ilmu pendidikan islam

25
ILMU PENDIDIKAN ISLAM 1.PENDAHULUAN Sejak manusia menuntut kemajuan dan kehidupan,maka sejak itu timbul gagasan untuk melakukan pengalihan,pelestarian dan pengembangan kebudayaan melalui pendidikan,maka dari itu Dalam sejarah pertumbuhan masyarakat,pendidikan senantiasa menjadi perhatian Ulama dalam rangka memajukan kehidupan generasi demi generasi sejalan dengan tuntutan kemajuan masya-rakatnya. Menurut kenyakinan kita,sejarah pembentukan masyarakat di mulai dari keluarga Adam dan Hawa sebagai unit terkecil dari masyarakat besar umat manusia di muka bumi ini.Dalam keluarga Adam itulah telah dimulai proses Kependidikan umat manusia,meskipun dalam ruang lingkup terbatas sesuai dengan kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya. Dasar minimal dari usaha mempertahankan hidup manusia terletak pada orientasi manusia kearah 3 (tiga) hubungan ,yaitu : 1.Hubungan manusia dengan yang Maha Pencipta yaitu Tuhan sekalian alam. 2.Hubungan manusia dengan sesama manusia.Dalam keluarga Adam hubungan tersebut terbatas pada hubungan antar keluarga

Upload: wati-rahmawati

Post on 13-Apr-2017

381 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ilmu pendidikan islam

ILMU PENDIDIKAN ISLAM

1.PENDAHULUAN

Sejak manusia menuntut kemajuan dan kehidupan,maka sejak itu timbul

gagasan untuk melakukan pengalihan,pelestarian dan pengembangan kebudayaan

melalui pendidikan,maka dari itu Dalam sejarah pertumbuhan

masyarakat,pendidikan senantiasa menjadi perhatian Ulama dalam rangka

memajukan kehidupan generasi demi generasi sejalan dengan tuntutan kemajuan

masya-rakatnya.

Menurut kenyakinan kita,sejarah pembentukan masyarakat di mulai dari

keluarga Adam dan Hawa sebagai unit terkecil dari masyarakat besar umat

manusia di muka bumi ini.Dalam keluarga Adam itulah telah dimulai proses

Kependidikan umat manusia,meskipun dalam ruang lingkup terbatas sesuai

dengan kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya.

Dasar minimal dari usaha mempertahankan hidup manusia terletak pada

orientasi manusia kearah 3 (tiga) hubungan ,yaitu :

1.Hubungan manusia dengan yang Maha Pencipta yaitu Tuhan sekalian alam.

2.Hubungan manusia dengan sesama manusia.Dalam keluarga Adam hubungan

tersebut terbatas pada hubungan antar keluarga

3.Hubungan manusia dengan Alam sekitar yang terdiri dari barbagai unsur

kehidupan seperti Tumbuh-tumbuhan ,binatang dan kekuatan alamiyah yang ada.

Dari prinsip hubungan inilah,kemudian manusia mengembangkan proses

pertumbuhan kebudayaannya.Proses inilah yang mendorong manusia kearah

kemajuan hidup sejalan dengan tuntutan yang semakin meningkat.

Manusia sebagai makhluk Tuhan,telah dikaruniai Alloh WST

kemampuan-kemampuan daSar yang bersifat Rohaniah dan jasmaniah,agar

dengannya manusia mampu mempertahankan hiDup serta memajukan

kesejahteraannya.

Kemampuan dasar manusia tersebut dalam sepanjang sejarah

pertumbuhannya merupakan modal dasar untuk mengembangkan kehidupan di

segala bidang.Oleh karena antar manusia dengan

Page 2: Ilmu pendidikan islam

Tuntutan hidupnya saling berpacu berkat dorongan dari ketiga daya tersebut,maka

pendidikan menjadi semakin penting.Bahkan boleh dikata,pendidikan merupakan

kunci dari segala bentuk kemajuan hidup manusia sepanjang sejarah.

Pembahasan tentang ilmu Pendidikan tidak mungkin terbebaskan dari

objek yang menjadi sasarannya,yaitu manusia.Dan karena yang menjadi topik

pembahasan sekarang adalah Ilmu Pendidikan Islam ,maka secara filosofis harus

mengikutsertakan objek utamanya,yaitu manusia dalam pandangan islam.

Manusia adalah makhluk Alloh SWT,ia dan alam semesta bukan terjadi

dengan sendirinyatetapi dijadikan oleh Allah SWT.Firman Alloh:

Artinya: “Allohlah yang menciptakan kamu,kemudian memberimu

rizki,kemudian mematikan kamu,kemudian menghidupkan kamu(kembali di

akhirat) al-Rum :40

Alloh SWT menciptakan manusia untuk mengabdi kepadanya .Untuk ini ia

memerintahkan supaya itu beribadat kepadanya.

