iii gambaran umum kota jambi
TRANSCRIPT
Inventarisasi dan Identifikasi Keragamanan Etnis dan Budaya Kota Jambi
Laporan Akhir
1 BAB 3
PEMERINTAH KOTA JAMBI Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2017
3.1 Sejarah Kota Jambi
Jambi sebagai daerah pemukiman atau pemusatan penduduk bahkan sebagai pusat
kedudukan pemerintahan telah berjalan dari masa ke masa. Sejarah Dinasti Sung
menguraikan bahwa Maharaja San-fo-tsi (Swarnabhumi) bersemayam di Chan-pi. Utusan
dari Chan-pi datang untuk pertama kalinya di istana Kaisar China pada tahun 853M.
Utusan kedua kalinya datang pula pada tahun 871M. Informasi ini menorehkan
bahwa Chan-pi (yang diidentifikasikan Prof. Selamat Mulyana sebagai Jambi) sudah
muncul diberita China pada tahun – tahun tersebut. Dengan demikian Chan-pi atau Jambi
sudah ada dan dikenal pada abad ke 9M. Berita China Ling Pio Lui (890-905M) juga
menyebut Chan-pi (Jambi) mengirim misi dagang ke China.
Silsilah Raja-raja Jambi tulisan Ngebih Suto Dilago Priayi Rajo Sari pembesar dari
kerajaan Jambi yang berbangsa 12, menulis Putri Selaro Pinang Masak anak rajo turun
dari Pagaruyung di rajakan di Jambi. Dari sebutan Pinang dalam bahasa Jawa (Sunda)
dilapas sebagai Jambe sehingga ditenggarai banyak orang sebagai asal kata Jambi. Jadi ada
perubahan bunyi dan huruf dari Jambe ke Jambi. Identifikasi ini menginformasikan kata
Jambe-Jambi terbuhul pada abad ke 15 yaitu di masa Puteri Selaro Pinang Masak
memerintah dikerajaan Jambi Tahun 1460-1480.
Raden Syarif (yang kemudian diungkapkan kembali oleh Datuk Sulaiman Hasan)
dari “Riwayat Tanjung Jabung Negeri Lamo” mencatat bahwa Puteri Selaro Pinang Masak
mengilir dari Mangun Jayo ke Tanjung Jabung di pandu oleh sepasang itik besar (Angso
Duo) yang mupur ditanah pilih pada tanggal 28 Mei 1401. Legenda Tanah Pilih ini berbeda
versi dengan Ngebi Suto Dilago. Silsilah Raja-raja Jambi menyebut Orang Kayo Hitam
(salah seorang putera dari pasangan puteri Selaro Pinang Masak dengan Ahmad Barus
II/Paduko Berhalo) yang mengilir mengikuti sepasang itik besak (Angso Duo) atas saran
petuah mertuanya Temenggung Merah Mato Raja Air Hitam Pauh.
III GAMBARAN UMUM KOTA JAMBI
Bab 3 menguraikan Kota Jambi secara histori dan karakteristik umum lainnya
Inventarisasi dan Identifikasi Keragamanan Etnis dan Budaya Kota Jambi
Laporan Akhir
2 BAB 3
PEMERINTAH KOTA JAMBI Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2017
Profesor Moh. Yamin mengidentifikasi Jambi berada disekitar Kantor Gubernur
Jambi di Telanaipura sekarang. Indikasi ini atas dasar mulai dari kawasan Mesjid Agung
Al-falah sampai ke Pematang pinggiran Danau Sipin terdapat deretan struktur batuan
bata candi yang diantaranya menunjukan sebagai komplek percandian yang cukup besar
dikawasan kampung Legok.
Tidak tertutup kemungkinan penemuan tanah pilih oleh sepasang Angso yang
mupur tersebut adalah pembukaan kembali Kota Chan-pi yang ditinggal karena kerajaan
SwarnaBhumi (San-fo-tsi) diserang oleh Singosari dalam peristiwa Pamalayu tahun
1275M dan pindah ke pedalaman Batang Hari yang kemudian dikenal sebagai
Darmasraya (Sumatera Barat). Dua Puteri Melayu/Darmasraya yaitu Dara Petak dan Dara
Jingga diboyong oleh Mahisa Anabrang ke Singosari pada tahun 1292. Ternyata di saat itu
Singosari telah runtuh oleh pemberontak dan kemudian mendapat serbuan tentara Khu
Bilaikhan. Singosari berganti menjadi Majapahit dengan Rajanya Raden Wijaya. Salah
seorang keturunan Puteri melayu itu yaitu dari pasangan Dara Jingga yaitu Adityawarman
kembali ke Darmasraya kemudian mendirikan dan menjadi Raja di Pagaruyung (1347-
1375M). Anaknya yang bernama Ananggawarman meneruskan teratah kerajaan
Pagaruyung. Keturunan Ananggawarman salah satunya adalah Puteri Selaro Pinang
Masak yang dirajakan di Jambi.
Setelah Orang Kayo Hitam dirajakan pusat kerajaan dipindahkan dari Ujung Jabung
ke Tanah Pilih Jambi disekitar awal abad ke 16. Jadilah Jambi kembali sebagai tempat
kedudukan Pemerintahan.
Pangeran Depati Anom yang naik tahta dikerajaan Jambi bergelar Sultan Agung
Abdul Jalil (1643-1665M) pernah memberikan surat izin untuk mendirikan pasar tempat
berjual beli di Muaro Sungai Asam pada seorang Belanda bernama Beschseven. Izin Sultan
tersebut tertanggal 24 Juni 1657 dimana lokasi yang diizinkan itu kemudian berpindah
dari Muaro Sungai Asam ke sekitar Muaro Sungai di bawah area WTC Batang Hari
sekarang.
Jambi sebagai pusat pemukiman dan tempat kedudukan raja terus berlangsung.
Istana yang dibangun di Bukit Tanah Pilih disebut sebagai istana tanah pilih yang terakhir
sebagai tempat Sultan Thaha Saifuddin dilahirkan dan dilantik sebagai sultan tahun 1855.
Istana Tanah Pilih ini kemudian di bumi hanguskan sendiri oleh Sultan Thaha tahun 1858
menyusul serangan balik tentara Belanda karena Sultan dan Panglimanya Raden
Inventarisasi dan Identifikasi Keragamanan Etnis dan Budaya Kota Jambi
Laporan Akhir
3 BAB 3
PEMERINTAH KOTA JAMBI Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2017
Mattaher menyerang dan berhasil menenggelamkan 1 kapal perang Belanda Van Hauten
di perairan Muaro Sungai Kumpeh.
