati
tentang usaha apa yang akan dilakukan oleh guru dalam mengelola kelas maka
-
8/9/2019 Ilmu Pendidikan Tentang Upaya Guru Dalam Meningkatkan Efektivitas Belajar Mengajar
2/12
2
dalampenelitian inipenulismencobamengamatigurudalammengelola kelasagar
tercapainyaproses belajarmengajar.
B. Rumusan MasalahDari beberapa uraian diatas,timbul beberapa permasalahan sebagai berikut :
1. Usaha-usahaapa yangdilakukanolehgurudalammengelola kelas?
2. Bagaimanaprosespelaksanaan belajarmengajar yangefektifdisekolahdasar?
3. Bagaimanamemanfaatkanefektifitaswaktu belajarsiswa?
C. Tujuan PembahasanDariuraiandiatas,penulis mempunyai tujuanpembahasan,diantaranya sebagai
berikut :
1. Mencobameningkatkanprofesionalismegurudalammelaksanakantugasnya2. Mahasiswamencobamelaksanakan tugasnyasebagai calonpendidik (Guru)
untuk memberikan beberapa variasi metode belajar,guna menghindari
kejenuhansiswadalam belajar.
3. Meningkatkanproduktifitaswaktu belajarsiswa,gunatercapainyaefektivitasbelajarsiswadalam kaitannyadengapendidikan Nasional.
D. Metode PembahasanMetode yang di gunakan penulis dalam menyusun karya ilmiah ini adalah
metode studi pustaka, yaitu mengutip, menyusun serta merumuskan kembali
pernyataanparaahlidalam bidangpendidikan.
-
8/9/2019 Ilmu Pendidikan Tentang Upaya Guru Dalam Meningkatkan Efektivitas Belajar Mengajar
3/12
3
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Hakikat Guru Sebagai Pembimbing Belajar Dan PendidikanSebagai mana telah diuraikan pada pendahuluan, bahwa mendidik ialah
meminpin anak ke arah kedewasaan,jadi yang kiata tuju dalam pendidikan ialah
kedewasaan si anak. Tidak mungkin Seorang pendidik membawa anak kepada
dewasanya bukanhanyadengannasihat-nasihat,perintah-perintah,anjuran-anjuran
dan larangan-larangan saja. Melainkan yang utama ialah dengan gambaran
kedewasaan yangsenantiasadapatdibayangkanolehanak dalamdiripendidiknya
didalampergaulanmereka (antarapendidik dananak didik).
Seiring berjalannyawaktusuatupendidikan berubahmengikutiperkembangan
jaman. Sehingga sampailah pada saat dewasa ini, guru bukan merupakan satu-
satunya kontrol sosaial, melainkan dalam hal ini guru mempunyai posisi sebagaipasilitator setelah menjalankan fungsinya sebagai pelatih, pengajar dan
pembimbing.
1. Kode Etik Guru Kodeetik dapatdiartikantatalaksanapelaksanagurudalam Mengembangkan
misipendidikan. Adapun kodeetik tersebur :
1) Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentukpembangunan yang ber-Pancasila.
a. Guru menghendaki hak individu dan kepribadian anak didiknyamasing-masing.
b. Guru berusahamensukseskanpendidikan yangserasi (jasmaniahdanrohaniah) bagianak didiknya.
c. GuruharusmenghayatidanmengamalkanPancasila.d. Guru dengan bersungguh-sungguh mengintensifkan Pendididkan
MoralPancasila bagianak didiknya.
-
8/9/2019 Ilmu Pendidikan Tentang Upaya Guru Dalam Meningkatkan Efektivitas Belajar Mengajar
4/12
4
e. Guru melatih dalam memecahkan masalah-masalah dan membinadaya kreasianak didik agar kelak dapatmenunjangmasyarakat yang
sedangmembangun.
f. Gurumembantusekolahdidalamusahamenanamkanpengetahuanketerampilan kepadaanak didik.
