ikatan profesi analis kepegawaian republik …...f) ketua umum harus berdomisili di jakarta, bogor,...

14
1 IKATAN PROFESI ANALIS KEPEGAWAIAN REPUBLIK INDONESIA (IPAKRI) ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB I NAMA DAN KEDUDUKAN Pasal 1 Ikatan Profesi Analis Kepagawaian Republik Indonesia, yang selanjutnya disingkat IPAKRI berkedudukan di Kantor Badan Kepegawaian Negara Pusat. BAB II LAMBANG DAN BENDERA Pasal 2 (1) Lambang: a. Bintang segi lima berwarna emas melambangkan IPAKRI berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa; b. Bentuk bulat, menggambarkan bahwa IPAKRI dalam menyikapi perkembangan ilmu kepegawaian tidak ada batasnya yang selalu berkembang dan bertambah; c. Tulisan melingkar IKATAN PROFESI ANALIS KEPEGAWAIAN REPUBLIK INDONESIA menyatakan bahwa organisasi Profesi Analis Kepegawaian bernama : IKATAN PROFESI ANALIS KEPEGAWAIAN REPUBLIK INDONESIA d. Tulisan IPAKRI dengan latar belakang warna merah putih dengan gambar kepulauan Indonesia, melambangkan Ikatan Profesi Analis Kepegawaian Republik Indonesia mempersatukan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia; e. Tulisan Cabang untuk Logo Cabang menunjukkan Cabang IPAKRI. Logo IPAKRI Pusat Logo IPAKRI Cabang

Upload: others

Post on 27-Feb-2021

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IKATAN PROFESI ANALIS KEPEGAWAIAN REPUBLIK …...f) Ketua Umum harus berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (JABODETABEK) dan hadir sebagai peserta Pemilihan; g) Ketua

1

IKATAN PROFESI ANALIS KEPEGAWAIAN REPUBLIK INDONESIA

(IPAKRI)

ANGGARAN RUMAH TANGGA

BAB I

NAMA DAN KEDUDUKAN

Pasal 1

Ikatan Profesi Analis Kepagawaian Republik Indonesia, yang selanjutnya

disingkat IPAKRI berkedudukan di Kantor Badan Kepegawaian Negara

Pusat.

BAB II

LAMBANG DAN BENDERA

Pasal 2

(1) Lambang:

a. Bintang segi lima berwarna emas melambangkan IPAKRI

berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa;

b. Bentuk bulat, menggambarkan bahwa IPAKRI dalam menyikapi

perkembangan ilmu kepegawaian tidak ada batasnya yang selalu

berkembang dan bertambah;

c. Tulisan melingkar IKATAN PROFESI ANALIS KEPEGAWAIAN

REPUBLIK INDONESIA menyatakan bahwa organisasi Profesi Analis

Kepegawaian bernama : IKATAN PROFESI ANALIS KEPEGAWAIAN

REPUBLIK INDONESIA

d. Tulisan IPAKRI dengan latar belakang warna merah putih dengan

gambar kepulauan Indonesia, melambangkan Ikatan Profesi Analis

Kepegawaian Republik Indonesia mempersatukan wilayah Negara

Kesatuan Republik Indonesia;

e. Tulisan Cabang untuk Logo Cabang menunjukkan Cabang IPAKRI.

Logo IPAKRI Pusat Logo IPAKRI Cabang

Page 2: IKATAN PROFESI ANALIS KEPEGAWAIAN REPUBLIK …...f) Ketua Umum harus berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (JABODETABEK) dan hadir sebagai peserta Pemilihan; g) Ketua

2

(2) Bendera :

a. Bentuk : persegi empat

b. Panjang : 150 cm

c. Lebar : 100 cm

d. Warna dasar : Biru tua.

e. Gambar tengah Logo IPAKRI

(3) Stempel :

a. Bentuk : Lingkaran

b. Diameter : 3,8 cm

c. Gambar dan tulisan sama dengan Logo IPAKRI

(4) Kartu Anggota :

a. Bentuk : persegi empat

b. Panjang : 8,5 cm

c. Lebar : 5,5 cm

d. Warna dasar : Biru tua

(5) Kop Surat :

Gambar kop Surat IPAKRI Gambar kop Surat Cabang IPAKRI

IKATAN PROFESI ANALIS KEPEGAWAIAN REPUBLIK INDONESIA

Sekretariat : Jl. Letjend. Sutoyo Nomor 12 Jakarta Timur

Telepon : 021 ………..email : [email protected]

IKATAN PROFESI ANALIS KEPEGAWAIAN REPUBLIK INDONESIA

CABANG …………………………………………………

Sekretariat : Jl. …………………………………………………….

