web viewbudaya ini dapat berupa materi ... banyaknya informasi kesehatan yang diberikan melalui...

26
MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA KELOMPOK 4 Disusun oleh : Kelompok 4 1. MARIYATUL QIBTIYAH 101011032 2. WASIADI H. FARHATANI 101011042 3. ANISA OCTAVIANI 101011065 4. NISA AZZA KATULISTIWA 101011092 5. NADYA LAKSMI LEOZITA 101011225 6. AWWALUL CHASANAH 101011235 7. PHILLIPUS ADIYATMA IGO 101011251 8. RILLA RACHMADONA 101011259 9. CAHYA PAWIKA RATRI 101011270 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

Upload: dangkiet

Post on 30-Jan-2018

230 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Web viewBudaya ini dapat berupa materi ... Banyaknya informasi kesehatan yang diberikan melalui penyuluhan dan promosi kesehatan membuat ... meliputi pertanian,

MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA

KELOMPOK 4

Disusun oleh :

Kelompok 4

1. MARIYATUL QIBTIYAH 101011032

2. WASIADI H. FARHATANI 101011042

3. ANISA OCTAVIANI 101011065

4. NISA AZZA KATULISTIWA 101011092

5. NADYA LAKSMI LEOZITA 101011225

6. AWWALUL CHASANAH 101011235

7. PHILLIPUS ADIYATMA IGO 101011251

8. RILLA RACHMADONA 101011259

9. CAHYA PAWIKA RATRI 101011270

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2011

Page 2: Web viewBudaya ini dapat berupa materi ... Banyaknya informasi kesehatan yang diberikan melalui penyuluhan dan promosi kesehatan membuat ... meliputi pertanian,

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar yang

diberikan oleh Ibu Siti Masudah dengan topik Manusia sebagai Makhluk Budaya.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah yang kami susun. Maka dari

itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak demi terciptanya

kesempurnaan dalam makalah ini.

Semoga dengan disusunnya makalah ini dapat memberikan manfaat terutama dalam

menambah pengetahuan dan pemahaman terhadap materi Ilmu Sosial Budaya Dasar khususnya bagi

kelompok kami dan juga rekan IKMA 2010 pada umumnya.

Page 3: Web viewBudaya ini dapat berupa materi ... Banyaknya informasi kesehatan yang diberikan melalui penyuluhan dan promosi kesehatan membuat ... meliputi pertanian,

DAFTAR ISI

Kata Pengantar i

Daftar isi ii

BAB I Pendahuluan 11.1. Latar Belakang 11.2. Rumusan Masalah 1

BAB II Pembahasan 22.1. Definisi Manusia, Budaya, Kesehatan 2 2.1.1. Definisi Manusia 2

2.1.2. Definisi Budaya 22.1.3. Definisi Kesehatan 3

2.2. Hubungan antara Budaya dan Kesehatan2.3. Perkembangan Budaya Kesehatan Manusia2.4. Faktor Perubahan Budaya

2.4.1. Faktor Sosial-lingkungan 2.4.2. Faktor Ekonomi2.4.3. Faktor Pendidikan

2.5. Contoh Budaya Kesehatan2.5.1. Budaya Memberi Makan Pisang pada Bayi

BAB III Penutupan3.1. Kesimpulan

Daftar Pustaka

Page 4: Web viewBudaya ini dapat berupa materi ... Banyaknya informasi kesehatan yang diberikan melalui penyuluhan dan promosi kesehatan membuat ... meliputi pertanian,

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Budaya adalah pengetahuan, cara hidup, kebiasaan, nilai dan norma serta perangkat sosial

yang dimiliki dan berkembang dalam sekelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Budaya ini dapat berupa materi abstrak, konkret maupun fisik. Secara langsung maupun tidak

langsung, budaya akan sangat berpengaruh pada kesehatan masyarakat yang menganut suatu budaya.

Hal ini dikarenakan budaya sangat berkaitan dengan pola-pola hidup, pola pikir, kebiasaan dan

pandangan dalam suatu masyarakat.

Indonesia yang yang terdiri dari beragam etnis tentu memiliki banyak budaya dalam

masyarakatnya. Terkadang, budaya suatu etnis dengan etnis yang lain dapat berbeda jauh. Hal ini

menyebabkan suatu budaya yang positif, dapat dianggap budaya negatif di etnis lainnya. Sehingga

tidaklah mengherankan jika permasalahan kesehatan di Indonesia begitu kompleksnya.

Sebagai contoh, masyarakat Jawa memiliki budaya mencuci kaki selepas bepergian dengan

alasan kepercayaan menghindari musibah dan gangguan makhluk halus. Meskipun memiliki alasan

yang tidak ilmiah, namun budaya tersebut secara langsung mempengaruhi kesehatan masyarakat

Jawa. Contoh lainnya adalah budaya sumpah-serapah dalam keluarga di beberapa daerah di

Indonesia. Budaya ini lebih jauh dapat mempengaruhi kesehatan kejiwaan anggota keluarga.