2) Guru memiliki kejujuran professional dalam menerapkan kurikulumsesuaidengan kebutuhananak didik masing-masing.
a. Guru menghargai dan memperhatikan perbedaan dan kebutuhananak didiknyamasing-masing.
b. Guru Hendaknya luas di dalam menerapkan kurukulum sesuaidengan kebutuhananak didik masing-masing.
c. Guru memberi pelajaran di dalam menerapkan kurikulum tanpamembeda-bedakanjenisdanposisiorangtuamuridnya.
3) Guru mengadakan komunikasi, terutama dalam memperoleh informasitentang anak didik, tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk
penyalahgunaan.
a. Komunikasi guru dan anak didik di dalam dan di luar sekolahdilandaskanpadarasa kasihsaying.
b. Untuk berhasilnya pendidikan, maka guru harus mengetahuikepribadiananak danlatar belakang keluargannyamasing-masing.
c. Komunikasiguruinihanyadiadakansemata-mata untuk kepentinganpendidikananak didik.
4) Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memeliharahubungan dengan orang tua murid dengan sebaik -baiknya bagi
kepentingananak didik.
a. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah sehingga anak didikbetah beradadan belajardisekolah.
b. Gurumenciptakanhubungan baik denganorangtuamuridsehinggadapatterjalinpertukaraninformasitimbal balik dengananak didik.
c. Pertemuandenganorangtuamuridharusdiadakansecarateratur.5) Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat di sekitar
sekolahnya maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan
pendidikan.
a. Guru memperluas pengetahuan masyarakat mengenai profesikeguruan.
b. Guru turut menyebarkan program-program pendidikan dankebudayaan kepada masyarakat sekitarnya,sehingga sekolah
-
8/9/2019 Ilmu Pendidikan Tentang Upaya Guru Dalam Meningkatkan Efektivitas Belajar Mengajar
5/12
5
tersebut turut berfungsi sebagai pusat pembinaan dan
pengembanganpendidikandan kebudayaanditempatitu.
c. Guru harus berperan agar dirinya dan sekolahnya dapat berfungsisebagaiunsurpembaru bagi kehidupandan kemajuandaerahnya.
d. Guru turut bersama-sama masyarakat sekitarnya di dalamberaktivitas.
e. Guru mengusahakan terciptanya kerja sama yang sebaik-baiknyaantarasekolah,orangtuamurid,danmasyarakat bagi kesempurnaan
usaha pendidikan atas dasar kesadaran bahwa pendidikan
merupakan tanggungjawab bersama antara pemerintah,orang tua
muriddanmasyarakat.
6) Guru secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama Mengembangkandanmeningkatkanmutuprofesinya.
a. Gurumelanjutkanstudinyadengan :1. Membaca buku-buku2. Mengikuti lokakarya,seminar,gerakan kopersi,dan pertemuan-
pertemuanpendidikandan keilmuanlainnya.
3. Mengikutipenataran,4. Mengadakan kegiatan-kegiatanpenelitian.
b. Guruselalu bicara, bersikap,dan bertindak sesuaidenganmartabatprofesinya.
7) Guru menciptakan dan memelihara hubungan antar sesama guru baikberdasarkanlingkungan kerjamaupundidalamhubungan keseluruhan. a. Gurusenantiasa bertukar informasi,,pendapat,salingmenasihatidan
Bantumembantusatusama lainnta,baik dalam kepentinganpribadi
maupundalammenunaikantugasprfesinya.
b. Gurutidak melakukantindakan-tindakan yangmerugikannama baikrekan-rekanseprofesinyadanmenunjangmartabatguru baik secara
keseluruhanmaupunpribadi.
8) Guru secara bersama-sama memelihara,membina,dan meningkatkanorganisasiguruprofessionalsebagaisaranapengabdiannya.
a. Guru menjadi anggota dan membantu organisasi guru yangbermaksudmembinaprofesidanpendidikanpadaumumnya.
b. Gurusenantiasa berusahameningkatkanpersatuandiantarasesamapengabdipendidikan.
c. Guru senantiasa berusaha agar menghindarkan diri dari sikap-skap,ucapan-ucapan dan tindakan-tindakan yang merugikan
organisasi.