Dari puing – puing Istana Tanah Pilih oleh Belanda dikuasai dan dijadikan tempat
markas serdadu Belanda. Praktis setelah Sultan Thaha Saifuddin gugur tangga 27 April
1904 Belanda secara utuh menempatkan wilayah kerajaan Jambi sebagai bagian wilayah
kekuasaan Kolonial Hindia Belanda. Jambi kemudian berstatus Under Afdeling di bawah
Afdeling Palembang. Pada Tahun 1906 Under Afdeling Jambi ditingkatkan sebagai
Afdeling Jambi kemudian di tahun 1908 Afdeling Jambi menjadi Kerisidenan Jambi
dengan residennya O.L. Helfrich berkedudukan di Jambi. Sampai masa Kemerdekaan
pejabat Residen dari Keresidenan Jambi berkedudukan di Jambi. Setelah Republik
Indonesia di Proklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945, berdasarkan berita RI Tahun II
No. 07 hal 18 tercatat untuk sementara waktu daerah Negara Indonesia di bagi dalam 8
Provinsi yang masing – masing dikepalai oleh seorang Gubernur diantaranya Provinsi
Sumatera. Provinsi Sumatera ini kemudian pada tahun 1946 dibagi lagi dalam 3 sub
Provinsi yaitu Sub Provinsi Sumatera Utara, Sub Provinsi Sumatera Tengah dan Sub
Provinsi Sumatera Selatan. Keresidenan Jambi dengan hasil voting dimasikan ke dalam
wilayah Sub Provinsi Sumatera Tengah.
Residen Jambi yang pertama di masa Republik adalah Dr. Asyagap sebagaimana
tercantum dalam pengumuman Pemerintah tentang pengangkatan residen, Walikota di
Sumatera dengan berdasarkan pada surat ketetapan Gubernur Sumatera tertanggal 03
Oktober 1945 No. 1-X.
Pada tahun 1945 tersebut sesuai Undang-undang no.1 tahun 1945 wilayah
Indonesia terdiri dari Provinsi, Karesidenan, Kewedanaan dan Kota. Tempat kedudukan
Residen yang telah memenuhi syarat, disebut Kota tanpa terbentuk struktur
Pemerintahan Kota. Dengan demikian Kota Jambi sebagai tempat kedudukan Residen
Keresidenan Jambi belum berstatus dan memiliki pemerintahan sendiri. Kota Jambi baru
diakui berbentuk pemerintahan ditetapkan dengan ketetapan Gubernur Sumatera No.
103 tahun 1946 tertanggal 17 Mei 1946 dengan sebutan Kota Besar dan Walikota
pertamanya adalah Makalam.
Mengacu pada Undang-undang No. 10 tahun 1948 Kota Besar menjadi Kota Praja.
Kemudian berdasarkan Undang-undang No. 18 tahun 1965 menjadi Kota Madya dan
Inventarisasi dan Identifikasi Keragamanan Etnis dan Budaya Kota Jambi
Laporan Akhir
4 BAB 3
PEMERINTAH KOTA JAMBI Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2017
berdasarkan Undang-undang No. 22 tahun 1999 Kota Madya berubah menjadi
Pemerintah Kota Jambi sampai sekarang.
Dengan Undang-undang No. 19 Tahun 1958 Keresidenan Jambi sebagai bagian dari
Provinsi Sumatera Tengah dikukuhkan sebagai Provinsi Jambi yang berkedudukan di
Jambi. Kota Jambi sendiri pada saat berdirinya Provinsi Jambi telah berstatus Kota Praja
dengan Walikotanya R. Soedarsono.
Tanggal penetapan Kota Jambi sebagai Kota Praja yang mempunyai Pemerintahan
sendiri sebagai Pemerintah Kota dengan ketetapan Gubernur Sumatera No. 103 Tahun
1946 tertanggal 17 Mei 1946 dipilih dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Jambi
No. 16 Tahun 1985 dan disahkan dengan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I
Jambi No. 156 Tahun 1986, tanggal 17 Mei 1946 itu sebagai Hari Jadi Pemerintah Kota
Jambi.(Drs.H.Junaidi.T.Noor.MM)
3.2 Kondisi Geografis dan Administrasi Kota Jambi
Kota Jambi sebagai pusat wilayah dan Ibukota Propinsi Jambi, secara geografis
terletak pada koordinat 0132 45 sampai dengan 0141 41 Lintang Selatan dan
10331 29 sampai dengan 10340 6 Bujur Timur. Secara administrasi wilayah kota
Jambi berbatasan langsung dengan :
• Sebelah Utara : berbatasan dengan Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro
Jambi
• Sebelah Selatan: berbatasan dengan Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro
Jambi
• Sebelah Barat : berbatasan dengan Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten
Muaro Jambi
• Sebelah Timur : berbatasan dengan Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro
Jambi.
Luas keseluruhan wilayah Kota Jambi 20.538 hektar terdiri dari 8 kecamatan dan 55
kelurahan. Untuk lebih jelasnya mengenai orientasi wilayah Kota Jambi dan batas
administrasinya dapat dilihat pada Tabel III.1.1 dan Gambar III.1.1 berikut ini.
Inventarisasi dan Identifikasi Keragamanan Etnis dan Budaya Kota Jambi
Laporan Akhir
5 BAB 3
PEMERINTAH KOTA JAMBI Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2017
Tabel III.1.1 Luas Wilayah Administrasi Kota Jambi
NO KECAMATAN LUAS WILAYAH
( Km² ) 1. Telanai Pura 22,51 2. Jambi Selatan 11,41 3. Jambi Timur 15,74 4. Pasar Jambi 4,02 5. Pelayangan 15,29 6. Danau Teluk 15,70 7. Kota Baru 36,11 8. Jelutung 7,92 9. Alam Barajo 41,76
10. Danau Sipin 7,88 11. Paal Merah 27,13
Kota Jambi 205,47 Sumber : Permendagri No. 56 Tahun 2015.
3.3 Kondisi Fisik Dasar Kota Jambi
3.3.1 Iklim dan Curah Hujan
Pada umumnya wilayah Kota Jambi dan sekitarnya ber iklim tropis dengan
dipengaruhi oleh dua musim, yaitu Musim Barat dan Musim Timur. Pada saat Musim
Barat angin bertiup ke arah barat yang biasanya terjadi pada bulan April – bulan Oktober,
sementara pada Musim Timur angin bertiup ke arah Timur dan Selatan yang berlangsung
pada bulan Oktober – bulan April. Musim kemarau umumnya terjadi pada bulan Mei
sampai bulan September dan musim hujan terjadi pada bulan Oktober sampai bulan April.
