repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii lembar...

117
ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP SKRIPSI Oleh : UNTUNG TRI PAMUNGKAS NIM : 1112091000067 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 M / 1440

Upload: others

Post on 02-Apr-2020

20 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING

PROTOCOL EIGRP

SKRIPSI

Oleh :

UNTUNG TRI PAMUNGKAS

NIM : 1112091000067

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M / 1440

Page 2: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

i

ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING

PROTOCOL EIGRP

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom)

Oleh :

UNTUNG TRI PAMUNGKAS

NIM : 1112091000067

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M / 1440 H

Page 3: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING

PROTOCOL EIGRP

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Komputer (S.Kom)

Oleh :

Untung Tri Pamungkas – 1112091000067

Menyetujui,

Pembimbing I

Siti Ummi Masruroh, M.Sc

NIP. 19820823 201101 2 013

Pembimbing II

Luh Kesuma Wardhani, MT

NIP. 19780424 200801 2 022

Mengetahui,

Ketua Prodi Teknik Informatika

Arini, MT

NIP. 19760131 200901 2 001

Page 4: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul “Analisis Kinerja VRRP HSRP dan GLBP dengan Routing

Protocol EIGRP” telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Sains dan

Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 9 Mei 2019, Skripsi ini telah

diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

(S.Kom) pada Program Studi Teknik Informatika.

Jakarta, 9 Mei 2019

Tim Penguji,

Tim Pembimbing,

Mengetahui,

Penguji I

_______________________

NIP.

Penguji II

_______________________

NIP.

Ketua Prodi Teknik Informatika

Arini, MT

NIP. 19760131 200901 2 001

Pembimbing I

Siti Ummi Masruroh, M.Sc

NIP. 19820823 201101 2 013

Pembimbing II

Luh Kesuma Wardhani, MT

NIP. 19780424 200801 2 022

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

Prof. Dr. Lily Surraya Eka Putri,

M.Env.Stud

NIP. 19690404 200501 2 005

Page 5: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

iv

PERNYATAAN ORISINALITAS

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Apabila di kemudian hari terbukti karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 9 Mei 2019

Untung Tri Pamungkas

Page 6: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI

Sebagai civitas akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saya yang bertanda

tangan di bawah ini :

Nama : Untung Tri Pamungkas

NIM : 1112091000067

Program Studi : Teknik Informatika

Fakultas : Sains dan Teknologi

Jenis Karya : Skripsi

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Hak Bebas Royalti

Noneksklusif (Non-exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang

berjudul :

ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING

PROTOCOL EIGRP

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti

Noneksklusif ini Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta berhak

menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data

(database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Jakarta, 9 Mei 2019

Untung Tri Pamungkas

(…………………………….)

Page 7: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

vi

Nama : Untung Tri Pamungkas

Program Studi : Teknik Informatika

Judul : Analisis Kinerja VRRP HSRP dan GLBP dengan Routing

Protocol EIGRP

ABSTRAK

Internet telah menjadi bagian penting dari sistem komunikasi dalam setiap

aspek dalam hidup kita. Pemanfaatan internet mencakup berbagai aspek dalam

kehidupan, baik ekonomi, layanan publik, edukasi, dan gaya hidup. Berdasarkan

survey APJII pada tahun 2017, 26,48% pengguna internet di Indonesia

menggunakan internet diatas 7 jam sehari, dan 65,98% pengguna internet di

Indonesia menggunakan internet setiap hari per minggu. Dengan semakin luasnya

pemanfaatan internet oleh masyarakat, trafik backbone menjadi padat dan kualitas

koneksi menjadi tantangan. Penyelenggara akses internet baik penyelenggara

jaringan (network operator) maupun penyelenggara jasa (Internet Service

Provider) secara kompetitif menyediakan layanan dengan ragam Quality of

Service(QoS) untuk trafik jaringan.(Emyana Ruth, 2013). Untuk itu, ketersediaan

jaringan internet sangat penting bagi kita di era modern ini dan kegagalan di dalam

sebuah jaringan harus sekecil mungkin untuk dihindari. Terdapat 2 jenis kegagalan

pada jaringan, yaitu kegagalan link (link failure) dan kegagalan perangkat (device

failure). Router gateway adalah salah satu perangkat yang paling penting karena

router gateway berfungsi untuk menghubungkan segmen jaringan yang berbeda.

Maka diperlukan backup router yang dapat berfungsi jika router utama gagal.

Alasan untuk membuat jaringan backup adalah untuk mengantisipasi gangguan

dalam kasus kegagalan perangkat pada jaringan utama. Untuk mengatasi masalah

tersebut dapat dilakukan dengan cara menerapkan First Hop Redudancy

Protocol(FHRP). Beberapa metodenya adalah Virtual Router Redudancy

Protocol(VRRP), Hot Standby Router Protocol(HSRP), dan Gateway Load

Balancing Protocol(GLBP). Untuk mengetahui kualitas pada FHRP maka

dilakukan anasisa performansi Quality Of Service pada protocol EIGRP tersebut.

Hasil analisa berupa Troughput, Jitter, Packet Loss, dan Downtime.

Kata Kunci : Evaluasi Kinerja, Routing Protocol, FHRP, Quality Of

Service, Throughput, Jitter,

Packet Loss, Downtime, VRRP, HSRP, GLBP, EIGRP

Jumlah Pustaka : 18 Buku + 10 Jurnal

Jumlah Halaman : VI Bab + xv Halaman + 100 Halaman + 57 Gambar + 29

Tabel

Page 8: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

vii

Name : Untung Tri Pamungkas

Study Program : Teknik Informatika

Title : Performance Analysis of VRRP HSRP and GLBP with

EIGRP Routing Protocol

ABSTRACT

The internet has become an important part of the communication system in

every aspect of our lives. The use of the internet covers various aspects of life,

including economic, public services, education, and lifestyle. Based on APJII

survey in 2017, 26,48% of internet users in Indonesia use the internet above 7 hours

a day, and 65.98% of the internet users in Indonesia use the internet every week.

With the wider use of the internet by the community, backbone traffic is congested

and the quality of connection is a challenge. Internet access providers both network

operators and service providers (Internet Service Providers) competitively provide

services with a variety of Quality of Service (QoS) for network traffic (Emyana

Ruth, 2013). For this reason, the availability of internet networks is very important

for us in this modern era and failure in a network must be as small as possible to

avoid. There are 2 types of network failures, namely link failure and device failure.

Gateway routers are one of the most important devices because gateway routers

function to connect different network segments. Then a backup router is needed

that works if the main router fails. The reason for making a backup network is to

anticipate interference in case of device failure on the main network. To overcome

this problem can be done by applying the First Hop Redundancy Protocol (FHRP).

Some of the methods are Virtual Router Redundancy Protocol (VRRP), Hot

Standby Router Protocol (HSRP), and Gateway Load Balancing Protocol(GLBP).

To determine the quality of FHRP, an Quality of Service performance analysis is

performed on the EIGRP protocol. The analysis results are through Throughput,

Jitter, Packet Loss, and Downtime.

Key Words : Performance Analysis, Routing Protocol, FHRP, Quality Of

Service, Throughput, Jitter,

Packet Loss, Downtime, VRRP, HSRP, GLBP, EIGRP

Bibliography : 13 Books + 10 Papers

Number of Pages : VI Chapters + xvi Halaman + 100 Pages + 57 Images + 29

Tables

Page 9: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas nikmat

dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. Penulisan

Skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai

gelar Sarjana Komputer Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains dan

Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Prof. Dr. Lily Surraya Eka Putri, M.Env.Stud., selaku Dekan Fakultas

Sains dan Teknologi.

2. Ibu Arini, MT., selaku ketua Program Studi Teknik Informatika, serta Bapak

Feri Fahrianto, M.Sc. selaku sekretaris Program Studi Teknik Informatika.

3. Ibu Siti Ummi Masruroh, M.Sc. selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Luh

Kesuma Wardhani, MT., selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan arahan, bimbingan, nasihat, dan motivasi kepada penulis

sehingga Skripsi ini dapat selesai dengan baik.

4. Seluruh Dosen, Staf Karyawan Fakultas Sains dan Teknologi, khususnya

Program Studi Teknik Informatika yang telah memberikan bantuan dan kerja

sama sejak awal perkuliahan.

5. Orang tua penulis, yaitu Endang Pudji Lestari yang telah mencurahkan kasih

sayang dan selalu memberikan dukungan kepada penulis dalam proses

mengerjakan Skripsi.

6. Kakak penulis, yaitu Mumpuni Lestari Putri dan Wicaksono Adi Putro yang

tidak pernah lelah mendidik serta memberikan dukungan moril dan materiil

yang tak terhitung.

7. Sahabat-sahabat penulis, Karamina Ahsani Fauziah, Penina Kurnia Uly,

Fransisca Fitriana Riani Candra, Angga Pratama Putra, Rey Pradhana, Ratna

Puspita Ningrum dan Siti Wasilah. yang selalu memberikan dukungan dan

motivasi kepada penulis dalam proses menyelesaikan Skripsi ini.

Page 10: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

ix

8. Teman-teman seperjuangan penulis, Ahmad Fatoni F. R., Mulkan Arirafly,

Muhamad Aldi Agustian, Ida Bagus Aditya Suryawan, Mohamad Rizal, Aulia

Rahman Andaf, Putra Triananda, Aditya dan Muhamad Aldi Agustian.

Penulis ucapkan terima kasih atas dukungan dan masukkan yang membangun

demi terselesaikannya Skripsi ini.

9. Seluruh teman-teman TI 2012 yang senantiasa mendukung dan memberikan

semangat kepada penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.

10. Seluruh pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu

penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan

satu-persatu.

Akhir kata, penulis berharap semoga Skripsi ini bermanfaat serta menambah

wawasan dan pengetahuan bagi pembaca. Penulis menyadari bahwa Skripsi ini

masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran sangat diharapkan dengan

berkomunikasi melalui email ke [email protected].

Jakarta, 9 Mei 2019

Untung Tri Pamungkas

Page 11: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii

PERNYATAAN ORISINALITAS ..................................................................... iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI .............................. v

ABSTRAK ............................................................................................................ vi

ABSTRACT ......................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi

1. BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 3

1.3. Batasan Masalah ....................................................................................... 3

1.3.1. Proses ................................................................................................ 3

1.3.2. Metode .............................................................................................. 3

1.3.3. Tools ................................................................................................. 3

1.4. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4

1.5. Manfaat Penelitian .................................................................................... 4

1.6. Metode Penelitian ..................................................................................... 5

1.7. Sistematika Penulisan ............................................................................... 5

2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI .................... 7

2.1. Studi Literatur .......................................................................................... 7

2.2. Studi Pustaka .......................................................................................... 12

2.3. Evaluasi .................................................................................................. 12

2.4. Jaringan Komputer ................................................................................. 12

2.5. Perangkat Jaringan Komputer ................................................................ 13

2.5.1. Network Interface Card (NIC) ........................................................ 13

2.5.2. Switch .............................................................................................. 13

2.5.3. Router .............................................................................................. 14

Page 12: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

xi

2.6. Layer Jaringan Komputer ....................................................................... 16

2.6.1. OSI Layer ........................................................................................ 16

2.6.2. TCP/IP Layer .................................................................................. 18

2.7. TCP dan UDP ......................................................................................... 19

2.7.1. TCP ................................................................................................. 20

2.7.2. UDP ................................................................................................. 21

2.8. IPv4 ........................................................................................................ 21

2.9. Routing Protocol .................................................................................... 24

2.9.1. Distance Vector ............................................................................... 26

2.9.2. Link State ........................................................................................ 27

2.9.3. Hybrid ............................................................................................. 28

2.9.4. Administrative Distance .................................................................. 29

2.10. RIP ...................................................................................................... 29

2.11. OSPF ................................................................................................... 33

2.12. EIGRP ................................................................................................. 36

2.13. Cisco ................................................................................................... 38

2.14. GNS3 .................................................................................................. 39

2.15. VMware Workstation .......................................................................... 40

2.16. Routing Redistribution ........................................................................ 40

2.17. Quality of Service ............................................................................... 40

2.18. First Hop Redundancy Protocol (FHRP) ........................................... 43

2.18.1. Virtual Router Redudancy Protocol (VRRP) .............................. 43

2.18.2. Hot Standby Router Protocol (HSRP) ........................................ 45

2.18.3. Gateway Load Balancing Protocol (GLBP) ............................... 46

2.18.4. Perbandingan Protokol FHRP ..................................................... 49

2.19. Metode Simulasi ................................................................................ 52

2.19.1. Problem Formulation .................................................................. 52

2.19.2. Conceptual Model ....................................................................... 53

2.19.3. Input/Output Data ....................................................................... 53

2.19.4. Modeling ...................................................................................... 53

2.19.5. Simulation .................................................................................... 53

2.19.6. Verification and Validation ......................................................... 53

2.19.7. Experimentation .......................................................................... 54

2.19.8. Output Evaluation ....................................................................... 54

Page 13: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

xii

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 55

3.1. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 55

3.2. Alur Penelitian ........................................................................................ 57

3.3. Peralatan Penelitian ................................................................................ 58

3.3.1. Perangkat Lunak ............................................................................. 58

3.3.2. Perangkat Keras .............................................................................. 58

4. BAB IV IMPLEMENTASI SIMULASI DAN EKSPERIMEN .............. 59

4.1. Problem Formulation ............................................................................. 59

4.2. Conceptual Model .................................................................................. 59

4.3. Input/Output Data .................................................................................. 60

4.3.1. Input ................................................................................................ 60

4.3.2. Output ............................................................................................. 61

4.4. Modelling ............................................................................................... 62

4.4.1. Skenario Simulasi 1 VRRP normal ................................................. 62

4.4.2. Skenario Simulasi 2 VRRP master shutdown ................................. 62

4.4.3. Skenario Simulasi 3 HSRP normal ................................................. 62

4.4.4. Skenario Simulasi 4 HSRP main shutdown .................................... 62

4.4.5. Skenario Simulasi 5 GLBP normal ................................................. 63

4.4.6. Skenario Simulasi 6 GLBP main shutdown .................................... 63

4.5. Simulation ............................................................................................... 63

4.5.1. Skenario VRRP ............................................................................... 63

4.5.2. Skenario HSRP ............................................................................... 65

4.5.3. Skenario GLBP ............................................................................... 66

4.6. Verification and Validation .................................................................... 67

4.7. Experimentation ..................................................................................... 67

4.8. Output Analysis ...................................................................................... 67

5. BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 68

5.1. Verification and Validation .................................................................... 68

5.1.1. Verifikasi dan Validasi Konfigurasi Router ................................... 68

5.1.2. Verifikasi dan Validasi Konfigurasi VirtualPC .............................. 70

5.2. Experimentation ..................................................................................... 72

5.2.1. Pengujian Throughput ..................................................................... 72

5.2.2. Pengujian Packet Loss .................................................................... 73

5.2.3. Pengujian Jitter ............................................................................... 73

Page 14: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

xiii

5.2.4. Pengujian Downtime ....................................................................... 74

5.3. Output Analysis ...................................................................................... 75

5.3.1. Hasil Skenario 1 VRRP normal ...................................................... 76

5.3.2. Hasil Skenario 2 VRRP shutdown .................................................. 78

5.3.3. Hasil Skenario 3 HSRP normal ....................................................... 82

5.3.4. Hasil Skenario 4 HSRP shutdown ................................................... 84

5.3.5. Hasil Skenario 5 GLBP normal ...................................................... 88

5.3.6. Hasil Skenario 6 GLBP shutdown .................................................. 90

5.3.7. Rangkuman Hasil Pengujian ........................................................... 93

6. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 98

6.1. Kesimpulan ............................................................................................. 98

6.2. Saran ....................................................................................................... 98

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 99

Page 15: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Survey APJII 2017 ........................................................................... 1

Gambar 2.1 NIC (Network Interface Card) ....................................................... 13

Gambar 2.2 Switch .............................................................................................. 14

Gambar 2.3 Router .............................................................................................. 14

Gambar 2.4 Startup Sequence ............................................................................ 15

Gambar 2.5 OSI Layer ....................................................................................... 17

Gambar 2.6 TCP/IP Layer ................................................................................. 19

Gambar 2.7 TCP Header .................................................................................... 20

Gambar 2.8 UDP Header .................................................................................... 21

Gambar 2.9 IPv4 Kelas A ................................................................................... 23

Gambar 2.10 IPv4 Kelas B ................................................................................. 23

Gambar 2.11 IPv4 Kelas C ................................................................................. 24

Gambar 2.12 IPv4 Kelas D ................................................................................. 24

Gambar 2.13 IPv4 Kelas E ................................................................................. 24

Gambar 2.14 Distance Vector vs Link State ...................................................... 28

Gambar 2.15 Contoh RIP ................................................................................... 30

Gambar 2.16 Pembagian Area OSPF ............................................................... 35

Gambar 3.1 Alur Penelitian ............................................................................... 57

Gambar 4.1 Rancangan Topologi Jaringan......................................................60

Gambar 4.2 Rumus Throughput.........................................................................61

Gambar 5.1 Show IP Route R1 Skenario 1........................................................69

Gambar 5.2 Show Run R2 Skenario 1................................................................69

Gambar 5.3 ifconfig PC Server...........................................................................70

Gambar 5.4 ifconfig PC client01.........................................................................71

Gambar 5.5 ifconfig PC client02.........................................................................72

Gambar 5.6 Pengujian Throughput....................................................................73

Gambar 5.7 Pengujian Jitter...............................................................................74

Gambar 5.8 Downtime Router............................................................................75

Gambar 5.9 Hasil Pengujian Throughput Skenario 1.......................................76

Gambar 5.10 Hasil Pengujian Jitter Skenario 1................................................77

Gambar 5.11 Hasil Pengujian Packet Loss Skenario 1.....................................77

Gambar 5.12 Hasil Pengujian Throughput Skenario 2.....................................79

Gambar 5.13 Perbandingan Nilai Throughput Skenario 1&2.........................79

Gambar 5.14 Hasil Pengujian Jitter Skenario 2................................................80

Gambar 5.15 Hasil Pengujian Packet Loss Skenario 2.....................................80

Gambar 5.16 Perbandingan Nilai Jitter Skenario 1&2....................................81

Gambar 5.17 Hasil Pengujian Downtime Skenario 1&2..................................81

Gambar 5.18 Hasil Pengujian Throughput Skenario 3.....................................82

Page 16: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

xv

Gambar 5.19 Hasil Pengujian Jitter Skenario 3................................................83

Gambar 5.20 Hasil Pengujian Packet Loss Skenario 3.....................................84

Gambar 5.21 Hasil Pengujian Throughput Skenario 4.....................................85

Gambar 5.22 Perbandingan Nilai Throughput Skenario 3&4.........................85

Gambar 5.23 Hasil Pengujian Jitter Skenario 4................................................86

Gambar 5.24 Hasil Pengujian Packet Loss Skenario 4.....................................87

Gambar 5.25 Hasil Pengujian Downtime Skenario 4........................................87

Gambar 5.26 Hasil Pengujian Throughput Skenario 5.....................................88

Gambar 5.27 Hasil Pengujian Jitter Skenario 5................................................89

Gambar 5.28 Hasil Pengujian Packet Loss Skenario 5.....................................89

Gambar 5.29 Hasil Pengujian Throughput Skenario 6.....................................91

Gambar 5.30 Perbandingan Nilai Throughput Skenario 5&6.........................91

Gambar 5.31 Hasil Pengujian Jitter Skenario 6................................................92

Gambar 5.32 Hasil Pengujian Packet Loss Skenario 6.....................................92

Gambar 5.33 Hasil Pengujian Downtime Skenario 6........................................93

Gambar 5.34 Perbandingan Nilai Rata-Rata Throughput...............................94

Gambar 5.35 Perbandingan Nilai Rata-Rata Jitter..........................................95

Gambar 5.36 Perbandingan Nilai Rata-Rata Packet Loss...............................96

Gambar 5.37 Perbandingan Nilai Rata-Rata Downtime..................................96

Page 17: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Studi Literatur ...................................................................................... 8

Tabel 2.2 IPv4 ...................................................................................................... 22

Tabel 2.3 Administrative Distance ...................................................................... 29

Tabel 2.4 Tabel Routing B (1) ............................................................................ 30

Tabel 2.5 Tabel Routing A .................................................................................. 31

Tabel 2.6 Tabel Routing B (2) ............................................................................ 31

Tabel 2.7 Perbedaan RIPv1 dan RIPv2 ............................................................ 32

Tabel 2.8 Overview FHRP ................................................................................... 49

Tabel 3.1 Perangkat Lunak.................................................................................58

Tabel 3.2 Perangkat Keras ................................................................................. 58

Tabel 4.1 Skenario 1.............................................................................................62

Tabel 4.2 Skenario 2.............................................................................................62

Tabel 4.3 Skenario 3.............................................................................................62

Tabel 4.4 Skenario 4.............................................................................................62

Tabel 4.5 Skenario 5.............................................................................................63

Tabel 4.6 Skenario 6.............................................................................................63

Tabel 5.1 Hasil Pengujian Throughput Skenario 1...........................................76

Tabel 5.2 Hasil Pengujian Jitter&Packet Loss Skenario 1................................77

Tabel 5.3 Hasil Pengujian Throughput Skenario 2...........................................78

Tabel 5.4 Hasil Pengujian Jitter&Packet Loss Skenario 2................................80

Tabel 5.5 Hasil Pengujian Throughput Skenario 3...........................................82

Tabel 5.6 Hasil Pengujian Jitter&Packet Loss Skenario 3................................83

Tabel 5.7 Hasil Pengujian Throughput Skenario 4...........................................84

Tabel 5.8 Hasil Pengujian Jitter&Packet Loss Skenario 4................................86

Tabel 5.9 Hasil Pengujian Throughput Skenario 5...........................................88

Tabel 5.10 Hasil Pengujian Jitter&Packet Loss Skenario 5..............................89

Tabel 5.11 Hasil Pengujian Throughput Skenario 6.........................................90

Tabel 5.12 Hasil Pengujian Jitter&Packet Loss Skenario 6..............................92

Tabel 5.13 Perbandingan Nilai Rata-Rata Parameter......................................93

Page 18: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

1

1. BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Internet telah menjadi bagian penting dari sistem komunikasi dalam

setiap aspek dalam hidup kita. Pemanfaatan internet mencakup berbagai aspek

dalam kehidupan, baik ekonomi, layanan publik, edukasi, dan gaya hidup.

