ii. sampling

37
SAMPLING SAMPLING

Upload: iwan-irwan-arnol

Post on 15-Sep-2015

242 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

  • SAMPLING

  • SAMPLING : Proses pengambilan sampel dari populasi disebut samplingPada keadaan tertentu sampling lebih tepat dibanding sensus, antara lain : 1. Volume data terlalu besar sehingga sensus bisa mahal dan memerlukan waktu lama. 2. Tidak mungkin melakukan sensus pada objek tertentu, misalnya penelitian pada objek minuman, tidak mungkjin mencoba semua hasil produksi, cukup beberapa sample saja.

  • Kesalahan yang timbul dalam eksperimen/observasi :1. Sampling error : Kesalahan yang timbul karena salah memilih sample, sample tidak mewakili populasi2. Non-Sampling error : Kesalahan yang timbul bukan karena sample, tetapi karena kesalahan peralatan ukur, dsb.Dalam memilih sample harus dihindari kemungkinantimbulnya Sampling error.

  • Berbagai teknik/cara pengambilan sampelSampling dibedakan dua macam :a. Probability sampling : sampling, semua unsur atau unit dalam populasi mempunyai peluang sama dijadikan sampel b. Non probability sampling : Sampling dimana semua unsur atau unit dalam populasi, tidak mempunyai peluang sama dijadikan sampelProbability sampling lebih baik dibandingkan dengannonprobability sampling, karena hasilnya dapatdigeneralisasikan

  • Berbagai teknik Pengambilan SampelProbability sampling :a. Sampling Acak Sederhana (Simple Random sampling)b. Sampling sistematik(sistematik sampling)c. Sampling acak berstrata(Stratified random sampling)d. Sampling wilayah(Area atau cluster random sampling)

    Non probability sampling :a. Sampling kuota(Quota sampling)b. Sampling purposive (Purposive sampling)/ judgment samplingc. Sampling aksidental (Axidental sampling)d. Sampling jenuh (Saturation sampling)d. Snowball sampling) (sampling bola salju)

  • Probability samplingNon probability sampling Sampling acak sederhana : dilakukan bila populasi relatif homogen & tidak terlalu banyak jumlahnya, bisa dengan cara undian, tabel bilangan random, atau kalkulator Sampling sistematik, yg prosesnya mendasarkan pada interval tertentu, ex karyawan ke 10 atau ke 15 atau ke n. Sampling acak berstrata/berlapis : bila populasinya bersifat heterogen ex.pegawai negeri, pejabat struktural. Sampling wilayah : sampling dimana populasi tersebar di suatu daerah , ex Provinsi, Pemerintah Kota, Kecamatan dll Sampling Kuota : Mirip dgn stratifikasi, ttp tdik secara acak, mendasarkan pada kemudahan(covenience), ciri-ciri tertentu dalam jumlah yang diinginkan Sampling Aksidental : Cara menentukan siapa saja yang ketemu saat itu, karena berada pada waktu, situasi dan tempat yang tepat,ex. Nasbah bank, pasien dokter, dll. Sampling purposive /judgmental: dilakukan berdsarkan pertimbangan tertentu, ex. Seorang dengan pendapatan tertentu, pekerjaan ttt. Sampling jenuh : mendsarkan pada jenuh atau tidaknya sampel sampling bola salju : diawali dengan cara menentukan kelompok kecil yang diminta untuk menunjukkan kawan masing- masing dst.

  • a. Sampling Acak Sederhana (Simple Random sampling)Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. Bisa dilakukan dengan cara undian, tabel bilangan random

    Populasi homogen ,relatif homogen

    Sampel yang representatif Diambil secara randomTeknik Simple Random Sampling

  • b. Sampling sistematik/ Systematic Sampling

    Pilih elemen / objek pertama secara acakPilih elemen selanjutnya secara sistematis, misalnya setiap selang k-objekContoh : dari 6000 objek akan dipilih sample sebanyak 100Pilih angka random antara 1-60 misalnya diperoleh 22, objek pertamaPilih objek selanjutnya setiap selang 60Objek terpilih adalah :# 22, 82, 142, 202, 262, 322,382, 442, hingga 100 objek terpilihatau :Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu, misalnya kelipatan dari bilangan lima. Untuk ini maka yang diambil sebagai sampel adalah nomor 1, 5, 10, 15, 20, dan seterusnya sampai 100.

