efektivitas kursus pra nikah sebagai upaya …

166
EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA PENGURANGAN ANGKA PERCERAIAN DI MASYARAKAT (Studi di KUA Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar sarjana pada Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh ANNA NURAULIAH 105431101317 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN 2020/2021

Upload: others

Post on 15-Nov-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA PENGURANGAN

ANGKA PERCERAIAN DI MASYARAKAT

(Studi di KUA Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar

sarjana pada Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar

Oleh

ANNA NURAULIAH

105431101317

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS

KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

2020/2021

Page 2: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

ii

Page 3: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

iii

Page 4: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

iv

Page 5: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

v

Page 6: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Sertakan Allah SWT dalam setiap langkah yang kau tempuh.

Maka kemudahan akan kau raih

Kupersembahkan Karyaku ini buat:

Untuk kedua orang tuaku dan semua pihak dengan segala

keikhlasan dan doanya dalam dalam mewujudkan harapan dan

kenyataan

Page 7: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

vii

ABSTRAK

Anna Nurauliah. 2021. Efektivitas Kursus Pra Nikah sebagai Upaya

Pengurangan Angka Perceraian di Masyarakat (Studi di KUA Kecamatan

Tondong Tallasa, Kabupaten Pangkep). Skripsi. Jurusan Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiah Makassar. Pembimbing I Dr. Andi Sugiati, M.Pd dan Pembimbing

II Dra Jumiati Nur, M.Pd.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari kursus pra nikah

dalam pengurangan angka perceraian di masyarakat (Studi di KUA Kecamatan

Tondong Tallasa, Kabupaten Pangkep). Jenis penelitian ini yaitu penelitian

kualitatif dan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Informan dalam

penelitian ini terdiri dari kepala dan staff KUA Tondong Tallasa, pasangan kursus

pra nikah, remaja usia nikah dan masyarakat setempat yang dimana berjumlah 18

informan yang dimana penentuan informan menggunakan tehknik purposive

sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan

dokumentasi. Hasil penelitian menujukan bahwa efektivitas dari pelaksanaan

kursus pra nikah dapat mengurangi angka perceraian di masyrakat. Hal ini

terbukti berdasarkan data perceraian di pengadilan agama pangkajene yang

dimana menunjukkan tingkat perceraian di masyarakat itu mengalami penurunan.

Kata kunci: Kursus pra nikah, Pernikahan, Perceraian

ABSTRACT: Anna Nurauliah. 2021. Effectiveness of Pre-Marriage Courses as

an Effort to Reducing Divorce Rates in the Community (Study at KUA, Tondong

Tallasa District, Pangkep Regency). Thesis. Department of Pancasila and

Citizenship Education, Faculty of Teacher Training and Education,

Muhammadiah University Makassar. Advisor I Dr. Andi Sugiati, M.Pd and

Advisor II Dra Jumiati Nur, M.Pd.

This study aims to determine the effectiveness of premarital courses in

reducing divorce rates in the community (Study at KUA, Tondong Tallasa

District, Pangkep Regency). This type of research is qualitative research and

descriptive method with a case study approach. The informants in this study

consisted of the head and staff of KUA Tondong Tallasa, pre-marital course

couples, teenagers of marriageable age and the local community which amounted

to 18 informants where the determination of informants used purposive sampling

technique. Data was collected by means of interviews, observation and

documentation. The results of the study indicate that the effectiveness of the

implementation of pre-marital courses can reduce the divorce rate in the

community. This is proven based on divorce data at the Pangkajene religious court

which shows that the divorce rate in the community has decreased.

Keywords: Premarital course, Marriage, Divorce

Page 8: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan Skripsi ini dengan judul: Efektivitas Kursus Pra Nikah sebagai

upaya pengurangan angka perceraian di masyarakat (Studi di KUA Kecamatan

Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep)

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana pada Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Penulis

menyadari bahwa skripsi ini tidak mungkin terwujud tanpa bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak oleh karena itu penulis menyampaikan terima

kasih kepada orang tuaku, ayahanda Ansar dan Ibunda Nurmasiah serta saudara

saya Nurani Ahyalia yang selalu memberikan semangat sehingga saya dapat

berada pada titik sekarang ini. Ucapan terimakasih juga kepada Dr. Andi Sugiati,

M.Pd. sebagai pembimbing I dan Dra. Jumiati Nur, M.Pd. sebagai pembimbing II

yang telah memberikan bimbingan dan arahan dengan tulus dan ikhlas dalam

penyusunan skripsi ini sehingga dapat diselesaikan.

Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar yang telah memberikan peluang untuk mengikuti proses perkuliahan

pada program Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Page 9: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

ix

2. Erwin Akib, S.Pd., M. Pd., sebagai Dekan; Dr. Baharullah, M.Pd sebagai

wakil dekan I; Andi Adam, S.Pd., M.Pd sebagai wakil dekan II; Dr. H.

Nursalam, M.Si sebagai wakil dekan III; Drs. Samsuriadi P. Salenda, M.Ag

sebagai wakil dekan IV Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan layanan akademik,

administrasi dan kemahasiswaan selama proses pendidikan dan penyelesaian

studi.

3. Dr. Muhajir, M.Pd sebagai Ketua Program Studi Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang memberikan

bimbingan dan memfasiltasi penulis selama proses perkuliahan.

4. Dosen Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FKIP

UNISMUH yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang tak ternilai

dibangku perkuliahan.

5. Kepada Staf Tata Usaha FKIP UNISMUH, atas segala layanan, administrasi,

dan kemahasiswaan sehingga proses perkuliahan dan penyusunan proposal ini

dapat berjalan sebagaimana mestinya.

6. Saudaraku Suryanita, Fitriani Rusli, Syamsul Fiqhi Adhar, Nurlina

Amiruddin, Rahma Aisyah, Septiany Putri Awalia Sachrul, Lis Majid,

Kurniawati G, ST. Hartina Amin, Nining Pasila, Nur Alisa dan semua pihak

yang tidak dapat saya sebut satu persatu terima kasih atas segala bantuan dan

doanya.

7. Teman-teman kelas PPKn 17 A yang setia menjadi keluarga, saling memberi

semangat dan motivasi dalam pembuatan proposal ini.

Page 10: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

x

8. Serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini yang tidak biasa disebutkan satu per satu. Terima kasih banyak dan

Semoga Allah SWT memberikan balasan untuk semua bantuannya.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan bahwa

tak ada manusia yang tak luput dari kesalahan dan kekhilafan. Oleh, karena itu,

peneliti menantikan kritik dan saran dari para pembaca agar peneliti dapat

membuat laporan dan karya ilmiah yang lebih baik dari sebelumnya. Semoga

skripsi ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi kita semua.

Makassar, 05 Juli 2021

Penulis

Page 11: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... iii

SURAT PERNYATAAN ......................................................................... iv

SURAT PERJANJIAN ............................................................................. v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................... vi

ABSTRAK ............................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................... viii

DAFTAR ISI ............................................................................................ xi

DAFTAR TABEL .................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................... 6

C. Tujuan Penulisan ..................................................................... 6

D. Manfaat Penulisan ................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ......................................................................... 8

1. Pelaksanaan Kursus Pra Nikah ............................................ 8

2. Pernikahan ........................................................................ 22

3. Perceraian ......................................................................... 27

B. Penelitian Relevan .................................................................. 32

C. Kerangka Pikir........................................................................ 37

Page 12: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

xii

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Pendekatan .............................................. 40

B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................. 41

C. Sumber Data .......................................................................... 41

D. Informan Penelitian ................................................................ 41

E. Instrument Penelitian .............................................................. 43

F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 44

G. Teknik Keabsahan Data ........................................................... 45

H. Teknik Analisis Data .............................................................. 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ......................................... 49

B. Hasil Penelitian ....................................................................... 56

1. Hasil Observasi dan Dokumentasi ........................................ 56

2. Hasil Wawancara ................................................................ 59

C. Pembahasan ............................................................................... 70

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN......................................................................... 74

B. SARAN .................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 76

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 13: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Datajumlah Desa Kecamatan Tondong Tallasa, Kabupaten Pangkep ............50

4.2 Struktur KUA Kecamatan Tondong Tallasa ................................................51

4.3 Standar Operasiona; Pelayanan (SOP) KUA Tondong Tallasa ......................53

4.4 Sarana dan prasarana di Kantor Urusan Agama Tondong Tallasa ................55

4.5 Data nikah di KUA Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep ............................60

4.6 Data perceraian Pengadilan Agama Pangkajene ..........................................68

Page 14: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Pedoman Wawancara .....................................................................................80

2. Pedoman Observasi ........................................................................................88

3. Pedoman Dokumentasi ...................................................................................90

4. Hasil Wawancara ...........................................................................................91

5. Dokumentasi ..................................................................................................136

6. Surat-Surat .....................................................................................................147

Page 15: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Abdul Rahman Ghazali (2003:7) dalam bukunya menjelaskan bahwa

“Perkawinan berasal dari kata “kawin” yang menurut Bahasa artinya membentuk

suatu keluarga yang terdiri atas suami dan istri, dengan melakukan segala bentuk

aktivitas sebagai suami dan istri di kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini

Perkawinan disebut juga “Pernikahan” berasal dari kata Nikah yang menurut

Bahasa artinya mengumpulkan, saling membutuhkan dan sebagai wadah dalam

mendapatkan keturunan demi melanjutkan sebuah generasi. Kata “Nikah” sendiri

sering dipergunakan untuk arti persetubuhan (coitus) juga untuk akad nikahatau

sebuah janji dalam pernikahan.

Pernikahan adalah impian semua manusia disamping sebagai Sunnah

dalam menyempurnakan imam sebagai ummat islam dengan tujuan ingin hidup

bersama dan beribadah bersama. Namun sebagian orang diluar orang-orang yang

menganggap bahwa pernikahan adalah sebuah wadah dalam melakukan hubungan

bersetubuh atau pengikat semata sehingga banyak dari mereka yang

mempermainkan sebuah pernikahan. Di Indonesia sendiri terkhusus pada

mayoritas agama islam sebuah pernikahan yang sering terjadi adalah pernikahan

siri yang dimana pernikahan ini sah di mata agama namun tidak sah dalam hukum

karena tidak tercatat oleh Negara.

Page 16: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

2

Pernikahan adalah salah satu nikmat Allah SWT atas Hambanya pada

kehidupan di dunia ini yang dimana apabila kosong dari kesenangan maka terasa

hampa dalam kehidupan. Karena itulah hikmah Allah meluputi seluruh insangnya

memberikan kekelakan dengan sebab-sebab kesenangan. Merenungkan hikmah

ini akan menjadikan manusia berada pada sebuah tujuan yang jelas. Kesenangan

bukan merupakan tujuan sendiri- sendiri melainkan untuk bersama-sama menuju

pada tujuan kemuliaan di sisi Allah SWT (Mahmud Mahdi Al- Istanbuli, 2010 :

21). Tujuan dalam pernikahan adalah bersama-sama dalam mengejar ridoh dari

Allah SWT, maka dari itu sebuah pernikahan bukanlah hal yang dapat di anggap

biasa saja namun sebuah keputusan yang dimana akan di jalani bersama-sama

dengan pasang hidup kita.

Dalam kenyataannya ada berbagai permasalahan rumah tangga yang

terjadi di masyarakat dengan berbagai permasalahan yang berbeda yang berakibat

pada perceraian. Hal itu karena kuranganya pemahaman tentang bagaimana

pernikahan yang sebenrnya. Pengetahuan tentang pernikahan merupakan cabang

ilmu yang menarik sekaligus penting untuk para calon pengantin. Namun sayang,

tidak banyak orang yang memahami hal-hal seperti ini, sehingga tidak heran

apabila sering kita jumpai pertengkaran atau perselisihan suami istri akibat

kurangnya pengetahuan tentang hakekat pernikahan yang tidak hanya sebagai

ilmu tetapi juga beribadah. “Dari berbagai masalah itu mengantarkan sebuah

keluarga kedalam goncangan dahsyat, sehingga tidak jarang sebuah pernikahan

berakhir dengan perceraian” (Syaikh Mahmud Mahdi al- Istanbuli, 2012:3).

Sebelum membangun rumah tangga seorang calon pengantin harus lebih ekstra

Page 17: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

3

dalam menjalani kehidupan setelah pernikahan. Sehingga persiapan di awal

menjadi hal yang sangat penting di perhatikan bukan hanya pada segi fisik tapi

juga harus memilki bekal agar nantinya bisa menjadi sebuah landasan awal

seseorang sebelum menjalani sebuah pernikahan.

Dalam mencari pendamping hidup untuk membangun rumah tangga

seseorang pasti memperhatikan banyak hal-hal yang menjadi tolak ukur seseorang

dalam memilih pasangan hidup. Tujuan sebuah pernikahan adalah hidup bersama-

sama baik di dunia maupun di akhirat kelak. Seorang laki-laki akan mencari

wanita yang baik dan akan menjadi ibu bagi keturunannya nanti begitu pula

sebaliknya wanita akan mencari laki-laki yang dapat membimbingnya menuju

pada kebaikan sesuai firman Allah SWT.

Q.S An-Nur ayat 26 yang berbunyi:

الخبيثبث للخبيثيه والخبيثىن للخبيثبث والطيببث للطيبيه

ب يقىلى ءون مم ئل مبش ن لهم مغفشة وسصق مشيم والطيبىن للطيببث أول

Artinya : “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki

adalah untuk wanita yang keji ( pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk

laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik

pula”

Dari arti ayat diatas kita dapat melihat bahwa di dunia ini semua orang di

ciptakan berpasang-pasangan dan memiliki jodohnya masing-masing yang dimana

telah Allah SWT tuliskan takdir seseorang bahkan sebelum dia lahir kedunia ini.

Pasangan kita adalah cerminan dari diri kita sendiri, apabila ingin mendapatkan

pasangan yang baik maka perbaikilah diri kita maka Allah SWT akan memberikan

sepan dengan apa yang kita harapkan, dan apa yang diberikan oleh Allah SWT

Page 18: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

4

maka itulah yang terbaik. Maka dari itu hidup di dunia untuk senantiasa selalu taat

dan bersyukur kepada Allah SWT dan menjauhi segala larangnyaa.

Saat ini peningkatan angka perceraian yang terjadi di masyarakat baik

pada setiap tahunnya mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil observasi awal di

Kecamatan Tondong Tallasa angka perceraian di masyarakat semakin bertambah

meningkat. Ditambah maraknya pernikahan dini dimasyarakat. Selain perselisihan

dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) pernikahan dini menjadi salah satu

faktor yang menyebabkan angka perceraian semakin meningkat. Berbagai

permasalahan yang timbul baik dari segi keterbatasan ekonomi atau kesiapan

dalam menjalani kehidupan rumah tangga juga menjadi salah satu pemicu

terjadinya perceraian yang terjadi. Di kabupaten Pangkep sendiri pada tahun 2019

berdasarkan data pengadilan agama pangkajene menunjukkan bahwa ada 244

kasus perceraian dengan berbagai alasan yang berbeda-beda. (Azman Arsyad.

2020: 89). Dari data yang ada maka upaya pemerintah dengan pengadaan kursus

pra nikah di kalangan masyarakat dapat dijadikan sebagai jalan dalam menekan

angka perceraian di masyarakat dengan pembekalan dan konseling mengenai

pernikahan. Berbagai faktor-faktor yang melandasi pelaksanaan kursus pra nikahn

ini tidak lain didasarkan pada tujuan pelaksanaannya sendiri yaitu untuk

menciptakan sebuah kualitas perkawinan demi mewujudkan keluarga yang

sakinah, mawaddah, dan warahmah demi mengurangi perselisihan, perceraian,

dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

Untuk mencapai sebuah idealitas sebuah pernikahan maka pemerintah

membuat sebuah peraturan kebijakan dalam meningkatkan kualitas perkawinan di

Page 19: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

5

masyarakat dengan pemberian kursus pra nikah, dimana dalam pelaksanaannya

calon pengantin diberikan pembekalan dan konseling mengenai kehidupan

sebelum dan sesudah pernikahan. Pengadaan kursus pra nikah ini di lakukan

sebagai bentuk kepedulian pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat dari

berbagai hal-hal yang dapat yang memungkinkan terjadinya suatu permasalahan

rumah tangga. Untuk itu pengadaan kursus pra nikah ini diharapkan dapat menjadi

solusi dalam menekan angka perceraian di masyarakat. Hal ini didasarkan pada

dikeluarkannya peraturan Direktural Jendral Bimbingan Masyarakat Islam.

Kementrian Agama Nomor DJ.II/542 Tahun 2013 Tentang Pedoman

Penyelenggaraan Kursus Pra Nikah. Dalam pelaksanaannya kursus pra nikah ini

dilakukan oleh sebuah lembaga yang dimana berada pada luar instansi pemerintah

atau badan pemerintah umum dalam hal ini yaitu KUA (Kantor Urusan Agama)

Kecamatan masing-masing. Namun dalam hal pelaksanaan, kursus pra nikah ini

dilaksanakan oleh sebuah badan keagamaan islam yang telah memenuhi syarat

dan pengakuan oleh Kementrian Agama dan ditetapkan oleh pemerintah dalam

hal ini dilaksanakan oleh BP4 (Badan Penasehat Pembinaan dan Pelestarian

Perkawinan) yang meripakan sebuah organisasi islam yang bersifat social

keagaamaan dan merupakan mitra kerja Kementrian Agama.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penelitian ini di angkat oleh

peneliti untuk mengkaji lebih dalam tentang bagaimana efektivitas pelaksanaan

kursus pra nikah sebagai upaya dalam mengurangi angka perceraian di

masyarakat di KUA Kecamatan Tondong Tallasa, Kabupaten Pangkep.

Page 20: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraian, rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah

“Bagaimana efektivitas Kursus Pra-Nikah sebagai upaya pengurangan

angka perceraian di masyarakat Kecamatan Tondong Tallasa, Kabupaten

Pangkep.?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah:

“Untuk mengetahui bagaimana efektivitas Kursus Pra-Nikah sebagai upaya

pengurangan angka perceraian di masyarakat Kecamatan Tondong Tallasa,

Kabupaten Pangkep”

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian kualitatif dengan

Kursus Pra-Nikah sebagai upaya pengurangan angka perceraian dimasyarakat

adalah:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi

mahasiswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang akan melakukan

penelitian sejenis tentang Efektivitas Kursus Pra Nikah sebagai upaya

pengurangan angka perceraian di masyarakat Kecamatan Tondong Tallasa,

Kabupaten Pangkep.

Page 21: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

7

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman bagi peneliti

tentang kursus pra nikah sebagai upaya pengurangan anagka perceraian di

masyarakat dan segala hal yang terkait dengan pernikahan

b. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan

pengetahuan serta menambah wawasan masyarakat Kecamatan Tondong

Tallasa tentang Kursus pra nikah sebagai upaya pengurangan angka

perceraian dimasyarakat.

Page 22: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pelaksanaan Kursus Pra-Nikah

a. Kursus Pra-Nikah

Munurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata Kursus berarti Pelajaran

tentang suatu pengetahuan atau keterampilan yang di berikan dalam waktu

singkat. Sedangkan kata Pra Nikah berarti sebelum menikah. Jadi dapat di

simpulkan bahwa Kursus Pra Nikah adalah suatu proses pembelajaran mengenai

suatu pengetahuan atau keterampilan sebelum menikah atau sebelum

melaksanakan sebuah pernikahan.

Berdasarkan pada Peraturan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam

Kementrian Agama Nomor DJ.II/542 Tahun 2013 tentang pedoman

penyelanggaraan Kursus Pra-Nikah pada Bab I Pasal 1 ayat (1) Kursus Pra -Nikah

adalah pemberian bekal pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan penumbuhan

kesadaran kepada remaja usai nikah tentang kehidupan rumah tangga dan

keluarga. Kursus Pra Nikah sendiri dijadikan sebagai pembekalan awal sebelum

melangsungkan sebuah pernikahan. Seorang calon pengantin diajarkan tentang

bagaiamana itu sebenarnya sebuah pernikahan dalam kehidupan sebagai suami

dan istri pada sebuah keluarga baik dalam pemenuhan hak dan kewajiban dari

masing-masing calon istri dan calon suami. Hal ini diperlukan mengingat ada

Page 23: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

9

banyak kasus perceraian yang terjadi di masyarakat dengan berbagai macam

permasalahan baik dari segi ekonomi atau bahkan karena ketidaksiapan dalam

menjalani pernikahan itu sendiri.

Dalam sebuah pernikahan Seorang laki-laki akan mencari wanita baik-

baik dari segi akhlak maupun perbuatannya begitupun sebaliknya seorang wanita

akan mencari laki-laki yang yang baik dan dapat membimbing menuju pada

kebaikan dalam suatu rumah tangga. Jika seseorang menikah maka dia telah

menyempurnakan separuh dari agamanya sebagaiamana pada sabda Nabi

Muhammad SAW :

يه، فليخك الله في الىصف الخش ج العبذ فقذ ممل وصف الذ إرا حضوArtinya: “Jika seorang hamba menikah maka ia telah menyempurnakan

setengah dari agamanaya. Karena itu, bertakwalah kepada Allah untuk

menyempurnakan setengah yang tersisa” (HR. Al Baihaqi dalam Syu'abul Iman)

Dalam sebuah pernikahan di butuhkan suatu kesiapan dan kematangan

bagi calon pengantin, hal ini sangat penting untuk bagaimana seseorang dalam

menjalankan kehidupan setelah berkeluarga, akan banyak problema kehidupan

berumah tangga yang terjadi. Untuk itu Kursus Pra Nikah sangat di ajurkan untuk

di ikuti oleh setiap calon pengantin baik perempuan atau pun laki-laki sebagai

pendidikan awal seakaligus bekal bagi mereka sebelum pernikahan.

Menikah bukanlah sesuatu yang dapat di sepelekan melainkan sesuatu

yang sakral dan menyangku pada agama seseorang. Jika seorang menikah berarti

dia sudah berjanji bukan hanya di depan orang-orang melainkan juga pada sang

pencipta yaitu Allah SWT. Perkera menikah adalah menyatukan sebuah dua

keluarga yang berbeda, maka dari itu di butuhkan sebuah persiapan yang matang

agar kedepannya tercipta sebuah keluarga yang harmonis.

Page 24: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

10

b. Tujuan Kursus Pra-Nikah

Pada Peraturan Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Nomor DJ.II/542

Tahun 2013 tentang pedoman penyelanggaraan Kursus Pra Nikah pada Bab II

Pasal 2 Menyebutkan bahwa peraturan tentang kursus Pra Nikah di maksudkan

untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang bagaiaman kehidupan

rumah tangga/keluarga dalam mewujudkan keluarga sakinah,mawadda, warahmah

serta mengurangi angka perselisishan, perceraian, dan kekerasan dalam rumah

tangga.

Dari peraturan yang telah dibuat maka dapat diartikan bahwa pelakasanaan

kursus pra nikah di maksudkan dengan tujuan sebagai awal pembelajaran sebelum

memulai rumah tangga agar nantinya tercipta sebuah keluarga yang sakinah,

mawaddah, warahmah. Hal ini juga di kuatkan dengan maraknya perceraian,

hingga KDRT dalan sebuah rumah tangga sehingga dengan adanya Kursus Pra

Nikah ini di maksudkan sebagai sebuah upaya yang dapat dilakukan pemerintah

untuk mengurangi hal-hal yang sekirannya tidak diharapkan dalam suatu rumah

tangga. Pada sebuah pernikahan seseorang akan mengharapakan sebuah kelurga

yang harmonis dan bahagia bukan sebuah keluarga yang berantakan dengan

berbagai permasalahn yang terjadi sehingga memungkinkan sebuah hal yang

berujung pada sebuah perpisahan.