Berdasarkan survey Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia(APJII)

pada tahun 2017, 26,48% pengguna internet di Indonesia menggunakan

internet diatas 7 jam sehari, dan 65,98% pengguna internet di Indonesia

menggunakan internet setiap hari per minggu.

Gambar 1.1 Survey APJII 2017

Dengan semakin luasnya pemanfaatan internet oleh masyarakat, trafik

backbone menjadi padat dan kualitas koneksi menjadi tantangan.

Penyelenggara akses internet baik penyelenggara jaringan (network operator)

maupun penyelenggara jasa (Internet Service Provider) secara kompetitif

menyediakan layanan dengan ragam Quality of Service(QoS) untuk trafik

Page 19: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

2

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

jaringan.(Emyana Ruth, 2013). Untuk itu, ketersediaan jaringan internet

sangat penting bagi kita di era modern ini dan kegagalan di dalam sebuah

jaringan harus sekecil mungkin untuk dihindari. Terdapat 2 jenis kegagalan

pada jaringan, yaitu kegagalan link (link failure) dan kegagalan perangkat

(device failure). Router gateway adalah salah satu perangkat yang paling

penting karena router gateway berfungsi untuk menghubungkan segmen

jaringan yang berbeda.

Maka diperlukan backup router yang dapat berfungsi jika router

utama gagal. Alasan untuk membuat jaringan backup adalah untuk

mengantisipasi gangguan dalam kasus kegagalan perangkat pada jaringan

utama. Untuk mengatasi masalah tersebut dapat dilakukan dengan cara

menerapkan First Hop Redudancy Protocol(FHRP). Beberapa metodenya

adalah Virtual Router Redudancy Protocol(VRRP), Hot Standby Router

Protocol(HSRP), dan Gateway Load Balancing Protocol(GLBP).

Setiap First Hop Redudancy Protocol(HSRP) memiliki kelebihan dan

kekurangannya masing-masing. Untuk mengukur kinerja suatu routing

protocol pada jaringan diperlukan QoS (Quality of Service), yaitu jitter,

throughput, packet loss dan downtime. Berdasarkan keterangan di atas,

Penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “ANALISIS

KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL

EIGRP”

Page 20: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

3

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini disesuaikan dengan inti dari

penulisan Skripsi, maka permasalahan yang dapat penulis simpulkan yaitu

Bagaimana menganalisa kinerja VRRP. HSRP. dan GLBP dengan Routing

Protocol EIGRP.

1.3. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis meyadari perlu adanya pembatasan

masalah agar ruang lingkup penelitian tidak terlalu luas. Adapun batasan

masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1.3.1. Proses

1. Penelitian dilakukan dengan menngunakan aplikasi simulasi

jaringan.

2. Topologi jaringan yang dibangun menggunakan 1 buah switch, 3

buah router dan 2 buah pc user.

3. Penelitian ini akan mengevaluasi kinerja VRRP. HSRP. dan

GLBP dengan Routing Protocol EIGRP.

4. Evaluasi kinerja jaringan dilakukan dengan membandingkan

throughput, jitter, packet loss dan downtime dari masing-masing

gabungan First Hop Redudancy Protocol(FHRP) dengan routing

protocol EIGRP.

1.3.2. Metode

1. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode simulasi

1.3.3. Tools

1. Aplikasi simulasi jaringan yang digunakan adalah Graphical

Network Simulator 3(GNS3) versi 2.0.3

2. Simulasi dilakukan pada laptop dengan processor intel core i5 dan

RAM sebesar 8 GB.

Page 21: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

4

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Sistem Operasi yang digunakan untuk melakukan simulasi adalah

Windows 10.

4. IOS yang digunakan pada router adalah CISCO 3600 series

dengan RAM sebesar 192 MiB dan NVRAM sebesar 256 KiB.

5. Sistem Operasi yang digunakan pada PC simulasi adalah Ubuntu

14.04 32 bit dengan RAM sebesar 512 MB.

6. Aplikasi yang digunakan untuk menguji kinerja jaringan adalah

Iperf versi 3.0.11

7. Aplikasi yang digunakan untuk menguji downtime dari routing

table adalah Wireshark versi 3.0.1

1.4. Tujuan Penelitian

Ada pun tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa kinerja VRRP.

HSRP. dan GLBP dengan Routing Protocol EIGRP.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini akan memberikan manfaat kepada berbagai

pihak yang berkepentingan, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Penulis

• Sebagai sarana dalam mengembangkan dan mengaplikasikan ilmu-ilmu

yang didapat selama perkuliahan,

• Menambah wawasan penulis dalam menganalisa kinerja VRRP. HSRP.

dan GLBP dengan Routing Protocol EIGRP.

• Menambah wawasan penulis dalam melakukan proses pengukuran

Quality of Service menggunakan parameter Jitter, Throughput, Packet

Loss dan Downtime.

2. Universitas

• Menambah referensi Studi Kepustakaan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

• Sebagai bahan pertimbangan mahasiswa lain agar menjadi referensi untuk

penelitian selanjutnya.

Page 22: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

5

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Pembaca

• Sebagai salah satu gambaran penerapan bagaimana kinerja kombinasi

VRRP. HSRP. dan GLBP dengan Routing Protocol EIGRP dapat

diimplementasikan.

1.6. Metode Penelitian

Dalam rangka penyusunan Tugas Akhir ini yang berjudul “Analisis

Kinerja VRRP HSRP dan GLBP dengan Routing Protocol EIGRP”, Penulis

menggunakan metode-metode antara lain:

1. Metode Pengumpulan Data

a. Data Primer

1) Data Evaluasi

2) Data Simulasi

b. Data Sekunder

1) Studi Pustaka/Literatur

2. Metode Simulasi

a. Problem Formulation

b. Conceptual Model

c. Input & Ouput Data

d. Modeling

e. Simulation

f. Verification and Validation

g. Experimentation

h. Output Analysis

1.7. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini untuk memudahkan pembahasan,

keseluruhan penelitian yang dibagi menjadi 6 (enam) bab dengan pokok

pikiran dari tiap-tiap bab sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Page 23: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

6

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dalam bab ini terdiri dari tujuh subbab, yaitu: latar belakang

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, rumusan masalah,

batasan masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Dalam bab ini berisi teori-teori dan studi literatur yang berhubungan

dengan Analisis Kinerja VRRP HSRP dan GLBP dengan Routing

Protocol EIGRP.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini menguraikan secara rinci metode penelitian yang

digunakan dalam Analisis Kinerja VRRP HSRP dan GLBP dengan

Routing Protocol EIGRP.

BAB IV IMPLEMENTASI SIMULASI DAN EKSPERIMEN

Dalam bab ini, penulis menjelaskan tahapan-tahapan analisis,

perancangan, sampai pada simulasi kinerja Analisis Kinerja VRRP

HSRP dan GLBP dengan Routing Protocol EIGRP.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini, berisi output hasil akhir dari penelitian Analisis

Kinerja VRRP HSRP dan GLBP dengan Routing Protocol EIGRP.

BAB VI PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan berdasarkan penelitian yang telah

dilakukan. Bab ini juga berisi saran-saran secara keseluruhan

sehingga proses analisis yang telah dibuat dapat dikembangkan

menjadi lebih baik.

Page 24: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

7

2. BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1. Studi Literatur

Studi literatur adalah kegiatan yang meliputi mencari secara literatur,

melokalisasi, dan menganalisis dokumen yang berhubungan dengan masalah

yang akan kita teliti. Dokumen bisa berupa teori-teori dan bisa pula hasil-hasil

penelitian yang telah dilakukan mengenai permasalahan yang akan diteliti.

Adapun, tujuan dilakukan studi literatur: (Sangadji, 2011)

1. Mencari teori atau hasil penelitian yang akan digunakan sebagai sandaran

atau tempat berpijak.

2. Dengan telah dilakukannya studi literatur, kita dapat melihat seberapa

jauh hasil penelitian yang berhubungan dengan masalah yang akan kita

teliti telah ditemukan orang lain.

3. Studi literatur bertujuan melihar strategi, prosedur, dan alat-alat ukur

(instrumen) yang sudah terbukti berhasil atau tidak (gagal) baik dalam

penelitian yang serupa atau berhubungan dengan penelitian yang akan kita

lakukan.

4. Studi literatur dapat membantu kita dalam mengartikan atau

menerjemahkan hasil penelitian kita.

Dalam penelitian ini, penulis melakukan pencarian studi literatur

sejenis dengan mempelajari terlebih dahulu sumber-sumber literatur yang

terkait dengan topik penelitian yang dilakukan di perpustakaan dan internet.

Berikut beberapa literatur terkait dengan penjelasan singkat sebagai berikut.

Page 25: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

8

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 2.1 Studi Literatur

No Penulis Judul

Penelitian Metode

Tools

yang

digunakan

Parameter QoS Jaringan

yang

digunakan

Object

Delay Packet

Loss Throughput Downtime Jitter

1.

Muhammad

Yusuf

Choirullah,

Muhammad

Anif, Agus

Rochadi,

2016

Analisis

Kualitas

Layanan Virtual

Router

Redundancy

Protocol

Menggunakan

Mikrotik pada

Jaringan VLAN

Metode

Simulasi

Mikrotik,

WinBox ✓ ✓ ✓ ✓ VLAN VoIP

2.

Firmansyah,

Mochamad

Wahyudi,

Rachmat Adi

Purnama,

2018

Analisis

Perbandingan

Kinerja

Jaringan CISCO

Virtual

Router

Redundancy

Protocol

(VRRP) Dan

CISCO Hot

Metode

Simulasi

GNS3,

Oracle

Virtual

Box,

Colasoft

Capsa 8

✓ ✓

Page 26: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

9

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Standby Router

Protocol

(HSRP)

3.

Zulkarnain

Wahyu Adi

Saputra,

Niken Dwi

Implementasi

dan Analisis

VRRP (Virtual

Router

Redundancy

Protocol) pada

Jaringan

Broadband

Metode

Simulasi ✓ ✓ Broadband FTP

Page 27: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

10

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Cahyani,

2013

Nirkabel

Dengan Studi

Kasus

Aplikasi FTP

4.

Arsalan

Iqbal,

Sameer

Liaqat Ali

Khan.

Januari

2015.

Ryerson

University

Performance

Evaluation of

Real Time

Applications for

RIP, OSPF and

EIGRP for

flapping links

using OPNET

Modeler

Metode

Simulasi

OPNET

Network

Simulator

✓ ✓ ✓ WAN Video

Streaming

5.

Rd. Amanda

Yudiani, Dr.

Rendy

Munadi, Ir.,

MT., Leanna

Vidya

Yovita,

ST.,MT

Implementasi

dan Analisis

Virtual Router

Redundancy

Protocol

(VRRP) dan Hot

Standby Router

Metode

Simulasi

Trixbox,

XLite, SIP ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

VoIP

Page 28: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

11

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Protocol

(HSRP)

Page 29: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

12

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Berdasarkan literatur sejenis pada tabel di atas, penulis mencoba

melengkapi kekurangan yang ada pada penelitian di atas kemudian menjadi

nilai tambah untuk penelitian ini dibanding penelitian sebelumnya:

1. Penggunaan lebih banyak load balancing protocol yang mendukung

dengan permasalahan yang ada, yaitu dengan menambahkan dynamic

routing protocol EIGRP.

2. Penggunaan parameter downtime dinilai lebih baik dan sesuai dengan

objek penelitian.

3. Penggunaan tools simulasi GNS3 yang dapat mendukung dan mendekati

kondisi sesungguhnya.

2.2. Studi Pustaka

Studi pustaka adalah menganalisis secara kritis pustaka penelitian

yang ada saat ini. Studi pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat dan

harus mengendung keseimbangan antara uraian deskriptif dan analisis.

Identifikasi kekuatan dan kelemahan pustaka tersebut dengan masalah hasil

atau temuan peneltian tersebut, metodologi yang digunakan, serta bagaimana

hasil temuan tersebut dibandingkan penelitian atau publikasi lainnya.

(Sudaryono, 2011)

2.3. Evaluasi

Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang

bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk

menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil sebuah keputusan. Fungsi

utama evaluasi dalam hal ini adalah menyediakan informasi-informasi yang

berguna bagi pihak decision maker untuk menentukan kebijakan yang akan

diambil berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan. (Arikunto, Safirudin, &

Jabar, 2009)

2.4. Jaringan Komputer

Jaringan komputer (computer network) adalah himpunan interkoneksi

sejumlah komputer autonomous. Dua buah komputer dikatakan

“interkoneksi” apabila keduanya bisa berbagi resource yang dimiliki, seperti

Page 30: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

13

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

saling bertukar data/informasi, berbagi printer, berbagi media penyimpanan

(hard disk, floppy disk, CD ROM, Flash Disk dan sebagainya). Data berupa

teks, audio maupun video, mengalir melalui media jaringan (baik kabel atau

nirkabel) sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer bertukar file/

data, menggunakan printer yang sama, menggunakan hardware/software

yang terhubung dalam jaringan. Jadi, jaringan komputer dapat dikatakan

sebagai kumpulan beberapa buah komputer yang terhubung satu sama lain

dan dapat saling berbagi resources. (Sofana, 2011)

2.5. Perangkat Jaringan Komputer

2.5.1. Network Interface Card (NIC)

NIC atau Network Interface Card merupakan peralatan yang

berhubungan langsung dengan komputer dan didesain agar komputer-

komputer jaringan dapat saling berkomunikasi. NIC juga

menyediakan akses ke media fisik jaringan. Bagaimana bit-bit data

(seperti tegangan listrik, arus, gelombang, elektromagnetik, dan

besaran fisik lainnya) dibentuk akan ditentukan oleh NIC. NIC

merupakan contoh perangkat yang bekerja pada layer pertama OSI

atau layer physical. Akan tetapi ada beberapa pendapat yang

mengatakan NIC dapat dikategorikan sebagai peralatan yang bekerja

pada layer data link (Sofana, 2013).

Gambar 2.1 NIC (Network Interface Card)

2.5.2. Switch

Switch adalah perangkat yang menghubungkan segmen

jaringan. Sebetulnya switch memang merupakan pengembangan

lanjutan dari “bridge‟. Jaman dulu, orang menggunakan bridge untuk

Page 31: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

14

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

menghubungkan segmen jaringan dengan topologi yang berbeda-beda

atau sama. Hanya saja, di saat sekarang kita tahu bahwa network

switch digunakan untuk menghubungkan komputer satu dengan yang

lainnya. Tentu saja switch bisa digunakan juga untuk menghubungkan

switch satu dengan switch lainnya, untuk memperbanyak jumlah port,

atau memperluas jangkauan dari jaringan (misalkan ada satu gedung

dengan gedung yang lainnya). Bahkan apabila kita melihat ke berbagai

vendor network equipment, berbagai switch dipecah ke level berbeda

seperti core, aggregation dan access. Pemisahan berbagai level ini

dikarenakan setiap level dimaksudkan untuk fungsi yang berbeda

(Sofana, 2013).

Gambar 2.2 Switch

2.5.3. Router

Router adalah peralatan jaringan yang dapat menghubungkan

satu jaringan dengan jaringan yang lain. Router bekerja dengan

menggunakan routing table yang disimpan di memorinya untuk

membuat keputusan tentang kemana dan bagaimana paket dikirimkan.

Router dapat memutuskan rute terbaik yang akan ditempuh oleh paket

data. Router akan memutuskan media fisik jaringan yang disukai dan

yang tidak disukai. Protocol routing dapat mengantisipasi berbagai

kondisi yang tidak diinginkan (Sofana, 2013).

Gambar 2.3 Router

Page 32: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

15

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 2.4 Startup Sequence

Ketika device dinyalakan, berikut ini boot prosesnya:

1. Power-On-Self-Test (POST): cek hardware device. Ketika POST

yes, maka indicator ok LED akan menyala.

2. Device melakukan checking configuration register untuk identifikasi

IOS akan diload darimana. Lokasi IOS akan dicek:

a. Flash (default location)

b. TFTP Server

c. ROM (digunakan ketika IOS tidak ditemukan di flash

maupun TFTP)

3. Device load file konfigurasi:

1. NVRAM (startup-config)

2. TFTP Server

4. Jika file konfigurasi tidak ditemukan, maka router masuk setup

mode. Biasanya kondisi ini terjadi ketika router masih dalam kondisi

baru sehingga belum ada file konfigurasinya atau file konfigurasi di

hapus sehingga startup-config di NVRAM tidak ada. (Setiawan,

2015)

Page 33: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

16

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.6. Layer Jaringan Komputer

Di dalam jaringan komputer dikenal adanya layering. Layering dapat

diibaratkan sebagai lapisan-lapisan, yang mana setiap lapis memiliki

fungsinya masing-masing dan saling berhubungan satu sama lain. Pada

jaringan komputer terdapat dua buah pemodelan layering, yaitu OSI layering

dan TCP/IP layering. (Pratama, 2014)

2.6.1. OSI Layer

Pemodelan OSI (Open System Interconnection) layer adalah

pemodelan yang pertama kali digunakan di dalam jaringan komputer

dan ditetapkan oleh ISO (International Standard Organization).

Secara konseptual, pada pemodelan OSI layer terdapat tujuh buah

layer di dalamnya. Tujuh buah layer tersebut beserta dengan

fungsinya masing-masing, yaitu: (Pratama, 2014).

1. Physical Layer yaitu layer di lapis pertama yang berfungsi sebagai

media transmisi jaringan, pengabelan, topologi jaringan,

pensinyalan, dan sinkronisasi bit. Pada layer ini unit data disebut

bit.

2. Data Link Layer yaitu layer di lapis kedua yang berfungsi untuk

melakukan koreksi kesalahan, flow control, menentukan operasi

perangkat keras jaringan, serta pengalamatan perangkat keras.

Pada layer ini unit data disebut frame.

3. Network Layer yaitu layer di lapis yang berfungsi untuk

mendefinisikan alamat komputer di dalam jaringan, membuat

header packet, dan melakukan proses routing. Pada layer ini unit

data disebut datagram.

4. Transport Layer yaitu layer di lapis keempat yang berfungsi untuk

memecah data ke dalam beberapa buah paket data, untuk

kemudian dilakukan penomoran. Adanya penomoran ini akan

memudahkan proses penyatuan kembali di sisi penerima. Pada

layer ini unit data disebut segmen.

Page 34: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

17

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5. Session Layer yaitu layer di lapis kelima yang berfungsi untuk

melakukan proses pendefinisian dan pembuatan koneksi,

pemeliharaan koneksi, serta penghancuran koneksi. Pada layer ini

unit data disebut data.

