menciptakan budaya sekolah yang tetap … · web viewbudaya sekolah yang harus diciptakan selain...

25

Click here to load reader

Upload: lythuy

Post on 17-Apr-2018

216 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: MENCIPTAKAN BUDAYA SEKOLAH YANG TETAP … · Web viewBudaya sekolah yang harus diciptakan selain hal-hal tersebut di atas adalah budaya unggul dan mampu bersaing di dunia global

MENCIPTAKAN BUDAYA SEKOLAH YANG BERMUTU

(Sebuah Upaya mengembangkan Budaya Mutu di SMP Negeri 4 Malang)

Oleh: Sukirman

I. PENDAHULUAN

Salah satu keunikan dan keunggulan sebuah sekolah adalah memiliki

budaya sekolah (school culture) yang kokoh, dan tetap eksis. Perpaduan semua

unsur (three in one) baik siswa, guru, dan orang tua yang bekerjasama dalam

menciptakan komunitas yang lebih baik melalui pendidikan yang berkualitas, serta

bertanggung jawab dalam meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah,

menjadikan sebuah sekolah unggul dan favorit di masyarakat.

Menurut Deal dan Peterson (1999), budaya sekolah adalah sekumpulan nilai yang

melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan simbol-simbol yang

dipraktikkan oleh kepala sekolah, guru, petugas administrasi, siswa, dan

masyarakat sekitar sekolah. Budaya sekolah merupakan ciri khas, karakter atau

watak, dan citra sekolah tersebut di masyarakat luas.

Sebuah sekolah harus mempunyai misi menciptakan budaya sekolah yang

menantang dan menyenangkan, adil, kreatif, terintegratif, dan dedikatif terhadap

pencapaian visi, menghasilkan lulusan yang berkualitas tinggi dalam perkembangan

intelektualnya dan mempunyai karakter takwa, jujur, kreatif, mampu menjadi

teladan, bekerja keras, toleran dan cakap dalam memimpin, serta menjawab

tantangan akan kebutuhan pengembangan sumber daya manusia yang dapat

berperan dalam perkembangan iptek dan berlandaskan imtak.

Budaya sekolah yang harus diciptakan agar tetap eksis adalah mengembangkan

budaya keagamaan (Religi), Budaya kerjasama (team work), Budaya

Kepemimpinan (Leadership).

1. BUDAYA KEAGAMAAN (RELIGI) :

Menanamkan perilaku atau tatakrama yang tersistematis dalam pengamalan

agamanya masing-masing sehingga terbentuk kepribadian dan sikap yang baik

(akhlaqul Karimah) serta disiplin dalam berbagai hal.

Page 2: MENCIPTAKAN BUDAYA SEKOLAH YANG TETAP … · Web viewBudaya sekolah yang harus diciptakan selain hal-hal tersebut di atas adalah budaya unggul dan mampu bersaing di dunia global

Bentuk Kegiatan :

Budaya Salam, Doa sebelum/sesudah belajar, Doa bersama menyambut UN/US

Tadarus dan Kebaktian, Sholat Dzuhur Berjamaah, Lima Hari Belajar, LOKETA

(Lomba Keterampilan Agama), Studi Amaliah Ramadhan, RETRET, Hafalan

Juz Amma, Budaya Bersih; Konferensi kasus, Kegiatan Praktek Ibadah, Buka

Puasa Bersama, Pengelolaan ZIS, PHBI

2. BUDAYA KERJASAMA (TEAM WORK) :

Menanamkan rasa kebersamaan dan rasa sosial melalui kegiatan bersama

Bentuk Kegiatan :

MOS, Kunjungan Industri, Parents Day, Baksos, Teman Asuh, Sport And Art,

Kunjungan Museum, Pentas Seni, Studi banding, Ekskul, Labs Channel, Labs

TV, Labs Care, Pelepasan Siswa, Seragam Sekolah, Majalah Sekolah, Potency

Mapping, Buku Tahunan, PHBN, PORSENI.

3. BUDAYA KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) :

Menanamkan jiwa kepemimpinan dan keteladanan dari sejak dini

Bentuk Kegiatan :

Career Day; budaya kerja keras, cerdas dan ikhlas, budaya Kreatif; Mandiri &

bertanggung jawab, Budaya disiplin/TPDS, SAKSI, Lintas juang OSIS,

Ceramah Umum, upacara bendera, Olah Raga Jumat Pagi, Studi Kepemimpinan

Siswa, LKMS, OSIS

Dengan motto yang disepakati bersama oleh sekolah misalnya “Disiplin

tanpa diawasi, bekerja tanpa disuruh” akan menjadikan sekolah itu unggul dan

berkualitas. Hal ini akan dapat dibuktikan dengan banyaknya tamu yang akan

datang ke sekolah tersebut, dan banyaknya para orang tua yang mendaftarkan

anaknya untuk bersekolah di tempat itu, tetapi sekolah memiliki keterbatasan

tempat. Sehingga sekolah itu sering disebut sebagai sekolah favorit.