Telepon : ….. ………..email : …………………

Page 3: IKATAN PROFESI ANALIS KEPEGAWAIAN REPUBLIK …...f) Ketua Umum harus berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (JABODETABEK) dan hadir sebagai peserta Pemilihan; g) Ketua

3

BAB III

KEPENGURUSAN

Pasal 3

Kepengurusan organisasi IPAKRI, terdiri atas:

(1) Dewan Pembina;

(2) Dewan Kode Etik;

(3) Pengurus Pusat;

(4) Pengurus Cabang.

Pasal 4

Dewan Pembina

Susunan Dewan Pembina terdiri :

(1) Kepala Badan Kepegawaian Negara;

(2) Deputi Bidang Pembinaan Manajemen Kepegawaian;

(3) Deputi Bidang Pengawasan dan Pengendalian;

(4) Kepala pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Kepegawaian;

(5) Direktur Jabatan Aparatur Sipil Negara

Pasal 5

Pengurus Pusat IPAKRI

Susunan Pengurus Pusat terdiri atas :

a. Ketua Umum;

b. Wakil Ketua Umum;

c. Sekretaris I;

d. Sekretaris II;

e. Bendahara I;

f. Bendahara II.

g. Bidang-bidang:

(1) Bidang Pengembangan SDM dan Hubungan Organisasi;

(2) Bidang Komunikasi dan Informasi;

(3) Bidang Bantuan Hukum dan Kesejahteraan.

Page 4: IKATAN PROFESI ANALIS KEPEGAWAIAN REPUBLIK …...f) Ketua Umum harus berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (JABODETABEK) dan hadir sebagai peserta Pemilihan; g) Ketua

4

Pasal 6

Pengurus Cabang IPAKRI

Susunan Pengurus Cabang terdiri atas :

a. Ketua Cabang

b. Wakil Ketua Cabang

c. Sekretaris;

d. Bendahara;

e. Bidang-bidang sesuai dengan kebutuhan

Pasal 7

Syarat, Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus

(1) Ketua Umum

a. Syarat :

a) Calon Ketua Umum harus mendapat dukungan dari peserta

Musyawarah Nasional dengan cara mengisi formulir yang

disediakan oleh panitia Pemilihan;

b) Calon Ketua Umum serendah-rendahnya menduduki jabatan

Analis Kepegawaian Madya;

c) Calon Ketua Umum dapat diusulkan 4 (empat) tahun sebelum

BUP;

d) Tidak sedang menjalani hukuman disiplin PNS;

e) Tidak sedang menjalani pembebasan sementara dalam jabatan;

f) Ketua Umum harus berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok,

Tangerang, Bekasi (JABODETABEK) dan hadir sebagai peserta

Pemilihan;

g) Ketua Umum dipilih dan ditetapkan oleh Musyawarah untuk

masa jabatan 3 (tiga) tahun;

h) Ketua Umum menjabat maksimum 2 (dua) periode masa jabatan

secara berturut-turut.

b. Tugas dan tanggungjawab Ketua Umum :

a) Memimpin organisasi;

b) Melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga;

c) Membentuk susunan Kepengurusan Organisasi sesuai

kebutuhan;

d) Menyelenggarakan administrasi Ikatan Profesi Analis

Kepegawaian Republik Indonesia secara transparan dan

akuntabel;

Page 5: IKATAN PROFESI ANALIS KEPEGAWAIAN REPUBLIK …...f) Ketua Umum harus berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (JABODETABEK) dan hadir sebagai peserta Pemilihan; g) Ketua

5

e) Menyelenggarakan hubungan kerjasama dengan berbagai pihak

di dalam dan Luar Negeri;

f) Menyusun dan melaksanakan program kerja dan keputusan

lainnya yang ditetapkan oleh Musyawarah Nasional, dan

bertangggung jawab pada Musyawarah Nasional berikutnya;

g) Menyelenggarakan Musyawarah Nasional, Seminar, Sidang,

Rapat Kerja, Workshop, dan Pertemuan-Pertemuan Ilmiah.

h) Menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan Bidang Manajemen

Kepegawaian;

i) Melaksanakan sosialisasi, monitoring dan evaluasi;

j) Mengukuhkan kepengurusan cabang dan kepengurusan daerah;

k) Menerbitkan Kartu Anggota IPAKRI.

