identitas perguruan tinggi...jumlah tenaga pendidik atau dosen di iain lhokseumawe berjumlah 162...

299

Upload: others

Post on 27-Feb-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)
Page 2: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

IDENTITAS PERGURUAN TINGGI

Nama Perguruan Tinggi : INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

Lhokseumawe

Alamat : Jln. Medan-Banda Aceh, Km. 275 No. 1

Buket Rata, Alue Awe, Kec. Muara Dua,

Kota Lhokseumawe

Nomor Telepon : (0645) 47267 / Fax. (0645) 40239

E-mail dan Website : www.iainlhokseumawe.ac.id

Nomor SK Pendirian PT *) : Nomor 72 Tahun 2016

Tanggal SK Pendirian PT : Tanggal 1 Agustus 2016

Pejabat Penandatangan

SK Pendirian PT : Presiden RI Bapak Joko Widodo

Tahun Pertama Kali

Menerima Mahasiswa : Menerima Mahasiswa Sejak Status STAIN

Tahun 2004

Peringkat Terbaru

Akreditasi Perguruan Tinggi : C

Nomor SK BAN-PT : No. 325/SK/BAN-PT/Ak-PNB/PT/XI/2018

Page 3: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

Daftar Program Studi,

Status dan Peringkat Akreditasi IAIN Lhokseumawe

No.

Program

Program Studi

Status dan

Peringkat

Akreditasi

Nomor dan

Tanggal SK **)

Tanggal

Kadaluarsa

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Pascasarjana Komunikasi dan

Penyiaran Islam

Terakreditasi B 1942/SK/BAN-

PT/Akred/M/VI/20

19

12 Juni 2019

Pendidikan

Agama Islam

Terakreditasi B 3555/SK/BAN-

PT/Akred/M/XII/20

18

28 Desember

2018

Manajemen

Pendidikan Islam

Terakreditasi B 180/SK/BAN-

PT/Akred/M/II/201

9

20 Februari

2019

Hukum Keluarga

Islam

Terakreditasi B 5002/SK/BAN-

PT/Ak-

PKP/M/XII/2019

18 Desember

2019

2 Fakultas

Syariah

Hukum Keluarga

Islam

Terakreditasi B

(Sedang Re-

Akreditasi)

2942/SK/BAN-

PT/Ak-

PNB/S/X/2018

9 Oktober

2018

Hukum Ekonimi

Syariah

(Muamalah)

Terakreditasi B 2941/SK/BAN-

PT/Ak-

PNB/S/X/2018

9 Oktober

2018

Hukum Tata

Negera (Syiasah)

Sedang

Menunggu Visit

- -

Astronomi Islam

(Ilmu Falak)

Prodi baru - -

3 Fakultas

Tarbiyah dan

Ilmu

Kependidikan

(FTIK)

Pendidikan

Agama Islam

Terakreditasi B 2932/SK/BAN-

PT/Ak-

PNB/S/X/2018

9 Oktober

2018

Tadris Matematika Terakreditasi B 2933/SK/BAN-

PT/Ak-

PNB/S/X/2018

9 Oktober

2018

Tadris Bahasa

Inggris

Terakreditasi B 2934/SK/BAN-

PT/Ak-

PNB/S/X/2018

9 Oktober

2018

Pendidikan

Bahasa Arab

Terakreditasi B 2935/SK/BAN-

PT/Ak-

PNB/S/X/2018

9 Oktober

2018

Pendidikan Islam

Anak usia Dini

Terakreditasi B 2938/SK/BAN-

PT/Ak-

PNB/S/X/2018

9 Oktober

2018

Page 4: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

Pendidikan Guru

Madrasah

Ibtidaiyah

Terakreditasi C 2936/SK/BAN-

PT/Ak-

PNB/S/X/2018

9 Oktober

2018

Manajemen

Pendidikan Islam

Terakreditasi B 2937/SK/BAN-

PT/Ak-

PNB/S/X/2018

20 Februari

2019

Tadris Bahasa

Indonesia

Terakreditasi B 3232/SK/BAN-

PT/Ak-

PNB/S/VIII/2019

27 Agustus

2019

4 Fakultas

ushuluddin

Adab dan

Dakwah

(FUAD)

Komunikasi dan

Penyiaran Islam

Terakreditasi B 2939/SK/BAN-

PT/Ak-

PNB/S/X/2018

9 Oktober

2018

Bimbingan dan

Konseling Islam

Terakreditasi C 4902/SK/BAN-

PT/Ak-

PKP/S/XII/2019

18 Desember

2019

Ilmu Al-Quran dan

Tafsir

Prodi Baru - -

5 Fakultas

Ekonomi dan

Bisnis Islam

Ekonomi Syariah Terakreditasi B 2940/SK/BAN-

PT/Ak-

PNB/S/X/2018

9 Oktober

2018

Akutansi Syariah Prodi Baru - -

Perbankan

Syariah

Prodi Baru - -

Catatan:

*) Lampirkan salinan Surat Keputusan Pendirian Perguruan Tinggi.

**) Lampirkan salinan Surat Keputusan Akreditasi Program Studi terakhir.

Page 5: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

IDENTITAS TIM PENYUSUN

LAPORAN EVALUASI DIRI

Nama : Dr. H. Hafifuddin, M.Ag

NIDN : 2031126515

Jabatan : Rektor IAIN Lhokseumawe

Tanggal Pengisian : 24 –03 – 2020

Tanda Tangan :

Nama : Dr. Zulfikar Ali Buto Siregar, MA

NIDN : 2031128001

Jabatan : Wakil Rektor I

Tanggal Pengisian : 24 – 03 – 2020

Tanda Tangan :

Nama : Dr. Bastiar, MA

NIDN : 2006087504

Jabatan : Ketua LPM

Tanggal Pengisian : 24 – 03 – 2020

Tanda Tangan :

Nama : Dr. Rahmy Zulmaulida, M.Pd

NIDN : 0124108801

Jabatan : Sekteraris LPM

Tanggal Pengisian : 24 – 03 – 2020

Tanda Tangan :

Page 6: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

KATA PENGANTAR

Sebagaimana dimaksudkan dalam Undang-undang Nomor 20 tahun

2003 tentang Sisdiknas, pada pasal 60 menyatakan bahwa akreditasi terhadap

program dan satuan pendidikan seperti IAIN Lhokseumawe dilakukan oleh

Pemerintah dan/atau lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk

akuntabilitas publik, dan akreditasi dilakukan atas dasar kriteria yang bersifat

terbuka.

Selaras dengan isi Undang-undang Nomor 12 tahun 2003 tersebut, saat

ini IAIN Lhokseumawe telah terakreditasi dengan nilai C. Dengan berakhirnya

sertifikat akreditasi tersebut pada tahun 2020, maka kami telah memiliki Tim

Pelaksanaan Penjaminan Mutu Fakultas maupun Tim Pelaksanaan

Penjaminan Mutu Program Studi dengan tugas untuk menjamin kualitas dan

mutu tridharma perguruan tinggi bidang pendidikan, penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat dengan baik dan terukur. Terkait dengan hal

tersebut sudah menjadi kewajiban kami sebagai pengelola perguruan tinggi

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe untuk mengajukan

akreditasi kembali. Pencapaian kinerja yang kami laporkan melalui instrumen

9 standar dari menjaga standar mutu capaikan kinerja kriteria pertama visi,

misi, dan strategi, Tata pamong, kriteria kedua, tata kelola dan kerja sama,

kriteria ketiga mahasiswa, kriteria keempat sumber daya manusia, kriteria

lima keuangan, sarana dan prasarana, kriteria ke enam pendidikan, kriteria

ketujuh penelitian, kriteria kedelapan pengabdian kepada masyarakat dan

kesembilan luaran dan capaian tridharma.

Borang akreditasi ini disusun untuk memberikan gambaran secara

menyeluruh terhadap proses pengelolaan satuan kerja IAIN Lhokseumawe

yang melaporkan dalam sembilan standar Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi

(AIPT) yang ditetapkan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-

PT). Pengajuan ini dilakukan mengingat kebutuhan lembaga sendiri,

stakeholder dan kebutuhan mahasiswa serta pemenuhan standar nasional

perguruan tinggi sebagaimana dalam undang-undang BAN-PT.

Walaupun borang akreditasi ini telah disusun secara cermat dan teliti

oleh tim, tetapi disadari masih belum mampu menyampaikan atau masih

terlewatkan kegiatan yang sudah rutin dilaksanakan tetapi tidak tertulis dalam

borang akreditasi ini. Oleh sebab itu, secara intrinsik satuan kerja IAIN

Lhokseumawe sebenarnya dapat lebih baik dibandingkan yang tertulis dalam

borang akreditasi ini, dan hal-hal tersebut dapat dikonfirmasi pada saat

asesmen lapangan.

Tim akreditasi melibatkan management executive team (Warek I, Warek

II, dan Warek III), dosen senior, asesor pendamping, Ketua LPPM, Ketua LPM,

dan Ketua Unit lainnya yang diharapkan mempunyai pemahaman yang

komperhensif atas tata kelola satuan kerja IAIN Lhokseumawe dan

menghasilkan sinergiitas bersama menuju kematangan kompetensi sehingga

dapat disajikan borang akreditasi dengan kualitas yang maksimal.

Page 7: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

Kepada seluruh Kepala satuan kerja di lingkungan IAIN Lhokseumawe

dan stakeholder pada umumnya diucapkan terima kasih atas

komitmennya dalam mendukung tersusunnya borang akreditasi ini.

Lhokseumawe, 23 Maret 2020

Rektor,

Dr. Hafifuddin, M. Ag

Nip. 19651231 199303 1 022

Page 8: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

RINGKASAN EKSEKUTIF

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe merupakan sebuah

Perguruan Tinggi yang telah mengalami transformasi besar dalam sebuah

dinamika pengembangannya. IAIN Lhokseumawe lahir dengan nama Akademi

Ilmu Agama (AIA) dan menjadi Perguruan Tinggi Malikussaleh (PERTIM).

Selanjutnya berubah menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Malikussaleh,

kemudian berubah lagi menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Malikussaleh

(STAIM). Menjadi Perguruan Tinggi Negeri dengan ditandatangani keputusan

Presiden Megawati Soekarno Putri, Nomor 2 tentang Penegerian Sekolah Tinggi

Agama Islam Negeri (STAIN) Malikussaleh Lhokseumawe pada tanggal 5

Januari 2005. Selanjutnya berhasil melakukan konversi status menjadi Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe dengan terbitnya Peraturan Presiden

Nomor 72 Tahun 2016.

Menyahuti perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat, IAIN

Lhokseumawe mengusung visi “Menjadi Perguruan Tinggi Islam yang Unggul

dan Berwawasan Global Dalam Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada

Masyarakat”. Dengan misi (1) Mencetak sarjana yang cerdas dan berakhlak

mulia. (2) Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan

pengabdian kepada masyarakat. (3) Mengembangkan ilmu pengetahuan,

teknologi, dan kesenian yang islami melalui pengkajian dan penelitian ilmiah;

dan. (4) Membangun kerjasama tingkat lokal, nasional, dan internasional untuk

pengembangan dan peningkatan kualitas pendidikan, penelitian, pengabdian

kepada masyarakat, dan institusional.

IAIN Lhokseumawe memiliki tujuan: (1) Memberikan akses pendidikan

tinggi keislaman yang lebih besar bagi masyarakat, (2) Menyediakan sumber

daya manusia yang terdidik dan berkualitas, dan (3) Membantu menyelesaikan

permasalahan keislaman, kemasyarakatan, dan kebangsaan. Tujuan ini

diwujudkan melalui beberapa Strategi, yaitu: (1) Membangun budaya mutu

layanan pendidikan dan pembelajaran yang religius dan kompetitif dengan

memanfaatkan teknologi yang berperadaban; (2) Membangun budaya riset yang

religius dan kompetitif dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi keagamaan

Islam yang berperadaban. (3) membangun budaya pengabdian kepada

masyarakat yang religius, kompetitif, dan tepat guna dalam bidang ilmu

pengetahuan dan teknologi keagamaan Islam yang berperadaban.

IAIN Lhokseumawe juga mengemban Nilai-nilai filosofis yang dimuat dalam

tujuh (7) Pilar pengembangan dengan Landasan Konsep Mutamaddin. Tujuh (7)

pilar pengembangan tersebut yaitu: (1) Tazkiyatun Nafsi (Jiwa yang Bersih), (2)

At-Tarahum (Kasih Sayang), (3) At-Ta'abbud (Nilai Ibadah), (4) At-Takhallus (Nilai

Keikhlasan), (5) Ruhul Mustaqbal (Visioner), (6) Dinamikiyyah Bittakhyir (Dinamis),

dan (7) Qimah At-Tarikh (Belajar dari Sejarah). Sehingga dengan histori dan

semangat yang ada, maka kondisi hari ini IAIN Lhokseumawe telah memiliki 4

(empat) Fakultas, yaitu Fakultas Syariah, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan,

Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Page 9: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

Islam. Dimana masing-masing fakultas memiliki prodi-prodi sesuai bidangnya,

sehingga secara keseluruhan IAIN Lhokseumawe memiliki 22 Prodi termasuk

Pascasarjana dengan 4 (empat) Prodi.

Susunan borang LED IAIN Lhokseumawe secara sistematis dan berurutan

memuat Identitas Perguruan Tinggi, Identitas Tim Penyusun Laporan, Evaluasi

Diri, Kata Pengantar, Ringkasan Eksekutif. Selanjutnya pada Bab I Pendahuluan,

memuat Dasar Penyusunan, Tim Penyusun dan Tanggungjawabnya, Mekanisme

Kerja Penyusunan Evaluasi Diri. Pada Bab II Laporan Evaluasi Diri yang memuat

Kondisi Eksternal, Profil Institusi, Kriteria, dan Analisis Dan Penetapan Program

Pengembangan. Serta Bab III sebagai Penutup.

Kebijakan penyusunan evalusai diri IAIN Lhokseumawe didasari oleh

undang-undang perguruan tinggi melalui peraturan Menteri Riset, Teknologi dan

Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2016 tentang program

studi dan Perguruan Tinggi. Peraturan ini untuk melaksanakan ketentuan Pasal

55 ayat (1) Udang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Akreditasi merupakan

kegiatan penilaian sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan berdasarkan

Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

Untuk melihat kondisi eksternal makro mencakup aspek politik, ekonomi,

kebijakan, sosial, budaya, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan

melihat kondisi eksternal mikro mencakup aspek pesaing, pengguna lulusan,

sumber calon mahasiswa, sumber calon dosen, sumber tenaga kependidikan,

e-Learning, pendidikan jarak jauh, Open Course Ware (OCW), kebutuhan dunia

usaha/industri dan masyarakat, mitra. Untuk itu IAIN Lhokseumwe melakukan

beberapa langkah sebagai berikut: 1) Identifikasi Kondisi Eksternal lingkungan

makro dan mikro, 2) Keberdaan IAIN terhadap kondisi eksternal lingkungan

makro dan mikro, 3) SOWT identifikasi keberadaan IAIN terhadap kondisi

eksternal lingkungan makro dan mikro, dan 4) Program Pengembangan Strategis

IAIN Lhokseumawe.

Dokumen formal organisasi dan tata kerja IAIN Lhokseumawe sesuai

dengan Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2016

yang di tandatangani langsung oleh Bapak Lukman Hakim Saifuddin selaku

Menteri Agama Repubilk Indonesia pata tanggal 9 Nobember 2016. Jumlah

mahasiswa IAIN Lhokseumawe terhitung dalam tiga tahun terakhir yang

terakumulasi pata tahun 2016, 2017, dan 2018 berjumlah Sarjana Strata Dua

(S2) berjumlah 462 mahasiswa dan Sarjana Strata satu (S1) berjumlah 3.178

mahasiswa artinya jumlah mahasiswa IAIN Lhokseumawe adalah 3.640

mahasiswa. Sedang jumlah lulusan dalam 3 tahun terakhir adalah 2.372

mahasiswa.

Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162

Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan

Magister (S2) berjumlah 120 Dosen. Sedangkan kulifikasi jabatan akademik

tenaga pendidik adalah Lektor Kepala Berjumlah 11 Dosen, Lektor 64 Dosen dan

Asisten Ahli 87 Dosen. Jika dilihat jumlah kecukupan dosen yang dimiliki oleh

IAIN Lhokseumawe dengan jumlah mahasiswa 3640 artinya bahwa

Page 10: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

perbandingan jumlah dosen dengan mahasiswa adalah 1:22 mahasiswa/dosen.

Untuk Jumlah tenaga kependidikan IAIN Lhokseumawe berjumlah 164 dengan

klasifikasi tenaga administrasi PNS berjumlah 60 orang, administrasi non PNS

berjumlah 33 orang, tenaga keamanan berjumlah 31 orang, tenaga kebersihan

35 orang dan tenaga supir berjumlah 5 orang.

IAIN Lhokseumawe memiliki dana yang sangat memadai untuk

pelaksanaan tridharma perguruan tinggi. Sumber dana yang diterima diantaranya

adalah Dana yang bersumber dari SPP (PNBP) mahasiswa, BOPTN, sumber

Rupiah Murni (APBN) dan Kontribusi dari Pihak lainnya (Alumni, stakeholder dan

hasil kerjasama) selama tiga tahun terakhir berjumlah 175.800.000.000. Dengan

demikian kelayakan dana operasional pendidikan, penelitian, dan pengabdian

yang diperoleh melalui beberapa sumber yang ada, maka kelayakan dana IAIN

Lhokseumawe untuk melaksanakan tridharma perguruan tinggi sangat layak,

dana tersebut jika diakumulasi dengan jumlah mahasiswa, maka diperoleh 1:21

juta permahasiswa. Sedangkan kecukupan dana pembangunan sarana dan

prasana yang dimiliki oleh IAIN Lhokseumawe bersumber dari APBN, DPRA,

SBNS dan PUPR dalam tiga tahun terakhir berjumlah 171.450.994.186,

penggunaan dana pembangunan sarana dan prasarana IAIN Lhhokseumawe

sangat memadai untuk membangun Gedung perkuliah, Lababolatorium Center,

Gedung Auditorium, Asrama Mahasiswa, Rusunawa, Rektorat dan Jalan

sekitaran kampus IAIN Lhokseumawe. Akumulatif jumlah keseluruhan dana

operasional IAIN Lhokseumawe dalam tiga tahun terakhir berjumlah

354.237.994.186, ini berarti keuangan yang dimiliki IAIN Lhokseumawe sangat

mencukupi berdasarkan sumber dana yang jelas dan akuntabel.

Sistem penjaminan mutu IAIN Lhokseumawe sesuai dengan amanat

peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2016 tentang

Organisasi dan Tata Kelola Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe Paragraf

(5) tentang lembaga dijelaskan pada Pasal 62 bahwa lembaga penjaminan mutu

mempuyai tugas mengkoordinasikan, mengendalikan, mengaudit, memantau,

menilai, dan mengembangkan mutu penyelenggaraan kegiatan akademik. Untuk

menjamin keberlangsungan sistem penjaminan mutu IAIN Lhokseumawe Melalui

Surat Keputusan Rektor Nomor 263 Tahun 2017.

Tata Pamong, Tata Kelola, dan Kerjasama, pedoman pelaksanaan tata

pamong mengacu pada RIP, RENSTRA, SOP, Standar mutu dan pedoman

pendidikan perguruan tinggi yang disahkan bersama oleh Rektor IAIN

Lhokseumawe. Pelaksanaan Tata pamong IAIN Lhokseumawe juga

memperhatikan kode etik dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan. Budaya

akademik seperti memberikan reward kepada dosen dan tenaga kependidikan

yang berprestasi sangat diperhatikan, demikian sebaliknya apabila ada dosen

dan tenaga kependidikan yang melanggar kode etik, maka akan di berikan

Punishment sesuai dengan peraturan yang ada di IAIN Lhokseumawe dan buku

panduan pemberian reward dan Punishment. Dalam mengoptimalkan

pelaksanaan tata pamong dilingkungan IAIN Lhokseumawe dilakukan

sosialiasasi secara menyeluruh dan dievaluasi secara menyeluruh kepada

Page 11: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

semua unit lembaga oleh lembaga penjamin mutu IAIN Lhokseumawe. Setiap

sivitas akademika mempunyai kesempatan yang sama dalam memberikan

pendapat, saran dan kritikan yang membagun untuk pengembangan lembaga

baik kepemimpinan ataupun kebijakan yang bersifat demokratis.

Sistem tata pamong IAIN Lhokseumawe tersusun dalam Rencana Induk

Pengembangan yang disingkat menjadi RIP yang diberlakukan dalam SK

pemberlakuan Rencana Induk Pengembangan Nomor 188 tahun 2017. Di

samping itu, sistem tata pamong IAIN Lhokseumawe juga dijabarkan dalam

Rencana Strategis yang disingkat menjadi Restra dan diberlakukan melalui SK

Pemberlakuan Rencana Strategis IAIN Lhokseumawe nomor 191 tahun 2017.

Selain itu, sistem tata pamong IAIN Lhokseumawe dioperasionalkan dalam

Rencana Operasional yang disingkat menjadi Renop yang diberlakukan melalui

SK tentang Pemberlakuan Rencana Operasional IAIN Lhokseumawe nomor

187.a Tahun 2017.

Sistem penjaminan mutu IAIN Lhokseumawe, mencakup beberapa

dokumen yaitu Kebijakan Akademik, SOP Akademik, dan Standar Mutu

Akademik. Demikian juga, kebijakan kerjasama diatur dalam Pedoman

Kerjasama IAIN Lhokseumawe dan berpedoman pada pencapaian indikator yang

ditetapkan pada Renstra IAIN Lhokseumawe dan Standar Mutu yang ditetapkan

oleh Lembaga Penjaminan Mutu. Salah satu fokus dari pengembangan mutu

bidang akademik adalah dalam hal peningkatan mutu standar mahasiswa.

Penetapan standar mutu mahasiswa menjadi kriteria minimal kualifikasi

mahasiswa yang dilakukan melalui Sistem seleksi dan layanan mahasiswa.

Salah satu misi IAIN Lhokseumawe adalah mencetak sarjana yang cerdas dan

berakhlak mulia. Maka untuk mencapai misi tersebut, IAIN Lhokseumawe

menetapkan standar mahasiswa yang bertujuan untuk memastikan bahwa

seluruh mahasiswa yang masuk memiliki kualitas yang baik dan memiliki

kemampuan akademik yang baik dan gemilang sehingga mampu menjadi

sarjana yang cerdas dan berkulaitas. Acuan tata kelola penerimaan mahasiswa

dan pengembangan mahasiswa untuk mencapai visi dan misi IAIN

Lhokseumawe yang merupakan bentuk pertanggung jawaban IAIN

Lhokseumawe secara transparan dan akuntabel dalam menerima dan mengelola

mahasiswa.

IAIN Lhokseumawe berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik sesuai

dengan hak-hak yang seharusnya didapat oleh mahasiswa. Layanan kepada

mahasiswa diwujudkan dalam bentuk, soft skill, minat dan bakat, pengembangan

kegiatan mahasiswa dan UKM, layanan kesehatan, beasiswa, bimbingan

konseling, bimbingan karir dan kewirausahaan. Layanan tersebut sangat

dibutuhkan oleh mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Perguruan

Tinggi. Mengacu pada pentingnya layanan kepada mahasiswa, Rektor IAIN

Lhokseumawe menetapkan pedoman layanan mahasiswa meliputi panduan

layanan bimbingan konseling, layanan pengembangan bakat dan minat, layanan

pengembangan soft skill, layanan beasiswa, layanan kesehatan mahasiswa, dan

layanan kesehatan mahasiswa.

Page 12: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

Pengelolaan sumberdaya manusia di IAIN Lhokseumawe pada prinsipnya

dilaksanakan sesuai dengan aturan/perundangan pengelolaan PNS yang berlaku

di Indonesia. Beberapa peraturan yang diterapkan dalam pengelolaan PNS di

Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe adalah UU Nomor 8 Tahun

1074 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan UU

Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas UU Nomor 1974; dan UU Nomor

5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara yang merupakan perubahan dari UU

Nomor 43 Tahun 1999.

Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) sesuai dengan UU Nomor 5

Tahun 2014 merupakan pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN

yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,

bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Hal ini sekaligus untuk

mendorong pencapaian aparatur sipil negara sebagai bagian dari reformasi

birokrasi sehingga aparatur sipil negara menjadi profesi yang memiliki kewajiban

mengelola dan mengembangkan dirinya serta mempertanggungjawabkan

kinerjanya mengacu pada prinsip sistem merit.

Dalam penyelenggaraan pendidikan, kebutuhan keuangan dan

pembiayaan serta sarana dan prasarana merupakan faktor yang sangat

menentukan untuk tercapainya tujuan pendidikan. Karena itu, IAIN

Lhokseumawe sebagai suatu lembaga pendidikan tinggi juga dituntut untuk dapat

melakukan pengelolaan keuangan, sarana dan prasarana yang memadai demi

mengoptimalkan penyelenggaraan tri dharma perguruan tinggi. Kebijakan

pengelolaan keuangan IAIN Lhokseumawe dilaksanakan berdasarkan pada

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara

Pembayaran dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara serta merujuk pada standar pembiayaan dan standar biaya operasional

pendidikan tinggi sebagaimana yang terdapat dalam Permenristekdikti Nomor 44

tahun 2015 tentang SN DIkti, dimana Kebijakan pengelolaan keuangan, IAIN

Lhokseumawe mencakup: 1) Perencanaan, 2) Sumber-sumber Keuangan, 3)

Pengalokasian, 4) Realisasi, dan 5) Pertanggung Jawaban.

Rasional Standar Mutu Pendidikan mengacu pada upaya untuk

mewujudkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran (VMTS) IAIN Lhokseumawe.

Mekanisme penetapan dilaksanakan berdasarkan kebijakan Rektor IAIN

Lhokseumawe Nomor 234 Tahun 2017 tentang Standar Mutu Pendidikan yang

terdiri dari 8 komponen yaitu: Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi

Pembelajaran, Standar Proses Pembelajaran, Standar Penilaian Pembelajaran,

Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana

Pembelajaran, Standar Pengelolaan Pembelajaran, Standar Pembiayaan

Pembelajaran.

Penetapan Standar, Pelaksanaan standar, Evaluasi Standar,

Pengendalian Standar, dan Peningkatan Standar. Evaluasi yang dimaksud

melalui Audit Mutu Internal (AMI). (3) Sistem Penjaminan Mutu Internal

dilaksanakan pada semua bidang kegiatan PT, yaitu bidang: akademik dan

bidang non akademik. Bidang akademik terdiri atas pendidikan, penelitian, dan

Page 13: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

pengabdian kepada masyarakat; dan bidang non akademik, antara lain sumber

daya manusia, keuangan, sarana dan prasarana. (6) SPMI ditetapkan dalam

peraturan pemimpin perguruan tinggi bagi PTN atau peraturan badan hukum

penyelenggara bagi PTS, setelah disetujui senat atau senat akademik

perguruan tinggi. Terkait kurikulum, IAIN Lhokseumawe telah menggunakan

kurikulum berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang

disahkan dengan keputusan Rektor IAIN Lhokseumawe No. 253 Tahun 2017

tentang pelaksanaan KKNI di semua Fakultas yang ada di IAIN Lhokseumawe.

Peran tridarma perguruan tinggi sangat penting dalam pengembangan

suatu lembaga untuk dapat bersaing di era 4.0, salah satunya dengan

mengembangkan dan mengelola kegiatan penelitian secara profesional.

Kegiatan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Litabdimas) di IAIN

Lhokseumawe dikelola oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada

Masyarakat (LPPM) dengan harapan menjadi Research University. Pengelolaan

kegiatan Penelitian dilaksanakan berdasarkan Permenristekdikti No. 62 pasal 1

Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Bidang Penelitian menyebutkan

bahwa SPMI direncanakan, dilaksanakan, dievaluasi, dikendalikan dan

dikembangkan oleh perguruan tinggi yang di implementasikan pada semua

bidang kegiatan perguruan tinggi baik pendidikan, penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat.

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IAIN

Lhokseumawe berupaya meningkatkan kualitas penelitian di lingkungan IAIN

LHokseumawe. Untuk meningkatkan mutu penelitian LPPM bersinergi dengan

Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) mengembangkan standar mutu internal

bidang penelitian, keberadaan standar mutu bidang penelitian untuk mendukung

rencana kerja yang tertuang dalam Renstra penelitian. Standar Mutu bidang

penelitian ini di SK kan dengan SK Rektor No. 235 Tahun 2017 Untuk

merealisasi standar mutu bidang penelitian pihak Pimpinan IAIN Lhokseumawe

melalui Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) dan Lembaga Penelitian dan

Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) melakukan sosialisasi standar proses

kepada seluruh sivitas akademika.

Adapun bahasan utama dalam standar mutu bidang penelitian mencakup

perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan penelitian sesuai dengan SN DIKTI.

Salah satu Misi dari IAIN Lhokseumawe adalah meningkatkan kualitas

penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat, maka

LPPM di bentuk untuk mengelola, mengkoordinasikan, memfasilitasi,

menyediakan pendanaan serta sarana prasarana yang memadai untuk

mendukung penelitian. Saat ini LPPM telah memiliki regulasi yang tepat dan jelas

dalam menyeleksi kualitas penelitian yang diajukan oleh dosen, melalui berbagai

kegiatan akademik para dosen diarahkan untuk melakukan penelitian yang

mampu mengembangkan kearifan lokal serta mengikuti perkembangan teknologi

informasi terkini.

Hal utama dalam penelitian dosen selain output atau luaran penelitian, juga

diperlukan adanya keterlibatan mahasiswa agar transfer of knowledge lebih

Page 14: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

optimal. Peran mahasiswa dalam penelitian dapat sebagai enumerator yang

bertugas mengumpulkan data di lapangan dalam kegiatan penelitian survei.

Tahapan penting dalam suatu penelitian yaitu pelaporan hasil penelitian, LPPM

IAIN Lhokseumawe telah mendesain kegiatan pelaporan melalui kegiatan

seminar tahap sementara dan seminar akhir laporan penelitian. Kegiatan ini

dijalannkan sesuai dengan SOP LPPM IAIN Lhokseumawe, dengan melibatkan

reviewer yang kompeten.

Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu tridharma

Perguruan Tinggi, selain pendidikan dan penelitian. Kegiatan Pengabdian

kepada Masyarakat (PkM) di IAIN Lhokseumawe dikelola dan dikoordinasikan

oleh Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) di

bawah arahan Pembantu Rektor bidang akademik dan kelembagaan. Dalam hal

ini LPPM IAIN Lhokseumawe berupaya meningkatkan kualitas pengabdian di

lingkungan IAIN LHokseumawe. Untuk meningkatkan mutu penelitian LPPM

bersinergi dengan Lembaga Penjaminan Mutu mengembangkan standar mutu

internal bidang pengabdian, keberadaan standar mutu bidang pengabdian untuk

mendukung rencana kerja yang tertuang dalam Renstra pengabdian yaitu

Nomor: 191 Tahun 2017. Standar Mutu bidang pengabdian ini di SK-kan dengan

SK Rektor Nomor: 190.a Tahun 2017 untuk merealisasi standar mutu bidang

pengabdian pihak Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui Lembaga Penjaminan

Mutu dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat melakukan

sosialisasi standar proses kepada seluruh sivitas akademika.

Adapun bahasan utama dalam standar mutu bidang PkM mencakup

perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan PkM sesuai dengan SN DIKTI. Salah

satu Misi dari IAIN Lhokseumawe adalah meningkatkan kualitas

penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat, maka

LPPM dibentuk untuk mengelola, mengkoordinasikan, memfasilitasi,

menyediakan pendanaan serta sarana prasarana yang memadai untuk

mendukung penelitian. Saat ini, LPPM telah memiliki regulasi yang tepat dan

jelas dalam menyeleksi kualitas pengabdian yang diajukan oleh dosen, melalui

berbagai kegiatan akademik para dosen diarahkan untuk melakukan pengabdian

yang mampu mengembangkan kearifan lokal serta mengikuti perkembangan

terkini, yakni era 4.0.

Perencanaan Pengabdian kepada Masyarakat dilakukan melalui penelitian

pendahuluan atau memanfaatkan hasil penelitian yang telah ada atau muncul

dari proses pembelajaran yang telah ada sehingga pengabdian kepada

masyarakat merupakan satu kesatuan dari tridharma perguruan tinggi dan

terpadu dengan kedua dharma yang lain, yaitu penelitian dan pengajaran. Pusat

Pengabdian kepada Masyarakat bersama dengan para pemangku kepentingan

dan semua mitra menyusun desain program pengabdian kepada masyarakat.

Mitra PkM pada dasarnya adalah masyarakat kampus dan luar kampus yang

meliputi: perorangan atau individu komunitas atau kelompok lembaga atau

organisasi, dan dunia usaha atau industri.

Pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat didasarkan pada

Page 15: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

asas partisipasi, pemberdayaan, inklusifitas, kesetaraan dan keadilan gender,

ramah lingkungan, akuntabilitas, transparansi, kemitraan, keberlanjutan,

kesukarelaan, manfaat, serta keterkaitan ilmu, amal dan transformasi sosial.

Pelaksanaan kegiatan PkM juga memiliki tema dan sasaran yang beragam

sesuai keilmuan dosen dan kebutuhan masyarakat tempat melakukan

pengabdian kepada masyarakat. PkM di IAIN Lhokseumawe dilaksanakan

secara individu maupun kolektif.

Hasil luaran dan capaian IAIN Lhokseumawe adalah bertanggung jawab

menyelenggarakan pendidikan yang melahirkan lulusan yang memiliki etika dan

moral yang baik, memiliki kemandirian, siap bekerja serta berwirausaha, serta

mampu beradaptasi terhadap setiap bentuk perubahan lingkungan yang terjadi.

Mutu pendidikan tinggi sangat penting dalam menjawab berbagai tantangan,

untuk telah dilakukan berbagai upaya peningkatan mutu pendidikan, dengan

menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing secara global dalam

merebut pasar kerja ditengah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Di samping itu, hasil penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang

telah dilakukan merupakan salah program pengembangan inovasi yang dapat

diterapkan untuk kemajuan masyarakat. Dengan menyadari bahwa perbaikan

kualitas penelitian akan dapat mewujudkan negara yang bersih dan berwibawa,

yang salah satu indikator utamanya adalah publikasi ilmiah para peneliti dan

akademisi, dalam rangka meneguhkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

(KKNI). IAIN Lhokseumawe berusaha menjawab tantangan dalam hal ini melalui

sejumlah skema penelitian dosen. Yang kemudian disebarkan melalui Publikasi

Ilmiah, dan Sitasi Karya Ilmiah. Sementara Luaran lainnya berupa HAKI, Buku

Ber-ISBN, Book Chapter, Buku Ajar, Monograf atau Referensi yang sesuai

dengan bidang/rumpun keahliannya yang diterbitkan oleh lembaga penerbit baik

nasional maupun internasional, mempunyai ISBN, Publikasi hasil penelitian

dalam jurnal internasional terindeks bereputasi (memiliki impact factor, terindeks

di Scopus atau Thomson Reuthers), dan Gagasan-gagasan yang disebar

luaskan melalui penyampaian orasi ilmiah, pembicara seminar, memberikan

pelatihan, penyuluhan, dan penataran kepada masyarakat.

Page 16: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

DAFTAR ISI

IDENTITAS PERGURUAN TINGGI ................................................................. 2

IDENTITAS TIM PENYUSUN LAPORAN ........................................................ 5

EVALUASI DIRI KATA PENGANTAR .............................................................. 6

RINGKASAN EKSEKUTIF .............................................................................. 8

BAB I. PENDAHULUAN

A. DASAR PENYUSUNAN .................................................................. 17

B. TIM PENYUSUN DAN TANGGUNGJAWABNYA ............................ 19

C. MEKANISME KERJA PENYUSUNAN EVALUASI DIRI .................. 23

BAB II. LAPORAN EVALUASI DIRI

A. KONDISI EKSTERNAL ................................................................... 26

B. PROFIL INSTITUSI ......................................................................... 30

C. KRITERIA ....................................................................................... 41

D. ANALISIS DAN PENETAPAN PROGRAM PENGEMBANGAN ... 279

BAB III. PENUTUP....................................................................................... 298

Page 17: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

17

BAB I

I. PENDAHULUAN

A. Dasar Penyusunan

Kebijakan penyusunan Evaluasi diri satuan kerja IAIN Lhokseumawe

didasari oleh undang-undang perguruan tinggi melalui peraturan Menteri Riset,

Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2016

tentang program studi dan Perguruan Tinggi. Peraturan ini untuk melaksanakan

ketentuan pasal 55 ayat 1 undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang

Akreditasi merupakan kegiatan penilaian sesuai dengan kriteria yang telah

ditetapkan berdasarkan Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Lanjutan ayat 4

yaitu akreditasi perguruan tinggi dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional

Perguruan Tinggi.

Berdasarkan amanah undang-udang Nomor 12 Tahun 2012 serta

peraturan Menteri Nomor 32 Tahun 2016. Undang-undang dan peraturan

tersebut dipertegas kembali oleh Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2020 Tentang Akreditasi

Program Studi dan Perguruan Tinggi. Untuk itu, setiap perguruan tinggi tanpa

terkecuali harus mengajukan akreditasi serta reakreditasi jika masa belaku

sertifikat akan berakhir. Sesuai dengan amanah Peraturan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2020 Bab 2 pasal 1

bahwa jangka waktu akreditasi program studi dan Perguruan Tinggi yang

dilakukan BAN-PT selama lima tahun.

Mengingat pengajuan Reakreditasi atau perpanjangan akreditasi satuan

kerja IAIN Lhokseumawe perlu diajukan Kembali sebagai usulan, maka

penyusunan laporan evaluasi diri perlu kami laporkan melalui sistem akreditasi

pada 9 standar terbaru sesuai dengan sertifikat awal, peringkat akreditasi

satuan kerja IAIN Lhokseumawe memperoleh peringkat C dengan batas waktu

sampai tanggal 3 Oktober 2020. Sebagaimana syarat pengajuan reakreditasi

perguruan tinggi, maka satuan kerja IAIN Lhokseumawe melaporkan beberapa

dokumen terkait seperti Laporan Kinerja Perguruan Tinggi (LKPT) dan Laporan

Evaluasi Diri Perguruan Tinggi (LEDPT).

Pengembangan satuan kerja IAIN Lhokseumawe melakukan

pengembangan berbasis evaluasi diri yang dilakukan secara komprehensif.

Evalusi diri satuan kerja IAIN Lhokseumawe ditulis untuk mendalami kondisi

dan mutu institusi kondisi terkini (Institution Quality and Condition at

Present/IQCAP) sebagai landasan satuan kerja IAIN Lhokseumawe dalam

menentukan pengembangan dimasa mendatang (Institution Quality and

Condition at Future/IQAF). Sebagai bahan evaluasi melihat kondisi dan mutu

institusi kondisi terkini (Institution Quality and Condition at Present/IQCAP)

maka, satuan kerja IAIN Lhokseumawe merujuk pada Peraturan Menteri Agama

Nomor 46 Tahun 2016 Tentang ORTAKER IAIN Lhokseumawe, Peraturan

Menteri Agama Nomor 58 Tahun 2016 Tentang STATUTA IAIN Lhokseumawe.

Selanjutnya jabaran dua hal di atas, satuan kerja IAIN Lhokseumawe

Page 18: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

18

mengembangkan melalui Rencana Induk Pengembangan IAIN Lhokseumawe

SK Rektor Nomor 188 Tahun 2017, Rencana Stategis IAIN Lhokseumawe SK

Rektor Nomor 191 Tahun 2017 dan Rencana Operasional IAIN Lhokseumawe

SK Rektor Nomor 187.a Tahun 2017.

Kebijakan selanjutnya yang diambil oleh satuan kerja IAIN Lhokseumawe

dalam melakukan evaluasi diri kondisi dan mutu institusi kondisi terkini

(Institution Quality and Condition at Present/ IQCAP) merujuk pada Standar

Penjaminan Mutu Intenal (SPMI) IAIN Lhokseumawe yang telah ditetapkan oleh

SK rektor Nomor 193.a Tahun 2017. Beberapa Standar Penjaminan Mutu

Internal IAIN Lhokseumawe selanjutnya dijabarkan melalui Kebijakan Mutu

Standar Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Institut Agama Islam Negeri

Lhokseumawe SK Rektor Nomor 264.a Tahun 2017, Manual Mutu Standar

Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe

SK Rektor Nomor 264.b Tahun 2017 dan Formulir Mutu Standar Penjaminan

Mutu Internal (SPMI) Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe SK Rektor

Nomor 264.d Tahun 2017.

Laporan evaluasi diri Perguruan Tinggi bertujuan untuk peningkatan

kinerja satuan kerja IAIN Lhokseumawe dalam berbagai bidang khususnya

tridharma perguruan tinggi. Ada beberapa tujuan yang diinginkan satuan kerja

IAIN Lhokseumawe dalam melaporkan evaluasi diri ini diantaranya adalah:

1) Menyampaikan capaian mutu dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe.

2) Menjadi tolak ukur dan menjaga capaian satuan kerja IAIN Lhokseumawe

tetap stabil selama mengelola perguruan tinggi.

3) Menjadi acuan penyusunan rencana pengembangan pengelolaan

perguruan tinggi satuan kerja IAIN Lhokseumawe dimasa mendatang.

Laporan evaluasi diri yang dimaksud oleh satuan kerja IAIN

Lhokseumawe bertujuan untuk menilai kinerja dan capaian kualitas yang

ditetapkan melalui standar penjaminan mutu internal (SPMI) IAIN Lhokseumawe

yang dilakukan oleh Lembaga Penjaminan Mutu IAIN Lhokseumawe yang

diketuai oleh Bapak Dr. Alhusaini M. Daud, MA tahun 2017 akan tetapi pada

tahun 2019 terjadi perubahan menjadi Bapak Dr. Bastiar, MA. Agar

memudahkan TIM melakukan pelaporan evaluasi diri satuan kerja IAIN

Lhokseumawe maka, indikator kinerja yang digunakan dalam menggambarkan

evalusi diri perguruan tinggi dilihat melalui beberapa indikator seperti efesiensi,

produktivitas, efektivitas, akuntabilitas, suasana akademik dan kemampuan

inovatif.

Hasil yang telah dievalusi diri yang telah dilakukan oleh tim menjadi bahan

rujukan rencana pengembangan perguruan tinggi satuan kerja IAIN

Lhokseumawe dalam mengambil langkah strategis selanjutnya. Misalnya ketika

pelaksanaan Rapat Kerja Tahunan temaun-temuan atau masalah yang

ditemukan selama 1 tahun terakhir menjadi rujukan atau pedoman

pengembangan lembaga pada tahun selanjutnya. Menurut manajemen

kelembagaann, maka Renstra yang telah ditulisakan secara bersama tindak

Page 19: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

19

lanjuti dengan langkah strategis yang tertuang dalam rencana operasional pada

tahun selanjuntnya. Rencana Induk Pengembangan IAIN Lhokseumawe tahun

2017-2041 dituangkan melalui Rencana Strategis IAIN Lhokseumawe Tahun

2017-2021 selanjutnya rencana operasional pertahunnya dikembangkan

berdasarkan hasil RAKER tahunan melalui rencana operasional IAIN

Lhokseumawe tahun 2017, 2018, 2019, 2020, dan 2021.

Keterkaitan antara laporan evaluasi diri dengan rencana pengembangan

IAIN Lhokseumawe tergambar pada hasil evaluasi pada rapat kerja yang

disepakati bersama melalui temuan-temuan selama satu tahun disampaikan

pada rapat kerja IAIN Lhokseumawe dan selanjutnya menjadi rencana

pengembangan IAIN Lhokseumawe untuk tahun selanjutnya.

B. Tim Penyusun dan Tanggung Jawabnya

Tim Penyusun Laporan Evaluasi Diri (LED) Satuan Kerja IAIN

Lhokseumawe dibentuk dan ditetapkan dalam Surat Keputusan Rektor Nomor:

76 tentang Tim Penyusun Borang Akreditasi Satuan Kerja IAIN Lhokseumawe

Tahun 2020. Adapun personalia Tim Penyusun Borang Akreditasi Satuan Kerja

IAIN Lhokseumawe Tahun 2020 adalah orang-orang yang memahami

manajemen Satuan Kerja IAIN Lhokseumawe, TIM Evaluasi yang dibentuk oleh

Surat Keputusan Rektor termasuk juga dalam TIM yang menyusun Laporan

Kinerja Perguruan Tinggi (LKPT) IAIN Lhokseumawe yang dikerjakan secara

bersama sebelum penyusunan Laporan Evaluasi Diri IAIN Lhokseumawe

dilakukan. Selanjutnya TIM yang disusun adalah sebagai berikut:

NARASUMBER JABATAN Uraian Tugas

Dr. H. Hafifuddin,

M.Ag.

Rektor Memberikan Bimbingan dan Arahan

Penyusunan Borang

Dr. Zulfikar Ali

Buto Siregar, MA

Wakil Rektor I Melakukan Arahan Pengisian Borang

Bidang Akademik dan Kelembagaann

Dr. Darlan A.

Rahman, M.Si

Wakil Rektor 2 Melakukan Arahan Pengisian Borang

Bidang Administrasi umum, Perencanaan

dan Keuangan

Dr. M. Nazar,

M.Hum

Wakil Rektor 3 Melakukan Arahan Pengisian Borang

Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan

Kerjasama

Drs. Jafar Yacob Kepala BIRO Memberikan Data dan Informasi ke

sembilan standard

Suadi Yahya Pemerintahan

Kota

Memberikan Informasi Terhadap Pengguna

Lulusan

Muhammad

Thaib

Pemerintahan

Aceh Utara

Memberikan Informasi Terhadap Pengguna

Lulusan

1. Dr. Mahlil

2. Dr. Said Alwi,

MA

Koordinator Melakukan Koordinasi dengan semua

penanggung jawab kriteria 1 sampai 9

tentang pengumpulan, deskrpsi dan

Page 20: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

20

3. Dr.

Kamaruzzama

n

4. Dr. muktasar

5. Dr. Alimuddin

6. Syahrizal,

M.Ag., Ph.D

7. Sofyan

Arianto, M.Pd

analisis data LKPT dan LED APT

Dr. Bastiar, MA Ketua Tim Melakukan Koordinasi dengan koordinator,

menjadwalkan evaluasi (rapat) TIM serta

melakukan pengawasan terhadap

penanggung jawab Setiap Kriteria

Dr. Rahmy

Zulmaulida, M.Pd

Sekretaris Tim Mendampingi ketua TIM, megumumkan

rapat, sekaligus Mengapload SAPTO APT

Criteria /

Standar

TIM Penyusuan Uraian Tugas

C.1. Visi, Misi,

Tujuan dan

Strategi

1. Trie Nadilla,

SE., M.Si. Ak

2. Taufiq Hidayah,

S.Pd.I, M.Pd

3. Suhaili, S.Pd

1. Tim Menjelaskan latar belakang, tujuan,

rasional dan mekanisme penetapan Visi,

Misi, dan Strategi IAIN Lhokseumawe

2. Mendeskripsikan dokumen formal

kebijakan, Staregi Pencapaian VMTS,

Indikator Kinerja Utama, Indikator Kinerja

Tambahan, Evaluasi Capaian melalui

civitas akademika, dan menyimpulkan

hasil evaluasi diri capaian VMTS dengan

melakukan survei terhadap civitas

akademik serta stakeholder dan tindak

lanjutnya.

C.2. Tata

Pamong, Tata

Kelola dan

Kerjasama

1. M. Iqbal, M.Pd

2. Dr, Maya

Safitri, M.Pd

3. Noval Fuadi,

M.Pd

4. Nihal, SE

1. Tim Menjelaskan latar belakang, tujuan,

rasional dan mekanisme penetapan

Standar IAIN Lhokseumawe terkait tata

pamong tata kelola dan kerjamama IAIN

Lhokseumawe berkoordinasi dengan

wakil rektor 3 dan wakil dekan 3.

2. Mendeskripsikan dokumen formal

tentang kebijakan, Staregi Pencapaian

standar, Indikator Kinerja Utama,

Indikator Kinerja Tambahan, Evaluasi

Capaian Kinerja berkordinasi dengan

wakil rektor 2, Penjaminan Mutu Tata

Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama.

Mengukur kepuasan Pengguna dengan

melakukan sirvei kepada mitra/

Page 21: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

21

stakeholder dan terakhir menyimpulkan

hasil evaluasi diri capaian Tata Pamong,

Tata Kelola, Kerjasama dan tindak

lanjutnya dengan Rektor dan para wakil

Rektor.

C.3. Mahasiswa 1. Annisaturrahmi,

MA

2. Fauziana, M.Pd

3. Ana Miswar,

MA

4. Darul Ula

5. Fajar

Ramadhan Al

Farizi

6. Husna

7. Mauliza

8. Intan

9. Mitra Kala Fase

1. Tim Menjelaskan latar belakang, tujuan,

rasional dan mekanisme penetapan

Standar IAIN Lhokseumawe tentang

mahasiswa.

2. Mendeskripsikan dokumen formal

kebijakan, staregi pencapaian Standar

IAIN Lhokseumawe, indikator kinerja

utama, indkator kinerja tambahan,

melakukan evaluasi capaian kinerja,

penjaminan Mutu Mahasiswa,

Kepuasan Pengguna dengan

melakukan survei kepada para dosen,

dan menarik kesimpulan hasil evaluasi

pencapaian standar mahasiswa dan

tindak lanjut dengan berkoordinasi

dengan wakil rektor 3 dan para wakil

dekan 3 di setiap fakultas serta para

ORMAWA.

C.4. Sumber

Daya Manusia

1. Almira Keumala

Ulfah,

SE,M.Si.Ak.CA

2. Syukran, M.Pd.

I

3. Fauziana, M.Pd

4. Ainul

Mardhiyah, MM

1. Tim Menjelaskan latar belakang, tujuan,

rasio dan mekanisme penetapan

Standar IAIN Lhokseumawe bidang

SDM yang mencakup kualifikasi,

kompetensi, beban kerja, proporsi serta

pengelolaan SDM lainnya.

2. Menguraikan dokumen formal tentang

kebijakan, strategi pencapaian standar,

indikator kinerja utama, indikator kinerja

tambahan, evaluasi capaian kinerja

SDM, penjaminan mutu SDM, kepuasan

pengguna SDM, dan menyimpulkan

hasil evaluasi pencapaian standar SDM

serta tindak lanjut dengan berkoordinasi

dengan wakil rektor 2, wakil dekan 2

serta Subbag kepegawaian.

C.5. Keuangan,

Sarana dan

Prasana

1. Elfiadi, M.Pd

2. Abdul Qadir,

M.Pd

3. Misrina, M.Pd

4. Saputri, S.Pd

1. Tim Menguraikan latar belakang, tujuan,

rasio dan mekanisme penetapan

Standar IAIN Lhokseumawe bidang

Keuangan, Sarana dan

2. Menguraikan dokumen formal tentang

Page 22: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

22

5. Iskandar, S.Ag

6. Ridwan, SE

kebijakan, strategi pencapaian standar,

indikator kinerja utama, indikator kinerja

tambahan, evaluasi capaian kinerja

Keuangan, Sarana dan prasarana,

penjaminan mutu Keuangan, Sarana

dan prasarana, kepuasan pengguna

Keuangan, Sarana dan prasarana, dan

menyimpulkan hasil evaluasi

pencapaian standar Keuangan, Sarana

dan prasarana serta tindak lanjut

berkoordinasi dengan wakil rektor 2,

KARO, dan Subbag Umum.

C.6. Pendidikan 1. Dwhy Dinda

Sari, M.Pd

2. Nurul Fadhila,

M.Hum

3. Samsul Bahri,

MA

4. Mutia Sari,

S.Pd.I, M.Pd

5. Mutia, S.Pd.I,

M.Pd

1. Tim menjelaskan latar belakang, tujuan,

rasional dan mekanisme penetapan

Standar IAIN Lhokseumawe tentang

kurikulum, pembelajaran, integrasi

penelitian dengan PkM.

2. Menguraikan dokumen formal, panduan

akademik, strategi pencapaian standar,

Indikator kinerja utama, indikator kinerja

tambahan, evaluasi capaian kinerja,

penjaminan mutu proses pembelajaran,

kepuasan pengguna, dan

menyimpulkan hasil evaluasi

ketercapaian standar pendidikan serta

tindak lanjut dengan berkoordinasi

kepada wakil rektor 1, dekan, wakil

dekan 2, dan subbag akademik fakultas.

C.7. Penelitian 1. Nurul Akmal,

M.Pd

2. Sarah Fazilla,

M.Pd

3. Aufa, M.Pd. I

Syahrizal, P.hD

Dr. Iskdandar, MA

1. Tim menjelaskan latar belakang, tujuan,

rasional dan mekanisme penetapan

Standar IAIN Lhokseumawe tentang

perencanaan, pelaksanaan, dan

pelaporan penelitian.

2. Menguraikan dokumen formal, panduan

penelitian, strategi pencapaian standar,

Indikator kinerja utama, indikator kinerja

tambahan, evaluasi capaian kinerja,

penjaminan mutu penelitian, kepuasan

pengguna, dan menyimpulkan hasil

evaluasi ketercapaian standar penelitian

serta tindak lanjut dan berkoordinasi

dengan wakil rektor 1, Ketua LPPM dan

serkteraris LPPM.

C.8. 1. Nurul Khansa, 1. Tim menguraikan latar belakang, tujuan,

Page 23: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

23

Pengabdian

Kepada

Masyarakat

S. Sos, M.Si

2. Istiqamah,

M.Pd

3. Nurasiah, M.Pd

4. Syarboini, MA

5. Dr. Nazaruddin,

MA

rasional dan mekanisme penetapan

Standar IAIN Lhokseumawe tentang

perencanaan, pelaksanaan, dan

pelaporan PkM.

2. Menguraikan dokumen formal, panduan

PkM, strategi pencapaian standar,

Indikator kinerja utama, indikator kinerja

tambahan, evaluasi capaian kinerja,

penjaminan mutu PkM, kepuasan

pengguna dengan melakukan survei

kepada mitra atau stakeholder, dan

menyimpulkan hasil evaluasi

ketercapaian standar PkM serta tindak

lanjut dengan berkoordinasi dengan

wakil rektor 1, Ketua LPPM dan

serkteraris LPPM.

C.9. Luaran dan

Capaian

Tridharma

1. Lisa, M.Pd

2. Dr. Suryani,

M.Si

3. Nurul Hikmah,

M.Pd

4. Fauzan, S.Ag

5. Ahmad Liza,

MA

6. Nazaruddin, MH

7. Boyhagi, MA

8. Muhmmad Aji,

MTh

9. Ismuhar,

M.Kom.I

1. Tim menguraikan capaian luaran dan

capaian Tridharma IAIN Lhokseumawe

yang mencakup indikator kinerja utama

pendidikan, penelitian, dan PkM.

Menjelaskan indikator kinerja tambahan,

evaluasi capaian kinerja, penjaminan

mutu luaran, kepuasan pengguna

dengan melakukan survei kepada

stakeholder, dan menyimpulkan evaluasi

capaian standar luaran Tridharma serta

tindak lanjutnya. dan berkoordinasi

dengan dengan berkoordinasi dengan

wakil rektor 1, wakil rektor 2, dan 3,

Ketua LPPM serta serkteraris LPPM.

C. Mekanisme Kerja Penyusunan LED

Penyelesaian tugas yang diamanahkan oleh Rektor terhadap TIM

penyusunan Laporan Evaluasi Diri IAIN Lhokseumawe diatur secara sistematis.

Kegiatan pengumpulan data dan pengolahan data dilakan tim dengan tahapan

sebagai berikut:

1) Identifikasi data dan informasi yang dibutuhkan.

Bagian ini, tim melakukan pada awal tangal 25 Februari 2019 TIM

mencoba melakukan rapat awal persiapan. Langkah awal adalah

mengidentifikasi data yang dibutuhkan pada LKPT dan cakupan laporan

LED. Selain mengidentifikasi kedua data tersebut tim juga melakukan

indentifkasi dimana data dan informasi dapat diperoleh. Kemudian dengan

personil tim yang ada ketua TIM membagikan penanggung jawab pencari

dokumen dan informasi. Masing-masing anggota TIM diberi tanggung

jawab sesuai dengan proposinya masing-masing.

Page 24: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

24

2) Validasi data dan informasi.

Tahap ini, tim melakukan validasi berulang-ulang terhadap data dan

informasi diyakini kebenarannya. Pengumpulan data dan informasi sangat

melelahkan, berbagai cara dilakukan secara online dan manual. Online

dilakukan dengan meminta di group Whatshap, IG, Facebook, Web,

Google shcolar, aplikasi sinta, jurnal OJS dan secara manual Tim

mengumpulkan secara tatap muka dengan dosen, mahasiswa, pimpinan,

kasubbag, stakeholder dan studi dokumen BKD dan DUPAK. Validasi

data ini menghabiskan waktu hampir lima bulan walau sampai penulisan

LKPT selesai tim tetap menerima data dan informasi untuk melengkapi

dan menyempurnakan data yang diperoleh.

3) Pengelompokan data informasi

Tahap ini, tim melihat data sudah diyakini kebenarannya, selanjutnya tim

mulai melakukan pengelompokan tepat di awal bulan juni 2019 yang

disesuaikan dengan tabel LKPT dan LED sehingga memudahkan TIM

untuk mengananalisanya. Tim bersama-sama Melakukan Pengelompokan

data dan infomasi LKPT/ LED yang dilakukan pada Tangal 28 Juli 2019.

4) Pengecekan konsistensi data dan informasi

Tahap ini, tim melakukan pengecekan ulang bahkan berulang-ulang.

Pengecekan dilakukan dengan sistematis berdasarkan tabel LKPT/ LED

konsistensi data seperti jumah mahasiswa, dosen, sertifkat dosen dan

mahasiswa dan lain-lain. Konsistensi data dan informasi disesuaikan

dengan jumlah kecukupan berdasarkan matrik penilaian LKPT/ LED APT

BAN-PT pada tangl 6 Agustus 2019.

5) Analisis Awal atau interpretasi Tabel

Tahap ini tepatnya pada tanggal 25 Agustus 2019, semua tim sudah

mengumpulkan, mengklasifikasi dan memvalidasi data dan informasi. Tim

membagi data dalam dua kategori data profil dan data kinerja. Data profil

adalah data yang diambil saat Tahun Sekarang (TS), sedangkan data

kinerja adalah data yang diambil dari tahun tertentu. Tim melakukan

interpretasi bertahap, membandingkan antara data tersebut dengan

indikator kinerja institusi berdarkan Rencana Induk Pengembangan,

Rencana Strategi, Rencana Operasional IAIN Lhokseumawe. setelah data

LKPT selesai selanjutnya interpretasi atau dekripsi Laporan Evaluasi Diri

dilakukan tim sejak akhir bulan Agustus 2019 sampai bulan Maret 2020.

Berikut jadwal tim Borang IAIN Lhokseumawe yang sudah direncanakan

akhir tahun 2018 yang lalu.

Page 25: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

25

NO Waktu Program Capaian

1 20 Desember

2018

Rencana Penyusunan Borang

APT

Rancangan Tim

Borang APT

2 5 Januari 2019 Menyusun TIM Borang Rapat TIM Borang

3 25 Feberuari

2019

Rapat Awal Tim Borang APT Penunjukan Ketua

dan Sekteraris dan

Anggota TIM

4 2 Maret 2019 Pembagian Tugas

Pengumpulan data dan

Informasi LKPT/ LED

Pengumpulan Data

LKPT/ LED

5 10 Juni 2019 Rapat Tim Validasi Data dan

Informasi LKPT/ LED

Valisasi data dan

informasi LKPT/ LED

6 28 Juli 2019 Rapat Pengelompokan data

dan informasi data LKPT/ LED

Pengelompokan data

dan Informasi LKPT/

LED

7 6 Agustus

2019

Rapat Tim Pengecekan

konsistensi data dan informasi

LKPT/ LED berdasarkan metrik

penilaian

Penyempurnaan data

dan informasi LKPT/

LED

8 25 Agustus

2019

Rapat Analisis Awal data dan

informasi LKPT

Pembagian

Penangung Jawab

mengisi LKPT

9 20 Sepetember

2019

Rapat Analisis data dan

informasi LED

Pembagian

Penangung Jawab

Deksripsi LED

10 10 Februari

2020

Rapat Evaluasi Kesiapan dan

Kendala Mendeskrispkan LED

Kerangka dan

Sistematika penulisan

11 13 Maret 2020 Review LKPT dan LED Perbaikan LKPT dan

LED

Page 26: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

26

BAB II

II. LAPORAN EVALUASI DIRI

A. Kondisi Eksternal

Untuk melihat kondisi eksternal Makro mencakup aspek politik,

ekonomi, kebijakan, sosial, budaya, perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi dan melihat kondisi eksternal Mikro mencakup aspek pesaing,

pengguna lulusan, sumber calon mahasiswa, sumber calon dosen, sumber

tenaga kependidikan, e-Learning, pendidikan jarak jauh, Open Course Ware

(OCW), kebutuhan dunia usaha/industri dan masyarakat, mitra, dan aliansi.

Satuan Kerja IAIN Lhokseumwe melakukan beberapa langkah sebagai berikut:

1) Identifikasi Kondisi Eksternal lingkungan makro dan Mikro

Perkembangan eksternal dalam lingkungan makro IAIN Lhokseumawe

sangat baik. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe langsung

mengikuti perkembangan zaman tingkat internasional, nasional dan lokal

sehingga lembaga tetap eksis serta bertahan dengan perkembangan eksternal

dalam lingkungan makro. Ada beberapa isu kondisi eksternal lingkungan makro

yang dapat dijelaskan diantaranya:

Pertama bidang politik, perkembangan politik yang kini terjadi tingkat

Internasional, nasional, dan lokal misalnya perkembangan poltik militer dan

krisis kepemimpinan serta maraknya kekerasan yang mengatasnamakan

agama. Sikap radiakalis, anarkis, dan teroris manjadi isu politik yang sangat

hangat bahkan dekat dilembaga IAIN Lhokseumawe. Kedua, bidang ekonomi,

isu kondisi eksternal lingkungan IAIN Lhokseumawe bidang ekonomi yang kini

marak adalah pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) tingkat

Internasional, nasional dan lokal. Pemberlakukan Kawasan Ekonomi Khusus

(KEK) dikawasan Asia menjadi modal awal untuk mengembangkan kawasan

industri geoekonomi dan geoindustri perdagangan internasional, nasional dan

lokal. Perkembangan tersebut memberi pengaruh besar terhadap

perkembangan ekonomi mikro dan makro masyarakat. Ketiga bidang

kebijakan, kondisi ekskternal lingkungan makro IAIN Lhokseumawe tentunya

memliki Isu yang cukup besar. Isu bidang kebijakan eksternal lingkungan IAIN

Lhokseumawe misalnya kebijakan PBB terhadap bebas Narkoba,

pemberlakukan sistem digitalisasi, bahkan baru-baru ini isu kesehatan virus

Covid-19 yang sedang merebah di belahan dunia yang menerapkan kebijakan

lockdown. Keempat kondisi eksternal IAIN Lhokseumawe bidang sosial,

yaitu masih berkisar isu global tentang karakter masyarakat yang cenderung

mengatasnamakan agama dalam bersosial sehingga sebagian masyarakat

memahami agama yang sangat parsial. Sikap radikalis, anarkis, dan teroris

yang merebah di tengah masyatakat menjadi topik utama diberbagai media di

dunia. Indonesia misalnya, indonesia merupakan negera tertinggi kasus sosial

keagamaan yang cenderung mengeluarkan sikap radikalis, anarkis, dan teroris

sehingga dapat merugikan masyarakatnya sendiri. Kelima bidang budaya, isu

tentang kondisi eksternal IAIN Lhokseumawe bidang budaya yang berkembang

Page 27: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

27

saat ini adalah arus modernisasi dan globalisasi yang berkembangan

memberikan pengaruh besar terhadap peradaban bangsa tingkat internasional,

nasional bahkan lokal. Modernisasi cenderung dipahami pembaharuan yang

harus diikuti dan lakukan tanpa melakukan filter terhadap modernisasi tersebut

sehingga nilai-nilai tradisional yang seharusnya dipertahankan kini terkikis

sedikit-demi sedikit. Keenam adalah bidang perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi, kondisi eksternal lingkungan IAIN Lhokseumawe

bidang ilmu pengetahuan dan teknologi banyak isu yang berkembang.

Beberapa isu di antaranya adalah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

yang serba cepat ternyata sulit diimbangi dengan baik. Perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi tataran global menyebabkan infomasi yang begitu

cepat sampai kepada masyarakat. Seharusnya dampak informasi yang begitu

sampai kepada masyarakat memberikan dampak positif, akan tetapi kesiapan

dan kemampuan filter masyarakat sedikit lemah sehingga dampak yang muncul

adalah negatif. Kecenderungan masyarakat menjadi konsumen bukan produktif,

masyarakat statif bukan dinamis, masyarakat yang sosial bukan individual,

masyarakat gotong royong bukan berpikir untuk dirinya sendiri.

Selanjutnya beberapa isu kondisi eksternal lingkungan mikro IAIN

Lhokseumawe yang dapat dijelaskan diantaranya: Bidang Pesaing, bidang ini

tentu banyak pesaing yang tumbuh dan berkembang misalnya disekitaran Kota

Lhokseumawe sendiri ada 2 kampus negeri (Universitas Negeri Malikussaleh

dan Politeknik Negeri Lhokseumawe), terhitung jumlah perguruan tinggi negeri

dan swasta berjumlah 109 perguruan tinggi yang tercacat pada (http://ban-

ptkemendikbut.go.id). Selanjutnya bidang pengguna lulusan, pengguna

lulusan dari hasil pengisian google form yang disebarkan di media sosial

menunjukkan hasil yang sangat baik. Rata-rata memberikan penilaian terhadap

lulusan IAIN Lhokseumawe baik tingkat S2 ataupun S1 memberikan jawaban

yang sangat baik sesuai dengan indikator yang ditetapkan oleh BAN-PT atau

Tabel LKPT 5.e.1 IAIN Lhokseumawe. Ber iku tnya ada lah bidang

sumber calon mahasiswa, saat ini kontribusi wilayah asal mahasiswa baru

sangat bervariatif berbeda dengan 4 tahun sebelumnya. Wilayah yang menjadi

sumber mahasiswa baru meluas sampai luar pulau sumetera misalnya, bangka

belitung, batam, dan jawa. Sedangkan dari pulau sumatera penyumpang

terbesar adalah Sumatera Barat dan sumatera Utara, untuk wilayah Aceh

penyumbang mahasiswa terbesar adalah Kabupaten Bener Meriah dan

Kabupaten Bireuen. Bidang berikut yang perlu kami jelaskan adalah sumber

calon dosen dan sumber tenaga kependidikan. Bidang ini ditunjukan dari

pelamar CPNS di setiap tahunnya, banyak wilayah atau alumni yang datang

melamar dari alumni luar negeri (Mesir, Malaysia, Maroko, Sudan dan lain-lain)

sedangkan dari perguruan tinggi dalam negeri seperti UGM, UNISA, UI, UPI,

UNY, UNJ, UNIMED, UNSYIAH, UNIMA, UIN Yogyakarta, UIN Banda Aceh,

UIN Jakarta, UIN Bandung, UNP, UIN Medan dan lain-lain. Demikian halnya

dengan bidang e-Learning untuk kebutuhan pendidikan jarak jauh saat ini

pendidikan jarak jauh yang ada seperti aplikasi Zoom, Google Meet, Ed_Mode,

Page 28: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

28

Edlink, Schoology, dan aplikasi E-learning lainnya menjadi media pembelajaran

jarak jauh yang dapat digunakan dalam menunjang pembelajaran. selanjutnya

juga pengembangan yang dilakukan untuk memenuhi Open Course Ware

(OCW), kebutuhan dunia usaha/ industri dan masyarakat, mitra, dan

aliansi. Sesuai dengan perkembangan dunia industri berbasis digitalisasi

menjadi isu melenial yang harus disikapi bersama sehingga mitra dan aliansi

lainnya tidak menjadi penghalang perkembangan masyarakat era digital atau

era revolusi industri 4.0.

2) Keberdaan IAIN Terhadap Kondisi Eksternal Lingkungan Makro dan

Mikro.

Sebagai lembaga perguruan tinggi, satuan kerja IAIN Lhokseumawe

memiliki posisi penting terhadap kondisi eksternal lingkungan kampus. Posisi

atau peran IAIN Lhokseumawe terhadap kondisi eksternal lingkungan makro

dan mikro adalah sebagai lembaga akademik yang memiliki peran independen

untuk menyikapi berbagai macam infomasi yang datang dari tingkat

internasional, nasional dan lokal. Misalnya posisi lembaga IAIN Lhokseumawe

terhadap isu politik adalah menjadi wadah dan lembaga independen yang

memberikan pemahaman yang baik, memberikan diskursus terhadap kondisi

politik, ekonomi, sosial, budaya, perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi. Lembaga akademik menjadi wadah tempat berdialog, berdiskusi,

secara emperis dan memberikan solusi teoritis dan praktis sehingga

masyarakat menyadari kontribusi lembaga yang sesungguhnya. Posisi satuan

kerja IAIN Lhokseumawe ditengah lingkungan makro dan mikro adalah sebagai

agen perubahan berdasarkan pengembangan ilmu keIslaman khususnya dan

ilmu lain pada umumnya, IAIN Lhokseumawe menggagas epistimologi keilmuan

Qur’ani, Pendekatan nilai-nilai ilahiyah dalam menyelami lautan ilmiah itulah

yang menjadi tempat berpijak epistimologi ilmu yang akan dikembangkan di

IAIN Lhokseumawe sesuai dengan amanah rencana induk pengembangan IAIN

Lhokseumawe 2017-2041.

3) SOWT Indektifikasi Keberadaan IAIN Terhadap Kondisi Eksternal

Lingkungan Makro dan Miro

Berikut Analisis SWOT berdasarkan identifikasi kondisi Eksternal

lingkungan Makro dan Mikro IAIN Lhokseumawe.

Page 29: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

29

4) Program Pengembangan Strategis IAIN Lhokseumawe.

Berdasarkan kondisi eksternal satuan kerja IAIN Lhoksuemawe

lingkungan makro dan lingkungan mikro di atas, maka IAIN Lhokseumawe

merencanakan program pengemngan strategi sesuai dengan Rencana

Strategis (RENSTRA) IAIN Lhokseumawe Nomor Surat Keputusan Rektor

187.a Tahun 2017-2021. Program pengembangan strategis IAIN Lhokseumawe

diklasifikasi sesuai dengan 9 kriteria BAN-PT.

a) Pengembangan Strategi Visi, Misi dan Strategis Iain Lhokseumawe.