Perbedaan budaya di atas hanya sebagian kecil dari kompleksitas masalah kesehatan di

Indonesia yang berkaitan dengan kebudayaan. Untuk itu, untuk mengatasi dan memahami suatu

masalah kesehatan diperlukan pengetahuan yang memadai mengenai budaya dasar dan budaya suatu

daerah. Atas dasar inilah, kami ingin mengetahui lebih lanjut mengenai budaya dan kaitannya dengan

kesehatan, perkembangan budaya kesehatan serta faktor yang dapat mempengaruhi suatu budaya.

Sehingga dalam mensosialisasikan kesehatan pada masyarakat luas dapat lebih terarah yang

implikasinya adalah naiknya derajat kesehatan masyarakat.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apakah kaitan antara budaya, manusia dan kesehatan?

2. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan budaya?

Page 5: Web viewBudaya ini dapat berupa materi ... Banyaknya informasi kesehatan yang diberikan melalui penyuluhan dan promosi kesehatan membuat ... meliputi pertanian,

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi Manusia, Budaya dan Kesehatan

2.1.1. Definisi Manusia

Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang

berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk

lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan

atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.

Dalam hubungannya dengan lingkungan dan budaya, manusia merupakan suatu

organisme hidup (living organism). Terbentuknya pribadi seseorang dipengaruhi oleh

lingkungan bahkan secara ekstrim dapat dikatakan, setiap orang berasal dari satu lingkungan,

baik lingkungan vertikal (genetika, tradisi), horizontal (geografik, fisik, sosial), maupun

kesejarahan. Tatkala seorang bayi lahir, ia merasakan perbedaan suhu dan kehilangan energi,

dan oleh kaena itu ia menangis, menuntut agar perbedaan itu berkurang dan kehilangan itu

tergantikan. Dari sana timbul anggapan dasar bahwa setiap manusia dianugerahi kepekaan

(sense) untuk membedakan (sense of discrimination) dan keinginan untuk hidup. Untuk dapat

hidup, ia membutuhkan sesuatu. Alat untuk memenuhi kebutuhan itu bersumber dari

lingkungan. Sedangkan panduan untuk mengolah dan berinteraksi dengan lingkungan

dibutuhkan adanya budaya. Oleh karena itu budaya mempunyai pengaruh besar terhadap

manusia itu sendiri.

2.1.2. Definisi Budaya

Kata budaya merupakan bentuk majemuk kata budi-daya yang berarti cipta, karsa, dan

rasa. Sebenarnya kata budaya hanya dipakai sebagai singkatan kata kebudayaan, yang berasal

dari Bahasa Sangsekerta budhayah yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal.

Budaya atau kebudayaan dalam Bahasa Belanda di istilahkan dengan kata culturur. Dalam

bahasa Inggris culture. Sedangkan dalam bahasa Latin dari kata colera. Colera berarti

mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan tanah (bertani). Kemudian

pengertian ini berkembang dalam arti culture, yaitu sebagai segala daya dan aktivitas manusia

untuk mengolah dan mengubah alam.

Page 6: Web viewBudaya ini dapat berupa materi ... Banyaknya informasi kesehatan yang diberikan melalui penyuluhan dan promosi kesehatan membuat ... meliputi pertanian,

Definisi budaya dalam pandangan ahli antropologi sangat berbeda dengan pandangan ahli

berbagai ilmu sosial lain. Ahli-ahli antropologi merumuskan definisi budaya sebagai berikut:

E.B. Taylor: 1871 berpendapat bahwa budaya adalah: Suatu keseluruhan kompleks yang

meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat istiadat, serta kesanggupan

dan kebiasaan lainnya yang dipelajari manusia sebagai anggota masyarakat.

Sedangkan Linton: 1940, mengartikan budaya dengan: Keseluruhan dari pengetahuan,

sikap dan pola perilaku yang merupakan kebiasaan yang dimiliki dan diwariskan oleh anggota

suatu masyarakat tertentu.

Adapun Kluckhohn dan Kelly: 1945 berpendapat bahwa budaya adalah: Semua

rancangan hidup yang tercipta secara historis, baik yang eksplisit maupun implisit, rasional,

irasional, yang ada pada suatu waktu, sebagai pedoman yang potensial untuk perilaku

manusia.

Lain halnya dengan Koentjaraningrat: 1979 yang mengatikan budaya dengan:

Keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan

masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.

Berdasarkan definisi para ahli tersebut dapat dinyatakan bahwa unsur belajar merupakan

hal terpenting dalam tindakan manusia yang berkebudayaan. Hanya sedikit tindakan manusia

dalam rangka kehidupan bermasyarakat yang tak perlu dibiasakan dengan belajar.

Dari kerangka tersebut diatas tampak jelas benang merah yang menghubungkan antara

pendidikan dan kebudayaan. Dimana budaya lahir melalui proses belajar yang merupakan

kegiatan inti dalam dunia pendidikan.