(2) Wakil Ketua

a. Syarat :

a) Wakil Ketua dipilih oleh Ketua Umum terpilih;

b) Wakil Ketua paling kurang 4 (empat) tahun sebelum BUP;

c) Tidak sedang menjalani hukuman disiplin PNS;

d) Tidak sedang menjalani pembebasan sementara dalam jabatan;

e) Wakil Ketua harus berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok,

Tangerang, Bekasi (JABODETABEK) dan hadir sebagai peserta

Pemilihan.

b. Tugas dan tanggungjawab Wakil Ketua;

a) Memimpin organisasi apabila Ketua berhalangan;

b) Melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga;

c) Menyelenggarakan hubungan kerjasama dengan berbagai pihak

di dalam dan Luar Negeri;

d) Membantu Ketua Umum dalam menyusun dan melaksanakan

program kerja dan keputusan lainnya yang ditetapkan oleh

Musyawarah Nasional;

e) Membantu Ketua dalam menyelenggarakan Musyawarah,

Seminar, Sidang, Raker, dan Pertemuan-Pertemuan Ilmiah.

f) Membantu Ketua Umum dalam menyelenggarakan Pendidikan

dan Pelatihan Bidang Manajemen Kepegawaian;

Page 6: IKATAN PROFESI ANALIS KEPEGAWAIAN REPUBLIK …...f) Ketua Umum harus berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (JABODETABEK) dan hadir sebagai peserta Pemilihan; g) Ketua

6

Pasal 8

(1) Ketua Umum dapat digantikan oleh Wakil Ketua apabila :

a. Berhalangan tetap, yaitu : Meninggal dunia, sakit permanen,

telah divonis pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum

tetap;

b. Ketua Umum dibebaskan sementara dari jabatan Analis

Kepegawaian;

c. Ketua Umum berhenti dari Jabatan Analis Kepegawaian;

(3) Pengurus Cabang :

a. Syarat :

a) Pengurus Cabang dibentuk sesuai dengan kebutuhan organisasi;

b) Pengurus Cabang dipilih oleh anggota melalui Musyawarah

Cabang;

c) Pengurus Cabang dilantik oleh Pejabat Pembina Kepegawaian

setempat dan dikukuhkan oleh Pengurus Pusat IPAKRI untuk

masa jabatan 3 (tiga) tahun;

b. Tugas kewajiban Pengurus Cabang adalah sebagai berikut:

a) Memimpin organisasi;

b) Melaksanakan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga;

c) Membentuk susunan kepengurusan cabang sesuai kebutuhan;

d) Melaksanakan keputusan Musyawarah Nasional dan

Musyawarah Cabang;

e) Menyelenggarakan hubungan kerjasama dengan berbagai pihak;

f) Menyelenggarakan administrasi Ikatan Profesi Analis

Kepegawaian Republik Indonesia Cabang secara transparan dan

akuntabel;

g) Menyusun dan melaksanakan program kerja dan keputusan

lainnya yang ditetapkan oleh Musyawarah Cabang, dan

bertangggung jawab pada Musyawarah Cabang;

h) Pendataan analis Kepegawaian di cabang;

i) Menyelenggarakan Musyawarah Cabang, Konferensi, Sidang,

Rapat Kerja, dan pertemuan ilmiah;

j) Melaksanakan kewajiban dan program yang ditetapkan

Musyawarah Cabang;

k) Mengusulkan penerbitan dan mendistribusikan Kartu Anggota

IPAKRI.