6. Presentation Layer yaitu layer di lapis keenam yang berfungsi

untuk menerjemahkan data yang ditransmisikan oleh aplikasi ke

dalam format yang dapat ditransmisikan oleh jaringan komputer.

Sebagaimana di Session Layer, pada layer ini unit data disebut

juga dengan data.

7. Application Layer yaitu layer di lapis teratas yang berfungsi untuk

mendefinisikan spesifikasi aplikasi untuk dapat berkomunikasi di

dalam jaringan komputer, sebagai antar muka aplikasi dengan

jaringan, pengaksesan jaringan. Pada layer ini terdapat beragam

protokol yang umum kita gunakan, antara lain HTTP, POP3, FTP,

dan lain-lain. Sebagaimana juga di Session Layer, pada layer ini

unit data juga disebut dengan data.

Gambar 2.5 OSI Layer

Page 35: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

18

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(Sumber: Pratama, 2014)

Pada layer OSI dari bawah ke atas hingga atas ke bawah

terdapat proses pembungkusan dan proses pemecahan unit data (di sisi

komputer pengirim) dan pembukaan bungkusan serta proses

penyusunan kembali unit data (di sisi komputer penerima). Untuk

nama unit data untuk setiap layer dapat dilihat kembali pada

penjelasan pada gambar 2.1. (Pratama, 2014)

2.6.2. TCP/IP Layer

Pada layer OSI terdapat beragam kekurangan dan mulai tidak

relevan dengan perkembangan zaman, terutamanya aplikasi dan

jaringan komputer itu sendiri. Untuk itu dibentuk pemodelan baru

bernama pemodelan layer TCP/IP yang lebih simpel dan ringkas.

Adapun pada pasangan protokol TCP/IP terdapat empat buah

subprotokol di dalamnya, keempat subprotokol inilah yang menjadi

dasar di dalam penyajian empat buah layer TCP/IP ini. Berikut adalah

layer beserta fungsionalitasnya dari bawah ke atas pada pemodelan

layer TCP/IP: (Pratama, 2014).

1. Link Layer yaitu layer terbawah yang berfungsi untuk

menjelaskan protokol yang digunakan pada topologi jaringan,

interface yang digunakan, flow control dan sebagainya. Secara

umum layer ini berfungsi untuk mendefinisikan beragam metode

di dalam jaringan ke dalam lingkup link lokal jaringan pada

komputer yang sedang berkomunikasi. Pada layer ini unit data

disebut frame, yang terdiri atas frame header, frame data, dan

frame footer. Link Layer dapat disertakan dengan Physical Layer

dan Data Link layer pada pemodelan layer OSI.

2. Internet Layer yaitu layer di lapis kedua yang berfungsi untuk

pergantian datagram pada jaringan. Layer ini menyediakan

interface jaringan yang seragam, dengan menyembunyikan

topologi yang digunakan. Selain itu, layer ini juga mengurusi

Page 36: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

19

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

pengalamatan dan routing. Itu sebabnya pada layer ini terdapat IP

header dan IP data. Internet Layer dapat disertakan dengan

Network Layer pada pemodelan layer OSI.

3. Transport Layer yaitu layer di lapis ketiga yang berfungsi untuk

menyediakan konektivitas antar proses, channel pergantian data

untuk aplikasi, transmisi end to end message, dengan

menggunakan protokol TCP dan UDP. Transport Layer dapat

disertakan dengan Transport Layer pada pemodelan layer OSI.

4. Application Layer yaitu layer di lapis teratas yang berfungsi untuk

komunikasi data antar-aplikasi dan komputer (dalam hal ini

disebut peer). Beberapa protokol jaringan berjalan di layer ini,

antara lain SMTP, HTTP, FTP, Application Layer setara dengan

Session Layer, Presentation Layer, dan Application Layer pada

pemodelan layer OSI.

Gambar 2.6 TCP/IP Layer

(Sumber: Pratama, 2014)

2.7. TCP dan UDP

Transmission Control protocol (TCP) dan User Datagram Protocol

(UDP) merupakan protokol terpenting dalam layer transport. Keduanya

digunakan oleh berbagai aplikasi TCP/IP. (Sofana, 2012)

Page 37: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

20

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.7.1. TCP

TCP merupakan protokol yang bersifat connection oriented.

Artinya sebelum proses transmisi data terjadi, dua aplikasi TCP harus

melakukan pertukaran kontrol informasi (handshaking). TCP juga

bersifat reliable karena menerapkan fitur deteksi kesalahan dan re-

transmisi apabila ada data yang rusak. Sehingga keutuhan data dapat

terjamin. Sedangkan byte stream service artinya paket akan

dikirimkan ke tujuan secara berurutan (sequencing). Protokol TCP

bertanggung jawab untuk pengiriman data dari sumber ke tujuan

dengan benar. TCP dapat mendeteksi kesalahan atau hilangnya data

dan melakukan pengiriman kembali sampai data diterima dengan

lengkap. TCP selalu meminta konfirmasi setiap kali data dikirim,

untuk memastikan apakah data telah sampai di tempat tujuan.

Kemudian TCP akan mengirimkan data berikutnya atau melakukan

re-transmisi apabila data sebelumnya tidak sampai atau rusak. Data

yang dikirim dan diterima kemudian diatur berdasarkan nomor urut.

Untuk memenuhi tujuan tersebut (sequencing, error checksum, dan

retransmision) pada header protokol TCP telah disediakan field

khusus. Segmen TCP terdiri atas header dan data. (Sofana, 2012)

Gambar 2.7 TCP Header

(Sumber: Sofana, 2012)

Page 38: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

21

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.7.2. UDP

UDP merupakan protokol yang bersifat conectionless

oriented. Artinya, saat melakukan pengiriman data tidak dilakukan

proses handshaking, tidak ada sequencing datagram, dan tidak ada

garansi bahwa paket data (datagram) yang dikirim akan tiba dengan

selamat. UDP juga tidak menyediakan fitur koreksi kesalahan. UDP

hanya menyediakan fasilitas multiplexing aplikasi (via nomor port)

dan integritas verfikasi/deteksi kesalahan (via checksum) yang

disediakan pada header dan payload. Deteksi kesalahan dalam UDP

hanya bersifat opsional. Untuk menghasilkan transmisi data yang

reliable, haruslah dibantu dan dilakukan di tingkat aplikasi. Tidak bisa

dikerjakan di tingkat protokol UDP. Pengiriman paket dilakukan

berdasarkan basis best offer. (Sofana, 2012)

Gambar 2.8 UDP Header

(Sumber: Sofana, 2012)

2.8. IPv4

IP address dibentuk oleh sekumpulan bilangan biner sepanjang 32 bit,

yang dibagi atas 4 bagian. Setiap bagian panjangnya 8 bit. IP address

merupakan identifikasi setiap host pada jaringan Internet. Artinya tidak boleh

ada host lain (yang bergabung ke Internet) menggunakan IP address yang

sama. Contoh IP address sebagai berikut:

01000100 100000001 11111111 00000001

Page 39: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

22

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Apabila setiap bagian kita konversikan ke bilangan desimal maka IP

address di atas menjadi:

68.129.255.1

Bentuk penulisan IP di atas dikenal dengan notasi “doted decimal”.

Dalam praktiknya, IP address bentuk decimal inilah yang kita gunakan

sebagai alamat host.

Alokasi IP address yang begitu banyak perlu diatur penggunaanya.

Lembaga yang mengatur alokasi IP address di berbagai negara adalah IANA

(Internet Assigned Numbers Authority). Informasi tentang IANA dapat

dijumpai pada situs http://www.iana.org/abuse/. Dalam prakteknya, kita (dan

umumnya pengguna akhir), tidak akan berhubungan langsung dengan IANA.

Sebagai gantinya, kita akan berhubungan langsung dengan ISP setempat. ISP-

lah yang pada akhirnya membagikan IP address kepada pengguna akhir.

Kemudian, IP address yang berjumlah sekitar 4 milyar ini tidak semuanya

dapat digunakan sebagai IP address untuk host. Ada yang digunakan untuk

keperluan khusus. Seperti untuk keperluan alamat network, alamat broadcast,

alamat localhost. LAN, dan sebagainya. Menurut IANA, IP address. Berikut

ini dicadangkan untuk keperluan jaringan intranet atau LAN.

• Begins with 10. (i.e. 10.0.0.0 through to 10.255.255.255)

• Beigns with 127.

• Begins with 169.254.

• Begins with 172.16. through 172.31.

• Begins with 192.168.

Sedangkan IP address selain yang dicantunkan di atas dapat digunakan

untuk Internet. IP address yang digunakan untuk keperluan LAN/Internet

disebut sebagai IP address private. Sedangkan IP address yang digunakan

untuk keperluan Internet disebut IP address public. Perhatikan tabel berikut

ini yang berisi daftar IP address private.

Tabel 2.2 IPv4

Kelas IP address

Page 40: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

23

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

A 10.0.0.0 – 10.255.255.255

B 172.16.0.0 – 172.31. 255.255

C 192.168.0.0 – 192.168.255.255

Secara umum ip address dapat dibagi menjadi 5 buah kelas. Kelas A,

B, C, D, dan E. Namun dalam praktiknya hanya kelas A, B, dan C yang

dipakai untuk keperluan umum. Ketiga kelas IP address ini disebut IP address

unicast. IP address unicast. IP address kelas D dan E. digunakan untuk

keperluan khusus. IP address kelas disebut juga IP address multicast.

Sedangkan IP addres kelas E, digunakan untuk keperluan riset.

• Kelas A

Bagian IP address Kelas A sebagai berikut:

Gambar 2.9 IPv4 Kelas A

Bit pertama bernilai 0. Bit ini dan 7 bit berikutnya (8 bit pertama)

merupakan bit bit network (network bit) dan boleh bernilai berapa saja

(kombinasi angka 1 dan 0). Sisanya, yaitu 24 bit terakhir merupakan bit-bit

untuk host. IP address kelas A dapat dituliskan sebagai berikut:

nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh

n menyatakan network sedangkan h menyatakan host.

• Kelas B

Bagian IP address Kelas B sebagai berikut:

Gambar 2.10 IPv4 Kelas B

Dua bit pertama bernilai 10. Bit ini dan 14 bit berikutnya (16 bit

pertama) merupakan bit bit network (network bit) dan boleh bernilai berapa

saja (kombinasi angka 1 dan 0). Sisanya, yaitu 16 bit terakhir merupakan bit-

bit untuk host.IP address kelas B dapat dituliskan sebagai

nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh

n menyatakan network sedangkan h menyatakan host.

Page 41: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

24

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

• Kelas C

Bagian IP address Kelas C sebagai berikut:

Gambar 2.11 IPv4 Kelas C

Tiga bit pertama bernilai 110. Tiga bit ini dan 21 bit berikutnya (24 bit

pertama) merupakan bit bit network (network bit) dan boleh bernilai berapa

saja (kombinasi angka 1 dan 0). Sisanya, yaitu 16 bit terakhir merupakan bit-

bit untuk host. IP address kelas C dapat dituliskan sebagai

nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh

n menyatakan network sedangkan h menyatakan host.

• Kelas D

Bagian IP address Kelas D sebagai berikut:

Gambar 2.12 IPv4 Kelas D

Empat bit pertama bernilai 110. IP address Kelas D merupakan

multicast address. Salah satu aplikasi yang memanfaatkan multicast address.

Adalah real video conferencing. Pada IP address kelas D tidak dikenal bit-bit

network dan host.

• Kelas E

Bagian IP address Kelas E sebagai berikut:

Gambar 2.13 IPv4 Kelas E

Empat bit pertama adalah 1111. IP address Kelas E, dicadangkan

untuk kegiatan riset atau eksperimental. Pada IP address kelas E juga tidak

dikenal bit-bit network dan host.

2.9. Routing Protocol

Routing protocol merupakan salah satu komponen terpenting pada

network TCP/IP. Routing protocol secara dinamis berkomunikasi untuk

menentukan rute terbaik mencapai tujuan. Paket di-forward dari satu router

Page 42: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

25

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

ke router yang lain. Sudah cukup banyak protokol routing yang

dikembangkan, seperti RIP. EIGRP, OSPF, dan sebagainya. Ada yang bersifat

open (terbuka dan didukung berbagai vendor perangkat) ada juga yang

proprietary (hanya untuk perangkat buatan vendor tertentu). Terkadang ada

kemiripan antara satu routing protocol dengan yang lain. Sehingga cukup sulit

bagi kita untuk mengusai semuanya. (Sofana, 2013)

Routing protocol bisa dikelompokkan menjadi beberapa jenis. Di

masa awal perkembangan internet, hanya ada dua jenis protokol routing,

yaitu: (Sofana, 2013)

1. Gateway to Gateway Protocol (GGP)

Digunakan pada core internetwork.

2. Exterior Gateway Protocol (EGP)

Digunakan antara core dan non-corerouter (router standalone yang

terhubung dengan network internal)

Namun saat ini routing protocol telah berkembang menjadi lebih

kompleks. Jika dilhat dari cakupannya, maka routing protocol bisa

dikelompokkan menjadi: (Sofana, 2013)

1. Interior Routing Protocol

Disebut juga Interior Gateway Protocol, protokol yang termasuk dalam

kategori ini adalah: RIP, RIPv2, RIPng, IGRP, EIGRP, EIGRP untuk

IPv6, OSPF, OSPFv2, OSPFv3, IS-IS, IS-IS untuk IPv6. Kata interior

disini dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa protokol tersebut hanya

bekerja di dalam independent network system atau autonomous system

(AS).

2. Exterior Routing Protocol

Disebut juga Exterior Gateway Protocol, protokol yang termasuk dalam

kategori ini adalah: EGP, BGPv4, BGPv4 untuk IPv6. Kata Exterior di

sini dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa protokol tersebut dapat

bekerja antar berbagai buah independent network system atau autonomous

system (AS).

Page 43: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

26

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Jika dilihat dari algoritma atau prosesnya maka protokol routing dapat

dibagi menjadi: (Sofana, 2013)

1. Distance Vector

Contoh protokolnya: RIP, RIPv2, RIPng, IGRP, AppleTalk, RMP.

2. Link State

Contoh protokolnya: OSPF, OSPFv2, OSPFv3, IS-IS, IS-IS untuk

IPv6.

3. Hybrid

Contoh protokolnya: EIGRP, EIGRP untuk IPv6.

4. Path Vector

Contoh protokolnya: EGP, BGPv4, BGPv4 untuk IPv6.

2.9.1. Distance Vector

Merupakan jenis protokol routing paling lama. Beberapa ciri

distance vector: (Sofana, 2013)

1. Distance

Distance atau jarak untuk mencapai tujuan akhir. Distance dapat

ditemukan berdasarkan cost yang ditentukan dari jumlah host

(hitungan hop) yang dilalui rute atau jumlah total perhitungan

metric pada rute tersebut. Informasi diperoleh dari router tetangga

yang terhubung langsung dengannya.

2. Vector

Vector merupakan arah traffic. Ketika data akan di-forward ke

tujuan maka data tersebut pasti akan melalui network interface

hingga dapat mencapai tujuan.

3. Perubahan topologi network biasanya akan direspon oleh protokol

secara lambat. Istilahnya adalah slow converge.

4. Merupakan classful routing protocol, artinya tidak mendukung

Variable Length Subnet Mask (VLSM) dan Classless Inter

Domain Routing (CIDR).

5. Tidak mudah diimplementasikan pada network berskala besar.

Page 44: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

27

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

6. Menggunakan algortima Bellman dan Ford.

2.9.2. Link State

Merupakan jenis protokol routing yang lebih baru. Beberapa

ciri link state: (Sofana, 2013)

1. Link State dapat menentukan status dan tipe koneksi setiap link

dan menghasilkan sebuah perhitungan metric berdasarkan

beberapa faktor termasuk yang ditentukan oleh network

administrator.

2. Protokol dapat mengetahui apakah link sedang up atau down, dan

dapat mengetahui seberapa cepat untuk mencapai kesana. Link

state akan memilih rute tercepat meskipun harus melalui banyak

network interface, dibandingkan rute yang lambat meskipun hanya

terdapat sedikit network interface.

3. Dapat mengetahui perubahan topologi network dengan cepat.

Disebut fast converge.

4. Merupakan classless routing protocol, artinya mendukung

Variable Length Subnet Mask (VLSM) dan Classless Inter

Domain Routing (CIDR).

5. Cocok diimplementasikan pada network skala besar.

6. Menggunakan algoritma Dijkstra.

Sebagai perbandingan, berikut ini diberikan sebuah contoh

kasus perbedaan antara distance vector dengan link state. Misalkan

saja ada sebuah network yang dibentuk oleh router A, B, C, dan D.

Router A dan B dihubungkan dengan link ISDN 128 kbps, sedangkan

yang lainnya dihubungkan dengan link FastEthernet 100 Mbps.

(Sofana, 2013:89)

Page 45: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

28

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 2.14 Distance Vector vs Link State

(Sumber: Sofana, 2013)

Protokol routing distance vector akan memilih rute terdekat

yaitu dari A langsung ke B. sedangkan link state akan memilih rute A-

C-D-B, karena dapat mengetahui bahwa link tersebut jauh lebih cepat

dibandingkan dengan link ISDN. (Sofana, 2013)

Jika kecepatan setiap link sama, maka distance vector dapat

bekerja lebih baik dibandingkan link state. Pada link state ada proses

kalkulasi yang rumit dalam kondisi semacam ini tidak diperlukan.

Sehingga distance vector akan menang dibandingkan link state.

(Sofana, 2013)

2.9.3. Hybrid

Protokol jenis hybrid merupakan gabungan dari sebagian fitur

distance vector dan link state. Sebagai contoh yaitu protokol EIGRP

yang dikembangkan oleh Cisco. (Sofana, 2013)

Fakta menunjukkan bahwa distance vector cocok digunakan

pada network yang jarang diubah topologinya atau network yang

dibentuk oleh banyak router dengan jenis interface card yang sama

dalam hal speed dan bandwidth. Untuk kondisi semacam ini maka

proses penentuan path dapat dilakukan secara sederhana dan akurat.

Jauh lebih cepat dibandingkan link-state. Namun jika network relatif

dinamis, mudah berubah, dan terdiri atas gabungan berbagai interface

yang berbeda-beda maka link-state akan lebih unggul dibandingkan

distance vector. (Sofana, 2013)

Page 46: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

29

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Protokol hybrid dikembangkan untuk mengantisipasi kedua

kondisi ini. Sederhana dalam perhitungan namun cukup fleksibel

untuk mengantisipasi perubahan network. (Sofana, 2013)

2.9.4. Administrative Distance

Ketika metrics bernilai sama atau tidak digunakan maka akan

digunakan administrative distance. Administrative distance

menentukan prioritas dari penggunakan rute berdasarkan nilai yang

terdapat didalamnya. Semakin rendah administrative distance pada

suatu rute maka rute tersebut akan menjadi jalur utama (Sofana, 2013).

Tabel 2.3 Administrative Distance

(Sumber: Sofana, 2013)

No Tipe Routing

Protocol

Administrative

Distance

1 Directly Connected 0

2 Static 1

3 RIP 120

4 OSPF 110

5 EIGRP 90

6 IS-IS 115

7 External BGP 20

8 Internal BGP 200

2.10. RIP

Routing Information Protocol atau dikenal dengan RIP merupakan

Protokol Routing Dinamik yang dibuat sekitar tahun 1970. RIP menggunakan

perhitungan Distance Vector Protokol. Berarti RIP menggunakan jarak (HOP)

dalam menentukan jarak antara router. Maksimum jumlah HOP yang dimiliki

RIP adalah 15 HOP. (Fiade, 2013)

RIP pertama kali dikenalkan pada tahun 1969 dan merupakan

algoritma routing yang pertama pada ARPANET. Versi awal dari routing

Page 47: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

30

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

protocol ini dibuat oleh Xerox Parc’s PARC universal Packet Internetworking

dengan nama Gateway Internet Protocol. Kemudian diubah menjadi Xerox

Network Service. Protokol RIP memiliki tingkat kompleksitas komputasional

yang lebih rendah, sehingga konsumsi seumber daya memorinya juga lebih

rendah. Akan tetapi, konsekuensi yang ditimbulkan dari hal tersebut adalah

penggunaan RIP hanya terbatas pada jaringan menengah ke bawah dengan

jumlah host yang tidak terlalu besar.

Untuk cara kerja RIP dapat dilihat pada gambar 2.6, dimana terdapat

lima unit router dan garis putus-putus yang menandakan router tersebut

terhubung dengan beberapa router lainnya. Variable v, y, x merupakan

network yang terhubung dengan router.

