iii gambaran umum kota jambi

23
Inventarisasi dan Identifikasi Keragamanan Etnis dan Budaya Kota Jambi Laporan Akhir 1 BAB 3 PEMERINTAH KOTA JAMBI Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2017 3.1 Sejarah Kota Jambi Jambi sebagai daerah pemukiman atau pemusatan penduduk bahkan sebagai pusat kedudukan pemerintahan telah berjalan dari masa ke masa. Sejarah Dinasti Sung menguraikan bahwa Maharaja San-fo-tsi (Swarnabhumi) bersemayam di Chan-pi. Utusan dari Chan-pi datang untuk pertama kalinya di istana Kaisar China pada tahun 853M. Utusan kedua kalinya datang pula pada tahun 871M. Informasi ini menorehkan bahwa Chan-pi (yang diidentifikasikan Prof. Selamat Mulyana sebagai Jambi) sudah muncul diberita China pada tahun – tahun tersebut. Dengan demikian Chan-pi atau Jambi sudah ada dan dikenal pada abad ke 9M. Berita China Ling Pio Lui (890-905M) juga menyebut Chan-pi (Jambi) mengirim misi dagang ke China. Silsilah Raja-raja Jambi tulisan Ngebih Suto Dilago Priayi Rajo Sari pembesar dari kerajaan Jambi yang berbangsa 12, menulis Putri Selaro Pinang Masak anak rajo turun dari Pagaruyung di rajakan di Jambi. Dari sebutan Pinang dalam bahasa Jawa (Sunda) dilapas sebagai Jambe sehingga ditenggarai banyak orang sebagai asal kata Jambi. Jadi ada perubahan bunyi dan huruf dari Jambe ke Jambi. Identifikasi ini menginformasikan kata Jambe-Jambi terbuhul pada abad ke 15 yaitu di masa Puteri Selaro Pinang Masak memerintah dikerajaan Jambi Tahun 1460-1480. Raden Syarif (yang kemudian diungkapkan kembali oleh Datuk Sulaiman Hasan) dari “Riwayat Tanjung Jabung Negeri Lamo” mencatat bahwa Puteri Selaro Pinang Masak mengilir dari Mangun Jayo ke Tanjung Jabung di pandu oleh sepasang itik besar (Angso Duo) yang mupur ditanah pilih pada tanggal 28 Mei 1401. Legenda Tanah Pilih ini berbeda versi dengan Ngebi Suto Dilago. Silsilah Raja-raja Jambi menyebut Orang Kayo Hitam (salah seorang putera dari pasangan puteri Selaro Pinang Masak dengan Ahmad Barus II/Paduko Berhalo) yang mengilir mengikuti sepasang itik besak (Angso Duo) atas saran petuah mertuanya Temenggung Merah Mato Raja Air Hitam Pauh. III GAMBARAN UMUM KOTA JAMBI Bab 3 menguraikan Kota Jambi secara histori dan karakteristik umum lainnya

Upload: others

Post on 03-Nov-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: III GAMBARAN UMUM KOTA JAMBI

Inventarisasi dan Identifikasi Keragamanan Etnis dan Budaya Kota Jambi

Laporan Akhir

1 BAB 3

PEMERINTAH KOTA JAMBI Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2017

3.1 Sejarah Kota Jambi

Jambi sebagai daerah pemukiman atau pemusatan penduduk bahkan sebagai pusat

kedudukan pemerintahan telah berjalan dari masa ke masa. Sejarah Dinasti Sung

menguraikan bahwa Maharaja San-fo-tsi (Swarnabhumi) bersemayam di Chan-pi. Utusan

dari Chan-pi datang untuk pertama kalinya di istana Kaisar China pada tahun 853M.

Utusan kedua kalinya datang pula pada tahun 871M. Informasi ini menorehkan

bahwa Chan-pi (yang diidentifikasikan Prof. Selamat Mulyana sebagai Jambi) sudah

muncul diberita China pada tahun – tahun tersebut. Dengan demikian Chan-pi atau Jambi

sudah ada dan dikenal pada abad ke 9M. Berita China Ling Pio Lui (890-905M) juga

menyebut Chan-pi (Jambi) mengirim misi dagang ke China.

Silsilah Raja-raja Jambi tulisan Ngebih Suto Dilago Priayi Rajo Sari pembesar dari

kerajaan Jambi yang berbangsa 12, menulis Putri Selaro Pinang Masak anak rajo turun

dari Pagaruyung di rajakan di Jambi. Dari sebutan Pinang dalam bahasa Jawa (Sunda)

dilapas sebagai Jambe sehingga ditenggarai banyak orang sebagai asal kata Jambi. Jadi ada

perubahan bunyi dan huruf dari Jambe ke Jambi. Identifikasi ini menginformasikan kata

Jambe-Jambi terbuhul pada abad ke 15 yaitu di masa Puteri Selaro Pinang Masak

memerintah dikerajaan Jambi Tahun 1460-1480.

Raden Syarif (yang kemudian diungkapkan kembali oleh Datuk Sulaiman Hasan)

dari “Riwayat Tanjung Jabung Negeri Lamo” mencatat bahwa Puteri Selaro Pinang Masak

mengilir dari Mangun Jayo ke Tanjung Jabung di pandu oleh sepasang itik besar (Angso

Duo) yang mupur ditanah pilih pada tanggal 28 Mei 1401. Legenda Tanah Pilih ini berbeda

versi dengan Ngebi Suto Dilago. Silsilah Raja-raja Jambi menyebut Orang Kayo Hitam

(salah seorang putera dari pasangan puteri Selaro Pinang Masak dengan Ahmad Barus

II/Paduko Berhalo) yang mengilir mengikuti sepasang itik besak (Angso Duo) atas saran

petuah mertuanya Temenggung Merah Mato Raja Air Hitam Pauh.

III GAMBARAN UMUM KOTA JAMBI

Bab 3 menguraikan Kota Jambi secara histori dan karakteristik umum lainnya

Page 2: III GAMBARAN UMUM KOTA JAMBI

Inventarisasi dan Identifikasi Keragamanan Etnis dan Budaya Kota Jambi

Laporan Akhir

2 BAB 3

PEMERINTAH KOTA JAMBI Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2017

Profesor Moh. Yamin mengidentifikasi Jambi berada disekitar Kantor Gubernur

Jambi di Telanaipura sekarang. Indikasi ini atas dasar mulai dari kawasan Mesjid Agung

Al-falah sampai ke Pematang pinggiran Danau Sipin terdapat deretan struktur batuan

bata candi yang diantaranya menunjukan sebagai komplek percandian yang cukup besar

dikawasan kampung Legok.

