ikhtisar eksekutif · guna, berhasil guna, dan bebas kkn (korupsi, kolusi dan nepotisme). dalam...

33
1 LkjIP TAHUN 2018 DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BLORA IKHTISAR EKSEKUTIF Terwujudnya tata kepemerintahan yang baik merupakan tuntutan bagi terselenggaranya manajemen pemerintahan dan pembangunan yang berdaya guna, berhasil guna, dan bebas KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme). Dalam rangka itu diperlukan sistem akuntabilitas yang baik pada keseluruhan jajaran aparatur negara termasuk Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora. Akuntabilitas, sebagai salah satu pilar tata kepemerintahan yang baik, merupakan pertanggungjawaban atas mandat yang melekat pada suatu lembaga. Dengan landasan pemikiran tersebut, maka Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP ) Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora Tahun 2018 ini disusun. LKjIP ini menyajikan capaian sasaran dan indikator kinerja sasaran sebagai hasil pelaksanaan program dan kegiatan selama tahun 2018 yang merupakan pelaksanaan mandat yang diemban oleh Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora dan juga sebagai pelaksanaan dari Perpres RI nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Selain itu LKjIP ini juga merupakan kebutuhan Dinas Peternakan dan Perikanan dalam melakukan analisis dan evaluasi kinerja dalam rangka peningkatan kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora secara menyeluruh. Di dalam dokumen RPJMD Kabupaten Blora Tahun 2016 - 2021 telah ditetapkan beberapa tujuan dan sasaran strategis yang dapat dijadikan sebagai arah pembangunan. Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora beserta seluruh jajarannya berkewajiban melaksanakan program-program pembangunan serta menetapkan kegiatan-kegiatan yang mengarah kepada tercapainya tujuan dan sasaran strategis sebagaimana tercantum dalam dokumen RPJMD Kabupaten Blora Tahun 2016 2021. Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan kewenangan pemerintah daerah dibidang peternakan dan perikanan dalam rangka pelaksanaan desentralisasi dan tugas pembantuan. Sebagai implementasi dari kewenangan tersebut telah disusun perencanaan strategis sebagai keputusanmendasar berupaproses berorientasi pada hasildinyatakan secara garis besar untuk acuan operasional kegiatan organisasi dalam pencapian tujuan akhir. Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora meliputi :

Upload: others

Post on 31-Oct-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IKHTISAR EKSEKUTIF · guna, berhasil guna, dan bebas KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme). Dalam rangka itu diperlukan sistem akuntabilitas yang baik pada keseluruhan jajaran aparatur

1 LkjIP TAHUN 2018 – DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BLORA

IKHTISAR EKSEKUTIF

Terwujudnya tata kepemerintahan yang baik merupakan tuntutan bagi

terselenggaranya manajemen pemerintahan dan pembangunan yang berdaya

guna, berhasil guna, dan bebas KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme). Dalam

rangka itu diperlukan sistem akuntabilitas yang baik pada keseluruhan jajaran

aparatur negara termasuk Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora.

Akuntabilitas, sebagai salah satu pilar tata kepemerintahan yang baik,

merupakan pertanggungjawaban atas mandat yang melekat pada suatu

lembaga. Dengan landasan pemikiran tersebut, maka Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah ( LKjIP ) Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora Tahun

2018 ini disusun. LKjIP ini menyajikan capaian sasaran dan indikator kinerja

sasaran sebagai hasil pelaksanaan program dan kegiatan selama tahun 2018

yang merupakan pelaksanaan mandat yang diemban oleh Dinas Peternakan dan

Perikanan Kabupaten Blora dan juga sebagai pelaksanaan dari Perpres RI

nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Selain itu LKjIP ini juga merupakan kebutuhan Dinas Peternakan dan Perikanan

dalam melakukan analisis dan evaluasi kinerja dalam rangka peningkatan kinerja

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora secara menyeluruh.

Di dalam dokumen RPJMD Kabupaten Blora Tahun 2016 - 2021 telah

ditetapkan beberapa tujuan dan sasaran strategis yang dapat dijadikan sebagai

arah pembangunan. Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora beserta

seluruh jajarannya berkewajiban melaksanakan program-program pembangunan

serta menetapkan kegiatan-kegiatan yang mengarah kepada tercapainya tujuan

dan sasaran strategis sebagaimana tercantum dalam dokumen RPJMD

Kabupaten Blora Tahun 2016 – 2021.

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora merupakan unsur

pelaksana Pemerintah Daerah yang mempunyai tugas membantu Bupati dalam

melaksanakan kewenangan pemerintah daerah dibidang peternakan dan

perikanan dalam rangka pelaksanaan desentralisasi dan tugas pembantuan.

Sebagai implementasi dari kewenangan tersebut telah disusun perencanaan

strategis sebagai keputusanmendasar berupaproses berorientasi pada

hasildinyatakan secara garis besar untuk acuan operasional kegiatan organisasi

dalam pencapian tujuan akhir.

Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora

meliputi :

Page 2: IKHTISAR EKSEKUTIF · guna, berhasil guna, dan bebas KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme). Dalam rangka itu diperlukan sistem akuntabilitas yang baik pada keseluruhan jajaran aparatur

2 LkjIP TAHUN 2018 – DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BLORA

Misi : “Meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pendapatan masyarakat

dan memaksimalkan pemanfaatan sumberdaya daerah yang

ramah lingkungan dan berkesinambungan”

Tujuan : 1. Mendorong peningkatan produksi peternakan dan perikanan

2. Mempertahankan dan menjaga stabilitas produksi

komoditas peternakan dan perikanan dengan pengembangan,

penerapan dan pemanfaatan teknologi berwawasan lingkungan.

3. Meningkatkan kualitas dan ketersediaan sarana

prasarana peternakan dan perikanan yang dapat dimanfaatkan

secara optimal sehingga memungkinkan usahanya berkembang

dan berdaya saing.

4. Meningkatkan kualitas, nilai tambah dan akses pasar

produk peternakan dan perikanan sehingga masyarakat tani

dapat memasarkan hasil produksi denga kualitas produk yang

diinginkan pasar serta dapat bersaing di pasaran.

5. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan

petugas/aparatur dan pelaku usaha peternakan dan perikanan

(kelompok ternak, kelompok pembudidaya ikan).

Sasaran : 1. Meningkatnya produksi peternakan dan perikanan.

2. Meningkatnya keamanan dan ketahanan pangan.

3. Meningkatnya kualitas dan ketersediaan sarana

prasarana usaha peternakan dan perikanan.

4. Meningkatnya nilai tambah, daya saing dan pemasaran

hasil peternakan dan perikanan.

5. Meningkatnya kemampuan petugas/aparatur dan pelaku

usaha bidang peternakan dan perikanan.

Tujuan dan sasaran pembangunan peternakan dan perikanan di kabupaten

Blora Tahun 2018 dilaksanakan melalui langkah operasional 16 (enam belas)

progam dan 60 (empat puluh empat) kegiatan. Sebagai penjabaran dari sasaran

dan program kegiatan yang telah ditetapkan dalam rencana strategis,maka

disusun rencana kinerja, penetapan indikator kinerja, pengukuran kinerja,

analisis akuntabilitas dn evaluasi pada tingkat sasaran dan kegiatan.

Capaian indikator kinerja tahun 2018 sesuai target yang tertuang pada

RPJMD adalah sebagai berikut :

1. Capaian indikator kinerja populasi sapi potong, dari target 237.975 ekor,

Page 3: IKHTISAR EKSEKUTIF · guna, berhasil guna, dan bebas KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme). Dalam rangka itu diperlukan sistem akuntabilitas yang baik pada keseluruhan jajaran aparatur

3 LkjIP TAHUN 2018 – DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BLORA

tercapai 247.429 ekor, atau menunjukkan capaian kinerja sebesar 103,97%.

2. Capaian indikator kinerja populasi kambing, dari target 137.758 ekor,

tercapai 140.259 ekor, atau menunjukkan capaian kinerja sebesar 101,82%.

3. Capaian indikator kinerja ternak yang terlayani pengobatan dan pencegahan

penyakit, dari target 10.000 ekor, tercapai 4.000 ekor, atau menunjukkan

capaian kinerja sebesar 40%.

4. Capaian indikator kinerja promosi pemasaran hasil produksi peternakan

unggulan, dari target 2 kali, tercapai 2 kali, atau menunjukkan capaian kinerja

sebesar 100%.

5. Capaian indikator kinerja lokasi yang dilakukan pemeriksaan daging, dari

target 28 lokasi, tercapai 28 lokasi, atau menunjukkan capaian kinerja

sebesar 100%.

6. Capaian indikator kinerja sarana prasarana teknologi peternakan, dari target

7 unit, tercapai 4 unit, atau menunjukkan capaian kinerja sebesar 57,14%.

7. Capaian indikator kinerja produksi perikanan budidaya, dari target 850.415

kg, tercapai 895.869 kg atau menunjukkan capaian kinerja sebesar 105,34%.

8. Capaian indikator kinerja cakupan bina kelompok pembudidaya ikan, dari

target 53%, tercapai 92,85%, atau menunjukkan capaian kinerja sebesar

175,19%.