  • C. Sampling acak berstrata /Stratified random samplingTeknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Suatu organisasi yang mempunyai pegawai dari latar belakang pendidikan yang berstrata, maka populasi pegawai itu berstrata. Misalnya jumlah pegawai yang lulus S1 = 45, S2 = 30, STM = SQO, ST = 900, SMEA - 400, SD - 300. Jumlah sampel yang harus diambil meliputi strata pendidikan tersebut. Teknik Stratified Random Sampling dapat digambarkan seperti gambarDiambil secara randomproporsionalTeknik Stratified Random Sampling

  • Gol.IV Gol.III Gol.II Gol.I Populasi P W T Sample P W T 60 40 100 100 100 200 100 200 300 250 150 400 6 4 10 10 10 20 10 20 30 25 15 40 510 490 1000 51 49 100

  • d. Cluster Sampling (Area Sampling)Populasi dibagi kedalam kelompok (misalnya menurut propinsi/ kabupaten dsb)Satu atau beberapa kelompok dipilih secara randomSample diambil dari kelompok yang dipilih secara proporsional atau secara random

    Contoh : Polling calon presiden dengan sample sebanyak 1000 orang dari 10 kota besar di Indonesia, dimana jumlah sample dipilih dari setiap kota sesuai dengan proporsi jumlah penduduknya.

  • Contoh lain :di Indonesia terdapat 30 propinsi, dan sampelnya akan menggunakan 15 propinsi, maka pengambilan 15 propinsi itu dilakukan secara random. Tetapi perlu diingat, karena propinsi-propinsi di Indonesia itu berstrata (tidak sama jumlah penduduknya ) maka pengambilan sampelnya perlu menggunakan stratified random sampling. Karakteristik semacam ini perlu diperhatikan sehingga pengambilan sampel menurut strata populasi itu dapat ditetapkan.Teknik sampling daerah ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama menentukan sampel daerah, dan tahap berikutnya menentukan orang-orang yang ada pada daerah itu secara sampling juga. Teknik ini dapat digambarkan seperti gambar

  • Tahap ITahap IISampel DaerahSampel Individu

  • 2. Nonprobability SamplingNon probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiapunsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.Teknik sampel ini meliputi, a. Sampling kuota (Quota sampling)b. Sampling purposive (Purposive sampling)/ judgment samplingc. Sampling aksidental (Axidental sampling)d. Sampling jenuh (Saturation sampling)d. Snowball sampling) (sampling bola salju)

  • a.Sampling KuotaTeknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuota yang diinginkan. Contoh, akan melakukan penelitian tentang pendapat masyarakat terhadap pelayanan masyarakat dalam urusan IMB. Jumlah sampel yang ditentukan 500 orang. Kalau pengumpulan data belum mencapai 500 orang tersebut, maka penelitian dipandang belum selesai, karena belum memenuhi kuota yang ditentukan.Bila pengumpulan data dilakukan secara kelompok yang terdiri atas 5 orang, maka setiap anggota kelompok harus dapat menghubungi 100 orang anggota sampel, atau 5 orang tersebut harus dapat mencari data dari 500 anggota sampel.

  • b. Sampling PurposiveTeknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makanan, atau penelitian tentang kondisi politik di suatu daerah, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli politik. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif, atau penelitian-penelitian yang tidak melakukan generalisasi.

  • c. Sampling aksidentalTeknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

  • d. Sampling JenuhTeknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil, Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.

  • Snowball Sampling Teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar. Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi karena dengan dua orang ini belum lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua orang sebelumnya. dan seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak. Pada penelitian kualitatif banyak menggunakan sampel Purposive dan Snowball. Misalnya akan meneliti siapa provokator kerusuhan, maka akan cocok menggunakan Purposive dan Snowball sampling.

  • Snowball SamplingSampel pertama

  • D. Menentukan Ukuran SampelJumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah sampel yang diharapkan 100% mewakili populasi adalah sama dengan jumlah anggota populasi itu sendiri. Jadi bila jumlah populasi 1000 dan hasil penelitian itu akan diberlakukan untuk 1000 orang tersebut tanpa ada kesalahan, maka jumlah sampel yang diambil sama dengan jumlah populasi tersebut yaitu 1000 orang. Makin besar jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang kesalahan generalisasi semakin kecil dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel menjauhi jml populasi, maka makin besar kesalahan generalisasi (diberlakukan umum).

  • Berapa jumlah anggota sampel yang paling tepat digunakan dalam penelitian ? Jawabannya tergantung pada tingkat ketelitian atau kesalahan yang dikehendaki. Tingkat ketelitian/kepercayaan yang dikehendaki sering bergantung pada sumber dana, waktu dan tenaga yang tersedia. Makin besar tingkat kesalahan maka akan semakin kecil jumlah sampel yang diperlukan, dan sebaliknya, makin kecil tingkat kesalahan, maka akan semakin besar jumlah anggota sampel yang diperlukan sebagai sumber data.