Selama tahun 2014 rata-rata suhu di Kota Jambi berkisar antara 25,8˚C sampai 30,7˚C.
Dengan suhu maksimum 34,3˚C yang terjadi pada bulan Juni dan suhu minimum 21,0˚C
terjadi pada bulan Juli. Curah hujan di Kota Jambi selama tahun 2014 beragam antara 67,0
mm sampai 338,1 mm, dengan jumlah hari hujan antara 6 hari sampai 26 hari per
bulannya. Kecepatan angin di tiap bulan hampir merata antara 11 knots hinggai 21 knots..
Selengkapnya curah hujan di Kota Jambi dapat dilihat pada Tabel III.3.1 berikut.
Inventarisasi dan Identifikasi Keragamanan Etnis dan Budaya Kota Jambi
Laporan Akhir
6 BAB 3
PEMERINTAH KOTA JAMBI Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2017
INV
ENTA
RIS
ASI
KER
AG
AM
AN
BU
DA
YA
DI
KO
TA J
AM
BI
Inventarisasi dan Identifikasi Keragamanan Etnis dan Budaya Kota Jambi
Laporan Akhir
7 BAB 3
PEMERINTAH KOTA JAMBI Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2017
Tabel III.3.1 Curah Hujan (mm) dan Hari Hujan (hh)
Di Kota Jambi Tahun 2015
No. Bulan Tahun 2015
Hari Hujan Curah Hujan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
10. 11. 12.
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
20 20 26 23 15 9 6
11 1 3
24 21
158,1 111,4 178,1 303,5 134,2 34,6 73,1 37,4 110 36,0
345,2 298,0
Sumber : Kota Jambi Dalam Angka T20ahun 2016
3.3.2 Kelerengan Lahan
Berdasarkan data tahun 2013 diketahui sebagian besar wilayah Kota Jambi
mempunyai kelerengan antara 0 – 2% yaitu seluas 11.362 hektar atau sekitar 55,15% dari
luas keseluruhan Kota Jambi. Wilayah dengan kelerengan 2 – 8% seluas 5.349 hektar
(26,04%), kemiringan 8 – 15% seluas 2.732 hektar (13,30 %).
Jika dilihat penyebarannya pada masing-masing kecamatan, kemiringan lereng 0
– 2% tersebar di seluruh kecamatan, sebagian besar terdapat di Kecamatan Jambi Selatan
dan Telanaipura yaitu masing-masing seluas 2.668 hektar dan 2.433 hektar. Kelerengan
2 – 8% tersebar di lima kecamatan yaitu Kecamatan Kota Baru seluas 4.168 hektar, di
Kecamatan Jambi Selatan seluas 629 hektar, Kecamatan Jelutung seluas 401 hektar,
Kecamatan Pasar Jambi seluas 40 hektar dan Kecamatan Telanaipura seluas 111 hektar.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel III.3.2 berikut.
Tabel III.3.2 Kelerengan Lahan Di Kota Jambi
No Kecamatan Kemiringan Lereng ( Ha ) Danau /
Sungai (Ha)
Jumlah ( Ha )
0-2% 2-8% 8-15% 15-25% 25-40% >40%
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Kota Baru Jambi Selatan Jelutung Pasar Jambi Telanaipura Danau Teluk Pelayangan Jambi Timur
1.082 2.668
324 316
2.433 1.377 1.295
1.83
4.168 629 401
40 111
- - -
2.459 80 47
- 147
- - -
- - - -
41 - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
70 29 21 46
308 193 234 190
7.778 3.407 792 402
3.039 1.570 1.529 2.021
Jumlah %
11.326 55,15
5.349 26,04
2.732 13,30
41 0,20
- -
- -
1.090 5,31
20.538 100,00
Sumber : Data Pokok Pembangunan Kota Jambi Tahun 2015
Inventarisasi dan Identifikasi Keragamanan Etnis dan Budaya Kota Jambi
Laporan Akhir
8 BAB 3
PEMERINTAH KOTA JAMBI Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2017
INV
ENTA
RIS
ASI
KER
AG
AM
AN
BU
DA
YA
DI K
OTA
JA
MB
I
Inventarisasi dan Identifikasi Keragamanan Etnis dan Budaya Kota Jambi
Laporan Akhir
9 BAB 3
PEMERINTAH KOTA JAMBI Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2017
3.3.3 Geologi dan Struktur Batuan
Dilihat dari struktur batuan, pada umumnya wilayah Kota Jambi terbentuk dari
struktur batuan endapan permukaan, batuan sedimen umur miosen dan batuan sedimen
umur pliosen. Struktur batuan endapan permukaan pada umumnya tersebar di sebelah
utara Sungai Batanghari, meliputi Kecamatan Danau Teluk dan Kecamatan Pelayangan.
Sedangkan batuan sedimen umur miosen tersebar di sebelah barat wilayah Kota Jambi
meliputi Kecamatan Kota Baru.
Dilihat luasannya, jenis batuan endapan permukaan menempati areal seluas
10.454 hektar, batuan sedimen umur miosen seluas 8.375 hektar dan batuan sedimen
umur pliosen seluas 1.709 hektar. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel III.3.3 berikut.
Tabel III.3.3 Formasi Geologi Kota Jambi
NO. FORMASI GEOLOGI LUAS (HA) % 1. 2. 3.
Endapan Permukaan Batuan Sedimen Umur miosen Batuan Sedimen Umur pliosen
10.454 8.375 1.709
50,90 40,78 8,32
Jumlah 20.538 100,00 Sumber : Data Pokok Pembangunan Daerah Kota Jambi Tahun 2013
3.3.4 Jenis dan Tekstur Tanah
Jenis tanah di wilayah Kota Jambi dapat dibedakan kedalam empat jenis tanah
yaitu jenis tanah Gleisol Hidrik, Podsolik Gleiik, Alluvial dan Podsolik. Dari keempat jenis
tanah tersebut yang paling dominan adalah jenis tanah podsolik yaitu seluas 10.082
hektar, sedangkan jenis tanah lainnya yaitu tanah alluvial, tanah gleisol hidrik dan jenis
tanah podsoil gleik masing-masing seluas 9.600 hektar, 796 hektar dan 60 hektar. Dilihat
penyebarannya, jenis tanah podsoil pada umumnya tersebar di Kecamatan Telanaipura,
Kota Baru, Jelutung dan Jambi Selatan. Jenis tanah alluvial umumnya terdapat di daerah
dataran seperti di Kecamatan Danau Teluk dan Pelayangan.