Dalam lampiran Peraturan Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Nomor

DJ.II/542 Tahun 2013 tentang pedoman penyelanggaraan Kursus Pra-Nikah di

jelaskan bahwa ada 2 tujuan dari Kursus Pra-Nikah yaitu :

Page 25: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

11

1. Tujuan Umum

Kursus pra nikah diperadakan dengan tujuan mewujudkan keluarga yang

sakinah, mawaddah, warahmah melalui pemberian bekal pengetahuan,

peningkatan pemahaman dan keterampilan tentang kehidupan rumah tangga

dan keluarga yang dapat di ikuti oleh peserta kursus pra nikah serta remaja

usia nikah.

2. Tujuan Khusus

a. Dalam pelaksanaan kursus pra nikah sendiri dilakukan dengan tujuan untuk

menyamakan persepsi badan/lembaga penyelanggaran tentang pelaksanaan

mekanisme penyelenggaraan kursus pra nikah bagi remaja usia nikah dan

calon pengantin yang mengikuti kursus pra nikah ini.

b. Kursus pra nikah dilaksanakan dengan tujuan demi terwujudnya pedoman

penyelenggraan kursus pra nikah bagi remaja usia nikah dan calon

pengantin sebagai pengetahuan awal tentang pembentukan rumah

tangga/keluarga demi terciptanya sebuah keluarga yang sakinah,mawaddah,

dan warahmah.

Dari tujuan yang ada dapat disimpulkan bahwa kursus pra nikah sangatlah

penting untuk di ikuti oleh para calon pengantin terkhusus pada mayoritas agama

islam. Membangun sebuah keluarga harus mempunyai kiat-kiat atau pondasi awal

sebelum melangsungkan pernikahan sehingga dapat tercipta rumah tangga yang di

impikan, maka dari itu sehingga kursus pra nikah di buat dengan harapan sebagai

bekal awal yang dapat di ikuti oleh para calon pengantin yang telah cukup umur

atau matang dari segi fisik. Namun tidak dapat di pungkiri bahwa saat sekarang

Page 26: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

12

ini masih banyak pernikahan dibawah umur yang terjadi di kalangan masyarakat

dengan berbagai macam pokok permasalahn yang mengharuskan di

laksanakannya pernikahan dini.

c. Penyelenggaraan kursus Pra Nikah

Proses penyelenggaran Kursus Pra Nikah di dilakukan oleh organisasi

keagamaan Islam yang telah memiliki akreditasi dari Kementerian Agama yang

telah di akui dan sah dalam hukum. Sesuai ketentuan pasal 3 ayat (1) Peraturan

Dirjen Masyarakat Islam Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Kursus Pra Nikah:

bahwa penyelenggara kursus pra nikah adalah Badan Penasihatan, Pembinaan,

dan Pelestarian Perkawinan (BP4) atau lembaga/organisasi keagamaan Islam

lainnya sebagai penyelenggara kursus pra nikah yang telah mendapat Akreditasi

dari Kementerian Agama. Akreditasi yang di maksud di sini adalah sebuah

pengakuan dari kementrian agama bagian Direktorat Jendral Masyarakat islam

terhadap oranisasi-organisasi islam yang sekiranya berhak dalam proses

pelaksanana kursus pra nikah untuk calon pengantin.

BP4 (Badan Penasehat Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan) yang di

didirikan pada tahun 1961 merupakan sebuah organisasi perkumpulan islam yang

bersifat social keagamaan sebagai mitra kementrian agama terkait dalam upaya

peningkatan kualitas perkawinan ummat islam yang ada di Indonesia. Dalam

penyelenggaraan kursus pra nikah BP4 sebagai sebuah lembaga yang bertugas

membantu dalam meningkatkan kualitas pernikahan dalam mengembangkan

keluarga sakinah, mawaddah, dan warahmah. Dalam pelaksanaannya diharapkan

dapat mencegah terjadinya berbagai macam permasalahn rumah tangga seperti

Page 27: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

13

perceraian, perselisihan, atau KDRT. Tujuan dari BP4 sendiri adalah memperbaiki

mutu perkawinan dalam mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah dan

warahmah yang berlandaskan dalam islam sebagai agama dan berasaskan pada

Pancasila sebagai Dasar Negara.

Kamelia Sambas (2019) pada hasil penelitiannya menuliskan bahwa

dalam proses pelaksanaan Kursus Pra Nikah terdapat Visi dan Misi BP4

berdasarkan hasil Munas BP4 XV tahun 2014 yaitu sebagai berikut:

a. Visi

“Terwujudnya keluarga sakinah, mawaddah warahmah”

Dari pelaksanaan kursus pra nikah ini di harapkan dapat menjadi sebuah

strategi atau agen perubahan demi terwujudnya suatu rumah tangga atau keluarga

yang sakinah, mawaddah, dan warahmah sebagaimana dengan apa yang

diharpakan oleh masing-masing orang dalam menjalankan kehidupan rumah

tangganya.

b. Misi

1. Meningkatkan kualitas konsuling perkawinan, mediasi, dan advokasi.

Dalam meningkatkan perkawinan pelaksanaan kursus pra nikah ini

dilaksanakan semaksimal mungkin demi melihat efektivitas atau wujud

dari apa yang ingin di capai dari pelaksanaannya.

2. Meningkatkan pelayanan terhadap keluarga yang bermasalah melalui

kegiatan konseling, mediasi, dan advokasi.

Dalam menjalani kehidupan berumah tangga suatu permasalahan rumah

tangga memang tidak dapat di hindari atau terelakkan oleh orang-orang

Page 28: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

14

yang menjalani rumah tangga maka dari itu dari pelaksanaan kursus pra

nikah memberikan sebuah layanan berupa konseling, mediasi ataupun

advokasi.

3. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia BP4

dalam rangka mengoptimalkan program dan pencapaian tujuan.

Peningkatan kelembagaan dan sumber daya manusia di masyarakat

dibutuhkan demi meningkatkan produktifitas di masyarakat. Maka dari

pada penyelenggaran kursus pra nikah di BP4 diharapkan dapat

meningkatkan kualitas atau kelembagaan islam demi tercapainya sebuah

pernikahan yang ideal.

Dari visi dan misi yang ada di harapkan dengan adanya BP4 sebagai

wadah bagi masyarakat terkhusus pada bidang keagamaan dalam hal ini

pernikahan atau kekeluargaan. Dapat di jadikan sebagai langkah awal dalam

menuntaskan berbagai perkara yang merugikan dengan berbagai latar belakang

masalah yang berbeda demi terciptanya masyarakat yang sejahterah.

Dalam proses penyelenggaraan kursus pra nikah ini dananya bersumber

dari APBN dan APBD yang kemudian dilaksanakan oleh badan/lembaga di luar

instansi pemerintah dalam hal ini KUA kecamatan, tetapi pelaksanaannya

dilakukan oleh badan/lembaga/organisasi keagamaan Islam yang telah memenuhi

ketentuan yang di tetapkan oleh Pemerintah. Pemerintah dalam hal ini adalah

Kementerian Agama berfungsi sebagai regulator, pembina, dan pengawas. Dalam

proses pelakasanaanya Kementerian Agama menyediakan sarana pembelajaran

dalam bentuk silabus dan modul bagi peserta kursus pra nikah sebagai

Page 29: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

15

pembelajaran awal sebelum masuk pada pemberian materi.kursus pra nikah.

Dalam pelaksanaannya kursus pra nikah di buka untuk seluruh masyarakat

terkhusus kepada calon pengantin atau yang sudah berkeluarga dalam hal ini

cukup umur untuk mengikutinya. Penyelengaraan kursus pra nikah ini di harapkan

mampu mengurani angka perceraian di masyarakat hal ini juga sebagai bentuk

tanggung jawab pemerintah dalam menangulangi berbagai masalah social yang

terjadi dimasyarakt dengan harapan dapat membangun dan menjadikan

masyarakat lebih sejahterah.

Dalam Peraturan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam

Kementrian Agama Nomor DJ.II/542 Tahun 2013 tentang pedoman

penyelanggaraan Kursus Pra-Nikah yang kemudian di jelaskan lebih detai pada

lampirannya. Dalam isinya menjelaskan mengenai pedoman penyelengaraan

Kursus Pra Nikah yang di ikuti oleh para calon pengantin yang di adakan oleh

Kementrian Agama Islam yang kemudian di lakasanakan oleh BP4 (Badan

Penasehat Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan). Pada lampiran Bab V tentang

Penyelenggraan Kursus Pra Nikah terdapat lima unsur di dalamnya yaitu:

1. Sarana Pembelajaran

Sarana penyelenggara kursus pra nikah meliputi sarana belajar mengajar

terdiri dari silabus, modul, dan bahan ajar lainnya yang dibutuhkan untuk

pembelajaran. Silabus dan modul disiapkan oleh kementerian agama untuk

dijadikan acuan oleh penyelenggara kursus pra nikah. Hal ini dilakukan

untuk mempermudah para narasumber atau pemeteri serta calon pengantin

Page 30: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

16

yang mengikuti kursus pra nikah sehingga dalam pelaksanaannya berjalan

lebih efisien.

2. Materi dan Metode Pembelajaran

Materi kursus pra nikah terdiri dari kelompok dasar, kelompok inti dan

kelompok penunjang. Materi ini dapat diberikan dengan metode ceramah,

diskusi, tanyajawab, study kasus (simulasi) dan penugasan yang

pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan di

lapangan. Pembagian materi di lakukan agar materi yang diberikan lebih

terarah dan di mengerti oleh para peserta untuk itu dilakukan pembagian

dengan cara pengelompokan dengan materi yang berbeda-beda pula. Selain

pemberian modul, dan silabus pemberian materi secara tatap muka atau

diskusi ini juga penting dalam menujang pemahaman peserta kusus pra

nikah.

3. Narasumber/pengajar

Narasumber/pengajar yang membawakan materi pada pelaksanaan kursus

pra nikah terdiri dari:

a. Konsultan keluarga,

b. Tokoh agama,

c. Psikolog, dan

d. Profesional dibidangnya.

Dari narasumber yang ada masing-masing telah di percaya dan

professional dalam bidangnnya agar peserta dapat lebih memahami dan

mengerti terhadap materi yang di bawakan.

Page 31: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

17

4. Pembiayaan

Pembiayaan dalam pelaksanaan kursus pra nikah ini bersumber dari APBN,

APBD, serta sumber pendapatan lain yang halal. APBD (Anggaran

Pendapatan Belanja Negara) sedangkan APBD (Anggaran Pendapatan

Belanja Daerah) bersama dengan sumber pendapatan lain yang halal dan

tidak mengikat. Dalam pelaksanaannya pembiyayaan kursus pra nikah ini

memang di biayai oleh pemerintah atau negara sebagai bentuk apresiasi

dalam upaya perkembangan masyarakat yang lebih sejahterah.

5. Sertifikat

Dalam pelaksanaan kursus pra nikah serifikat dijadikan sebagai tanda bukti

yang di berikan oleh pihak pelaksanaan sebagai tanda bukti bahwa telah

mengikuti segala rangkaian pelaksanaan kursus pra nikah yang selanjutnya

akan di serahkan pada KUA sebagai salah satu berkas atau syarat nikah

untuk calon pengantin. Sertifikat merupakan pernyataan resmi yang

dikeluarkan oleh lembaga yang berkompeten yang telah diakreditasi oleh

Kementerian Agama.

Dalam proses penyelenggaraan kursus pra nikah ini waktu pelaksanaannya

dilakukan 10 hari setelah pendaftaran di KUA hal ini dilakukan untuk

memberikan banyak waktu dan kesempatan bagi calon pengantin untuk mengikuti

segala rangkaian kegiatan. Dalam proses pelakasanaan kursus pra nikah memilki

pembagian waktu tertentu yaitu selama 24 jam pelajaran (JPL) selama 3 (tiga) hari

atau dibuat beberapa kali pertemuan dengan JPL yang sama. Waktunya

pelaksanaan dapat disesuaikan dengan kesempatan yang dimiliki oleh peserta

Page 32: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

18

mengingat para calon peserta yang ada berasal dari kalangan yang berbeda-beda

dengan segala aktivitas dan waktu senggang yang berbeda pula. Kursus pra nikah

ini hanya di ikuti oleh remaja usia nikah atau calon penganti yang telah cukup

umur dalam melangsungkan sebuah pernikahan sesuai atauran yang ada.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan Kursus Pra Nikah

Berbagai pokok permasalahan dalam rumah tangga sudah menjadi suatu

hal sering kita dengar di masyarakat. Suatu permasalahan yang terjadi

menyebabkan retaknya hubungan rumah tangga akibat tidak adanya saling

toleransi dan tingginya sikap egois masing-masing. Dari berbagi permasalahan

yang ada sehingga masing-masing pihak mengambil suatu jalan akhir yaitu

perceraian. Dari berbagai pokok masalah yang terjadi sehingga pemerintah

membuat sebuah kebijakan dengan tujuan menciptakan masyarakat yang

sejahterah terlebih pada menurunkan angka perceraian dimasyarakat. Seperti pada

tujuan pelaksanaan kursus pra nikah yang dimana di maksudkan untuk sebagai

wadah dalam pembekalan bagi calon pengantin sebelum mealangsungkan

pernikahan agar nantinya tercipta suatu rumah tangga yang sakinah, mawaddah,

dan warahma serta mengurangi perselisihan, perceraian dan KDRT. Berbagai

faktor yang melatarbelakangi pelaksanaan kursus pra nikah dimasyarakat yaitu:

Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan kursus pra nikah di masyarakat

didasarkan pada Peraturan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam

Kementrian Agama Nomor DJ.II/542 Tahun 2013 tentang pedoman

penyelanggaraan Kursus Pra-Nikah dalam isinya termuat berbagai Dasar Hukum

yang melatarbelakanginya yaitu:

Page 33: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

19

1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 1, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 2019);

2. Undang-Undang Nomor 10 tahun 1992 tentang Perkembangan

Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahterah ;

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 109,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235);

4. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan

Kekerasan dalam Rumah Tangga (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 95, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4419);

5. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun Tahun 2000 tentang

Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional;

6. Keputusan Presiden RI Nomor 88 Tahun 2002 tentang Rencana Aksi

Nasional Penghapusan Perdagangan Perempuan dan Anak;

7. Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2008 tentang Perubahan keempat

Atas Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan,

Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara

Republik Indonesia;

8. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2006 tentang Kedudukan, Tugas

dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan

Fungsi Eselon I Kementerian Negara;

9. Keputusan Menteri Agama Nomor 3 Tahun 1999 tentang Gerakan

Keluarga Sakinah;

10. Keputusan Menteri Agama Nomor 480 Tahun 2008 tentang Perubahan

Atas Keputusan Menteri Agama Nomor 373 Tahun 2002 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi dan Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota;

11. Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Kementerian Agama;

12. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 400/54/III/Bangda perihal

Pelaksanaan Pembinaan Gerakan Keluarga Sakinah.

Dari berbagai dasar hukum yang ada juga terdapat beberapa faktor lain

yang mempengaruhi pelaksanaan kursus pra nikah yang dimana sesuai dengan

tujuan awal pelaksanaannya yaitu mengurangi perselisihan, perceraian, dan tindak

KDRT. Namun pada kenyataannya bukan hanya hal itu saja tapi berbgaia factor

lain seperti perekonomian rendah (kemiskinan), orang ketiga dan berbagai

permasalahn lainnya. Untuk itu pelaksanaan kursus pra nikah dilakukan sebgaai

Page 34: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

20

upaya dalam menimalisir angka perceraian dimasyarakat dengan pemerian bekal

pengetahuan dan konseling tentang kehidpan berumah tangga.

Menurut Halimah Dian Nastity & Heru Siswanto (2019: 7) terdapat dua

faktor yang mmepengaruhi pelaksanaan Kursus Pra nikah yaitu

1. Faktor Pendukung

a. Adanya dukungan biaya. Dalam pelaksanaan kursus pra nikah

biaya adalah sebuah hal pokok yang harus ada demi berjalannya

sebuah kegiatan termasuk dalam pelaksanaan kursus pra nikah ini.

pengadaan biaya untuk pelaksanaan kursus pra nikah ini berasal

dari APBN dan APBD serta adanya dukungan biaya dari Dirjen

Bimbingan serta sumbangan infaq dari para peserta kursus pra

nikah.

b. Waktu yang diberikan dari berbagai narasumber serta para peserta

yang ada mengingat masing-masing memiliki kesibukan sehingga

ketepatan waktu dalam pelaksanaan kursus pra nikah ini sangalah

dibutuhkan demi tercapainya sebuah pencapaian yang ingin dicapai

dari pelksanaan kursus pra nikah ini.

c. Adanya support. Dalam hal ini sebuah penyemangat baik dari para

peserta atau masyarakat yang terkait pada pelaksanaan ini

diharapkan dapat menjadi dorongan sehingga kursus pra nikah ini

dapat berjalan sesuai pada harapan.

d. Diperkuat dengan adanya surat edaran dari Direktur Jendral

Bimbingan Masyarakat Islam Kementrian Agama Nomor

Page 35: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

21

DJ.II/542 Tahun 2013 tentang pedoman penyelanggaraan Kursus

Pra-Nikah. Pengadaan kursus pra nikah ini juga dikuatkan dengan

adanya surat edaran ini sehingga dari pengadaan dan

pelaksanaannya dapat terarah sesuai pada pada tujuannya.

2. Faktor penghambat

a. Minimnya dana. Tidak dapat dipungkiri bahwa kekurangan dana

menjadi sebuah penghambat dalam pelaksanaan kursus pra nikah.

Mengingat dalam pelaksanaannya tidak dipungut biaya dari para

peserta sehingga suntikan dana hanya berasal pada APBN dan

APBD atau sumbangan lainnya.

b. Kurangnya sarana dan prasarana. Dari terkendalan dana yang ada

tidak heran bila kekurangan sarana dan prasarana menjadi sebuah

faktor penghambat dalam pelaksanaan kursus pra nikah ini.

c. Waktu pelaksanaan kursus pra nikah yang tidak tepat atau hari jam

kerja calon pengantin. Dalam pelaksanaan waktu merupakan

sebuah hal yang paling sulit untuk para narasumber atau peserta

kursus pra nikah karena bedanya jam kesibukan dari masing-

masing sehingga waktu pelaksanaan yang kerap kali tertunda.

Dari beberapa faktor yang ada sehingga pelaksanaan kursus pra nikah

diharapkan dapat berjalan dengan baik, dan untuk berbagai masalah yang muncul

atau penghambanya supaya bukan menjadi suatu masalah yang serius dalam

menyikapinya sehingga penyelenggaraan kursus pranikah dapat terlaksana dengan

semestinya. Saat ini kita ketahui bahwas kursus pra nikah sangat penting dalam

Page 36: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

22

menunjang kualitas sebelum perkawinan. Namun tidak dapat dipungkiri seiring

dengan di edarkannya surat tentang peraturan kursus pra nikah banyak dari

kalangan masyarakat yang menggap hal ini bukan sesuatu yang penting dilakukan

sehingga banyak dari mereka yang mengacuhkannya dan menganggapnya tidak

penting. Bukan hanya pada masyarakat sendiri terkadang kita temui di Kantor

Urusan Agama (KUA) banyak yang tidak melaksanakan atau

mengimplementasikan peraturan yang ada.

2. Pernikahan

a. Pengertian pernikahan

Merujuk pada Pasal 1 UU No. 16 Tahun 2019 Tentang Perubahan atas

Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan menjelaskan bahawa

Perkawianan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita

sebagai suami isri dengan tujuan membentuk keluarga atau rumah tangga yang

bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa. Dari isi Undang-

Undang tersebut dijadikan sebagai pedoman bagi para calon pengantin yang

hendak melangsungkan pernikahan. Sebuah pernikahan adalah hal yang sakral

sehingga dibutuhkan sebuah kesiapan yang matang baik dari segi fisik maupun

materil mengingat bahwa pernikahan adalah sesuatu yang insyaAllah dijalani

sekali seumur hidup. Dalam pasal 7 Ayat 1 UU No. 16 Tahun 2019 dijelaskan

usia menikah untuk laki-laki dan perempuan harus mencapai usia 19 tahun. Syarat

ini sejalan dengan dengan berbagai realita kehidupan keluarga muda sehingga hal

ini dilakukan demi menekan resiko gangguan kesehatan, mental, putus sekolah,

serta kerusakan rumah tangga di usia dini.

Page 37: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

23

Menurut Sanjaya U.H dan faqih A.R (2017:12) dalam bukunya

mengatakan “Nikah diartiakan lebih khusus dalam konteks syari’ah yang berarti

akad, yaitu sebuah perjanjian dalam mengikatkan atau mempersatukan pria dan

wanita dalam suatu ikatan perkawinan.” Menikah merupakan suatu hal yang di

dambakan oleh semua orang, menjalin sebuah hubungan dan membentuk suatu

keluarga kecil bersama dengan orang pilihan masing-masing.

Dasar hukum dalam islam berlandaskan pada Al-Quran dan hadis yang

dimana merupan sebuah kitab atau junjuan ummat islam, sebagai sebuah landasan

dalam hidup di dunia ini. “Pernikahan menurut islam adalah suatu perjanjian

(akad) untuk hudup bersama pria dan wanita sebagai seorang suami istri agar

mendapat ketentraman hidup dan kasih sayang” (Hasbin Indra, dkk, 2004: 76).

b. Hukum Nikah

Pernikahan adalah sebuah moment dimana dua orang insan melakukan

sebuah pengikatan janji dengan sebuah pernikahan yang resmi baik dalam

agama dan hukum negara. Menurut Jumhur (dalam Iffah Muzammil. 2019: 4)

terdapat 5 hukum nikah bagi masing-masing orang yaitu:

1. Wajib. Dalam hal menikah seseorang dikatan wajib menikah apabila dia

sudah mampu atau mapan dalam menghidupi baik diri ataupun

keluarganya nanti maka dia dia sudah dapat diwajibkan untuk menikah

karena sudah cukup dalam hal materi dan umur.

2. Sunnah. Menikah dapat dilaksanakan dengan suatu hukum Sunnah

dengan tujuan untuk menghindari sebuah hubungan yang terlarang, atau

Page 38: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

24

menghibdari sebuah fitnah dan zinah maka menikah dianjurkan untuk

menghindari hal tersebut.

3. Makruh. Hukum makruh di berlakukan apabila mereka masih belum

yakin untuk menikah dalam hal ini belum siap dalam menjalani

kehidupan rumah tangga dengan berbagai fikiran negatif yang difikirkan

sedangkan belum pernah di jalaninnya.

4. Haram. Hukum menikah diharamkan bagi orang-orang yang masih

belum mapan baik dari segi umur atau materilnya.

5. Mubah, berlaku bagi mereka yang tidak ada faktor penghalang maupun

pendorong untuk menikah. Hukum ini berlaku bagi mereka yang tidak

memiliki suatu penghalang dalam menikah baik dari segi umur, mapan,

dan tanggung jawab dalam berumahtangga. Hal ini berlaku bagi laki-laki

maupun perempuan.