Sekolah favorit menurut pendapat Wijaya Kusumah (1997) adalah :

1. Definisi sekolah favorit salah satu indikatornya apabila banyak peminat yang

ingin bersekolah di sekolah itu melebihi dari batas daya tampungnya. Sekolah

Page 3: MENCIPTAKAN BUDAYA SEKOLAH YANG TETAP … · Web viewBudaya sekolah yang harus diciptakan selain hal-hal tersebut di atas adalah budaya unggul dan mampu bersaing di dunia global

yang banyak diminati dan sering dijadikan pilihan pertama. Sekolah yang

memiliki prestasi di bidang akademik maupun non akademik (banyaknya

kejuaran yang diikuti), tentunya konsekwen dengan aturan dan tata tertib yang

dibuat sesuai dengan budaya sekolahnya.

2. Sekolah favorit adalah sekolah yang menciptakan anak peduli dengan

lingkungan, dikenal luas oleh masyarakat, dan merupakan kombinasi antara

pendidikan sekolah dan pendidikan orang tua yang berimbang. Dapat

mengembangkan potensi kreatif siswa melalui ekstrakurikuler.

3. Sekolah favorit itu adalah Sekolah yang pengelolaannya profesional. Guru-guru

yang profesional dalam menangani para siswanya. Sekolah yang dapat

melahirkan generasi-generasi penerus bangsa yang dapat berguna, sehingga

menjadi contoh bagi sekolah-sekolah yang lain untuk lebih maju.

4. Sekolah favorit adalah sekolah yang memiliki kemampuan memuaskan siswa

dan orang tua dalam hal pelayanan (services) dengan mengedepankan tujuan

pendidikan dan sekuat tenaga mencetak manusia yang beriman dan bertaqwa

serta memiliki ilmu pengetahuan yang luas yang dapat digunakan untuk dirinya

sendiri dan akhirnya menciptakan keberhasilan untuk sekolah itu sendiri.

5. Sekolah favorit adalah sekolah yang mampu menyediakan fasilitas memadai

yang dapat menunjang kegiatan belajar, konsisten terhadap KBM, Suasana

sekolah yang mendukung, lingkungan yang aman, nyaman, dan tentunya tercipta

hubungan yang baik antara setiap komponen sekolah sehingga tercipta budaya

sekolah yang tetap eksis dan menjadi rujukan bagi sekolah lain (sasaran studi

banding).

Bila sebuah sekolah sudah favorit, maka sebagai sekolah favorit di

masyarakat harus melaksanakan aktifitasnya secara profesional dan bertanggung

jawab. Profesional memiliki pengertian bahwa sekolah melaksanakan tugas pokok

menyelenggarakan proses belajar mengajar dan manajemen yang baik.

Bertanggungjawab memiliki pengertian bahwa sekolah melaksanakan pendidikan

secara akuntabilitas kinerja/ dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dan

pemerintah.Tuntutan sekolah yang profesional membutuhkan pengelolaan yang

tepat melalui pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Sebab dengan

MBS, lembaga dapat menginventarisir kekuatan-kekuatan dan kebutuhan-

Page 4: MENCIPTAKAN BUDAYA SEKOLAH YANG TETAP … · Web viewBudaya sekolah yang harus diciptakan selain hal-hal tersebut di atas adalah budaya unggul dan mampu bersaing di dunia global

kebutuhannya, kelemahan, peluang, hambatan, dan tantangan yang mungkin ada.

Pendekatan ini sering disebut dengan analisa SWOT.

Dari analisis tersebut akan tampak perbedaan karakteristik sebuah sekolah

dengan sekolah lainnya. Karenanya, dalam konteks penerapan MBS, Sergiovanni

(2005) menyarankan agar para pengambil kebijakan, para penilik, dan kepala

sekolah menggunakan pendekatan budaya sekolah atau school culture approach.

Alasannya: Pertama, pendekatan budaya lebih menitikberatkan faktor manusia di

atas faktor-faktor lainnya. Peran manusia amat sentral dalam suatu proses

perubahan berencana. Sesuai dengan pepatah man behind the gun, manusia adalah

faktor yang menentukan keberhasilan perubahan, bukan struktur atau peraturan

legal. Kedua, pendekatan budaya menekankan pentingnya peran nilai dan

keyakinan dalam diri manusia. Aspek ini merupakan elemen yang sangat

berpengaruh dalam membentuk sikap dan perilaku. Karenanya, pendekatan budaya

menomorsatukan transformasi nilai dan keyakinan terlebih dahulu sebelum

perubahan yang bersifat legal-formal. Ketiga, pendekatan budaya memberikan

penghormatan dan penerimaan terhadap perbedaan-perbedaan yang ada. Sikap

menerima dan saling hormat menghormati akan menciptakan rasa saling percaya

dan kebersamaan di antara anggota organisasi. Rasa kebersamaan akan

memunculkan kerja sama, dan kerja sama akan mewujudkan sikap profesionalisme

yang membawa perubahan sehingga mengubah nilai-nilai lama yang menghambat

dengan nilai baru yang mendukung MBS.

