iem chapter 3 & 4

16
BAB 3. Analisis Kuantitatif Permintaan Analisis kuantitatif permintaan dapat menunjukkan bagaimana manager menggunakan elastisitas permintaan sebagai alat untuk pengambilang keputusan penentuan harga, manajemen inventaris, manajemen peemasukan, keputusan produksi, analisis strategi dan yang lainnya termasuk sumber daya manusia. Elastisitas digunakan untuk mengukur seberapa sensitif atau responsif variabel G untuk mengubah variabel S. Rumus: atau dimana: %ΔG = ΔG dan % ΔS = ΔS G S Jika: E G,S > 0 , maka S dan G berhubungan langsung E G,S < 0 , maka S dan G berhubungan terbalik E G,S = 0 , maka S dan G tidak berhubungan (Baye, 2013). Ada 3 elastisitas permintaan, yaitu: 1. Elastisitas harga permintaan ( own price elasticity ) Digunakan untuk mengukur derajat kepekaan jumlah permintaan akibat perubahan harga barang tersebut atau perbandingan presentase perubahan jumlah barang yang diminta dan presentase pada harga di pasar. Rumus: atau Jika : maka elastis maka inelastis maka tidak terpengaruh (unitary). E G,S = dG dS S G E G,S = %ΔG %ΔS E Q X ,P X = Q X d P X P Χ Q Χ E Q X ,P X = %ΔQ X d %ΔP X | E Q X ,P X |>1 | E Q X ,P X |<1 | E Q X ,P X |=1

Upload: zeffrey49736

Post on 21-Dec-2015

227 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Pembahasan Introduction Economic Managerial

TRANSCRIPT

Page 1: IEM Chapter 3 & 4

BAB 3. Analisis Kuantitatif Permintaan

Analisis kuantitatif permintaan dapat menunjukkan bagaimana manager menggunakan

elastisitas permintaan sebagai alat untuk pengambilang keputusan penentuan harga,

manajemen inventaris, manajemen peemasukan, keputusan produksi, analisis strategi dan

yang lainnya termasuk sumber daya manusia.

Elastisitas digunakan untuk mengukur seberapa sensitif atau responsif variabel G untuk

mengubah variabel S.

Rumus: atau

dimana: %ΔG = ΔG dan % ΔS = ΔS

G S

Jika: EG,S > 0 , maka S dan G berhubungan langsung

EG,S < 0 , maka S dan G berhubungan terbalik

EG,S = 0 , maka S dan G tidak berhubungan

(Baye, 2013).

Ada 3 elastisitas permintaan, yaitu:

1. Elastisitas harga permintaan ( own price elasticity )

Digunakan untuk mengukur derajat kepekaan jumlah permintaan akibat perubahan harga

barang tersebut atau perbandingan presentase perubahan jumlah barang yang diminta dan

presentase pada harga di pasar.

Rumus: atau

Jika : maka elastis

maka inelastis

maka tidak terpengaruh (unitary).

Sesuai hukum permintaan, apabila harga naik maka jumlah permintaan menurun dan

apabila harga turun maka jumlah permintaan naik.

Kurva permintaan elastisitas sempurna (purnomo,2011):

EQ X ,P X=−∞

Pada kondisi ini berapapun jumlah permintaan,

harga tidak berubah atau pada tingkat harga yang

jumlah permintaan dapat lebih banyak.

EG ,S=dGdS

SG

EG ,S=%ΔG%ΔS

EQ X , P X=

∂ QX d

∂ PX

P Χ

Q ΧEQ X , P X

=%ΔQ Xd

%ΔPX

|EQX , P X|>1

|EQX , P X|<1

|EQX , P X|=1

Page 2: IEM Chapter 3 & 4

Q

P100 80 60 40 20

Inelastic

Elastic

0 10 20 40 50

Unit elastic

Kurva permintaan inelastis sempurna (purnomo, 2011):

EQ X ,P X=0

Pada kondisi ini, walaupun harga tinggi,

konsumen tidak akan mengurangi permintaan.