Tekstur tanah adalah gambaran perbandingan antara pembentuk tanah, yaitu
fraksikot, debu dan pasir. Pembentukan tanah terjadi karena adanya pelapukan mekanik,
pelapukan kimia dan pelapukan organisme. Akibat proses pelapukan tersebut, maka
terjadi macam-macam kelas tekstur tanah, penggolongan tekstur tanah tersebut meliputi
tekstur halus, tekstur sedang dan tekstur kasar. Komposisi ini menentukan kualitas fisik
kawasan.
Inventarisasi dan Identifikasi Keragamanan Etnis dan Budaya Kota Jambi
Laporan Akhir
10 BAB 3
PEMERINTAH KOTA JAMBI Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2017
INV
ENTA
RIS
ASI
KER
AG
AM
AN
BU
DA
YA
DI K
OTA
JA
MB
I
Inventarisasi dan Identifikasi Keragamanan Etnis dan Budaya Kota Jambi
Laporan Akhir
11 BAB 3
PEMERINTAH KOTA JAMBI Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2017
Tekstur tanah di wilayah Kota Jambi dapat dibedakan kedalam jenis halus, sedang
dan kasar. Tanah dengan tekstur halus menempati areal seluas 3.579 hektar atau sekitar
17,43% dari luas wilayah keseluruhan, tekstur sedang seluas 15.381 hektar atau seluas
74,89% dan tekstur kasar seluas 488 hektar atau seluas 2,38% dari luas wilayah
keseluruhan kota Jambi. Untuk lebih jelasnya jenis tanah dan tekstur tanah di Kota Jambi
dapat dilihat Tabel III.3.4 dan Tabel III.3.5 berikut.
Tabel III.3.4 Jenis Tanah Di Kota Jambi
No. Jenis Tanah Luas (Ha)
%
1. 2. 3. 4.
Gleisol Hidrik Podsolik Gleiik Alluvial Podsolik
796 60
9.600 10.082
3,88 0,29
46,74 49,09
Jumlah 20.538 100,00 Sumber : Data Pokok Pembangunan Daerah Kota Jambi Tahun 2015
Tabel III.3.5 Tekstur Tanah Di Kota Jambi
No Kecamatan Kelas Tekstur ( Ha )
Danau / Sungai
Luas ( Ha )
Halus Agak Halus
Sedang Agak Kasar
Kasar
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Kota Baru Jambi Selatan Jelutung Pasar Jambi Telanaipura Danau Teluk Pelayangan Jambi Timur
65 65 36 23
211 1.377 1.295 507
- - - - - - - -
7.603 3.296 7.11 300 2.33
- -
1.141
- - - - - - - -
40 17 25 33
191 - -
183
70 29 21 46
308 193 234 190
7.778 3.407 792 402
3.039 1.570 1.529 2.021
Jumlah Persentase (%)
3.579 17,43
- -
15.381 74,89
- -
488 2,38
1.090 5,31
20.538 100,00
Sumber : Data Pokok Pembangunan Daerah Kota Jambi Tahun 2015.
3.3.5 Kedalaman Efektif Tanah
Sebagian besar wilayah Kota Jambi mempunyai kedalaman efektif tanah lebih dari
90 cm yaitu seluas 19.260 hektar atau sekitar 93,78% dari luas wilayah keseluruhan Kota
Jambi. Sedangkan kedalaman efektif tanah lainnya berkisar antara 60 – 90 cm seluas 188
hektar atau sekitar 0,91% dari luas wilayah keseluruhan. Kedalaman efektif tanah lebih
dari 90 cm sebagian besar terdapat dua kecamatan yaitu Kecamatan Kota Baru seluas
7.708 hektar dan Kecamatan Jambi Selatan seluas 3.378 hektar. Untuk lebih jelasnya
kedalaman efektif tanah di Kota Jambi dapat dilihat pada Tabel III.3.6 berikut.
Inventarisasi dan Identifikasi Keragamanan Etnis dan Budaya Kota Jambi
Laporan Akhir
12 BAB 3
PEMERINTAH KOTA JAMBI Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2017
Tabel III.3.6
Kedalaman Efektif Tanah Di Kota Jambi
No. Kecamatan Kedalaman Efektif Tanah Danau/
Sungai Jumlah ( Ha ) <30 cm 30-60 cm 60-90 cm >90 cm
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Kota Baru Jambi Selatan Jelutung Pasar Jambi Telanaipura Danau Teluk Pelayangan Jambi Timur
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - -
188 -
7.708 3.378 771 356
2.731 1.377 1.295 1.643
70 29 21 46
308 193 234 190
7.778 3.407 792 402
3.039 1.570 1.529 2.021
Jumlah Persentase (%)
- -
- -
188 0,91
19.260 93,78
1.090 5,31
20.538 100,00
Sumber : Data Pokok Pembangunan Daerah Kota Jambi Tahun 2013
3.3.6 Hidrologi
Kota Jambi dibelah oleh Sungai Batanghari menjadi 2 (dua) bagian besar yaitu bagian
selatan dan bagian utara. Bagian selatan merupakan bagian terbesar wilayah kota Jambi
dimana di wilayah bagian selatan ini sedikitnya terdapat 5 (lima) buah anak Sungai
Batanghari, yaitu
1. Sungai Kenali Besar
Sungai ini melewati Kecamatan Kotabaru dan Kecamatan Telanaipura, kemudian
masuk kedalam Danau Kenali terus ke Danau Sipin dan akhirnya bermuara ke
Sungai Batanghari.
2. Sungai Kambang
Daerah pengaliran Sungai Kambang meliputi sebagian Kelurahan Simpang III Sipin
di Kecamatan Kotabaru dan Kelurahan Simpang IV Sipin.
3. Sungai Asam
Daerah pengaliran Sungai Asam meliputi Kecamatan Kotabaru (yaitu meliputi
sebagian Kelurahan Kenali Asam Bawah, sebagian Kelurahan Kenali Asam Atas,
Kelurahan Sukakarya, Kelurahan Simpang III Sipin dan Kelurahan Paal Lima),
Kecamatan Jelutung (yaitu meliputi Kelurahan Jelutung, Kelurahan Lebak Bandung
dan Kelurahan Cempaka Putih), Kecamatan Pasar Jambi (meliputi Kelurahan
Beringin dan Kelurahan Orang Kayo Hitam).