Hukum menikah dalam islam adalah Sunnah yang dimana apabila di

laksanakan akan mendapat pahala dan apabila tidak di kerjakan maka tidak apa-

apa. Menikah merarti menyempurnakan iman dan agama kita sebagai ummat

islam sebagaiamana yang telah di riwayatkan. Oleh Sabda Nabi Muhammad

SAW:

ى اك، والىنبح أسبع مه سـىه المشسليه: الحيـبء، والخعطش، والس Artinya: Ada empat perkara yang termasuk Sunnah para Rasul: rasa-

malu, memakai wewangian, bersiwak, dan menikah (H.R At-Tirmidzi)

Dalam sebuah pernikahan seseorang pastinya akan memilih yang terbaik

menurutnya dalam membangun rumah tangga. Dalam islam sendiri seseorang di

anjurkan untuk pandai-pandai dalam memilih pasang hidup di tengah kalangan

Page 39: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

25

orang-orang dengan memandang akhlak dan agamanya. Dalam mencari pasangan

hidup seorang laiki-laki dan perempuan akan mencari pasangan yang sesuai

dengan kriteria yang di inginkan. Namun tidak dapat di pungkiri dalam

memilihnya sendiri ada beberapa anjuran dalam menetapkan pilihan baik bagi

perempuan ataupun laki-laki. Seorang laki-laki juga akan mencari seorang wanita

yang akan mendampingi kehidupan rumah tangganya begitupun sebaliknya

seorang wanita juga akan mencari laki-laki yang dapat membimbing dalam

kebaikan dalam mengejar ridoh Allah SWT hidup di dunia hingga berkumpul

kembali di akhirat kelak.

Sabda Rasulullah SAW :

يه حىنخ المشأة لأسبع: لمـبلهب ولحسبهب ولجمبلهب ولذيىهب، فبظفش بزاث الذ

.حشبج يذاك

Artinya: “Wanita dinikahi karena empat perkara; karena hartanya,

keturunannya, kecantikannya, dan agamanya; maka pilihlah wanita yang taat

beragama, niscaya engkau beruntung”(H.R Al-Bukhari,)

Wanita memiliki kedudukan yang sangat mulia, penuh dengan

kehormatan, kelembutan dan juga kemuliaan. Maka dalam memilih wanita untuk

pasangan hidup hendaklah terdapat kriteria itu agar terjalin rumah tangga yang

harmonis baik antar suami dan istri ataumpun antar anak. Dalam hal memilih

pasangan hidup wanita juga harus memperhatikan berbagai hal-hal dalam memilih

laki-laki sebagai imam dalam keluarga.

Sabda Rasulullah SAW :

جىي، إلا حفعلىا حنه فخىت فى إرا أحب مم مه حشظىن ديى وخلق فضو

الأسض وفسبد عشيط

Page 40: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

26

Artinya: “Jika (seorang lelaki) datang (untuk meminang anak perempuan

kamu) dan kamu berpuas hati dengan agamanya serta akhlaknya, nikahkanlah ia

(dengan anak perempuan kamu). Jika hal itu tidak kamu lakukan maka akan

terjadi fitnah di (muka) bumi.” (H.R Abu Hurairah RA)

Seorang laki-laki adalah sebagai pemimpin atau kepala keluarga pada

suatu pernikahan yang memilki kewajiban untuk membimbing dan menafkahi

kehidupan keluarga yang terdiri atas istri dan anak-anaknya dalam kehidupan

sehari-harinya. Laki-laki memiliki sebuah tanggung jawab yang besar dalam

keluarga maka dalam memilih sesorang yang akan di jadikan sebagai imam dalam

keluarga hendaklah yang baik akhlak dan dia yang bisa menafkahimu.

3. Perceraian

a. Pengertian perceraian

Umar Haris Sanjaya & Aunur Rahim Faqih (2017: 103) menuliskan

bahwa “Perceraian adalah putusnya hubungan pernikahan antara suami dan istri

dengan berbagai sebab-sebab terjadinya dimana tidak dapat di selesaiakan

sehingga perceraian menjadi dalan keluarnya”. Suatu pemutusan ikatan pada suatu

pernikahan hendaklah bukan dikarekan suatu perkara yang ringan atau sepele

melaiankan karena sudah merupakan jalan terakhir yaitu perceraian. Berdasarkan

Undang-Undang Perkawinan pemutusan hubungan pernikahan terdapat beberapa

sebab yang melatar belakanginnya yaitu:

1. Kematian

2. Perceraian

3. Atau putusan pengadilan

Dalam islam sebuah perceraian memang tidak di larang namun Allah SWT

membenci sebuah perceraian. Bercerai dilakukan sebagai jalan terakhir apabila

Page 41: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

27

suatu permasalan dalam pernikahan itu tidaka dapat di pertahankan lagi. Asmuni,

dkk.(2017: 294) menyatakan bahwa “perceraian adalah putusan ikatan perkawinan

sebab dinyatakan talak oleh suami terhadap istrinya yang perkawinanya

dilangsungkan menurut agama islam, yang dapat juga di sebut sebagai cerai

talak”. Dalam islam talak berarti memutuskan sebuah hubungan antar suami dan

istri dalam suatu pernikahan yang sah menurut agama dan negara. Talak sendiri

terbagi atas talak satu, talak dua dan talak tiga. Pembagian yang ada merupakan

suatu pembeda dengan kondisi yang berbeda pula.

b. Penyebab perceraian

Berbagai macam pokok permasalahan yang terjadi sehingga

melatarbelakangi terjadinya suatu perceraian. Sudirman (2018:18) dalam bukunya

menjelaskan ada beberapa factor penyebab terjadinya perceraian diantaranya:

1. Ketidak harmonisan dalam rumah tangga

Ketidak harmonisan dalam rumah tangga sering kali di temui dengan

berbagai latar belakang masalah yang menyebabkan suatu ketidak

cocokan atau keharmonisan di dalam keluarga itu. Perbedaan pandangan

antara pihak suami dan istri dalam suatu masalah menyebabkan

kesalahpahaman sehingga terjadi suatu perceraian.

2. Krisis moral dan akhlak

Suatu sifat seseorang memang sesuatu yang paling sulit untuk di ubah

sehingga tidak jarang suatu krisis moral dan akhlak dalam suatu

permasalahan rumah tangga. Dalam menjalani kehidupan berumahtangga

suatu kewajiban dan hak sebagai suami dan istri harus terlaksana dengan

Page 42: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

28

tujuan menciptakan suatu keluarga yang harmonis namun hal ini tidak

dapat dijadikan suatu patokan karena pada kenyataannya banyak dari

mereka yang hanya mementikan diri sendiri.

3. Perzinaan

Hal yang dapat menyebabkan suatu perceraian adalah timbulnya

perzinahan baik antara suami ataupun istri yang dilakukan dengan

sengaja.

4. Pernikahan tanpa cinta

Pernikahan tanpa cinta kerap kali ditemukan pada suatu perjodohan. Hal

ini kerap menjadi sebuah alasan suatu perceraian karena tidak adanya

rasa saling suka antara satu sama lain dari rentang waktu yang mereka

lewati sehingga jalan perceraian menjadi solusi untuk mencari kebaikan

antar kedua belah pihak.

5. Adanya masalah-masalah dalam perkawinan

Berbagai masalah dalam menjalani suatu kehidupan rumah tangga

memang merupakan hal yang sudah biasa atau tidak dapat terhindari.

Perbedaan jalan fikir masing-masing menjadikannya sering menimbulkan

suatu masalah seperti perselisihan atau KDRT (Kekerasan Dalam Rumah

Tangga).

Dari apa tertulis diatas berbagai penyebab terjadinya perceraian juga bisa

dikarenakan oleh :

1. Status social ekonomi ( Kemiskinan)

2. Usia mereka saat menikah (Menikah Muda)

Page 43: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

29

3. Tidak adanya keturunan

4. Perbedaan keyakinan

Berbagai macam pokok permasalahn yang terjadi pada suatu rumah tangga

masing-masing memilki jalan keluarnya, namun dikarenakan sikap egois yang

tinggi sehingga menyebabkan kesalahpahaman itu berkepanjangan sehingga baik

suami ataupun istri mengambil jalan keluar perceraian sebagai suatu solusi terbaik

dalam menyelesaikan masalah yang di hadapi tanpa memikirkan beberapa akibat-

akit yang mungkin saja akan merugikan bukan hanya untuk keduannya tetapi pada

lingkungan keluarga ataupun sosialnya.

c. Macam-macam perceraian

Berdasarkan UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Peraturan

Pemerintah No. 9 Tahun 1975 proses perceraian yang telah mengajukan gugatan

baik itu pihak suami atau istri. Dalam hal perceraian terdapat perbedaan antara

penganut Agama islam dan agama diluar islam sehingga dalam proses perceraian

di bedakan menjadi 2 bagian yaitu sebagai berikut:

1. Cerai talak

Cerai berdasarkan talak berarti putusnya suatu ikatan pernikahan akibat

jatuhnya talak yang di berikan oleh suami kepada istri, baik itu talak satu, dua,

ataupun tiga dengan berbagai alasan sehingga jatuhlah talak itu. Menurut

Muhammad Abdul Wahab, Lc (2019: 6) menjelaskan bahwa “talak adalah

renggangnya suatu ikatan perkawinan yang telah lama di jalani namun harus di

akhiri karena berbagai masalah yang timbul sehingga terjadi jatuhnya talak dari

suami kepada istrinya”

Page 44: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

30

Dalam hal cerai talak Sudirman (2018: 14) dalam bukunya menjelaskan beberapa

jenis talak diantaranya adalah:

a. Talak Raj’i

Talak Raj’i berarti jatuhnya talak satu atau dua yang diberikan pihak suami

kepada istri sahnya. Dari jatuhnya talak ini seorang suami dapat meminta

rujuk kembali kepada istrinya dengan syarat belum melewati masa Iddah

nya.

b. Talak bain

Jatuhnya talak bain atau talak tiga dijatuhkan kepada istrinya. Dari

jatuhnya talak ini seorang suami tidak dapat meminta rujuk kecuali

masing-masing telah menikah satu kali baik pada pihak laki-laki atau

perempuan itu sendiri.

c. Talak sunni

Talak ini dijatuhkan oleh suami kepada istrinya yang masih gadis atau

belum menyetubuhinya setelah dari akad dilangsungkan. Hal ini kerap

terjadi pada suatu perjodohan.

d. Talak bid’i

Talak bid’i ini dijatuhkan suami pada istrinya pada saat keadaan sedang

datang bulan atau haid.

e. Talak taklik

Talak taklik atau suatu perceraian dimana dalam pernikahan itu terdapat

sebuah sebab atau syarat di dalamnya sehingga apabila dari syarat itu ada

terlanggar maka jatuhlah talak ini.

Page 45: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

31

Dalam proses perceraian talak tentunya memilki suatu pokok permasalahn

yang berbeda pula sehingga jatuhnya talak itu jelas dengan berbagai alasan di

jatuhkannya. Kata talak tidak dapat di anggap sepele dalam pengucapannya

sehingga jatuhnya talak harus jelas sehingga jatuhnya talak itu sah dan selanjutnya

dapat dilakukan perceraian.

2. Cerai Gugat

Menurut Kompilasi Hukum Islam pasal 132 ayat (1) gugatan cerai adalah

sebuah gugatan yang di ajukan oleh istri atau kuasanya kepada Pengadilan Agama

kecuali si istri meninggalkan tempat tinggal bersama tanpa izin suami.

Berdasarkan apa yang di jelaskan terdapat 2 macam cerai gugat yaitu:

a. Khulu’

Menurut Jamaluddin dan Nanda Amalia (2016: 95) dalam bukunya

menjelaskan “Khulu’ dalam Bahasa arab berarti menghilangkan atau

meninggalkan. Dalam makna syariat, khulu’ diartikan perpisahan wanita

dengan ganti dan dengan kata-kata khusus.” Khulu’ adalah suatu

kesepakan perceraian antara suami dan istri atas permintaan istri dengan

memberikan sejumlah harta pada suami. Penjelasan tentang khulu’ di

jelaskan dalam firman Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah ayat 229.

b. Fasakh

Secara istilah fasakh berarti membatalkan akad nikah dengan melas atau

memutuskan hubungan yang terjalin sebagai suami dan istri. Sedangkan

dalam arti Bahasa kata Fasakh berarti batal atau rusak. Perceraian fasakh

terjadi dikarenakan sebuah perkawinan itu dilangsungkan tanpa

Page 46: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

32

terpenuhinya rukun atau syarat perkawinan sehingga di lakukan

pembatalan atau pemrombakan oleh hakim. Dan ketikan suatu

perkawianan itu hendak di lanjutkan maka hendak dilakukan sebuah akad

nikah yang baru.

B. Penelitian Relevan

Hasil penelitian relevan yang sesuai dengan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Skripsi oleh Lukman Khakim (2014) “Tentang Peran BP4 terhadap

Efektivitas Kursus Pra Nikah dalam Mengurangi terjadinya Perceraian”

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa dari pelaksanaan kursus pra nikah

yang diadakan hanya sekita 40% saja yang mengikuti pelaksanaan kursus pra

nikah ini. hal tersebut terjadi karena kurangnya kesadaran pada masyarakat

setempat.

Dari penelitian yang dilakukan oleh Lukman Khakim terdapat persamaan

topik yang dibahas oleh penulis yaitu berkenaan dengan kursus pra nikah

dalam mengurangi angka perceraian. Adapun dari segi perbedaannya pada

penelitian yang dilakukan oleh Lukman Khakim lebih berfokus pada

penyelenggaraan kursus pra nikah ini yaitu BP4 itu sendiri.

2. Nur Alimahmudrikah Rusydi (2017) “ Penerapan Kursus Calon Pengantin

dalam Menanggulangi Perceraian di Kecamatan Bontoa Kabupaten Maros”

Dari hasil penelitian yang telah di lakukan maka disimpulkan bawa pada

pelaksanaan kursus pra nikah dilakukan dengan metode ceramah, diskusi

dtudi kasu dan lainnya. Dalam pelaksanaannya kursus pra nikah dapat

Page 47: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

33

dikatakan kurang efektif terlihat dari angka perceraian yang terjadi dari tahun

2010-2016 cukup tinggi di masyarakatnya.

Dari penelitan yang dilakukan oleh Nur Alimahmudrikah Rusydi terdapat

persamaan dari penelitian yang akan dilakukan oleh penulis yaitu sama-sama

mengkaji tentang kursus pra nikah dalam hal perceraian dimasyarakat. Dan

untuk perbedaannya terdapat pada peraturan yang dikaji didalamnya masih

menggunakan peraturan lama yaitu Peraturan Direktur Jendral Bimas Islam

Nomor: DJ.II/491 Tahun 2009 Tentang kursus calon pengantin sedangkan

pada penelitian penulis lebih pada peraturan yang telah di sempurnakan yaitu

Peraturan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Nomor: DJ.II/542

Tahun 2013 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Kursus Pra Nikah.

3. Pebriana Wulansari (2017) “Bimbingan Pranikah bagi Calon Pengantin

sebagai Upaya Pencegahan Perceraian (Studi Badan Penasehat Pembinaan

dan Pelestarian Perkawinan di Kantor Urusan Agama Kedondongan

Pesawaran)” Dari hasil penelitian yang dilakukan disimpulkan bawa kursus

pra nikah dilakukan dengan dua tahap yaitu tahap pra pelaksanaan dan tahap

pelaksanaan dimana dalam pelaksanaannya dapat dikatan efektif. Sedangkan

dampak yang diperoleh dari kursus pra nikah ini adalah adanya kesiapan yang

di miliki oleh para calon pengantin.

Dari penelitian yang dilakukan oleh Pebriana Wulansari terdapat

persamaan terhadap penelitian yang akan dilakukan oleh penulis yaitu pada

topik kajian mengenai bimbingan pra nikah dalam hal perceraian

dimasyarakat. Sedangkan perbedaannya terdapat pada informan penelitian

Page 48: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

34

yang dimana pada penelitian yang dilakukan oleh Pebriana Wulansari hanya

terdapat 2 informan penelitian yaitu pegawai dan honorer dari KUA

kecamatan Kadondong sedangkapan pada penelitian penulis terdapat 4

informan yang akan menjadi informan pada penelitian ini yang terdiri dari

kepala dan staff KUA Kecamatan Tondong Tallasa, peserta kursus pra nikah,

remaja usia nikah dan masyarakat setempat.

4. Siti Rolatun (2017) “Bimbingan Pra Nikah untuk mencegah Perceraian bagi

Calon Pengantin di BP4 KUA Kecamatan Japah, Kabupaten Blora” Dari hasil

penelitian yang dilakukan menyimpulkan bahwa dari kursus pra nikah

dilakukan dengan efektif dengan dan berdasarkan pada peraturan yang ada

namun tidak dapat dipungkiri dalam pelaksanaannya terdapat kekurangan

atau kelebihan yang ditemukan.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Siti Rolatun terdapat kesamaan

dari penelitian yang akan dilakukan penulis adalah pada pelaksanaan

bimbingan atau kursus pra nikah yang dilakukan di BP4 KUA kecamatan

setempat. Sedangkan perbedaannya terdapat pada

5. Viki Rahmat Illahi (2019) “Peran Badan Penasehat Pembinaan dan

Pelestarian Perkawinan dalam Mengurangi Tingkat Perceraian di Kecamatan

Kunto Darussalan, Kabupaten Rokan Hulu” Dari penelitian yang telah

dilakukan menyimpulkan bahwa pemberian kursus pra nikah dalam

penyelenggaraannya dilakukan oleh BP4 dengan metode penyampain dengan

ceramah atau diskusi atau pemberian sebuah nasehat-nasehat atau konseling

tentang rumah tangga/keluarga.

Page 49: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

35

Pada penelitian yang dilakukan oleh Viki Rahmat Illahin terdapat

persamaan dari penelitian yang akan dilakukan penulis yaitu pada

pengurangan tingkat perceraiannya. Sedangkan perbedaannya terdapat pada

dimana dalam penelitian Viki Rahmat Illahi fokus penelitian terdapat pada

peran Badan Penasehat Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan sedangkan

pada penelitian yang akan dilakukan oleh penulis berfokus pada efektivitas

kursus pra nikah sebagai upaya dalam mengurangi angka perceraian

dimasyarakat.

6. Umu Aminah (2016) “Analisis terhadap Program Kursus Calon Pengantin

(Suscatin) dalam Menekan Angka Perceraian (Studi Kasus di Kecamatan

Ciomas). Dari penelitian ini menyimpulkan bahwa dari pelaksanaan kursus

pra nikah ini efektif terbukti dengan rendahnya angka perceraian pada tahun

2015. Pada penelitian yang dilakukan oleh Umu Aminah terdapat persamaan

dari penelitian penulis yaitu pada pegadaan kursus calon pengantin dalam

menekan angka perceraian sedangkan perbedaannya terdapat pada landasan

dari pelaksanaan kursus calon pengantin pada penelitian Umu Aminah yaitu

Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji

Departemen Agama RI, pedoman Konselor Keluarga sakinah. Sedangkan

pada penelitian yang dilakukan penulis pada pelaksanaan kursus pra nikah

dilandasi pada Peraturan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam

Nomor: DJ.II/542 Tahun 2013 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Kursus

Pra Nikah.

Page 50: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

36

7. Kimelia Sambas (2019) “Pola Bimbingan BP4 (Badan Penasehat, Pembinaan

dan Pelestarian Perkawinan) dalam Mencegah Perceraian di KUA Kecamatan

Medan Perjuangan” pada penelitian ini menyimpulkan bahwa kursus pra

nikah yang dilaksanakan oleh BP4 berjalan dengan efektif. Hal ini dibuktikan

dengan turunnya angka perceraian di masyarakat kecamatan medan

perjuangan.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Kimelia Sambas terdapat

kesamaan dengan topik penelitian penulis yaitu pada pencegahan perceraian

dalam masyarakat. Sedangkan perbedaannya adalah pada Kimelia Sambas

tidak menjelaskan mengenai kursus pra nikah tetapi hanya pada pola

bimbingan di BP4 semata.

8. Siti Nadirah Binti Mohd Nazri (2018) “Efektivitas Bimbingan Pra Nikah

dalam mengatasi Peningkatan Perceraian (Kajian di Jabatan Hal Ehwal

Agama Islam Pulau Pinang Malaysia). Dalam penelitian ini menyimpulkan

bahwa pasangan yang mengikuti kursus pra nikah ini di wajibkan untuk

mengikuti serangkaian kegiatan. Dimana dalam pelaksanaan kursus pra nikah

ini dilakukan sesuai prosedur pelaksanaan. Namun sayangnya dari

pelaksanaan ini tujuan yang ingin di capai dalam mengurangi angka

perceraian masih belum efektif khususnya pada pulau pinang.

Dari penelitian yang dilakukan oleh Siti Nadirah Binti Mohd Nazri

terdapat persamaan dari penelitian yang akan dilakukan oleh penulis yaitu

pada bimbingan pra nikah dalam mengatasi perceraian. Sedangkan perbedaan

dari penelitian yang dilakukan oleh Siti Nadirah Binti Mohd Nazridan dan

Page 51: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

37

penulis terdapat perbedaan pada penyelenggaraannya mengingat penelitian ini

dilakukan di luar Negara Indonesia maka peraturan yang dibuat serta

penerapannya akan berbeda dan disesuaikan oleh peraturan dinegaranya

sendiri.

C. Kerangka Pikir

Pelaksanaan Kursus Pra Nikah diatur dalam Peraturan Direktural Jendral

Bimbingan Masyarakat Islam. Kementrian Agama Nomor DJ.II/542 Tahun 2013

Tentang Pedoman Penyelanggaraan Kursus Pra Nikah. Dimana Kursus Pra Nikah

ini merupakan sebuah peraturan yang dibuat pemerintah dalam meningkatkan

sebuah kualitas pernikahan dimana di dalamnya memuat tentang pedoman

penyelenggaraan kursus pra nikah. Dalam pelaksanaannya kursus pra nikah

dilaksanakan oleh BP4 (Badan Penasehatan, Pembinaan dan Pelestrarian

Perkawinan) sebagai sebuah lembaga yang resmi dan di akui oleh Kementrian

Agama. Kursus pra nikah ini dilaksanakan dengan beberapa faktor-faktor yang

mempengaruhi pelaksanaan kursus pra nikah terlepas pada dasar hukum di

laksanakannya serta untuk mengurangi perselisihan, perceraian dan KDRT

(Kekerasan Dalam Rumah Tangga). Adapun tujuan pelaksanaan kursus pra nikah

ini untuk meningkatkan kualitas pernikahan dalam mewujudkan

rumahtangga/keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah. Dari beberapa

faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan kursus pra nikah serta tujuan dari

pelaksanaan kursus pra nikah yang ada ini maka diharapkan dapat mengurangi

angka perceraian dimasyarakat demi terciptanya masyarakat yang lebih sejahterah

Page 52: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

38

Skema Kerangka Pikir

Peraturan Direktural Jendral Bimbingan Masyarakat

Islam. Kementrian Agama Nomor DJ.II/542 Tahun

2013 Tentang Pedoman Penyelanggaraan Kursus

Pra Nikah

BP4 (Badan Penasehatan,

Pembinaan dan Pelestrarian

Perkawinan)

Pelaksanaan Kursus Pra Nikah

Faktor-faktor yang

mempengaruhi

pelaksanaan Kursus

Pra Nikah

Tujuan

Pelaksanaan

Kursus Pra Nikah

Mengurangi Angka

Perceraian di

Masyarakat

Page 53: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

40

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Pendekatan

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kualitatif. Menurut Farida Nugrahani (2014: 4) dalam bukunya menjelaskan

bahwa “Penelitian kualitatif adalah sebuah jenis penelitian yang bersifat

deskriptif tanpa dengan data yang ada tanpa menggunakan angka atau

perhitungan yang ada seperti pada penelitian kuantitatif. Dimana dalam tujuan

penelitian ini dilakukan untuk memahami suatu topik penelitian dari apa yang

terjadi dari sebuah ekspektasi terhadap realita yang ada dilapangan.”

Penelitian kualititif bersifat deskriptif dimana menggambarkan subjek atau

objek dalam suatu penelitian baik berupa lembaga, orang atau masyarakat yang

didasarkan pada sebuah fakta yang ada sehingga penggunaan analisis dengan

pendekatan studi kasus diguanakan dalam penelitian ini.