Firman Alloh:

Artinya:Tidak kujadikan jin dan manusia itu kecuali untuk beribadat

kepadaku(jin dan manusia

Untuk beribadat kepada Allah (Q.S Az Zariat 56)

2. Makna Pendidikan Islam

Bilamana pendidikan kita artikan sebagai latihan mental,moral dan fisik

(jasmaniah) yang-menghasilkan manusia yang berbudaya tinggi,untuk

melaksanakan tugas kewajiban dan tanggung jawab dalam masyarakat selaku

personalitas (kepribadian) serta menanamkan rasa tanggung jawab.

Tujuan dan sasaran pendidikan berbeda-beda menurut pandangan hidup

masing-masing pendidik atau lembaga pendidikan,oleh karena itu maka perlu di

rumuskan pandangan hidup islam yang mengarahkan tujuan dan sasaran

pendidikan Islam.

Sebagai landasan pandangan seorang muslim disebutkan dalam Al-Quran:

Page 3: Ilmu pendidikan islam

Artinya:”Sesungguhnya Islam itu adalah agama yang benar di sisi Allah”.

Untuk tujuan itulah,manusia harus dididik melalui proses pendidikan

islam,berdasarkan pandangan di atas, maka Pendidikan Islam adalah sistem

pendidikan yang dapat memberikan kemampuan seseorang untuk memimpin

kehidupannya sesuai d engan cita-cita islam,karena nilai-nilai islam telah

menjiwai dan mewarisi corak kepribadiannya.

3. Teorisasi Pendidikan Islam.

Dalam masyarakat yang dinamis,pendidikan memegang peranan yang

menentukan eksistensi dan perkembangan masyarakat tersebut,karena pendidikan

merupakan usaha melestarikan,dan mengalihkan serta mentrasformasikan nilai-

nilai kebudayaan dalam segala aspeknya dan jenisnya kepada generasi-generasi

penerus. Demikian pula halnya dengan peranan pendidikan Islam di kalangan

umat Islam merupakan salah satu bentuk manifestasi dari cita-cita hidup islam

untuk melestarikan,mengalihkan dan menanamkan (internalisasi) dan

menstransformasikan nilai-nilai Islam tersebut kepada generasi penerusnya

sehingga nilai-nilai kultural religius yang di cita-citakan dapat tetap berfungsi dan

berkembang dalam masyarakat dari waktu-ke waktu.

Pendidikan Islam bila dilihat dari segi kehidupan kultural umat manusia

tidak lain adalah merupakan salah satu alat pembudayaan (Enkulturasi)

masyarakat manusia itu sendiri.Sebagai suatu alat,pendidikan dapat dipungsikan

untuk mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan hidup manusia sebagai

makhluk pribadi dan makhluk sosial kepada titik optimal kemampuan untuk

memperoleh keejahteraan hidup di dunia dan kebahagiaan di akhirat.

Dengan kata lain bahwa untuk memperoleh suatu keberhasilan dalam

proses Pendidikan Islam,diperlukan adanya Ilmu Pengetahuan tentang

Pendidikan Islam baik yang bersifat teoritis maupun praktis.Tentang perlunya

Ilmu Pendidikan Islam teoritis tersebut adalah jelas sekali,mengingat beberapa

alasan yaitu:

a.Pendidikan sebagai usaha membentuk pribadi manusia harus melalui proses

panjang,dengan resultat (hasil) yang tidak dapat diketahui dengan segera.

b.Pendidikan Islam pada khusussnya yang bersumberkan nilai-nilai agama Islam

disamping menanamkan atau membentuk sikap hidup yang di jiwai nilai-nilai

Page 4: Ilmu pendidikan islam

tersebut, juga mengembangkan kemampuan berilmu pengetahuan.Sejalan dengan

nilai-niali Islam yang melandasinya adalah merupakan proses ikhtiariah yang

secara Paedagogis mampu mengembangkan hidup anak didik ke arah

kedewasaan/kematangan yang mengutungkan dirinya.

c.Islam sebagai agama wahyu yang di turunkan oleh Allah dengan tujuan untuk

mensejahterakan dan membahagiakan hidup dan kehidupan umat manusia di

dunia dan akhirat.

d.Ruang lingkup kependidikan Islam adalah mencakup segala bidang kehidupan

manusia di dunia dimana manusia mampu memanfaatkan sebagai tempat

menanam benih-benih alamiah yang buahnya akan dipetik di akhirat nanti,maka

penbentukan sikap dan nilai-nilai alamiah Islamiah dalam pribadi manusia baru

dapat efektif bilamana dilakukan melalui proses kependidikan yang berjalan di

atas kaidah-kaidah ilmu pengetahuan kependidikan.

e.Teori-teori, hipotesa dan asumsi-asumsi kepandidikan yang bersumberkan

ajaran Islam sampai kini masih belum tersusun secara ilmiah meskipun bahan-

bahannya telah tersedia,baik dalam kitab suci Al-Qur’an dan Al Hadist maupun

qaul ulama.Untuk itu diperlukan penyusunan secara sistematis il-miah yang di

dukung dengan hasil penelitian yang luas.