Page 7: IKATAN PROFESI ANALIS KEPEGAWAIAN REPUBLIK …...f) Ketua Umum harus berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (JABODETABEK) dan hadir sebagai peserta Pemilihan; g) Ketua

7

Pasal 9

Pemberhentian Pengurus

(1) Telah habis masa pengabdiannya;

(2) Telah dibentuk dan dilantik pengurus baru yang sah;

(3) Mengajukan permohonan pengunduran diri secara sukarela dengan

alasan yang sah;

(4) Meninggal dunia;

(5) Terbukti melanggar disiplin organisasi dan telah diputuskan dalam

sidang Majelis Pertimbangan Kehormatan Analis Kepegawaian

Indonesia;

(6) Pembebasan sementara dari jabatan Analis Kepegawaian;

(7) Diberhentikan sebagai PNS.

Pasal 10

Penggantian Pengurus Antar Waktu

(1) Apabila karena suatu hal pengurus berhalangan sementara dan tidak

dapat melaksanakan tugas-tugasnya, maka kegiatan kepengurusan

dilakukan oleh pengurus lain yang ditunjuk;

(2) Apabila berhalangan bersifat tetap maka penggantian pengurus dapat

dilakukan melalui rapat pengurus;

(3) Penggatian Ketua Cabang hanya dapat dilakukan melalui Musyawarah

Cabang.

Pasal 11

Majelis Pertimbangan dan Kehormatan

Aturan, Tugas dan Tanggung Jawab Majelis Pertimbangan dan Kehormatan

(1) Aturan Majelis Pertimbangan dan Kehormatan :

a. Anggota Majelis Pertimbangan dan Kehormatan dipilih dan

ditetapkan oleh Sidang Majelis Pertimbangan dan Kehormatan

untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun;

b. Jumlah anggota Majelis Pertimbangan dan Kehormatan paling

banyak 7 (tujuh) orang;

c. Ketua Majelis Pertimbangan dan Kehormatan dipilih oleh

anggotanya;

d. Jabatan anggota Majelis Pertimbangan dan Kehormatan 2 (dua)

periode secara berturut-turut;

e. Tidak memiliki jabatan rangkap dalam kepengurusan IPAKRI;

(2) Tugas dan tanggung jawab Majelis Pertimbangan Kehormatan :

a. Melakukan penegakan kode etik Analis Kepegawaian;

Page 8: IKATAN PROFESI ANALIS KEPEGAWAIAN REPUBLIK …...f) Ketua Umum harus berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (JABODETABEK) dan hadir sebagai peserta Pemilihan; g) Ketua

8

b. Bersidang paling sedikit 1 (satu) kali dalam setahun;

c. Majelis Pertimbangan Kehormatan bertanggung jawab pada sidang

Majelis Pertimbangan dan Kehormatan;

d. Melakukan pengawasan pelaksanaan Anggaran Dasar / Anggaran

Rumah Tangga;

(3) Anggota Majelis Pertimbangan Kehormatan terdiri :

(1) Kepala Badan Kepegawaian Negara;

(2) Deputi Bidang Pembinaan Manajemen Kepegawaian;

(3) Kepala Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Kepegawaian;

(4) Direktur Jabatan Aparatur Sipil Negara;

(5) 3 (tiga) orang dari Dewan Kode Etik.

Page 9: IKATAN PROFESI ANALIS KEPEGAWAIAN REPUBLIK …...f) Ketua Umum harus berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (JABODETABEK) dan hadir sebagai peserta Pemilihan; g) Ketua

9

BAB V

KEGIATAN

Pasal 12

Untuk mencapai tujuannya IPAKRI menyelenggarakan kegiatan-kegiatan

sebagai berikut:

(1) Menyelenggarakan kegiatan pengembangan profesi, meliputi Penelitian,

Pendidikan dan Pelatihan serta pengembangan keilmuan dibidang

Kepegawaian;

(2) Mengadakan hubungan kerjasama dengan stake holder bidang

Kepegawaian seperti instansi pemerintah, perguruan tinggi, lembaga

dan organisasi profesi lainnya yang berhubungan dengan pendidikan

dan pelatihan;

(3) Mengadakan konferensi, seminar/workshop, pertemuan ilmiah,

pendidikan dan pelatihan dan sejenisnya;

(4) Menerbitkan modul, bahan ajar, buletin, jurnal dan penerbitan lainnya

yang berhubungan dengan manajemen kepegawaian;

(5) Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bersifat pengabdian pada

masyarakat;