-
8/9/2019 Ilmu Pendidikan Tentang Upaya Guru Dalam Meningkatkan Efektivitas Belajar Mengajar
6/12
6
9) Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaanpemerinahdalam bidangpendidikan.
a. Guru senantiasa tunduk terhadap kebijaksanaan dan ketentuan-ketentuanpemerintahdalam bidangpendidikan.
b. Guru melekukuan tugas profesinya dengan diplin dan rasapengabdian.
c. Guru berusahamembantumenyebarkan kebijaksanaandanprogrampemerintahdalam bidangpendidikan kjepadaorang tua muriddan
masyarakatsekitarnya
d. Guru berusahamenunjangterciptanya kepemimpinanpendidikandilingkunganataudidaerahsebaik-baiknya.
(Dikutipdari bukulandasan OrganisasiPGRI)
2. Gurusebagaipembimbing,pengajardanpendidik. Banyak diantara guru yang merasa bahwa pekerjaan sebagai guru adalah
rendahatauhinajikadibandingkandenganpekerjaan kantoratau bekerjadisuatu
PT. Hal inidi sebabkanpandanganmasyarakat terhadapgurumasih sempitdan
ficik, suatu pandangan yang umumnya yang bersifat meteriallistik, hanya pada
keduniawian belaka.
Dariuraiandimuka telahjelas bahwapekerjaanguru itu berat, tetapi luhur
dan mulia. Tugas guru tidak ada mengajar,tetapijuga mendidik.makauntuk
melakukan tugas sebagai guru,tidak sembarangan orang dapat
menjalankannya.sebagai guru yang baik harus memiliki syarat-syarat yang di
dalam undang-undang No 12 tahun 1945 tentang dasar-dasar pendidikan danpengajarandisekolahuntuk seluruh Indonesia,padapasal 15 dinyatakan tentang
gurusebagai berikut:
Syarat utama untuk menjadi guru,selain ijazah dan syarat -syarat yang
mengenai kesehatan jasmani dan rohani,ialah sifat -sifat yang yang perlu untuk
dapat memberi pendidikan dan pengajaran seperti yang dimaksud dalam pasal
3,pasal 4 dan pasal 5 undang-undang ini
Di samping persyaratan diatas,tentu masih banyak syarat yang lain yang
harus dimiliki guru jika kita menghendaki agar tugas atau pekerjaan guru
mendatangkanhasil yanglebih baik.
B. Manajemen Waktu Belajar SiswaWaktu belajar merupakan masa dimana para siswa mendapatkan pengajaran.
Suatu tujuan pendidikan akan senantiasa dapat tercapai dengan baik apabila di
-
8/9/2019 Ilmu Pendidikan Tentang Upaya Guru Dalam Meningkatkan Efektivitas Belajar Mengajar
7/12
7
tunjang oleh alokasi waktu yang baik,akan tetapi efektivitas waktu bukan satu-
satunya factor penunjang keberhasilan pendidikan.lingkungan sebagai bentuk
pendidikan informal juga dapat mempengaruhi terwujudnya suatu tujuan
pendidikan.
Proses pendidikan senantiasa harus mengacu kepada manajemen atau alokasi
waktu yang baik.hal ini berartiwaktu sebagai Batasan (kontrol) proses berjalannya
suatupendidikan.
C. Proses belajar mengajar1.Pengertian belajar
Terdapat berbagaisumbermengenaipengertian belajar,diantaranya sebagai
berikut :
a. Menurut Reberpengertian belajardi bagi kedalamduadefinisi,yaitu:- Belajaradalahprosesmendapatkanpengetahuan.- Belajarmerupakan suatuperubahan kemampuan bereaksi yangrelatip
langgengsebagaihasillatihan, (Muhibbin Syah:1995:90)
b. Menurut Sardiman (1986:23) bahwa Belajaradalahproses interaksinataradirimanusia berwujudpribadi,fakta, konsepatauteori.
c. Menurut Hoard kinglay (1957:12) bahwa Belajar adalah proses dimanatingkahlakuditimbulkanataudirubahmelaluipratek danpengalaman.