  • Penentuan SampelBesar sampel yang dipergunakan tergantung : a. Biaya b. Waktu c. Ketelitian d. Apakah menyebabkan kerusakan pada unit yang diteliti atau tidakSecara ilmiah besar sampel tergantung apakah populasinya : finit (terbatas) atau infinitif (tidak terbatas), harga alpha, simpangan baku, proporsi, & rancangan penelitiannya.

  • Penentuan besarnya sampel

    Kriteria pengambilan jumlah sampel, yaitu populasi < 100 diambil 25 % dan > 100 diambil 10-15% (Arikunto, 1998),

    Atau menggunakan rumus : n = (SB)/(GB) Dimana : n = Besar sampel SB = simpangan baku atau variansi GB = galat bakuContoh : suatu populasi beranggotakan sebesar 10.000 anggota, dengan variansi (SB) = 0,20 dan dapat mentoleransi kesalahan sebesar GB = 0,015, maka besarnya sampel yang dapat diambil adalah : 0,20/(0,015)= 889 sampel

  • Tabel 1Penentuan Jumlah Sampel dari PopulasiTertentu dengan Kesalahan 1%, 5%, dan 10%

    NsNsNs1%5%10%1%5%%1%5%10%101010102801971551382800537310247151514142902021581403000543312248201919193002071611433500558317251252423233202161671474000569320254302928273402251721514500578323255353332313602341771555000586326257403836353802421821586000598329259454240394002501861627000606332261504744424202571911658000613334263555148464402651951689000618335263605551494602721981711000062233626365595553480279202173150006353402667063585650028520517620000642342267756762595503012131823000064934426880716562600315221187400005633452698575686565032922719150000655346269907972687003412331957500065834627095837571750352238199100000659347270100877873800363243202150000661347270110948478850373247205200000661347270no10289839003822512082500006623482701301099588950391255211300000662348270140116100921000399258213350000662348270!5012210597110041426521740000066234827016012911010112004272702214500006633482701701351141051300440275224500000663348270:so14211910814004502792275500006633482701901481231121500460283229600000663348270:oo15412711516004692862326500006633482702101601311181700477289234700000663348270220165135122180048529223575000066334827023017113912519004922942378000006633482732401761421272000498297.238850000663348271250182146130220051030124190000066334S271260187149133240052030424395000066334827127019215213526005293072451000000663349271664349272

  • Contoh Menentukan Ukuran SampelAkan dilakukan penelitian untuk mengetahui tanggapan kelompok masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah daerah tertentu. Kelompok masyarakat itu terdiri 1000 orang, dapat dikelompokkan berdasarkan jenjang pendidikan, yaitu . jsan S1 = 50, Sarjana Muda = 300, SMK = 500, SMP = 100, SD = 50 (populasi berstrata).Dengan menggunakan tabel 1,bila jumlah populasi = 1000, kesalahan 5%, maka jumlah sampelnya = 258. Karena populasi strata, maka sampelnya juga berstrata. Stratanya ditentukan menurut jenjang pendidikan. Dengan demikian masing-masing sampel untuk tingkat pendidikan harus proporsional sesuai dengan populasi. Berdasarkan perhitungan dengan cara berikut ini jumlah sampel untuk kelompok S1 = 13, Sarjana Muda (SM) = 77, SMK = 129, SMP = 13, dan SD = 26.

    S1SMSMKSMPSD=====50/1000300/1000500/100050/1000100/1000XXXXX258258258258258=====12,9077,40129,012,9125,8=====13771291326Jumlah Sampelnya=258

  • Jika Y = 17, berapa nilai Z ?

    Interpolasi

    Y Z 15 58 17 X 20 70 > 17 - 15 / 20 - 15 = x - 58 / 70 -58 > 2 / 5 = x - 58 / 12 > 5 ( x - 58 ) = 24 > 5x = 314 > x = 62.8

  • SKALA PENGUKURAN DAN INSTRUMEN PENELITIAN Macam-macam Skala Pengukuran :Skala LikertSkala GuttmanRating ScaleSemantic DeferentialSkala ThurstoneSkala LikertSkala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena .Dalam penelitian, fenomena ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.

  • Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain:a. Sangat setujub. Setujuc. Ragu-ragud. Tidak setujue. Sangat tidak setuju

    a. Selalub. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

  • Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor, misalnya :Setuju/selalu/sangat positif diberi skor5Setuju/sering/positif diberi skor4Ragu-ragu/kadang-kadang/netral diberi skor3Tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif diberi skor2Sangat tidak setuju/tidak pernah/ diberi skor1

    Instrumen penelitian yang menggunakan skala Likert dapat dibuat dalam bentuk checklist ataupun pilihan ganda.Kemudian dengan teknik pengumpuian data angket. maka instrumen tersebut misalnya diberikan kepada 100 orang karyawan yang diambil secara random. Dari 100 orang pegawai setelah dilakukan analisis misalnya ;

  • Berdasarkan data tersebut 65 orang (40 + 25) atau 65%karyawan menjawab setuju dan sangat setuju.Jadi kesimpulannya mayoritas karyawan setuju denganadanya metode kerja baru.

    25Orang menjawabSS40Orang menjawabST5Orang menjawabRG20Orang menjawabTS10Orang menjawabSTS

  • Skala GuttmanSkala pengukuran ini, akan didapat jawaban yang tegas,yaitu "ya-tidak"; "benar-salah"; "pernah-tidak pernah"; "positif-negatif dan Iain-lain.pada dalam skala Guttman hanya ada dua intervalyaitu "setuju" atau "tidak setuju". Penelitianmenggunakan skala Guttman dilakukan bila inginmendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatupermasalahan yang ditanyakan.Contoh :1.Bagaimana pendapat anda, bila orang itu menjabat pimpinan di perusahaan ini ? a.Setuju b.Tidak setuju2.Pernahkah pimpinan melakukan pemeriksaan di ruang kerja anda?a.Tidak pernahb.Pernah

  • Skala Guttman selain dapat dibuat dalam bentuk pilihan ganda, juga dapat dibuat dalam bentuk checklist. Jawaban dapat dibuat skor tertinggi satu dan terendah nol. Misal untuk jawaban setuju diberi skor 1 dan tidak setuju diberi skor 0. Analisa dilakukan seperti pada skala Likert.Pernyataan yang berkenaan dengan fakta benda bukan termasuk dalam skala pengukuran interval dikhotomi.Contoh :1. Apakah tempat kerja anda dekat Jalan Protokol ? a. Ya b. Tidak 2. Anda punya ijazah sarjana? a. Tidak b. Punya

  • 3. Semantic DefferensialSkala pengukuran yang berbentuk semantic defferensial dikembangkan oleh Osgood. Skala ini juga digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban "sangat positifnya" terletak di bagian kanan garis, dan jawaban yang "sangat negatif terletak di bagian kiri garis, atau sebaliknya. Data yang diperoleh adalah data interval, dan biasanya skala ini digunakan untuk mengukur sikap/karakteristik tertentu yang dipunyai oleh seseorang.Contoh :Beri nilai gaya kepemimpinan Manajer anda

    Bersahabat Tepat janji Bersahabat Memberi pujian Mempercayai 5555544444333332222211111Tidak bersahabat Lupa janji Memusuhi Mencela Mendominasi

  • Responden yang memberi penilaian dengan angka 5, berarti persepsi responden terhadap pemimpin itu sangat positif sedangkan bila memberi jawaban pada angka 3, berarti netral, dan bila memberi jawaban pada angka 1, maka persepsi responded terhadap pemimpinnya sangat negatif.

  • 4. Rating ScaleDari ke tiga skala pengukuran seperti yang telah dikemukakan, data yang diperoleh semuanya adalah data kualitatif yang kemudian dikuantitatifkan. Tetapi dengan rating-scale data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.Responden menjawab, senang atau tidak senang, setuju atau tidak setuju, pernah tidak pernah adalah merupakan data kualitatif. Dalam skala model rating scale, responden tidak akan menjawab salah satu dari jawaban kualitatif yang telah disediakan, letapi menjawab salah satu jawaban kuantitatif yang telah disediakan. Oleh karena itu rating scale ini lebih fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lainya, seperti skala untuk mengukur status sosial ekonomi, kelembagaan, pengetahuan, kemampuan, proses kegiatan dan Iain-lain.

  • Yang penting bagi penyusun instrumen dengan rating scale adalah harus dapat mengartikan setiap angka yang diberikan pada alternatif jawaban pada setiap item instrumen. Orang tertentu nemilih jawaban angka 2, tetapi angka 2 oleh orang tertentu belum tentu sama maknanya dengan orang lain yang juga memilih :jawaban dengan angka 2.Contoh 1:Seberapa baik data ruang kerja yang ada di Perusahaan A? Berilah jawaban dengan angka :4.bila tata ruang itu sangat baik3.bila tata ruang itu cukup baik2.bila tata ruang itu kurang baik1.bila tata ruang itu sangat tidak baik

    **