ikhtisar - bbpsdmp-medan.kominfo.go.id · maritim dan kelautan l. pembangunan desa n. bencana alam...

25
IKHTISAR Analisis Isu Publik merupakan hasil penginputan data melalui aplikasi survey analisis isi media yang kemudian hasil penginputan data tersebut diolah dan dianalisis oleh Tim Analisis Isu Publik. Rangkuman pernyataan-pernyataan, kebijakan maupun penjelasan pejabat pemerintah daerah berdasarkan hasil pemantauan Tim melalui surat kabar yang terbit di Sumatera Utara dan daerah lain yang menjadi wilayah kerja Balai Besar Pengembangan dan Penelitian Komunikasi dan Informatika Medan. Dari hasil pemantauan tersebut dilakukan penginputan data, pengolahan data dan analisis data yang menghasilkan suatu Policy Brief.

Upload: others

Post on 07-Jan-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

IKHTISAR

Analisis Isu Publik merupakan hasil penginputan data melalui aplikasi survey analisis isi

media yang kemudian hasil penginputan data tersebut diolah dan dianalisis oleh Tim Analisis

Isu Publik. Rangkuman pernyataan-pernyataan, kebijakan maupun penjelasan pejabat

pemerintah daerah berdasarkan hasil pemantauan Tim melalui surat kabar yang terbit di

Sumatera Utara dan daerah lain yang menjadi wilayah kerja Balai Besar Pengembangan dan

Penelitian Komunikasi dan Informatika Medan. Dari hasil pemantauan tersebut dilakukan

penginputan data, pengolahan data dan analisis data yang menghasilkan suatu Policy Brief.

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Balai Besar

Pengembangan dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BBPSDMP Kominfo) Medan telah

menerbitkan Kajian Policy Brief (Analisis Isu Publik). Terbitan ini merupakan hasil penginputan

data dari beberapa surat kabar yang terbit di wilayah kerja BBPSDMP Kominfo Medan yang

memberitakan mengenai kebijakan pemerintah daerah baik itu bidang Ekuin, Kesra dan

Polhukam. Hasil penginputan data kemudian diolah dengan menggunakan SPSS dan dilakukan

analisis.

Pada terbitan Survey Analisis Isu Publik bulan ini, data didapat dari hasil monitoring

media dalam pemberitaan surat kabar terbitan Sumatera Utara yakni Sinar Indonesia Baru,

Analisa, Waspada, Sumut Pos, dan Medan Bisnis.

Medan, Maret 2018

Kepala BBPSDMP Kominfo Medan,

Drs. Irbar Samekto, M.Si

NIP. 19620919 198903 1 001

TIM KAJIAN POLICY BRIEF/ ANALISIS ISU PUBLIK

BALAI BESAR PENGEMBANGAN DAN PENELITIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA MEDAN

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

2018

Pengarah Drs. Irbar Samekto, M.Si

Penanggung Jawab Budiman, S. Sos

Ketua Pelaksana Ratna, S.E, M.S

Wakil Ketua Pelaksana Hukeria Harianja, S.H, M.Hum

Sekretaris Drs. Asril

Penganalisis Budiman, S.Sos Ratna, SE, MS

Moh. Muttaqin, S.T, M.Eng

Pembahas Imron Pribadi, ST, M. Pd

Drs. Jonni Sitorus Drs. Ali Murtadha M. Arifin

Penanda Berita Hukeria Harianja, S.H, M.Hum

Drs. Asril

Penginput Data Pontas Halomoan

Hartalina, SS

Pengolah Data Laili Fahlia, S.E, S.Pd

Pengumpul Data Murniaty Rohana

Toga Panggabean

PENDAHULUAN

Balai Besar Pengembagan dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BBPSDMP

Kominfo) Medan adalah Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Penelitian dan

Pengembangan SDM yang berada dibawah dan tanggungjawab Kepala Badan Penelitian dan

Pengembangan SDM dan secara administratif dibina oleh Sekretaris Badan Penelitian dan

Pengembangan SDM. BBPSDMP Kominfo Medan mempunyai tugas melaksanakan

Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian Komunikasi dan Informatika serta

pengembangan kapasitas dan peningkatan akses masyarakat di bidang informasi dan

pengetahuan di wilayah perbatasan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 19 Tahun 2017

tanggal 28 September 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Bidang

Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian Komunikasi dan Informatika, wilayah

kerja BBPSDMP Kominfo Medan meliputi tujuh provinsi yaitu: Provinsi Aceh, Provinsi Sumatera

Utara, Provinsi Riau, Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Kalimantan

Barat dan Provinsi Kalimantan Utara.