9. Capaian indikator kinerja produksi perikanan tangkap, dari target 292 ton,

tercapai 214,051 ton, atau menunjukkan capaian kinerja sebesar 73,31%.

10. Capaian indikator kinerja konsumsi ikan penduduk, dari target 9,5 kg/kap,

tercapai 17,64 kg/kap, atau menunjukkan capaian kinerja sebesar 185,68%.

11. Capaian indikator kinerja produksi hasil olahan ikan, dari target 957 ton,

tercapai 785,230 ton, atau menunjukkan capaian kinerja sebesar 82,05%.

Berdasarkan hasil Pengukuran Pencapaian Kinerja (PPK) pada

pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2018, maka seluruh indikator kinerja

sasaran yang ditetapkan untuk tahun 2018 secara umum telah berhasil dicapai

dengan prosentase rata-rata 102,23%, dengan predikat sangat baik. Selain

capaian indikator kinerja sasaran, keberhasilan yang dapat pula dicapai adalah

realisasi Penyerapan Anggaran sebesar Rp 11.119.535.179,00 atau 93,90%,

Realisasi Fisik sebesar 94%, Realisasi Pendapatan sebesar Rp 81.104.500,00

atau 10,41%.Tingkat pencapaian sasaran tersebut masih perlu ditingkatkan lagi

karena belum sepenuhnya sesuai dengan yang diharapkan dan direncanakan.

Banyak faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian sasaran tersebut, antara

lain (a) target produksi, baik produksi ternak maupun produksi ikan yang

ditetapkan terlalu tinggi; (b) masih terkendala pada pemasaran produk

peternakan dan perikanan serta hasil ikutannya; (c) ketersediaan bibit ternak dan

ikan unggul yang masih terbatas; (d) koordinasi dengan instansi terkait

Page 4: IKHTISAR EKSEKUTIF · guna, berhasil guna, dan bebas KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme). Dalam rangka itu diperlukan sistem akuntabilitas yang baik pada keseluruhan jajaran aparatur

4 LkjIP TAHUN 2018 – DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BLORA

khususnya infrastruktur jalan dan pengairan yang berjalan kurang lancar.

Berbagai permasalahan atau kendala tersebut diusahakan untuk diatasi

atau diminimalisir tingkat pengaruhnya sehingga tidak menghambat pencapaian

sasaran. Upaya atau langkah-langkah penyelesaian yang dapat dilakukan antara

lain :

a. Penyesuaian/rekonsiliasi target produksi sehingga tidak terlalu tinggi dan

memperhatikan kondisi sebenarnya dilapangan.

b. Perluasan jaringan pemasaran ternak dan ikan di luar wilayah Blora melalui

penggalian informasi peluang pemasaran ikan di luar Kabupaten Blora,

serta terbentuknya kawasan sentra produksi komoditas unggulan yang

menerapkan teknologi inovatif dengan kemasan dan mutu terjamin serta

revitaliasasi pasar produk peternakan dan perikanan di wilayah potensial

pengembangan.

c. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan kondisi alam dan sosial budaya

masyarakat

d. Peningkatan produksi benih ikan dan bibit ternak unggul dengan

memperhatikan kualitas dan kontinuitas serta pengadaan induk unggul

e. Meningkatkan koordinasi lintas sektoral dengan instansi terkait secara

kontinyu, terprogram dan tepat sasaran sesuai kebutuhan.

Selain keberhasilan yang belum dicapai baik dari indikator kinerja sasaran

maupun target pendapatan, ada pula beberapa indikator kinerja yang belum

tercapai sehubungan beberapa kendala dan permasalahan di tingkat lapangan,

namun upaya perbaikan kinerja akan selalu dilakukan. Dengan tekat dan

komitmen yang kuat serta kebersamaan seluruh pemangku kepentingan, dari

tahapan perencanaan, pelaksanaan dan dukungan anggaran dari tingkat Pusat

sampai Daerah maka Visi dan Misi yang sudah ditetapkan Kabupaten Blora akan

dapat diwujudkan.

Page 5: IKHTISAR EKSEKUTIF · guna, berhasil guna, dan bebas KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme). Dalam rangka itu diperlukan sistem akuntabilitas yang baik pada keseluruhan jajaran aparatur

5 LkjIP TAHUN 2018 – DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BLORA

BAB I

PENDAHULUAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) merupakan suatu laporan

yang memberikan informasi mengenai tingkat keberhasilan yang bisa dan telah

dicapai oleh instansi pemerintah dalam hal ini Dinas Peternakan dan Perikanan

Kabupaten Blora dari kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai dengan

program-program yang telah ditetapkan sebelumnya dalam rencana strategis

Dinas. Laporan ini sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Presiden Republik

Indonesia Nomor 29 Tahun 2014, dibangun dan dikembangkan dalam rangka

perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta

pengelolaan sumberdaya, pelaksanaan kebijakan dan program yang

dipercayajan kepada instansi pemerintah kepada masyarakat, berdasarkan

suatu sistem akuntabilitas yang memadai.

A. Latar Belakang

Pelaksanaan otonomi daerah berdasarkan Undang-undang Nomor 22

Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 32

Tahun 2004 dan Undang – Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Pemerintahan

Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah

dengan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Daerah, merupakan landasan bagi melaksanakan

otonomi daerah dengan memberikan kewenangan untuk melaksanakan tugas-

tugas pemerintahan umum, pembangunan dan pembinaan masyarakat termasuk

pembangunan pertanian.

Pembangunan peternakan dan perikanan dilaksanakan dengan

orientasi pendekatan agribisnis memanfaatkan sumberdaya peternakan dan

perikanan secara optimal, peningkatan aktivitas ekonomi perdesaan dan

terciptanya kondisi yang menjamin pembangunan. Agar pembangunan pertanian

dapat dilaksanakan secara optimal diperlukan upaya agar sumberdaya manusia

menjadi profesional dalam menangani/mengelola pertanian untuk menghasilkan

berbagai produk unggulan yang mampu bersaing di pasar domestik dan

internasional sekaligus meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan peternak

dan pembudidaya maupun nelayan tangkap, pengolah dan pemasar hasil

peternakan dan perikanan serta masyarakat.

Pembangunan Peternakan pada hakekatnya merupakan serangkaian

kegiatan pemanfaatan sumberdaya peternakan yang ada di wilayah

Page 6: IKHTISAR EKSEKUTIF · guna, berhasil guna, dan bebas KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme). Dalam rangka itu diperlukan sistem akuntabilitas yang baik pada keseluruhan jajaran aparatur

6 LkjIP TAHUN 2018 – DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BLORA

Kabupaten Blora baik sumberdaya alam maupun SDM yang bertujuan untuk

meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, menciptakan dan

memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha yang produktif serta

dalam rangka memenuhi kebutuhan gizi masyarakat akan protein hewani

asal ternak agar tidak terjadi “ Lost Generation “ .

Pembangunan peternakan Kabupaten Blora telah direalisasikan

melalui serangkaian kegiatan pelayanan dan pembinaan kepada masyarakat

yang meliputi kegiatan inseminasi buatan atau kawin suntik sapi,

pemeriksaan kebuntingan, pemberantasan penyakit, , pembinaan dan

penyuluhan, pembinaan usaha produk olahan peternakan, promosi dan

pemasaran dalam rangka meningkatkan investasi peternakanyang semuanya

ditujukan dalam rangka meningkatkan populasi dan produksi ternak dan ikan

serta produktifitas peternakan dalam rangka mendukung terwujudnya

swasembada sapi potong di Kabupaten Blora serta terciptanya Ketahanan

Pangan Nasional serta kegiatan kegiatan dalam rangka menumbuhkan jiwa

kewirausahaan dalam diri peternak melalui program pengembangan

agribisnis.

Pembangunan Perikanan didefinisikan sebagai serangkaian kegiatan

pemanfaatan sumberdaya perairan di Kabupaten Blora. Salah satu pilar

pembangunan perikanan yang dilaksanakan Dinas Peternakan dan

Perikanan adalah Pembangunan Infrastruktur Perikanan yang meliputi sarana

dan prasarana pembenihan ikan dimana di Kabupaten Blora masih terbatas

dengan sumber air yang juga kurang memadahi. Masih perlunya

pembangunan sarpras perikanan dan pemanfaatan teknologi untuk bisa

mengembangkan perikanan yang sesuai dengan kondisi geografis

Kabupaten Blora.