Selain itu terdapat tiga wujud kebudayaan yaitu :

1. Wujud pikiran, gagasan, ide-ide, norma-norma, peraturan,dan sebagainya. Wujud

pertama dari kebudayaan ini bersifat abstrak, berada dalam pikiran masing-masing

anggota masyarakat di tempat kebudayaan itu hidup;

2. Aktifitas kelakuan berpola manusia dalam masyarakat. Sistem sosial terdiri atas

aktifitas-aktifitas manusia yang saling berinteraksi, berhubungan serta bergaul satu

dengan yang lain setiap saat dan selalu mengikuti pola-pola tertentu berdasarkan

adat kelakuan. Sistem sosial ini bersifat nyata atau konkret;

3. Wujud fisik, merupakan seluruh total hasil fisik dari aktifitas perbuatan dan karya

manusia dalam masyarakat.

2.1.3. Definisi Kesehatan

Kesehatan dalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek. Ini juga merupakan

tingkat fungsional dan / atau efisiensi metabolisme organisme, sering secara implisit manusia.

Page 7: Web viewBudaya ini dapat berupa materi ... Banyaknya informasi kesehatan yang diberikan melalui penyuluhan dan promosi kesehatan membuat ... meliputi pertanian,

Pada saat berdirinya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 1948, kesehatan

didefinisikan sebagai "keadaan lengkap fisik, mental, dan kesejahteraan sosial dan bukan hanya

ketiadaan penyakit atau kelemahan."

Pada 1986, WHO, dalam Piagam Ottawa untuk Promosi Kesehatan, mengatakan bahwa

kesehatan adalah "sumber daya bagi kehidupan sehari-hari, bukan tujuan dari kehidupan.

Kesehatan adalah konsep yang positif menekankan sumber daya sosial dan pribadi, serta

kemampuan fisik."

Ciri Ciri Sehat :

Kesehatan fisik terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak

adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi

normal atau tidak mengalami gangguan. Kesehatan mental (jiwa) mencakup 3 komponen,

yakni pikiran, emosional, dan spiritual.

1. Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran.

2. Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya,

misalnya takut, gembira, kuatir, sedih dan sebagainya.

3. Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian,

kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan Yang

Maha Kuasa. Misalnya sehat spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang.

2.2. Hubungan Antara Budaya dan Kesehatan

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J Herskovits dan

Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat

ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat

itu adalah Cultural-Determinism. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang

turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai

superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian,

nilai, norma, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain,

tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu

masyarakat. Menurut Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks,

yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat,

dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

Sedangkan menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil

karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan yang

mana akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang

Page 8: Web viewBudaya ini dapat berupa materi ... Banyaknya informasi kesehatan yang diberikan melalui penyuluhan dan promosi kesehatan membuat ... meliputi pertanian,

terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat

abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia

sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata,

misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-

lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan

bermasyarakat.

Mengacu pada esensi budaya, nilai budaya sehat merupakan bagian yang tak terpisahkan

akan keberadaanya sebagai upaya mewujudkan hidup sehat dan merupakan bagian budaya

yang ditemukan secara universal. Dari budaya pula, hidup sehat dapat ditelusuri. Yaitu melalui

komponen pemahaman tentang sehat, sakit, derita akibat penyakit, cacat dan kematian, nilai

yang dilaksanakan dan diyakini di masyarakat, serta kebudayaan dan teknologi yang

berkembang di masyarakat.

Pemahaman terhadap keadaan sehat dan keadaan sakit tentunya berbeda di setiap

masyarakat tergantung dari kebudayaan yang mereka miliki. Pada masa lalu, ketika

pengetahuan tentang kesehatan masih belum berkembang, kebudayaan memaksa masyarakat

untuk menempuh cara “trial and error” guna menyembuhkan segala jenis penyakit, meskipun

resiko untuk mati masih terlalu besar bagi pasien. Kemudian perpaduan antara pengalaman

empiris dengan konsep kesehatan ditambah juga dengan konsep budaya dalam hal kepercayaan

merupakan konsep sehat tradisional secara kuratif.

Sebagai contoh pengaruh kebudayaan terhadap masalah kesehatan adalah penggunaan

kunyit sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit kuning (hepatitis) di kalangan masyarakat

Indonesia. Masyarakat menganggap bahwa warna penyakit pasti akan sesuai dengan warna

obat yang telah disediakan oleh alam. Kemudian contoh lainnya adalah ditemukannya system

drainase pada tahun 3000 SM di kebudayaan bangsa Kreta, dan bangsa Minoans. Ini

menunjukkan bahwa kebudayaan dan pengetahuan serta teknologi sangat berpengaruh terhadap

kesehatan.