Sesuai dengan Visi dan Misi BBPSDMP Kominfo Medan, yaitu salah satunya

meningkatkan publikasi hasil-hasil pengkajian komunikasi dan informatika terutama di wilayah

perbatasan, maka dilakukan kajian dengan menggunakan aplikasi media monitoring terhadap

surat kabar terbitan Sumatera Utara dan daerah lain yang menjadi wilayah kerja BBPSDMP

Kominfo Medan dengan melakukan penginputan data, pengolahan data dan analisis data.

Diharapkan kajian ini akan dapat bermanfaat dan dapat memberikan kontribusi

pemikiran bagi pemerintah daerah dalam penentuan kebijakan. Kajian dibagi menjadi tiga

bidang, yaitu Ekuin, Kesra dan Polhukam.

DAFTAR ISI

Halaman

IKHTISAR ............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii

TIM KAJIAN .......................................................................................................... iii

PENDAHULUAN ................................................................................................... iv

DAFTAR ISI ........................................................................................................... v

BIDANG

KESRA ............................................................................................................................ 2

EKUIN ............................................................................................................................ 6

POLHUKAM .................................................................................................................. 10

POLICY BRIEF

Bulan Maret 2018

Tim Analisis Isu Publik

Balai Besar Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian Komunikasi dan

Informatika Medan

Analisis isi (content analysis) adalah sebuah penelitian yang bersifat pembahasan

mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak pada media massa. Harold D.

Lasswell, pelopor metode ini menggunakan teknik symbol coding yakni mencatat lambang

atau pesan secara sistematis yang kemudian di interpretasi sehingga menjadi angka yang

terukur, yang pada akhirnya menghasilkan sebuah analisis yang terukur juga. Secara umum,

analisis isi merupakan sebuah metode yang meliputi semua analisis mengenai isi teks. Disis

lain analisis isi juga digunakan untuk mendeskripsikan pendekatan analisis yang khusus.

Holsti menjelaskan juga bahwa bahwa metode analisis isi adalah suatu teknik untuk

mengambil kesimpulan dengan mengidentifikasi berbagai karakteristik khusus suatu pesan

secara objektif, sistematis dan generalis. Penjelasan metode diatas terkait dengan analisis isi

media menggambarkkan bahwa ragam berita media yang ada akan menjelaskan dan

menggambarkan sebuah opini masyarakat secara umum terkait dengan kondisi yang terjadi.

Kajian analisis isi juga memiliki tujuan tertentu, sesuai dengan target kajian yang diharapkan.

Dalam analisis isi yang dilakukan di lingkungan Balai Besar Pengembangan SDM dan

Penelitian Kominfo (BBPSDMP) Kominfo Medan ini, yang menjadi target analisis isi adalah

terkait dengan pemberitaan media cetak terhadap apa yang telah dan akan dilakukan

pemerintah daerah di wilayah kerja BBPSDMP Kominfo Medan. Kinerja pemerintah sebagai

objek pemberitaan di media dapat dinilai dari seluruh pemberitaan media yang tersebar

dengan menggunakan metode analisis isi media dengan membahas seluruh informasi tertulis

dan tercetak pada media massa yang terbit. Media massa baik cetak maupun online menjadi

sumber data dalam kajian analisis isi media ini. Sebagai syarat teknis agar data yang

digunakan reliable, maka pada kajian analisis isi media ini menggunakan seluruh populasi

media yang terbit pada daerah kajian yang direpresentasikan menggunakan sampel media

yang mewakili seluruh populasi media yang ada. Sedangkan yang menjadi unit analisis adalah

seluruh berita yang memuat informasi terkait dengan kebijakan yang telah dan akan dilakukan

pemerintah pusat dan daerah. Kajian analisis isi yang dilaksanakan ini membagi kategori

berita menjadi 3 (tiga) bidang yakni bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam),

Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) dan bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri (Ekuin).

BIDANG KESRA

Bidang Kesra menjadi bidang berita terbanyak kedua yang dicermati oleh Tim Analisis

Isi Media Kajian Opini Publik BBPSDMP Kominfo Medan pada bulan Maret 2018.

Perbandingan persentase antar bidang berita ditunjukkan pada Gambar 1.