Oleh karena itu dari segi teoritis,pendidikan Islam adalah merupakan

konsep berpikir yang bersipat mendalam dan terperinci,tentang masalah

kependidikan yang bersumberkan ajaran Islam Dari mana rumusan-rumusan

tentang konsep dasar, pola ,sestem,tujuan,metoda dan materi

subtansi)Kependidikan Islam di susun menjadi ilmu yang bulat.

4.Konsep Dasar Ilmu Pendidikan Islam

Pengetahuan manusia dewasa ini menunjukkan kemajuan yang pesat.Hal

ini ditandai dengan sejumlah penemuan baru di bidang ilmu pengetahuan dan

tekhnologi yang mendukung Kemajuan di bidang lainya.Indikasinya kemajuan ini

diakui juga oleh para ilmuan muslim

DI antara tokoh yang mewakili salah satu tokohnya,adalah Maurice

Bucaille.Ia mengumpulkan berbagai fenomena dan data empiris untuk kemudian

di cari kesesuaian dengan kitab suci.Di antara kesimpulan akhir penelitiannya

Page 5: Ilmu pendidikan islam

yang menarik adalah hasil penemuan ilmiah yang berkenaan dengan konsep

umum penciptaan manusia ternyata sesuai dengan ajaran agama.

5.Pengertian dan Tujuan Pendidikan Anak Pranatal

Kata Pendidikan adalah kata jadian dari kata didik,yang mendapat

imbuhan pen dan an.Kata didik mengandung banyak arti,antara lain

pelihara,bina,latih,asuh,dan ajar. Dengan adanya proses Tambahan (awalan dan

akhiran) tersebut akan memberikan pemahaman dan pengertian yang lebih

luas,komplek,sistimatis dan filosofis (Nur islam,2004:67).

Kata Pendidikan secara etimologis,sebagaimana yang dikatakan Baihak

AK (2003:1) yang Mengutif dari Anton Moeliono,dkk,dalam kamus besar Bahasa

Indonesia,adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seorang atau kelompok

orang dalam usaha mendewasakan manusia,melalui upaYa pengajaran dan

latihan.Jadi kata didik dengan tambahan pen dan an mengandung pengertian yang

sangat luas,yakni proses transformasi dari A ke B,tentang sistem nilai

(idiologi,isme,ajaran, Orientasi prosektus dan lain-lain)dengan metode,untuk

sebuah tujuan pendewasaaan manusia.

Secara terminologis,pengertian pendi-dikan sangat luas dan

Universal,sebagaimana yang dikatakan oleh pakar-pakar pendidikan,dalam

ensiklopedi pendidikan (Poerbakawatja,1981:257)

Mendefinisikan pendidikan sebagai berikut:”Pendidikan sebagai perbuatan atau

usaha generasi tua yang mengalihkan pengetahuan,pengalamannya,kecaka-

pannya,serta keterampilannya kepada generasi muda sebagai usaha menyi-

apkannya agar dapat memenuhi fungsi hidupnya baik jasmani maupun rohaninya.

Definisi di atas kiranya cukup memadai,akan tetapi pendapat lain perlu

diperhatikan,Menurut Baihaki AK (2003:80).”Pendidikan adalah usaha sadar

yang diselenggarakan Berdasarkan nilai tertentu untuk

membimbing,mengajar,melatih dan membina peserta didik agar dapat

meningkatkan,mengembangkan dan menyalurkan dengan benar segenap potensi

jasmani,rohani,akan pikiran,dan hawa nafsunya sehingga ia dapat hidup lebih

puas dan baik produksi Dan bertanggung jawab secara moril dalam rangka

memenuhi kebutuhan dirinya,keluargannya,dan secara luas,masyarakat bangsa

dan negara.

Page 6: Ilmu pendidikan islam

Dalam dunia Pendidikan islam,menurut Yusuf Amir Feisal (1995;108)

menerangkan bahwa:Pengertian Pendidikan berkisar pada konsep-konsep yang

dirumuskan dalam istilah-istilah:

1.At-Taklim,yaitu pendidikan yang pendidikan yang menitikberatkan masalah

pada pengajaran,penyampaian informasi dan pengamalan ilmu.

2.At-Tarbiyah,yaitu pendidikan yang menitikberatkan masalah pada pen-

didikan,pembentukan dan pengembangan pribadi serta,pembentukan dan

penggemblengan kode etik (norma-norma etika/akhlak).