Berbeda dengan kurikulum sebelumnya, dengan kurikulum baru KTSP

2006 (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) membuat guru lebih aktif, kreatif,

kompetitif, inspiratif, inisiatif, independen dan inovatif dalam menemukan dan

mengembangkan kurikulum baru. Sekolah diberi kebebasan dalam membuat

program kerja oleh pemerintah melalui Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang

merupakan salah satu dari delapan standar nasional pendidikan sebagaimana

tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permen) No.23 Tahun

2006.

Sekolah yang favorit pasti memiliki sistem pengembangan budaya sekolah

yang terintegrasi dan terimplementasi dalam proses pembelajaran. Sekolah juga

telah melakukan inovasi-inovasi kegiatan budaya sekolah dan

Page 5: MENCIPTAKAN BUDAYA SEKOLAH YANG TETAP … · Web viewBudaya sekolah yang harus diciptakan selain hal-hal tersebut di atas adalah budaya unggul dan mampu bersaing di dunia global

terinventarisasikannya budaya sekolah yang sesuai dengan nilai-nilai lokal,

nasional, dan internasional. Semuanya itu telah menyatu ke dalam kegiatan

akademik dan kegiatan kesiswaan melalui kegiatan yang bersifat intrakurikuler dan

ekstrakurikuler sehingga nantinya sekolah itu akan menjadi Sekolah Bertaraf

Internasional (SBI).

Pengelola sekolah harus membangun sebuah sistem yang di dalamnya

mengutamakan kerjasama atau team work. Kesuksesan dibangun atas dasar

kebersamaan dan bukan kerja satu orang kepala sekolah atau one man show. Kepala

sekolah setiap periode akan berganti, tetapi sistem akan terus berjalan mendampingi

siapapun pemimpinnya. Setiap sekolah harus dapat menciptakan budaya

sekolahnya sendiri sebagai identitas diri, dan juga sebagai rasa kebanggaan akan

sekolahnya. Kegiatan tidak hanya terfokus pada intrakurikuler, tetapi juga

ekstrakurikuler yang dapat mengembangkan otak kiri dan kanan secara seimbang

sehingga melahirkan kreativitas, bakat dan minat siswa. Selain itu, dalam

menciptakan budaya sekolah yang kokoh, kita hendaknya juga berpedoman pada

misi dan visi sekolah yang tidak hanya mencerdaskan otak saja, tetapi juga watak

siswa serta mengacu pada 4 tingkatan umum kecerdasan yaitu : kecerdasan

intektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), kecerdasan rohani (SQ) dan

kecerdasan sosial.

Budaya sekolah akan subur dan tetap eksis bila orang tua siswa dilibatkan

dalam menunjang kegiatan kesiswaan. Kegiatan POMG atau komite sekolah harus

menjadi budaya sekolah yang kental dan didukung penuh oleh pimpinan sekolah.

Bila itu terjadi, maka hasilnya POMG dapat mengumrohkan atau menghajikan para

guru ke tanah suci Mekah, menyekolahkan guru ke pasca sarjana, rekreasi guru dan

keluarga, dan lain-lain yang sangat menunjang untuk kegiatan siswa dan

kesejahteraan para guru. Namun demikian, kegiatan POMG tetap berjalan dalam

koridor tidak ’mengobok-obok’ kurikulum sekolah yang telah dibuat oleh sekolah

dan pemerintah atau Depdiknas.

Keterlibatan orang tua dalam menunjang kegiatan sekolah, keteladan

guru (mendidik dengan benar, memahami bakat, minat dan kebutuhan belajar anak,

menciptakan lingkungan dan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan

serta memfasilitasi kebutuhan belajar anak), dan prestasi siswa yang

Page 6: MENCIPTAKAN BUDAYA SEKOLAH YANG TETAP … · Web viewBudaya sekolah yang harus diciptakan selain hal-hal tersebut di atas adalah budaya unggul dan mampu bersaing di dunia global

membanggakan adalah tiga hal yang akan menyuburkan budaya sekolah. Kegiatan-

kegiatan itu menjadi gengsi tersendiri dalam suatu sistem yang utuh (komprehensif)

melalui indikator yang jelas, sehingga ”karakter atau watak siswa” dapat

terpotret secara optimal melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh sekolah.

Kegiatan itu akan menjadi budaya dan berpengaruh dalam perkembangan siswa

selama bersekolah di sekolah itu.

Karena budaya sekolah yang bermutu itulah akan tertanam di hati para

siswa. Sehinga sekolah akan terbebas dari narkoba, rokok, minuman keras, tawuran

antar pelajar, dan ’penyakit’ kenakalan pelajar lainnya. Pastikan siswa terbaik yang

lulus, akan terukir namanya dalam batu prasasti sekolah. Pastikan pula para

alumninya tersebar ke sekolah-sekolah favorit ’papan atas’ baik di tingkat propinsi

maupun nasional dan akan menjadi ’leader’ di sekolahnya masing-masing.