Melaksanakan Peningkatan Pemahaman Visi, Misi dan Tujuan Lembaga,

Pencapaian Visi, Misi dan Tujuan Lembaga dan Melakukan Monitoring

Relevansi Pencapaian Visi, Misi dan Tujuan Lembaga.

b) Pengembangan Strategi Kepemimpinan, Tata Pamong, Sistem

Pengelolaan dan Penjaminan Mutu. Melaksanakan Penyusunan dan

Peninjuanan Ulang RIP, RENSTRA dan RENOP IAIN Lhokseumawe,

Peningkatan Status Akreditasi Lembaga Eksternal Internasional dan

Nasional (BAN-PT), Peningkatan Akreditasi Unit (Pustaka, Laboratorium

dan Jurnal), Peningkatan kualitas penjaminan mutu berbasis ISO,

Ketersediaan dokumen terkait kelembagaann dan mudah diakses yang

terintegrasi. Dan perluasan Kerjasama tingkat Internasional, Nasional dan

Wilayah Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada

masyarakat.

c) Pengembangan Strategi Mahasiswa IAIN Lhokseumawe Melaksanakan;

Penerimaan Mahasiswa Baru 3 Jalur (SPAN, UM-PTKIN dan SPMB

LOKAL) Strata 1 dan Strata 2, Peningkatan Sosialisasi Penerimaan

Mahasiswa Baru, Penerimaan Mahasiswa Asing, dan peningkatan

keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan akademik dan non akademik di

tingkat internasional, nasional dan wilayah

d) Pengembangan Strategi Sumber Daya Manusia IAIN Lhokseumawe

Melaksanakan; Penambahan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan

(PNS/ ASN), Penambahan Tenaga Keperpustakaan (PNS/ ASN),

Penambahan Tenaga Laboran (PNS/ ASN), Penambahan Tenaga IT (PNS/

ASN), Peningkatan Kualifikasi Tenaga Dosen S2 Ke S3, Peningkatan

Kualifikasi Tenaga Kependidikan Yang lebih tinggi, Peningkatan Kualifikasi

Fungsional Dosen dan penambahan Sertifikat Pendidik Peningkatan

kapasitas dosen dan tenaga kependidikan

e) Pengembangan Strategi Keuangan, Sarana dan Prasarana IAIN

Lhokseumawe Melaksanakan; Peningkatan Penetapan UKT secara

proporsional, Pemanfaatan keuangan berdasarkan skala prioritas,

Penguatan Perencanaan Berbasis Mutu dan Akreditasi, Peningkatan Dana

Pendidikan, Penelitian dan Pkm Melalui Sumber Dana PT Sendiri dan Luar,

Perbaikan sistem tata kelola keuangan berbasis teknologi, Optimalisasi

Pembangunan Gedung menggunakan Dana SBSN dan PUPR,

Peningkatan Layanan Pustaka Berbasis Digital dan optimaliasi Kapasitas

Jaringan Internet

Page 30: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

30

f) Pengembangan Strategi Pengembangan Kurikulum IAIN

Lhokseumawe Melaksanakan; Peninjauan dan Evaluasi Kurikulum KKNI,

Peningkatan skill dosen dalam proses pembelajaran, Ketersediaan

dokumen suasana akademik dan otonomi keterkaitan kelembagaann dan

mudah diakses, Peningkatan Suasana Akademik dan Mimbar Akademik

Melalui Seminar Pendidikan, Model, Strategi, Metode, Pendekatan dan

Teknik Pembelajaran dan peningkatan Pelaksanaan Audit Mutu Internal

(AMI) Setiap Akhir Semester

g) Pengembangan Strategi Penelitian IAIN Lhokseumawe Melaksanakan;

Adanya regulasi, rencana induk pengembangan parsial dan instrumen

penelitian, Penelitian diarahkan pada pengembangan yang teringrasi

dengan disiplin ilmu dosen dan pengembangan Program Studi,

Peningkatan Luaran Penelitian (HKI), Peningkatan Luaran Penelitian (Buku

ISBN), Peningkatan Penelitian Jurnal Internasional Terindeks, Peningkatan

Penelitian Jurnal Internasional Tidak Terindeks, Peningkatan Penelitian

Jurnal Nasional Terakreditasi, Peningkatan Penelitian Jurnal Nasional

Tidak Terakreditasi, Penulisan Opini di Media Nasional dan Internasional

h) Pengembangan Strategi Pengabdian Kepada Masyarakat IAIN

Lhokseumawe Melaksanakan; Klasifikasi Pkm Kelompok dan Individu

sesuai dengan keilmuan yang melibatkan mahasiswa, Peningkatan Pkm

Mandiri Dosen Sesuai Dengan Bidang Keilmuan masing-masing, Klasifikasi

Pkm Kelompok Dosen sesuai dengan keilmuan Luar Negeri, Regulasi

rencana induk pengembangan parsial dan instrumen pengabdian pada

masyarakat dan pengabdian pada masyarakat diarahkan pada

pengembangan Program Studi dan bersifat kolaboratif

i) Pengembangan Strategi Luaran IAIN Lhokseumawe Melaksanakan;

Pelaksanaan Penelitian Kompetitif, Pelaksanaan PkM Kompetitif,

Penguatan Kompetensi Lulusan, Menguatan Perstasi Akademik dan Non

Akademik dan pelaksanan Pelacakan Alumni.

B. Profil Institusi

1) Sejarah Berdirinya Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe

Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe merupakan transformasi dari

Akademi Ilmu Agama (AIA) yang diprakarsai oleh Drs. Tgk. H. A. Wahab

Dahlawi, saat menjabat sebagai Bupati Aceh Utara. Bersama para tokoh

masyarakat lainnya, sang Bupati menginisiasi lahirnya lembaga perguruan

tinggi Islam pertama di Kota Lhokseumawe, ibukota Kabupaten Aceh Utara

ketika itu. Tanggal 12 Juni 1969 merupakan momentum awal bagi keberadaan

Akademi Ilmu Al-Qur’an. Selang 3 (tiga) tahun kemudian, yaitu pada tanggal 24

Mei 1972, Bupati bersama beberapa tokoh masyarakat setempat mengadakan

rapat penting Yayasan. Hasil rapat menyebutkan bahwa untuk kepentingan

pengembangan lembaga perguruan tinggi, disepakati perubahan nama dari AIA

menjadi Perguruan Tinggi Malikussaleh yang selanjutnya disingkat dengan

PERTIM. Keberadaan AIA kemudian dilebur menjadi Fakultas Syariah PERTIM.

Page 31: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

31

Pada tahun 1975 Fakultas Syariah PERTIM menjadi filial dari Fakultas Syariah

IAIN Ar-Raniry Banda Aceh. Sejak pertama berdiri AIA hingga tahun 1975

tampuk kepemimpinan berada di bawah kepemimpinan Drs. Tgk. H. A. Wahab

Dahlawi.

Selanjutnya kepemimpinan Fakultas Syariah PERTIM dijabat oleh Drs.

Tgk. H. A. Gani El-Ahmady sebagai pengganti pimpinan sebelumnya. Pada

tanggal 15 Mei 1980, estafet kepemimpinan beralih dari Drs. Tgk. H. A. Gani El-

Ahmady kepada Drs. H. Ghazali Muhammad Syam.terjadi perubahan naman

Perguruan Tinggi Pendidikan Malikussaleh di bawah Yayasan Pendidikan

Malikussaleh. Drs. H. Ghazali Muhammad Syam memimpin Perguruan Tinggi

Yayasan Pendidikan Malikussaleh hingga tahun 1986. Selanjutnya Tampuk

kepemimpinan Periode 1987-1994 kepemimpinan lembaga pendidikan ini

dipercayakan kepada Drs. Idris Mahmudi dengan kampus kuliah di Reuleut.

Akibat situasi konflik yang sudah memuncak pada tahun akademik 1991/1992.

Kurun waktu 1996-2001, tongkat kepemimpinan Sekolah Tinggi Ilmu

Syariah beralih ke tangan oleh Drs. H. A. Muthalib Hasan. Di bawah otoritas

kepemimpinannya, STIS Malikussaleh mendapat penghargaan dari

Departemen Agama RI dengan peningkatan status menjadi diakui, sekaligus

penambahan 1 (satu) jurusan yakni Tarbiyah dengan status terdaftar untuk

program studi Pendidikan Agama Islam berdasarkan SK Menteri Agama RI No.

181 tahun 1996. Dengan bertambahnya satu jurusan lagi maka pada tahun

yang sama pemerintah pusat melalui Departemen Agama Republik Indonesia

mengapresiasi lembaga pendidikan tinggi dengan mengganti nama dengan

Sekolah Tinggi Agama Islam Malikussaleh (STAIM) dengan dua jurusan yaitu

Jurusan Syariah dan Jurusan Tarbiyah.

Setelah periode kepemimpinan Drs. H. A. Muthalib Hasan berakhir pada

bulan Juni 2001, berdasrkan keputusan hasil rapat senat STAI Malikussaleh

Lhokseumawe mengangkat Drs. Hafifuddin untuk memimpin lembaga ini pada

periode 2001-2004. Pada masa kepemimpinannya, STAI Malikussaleh

Lhokseumawe mulai melakukan berbagai persiapan dan pembenahan menuju

penegerian. Ikhtiar tersebut membuahkan hasil dengan ditandatangani

keputusan Presiden Megawati Soekarno Putri, Nomor 2 tentang Penegerian

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Malikussaleh Lhokseumawe pada

tanggal 5 Januari 2005. Pasca Penegerian institusi pendidikan tinggi Islam satu-

satunya di kawasan industri saat itu, Drs. Hafifuddin, M.Ag kembali

mendapatkan amanah melanjutkan estafet kepemimpinannya untuk periode

2006-2010. Kemudian, digantikan oleh Dr. Iskandar Budiman, M.CL sejak 2010

hingga Tahun 2013.

Tahun 2014, dalam sebuah rapat senat STAIN Malikussaleh

Lhokseumawe, kembali Dr. Hafifuddin, M.Ag terpilih sebagai Ketua STAIN

Malikussaleh Lhokseumawe periode 2014-2018 setelah selang satu periode.

Namum belum sempat menghabiskan masa jabatan hingga tahun 2018,

Hafifuddin bersama dengan para mujahid/aktifis kampus berhasil melakukan

konversi status institusi ini menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Page 32: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

32

Lhokseumawe dengan terbitnya Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2016.

Setelah peralihan status ke IAIN, Presiden melalui Menteri Agama R.I.,

menunjuk Dr. Hafifuddin, M. Ag., melanjutkan amanah kepemimpinan untuk

jangka waktu 2017-2021

2) Visi, misi, tujuan, strategi, dan tata nilai IAIN Lhokseumawe

VISI IAIN Lhokseumawe

Menjadi perguruan tinggi Islam yang unggul dan berwawasan global dalam

pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

MISI IAIN Lhokseumawe

(1) Mencetak sarjana yang cerdas dan berakhlak mulia.

(2) Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan

pengabdian kepada masyarakat.

(3) Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian yang

islami melalui pengkajian dan penelitian ilmiah; dan.

(4) Membangun kerjasama tingkat lokal, nasional, dan internasional untuk

pengembangan dan peningkatan kualitas pendidikan, penelitian,

pengabdian kepada masyarakat, dan institusional.

TUJUAN IAIN Lhokseumawe

(1) Memberikan akses pendidikan tinggi keislaman yang lebih besar bagi

masyarakat

(2) Menyediakan sumber daya manusia yang terdidik dan berkualitas; dan

(3) Membantu menyelesaikan permasalahan keislaman, kemasyarakatan,

dan kebangsaan.

STRATEGI IAIN Lhokseumawe

(1) Membangun budaya mutu layanan pendidikan dan pembelajaran

yang religius dan kompetitif dengan memanfaatkan teknologi yang

berperadaban;

(2) Membangun budaya riset yang religius dan kompetitif dalam bidang

ilmu pengetahuan dan teknologi keagamaan Islam yang

berperadaban.

(3) membangun budaya pengabdian kepada masyarakat yang religius,

kompetitif, dan tepat guna dalam bidang ilmu pengetahuan dan

teknologi keagamaan Islam yang berperadaban.

TATA NILAI IAIN Lhokseumawe

IAIN Lhokseumawe memiliki tujuh (7) Pilar pengembangan dengan

Landasan Konsep Mutamaddin. Tujuh (7) pilar pengembangan yang nanti

akan dikembangkan oleh IAIN Malikussaleh yaitu (1) Tazkiyatun Nafsi

(Jiwa yang Bersih). (2) At Tarahum (Kasih Sayang) (3) At Ta'abbud (Nilai

Ibadah) (4) At-Takhallus (Nilai Keikhlasan) (5) Ruhul Mustaqbal (Visioner)

(6) Dinamikiyyah Bittakhyir (Dinamis) (7) Qimah At Tarikh (Belajar dari

Sejarah).

Page 33: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

33

3) Organisasi dan tata kerja

Dokumen formal organisasi dan tata kerja IAIN Lhokseumawe sesuai

dengan pretauran Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2016

yang di tanda tangani langsung oleh Bapak Lukman Hakim Saifuddin selaku

Menteri Agama Repubilk Indonesia pata tanggal 9 Nobember 2016. Berikut

struktur organisasi dan tata kerja Satuan Kerja IAIN Lhokseumawe;

a) Organisasi pengelola IAIN Lhokseumawe terdiri dari Rektor, Fakultas,

Pasacasarjana, Biro Administrasi, Akademik, dan Kemahasiswaan.

Rektor bertugas memimpin dan mengelola penyelenggaraan pendidikan

tinggi. Rektor memiliki 3 wakil rektor, wakil rektor 1 membidangi

akademik dan kelembagaann, wakil rektor 2 membidangi administrasi

umum, perencanaan dan keuangan, wakil rektor 3 membidangi

kemahasiswaan dan kerjasama.

b) Organisasi Fakultas di IAIN Lhokseumawe terdiri dari Dekan, Wakil

Dekan, Jurusan, Laboran dan Tata Usaha.

Dekan bertugas menyelenggarakan pendidikan akademik dan berfungsi

sebagai pelenggara pendidikan, penelitian, pengembangan ilmu,

pengabdian kepada masyarakat, membina civitas akademika dan

melaporkan kinerja kepada rektor. Dekan dibantu oleh tiga wakil dekan,

wakil dekan 1 membidangi akademik dan kelembagaan, wakil dekan 2

membidangi administrasi umum, perencanaan, dan keuangan, dan wakil

dekan 3 membidangi kemahasiswaan dan kerjasama.

c) Organisasi Jurusan di IAIN Lhokseumawe terdiri dari Ketua Jurusan,

Sekretaris Jurusan dan Dosen.

Ketua jurusan bertugas sebagai penyelenggara program studi (jurusan)

dalam 1 disiplin ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, ketua jurusan

dibantu oleh sekretaris yang bertugas membantu ketua jurusan dalam

menyelenggarakan jurusan, evaluasi dan pelaporan. Tata usaha

Fakultas bertugas melaksanakan pelaynan administrasi umum,

akademik, kemahasiswaan, perencanaan, keuangan, dan pelaporan

fakultas. Serta berfungsi sebagai penyusun rencana dan program,

melaksanakan urusan keuangan, melaksanakan administasi akademik,

kemahasiswaan dan alumni, melaksanakan administrasi kepegawaian

dan sistem informasi, pelaksanaan urusan ketatausahaan,

kerumahtanggaan dan pengelolaan barang milik negara serta

melaksanakan evaluasi dan pelaporan Fakultas.

d) Organisasi Pascasarjana IAIN Lhokseumawe terdiri dari Direktur, Wakil

Direktur, Ketua Program Studi, Sekretaris Program Studi, dan Subbagian

Tata Usaha.

Direktur pascasarjana bertugas memimpin dan melaksanakan

penyelenggaraan pendidikan. Direktur pascasarjana dibantu oleh wakil

direktur yang bertugas membantu Direktur dalam bidang akademik,

kelembagaan, administrasi umum, perencanaan dan keuangan,

kerjasama, pembinaan kemahasiswaan, dan alumni. Ketua Program

Page 34: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

34

Studi bertugas memimpin dan melaksanakan penyelenggaraan program

studi berdasarkan kebijakan Direktur. Ketua program studi dibantu

sekretaris program studi yang bertugas membantu ketua program studi

dalam bidang penyelenggaraan program studi, evaluasi dan pelaporan.

Sedangkan Subbagian Tata usaha bertugas melakukan layanan

administrasi umum, akademik, kemahasiswaan, perencanaan, keuangan

dan pelaporan pascasarjana.

e) Biro Umum, Akademik, dan Kemahasiswaan IAIN Lhokseumawe terdiri

dari Bagian Umum yang bertugas melaksanakan ketatausahaan,

kearsipan, kerumahtanggaan, perlengkapan pengelolaan barang milik

negara, dokumentasi, publikasi, kehumasan, penataan organisasi, tata

laksana, kepegawaian, dan menyusun peraturan berdasarkan kebijakan

yang ditetapkan oleh keputusan Rektor IAIN Lhokseumawe. serta Bagian

Umum berfungsi sebagai pena organisasi, tata laksana, kepegawaian,

menyusun peraturan perundang-undangan, melaksanakan urusan

ketatausahaan dan kearsipan, melaksanakan humas, dokumentasi, dan

publikasi serta berfungsi sebagai pelaksana kerumahtanggaan,

perlengkapan dan pengelolaan barang miliki negara. Bagian

Perencanaan dan Keuangan bertugas sebagai penyusun rencana,

evaluasi dan anggaran serta melaporkan pembendaharaan, akuntasi, dan

pelaporan barang milik negara. Bagian Akademik dan Kemahasiswaan

bertugas melaksanakan administrasi akademik, kerjasama

kemahasiswaan dan alumni.

f) Lembaga di IAIN Lhokseumawe terdiri dari Lembaga Penelitian dan

Pengabdian Kepada Masyarakat yang bertugas melaksanakan

mengkoordinasikan, memantau, dan menilai kegiatan penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat berdasarkan kebijakan rektor. Selain itu

fungsi LPPM adalah menyusun rencana, evaluasi program, anggaran, dan

pelaporan, mengklasifikasi penelitian ilmiah murni dan terapan, memantau

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta publikasi hasil

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Lembaga penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat memiliki struktur Ketua yang bertugas

memimpin dan mengelola kegiatan penelitian dan pengabdian kepada

masyaraka. Sekretaris yang bertugas melakanakan pemberian dukungan

administrasi, evaluasi, dan pelaporan sesuai dengan kebijakan ketua

LPPM. Bidang Pusat, pusat memiliki tiga bidang (1) Pusat penelitian dan

penerbitan yang bertugas melaksanakan penelitian dan penerbitan. (2)

pusat Pengabdian kepada masyarakat yang bertugas melaksanakan

pengabdian kepada masyarakat. (3) pusat studi Gender dan anak yang

bertugas melakanakan studi gender dan anak. Bidang terakhir dari LPPM

adalah Subbagian Tata Usaha yang bertugas melakukan layanan

admnistrasi, perencanaan, keuangan, kepegawaian, ketatausahaan dan

kerumahtanggaan.

g) Lembaga Pejaminan Mutu IAIN Lhokseumawe bertugas memberikan

Page 35: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

35

pelayanan, administrasi, perencanaan, keuangan, kepegawaian,

ketatausahaan, kerumahtanggaan pada LPM. LPM berfungsi sebagai

penyusus rencana, evaluasi program, anggaran dan pelaporan,

pengembangan mutu akademik IAIN Lhokseumawe, audit, pemantauan,

penilaian mutu akademik dan administasi LPM. LPM memiliki struktur

Ketua yang bertugas membangun sistem penjaminan mutu internal IAIN

Lhokseumawe berdarakan kebijakan Rektor. Sekretaris yang bertugas

memberikan dukungan admnistrasi, evaluasi, pelaporan sesuai dengan

ketua LPM. Penjaminan Mutu memiliki dua Pusat yaitu Pusat

Pengembangan Standar Mutu yang bertugas mengembangkan standar

mutu akademik dan Pusat Audit serta Pengendalian Mutu yang

bertugas melaksanakan audit dan pengendalian mutu akademik.

Sedangkan bagian terakhir dari LPM adalah Subbagian Tata Usaha yang

bertugas melakukan layanan administrasi, perencanaan, keuangan,

kepegawaian, ketatausahaan, dan kerumahtanggaan di LPM.

h) Unit Pelaksana IAIN Lhokseumawe sebagai penunjang yaitu Unit

pelaksana kerja Perpustakaan, Teknologi informasi dan Pangkalan Data,

Unit Pengembangan Bahasa dan Ma’had Jami’ah. Unit pelaksana kerja

Perpustakaan bertugas melaksanakan layanan, pembinaan,

pengembangan kepustakaan, mengendalikan, mengevaluasi dan

menyusun laporan kepustakaan. Unit Teknologi informasi dan

Panggalan Data yang bertugas mengelola dan mengembangkan sistem

teknologi informasi dan pangkalan data IAIN Lhokseumawe, Unit

Pengembangan Bahasa yang bertugas melaksanakan pelatihan dan

pengembangan bahasa bagi civitas akademika IAIN Lhokseumawe dan

unit terakhir adalah Unit Ma’had Jami’ah yang bertugas melaksanakan

pendidikan dan pembinaan pemahaman keislaman melalui pendidikan

pesantren pada IAIN Lhokseumawe.

i) Organisasi Pertimbangan IAIN Lhokseumawe memiliki Senat dan

Dewan Pertimbangan. Organisasi Pertimbangan IAIN Lhokseumawe

Senat berfungsi menetapkan dan mempertimbngakan pelaksanaan

kebijakan akademik dan Dewan Pertimbangan yang berfungsi

memberikan saran dan pertimbangan di bidang non akademik kepada

rektor.

j) Organisasi Pengawasan IAIN Lhokseumawe satuan pengawasan internal

yang dibantu oleh seorang sekretaris. Satuan pengawasan internal

(SPI) IAIN Lhokseumawe berfungsi mengawasi bidang non akademik.

k) Kelompok Jabatan Fungsional di IAIN Lhokseumawe terdiri dari dosen,

peneliti, pustakawan, Laboran, dan Jabatan fungsional lainnya.

kelompok jabatan fungsional tersebut bertugas melakukan kegiatan

sesuai dengan tugas masing-masing jabatan fungsional berdasarkan

ketentuan perundang-undangan.

Page 36: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

36

4) Mahasiswa dan lulusan

Jumlah mahasiswa IAIN Lhokseumawe terhitung dalam tiga tahun

terakhir yang terakumulasi pata tahun 2016, 2017, dan 2018 berjumlah Sarjana

Strata Dua (S2) berjumlah 462 mahasiswa dan Sarjana Strata satu (S1)

berjumlah 3.178 mahasiswa artinya jumlah mahasiswa IAIN Lhokseumawe

adalah 3.640 mahasiswa. Sedang jumlah lulusan dalam 3 tahun terakhir

adalah 2.372 mahasiswa.

Kulitas masuk mahasiswa IAIN Lhokseumawe sangat kompetitif dan

bervariatif. Jalur masuk IAIN Lhokseumawe melalui 3 jalur yaitu jalur SPAN-

PTKIN, UM-PTKIN dan Jalur Lokal. Jika dilihat dari persentasi yang mendaftar

dari ketiga jalur tersebut disetiap tahunnya hampir 5:1. Dari jumlah tersebut

melihat sebaran peminat dari yang mendaftar setiap tahun sangat meluas dari

Luar Sumatera seperti Batam, Bangka Belitung, Pulau Jawa. Sedangkan

sebaran mahasiswa dari wilayah sumatera sendiri sangat signifikan,

penyumbang mahasiswa terbesar adalah Provinsi Aceh dilanjutkan Sumatera

Utara dan Sumatera Barat. Untuk wilayah Aceh penyumbang mahasiswa

terbesar adalah Aceh Tengah kemudian disusul (Bener Meriah, Bireuen, dan

Aceh Utara).

Prestasi mahasiswa IAIN Lhokseumawe yang pernah diraih oleh

mahasiswa yang sangat modumental tingkat lokal, nasional bahkan sampai ke

ajang internasional adalah juara 1 kaligrafi jabar dekorasi dan naskhi al-quran.

Selain itu prestasi yang sangat gemilang yang pernah diraih oleh mahasiswa

pendidikan bahasa arab pernah terpilih mewakili indonesia untuk lomba debat

yang dilaksanakan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pemuda

internasional di malaysia. Demikian dengan mahasiswa lainnya, banyak

Prestasi akademik dan non akademik yang pernah diraih di antaranya menjadi

juara 1 MTQ cabang tilawah, kaligrafi (dekorasi dan naskhi al-quran), syarhir

quran, murattal, juara 2 olimpiade ekonomi islam, indonesia science project

olympiad (ISPO), international humanitarian law debate competion 2017, global

youth muslim exchange malaysia, karnival amal islam IPTIM peringkat asean

4th southest asia creative camp, game development online workshop,

Internattional karate championship, Asean dynamics category the 3 th students'

seminar on malaysia-indonesia, Internasional conference on pesantren students

dan The e-learning deanship. Untuk prestasi lulusan IAIN Lhokseumawe

yang pernah dicapai di antaranya adalah Calon Bupati Aceh Utara dan Wali

Kota Lhokseumawe, Menjadi Anggota DPRA dan DPRK, Menjadi Ketua MPU

Aceh dan MPU Kota/Kabupaten, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Jabang

Bank, Pengurus Partai, Rektor Institut Agama Islam (IAI), Pimpinan Dayah,

Wakil Rektor 1, 2 dan 3 UNIMA/IAIN, Guru Pretasi Tingkat Nasional, Penulis

Buku dan Berita di Media Indonesia dan lain-lain.

Hasil survei yang dilakukan oleh TIM yang dibentuk oleh Rektor dalam

melihat kinerja lulusan IAIN Lhokseumawe melalui pengguna lulusan dapat

dilihat dari tabel LKPT 5e1 diperoleh bahwa kemampuan nilai Etika lulusan

sangat baik berkisar 91%, untuk bidang Keahlian pada bidang ilmu

Page 37: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

37

(kompetensi utama) berjumlah sangat baik 77,7%, bidang kemampuan

berbahasa Asing sangat baik berkisar 54,6%, bidang Penggunaan teknologi

informasi sangat baik berkisar 76,1%, bidang kemampuan berkomunikasi

sangat baik 83,2%, bidang kerjsama tim sangat baik berkisar 81% dan yang

terakhir bidang pengembangan diri sangat baik berkisar 80%.

5) Dosen dan tenaga kependidikan

Jumlah tenaga pendidik atau dosen pada Satuan Kerja IAIN

Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral

(S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2) berjumlah 120 Dosen. Sedangkan

kulifikasi jabatan akademik tenaga pendidik adalah Lektor Kepala Berjumlah 11

Dosen, Lektor 64 Dosen dan Asisten Ahli 87 Dosen. Jika dilihat jumlah

kecukupan dosen yang dimiliki oleh IAIN Lhokseumawe dengan jumlah

mahasiswa 3640 artinya bahwa perbandingan jumlah dosen dengan mahasiswa

adalah 1:22 mahasiswa/dosen. Untuk Jumlah tenaga kependidikan IAIN

Lhokseumawe berjumlah 164 dengan klasifikasi tenaga administrasi PNS

berjumlah 60 orang, administrasi non PNS berjumlah 33 orang, tenaga

keamanan berjumlah 31 orang, tenaga kebersihan 35 orang dan tenaga supir

berjumlah 5 orang. Rata-rata kualifikasi pendidikan tenaga admnitrasi IAIN

Lhokseumawe adalah bergelas Sarjana Strata satu (S1), sedangkan tenaga

kemanaman, kebersihan dan supir berkualifikasi SMA/Sederajat.

Kinerja Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan IAIN

Lhokseumawe berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan oleh TIM adalah

Terlibatnya dosen Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe dalam

berbagai aktivitas keagamaan baik internal maupun eksternal. Partisipasi aktif

tenaga kependidikan Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe dalam

berbagai aktivitas keagamaan baik internal maupun eksternal. Peningkatan

kualifikasi akademik dosen Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe

sesuai bidangnya masing-masing. Keaktifan dosen Institusi Agama Islam Negeri

(IAIN) Lhokseumawe dalam seminar dan publikasi karya ilmiah (jurnal dan

proceeding) bereputasi dan terakreditasi di tingkat Nasional maupun

Internasional Terlibatnya dosen Institusi Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe dalam program desa binaan, safari ramadhan di daerah terpencil

dan perbatasan. Partisipasi aktif tenaga kependidikan Institusi Agama Islam

Negeri (IAIN) Lhokseumawe dalam kegiatan pendidikan, pelatihan baik formal

maupun non-formal. Partisipasi aktif dosen Institusi Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe dalam pengkajian, karya seni islami dan penelitian ilmiah.

Pelibatan tenaga kependidikan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe

dalam magang/ pelatihan mewujudkan kinerja pelayanan prima. Partisipasi aktif

dosen dalam program short course, post doktoral, magang, pertemuan ilmiah,

secara nasional maupun internasional. Partisipasi aktif tenaga kependidikan

dalam program magang, Pendidikan dan Pelatihan (Diklat), secara nasional

maupun internasional.

Saat ini, ada beberapa dosen yang memilki prestasi yang dipandang

Page 38: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

38

sangat monumental. Prestasi monumental dosen IAIN Lhokseumawe di

antaranya penerbitan 53 buku ber ISBN, 26 Jurnal Internasional Bereputasi, 37

Jurnal Nasional Terakrditasi DIKTI dan 43 HKI dosen. Penghargaan lain yang

pernah diterima oleh Dr. Danial sebagai pemimpin perubahan Indonesia inspiratif

dan inovatif indonesia bidang pendidikan tahun 2020, Dr. Danial juga menerima

penghargaan sebagai the Most Inpiring leader of Change and Education Figure

of the Year tahun 2020.

6) Keuangan, sarana, dan prasarana

IAIN Lhokseumawe memiliki dana yang sangat memadai untuk

pelaksanaan tridharma perguruan tinggi. , sumber dana yang diteri di

antaranya adalah Dana yang bersumber dari SPP (PNBP) mahasiswa, BOPTN,

sumber Rupiah Murni (APBN) dan Kontribusi dari Pihak lainnya (Alumni,

stakeholder dan hasil kerjasama) selama tiga tahun terakhir berjumlah

175.800.000.000. Dengan demikian kelayakan dana operasional pendidikan,

penelitian, dan pengabdian yang diperoleh melaluui beberaa sumber yang ada,

maka kelayakan dana IAIN Lhokseumawe untuk melaksanakan tridharma

perguruan tinggi sangat layak, dana tersebut jika diakumulasi dengan jumlah

mahasiswa, maka diperoleh 1:21 juta permahasiswa.

Sedangkan kecukupan dana pembangunan sarana dan prasana yang

dimiliki oleh IAIN Lhokseumawe bersumber dari APBN, DPRA, SBNS dan

PUPR dalam tiga tahun terakhir berjumlah 171.450.994.186, penggunaan dana

pembangunan sarana dan prasarana IAIN Lgokseumawe sangat memadani

untuk membangun Gedung Kuliah FTIK, Lababolatorium Center, Gedung FEBI,

Gedung Dakwah, Gedung Auditorium, Gedung Makrak (Asrama Mahasiswa),

Rusunawa, Rektorat dan Jalan sekitaran kampus IAIN Lhokseumawe. Akumulatif

jumlah keseluruhan yang dioperasionalkan oleh lembaga IAIN Lhokseumawe

dalam tiga tahun terakhir berjumlah 354.237.994.186, hal ini menunjukkan bahwa

keuangan yang dimiliki IAIN Lhokseumawe sangat mencukupi berdasarkan

sumber dana yang jelas dan akuntabel.

Aksesibilitas sumber daya keuangan, sarana dan prasarana IAIN

Lhokseumawe dipengaruhi terhadap perhatian pemerintah pusat Kementerian

Keuangan, Menteri Agama Republik Indonesia, Pemerintah Aceh, Pemerintah

Aceh Utara, Kota Lhokseumawe, Alumni, Stakeholder dan beberapa instansi

kerjasama. Aksesibilitas sumber daya keuangan, sarana dan prasarana IAIN

Lhokseumawe sepenuhnya dibantu dan didanai oleh beberapa sumber di atas.

7) Sistem penjaminan mutu

Sistem penjaminan mutu IAIN Lhokseumawe sesuai dengan amanah

peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2016 tentang

organisasi dan tata kerja Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe Paragraf 5

tentang lembaga dijelaskan pada pasal 62 bawah lembaga penjaminan mutu

mempunyai tugas mengkoordinasikan, mengendalikan, mengaudit, memantau,

menilai, dan mengembangkan mutu penyelenggaraan kegiatan akademik.

Page 39: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

39

Untuk menjamin keberlangsungan sistem penjaminan mutu IAIN Lhokseumawe

Melalui Surat Keputusan Rektor Nomor 263 Tahun 2017, Rektor menunjuk

ketua LPM beserta organisasinya yang terdiri dari Ketua, Sekretaris, Kepala

Pusat Pengembangan standar mutu, Kepala Pusat Audit dan Pengendalian

mutu yang secara khusus bertugas membangun sistem penjaminan mutu

internal Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe sesuai dengan kebijakan

Rektor. Organisasi LPM yang ditetap Rektor, untuk mempermudah sistem dan

tata kerja yang baik, sistem menjamin mutu IAIN dibantu oleh sistem

penjaminan mutu Fakultas, Sistem Penjaminan Mutu Jurusan dan auditor.

Keberlangsungan sistem pemjaminan mutu pada satuan kerja IAIN

Lhokseumawe ditetapkan standar penjaminan mutu internal (SPMI) IAIN

Lhokseumawe yang dituangkan melalui Surat Keputusan Rektor nomor 246.c

Tahun 2017. Sistem penjaminan mutu internal IAIN Lhokseumawe menetapkan

beberapa standar tridharma perguruan tinggi IAIN Lhokseumawe berupa

Manual Mutu Standar Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Institut Agama Islam

Negeri Lhokseumawe sesuai dengan Surat Keputusan Rektor nomor 246.b

Tahun 2017, Kebijakan Mutu Standar Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Institut

Agama Islam Negeri Lhokseumawe melalui Surat Keputusan Rektor nomor

246.a Tahun 2017 dan Formulir Mutu Standar Penjaminan Mutu Internal (SPMI)

Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe melalui Surat Keputusan Rektor

nomor 246.d Tahun 2017. Beberapa dokumen mutu yang disiapkan untuk

menjamin mutu tri dharma di IAIN Lhokseumawe melalui Surat Keputusan

Rektor nomor 193.a Tahun 2017 tentang Pemberlakuan Buku Pedoman

Pengelolaan Sistem Pemjaminan Mutu Internal IAIN Lhokseumawe.

Impelentasi sistem penajaminan mutu internal IAIN Lhokseumawe

ditetapkan melalui beberapa buku pedoman pengelolaan. Buku-buku pedoman

pengelolaan yang dimaksud adalah sebagai standar pengelolaan implementasi

sustem penjaminan mutu internal IAIN Lhokseumawe. Buku-buku yang

dimaksud adalah Pedoman Pengelolaan Pendidikan IAIN Lhokseumawe

melalui Surat Keputusan Rektor nomor 187 Tahun 2017, Buku Pedoman

Pengelolaan Pembelajaran IAIN Lhokseumawe melalui Surat Keputusan Rektor

nomor 188.a Tahun 2017, Buku Pedoman Pengelolaan Penelitian IAIN

Lhokseumawe melalui Surat Keputusan Rektor nomor 194.a Tahun 2017, Buku

Pedoman Pengelolaan Pengabdian Kepada Masyarakat IAIN Lhokseumawe

melalui Surat Keputusan Rektor nomor 190.a Tahun 2017, Buku Pedoman

Pengelolaan Kerja Sama IAIN Lhokseumawe melalui Surat Keputusan Rektor

nomor 191.a Tahun 2017, Buku Pedoman Pengelolaan Keuangan IAIN

Lhokseumawe melalui Surat Keputusan Rektor nomor 192 Tahun 2017, Buku

Pedoman Pengelolaan Sarana dan Prasarana IAIN Lhokseumawe melalui Surat

Keputusan Rektor nomor 192.a Tahun 2017, Buku Pedoman Pengelolaan

Sistem Infomasi IAIN Lhokseumawe melalui Surat Keputusan Rektor nomor 193

Tahun 2017, Buku Pedoman Pengelolaan Pengembangan Kurikulum IAIN

Lhokseumawe melalui Surat Keputusan Rektor nomor 197.a Tahun 2017, Buku

Pedoman Pengelolaan Sumber Daya Manusia IAIN Lhokseumawe melalui

Page 40: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

40

Surat Keputusan Rektor nomor 194 Tahun 2017, Buku Pedoman Pengelolaan

Kemahasiswaan IAIN Lhokseumawe melalui Surat Keputusan Rektor nomor

194 Tahun 2017, dan Buku Pedoman Pengelolaan Penyelenggaraan dan

Pengembangan Suasana Akademik dan Otonomi Keilmuan IAIN Lhokseumawe

melalui Surat Keputusan Rektor nomor 197 Tahun 2017.

Monitoring sistem penjaminan mutu Internal IAIN Lhokseumawe

sesuai dengan tugasnya melalui Kepala Pusat Audit dan Pengendalian mutu

berkoordinasi dengan sistem penjaminan mutu Fakultas dan Jurusan yang

diistilahkan dengan gugus mutu Fakultas/Jurusan. Monitoring dilakukan secara

berkala disesuaikan dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Indikator Kinerja

Tambahan (IKT) Perguruan Tinggi. Sistem evaluasi sistem penjaminan mutu

internal IAIN Lhokseumawe menggunakan dengan cara melakukan

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Perencanaan menentukan indikator

dan instrumen yang valid selanjutnya pelaksanaan evaluasi terstruktur sesuai

dengan hasil monitoring dan menyusun laporan evaluasi. Selanjutnya laporan

audit sistem penjaminan mutu internal IAIN Lhokseumawe dilaporkan melalui

rapat pimpinan yang dilaksanakan pada Rapat Tinjuan Manajemen (RTM) yang

dihadiri oleh seluruh unsur pimpinan untuk mengetahui dan melihat hasil kinerja

tridharma IAIN Lhokseumawe dalam satu semester.

Berikut skema cakupan sistem penjaminan mutu internal (dengan siklus

PPEPP) yang dilakukan oleh IAIN Lhokseumawe.

Pengakuan mutu dari lembaga audit eksternal (bukan BAN-PT),

lembaga akreditasi, dan lembaga sertifikasi IAIN Lhokseumawe sampai saat ini

dilaporkan belum ada sertifikat yang diperoleh, kecuali Akreditasi

Perpusatakaan IAIN Lhokseumawe sedang pengajuan.

8) Kinerja institusi

Capaian Satuan Kerja IAIN Lhokseumawe selama beberapa tahun

terakhir di antaranya pengembangan lembaga dari Sekolah Tinggi Agama Islam

Page 41: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

41

Negeri (STAIN) Lhokseumawe beralih status menjadi Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Lhokseumawe. Capain tersebut diperkuat dengan hampir semua

akreditasi jurusan yang ada di IAIN Lhokseumawe terakreditas B kecuali

jurusan baru. Capaian yang menarik lainnya adalah IAIN menerima

penghargaan karena dinilai berprestasi dalam realisasi anggaran tertinggi se-

Indonesia di kategori Satuan Kerja Perguruan Tinggi Keagamaan Kementerian

Agama Republik Indonesia Tahun 2018. IAIN juga pernah menerima

penghargaan dari Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Kabupaten Aceh

Utara atas kategori sebagai lemaga yang memberikan sosialisasi dan

pendidikan politik kepada masyarakat khususnya mahasiswa Aceh Utara tahun

2019. IAIN Lhokseumawe juga menrima penghargaan dari PT PIM Aceh atas

kerjasama selama puluhan tahun lamanya.

Beberapa capaian yang pernah diterima IAIN Lhokseumawe sebagai

lembaga perguruan tinggi Islam di tingkat Nasional adalah penghargaan dari

Persatuan Wartawan Indonesia sebagai lembaga terkooperatif dalam memberi

berita ke media tahun 2017. Capaian fisik yang diraih bidang pembangunan

gedung adalah capaian penerima bantuan SBSN dan PUPR dalam 3 tahun

berturut-turut sejak tahun 2017 sampai dengan 2020.

luaran perguruan tinggi yang paling diunggulkan oleh IAIN

Lhokseumawe pada dasarnya semua menjadi setiap jurusan menjadi

uanggulan, namun ada yang sangat diunggulkan, pertama bidang keunggalan

bidang akademik Kepercayaan pemerintah pusat dan provinsi untuk

memperkuat ilmu perbintangan (Ilmu Falaq) melalui Jurusan Ilmu Falaq yang

dapat memberikan informasi perbintangan dalam perspektif Islam seperti Waktu

Shalat, Penentuan Arah Kiblat Majid, Waktu Ramadhan, Hari Raya Idul Fitri dan

Idul Adha keunggulan ini diperkuat dengan fasiltas laboratorium center khusus

ilmu perbindangan Islam. Kedua bidang non akademik adalah keunggulan

luaran bidang seni kaligrafi yang sering menggunakan jasa mahasiswa kita

untuk menulis dan melukis tulisan kaligrafi di beberapa Masjid yang ada di

wilayah Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara.

C. Kriteria

C.1 Visi, Misi, Tujuan dan Strategi

1. Latar Belakang

Untuk penyusunan tahap awal visi, misi, dan tujuan IAIN Lhokseumawe

mengambil beberapa strategi dan kebijakan. Strategi mencakup peningkatan

pemahaman dan pencapaian Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga, serta melakukan

monitoring relevansi pencapaian Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga.

Dasar penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran IAIN Lhokseumawe

adalah Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2016 tanggal 1

Agustus 2016 tentang alih status Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri

Malikussaleh Lhokseumawe menjadi Institut Agama Islam Negeri

Lhokseumawe.

Kebijakan mencakup pelaksanaan workshop Visi, Misi dan Tujuan

Page 42: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

42

Lembaga, melakukan peninjauan serta monitoring relevansi pencapaian Visi,

Misi dan Tujuan lembaga. Melalui mekanisme ini, tahap penyusunan IAIN

Lhokseumawe memiliki sistem kepemimpinan yang inovatif, responsif, dan

operasional. Semua dokumen yang dibutuhkan harus tersedia lengkap dan di-

manage dengan baik, serta tersedia dalam Bahasa Indonesia, juga mudah

diakses. Ini merupakan persiapan vital untuk menuju perubahan status menjadi

Universitas. IAIN Lhokseumawe perlu mengimplementasikan sistem penjamin

mutu berbasis ISO, serta APT (Nilai B pada 2021) dan 85% Prodi yang ada

terakreditasi dengan peringkat B sesuai standar BAN PT. Maka dari itu, sistem

informasi publik perlu ditingkatkan. Targetnya pada 2021 sudah tersedia

kelengkapan dokumen dan informasi yang mudah diakses dalam bahasa

indonesia dan sekitar 20% dari informasi yang ditampilkan, terutama informasi-

informasi vital.

Mekanisme yang diawali dengan pembentukan tim penyusun Visi dan Misi

yang dituangkan dalam Surat Keputusan Rektor tentang Penyusunan Visi, Misi,

Tujuan dan Sasaran IAIN Lhokseumawe tertanggal 01 Februari 2017 bertempat

di ruang rapat Biro dalam rangka penyusunan draft awal rencana Visi dan Misi

IAIN Lhokseumawe yang melibatkan pihak/ para pimpinan Institut dan

Pimpinan Fakultas, yakni Rektor, Wakil Rektor I,Wakil Rektor II, Wakil Rektor III,

Kepala Lembaga Penjamin Mutu (LPM), Dekan dan para Wakil Dekan fakultas

serta perwakilan dosen dari berbagai fakultas di lingkungan IAIN Lhokseumawe.

Hasil dari rapat internal tersebut melahirkan draft awal terkait Visi,Misi, Tujuan

dan Sasaran IAIN Lhokseumawe. Selanjutnya berdasarkan draft tersebut

diworkshopkan pada tanggal 10 Februari 2017 sebelum draft statua disusun.

Rekomendasi workshop dibahas kembali secara komperhensif oleh Tim

penyusun visi, misi, tujuan, dan sasaran IAIN Lhokseumawe dengan

mengikutsertakan seluruh pemangku kepentingan di lingkungan IAIN

Lhokseumawe. Hasil bahasan tersebut kemudian diserahkan kepada senat

untuk dipelajari dan disahkan oleh Senat IAIN Lhokseumawe.

Workshop tersebut dengan melibatkan pihak-pihak eksternal yakni turut

dihadiri oleh : para stakeholders dan perwakilan dari lembaga maupun jenjang

pendidikan yang ada di Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe, yakni

para praktisi dari lembaga pemerintah maupun non pemerintah, alumni STAIN

Lhokseumawe. Dari hasil saran dan rekomendasi dari Workshop tersebut, maka

lahirlah Visi, Misi, Tujuan, Sasaran IAIN Lhokseumawe. Pihak yang terlibat

langsung dalam proses penyusunan visi, misi, tujuan, dan sasaran IAIN

Lhokseumawe terdiri dari pihak internal dan eksternal. Pihak internal yang

dilibatkan antara lain rektor IAIN Lhokseumawe, wakil rektor, para dekan, wakil

dekan, kepala Lembaga, direktur pasca sarjana, kepala biro, kepala bagian,

kepala sub bagian, kepala UPT, ketua jurusan/ketua prodi baik pada Strata 1

(S-1) dan Strata 2 (S-2), dosen tetap dan perwakilan mahasiswa.

Sedangkan pihak eksternal yang diikutsertakan dalam penyusunan VMTS

ini adalah (a) DPD Republik Indonesia perwakilan Pemerintah Aceh,

Kementerian Agama Aceh Utara dan Lhokseumawe, Kepala perwakilan

Page 43: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

43

Pemerintah Aceh, Kementerian Agama Aceh Utara dan Lhokseumawe, Kepala

perbankan seperti Bank Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, Bank Aceh Syariah

dan konvensional, Bank Negara Indonesia syariah dan konvensional. Kepala

Mahkamah Syariah, Pengurus Wartawan Indonesia (PWI), kepala Radio

(Latansa FM 107,2 Mhz radio komunitas kampus IAIN Lhokseumawe, Radio

Cities FM, Sapa FM, dan RRI Lhokseumawe), Unsur Pemerintah Daerah, yaitu

Dinas Syariat Islam, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Bappeda, Dinas

Sosial, Majelis Pendidikan Daerah (MPD), Majelis Permusyawaratan Ulama

(MPU/MUI), dan Majelis Adat Aceh (MAA), (b) Kepala sekolah pada tingkat usia

dini, dasar, lanjutan dan menengah yang berdomisili di Lhoskeumawe dan Aceh

Utara TKIT Bunayya Lhokseumawe, MIN Punteut, MTsN Punteut, SMPN 10

Lhokseumawe, SMPN 11 Lhokseumawe, SMPN 5 Lhokseumawe, SMKN 1

Lhokseumawe, SMAN 7 Lhokseumawe, SMPN 11 Lhokseumawe, SMPN 5

Lhokseumawe, SMKN 1 Lhokseumawe, SMAN 7 Lhokseumawe, SMPN 6

Lhokseumawe, SMA 6 Lhokseumawe, SMPN 13 Lhokseumawe, SMPN 7

Lhokseumawe, SMPN 6 Lhokseumawe, SMA 6 Lhokseumawe , SMPN 13

Lhokseumawe, SMPN 7 Lhokseumawe, MTsS Ulumuddin, MIN Peukan Cunda,

MIN Kuta Blang, MIN Blang Mane 2, SMPN 9 Lhokseumawe, MTsS Darul Ulum

Cunda, SMPN 15 Lhokseumawe, SMAN 5 Lhokseumawe, SMP Sukma

Bangsa, MIN Lhokseumawe, MIS Banda Masen, SMAN 3 Lhokseumawe,

SMPN 12 Lhokseumawe, SMPN 4 Lhokseumawe, MAN Lhokseumawe, SMKN

2 Lhokseumawe, SMPN 8 Lhokseumawe, SMKN 6 Lhokseumawe, SMKN 5

Lhokseumawe, MTsS Safinatussalamah Blang Panyang, SMPN 4

Lhokseumawe, SMAN 2 Lhokseumawe, MAS Darul Ulum Cunda, MIN Meuriah

Paloh, MTsN Lhokseumawe, MAS Misbahul Ulum Paloh, MTsS Misbahul Ulum

Paloh dan Aceh Utara seperti : SMAN 1 Kuta Makmur, MTsN Kuta Makmur,

MAS Jabal Nur, MTsS Jabal NurMAS Al-Falah, SMAN 1 Nisam, SMPN Kuta

Makmur, SMPN 1 Nisam, MTsS Nisam, SMKN 1 Nisam, MAN Beureungang,

SMAN 1 Meurah Mulia, SMP 2 Meurah Mulia, MTsS Samudera, MAS Darul

Muttaqin, MAS Samudera, MIN Geudong, MTsN Samudera, SMA 1 Samudera,

SMP Swasta Ruhul Islam, SMAN 1 Dewantara, SMA Swasta Ruhul Islam.

2. Kebijakan

Dokumen formal kebijakan Visi, Misi dan Tujuan serta Sasaran di Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe terdapat di Peraturan Menteri Agama

No.46 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja, Rencana Induk

Pengembangan dengan SK Rektor No. 188 Tanggal 23 Maret 2017, Rencana

Strategis dengan SK Rektor No 191 Tanggal 23 Maret 2017 dan Rencana

Operasional dengan SK Rektor No. 187.a Tanggal 23 Maret 2017 mencakup:

penyusunan, evaluasi, sosialisasi, dan implementasi Visi, Misi, Tujuan serta

Sasaran ke dalam peraturan dan program pengembangan.

3. Strategi Pencapaian VMTS

a) Mencetak lulusan yang cerdas dan berakhlak mulia.

Page 44: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

44

1) Mahasiswa memiliki pemahaman terhadap Al Quran dan ilmu-ilmu

keislama secara komperhensif. Strategi yang dilakukan dengan

memberikan pelatihan kajian kitab kuning, ilmu falaq dan tahfidzul

Qur’an. Dan keterlibatan dosen dalam berbagai aktivitas keagamaan

baik internal maupun eksternal.

2) Terciptanya lulusan yang memiliki pemahaman nilai-nilai Al Qur’an dan

keislaman yang terintegrasi di lingkungan masyarakat dengan

melibatkan alumni dalam berbagai aspek kehidupan keagaam di

masyarakat.

3) Terwujudnya mitra masyarakt dalam menampung sarjana yang

memiliki nilai-nilai Al Quran dan keislaman. Dengan terlibatnya sivitas

akademika dalam program desa / sekolah binaan daerah terpencil dan

perbatasan, narasumber/ pelaksana/ pengelola kegiatan

kemasyarakatan, perumusan dan sosialisasi qanun syariat islam serta

qanun pendidikan dayah.

b) Meningkatkan kualitas penyelenggaran pendidikan, penelitian, dan

pengabdian kepada masyarakat.

1) Mahasiswa memiliki kompetensi keilmuan, penelitian dan pengabdian

masyarakat di bidang sosial dan kegamaan dengan melibatkan

mahasiswa dalam matrikulasi pelatihan, bimbingan konseling, forum

ilmiah, penelitian dan pengabdian bersama dosen.

2) Dosen memiliki kemampuan kualifikasi akademik sesuai bidang

keahliannya. Dengan menerapkan proses pembelajaran berbasis

active learning dengan sarana teknologi.

3) Meningkatkan publikasi dan partisipasi pertemuan ilmiah nasional dan

internasional. Dengan meningkatkan kualifikasi akademik sesuai

bidangnya. Dosen diharapkankan melakukan pengabdian kepada

masyarakat berbasis syariat Islam dengan melibatkan dosen dalam

program desa binaan, safari ramadhan di daerah terpencil dan

perbatasan.

4) Alumni mampu berpartisipasi di berbagai lapangan kerja,

mengembangkan dan menerapkan keilmuan di bidang sosial dan

keagamaan dengan melibatkan sivitas akademika dalam program

desa/sekolah binaan daerah terpencil dan perbatasan,

narasumber/pelasana/pengelola kegiatan kemasyarakatan, perumusan

dan sosialiasi qanun syariat islam serta qanun pendidikan dayah.

c) Mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi, dan kesenian yang islami

melalui pengkajian dan penelitian ilmiah.

1) Mahasiswa diharapkan mumpuni dalam pengembangan ilmu

penggetahuan, teknologi dan kesenian yang islami melalui pengkajian

dan penelitian ilmiah.Dengan melibatkan mahasiswa dalam penulisan

karya ilmiah yang berikaitan dengan teknologi dan kesenian serta

kontestasi karya-karya islami.

2) Dosen mampu mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan

Page 45: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

45

kesenian yang islami melalui pengkajian dan penelitian ilmiah. Dengan

melibatkan dosen dalam pengkajian, karya seni islami dan penelitian

ilmiah.

3) Menciptakan lulusan yang unggul dalam bidang agama dan sosial dan

mampu mengembangkannya dengan melibatkan alumni dalam karya

teknologi dan seni-seni islami.

4) Mewujudkan mitra masyarakat dalam mengembangkan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan kesenian yang islami melalui pengkajian

dan penelitian ilmiah dengan cara melibatkan sivitas akademika dalam

merancang karya teknologi dan seni-seni islami masyarakat.

d) Membangun kerjasama tingkat lokal, nasional, dan internasional untuk

pengembangan dan peningkatan kualitas pendidikan, penelitian,

pengabdian kepada masyarakat dan institusional.

1) Terselenggaranya program mahasiswa kerjasama tingkat lokal,

nasional dan internasional. Dengan melibatkan program pertukaran

mahasiswa, magang, Kuliah Pengabdian Kepada Masyarakt (KPM),

Praktek Pengalaman Lapangan (PPL), dan perlombaan secara

nasional maupun internasional.

2) Terselenggaranya program dosen kerjasama tingkat lokal, nasional,

dan internasional dengan melibatkan dalam program short course, post

doctoral, magang, pertemuan ilmiah, secara nasional maupun

internasional.

3) Terwujudnya kerjasama alumni tingkat lokal, nasional dan internasional

dengan melibatkan dalam program magang, studi lanjut, dan kerja

secara nasional maupun internasional.

4) Terwujudnya kerjasama Masyarakat di tingkat lokal, nasional, dan

internasional dengan keterlibatan masyarkat dalam program seminar,

silaturahim, nara sumber, dan pengembangan daerah.

4. Indikator Kinerja Utama

IAIN Lhokseumawe memiliki rencana pengembangan jangka panjang

(RIP) IAIN Lhokseumawe, meliputi (1) sasaran pengembangan di bidang

Pendidikan dan Pengajaran melalui tecapainya kualitas pendidikan yang lebih

baik. Terlaksananya Sistem Kredit Semester (SKS) sesuai dengan pedoman

dan peraturan yang berlaku. Adanya penambahan tenaga dosen yang

mempunyai kualfikasi akademik. Tercapainya peningkatan kualitas staf

perpustakaan menjadi pustakawan. Terlaksananya penambahan buku

perpustakaan IAIN Lhokseumawe. Tersedianya sarana penunjang akademik

yang memadai. Terselenggaranya kegiatan akademik seperti seminar dan

forum kegiatan ilmiah lainnya. Menyempurnakan dan meningkatkan kegiatan

pembinaan kebahasaan, (2) Sasaran pengembangan di bidang penelitian

meliputi tercapainya peningkatan mutu penelitian yang diselenggarakan IAIN

Lhokseumawe. Tersusunnya sistem dan prosedur penelitian yang dapat

memenuhi persyaratan. Tersedianya tenaga peneliti tetap, (3) Sasaran

Page 46: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

46

pengembangan di bidang Pengabdian Masyarakat meliputi terbinanya tenaga

terampil di bidang pengabdian masyarakat. Terlaksananya Kuliah Kerja

Mahasiswa (KKM) dan program pengabdian masyarakat yang lain, dan

sarana/fasilitas di bidang pengabdian masyarakat sesuai dengan keperluan (4)

sasaran pengembangan di bidang Kemahasiswaan meliputi tersedianya standar

penerimaan mahasiswa yang berorientasi pada peningkatan mutu masukan

(input), (2) tersedianya sistem pembinaan kemahasiswaan yang mantap serta

dapat menghasilkan (output) sesuai dengan tujuan IAIN Lhokseumawe,

terlaksananya kegiatan-kegiatan untuk mengembangkan bakat dan minat

mahasiswa serta membina kepemimpinan dan organisasi kemahasiswaan, (5)

Sasaran pengembangan di bidang Organisasi dan Adminstrasi meliputi

terlaksananya kegiatan-kegiatan untuk pengembangan organisasi, adminstrasi

serta pemantapan kerja dalam organisasi IAIN Lhokseumawe, terlaksananya

pembinaan di bidang perencanaan, (6) Sasaran pengembangan di bidang

sarana fisik meliputi sarana fisik yang memenuhi standar.

Rencana Pengembangan Jangka Menengah (Renstra) yaitu (1)

peningkatan kualitas pendidikan (2) peningkatan kualitas penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat, (3) peningkatan kualitas kemahasiswaan dan

alumni, dan (4) peningkatan kualitas kelembagaan dan kerjasama. Rencana

Pengembangan Jangka Pendek (Renop) meliputi (1) menghasilkan Sarjana

yang Cerdas dan Berakhlak mulia dengan pelatihan kemampuan berbahasa

Arab dan Inggris, Pelatihan kajian kitab kuning, ilmu falaq dan tahfidzul Qur’an.

Serta keterlibatan dosen dalam berbagai aktivitas kegamaan baik internal

maupun eksternal, (2) meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan,

penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan melibatkan

mahasiswa dalam matrikulasi, pelatihan, bimbingan konseling, forum ilmiah,

penelitian dan pengabdian bersama dosen. Selanjutnya, dosen menerapkan

proses pembelajaran berbasis active learning dengan saran teknologi serta

keterlibatan dosen dalam presentasi dan publikasi karya ilmiah.

IAIN Lhokseumawe dan rencana jangka pendek dalam bentuk rencana

operasional (renop) IAIN Lhokseumawe meliputi (1) aspek pengembangan di

bidang pendidikan dan pengajaran. Dalam bidang ini dititikberatkan pada

kegiatan pemantauan dan pembaruan kurikulum, kualifikasi ratio dosen dan

mahasiswa, pembinaan tenaga edukatif, pengadaan buku-buku wajib dan

penunjuang atau pelengkap lain dengan meningkatkan seluruh sub sistem yang

terkait dan juga bekerjasama dengan instansi atau perguruan tinggi lain dengan

maksud agar terdapat pembinaan dan peningkatan mutu IAIN Lhokseumawe,

(2) pengembangan di bidang penelitian melalui kegiatan pelatihan penelitian,

pengembangan model penelitian, penulisan karya ilmiah, publikasi hasil

penelitian di jurnal terakreditasi dan bereputasi di tingkat nasional dan

internasional, (3) pengembangan di bidang pengabdian pada masyarakat

melalui kegiatan pengembangan kegiatan tenaga pengajar dan mahasiswa

yang berkenaan dengan pengabdian pada masyarakat dan program pembinaan

masyarakat, (4) pengembangan di bidang kemahasiswaan dilakukan melalui

Page 47: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

47

program standarisasi persyaratan penerimaan mahasiswa baru, peningkatan

sarana dan kegiatan mahasiswa untuk program ko-kurikuler, keorganisasisan

dan lain-lain (5) pengembangan di bidang organisasi dan adminstrasi melalui

kegiatan pemanatapan/pembina organisasi, pembinaan sistem adminstrasi dan

tata kerja, pembinaan tenaga dan keterampilan pegawai tenaga adminstrasi

dan keuangan (6) pengembangan di bidang sarana fisik melalui program

pengembangan kampus/pengadaan sarana dan prasaran menurut jenis, jumlah

dan mutu yang sesuai dengan kebutuhan.

5. Indikator Kinerja Tambahan

a) IAIN Lhokseumawe memiliki rencana pengembangan jangka panjang,

menengah, dan pendek yang memuat indikator kinerja dan targetnya

untuk mengukur ketercapaian tujuan strategis yang telah ditetapkan.

Selanjutnya Rektor menetapkan standar visi Institut Agama

Islam Negeri Lhokseumawe dengan prinsip futuristik,

menantang, memotivasi seluruh pemangku kepentingan untuk

berkonstribusi, realistik terhadap: a.kemampuan dan faktor- faktor

internal maupun eksternal; b. Asumsi; c. Kondisi lingkungan yang

didefinisikan dengan kaidah yang baik dan benar, konsisten

dari institut sampai fakultas, pasca sarjana, lembaga, program

studi dan unit pelaksana di lingkungan IAIN Lhokseumawe, yang

disusun setiap awal periode kepemimpinan Rektor Rektor

menetapkan Visi IAIN Lhokseumawe berdasarkan hasil

workshop yang melibatkan pihak internal dan eksternal .

b) IAIN Lhokseumawe wajib memiliki misi yang jelas dan mewakili misi.

Selanjutnya Rektor menetapkan misi IAIN Lhokseumawe meliputi tri

dharma. Selanjutnya rektor menetapkan misi IAIN Lhokseumawe meliputi

tri dharma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian, dan

pelayanan/pengabdian kepada masyarakat) sebagai upaya mewujudkan

visi institut yang disusun setiap awal periode kepemimpinan Rektor.

Rektor menetapkan Misi IAIN Lhokseumawe berdasarkan hasil workshop

yang melibatkan pihak internal dan eksternal.

c) Perguruan tinggi wajib memiliki tujuan yang jelas dan relevan dengan visi

dan misi. Selanjutnya, Rektor menetapkan tujuan dan sasaran IAIN

Lhokseumawe yang baik adalah yang realistik, unik, terfokus, dan

keberhasilan pelaksanaannya dapat diukur dengan tentang waktu yang

jelas dan relevan dengan visi dan misi, yang disusun setiap awal periode

kepemimpinan Rektor.

d) Perguruan tinggi wajib memiliki visi misi tujuan dan sasaran. Selanjutnya,

Rektor menetapkan visi, misi, tujuan dan sasaran IAIN. Selanjutnya

Rektor menetapkan visi, misi, tujuan dan sasaran IAIN. Lhokseumawe

melibatkan dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, alumni dan

masyarakat, yang disusun setiap awal periode kepemimpinan Rektor.

e) Perguruan tinggi wajib mensosialisasikan visi, misi, tujuan dan sasaran

Page 48: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

48

IAIN Lhokseumawe. Selanjutnya, Rektor menetapkan visi, misi, tujuan

dan sasaran IAIN Lhokseumawe untuk disosialiasasikan secara

sistematis dan berkelanjutan kepada semua pemangku kepentingan,

internal maupun eksternal setiap tahun dengan berbagai cara dan media.

f) Perguruan tinggi menjadikan visi misi tujuan dan sasaran sebagai acuan

merancang resntra. Selanjutnya Rektor menetapkan visi, misi, tujuan dan

sasaran IAIN Lhokseumawe untuk dipahami dengan baik dan dijadikan

acuan penjabaran resntra pada semua tingkat unit kerja setiap tahunnya.

6. Evaluasi Capaian Kinerja

Evaluasi capaian kinerja Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe

dilakukan pada saat Rapat Kerja tahunan. Dalam Raker tersebut membahas

mengenai analisis keberheasilan pencapaian standar dan ketidakberhasilan

pencapaian standar Visi Misi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe.

Adapun hasil evaluasi capain kinerja kinerja tersebut terdapat dari tabel dibawah

ini:

N

o

Target Capaian

2017 2018 2019

1. Sosialisasi Visi, Misi, Tujuan 85% 85% 90%

2. Workshop Penyusunan dan Peninjauan RIP. 80% 85% 90%

3. Workshop Penyusunan dan Peninjauan Renstra. 80% 80% 95%

4. Workshop Penyusunan dan Peninjauan Renop. 85% 85% 90%

5. Pelatihan Penyusunan Dokumen Akreditasi

Penguatan Lembaga.

85% 87% 95%

6. Pelatihan Penyusunan Dokumen Akreditasi APS 85% 85% 90%

a) Analisis keberhasilan

1) Peningkatan status STAIN ke IAIN.

2) Terlaksananya Sosialisasi Visi, Misi, Tujuan Institusi

3) Terlaksananya Rencana pengembangan jangka panjang (RIP)

4) Terlaksananya pengembangan jangka menengah (Renstra)

5) Terlaksananya pengembangan jangka pendek (Renop)

6) Terlaksannya Pelatihan Penyusunan Dokumen Akreditasi Penguatan

Lembaga

7) Melaksanakan Penyusunan Dokumen Akreditasi APS

8) Tenaga dosen menerapkan nilai-nilai keislaman, budaya, bangsa dan

Pancasila

9) Bekerjasama dengan Instansi Pemerintah dan Instansi Swasta

b) Faktor Pendukung

1) Melaksanakan Tracer Study alumnni.

2) Terlaksananya Sosialisasi Visi, Misi, Tujuan

3) Peningkatan kemampuan bahasa Arab bagi dosen.

4) Peningkatan kemampuan bahasa Inggris bagi dosen.

5) Terlaksananya Penyusunan Dokumen Akreditasi APS

6) Penambahan sarana dan prasarana

Page 49: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

49

7) Melaksanakan survei kepuasan dosen, pustakawan, laboran, teknisi

dan tenaga adminstrasi terhadap sistem pengelolaan sumber daya

manusia.

8) Tersedianya sistem informasi untuk mengorganisir informasi

akademik dan non akademik (SIAKAD, SIMPEG, SIRKU)

c) Analisis Ketidakberhasilan

1) Masih minimnya dosen dan mahasiswa Institusi Agama Islam Negeri

(IAIN) Lhokseumawe dalam menguasai bahasa asing.

2) Masih minimnya dosen tidak memanfaatkan fasilitas SIAKAD.

3) Masih minimnya kerjasama Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe dengan universitas lain.

4) Masih minimnya kerjasama Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe dengan instansi pemerintah atau pihak swasta.

5) Masih minimnya partisipasi aktif dosen Insititu Agama Islam Negeri

(IAIN) Lhokseumawe dalam program short course , post doctoral ,

magang, pertemuan ilmiah secara nasional maupun internasional.

d) Faktor Penghambat

1) Tidak semua dosen mengajar sesuai dengan rumpun ilmu.

2) Jumlah dosen yang memiliki kualifikasi pendidikan doktor belum

memadai

3) Belum adanya dosen yang memiliki jabatan Guru Besar

4) Minimnya partisipasi publikasi dan partisipasi ilmiah nasional dan

internasional.

5) Publikasi ilmiah masih belum banyak bertaraf nasional.

6) Sebaran kualitas input mahasiswa dalam bidang ilmu- ilmu keislaman

belum merata

7) Minimnya pelatihan kemampuan bahasa Arab dan Inggris

e) Identifikasi Akar Masalah

1) Tidak semua dosen Institusi Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumwawe, tamatan dayah atau perguruan tinggi islam.

2) Kurangnya koordinasi antar unit di Institusi Agama Islam Negeri

Lhokseumawe.

3) Mutu tenaga kependidikan masih belum memaai baik dari segi

kuantitas maupun kualitas.

4) Pemanfaatn IT yang masih terbatas oleh civitas akademik.

f) Tindak Lanjut

1) Melakukan pemantauan secara periodik pada akhir semester, pada

aspek kegiatan penyelenggaran pendidikan, misalnya melaksanakan

monitoring dan evaluasi pembelajaran, monitoring dan evaluasi

pelayanan akademik.

2) Hasil monitoring dan evaluasi tersebut yang tidak sesuai dengan

standar pencapaian visi. Misi, tujuan dan sasaran sesuai dengan

standar yang telah ditetapkan dan ditinjau penyimpangan-

penyimpangan yang telah terjadi.

Page 50: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

50

3) Penyimpangan dari standar yang telah ditetapkan pada setiap

tahunnya, atau bila terjadi kegagalan yang dicapai dari standar yang

harus dicapai setiap tahunnya.

4) Mengambil tindakan korektif terhadap setiap pelanggaran atau

penyimpangan dari penetapan standar pencapaian.

5) Membuat program percepatan pengembangan fungsional dosen.

6) Mengadakan pelatihan IT untuk civitas akademik

7. Kesimpulan Hasil Evaluasi Ketercapaian VMTS dan Tindak Lanjut

Berisi ringkasan dari: pemosisian, masalah dan akar masalah, serta

rencana perbaikan dan pengembangan institusi.

a) Pemosisian masalah yang didapatkan yaitu :

1) Masih minimnya dosen dan mahasiswa Institusi Agama Islam Negeri

(IAIN) Lhokseumawe dalam menguasai bahasa asing.

2) Masih minimnya dosen tidak memanfaatkan fasilitas SIAKAD.

3) Masih minimnya kerjasama Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe dengan universitas lain.

4) Masih minimnya kerjasama Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe dengan instansi pemerintah atau pihak swasta.

5) Masih minimnya partisipasi aktif dosen Insititu Agama Islam Negeri

(IAIN) Lhokseumawe dalam program short course , post doctoral ,

magang, pertemuan ilmiah secara nasional maupun internasional.

b) Identifikasi Akar Masalah antara lain:

1) Tidak semua dosen Institusi Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumwawe, tamatan dayah atau perguruan tinggi islam.

2) Kurangnya koordinasi antar unit di Institusi Agama Islam Negeri

Lhokseumawe.

3) Mutu tenaga kependidikan masih belum memaai baik dari segi

kuantitas maupun kualitas.

4) Pemanfaatan IT yang masih terbatas oleh civitas akademik.

c) Rencana Perbaikan dan pengemangan yang perlu menjadi perhatian dan

perlu dipertimbangkan untuk dapat dijadikan bahan program strategis

yang dapat dilakukan Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe,

antara lain :

1) Melakukan pemantauan secara periodik pada akhir semester, pada

aspek kegiatan penyelenggaran pendidikan, misalnya melaksanakan

monitoring dan evaluasi pembelajaran, monitoring dan evaluasi

pelayanan akademik.

2) Hasil monitoring dan evaluasi tersebut yang tidak sesuai dengan

standar pencapaian visi. Misi, tujuan dan sasaran sesuai dengan

standar yang telah ditetapkan dan ditinjau penyimpangan-

penyimpangan yang telah terjadi.

3) Penyimpangan dari standar yang telah ditetapkan pada setiap

tahunnya, atau bila terjadi kegagalan yang dicapai dari standar yang

Page 51: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

51

harus dicapai setiap tahunnya.

4) Mengambil tindakan korektif terhadap setiap pelanggaran atau

penyimpangan dari penetapan standar pencapaian.

5) Membuat program percepatan pengembangan fungsional dosen.

6) Mengadakan pelatihan IT untuk civitas akademik.

C.2 Tata Pamong, Tata Kelola, dan Kerjasama

1. Latar Belakang

Pedoman pelaksanaan tata pamong mengacu pada RIP, RENSTRA, SOP,

Standar mutu dan pedoman pendidikan perguruan tinggi yang disahkan bersama

oleh Rektor IAIN Lhokseumawe. Pelaksanaan Tata pamong IAIN Lhokseumawe

juga memperhatikan kode etik dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan.

