13eprints.unisnu.ac.id/1432/2/bab ii.pdf · menjelaskan perpustakaan sebagai sebuah ruang, ......

37
BAB II LANDASAN TEORI A. Kualitas Fasilitas Perpustakaan 1. Pengertian Fasilitas Untuk mengemukakan pengertian tentang fasilitas, penulis dapat sajikan beberapa batasan dari para ahli. Menurut Zakiah Daradjat fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat mempermudah upaya dan memperlancar kerja dalam rangka mencapai suatu tujuan. Sedangkan menurut Suryo Subroto fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan dan memperlancar pelaksanaan suatu usaha dapat berupa benda-benda maupun uang. Lebih luas lagi tentang pengertian failitas Suhairsimi irikonto berpendapat, fasilitas dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat memudahkan dan memperlancar pelaksanaan segala sesuatu usaha. Adapun yang dapat memudahkan dan melancarkan usaha ini dapat berupa benda-benda maupun uang, jadi dalam hal ini fasilitas dapat disamakan dengan sarana yang ada di sekolah 13 . Secara umum fasilitas merupakan alat atau segala sesuatu yang dipergunakan untuk mempermudah dan memperlancar suatu usaha atau pekerjaan. Fasilitas disekolah memiliki peran yang sangat penting dalam membantu siswa memahami materi pelajaran. Oleh sebab itu hendaknya pihak sekolah tidak mengabaikan peranan fasilitas belajar disekolah yang sangat penting artinya bagi siswa, dengan begitu pihak sekolah yang memegang peranan utama dalam 13 -fasilitas , diunduh bulan Februari 2017 15

Upload: dinhkhue

Post on 03-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 13eprints.unisnu.ac.id/1432/2/BAB II.pdf · menjelaskan perpustakaan sebagai sebuah ruang, ... “Perpustakaan sekolah adalah hal utama untuk memenuhi tujuan pembelajaran dan tujuan

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kualitas Fasilitas Perpustakaan

1. Pengertian Fasilitas

Untuk mengemukakan pengertian tentang fasilitas, penulis dapat sajikan

beberapa batasan dari para ahli. Menurut Zakiah Daradjat “fasilitas adalah segala

sesuatu yang dapat mempermudah upaya dan memperlancar kerja dalam rangka

mencapai suatu tujuan.

Sedangkan menurut Suryo Subroto “ fasilitas adalah segala sesuatu yang

dapat memudahkan dan memperlancar pelaksanaan suatu usaha dapat berupa

benda-benda maupun uang.

Lebih luas lagi tentang pengertian failitas Suhairsimi irikonto berpendapat,

“fasilitas dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat memudahkan dan

memperlancar pelaksanaan segala sesuatu usaha. Adapun yang dapat

memudahkan dan melancarkan usaha ini dapat berupa benda-benda maupun uang,

jadi dalam hal ini fasilitas dapat disamakan dengan sarana yang ada di sekolah13.

Secara umum fasilitas merupakan alat atau segala sesuatu yang

dipergunakan untuk mempermudah dan memperlancar suatu usaha atau pekerjaan.

Fasilitas disekolah memiliki peran yang sangat penting dalam membantu siswa

memahami materi pelajaran. Oleh sebab itu hendaknya pihak sekolah tidak

mengabaikan peranan fasilitas belajar disekolah yang sangat penting artinya bagi

siswa, dengan begitu pihak sekolah yang memegang peranan utama dalam

13 -fasilitas, diunduh bulan Februari 2017

15

Page 2: 13eprints.unisnu.ac.id/1432/2/BAB II.pdf · menjelaskan perpustakaan sebagai sebuah ruang, ... “Perpustakaan sekolah adalah hal utama untuk memenuhi tujuan pembelajaran dan tujuan

16

pengadaan fasilitas belajar di sekolah telah membantu siswa dalam meningkatkan

prestasi belajar yang baik, karena secara langsung keberadaan fasilitas merupakan

salah satu cara mempermudah siswa memahami pelajaran dengan baik.

Menurut The Liang Gie (2006:22) Fasilitas adalah segenap kebutuhan

yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan dalam suatu usaha

kerja sama manusia.

Lebih lanjut Suyanto (2008) menyatakan bahwa, Fasilitas adalah segala

sesuatu yang dapat memudahkan dan memperlancar pelaksanaan suatu usaha

dapat berupa benda-benda maupun uang.

Selain itu Mulyarto dalam artikelnya menjelaskan bahwa dengan adanya

perlengkapan yang memadai pasti akan membantu kelancaran belajar dan

sekaligus akan mendorong siswa agar lebih rajin dan lebih bersungguh-sungguh

belajar.14

Fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan dan melancarkan

pelaksanaan suatu usaha. Sesuatu yang dapat memudahkan dan melancarkan suatu

usaha tersebut biasanya berupa benda – benda atau uang.

Fasilitas dapat dibedakan menjadi dua yaitu fasilitas fisik dan fasilitas

uang.

Fasilitas fisik adalah segala sesuatu yang berupa benda atau yang dapat

dibendakan, yang mempunyai peranan dapat memudahkan dan

melancarkan suatu usaha. Fasilitas fisik dapat disebut juga dengan fasilitas

materiil. Karena fasilitas ini dapat memberi kemudahan dan kelancaran

14 (http://sobatbaru.blogspot.com/2008/10/pengertian-fasilitas-belajar.html).

Page 3: 13eprints.unisnu.ac.id/1432/2/BAB II.pdf · menjelaskan perpustakaan sebagai sebuah ruang, ... “Perpustakaan sekolah adalah hal utama untuk memenuhi tujuan pembelajaran dan tujuan

17

bagi suatu usaha dan biasanya diperlukan sebelum suatu kegiatan

berlangsung maka dapat pula disebut sebagai saran materiil. Apabila

dikaitkan dengan pendidikan maka fasilitas materiil meliputi: perabot

ruang kelas, perabot kantor TU, perabot laboratorium, perpustakaan dan

ruang praktek, alat pelajaran, media pendidikan, dll.

Fasilitas uang adalah segala sesuatu yang dapat memberi kemudahan suatu

kegiatan sebagai akibat dari “nilai uang’. Fasilitas uang akan dibicarakan

dalam bab tersendiri yaitu manajemen keuangan atau manajemen sumber

dana.

Dari beberapa pendapat yang dirumuskan oleh para ahli mengenai

pengertian fasilitas dapat dirumuskan bahwa fasilitas berarti segala sesuatu yang

bersifat fisik maupun material, yang dapat memudahkan terselenggaranya dalam

proses belajar mengajar, misalnya dengan tersedianya tempat perlengkapan

belajar di kelas, alat-alat peraga pengajaran, buku pelajaran, perpustakaan,

berbagai perlengkapan pratikum loboratorium dan segala sesuatu yang menunjang

terlaksananya proses belajar mengajar.

1.1. Pengertian Perpustakaan

Pengertian perpustakaan Sekolah Perpustakaan berasal dari kata dasar

“Pustaka” yang berarti buku atau kitab. Perpustakaan berarti segala sesuatu yang

berhubungan atau berkaitan dengan pustaka, atau lembaga yang pekerjaannya

menghimpun pustaka dan menyediakan sarana agar orang dapat memanfaatkan

pustaka yang dihimpunnya15.

15 Surayin, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Bandung: Yrama Widya, 2001), hal. 467

Page 4: 13eprints.unisnu.ac.id/1432/2/BAB II.pdf · menjelaskan perpustakaan sebagai sebuah ruang, ... “Perpustakaan sekolah adalah hal utama untuk memenuhi tujuan pembelajaran dan tujuan

18

Sebenarnya pengertian perpustakaan itu sudah ada sejak lama, hanya saja

pengertian perpustakaan yang dulu tidak sama dengan pengertian perpustakaan

zaman sekarang. Kalau dulu perpustakaan hanya sebagai kumpulan buku semata.

Pengertian perpustakaan berkembang sejajar dengan perkembangan manusia

sendiri. Menurut Supriyadi, pengertian perpustakaan sesuai dengan perkembangan

masa kini adalah unit kerja berupa tempat mengumpulkan, menyimpan dan

memelihara koleksi bahan pustaka yang dikelola dan diatur secara sistematis

dengan cara tertentu, untuk digunakan secara kontinyu oleh pemakainya sebagai

sumber informasi16.

