igd-bedah fraktur mandibula
TRANSCRIPT
Bagian Keperawatan Gawat DaruratProgram Pendidikan Profesi NersSTIKes Mega Rezky Makassar
RESUME15 Mei 2012
LAPORAN ANALISA KASUS PADA TN. F DENGAN TRAUMA TUMPUL ABDOMEN
Disusun Oleh:
Sisilia Resti L. D. Sarira, S.Kep11 3145 201 050
CI LAHAN CI INSTITUSI
( ) ( )
Dibuat Dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik Ners
Bagian Keperawatan Gawat DaruratSTIKes Mega RezkyMakassar
2012
LAPORAN ANALISA KASUS
I. Identitas KlienNama : Tn. IUmur : 40 tahunAlamat : Jl. Kostan no.22C TorajaJenis kelamin : Laki-lakiPekerjaan : KaryawamTgl masuk : 14 Mei 2012Tgl pengkajian : 15 Mei 2012
II. Tindakan Pra Hospital :a. CPR : - g. Nasopharingeal Airway: -b. Oksigen: h. Suction : -c. Infus : i. Bebat Tekan : -d. NGT : - j. Bidai : -e. ETT : - k. Penjahitan :-f. Oropharingeal Airway: - l. Obat-obatan:-
III. Triagea. Keluhan utama : nyeri pada rahang bawahb. Riwayat keluhan utama : dialami sejak ±1 minggu yang lalu akibat
kecelakaan lalu lintas. Riwayat pingsan (+) post trauma ±5 menit, riwayat muntah (-).P : terputusnya kontinuitas tulangQ : Nyeri seperti tertusuk-tusukR : pada daerah rahang bawahS : Nyeri sedang dengan skala 6T : Nyeri hilang timbul, bertambah nyeri bila mulut digerakkan
c. Tanda-tanda vital :TD (130/80 mmHg)N (88x/i)RR (20 x/i)S (36,5°C)
IV. Pengkajian PrimerAirway :
Jalan napas paten Tidak ada distress pernapasan Tidak ada bunyi napas tambahan
Breathing : Frekuensi napas 22x/i Pergerakan dinding dada simetris Pernafasan : vesikular Tidak ada bunyi napas tambahan Tidak ada sianosis
Circulation : Tekanan darah 130/80 mmHg Akral teraba hangat
Disintegrity : GCS 15 (E4 M5 V5) Pupil isokor kanan/ kiri : reflex pupil terhadap cahaya(+) Kekuatan otot 5 5/ 5 5
V. Pengkajian sekunder1) Riwayat keperawatan : klien mengatakan sebelumnya telah pernah dirawat
dirumah sakit elim toraja. 2) Pemeriksaan Fisik :
a. Kepala dan rambut Penyebaran rambut merata dan teratur Ispeksi : Simetris kiri dan kanan, Rambut lurus
hitam dan tidak mudah dicabut Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
b. Telinga Kemampuan mendengar klien baik Inspeksi :
o Keadaan daun telinga bersih/tidak ada pengumpulan serumen
o Simetris kiri dan kanan, tidak ada infeksi Palpasi :
oTidak ada nyeri tekanc. Mata
Inpeksi :oSimetris kiri dan kananoTidak ada strabismus dan nigtasmusoKonjuntiva tidak anemisoSklera tidak ikterik
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
d. Hidung Klien dapat membedakan bau
Inspeksi :o Simetris kiri dan kanano Tidak terdapat polip
Palpasi :o Tidak ada nyeri tekano Tidak ada massa
e. Wajah Ekspresi wajah meringis kesakitan pada bagian rahang bawahRegion Orbita : tampak ada luka terjahit ukuran 4 cm, edema (-), hematoma (-), ada nyeri tekan.Region cavum oris : tampak deformitas pada gigi mandibula, maloklusi (+), ada nyeri tekan.