Budaya akademik seperti memberikan reward kepada dosen dan tenaga

kependidikan yang berprestasi sangat diperhatikan, demikian sebaliknya apabila

ada dosen dan tenaga kependidikan yang melanggar kode etik, maka akan di

berikan Punishment sesuai dengan peraturan yang ada di IAIN Lhokseumawe

dan buku panduan pemberian reward dan Punishment. Dalam mengoptimalkan

pelaksanaan tata pamong dilingkungan IAIN Lhokseumawe dilakukan

sosialiasasi secara menyeluruh dan dievaluasi secara menyeluruh kepada

semua unit lembaga oleh lembaga penjamin mutu IAIN Lhokseumawe. Setiap

sivitas akademika mempunyai kesempatan yang sama dalam memberikan

pendapat, saran dan kritikan yang membagun untuk pengembangan lembaga

baik kepemimpinan ataupun kebijakan yang bersifat demokratis.

Pelaksanaan penjaminan mutu tersebut memiliki dampak cukup positif

sebagai pedoman yang jelas agar berjalan dengan optimal dan berkualitas,

seperti terbentuknya lulusan berkompeten, berakhlak mulia dan berdaya guna.

Tujuan penjaminan mutu bertujuan meningkatkan kualitas dan mengoptimalkan

kapasitas yang dimiliki serta penyaluran lulusan. Untuk penguatan tata pamong

dan tata kelola, melakukan kerjasama dengan instansi pemerintah maupun

instansi swasta dalam meningkatkan kualitas tridharma Perguruan Tinggi.

Pelaksanaan kerjasama tersebut, melibatkan Rektor IAIN Lhokseumawe

dengan mengajukan Memorandum of Understanding (MoU) dan MoA. Semua

kegiatan kerjasama dengan pihak lain dibuat dalam bentuk laporan hasil

kerjasama sesuai dengan isi MoU yang telah ditandatangani dan ditindak lanjuti

dalam pelaksanaan. Latar belakang, tujuan, rasional, dan mekanisme

penetapan standar IAIN Lhokseumawe terkait tata pamong, tata kelola, dan

kerja sama yang mencakup:

a) Sistem Tata Pamong

Sistem tata pamong IAIN Lhokseumawe tersusun dalam Rencana Induk

Pengembangan yang disingkat menjadi RIP yang diberlakukan dalam SK

pemberlakuan Rencana Induk Pengembangan Nomor 188 tahun 2017. Di

samping itu, sistem tata pamong IAIN Lhokseumawe juga dijabarkan dalam

Rencana Strategis yang disingkat menjadi Restra dan diberlakukan melalui SK

Pemberlakuan Rencana Strategis IAIN Lhokseumawe nomor 191 tahun 2017.

Page 52: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

52

Selain itu, sistem tata pamong IAIN Lhokseumawe dioperasionalkan dalam

Rencana Operasional yang disingkat menjadi Renop yang diberlakukan melalui

SK tentang Pemberlakuan Rencana Operasional IAIN Lhokseumawe nomor

187.a tahun 2017.

Sistem tata pamong menjamin akuntabilitas, keberlanjutan, dan

transparansi, serta mitigasi potensi risiko yang telah dijabarkan dalam sistem

pengelolaan IAIN Lhokseumawe tertuang dalam (1) SK Pengelolaan Pendidikan

IAIN Lhokseumawe nomor 187 tahun, (2) SK Pemberlakuan Buku Pedoman

Pengelolaan Pembelajaran IAIN Lhokseumawe nomor 188.a, (3) SK

Pemberlakuan Buku Pedoman Pengelolaan Penelitian IAIN Lhokseumawe

nomor 194.a, (4) SK Pemberlakuan Buku Pedoman Pengelolaan Pengabdian

Kepada Masyarakat IAIN Lhokseumawe nomor 190.a, (5) SK Pemberlakuan

Buku Pedoman Pengelolaan Kerja Sama IAIN Lhokseumawe nomor 191.a, (6)

SK Pemberlakuan Buku Pedoman Pengelolaan Keuangan IAIN Lhokseumawe

nomor 192, (7) SK Pemberlakuan Buku Pedoman Pengelolaan Sarana dan

Prasarana IAIN Lhokseumawe nomor 192.a, (8) SK Pemberlakuan Buku

Pedoman Pengelolaan Sistem Informasi IAIN Lhokseumawe nomor 193, (9) SK

Pemberlakuan Buku Pedoman Pengelolaan Pengembangan Kurikulum IAIN

Lhokseumawe nomor 197.a, (10) SK Pemberlakuan Buku Pedoman Pengelolaan

Sumber Daya Manusia IAIN Lhokseumawe nomor 194, (11) SK Pemberlakuan

Buku Pedoman Pengelolaan Kemahasiswaan IAIN Lhokseumawe nomor 196.a

SK Pemberlakuan Buku Pedoman Pengelolaan Penyelenggaraan dan

Pengembangan Suasana Akademik dan Otonomi Keilmuan IAIN Lhokseumawe

nomor 197, dan SK Pemberlakuan Buku Pedoman Pengelolaan Sistem

Penjaminan Mutu Internal IAIN Lhokseumawe nomor 193.a.

Sistem penjaminan mutu IAIN Lhokseumawe, yang mencakup beberapa

instrumen yaitu Kebijakan Akademik, SOP Akademik, dan Standar Mutu

Akademik. Demikian juga, kebijakan kerjasama diatur dalam Pedoman

Kerjasama IAIN Lhokseumawe dan berpedoman pada pencapaian indikator yang

ditetapkan pada Renstra IAIN Lhokseumawe dan Standar Mutu yang ditetapkan

oleh Badan Penjaminan Mutu. Upaya untuk menjamin produktivitas kerjasama,

IAIN Lhokseumawe memiliki kebijakan bahwa setiap kerjasama dilakukan sesuai

dengan kepentingan dan kebutuhan dosen, mahasiswa, serta institusi di IAIN

Lhokseumawe. Indikator dari meningkatnya kerjasama pada IAIN Lhokseumawe

terlihat dengan adanya MoU dengan berbagai instansi pemerintah dan swasta.

Kegiatan kerjasama tersebut dilaksanakan dalam rangka mewujudkan visi,

melaksanakan misi, dan mencapain tujuan dan strategi IAIN Lhokseumawe.

Strategi pencapaian standar pada IAIN Lhokseumawe sebagai berikut:

1) Peningkatan Standar Mutu

(a) Melaksanakan standar merujuk kepada standar mutu IAIN

Lhokseumawe dan disesuaikan dengan Visi Misi Tujuan dan Sasaran

IAIN Lhokseumawe;

(b) Melaksanakan evaluasi standar. Evaluasi dan monitoring dilaksanakan

minimal setahun sekali.

Page 53: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

53

(c) Peningkatan standar di seluruh unit kerja memiliki standar mutu dan

indikator yang jelas.

2) Peningkatan Animo Mahasiswa

(a) melakukan pendekatan dengan alumni dan orang tua mereka pada

saat wisuda.

(b) melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah yang terdapat alumni

(c) memasang iklan di media cetak dan menyebarkan informasi melalui

web IAIN LHOKSEUMAWE, spanduk, dan lain-lain

(d) Sosialisasi ke sekolah-sekolah (door to door).

(e) Menghadir kuliah tamu dengan pakar baik akademisi maupun praktisi

(f) Melakukan kerja sama dengan stakeholder

3) Peningkatan Mutu Manajemen

(a) Mengadakan program pelatihan kepemimpinan dan manajemen bagi

seluruh tenaga struktural pada lingkunagan IAIN Lhokseumawe.

(b) Memaksimalkan Informasi dalam web www.iainlhokseumawe.,ac.id

yang di kelola oleh Institut dalam peningkatan pelayan kepada

mahasiswa dan alumni.

(c) Meningkatkan Layanan kepada Mahasiswa melalui SIAKAD Cloud

(d) Melaksanakan audit internal yang sudah dimulai dengan melakukan

evaluasi atas mutu manajemen secara keseluruhan yang dimulai pada

semester ganjil dan direncanakan akan dilakukan secara berkala

setiap tahun.

(e) Memaksimalkan data ke PDDIKTI dan EMIS.

4) Peningkatan Mutu Lulusan

(a) Upaya peningkatan mutu lulusan dilakukan secara berkesinambungan

melalui proses pembelajaran yang berkualitas, serta penilaian proses

perkuliahan mahasiswa pada setiap mata kuliah melalui ujian dan

penugasan dosen.

(b) Melaksanakan kuliah umum dengan menghadirkan praktisi maupun

akademisi.

(c) Melaksanakan pelatihan bahasa Inggris dan bahasa Arab bagi

mahasiswa melalui lab bahasa.

(d) Melakukan cek plagiasi pada klarya ilmiah mahasiswa S1 maupun s2

5) Upaya untuk Pelaksanaan dan Hasil Kerja Kemitraan

Pelaksana kerjasama kemitraan dalam rangka meningkatkan mutu

pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada

masyarakat. Pelaksanaan kerjasama kemitraan berpedoman kepada SOP

sehingga pelaksanaan kegiatan berhasil dengan baik dan terukur. Selain

itu, dilakukan pelatihan, pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat.

b) Kepemimpinan

Kepemimpinan Rektor, Wakil Rektor sampai pada satuan terkecil IAIN

Lhokseumawe tersusun dalam Rencana Induk Pengembangan yang

diberlakukan dalam SK pemberlakuan Rencana Induk Pengembangan Nomor

Page 54: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

54

188 tahun 2017. Di samping itu, pelaksanaan kepemimpinan di IAIN

Lhokseumawe juga dijabarkan tugasnya dalam Rencana Strategis dan

diberlakukan melalui SK Pemberlakuan Rencana Strategis IAIN Lhokseumawe

nomor 191 tahun 2017. Selain itu, kepemimpinan itu dioperasionalkan dalam

Rencana Operasional yang diberlakukan melalui SK tentang Pemberlakuan

Rencana Operasional IAIN Lhokseumawe nomor 187.a tahun 2017.

Sistem kepemimpinan IAIN Lhokseumawe untuk menjamin kepemimpinan

yang mengutamakan akuntabilitas, keberlanjutan, dan transparansi, serta

mitigasi potensi risiko yang telah dijabarkan dalam sistem pengelolaan IAIN

Lhokseumawe tertuang dalam (1) SK Pengelolaan Pendidikan IAIN

Lhokseumawe nomor 187 tahun, (2) SK Pemberlakuan Buku Pedoman

Pengelolaan Pembelajaran IAIN Lhokseumawe nomor 188.a, (3) SK

Pemberlakuan Buku Pedoman Pengelolaan Penelitian IAIN Lhokseumawe

nomor 194.a, (4) SK Pemberlakuan Buku Pedoman Pengelolaan Pengabdian

Kepada Masyarakat IAIN Lhokseumawe nomor 190.a, (5) SK Pemberlakuan

Buku Pedoman Pengelolaan Kerja Sama IAIN Lhokseumawe nomor 191.a, (6)

SK Pemberlakuan Buku Pedoman Pengelolaan Keuangan IAIN Lhokseumawe

nomor 192, (7) SK Pemberlakuan Buku Pedoman Pengelolaan Sarana dan

Prasarana IAIN Lhokseumawe nomor 192.a, (8) SK Pemberlakuan Buku

Pedoman Pengelolaan Sistem Informasi IAIN Lhokseumawe nomor 193, (9) SK

Pemberlakuan Buku Pedoman Pengelolaan Pengembangan Kurikulum IAIN

Lhokseumawe nomor 197.a, (10) SK Pemberlakuan Buku Pedoman Pengelolaan

Sumber Daya Manusia IAIN Lhokseumawe nomor 194, (11) SK Pemberlakuan

Buku Pedoman Pengelolaan Kemahasiswaan IAIN Lhokseumawe nomor 196.a

SK Pemberlakuan Buku Pedoman Pengelolaan Penyelenggaraan dan

Pengembangan Suasana Akademik dan Otonomi Keilmuan IAIN Lhokseumawe

nomor 197, dan SK Pemberlakuan Buku Pedoman Pengelolaan Sistem

Penjaminan Mutu Internal IAIN Lhokseumawe nomor 193.a.

Kepemimpinan pada IAIN Lhokseumawe dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Kepemimpinan Operasional

Rektor dalam menerapkan visi, misi, tujuan, strategi pencapaian, tujuan

struktur organisasi, berdasarkan pada RIP, RENSTRA, SOP, Standar mutu

dan pedoman pendidikan perguruan tinggi yang disahkan bersama oleh

Rektor IAIN Lhokseumawe. Secara praktis, Berdasarkan visi, misi, tujuan, dan

strategi lembaga tersebut kemudian diderivasi menjadi visi, misi, tujuan, dan

strategi pencapaian Institusi. Visi, misi, tujuan, dan strategi pencapaian tujuan

dijabarkan menjadi program kerja Institusi dan berangkat dari program kerja

tersebut diturunkan dalam berbagai kegiatan Institusi.

Page 55: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

55

Berdasarkan visi, misi dan tujuan Institusi IAIN Lhokseumawe, Rektor telah

menyusun program kerja tahunan yang dilaksanakan dalam berbagai kegiatan

Institusi, antara lain:

(a) Seleksi penerimaan mahasiswa baru yang dilaksanakan secara SPAN-

PTKIN, UM-PTKIN dan Ujian mandiri setiap tahun. Proses seleksi

peneriman mahasiswa dilaksanakan dengan cara menjaga akuntabilitas

dan transparansi baik dari segi akademis, administratif, dan keuangan.

Untuk itu, demi efisiensi dan efektivitas, maka Rektor IAIN

Lhokseumawe membentuk kepanitiaan dengan nama Panitia Seleksi

Penerimaan Mahasiswa Baru. penerimaan Mahasiswa baru yang akan

dilaksanakan oleh IAIN Lhokseumawe diharapkan mampu

menghasilkan lulusan yang memiliki ciri keilmuan, mutu profesionalitas,

dan berakhlak mulia.

(b) Melaksanakan stadium general (Kuliah Umum) dan workshop dalam

bidang pendidikan dan penelitian guna meningkatkan mutu pendidikan

pada Institusi IAIN Lhokseumawe. stadium general (Kuliah Umum) dan

workshop yang telah dilaksanakan, antara lain:

(c) Melaksanakan monitoring dan evaluasi pada proses pembelajaran yang

dilaksanakan pada setiap akhir semester, pelayanan akademik dan

monitoring evaluasi terhadap sarana dan prasarana Institusi IAIN

Lhokseumawe.

(d) Menjalin kerjasama dengan lnstansi dalam negeri dan instansi luar

negeri guna pengembangan pendidikan, penelitian dan pengabdian

masyarakat.

2) Kepemimpinan Organisasi

Rektor berserta seluruh jajarannya menjalankan tugas dan fungsinya

sesuai dengan statuta IAIN, ORTAKER, SOP, Standar Mutu, dan garis

struktur organisasi perguruan tinggi IAIN Lhokseumawe. Dalam melaksanakan

kegiatan akademik dan non akademik Rektor memiliki hubungan konsultatif-

instruktif dengan Rektor dan hubungan koordinatif-konsultatif dengan Wakil

rektor I, II dan III, Dekan fakultas, direktur pascasarjana, lembaga dan UPT di

lingkungan IAIN Lhokseumawe.

Kepemimpinan organisasi dijalankan sesuai dengan visi, misi, tujuna dan

sasaran IAIN Lhokseumawe. Pelaksanaan program kerja pada lingkunagn

Intitusi mengedepankan suasana kerja yang harmonis, dinamis, dan

komunikatif.

3) Kepemimpinan Publik

Rektor dalam hal kepemimpinan publik, telah membangun jaringan dengan

berbagai pihak baik tingkat lokal, nasional dan internasional. Jaringan pada

tingkat nasional antara lain bekerjasama dengan instansi pemerintahan

daerah/pusat, asosiasi profesi dan lembaga pendidikan. Beberapa

kepemimpinan publik di antaranya staf ahli Bupati Aceh Utara, Anggota MPU

Kota Lhokseumawe, Pengurus PDRI Aceh, dan lain-lain

Keterlibatan rektor dan pimpinan dilingkunag IAIN Lhokseumawe dalam

Page 56: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

56

membangun jaringan dengan berbagai pihak memberikan dampak positif

terhadap perkembangan IAIN Lhokseumawe. Setiap tahun animo

mahasiswa meningkat baik S1 dan S2.

c) Pengelolaan

Pengelolaan IAIN Lhokseumawe tersusun dalam Rencana Induk

Pengembangan yang diberlakukan dalam SK pemberlakuan Rencana Induk

Pengembangan Nomor 188 tahun 2017. Di samping itu, pelaksanaan

pengelolaan tersebut dijabarkan dalam Rencana Strategis dan diberlakukan

melalui SK Pemberlakuan Rencana Strategis IAIN Lhokseumawe nomor 191

tahun 2017. Selain itu, pengelolaan itu dioperasionalkan dalam Rencana

Operasional yang diberlakukan melalui SK tentang Pemberlakuan Rencana

Operasional IAIN Lhokseumawe nomor 187.a tahun 2017.

Sistem pengelolaan IAIN Lhokseumawe tertuang dalam (1) SK Pengelolaan

Pendidikan IAIN Lhokseumawe nomor 187 tahun, (2) SK Pemberlakuan Buku

Pedoman Pengelolaan Pembelajaran IAIN Lhokseumawe nomor 188.a, (3) SK

Pemberlakuan Buku Pedoman Pengelolaan Penelitian IAIN Lhokseumawe

nomor 194.a, (4) SK Pemberlakuan Buku Pedoman Pengelolaan Pengabdian

Kepada Masyarakat IAIN Lhokseumawe nomor 190.a, (5) SK Pemberlakuan

Buku Pedoman Pengelolaan Kerja Sama IAIN Lhokseumawe nomor 191.a, (6)

SK Pemberlakuan Buku Pedoman Pengelolaan Keuangan IAIN Lhokseumawe

nomor 192, (7) SK Pemberlakuan Buku Pedoman Pengelolaan Sarana dan

Prasarana IAIN Lhokseumawe nomor 192.a, (8) SK Pemberlakuan Buku

Pedoman Pengelolaan Sistem Informasi IAIN Lhokseumawe nomor 193, (9) SK

Pemberlakuan Buku Pedoman Pengelolaan Pengembangan Kurikulum IAIN

Lhokseumawe nomor 197.a, (10) SK Pemberlakuan Buku Pedoman

Pengelolaan Sumber Daya Manusia IAIN Lhokseumawe nomor 194, (11) SK

Pemberlakuan Buku Pedoman Pengelolaan Kemahasiswaan IAIN

Lhokseumawe nomor 196.a (12) SK Pemberlakuan Buku Pedoman

Pengelolaan Penyelenggaraan dan Pengembangan Suasana Akademik dan

Otonomi Keilmuan IAIN Lhokseumawe nomor 197, dan (13) SK Pemberlakuan

Buku Pedoman Pengelolaan Sistem Penjaminan Mutu Internal IAIN

Lhokseumawe nomor 193.a.

d) Kode Etik

Kode etik IAIN Lhokseumawe diatur dalam Rencana Induk Pengembangan

yang diberlakukan dalam SK pemberlakuan Rencana Induk Pengembangan

Nomor 188 tahun 2017. Di samping itu, pelaksanaan kode etik IAIN

Lhokseumawe dijabarkan dalam Rencana Strategis dan diberlakukan melalui

SK Pemberlakuan Rencana Strategis IAIN Lhokseumawe nomor 191 tahun

2017. Selain itu, kode etik itu dioperasionalkan dalam Rencana Operasional

yang diberlakukan melalui SK tentang Pemberlakuan Rencana Operasional

IAIN Lhokseumawe nomor 187.a tahun 2017.

e) Penjaminan Mutu

SIstem penjaminan mutu IAIN Lhokseumawe diatur dalam Rencana Induk

Pengembangan yang diberlakukan dalam SK pemberlakuan Rencana Induk

Page 57: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

57

Pengembangan Nomor 188 tahun 2017. Di samping itu, pelaksanaan kode etik

IAIN Lhokseumawe dijabarkan dalam Rencana Strategis dan diberlakukan

melalui SK Pemberlakuan Rencana Strategis IAIN Lhokseumawe nomor 191

tahun 2017. Selain itu, kode etik itu dioperasionalkan dalam Rencana

Operasional yang diberlakukan melalui SK tentang Pemberlakuan Rencana

Operasional IAIN Lhokseumawe nomor 187.a tahun 2017. Penjaminan mutu

dikelola dengan berpedoman pada Buku Pedoman Pengelolaan Sistem

Penjaminan Mutu Internal IAIN Lhokseumawe yang ditetapkan melalui SK nomor

193.a tahun 2017.

Indikator sistem penjaminan mutu pada IAIN Lhokseumawe sebagai berikut:

1) Mutu lulusan dilakukan secara berkesinambungan;

2) Penugasan dosen mengikuti pelatihan, seminar ataupun workshop;

3) Kuliah umum dengan menghadirkan praktisi maupun akademisi;

4) Pelatihan bahasa Inggris dan bahasa Arab bagi mahasiswa oleh lembaga

bahasa;

5) Pelatihan kepemimpinan dan manajemen bagi seluruh tenaga struktural

6) Pelayanan akademik kepada mahasiswa dan alumni serta pelayanan

SIAKAD;

7) Audit internal terhadap mutu manajemen secara keseluruhan pada

semester secara berkala setiap tahun.

f) Kerjasama

Kerjasama IAIN Lhokseumawe tersusun dalam Rencana Induk

Pengembangan yang disingkat menjadi RIP yang diberlakukan dalam SK

pemberlakuan Rencana Induk Pengembangan Nomor 188 tahun 2017. Di

samping itu, kerjasama IAIN Lhokseumawe juga dijabarkan dalam Rencana

Strategis yang disingkat menjadi Restra dan diberlakukan melalui SK

Pemberlakuan Rencana Strategis IAIN Lhokseumawe nomor 191 tahun 2017.

Selain itu, kerjasama IAIN Lhokseumawe dioperasionalkan dalam Rencana

Operasional yang disingkat menjadi Renop yang diberlakukan melalui SK

tentang Pemberlakuan Rencana Operasional IAIN Lhokseumawe nomor 187.a

tahun 2017.

IAIN Lhokseumawe melaksanakan kerjasama kemitraan dalam rangka

meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian

kepada masyarakat. Pelaksanaan kerjasama kemitraan berpedoman kepada

SOP sesuai SK Rektor No 98 Tahun 2017 sehingga pelaksanaan kegiatan

senantiasa dilakukan secara baik dan terukur. Selain itu, dilakukan pelatihan,

pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. IAIN Lhokseumawe

mengevaluasi dokumen perencanaan kerjasama kemitraan yang telah

ditetapkan untuk mencapaian visi, misi dan tujuan strategis institusi.

2. Kebijakan

Kebijakan pengembangan sistem tata pamong yang ditetapkan oleh IAIN

Lhokseumawe, legalitas organisasi dan tata kerja institusi, sistem pengelolaan,

sistem penjaminan mutu, dan kerjasama adalah sebagai berikut.

Page 58: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

58

NO NAMA SK NO.

SK TANGGAL

1 SK tentang Pemberlakuan Rencana Induk

Pengembangan IAIN Lhokseumawe

188 23 Maret 2017

2 SK tentang Pemberlakuan Rencana Strategis

IAIN Lhokseumawe

191 23 Maret 2017

3 SK tentang Pemberlakuan Rencana

Operasional IAIN Lhokseumawe

187.a 23 Maret 2017

4 SK tentang Pemberlakuan Pedoman

Pengelolaan Pendidikan IAIN Lhokseumawe

187 23 Maret 2017

5 SK Tentang Pemberlakuan Buku Pedoman

Pengelolaan Pembelajaran IAIN Lhokseumawe

188.a 23 Maret 2017

6 SK Tentang Pemberlakuan Buku Pedoman

Pengelolaan Penelitian IAIN Lhokseumawe

194.a 24 Maret 2017

7 SK Tentang Pemberlakuan Buku Pedoman

Pengelolaan Pengabdian Kepada Masyarakat

IAIN Lhokseumawe

190.a 23 Maret 2017

8 SK Tentang Pemberlakuan Buku Pedoman

Pengelolaan Kerja Sama IAIN Lhokseumawe

191.a 23 Maret 2017

9 SK Tentang Pemberlakuan Buku Pedoman

Pengelolaan Keuangan IAIN Lhokseumawe

192 24 Maret 2017

10 SK Tentang Pemberlakuan Buku Pedoman

Pengelolaan Sarana dan Prasarana IAIN

Lhokseumawe

192.a 24 Maret 2017

11 SK Tentang Pemberlakuan Buku Pedoman

Pengelolaan Sistem Informasi IAIN

Lhokseumawe

193 24 Maret 2017

12 SK Tentang Pemberlakuan Buku Pedoman

Pengelolaan Pengembangan Kurikulum IAIN

Lhokseumawe

197.a 27 Maret 2017

13 SK Tentang Pemberlakuan Buku Pedoman

Pengelolaan Sumber Daya Manusia IAIN

Lhokseumawe

194 24 Maret 2017

14 SK Tentang Pemberlakuan Buku Pedoman

Pengelolaan Kemahasiswaan IAIN

Lhokseumawe

196.a 27 Maret 2017

15 SK Tentang Pemberlakuan Buku Pedoman

Pengelolaan Penyelenggaraan dan

Pengembangan Suasana Akademik dan

Otonomi Keilmuan IAIN Lhokseumawe

197 27 Maret 2017

16 SK Tentang Pemberlakuan Buku Pedoman

Pengelolaan Sistem Pemjaminan Mutu Internal

IAIN Lhoseumawe

193.a 24 Maret 2017

Page 59: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

59

17 SK Standar Mutu Sumber Daya Manusia 245 13 April 2017

18 SK Tentang Standar Mutu Sumber Daya

Manusia

245.a 13 April 2017

19 SK Mekanisme Pelaksanaan KKNI 253 17 April 2017

20 SK Tentang Penjaminan Mutu 263 19 April 2017

21 SK Tentang Kebijakan Mutu Standar

Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Institut

Agama Islam Negeri Lhokseumawe

264.a 19 April 2017

22 SK Tentang Manual Mutu Standar Penjaminan

Mutu Internal (SPMI) Institut Agama Islam

Negeri Lhokseumawe

264.b 19 April 2017

23 SK Tentang Standar Mutu SPMI Institut Agama

Islam Negeri Lhokseumawe

264.c 19 April 2017

24 SK Tentang Formulir Mutu Standar Penjaminan

Mutu Internal (SPMI) Institut Agama Islam

Negeri Lhokseumawe

264.d 19 April 2017

25 SK Standar Mutu Bidang Pendidikan 234 10 April 2017

26 SK Tentang Penetapan Standar Kompetensi

Lulusan Institut Agama Islam Negeri

Lhokseumawe

234.1 10 April 2017

27 SK Tentang Penetapan Standar Isi

Pembelajaran Institut Agama Islam Negeri

Lhokseumawe

234.2 10 April 2017

28 SK Tentang Penetapan Standar Proses

Pembelajaran Institut Agama Islam Negeri

Lhokseumawe

234.3 10 April 2017

29 SK Tentang Penetapan Standar Penilaian

Pembelajaran Institut Agama Islam Negeri

Lhokseumawe

234.4 10 April 2017

30 SK Tentang Penetapan Standar Dosen Dan

Tenaga Kependidikan Institut Agama Islam

Negeri Lhokseumawe

234.5 10 April 2017

31 SK Tentang Penetapan Standar Sarana Dan

Prasarana Pembelajaran Institut Agama Islam

Negeri Lhokseumawe

234.6 10 April 2017

32 SK Tentang Penetapan Standar Pengelolaan

Pembelajaran Institut Agama Islam Negeri

Lhokseumawe

234.7 10 April 2017

33 sk Tentang Penetapan Standar Pembiayaan

Pembelajaran Institut Agama Islam Negeri

Lhokseumawe

234.8 10 April 2017

34 SK Standar Mutu Bidang Penelitian 235 10 April 2017

35 SK Tentang Penetapan Standar Hasil 235.1 10 April 2017

Page 60: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

60

Penelitian Institut Agama Islam Negeri

Lhokseumawe

36 SK Tentang Penetapan Standar Isi Penelitian

Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe

235.2 10 April 2017

37 SK Tentang Penetapan Standar Proses

Penelitian institut Agama Islam Negeri

Lhokseumawe

235.3 10 April 2017

38 SK Tentang Penetapan Standar Penilaian

Penelitian Institut Agama Islam Negeri

Lhokseumawe

235.4 10 April 2017

39 SK Tentang Penetapan Standar Peneliti Institut

Agama Islam Negeri Lhokseumawe

235.5 10 April 2017

40 SK Tentang Penetapan Standar Sarana Dan

Prasarana Penelitian Institut Agama Islam

Negeri Lhokseumawe

235.6 10 April 2017

41 SK Tentang Penetapan Standar Pengelolaan

Penelitian Institut Agama Islam Negeri

Lhokseumawe

235.7 10 April 2017

42 SK Tentang Penetapan Standar Pembiayaan

Penelitian Institut Agama Islam Negeri

Lhokseumawe

235.8 10 April 2017

43 SK Standar Mutu Bidang Pengabdian Kepada

Masyarakat

236 10 April 2017

44 SK Tentang Penetapan Standar Hasil

Pengabdian Kepada Masyarakat Institut

Agama Islam Negeri Lhokseumawe

236.1 10 April 2017

45 SK Tentang Penetapan Standar Isi Pengabdian

Kepada Masyarakat Institut Agama Islam

Negeri Lhokseumawe

236.2 10 April 2017

46 SK Tentang Penetapan Standar Proses

Pengabdian Kepada Masyarakat institut Agama

Islam Negeri Lhokseumawe

236.3 10 April 2017

47 SK Tentang Penetapan Standar Penilaian

Pengabdian Kepada Masyarakat Institut

Agama Islam Negeri Lhokseumawe

236.4 10 April 2017

48 SK Tentang Penetapan Standar Pelaksana

Pengabdian Kepada Masyarakat Institut

Agama Islam Negeri Lhokseumawe

236.5 10 April 2017

49 SK Tentang Penetapan Standar Sarana Dan

Prasarana Pengabdian Kepada Masyarakat

Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe

236.6 10 April 2017

50

SK Tentang Penetapan Standar Pengelolaan

Pengabdian Kepada Masyarakat Institut

236.7 10 April 2017

Page 61: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

61

Agama Islam Negeri Lhokseumawe

51 SK Tentang Penetapan Standar Pembiayaan

Pengabdian Kepada Masyarakat Institut

Agama Islam Negeri Lhokseumawe

236.8 10 April 2017

3. Standar IAIN Lhokseumawe dan Strategi Pencapaian Standar

Strategi pencapaian standar pada IAIN Lhokseumawe sebagai berikut:

a) Peningkatan Standar Mutu

1) Melaksanakan standar merujuk kepada standar mutu IAIN

Lhokseumawe dan disesuaikan dengan Visi Misi Tujuan dan Sasaran

IAIN Lhokseumawe;

2) Melaksanakan evaluasi standar. Evaluasi dan monitoring dilaksanakan

minimal setahun sekali.

3) Peningkatan standar di seluruh unit kerja memiliki standar mutu dan

indikator yang jelas.

b) Peningkatan Animo Mahasiswa

1) Melakukan pendekatan dengan alumni dan orang tua mereka pada saat

wisuda.

2) Mmemasang iklan di media cetak dan menyebarkan informasi melalui

web IAIN LHOKSEUMAWE, spanduk, dan lain-lain

3) Sosialisasi ke sekolah-sekolah (door to door).

4) Menghadiri kuliah tamu dengan pakar baik akademisi maupun praktisi

5) Melakukan kerja sama dengan stakeholder

c) Peningkatan Mutu Manajemen

1) Mengadakan program pelatihan kepemimpinan dan manajemen bagi

seluruh tenaga struktural pada lingkungan IAIN Lhokseumawe.

2) Memaksimalkan Informasi dalam web www.iainlhokseumawe.,ac.id

yang di kelola oleh Institut dalam peningkatan pelayan kepada

mahasiswa dan alumni.

3) Meningkatkan Layanan kepada Mahasiswa melalui SIAKAD Cloud

4) Melaksanakan audit internal yang sudah dimulai dengan melakukan

evaluasi atas mutu manajemen secara keseluruhan yang dimulai pada

semester ganjil dan direncanakan akan dilakukan secara berkala setiap

tahun.

5) Memaksimalkan data ke PDDIKTI dan EMIS.

d) Peningkatan Mutu Lulusan

1) Upaya peningkatan mutu lulusan dilakukan secara berkesinambungan

melalui proses pembelajaran yang berkualitas, serta penilaian proses

perkuliahan mahasiswa pada setiap mata kuliah melalui ujian dan

penugasan dosen.

2) Melaksanakan kuliah umum dengan menghadirkan praktisi maupun

akademisi.

3) Melaksanakan pelatihan bahasa Inggris dan bahasa Arab bagi

mahasiswa melalui lab bahasa.

4) Melakukan cek plagiasi pada karya ilmiah mahasiswa S1 maupun s2

Page 62: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

62

e) Upaya untuk Pelaksanaan dan Hasil Kerja Kemitraan

Pelaksana kerjasama kemitraan dalam rangka meningkatkan mutu

pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Pelaksanaan kerjasama kemitraan berpedoman kepada SOP sehingga

pelaksanaan kegiatan berhasil dengan baik dan terukur. Selain itu, dilakukan

pelatihan, pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Untuk memaksimalkan pencapaian standar tata pamong, tata kelola dan

kerjasama membutuhkan keterlibatan semua pihak, yaitu; (1). Pihak Internal,

terdiri dari jajaran pimpinan IAIN Lhokseuamwe dimulai dari Rektor, Wakil

Rektor III dan Wakil Dekan III bidang kerjasama, Lembaga Penjaminan Mutu

(LPM), Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM),

Dekan, Ketua Program Studi dan Dosen. (2). Pihak Eksternal, terdiri dari mitra

baik local, Nasional maupun Internasional yang mempuyai MoU dan MoA

dengan IAIN Lhokseumawe

4. Indikator Kinerja Utama

a) Tata Pamong dan Tata Kelola

1) Sistem tata pamong dan tata kelola yang ada di IAIN Lhokseumawe

tertuang di dalam PMA Nomor 58 tahun 2016 tentang STATUTA

Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe yang secara keseluruhan

telah menggambarkan IAIN Lhokseumawe yang konsisten, efektif, dan

efisien sesuai konteks IAIN Lhokseumawe serta menjamin

akuntabilitas, keberlanjutan, transparansi, dan mitigasi potensi risiko.

2) Struktur organisasi dan tata kerja IAIN Lhokseumawe beserta tugas

pokok dan fungsinya tertuang dalam sistem pengelolaan IAIN

Lhokseumawe tertuang dalam PMA Nomor 58 tentang STATUTA.

Secara umum, strukutur organisasi dan tata kerja IAIN Lhokseumawe

terdiri atas rektor, wakil rektor, dekan, wakil dekan, ketua jurusan,

sekretaris jurusan, kepala bagian dan kepala subbagian, kepala

lembaga, dan kepala UPT. Semua struktur organisasi dan tata kerja

serta tugas dan fungsinya itu tertuang dalam PMA Nomor 58 tahun

2016 tentang STATUTA Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe.

3) Praktik baik perwujudan GUG IAIN Lhokseumawe mencakup 5 pilar,

yaitu:

(a) Kredibel, berdasarkan PMA Nomor 58 tentang STATUTA IAIN

Lhokseumawe pelaksanaan tata pamong secara kredibel. Pola

kepemimpinan yang dijalankan menganut asas kepercayaan yang

dapat memberikan kepuasan dan kenyamanan serta mengayomi

semua dosen, karyawan dan mahasiswa.

(b) Transparan, pola organisasi kepemimpinan IAIN Lhokseumawe

secara menyeluruh dengan cara melibatkan seluruh unsur pimpinan

dan Rapat Kerja Tahunan untuk mengatur perencanaan pendidikan,

penelitian dan pengabdian serta rumah tangga IAIN Lhokseumawe.

Di samping itu, IAIN Lhokseumawe juga menganut sistem

Page 63: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

63

tansparansi dalam hal pengelolaan keuangan. Hasil dari

transparansi itu dilaporkan secara berkala kepada unit kerja masing-

masing.

(c) Akuntabel, IAIN Lhokseumawe diejawantahkan dengan cara

merujuk pada aturan-aturan yang berlaku dalam menjalankan

tridarma perguruan tinggi guna menghasilkan lulusan yang

berkualitas. Untuk menjamin akuntabel itu benar-benar

terejawantahkan, maka IAIN Lhokseumawe selalu melakukan Audit

Mutu Internal secara berkala, melakukan akreditasi, membuat

laporan kegiatan, dan sejenisnya.

(d) Bertanggung jawab, menjunjung tinggi asas tanggung jawab, setiap

kegiatan yang dilakukan sesuai dengan tupoksi dan SOP yang

berlaku. Ketua dalam menjalankan kepemimpinannya bertanggung

jawab terhadap atasannya dan begitu juga dengan dosen dan

tenaga kependidikan bertangung jawab dan amanah pada setiap

tugas yang diberikan sesuai dengan SOP.

(e) Berkeadilan, dalam menjalankan tata kelola mengedepankan sikap

adil, baik dosen maupun tenaga kependidikan. Dosen yang

berprestasi dalam bidangnya diberikan reward dan bagi yang

melanggar kode etik maka akan di berikan punisment. Semua tata

kelola yang dijalankan merujuk kepada statuta IAIN Lhokseumawe

dan buku pedoman pemberian reward punisment.

b) Kepemimpinan

Efektivitas kepemimpinan yang mencakup:

1) Kepemimpanan Operasional

Rektor melaksanakan kebijakan operasional berdasarkan PMA Nomor

58 tahun 2016 tentang STATUTA Institut Agama Islam Negeri

Lhokseumawe.

Kepemimpinan operasional IAIN Lhokseumawe sudah berjalan dengan

efektif. Setiap unsur atau bidang menjalankan tugas dan fungsi sesuai

dengan ruang lingkup bidang pekerjaan yang diatur dalam PMA Nomor

58 tahun 2016 tentang STATUTA Institut Agama Islam Negeri

Lhokseumawe dan dijabarkan dalam SK Rektor IAIN Lhokseumawe.

Selain itu, kepemimpinan operasional juga tecermin dalam

mengkoordinasikan dan mengarahkan setiap kegiatan akademik dan

nonakademik, menyampaikan permasalahan melalui rapat rutin yang

dilakukan minimal setiap semester menjelang perkuliahan dimulai.

Dalam mengejawantahkan visi, misi, tujuan, strategi pencapaian,

pimpinan melaksanakan aktivitas tridharma perguruan tinggi sesuai RIP,

Renstra, SOP, standar mutu, dan pedoman pendidikan perguruan tinggi

yang disahkan dan ditetapkan oleh Dr. H. Hafifuddin, M,Ag. Uraian-

uraian itu diubah menjadi program kerja yang selanjutnya

dioperasionalkan dalam bentuk kegiatan.

Secara praktis, Berdasarkan visi, misi, tujuan, dan strategi lembaga

Page 64: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

64

tersebut kemudian diderivasi menjadi visi, misi, tujuan, dan strategi

pencapaian Institusi. Visi, misi, tujuan, dan strategi pencapaian tujuan

dijabarkan menjadi program kerja Institusi dan berangkat dari program

kerja tersebut diturunkan dalam berbagai kegiatan Institusi.

a) Berdasarkan visi, misi dan tujuan Institusi IAIN Lhokseumawe,

Rektor telah menyusun program kerja tahunan yang dilaksanakan

dalam berbagai kegiatan Institusi, antara lain:

b) Seleksi penerimaan mahasiswa baru yang dilaksanakan secara

SPAN-PTKIN, UM-PTKIN dan Ujian mandiri setiap tahun. Proses

seleksi peneriman mahasiswa dilaksanakan dengan cara menjaga

akuntabilitas dan transparansi baik dari segi akademis,

administratif, dan keuangan. Untuk itu, demi efisiensi dan

efektivitas, maka Rektor IAIN Lhokseumawe membentuk

kepanitiaan dengan nama Panitia Seleksi Penerimaan Mahasiswa

Baru. penerimaan Mahasiswa baru yang akan dilaksanakan oleh

IAIN Lhokseumawe diharapkan mampu menghasilkan lulusan

yang memiliki ciri keilmuan, mutu profesionalitas, dan berakhlak

mulia.

c) Melaksanakan stadium general (Kuliah Umum) dan workshop

dalam bidang pendidikan dan penelitian guna meningkatkan mutu

pendidikan pada Institusi IAIN Lhokseumawe. stadium general

(Kuliah Umum) dan workshop yang telah dilaksanakan, antara

lain:

d) Melaksanakan monitoring dan evaluasi pada proses pembelajaran

yang dilaksanakan pada setiap akhir semester, pelayanan

akademik dan monitoring evaluasi terhadap sarana dan prasarana

Institusi IAIN Lhokseumawe.

e) Menjalin kerjasama dengan lnstansi dalam negeri dan instansi luar

negeri guna pengembangan pendidikan, penelitian dan

pengabdian masyarakat.

2) Kepemimpinan Organisasi

a) Rektor berserta seluruh jajarannya menjalankan tugas dan

fungsinya sesuai dengan statuta IAIN, ORTAKER, SOP, Standar

Mutu, dan garis struktur organisasi perguruan tinggi IAIN

Lhokseumawe. Dalam melaksanakan kegiatan akademik dan non

akademik Rektor memiliki hubungan konsultatif-instruktif dengan

Rektor dan hubungan koordinatif-konsultatif dengan Wakil rektor I,

II dan III, Dekan fakultas,direktur pascasarjana, lembaga dan UPT

di lingkungan IAIN Lhokseumawe.

b) Kepemimpinan organisasi dijalankan sesuai dengan visi, misi,

tujuan dan sasaran IAIN Lhokseumawe. Pelaksanaan program

kerja pada lingkungan IAIN Lhokseumawe dengan

mengedepankan suasana kerja yang harmonis, dinamis, dan

komunikatif

Page 65: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

65

3) Kepemimpinan Publik

Rektor dalam hal kepemimpinan publik, telah membangun jaringan

dengan berbagai pihak baik tingkat lokal, nasional dan internasional.

Jaringan pada tingkat nasional antara lain bekerja sama dengan

instansi pemerintahan daerah/pusat, asosiasi profesi dan lembaga

pendidikan. Keterlibatan rektor dan pimpinan dilingkungan IAIN

Lhokseumawe dalam membangun jaringan dengan berbagai pihak

memberikan dampak positif terhadap perkembangan IAIN

Lhokseumawe. Setiap tahun animo mahasiswa meningkat baik S1 dan

S2.

c) Pengelolaan

1) Sistem pengelolaan fungsional dan operasional perguruan tinggi yang

meliputi

(a) Perencanaan (Planning)

IAIN Lhokseumawe melakukan perencanaan dengan

berpedoman Rencana Induk Pengembangan Nomor 188 tahun

2017, Rencana Strategis IAIN Lhokseumawe nomor 191 tahun

2017, dan Rencana Operasional Nomor 187.a tahun 2017 dan

RAPBN (Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Wujud penyusunan perencanaan dijabarkan menjadi 11 bidang

program kerja, yaitu 1) pendidikan, 2) pengembangan suasana

akademik dan otonomi keilmuan, 3) kemahasiswaan, 4)

penelitian, 5) PkM, 6) SDM, 7) keuangan, 8) sarana dan

prasarana, 9) sistem informasi, 10) sistem penjaminan mutu, dan

11) kerjasama. Progam kerja ini disingkronisasi dengan program

kerja IAIN Lhokseumawe yang kemudian dibahas dalam Rapat

Kerja IAIN Lhokseumawe yang dilaksanakan setiap tahun.

(b) Pengorganisasian (Organizing)

Dalam mengorganisasikan 1) pendidikan, 2) pengembangan

suasana akademik dan otonomi keilmuan, 3) kemahasiswaan, 4)

penelitian, 5) PkM, 6) SDM, 7) keuangan, 8) sarana dan

prasarana, 9) sistem informasi, 10) sistem penjaminan mutu, dan

11) kerjasama, Rektor IAIN Lhokseumawe mengorganisasi

bagian-bagian itu dengan wakil rekor, kepala BIRO, kepala LPM,

kepala LPPM, dan jajarannya. Organisasi merujuk pada panduan

yang telah diatur dalam pedoman dan ditanda tangan langsung

oleh Rektor dalam dokumen SK berikut ini;

Nama SK Nom

or

Tanggal

SK tentang Pemberlakuan Pedoman Pengelolaan

Pendidikan IAIN Lhokseumawe

187 23 Maret

2017

SK Tentang Pemberlakuan Buku Pedoman

Pengelolaan Pembelajaran IAIN Lhokseumawe

188.

a

23 Maret

2017

SK Tentang Pemberlakuan Buku Pedoman 194. 24 Maret

Page 66: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

66

Pengelolaan Penelitian IAIN Lhokseumawe a 2017

SK Tentang Pemberlakuan Buku Pedoman

Pengelolaan Pengabdian Kepada Masyarakat

IAIN Lhokseumawe

190.

a

23 Maret

2017

SK Tentang Pemberlakuan Buku Pedoman

Pengelolaan Kerja Sama IAIN Lhokseumawe

191.

a

23 Maret

2017

SK Tentang Pemberlakuan Buku Pedoman

Pengelolaan Sumber Daya Manusia IAIN

Lhokseumawe

194 24 Maret

2017

SK Tentang Pemberlakuan Buku Pedoman

Pengelolaan Keuangan IAIN Lhokseumawe

192 24 Maret

2017

SK Tentang Pemberlakuan Buku Pedoman

Pengelolaan Sarana dan Prasarana IAIN

Lhokseumawe

192.

a

24 Maret

2017

SK Tentang Penjaminan Mutu IAIN Lhokseumawe 263 19 April 2017

SK Tentang Kerja Sama IAIN Lhokseumawe 328 24 April 2017

(c) Penempatan Personil (Staffing)

Pimpinan pada IAIN Lhokseumawe mendelegasikan warganya

untuk mengikuti berbagai kegiatan yang sesuai untuk

pengembangan kemampuan kompetensi kepribadian, profesional,

sosial, dan pedagogik/keterampilan IT masing-masing. Selain itu,

Pimpinan pada IAIN Lhokseumawe juga mendelegasikan semua

unsur dan warga setiap jurusan dan program studi dalam rapat-

rapat yang diselenggarakan setiap semester, menyangkut

pelaksanaan tridharma perguruan tinggi. Pendelegasian juga

dilakukan untuk terlibat dalam bidang-bidang 1) pendidikan, 2)

pengembangan suasana akademik dan otonomi keilmuan, 3)

kemahasiswaan, 4) penelitian, 5) PkM, 6) SDM, 7) keuangan, 8)

sarana dan prasarana, 9) sistem informasi, 10) sistem penjaminan

mutu, dan 11) kerjasama. Progam kerja ini disingkronisasi dengan

program kerja IAIN Lhokseumawe yang kemudian dibahas dalam

Rapat Kerja IAIN Lhokseumawe yang dilaksanakan setiap tahun.

(d) Pengarahan (Leading)

Sistem tata pamong yang berjalan di IAIN Lhokseumawe juga

berpedoman pada prinsip leading. Hal ini tercermin bahwa semua

jajaran pimpinan, staf, dan dosen ikut dilibatkan dalam setiap

perencanaan 1) pendidikan, 2) pengembangan suasana akademik

dan otonomi keilmuan, 3) kemahasiswaan, 4) penelitian, 5) PkM,

6) SDM, 7) keuangan, 8) sarana dan prasarana, 9) sistem

informasi, 10) sistem penjaminan mutu, dan 11) kerjasama. Di

samping itu, pimpinan juga memberikan tugas dan tanggung

jawab kepada warga IAIN Lhokseumawe untuk melakukan

perencanaan kegiatan pada 11 bidang itu akan dilaksanakan.

Selanjutnya, setiap kegiatan yang dilakukan melalui kepanitiaan

Page 67: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

67

tersendiri di bawah kontrol oleh SPI. Hasil kegiatan tersebut akan

dilaporkan secara tertulis pada Laporan Pertanggungjawaban

(LPJ).

(e) Pengawasan (Controlling)

Sistem pengawasan pada IAIN Lhokseumawe pada bidang 1)

pendidikan, 2) pengembangan suasana akademik dan otonomi

keilmuan, 3) kemahasiswaan, 4) penelitian, 5) PkM, 6) SDM, 7)

keuangan, 8) sarana dan prasarana, 9) sistem informasi, 10)

sistem penjaminan mutu, dan 11) kerjasama dilakukan dalam

AMI yang dilakukan secara berkala. Di samping itu, pengawasan

itu juga dilakukan oleh SPI yang ditetapkan oleh rektor IAIN

Lhokseumawe berdasarkan amanah PMA Nomor 58 tahun 2016

tentang STATUTA Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe.

2) Pedoman pengelolaan IAIN Lhokseumawe mencakup aspek:

(a) Pedoman pendidikan IAIN Lhokseumawe yang diberlakukan

dalam SK tentang pemberlakuan pedoman Pendidikan IAIN

Lhokseumawe nomor 187 tanggal 23 Maret 2017;

(b) Pedoman pengelolaan pembelajaran IAIN Lhokseumawe yang

diberlakukan dalam SK tentang pemberlakuan pengelolaan

pembelajaran IAIN Lhokseumawe nomor 188.a tanggal 23 Maret

2017;

(c) Pedoman pengelolaan kemahasiswaan IAIN Lhokseumawe yang

diberlakukan dalam SK tentang pemberlakuan pengelolaan

kemahasiswaan IAIN Lhokseumawe nomor 196.a tanggal 27

Maret 2017;

(d) Pedoman pengelolaan penelitian IAIN Lhokseumawe yang

diberlakukan dalam SK tentang pemberlakuan pengelolaan

penelitian IAIN Lhokseumawe nomor 187 tanggal 23 Maret 2017;

(e) Pedoman pengelolaan pengabdian kepada masyarakat IAIN

Lhokseumawe yang diberlakukan dalam SK tentang

pemberlakuan pengelolaan pengabdian kepada masyarakat IAIN

Lhokseumawe nomor 190.a tanggal 23 Maret 2017;

(f) Pedoman pengelolaan Sumber Daya Manusia IAIN Lhokseumawe

yang diberlakukan dalam SK tentang pemberlakuan pengelolaan

Sumber Daya Manusia IAIN Lhokseumawe nomor 194 tanggal 23

Maret 2017;

(g) Pedoman pengelolaan Keuangan IAIN Lhokseumawe yang

diberlakukan dalam SK tentang pemberlakuan pengelolaan

Keuangan IAIN Lhokseumawe nomor 192 tanggal 24 Maret 2017;

(h) Pedoman pengelolaan Sarana dan Prasarana IAIN Lhokseumawe

yang diberlakukan dalam SK tentang pemberlakuan pengelolaan

Sarana dan Prasarana IAIN Lhokseumawe nomor 192.a tanggal

24 Maret 2017;

(i) Pedoman pengelolaan Sistem Penjaminan Mutu IAIN

Page 68: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

68

Lhokseumawe yang diberlakukan dalam SK tentang

pemberlakuan pengelolaan Sistem Penjaminan Mutu IAIN

Lhokseumawe nomor 263 tanggal 19 April 2017;

(j) Pedoman pengelolaan Kerjasama IAIN Lhokseumawe yang

diberlakukan dalam SK tentang pemberlakuan pengelolaan

Kerjasama IAIN Lhokseumawe nomor 328 tanggal 24 April 2017;

3) Implementasi kebijakan dan pedoman pengelolaan aspek a)

pendidikan, b) pengembangan suasana akademik dan otonomi

keilmuan, c) kemahasiswaan, d) penelitian, e) PkM, f) SDM, g)

Keuangan, h) Sarana dan Prasarana i) Sistem Penjaminan Mutu, dan

j) Kerjasama.

4) Ketersediaan dokumen formal dan bukti mekanisme persetujuan dan

penetapan terhadap rencana strategis (yang mencakup perencanaan

finansial dan sumber daya, pengelolaan dan pengendalian risiko,

kepatuhan terhadap peraturan, konflik kepentingan, pelaporan dan

audit).

d) Sistem Penjaminan Mutu

Pengembangan sistem penjaminan mutu IAIN Lhokseumawe tersusun

dalam Rencana Induk Pengembangan yang disingkat menjadi RIP yang

diberlakukan dalam SK pemberlakuan Rencana Induk Pengembangan Nomor

188 tahun 2017 yang diturunkan dalam bentuk buku Penjaminan Mutu, Kebijakan

Mutu Standar Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Institut Agama Islam Negeri

Lhokseumawe, Manual Mutu Standar Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Institut

Agama Islam Negeri Lhokseumawe, Standar Mutu SPMI Institut Agama Islam

Negeri Lhokseumawe. Rencana implementasi penjaminan mutu yang mencakup

strategi, kebijakan, pemberdayaan para pemangku kepentingan yang merupakan

bagian dari rencana jangka menengah maupun jangka panjang IAIN

Lhokseumawe.

Efektivitas pelaksanaan penjaminan mutu yang ditetapkan dalam SK

Tentang Penjaminan Mutu nomor 263 tahun 2017, SK Tentang Kebijakan Mutu

Standar Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Institut Agama Islam Negeri

Lhokseumawe nomor 264.a tahun 2017, SK Tentang Manual Mutu Standar

Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe

nomor 264.b tahun 2017, SK Tentang Standar Mutu SPMI Institut Agama Islam

Negeri Lhokseumawe nomor 264.c tahun 2017. Efektivitas ini dilaksanakan,

dievaluasi, dikendalikan, dan ditindaklanjuti untuk perbaikan yang berkelanjutan

(PPEPP).

Penetapan standar di IAIN Lhokseuamwe mengikuti aturan yang belaku

baik untuk Standar Nasional Pendidikan Tinggi maupun standar Perguruan

Tinggi. Dalam penetapan melibatkan pihak yang terkait dan dikontrol oleh

lembaga penjaminan mutu (LPM).

Pada saat akan dilaksanakan, IAIN Lhokseumawe mendeklarasikan

pemberlakuan Standar dalam SPMI di IAIN Lhokseumawe kepada pemangku

kepentingan internal dan eksternal. Sosialisasi merupakan langkah penting untuk

Page 69: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

69

keberhasilan pelaksanaan standar dalam SPMI dan dikukung sumber daya yang

memadai.

Evaluasi standar dilakukan untuk melihat proses dalam pelaksanaan

standar SPMI (Standar Dikti), evaluasi dilakukan oleh pejabat struktural pada

setiap unit kerja di IAIN Lhokseumawe. Tahap berikutnya untuk menjamin

obyektivitas juga dilakukan evaluasi internal yaitu Audit Mutu Internal yang

dilakukan oleh para auditor internal yang dapat berada di bawah koordinasi

Lembaga Penjaminan Mutu IAIN Lhokseumawe. Objek yang dievalusi berupa

proses, prosedur, hasil dan otput dari pelaksanaan standar Perguruan Tinggi

bidang Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama. Jika hasil dari audit internal ini

buruk, maka diperlukan langkah atau tindakan koreksi, sebaliknya jika baik maka

praktik baik tersebut dapat dipertahankan dan ditingkatkan mutunya. Pada

akhirnya, berdasarkan hasil audit internal ini IAIN Lhokseumawe dapat meminta

pihak eksternal untuk melakukan akreditasi atau SPME.

Akreditasi sesuai Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang

Pendidikan Tinggi (UU Dikti) merupakan bagian dari Sistem Penjaminan Mutu

Pendidikan Tinggi (SPM Dikti), yang terdiri atas Sistem Penjaminan Mutu Internal

(SPMI), Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) atau akreditasi, dan

Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD Dikti). SPMI dan SPME yang kredibel

dan akuntabel akan mendorong tercapainya fungsi pengendalian

penyelenggaraan pendidikan tinggi oleh IAIN Lhokseumawe. Melalui standar tata

pamong, tata kelola dan kerjasama yang baik dapat mewujudkan kualitas

pendidikan tinggi yang bermutu, sekaligus menjamin adanya akuntabilitas publik

(public accountabilty) dan perbaikan mutu berkelanjutan (continuous quality

improvement) yang kuat dan seimbang. Proses penilaian akreditasi diarahkan

pada capaian kinerja Tridharma Perguruan Tinggi (outcome-based accreditation),

serta pencapaian mutu akademik dan non-akademik, berdasarkan ketersediaan

bukti yang sesungguhnya dan sah (evidence-based) serta ketertelusuran

(traceability) dari setiap aspek penilaian.

Tahapan penjaminan berikutnya yaitu pengendalian standar mutu, yaitu

siklus kegiatan tindak lanjut atas temuan yang pada tahap evaluasi pelaksanaan

standar Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama. Bentuk kegiatan

pengendalian mutu di IAIN Lhokseumawe adalah audit tindak lanjut. Audit tindak

lanjut dilaksanakan setelah ada upaya perbaikan dari temuan audit mutu internal

ynag dilakukan satu kali dalam setahun. Penentuan waktu audit tindak lanjut

selama tiga bulan untuk memberi kesempatan unit auditee memperbaiki temuan

audit yang disampaikan pada saat Rapat Tinjauan Manajemen.

Peningkatan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) adalah kegiatan IAIN

Lhokseumawe untuk menaikkan atau meninggikan isi Standar dari Tata Pamong,

Tata Kelola dan Kerjasama yang dapat ditingkatkan adalah unsur Behaviour,

Competence, Degree, atau kombinasi ketiganya. Hasil evaluasi berupa rumusan

Standar yang baru untuk menggantikan isi Standar Tata Pamong, Tata Kelola

dan Kerjasama sebelumnya,

Salah satu indicator penting dalam peningkatan sistem penjaminan mutu

Page 70: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

70

standar tata pamong, tata kelola, dan kerjama adalah adanya peningkatan

jumlah perolehan sertifikasi/akreditasi oleh lembaga akreditasi nasional (BAN-

PT) dan Lembaga Akrediatsi Mandiri (LAM) dapat terlihat pada Tabel 1.b LKPT).

Saat ini IAIN Lhokseumawe belum memiliki sertifikasi/ akreditasi eksternal

oleh lembaga internasional atau nasional bereputasi (Tabel 1.a2. LKPT). Begitu

juga untuk perolehan akreditasi program studi oleh lembaga akreditasi

internasional bereputasi (Tabel 1.a3. LKPT).

e) Kerjasama

Kebijakan kerjasama IAIN Lhokseumawe berpedoman pada pencapaian

indikator yang ditetapkan pada Statuta IAIN Lhokseumawe, serta Standar Mutu

yang ditetapkan oleh Lembaga Penjaminan Mutu. Institusi melaksanakan

kerjasama kemitraan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan

pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Pelaksanaan

kerjasama kemitraan berpedoman kepada SOP sehingga pelaksanaan kegiatan

senantiasa dilakukan secara baik dan terukur.

Ada beberapa hal yang diperhatikan oleh IAIN Lhokseumawe dalam

menjalin kerjasama, yaitu:

1) IAIN Lhokseumawe memastikan adanya ketersediaan dokumen formal

kebijakan dan prosedur pengembangan jejaring dan kemitraan (dalam dan luar

negeri), dan monitoring dan evaluasi kepuasan mitra kerjasama.

2) IAIN Lhokseumawe memastikan adanya ketersediaan dokumen

perencanaan pengembangan jejaring dan kemitraan yang ditetapkan untuk

mencapai visi, misi dan tujuan strategis institusi.

3) IAIN Lhokseumawe memastikan cukupnya ketersediaan data jumlah, lingkup,

relevansi, dan kemanfaatan kerjasama.

4) IAIN Lhokseumawe memastikan adanya ketersediaan bukti monitoring dan

evaluasi pelaksanaan program kemitraan, tingkat kepuasan kepuasan mitra

kerjasama yang diukurdengan instrumen yang sahih, serta upaya perbaikan

mutu jejaringdan kemitraan untuk menjamin ketercapaian visi, misi dan tujuan

strategis.

5) IAIN Lhokseumawe memastikan adanya bukti sahih kerjasama tridharma

yang dilengkapi dengan hasil analisis data terkait manfaat kerjasama bagi

perguruan tinggi

5. Indikator Kinerja Tambahan

Indikator kinerja tambahan adalah indikator kinerja tata pamong, tata kelola

dan kerjasama lain berdasarkan standar yang ditetapkan oleh IAIN

Lhokseumawe. Adapun indikator kinerja tambahan yang telah dikembangkan oleh

IAIN Lhokseumawe, yaitu;

a) IAIN Lhokseumawe melalui Wakil Rektor III bidang ke mahasiswaan

dan kerjasama telah mengembangkan pedoman kerjasama setiap

tahun sesuai dengan kebutuhan secara jelas, terperinci dan terukur.

b) IAIN Lhokseumawe melalui Wakil Rektor bidang kemahasiswaan dan

Page 71: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

71

kerjasama mengkoordinasikan kerjasama IAIN Lhokseumawe dengan

berbagai pihak, baik dalam negeri maupun luar negeri dengan

menetapkan arah dan kebijakan di bidang kerjasama untuk mencapai

visi, misi, dan tujuan IAIN Lhokseumawe dengan berpedoman pada

prosedur kerjasama dengan prinsip kesetaraan, saling menghormati

dan saling menguntungkan dalam pelaksanaan tridarma perguruan

tinggi.

c) IAIN Lhokseuamwe melalui Wakil Rektor bidang kemahasiswaan dan

kerjasama melakukan penguatan kerjasama dengan berbagai pihak

melalui perjanjian kerjasama berupa kesepakatan atau memorandum

of understanding (MOU), Memorandum OfAgreement (MOA) atau

kesepakatan lain yang disetujui bersama. Adanya evaluasi terhadap

kinerja dan kualitas kerjasama yang telah dilakukan dengan berbagai

pihak minimal satu kali dalam setahun.

d) IAIN Lhokseumawe melalui Wakil Rektor bidang kemahasiswaan dan

kerjasama serta berkerjasama dengan Lembaga Penjaminan Mutu

(LPM) melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program

kemitraan dengan menggunakan instrumen yang sahih dan terukur;

Pelaksanaan survey terhadap kepuasan mitra dilakukan secara

online baik tingkat lokal, nasional, dan internasional.

e) IAIN Lhokseumawe melalui Wakil Rektor III dan Wakil Dekan III

Bidang Kemahawiswaan dan Kerjasama menindaklanjuti kerjasama

dengan kegiatan nyata yang dilaksanakan secara bersama dengan

mitra kerjasama khususnya di bidang tridharma perguruan tinggi.

f) Jumlah rasio kerjasama IAIN Lhokseumawe di bidang tridarma

perguruan tinggi mencapai 30%

6. Evaluasi Capain Kinerja

Berisi deskripsi dan analisis keberhasilan dan/atau ketidakberhasilan

pencapaian standar yang telah ditetapkan. Capaian kinerja harus diukur dengan

metoda yang tepat, dan hasilnya dianalisis serta dievaluasi. Analisis terhadap

capaian kinerja harus mencakup identifikasi akar masalah, faktor pendukung

keberhasilan dan faktor penghambat ketercapaian standar, dan deskripsi

singkat tindak lanjut yang akan dilakukan institusi.

Evaluasi capaian kinerja Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe dilakukan rutin pada saat Raker tahunan. Evaluasi capaian

kinerja tersebut membahas mengenai analisis keberhasilan pencapaian standar

dan ketidakberhasilan pencapaian standar yang ada pada Tata Pamong, Tata

Kelola, dan Kerjasama Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe.

Capaian kinerja tersebut diukur dengan metoda yang tepat, serta hasil yang

didapatkan dianalisis dan dievaluasi. Adapun hasil dari evaluasi capaian kinerja

pada tata pamong, tata kelola dan kerja sama yang dilakukan rutin pada saat

raker tahunan dari tahun 2017, 2018, dan 2019 bisa dilihat pada tabel berikut.

Page 72: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

72

No Target Capaian

2017 2018 2019

1 Sistem kepemimpinan yang responsif, inovatif dan operasional 75% 80% 85%

2 Kelengkapan struktur organisasi dan keefektifan penyelenggaraan

organisasi di semua unit

70% 75% 80%

3 Mengimplementasikan sistem penjaminan mutu berbasis ISO 60% 65% 65%

4 85 % Prodi yang ada terkreditasi dengan peringkat Baik Sekali sesuai

standar BAN PT

75% 80% 85%

5 Tersedia kelengkapan dokumen dan informasi yang mudah diakses

dalam bahasa Indonesia

75% 80% 85%

6 Menjalin Kerjasama Tingkat Internasional Bidang Pendidikan,

Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

60% 65% 70%

7 Menjalin Kerjasama Tingkat Nasional Bidang Pendidikan, Penelitian

dan Pengabdian kepada Masyarakat

70% 75% 75%

8 Menjalin Kerjasama Tingkat Wilayah Bidang Pendidikan, Penelitian

dan Pengabdian kepada Masyarakat

80% 90% 95%

Hasil dari capaian kinerja Tata Pamong, Tata Kelola, dan Kerjasama

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe tersebut selanjutnya di

lakukan analisis dan dievaluasi dengan mengidentifikasi akar masalah, analisis

faktor keberhasilan dan faktor penghambat serta tindak lanjut yang akan

dilakukan.

a) Identifikasi akar masalah,

1) Sistem kepemimpinan yang masih kurang responsif, inovatif dan

operasional

2) Sistem penjaminan mutu masih belum berbasis ISO

3) Masih belum lengkapnya dokumen dan informasi yang mudah diakses

dalam bahasa Indonesia

4) Minimnya kerjasama tingkat internasional bidang pendidikan, penelitian

dan pengabdian kepada masyarakat.

5) Minimnya Kerjasama Tingkat Nasional Bidang Pendidikan, Penelitian

dan Pengabdian kepada Masyarakat

b) faktor pendukung keberhasilan

1) Adanya penyusunan dan Peninjuanan Ulang RIP, RENSTRA dan

RENOP IAIN Lhokseumawe

2) IAIN Lhokseumawe telah memiliki Renop tahunan yang merupakan

realisasi Renstra dalam untuk pengelolaan institusi.

3) IAIN Lhokseumawe telah memiliki struktur organisasi yang baik

dengan tupoksi yang jelas dan telah mencakup semua aspek yang

harus dikelola dari Unit dan Bidang, Fakultas sampai ke Program

Studi.

4) Adanya koordinasi yang baik dalam tata pamong mulai dari tingkat

program studi sampai dengan tingkat universitas.

Page 73: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

73

5) Telah memiliki mekanisme evaluasi kebijakan dalam program studi

melalui rapat pimpinan dan rapat rutin dosen sehingga upaya tindak

lanjut dapat segera dilakukan.

6) Telah memiliki instrument dan sop terkait dengan mutu tenaga

pendidik, seperti prosedur dan sop kenaikan pangkat, jabatan,

validasi karya ilmiah dan UPMF.

7) Adanya komitmen tinggi dari pimpinan IAIN Lhokseumawe dan staf

untuk meningkatkan dan mengembangkan fasilitas pendidikan sesuai

dengan perkembangan IPTEK.

8) Ketersediaan dokumen terkait kelembagaan dan mudah diakses yang terintegrasi.

9) Terlaksananya Pelatihan Penyusunan Dokumen Akreditasi

Penguatan Lembaga

10) Terlaksananya Kerjasama Tingkat Internasional Bidang Pendidikan,

Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

11) Terlaksananya Kerjasama Tingkat Nasional Bidang Pendidikan,

Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

c) faktor penghambat ketercapaian standar

1) Masih minimnya kemampuan tenaga struktural dalam bidang manajemen dan sistem kepemimpinan.

2) Masih belum ada progress dalam pengajuan Instrumen kualitas penjaminan mutu berbasis ISO

3) Dokumen dan informasi yang mudah diakses dalam bahasa

Indonesia masih belum efisien dan efektif.

4) Kerjasama tingkat internasional bidang pendidikan, penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat masih kurang.

5) Kerjasama Tingkat Nasional Bidang Pendidikan, Penelitian dan

Pengabdian kepada Masyarakat masih kurang

d) Tindak lanjut yang akan dilakukan pada capaian kinerja pada Tata

Pamong, Tata Kelola, dan Kerjasama Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe yaitu:

1) Mengadakan pelatihan kepemimpinan dan manajemen bagi seluruh

tenaga struktural pada lingkungan IAIN Lhokseumawe

2) Mengadakan workshop penjaminan mutu berbasis ISO

3) Peningkatan kualitas penjaminan mutu berbasis ISO

4) Memaksimalkan ketersediaan dokumen terkait kelembagaan yang

mudah diakses dan terintegrasi.

5) Perluasan Kerjama tingkat Internasional, Nasional dan Wilayah

Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat.

7. Penjaminan Mutu Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama

Sistem penjaminan mutu Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama di IAIN

Lhokseumawe yang ditetapkan, dilaksanakan, hasilnya dievaluasi dan

Page 74: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

74

dikendalikan serta dilakukan sebagai upaya peningkatan sesuai dengan siklus

PPEPP dengan ketentuan sebagai berikut:

a) Keberadaan dokumen formal Standar Mutu Perguruan Tinggi dengan SK

Rektor No 264c Tahun 2017.

b) Tersedianya SOP Pelaksanaan Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama.

c) Pelaksanaan Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama secara konsisten

berlandaskan pada standar Mutu Perguruan Tinggi bidang Tata Pamong,

Tata Kelola dan Kerjasama.

d) Metode evaluasi dan pengendalian terhadap capaian Tata Pamong, Tata

Kelola dan Kerjasama yang telah ditetapkan.

e) Hasil evaluasi ditindaklanjuti untuk peningkatan mutu Tata Pamong, Tata

Kelola dan Kerjasama yang lebih baik.

Sistem penjaminan mutu Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama di IAIN

Lhokseumawe ditetapkan, dilaksanakan, hasilnya dievaluasi dan dikendalikan

serta dilakukan upaya peningkatan sesuai dengan siklus PPEPP. Penjaminan

Mutu pada tingkat institusi telah ditetapkan oleh IAIN Lhokseumawe melalui

Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) dengan ketentuan;

a) Dokumen legal pembentukan unsur pelaksana penjamin mutu tertuang

dalam:

1) PMA nomor 46 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Institut

Agama Islam Negeri Lhokseumawe

2) PMA Nomor 58 tahun 2016 Tentang Statuta Institut Agama Islam

Negeri Lhokseumawe

3) SK Rektor Nomor 263 tahun 2017 Tentang Penjaminan Mutu

b) Dokumen Mutu IAIN Lhokseumawe tertuang dalam:

1) SK Rektor Nomor 264.a Tahun 2017 Tentang Kebijakan Mutu

2) SK Rektor Nomor 264.b Tahun 2017 Tentang Manual Mutu

3) SK Rektor Nomor 264.c Tahun 2017 Tentang Standar Mutu

4) SK Rektor Nomor 264.d Tahun 2017 Tentang Formulir Mutu

a) Penetapan

Standar mutu adalah seperangkat tolok ukur kinerja sistem pendidikan

yang mencakup masukan, proses, hasil, keluaran serta manfaat pendidikan

yang harus dipenuhi oleh unit-unit kerja. Suatu standar mutu terdiri atas

beberapa parameter (elemen penilaian) yang dapat digunakan sebagai

dasar untuk mengukur dan menetapkan mutu dan kelayakan unit kerja

untuk menyelenggarakan program-programnya.