Hubungan antara elastisitas dan total pendapatan menurut Baye adalah sebagai berikut:

Apabila angka own price elasticity < 1, maka kenaikan harga akan menaikkan total

pendapatan ( inelastis ),

Apabila angka own price elasticity > 1, maka kenaikan harga akan mengurangi total

pendapatan (elastis ),

Apabila angka own price elasticity = 1, maka terdapat pada maksimal total

pendapatan, dimana permintaan inelastis dan total pendapatan naik (unitary).

Faktor- Faktor yang mempengaruhi own price elasticity yaitu:

Substitusi, semakin banyak barang substitusi yang tersedia maka elastisitas

permintaan semakin elastis,

Waktu, semakin panjang waktu maka konsumen akan semakin elastis mencari barang

lain,

Proporsi pengeularan dalam belanja (expenditure share). Contohnya garam,apabila

expenditure share yang digunakan kecil maka tidak elastis, walaupun harga naik akan

tetap dibeli karena hanya sebagian kecil yang digunakan dan tidak ada penggantinya

(Baye, 2013).

Hubungan pendapatan marginal dan own price elasticity:

Page 3: IEM Chapter 3 & 4

Setiap tingkat harga dan output (produksi) selalu berhubungan di garis kurva permintaan, dan

Marginal Revenue (MR) memotong garis axis (horizontal), tepat di tengah-tengah antara titik

0 dengan perpotongan garis permintaan dengan axis horizontal, disamping itu Marginal

Revenue lebih rendah dari harga setiap unit produk yang dijual.

Rumus: MR=P[ 1+E

E ]Dimana: P = harga barang

E = own price elasticity

Jika, < E < 1, demand elastis; dan dari rumus MR adalah positip (+)

E = 1, demand unitary; dan MR = 0

1 < E < 0, demand inelastis, dan MR adalah ()

(Santoso, 2013)

2. Elastisitas silang (cross-price elasticity)

Elastisitas silang yaitu ukuran dari respon permintaan suatu barang yang disebabkan oleh

perubahan harga dari barang lain yang berhubungan dengan barang tersebut (Santoso,

2013).

Rumus : atau

EQ X , PY=

∂QX d

∂ ΔPY

PYQΧ

barang X dan Y disebut substitusi jika kenaikan harga barang Y mengakibatkan

naiknya jumlah permintaan barang X (EQ X ,PY > 0 )

barang X dan Y disebut komplementer jika kenaikan harga barang Y

mengakibatkan jumlah permintaan barang X menurun (EQ X ,PY < 0 )

Untuk memprediksi perubahan pendapatan dari 2 produk dapat digunakan rumus sebagai

berikut:

Dimana: R = Rx + Ry

Rx = Px . Qx = pendapatan dari penjualan produk X

Ry = Py . Qy = pendapatan dari penjualan produk Y

%ΔPx = ΔPx = presentasi perubahan harga pada produk X (Baye, 2013).

Px

3. Elastisitas pendapatan (income elasticity)

Elastisitas pendapatan merupakan ukuran respon dari perubahan permintaan suatu barang

akibat perubahan penghasilan konsumen.

EQ X ,PY=

%ΔQ X d

%ΔPY

ΔR=(RX (1+EQ X , P X )+ RY EQY , P X)¿%ΔPX

Page 4: IEM Chapter 3 & 4

Rumus: atau

EQ X , M=∂QX d

∂ ΔPY

MQΧ

Barang X disebut barang normnal jika kenaikan penghasilan konsumen menaikkan

jumlah permintaan barang (EQ X ,M > 0 )

Barang X disebut barang inferior jika kenaikan penghasilan konsumen

menurunkan jumlah permintaan barang (EQ X ,M < 0 ) (Santoso, 2013).