Inventarisasi dan Identifikasi Keragamanan Etnis dan Budaya Kota Jambi
Laporan Akhir
13 BAB 3
PEMERINTAH KOTA JAMBI Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2017
INV
ENTA
RIS
ASI
KER
AG
AM
AN
BU
DA
YA
DI K
OTA
JA
MB
I
Inventarisasi dan Identifikasi Keragamanan Etnis dan Budaya Kota Jambi
Laporan Akhir
14 BAB 3
PEMERINTAH KOTA JAMBI Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2017
4. Sungai Tembuku
Daerah pengaliran Sungai Tembuku meliputi sebagian Kecamatan Thehok,
Kelurahan Tambak Sari, sebagian Kelurahan Kebon Handil, Kelurahan Jelutung,
sebagian Kelurahan Cempaka Putih, Kelurahan Talang Jauh, sebagian Kelurahan
Sulanjana, Kelurahan Rajawali dan Kelurahan Kasang.
5. Sungai Selincah
Daerah pengaliran Sungai Selincah meliputi Kelurahan Talang Bakung dan
Kelurahan Sijenjang.
Sungai Batanghari selain berfungsi hidrologi juga berfungsi sebagai prasarana
transportasi dan penunjang kegiatan ekonomi masyarakat serta sebagai sumber air baku
untuk air minum. Sedangkan danau yang ada di Kota Jambi antara lain adalah Danau Sipin,
Danau Teluk, Danau Penyengat dan Danau Kambang.
3.4 KEPENDUDUKAN KOTA JAMBI
A. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kota Jambi Berdasarkan Kecamatan
Penduduk di Kota Jambi pada tahun 2014 tercatat sebanyak 568.062 jiwa, jumlah
penduduk terbanyak berada di Kecamatan Kota Baru sebanyak 159.572 jiwa, sedangkan
jumlah penduduk terkecil di Kecamatan Danau Teluk yakni sebanyak 11.955 jiwa. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. Dilihat dari segi kepadatan penduduk
tahun 2014 maka kepadatan per Km2 menurut Kecamatan adalah:
• Kec. Kotabaru = 2.052 org/ Km2
• Kec. Jambi Selatan = 3.928 org/km2
• Kec. Jelutung = 7.836 org/km2
• Kec. PasarJambi = 3.140 org/km2
• Kec. Telanaipura = 3.154 org/km2
• Kec. DanauTeluk = 761 org/km2
• Kec. Pelayangan = 867 org/km2
• Kec. Jambi Timur = 3.904 org/ km2
Inventarisasi dan Identifikasi Keragamanan Etnis dan Budaya Kota Jambi
Laporan Akhir
15 BAB 3
PEMERINTAH KOTA JAMBI Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2017
Tabel III.4.1
Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatanya Menurut Kecamatan Tahun 2015
No Kecamatan Luas Wilayah
(Km2) Jumlah
Penduduk Kepaadatan
Per km2 1. Kota Baru 77,78 159.572 2.052 2. Jambi Selatan 34,07 133.841 3.928 3. Jelutung 7,92 62.064 7.836 4. Pasar Jambi 4,02 12.622 3.140 5. Telanaipura 30,39 95,844 3.154 6. Danau Teluk 15,70 11,955 761 7. Pelayangan 15,29 13,255 867 8. Jambi Timur 20,21 78,909 3.904 9. Danau Sipin 7,88 *) *)
10. Alam Barajo 41,76 *) *) 11. Paal Merah 27,13 *) *)
Jumlah 205,38 568, 062 2.766 Sumber : Kota Jambi Dalam Angka Tahun 2016
Tabel III.4.2 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan,
Jenis Kelamin Dan Rasio Jenis Kelamin Tahun 2015
No Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah Rasio Jenis
Kelamin 1. Kota Baru 80,948 78,624 159,572 100,96 2. Jambi Selatan 66,942 66,899 133,841 100,06 3. Jelutung 31,055 31,009 62,064 100,15 4. Pasar Jambi 6,152 6,470 12,622 95,09 5. Telanaipura 47,747 48,097 95,844 99,27 6. Danau Teluk 5,934 6,021 11,955 98,56 7. Pelayangan 6,880 6,375 13,255 107,92 8. Jambi Timur 39,834 39,075 78,909 101,94 9. Danau Sipin *) *) *) *)
10. Alam Barajo *) *) *) *) 11. Paal Merah *) *) *) *)
Jumlah 285,492 282,570 568,062 101,03 Sumber : Kota Jambi Dalam Angka Tahun 2016
Tabel III.4.3 Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas
Menurut Kegiatan Utama Tahun 2015
No Kegiatan Utama Persentase 1. Bekerja 59,35 2. Pengangguran 4,69 3. Sekolah 11,85 4. Mengurus Rumah Tangga 19,63 5. Lainnya 4,48
Sumber : Kota Jambi Dalam Angka Tahun 2016
Inventarisasi dan Identifikasi Keragamanan Etnis dan Budaya Kota Jambi
Laporan Akhir
16 BAB 3
PEMERINTAH KOTA JAMBI Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2017
Tabel III.4.3 Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur
dan Jenis Kelamin Tahun 2015
No Kelompok
Umur Laki-laki Perempuan Jumlah
1. 0 - 4 25.993 24.728 50.721 2. 5 - 9 25.248 23.307 48.555 3. 10 - 14 24.173 24.223 48.396 4. 15 - 19 26.781 27.387 54.168 5. 20 - 24 28.281 28.060 56.341 6. 25 - 29 25.808 25.234 51.042 7. 30 - 34 24.981 25.522 50.503 8. 35 - 39 24.315 24.799 49.114 9. 40 - 44 21.971 21.617 43.588
10. 45 - 49 18.571 17.725 36.296 11. 50 - 54 14.829 14.112 28.941 12. 55 - 59 11.286 10.840 22.126 13. 60 - 64 7.615 6.833 14.448 14. 65 - 69 4.757 4.727 9.484 15. 70 - 74 2.821 3.015 5.836 16. 75 + 2.283 3.225 5.508
Jumlah 289.713 286.354 576.076 Sumber : Kota Jambi Dalam Angka Tahun 2016
3.5 SARANA
3.5.1 Pelayanan Umum
Fungsi dari sarana pelayanan umum sendiri adalah untuk memberikan pelayanan
kepada masyarakat di Kota Jambi . Sarana pelayanan umum yang akan dibahas ini adalah
-40.000-30.000-20.000 -10.000 0 10.000 20.000 30.000 40.000
0 - 405 - 0910 - 1415 - 19
20 - 2425 - 2930 - 3435 - 3940 - 4445 - 4950 - 5455 - 5960 - 6465 - 6970 - 74
75 +
Laki-laki Perempuan
Gambar 3.4.1 Grafik Piramida Penduduk Kota Jambi Tahun 2015
Inventarisasi dan Identifikasi Keragamanan Etnis dan Budaya Kota Jambi
Laporan Akhir
17 BAB 3
PEMERINTAH KOTA JAMBI Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2017
berupa sarana pemerintahan seperti kantor camat dan kepala desa, dimana untuk sarana
pemerintah ini sudah mencukupi jumlahnya. Jumlah sarana pemerintahan di Kota Jambi
adalah berupa kantor kecamatan sebanyak 8 unit dan kantor kelurahan sebanyak 62 unit
dengan kondisi bangunan yang sudah cukup baik.