Gambar 1. Persentase bidang berita bulan Maret 2018

Gambar 1 menunjukkan bidang Polhukam menjadi bidang dengan persentase

pemberitaan terbesar dengan persentase 43,1%, diikuti bidang Kesra dengan persentase

40,5%, kemudian bidang Ekuin dengan persentase terendah yaitu 16,4%. Persentase berita

bidang Polhukam dan Kesra tidak terlalu jauh, namun bidang Ekuin dapat dikatakan

persentasenya relatif kecil dibandingkan kedua berita lainnya.

PEMILIHAN TOPIK

Berita-berita yang masuk dalam bidang Kesra dikelompokkan dalam 13 topik.

Komposisi ke-13 topik tersebut ditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 2. Komposisi topik berita bidang Kesra

40.5

16.4

43.1

1. Kesejahteraan Rakyat

2. Ekonomi, Keuangan, dan Industri

3. Politik, Hukum dan Keamanan

6.90

3.02

0.43

1.29

4.74

8.62

2.16

5.60

1.29

0.86

3.45

0.43

0.43

a. Pendidikan

b. Kesehatan

c. Keluarga Berencana

d. Kemiskinan

e. Kedaulatan Pangan

f. Lingkungan

g. Tenaga Kerja

h. Infrastruktur

j. Kedaulatan energy (kelangkaan BBM,…

k. Maritim dan Kelautan

l. Pembangunan Desa

n. Bencana alam

o. Budaya

Berdasarkan Gambar 2, tiga topik yang paling banyak diberitakan di bidang Kesra

adalah topik lingkungan, pendidikan, dan infrastruktur. Pada Februari yang lalu bidang Kesra

telah menganalisis topik lingkungan yang permasalahannya tidak terlalu berbeda dengan

pemberitaan yang muncul pada bulan ini, yaitu kerusakan hutan dan pencemaran lingkungan.

Dengan pertimbangan tersebut, bidang Kesra pada bulan ini akan mengambil topik

pendidikan.

Berita pada topik pendidikan yang mencuat pada bulan ini adalah mengenai

peningkatan minat baca, Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), dan Seleksi Nasional

Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Terkait peningkatan minat baca, dua unsur yang

mendapat perhatian adalah pustakan dan pemuka agama. Dalam seminar Perpustakaan di

STIPAP pada akhir Februari lalu dan diberitakan di awal Maret. Sementara dalam acara safari

Gerakan Nasional Pembudayaan Kegemaran Membaca di Tebing Tinggi, pemuka agama

mendapat sorotan untuk mengambil peran dalam meningkatkan budaya membaca di

masyarakat. Sedangkan dalam persiapan pelaksanaan UNBK, Sumatera Utara berhasil

melampaui target 90% SMA sederajat siap melaksanakan UNBK, karena pada 22 Maret

diberitakan kesiapan SMA sederajat mencapai hampir 98%. 2% yang tersisas terkendala

ketersediaan listrik dan aspek teknis lainnya, seperti di Nias. Sebagai solusi, sekolah yang

belum siap UNBK tersebuat akan melaksanakan UN dengan ujian tulis. Total sekolah SMP

dan SMA sederajat yang menyelenggarakan UNBK tahun ini mencapai 4000 sekolah. Berita

terakhir tentang SNMPTN mengabarkan tentang peningkatan peserta SNMPTN di USU.

Tahun lalu peserta SNMPTN USU tercatat sebanyak 34.527 orang sedangkan tahun ini

peserta SNMPTN mencapai angka 38.647 peserta dengan 8.315 di antaranya melalui jalur

bidik misi. Padahal SNMPTN ini hanya diperuntukkan untuk kuota 35% mahasiswa baru,

yaitu hanya untuk 2.386 dari total 6.773 mahasiswa baru.

Dari beberapa berita pada topik lingkungan tersebut, berita mengenai peningkatan minat

baca masyarakat dipilih untuk dianalisis. Sering terlewatkannya upaya peningkatan budaya

membaca di tengah serbuan konten digital yang mengkhawatirkan saat ini menjadi salah satu

pertimbangan yang menguatkan pemilihannya.