Lingkungan pendidikan yang harmonis dalam suasana kekeluargaan

merupakan faktor yang mendukung terselenggaranya KBM yang baik. Sebab

dengan lingkungan yang aman dan nyaman serta bersahabat siswa akan tenang

dalam belajar. Salah satu usaha menciptakan keharmonisan tersebut adalah dengan

budaya salam yang kental tanpa membedakan Suku, Agama, Ras, dan

Antargolongan (SARA) sehingga terbangun ’tata krama yang sistematik’ dan

dapat membangun akhlaqul karimah yang dicontohkan oleh nabi Muhammad

SAW.

Budaya sekolah yang harus diciptakan selain hal-hal tersebut di atas adalah

budaya unggul dan mampu bersaing di dunia global. Memiliki daya juang yang

tinggi, tanpa kehilangan jati diri suatu bangsa, dan tak mengenal kata ’putus asa’.

Sekolah harus dapat melestarikan budaya lokal dengan tetap mengikuti tren budaya

global yang berkembang, misalnya bahasa daerah, gamelan, dan tarian tradisional

perlu dilestarikan sebagai warisan budaya bangsa. Tetapi tidak dapat kita pungkiri

pula bahwa penguasaan bahasa asing, band, dan modern dance harus juga dipelajari

sebagai budaya global yang disukai remaja saat ini.

Karena itu, nuansa religius di sekolah dengan pelaksanaan tadarus sebelum

pembelajaran yang dilaksanakan harus dijadikan aktivitas rutin. Membudayakan

salam dan saling menegur dengan bahasa yang ramah harus menjadi fenomena

yang biasa. Budaya keteladanan, kedisiplinan, dan kerja sama, baik orang tua,

Page 7: MENCIPTAKAN BUDAYA SEKOLAH YANG TETAP … · Web viewBudaya sekolah yang harus diciptakan selain hal-hal tersebut di atas adalah budaya unggul dan mampu bersaing di dunia global

guru, dan siswa harus terus dikembangkan dan memiliki tanggung jawab untuk

memajukan sekolah. Melalui kegiatan POMG atau komite sekolah, para orang tua

harus berperan aktif membantu program-program yang dibuat oleh sekolah

sehingga dapat membawa nama baik sekolah di masyarakat. Rendahnya mutu

pendidikan kita saat ini disebabkan oleh lemahnya komitmen warga sekolah dalam

mewujudkan budaya sekolah dan kurangnya pemahaman masyarakat terhadap

pendidikan sehingga akan berdampak pada rendahnya peran serta dan partisipasi

masyarakat terhadap pendidikan baik secara moril maupun materiil.

Kredibilitas sekolah di mata masyarakat, akuntabilitas kinerja sekolah, dan

sigma kepuasan orang tua siswa harus sudah terbentuk, sehingga membawa sekolah

memiliki budaya sekolah yang tetap eksis. Guru, orang tua, dan siswa harus dapat

bekerja sama menciptakan budaya sekolah yang tetap eksis di tengah era derasnya

globalisasi dan pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Budaya sekolah terbentuk dari eratnya kegiatan akademik dan kesiswaan,

seperti dua sisi mata uang logam yang tak dapat dipisahkan. Melalui kegiatan

ekstrakurikuler yang beragam dalam bidang keilmuan, keolahragaan, dan kesenian

membuat siswa dapat menyalurkan minat dan bakatnya masing-masing.

Sekarang ini, keunggulan suatu sekolah tidak ditentukan oleh besar kecilnya dana

yang tersedia, tetapi lebih pada komitmen dan dedikasi para guru juga peran serta

orang tua dalam memajukan sekolah dan dapat menciptakan budaya sekolah yang

tetap eksis dengan terus membangun kredibilitas dan akuntabilitas kinerja,

sehingga melahirkan sigma kepuasan di kalangan masyarakat dalam rangka

meningkatkan mutu pendidikan.

Page 8: MENCIPTAKAN BUDAYA SEKOLAH YANG TETAP … · Web viewBudaya sekolah yang harus diciptakan selain hal-hal tersebut di atas adalah budaya unggul dan mampu bersaing di dunia global

II. PEMBAHASAN:

MENGEMBANGKAN BUDAYA MUTU DI SMP NEGERI 4 MALANG

Menurut Deal dan Peterson (1999), budaya sekolah adalah sekumpulan nilai

yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan simbol-simbol yang

dipraktikkan oleh kepala sekolah, guru, petugas administrasi, siswa, dan masyarakat

sekitar sekolah. Budaya sekolah merupakan ciri khas, karakter atau watak, dan citra

sekolah tersebut di masyarakat luas. SMP Negeri 4 Malang mempunyai misi

menciptakan budaya sekolah yang menantang dan menyenangkan, adil, kreatif,

terintegratif, dan dedikatif terhadap pencapaian misi, menghasilkan lulusan yang

berkualitas tinggi dalam perkembangan intelektualnya dan mempunyai karakter

takwa, jujur, kreatif, mampu menjadi teladan, bekerja keras, toleran dan cakap dalam

memimpin, serta menjawab tantangan akan kebutuhan pengembangan sumber daya

manusia yang dapat berperan dalam perkembangan ilmu pengetahuan, dan teknologi.