Indikator kinerja sasaran merupakan parameter untuk mengukur

keberhasilan pelayanan yang dilaksanakan Dinas Peternakan dan Perikanan

Kabupaten Blora dalam rangka mendukung keberhasilan pencapaian

sasaran tingkat Pemerintah Kabupaten Blora Tahun 2018. Indikator Kinerja

Sasaran menggunakan indikator kinerja utama yang dipilih dari beberapa

output dan outcome kegiatan. Indikator kinerja kegiatan meliputi indicator

masukan (input) yang mengutamakan pengggunaan dana APBD Kabupaten

Blora, indikator keluaran (output) indikator hasil (outcome) sesuai Dokumen

Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten

Blora tahun 2018. Gambaran Pengukuran Kinerja Dinas Peternakan dan

Perikanan Kabupaten Blora Tahun 2018 dalam pencapaian kinerja

Pemerintah Kabupaten Blora Tahun 2018, disajikan dalam diagram 1.1

Page 7: IKHTISAR EKSEKUTIF · guna, berhasil guna, dan bebas KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme). Dalam rangka itu diperlukan sistem akuntabilitas yang baik pada keseluruhan jajaran aparatur

7 LkjIP TAHUN 2018 – DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BLORA

Indikator Kinerja

IK:Input, ouptput, outcome

Kegiatan

Pengukuran

Kinerja

Program

Sasaran Strategis Disnakikan

Kab. Blora 2018

Diagram 1.1. Alur Pikir Pengukuran Kinerja

Metode penyusunan Laporan Kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan

Kabupaten Blora secara umum mengacu pada Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014

tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara

Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Surat Keputusan

Kepala LAN Nomor : 239/IX/6/8/2013 tentang Perbaikan Pedoman

Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

B. Tugas Pokok dan Fungsi Serta Susunan Organisasi

Pemerintah Kabupaten Blora telah membentuk lembaga perangkat

daerah berdasarkan pertimbangan berbagai aspek, yang meliputi

kewenangan yang dimiliki daerah, karakteristik, potensi dan kebutuhan

daerah, kemampuan keuangan daerah, ketersediaan sumber daya aparatur

dan pengembangan pola kerja sama antar daerah dan/atau dengan pihak

ketiga.

Dengan ditetapkannya Peraturan Bupati Blora Nomor 60 Tahun 2016

tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata

Kerja Dinas Peternakan dan Perikanan pada tanggal 16 Desember 2016,

maka Struktur Organisasi Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora

adalah sebagaiberikut:

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat, membawahkan:

LAPORAN KINERJA

DISNAKIKANTAHUN2018

Page 8: IKHTISAR EKSEKUTIF · guna, berhasil guna, dan bebas KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme). Dalam rangka itu diperlukan sistem akuntabilitas yang baik pada keseluruhan jajaran aparatur

8 LkjIP TAHUN 2018 – DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BLORA

- Sub Bagian Program dan Keuangan; dan

- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

c. Bidang Peternakan, membawahkan:

- Seksi Produksi Peternakan;

- Seksi Usaha Peternakan; dan

- Seksi Pakan, Sarana dan Prasarana Peternakan;

d. Bidang Kesehatan Hewan, membawahkan:

- Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan; dan

- Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner;

e. Bidang Perikanan, terdiri atas:

- Seksi Produksi dan Sarana Prasarana Perikanan; dan

- Seksi Usaha Perikanan;

f. UPTD, dan

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora mempunyai tugas

pokok melaksanakan sebagian tugas Bupati dalam perumusan kebijakan di

bidang peternakan, kesehatan hewan dan perikanan. Dinas Peternakan dan

Perikanan Kabupaten Blora mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;

b. pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya;

d. pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas

dan fungsinya.

Dengan memperhatikan tugas pokok dan fungsi Dinas Peternakan

dan Perikanan maka dipandang perlu untuk meningkatkan kinerja di bidang

pembangunan peternakan dan perikanan melalui peningkatan kompetensi

aparat sehingga dapat melaksanakan tugas secara profesional, berhasil

gunadan berdaya guna untuk melaksanakan otonomi daerah dan

mewujudkan Good Governance.

Secara lengkap susunan organisasi Dinas Peternakan dan

Perikanan Kabupaten Blora digambarkan dalam Diagram 1.2.

Page 9: IKHTISAR EKSEKUTIF · guna, berhasil guna, dan bebas KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme). Dalam rangka itu diperlukan sistem akuntabilitas yang baik pada keseluruhan jajaran aparatur

9 LkjIP TAHUN 2018 – DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BLORA

Diagram 1.2. Struktur Organisasi Dinas Peternakan dan Perikanan

Kabupaten Blora

C. Aspek Strategis Yang Berpengaruh

Permasalahan utama yang perlu direspon berkaitan dengan peran dan

fungsi Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora Tahun Anggaran

2018 terutama yaitu :

1) Belum optimalnya peternak dan pembudidaya ikan terhadap akses pasar,

teknologi dan sumber permodalan

2) Banyaknya alih fungsi lahan yang menyebabkan terdesaknya usaha

peternakan dan perikanan

KEPALA DINAS

SEKRETARIS

SUB. BAG.UMUM

& KEPEGAWAIAN SUB. BAG. PROGRAM

& KEUANGAN

SIE.

PRODUKSI

PETERNAKAN

KA-BIDANG

PETERNAKAN

SIE.

USAHA TERNAK

SIE. PAKAN DAN

SARPRAS

SIE.

USAHA PERIKANAN

SIE.

PRODUKSI,SARPRAS

PERIKANAN

KA-BIDANG

PERIKANAN

KA-BIDANG

KESEHATAN HEWAN

SIE.

PENCEGAHAN PEMBERANTASAN

PENYAKIT

SIE.

KESEHATAN MASYARAKAT

VETERINER

KEPALA UPTD

UPTD PUSKESWAN

KEPALA TU UPTD

UPTD PERBIBITAN

TERNAK

UPTD PEMBENIHAN

IKAN

KEPALA UPTD

KEPALA UPTD

KEPALA TU UPTD

Page 10: IKHTISAR EKSEKUTIF · guna, berhasil guna, dan bebas KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme). Dalam rangka itu diperlukan sistem akuntabilitas yang baik pada keseluruhan jajaran aparatur

10 LkjIP TAHUN 2018 – DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BLORA

3) Rendahnya tingkat penggunaan bibit ternak dan induk/benih ikan yang

unggul oleh masyarakat

4) Ketersediaan sarana irigasi belum memadai untuk kebutuhan budidaya

perikanan

5) Terbatasnya sarana dan prasarana serta personil dalam pengawasan

kesehatan masyarakat penyakit hewan menular dan zoonosis serta masih

rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap bahaya

penularan penyakit tersebut

Page 11: IKHTISAR EKSEKUTIF · guna, berhasil guna, dan bebas KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme). Dalam rangka itu diperlukan sistem akuntabilitas yang baik pada keseluruhan jajaran aparatur

11 LkjIP TAHUN 2018 – DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BLORA

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Rencana Strategis

Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan

merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar

mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional, global dan

tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik

Indonesia. Dengan pendekatan perencanaan strategis yang jelas dan

sinergis, instansi pemerintah lebih dapat menyelaraskan visi dan misinya

dengan potensi, peluang dan kendala yang dihadapi dalam upaya

peningkatan akuntabilitas kinerjanya.

1. Visi dan Misi

Memperhatikan kondisi internal dan eksternal serta mengacu

pada visi pemerintah Kabupaten Blora yaitu "Terwujudnya Masyarakat

Blora yang Lebih Sejahtera dan Bermartabat" maka Dinas Peternakan

dan Perikanan Kabupaten Blora menetapkan langkah-langkah dalam

rangka mencapai visi tersebut.

Penjelasan Visi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Masyarakat yang sejahtera, mengandung maksud bahwa seluruh

masyarakat Kabupaten Blora telah mampu memenuhi kebutuhan

dasarnya meliputi sandang , pangan, papan, pendidikan dan kesehatan

secara layak dan berkeadilan. Kondisi ini ditandai tingginya pendapatan

per Kapita penduduk, pemerataan pendidikan bagi masyarakat, tingginya

derajat kesehatan masyarakat, menurunnya jumlah penduduk miskin,

terciptanya iklim investasi, meningkatnya jumlah lapangan kerja di

berbagai sektor usaha, ketersediaan infrastruktur dasar dan terciptanya

kelestarian lingkungan hidup.

2. Bermartabat mengandung maksud bahwa masyarakat Blora memiliki

harga diri yang tercermin melalui akhlak mulia dan berbudaya. Berakhlak

mulia dalam arti memperoleh kemajuan pada dimensi mental-spiritual,

keagaamaan dan kebudayaan yang ditandai dengan terbentuknya

masyarakat yang bermoral dan berkarakter, sebagai wujud kesejahteraan

masyarakat secara lahir dan batin. Berbudaya dalam arti menjujung tinggi

nilai-nilai kebudayaan termasuk didalamnya hukum kearifan lokal sebagai

Page 12: IKHTISAR EKSEKUTIF · guna, berhasil guna, dan bebas KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme). Dalam rangka itu diperlukan sistem akuntabilitas yang baik pada keseluruhan jajaran aparatur

12 LkjIP TAHUN 2018 – DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BLORA

cerminan harkat dan martabat manusia. Berbudaya merupakan aktifitas

terus-menerus dalam menumbuh kembangkan kualitas yang ditandai

dengan terwujudnya budaya profesionalisme, daya saing, etos kerja dan

menghormati hukum. Kebudayaan sebagai sebuah bidang kehidupan

menjadi elemen penting menuju masyarakat yang sejahtera.