3.At-Ta’dib,yaitu pendidikan yang memandang bahwa proses pendidikan

merupakan usaha yang mencoba membentuk keteraturan susunan ilmu yang

berguna bagi dirinya.Sebagai muslim yang harus melaksanakan kewajiban serta

fungsionalisasi atas niat atau berbuat yang teratur (siste-matik)

Terarah,dan efektif.

Berkaitan dengan hal diatas,para ahli berbeda pendapat tentang istilah

mana yang tepat di gunakan untuk menunjukan pengertian pendidikan yang sesuai

dengan konsep islam.

At-Tarbiyah menuntut pekerjaan yang teratur,kemajuan yang terus

menerus,kesungguhan

Dan pemusatan pikiran pada anak untuk perkembangan jasmani,akal ,emosi dan

kemauaanya.

Dengan demikian,maka tujuan pendidikan islam jika diringkasan adalah

mendidik manusia agar menjadi hamba Allah seperti Nabi Muhamad SAW dan

sifat-sifat yang tercermin dalam kehidupannya.Diantara sifat-sifat itu adalah :

1.Fathonah

2.Shidiq

3.Amanah

4.Tablig

5.dan sifat-sifat nabi Muhamad SAW yang lainnya selain dari yang empat pola tsb

6.Materi Pendidikan Anak Pranatal.

Materi pelajaran bagi anak dalam kandungan sangat bergantung kepada

tingkatan potensi,kemampuan dan background(latar belakang) orang tuannya.Hal

ini akan terelfleksi

Page 7: Ilmu pendidikan islam

Dalam hal mengarahkan dan mendidik anak dalam kandungan ibu.

Terkait dengan materi kajian dan keahlian orang tua yang akan ditekuni

dan disalurkan (trasformasi) kepada anak dalam kandungan,Baihaki,AK (2003-

168) telah menjelaskan hal ini menurutnya:”Jika ibunya seorang sarjana

(S1 ) ,Megister (S2) atau doktor (S3),maka pelajaran S 1,S 2 dan S 3 bisa menjadi

materi pelajaran bagi anak dalam kandungan. Tetapi, pertanyaan muncul: apakah

anak yang sedang di kandungnya itu dapat memahaMinya?.jawabannya

mudah:tidak,ia hanya mendengarnya.Oleh karena itu,menjadi rangsangan

Edukatif yang sangat positip bagi anak dalam kandungan apabila ibunya orang

yang berilmu. Jadi yang di maksud ibunya seorang sarjana adalah seorang ibu

yang berilmu.Ibu yang berilmu akan Memahami cara memberi pendidikan kepada

anaknya.Semakin tinnggi ilmunya,maka makin memahami caranya lebih Baik.

Dengan demikian,mata pelajaran untuk anak dalam kandungan bisa

banyak dan bahkan mungkin banyak sekali,sesuai dengnan tingkat kemampuan

ibu yang mengandungnya.Pelajaran tersebut di terima oleh ibu sedang anak

dalam kandungan hanya meresponnya saja. Sehubungan

Dengan tujuan pendidikan Islam yang berorientasi kepada prinsip-prinsip dan

filosofis Islam,maka muatan materi pelajarannya harus bertumpu,berpola,seuai

dengan pendidikan Islam,untuk mensistematiskan urutan jenjang pendidikan ini

hendaknya disesuaikan dengan usia kehamilan ibu.

Muatan-muatan materi itu menurut ubes Nur Islam (2004:68-69)

menjelaskan sebagai berikut:

1.Doa.

Materi doa ini terbagi pada tiga tahapan,antara lain sebagai berikut:

a.Doa pada saat menenemkan benih nufhfah(sperma dan ovum).

b.Doa pada saat benih sperma telah tertanan diruang uterus/rahim

c.Doa pada saat nufhfah telah menjadi janin.

Page 8: Ilmu pendidikan islam

2.Praktek Ibadah Shalat

Ibadah Shalat aadalah ibadah mah-dhah.Ada dua jenis ibadah,yaitu wajib dan

sunah.Keduannya bisa dijadikan materi pelajaran pokok bagi anak dalam

kandungan.

3.Bahasa.