Tidak tertutup kemungkinan penemuan tanah pilih oleh sepasang Angso yang

mupur tersebut adalah pembukaan kembali Kota Chan-pi yang ditinggal karena kerajaan

SwarnaBhumi (San-fo-tsi) diserang oleh Singosari dalam peristiwa Pamalayu tahun

1275M dan pindah ke pedalaman Batang Hari yang kemudian dikenal sebagai

Darmasraya (Sumatera Barat). Dua Puteri Melayu/Darmasraya yaitu Dara Petak dan Dara

Jingga diboyong oleh Mahisa Anabrang ke Singosari pada tahun 1292. Ternyata di saat itu

Singosari telah runtuh oleh pemberontak dan kemudian mendapat serbuan tentara Khu

Bilaikhan. Singosari berganti menjadi Majapahit dengan Rajanya Raden Wijaya. Salah

seorang keturunan Puteri melayu itu yaitu dari pasangan Dara Jingga yaitu Adityawarman

kembali ke Darmasraya kemudian mendirikan dan menjadi Raja di Pagaruyung (1347-

1375M). Anaknya yang bernama Ananggawarman meneruskan teratah kerajaan

Pagaruyung. Keturunan Ananggawarman salah satunya adalah Puteri Selaro Pinang

Masak yang dirajakan di Jambi.

Setelah Orang Kayo Hitam dirajakan pusat kerajaan dipindahkan dari Ujung Jabung

ke Tanah Pilih Jambi disekitar awal abad ke 16. Jadilah Jambi kembali sebagai tempat

kedudukan Pemerintahan.

Pangeran Depati Anom yang naik tahta dikerajaan Jambi bergelar Sultan Agung

Abdul Jalil (1643-1665M) pernah memberikan surat izin untuk mendirikan pasar tempat

berjual beli di Muaro Sungai Asam pada seorang Belanda bernama Beschseven. Izin Sultan

tersebut tertanggal 24 Juni 1657 dimana lokasi yang diizinkan itu kemudian berpindah

dari Muaro Sungai Asam ke sekitar Muaro Sungai di bawah area WTC Batang Hari

sekarang.

Jambi sebagai pusat pemukiman dan tempat kedudukan raja terus berlangsung.

Istana yang dibangun di Bukit Tanah Pilih disebut sebagai istana tanah pilih yang terakhir

sebagai tempat Sultan Thaha Saifuddin dilahirkan dan dilantik sebagai sultan tahun 1855.

Istana Tanah Pilih ini kemudian di bumi hanguskan sendiri oleh Sultan Thaha tahun 1858

menyusul serangan balik tentara Belanda karena Sultan dan Panglimanya Raden

Page 3: III GAMBARAN UMUM KOTA JAMBI

Inventarisasi dan Identifikasi Keragamanan Etnis dan Budaya Kota Jambi

Laporan Akhir

3 BAB 3

PEMERINTAH KOTA JAMBI Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2017

Mattaher menyerang dan berhasil menenggelamkan 1 kapal perang Belanda Van Hauten

di perairan Muaro Sungai Kumpeh.

Dari puing – puing Istana Tanah Pilih oleh Belanda dikuasai dan dijadikan tempat

markas serdadu Belanda. Praktis setelah Sultan Thaha Saifuddin gugur tangga 27 April

1904 Belanda secara utuh menempatkan wilayah kerajaan Jambi sebagai bagian wilayah

kekuasaan Kolonial Hindia Belanda. Jambi kemudian berstatus Under Afdeling di bawah

Afdeling Palembang. Pada Tahun 1906 Under Afdeling Jambi ditingkatkan sebagai

Afdeling Jambi kemudian di tahun 1908 Afdeling Jambi menjadi Kerisidenan Jambi

dengan residennya O.L. Helfrich berkedudukan di Jambi. Sampai masa Kemerdekaan

pejabat Residen dari Keresidenan Jambi berkedudukan di Jambi. Setelah Republik

Indonesia di Proklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945, berdasarkan berita RI Tahun II

No. 07 hal 18 tercatat untuk sementara waktu daerah Negara Indonesia di bagi dalam 8

Provinsi yang masing – masing dikepalai oleh seorang Gubernur diantaranya Provinsi

Sumatera. Provinsi Sumatera ini kemudian pada tahun 1946 dibagi lagi dalam 3 sub

Provinsi yaitu Sub Provinsi Sumatera Utara, Sub Provinsi Sumatera Tengah dan Sub

Provinsi Sumatera Selatan. Keresidenan Jambi dengan hasil voting dimasikan ke dalam

wilayah Sub Provinsi Sumatera Tengah.

Residen Jambi yang pertama di masa Republik adalah Dr. Asyagap sebagaimana

tercantum dalam pengumuman Pemerintah tentang pengangkatan residen, Walikota di

Sumatera dengan berdasarkan pada surat ketetapan Gubernur Sumatera tertanggal 03

Oktober 1945 No. 1-X.

Pada tahun 1945 tersebut sesuai Undang-undang no.1 tahun 1945 wilayah

Indonesia terdiri dari Provinsi, Karesidenan, Kewedanaan dan Kota. Tempat kedudukan

Residen yang telah memenuhi syarat, disebut Kota tanpa terbentuk struktur

Pemerintahan Kota. Dengan demikian Kota Jambi sebagai tempat kedudukan Residen

Keresidenan Jambi belum berstatus dan memiliki pemerintahan sendiri. Kota Jambi baru

diakui berbentuk pemerintahan ditetapkan dengan ketetapan Gubernur Sumatera No.

103 tahun 1946 tertanggal 17 Mei 1946 dengan sebutan Kota Besar dan Walikota

pertamanya adalah Makalam.

Mengacu pada Undang-undang No. 10 tahun 1948 Kota Besar menjadi Kota Praja.

Kemudian berdasarkan Undang-undang No. 18 tahun 1965 menjadi Kota Madya dan

Page 4: III GAMBARAN UMUM KOTA JAMBI

Inventarisasi dan Identifikasi Keragamanan Etnis dan Budaya Kota Jambi

Laporan Akhir

4 BAB 3

PEMERINTAH KOTA JAMBI Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2017

berdasarkan Undang-undang No. 22 tahun 1999 Kota Madya berubah menjadi

Pemerintah Kota Jambi sampai sekarang.

Dengan Undang-undang No. 19 Tahun 1958 Keresidenan Jambi sebagai bagian dari

Provinsi Sumatera Tengah dikukuhkan sebagai Provinsi Jambi yang berkedudukan di

Jambi. Kota Jambi sendiri pada saat berdirinya Provinsi Jambi telah berstatus Kota Praja

dengan Walikotanya R. Soedarsono.

Tanggal penetapan Kota Jambi sebagai Kota Praja yang mempunyai Pemerintahan

sendiri sebagai Pemerintah Kota dengan ketetapan Gubernur Sumatera No. 103 Tahun

1946 tertanggal 17 Mei 1946 dipilih dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Jambi

No. 16 Tahun 1985 dan disahkan dengan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I

Jambi No. 156 Tahun 1986, tanggal 17 Mei 1946 itu sebagai Hari Jadi Pemerintah Kota

Jambi.(Drs.H.Junaidi.T.Noor.MM)

3.2 Kondisi Geografis dan Administrasi Kota Jambi

Kota Jambi sebagai pusat wilayah dan Ibukota Propinsi Jambi, secara geografis

terletak pada koordinat 0132 45 sampai dengan 0141 41 Lintang Selatan dan

10331 29 sampai dengan 10340 6 Bujur Timur. Secara administrasi wilayah kota

Jambi berbatasan langsung dengan :

• Sebelah Utara : berbatasan dengan Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro

Jambi

• Sebelah Selatan: berbatasan dengan Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro

Jambi

• Sebelah Barat : berbatasan dengan Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten

Muaro Jambi

• Sebelah Timur : berbatasan dengan Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro

Jambi.