ANALISIS

Peningkatan kegemaran membaca sebenarnya telah lama menjadi perhatian pemerintah. Salah

satu buktinya adalah dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang

Perpustakaan. Dalam Pasal 51 dijelaskan dengan rinci mengenai Gerakan Nasional Gemar

Membaca yang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dengan

melibatkan seluruh anggota masyarakat. Namun, pembudayaan kegemaran membaca sendiri

dihimbau untuk dijalan di lingkungan keluarga, satuan pendidikan dan masyarakat, hal ini

disebutkan dalam Pasal 48. Satuan pendidikan mendapat tekanan khusus karena diwajibkan

untuk menyediakan minimal 5% dari anggaran operasional untuk pengembangan

perpustakaan (Pasal 23

ayat (6)). Selain dalam keluarga, pembangunan budaya gemar membaca di lingkungan

satuan pendidikan dan masyarakat menempatkan perpustakaan sebagai sarana utamanya Pasal

48 ayat (3) dan (4).

Terkait dengan dalam seminar perpustakaan di STIPAP yang melibatkan pustakawan

dengan tugas membangun minat baca, maka dalam UU No. 43 yang juga membicarakan

tentang profesi pustakawan justru tugas pustakawan diarahkan pada pengelolaan

perpustakaan. Dengan kata lain, jika pustakawan dituntut untuk meningkatkan kualitas diri

sehingga meningkatkan budaya membaca, maka hal ini dapat dilakukannya melalui

pengelolaan perpustakaan yang profesional.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara memberikan gambaran

ideal tenaga perpustakaan sekolah, yaitu mampu memfasilitasi kepemimpinan infrastruktur,

membina kerja sama dengan guru-guru, berkolaborasi untuk memastikan literasi informasi

diintegrasikan dalam kurikulum, mengembangkan dan mengajar literasi informasi, membuat

strategi untuk meningkatkan dan mengembangkan keahlian membaca, mendengar dan

berpikir kritis di antara siswa. Pernyataan yang dimuat dalam harian Analisa edisi 2 Maret

2018 ini, jika ditilik dari peran-peran yang disebutkan ditujukan kepada tenaga perpustakaan

yang merupakan pustakawan, dan bukan tenaga teknis perpustakaan (Pasal 29 UU No. 43

Tahun 2007). Peran yang diungkapkan Kepala Dinas tersebut akan menuntut para pustakawan

untuk mengambil peran jauh keluar, bebas dari sekat-sekat lemari, rak, dan dinding

perpustakaan, namun jika pustakawan Indonesia benar-benar mampu untuk mewujudkannya

maka dukungan untuk pembangunan budaya gemar membaca akan bertambah. Dalam

dokumen Standar Perpustakaan Nasional untuk sekolah (yang mengatur pengelolaan

perpustakaan untuk Perpustakaan Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, Perpustakaan Sekolah

Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah, Perpustakaan Sekolah Menengah Atas/Madrasah

Aliyah, dan Perpustakaan Perguruan Tinggi) yang disusun oleh Tim Pemrumus Standar

Nasional Perpustakaan di Bogor (10-12 November 2011), keterlibatan pustakawan yang kami

nilai cukup jauh hingga sebatas kolaborasi dengan guru-guru dan integrasi mengenai

kepustakaan dalam kurikulum (yaitu dengan mengadakan pembelajaran bidang studi di

perpustakaan di bawah asuhan guru dan pustakawan).

Sedangkan ide melibatkan pemuka agama dalam meningkatkan minat baca masyarakat juga

perlu mendapat sambutan yang baik. Meskipun dalam aturan yang ada tidak ada keharusan

melibatkan pemuka agama dalam Gerakan Nasional Gemar Membaca, namun ide ini patut di

apresiasi. Anjuran dari pemuka agama seringkali mendapat perhatian lebih dari masyarakat

daripada himbauan pimpinan lembaga, tokoh masyarakat, guru bahkan orang tua. Pemerintah

perlu memberika dukungan untuk menggalakkan Gerakan Nasional Gemar Membaca melalui

pemuka agama. Anjuran pemuka agama untuk meningkatkan minat baca ini perlu

disinergikan dengan anjuran untuk memilih bacaan yang bermanfaat. Sebagaimana diketahui,

di era teknologi informasi saat ini, minat baca masyarakat sebenarnya cukup tinggi namun

pilihan bacaannya yang kurang bermutu, karena sebagai besar hanya

membaca hal-hal yang bersifat hiburan yang kurang bermanfaat, gosip, atau informasi

yang belum tentu kebenarannya. Media literasi yang paling masif digunakan saat ini adalah

telepon selular dengan sumber bacaan utama status-status di sosial media.