Perpustakaan memuat koleksi yang terdiri dari bahan-bahan tulis, atau

grafis lainnya seperti film, slide, piringan hitam dalam ruangan atau gudang yang

diatur dan diorganisasikan dengan system tertentu agar dapat digunakan untuk

studi penelitian, ruang baca, dan tempat pengembangan ilmu pengetahuan17.

Pengertian lain mengenai perpustakaan diungkapkan oleh Basuki,

menjelaskan perpustakaan sebagai sebuah ruang, bagian sebuah gedung, ataupun

gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya

yang biasanya yang disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan

pembaca, bukan untuk dijual. Dalam pengertian buku dan terbitan lainnya,

termasuk didalamnya semua bahan cetak, buku, majalah, laporan, pamphlet,

manuskrip (naskah), lembaran musik, berbagai karya audio visual serta film, slide,

kaset piringan hitam, bentuk mikro seperti mikro film18.

16 Supriyadi, Modul Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, (Malang: IKIP, 1998), hal. 317 Sumardji, Perpustakaan Organisasi dan Tata Kerjanya, (Yogyakarta: Kanisius, 1991), hal. 318 Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka, 1991), hal. 3

Page 5: 13eprints.unisnu.ac.id/1432/2/BAB II.pdf · menjelaskan perpustakaan sebagai sebuah ruang, ... “Perpustakaan sekolah adalah hal utama untuk memenuhi tujuan pembelajaran dan tujuan

19

Lebih jauh, menurut Basuki, secara umum definisi perpustakaan selalu

mencakup unsure koleksi, menyimpan dan memakai. Perpustakaan yang efektif

adalah suatu lembaga yang mendukung pendidikan dan secara implisit ataupun

eksplisit memiliki tujuan budaya, seperti minat baca19.

Paparan di atas adalah pengertian perpustakaan secara umum, sedangkan

pengertian perpustakaan sekolah menurut Supriyadi, adalah perpustakaan yang

diselenggarakan di sekolah untuk menunjang kegiatan belajar mengajar dilembaga

formal dari tingkat sekolah dasar, tingkat lanjutan pertama, lanjutan atas, baik

umum maupun kejuruan20. Sedangkan Carter (dalam Bafadal), menjelaskan

bahwa perpustakaan sekolah merupakan koleksi yang diorganisasikan di dalam

suatu ruang agar dapat digunakan oleh murid-murid dan guru-guru. didalam

penyelenggaraannya, perpustakaan sekolah tersebut diperlukan seorang

pustakawan yang bisa diambil dari salah seorang guru21.

Perpustakaan sekolah menyediakan informasi dan ide-ide agar siswa bisa

eksis di dalam masyarakat yang berbasis informasi dan teknologi, seperti yang

terjadi sekarang ini. Perpustakaan sekolah membekali siswa dengan keterampilan

belajar seumur hidup (life long learning) dan membangun imajinasi,

mempersiapkan siswa agar bisa menjadi warga Negara yang bertanggung jawab22.

Perpustakaan sebagai pusat informasi,. Dalam Al-Qur’an surat Al-Baqoroh ayat 2

juga menegaskan hal tersebut:

19 Dewi, Hanifah Dwi Ratna, Coursepack on School/Teacher Librarieanship, (Yogyakarta: UINSunan Kalijogo, 2006), hal. 5820 Supriyadi, Modul Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, (Malang: IKIP, 1998), hal. 521 Bafadal, Ibrahim, Pengelolaan Perpustakaan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), hal. 422 Dewi, Hanifah Dwi Ratna, Coursepack on School/Teacher Librarieanship, (Yogyakarta: UINSunan Kalijogo, 2006), hal. 9

Page 6: 13eprints.unisnu.ac.id/1432/2/BAB II.pdf · menjelaskan perpustakaan sebagai sebuah ruang, ... “Perpustakaan sekolah adalah hal utama untuk memenuhi tujuan pembelajaran dan tujuan

20

ااا ا ااا اا ااا

Artinya: “Kitab (Al Quran) Ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi merekayang bertaqwa23.”

Dan dalam surat Al-Qoshos ayat 43 yang berbunyi:

ا اا ا ا ا ا ا اا اا ا

ااا ا اا

Artinya: “Dan Sesungguhnya Telah kami berikan kepada Musa Al-Kitab (Taurat)sesudah kami binasakan generasi-generasi yang terdahulu, untuk menjadi Pelitabagi manusia dan petunjuk dan rahmat, agar mereka ingat24.”

Dari ayat-ayat tersebut dijelaskan bahwa kitab adalah sebagai petunjuk

bagi si pembaca, dari membaca tersebut maka seseorang akan mengetahui apa-apa

yang tidak diketahuinya. Dikaitkan dengan adanya perpustakaan sebagai pusat

informasi, karena di perpustakaan terdapat berbagai macam buku, kitab, majalah

dan lain sebagainya, yang dapat diakses bagi si pengguna.

Definisi menurut International Association of School (IAS) bahwa

“Perpustakaan sekolah adalah hal utama untuk memenuhi tujuan pembelajaran

dan tujuan sekolah. Dan perpustakaan sekolah mencapai tujuan ini dengan

program terencana untuk mengadakan dan mengelola teknologi informasi dan

persebaran informasi untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi

23 Depag, Al Qur’an dan Tarjamah, (Bandung: CV. Penerbit J-ART, 2005), hal. 224 Ibid hal. 39

Page 7: 13eprints.unisnu.ac.id/1432/2/BAB II.pdf · menjelaskan perpustakaan sebagai sebuah ruang, ... “Perpustakaan sekolah adalah hal utama untuk memenuhi tujuan pembelajaran dan tujuan

21

siswa. Program pembelajaran yang melibatkan guru kelas dan pendidik lain

merupakan bagian penting program perpustakaan sekolah. Perpustakaan

menyediakan berbagai sumber, baik cetak maupun non cetak, termasuk media

elektronik dan akses terhadap data yang memungkinkan siswa bisa memahami

kebudayaan lain25.”

1.2. Fungsi Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan mempunyai fungsi sebagai pelayanan yang diharapkan

mampu menyediakan bahan pustaka atau referensi yang memadai sesuai dengan

tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan pemakai

perpustakaan, baik jumlah maupun ragam disiplin keilmuannya. Dalam kamus

umum bahasa indonesia fungsi berarti kegunaan atau manfaat26. Menurut

Soatminah (dalam Suryobroto) bahwa fungsi pelayanan informasi perpustakaan

menghasilkan empat macam manfaat, yaitu:

a) Sebagai sumber belajar

Perpustakaan menyediakan tempat untuk belajar dan membaca bahan

pustaka. Dengan menggunakan perpustakaan secara tepat guna siswa

dapat memperdalam pemilikan dan penghayatan pengetahuan yang

telah disampaikan.

b) Sebagai sumber informasi

lewat perpustakaan, siswa maupun guru dapat memperoleh tambahan

ilmu pengetahuan dan keterampilan dari bahan pustaka yang tersedia.

25 Dewi, Hanifah Dwi Ratna, Coursepack on School/Teacher Librarieanship, (Yogyakarta: UINSunan Kalijogo, 2006) hal. 4026 Surayin, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Bandung: Yrama Widya, 2001), hal. 142

Page 8: 13eprints.unisnu.ac.id/1432/2/BAB II.pdf · menjelaskan perpustakaan sebagai sebuah ruang, ... “Perpustakaan sekolah adalah hal utama untuk memenuhi tujuan pembelajaran dan tujuan

22

c) Sebagai Sumber Ilmu Pengetahuan

lewat perpustakaan, siswa maupun guru dapat memperoleh tambahan

ilmu pengetahuan dan keterampilan dari bahan pustaka yang tersedia.

d) Sumber Rekreasi

Hal ini nampak dalam fungsinya memberikan koleksi ringan dan segar,

sehingga memberikan keselarasan, keserasian dan keseimbangan

perkembangan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap hidup baik

guru maupun siswa27.

Pemaparan Soeatminah juga termanifestasikan dalam fungsi perpustakaan

menurut Supriyadi, yang meliputi 3 hal, yaitu:

a) Fungsi Edukatif.

Fungsi ini merupakan gabungan antara fungsi sebagai pusat belajar dan

pusat ilmu pengetahuan karena perpustakaan merupakan fungsi edukatif

bila mampu menyediakan koleksi yang sesuai dengan ruang lingkup

kurikulum, mampu mengembangkan interes, dan apresiasi siswa.

Memberikan bimbingan cara menggunakan dan memelihara koleksi secara

efektif dan menyediakan ruang baca dengan cukup.

b) Fungsi Informatif.

