iklim usaha

6
1. Jelaskan Iklim Usaha di sekitar lingkungan-mu! Sebelum menjawab pertanyaan di atas, ada baiknya kita membahas pengertian iklim usaha terlebih dahulu. Iklim usaha adalah kondisi yang diupayakan oleh Pemerintah berupa penetapan berbagai peraturan perundang-undangan dan kebijaksanaan diberbagai aspek kehidupan sosial ekonomi, agar masyarakat memperoleh kesempatan yang sama dan dukungan berusaha yang seluar-luasnya terutama bagi usaha kecil sehingga berkembang menjadi tangguh dan mandiri. (Sumber Undang-Undang No.9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil). Namun, Iklim usaha juga dapat berupa perkembangan-perkembangan perekonomian dalam sektor bisnis (usaha) dalam suatau kawasan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang terjadi di kawasan tadi. Saya saat ini bertempat tinggal di Ex. Kompleks PKG, yang dulu-nya adalah kompleks pabrik kertas Gowa, sekarang menjadi suatu kompleks yang di huni oleh mahasiswa fakultas teknik, Universitas Hasanuddin dari berbagai daerah, hal ini tentunya berpengaruh pada iklim usaha yang ada di daerah PKG ini. Iklim usaha/iklim bisnis semakin meningkat karena banyaknya konsumen dalam hal ini yaitu mahasiswa dengan berbagai macam kebutuhan. Hal ini dapat dilihat dari menjamurnya warung-warung makan, tempat fotocopy, kios-kios bahan pokok, penjual pulsa, hingga minimarket. Hampir seluruh usaha kecil yang ada tidak mendapatkan bantuan modal dari pemerintah, karena kategori usaha yang dapat dikatakan sebagai usaha rumahan, dan konsumen dari usahanya hanya mahasiswa. Mereka juga tidak menggunakan merek dan tidak berjualan di suatu tempat yang membutuhkan izin untuk berjualan, karena rata-rata para penjual hanya berdagang di rumah mereka masing-masing atau menggunakan lahan kosong pada malam hari (PKL). Seiring bertambahnya mahasiswa yang ada di fakultas teknik, Gowa, maka iklim usaha makin berkembang dan jenis usaha yang ada pun makin beragam.

Upload: nandcha

Post on 26-Sep-2015

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Tugas ekonomi wilayah.

TRANSCRIPT

1. Jelaskan Iklim Usaha di sekitar lingkungan-mu!Sebelum menjawab pertanyaan di atas, ada baiknya kita membahas pengertian iklim usaha terlebih dahulu. Iklim usaha adalah kondisi yang diupayakan oleh Pemerintah berupa penetapan berbagai peraturan perundang-undangan dan kebijaksanaan diberbagai aspek kehidupan sosial ekonomi, agar masyarakat memperoleh kesempatan yang sama dan dukungan berusaha yang seluar-luasnya terutama bagi usaha kecil sehingga berkembang menjadi tangguh dan mandiri. (Sumber Undang-Undang No.9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil).Namun, Iklim usaha juga dapat berupa perkembangan-perkembangan perekonomian dalam sektor bisnis (usaha) dalam suatau kawasan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang terjadi di kawasan tadi.Saya saat ini bertempat tinggal di Ex. Kompleks PKG, yang dulu-nya adalah kompleks pabrik kertas Gowa, sekarang menjadi suatu kompleks yang di huni oleh mahasiswa fakultas teknik, Universitas Hasanuddin dari berbagai daerah, hal ini tentunya berpengaruh pada iklim usaha yang ada di daerah PKG ini.Iklim usaha/iklim bisnis semakin meningkat karena banyaknya konsumen dalam hal ini yaitu mahasiswa dengan berbagai macam kebutuhan. Hal ini dapat dilihat dari menjamurnya warung-warung makan, tempat fotocopy, kios-kios bahan pokok, penjual pulsa, hingga minimarket.Hampir seluruh usaha kecil yang ada tidak mendapatkan bantuan modal dari pemerintah, karena kategori usaha yang dapat dikatakan sebagai usaha rumahan, dan konsumen dari usahanya hanya mahasiswa. Mereka juga tidak menggunakan merek dan tidak berjualan di suatu tempat yang membutuhkan izin untuk berjualan, karena rata-rata para penjual hanya berdagang di rumah mereka masing-masing atau menggunakan lahan kosong pada malam hari (PKL).Seiring bertambahnya mahasiswa yang ada di fakultas teknik, Gowa, maka iklim usaha makin berkembang dan jenis usaha yang ada pun makin beragam.