Jika pemuka agama berhasil mengajak masyarakat untuk gemar membaca, selanjutnya

memilih bacaan yang bermanfaat, kemudian pustakawan berhasil mengelola perpustakaan

dengan baik sehingga memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai pemustaka, maka Gerakan

Nasional Gemar Membaca akan semakin dekat dengan tujuannya. Fakta pahit yang diungkap

Direktur Deposit Bahan Pustaka Perpustakaan Nasional bahwa nilai tingkat literasi Indonesia

berada di peringkat 60 dari 61 negara perlahan-lahan dapat diubah menjadi lebih baik.

KESIMPULAN

1. Minat baca masyarakat Indonesia tergolong rendah. Nilai tingkat literasi Indonesia berada

di peringkat 60 dari 61 negara. Literasi digital masyarakat Indonesia sebenarnya cukup

tinggi jika objek literasinya adalah sosial media, namun kualitas pilihan bacaannya

dianggap rendah.

2. Peningkatan minat baca menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, pemerintah daerah

dan masyarakat. Sementara lingkungan pelaksanaan budaya membaca dilaksanakan di

tingkat keluarga, satuan pendidikan dan masyarakat.

3. Pemerintah menyelenggarakan Gerakan Nasional Gemar Membaca. Berdasarkan UU No.

43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, area penerapan gerakan ini adalah di lingkungan

keluarga (dengan menyediakan bahan bacaan murah namun berkualitas), satuan

pendidikan dan masyarakat (keduanya dengan pengembangan perpustakaan). UU No. 43

Tahun 2007 bahkan mengamanatkan 5% anggaran operasional sekolah untuk

pengembangan Perpustakaan (Pasal 23 ayat (6)).

4. Pustakawan memiliki fokus utama pada pengelolaan perpustakaan yang profesional.

Pustawakwan di perpustakaan sekolah dapat berperan lebih jauh dengan kolaborsi

bersama guru dan integrasi kegiatan kepustakaan dalam kurikulum (amanat Standar

Nasional Perpustakaan (SNP) 2011). Namun peran ideal pustakawan dapat

dikembangkan lagi hingga ke aktivitas yang langsung terkait dengan peningkatan minat

baca di luar perpustakaan seperti membuat strategi untuk meningkatkan dan

mengembangkan keahlian membaca, mendengar dan berpikir kritis di antara siswa.

5. Pemuka agama juga sangat baik untuk dilibatkan dalam Gerakan Nasional Gemar

Membaca. Selain anjuran untuk membaca, pemuka agama juga perlu memberi anjuran

untuk memilah jenis bacaan yang positif dan bermanfaat.

BIDANG EKUIN

Dalam analisis isi media yang dilakukan BBPSDMP Kominfo Medan pada bulan

Maret 2018 ini terlihat pada Gambar. 1 dibawah ini.

Gambar 1. Persentase Bidang Berita Bulan Maret 2018

Gambar. 1 menunjukkan bidang Polhukam mendapat porsi pemberitaan terbesar yakni

43,1%, bidang Kesra sebesar 40,5% dan bidang Ekuin sebesar 16,4%.

Pada bidang Ekuin bulan Maret 2018 berita mengenai ekonomi mikro yakni perilaku

konsumen, industri, penentuan harga pasar dan produksi barang jasa mendapat persentase

sebesar 1,7%, dan posisi terakhir ditempati oleh ekonomi makro sebesar 11,6 % seperti yang

ditunjukkan oleh Gambar. 2 berikut ini

Gambar 2. Komposisi topik berita bidang Ekuin

40.5

16.4

43.11. Kesejahteraan Rakyat

2. Ekonomi, Keuangan,dan Industri

3. Politik, Hukum danKeamanan

11.6

1.7b. Ekonomi Mikro(Perilaku konsumen,industry, penentuanharga pasar, produksibarang dan jasa)

c. Ekonomi Makro(Pendapatan nasional,investasi, kesempatankerja dan inflasi)

Hasil Kajian Analisis Isi Medan bulan Maret 2018 bidang ekuin memunculkan

beberapa topik utama diantaranya topik yang berkaitan dengan ekonomi mikro, kegiatan

pariwisata dan ekonomi makro. Untuk topik ekonomi mikro, permasalahan fundamental

terhadap penentuan harga eceran tertinggi untuk beberapa produk utama kebutuhan

masyarakat masih menjadi topik yang mendapat tanggapan luas masyarakat. Gas epiji 3

kilogram misalnya, menjadi bahan perbincangan sebagian besar masyarakat karena dalam

beberapa minggu terakhir keberadaannya agak sulit ditemui. Harus diakui bahwa sejak

diluncurkan, gas elpiji 3 kilogram yang sering disebut elpiji melon rentan menemui

permasalahan. Sebagai produk yang disubsidi oleh pemerintah melalui Kementerian ESDM

banyak pihak yang tidak bertanggungjawab mengambil keuntungan pribadi dari produk

subsidi ini. Akibatnya kelangkaan produk, melonjaknya HET (harga eceran tertinggi) hingga

issu pengoplosan selalu mengemuka. Langkah dan kebijakan pemerintah untuk menertibkan

pemberian subsidi agar menjadi tepat akan dilakukan. Direktur Jenderal Minyak dan Gas

