terapan transformasi budaya pada produk lampu studi kasus ... · kajian teori 2.1 transformasi...

7
Seminar Nasional Seni dan Desain: Membangun Tradisi Inovasi Melalui Riset Berbasis Praktik Seni dan DesainFBS Unesa, 28 Oktober 2017 Terapan Transformasi Budaya pada produk Lampu 106 Terapan Transformasi Budaya pada Produk Lampu Studi Kasus: Batik Flower Lamp Vonny Popo Sudibyo 1 , Maria Rossita Patty 2 , Antonio Gerard Prananta. 3 , Khatalia Prabasari 4 Universitas Kristen Petra, Surabaya [email protected] Abstrak Rendahnya partisipasi masyarakat Indonesia dalam upaya pelestarian kebudayaan Indonesia, khususnya terhadap kebudayaan lokal. Hingga saat ini, masih banyak masyarakat Indonesia yang kurang mengenal kebudayaan daerah masing-masing. Transformasi nilai budaya pada suatu produk, merupakan upaya pelestarian dan juga upaya untuk mengenalkan kebudayaan Indonesia pada tingkat mancanegara. Metode yang dipakai adalah metode design thinking. Dimana akan menghasilkan sebuah data yang dapat memperkuat budaya yang dianut dan dapat diaplikasikan kedalam produk lampu yang dihasilkan. Salah satu cara untuk melestarikan dan mengembangkan budaya di Indonesia adalah dengan membuat home industrial dengan menggunakan budaya sebagai konsep utama produk yang diciptakan. Salah satu brand yang penulis buat adalah Marakata. Hasil akhir dari produk dengan konsep budaya Indonesia ini adalah sebuah lampu dengan nama Batik Flower Lamp yang menggunakan batik kawung sebagai bentukkan utama. Dengan tujuan dapat melestarikan, mengembangkan dan memperkenalkan budaya Indonesia. Kata Kunci: Budaya, Indonesia, Batik, Lampu. 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kebudayaan merupakan salah satu identitas bangsa yang harus dihormati, dijaga, dan juga dilestarikan. Keragaman budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia merupakan sarana dalam membangun karakter warga negara, baik yang berhubungan dengan karakter privat maupun karakter publik. Tiap - tiap daerah di Indonesia memiliki kebudayaan yang berbeda - beda. Kebudayaan ini kemudian menjadi ciri khas dari tiap daerah, yang dikenal dengan istilah budaya lokal. Kebudayaan lokal merupakan sebuah warisan budaya yang harus dijaga eksistensinya. Namun berdasarkan realita, upaya pelestarian kebudayaan sedikit terhalang dengan adanya pengaruh dari kebudayaan luar. Kebudayaan luar cenderung lebih digemari daripada kebudayaan lokal. Sedangkan pada dasarnya pelestarian kebudayaan merupakan tugas dari setiap warga negara Indonesia. Salah satu upaya untuk mengoptimalkan pelestarian budaya lokal ialah dengan melakukan sebuah tranformasi produk berbasis kebudayaan lokal. Tranformasi adalah konsep ilmiah atau alat analisis untuk memahami dunia. (Kuntowijoyo, 2006) Maka dari itu transformasi diharapkan dapat menjadi suatu usaha konkrit yang dilakukan untuk melestarikan budaya lokal agar tetap bertahan dan dapat dinikmati oleh generasi berikutnya. 1.2 Rumusan Masalah Rendahnya partisipasi masyarakat Indonesia dalam upaya pelestarian kebudayaan Indonesia, khususnya kebudayaan lokal. Sehingga masih banyak masyarakat Indonesia yang kurang mengenal kebudayaan daerah masing-masing. Transformasi nilai budaya pada suatu produk, merupakan upaya pelestarian dan juga upaya untuk mengenalkan kebudayaan Indonesia pada tingkat mancanegara. Maka rumusan masalah yang dapat dirumuskan ialah sebagai berikut: a. Bagaimana cara merancang lampu dengan terapan budaya Indonesia? b. Bagaimana cara mentransformasikan budaya Indonesia kedalam produk lampu? 1.3 Tujuan Tujuan dari pembuatan Batik Flower Lamp adalah untuk mengangkat kebudayaan Indonesia yang tertutup oleh budaya luar