2. Jelaskan tentang perlindungan usaha mikro yang ada di Indonesia! UU No. 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil secara tegas menyatakan tujuan pemberdayaan usaha kecil, menumbuhkan iklim usaha untuk usaha mikro dalam beberapa cara, membina usaha kecil dengan pemberian modal, lokasi strategis, dll, UU ini juga mengatur persaingan antara usaha mikro dan usaha makro agar tidak terjadi monopoli ataupun pemusatan usaha oleh individu maupun kelompok yang merugikan usaha kecil. UU No.5 / 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (UU No.5/1999) yang merupakan dasar kebijakan persaingan usaha di Indonesiamemiliki sistem pengaturan yang khas dalam menyikapi hubungan persaingan usaha dan usaha kecil ini. UU No. 5/1999 menempatkan perlindungan dan jaminan pengaturan kesempatan usaha kecil sebagai bagian dari kebijakan persaingan. Usaha mikro juga dibina oleh pemerintah, hal ini tercantum dalam PP No. 32 Tahun 1998 tentang pembinaan dan pengembangan usaha kecil. Undang-undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. UU ini mengatur kriteria usaha yang dapat dikatakan sebagai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, pemberdayaan dan pengembangan usaha, pembiayaan, kemitraan. Pengaturan mengenai hal-hal tersebut menunjukkan adanya perlindungan hukum terhadap UMKM. Perlindungan ini didukung dengan peraturan perundangan-undangan lain yang lebih spesifik baik yang setara UU yaitu UU Perbankan, UU Pemerintah Daerah, UU Penanaman Modal dan UU Antimonopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat atau aturan dibawahnya.3. Tuliskan jenis-jenis bisnis yang ada di Indonesia dan perkirankan lama pengembalian modal dan usia proyeknya!

Bisnis Kuliner Rumahan.Bisnis kuliner adalah bisnis yang bergelut di bidang makanan dan minuman. Modal awal kira-kira Rp 5 juta 7 juta untuk membeli bahan-bahan dasar dan juga minuman selingan. Jika usaha dilakukan di rumah/bangunan pribadi maka tidak perlu adanya modal operasional. Dengan asumsi keuntungan perhari mencapai 200 ribu, maka pengembalian modal dapat berlangsung sebulan hingga 2 bulan.

Bisnis Online.Kemajuan teknologi mendorong jiwa entrepreneur dari masyarakat Indonesia untuk mengadakan usaha, salah satunya usaha online. Usaha online ini dapat bermacam-macam dan media-nya pun beragam. Modal awal untuk bisnis online hanya sekitar 5-10 juta, tergantung jenisnya. Hal ini disebabkan karena bisnis online tidak memerlukan tempat, hingga ongkos sewa dapat di pangkas. Jika promosi dalam bisnis online berjalan baik serta barang yang di dagangkan sesuai minat dan permintaan pasar (barang barang yang sedang in) maka keuntungan perbulannya bisa mencapai 1-2juta, dan pengembalian modal bisa dilaksanakan dalam kurun waktu 3-5 bulan saja.

Bisnis Laundry.Untuk memulai usaha jasa cuci ini yang diperlukan minimal sebuah mesin cuci, detergen, pewangi, dan setrika. Anda bisa menggunakan bagian rumah anda untuk menjalankan usaha ini. Bila Anda punya uang Rp 5 juta, Anda bisa membeli 2 mesin cuci dengan kapasitas 9,5 kg dengan harga Rp 1,8 juta/unitnya. Sisanya Anda bisa membeli setrika, pewangi dan deterjen. Tarif rata-rata bisnis laundry di Gowa adalah Rp 5.000-7.000/kg. Dengan asumsi dalam sebulan keuntungan mencapai 1,5 juta, maka pengembalian modal dapat berlangsung selama 4-5 bulan lamanya.

Bisnis Pakaian.Bisnis pakaian sangat berkembang di Indonesia, hal ini karena adanya perilaku bangsa Indonesia yang cenderung konsumtif. Untuk bisnis pakaian high class modalnya dapat mencapai 50-100juta. Hal tersebut mencakup dana produksi, hak cipta, dekorasi toko, sewa toko, dan biaya operasional lainnya. Untuk bisnis pakaian high class yang ramai pengunjung dalam sebulan keuntungannya dapat mencapai 20 juta. Maka, pengembalian modal dapat terjadi dalam kurung waktu 2 bulan atau lebih.

Bisnis Waralaba.Waralaba adalah bisnis yang sangat menjamur di Indonesia, system-nya adalah individu membeli hak cipta dari suatu merek/nama/system dengan cara-cara dan waktu serta area tertentu. Contohnya seperti KFC, Ayam Penyet Ibu Ruth, Indomaret, dll.Modal awal, dimulai dari Rp10 juta hingga Rp1 miliar. Biaya ini meliputi pengeluaran yang dikeluarkan oleh pemilik waralaba untuk membuat tempat usaha sesuai dengan spesifikasi pengwaralaba dan ongkos penggunaan Hak dari Kekayaan Intelektual. Ongkos royalti, dibayarkan pemegang waralaba setiap bulan dari laba operasional. Besarnya ongkos royalti berkisar dari 5-15 persen dari penghasilan kotor. Ongkos royalti yang layak adalah 10 persen. Meskipun modal cukup besar, tetapi keuntungan yang didapatkan dari bisnis ini cukup besar, hal ini terjadi karena konsep waralaba-nya yaitu menjual merek. Jika di asumsikan modal awalnya adalah 100 juta dengan keuntungan bersih tiap bulan adalah 20 30 juta maka, dalam kurun waktu 5 bulan pengembalian modal telah terjadi.

EKONOMI WILAYAHIklim usaha dan Bisnis di Indonesia

Oleh:Ananda Malaieka AndjaniD52114319

Program Studi Pengembangan Wilayah dan KotaJurusan ArsitekturFakultas TeknikUniversitas Hasanuddin