Untuk dapat mewujudkan visi tersebut perlu dijabarkan kembali

menjadi sebuah misi untuk memperjelas jalan atau langkah yang akan

dilakukan dalam rangka mencapai perwujudan visi. Oleh karena itu,

maka Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora bertekad untuk

berkontribusi dan mendukung misi yang didalamnya mengandung tujuan

serta sasaran yang ingin dicapai.

Misi ke 2 Kabupaten Blora dimana Dinas Peternakan dan

Perikanan menjadi salah satu Organisasi Perangkat Daerah yang wajib

mendukung dan melaksanakannya adalah : ”Meningkatkan pertumbuhan

ekonomi, pendapatan masyarakat dan memaksimalkan pemanfaatan

sumberdaya daerah yang ramah lingkungan dan berkesinambungan”.

Untuk dapat melaksanakan misi Kabupaten Blora, Dinas

Peternakan dan Perikanan menetapkan langkah sebagai berikut:

1. Memantapkan produksi peternakan dan perikanan;

2. Mengamankan produksi komoditas pertanian, perkebunan,

peternakan dan perikanan;

3. Meningkatkan dan mengoptimalkan sumberdaya alam dan sarana

prasarana peternakan dan perikanan;

4. Meningkatkan kualitas dan akses pasar produk hasil peternakan

dan perikanan

5. Mengembangkan profesionalisme sumberdaya manusia

peternakan dan perikanan.

2. Tujuan, Sasaran Strategis, Indikator Sasaran

a. Tujuan

Tujuan yang ditetapkan oleh Dinas Peternakan dan Perikanan

Kabupaten Blora adalah sebagai berikut :

1. Mendorong peningkatan produksi peternakan dan perikanan.

2. Mempertahankan dan menjaga stabilitas produksi komoditas

peternakan dan perikanan dengan pengembangan penerapan dan

pemanfaatan teknologi berwawasan lingkungan.

3. Meningkatkan kualitas dan ketersediaan sarana prasarana

Page 13: IKHTISAR EKSEKUTIF · guna, berhasil guna, dan bebas KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme). Dalam rangka itu diperlukan sistem akuntabilitas yang baik pada keseluruhan jajaran aparatur

13 LkjIP TAHUN 2018 – DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BLORA

peternakan dan perikanan yang dapat dimanfaatkan secara optimal

sehingga memungkinkan usahanya berkembang dan berdaya

saing

4. Meningkatkan kualitas, nilai tambah dan akses pasar produk

peternakan dan perikanan sehingga masyarakat tani dapt

memasarkan hasil produksi dengan kualitas produk yang

diinginkan pasar serta dapat bersaing di pasaran.

5. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan

petugas/aparatur dan pelaku usaha peternakan dan perikanan

(kelompok ternak, kelompok pembudidaya ikan)

b. Sasaran Strategis

Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata dalam

rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih

pendek dari tujuan. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam

kurun waktu tertentu/tahunan secara berkesinambungan sejalan

dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Sasaran yang ingin dicapai Dinas Peternakan dan Perikanan

Kabupaten Blora sebanyak 5 (lima) sasaran strategis, yaitu :

1. Meningkatnya produksi peternakan dan perikanan.

2. Meningkatnya keamanan dan ketahanan pangan.

3. Meningkatnya kulaitas dan ketersediaan sarana prasarana usaha

peternakan dan perikanan.

4. Meningkatnya nilai tambah, daya saing dan pemasaran hasil

peternakan dan perikanan.

5. Meningkatnya kemampuan petugas/aparatur dan pelaku usaha

bidang peternakan dan perikanan.

c. Indikator Sasaran

Indikator sasaran ini bersumber dari Indikator Kinerja OPD yang

tertuang dalam RPJMD. Berikut ini Indikator Sasaran Tahun 2017-2021.

Page 14: IKHTISAR EKSEKUTIF · guna, berhasil guna, dan bebas KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme). Dalam rangka itu diperlukan sistem akuntabilitas yang baik pada keseluruhan jajaran aparatur

14 LkjIP TAHUN 2018 – DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BLORA

Tabel 2.1. Indikator Sasaran Tahun 2017– 2021

Sasaran Indikator Sasaran Target Kinerja Kondisi Akhir

RPJMD 2017 2018 2019 2020 2021

Meningkatnya

produksi

peternakan dan

perikanan

Populasi Sapi

Potong (ekor)

228.822 237.975 247.494 257.394 267.690 247.429

Populasi Kambing

(ekor)

135.056 137.758 140.513 143.329 146.189 140.259

Jumlah produksi

perikanan

budidaya (kg)

840.388 850.415 870.421 880.435 890.450 895.869

Jumlah produksi

perikanan tangkap

(ton)

290 292 296 298 300 214,051

Meningkatnya

keamanan dan

ketahanan pangan

Jumlah ternak

yang terlayani

pengobatan dan

pencegahan

penyakit (ekor)

9.000 10.000 11.000 12.000 13.000 4.000

Jumlah lokasi

yang dilakukan

pemeriksaan

daging (lokasi)

26 28 30 30 30 28

Tingkat konsumsi

ikan penduduk

(kg/kap)

9,1 9,5 10 10,5 11 17,64

Meningkatnya

kualitas dan

ketersediaan

sarana prasarana

usaha peternakan

dan perikanan

Jumlah sarana

dan prasarana

teknologi

peternakan (unit)

4 7 8 10 10 4

Meningkatnya nilai

tambah, daya saing

dan pemasaran

hasil peternakan

dan perikanan

Jumlah promosi

pemasaran hasil

produksi

peternakan

unggulan (kali)

2 2 2 3 3 2

Jumlah produksi

hasil olahan ikan

956 957 958 960 962 785,230

Page 15: IKHTISAR EKSEKUTIF · guna, berhasil guna, dan bebas KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme). Dalam rangka itu diperlukan sistem akuntabilitas yang baik pada keseluruhan jajaran aparatur

15 LkjIP TAHUN 2018 – DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BLORA

Sasaran Indikator Sasaran Target Kinerja Kondisi Akhir

RPJMD 2017 2018 2019 2020 2021

(ton)

Meningkatnya

kemampuan

petugas/aparatur

dan pelaku usaha

bidang peternakan

dan perikanan

Tingkat cakupan

bina kelompok

pembudidaya ikan

(%)

49 53 57 61 65 92,85

Melalui Analisa SWOT dengan mempertimbangkan faktor lingkungan

internal dan eksternal, diperoleh beberapa strategi yang dapat digunakan oleh

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora dalam meningkatkan

pelayanannya kepada masyarakat agar tercapainya tujuan Dinas Peternakan

dan Perikanan 5 tahun ke depan.

a. Strategi S-O

1. Meningkatkan kerja sama dengan lembaga terkait (Perguruan Tinggi,

Badan Diklat, Litbang).

2. Meningkatkan daya saing produk yang kompetitif.

3. Memacu investor dalam melakukan pengembangan usaha peternakan

danperikanan.

4. Melakukan pemberdayaan kelembagaan usaha tani melalui pola

kemitraan/koperasi.

5. Meningkatkan kerja sama dengan Perguruan Tinggi dan Balai Penelitian

serta instansi terkait lainnya untuk meningkatkan penerapan teknologi

tepat guna.

6. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian usaha peternakan dan

perikanan.

b. Strategi W-O

1. Meningkatkan skala usaha peternakan dan perikanan dengan pendekatan

agrbisnis.

2. Meningkatkan kerjasama usaha peternakan dan perikanan.

3. Meningkatkan fasilitas usaha peternakan dan perikanan.

4. Mengembangkan komoditas unggulan dan sentra-sentra produksi.

5. Meningkatkan promosi usaha peternakan dan perikanan.

c. Strategi S-T

1. Menciptakan iklim yang kondusif.

2. Meningkatkan pengendalian penyakit hewan dan ikan serta kesmavet.

Page 16: IKHTISAR EKSEKUTIF · guna, berhasil guna, dan bebas KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme). Dalam rangka itu diperlukan sistem akuntabilitas yang baik pada keseluruhan jajaran aparatur

16 LkjIP TAHUN 2018 – DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BLORA

3. Meningkatkan kerjasama untuk pemanfaatan lahan usaha secara

produktif.

4. Meningkatkan pengawasan lalu lintas ternak dan ikan serta Pangan Asal

Hewan (PAH).

d. Strategi W-T

1. Optimalisasi sarana dan prasarana peternakan dan perikanan.

2. Mengembangkan pemanfaatan sumber daya lokal.

3. Meningkatkan kemampuan jiwa kewirausahaan pelaku usaha peternakan

danperikanan.

4. Fasilitasi permodalan dan informasipasar.

5. Meningkatkan pembinaan pengolahan hasil peternakan dan perikanan.

6. Meningkatkan pelayanan publik melalui pengusulan penambahan

aparatur peternakan dan perikanan.

7. Meningkatkan kualitas aparatur peternakan dan perikanan melalui

pendidikan danpelatihan.

B. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2018

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman

Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah, maka RKT memuat sasaran strategis, indikator kinerja dan

target kinerja akan dilaksanakan pada setiap tahun anggaran tertentu.

