iklan dan masyarakat

10

Click here to load reader

Upload: robby-arrohman

Post on 31-Oct-2015

380 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Iklan Dan Masyarakat

Tugas Iklan dan Masyarakat

Penyimpangan Etika Kebudayaan dan Kasus Pelanggaran Etika Pariwara Indonesia

Disusun Oleh:

Alferda Jaya Saputra

153090412

Ilmu Komunikasi

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

2012

Page 2: Iklan Dan Masyarakat

Apakah iklan keluar dari tradisi atau etika kebudayaan ?

Iya, menurut saya iklan yang selama ini masyarakat ketahui khususnya dalam

masalah ini di Indonesia sudah banyak menyimpang dari tradisi (etika) kebudayaan

Indonesia yang kita percayai. Dimana seperti yang kita ketahui bahwa etika

kebudayaan yang ada di Indonesia ini cukup kental. Kebudayaan Indonesia yang

identik dengan kebudayaan timur selama ini selalu menjaga nilai moral dan norma

yang terkandung dalam masyarakat Indonesia. Iklan yang ditayangkan di berbagai

televisi dinilai oleh berbagai pihak melanggar tata susila, adat istiadat dan budaya

bangsa yang ada. Benang kusut seputar dampak iklan pada masyarakat dan

kebudayaan di Indonesia, didasarkan pada kenyataan bahwa iklan memiliki pengaruh

pada perilaku individu, sosial bahkan kesenjangan sosial.

Kekhawatiran umum terutama bersendi pada pendapat bahwa motivasi

memperoleh keuntungan merupakan motif utama dari aktivitas periklanan yang

dengan sendirinya akan menyebabkan manipulasi-manipulasi informasi dan

menimbulkan kultur konsumtif. Dimana para pelaku iklan memberikan apa yang

diinginkan masyarakat, bukan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dengan kata

lain, tampilan iklan yang ditayangkan tidak sekedar untuk menarik perhatian

masyarakat akan tetapi lebih menggiring masyarakat untuk memiliki produk-produk

yang ditawarkan dalam iklan tersebut.

Menurut para psikolog sosial dan peneliti komunikasi massa, secara kejiwaan

iklan dapat memotivasi perilaku dan mengubah apa yang sebelumnya hanya sekedar

keinginan menjadi sebuah kebutuhan. Bahkan lebih jauh lagi, iklan dapat

menciptakan keinginan-keinginan baru dengan terus menerus mengarahkan hirarki

kebutuhan konsumen. Beberapa contoh kasus iklan yang menyimpang dari etika

kebudayaan yang ada di Indonesia antara lain adalah :

1. Iklan parfum Axe dimana dalam iklan tersebut menggambarkan wanita yang

seronok menghampiri seorang lelaki yang berada dalam kamar mandi.

Page 3: Iklan Dan Masyarakat

Dimana hal tersebut membuat orang terjerumus dalam fantasi negatif yang

tidak sesuai dengan norma di negara kita.

2. Iklan mie sedaap dimana dalam iklan tersebut menggambarkan adegan

seorang ayah yang menyuruh anaknya untuk berbohong kepada tamu yang

datang. Hal tersbut tidak baik untuk anak-anak karena mengajarkan anak

untuk berbohong.

3. Iklan kondom sutera dan kondom Artika, karena dianggap menyodorkan

tampilan visual yang menjerumuskan orang untuk berfantasi seks.

4. Iklan Hers Protex Higienis yang menampilkan sosok perempuan public figure

berpakaian ketat dengan rok berpotongan dada rendah, sehingga diasumsikan

mengganggu nilai susila.

Itu beberapa contoh iklan yang menyimpang dari etika kebudayaan di

Indonesia. Kesimpulannya, masih banyak iklan yang ditayangkan yang menyimpang

dari etika kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga kita perlu lebih mengambil

sikap dalam memahami arti dan tujuan dari iklan tersebut.

Page 4: Iklan Dan Masyarakat

Contoh kasus pelanggaran Etika Pariwara Indonesia (EPI)

Analisa Iklan Kartu As Berdasarkan Etika Pariwara

Indonesia

Saat ini begitu banyak iklan produk - produk yang kita lihat saat menonton

televisi. Iklan tersebut satu sama lain berusaha untuk mengajak penonton televisi

untuk menggunakan produk yang diiklankan tersebut. Penonton pun kemudian

dibingungkan dengan produk mana yang terbaik karena terlalu banyaknya iklan yang

bersaing. sedangkan definisi dari iklan sendiri merupakan sarana komunikasi yang

digunakan komunikator, dalam hal ini perusahaan atau produsen untuk

menyampaikan informasi tentang barang atau jasa kepada publik, khususnya

pelanggannya melalui suatu media massa.