Alasan peneliti menggunakan pendekatan kualitatif karena untuk mengkaji

efektivitas pelaksanaan kursus pra nikah sebagai upaya pengurangan angka

perceraian di masyarakat (Studi di KUA kecamatan tondong tallasa Kabupaten

Pangkep). Dengan menggunakan metode deskriptif sebagai penggambaran subjek

atau objek pada suatu bentuk penelitian yang disusun berdasarkan fakta yang ada

dilapangan berdasarkan data yang didapat dari hasil penelitian.

Page 54: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

41

B. Lokasi dan waktu penelitian

Penelitian ini akan di lakukan di KUA kecematan Tondong Tallasa,

Kabupaten Pangkep. Dengan waktu penelitian dilaksanakan selama 2 bulan

mulai dari bulan April sampai Mei 2021.

C. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah terdiri dari 2 yaitu:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari informan

yang telah ditentukan oleh penulis.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh oleh penulis sebagai data

pendukun g dalam suatu penelitian seperti berupa buku, jurnal, dan data

lain yang secara tidak langsung sebagai sebuah referensi dalam suatu

penelitian.

D. Informan Penelitian

Informan memiliki peran yang sangat penting dalam proses pelaksanaan

penelititian sebagai sumber data yang di butuhkan penulis. Dalam penelitian

ini penulis menggunakan teknik purposive samping dalam menentukan

informan pada penelitian ini. Teknik purposive sampling adalah teknik

pengumpulan data dimana informan yang dipilih adalah informan yang

terlibat langsung dan memiliki pemahaman terkait dengan apa yang inin di

kaji. Menurut Sugioyono (2013: 216) bahwa “Purposive sampling adalah

Page 55: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

42

tehnik pemilihan informan dengan pertimbangan atau tijian tertentu”. Adapun

yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah:

1. Kepala dan staff di KUA Kacamatan Tondong Tallasa

Dalam pengumpulan data yang menjadi informan penelitian ini adalah

kepala dan para staff di KUA Kacamatan Tondong Tallasa sebagai

informan utama dalam mendapat informasi yang lebih jelas tentang

efektivitas pelaksanaan kursus pra nikah sebagai upaya pengurangan

angka perceraian dimasyarakat Kecamatan Tondong Talllsa, Kabupaten

Pangkep.

2. Pasangan Kursus Pra Nikah

Pasangan kursus pra nikah adalah calon pengantin pria dan wanita yang

mengikuti kursus pra nikah sebelum melangsungkan perkawinan melalui

pembekalan dan konseling mengenai pernikahan.

3. Remaja usia pra nikah

Remaja usia nikah adalah remaja yang telah cukup umur atau dewasa

dengan usia laki-laki muslim sekurang-kurangnya 19 tahun dan

perempuan muslimah 16 tahun.

4. Tokoh masyarakat di Kecamatan Tondong Tallasa

Dari penentuan informan yang telah di tentukan, maka penulis mengambil

18 orang sebagai informan pada penelitian ini dimana pada rinciannya terdiri atas

ketua dan staf KUA Kecamatan Tondong Tallasa, 12 pasangan kursus pra nikah, 2

remaja usia nikah dan 2 masyarakat setempat.

Page 56: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

43

E. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian merupakan suatu alat bantu yang digunakan peneliti

dalam mengumpulkan data di lapangan. Instrument penelitian sangat penting di

miliki dalam melakukan suatu penelitian sehingga data yang di peroleh itu lebih

akurat dan relevan berdasarkan pada pokok permasalahan yang sedang dikaji.

Adapun yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Lembar Observasi

Lembar observasi adalah sebuah pedoman terperinci yang didalamnya

memuat tentang langkah-langkah yang dilakukan saat observasi

dilapangan mulai dari merumuskan masalah, kerangka teori untuk

menjabarkan perilaku yang akan diobservasi, prosedur dan teknik

perekaman, kriteria analisis hingga interpretasi.

2. Pedoman wawancara

Pedoman wawancara adalah alat yang digunakan dalam melakukan

wawancara yang digunakan untuk bagaiamana dapat memperoleh

informasi dan informan yang berupada daftar pertanyaan sehingga alur

daripada wawancara yang dilakukan dapat terarah dan maksimal.

3. Alat/ bahan dokumentasi

Alat/bahan dokumentasi adalah benda yang dipakai dalam

mempermudah mengerjakan suatu penelitian. Penggunaan alat/ bahan

dokumntasi sangan penting dalam proses pengumpulan data di lapangan.

Dalam melakukan penelitian digunakan Handphone untuk merekam

wawancara, kamera yang berfungsi untuk mendokumentasikan proses

Page 57: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

44

wawancara atau hal-hal yang di anggap penting serta alat tulis untuk

mencatat hal-hal yang dianggap penting dalam proses wawancara.

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan menggunakan

metode sebagai berikut:

a. Wawancara

Wawancara adalah proses pengumpulan data dengan meminta

keterangan secara langsung kepada informan mengenai keterangan atau

pendapat yang di ketahuinya mengani suatu pokok permasalahan. Dalam

pengumpulan data dengan metode wawancara sebelumnya peneliti

membuatkan sebuah daftar pertanyaan yang berisi pokok-pokok

permasalahan yang akan dipertanyakan yang kemudian akan menjadi

data pendukung dalam proses penelitian

b. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara turun ke

lapangan demi memperoleh data secara langsung. Observasi dilakukan di

Kecamatan Tondong Tallasa, Kabupaten Pangkep. Dalam hal ini yang

diobservasi adalah Kepala dan Staff di Kantor Urusan Agama (KUA)

serta Masyarakat Kecamatan Tondong Tallasa. Observasi di lakukan guna

membuktikan dari data yang telah diperoleh dari hasil wawancara. Hal ini

pennting dilakukan untuk bagaiamana peneliti dapat menilai secara

langsung tentang hal-hal yang dianggap penting.

Page 58: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

45

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah proses pengumpulan informasi atau bukti

yang di ambil saat melakukan penelitian di lokasi. Dokumentasi sangat

penting di lakukan sebagai data penunjang dalam penelitian, adapaun

yang termasuk dalam dokumetasi adalah berupa gambar, dokumen-

dokumen penting serta hal-hal lain yang dapat menunjang proses

penelitian.

Dari data yang diperoleh secara keseluruhan kemudian disusun

secara deskriptif kualitatif, dalam proses penyususnanya dengan

menjelaskan, mengurai, dan menggambarkan sesuai dengan data yang ada

sesuai permasalahn mengenai efektivitas pelaksanaan kursus pra nikah

sebagai upaya pengurangan angka perceraian dimasyarakt Kecematan

Tondong Tallasa, Kabupaten Pangkep.

G. Teknik Keabsahan Data

Dari semua data yang telah diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan

dokumentasi maka diperlukan sebuah pengujian keabsahan data untuk melihat

keabsahan maka perlu diteliti kreadibilitasnya. Pengecekan keabsahan data dapat

dilakukan dengan teknik Triangulasi. Menurut Sugiono (2013: 274) dalam

bukunya menjelaskan bahwa triangulasi adalah sebuah proses pengecekan atau

pengujian kreadibulitas yang dilakukan terhadap data yang diperoleh. Triangulasi

terbagi atas triangulasi sumber, triangulasi tekhnik pengumpulan data dan waktu.

Page 59: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

46

a. Triangulasi sumber

Pada tahap Tringulasi sumber berarti dilakukan untuk mengkaji

kreadibilitas dari data yang telah diperoleh untuk selanjutnya

mengecek sumber-sumber yang telah di akses dalam memperoleh data

tersebut.

b. Triangulasi teknik

Triangulasi teknik diartikan sebagai pengujian kreadibilitas dari data

yang telah diperoleh dari beberapa sumber yang ada dengan

menggunakan sebuah teknik yang berbeda-beda. Hal ini dilakukan

untuk menguji keabsahan data lebih efisien.

c. Triangulasi waktu

Triangulasi waktu dimana dalam pengumpulan data waktu juga

mempengaruhi dalam kreadibilitas dari data yang telah diperoleh.

Maka untuk itu dalam proses pengujian kreadibilitas data dari

wawancara,observasi dan dokumentasi maka diperlukan teknik dan

waktu yang berbeda untuk memperoleh data yang lebih valid.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dengan cara

mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit yang

simple,mendeskripsikan dan menyusunnya agar mudah dipahami oleh diri sendiri

ataupun orang lain.

Page 60: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

47

Dalam peneitian ini teknik analisis data yang diguanakan adalah

menggunakan teknik deskriptif kualitatif dengan menggunakan data yang telah di

peroleh. Menurut Umar Sidiq dan Moh. Miftachul Chori (2019: 42-46) dalam

bukunya menjelaskan tentang tahap analisis datanya adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dimulai dengan menelaah seluruh data tersedia dari

berbagai sumber yang ada mengenai efektivitas kursus pra nikah sebagai

upaya pengurangan angka perceraian dimasyaakat Kecematan Tondong

Tallasa, Kabupaten pangkep yang di dapat melalui penumpulan data dari

wawancara, observasi dan dokumentasi yang disusun secara sistemetis

agar mudah di pahami.

2. Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, ataau memilih data-data yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting serta dicari tema dan polanya

untuk selanjutnya di masukkan pada proses penyajian data. Reduksi data

adalah proses penyederhanaan, penggolongan serta memilah data yang

telah diperoleh dari informan melalui hasil wawancara, observasi dan

dokumentasi di lokasi Kecamatan Tondong Tallasa sehingga

menghasilkan data yang bermakna dan memudahkan dalam penarikan

kesimpulan.

3. Penyajian Data

Proses penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk yang berbeda-beda

hal ini untuk dilakukan demi mempermudah peneliti dalam menyajikan

Page 61: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

48

suatu data yang mudah dimengerti. Dalam penyajiannya dapat berupa

uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sebagainya. Penyajian

data merupakan proses disaat semua data yang telah diperoleh di susun

dengan mendeskripsikannya yang di susun secara sistematis dari hasil

pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi yang

telah melalui tahap reduksi data sehingga data yang di susun mudah untuk

dipahami.

4. Verifikasi/Penarikan kesimpulan

Verivikasi/Penarikan kesimpulan dalam penelitian kualitatif masih

bersifat sementara yang dapat berubah sejalan dengan berjalannnya waktu

dengan temuan bukti-bukti yang lebih kuat. Penarikan kesimpulan adalah

tahap terakhir dari analisis data kualitatif. Penarikan kesimpulan dari hasil

reduksi data dan penyajian data yang disusun dari hasil penelitin yang

dilakukan.

Page 62: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tondong Tallasa, Kabupaten

Pangkep sudah berdiri sejak tahun 2011 dan telah melakukan pergantian kepala

beberapa kali. Keberadaan Kantor Urusan Agama (KUA) di Kecamatan Tondong

Tallasa ini sudah ada sejak lama namun berada satu atap dengan Kantor

Kecamatan Tondong Tallasa. Hingga pada tahun 2011 keluar dan di dirikan

kantor sendiri yang beralamat di Jalan Batu Bara, Dusun Parang Lombasa Desa

Bantimurung, Kecamatan Tondong Tallasa, Kabupaten Pangkep.

Menurut hasil analisis penelitian keberadaan Kantor Urusan Agama

(KUA) sangat membantu masyarakat setempat. KUA Kecamatan Tondong

Tallasa merupakan salah satu instalasi dari Departemen Agama RI yang bertugas

mengurus berbagai urusan agama islam yang berkaitan urusan lingkup

kecamatan pada suatu kabupaten atau kota. Dalam pelaksanaan tugas di KUA

Kecamatan Tondong Tallasa membantu masyarakat dalam pelayanan urusan

nikah, rujuk, wakaf, dan berbagai layanan keagamaan lainnya dalam lingkup

keagamaan islam pada masyarakat Tondong Tallasa

Page 63: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

50

Kecamatan Tondong Tallasa yang merupakan daerah pegunungan yang

terdiri atas 6 desa yang terdiri atas beberapa dusun yang merupakan satu kesatuan

dalam pelaksanaan pelayanan pemerintah di kecamatan Tondong Tallasa

Kabupaten Pangkep. Berikut ini data statistic Kantor Urusan Agama Kecamatan

Tondong Tallasa.

Tabel 4.1 Data Jumlah Desa Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep

NO

DESA

PENDUDUK

Laki-laki Perempuan

1. Bonto Birao 720 775

2. Lanne 888 944

3. Tondong Kura 960 973

4. Bantimurung 978 977

5. Malaka 453 479

6. Bulu Tellue 1066 1123

JUMLAH 5065 5271

Sumber: Kantor Urusan Agama (KUA) Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep

Jumlah penduduk Kecamatan Tondong Tallasa yang terdiri dari laki-laki

5065 jiwa dan perempuan 5271 jiwa dan tersebar di 6 desa pada satu Kecamatan

Tondong Tallasa, Kabupaten Pangkep yang dimana merupakan mayoritas islam

dengan pemeluk agama Kristen protestan 12 jiwa dan 10.324 jiwa beragama islam

Dalam melakukan pelayanan di masyarakat saat ini berikut struktur organisasi

atau data pegawai di Kantor Urusan Agama Kecamatan Tondong Tallasa

Kabupaten Pangkep

Page 64: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

51

Tabel 4.2 Struktur KUA Kecamatan Tondong Tallasa

Sumber: Kantor Urusan Agama (KUA) Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep

NO

NAMA/NIP

TEMPAT/ TANGGAL

LAHIR

JABATAN

PANGKAT/

GOLONGAN

PENDIDIKAN

TERAKHIR

1. Drs. Abdul Salam, MH

Nip: 19690311 200604 1 002

Pangkajene, 11 Maret 1969 Kepala KUA Penata TK. III/d S.2

2. Jumaena, S.Ag

Nip: 19700521 201412 2 001

Birao, 21 Mei 1970 Peyulu Agama

Islam

Penata Muda III/b S.1

3. Suherah

Nip: 19700808 201412 2 002

Elle, 8 Agustus 1970 Staf Administrasi Pengatur Muda TK.

II/b

SLTA

4. Pattola M

Nip: 19661001 201411 1 002

Bulu Tellue, 1 Oktober 1966 Staf Administrasi Pengatur Muda TK.

1 II/b

SLTA

5. Pahriana Bantimala, 1 Februari 1986 Staf Administrasi SLTA

6. Samanang Bantimurung, 27 Maret 1971 Tenaga Bakti SLTA

Page 65: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

52

Dalam pelaksanaan tugas ditengah masyarakat Kantor Urusan Agama

Tondong Tallasa memiliki sebuah visi misi sebagai berikut:

Visi:

“Mewujudkan Masyarakat Kecamatan Tondong Tallasa yang Taat, Beragama,

Rukun, Cerdas, Mandiri, dan Sejahtera Lahir Batin”

Misi:

1. Meningkatkan kualitas pelayanan keagamaan pada masyarakat

2. Meningkatkan kualitas pelayanan nikah dan rujuk berbasis teknologi

informasi

3. Meningkatkan kualitas bimbingan keluarga sakinah

4. Meningkatkan kualitas pelayanan informasi dan bimbingan haji, zakat, dan

wakaf

5. Meningkatkan peran dan kerja sama Lembaga Keagamaan

6. Memaksimalkan kemitraan umat dan Koordinasi Lintas Sektoral

Adapun dalam pelaksanaannya Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan

Tondong Tallasa, Kabupaten Pangkep memiliki motto “Melayani dengan

Profesional dan Amanah”. Segala bentuk pelayanan yang di lakukan pada

pelayanan KUA Tondong Tallasa dilandaskan pada visi misi dan motto yang ada .

Selain struktur dan visi misi yang ada terdapat pula Standar Operasional

Pelayanan (SOP) yang di berikan oleh pihak KUA dalam pelayanan di masyarakat

Tondong Tallasa terdiri atas:

Page 66: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

53

Tabel 4.3 Standar Operasional Pelayanan (SOP) KUA Tondong Tallasa

NO JENIS PELAYANAN SATUAN

UKURAN

STANDAR/TARGET

A. Standar Pelayanan Operasional

Bidang Organisasi dan

Ketatalaksanaan

1. Pembinaan karyawan/karyawati

dalam hal pelayanan pada

Masyarakat

Bulan/kali 3/1

2. Pembinaan pembantu penghulu Triwulan/kali Bulan April, Juli,

Oktober

3. Penyampaian Laporan ke Kantor

Kementrian Agama Kabupaten

Pangkep yang meliputi Laporan

a. Bulanan

b. Triwulan

c. Semester

d. Tahunan

Tanggal/bulan

Bulan

Bulan

Tanggal/bulan

24/Bulan

5/Bulan April, Juli,

Oktober, Januari

Oktober, Januari

24/Desember

4. Pemberian informasi Data

Keagamaan

Menit 30

5. Pemberian surat/blangko

keterangan masuk islam

Jam 1

Page 67: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

54

B Standar Pelayanan Teknis dan

Administrasi Nikah/Rujuk

1. Pemberitahuan Biaya Pencatatan

Nikah/Rujuk

Menit 5

2. Penyerahan Formulir Model N1,

N2, N3, N4, dan N7

Menit 5

3. Pencatatan dan penelitian

persyaratan nikah

Menit/pasang 30/1

4. Penasehatan calon pengantin/

kursus pra nikah

Menit/pasang 30/1

5. Konfirmasi waktu pelaksanaan

aqad nikah

Menit/pasang 5/1

6. Pengumuman kehendak

nilai/jadwal pernikahan

Menit/pasang 5/1

7. Cetak buku nikah Menit/pasang 5/1

8. Pemyerahan kutipan akta nikah

kepada pengantin (NA)

Menit/pasang 5/1

9. Pemberian rekomendasi nikah Menit/pasang 10/1

10. Pemberian surat keterangan Menit/pasang 20/1

11. Legalisir kutipan akta nikah (NA) Menit/pasang 5/1

12 Pemberian duplikat kutipan akta

nikah (NA)

Menit/pasang 20/1

13 Konsultasi rumah tangga (BP4) Menit 45

Page 68: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

55

14 Akta ikrar wakaf Bulan 1

Sumber: Kantor Urusan Agama (KUA) Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep

Berdasarkan jenis pelayanan yang ada di atas terbagi atas 2 yaitu Standar

Pelayanan Operasional Bidang Organisasi dan Ketatalaksanaan serta Standar

Pelayanan Teknis dan Administrasi Nikah/Rujuk dimana di dalamya terdapat

berbagai layanan yang di berikan berdasarkan pada kebutuhan masyarakat di

KUA Kecamatan Tondong Tallasa, Kabupaten Pangkep dalam melayani

masyarakat. Adapun dalam pelaksanaannya berbagai fasilitas berupa sarana dan

prasarana yang tersedia dan digunakan dalam pemenuhan layanan masyarakat

setempat yaitu:

Tabel 4.4 Sarana dan prasarana di Kantor Urusan Agama Tondong Tallasa

Sumber: Kantor Urusan Agama (KUA) Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep

SARANA DAN PRASARANA

Nama Barang JML Ruangan JML Peralatan dan

mesin

JM

L

Meja 8 Ruangan kepala 1 Printer 1

Kursi 15 Ruang penyuluh 1 Computer 1

Lemari 4 Ruang operator 1 Kipas angina 1

Papan informasi dan

data

6 Ruang balai

nikah

1 Tv 1

WC 1

Ruang Dapur 1

Page 69: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

56

Dari table yang diatas Kantor Urusan Agama Tondong Tallasa belum

memenuhi kriteria sebagai kantor pelayanan publik, dilihat dari kurangnya sarana

dan prasarana yang ada menyebabkan kurang efektifnya pelayanan yang

diberikan. Terlebih lagi kurangnya personal atau staf yang ada menyebabkan

system pelayanan kurang memadai karena tugas-tugas dan personal tidak sejalan

sehingga tidak dapat memenuhi secara penuh pelayanannya. Namun dengan

berbagai kekurangan yang ada pihak dari KUA selalu memberikan pelayanan

sebaik mungkin dalam memnuhi kebutuhan masyarakat sekitar

B. Hasil Penelitian

1. Hasil observasi dan dokumentasi

Karakteristik Responden

1. Kepala KUA dan staf

NO

Responden

Umur

Jenis

kelamin

Pekerjaan

Ket

L P

1) AS 52

Kepala KUA

Tondong

Tallasa

-

2) P 53

Staff KUA

Tondong

Tallasa

-

Page 70: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

57

2. Pasangan kursus pra nikah

NO

Responden

Umur

Pekerjaan

Alamat

Ket

1. Bapak S dan Ibu

R

29 dan 24 Staf kantor

Desa

Malaka

Desa Malaka Mengikuti

kursus pra

nikah

2. Bapak A dan Ibu

S

28 dan 24 Wiraswasta

dan IRT

Desa Malaka Mengikuti

kursus pra

nikah

3. Bapak MI dan

Ibu A

26 dan 24 Staf desa

Bulutellue

dan IRT

Desa

Bulutellue

Mengikuti

kursus pra

nikah

4. Bapak AW dan

Ibu

26 dan 24 Sopir dan

IRT

Desa Bulu

Tellue

Mengikuti

kursus pra

nikah

5. Bapak MR dan

Ibu DR

27 dan 27 Guru dan

IRT

Desa

Bantimurung

Mengikuti

kursus pra

nikah

6. Bapak F dan Ibu

S

24 dan 21 Pedagang

dan IRT

Desa

Bantimurung

Mengikuti

kursus pra

nikah

7. Bapak H dan Ibu

AA

24 dan 21 Sopir dan

IRT

Desa

Tondong

Kura

Mengikuti

kursus pra

nikah

8. Bapak J dan Ibu

A

25 dan 26 Pegawai Desa

Tondong

Mengikuti

kursus pra

nikah

Page 71: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

58

Kura

9. Bapak MN dan

Ibu

26 dan 24 Wartawan

dan Perawat

Desa Lanne Mengikuti

kursus pra

nikah

10. Bapak OS dan

Ibu NI

31 dan 33 Pegawai Desa Lanne Mengikuti

kursus pra

nikah

11. Bapak AB dan

Ibu S

28 dan 26 Guru dan

Bidan

Desa Bonto Mengikuti

kursus pra

nikah

12. Bapak A dan Ibu

S

28 dan 27 Wiraswasta

dan IRT

Desa Bonto Mengikuti

kursus pra

nikah

3. Remaja usia nikah

NO

Responden

Umur

Jenis kelamin

Pekerjaan

Ket

L P

1.

SFA

22

Mahasiswa

Belum

mengikuti

kursus pra nikah

2.

I

24

Staf Desa

Malaka

Belum

mengikuti

kursus pra nikah

Page 72: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

59

4. Masyarakat

NO

Responden

Umur

Jenis kelamin

Pekerjaan

Ket

L P

1.

MS

31

Wiraswasta

Belum

mengikuti

kursus pra

nikah

2.

A

27

IRT

Belum

mengikuti

kursus pra

nikah

2. Hasil Wawancara

a. Pelaksanaan kursus pra nikah di KUA Kecamatan Tondong

Tallasa, Kabupaten Pangkep.

Kursus pra nikah merupakan suatu hal yang oenting dilakukan oleh

para pasangan calon penganting sebelum naik pelaminan atau sebelum

akad nikah. Dimana pelaksanaannya dilakukan di KUA masing-masing

daerah dengan prosedurnya masing-masing. Kursus pra nikah ini

dilakukan sebagai upaya dalam pengurangan angka perceraian, KDRT,

ataupun perselisihan yang kerap terjadi di masyarakat. Pelaksanaan kursus

pra nikah ini didasarkan pada Peraturan Direktural Jendral Bimbingan

Masyarakat Islam, Kementrian Agama Nomor DJ.II/542 Tahun 2013

Page 73: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

60

Tentang Pedoman Pelaksanaan Kursus Pra Nikah. Di Kecamatan Tondong

Tallasa sendiri dari tahun 2017 sampai tahun 2021 (sampai April) data

pendaftar calon pengantin itu mengalami peningkatan. Hal ini sesui

dengan data yang ada di KUA Tondong Tallasa, Kabupaten pangkep.