Upload: others

Post on 20-Jan-2020

31 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Terapan Transformasi Budaya pada Produk Lampu Studi Kasus ... · Kajian Teori 2.1 Transformasi Budaya Transformasi merupakan perpindahan atau pergeseran suatu hal ke arah yang lain

Seminar Nasional Seni dan Desain: “Membangun Tradisi Inovasi Melalui Riset Berbasis Praktik Seni dan Desain” FBS Unesa, 28 Oktober 2017

Terapan Transformasi Budaya pada produk Lampu 106

Terapan Transformasi Budaya pada Produk Lampu Studi Kasus: Batik Flower Lamp

Vonny Popo Sudibyo 1, Maria Rossita Patty 2, Antonio Gerard Prananta. 3 , Khatalia Prabasari 4

Universitas Kristen Petra, Surabaya

[email protected]

Abstrak Rendahnya partisipasi masyarakat Indonesia dalam upaya pelestarian kebudayaan Indonesia, khususnya terhadap kebudayaan lokal. Hingga saat ini, masih banyak masyarakat Indonesia yang kurang mengenal kebudayaan daerah masing-masing. Transformasi nilai budaya pada suatu produk, merupakan upaya pelestarian dan juga upaya untuk mengenalkan kebudayaan Indonesia pada tingkat mancanegara. Metode yang dipakai adalah metode design thinking. Dimana akan menghasilkan sebuah data yang dapat memperkuat budaya yang dianut dan dapat diaplikasikan kedalam produk lampu yang dihasilkan. Salah satu cara untuk melestarikan dan mengembangkan budaya di Indonesia adalah dengan membuat home industrial dengan menggunakan budaya sebagai konsep utama produk yang diciptakan. Salah satu brand yang penulis buat adalah Marakata. Hasil akhir dari produk dengan konsep budaya Indonesia ini adalah sebuah lampu dengan nama Batik Flower Lamp yang menggunakan batik kawung sebagai bentukkan utama. Dengan tujuan dapat melestarikan, mengembangkan dan memperkenalkan budaya Indonesia. Kata Kunci: Budaya, Indonesia, Batik, Lampu.

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kebudayaan merupakan salah satu identitas bangsa yang harus dihormati, dijaga, dan juga dilestarikan. Keragaman budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia merupakan sarana dalam membangun karakter warga negara, baik yang berhubungan dengan karakter privat maupun karakter publik. Tiap - tiap daerah di Indonesia memiliki kebudayaan yang berbeda - beda. Kebudayaan ini kemudian menjadi ciri khas dari tiap daerah, yang dikenal dengan istilah budaya lokal. Kebudayaan lokal merupakan sebuah warisan budaya yang harus dijaga eksistensinya. Namun berdasarkan realita, upaya pelestarian kebudayaan sedikit terhalang dengan adanya pengaruh dari kebudayaan luar. Kebudayaan luar cenderung lebih digemari daripada kebudayaan lokal. Sedangkan pada dasarnya pelestarian kebudayaan merupakan tugas dari setiap warga negara Indonesia.

Salah satu upaya untuk mengoptimalkan pelestarian budaya lokal ialah dengan melakukan sebuah tranformasi produk berbasis kebudayaan lokal. Tranformasi adalah konsep ilmiah atau alat

analisis untuk memahami dunia. (Kuntowijoyo, 2006) Maka dari itu transformasi diharapkan dapat menjadi suatu usaha konkrit yang dilakukan untuk melestarikan budaya lokal agar tetap bertahan dan dapat dinikmati oleh generasi berikutnya.