Bahasa adalah salah satu media untuk berkomunikasi,berinteraksi dan berso-

sialisasi antara seorang atau kelompok dengan yang lainnya.Bahkan dengan

bahasa,manusia dapat melakukan sosialisasi

Eksistensi dirinya ketingkat peradaban yang tinggi.Bahasa ini sangat penting

sekali Allah mengajarkan Adam a.s materi pelajaran yang pertama adalah

bahasa.Menurut sebagian ahli tafsir,kepandaiannya Adam tentang bahasa tersebut

mencapai tingkat tujuh,sehingga para malaikat

Pun tidak mampu menandingi kepandaian Adam (Nur Islam,2004:70)Dengan

demikian para pendidik dan pembina termasuk orang tua dalam berbicara dan

bertidak harus benar-benar dapat menyesuaikan diri dengan dunia anak

(Hujjati,2003:189).Maka apakah anak dalam kandungan benar-benar dapat belajar

atau mem-pelajari kata-kata yang diucapkan oleh sang pendidik atau orang

tuannya? Sepeti yang dikatakan oleh Rene Van DE Carr: Jawabannya “Ya”.tetapi

tidak dengan cara seperti orang dewasa.

Oleh karena itu,belajar bahasa bagi anak dalam kandungan adalah belajar

konsep kata Kata sederhana dan mudah diterima oleh anak dalam kandungan.

4.Membaca Al-Qur’an.

Membaca Al-Qur’an merupakan materi pelajaran yang relevaan.Anak dalam

kandungan harus sudah merespon(diajar) membaca Al-Qur’an oleh ibu atau

ayahnya.Metodenya adalah dengan membaca-

Kan Al-Qur’an itu kepadanya.Suami merespon(mengajarkannya) dengan

membaca Al-Qur’an dekat istrinya saja yang sedang mengandung.Istri

merespon(mengajarkannya) dengan membacakannnya

Sendiri secara langsung dan mengajak bayinya itu membaca bersamanya(Baihaqi

AK,2003:173).

Page 9: Ilmu pendidikan islam

Hal inti dari membaaca Al-Qur’an itu adalah menumbuhkan lingkungan yang

kondusif dengan nilai-nilai islami di dalam kehidupan rumah tangga.Sekaligus

merspon (mengajar) bayi untuk bersama-sama membaca Al-Qur’an.

5.Akhlak (moralitas)

Salah satu kesempurnaan manusia dilihat dari nilai Akhlak atau

moralnya.Diantara manusia ada yang berakhlak baik dan ada pula yang berakhlak

buruk.Oleh karena itu pendidikan akhlak termasuk pendidikan yang utama.Untuk

mewujudkan kita memerlukan figur yang bisa menjadi tauladan utama.Tauladan

utama adalah Rasu-lullah Muhamad SAW ,Allah SWT berfirman :

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik

bagimu(yaitu) bagi orang-orang yang mengharapkan (rahmat)Allah dan

(keselamatan)di hari kiamat dan banyak menyebut Allah”(Q.S Al-Ahzab:21).

6.Akidah dan Tauhid

Perkara utama yang berkenaan dengan fitrah manusia menurut pandangan Islam

adalah mengenal Allah SWT.Dalam Al-Qur’an Al- Karim ,Hadist Nabi SAW,dan

riwayat para imam,diterangkan bahwa mengenal Allah merupakan hal yang paling

jelas dalam fitrah manusia.Ibnu Ruslan dalam Zubadnya(tt:4) berkata:”Kewajiban

pada manusia yang pertama adalah mengenal Tuhan-nya

(Makrifat) dengan yakin” Dalam masalah in pulalah tugas inti para nabi dan rasul

adalah menyeru umatnya untuk mentauhidkan Allah SWT.Sebagaimana yang

difirmankan Allah:”Dan sesungguhnya kami telah mengutus rasul pada setiap

umat (untuk menyeru),beribadahlah(bertauhidlah)kepada Allah (saja) dan jauhilah

Thagut.”Q>S an-Nahl 16:36).

7.Ilmu pengetahuan.

Termasuk materi yang bisa diajarkan kepada anak dalam kandungan adalah ilmu

pengetahuan.

Yang dimaksud ilmu pengetahuan disini adalah yang tingkatannya sederhana dan

menyenangkan serta mudah diserap istri yang sedang mengandung (Baihaqi

AK,2003:174).Caranya Jika istinya yang pandai,maka dialah sendiri yang

mengajarkannya dengan cara membacakannya dengan suara yang keras buku-

buku ilmu pengetahuan bagi bayi.

8.Lagu dan cerita.

Page 10: Ilmu pendidikan islam

Termasuk materi berikutnya bagi anak dalam kandungan adalah melalui lagu dan

cerita.Lagu dan cerita dapat dijadikan mata pelajaran bagi bayi yang masih dalam

kandungan.