Table 4.5 Data nikah di KUA Tondong Tallasa, Kabupaten Pangkep

Bulan Angka Perceraian untuk 5 Tahun Terakhir

2017 2018 2019 2020 2021(sampai

April)

Januari 3 10 2 4 1

Februari 3 6 8 5 6

Maret 5 9 4 17 5

April 10 12 11 4 0

Mei 8 6 1 9

Juni 10 8 12 7

Juli 5 3 4 16

Agustus 10 5 17 5

September 6 9 6 11

Oktober 11 8 11 19

November 5 11 11 3

Desember 2 5 5 4

JUMLAH 78 95 99 104 12

Sumber: Kantor Urusan Agama (KUA) Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep

Page 74: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

61

Dari data di atas dapat kita lihat bahwa pasangan calon pengantin

yang tercatat dan mengikuti kursus pra nikah setiap tahunnya mengalami

peningkatan dimana masing-masing status pernikahan yang berbeda yaitu

ada yang untuk pertama kali menikah atau bahkan sudah yang kedua atau

ketiga kalinya.

Berdasarkan wawancara dengan P (Wawancara, 08 April 2021)

menyatakan sebagai berikut:

“Pelaksanaan kursus pra nikah ini sudah lancar, kita kasi bimbingan,

pencerahan tentang bagaiamana berumah tangga, sehingga sangat

penting karena dapat mengurangi angka perceraian dan

permasalahan rumah tangga.”

Penuturan lain menurut AS (Wawancara 09 April 2021) yang menyatakan

sebagai berikut:

“Pelaksanaan kursus pra nikah sangat penting sekali yang pertama

dalam hukum syariat calon pengantin itu belum siap mentalnya maka

dalam segi hukum syariat, positif apalagi hukum adat. Karena

pencatatan nikah itu yang kita pake hukum syariat, hukum positif

dan hukum adat. Jadi kalau ada atau kebiasaan masyarakat dimana

sudah ada yang lamar terus umurnya belum sampai dilarang atau

tidak dilarang maka akan tetap di lakasanakan apalagi kalua bentuk

kecelakaan tapi pencatatanya tidak bisa kita lakukan. Kita dari pihak

KUA itu tidak memberikan izin tidak bisa juga melarang, jadi

terserah kita tidak terlibat karena ketika kita terlibat kita akan

melakukan pelanggaran sebenarnya kita terpidana kalau kita

melibatkan.”

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat di simpukan bahwa

kursus pra nikah ini sangat penting di lakukan oleh para pasangan calon

pengantin untuk dimana mereka di bimbing dan diberikan arahan-arahan

sebelum akad nikah. Dalam pelaksanaannya kursus pra nikah ini di

harapkan dapat menjadi tambahan ilmu pengetahun para pasangan calon

pengantin yang hendak melangsungkan pernikahan. Para calon pengantin

Page 75: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

62

yang hendak menikah maka di wajibkan untuk mengikuti kursus pra nikah

ini. Seperti yang di kemukakan oleh informan menurut AS (Wawancara 09

April 2021) yang mengatakan:

“Wajib dilakukan, tapi kondisinya di KUA kita itu tidak

memungkinkan karena jaraknya kasian. Wajib hukumnya karena ada

aturannya. Apalagi kalau dia masih status perjaka dengan perawan.”

Hal yang hampir sama juga di kata oleh responden P (Wawancara

08 April 2021) yang mengatakan :

“Iya di wajibkan ikut pasangan yang mendaftar menikah di sini”

Kursus pra nikah ini tidak hanya di lakukan semata-mata demi

kepentingan satu pihak namun dampak positif dari apa yang di dapat ini

bisa menjadi bekal tersendiri bagi pasangan kursus pra nikah atau bahkan

remaja usia nikah. Dalam pelaksanaan kursus pra nikah ini mengikuti

beberapa prosedur atau syarat yang di berikan oleh pihak KUA

Berdasarkan wawancara dengan pasangan A dan S (Wawancara 12

April 2021)dimana pihak A menuturkan:

“Kalau untuk syarat-syaratnya pada saat itu cuman bawa semacam

biodata seperti KTP kalau saya dulu”

Dan dari pihak S menuturkan

“Kalau saya kemarin itu harus lengkap surat pengantar dari laki-laki,

surat kesehatan, dan lainnya.”

Hal yang sama juga di kemukakan oleh pasangan MN dan RW

(Wawancara 20 April 2021 )yang dimana mengatakan:

“Pastinya ada syarat misalnya itu surat pengantar dari Desa sebagai

bentuk persyaratan bahwa setuju Pemerintah, ada KTP yah intinya di

tau dulu dari desa baru di bawa ke KUA. Kalau yang dari laku-laki

yah haruh bawa berkas calonnya”

Page 76: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

63

Dari segi pelaksanaannya para pasangan calon pengantin akan di

berikan bimbingan mengenai tentang kehidupan berrumah tangga baik

sebelum atau sesudah menikah untuk lebih memberikan pemahaman yang

lebih kepada para calon pengantin maka dari itu kursus pra nikah ini wajib

di ikuti oleh seluruh pasangan kursus pra nikah selain sebagai penambahan

bekal juga sebagai salah satu kelengkapan berkas di KUA.

Untuk itu dalam suatu pelaksanaan kursus pra nikah di antaranya

mencakup beberapa komponen di bagai berikut:

1. Muatan materi

Pada muatan lampiran peraturan Direktural Jendral Bimbingan

Masyarakat Islam Kementrian Agama Nomor DJ.II/542 Tahun 2013

Tentang Pedoman Penyelenggaraan Kursus Pra Nikah yang terdiri dari UU

Perkawinan, UU KDRT, UU Perlindungan anak, fungsi agama,

reproduksi,ekonomi,social dan lainnya.

Berdasarkan hasil wawancara oleh pasangan A dan S (Wawancara 12

April 2021) yang mengatakan bahwa :

Pihak A menyatakan:

“Sebelumnya di tanya-tanya tentang kesiapan, alasan mau nikah dan

ada semacam bercanda-canda dulu sama KUA nya pada saat itu,

dimana ketemu, sudah berapa lama kenalan, sudah mantap,

kemudian diberikan semacam nasehat-nasehat cara komunikasi

dengan istri, tanggung jawab dengan istri dan banyak juga

pertanyaan-pertanyaan dan nasehat-nasehat yang masuk. Kalau saya

dulu masalah pernikahan dalam ilmu agama da ilmu hukum itu

secara khususnya.”

Page 77: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

64

Sedangkan pihak S menyatakan:

“Kalau saya langsung di beri nasehat kayak bagaimana cara bersikap

baik dengan suami, bagaimana menjadi istri yang baik begitu, yah

seperti uu pernikahan tapi sih sedikit ji saya kudapat.”

Hal yang hampir sama juga di kemukakan oleh pasangan MN dan

RW (Wawancara 20 April 2021) yang dimana pihak MN mengatakan

bahwa:

“Materia da beberapa sih yang ada di tes mengaji Triqul, terus ada

nasehat-nasehat terkait hak dan kewajiban sebagai suami dan istri.”

Dan pihak RW mengatakan:

“Materinya itu toh lebih banyak mempelajari tentang mengasuh anak

di ajarkan memang pada saat kursus ini”

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat di simpulkan

bahwasannya dalam pelaksanaan kursus pra nikah ini dapat menerima atau

memperoleh berbagai macam hal yang berguna sebagai awal pengetahun

sebelum menikah. Dimana dalam implementasinya diharapkan para

peserta kursus pra nikah ini dapat mengaplikasikannya ke kehidupan

sehari-hari guna terciptanya keluarga yang sakinah, mawaddah dan

warahmah.

2. Narasumber

Narasumber atau pembawa materi dalam kursus pra nikah ini juga di

atur dalam peraturan Direktural Jendral Bimbingan Masyarakat Islam

Kementrian Agama Nomor DJ.II/542 Tahun 2013 Tentang Pedoman

Penyelenggaraan Kursus Pra Nikah dimana didalam nya terdiri dari

konsultal keluarga, tokoh agama, psikolog dan professional bidang.

Namun tidak dapat di pungkiri bahwasannya dalam pelaksanaan kursus

Page 78: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

65

pra nikah di KUA Tondong Tallasa ini hanya terdiri dari tokoh agama atau

ketua dan staf yang ada saja.

Berdasarkan hasil wawancara di lapangan oleh informan P

(Wawancara 08 April 2021) menyatakan bahwa:

“Kalau untuk narasumbernya sendiri kami dari pihak KUA itu

kadang dari kepala KUA, penyuluh konsional juga biasa juga staf.”

Hal yang sama juga di sampaikan oleh pasangan kursus pra nikah

yaitu J dan A (Wawancara 08 Mei 2021) yang menyatakan:

“Kalau untuk narasumbernya dari kepala KUA dan di damping juga

oleh stafnya”

Berdasarkan hasil wawancara di atas maka dapat di ketahui bahwa

narasumber yang di sediakan oleh pihak KUA Tondong Tallasa, itu

beragam dan sudah memenuhi peraturan yang ada.

3. Sarana dan prasarana pembelajaran

Dalam kursus pra nikah sarana merupakan penunjang dalam efektifnya

suatu kegiatan yang akan di laksanakan begitu pun dengan pelaksanaan

kursus pra nikah kursus pra nikah di KUA Tondong Tallasa dimana

pasangan akan diberikan sebuah bacaan berupa silabus atau modul yang

dimana merupakan acuan atau pegangan kepada pasangan kursus pra

nikah

Pada wawancara pada informan P (Wawancara 08 April 2021)

Menyatakan bahwa:

“Iya dikasi itu semacam silabus tentang tahara dan lainnya. Untuk

prasarananya sendiri yah kurang mendukung sebenarnya karena masih

banyak kekurangannya”

Sedangkan pada pasangan kursus pra nikah oleh A dan S (Wawancara 12

April 2021) menyatakan bahwa:

Page 79: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

66

“Untuk sarana dan pra sarananya sendiri itu sudah bisa dibilang 60%

lah karena kurang lengkap”

Penuturan yang hampir sama juga dikemukan oleh pasangan J dan A

(Wawancara 08 Mei 2021) yang dimana pihak A mengatakan

“Dari segi sarana dan prasarana sepertinya masih perlu di tingkatkan

tapi yah sudah lumayan bagus, penyampaiannya lumayan bagus yah

itulah masih perlu di tingkatkan”

Dari hasil wawancara diatas maka dapat dikatakan bahwasa sarana

dan prasarana yang di berikan oleh pihak KUA Tondong Tallasa itu masih

kurang memadai atau kurang mendukung. Namun dalam pelaksanaan

tugas-tugas seperti salah satunya kursus pra nikah ini sudah dapat berjalan.

4. Sertifikat

Sertifikat sendiri atau tanda bukti yang diberikan oleh pihak KUA bagi

para peserta kursus pra nikah yang telah mengikutinya dimana seritifikat

ini disiapkan oleh organisasi atau lembaga atau badan yang

menyelenggarakan kursus pra nikah ini.

Berdasarkan wawancara dengan informan P (Wawancara 08 April

2021) yang menyatakan bahwa:

“Jadi bagi para pasangan calon pengantin yang telah mengikuti

kursus pra nikah ini, kita dari pihak KUA memberikan semacam

piagam atau sertifikat sebagai tanda bukti telah mengikuti kursus pra

nikah ini”

Hal yang hampir sama juga di kemukakan oleh pasangan J dan A

(Wawancara 08 Mei 2021) yang mengatakan:

“Iya ada, kemarin itu diberikan berupa sertifikat yang nantinya

digunakan untuk mengambil buku nikah”

Dari apa yang ada di atas ini maka pelaksanaan kursus pra nikah

ini bukan semata-mata demi kepentingan pihak KUA saja namun juga

pada pasangan kursus pra nikah ini terlebih mereka tidak hanya

Page 80: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

67

mendapatkan ilmu-ilmu mengenai masalah rumah tangga tetapi juga

diberikan sebuah sertifikat atau tanda bukti telah mengikuti kursus pra

nikah. Yang dimana selanjutnya sertifikat itu akan masuk sebagai

pemberkasan di KUA.

b. Kursus pra nikah sebagai upaya pengurangan angka perceraian

Tujuan pelaksanaan kursus pra nikah sendiri adalah untuk

mengurangi perceraia, perselisihan, KDRT dan lainnya. Hal ini sesuai

pada peraturan peraturan Direktural Jendral Bimbingan Masyarakat Islam

Kementrian Agama Nomor DJ.II/542 Tahun 2013 Tentang Pedoman

Penyelenggaraan Kursus Pra Nikah. Hal ini juga yang menjadi tujuan

utama di KUA Tondong Tallasa ini selain pada pelaksanaan kursus pra

nikah ada berbagai bentuk pelayanan islam lainnya seperti haji, zakat dan

lainnya.

Saat ini perceraian di masyarakat sudah menjadi sesuatu yang biasa

di dengar dengan latar belakang masalah yang berbeda-beda. Di

Kabupaten Pangkep sendiri angka perceraian sudah menurun dari 5 tahun

terakhir. Hal ini berdasarkan pada situs Sistem Informasi Penelususran

perkara (SIPP) Pengadilan Agama Pangkajene yang dimana menunjukan

angka perceraian sebagai berikut:

Tabel 4.6 Data perceraian Pengadilan Agama Pangkajene

NO. PERCERAIAN JUMLAH

1. 2017 558

2. 2018 548

3. 2019 523

4. 2020 518

5. 2021 ( Sampai April) 180

Sumber: Situs Sistem Informasi Penelususran Perkara (SIPP)

Page 81: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

68

Berdasarkan data di atas dapat kita lihat bahwa angka perceraian

yang ada di masyarakat setiap tahunnya mengalami penurunan yang cukup

signifikan. Untuk itu maka tujuan dari apa yang ingin di capai dari

pelaksanaan kursus pra nikah ini dapat di katakana berjalan dengan baik.

Dari hasil wawancara dengan informan AS (Wawancara 09 April 2021)

menyatakan bahwa:

“Angka perceraian itu tinggi karena yang pertama dari segi

pendidikan, desakan ekonomi, ketatnya persaingan sehingga banyak

yang suami selingkuh kalau bukan suami maka istrinya yang

selingkuh hal ini terjadi karena desakan ekonomi, bagaiamana lagi

kalau dia kawin muda, belum sampai umurnya baru nikah, ada

anaknya satu sudah bentrok dan faktor umur juga”

Hal lain juga di kemukan oleh remaja usia nikah I (Wawancara 15 Mei

2021) yang menyatakan:

“Itulah mengapa pengadaan kursus pra nikah untuk diberikan

penjelasan yang lebih kepada atau calon pengantin sebelum

melanjutkan kejenjang pernikahan yang lebih serius.mengingat

banyaknya pernikahan di bawah umur. Sehingga perceraian di

masyarakat mungkin ada tapi tidak signifikan”

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat di simpulkan bahwa

perceraian yang terjadi di masyarakat itu diakibatkan oleh berbagai faktor-

faktor seperti kurangnya pemahaman, pendidikan, desakan ekonomi dan

adanya pernikahan dini dimana dari segi kesiapan baik dari pengetahuan

dan fisik belum siap sehingga suatu perceraian itu dapat terjadi.

Berdasarkan hasil observasi langsung di lapangan tidak jarang ditemui

ditengah-tengah masyarakat Tondong Tallasa ini mengenai pernikahan

dini dengan berbagai alasan yang melatar belakanginya seperti, hamil

duluan, keterbatasan ekonomi atau bahkan dari pihak orang tuanya sendiri

yang sudah ingin menikahkan anaknya. Hal ini merupakan di luar

Page 82: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

69

tanggung jawab pihak KUA sebagai pencatatan kawin di masyarakat

Tondong Tallasa dimana yang kita ketahui bahwa usia nikah bagi laki-laki

dan perempuan itu sama-sama 19 tahun.

Dari pelaksanaan kursus pra nikah ini diharapakan dapat menjadi

jalan keluar dari berbagai permasalahan rumah tangga yang kerap terjadi

di masyarakat sekitar terlebih pada perceraian. Berdasarkan hasil

wawancara dengan masyarakat informan A (Wawancara 23 Mei 2021)

mengenai kursus pra yang menyatakan bahwa:

“Bisa berkurang karena adanya kegiatan saling kenal sebelumnya

dan keterbukaan sikap pribadi masing-masing. Maka membangun

komunikasi yang baik, dan saling adanya keterbukan dalam rumah

tangga dapat menciptakan keluarga yang di inginkan”

Hal lain juga di kemukan oleh masyarakat inisial MS (Wawancara 20 Mei

2021) yang mengatakan bahwa:

“Saya pikir sangat baik itu makanya kalau di perbanyak kursus-

kursus seperti ini saya rasa pasangan suami istri akan lebih jelas,

bagaimana tujuannya berrumah tangga dimana dalam hal

berhubungan apapun itu pacaran, back streat atau suami istri lah

paling penting itu komunikasi, mau pahit atau manis harus selalu di

komunikasikan maka akan tercipta itu kelurga yang sakinah itu”

Dari hasil wawancara di atas maka dapat kita simpulkan bahwa

suatu hubungan rumah tangga akan terjalin dengan baik apabila adanya

saling keterbukaan dan komunikasi yang baik sehingga hubungan itu akan

terjalin lebih erat. Serta dalam penyelesaian masalah-masalah rumah

tangga seorang suami atau istri tidak boleh mementingkan ego sendiri

karena dalam suatu keluarga itu di bangun bersama-sama dengan saling

percaya, keterbukaan komunikasi yang lancer sehingga berbagai

permasalahan rumah tangga yang dimana kita ketahui pasti di hindari oleh

setiap orang. Karena setiap orang yang berkeluarga pasti menginginkan

Page 83: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

70

sebuah keluarga bahagia, sakinah, mawaddah, dan warahma terlebih

menghindari yang namanya perpisahan atau perceraian.

C. Pembahasan

1. Pelaksanaan kursus pra nikah di KUA Tondong Tallasa,

Kabupaten Pangkep

Kursus pra nikah adalah sebuah pemberian pemahaman bagi para

calon pengantin atau remaja usia nikah tentang bagaiamana kehidupan

sebelum dan sesudah menikah. Hal-hal yang harus dilakukan baik

suami ataupun istri dari segi hak dan kewajibannya dalam membangun

rumah tangga. Hal yang sama pada KUA Tondong Tallasa yang

dimana mewajibkan semua pasangan calon pengantin unruk mengikuti

kursus pra nikah ini demi mewujudkan keluarga yang sakinah,

mawaddah, dan warahmah.

Dalam pelaksanaan kursus pra nikah yang di langsung di KUA

Tondong Tallasa ini sudah dapat dikatakan baik. Baik dari segi

pelaksanaan dan pelayanan yang ada menyebabkan kursus pra nikah di

KUA Tondong Tallasa dapat berjalan dengan baik. Hal ini sejalan

dengan penelitian dalam jurnal Halimah Dian Nastity & Heru

Siswanto (2019) yang berjudul “Penyelenggaraan “Kursus Pra Nikah”

dalam perspektif pendidikan luar sekolah di Badan Penasehat,

pembinaan, dan pelestarian Perkawinan” yang menyatakan bahwa

terdapat dua faktor yang mempengaruhi pelaksanaan Kursus pra nikah

yang terdiri atas faktor pendukung dan faktor penghambat dalam

pelaksanaan kursus pra nikah Dari keberadaan faktor-faktor yang ada

Page 84: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

71

ini dimana terdapat faktor pendukung yang terdiri dari adanya

dukungan biaya, waktu yang di berikan serta diperkuatnya keberadaan

kursus pra nikah juga dengan adanya surat edaran dari Direktural

Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Kementrian Agama Nomor

DJ.II/542 Tahun 2013 tentang pedoman penyelenggaraan Kursus Pra

Nikah. Dalam pelaksanaan kursus pra nikah di KUA Tondong Tallasa

yang dimana dalam kelancaran pelaksanaan kursus pra nikah ini

didasarkan pada faktor pendukung yang ada.

Dalam faktor penghambat dalam pelaksanaan kursus pra nikah

ini terdapat pada keterbatasan dana, keterbatasan sarana dan pra sarana

memang sangat penting dalam suatu pelaksanaan kegiatan termasuk

pelaksanaan kursus pra nikah di KUA Tondong Tallasa sendiri

keterbatasan sarana dan pra sarana yang ada menjadi kendala tersendiri

bagi para peserta ataupun para staff yang dimana keterbatasan yang

ada kadang menghambat pelaksanaan tugas-tugas bahkan dalam

pelaksanaan kursus pra nikah. Waktu pelaksanaan kursus pra nikah

yang tidak tepat waktu atau hari jam kerja calon pengantin. Namun

dari berbagai keterbatasan yang ada ini bukan sebuah penghalang

dalam demi berjalanya kursus pra nikah ini. semua keterbatasan dan

kekurangan yang ada di jadikan sebuah pembelajan untuk kedepannya

dapat lebih baik lagi.

Pelaksanaan kursus pra nikah yang dilaksanakan di KUA

Tondong Tallasa sangat penting dilakukan demi terciptanya

masyarakat yang lebih sejahtera dengan upaya dalam mengurangi

Page 85: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

72

angka percerain di masyarakat sekitar. Hal ini hampir sama dengan

penelitian yang dilakukan oleh Darmawati, D., & Haddade, H. (2020)

dengan judul “Efektivitas Penyuluhan BP4 dalam Menekan Angka

perceraian di kota Makassar” yang dimana mengatakan bahwa

pengadaan kursus pra nikah dilakukan dengan upaya menumbuhkan

kesadaran kedua belah pihak terkait hak dan kewajiban serta tanggung

jawab kedua belah pihak yang bersangkutan. Maka itu pula yang

terjadi di KUA Tondong Tallasa dimana pelaksanaan kursus pra nikah

ini di berikan kepada calon pengantin yang hendak melangsungkan

pernikah sebagai sebuah syrat yang harus di ikuti di KUA. Dengan

tujuan yang ingin di capai yaitu untuk menciptakan keluarga yang

sakinah, mawaddah, dan warahmah.

2. Kursus pra nikah sebagai upaya pengurangan angka perceraian di

masyaraka Tondong Tallasa, Kabupaten Pangkep.

Dalam suatu rumah tangga berbagai permasalahan yang muncul di

dalamnya sudah sering kita dengar tidak jarang dari berbagai

permasalahan yang ada itu terjadi perselisihan yang tidak dapat

terselesaikan sehingga menyebabkan perceraian antara keduanya

terjadi. Dari berbagai faktor penyebab perceraian yang ada pada setiap

rumah tangga itu memilki permasahan yang berbeda-beda. Dalam

masyarakat Tondong Tallasa berdasarkan observasi yang di lakukan

penyebab perceraian terjadi karena adanya krisis ekonomi atau

perselingkuhan yang terjadi baik istri ataupun suami, kurangntya

pendidikan serta adanya perbedaan agama. Hal ini juga di dasarkan

Page 86: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

73

pada jurnal Desminar (2017) dengan judul “Peran BP4 lembaga

penyuluhan dalam mengendalikan perceraian (Studi kasus kecamatan

koto tengah) bahwasanya menjelaskan ada beberapa faktor penyebab

terjadinya perceraian di setujui dengan adanya perzinahan atau

ketidakharmonisan dalam rumah tangga KDRT atau adanya ketidak

cocokan antara suami ataupun istri. Begitupula yang terjadi di

masyarakat tondong tallasa berbagai permasalahan rumah tangga yang

terjadi sehingga menyebabkan terjadinya suatu perceraian yang di

ambil sebagai jalan keluar di keluarganya.