Luas keseluruhan wilayah Kota Jambi 20.538 hektar terdiri dari 8 kecamatan dan 55

kelurahan. Untuk lebih jelasnya mengenai orientasi wilayah Kota Jambi dan batas

administrasinya dapat dilihat pada Tabel III.1.1 dan Gambar III.1.1 berikut ini.

Page 5: III GAMBARAN UMUM KOTA JAMBI

Inventarisasi dan Identifikasi Keragamanan Etnis dan Budaya Kota Jambi

Laporan Akhir

5 BAB 3

PEMERINTAH KOTA JAMBI Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2017

Tabel III.1.1 Luas Wilayah Administrasi Kota Jambi

NO KECAMATAN LUAS WILAYAH

( Km² ) 1. Telanai Pura 22,51 2. Jambi Selatan 11,41 3. Jambi Timur 15,74 4. Pasar Jambi 4,02 5. Pelayangan 15,29 6. Danau Teluk 15,70 7. Kota Baru 36,11 8. Jelutung 7,92 9. Alam Barajo 41,76

10. Danau Sipin 7,88 11. Paal Merah 27,13

Kota Jambi 205,47 Sumber : Permendagri No. 56 Tahun 2015.

3.3 Kondisi Fisik Dasar Kota Jambi

3.3.1 Iklim dan Curah Hujan

Pada umumnya wilayah Kota Jambi dan sekitarnya ber iklim tropis dengan

dipengaruhi oleh dua musim, yaitu Musim Barat dan Musim Timur. Pada saat Musim

Barat angin bertiup ke arah barat yang biasanya terjadi pada bulan April – bulan Oktober,

sementara pada Musim Timur angin bertiup ke arah Timur dan Selatan yang berlangsung

pada bulan Oktober – bulan April. Musim kemarau umumnya terjadi pada bulan Mei

sampai bulan September dan musim hujan terjadi pada bulan Oktober sampai bulan April.

Selama tahun 2014 rata-rata suhu di Kota Jambi berkisar antara 25,8˚C sampai 30,7˚C.

Dengan suhu maksimum 34,3˚C yang terjadi pada bulan Juni dan suhu minimum 21,0˚C

terjadi pada bulan Juli. Curah hujan di Kota Jambi selama tahun 2014 beragam antara 67,0

mm sampai 338,1 mm, dengan jumlah hari hujan antara 6 hari sampai 26 hari per

bulannya. Kecepatan angin di tiap bulan hampir merata antara 11 knots hinggai 21 knots..

Selengkapnya curah hujan di Kota Jambi dapat dilihat pada Tabel III.3.1 berikut.

Page 6: III GAMBARAN UMUM KOTA JAMBI

Inventarisasi dan Identifikasi Keragamanan Etnis dan Budaya Kota Jambi

Laporan Akhir

6 BAB 3

PEMERINTAH KOTA JAMBI Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2017

INV

ENTA

RIS

ASI

KER

AG

AM

AN

BU

DA

YA

DI

KO

TA J

AM

BI

Page 7: III GAMBARAN UMUM KOTA JAMBI

Inventarisasi dan Identifikasi Keragamanan Etnis dan Budaya Kota Jambi

Laporan Akhir

7 BAB 3

PEMERINTAH KOTA JAMBI Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2017

Tabel III.3.1 Curah Hujan (mm) dan Hari Hujan (hh)

Di Kota Jambi Tahun 2015

No. Bulan Tahun 2015

Hari Hujan Curah Hujan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

10. 11. 12.

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember

20 20 26 23 15 9 6

11 1 3

24 21

158,1 111,4 178,1 303,5 134,2 34,6 73,1 37,4 110 36,0

345,2 298,0

Sumber : Kota Jambi Dalam Angka T20ahun 2016

3.3.2 Kelerengan Lahan

Berdasarkan data tahun 2013 diketahui sebagian besar wilayah Kota Jambi

mempunyai kelerengan antara 0 – 2% yaitu seluas 11.362 hektar atau sekitar 55,15% dari

luas keseluruhan Kota Jambi. Wilayah dengan kelerengan 2 – 8% seluas 5.349 hektar

(26,04%), kemiringan 8 – 15% seluas 2.732 hektar (13,30 %).

Jika dilihat penyebarannya pada masing-masing kecamatan, kemiringan lereng 0

– 2% tersebar di seluruh kecamatan, sebagian besar terdapat di Kecamatan Jambi Selatan

dan Telanaipura yaitu masing-masing seluas 2.668 hektar dan 2.433 hektar. Kelerengan

2 – 8% tersebar di lima kecamatan yaitu Kecamatan Kota Baru seluas 4.168 hektar, di

Kecamatan Jambi Selatan seluas 629 hektar, Kecamatan Jelutung seluas 401 hektar,

Kecamatan Pasar Jambi seluas 40 hektar dan Kecamatan Telanaipura seluas 111 hektar.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel III.3.2 berikut.

Tabel III.3.2 Kelerengan Lahan Di Kota Jambi

No Kecamatan Kemiringan Lereng ( Ha ) Danau /

Sungai (Ha)

Jumlah ( Ha )

0-2% 2-8% 8-15% 15-25% 25-40% >40%

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Kota Baru Jambi Selatan Jelutung Pasar Jambi Telanaipura Danau Teluk Pelayangan Jambi Timur

1.082 2.668

324 316

2.433 1.377 1.295

1.83

4.168 629 401

40 111

- - -

2.459 80 47

- 147

- - -

- - - -

41 - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

70 29 21 46

308 193 234 190

7.778 3.407 792 402

3.039 1.570 1.529 2.021

Jumlah %

11.326 55,15

5.349 26,04

2.732 13,30

41 0,20

- -

- -

1.090 5,31

20.538 100,00

Sumber : Data Pokok Pembangunan Kota Jambi Tahun 2015

Page 8: III GAMBARAN UMUM KOTA JAMBI

Inventarisasi dan Identifikasi Keragamanan Etnis dan Budaya Kota Jambi

Laporan Akhir

8 BAB 3

PEMERINTAH KOTA JAMBI Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2017

INV

ENTA

RIS

ASI

KER

AG

AM

AN

BU

DA

YA

DI K

OTA

JA

MB

I

Page 9: III GAMBARAN UMUM KOTA JAMBI

Inventarisasi dan Identifikasi Keragamanan Etnis dan Budaya Kota Jambi

Laporan Akhir

9 BAB 3

PEMERINTAH KOTA JAMBI Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2017

3.3.3 Geologi dan Struktur Batuan

Dilihat dari struktur batuan, pada umumnya wilayah Kota Jambi terbentuk dari

struktur batuan endapan permukaan, batuan sedimen umur miosen dan batuan sedimen

umur pliosen. Struktur batuan endapan permukaan pada umumnya tersebar di sebelah

utara Sungai Batanghari, meliputi Kecamatan Danau Teluk dan Kecamatan Pelayangan.