2. Kesiapan BelajarSetiap bahanpelajarandapatdiajarkanpadaanak secaraepektif bilasesuai
dengantingkatperkembangananak tersebutadatigamasalahpenting berkenaan
denganpenyesuaian bahanajardenganperkembangananak diantaranyasebagaiberikut :
a. PerkembanganintelekHasil penelitian berkenaan dengan perkembangan intelek anak
menunjukan bahwa tiap tingkat perkembangan mempunyai karakteristik
tertentutentangcaraanak melihatlingkungannyadengancaramemberiarti
bagidoirisendiri.
b. Kegiatan belajarDalam mempersiapkan bahan pelajaran Biasanya kita susun bahan
pelajaran yaitu yangumumnyadisebutsebagaisatuanpelajaran.
c. Sepiral kurikulumKurikulum bukansesuatu yangsetatistertutup,tetapimerupakansepiral
terbuka. Kurikulummemilikistruktur bahanajar, yangdisusunataudibentuk
disekitar prinsip-prinsip, masalah-masalah dan nilai-nilai dalam masyarakat.
Kurikulum selalu membutuhkan baik anak didik maupun masyarakat
sekitarnya.
-
8/9/2019 Ilmu Pendidikan Tentang Upaya Guru Dalam Meningkatkan Efektivitas Belajar Mengajar
8/12
8
3. MinatdanmotifbelajarPembangkitan motif belajar pada anak, sukar dilaksanakan apabila proses
belajar lebih menekankan pada satuan kurikulum,sistem kenaikan kelas,sistem
Ujian,sertamenekankan kontiunitasdanpendalaman belajar.
Mengenai pemusatan perhatian dan minat belajar terletak dalam sustu
kontinum yang bergerak dari sikap apatis atau tidak menaruh minat sampai
dengan yang sangat berminat.Minat atau perhatian ini sangat erat kaitannya
denganproses belajarsiswadisekolah.
Pembangkitan minat belajar siswa ada yang bersifat sementara (jangka
pendek).danadajuga yang bersifatmenetap (jangkapanjang).Beberapahal yang
dapatdiusahakanuntuk membangkitkan belajarpadaanak yaitupemilihan bahan
pelajaran yang berarti pada anak menciptakan kegiatan belajar yang dapat
membangkitkan dorongan untuk menemukan (Discovery),menerjemahkan apa
yang dapat diajakan dalam bentuk pikiran yang yang sesuai dengan tingkat
perkembangananak.
-
8/9/2019 Ilmu Pendidikan Tentang Upaya Guru Dalam Meningkatkan Efektivitas Belajar Mengajar
9/12
9
BAB III
PEMBAHASAN
A. Komponen Proses Belajar MengajarSebagaimanatelahdi kemukakanpadauraian bab II, bahwa belajarmerupakan,
suatu proses perubahan tingkah laku indifidu melalui interaksidengan lingkungan
(Oemar Hamaliah, 1978:50). Ini berartiprosestercapainya suatu tujuanpendidikan
sangat di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya: bentuk pendidikan
metodependidikan, bahan kajianpendidikan ,profesionalismependidik (Guru).Maka
dalam kesempatan ini penulis mencoba memaparkan beberapa upaya dalam
meningkatkan kinerjagunatercapainyaprestasi belajar yangmembanggakan.
Bentuk pendidikan baik informal (Lingkungan),non formal (keluarga), maupun
formal (Sekolah) merupakan salah satu penunjang tercapainya suatu tujuan
pendidikanmakadalamhalinipendidikanmemberikanstimulasi yang kuatterhadap
proses pembelajaran itu sendiri bentuk pendidikan tertentu akan sangat
mempengaruhi pembelajaran siswa di sekolah sebuah bentuk pendidikan yang
memegang erat tujuan pendidikan nasional senantiasa akan mencapai tujuan itu
sendiri dengan baik.Pendidikanialahpimpinanorangdewasaterhadapanak dalamperkembangannya ke
arah dewasaan. M. Ngalim Purwanto (1998:19) bahwa tujuan pembelajaran di
sekolah ialah membawa anak pada kedewasaannya , yang berarti ia hurus dapat
menentukandirisendiridantanggungjawab sendiri.
Namunpada kenyataannyadilapangananak belummengenaldirisendiri Aku
barupadapuberitasanak mulaamengenal Akunya,mulai Memilihdanmengenal
nilai-nilaihidup.