Dalam penetapan Standar mutu Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama

Warek III, Wakil Dekan III bidang mahasiswa dan kerjasama merumuskan

standar dengan memperhatikan perundang - undangan yang relevan serta

melakukan pelacakan terhadap pemangku kepentingan internal dan

eksternal. Sebelum disahkan pihak LPM melakukan uji publik untuk melihat

kualitas standar berdasarkan masukan dari pemangku kepentingan. Hasil

perbaikan berdasarkan masukan pemangku kepentingan di sahkan dengan

Page 75: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

75

surat keputusan Rektor IAIN Lhokseumawe.

b) Pelaksanaan

Pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu di bidang Tata Pamong, Tata Kelola

dan Kerjasama dilaksanakan sesuai dengan buku manual mutu standar

Tata Pamong Kerkjasama dengan SK Rektor Nomor 264b tahun 2017.

Pelaksanaan penjaminan mutu Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama

terwujud dalam berbagai kegiatan, diantaranya:

IAIN Lhokseumawe melalui Wakil Rektor III dan LPM telah melaksanakan

sosialisasi standar mutu bidang tata kelola, tata pamong dan kerjasama

yang rutin diadakan di awal semester. Salah satu sub standar yang

disampaikan diantaranya pelaksanaan kode etik dosen, mahasiswa dan

tenaga kependidikan. Dalam rangka pengembangan IAIN Lhokseumawe,

diaharapkan adanya perbaikan layanan dalam segala aspek dan juga

semua nya tersistem dengan kemajuan teknologi dan informasi, sehingga

kinerja IAIN Lhokseumawe dan kualitas lulusan dapat diakses dengan

mudah oleh pemangku kepentingan secara online.

c) Evaluasi

Evaluasi sistem penjaminan mutu Tata Pamong, Tata Kelola dan

Kerjasama dilakukan dalam program Audit Mutu Internal yang dilakukan

setiap tahunnya. Audit Mutu Internal diselenggarakan oleh Lembaga

Penjaminan Mutu IAIN Lhokseumawe.

Pada tahun 2016 IAIN Lhokseumawe menyelenggarakan kegiatan Audit

Mutu Internal (AMI) Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama. Ada pun

hasil temuan Audit Mutu Internal (AMI) yaitu:

(1) Sistem kepemimpinan yang kurang responsif, inovatif dan operasional

(a) Renop tahunan tidak merealisasikan Renstra dalam pengelolaan

institusi.

(b) Struktur organisasi yang masih belum baik dengan tupoksi yang

masih belum jelas dan belum mencakup semua aspek yang harus

dikelola dari Unit dan Bidang, Fakultas sampai ke Program Studi.

(c) Sistem penjaminan mutu belum berbasis ISO

(d) Tidak adanya koordinasi yang baik dalam tata pamong mulai dari

tingkat program studi sampai dengan tingkat universitas.

(e) Belum memiliki mekanisme evaluasi kebijakan dalam program studi

melalui rapat pimpinan dan rapat rutin dosen sehingga upaya tindak

lanjut dapat segera dilakukan.

(f) Belum memiliki instrument dan sop terkait dengan mutu tenaga

pendidik, seperti prosedur dan sop kenaikan pangkat, jabatan,

validasi karya ilmiah dan UPMF.

(g) Tidak lengkapnya dokumen dan informasi yang mudah diakses

dalam bahasa Indonesia

(h) Belum adanya kerjasama tingkat internasional bidang pendidikan,

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

(i) Kerjasama Tingkat Nasional Bidang Pendidikan, Penelitian dan

Page 76: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

76

Pengabdian kepada Masyarakat masih sangat minim

Pada tahun 2017 IAIN Lhokseumawe menyelenggarakan kegiatan Audit

Mutu Internal (AMI) Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama. Ada pun

hasil temuan Audit Mutu Internal (AMI) yaitu:

(2) Sistem kepemimpinan yang kurang responsif, inovatif dan operasional

(a) Struktur organisasi yang sudah baik tetapi tupoksi yang masih belum jelas dan belum mencakup semua aspek yang harus dikelola dari Unit dan Bidang, Fakultas sampai ke Program Studi.

(b) Sistem penjaminan mutu belum berbasis ISO

(c) Belum memiliki instrument dan sop terkait dengan mutu tenaga

pendidik, seperti prosedur dan sop kenaikan pangkat, jabatan,

validasi karya ilmiah dan UPMF.

(d) Tidak lengkapnya dokumen dan informasi yang mudah diakses

dalam bahasa Indonesia

(e) Belum adanya kerjasama tingkat internasional bidang

pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

(f) Kerjasama Tingkat Nasional Bidang Pendidikan, Penelitian dan

Pengabdian kepada Masyarakat masih sangat minim

Pada tahun 2018 IAIN Lhokseumawe menyelenggarakan kegiatan Audit

Mutu Internal (AMI) Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama. Ada pun

hasil temuan Audit Mutu Internal (AMI) yaitu:

(a) Sistem kepemimpinan yang kurang responsif, inovatif dan operasional

(b) Sistem penjaminan mutu belum berbasis ISO

(c) Tidak lengkapnya dokumen dan informasi yang mudah diakses dalam

bahasa Indonesia

(d) Belum adanya kerjasama tingkat internasional bidang pendidikan,

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

(e) Kerjasama Tingkat Nasional Bidang Pendidikan, Penelitian dan

Pengabdian kepada Masyarakat masih sangat minim

Pada tahun 2019 IAIN Lhokseumawe menyelenggarakan kegiatan Audit

Mutu Internal (AMI) Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama. Ada pun

hasil temuan Audit Mutu Internal (AMI) yaitu:

(a) Sistem kepemimpinan yang masih kurang responsif, inovatif dan

operasional

(b) Sistem penjaminan mutu belum berbasis ISO

(c) Masih belum lengkapnya dokumen dan informasi yang mudah

diakses dalam bahasa Indonesia

(d) Minimnya kerjasama tingkat internasional bidang pendidikan,

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

(e) Minimnya Kerjasama Tingkat Nasional Bidang Pendidikan, Penelitian

dan Pengabdian kepada Masyarakat

Hasil temuan dari audit mutu internal tersebut dijadikan bahan untuk

rapat tinjauan manajemen dengan menghadirkan jajaran pimpinan rektorat

dan dekanan serta mengundang pakar keilmuan dari perguruan tinggi lain,

Page 77: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

77

pengguna lulusan baik dilembaga, dunia usaha dan dunia industri, asosiasi

profesi dan asosiasi keilmuan sebagai bentuk external benchmarking

dalam peningkatan mutu di Institusi Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe.

d) Pengendalian

Pengendalian pelaksanaan sistem penjaminan mutu di bidang Tata

Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama dilaksanakan oleh Lembaga

Penjaminan Mutu (LPM). Dalam melakukan pengendalian, LPM

menetapkan standar untuk pelaksanaan sistem penjaminan mutu di bidang

Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama. LPM melakukan evaluasi

terhadap standar yang ditetapkan terhadap pelaksanaan sistem

penjaminan mutu di bidang Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama, dan

kemudian LPM melakukan pelaporan di rapat tinjauan manajemen dengan

menghadirkan menghadirkan seluruh pimpinan Institusi Agama Islam

Negeri (IAIN) Lhokseumawe dalam upaya peningkatan mutu sumber daya

manusia yang ada di Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe.

e) Perbaikan Berkelanjutan

Sebagai tindak lanjut dari hasil evaluasi dalam kegiatan audit mutu internal,

beberapa hal berikut ini akan diupayakan oleh IAIN Lhokseumawe untuk

memperbaiki sistem Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama melalui

LPM.

(1) Meningkatkan kuantitas dan kualitas kerjasama dengan mitra secara

nasional dan interansional khususnya bidnag penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat.

(2) Adanya kegiatan rutin Rapat Tinjauan Manajemen untuk mengevaluasi

ketercapaian standar di bidang Tata Pamong, Tata Kelola dan

kerjasama.

(3) Mengadakan pelatihan kepemimpinan dan manajemen bagi seluruh

tenaga struktural pada lingkungan IAIN Lhokseumawe

(4) Mengadakan workshop penjaminan mutu berbasis ISO

(5) Peningkatan kualitas penjaminan mutu berbasis ISO

(6) Memaksimalkan ketersediaan dokumen terkait kelembagaan yang

mudah diakses dan terintegrasi.

(7) Perluasan Kerjama tingkat Internasional, Nasional dan Wilayah Bidang

Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat.

8. Kepuasan Pengguna

Pengukuran kepuasan layanan manajemen terhadap para pemangku

Kepentingan IAIN Lhokseumawe: mahasiswa, dosen, tenaga

kependidikan, lulusan, pengguna dan mitra yang memenuhi aspek-aspek

berikut:

1) Pengukuran kepuasan pengguna menggunakan instrumen kepuasan

yang sahih, andal, mudah digunakan,

Page 78: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

78

2) Pengukuran kepuasan pengguna dilaksanakan secara berkala, serta

datanya terekam secara komprehensif,

3) Pengukuran kepuasan pengguna dianalisis dengan metode yang tepat

serta bermanfaat untuk pengambilan keputusan, dan

4) Tingkat kepuasan dan umpan balik ditindaklanjuti untuk perbaikan dan

peningkatan mutu luaran secara berkala dan tersistem.

5) Dilakukannya review terhadap pelaksanaan pengukuran kepuasan

para pemangku kepentingan.

6) Hasilnya dipublikasikan dan mudah diakses oleh para pemangku

kepentingan.

Kepuasan pengguna layanan manajemen terhadap para pemangku

kepentingan telah dilakukan IAIN Lhokseumawe dengan menggunakan

survey secara offline dan online keapda mahasiswa, dosen, tenaga

kependidikan, lulusan, pengguna dan mitra.

a) Instrumen kepuasan Pengguna

Kriteria utama yang digunakan IAIN Lhokseumawe dalam

mengembangkan instrument yaitu sahih, andal, mudah digunakan.

Pelaksanaannya dilakukan secara berkala, sehingga data yang terekam

lebih komprehensif. Data hasil survey dianalisis dengan metode yang tepat

dan bermanfaat untuk pengambilan keputusan, dan tingkat kepuasan dan

umpan balik ditindaklanjuti untuk perbaikan dan peningkatan mutu luaran

secara berkala dan tersistem.

Adapun instrumen yang digunakan untuk mengukur kepuasan pengguna

secara internal dan ekternal terdiri dari 2 ianggket untuk mengukur

kepuasan pengguna internal yaitu dosen dan tenaga kependidikan, serta 1

angket untuk mengukur kepuasan mitra.

b) Pelaksanaan pengukuran Kepuasan Pengguna

Instrumen yang digunakan berupa kuesioner yang berisi 5 pernyataan

untuk masing – masing pengguna. Sebelum kuesioner di sebar terlebih

dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan

Cronbach’s Alpha dengan signifikansi 5%. Kesahihan (validitas) instrumen

diujicobakan kepada 30 orang pengguna internal dan eksternal, sehingga

didapatkan 5 butir pertanyaan dalam kuesioner valid. Proses selanjutnya

kuesioner di distribusikan ke seluruh mitra baik secara langsung maupun

melalui secara online dalam bentuk google form. Berikut butir pertanyaan

dalam kuesioner untuk mengukur kepuasan pengguna;

No Pernyataan SS S KS TS TM

Mahasiswa dan Almuni

1. Sistem pelayanan sudah berbasi teknologi dan informasi

yang terkini

2. Saya Puas Terhadap Layanan yang diberikan oleh

Tenaga Kependidikan

3. Adanya kepuasan terhadap pengembangan skill

mahasiswa IAIN Lhokseumawe

Page 79: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

79

4. Adanya kemudahan dalam menyelesaikan permasalahan

dari tingkat PS sampai ke rektorat

5. Tersedianya sarana dan prasana yang memadai dalam

peningkatan skill mahasiswa dan lulusan IAIN

Lhokseumawe

Dosen dan Tenaga Kependidikan

1 Saya Puas Terhadap Beban Kerja yang diberikan sudah

sesuai dengan Tupoksi

2 Hubungan kerja sangat baik dari tingakt pimpinan sampai

bawahan.

3 Kecukupan pelatihan di bidang manajemen, adminstrasi

dan pengembangan program studi

4 Adanya penghargaan terhadap kinerja Dosen dan

Tenaga Kependidikan

5 Adanya kesempatan yang sama dalam program

penguatan kemampuan bagi dosen dan Tenaga

Kependidikan

Mitra dan Pengguna Eksternal

1 Kegiatan kerjasama di bidang Tridharma Perguruan

Tinggi telah berlangsung secara maksimal.

2 Adanya kepuasan terhadap layanan ynag diberikan oleh

IAIN Lhokseuamwe dalam semua bidang kerjasama.

3 Adanya kemudahan mendapatkan informasi terhadap

kinerja IAIN Lhokseuamwe melalui web IAIN

Lhokseuamwe dan media masa lainnya

4 Adanya program penguatan kerjasama dan pengkajian

ulang terkait MoU dan MoA setiap tahunnya

5 Adanya keterlibatan pengguna eksternal dalam

pengambilan kebijakan yang terkait bidang Kerjasama

SS: Sangat Setuju S: Setuju KS: Kurang Setuju TS: Tidak Setuju

TM: Tidak Menjawab

c) Hasil Survey Kepuasan Pengguna

Hasil pengukuran kepuasan pengguna baik internal (mahasiswa dan

alumni, dosen dan tenaga kependidikan) dan eksternal (mitra) telah dilaksanakan

secara konsisten, dan ditindaklanjuti secara berkala dan tersistem dengan baik.

Hasil survey ini dapat dengan mudah diakses di website IAIN Lhokseumawe.

Adapun hasil rata-rata yang diperoleh dari pelaksanaan survey kepuasan

pengguna/mitra kegiatan PkM pada tahun 2016-2019, yaitu:

No Pernyataan 2016 - 2017 2017 - 2018 2018 - 2019

Mahasiswa dan Almuni

1. Sistem pelayanan sudah berbasi teknologi

dan informasi yang terkini

45,6 %

setuju dan

54,4%

kurang

setuju

62% setuju,

20% tidak

setuju dan

42% tidak

menjawab

86 % setuju

dan 14%

tidak setuju

2. Saya Puas Terhadap Layanan yang 53 % setuju 65% setuju, 87% setuju

Page 80: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

80

diberikan oleh Tenaga Kependidikan dan 47%

kurang

setuju

14% tidak

setuju dan

21% kurang

setuju

dan 13%

kurang

setuju

3. Adanya kepuasan terhadap

pengembangan skill mahasiswa IAIN

Lhokseumawe

46,05%

setuju dan

53,95%

tidak setuju

62% setuju

dan 38%

kurang

setuju

82% setuju

dan 18%

tidak setuju

4. Adanya kemudahan dalam menyelesaikan

permasalahan dari tingkat PS sampai ke

rektorat

53% setuju

dan 47%

tidak setuju

68,05%

setuju dan

31,05%

kurang

setuju

78% setuju

dan 22%

kurang

setuju

5. Tersedianya sarana dan prasana yang

memadai dalam peningkatan skill

mahasiswa dan lulusan IAIN

Lhokseumawe

48,05%

setuju dan

51,05%

tidak setuju

71% setuju

dan 29%

kurang

setuju

86,05%

setuju dan

13,95%

kurang

setuju

Dosen dan Tenaga Kependidikan

1 Saya Puas Terhadap Beban Kerja yang

diberikan sudah sesuai dengan Tupoksi

54% setuju

dan 46%

kurang

setuju

76% setuju

dan 24%

setuju

91% setuju

dan

8% kurang

setuju

2 Hubungan kerja sangat baik dari tingkat

pimpinan sampai bawahan.

67% setuju

dan 33%

tidak

menjawab

83% setuju

dan 17 %

kurang

setuju

89% setuju

dan 11 %

kurang

setuju

3 Kecukupan pelatihan di bidang

manajemen, adminstrasi dan

pengembangan program studi

56% setuju

dan 44%

kurang

setuju

73% setuju

dan 27%

kurang

setuju

89% setuju

dan 11 tidak

setuju

4 Adanya penghargaan terhadap kinerja

Dosen dan Tenaga Kependidikan

43% setuju

dan 57%

kurang

setuju

72% setuju

dan 28%

kurang

setuju

20% sangat

setuju, 43%

setuju dan

31% tidak

setuju

5 Adanya kesempatan yang sama dalam

program penguatan kemampuan bagi

dosen dan Tenaga Kependidikan

55% setuju,

32% kurang

setuju dan

13 % tidam

menjawab

63% sangat

setuju, 12%

setuju dan

25% kurang

setuju

84% setuju,

16% kurang

setuju

Mitra dan Pengguna Eksternal

1 Kegiatan kerjasama di bidang Tridharma

Perguruan Tinggi telah berlangsung secara

maksimal.

56% setuju

dan 44%

kurang

setuju

75% setuju

dan 25%

setuju

78% setuju

dan

22% kurang

setuju

2 Adanya kepuasan terhadap layanan ynag

diberikan oleh IAIN Lhokseuamwe dalam

68% setuju

dan 32%

86% setuju

dan 14 %

89% setuju

dan 11 %

Page 81: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

81

semua bidang kerjasama. tidak

menjawab

kurang

setuju

kurang

setuju

3 Adanya kemudahan mendapatkan

informasi terhadap kinerja IAIN

Lhokseumawe melalui web IAIN

Lhokseumawe dan media masa lainnya

52% setuju

dan 48%

kurang

setuju

76% setuju

dan 24%

kurang

setuju

85% setuju

dan 15 tidak

setuju

4 Adanya program penguatan kerjasama dan

pengkajian ulang terkait MoU dan MoA

setiap tahunnya

48% setuju

dan 52%

kurang

setuju

78% setuju

dan 22%

kurang

setuju

23% sangat

setuju, 56%

setuju dan

21% tidak

setuju

5 Adanya keterlibatan pengguna eksternal

dalam pengambilan kebijakan yang terkait

bidang kerjasama

53% setuju,

47% kurang

setuju

68% sangat

setuju, 14%

setuju dan

18% kurang

setuju

87% setuju,

13% kurang

setuju

Merujuk pada statistik deskriptif hasil survey dari tahun 2016 hingga tahun

2019 tersebut, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan Tata Pamong, Tata kelola

dan Kerjasama di IAIN Lhokseumawe terus mengalami perbaikan. Hal ini

dipengaruhi oleh faktor konsistensi dari pimpinan ynag berkerjasma dengan

pihak terkait untuk meningkatkan mutu dan kualitas layanan disegala bidang.

9. Kesimpulan Hasil Evaluasi Ketercapaian Standar Tata Pamong, Tata

Kelola dan Kerjasama serta Tindak Lanjut

Berdasarkan pemosisian, masalah dan akar masalah, serta rencana

perbaikan dan pengembangan tata pamong, tata kelola dan kerjasama dilakukan

dengan merujuk pada RIP, RENSTRA, SOP, Standar mutu, dan pedoman

pendidikan perguruan tinggi yang disahkan bersama oleh Rektor IAIN

Lhokseumawe. Optimalisasi pelaksanaan tata pamong dilingkungan IAIN

Lhokseumawe dilakukan secara menyeluruh dan dievaluasi secara menyeluruh

kepada semua unit lembaga oleh lembaga penjamin mutu IAIN Lhokseumawe.

Tujuan penjaminan mutu bertujuan meningkatkan kualitas dan mengoptimalkan

kapasitas yang dimiliki serta penyaluran lulusan. Untuk penguatan tata pamong

dan tata kelola, melakukan kerjasama dengan instansi pemerintah maupun

instansi swasta dalam meningkatkan kualitas tridharma Perguruan Tinggi.

Strategi pencapaian standar tata pamong, tata kelola dan kerjasama serta

tindak lanjut merujuk kepada standar mutu IAIN Lhokseumawe dan disesuaikan

dengan Visi Misi Tujuan dan Sasaran IAIN Lhokseumawe. Di samping itu,

melaksanakan evaluasi standar. Evaluasi dan monitoring dilaksanakan minimal

setahun sekali serta peningkatan standar di seluruh unit kerja memiliki standar

mutu dan indikator yang jelas.

Peningkatan mutu manajemen dilakukan dengan mengadakan program

pelatihan kepemimpinan dan manajemen bagi seluruh tenaga struktural pada

lingkunagan IAIN Lhokseumawe. Selain itu, memaksimalkan Informasi dalam

web www.iainlhokseumawe.,ac.id yang di kelola oleh IAIN Lhokseumawe dalam

Page 82: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

82

peningkatan pelayan kepada mahasiswa dan alumni. Meningkatkan Layanan

kepada Mahasiswa melalui SIAKAD Cloud dan melaksanakan audit internal yang

sudah dimulai dengan melakukan evaluasi atas mutu manajemen secara

keseluruhan yang dimulai pada semester ganjil dan direncanakan akan dilakukan

secara berkala setiap tahun. Di samping itu, memaksimalkan data ke PDDIKTI

dan EMIS.

Pemosisian pelaksana kerjasama kemitraan dalam rangka meningkatkan

mutu pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada

masyarakat. Pelaksanaan kerjasama kemitraan berpedoman kepada SOP

sehingga pelaksanaan kegiatan berhasil dengan baik dan terukur. Selain itu,

dilakukan pelatihan, pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

C.3 Mahasiswa

1. Latar Belakang

Mahasiswa merupakan komponen penting yang menjadi titik awal

akademik dalam proses belajar mengajar pada suatu perguruan tinggi.

Mahasiswa merupakan peserta didik yang terdaftar sebagai mahasiswa aktif

dan sedang menempuh perkuliahan. Sebagai peserta didik dalam struktur

perguruan tinggi, mahasiswa memiliki hak untuk memperoleh pendampingan

dalam hal akademik, pengembangan minat dan bakat, pengembangan

kepribadian, dan pengembangan profesi. Bimbingan pembelajaran yang

dilakukan bertujuan untuk mengembangkan potensi mahasiswa sehingga

menjadi kompetensi yang bermanfaat dalam lingkungan hidupnya, hal inilah

yang mendasari adanya proses bimbingan kegiatan kemahasiswaan.

Daya dukung keberadaan suatu perguruan tinggi adalah ketersediaan

mahasiswa yang bertujuan agar terciptanya keunggulan kooperatif, karena

perguruan tinggi yang memiliki kulaitas yang baik akan mempunyai kualitas

hidup yang survive. Salah satu ujung tombak untuk menentukan kualitas

perguruan tinggi adalah kualitas mahasiswa. Pencapaian tujuan pendidikan dan

kompetensi lulusan setiap mahasiswa yang telah ditetapkan oleh satuan

pendidikan dalam program kegiatan pendidikan, atau disebutkan dengan

kesesuaian tujuan dan kompetensi dengan standar yang telah ditetapkan

sangat berkaitan erat dengan kualitas pendidikan di perguruan tinggi.

Penetapan standar mahasiswa menjadi kriteria minimal kualifikasi

mahasiswa yang dilakukan melalui Sistem seleksi dan layanan mahasiswa.

Salah satu misi IAIN Lhokseumawe adalah mencetak sarjana yang cerdas dan

berakhlak mulia. Maka untuk mencapai misi tersebut, IAIN Lhokseumawe

menetapkan standar mahasiswa yang bertujuan untuk memastikan bahwa

seluruh mahasiswa yang masuk memiliki kualitas yang baik dan memiliki

kemampuan akademik yang baik dan gemilang sehingga mampu menjadi

sarjana yang cerdas dan berkulaitas.

Acuan tata kelola penerimaan mahasiswa dan pengembangan mhasiswa

untuk mencapai visi dan misi IAIN Lhokseumawe merupakan tujuan dari

penetapan standar mahasiswa. Penetapan standar mahasiswa juga merupakan

Page 83: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

83

bentuk pertanggung jawaban IAIN Lhokseumawe secara transparan dan

akuntabel dalam menerima dan mengelola mahasiswa. Selain itu, hal tersebut

juga merupakan bentuk pemenuhan standar nasional pendidikan tinggi yang

ditetapkan melalui permenresdikti nomor 62 tahun 2016 tentang Sistem

penjaminan mutu pendidikan tinggi.

Mekanisme penetapan mahasiswa yaitu: Pertama, rektor menetapkan tim

perumus untuk merumuskan (a) pedoman seleksi mahasiswa, (b) jenis kegiatan

mahasiswa, (c) target kegiatan mahasiswa, (d) pembimbingan mahaiswa, (e)

fasilitas kegiatan mahasiswa, dan (f) standar mutu kegiatan mahasiswa yang

meliputi bidang penalaran, minat dan bakat, oerganisasi dan kesejahteraan;

Kedua, Rektor mengesahkan penetapan standar mahasiswa.

2. Kebijakan

Penerimaan mahasiswa baru merupakan serangkaian proses atau

rangkaian kegiatan yang meliputi pemberi informasi, pendaftaran, seleksi, dan

pengumuman. Melalui seleksi penerimaan mahasiswa baru tersebut, IAIN

Lhokseumawe berupaya merekrut mahasiswa yang unggul secara akademik

dan kepribadian, memiliki integritas dan dapat dididik menjadi agen perubahan

sosial menuju masyarakat yang lebih baik. Penerimaan mahasiswa baru

merupakan gerbang utama dalam menciptakan alumni-alumni yang bermutu.

Hal ini berdasarkan pada beberapa landasan yuridis, yaitu:

a) Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, Pasal 24 menjelaskan Perguruan Tinggi memiliki otonomi untuk

mengelola sendiri lembaganya sebagai pusat penyelenggaraan pendidikan

tinggi, penelitian ilmiah dan pengabdian kepada masyarakat.

b) Undang-Undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 2012 tentang

Pendidikan Tinggi, Pasal 5 menjelaskan bahwa pendidikan tinggi bertujuan

berkembangnya potensi mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman

dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, manidiri, terampil, kompeten dan berbudaya untuk

kepentingan bangsa.

c) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 32 Tahun 2013 tentang

Standar Nasional Pendidikan, Pasal 1 menjelaskan bahwa standar

nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di

seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan republik Indonesia meliputi

standar kompetensi lulusan, standar isi (tingkat kompetensi), standar

proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan

prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar

penilaian pendidikan.

d) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang

Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi,

Pasal 1 menjelaskan bahwa Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi adalah

pengaturan, perencanaan, pengawasan, pemantauan, dan evaluasi serta

pembinaan dan koordinasi pelaksanaan jalur, jenjang, dan jenis Pendidikan

Page 84: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

84

Tinggi oleh Menteri untuk mencapai tujuan Pendidikan Tinggi. Sedangkan

Pengelolaan Perguruan Tinggi adalah kegiatan pelaksanaan jalur, jenjang,

dan jenis Pendidikan Tinggi melalui pendirian Perguruan Tinggi oleh

Pemerintah dan/atau Badan Penyelenggara untuk mencapai tujuan

Pendidikan Tinggi.

e) Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2016 tentang Institut Agama Islam

Negeri Lhokseumawe, Pasal 1 menjelaskan bahwa dengan Peraturan

Presiden ini didirikan Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe sebagai

perubahan bentuk dari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Malikussaleh

Lhokseumawe.

f) Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 58 tahun 2016

tentang Statuta IAIN Lhokseumawe, Pasal 1 menjelaskan bahwa statuta

institut adalah peraturan dasar pengelolaan Institut yang digunakan

sebagai landasan penyusunan peraturan dan prosedur operasional.

g) Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2016

tentang Organisasi dan Tata Kerja Institut Agama Islam Negeri

Lhokseumawe.

h) Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 191 tahun 2017

tentang Renstra IAIN Lhokseumawe.

Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru atau SPMB adalah salah satu bentuk

ujian penerimaan mahasiswa untuk perguruan tinggi negeri, selain program

mandiri (melalui ujian mandiri) dan penyaluran minat dan bakat melalui sekolah-

sekolah. Penerimaan mahasiswa baru menekankan pada pemerolehan calon

mahasiswa yang berpotensi dan berkualitas secara akademik maupun non

akademik. Sistem seleksi mahasiswa baru untuk seluruh jenjang pendidikan

dilakukan secara objektif, transparan, akuntabel, dan memperhatikan

pemerataan pendidikan.

Pelaksanaannya berdasarkan pada prinsip-prinsip yaitu:

a) Prinsip Keadilan

Prinsip keadilan ini menekankan pada suatu kondisi yang adil dan tidak

diskriminatif, yaitu tidak membedakan jenis kelamin, agama, suku, ras,

umur, kedudukan sosial, dan tingkat ekonomi calon mahasiswa, dengan

tetap memperhatikan potensi calon mahasiswa terkait kondisi internal IAIN

Lhokseumawe. Prinsip ini selanjutnya dapat dijabarkan ke dalam (1) prinsip

keterjangkauan, (2) prinsip ekuisitas, dan (3) prinsip pemerataan. Prinsip

keterjangkauan menekankan pada perimbangan jumlah mahasiswa

menurut tingkat ekonomi. Prinsip ekuisitas menekankan pada perimbangan

jumlah mahasiswa yang bervariasi dalam suku, agama, ras, gender, dan

status sosial politik. Prinsip pemerataan menekankan pada perimbangan

jumlah mahasiswa menurut daerah asal mahasiswa, baik dari kabupaten

hingga provinsi, yang tersebar di wilayah Negara Kesatuan Republik

Indonesia (NKRI). Perimbangan jumlah mahasiswa baru dalam ketiga

kualifikasi tersebut perlu ditetapkan dalam setiap kebijakan penerimaan

calon mahasiswa baru guna memperjelas kuantitas formasi penerimaan

Page 85: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

85

calon mahasiswa baru terkait dengan prinsip keadilan ini. Dengan

demikian, prinsip keadilan ini merupakan suatu acuan untuk mewujudkan

pemerataan kesempatan yang adil dalam pemerolehan peluang untuk

dapat mengenyam pendidikan pada perguruan tinggi.

b) Prinsip Keterbukaan

Prinsip ini menekankan pada suatu kondisi yang transparan dan akuntabel,

yaitu keterbukaan dalam penyelenggaraan proses penerimaan calon

mahasiswa baru, baik dari pendaftaran, seleksi, pengumuman hasil seleksi,

hingga pada pendaftaran kembali calon mahasiswa baru yang dinyatakan

lulus seleksi. Prinsip ini dapat mengarahkan pada terwujudnya proses

penerimaan calon mahasiswa baru yang terencana, tertata, dan terlaksana

secara terpadu yang pada akhirnya dapat menunjukkan kesesuaian jumlah

calon mahasiswa baru yang diterima terhadap daya tampung masing-

masing prodi. Prinsip keterbukaan ini menuntut pihak penyelenggara untuk

dapat memberikan kemudahan akses dalam pelayanan terhadap

keseluruhan proses seleksi hingga pada kepuasan terhadap hasil seleksi

yang diumumkan. Perkembangan teknologi informasi (IT) yang kian pesat

dan telah terinternalisasi secara efektif dalam pendidikan merupakan suatu

media yang produktif dalam menghasilkan layanan prima terkait dengan

prinsip keterbukaan dalam penerimaan calon mahasiswa baru. Dengan

demikian, prinsip keterbukaan ini merupakan suatu acuan untuk

mewujudkan suatu layanan informasi dan pelaksanaan seluruh proses

penerimaan calon mahasiswa baru yang terjangkau secara menyeluruh

bagi setiap calon mahasiswa baru.

c) Prinsip Kesesuaian

Prinsip ini menekankan pada kondisi dan potensi internal masing-masing

perguruan tinggi terkait dengan penerimaan calon mahasiswa baru yang

dilakukan. Hal ini terutama tampak pada kebijakan tentang penetapan

formasi penerimaan calon mahasiswa baru setiap tahun. Kebijakan

tersebut dapat menunjukkan daya tampung masing-masing prodi terhadap

jumlah calon mahasiswa baru yang dapat diterima dalam pelaksanaan

penerimaan calon mahasiswa selanjutnya. Penetapan daya tampung

tersebut terkait erat dengan karakteristik serta prospek pengembangan

masing-masing prodi, jumlah dosen pada masing-masing prodi, dan

keberadaan sarana maupun prasarana penunjang bagi prodi tersebut. Hal

ini dapat menghindari pembludakan mahasiswa baru pada sejumlah prodi

tertentu yang berimbas pada suasana pembelajaran yang tidak nyaman,

tidak efektif, dan tidak kondusif dalam proses pembelajaran hingga pada

penjaminan kualitas mutu lulusan. Dengan demikian, prinsip kesesuaian ini

merupakan suatu acuan untuk mewujudkan suatu perencanaan

penerimaan calon mahasiswa baru secara realistis guna memperoleh

mahasiswa baru yang berkualitas dan sesuai daya dukung prodi secara

internal maupun lembaga secara eksternal dalam upaya mewujudkan

Page 86: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

86

kualitas mutu dari proses penciptaan lulusan hingga pada penempatan

lulusan tersebut kemudian.

d) Prinsip Keberlanjutan

Prinsip ini menekankan pada pengembangan seluruh prodi secara terpadu

terkait dengan penyelenggaraan proses penerimaan mahasiswa baru.

Dalam hal ini, perencanaan dan pelaksanaan penerimaan mahasiswa baru

semestinya dapat diarahkan sebagai momentum untuk mengembangkan

seluruh prodi sehingga dinamika prodi tersebut secara keseluruhan dapat

berlangsung dengan seimbang. Hal ini memerlukan suatu kebijakan untuk

mengendalikan perkembangan sejumlah prodi yang ramai peminat dan

memberdayakan sejumlah prodi yang sepi peminat. Kebijakan ini tentunya

dapat menekan membludaknya mahasiswa baru pada sejumlah prodi

tertentu dan mengantisipasi nihilnya mahasiswa baru pada sejumlah prodi

yang lain. Membludaknya mahasiswa baru tanpa diimbangi daya dukung

yang memadai seperti telah diuraikan pada prinsip kesesuaian di atas

berdampak pada kualitas lulusan. Begitu pula dengan nihilnya mahasiswa

baru pada sejumlah prodi juga berdampak pada penutupan prodi tersebut.

Kedua hal ini berimbas terhadap upaya lembaga dalam menjaga dan

meningkatkan kualitas mutu secara berkelanjutan. Di samping

mengendalikan dan memberdayakan sejumlah prodi yang telah ada,

prinsip keberlanjutan ini juga diarahkan untuk mendorong lahirnya prodi-

prodi baru sesuai perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan

kebutuhan para pemangku kepentingan. Dengan demikian, prinsip

keberlanjutan dapat menjadi acuan dalam mewujudkan dinamika lembaga

secara terencana dan berkelanjutan melalui pengendalian dan

pemberdayaan sejumlah prodi yang telah dimiliki dan pengembangan prodi

baru yang belum dimiliki.

Faktor penting yang diperhatikan IAIN Lhokseumawe adalah potensi yang

dimiliki oleh calon mahasiswa dan diprediksi akan mampu menyelesaikan studi

program kuliah. Efektivitas implementasi sistem seleksi mahasiswa baru untuk

menghasilkan calon mahasiswa yang bermutu diukur dari jumlah peminat

proporsi pendaftar terhadap daya tampung dan proporsi yang diterima dan yang

registrasi. Hal ini berdasarkan Surat Keputusan Rektor IAIN Lhokseumawe

Nomor 167 tahun 2017 tentang Pedoman Penerimaan Mahasiswa jalur SPAN-

PTKIN, Jalur UM-PTKIN, dan Jalur Mandiri. Surat Keputusan Rektor IAIN

Lhokseumawe Nomor 241 tahun 2018 tentang Pedoman Penerimaan Mahasiswa

jalur SPAN-PTKIN, Jalur UM-PTKIN, dan Jalur Mandiri. Surat Keputusan Rektor

IAIN Lhokseumawe Nomor 234 tahun 2019 tentang Pedoman Penerimaan

Mahasiswa jalur SPAN-PTKIN, Jalur UM-PTKIN, dan Jalur Mandiri.

Kebijakan tentang seleksi penerimaan mahasiswa baru berdasarkan

Peraturan Menteri Agama Nomor 17 tahun 2017 tentang perubahan atas

Peraturan Menteri Agama Nomor 74 Tahun 2015tentang Penerimaan Mahasiswa

Baru Program Sarjanapada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri.

Page 87: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

87

Sistem seleksi mahasiswa baru untuk jenjang Strata 1 (S1) dilakukan

melalui tiga jalur, yaitu:

a) Jalur Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan

Islam Negeri (SPAN-PTKIN),

Jalur prestasi akademik merupakan jalur seleksi undangan masuk ke

PTKIN yang diperuntukkan bagi siswa siswi berprestasi lulusan SMU/SMK,

MAN dan Sederajat. Tujuannya untuk mencari calon mahasiswa yang

memiliki bakat, minat dan prestasi yang tinggi di sekolahnya.Mekanisme

pada Jalur Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi

Keagamaan Islam Negeri (SPAN-PTKIN), yaitu Kepala Sekolah/Madrasah

membuka laman resmi pendaftaran SPAN-PTKIN di www.span-ptkin.ac.id.

Kepala Sekolah/Madrasah mengisikan data sekolah dan siswa pada

formulir pendaftaran yang tersedia. Kemudian Kepala Sekolah/Madrasah

mendapatkan User ID dan Password untuk masing-masing calon peserta

(siswa) dan memberikan kepada calon peserta tersebut. Setelah

mendapatkan rekomenasi tersebut, siswa dapat melakukan login

pendaftaran SPAN-PTKIN melalui www.span-ptkin.ac.id. Selanjutnya siswa

entri biodata, memilih program studi, dan finalisasi data. Kemudian siswa

cetak kartu pendaftaran dan cek kelulusan.

b) Jalur Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN)

Jalur UM-PTKIN adalah jalur seleksi nasional untuk menyeleksi calon

mahasiswa baru yang ingin melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi

Keagamaan Islam Negeri, seperti UIN, IAIN, dan STAIN. Seleksi jalur UM-

PTKIN didasarkan pada ujian tertulis, meliputi tes kemampuan dasar

(TKD), tes kemampuan bidang IPA, dan tes kemampuan bidang IPS. Ujian

tertulis dilakukan dengan dua tipe dan mahasiswa dapat memilih, yaitu tipe

Paper Based Test (PBT) adalah soal dan jawaban disajikan di dalam kertas

menggunakan lembar jawaban komputer (LJK), peserta wajib membawa

pensil 2B. Dan sistem sekelsi elektronik (SSE) adalah ujian yang

menggunakan komputer baik untuk naskah soal maupun lembar jawaban.

Mekanisme pada Jalur UM-PTKIN yaitu calon peserta mendaftar dan

mengisi biodata secara online di www.um-ptkin.ac.id hingga mendapat

nomor SIP (Slip Intruksi pembayaran), PIN dan informasi nominal yang

harus dibayarkan serta tatacara pembayaran. Calon peserta melakukan

pembayaran ke bank BNI dengan menunukkan atau memasukkan nomor

SIP. Peserta mendapat bukti pembayaran dan melanjutkan pendafataran

online di www.um-ptkin.ac.id dengan memasukkan nomor SIP dan PIN

untuk memilih kelompok ujian, program studi, lokasi ujian dan tipe ujian

hingga cetak kartu ujian.

c) Jalur Mandiri,

Jalur mandiri yaitu alternatif lain bagi calon mahasiswa yang telah

mengikuti jalur nasional (SPAN-PTKIN dan UM-PTKIN) tetapi tidak lulus.

Selain seleksi calon mahasiswa melalui jalur Nasional, yaitu SPAN-PTKIN

dan UM-PTKIN, IAIN Lhokseumawe juga melakukan seleksi melalui jalur

Page 88: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

88

mandiri. Jalur mandiri dimaksudkan sebagai alternatif bagi calon

mahasiswa yang telah mengikuti jalur Nasional tetapi tidak lulus. Seleksi

jalur mandiri dilakukan melalui ujian tertulis. Informasi lengkap mengenai

pendaftaran jalur mandiri, dapat dilakukan calon mahasiswa dengan

mengakses di website resmi IAIN Lhokseumawe di alamat

iainlhokseumawe.ac.id

Kriteria mahasiswa baru secara umum, yaitu:

a) Lulus dari satuan pendidikan SMA/MA/SMK/MAK/ Pesantren atau yang

sederajat pada tahun berjalan dan pada tahun sebelumnya (3 tahun

mundur);

b) Memiliki kesehatan yang memadai yang dibuktikan dengan Surat

Keterangan Sehat dari Dokter/Puskesmas sehingga tidak mengganggu

kelancaran proses pembelajaran di PTKIN;

c) Berkelakuan baik yang dinyatakan dengan surat kelakukan baik dari

Kepala Sekolah untuk lulusan tahun berjalan atau SKCK dari Kepolisian

untuk lulusan 3 tahun sebelumnya;

d) Memenuhi persyaratan akademis lainnya yang ditetapkan;

e) Lulus seleksi jalur undangan dengan prestasi baik termasuk ranking 10

besar di sekolah;

f) Lulus ujian tertulis (UM-PTKIN dan Mandiri).

Sistem seleksi mahasiswa untuk jenjang Magister (S2) dilakukan secara

mandiri berdasarkan ketersediaan dan kemampuan berbagai sumber daya, yaitu

daya tampung (ruang kelas) dan jumlah dosen. Persyaratan penerimaan

mahasiswa baru, yaitu:

a) Fotocopy ijazah S1 dan transkrip akademik yang sudah dilegalisir

b) Surat rekomendasi dari dua orang pakar (Guru Besar atau Doktor) yang

mengetahui kemampuan akademik yang bersangkutan

c) Proposal penelitian tentatif

d) Memiliki surat izin belajar dari atasan bagi yang telah bekerja.

e) Memiliki kesehatan yang memadai yang dibuktikan dengan Surat

Keterangan Sehat dari Dokter/Puskesmas sehingga tidak mengganggu

kelancaran proses pembelajaran di PTKIN

f) Formulir pendaftaran

g) Slip bank biaya pendaftaran

Proses pendaftaran diawali dengan pembayaran biaya pendaftaran ke

bank Aceh syariah Cabang Lhokseumawe sesuai ketentuan. Kemudia

mengambil dan mengisi formulir pendaftaran, menyerahkan slip bukti setoran

dan berkas lainnya ke sekretariat Pascasarjana IAIN Lhokseumawe. Informasi

lengkap mengenai pendaftaran Pascasarjana IAIN Lhokseumawe, dapat

dilakukan calon mahasiswa dengan mengakses di website resmi Pascasarjana

IAIN Lhokseumawe di alamat pasca.iainlhokseumawe.ac.id

IAIN Lhokseumawe berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik sesuai

dengan hak-hak yang seharusnya didapat oleh mahasiswa. Layanan kepada

Page 89: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

89

mahasiswa diwujudkan dalam bentuk, soft skill, minat dan bakat, pengembangan

kegiatan mahasiswa dan UKM, layanan kesehatan, beasiswa, bimbingan

konseling, bimbingan karir dan kewirausahaan. Layanan tersebut sangat

dibutuhkan oleh mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Perguruan

Tinggi. Mengacu pada pentingnya layanan kepada mahasiswa, Rektor IAIN

Lhokseumawe menetapkan pedoman layanan mahasiswa meliputi panduan

layanan bimbingan konseling, layanan pengembangan bakat dan minat, layanan

pengembangan soft skill, layanan beasiswa, layanan kesehatan mahasiswa, dan

layanan kesehatan mahasiswa.

Kebijakan terkait layanan mahasiswa meliputi bimbingan dan konseling,

pengembangan nalar, minat dan bakat, pengembangan soft skills, layanan

beasiswa, bimbingan karir dan kewirausahaan, dan layanan kesehatan

berdasarkanUndang-Undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 2012 tentang

Pendidikan Tinggi, Pasal 14 menjelaskan bahwa mahasiswa mengembangkan

bakat, minat, dan kemampuan dirinya melalui kegiatan kokurikuler dan

ekstrakurikuler sebagai bagian dari proses Pendidikan. Kegiatan kokurikuler dan

ekstrakurikuler dapat dilaksanakan melalui organisasi kemahasiswaan.

Ketentuan lain mengenai kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler diatur dalam

statuta Perguruan Tinggi.

Bantuan tutorial akademik diberikan oleh dosen selaku Pembimbing

akademik. Bimbingan akademik dapat dilaksanakan pada saat proses

pembelajaran maupun diluar waktu pembelajaran. Pembimbing akademik

memiliki tangggung jawab untuk memonitor kelancaran kegiatan belajar

mengajar mahasiswa, baik dari segi kehadiran, kondisi serta kinerja dosen

maupun mahasiswa kelas yang bersangkutan. Selain itu, pembimbing akademik

juga dapat menampung dan menyelesaikan persoalan yang timbul karenanya,

bertindak sebagai orang tua dan mengusahakan mengenal pribadi masing-

masing mahasiswa dan menjaga serta meningkatkan keharmonisan dan

ketertiban suasana lingkungan kelas

Pembimbing akademik dapat memberikan memberi peluang dan

kesempatan kepada mahasiswa yang memerlukan nasehat atau pandangan

kepada mahasiswa yang ingin mengungkapkan persoalan akademik seperti

penyusunan KRS dan non akademik seperti proses konseling baik secara

periodik dan non periodik. Informasi karir dapat di akses melalui papan

pengumuman, web, WA dan facebook IAIN Lhokseumawe. Selain itu, bimbingan

karir umumnya dilakukan melalui pelatihan-pelatihan pengembangan karir

mahasiswa misalnya seminar nasional dan internasional, pelatihan IT, pelatihan

penulisan karya ilmiah, dan workshop kurikulum.

Berdasarkan Statuta IAIN Lhokseumawe Nomor 58 tahun 2016,

menjelaskan bahwa mahasiswa memiliki hak:

a) memperoleh pendidikan yang berkualitas;

b) memanfaatkan sarana dan prasarana pendidikanuntuk kegiatan kurikuler,

kokurikuler, dan ekstrakurikuler;

Page 90: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

90

c) membentuk organisasi kemahasiswaan danmendapatkan dukungan

sarana dan prasaranaserta dana untuk mendukung kegiatan organisasi

kemahasiswaan tersebut; dan

d) mendapatkan beasiswa dan bantuan biayapendidikan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sedangkan untuk mengembangkan bakat, minat, dan kemampuan

mahasiswa dilakukan melalui kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler sebagai

bagian dari pendidikan. Kegiatan kokurikuler tersebut dilakukan secara

terprogram untuk memperkaya kompetensi lulusan. Kegiatan ekstrakurikuler

dapat diikuti oleh mahasiswa sebagai penunjang kompetensi lulusan. Kegiatan

kokurikuler dan ekstrakurikuler dapat dilaksanakan melalui organisasi

kemahasiswaan. Organisasi kemahasiswaan berkewajiban menyelenggarakan

organisasi dan melaksanakan fungsinya sesuai dengan nilai, tujuan, asas, dan

prinsip IAIN Lhokseumawe. IAIN Lhokseumawe menyediakan sarana dan

prasarana serta dana untuk mendukung kegiatan organisasi kemahasiswaan.

Kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler serta organisasi kemahasiswaan

ditetapkan dengan Keputusan Rektor IAIN Lhokseumawe Nomor 170 tahun

2017. Kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler serta organisasi kemahasiswaan

ditetapkan dengan Keputusan Rektor IAIN Lhokseumawe Nomor 251 tahun

2018. Kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler serta organisasi kemahasiswaan

ditetapkan dengan Keputusan Rektor IAIN Lhokseumawe Nomor 242 tahun

2019.

3. Standar IAIN Lhokseumawe dan Strategi Pencapaian Standar

Standar mutu mahasiswa sangat mendukung terciptanya penjaminan

mutu perguruan tinggi. Penetapan standar mahasiswa merupakan upaya untuk

memberikan kriteria minimal kualifikasi mahasiswa yang ingin menempuh

pendidikan di IAIN Lhokseumawe. Standar IAIN Lhokseumawe terkait

mahasiswa meliputi:

a) Standar Perencanaan, yaitu:

1) Penerimaan mahasiswa baru dengan kriteria yang jelas sesuai

ketentuan yang berlaku

2) Sarana dan prasarana atau fasilitas bagi pembinaan dan kesejahteraan

mahasiswa

3) Prosedur atau tata cara penggunaan fasilitas

4) Visi dan Misi IAIN Lhokseumawe dan kode etik

b) Standar Pelaksanaan, yaitu:

1) Layanan dalam bidang akademik dan non akademik yang berkualitas

2) Layanan bimbingan karir bagi mahasiswa yang akan lulus

3) Mendorong mahasiswa untuk terlibat aktif dan berprestasi dalam

kegiatan ilmiah dan minat bakat.

Sedangkan upaya untuk mencapai standar yang telah ditetapkan yang

disebut dengan strategi pencapaian standar terkait mahasiswa dan layanan

mahasiswa, yaitu:

Page 91: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

91

a) Standar Perencanaan Kemahasiswaan meliputi:

1) Input mahasiswa, strategi dilakukan melalui penetapan pedoman seleksi

mahasiswa barudengan kriteria yang jeas dan sesuai ketentuan berlaku.

Seta sosialisasi prosedur penerimaan mahasiswa baru melalui website

IAIN Lhokseumawe dan media lainnya.

2) Fasilitas kemahasiswaan, strategi dilakukan dengan membangunan

fasilitas kegiatan kemahasiswaan dan pengembangan nalar, bakat

minat, seni, olah raga dan kerohanian.

3) Menetapkan tatacara penggunaan fasilitas melalui SOP yang dikoordinir

oleh Wakil Rektor 3 bidang kemahasiswaan. Selain itu, menyediakan

sarana kesejahteraan bagi mahasiswa berupa beasiswa dan bantuan

kesehatan serta jenis layanan mahasiswa

4) Visi dan misi IAIN Lhokseumawe, strategi dilakukan dengan

mensosialisaikan pada mahasiswa sebelum masa perkuliahan pada

saat PBAK

b) Standar Pelaksanaan kemahasiswaan meliputi:

Layanan dalam bidang akademik dilakukan dengan menetapkan Dosen

Penasehat Akademik (DPA) yang ditetapkan oleh Ketua program Studi dengan

mempertimbangkan rasio dosen; mahasiswa. Menetapkan panduan penasehat

akademik yang dirumuskan secara efektif dan efisien. Metode pendampingan

dilakukan dengan prinsip cura personalis. Sedangkan untuk layanan bidang non

akademik dilakukan dengan pendampingan kegiatan ekstra kurikuler yang

dikelola oleh wakil dekan 3 pada tingkat fakultas dan wakil rektor 3 pada tingkat

institut atau lembaga. Sedangkan pelaksanaan kegiatan mahasiswa pada tingkat

Institut atau lembaga dikoordinir oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang

meliputi unsur-unsur Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Pada tingkat Fakultas

dikoordinir oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas yang meliputi unsur-unsur

Unit Kegiatan Fakultas (UKF) dan pada tingkat Program Studi dikoordinir oleh

Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS).

Pihak-pihak yang bertanggungjawab dalam mencapai standar mahasiswa,

yaitu:

1) Rektor

2) Wakil Rektor 1 bidang Akademik

3) Dekan

4) Wakil Dekan 1 bidang Akademik

5) Ketua Jurusan

6) Kepala Biro

7) Dosen dan Tenaga Kependidikan

Mekanisme kontrol terhadap pencapaian standar kemahasiswaan dan

layanan mahasiswa dilakukan melalui evaluasi secara menyeluruh berdasarkan

pencapaian Indikator Utama (IKU). Dan melakukan monitoring terahadap

capaian standar kemahasiswaan dan layanan mahasiswa.

Page 92: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

92

4. Indikator Kinerja Utama

a) Kualitas Input Mahasiswa

1) Seleksi Mahasiswa Baru

Seleksi mahasiswa baru pada program sarjana IAIN Lhokseumawe:

Tahun ajaran 2014 - 2015 jumlah mahasiswa yang mendaftar adalah 3215,

jumlah mahasiswa yang lulus leseksi adalah 643, rasio jumlah pendaftar

terhadap mahasiswa yang lulus seleksi adalah 1 : 5, jumlah mahasiswa yang

mendaftar ulang adalah 641, persentase jumlah pendaftar terhadap jumlah

mahasiswa yang mendaftar ulang adalah 99,6%.

Tahun ajaran 2015 - 2016 jumlah mahasiswa yang mendaftar adalah

3645, jumlah mahasiswa yang lulus leseksi adalah 729, rasio jumlah pendaftar

terhadap mahasiswa yang lulus seleksi adalah 1: 5, jumlah mahasiswa yang

mendaftar ulang adalah 723, persentase jumlah pendaftar terhadap jumlah

mahasiswa yang mendaftar ulang adalah 99,1%.

Tahun ajaran 2016 - 2017 jumlah mahasiswa yang mendaftar adalah

4420, jumlah mahasiswa yang lulus leseksi adalah 884, rasio jumlah pendaftar

terhadap mahasiswa yang lulus seleksi adalah 1: 5, jumlah mahasiswa yang

mendaftar ulang adalah 641, persentase jumlah pendaftar terhadap jumlah

mahasiswa yang mendaftar ulang adalah 99,5%.

Tahun ajaran 2017 - 2018 jumlah mahasiswa yang mendaftar adalah

6305, jumlah mahasiswa yang lulus leseksi adalah 1261, rasio jumlah pendaftar

terhadap mahasiswa yang lulus seleksi adalah 1: 5, jumlah mahasiswa yang

mendaftar ulang adalah 1258, persentase jumlah pendaftar terhadap jumlah

mahasiswa yang mendaftar ulang adalah 99,7%.

Tahun ajaran 2018-2019 jumlah mahasiswa yang mendaftar adalah 6955,

jumlah mahasiswa yang lulus leseksi adalah 1391, rasio jumlah pendaftar

terhadap mahasiswa yang lulus seleksi adalah 1 : 5, jumlah mahasiswa yang

mendaftar ulang adalah 1388, persentase jumlah pendaftar terhadap jumlah

mahasiswa yang mendaftar ulang adalah 99,7%.

Seleksi mahasiswa baru pada Program Magister Program Pascasarjana

IAIN Lhokseumawe: Tahun ajaran 2015 - 2016 jumlah mahasiswa yang

mendaftar adalah 625, jumlah mahasiswa yang lulus leseksi adalah 125, rasio

jumlah pendaftar terhadap mahasiswa yang lulus seleksi adalah 1 : 5, jumlah

mahasiswa yang mendaftar ulang adalah 125, persentase jumlah pendaftar

terhadap jumlah mahasiswa yang mendaftar ulang adalah 100%.

Tahun ajaran 2016-2017 jumlah mahasiswa yang mendaftar adalah 1010,

jumlah mahasiswa yang lulus leseksi adalah 202, rasio jumlah pendaftar

terhadap mahasiswa yang lulus seleksi adalah : 5, jumlah mahasiswa yang

mendaftar ulang adalah 202, persentase jumlah pendaftar terhadap jumlah

mahasiswa yang mendaftar ulang adalah 100%. Tahun ajaran 2017 - 2018

jumlah mahasiswa yang mendaftar adalah 1110, jumlah mahasiswa yang lulus

leseksi adalah 222, rasio jumlah pendaftar terhadap mahasiswa yang lulus

seleksi adalah 1: 5, jumlah mahasiswa yang mendaftar ulang adalah 222,

persentase jumlah pendaftar terhadap jumlah mahasiswa yang mendaftar ulang

Page 93: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

93

adalah 100%.

Tahun ajaran 2018 - 2019 jumlah mahasiswa yang mendaftar adalah

1200, jumlah mahasiswa yang lulus leseksi adalah 240, rasio jumlah pendaftar

terhadap mahasiswa yang lulus seleksi adalah 1: 5, jumlah mahasiswa yang

mendaftar ulang adalah 240, persentase jumlah pendaftar terhadap jumlah

mahasiswa yang mendaftar ulang adalah 100%.

2) Mahasiswa Asing: rasio jumlah mahasiswa asing terhadap jumlah seluruh

mahasiswa adalah pada tahun ajaran 2017 – 2018 adalah 2: 2509 = 1:

1254,5.

b) Layanan Mahasiswa

Layanan mahasiswa yang disediakan oleh perguruan tinggi untuk seluruh

mahasiswa dalam bentuk pembinaan, peningkatan dan pengembangan:

1) Penalaran, termasuk di dalamnya Softskills,

Kegiatan ini terbuka untuk seluruh mahasiswa IAIN Lhokseumawe untuk

peningkatan diri mahasiswa.

Bentuk Kegiatan: (1) peningkatan public speaking skill, terhadap 3178

mahasiswa (2) Silatuhrami mahasiswa baru melalui kegiatan OPAK

(Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan) terahadap 1254

mahasiswa baru, (3) Siakad terhadap 3178 mahasiswa , (4) Ta’aruf

mahasiswa baru (Assalamualaikum Tarbiyah) 645 mahasiswa baru (5)

Pelatihan Karya Tulis Ilmiah terhadap 3178 mahasiswa (5) Kuliah Umum

setiap semester, (6) Seminar dan workshop, (7) Kegiatan kreativitas

mahasiswa di bidang seni (sanggar seni Gesbika, Sanggar Meusigak),

sanggar seni ini aktif di lingkungan IAIN Lhokseumawe serta aktif juga

dalam event-event lain diluar kampus IAIN Lhokseumawe.

Pelaksanaan: Kegiatan dilaksanakan terjadwal pada semester ganjil dan

genap yang dilakukan oleh institusi, oleh setiap fakultas, Himpunan

Mahasiswa Prodi, serta oleh UPT.

Hasilnya: peningkatan soft skill sehingga mahasiswa memiliki keahlian dan

kemampuan, kemampuan disini tidak hanya dalam bidang keahliannya

saja tetapi juga di bidang yang lain sehingga mahasiswa mampu untuk

mengelola diri sendiri dan mampu berinteraksi dengan orang lain karena

mereka mempunyai intrapersonal serta interpersonal skill yang baik. Oleh

karena itu, mereka siap dalam menghadapi tantangan di abad 21 sehingga

mahasiswa memiliki nilai lebih.

2) Minat dan bakat, termasuk di dalamnya pengembangan kegiatan

mahasiswa dan UKM

Kegiatan ini terbuka untuk seluruh mahasiswa IAIN Lhokseumawe yang

ingin mengembangkan diri dalam berbagai kegiatan yang ditawarkan

sesuai dengan minat dan bakatnya

Bentuk Kegiatan: Kegiatan Ekstrakurikuler pramuka, UKM Seni, UKM

Olahraga, Koperasi Mahasiswa, UKM Perss Mahasiswa, UKM Lembaga

Dakwah Kampus UPMI, UKM Lembaga Kaligrafi, UKM Bahasa dan IT,

Page 94: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

94

UKM Palang Merah Remaja (dalam rintisan), UKM IPQAH (dalam

rintisan), UKM Bela Diri Nusantara (dalam rintisan), UKM Penelitian,

pengabdian dan Inovasi Mahasiswa(dalam rintisan).

Pelaksanaan: Ekstrakurikuler pramuka dilaksanakan 4 kali dalam sebulan

setiap semester. Ekstrakurikuler Olahraga terbagi atas futsal, silat, tenis

meja, volly dan bulu tangkis. Ekstrakurikuler UKM Seni terbagi atas seni

tari, teater dan puisi. Koperasi mahasiswa aktif dilingkungan kampus yang

dikelola oleh mahasiswa. UKM Press Kampus aktif hingga sekarang

disetiap ada kegiatan dilingkungan kampus. Lembaga Dakwah Kampus

aktif setiap minggunya. UKM Kaligrafi aktif dilakukan setiap minggunya.

UKM Bahasa dan IT aktif setiap bulannya. Kegiatan Mahasiswa diberi

kebebasan untuk memilih ekstrakurikuler sesuai dengan bakatnya.

Hasilnya: (1) Mahasiswa memiliki kemampuan di bidang kepramukaan,

meningkatkan pengalaman kerja tim, dan melatih kedisiplinan, (2)

Mengembangkan/mengasah bakat mahasiswa, mahasiswa dapat

menyelenggarakan turnamen olahraga, dan mahasiswa bisa mengikuti

perlombaan seni ataupun mengisi acara.

3) Kesejahteraan yang dapat meliputi bimbingan konseling, beasiswa,

dan layanan kesehatan

Kegiatan ini terbuka dan diberikan kepada seluruh mahasiswa IAIN

Lhokseumawe

Bimbingan Konseling

Bentuk kegiatan: Bimbingan dan konseling dibagian akademik, pertemuan

rutin antara dosen pembimbing akademik dengan mahasiswa.

Pelaksanaan: proses pembimbingan akademik dilakukan secara rutin

setiap awal semester, dosen pembimbing akademik membimbing dan

mengarahkan mahasiswa dalam mengambil keputusan pada saat

pengisian KRS dari evaluasi kartu hasil studi (KHS), serta secara tidak rutin

sesuai dengan kesepakatan antara dosen dan mahasiswa. Setiap

mahasiswa dibimbing oleh satu orang dosen yang ditunjuk sebagai

Pembimbing Akademik oleh Jurusan Tadris Bahasa Indonesia.

Hasilnya: Mahasiswa mendapat arahan dan bimbingan sekaligus

mahasiswa dapat memprogramkan mata kuliah sesuai dengan alur yang

ditentukan dan kemampuannya dari hasil studi semester yang lalu serta

memiliki motivasi yang tinggi sehingga meningkatnya prestasi mahasiswa.

Bentuk Kegiatan: Layanan bimbingan dan konseling di bidang

nonakademik yang berkaitan dengan masalah psikologi mahasiswa.

Karena masalah psikologi dapat mempengaruhi perkuliahan mahasiswa

seperti menurunnya prestasi mahasiswa.

Pelaksanaan: Konsultasi dilakukan secara individual oleh konselor yang

ditugaskan Program Studi yaitu Dosen yang berkompeten di bidang

psikologi. Konsultasi dilakukan sesuai kebutuhan mahasiswa yang

disesuaikan dengan jam kerja.

Hasilnya: Mahasiswa dapat mengatasi kesulitannya dan menempuh kuliah

Page 95: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

95

dengan lancar

Beasiswa

Bentuk Kegiatan:

Memberi kesempatan kepada mahasiswa berprestasi dan miskin melalui

beasiswa dari berbagai instansi meliputi Bidik Misi, beasiswa Tahfiz Qur’an

(minimal 5 juz), Supersemar, Bank Mandiri, BI (Bank Indonesia), PT LNG

Arun, APBN, dan APBA. Pemberian beasiswa kepada mahasiswa tugas

akhir melalui program MPD Kota Lhokseumawe.

Pelaksanaan: Untuk mendapatkan beasiswa, setiap mahasiswa

mengusulkan proposal sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan.

Kemudian diseleksi oleh pemberi beasiswa baik dari kampus atau instansi

terkait. Hal ini dilakukan dan dievaluasi setiap tahun.

Hasilnya: Program beasiswa membantu memotivasi belajar mahasiswa

serta meringankan beban mereka yang mimiliki kekurangan dari segi

ekonomi, namun berprestasi di bidang akademik sehingga studinya dapat

berjalan dengan baik tanpa terkendala masalah ekonomi.

Layanan Kesehatan

Bentuk Kegiatan :

Mengikutsertakan seluruh mahasiswa dalam asuransi kesehatan Takaful

serta mendapatkan pelayanan dari asuransi tersebut. Mahasiswa mengikuti

jalan santai tahunan melalui program STAIN FAIR, memanfaatkan fasilitas

olah raga seperti lapangan badminton, volly, futsal dan lapangan bola kaki

untuk meningkatkan kesehatan. Mahasiswa mengikuti penyuluhan

pergaulan bebas, bahaya narkoba dan HIV/AIDS. Kemudian adanya

layanan kesehatan insidental.

Pelaksanaan: Mahasiswa menunjukkan kartu mahasiswa dan melengkapi

administrasi yang menjadi persyaratan asuransi, fasilitas olah raga dapat

digunakan secara gratis. Penyuluhan dilaksanakan sesuai jadwal,

sedangkan layanan insidental diberikan antara lain pada saat acara-acara

resmi institusi.

Hasilnya: meningkatkan kesehatan mahasiswa jasmani dan rohani untuk

dapat mengikuti segala aktivitas perkuliahan. Mahasiswa menambah

wawasan dalam bidang kesehatan, dan mahasiswa memperoleh layanan

kesehatan secara gratis.

4) karir dan bimbingan kewirausahaan.

Career Development Centre adalah unit pengembangan yang bertujuan

untuk mengurangi masa tunggu lulusan dalam memperoleh pekerjaan

pertama dan membina mental mahasiswa untuk berani menjadi seorang

wirausaha sehingga dapat berkontribusi pada pengurangan tingkat

pengangguran.

Pelaksanaan: menyelenggarakan beberapa tugas utama diantaranya

menjalin kerjasama dengan lembaga pendidikan (sekolah),

perusahaan/instansi, dan juga UMKM khususnya dalam bidang

ketenagakerjaan, pemagangan, pendampingan dan pengembangan.

Page 96: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

96

Dalam pengembangan karir, menyiapkan lulusan atau mahasiswa tingkat

akhir sebelum terjun ke dunia kerja melalui berbagai pelatihan

pengembangan karir khususnya yang menyangkut dengan soft skill, dan

mengadakan bursa kerja, termasuk mengembangan informasi bursa kerja

secara online yang secara langsung menjembatani antara

perusahaan/instansi, lembaga pendidikan dengan yang mencari kerja

khususnya para alumi. Dibidang kewirausahaan, memberikan bekal

pengetahuan, keterampilan dan sikap atau jiwa wirausaha

(entrepreneurship) berbasis Ipteks kepada para

mahasiswa agar dapat mengubah pola pikir (mindset) dari pencari k

erja (job

seeker) menjadi pencipta lapangan pekerjaan (job creator) serta

menjadi pengusaha yang tangguh dan sukses menghadapi persaingan

global.

5. Indikator Kinerja Tambahan

Pelatihan Bahasa Asing

Bentuk Kegiatan: Belajar bahasa Arab dan bahasa Inggris bagi

mahasiswa baru melalui program Ma’had ‘Ali. Pelatihan berbicara

(Speaking) dan debat Bahasa Indonesia bagi mahasiswa semester IV s.d

VI. Pelatihan Public Speaking oleh Laboratorium Bahasa. Matrikulasi

bahasa Arab dan bahasa Inggris bagi mahasiswa baru secara full selama

dua minggu.

Pelaksanaan : Kegiatan dilaksanakan terjadwal pada awal semester

ganjil atau genap oleh lembaga dan UPT Lembaga Bahasa IAIN

Lhokseumawe.

Hasilnya: Meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam berbicara

menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar di depan umum

dan mampu menguasai bahasa Asing sebagai bekal kepada mereka

ketika memasuki dunia kerja.

6. Evaluasi Capaian Kinerja

Evaluasi capaian kinerja IAIN Lhokseumawe dibidang kemahasiswaan

dilakukan pengukurannya dengan metode yang tepat, kemudian hasilnya di

evaluasi setiap tahunnya dalam kegiatan Raker tahunan. Dalam kegiatan Raker

tersebut membahas tentang analisis keberhasilan capaian standard dan

ketidakberhasilan pencapaian standar kemahasiswaan. Evaluasi Capaian

kinerja IAIN Lhokseumawe pada standard kemahasiswaan dari tahun 2017,

2018, dan 2019 dapat dilihat pada table berikut ini:

NO TARGET CAPAIAN

2017 2018 2019

1. Terwujudnya pemahaman terhadap Al Qur’an dan ilmu-imu

keislaman secara komprehensif

65% 75% 85%

Page 97: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

97

a) Analisis keberhasilan

1) Mahasiswa IAIN Lhokseumawe mengikuti pelatihan untuk

mengembangkan kemampuan berbahasa Arab dan Inggris pada

mahasiswa IAIN Lhokseumawe

2) Mahasiswa IAIN Lhokseumawe mengikuti pelatihan kajian kitab kuning,

ilmu falaq, dan tahfidzul Qur’an

3) Pelibatan mahasiswa IAIN Lhokseumawe dalam matrikulasi , pelatihan,

bimbingan konseling, forum ilmiah, penelitian dan pengabdian bersama

dosen

4) Pelibatan mahasiswa IAIN Lhokseumawe dalam penulisan karya ilmiah

yang berkaitan dengan teknologi dan kesenian;

5) Mahasiswa IAIN Lhokseumawe terlibat dalam kontestasi karya-karya

seni islami

6) Pelibatan mahasiswa IAIN Lhokseumawe dalam program pertukaran

mahasiswa , magang, Kuliah Pengabdian Kepada Masyarakat (KPM) ,

Praktek Pengalaman Lapangan (PPL), dan perlombaan secara

nasional maupun internasional

b) Faktor pendukung

1) Mahasiswa IAIN Lhokseumawe mendapatkan sertifikat TOEFL dan

TOAFL

2) Mahasiswa IAIN Lhokseumawe mendapatkan sertifikat/surat

keterangan

3) Mahasiswa IAIN Lhokseumawe lulus ujian komprehensif dan skripsi

4) Adanya laporan hasil penelitian dan pengabdian pada masyarakat

5) Meningkatnya Karya Tulis Ilmiah mahasiswa; dan

6) Meningkatnya karya-karya seni islami mahasiswa

7) Meningkatnya mahasiswa yang mengikuti program pertukaran,

magang, dan perlombaan secara nasional maupun internasional.

c) Analisis ketidakberhasilan

1) Masih adanya mahasiswa IAIN Lhokseumawe yang tidak mengikuti

pelatihan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa Arab dan

Inggris di lingkungan IAIN Lhokseumawe.

2) Masih ada mahasiswa IAIN Lhokseumawe yang kurang tertarik untuk

mengikuti pelatihan kajian kitab kuning, ilmu falaq, dan tahfidzul Qur’an

3) Pelibatan mahasiswa IAIN Lhokseumawe dalam matrikulasi sudah

dilakukan secara keseluruhan, tetapi dalam kegiatan seperti pelatihan,

bimbingan konseling, forum ilmiah, penelitian dan pengabdian bersama

2. memiliki kompetensi keilmuan, penelitian dan pengabdian

masyarakat di bidang sosial dan keagamaan

93% 94% 95%

3. Terciptanya mahasiswa yang mumpuni dalam

pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian

yang islami melalui pengkajian dan penelitian ilmiah

65% 70% 75%

4. Terwujudnya kerjasama tingkat lokal, nasional, dan

internasional

60% 63% 65%

Page 98: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

98

dosen masih kurang.

4) Masih kurangnya pelibatan mahasiswa IAIN Lhokseumawe dalam

penulisan karya ilmiah yang berkaitan dengan teknologi dan kesenian;

5) Masih kurang mahasiswa IAIN Lhokseumawe terlibat dalam kontestasi

karya-karya seni islami

6) Kurangnya pelibatan mahasiswa IAIN Lhokseumawe dalam program

pertukaran mahasiswa baik nasional maupun international.