Elastisitas dalam fungsi permintaan yang linear memiliki grafik garis lurus dengan

rumus:

maka elastisitasnya adalah:

- own price elasticity =

- cross elasticity =

- income elasticity =

Saat Px = 0, EQx,px = αx 0 = 0 < 1,

Qx

maksudnya jika harga mendekati nol maka permintaan inelastis, sebaliknya jika harga naik

dan permintaan turun maka elastisitas tinggi ( Baye, 2013).

Elastisitas untuk fungsi permintaan yang non linear dapat dilog linearkan menjadi

rumus:

Dimana: β0 = ln C dan β1 = angka riil

Maka elastisitasnya adalah:

- own price elasticity = βX

- cross elasticity = βY

- income elasticity = βM

Analisis regreasi dapat digunakan untuk estimasi fungsi permintaan dengan persamaan

Y = a + bX + e, dalam regresi kita akan medapatkan nilai- nilai sebagai berikut:

pencariaan interval fungsi kepercayaan,

t statistik untuk mengatahui presentasi kepercayaan kebenaran nilai,

R squre yang digunakan untuk melihat variasi nilai ( range; 0 ≤ R2 ≤ 1), dimana nilainya

lebih mendekati 1 lebih bagus.

F statistik untuk melihat signifikansi regresi, menunjukkan presentase estimasi data yang

salah, semakin rendah nilai F maka semakin dipercaya data tersebut.

EQ X ,M=%ΔQ Xd

%ΔM

QX d=α 0+αX PX+αY PY+αM M+αH H

EQ X , P X=αX

PX

QX

EQ X , PY=α Y

PY

QX

EQ X , M=α MMQX

Page 5: IEM Chapter 3 & 4

Kegunaan elastisitas bagi manager ialah untuk menentukan harga, mengatur arus kas,

melihat pengaruh perubahan harga dari kompetitor, melihat ledakan ekonomi dan resesi,

melihat pengaruh iklan, memberikan data survey dan analisis regresi untuk estimasi fungsi

permintaan (Baye,2013).

BAB 4. Teori Perilaku Konsumen

Konsumen adalah individu yang membeli barang atau jasa dari perusahaan untuk

dikonsumsi, namun sebagai manager kita harus memperhatikan tidak hanya siapa yang

mengkonsumsi barang tersebut tetapi juga siapa pembelinya (Santoso, 2013).

Terdapat 2 faktor penting perilaku konsumen untuk mempertimbangkan pembelian

barang atau jasa, yaitu:

1. Kesempatan dari konsumen (consumer opportunity), yang menunjukkan kemungkinan

barang atau jasa yang mampu dikonsumsi konsumen

2. Pilihan dari konsumen (consumer preferences), menentukan barang mana yang akan

dikonsumsi (Baye, 2013).

Pilihan konsumen pada 2 kombinasi atau bundel barang disimbolkan sebagai berikut:

- Memilih bundel A daripada B = A > B,

- Memilih bundel B daripada A = A < B,

- Indifferent ( tak acuh ) antara A dan B memberikan kepuasan yang sama A ~ B.

Kurva indifferent atau kurva tak acuh merupakan kurva yang menunjukkan kombinasi 2

barang (barang X dan Y) yang memberikan tingkat kepuasan sama kepada konsumen

(Santoso, 2013).

(Saraswati, 2011)

Page 6: IEM Chapter 3 & 4

Substitusi tingkat marginal adalah tingkat atau perbandingan dimana konsumen mau

menstubtitusikan 1 barang dengan barang lainnya dan tetap mempertahankan

ataumemberikan tingkat kepuasan yang sama (Baye, 2013).

Pilihan konsumen memesan properti tergantung pada:

1. Kelengkapan properti, apabila bundel yang tersedia untuk konsumen adalah A, B, dan C

maka konsumen akan,

- Indifferent antara A dan C ( karena dalam 1 kurva indifferent)

- Lebih memilih B daripada A

- Lebih memilih B daripada C.