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora

sebagai penjabaran tahunan dari sasaran, indikator kinerja dan target yang

telah ditetapkan dalam Renstra secara lengkap.

Dalam rangka pencapaian kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan

Kabupaten Blora untuk tahun 2018 menyusun beberapa program/kegiatan

yang bersumber dari APBD Kabupaten dengan anggaran sebesar Rp

11.823.471.240,00 (Sebelas Milyar Delapan Ratus Dua Puluh Tiga Juta

Empat Ratus Tujuh Puluh Satu Ribu Dua Ratus Empat Puluh Rupiah)

dan pada APBDP dana naik sebesar Rp. 18.600.000,00 atau naik sebesar

0,16% sehingga anggaran yang dikelola Dinas Peternakan dan Perikanan

menjadi sebesar Rp. 11.842.071.240,00 (Sebelas Milyar Delapan Ratus

Empat Puluh Dua Juta Tujuh Puluh Satu Ribu Dua Ratus Empat Puluh

Rupiah).

Page 17: IKHTISAR EKSEKUTIF · guna, berhasil guna, dan bebas KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme). Dalam rangka itu diperlukan sistem akuntabilitas yang baik pada keseluruhan jajaran aparatur

17 LkjIP TAHUN 2018 – DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BLORA

C. Penetapan Kinerja Tahun 2018

Menindaklanjuti Inpres Nomor 5 tahun 2004 tentang Percepatan

Pemberantasan Korupsi, maka Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten

Blora telah menyusun Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2018 sesuai dengan

kedudukan, tugas pokok dan fungsinya yang ditandatangani Kepala Dinas

dan Bupati. Penetapan Kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten

Blora Tahun 2018 disusun berdasarkan Surat Edaran Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Perjanjian Kinerja. Perjanjian Kinerja merupakan tolok ukur evaluasi

akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2018.

Perjanjian Kinerja merupakan tekad dan janji Rencana Kinerja

Tahunan yang dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan Pemerintahan

karena merupakan wahana proses yang akan memberikan perspektif

mengenai apa yang diinginkan untuk dihasilkan. Perencanaan kinerja yang

dilakukan adalah untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai dari

sumber dana yang terbatas beserta target yang ingin dicapai. Dengan

perjanjian kinerja tersebut dapat mengarahkan dan mengelola program atau

kegiatan instansi akan lebih fokus, sehingga tidak ada kegiatan yang tidak

terarah.

Perjanjian kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora

Tahun 2018 disusun sesuai DPA dan DPPA Dinas Peternakan dan Perikanan

Kabupaten Blora Tahun 2018. Penetapan Kinerja Dinas Peternakan dan

Perikanan memuat program yang dilaksanakan,sasaran strategis yang akan

dicapai, indikator outcome berikut target kinerjanya, indikator output berikut

target kinerjanya, serta anggaran sesuai DPA dan DPPA Dinas Peternakan

dan Perikanan tahun 2018.

Page 18: IKHTISAR EKSEKUTIF · guna, berhasil guna, dan bebas KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme). Dalam rangka itu diperlukan sistem akuntabilitas yang baik pada keseluruhan jajaran aparatur

18 LkjIP TAHUN 2018 – DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BLORA

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Pencapaian Indikator Kinerja Utama

Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan

tata pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007

tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan

Instansi Pemerintah, Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan

dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah.

Pengukuran kinerja mencakup Pengukuran Kinerja Sasaran

Strategis dan Pengukuran Kinerja Kegiatan. Pengukuran Kinerja sasaran

strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora Tahun 2018

dilakukan dengan menggunakan formulir Pengukuran Kinerja Sasaran sesuai

dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Revieu Atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah.

Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang

menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah

ditetapkan, dengan memperhitungkan indikator masukan (input), keluaran

(output) dan hasil (outcome). Pencapaian Kinerja diperoleh dengan cara

membandingkan target dengan realisasi indikator kinerja, kemudian atas hasil

pengukuran kinerja tersebut dievaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan

kegagalan pencapaian kinerja yang dimaksud.

Dalam mengukur capaian kinerja organisasi disusunlah indikator

kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora tahun 2018,

ketentuan untuk mengukur indikator kinerja adalah sebagai berikut :

Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase (%) capaian target

indikator kinerja adalah :

1). Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tinggi pencapaian kinerja

(progress positif), maka digunakan rumus:

Target

x 100% % capaian =

Realisasi

Page 19: IKHTISAR EKSEKUTIF · guna, berhasil guna, dan bebas KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme). Dalam rangka itu diperlukan sistem akuntabilitas yang baik pada keseluruhan jajaran aparatur

19 LkjIP TAHUN 2018 – DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BLORA

2) Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian kinerja

(progress negatif) , maka digunakan rumus:

Dalam memberikan penilaian tingkat pencapaian kinerja dari setiap

sasaran strategis, menggunakan skala pengukuran sebagaimana tertera

dalam tabel 3.1. dan tabel 3.2.

Tabel 3.1. Skala Indikator Sasaran Mempunyai Makna Progress

Positif

No Rentang Capaian Kategori Capaian

1 >100 Sangat Baik

2 85 s/d 100 Baik Sekali

3 70 s/d <85 Baik

4 55 s/d <70 Cukup

5 <55 Kurang

Sumber : Diolah dari Keputusan Kepala LAN No. 239/IX/6/8/2003

Tabel 3.2. Skala Indikator Sasaran Mempunyai Makna Progress

Negatif

No Rentang Capaian Kategori Capaian

1 >100 Kurang

2 85 s/d 100 Cukup

3 70 s/d <85 Baik

4 55 s/d <70 Baik Sekali

5 <55 Sangat Baik

Sumber : Diolah dari Keputusan Kepala LAN No. 239/IX/6/8/2003

Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja OPD

ditetapkan indikator kinerja utama sebagai dasar pengukuran keberhasilan

pencapaian tujuan dan sasaran strategis. Indikator Kinerja Utama Dinas

Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora adalah dapat dijelaskan pada

tabel 3.3. dan tabel 3.4. sebagai berikut,:

Target

x 100% %capaian =

Target – (Realisasi-Target)

Page 20: IKHTISAR EKSEKUTIF · guna, berhasil guna, dan bebas KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme). Dalam rangka itu diperlukan sistem akuntabilitas yang baik pada keseluruhan jajaran aparatur

20 LkjIP TAHUN 2018 – DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BLORA

Tabel 3.3. Pencapaian Indikator Kinerja Utama Berdasarkan Perjanjian

Kinerja 2018

Indikator Kinerja

Utama

Target Capaian

Tahun 2018

Capain Kinerja

Tahun 2018

Persentase

(%)

Keterangan

(tercapai/

tidak

tercapai)

Populasi sapi

potong

237.975 ekor 247.429 ekor 103,97 Tercapai

Populasi kambing 137.758 ekor 140.259 ekor 101,82 Tercapai

Jumlah ternak

yang terlayani

pengobatan dan

pencegahan

penyakit

10.000 ekor 4.000 ekor 40 Tidak

tercapai

Jumlah promosi

pemasaran hasil

produksi

peternakan

unggulan

2 kali 2 kali 100 Tercapai

Jumlah lokasi

yang dilakukan

pemeriksaan

daging

28 lokasi 28 lokasi 100 Tidak

tercapai

Jumlah sarana

dan prasarana

teknologi

peternakan

7 unit 4 unit 57,14 Tidak

tercapai

Produksi

perikanan

budidaya

850.450 kg 895.869 kg 105,34 Tercapai

Rata-rata 76,03

Page 21: IKHTISAR EKSEKUTIF · guna, berhasil guna, dan bebas KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme). Dalam rangka itu diperlukan sistem akuntabilitas yang baik pada keseluruhan jajaran aparatur

21 LkjIP TAHUN 2018 – DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BLORA

Tabel 3.4. Pencapaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2018 Berdasarkan

Renstra Dinas dan RPJMD

Indikator Kinerja Utama Target Capaian

Tahun 2018

Capain Kinerja

Tahun 2018

Persentase

(%)

Keterangan

(tercapai/

tidak

tercapai)

Populasi sapi potong 237.975 ekor 247.429 ekor 103,97 Tercapai

Populasi kambing 137.758 ekor 140.259 ekor 101,82 Tercapai

Jumlah ternak yang

terlayani pengobatan dan

pencegahan penyakit

10.000 ekor 4.000 ekor 40 Tidak

tercapai

Jumlah promosi

pemasaran hasil

produksi peternakan

unggulan

2 kali 2 kali 100 Tercapai

Jumlah lokasi yang

dilakukan pemeriksaan

daging

28 lokasi 28 lokasi 100 Tercapai

Jumlah sarana dan

prasarana teknologi

peternakan

7 unit 4 unit 57,14 Tidak

tercapai

Produksi perikanan

budidaya

850.450 kg 895.869 kg 105,34 Tercapai

Tingkat cakupan bina

kelompok pembudidaya

ikan

53% 92,85% 175,19 Tercapai

Produksi perikanan

tangkap

292 ton 214,051 ton 73,31 Tidak

tercapai

Tingkat konsumsi ikan

penduduk

9,5 kg/kap 17,64 kg/kap 185,68 Tercapai

Jumlah produksi hasil

olahan ikan

957 ton 785,230 ton 82,05 Tidak

tercapai

Rata-rata 102,23

Page 22: IKHTISAR EKSEKUTIF · guna, berhasil guna, dan bebas KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme). Dalam rangka itu diperlukan sistem akuntabilitas yang baik pada keseluruhan jajaran aparatur