(6) Untuk dapat mencapai tujuan tersebut IPAKRI menghimpun dana dan

melakukan usaha-usaha lainnya sesuai ketentuan dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Page 10: IKATAN PROFESI ANALIS KEPEGAWAIAN REPUBLIK …...f) Ketua Umum harus berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (JABODETABEK) dan hadir sebagai peserta Pemilihan; g) Ketua

10

BAB VI

PENERIMAAN, KEDUDUKAN, HAK-HAK

DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

Pasal 13

Penerimaan Anggota

Anggota IPAKRI terdiri dari :

a. Anggota biasa, yaitu Pegawai Negeri Sipil yang menduduki Jabatan

Fungsional Analis Kepegawaian yang telah terdaftar dan disyahkan

sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga;

b. Anggota Kehormatan, yaitu seseorang yang karena dedikasinya telah

berjasa kepada IPAKRI dan diangkat oleh Majelis Pertimbangan dan

Kehormatan IPAKRI.

c. Penerimaan Anggota biasa dilakukan oleh Pengurus Cabang dengan

mengisi Formulir pendaftaran, serta melampirkan persyaratan

administrasi yang diatur dengan Peraturan Ketua Umum;

d. Anggota Kehormatan diusulkan oleh Pengurus Pusat atau Pengurus

Cabang kepada Majelis Pertimbangan dan Kehormatan IPAKRI.

Pasal 14

Kedudukan Anggota

(1) Pembentukan Pengurus Cabang IPAKRI beranggotakan paling sedikit

15 (lima belas) orang Analis Kepegawaian;

(2) Analis Kepegawaian dari berbagai Kementerian dan Lembaga Non

Kementerian, Propinsi, Kabupaten/Kota dan Instansi vertikal/UPTD

yang jumlahnya terbatas (kurang dari 15 orang Analis Kepegawaian)

dapat bergabung dan berintegrasi dengan pengurus Cabang IPAKRI

terdekat.

Page 11: IKATAN PROFESI ANALIS KEPEGAWAIAN REPUBLIK …...f) Ketua Umum harus berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (JABODETABEK) dan hadir sebagai peserta Pemilihan; g) Ketua

11

Pasal 15

Hak dan Kewajiban Anggota

(1) Hak-hak anggota adalah:

a. Mendapat bantuan hukum kepegawaian;

b. Mendapat penjelasan tentang program kerja organisasi melalui

pengurus;

c. Memperoleh informasi dari pengurus organisasi sesuai ketentuan

yang berlaku;

d. Anggota memperoleh kesempatan untuk berpartisipasi didalam

program pembinaan dan pengembangan organisasi sesuai tatacara

yang berlaku.

(2) Kewajiban setiap anggota adalah :

a. Mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IPAKRI;

b. Menjaga/mempertahankan IPAKRI;

c. Membayar iuran anggota.

BAB VII

PEMBERHENTIAN ANGGOTA

Pasal 16

Pemberhentian Anggota

(1) Telah habis masa pengabdiannya/pensiun;

(2) Mengajukan permohonan pengunduran diri secara sukarela dengan

alasan yang sah;

(3) Meninggal dunia;

(4) Terbukti melanggar disiplin organisasi dan telah diputuskan dalam

sidang Majelis Pertimbangan Kehormatan Ikatan Profesi Analis

Kepegawaian Republik Indonesia;

(5) Diberhentikan dari jabatan Analis Kepegawaian;

(6) Diberhentikaan sebagai PNS.

Page 12: IKATAN PROFESI ANALIS KEPEGAWAIAN REPUBLIK …...f) Ketua Umum harus berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (JABODETABEK) dan hadir sebagai peserta Pemilihan; g) Ketua

12

BAB VIII

MUSYAWARAH NASIONAL DAN MUSYAWARAH LUAR BIASA

Pasal 17

Musyawarah Nasional

(1) Musyawarah Nasional adalah musyawarah yang dihadiri oleh Pengurus

Pusat dan Pengurus Cabang;

(2) Musyawarah Nasional diadakan 1 (satu) kali dalam periode

Kepengurusan Pusat IPAKRI;

(3) Anggota Musyawarah Nasional adalah perwakilan dari :

a. Pengurus Pusat paling banyak 10 (sepuluh) orang ;

b. Pengurus Cabang paling banyak 3 (tiga) orang.