Sedangkan batuan sedimen umur miosen tersebar di sebelah barat wilayah Kota Jambi

meliputi Kecamatan Kota Baru.

Dilihat luasannya, jenis batuan endapan permukaan menempati areal seluas

10.454 hektar, batuan sedimen umur miosen seluas 8.375 hektar dan batuan sedimen

umur pliosen seluas 1.709 hektar. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel III.3.3 berikut.

Tabel III.3.3 Formasi Geologi Kota Jambi

NO. FORMASI GEOLOGI LUAS (HA) % 1. 2. 3.

Endapan Permukaan Batuan Sedimen Umur miosen Batuan Sedimen Umur pliosen

10.454 8.375 1.709

50,90 40,78 8,32

Jumlah 20.538 100,00 Sumber : Data Pokok Pembangunan Daerah Kota Jambi Tahun 2013

3.3.4 Jenis dan Tekstur Tanah

Jenis tanah di wilayah Kota Jambi dapat dibedakan kedalam empat jenis tanah

yaitu jenis tanah Gleisol Hidrik, Podsolik Gleiik, Alluvial dan Podsolik. Dari keempat jenis

tanah tersebut yang paling dominan adalah jenis tanah podsolik yaitu seluas 10.082

hektar, sedangkan jenis tanah lainnya yaitu tanah alluvial, tanah gleisol hidrik dan jenis

tanah podsoil gleik masing-masing seluas 9.600 hektar, 796 hektar dan 60 hektar. Dilihat

penyebarannya, jenis tanah podsoil pada umumnya tersebar di Kecamatan Telanaipura,

Kota Baru, Jelutung dan Jambi Selatan. Jenis tanah alluvial umumnya terdapat di daerah

dataran seperti di Kecamatan Danau Teluk dan Pelayangan.

Tekstur tanah adalah gambaran perbandingan antara pembentuk tanah, yaitu

fraksikot, debu dan pasir. Pembentukan tanah terjadi karena adanya pelapukan mekanik,

pelapukan kimia dan pelapukan organisme. Akibat proses pelapukan tersebut, maka

terjadi macam-macam kelas tekstur tanah, penggolongan tekstur tanah tersebut meliputi

tekstur halus, tekstur sedang dan tekstur kasar. Komposisi ini menentukan kualitas fisik

kawasan.

Page 10: III GAMBARAN UMUM KOTA JAMBI

Inventarisasi dan Identifikasi Keragamanan Etnis dan Budaya Kota Jambi

Laporan Akhir

10 BAB 3

PEMERINTAH KOTA JAMBI Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2017

INV

ENTA

RIS

ASI

KER

AG

AM

AN

BU

DA

YA

DI K

OTA

JA

MB

I

Page 11: III GAMBARAN UMUM KOTA JAMBI

Inventarisasi dan Identifikasi Keragamanan Etnis dan Budaya Kota Jambi

Laporan Akhir

11 BAB 3

PEMERINTAH KOTA JAMBI Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2017

Tekstur tanah di wilayah Kota Jambi dapat dibedakan kedalam jenis halus, sedang

dan kasar. Tanah dengan tekstur halus menempati areal seluas 3.579 hektar atau sekitar

17,43% dari luas wilayah keseluruhan, tekstur sedang seluas 15.381 hektar atau seluas

74,89% dan tekstur kasar seluas 488 hektar atau seluas 2,38% dari luas wilayah

keseluruhan kota Jambi. Untuk lebih jelasnya jenis tanah dan tekstur tanah di Kota Jambi

dapat dilihat Tabel III.3.4 dan Tabel III.3.5 berikut.

Tabel III.3.4 Jenis Tanah Di Kota Jambi

No. Jenis Tanah Luas (Ha)

%

1. 2. 3. 4.

Gleisol Hidrik Podsolik Gleiik Alluvial Podsolik

796 60

9.600 10.082

3,88 0,29

46,74 49,09

Jumlah 20.538 100,00 Sumber : Data Pokok Pembangunan Daerah Kota Jambi Tahun 2015

Tabel III.3.5 Tekstur Tanah Di Kota Jambi

No Kecamatan Kelas Tekstur ( Ha )

Danau / Sungai

Luas ( Ha )

Halus Agak Halus

Sedang Agak Kasar

Kasar

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Kota Baru Jambi Selatan Jelutung Pasar Jambi Telanaipura Danau Teluk Pelayangan Jambi Timur

65 65 36 23

211 1.377 1.295 507

- - - - - - - -

7.603 3.296 7.11 300 2.33

- -

1.141

- - - - - - - -

40 17 25 33

191 - -

183

70 29 21 46

308 193 234 190

7.778 3.407 792 402

3.039 1.570 1.529 2.021

Jumlah Persentase (%)

3.579 17,43

- -

15.381 74,89

- -

488 2,38

1.090 5,31

20.538 100,00

Sumber : Data Pokok Pembangunan Daerah Kota Jambi Tahun 2015.

3.3.5 Kedalaman Efektif Tanah

Sebagian besar wilayah Kota Jambi mempunyai kedalaman efektif tanah lebih dari

90 cm yaitu seluas 19.260 hektar atau sekitar 93,78% dari luas wilayah keseluruhan Kota

Jambi. Sedangkan kedalaman efektif tanah lainnya berkisar antara 60 – 90 cm seluas 188

hektar atau sekitar 0,91% dari luas wilayah keseluruhan. Kedalaman efektif tanah lebih

dari 90 cm sebagian besar terdapat dua kecamatan yaitu Kecamatan Kota Baru seluas

7.708 hektar dan Kecamatan Jambi Selatan seluas 3.378 hektar. Untuk lebih jelasnya

kedalaman efektif tanah di Kota Jambi dapat dilihat pada Tabel III.3.6 berikut.

Page 12: III GAMBARAN UMUM KOTA JAMBI

Inventarisasi dan Identifikasi Keragamanan Etnis dan Budaya Kota Jambi

Laporan Akhir

12 BAB 3

PEMERINTAH KOTA JAMBI Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2017

Tabel III.3.6

Kedalaman Efektif Tanah Di Kota Jambi

No. Kecamatan Kedalaman Efektif Tanah Danau/

Sungai Jumlah ( Ha ) <30 cm 30-60 cm 60-90 cm >90 cm

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Kota Baru Jambi Selatan Jelutung Pasar Jambi Telanaipura Danau Teluk Pelayangan Jambi Timur

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - -

188 -

7.708 3.378 771 356

2.731 1.377 1.295 1.643

70 29 21 46

308 193 234 190

7.778 3.407 792 402

3.039 1.570 1.529 2.021

Jumlah Persentase (%)

- -

- -

188 0,91

19.260 93,78

1.090 5,31

20.538 100,00

Sumber : Data Pokok Pembangunan Daerah Kota Jambi Tahun 2013

3.3.6 Hidrologi

Kota Jambi dibelah oleh Sungai Batanghari menjadi 2 (dua) bagian besar yaitu bagian

selatan dan bagian utara. Bagian selatan merupakan bagian terbesar wilayah kota Jambi

dimana di wilayah bagian selatan ini sedikitnya terdapat 5 (lima) buah anak Sungai

Batanghari, yaitu

1. Sungai Kenali Besar

Sungai ini melewati Kecamatan Kotabaru dan Kecamatan Telanaipura, kemudian

masuk kedalam Danau Kenali terus ke Danau Sipin dan akhirnya bermuara ke

Sungai Batanghari.