22 LkjIP TAHUN 2018 – DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BLORA

B. Pencapaian Sasaran Strategis

Sasaran strategis yang telah disusun dalam Rencana Strategis

(Renstra) 2017 – 2021 ada sebanyak 5 (lima) sasaran. Untuk mencapai

sasaran tersebut pada tahun 2018 melalui 16 (enam belas) program

pelayanan publik dengan dukungan anggaran Belanja langsung APBD

Kabupaten setelah perubahan sebesar Rp 11.842.071.240,00 dan terealisasi

sebesar Rp 11.119.535.179,00,- atau 93,90%. Tingkat capaian indikator

kinerja terhadap target sasaran strategis tahun 2018 sebagai berikut :

Tabel 3.5. Capaian Kinerja Terhadap Target Sasaran Strategis Tahun 2018

SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR

SASARAN

Target

Kinerja

Capaian

Kinerja

Persen

tase (%)

Keteran

gan

(tercapai

/tidak

tercapai

2018

2018

1 2 3 4 5 6

Meningkatnya produksi

peternakan dan

perikanan

Populasi sapi potong (ekor) 237.975 247.429 103,97 Tercapai

Populasi kambing (ekor) 137.758 140.259 101,82 Tercapai

Jumlah produksi perikanan

budidaya (kg) 850.415 895.869 105,34 Tercapai

Jumlah produksi perikanan

tangkap (ton) 292 214,051 73,31

Tidak

tercapai

Meningkatnya

kemanan dan

ketahanan pangan

Jumlah ternak yang terlayani

pengobatan dan pencegahan

penyakit (ekor)

10.000 4.000 40,00 Tidak

tercapai

Jumlah lokasi yang dilakukan

pemeriksaan daging (lokasi) 28 28 100 Tercapai

Tingkat konsumsi ikan

penduduk (kg/kap) 9,5 17,64 185,68 Tercapai

Meningkatnya kualitas

dan ketersediaan

sarana prasarana

usaha peternakan dan

perikanan

Jumlah sarana dan

prasarana teknologi

peternakan (unit)

7 4 57,14 Tidak

tercapai

Page 23: IKHTISAR EKSEKUTIF · guna, berhasil guna, dan bebas KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme). Dalam rangka itu diperlukan sistem akuntabilitas yang baik pada keseluruhan jajaran aparatur

23 LkjIP TAHUN 2018 – DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BLORA

SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR

SASARAN

Target

Kinerja

Capaian

Kinerja

Persen

tase (%)

Keteran

gan

(tercapai

/tidak

tercapai

2018

2018

1 2 3 4 5 6

Meningkatnya nilai

tambah, daya saing

dan pemasaran hasil

peternakan dan

perikanan

Jumlah promosi pemasaran

hasil produksi peternakan

unggulan (kali)

2 2 100 Tercapai

Jumlah produksi hasil olahan

ikan (ton) 957 785,230 82,05

Tidak

tercapai

Meningkatnya

kemampuan

petugas/aparatur dan

pelaku usaha bidang

peternakan dan

perikanan

Tingkat cakupan bina

kelompok pembudidaya ikan

(%)

53 92,85 175,19 Tercapai

Rata-rata 102,23

Disamping indikator sasaran strategis yang secara umum tercapai,

pencapaian kinerja terhadap target pendapatan juga telah tercapai seperti tabel

berikut :

Tabel 3.6. Capaian Pendapatan Dinas Peternakan dan Perikanan Tahun 2018

No

Jenis Pendapatan

Target 2018

(Rp)

Capaian

2018 (Rp) Presentase

Keterangan

(tercapai/tidak

tercapai)

1 Retribusi Rumah

Potong Hewan

(RPH)

99.000.000,00 73.875.000,00 74,62 Tidak Tercapai

2 Penjualan hasil

perikanan dan

peternakan

680.175.000,00 7.229.500,00 1,06 Tidak Tercapai

Jumlah 779.175.000,00 81.104.500,00 10,41 Tidak Tercapai

Page 24: IKHTISAR EKSEKUTIF · guna, berhasil guna, dan bebas KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme). Dalam rangka itu diperlukan sistem akuntabilitas yang baik pada keseluruhan jajaran aparatur

24 LkjIP TAHUN 2018 – DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BLORA

Prestasi yang dicapai :

1. Tercapainya Indikator Kinerja Kunci (IKK) yaitu dari target Konsumsi Ikan

dibanding target daerah yaitu sebesar 185,68%.

2. Tercapainya Indikator Kinerja Utama (IKU) yang paling strategis yaitu dari

target Produksi Peternakan dan Perikanan berupa populasi sapi potong telah

tercapai 247.429 ekor atau 103,97%, populasi kambing telah tercapai

140.259 ekor atau 101,82% dan produksi perikanan budidaya sebanyak

895.869 kg atau 105,34%.

3. Tercapainya target cakupan bina kelompok pembudidaya ikan sebesar

92,85% dari target 53%.

4. Tercapainya target jumlah lokasi yang dilakukan pemeriksaan daging yaitu

100%.

5. Tercapainya target jumlah promosi pemasaran hasil produksi peternakan

unggulan yaitu 100%, serta prosentasi capaian fisik pelaksanaan kegiatan

dari dana APBD Kabupaten sebesar 93,90% merupakan gambaran indikator

capaian prestasi kerja yang baik sehubungan dengan output kegiatan yang

telah direalisasikan, dan ini secara umum merupakan prestasi yang cukup

baik namun perlu terus ditingkatkan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran antara

lain :

1. Keberhasilan suatu kegiatan sangat ditentukan oleh kerja sama dan

komitmen seluruh pemangku kepentingan, dari tahap perencanaan,

pelaksanaan dan dukungan anggaran dari tingkat Pusat sampai Daerah.

2. Dukungan dana dari Pemerintah Propinsi maupun Pemerintah Pusat dalam

hal ini Kementrian terkait amat besar pengaruhnya dalam menentukan

pencapian keberhasilan sasaran strategis OPD.

Hambatan/masalah:

1. Beberapa capaian indikator kinerja ada yang pencapaiannya kurang dari

100% (tidak tercapai) terutama untuk ternak yang terlayani pengobatan,

sarana dan prasarana teknologi peternakan, produksi perikanan tangkap,

serta produksi hasil olahan ikan, hal ini antara lain dikarenakan:

a) Curah hujan tinggi;

b) Banyak nelayan di sekitar DAS Bengawan Solo beralih profesi menjadi

penambang.

c) Fluktuatif harga produk peternakan dan perikanan yang tidak stabil akibat

Page 25: IKHTISAR EKSEKUTIF · guna, berhasil guna, dan bebas KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme). Dalam rangka itu diperlukan sistem akuntabilitas yang baik pada keseluruhan jajaran aparatur

25 LkjIP TAHUN 2018 – DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BLORA

permainan para broker dan masih tingginya biaya produksi pakan yang

bisa mencapai 60-70% biaya produksi mengakibatkan harga ternak dan

harga ikan di tingkat produsen menjadi tidak berpihak pada produsen

sehingga beberapa target peningkatan pendapatan peternak dan petani

ikan belum tercapai, sehingga ke depan perlu adanya alokasi dana

penyanggah produksi karena sampai saat ini peran bulog terhadap produk

peternakan dan perikanan masih belum signifikankeberadaannya;

d) Upaya untuk pengembangan beberapa komoditi peternakan dan

perikanan seringkali terkendala terhadap kurangnya minat petani untuk

mau membudidayakan sehingga berpengaruh terhadap jumlah rumah

tangga peternakan dan perikanan, hal ini antara lain karena keraguan

petani terhadap jaminan pemasaran dan harga jual yang belum pasti;

e) Faktor SDM kelompok tani yang sebagian besar belum mandiri dan masih

ketergantungan terhadap bantuan pemerintah serta tingkat adopsi dan

penerapan teknologi peternakan dan perikanan.

f) Tidak tercapainya jumlah sarana dan prasarana teknologi peternakan,

karena Dinas Peternakan dan Perikanan merupakan OPD yang baru

pada tahun 2018, sehingga perencanaan pembangunan Laboratorium

BIBD, RPH serta sarana prasarananya baru direncanakan di tahun 2019

melalui DAK Fisik 2019 maupun APBD Kabupaten.