f. Leher Ispeksi : Tidak ada peningkatan vena jugularis Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid serta
tidaka ada nyeri tekang. Dada
Inspeksi : Bentuk dada : simetris kiri dan kanan Palpasi : tidak Terdapat massa dan pembesaran, tidak
nyeri pada payudara kanan dan kiri. Perkusi : Bagian atas :Resonan, bagian bawah : Pekak Auskultasi : Suara napas ronchi (-): Vesikuler
h. Abdomen Ispeksi : Simetris kiri dan kanan Auskultasi ; Bising Usus 6 x/i Palpasi : tidak terdapat udema, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada kelainan tulangi. Ekstremitas atas dan bawah
Ekstremitas atas : Tangan kiri terpasang infuse RL 28 TPM
Ekstremitas bawah : Kedua kaki sebelah kanan dapat digerakkan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada lesi, tidak ada edema
VI. Pemeriksaan Penunjang : -
VII.Terapi Medikasi
Ranitidin1 amp / 12 jam/IV Ketorolac 1 amp / 8 jam 1 amp / IV Ceftriaxone 1 gr/12 jam/IV
Betadine kumur 4x1
ANALISA DATA
No Data Masalah Keperawatan
1 DS :
Klien mengeluh nyeri pada rahang bawahnya
DO :
Nampak respon emosional terhadap nyeri (gelisah, mengerutkan muka, muka nampak meringis)
P : terputusnya kontinuitas tulang
Q : Nyeri seperti tertusuk-tusuk
R : pada daerah rahang bawah
S : Nyeri sedang dengan skala 6
T : Nyeri hilang timbul, bertambah nyeri bila mulut digerakkan
Membatasi gerakan pada area nyeri
Nyeri
2 Data Subjektif : Klien mengatakan nyerinya
bertambah bila berbicara atau mengerakkan rahangnya
Data Objektif : Pada saat bicara klien Nampak
berhati-hati Bicara tidak jelas Tampak ada deformitas pada
gigi mandibula
Perubahan komunikasi verbal
3 Faktor Risiko :
Terdapat luka jahitan di region orbita
Risiko tinggi terhadap infeksi
VIII. Diagnosa Keperawatan1. Nyeri b/d terputusnya kontuinitas jaringan
DS :
Klien mengeluh nyeri pada rahang bawahnya
DO :
Nampak respon emosional terhadap nyeri (gelisah, mengerutkan muka, muka nampak meringis)
P : terputusnya kontinuitas tulang Q : Nyeri seperti tertusuk-tusuk R : pada daerah rahang bawah S : Nyeri sedang dengan skala 6 T : Nyeri hilang timbul, bertambah nyeri bila mulut
digerakkan2. Perubahan komunikasi verbal berhubungan dengan gangguan rasa nyaman
Data Subjektif : Klien mengatakan nyerinya bertambah bila berbicara atau
mengerakkan rahangnyaData Objektif :
Pada saat bicara klien Nampak berhati-hati Bicara tidak jelas Tampak ada deformitas pada gigi mandibula
3. Resiko Infeksi b/d adanya port’d entry mikoorganisme
Faktor Risiko :
Terdapat luka jahitan di region orbita
IX. Rencana Tindakan Keperawatan dan Rasional1. Nyeri b/d terputusnya kontinuitas jaringan tulang
Tujuan : keluhan nyeri berkurang & menunjukkan penggunaan keterampilan relaksasi & aktivitas terapeutik sesuai indikasiTindakan keperawatan dan Rasional :a. Mengkaji tingkat nyeri
Rasional : untuk mengetahui intervensi yang tepat selanjutnyab. Mempertahankan tirah baring
Rasional : meminimalkan respon nyeric. Membatasi aktivitas klien
Rasional : meminimalkan respon nyeri & mengurangi peningkatan TD d. Memberi tindakan yang nyaman : posisi supine
Rasional : meminimalkan respon nyerie. Mengajarkan klien tehnik manajemen nyeri (latihan napas dalam,
distraksi)Rasional : mengalihkan perhatian terhadap nyeri
f. Kolaborasi pemberian obat analgetik Rasional : meminimalkan respon nyeri
2. Perubahan komunikasi verbal berhubungan dengan ketidaknyaman pada bagian mulutTujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam klien dapat berkomunikasi dengan baikKriteria hasil : pasien akan menetapkan metode komunikasi dimana kebutuhan dapat diekspresikana. Menentukan luasnya ketidakmampuan untuk berkomunikasi
Rasional : Tipe cedera/ situasi individual akan menentukan kebuthan yang memerlukan bantuan
b. Memberikan pilihan cara komunkasi menggunakan alatRasional : Memampukan pasien untuk mengkomunikasikan kebutuhan atau masalah
c. Memvalidasi arti upaya komunikasi gunakan ya atau tidakRasinal : Batasi frusteasi dan kelelahan yang dapat terjadi pada percakapan lama
d. Antisipasi kebutuhan pasien Rasional : Menurunkan ansietas dan perasaan tidak berdaya
3. Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan adanya port’d entry mikroorganismeTujuan : tidak terjadi infeksi
Tindakan keperawatan dan rasional :a. Melakukan perawatan/ tindakan steril & perawatan luka sesuai protokal
Rasional : mencegah infeksi sekunder & mempercepat penyembuhan lukab. Mengajarkan klien untuk mempertahankan sterilitas area luka
Rasional : meminimalkan kontaminasic. Melakukan kolaborasi pemberian antibiotic
Rasional : antibiotika spectrum luas dpt digunakan secara profilaksis untuk mencegah infeksi.
d. Menganalisis hasil pemeriksaan laboratoriumRasional : menilai terjadinya infeksi pada derah luka
e. Mengobservasi tanda-tanda vital & tanda-tanda peradangan local pada lukaRasional : mengevaluasi perkembangan masalah klien
X. Evaluasi Diagnosa I : Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan tulangS : - Klien mengatakan masih nyeri O :- Ekspresi wajah tampak masih meringis- Tampak sering memegang daerah yang nyeri- Skala nyeri 6- Pemberian analgetik Ketorolac 1 ampA : Masalah nyeri belum teratasiP : Lanjutkan intervensi
Diagnosa II : Perubahan komunikasi verbal berhubungan dengan ketidaknyaman pada bagian mulutS: -O: - Tampak klien berhati-hati pada saat berbicara- Pada saat berbicara terdengar tidak jelas
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
Diagnosa III : Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan adanya port’d entry mikroorganisme
S: -O : - tidak tampak adanya tanda-tanda infeksi
- merawat luka dengan prinsip steril- pemberian obat inj. Ceftriaxone 1 grA: masalah teratasiP: pertahankan intervensi