2.3. Perkembangan Budaya Kesehatan Manusia

Budaya adalah hasil cipta, karya, dan karsa manusia. Budaya lahir akibat adanya interaksi

dan pemikiran manusia. Manusia akan selalu berkembang seiring dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang mereka hasilkan. Budaya manusia pun juga akan ikut berkem-

bang dan berubah dari waktu ke waktu. Hal yang sama terjadi budaya kesehatan yang ada di

masyarakat. Budaya kesehatan akan mengalami perubahan. Dengan kemajuan ilmu pengethuan

yang pesat dan teknologi yang semakin canggih, budaya kesehatan di masa lalu berbeda dengan

kebudayaan kesehatan di masa sekarang dan mendatang.

Page 9: Web viewBudaya ini dapat berupa materi ... Banyaknya informasi kesehatan yang diberikan melalui penyuluhan dan promosi kesehatan membuat ... meliputi pertanian,

Salah satu contoh budaya kesehatan adalah tentang cara menjaga kesehatan personal,

seperti mandi, keramas, atau sikat gigi. Pada zaman dahulu sebelum ditemukannya formula

untuk membuat sabun oleh Al-Razi, kimiawan Persia, manusia di berbagai daerah di belahan

bumi ini memiliki cara yang berbeda dalam membersihkan badan. Penggunaan yang lazim

pada masa itu diantaranya adalah minyak, abu, atau batu apung sesuai dengan kebudayaan

mereka.

Masyarakat Mesir Kuno melakukan ritual mandi dengan menggunakan kombinasi

minyak hewani dan nabati ditambah garam alkali. Ini adalah bahan pengganti sabun. Ramuan

ini pun berfungsi untuk menyembuhkan penyakit kulit sekaligus untuk membersihkan. Orang

Yunani Kuno mandi untuk alasan kecantikan dan tidak menggunakan sabun. Mereka

membersihkan tubuh dengan menggunakan balok lilin, pasir, batu apung dan abu. Mereka juga

mengoleskan tubuh dengan minyak dan kadang dicampur abu. Sedangkan orang Sunda kuno

biasa menggunakan tanaman wangi liar sebagai alat mandi mereka.

Ketika peradaban Romawi mulai maju, penduduk jadi sering mandi. Tempat mandi

Romawi yang pertama sangat terkenal. Di pemandian yang dibangun tahun 312 SM itu terdapat

saluran air. Sejak saat itu mandi menjadi hal yang mewah dan populer.

Di abad-ke 2 Masehi, dokter Yunani, Galen menganjurkan sabun untuk pengobatan dan

pembersih. Akhirnya, mandi dengan memnggunakan sabun menjadi sebuah kegiatan rutin

hingga saat ini.

Bukan hanya cara mandi yang berbeda dari masa dahulu dan sekarang, tapi juga budaya

gosok gigi. Pada zaman dahulu masyarakat Jazirah Arab menggunakan kayu siwak untuk

menggosok gigi. Orang Roma menggunakan pecahan kaca halus sebagai bagian dari pembersih

mulut mereka. Sedangkan masyarakat Indonesia menggunakan halusan genting dan bata.

Namun saat ini manusia beralih menggunakan pasta gigi untuk menggosok gigi. Begitu juga

dengan shampoo yang secara luas digunakan. Dahulu, secara luas masyarakat menggunakan

merang untuk keramas.

Tidak hanya tentang budaya kesehatan individu atau personal yang mengalami

perubahan. Budaya kesehatan masyarakat pun saat ini telah mengalami perubahan jika

dibandingkan dengan masa lalu. Dahulu masyarakat lebih ke arah paradigma sakit. Namun saat

ini seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat cenderung berparadigma sehat dalam

memaknai kesehatan mereka. Penilaian individu terhadap status kesehatan merupakan salah

satu faktor yang menentukan perilakunya, yaitu perilaku sakit jika mereka merasa sakit dan

perilaku sehat jika mereka menganggap sehat.

Perilaku sakit yaitu segala bentuk tindakan yang dilakukan oleh individu yang sedang

sakit agar memperoleh kesembuhan, contohnya mereka akan pergi ke pusat layanan kesehatan

jika sakit saja, karena mereka ingin sakitnya menjadi sembuh. Sedangkan perilaku sehat adalah

Page 10: Web viewBudaya ini dapat berupa materi ... Banyaknya informasi kesehatan yang diberikan melalui penyuluhan dan promosi kesehatan membuat ... meliputi pertanian,

tindakan yang dilakukan individu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya,

misalnya: pencegahan penyakit, personal hygiene, penjagaan kebugaran dan mengkonsumsi

makanan bergizi. Masyarakat akan selalu menjaga kesehatannya agar tidak menjadi sakit.

Masyarakat menjadi rajin berolah raga, fitness, chek up ke pusat layanan kesehatan,

membudayakan cuci tangan menggunakan sabun, menghindari makanan berkolesterol tinggi

dan lain-lain.