Oleh karena itu,untuk mengantisipasi terjadinya kesulitan dan hambatan

dalam pendidikan khususnya anak pranatal di dalam Islam diberikan tuntunan-

tuntunan tentang memilih pasangan dalam hidupnya berumah tangga.Sebaik-

baiknya wanita yang akan dinikahi adalah yang didasari

agamanya,ketaatannya,ketaqwaannya dan taubatnya pada Tuhan.Dia akan mampu

menjaga dirinya,harta suaminya,dan pendidikan anak-anaknya.Ibu akan selalu

menanamkan kecintaan anaknya pada agama Islam sampai akhir hayatnya.Anak

akan menjadi apa saja yang di ajarkan orang tuannya padanya.Sifat orang tua akan

menurun kepada anaknya.Sebagian besar ketaqwaannya yang terlihat dalam diri

anak adalah hasil pengaruh kedua orang tuannya termasuk salah satu dari pihak

keluarga masing-masing,sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah bahwa

Rasulullah SAW bersabda:”Pilihlah tempat yang baik untuk nuthfahmu dan

nikahilah yang sederajat denganmu.”

Berdasarkan hadist diatas,salah satu kewajiban seorang suami berupaya untuk

mencari istri yang cerdas,pintar,terutama yang agamanya kuat.Semua ini akan

membantu keteraturan sebuah rumah tangga,termasuk pendidikan anak.Karenanya

diharapkan agar setiap wanita turut meluangkan kesempatannya untuk menuntut

ilmu sesuai dengan fitrahnya dan pengetahuannya yang cukup dibutuhkan dalam

peranannya sebagai istri dan ibu rumah tangga,Dengan demikian,jika seluruh

syarat yang telah diuraikan diatas terpenuhi,maka program pendidikan anak

pranatal yang dijalankan selama proses kehamilan dapat berjalan dengan sebaik-

baiknya.

9. Pengertian Kurikulum Dan Tujuan Pendidikan

Kurikulum adalah sejumlah pengalaman

pendidikan,kebudayaan,sosial,olah raga,dan kesenian yang disediakan oleh

sekolah bagi murid-murid di dalam dan di luar sekolah dengan maksud

menolongnya untuk berkembang menyeluruh dalam segala segi dan merubah

tingkah laku mereka sesuai dengan tujuan-tujuan pendidikan.

Page 11: Ilmu pendidikan islam

Dari definisi diatas dapat kita simpulkan bahwa kurikulum itu mempunyai

empat unsur utama ,yaitu:

1.Tujuan-tujuan yang ingin di capai oleh pendidikan itu,dengan lebih tegas lagi

orang yang bagaimana ingin kita bentuk melalui kurikulum.

2.Pengetahuan (Knowledge), informasi-informasi,data-data,aktivitas-aktivitas dan

pengalaman-pengalaman dari mana terbentuk kurikulum itu.Bagian inilah yang

biasa disebut mata pelajaran, bagian ini pula yang dimaksud silabus.

3.Metoda dan cara –cara mengajar yang dipakai oleh guru-guru untuk mengajar

dan mendorong murid-murid belajar dan membawa mereka ke arah yang

dikehendaki oleh kurikulum.

4.Metoda dan cara penilaiaan yang di pergunakan dalam mengukur dan menilai

kurikulum dan hasil proses pendidikan yang di rencanakan dalam kurikulum

seperti ujian triwulan,ujian akhir dan lain-lain.

Jadi kurikulum itu mengandung tujuan-tujuan,isi atau mata

pelajaran,metoda mengajar,dan Metoda penilaian.Namun kesimpulan yang kita

berikan diatas itu tidak mempermudah persoalan.

Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan

dalam suatu sistem pendidikan,karena itu kurikulum merupakan alat untuk

mencapai tujuan pendidikan dan sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan

pengajaran pada semua jenis dan tingkat pendidikan.

Tujuan pendidikan di suatu bangsa atau negara di tentukan oleh falsafah

dan pandangan hidup suatu bangsa atau negara menyebabkan berbeda pula tujuan

yang hendak dicapai dalam pendidikan tersebut dan sekaligus akan berpengaruh

pula terhadap negara tersebut.Berbicar Tentang tujuan pendidikan tentu akan

mengajak kita berbicara tentang tujuan hidup,yaitu hidup Manusia ,sebab

pendidikan hanyalah suatu alat yang digunakan oleh manusia untk memelihara

kelanjutan hidupnya (Servival),baik sebagai individu maupun sebagai

masyarakat.Manusia dalam usahanya memelihara kelanjutan hidupnya

mewariskan berbagai nilai budaya dari suatu generasi ke generasi berikutnya.

Dengan demikian kurikulum senantiasa bersifat dinamis guna lebih

menyesuaikan dengan berbagai perkembangan yang terjadi.Setiap pendidik harus

mamahami perkembangan kurikulum, Karena merupakan suatu formulasi

Page 12: Ilmu pendidikan islam

pedagogis yang paling penting dalam konteks pendidikan,dalam kurikulum akan

tergambar bagaimana usaha yang dilakukan membantu siswa dalam

mengembangKan potensinya,berupa pisik,intelektual,emosianal,dan

sosial,keagamaannya dsb. Secara etimologis,kurikulum berasal dari bahasa

yunani,yaitu curir yaitu artinya pelari dan Curare yang berarti tempat berpacu,jadi

istilah kurikulum berasal dari dunia olah raga pada zaman Romawi kuno yang

mengandung pengertian suatu jarak yang harus di tempuh oleh pelari dari garis

Start sampai garis finish.