Budaya sekolah yang telah diciptakan dan tetap eksis di SMP Negeri 4

Malang selama 23 tahun berdiri adalah : budaya salam, dimana setiap kali bertemu

(guru, siswa dan orang tua) saling mengucapkan salam dan berjabat tangan dengan

sapaan sopan dan senyuman menawan; upacara bendera yang rutin dilaksanakan

setiap hari senin dan hari-hari besar nasional; Penasehat akademis atau pertemuan

wali kelas dengan para siswanya setiap Senin pagi untuk berbagi informasi; Tadarus

dan kebaktian setiap Jum’at pagi sebelum pelajaran dimulai; Seragam sekolah

yang berbeda dengan sekolah lain; (salah satunya setiap jum’at berseragam busana

muslim/ah), Sholat berjamaah di masjid sekolah pada saat jam istirahat; Olah raga

Jum’at pagi dengan mengelilingi kampus UM; Enam hari belajar (Senin-Sabtu) dari

pukul 06.45 s.d. 15.30; Majalah sekolah yang dibuat oleh siswa untuk melatih bakat

jurnalistiknya; Dialog interaktif dengan para pakar di bidangnya, mulai dari masalah

seks sampai teknologi terbaru; Lintas juang untuk mendidik siswa menjadi calon

pengurus OSIS; Studi Kepemimpinan Siswa untuk melatih kepemimpinan siswa

menjalankan organisasi; Studi Amaliah Ramadhan mendidik siswa dalam kegiatan

pesantren ramadhan; Pelepasan siswa yaitu melepas siswa kelas sembilan yang telah

lulus dari sekolah; Buku tahunan adalah buku yang merekam kegiatan siswa dari

Page 9: MENCIPTAKAN BUDAYA SEKOLAH YANG TETAP … · Web viewBudaya sekolah yang harus diciptakan selain hal-hal tersebut di atas adalah budaya unggul dan mampu bersaing di dunia global

mulai masuk sampai lulus sekolah; POMG (Persatuan Orang tua Murid dan Guru)

adalah kegiatan orang tua siswa yang menunjang kegiatan sekolah dalam

meningkatkan mutu pelayanan pendidikan; budaya bersih adalah kegiatan

kebersihan sekolah dan kebersihan diri sendiri; Kegiatan praktek ibadah adalah

kegiatan keagamaan siswa yang dinilai oleh guru agama masing-masing; PHBI dan

Nasional adalah kegiatan hari besar keagamaan dan nasional; melakukan Doa

sebelum/sesudah belajar dipimpin oleh kepala sekolah melalui pengeras suara yang

diletakkan di setiap kelas;

Selanjutnya adalah Budaya disiplin dimana siswa tidak diperkenankan

masuk kelas bila terlambat dan melakukan pelanggaran tata tertib sekolah; budaya

kerja keras, cerdas dan ikhlas yaitu siswa dilatih menyelesaikan tugas-tugasnya

dengan cepat, tepat waktu, dan berharap mendapatkan pahala dari Allah; budaya

Kreatif yaitu melatih siswa menciptakan inovasi sesuai bakat dan minatnya;

Mandiri & bertanggung jawab yaitu melatih siswa untuk bekerja sendiri tanpa

bantuan orang lain dan bertanggung jawab penuh terhadap tugas yang diberikan

guru; Pentas Seni (Pensi) melatih siswa melaksanakan kegiatan bernuansa seni baik

kesenian tradisonal maupun kesenian modern atau yang sedang ’ngetren’ saat ini;

Kunjungan museum yaitu mengenalkan kepada siswa tentang warisan budaya

bangsa yang harus dilestarikan;

Kunjungan Industri yaitu mengenalkan siswa tentang kegiatan-kegiatan

yang ada di industri atau pabrik yang berkaitan dengan mata pelajaran sains dan

ekonomi; SAKSI (Studi dan Apesiasi Kepemimpinan Siswa Indonesia) yaitu

kegiatan kesiswaan yang mengundang sekolah lain di Indonesia untuk bersama-sama

berlatih kepemimpinan dengan nara sumber dari KOSTRAD TNI AD Karangploso;

Career Day yaitu kegiatan yang mengarahkan siswa untuk menggapai cita-citanya

dengan mengundang beberapa tokoh yang sukses dalam meniti karirnya;

Ekstrakurikuler adalah kegiatan non akademik yang memberi wadah/kesempatan

kepada siswa untuk mengembangkan kreatifitasnya sesuai dengan bakat dan

minatnya masing-masing (ada sekitar 34 jenis ekskul yang terangkum dalam buku

panduan ekskul); Parents Day yaitu kegiatan orang tua siswa di sekolah yang diberi

kesempatan mengajar selama satu hari di kelasnya masing-masing, dan Sport and

Art yaitu kegiatan seni dan olahraga antar kelas untuk unjuk gigi di hari

Page 10: MENCIPTAKAN BUDAYA SEKOLAH YANG TETAP … · Web viewBudaya sekolah yang harus diciptakan selain hal-hal tersebut di atas adalah budaya unggul dan mampu bersaing di dunia global

Jum’at.Dengan motto Iman, Ilmu, Amal, Kreatif dan Berprestasi SMP Negeri 4

Malang menjadi sekolah yang unggul dan berkualitas.