2. Sungai Kambang

Daerah pengaliran Sungai Kambang meliputi sebagian Kelurahan Simpang III Sipin

di Kecamatan Kotabaru dan Kelurahan Simpang IV Sipin.

3. Sungai Asam

Daerah pengaliran Sungai Asam meliputi Kecamatan Kotabaru (yaitu meliputi

sebagian Kelurahan Kenali Asam Bawah, sebagian Kelurahan Kenali Asam Atas,

Kelurahan Sukakarya, Kelurahan Simpang III Sipin dan Kelurahan Paal Lima),

Kecamatan Jelutung (yaitu meliputi Kelurahan Jelutung, Kelurahan Lebak Bandung

dan Kelurahan Cempaka Putih), Kecamatan Pasar Jambi (meliputi Kelurahan

Beringin dan Kelurahan Orang Kayo Hitam).

Page 13: III GAMBARAN UMUM KOTA JAMBI

Inventarisasi dan Identifikasi Keragamanan Etnis dan Budaya Kota Jambi

Laporan Akhir

13 BAB 3

PEMERINTAH KOTA JAMBI Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2017

INV

ENTA

RIS

ASI

KER

AG

AM

AN

BU

DA

YA

DI K

OTA

JA

MB

I

Page 14: III GAMBARAN UMUM KOTA JAMBI

Inventarisasi dan Identifikasi Keragamanan Etnis dan Budaya Kota Jambi

Laporan Akhir

14 BAB 3

PEMERINTAH KOTA JAMBI Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2017

4. Sungai Tembuku

Daerah pengaliran Sungai Tembuku meliputi sebagian Kecamatan Thehok,

Kelurahan Tambak Sari, sebagian Kelurahan Kebon Handil, Kelurahan Jelutung,

sebagian Kelurahan Cempaka Putih, Kelurahan Talang Jauh, sebagian Kelurahan

Sulanjana, Kelurahan Rajawali dan Kelurahan Kasang.

5. Sungai Selincah

Daerah pengaliran Sungai Selincah meliputi Kelurahan Talang Bakung dan

Kelurahan Sijenjang.

Sungai Batanghari selain berfungsi hidrologi juga berfungsi sebagai prasarana

transportasi dan penunjang kegiatan ekonomi masyarakat serta sebagai sumber air baku

untuk air minum. Sedangkan danau yang ada di Kota Jambi antara lain adalah Danau Sipin,

Danau Teluk, Danau Penyengat dan Danau Kambang.

3.4 KEPENDUDUKAN KOTA JAMBI

A. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kota Jambi Berdasarkan Kecamatan

Penduduk di Kota Jambi pada tahun 2014 tercatat sebanyak 568.062 jiwa, jumlah

penduduk terbanyak berada di Kecamatan Kota Baru sebanyak 159.572 jiwa, sedangkan

jumlah penduduk terkecil di Kecamatan Danau Teluk yakni sebanyak 11.955 jiwa. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. Dilihat dari segi kepadatan penduduk

tahun 2014 maka kepadatan per Km2 menurut Kecamatan adalah:

• Kec. Kotabaru = 2.052 org/ Km2

• Kec. Jambi Selatan = 3.928 org/km2

• Kec. Jelutung = 7.836 org/km2

• Kec. PasarJambi = 3.140 org/km2

• Kec. Telanaipura = 3.154 org/km2

• Kec. DanauTeluk = 761 org/km2

• Kec. Pelayangan = 867 org/km2

• Kec. Jambi Timur = 3.904 org/ km2

Page 15: III GAMBARAN UMUM KOTA JAMBI

Inventarisasi dan Identifikasi Keragamanan Etnis dan Budaya Kota Jambi

Laporan Akhir

15 BAB 3

PEMERINTAH KOTA JAMBI Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2017

Tabel III.4.1

Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatanya Menurut Kecamatan Tahun 2015

No Kecamatan Luas Wilayah

(Km2) Jumlah

Penduduk Kepaadatan

Per km2 1. Kota Baru 77,78 159.572 2.052 2. Jambi Selatan 34,07 133.841 3.928 3. Jelutung 7,92 62.064 7.836 4. Pasar Jambi 4,02 12.622 3.140 5. Telanaipura 30,39 95,844 3.154 6. Danau Teluk 15,70 11,955 761 7. Pelayangan 15,29 13,255 867 8. Jambi Timur 20,21 78,909 3.904 9. Danau Sipin 7,88 *) *)

10. Alam Barajo 41,76 *) *) 11. Paal Merah 27,13 *) *)

Jumlah 205,38 568, 062 2.766 Sumber : Kota Jambi Dalam Angka Tahun 2016

Tabel III.4.2 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan,

Jenis Kelamin Dan Rasio Jenis Kelamin Tahun 2015

No Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah Rasio Jenis

Kelamin 1. Kota Baru 80,948 78,624 159,572 100,96 2. Jambi Selatan 66,942 66,899 133,841 100,06 3. Jelutung 31,055 31,009 62,064 100,15 4. Pasar Jambi 6,152 6,470 12,622 95,09 5. Telanaipura 47,747 48,097 95,844 99,27 6. Danau Teluk 5,934 6,021 11,955 98,56 7. Pelayangan 6,880 6,375 13,255 107,92 8. Jambi Timur 39,834 39,075 78,909 101,94 9. Danau Sipin *) *) *) *)

10. Alam Barajo *) *) *) *) 11. Paal Merah *) *) *) *)

Jumlah 285,492 282,570 568,062 101,03 Sumber : Kota Jambi Dalam Angka Tahun 2016

Tabel III.4.3 Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas

Menurut Kegiatan Utama Tahun 2015

No Kegiatan Utama Persentase 1. Bekerja 59,35 2. Pengangguran 4,69 3. Sekolah 11,85 4. Mengurus Rumah Tangga 19,63 5. Lainnya 4,48

Sumber : Kota Jambi Dalam Angka Tahun 2016

Page 16: III GAMBARAN UMUM KOTA JAMBI

Inventarisasi dan Identifikasi Keragamanan Etnis dan Budaya Kota Jambi

Laporan Akhir

16 BAB 3

PEMERINTAH KOTA JAMBI Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2017

Tabel III.4.3 Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur

dan Jenis Kelamin Tahun 2015

No Kelompok

Umur Laki-laki Perempuan Jumlah

1. 0 - 4 25.993 24.728 50.721 2. 5 - 9 25.248 23.307 48.555 3. 10 - 14 24.173 24.223 48.396 4. 15 - 19 26.781 27.387 54.168 5. 20 - 24 28.281 28.060 56.341 6. 25 - 29 25.808 25.234 51.042 7. 30 - 34 24.981 25.522 50.503 8. 35 - 39 24.315 24.799 49.114 9. 40 - 44 21.971 21.617 43.588