Perkembangan teknologi menjadi salah satu faktor perubahan budaya kesehatan dalam

masyarakat. Contohnya masyarakat dahulu saat persalinan minta bantuan oleh dukun bayi

dengan peralatan sederhana, namun saat ini masyarakat lebih banyak yang ke bidan atau dokter

kandungan dengan peralatan yang serba canggih. Bahkan mereka bisa tahu bagaimana keadaan

calon bayi mereka di dalam kandungan melalui USG.

Saat ini masyarakat lebih memaknai kesehatan. Banyaknya informasi kesehatan yang

diberikan melalui penyuluhan dan promosi kesehatan membuat masyarakat mengetahui

pentingnya kesehatan. Dengan kesehatan kita bisa melakukan berbagai macam kegiatan yang

bermanfaat, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Sekarang pola pikir masyarakat kebanyakan lebih ke arah preventif terhadap adanya

suatu penyakit. Yaitu pola pikir bahwa mencegah datangnya penyakit itu lebih baik daripada

mengobati penyakit.

2.4. Faktor Perubahan Budaya

2.4.1. Faktor Sosial-Lingkungan

Terjadinya sebuah perubahan tidak selalu berjalan dengan lancar, meskipun perubahan

tersebut diharapkan dan direncanakan. Terdapat faktor yang mendorong sehingga mendukung

perubahan, tetapi juga ada faktor penghambat sehingga perubahan tidak berjalan sesuai yang

diharapkan.

Faktor pendorong merupakan alasan yang mendukung terjadinya perubahan. Menurut

Soerjono Soekanto ada sembilan faktor yang mendorong terjadinya perubahan sosial, yaitu:

1. Terjadinya kontak atau sentuhan dengan kebudayaan lain.

Bertemunya budaya yang berbeda menyebabkan manusia saling berinteraksi dan mampu

menghimpun berbagai penemuan yang telah dihasilkan, baik dari budaya asli maupun

budaya asing, dan bahkan hasil perpaduannya. Hal ini dapat mendorong terjadinya

perubahandan tentu akan memperkay kebudayaan yang ada. Begitupun dengan budaya

kesehatan.

Page 11: Web viewBudaya ini dapat berupa materi ... Banyaknya informasi kesehatan yang diberikan melalui penyuluhan dan promosi kesehatan membuat ... meliputi pertanian,

2. Sistem pendidikan formal yang maju.

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang bisa mengukur tingkat kemajuan sebuah

masyarakat. Pendidikan telah membuka pikiran dan membiasakan berpola pikir ilmiah,

rasional dan objektif. Hal ini akan memberikan kemampuan manusia untuk menilai

apakah kebudayaan masyarakatnya memenuhi perkembangan zaman, dan perlu sebuah

perubahan atau tidak.

3. Sikap menghargai hasil karya orang dan keinginan untuk maju.

Sebuah hasil karya bisa memotivasi seseorang untuk mengikuti jejak karya. Sehingga

penemuan dalam bidang kesehatan dapat terus berkembang. Orang yang berpikiran dan

berkeinginan maju senantiasa termotivasi untuk mengembangkan diri.

4. Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang.

Penyimpangan sosial sejauh tidak melanggar hukum atau merupakan tindak pidana, dapat

merupakan cikal bakal terjadinya perubahan sosial budaya. Untuk itu, toleransi dapat

diberikan agar semakin tercipta hal-hal baru yang kreatif.

5. Sistem terbuka dalam lapisan-lapisan masyarakat.

Open stratification atau sistem terbuka memungkinkan adanya gerak sosial vertikal atau

horizontal yang lebih luas kepada anggota masyarakat. Masyarakat tidak lagi

mempermasalahkan status sosial dalam menjalin hubungan dengan sesamanya. Hal ini

membuka kesempatan kepada para individu untuk dapat mengembangkan kemampuan

dirinya.

6. Penduduk yang heterogen.

Masyarakat heterogen dengan latar belakang budaya, ras dan ideologi yang berbeda akan

mudah terjadi pertentangan yang dapat menimbulkan kegoncangan sosial. Keadaan

demikian merupakan pendorong terjadinya perubahan-perubahan baru dalam masyarakat

untuk mencapai keselarasan sosial.

7. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang tertentu

Rasa tidak puas bisa menjadi sebab terjadinya perubahan. Ketidakpuasan menimbulkan

reaksi berupa perlawanan, pertentangan,dan berbagai gerakan revolusi untuk

mengubahnya. Hal ini dapat dicontohkan dengan penemuan vaksin. Dimana ketika itu

ilmuwan merasa tidak puas untuk mengobati penyakit dengan cara yang konvensional.

8. Orientasi ke masa depan

Kondisi yang senantiasa berubah merangsang orang mengikuti dan menyesuaikan dengan

perubahan. Pemikiran yang selalu berorientasike masa depan akan membuat masyarakat

selalu berpikir maju dan mendorong terciptanya penemuan-penemuan baru yang

disesuaikan dengan perkembangan dan tuntutan zaman.