Banyaknya tamu yang datang berkunjung dari lembaga pendidikan di

berbagai daerah di Indonesia ke sekolah kami ( ± 4 lembaga) untuk melakukan studi

banding setiap tahun, membuat kami agak merasa tersanjung dan juga banyak belajar

dari mereka dengan kunjungan balasan. SMP Negeri 4 Malang sebagai sekolah

favorit di masyarakat harus melaksanakan aktifitasnya secara profesional dan

bertanggung jawab. Profesional memiliki pengertian bahwa sekolah  melaksanakan

tugas pokok menyelenggarakan proses belajar mengajar dan manajemen yang baik.

Bertanggungjawab memiliki pengertian bahwa sekolah melaksanakan pendidikan

secara akuntabilitas kinerja/ dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dan

pemerintah.

Tuntutan sekolah yang profesional membutuhkan pengelolaan yang tepat

melalui pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Sebab dengan MBS,

lembaga dapat menginventarisir kekuatan-kekuatan dan kebutuhan-kebutuhannya,

peluang, hambatan, dan tantangan yang mungkin ada. Pendekatan ini sering disebut

dengan analisa SWOT (Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan),

Opportunities (ancaman), and Threats (peluang/kesempatan) ), dari analisis tersebut

akan tampak perbedaan karakteristik sebuah sekolah dengan sekolah lainnya.

Karenanya, dalam konteks penerapan MBS.

Sergiovanni (2005) menyarankan agar para pengambil kebijakan, para

penilik, dan kepala sekolah menggunakan pendekatan budaya sekolah atau school

culture approach. Alasannya: Pertama, pendekatan budaya lebih menitikberatkan

faktor manusia di atas faktor-faktor lainnya. Peran manusia amat sentral dalam suatu

proses perubahan berencana. Sesuai dengan pepatah man behind the gun, manusia

adalah faktor yang menentukan keberhasilan perubahan, bukan struktur atau

peraturan legal. Kedua, pendekatan budaya menekankan pentingnya peran nilai dan

keyakinan dalam diri manusia. Aspek ini merupakan elemen yang sangat

berpengaruh dalam membentuk sikap dan perilaku. Karenanya, pendekatan budaya

menomorsatukan transformasi nilai dan keyakinan terlebih dahulu sebelum

perubahan yang bersifat legal-formal. Ketiga, pendekatan budaya memberikan

penghormatan dan penerimaan terhadap perbedaan-perbedaan yang ada.

Page 11: MENCIPTAKAN BUDAYA SEKOLAH YANG TETAP … · Web viewBudaya sekolah yang harus diciptakan selain hal-hal tersebut di atas adalah budaya unggul dan mampu bersaing di dunia global

Sikap menerima dan saling hormat akan menciptakan rasa saling percaya dan

kebersamaan di antara anggota organisasi. Rasa kebersamaan akan memunculkan

kerja sama, dan kerja sama akan mewujudkan sikap profesionalisme yang membawa

perubahan sehingga mengubah nilai-nilai lama yang menghambat dengan nilai baru

yang mendukung MBS.Dengan kurikulum baru KTSP 2006 (Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan) membuat guru lebih aktif, kreatif, kompetitif, berinisiatif,

independen dan inovatif dalam menemukan dan mengembangkan kurikulum baru.

Sekolah diberi kebebasan dalam membuat program kerja oleh pemerintah melalui

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang merupakan salah satu dari delapan standar

nasional pendidikan sebagaimana tertuang Permen No.19 Tahun 2005.

SMP Negeri 4 Malang telah memiliki sistem pengembangan budaya sekolah

yang terintegrasi dan terimplementasi dalam proses pembelajaran. Sekolah juga telah

melakukan inovasi-inovasi kegiatan budaya sekolah dan terinventarisasikannya

budaya SMP Negeri 4 Malang yang sesuai dengan nilai-nilai lokal, nasional, dan

internasional. Semuanya itu telah menyatu ke dalam kegiatan akademik dan

kegiatan kesiswaan melalui kegiatan yang bersifat intrakurikuler dan ekstrakurikuler

sehingga nantinya SMP Negeri 4 Malang akan menjadi Sekolah Bertarap

Internasional (SBI) dengan membuka kelas bilingual yang telah berjalan selama 2

tahun belakangan ini.Pengelola sekolah membangun sebuah sistem yang di dalamnya

mengutamakan kerjasama atau team work. Kesuksesan dibangun atas dasar

kebersamaan dan bukan kerja satu orang kepala sekolah atau one man show. Kepala

sekolah boleh datang silih berganti, tetapi sistem akan terus berjalan mendampingi

siapapun pemimpinnya.