3.5.2 Sarana Pendidikan
Dalam menunjang pembangunan di Kota Jambi tentu tidak terlepas dari sektor
pendidikan dari Sekolah Dasar sampai ke Perguruan Tinggi, pendidikan non formal
berupa pendidikan dan pelatihan di berbagai bidang pengetahuan berupa pendidikan
keterampilan yang diperlukan bagi pembangunan.
Berdasarkan laporan dari Dinas Pendidikan Kota Jambi, Jumlah Sekolah Negeri
dan Swasta dalam Kota Jambi pada tahun 2014/2015 adalah :
→ Taman Kanak-kanak = 390 buah
→ Sekolah Dasar & MI = 262 buah
→ SMTP/Sederajat = 98 buah
→ SLTA/Sederajat = 94 buah
Perguruan tinggi di Kota Jambi diantaranya, yaitu Universitas Negeri Jambi, IAIN
serta Universitas/Perguruan Tinggi Swasta diantaranya Universitas Batanghari, Akademi
Sekretariat dan Manajemen, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer, STIKOM
Dinamika Bangsa, AKPER Baiturahim, serta AKPER Depkes dan Perguruan Tinggi
Muhammadiyah.
Tabel III.5.1
Jumlah Fasilitas Pendidikan Menurut Kecamatan Di Kota Jambi Tahun 2015
No Kecamatan TK SD SMP SMU SMK
Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta 1. Kotabaru 108 42 5 8 3 4 2 1 8 2. Jambi Selatan 73 39 5 3 12 - 9 1 8 3. Jelutung 35 24 6 1 4 1 4 - 2 4. Pasar Jambi 7 4 3 2 1 - - - 1 5. Telanaipura 87 32 8 4 12 3 11 2 4 6. Danau Teluk 10 9 1 1 - 1 - 1 - 7. Pelayangan 14 6 - 1 - - - - - 8. Jambi Timur 56 34 10 5 7 2 4 - 6 9. Danau Sipin *) *) *) *) *) *) *) *) *)
10. Alam Barajo *) *) *) *) *) *) *) *) *) 11. Paal Merah *) *) *) *) *) *) *) *)
Jumlah 390 190 38 25 39 11 30 5 29
Inventarisasi dan Identifikasi Keragamanan Etnis dan Budaya Kota Jambi
Laporan Akhir
18 BAB 3
PEMERINTAH KOTA JAMBI Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2017
Lanjutan
No Kecamatan MI MTs MA
Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta
1. Kotabaru - 7 1 5 - 4
2. Jambi Selatan 1 11 2 5 1 2
3. Jelutung - 3 - 3 - 2
4. Pasar Jambi - 1 - 1 - 1
5. Telanaipura - 6 - 5 - 4
6. Danau Teluk - 2 1 4 1 2
7. Pelayangan - - - 2 - 1
8. Jambi Timur - 3 2 3 1 -
9. Danau Sipin *) *) *) *) *) *) 10. Alam Barajo *) *) *) *) *) *) 11. Paal Merah *) *) *) *) *) *)
Jumlah 1 33 6 28 3 16
Sumber : Kota Jambi Dalam Angka Tahun 2016 Keterangan: *) Data masih tergabung dengan kecamatan induk
3.5.3 Sarana Kesehatan
Penyediaan sarana kesehatan dalam Kota Jambi tahun 2013 tersebar di beberapa
kecamatan masingmasing, Rumah Sakit Umum Jambi, RS. Bratanata (DKT), RS. Budhi
Graha, RS. Theresia, RS. Asia Medika, RS MMC, RS Bhayangkara serta 1 rumah sakit
khusus. Di samping itu terdapat pula tenaga medis/kesehatan. Jumlah pusat kesehatan
masyarakat dan sejenisnya antara lain :
Puskesmas= 20 buah
Pustu = 39 buah
Tabel III.5.2
Jumlah Fasilitas Kesehatan
Menurut Kecamatan Di Kota Jambi Tahun 2016
No Kecamatan Rumah
Sakit Puskesmas Pustu Posyandu
1. Kotabaru 3 5 7 98
2. Jambi Selatan 4 5 7 89
3. Jelutung 1 1 4 49
4. Pasar Jambi 3 1 1 17
5. Telanaipura 3 3 8 90
6. Danau Teluk - 1 3 14
7. Pelayangan - 1 3 12
8. Jambi Timur 3 3 6 84
9. Danau Sipin *) *) *) *)
10. Alam Barajo *) *) *) *)
11. Paal Merah *) *) *) *)
Jumlah 17 20 39 453 Sumber : Kota Jambi Dalam Angka Tahun 2015 Keterangan: *) data masih tergabung dalam kecamatna induk
Inventarisasi dan Identifikasi Keragamanan Etnis dan Budaya Kota Jambi
Laporan Akhir
19 BAB 3
PEMERINTAH KOTA JAMBI Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2017
3.5.4 Sarana Peribadatan
Tempat ibadah yang ada di Kota Jambi tersebar di setiap Kecamatan yang
digunakan bagi setiap penduduk sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
Adapun jenis tempat ibadah tersebut adalah sebagai berikut :
➢ Masjid = 368 buah
➢ Langgar& Musholla = 411 buah
➢ Kelenteng = 24 buah
➢ Gereja = 41 buah
➢ Vihara = 6 buah
Tabel III.5.3 Jumlah Fasilitas Peribadatan Menurut Kecamatan Di Kota Jambi Tahun 2016
No Kecamatan Masjid Langgar Mushola Gereja Vihara Kelenteng Lainnya 1. Kotabaru 106 109 30 27 - 10 5 2. Jambi Selatan 82 66 2 6 1 - - 3. Jelutung 35 34 4 1 2 7 - 4. Pasar Jambi 9 5 3 1 - 2 - 5. Telanaipura 78 37 20 - - - - 6. Danau Teluk 18 4 3 - - - - 7. Pelayangan 4 21 - - - - - 8. Jambi Timur 36 60 13 6 3 5 - 9. Danau Sipin *) *) *) *) *) *) -
10. Alam Barajo *) *) *) *) *) *) - 11. Paal Merah *) *) *) *) *) *) -
Jumlah 368 336 75 41 6 24 5 Sumber : Kota Jambi Dalam Angka Tahun 2015 Keterangan: Data masih tergabung dengan kecamatan induk.