2. Upaya pengembangan kelompok tani usaha pengolahan hasil pertanian

dengan pola kemitraaan yang berbasis industri dan berwawasan agribisnis

juga masih terkendala dengan modal pelaku usaha dan kontinuitas produk

dengan skala besar yang belum bisa memenuhi permintaan produsen

sehingga kerjasama kemitraan hasil olahan peternakan dan perikanan masih

sulit untuk diwujudkan;

3. Selain hambatan/masalah dari segi teknis, juga dirasakan adanya hambatan

yang secara tidak langsung juga berpengaruh terhadap kinerja dinas secara

umum yaitu kurangnya personalia tenaga staf khususnya staf ilmu teknis

peternakan, ilmu perikanan, administrasi keuangan dan arsip-arsip, sehingga

beberapa fungsi administrasi dan fungsi manajemen belum lancar

sebagaimana yang seharusnya. Saat ini personalia staf yang ada berjumlah

49 orang PNS dan 93 tenaga honorer maupun THL dimana sebagian honorer

adalah Petugas Inseminator. Jumlah ini dirasakan belum mencukupi jika

dibandingkan dengan tanggung jawab dan beban kerja yang harus

dilaksanakan.

Page 26: IKHTISAR EKSEKUTIF · guna, berhasil guna, dan bebas KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme). Dalam rangka itu diperlukan sistem akuntabilitas yang baik pada keseluruhan jajaran aparatur

26 LkjIP TAHUN 2018 – DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BLORA

Strategi/upaya pemecahan:

1. Beberapa upaya pemecahan permasalahan-permasalahan untuk mengatasi

permasalahan dalam mencapai peningkatan produksi khususnya produksi

peternakan dan perikanan antara lain :

- Konsistensi terhadap kebijakan yang sudah ditetapkan yaitu

memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi peternakan dan perikanan

kepada peternak/pembudidaya ikan untuk meningkatkan produksi,

produktivitas yang berkualitas terhadap komoditas unggulan daerah

khususnya hewan ternak dan ikan ;

- Tahun 2018 kembali dilaksanakan kegiatan pengembangan peternakan

dan perikanan sesuai potensi daerah wilayah kecamatan, penguatan

kelembagaan di kelompok dan pembinaan SDM dan pelaku usaha

peternakan dan perikanan.

- Perlunya pengkajian potensi wilayah secara lebih serius khususnya

potensi embung/waduk sebagai alternatif untuk wilayah pengembangan.

Namun kendala terhadap anomali iklim perlu diperhitungkan secara

cermat sehingga tidak terjadikegagalan;

- Perbaikan terhadap konsistensi jadwal pelaksanaan budidaya ikan yang

sudah direncanakan dan mekanisme pengadaan serta koordinasi dengan

Balai Benih ikan menyangkut ketersediaan benih, sehingga dropping

benih dapat terealisasi sesuai jadwal;

- Melakukan pengawalan pengendalian penyakit ternak strategis dan

zoonosis dalam rangka menekan angka kematian dan kesakitan ternak.

2. Melaksanakan rehabilitasi terhadap fasilitas dan sarana utama dan

pendukung BBI dan Percontohan Kolam Budidaya Air Tawar sehingga fungsi

dan peran Balai tersebut dapat lebih optimal sebagai sumber benih dan induk

ikan serta kolam percontohan dan pengkajian ikan air tawar yang bernilai

ekonomis.

3. Upaya pemecahan masalah untuk memenuhi kontinuitas benih, induk unggul

dan produk olahan serta menggugah minat petani agar mau untuk

mengembangkan budidaya perikanan antara lain melalui revitalisasi dan pola

kemitraan, alih fungsi teknologi budidaya serta pemantapan kegiatan

penanganan pasca panen dan upaya mencari peluang/terobosan pemasaran.

4. Upaya pemecahan masalah kekurangan tenaga staf antara lain dengan

penambahan tenaga staf melalui penerimaan CPNS atau penambahan

tenaga PTT.

Page 27: IKHTISAR EKSEKUTIF · guna, berhasil guna, dan bebas KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme). Dalam rangka itu diperlukan sistem akuntabilitas yang baik pada keseluruhan jajaran aparatur

27 LkjIP TAHUN 2018 – DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BLORA

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Dinas Peternakan dan

Perikanan Kabupaten Blora Tahun 2018, maka evaluasi dan analisis masing-

masing sasaran dapat dijabarkan sebagai berikut :

Pencapaian sasaran Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten

Blora Tahun 2018 yang berkaitan dengan misi kedua yaitu Capaian Indikator

Kinerja dalam “Meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pendapatan

masyarakat dan memaksimalkan pemanfaatan sumberdaya daerah yang

ramah lingkungan dan berkesinambungan” yaitu bahwa capaian indikator

kinerja pada misi kedua yang terdiri atas beberapa indikator menunjukkan

capaian kinerja rata-rata 70,12%. Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa

terjadi peningkatan pada populasi sapi potong dan tingkat konsumsi ikan

penduduk.

Produksi perikanan yang terdiri dari produksi perikanan budidaya dan

produksi budidaya perikanan tangkap selama tahun 2018 seluruhnya belum

mencapai target yang telah ditetapkan karena beberapa kendala yang telah

tersebut diatas.

Capaian pada misi kedua ditunjang oleh 14 program yang terdiri atas

6 program rutin kantor dan 10 Program diluar program rutin yaitu Program

Pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak, Program pengembangan

budidaya perikanan, Program peningkatan produksi hasil peternakan, Program

pengembangan perikanan tangkap, Program peningkatan pemasaran hasil

produksi peternakan, Program peningkatan penerapan teknologi peternakan,

Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan, Program

DBH cukai hasil tembakau bidang pertanian, perkebunan, peternakan dan

perikanan, Program bidang pertanian bersumber dari permerintah pusat dan

pemerintah provinsi, serta dana pendampingnya, Program bidang kelautan dan

perikanan bersumber dari permerintah pusat dan pemerintah provinsi, serta

dana pendampingnya. Anggaran yang tersedia untuk mendukung misi kedua

adalah sebesar Rp. 11.842.071.240,00 dan terealisasi sebesar Rp.

11.119.535.179,00 atau 93,90 %. Anggaran yang tersedia untuk Program

pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak adalah sebesar Rp.

407.805.000,00, terealisasi sebesar Rp. 403.022.050,00 atau sebesar 98,83%.

Anggaran yang tersedia untuk Program Pengembangan Budidaya Perikanan

yaitu sebesar Rp. 266.000.000,00 dan terealisasi sebesar Rp. 231.202.000,00

atau sebesar 86,92%. Anggaran yang tersedia untuk Program peningkatan

produksi hasil peternakan yaitu sebesar Rp. 2.117.267.000,00 dan terealisasi

sebesar Rp. 1.939.181.250,00 atau sebesar 91,59%. Anggaran yang tersedia

untuk Program pengembangan perikanan tangkap yaitu sebesar Rp.

Page 28: IKHTISAR EKSEKUTIF · guna, berhasil guna, dan bebas KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme). Dalam rangka itu diperlukan sistem akuntabilitas yang baik pada keseluruhan jajaran aparatur

28 LkjIP TAHUN 2018 – DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BLORA

10.000.000,00 dan terealisasi sebesar Rp. 9.800.000,00 atau sebesar 98,00%.

Anggaran yang tersedia untuk Program peningkatan pemasaran hasil produksi

peternakan yaitu sebesar Rp 313.364.000,00 dan terealisasi sebesar Rp

260.019.350,00 atau sebesar 82,98%. Anggaran yang tersedia untuk Program

peningkatan penerapan teknologi peternakan yaitu sebesar Rp 541.240.000,00

dan terealisasi Rp 521.927.200,00 atau sebesar 96,43%. Anggaran yang

tersedia untuk Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi

perikanan yaitu sebesar Rp 115.000.000,00 dan terealisasi sebesar Rp

102.720.000,00 atau sebesar 89,32%. Anggaran yang tersedia untuk program

DBH Cukai hasil tembakau bidang pertanian, perkebunan, peternakan dan

perikanan yaitu sebesar Rp 350.000.000,00 dan terealisasi sebesar Rp

250.526.250,00 atau sebesar 71,58%. Anggaran yang tersedia untuk Program

bidang pertanian bersumber dari permerintah pusat dan pemerintah provinsi,

serta dana pendampingnya yaitu sebesar Rp 575.000.000,00 dan terealisasi

sebesar Rp 563.673.800,00 atau sebesar 98,03%. Anggaran yang tersedia untuk

Program bidang kelautan dan perikanan bersumber dari permerintah pusat dan

pemerintah provinsi, serta dana pendampingnya yaitu sebesar Rp

917.084.000,00 dan terealisasi sebesar Rp 778.310.189,00 atau sebesar

84,87%.

Pelayanan Administrasi Perkantoran yaitu sebesar Rp. 895.484.740,00 dan

terealisasi sebesar Rp. 867.172.690,00 atau sebesar 96,84%. Anggaran yang

tersedia untuk Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur yaitu

sebesar Rp. 800.765.500,00 dan terealisasi sebesar Rp. 729.376.352,00 atau

sebesar 91,08%. Anggaran yang tersedia untuk Program Peningkatan Disiplin

Aparatur yaitu sebesar Rp 41.350.000,00 dan terealisasi sebesar Rp

41.350.000,00 atau sebesar 100,0%. Anggaran yang tersedia untuk Program

peningkatan kapasitas sumber daya aparatur yaitu sebesar Rp 10.800.000,00

dan teralisasi sebesar Rp 0,00 atau sebesar 0,0%. Anggaran yang tersedia untuk

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Pencapaian Kinerja

dan Keuangan yaitu sebesar Rp. 9.266.000,00 dan terealisasi sebesar Rp.