Fungsi ini tampak dalam kemampuan mengadakan koleksi secara cukup

memadai, berkualitas, menarik, serta penempatan koleksi secara terbuka

mudah ditemukan kembali untuk digunakakan siswa dan guru.

c) Fungsi administrative.

27 Suryosubroto, Proses Belajar-Mengajar di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), hal

Page 9: 13eprints.unisnu.ac.id/1432/2/BAB II.pdf · menjelaskan perpustakaan sebagai sebuah ruang, ... “Perpustakaan sekolah adalah hal utama untuk memenuhi tujuan pembelajaran dan tujuan

23

d) Fungsi ini tampak dalam tugas sehari-hari dari perpustakaan dengan

kegiatan pencatatan dan penyelesaian koleksi serta penyelenggaraan tata

laksana pengembalian buku kepada siswa maupun guru28.

Perpustakaan sekolah tak terpisahkan dengan proses pendidikan. Hal-hal

berikut ini penting untuk mengembangkan keberaksaraan (baca dan tulis29),

information literacy, pembelajaran, dan budaya yang merupakan inti dari layanan

perpustakaan sekolah, seperti:

a) Meningkatkan dan mendukung tercapainya tujuan pendidikan, seperti

disebutkan dalam misi kurikulum sekolah.

b) Menanamkan dan mengembangkan dalam diri anak-anak kebiasaan dan

kesenangan membaca dan belajar, dan menggunakan perpustakaan

sepanjang hayat.

c) Memberikan kesempatan untuk memperoleh pengalaman dalam

menciptakan dan menggunakan informasi dalam segala bentuk, format

atau media, termasuk kepekaan terhadap perkembangan komunikasi di

dalam masyarakat.

d) Menyediakan akses kepada sumber-sumber informasi dunia, nasional,

regional, maupun lokal, dan memberikan kesempatan bagi siswa untuk

bisa mengekspresikan ide, pengalaman, dan opini yang berbeda.

e) Mengadakan kegiatan yang membangkitkan kesadaran dan kepekaan

sosial dan budaya.

28 Supriyadi. Pengantar Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, (Malang: IKIP,1985), hal. 729 Surayin, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Bandung: Yrama Widya, 2001), hal. 8

Page 10: 13eprints.unisnu.ac.id/1432/2/BAB II.pdf · menjelaskan perpustakaan sebagai sebuah ruang, ... “Perpustakaan sekolah adalah hal utama untuk memenuhi tujuan pembelajaran dan tujuan

24

f) Bekerjasama dengan para siswa, guru, staf administrasi dan orang tua

siswa untuk mencapai misi sekolah.

g) Memperkenalkan konsep kebebasan intelektual dan akses ke informasi

yang penting untuk mempersiapkan warga negara yang bertanggung jawab

dan partisipasi dalam demokrasi.

h) Mempromosikan budaya membaca, bahan pustaka dan layanan

perpustakaan sekolah kepada anggota sekolah dan masyarakat30.

Perpustakaan sekolah menjalankan fungsi tersebut diatas dengan membuat

kebijakan dan memberikan layanan, menyeleksi dan mengadakan bahan pustaka,

menyediakan akses secara fisik maupun intelektual kesumber-sumber informasi

yang tepat, menyediakan fasilitas pengajaran, dan mempekerjakan staf yang

terlatih. Untuk menyelenggarakan fungsi-fungsi tersebut perpustakaan

menyediakan, memelihara, mengelola, memberi pelayanan dan pendayagunaan

bahan pustaka atau referensi. Selain itu juga melaksanakan urusan tata usaha

perpustakaan.

1.3. Tujuan Perpustakaan Sekolah

Siswa mempunyai banyak kesempatan untuk aktif berusaha

mengembangkan daya fikir dan kreasinya, mengembangkan semua jenis bakat

yang ada dan membiasakan siswa memperkaya pengetahuan serta memperluas

informasi secara mandiri dengan memanfaatkan alternative sumber belajar yang

tersedia. Menurut Supriyadi, tujuan perpustakaan secara umum adalah untuk

30 Dewi, Hanifah Dwi Ratna, Coursepack on School/Teacher Librarieanship, (Yogyakarta: UINSunan Kalijogo, 2006), hal. 10-11

Page 11: 13eprints.unisnu.ac.id/1432/2/BAB II.pdf · menjelaskan perpustakaan sebagai sebuah ruang, ... “Perpustakaan sekolah adalah hal utama untuk memenuhi tujuan pembelajaran dan tujuan

25

menyimpan, mengelola, melestarikan, dan menyebarkan informasi kepada

pemakai perpustakaan31. Sedangkan tujuan perpustakaan sekolah adalah:

a) menimbulkan kecintaan terhadap membaca dan menanamkan kebiasaan

membaca.

b) membimbing dan mempercepat proses penguasaan teknik membaca

sehingga perhatian siswa dalam membaca lebih ditekankan pada

penangkapan isi arti bacaan. Hal tersebut secara berangsur-angsur akan

merubah kebiasaan dari “learning to read” menjadi “reading to learn”.

c) memperluas, memperdalam dan memperkaya pengalaman belajar siswa.

d) membantu mengembangkan kecakapan bahasa, daya fikir siswa

e) membimbing siswa agar dapat menggunakan dan memelihara bahan

pustaka secara efektif dan efisien.

f) memberikan dasar-dasar kemampuan penelusuran informasi. memberikan

dasar-dasar studi mandiri32.

Penyelenggaraan perpustakaan sekolah bukan hanya untuk mengumpulkan

dan menyimpan bahan-bahan pustaka, tetapi dengan adanya penyelenggaraan

perpustakaan sekolah diharapkan dapat membantu murid-murid dan guru.

Disamping itu, perpustakaan juga bertujuan untuk memenuhi kegiatan kurikuler

dan ekstrakurikuler, merangsang keinginan dan membangkitkan minat, serta

kebiasaan membaca guna memperkaya ilmu pengetahuan dan membantu

mengembangkan bakat. Perpustakaan sekolah dinegara berkembang memiliki

31 Ibid 7832 Ibid. Hal. 9

Page 12: 13eprints.unisnu.ac.id/1432/2/BAB II.pdf · menjelaskan perpustakaan sebagai sebuah ruang, ... “Perpustakaan sekolah adalah hal utama untuk memenuhi tujuan pembelajaran dan tujuan

26

berbagai tujuan, yaitu menggalakkan keberaksaraan, mendukung kurikulum,

pendidikan secara umum dan pengembangan minat baca33.

Dari berbagai pendapat diatas ditegaskan bahwa perpustakaan memiliki

tujuan untuk menyimpan, mengelola, melestarikan dan meningkatkan kebiasaan

membaca untuk pengembangan pendidikan dan ilmu pengetahuan.

B. Kualitas Media Pembelajaran

1. Pengertian Kualitas

Menurut istilah, kata kualitas berarti mutu, yaitu tingkat baik buruknya

sesuatu34. Akan tetapi banyak pakar dan organisasi yang mencoba mendefinisikan

kualitas (mutu) berdasarkan sudut pandangnya masing-masing seperti yang terurai

di bawah ini:

a) Menurut Joseph Juran, kualitas adalah kesesuaian untuk penggunaan

(fitness for use), ini berarti bahwa suatu produk atau jasa hendaklah sesuai

dengan apa yang diperlukan atau diharapkan oleh pengguna.

b) Menurut Edward Deming, suatu tingkat yang dapat diprediksi dari

keseragaman dan kebergantungan pada biaya rendah dan sesuai dengan

pasar35.

c) Welch Jr mengatakan bahwa kualitas adalah jaminan kesetiaan pelanggan,

pertahanan terbaik melawan saingan dari luar, dan satu- satunya jalan

menuju pertumbuhan dan pendapatan yang langgeng.

33 Dewi, Hanifah Dwi Ratna, Coursepack on School/Teacher Librarieanship, (Yogyakarta: UINSunan Kalijogo, 2006), hal. 1512 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,2002), 60335 Uhar Suharsaputra, Administrasi Pendidikan, (Bandung: Refika Aditama, 2010), 226-227

Page 13: 13eprints.unisnu.ac.id/1432/2/BAB II.pdf · menjelaskan perpustakaan sebagai sebuah ruang, ... “Perpustakaan sekolah adalah hal utama untuk memenuhi tujuan pembelajaran dan tujuan

27

d) Menurut ISO 2000, kualitas adalah totalitas kerakteristik suatu produk

(barang dan jasa) yang menunjang kemampuannya untuk memuaskan

kebutuhan yang dispesifikan atau ditetapkan.

e) Menurut Soewarso Hardjosudarmo, bahwa yang dimaksud kualitas adalah

penilaian subyektif daripada “costumer” penentuan ini ditentukan oleh

persepsi “costumer” terhadap produk dan jasa.