(4) Musyawarah Nasional diselenggarakan oleh panitia penyelenggara yang

dibentuk oleh Ketua Umum;

(5) Panitia penyelenggara wajib membuat laporan tertulis kepada Ketua

Umum;

(6) Panitia penyelenggara dinyatakan berakhir setelah laporan

pertanggung jawaban diterima oleh Ketua Umum;

(7) Musyawarah Cabang diatur sepenuhnya oleh Anggaran Rumah Tangga

Cabang.

Pasal 18

Musyawarah Nasional Luar Biasa

(1) Apabila Ketua Umum melanggar Anggaran Dasar / Anggaran Rumah

Tangga dapat diadakan Musyawarah Nasional Luar Biasa, Pengurus

Pusat dan Pengurus Cabang membentuk formatur setelah mendapat

persetujuan paling sedikit 50% ditambah 1 (satu) dari jumlah cabang.

Pasal 19

Pengelolaan Administrasi Keuangan

(1) Pengurus wajib menyelenggarakan administrasi keuangan setiap dana

yang dimiliki, diterima dan dikeluarkan oleh organisasi;

(2) Dana yang terhimpun digunakan untuk kepentingan organisasi;

(3) Sumber dana IPAKRI diperoleh dari iuran anggota diatur sebagai

berikut:

a. 25% (dua puluh lima persen) disetorkan kepada bendaharawan

Pengurus Pusat IPAKRI;

Page 13: IKATAN PROFESI ANALIS KEPEGAWAIAN REPUBLIK …...f) Ketua Umum harus berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (JABODETABEK) dan hadir sebagai peserta Pemilihan; g) Ketua

13

b. 75% (tujuh puluh lima persen) dikelola oleh Bendaharawan

Pengurus Cabang.

(4) Jumlah iuran anggota diatur sebesar 2,5% dari Tunjangan Jabatan

Fungsional Analis Kepegawaian.

(5) Semua penerimaan uang organisasi harus disimpan dalam surat

Rekening Bank atas nama IPAKRI. Yang diberi kuasa untuk

menandatangani cek, bilyet giro dan surat-surat berharga lainnya

adalah salah satu Ketua/Wakil Ketua dan bendahara secara bersama-

sama;

(6) Penggunaan dan pengelolaan keuangan dilaksanakan sesuai dengan

ketetapan yang berlaku;

(7) Laporan keuangan IPAKRI dibuat sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun

sekali yang diaudit oleh Tim Audit IPAKRI atau Tim Audit Independen.

Pasal 20

Sumber Dana

(1) Sumber dana IPAKRI diperoleh dari iuran anggota;

(2) Sumber keuangan lain yang sah dan tidak mengikat;

Pasal 21

Pemeriksaan Keuangan

(1) Keuangan dan kekayaan organisasi ditingkat Pusat dan Cabang paling

kurang 1 (satu) tahun, diaudit oleh Tim Audit IPAKRI atau Tim Audit

Independen;

BAB IX

PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 22

(1) Anggaran Rumah Tangga dapat diubah melalui Musyawarah Nasional;

(2) Keputusan perubahan Anggaran Rumah Tangga baru sah apabila

disetujui oleh sekurang-kurangnya 50% ditambah 1 (satu) dari jumlah

peserta Musyawarah Nasional yang hadir;

Page 14: IKATAN PROFESI ANALIS KEPEGAWAIAN REPUBLIK …...f) Ketua Umum harus berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (JABODETABEK) dan hadir sebagai peserta Pemilihan; g) Ketua

14

BAB X

PERATURAN PERALIHAN

Pasal 23

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga akan diatur

oleh Peraturan dan atau Keputusan Ketua Umum;

(2) Hal-hal yang telah dilaksanakan sebelum ditetapkannya Anggaran

Rumah Tangga ini dinyatakan sah sepanjang tidak bertentangan

dengan Anggaran Rumah Tangga yang berlaku;

BAB XI

PENUTUP

Pasal 24

Anggaran Rumah Tangga ini ditetapkan oleh Ketua Umum IPAKRI atas

nama seluruh anggota IPAKRI serta berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta

Pada tanggal : 3 Agustus 2015

Ketua Umum,

H. Jono, S.Sos, MM.