Kementerian ESDM IGN Wiratmaja mengatakan bahwa skema penyaluran gas elpiji melon

akan diubah mulai bulan Maret 2018 dengan menggunakan sistem penyaluran tertutup

melalui kartu sejahtera yang diterbitkan Kementerian Sosial RI. Perubahan skema ini

diharapkan mampu meningkatkan indeks tepat sasaran penyaluran subsidi gas, khususnya

pada keluarga miskin dan rentan miskin. Perubahan kebijakan yang akan dilakukan

pemerintah langsung berimbas pada kondisi pasar, manakala munculnya kondisi langka

hingga melambungnya harga pada gas elpiji melon. Gambaran dan kondisi tersebut tergambar

pada pemberitaan media yang menyorot masalah keberadaan produk tersebut.

Disisi lain, fokus yang terkait dengan kegiatan pariwisata menunjukan bahwa upaya

meningkatkan pamor Danau Toba, sebagai danau vulkanik terbesar didunia dan

menjadikannya sebagai destinasi utama wisata dunia terus dilakukan. Pembentukan Badan

Otoritas Danau Toba sebaiknya diikuti dengan kebijakan popular lainnya seperti

memperbanyak aktivitas festival, meningkatkan edukasi masyarakat sekitar untuk memiliki

tourism minded. Masyarakat berharap agar pemerintah dan semua pihak kompak dalam

membangun pariwisata internasional Danau Toba. Upaya upaya persuasif dalam

mempromosikan danau toba dan kawasan sekitar menjadi tujuan wisata populer harus diikuti

dengan upaya membangun fundamental utama pariwisata. Menggali dan memetakan

permasalahan terkait dengan kawasan danau toba perlu dilakukan untuk dapat diatasi secara

komprehensif. Pendapat para ilmuan melalui kajian kajian yang dilakukan perlu dijadikan

referensi dalam membangun fundamental Danau Toba menjadi kawasan pariwisata nasional.

Analisis SWOT yang dilakukan oleh Ade Masya Resa, ST dalam sebuah studinya

mengatakan bahwa disamping memiliki kekuatan berupa keindahan alam, potensi budaya,

fasilitas pariwisata yang lengkap dan respon warga sekitar, danau toba juga memiliki

kelemahan yang harus segera diperbaiki seperti tingkat kerusakan danau toba yang sudah

mengkhawatirkan, kesadaran menjaga kebersihan warga setempat

yang kurang, fasilitas infrastruktur yang kurang memadai hingga kualitas SDM lokal

yang terbatas. Kajian kajian ilmiah yang dilakukan diharapkan dapat dijadikan referensi untuk

membangung kawasan Danau Toba yang lebih bergengsi dimasa mendatang.

Untuk topik ekonomi makro, masalah pertumbuhan ekonomi pada beberapa daerah

menjadi topik yang banyak diperbincangkan media. Kepala Kantor Perwakilan Bank

Indonesia Lhokseumawe Propinsi Aceh Yufrizal dalam kegiatan Temu Responden Survei

Liaison mengatakan bahwa petumbuah ekonomi propinsi Aceh mengalami kenaikan pada

triwulan I, walau diakui masih lebih rendak dari pertumbuhan ekonomi beberapa propinsi di

Sumatera. Faktor faktor peningkatan pertumbuhan ekonomi pada hampir sebagian besar

daerah di Indonesia dipengaruhi beberapa hal. Faktor internal akan sangat mendominasi

diantaranya kegiatan panen raya pada sektor pangan, perkembunan maupun produk industri

manufaktur skala UMKM. Khusus untuk Propinsi Aceh, dapat dikatakan bahwa sektor

pertanian menjadi sektor penyumbang pertumbuhan ekonomi terbesar. Disisi lain upaya

menjaga agar kuantitas dan kualitas pertanian pada kawasan yang mengandalkannya menjadi

motor pertumbuhan ekonomi harus tetap dijaga. Upaya intensifikasi dan disertifikasi produk

pertanian dengan dukungan teknologi diharapkan akan menjadikan sektor dan produk

pertanian tetap terjaga dan tetap menjadi sektor penyumbang ekonomi terbesar.