Dalam bahasa arab,kata kurikulum biasa diungkapan dengan manhaj yang

berarti jalan yang Terang yang dilalui oleh manusia pada berbagai bidang

kehidupan.Sedangkan Kurikulum pendidikan (manhaj al-dirasah) ,dalam qamus

Tarbiyah adalah seperangkat perencanaan dan media yang dijadikan acuan oleh

lembaga pendidikan dalam mewujudkan tujuan-tujuan pendidikan.

Secara terminologi,para ahli telah banyak mendefinisikan kurikulum diantaranya:

a. Crow and crow mendefinisikan bahwa kurikulum adalah rancangan pengajaran

atau sejumlah mata pelajaran yang di susun secara sistematis untuk menyelesaikan

suatu program untuk memperoleh ijazah.

b. M-Arifin memandang kurikulum sebagai seluruh bahan pelajaran yang harus

di sajikan dalam proses kependidikan dalam suatu sistem institusional

pendidikan.

c. Zakiah Darajat memandang kurikulum sebagai suatu program yang

direncanakan dalam bidang pendidikan dan dilaksanakan unatuk mencapai

sejumlah tujuan-tujuan pendidikan tertentu.

d. Dr.Addamardasyi Sarhan dan Dr.Munir Kamil yang disitir oleh Al-

Syaibani,bahwa kurikulum adalah sejumlah pengalaman pendidikan,

kebudayaan,sosial,olah raga,dan kesenian yang disediakan oleh sekolah bagi

murid-muridnya di dalam dan di luar sekolah dengan maksud menolong untuk

berkembang menyeluruh dalam segala segi dan merubah tingkah laku mereka

dengan tujuan-tujuan pendidikan.

Pengertian kurikulum ini namfaknya lebih luas dari pengertian yang

pertama,karena disini Kurikulum tidak hanya di pandang dalam artian mata

pelajaran,namun juga mencakup program di Dalam kegiatan pendidikan. Kalau

Page 13: Ilmu pendidikan islam

dianalisis batasan diatas ternyata kegiatan kurikuler tidak hanya terbatas dalam

ruang Kelas saja,tetapi mencakup semua pengalaman belajar,karena itu menurut

pandangan modern semua kegiatan yang bertujuan memberikan pangalaman

belajar bagi siswa adalah kurikulum.

Bahkan Aliace Miel mengatakan bahwa kurikulum meliputi keadaan

gedung,suasana sekolah,keinginan,keyakinan,pengetahuan,kecakapan dan sikap-

sikap orang yang melayani dan dilayani di sekolah (termasuk di dalammya

seluruh pegawai sekolah) dalam hal ini semua pihak yang terlibat dalam

memberikan bantuan kepada bantuan kepada sisiwa termasuk ke dalam

kurikulum.

Dengan demikian pengertian kurikulum dalam pandangan modern

merupakan program pendidikan yang di sediakan oleh sekolah yang tidak hanya

sebatas bidang studi dan kegiatan belajarnya saja, akan tetapi meliputi segala

sesuatu yang dapat mempengaruhi perkembangan dan

pembentukan pribadi siswa sesuai dengan tujuan pendidikan yang di harapkan

sehingga dapat meningkatkan mutu kehidupan yang pelaksanaannya bukan saja di

sekolah tetapi juga di luar sekolah.

Jika di aplikasikan dalam kurikulum pendidikan islam,maka kurikulum

berfungsi sebagai pe-doman yang digunakan oleh pendidik untuk membimbing

peserta didiknya ke arah tujuan tertinggi pendidikan islam,melalui akumulasi

sejumlah pengetahuan,keterampilan dan sikap. Dalam hal ini proses pendidikan

islam bukanlah suatu proses yang dapat dilakukan secara serampangan,tatapi

hendaknya mengacu kepada konseptualisasi manusia paripurna (insan kamil)

yang stateginya telah tersusun secara sistematis dalam kurikulum Islam.

Dalam perkembangan selanjutnya pengertian kurikulum tidak hanya

terbatas pada program Pendidikan namun juga dapat diartikan menurut fungsinya:

1.Kurikulum sebagai program studi.

2.Kurikulum sebagai konten.

3.Kurikulum sebagai kegiatan berencana.

4.Kurikulum sebagai hasil belajar.

5.Kurikulum sebagai repruduksi kultural.