1.2 Rumusan Masalah Rendahnya partisipasi masyarakat Indonesia dalam upaya pelestarian kebudayaan Indonesia, khususnya kebudayaan lokal. Sehingga masih banyak masyarakat Indonesia yang kurang mengenal kebudayaan daerah masing-masing. Transformasi nilai budaya pada suatu produk, merupakan upaya pelestarian dan juga upaya untuk mengenalkan kebudayaan Indonesia pada tingkat mancanegara. Maka rumusan masalah yang dapat dirumuskan ialah sebagai berikut: a. Bagaimana cara merancang lampu

dengan terapan budaya Indonesia? b. Bagaimana cara mentransformasikan

budaya Indonesia kedalam produk lampu?

1.3 Tujuan

Tujuan dari pembuatan Batik Flower Lamp adalah untuk mengangkat kebudayaan Indonesia yang tertutup oleh budaya luar

Page 2: Terapan Transformasi Budaya pada Produk Lampu Studi Kasus ... · Kajian Teori 2.1 Transformasi Budaya Transformasi merupakan perpindahan atau pergeseran suatu hal ke arah yang lain

Seminar Nasional Seni dan Desain: “Membangun Tradisi Inovasi Melalui Riset Berbasis Praktik Seni dan Desain” FBS Unesa, 28 Oktober 2017

Vonny Popo Sudibyo, dkk (UK Petra)! 107

negeri. Di transformasikan ke bentukan lampu yang lebih modern dan mengikuti jaman ini. Bukan hanya itu saja, dengan adanya transformasi maka diharapkan dapat membuat masyarakat Indonesia lebih menjunjung tinggi kebudayaan Indonesia terutama batik kepada mata dunia dan Batik Flower Lamp dapat dijadikan sebagai souvenir bagi para wisatawan yang datang ke Indonesia. 2. Kajian Teori 2.1 Transformasi Budaya

Transformasi merupakan perpindahan atau pergeseran suatu hal ke arah yang lain atau baru tanpa mengubah struktur yang terkandung didalamnya, meskipun dalam bentuknya yang baru telah mengalami perubahan. Kerangka transformasi budaya adalah struktur dan kultur. Sementara itu menurut Capra (Pujileksono, 2009) transformasi melibatkan perubahan jaring-jaring hubungan sosial dan ekologis. Apabila struktur jaring-jaring tersebut diubah, maka akan terdapat di dalamnya sebuah transformasi lembaga sosial, nilai-nilai dan pemikiran-pemikiran. Transformasi budaya berkaitan dengan evolusi budaya manusia. Transformasi ini secara tipikal didahului oleh bermacam-macam indikator sosial. Transformasi budaya semacama ini merupakan langkah-langkah esensial dalam perkembangan peradaban. Semua peradaban berjalan melalui kemiripan siklus proses-proses kejadian, pertumbuhan, keutuhan dan integritas. (Yunus, 69) Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa transformasi budaya merupakan suatu bentuk evolusi terhadap suatu kebudayaan tanpa menghilangkan nilai-nilai budaya yang telah ada sebelumnya. 2.2 Budaya Indonesia

Budaya Indonesia merupakan seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945 (Wikipedia, 2017). Indonesia memiliki banyak beraneka ragam kebudayaan yaitu kebudayaan etnik dan kebudayaan asing, sedangkan Kebudayaan Nasional Indonesia sudah ada sejak sumpah Pemuda sehingga kebudayaan yang ada sangat perlu dilestarikan dan dikembangkan