Dari berbagai permasalahn yang timbul dan berakhir pada suatu

perceraian maka dari itu pentingnya pelaksanaan kursus pra nikah yang

di lakukan di KUA Tondong Tallasa ini diharapkan bukan hanya untuk

saling menambah ilmu tapi sebagai wadah untuk lebih mempermantap

diri sebelum pernikahan. Sehingga hal-hal yang mungkin terjadi

dikemudian hari pada keluarga masing-masing dapat di selesaikan dan

dapat ditemukan solusi dari pokok permasalahan yang ada saat itu.

Maka dari itu sehingga tujuan dari pelaksanaan kursus pra nikah yang

di keluarkan oleh pemerintah ini dapat menjadi suatu hal yang

mensejahterakan masyarakat dalam menciptakan keluarga yang

sakinah, mawaddah, dan warahma serta terhindar dari suatu perceraian.

Page 87: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

74

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, maka peneliti berkesimpulan bahwa

pelaksanaan kursus pra nikah sangat penting di lakukan oleh para calon

pengantin atau remaja usia nikah untuk menambah bekal pengetahuan,

pemahaman, keterampilan dan penumbuhan kesadaran bagi para peserta

tentang kehidupan berumah tangga dan berkeluarga. Di KUA Tondong

Tallasa sendiri pengadaan kursus pra nikah telah dilaksanakan dan

diperuntukan bagi para calon pengantin atau remaja usia menikah di

Kecamatan Tondong Tallasa. Dalam pelaksanaan kursus pra nikah ini sudah

dapat di katakan efektif meskipun berbagai keterbatasan yang ada akan

tetapi dalam pelaksanaanya sudah memenuhi aturan yang ada berdasarkan

peraturan Direktural Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Kementrian

Agama Nomor DJ.II/542 Tahun 2013 Tentang Pedoman Penyelenggaraan

Kursus Pra Nikah

Berdasarkan data perceraian dari situs Sistem Informasi

Penelususran perkara (SIPP) Pengadilan Agama Pangkajene yang

menunjukan bahwa angka perceraian yang ada di Kabupaten Pangkep

mengalami penurunan maka dari itu dapat dikatakan bahwa efektivitas dari

pelaksanaan kursus pra nikah ini sudah terimplementasi di masyarakat

terlebih pada tujuan dari pengadaan kursus pra nikah ini sendiri yaitu

mengurangi angka perceraian di masyarakat. Mengingat bahwa pengadaan

Page 88: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

75

kursus pra nikah ini di wajibkan kepada seluruh KUA yang ada di

Kabupaten Pangkep.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasa, maka peneliti

memberikan saran kepada para masyarakat sekitar atau para pembaca

tentang pentingnya mengikuti kursus pra nikah sebelum melangsungkan

pernikahan karena dengan kursus pra nikah ini para calon pengantin diberi

bekal pengetahuan, keterampilan dalam mewujudkan keluarga yan sakinah,

mawaddah, dan warahma. Dan untuk pemerintah untuk lebih memperhatian

intansi pemerintah yang berada di daerah-daerah terpencil seperti di KUA

Tondong Tallasa agar segala tugas-tugas yang ada dapat berjalan dengan

efektif dalam melayani berbagai kebutuhan masyarakat.

Page 89: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

76

. DAFTAR PUSTAKA

Al-Istanbul, M. M. (2010). Bekal Pengantin . Solo: Aqwam.

Al-Istanbul, S. M. (2012). Kado Pernikahan. Jakarta: Qisthi Press.

Arsyad, A. (2020). Tren Media Sosial terhadap Pengaruh tingginya perceraian di

Kabupaten Pangkep. journal Al-Qadau.

Asmuni, Khori, & Nispu, d. (2017). Hukum Kekeluargaan Islam. Medan: Wal

Ashri.

Desminar. (2017). PERAN PB4 SEBAGAI LEMBAGA PENYULUHAN

DALAM MENGENDALIKAN PERCERAIAN (STUDI KASUS

KECAMATAN KOTO TENGAH). Menara Ilmu, 11(78).

Ghazali, A. R. (2003). Fiqhi Munakat Cet-1. Bogor: Kencana .

H, D., & Hadde, H. (2020). Efektivitas penyuluhan BP4 dalam Menekan Angka

Perceraian di Kota Makassar. Harmoni.

Indar, H., Ahza, I., & Husnani, d. (2004). Potret Wanita Sholeha. Jakarta:

Penamadani.

Jamaluddin, & Amelia, N. (2016). Buku Ajar Hukum Perkawinan .

Lhokseumawe: Unimal Press.

Lampiran Peraturan Diretural Jendral Agama Nomor. DJ/II/542 Tahun 2013

Tentang Pedoman Penyelenggaraan Kursus Pra Nikah

Muzammil, I. (2019). Fiqih Munakahat (Hukum Perkawinan dalam Islam).

Tangerang: Tira Smart.

Nastity, H. D., & Siswanto, H. (2019). Penyelenggaraan "Kursus Pra Nikah"

dalam Perspektif Pendidikan Luar Sekolah di Badan Penasehat,

Pembinaan, dan Pelestarian Perkawinan. Jurnal PLUS UNESA, 8(2).

Nugrahani, F. (2014). Metode Penelitian Kualitatif dalam Penelitian Pendidikan

Bahasa. Surakarta.

Peraturan Diretural Jendral Agama Nomor. DJ/II/542 Tahun 2013 Tentang

Pedoman Penyelenggaraan Kursus Pra Nikah

Sambas, K. (2019). Pola bimbingan BP4 (Badan Penasehat, Pembinaan dan

Pelestarian Perkawinan) dalam mencegah perceraian di KUA Kecamatan

Medan Perjuangan. Medan: Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

Page 90: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

77

Sanjaya, U. H., & Faqih, A. R. (2017). Hukum Perkawinan Islam di Indonesia .

Yogyakarta: Gama Media .

Sidiq, U., & Choiri, M. M. (2019). Metode Penelitian Kualitatif di Bidang

Pendidikan . Ponogoro: CV Nata Karya .

Sudirman. (2018). Pisah demi Sakinah (Kajian Kasus Mediasi Perceraian di

Pengadilan Agama). Jember: Pustaka Radja.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Undang-Undang Nomor: 16 Tahun 2019 Tentang Perkawinan

Wafa, M. A. (2018). Hukum Pernikahan di Indonesia (Sebuah Kajian dalam

Hukum Islam dan Hukum Material). Bandar Baru: YASMI.

Wahab, M. A. (2019). Jatuhkah Talakku? Jakarta Selatan: Rumah Fiqih

Publishing.

Page 91: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

78

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 92: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

79

Lampiran 1

PEDOMAN WAWANCARA

Nama : Anna Nurauliah

NIM : 105431101317

Judul Penelitian : Efektivitas Kursus Pra Nikah sebagai Upaya Pengurangan Angka Perceraian di Masyarakat (Studi di KUA

Kecamatan Tondong Tallasa, Kabupaten Pangkep)

Rumusan Masalah Informan Item Pertanyaan

“Bagaimana Efektivitas Kursus Pra Nikah

dalam Mengurangi Angka Perceraian di

Masyarakat Kecamatan Tondong Tallasa,

Kabupaten Pangkep ?”

1. Ketua dan Staf di KUA Kacamatan

Tondong Tallasa, Kabupaten Pangkep

1. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu dengan

pelaksanaan kursus pra nikah di KUA

Kecamatan Tondong Tallasa ?

2. Apa arti penting dari pelaksanaan kursus pra

nikah bagi pasangan calon pengantin

ataupun remaja usia nikah yang mengikuti

kursus pra nikah ?

3. Apakah calon pengantin yang mendaftar di

Page 93: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

80

KUA ini wajib mengikuti kegiatan kursus

pra nikah ?

4. Apakah ada syarat-syarat tertentu untuk

mengikuti kursus pra nikah ini

5. Apakah hanya pasangan calon pengantin

saja yang dapat mengikuti kursus pra nikah

ini?

6. Materi apa saja yang diberikan pada

pelaksanaan kursus pra nikah?

7. Siapa saja yang menjadi narasumber dalam

pelaksanaan kursus pra nikah ?

8. Apakah sarana dan prasarana yang ada

mendukung dalam pelaksanaan kursus pra

nikah ini?

9. Apakah tanda bukti yang diberikan oleh

Page 94: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

81

pihak pelaksana dari mengikuti kursus pra

nikah ini?

10. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu tentang

berbagai permasalahan rumah tangga yang

timbul di masyarakat?

11. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang

maraknya perceraian di masyarakat ?

12. Apakah kursus pra nikah ini bisa menjadi

solusi dalam mengurangi angka perceraian

dimasyrakat?

13. Menurut Bapak/Ibu bagaimana agar suatu

pernikahan itu bisa terhindar dari berbagai

permasalahan-permasalahan rumah tangga

sehingga dapat tercipta keluarga yang

sakinah,mawaddah dan warahmah?

Page 95: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

82

2. Pasangan kursus pra nikah 1. Apakah sebelumnya telah mengikuti kursus

pra nikah?

2. Apa arti penting dari pelaksanaan kursus pra

nikah bagi pasangan calon pengantin

ataupun remaja usia nikah yang mengikuti

kursus pra nikah ?

3. Apakah ada syarat-syarat tertentu untuk

mengikuti kursus pra nikah ini

4. Materi apa saja yang diberikan pada

pelaksanaan kursus pra nikah?

5. Siapa saja yang menjadi narasumber dalam

pelaksanaan kursus pra nikah ?

6. Apakah sarana dan prasarana yang ada

mendukung dalam pelaksanaan kursus pra

nikah ini?

Page 96: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

83

7. Apakah tanda bukti yang diberikan oleh

pihak pelaksana dari mengikuti kursus pra

nikah ini?

8. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu tentang

berbagai permasalahan rumah tangga yang

timbul di masyarakat?

9. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang

maraknya perceraian di masyarakat ?

10. Apakah tingkat perceraian di masyarakat

saat ini meningkat ?

11. Apakah kursus pra nikah ini bisa menjadi

solusi dalam mengurangi angka perceraian

dimasyrakat?

12. Menurut Bapak/Ibu bagaimana agar suatu

pernikahan itu bisa terhindar dari berbagai

Page 97: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

84

permasalahan-permasalahan rumah tangga

sehingga dapat tercipta keluarga yang

sakinah,mawaddah dan warahmah?

3. Remaja usia nikah 1. Apakah sebelumnya telah mengikuti kursus

pra nikah?

2. Apa arti penting dari pelaksanaan kursus pra

nikah bagi pasangan calon pengantin

ataupun remaja usia nikah yang mengikuti

kursus pra nikah ?

3. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu tentang

berbagai permasalahan rumah tangga yang

timbul di masyarakat?

4. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang

maraknya perceraian di masyarakat ?

5. Apakah tingkat perceraian di masyarakat

Page 98: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

85

saat ini meningkat ?

6. Apakah kursus pra nikah ini bisa menjadi

solusi dalam mengurangi angka perceraian

dimasyarakat?

7. Menurut Bapak/Ibu bagaimana agar suatu

pernikahan itu bisa terhindar dari berbagai

permasalahan-permasalahan rumah tangga

sehingga dapat tercipta keluarga yang

sakinah,mawaddah dan warahmah?

4. Masyarakat sekitar 1. Apakah sebelumnya telah mengikuti kursus

pra nikah?

2. Apa arti penting dari pelaksanaan kursus pra

nikah bagi pasangan calon pengantin

ataupun remaja usia nikah yang mengikuti

kursus pra nikah ?

Page 99: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

86

3. Bagaimana pandangan Bapak tentang

berbagai permasalahan rumah tangga yang

timbul di masyarakat?

4. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang

maraknya perceraian di masyarakat ?

5. Apakah kursus pra nikah ini bisa menjadi

solusi dalam mengurangi angka perceraian

dimasyrakat?

6. Menurut Bapak/Ibu bagaimana agar suatu

pernikahan itu bisa terhindar dari berbagai

permasalahan-permasalahan rumah tangga

sehingga dapat tercipta keluarga yang

sakinah,mawaddah dan warahmah?

Page 100: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

87

Lampiran 2

PEDOMAN OBSERVASI

Nama : Anna Nurauliah

NIM : 105431101317

Judul Penelitian : Efektivitas Kursus Pra Nikah sebagai Upaya Pengurangan

Angka Perceraian di Masyarakat (Studi di KUA Kecamatan

Tondong Tallasa, Kabupaten Pangkep)

NO. Pernyataan YA TIDAK

1. Di KUA Tondong Tallasa

terdapat pelaksanaan kursus pra

nikah

2. Pelaksanaan kursus pra nikah

sudah berjalan berdasarkan surat

edaran dari Direktural Jendral

Bimbingan Masyarakat Islam

Kementrian Agama Nomor

DJ.II/542 Tahun 2013 tentang

pedoman penyelenggaraan

Kursus Pra Nikah.

3. Terdapat peserta kursus pra

nikah

4. Yang dapat mengikuti kursus pra

nikah hanya para calon

pengantin

5. Sarana dan pra sarana di KUA

Page 101: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

88

Tondong Tallasa mendukung

dalam pelaksanaan kursus pra

nikah

6. Terdapat perceraian di

masyarakat Tondong Tallasa

7. Perceraian terjadi hanya pada

perkawinan yang sudah lama

8. Tidak mengikuti kursus pra

nikah menjadi penyebab

terjadinya perceraian

9. Perceraian terjadi karena

berbagai faktor permasalahan

yang berbeda-beda

10. Adanya penurunan angka

perceraian dari penerapan kursus

pra nikah

Page 102: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

89

Lampiran 3

PEDOMAN DOKUMENTASI

Nama : Anna Nurauliah

NIM : 105431101317

Judul Penelitian : Efektivitas Kursus Pra Nikah sebagai Upaya Pengurangan

Angka Perceraian di Masyarakat (Studi di KUA Kecamatan

Tondong Tallasa, Kabupaten Pangkep)

Dokumen Keterangan

Silabus

Modul

Sertifikat

Data pendaftar calon pengantin

Data peserta kursus pra nikah

Data perceraian

Dokumentasi pelaksanaan kursus pra

nikah

Dokumentasi wawacara

Foto

Jurnal

Buku

Page 103: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

90

Lampiran ke 4

Narasumber : Kepala KUA Tondong Tallasa

Nama : Drs. Abdul Salam,MH

Usia : 52

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Jl. Matahari

Wawancara : 09 April 2021

1. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu dengan pelaksanaan kursus pra nikah di

KUA Kecamatan Tondong Tallasa ?

Jawaban : Dalam pelaksanaan kursus pra nikah itu ada yang namanya

kurikulum, kursus itu ada beberapa materi-materi.

2. Apa arti penting dari pelaksanaan kursus pra nikah bagi pasangan calon

pengantin ataupun remaja usia nikah yang mengikuti kursus pra nikah ?

Jawaban : “Pelaksanaan kursus pra nikah sangat penting sekali yang

pertama dalam hukum syariat calon pengantin itu belum siap mentalnya

maka dalam segi hukum syariat, positif apalagi hukum adat. Karena

pencatatan nikah itu yang kita pake hukum syariat, hukum positif dan

hukum adat. Jadi kalau ada atau kebiasaan masyarakat dimana sudah ada

yang lamar terus umurnya belum sampai dilarang atau tidak dilarang

maka akan tetap di lakasanakan apalagi kalua bentuk kecelakaan tapi

pencatatanya tidak bisa kita lakukan. Kita dari pihak KUA itu tidak

memberikan izin tidak bisa juga melarang, jadi terserah kita tidak terlibat

karena ketika kita terlibat kita akan melakukan pelanggaran sebenarnya

kita terpidana kalau kita melibatkan.”

Page 104: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

91

3. Apakah calon pengantin yang mendaftar di KUA ini wajib mengikut i

kegiatan kursus pra nikah ?

Jawaban: “Wajib dilakukan, tapi kondisinya di KUA kita itu tidak

memungkinkan karena jaraknya kasian. Wajib hukumnya karena ada

aturannya. Apalagi kalau dia masih status perjaka dengan perawan.”

4. Bagaimana langkah-langkah atau proses pelaksanaan kursus pra nikah

yang dilakukan pada KUA Kecamatan Tondong Tallasa ini?

Jawaban : Kalau pra nikah itu berarti belum. Kalau sudah calon

pengantin berarti sudah lengkap, karena sudah ada waktunya, dan

tempatnya dimana melaksanakan. Jadi harus di bedakan antara pra nikah

dan calon pengantin.

5. Apakah hanya pasangan calon pengantin saja yang dapat mengikuti kursus

pra nikah ini?

Jawaban : itu syaratnya calon pengantin, tapi banyak juga yang keciduk

itu yang kenna kecelakaan atau hamil di luar nikah

6. Materi apa saja yang diberikan pada pelaksanaan kursus pra nikah?

Jawaban: Masalah perkawinan, reproduksi, manajemen keluarga,

munakaha, tahara, bagaiamana bersuci dan banyak lagi.

7. Siapa saja yang menjadi narasumber dalam pelaksanaan kursus pra nikah ?

Jawaban : Narasumbernya yah itu dari kepala dinas atau kepala KUA

atau siapapun yang di tunjuk

Page 105: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

92

8. Apakah ada syarat-syarat tertentu untuk mengikuti kursus pra nikah ini?

Jawaban : Pertama itu ada surat pengantar dari Desa, dilampirkan

semua berkas-berkas tentang orang tua, calon pengantin. Hal ini perlu di

lakukan untuk menghindari kesalahan-kesalahan penulisan.

9. Apakah tanda bukti yang diberikan oleh pihak pelaksana dari mengikuti

kursus pra nikah ini?

Jawaban : Pertama ada sertifikat, ada selembaran doa-doa. Minimal

itulah yang dia dapat, biasa klau laki-laki saya kasi selembaran ijab

Kabul beserta doanya.

10. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu tentang berbagai permasalahan rumah

tangga yang timbul di masyarakat?

Jawaban : Masalah pertama seorang suami kurang mengerti tugasnya

sebagai suami, tidak selalu berfungsi dimana terkadang istri lebih tinggi

pangkatnya daripada istri atau sebaliknya maka banyaknya cekcok

dengan adanya permasalahn tersebut.

11. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang maraknya perceraian di

masyarakat ?

Jawaban : Angka perceraian itu tinggi, dimana permasalahannya itu

pertama pendidikan, desakan ekonomi, persaingan tidak sehat,

perselingkuhan. Itu yang menjadi penyebab perceraian

12. Apakah kursus pra nikah ini bisa menjadi solusi dalam mengurangi angka

perceraian dimasyarakat?

Page 106: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

93

Jawaban : Sangat bisa menjadi solusi karena kita ada lintas sektoral

yang dimana bekerja sama dengan kesehatan, kepolisian, dan pemerintah

kecamatan.

13. Menurut Bapak/Ibu bagaimana agar suatu pernikahan itu bisa terhindar

dari berbagai permasalahan-permasalahan rumah tangga sehingga dapat

tercipta keluarga yang sakinah,mawaddah dan warahmah?

Jawaban : Pertama lagi itu pemahaman-pemahaman tentang berumah

tangga tidak terlepas dari tingkat pendidikan, kearifan lokal, atau

permasalahn tentang orang tua.

Page 107: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

94

Narasumber : Staff KUA Tondong Tallasa

Nama : Pattola M

Usia : 52

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Bulu Tellue

Wawancara : 08 April 2021

1. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu dengan pelaksanaan kursus pra

nikah di KUA Kecamatan Tondong Tallasa ?

Jawaban: Selama ini pelaksanaannya sudah lancar. Pencerahan

tentang bagaimana berumah tangga

2. Apa arti penting dari pelaksanaan kursus pra nikah bagi pasangan

calon pengantin ataupun remaja usia nikah yang mengikuti kursus pra

nikah ?

Jawaban : Memang sangat penting Karena itu salah satu cara untuk

mengurangi angka perceraian dan permasalahan rumah tangga

3. Apakah calon pengantin yang mendaftar di KUA ini wajib mengikuti

kegiatan kursus pra nikah ?

Jawaban : Iya, di wajibkan tapi kadang dilaksanakan di kabupaten

juga.

4. Apakah ada syarat-syarat tertentu untuk mengikuti kursus pra nikah

ini?

Jawaban : Syaratnya itu KK, KTP karena data yang mau di ambil.

5. Apakah hanya pasangan calon pengantin saja yang dapat mengikuti

kursus pra nikah ini?

Jawaban : Iya selama ini hanya calon pengantin tapi terkadang ada

yang menemani maka ikut mendengarkan.

Page 108: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

95

6. Materi apa saja yang diberikan pada pelaksanaan kursus pra nikah?

Jawaban : Salah satunya itu membentuk keluarga yang sakinah,

mawadda dan warahma, juga termasuk hak dan kewajiban suami dan

istri.

7. Siapa saja yang menjadi narasumber dalam pelaksanaan kursus pra

nikah ?

Jawaban : Terkadang dari Kepala KUA, penyuluh konsional, atau

para staff

8. Apakah sarana dan prasarana yang ada mendukung dalam pelaksanaan

kursus pra nikah ini?

Jawaban : Kalau sarana itu memang di kasi berupa silabus tentang

tahara. Untuk sarana dan pra sarananya ini kurang mendukung

karena banyak kekurangannya.

9. Apakah tanda bukti yang diberikan oleh pihak pelaksana dari

mengikuti kursus pra nikah ini?

Jawaban : Ada semacam piagam atau sertifikat

10. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu tentang berbagai permasalahan

rumah tangga yang timbul di masyarakat?

Jawaban : Beraneka ragam karena orang-orang beda permasalahan.

Yang dimana memprihatian.

11. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang maraknya perceraian di

masyarakat ?

Page 109: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

96

Jawaban : Yah, kebanyakan yang terjadi seperti itu salah satunya

karena tidak mengikuti kursus pra nikah ini baik di KUA atau

Kabupaten terlebih karena kurang kesiapan.

12. Apakah kursus pra nikah ini bisa menjadi solusi dalam mengurangi

angka perceraian dimasyrakat?

Jawaban: Yah bisa, karena mereka di berikan bimbingan

13. Menurut Bapak/Ibu bagaimana agar suatu pernikahan itu bisa terhindar

dari berbagai permasalahan-permasalahan rumah tangga sehingga

dapat tercipta keluarga yang sakinah,mawaddah dan warahmah?

Jawaban : Apabila kita sudah memenuhi dan menjalankan tugas kita

sebagai seorang suami dan istri karena apabila tidak terlaksana ini

maka tidak akan tercipta keluarga yang sakinah dan mawadda dan

warahmah. Dan kita juga harus fahami apa tugas kita karena ada hak

dan kewajiban seorang suami dan istri sehingga barang kali kita bisa

menjalannyannya sehingga tercipta pernikahan yang sakinah,

mawaddah dan warahma.

Page 110: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

97

Narasumber : Pasangan Kursus Pra Nikah 1

Nama : Bapak Hasriadi dan Risdayanti

Usia : 29 dan 24

Alamat : Desa Malaka

Wawancara : 10 April 2021

1. Apakah sebelumnya telah mengikuti kursus pra nikah?

Jawaban : Iya, sudah

2. Apa arti penting dari pelaksanaan kursus pra nikah bagi pasangan calon

pengantin ataupun remaja usia nikah yang mengikuti kursus pra nikah ?

Jawaban : Dari bapak Hasriadi “Pandangan saya sangat bagus, bisa

menambah pengetahuan kita tentang sebuah rumah tangga.” Dan ibu

Risdayanti “ Menurut saya sangat penting kita dapat pengetahuan tentang

UU Perkawinan, Reproduksi dan materi lainnya.