Dari beberapa pendapat tokoh di atas, terdapat beberapa kesamaan yaitu

dalam elemen-elemen sebagai berikut:

1. Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.

2. Kualitas menyangkut produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan.

3. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya apa yang

dianggap kualitas saat ini, mungkin dianggap kurang berkualitas pada

masa mendatang).

Akan tetapi Menurut Permadi, mutu jasa pendidikan bersifat relative

(sesuai dengan kebutuhan pelanggan), dan bukan bersifat absolute. Dengan kata

lain, mutu pendidikan akan baik dan memuaskan jika sesuai atau melebihi

kebutuhan para pelanggan yang bersangkutan. Dalam pendidikan, yang dimaksud

dengan pelanggan atau klien (client) dibagi menjadi dua, yakni pelanggan internal

dan pelanggan eksternal.

a. Pelanggan internal (internal custeomer) adalah orang-orang yang berada

dalam organisasi sekolah, yaitu guru, staf tata usaha, pesuruh (office boys)

cleaning service, pelayan teknis dan komponen lainnya.

Page 14: 13eprints.unisnu.ac.id/1432/2/BAB II.pdf · menjelaskan perpustakaan sebagai sebuah ruang, ... “Perpustakaan sekolah adalah hal utama untuk memenuhi tujuan pembelajaran dan tujuan

28

b. Pelanggan eksternal (eksternal costumer) adalah orang-orang yang berada

di luar organisasi sekolah yang memperoleh layanan dari sekolah.

Pelayanan eksternal dibagi menjadi dua macam, yakni:

1) Pelanggan primer (primary costumer) adalah pelanggan utama, yakni

orang-orang yang langsung bersentuhan dengan jasa-jasa pendidikan yang

diberikan oleh sekolah, seperti peserta didik.

2) Pelanggan sekunder (secondary costumer) adalah pihak-pihak lain yang

secara tidak langsung terimbas dari layanan pendidikan yang diberikan

oleh sekolah, yaitu orang tua siswa, masyarakat, pemerintah dan dunia

usaha dan industri sebagai pengguna tenaga kerja36.

2. Indikator kualitas

Seperti jelaskan di atas, bahwa para pakar telah mendefinisikan kualitas

secara beragam menurut pendapatnya masing-masing, begitu juga dengan

indikator kualitas. David A Gavin mengemukakan delapan dimensi atau ketegori

kritis dari kualitas, yaitu:

a) Performance (kinerja). Karakteristik kenerja utama produk.

b) Feature (profil). Aspek sekunder dari kinerja, atau kinerja tambahan dari

suatu produk.

c) Reliability (dapat dipercaya). Kemungkinan produk malfungsi atau tidak

berfungsi dengan baik, dengan konteks ini produk atau jasa dapat

dipercaya dalam menjalankan fungsinya.

36Nanang Hanafiah Dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, (Bandung: RafiaAditama, 2009), 81-83

Page 15: 13eprints.unisnu.ac.id/1432/2/BAB II.pdf · menjelaskan perpustakaan sebagai sebuah ruang, ... “Perpustakaan sekolah adalah hal utama untuk memenuhi tujuan pembelajaran dan tujuan

29

d) Conformance (kesesuaian). Kesesuaian atau cocok dengan keinginan atau

kebutuhan konsumen.

e) Durability (daya tahan). Daya tahan produk atau masa hidup produk, baik

secara ekonomis maupun teknis.

f) Serviceability (kepelayanan). Kecepatan, kesopanan, kompetensi, mudah

diperbaiki.

g) Aesthetics (keindahan). Keindahan produk dalam desain, rasa, suara atau

bau dari produk, dan ini bersifat subyektif.

h) Perceived quality (kualitas yang dipersepsi). Kualitas dalalm pandangan

pelangan atau konsumen37.

Menurut Nanang Hanifah dan Cucu Suhana dalam bukunya konsep

strategi pembelajaran, bahwa indikator dalam suatu pendidikan adalah mencakup

input, proses dan output pendidikan. Input pendidikan adalah segala sesuatu yang

harus tersedia karena dibutuhkan untuk berlangsungnya proses. Sesuatu yang

dimaksud berupa sumber daya dan perangkat lunak serta harapan-harapan sebagai

pemandu bagi berlangsungnya proses. Seperti terurai berikut ini:

1) Input sumber daya, meliputi sumber daya manusia (kepala sekolah, guru

termasuk guru BP, karyawan, siswa) dan sumber daya lainnya (peralatan,

perlengkapan, uang dan bahan).

2) Input perangkat lunak, meliputi struktur organisasi sekolah, peraturan

perundang-undagan, deskripsi tugas, rencana dan program.

37 Uhar Suharsaputra, Administrasi Pendidikan., 228

Page 16: 13eprints.unisnu.ac.id/1432/2/BAB II.pdf · menjelaskan perpustakaan sebagai sebuah ruang, ... “Perpustakaan sekolah adalah hal utama untuk memenuhi tujuan pembelajaran dan tujuan

30

3) Input harapan-harapan, berupa visi, misi, tujuan, dan sasaran-saran yang

ingin dicapai oleh sekolah.

Kesiapan input sangat diperlukan agar proses dapat berlangsung dengan

baik. Oleh karena itu tinggi rendahnya suatu input dapat diukur dari tingkat

kesiapan. Proses dapat dikatakan bermutu tinggi jika pengkoordinasian dan

penyerasian serta pemaduan input sekolah (guru, siswa, kurikulum, uang dan

peralatan) dilakukan secara harmonis sehingga mampu menciptakan situasi

pembelajaran yang menyenangkan (enjoyable learning), mampu mendorong

motivasi dan minat belajar dan benar-benar mampu memberdayakan peserta

didik.

Evaluasi pun harus menjadi proses yang berkelanjutan dan tidak boleh

ditinggal sampai akhir studi. Hasilnya harus dibicarakan dengan murid dengan

tujuan untuk melengkapi hasil evaluasi. Sifat melibatkan seluruh elemen akan

sangat membantu dalam membangun kecakapan analitis para pelajar. Kualitas

dalam kontek pendidikan adalah mengacu pada prestasi yang dicapai oleh anak

didik atau sekolah pada setiap kurun waktu tertentu. Prestasi yang dicapai atau

hasil pendidikan (student achievement) dapat berupa hasil tes kemampuan

akademis, (misalnya ulangan umum, UAS, EBTA dan UNAS). Dapat pula

prestasi dibidang lain, seperti prestasi disuatu cabang olahraga, seni atau

ketrampilan tanbahan tertentu38.

Sedangkan menurut PP No. 19 tahun 2005 disebutkan bahwa pendidikan

di Indonesia mengunakan delapan standar yang menjadi acuan dalam membangun

38 Nanang Hanifah Dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran..., 83-86

Page 17: 13eprints.unisnu.ac.id/1432/2/BAB II.pdf · menjelaskan perpustakaan sebagai sebuah ruang, ... “Perpustakaan sekolah adalah hal utama untuk memenuhi tujuan pembelajaran dan tujuan

31

dan meningkatkan kualitas pendidikan. Standar Nasional Pendidikan merupakan

kriteria minimal setelah sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara

Kesatuan Republik Indonesia, adapun delapan standar yang menjadi kriteria

minimal tersebut yaiut:

a. Standar isi,

b. Standar proses,

c. Standar kompetensi lulusan,

d. Standar pendidik dan tenaga kependidikan,

e. Standar sarana prasarana,

f. Standar pengelolaan,

g. Standar pembiayaan,

h. Standar penilaian pendidikan.

Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin kualitas pendidikan

nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak

serta peradaban bangsa yang bermartabat (PP 19/2005 Pasal 4)39.

3. Prinsip-prinsip Kualitas

Pinsip kualitas adalah sejumlah asumsi yang dinilai dan diyakini memiliki

kekuatan untuk mewujudkan mutu. Akan hal ini, beberapa ahli dan organisasi

mencoba merumuskan prinsip-prinsip yang paling tepat untuk mewujudkan

kualitas dalam organisasi atau kelembagaan.