Barang Y

Barang X

2. Properti lebih banyak lebih baik, bundel yang setidaknya mempunyai sama banyak dan

lebih barang akan lebih dipilih daripada bundel lain.

I .

II.

III

.

Goo

d Y A

CB

1

33. 3

3

100

3

I.II.

III.

A

C

B

Page 7: IEM Chapter 3 & 4

Good X

Semakin kekanan atas berati lebih banyak barang dan kepuasan lebih tinggi (Baye, 2013).

3. Mengurangi tingkat substitusi marginal ( diminishing marginal rate of substitution), untuk

mendapatkan barang X lebuh banyak, maka jumlah barang Y akan dikorbankan untuk

mendapatkan unit lain dari barang X menurun (Baye, 2013).

4. Permintaan bundel yang konsisten, property transitivitas yaitu jika 3 bundel A > B, B > C

dan A > C, maka asumsi pilihan transitivitas, bersama lebih banyak lebih baik dan

membuat kurva indifferent tidak berpotongan. Konsumen tidak pernah membuat pilihan

dan tidak pernah berada pada siklus abadi dalam keraguan (Baye, 2013).

Keterbatasan anggaran memaksa konsumen untuk memilih bundel barang yang

sanggup dibelinya sesuai kemampuan.

- Budget set : kombinasi dari barang yang mampu dibeli konsumen,

Persamaannya: PxX + PyY £ M

Dimana: M = pendapatan konsumen

Px = Harga barang X

Py = Harga barang Y

- Budget line : kombinasi dari barang yang persis dapat menghabiskan anggaran konsumen,

Persamaannya: PxX + PyY = M

Fungsi linear: Y = M/PY – (PX/PY)X, dengan perpotongan garis vertikal (vertikal intercept)

M/Py dan kemiringan (slope) –Px/Py, X = M/Px dan Y = M/Py (Baye, 2013).

I .

II .

II I.

Goo

d Y

Goo

d X

21

100

5

50

7

75

A

BC

Page 8: IEM Chapter 3 & 4

Y

X

The Opportunity Set

Budget Line

Y = M/PY –

(PX/PY)X

M/PY

M/PX

- Substitusi tingkat pasar (Market rate of substitution) merupakan kecepatan dimana 1

barang dapat dipasarkan bersama barang lain di pasar, slope dari budget line ( -P x/Py )

(Santoso, 2013).

Perubahan pada garis anggaran (budget line) diakibatkan karena:

1. Perubahan pendapatan (M), jika pendapatan berubah tetapi harga barang tetap maka tidak

akan mempengaruhi slope dari budget line (M0 menjadi M1),

2. Perubahan harga, jika harga barang X turun, tetapi pendapatan konsumen tetap, budget

line akan lebih datar dari sebelumnya dan bergerkan berlawanan jarum jam. Jika harga

barang X naik, tetapi pendapatan tetap, budget line akan bergerak kekiri atau searah jarum

jam, maka slopenya berubah (Baye, 2013).

X

Y

M0/

PY

M0/

PX

M2/

PY

M2/

PX

M1/

PY

M1/

PX

Page 9: IEM Chapter 3 & 4

Keseimbangan konsumen (consumer equilibrium) merupakan kombinasi atau bundel

yang terjangkau yang menhasilkan kepuasan tertinggi bagi konsumen. Slope pada kurva

indifferent ~slope kurva budget line.

Rumus: MRS = Px / Py

Dimana: MRS = Marginal rate of substitution (Baye, 2013).

Pengaruh perubahan harga dan perilaku konsumen:

- Barang substitusi : kenaikan harga barang X akan meningkatkan konsumsi barang Y,

- Barang komplementer: kenaikan harga barang X akan mengurangi konsumsi harga barang

Y.

Sebagai manager, penting untuk memahami perubahan harga dapat mempengaruhi tingkat

pasar dimana konsumen dapat menstubtitusi dengan barang kain, keuntungan analisis

I .