oleh generasi muda saat ini, agar kekayaan kebudayaan yang dimiliki Indonesia selalu terlihat dan dipandang oleh negara lain bahwa betapa banyaknya kesenian budaya yang telah dilestarikan dan dibudayakan oleh bangsa kita. Bangsa yang maju merupakan bangsa yang menghargai dan bangga akan kebudayaan sendiri. Kemajuan dan intelektualitas masyarakat dapat di lihat dari kebudayaan suatu bangsa. Bangsa Indonesia memiliki salah satu warisan budaya yaitu batik yang dapat menarik perhatian dunia. Batik merupakan budaya asli bangsa Indonesia yang harus di lestarikan dikembangkan terus menerus yang menyimpan berbagai kearifan yang mengakar secara substansial dari sisi ornamentasi keselarasan, proses pembuatan, hingga cara mengapresiasikannya, keunikan, motif, serta corak yang dihasilkan dari batik batik di berbagai daerah merupakan kekuatan yang sangat luar biasa dimiliki oleh bangsa Indonesia. 2.3 Batik

Batik adalah kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain iut, kemudian pengelolahannya diproses dengan cara tertentu yang memiliki kekhasan daerah tertentu. Batik Indonesia sebagai keseluruhan teknikm teknologi, serta pengembangan motif, dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebaga warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober 2009. Kata batik berasal dari bahasa Jawa, yaitu ‘tik’ yang berarti titik atau matik (kata kerja, membuat titik) yang kemudian berkembang menjadi istilah “batik”. (Wikipedia, 2017)

2.3.1 Corak Batik Ragam corak dan warna Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga pada akhirnya, para penjajah. Warna- warna cerah seperti merah dipopulerkan oleh Tionghoa, yang juga memopulerkan corak phoenix. Bangsa

Page 3: Terapan Transformasi Budaya pada Produk Lampu Studi Kasus ... · Kajian Teori 2.1 Transformasi Budaya Transformasi merupakan perpindahan atau pergeseran suatu hal ke arah yang lain

Seminar Nasional Seni dan Desain: “Membangun Tradisi Inovasi Melalui Riset Berbasis Praktik Seni dan Desain” FBS Unesa, 28 Oktober 2017

Terapan Transformasi Budaya pada produk Lampu 108

penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal (seperti bunga tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru. Batik tradisional tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara- upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing. (Wikipedia, 2017)

2.3.2 Jenis Batik Batik tulis adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik menggunakan tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan.

Batik cap adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik yang dibentuk dengan cap (biasanya terbuat dari tembaga). Proses pembuatan batik jenis ini membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 hari.

Batik lukis adalah proses pembuatan batik dengan cara langsung melukis pada kain putih. (Wikipedia, 2017) 2.4 Lampu Meja

Lampu meja biasanya digunakan sebagai lampu dekoratif maupun penerangan. Lampu meja menjadi bagian dari dekorasi ruangan, sekaligus menyediakan penerangan secara general atau fokus pada satu tujuan (Francis D.K. Ching & Corky Binggeli, 2012). Lampu meja sering kali kita lihat di dalam ruangan karena permukaannya bercahaya dan menjadi aksen utama di dalam ruangan. Sehingga lampu meja kerap kali kita temukan di dalam ruangan. Ruangan tidur dan ruangan kerja pasti memiliki lampu meja. Ruang tidur sebagai penerangan pada gelap namun tidak menyilaukan mata, sedangkan pada ruang kerja sebagai titik fokus cahaya pada saat membaca atau bekerja.

2.5 Souvenir

Cendera mata adalah sesuatu yang dibawa oleh seorang wisatawan ke rumahnya untuk kenagan yang terkait dengan benda itu. Dalam bahasa Indonesia, istilah ini kadang disinonimkan dengan oleh-oleh, suvenir, tanda mata, atau kenang-kenangan. Cendera mata bisa berupa pakaian seperti kaos atau topi, dan peralatan rumah tangga seperti cangkir atau mangkok, asbak, sendok, jam

pasir, maupun buku tulis. Benda-benda tersebut bisa ditulisi untuk menandai asalnya. Wisatawan bisa pula membeli cendera mata sebagai kenang-kenangan bagi orang lain. (Wikipedia, 2017) 3. Metode Pelaksanaan

Metode yang dipakai adalah metode design thinking. Dimana akan menghasilkan sebuah data-data yang dapat memperkuat budaya yang dianut.