Melalui budaya organisasi, SMP Negeri 4 Malang terus menata kembali

status kelembagaan, struktur organisasi, komitmen civitas akademika, aturan

kepegawaian dan kesejahteraan, penggunaan teknologi dengan menempatkan hot

spot di tiap sudut sekolah, sistem pemeliharaan fasilitas, pengembangan program dan

layanan pendidikan, dan sumber keuangan sekolah. Suatu sekolah harus dapat

menciptakan budaya sekolahnya sendiri sebagai identitas diri, dan juga sebagai rasa

kebanggaan akan sekolahnya. Kegiatan tidak hanya terfokus pada intrakurikuler,

tetapi juga ekstrakurikuler yang dapat mengembangkan otak kiri dan kanan secara

seimbang sehingga melahirkan kreativitas, bakat dan minat siswa. Selain itu, dalam

Page 12: MENCIPTAKAN BUDAYA SEKOLAH YANG TETAP … · Web viewBudaya sekolah yang harus diciptakan selain hal-hal tersebut di atas adalah budaya unggul dan mampu bersaing di dunia global

menciptakan budaya sekolah yang kokoh, kita hendaknya juga berpedoman pada

misi dan visi sekolah yang tidak hanya mencerdaskan otak saja, tetapi juga watak

siswa yang selalu disampaikan oleh tokoh pendidikan Indonesia Bapak Arief

Rachman, serta mengacu pada 4 tingkatan kecerdasan yaitu : kecerdasan intelektual

(IQ), kecerdasan emosional (EQ), kecerdasan rohani (SQ) dan kecerdasan sosial.

Budaya sekolah akan subur dan tetap eksis bila orang tua siswa dilibatkan

dalam menunjang kegiatan kesiswaan. Melalui kegiatan Indonesian Parenting

Forum, orang tua diberi kesempatan melakukan kegiatan sekolah. Karena kegiatan

inilah Mendiknas, Bambang Sudibyo mau meluangkan waktunya membuka Seminar

nasional yang diselenggarakan oleh POMG SMP SMP Negeri 4 Malang pada 12 Mei

2007 .

Kegiatan POMG telah menjadi budaya sekolah yang kental dan didukung

penuh oleh pimpinan sekolah. Hasilnya, POMG dapat mengumrohkan para guru ke

tanah suci Mekah, Rekreasi guru dan keluarga, Studi banding ke sekolah di luar

negeri, mengkreditkan laptop tanpa bunga kepada guru, membantu biaya kuliah S2

guru, dan lain-lain yang sangat menunjang untuk kesejahteraan para guru. Tanpa

peran dari POMG, sekolah akan terasa seperti sayur tanpa garam. Namun demikian,

kegiatan POMG tetap berjalan dalam koridor tidak ’mengobok-obok’ kurikulum

sekolah yang telah dibuat oleh sekolah dan Badan Pengelola Sekolah (BPS) yayasan

pembina Universitas Negeri Malang.

Keterlibatan orang tua dalam menunjang kegiatan akademik dan kesiswaan,

keteladan guru, dan prestasi siswa adalah tiga hal yang menyuburkan budaya

sekolah. Kegiatan-kegiatan itu menjadi gengsi tersendiri dalam suatu sistem yang

utuh (komprehensif) melalui indikator yang jelas, sehingga karakter atau watak siswa

dapat terpotret secara optimal melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh

sekolah. Kegiatan itu telah menjadi budaya dan berpengaruh dalam perkembangan

siswa selama sekolah di SMP Negeri 4 Malang. Karena budaya sekolah itulah yang

tertanam di hati para siswa. Hampir bisa dikatakan seratus persen sekolah kami jauh

dari narkoba, merokok, minuman keras, tawuran antar pelajar, dan ’penyakit’

kenakalan pelajar lainnya. Siswa terbaik akan terukir namanya dalam batu prasasti

yang selalu diperebutkan sampai dengan angkatan kelima belas. Alumni SMP Negeri

Page 13: MENCIPTAKAN BUDAYA SEKOLAH YANG TETAP … · Web viewBudaya sekolah yang harus diciptakan selain hal-hal tersebut di atas adalah budaya unggul dan mampu bersaing di dunia global

4 Malang selalu menyebar ke sekolah-sekolah SMA favorit papan atas di Malang

dan menjadi leader di sekolahnya masing-masing.

III. PENUTUP

Lingkungan pendidikan yang harmonis dalam suasana kekeluargaan

merupakan faktor yang mendukung terselenggaranya KBM yang baik. Sebab dengan

lingkungan yang aman dan nyaman serta bersahabat siswa akan tenang dalam

belajar. Salah satu usaha menciptakan keharmonisan tersebuat adalah dengan budaya

salam yang kental tanpa membedakan Suku, Agama, dan Antar Golongan (SARA)

sehingga terbangun tata krama yang sistematik dan dapat membangun akhlaqul

karimah yang dicontohkan oleh nabi Muhammad SAW.