10. 45 - 49 18.571 17.725 36.296 11. 50 - 54 14.829 14.112 28.941 12. 55 - 59 11.286 10.840 22.126 13. 60 - 64 7.615 6.833 14.448 14. 65 - 69 4.757 4.727 9.484 15. 70 - 74 2.821 3.015 5.836 16. 75 + 2.283 3.225 5.508

Jumlah 289.713 286.354 576.076 Sumber : Kota Jambi Dalam Angka Tahun 2016

3.5 SARANA

3.5.1 Pelayanan Umum

Fungsi dari sarana pelayanan umum sendiri adalah untuk memberikan pelayanan

kepada masyarakat di Kota Jambi . Sarana pelayanan umum yang akan dibahas ini adalah

-40.000-30.000-20.000 -10.000 0 10.000 20.000 30.000 40.000

0 - 405 - 0910 - 1415 - 19

20 - 2425 - 2930 - 3435 - 3940 - 4445 - 4950 - 5455 - 5960 - 6465 - 6970 - 74

75 +

Laki-laki Perempuan

Gambar 3.4.1 Grafik Piramida Penduduk Kota Jambi Tahun 2015

Page 17: III GAMBARAN UMUM KOTA JAMBI

Inventarisasi dan Identifikasi Keragamanan Etnis dan Budaya Kota Jambi

Laporan Akhir

17 BAB 3

PEMERINTAH KOTA JAMBI Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2017

berupa sarana pemerintahan seperti kantor camat dan kepala desa, dimana untuk sarana

pemerintah ini sudah mencukupi jumlahnya. Jumlah sarana pemerintahan di Kota Jambi

adalah berupa kantor kecamatan sebanyak 8 unit dan kantor kelurahan sebanyak 62 unit

dengan kondisi bangunan yang sudah cukup baik.

3.5.2 Sarana Pendidikan

Dalam menunjang pembangunan di Kota Jambi tentu tidak terlepas dari sektor

pendidikan dari Sekolah Dasar sampai ke Perguruan Tinggi, pendidikan non formal

berupa pendidikan dan pelatihan di berbagai bidang pengetahuan berupa pendidikan

keterampilan yang diperlukan bagi pembangunan.

Berdasarkan laporan dari Dinas Pendidikan Kota Jambi, Jumlah Sekolah Negeri

dan Swasta dalam Kota Jambi pada tahun 2014/2015 adalah :

→ Taman Kanak-kanak = 390 buah

→ Sekolah Dasar & MI = 262 buah

→ SMTP/Sederajat = 98 buah

→ SLTA/Sederajat = 94 buah

Perguruan tinggi di Kota Jambi diantaranya, yaitu Universitas Negeri Jambi, IAIN

serta Universitas/Perguruan Tinggi Swasta diantaranya Universitas Batanghari, Akademi

Sekretariat dan Manajemen, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer, STIKOM

Dinamika Bangsa, AKPER Baiturahim, serta AKPER Depkes dan Perguruan Tinggi

Muhammadiyah.

Tabel III.5.1

Jumlah Fasilitas Pendidikan Menurut Kecamatan Di Kota Jambi Tahun 2015

No Kecamatan TK SD SMP SMU SMK

Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta 1. Kotabaru 108 42 5 8 3 4 2 1 8 2. Jambi Selatan 73 39 5 3 12 - 9 1 8 3. Jelutung 35 24 6 1 4 1 4 - 2 4. Pasar Jambi 7 4 3 2 1 - - - 1 5. Telanaipura 87 32 8 4 12 3 11 2 4 6. Danau Teluk 10 9 1 1 - 1 - 1 - 7. Pelayangan 14 6 - 1 - - - - - 8. Jambi Timur 56 34 10 5 7 2 4 - 6 9. Danau Sipin *) *) *) *) *) *) *) *) *)

10. Alam Barajo *) *) *) *) *) *) *) *) *) 11. Paal Merah *) *) *) *) *) *) *) *)

Jumlah 390 190 38 25 39 11 30 5 29

Page 18: III GAMBARAN UMUM KOTA JAMBI

Inventarisasi dan Identifikasi Keragamanan Etnis dan Budaya Kota Jambi

Laporan Akhir

18 BAB 3

PEMERINTAH KOTA JAMBI Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2017

Lanjutan

No Kecamatan MI MTs MA

Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta

1. Kotabaru - 7 1 5 - 4

2. Jambi Selatan 1 11 2 5 1 2

3. Jelutung - 3 - 3 - 2

4. Pasar Jambi - 1 - 1 - 1

5. Telanaipura - 6 - 5 - 4

6. Danau Teluk - 2 1 4 1 2

7. Pelayangan - - - 2 - 1

8. Jambi Timur - 3 2 3 1 -

9. Danau Sipin *) *) *) *) *) *) 10. Alam Barajo *) *) *) *) *) *) 11. Paal Merah *) *) *) *) *) *)

Jumlah 1 33 6 28 3 16

Sumber : Kota Jambi Dalam Angka Tahun 2016 Keterangan: *) Data masih tergabung dengan kecamatan induk

3.5.3 Sarana Kesehatan

Penyediaan sarana kesehatan dalam Kota Jambi tahun 2013 tersebar di beberapa

kecamatan masingmasing, Rumah Sakit Umum Jambi, RS. Bratanata (DKT), RS. Budhi

Graha, RS. Theresia, RS. Asia Medika, RS MMC, RS Bhayangkara serta 1 rumah sakit

khusus. Di samping itu terdapat pula tenaga medis/kesehatan. Jumlah pusat kesehatan

masyarakat dan sejenisnya antara lain :

Puskesmas= 20 buah

Pustu = 39 buah

Tabel III.5.2

Jumlah Fasilitas Kesehatan

Menurut Kecamatan Di Kota Jambi Tahun 2016

No Kecamatan Rumah

Sakit Puskesmas Pustu Posyandu

1. Kotabaru 3 5 7 98

2. Jambi Selatan 4 5 7 89

3. Jelutung 1 1 4 49

4. Pasar Jambi 3 1 1 17

5. Telanaipura 3 3 8 90

6. Danau Teluk - 1 3 14

7. Pelayangan - 1 3 12

8. Jambi Timur 3 3 6 84

9. Danau Sipin *) *) *) *)

10. Alam Barajo *) *) *) *)

11. Paal Merah *) *) *) *)

Jumlah 17 20 39 453 Sumber : Kota Jambi Dalam Angka Tahun 2015 Keterangan: *) data masih tergabung dalam kecamatna induk

Page 19: III GAMBARAN UMUM KOTA JAMBI

Inventarisasi dan Identifikasi Keragamanan Etnis dan Budaya Kota Jambi

Laporan Akhir

19 BAB 3

PEMERINTAH KOTA JAMBI Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2017

3.5.4 Sarana Peribadatan

Tempat ibadah yang ada di Kota Jambi tersebar di setiap Kecamatan yang

digunakan bagi setiap penduduk sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

Adapun jenis tempat ibadah tersebut adalah sebagai berikut :