Menurut Deming ada empat belas prinsip kualitas yang harus dilakukan jika

menghendaki tercapainya suatu kualitas, yaitu:

39 Uhar Suharsaputra, Administrasi Pendidikan..., 232-233

Page 18: 13eprints.unisnu.ac.id/1432/2/BAB II.pdf · menjelaskan perpustakaan sebagai sebuah ruang, ... “Perpustakaan sekolah adalah hal utama untuk memenuhi tujuan pembelajaran dan tujuan

32

a) Menciptakan konsistensi tujuan untuk pengembangan produk dan jasa

dengan adanya tujuan suasana bisnis yang kompetentif.

b) Adopsi filosofi baru.

c) Menghentikan ketergantungan pada adanya dengan upaya pencapaian

kualitas.

d) Menghentikan anggapan bahwa penghargaan dalam bisnis adalah terletak

pada harga.

e) Peningkatan sistem produksi dan layanan secara terus menerus guna

peningkatan kualitas dan produktivitas.

f) Pelatihan dalam pekerjaan.

g) Kepemimpinan kelembagaan.

h) Menghilangkan rasa takut

i) Menghilangkan penghalang antar departemen.

j) Mengurangi slogan peringatan-peringatan dan terget, dan menganti dengan

pemantapan metode-metode yang dapat meningkatkan kualitas kerja.

k) Kurangi standar kerja yang menentukan kuota berdasarkan jumlah.

l) Hilangkan penghambat yang dapat menghilangkan hak asasi manusia

untuk merasa bangga terhadap kecakapan kerjanya.

m) Lembagakan suatu program pendidikan dan peningkatan diri yang penuh

semangat.

n) Setiap orang dalam perusahaan bekerja sama dalam mendukung proses

transformasi.

Page 19: 13eprints.unisnu.ac.id/1432/2/BAB II.pdf · menjelaskan perpustakaan sebagai sebuah ruang, ... “Perpustakaan sekolah adalah hal utama untuk memenuhi tujuan pembelajaran dan tujuan

33

Josep Juran berpendapat bahwa ada 10 prisip dalam suatu kualitas, yaitu:

1) Build awarenes of opportunites to improve (membangun kepedulian untuk

perbaikan atau peningkatan).

2) Set goals for improvement (menentukan tujuan-tujuan untuk peningkatan).

3) Organizw to reach goals (mengorganisasi untuk pencapaian tujuan).

4) Provide training (menyelengarakan pelatihan).

5) Carry out projects to solve problems (mendorong pembangunan

pemecahan masalah)

6) Report progress (melaporkan perkembangan)

7) Give recognition (memberikan pengakuan)

8) Communicate result (mengkonsumsikan hasil-hasilnya)

9) Keep score

10) Maintain momentum by making improvement part of the regular systems

and processes of the company (menjaga momentum dengan membuat

peningkatan tahunan sebagai bagian dari sistem dan proses regular

perusahaan).

Sedangkan menurut philip crosby, ada empat prinsip kualitas, yaitu:

a. Kesesuaian dengan tuntutan

b. Pencegahan terhadap mutu rendah dengan pengawasan, bukan penilaian

atau koreksi.

c. Standar performa adalah tidak ada kesalahan, bukan “hal itu hamper

mendekati”

d. Pengukuran kualitas

Page 20: 13eprints.unisnu.ac.id/1432/2/BAB II.pdf · menjelaskan perpustakaan sebagai sebuah ruang, ... “Perpustakaan sekolah adalah hal utama untuk memenuhi tujuan pembelajaran dan tujuan

34

Akan tetapi menurut versi ISO,terdapat delapan prisip kualitas yaitu:

1) Costumer focused organisation (orientasi pelanggan).

2) Leadership (kepemimpinan),

3) Involvement of people (keterlibatan orang-orang),

4) Process aproach (pendekatan proses),

5) System aproach to management (penggunaan pendekatan sistem pada

manajemen),

6) Continual improvement (perbaikan secara berkelanjutan),

7) Factual Aproach to decision making (pendekatan faktual dalam

pembuatan keputusan).

8) Matually beneficial supplier relationship (hubungan yang saling

menguntungkan dengan supplier)40.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas

Kualitas yang dicapai oleh siswa atau suatu pendidikan dipengaruhi oleh

faktor-faktor yang datang dari dalam maupun dari luar, faktor-faktor tersebut

antara lain:

a) Sumber daya; sekolah harus mempunyai fleksibilitas dalam mengatur

semua sumberdaya sesuai dengan kebutuhan setempat. Selain pembiayaan

operasional atau administrasi, pengelelolaan keuangan harus ditujukan

untuk:

40 Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan, (Bandung: Alfabeta,2009), 296-302

Page 21: 13eprints.unisnu.ac.id/1432/2/BAB II.pdf · menjelaskan perpustakaan sebagai sebuah ruang, ... “Perpustakaan sekolah adalah hal utama untuk memenuhi tujuan pembelajaran dan tujuan

35

1. Memperkuat sekolah dalam menentukan dan mengisolasikan dana

sesuai dengan skala prioritas yang telah ditetapkan untuk proses

peningkatan kualitas.

2. Pemisahan antara biaya yang bersifat akademis dari proses

pengadaannya.

3. Pengurangan kebutuhan birokrasi pusat.

b) Pertanggung jawaban (accuantability); sekolah dituntut memiliki

akuntabilitas baik kepada masyarakat maupun pemerintah. Hal ini

merupakan perpaduan antara komitmen terhadap standar keberhasilan dan

harapan atau tuntutan orang tua atau masyarakat. Pertanggung jawaban ini

bertujuan untuk meyakinkan bahwa dana masyarakat digunakan sesuai

dengan kebijakan yang telah ditentukan dalam rangka meningkatkan

kualitas pendidikan dan jika mungkin untuk menyajikan informasi

mengenai apa yang sudah dikerjakan. Untuk itu setiap sekolah harus

memberikan laporan pertanggung jawaban dan mengomunikasikannya

dengan orang tua atau masyarakat dan pemerintah, dan melaksanakan kaji

ulang secara komprehensif terhadap pelaksanaan program prioritas sekolah

dalam proses peningkatan kualitas pendidikan.

c) Kurikulum; berdasarkan standar kurikulum yang telah ditentukan secara

nasional, sekolah bertanggung jawab untuk mengembangkan kurikulum

baik dari standar materi (content) dan proses penyampaiannya. Melalui

penjelasan bahwa materi tersebut ada manfaat dan relevansinya terhadap

siswa, sekolah harus menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan

Page 22: 13eprints.unisnu.ac.id/1432/2/BAB II.pdf · menjelaskan perpustakaan sebagai sebuah ruang, ... “Perpustakaan sekolah adalah hal utama untuk memenuhi tujuan pembelajaran dan tujuan

36

melibatkan semua indra dan lapisan otak serta menciptakan tantangan agar

siswa tumbuh dan berkembang secara intelektual dengan menguasai ilmu

pengetahuan, ketrampilan, memiliki sikap arif dan bijaksana, karakter dan

memiliki kematangan emosional. Ada tiga yang harus diperhatikan dalam

hal ini yaitu:

1. Pengembangan kurikulum tersebut harus memenuhi kebutuhan siswa.

2. Bagaimana mengembangkan ketrampilan pengelolaan untuk

menyajikan kurikulum tersebut kepada siswa sedapat mungkin secara

efektif dan efisien dengan memperhatikan sumber daya yang ada.

3. Mengembangkan berbagai pendekatan yang mampu mengatur

perubahan sebagai fenomena alamiah di sekolah.

c. Personil sekolah; sekolah bertanggung jawab dan terlibat dalam proses

perekrutan (dalam arti menentukan jenis guru yang diperlukan) dan

pembinaan struktural staf sekolah (kepala sekolah, wakil kepala sekolah,

guru dan staf lainnya). Sementara itu pembinaan profesional dalam rangka

pembangunan kapasitas atau kemampuan kepala sekolah dan pembinaan

ketrampilan guru dalam pengimplementasian kurikulum termasuk staf

kependidikan lainnya dilakukan secara terus menerus atas inisiatif sekolah.

Untuk itu birokrasi diluar sekolah berperan untuk menyediakan wadah dan

instrumen pendukung. Dalam konteks ini pengembangan profesional harus

menunjang peningkatan mutu dan penghargaan terhadap prestasi perlu

dikembangkan41.