9. Nilai bahwa manusia harus selalu berusaha untuk perbaikan hidup.

Page 12: Web viewBudaya ini dapat berupa materi ... Banyaknya informasi kesehatan yang diberikan melalui penyuluhan dan promosi kesehatan membuat ... meliputi pertanian,

Usaha merupakan keharusan bagi manusia dalam upaya memenuhikebutuhannya yang

tidak terbatas dengan menggunakan sumberdaya yang terbatas. Usaha-usaha ini

merupakan faktor terjadinya perubahan.

Banyak faktor yang menghambat sebuah proses perubahan. Menurut Soerjono Soekanto,

ada delapan buah faktor yang menghalangi terjadinya perubahan sosial, yaitu:

1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.

2. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat.

3. Sikap masyarakat yang mengagungkan tradisi masa lampau dan cenderung

konservatif.

4. Adanya kepentingan pribadi dan kelompok yang sudah tertanam kuat (vested interest).

5. Rasa takut terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan dan menimbulkan

perubahan pada aspek-aspek tertentu dalam masyarakat.

6. Prasangka terhadap hal-hal baru atau asing, terutama yang berasal dari Barat.

7. Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis.

8. Adat dan kebiasaan tertentu dalam masyarakat yang cenderung sukar diubah.

Internal Faktor

Internal factor (faktor dalam) adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu

yang menyebabkan timbulnya perubahan pada masyarakat itu sendiri baik secara individu,

kelompok ataupun organisasi. Berikut ini sebab-sebab perubahan sosial yang bersumber dari

dalam masyarakat (sebab intern).

1. Dinamika penduduk, yaitu pertambahan dan penurunan jumlah penduduk. Pertambahan

penduduk yang sangat cepat akan mengakibatkan perubahan dalam struktur masyarakat,

khususnya dalam lembaga kemasyarakatannya.

2. Adanya penemuan-penemuan baru yang berkembang di masyarakat, baik penemuan yang

bersifat baru (discovery) ataupun penemuan baru yang bersifat menyempurnakan dari ben-

tuk penemuan lama (invention).

3. Munculnya berbagai bentuk pertentangan (conflict) dalam masyarakat. Pertentangan ini

bisa terjadi antara individu dengan kelompok atau antara kelompok dengan kelompok.

4. Terjadinya pemberontakan atau revolusi sehingga mampu menyulut terjadinya perubahan-

perubahan besar. Revolusi yang terjadi pada suatu masyarakat akan membawa akibat

berubahnya segala tata cara yang berlaku pada lembaga-lembaga kemasyarakatannya.

External Faktor

Selain internal factor, pada masyarakat juga dikenal external factor. External factor atau

faktor luar adalah faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat yang menyebabkan timbul-

Page 13: Web viewBudaya ini dapat berupa materi ... Banyaknya informasi kesehatan yang diberikan melalui penyuluhan dan promosi kesehatan membuat ... meliputi pertanian,

nya perubahan pada masyarakat. Berikut ini sebab-sebab perubahan sosial yang bersumber

dari luar masyarakat (sebab ekstern).

1) Adanya peperangan, baik perang saudara maupun perang antarnegara dapat menyebabkan

perubahan, karena pihak yang menang biasanya akan dapat memaksakan ideologi dan ke-

budayaannya kepada pihak yang kalah.

2) Adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Bertemunya dua kebudayaan yang

berbeda akan menghasilkan perubahan. Adapun macam-macam perubahan sosial budaya

meliputi :

a. Akulturasi adalah pertemuan dua kebudayaan dari bangsa yang berbeda sehingga satu

sama lain saling mempengaruhi.

b. Sinkretisme adalah perubahan kebudayan di masyarakat secara damai, tidak ada per-

tentangan karena kedua sisi berpadu dengan sinkron

c. Milenarisme atau mesianisme

d. Asimilasi adalah proses sosial dua kebudayaan yang berbeda secara berangsur-angsur

sehingga berkembang dan melahirkan kebudayaan baru..

e. Adaptasi adalah proses penyebaran kebudayaan yang masing-masing kebudayaan

tersebut bisa beradaptasi dengan lingkungannya.

f. Nominasi terjadi jika kebudayaan setempat terdesak dan lenyap oleh kebudayaan baru.

g. Sintesis adalah terjadinya percampuran dua kebudayaan yang berbeda dan melahirkan

bentuk kebudayaan baru yang berbeda dari keduanya.