3. Apakah ada syarat-syarat tertentu untuk mengikuti kursus pra nikah ini?

Jawaban : Ada seperti KK, KTP atau identitas lainnya.

4. Materi apa saja yang diberikan pada pelaksanaan kursus pra nikah?

Jawaban : Materi yang di berikan dalam kursus pra nikah ini yaitu UU

Perkawinan, KDRT, UU perlindungan anak dan lainnya.

5. Siapa saja yang menjadi narasumber dalam pelaksanaan kursus pra nikah ?

Jawaban : Yang menjadi narasumber itu kepala KUA atau staf nya

6. Apakah sarana dan prasarana yang ada mendukung dalam pelaksanaan

kursus pra nikah ini?

Jawaban : Sangat mendukung

7. Apakah tanda bukti yang diberikan oleh pihak pelaksana dari mengikuti

kursus pra nikah ini?

Page 111: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

98

Jawaban : Berupa sertifikat telah mengikuti kursus pra nikah

8. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu tentang berbagai permasalahan rumah

tangga yang timbul di masyarakat?

Jawaban : Sangat memprihatinkan karena saat ini kebanyakan orang

sedikit-sedikit berkelahi, sehingga menguploednya di social media.

9. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang maraknya perceraian di

masyarakat ?

Jawaban : Menurut saya perceraian di tondong talla itu sangat di

sayangkan karena melakukan pernikahan, banyak memerlukan seperti

biaya sehingga banyak mengorbankan hal-hal yang berharga.

10. Apakah tingkat perceraian di masyarakat saat ini meningkat ?

Jawaban : Ada tambahan

11. Apakah kursus pra nikah ini bisa menjadi solusi dalam mengurangi angka

perceraian dimasyrakat?

Jawaban : Iya sangat bisa karena menambah pengetahuan mengenai

hal-hal yang dapat dan tidak dapat di lakukan oleh pasangan suami istri.

12. Menurut Bapak/Ibu bagaimana agar suatu pernikahan itu bisa terhindar

dari berbagai permasalahan-permasalahan rumah tangga sehingga dapat

tercipta keluarga yang sakinah,mawaddah dan warahmah?

Jawaban : Menurut saya itu kita harus memiliki pemahaman, saling

pengertian tentang kelebihan dan kekurangan masing-masing, juga

tentang pendidikan dan kearifan lokal.

Page 112: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

99

Narasumber : Pasangan Kursus Pra Nikah 2

Nama : Bapak Abdullah dan Ibu Sudarmi

Usia : 28 dan 24

Alamat : Desa Malaka

Wawancara : 12 April 2021

1. Apakah sebelumnya telah mengikuti kursus pra nikah?

Jawaban : Iya sudah

2. Apa arti penting dari pelaksanaan kursus pra nikah bagi pasangan calon

pengantin ataupun remaja usia nikah yang mengikuti kursus pra nikah ?

Jawaban : Dari bapak Abdullah “ Kalau menurut saya pra nikah itu

sangat penting karena tidak semua orang yang mau menikah itu paham

tentang apa itu pernikahan apa yang harus kita lakukan setelah menikah

dank arena banyak perbedaan sikap dan perilaku sebelum dan setelah

menikah jadi saya anggap kursus pra nikah itu sangat penting karena

membantu orang-orang yang tidak paham tentang ilmu-ilmu pernikahan.

Sedangkan menurut Ibu Sudarmi “ Iya sangat penting, sesuai dengan apa

yang di katakana suami”

3. Apakah ada syarat-syarat tertentu untuk mengikuti kursus pra nikah ini?

Jawaban : Dari bapak Abdullah “ Kalau saya pada saat itu Cuma bawa

semacam biodata seperti KTP. Sedangkan dari Ibu Sudarmi “ Kalau saya

harus lengkap, bawa surat pengantar dari laki-laki, surat kesehatan dan

lainnya”.

4. Materi apa saja yang diberikan pada pelaksanaan kursus pra nikah?

Jawaban : Dari bapak Abdullah “ Kalau saya dulu tentang pernikahan

dalam agama dulu dan ilmu hukum “Sedangkan ibu Sudarmi “ kalau

Page 113: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

100

saya langsung di beri nasehat. Dan materi seperti UU perkawinan dan

lainnya.”

5. Siapa saja yang menjadi narasumber dalam pelaksanaan kursus pra nikah ?

Jawaban : kepala KUA nya

6. Apakah sarana dan prasarana yang ada mendukung dalam pelaksanaan

kursus pra nikah ini?

Jawaban : 60% lah. Kurang lengkap

7. Apakah tanda bukti yang diberikan oleh pihak pelaksana dari mengikuti

kursus pra nikah ini?

Jawaban : Semacam selembaran. Karena sekalian diberikan kayak

pengantar juga.

8. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu tentang berbagai permasalahan rumah

tangga yang timbul di masyarakat?

Jawaban : Permasalahan rumah tangga yah memprihatinkan. Tapi ada

baik dan buruknya tergantung keadaan masing-masing, tergantung cara

mereka berkomunikasi

9. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang maraknya perceraian di

masyarakat ?

Jawaban : Kalau tentang perceraian di usia muda yang banyak terjadi,

yah karena banyak juga orang yang kita kenal melakukan pernikahan

muda karena pacaran atau perjodohan.

10. Apakah tingkat perceraian di masyarakat saat ini meningkat ?

Jawaban : Yah, meningkat

11. Apakah kursus pra nikah ini bisa menjadi solusi dalam mengurangi angka

perceraian dimasyrakat?

Page 114: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

101

Jawaban : Dari ibu Sudarmi “Kalau menurut saya tergantung pada

pribadi masing-masing” sedangkan dari Bapak Abdullah “ yah sama

yang di bilang oleh istri saya yaitu tergantung pada pribadi masing-

masing, kalau orang yang sadar dan mendengarkan nasehat pasti

berpengaruh”

12. Menurut Bapak/Ibu bagaimana agar suatu pernikahan itu bisa terhindar

dari berbagai permasalahan-permasalahan rumah tangga sehingga dapat

tercipta keluarga yang sakinah,mawaddah dan warahmah?

Jawaban : Dari Ibu Sudarmi “ kalau saya yang paling penting dalam

rumah tangga itu adalah kejujuran dan komunikasi itu yang paling

penting”. Sedangkan menurut bapak Abdullah “ yang paling inti itu di

komunikasi dimana sekecil apapun itu masalah, ketika di selesaikan

dengan komunikasi dan kela dingin pasti setiap masalah itu ada

solusinya”

Page 115: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

102

Narasumber : Pasangan Kursus Pra Nikah 3

Nama : Bapak Firdaus dan Ibu Sahrina

Usia : 24 dan 21

Alamat : Desa Bulu Tellue

Wawancara : 15 April 2021

1. Apakah sebelumnya telah mengikuti kursus pra nikah?

Jawaban : iya sudah

2. Apa arti penting dari pelaksanaan kursus pra nikah bagi pasangan calon

pengantin ataupun remaja usia nikah yang mengikuti kursus pra nikah ?

Jawaban : Dari bapak Firdaus “ Kalau menurut saya pra nikah itu

sebenarnya sangat penting karena di situ kita di ajarkan bahwa

bagaiamana cara-cara untuk menikah dengan masa depan kita sedangkan

menurut Ibu Sahrina “ Menurut saya itu sangat penting karena kita

belajar tentang bagaimana kehidupan setelah menikah”

3. Apakah ada syarat-syarat tertentu untuk mengikuti kursus pra nikah ini?

Jawaban : kayak KTP persyaratanya

4. Materi apa saja yang diberikan pada pelaksanaan kursus pra nikah?

Jawaban : Materi kayak nasehat-nasehat, hak dan kewajiban sebagai

seorang suami dan istri dan tentang materi-materi tentang pernikahan.

Sedangkan Dari ibu Sahrina “ Dulu saya di tanyakan tentang bagaiamana

tata cara bersuci, bagaiaman menjadi seorang istri dan bagaiamana

mengambil solusi ketika kita bertengkar dengan suami”

5. Siapa saja yang menjadi narasumber dalam pelaksanaan kursus pra nikah ?

Jawaban : Kepala KUA nya

Page 116: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

103

6. Apakah sarana dan prasarana yang ada mendukung dalam pelaksanaan

kursus pra nikah ini?

Jawaban : Menurut saya kurang memadai

7. Apakah tanda bukti yang diberikan oleh pihak pelaksana dari mengikuti

kursus pra nikah ini?

Jawaban : Yah semacam serifikat

8. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu tentang berbagai permasalahan rumah

tangga yang timbul di masyarakat?

Jawaban : Yah pasti kalau dalam rumah tangga itu pasti ada

pertengkaran, kalau ada masalah ada yang bisa di bicarakan baik-baik.

Sedangkan dari ibu Sahrina “ permasalahannya itu yah tergantung dari

suami atau istrinya, kalau misalkan istrinya yang melakukan kesalahan

kita sebagai istri harus mengalah begitu”

9. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang maraknya perceraian di

masyarakat ?

Jawaban : itu tergantung dari suami istrinya, mungkin bisa saja

tergantung bagaimana suaminya menafkahi.

10. Apakah tingkat perceraian di masyarakat saat ini meningkat ?

Jawaban : mungkin meningkat

11. Apakah kursus pra nikah ini bisa menjadi solusi dalam mengurangi angka

perceraian dimasyrakat?

Jawaban : iya solusi, karena di sini kita belajar,

12. Menurut Bapak/Ibu bagaimana agar suatu pernikahan itu bisa terhindar

dari berbagai permasalahan-permasalahan rumah tangga sehingga dapat

tercipta keluarga yang sakinah,mawaddah dan warahmah?

Page 117: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

104

Jawaban : Dari bapak Firdaus “yah tergantung dari bagaimana cara

menghindari pertengkaran, percekcokan begitu.” Dari Ibu Sahrina

“Tergantung dari suami atau istrinya kalau kita sama-sama

mempertahankan komunikasi maka hubungannya akan baik juga”

Page 118: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

105

Narasumber : Pasangan Kursus Pra Nikah 4

Nama : Bapak Muhammad Nur dan Ibu Ridha Wardani

Usia : 26 dan 24

Alamat : Desa Bulu Tellue

Wawancara : 20 April 2021

1. Apakah sebelumnya telah mengikuti kursus pra nikah?

Jawaban : iya sudah

2. Apa arti penting dari pelaksanaan kursus pra nikah bagi pasangan calon

pengantin ataupun remaja usia nikah yang mengikuti kursus pra nikah ?

Jawaban : Bagus karena memberikan pembelajaran setelah menikah,

bisa langsung menjalankan ibadah.

3. Apakah ada syarat-syarat tertentu untuk mengikuti kursus pra nikah ini?

Jawaban : Dari bapak Muhammad Nur “pasti ada karena ada yang

namnaya surat pengantar dari desa untuk persyarakatan bahwa setuju

pemerintah. Ada KTP.” Sedangkan dari ibu Ridha “ harus ada calonnya

yang mau menikah”

4. Materi apa saja yang diberikan pada pelaksanaan kursus pra nikah?

Jawaban : Dari bapak Muhammad Nur “materinya ada beberapa,

pertama tes mengaji terus ada nasehat-nasehat terkait hak dan kewajiban

sebagai suami dan istri. Sedangkan dari Ibu Ridha “Materinya itu lebih

banyak mengajari tentang mengasuh anak itu d ajarkan memang”

5. Siapa saja yang menjadi narasumber dalam pelaksanaan kursus pra nikah ?

Jawaban : Dari ibu Ridha “biasanya itu di hadirkan ustad atau

departemen agama” sedangkan dari bapak Muhammad Nur “ kepala

KUA nya masing-masing”

Page 119: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

106

6. Apakah sarana dan prasarana yang ada mendukung dalam pelaksanaan

kursus pra nikah ini?

Jawaban : Dari bapak Muhammad Nur “ yah lumayan mendukung,

singkat padat, dan jelas dalam pelaksanaannya.” Sedangkan dari ibu

Ridha “Iya mendukung karena dari segi persiapannya ini sudah mantap

baik dari narasumber, konsumsi, calon dan lainnya.”

7. Apakah tanda bukti yang diberikan oleh pihak pelaksana dari mengikuti

kursus pra nikah ini?

Jawaban : Sertifikat, dan buku kursus

8. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu tentang berbagai permasalahan rumah

tangga yang timbul di masyarakat?

Jawaban : Dari Bapak Muhammad Nur “ yah penting untuk dipelajari

karena agar nanti ketika sudah suami istri sudah tidak ada lagi pertikaian

antara suami dan istri”. Sedangkan dari Ibu Ridha “ memang di ajarkan

bagaimana menghadapai masalah yang ada jadi memang di ajarkan oleh

pematerinya tentang itu”

9. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang maraknya perceraian di

masyarakat ?

Jawaban : yah mungkin itu terjadi karena adanya mis komunikasi antara

suami dan istri, kurangnya perhatian, orang kedua, ego atau salah paham

10. Apakah tingkat perceraian di masyarakat saat ini meningkat ?

Jawaban : Kalau untuk itu kita tidak bisa jelaskan karena kita ini bukan

pengamat untuk hal itu. Jadi untuk lebh jelasnya bisa ke pengadilan. Tapi

memang jika di lihat ini ada yang terjadi.

Page 120: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

107

11. Apakah kursus pra nikah ini bisa menjadi solusi dalam mengurangi angka

perceraian dimasyrakat?

Jawaban : Dari Ibu Ridha “mendukung sekali, ini dengan adanya kursus

banyak pembelajaran di ajarkan tentang pernikahan dini, bagaiamana

mengontrol emosi, tidak boleh ego satu sama lain.” Sedangkan dari

Bapak Muhammad Nur “Menurut saya mendukung tapi setiap KUA

kecamatan mencari solusi agar bagaiamna setiap pasangan bisa hadir

dan ikut kursus pra nikah.”

12. Menurut Bapak/Ibu bagaimana agar suatu pernikahan itu bisa terhindar

dari berbagai permasalahan-permasalahan rumah tangga sehingga dapat

tercipta keluarga yang sakinah,mawaddah dan warahmah?

Jawaban : Dari Ibu Ridha “Yang pertama itu komunikasi yang penting,

jika kurang komunikasi maka kadang timbul kesalah pahaman”

Sedangkan dari Bapak Muhammad Nur “ Tidak ada ego antara suami dan

istri dan saling mengerti”

Page 121: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

108

Narasumber : Pasangan Kursus Pra Nikah 5

Nama : Bapak Abd Wahid dan Ibu Rahma

Usia : 26 dan 24

Alamat : Desa Bantimurung

Wawancara : 23 April 2021

1. Apakah sebelumnya telah mengikuti kursus pra nikah?

Jawaban : iya sudah

2. Apa arti penting dari pelaksanaan kursus pra nikah bagi pasangan calon

pengantin ataupun remaja usia nikah yang mengikuti kursus pra nikah ?

Jawaban : Sangat penting karena memberikan pengetahun sebagai calon

pengantin

3. Apakah ada syarat-syarat tertentu untuk mengikuti kursus pra nikah ini?

Jawaban : Syarat-syaratnya itu KTP, KK

4. Materi apa saja yang diberikan pada pelaksanaan kursus pra nikah?

Jawaban : Materinya yah seperti reproduksi, KDRT, dan hak dan

kewajiban sebagai suami dan istri

5. Siapa saja yang menjadi narasumber dalam pelaksanaan kursus pra nikah ?

Jawaban : Pak iman dan pak KUA

6. Apakah sarana dan prasarana yang ada mendukung dalam pelaksanaan

kursus pra nikah ini?

Jawaban : Sangat mendukung

7. Apakah tanda bukti yang diberikan oleh pihak pelaksana dari mengikuti

kursus pra nikah ini?

Jawaban : Sertifikat

Page 122: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

109

8. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu tentang berbagai permasalahan rumah

tangga yang timbul di masyarakat?

Jawaban : Dari bapak Abd. Wahid “Kalau permasalahan rumah tangga

itu sudah biasa terjadi dan tidak dapat di hindari bagi seorang suami dan

istri”

9. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang maraknya perceraian di

masyarakat ?

Jawaban : Menurut saya sangat memprihatinkan.

10. Apakah tingkat perceraian di masyarakat saat ini meningkat ?

Jawaban : tidak meningkat

11. Apakah kursus pra nikah ini bisa menjadi solusi dalam mengurangi angka

perceraian dimasyrakat?

Jawaban : Menurut saya sangat bisa mengurangi angka perceraian

karena dengan kursus pra nikah ini memberikan bimbingan tentang

sebelum dan setelah menikah

12. Menurut Bapak/Ibu bagaimana agar suatu pernikahan itu bisa terhindar

dari berbagai permasalahan-permasalahan rumah tangga sehingga dapat

tercipta keluarga yang sakinah,mawaddah dan warahmah?

Jawaban : Saling menghargai, saling mencintai, saling mempercayai dan

komunikasi antara suami dan istri.

Page 123: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

110

Narasumber : Pasangan Kursus Pra Nikah 6

Nama : Bapak Muh. Irwansyah da Ibu Ayu

Usia : 26 dan 24

Alamat : Desa Bantimurung

Wawancara : 25 April 2021

1. Apakah sebelumnya telah mengikuti kursus pra nikah?

Jawaban : Pernah saat itu saya ikuti di KUA

2. Apa arti penting dari pelaksanaan kursus pra nikah bagi pasangan calon

pengantin ataupun remaja usia nikah yang mengikuti kursus pra nikah ?

Jawaban : Menurut saya kursus pra nikah ini sangat penting karena kita

sama-sama mengetahui antara apa arti sebenarnya memiliki suami dan

istri

3. Apakah ada syarat-syarat tertentu untuk mengikuti kursus pra nikah ini?

Jawaban : Yang terpenting itu sama-sama mau. Seperti KTP, KK dan

Foto

4. Materi apa saja yang diberikan pada pelaksanaan kursus pra nikah?

Jawaban : Hanya beberapa pertanyaan, kenalan diamna, sudah berapa

lama kenal serta hak dan kewajiban sebagai seorang suami dan istri

5. Siapa saja yang menjadi narasumber dalam pelaksanaan kursus pra nikah ?

Jawaban : Untuk narasumbernya pegai KUA

6. Apakah sarana dan prasarana yang ada mendukung dalam pelaksanaan

kursus pra nikah ini?

Jawaban : Saya rasa mendukung karena sudah lengkap.

7. Apakah tanda bukti yang diberikan oleh pihak pelaksana dari mengikuti

kursus pra nikah ini?

Page 124: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

111

Jawaban : buku nikah, sertifikat

8. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu tentang berbagai permasalahan rumah

tangga yang timbul di masyarakat?

Jawaban : Kalau menurut saya tentang permasalahan rumah tangga yah

memang ada beberapa faktor. Yah karena memang sebelumnya antara

pasangan itu di jodohkan atau tidak saling kenal, faktor ekonomi atau

kurangnya kepercayaan satu sama lain.

9. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang maraknya perceraian di

masyarakat ?

Jawaban : yah seperti yang saya ketahui, dimana mereka tidak mengikuti

kursus pra nikah ini untu mencegah atau meminimalisisrnya

10. Apakah tingkat perceraian di masyarakat saat ini meningkat ?

Jawaban : Saya rasa untuk saat ini menurun, karena saya lihat tidak

seperti yang lalu-lalu karena banyaknya kawin muda

11. Apakah kursus pra nikah ini bisa menjadi solusi dalam mengurangi angka

perceraian dimasyrakat?

Jawaban : Ini sudah dapat dikatakan solusi yang baik karena sudah

menekan terjadinya perceraian. Karena dengan adanya kursus pra nikah

dari suami dan istri ini sudah mengetahui hak dan kewajibannya

12. Menurut Bapak/Ibu bagaimana agar suatu pernikahan itu bisa terhindar

dari berbagai permasalahan-permasalahan rumah tangga sehingga dapat

tercipta keluarga yang sakinah,mawaddah dan warahmah?

Jawaban : Intinya saling pecaya, saling memahami, saling menutupi

kekurangan masing-masing.

Page 125: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

112

Narasumber : Pasangan Kursus Pra Nikah 7

Nama : Bapak Miswari Ruswandi dan Ibu Desi Ratna Sari

Usia : 27 dan 27

Alamat : Desa Tondong Kura

Wawancara : 28 April 2021

1. Apakah sebelumnya telah mengikuti kursus pra nikah?

Jawaban : Iya telah mengikuti di kantor KUA

2. Apa arti penting dari pelaksanaan kursus pra nikah bagi pasangan calon

pengantin ataupun remaja usia nikah yang mengikuti kursus pra nikah ?

Jawaban : Dari bapak Miswari Ruswandi ini mungin sangat penting

sekali karena kita banyak di ajarkan tentang ernikahan seperti harus

saling jujur dan lain. Sedangkan dari ibu Desi Ratna Sari “ Menurut saya

sangat penting karena diajarkan tentang kehidupan berumah tangga serta

cara-cara menghadapi masalah setelah berumah tangga”

3. Apakah ada syarat-syarat tertentu untuk mengikuti kursus pra nikah ini?

Jawaban : KK, KTP Ijazah terakhir, Foto

4. Materi apa saja yang diberikan pada pelaksanaan kursus pra nikah?

Jawaban : Seperti KDRT, Reproduksi, hak dan kewajiban suami dan istri

dan nasehat-nasehat lainnya

5. Siapa saja yang menjadi narasumber dalam pelaksanaan kursus pra nikah ?

Jawaban : Narasumbernya yaitu kepala KUA

6. Apakah sarana dan prasarana yang ada mendukung dalam pelaksanaan

kursus pra nikah ini?

Jawaban : Alhamdulillah mendukung.

Page 126: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

113

7. Apakah tanda bukti yang diberikan oleh pihak pelaksana dari mengikuti

kursus pra nikah ini?

Jawaban : Serifikat

8. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu tentang berbagai permasalahan rumah

tangga yang timbul di masyarakat?

Jawaban : Tanggapan saya tentang perceraian ini sanagt miris, karena

secara agama itu kita dilarang bercerai maka kalau berkaitan dengan

perceraian itu sangat miris

9. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibutentang maraknya perceraian di

masyarakat ?

Jawaban : Sangat memprihatinkan

10. Apakah tingkat perceraian di masyarakat saat ini meningkat ?

Jawaban : Kalau secara luas di sini, alhamdulillah sudah menurun

11. Apakah kursus pra nikah ini bisa menjadi solusi dalam mengurangi angka

perceraian dimasyrakat?

Jawaban :Untuk solusi mungkin iya tapi tergantung bagaimana kita

menanggapai materi yang di berikan di KUA ini

12. Menurut Bapak/Ibu bagaimana agar suatu pernikahan itu bisa terhindar

dari berbagai permasalahan-permasalahan rumah tangga sehingga dapat

tercipta keluarga yang sakinah,mawaddah dan warahmah?

Jawaban : Kalau menutu saya sakinah, mawaddah dan warahma itu

tergantung masing-masing. Untuk menciptakannya yah itu saling terbuka,

jujur antara suami dan istri agar kuncinya itu jujur.

Page 127: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

114

Narasumber : Pasangan Kursus Pra Nikah 8

Nama : Bapak Herman dan Ibu Annisa Afsari

Usia : 24 dan 21

Alamat : Desa Tondong Kura

Wawancara : 05 Mei 2021

1. Apakah sebelumnya telah mengikuti kursus pra nikah?

Jawaban : Iya telah sudah

2. Apa arti penting dari pelaksanaan kursus pra nikah bagi pasangan calon

pengantin ataupun remaja usia nikah yang mengikuti kursus pra nikah ?