7) Kurangnya pelibatan mahasiswa IAIN Lhokseumawe dalam magang,

Kuliah Pengabdian Kepada Masyarakat (KPM) , Praktek Pengalaman

Lapangan (PPL), dan perlombaan secara nasional dan internasional

d) faktor penghambat

1) Tidak semua Mahasiswa IAIN Lhokseumawe mampu mendapatkan

sertifikat TOEFL dan TOAFL

2) Masih ada mahasiswa IAIN Lhokseumawe yang belum mendapatkan

sertifikat/surat keterangan

3) Adanya mahasiswa IAIN Lhokseumawe yang terhambat lulus ujian

komprehensif sehingga harus mengulang kembali.

4) Masih adanya mahasiswa IAIN Lhokseumawe yang belum memiliki

laporan hasil penelitian dan pengabdian pada masyarakat

5) Masih adanya mahasiswa IAIN Lhokseumawe yang belum

meningkatkan penulisan Karya Tulis Ilmiah.

6) Masih adanya mahasiswa IAIN Lhokseumawe yang belum

meningkatkan karya-karya seni islami.

7) Masih kurangnya mahasiswa yang mengikuti program pertukaran,

magang, dan perlombaan secara nasional maupun internasional.

e) Identifikasi akar masalah

1) Mahasiswa IAIN Lhokseumawe yang tidak mengikuti pelatihan Bahasa

Arab dan Bahasa Inggris tidak akan mendapatkan sertifikat TOEFL dan

TOAFL.

2) Mahasiswa yang tidak mengikuti pelatihan pelatihan kajian kitab

kuning, ilmu falaq, dan tahfidzul Qur’an tidak akan mendapatkan

sertifikat/surat keterangan.

3) Mahasiswa yang tidak mengikuti pelatihan pelatihan/workshop, seminar

ilmiah dan pelatihan penunjang lainnya tidak akan mendapatkan

sertifikat/surat keterangan.

4) Mahasiswa IAIN Lhokseumawe yang kurang focus mengulang

keilmuan dasar keislaman akan terhambat lulus ujian komprehensif

sehingga harus mengulang kembali.

5) Mahasiswa IAIN Lhokseumawe belum memiliki laporan hasil penelitian

dan pengabdian pada masyarakat

6) Masih adanya mahasiswa IAIN Lhokseumawe yang belum

meningkatkan penulisan Karya Tulis Ilmiah.

7) Mahasiswa IAIN Lhokseumawe yang kurang kreatif belum mampu

meningkatkan karya-karya seni islami.

Page 99: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

99

8) Mamahasiswa IAIN Lhokseumawe yang mengikuti program pertukaran,

magang, dan perlombaan secara nasional maupun internasional masih

sangat sedikit.

f) Tindak lanjut

1) Melakukan sosialisasi secara menyeluruh pada mahasiswa IAIN

Lhokseumawe untuk mengikuti pelatihan Bahasa Arab dan Bahasa

Inggris sehingga mereka akan mendapatkan sertifikat TOEFL dan

TOAFL.

2) Sosialisasi secara luas juga dilakukan pada mahasiswa IAIN

Lhokseumawe untuk mengikuti pelatihan-pelatihan berupa kajian kitab

kuning, ilmu falaq, dan tahfidzul Qur’an yang bertujuan untuk

mengembangkan keilmuan mahasiswa dan untuk mendapatkan

sertifikat/surat keterangan.

3) Mahasiswa IAIN Lhokseumawe digalakkan untuk mengikuti pelatihan-

pelatihan/workshop, seminar ilmiah dan pelatihan penunjang lainnya

untuk mengembangkan keilmuan mereka serta untuk mendapatkan

sertifikat/surat keterangan.

4) Mahasiswa IAIN Lhokseumawe diintruksikan untuk focus mengulang

dan mempelajari keilmuan dasar keislaman agar lulus ujian

komprehensif sehingga tidak harus mengulang kembali.

5) Memberikan pelatihan bagi mahasiswa IAIN Lhokseumawe dalam

menyusun laporan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat

sehingga mahasiswa IAIN Lhokseumawe memiliki laporan hasil

penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

6) Memberikan pelatihan penilisan karya ilmiah pada mahasiswa,

sehingga mahasiswa IAIN Lhokseumawe yang belum meningkatkan

penulisan Karya Tulis Ilmiah.

7) Memberdayakan mahasiswa yang aktif dibidang karya-karya seni

islami untuk mengajarkan teman-temannya yang lain, sehingga

mahasiswa IAIN Lhokseumawe yang kurang kreatifpun mampu

meningkatkan karya-karya seni islami.

8) Melakukan kerjasama dalam bidang kemahasswaan pada lembaga-

lembaga tingkat nasional dan internasional yang bertujuan agar

mahasiswa IAIN Lhokseumawe yang mengikuti program pertukaran,

magang, dan perlombaan secara nasional maupun internasional makin

bertambah.

g) Publikasi hasil evaluasi capaian kinerja

Publikasi hasil evaluasi capaian kinerja disosialisasikan kepada seluruh

keluarga besar IAIN Lhokseumawe dalam bentuk manual dengan ditempel

dipapan pengumuman dan melalui media elektronik, di website kampus.

7. Penjaminan Mutu Mahasiswa

Sistem penjaminan mutu di IAIN Lhokseumawe sesuai dengan standar

pendidikan tinggi yang ditetapkan IAIN Lhokseumawe terkait kemahasiswaan

Page 100: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

100

dengan ketentuan sebagai berikut:

a) Dokumen legal pembentukan unsur pelaksana penjaminan mutu tertuang

dalam:

1) PMA nomor 46 tahun 2016 entang Organisasi Dan Tata KerjaInstitut

Agama Islam Negeri Lhokseumawe

2) PMA nomor 58 tahun 2016 Tentang Statuta Institut Agama Islam

Negeri Lhokseumawe

3) SK Rektor nomor 263 tahun 2017 Tentang Penjaminan Mutu

b) Dokumen mutu:

1) SK Rektor nomor 264.a tahun 2017 Tentang Kebijakan Mutu

2) SK Rektor nomor 264.b tahun 2017 Tentang Manual Mutu

3) SK Rektor nomor 264.c tahun 2017 Tentang Standar Mutu

4) SK Rektor nomor 264.d tahun 2017 Tentang Formulir Mutu.

c) Siklus penjaminan mutu (siklus PPEPP)

1) Penetapan

Sistem penjaminan mutu di bidang pendidikan ditetapkan dengan:

(a) SK Rektor nomor 175 tahun 2017 tentang standar mutu

mahasiswa

(b) SK Rektor nomor 251 tahun 2018 tentang standar mutu

mahasiswa

(c) SK Rektor nomor 242 tahun 2019 tentang stnadar mutu

mahasiswa

(d) SK Rektor nomor 234.1 tahun 2017 tentang standar mutu

Pendidikan Substandar Kompetensi Lulusan (SKL)

2) pelaksanaan

Sistem penjaminan mutu di bidang kemahasiswaan dilaksanakan

sesuai dengan buku pedoman pengelolaan kemahasiswaan yang

tertuang dalam SK Rektor nomor 196.a tahun 2017 tentang

Pemberlakuan Buku Pedoman Pengelolaan Kemahasiswaan IAIN

Lhokseumawe. Pelaksanaan Sistem penjaminan mutu ini dilaksanakan

di seluruh IAIN Lhokseumawe.

3) evaluasi

Evaluasi Sistem penjaminan mutu di bidang kemahasiswaan dilakukan

melalui Audit Mutu Internal (AMI) setiap tahun. (temuan AMI setiap tahun

dijabarkan/dinarasikan).

Pada bidang Peningkatan Mutu pelayanan mahasiswa baru, tersedianya

pedoman tertulis kebijakan tentang peningkatan mutu mahasiswa baru

melalui peningkatan capacity building dengan ketetapan wajib asrama

selama dua semester.

Pada bidang Pengukuran Kepuasan mahasiswa terhadap layanan

kemahasiswaan, tersedianya instrument dan tata cara pengukuran

kepuasan mahasiswa terhadap layanan kemahasiswaan.

Pada Unit pembinaan dan pengembangan bagi Mahasiswa, Tersedianya

aksesibilitas dan layanan unit pembinaan dan pengembangan bidang:

Page 101: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

101

bimbingan dan konseling, minat dan bakat, pembinaan soft skills,

beasiswa dan kesehatan.

Pada Layanan bimbingan karir dan informasi kerja bagi mahasiswa serta

lulusan, Tersedianya Dokumen formal kebijakan dan program terjadual

tentang pemberian layanan bimbingan karir dan informasi kerja bagi

mahasiswa serta lulusan, yang mencakup:

(1) Penyebaran informasi kerja

(2) Penyelenggaraan bursa kerja secara berkala

(3) Perencanaan karir

(4) Pelatihan melamar kerja

(5) Layanan penempatan kerja

Pada bidang Pembinaan peningkatan dan pencapaian prestasi

mahasiswa, Pencapaian prestasi mahasiswa sangat beragam, baik pada

tingkat provinsi/wilayah, nasional, atau internasional.

Pengendalian Sistem penjaminan mutu di bidang kemahasiswaan

dilakukan oleh LPM IAIN Lhokseumawe. Pengendalian itu meliputi

penetapan standar, pelaksanaan, dan evaluasi.

4) Perbaikan berkelanjutan (PPEPP).

(1) Hasil temuan audit mutu internal Institusi Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawepada tahun 2016 dan diperbaiki pada tahun 2017

dengan cara memberikan sosialisasi terkait pengembangan prestasi

mahasiswa di lingkungan Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe.

(2) Hasil temuan audit mutu internal Institusi Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawepada tahun 2017 diperbaikin pada tahun 2018 dengan

berupaInstitusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe

memberikan workshop dan pelatihan untuk meningkatkan keahlian

mahasiswa dalam berbagai bidang, memberikan sosialisasi mengenai

publikasi karya mahasiswa baik itu nasional dan internasional di

lingkungan Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe.

(3) Hasil temuan audit mutu internal Institusi Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe pada tahun 2018 diperbaikin pada tahun 2019 dengan

berupa Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe

memberikan workshop dan pelatihan untuk meningkatkan keahlian

mahasiswa dalam berbagai bidang, melakukan kerja sama dengan

perguruan tinggi lainnya dalam tingkat lokal, nasional dan

internasional, memberikan sosialisasi mengenai publikasi karya

bekerjasama dengan mahasiswa dari lembaga lain baik itu nasional

dan internasional. Memberikan dukungan dan apresiasi kepada

mahasiswa yang berprestasi di Institusi Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe.

(4) Hingga saat ini pelaksanaan penjaminan mutu efektif dilakukan di

lingkungan Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawekarena

Page 102: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

102

adanya temuan yang didapatkan dari audit mutu internal dan adanya

tindak lanjut dalam menyikapi hasil teman audit mutu internal

tersebut.

8. Kepuasan Pengguna

a) Sistem yang digunakan untuk mengukur kepuasan mahasiswa

Instrumen yang digunakan adalah berupa beberapa item, Itemnya

dinyatakan berupa pernyataan yang menggambarkan skala pengukuran

kepuasan menurut persepsi responden. Untuk mengukur kepuasaan

mahasiswa terhadap proses pembelajaran dan pelayanan akademik di Institusi

Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe menggunakan kuesioner.

Instrumen yang digunakan dalam survey kepuasaan mahasiswa yang

dilakukan di Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe adalah berikut:

a) Jelas yaitu survey jelas subyeknya, pertanyaan yang tertuang dalam

instrumen mudah dipahami oleh subyeknya, tata cara survei mudah

dilaksanakan dengan melibatkan pihak fakultas dan prodi. Sebelum

survey dilaksanakan diadakan sosialisasi kepada mahasiswa dengan

maksud dan tujuan survey serta waktu pelaksanaannya.

b) Komprehensif, yaitu seluruh item pertanyaan untuk menilai tingkat

kepuasan mahasiswa terhadap proses pembelajaran dan pelayanan

akademik di Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe disusun secara

komprehensif yaitu aspek tangibles, aspek empathy, aspek

responsiveness, aspek assurance, aspek reliability, information Sistem.

c) Mudah diakses oleh pemangku kepentingan yaitu hasil survei tentang

penilaian mahasiswa terhadap proses pembelajaran dan pelayanan

akademik disampaikan secara tertulis kepada seluruh unsure pimpinan.

Tujuan penyerahan hasil survei kepada pimpinan institut sebagai dasar

untuk mengambil keputusan atau tindak lanjut.

Pelaksanaan, perekaman dan analisis data dapat dijabarkan sebagai

berikut, Tingkat kepuasan merupakan suatu nilai yang diberikan oleh

mahasiswa dalam hal proses pembelajaran dan pelayanan akademik yang

dilakukan oleh IAIN Lhokseumawe. sebelumnya dilakukan pengujian validitas

dan pengujian reliabilitas. Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas

instrumen diperoleh hasil bahwa seluruh item pertanyaan adalah valid dan

reliabel.

Kuesioner disusun dengan menggunakan Skala Likert dengan skor

penilaian 1 – 4, skala ini kemudian dikonversikan dalam bentuk skala

penilaian sebagai berikut:

Rentang Kualifikasi Keterangan

3.60 – 4.00 A Sangat Setuju

3.00 – 3.59 B Setuju

2.40 – 2.99 C Cukup

1.00 – 2.39 D Kurang

Page 103: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

103

Responden yang dilibatkan untuk mengetahui kepuasan adalah seluruh

mahasiswa di Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe. Hal ini

dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang sesuai dengan kenyataan.

Prosedur yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang kepuasan

dengan menyebarkan seluruh instrumen kepada setiap mahasiswa melalui

fakultas dan prodi yang dilakukan sekali dalam setahun dan dilakukan pada

akhir tahun. Adapun indikator yang menjadi acuan dalam pengukuran ini

adalah kehandalan, cepat tanggap, jaminan, empati, dan bentuk fisik.

Tujuannya untuk membentuk karakter SDM yang prima dan memiliki kinerja

professional dengan pelayanan yang prima.

b) Bukti yang shahih tentang hasil pengukuran kepuasan pengguna

yang dilaksanakan secara konsisten, dan ditindaklanjuti secara

berkala dan tersistem.

Adapun indikator yang menjadi acuan dalam pengukuran ini adalah

kehandalan, cepat tanggap, jaminan, empati, dan bentuk fisik. Tujuannya untuk

membentuk karakter SDM yang prima dan memiliki kinerja professional dengan

pelayanan yang prima.

Analisa Hasil Survei yang dilakukan pada tahun 2017 dengan jumlah

responden 1890 mahasiswa tingkat sarjana dan 327 mahasiswa pascasarjana,

maka jumlah total responden adalah 2217 mahasiswa.

Dari hasil keseluruhan berdasarkan rata-rata nilai persentase perindikator

pada tabel di atas, maka rata-rata kepuasan mahasiswa IAIN Lhokseumawe

terhadap proses pembelajaran dan pelayanan akademik adalah seperti pada

tabel berikut:

Indikator Jumlah responden %

Sangat Setuju 56570 85.05

Setuju 7740 11.63

Cukup 1820 2.73

Kurang 380 0.58

Jumlah 66510

Berdasarkan hasil rekapitulasi di atas dapat disimpulkan bahwa Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe harus meningkatkan proses

pembelajaran dan pelayanan akademik bagi mahaiswa, karena presentasi

sangat setuju rata-rata 85 %.

Analisa Hasil Survei yang dilakukan pada tahun 2018 dengan jumlah

responden 2509 mahasiswa tingkat sarjana dan 424 mahasiswa pascasarjana,

maka jumlah total responden adalah 2933 mahasiswa.

Page 104: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

104

N

o Pernyataan A % B % C % D %

A. Aspek Tangibles: sarana dan prasarana pendidikan

1 Ruang kuliah tertata rapi dan bersih 26

50 90.35 251 8.55 30 1.02 2 0.06

2 Sarana Pembelajaran yang tersedia

di ruang kuliah cukup memadai

26

55 90.52 252 8.91 25 0.85 1 0.03

3 Fasilitas Perpustakaan yang tersedia

cukup lengkap

26

60 90.69 250 8.52 21 0.71 2 0.06

4 Laboratorium dan ruang media

pembelajaran yang tersedia relevan

dengan kebutuhan keilmuan

mahasiswa

26

57 90.5 260 8.86 15 0.51 1 0.03

5 Fasilitas kamar kecil yang tersedia

untuk mahasiswa cukup dan bersih

26

40 90.01 271 9.2 20 0.68 2 0.06

6 Fasilitas ibadah yang dapat

dipergunakan oleh mahasiswa cukup

memadai

26

70 91.03 240 8.18 23 0.78 - -

7 Tersedianya tempat parkir kendaraan

mahasiswa yang cukup memadai

26

60 90.6 250 8.5 20 0.68 3 0.10

B. Aspek Empathy: Keramahan dan kepedulian dalam memberikan pelayanan

1 Staf administrasi santun dalam

memberikan pelayanan

26

40 90.01 271 9.2 20 0.68 2 0.06

2 Staf administrasi memiliki kepedulian

dalam membantu manusia yang

mengalami kendala terkait bidang

administrasi

26

50 90.35 251 8.55 30 1.02 2 0.06

3 Dosen bersikap terbuka dan

kooperatif terhadap mahasiswa

26

60 90.69 250 8.52 21 0.71 2 0.06

4 Dosen menunjukkan kepedulian

terhadap mahasiswa yang mengalami

kesulitan bidang akademik atau

perkuliahan

26

57 90.5 260 8.86 15 0.51 1 0.03

5 Perguruan Tinggi kepedulian dalam

memahami kepentingan dan kesulitan

mahasiswa

26

40 90.01 271 9.2 20 0.68 2 0.06

C. Aspek Responsiveness: kemampuan pelayanan meliputi daya tanggap

1 Pembimbing Akademik menunjukkan

kepedulian terhadap perkembangan

akademik saya

26

60 90.6 250 8.5 20 0.68 3 0.10

2 Pimpinan Perguruan Tingg beserta

jajarannya menyediakan waktu yang

cukup bagi orang tua mahasiswa

26

40 90.01 271 9.2 20 0.68 2 0.06

Page 105: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

105

untuk berkonsultasi

3 Perguruan Tinggi menyediakan

beasiswa yang memadai bagi

mahasiswa yang tidak mampu

26

50 90.35 251 8.55 30 1.02 2 0.06

4 Perguruan Tinggi memberikan

bantuan pengobatan bagi mahasiswa

yang sakit

26

60 90.69 250 8.52 21 0.71 2 0.06

5 Perguruan Tinggi memberikan

bantuan asuransi bagi mahasiswa

yang mendapat musibah/ kecelakaan

26

55 90.52 252 8.91 25 0.85 1 0.03

D. Aspek Assurance: Kepastian informasi dan proses

1 Saya telah mengenal dosen

Pembimbing Akademik (PA) dari

semester pertama dan saya

memahami bahwa ketika saya

memiliki keluahan/ permasalahan

maka saya bias menjumpai dosen PA

26

55 90.52 252 8.91 25 0.85 1 0.03

2 Saya dapat mengetahui dengan jelas

staf-staf yang perlu saya jumpai untuk

urusan akademik (seperti: daftar

ulang, perbaikan KRS dsb)

26

60 90.69 250 8.52 21 0.71 2 0.06

3 Penilaian mata kuliah pada umumnya

diberikan secara transparan

26

57 90.5 260 8.86 15 0.51 1 0.03

4 Bahan ajar (handout, modul,

dll)diberikan kepada mahasiswa untuk

melengkapi materi perkuliahan

26

50 90.35 251 8.55 30 1.02 2 0.06

5 Alokasi uang SPP mahasiswa

dipaparkan secara jelas

26

60 90.69 250 8.52 21 0.71 2 0.06

6 Saya mengetahui aturan-aturan

kampus yang berlaku untuk

mahasiswa dengan jelas

26

70 91.03 240 8.18 23 0.78 - -

E. Aspek Reliability: Ketepatan waktu

1 Perkuliahan dimulai tepat waktu dan

dosen mempergunakan waktu

pembelajaran secara efektif

26

60 90.69 250 8.52 21 0.71 2 0.06

2 Dosen yang mengajar sesuai dengan

bidang keahliannya

26

57 90.5 260 8.86 15 0.51 1 0.03

3 KRS dan KHS diberikan oleh staf

akademik kepada mahasiswa sesuai

dengan jadwal yang ditetapkan

26

40 90.01 271 9.2 20 0.68 2 0.06

4 Proses pelayanan surat menyurat

tidak terbelit dan cepat

26

55 90.52 252 8.91 25 0.85 1 0.03

F. Information Sistem: Sistem informasi

Page 106: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

106

1 Informasi akademik dapat diakses

dengan mudah melalui website

(online), media social, dan/atau

pertemuan rutin

26

40 90.01 271 9.2 20 0.68 2 0.06

2 Pertanyaan terkait layanan akademik

dapat diajukan oleh mahasiswa

secara online dan secara umum

sudah berjalan efektif

26

55 90.52 252 8.91 25 0.85 1 0.03

3 Informasi Sistem perkuliahan

disediakan dengan jelas dalam

bentuk buku panduan pendidikan

yang diberikan kepada mahasiswa

26

60 90.69 250 8.52 21 0.71 2 0.06

Dari hasil keseluruhan berdasarkan rata-rata nilai persentase perindikator

pada tabel di atas, maka rata-rata kepuasan mahasiswa IAIN Lhokseumawe

terhadap proses pembelajaran dan pelayanan akademik adalah seperti pada

tabel berikut:

Indikator Jumlah responden %

Sangat Setuju 79623 90.49

Setuju 7660 8.70

Cukup 658 0.75

Kurang 49 0.05

Jumlah 87990

Berdasarkan hasil rekapitulasi di atas dapat disimpulkan bahwa Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe adanya peningkatan dari hasil survey

yang dilakukan pada tahun 2017 proses pembelajaran dan pelayanan akademik

bagi mahaiswa, karena presentasi sangat setuju rata-rata adalah 90%. Hasil

survey ini dapat dikatakan sudah baik, tetapi proses pembelajaran dan

pelayanan akademik bagi mahasiswa masih harus ditingkatkan lagi.

Analisa Hasil Survei yang dilakukan pada tahun 2019 dengan jumlah

responden 3178 mahasiswa tingkat sarjana dan 462 mahasiswa pascasarjana,

maka jumlah total responden adalah 3640 mahasiswa.

N

o Pernyataan A % B % C % D %

A. Aspek Tangibles: sarana dan prasarana Pendidikan

1 Ruang kuliah tertata rapi dan bersih 3420 93.95 208 5.71 12 0.32 - -

2 Sarana Pembelajaran yang tersedia

di ruang kuliah cukup memadai 3422 94.01 207 5.68 11 0.30 - -

3 Fasilitas Perpustakaan yang tersedia

cukup lengkap 3418 93.90 212 5.82 10 0.27 - -

4 Laboratorium dan ruang media

pembelajaran yang tersedia relevan

dengan kebutuhan keilmuan

3417 93.87 211 5.79 10 0.27 2 0.05

Page 107: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

107

mahasiswa

5 Fasilitas kamar kecil yang tersedia

untuk mahasiswa cukup dan bersih 3410 93.68 210 5.76 17 0.46 3 0.08

6 Fasilitas ibadah yang dapat

dipergunakan oleh mahasiswa cukup

memadai

3430 94.23 206 5.65 4 0.10 - -

7 Tersedianya tempat parkir kendaraan

mahasiswa yang cukup memadai 3423 94.03 207 5.68 9 0.24 1 0.02

B. Aspek Empathy: Keramahan dan kepedulian dalam memberikan pelayanan

1 Staf administrasi santun dalam

memberikan pelayanan 3425 94.09 200 5.49 15 0.41 - -

2 Staf administrasi memiliki kepedulian

dalam membantu manusia yang

mengalami kendala terkait bidang

administrasi

3419 93.92 216 5.93 5 0.13 - -

3 Dosen bersikap terbuka dan

kooperatif terhadap mahasiswa 3424 94.06 206 5.65 10 0.27 - -

4 Dosen menunjukkan kepedulian

terhadap mahasiswa yang mengalami

kesulitan bidang akademik atau

perkuliahan

3425 94.09 206 5.65 9 0.24 - -

5 Perguruan Tinggi kepedulian dalam

memahami kepentingan dan kesulitan

mahasiswa

3417 93.87 218 5.98 5 0.13 - -

C. Aspek Responsiveness: kemampuan pelayanan meliputi daya tanggap

1 Pembimbing Akademik menunjukkan

kepedulian terhadap perkembangan

akademik saya

3422 94.01 207 5.68 11 0.30 - -

2 Pimpinan Perguruan Tingg beserta

jajarannya menyediakan waktu yang

cukup bagi orang tua mahasiswa

untuk berkonsultasi

3418 93.90 212 5.82 10 0.27 - -

3 Perguruan Tinggi menyediakan

beasiswa yang memadai bagi

mahasiswa yang tidak mampu

3417 93.87 211 5.79 10 0.27 2 0.05

4 Perguruan Tinggi memberikan

bantuan pengobatan bagi mahasiswa

yang sakit

3424 94.06 206 5.65 10 0.27 - -

5 Perguruan Tinggi memberikan

bantuan asuransi bagi mahasiswa

yang mendapat musibah/ kecelakaan

3425 94.09 206 5.65 9 0.24 - -

D. Aspek Assurance: Kepastian informasi dan proses

1 Saya telah mengenal dosen 3410 93.68 210 5.76 17 0.46 3 0.08

Page 108: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

108

Pembimbing Akademik (PA) dari

semester pertama dan saya

memahami bahwa ketika saya

memiliki keluahan/ permasalahan

maka saya bias menjumpai dosen PA

2 Saya dapat mengetahui dengan jelas

staf-staf yang perlu saya jumpai untuk

urusan akademik (seperti: daftar

ulang, perbaikan KRS dsb)

3430 94.23 206 5.65 4 0.10 - -

3 Penilaian mata kuliah pada umumnya

diberikan secara transparan 3425 94.09 200 5.49 15 0.41 - -

4 Bahan ajar (handout, modul,

dll)diberikan kepada mahasiswa untuk

melengkapi materi perkuliahan

3419 93.92 216 5.93 5 0.13 - -

5 Alokasi uang SPP mahasiswa

dipaparkan secara jelas 3420 93.95 208 5.71 12 0.32 - -

6 Saya mengetahui aturan-aturan

kampus yang berlaku untuk

mahasiswa dengan jelas

3422 94.01 207 5.68 11 0.30 - -

E. Aspek Reliability: Ketepatan waktu

1 Perkuliahan dimulai tepat waktu dan

dosen mempergunakan waktu

pembelajaran secara efektif

3410 93.68 210 5.76 17 0.46 3 0.08

2 Dosen yang mengajar sesuai dengan

bidang keahliannya 3430 94.23 206 5.65 4 0.10 - -

3 KRS dan KHS diberikan oleh staf

akademik kepada mahasiswa sesuai

dengan jadwal yang ditetapkan

3430 94.23 206 5.65 4 0.10 - -

4 Proses pelayanan surat menyurat

tidak terbelit dan cepat 3425 94.09 200 5.49 15 0.41 - -

F. Information Sistem: Sistem informasi

1 Informasi akademik dapat diakses

dengan mudah melalui website

(online), media social, dan/atau

pertemuan rutin

3418 93.90 212 5.82 10 0.27 - -

2 Pertanyaan terkait layanan akademik

dapat diajukan oleh mahasiswa

secara online dan secara umum

sudah berjalan efektif

3417 93.87 211 5.79 10 0.27 2 0.05

3 Informasi Sistem perkuliahan

disediakan dengan jelas dalam

bentuk buku panduan pendidikan

yang diberikan kepada mahasiswa

3424 94.06 206 5.65 10 0.27 - -

Page 109: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

109

Dari hasil keseluruhan berdasarkan rata-rata nilai persentase perindikator

pada tabel di atas, maka rata-rata kepuasan mahasiswa IAIN Lhokseumawe

terhadap proses pembelajaran dan pelayanan akademik adalah seperti pada

tabel berikut:

Indikator Jumlah responden %

Sangat Setuju 102636 94

Setuju 6247 5.72

Cukup 301 0.27

Kurang 16 0.01

Jumlah 109200 100

Berdasarkan hasil rekapitulasi di atas dapat disimpulkan bahwa Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe adanya peningkatan dalam proses

pembelajaran dan pelayanan akademik bagi mahaiswa dibandingkan dengan

tahun 2018, karena presentasi sangat setuju rata-rata 94%. Dari hasil tersebut

dapat disimpulkan bahwa peningkatannya sudah sangat baik.

9. Kesimpulan Hasil Evaluasi Ketercapaian Standar Mahasiswa serta

Tindah Lanjut

Pemosisian masalah yang diperoleh dari temuan audit mutu internal

terhadap ketercapaian standar mutu pendidikan adalah:

a) Masih adanya mahasiswa IAIN Lhokseumawe yang tidak mengikuti

pelatihan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa Arab dan Inggris

di lingkungan IAIN Lhokseumawe.

b) Masih ada mahasiswa IAIN Lhokseumawe yang kurang tertarik untuk

mengikuti pelatihan kajian kitab kuning, ilmu falaq, dan tahfidzul Qur’an

c) Pelibatan mahasiswa IAIN Lhokseumawe dalam matrikulasi sudah

dilakukan secara keseluruhan, tetapi dalam kegiatan seperti pelatihan,

bimbingan konseling, forum ilmiah, penelitian dan pengabdian bersama

dosen masih kurang.

d) Masih kurangnya pelibatan mahasiswa IAIN Lhokseumawe dalam

penulisan karya ilmiah yang berkaitan dengan teknologi dan kesenian,

e) Masih kurang mahasiswa IAIN Lhokseumawe terlibat dalam kontestasi

karya-karya seni islami

f) Kurangnya pelibatan mahasiswa IAIN Lhokseumawe dalam program

pertukaran mahasiswa baik nasional maupun international.

g) Kurangnya pelibatan mahasiswa IAIN Lhokseumawe dalam magang,

Kuliah Pengabdian Kepada Masyarakat (KPM), Praktek Pengalaman

Lapangan (PPL), dan perlombaan secara nasional dan internasional

Rencana Perbaikan dan pengembangan kemahasiswaan yang perlu

diperhatikan dan dipertimbangkan untuk dilaksanakan sebagai program tindak

lanjut untuk meningkatkan kualitas mahasiswa oleh IAIN Lhokseumawe adalah

sebagai berikut:

a) Melakukan sosialisasi secara menyeluruh pada mahasiswa IAIN

Page 110: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

110

Lhokseumawe untuk mengikuti pelatihan Bahasa Arab dan Bahasa Inggris

sehingga mereka akan mendapatkan sertifikat TOEFL dan TOAFL.

b) Sosialisasi secara luas juga dilakukan pada mahasiswa IAIN Lhokseumawe

untuk mengikuti pelatihan-pelatihan berupa kajian kitab kuning, ilmu falaq,

dan tahfidzul Qur’an yang bertujuan untuk mengembangkan keilmuan

mahasiswa dan untuk mendapatkan sertifikat/surat keterangan.

c) Mahasiswa IAIN Lhokseumawe digalakkan untuk mengikuti pelatihan-

pelatihan/workshop, seminar ilmiah dan pelatihan penunjang lainnya untuk

mengembangkan keilmuan mereka serta untuk mendapatkan

sertifikat/surat keterangan.

d) Mahasiswa IAIN Lhokseumawe diintruksikan untuk focus mengulang dan

mempelajari keilmuan dasar keislaman agar lulus ujian komprehensif

sehingga tidak harus mengulang kembali.

e) Memberikan pelatihan bagi mahasiswa IAIN Lhokseumawe dalam

menyusun laporan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat

sehingga mahasiswa IAIN Lhokseumawe memiliki laporan hasil penelitian

dan pengabdian pada masyarakat.

f) Memberikan pelatihan penilisan karya ilmiah pada mahasiswa, sehingga

mahasiswa IAIN Lhokseumawe yang belum meningkatkan penulisan Karya

Tulis Ilmiah.

g) Memberdayakan mahasiswa yang aktif dibidang karya-karya seni islami

untuk mengajarkan teman-temannya yang lain, sehingga mahasiswa IAIN

Lhokseumawe yang kurang kreatifpun mampu meningkatkan karya-karya

seni islami.

h) Melakukan kerjasama dalam bidang kemahasswaan pada lembaga-

lembaga tingkat nasional dan internasional yang bertujuan agar mahasiswa

IAIN Lhokseumawe yang mengikuti program pertukaran, magang,

dan perlombaan secara nasional maupun internasional makin bertambah.

C.4 Sumber Daya Manusia

1. Latar Belakang

Sumber Daya Manusia (SDM) memiliki peran yang sentral dalam

perguruan tinggi oleh karena itu sumber daya manusia harus dikelola dan

ditingkatkan kualifikasinya baik dari aspek akademis yang merupakan tuntutan

profesional, maupun dari sisi kualitas kepribadian yang sangat dibutuhkan

dalam pelayanan kepada mahasiswa sebagai pihak yang dilayani.

Pengelolaan sumberdaya manusia pada Institusi Agama Islam Negeri

(IAIN) Lhokseumawe pada prinsipnya dilaksanakan sesuai dengan

aturan/perundangan pengelolaan PNS yang berlaku di Indonesia. Beberapa

peraturan yang diterapkan dalam pengelolaan PNS di Institusi Agama Islam

Negeri (IAIN) Lhokseumawe adalah UU Nomor 8 Tahun 1074 tentang Pokok-

Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 43 Tahun

1999 tentang Perubahan atas UU Nomor 1974; dan UU Nomor 5 Tahun 2014

tentang Aparatur Sipil Negara yang merupakan perubahan dari UU No 43

Page 111: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

111

Tahun 1999.

Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) sesuai dengan UU Nomor 5

Tahun 2014 merupakan pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN

yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,

bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Hal ini sekaligus untuk

mendorong pencapaian aparatur sipil negara sebagai bagian dari reformasi

birokrasi sehingga aparatur sipil negara menjadi profesi yang memiliki

kewajiban mengelola dan mengembangkan dirinya serta

mempertanggungjawabkan kinerjanya mengacu pada prinsip sistem merit.

Berdasarkan UU ASN, manejemen ASN meliputi dua hal utama yaitu:

a) Manajemen Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan

b) Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

PNS merupakan Pegawai ASN yang diangkat sebagai pegawai tetap oleh

Pejabat Pembina Kepegawaian dan memiliki Nomor Induk Pegawai secara

Nasional sedang PPPK merupakan Pegawai ASN yang diangkat sebagai

pegawai dengan perjanjian kerja oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai

dengan kebutuhan instansi pemerintah dan ketentuan undang-undang.

Manajemen PNS meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan,

pangkat dan jabatan, pengembangan, pengembangan karier, pola karier,

promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan,

disiplin, pemberhentian, jaminan pensiun dan jaminan hari tua, serta

perlindungan. Manajemen PNS pada instansi pusat dilaksanakan oleh

pemerintah pusat sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan

yang berlaku. Adapun manajemen PPPK meliputi penetapan kebutuhan,

pengadaan, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, pengembangan

kompetensi, pemberian penghargaan, disiplin, pemutusan hubungan perjanjian

kerja, dan perlindungan.

Sumber daya manusia adalah komponen utama untuk menyukseskan

program-program pendidikan yang ada di perguruan tinggi. Oleh karena itu,

Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe memiliki sistem pengelolaan

sumber daya manusia yang lengkap sesuai dengan kebutuhan perencanaan dan

pengembangan. Hal ini sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-

Undangan dalam rangka pengelolaan yang profesional dan berkualitas serta

mewujudkan obyektivitas. Dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia perlu

ditetapkan Pedoman Pengelolaan Sumber Daya Manusia Institusi Agama Islam

Negeri (IAIN) Lhokseumawe yang terdiri dari:

a) Sumber Daya Dosen

b) Sumber Daya Manusia Tenaga Kependidikan

c) Perencanaan Pegawai

d) Rekrutmen dan Seleksi Pegawai

e) Orientasi dan Penempatan Pegawai

f) Pengembangan Karir Pegawai

g) Retensi, Penghargaan dan Sanksi Pegawai

h) Pemberhentian Pegawai

Page 112: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

112

2. Kebijakan

b) Kebijakan penetapan standar kualifikasi, kompetensi, beban kerja,

proporsi serta pengelolaan Sumber Daya Manusia (dosen dan tenaga

kependidikan) di Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe yang diatur

dalam Pedoman Pengelolaan Sumber Daya Manusia dengan SK Rektor

Nomor: 194 Tahun 2017 PEMBERLAKUAN BUKU PEDOMAN

PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA IAIN LHOKSEUMAWE DI

LINGKUNGAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

LHOKSEUMAWE TAHUN ANGGARAN 2017.

c) Pengelolaan Buku Pedoman Pengelolaan Sumber Daya Manusia Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe mencakup:

1) Perencanaan, rekrutmen, seleksi, penempatan, pengembangan,

retensi, pemberhentian, dan pensiun telah ditetapkan untuk

memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, dan PkM.

2) Kriteria perencanaan, rekrutmen, seleksi, penempatan,

pengembangan, retensi, pemberhentian, dan pensiun ditetapkan

serta dikomunikasikan.

3) Kegiatan Kegiatan mencakup studi lanjut, seminar, konferensi,

workshop, simposium, dll.

4) Skema Skema pemberian penghargaan (reward), pengakuan,

mentoring yang diimplementasikan untuk memotivasi dan mendukung

pelaksanaan tridharma.

3. Standar IAIN Lhokseumawe dan Strategi Pencapaian Standar

Standar Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe dan strategi

pencapaian standar terkait Sumber Daya Manusia diatur pada Rencana Strategis

(Renstra) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe dan Rencana

Operasional (Renop) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe yang

berisi bagaimana menetapkan standar terkait sumber daya manusia di Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe. Adapun standar yang ditetapkan

terkait sumber daya manusia di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe

yaitu:

a) Penambahan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PNS/ASN)

b) Penambahan Tenaga Keperpustakaan (PNS/ASN)

c) Penambahan Tenaga Laboran (PNS/ASN)

d) Penambahan Tenaga IT (PNS/ASN)

e) Peningkatan Kualifikasi Tenaga Dosen S2 Ke S3

f) Peningkatan Kualifikasi Tenaga Kependidikan Yang lebih tinggi

g) Peningkatan Kualifikasi Fungsional Dosen

h) Penambahan Sertifkat Pendidik

i) Peningkatan kapasitas dosen dan tenaga kependidikan.

Straegi pencapaian standar terkait sumber daya manusia di Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe yaitu:

a) Penerimaan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PNS/ASN)

Page 113: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

113

b) Penerimaan Tenaga Keperpustakaan (PNS/ASN

c) Penerimaan Tenaga Laboran (PNS/ASN)

d) Penerimaan Tenaga IT (PNS/ASN)

e) Pemberian Beasiswa Dosen S2 Ke S3

f) Pemberian Beasiswa Tenaga Kependidikan

g) Percepatan dan Reward Fungsional Dosen Teringgi

h) Menambah Kuata Peserta Sertifkasi Pendidik

i) Mengikutsertakan dan Melaksanakan Pelatihan dan Worksho

Peningkatan kapasitas dosen dan tenaga kependidikan

j) Melaksanakan sistem monitoring, evaluasi dan rekam jejak kinerja

dosen dan tenaga kependidikan diantaranya survey kepuasan terhadap

sistem pengelolaan sumber daya manusia.

k) Menghadirkandan berkejasama luar negeri untuk rekruitmen dosen

asing.

Pengembangan skill (bahasa Arab dan Inggris aktif, penguasaan

teknologi) bagi dosen dan tenaga kependidikan, diharapkan tercapai 30% pada

2021

4. Indikator Kinerja Utama

a) Profil Dosen

1) Jumlah dosen di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe

adalah sebanyak 162 dosen, dengan jumlah program studi di Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe sebanyak 22 program

studi. Jumlah dosen tetap pada setiap program studi IAIN

lhokseumawe minimal 5 orang. Jumlah dosen tetap program studi

dengan pendidikan S3 ada sebanyak 42 orang dan sisanya sebanyak

120 orang berpendidikan S2

2) Jabatan Akademik Dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe yaitu 11 dosen memiliki jabatan akademik sebagai

Lektor Kepala, 64 dosen memiliki jabatan akademik sebagai lektor

3) Dosen yang memiliki sertifikat Sertifikasi Dosen (Pendidik

Profesional/Profesi/Industri/Kompetensi) di Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Lhokseumawe ada sebanyak 139 dosen

4) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe memiliki 9 dosen

tidak tetap

5) Beban Kerja Dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe

(pendidikan, penelitian, PkM, dan tugas tambahan) 12 sks. Rasio

jumlah mahasiswa terhadap jumlah dosen tetap 1:25

b) Kinerja Dosen

1) Dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe sangat

produktif dalam melakukan penelitian dan PKM setiap tahunnya.

Pada tahun ajaran 2016-2017 terdapat 105 penelitan dan 142

kegiatan PKM yang dilakukan oleh dosen Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Lhokseumawe. Pada tahun ajaran 2017-2018 terdapat 224

Page 114: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

114

penelitan dan 139 kegiatan PKM yang dilakukan oleh dosen Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe. Pada tahun ajaran 2018-

2019 terdapat 503 penelitan dan 197 kegiatan PKM yang dilakukan

oleh dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe.

2) Dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe banyak

mendapat pengakuan atas prestasi dan kinerja dosen, jumlah

pengakuan dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe

dalam 3 tahun terakhir yaitu ada sebanyak 265 recognisi dosen.

Untuk rekognisi dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe yaitu:

a) Menjadi visiting di perguruan tinggi nasional/ internasional

b) Menjadi keynote speaker/invited speaker pada pertemuan ilmiah

tingkat nasional/ internasional.

c) Menjadi staf ahli di lembaga tingkat nasional.

d) Menjadi editor atau mitra bestari pada jurnal nasional terakreditasi/

jurnal internasional bereputasi.

e) Mendapat penghargaan atas prestasi dan kinerja di tingkat

nasional/ internasional.

Rata-rata jumlah pengakuan atas prestasi/ kinerja dosen terhadap

jumlah dosen tetap dalam 3 tahun terakhir ≥ 0,5.

c) Tenaga Kependidikan

Tenaga Kependidikan IAIN Lhokseumawe adalah pegawai dengan

status Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pegawai Non PNS. Sistem seleksi atau

perekrutan, penempatan, pengembangan, retensi dan pemberhentian bagi

pegawai PNS dan pegawai Non PNS. Sistem Seleksi atau perekrutan dan

penempatan Pegawai PNS berdasarkan pedoman yang telah ditetapkan oleh

kementerian Pendayagunaan Apratur Negara dan Reformasi Birokrasi, Badan

Kepegawaian Negara, dan Kementerian Agama RI. Proses Seleksi atau

perekrutan, diawali dengan usulan kebutuhan dosen pada masing- masing unit

kerja, penetapan formasi, pengumuman pendaftaran, seleksi administrasi,

pengumuman hasil seleksi administrasi, ujian melalui sistem CAT/CBT,

Pengumuman hasil CAT/CBT, pemberkasan, selanjutnya mendapat surat

keputusan pengangkatan dari BKN yang ditindaklanjuti surat pelaksanaan tugas

dan penempatan oleh pimpinan satuan kerja.

Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan

diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan tinggi antara

lain, pustakawan, tenaga administrasi, laboran dan teknisi, serta pranata teknik

informasi. Tenaga Kependidikan Institusi Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,

pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses

pendidikan di Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe. Berdasarkan

fungsinya tenaga kependidikan dilkelompokkan menjadi tenaga kependidikan

fungsional khusus dan umum. Tenaga kependidikan fungsional khusus di

perguruan tinggi meliputi pustakawan dan pranata laboratorium pendidikan

Page 115: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

115

sedangkan lainnya disebut sebagai tenaga kependidikan fungsional umum.

1) Pustakawan

Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 43 Tahun 2007 tentang

Perpustakaan dalam Pasal 1 ayat (8) dinyatakan bahwa Pustakawan

adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui

pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas

dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan

perpustakaan.

(a) Kualifikasi Pustakawan

Seorang pustakawan wajib memenuhi kualifikasi seperti yang terdapat

dalam KEPMENPAN No 132/KEP/M.PAN/12/2002 pada pasal 21 yaitu

sebagai berikut:

(1) Pustakawan tingkat ahli memiliki kualifikasi akademik paling

rendah sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV) bidang ilmu

Perpustakaan, Dokumentasi dan Informasi dari perguruan tinggi

yang terakreditasi.

(2) Seseorang yang memiliki kualifikasi akademik serendah-

rendahnya sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV) di luar bidang

ilmu Perpustakaan, Dokumentasi dan Informasi, dapat menjadi

pustakawan tingkat ahli setelah lulus pendidikan dan pelatihan

dalam bidang Perpusakan, Dokumentasi dan Informasi serta

pengalaman kerja di perpustakaan minimal 2 tahun.

(3) Pustakawan tingkat terampil minimal memiliki kualifikasi akademik

berlatar pendidikan D-II Perpustakaan, Dokumentasi dan Informasi

(4) Seseorang yang memiliki kualifikasi akademik serendah-

rendahnya D-II dan luar bidang Perpustakaan, Dokumentasi dan

Informasi, dapat menjadi pustakawan tingkat terampil setelah

mengikuti pendidikan dan pelatihan perpustakaan, dokumentasi

dan informasi, serta pengalaman bekerja di perpustakaan minimal

2 tahun.

(5) Pendidikan dan pelatihan sebagaimana yang dimaksud pada butir

2 dan 4 diselenggarakan oleh Perpustkaan Nasional RI atau

lembaga lain yang diakreditasi oleh Perpustakaan Nasional RI atau

lembaga sertifikasi.

(b) Tugas Pokok dan Fungsi Pustakawan

Menurut KEPMENPAN No 132/KEP/M.PAN/12/2002 pasal 4

disebutkan bahwa tugas pokok pustakawan tingkat terampil meliputi

pengorganisasian dan pendayagunaan koleksi bahan pustaka/sumber

informasi, serta pemasyarakatan perpustakaan, dokumentasi dan

informasi. Tugas pokok pustakawan tingkat ahli meliputi

pengorganisasian dan pendayagunaan koleksi bahan pustaka/sumber

informasi, pemasyarakatan perpustakaan, dokumentasi dan informasi,

serta pengkajian pengembangan perpustakaan, dokumentasi dan

informasi.

Page 116: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

116

2) Pranata Laboratorium

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi (Permen PANRB) RI No 03 Tahun 2010, tentang

Jabatan Fungsinonal Pranata Laboratorium Pendidikan dan Angka

Kreditnya, yang dimaksudkan dengan Pranata Laboratorium Pendidikan

(PLP) adalah seseorang yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung

jawab, dan wewenang untuk melakukan pengelolaan laboratorium

pendidikan. Mengacu pada Permen PANRB tersebut, laboratorium

pendidikan adalah suatu unit penunjang akademik pada lembaga

pendidikan, berupa ruangan tertutup atau terbuka, bersifat permanen atau

bergerak, dikelola secara sistematis untuk kegiatan pengujian, kalibrasi,

dan/atau produksi dalam skala terbatas, dengan meggunakan peralatan

dan bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu, dalam rangka

pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan/atau pengabdian kepada

masyarakat.

(a) Kualifikasi Pranata Laboratorium Pendidikan

Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) merupakan tenaga pokok

yang harus ada dan selalu siap melayani keperluan praktikum, maupun

penelitian mahasiswa dan dosen. Fungsi dan jabatan Pranata

Laboratorium Pendidikan (PLP) dsangat berbeda dengan pegawai non

Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP). Sebagai tenaga spesifik yang

bertugas di laboaratorium, Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP)

berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang

pengelolaan laboratorium. Dengan demikian jabatan Pranata

Laboratorium Pendidikan (PLP) memerlukan persyaratan-persyaratan

khusus yang berbeda dengan pegawai non Pranata Laboratorium

Pendidikan (PLP). Berdasarkan hal tersebut, kualifikasi seorang

Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) sebagai tenaga profesional di

Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe selayaknya

memenuhi ketentuan yang diatur dalam Permen PANRB RI No

03/2010, tentang Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium

Pendidikan (PLP) dan Angka kreditnya sebagai berikut.

(1) Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) tingkat Terampil

mempunyai kualifikasi:

- Berijazah minimal Diploma III sesuai kualifikasi akademik yang

relevan dengan laboratorium tempatnya bekerja

- Pangkat minimal Pengatur dengan golongan ruang II/c

- Sertifikat keterampilan yang relevan dengan laboratorium

tempatnya bekerja

(2) Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) tingkat Ahli mempunyai

kualifikasi:

- Berijazah minimal Si/DIV sesuai kualifikasi akademik yang

relevan dengan laboratorium tempatnya bekerja

- Pangkat minimal Penata Muda, golongan ruang III/a

Page 117: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

117

- Sertifikat keahlian relevan dengan laboratorium tempatnya

bekerja, serta sertifikat Keselamatan dan Keamanan Kerja (K3)

(b) Tugas Pokok dan Fungsi Pranata Laboratorium Pendidikan

Fungsi Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) adalah memperlancar

jalannya proses belajar mengajar yang berlangsung di

laboratorium/bengkel kerja yang diampunya. Oleh karena itu, Pranata

Laboratorium Pendidikan (PLP) selain bertanggung jawab atas

administrasi laboratorium, pengelolaan bahan, kelancaran fungsi

peralatan laboratorium, juga bertanggung jawab terhadap

pengembangan laboratorium untuk masa yang akan datang. Secara

umum, tugas pokok dan fungsi tenaga Pranata Laboratorium

Pendidikan (PLP) Instusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe

mengacu pada Permen PANRB RI No 03/2010, tentang Jabatan

Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) dan Angka

kreditnya.

3) Tenaga Kependidikan Fungsional Umum

Tenaga kependidikan fungsional umum adalah tenaga kependidikan yang

mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan

administrasi, kearsipan, maupun teknisi. UU ASN No 5 2014 Jabatan

Administrasi adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas

berkaitan dengan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan

pembangunan.

(a) Kualifikasi Tenaga Kependidikan Fungsional Umum

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 49

Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan dalam Pasal 29

dinyatakan bahwa Tenaga kependidikan ini memiliki kualifikasi

akademik paling rendah lulusan SMA atau sederajat yang dinyatakan

dengan ijazah sesuai dengan kualifikasi tugas pokok dan fungsinya.

Tenaga kependidikan yang memerlukan keahlian khusus wajib

memiliki sertifikat kompetensi sesuai dengan bidang tugas dan

keahliannya. Kualifikasi lainnya yang diperlukan adalah:

(1) Warga Negara Indonesia; berusia minimal 18 (delapan belas)

tahun dan maksimal 35 (tiga puluh lima) tahun;

(2) Tidak pernah dihukum penjara atau kurungan berdasarkan

putusan pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum yang

tetap, karena melakukan suatu tindak pidana kejahatan:

(3) Tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan

sendiri atau tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil,

atau diberhentikan tidak dengan hormat sebagai pegawai swasta;

(4) Tidak berkedudukan sebagai Calon/Pegawai Negeri;

(5) Mempunyai pendidikan, kecakapan, keahlian dan ketrampilan

yang diperlukan;

(6) Berkelakuan baik:

(7) Sehat jasmani dan rohani; dan

Page 118: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

118

(8) Syarat lain yang ditenlukan dalam persyaratan pegawai.

(b) Kompetensi Tenaga Kependidikan Fungsional Umum

Kompetensi yang harus dimiliki oleh Tenaga Kependidikan Fungsional

Umum meliputi kompetensi teknis, kompetensi manajerial, dan

komptensi sosial. Selain itu Tenaga Kependidikan Fungsional Umum

juga harus memiliki integritas dan moralitas yang baik. Hal ini mengacu

pada Undang-undang No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

(1) Kompetensi teknis yang diukur dari tingkat dan spesialisasi

pendidikan, pelatihan teknis fungsional, dan pengalaman bekerja

secara teknis;

(2) Kompetensi manajerial yang diukur dari tingkat pendidikan,

pelatihan struktural atau manajemen, dan pengalaman

kepemimpinan; dan

(3) Kompetensi sosial kultural yang diukur dari pengalaman kerja

berkaitan dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku,

dan budaya sehingga memiliki wawasan kebangsaan.

(4) Integritas diukur dari kejujuran, kepatuhan terhadap ketentuan

peraturan perundang-undangan, kemampuan bekerja sama, dan

pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara.

(5) Moralitas diukur dari penerapan dan pengamalan nilai etika

agama, budaya, dan sosial kemasyarakatan.

5. Indikator Kinerja Tambahan

Indikator kinerja tambahan sumber daya manusia Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Lhokseumawe terbagi menjadi 2, yaitu:

a) Indikator kinerja tambahan dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe yaitu:

1) Dosen Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe 100%

memiliki kualifikasi akademik sesuai dengan bidang keilmuan program

studi, jumlah dosen tetap adalah 12 per program studi, dan lebih

besar 15% dosen bergelar guru besar.

2) Jumlah dosen tetap di program studi dengan pendidikan S3 lebih

besar sama dengan 50%, dan dibuktikan dengan ijazah.

3) Dosen Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe memiliki

sertifikat pendidik lebih dari sama dengan 80%.

4) Seluruh dosen Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe

untuk jenjang sarjana minimal bergelar Magister/Master relevan

dengan program studi.

5) Seluruh dosen untuk program magister, dosen minimal bergelar Doktor

relevan dengan program studi.

6) Dosen tugas tambahan wajib mengajar minimal 6 sks

Kelompok Sains Teknologi

Rasio jumlah mahasiswa terhadap jumlah dosen tetap diantara 15

sampai 25

Page 119: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

119

Kelompok Sosial Humaniora

Rasio jumlah mahasiswa terhadap jumlah dosen tetap diantara 25

sampai 35

7) 100% dosen pembimbing pertama di Institusi Agama Islam Negeri

(IAIN) Lhokseumawe membimbing maksimal 10 mahasiswa.

8) Beban kerja dosen (pendidikan, penelitian, PkM, dan tugas tambahan)

minimal 12 sks dan maksimal 13 sks dalam satu semester, jumlah

penelitian dengan biaya luar negeri dalam 3 tahun terakhir lebih besar

sama dengan 0,1 dari Jumlah dosen tetap, dan Jumlah PkM dengan

biaya luar negeri dalam 3 tahun terakhir lebih besar sama dengan

0,05 dari Jumlah dosen tetap

9) Pencapaian prestasi dosen dalam bentuk seperti:

(a) Menjadi visiting professor di perguruan tinggi nasional/

internasional

(b) Menjadi keynote speaker/invited speaker pada pertemuan ilmiah

tingkat nasional/ internasional.

(c) Menjadi staf ahli di lembaga tingkat nasional/ internasional.

(d) Menjadi editor atau mitra bestari pada jurnal nasional terakreditasi/

jurnal internasional bereputasi.

(e) Mendapat penghargaan atas prestasi dan kinerja di tingkat

nasional/ internasional.

(f) Rata-rata jumlah pengakuan atas prestasi/ kinerja dosen terhadap

jumlah dosen tetap dalam 3 tahun terakhir ≥ 0,5.

10) Dosen meneladani 7 pilar pengembangan Institusi Agama Islam Negeri

(IAIN) Lhokseumawe, yaitu:

(a) Tazkiyatun Nafsi (Jiwa yang bersih);

(b) At-Tarahum (Kasih sayang);

(c) At-Ta’abbud (Nilai ibadah);

(d) At-Takhallus (Nilai keikhlasan);

(e) Ruhul Mustaqbal (Visioner);

(f) Dinamikiyyah Bittakhyir (dinamis); dan

(g) Qimah At-Tarikh (Belajar dari sejarah)

b) Indikator kinerja tambahan tenaga kependidikan Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Lhokseumawe yaitu:

1) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe memiliki tenaga

kependidikan yang memenuhi tingkat kecukupan dan kualifikasi

berdasarkan jenis pekerjaannya (pustakawan, laboran, teknisi, dll.)

untuk mendukung pelaksanaan tridharma, fungsi dan pengembangan

institusi secara efektif. Laboran, pustakawan, operator, dan teknisi

minimal S1. Tendik menerapkan 7 pilar pengembangan IAIN

Lhokseumawe, yaitu:

(a) Tazkiyatun Nafsi (Jiwa yang bersih);

(b) At-Tarahum (Kasih sayang);

(c) At-Ta’abbud (Nilai ibadah);

Page 120: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

120

(d) At-Takhallus (Nilai keikhlasan);

(e) Ruhul Mustaqbal (Visioner);

(f) Dinamikiyyah Bittakhyir (dinamis); dan

(g) Qimah At-Tarikh (Belajar dari sejarah)

2) Tenaga administrasi IAIN Lhokseumawe minimal D-3 dan tenaga

administrasi menerapkan 7 pilar pengembangan IAIN Lhokseumawe,

yaitu:

(a) Tazkiyatun Nafsi (Jiwa yang bersih);

(b) At-Tarahum (Kasih sayang);

(c) At-Ta’abbud (Nilai ibadah);

(d) At-Takhallus (Nilai keikhlasan);

(e) Ruhul Mustaqbal (Visioner);

(f) Dinamikiyyah Bittakhyir (dinamis); dan

(g) Qimah At-Tarikh (Belajar dari sejarah)

3) Unit pengelola Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe

memiliki tenaga kependidikan yang memenuhi tingkat kecukupan dan

kualifikasi berdasarkan kebutuhan layanan program studi:

pelaksanaan akademik, fungsi unit pengelola, dan pengembangan

program studi, unit pengelola Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe memiliki jumlah laboran yang cukup terhadap jumlah

laboratorium yang digunakan program studi, kualifikasinya sesuai

dengan laboratorium yang menjadi tanggungjawabnya, dan

bersertifikat laboran serta bersertifikat kompetensi tertentu sesuai

bidang tugasnya

4) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe memberikan

penghargaan kepada dosen, dan tenaga kependidikan, yang dinilai

berjasa atau berprestasi dalam kegiatan tridharma perguruan tinggi,

berupa penghargaan kesetiaan, penghargaan prestasi akademik

dan/atau nonakademik

Data indikator kinerja tambahan sumber daya manusia di Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe sudah diukur, dimonitor,

dikaji, dan dianalisis untuk perbaikan berkelanjutan.

6. Evaluasi Capaian Kinerja

Capaian kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) diukur dengan metoda yang tepat, dan hasilnya dianalisis serta dievaluasi

setiap tahun pada saat Raker tahunan. Dimana pada saat raker tersebut

membahas mengenai analisis keberhasilan pencapaian standar dan

ketidakberhasilan pencapaian standar yang ada pada Sumber Daya Manusia

(SDM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe. Berikut hasil dari

evaluasi capaian kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) Institut Agama Islam

Negeri (IAIN)dari tahun 2017, 2018, dan 2019 dapat dilihat dari tabel dibawah ini

Page 121: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

121

No Target Capaian

2017 2018 2019

1 Terealisasinya nilai-nilai Al Qur’an dan keislaman

pada Dosen dan tenaga kependidikan dalam

realitas kehidupan kemasyarakatan

80% 95% 95%

2 Meningkatkan kualitas penyelenggaraan

pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada

masyarakat;

80% 90% 95%

3 Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan

kesenian yang islam melalui pengkajian

danpenelitian ilmiah.

70% 75% 80%

4 Membangun kerjasama tingkat lokal, nasional, dan

internasional untuk pengembangan dan

peningkatan kualitas pendidikan, penelitian,

pengabdian kepada masyarakat, dan institusional

60% 65% 70%

5 Tersedianya sumber daya manusia yang cermat,

cepat dan tepat (pelayanan prima) dalam

pengambilan keputusan dan pelaksanaan tugas

70% 75% 80%

6 Meningkatnya sumber daya manusia yang

profesional dalam sistem tata kelola institute 70% 75% 80%

a) Identifikasi akar Masalah

1) Tidak semua dosen Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe

tamatan dayah atau perguruan tinggi islam.

2) kurangnya informasi dan sosialisasi mengenai seminar karya ilmiah

dan publikasi karya ilmiah (jurnal dan proceeding) bereputasi dan

terakreditasi di tingkat Nasional maupun Internasional Institusi Agama

Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe

3) Kurangnya sosialisai mengenai HAKI ke dosen Institusi Agama Islam

Negeri (IAIN) Lhokseumawe.

4) Kuota dosen Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe yang

minim dalam program desa binaan, safari ramadhan di daerah

terpencil dan perbatasan, sehingga tidak semua dosen bisa terlibat

pada program tersebut.

5) Masih minimnya tenaga kependidikan Institusi Agama Islam Negeri

(IAIN) Lhokseumawe yang mengikuti pendidikan dan pelatihan.

6) Minimnya kegiatan magang/pelatihan mewujudkan kinerja pelayanan

prima.

7) Masih kurangnya kemampuan berbahasa asing pada dosen Institusi

Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe

Masih kurangnya kerja sama secara nasional dan internasional

Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe dengan

perguruan tinggi lainnya baik itu nasional dan internasional yang

menyebabkan dosen dan tenaga kependidikan Institusi Agama Islam

Page 122: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

122

Negeri (IAIN) Lhokseumawe susah mendapatkan akses untuk

mengikuti program short course, postdoktoral , magang, pertemuan

ilmiah, secara nasional maupun internasional serta program magang,

Pendidikan dan Pelatihan (Diklat), secara nasional maupun

internasional

b) Analisis keberhasilan

1) Terlibatnya dosen Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe

dalam berbagai aktivitas keagamaan baik internal maupun eksternal.

2) Partisipasi aktif tenaga kependidikan Institusi Agama Islam Negeri

(IAIN) Lhokseumawe dalam berbagai aktivitas keagamaan baik internal

maupun eksternal.

3) Peningkatan kualifikasi akademik dosen Institusi Agama Islam Negeri

(IAIN) Lhokseumawe sesuai bidangnya masing-masing.

4) Keaktifan dosen Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe

dalam seminar dan publikasi karya ilmiah (jurnal dan proceeding)

bereputasi dan terakreditasi di tingkat Nasional maupun Internasional

5) Terlibatnya dosen Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe

dalam program desa binaan, safari ramadhan di daerah terpencil dan

perbatasan.

6) Partisipasi aktif tenaga kependidikan Institusi Agama Islam Negeri

(IAIN) Lhokseumawe dalam kegiatan pendidikan, pelatihan baik formal

maupun non-formal.

7) Partisipasi aktif dosen Institusi Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe dalam pengkajian, karya seni islami dan penelitian

ilmiah

8) Pelibatan tenaga kependidikan Institusi Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe dalam magang/pelatihan mewujudkan kinerja

pelayanan prima.

9) Partisipasi aktif dosen dalam program short course, post doktoral,

magang, pertemuan ilmiah, secara nasional maupun internasional.

10) Partisipasi aktif tenaga kependidikan dalam program magang,

Pendidikan dan Pelatihan (Diklat), secara nasional maupun

internasional

c) Faktor Pendukung

1) Surat Keputusan (SK) mengajar dalam rumpun ilmu Al Qur’an dan

keislaman.

2) Mendapatkan undangan dan sertifikat sebagai narasumber dalam

rumpun ilmu Al Qur’an dan keislaman

3) Dosen Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe mengajar

sesuai mata kuliah yang diampu.

4) Meningkatnya jumlah dosen Institusi Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe yang berkualifikasi S3 dan mempunyai jabatan

akademik lektor kepala.

5) Meningkatnya partisipasi dosen Institusi Agama Islam Negeri (IAIN)

Page 123: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

123

Lhokseumawe dalam seminar karya ilmiah dan publikasi karya ilmiah

(jurnal dan proceeding) bereputasi dan terakreditasi di tingkat Nasional

maupun Internasional

6) Meningkatnya HAKI pada karya dosen Institusi Agama Islam Negeri

(IAIN) Lhokseumawe.

7) Meningkatnya partisipasi dosen Institusi Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe dalam program desa binaan, safari ramadhan di daerah

terpencil dan perbatasan.

8) Meningkatnya kualifikasi pendidikan, pangkat dan golongan pada

dosen dan tenaga kependidikan Institusi Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe.

9) Tenaga kependidikan Institusi Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe mendapatkan undangan dan sertifikat pendidikan dan

pelatihan.

10) Meningkatnya forum kajian ilmiah dosen Institusi Agama Islam Negeri

(IAIN) Lhokseumawe.

11) Meningkatnya karya penelitian dosen Institusi Agama Islam Negeri

(IAIN) Lhokseumawe dari hasil kompetitif di dalam dan luar institusi.

12) Meningkatnya publikasi bereputasi dan terakreditasi di tingkat Nasional

maupun Internasional;

13) Meningkatnya karya-karya seni islami dosen Institusi Agama Islam

Negeri (IAIN) Lhokseumawe.

14) Meningkatnya tenaga kependidikan Institusi Agama Islam Negeri

(IAIN) Lhokseumawe yang mengikuti magang/pelatihan mewujudkan

kinerja pelayanan prima.

15) Meningkatnya dosen Institusi Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe yang mengikuti program short course, postdoktoral,

magang, pertemuan ilmiah, secara nasional maupun internasional

16) Meningkatnya tenaga kependidikan Institusi Agama Islam Negeri

(IAIN) Lhokseumawe dalam program magang, Pendidikan dan

Pelatihan (Diklat), secara nasional maupun internasional

d) Analisis Ketidakberhasilan

1) Masih ada dosen Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe

yang belum terlibatnya dalam berbagai aktivitas keagamaan baik

internal maupun eksternal.

2) Masih kurangnya partisipasi aktif tenaga kependidikan Institusi Agama

Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe dalam berbagai aktivitas

keagamaan baik internal maupun eksternal.

3) Masih kurang keaktifan dosen Institusi Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe dalam seminar dan publikasi karya ilmiah (jurnal dan

proceeding) bereputasi dan terakreditasi di tingkat Nasional maupun

Internasional

4) Masih ada dosen yang belum terlibatnya dosen Institusi Agama Islam

Negeri (IAIN) Lhokseumawe dalam program desa binaan, safari

Page 124: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

124

ramadhan di daerah terpencil dan perbatasan.

5) Masih kurangnya partisipasi aktif tenaga kependidikan Institusi Agama

Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe dalam pendidikan, pelatihan baik

formal maupun non-formal.

6) Masih kurangnya partisipasi aktif dosen Institusi Agama Islam Negeri

(IAIN) Lhokseumawe dalam pengkajian, karya seni islami dan

penelitian ilmiah

7) Masih belum optimalnya keterlibatan tenaga kependidikan Institusi

Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe dalam magang/pelatihan

mewujudkan kinerja pelayanan prima.

8) Masih kurangnya partisipasi aktif dosen Institusi Agama Islam Negeri

(IAIN) Lhokseumawe dalam program short course, post doktoral,

magang, pertemuan ilmiah, secara nasional maupun internasional.

9) Masih kurangnya partisipasi aktif tenaga kependidikan Institusi Agama

Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe dalam program magang,

Pendidikan dan Pelatihan (Diklat), secara nasional maupun

internasional

e) Faktor Penghambat

1) Tidak semua dosen Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe

mampu mengajar dalam rumpun ilmu Al Qur’an dan keislaman.

2) Masih ada dosen Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe

yang ilmunya terbatasnya pada ilmu Al Qur’an dan keislaman.

3) Minimnya info mengenai seminar karya ilmiah dan publikasi karya

ilmiah (jurnal dan proceeding) bereputasi dan terakreditasi di tingkat

Nasional maupun Internasional di Institusi Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe

4) Masih kurangnya HAKI pada karya dosen Institusi Agama Islam Negeri

(IAIN) Lhokseumawe dikarenakan masih adanya dosen yang

beranggapan HAKI sesuatu yang tidak diwajibkan.

5) Minimnya partisipasi dosen Institusi Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe dalam program desa binaan, safari ramadhan di daerah

terpencil dan perbatasan, dikarenakan kuota dalam program tersebut

tidak bisa menampung banyak dosen.

6) Masih minimnya tenaga kependidikan Institusi Agama Islam Negeri

(IAIN) Lhokseumawe yang mendapatkan undangan dan sertifikat

pendidikan dan pelatihan.

7) Tidak semua tenaga kependidikan Institusi Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe yang mengikuti magang/pelatihan mewujudkan kinerja

pelayanan prima.

8) Masih minimnya dosen Institusi Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe yang mengikuti program short course, postdoktoral,

magang, pertemuan ilmiah, secara nasional maupun internasional.

9) Masih minim tenaga kependidikan Institusi Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe yang terlibat dalam program magang, Pendidikan dan

Page 125: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

125

Pelatihan (Diklat), secara nasional maupun internasional

f) Tindak Lanjut yang akan dilakukan

1) Memberikan pendidikan tambahan kepada dosen Institusi Agama

Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe dibidang ilmu Al Qur’an dan

keislaman.

2) Memaksimalkan informasi mengenai seminar karya ilmiah dan

publikasi karya ilmiah (jurnal dan proceeding) bereputasi dan

terakreditasi di tingkat Nasional maupun Internasional, serta

memberikan support serta apresiasi kepada dosen Institusi Agama

Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe agar setiap dosen Institusi Agama

Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe dapat mengikuti seminar karya

ilmiah dan publikasi karya ilmiah (jurnal dan proceeding) bereputasi

dan terakreditasi di tingkat Nasional maupun Internasional

3) Memberian sosialisai mengenai HAKI kedosen dalam bentuk workshop

di lingkungan Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe.

4) Meningkatkan Kuota dosen dalam program desa binaan, safari

ramadhan di daerah terpencil dan perbatasan, sehingga semua dosen

Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe bisa terlibat pada

program tersebut.

5) Mengadakan pendidikan dan pelatihan tenaga kependidikan didalam

lingkungan Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe dengan

mengundang tenaga ahli yang kompeten dibidangnya.

6) Bekerja sama dengan bidang yang dapat memberikan kegiatan

magang/pelatihan mewujudkan kinerja pelayanan prima kepada

tenaga kependidikan.

7) Memberikan pelatihan berbahasa asing kepada dosen Institusi Agama

Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe.

8) Menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi lainnya baik secara local,

nasional dan internasional sehingga dosen dan tenaga kependidikan

Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe mendapatkan akses

untuk mengikuti program short course, postdoktoral, magang,

pertemuan ilmiah, secara nasional maupun internasional

9) Membangun kerjasama tingkat lokal, nasional, dan internasional antara

Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe dan perguruan

tinggi atau lembaga lainnya di tingkat local, nasional, dan internasional

untuk pengembangan dan peningkatan kualitas tenaga kependidikan

sehingga tenaga kependidikan dapat ikut serta program magang,

Pendidikan dan Pelatihan (Diklat), secara nasional maupun

internasional

10) Memotivasi dan memberikan dukungan penuh kepada dosen yang

sedang menempuh pendidikan S3 untuk segera menyelesaikan

studinya, dan mendorong dosen yang berpredikat master untuk

melanjutkan pendidikan ke tahap yang lebih tinggi (S3).

11) Memberikan kesempatan, fasilitas dan dukungan pada dosen dan

Page 126: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

126

tenaga kependidikan secara merata untuk mendapatkan pelatihan

dan pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas ilmu

pengetahuan yang sesuai dengan keahlian dan profesinya serta

kepangkatan akademik.