Budaya sekolah yang harus diciptakan selain hal-hal tersebut di atas adalah

budaya unggul dan mampu bersaing di dunia global. Memiliki daya juang yang

tinggi, tanpa kehilangan jati diri suatu bangsa, dan tak mengenal kata ’putus asa’.

Sekolah harus dapat melestarikan budaya lokal dengan tetap mengikuti tren budaya

global yang berkembang, misalnya bahasa daerah, gamelan, dan tarian tradisional

perlu dilestarikan sebagai warisan budaya bangsa. Tetapi tidak dapat kita pungkiri

pula bahwa penguasaan bahasa asing, band, dan modern dance harus juga dipelajari

sebagai budaya global yang disukai remaja saat ini. Karena itu, nuansa religius di

sekolah dengan pelaksanaan tadarus dan kebaktian sebelum pembelajaran yang

dilaksanakan harus dijadikan aktivitas rutin. Membudayakan salam dan saling

menegur dengan bahasa yang ramah harus menjadi fenomena yang  biasa. Budaya

keteladanan, kedisiplinan, dan kerja sama, baik orang tua, guru, dan siswa harus terus

dikembangkan dan memiliki tanggung jawab untuk memajukan sekolah.

Melalui kegiatan POMG atau komite sekolah, para orang tua telah berperan

membantu program-program yang dibuat oleh sekolah sehingga dapat membawa

nama baik sekolah di masyarakat. Rendahnya mutu pendidikan kita saat ini

disebabkan oleh lemahnya komitmen warga sekolah dalam mewujudkan budaya

sekolah dan kurangnya pemahaman masyarakat terhadap pendidikan sehingga akan

berdampak pada rendahnya peran serta dan partisipasi masyarakat terhadap

pendidikan baik secara moril maupun materiil. Kredibilitas sekolah di mata

Page 14: MENCIPTAKAN BUDAYA SEKOLAH YANG TETAP … · Web viewBudaya sekolah yang harus diciptakan selain hal-hal tersebut di atas adalah budaya unggul dan mampu bersaing di dunia global

masyarakat, akuntabilitas kinerja sekolah, dan sigma kepuasan orang tua siswa harus

sudah terbentuk, sehingga membawa sekolah memiliki budaya sekolah yang

bermutu. Guru, orang tua, dan siswa harus dapat bekerja sama menciptakan budaya

sekolah yang tetap eksis di tengah era derasnya globalisasi dan pesatnya kemajuan

teknologi informasi dan komunikasi.

Budaya sekolah terbentuk dari eratnya kegiatan akademik dan kesiswaan,

seperti dua sisi mata uang logam yang tak dapat dipisahkan. Melalui kegiatan

ekstrakurikuler yang beragam dalam bidang keilmuan, keolahragaan, dan kesenian

membuat siswa dapat menyalurkan minat dan bakatnya masing-masing. Budaya

sekolah dapat dimulai dari hal kecil seperti tempat duduk siswa yang berpusat pada

guru harus diubah menjadi tempat duduk yang mendorong interaksi antar siswa.

Hasil karya siswa yang berupa gambar, karangan, puisi, dan kerajinan harus dipasang

di tempat terbuka di sekolah untuk mendorong kebanggaan berprestasi. Foto-foto

ilmuwan juga dipajang guna merangsang motivasi belajar siswa. Sekarang ini,

keunggulan suatu sekolah tidak ditentukan oleh besar kecilnya dana yang tersedia,

tetapi lebih pada komitmen dan dedikasi para guru juga peran serta orang tua dalam

memajukan sekolah dan dapat menciptakan budaya sekolah yang tetap eksis dengan

terus membangun kredibilitas dan akuntabilitas kinerja, sehingga melahirkan sigma

kepuasan di kalangan masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.

Page 15: MENCIPTAKAN BUDAYA SEKOLAH YANG TETAP … · Web viewBudaya sekolah yang harus diciptakan selain hal-hal tersebut di atas adalah budaya unggul dan mampu bersaing di dunia global

DAFTAR ACUAN

http://www.depdiknas.go.id/·       http://www.kompas.co.id/·       http://www.republika.co.id/·

http://www.mediaindonesia.co.id/·

Kusuma, Wijaya, Menciptakan Budaya Sekolah Tetap Eksis, Website : http://www. omjay.8m.com

    Pedoman Ekstra Kurikuler SMP Negeri 4 Malang, 2007

Rachman, Arief. 2007. Makalah Seminar Nasional : Peran Orang tua dalam Mempersiapkan Remaja Menuju Masa depan Sukses. Jakarta, 12 Mei 2007

SMP Negeri 4 Malang, Program Kerja SMP Negeri 4 Malang, 2008. 

Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi. 3- cetakan.1. – Jakarta : Balai Pustaka 2001