Gambar 2.15 Contoh RIP

Tabel 2.4 Tabel Routing B (1)

Network Tujuan Next Hop Jumlah Hop

X A 2

Y - 1

V D 8

Dijelaskan pada tabel di atas, bahwa untuk ke network x maka dari

router B perlu melalui router A dan memiliki hop sebanyak dua (y,x). Dalam

contoh ini tujuan ke network v diasumsikan memiliki hop tertinggi dari router

B. Seperti dikatakan sebelumnya, RIP menggunakan distance vector

algoritma yang berarti jika terdapat perubahan tabel routing pada tetangganya

maka akan terjadi perubahan tabel routing. Diasumsikan terjadi perubahan

Page 48: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

31

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

jaringan yang menyebabkan perubahan tabel routing pada router A yang

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.5 Tabel Routing A

Network Tujuan Next Hop Jumlah Hop

Z B 2

X - 1

Y - 1

V C 5

Pada tabel diatas, dapat dilihat network v tercapai melalui C dengan

jumlah hop lima. Sebelumnya Router B dapat mencapai network v melalui

router D dengan jumlah hop delapan. Namun setelah terjadi perubahan tabel

routing pada router A, maka jumlah hop ke network v akan menjadi lebih

sedikit jika melalui router A yaitu menjadi enam hop. Maka router B akan

memperbaharui tabel routingnya menjadi seperti pada table dibawah ini:

Tabel 2.6 Tabel Routing B (2)

Network Tujuan Next Hop Jumlah Hop

X A 2

Y - 1

V A 6

Perubahan jalur routing pada RIP hanya ditentukan dengan

memperhitungkan jumlah hop yang dilalui namun tidak melihat dari kondisi

lainnya seperti network trafik , kapasitas jalur maupun delay yang terjadi pada

jalur tersebut.

Bekerja dengan menghitung jumlah hop (count hop) sebagai routing

metric. Jumlah maksimum dari hop yang diperbolehkan adalah 15 hop untuk

ke hop 16 akan dinyatakan unreachable. Didalam RIP, router akan saling

bertukar informasi routing sertiap 30 detik melalui UDP dengan port 520,

yang kemudian informasi tersebut akan dimasukan kedalam routing table

Page 49: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

32

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang digunakan untuk menjaga informasi routing pada topologi. Ketika

router menerima update yang berisi perubahan isi table routing, nilai metric-

nya bertambah 1, jika nilai metric lebih besar 15, maka jaringan yang dituju

dianggap sebagai jaringan unreachable.

Kelemahan algoritma distance vector adalah lambat dalam

mengetahui perubahan jaringan dan dapat menimbulkan routing loop, routing

loop adalah suatu kondisi ketika kedua router tetangga saling mengira bahwa

untuk mencapai suatu alamat, datagram seharusnya dilewatkan ke router

tetangganya tersebut. Untuk menghindari loop routing, maka RIP

menggunakan teknik split horizon with poison reverse dan triggered update.

Dimana teknik ini bekerja untuk meminimalkan efek lambung (bounching)

dengan tidak mengizinkan untuk mem-broadcast informasi routing yang

berasal dari port asal.

RIP memiliki perhitungan waktu (timer) untuk mengetahui kapan

harus kembali memberikan informasi. Jika terjadi perubahan pada jaringan,

sementara timer belum habis, tetap harus mengirimkan informasi karena

perubahan (triggered update). Dengan demikian, dalam jaringan dapat cepat

mengetahui perubahan yang terjadi dan meminimalkan kemungkinan

terjadinya routing loop.

Ada tiga versi yang dimiliki oleh RIP yaitu RIPv1, RIPv2, dan RIPng.

Perbedaan yang terjadi antara RIPv1, RIPv2, dapat dilihat pada tabel berikut

ini :

Tabel 2.7 Perbedaan RIPv1 dan RIPv2

RIPv1 RIPv2

Protokol classfull Distance Vector, yaitu

tidak semua kelas bisa diroutingkan,

hanya kelas tertentu saja yang

dikirimkan

Protokol classless, yaitu protokol

routing yang mendukung routing

untuk semua kelas.

Page 50: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

33

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Belum mendukung VLSM, tidak

mengirimkan subnet mask pada update

tabel routing.

VLSM (Variabel Length Subnet

Mask), fitur untuk mendukung

pengiriman subnet mask pada

update tabel routing, sehingga

proses routing menjadi lebih tepat.

• Update routing tiap 30 detik dengan

broadcast 255.255.255.255.

• Waktu konvergen biasanya tiap 3-5

menit

Menggunakan update routing

multicast dengan IP Multicast

224.0.0.9, daripada harus routing

untuk seluruh jaringan

255.255.255.255, sehingga waktu

yang dibutuhkan untuk routing

menjadi lebih cepat.

Metric menggunakan jumlah hop Menyertakan ip address hop router

berikutnya pada tabel routing-nya.

Tidak dapat menggunakan autentifikasi Dapat diberi autentifikasi antar

router, dengan member password

pada setiap router yang saling

berhubungan.

2.11. OSPF

OSPF (Open Shortest Path First) merupakan routing protocol yang

secara umum dapat digunakan oleh tipe router yang berbeda, seperti router

Juniper, Cisco, Huawei, Mikrotik, dan yang lainnya, sehingga antar router

yang berbeda dapat terhubung dengan routing OSPF. Teknologi OSPF

menggunakan teknologi algoritma link state, algoritma ini didesain untuk

pekerjaan dalam yang efisien dalam proses pengiriman update informasi rute.

(Fiade, 2013)

Page 51: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

34

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Untuk update routing OSPF menggunakan triggered update,

maksudnya tidak semua informasi yang ada di router akan dikirim seluruhnya

ke router lainnya, tetapi hanya informasi yang baru (pengubahan,

penambahan atapun pengurangan jaringan semua router), untuk satu area,

sehingga mengoptimalkan dalam efesien bandwith. Link state routing

protocol ini juga memiliki ciri-ciri memberikan informasi ke semua router,

sehingga setiap router bisa melihat topologinya masing-masing. Lalu

konvergensi antar router sangatlah cepat dikarenakan informasi yang

berubah, bertambah, berkurang saja yang dikirim ke router lainya. Sehingga

tidak mudah terjadi loop (Routing Loop, proses paket yang dikirimkan dalam

jaringan router berlangsung terus menerus dan selalu berputar dalam jaringan

yang sama). OSPF berdasarkan Open standard, maksudnya OSPF dapat

dikembangkan dan diperbaiki oleh vendor-vendor lainya.

Komunikasi OSPF berdasarkan tetangga yang dekat dengan router,

arti tetangga dalam hal ini yaitu router sebelah dengan router OSPF

berjumlah 1 hop (1 lompatan) dari kanan, kiri, atas, atau bawah jika dilihat

dari desain jaringan. Maka langkah pertama yang harus dilakukan oleh sebuah

router OSPF untuk dapat menemukan router tetangganya dan dapat membuka

hubungan. Mekanisme ini selalu memberitahukan apakah router tetangganya

valid atau tidak valid.

OSPF bekerja dengan mengirimkan broadcast message dari setiap

router ke seluruh router yang ada pada satu jaringan. OSPF juga menjaga link

dengan mengirimkan paket “HELLO” ke setiap router tetangganya dan

mendapatnya keseluruhan informasi tabel routing (Kurose & Ross, 2013).

Beberapa kelebihan dari OSPF antara lain :

1. OSPF bukan protokol propiertary.

2. Menggunakan utilisasi bandwidth yang rendah.

3. Mendukung VSLM.

4. Tidak memiliki batasan jumlah hop.

5. Mendukung multiple path.

6. Mendukung jaringan dalam skala besar.

Page 52: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

35

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pembagian area dalam OSPF dapat dilihat pada gambar 10. Setiap

interface hanya dapat memiliki satu area. Area backbone merupakan area 0

Gambar 2.16 Pembagian Area OSPF

Pada prosesnya dalam membentuk hubungan dengan tetangga, router

OSPF akan mengirimkan sebuah paket berukuran kecil secara periodic

kedalam jaringan atau kesebuah perangkat yang terhubung langsung dengan

nya. Paket kecil tersebut diistilahkan sebagai Hello packet. Pada kondisi

standar, Hello packet dikirimkan berkala setiap sekali (dalam media

broadcast multi-access diartikan satu host mengirim data ke banyak host) dan

30 detik sekali dalam media point-to-point yaitu proses komunikasi dengan

dua host / komputer / router istilah point satu ke point lainya.

Hello packet berisikan informasi pernak-pernik yang ada pada router

pengirim. Hello packet pada umumnya dikirim dengan menggunakan

multicast address (multicast address mengirimkan paket host lain

berdasarkan kelompok yang sama, dalam hal ini hanya router yang

menggunakan protokol OSPF) untuk menuju ke semua router yang

menjalankan OSPF (IP multicast pada router OSPF yaitu 224.0.0.5) (Fiade,

2013).

Terdapat lima langkah routing protocol OSPF dalam tahap mulai dari

awal hingga saling dapat bertukar informasi. Berikut ini adalah langkah-

langkahnya:

1. Membentuk Adjacency Router, yakni router yang bertetangga atau router

yang terdekat.

Page 53: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

36

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Memilih DR (designated routers) dan DBR (Backup DRs). yang

merupakan peran penting yang berfungsi sebagai pusat komunikasi

seputar informasi OSPF dalam jaringan tersebut.

3. Mengumpulkan state-state dalam jaringan, yang tujuanya untuk bertukar

informasi mengenai state-state dan jalur-jalur yang ada dalam jaringan.

4. Memilih rute terbaik untuk digunakan, dengan memilih rute terbaik untuk

dimasukan ke dalam routing table.

5. Menjaga informasi routing tetap up to date.

Pada OSPF terdapat beberapa paket LSP (Link State Packets), masing-

masing paket dibutuhkan dalam proses routing pada OSPF. Berikut paket-

paket LSP pada OSPF. Hello packet digunakan untuk memulai dan menjaga

keterhubungan informasi dengan router OSPF yang lain.

1. DBD (Packet Database Description) – DBD untuk memeriksa dan

mensinkronisasikan antar router.

2. LSR (Link state Request) – LSR digunakan untuk menarik informasi dari

yang lain.

3. LSU (Link state Update) – Paket ini digunakan untuk menjawab LSR.

4. LSAck (Link state Acknowledgment) – LSAck digunakan untuk mengirim

informasi paket LSU yang diterima router.

2.12. EIGRP

Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) merupakan

sebuah Interior Gateway Protocol (IGP) yang dikembangkan oleh Cisco

Systems. Berjalan pada autonomous system yang disebut domain EIGRP.

Tujuan utama dari EIGRP adalah untuk menghilangkan keterbatasan routing

protocol distance vector (RIP) tanpa harus beralih ke protokol berbasis link

state. Pada protokol link state dengan kompleksitas dan database yang

dimilikinya menuntut kinerja CPU yang lebih tinggi dan lebih banyak

memakan memori router. Oleh karena itu meskipun EIGRP dikembangkan

sebagai protokol distance vector tetapi memiliki fungsi yang menggabungkan

kedua fitur protokol distance vector dan link state sehingga disebut protokol

Page 54: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

37

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

hybrid. EIGRP menggunakan Diffuse Update Algorithm (DUAL) untuk

menghitung rute. Hal tersebut memungkinkan terjadinya konvergensi yang

cepat dan memastikan operasi loop-free pada setiap perhitungan seluruh rute

secara instan. EIGRP juga mendukung protokol pada lapisan jaringan yang

berbeda. Untuk setiap protokol lapisan jaringan, EIGRP menjalankan modul

yang berbeda-beda. Ada modul untuk IPv4, IPX, AppleTalk, dan IPv6. Fungsi

dasar masih tetap sama untuk semua protokol. Protokol semantik yang

berbeda diimplementasikan menggunakan protokol area TLVs (Type, Length,

Value). Cisco mengembangkan EIGRP sebagai open stack. (Hagen, 2014)

EIGRP memiliki beberapa fitur, diantaranya : (Cisco, 2014)

1. Bounded trigerred updates

EIGRP tidak mengirim update secara berkala. Hanya perubahan tabel

routing yang disebarkan, ketika setiap kali perubahan terjadi. Hal tersebut

akan mengurangi jumlah beban routing protocol yang ditempatkan pada

jaringan. Bounded trigerred updates menegaskan bahwa EIGRP hanya

mengirim perubahan ke router tetangga yang membutuhkannya. EIGRP

hanya menggunakan sedikit bandwidth, terutama pada jaringan kompleks

dengan banyak rute.

2. Hello keepalive mechanism

Sebuah small Hello message secara berkala dipertukarkan untuk menjaga

kedekatan dengan router tetangga. Hal tersebut berarti bahwa EIGRP

menggunakan daya yang sangat rendah selama beroperasi secara normal,

bukan pada saat periode update.

3. Maintains a topology table

Memelihara semua rute yang diterima dari router tetangga (tidak hanya

jalur terbaik) dalam tabel routing. Fitur DUAL dapat memasukkan rute

cadangan ke dalam tabel routing EIGRP.

4. Rapid convergence

EIGRP memiliki waktu konvergensi tercepat diantara IGP yang lain

karena dapat mempertahankan rute alternatif. Jika rute utama mengalami

Page 55: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

38

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

kegagalan, router dapat menggunakan rute alternatif dengan segera dan

tidak melibatkan interaksi dengan router lainnya.

5. Multiple network layer protocol support

EIGRP menggunakan Protocol Dependent Modules (PDM), yang berarti

EIGRP merupakan satu-satunya protokol yang mendukung protokol

selain IPv4 dan IPv6, seperti IPX dan AppleTalk.

2.13. Cisco

Cisco atau tepatnya Cisco Systems adalah sebuah perusahaan yang

didirikan pada tahun 1984 oleh dua orang staf Stanford University bernama

Leonard Bosack dan Sandy K. Lerner. Bisnis utama Cisco meliputi berbagai

perangkat internetworking, seperti router, brodge, hub, dan switch. Kisah

tentang Cisco Systems dimulai sekitar tahun 1980 hingga 1981, yaitu setelah

Xerox PARC (Palo Alto Research Center) menghibahkan beberapa komputer

Alto dan Ethernet Card kepada Universitas Stanford. Komputer Alto

merupakan komputer grafis yang telah mengilhami Steve Jobs (pendiri Apple

Computer) untuk membuat Macintosh yang legendaris. Selain itu, teknologi

Ethernet yang digunakan oleh Alto juga telah mengilhami beberapa staf

Standford University untuk melakukan riset dibidang jaringan komputer.

Sehingga komputer-komputer yang ada di lingkungan Universitas Stanford

dapat saling berkomunikasi melalui jaringan komputer. Pada mulanya staf

Standford hanya melakukan riset dan bekerja untuk tujuan ilmiah dan

pendidikan. Kemudian dua orang staf bernama Leonard Bosack dan Sandy K.

Lerner menginvestasikan dana pribadi untuk mengembangkan multi protokol

router yang ditanamkan dalam perangkat berbentuk seperti komputer yang

diberi nama Cisco. (Sofana, 2012)

Cisco IOS (Internetwork Operating System) adalan nama sistem

operasi yang digunakan pada perangkat router dan switch buatan Cisco. IOS

merupakan sistem operasi multitasking yang menyediakan fungsi-fungsi

routing, switching, internetworking, dan telekomunikasi. Cisco IOS

menyediakan Command Line Interface (CLI). Jadi, program atau file

Page 56: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

39

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

konfigurasi harus disiapkan terlebih dahulu di komputer dan kemudian

ditransfer ke perangkat Cisco via TFTP (Trivial File Transfer Protocol). Kurt

Lougheed, salah seorang pendiri Cisco Systems, melakukan riset untuk

meningkatkan kemampuan perangkat Cisco. Hasilnya adalah CLI generasi

pertama yang digunakan pada router Cisco. Saat itu, fitur-fitur yang

disediakan masih terbatas dan semua perintah harus diketikkan terlebih

dahulu sebelum diproses. Setelah menekan tombol “Ctrl + z” barulah

perintah-perintah yang sudah diketikkan dapat diproses. Jika terjadi error

maka semua perintah harus diketikkan kembali dari awal. Pada awal tahun

1990, Greg Satz dan Terry ditugaskan untuk menyempurnakan CLI. Setalah

lebih dari 18 bulan, mengalami pergantian tim dan penyempurnaan. Maka

keluarlah CLI terbaru yang diberi nomor versi 9.21. Inilah Cisco CLI yang

menjadi awal kemunculan Cisco IOS. (Sofana, 2012)

2.14. GNS3

GNS3 merupakan perangkat lunak cross-platform simulator grafis

yang dapat berjalan pada Windows, OS X. dan Linux, dan dikembangkan oleh

orang-orang pintar seperti Christophe Fillot, Jeremy Grossmann, dan Juliaen

Duponchelle. Fillot yang menciptakan program prosessor emulasi MIPS

(Dynamips) yang berfungsi untuk menjalankan sistem operasi router Cisco.

Grossmann yang menciptakan aplikasi GNS3 yang memanfaatkan Dynamips

milik Fillot dan mengembangkan user interface GNS3 lebih bersahabat.

Duponchelle membantu proses coding GNS3, dan sangat berperan dalam

pengembangan GNS3 hingga seperti saat ini. GNS3 memungkinkan Anda

untuk merancang dan menguji jaringan virtual pada PC Anda, tidak terbatas

pada Cisco IOS, Juniper, MikroTik, Arista, dan Vyatta net. (Neumann, 2015)

Sebelum adanya GNS3, terdapat RouterSim dan Boson NetSim yang

hanya dapat menyimulasikan perintah dari Cisco IOS. Sangat berbeda dengan

GNS3 yang memungkinkan Anda untuk membangun laboratorium virtual

sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan (menggunakan teknologi Cisco

atau yang lainnya, menambahkan objek tanpa batasan, mengakses project

Page 57: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

40

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

kapan pun). GNS3 memberikan fleksibilitas maksimal bagi Anda melalui

kombinasi dari perangkat keras yang nyata dan kemampuan untuk berbagi

resource pada beberapa komputer. (Neumann, 2015)

2.15. VMware Workstation

VMware adalah aplikasi yang digunakan untuk menjalankan sistem

operasi atau melakukan instalasi sistem operasi tanpa harus dapat

mengganggu sistem operasi yang utama atau yang disebut virtual. Aplikasi

ini berjalan pada platform windows. Dengan menggunakan VMware tidak

akan kehilangan data pada komputer utama, karena semua dalam vmware

tidak akan mengganggu kinerja dari sistem operasi yang utama yang telah ada.

VMware memungkinkan dapat menjalankan lebih dari satu sistem operasi

secara bersamaan. (Endrif, 2014)

2.16. Routing Redistribution

Routing Redistribution merupakan suatu cara untuk mengirimkan rute

yang telah dipelajari oleh routing protocol yang berbeda. Penggunaan lebih

dari satu jenis routing protocol didalam suatu jaringan biasanya dihadapkan

pada beberapa hal seperti company merger, adanya multiple network

administrator, ataupun karena penggunaan perangkat dari vendor yang

berbeda (Sofana, 2011)

Routing protocol redistribution menjadi pilihan yang populer dalam

memberikan informasi rute antara routing protocol yang berbeda karena mudah

dalam konfigurasi dan memiliki fleksibilitas untuk mendukung skenario

berbasis policy (Le, Xie, & Zhang, 2007). Perbedaan karakteristik dari setiap

routing protocol seperti metric, administrative distance harus diperhatikan agar

penerapan routing protocol redistribution dapat bekerja.