KESIMPULAN .

Berdasarkan pemaparan data kajian analisis isu publik bulan Maret 2018 dengan total

sampel sebagai unit analisis bidang ekonomi, keuangan dan industri (ekuin) dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Kelangkaan produk pokok, khususnya pada produk elpiji 3 kilogram yang mendapat

subsidi dari pemerintah masih menyisakan permasalahan klasik seperti kelangkaan

produk, melambungnya harga menyusul kebijakan penyaluran tertutup pada produk ini

oleh pemerintah pada bulan Maret ini.

2. Pengembangan kawasan Danau Toba menjadi kawasan pariwisata dunia masih

menyisakan pekerjaan rumah seperti penataan lingkungan, peningkatan koordinasi antar

instansi dan stakeholder dan lainnya sebelum tercapainya tujuan kawasan Danau Toba

menjadi daerah tujuan utama pariwisata dunia

3. Peningkatan pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera, khususnya di Provinsi Aceh

masih berfokus pada sektor tradisional yakni pertanian. Sektor sektor lain, seperti industri

dan manufaktur masih memiliki kontribusi yang tidak terlalu signifikan dalam

menyumbang pertumbuhan ekonomi.

REKOMENDASI

Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) diharapkan

meningkatkan koordinasi dengan pihak pemerintah daerah,

1. Pertamina Unit di daerah untuk menertibkan penyaluran gas elpiji 3 kilogram sebelum

sistem penyaluran tertutup diberlakukan pada Maret 2018 ini.

2. Seluruh pihak yang menjadi stakeholder pengembangan kawasan Danau Toba menjadi

kawasan pariwisata kelas dunia diharapkan menggunakan kolaborasi pertimbangan

keilmuan dan peningkatan kapasitas pelayanan sebagai acuan dalam mengembangkan

kawasan ini menjadi daerah tujuan wisata kelas dunia.

3. Pemerintah daerah, khususnya di Propinsi Aceh dan beberapa propinsi di pulau Sumatera

untuk mencoba mempertimbangkan sektor diluar sektor pertanian sebagai motor

penggerak ekonomi, disamping melakukan intensifikasi dan disertifikasi produk

pertanian untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian.

BIDANG POLHUKAM

Bidang Polhukam merupakan berita-berita dibidang politik, hukum dan keamanan

(Polhukam) pada Bulan Maret 2018 masih didominasi oleh pemberitaan Pilkada Sumut 2018

dan berita bohong atau hoaks.

PILKADA SERENTAK 2018 DAN HOAKS

Pilkada 2018 akan dilakukan secara serentak di 171 daerah 27 Juni 2018. Walaupun

demikian, Bawaslu sudah menemukan penyebaran informasi palsu atau hoaks melalui media

sosial. Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan gelaran Pilkada Serentak 2018

belum lepas dari hoaks atau berita bohong. Komisi Pemilihan Umum (KPU) ingatkan akan

acaman terkait penyebarakan berita hoaks jelang bergulirnya Pilkada 2018. Jangan sampai

penyelenggaraan pilkada yang akan berlangsung dicederai oleh banyaknya berita hoaks yang

bermunculan. Ada lima kerugian yang ditimbulkan jika Pilkada 2018 di warnai dengan

maraknya berita hoaks. Hoaks akan merusak kredibilitas dan integritas penyelenggaraan

pemilihan, kedua merusak kredibilitas dan intevrotas pasangan calon. Selain merusak

kredibilitas dan integritas penyelenggara pemilihan, hoaks juga merusak rasionalitas pemilih

dan menimbulkan konflik sosial. Sangat disayangkan jika proses Pilkada nantinya hanya

dipenuhi konflik kepentingan oleh masing-masing partai politik. Dan bukan itu saja,

anggarannya Rp 11,4 triliun akan menjadi sangat mubazir kalau uang rakyat dari pajak untuk

pilkada tapi prosesnya penuh konflik dan pertumpahan darah.

.43.9

.9 .9

13.8

1.3 2.6.4 1.3

6.9

KESIMPULAN DAN SARAN

Kita harus berkomitmen untuk mengerahkan daya dan upaya sesuai kapasitas serta

kapabilitas masing-masing untuk melawan hoaks, informasi menyesatkan, dan informasi yang

menimbulkan permusuhan selama Pilkada 2018.