II .II I.X

YC

o nsu

mer

E

q uil

i bri

um

M/ P

Y

M/ P

XX

YN

e w B

udg e

t L

i ne

for

a pr

ice

decr

ease

.

M0/

PY

M0/

PX

0M

0/P

X1

Page 10: IEM Chapter 3 & 4

indifferent adalah manager dapat melihat bagaimana perunahan harga mempengaruhi

kombinasi barang yang dibeli konsumen dalam equilibrium (Baye, 2013).

Grafik barang komplementer

Pengaruh perubahan pendapatan dan perilaku konsumen:

- Barang normal: kenaikan pendapatan konsumen akan meningkatkan konsumsi barang X,

- Barang inferior: kenaikan pendapatan konsumen akan mengurangi konsumsi barang X

(Baye, 2013).

Grafik barang normal

Y

III

0

A

B

X

M0/

Y

M0/

X

M1/

Y

M1/

XX

0

Y0

X1

Y1

Pretzels (Y)

II

I0

Y2

Y1

X1 X2

AB

M/PX1M/PX2

M/PY1

Page 11: IEM Chapter 3 & 4

Efek substitusi pendapatan adalah sebagai berikut:

- Efek substitusi menggambarkan pergerakan atau pergeseran sepanjang kurva

indifferent akibat dari perubahan harga relatif dari barang, tetapi pendapatan

konsumen tetap (dalam kurva pergeseran dari ekuilibrium dari A ke B konsumsi

barang X menurun saat harga barang X naik).

- Efek pendapatan menggambarkan pergeseran dari 1 kurva indifferent ke kurva

indifferent yang lain atau baru akibat perubahan pendapatan riil karena perubahan

harga (dalam kurva pergeseran dari ekuilibrium B ke C, saat harga naik, pendapatan

riil konsumen jatuh. Jika barang normal, berkurangnya pendapatan menyebabkan

berkurangnya konsumsi barang X ) (Baye, 2013).

Hubungan antara analisis kurva indifferent dan kurva permintaan:

- Kurva permintaan individual, menunjukkan poin ekuilibrium baru yang didapat pada

kurva indifferent saat variasi harga dari barang X,

Y

II

I

0

A

X

C

B

SEIE

Page 12: IEM Chapter 3 & 4

- Kurva permintaan pasar, menunjukkan penjumlahan kurva permintaan individual,

mengindikasikan total kuantitas semua pembelian konsumen pada tiap harganya (Baye,

2013).

Q

$ $

Q

5040

D

2

D

1

Individual Demand Curves

Market Demand Curve

1 2

1 2 3

D

M

X

Y

$

X

D

III

P0

P1

X0 X1

Page 13: IEM Chapter 3 & 4

DAFTAR PUSTAKA

Baye, M., Prince, J. & Squalli,J., 2013, Managerial Economics and Business Strategy,77-

153, Mc Graw Hill Education, New York.

Santoso, I., 2013, Elastisitas, http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/461/jbptunikompp-gdl-

himansanto-23031-7-ekmanba-y.pdf, 18 September 2014.

Santoso, I., 2013, Teori Perilaku individual,

http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/373/jbptunikompp-gdl-imamsantos-18619-8-

ekmanba-4.pdf, 18 Septemeber 2014.

Saraswati, S., Kurva Indifference, http://sheilasaraswati.blogspot.com/2011/03/kurva-

indiference.html, 18 September 2014.

Page 14: IEM Chapter 3 & 4

RANGKUMAN

INTRODUCTORY ECONOMICS FOR MANAGERS

Dosen Pengampu:

Nopirin, Drs., MA., Ph.D., Prof.

Disusun oleh :

Tristy Vidya Lintang Amelia

MM UGM Reguler Angkatan 37 Jakarta

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2014

Page 15: IEM Chapter 3 & 4