41 Ibid., 306-307

Page 23: 13eprints.unisnu.ac.id/1432/2/BAB II.pdf · menjelaskan perpustakaan sebagai sebuah ruang, ... “Perpustakaan sekolah adalah hal utama untuk memenuhi tujuan pembelajaran dan tujuan

37

C. Prestasi Belajar Siswa

1. Pengertian Prestasi

Dalam pengertian yang umum atau lebih popular, belajar adalah

mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Pengetahuan tersebut diperoleh dari

seseorang yang lebih tahu atau sekarang ini dikenal dengan guru, dalam belajar

pengetahuan tersebut dikumpulkan sedikit demi sedikit hingga akhirnya menjadi

banyak. Orang yang banyak pengetahuannya diidentifikasi sebagai orang yang

banyak belajar, sementara orang yang sedikit pengetahuannya diidentifikasi

sebagai orang yang sedikit belajar, dan orang yang tidak berpengetahuan

dipandang sebagai orang yang tidak belajar.

Adapun tujuan inti dalam proses belajar mengajar adalah untuk

mengetahui sejauh mana kemajuan peserta didik. Oleh karena itu, evaluasi sangat

penting. Evaluasi dapat diartikan “penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa

mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program”42. Jadi fungsi dari

evaluasi adalah agar guru dapat mengetahui sampai sejauh mana kemampuan para

siswa dan siswi dalam menerima ilmu pengetahuan yang disampaikan oleh guru.

Dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah, proses kegiatan belajar dan

mengajar merupakan suatu kegiatan yang paling pokok, karena berhasil tidaknya

pencapaian tujuan pendidikan tergantung pada proses belajar mengajar yang

dialami oleh siswa. Oleh karena itu, prestasi erat kaitannya dengan belajar.

Pada dasarnya belajar merupakan proses yang mengakibatkan perubahan-

perubahan. Proses tersebut dilakukan baik secara formal maupun informal. Secara

42 Muhibbin Syam, Pisikologi Pendidikan dengan Pendekataan Baru, (Bandung: PT RemajaRosdakarya, 2010), Cet 15, h. 139

Page 24: 13eprints.unisnu.ac.id/1432/2/BAB II.pdf · menjelaskan perpustakaan sebagai sebuah ruang, ... “Perpustakaan sekolah adalah hal utama untuk memenuhi tujuan pembelajaran dan tujuan

38

formal, berarti seseorang melalui tahapan belajar pada suatu lembaga tertentu

yang secara resmi dikelola oleh manusia tertentu dan mengikuti suatu model

pembelajaran tertentu pula.

Menurut S. Nasution prestasi belajar adalah suatu perubahan individu yang

belajar, perubahan tidak hanya mengenai pengetahuan juga membentuk

kecakapan, kebiasaan diri pribadi individu yang belajar43.

Dari beberapa pengertian diatas dapatlah disimpulkan bahwa prestasi belajar

adalah suatu hasil yang diperoleh setelah proses belajar berlangsung, yaitu dengan

cara penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dibuktikan dalam tes belajar

dan hasil akhirnya dalam bentuk nilai.

Adapun pengertian belajar adalah yang berproses dan merupakan unsur

yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang

pendidikan. sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata

mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk

informasi atau materi pelajaran. Menurut beberapa ahli mendefinisikan belajar

ialah:

Alisuf Sabri mengemukakan bahwa, belajar adalah “Proses perubahan

tingkah laku sebagai akibat pengalaman atau latihan”44.

M. Dalyono, berpendapat belajar adalah “perubahan-perubahan lahir dan

batin, tidak hanya perubahan-perubahan yang tidak dapat diamati, perubahan yang

positif, yaitu perubahan yang menuju ke arah kemajuan atau kearah perbaikan45.”

43 S. Nasution, Didaktik Dasar-dasar Mengajar, (Bandung: Jemmars, 1995), h. 25.44 M. Alisuf Sabri, Pisikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996), Cet II, h. 55

Page 25: 13eprints.unisnu.ac.id/1432/2/BAB II.pdf · menjelaskan perpustakaan sebagai sebuah ruang, ... “Perpustakaan sekolah adalah hal utama untuk memenuhi tujuan pembelajaran dan tujuan

39

Menurut Syaiful Bahri Djamarah belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman

individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kongnitif,

afektif, dan pisikomotorik46.

Menurut Ngalimi Purwanto belajar merupakan suatu perubahan dalam

tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang

lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih

buruk47.

Menurut Chalidjah Hasan belajar ialah suatu aktivitas mental/psikis yang

berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan yang menghasilkan

perubahan dalam pengetahuan, sikap dan keterampilan48.

Sedangkan menurut Zikri Neni Iska belajar adalah proses perubahan dari belum

mampu menjadi sudah mampu, terjadi dalam jangka waktu tertentu49.

Jadi dapat disimpulkan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baik secara

keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri maupun dalam interaksi dengan

lingkungan.

2. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi

antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam diri (factor internal)

45 M. Dalyono, Pisikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), Cet IV, h. 210.46 Syaiful Bahri Djamarah, Pisikologi Belajar, edisi II, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h.1347 Ngalimi Purwanto, Pisikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), Cet 23, h. 8548 Chalidjah Hasan, Pisikologi Pendidikan, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1994), Cet 1, h. 84.49 Zikri Neni Iska, Pisikologi:Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan, (Jakarta: KiziBrother’s, 2008), Cet II, h. 82

Page 26: 13eprints.unisnu.ac.id/1432/2/BAB II.pdf · menjelaskan perpustakaan sebagai sebuah ruang, ... “Perpustakaan sekolah adalah hal utama untuk memenuhi tujuan pembelajaran dan tujuan

40

maupun dari luar individu (faktor eksternal). Pengenalan terhadap faktor-faktor

yang mempengaruhi prestasi belajar penting sekali artinya dalam rangka

membantu murid dalam mencapai prestasi belajar yang sebaik-baiknya.

Prestasi belajar merupakan suatu hasil dari proses belajar mengajar,

dimana didalamnya terdapat beberapa faktor yang saling mempengaruhi.

selajutnya tinggi rendahnya, besar kecilnya prestasi belajar dipengaruhi oleh

faktor-faktor tersebut.

Faktor yang mempengaruhi belajar menurut H.M.Alisuf Sabri mengatakan

“bahwa ada berbagai faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yang secara

garis besar dibagi menjadi dua, yaitu faktor internal dan eksternal”.

a. Faktor Internal Siswa (yang berasal dari dalam diri)

1) Faktor fisikologis siswa, seperti kondisi kesehatan dan kebugaran fisik,

serta kondisi panca indranya terutama penglihatan dan pendengaran.

2) Faktor psikologis siswa, seperti minat, bakat, intelegensi, motivasi, dan

kemampuan-kemapuan kognitif seperti kemampuan kemampuan

kognitif seperti kemampuan pengetahuan (bahan apersepasi) yang

dimiliki siswa.

b. Faktor Eksternal Siswa (yang berasal dari luar diri)

Faktor lingkungan siswa, Faktor ini terbagi dua, yaitu pertama factor

lingkungan alam atau non sosial seperti keadaan suhu, kelembaban udara,

waktu, letak sekolah, dan sebagainya. kedua faktor lingkungan sosial

seperti, manusia dan budayanya50.

50 M. Alisuf Sabri, Pisikologi Pendidikan, h. 59-60

Page 27: 13eprints.unisnu.ac.id/1432/2/BAB II.pdf · menjelaskan perpustakaan sebagai sebuah ruang, ... “Perpustakaan sekolah adalah hal utama untuk memenuhi tujuan pembelajaran dan tujuan

41

Untuk melengkapi rumusan di atas tentang faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi prestasi belajar siswa, disini penulis mengutip rumusan dari

Sumandi Suryabrata dalam bukunya “Psikologi Pendidikan”, dan Muhibbin Syam

dalam bukunya “Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru”.

1. Faktor Internal (yang berasal dari dalam diri siswa) Faktor internal adalah

faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar mencakup faktor

fisikologis dan psikologis.

a. Faktor fisikologis yang terdiri dari kondisi jasmani pada umumnya

terutama fungsi-fungsi panca indra.

1) Jasmani pada umumnya ini dapat dikatakan melatar belakangi

aktifitas belajar; keadaan jasmani yang segar akan lain

pengaruhnya dengan keadaan jasmani yang kurang segar. Jika

fisiknya tidak sehat maka belajarnyapun akan terganggu karena

tidak konsentrasi.