6.Kurikulum sebagai pengalaman belajar

Page 14: Ilmu pendidikan islam

7.Kurikulum sebagai produksi.

Komponen Kurikulum.

Mengingat bahwa fungsi kurikulum dalam proses pendidikan adalah

sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan,maka hal ini berarti bahwa

sebagai alat pendidikan,kurikulum memiliki bagian-bagian penting dan penunjang

yang dapat mendukung operasinya dengan baik.

1.Menurut Hasan Langgulung ada 4 komponen utama kurikulum yaitu:

a. Tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh pendidikan itu.Dengan lebih tegas lagi

orang yang bagaimana yang ingin kita bentuk dengan kurikulum tersebut.

b. Pengetahuan (knowledge),informasi-informasi,data-data,aktivitas-aktivitas dan

pengalaman-pengalaman dari mana terbentuk kurikulum itu.Bagian inilah yang

disebut mata pelajaran.

c. Metode dan cara-cara mengajar yang dipakai oleh guru-guru untuk mengajar

dan memotivasi murid untuk membawa mereka ke arah yang dikehendaki oleh

kurikulum.

d. Metode dan cara penilaian yang dipergunakan dalam mengukur dan menilai

kurikulum dan hasil proses pendidikan yang direncanakan kurikulum tersebut.

2. Menurut Penulis komponen kurikulum itu meliputi:

a. Tujuan,yang ingin dicapa meliputi (1)Tujuan Akhir.(2)Tujuan Umum,

(3)Tujuan Khusus,(4) Tujuan sementara.

b. Isi Kurikulum.

Berupa materi pembelajaran yang di program untuk mencapai tujuan pendidikan

yang telah ditetapkan.Materi tersebut disusun kedalam silabus,dan dalam

mengaplikasikannya dicantumkan pula dalam Satuan Pembelajaran dan Rencana

Pembelajaran. Setiap materi tersebut harus jelas scope dan squencenya.

c. Media (sarana dan prasarana)

Media sebagai sarana perantara dalam pembelajaran untuk menjabarkan isi

kurikulum agar lebih mdah di pahami oleh peserta didik.Media tesebut berupa

(materil) dan bukan (non materil).

d. Strategi.

Page 15: Ilmu pendidikan islam

Strategi merujuk pada pendekatan dan metode serta tekhnik mengajar yang

digunakan.Dalam srtategi termasuk juga komponen penunjang lainnya

seperti(1)sistem administrasi,(2)pelayanan BK(3)remedial,(4) pengayaan,dsb.

e. Proses pembelajaran.

Komponen ini sanagt penting,sebab diharapkan melalui proses pembelajaran akan

terjadi perubahan tingkah laku pada diri peserta didik sebagai indikator

keberhasilan pelaksaaan kurikulum.Oleh karena itu dalam proses pembelajaran

dituntut kondusip,sehingga memungkinkan dan mendorong kreativitas pesserta

didik dengan bantuan pendidik.

f. Evaluasi.

Dengan evaluasia (penilaian) dapat diketahui cara pencapaian tujuan.

Mata pelajaran Kurikulum menempati tempat yang sangat penting untuk

memberikan jawaban terhadap apa yang dikerjakan untuk mencapai manusia

yang dicita-citakan oleh pembuat kurikulum itu.Sebagai misal,kita ambil anak

ayam.Makanan apakah yang harus diberikan kepada anak ayam supaya badannya

menjadi besar?Jagung ataukah beras,atau lainnya?Begitu juga dengan kanak-

kanak.Apakah yang harus diajarkan kepadanya untuk mencapai cita-cita pembuat

kurikulum?Jawabannya ialah pengetahuan.Sampai situ kelihatannya tidak ada

masalah,padahal begitu kita mengajukan soal berikutnya,yaitu:apakah

pengetahuan itu?Mulailah timbul masalah yang tidak mudah diselesaikan.

Berdasarkan pada konsepsi tentang hakikat ini maka pengetahuan,

menurut Plato dan kemudiaan oleh Descartes dan Kant,pada dasarnya bebas dari

pengamatan indera dan sudah tentu membawa kepada suatu pendapat bahwa

pengetahuan adalah pemberian Tuhan,wujud di sana,dan bebas dari orang yang

mengetahui,tidak tergantung pada kondisi makhluk yang memiliki pengetahuan

itu.

Jadi tujuan pendidikan Islam mempunyai keistimerwaan yaitu untuk

menyembah dan berbakti kepada Allah sepanjang hayat,maka kriteria penilaian

juga harus berlainan dengan pendidikan dari falsafah-falsafah lain.Bukan sekedar

ujian saja,walaupun ini juga diharuskan,tetapi harus dimaksukkan juga kebijakan

(wisdom) dan budi mulia (virtues) sebagai kriteria.