Jawaban : Menurut saya sangat penting karena pada pelaksanaan kursus

pra nikah pasangan di beri materi-materi sebelum dan sesudah menikah

3. Apakah ada syarat-syarat tertentu untuk mengikuti kursus pra nikah ini?

Jawaban : KK, KTP Ijazah terakhir, Foto

4. Materi apa saja yang diberikan pada pelaksanaan kursus pra nikah?

Jawaban : Kemarin itu berupa nasehat-nasehat, hak dan kewajiban

sebagai suami dan istri serta materi-materi yang berkaitan dengan

pernikahan seperti reproduksi, bersuci dan lainnya.

5. Siapa saja yang menjadi narasumber dalam pelaksanaan kursus pra nikah ?

Jawaban : Pak KUA

6. Apakah sarana dan prasarana yang ada mendukung dalam pelaksanaan

kursus pra nikah ini?

Jawaban : Kalau menurut saya kurang mendukung

7. Apakah tanda bukti yang diberikan oleh pihak pelaksana dari mengikuti

kursus pra nikah ini?

Jawaban : Serifikat

Page 128: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

115

8. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu tentang berbagai permasalahan rumah

tangga yang timbul di masyarakat?

Jawaban : Menurut saya kalau permasalahan dalam rumah tangga itu

sudah biasa terjadi dan tidak dapat di hindari menurut saya

9. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibutentang maraknya perceraian di

masyarakat ?

Jawaban : Menurut saya sangat memprihatinkan kerena semakin banyak

duda dan janda

10. Apakah tingkat perceraian di masyarakat saat ini meningkat ?

Jawaban : Meningkat

11. Apakah kursus pra nikah ini bisa menjadi solusi dalam mengurangi angka

perceraian dimasyarakat?

Jawaban : iya bisa menjadi solusi

12. Menurut Bapak/Ibu bagaimana agar suatu pernikahan itu bisa terhindar

dari berbagai permasalahan-permasalahan rumah tangga sehingga dapat

tercipta keluarga yang sakinah,mawaddah dan warahmah?

Jawaban : Harus ada kejujuran, komunikasi dan saling percaya.

Page 129: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

116

Narasumber : Pasangan Kursus Pra Nikah 9

Nama : Bapak Jhoni dan Ibu Armiana

Usia : 26 dan 25

Alamat : Desa Lanne

Wawancara : 08 Mei 2021

1. Apakah sebelumnya telah mengikuti kursus pra nikah?

Jawaban : Iya sudah

2. Apa arti penting dari pelaksanaan kursus pra nikah bagi pasangan calon

pengantin ataupun remaja usia nikah yang mengikuti kursus pra nikah ?

Jawaban : Dari bapak Jhoni “iya sangat penting karena memberikan

pengetahuan bagaimana cara suami dan istri berumahtangga”

3. Apakah ada syarat-syarat tertentu untuk mengikuti kursus pra nikah ini?

Jawaban : Berkasnya berupa surat pengantar KK, KTP Ijazah terakhir,

Foto

4. Materi apa saja yang diberikan pada pelaksanaan kursus pra nikah?

Jawaban : Kalau materinya ada berbagai macam seperti nasehat

perkawinan, UU Perkawinan, hak dan kewajiban suami dan istri,

reproduksi dan KDRT.

5. Siapa saja yang menjadi narasumber dalam pelaksanaan kursus pra nikah ?

Jawaban : Kalau untuk narasumbernya ada dari kepala KUA yang di

damping oleh staf nya

6. Apakah sarana dan prasarana yang ada mendukung dalam pelaksanaan

kursus pra nikah ini?

Jawaban : Masih perlu di tingkatkan tapi yah sudah lumayan bagus

mulai dari segi penyampaiannya.

Page 130: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

117

7. Apakah tanda bukti yang diberikan oleh pihak pelaksana dari mengikuti

kursus pra nikah ini?

Jawaban : Serifikat perkawinan yang nantinya di gunakan untuk

mengambil buku nikah

8. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu tentang berbagai permasalahan rumah

tangga yang timbul di masyarakat?

Jawaban : Dari Bapak Jhoni “kalau untuk permasalahannya sendiri,

setiap orang pasti mempunyai masalah terlebih yang berkeluarga. Maka

dari itu tentu untuk keluarga itu perlu ada komunikasi yang baik uuntuk

menciptakan keluarga yang harmonis.” Sedangkan dari Ibu Armiana

“Kalau menurut saya tentang permasalahan rumah tangga itu pasti ada

tapi untuk menyelesaikannya itu perlu komunikasi”

9. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibutentang maraknya perceraian di

masyarakat ?

Jawaban : yah kalau mengenai perceraian itu biasanya mungkin karena

adanya tidak terpenuhinya amanah baik dari suami atau istri dan juga

salah satu di antaranya merasa terbebani. Sedangkan yang kita ketahui

dalam keluarga harus saling sama-sama dalam segala hal, saling

komunikasi antara suami dan istri. Maka untuk perceraian ini memang

diperbolehkan tapi di benci oleh ALLAH.

10. Apakah tingkat perceraian di masyarakat saat ini meningkat ?

Jawaban : iya kalau di sekitar kita lumayan meningkat

11. Apakah kursus pra nikah ini bisa menjadi solusi dalam mengurangi angka

perceraian dimasyarakat?

Page 131: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

118

Jawaban : Iya cukup bisa. Tapi perlu di tambah jumlah bobotnya

mungkin dari segi ilmunya mengingat ilmunya ini di gunakan untuk

sepanjang berkeluarga. Jadi mungkin dari segi pendidikan sudah bagus

tapi terlebi dari waktunya yang mungkin sangat singkat

12. Menurut Bapak/Ibu bagaimana agar suatu pernikahan itu bisa terhindar

dari berbagai permasalahan-permasalahan rumah tangga sehingga dapat

tercipta keluarga yang sakinah,mawaddah dan warahmah?

Jawaban : Dari Ibu Armiana “kalau menurut saya itu intinya

komunikasi, sama-sama mengetahui hak dan kewajiban masing-masing”.

Sedangkan dari Bapak Jhoni “Keduanya harus saling mengerti satu sam

lain dan menambah ilmu pengetahuan tentang agama demi terciptanya

keluarga yang sakinah, mawadda dan warahma. Karena pasangan harus

mengerti fungsi dan tugasnya masing-masing”

Page 132: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

119

Narasumber : Pasangan Kursus Pra Nikah 10

Nama : Bapak Oge Sudarman dan Ibu Nur Hidayah Ilyas

Usia : 33 dan 31

Alamat : Desa Lanne

Wawancara : 10 Mei 2021

1. Apakah sebelumnya telah mengikuti kursus pra nikah?

Jawaban : Iya sudah

2. Apa arti penting dari pelaksanaan kursus pra nikah bagi pasangan calon

pengantin ataupun remaja usia nikah yang mengikuti kursus pra nikah ?

Jawaban : Sangat penting karena mengetahui hak dan kewajiban

pasangan.

3. Apakah ada syarat-syarat tertentu untuk mengikuti kursus pra nikah ini?

Jawaban : KK, KTP Ijazah terakhir, Foto latar biru

4. Materi apa saja yang diberikan pada pelaksanaan kursus pra nikah?

Jawaban : Materinya itu berupa nasehat-nasehat, hak dan kewajiban

suami dan istri serta beberapa materi yang berkaitan dengan pernikahan

5. Siapa saja yang menjadi narasumber dalam pelaksanaan kursus pra nikah ?

Jawaban : Pak KUA

6. Apakah sarana dan prasarana yang ada mendukung dalam pelaksanaan

kursus pra nikah ini?

Jawaban : Menurut saya fasilitasnya masih kurang memadai.

7. Apakah tanda bukti yang diberikan oleh pihak pelaksana dari mengikuti

kursus pra nikah ini?

Jawaban : Sertifikat pra nikah

Page 133: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

120

8. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu tentang berbagai permasalahan rumah

tangga yang timbul di masyarakat?

Jawaban : Dari ibu Nur Hidayah “kalau menurut saya permasalahn

yang timbul itu karena pribadi masing-masing yang tidak bisa menerima

kekurangan dan kelebihan masing-masing dimana saling egois. Makanya

timbul permasalahan” sedangkan dari bapak Oge Sudarman “Kalau

menurut saya itu paling banyak permasalahan timbul karena faktor

ekonomi dimana pengeluaran lebih besar dari pemasukan atau

pendapatan istri lebih banyak daripada suami.”

9. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibutentang maraknya perceraian di

masyarakat ?

Jawaban : Tanggapan saya itu tentang perceraian sebenarnya

seharusnya tidak terjadi apalagi sudah mengikuti kursus pra nikah ini,

selalu saling percaya.

10. Apakah tingkat perceraian di masyarakat saat ini meningkat ?

Jawaban :Sangat meningkat

11. Apakah kursus pra nikah ini bisa menjadi solusi dalam mengurangi angka

perceraian dimasyarakat?

Jawaban : iya bisa menjadi solusi karena kan dalam kursus pra nikah ini

di bahas tentang berumah tangga, nasehat-nasehat pernikahan serta hak

dan kewajiban sebagai suami dan istri

12. Menurut Bapak/Ibu bagaimana agar suatu pernikahan itu bisa terhindar

dari berbagai permasalahan-permasalahan rumah tangga sehingga dapat

tercipta keluarga yang sakinah,mawaddah dan warahmah?

Page 134: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

121

Jawaban : Yah yang pertama saling mengerti, memahami, saling

menerima kekurangan dan kelebihan antara suami ataupun istri

Page 135: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

122

Narasumber : Pasangan Kursus Pra Nikah 11

Nama : Bapak Satrio dan Ibu Sastria

Usia : 28 dan 27

Alamat : Desa Bonto

Wawancara : 11 Mei 2021

1. Apakah sebelumnya telah mengikuti kursus pra nikah?

Jawaban : Iya sudah

2. Apa arti penting dari pelaksanaan kursus pra nikah bagi pasangan calon

pengantin ataupun remaja usia nikah yang mengikuti kursus pra nikah ?

Jawaban : Sangat penting sebab membantu kami tentang hal-hal yang

membuat rumah tangga kami menjadi utuh, sakinah mawaddah,

warahmah

3. Apakah ada syarat-syarat tertentu untuk mengikuti kursus pra nikah ini?

Jawaban : KK, KTP Ijazah terakhir, Foto latar biru

4. Materi apa saja yang diberikan pada pelaksanaan kursus pra nikah?

Jawaban : Hak dan kewajiban suami istri, reproduksi, tatacara bersuci

5. Siapa saja yang menjadi narasumber dalam pelaksanaan kursus pra nikah ?

Jawaban : Pak KUA

6. Apakah sarana dan prasarana yang ada mendukung dalam pelaksanaan

kursus pra nikah ini?

Jawaban : Untuk saat ini suah sangat memadai namun perlu di

kembangkan lagi baik itu untuk alat-alat untuk mempraktekkan

7. Apakah tanda bukti yang diberikan oleh pihak pelaksana dari mengikuti

kursus pra nikah ini?

Jawaban : Sertifikat dan buku

Page 136: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

123

8. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu tentang berbagai permasalahan rumah

tangga yang timbul di masyarakat?

Jawaban : Permasalahan itu biasa dalam rumah tangga namun kembali

pada diri kita untuk saling menghargai, menjaga sebab permasalahan

kecil saja itu bisa besar apabila tidak saling pengertian.

9. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibutentang maraknya perceraian di

masyarakat ?

Jawaban : Memprihatinkan

10. Apakah tingkat perceraian di masyarakat saat ini meningkat ?

Jawaban : yah kalau di lihat dari masyarkat itu meningkat

11. Apakah kursus pra nikah ini bisa menjadi solusi dalam mengurangi angka

perceraian dimasyarakat?

Jawaban : iya bisa

12. Menurut Bapak/Ibu bagaimana agar suatu pernikahan itu bisa terhindar

dari berbagai permasalahan-permasalahan rumah tangga sehingga dapat

tercipta keluarga yang sakinah,mawaddah dan warahmah?

Jawaban : Saling percaya, komunikasi dan saling jujur, saling menjaga

dan lainnya.

Page 137: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

124

Narasumber : Pasangan Kursus Pra Nikah 12

Nama : Bapak Muh. Abdi Sabran dan Ibu Sutati

Usia : 28 dan 26

Alamat :Desa Bonto

Wawancara : 13 Mei 2021

1. Apakah sebelumnya telah mengikuti kursus pra nikah?

Jawaban : Iya pernah

2. Apa arti penting dari pelaksanaan kursus pra nikah bagi pasangan calon

pengantin ataupun remaja usia nikah yang mengikuti kursus pra nikah ?

Jawaban : Kalau bagi saya itu sangat penting karena materi wawasan

yang sangat baru yang menjelang untuk pernikahan nantinya

3. Apakah ada syarat-syarat tertentu untuk mengikuti kursus pra nikah ini?

Jawaban : Ketika mendaftar di KUA mengisi formulir, KK, KTP Ijazah

terakhir, Foto latar biru

4. Materi apa saja yang diberikan pada pelaksanaan kursus pra nikah?

Jawaban : Yang pertama itu terkait dengan niat dlu, apakah betul-betul

ingin menikah berikutnya terkait dengan prosesi dan yang terakhir itu

tentang setelah pernikahan, bimbingan daam rumah tangga, kebanyakan

masalah itu

5. Siapa saja yang menjadi narasumber dalam pelaksanaan kursus pra nikah ?

Jawaban : Pak KUA nya sendiri

6. Apakah sarana dan prasarana yang ada mendukung dalam pelaksanaan

kursus pra nikah ini?

Jawaban : Saya rasa mendukung karena di KUA nya sendiri

Page 138: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

125

7. Apakah tanda bukti yang diberikan oleh pihak pelaksana dari mengikuti

kursus pra nikah ini?

Jawaban : Sertifikat yang telah di TTD

8. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu tentang berbagai permasalahan rumah

tangga yang timbul di masyarakat?

Jawaban : Tanggapanya tergantung pasangan masing-masing dimana

sebelum menikah harus saling mengenal dulu agar nantinya tidak kaget

apabila terjadi sesuatu.

9. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibutentang maraknya perceraian di

masyarakat ?

Jawaban : Kembali karena tidak adanya saling mengenal

10. Apakah tingkat perceraian di masyarakat saat ini meningkat ?

Jawaban : Menurut saya sih meningkat.

11. Apakah kursus pra nikah ini bisa menjadi solusi dalam mengurangi angka

perceraian dimasyarakat?

Jawaban : iya bisa kalau orang yang di ajarkan ini mengerti dengan

materi yang ada

12. Menurut Bapak/Ibu bagaimana agar suatu pernikahan itu bisa terhindar

dari berbagai permasalahan-permasalahan rumah tangga sehingga dapat

tercipta keluarga yang sakinah,mawaddah dan warahmah?

Jawaban : yah saling mengerti satu sama lain, saling percaya, saling

dukung

Page 139: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

126

Narasumber : Remaja Usia Nikah 1

Nama : Ismawati

Usia : 24

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Desa Malaka

Wawancara : 15 Mei 2021

1. Apakah sebelumnya telah mengikuti kursus pra nikah?

Jawaban : Belum

2. Apa arti penting dari pelaksanaan kursus pra nikah bagi pasangan calon

pengantin ataupun remaja usia nikah yang mengikuti kursus pra nikah ?

Jawaban : Mungkin untuk mengetahui bagaiamana kesiapan masyarakat

atau remaja-remaja bagaimana menghadapi pernikahan dan bagaiamna

setelah pernikahan kehidupan rumah tangga setelah pernikahan, karena

kan banyak kasus yang terjadi biasanya dalam pernikahan itu adanya

KDRT, atau pernikahan di bawah umur.

3. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu tentang berbagai permasalahan rumah

tangga yang timbul di masyarakat?

Jawaban : Kalau seperti mungkin tergantung prinadi masing-masing

dimana bisa saling memahami dalam keluarga sehingga tidak berakibat

fatal contohnya perceraian

4. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang maraknya perceraian di

masyarakat ?

Jawaban : Mungkin kalau seperti itu lah pentingnya di adakan kursus pra

nikah dimana di berikan penjelasan yang lebih kepada remaja-remaja

atau calon pengantin sebelum melanjutkan ke jenjang pernikahan

Page 140: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

127

5. Apakah tingkat perceraian di masyarakat saat ini meningkat ?

Jawaban : Tidak meningkat

6. Apakah kursus pra nikah ini bisa menjadi solusi dalam mengurangi angka

perceraian dimasyrakat?

Jawaban : Bisa jadi tapi itu tergantung pribadi masing-masing

7. Menurut Bapak/Ibu bagaimana agar suatu pernikahan itu bisa terhindar

dari berbagai permasalahan-permasalahan rumah tangga sehingga dapat

tercipta keluarga yang sakinah,mawaddah dan warahmah?

Jawaban : Mungkin salah satunya membangun komunikasi yang baik

antara suami dan istri

Page 141: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

128

Narasumber : Remaja Usia Nikah 2

Nama : Syamsul Fiqhi Adhar

Usia : 21

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Desa Bantimurung

Wawancara : 17 Mei 2021

1. Apakah sebelumnya telah mengikuti kursus pra nikah?

Jawaban : Belum

2. Apa arti penting dari pelaksanaan kursus pra nikah bagi pasangan calon

pengantin ataupun remaja usia nikah yang mengikuti kursus pra nikah ?

Jawaban : Sangat penting karena menambah pengetahuan kita tentang

bagaiamana kehidupan sebelum dan setelah menikah.

3. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu tentang berbagai permasalahan rumah

tangga yang timbul di masyarakat?

Jawaban : Menurut saya hal ini cukup memprihatinkan mengingat suatu

permasalahan itu memang tidak bisa kita hindari keberadaaannya.

Seringkali terjadi karena berbagai sebab.

4. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang maraknya perceraian di

masyarakat ?

Jawaban : Kalau menurut saya sedikit mengalami penurunan

5. Apakah tingkat perceraian di masyarakat saat ini meningkat ?

Jawaban : Seperti yang saya bilang itu mengalami penurunan

6. Apakah kursus pra nikah ini bisa menjadi solusi dalam mengurangi angka

perceraian dimasyarakat?

Jawaban : iya sangat bisa menurut saya

Page 142: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

129

7. Menurut Bapak/Ibu bagaimana agar suatu pernikahan itu bisa terhindar

dari berbagai permasalahan-permasalahan rumah tangga sehingga dapat

tercipta keluarga yang sakinah,mawaddah dan warahmah?

Jawaban : Karena belum menjalaninya secara langsung tentang

bagaimana itu berumah tangga tapi kalau pemahaman saya untuk

menjaga sebuah keluarga itu yang pertama komunikasi, saling percaya

dan saling jujur antara satu sama lain

Page 143: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

130

Narasumber : Masyarakat sekitar 1

Nama : Muh. Sahrul

Usia : 31

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Desa Lanne

Wawancara : 20 Mei 2021

1. Apakah sebelumnya telah mengikuti kursus pra nikah?

Jawaban : Belum pernah

2. Apa arti penting dari pelaksanaan kursus pra nikah bagi pasangan calon

pengantin ataupun remaja usia nikah yang mengikuti kursus pra nikah ?

Jawaban : Kalau menurut saya itu hal yang sangat bagus karena itu

menjadi pengutan-penguatan dasar untuk seorang pasangan suami istri

untuk kejenjang pernikahan

3. Bagaimana pandangan Bapak tentang berbagai permasalahan rumah

tangga yang timbul di masyarakat?

Jawaban : Kalau menurut saya itu tergantung pada pribadinya masing-

masing. Sebenarnya banyak faktor, bisa jadi karena suaminya, istrinya

atau anak-anaknya. Jadi saya kira kembali kepada pribadi masing-

masing.

4. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang maraknya perceraian di

masyarakat ?

Jawaban : Saya rasa kurang bagus itu karena selain memperbanya

jumlah janda juga memperbanya jumlah duda

5. Apakah kursus pra nikah ini bisa menjadi solusi dalam mengurangi angka

perceraian dimasyrakat?

Page 144: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

131

Jawaban : Menurut saya sangat baik, dimana kalau di perbanyak kursus-

kursus seperti ini calon suami istri tujuannya lebih jelas bagaiamana

berumah tangga

6. Menurut Bapak/Ibu bagaimana agar suatu pernikahan itu bisa terhindar

dari berbagai permasalahan-permasalahan rumah tangga sehingga dapat

tercipta keluarga yang sakinah,mawaddah dan warahmah?

Jawaban : Wah saya rasa yang paling penting itu komunikasi dalam hal

berhubungan baik itu pacaran atau suami istri yang paling penting itu

komunikasi.

Page 145: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

132

Narasumber : Masyarakat sekitar 2

Nama : Arna

Usia : 27

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Desa Bulu Tellue

Wawancara : 23 Mei 2021

1. Apakah sebelumnya telah mengikuti kursus pra nikah?

Jawaban : Belum pernah

2. Apa arti penting dari pelaksanaan kursus pra nikah bagi pasangan calon

pengantin ataupun remaja usia nikah yang mengikuti kursus pra nikah ?

Jawaban : Agar para calon pengantin bisa saling mengenal satu sama

lain. Dimana sangat penting karena dapat meningkat kan pengetahuan si

calon pengantin

3. Bagaimana pandangan Bapak tentang berbagai permasalahan rumah

tangga yang timbul di masyarakat?

Jawaban : Tidak terlalu memprihatinkan karena permasalahan yang

terjadi itu di sebabkan karena ego masing-masing.

4. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang maraknya perceraian di

masyarakat ?

Jawaban : Mungkin karena sebelumnya belum ada kegiatan pra nikah

sehingga perceraian terjadi.

5. Apakah kursus pra nikah ini bisa menjadi solusi dalam mengurangi angka

perceraian dimasyarakat?

Jawaban : iya bisa

Page 146: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

133

6. Menurut Bapak/Ibu bagaimana agar suatu pernikahan itu bisa terhindar

dari berbagai permasalahan-permasalahan rumah tangga sehingga dapat

tercipta keluarga yang sakinah,mawaddah dan warahmah?

Jawaban : Membangun komunikasi yang baik antara satu sama lain.

Page 147: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

134

Lampiran ke 5

Gambaran lokasi penelitian

Page 148: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

135

Page 149: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

136

Wawancara dengan Kepala dan Staf KUA Tondong Tallasa

Page 150: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

137

Wawancara dengan Pasangan Kursus Pra Nikah

Page 151: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

138

Page 152: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

139

Page 153: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

140

Page 154: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

141

Page 155: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

142

Wawancara dengan Remaja Usia Nikah

Page 156: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

143

Wawancara dengan Masyarakat Setempat

Page 157: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

144

Kegiatan Kursus Pra Nikah

Page 158: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

145

Page 159: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

146

Page 160: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

147

Page 161: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

148

Page 162: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

149

Page 163: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

150

Page 164: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

151

RIWAYAT HIDUP

Anna Nurauliah dilahirkan di Malaka 08 September 1999

Desa Malaka, Kecamatan Tondong Tallasa, Kabupaten

Pangkep. Merupakan anak pertama dari pasangan

Ayahanda Ansar dan Ibunda Nurmasia. Penulis masuk

Taman Kanak-Kanak (TK) pada tahun 2004 di TK Pertiwi

Malaka dan melanjutkan sekolah dasar pada tahun 2005 di SDN 12 Malaka dan

tamat pada tahun 2011, lalu pada tahun yang sama masuk Sekolah Menengah

Pertama di SMPN 1 Tondong Tallasa dan selesai pada tahun 2014, dan kemudian

melanjutkan sekolah di SMAN 1 Pangkep dan selesai pada tahun 2017. Di tahun

yang sama (2017), penulis melanjutkan pendidikan pada program Strata 1 (S1)

Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar dan selesai

pada tahun 2021.

Page 165: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

152

Page 166: EFEKTIVITAS KURSUS PRA NIKAH SEBAGAI UPAYA …

153