2.4.2. Faktor Ekonomi

Ekonomi adalah salah satu hal terpenting dalam kehidupan manusia. Perkembangan

kebudayaan memiliki kaitan yang erat dengan ekonomi masyarakat. Motif dari adanya interaksi

sosial salah satunya adalah untuk meningkatkan taraf ekonomi. Meningkatnya taraf ekonomi

masyarakat ini biasanya diikuti oleh perubahan budaya. Budaya yang dimaksud meliputi pola

hidup, pola pikir serta norma. Sedangkan budaya itu sendiri sangat berkaitan erat dengan

kesehatan suatu masyarakat. Sehingga jelas terlihat kaitan antara ekonomi dan budaya serta

kesehatan. Sebagai contoh, masyarakat ekonomi bawah lebih memilih berobat ke dukun bila

sakit. Sedangkan bagi ekonomi atas karena memiliki kemampuan akses lebih besar ke

pelayanan kesehatan memilih pengobatan ke rumah sakit yang memiliki fasilitas yang lebih

lengkap. Selain itu, pada masyarakat bawah kurang memperhatikan pemenuhan gizi harian

karena terbatasnya daya beli. Sedangkan masyarakat atas cenderung memperhatikan asupan

gizi mereka. Sehingga dapat disimpulkan adanya perubahan status ekonomi dapat

menyebabkan perubahan budaya kesehatan. Berikut ini adalah faktor yang mempengaruhi

Page 14: Web viewBudaya ini dapat berupa materi ... Banyaknya informasi kesehatan yang diberikan melalui penyuluhan dan promosi kesehatan membuat ... meliputi pertanian,

perubahan ekonomi :

1. Mata pencaharian, meliputi pertanian, peternakan, dan sistem produksi. Telah dibuktikan

bahwa mata pencaharian memiliki keterkaitan dengan suatu budaya kesehatan. Mereka

yang bekerja sebagai petani dengan mereka yang menjadi buruh tentu memiliki budaya

kesehatan yang berbeda.

2. Peralatan dan perlengkapan hidup mencakup pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga,

senjata, dan transportasi. Peralatan penunjang kehidupan sangat berperan pentting dalam

kaitannya dengan budaya kesehatan. Sebagai contoh, pada zaman nenek moyang dahulu

mereka terbiasa mengkonsumsi makanan yang alami, serta mengolahnya dengan cara yang

sederhana. Sedangkan pada zaman modern masyarakatnya cenderung untuk

mengkonsumsi makanan dengan zat adiktif termasuk pengawet, serta mengolah makanan

menggunakan alat modern seperti oven.

3. Pariwisata dengan segala aktivitasnya memang telah mampu memberikan pengaruh yang

cukup signifikan bagi perubahan masyarakat baik secara ekonomi, sosial maupun budaya.

2.4.3. Faktor Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang bisa mengukur tingkat kemajuan sebuah

masyarakat. Hampir seluruh budaya yang dimiliki oleh manusia merupakan hasil dari proses

pendidikan. Pendidikan juga telah membuka pikiran dan membiasakan berpola pikir ilmiah,

rasional, dan objektif. Hal ini akan memberikan kemampuan manusia untuk menilai apakah

kebudayaan masyarakatnya memenuhi perkembangan zaman, serta apakah suatu perubahan

perlu dilakukan.

Di lain sisi, masyarakat yang berpendidikan cenderung untuk mengimplementasikan ilmu

yang dimilikinya. Apabila hal ini terjadi pada masyarakat luas secara bersamaan, maka

kemungkinan untuk terjadinya perubahan budaya kelompok semakin besar.

Dahulu orang mandi hanya menggunakan batu tetapi seiring berkembangnya zaman dan

kemajuan teknologi orang mandi menggunakan sabun. Dari segi pendidikan, jelas sabun

memiliki keuntungan dibanding menggunakan batu. Dulu sungai dimanfaatkan sebagai mandi

juga buang air besar dan kecil, tetapi sekarang kebiasaan itu hampir hilang. Manusia

mengetahui bahwa hal tersebut dapat menyebabkan penyakit sehingga mereka menciptakan

kamar mandi. Sehingga jelaslah bahwa faktor pendidikan berperan penting dalam perubahan

budaya kesehatan.

a. Faktor Teknologi

Sistem pengetahuan berkaitan dengan teknologi. Baik pengetahuan maupun teknologi

keduanya merupakan bagian dari budaya. Dahulu kala sistem pengetahuan hanya berpedoman

Page 15: Web viewBudaya ini dapat berupa materi ... Banyaknya informasi kesehatan yang diberikan melalui penyuluhan dan promosi kesehatan membuat ... meliputi pertanian,

pada alam atau peristiwa alam. Sekarang ini sistem pengetahuan terus berkembang seiring

berkembangnya teknologi dan begitu pun sebaliknya. Sistem teknologi berkembang dengan

berkembangnya ilmu pengetahuan.

Revolusi teknologi di bidang kesehatan yang telah dicapai sampai saat ini merupakan ciri

yang bermakna dalam kehidupan modern. Walaupun demikian kekuatan teknologi harus dimanfaatkan secara hati-hati dan penuh tanggung jawab, untuk menjamin bahwa kita menerapkan secara efisien dan manusiawi. Penggunaan teknologi kesehatan yang tepat melibatkan tidak hanya penguasaan ilmu pengetahuan, peralatan teknik atau mesin dan konsep-konsep tetapi juga untuk mengetahui masalah-masalah ekonomi, etika dan moral. Manusia yang dikaruniai akal dan budi akan selalu berusaha dalam menemukan dan menggunakan teknologi untuk mengeksploitasi alam dalam kehidupannya.