B. Proses Belajar SiswaKegiatan belajar tidak dapat di lepaskan dari belajar, karena keduanya
merupakandariduasisidarisebuahmatauang. Hawa Syaodih (2005:131).
Belajarmerupakansuatuupaya yangdilakukanguruagarsiswa belajar. Apa bila
kitamengkajiteori-teori belajarpada bab II,hampirseluruhnyadi kembangkanatau
bertolak diridari belajar.
1. Belajarintuitif
-
8/9/2019 Ilmu Pendidikan Tentang Upaya Guru Dalam Meningkatkan Efektivitas Belajar Mengajar
10/12
10
Pengamatanmenunjukan bahwadalam berbagai kegiatan belajarpenelitian
di sekolah, tekanan lebih banyak diberikan pada kemampuan untuk
memformulasikansecaraeksfisit,danpada kemampuananak memproduksikan
penguasaananak secaraverbaldannumerical.
Berpikir intuitif tidak memiliki langkah-langkah yang dapat di rumuskan
secarapastidan teliti, lebihmerupakan suatumonuver yangdidasarkanpada
persepsi inplisif dari keseluruhan masalah.Intusi adalah penguasaan dan
pengenalan tak langsung dengan menggunakan metode formal analisis dan
pembuktian-pembuktian.
2. Belajar bermaknaAusubel Robinson (1969) membedakan dua dimensi dari proses belajar,
yaitu dimensi cara menguasai pengetahuan dan cara menghubungkan
pengetahuan barudalamstrukturide yangtelahada.
Dalam belajarmenerima keseluruhan bahanpelajarandi sejikan kepadasi
pelajar dalam bentuk yang sudah sempurna, pada proses pembelajaran
discovery learning (mencari) karena bahan pelajaran di sajikan belum selesai,
makasipelajarharusmencarimenyelsaikansendiri.
Adaduahalpentingdalam konsep belajar bermakna, yaitustuktur kognitif
danmateripengetahuan baru. Stuktur kognitifadalahsegalapengetahuan yang
telahdimilikisiswasebagaihasil kegiatan belajar yanglalu.
Syaratdalamprosespembelajaran bermaknaadalah:
a. Materi yang di pelajariharus dapat dihubungkan dengan struktur kognitifsecara beraturan karenaadanya kesamaanisi.
b. Siswa harus memiliki konsep yang sesuai dengan materi yang akandipelajari.
c. Siswa harus mempunyai kemajuan atau motif untuk menghubungkankonseptersebutdenganstuktur kognitifnya.
Belajar bermakna akan menghasilkan konsep-konsep, ide-ide baru yang
punyamakna,penuharti,jelasnyatapembedaannyadengan yanglain. Dengan
belajar bermakna, siswa akan menguasai dan Mengingat konsep-konsep inti.
Maka merupakan isi dari stuktur kognitif,yang terjadi karena materi yang
memiliki kebermaknaanpotensialdisatukandenganstruktur kognitif.
C. Kesiapan Belajar.Bahan pelajar diajukan kepada anak semua efektif bila sesuai dengan tingkat
perkembangan anak tersebut. Mengerjakan suatu bahan pelajaran kepada anak
adalah memprensentasikan strutur bahan pelajaran sesuai dengan cara anak
memandangataumengartikan bahanpelajarantersebut.
-
8/9/2019 Ilmu Pendidikan Tentang Upaya Guru Dalam Meningkatkan Efektivitas Belajar Mengajar
11/12
11
Pengajaran merupakan suatu translation suatu dugaanumum bahwa ide atau
konsepdapatdi sepresikandengan sebenar benarnyadan sebaik-baiknyadengan
tingkatanak padatingkatusiatertentu.
MenurutPiaget (2005:142) adaempattingkatpe rkembangananak, yaitu :
a. Tingkat sensory motor: masa lahir sampai dengan 2 tahun merupakan tingkatperkembangan kemauan bergerak danmeresponterhadaprangsangan.
b. Tingkatpreoperasional: masa 2 sampai 7 tahun yaitu bentuk hubunganantarapengalamandengan kegiatan.
c. Tingkatanak sekolah: masa 7 sampai 11 tahunmerupakan tingkatoperasional yang berbedadengantingkatpertama yangsemeta-mataaktif.
d. Tingkat formal operation: masa 11 sampai 14 thun, merupakan kegiatanintelektual anak diusia ke atas kemampuan berpariasipada tingkat hepotesis
dan bukan lagi pada tingkat pengalaman atau terbataspada apa yang telah
dikenalkan.