Perlu adanya pendidikan dan sosialisasi kepada pemilih di daerah rawan konflik,

perbatasan daerah terluar dan daerah dengan partisipasi pemilih rendah, sehingga diharapkan

agar para pemilih ini menjadi tahu, dan tidak mudah percaya terkait penyebaran berita hoaks

jelang pilkada serentak 2018.

Polri meminta masyarakat untuk tidak gampang percaya dengan informasi-informasi

yang tidak jelas asal usul atau sumbernya. Sebab, bisa jadi informasi tersebut tidak benar.

Informasi seputar pilkada harus disaring dan dicek kembali. Polri menilai hal itu menjadi

penting agar masyarakat tidak termakan hoaks seputar Pilkada serentak 2018.

PENGOLAHAN DATA ANALISIS ISI MEDIA

BULAN MARET 2018

1. Jenis Media

2. Nama Surat Kabar

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

70.0

80.0

90.0

100.0

1. Cetak 2. Online

100.0

0.0

21.6

9.9

29.7

12.5

26.3Analisa

Medan Bisnis

Sinar Indonesia Baru

Sumut Pos

Waspada

3. Penempatan Berita

4. Posisi di Headline

0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0

Headline

Halaman depan

Halaman tengah

Halaman belakang

4.3

26.3

65.5

3.9

0.0

0.5

1.0

1.5

2.0

2.5

3.0

3.5

a. utama b. Kolom Opini f. RubrikBudaya

i. Lainnya

3.4

.4 .4 .4

5. Format Berita

6. Sifat Berita

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

70.0

80.0

90.0

100.0

1. Laporan / Liputan 3. Opini

99.1

.9

0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0

2. Deskriptif

4. Informatif

50.0

50.0

7. Bidang Berita

8. Bidang Berita: Kesejahteraan Rakyat

40.5

16.4

43.11. Kesejahteraan Rakyat

2. Ekonomi, Keuangan,dan Industri

3. Politik, Hukum danKeamanan

a. Pendidikan

b. Kesehatan

c. Keluarga Berencana

d. Kemiskinan

e. Kedaulatan Pangan

f. Lingkungan

g. Tenaga Kerja

h. Infrastruktur

j. Kedaulatan energy (kelangkaan BBM,…

k. Maritim dan Kelautan

l. Pembangunan Desa

n. Bencana alam

o. Budaya

6.9

3.0.4

1.3

4.7

8.62.2

5.6

1.3

.9

3.4

.4

.4

9. Bidang Berita: Ekuin

10. Bidang Berita: Polhukam

11.6

1.7b. Ekonomi Mikro(Perilaku konsumen,industry, penentuanharga pasar, produksibarang dan jasa)

c. Ekonomi Makro(Pendapatan nasional,investasi, kesempatankerja dan inflasi)

.43.9

.9 .9

13.8

1.3 2.6.4 1.3

6.9

11. Topik Berita Menurut Kategori Pemerintah

12. Cakupan Permasalahan Dalam Berita

1. Pemerintah Pusat

2. Pemerintah Provinsi.

3. Pemerintah Kabupaten/Kota

4. Pemerintah Pusat danpemerintah daerah(prov/kab/ko)

1. Lokal

2. Regional

3. Nasional

69.8

25.9

4.3

13. Sumber Informasi Utama/Dominan Berita

14. Sumber Informasi Lainnya

1. Eksekutif:Presiden,

WakilPresiden dst

2. Yudikatif:Pejabat

Peradilan;Jaksa Agung

3. Legislatif4. Media:Wartawanitu sendiri.

5.Masyarakat:

Anggotamasyarakat,LSM, Tokohmasyarakat

32.3

7.8

51.3

1.76.9

1. Eksekutif: Presiden, Wakil Presiden dst

2. Yudikatif: Pejabat Peradilan; JaksaAgung

3. Legislatif

4. Media: Wartawan itu sendiri.

5. Masyarakat: Anggota masyarakat,LSM, Tokoh masyarakat

6. Lainnya …...

12.5

4.7

28.0

.4

19.8

.4

15. Tone Berita Secara Keseluruhan

16. Keberimbangan Berita

34.1

65.91. Mendukung (Positif)

3. Tidak berpihak (Netral)

.4

99.6

1. satusisi (One Side Coverage) 2. Liputan Dua Sisi (Both Side Coverage)