Perkembangan teknologi yang diperoleh melalui ilmu pengetahuan sejalan dengan perkembangan kebudayaan manusia dengan ruang dan waktunya. Sebagai bagian dari dunia yang berubah, saat ini pelayanan kesehatan dan sistem kesehatan menghadapi perubahan-perubahan yang dramatis dalam teknologi kesehatan. Sebagai imbasnya pula, budaya kesehatan pun turut berubah. Perubahan ini akan mempengaruhi arah pelayanan kesehatan yang disampaikan dan digunakan dan hubungan antara penyedia pelayanan kesehatan dan pemakai atau pasien. Perkembangan yang cepat dalam teknologi kesehatan memberikan peluang (opportunities) dan tantangan-tantangan (challenges) dalam penyampaian pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi (high quality) dan efisien. Di samping itu juga untuk pengendalian terjadinya kesalahan medis (medical error), penurunan biaya dan perbaikan hubungan pasien-dokter. Riset-riset pelayanan kesehatan dipusatkan pada pengembangan teknologi (technology development) dan aplikasi klinis untuk keberhasilan implementasi di lingkungan pelayanan kesehatan.

2.5. Contoh Budaya Kesehatan

2.5.1. Budaya Memberi Makan Pisang Pada Bayi

Sebagian daerah di madura, memiliki sebuah kebiasaan yang dilakukan kepada bayi- bayi

mereka. Mereka terbiasa memberikan makanan tambahan pada bayi berusia di bawah 6 bulan

berupa buah pisang. Kebiasaan yang sudah terjadi turun temurun ini, bermaksud agar si bayi

Page 16: Web viewBudaya ini dapat berupa materi ... Banyaknya informasi kesehatan yang diberikan melalui penyuluhan dan promosi kesehatan membuat ... meliputi pertanian,

merasa lebih kenyang. Padahal ditinjau segi kesehatan hal tersebut tidak dianjurkan.

Karena bayi pada usia kurang dari 6 bulan, sistem penceranaan dan imunitasnya masih

belum terbentuk secara sempurna.

Jika harus diberikan makanan yang teksturnya agak kasar (selain ASI atau susu) bisa

berdampak pada lambung bayi. Jika hal ini diteruskan, maka si bayi berpotensi terkena mag.

Selain itu, bayi yang diberikan makanan padat seperti pisang terlalu dini berpotwnsi

menyebabkan saluran pencernaan yang sensitif ketika dewasa.

Page 17: Web viewBudaya ini dapat berupa materi ... Banyaknya informasi kesehatan yang diberikan melalui penyuluhan dan promosi kesehatan membuat ... meliputi pertanian,

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Budaya memiliki kaitan yang erat dengan kesehatan. Hal ini tidak lain karena pngertian

budaya itu sendiri mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat istiadat dan

kebiasaan. Setiap aspek dari kebudayaan diatas dapat dapat mempengaruhi budaya kesehatan

seseorang baik secara langsung maupun tidak langsung, besar maupun kecil.

Budaya sebagai hasil dari aktivitas manusia dapat berubah dan berkembang sesuai dengan

kemajuan aktivitas masyarakatnya. Ini dikarenakan budaya bersifat dinamis sebagai bagian yang

tidak terpisahkan dari kehidupan. Berbagai faktor dapat mempengaruhi budaya manusia, baik

individu maupun kelompok. Faktor-faktor tersebut adalah sosial-ingkungan, ekonomi, pendidikan

dan teknologi.

Indonesia sebagai negara yang tinggi kebhinnekaannya, tentu memiliki masalah kesehatan

yang lebih kompleks dari negara yang homogen atau mendekati homogen. Sebagai individu yang

berperan dalam kesehatan masyarakat, pemahaman akan budaya masyarakat sangat penting dalam

memecahkan permasalahan kesehatan masyarakat.

Page 18: Web viewBudaya ini dapat berupa materi ... Banyaknya informasi kesehatan yang diberikan melalui penyuluhan dan promosi kesehatan membuat ... meliputi pertanian,

DAFTAR PUSTAKA

Sri Wahyuni, S.Ip, Niniek dan Yusniati, S.H., S.Pd (2005), Manusia dan Masyarakat. Jakarta: Ganeca

Exact.

Drs. Nurseno (2004), Kompetensi Dasar Sosiologi. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

http://mulyoprayetno.blogspot.com/2010/06/perubahan-sosial-budaya.html

http://www.scribd.com/doc/11479563/Modul-Perubahan-Sosial-Budaya

http://isbdti.blog.uns.ac.id/2009/11/09/makalah-perubahan-kebudayaan-karena-pengaruh-dari-luar/

http://mulyoprayetno.blogspot.com/2010/06/perubahan-sosial-budaya.html