12) Mengajukan dosen dan tenaga kependidikan yang berprestasi

kepada rektor IAIN Lhokseumawe untuk dipertimbangkan untuk

mendapatkan penghargaan setiap tahun.

13) Meningkatkan kualitas layanan penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat.

14) Meningkatkan layanan dan informasi pengembangan SDM melalui

bantuan studi lanjut, bimbingan studi lanjut, layanan diklat di luar,

magang, seminar dan workshop.

Memberikan sosialisasi mengenai perkembangan pengajuan jabatan

fungsional akademik dan sertifikikasi dosen berdasarkan ketentuan

yang berlaku

7. Penjaminan Mutu SDM

Sistem penjaminan mutu Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe

berisi mengenai deskripsi sistem penjaminan mutu SDM yang ditetapkan oleh

Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe dengan ketentuan sebagai berikut:

a) Dokumen legal pembentukan unsur pelaksama penjamin mutu tertuang

dalam:

1) PMA nomor 46 tahun 2016 entang Organisasi Dan Tata Kerja Institut

Agama Islam Negeri Lhokseumawe

2) PMA nomor 58 tahun 2016 Tentang Statuta Institut Agama Islam

Negeri Lhokseumawe

3) SK Rektor nomor 263 tahun 2017 Tentang Penjaminan Mutu

b) Dokumen Mutu

1) SK Rektor nomor 264.a tahun 2017 Tentang Kebijakan Mutu

2) SK Rektor nomor 264.b tahun 2017 Tentang Manual Mutu

3) SK Rektor nomor 264.c tahun 2017 Tentang Standar Mutu

4) SK Rektor nomor 264.d tahun 2017 Tentang Formulir Mutu

c) Siklus Penjaminan Mutu (Siklus PPEPP)

1) Penetapan

sistem penjaminan mutu dibidang sumber daya manusia ditetapkan

dengan:

(a) SK Rektor nomor 245 tahun 2017 Tentang standar mutu sumber

daya manusia

(b) SK Rektor nomor 245.a tahun 2017 tentang substandar dari

standar mutu sumber daya manusia

2) Pelaksanaan

Sistem penjaminan mutu di bidang sumber daya manusia

dilaksanakan sesuai dengan buku pedoman pengelolaan sumber

daya manusia (SK Rektor nomor 194 tahun 2017). Pelaksanaannya

Page 127: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

127

diberlakukan diseluruh unit iain lhokseumawe.

3) Evaluasi

Evaluasi sistem penjaminan mutu dibidang sumber daya manusia.

Dilakukan melalui audit mutu internal setiap tahun.

(a) Pada tahun 2016 IAIN Lhokseumawe menyelenggarakan

kegiatan Audit Mutu Internal (AMI) sumber daya manusia. Ada

pun hasil temuan Audit Mutu Internal (AMI) yaitu:

(1) Masih kurangnya dosen Institusi Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe yang memilik kompetensi pendidik yang

dinyatakan dengan sertifikat pendidik, dan/atau sertifikat

profesi.

(2) Masih minimnya dosen Institusi Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe yang menghasilkan karya ilmiah pada jurnal

nasional terakreditasi atau jurnal internasional yang

bereputasi.

(3) Dosen Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe

sebagai pembimbing utama dalam penelitian terstuktur dalam

rangka penyusunan skripsi/ tugas akhir, dan tesis masih

melebihi 10 mahasiswa.

(4) Dosen tetap pada program studi di Institusi Agama Islam

Negeri (IAIN) Lhokseumawe yang ditugaskan menjalankan

proses pembelajaran pada setiap program studi secara penuh

waktu masih berjumlah kurang dari 6 (enam) orang;

(5) Masih kurangnya tenaga kependidikan yang melayani

kegiatan pendidikan yang memerlukan keahlian khusus harus

yang memiliki sertifikat kompetensi sesuai dengan bidang

tugas dan keahliannya

(b) Pada tahun 2017 IAIN Lhokseumawe menyelenggarakan

kegiatan Audit Mutu Internal (AMI)

(1) Masih ada dosen Institusi Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe yang tidak memilik kompetensi pendidik yang

dinyatakan dengan sertifikat pendidik, dan/atau sertifikat

profesi.

(2) Dosen Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe

yang menghasilkan karya ilmiah pada jurnal nasional

terakreditasi atau jurnal internasional yang bereputasi masih

belum banyak.

(3) Dosen Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe

sebagai pembimbing utama dalam penelitian terstuktur dalam

rangka penyusunan skripsi/ tugas akhir, dan tesis masih

melebihi 10 mahasiswa.

(4) Dosen tetap pada program studi di Institusi Agama Islam

Negeri (IAIN) Lhokseumawe yang ditugaskan menjalankan

proses pembelajaran pada setiap program studi secara penuh

Page 128: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

128

waktu masih kurang dari 6 (enam) orang;

(5) Masih kurangnya tenaga kependidikan yang melayani

kegiatan pendidikan yang memerlukan keahlian khusus harus

yang memiliki sertifikat kompetensi sesuai dengan bidang

tugas dan keahliannya

(c) Pada tahun 2018 IAIN Lhokseumawe menyelenggarakan

kegiatan Audit Mutu Internal (AMI)

(1) Masih ada beberapa dosen Institusi Agama Islam Negeri

(IAIN) Lhokseumawe yang tidak memilik kompetensi pendidik

yang dinyatakan dengan sertifikat pendidik, dan/atau sertifikat

profesi.

(2) Masid ada dosen Institusi Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe yang belum menghasilkan karya ilmiah pada

jurnal nasional terakreditasi atau jurnal internasional yang

bereputasi.

(3) Dosen tetap pada program studi di Institusi Agama Islam

Negeri (IAIN) Lhokseumawe yang ditugaskan menjalankan

proses pembelajaran pada setiap program studi secara penuh

waktu masih kurang dari 6 (enam) orang;

(4) Masih kurangnya tenaga kependidikan yang melayani

kegiatan pendidikan yang memerlukan keahlian khusus harus

yang memiliki sertifikat kompetensi sesuai dengan bidang

tugas dan keahliannya di Institusi Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe

(d) Pada tahun 2019 IAIN Lhokseumawe menyelenggarakan

kegiatan Audit Mutu Internal (AMI)

(1) Masih ada beberapa dosen Institusi Agama Islam Negeri

(IAIN) Lhokseumawe yang tidak memilik kompetensi pendidik

yang dinyatakan dengan sertifikat pendidik, dan/atau sertifikat

profesi.

(2) Masih ada dosen Institusi Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe yang masih minim dalam menghasilkan karya

ilmiah pada jurnal nasional terakreditasi atau jurnal

internasional yang bereputasi.

(3) Masih kurangnya tenaga kependidikan yang melayani

kegiatan pendidikan yang memerlukan keahlian khusus harus

yang memiliki sertifikat kompetensi sesuai dengan bidang

tugas dan keahliannya di Institusi Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe.

Hasil temuan dari audit mutu internal tersebut dijadikan bahan untuk

rapat tinjauan manajemen dengan menghadirkan jajaran pimpinan

rektorat dan dekanan serta mengundang pakar keilmuan dari perguruan

tinggi lain, pengguna lulusan baik dilembaga, dunia usaha dan dunia

industri, asosiasi profesi dan asosiasi keilmuan sebagai bentuk external

Page 129: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

129

benchmarking dalam peningkatan mutu di Institusi Agama Islam Negeri

(IAIN) Lhokseumawe.

4) Pengendalian

Pengendalian sistem penjaminan mutu dibidang sumber daya

manusia dilakukan oleh LPM. Dimana dalam melakukan

pengendalian itu, LPM melakukan penetapan standar untuk

pelaksanaan sistem penjaminan mutu sumber daya manusia. LPM

melakukan evaluasi terhadap standar yang ditetapkan untu

pelaksanaan sistem penjaminan mutu sumber daya manusia

tersebut, dan kemudian LPM melakukan pelaporan di rapat tinjauan

manajemen dengan menghadirkan menghadirkan seluruh pimpinan

Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe dalam upaya

peningkatan mutu sumber daya manusia yang ada di Institusi Agama

Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe

5) Perbaikan Berkelanjutan

(a) Hasil temuan audit mutu internal Institusi Agama Islam Negeri

(IAIN) Lhokseumawe pada tahun 2016 dan diperbaikin pada

tahun 2017 dengan berupa memberikan workshop dan pelatihan

kepada sumber daya manusia, melaporkan kebutuhan dosen di

lingkungan Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe

kepada badan kepegawaian negara.

(b) Hasil temuan audit mutu internal Institusi Agama Islam Negeri

(IAIN) Lhokseumawe pada tahun 2017 diperbaikin pada tahun

2018 dengan berupa Institusi Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe memberikan workshop dan pelatihan untuk

meningkatkan keahlian sumber daya manusia, memberikan

sosialisasi mengenai publikasi karya ilmiah dijurnal bereputasi

baik itu nasional dan internasional melaporkan kebutuhan dosen

dan tenaga kependidikan di lingkungan Institusi Agama Islam

Negeri (IAIN) Lhokseumawe kepada badan kepegawaian negara.

(c) Hasil temuan audit mutu internal Institusi Agama Islam Negeri

(IAIN) Lhokseumawe pada tahun 2018 diperbaikin pada tahun

2019 dengan berupa Institusi Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe memberikan workshop dan pelatihan untuk

meningkatkan keahlian sumber daya manusia, melakukan kerja

sama dengan perguruan tinggi lainnya dalam tingkat lokal,

nasional dan internasional, memberikan sosialisasi mengenai

publikasi karya ilmiah dijurnal bereputasi baik itu nasional dan

internasional. Memberikan dukungan dan apresiasi kepada

dosen yang mengikuti Memberikan dukungan dan apresiasi

kepada dosen Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe

yang berpartisipasi dalam seminar karya ilmiah dan publikasi

karya ilmiah (jurnal dan proceeding) bereputasi dan terakreditasi

di tingkat Nasional maupun Internasional, melaporkan kebutuhan

Page 130: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

130

dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan Institusi Agama

Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe kepada badan kepegawaian

negara. Memaksimalkan informasi mengenai seminar karya

ilmiah dan publikasi karya ilmiah (jurnal dan proceeding)

bereputasi dan terakreditasi di tingkat Nasional maupun

Internasional.

(d) Hasil temuan audit mutu internal Institusi Agama Islam Negeri

(IAIN) Lhokseumawe pada tahun 2019 diperbaikin pada tahun

2020 dengan berupa Institusi Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe memotivasi dan memberikan dukungan penuh

kepada dosen yang sedang mengajukan dosen dan tenaga

kependidikan yang berprestasi kepada rektor IAIN Lhokseumawe

untuk dipertimbangkan untuk mendapatkan penghargaan setiap

tahun, meningkatkan kualitas layanan penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat. meningkatkan layanan dan informasi

pengembangan SDM melalui bantuan studi lanjut, bimbingan

studi lanjut, layanan diklat di luar, magang, seminar dan

workshop. memaksimalkan informasi dan mensupport dosen

untuk mengikuti seminar karya ilmiah dan publikasi karya ilmiah

(jurnal dan proceeding) bereputasi dan terakreditasi di tingkat

Nasional maupun Internasional dan memberikan reward kepada

dosen yang aktif dalam kegiatan seminar karya ilmiah dan

publikasi karya ilmiah.

Sampai saat ini pelaksanaan penjaminan mutu efektif dilakukan di

lingkungan Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe karena

adanya temuan yang didapatkan dari audit mutu internal dan adanya

tindak lanjut dalam menyikapi hasil teman audit mutu internal tersebut.

8. Kepuasan Pengguna

Sistem yang digunakan untuk mengukur kepuasaan dosen dan tenaga

kependidikan di Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe

menggunakan kuesioner untuk melihat seberapa besar tingkat kepuasan dosen

dan tenaga kependidikan Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe.

Pelaksanaan pengukuran kepuasan kepuasan dosen dan tenaga kependidikan

di Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe dilakukan setiap tahun

dengan melibatkan pihak fakultas dan prodi.

Instrumen yang disusun untuk mengukur kepuasan dosen dan tenaga

kependidikan berupa beberapa pertanyaan bersifat tertutup yang dituangkan

dalam kuesioner. Responden diwajibkan memilih salahsatu jawaban yang

disediakan dan cocok dengan pendapatnya. Skalayang digunakan untuk

mengukur kepuasan adalah skala interval 4, yaitu mulai tidak puas yang

nilainya rendah hingga sangat puas yang nilainya tinggi. Dengan cara ini, pihak

responden mudah mengisi dan LPM sebagai penyelenggara penilaian mudah

melakukan analisa.

Page 131: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

131

Responden yang dilibatkan untuk mengetahui kepuasan adalah seluruh

dosen tetap dan tenaga kependidikan di Institusi Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang sesuai

dengan kenyataan. Prosedur yang digunakan untuk mengumpulkan data

tentang kepuasan dengan menyebarkan seluruh instrumen kepada setiap

dosen dan karyawan melalui fakultas dan prodi yang dilakukan sekali dalam

setahun dan dilakukan pada akhir tahun.

Instrumen yang digunakan dalam survey kepuasaan sumber daya

manusia yang dilakukan di Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe

jelas seperti penjabaran berikut:

a) Jelas yaitu survei jelas subyeknya, pertanyaan yang tertuang dalam

instrumen mudah dipahami oleh subyeknya, tata cara survei mudah

dilaksanakan dengan melibatkan pihak fakultas dan prodi. Sebelum survei

dilaksanakan diadakan sosialisasi kepada dosen dan tenaga

kependidikan dengan maksud dan tujuan survei serta waktu

pelaksanaannya

b) Komprehensif, yaitu seluruh item pertanyaan untuk menilai tingkat

kepuasan dosen dan tenaga kependidikan terhadap praktek dan sistem

informasi pengelolaan SDM di Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe

disusun secara komprehensif yaitu:

1) Rekrutmen dosen dan tenaga kependidikan yang transparan dan

tidak diskriminatif.

2) Penempatan yang sesuai dengan kompetensi dan kualifikasi

akademik.

3) Pemberian kesempatan tugas belajar, peningkatan kompetensi dan

karir.

4) Keteladanan yang dapat dijadikan contoh dan motivasi dalam

peningkatan kinerja.

5) Komitmen profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan dan

pelayanan.

6) Ketepatan waktu penggajian dan keikutsertaan program peningkatan

kesejahteraan.

7) Pemberian penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.

8) Pemberian solusi, bantuan hukum atas masalah yang dihadapi

pegawai dosen dan tenaga kependidikan.

9) Konsistensi penegakan aturan dan mekanisme penjatuhan sanksi.

10) Pemberian kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi

keilmuan dan sosial

c) Mudah diakses oleh pemangku kepentingan yaitu hasil survei tentang

penilaian dosen dan tenaga kependidikan terhadap praktik dan sistem

informasi pengelolaan SDM disampaikan secara tertulis kepada Pimpinan

Institut, Fakultas dan Kepala Biro.Tujuan penyerahan hasil survei kepada

pimpinan institut sebagai dasar untuk mengambil keputusan atau tindak

lanjut.

Page 132: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

132

Adapun indikator yang menjadi acuan dalam pengukuran ini adalah

kehandalan, cepat tanggap, jaminan, empati, dan bentuk fisik. Tujuannya untuk

membentuk karakter SDM yang prima dan memiliki kinerja professional dengan

pelayanan yang prima.

Indikator yang menunjukkan ketidakpuasan dan yang menjadi concern

untuk membenahi sistem pengelolaan SDM terkait dengan: (1) Konsistensi

penegakan aturan dan mekanisme penjatuhan sanksi, (2) Pemberian

penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja; (3) pemberian solusi, (4)

Bantuan hukum atas masalah yang dihadapi dosen dan tenaga kependidikan; (5)

rekruitmen dosen dan tenaga kependidikan yang transparan dan tidak

diskriminatif; dan (6) keteladanan yang dapat dijadikan contoh dan motivasi

dalam peningkatan kinerja.

Sebelum disebarkan kuesioner tersebut, sebelumnya kuesioner dilakukan

pengujian validitas dan pengujian reliabilitas untuk melihat kejelasan setiap

instrument yang digunakan untuk mengukur kepuasan dosen dan tenaga

kependidikan di Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe.

Uji Validitas

Uji validitas yang dilakukan meliputi validitas contruct dan validitas

instrumen. hasil uji validitas pada instrumen kuesioner tersebut diperoleh hasil

bahwa seluruh item pertanyaan adalah valid.

Item

Pertanyaan

Scale

Mean if

Item

Deleted

Scale

Variance

if Item

Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if

Item

Deleted

VALIDITAS

Pertanyaan 1 25.23 23.227 .752 .685 .839 VALID

Pertanyaan 2 25.21 22.562 .776 .789 .836 VALID

Pertanyaan 3 25.15 24.224 .579 .584 .852 VALID

Pertanyaan 4 25.24 23.268 .560 .403 .854 VALID

Pertanyaan 5 24.69 23.691 .558 .501 .854 VALID

Pertanyaan 6 25.19 23.470 .642 .449 .847 VALID

Pertanyaan 7 24.77 24.440 .466 .370 .861 VALID

Pertanyaan 8 24.94 22.815 .634 .458 .847 VALID

Pertanyaan 9 24.03 27.114 .180 .297 .880 VALID

Pertanyaan10 25.23 23.194 .659 .643 .845 VALID

Uji Reliabilitas

Institut berusaha agar instrumen kuesioner yang digunakan untuk

mengukur kepuasan dosen dan tenaga kependidikan Institusi Agama Islam

Negeri (IAIN) Lhokseumawe reliabel, untuk itu sebelum digunakan instrumen

tersebut diuji reliabilitasnya dengan menggunakan jumlah sampel kecil.

Page 133: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

133

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items

N of

Items

.865 .865 10

Berdasarkan hasil uji reliabilitas instrumen diperoleh hasil bahwa seluruh

item pertanyaan adalah reliabel.

Analisa Hasil Survei yang dilakukan pada tahun 2017 dengan total

responden 175 sumber daya manusia.

No Pernyataan SS % S % N % TS %

1 Sistem pengelolaan sumber daya

manusia di IAIN Lhokseumawe handal

dan professional

140 80.00 25 14.29 8 4.57 2 1.14

2 Penerapan sistem pengelolaan sumber

daya manusia di IAIN Lhokseumawe

cepat dan akurat

143 81.71 20 11.43 7 4.00 5 2.86

3 Penerapan sistem pengelolaan sumber

daya manusia di IAIN Lhokseumawe

memberikan jaminan dan keamanan

150 85.71 20 11.43 5 2.86 -

4 Penerapan sistem pengelolaan sumber

daya manusia di IAIN Lhokseumawe

sudah berjalan optimal

130 74.29 22 12.57 15 8.57 8 4.57

5 IAIN Lhokseumawe melibatlkan seluruh

sumber daya manusia dalam

mensosialisasikan sistem pengelolaan

suber daya manusia di lingkungan IAIN

Lhokseumawe

146 83.43 24 13.71 5 2.86 -

6 penerapan sistem pengeloalaan sumber

daya manusia didukung oleh sarana dan

prasarana yang memadai

130 74.29 30 17.14 13 7.43 2 1.14

7 Sistem pengelolaan sumber daya

manusia di IAIN Lhokseumawe mampu

mendukung dalam meningkatkan

suasanan akademik bagi semua civitas

akademika

138 78.86 25 14.29 12 6.86 -

8 kegiatan pelayanan sumber daya

manusia di lingkungan IAIN

Lhokseumawe selaras dalam

pencapaian visi, misi tujuan dan sasaran

IAIN Lhokseumawe

149 85.14 16 9.14 10 5.71 -

9 Sistem pengelolaan sumber daya

manusia di IAIN Lhokseumawe perlu 120 68.57 20 11.43 20 11.43 15 8.57

Page 134: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

134

ditingkatkan dalam aspek teknis dan

nonteknis

10 Sistem pengelolaan sumber daya

manusia di IAIN Lhokseumawe sudah

berjalan dalam pelaksanaan program

sehari-hari

131 74.86 29 16.57 15 8.57 -

Apabila melihat hasil keseluruhan berdasarkan rata-rata nilai persentase per

indikator pada tabel diatas, maka rata-rata kepuasan sumber daya manusia IAIN

Lhokseumawe terhadap sistem pengelolaan sumber daya manusia tertuang

pada tabel berikut:

Indikator Jumlah

Responden %

Sangat Setuju 1377 78.69

Setuju 231 13.20

Netral 110 6.29

Tidak setuju 32 1.83

Jumlah 1750

Berdasarkan hasil rekapitulasi di atas dapat disimpulkan bahwa Institut

agama islam negeri (IAIN) Lhokseumawe harus meningkatkan sistem

pengelolaan sumber daya manusia, dikarenakan presentasi sangat setuju

dibawah 80 %

Analisa Hasil Survei yang dilakukan pada tahun 2018 dengan total

responden 205 sumber daya manusia (ada peningkatan responden pada tahun

2018 dikarenakan adanya penambahan sumber daya manusia).

No Pernyataan SS % S % N % TS %

1

Sistem pengelolaan sumber daya

manusia di IAIN Lhokseumawe handal

dan professional

170 82.93 25 12.20 2 0.98 8 3.90

2

Penerapan sistem pengelolaan sumber

daya manusia di IAIN Lhokseumawe

cepat dan akurat

172 83.90 23 11.22 7 3.41 3 1.46

3

Penerapan sistem pengelolaan sumber

daya manusia di IAIN Lhokseumawe

memberikan jaminan dan keamanan

180 87.80 22 10.73 3 1.46 -

4

Penerapan sistem pengelolaan sumber

daya manusia di IAIN Lhokseumawe

sudah berjalan optimal

160 78.05 32 15.61 10 4.88 3 1.46

5

IAIN Lhokseumawe melibatlkan seluruh

sumber daya manusia dalam

mensosialisasikan sistem pengelolaan

suber daya manusia di lingkungan IAIN

Lhokseumawe

176 85.85 27 13.17 2 0.98 -

Page 135: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

135

6

penerapan sistem pengeloalaan

sumber daya manusia didukung oleh

sarana dan prasarana yang memadai

162 79.02 36 17.56 7 3.41 -

7

Sistem pengelolaan sumber daya

manusia di IAIN Lhokseumawe mampu

mendukung dalam meningkatkan

suasanan akademik bagi semua civitas

akademika

168 81.95 30 14.63 7 3.41 -

8

kegiatan pelayanan sumber daya

manusia di lingkungan IAIN

Lhokseumawe selaras dalam

pencapaian visi, misi tujuan dan

sasaran IAIN Lhokseumawe

180 87.80 20 9.76 5 2.44 -

9

Sistem pengelolaan sumber daya

manusia di IAIN Lhokseumawe perlu

ditingkatkan dalam aspek teknis dan

nonteknis

150 73.17 30 14.63 15 7.32 10 4.88

10

Sistem pengelolaan sumber daya

manusia di IAIN Lhokseumawe sudah

berjalan dalam pelaksanaan program

sehari-hari

161 78.54 36 17.56 8 3.90 -

Apabila melihat hasil keseluruhan berdasarkan rata-rata nilai persentase per

indikator pada tabel diatas, maka rata-rata kepuasan sumber daya manusia IAIN

Lhokseumawe terhadap sistem pengelolaan sumber daya manusia tertuang

pada tabel berikut:

Indikator Jumlah

Responden %

Sangat Setuju 1679 81.90

Setuju 281 13.71

Netral 66 3.22

Tidak setuju 24 1.17

Jumlah 2050

Berdasarkan hasil rekapitulasi di atas dan apa bila dibandingkan dengan hasil

pada tahun 2017 dapat disimpulkan bahwa Institut agama islam negeri (IAIN)

Lhokseumawe meningkatkan sistem pengelolaan sumber daya manusia, hal ini

bisa dilihat meningkatnya presentasi sangat setuju pada tahun 2017 yang

berjumlah 78,69 % menjadi 81,90% ditahun 2018 ada peningkatan sebanyak

3,21%.

Analisa Hasil Survei yang dilakukan pada tahun 2019 dengan total responden

255 sumber daya manusia (ada peningkatan responden pada tahun 2019

dikarenakan adanya penambahan sumber daya manusia).

Page 136: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

136

No Pernyataan SS % S % N % TS %

1

Sistem pengelolaan sumber daya

manusia di IAIN Lhokseumawe handal

dan professional

233 91.37 22 8.63 - -

2

Penerapan sistem pengelolaan sumber

daya manusia di IAIN Lhokseumawe

cepat dan akurat

230 90.20 25 9.80 - -

3

Penerapan sistem pengelolaan sumber

daya manusia di IAIN Lhokseumawe

memberikan jaminan dan keamanan

240 94.12 15 5.88 - -

4

Penerapan sistem pengelolaan sumber

daya manusia di IAIN Lhokseumawe

sudah berjalan optimal

230 90.20 20 7.84 5 1.96 -

5

IAIN Lhokseumawe melibatlkan seluruh

sumber daya manusia dalam

mensosialisasikan sistem pengelolaan

suber daya manusia di lingkungan IAIN

Lhokseumawe

236 92.55 17 6.67 2 0.78 -

6

penerapan sistem pengeloalaan sumber

daya manusia didukung oleh sarana dan

prasarana yang memadai

232 90.98 23 9.02 - -

7

Sistem pengelolaan sumber daya

manusia di IAIN Lhokseumawe mampu

mendukung dalam meningkatkan

suasanan akademik bagi semua civitas

akademika

238 93.33 17 6.67 - -

8

kegiatan pelayanan sumber daya

manusia di lingkungan IAIN

Lhokseumawe selaras dalam pencapaian

visi, misi tujuan dan sasaran IAIN

Lhokseumawe

236 92.55 19 7.45 - -

9

Sistem pengelolaan sumber daya

manusia di IAIN Lhokseumawe perlu

ditingkatkan dalam aspek teknis dan

nonteknis

235 92.16 20 7.84 - -

10

Sistem pengelolaan sumber daya

manusia di IAIN Lhokseumawe sudah

berjalan dalam pelaksanaan program

sehari-hari

236 92.55 19 7.45 - -

Apabila melihat hasil keseluruhan berdasarkan rata-rata nilai persentase

per indikator pada tabel di atas, maka rata-rata kepuasan sumber daya manusia

IAIN Lhokseumawe terhadap sistem pengelolaan sumber daya manusia tertuang

pada tabel berikut:

Page 137: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

137

Indikator Jumlah

Responden %

Sangat Setuju 2346 92.00

Setuju 197 7.73

Netral 7 0.27

Tidak setuju 0 -

Jumlah 2550

Berdasarkan hasil rekapitulasi di atas dan apa bila dibandingkan dengan

hasil pada tahun 2018 dapat disimpulkan bahwa Institut agama islam negeri

(IAIN) Lhokseumawe meningkatkan sistem pengelolaan sumber daya manusia,

hal ini bisa dilihat meningkatnya presentasi sangat setuju pada tahun 201 yang

berjumlah 81,90% menjadi 92% ada peningkatan sebanyak 10,01%. Dapat

disimpulak pada tahun 2019 sistem pengelolaan sumber daya manusia di

Institut agama islam negeri (IAIN) Lhokseumawe sudah sangat baik.

Tersedianya bukti yang sahih dari hasil pengukuran kepuasan dosen

dan tenaga kependidikan di Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe

yang dilaksanakan secara konsisten setiap tahun, dan hasil pengukuran

kepuasan tersebut ditindaklanjuti secara berkala dan tersistem dengan

melibatkan pihak fakultas dan prodi.

9. Kesimpulan Hasil Evaluasi Ketercapaian Standar SDM serta Tindak

Lanjut

Pemosisian masalah yang didapatkan dari temuan audit mutu internal

terhadap ketercapaian standar mutu sumber daya manusia yaitu:

a) Masih ada beberapa dosen Institusi Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe yang tidak memilik kompetensi pendidik yang dinyatakan

dengan sertifikat pendidik, dan/atau sertifikat profesi.

b) Masih ada dosen Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe yang

belum menghasilkan karya ilmiah pada jurnal nasional terakreditasi atau

jurnal internasional yang bereputasi.

c) Dosen tetap pada program studi di Institusi Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe yang ditugaskan menjalankan proses pembelajaran pada

setiap program studi secara penuh waktu masih kurang dari 6 (enam)

orang;

d) Masih kurangnya tenaga kependidikan yang melayani kegiatan pendidikan

yang memerlukan keahlian khusus harus yang memiliki sertifikat

kompetensi sesuai dengan bidang tugas dan keahliannya di Institusi

Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe

Identifikasi akar masalah yang didapatkan dari hasil temuan audit mutu internal

yaitu:

a) Kurangnya informasi dan sosialisasi mengenai seminar karya ilmiah dan

publikasi karya ilmiah (jurnal dan proceeding) bereputasi dan terakreditasi

Page 138: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

138

di tingkat Nasional maupun Internasional Institusi Agama Islam Negeri

(IAIN) Lhokseumawe

b) Masih minimnya tenaga kependidikan Institusi Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe yang mengikuti pendidikan dan pelatihan.

c) Minimnya kegiatan magang/pelatihan mewujudkan kinerja pelayanan

prima.

d) Masih kurangnya kerja sama secara nasional dan internasional Institusi

Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe dengan perguruan tinggi

lainnya baik itu nasional dan internasional yang menyebabkan dosen dan

tenaga kependidikan Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe

susah mendapatkan akses untuk mengikuti program short course,

postdoktoral , magang, pertemuan ilmiah, secara nasional maupun

internasional serta program magang, Pendidikan dan Pelatihan (Diklat),

secara nasional maupun internasional

e) kurangna sosialisasi mengenai perkembangan pengajuan jabatan

fungsional akademik dan sertifikikasi dosen berdasarkan ketentuan yang

berlaku

Rencana perbaikan dan pengembangan yang perlu menjadi perhatian

dan perlu dipertimbangkan untuk dapat dijadikan bahan program strategis yang

dapat dilakukan Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe dalam

meningkatkan sistem pelayanan SDM adalah:

a) Memberikan pendidikan tambahan kepada dosen Institusi Agama Islam

Negeri (IAIN) Lhokseumawe dibidang ilmu Al Qur’an dan keislaman.

b) Memaksimalkan informasi mengenai seminar karya ilmiah dan publikasi

karya ilmiah (jurnal dan proceeding) bereputasi dan terakreditasi di tingkat

Nasional maupun Internasional, serta memberikan support serta apresiasi

kepada dosen Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe agar

setiap dosen Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe dapat

mengikuti seminar karya ilmiah dan publikasi karya ilmiah (jurnal dan

proceeding) bereputasi dan terakreditasi di tingkat Nasional maupun

Internasional

c) Memberian sosialisai mengenai HAKI kedosen dalam bentuk workshop di

lingkungan Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe.

d) Meningkatkan Kuota dosen dalam program desa binaan, safari ramadhan

di daerah terpencil dan perbatasan, sehingga semua dosen Institusi Agama

Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe bisa terlibat pada program tersebut.

e) Mengadakan pendidikan dan pelatihan tenaga kependidikan didalam

lingkungan Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe dengan

mengundang tenaga ahli yang kompeten dibidangnya.

f) Bekerja sama dengan bidang yang dapat memberikan kegiatan

magang/pelatihan mewujudkan kinerja pelayanan prima kepada tenaga

kependidikan.

g) Memberikan pelatihan berbahasa asing kepada dosen Institusi Agama

Page 139: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

139

Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe.

h) Menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi lainnya baik secara local,

nasional dan internasional sehingga dosen dan tenaga kependidikan

Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe mendapatkan akses

untuk mengikuti program short course, postdoctoral, magang, pertemuan

ilmiah, secara nasional maupun internasional

i) Membangun kerjasama tingkat lokal, nasional, dan internasional antara

Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe dan perguruan tinggi

atau lembaga lainnya di tingkat local, nasional, dan internasional untuk

pengembangan dan peningkatan kualitas tenaga kependidikan sehingga

tenaga kependidikan dapat ikut serta program magang, Pendidikan dan

Pelatihan (Diklat), secara nasional maupun internasional

j) Memotivasi dan memberikan dukungan penuh kepada dosen yang

sedang menempuh pendidikan S3 untuk segera menyelesaikan studinya,

dan mendorong dosen yang berpredikat master untuk melanjutkan

pendidikan ke tahap yang lebih tinggi (S3).

k) Memberikan kesempatan, fasilitas dan dukungan pada dosen dan tenaga

kependidikan secara merata untuk mendapatkan pelatihan dan

pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas ilmu pengetahuan yang

sesuai dengan keahlian dan profesinya serta kepangkatan akademik.

l) Mengajukan dosen dan tenaga kependidikan yang berprestasi kepada

rektor IAIN Lhokseumawe untuk dipertimbangkan untuk mendapatkan

penghargaan setiap tahun.

m) Meningkatkan kualitas layanan penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat.

n) Meningkatkan layanan dan informasi pengembangan SDM melalui

bantuan studi lanjut, bimbingan studi lanjut, layanan diklat di luar,

magang, seminardan workshop.

o) Memberikan sosialisasi mengenai perkembangan pengajuan jabatan

fungsional akademik dan sertifikikasi dosen berdasarkan ketentuan yang

berlaku

C.5 Keuangan, Sarana, dan Prasarana

1. Latar Belakang

Dalam penyelenggaraan pendidikan, kebutuhan keuangan dan

pembiayaan serta sarana dan prasarana merupakan faktor yang sangat

menentukan dalam upaya mencapai tujuan pendidikan.

Pembiayaan atau keuangan merupakan salah satu dari standar nasional

pendidikan dan menjadi faktor yang menentukan dalam tercapainya suatu

tujuan pendidikan. Standar Pembiayaan dalam Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP)

BAB IX pasal 63 menyebutkan bahwa:

“Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, dan biaya operasi.

Biaya investasi satuan pendidikan meliputi biaya penyediaan sarana dan

Page 140: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

140

prasarana, pengembangan sumber daya manusia, dan modal kerja tetap.

Biaya operasi satuan pendidikan meliputi: gaji pendidik dan tenaga

kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji, bahan atau

peralatan pendidikanhabis pakai, dan biaya operasi pendidikan tak

langsung berupa daya,air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan

prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain

sebagainya”.1

Keuangan merupakan salah satu substansi dan komponen yang sangat

menentukan bagi berjalannya kegiatan pendidikan di setiap jenjang pendidikan.

Ketersediaan keuangan yang dimiliki oleh suatu lembaga pendidikan tinggi

menjadi salah satu faktor terpenting dalam mempengaruhi perkembangan

kualitas dan kuantitasnya. Sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi negeri,

Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe juga telah memiliki keuangan dan

pembiayaan yang memadai demi terlaksananya kegiatan tri dharma perguruan

tinggi.

Disamping itu juga, sarana dan prasarana juga menjadi aspek yang tidak

kalah penting bagi suatu lembaga pendidikan tinggi. Sarana pendidikan adalah

segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai media atau alat dalam mencapai

tujuan pendidikan, dan prasarana pendidikan adalah perangkat penunjang

utama suatu proses agar tujuan pendidikan tercapai.

Oleh karena itu, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe sebagai

suatu lembaga pendidikan tinggi juga dituntut untuk dapat melakukan

pengelolaan keuangan, sarana dan prasarana yang memadai demi

mengoptimalkan penyelenggaraan tri dharma perguruan tinggi.

Tujuan

Dalam upaya menjalankan amanat undang-undang SISDIKNAS Nomor 20

Tahun 2003 pasal 3 yang berbunyi:

“Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan potensi peserta didik

agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, mandiri, dan menjadi

warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab”.2

Setiap lembaga pendidikan wajib menyediakan sarana dan prasarana

serta standar pembiayaan dan keuangan yang memadai dalam rangka

mewujudkan pendidikan yang berkualitas sehingga mampu mencerdasakan

kehidupan bangsa. Oleh karena itu, IAIN Lhokseumawe sebagai salah satu

lembaga pendidikan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan yang

layak dan bermutu dengan memenuhi setiap standar pendidikan yang telah di

atur oleh pemerintah, diantaranya adalah standar keuangan/pembiayaan dan

standar sarana dan prasarana. Hal ini sesuai dengan PP No. 19 tahun 2005

tentang standar nasional pendidikan pada Bab VII Pasal 42 dengan tegas

1 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan 2 Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Page 141: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

141

disebutkan bahwa; “setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang

meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber

belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan

untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan”.

Pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan yang berkualitas bertujuan

untuk dapat memberikan kontribusi yang optimal terhadap pelaksanaan proses

pendidikan dalam upaya mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

IAIN Lhokseumawe sebagai lembaga penyelenggara pendidikan tinggi negeri

memiliki visi “menjadi perguruan tinggi Islam yang unggul dan berwawasan

global dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat”.

Sehingga dalam upaya mewujudkan visi tersebut, IAIN Lhokseumawe harus

memiliki standar penyelenggaraan pendidikan yang memadai sesuai dengan

tuntutan standar nasional pendidikan tinggi termasuk ketersedian keuangan,

sarana dan prasarana yang memenuhi standar. Dengan demikian, tujuan

pendidikan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dapat diwujudkan

oleh IAIN Lhokseumawe.

2. Kebijakan

a) Kebijakan pengelolaan keuangan IAIN Lhokseumawe

Kebijakan pengelolaan keuangan dilaksanakan berdasarkan pada

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara

Pembayaran dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara serta merujuk pada standar pembiayaan dan standar biaya operasional

pendidikan tinggi sebagaimana yang terdapat dalam Permenristekdikti nomor

44 tahun 2015 tentang SN DIkti pasal 39-42.

Kebijakan pengelolaan keuangan, IAIN Lhokseumawe mencakup:

1) Perencanaan

sistem perencanaan keuangan dilakukan berdasarkan usulan dan

kebutuhan dari setiap unit kerja dan unit pelaksana tugas. Sistim

perencanaan juga menganut konsep bottom up, yakni sistim

perencanaan yang dilakukan dengan mengakomodir usulan dari

bawah berupa usulan dan kebutuhan dari setiap unit kerja. Usulan

tersebut dari tiap unit tersebut dituangkan dalam bentuk TOR dan

RAB serta RAPB masing-masing. Usulan tersebut akan di bahas

bersama untuk kemudian disetujui dalam Rapat Kerja (Raker)

lembaga bersama pembahasan RAPB dan RKKL. Kemudian

dihimpun untuk disusulkan sebagai DIPA IAIN Lhokseumawe, ke

Kementrian Agama Republik Indonesia melalui anggaran direktorat

jenderal pendidikan islam.

2) Sumber-sumber Keuangan

Secara umum sumber keuangan pada perguruan tinggi keagamaan

islam negeri (PTKIN) bersumber dari 4 (empat) sumber pembiayaan

yaitu dari rupiah murni (RM), penerimaan negera bukan pajak

(PNBP), biaya operasional perguruan tinggi negeri (BOPTN) dan

terakhir berasal dari surat berharga syariah negara (SBSN). Bantuan

Page 142: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

142

operasional perguruan tinggi negeri yang selanjutnya disingkat

BOPTN adalah bantuan biaya dari Pemerintah yang diberikan kepada

perguruan tinggi untuk membiayai kekurangan biaya operasional

sebagai akibat adanya batasan pada sumbangan pendidikan di

perguruan tinggi. SBSN merupakan salah satu bentuk sumber

keuangan dari APBN yang digunakan untuk pengembangan sarana

dan prasarana IAIN Lhokseumawe, mencakup: pengadaan gedung,

laboratorium dan perkantoran. PNBP merupakan sumber keuangan

yang berasal dari sumbangan pembiayaan pendidikan (SPP) dan

setoran lainnya yang sebagi sumber keuangan. Sumber-sumber

keuangan tersebut di atas yang di gunakan untuk keterlaksanaan tri

dharma perguruan tinggi yakni pembiayaan pendidikan, penelitian

dan pengabdian kepada masyarakat. Selin itu juga terdapat beberapa

sumber keuangan lainnya berupa investasi dan sumbangan dari

lembaga mitra sebagai tindak lanjut dari kerja sama.

3) Pengalokasian

Setelah DIPA APBN Tahun Anggaran ditetapkan oleh Kementerian

Agama RI, selanjutnya dilakukan pengalokasian keuangan dengan

berpedoman kepada RAKL yang telah disusun dalam tahap

perencanaan. Selain itu, pengalokasian juga alokasikan kepada

setiap unit kerja, fakultas, pascasarjana, lembaga serta setiap unit

pelaksana tugas lainnya selaku pengguna anggaran/keuangan.

Disamping itu juga dalam pengalokasian kuangan mengacu pada

kebijakan pengalokasian dan pendustribusian dana dari peraturan

menteri keuangan.

4) Realisasi

Realisasi Penggunaan keuangan disesuaikan dengan kebutuhan dan

perencanaan serta berpedoman pada skala prioritas setiap kegiatan.

Selain itu, realisasi anggaran juga berpedoman pada kebijakan

penegelolaan pusat tentang penggunaan rupiah murni (RM), BOPTN,

PNBP, dan SBSN. Untuk dana RM direalisasikan untuk kebutuhan

yang bersifat pengeluaran rutin seperti pembayaran gaji, honor serta

tunjangan. Dana SBSN direalisasikan untuk pemenuhan sarana dan

prasarana. Dana BOPTN direalisasikan untuk pembiayaan

pelaksanaan penelitian, publikasi ilmiah, dan pengabdian kepada

masyarakat, hal ini sebagaimana tertuang dalam keputusan Direktur

Jenderal Pendidikan Islam Nomor 702 Tahun 2019 tentang Petunjuk

Teknis Pengelolaan Dana BOPTN Pada Perguruan Tinggi

Keagamaan Islam. Untuk realisasi Penggunaan PNBP digunakan

untuk pembiayaan berbagai kegiatan yang tidak terakomodir dalam

keuangan DIPA APBN serta menyesuaikan dengan aturan

penggunaan PNBP oleh kemeterian keuangan.

5) Pertanggung Jawaban

IAIN Lhokseumawe menyelenggarakaan akuntansi dan laporan

Page 143: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

143

pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan

Belanja Negara, dengan menyusun laporan keuangan yang merujuk

pada peraturan perundang-undangan terkait dengan bentuk, jenis,

dan sistimatika pelaporan penggunaan dana Negara. Selain itu,

pertanggungjawaban keuangan di IAIN Lhokseumawe disusun setiap;

triwulan, laporan tengah tahunan (semester), dan tahunan.

Bentuk pertanggungjawaban terkait penerimaan dana Rupiah Murni

dan BOPTN, diatur tersendiri dalam Peraturan Menteri Keuangan

(PMK) nomor 73/PMK-05/2008 tentang Penatausahaan dan

Penyampaian Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Kementerian

Negara/Lembaga/Kantor/Satuan Kerja. Pelaporan pengelolaan dana

juga dilakukan oleh setiap unit kerja atau pelaksana kegiatan.

b) Dokumen formal Kebijakan pengelolaan sarana dan prasarana

mengacu pada kebijakan pemerintah pusat dalam hal ini kementerian

agama serta mengikuti standar sarana dan prasarana dari permenristekdikti

nomor 44 tahun 2015 pasal 32-35 tentang standar sarana dan prasarana pada

perguruan tinggi. Kebijakan pengelolaan sarana dan prasarana pada IAIN

Lhokseumawe mencakup:

1) Perencanaan

Sistem perencanaan terhadap aspek sarana dan prasarana

berpedoman pada rencana induk pengembangan, rencana strategis

serta rencana operasional yang telah disusun sebelumnya sehingga

setiap pengadaan sarana dan prasarana yang akan dikerjakan

terintegrasi dan komprehensif sesuai dengan Visi, Misi serta

menyesuaikan dengan sasaran dan tujuan yang hendak di capai

dalam rangka mencapai penyelenggaraan pendidikan yang bermutu

dan berdaya saing. Disamping itu juga, sistim perencanaan sarana

dan prasarana memiliki tata urut yang teratur dan di susun

berdasarkan skala prioritas. Setelah itu kebutuhan dan prioritas

terhadap kebutuhan sarana dan prasarana diusulkan kepada

Kementerian Agama direktorat jenderal pendidikan islam untuk

mendapatkan pembiayaan.

2) Pengadaan

Proses pengadaan sarana dan prasarana yang dilakukan oleh

perguruan tinggi keagamaan negeri (PTKIN) pada umumnya yakni

dengan mengacu pada aturan yang berlaku pada kementerian agama

pada dirertorat pendidikan islam. Saat ini, proses pengadaan sarana

dan prasarana pada PTKIN dengan menggunakan anggaran DIPA

yang bersumber dari SBSN. Setelah melalui proses pengajuan ke

kementerian agama, usulan pengadaan sarana dan prasarana dari

setiap PTKIN akan dimasukkan kedalam daftar prioritas proyek oleh

Bappenas. Setelah itu, baru dituangkan ke dalam DIPA APBN

masing-masing PTKIN sehingga selanjutnya dilakukan pelelangan

pengadaan secara terbuka melalui Layanan Pengadaan secara

Page 144: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

144

elektronik kementerian Agama pada website:

www.lpse.kemenag.go.id.

3) Pemanfaatan

Pemanfaatan sarana dan prasarana yang telah ada dimanfaatkan

dengan baik sesuai dengan kebutuhan. Misalnya ruang kuliah yang

telah dibangun digunakan sebagai sarana terlaksananya proses

pembelajaran yang efektif dan efisien, laboratorium center juga di

manfaatkan sebagai tempat belajar dan pelatihan sesuai dengan

bidang keahlian masing-masing.

4) Pemeliharaan

Pemeliharaan merupakan kegiatan penjagaan atau pencegahan dari

kerusakan suatu barang, sehingga barang tersebut selalu dalam

kondisi baik dan siap pakai. Pemeliharaan terhadap semua inventaris

sarana dan prasarana yang ada di IAIN Lhokseumawe dilakukan

secara berkala dan berkelanjutan. Pemeliharaan dimulai dari

pemakaian barang dengan berhati-hati dalam menggunakannya

sampai dengan petugas khusus yang secara professional mempunyai

keahlian sesuai dengan jenis barang yang dimaksud.

5) Penghapusan

Penghapusan sarana dan prasarana juga dilakukan oleh IAIN

Lhokseumawe terhadap barang-barang yang sudah tidak dapat

dimanfaatkan dan dipergunakan lagi untuk kepentingan pendidikan,

hal ini dikarenakan juga dikarenakan oleh beberapa faktor,

diantaranya: rusak berat, barang tersebut sudah tidak sesuai dengan

kebutuhan dan keadaan, biaya pemeliharaan yang tinggi, jumlah

barang tersebut berlebihan sehingga tidak bisa dimanfaatkan, dan

nilai guna barang tersebut tidak perlu dimanfaatkan.

Oleh karena itu, dengan keadaan seperti diatas maka barang-barang

tersebut harus segera dihapus, artinya, menghapus barang-barang inventaris

(milik Negara) dari daftar inventaris sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Sehingga dengan adanya penghapusan ini maka barang tersebut dibebaskan

dari biaya perbaikan dan pemeliharaan.

3. Standar IAIN Lhokseumawe dan Strategi Pencapaian Standar

a) Standar pengelolaan keuangan IAIN Lhokseumawe mengacu pada surat

keputusan Rektor nomor 241 tahun 2017 tentang standar pengelolaan

keuangan Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe. Standar

pengelolaan keuangan IAIN Lhokseumawe mencakup:

1) Perencanaan

Sistem perencanaan kebutuhan yang diterapkan IAIN Lhokseumawe

yakni mengacu pada rencana strategis dan rencana operasional serta

berdasarkan usulan dan kebutuhan dari setiap fakultas, pascasarjana,

lembaga dan setiap unit pelaksana tugas. Kegiatan perencanaan ini

dilakukan dalam bentuk rapat kerja (RAKER) tahunan yang dihadiri

Page 145: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

145

oleh seluruh pimpinan unit kerja IAIN Lhokseumawe. Berdasarkan

usulan dan pembahasan dari Raker tersebut dihimpunlah seluruh

usulan pembiayaan kegiatan dan dianalisis sesuai kemampuan,

kebutuhan dan renstra maupun Renop institute. Setelah mendapatkan

hasil akhir dari perencanaan penggunaan keuangan dibuat dalam satu

dokumen RKA-KL (Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian

Lembaga) untuk diusulkan ke kementerian agama sehingga

ditetapkan sebagai dana DIPA APBN IAIN Lhokseumawe setiap

tahun.

2) Sumber-sumber keuangan

Sebagai Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTKIN) yang berada

di lingkungan Kementerian Agama, IAIN Lhokseumawe memiliki

sumber-sumber keuangan/pembiayaan yang didanai dari pemerintah

setiap tahunnya dalam bentuk DIPA APBN yang biasa disebut Daftar

Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Anggaran pendapatan Belanja

Negara (APBN). Dana DIPA yang diperoleh IAIN Lhokseumawe

setiap tahunnya dari pemerintah pusat terdiri dari beberapa jenis

anggaran yaitu: rupiah murni (RM) yang merupakan sumber

keuangan untuk pembiayaan rutin, BOPTN yang merupakan sumber

keuangan dari Bantuan operasional perguruan tinggi, selanjutnya

sumber keuangan dari SBSN yang merupakan keuangan yang

diperuntukkan untuk pembangunan/pengadaan sarana dan prasarana

pendidikan. Selain itu, IAIN Lhokseumawe juga memiliki sumber-

sumber keuangan yang berasal Penerimaan Negara Bukan Pajak

(PNBP), hal ini seperti dari sumbangan pembiayaan pendidikan (SPP)

dan biaya setoran dari mahasantri Ma’had Al Jami’ah, serta sumber

keuangan dari hasil kerjasama dengan berbagai pemerintah daerah

Aceh, Pemerintah kota Lhokseumawe, pemerintah kabupaten Aceh

Utara, dana aspirasi DPR, Pertamina Arun Gas, PT PIM, Bank

Indonesia, kementerian PUPR, dan juga dari lembaga mitra lainnya

yang telah melakukan kerjasama dengan IAIN Lhokseumawe.

3) Pengalokasian

Sistem pengalokasian keuangan yang diterapkan IAIN Lhokseumawe

yakni dengan menyesuaikan dengan perencanaan yang telah disetujui

sebelumnya dari setiap unit kerja dan unit pelaksana tugas.

Selanjutnya keuangan yang ada tersebut dialokasikan ke setiap

fakultas, pascasarjana, lembaga serta setiap unit pelaksana tugas

masing-masing selaku pengguna anggaran. Disamping itu juga

Pengalokasian dana mengacu pada kebijakan pengalokasian dan

pendustribusian dana yang dikeluarkan Rektor IAIN Lhokseumawe

setiap tahun anggaran.

4) Realisasi

Dalam melakukan realisasi anggaran/keuangan, IAIN Lhokseumawe

melimpahkan kepada setiap unit kerja dan pelaksana tugas untuk

Page 146: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

146

melakukan realisasi pembiayaan sesuai kebutuhan dan usulan

sebelumnya dibawah pengawasan SPI. Dana yang bersumber dari

rupiah murni digrealisasikan untuk pengeluaran rutin seperti

pembayaran gaji, honor serta tunjangan seluruh civitas akademika IAIN

Lhokseumawe, meliputi: gaji, tunjangan kinerja, tunjangan sertifikasi,

tunjangan struktural dan pejabat, THR, pembiayaan tugas belajar

dosen dan karyawan serta berbagai kebutuhan lain yang bersifat

pengeluaran rutin sesuai dengan perencanaan sebelumnya. RM juga

digunakan sebagai pembiayaan pengeluaran rutin, misalnya

pembayaran gaji dan tinjangan kinerja dosen dan tenaga kependidikan,

sertifikasi dosen, tunjangan hari raya, biaya tugas belajar dosen,

tunjangan jabatan, dan biaya operasional lainnya yang bersifat

pengeluaran rutin sesuai dengan perencanaan dan RAKL.

Dana SBSN direalisasikan sebagai dana pemenuhan sarana dan

prasarana berupa pengadaan gedung perkuliahan dan laboratorium.

Dana BOPTN direalisasikan untuk pembiayaan penelitian, publikasi

ilmiah, dan pengabdian kepada masyarakat, hal ini sebagaimana

tertuang dalam keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor

702 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Dana BOPTN

Pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam. Dana PNBP direalisasikan

untuk pembiayaan kegiatan-kegiatan kemahasiswaan, kegiatan kuliah

umum di setiap jurusan/program studi, kegiatan seminar nasional,

pembayaran biaya sertifikasi dosen non PNS, pembayaran honor

pejabat yang tidak include dalam anggaran rutin rupiah murni, serta

berbagai pembiayaan-pembiayaan berbagai kebutuhan lain yang tidak

tersedia dalam DIPA APBN.

5) Pertanggung Jawaban

Pertanggungjawaban anggaran yang dilakukan IAIN Lhokseumawe

dengan cara mempertanggungjawabkan melalui laporan keuangan

pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yang

dipercayakan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan;

mewujudkan transparansi dalam pelaporan keuangan IAIN

Lhokseumawe dengan menyediakan informasi keuangan yang terbuka

bagi masyarakat. Setiap unit kerja selaku pengguna anggaran di IAIN

Lhokseumawe harus melaporkan secara rinci setiap pengeluaran

keuangan yang telah digunakan dalam bentuk laporan

pertanggungjawaban atas setiap kegiatan penggunaan anggaran.

Proses pertanggungjawaban anggaran juga selalu dipantau oleh

sistem audit keuangan baik internal yaitu (SPI) maupun eksternal yaitu:

Inspektorat dan BPK. Disamping itu juga, pelaporan

pertanggungjawaban pengelolaan dana juga dilakukan oleh setiap unit

kerja atau pelaksana kegiatan, dengan melampirkan dokumen

penggunaan dana, seperti: SPTJM, tanda penerimaan uang, SPTJB,

SSP dan juga SPTB.

Page 147: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

147

6) Strategi Pencapaian Standar Keuangan di IAIN Lhokseumawe

IAIN Lhokseumawe melakukan berbagai strategi dan upaya dalam

rangka pencapaian standar keuangan, diantaranya; menjalin

kerjasama dengan berbagai pihak dan lembaga baik di dalam maupun

luar negeri. Dari hasil kerja sama tersebut telah menunjukkan bahwa

IAIN Lhokseumawe mendapatkan berbagai tambahan keuangan baik

yang berbentuk barang, jasa, uang, bangunan, beasiswa, gedung dan

lainnya. Dari hasil kerja sama dengan kementerian PUPR, IAIN

Lhokseumawe mendapatkan bantuan gedung rumah susun sewa

(rusunawa), rehab gedung rektorat, rehab gedung Ma’had Al Jami’ah,

Rehab gedung serba guna. Dari pemerintah Aceh, yang diperoleh

IAIN Lhokseumawe antara lain, dana bantuan gedung dari APBA,

beaisiswa Aceh carong bagi mahasiswa miskin, bantuan pengadaan

pembangunan sarana air bersih. Dari pemerintah Aceh Utara dan

pemko Lhokseumawe, IAIN Lhokseumawe mendapatkan bantuan

lahan untuk pengembangan kampus, mobil dinas, beasiswa bagi

mahasiswa tingkat akhir, pembiayaan untuk program pendidikan islam

atau beasiswa bagi guru yang belum sarjana, Beasiswa dari bank

Indonesia, dari anggota DPR berupa bantuan keuangan untuk rehab

gedung, dari PT PIM dan PT ARUN bantuan tenaga ahli dan

keuangan serta beasiswa. Selanjutnya dari lembaga luar negeri, hasil

kerja sama dengan Universitas pendidikan sultan idris Malaysia

(UPSI) mendapatkan bantuan dana untuk pembiayaan pertukaran

pelajar, pembiayaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

b) Standar pengelolaan sarana dan prasarana di IAIN Lhokseumawe

mengacu pada surat keputusan Rektor nomor 192.a tahun 2017 tentang

standar pedoman pengelolaan sarana dan prasarana Institut Agama Islam

Negeri Lhokseumawe. Standar pengelolaan sarana dan prasarana IAIN

Lhokseumawe mencakup:

1) Perencanaan

Sistem perencanaan sarana dan prasarana yang diterapkan di IAIN

Lhokseumawe berpedoman pada rencana induk pengembangan (RIP),

rencana strategis (Renstra) serta rencana operasional (Renop) yang

telah disusun sebelumnya sehingga pengadaan dan pembangunan

sarana dan prasarana terintegrasi serta sesuai dengan Visi, Misi serta

Master plan IAIN Lhokseumawe. Selanjutnya sistim perencanaan

terhadap sarana dan prasarana yang di lakukan IAIN Lhokseumawe

juga menyesuaikan dengan skala prioritas dan kebutuhan. Setelah di

analisis kebutuhan dan prioritas selanjunya pimpinan IAIN

Lhokseumawe mengajukan kebutuhan sarana dan prasarana dan

mengusulkan sejumlah proyek pembangunan gedung kepada

Kementerian Agama melalui direktorat jenderal pendidikan islam untuk

mendapatkan pembiayaan dari SBSN terkait pengadaan sarana dan

prasarana yang dibutuhkan.

Page 148: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

148

2) Pengadaan

Sistem pengadaan sarana dan prasarana yang diterapkan pada IAIN

Lhokseumawe sebagaimana yang dilakukan oleh perguruan tinggi

keagamaan negeri (PTKIN) pada umumnya yakni dengan mengacu

pada aturan yang berlaku pada kementerian agama hal ini sesuai

dengan kebijakan pemerintah tentang mekanisme pengadaan barang

dan jasa. Selama ini dalam melakukan pengadaan terhadap sarana

dan prasarana, IAIN Lhokseumawe mempergunakan anggaran yang

bersumber dari SBSN. Pengajuan pengadaan sarana dan prasarana

yang telah disetujui oleh kementerian agama selanjutnya dimasukkan

kedalam daftar prioritas proyek oleh Bappenas. Setelah itu, proyek

pengadaan sarana dan prasarana IAIN Lhokseumawe disahkan serta

dianggarkan dalam DIPA IAIN Lhokseumawe yang bersumber dari

SBSN sehingga selanjutnya dilakukan pelelangan pengadaan barang

dan jasa secara terbuka pada website pelelangan kementerian agama

yaitu: www.lpse.kemenag.go.id melalui Layanan Pengadaan secara

Elektronik (LPSE) kementerian agama RI.

3) Pemanfaatan

Sistem pemanfaatan terhadap sarana dan prasarana yang diterapkan

pada IAIN Lhokseumawe menunjukkan bahwa seluruh sarana dan

prasarana yang telah ada telah dimanfaatkan dengan baik oleh civitas

akademika IAIN Lhokseumawe sesuai dengan kebutuhan pada unit

masing-masing. Misalnya ruang kuliah yang telah dibangun digunakan

sebagai sarana terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan

efisien, laboratorium center juga di manfaatkan sebagai tempat belajar

dan pelatihan sesuai dengan bidang keahlian masing-masing.

4) Pemeliharaan

Sistem pemeliharaan terhadap sarana dan prasarana IAIN

Lhokseumawe dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan

inventarisasi terhadap sarana dan prasarana yang ada. Setelah

terinventarisasi dengan lengkap dapat memudahkan dalam

pengelolaan dan pemeliharaan terhadap seluruh sarana dan

prasarana. Pemeliharaan secara total dilakukan secara berkala setiap

dua kali dalam setahun. Disamping itu juga, IAIN Lhokseumawe juga

memiliki tenaga ahli dan tenaga kebersihan atau cleaning service yang

bertugas setiap hari untuk melakukan pemeliharaan terhadap sarana

dan prasarana di setiap unit masing-masing.

5) Penghapusan

Sistem penghapusan yang dilakukan oleh IAIN Lhokseumawe terhadap

sarana dan prasarana yang tidak lagi memenuhi persyaratan standar

pemakaian serta terhadap sarana dan prasarana yang tidak dapat

dimanfaatkan lagi. Penghapusan terhadap suatu sarana dan prasarana

yang dilakukan dikarenakan karena sarana dan prasarana tersebut

telah: rusak berat, sudah tidak sesuai dengan kebutuhan dan keadaan,

Page 149: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

149

biaya pemeliharaan yang terlalu tinggi, jumlah barang tersebut

berlebihan sehingga tidak bisa dimanfaatkan, dan nilai guna barang

tersebut tidak perlu dimanfaatkan. Saat ini sarana dan prasarana yang

tersedia di IAIN Lhokseumawe secara umum masih sangat baru-baru

hal ini dikarenakan karena IAIN Lhokseumawe selama tiga tahun

terakhir telah melakukan pembangunan dan pengembangan yang

sangat signifikan sehingga penghapusan terhadap sarana dan

prasarana masih belum banyak dilakukan.

6) Strategi Pencapaian standar srana dan prasarana di IAIN

Lhokseumawe

Dalam upaya memenuhi semua kebutuhan terhadap sarana dan

prasarana serta menyesuaikan dengan standar yang telah ditetapkan

oleh permenristekdikti nomor 44 tahun 2015. Untuk itu, IAIN

Lhokseumawe telah melakukan berbagai strategi pencapaian sarana

dan prasarana, diantaranya: bekerja sama dengan berbagai pihak baik

pemerintah daerah maupun swasta sehingga mendapatkan berbagai

bantuan dalam pengembangan sarana dan prasarana. Saat ini IAIN

Lhokseumawe telah berturut-turut selama empat tahun mendapatkan

dana SBSN untuk pengadaan sarana dan prasarana sejak tahun 2016

sampai dengan sekarang. Selain itu, IAIN Lhokseumawe juga telah

melakukan upaya penjajakan dengan kemeterian PUPR sehingga saat

ini telah berhasil mendapatkan empat tambahan gedung dan renovasi

gedung mangkrak yang bernilai total 76 milyar, yakni pembangunan

Ma’had Al Jami’ah, Rusunawa, Gedung serbaguna dan rehabilitasi

gedung rektorat. Strategi lainnya yang dilakukan dengan kerjasama

dengan pemerintah aceh, pemerintah kabupaten aceh utara,

pemerintah kota Lhokseumawe. Dari hasil kerja sama tersebut IAIN

Lhokseumawe telah mendapatkan tambahan anggaran untuk

penyelesaian gedung perkuliahan yang bersumber dari anggaran

pendapatan belanja aceh (APBA). Serta mendapatkan hibah lahan dari

Pamerintah kota Lhokseumawe dan kabupaten aceh utara. Disamping

itu juga mendapatkan kesempatan untuk penggunaan fasilitas sarana

dan prasarana dari PT ARUN dan PT PIM.

4. Indikator Kinerja Utama

a) Keuangan

Analisis Tabel 4.a LKPT

1) Kecukupan Dana

IAIN Lhokseumawe sebagai perguruan tinggi negeri memiliki

anggaran dan pembiayaan yang tergolong sudah mencukupi dan

memadai untuk penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat. Pada bidang penelitian perolehan

dana penelitian yang bersumber dari Bantuan Operasional

Pendidikan Tinggi Negeri (BOPTN) melalui aplikasi

Page 150: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

150

www.litabdimaskemanag.go.id selama tiga tahun terakhir berjumlah

Rp. 4.110.000.000 serta dana pengabdian kepada masyarakat

sebesar Rp. 2.877.000.000.

2) Analisis Proporsi Dana

Secara proporsi perolehan dana di IAIN Lhokseumawe sudah

menunjukkan rasio yang proporsional, hal ini dapat dilihat dari sumber

dana yang dimiliki oleh IAIN Lhokseumawe. Secara umum alokasi

dana teah dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku serta

mengacu pada peraturan menteri keuangan, yakni terdiri dari: dana

anggaran rutin, dana penyelenggaraan pendidikan, pembiayaan

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

3) Analisis Keberlanjutan dari perolehan data

Saat ini IAIN Lhokseumawe terus meningkatkan perolehan dana

secara berkelanjutan demi terlaksananya tridharma perguruan tinggi

yang berkualitas, setiap tahunnya perolehan dana mengalami

peningkatan setiap tahunnya baik dana yang bersumber dari pusat

seperti rupiah murni, dana SBSN untuk pengembangan sarana dan

prasarana serta dana dari berbagai donatur dari berbagai pihak.

4) Analisis Perolehan Dana Tabel 4.a LKPT

IAIN Lhokseumawe sebagai Perguruan tinggi keagamaan islam negeri

memperoleh dana setiap tahunnya dari pemerintah pusat melalui

kementerian agama dibawah direktorat pendidikan islam dalam bentuk

DIPA APBN dalam jenis anggaran rutin/ rupiah murni dimana dalam

tiga tahun terakhir berjumlah total sebesar Rp. 94,928.632.000 dan

anggaran pembangunan bersumber dari SBSN dalam tiga tahun

terakhir berjumlah Rp. 76.272.135.000. selain itu juga, IAIN

Lhokseumawe memiliki perolehan dana dari sumber lain berupa

sumbangan yang didalamnya termasuk dari pemerintah Aceh/APBA

dan juga dari Pemerintah kabupaten Aceh Utara dan Kota

Lhokseumawe, sumbangan Alumni, Pertamina Arus Gas dan lain-lain

yang berjumlah total Rp. 140.890.186. selain itu juga, IAIN

Lhokseumawe memiliki perolehan dana yang bersumber Pendapatan

Negara Bukan Pajak (PNBP) dalam bentuk Sumbangan Pembiayaan

Pendidikan (SPP) mahasiswa, dalam tiga tahun terakhir berjumlah

sebesar Rp. 35.160.000.000.

Analisis Tabel 4.b LKPT

1) Analisis Kecukupan dan Penggunaan dana Tabel 4.b LKPT

Dari tabel penggunaan dana dapat dilihat bahwa IAIN Lhokseumawe

memiliki anggaran yang mencukupi dan memadai sehingga mampu

membiayai operasional penyelenggaraan tri dharma perguruan tinggi.

Dalam pelaksanaan pendidikan, IAIN Lhokseumawe memiliki dana

operasional proses pembelajaran selama tiga tahun terakhir sebesar

Rp. 175.800.000.000 dengan rincian TS sejumlah Rp. 72.800.000.000,

TS-1 sebesar 58.660.000.000 dan pada TS-2 sebesar Rp.

Page 151: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

151

44.340.000.000.

Untuk bidang penelitian juga dapat dilihat bahwa IAIN Lhokseumawe

juga memiliki dana operasional penelitian yang berasal dari dana

bantuan operasional pendidikan tinggi (BOPTN) sebagaimana yang

tertera dalam apkilasi www.litabdimaskemenag.go.id yakni dapat

ditotalkan selama tiga tahun terakhir sebesar Rp. 4.110.000.000

dengan rincian pada TS dana penelitian sebesar Rp. 1.620.000.000

dan pada TS-1 sejumlah Rp. 1.290.000.000 serta pada TS-3 sebesar

Rp. 1.200.000.000. Disamping itu juga, IAIN Lhokseumawe

merealisasikan dana dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat

selama tiga tahun terakhir sebesar Rp. 2.877.000.000, dengan rincian

dana pengabdian kepada masyarakat pada TS sebesar Rp.

1.134.000.000 dan pada TS-1 sejumlah Rp. 903.000.000 serta pada

TS-2 sebesar Rp. 840.000.000.

2) Proporsi Dana IAIN Lhokseumawe

Secara proporsional, penggunaan dana yang telah direalisasikan oleh

IAIN Lhokseumawe telah menunjukkan keseimbangan dan

pemerataan ke semua bidang sesuai dengan kebutuhan masing-

masing. Hal ini dapat dilihat bahwa penggunaan dana IAIN

Lhokseumawe selama tiga tahun terakhir telah di gunakan pada

jenis-jenis penggunaan: dana operasional proses pembelajaran

sebesar Rp. 175.800.000.000, dana penelitian sebesar Rp.

4.100.000.000, dana pengabdian kepada masyarakat sebesar Rp.

2.877.000.000, dana investasi prasarana sebesar Rp.

78.571.298.000, dana investasi sarana sebesar Rp. 2.373.905.000,

dana investasi SDM sebesar Rp. 2.093.630.000.

b) Sarana

1) Kecukupan, Aksebilitas, dan Mutu Sarana

Kecukupan sarana terlihat dari ketersediaan, kemutakhiran, kesiap

pakaian mencakup: fasilitas dan peralatan untuk Proses Belajar

Mengajar (PBM), Penelitian, dan PkM. Mengacu kepada SN DIKTI

Pasal 32. IAIN Lhokseumawe menyediakan sarana untuk yang

berkebutuhan khusus.

(a) Kecukupan Sarana

Kecukupan sarana yang dimiliki oleh IAIN Lhokseumawe dapat

diihat dari ketersediaan berbagai Sarana dan fasilitas dan peralatan

untuk proses belajar mengajar; diantaranya: perabot, sarana

teknologi dan informasi peralatan praktek laboratorium, peralatan

perkantoran, peralatan dalam gedung perkuliahan, buku dan jurnal,

fasilitas internet serta berbagai sarana lainnya berupa bahan habis

pakai pada IAIN Lhokseumawe.

Sarana tersebut sudah sesuai dengan standar nasional pendidikan

tinggi sebagaimana Permenristekdikti nomor 44 tahun 2015 tentang

SN Dikti pasal 32. Sarana yang ada sebagaimana tersebut di atas

Page 152: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

152

juga digunakan sebagai fasilitas dalam melaksanakan kegiatan

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sebagaimana yang

terdapat dalam bab III dan IV SN Dikti pasal 44. Selain itu, IAIN

Lhokseumawe juga memiliki sarana yang mampu digunakan bagi

berkebutuhan khusus.

(b) Aksebilitas Sarana

Sarana yang ada di IAIN Lhokseumawe juga telah menunjukkan

dapat memberikan kemudahan bagi setiap penggunanya khusus

bagi civitas akademika. Misalnya sarana teknologi informasi yang

ada sudah memiliki standar aksesibilitas termasuk kekuatan

jaringan, keberadaan server dan ketersedian wifi di setiap sudut

dalam mempermudah akses internet bagi seluruh civitas

akademika.

(c) Mutu Sarana

Sarana yang dimiliki IAIN Lhokseumawe secara umum sudah

memenuhi standar mutu sesuai dengan standar nasional

pendidikan tinggi sebagaimana dalam Permenristekdikti nomor 44

tahun 2015 tentang SN Dikti pasal 32. Disamping itu, sarana yang

ada memiliki kualitas yang memenuhi persyaratan pemakaian, hal

ini dapat di lihat dari kebijakan yang diterapkan oleh IAIN

Lhokseumawe terhadap sarana dan prasaran yang tersedia.

Sarana yang ada selalu diupayakan terjaga keamanannya,

terpelihara dengan baik, mengalami perbaikan dalam

pengelolaannya, dan peningkatan kualitas pemanfaatannya.

Selain itu juga, sarana yang telah ada juga mengalami sistem;

pengadaan, inventrisasi, legal audit, penilaian, operasi,

pemeliharaan, pengawasan dan pengendalian, pengalihan, dan

penghapusan bagi sarana yang tidak memenuhi standar

penggunaan. IAIN Lhokseumawe juga berpedoman pada

pedoman penjamiman mutu pendidikan tinggi tahun 2003.