2.17. Quality of Service

Selain harus memperhitungkan faktor kegagalan sistem, kemanan,

skalabilitas, network yang baik juga harus memperhitungkan kualitas atau

jaminan terhadap layanan yang akan diberikan kepada pengguna. Jika

Page 58: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

41

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

jaringan komputer yang tidak mampu memberikan jaminan layanan kepada

pengguna, maka sudah dipastikan bahwa pengguna di jaringan tidak akan

nyaman menggunakan jaringan tersebut. Sehingga dalam membangun suatu

jaringan, sudah harus meperhatikan kualitas layanan. Yang menjadi

permasalahan dalam memberikan kualitas layanan adalah teknologi yang

digunakan pada jaringan komputer saat ini adalah jaringan packet switching,

dimana data yang akan dikirim dipecah-pecah terlebih dahulu menjadi paket-

paket yang lebih kecil dan kemudian dikirimkan ke komputer tujuan. Dalam

packet swicthed network, paket-paket yang dikirimkan tidak akan dijamin

unutk sampai tepat waktu di komputer tujuan. Selain itu, paket-paket tersebut

kemungkinan akan tiba tidak berurutan lagi sebagaimana urutan-urutan yang

sudah dibentuk pada saat akan dikirimkan, hal tersebut dapat terjadi karena

masing-masing paket dapat melewati jalan yang berbeda-beda untuk sampai

tujuan. Bahkan dalam packet switched network, bisa saja terjadi ada paket-

paket yang tidak sampai di komputer tujuan. (Towidjodjo, 2016)

Parameter QoS (Quality of Service) yang umum digunakan dalam

network packet switched diantaranya: (Towidjodjo, 2016)

1. Packet Loss

Packet Loss merupakan suatu parameter yang menggambarkan suatu

kondisi yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang, dapat terjadi

karena collision dan congestion pada jaringan dan hal ini berpengaruh

pada semua aplikasi karena re-transmisi akan mengurangi efisiensi

jaringan secara keseluruhan meskipun jumlah bandwidth cukup tersedia

untuk aplikasi-aplikasi tersebut. Umumnya perangkat jaringan memiliki

buffer untuk menampung data yang diterima. Jika terjadi congestion yang

cukup lama, buffer akan penuh dan data baru tidak akan diterima lagi.

2. Delay

Delay merupakan waktu yang dibutuhkan sebuah paket untuk mencapai

tujuan, karena adanya antrian yang panjang, atau mengambil rute yang

lain untuk menghindari kemacetan. Delay dapat dicari dengan membagi

antara panjang paket L (bit/s) dibagi dengan link bandwidth R (bit/s).

Page 59: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

42

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Throughput

Throughput merupakan jumlah total kedatangan paket yang berhasil

diamati pada destination selama interval waktu tertentu dibagi oleh durasi

interval waktu tersebut dengan kecepatan (rate) transfer data efektif yang

diukur dalam bps (bit/s).

4. Jitter

Jitter dapat didefinisikan sebagai variasi delay antara blok-blok yang

berurutan. Besarnya nilai jitter akan sangat dipengaruhi oleh variasi beban

traffic dan besarnya tumbukan antar paket (congestion) yang ada dalam

jaringan. Semakin besar beban traffic di dalam jaringan akan

menyebabkan semakin besar pula peluang terjadinya congestion dengan

demikian nilai jitter akan semakin besar. Semakin besar nilai jitter akan

mengakibatkan nilai QoS akan semakin turun. Jitter dapat diketahui

nilainy dengan mengukur nilai peak yang dijadikan patokan dalam

menentukan kualitas jaringan.

5. Packet Reordering

Buruknya konfiguasi queue akan mengakibatkan paket-paket yang

dikirimkan ke tujuan akan tiba dengan urutan yang tidak beraturan. Packet

reordering tidak terlalu berpengaruh pada aplikasi yang menggunakan

protocol TCP, karena TCP memiliki kemampuan untuk mengurutkan

kembali paket-paket yang diterima di computer tujuan sesuai dengan

urutan pada saat paket tersebut dikirimkan.

6. Desynchronizing TCP Sessions

Komuniasi aplikasi yang menggunakan TCP akan diawali dengan proses

sinkronisasi (SYN). Kesalahan-kesalahan implementasi QoS akan

membuat proses sinkronisasi tidak berjalan dengan baik. Aspek ini juga

harus diperhatikan mana kala akan menerapkan QoS pada aplikasi yang

menggunakan TCP. Kondisinya akan berbeda dengan aplikasi yang

menggunakan UDP, yang tidak membutuhkan proses sinkronisasi pada

awal komunikasi.

7. Konvergensi

Page 60: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

43

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Waktu konvergensi adalah proses membawa semua tabel rute ke keadaan

konsistensi untuk berbagi informasi melalui jaringan dan menghitung

jalur terbaik untuk semua router (Doyle & Carroll, 2009). Nilai

konvergensi dapat diketahui ketika terjadi perubahan pada jaringan.

Ketika koneksi putus atau berubah, pembaruan akan dikirim ke seluruh

jaringan yang mengalami perubahan dalam topologi jaringan tersebut.

Setelah itu, setiap router menjalankan algoritma routing untuk

menghitung ulang rute dan membuat tabel routing yang baru. Setelah

router selesai memperbarui tabel routing mereka, maka proses

konvergensi telah selesai.

2.18. First Hop Redundancy Protocol (FHRP)

First Hop Redundancy Protocol (FHRP) adalah sekelompok protokol

yang memungkinkan router pada jaringan LAN untuk secara otomatis

mengambil alih jika router gateway default primer gagal. Ini dikembangkan

untuk solusi dalam jaringan bersama seperti Ethernet atau Token Ring.

Perangkat di segmen jaringan bersama dikonfigurasikan dengan satu alamat

gateway default yang menunjuk ke router yang terhubung ke seluruh jaringan.

Masalahnya muncul ketika router utama ini gagal dan ada router kedua di

segmen yang juga mampu menjadi gateway default tetapi perangkat akhir

tidak mengetahuinya. Oleh karena itu, jika router gateway default pertama

gagal, jaringan berhenti bekerja. Solusi untuk masalah ini adalah Protokol

Redundansi First Hop. Tiga Protokol Redundansi First Hop utama adalah

HSRP, VRRP dan GLBP. (Dubey & Sharma:2013)

2.18.1. Virtual Router Redudancy Protocol (VRRP)

VRRP adalah standar terbuka yang dapat digunakan di mana

peralatan dari berbagai perusahaan ada. Pengoperasiannya hampir

sama dengan HSRP tetapi berbeda dalam beberapa cara. Dalam

VRRP, seperti dengan HSRP, sekelompok router dikonfigurasikan di

mana jaringan memilih satu router utama dan yang lainnya router

cadangan. Alamat IP fisik dari master router digunakan oleh klien

Page 61: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

44

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

sebagai gateway default. Anggota cadangan dari grup VRRP akan

berkomunikasi dengan master gateway melalui paket “Hello” dan

mengambil alih tugas router utama ketika router master turun atau

beberapa kesalahan terjadi. Alamat IP yang digunakan selalu milik

router utama yang disebut sebagai pemilik alamat IP. Ketika master

router pulih dari kesalahan, router akan mengambil kembali tanggung

jawabnya dan akan meneruskan lalu lintas jaringan itu sendiri.

VRRP menambahkan sekelompok router yang dapat bertindak

sebagai gateway jaringan yang memungkinkan lalu lintas untuk

melewati gateway itu. Router dalam grup VRRP memilih master

melalui mekanisme pemilihan VRRP untuk bertindak sebagai

gateway. (Rahman & Mukhtar, 2017)

VRRP berfungsi sebagai berikut:

a) Peran router dari grup VRRP ditentukan oleh IP Adress dan

Priority. Router dengan prioritas tertinggi akan menjadi master

router dan yang lainnya dengan prioritas rendah akan menjadi

cadangan. Jika selama pemilihan router memiliki prioritas yang

sama, maka satu dengan alamat IP tertinggi menjadi master.

Master akan mengirim informasi VRRP secara berkala untuk

memberi tahu backup bahwa itu berfungsi dengan baik dan

masing-masing backup memulai timer untuk menunggu informasi

dari master.

b) Dalam mode preemptive, ketika cadangan menerima informasi

VRRP, itu membandingkan prioritas dalam paket dari master

router dengan prioritasnya sendiri. Dalam hal, jika prioritas

cadangan lebih tinggi dari cadangan akan menjadi master, tetap

sebagai router cadangan dengan mode preemptive, grup VRRP

selalu memiliki router dengan prioritas tertinggi sebagai master

untuk penerusan paket ke tujuan.

c) Dalam mode non-preemptive, router di grup VRRP tetap menjadi

master atau router cadangan selama master tidak gagal karena

Page 62: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

45

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

beberapa alasan. Cadangan tidak menjadi master meskipun

dikonfigurasi dengan prioritas lebih tinggi karena mode non-

preemptive membantu menghindari seringnya beralih antara

master dan cadangan.

d) Jika penghitung waktu cadangan kedaluwarsa tetapi cadangan

tersebut masih tidak menerima iklan dari master sehingga

menganggap bahwa master gagal. Dalam kasus seperti itu,

cadangan menganggap dirinya sebagai router utama dan

mengirimkan iklan VRRP ke semua router lain untuk memulai

pemilihan master baru.

2.18.2. Hot Standby Router Protocol (HSRP)

HSRP menyediakan ketersediaan jaringan yang tinggi dengan

menyediakan redundansi untuk lalu lintas IP dari host di jaringan.

Dalam kelompok router interface, active router adalah router pilihan

untuk paket routing, standby router adalah router yang mengambil

alih tugas-tugas routing ketika router aktif gagal atau ketika kondisi

yang ditetapkan terpenuhi. HSRP berguna untuk host yang tidak

mendukung protokol router dan tidak dapat beralih ke router baru

ketika router yang dipilih memuat atau kehilangan daya. Ketika HSRP

dikonfigurasi pada segmen jaringan, HSRP menyediakan alamat

MAC virtual dan alamat IP yang dibagi di antara interface router

dalam kelompok router interface yang menjalankan HSRP. Router

yang dipilih oleh protokol untuk menerima router yang aktif dan

merutekan paket yang ditujukan untuk grup MAC Address. HSRP

mendeteksi ketika router aktif yang ditunjuk gagal, dan standby router

yang dipilih mengasumsikan kendali MAC dan alamat IP grup Hot

Standby. Router stanby baru juga dipilih pada waktu itu. Perangkat

yang menjalankan HSRP mengirim dan menerima paket halo berbasis

multicast UDP untuk mendeteksi kegagalan router dan untuk

menunjuk router aktif dan siaga. Ketika HSRP dikonfigurasi pada

antarmuka, pesan pengalihan Protokol Pesan Kontrol Internet (ICMP)

Page 63: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

46

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

secara otomatis diaktifkan untuk antarmuka tersebut. (Cisco Sytems,

2018)

Berikut merupakan jenis pesan yang dilakukan HSRP:

(Vesely, 2017)

a) Hello - Pesan Halo HSRP memberi tahu anggota grup HSRP

lainnya tentang parameter pengirim. Berdasarkan parameter ini,

pemilihan Aktif dan Siaga terjadi. Setelah pemilihan, hanya router

Aktif dan Siaga yang menghasilkan pesan HSRP;

b) Coup - Jika grup HSRP dikonfigurasi dengan preemption, maka

anggota grup baru dengan prioritas tertinggi mengumumkan

haknya untuk menjadi router Aktif dengan HSRP Coup;

c) Resign - Anggota grup, yang tidak lagi ingin menjadi Aktif,

mengirim pesan Mengundurkan diri dari HSRP dan abstain dari

perannya;

d) Advertisements - Perangkat HSRP menggunakan pesan ini untuk

menginformasikan tentang aktivitas keadaan kelompok mereka

atau kepasifan untuk pengalihan ICMP.

2.18.3. Gateway Load Balancing Protocol (GLBP)

Perbedaan utama antara GLBP dan HSRP / VRRP adalah

bahwa GLBP menawarkan penyeimbangan muatan dinamis dari lalu

lintas. Untuk mencapai tujuan ini, grup GLBP mungkin memiliki lebih

dari satu router aktif untuk meneruskan komunikasi klien. Router-

router ini disebut Active Virtual Forwarders (AVF), dan setiap grup

GLBP paling banyak memuat empat AVF. AVF dipilih dari grup

GLBP berdasarkan parameter bobot. Bobot dapat dikonfigurasi (nilai

default adalah 100), di mana lebih tinggi berarti semakin baik

kemungkinan digunakan sebagai gateway klien. Setiap AVF biasanya

telah menetapkan alamat MAC virtual yang berbeda; mungkin

memiliki lebih dari satu MAC virtual selama pemadaman AVF dan

konvergensi jaringan. Satu perangkat yang disebut Active Virtual

Gateway (AVG) dipilih dari grup GLBP untuk bertindak sebagai

Page 64: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

47

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

koordinator FHRP biasa yang merespons resolusi alamat IP-to-MAC

klien. AVG dipilih dengan cara yang mirip dengan router Aktif HSRP

- perangkat dengan prioritas tertinggi dipilih sebagai AVG. AVG

dapat bertindak sebagai AVF secara bersamaan. (Vesely, 2017)

GLBP menawarkan tiga skema load balancing bagaimana

AVG merespons resolusi alamat IP virtual klien:

a) Round-robin - AVF digunakan dalam urutan tetap berurutan yang

menjamin beban yang sama;

b) Weighted - AVF dipilih secara proporsional sesuai dengan berat.

c) Host-dependent - AVF digunakan secara deterministik

berdasarkan alamat MAC sumber yang menjamin bahwa klien

yang sama akan selalu menggunakan AVF yang sama.

Semua pesan GLBP dimulai dengan header umum yang sama

diikuti oleh bidang protokol khusus pesan. GLBP mengenali tiga

bagian nilai Type Length-value (TLV):

1) Hello - Pesan Hello GLBP digunakan sebagai fungsi penyimpanan

untuk fungsi AVG dan AVF;

2) Requests-Respons - Pesan-pesan ini dipertukarkan antara AVG

dan AVF untuk mengatur fungsionalitas AVF dari anggota grup

GLBP. Pengunduran diri GLBP adalah subtipe khusus dari

Respons-Permintaan GLBP, yang digunakan oleh AVF untuk

mencela perannya;

3) Auth - Pesan ini berisi data otentikasi MD5.

GLBP memiliki kekuatan penting; yang paling penting adalah

sebagai berikut: (Mahdi & Hussain:2013)

1) Load Sharing: konfigurasi GLBP sedemikian rupa sehingga lalu

lintas dari klien LAN dapat dibagi oleh beberapa router, sehingga

berbagi beban lalu lintas lebih merata di antara router yang

tersedia.

Page 65: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

48

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2) Multiple Virtual Routers: GLBP mendukung hingga 1.024 router

virtual (grup GLBP) pada setiap antarmuka fisik router dan hingga

empat forwarder virtual per grup.

3) Preemption: skema redundansi GLBP memungkinkan untuk

mendahului AVG dengan gateway virtual cadangan prioritas lebih

tinggi yang telah tersedia. Preemption forwarder bekerja dengan

cara yang sama, kecuali bahwa preemption forwarder

menggunakan pembobotan alih-alih prioritas dan diaktifkan

secara default.

4) Efficient Resource Uitilization: GLBP memungkinkan setiap

router dalam suatu kelompok untuk berfungsi sebagai cadangan,

yang menghilangkan kebutuhan akan router cadangan khusus

karena semua router yang tersedia dapat mendukung lalu lintas

jaringan.

5) Low Overhead: protokol menggunakan sumber daya prosesor dan

bandwidth minimal.

6) Fast Failover: Kegagalan GLBP terjadi segera setelah kegagalan

dalam gateway terdeteksi. Stasiun akhir dan aplikasi berlanjut

seolah-olah tidak ada kegagalan yang terjadi.

7) Flexibility: beberapa algoritma load-balancing tersedia untuk

konfigurasi jaringan dan kebutuhan pelanggan yang berbeda.

8) Authentication and Security: protokol awalnya

mengimplementasikan skema otentikasi yang sangat sederhana.

String 8- karakter yang dibawa dalam setiap paket dibandingkan

dengan nilai yang dikonfigurasi, dan hanya paket yang cocok yang

diterima. Otentikasi MD5 direncanakan untuk rilis di masa depan.

Page 66: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

49

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.18.4. Perbandingan Protokol FHRP

Tabel 2.8 Overview FHRP

Protocol

HSRP CISCO-

PROPRIETARY

VRRP Multi-Vendor GLBP CISCO-PROPRIETARY

Terminology Satu router Active, satu router

Standby, router yang lain dalam

grup Standby

Satu router master, satu atau lebih

Backup Virtual Router

Active Virtual Gateway(AVG),

Standby Virtual Gateway (SVG),

Active Virtual Forwarders(AVFs)

Virtual

object

IP Gateway, tercakup dalam

grup MAC Address HSRP:

0000.0C07 (v1, xx Group Id)

0000.0c9f.fxxx (v2, xxx Group

Id)

0005.73A0.0000 –

0005.73A.0FFF (Ipv6)

IP Gateway, tercakup dalam grup

MAC Address VRRP:

0000.5E00.01XX (XX VR-Id)

IP GW terikat ke satu set alamat

MAC virtual yang dikelola AVG,

satu untuk masing-masing router

fisik dalam grup

Communicat

ion Method

and

Destination

IP Multicast

224.0.0.2 (v1)

224.0.0.102 (v1)

IP Multicast

224.0.0.18 (Ipv4)

FF02:0:0:0:0:0:12 (Ipv6)

IP Multicast

224.0.0.102

Page 67: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

50

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Communicat

ion Protocol

Ipv4, UDP port 1985

Ipv6, UDP port 2029

Ipv4 dan Ipv6, protokol 112 (IANA) (Default: Ipv4, UDP port 3222

Authenticati

on

Default: Tidak ada otentikasi

Otentikasi teks biasa

Otentikasi MD5 (baru

ditambahkan)

Default: Tidak ada otentikasi

Otentikasi teks biasa

Otentikasi MD5

Default: Tidak ada Otentikasi teks

biasa

Active

Selector

Priority - Kode-keras. Satu

router dipilih sebagai Aktif,

yang lain sebagai router

Standby. Router yang tersisa

dalam keadaan mendengarkan.

Nilai tertinggi menang

Default: 100

Prioriy - Nilai tertinggi yang menang

Default: 100 Backup, 245 Active

Priority: Satu gateway dipilih

sebagai AVG; yang lain terpilih

sebagai siaga virtual GW (SVG).

Router yang tersisa dalam keadaan

mendengarkan. Nilai tertinggi

menang.

Default: 100

Hello and

Hold Timer

Hello - Interval antara pesan

Hello HSRP berturut-turut dari

router yang diberikan. Default:

3 detik

Hold - Interval antara

penerimaan Hello, dan anggapan

Tidak seperti HSRP dan GLBP, VRRP

tidak mempelajari timer dari master

router. VRRP mensyaratkan bahwa

halo timer dari semua router di

pertandingan grup

Hello – Default 1 dtk, HOLD –

Default: 3 dtk

HELLO - Interval antara pesan Halo

GLBP berturut-turut dari router yang

diberikan. Default: 3 detik

HOLD - Interval antara tanda terima

Hello, dan anggapan bahwa router

pengirim gagal.

Default: 10 detik

Page 68: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

51

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

bahwa router pengirim gagal.

Default: 10 detik

Active

Timer

Standby

Timer

10 dtk

10 dtk

Preemption Penggunaan preemption

memungkinkan perangkat HSRP

yang prioritasnya menjadi lebih

tinggi untuk mengambil alih

peran sebagai router aktif di

HSRP. Default: preempt off

Dengan preemption diaktifkan, VRRP

beralih ke cadangan jika cadangan itu

daring dengan prioritas lebih tinggi

dari master baru. Default: Preemt on.

Exception: Router yang memiliki IP

alamat yang dikaitkan dengan router

virtual selalu mendahului.

AVG Preemption memungkinkan

gateway virtual cadangan menjadi

AVG, jika memiliki prioritas lebih

tinggi daripada AVG saat ini.

Default: preempt off

AVF Preemption (Forwarder)

Preemtion, kecuali bahwa

preemption forwarder menggunakan

pembobotan alih-alih prioritas, dan

diaktifkan secara default.

Page 69: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

52

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.19. Metode Simulasi

Berdasarkan perangkat keras yang digunakan, maka ada 3 jenis

simulasi:

a. Simulasi analog

Adalah simulasi yang implementasinya menggunakan rangkaian elektronika

analog, seperti operasional amplifier untuk integrasi, pembanding, pembalik,

penjumlah dan lain lain.

b. Simulasi hybrid

Adalah simulasi yang implementasinya menggunakan gabungan rangkaian

elektronika analog dan komputer digital.

c. Simulasi digital

Adalah simulasi yang implementasinya menggunakan komputer digital.

Metode simulasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode

simulasi digital, dengan percobaan pemilihan jalur terhadap setiap kombinasi

load balancing protocol dan routing protocol EIGRP. Ada beberapa skenario

simulasi dari kombinasi load balancing protocol dan selanjutnya akan

dievaluasi untuk memproses pengembangan pemodelan dan simulasi pada

penelitian ini adalah sebagai berikut :

2.19.1. Problem Formulation

Setelah melakukan pengumpulan data maka didapatkan

permasalahan utama, yaitu terletak pada percobaan kinerja dari

gabungan dynamic routing protocol dan load balancing VRRP,

HSRP, dan GLBP. Penulis menggunakan Internal Gateway Protocol

untuk jaringan internal yaitu EIGRP dengan Load Balancing Protocol

yaitu VRRP, HSRP, dan GLBP untuk mengetahui kombinasi routing

protocol mana yang menghasilkan output terbaik.