3.5.5 Sarana Perdagangan
Untuk sarana perdagangan ini akan dibagi menjadi 4 (empat) bagian, yaitu :
1. Pasar Modern. Pasar modern disini adalah berupa mini market/supermarket, dimana
secara umum untuk pengembangan fasilitas ini tidak diutamakan, hal ini dikarenakan
agar menumbuhkan pasar-pasar tradisional yang ada agar lebih berkembang lagi.
2. Pasar Tradisional. Pasar tradisional ini adalah sebagai pusat orientasi pelayanan ekonomi
dan cenderung sebagai pusat aglomerasi penyedian fasilitas perdagangan daerah lain dan pada
akhirnya tumbuh sebagi pusat pelayanan.
3. Pertokoan. Pertokoan disini merupakan kegiatan perdagangan yang lokasinya berada di tepi
jaringan jalan dan memiliki lokasi cukup strategis dan mudah dijangkau oleh masyarakat.
4. Warung/ Kios. Di wilayah perencanaan fasilitas perdagangan berupa warung/kios lokasinya
tersebar dan berada di lingkungan tempat tinggal penduduk.
Inventarisasi dan Identifikasi Keragamanan Etnis dan Budaya Kota Jambi
Laporan Akhir
20 BAB 3
PEMERINTAH KOTA JAMBI Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2017
Tabel III.5.4 Jumlah Fasilitas Perdagangan Di Kota Jambi Tahun 2016
No Nama Dan Jenis Pasar
Unit Jumlah Pedagang (Orang) Kios Toko Ruko Los
1. Pasar Dalam Kota - - 35 - 35 2. Pasar Tanah Pilihan 67 42 10 - 119 3. Pasar Sitimang - 21 - - 21 4. Pasar Sitimang Belakang 26 - - - 26 5. Pasar Sijimat 60 - - - 60 6. Pasar Gang Siku 185 - - - 185 7. Pasar Angso Duo 982 112 - 1.598 2.692 8. Pasar TAC 65 - - 27 92 9. Pasar Buah-buahan 37 - - - 37
10. Pasar Jl. Hindia 44 - - - 44 11. Pasar Tl. Banjar 57 - - 161 218 12. Pasar Kb. Handil 109 17 13 - 139 13. Pasar Mayang Sari 34 - - - 34 14. Pasar Kasang 51 - - 71 122 15. Pasar Olak Kemang 7 - - 18 25 16. Pasar Kebun Bungo 5 - - - 5 17. Pasar Tanggo Rajo - - - 88 88 18. Pasar Malioboro 17 - - - 17 19. Pasar Pelayangan 7 - - 4 11
Jumlah 1.753 192 58 1.967 3.970
Sumber : Kota Jambi Dalam Angka Tahun 2015
3.5.6 Sarana Olahraga Dan Rekreasi
Pemenuhan kebutuhan ruang untuk olah raga di Kota Jambi dapat terlihat dari
kelengkapan fasilitas olah raga yang ada. Dari tabel tersebut dapat terlihat sebagian besar
fasilitas olah raga yang berupa lapangan bola voli dan lapangan bulu tangkis. Sedang
lapangan golf dan kolam renang baru terdapat di Kecamatan Telanaipura.
Objek rekreasi/wisata di Kota Jambi antara lain :
❖ Danau Sipin di Kecamatan Telanaipura
❖ Taman Hutan Aneka Ria di Kecamatan Jambi Selatan
❖ Taman Anggrek Prof. Dr. Sri Sudewi di Kecamatan Telanaipura
❖ Museum Jambi di Kecamatan Telanaipura
❖ Pusat PKK Batik dan Kerajinan Tangan di Kecamatan Telanaipura
❖ Rumah Tradisional di Kecamatan Telanaipura
❖ Desa Pusat Home Industri Mudung Laut di Kecamatan Pelayangan
3.5.7 Sarana Kuburan
Fasilitas kuburan di wilayah Kota Jambi secara umumdapat digolongkan menjadi
3 jenis kuburan yaitu :
Inventarisasi dan Identifikasi Keragamanan Etnis dan Budaya Kota Jambi
Laporan Akhir
21 BAB 3
PEMERINTAH KOTA JAMBI Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2017
a. Kuburan Umum
❖ Suka Rejo, The Hok
❖ Kebun Jahe, Simpang Kapuk
❖ Simpang Puncak, Jelutung
❖ Talang Jauh
❖ Sengkawang
❖ Sungai Kambang
❖ Legok
b. Kuburan Yayasan
❖ Kebun Jahe, Pekuburan Umum Kristen Jl. Husni Thamrin
❖ Yayasan Darma Bakti, Pekuburan Cina Jl. Kapten Pattimura
c. Pekuburan Pemda
- Makam Pahlawan Satria Bakti
3.6 PEREKONOMIAN
Pertumbuhan ekonomi wilayah dapat dilihat dari Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) Produk Domestik Regional Bruto merupakan produksi yang dihasilkan oleh
suatu masyarakat dalam kurun waktu 1 tahun yang berada di daerah atau regional
tertentu. Produk Domestik Regional Bruto sebagai salah satu indikator ekonomi memuat
berbagai instrumen ekonomi yang didalamnya terlihat dengan jelas keadaan makro
ekonomi suatu daerah dengan pertumbuhan ekonominya, pendapatan per kapita dan
berbagai instrumen lainnya. Dimana dengan adanya data-data tersebut akan sangat
membantu pengambil kebijakan dalam perencanaan dan evaluasi sehingga
pembangunan tidak akan salah arah. Angka Produk Domestik Regional Bruto sangat
dibutuhkan dan perlu disajikan, karena selain dapat dipakai sebagai bahan analisa
perencanaan pembangunan juga merupakan barometer untuk mengukur hasil-hasil
pembangunan yang telah dilaksanakan.