2) Kecukupan, Aksebilitas dan Mutu Sistem Informasi

(a) Ketersediaan sistem TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)

(1) Kecukupan TIK

Ketersediaan TIK di IAIN Lhokseumawe guna menjamin

terlaksananya program tri dharma perguruan tinggi sampai saat

ini sudah mencukupi. Seluruh fakultas, lembaga, Jurusan dan

setiap unit pelaksana tugas (UPT) di lingkungan IAIN

Lhokseumawe memiliki sarana TIK tersendiri dibawah kontrol

website Institut yakni www.iainlhokseumawe.ac.id hal ini dapat

dilihat dari ketersedian sistem informasi dan fasilitas TIK yang

digunakan IAIN Lhokseumawe untuk proses penyelenggaraan

akademik dan administrasi, diantaranya SIAKAD, SIMKEU,

SIMAWA, SIMFA, SIMPEG, SEVIMA, TIPD, website, email

lembaga dan berbagai jenis sarana dan teknologi informasi dan

Page 153: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

153

komunikasi lainnya yang ada di IAIN Lhokseumawe. Jenis

layanan teknologi informasi yang dimiliki IAIN lhokseumawe juga

telah mencakup semua layanan informasi, yakni: akademik,

keuangan, SDM, dan sarana dan prasarana (aset).

IAIN Lhokseumawe juga memiliki sistem informasi untuk layanan

proses pembelajaran (SIAKADCLOUD), penelitian dan PkM

yakni (Litabdimas) yang mencakup layanan e-learning,

perpustakaan (e-journal , e-book), dapat diakses oleh sivitas

akademika, serta seluruh jenis layanan dievaluasi secara berkala

yang hasilnya ditindak lanjuti untuk penyempurnaan sistem

informasi.

(2) Aksebilitas TIK

Sistem Informasi yang dimiliki oleh IAIN Lhokseumawe

sebagaimana yang telah disebutkan di atas dapat diakses

dengan mudah oleh seluruh civitas akademika dan seluruh unit

kerja dalam lingkup IAIN Lhokseumawe sesuai dengan

kebutuhan masing-masing. Hal ini karena system informasi

yang diterapkan berbasis online sehingga dapat diakses oleh

siapa saja, dimana saja dengan menngunakan password dan

akun masing-masing civitas akademika.

(3) Mutu Sistem Informasi

Semua sistem informasi yang dimiliki oleh IAIN Lhokseumawe

sampai saat ini memiliki kualitas yang baik serta dalam kondisi

aktif. Setiap TIK yang ada selalu diupayakan terjaga

keamanannya, terpelihara dengan baik, mengalami perbaikan

dalam pengelolaannya, dan peningkatan kualitas

pemanfaatannya. Selain itu juga, TIK yang ada terus mengalami

peningkatan dan pembaharuan sehingga semakin berkualitas,

misalnya penambahan software, peningkatan kekuatan jaringan,

upgrad/update, penambahan server, penambahan wifi disetiap

sudut serta dilakukan pemeliharaan, pengawasan dan

pengendalian, pengalihan, dan penghapusan bagi yang tidak

memenuhi standar penggunaan.

Selain itu juga, seluruh jenis layanan telah terintegrasi dan

digunakan untuk pengambilan keputusan dievaluasi secara

berkala dan hasilnya ditindak lanjuti untuk penyempurnaan

sistem informasi.

3) Kecukupan, Aksebilitas, dan Mutu Prasarana

Kecukupan prasarana terlihat dari ketersediaan, kemutakhiran, kesiap

pakaian mencakup: fasilitas dan peralatan untuk PBM, Penelitian, dan

PkM. Mengacu kepada SN DIKTI Pasal 32. IAIN Lhokseumawe juga

menyediakan prasarana untuk yang berkebutuhan khusus.

a) Kecukupan Prasarana

Kecukupan prasarana yang dimiliki oleh IAIN Lhokseumawe dapat

Page 154: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

154

diihat dari ketersediaan berbagai prasarana yang digunakan

sebagai fasilitas: gedung ruang kuliah di setiap fakultas, gedung

pusat administrasi, Gedung Perpustkaan, gedung laboratorium

center, Lapangan olahraga, Gedung sebaguna, Taman, dan

berbagai fasilitas kesehatan, seni, maupun fasilitas umum lainnya:

jalan, air, listrik serta fasilitas lain yang dimiliki IAIN Lhokseumawe.

Prasarana tersebut juga mengacu pada standar nasional

pendidikan tinggi sebagaimana Permenristekdikti nomor 44 tahun

2015 tentang SN Dikti pasal 32. Sarana dan prasarana yang ada

sebagaimana tersebut di atas juga digunakan sebagai fasilitas

dalam melaksanakan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat sebagaimana yang terdapat dalam bab III dan IV SN

Dikti pasal 44. Selain itu, IAIN Lhokseumawe juga memiliki

prasarana yang mampu digunakan bagi berkebutuhan khusus

yakni toilet dan kamar mandi untuk pengguna kursi roda.

b) Aksebilitas Prasarana

Prasarana yang dimiliki IAIN Lhokseumawe juga telah menunjukkan

dapat memberikan kemudahan bagi setiap penggunanya khusus

bagi civitas akademika. Misalnya setiap gedung yang ada sudah

memiliki standar aksesibilitas bangunan, detil ukuran dan fasilitas

lingkungannya sebagaimana yang tertera dalam peraturan menteri

pekerjaan umum nomor 30 tahun 2006. Pada setiap sarana dan

prasarana yang ada telah memenuhi standar aksesibilitas yang

memudahkan para mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan.

Misalnya memiliki jalur pemandu, area parker, tangga yang yang

dirancang vertikal mempertimbangkan ukuran kemiringanpijakan

dan tanjakan yang lebar.

c) Mutu Prasarana

Prasarana yang dimiliki IAIN Lhokseumawe secara umum sudah

memenuhi standar mutu sesuai dengan standar nasional

pendidikan tinggi sebagaimana dalam Permenristekdikti nomor 44

tahun 2015 tentang SN Dikti pasal 32. Disamping itu, Prasarana

yang ada memenuhi kualitas dan persyaratan pemakaian yang

terstandar, hal ini dapat di lihat dari kebijakan yang diterapkan oleh

IAIN Lhokseumawe terhadap pengelolaan sarana dan prasarana.

Dimana IAIN Lhokseumawe selalu mengupayakan Prasarana

untuk terjaga keamanannya, terpelihara dengan baik, mengalami

perbaikan dalam pengelolaannya, dan peningkatan kualitas

pemanfaatannya. Selanjutnya prasarana juga melalui manajemen

pengadaan, inventrisasi, legal audit, penilaian, operasi,

pemeliharaan, pengawasan dan pengendalian, pengalihan, dan

penghapusan bagi prasarana yang tidak memenuhi standar

penggunaan. IAIN Lhokseumawe juga berpedoman pada

pedoman penjamiman mutu pendidikan tinggi tahun 2003.

Page 155: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

155

5. Indikator Kinerja Tambahan

Indikator kinerja tambahan merupakan indikator kinerja yang telah

disusun dan ditetapkan oleh IAIN Lhokseumawe yang melampaui SN-DIKTI

pada setiap kriteria sebagai acuan standar mutu dalam pengembangan IAIN

Lhokseumawe. Data indikator kinerja tersebut juga telah diukur, dimonitor, dikaji, dan

dianalisis untuk perbaikan berkelanjutan.

Indikator kinerja tambahan dalam bidang keuangan, sarana dan

prasarana yang dimiliki IAIN Lhokseumawe sebagaimana yang telah ditetapkan

dalam keputusan Rektor IAIN Lhokseumawe melalui surat keputusan nomor

198 tahun 2017 tentang pemberlakukan Indikator Kinerja Tambahan IAIN

Lhokseumawe.

a) Indek kinerja Tambahan IAIN Lhokseumawe dibidang Keuangan

1) Tersedianya dokumen analisis kecukupan, proporsi, dan keberlanjutan

dari perolehan dana dan penggunaan dana, dengan

mempertimbangkan prinsip-prinsip ajaran Islam setiap semester.

2) Jumlah dana yang bersumber dari penerimaan mahasiswa dalam 3

tahun terakhir 50% dari umlah penerimaan dana perguruan tinggi

dalam 3 tahun terakhir.

3) Rata-rata dana operasional proses pembelajaran/ mahasiswa/ tahun

(DOM) ≥ 20)

4) Jumlah dana yang bersumber ddari berbagai pihak luar dalam 3 tahun

terakhir. adalah ≥ 10% dari jumlah penerimaan dana perguruan tinggi

dalam 3 tahun terakhir

b) Indek Kinerja Tambahan IAIN Lhokseumawe di bidang Sarana dan

Prasarana

1) Kapasitas ruang kuliah paling banyak adalah 40 (empat puluh) orang

untuk program sarjana dan untuk program magister dan doktor,

dengan rasio luas ruang kuliah paling sedikit 1,5 (satu setengah)

m2/mahasiswa dan luas ruang kuliah tidak kurang dari 20 (dua puluh)

m2

2) Kapasitas ruang kuliah untuk kuliah mimbar/umum paling sedikit

adalah 80 (delapan puluh) orang dengan rasio luas ruang 1 (satu)

m2/mahasiswa.

3) Kapasitas ruang kuliah untuk kuliah mimbar/umum paling sedikit

adalah 80 (delapan puluh) orang dengan rasio luas ruang 1 (satu)

m2/mahasiswa.

4) Paling sedikit terdapat 2 (dua) buah ruang kelas untuk setiap program

sarjana, dan 1 (satu) buah ruang kelas untuk program lainnya.

5) Ruang kuliah dilengkapi dengan peralatan penunjang pembelajaran

berupa kursi kuliah sesuai jumlah mahasiswa pengguna ruang, meja

kursi dosen, dan media pembelajaran.

6) Ruang kerja pimpinan perguruan tinggi harus disediakan dengan luas

paling sedikit 12 (dua belas) m2 per orang, dilengkapi dengan perabot

Page 156: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

156

kerja, perabot penyimpanan, peralatan kantor, peralatan komunikasi,

peralatan penunjang sistem informasi mutu pendidikan.

7) Ruang kerja dosen tetap yang dapat menjaga privasi harus

disediakan dengan luas paling sedikit 4 (empat) m2 per dosen,

dilengkapi dengan perabot kerja, perabot penyimpanan, dan akses

informasi dan komunikasi.

8) Ruang tata usaha harus disediakan dengan luas paling sedikit 4

(empat) m2 per tenaga kependidikan, dilengkapi dengan perabot

kerja, perabot penyimpanan, peralatan kantor, peralatan komunikasi.

9) Ruang perpustakaan harus jumlah mahasiswa lebih besar dari 400

(empat ratus) orang luas ruang paling sedikit 200 (dua ratus) m2; dan

dilengkapi dengan perabot kerja, perabot penyimpanan, peralatan

multimedia, dan perlengkapan pendukung pengelolaan perpustakaan.

10) Ruang akademik khusus berupa laboratorium, studio, bengkel kerja,

lahan praktik atau tempat praktik lainnya harus disediakan dengan

luas ruang yang memenuhi syarat gerak dan spesifikasi aktivitas

praktikum, bengkel dan studio, dan didasarkan pada efektivitas

keberlangsungan proses pembelajaran untuk ketercapaian capaian

pembelajaran praktik.

11) Ruang belajar mandiri disediakan paling sedikit untuk 1/3 (sepertiga)

dari jumlah mahasiswa program doktor dengan luas 4 (empat)

m2/mahasiswa.

12) Memiliki ruang-ruang penunjang yang meliputi tempat beribadah,

ruang kesehatan, ruang organisasi kemahasiswaan, jamban, gudang,

bengkel pemeliharaan, dan tempat parkir, dengan jumlah dan luas

ruang yang sesuai dengan jumlah penggunanya.

13) Teknologi informasi dan komunikasi wajib memiliki bandwith minimal

5 (lima) Kbps/mahasiswa.

Kedua indikator kinerja tambahan di atas yakni, indikatir kinerja tambahan

standar keuangan dan sarana serta prasarana sebagaimana yang telah

tersebut diatas, IAIN Lhokseumawe juga telah melakukan pengukuran,

monitoring, pengkajian, serta dianalisis untuk perbaikan berkelanjutan bagi

pengembangan.

6. Evaluasi Capaian Kinerja

Deskripsi dan analisis keberhasilan dan/atau ketidakberhasilan

pencapaian standar yang telah ditetapkan.

IAIN Lhokseumawe telah melakukan evaluasi terhadap capaian Kinerja

dengan menggunakan metoda yang tepat dan hasilnya dianalisis serta

dievaluasi sebagaimana analisis berikut ini:

Page 157: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

157

Analisis capaian kinerja keuangan:

N

o Target

Capaian

2017 2018 2019

1 Jumlah dana yang bersumber dari

penerimaan mahasiswa dalam 3 tahun

terakhir 65% dari jumlah penerimaan dana

perguruan tinggi dalam 3 tahun terakhir.

50 %

70 %

95%

2 Rata-rata dana operasional proses

pembelajaran/ mahasiswa/ tahun (DOM) < 20

65 % 85 % 98%

3 Tersedianya RAPB PT tahunan sesuai

dengan standar satuan biaya operasional

pendidikan tinggi yang ditetapkan secara

periodik oleh Menteri

75 %

88 %

95%

4 Jumlah dana yang bersumber dari berbagai

pihak luar dalam 3 tahun terakhir. adalah 10%

dari jumlah penerimaan dana perguruan tinggi

dalam 3 tahun terakhir

45 %

65 %

80%

5 Tersedianya dana lain di luar biaya

pendidikan untuk hibah, jasa layanan profesi,

dana lestari dan dana filantropis

55 % 75 % 96%

6 Tersusunnya dokumen kebijakan,

mekanisme, dan prosedur dalam menggalang

sumber dana lain secara akuntabel dan

transparan

70 %

87 %

96%

Analisis capaian kinerja Sarana dan Prasarana:

No Target Capaian

2017 2018 2019

1 Kapasitas ruang kuliah paling banyak

adalah 40 (empat puluh) orang untuk

program sarjana dan untuk program

magister dan doktor, dengan rasio luas

ruang kuliah paling sedikit 1,5 (satu

setengah) m2/mahasiswa dan luas ruang

kuliah tidak kurang dari 20 (dua puluh) m2

80 %

100%

100%

2 Paling sedikit terdapat 2 (dua) buah ruang

kelas untuk setiap program sarjana, dan 1

(satu) buah ruang kelas untuk program

lainnya

90%

100%

100%

3 Ruang kuliah dilengkapi dengan peralatan

penunjang pembelajaran berupa kursi

kuliah sesuai jumlah mahasiswa pengguna

ruang, meja kursi dosen, dan media

90%

100%

100%

Page 158: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

158

pembelajaran

4 Ruang kerja pimpinan perguruan tinggi

harus disediakan dengan luas paling

sedikit 12 (dua belas) m2 per orang,

dilengkapi dengan perabot kerja, perabot

penyimpanan, peralatan kantor, peralatan

komunikasi, peralatan penunjang sistem

informasi mutu pendidikan

75%

90%

100%

5 Ruang perpustakaan harus jumlah

mahasiswa lebih besar dari 400 (empat

ratus) orang luas ruang paling sedikit 200

(dua ratus) m2; dan dilengkapi dengan

perabot kerja, perabot penyimpanan,

peralatan multimedia, dan perlengkapan

pendukung pengelolaan perpustakaan.

80%

100%

100%

6 Ruang akademik khusus berupa

laboratorium, studio, bengkel kerja, lahan

praktik atau tempat praktik lainnya harus

disediakan dengan luas ruang yang

memenuhi syarat gerak dan spesifikasi

aktivitas praktikum, bengkel dan studio,

dan didasarkan pada efektivitas

keberlangsungan proses pembelajaran

untuk ketercapaian capaian pembelajaran

praktik.

60%

85%

94%

Memiliki ruang-ruang penunjang yang

meliputi tempat beribadah, ruang

kesehatan, ruang organisasi

kemahasiswaan, jamban, gudang, bengkel

pemeliharaan, dan tempat parkir, dengan

jumlah dan luas ruang yang sesuai

dengan jumlah penggunanya.

80%

90%

100%

Ruang tata usaha harus disediakan

dengan luas paling sedikit 4 (empat) m2

per tenaga kependidikan, dilengkapi

dengan perabot kerja, perabot

penyimpanan, peralatan kantor, peralatan

komunikasi.

75%

96%

100%

Analisis pencapaian kinerja IAIN Lhokseumawe dilaksanakan dalam

setiap tahun dan hasilnya telah dipublikasikan kepada para pemangku

kepentingan serta dicantumkan dalam website lembaga penjaminan mutu IAIN

Lhokseumawe.

Selanjutnya analisis terhadap capaian kinerja IAIN Lhokseumawe juga

mencakup:

Page 159: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

159

a) Analisis Keberhasilan

Berdasarkan analisis terhadap kinerja di bidang sarana dan prasarana,

IAIN Lhokseumawe saat ini memiliki sarana dan prasarana yang sangat

memadai. Disamping memiliki lahan yang sangat luas yakni 34 hektare,

IAIN Lhokseumawe juga memiliki gedung perkuliahan dan ruang

adminsitrasi di setiap fakultas yang lengkap dengan mobilernya.

Selanjutnya terdapat laboratorium center sebagai pusat praktek

perkuliahan sesuai dengan program studi masing-masing. Saat ini gedung

rektorat juga sedang mengalami pengembangan sehingga semakin luas

dan menarik. IAIN Lhokseumawe juga memiliki gedung ma’had Aly dan

gedung serbaguna serta berbagai fasilitas penunjang seperti sarana

olahraga, seni, kesehatan dan tempat ibadah.

b) Faktor Pendukung

IAIN Lhokseumawe memiliki sarana dan prasarana yang lengkap dan

memadai tidak terlepas dari dukungan pemerintah pusat dan juga

kerjasama dengan pemerintah daerah. Sarana dan prasarana yang ada

dibangun berdasarkan bantuan dana dari SBSN, dimana setiap tahunnya

mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Disamping itu juga

terdapat sarana dan prasarana yang dibangun berdasarkan bantuan dari

kementerian PUPR. IAIN Lhokseumawe juga menapatkan bantuan dana

dan hibah dari pemerintah Aceh, pemerintah kabupaten aceh Utara dan

pemerintah kota Lhokseumawe.

c) Analisis Ketidakberhasilan

Berdasarkan analisis di atas terlihat bahwa sejauh ini secara umum indek

kinerja IAIN Lhokseumawe dalam bidang sarana dan prasarana tidak

memiliki kendala dan analisis ketidakberhasilan, hanya saja

memaksimalkandan memanfaatkan segala sarana dan prasarana yang

telah ada dengan baik sesuai dengan kebutuhan di unit kerja masing-

masing.

d) Faktor Penghambat

Berdasarkan analisis terhadap indek kinerja sarana dan prasarana sejauh

ini IAIN Lhokseumawe tidak memiliki faktor penghambat yang berarti.

e) Akar Masalah

Indek kinerja sarana dan prasarana saat ini sudah menunjukkan

peningkatan yang sangat signifikan dalam pengadaan sarana dan

prasana di IAIN Lhokseumawe sehingga dapat dikatakan bahwa pada

bagian ini, IAIN Lhokseumawe belum memiliki akar masalah yang dapat

menghambat pengembangan sarana dan prasarana

f) Tindak Lanjut yang akan dilakukan IAIN Lhokseumawe

Dengan semakin memadainya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh

IAIN Lhokseumawe, tindak lanjut yang akan dilakukan IAIN Lhokseumawe

adalah dengan memaksimalkan penggunaan dan pemanfaatan terhadap

segala sarana dan prasarana yang tersedia. Disamping itu juga, IAIN

Lhokseumawe terus melakukan manajemen pengelolaan yang baik

Page 160: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

160

terhadap sarana dan prasarana yang ada dengan inventrisasi, legal audit,

penilaian, operasi, pemeliharaan, pengawasan dan pengendalian

sehingga segala sarana dan prasarana yang ada dapat terjaga mutu dan

kualitas demi mencapai visi dan misi IAIN Lhokseumawe menjadi kampus

peradaban.

7. Penjaminan Mutu Keuangan, Sarana dan Prasarana

Deskripsi dan bukti sistem penjaminan mutu keuangan, sarana dan

prasarana IAIN Lhokseumawe sesuai dengan siklus PPEPP (penetapan,

pelaksanaan, evaluasi, pengendalian dan peningkatan).

Pelaksanaan sistem penjaminan mutu pada IAIN Lhokseumawe

khususnya dalam bidang keuangan, sarana dan prasarana dilakukan dengan

melibatkan reviewer ekternal. Mekanisme pelaksanaan penjaminan mutu

dilaksanakan dengan mengikuti langkah-langkah:

a) Penetapan

Sistem penjaminan mutu di bidang keuangan, sarana dan prasarana

dilakukan berdasarkan surat keputusan rektor nomor 193.a tahun 2017

tentang penetapan dan pemberlakukan pedoman penjaminan mutu IAIN

Lhokseumawe termasuk bidang keuangan, sarana dan prasarana.

Penetapan tim penjaminan mutu dalam bidang keuangan, sarana dan

prasarana juga melibatkan para pimpinan dan tenaga kependidikan yakni

sub bagian umum dan sub bagian keuangan IAIN Lhokseumawe.

b) Pelaksanaan

Sistem penjaminan mutu IAIN Lhokseumawe melaksanakan tugas dan

tanggungjawabnya dalam melakukan penjaminan mutu terhadap bidang

keuangan dan sarana dan prasarana sesuai dengan panduan buku

Pedoman Pengelolaan Sistem Pemjaminan Mutu Internal (SPMI) IAIN

Lhoseumwe yang telah ada. Pelaksanaan penjaminan mutu di bidang

keuangan berpedoman pada Buku Pedoman Pengelolaan Keuangan

IAIN Lhokseumawe dengan surat keputusan Rektor nomor 192 tahun

2017 dan di bidang sarana dan prasarana pelaksanaan penjaminan mutu

juga berpedoman pada buku pedoman pengelolaan sarana dan

prasarana IAIN Lhokseumawe sebagaimana yang telah disahkan dalam

surat keputusan rektor nomor 192.a tahun 2017

c) Evaluasi

Evaluasi dilakukan untuk melihat sejauhmana efektifitas dan kualitas

terhadap sistim penjaminan mutu yang telah dilaksanakan khususnya

ketercapaian dan pelaksanaan penjaminan mutu di bidang keuangan

serta sarana dan prasarana. Selain itu, pelaksanaan evaluasi penjaminan

mutu dilaksanakan setiap tahun sejak tahun 2017 sesuai dengan Sk

Rektorh nomor 1114, 2018 sesuai dengan Sk Rektorh nomor 1214, dan

2019 sesuai dengan Sk Rektorh nomor 1647. Rata-rata hasil evaluasi

yang dilakukan menghasil pesentasi keberhasilan sangat baik.

Kerehasilan tersebut dilihat melalui indikator penyerapan anggaran yang

Page 161: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

161

dibuktikan tahun 2018 IAIN Pernah mendapatkan perngahrgaan PTKIN

sealisasi anggarana terbaik di Kementerian Agama. Sedangkan bidang

sarana dan prasana keberhasilan dibuktikan dengan pembangunan

gedung yang sangat siginifikan dari tahun-ketahun berdasarkan bantuan

SBSN sejak tahun 2017, 2018 dan 2019. Secara umum hasil evaluasi

yang diperoleh menunjukkan sangat baik, realiasasi ngagaran dinilai

sangat baik hal ini dibuktikan pada tahun 2018 IAIN memperloleh

penghargaan PTKIN yang mempu merealisasikan anggran terbaik di

kementerian Agama RI, sedangkan bidang sarana dan prasana dibuktikan

pembangunan fisik yang sangat signifikan sejak tahun 2017, 2018, dan

2019 memperoleh SBSN kementerian Keuangan RI. Kelanjutan dengan

tujuan mendapatkan hasil dan kendala sebagai landasan untuk perbaikan

kedepannya. Pelaksanaan dan evaluasi penjaminan mutu dilakukan oleh

tim audit mutu internal yang telah di bentuk dan di SK-an oleh Rektor IAIN

Lhokseumawe.

d) Pengendalian

Pengendalian sistem penjaminan mutu dibidang keuangan, sarana dan

prasarana dilakukan oleh Lembaga Penjaminan mutu (LPM) di bawah

kontrol kepala pusat audit dan pengendalian mutu. Dimana dalam

melakukan pengendalian itu, LPM melakukan penetapan standar untuk

pelaksanaan sistem penjaminan mutu terhadap keuangan, sarana dan

prasana. LPM melakukan evaluasi terhadap standar yang ditetapkan untu

pelaksanaan sistem penjaminan mutu tersebut, dan kemudian LPM

melakukan pelaporan hasil audit dalam rapat tinjauan manajemen (RTM)

yang diikuti oleh seluruh pimpinan Institusi Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe.

e) Peningkatan

Pada tahap ini merupakan tahapan akhir dari sistim penjaminan mutu,

dimana pada tahap ini dilakukan berbagai upaya dalam rangka

peningkatan kualitas penjaminan mutu khususnya dalam bidang

keuangan, sarana dan prasarana. Kegiatan yang dilakukan merupakan

berbagai upaya perbaikan yang bertujuan untuk peningkatan kualitas di

bidang keuangan, sarana dan prasarana sebagai tindak lanjut dari

tahapan sebelumnya. Upaya-upaya perbaikan atau usaha peningkatan

yang dilakukan diantaranya telaah kembali setiap standar dan indikator

serta jika diperlukan dilakukan penambahan untuk setiap standard dan

indikator yang dibutuhkan sehingga mampu meningkatkan kualitas

penjaminan mutu kedepannya khususnya dalam bidang keuangan,

sarana dan prasarana.

8. Kepuasan Pengguna

Pengukuran kepuasan sivitas akademika IAIN Lhokseumawe terhadap

layanan pengelolaan keuangan maupun sarana dan prasarana memenuhi

aspek-aspek:

Page 162: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

162

a) Menggunakan Instrumen yang sahih dan mudah digunakan

Pengukuran kepuasaan sivitas akademika Institusi Agama Islam Negeri

Lhokseumawe terhadap layanan pengelolaan keuangan maupun sarana

dan prasarana dilakukan dengan menggunakan instrumen dan kuesioner

yang disebarkan kepada sivitas akademika Institusi Agama Islam Negeri

Lhokseumawe dalam bentuk google form.

Instrumen yang disusun untuk mengukur kepuasan layanan pengelolaan

keuangan maupun sarana dan prasarana berupa daftar

pertanyaan/pernyataan yang bersifat tertutup yang dituangkan dalam

kuesioner serta di distribusikan kepada sivitas akademika IAIN

Lhokseumawe.

Instrumen yang dipergunakan tersebut telah memenuhi aspek yang sahih,

andal, serta mudah digunakan. Guna memenuhi validitas isi dan bobot

instrumen, awalnya dilakukan telaah mendalam tentang aspek-aspek

yang berhubungan dengan layanan pengelolaan keuangan maupun

sarana dan prasarana. Selanjutnya, dari setiap aspek diuraikan lagi sub

aspek apa saja yang dapat dijadikan indikator survey.

Proses pembuatan dan penyiapan instrumen dan kuesioner survei ini

telah menghasilkan instrumen kepuasan 25 butir indikator kepuasan

layanan, yaitu 10 butir pertanyaan/pernyataan untuk layanan keuangan,

25 butir pertanyaan/pernyataan untuk layanan sarana dan prasarana.

Kuesioner tersebut juga telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan

menggunakan Cronbach’s Alpha dengan signifikansi 5%. Metode

sampling yang digunakan adalah purposive sampling.

Kesahihan (validitas) instrumen diujicobakan kepada 25 orang mahasiswa

yang mewakili masing-masing fakultas di IAIN Lhokseumawe pada bulan

september 2017. Hasil akhir pengujian validitas dan reliabilitas

menunjukkan semua item kuesioner sebanyak 25 butir dinyatakan valid

untuk digunakan sebagai instrumen kepuasan layanan pengelolaan

keuangan maupun sarana dan prasarana dan selanjutnya baru di

distribusikan ke seluruh sivitas akademika melalui metode google form.

Selanjutnya nilai jawaban tersebut diakumulasi untuk setiap jenis butir

pernyataan yang disurvei, dan setelah itu nilai akumulasi tersebut diolah

dengan menggunakan Microsoft Window Excel dan kemudian di analisis

dalam bentuk persentase pada setiap butir pernyataan dan jenis layanan

yang ada. Nilai persentase tersebut kemudian diasumsikan sebagai

tingkat kepuasan layanan terhadap keuangan maupun sarana dan

prasarana IAIN Lhokseumawe.

b) Pelaksanaannya dilakukan secara berkala dan data terekam secara

komprehensif.

Pelaksanaan survei kepuasan layanan terhadap keuangan

maupun sarana dan prasarana di laksanakan oleh t im audit

mutu internal yang telah ditunjuk oleh rektor IAIN

Lhokseumawe, Tim tersebut merupakan tenaga ahl i yang

Page 163: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

163

telah lulus dan memenuhi standar sebagai t i m auditor mutu

internal IAIN Lhokseumawe. Survei kepuasan layanan

keuangan maupun sarana dan prasarana saat in i di lakukan

secara berkala set iap satu tahun sekal i yakni pada akhir

tahun akademik set iap tahun berjalan. survei tersebut juga

di laksanakan dengan melibatkan pihak dar i set iap fakultas

dan prodi serta perwaki lan dar i unit kerja masing -masing.

Pelaksanaan survey kepuasan secara umum berada di bawah

kontrol lembaga penjaminan mutu (LPM).

Perekaman

Survei pengukuran kepuasan sivitas akademika terhadap layanan

pengelolaan keuangan maupun sarana dan prasarana dilakukan secara

berkala setiap tahunnya. Selain itu, hasil analisis dari data-data kepuasan

layanan keuangan maupun sarana dan prasarana terekam secara

komprehensif dan lengkap sebagaimana yang tertera dalam laporan audit

mutu internal (AMI) dalam tiga tahun terakhir seperti hasil pengukuran

kepuasan yang dilakukan pada aspek-aspek yang lain.

c) Analisis Data dengan menggunakan metode yang tepat dan bermanfaat

untuk pengambilan keputusan.

Berdasarkan hasil survey kepuasan terhadap layanan keuangan maupun

sarana dan prasarana dapat di analisis bahwa layanan yang diberikan

oleh Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe terhadap bidang

keuangan, maupun sarana dan prasarana mengalami peningkatan dalam

tiga tahun terakhir. Hal ini dapat dilihat dari hasil survei kepuasan pada

pada tahun 2017 menunjukkan bahwa kepuasan civitas akademika IAIN

Lhokseumawe terhadap layanan keuangan maupun sarana dan

prasarana menunjukkan persentase sebesar 86 %. Seiring berjalannya

waktu dimana pengelolaan keuangan dan anggaran dan sumber-sumber

keuangan semakin bertambah serta sarana dan prasarana yang ada juga

semakin memadai dan lengkap setelah menerima dana SBSN secara

berturut-turut empat tahun, maka di peroleh peningkatan kepuasan sivitas

akademika terhadap layanan keuangan, sarana dan prasarana yang

signifikan sehingga pada tahun 2018 persentase kepuasan layanan

keuangan maupun sarana dan prasarana sebesar 93 %. Selanjutnya

pada akhir tahun akademik 2018/2019, kepuasan sivitas akademikan IAIN

Lhokseumawe terhadap layanan keuangan maupun sarana dan

prasarana mencapai sangat baik dengan persentase sebesar 96 %.

d) Tingkat kepuasan dan umpan balik ditindaklanjuti untuk perbaikan dan

peningkatan mutu luaran secara berkala dan tersistem dengan baik

Hasil pengukuran kepuasan sivitas akademika terhadap layanan

keuangan, sarana dan prasarana dilaksanakan secara konsisten, dan

ditindaklanjuti secara berkala serta tersistem dengan baik. Kemudian hasil

tersebut juga dipublikasikan dalam website lembaga penjaminan mutu

sehingga mudah diakses oleh pemangku kepentingan.

Page 164: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

164

Hasil pengukuran kepuasan layanan sivitas akademika IAIN

Lhokseumawe terhadap bidang keuangan maupun sarana dan prasarana

terekam secara komprehensif dan tersistem secara lengkap sebagaimana

yang tertera dalam laporan audit mutu internal. Disamping itu juga hasil

pengukuran yang telah di analisis tersebut selalu ditindaklanjuti sebagai

landasan untuk perbaikan dan peningkatan mutu keuangan maupun

sarana dan prasarana untuk tahun berikutnya.

Dari hasil analisis data tersebut juga dapat teridentifikasi aspek kualitas

layanan yang belum optimal untuk diperbaiki dan dikembangkan dalam

sebuah Rencana Tindak Lanjut (RTL). RTL kemudian direkomendasikan

oleh Lembaga Penjaminan Mutu kepada unit terkait pengguna lulusan

dan mitra. Upaya kegiatan dan program tindak lanjut akan menjadi bahan

kajian dalam rapat di tingkat unit dan merupakan materi umpan balik pada

di tingkat Institusi.

9. Kesimpulan Hasil Evaluasi Ketercapaian Standar Keuangan, Sarana

dan Prasarana serta Tindak Lanjut

Berdasarkan Hasil Evaluasi Ketercapaian Standar Keuangan, Sarana dan

Prasarana pada IAIN Lhokseumawe di atas sejak tahun 2017 sampai dengan

tahun 2019 dapat disimpulkan bahwa:

a) Pemosisian yang telah didapatkan oleh IAIN Lhokseumawe dalam

ketercapaian standar keuangan, sarana dan prasarana antara lain:

1) IAIN Lhokseumawe telah memiliki pengelolaan keuangan yang

memadai, hal ini dapat dilihat dari sumber-sumber keuangan yang

telah dimiliki yang berasal dari pemerintah pusat, pemerintah daerah

Aceh dan pemerintah kabupaten dan kota serta dari instansi swasta.

2) IAIN Lhokseumawe telah mempergunakan penggunaan keuangan

untuk berbagai jenis kebutuhan sesuai standar yang dibutuhkan,

diantaranya penggunaan dana operasional proses pembelajaran,

penelitian, pengabdian kepada masyarakat, investasi sarana dan

prasarana, serta investasi pengembangan sumberdaya manusia.

3) Dalam bidang sarana dan prasarana, IAIN Lhokseumawe telah

memiliki sarana dan prasarana yang telah memadai serta melampaui

standar nasional pendidikan tinggi. Hal ini dikarenakan secara

berturut-turut empat tahun terakhir IAIN Lhokseumawe berhasil

mendapatkan dana SBSN yang diperuntukkan khusus untuk

pengadaan dan pembangunan sarana dan prasarana.

4) IAIN Lhokseumawe juga selalu mendapatkan dukungan dari

pemerintah daerah provinsi, pemerintah kabupaten Aceh Utara dan

Kota Lhokseumawe khususnya dalam pengembangan sarana dan

prasarana, hal ini dapat dilihat dari sumbangan lahan dari pemerintah

Aceh Utara, sumbangan gedung bekas pemerintah kota

Lhokseumawe, sumbangan dana aspirasi dan dana otonomi khusus

dari pemerintah Aceh untuk rehabilitasi dan rekontruksi gedung

Page 165: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

165

perkuliahan.

b) Identifikasi akar masalah yang didapatkan dari hasil temuan Audit Mutu

Internal terhadap bidang keuangan, sarana dan prasarana antara lain:

1) Kerjasama luar negeri yang masih kurang sehingga sumber keuangan

yang bersumber dari lembaga luar negeri masih sangat terbatas.

2) IAIN Lhokseumawe belum mampu menerapkan pengelolaan

keuangan secara badan layanan umum (BLU) dikarenakan sumber-

sumber keuangan dari PNBP belum memadai.

3) Suasana dan desain pembangunan sarana dan prasarana di IAIN

Lhokseumawe masih belum tertata dengan baik dikarenakan proses

pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana masih

berlangsung setiap tahun.

4) System teknologi informasi yang ada pada semua unit kerja belum

terintegrasi maksimal pada satu server.

c) Rencana perbaikan dan pengembangan pengelolaan keuangan, sarana

dan prasarana yang perlu dilakukan IAIN Lhokseumawe dalam rangka

pengembangan pengelolaan keuangan dan sarana dan prasarana antara

lain:

1) IAIN Lhokseumawe perlu memaksimalkan penjajakan kerjasama

internasional sehingga dapat menambah sumber-sumber keuangan/

pembiayaan untuk penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

2) IAIN Lhokseumawe perlu menambah sumber-sumber bisnis yang

mampu mendongkrak pendapatan PNBP sebagai persiapan menuju

pengelolaan keuangan secara BLU.

3) IAIN Lhokseumawe perlu melakukan desain grafis pembangunan

yang sesuai dengan arsitektur master plan pengembangan IAIN

Lhokseumawe sehingga tata letak sarana dan prasarana yang di

bangun terlihat indah dan asri.

4) IAIN Lhokseumawe perlu melakukan penambahan server yang

berkapasitas besar sehingga semua system teknologi informasi

terpusat pada satu server.

C.6 Pendidikan

1. Latar Belakang

Rasional Standar Mutu Pendidikan mengacu pada upaya untuk

mewujudkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran (VMTS) IAIN Lhokseumawe.

Mekanisme penetapan dilaksanakan berdasarkan kebijakan Rektor IAIN

Lhokseumawe Nomor 234 Tahun 2017 tentang Standar Mutu Pendidikan yang

terdiri dari 8 komponen yaitu: Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi

Pembelajaran, Standar Proses Pembelajaran, Standar Penilaian Pembelajaran,

Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana

Pembelajaran, Standar Pengelolaan Pembelajaran, Standar Pembiayaan

Pembelajaran.

Mekanisme penetapan adapun sebagai berikut: Lembaga Penjaminan

Page 166: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

166

Mutu (LPM) IAIN Lhokseumawe dibawah koordinasi kepala pusat

pengembangan standar mutu internal bersama tim gugus mutu fakultas

merumuskan standar mutu pendidikan yang disesuaikan dengan permenristek

dikti nomor 44 tahun 2015 dan disesuaikan dengan kemampuan institusi. Draft

standar mutu yang telah dirumuskan LPM kemudian diperiksa oleh ketua LPM

IAIN Lhokseumawe. Setelah proses profread oleh Ketua LPM, selanjutnya draft

tersebut diserahkan ke wakil rektor I IAIN Lhokseumawe untuk disetujui tentang

isi secara keseluruhan dan jika ada hal yang perlu direvisi, maka tim LPM akan

merevisi sesuai saran wakil Rektor I dan terakhir ditetapkan oleh Rektor IAIN

Lhokseumawe.

Berdasarkan Pasal 5 ayat (1) Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016

Tentang SPM Dikti (1) SPMI memiliki siklus kegiatan yang terdiri atas:

Penetapan Standar, Pelaksanaan standar, Evaluasi Standar, Pengendalian

Standar, dan Peningkatan Standar. Evaluasi yang dimaksud melalui Audit Mutu

Internal (AMI). (3) Sistem Penjaminan Mutu Internal dilaksanakan pada semua

bidang kegiatan PT, yaitu bidang: akademik dan bidang non akademik. Bidang

akademik terdiri atas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada

masyarakat; dan bidang non akademik, antara lain sumber daya manusia,

keuangan, sarana dan prasarana. (6) SPMI ditetapkan dalam peraturan

pemimpin perguruan tinggi bagi PTN atau peraturan badan hukum

penyelenggara bagi PTS, setelah disetujui senat atau senat akademik

perguruan tinggi. Terkait kurikulum, IAIN Lhokseumawe telah menggunakan

kurikulum berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) sejak tahun

akademik 2018/2019 yang disahkan dengan keputusan Rektor IAIN

Lhokseumawe No. 253 Tahun 2017 tentang pelaksanaan KKNI di semua

Fakultas yang ada di IAIN Lhokseumawe.

2. Kebijakan

Dokumen formal kebijakan Pendidikan di IAIN Lhokseumawe yang diatur

dalam buku pedoman pengelolaan pendidikan yang telah ditetapkan dengan SK

Rektor Nomor 187 tahun 2017. Buku pedoman pengelolaan Pendidikan IAIN

Lhokseumawe ini mencakup tujuan dan sasaran pendidikan, strategi dan metode

untuk mencapainya dan instrumen atau cara untuk mengukur efektivitasnya.

3. Standar IAIN Lhokseumawe dan Strategi Pencapaian Standar

Standar mutu Pendidikan terdiri atas Standar Kompetensi Lulusan, Standar

Isi Pembelajaran, Standar Proses Pembelajaran, Standar Penilaian

Pembelajaran, Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan

Prasarana Pembelajaran, Standar Pengelolaan Pembelajaran, Standar

Pembiayaan Pembelajaran.

Strategi pencapaian standar terkait pendidikan di antaranya adalah sebagai

berikut:

a) Peninjauan dan Evaluasi Kurikulum KKNI

b) Peningkatan skill dosen dalam proses pembelajaran.

Page 167: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

167

c) Ketersediaan dokumen suasana akademik dan otonomi keterkait

kelembagaan dan mudah diakses

d) Peningkatan suasana akadmik dan mimbar akademik melalui seminar

pendidikan, model, strategi, metode, pendekatan dan teknik pembelajaran.

e) Peningkatan pelaksanaan Audit Mutu Internal (AMI) setiap akhir semester

Penilaian pembelajaran di IAIN Lhokseumawe yang mengacu pada

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia dan SN- Dikti. Sistem pembelajaran di

IAIN Lhokseumawe selalu dievaluasi secara berkala dan berkesinambungan,

sebagai upaya untuk memperbaiki sistem dan mutu pembelajaran sesuai standar

kompetensi lulusan yang ingin dicapai. Evaluasi ini dilakukan di semua unit yang

bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan pembelajaran, baik di tingkat

fakultas, pascasarjana, maupun institut. Adapun tahapan evaluasi tersebut

adalah (1) mewajibkan dosen untuk RPS dan SAP sesuai mata kuliah yang

diampunya (2) Mewajibkan kepada dosen untuk mengisi daftar hadir kuliah

lengkap dengan materinya dalam bentuk pokok bahasan dan sub pokok

bahasannya (3) Menyebar kuesioner penilaian dosen dengan responden

mahasiswa yang diajar oleh dosen yang bersangkutan (4) Melakukan evaluasi

terhadap mutu pembelajaran dosen berdasarkan silabi dan SAP, pokok dan sub

pokok bahasan yang diberikan setiap kali kuliah, dan hasil kuesioner penilaian

dosen.

Untuk mencapai standar pendidikan yang telah ditetapkan, IAIN

Lhokseumawe memiliki sumber daya manusia yang ditugaskan untuk

pencapaian standar tersebut. Semua tenaga pendidik yang ada di lingkungan

IAIN Lhokseumawe ditugaskan untuk mencapai standar pendidikan tersebut.

Tenaga pendidik berjumlah 162 orang secara bersinergi untuk mencapai standar

yang telah ditetapkan.

4. Indikator Kinerja Utama

a) Kurikulum

1) Kebijakan pengembangan kurikulum yang mempertimbangkan

keterkaitan dengan visi dan misi IAIN Lhokseumawe, pengembangan

ilmu pengetahuan dan kwbutuhan para pemangku kepentingan tertuang

dalam buku pedoman pengembangan kurikulum yang telah disahkan

dengan surat keputusan Rektor nomor 197.a Tahun 2017 yang

bertujuan diantaranya untuk: (a) memberi arah dalam pengembangan

kurikulum IAIN Lhokseumawe pada tingkat Jurusan/ Program Studi; (b)

menghasilkan kompetensi lulusan yang setingkat dengan tingkat pada

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan sesuai dengan visi

misi IAIN Lhokseumawe; dan (c) memberi arah dalam proses evaluasi

dan pemutakhiran kurikulum jurusan/ program studi. Kebijakan

pengembangan kurikulum ini mempertimbangkan 1) penyediaan sumber

daya manusia yang terampil untuk mengantisipasi kebutuhan masa kini

dan masa depan, 2) perkembangan industri, 3) pengembangan

kemampuan lulusan untuk berwirausaha, dan 4) penerapan metode

Page 168: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

168

pembelajaran Sistem ganda (dual Sistem), di industri dan di perguruan

tinggi.

Sasaran dari pedoman pengembangan kurikulum IAIN

Lhokseumawe adalah kurikulum jurusan/program studi di IAIN

Lhokseumawe yang mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional

Indonesia dan SN- Dikti. Pengembangan kurikulum yang diarahkan

sesuai dengan kebijakan nasional dan kebutuhan stakeholders. Sistem

dan pengembangan mutu pembelajaran dilakukan dengan mengikuti

tahapan perkembangan kurikulum yang berlaku di Indonesia dengan

mengintegrasikan kearifan lokal yang ada untuk menghasilkan kualitas

sumber daya manusia yang unggul dan mampu menginternalisasi nilai-

nilai keislaman dalam bermasyarakat.

Prinsip pengembangan kurikulum IAIN Lhokseumawe didasarkan

pada: (1) Integrasi, yang meliputi 4 hal yaitu: Integrasi Islam dalam

pembahasan keilmuan, Integrasi hard skill dan soft skill, integrasi hasil-

hasil penelitian ke dalam sistem pembelajaran dan integrasi pengabdian

kepada masyarakat ke dalam sistem pembelajaran; (2)

Mempertimbangkan pengembangan secara simultan tiga potensi

mahasiswa, yaitu:a) potensi fisik; b) potensi pikir; dan c) potensi qalbu;

(3) Mempertimbangkan tujuan dan kompetensi lulusan Perguruan Tinggi

Keagamaan Islam (PTKI) dalam lingkungan sosial, budaya, dan alam

sekitar dalam kehidupan bermasyarakat menuju masyarakat belajar,

beradab dan cerdas; dan (4) untuk mengembangkan dan

menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman serta mengupayakan

penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan

memperkaya kebudayaan nasional; (5) memiliki relevansi dengan Visi,

Misi, Tujuan, Sasaran Institusi, Fakultas dan Program studi, juga

kesesuaian dengan profil lulusan yang telah dirumuskan bersama

asosiasi, kesesuaian antar komponen dalam kurikulum; dan yang

terakhir (6) mengandung kontinuitas yaitu memberi peluang kepada

alumni untuk melanjutkan proses pembelajaran ke jenjang yang lebih

tinggi. Selain itu memberi ruang untuk dilakukan reviu dan perubahan

untuk keberlanjutan kurikulum yang adaptif dengan perkembangan

kebutuhan masyararakat.

2) Buku pedoman pengembangan kurikulum IAIN Lhokseumawe

mengandung:

(a) Profil lulusan, capaian pembelajaran Bahan kajian, struktur

kurikulum dan rencana pembelajaran semester (RPS) yang

mengacu kepada KKNI dan peraturan-peraturan terkini, dan

kepekaan terhadap isu-isu terkini (seperti pendidikan karakter,

SDGs, NAPZA, dan pendidikan anti korupsi)

Kurikulum KKNI IAIN Lhokseumawe memiliki tingkat kedalaman dan

keluasan materi dalam pembelajaran yang diintegrasikan dengan

nilai-nilai keislaman Untuk mengembangkan dan menyebarluaskan

Page 169: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

169

ilmu-ilmu keislaman serta mengupayakan penggunaannya untuk

meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya

kebudayaan nasional.

(b) Mekanisme penetapan kurikulum telah ditetapkan dengan SK

Rektor Nomor 253 Tahun 2017 tentang “Mekanisme Penetapan dan

Pelaksanaan Kurikulum di IAIN Lhokseumawe”; sebagai berikut:

(1) Penetapan kurikulum merupakan proses pemberlakuan

kurikulum pada program studi dalam lingkup IAIN

Lhokseumawe;

(2) Penetapan kurikulum program studi dilakukan oleh Rektor IAIN

Lhokseumawe;

(3) Mekanisme penetapan kurikulum program studi melalui

tahapan sebagai berikut:

- Pengelola program studi mengusulkan kepada pimpinan

Fakultas/Pascasarjana untuk mendapatkan pertimbangan

dan surat pengantar ke Rektor;

- Pimpinan Fakultas/Pascasarjana membaca dan memberi

pertimbangan atas usul penetapan kurikulum, dan

menandatangani surat pengantar ke Rektor;

- Rektor menerima surat usul penetapan kurikulum dari

fakultas/pascasarjana dan meneruskannya ke Lembaga

Penjaminan Mutu (LPM) untuk pengecekan struktur dan isi

kurikulum;

- LPM memberi rekomendasi penetapan kurikulum program

studi ke Rektor;

- Rektor menetapkan pemberlakuan kurikulum program studi

setelah mendapatkan rekomendasi dari LPM.

3) Pedoman pelaksanaan kurikulum mencakup pemantauan dan

peninjauan kurikulum yang mempertimbangkan umpan balik dari para

pemangku kepentingan, pencapaian isu-isu strategis untuk menjamin

kesesuaian dan kemutakhirannya tertuang dalam pelaksanaa kurikulum

KKNI yang telah disahkan dengan surat keputusan Rektor nomor 253

Tahun 2017. Pelaksanaan kurikulum ini memuat mekanisme

pelaksanaan kurikulum KKNI di IAIN Lhokseumawe, pengelolaan,

pengorganisasian hingga monitoring dan evaluasi yang dilakukan

secara berkala oleh pimpinan tiap tiap fakultas. Setiap prodi terdiri dari

kurikulum inti yang mencirikan kompetensi utama prodi dan kurikulum

institusional yang terdiri dari kompetensi pendukung dan kompetensi

lainnya.

b) Pembelajaran

1) Bukti yang sahih tentang penerapan sistem penugasan dosen

berdasarkan kebutuhan, kualifikasi, keahlian dan pengalaman tertuang

dalam buku pedoman pengelolaan pembelajaran yang telah disahkan

dengan surat keputusan Rektor nomor 188.a Tahun 2017 yang

Page 170: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

170

mecakup penerapan sistem penugasan dosen berdasarkan kebutuhan,

kualifikasi, keahlian dan pengalaman.

IAIN Lhokseumawe mengharuskan dosen untuk melaksanakan proses

pembelajaran per semester secara interaktif, yaitu proses interaksi dua

arah antara mahasiswa dan dosen untuk meraih capaian pembelajaran

lulusan. IAIN Lhokseumawe mengharuskan dosen per semester untuk

melaksanakan proses pembelajaran secara holistik, dimana proses

pembelajaran mendorong terbentuknya pola pikir yang komprehensif

dan luas dengan menginternalisasi keunggulan dan kearifan lokal

maupun nasional. IAIN Lhokseumawe mengharuskan dosen per

semester untuk melaksanakan proses pembelajaran secara integratif,

di mana capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses

pembelajaran yang terintegrasi untuk memenuhi capaian pembelajaran

lulusan secara keseluruhan dalam satu kesatuan program melalui

pendekatan antardisiplin dan multidisiplin.

IAIN Lhokseumawe mengharuskan dosen per semester untuk

melaksanakan proses pembelajaran secara saintifik dimana capaian

pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang

mengutamakan pendekatan ilmiah sehingga tercipta lingkungan

akademik yang berdasarkan Sistem nilai, norma, dan kaidah ilmu

pengetahuan serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan

kebangsaan.

IAIN Lhokseumawe mengharuskan dosen per semester untuk

melaksanakan proses pembelajaran secara kontekstual di mana

capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang

disesuaikan dengan tuntutan kemampuan menyelesaikan masalah

dalam ranah keahliannya. Program studi mengharuskan dosen per

semester untuk melaksanakan proses pembelajaran secara tematik di

mana capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses

pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik keilmuan program

studi dan dikaitkan dengan permasalahan nyata melalui pendekatan

transdisiplin.

IAIN Lhokseumawe mengharuskan dosen per semester untuk

melaksanakan proses pembelajaran secara tematik dimana capaian

pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang

disesuaikan dengan karakteristik keilmuan program studi dan dikaitkan

dengan permasalahan nyata melalui pendekatan transdisiplin. IAIN

Lhokseumawe mengharuskan dosen per semester untuk

melaksanakan proses pembelajaran secara efektif di mana capaian

pembelajaran lulusan diraih secara berhasil guna dengan

mementingkan internalisasi materi secara baik dan benar dalam kurun

waktu yang optimum.

IAIN Lhokseumawe mengharuskan dosen per semester untuk

melaksanakan proses pembelajaran secara kolaboratif di mana

Page 171: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

171

capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran

bersama yang melibatkan interaksi antar individu pembelajar untuk

menghasilkan kapitalisasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. IAIN

Lhokseumawe mengharuskan dosen per semester untuk

melaksanakan proses pembelajaran secara Berpusat pada mahasiswa

di mana capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses

pembelajaran yang mengutamakan pengembangan kreativitas,

kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta

mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan

pengetahuan.

Dosen atau tim dosen per semester menyusun dan mengembangkan

Rencana Pembelajaran Semester (RPS), dilakukan secara terbuka,

dialogis, dan memberi ruang untuk perbaikan. Dosen per semester

melaksanakan proses pembelajaran dengan interaksi antara

mahasiswa dan dosen, dan sumber belajar dalam lingkungan belajar

tertentu, yang dilakukan secara humanis dan androgogik serta

berpakaian yang sopan.

Bukti sahih tentang penerapan strategi, metode dan media pembelajaran serta

penilaian pembelajaran tertuang dalam Buku pedoman pelaksanaan

pembelajaran sesuai dengan SK Rektor Nomor 234. Tahun 2017 tentang

standar proses pembelajaran IAIN.

IAIN Lhokseumawe menyusun karakteristik proses pembelajaran secara

berkala tiap 4 s.d. 5 tahun harus memenuhi:

(a) Nilai-nilai Islami (Islamic Value) yang menyatakan bahwa capaian

pembelajaran diraih melalui kesabaran (istibar),ketekunan (hirsun),

kejujuran (sidiq), dan amanah;

(b) Akhlaqul karimah yang menyatakan bahwa capaian pembelajaran

diraih melalui budi pekerti yang baik;

(c) Kearifan (hikmah) yang menyatakan bahwa capaian pembelajaran

diraih melalui cara yang arif dan bijaksana;

(d) Kesucian jiwa (tazkiyah) yang menyatakan bahwa capaian

pembelajaran diraih melalui ketulusan dan keikhlasan; dan

(e) Menerapkan sifat interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual,

tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa.

Dosen per semester dapat memilih metode pembelajaran berupa

diskusi kelompok, simulasi, studi kasus, pembelajaran kolaboratif,

pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran

berbasis masalah, atau metode pembelajaran lain, yang dapat secara

efektif memfasiliitasi pemenuhan capaian

Metode pembelajaran yang dapat dipilih untuk pelaksanaan

pembelajaran antara lain: diskusi kelompok, simulasi, studi kasus,

pembelajaran kolaboratif, pembelajaran kooperatif, pembelajaran

berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah, atau metode

pembelajaran lain yang dapat secara efektif memfasilitasi pemenuhan

Page 172: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

172

capaian pembelajaran lulusan atau gabungan dari beberapa metode

pembelajaran.

Bentuk pembelajaran dapat berupa: kuliah, response, tutorial,

seminar, praktikum, praktik studio, praktik bengkel, atau praktik

lapangan dan bagi program pendidikan diploma empat dan program

sarjana wajib ditambah bentuk pembelajaran berupa pengabdian

kepada masyarakat (KpM).

Beban belajar mahasiswa dinyatakan dalam besaran satuan kredit

semester (sks). Satu sks setara dengan 160 (seratus enam puluh)

menit kegiatan belajar per minggu per semester, dimana:

(a) Satu sks pada bentuk pembelajaran kuliah, responsi dan tutorial,

mencakup:

(1) kegiatan belajar dengan tatap muka 50 (lima puluh) menit per

minggu per semester;

(2) kegiatan belajar dengan penugasan terstruktur 50 (lima puluh)

menit per minggu per semester; dan

(3) kegiatan belajar mandiri 60 (enam puluh) menit per minggu per

semester.

(b) Satu sks pada bentuk pembelajaran seminar atau bentuk

pembelajaran lain yang sejenis, mencakup:

(1) kegiatan belajar tatap muka 100 (seratus) menit per minggu per

semester; dan

(2) kegiatan belajar mandiri 60 (enam puluh) menit per minggu per

semester.

(c) Satu sks pada bentuk pembelajaran praktikum, praktik studio,

praktik bengkel, praktik lapangan, penelitian, pengabdian kepada

masyarakat, dan/atau bentuk pembelajaran lain yang setara, adalah

160 (seratus enam puluh) menit per minggu per semester.

Proses pembelajaran di IAIN Lhokseumawe menerapkan pendekatan

(approach) pembelajaran yang berpusat /berfokus pada mahasiswa

(Student centered learning = SCL). Pada proses ini para mahasiswa

aktif belajar untuk mencari dan mempelajari ilmu pengetahuan yang

diperlukan sedangkan dosen adalah sebagai fasilisator. Para

mahasiswa secara otomatis belajar sesuai dengan sarana pembelajaran

yang ada yaitu melalui tugas yang dituangkan dalam bentuk Lembaran

Kerja (Worksheet), video; menggunakan website atau lembaran tugas.

Para mahasiswa dengan alat belajar yang ada, langsung belajar

mencari pengetahuan/keterampilan yang diperlukan dari buku-buku

teks/ referensi yang telah ditetapkan oleh dosen.

Berdasarkan Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 metode

dan model pembelajaran di Perguruan Tinggi diantaranya:

(a) Metode Dıskusı kelompok (Small Group Discussion);

(b) Metode Sımulasi (Role-Play & Simulation);

(c) Metode Studi kasus (Case Study);

Page 173: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

173

(d) Model Pembelajaran kolaboratif (Collaborative Learning);

(e) Model Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning);

(f) Model Pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning);

(g) Model Pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning

and Inquiry);

(h) Model pembelajaran Discovery Learning (DL)

(i) Model pembelajaran Self-Directed Learning (SDL).

Berdasarkan Permenristekdikti No. 44 tahun 2015 menjelaskan Teknik

penılaıan yang dapat dilaksanakan diantaranya; Observasi, Partisipasi,

Unjuk kerja, Tes tertulis, Lisan dan Angket. Penilaian pembelajaran yang

dilaksanakan terdiri dari penilaian proses pembelajaran dan penilaian hasil

pembelajaran (kognitif, afektif dan psikomotor). Penilaian dilakukan oleh

dosen terhadap proses dan hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat

pencapaian tujuan pembelajaran dan pencapaian kompetensi mahasiswa.

Hasilnya digunakan sebagai bahan penyusun laporan kemajuan hasil

belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian dilakukan secara

konsisten, sitematik dan terprogram dengan menggunakan tes dan non tes

dalam bentuk tertulis dan lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap,

penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan atau produk, dan penilaian

diri. Penilaian proses dan hasil pembelajaran menggunakan standar

penilaian yang ditetapkan oleh IAIN Lhokseumawe.

3) Bukti sahih tentang implementasi sistem monitoring dan evaluasi

pelaksanaan dan mutu proses belajar tertuang juga dalam Buku pedoman

pembelajaran sesuai standar kompetensi lulusan yang ingin dicapai.

Monitoring dan evaluasi pembelajaran di tingkat program studi dilakukan

oleh GKM dan ketua program studi, di tingkat fakultas oleh Dekan dan

ditingkat Institusi oleh SPM dan Wakil Rektor I. Pelaksanaan monitoring

dilaksanakan pada tengah semester dan akhir semester. Disamping itu

monitoring pembelajaran juga dilakukan pada saat awal pelaksanaan

perkuliahan. Pada awal perkuliahan, ketua Program Studi (PS)

menyelenggarakan rapat Beban Ajar seluruh dosen di PS tersebut

sekaligus membahas silabus setiap MK yang hendak direalisasikan

beserta kepastian kelengkapan bahan ajar meliputi Rencana

Pembelajaran Semester dan materi perkuliahan. Hasil rapat PS tersebut

disampaikan pada Dekan dan dikoordinasikan dengan SPM dan Wakil

Rektor 1.

Pada tengah semester, Koordinator PS memonitor tingkat realisasi mata

kuliah melalui data monitoring kehadiran dosen dan mahasiswa. Hasil

monitoring ini bermanfaat guna realisasi Ujian Tengah Semester.

Berdasarkan temuan pada hasil monitoring dilakukan evaluasi dan tindak

lanjut dalam rangka perbaikan layanan kualitas pendidikan. Hasil evaluasi

di tingkat program studi dilaporkan kepada fakultas untuk kemudian

diteruskan ke tingkat Institusi melalui Wakil Rektor 1 sebagai bahan

informasi dan masukan terhadap pengambilan keputusan berkaitan

Page 174: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

174

dengan perlu atau tidaknya inovasi dan revisi dalam kegiatan

pembelajaran. Selain dilakukan oleh atasan, monitoring dan evaluasi

pembelajaran juga dilakukan melalui penilaian persepsi dari mahasiswa.

Khusus persepsi mahasiswa, Dosen dievaluasi secara menyeluruh dari

empat kompetensi yang harus dimiliki oleh Dosen, sehingga diperoleh

informasi sebagai bahan kajian untuk perbaikan layanan akademik

terhadap mahasiswa.

Instrumen Monitoring dan Evaluasi Pembelajaran; Jadwal perkuliahan di

IAIN Lhokseumawe, Rencana Pembelajaran Semester (RPS), Buku dan

Modul Ajar, Monitoring kehadiran dosen dan mahasiswa (DHMD),

Panduan Penyusunan Soal UTS dan UAS, Panduan Validasi Soal UTS

dan UAS, Kuisioner Evaluasi Pembelajaran Dosen (EPD) oleh mahasiswa

dan atasan langsung, Notulen Rapat, Instrumen Audit Pembelajaran,

Beban Kinerja Dosen (BKD)

c) Integrasi kegiatan penelitian dan PkM dalam pembelajaran

1) Dokumen formal kebijakan dan pedoman untuk mengintegrasikan

kegitan penelitian dan PkM ke dalam pembelajaran tertuang dalam

buku pedoman integrasi kegiatan penelitian dan PkM ke dalam

pembelajaran yang telah disahkan dengan surat keputusan Rektor

nomor 250 Tahun 2017.

2) Bukti sahih tentang pelaksanaan, evaluasi, pengendalian dan

peningkatan kualitas secara berkelanjutan terintegrasi kegiatan

penelitian dan PkM ke dalam pembelajaran tertuang juga dalam buku

pedoman integrasi kegiatan penelitian dan PkM ke dalam

pembelajaran. Permenristek Dikti No. 44 tahun 2015 tentang SNPT

telah menetapkan standar nasional pengabdian kepada masyarakat

yang meliputi standar hasil, standar isi, standar proses, standar

penilaian, standar pelaksana, standar sarana dan prasarana, standar

pengelolaan, dan standar pendanaan serta pembiayaan pengabdian

kepada masyarakat.

IAIN Lhokseumawe berupaya mencapai tujuan dan standar

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang senantiasa

mendorong dan memfasilitasi pelaksanaan kegiatan penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat secara terprogram dan berkelanjutan

guna meningkatkan kualitas pendidikan sehingga lulusan mempunyai

daya saing dan mampu memberikan kontribusi di dalam

mensejahterakan masyarakat. Permenristek Dikti No. 44 tahun 2015

tentang SNPT pasal 56 yang memuat tentang standar isi pengabdian

kepada masyarakat yang merupakan kriteria minimal tentang

kedalaman dan keluasan materinya harus mengacu kepada standar

hasil pengabdian kepada masyarakat yang bersumber dari hasil riset

atau pengembangan iptek.

Berdasarkan pasal tersebut, IAIN Lhokseumawe melaksanakan

pengabdian kepada masyarakat dengan materi hasil riset atau

Page 175: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

175

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan

kebutuhan masyarakat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat

dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Hasil pengabdian kepada

masyarakat yang berorientasi hasil riset tersebut harus dapat

diterapkan langsung oleh masyarakat pengguna sehingga taraf hidup

dan kesejahteraannya menjadi meningkat, harus dapat digunakan

untuk memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat, merekayasa

sosial, meningkatkan kekayaan intelektual, dan menjadi rujukan

kebijakan yang dapat diterapkan oleh masyarakat, dunia usaha,

industri, atau pemerintah di tingkat nasional.

Selanjutnya, hasil pengabdian kepada masyarakat yang bersumber

dari hasil riset tersebut akan menjadi bahan pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi, bahan ajar atau modul pelatihan sehingga

kualitas pendidikan menjadi meningkat. Kegiatan pengabdian kepada

masyarakat yang dilaksanakan IAIN Lhokseumawe merupakan suatu

kegiatan atau wadah untuk mengaplikasikan hasil-hasil riset dosen di

masyarakat, dengan demikian hasil-hasil riset tersebut memberikan

kemaslahatan guna peningkatan kesejahteraan masyarakat,

penyelesaian masalah (problem solving) yang dilaksanakan secara

komprehensif, bermakna, tuntas, dan berkelanjutan melalui penerapan

teknologi tepat guna (TTG), pembentukan dan pengembangan

wirausaha kelompok masyarakat (UKM) berskala kecil maupun

menengah, serta rekayasa sosial dan budaya. Kegiatan pengabdian

kepada masyarakat di lingkungan IAIN Lhokseumawe, selain

diperuntukkan guna penerapan hasil-hasil riset, juga bertujuan

menggali permasalahan yang terjadi di masyarakat untuk dicarikan

solusinya melalui kegiatan-kegiatan riset berbasis pada persoalan

riil di masyarakat yang dilakukan oleh dosen IAIN Lhokseumawe

sehingga kegiatan riset dapat langsung memberikan dampak bagi

kesejahteraan masyarakat.

Dosen per semester dalam melaksanakan proses pembelajaran,

perlu menambah kegiatan penelitian ke dalam pembelajaran. Dosen

per semester membimbing mahasiswa dalam melaksanakan

pembelajaran berupa penelitian dan pembelajaran berupa PkM,

perancangan, atau pengembangan sikap, pengetahuan, keterampilan,

pengalaman otentik, serta meningkatkan kesejahteran masyarakat dan

daya saing bangsa.

3) Bukti sahih SPMI melakukan monitoring dan evaluasi integrasi

penelitian dan PkM terhadap pembelajaran juga tertuang didalam buku

pedoman integrasi kegiatan penelitian dan PkM ke dalam

pembelajaran. Berdasarkan Pasal 5 ayat (1) Permenristekdikti No. 62

Tahun 2016 Tentang SPM Dikti (1) SPMI memiliki siklus kegiatan yang

terdiri atas: Penetapan Standar, Pelaksanaan standar, Evaluasi

Standar, Pengendalian Standar, dan Peningkatan Standar. Evaluasi

Page 176: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

176

yang dimaksud melalui Audit Mutu Internal (AMI). (3) Sistem

Penjaminan Mutu Internal dilaksanakan pada semua bidang kegiatan

PT, yaitu bidang: akademik dan bidang non akademik. Bidang

akademik terdiri atas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada

masyarakat; dan bidang non akademik, antara lain sumber daya

manusia, keuangan, sarana dan prasarana. (6) SPMI ditetapkan dalam

peraturan pemimpin perguruan tinggi bagi PTN atau peraturan badan

hukum penyelenggara bagi PTS, setelah disetujui senat atau senat

akademik perguruan tinggi.

d) Suasana akademik

1) Dokumen formal kebijakan suasana akademik yang mencakup

kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi

keilmuan tertuang dalam buku pedoman pengelolaan penyelenggaraan

dan pengembangan suasana akademik IAIN Lhokseumawe yang

disahkan dengan surat keputusan Rektor IAIN Lhokseumawe Nomor

197 Tahun 2017.

Secara spesifik, kebijakan suasana akademik meliputi:

(a) Kebebasan akademik IAIN Lhokseumawe adalah kebebasan warga

kampus IAIN Lhokseumawe untuk mendalami dan mengembangkan

ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dengan dilandasi nilai-nilai

Islam secara bertanggungjawab melalui pelaksanaan kegiatan tri

dharma perguruan tinggi. IAIN Lhokseumawe memberikan

keleluasaan kepada seluruh warga kampusnya untuk

melaksanakan kegiatan tri dharma perguruan tinggi melalui

kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat,

secara bertanggung jawab;

(b) Rektor IAIN Lhokseumawe memberikan keleluasaan kepada warga

kampus untuk menemukan, mengembangkan, mengungkapkan,

dan mempertahankan kebenaran ilmiah menurut kaidah metode

keilmuan dengan dilandasi nilai-nilai Islam. Otonomi keilmuan juga

diberikan seluas-luasnya sesuai dengan bidang ilmu yang

dikembangkan di IAIN Lhokseumawe. Hasil penerapan kebijakan

otonomi keilmuan adalah adanya peningkatan partisipasi dosen dan

mahasiswa dalam berbagai kegiatan ilmiah;

(c) Kebebasan mimbar akademik IAIN Lhokseumawe adalah

kewenangan yang dimiliki dosen yang memiliki otoritas dan wibawa

ilmu untuk menyatakan secara terbuka dan bertanggungjawab

mengenai sesuatu yang berkenaan dengan rumpun ilmu yang

dikembangkan di IAIN Lhokseumawe. Dalam melaksanakan

kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik setiap

anggota warga kampus di IAIN Lhokseumawe;

(d) Terkait budaya akademik, kehidupan dan kegiatan akademik di

lingkungan IAIN Lhokseumawe diharapkan selalu berkembang,

Page 177: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

177

bergerak maju bersama dinamika perubahan dan pembaharuan

sesuai tuntutan zaman. Pimpinan institusi, fakultas, pascasarjana,

bagian dan program studi dengan komitmen tinggi dan penuh

tanggung jawab menggerakkan sivitas akademika untuk

mengembangkan dan memajukan budaya akademik.

Pengembangan budaya akademik dilakukan melalui interaksi sosial

tanpa membedakan suku, agama, ras, antar golongan, jenis

kelamin, kedudukan sosial, tingkat kemampuan ekonomi, dan aliran

politik.

Terkait dengan standar mutu suasana akademik, pimpinan IAIN

Lhokseumawe telah menetapkan standar mutu budaya akademik yang

terdiri atas beberapa komponen, di antaranya yaitu:

(a) Dalam bidang perilaku akademik terdapat dua komponen yaitu:

1. Setiap dosen harus terlibat aktif dalam kegiatan membaca,

menulis, meneliti, menghasilkan karya keilmuan dan

menyampaikan pendapat, pikiran dan gagasan.

2. Setiap mahasiswa harus terlibat aktif dalam kegiatan membaca,

menulis, meneliti, menghasilkan karya keilmuan, menyampaikan

pendapat, pikiran dan gagasannya kepada masyarakat.

(b) Dalam bidang kebebasan akademik terdapat empat komponen yaitu:

(1). Setiap dosen harus mendapatkan hak kebebasan pengembangan

ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang sesuai dengan

bidangnya;

(2). Setiap dosen harus mendapatkan hak kebebasan menulis dan

menerbitkan buku ilmiah yang sesuai dengan bidangnya;

(3). Setiap dosen harus mendapatkan hak kebebasan

mendemonstrasikan dan mendiskusikan kajian pengetahuan,

teknologi, dan seni dalam bidangnya sesuai dengan etika dan

moral akademik;

(4). Setiap mahasiswa harus mendapatkan hak kebebasan

mendemonstrasikan dan mendiskusikan kajian pengetahuan,

teknologi, dan seni dalam bidangnya sesuai dengan etika dan

moral akademik.