Gambar 1. Metode design thinking

3.1 Emptahize Empathize merupakan tindakan mencari atau melakukan suatu pencaharian untuk menemukan suatu inti permasalahan. Yang kemudian terbagi atas beberapa langkah sebagai berikut: - Mengamati permasalahan atau issue

yang sedang terjadi di lingkungan yang dapat dikembangkan untuk menjawab kebutuhan masyarakat

- Mencari peluang dari issue yang telah ada

- Menentukan target konsumen - Melakukan survei dan menentukan

daerah yang kebudayaannya akan dikembangkan Hasil yang dilakukan dalam tahap ini

adalah survey lapangan. Data lapangan yang didapatkan bahwa masih material aluminium belum digunakan secara maksimal karena material aluminium umumnya ditransformasikan sebagai bentuk wayang dan belum digunakan dalam motif batik. Selain itu perancang merasa memiliki kesempatan yang lebih besar jika dapat menggabungkan souvenir budaya Indonesia kedalam produk yang memiliki fungsi lain, dimana yang terdapat nilai estetika dan fungsi. 3.2 Define Define merupakan tindakan mencari penjelasan-penjelasan tertulis mengenai apa

Page 4: Terapan Transformasi Budaya pada Produk Lampu Studi Kasus ... · Kajian Teori 2.1 Transformasi Budaya Transformasi merupakan perpindahan atau pergeseran suatu hal ke arah yang lain

Seminar Nasional Seni dan Desain: “Membangun Tradisi Inovasi Melalui Riset Berbasis Praktik Seni dan Desain” FBS Unesa, 28 Oktober 2017

Vonny Popo Sudibyo, dkk (UK Petra)! 109

yang akan dibuat. Yang kemudian dibagi atas beberapa langkah:

- Definisi budaya - Definisi batik - Definisi lampu meja

Dari definisi tersebut maka akan muncul desain yang lebih sesuai dengan budaya yang dianut dan ukuran yang sesuai untuk table lamp. Pada tahap ini perancang melalukan data literature yang digunakan dasar pengembangan ide dan pembuatan produk. Dari semua data yang didapatkan, Batik yang memiliki motif sederhana dengan memiliki arti yang baik. 3.3 Ideate

Ideate adalah tahapan formulasi ide desain produk kreatif yang di produksi dan menghasilkan beberapa alternatif desain (skematik) dan akan berakhir dengan desain final.

- Ideate desain melalui diskusi - Ideate desain melalui sketsa lampu - Penetapan brand Batik Flower Lamp - Ideasi desain logo Batik Flower

Lamp Pada tahap ini perancangan

menyederhanakan atau menyimplifikasikan kepada produk lampu agar dapat mempermudah proses pembuatan terutama proses laser cutting.

Gambar 2. Skematik Desain 1.

Gambar 3. Desain Final.

3.4 Prototype

Tahapan kreativitas produksi merupakan tahap proses produksi produk Tubanish Flower Lamp hingga siap untuk di pasarkan ke masyarakat.

- Sosialisasi desain kepada pengrajin produk mebel

- Proses produksi Batik Flower Lamp selama kurang lebih satu bulan

- Pembuatan kemasan atau packaging serta media promosi lainnya (media sosial, brosur, katalog, poster,dll)

Pada tahap ini perancang membuat produk nyata yang sudah final untuk dipasarakan ke masyarakat, agar dapat menjadi cendera mata para wisatawan yang dating ke Indonesia.

Gambar 4. Produk Final.