Sebuah proses pembelajaran siswa akan senantiasa efektif apabila di tunjang
oleh beberapa komponenpendidikandiantaranyasebagai berikut:
1. PerencanaanpengajaranPerencanaan di maksudkan agar program pengajaran Hendaknya dapat
menjadikanguru lebih siapdalam mengajardalamperencanaan yang matang.
Dalampengajaransekurang-kurangnyaharusmempersiapkanhal-haltersebut:
a. Tujuanb. Bahanpelajaranc. Kegiatan belajarmengajard. Metode,mediadansumber
Mengenai kelima komponen ini Seorang guru dituntut untuk dapat
mempersiapkan atau membuat perencanaan pengajaran dengan
mempertimbangkandanmemperhatikan kebutuhansiswasertaperkembangan
intelektualdanimosionalnya.
2. Penyesuaianprogramdengansituasi kelasProgram pengajaran adalayh pengembangan kurikulum pada taingkat
kelas yang dalam pelaksanaannya yang bersipat plesibel ini berarti
perkembangan kurikulum tingkat intitusi pengembangan kurikulum tingkat
bidangstudi (GBPP),termasuk perkembangan kurikulumtingkat kelas (Program
Pengajran), dalam pelaksanaannya menghendaki penyesuaian, antara lain
dengan situasi kelas.
Pentingnyapenyesuaianprogrampengajaran inidengansituasi kelas ini karena
digunakannyaasaslingkungan.
3. Penyesuaianjenisinteraksi belajarmengajar
-
8/9/2019 Ilmu Pendidikan Tentang Upaya Guru Dalam Meningkatkan Efektivitas Belajar Mengajar
12/12
12
Hal yang penting untuk di perhatikan guru kelas perencanaan dan
pelaksanaan program pengajaran ialah interaksi belajar mengajar yang
berlangsung selama proses belajar mengajar. Yang perlu mendapat perhatian
guru selama dilaksanakannya program pengajaran dalam hal interaksi belajar
mengajariniialahpenggunaan berbagaijenisinteraksi belajarmengajar kearah
yang optimal dengan demikian, interaksi belajar mengajar yang berlangsung
tidak hanyaguru kepadasiswasaja,tetapijugainteraksitimbal balik antaraguru
dansiswa.
BAB IV
PENUTUP
A. KesimpulanDari beberapauraiandiatas,makadapatdisimpulkan yaitusebagai berikut :
1. Profesionalisme Gurudalammengalokasikanwaktu belajarsiswadidorongoleh
rasa tanggung jawab mereka sebagai tenaga pendidik yang harus mencapai
tujuanpendidikansemaksimalmungkin yangsesuaidengan GBPP yang berlaku
2. Proses belajar mengajar yangdi tunjangoleh loyalitasdandisiplin tinggi akan
menciptakan kegiatan belajarmengajar yanglancardan kondusif. Halitu karena
tidak lepasdariperanan yang besardariguru-gurudalammengelola kelas
3. Untuk mencapai tujuan pembelajaran siswa,perlu adanya Variasi metoda
pembelajaransiswa,gunamembangkitkanminatdan bakat belajarsiswadalam
kaitannyadenganpendidikan Nasional.
B. Saran1. Hendaknyaguru-guru yangmengajarlebihmeningkatkanlagiperanannyadalam
pengelolaan kelas,sehinggadengandemikianakandapatmeningkatkanprestasi
belajarsiswa
2. Hendaknya untuk kelancaran KBM, para siswajuga ikut berperan aktif dalam
KBM sehinggaakanterjalinsuatuhubungan yangharmonisantarasiswadengan
gurudansiswadengansiswalainnya.
3. Untuk kelancaran KBM hendaknya lembaga menyediakan sarana dan fasilitas
yangmendukung kegiatan belajarmengajar.