9.266.000,00 atau sebesar 100%. Anggaran yang tersedia untuk Program

Peningkatan Kelancaran Pelayanan dan Administrasi Umum yaitu sebesar Rp.

136.845.000,00 dan terealisasi sebesar Rp. 136.800.000,00 atau sebesar

99,97%.

Dari total anggaran Program/kegiatan penunjang misi kedua yang tersedia

sebesar Rp. 11.842.071.240,00 dan terealisasi sebesar Rp. 11.119.535.179,00 atau

93,90% dan rata-rata capaian kinerja sebesar 102,23%, sehingga

menunjukkan bahwa pada umumnya program/kegiatan telah dilaksanakan

Page 29: IKHTISAR EKSEKUTIF · guna, berhasil guna, dan bebas KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme). Dalam rangka itu diperlukan sistem akuntabilitas yang baik pada keseluruhan jajaran aparatur

29 LkjIP TAHUN 2018 – DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BLORA

secara efisien dengan nilai efisiensi sebesar Rp. 722,536.061,00 atau sebesar

6,10 %.

C. Akuntabilitas Keuangan

c.1. Akuntabilitas Laporan KeuanganSKPD

Dalam rangka mewujudkan transparansi dan akuntabilitas dalam

pengelolaan keuangan OPD adalah dengan penyusunan Laporan

Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah.

Laporan pertanggungjawaban pelaksanaan OPD Kabupaten

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora Tahun 2018

disampaikan berupa Laporan Keuangan yang terdiri dari:

1. Laporan Realisasi Anggaran(LRA);

2. Neraca;

3. Laporan Operasional (LO);

4. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE); dan

5. Catatan Atas Laporan Keuangan(CALK).

Penyusunan dan penyajian laporan keuangan tahun anggaran 2018

sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan sebagaimana

diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010.

Adapun ikhtisar laporan realisasi anggaran tahun 2018 yang merupakan

akuntabilitas keuangan dapat digambarkan sebagai berikut :

a. Realisasi pendapatan sebesar Rp 81.104.500,00 atau 10,41 %.

Realisasi pendapatan berasal dari retribusi Rumah Potong Hewan

(RPH), Penjualan hasil peternakan dan perikanan.

b. Realisasi anggaran belanja operasi sebesar Rp 9.470.589.590,00

atau 94,42% dari jumlah anggaran Rp 10.030.505.240,00.

c. Realisasi anggaran belanja modal sebesar Rp 1.648.945.589,00 atau

91,02% dari jumlah anggaran Rp 1.842.071.240,00.

Page 30: IKHTISAR EKSEKUTIF · guna, berhasil guna, dan bebas KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme). Dalam rangka itu diperlukan sistem akuntabilitas yang baik pada keseluruhan jajaran aparatur

30 LkjIP TAHUN 2018 – DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BLORA

c.2. Akuntabilitas Keuangan Sasaran

Hasil pengukuran penggunaan biaya untuk mencapai sasaran

strategis tahun 2018 sesuai dengan Perjanjian Kinerja Tahun 2018 dan

sesuai anggaran APBD Kabupaten Blora untuk mencapai 5 sasaran

strategis dianggarkan dari APBD Kabupaten yaitu sebesar Rp.

11.842.071.240,00 dan terealisasi sebesar Rp. 11.119.535.179,00 atau

93,90%. Adapun anggaran dan penggunaan dana untuk masing-masing

sasaran strategis terdapat dalam tabel berikut.

Tabel 3.7. Target dan Realisasi Anggaran Pencapaian Sasaran Strategis

Tahun 2018

No Sasaran Strategis Target

Anggaran (Rp)

Realisasi

Anggaran (Rp)

Realiasasi

Anggaran (%)

1. Meningkatnya produksi

peternakan dan perikanan 2.323.267.000,00 2.111.958.250,00 90,90

2. Meningkatnya keamanan

dan ketahanan pangan 552.805.000,00 505.740.050,00 96,74

3.

Meningkatnya kualitas dan

ketersediaan sarana

prasarana usaha

peternakan dan perikanan

2.033.324.000,00 1.863.910.989,00 91,67

4.

Meningkatnya nilai tambah,

daya saing dan pemasaran

hasil peternakan dan

perikanan

663.364.000,00 510.545.600,00 76,96

5.

Meningkatnya kemampuan

petugas/aparatur dan pelaku

usaha bidang peternakan dan

perikanan

111.350.000,00 109.575.000,00 98,41

Total 3,107,050,000 2,955,173,900 90,94

Page 31: IKHTISAR EKSEKUTIF · guna, berhasil guna, dan bebas KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme). Dalam rangka itu diperlukan sistem akuntabilitas yang baik pada keseluruhan jajaran aparatur

31 LkjIP TAHUN 2018 – DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BLORA

BAB IV

PENUTUP

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora pada Tahun 2018

telah melaksanakan beberapa program dan kegiatan yang bersifat administrasi

dan program pembangunan peternakan dan perikanan yang berasal dari sumber

dana APBD Kabupaten dan APBD Provinsi. Program-program yang

dilaksanakan oleh Dinas Peternakan dan Perikanan dari APBD Kabupaten

dengan alokasi dana sebesar Rp. 11.842.071.240,00 dan terealisasi sebesar Rp.

11.119.535.179,00 atau 93,90%. dengan capaian fisik sebesar 94%.

Capaian terhadap 5 sasaran strategis yang diukur dari indikator kinerja

yang telah ditargetkan pada tahun 2018 secara umum dapat tercapai dengan

tingkat capaian rata-rata 102,23% dan ada beberapa indikator sasaran yang

melebihi dari target. Keberhasilan pencapaian sasaran secara umum didukung

oleh kerjasama dan kinerja yang baik antara petugas di tingkat lapangan dengan

aparatur dinas baik teknis maupun adminstratif serta pendanaan APBD

Kabupaten.

Berbagai hambatan seringkali ditemukan dalam pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora selama

tahun 2018, namun secara umum program/kegiatan dapat dilaksanakan sesuai

dengan target yang telah direncanakan. Dalam upaya meningkatkan kinerja

pada tahun berikutnya, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora perlu

melakukan langkah langkah untuk mengatasi hambatan hambatan yang terjadi

pada tahun 2018, antara lain:

1. Mencermati bobot pekerjaan dari setiap kegiatan agar diperoleh skala

perioritas dalam mengatur jadualpelaksanaan

2. Meningkatkan sinergitas antar kegiatan/program sehingga dapat mendukung

pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan, secaramaksimal.

3. Meningkatkan koordinasi dengan lintas SKPD, instansi vertikal dan pemangku

kepentingan lainnya seperti Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian

sehingga konstribusi dukungan pembangunan peternakan dan perikanan yang

berada di luar kewenangan Dinas Peternakan dan Perikanan dapatdiraih.

4. Membentuk sistem pengendalian dan evaluasi kegiatan yang efektif, terutama

bagi kegiatan yang dampaknya belum bisa dilihat dalam waktusingkat.

5. Memanfaatkan hasil evaluasi dan pengendalian secara optimal sebagai input

bagi perencanaan pembangunan peternakan dan perikanan periode

selanjutnya.

Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran dinas, maka mutlak hasil

Page 32: IKHTISAR EKSEKUTIF · guna, berhasil guna, dan bebas KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme). Dalam rangka itu diperlukan sistem akuntabilitas yang baik pada keseluruhan jajaran aparatur

32 LkjIP TAHUN 2018 – DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BLORA

evaluasi kinerja tahun ini baik yang tercapai maupun yang belum tercapai serta

faktor- faktor yang mempengaruhinya akan menjadi bahan pembelajaran dalam

pelaksanaan kegiatan pada tahun-tahun ke depan sehingga target-target kinerja

bisa tercapai. Dengan komitmen dan tekad yang kuat, kerjasama yang solid di

semua jajaran dinas/instansi terkait dan peningkatan kualitas etos kerja,

mengoptimalkan potensi daerah dan sumberdaya yang ada serta terus

memperbaiki fungsi manajemen dan tahap perencanaan, maka optimisme untuk

terus melakukan peningkatan kinerja akan dapat diwujudkan.

Sangat disadari bahwa laporan ini belum secara sempurna menyajikan

prinsip transparansi akuntabilitass seperti yang diharapkan, namun setidaknya

masyarakat dan berbagai pihak yang berkepentingan dapat memperoleh

gambaran tentang tugas pokok dan fungsi Dinas Peternakan dan Perikanan

Kabupaten Blora dan hasil-hasilnya.

Page 33: IKHTISAR EKSEKUTIF · guna, berhasil guna, dan bebas KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme). Dalam rangka itu diperlukan sistem akuntabilitas yang baik pada keseluruhan jajaran aparatur

33 LkjIP TAHUN 2018 – DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BLORA