Page 70: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

53

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.19.2. Conceptual Model

Conceptual model merupakan pengambaran konsep model

simulasi, terhadap sistem yang nyata. Pada penelitian ini digunakan

GNS3.

2.19.3. Input/Output Data

Pada tahap ini kita harus membuat input dan output apa saja

yang akan dikerjakan pada simulasi. Input berupa atribut apa saja yang

diperlukan dalam simulasi. Sementara output berdasarkan

permasalahan yang diidentifikasi.

2.19.4. Modeling

Langkah awal tahapan ini adalah menentukan parameter dan

karakterisik yang digunakan selama simulasi, yang dinamakan dengan

variable. Pada tahapan ini dilakukan pembuatan skenario yang akan

digunakan untuk simulasi.

2.19.5. Simulation

Pada fase simulasi akan dilakukan pengimplementasian atau

penerapan model yang dihasilkan pada tahapan sebelumnya pada

penelitian ini implementasi akan disimulasikan dengan variable atau

parameter-parameter yang sudah ditentukan. Proses komunikasi data

yang berjalan pada GNS3 akan direkam dengan menggunakan iperf3

dan wireshark. Setelah proses simulasi dilakukan maka hasil rekaman

komunikasi data tersebut diproses sesuai dengan kebutuhan yang

diperlukan yang akan menghasilkan sebuah informasi untuk proses

analisa.

2.19.6. Verification and Validation

Proses ini merupakan tahapan terpenting dalam melakukan

simulasi karena dilakukan sebuah proses pemeriksaan data serta

menilai apakah layak untuk dilakukan pada tahapan selanjutnya.

Page 71: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

54

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.19.7. Experimentation

Dalam eksperimen dilakukan percobaan dengan semua

skenario yang telah direncanakan pada tahap sebelumnya.

2.19.8. Output Evaluation

Tahap ini merupakan tahap mengevaluasi dari beberapa load

balancing protocol yaiu VRRP, HSRP, dan GLBP dengan routing

protocol EIGRP dari simulasi yang telah dijalankan.

Page 72: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

55

3. BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, penulis membutuhkan data dan informasi untuk

dijadikan sebagai bahan materi dan pembahasan. Oleh karena itu, penulis

melakukan serangkaian penelitian untuk mencari data dan informasi yang

dibutuhkan. Metode pengumpulan data yang penulis gunakan untuk

melakukan penelitian yaitu:

• Studi Pustaka

Pada tahapan pengumpulan data dengan menggunakan studi pustaka,

penulis mencari referensi-referensi yang terkait dengan topik dan metode

yang akan diteliti. Pencarian referensi dilakukan di perpustakaan, toko

buku, dan secara online melalui internet. Informasi yang didapatkan

digunakan untuk penyusunan landasan teori, metode penelitian, dan cara

menganalisa kinerja VRRP, HSRP, dan GLBP dengan routing protocol

EIGRP.

• Studi Penelitian Sejenis

Studi penelitian sejenis yang penulis lakukan yaitu dengan mencari jurnal-

jurnal penelitian sejenis dan membandingkannya dengan penelitian yang

penulis lakukan.

Penting karena untuk menghindari usaha yang sebenarnya sudah pernah

dilakukan orang lain dan bisa digunakan pada penelitian kita untuk

menghemat waktu, tenaga dan biaya. Penting juga untuk memberi arah

penelitian selanjutnya yang perlu dilakukan untuk melanjutkan misi

penelitian.

Materi yang valid untuk digunakan bahan studi literatur antara lain buku,

jurnal, paper bahkan artikel blog dari para akademisi.

Tidak dianjurkan untuk mengambil bahan studi literatur dari Wikipedia

atau blog anonim. Tahun terbit dokumen juga menjadi pertimbangan

Page 73: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

56

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

penting, tidak boleh lebih dari sepuluh tahun, apalagi untuk bidang bidang

yang berkembang pesat seperti teknik informatika.

Page 74: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

57

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.2. Alur Penelitian

Gambar 3.1 Alur Penelitian

Page 75: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

58

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.3. Peralatan Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian

yatu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat

keras adalah komputer atau laptop. Sedangkan perangkat lunak yang digunakan

adalah sistem operasi yang mendukung jaringan dan software pendukung

aplikasi jaringan dan simulasi jaringan. Perangkat lunak dan perangkat keras

yang digunakan adalah sebagai berikut:

3.3.1. Perangkat Lunak

Tabel 3.1 Perangkat Lunak

No. Nama Perangkat

Lunak

Versi

1. VMWare 12.5.6

2. Cisco IOS C3600

3. GNS3 2.0.3

4. Wireshark 3.0.1

5. Iperf3 3

3.3.2. Perangkat Keras

Tabel 3.2 Perangkat Keras

No. Nama Perangkat

Keras

Spesifikasi

1. Processor INTEL Core i5 7200u

2.5 GHz

2. Harddisk HGST 1 TB

3. RAM 8 GB DDR4

4. Graphic NVIDIA GeForce

940MX

Page 76: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

59

4. BAB IV

IMPLEMENTASI SIMULASI DAN EKSPERIMEN

4.1. Problem Formulation

FHRP dibutuhkan pada jaringan yang berskala kecil maupun besar

yang memiliki dua atau lebih gateway untuk menjamin stabilitas dan

availability yang tinggi supaya komunikasi dapat tetap terhubung meskipun

terjadi gangguan melalui gateway cadangan. Pada jaringan tersebut

diharuskan untuk bisa meminimalisir ketika terjadi gangguan koneksi pada

jaringan utama, sehingga sistem dapat terus-menerus melakukan pertukaran

data dan informasi ke jaringan lain ataupun sebaliknya. Untuk mengantisipasi

masalah yang terjadi pada main/master router, maka dibutuhkan router

backup untuk meneruskan koneksi yang terjadi.

Untuk mengetahui kombinasi dari kinerja load balancing protocol

mana yang lebih baik antara VRRP, HSRP, GLBP dengan EIGRP, maka

penulis akan melakukan evaluasi kinerja menggunakan kriteria : throughput,

packet loss, jitter, dan downtime.

4.2. Conceptual Model

Pada tahap ini dilakukan pembuatan model konseptual dengan

menggambarkan topologi jaringan yang menyesuaikan dengan konsep load

balancing protocol pada jaringan EIGRP. Perancangan model jaringan

menggunakan 3 unit router dan 2 unit PC. Rancangan topologi yang

dilakukan akan dibagi menjadi 2 router load balancing protocol dan masing-

masing area dikonfigurasi dengan satu routing protocol EIGRP dengan

berbeda-beda load balancing protocol.

Topologi akan dirancang menggunakan GNS3 yang juga berperan

sebagai alat untuk melakukan simulasi. Objek yang digunakan pada sistem

load balancing ini adalah :

1. 3 unit router IOS Cisco 3600 Series dengan 2 serial port.

2. 2 unit PC untuk dihubungkan dengan switch.

3. 1 unit PC server untuk dihubungkan dengan router gateway.

Page 77: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

60

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4. 1 unit ethernet switch dengan 8 ethernet port.

Gambar 4.1 Rancangan Topologi Jaringan

4.3. Input/Output Data

4.3.1. Input

Input merupakan atribut yang dipakai pada simulasi ini.

Terdapat tiga atribut penting yang diperlukan yaitu :

1. Node

Node merupakan persimpangan jaringan atau titik koneksi. Setiap

terminal, komputer, router dan lain-lain jumlahnya disesuaikan

dengan banyaknya router yang digunakan.

2. Bandwith

Bandwith adalah suatu nilai konsumsi transfer data yang dihitung

dalam bit/detik atau yang biasanya disebut dengan bit per

second(bps). Jumlah bandwith yang digunakan pada simulasi ini

sebesar 2Mbits/s

3. Window size

Page 78: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

61

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Window size adalah nilai atau ukuran maksimal dari data yang

dapat dikirim tanpa paket acknowledge(konfirmasi). Semakin

kecil nilai window size maka akan memperlambat transfer, karena

banyaknya paket data yang perlu di acknowledge, yang berukuran

2, 4, 8, 16, 32 Kbytes.

4.3.2. Output

Variabel yang digunakan untuk mendapatkan output pada

simulasi ini berdasarkan permasalahan utama pada analisa kinerja

gabungan load balancing protocol (VRRP, HSRP, GLBP) dengan

routing protocol internal EIGRP, yaitu

a. Throughput

Output throughput yang diuji merupakan jumlah trafik maksimal

yang dapat dikirimkan pada satuan detik. Besaran trafik yang

dikirimkan menunjukkan seberapa besar data dapat terkirim pada

setiap routing protocol yang digunakan.

Gambar 4.2 Rumus Throughput

(sumber : gunawan-alfarizi.blogspot.co.id 2013)

b. Jitter

Output ini menunjukkan waktu yang dibutuhkan suatu paket data

terkirim dari node pengirim ke node tujuan.

c. Packet loss

Output ini untuk mengukur presentase jumlah data yang dikirim

dan data yang diterima.

d. Downtime

Page 79: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

62

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Output ini mengukur lama waktu yang diperlukan load balancing

protocol untuk mengganti jalur komunikasi dari jalur-non

aktif(main/master) ke jalur backup.

4.4. Modelling

Pada tahap ini dalam melakukan evaluasi akan dijalankan beberapa

macam skenario pengujian yang berbeda-beda, skenario yang dibuat antara

lain:

4.4.1. Skenario Simulasi 1 VRRP normal

Tabel 4.1 Skenario 1

Parameter Variabel

Banyak Node 4

Waktu simulasi 20,30,40,50,60 sec

Windows Size 2,4,8,16,32 KB

4.4.2. Skenario Simulasi 2 VRRP master shutdown

Tabel 9 Skenario 2

Parameter Variabel

Banyak Node 4

Waktu simulasi 20,30,40,50,60 sec

Windows Size 2,4,8,16,32 KB

4.4.3. Skenario Simulasi 3 HSRP normal

Tabel 10 Skenario 3

Parameter Variabel

Banyak Node 4

Waktu simulasi 20,30,40,50,60 sec

Windows Size 2,4,8,16,32 KB

4.4.4. Skenario Simulasi 4 HSRP main shutdown

Tabel 4.4 Skenario 4

Parameter Variabel

Page 80: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

63

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Banyak Node 4

Waktu simulasi 20,30,40,50,60 sec

Windows Size 2,4,8,16,32 KB

4.4.5. Skenario Simulasi 5 GLBP normal

Tabel 4.5 Skenario 5

Parameter Variabel

Banyak Node 4

Waktu simulasi 20,30,40,50,60 sec

Windows Size 2,4,8,16,32 KB

4.4.6. Skenario Simulasi 6 GLBP main shutdown

Tabel 4.6 Skenario 6

Parameter Variabel

Banyak Node 4

Waktu simulasi 20,30,40,50,60 sec

Windows Size 2,4,8,16,32 KB

4.5. Simulation

Dalam tahap simulasi penulis menggunakan aplikasi simulasi jaringan

Graphical Network Simulator 3(GNS3) versi 2.0.3, dan VMWare versi 12.5.6

yang berjalan pada system operasi Windows 10. Router yang digunakan

adalah Cisco 3600 Series dengan system operasi IOS yang berjalan di dalam

GNS3, dan sistem operasi Ubuntu Server 14.04 Trusty Tahr yang berjalan di

dalam VMWare sebagai PC. Untuk mengetahui kinerja jaringan, penulis

menggunakan aplikasi Iperf versi 3 dan Wireshark versi 3.0.1 yang berjalan

di dalam PC.

4.5.1. Skenario VRRP

1. R1 VRRP Configuration R1#conf t R1(config)#int fa0/0 R1(config-if)#no switchport R1(config-if)#ip address 10.1.1.1 255.255.255.0 R1(config-if)#vrrp 1 ip 10.1.1.1

Page 81: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

64

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

R1(config-if)#no shut R1(config-if)#vrrp 1 priority 150 R1(config-if)#vrrp 2 ip 10.1.1.2

2. R2 VRRP Configuration R2#conf t

R2(config)#int fa0/0 R2(config-if)#no switchport R2(config-if)#ip address 10.1.1.2 255.255.255.0 R2(config-if)#no shut R2(config-if)#vrrp 1 ip 10.1.1.1 R2(config-if)#vrrp 2 ip 10.1.1.2 R2(config-if)#vrrp 2 priority 150

3. EIGRP Configuration

R1 R1#conf t R1(config)#int fa0/1 R1(config-if)#no switchport R1(config-if)#ip address 20.1.1.1 255.255.255.0

R2 R2#conf t R2(config)#int fa 0/1 R2(config-if)#no switchport R2(config-if)#ip address 30.1.1.1 255.255.255.0

R3 R3#conf t R3(config)#int fa 0/1 R3(config-if)#no switchport R3(config-if)#ip address 30.1.1.2 255.255.255.0 R3(config-if)#no shut

R3(config)#int fa 0/0 R3(config-if)#no switchport R3(config-if)#ip address 20.1.1.2 255.255.255.0 R3(config-if)#no shut

R1 R1(config)#router eigrp 65535 R1(config-router)#network 10.1.1.0 255.255.255.0 R1(config-router)#network 20.1.1.0 255.255.255.0 R1(config-router)#network 30.1.1.0 255.255.255.0

R2 R2(config)#router eigrp 65535 R2(config-router)#network 10.1.1.0 255.255.255.0 R2(config-router)#network 30.1.1.0 255.255.255.0 R2(config-router)#network 20.1.1.0 255.255.255.0 R2(config-router)#no auto-summary

R3 R3(config)#router eigrp 65535 R3(config-router)#network 10.1.1.0 255.255.255.0 R3(config-router)#network 30.1.1.0 255.255.255.0 R3(config-router)#network 20.1.1.0 255.255.255.0 R3(config-router)#no auto-summary

Page 82: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

65

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.5.2. Skenario HSRP

1. R1 HSRP Configuration R1#conf t

R1(config)#int fa0/0

R1(config-if)#ip address 10.1.1.1 255.255.255.0

R1(config-if)#standby version 2

R1(config-if)#standby 10 preempt

R1(config-if)#standby 10 priority 110

R1(config-if)#standby 10 ip 10.1.1.10

R1(config-if)#end

2. R2 HSRP Configuration R2#conf t

R2(config)#int fa0/0

R2(config-if)#ip address 10.1.1.2 255.255.255.0

R2(config-if)#standby version 2

R2(config-if)#standby 10 preempt

R2(config-if)#standby 10 priority 100

R2(config-if)#standby 10 ip 10.1.1.10

R2(config-if)#end

3. EIGRP Configuration

R1 R1#conf t R1(config)#int fa0/1 R1(config-if)#no switchport R1(config-if)#ip address 20.1.1.1 255.255.255.0

R2 R2#conf t R2(config)#int fa 0/1 R2(config-if)#no switchport R2(config-if)#ip address 30.1.1.1 255.255.255.0

R3 R3#conf t R3(config)#int fa 0/1 R3(config-if)#no switchport R3(config-if)#ip address 30.1.1.2 255.255.255.0 R3(config-if)#no shut

R3(config)#int fa 0/0 R3(config-if)#no switchport R3(config-if)#ip address 20.1.1.2 255.255.255.0 R3(config-if)#no shut

R1 R1(config)#router eigrp 65535 R1(config-router)#network 10.1.1.0 255.255.255.0 R1(config-router)#network 20.1.1.0 255.255.255.0 R1(config-router)#network 30.1.1.0 255.255.255.0

R2 R2(config)#router eigrp 65535 R2(config-router)#network 10.1.1.0 255.255.255.0 R2(config-router)#network 30.1.1.0 255.255.255.0 R2(config-router)#network 20.1.1.0 255.255.255.0 R2(config-router)#no auto-summary

R3

Page 83: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

66

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

R3(config)#router eigrp 65535 R3(config-router)#network 10.1.1.0 255.255.255.0 R3(config-router)#network 30.1.1.0 255.255.255.0 R3(config-router)#network 20.1.1.0 255.255.255.0 R3(config-router)#no auto-summary

4.5.3. Skenario GLBP

1. R1 GLBP Configuration R1#conf t

R1(config)#int fa 0/0

R1(config-if)#ip address 10.1.1.1 255.255.255.0

R1(config-if)#glbp 10 ip 10.1.1.10

R1(config-if)#end

2. R2 GLBP Configuration R2#conf t

R2(config)#int fa 0/0

R2(config-if)#ip address 10.1.1.2 255.255.255.0

R2(config-if)#glbp 10 ip

R2(config-if)#end

3. EIGRP Configuration

R1 R1#conf t R1(config)#int fa0/1 R1(config-if)#no switchport R1(config-if)#ip address 20.1.1.1 255.255.255.0

R2 R2#conf t R2(config)#int fa 0/1 R2(config-if)#no switchport R2(config-if)#ip address 30.1.1.1 255.255.255.0

R3 R3#conf t R3(config)#int fa 0/1 R3(config-if)#no switchport R3(config-if)#ip address 30.1.1.2 255.255.255.0 R3(config-if)#no shut

R3(config)#int fa 0/0 R3(config-if)#no switchport R3(config-if)#ip address 20.1.1.2 255.255.255.0 R3(config-if)#no shut

R1 R1(config)#router eigrp 65535 R1(config-router)#network 10.1.1.0 255.255.255.0 R1(config-router)#network 20.1.1.0 255.255.255.0 R1(config-router)#network 30.1.1.0 255.255.255.0

R2 R2(config)#router eigrp 65535 R2(config-router)#network 10.1.1.0 255.255.255.0 R2(config-router)#network 30.1.1.0 255.255.255.0 R2(config-router)#network 20.1.1.0 255.255.255.0 R2(config-router)#no auto-summary

R3 R3(config)#router eigrp 65535

Page 84: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

67

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

R3(config-router)#network 10.1.1.0 255.255.255.0 R3(config-router)#network 30.1.1.0 255.255.255.0 R3(config-router)#network 20.1.1.0 255.255.255.0 R3(config-router)#no auto-summary

4.6. Verification and Validation

Penjelasan dan pemaparan mengenai Verification and Validation

dijelaskan pada BAB V skripsi ini tentang hasil dan pembahasan.

4.7. Experimentation

Pembahasan dan pemaparan mengenai Experimentation dijelaskan

pada BAB V skripsi ini tentang hasil dan pembahasan.

4.8. Output Analysis

Pembahasan dan pemaparan mengenai Output Analysis dijelaskan

pada BAB V skripsi ini tentang hasil dan pembahasan.

Page 85: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

68

5. BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Verification and Validation

Tahapan ini merupakan tahapan untuk melakukan verifikasi dan

validasi dari tahapan sebelumnya. Masing-masing dari skenario akan

dilakukan percobaan pada tahapan ini untuk mengetahui apakah

simulasi jaringan yang telah dirancang pada tahapan sebelumnya sudah

berjalan sesuai dengan ketentuan pada tahapan Conceptual Model,

Input Output Data, dan Modelling. Verifikasi dilakukan dengan

menguji hubungan antara router pada kombinasi load balancing

protocol VRRP, HSRP, dan GLBP dengan routing protocol EIGRP.

Sedangkan validasi dilakukan dengan menguji pengiriman paket data

pada kombinasi load balancing protocol VRRP, HSRP, dan GLBP

dengan routing protocol EIGRP. Jika tidak terjadi kesalahan, maka

akan dilanjutkan ke tahapan yang berikutnya.

Beberapa percobaan yang akan dilakukan diantaranya :

5.1.1. Verifikasi dan Validasi Konfigurasi Router

Tahapan ini pengujian konfigurasi router dilakukan

untuk memeriksa kembali apakah telah sesuai dengan

rancangan yang telah direncanakan sebelumnya. Pengujian

konfigurasi dilakukan pada setiap router di setiap skenario.

Pengujian konfigurasi dengan cara melakukan perintah “show

ip route” di salah satu router di setiap skenario, perintah ini

dilakukan untuk menampikan routing table. Sedangkan untuk

melakukan pengujian konfigurasi selanjutnya dilakukan dengan

perintah “show run”. Setiap konfigurasi yang telah dilakukan

pada router akan ditampilkan kembali supaya dapat diperiksa.

Jika ada rute yang tidak terdaftar di routing table, maka ada

Page 86: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

69

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

kemungkinan konfigurasi yang salah. Jika hal tersebut terjadi,

maka penulis harus melakukan perbaikan konfigurasi di bagian

yang salah.