3.5 Test

Dalam tahapan ini produk yang telah diproduksi akan di test apakah berfungsi dengan baik dan diperkenalkan untuk di jual ke masyarakat

- Social Media Promotion (Instragram: Marakata Indonesia)

Page 5: Terapan Transformasi Budaya pada Produk Lampu Studi Kasus ... · Kajian Teori 2.1 Transformasi Budaya Transformasi merupakan perpindahan atau pergeseran suatu hal ke arah yang lain

Seminar Nasional Seni dan Desain: “Membangun Tradisi Inovasi Melalui Riset Berbasis Praktik Seni dan Desain” FBS Unesa, 28 Oktober 2017

Terapan Transformasi Budaya pada produk Lampu 110

- Promosi secara langsung Pada tahap ini perancang ingin

mengetahui daya jual terhadap produk lampu yang diproduksi. 4. Hasil dan Pembahasan 4.1 Pelestarian Kebudayaan

Budaya merupakan suatu sistem yang ada dalam suatu masyarakat dan budayalah yang mengatur kehidupan masyarakat, sehingga mereka mempunyai hukum, tata cara hidup dan lainnya. Kemudian diturunkan ke generasi - generasi berikutnya. Budaya perlu dilestarikan karena budaya merupakan warisan dari nenek moyang dan juga budaya merupakan ciri kahas suatu bangsa atau daerah.

Cara melestarikan budaya batik Indonesia adalah mengenal mengenai batik lebih dalam dan mengenalkan budaya batik tersebut ke luar negeri. Selain mengenalkan dapat juga mengaplikasikan budaya batik tersebut kedalam produk-produk lain seperti tas, lampu, kipas kertas, dll yang dapat dijadikan souvenir dan dapat dibawa oleh tourist ke tempat asalnya. Sehingga di luar Indonesia, budaya Indonesia dapat dikenal dengan souvenir yang dibeli oleh tourist yang datang ke Indonesia.

Keuntungan dari melestarikan budaya Indonesia adalah Indonesia dapat semakin mengembangkan kebudayaan pada jaman modern ini yang dapat ikut berkembang dengan industri kreatif di Indonesia. Selain itu dapat membudayakan budaya Indonesia sehingga budaya tidak punah dan dilupakan oleh generasi muda. Dengan berkembangnya budaya Indonesia kedepannya maka, budaya Indonesia juga semakin dikenal di mata masyarakat dan dunia luar.

4.1.1 Brand Marakata Salah satu cara untuk melestarikan dan mengembangkan budaya di Indonesia adalah dengan membuat home industrial dengan menggunakan budaya sebagai konsep utama produk yang diciptakan. Salah satu brand yang penulis buat adalah brand Marakata. Marakata berasal dari bahasa sansekerta yang berarti batu emerald atau intan hijau. Emerald memiliki arti yaitu harapan dan masa depan. Sehingga visi misi

marakata adalah memberikan harapan yang indah dengan produk yang dibuat dan membuat masa depan menjadi lebih baik. Brand marakata juga memiliki logo dengan menggunakan batik kawung sebagai pattern nya untuk menonjolkan budaya Indonesia yang di anut.

Gambar 5. Logo Brand Marakata.

4.2 Pengembangan Kebudayaan Pengembangan budaya yang digunakan adalah budaya tradisional yang dapat digunakan pada produk sehari - hari yang baru atau lebih modern. Contohnya, lampu, tas, pakaian, aksesoris, dll. Sehingga budaya yang lama dapat menjadi baru dan dapat diminati oleh anak muda. Kesan tradisional dimunculkan dari budaya batik yang dianut sedangkan kesan modern yang ingin didapatkan berasal dari material yang digunakan. Dalam perancangan ini perancang membuat produk lampu karena produk tersebut sering digunakan didalam ruangan sebagai penerangan secara general atau fokus pada satu tujuan (Francis D.K. Ching & Corky Binggeli, 2012). Selain itu produk ini dapat digunakan sebagai cendera mata bagi para wisatawan yang dating ke Indonesia. 4.2.1 Kreativitas Produksi

perancangan ini dibuat dengan mentransformasikan budaya Indonesia kedalam bentukkan yang lebih baru dengan menggunakan material lain. Pada produk ini sketsa dan gambar kerja yang telah dibuat disosialisasikan kepada pengrajin mebel. Penulis menjelaskan tahapan dan teknis produksi sehingga pengrajin mendapat wawasan baru serta pemahaman pengerjaan produk. Untuk desain-desain Batik Flower Lamp memiliki tiga jenis material, yaitu:

Page 6: Terapan Transformasi Budaya pada Produk Lampu Studi Kasus ... · Kajian Teori 2.1 Transformasi Budaya Transformasi merupakan perpindahan atau pergeseran suatu hal ke arah yang lain

Seminar Nasional Seni dan Desain: “Membangun Tradisi Inovasi Melalui Riset Berbasis Praktik Seni dan Desain” FBS Unesa, 28 Oktober 2017

Vonny Popo Sudibyo, dkk (UK Petra)! 111

a. Alas kayu Alas kayu memberikan kesan tradisional dan natural karena batik menggunakan material yang berasal dari alam yaitu lilin malam, • Pengrajin mebel akan membuat alas

kayu dengan ukuran 15 x 15 cm dengan finishing HPL motif kayu coklat gelap, agar dapat menonjolkan material besi aluminium pada bagian bentuk utama lampu.

b. Aluminium Aluminium memberikan kesan modern karena aluminium memiliki finishing yang mengkilap sehingga terlihat baru dan exclusive. • Pengrajin aluminium memotong (laser

cutting) aluminium dengan motif yang sudah dibuat pada autocad & coral draw agar potongan sesuai dengan motif batik kawung yang dibuat dan dibutuhkan.

• Setelah proses laser cutting, proses bending akan dilakukan untuk membuat potongan aluminium tersebut berdiri sesuai dengan desain. Bending merupakan proses teknik penekukan besi agar bentuk besi melengkung dan mengikuti bentuk yang diinginkan.

c. Akrilik putih susu Akrilik putih susu memberikan kesan modern namun nyaman karena tujuan utama nya adalah agar tidak menyilaukan mata pengguna dan dapat digunakan sebagai lampu tidur. • Pengrajin akrilik membuatkan box yang

terbuka pada bagian bawahnya guna untuk membuat lampu agar tidak terlihat dan tidak silau di mata pengguna

• Box akrilik putih susu diletakan pada bagian tengah lampu.

Setelah ketiga material itu selesa maka pengrajin mebel akan memasangkan semuanya sehingga terciptalah lampu batik flower lamp. 4.3 Pengembangan Kebudayaan Batik Pengembangan yang dilakukan adalah dengan cara mengaplikasikan salah satu jenis batik yang sudah ada kedalam produk lampu dengan menggunakan material lain seperti aluminium. Sehingga kesan modern maupun tradisionalnya masih dapat terlihat. Dalam produk ini perancang

menggunakan batik sebab batik merupakan salah satu budaya yang mudah diterapkan dan ditransformasikan kedalam produk, karena batik memiliki motif yang beraneka ragam dan dapat di apilkasikan dengan mudah. Selain itu, batik sangat dikenal sebagai warisan budaya Indonesia bagi masyarakat Indonesia maupun mancanegara yang tealah diakui oleh UNESCO dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober 2009 (Wikipedia, 2017). 4.3.2 Batik Kawung Kawung merupakan sebuah pola kain yang sudah sangat tua umurnya. Buktinya ialah bahwa bentuk awalnya sudah terpahat pada relief candi - candi yang menurut catatan sejarah didirikan beradab - abad yang lalu. Walapun bentuknya sangat sederhana, pola Kawung banyak menimbulkan perbedaan pendapat mengenai maknanya. Kata Kawung ialah sejenis pohon palma yang buahnya disebut kolang - kaling, yang berbentuk lonjong seperti motif utama. Pola yang terdiri dari empat motif lonjong dengan sebuah pusat ditengah - tengahnya melambangkan lima desa yang saling berdekatan, yang masing - masing mendapat giliran sekali dalam lima hari untuk menjadi pasar atau pusat perjualan hasil pertanian kelima desa tersebut. Makna nya yaitu mengupayakan kerukunan dan kesejahteraan pedesaan. Menurut, orang Jawa Kuno Kawung mengandung kekuatan magis yang sangat besar, yang dapat menggunakan pola tersebut hanya orang yang memiliki kekuatan berlebih agar dapat mengimbangi kekuatan magis yang terkandung dalam pola. (Pola Batik Klasik, P. 15-17).