➢ Masjid = 368 buah

➢ Langgar& Musholla = 411 buah

➢ Kelenteng = 24 buah

➢ Gereja = 41 buah

➢ Vihara = 6 buah

Tabel III.5.3 Jumlah Fasilitas Peribadatan Menurut Kecamatan Di Kota Jambi Tahun 2016

No Kecamatan Masjid Langgar Mushola Gereja Vihara Kelenteng Lainnya 1. Kotabaru 106 109 30 27 - 10 5 2. Jambi Selatan 82 66 2 6 1 - - 3. Jelutung 35 34 4 1 2 7 - 4. Pasar Jambi 9 5 3 1 - 2 - 5. Telanaipura 78 37 20 - - - - 6. Danau Teluk 18 4 3 - - - - 7. Pelayangan 4 21 - - - - - 8. Jambi Timur 36 60 13 6 3 5 - 9. Danau Sipin *) *) *) *) *) *) -

10. Alam Barajo *) *) *) *) *) *) - 11. Paal Merah *) *) *) *) *) *) -

Jumlah 368 336 75 41 6 24 5 Sumber : Kota Jambi Dalam Angka Tahun 2015 Keterangan: Data masih tergabung dengan kecamatan induk.

3.5.5 Sarana Perdagangan

Untuk sarana perdagangan ini akan dibagi menjadi 4 (empat) bagian, yaitu :

1. Pasar Modern. Pasar modern disini adalah berupa mini market/supermarket, dimana

secara umum untuk pengembangan fasilitas ini tidak diutamakan, hal ini dikarenakan

agar menumbuhkan pasar-pasar tradisional yang ada agar lebih berkembang lagi.

2. Pasar Tradisional. Pasar tradisional ini adalah sebagai pusat orientasi pelayanan ekonomi

dan cenderung sebagai pusat aglomerasi penyedian fasilitas perdagangan daerah lain dan pada

akhirnya tumbuh sebagi pusat pelayanan.

3. Pertokoan. Pertokoan disini merupakan kegiatan perdagangan yang lokasinya berada di tepi

jaringan jalan dan memiliki lokasi cukup strategis dan mudah dijangkau oleh masyarakat.

4. Warung/ Kios. Di wilayah perencanaan fasilitas perdagangan berupa warung/kios lokasinya

tersebar dan berada di lingkungan tempat tinggal penduduk.

Page 20: III GAMBARAN UMUM KOTA JAMBI

Inventarisasi dan Identifikasi Keragamanan Etnis dan Budaya Kota Jambi

Laporan Akhir

20 BAB 3

PEMERINTAH KOTA JAMBI Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2017

Tabel III.5.4 Jumlah Fasilitas Perdagangan Di Kota Jambi Tahun 2016

No Nama Dan Jenis Pasar

Unit Jumlah Pedagang (Orang) Kios Toko Ruko Los

1. Pasar Dalam Kota - - 35 - 35 2. Pasar Tanah Pilihan 67 42 10 - 119 3. Pasar Sitimang - 21 - - 21 4. Pasar Sitimang Belakang 26 - - - 26 5. Pasar Sijimat 60 - - - 60 6. Pasar Gang Siku 185 - - - 185 7. Pasar Angso Duo 982 112 - 1.598 2.692 8. Pasar TAC 65 - - 27 92 9. Pasar Buah-buahan 37 - - - 37

10. Pasar Jl. Hindia 44 - - - 44 11. Pasar Tl. Banjar 57 - - 161 218 12. Pasar Kb. Handil 109 17 13 - 139 13. Pasar Mayang Sari 34 - - - 34 14. Pasar Kasang 51 - - 71 122 15. Pasar Olak Kemang 7 - - 18 25 16. Pasar Kebun Bungo 5 - - - 5 17. Pasar Tanggo Rajo - - - 88 88 18. Pasar Malioboro 17 - - - 17 19. Pasar Pelayangan 7 - - 4 11

Jumlah 1.753 192 58 1.967 3.970

Sumber : Kota Jambi Dalam Angka Tahun 2015

3.5.6 Sarana Olahraga Dan Rekreasi

Pemenuhan kebutuhan ruang untuk olah raga di Kota Jambi dapat terlihat dari

kelengkapan fasilitas olah raga yang ada. Dari tabel tersebut dapat terlihat sebagian besar

fasilitas olah raga yang berupa lapangan bola voli dan lapangan bulu tangkis. Sedang

lapangan golf dan kolam renang baru terdapat di Kecamatan Telanaipura.

Objek rekreasi/wisata di Kota Jambi antara lain :

❖ Danau Sipin di Kecamatan Telanaipura

❖ Taman Hutan Aneka Ria di Kecamatan Jambi Selatan

❖ Taman Anggrek Prof. Dr. Sri Sudewi di Kecamatan Telanaipura

❖ Museum Jambi di Kecamatan Telanaipura

❖ Pusat PKK Batik dan Kerajinan Tangan di Kecamatan Telanaipura

❖ Rumah Tradisional di Kecamatan Telanaipura

❖ Desa Pusat Home Industri Mudung Laut di Kecamatan Pelayangan

3.5.7 Sarana Kuburan

Fasilitas kuburan di wilayah Kota Jambi secara umumdapat digolongkan menjadi

3 jenis kuburan yaitu :

Page 21: III GAMBARAN UMUM KOTA JAMBI

Inventarisasi dan Identifikasi Keragamanan Etnis dan Budaya Kota Jambi

Laporan Akhir

21 BAB 3

PEMERINTAH KOTA JAMBI Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2017

a. Kuburan Umum

❖ Suka Rejo, The Hok

❖ Kebun Jahe, Simpang Kapuk

❖ Simpang Puncak, Jelutung

❖ Talang Jauh

❖ Sengkawang

❖ Sungai Kambang

❖ Legok

b. Kuburan Yayasan

❖ Kebun Jahe, Pekuburan Umum Kristen Jl. Husni Thamrin

❖ Yayasan Darma Bakti, Pekuburan Cina Jl. Kapten Pattimura

c. Pekuburan Pemda

- Makam Pahlawan Satria Bakti

3.6 PEREKONOMIAN

Pertumbuhan ekonomi wilayah dapat dilihat dari Produk Domestik Regional

Bruto (PDRB) Produk Domestik Regional Bruto merupakan produksi yang dihasilkan oleh

suatu masyarakat dalam kurun waktu 1 tahun yang berada di daerah atau regional

tertentu. Produk Domestik Regional Bruto sebagai salah satu indikator ekonomi memuat

berbagai instrumen ekonomi yang didalamnya terlihat dengan jelas keadaan makro

ekonomi suatu daerah dengan pertumbuhan ekonominya, pendapatan per kapita dan

berbagai instrumen lainnya. Dimana dengan adanya data-data tersebut akan sangat

membantu pengambil kebijakan dalam perencanaan dan evaluasi sehingga

pembangunan tidak akan salah arah. Angka Produk Domestik Regional Bruto sangat

dibutuhkan dan perlu disajikan, karena selain dapat dipakai sebagai bahan analisa

perencanaan pembangunan juga merupakan barometer untuk mengukur hasil-hasil

pembangunan yang telah dilaksanakan.