Selain itu, semua iklan dibuat dengan tujuan yang sama yaitu untuk memberi

informasi dan membujuk para konsumen untuk mencoba atau mengikuti apa yang ada

di iklan tersebut, dapat berupa aktivitas mengkonsumsi produk dan jasa yang

ditawarkan. Dimana pada akhirnya iklan dari produk tersebut membuat suatu iklan

dan slogan yang terbaik tanpa memperhatikan tata cara etika pariwara iklan. Pada

paper ini penulis akan menganalisa salah satu iklan produk televisi tersebut

berdasarkan dari etika pariwara Indonesia yang ada. Iklan produk tersebut adalah

kartu as yang memiliki salah satu slogannya “Jangkauan Terluas dan Kualitas

Terbaik”.

Iklan Kartu As “Jaringan Terluas dan Kualitas Terbaik”

Pada salah satu iklan kartu as tersebut digambarkan kartu as meluncurkan

iklan dengan bintang sule. Di iklan tersebut, sule menyatakan kepada pers bahwa dia

sudah tobat. Sule sekarang memakai kartu as yang katanya murahnya dari awal, jujur.

Page 5: Iklan Dan Masyarakat

Sule juga berkata bahwa dia kapok dibohongin anak kecil ( Baim ) sambil tertawa

dengan nada mengejek. Iklan tersebut dibuat untuk menyaingi iklan provider lain

yaitu xl yang dibintangi oleh artis cilik Baim. Dimana dahulu Sule merupakan salah

satu bintang iklan xl tersebut bersama Baim. Apabila dianalisa, sebenarnya iklan

kartu as ini melanggar etika pariwara Indonesia dalam hal slogan dan persaingan

(perang) provider.

Pelanggaran Kartu As berdasarkan Etika Pariwara Indonesia

Pelanggaran-pelanggaran yang ada dalam iklan kartu as:

1. Isi iklan

1.2 Bahasa

1.2.2 Iklan tidak boleh menggunakan kata-kata superlatif seperti “paling”,

“nomor satu”, “top”, atau kata-kata berawalan “ter”, dan atau yang

bermakna sama, tanpa secara khas menjelaskan keunggulan tersebut

yang harus dapat dibuktikan dengan pernyataan tertulis dari otoritas

terkait atau sumber yang otentik . Penggunaan kata “Jangkauan

Terluas dan Kualitas Terbaik” dimana tidak ada bukti dan sumber riset

yang dapat di pertanggungjawabkan.

1.21 Merendahkan

Iklan tidak boleh merendahkan produk pesaing secara langsung maupun

tidak langsung. Pada iklan kartu as ini secara tidak langsung menyindir

ataupun merendahkan produk pesaingnya yaitu kartu xl. Dimana sule dalam

iklan tersebut berkata “makanya, jangan mau diboongin anak kecil..!!!”

untuk membalas iklan xl yang membuat slogan “sejujur baim, sejujur XL”.

Page 6: Iklan Dan Masyarakat

Iklan kartu as tersebut melanggar UU RI No. 8 tahun 1999 tentang

perlindungan konsumen pada:

Pasal 17

1. Ayat 1.F yang berbunyi “pelaku usaha periklanan dilarang memproduksi

iklan yang melanggar etika dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan

mengenai periklanan”

2. Ayat 2 yang berbunyi “pelaku usaha priklanan dilarang melanjutkan

peredaran iklan yang telah melanggar ketentuan pada ayat 1.

Pasal 62

Ayat 2 berbunyi “Pelaku usaha yang melanggar ketentuan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 11, Pasal 12, Pasal 13 ayat (1), Pasal 14, Pasal 16, dan

Pasal 17 ayat (1) huruf d dan huruf f dipidana penjara paling lama 2 (dua)

tahun atau pidana denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta

rupiah)”.

Pasal 63

Terhadap sanksi pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62, dapat

dijatuhkan hukuman tambahan, berupa:

1. Kewajiban penarikan barang dari peredaran; atau

2. Pencabutan izin usaha.