Berikut adalah contoh dari perintah “show ip route”

dari konfigurasi R1 di skenario 1 dan perintah “show run” dari

konfigurasi R2 di skenario 1:

Gambar 5.1 Show IP Route R1 Skenario 1

Dari routing table di atas menunjukkan huruf D yang

artinya interface telah terkonfigurasi EIGRP.

Gambar 5.2 Show Run R2 Skenario 1

Dari konfigurasi di atas, menunjukkan bahwa VRRP

telah berjalan pada R2 skenario 1.

Page 87: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

70

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5.1.2. Verifikasi dan Validasi Konfigurasi VirtualPC

Setelah proses konfigurasi router selesai, selanjutnya

penulis mengecek IP komputer virtual apakah sudah sesuai

dengan model yang dibuat atau belum. Bila terjadi kesalahan,

maka perbaikan akan segera dilakukan. Pengecekan dilakukan

dengan cara melakukan perintah “ifconfig”. Proses ini

dilakukan pada PC Server, PC client01, dan PC client02 pada

seluruh skenario. Berikut adalah hasil pengecekan IP di PC

Server, PC client01 dan PC client02 pada skenario 1 dan 2 :

1. Hasil ifconfig PC Server

Gambar 5.3 ifconfig PC Server

Pada ifconfig di atas diketahui PC Server mempunyai IP

Address pada ethernet eth0 dengan IP 172.16.10.2, broadcast

172.16.10.254, dan Subnet Mask 255.255.255.0

Page 88: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

71

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Hasil ifconfig PC client01

Gambar 5.4 ifconfig PC client01

Pada ifconfig di atas diketahui PC client01 mempunyai

IP Address pada ethernet eth0 dengan IP 10.1.1.4, broadcast

10.1.1.254, dan Subnet Mask 255.255.255.0

Page 89: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

72

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Hasil ifconfig PC client02

Gambar 5.5 ifconfig PC client02

Pada ifconfig di atas diketahui PC client02 mempunyai IP

Address pada ethernet eth0 dengan IP 10.1.1.5, broadcast 10.1.1.254,

dan Subnet Mask 255.255.255.0

5.2. Experimentation

Pada tahap ini, akan dilakukan percobaan pada setiap skenario yang

telah dirancang sebelumnya, yaitu :

5.2.1. Pengujian Throughput

Pengujian Throughput dilakukan menggunakan Iperf3 yang

dijalankan pada 3 buah virtual PC. 1 buah PC dijadikan sebagai server,

PC 2 dan 3 dijadikan sebagai client01 dan client02 yang dilakukan

secara bergantian dari setiap PC Client ke PC Server. Pengujian ini

dilakukan selama 60 detik dengan windows size 2, 4, 8, 16, dan 32

Kbytes. Pengujian ini dilakukan sebanyak 5 kali di seluruh skenario

Page 90: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

73

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dengan melewati jalur master/main router dan backup router secara

bergantian.

Gambar 5.6 Pengujian Throughput

5.2.2. Pengujian Packet Loss

Pengujian Packet Loss dilakukan menggunakan Iperf3 yang

dijalankan pada 3 buah virtual PC.1 buah PC dijadikan sebagai server,

PC 2 dan 3 dijadikan sebagai client01 dan client02 yang dilakukan

secara bergantian dari setiap PC Client ke PC Server. Pengujian ini

dilakukan selama 60 detik dengan bandwidth 1Mbps buffer length

sebesar 1k. Pengujian ini dilakukan sebanyak 5 kali di seluruh

skenario dengan melewati jalur master/main router dan backup router

secara bergantian.

5.2.3. Pengujian Jitter

Pengujian Jitter dilakukan menggunakan Iperf3 yang

dijalankan pada 3 buah virtual PC.1 buah PC dijadikan sebagai server,

PC 2 dan 3 dijadikan sebagai client01 dan client02 yang dilakukan

secara bergantian dari setiap PC Client ke PC Server. Pengujian ini

dilakukan selama 60 detik dengan bandwidth 1Mbps dan buffer length

sebesar 1k. PC Server diberikan perintah “iperf3 -s” dan untuk

pengujian dengan buffer length 1Kbyte, PC Client diberikan perintah

“Iperf3 –c 172.16.10.2 –f k –l 1k –R –t 60 –i 60 -

u”. Pengujian ini dilakukan sebanyak 5 kali di seluruh skenario

dengan melewati jalur master/main router dan backup router secara

bergantian.

Page 91: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

74

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 5.7 Pengujian Jitter

5.2.4. Pengujian Downtime

Setelah semua router telah terhubung dan terkonfigurasi sesuai

dengan skenario maka untuk menghitung nilai down time dari suatu

jaringan hal pertama yang dilakukan adalah dengan memutuskan

suatu jaringan. Dalam penelitian ini pemutusan jaringan dilakukan

dengan mematikan router master/main yang tujuannya untuk melihat

perubahan yang terjadi pada parameter yang diujikan dan untuk

menghitung waktu yang dibutuhkan sistem saat pertama jaringan

mengalami down dan jaringan kembali up untuk mengganti rute

dengan melewati back up router. Pemutusan jaringan dilakukan pada

R1 menuju R3. Setelah koneksi antara R1 dengan R3 terputus pada

saat pengiriman paket, maka routing protocol akan melakukan update

table routing dan secara otomatis akan mencari rute lain yaitu menuju

backup router.

Page 92: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

75

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 5.8 Downtime Router

5.3. Output Analysis

Hasil dari simulasi yang penulis lakukan akan dicatat dalam bentuk

tabel yang kemudian ditampilkan dalam bentuk grafik. Hasil yang

ditampilkan merupakan output dari pengujian performa jaringan dengan paket

dari masing-masing router dengan parameter throughput, jitter, packet loss,

dan downtime. Setiap skenario akan dilakukan pengujian dengan

menggunakan dua aplikasi untuk mengukur kinerja jaringan yaitu Iperf 3

untuk mengukur parameter throughput, jitter, dan packet loss, kemudian

Wireshark 3.0.1 untuk mengukur nilai downtime. Iperf3 dijalankan pada

Ubuntu yang telah terpasang di VMWare, kemudian melakukan proses

pengiriman dari PC client01 ke PC Server dan PC client02 ke PC Server

melalui port 5201 dengan menggunakan paket TCP dan UDP. Dari proses

pengiriman data pada paket TCP hasil yang didapat adalah throughput dan

dari paket UDP adalah jitter dan packet loss. Sedangkan Wireshark

dijalankan pada sistem operasi utama yakni Windows 10 untuk melakukan

capture packet pada jaringan yang telah dirancang di GNS3.

Page 93: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

76

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5.3.1. Hasil Skenario 1 VRRP normal

Hasil percobaan skenario 1 pada kondisi jaringan VRRP

normal tanpa gangguan dengan routing protocol EIGRP melalui jalur

master router dapat dilihat pada poin di bawah ini:

1. Throughput

Tabel 5.1 Hasil Pengujian Throughput Skenario 1

Windows Size

(Kbyte)

PC

CLIENT

Percobaan Throughput (Kbits/sec) Rata-

rata 1 2 3 4 5

2 Client01 202 185 192 218 202 199.8

Client02 170 152 155 154 162 158.6

4 Client01 449 437 404 426 433 429.8

Client02 387 384 319 345 326 352.2

8 Client01 545 531 539 540 537 538.4

Client02 519 532 518 515 521 521

16 Client01 841 828 826 818 846 831.8

Client02 803 793 810 800 779 797

32 Client01 1040 982 1099 994 1079 1038.8

Client02 956 967 972 966 951 962.4

Jumlah Rata-rata 582.98

Berdasarkan pengujian throughput pada skenario 1 yang

melalui master router VRRP, rata-rata throughput keseluruhan

sebesar 582.98 Kbits/secs.

Gambar 5.9 Hasil Pengujian Throughput Skenario 1

199.8

429.8538.4

831.8

1007.6

601.48

158.6

352.2

521

797

981.4

562.04

0

200

400

600

800

1000

1200

2 4 8 16 32 rata-rata

Kb

ps

Window Size

THROUGHPUT - VRRP MASTER

Client01 Client02

Page 94: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

77

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Berdasarkan hasil pengujian pada skenario 1, terdapat

perubahan nilai throughput pada setiap window size. Semakin besar

nilai window size yang dikirimkan, maka nilai throughput juga

semakin besar. Dari pengujian skenario 1 dapat disimpulkan bahwa

client01 memiliki keunggulan dibanding client02.

2. Jitter&Packet Loss

Tabel 5.2 Hasil Pengujian Jitter&Packet Loss Skenario 1

Hasil Test UDP PC

CLIENT

Percobaan Ke Rata-

rata 1 2 3 4 5

Jitter (ms) Client01 18.5 17.3 17.8 17.2 16.5

18.1 Client02 18.8 17.9 17.7 20.7 18.6

Packet Loss (%) Client01 17 16 20 18 18

19.5 Client02 21 21 20 23 21

Gambar 5.10 Hasil Pengujian Jitter Skenario 1

18.5 17.3 17.8 17.2 16.5

18.8 17.9 17.720.7

18.6

0

5

10

15

20

25

1 2 3 4 5

(ms)

Percobaan Ke-

JITTER - VRRP MASTER

Client01 Client02

17 1620

18 18

21 21 2023

21

0

10

20

30

1 2 3 4 5

(%)

Percobaan Ke-

PACKET LOSS - VRRP MASTER

Client01 Client02

Page 95: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

78

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 5.11 Hasil Pengujian Packet Loss Skenario 1

Berdasarkan pengujian jitter&packet loss pada skenario 1,

rata-rata jitter yang dihasilkan adalah 18.1ms dan rata-rata packet loss

sebesar 19.5%.

5.3.2. Hasil Skenario 2 VRRP shutdown

Hasil percobaan skenario 2 pada kondisi jaringan VRRP tidak

normal, yaitu router master mengalami gangguan(shutdown) dengan

routing protocol EIGRP melalui jalur backup router dapat dilihat pada

poin di bawah ini:

1. Throughput

Tabel 5.3 Hasil Pengujian Throughput Skenario 2

Windows Size

(Kbyte)

PC

CLIENT

Percobaan Throughput (Kbits/sec) Rata-

rata 1 2 3 4 5

2 Client01 180 171 176 169 187 176.6

Client02 133 121 139 128 122 128.6

4 Client01 382 371 395 383 379 382

Client02 312 329 304 317 326 317.6

8 Client01 545 519 521 540 518 528.6

Client02 472 469 482 478 465 473.2

16 Client01 791 805 811 789 797 798.6

Client02 721 742 751 723 741 735.6

32 Client01 1008 989 1072 999 1021 1017.8

Client02 983 946 981 974 997 976.2

Jumlah Rata-rata 553.48

Berdasarkan pengujian throughput pada skenario 2 yang

melalui backup router VRRP didapat rata-rata throughput

keseluruhan sebesar 553.48 Kbits/secs.

Page 96: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

79

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 5.12 Hasil Pengujian Throughput Skenario 2

Berdasarkan hasil pengujian pada skenario 2, terjadi

penurunan pada nilai throughput karena master router dalam keadaan

shutdown, dan jalur yang dilalui oleh paket TCP berbeda dengan

skenario 1, yaitu melalui router backup.

Gambar 5.13 Perbandingan Nilai Throughput Skenario 1&2

Berdasarkan grafik perbandingan nilai throughput di atas,

terdapat penurunan nilai throughput pada skenario 2 sehingga dapat

disimpulkan bahwa gangguan pada master router mengakibatkan

turunnya nilai throughput meskipun penurunan yang terjadi tidak

terlalu signifikan. Hal ini terjadi karena paket yang dikirimkan harus

176.6

382528.6

798.6

1017.8

580.72

126.6 317.6473.2

735.6

976.2

525.84

0

200

400

600

800

1000

1200

2 4 8 26 32 Rata-rata

Kb

ps

Window Size

THROUGHPUT - VRRP BACKUP

Client01 Client02

179.2

391

529.7

814.4

1000.6

582.98

152.6

349.8

500.9

767.1

997

553.48

0

200

400

600

800

1000

1200

2 4 8 16 32 rata-rata

Kb

ps

Window Size

THROUGHPUT VRRP MASTER & BACKUP

VRRP Master VRRP Backup

Page 97: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

80

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

melalui prosedur pergantian jalur routing karena jalur utama master

router tidak tersedia.

2. Jitter&Packet Loss

Tabel 5.4 Hasil Pengujian Jitter&Packet Loss Skenario 2

Hasil Test

UDP

PC

CLIENT

Percobaan Ke Rata-

rata 1 2 3 4 5

Jitter (ms) Client01 20 18.2 17.6 20.5 20.4

19.2 Client02 17.9 20.8 18.6 19.4 18.6

Packet Loss

(%)

Client01 23 26 23 21 24

25 Client02 26 28 27 25 27

Gambar 5.14 Hasil Pengujian Jitter Skenario 2

Gambar 5.15 Hasil Pengujian Packet Loss Skenario 2

2018.2 17.6

20.5 20.4

17.920.8

18.6 19.4 18.6

0

5

10

15

20

25

1 2 3 4 5

(ms)

Percobaan Ke-

JITTER - VRRP BACKUP

Client01 Client02

2326

2321

24

2628 27

2527

0

5

10

15

20

25

30

1 2 3 4 5

(%)

Percobaan Ke-

PACKET LOSS - VRRP BACKUP

Client01 Client02

Page 98: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

81

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Berdasarkan pengujian jitter&packet loss pada skenario 2,

rata-rata jitter yang dihasilkan adalah 19.2ms dan rata-rata packet loss

sebesar 25%. Terjadi peningkatan pada kedua parameter yang

menunjukan penurunan kualitas QoS jaringan.

Gambar 5.16 Perbandingan Nilai Jitter Skenario 1&2

Berdasarkan hasil pengujian skenario 2, terdapat peningkatan

nilai jitter&packet loss yang cukup signifikan, hal ini menunjukan

penurunan kualitas QoS pada jaringan karena gangguan pada master

router.

3. Downtime

Gambar 5.17 Hasil Pengujian Downtime Skenario 1&2

18.6517.6 17.75

18.95

17.55

18.95 19.518.1

19.9519.5

161718192021

1 2 3 4 5

(ms)

Percobaan ke-

JITTER - VRRP MASTER & BACKUP

MASTER BACKUP

2.1

2.9

2.5

1.9

2.3

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

1 2 3 4 5

Det

ik (

s)

Percobaan ke-

DOWNTIME - VRRP

Page 99: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

82

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Berdasarkan hasil pengujian downtime yang dilakukan pada

FHRP VRRP, dapat disimpulkan bahwa VRRP dapat mengatasi

gangguan pada master router tanpa membutuhkan waktu yang lama.

5.3.3. Hasil Skenario 3 HSRP normal

Hasil percobaan skenario 3 pada kondisi jaringan HSRP

normal tanpa gangguan dengan routing protocol EIGRP melalui

jalur main router dapat dilihat pada poin di bawah ini:

1. Throughput

Tabel 5.5 Hasil Pengujian Throughput Skenario 3

Windows Size

(Kbyte)

PC

CLIENT

Percobaan Throughput (Kbits/sec) Rata-

rata 1 2 3 4 5

2 Client01 193 191 194 181 195 190.8

Client02 179 175 177 185 173 177.8

4 Client01 403 393 397 408 409 402

Client02 370 378 385 388 373 378.8

8 Client01 504 495 505 498 505 501.4

Client02 487 481 476 488 483 483

16 Client01 796 791 786 791 788 790.4

Client02 732 739 720 724 731 729.2

32 Client01 979 994 964 988 978 980.6

Client02 924 923 911 901 917 915.2

Jumlah Rata-rata 554.92

Berdasarkan pengujian throughput pada skenario 3 yang

melalui main router HSRP, rata-rata throughput keseluruhan sebesar

554.92 Kbits/secs.

Gambar 5.18 Hasil Pengujian Throughput Skenario 3

190.8

402501.4

790.4

980.6

573.04

177.8

378.8483

729.2

915.2

536.8

0

200

400

600

800

1000

1200

2 4 8 16 32 rata-rata

Kb

ps

Window Size

THROUGHPUT - HSRP MAIN

Client01 Client02

Page 100: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

83

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Berdasarkan hasil pengujian pada skenario 3, terdapat

perubahan nilai throughput pada setiap window size. Semakin besar

nilai window size yang dikirimkan, maka nilai throughput juga

semakin besar. Dari pengujian skenario 3 dapat disimpulkan bahwa

client01 memiliki keunggulan dibanding client02.

2. Jitter&Packet Loss

Tabel 5.6 Hasil Pengujian Jitter&Packet Loss Skenario 3

Hasil Test UDP PC

CLIENT

Percobaan Ke Rata-

rata 1 2 3 4 5

Jitter (ms) Client01 19.3 17.2 18.7 19.3 17.8

18.65 Client02 16.9 21.4 20 17 18.9

Packet Loss (%) Client01 28 30 27 28 26

27.3 Client02 31 27 25 27 24

Gambar 5.19 Hasil Pengujian Jitter Skenario 3

19.3 17.2 18.7 19.3 17.8

16.921.4 20

17 18.9

0

10

20

30

40

1 2 3 4 5

(ms)

Percobaan ke-

JITTER - HSRP MAIN

Client01 Client02

Page 101: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

84

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 5.20 Hasil Pengujian Packet Loss Skenario 3

Berdasarkan pengujian jitter&packet loss pada skenario 3,

rata-rata jitter yang dihasilkan adalah 18.65ms dan rata-rata packet

loss sebesar 27.3%.

5.3.4. Hasil Skenario 4 HSRP shutdown

Hasil percobaan skenario 4 pada kondisi jaringan HSRP tidak

normal, yaitu main router mengalami gangguan(shutdown) dengan

routing protocol EIGRP melalui jalur backup router dapat dilihat pada

poin di bawah ini:

1. Throughput

Tabel 5.7 Hasil Pengujian Throughput Skenario 4

Windows Size

(Kbyte)

PC

CLIENT

Percobaan Throughput (Kbits/sec) Rata-

rata 1 2 3 4 5

9 Client01 174 169 171 178 167 171.8

Client02 151 154 149 157 149 152

4 Client01 383 385 379 381 380 381.6

Client02 356 351 353 348 352 352

8 Client01 493 489 491 484 481 487.6

Client02 463 457 459 460 452 458.2

16 Client01 773 765 771 772 769 770

Client02 718 723 726 721 720 721.6

32 Client01 950 943 951 946 953 948.6

Client02 903 906 897 894 897 899.4

Jumlah Rata-rata 534.28

2830

27 2826

3127

2527

24

0

5

10

15

20

25

30

35

1 2 3 4 5

(%)

Percobaan ke-

PACKET LOSS - HSRP MAIN

Client01 Client02

Page 102: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

85

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Berdasarkan pengujian throughput pada skenario 4 yang

melalui backup router HSRP didapat rata-rata throughput keseluruhan

sebesar 534.28 Kbits/secs.

Gambar 5.21 Hasil Pengujian Throughput Skenario 4

Berdasarkan hasil pengujian pada skenario 4, terjadi

penurunan pada nilai throughput karena main router dalam keadaan

shutdown, dan jalur yang dilalui oleh paket TCP berbeda dengan

skenario 1, yaitu melalui router backup.

Gambar 5.22 Perbandingan Nilai Throughput Skenario 3&4

Berdasarkan grafik perbandingan nilai throughput di atas,

terdapat penurunan nilai throughput pada skenario 4 sehingga dapat

171.8

381.6487.6

770

948.6

551.92152

352458.2

721.6

899.4

516.64

0

200

400

600

800

1000

2 4 8 16 32 Rata-rata

Kb

ps

Window Size

THROUGHPUT - HSRP BACKUP

Client01 Client02

184.3

390.4492.2

759.8

947.9

554.92

161.9

366.8472.9

745.8

924

534.28

0

200

400

600

800

1000

2 4 8 16 32 Rata-rata

Kb

ps

Window Size

THROUGHPUT - HSRP MAIN & BACKUP

HSRP Main HSRP Backup

Page 103: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

86

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

disimpulkan bahwa gangguan pada main router mengakibatkan

turunnya nilai throughput meskipun penurunan yang terjadi tidak

terlalu signifikan. Hal ini terjadi karena paket yang dikirimkan harus

melalui prosedur pergantian jalur routing karena jalur utama main

router tidak tersedia.