Penyajian PDRB biasanya dilakukan dalam 2 (dua) bentuk ; PDRB atas harga

berlaku dan PDRB atas harga konstan. PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan

nilai tambah barang dan jasa yang dihitung dengan menggunakan harga pada setiap

tahun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan menunjukan nilai tambah barang dan

jasa yang dihitung menggunakan harga pada satu tahun tertentu sebagai dasar, dimana

Page 22: III GAMBARAN UMUM KOTA JAMBI

Inventarisasi dan Identifikasi Keragamanan Etnis dan Budaya Kota Jambi

Laporan Akhir

22 BAB 3

PEMERINTAH KOTA JAMBI Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2017

dalam perhitungan ini digunakan tahun 2000. PDRB atas dasar harga berlaku dapat

digunakan untuk melihat pergeseran struktur ekonomi, sedangkan harga konstan

digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun.

NIlai Produk Domestik Regional Bruto Kota Jambi atas harga berlaku pada tahun

2012 adalah Rp.12.360.518.670.000,- . nilai ini meningkat sekitar 16,98% dari tahun

sebelumnya. Sektor yang berkontribusi tertinggi adalah sektor Perdagangan, Hotel, dan

Restoran dengan nilai PDRB Rp. 3.380.280.880.000,- atau sekitar 27,35%. Sektor dengan

kontribusi terbesar kedua adalah sektor Pengangkutan dan Komunikasi dengan nilai PDRB

Rp. 2.281.100.550.000,- atau sekitar 18,45% , terbesar ketiga adalah sektor Industri

Pengolahan dengan nilai PDRB Rp. 1.933.021.030.000,- atau sekitar 15,64%. Sementara

sektor yang berkontribusi terkecil adalah sektor Pertanian, peternakan, kehutanan, dan

perikanan dengan nilai PDRB Rp. 153.237.410.000,- atau sekitar 1,24%. Hal ini disebabkan

oleh karena karakter kekotaan yang dimiliki oleh Kota Jambi, dimana kegiatan pertanian

bukanlah kegiatan yang dominan sebagai mata pencaharian penduduk Kota Jambi.

Tabel III.6.1 PDRB Kota Jambi Atas Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha

Tahun 2012 (Dalam Juta Rupiah)

Lapangan Usaha Tahun

2008 2009 2010 2011 2012

1. PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN & PERIKANAN

102.200,47 111.645,88 123.861,44 137.517,48 153.237,41

2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN

599.287,84 628.676,34 669.556,21 707.337,35 749.587,63

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 1.063.269,85 1.207.461,42 1.409.941,60 1.641.847,44 1.933.021,03

4. LISTRIK, GAS, DAN AIR BERSIH 198.198,55 220.987,38 259.025,10 304.349,11 359.885,82

5. BANGUNAN 436.994,75 507.071,53 599.912,67 704.276,67 873.567,50

6. PERDAGANGAN, HOTEL, DAN RESTORAN

1.706.570,22 1.968.161,07 2.371.166,40 2.831.906,50 3.380.280,88

7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI

1.232.700,74 1.414.676,52 1.643.760,92 1.915.409,94 2.281.100,55

8. KEUANGAN, PERSEWAAN, DAN JASA PERUSAHAAN

632.622,95 740.168,82 890.869,26 1.054.888,21 1.214.849,95

9. JASA-JASA 933.061,87 1.022.334,03 1.139.302,32 1.268.944,12 1.414.447,89

PDRB dengan migas 6.904.907,24 7.821.182,98 9.107.395,93 10.566.476,81 12.360.518,67

PDRB tanpa migas 6.345.702,55 7.238.717,60 8.492.264,90 9.922,650,22 11.684.710,89 Sumber : BPS (Buku PDRB Kota Jambi Tahun 2012)

Page 23: III GAMBARAN UMUM KOTA JAMBI

Inventarisasi dan Identifikasi Keragamanan Etnis dan Budaya Kota Jambi

Laporan Akhir

23 BAB 3

PEMERINTAH KOTA JAMBI Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2017

Gambar 3.6.1 Grafik PDRB Kota Jambi AHB Tahun 2012

Tabel III.6.2

PDRB Kota Jambi Atas Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012-2014 (Dalam Juta Rupiah)

Lapangan Usaha Tahun

2010 2011 2012 2013 2014

1. PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN & PERIKANAN

67.507,52 69.527,07 194.911,0 223.455,9 268.200,2

2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 174.454,55 176.837,78 844.923 934.925,6 945.870,0

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 614.123,90 649.392,54 1.839.981,9 2.014.622,5 2.367.244,9

4. LISTRIK, GAS, DAN AIR BERSIH 87.049,50 94.219,42 24.741,8 24.099,3 28.461,5

5. BANGUNAN 251.657,78 271.236,76 1.252.696,8 1.685.2079 1.830.534,8

6. PERDAGANGAN, HOTEL, DAN RESTORAN 870.256,25 953.950,07 3.615.624,0 4.027.020.0 4.787.504,0

7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 672.993,50 716.384,68 1.711.821,6 2.003.876,9 2.429.003,5

8. KEUANGAN, PERSEWAAN, DAN JASA PERUSAHAAN 299.068,46 331.673,69 920,275,3 1.095.590,5 1.243.261,5

9. JASA-JASA 392.507,58 405.379,40 116.020,2 124.516,8 131.060,5

PDRB dengan migas 3.429.619,05 3.668.601,41 14.620,956,9 16.594.379,6 19.614.209,9

PDRB tanpa migas 3.273.011,29 3.510.975,70 13.849.813,7 15.745.721 18.766.64,1

Sumber : BPS (Buku PDRB Kota Jambi Tahun 2012).

Tabel III.6.3 Laju Pertumbuhan PDRB Kota Jambi Tahun 2012 - 2014

Lapangan Usaha Tahun

2012 2013 2014

1. PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN & PERIKANAN 3.89 4.34 5.45

2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 1.55 2.87 1.18 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 7.62 6.04 6.57 4. LISTRIK, GAS, DAN AIR BERSIH 1.05 1.52 3.26 5. BANGUNAN 16.74 27.58 4.07 6. PERDAGANGAN, HOTEL, DAN RESTORAN 8.81 9.20 8.76 7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 9.02 7.20 16.24 8. KEUANGAN, PERSEWAAN, DAN JASA PERUSAHAAN 10.48 12.63 3.53 9. JASA-JASA 3.16 2.56 2.36

PDRB Dengan Migas 7.63 8.27 6.64 PDRB Tanpa Migas 8.02 8.60 6.97

Sumber : Kota Jambi dalam angka tahun 2015

1.246.06

15.64

2.91

7.07

27.35

18.45

9.83

11.44

1.       PERTANIAN, PETERNAKAN,KEHUTANAN & PERIKANAN

2.       PERTAMBANGAN DANPENGGALIAN

3.       INDUSTRI PENGOLAHAN

4.      LISTRIK, GAS, DAN AIR BERSIH

5.       BANGUNAN

6.      PERDAGANGAN, HOTEL, DANRESTORAN

7.       PENGANGKUTAN DANKOMUNIKASI