Penyajian PDRB biasanya dilakukan dalam 2 (dua) bentuk ; PDRB atas harga
berlaku dan PDRB atas harga konstan. PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan
nilai tambah barang dan jasa yang dihitung dengan menggunakan harga pada setiap
tahun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan menunjukan nilai tambah barang dan
jasa yang dihitung menggunakan harga pada satu tahun tertentu sebagai dasar, dimana
Inventarisasi dan Identifikasi Keragamanan Etnis dan Budaya Kota Jambi
Laporan Akhir
22 BAB 3
PEMERINTAH KOTA JAMBI Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2017
dalam perhitungan ini digunakan tahun 2000. PDRB atas dasar harga berlaku dapat
digunakan untuk melihat pergeseran struktur ekonomi, sedangkan harga konstan
digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun.
NIlai Produk Domestik Regional Bruto Kota Jambi atas harga berlaku pada tahun
2012 adalah Rp.12.360.518.670.000,- . nilai ini meningkat sekitar 16,98% dari tahun
sebelumnya. Sektor yang berkontribusi tertinggi adalah sektor Perdagangan, Hotel, dan
Restoran dengan nilai PDRB Rp. 3.380.280.880.000,- atau sekitar 27,35%. Sektor dengan
kontribusi terbesar kedua adalah sektor Pengangkutan dan Komunikasi dengan nilai PDRB
Rp. 2.281.100.550.000,- atau sekitar 18,45% , terbesar ketiga adalah sektor Industri
Pengolahan dengan nilai PDRB Rp. 1.933.021.030.000,- atau sekitar 15,64%. Sementara
sektor yang berkontribusi terkecil adalah sektor Pertanian, peternakan, kehutanan, dan
perikanan dengan nilai PDRB Rp. 153.237.410.000,- atau sekitar 1,24%. Hal ini disebabkan
oleh karena karakter kekotaan yang dimiliki oleh Kota Jambi, dimana kegiatan pertanian
bukanlah kegiatan yang dominan sebagai mata pencaharian penduduk Kota Jambi.
Tabel III.6.1 PDRB Kota Jambi Atas Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha
Tahun 2012 (Dalam Juta Rupiah)
Lapangan Usaha Tahun
2008 2009 2010 2011 2012
1. PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN & PERIKANAN
102.200,47 111.645,88 123.861,44 137.517,48 153.237,41
2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN
599.287,84 628.676,34 669.556,21 707.337,35 749.587,63
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 1.063.269,85 1.207.461,42 1.409.941,60 1.641.847,44 1.933.021,03
4. LISTRIK, GAS, DAN AIR BERSIH 198.198,55 220.987,38 259.025,10 304.349,11 359.885,82
5. BANGUNAN 436.994,75 507.071,53 599.912,67 704.276,67 873.567,50
6. PERDAGANGAN, HOTEL, DAN RESTORAN
1.706.570,22 1.968.161,07 2.371.166,40 2.831.906,50 3.380.280,88
7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI
1.232.700,74 1.414.676,52 1.643.760,92 1.915.409,94 2.281.100,55
8. KEUANGAN, PERSEWAAN, DAN JASA PERUSAHAAN
632.622,95 740.168,82 890.869,26 1.054.888,21 1.214.849,95
9. JASA-JASA 933.061,87 1.022.334,03 1.139.302,32 1.268.944,12 1.414.447,89
PDRB dengan migas 6.904.907,24 7.821.182,98 9.107.395,93 10.566.476,81 12.360.518,67
PDRB tanpa migas 6.345.702,55 7.238.717,60 8.492.264,90 9.922,650,22 11.684.710,89 Sumber : BPS (Buku PDRB Kota Jambi Tahun 2012)
Inventarisasi dan Identifikasi Keragamanan Etnis dan Budaya Kota Jambi
Laporan Akhir
23 BAB 3
PEMERINTAH KOTA JAMBI Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2017
Gambar 3.6.1 Grafik PDRB Kota Jambi AHB Tahun 2012
Tabel III.6.2
PDRB Kota Jambi Atas Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012-2014 (Dalam Juta Rupiah)
Lapangan Usaha Tahun
2010 2011 2012 2013 2014
1. PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN & PERIKANAN
67.507,52 69.527,07 194.911,0 223.455,9 268.200,2
2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 174.454,55 176.837,78 844.923 934.925,6 945.870,0
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 614.123,90 649.392,54 1.839.981,9 2.014.622,5 2.367.244,9
4. LISTRIK, GAS, DAN AIR BERSIH 87.049,50 94.219,42 24.741,8 24.099,3 28.461,5
5. BANGUNAN 251.657,78 271.236,76 1.252.696,8 1.685.2079 1.830.534,8
6. PERDAGANGAN, HOTEL, DAN RESTORAN 870.256,25 953.950,07 3.615.624,0 4.027.020.0 4.787.504,0
7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 672.993,50 716.384,68 1.711.821,6 2.003.876,9 2.429.003,5
8. KEUANGAN, PERSEWAAN, DAN JASA PERUSAHAAN 299.068,46 331.673,69 920,275,3 1.095.590,5 1.243.261,5
9. JASA-JASA 392.507,58 405.379,40 116.020,2 124.516,8 131.060,5
PDRB dengan migas 3.429.619,05 3.668.601,41 14.620,956,9 16.594.379,6 19.614.209,9
PDRB tanpa migas 3.273.011,29 3.510.975,70 13.849.813,7 15.745.721 18.766.64,1
Sumber : BPS (Buku PDRB Kota Jambi Tahun 2012).
Tabel III.6.3 Laju Pertumbuhan PDRB Kota Jambi Tahun 2012 - 2014
Lapangan Usaha Tahun
2012 2013 2014
1. PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN & PERIKANAN 3.89 4.34 5.45
2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 1.55 2.87 1.18 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 7.62 6.04 6.57 4. LISTRIK, GAS, DAN AIR BERSIH 1.05 1.52 3.26 5. BANGUNAN 16.74 27.58 4.07 6. PERDAGANGAN, HOTEL, DAN RESTORAN 8.81 9.20 8.76 7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 9.02 7.20 16.24 8. KEUANGAN, PERSEWAAN, DAN JASA PERUSAHAAN 10.48 12.63 3.53 9. JASA-JASA 3.16 2.56 2.36
PDRB Dengan Migas 7.63 8.27 6.64 PDRB Tanpa Migas 8.02 8.60 6.97
Sumber : Kota Jambi dalam angka tahun 2015
1.246.06
15.64
2.91
7.07
27.35
18.45
9.83
11.44
1. PERTANIAN, PETERNAKAN,KEHUTANAN & PERIKANAN
2. PERTAMBANGAN DANPENGGALIAN
3. INDUSTRI PENGOLAHAN
4. LISTRIK, GAS, DAN AIR BERSIH
5. BANGUNAN
6. PERDAGANGAN, HOTEL, DANRESTORAN
7. PENGANGKUTAN DANKOMUNIKASI