Gambar 6. Contoh batik kawung

Page 7: Terapan Transformasi Budaya pada Produk Lampu Studi Kasus ... · Kajian Teori 2.1 Transformasi Budaya Transformasi merupakan perpindahan atau pergeseran suatu hal ke arah yang lain

Seminar Nasional Seni dan Desain: “Membangun Tradisi Inovasi Melalui Riset Berbasis Praktik Seni dan Desain” FBS Unesa, 28 Oktober 2017

Terapan Transformasi Budaya pada produk Lampu 112

4.4 Hasil Akhir Hasil akhir dari produk dengan

konsep budaya Indonesia ini adalah sebuah lampu dengan nama Batik Flower Lamp yang menggunakan batik kawung sebagai bentukkan utama. Dengan tujuan dapat melestarikan, mengembangkan dan memperkenalkan budaya Indonesia. Bentukkan yang digunakan adalah motif batik kawung sebagai bentuk dominan dan konsep budaya Indonesia.

Gambar 7. Hasil akhir Batik Flower Lamp

5. Evaluasi Setelah melakukan uji potensi produk, feedback yang didapat antara lain: a. Pengembangan batik terhadap lampu

yang masih kurang menarik. b. Transformasi budaya kurang

dikembangkan terhadap bentukan lain atau wujud lain.

6. Kesimpulan Batik Flower Lamp merupakan salah satu bentuk pengembangan budaya Indonesia yang didasari oleh motif Batik Kawung yang berasal dari Indonesia. Lampu ini di produksi agar dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan wisatawan yang mengunjungi Indonesia, dengan tujuan melestarikan budaya Indonesia sekaligus memperkenalkan budaya Indonesia dalam bentuk produk lain. Di khususkan untuk rumah maupun perhotelan dengan konsep budaya lokal. Selain itu produk ini juga dipasarkan sebagai souvenir untuk tourist yang datang ke Indonesia sehingga secara otomatis dapat dijadikan media promosi dan juga pelestarian kebudayaan. Selain itu souvenir ini masih dapat dikembangkan

kembali dengan motif-motif batik lainnya yang dapat diaplikasikan sehingga selain budaya Jawa Timur, budaya lain pun dapat dikembangkan. 7. Daftar Pustaka

Batik, [Online], Available: https://id.wikipedia.org/wiki/Batik [19 October 2017].

Budaya Indonesia, [Online], Available: https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_Indonesia [11 October 2017].

Cendera Mata, [Online], Available: https://id.wikipedia.org/wiki/Cendera_mata [19 October 2017].

Ching. Francis D.K and Binggeli. Corky, (2012). Table Lamp. 3rd Edition: Interior Design Illustrated, p. 274.

Kuntowijoyo. (2006). Budaya dan Masyarakat (Edisi Paripurna). Yogyakarta: Tiara Wacana

Pujileksono, S. (2009). Antropologi (Edisi Revisi). Malang: UMM Press.

Siswomihardjo, Oetari., Prawirohardjo, (2011). Pola Batik Klasik: Pesan Tersembunyi yang Dilupakan, p.15-17.

Yunus, Rasid. Transformasi Nilai-Nilai Budaya Lokal Sebagai Upaya Pembangunan Karakter Bangsa. Universitas Gorontalo.