2) Panca indra adalah bagian-bagian tubuh yang berfungsi untuk

menerima rangsangan sesuai dengan modalitas masing-masing.

Jika panca indranya terdapat kekurangan maka itu akan

mempengaruhi dirinya dalam belajar karena akan mengalami

kesulitan51.

51 Sumandi Suryabrata, Pisikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Garafindo, 1998), Cet IX, h. 235-236

Page 28: 13eprints.unisnu.ac.id/1432/2/BAB II.pdf · menjelaskan perpustakaan sebagai sebuah ruang, ... “Perpustakaan sekolah adalah hal utama untuk memenuhi tujuan pembelajaran dan tujuan

42

b. Faktor psikologis menurut muhibbin syam, yang terdiri dari

kecerdasan siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa, dan motivasi

siswa.

1) Kecerdasan atau intelegensi adalah suatu kemampuan mental yang

melibatkan proses berfikir secara rasional, oleh karena itu

kecerdasan tidak dapat di amati secara langsung melainkan harus

disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan

menifestasi dari proses berfikir rasional.

2) Sikap siswa adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa

kecendrungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang

relative tetap terhadap objek orang, barang dan sebagainya, baik

secara positif maupun negative.

3) Bakat adalah kemampuan yang spesifik yang diberikan pada

individu pada suatu kondisi yang memungkinkan tercapainya

pengetahuan, kecakapan atau keterampilan tertentu melalui suatu

latihan.

4) Minat adalah keinginan atau kegairahan yang tinggi terhadap

sesuatu, faktor ini muncul biasanya dari sesuatu yang digemari atau

disukai.

5) Motivasi adalah keadaan dalam diri individu atau organisme yang

mendorong prilaku kerah tujuan. Oleh karena itu motivasi

mempunyai dua aspek yaitu: (1) motivasi intristik ialah hal dan

keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat

Page 29: 13eprints.unisnu.ac.id/1432/2/BAB II.pdf · menjelaskan perpustakaan sebagai sebuah ruang, ... “Perpustakaan sekolah adalah hal utama untuk memenuhi tujuan pembelajaran dan tujuan

43

mendorongnya melakukan tindakan belajar , (2) motivasi ekstrinsik

ialah hal dan keadaan yang datang dari luar individu siswa yang

juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Contohnya

pujian dan hadiah52.

2. Faktor Eksternal Siswa (yang berasal dari luar diri siswa). Seperti faktor

internal siswa, faktor eksternal siswa juga terdiri atas dua macam, yakni:

faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial.

a. Lingkungan yang terdiri dari alam dan social

1) Lingkungan alam

Maksudnya adalah keadaan cuaca yang mempengaruhi minat

belajar anak misalnya pada musim hujan anak-anak malas untuk

pergi ke sekolah karena jalan menuju sekolah mereka banjir.

2) Lingkungan nonsosial

3) Muhibbin Syah merumuskan bahwa yang dimaksud factor

lingkungan non sosial terdiri dari tiga, yaitu: lingkungan sekolah,

masyarakat, dan lingkungan keluarga.

Lingkungan masyarakat dan teman-teman sepermainan disekitar tempat

tinggal siswa. kondisi gedung sekolah, dan letaknya, rumah tempat tinggal

keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar

siswa yang digunakan siswa. Menurut syam Faktor-faktor ini turut menentukan

tingkat keberhasilan belajar siswa. Lingkungan yang sangat mempengaruhi

kegiatan belajar adalah orang tua dan keluarga-keluarga siswa itu sendiri, sifat-

52 Muhibbin Syam, Pisikologi Pendidikan dengan Pendekataan Baru, h. 132-136

Page 30: 13eprints.unisnu.ac.id/1432/2/BAB II.pdf · menjelaskan perpustakaan sebagai sebuah ruang, ... “Perpustakaan sekolah adalah hal utama untuk memenuhi tujuan pembelajaran dan tujuan

44

sifat orang tua, praktek pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga dan letak

demograsi keluarga (letak rumah) semua akan memberikan dampak baik atau

buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai siswa53.

Secara singkat penulis dapat menyimpulkan bahwa factor yang

mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor diri sendiri dan faktor yang berasal

dari lingkungan.

3. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar

Prestasi belajar siswa merupakan kelanjutan dari pembahasan tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Karena keberhasilan

belajar siswa sangat tergantung pada bagaimana keadaan atau kondisi faktor-

faktor itu meliputi dirinya. Apakah faktor-faktor itu berada pada kondisi yang

positif (cukup, baik atau tepat) ataukah dalam kondisi yang negatif. Menurut

mulyana dalam upaya meningkatkan prestasi belajar, “keadaan jasmani, keadaan

sosial emosional, lingkungan, memulai pelajaran, membagi pekerjaan, control,

sikap optimis, mengunakan waktu, cara mempelajari buku, dan mempertinggi

kecepatan membaca peserta didik”54.

Kondisi faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yang baik,

diperlukan jasmani yang sehat, dalam keadaan jasmani yang sehat apabila jasmani

dalam keadaan sakit, kurang gizi, kurang istirahat maka tidak dapat belajar dengan

efektif. Keadaan sosial emosional, peserta didik yang mengalami kegoncangan

emosi yang kuat, atau mendapat tekanan jiwa, demikian pula anak yang tidak

53 Muhibbin Syam, Pisikologi Pendidikan dengan Pendekataan Baru, h. 135.54 Mulyasa, Implemntasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK, (Bandung: PT RemajaRosdakarya, 2006), Cet IV, h. 195

Page 31: 13eprints.unisnu.ac.id/1432/2/BAB II.pdf · menjelaskan perpustakaan sebagai sebuah ruang, ... “Perpustakaan sekolah adalah hal utama untuk memenuhi tujuan pembelajaran dan tujuan

45

disuka temannya tidak dapat belajar secara efektif, karena kondisi ini sangat

mempengaruhi konsentrasi pikiran, kemauan dan perasaan.

Kondisi positif, baik faktor internal, eksternal maupun faktor pendekatan

belajar maka seorang siswa dapat dipastikan akan memperoleh keberhasilan

dalam belajarnya dan menjadi siswa yang berprestasi tinggi. Sebaliknya jika

faktor-faktor tersebut dalam kondisi yang negatif didapati oleh siswa maka dapat

dipastikan siswa tersebut akan menemui banyak masalah dalam belajarnya dan

tidak akan memperoleh keberhasilan yang baik dalam belajarnya.

Kondisi dimana faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa

dalam kondisi negatif sehingga menyebabkan siswa tersebut mengalami

kegagalan dalam belajar disebut kesulitan belajar. Kesulitan belajar bukan berarti

bermasalahnya seluruh faktor yang mempengaruhi belajar pada siswa, tetapi bisa

jadi yang bermasalah hanya satu atau beberapa faktor saja, misalnya anak yang

memiliki intelegensi yang tinggi bisa menjadi anak yang tidak berprestasi

dibidang akademiknya jika lingkungannya tidak mendukung.

Fenomena kesulitan belajar siswa biasanya nampak jelas dari menurunnya

kinerja akademik atau prestasi belajarnya, namun kesulitan belajar juga dapat

dibuktikan dengan munculnya kelainan prilaku siswa seperti berteriak-teriak

didalam kelas, mengusik teman, sering tidak masuk sekolah55.

Banyak langkah-langkah yang dapat ditempuh guru, antara lain agar kesulitan

belajar siswa dapat ditanggulangi maka seorang pendidik atau orang tua perlu

melakukan beberapa hal yang baik dan menggembirakan antara lain:

55 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, h . 170.

Page 32: 13eprints.unisnu.ac.id/1432/2/BAB II.pdf · menjelaskan perpustakaan sebagai sebuah ruang, ... “Perpustakaan sekolah adalah hal utama untuk memenuhi tujuan pembelajaran dan tujuan

46

a. Kasih sayang yang ikhlas.

b. Perhatian dan pengertian yang besar.

c. Bimbingan arahan yang kontinyu.

d. Bijaksana dalam menghadapi kesukaran belajar.

Berdasarkan uraian diatas, penulis berkesimpulan bahwa hal yang

mendorong prestasi belajar itu dipengaruhi oleh faktor-faktor yang datang dari

dalam dirinya sendiri. dan faktor dari luar diri sendiri. kedua faktor tersebut akan

selalu berinteraksi, sehingga secara langsung ataupun tidak langsung akan

mempengaruhi prestasi belajarnya.