2. Jitter&Packet Loss

Tabel 5.8 Hasil Pengujian Jitter&Packet Loss Skenario 4

Hasil Test

UDP

PC

CLIENT

Percobaan Ke Rata-

rata 1 2 3 4 5

Jitter (ms) Client01 20 19.3 20.8 21.1 19.7

21.21 Client02 22.4 21.9 23 22.4 21.5

Packet Loss

(%)

Client01 28 27 25 26 24

26.6 Client02 25 29 28 27 27

Gambar 5.23 Hasil Pengujian Jitter Skenario 4

20 19.3 20.8 21.1 19.7

22.4 21.9 23 22.4 21.5

0

10

20

30

40

1 2 3 4 5

(ms)

Percobaan ke-

JITTER - HSRP BACKUP

Client01 Client02

Page 104: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

87

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 5.24 Hasil Pengujian Packet Loss Skenario 4

Berdasarkan pengujian jitter&packet loss pada skenario 4,

rata-rata jitter yang dihasilkan adalah 21.21ms dan rata-rata packet

loss sebesar 26.6%. Terjadi peningkatan pada kedua parameter yang

menunjukan penurunan kualitas QoS jaringan.

3. Downtime

Gambar 5.25 Hasil Pengujian Downtime Skenario 4

Berdasarkan hasil pengujian downtime yang dilakukan pada

FHRP HSRP, dapat disimpulkan bahwa HSRP dapat mengatasi

gangguan pada master router tetapi membutuhkan waktu yang relatif

lama jika dibandingkan dengan VRRP.

28 2725 26

24

2529 28 27 27

0

5

10

15

20

25

30

35

1 2 3 4 5

(%)

Percobaan ke-

PACKET LOSS - HSRP BACKUP

Client01 Client02

5.24.6

3.94.2 4.3 4.44

0

1

2

3

4

5

6

1 2 3 4 5 Rata-rata

det

ik (

s)

Percobaan Ke-

DOWNTIME - HSRP

Page 105: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

88

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5.3.5. Hasil Skenario 5 GLBP normal

Hasil percobaan skenario 5 pada kondisi jaringan GLBP

normal tanpa gangguan dengan routing protocol EIGRP melalui jalur

main router dapat dilihat pada poin di bawah ini:

1. Throughput

Tabel 5.9 Hasil Pengujian Throughput Skenario 5

Windows Size

(Kbyte)

PC

CLIENT

Percobaan Throughput (Kbits/sec) Rata-

rata 1 2 3 4 5

2 Client01 231 228 237 220 224 228

Client02 204 215 198 203 209 205.8

4 Client01 404 399 412 407 398 404

Client02 378 372 381 380 385 379.2

8 Client01 628 619 621 615 622 621

Client02 601 598 588 591 590 593.6

16 Client01 817 808 811 820 805 812.2

Client02 787 782 790 791 779 785.8

32 Client01 1020 1001 1018 997 1005 1008.2

Client02 934 929 941 922 935 932.2

Jumlah Rata-rata 597

Berdasarkan pengujian throughput pada skenario 3 yang

melalui main router GLBP, rata-rata throughput keseluruhan sebesar

597 Kbits/secs.

Gambar 5.26 Hasil Pengujian Throughput Skenario 5

Berdasarkan hasil pengujian pada skenario 5, terdapat

perubahan nilai throughput pada setiap window size. Semakin besar

nilai window size yang dikirimkan, maka nilai throughput juga

228

404

621

812.2

1008.2

614.68

205.8

379.2

593.6

785.8932.2

579.32

0

200

400

600

800

1000

1200

2 4 8 16 32 Rata-rata

Kb

ps

Windows Size

THROUGHPUT - GLBP MAIN

Client01 Client02

Page 106: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

89

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

semakin besar. Dari pengujian skenario 3 dapat disimpulkan bahwa

client01 memiliki keunggulan dibanding client02.

2. Jitter&Packet Loss

Tabel 5.10 Hasil Pengujian Jitter&Packet Loss Skenario 5

Hasil Test UDP PC

CLIENT

Percobaan Ke Rata-

rata 1 2 3 4 5

Jitter (ms) Client01 18.8 21 20.4 19.5 19.7

19.26 Client02 17.2 18.1 19 20.3 18.6

Packet Loss (%) Client01 33 36 39 42 34

40.2 Client02 41 45 42 41 49

Gambar 5.27 Hasil Pengujian Jitter Skenario 5

Gambar 5.28 Hasil Pengujian Packet Loss Skenario 5

18.821 20.4 19.5 19.7

17.2 18.1 19 20.318.6

0

5

10

15

20

25

1 2 3 4 5

(ms)

Percobaan ke-

JITTER - GLBP MAIN

Client01 Client02

33 36 39 4234

4145 42 41

49

0

10

20

30

40

50

60

1 2 3 4 5

(%)

Percobaan ke-

PACKET LOSS - GLBP MAIN

Client01 Client02

Page 107: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

90

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Berdasarkan pengujian jitter&packet loss pada skenario 5,

rata-rata jitter yang dihasilkan adalah 19.26ms dan rata-rata packet

loss sebesar 40.2%.

5.3.6. Hasil Skenario 6 GLBP shutdown

Hasil percobaan skenario 6 pada kondisi jaringan GLBP tidak

normal, yaitu main router mengalami gangguan(shutdown) dengan

routing protocol EIGRP melalui jalur backup router dapat dilihat pada

poin di bawah ini:

1. Throughput

Tabel 5.11 Hasil Pengujian Throughput Skenario 6

Windows

Size

(Kbyte)

PC

CLIENT

Percobaan Throughput (Kbits/sec) Rata-

rata 1 2 3 4 5

2 Client01 201 198 194 208 199 200

Client02 189 192 195 187 191 190.8

4 Client01 391 387 385 395 382 388

Client02 364 371 369 370 365 367.8

8 Client01 602 598 594 600 597 598.2

Client02 578 580 574 582 571 577

16 Client01 802 794 798 801 795 798

Client02 776 781 772 780 773 776.4

32 Client01 1002 992 998 989 1007 997.6

Client02 945 939 941 932 940 939.4

Jumlah Rata-rata 583.32

Berdasarkan pengujian throughput pada skenario 6 yang

melalui backup router GLBP didapat rata-rata throughput keseluruhan

sebesar 583.32 Kbits/secs.

Page 108: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

91

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 5.29 Hasil Pengujian Throughput Skenario 6

Berdasarkan hasil pengujian pada skenario 6, terjadi

penurunan pada nilai throughput karena main router dalam keadaan

shutdown, dan jalur yang dilalui oleh paket TCP berbeda dengan

skenario 1, yaitu melalui router backup.

Gambar 5.30 Perbandingan Nilai Throughput Skenario 5&6

Berdasarkan grafik perbandingan nilai throughput di atas,

terdapat penurunan nilai throughput pada skenario 6 sehingga dapat

disimpulkan bahwa gangguan pada main router mengakibatkan

turunnya nilai throughput dan penurunan yang terjadi cukup

signifikan tidak seperti skenario VRRP dan HSRP. Hal ini terjadi

200

388

598.2

798

997.6

596.36190.8

367.8

577

776.4939.4

570.28

0

200

400

600

800

1000

1200

2 4 8 16 32 Rata-rata

Kb

ps

Windows Size

THROUGHPUT GLBP BACKUP

Client01 Client02

64.33 65.48

228.8

504.8

716.15

315.912

49.5 49.9

179.9270

665.7

243

0

200

400

600

800

2 4 8 16 32 Rata-rata

Kb

ps

Windows Size

THROUGHPUT SKENARIO 3 - PRIMARY & BACKUP LINK

GLBP Main GLBP Backup

Page 109: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

92

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

karena paket yang dikirimkan harus melalui prosedur pergantian jalur

routing karena jalur utama main router tidak tersedia.

2. Jitter&Packet Loss

Tabel 5.12 Hasil Pengujian Jitter&Packet Loss Skenario 6

Hasil Test

UDP

PC

CLIENT

Percobaan Ke Rata-

rata 1 2 3 4 5

Jitter (ms) Client01 19.2 17.4 16.9 17.1 16.3

22.06 Client02 26 26.8 27.3 26.6 27

Packet Loss

(%)

Client01 41 38 42 39 45 45

Client02 52 51 46 49 47

Gambar 5.31 Hasil Pengujian Jitter Skenario 6

Gambar 5.32 Hasil Pengujian Packet Loss Skenario 6

Berdasarkan pengujian jitter&packet loss pada skenario 4,

rata-rata jitter yang dihasilkan adalah 22.06ms dan rata-rata packet

19.217.4 16.9 17.1 16.3

26 26.8 27.3 26.6 27

0

5

10

15

20

25

30

1 2 3 4 5

(ms)

Percobaan ke-

JITTER GLBP BACKUP

Client01 Client02

41 3842 39

45

52 5146 49 47

0

10

20

30

40

50

60

1 2 3 4 5

(%)

Percobaan ke-

PACKET LOSS - GLBP BACKUP

Client01 Client02

Page 110: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

93

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

loss sebesar 45%. Terjadi peningkatan pada kedua parameter yang

menunjukan penurunan kualitas QoS jaringan.

3. Downtime

Gambar 5.33 Hasil Pengujian Downtime Skenario 6

Berdasarkan hasil pengujian downtime yang dilakukan pada

FHRP GLBP, dapat disimpulkan bahwa GLBP dapat mengatasi

gangguan pada master router tetapi membutuhkan waktu yang relatif

lebih lama jika dibandingkan dengan VRRP, tetapi lebih cepat jika

dibandingkan dengan HSRP.

5.3.7. Rangkuman Hasil Pengujian

Setelah semua skenario berhasil dijalankan dan menghasilkan

output, kemudian diambil nilai rata-rata dari masing-masing

parameter yaitu throughput, jitter, packet loss, dan downtime.

Kemudian nilai rata-rata tersebut dijadikan pembanding antara satu

sama lain untuk mendapatkan First Hop Redudancy Protocol(FHRP)

mana yang terbaik untuk masing-masing parameter.

Tabel 5.13 Perbandingan Nilai Rata-Rata Parameter

Skenario Jalur Throughput(Kbits/s)

Jitter (ms)

Packet Loss (%)

Downtime

VRRP Master Router 582.98 18.1 19.5

2.34 Backup Router 553.48 19.2 25

HSRP Main Router 554.92 18.65 27.3

4.44 Backup Router 534.28 21.21 26.6

3.12.8

3.5

2.83

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

1 2 3 4 5

Det

ik (

s)

Percobaan ke-

DOWNTIME - GLBP

Page 111: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

94

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

GLBP Main Router 597 19.26 40.2

3.04 Backup Router 583.32 22.06 45

Dari data tabel di atas, dapat ditampilkan grafik untuk masing-

masing parameter seperti berikut :

1. Throughput

Gambar 5.34 Perbandingan Nilai Rata-Rata Throughput

Berdasarkan grafik di atas, nilai rata-rata throughput setiap

skenario terbagi menjadi master/main router dan backup router.

Semakin besar nilai throughput maka semakin baik pula kualitas QoS

jaringan tersebut.

Pada pengujian master/main router, GLBP mempunyai nilai

throughput terbaik jika dibandingkan dengan VRRP dan HSRP. Hal

ini terjadi karena GLBP mempunyai prosedur load balancing yang

tidak dimiliki oleh VRPP dan HSRP. Sehingga ketika terjadi

gangguan, GLBP dapat membagi load atau beban jaringan secara

lebih efisien sampai routing protocol menemukan jalur baru untuk

dilewati oleh paket yang sedang dikirimkan. Grafik di atas juga

menunjukkan bahwa nilai dari master/main router selalu memiliki

nilai throughput yang lebih baik dibandingkan dengan backup router,

hal ini terjadi karena jalur yang dilalui oleh master/main router

582.98

553.48

554.92

534.28

597

583.32

M A S T E R R O U T E R

B A C K U P R O U T E R

M A I N R O U T E R

B A C K U P R O U T E R

M A I N R O U T E R

B A C K U P R O U T E R

VR

RP

HS

RP

GL

BP

KILOBITS PER SECOND(KBPS)

THROUGHPUT(KBITS/S)

VRRP Master Router VRRP Backup Router HSRP Main Router

HSRP Backup Router GLBP Main Router GLBP Backup Router

Page 112: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

95

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

merupakan jalur best case scenario dan memiliki jumlah hop yang

lebih sedikit.

2. Jitter

Gambar 5.35 Perbandingan Nilai Rata-Rata Jitter

Berdasarkan grafik di atas, nilai rata-rata jitter setiap skenario

terbagi menjadi master/main router dan backup router. Semakin kecil

nilai jitter maka semakin baik pula kualitas QoS jaringan tersebut

karena jitter mempengaruhi besaran proses pengiriman data.

Dari grafik di atas, tidak terdapat perbedaan yang terlalu

signifikan antara masing-masing FHRP, VRRP memiliki nilai jitter

yang terbaik jika dibandingkan dengan HSRP dan GLBP.

3. Packet Loss

18.1

19.2

18.65

21.21

19.26

22.06

M A S T E R R O U T E R

B A C K U P R O U T E R

M A I N R O U T E R

B A C K U P R O U T E R

M A I N R O U T E R

B A C K U P R O U T E R

VR

RP

HS

RP

GL

BP

MILISECOND (MS)

JITTER (MS)

VRRP Master Router VRRP Backup Router HSRP Main Router

HSRP Backup Router GLBP Main Router GLBP Backup Router

Page 113: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

96

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 5.36 Perbandingan Nilai Rata-Rata Packet Loss

Berdasarkan grafik di atas, nilai rata-rata packet loss setiap

skenario terbagi menjadi master/main router dan backup router.

Semakin kecil nilai packet loss maka semakin baik pula kualitas QoS

jaringan tersebut karena packet loss menunjukan banyaknya

paket/data yang hilang selama proses pengiriman data.

Terdapat perbedaan yang cukup jauh antara VRRP yang memiliki

nilai packet loss yang terbaik jika dibandingkan dengan HSRP dan

GLBP.

4. Downtime

19.5

25

27.3

26.6

40.2

45

M A S T E R R O U T E R

B A C K U P R O U T E R

M A I N R O U T E R

B A C K U P R O U T E R

M A I N R O U T E R

B A C K U P R O U T E R

VR

RP

HS

RP

GL

BP

PERCENTAGE (%)

PACKET LOSS (%)

VRRP Master Router VRRP Backup Router HSRP Main Router

HSRP Backup Router GLBP Main Router GLBP Backup Router

2.34

4.44

3.04

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5

VRRP

HSRP

GLBP

Downtime (s)

Downtime (s)

VRRP HSRP GLBP

Page 114: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

97

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 5.37 Perbandingan Nilai Rata-Rata Downtime

Berdasarkan grafik di atas, nilai rata-rata downtime setiap

skenario terbagi menjadi master/main router dan backup router.

Semakin kecil nilai downtime maka semakin baik pula kualitas QoS

jaringan tersebut karena downtime menunjukan lamanya waktu yang

dibutuhkan untuk melakukan update routing table.

VRRP memiliki nilai downtime yang paling baik jika

dibandingkan dengan HSRP dan GLBP.

Page 115: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

98

6. BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis kinerja yang sudah penulis lakukan pada

masing-masing First Hop Redudancy Protocol(FHRP) yang dikombinasikan

dengan internal routing protocol, Enhanced Interior Gateway Routing

Protocol(EIGRP), menggunakan parameter Quality of Service diantaranya

yaitu throughput, jitter, packet loss, dan downtime, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa Virtual Router Redudancy Protocol(VRRP) memiliki

kinerja yang lebih baik jika dibandingkan dengan Hot Standby Router

Protocol(HSRP) dan Gateway Load Balancing Protocol GLBP.

Tetapi VRRP masih mempunyai kekurangan dalam pengujian

throughput dimana GLBP memiliki nilai throughput terbaik.

6.2. Saran

Penelitian yang penulis lakukan masih memiliki keterbatasan,

sehingga dapat diberikan rekomendasi atau saran sebagai berikut :

1. Pada penelitian selanjutnya untuk menggunakan internal routing protocol

yang berbeda seperti RIPv2 atau OSPF.

2. Pada penelitian selanjutnya untuk menggunakan objek penelitian yang

berbeda seperti audio streaming, video streaming.

3. Pada penelitian selanjutnya untuk menggunakan IPv6.

Page 116: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

99

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., Safrudin, C., & Jabar, A. (2009). Evaluasi Program Pendidikan.

Jakarta: Bumi Ksara

Arsalan Iqbal, Sameer Liaqat Ali Khan. (2015). Performance Evaluation of Real

Time Applications for RIP, OSPF and EIGRP for flapping links using OPNET

Modeler. Ryerson University.

APJII. (2017). Infografis Penetrasi&Perilaku Pengguna Internet Indonesia 2017.

Jakarta : APJII.

Cisco, N. A. (2014). Routing Protocols Companion Guide, Indiana: Cisco Press.

Dash, P. (2013). Getting Started with Oracle VM VirtualBox. Birmingham: Packt

Publishing.

Fiade, A. (2013). Simulasi Jaringan (1st ed.). Yogyakarta: Graha Ilmu.

Firmansyah, dkk. (2018). Analisis Perbandingan Kinerja Jaringan CISCO Virtual

Router Redundancy Protocol (VRRP) Dan CISCO Hot Standby Router Protocol

(HSRP).

Kalamani P., Kumar M. V., Chithambarathanu M., Thomas R. (2016). Comparison

of RIP, EIGRP, OSPF, IGRP Routing Protocols in Wireless Local Area

Network (WLAN) by Using OPNET Simulator Tool

Kellum, J. (2016). CCNA ® Routing and Switching Study Guide. Canada: Inc.,

Indianapolis.

Kurose, J. F., & Ross, K. W. (2013). Computer Networking A Top-Down Approach.

Pearson.

Madani, S. A., Kazmi, J., & Mahlknecht, S., (2010) Wireless Sensor Network:

Modeling and Simulation.

Muhammad Yusuf Choirullah, dkk. (2016). Analisis Kualitas Layanan Virtual

Redudancy Routing Protocol Menggunakan Mikrotik pada Jaringan VLAN.

JNTETI.

Micro, A. (2012). Dasar-Dasar Jaringan Komputer Belajar itu melalui 4

tahapan…. Banjarbaru. Retrieved from www.andimicro.com

Page 117: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS KINERJA VRRP HSRP DAN GLBP DENGAN ROUTING PROTOCOL EIGRP Skripsi Sebagai

100

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Neumann, J. (2015). The Book of GNS3, Build Virtual Network Labs Using Cisco,

Juniper, and more. San Fransisco: No Starch Press.

Pratama, I (2014). Smart City Beserta Cloud Computing dan Teknologi-Teknologi

Pendukung Lainnya. Bandung: Informatika.

Rd. Amanda Yudiani, dkk. Implementasi dan Analisis Virtual Router Redundancy

Protocol(VRRP) dan Hot Standby Router Protocol (HSRP). Bandung: Institut

Teknologi Telkom.

Ruth, Emyana. (2015). Deskripsi Kualitas Layanan Jasa Akses Internet di Indonesia

dari Sudut Pandang Penyelenggara. Buletin Pos dan Telekomunikasi.

Sangadji, E. M. (2011). Metodologi Penelitian – Pendekatan Praktis dalam

Penelitian. Yogyakarta: ANDI.

Satria Limbong Arung, dkk. (2011). Analisis Perbandingan QoS Protocol EIGRP,

OSPF, dan RIPv2 pada Link antara Router Provider Edge(PE) dengan Router

Customer Edge(CE) pada Kasus Jaringan MPLS-VPN. Bandung : Telkom

University.

Setiawan, A. (2015). Nixtrain-CCNA Lab Guide Nixtrain_1st Edition_Full

Version. Bandung: CV. Nixtrain Infotama.

Sofana, I (2011). Teori dan Modul Praktikum Jaringan Komputer. Bandung:

Modula.

Sofana, I. (2012). CISCO CCNA & Jaringan Komputer. Bandung: Informatika.

Sofana, I. (2013). CISCO CCNP & Jaringan Komputer. Bandung: Informatika.

Sofana, I.(2017). CISCO CCNA-CCNP Routing dan Switching. Bandung:

Informatika.

Sudaryono, Suryo Guritno dan Untung Rahardja 2011. Theory and Application of

IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta:ANDI

S. Nadas, Ed., Ericsson. (2010). Virtual Router Redundancy Protocol (VRRP)

Version 3 for IPv4 and IPv6. Internet Engineering Task Force.

Towidjodjo, R. (2016). Mikrotik Kung Fu Kitab 3. Bandung: Jasakom.

Zulkarnain Wahyu Adi Saputra, Niken Dwi Cahyani. (2013). Implementasi dan

Analisis VRRP(Virtual Router Redudancy Protocol) pada Jaringan

Broadband Nirkabel dengan Studi Kasus Aplikasi FTP.