D. Penelitian Terkait

Untuk memperkuat latar belakang dan landasan teori yang telah

dipaparkan sebelumnya, maka terdapat penelitian yang relevan sebagai berikut:

1. Enny Nurbiyanti (2008) Pengaruh Fasilitas Perpustakaan dan Kinerja

Pustakawan terhadap Minat Baca Siswa SMK Negeri 2 Blora.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa kualitas fasilitas perpustakaan

mempunyai pengaruh lebih besar terhadap minat baca siswa. Hasil uji

parsial nilai variabel kualitas fasilitas perpustakaan 4,091 dengan sig.

0,000 ~ 0,05.

Variabel bebas Penelitian terdahulu: fasilitas perpustakaan dan kinerja

pustakawan. Penelitian ini: kualitas fasilitas perpustakaan dan kualitas

media pembelajaran. Sama-sama menggunakan regresi linier berganda

dan teknik pengambilan sampel dengan proportional random

sampling.

Page 33: 13eprints.unisnu.ac.id/1432/2/BAB II.pdf · menjelaskan perpustakaan sebagai sebuah ruang, ... “Perpustakaan sekolah adalah hal utama untuk memenuhi tujuan pembelajaran dan tujuan

47

2. Pri Utami, Bakhtaruddin (2012), Peranan Perpustakaan Sekolah dalam

Meningkatkan Minat Baca SDIT IQRA’ Kota Solok. Penelitian ini

termasuk penelitian kualitatif menyimpulkan bahwa kendala yang ada

di sekolah tersebut antaranya terbatasnya koleksi perpustakaan, tenaga

profesional yang belum tetap, dan ruang perpustakan yang jauh dari

gambaran dari perpustakaan yang ideal. Jenis penelitian, Penelitian

terdahulu termasuk penelitian kualitatif. Penelitian ini termasuk

penelitian kuantititif. Sama-sama terbatasnya koleksi/buku di

perpustakaan, tenaga profesional, dan ruangan yang masih jauh dari

gambaran perpustakaan yang ideal.

3. Warsito Adi Nugroho (2011), Pengaruh Fasilitas Perpustakaan dan

Kinerja Pustakawan terhadap Minat Baca Siswa SMA Negeri 2 Pati.

Hasil penelitian ini menunjukan terdapat pengaruh yang signifikan

mengenai kualitas fasilitas perpustakaan, kinerja pustakawan terhadap

minat baca siswa SMA Negeri 2 Pati. Minat membaca mempunyai

tingkat signifikansi dan korelasi yang kuat dan variabel fasilitas

memiliki pengaruh lebih besar terhadap minat baca dengan perhitungan

sebesar 57,2%. Variabel bebas Penelitian terdahulu: fasilitas

perpustakaan dan kinerja pustakawan. Penelitian ini: kualitas fasilitas

perpustakaan dan kualitas media pembelajaran. Hasil regresi Penelitian

terdahulu: variabel fasilitas perpustakaan yang memiliki pengaruh lebih

besar yaitu 57,2%. Penelitian ini: variabel pelayanan memiliki pengaruh

lebih besar 28,73%.

Page 34: 13eprints.unisnu.ac.id/1432/2/BAB II.pdf · menjelaskan perpustakaan sebagai sebuah ruang, ... “Perpustakaan sekolah adalah hal utama untuk memenuhi tujuan pembelajaran dan tujuan

48

4. Rudi Irianto (2017), Pengaruh Fasilitas Perpustakaan dan Kinerja

Pustakawan terhadap Minat Baca Siswa SMK N 9 Semarang 20

14/2017. Hasil penelitian menunjukan di peroleh uji Fhitung 188,745

dengan probabilitas sebesar 0,000<0,05. Besarnya pengaruh secara

simultan antara kualitas fasilitas perpustakaan dan kinerja pustakawan

terhadap minat baca yaitu 58% yang menunjukan bahwa kualitas

fasilitas perpustakaan dan kinerja pustakawan berpengaruh secara

simultan terhadap minat baca siswa SMK Negeri 9 Semarang. Variabel

bebas Penelitian terdahulu: fasilitas perpustakaan dan kinerja

pustakawan. Penelitian ini: kualitas fasilitas perpustakaan dan kualitas

media pembelajaran. Sama-sama menggunakan regresi linier berganda.

Besarnya pengaruh simultan Penelitian terdahulu: 58%. Penelitian ini

55,1%.

E. Kerangka Berfikir

Pendidikan dapat berlangsung di sekolah dan diluar sekolah. Pada

umumnya lembaga sekolah adalah tempat yang memungkinkan seseorang untuk

meningkatkan pengetahuan melalui proses belajar mengajar. Dalam proses

belajar, siswa tidak harus selalu bergantung pada guru, tetapi harus berusaha

mencari sendiri pengetahuan yang lebih luas diantaranya dengan cara banyak

membaca buku.

Buku merupakan salah satu sumber untuk memperkaya pengetahuan. Di

lembaga pendidikan, koleksi buku biasanya disimpan ditempat khusus atau

dikenal dengan perpustakaan, keduanya mempunyai misi yang sama yaitu

Page 35: 13eprints.unisnu.ac.id/1432/2/BAB II.pdf · menjelaskan perpustakaan sebagai sebuah ruang, ... “Perpustakaan sekolah adalah hal utama untuk memenuhi tujuan pembelajaran dan tujuan

49

mencerdaskan kehidupan bangsa. Keberadaan perpustakaan pada suatu sekolah

menduduki posisi yang sangan penting. Kehadiran perpustakaan sangat besar

peranannya dalam usaha pelestarian budaya, pengembangan kecerdasan bangsa

dan ilmu pengetahuan.

Keberhasilan perpustakaan dalam menunjang proses belajar mengajar

siswa dapat diukur berdasarkan tinggi rendahnya kemampuan perpustakaan dalam

melaksanakan fungsinya sebagai pusat kegiatan belajar, pusat pelayanaan

informasi, penelitian dan rekreasi.

Prestasi belajar adalah hasil perubahan dari proses interaksi berbagai

macam faktor didalam aktifitas belajar yang dilakukan melalui pengukuran dan

penilaian dalam hal pengetahuan dan kecakapan serta keterampilan terhadap mata

pelajaran yang biasanya dapat diamati dan diukur dengan nilai test dan angka.

Walaupun prestasi belajar secara umum mewakili segi kognitif namun bukan

berarti hanya mentransfer pengetahuan melainkan lebih dari itu, yakni

mengandung unsur normatif didalamnya terdapat nilai sehingga siswa tidak hanya

mendapatkan kemajuan dari bidang ilmu pengetehuan saja tetapi juga kecakapan

dan keterampilan. Keberhasilan siswa dalam belajar tidak terlepas dari peran guru

dan perpustakaan sekolah.

Dengan demikian peneliti membuat sementara bahwa, untuk menghasilkan

prestasi siswa yang tinggi maka perlu kiranya memanfaatkan perpustakaan

sekolah dengan menanamkan kepada siswa sifat gemar membaca, karena dengan

membaca akan memperluas wawasan dan cakrawala berfikir siswa.

Page 36: 13eprints.unisnu.ac.id/1432/2/BAB II.pdf · menjelaskan perpustakaan sebagai sebuah ruang, ... “Perpustakaan sekolah adalah hal utama untuk memenuhi tujuan pembelajaran dan tujuan

50

F. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban sementara terhadap suatu permasalahan

sampai terbukti melalui data yang terkumpul56. Berdasarkan landasan teori dan

kerangka berfikir di atas, hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1 : Ada pengaruh kualitas fasilitas perpustakaan dan kualitas media

pembelajaran terhadap prestasi belajar fiqh siswa MTs Daru’l Hikam Kota

Cirebon.

H2 : Ada pengaruh kualitas fasilitas perpustakaan terhadap prestasi belajar fiqh

siswa MTs Daru’l Hikam Kota Cirebon.

H3 : Ada pengaruh kualitas media pembelajaran terhadap prestasi belajar fiqh

siswa MTs Daru’l Hikam Kota Cirebon.

56 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, edisi VI, (Jakarta: RinekaCipta, 2006), Cet. 13, h. 71

Page 37: 13eprints.unisnu.ac.id/1432/2/BAB II.pdf · menjelaskan perpustakaan sebagai sebuah ruang, ... “Perpustakaan sekolah adalah hal utama untuk memenuhi tujuan pembelajaran dan tujuan

51