(c) Dalam bidang tradisi akademik terdapat dua komponen yaitu:

(1). Setiap acara dies natalis harus menyelenggarakan kegiatan

akademik seperti orasi ilmiah atau seminar/ lokakarya/ simposium

ilmiah;

(2). Setiap dosen yang memperoleh jabatan guru besar dan dosen

yang telah memasuki masa purnabakti seharusnya menyampaikan

orasi ilmiah yang relevan dengan karyanya.

(d) Dalam hal pengembangan budaya akademik terdapat tujuh komponen

yaitu:

(1). Institusi/ pascasarjana /fakultas/ jurusan/ program studi harus

Page 178: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

178

memfasilitasi dosen untuk meningkatkan jenjang pendidikan dosen

ke jenjang yang lebih tinggi.

(2). Institusi/ pascasarjana /fakultas/ jurusan/ program studi harus

menfasilitasi dosen untuk memperoleh jabatan akademik yang

lebih tinggi;

(3). Institusi/pascasarjana/fakultas harus menyediakan anggaran untuk

kegiatan akademik seperti pengembangan bahan ajar, penelitian,

pengabdian kepada masyarakat, publikasi ilmiah, keikutsertaan

dosen dalam seminar/ pelatihan/ lokakarya/ symposium

(4). Institusi/ pascasarjana /fakultas/ jurusan/ program studi harus

menyelengarakan kuliah tamu yang bersifat ilmiah oleh tenaga

pakar yang bereputasi skala nasional/ internasional;

(5). Institusi/ pascasarjana/ fakultas harus menyediakan anggaran

untuk menyediakan media publikasi berupa jurnal terakreditasi

atau jurnal elektronik ilmiah bagi semua bidang ilmu;

(6). Institusi/ pascasarjana/ fakultas/ jurusan/ program studi harus

memberikan penghargaan kepada dosen terbaik dalam meraih

prestasi akademik;

(7). Institusi/ pascasarjana/ fakultas/ jurusan/ program studi harus

memberikan penghargaan kepada mahasiswa yang meraih

prestasi akademik dan ekstra kurikuler.

(e) Dalam bidang integritas dan kejujuran, terdapat tiga komponen yaitu:

(1). Setiap karya ilmiah dosen harus terbebas dari kasus plagiat;

(2). Setiap skripsi/tesis/disertasi mahasiswa harus terbebas dari kasus

plagiat;

(3). Setiap tenaga kependidikan harus menjunjung tinggi integritas dan

kejujuran tentang kerahasian dokumen soal ujian.

(f) Dalam bidang kebenaran ilmiah terdapat dua unsure yaitu:

(1). Setiap dosen harus menjunjung tinggi kebenaran ilmiah;

(2). Setiap mahasiswa harus menjunjung tinggi kebenaran ilmiah.

(g) Dalam bidang etika dan moral terdapat lima unsur yaitu:

(1). Institusi harus memiliki kode etik dosen tenaga kependidikan dan

mahasiswa;

(2). Institusi harus memiliki komisi etik untuk penanganan kasus-

kasus pelanggaran integritas dan kejujuran ilmiah, kebenaran

ilmiah, etika dan moral serta norma kademik;

(3). Setiap dosen harus menjunjung tinggi etika dan moral;

(4). Setiap tenaga kependidikan harus menjunjung tinggi etika dan

moral dalam setiap layanan proses akademik;

(5). Setiap mahasiswa harus menjunjung tinggi etika dan moral dalam

setiap kegiatan akademik.

(h) Dalam bidang norma akademik terdapat tiga unsur yaitu:

(1). Institusi/ fakultas/ jurusan/ bagian/ program studi harus

menetapkan norma-norma yang berlaku bagi dosen dan

Page 179: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

179

mahasiswa dalam kegiatan tridharma perguruan tinggi;

(2). Setiap dosen harus mematuhi norma akademik yang berlaku bagi

dosen dalam proses pembelajaran;

(3). Setiap mahasiswa harus mematuhi norma akademik yang

berlakubagi mahasiswa dalam proses pembelajaran.

2) Bukti sahih tentang terbangunnya suasana akademik yang kondusif

berupa:

(a) Bukti sahih keterlaksanaan interaksi akademik antar sivitas

akademika dalam bidang pendidikan di antaranya yaitu:

(1). Institusi memberi kebebasan kepada sivitas akademika untuk

merancang program atau kegiatan rutinitas

fakultas/jurusan/program dalam bidang pendidikan, misalInya

kegiatan kuliah umum atau stadium general. Kegiatan tersebut

didukung oleh penganggaran dana secara sistematis dan

berkelanjutan. Pembagian dana yang dimaksud dilakukan melalui

program rapat kerja tahunan sehingga kebutuhan dan pembagian

kegiatan pendukung di setiap bidang dapat teratasi dengan baik.

Terlaksananya kegiatan pembelajaran selama ini berkat

dukungan dana yang memadai, dana yang dimaksud bersumber

dari APBN, APBA, Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe. Pembagian dana

dilakukan secara kebersamaan dan transparan sehingga seluruh

sivitas akademika IAIN Lhokseumawe mengetahui dan ikut andil

berpartisipasi dalam penggunaan anggaran yang dimiliki oleh

institusi.

(2). Dosen memiliki kebebasan untuk menyusun perangkat

pembelajaran, menyampaikan pembelajaran di kelas maupun di

luar kelas, mengembangkan model, strategi, metode, melakukan

evaluasi sesuai dengan keahlian atau profesinya. Mahasiswa

diberi kebebasan untuk mencari sumber belajar, metode belajar

secara mandiri dan kelompok.

(3). Berbagai kebijakan dan strategi yang berkontribusi untuk

mewujudkan suasana akademik yang kondusif di IAIN

Lhokseumawe di antaranya adalah sebagai berikut:

- Menyediakan layanan perpustakaan yang terus dilengkapi

dengan buku-buku, jurnal dan koneksi internet yang memadai,

baik di fakultas maupun di institusi

- Menyediakan area freehotspot di seluruh kampus IAIN

Lhokseumawe,

- Menyediakan fasilitas laboratorium yang mendukung keilmuan

program studi yang ada di IAIN Lhokseumawe.

Menyelenggarakan berbagai kegiatan ilmiah dalam bentuk

seminar, loka karya dan workshop.

Page 180: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

180

- Menyediakan jurnal-jurnal yang bisa diakses dan digunakan

oleh mahasiswa, dosen dan karyawan.

- Menyediakan layanan akademik secara online menggunakan

siakad.

- Mengintensifkan pembimbingan akademik kepada mahasiswa

- Menyediakan ruang kuliah yang dilengkapi dengan LCD

projector, komputer, AC, meja kursi dosen dan mahasiswa,

dan whiteboard.

- Menyelenggarakan pertukaran dosen

- Menyelenggarakan perkuliahan dosen tamu dengan

mengundang berbagai pakar keilmuan dari dalam maupun luar

negeri.

- Mendorong perkuliahan berbasis e-learning

- Menyediakan ruang kantor untuk dosen dan staf

- Menyediakan ruang tunggu mahasiswa.

- Menyediakan masjid di institut dan mushala-mushala di

fakultas

- Penguatan perkuliahan dengan kegiatan-kegiatan di luar kelas

seperti kuliah kerja lapangan, praktik pengalaman lapangan

dan kuliah kerja nyata.

- Mengirim dosen untuk mengikuti studi S3.

- Melakukan berbagai perjanjian kerja sama untuk memperkuat

semangat akademik

- Mengirim dosen untuk melakukan penelitian

(b) Bukti sahih keterlaksananya kegiatan non akademik yang melibatkan

seluruh warga kampus didukung ketersediaan saran, prasarana dan

dana yang memadai seperti kegiatan pramuka, lomba karya ilmiah

mahasiswa, palang merah mahasiswa, olah raga futsal dan lain-lain.

Kegiatan non akademik tersebut diadakan semata- mata untuk

mewujudkan sivitas akademika yang mampu mengembangkan

potensi dirinya baik potensi keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya dan masyarakat. Hal ini selaras dengan amanat

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional, yang mendefinisikan pendidikan sebagai suatu usaha sadar

dan terencana untuk mewujudkan suasana akademik atau suasana

belajar dan proses pembelajaran agar sivitas akademika secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa dan negara.

Untuk itu institusi perlu memberikan kebebasan pada sivitas

akademika untuk mendapatkan prestasi baik di bidang akademik

maupun bidang non akademik. Seperti dengan menyalurkan berbagai

Page 181: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

181

bakat melalui berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang ada di IAIN

Lhokseumawe.

3) Bukti sahih tentang langkah-langkah strategis yang dilakukan untuk

meningkatkan suasana akademik:

a) Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe melalui Wakil Rektor

Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan yang

direncanakan secara musyawarah dalam kegiatan Rapat Kerja

(RAKER) tahunan bahwasanya setiap Fakultas melalui Jurusan

/Program Studi masing-masing menyediakan dana untuk melakukan

evaluasi dan workshop kurikulum untuk pengembangan kurikulum

sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Proses penyediaan dana

tidak hanya pada evaluasi dan penyusunan, lembaga juga

menyediakan dana untuk lokakarya kurikulum di setiap Fakultas secara

bersamaan dan menyeluruh pada setiap Program Studi di lingkungan

IAIN Lhokseumawe. Besarnya anggaran yang diberikan untuk setiap

kegiatan tersebut rata-rata berjumlah Rp. 20-30 juta rupiah;

b) Institusi juga menganggarkan dana setiap tahun secara berkelanjutan

untuk kegiatan kuliah umum dan stadium general baik di program

sarjana maupun program pasca sarjana.

c) Institusi memberikan dukungan dalam bidang pendidikan yaitu berupa

penyediaan fasilitas yang memadai dalam menyelenggarakan kegiatan

penyusunan kurikulum, workshop, sosialisasi penyusunan Laporan

Kegiatan, musyawarah rumpun mata kuliah. Penyediaan fasilitas di

antaranya adalah mendatangkan pemateri yang ahli dalam bidangnya,

memfasilitasi kebutuhan kegiatan (LCD), aula pertemuan, ruangan

diskusi dan alat-alat kebutuhan lainnya. Setelah penyusunan,

workshop, dan lokakarya kurikulum dilaksanakan lembaga dengan

memfasilitasi kurikulum setiap Program Studi untuk dipublikasikan

melalui buku pedoman pendidikan lembaga yang dibagikan pada

mahasiswa baru setiap tahunnya. Sarana dan prasarana tersebut

diatas selalu ditingkatkan baik kualitas maupun kuantitasnya sesuai

dengan tuntutan kurikulum dan stakeholder.

Pimpinan IAIN Lhokseumawe juga secara berkelanjutan

mengirimkan dosen untuk kuliah S3 baik dengan menggunakan

beasiswa dalam kampus maupun beasiswa luar kampus, dalam negeri

maupun luar negeri. Berikut nama-nama dosen yang telah dan sedang

melanjutkan kuliah ke jenjang S3.

5. Indikator Kinerja Tambahan

Indikator kinerja tambahan (IKT) dalam bidang proses pendidikan telah

ditetapkan institusi untuk ditindaklanjuti oleh semua Fakultas dan semua jurusan

yang ada di lingkungan IAIN Lhokseumawe, di antaranya yaitu:

a) Penyusunan proses pembelajaran direview juga oleh alumni dan pejabat

Page 182: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

182

pemerintahan secara berkala tiap 3 tahun;

b) Program studi menyusun karakteristik proses pembelajaran berdasarkan

7 pilar pengembangan IAIN Lhokseumawe, yaitu: Tazkiyatun Nafsi (Jiwa

yang bersih); At-Tarahum (Kasih sayang), At-Ta’abbud (Nilai ibadah), At-

Takhallus (Nilai keikhlasan), Ruhul Mustaqbal (Visioner), Dinamikiyyah

Bittakhyir (dinamis), dan Qimah At-Tarikh (Belajar dari sejarah);

c) Semua matakuliah Program studi mengharuskan dosen per semester

untuk mendesain dan melaksanakan proses pembelajaran secara:

Responsif Gender, Kelompok Berkebutuhan Khusus dan Kepedulian HAM

Menempatkan laki-laki dan perempuan secara setara dalam proses

pembelajaran dan penilaian. Keduanya memiliki peran, partisipasi, akses,

dan manfaat yang sama dalam proses pembelajaran. Perwujudan

response gender dalam proses pembelajaran dan penilaian dapat

diwujudkan dengan mengintegrasikan perspektif gender dalam

perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi. Selain itu, proses

pembelajaran dan penilaian dapat mendorong terwujudnya perlindungan

dan pemenuhan hak asasi manusia sebagai wujud penghormatan

terhadap harkat dan martabat manusia;

d) Program studi mengharuskan dosen untuk mendesain dan melaksanakan

proses pembelajaran secara: (a). Menerapkan teknologi informasi dan

komunikasi (TIK) dalam pembelajaran daring dengan pola adjunction

learning, blended learning, dan full learning; (b) Responsif Gender,

Kelompok Berkebutuhan Khusus dan Kepedulian HAM; (c) Menempatkan

laki-laki dan perempuan secara setara dalam proses; (d) pembelajaran

dan penilaian. Keduanya memiliki peran, partisipasi, akses, dan (e)

manfaat yang sama dalam proses pembelajaran. Perwujudan response

gender dalam proses pembelajaran dan penilaian dapat diwujudkan

dengan mengintegrasikan perspektif gender dalam perencanaan,

pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi. Selain itu, proses pembelajaran

dan penilaian dapat mendorong terwujudnya perlindungan dan

pemenuhan hak asasi manusia sebagai wujud penghormatan terhadap

harkat dan martabat manusia;

e) Dosen atau tim dosen per semester menyusun RPS dalam konteks

integrasi keilmuan; Dokumen RPS memuat target capaian pembelajaran,

bahan kajian, metode pembelajaran, waktu dan tahapan, asesmen hasil

capaian pembelajaran. RPS ditinjau dan disesuaikan secara berkala serta

dapat diakses oleh mahasiswa, dilaksanakan secara konsisten; dan Isi

materi pembelajaran sesuai dengan RPS, memiliki kedalaman dan

keluasan yang relevan untuk mencapai capaian pembelajaran lulusan,

serta ditinjau ulang secara berkala;

f) Dosen melaksanakan pembelajaran berlangsung dalam bentuk interaksi

antara dosen, mahasiswa, dan sumber belajar dalam lingkungan belajar

tertentu secara on-line dan off-line dalam bentuk audio-visual

terdokumentasi;

Page 183: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

183

g) Metode pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan capaian

pembelajaran yang direncanakan pada 75% s.d. 100% matakuliah;

h) Dosen dalam melaksanakan proses pembelajaran yang terkait dengan

penelitian oleh mahasiswa wajib mengacu pada Standar Penelitian IAIN

Lhokseumawe;

i) Dosen per semester dapat memilih metode pembelajaran yang

mendukung pembelajaran era revolusi industri 4.0, yaitu: (a) penguatan

literasi intermodal;(b) penguatan higher order thinking skills; (c) kecakapan

abad 21; (d) pembelajaran berbasis daring; dan (e) pembelajaran

sepanjang hayat ;

j) Program studi menyusun persentase jam pembelajaran praktikum, praktik

atau praktik lapangan (termasuk KPM) terhadap jam pembelajaran total

selama masa pendidikan lebih besar sama dengan 20%;

k) Pembelajaran dapat dilakukan dengan pola penelitian khususnya yang

berhubungan dengan integrasi. Dalam hal ini, penelitian dalam

pembelajaran dapat menggunakan teknik review jurnal dan hasil

penelitian, juga melakukan survei. Riset dapat dilaksanakan secara

mandiri dan kolaboratif sesuai dengan pengalaman belajar dan CP mata

kuliah. Teknis yang dikembangkan dapat berupa riset mini, kolaborasi

mahasiswa, dan kolaborasi dosen dan mahasiswa;

l) Dosen per semester membimbing mahasiswa secara berkelanjutan

mengintegrasikan kegiatan penelitian ke dalam pembelajaran, IAIN

Lhokseumawe memiliki bukti yang sahih tentang hasil monitoring dan

evaluasi integrasi PkM terhadap pembelajaran yang ditindak lanjuti secara

berkelanjutan;

m) Pembelajaran dengan integrasi pengabdian kepada masyaakat dapat

dilakukan dengan bentuk kolaboratif pengabdian mahasiswa, kolaboratif

mahasiswa dan dosen, riset pendampingan, dan penyuluhan kepada

masyarakat, serta bentuk lainnya.

6. Evaluasi Capaian Kinerja

Evaluasi capaian kinerja IAIN Lhokseumawe dilakukan dengan melalui

Raker tahunan. Tahun 2017 Raker dilaksanakan di Hotel Grand Kanaya Medan

pada tanggal 26-28 Maret 2017 dan tahun 2018 dilaksanakan di Hotel Harun

Square Lhokseumawe serta tahun 2019 dilaksanakan di Hotel Grand Kanaya

Medan, beberapa narasi tersebut menghasilkan:

a) Analisis Keberhasilan:

1) Penggunaan kurikulum KKNI mencapai 100%

2) Dosen menyusun silabus pelaksanan perkuliahan yang memuat

tentang mekanisme penilaian yang meliputi metode penilaian, kriteria

dan indikator penilaian serta bobot penilaian mencapai 80%

3) Dosen memiliki dan menggunakan rubrik penilaian untuk setiap

instrumen penilaian mencapai 80%

4) Mahasiswa lulus dengan predikat terpuji (cumlaude) mencapai 40%

Page 184: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

184

5) Lulusan bekerja dengan kompetensi bidang keahliannya mencapai

93%

6) Setiap Program Studi memiliki rasio dosen: mahasiswa sebesar 1:30

mencapai 80%

7) Dosen memiliki keahlian dan kualifikasi kompetensi professional

mencapai 90%

8) Rata-rata persentase kesesuaian bidang kerja lulusan dari program

utama di IAIN Lhokseumawe terhadap kompetensi bidang studi

adalah 93%

9) Presentase keberhasilan studi untuk program sarjana (S1) adalah

100% dan Program magister (S2) adalah 100%.

10) Rata-rata lama studi program Sarjana (S1) di IAIN Lhokseumawe

adalah 4 tahun dan rata rata lama studi program magister (S2) di IAIN

Lhokseumawe adalah 2 tahun

11) Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan IAIN Lhokseumawe baik

program sarjana (S1) dan Program Magister (S2) diatas 3.25.

12) Dosen melakukan integritasi PkM dan Penelitian ke dalam

pembelajaran sebanyak 5%

b) Faktor pendukung

1) Rata-rata lama studi program Sarjana (S1) di IAIN Lhokseumawe

adalah 4 tahun dan rata rata lama studi program magister (S2) di IAIN

Lhokseumawe adalah 2 tahun didukung dengan bimbingan akademik

yang dilakukan setiap semester, dimana dosen pembimbing

akademik akan memantau dan memotivasi mahasiswa agar lulus 4

tahun untuk program sarjana dan 2 tahun untuk program magister

2) Presentase keberhasilan studi untuk program sarjana (S1) adalah

100% dan Program magister (S2) adalah 100% yaitu didukung

dengan fasilitas kampus juga dosen yang berkualitas

3) Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan IAIN Lhokseumawe program

sarjana (S1) dan Program Magister (S2) yaitu dengan kualitas dosen

yang sesuai dengan bidang keahlian.

4) Rata-rata persentase kesesuaian bidang kerja lulusan dari program

utama di IAIN Lhokseumawe terhadap kompetensi bidang studi

adalah 93% dengan faktor pendukung yaitu menyiapkan mata kuliah

yang memiliki kemampuan keahlian dalam bidangnya

c) Analisis ketidakberhasilan

1) Kurangnya keaktifan dosen Institusi Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe dalam seminar dan publikasi karya ilmiah (jurnal dan

proceeding) bereputasi dan terakreditasi di tingkat Nasional maupun

Internasional

2) Masih kurangnya ruang kelas yang mendukung pembelajaran berbasis

ICT

3) Masih kurangnya pelatihan dan workshop tentang pembelajaran yang

mencakup isi, proses, pengelolaan serta penilaian pembelajaran.

Page 185: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

185

4) Masih kurangnya minat dosen melakukan integrasi kegiatan penelitian

dan Pkm dalam pembelajaran

d) Identifikasi akar masalah

1) Kurangnya informasi dan sosialisasi mengenai seminar karya ilmiah

dan publikasi karya ilmiah (jurnal dan proceeding) bereputasi dan

terakreditasi di tingkat Nasional maupun Internasional Institusi Agama

Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe

2) Kurangnya sosialisasi dan pelatihan tentang perencanaan

pembelaajran dan perangkat pembelajaran

3) Kurangnya sosialisasi dan minat dosen tentang penelitian berbasis

pembelajaran.

e) Tindak Lanjut

1) Memberikan sosialisasi mengenai karya ilmiah dan publikasi karya

ilmiah bereputasi

2) Memberikan sosialisasi dan pelatihan tentang pembuataan

perencanaan pembelajaran

3) Memberikan sosialisasi dan pelatihan kepada dosen mengenai

penulisan karya ilmiah dan integrasi PkM dan penelitian ke dalam

pembelajaran.

7. Penjaminan Mutu Proses Pendidikan

Sistem penjaminan mutu dalam bidang pendidikan telah ditetapkan oleh

Rektor IAIN Lhokseumawe dan dilimpahkan kepada lembaga penjaminan mutu

(LPM) IAIN Lhokseumawe.

Penetapan standar mutu pendidikan telah disahkan dalam SK Rektor

Nomor 234 Tahun 2017 tentang Standar Mutu Pendidikan yang mencakup 8

komponen yaitu: Standar Kompetensi Lulusan, Standar Proses Pembelajaran,

Standar Isi Pembelajaran, Standar Penilaian Pembelajaran, Standar Dosen dan

Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana Pembelajatran, Standar

Pengelolaan Pembelajaran dan Standar Pembiayaan Pembelajaran.

Evaluasi terhadap proses pendidikan dilakukan dalam bentuk monitoring

dan evaluasi (Monev) yang dilaksanakan oleh Tim LPM IAIN Lhokseumawe, hal

ini bertujuan agar pengembangan kurikulum memperoleh hasil yang maksimal.

Komponen evaluasi mencakup: (1) peninjauan kebijakan dan standar mutu

kurikulum sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku; (2) penyesuaian

dengan visi dan misi Institusi/Fakultas/Program Studi; dan (3) penyesuaian

dengan kebutuhan masyarakat atau pengguna lulusan. Secara lebih rinci, berikut

dituliskan hal-hal yang dievaluasi:

Prosedur pelaksanaan dan monitoring Sistem Penjaminan Mutu Internal

(SPMI) bidang pendidikan di IAIN Lhokseumawe dilakukan dalam beberapa

tahap sebagai berikut:

a) Tim LPM IAIN Lhokseumawe merumuskan dokumen akademik yang terdiri

dari kebijakan akademik, peraturan akademik, dan standar-standar mutu

akademik, kemudian disahkan oleh senat IAIN Lhokseumawe

Page 186: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

186

b) Unit Penjaminan Mutu Fakultas merumuskan dokumen akademik tingkat

fakultas yang harus mengacu pada dokumen mutu institusi dan penetapan

dan pelaksnaannya merujuk pada manual mutu dan formulir mutu institusi.

c) Program Studi menyusun kompetensi lulusan dan spesifikasi Program

studi.

d) Tim LPM IAIN Lhokseumawe melakukan monitoring terhadap proses

pembelajaran di akhir semester pada setiap jurusan/program studi yang

ada di IAIN Lhokseumawe.

e) Tim LPM menyusun laporan hasil Audit Mutu proses pembelajaran dan

melaporkannya kepada Rektor dengan tembusan senat institusi, kemudian

unsur pimpinan bersama tim LPM melakukan usulan rencana tindak lanjut

untuk peningkatan mutu proses pembelajaran.

f) Senat IAIN Lhokseumawe merekomendasikan kebijakan dan peraturan

institusi secara tertulis untuk peningkatan mutu akademik IAIN

Lhokseumawe.

a) Penetapan

1) SK Rektor nomor 234 tahun 2017 Tentang standar mutu sumber daya

manusia

2) SK Rektor 234.1 Tahun 2017 Tentang Standar Kompetensi Lulusan

Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe

3) SK Rektor 234.2 Tahun 2017 Tentang Standar Isi Pembelajaran Institut

Agama Islam Negeri Lhokseumawe

4) SK Rektor 234.3 Tahun 2017 Tentang Standar Proses Pembelajaran

Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe

5) SK Rektor 234.4 Tahun 2017 Tentang Standar Penilaian Pembelajaran

Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe

6) SK Rektor 234.5 Tahun 2017 Tentang Standar Dosen dan Tenaga

Kependidikan Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe

7) SK Rektor 234.6 Tahun 2017 Tentang Standar Sarana dan Prasarana

Pembelajaran Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe

8) SK Rektor 234.7 Tahun 2017 Tentang Standar Pengelolaan

Pembelajaran Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe

9) SK Rektor 234.8 Tahun 2017 Tentang Standar Pembiayaan

Pembelajaran Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe

b) Pelaksanaan

Sistem penjaminan mutu di bidang pendidikan dilaksanakan sesuai

dengan buku pedoman pengelolaan pendidikan (SK Rektor nomor 187 tahun

2017). Pelaksanaannya dibelakukan diseluruh unit IAIN lhokseumawe.

c) Evaluasi

Evaluasi sistem penjaminan mutu dibidang pendidikan. Dilakukan melalui

Audit Mutu Internal setiap tahun.

1) Pada tahun 2017 IAIN Lhokseumawe menyelenggarakan kegiatan

Audit Mutu Internal (AMI) Pendidikan. Ada pun hasil temuan Audit Mutu

Page 187: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

187

Internal (AMI) yaitu:

(a) Masih kurangnya dosen yang menyediakan perencanaan

pembelajaran di Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe

(b) Masih minimnya dosen Institusi Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe yang melakukan integrasi penelitian dan PkM ke

dalam pembelajaran.

(c) Masih kurangnya tenaga kependidikan yang melayani kegiatan

pendidikan yang memerlukan keahlian khusus harus yang memiliki

sertifikat kompetensi sesuai dengan bidang tugas dan keahliannya

(d) Kurangnya fasilitas pembelajaran yang berbasis ICT

2) Pada tahun 2018 IAIN Lhokseumawe menyelenggarakan kegiatan

Audit Mutu Internal (AMI) Pendidikan. Ada pun hasil temuan Audit Mutu

Internal (AMI) yaitu:

(a) Masih ada beberapa dosen yang belum menyediakan perencanaan

pembelajaran dan perangkat pembelajaran di Institusi Agama Islam

Negeri (IAIN) Lhokseumawe

(b) Dosen Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe yang

melakukan integrasi penelitian dan PkM ke dalam pembelajaran

masih sedikit.

(c) Minimnya tenaga kependidikan yang melayani kegiatan pendidikan

yang memerlukan keahlian khusus harus yang memiliki sertifikat

kompetensi sesuai dengan bidang tugas dan keahliannya

(d) Minimnya fasilitas pembelajaran yang berbasis ICT

3) Pada tahun 2019 IAIN Lhokseumawe menyelenggarakan kegiatan

Audit Mutu Internal (AMI) Pendidikan. Ada pun hasil temuan Audit Mutu

Internal (AMI) yaitu:

(a) Beberapa dosen yang belum menyediakan perencanaan

pembelajaran di Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe

(b) Masih minimnya dosen Institusi Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe yang melakukan integrasi penelitian dan PkM ke

dalam pembelajaran.

(c) Masih ada beberapa fasilitas pembelajaran yang belum berbasis

ICT

Hasil temuan dari Audit Mutu Internal tersebut dijadikan bahan

untuk rapat tinjauan manajemen dengan menghadirkan jajaran

pimpinan rektorat dan dekanan serta mengundang pakar keilmuan dari

perguruan tinggi lain, pengguna lulusan baik dilembaga, dunia usaha

dan dunia industri, asosiasi profesi dan asosiasi keilmuan sebagai

bentuk external benchmarking dalam peningkatan mutu di Institusi

Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe.

d) Pengendalian

Pengendalian sistem penjaminan mutu dibidang pendidikan dilakukan

oleh LPM. Dimana dalam melakukan pengendalian itu, LPM melakukan

penetapan standar untuk pelaksanaan sistem penjaminan mutu pendidikan.

Page 188: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

188

LPM melakukan evaluasi terhadap standar yang ditetapkan untu pelaksanaan

sistem penjaminan mutu sumber daya manusia tersebut, dan kemudian LPM

melakukan pelaporan di rapat tinjauan manajemen dengan menghadirkan

menghadirkan seluruh pimpinan Institusi Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe.

e) Perbaikan berkelanjutan

1) Hasil temuan Audit Mutu Internal Institusi Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe pada tahun 2016 dan diperbaiki pada tahun 2017

dengan berupa memberikan workshop dan pelatihan kepada dosen

mengenai pembuatan perencanaan pembelajaran, memberikan

motivasi dan pelatihan mengenai integrasi PkM dan penelitian kedalam

pembelajaran.

2) Hasil temuan Audit Mutu Internal Institusi Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe pada tahun 2017 diperbaiki pada tahun 2018 dengan

berupa Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe memberikan

workshop dan pelatihan kepada dosen mengenai pembuatan

perencanaan pembelajaran dan manfaatnya terhadap proses

pembelajaran, memberikan motivasi dan pelatihan mengenai integrasi

PkM dan penelitian kedalam pembelajaran, mengembangkan

perencanaan pembangunan sarana prasarana di IAIN Lhokseumawe.

3) Hasil temuan audit mutu internal Institusi Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe pada tahun 2018 diperbaiki pada tahun 2019 dengan

berupa Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe memberikan

workshop dan pelatihan kepada dosen mengenai pembuatan

perencanaan pembelajaran, manfaatnya, implementasi serta evaluasi;

memberikan apresiasi dan pelatihan mengenai integrasi PkM dan

penelitian kedalam pembelajaran; melakukan pembangunan secara

bertahap pada sarana prasarana di IAIN Lhokseumawe; memberikan

dukungan dan apresiasi kepada dosen yang melaksanakan integrase

PkM dan penelitian ke dalam pembelajaran; memberikan pelatihan

untuk tenaga kependidikan terkait pelayanan prima.

8. Kepuasan Pengguna

Untuk mengukur kepuasaan Pendidikan di Institusi Agama Islam Negeri

(IAIN) Lhokseumawe menggunakan kuesioner untuk melihat seberapa besar

tingkat kepuasan pendidikan Institusi Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe. Sebelum disebarkan survey tersebut, sebelumnya dilakukan

pengujian validitas dan pengujian reliabilitas

Uji validitas yang dilakukan meliputi validitas contruct dan validitas

instrumen. hasil uji validitas pada instrumen kuesioner berjumlah 10 soal dan

diperoleh hasil bahwa seluruh item pertanyaan adalah valid.

Uji reliabilitas Institut berusaha agar instrumen kuesioner yang digunakan

untuk mengukur kepuasan Pendidikan Institusi Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe reliabel, untuk itu sebelum digunakan instrumen tersebut diuji

Page 189: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

189

reliabilitasnya dengan menggunakan jumlah sampel kecil. Berdasarkan hasil

uji reliabilitas instrumen diperoleh hasil bahwa seluruh item pertanyaan adalah

reliabel.

Instrumen yang digunakan dalam survey kepuasaan pendidikan yang

dilakukan di Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe adalah berikut:

a) Jelas yaitu survey jelas subyeknya, pertanyaan yang tertuang dalam

instrumen mudah dipahami oleh subyeknya, tata cara survei mudah

dilaksanakan dengan melibatkan pihak fakultas dan prodi. Sebelum

survey dilaksanakan diadakan sosialisasi kepada mahasiswa dengan

maksud dan tujuan survey serta waktu pelaksanaannya.

b) Komprehensif, yaitu seluruh item pertanyaan untuk menilai tingkat

kepuasan pendidikan terhadap proses pembelajaran dan pelayanan

akademik di Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe disusun secara

komprehensif yaitu aspek tangibles, aspek empathy, aspek

responsiveness, aspek assurance, aspek reliability, information Sistem.

c) Mudah diakses oleh pemangku kepentingan yaitu hasil survei tentang

penilaian mahasiswa terhadap Pendidikan disampaikan secara tertulis

kepada seluruh unsur pimpinan. Tujuan penyerahan hasil survei kepada

pimpinan institut sebagai dasar untuk mengambil keputusan atau tindak

lanjut.

Instrumen yang disusun untuk mengukur kepuasan pendidikan berupa

beberapa pertanyaan bersifat tertutup yang dituangkan dalam kuesioner.

Responden diwajibkan memilih salah satu jawaban yang disediakan dan

cocok dengan pendapatnya. Responden yang dilibatkan untuk mengetahui

kepuasan adalah seluruh mahasiswa di Institusi Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang sesuai

dengan kenyataan. Prosedur yang digunakan untuk mengumpulkan data

tentang kepuasan dengan menyebarkan seluruh instrumen kepada setiap

mahasiswa melalui fakultas dan prodi yang dilakukan sekali dalam setahun

dan dilakukan pada akhir tahun.

Adapun indikator yang menjadi acuan dalam pengukuran ini adalah

kehandalan, daya tanggap, kepastian, empati, dan tangible. Tujuannya untuk

membentuk Pendidikan yang berkualitas di IAIN Lhokseumawe.

Analisa Hasil Survei yang dilakukan pada tahun 2017 dengan total

responden 2217 mahasiswa.

No PERNYATAAN SS % S % N % TS %

1 Sarana prasarana

Pendidikan di IAIN

Lhokseumawe sudah

memadai

1805 81,42 235 10,58 110 5 67 3

2 Fasilitas yang

mendukung

pembelajaran yang

1774 80 221 10 155 7 67 3

Page 190: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

190

sudah memadai di

IAIN Lhokseumawe

3 Kesiapan dosen

menyediakan

perangkat

pembelajaran

sebelum perkuliahan

dimulai

1774 80 221 10 177 8 45 2

4 Kualitas layanan

tenaga kependidikan

untuk memberikan

layanan yang prima

1730 78 288 13 110 5 89 4

5 Tenaga

kependidikan dan

tenaga pendidik

membantu

mahasiswa jika

mengalami masalah

akademik.

1819 82 221 10 110 5 67 3

6 IAIN Lhoseumawe

menyediakan

beasiswa bagi

mahasiswa yang

tidak mampu

1774 80 288 13 110 5 45 2

7 Permasalahan dan

keluhan akademik

mahasiswa ditangani

oleh IAIN

Lhokseumawe

memlalu dosen PA

(Pembimbing

Akademik)

1995 90 110 5 67 3 45 2

8 Sanksi bagi

mahasiswa yang

melanggar peraturan

IAIN Lhokseumawe

tanpa terkecuali

1884 85 221 10 67 3 45 2

9 IAIN Lhokseumawe

selalu memonitoring

kemajuan akademik

mahasiswa melalui

1929 87 221 10 45 2 22 1

Page 191: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

191

dosen pembimbing

akakdemik

10 IAIN Lhokseumawe

memahami minat

dan bakat

mahasiswa dan

bersedia

mengembangkannya

1819 82 178 8 110 5 110 5

Apabila melihat hasil keseluruhan berdasarkan rata-rata nilai persentase

per indikator pada tabel diatas, maka rata-rata kepuasan pengguna pendidikan

IAIN Lhokseumawe terhadap sistem pengelolaan Pendidikan tertuang pada tabel

berikut:

Indikator Iumlah

responden

%

Sangat setuju 18303 82,56

Setuju 2204 9,94

Netral 1061 4,78

Tidak setuju 601 2,72

Jumlah 22170

Berdasarkan hasil rekapitulasi di atas dapat disimpulkan bahwa Bahwa

Institut agama islam negeri (IAIN) Lhokseumawe harus meningkatkan sistem

pengelolaan pendidikan dikarenakan presentasi sangat setuju dibawah 90 %

Analisa Hasil Survei yang dilakukan pada tahun 2018 dengan total

responden 2933 mahasiswa

No PERNYATAAN SS % S % N % TS %

1 Sarana prasarana

Pendidikan di IAIN

Lhokseumawe sudah

memadai

2570 87,62 235 8,01 96 3,27 32 1,09

2 Fasilitas yang

mendukung

pembelajaran yang

sudah memadai di

IAIN Lhokseumawe

2410 82,17 313 10,7 150 5,11 60 2,05

3 Kesiapan dosen

menyediakan

perangkat

pembelajaran

sebelum perkuliahan

dimulai

2510 85,58 213 7,26 170 5,8 40 1,36

Page 192: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

192

4 Kualitas layanan

tenaga kependidikan

untuk memberikan

layanan yang prima

2455 83,7 303 10,3 95 3,24 80 2,73

5 Tenaga

kependidikan dan

tenaga pendidik

membantu

mahasiswa jika

mengalami masalah

akademik.

2503 85,34 278 9,48 98 3,34 54 1,84

6 IAIN Lhoseumawe

menyediakan

beasiswa bagi

mahasiswa yang

tidak mampu

2406 82,03 359 12,2 110 3,75 58 1,98

7 Permasalahan dan

keluhan akademik

mahasiswa ditangani

oleh IAIN

Lhokseumawe

memlalu dosen PA

(Pembimbing

Akademik)

2706 92,26 110 3,75 72 2,45 45 1,53

8 Sanksi bagi

mahasiswa yang

melanggar peraturan

IAIN Lhokseumawe

tanpa terkecuali

2670 91,03 157 5,35 56 1,91 50 1,7

9 IAIN Lhokseumawe

selalu memonitoring

kemajuan akademik

mahasiswa melalui

dosen pembimbing

akakdemik

2803 95,57 65 2,22 45 1,53 20 0,68

10 IAIN Lhokseumawe

memahami minat

dan bakat

mahasiswa dan

bersedia

mengembangkannya

2670 91,03 140 4,77 78 2,66 45 1,53

Apabila melihat hasil keseluruhan berdasarkan rata-rata nilai persentase

per indikator pada tabel diatas, maka rata-rata kepuasan pengguna Pendidikan

IAIN Lhokseumawe terhadap sistem pengelolaan Pendidikan tertuang pada tabel

Page 193: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

193

berikut:

Indikator Iumlah

responden

%

Sangat setuju 25703 87,36

Setuju 2173 7,68

Netral 970 3,31

Tidak setuju 484 1,65

Jumlah 29330

Berdasarkan hasil rekapitulasi di atas dapat disimpulkan bahwa Bahwa

Institut agama islam negeri (IAIN) Lhokseumawe harus meningkatkan sistem

pengelolaan pendidikan dikarenakan presentasi sangat setuju masih dibawah 90

%

Analisa Hasil Survei yang dilakukan pada tahun 2019 dengan total

responden 3640 mahasiswa.

No PERNYATAAN SS % S % N % TS %

1 Sarana prasarana

Pendidikan di IAIN

Lhokseumawe sudah

memadai

3432 94,29 150 4,12 58 1,59 0 0

2 Fasilitas yang

mendukung

pembelajaran yang

sudah memadai di

IAIN Lhokseumawe

3277 90,03 251 6,9 100 2,75 12 0,33

3 Kesiapan dosen

menyediakan

perangkat

pembelajaran

sebelum perkuliahan

dimulai

3219 88,43 320 8,79 91 2,5 10 0,27

4 Kualitas layanan

tenaga kependidikan

untuk memberikan

layanan yang prima

3221 88,49 281 7,72 118 3,24 20 0,55

5 Tenaga

kependidikan dan

tenaga pendidik

membantu

mahasiswa jika

mengalami masalah

akademik.

3320 91,21 222 6,1 98 2,69 0 0

6 IAIN Lhoseumawe

menyediakan 3455 94,92 129 3,54 56 1,54 0 0

Page 194: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

194

beasiswa bagi

mahasiswa yang

tidak mampu

7 Permasalahan dan

keluhan akademik

mahasiswa ditangani

oleh IAIN

Lhokseumawe

memlalu dosen PA

(Pembimbing

Akademik)

3411 93,71 229 6,29 0 0 0 0

8 Sanksi bagi

mahasiswa yang

melanggar peraturan

IAIN Lhokseumawe

tanpa terkecuali

3455 94,92 185 5,08 0 0 0 0

9 IAIN Lhokseumawe

selalu memonitoring

kemajuan akademik

mahasiswa melalui

dosen pembimbing

akakdemik

3477 95,52 118 3,24 45 1,24 0 0

10 IAIN Lhokseumawe

memahami minat

dan bakat

mahasiswa dan

bersedia

mengembangkannya

3488 95,82 112 3,08 40 1,1 0 0

Apabila melihat hasil keseluruhan berdasarkan rata-rata nilai persentase

per indikator pada tabel di atas, maka rata-rata kepuasan pengguna pendidikan

IAIN Lhokseumawe terhadap sistem pengelolaan Pendidikan tertuang pada tabel

berikut:

Indikator Iumlah

responden

%

Sangat setuju 33755 92,73

Setuju 1997 5,49

Netral 606 1,66

Tidak setuju 42 0,12

Jumlah 36400

Berdasarkan hasil rekapitulasi di atas dan apa bila dibandingkan dengan

hasil pada tahun 2018 dapat disimpulkan bahwa Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Lhokseumawe meningkatkan sistem pengelolaan pendidikan, hal ini bisa

dilihat meningkatnya presentasi sangat setuju pada tahun 2019. Dapat

Page 195: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

195

disimpulak pada tahun 2019 sistem pengelolaan pendidikan di Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe sudah sangat baik.

9. Kesimpulan Hasil Evaluasi Ketercapaian Standar Pendidikan serta

Tindak Lanjut

Pemosisian masalah yang didapatkan dari temuan Audit Mutu Internal

terhadap ketercapaian standar mutu pendidikan yaitu:

a) Masih kurangnya dosen yang menyediakan perencanaan pembelajaran di

Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe

b) Masih minimnya dosen Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe

yang melakukan integrasi penelitian dan PkM ke dalam pembelajaran.

c) Masih kurangnya tenaga kependidikan yang melayani kegiatan pendidikan

yang memerlukan keahlian khusus harus yang memiliki sertifikat

kompetensi sesuai dengan bidang tugas dan keahliannya

d) Kurangnya fasilitas pembelajaran yang berbasis ICT

Identifikasi akar masalah yang didapatkan dari hasil temuan Audit Mutu

Internal yaitu:

a) Kurangnya informasi dan sosialisasi mengenai pembuatan perencanaan

pembelajaran di Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe

b) Kurangnya pelatihan dan workshop terhadap tenaga kependidikan untuk

meningkatkan pelayanan prima

c) Minimnya sosialisasi mengenai integrasi PkM dan penelitian ke dalam

pembelajaran.

Rencana perbaikan dan pengembangan yang perlu menjadi perhatian

dan perlu dipertimbangkan untuk dapat dijadikan bahan program strategis yang

dapat dilakukan Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe dalam

meningkatkan sistem pelayanan Pendidikan adalah:

a) Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala kepada ketua jurusan

dan sekretaris jurusan terkait kelngkapan perangkat pembelajaran

b) Memberikan workshop dan pelatihan kepada dosen mengenai pembuatan

perencanaan pembelajaran, manfaatnya, implementasi serta evaluasi;

c) Memberikan apresiasi dan pelatihan mengenai integrasi PkM dan

penelitian kedalam pembelajaran;

d) Melakukan pembangunan secara bertahap pada sarana prasarana di IAIN

Lhokseumawe;

e) Memberikan dukungan dan apresiasi kepada dosen yang melaksanakan

integrasI PkM dan penelitian ke dalam pembelajaran;

f) Memberikan pelatihan untuk tenaga kependidikan terkait pelayanan prima.

g) Memberikan kesempatan lebih besar kepada dosen untuk mendapatkan

otonomi studi lanjutan ataupun short course

h) Memberikan dukungan serta apresiasi kepada dosen ataupun

fakultas/program studi dalam melaksanakan program ataupun kegiatan

dalam bidang kegiatan

i) Memberikan dukungan dan apresiasi kepada dosen yang aktif menulis

buku

Page 196: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

196

C.7 Penelitian

1. Latar Belakang

Penelitian merupakan salah satu tridharma Perguruan Tinggi, selain

pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat. Peran tridarma perguruan tinggi

sangat penting dalam pengembangan suatu lembaga untuk dapat bersaing di era

4.0, salah satunya dengan mengembangkan dan mengelola kegiatan penelitian

secara profesional. Kegiatan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

(Litabdimas) di IAIN Lhokseumawe dikelola oleh Lembaga Penelitian dan

Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) dengan harapan menjadi Research

University.

Pengelolaan kegiatan Penelitian dilaksanakan berdasarkan

Permenristekdikti No. 62 pasal 1 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu

Bidang Penelitian menyebutkan bahwa SPMI direncanakan, dilaksanakan,

dievaluasi, dikendalikan dan dikembangkan oleh perguruan tinggi yang di

implementasikan pada semua bidang kegiatan perguruan tinggi baik pendidikan,

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Lembaga Penelitian dan

Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IAIN Lhokseumawe berupaya

meningkatkan kualitas penelitian di lingkungan IAIN LHokseumawe. Untuk

meningkatkan mutu penelitian LPPM bersinergi dengan Lembaga Penjaminan

Mutu (LPM) mengembangkan standar mutu internal bidang penelitian,

Mekanisme penetapan standar mutu bidang penelitian dilaksanakan

berdasarkan kebijakan Rektor yang tertuang dalam SK Rektor No. 235 Tahun

2017 tentang Standar Mutu Penelitian yang terdiri dari 8 komponen yaitu:

Standar Hasil Penelitian, Standar Isi Penelitian, Standar Proses Penelitian,

Standar Penilaian Penelitian, Standar Pelaksana Penelitian, Standar Sarana dan

Prasarana Penelitian, Standar Pengelolaan Penelitian, Standar Pembiayaan

Penelitian.

Proses penetapan standar mutu bidang penelitian dilakukan oleh pihak

Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) dan

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) melakukan

sosialisasi standar proses kepada seluruh sivitas akademika. Adapun bahasan

utama dalam standar mutu bidang penelitian mencakup perencanaan,

pelaksanaan dan pelaporan penelitian sesuai dengan SN DIKTI. Salah satu Misi

dari IAIN Lhokseumawe adalah meningkatkan kualitas penyelenggaraan

pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat, maka LPPM di bentuk untuk

mengelola, mengkoordinasikan, memfasilitasi, menyediakan pendanaan serta

sarana prasarana yang memadai untuk mendukung penelitian. Saat ini LPPM

telah memiliki regulasi yang tepat dan jelas dalam menyeleksi kualitas penelitian

yang diajukan oleh dosen, melalui berbagai kegiatan akademik para dosen

diarahkan untuk melakukan penelitian yang mampu mengembangkan kearifan

lokal serta mengikuti perkembangan teknologi informasi terkini.

Perencanaan Penelitian dilakukan melalui pemanfaatan masalah

dilingkungan kampus baik internal maupun eksternal yang telah ada atau muncul

dari proses pembelajaran sehingga Penelitian merupakan satu kesatuan dari

Page 197: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

197

tridharma perguruan tinggi. LPPM IAIN Lhokseumawe bersama dengan para

pemangku kepentingan dan mitra menyusun desain program Penelitian.

Adapun proses pelaksanaan kegiatan penelitian di IAIN Lhokseumawe,

seperti:

a) Kegiatan bimbingan teknis dan pendampingan kepada dosen untuk

mengembangkan roadmap penelitian.

b) Proses seleksi proposal dosen yang masuk ke LPPM IAIN Lhokseumawe

dilakukan seleksi secara administrasi dan teknis oleh Tim Ahli yang sudah

terbentuk dari berbagai unsur dan keahlian.

c) Keterlibatan mahasiswa dalam penelitian dosen sebanyak 25% dari

keseluruhan proposal penelitian yang diajukan.

d) Proses pelaksanaan penelitian diarahkan sesuai Renstra dan SOP yang

ada di LPPM IAIN Lhokseumawe.

Tujuan Kegiatan Penelitian yang dilakukan oleh IAIN Lhokseumawe untuk

mengembangkan, mengamalkan, dan memanfaatkan ilmu pengetahuan, agama,

teknologi dan seni yang diperoleh dari hasil pembelajaran. Secara khusus

tujuan tersebut dirincikan sebagai berikut:

a) Memfasilitasi dan memperluas peluang bagi dosen untuk melaksanakan

Penelitian dalam rangka memenuhi tugas dan fungsinya dalam bidang

Penelitian.

b) Menerapkan dan menyebarluaskan hasil-hasil penelitian/kajian kepada

masyarakat sebagai bagian dari upaya untuk memberdayakan dan

meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

c) Mempercepat upaya peningkatan kemampuan sumber daya manusia

dengan tuntutan dinamika pembangunan melalui pendidikan.

d) Mempercepat upaya pembinaan institusi dan profesi masyarakat sesuai

dengan perkembangannya dalam proses modernisasi.

e) Memberi masukan bagi pengembangan kurikulum di perguruan tinggi agar

lebih relevant dengan meningkatnya kegiatan.

f) Mengoptimalkan sumber daya lembaga untuk melaksanakan program

Penelitian

g) Menjalin kerjasama dengan lembaga mitra dan Wilayah mitra binaan untuk

meningkatkan kualitas dan kuantitas program Penelitian

Pelaporan Penelitian dilaksanakan melalui kegiatan diseminasi hasil

Penelitian yang diselenggarakan LPPM. Kegiatan ini dijalankan sesuai dengan

SOP LPPM IAIN Lhokseumawe dengan melibatkan reviewer yang kompeten.

Selain itu, Peneliti wajib mempublikasikan hasil Penelitian dalam bentuk: jurnal

ilmiah, buku, tulisan di media massa (majalah ataupun surat kabar). Peneliti

juga wajib membuat abstrak hasil Penelitiann untuk dibukukan oleh LPPM.

Hal utama dalam penelitian dosen selain output atau luaran penelitian, juga

diperlukan adanya keterlibatan mahasiswa agar transfer of knowledge lebih

optimal. Peran mahasiswa dalam penelitian dapat sebagai enumerator yang

bertugas mengumpulkan data di lapangan dalam kegiatan penelitian survei.

Page 198: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

198

Tahapan penting dalam suatu penelitian yaitu pelaporan hasil penelitian, LPPM

IAIN Lhokseumawe telah mendesain kegiatan pelaporan melalui kegiatan

seminar tahap sementara dan seminar akhir laporan penelitian. Kegiatan ini

dijalannkan sesuai dengan SOP LPPM IAIN Lhokseumawe, dengan melibatkan

reviewer yang kompeten.

Peningkatan kualitas penelitian juga didukung dengan adanya berbagai

kerjasama IAIN Lhokseumawe dengan berbagai pihak baik di dalam maupun

luar negeri, selain itu sarana dan prasarana pendukung penelitian juga

ditingkatkan dengan tersedianya pusat laboratorium untuk berbagai bidang ilmu.

Untuk mendukung kualitas judul, pihak LPPM melalui Fakultas dan Program

Studi berupaya mengikutsertakan para dosen pada berbagai workshop

metodelogi serta penulisan untuk publikasi ilmiah. Upaya ini diharapkan mampu

meningkatkan kualitas penelitian serta output penelitian dapat di publikasi pada

jurnal – jurnal terakreditasi dan terindeks secara nasional dan internasional,

hasil penelitian juga diharapkan dapat menjadi rujukan bagi perkembangan ilmu

pengetahuan bagi lingkungan masyarakat terutama di bidang keagamaan.

2. Kebijakan

Saat ini LPPM IAIN Lhokseumawe telah mengembangkan arah dan fokus

penelitian yang tertera dalam Renstra IAIN Lhokseumawe Nomor: 191 Tahun

2017. Untuk mendukung kinerja dalam penelitian LPPM IAIN Lhokseumawe telah

menyiapkan beberapa dokumen terkait diantaranya:

Kualitas dan mutu LPPM IAIN Lhokseumawe terus ditingkatkan melalui

perencanaan yang terstruktur seperti:

a) Telah memiliki Rencana Strategis (Renstra) Lembaga Penelitian dan

Pengabdian yang memuat visi dan misi utama untuk menjadikan LPPM

IAIN Lhokseumawe menjadi Lembaga terdepan dan terupdate tentang

penelitian baik nasional maupun internasional.

b) SOP LPPM IAIN Lhokseumawe Bidang Penelitian

c) Telah memiliki buku Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengembangan

di Lingkungan Balitbang dan Diklat Kementerian Agama tahun 2019.

d) Telah terbentuk sentra HaKI sejak tahun 2018, yang berperan untuk

memberikan pelayanan dalam perolehan HaKI bagi dosen dan Mahasiswa

di lingkungan IAIN Lhokseumawe.

e) Adanya usaha perencanaan terkait meningkatkan anggaran penelitian

internal (DIPA) sebanyak 10% dari anggaran operasional IAIN

Lhokseumawe.

f) Adanya SOP yang mengatur keterlibatan mahasiswa dalam penelitian

dosen sebanyak 25% dari keseluruhan proposal penelitian yang diajukan.

g) Pedoman Standar Mutu. Pedoman ini memuat kesiapan dan standar kerja

LPPM IAIN Lhokseumawe dalam mengelola dan meningkatkan kualitas

penelitian yang sesuai dengan visi dan misi IAIN Lhokseumawe. Standar

mutu juga dapat digunakan sebagai sumber informasi yang akurat bagi

para pimpinan dan stakeholders terkait kinerja LPPM.

Page 199: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

199

h) Pedoman Keselamatan Kerja Pedoman ini memuat

i) Pedoman Kenyamanan dan Kesehatan Pedoman ini memuat

j) Pedoman Kemanan Peneliti, Masyarakat dan Lingkungan.

Pedoman ini memuat Peran SOP dan pedoman penting bagi para peneliti,

dengan dokumen yang tepat dan sistematis dapat menjadi acuan untuk

mengembangkan arah dan fokus penelitian, serta output penelitian yang

nantinya dihasilkan.

Dokumen formal kebijakan penelitian pelaksanaan, dan dokumen formal

kebijakan penelitian pelaporan serta panduan penelitian terdapat di dalam buku

panduan penelitian IAIN Lhokseumawe. Pemberlakuan buku tersebut di SK kan

dengan SK Rektor No. 194.a Tahun 2017.

Mekanisme pelaksanaan kegiatan penelitian di IAIN Lhokseumawe dibagi

ke dalam dua tipe yaitu pelaksanaan kegiatan penelitian yang dibiayai oleh

DIPA IAIN Lhokseumawe dan penelitian yang tidak dibiayaioleh DIPA.

Mekanisme pelaksanaan kegiatan penelitian yang dibiayai oleh DIPA di IAIN

Lhokseumawe yang tertuang di dalam buku panduan penelitian IAIN

Lhokseumawe tahun 2017 adalah :

a) Penyusunan panduan penelitian

b) Sosialisasi, dilakukan untuk meningkatkan pemahaman dosen yang akan

melakukan penelitian.

c) Pengajuan dan Proses Seleksi Proposal Penelitian.

d) Seminar Proposal Penelitian

e) Pendatanganan kontrak penelitian, ini dilakukan oleh peneliti atau

kelompok peneliti yang sudah dinyatakan lolos sebagai penerima hibah

penelitian.

f) Pencairan termin 1

g) Pelaksanaan Penelitian

h) Monitoring dan Evaluasi Terhadap Proses dan Hasil Penelitian

i) Seminar hasil penelitian

j) Pengumpulan Laporan Hasil penelitian

k) Pencairan termin 2

l) Publikasi jurnal, hal ini merupakan salah satu outcome dari kegiatan

penelitian.

Mekanisme pelaksanaan penelitian yang tidak dibiayai oleh DIPA adalah

sebagai berikut, yaitu: Penelitian yang diselenggaran dengan pembiayaan dari

sumber pendanaan Non-DIPA IAIN Lhokseumawe dilaksanakan dengan

koordinasi dan fasilitasi dari LPPM. Adapun mekanisme pelaksanaannya adalah

sebagai berikut:

a) Pengajuan surat tugas. Sebelum pelaksanaan kegiatan penelitian, peneliti

mengajukan permohonan untuk dibuatkan surat tugas oleh LPPM, dengan

melampirkan proposal penelitian.

b) Pengumpulan laporan penelitian. Pengumpulan laporan penelitian

dilakukan pada saat meminta pengesahan ke pihak LPPM. Peneliti

Page 200: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

200

mengumpulkan laporan penelitian sebanyak 3 (tiga) eksemplar yang

akan didistribusikan untuk LPPM, Fakultas dan Perpustakaan.

Waktu pelaksanaan kegiatan penelitian yang tidak dibiayai oleh DIPA IAIN

Lhokseumawe tidak ditentukan secara spesifik dalam panduan ini.

Penelitian dilaksanakan dengan mengikuti jadwal yang telah ditentukan oleh

sponsor atau ditentukan oleh peneliti.

3. Standar Perguruan Tinggi dan Strategi Pencapaian Standar

Standar dan strategi pencapaian standar terkait Penelitian di IAIN

Lhokseumawe mengacu pada Surat Keputusan Rektor Nomor 235 tahun 2017.

Standar Mutu Penelitian meliputi:

a) Standar Hasil Penelitian

Standar hasil Penelitian merupakan kriteria minimal luaran Penelitian yang

dilakukan oleh sivitas akademika IAIN Lhokseumawe dalam

mengembangkan serta menerapkan ilmu pengetahuan, sains dan seni

guna memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan

kehidupan bangsa. Strategi pencapaian standar hasil Penelitian di IAIN

Lhokseumawe adalah sebagai berikut:

1) Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui LPPM memotivasi peneliti untuk

senantiasa melakukan penelitian yang sesuai dengan kaidah dan

metode ilmiah secara sistematis sesuai otonomi keilmuan dan budaya

akademik;

2) Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui LPPM mendorong dosen untuk

melakukan publikasi penelitian pada jurnal yang berkualifikasi nasional

maupun internasional;

3) Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui LPPM Memberikan insentif

kepada dosen yang jurnalnya dapat terbit pada jurnal terindeks baik

pada level nasional atau internasional;

4) Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui LPPM memberikan pelatihan

tentang konsep-konsep dasar penelitian yang melibatkan mahasiswa

dalam pelaksanaannya minimal dua mahasiswa perdosen;

5) Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui LPPM membuat peraturan

tentang hasil penelitian dosen dan mahasiswa/skripsi wajib diterbitkan

pada jurnal baik lokal maupun nasional, atau minimal diterbitkan dalam

repository institusi.

b) Standar Isi Penelitian

Standar isi Penelitian IAIN Lhokseumawe merupakan kriteria minimal

tentang kedalaman dan keluasan materi Penelitian yang mengacu pada

standar hasil Penelitian dan bersumber dari hasil penelitian atau

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang relevan dengan

kebutuhan masyarakat dan pemangku kepentingan. Strategi pencapaian

standar isi Penelitian di IAIN Lhokseumawe adalah sebagai berikut:

1) Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui Lembaga Penelitian dan

Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) dan Pusat Penjaminan Mutu

Page 201: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

201

(LPM) melakukan sosialisasi standar isi penelitian kepada seluruh

sivitas akademika;

2) Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui Lembaga Penelitian dan

Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) mengirimkan dosen untuk

mengikuti workshop/seminar penyusunan proposal penelitian;

3) Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui Lembaga Penelitian dan

Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) mengalokasikan dana untuk

penelitian bagi para dosen.

c) Standar Proses Penelitian

Standar proses Penelitian merupakan kriteria minimal tentang proses

kegiatan Penelitian yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan,

monitoring dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan. Strategi pencapaian

standar Proses Pengabdian Penelitian di IAIN Lhokseumawe adalah

sebagai berikut:

1) Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui Lembaga Penjaminan Mutu dan

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat melakukan

sosialisasi standar proses kepada seluruh sivitas akademika;

2) Pimpinan IAIN Lhokseumawe mengupayakan sarana dan prasarana

penelitian dilingkungan IAIN Lhokseumawe;

3) Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui LPPM dan jurusan mengadakan

pelatihan metodologi penelitian;

4) Pimpinan IAIN Lhokseumawe memfasilitasi dosen untuk mengikuti

penelitian yang berskala nasional dan international

d) Standar Penilaian Penelitian

Standar penilaian Penelitian IAIN Lhokseumawe merupakan kriteria

minimal tentang penilaian terhadap proses dan hasil Penelitian. Penelitian

kompetisi dibedakan menjadi dua yaitu kompetisi yang bersifat internal dan

eksternal. Strategi pencapaian standar proses penilaian Penelitian di IAIN

Lhokseumawe adalah sebagai berikut.

1) Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui Lembaga Penelitian dan

Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) memotivasi seluruh dosen

peneliti untuk melaksanakan penelitian dengan mengikuti kaidah

prinsip penilaian edukatif, objektif, akuntabel, dan transparan.

2) Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui Lembaga Penelitian dan

Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) mensosialisasikan kepada

dosen peneliti untuk memperhatikan kesesuaian penelitian sesuai

dengan standar hasil, standar isi, dan standar proses penelitian;

3) Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui Lembaga Penelitian dan

Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) mengarahkan seleksi

proposal penelitian dan seminar proposal sesuai instrument penilaian

yang berlaku;

4) Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui Lembaga Penelitian dan

Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) menyediakan fasilitas

seminar hasil penelitian yang memadai;

Page 202: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

202

5) Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui Lembaga Penelitian dan

Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) selalu mengundang tim

pakar/ reviewer untuk mereview atau menilai penelitian dosen mulai

dari seleksi proposal, seminar proposal dan seminar hasil penelitian

setiap tahun.

e) Standar Peneliti

Standar Peneliti adalah kriteria minimal pelaksana dalam melakukan

Penelitian. Strategi pencapaian standar Peneliti di IAIN Lhokseumawe

adalah sebagai berikut:

1) Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui LPPM membekali dosen tentang

pedoman penelitian yang berlaku pada tingkat lokal (IAIN

Lhokseumawe) dan tingkat nasional;

2) Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui LPPM membekali dosen tentang

pengetahuan penyusunan usulan/proposal/ laporan penelitian melalui

pelatihan/workshop;

3) Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui LPPM menjalin kerjasama

dengan lembaga eksternal yang berkaitan dengan kegiatan penelitian;

4) Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui LPPM memfasilitasi dosen

sebagai peneliti untuk mendapatkan informasi penelitian baik pada

instansi pemerintah maupun instansi swasta.

f) Standar Sarana dan Prasarana Penelitian

Standar sarana dan prasarana Penelitian merupakan kriteria minimal

sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam melaksanakan Penelitian,

yang meliputi: laboratorium, studio, masyarakat sasaran atau lainnya

sesuai dengan kebutuhan. Strategi pencapaian standar Sarana dan

Prasarana Penelitian di IAIN Lhokseumawe adalah sebagai berikut:

1) Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui LPPM menyusun daftar

kebutuhan sarana dan prasarana penelitian sesuai dengan rencana

strategis penelitian;

2) Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui LPPM mengadakan kajian dan

evaluasi terhadap sarana dan prasarana penelitian sehingga

terpenuhinya standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan,

kenyamanan, dan keamanan peneliti, masyarakat, serta lingkungan.

3) Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui LPPM mengirim dosen untuk

mengikuti workshop/pelatihan tentang penelitian agar mendapatkan

isu-isu baru penelitian yang dapat menunjang karir dan prestasi

kampus;

4) Pimpinan IAIN Lhokseumawe menyelenggarakan seminar dan

lokakarya yang berkaitan dengan penelitian guna meningkatkan

kemampuan, kualitas dan kuantitas penelitian yang dilakukan civitas

akademika IAIN Lhokseumawe minimal dua kali dalam satu tahun.

g) Standar Pengelolaan Penelitian

Standar pengelolaaan merupakan kriteria minimal tentang

perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan, evaluasi,

Page 203: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

203

pelaporan dan diseminasi hasil Penelitian serta pengembangan program

Penelitian yang dilaksanakan oleh LPPM. Strategi pencapaian standar

Pengelolaan Penelitian di IAIN Lhokseumawe adalah sebagai berikut.

1) LPPM IAIN Lhokseumawe merevisi struktur organisasi setiap

tahunnya sehingga menggambarkan fungsi dan tanggungjawab yang

jelas;

2) LPPM IAIN Lhokseumawe melakukan pengarsipan yang teratur

sehingga setiap kegiatan LPPM dapat terdokumentasi dan tertata

dengan baik;

3) LPPM IAIN Lhokseumawe membekali dosen dengan berbagai

pelatihan/seminar/lokakarya terkait dengan pengelolaan penelitian;

4) LPPM IAIN Lhokseumawe menjalin hubungan kerjasama dengan

stakeholder baik pada tingkat lokal, nasional, maupun internasional;

5) LPPM IAIN Lhokseumawe mensosialisasikan standar pengelolaan

penelitian kepada para dosen atau calon peneliti IAIN Lhokseumawe;

h) Standar Pembiayaan Penelitian

Standar Pendanaan dan Pembiayaan adalah kriteria minimal dana dan

biaya dalam pelaksanaan Penelitian yang bersumber dari pemerintah,

masyarakat, serta kerja sama dengan lembaga lain di dalam maupun di

luar negeri. Strategi pencapaian standar Pendanaan dan Pembiayaan

Penelitian di IAIN Lhokseumawe adalah sebagai berikut:

1) Ketua LPPM IAIN Lhokseumawe menyusun dan menetapkan strategi

dalam upaya peningkatan pembiayaan penelitian;

2) Ketua LPPM IAIN Lhokseumawe menerapkan manajemen penelitian

yang terdiri atas seleksi proposal, presentasi proposal yang dinilai oleh

dua pakar penelitian, pemantauan dan evaluasi, pelaporan penelitian

dan melakukan seminar hasil penelitian;

3) Ketua LPPM IAIN Lhokseumawe melakukan sosialisasi standar

pembiayaan penelitian kepada seluruh sivitas akademika;

4) Ketua LPPM IAIN Lhokseumawe melakukan sosialisasi alokasi dana

penelitian pada RAPBU kepada civitas akademika;

5) Ketua LPPM IAIN Lhokseumawe merancang SOP tentang pembiayaan

penelitian;

6) Ketua LPPM IAIN Lhokseumawe menerapkan mekanisme monitoring

tentang pembiayaan penelitian kepada sivitas akademika minimal

sekali dalam setahun.

Selanjutnya, LPPM IAIN Lhokseumawe melakukan perencanaan kegiatan

Penelitian dengan mengacu pada buku pedoman Penelitian. Pelaksanaan proses

Penelitian dilaksanakan dengan SOP terkait mekanisme penerimaan proposal

dan proses seleksi administrasi.

4. Indikator Kinerja Utama

a) LPPM IAIN Lhokseumawe telah memiliki dokumen formal berupa Renstra

Penelitian yang telah disahkan dengan SK Rektor No 254 Tahun 2017

Page 204: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

204

dalam Renstra memuat landasan pengembangan Penelitian di lingkungan

IAIN LHokseumawe, selain itu juga memuat Roadmap Penelitian, sasaran

program strategis dan indikator kinerja. Dalam mengembangkan Indikator

Kinerja Utama, pihak LPPM dan Lembaga Penjaminan Mutu (LPM)

menyusun sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam SN Dikti no 62

Tahun 2016 terdiri dari standar hasil Penelitian, standar isi Penelitian,

standar proses Penelitian, standar penilaian Penelitian, standar Peneliti,

standar sarana dan prasarana Penelitian, standar pengelolaan Penelitian

dan standar pembiyaan Penelitian, kedelapan standar ini tersedia dalam

dokumen standar mutu bidang Penelitian yang telah disahkan dengan

Surat Keputusan Rektor IAIN Lhokseumawe No 235 Tahun 2017.

b) Dalam peningkatan kualitas pelaksanaan Penelitian, LPPM telah memiliki

Pedoman Pengelolaan Penelitian IAIN Lhokseumawe yang telah disahkan

dengan Surat Keputusan Rektor No.194.a Tahun 2017, pedoman ini

menguraikan teknis dari perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan

kegiatan Penelitian. Pedoman tersebut juga telah disosialisasikan kepada

peneliti yaitu para dosen dan mahasiswa di lingkungan IAIN Lhokseumawe

pada kegiatan FGD, selain itu pedoman juga disosialisaikan secara online

dengan membagi tautan di dalam web resmi LPPM IAIN Lhokseumawe.

c) Proses pelaksanaan kegiatan Penelitian di IAIN lhokseumawe telah

memiliki mekanisme sesuai dengan SOP yang jelas dan terdokumentasi

dengan baik. Bukti yang sahih tentang pelaksanaan proses Penelitian yang

mencakup 6 aspek (1) tata cara penilaian dan review, (2) legalitas

pengangkatan reviewer, (3) hasil penilaian usul Penelitian, (4) legalitas

penugasan pelaksana Penelitian, (5) berita acara hasil monitoring dan

evaluasi, serta (6) dokumentasi output Penelitian, serta melakukan review

terhadap pelaksanaan proses Penelitian (aspek 1 sampai 6) secara berkala

dan ditindaklanjuti.

Mekanisme pelaksanaan kegiatan penelitian di IAIN Lhokseumawe

dibagi ke dalam dua tipe yaitu pelaksanaan kegiatan penelitian yang

dibiayai oleh DIPA IAIN Lhokseumawe dan penelitian yang tidak

dibiayaioleh DIPA. Mekanisme pelaksanaan kegiatan penelitian yang

dibiayai oleh DIPA di IAIN Lhokseumawe yang tertuang di dalam buku

panduan penelitian IAIN Lhokseumawe tahun 2017 adalah:

1) Penyusunan panduan penelitian

2) Sosialisasi, dilakukan untuk meningkatkan pemahaman dosen yang

akan melakukan penelitian.

3) Pengajuan dan Proses Seleksi Proposal Penelitian.

4) Seminar Proposal Penelitian

5) Pendatanganan kontrak penelitian, ini dilakukan oleh peneliti atau

kelompok peneliti yang sudah dinyatakan lolos sebagai penerima

hibah penelitian.

6) Pencairan termin 1

7) Pelaksanaan Penelitian

Page 205: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

205

8) Monitoring dan Evaluasi Terhadap Proses dan Hasil Penelitian

9) Seminar hasil penelitian

10) Pengumpulan Laporan Hasil penelitian

11) Pencairan termin 2

12) Publikasi jurnal, hal ini merupakan salah satu outcome dari kegiatan

penelitian.

Mekanisme pelaksanaan penelitian yang tidak dibiayai oleh DIPA

adalah sebagai berikut, yaitu: Penelitian yang diselenggaran dengan

pembiayaan dari sumber pendanaan Non-DIPA IAIN Lhokseumawe

dilaksanakan dengan koordinasi dan fasilitasi dari LPPM. Adapun

mekanisme pelaksanaannya adalah sebagai berikut:

1) Pengajuan surat tugas. Sebelum pelaksanaan kegiatan penelitian,

peneliti mengajukan permohonan untuk dibuatkan surat tugas oleh

LPPM, dengan melampirkan proposal penelitian.

2) Pengumpulan laporan penelitian. Pengumpulan laporan penelitian

dilakukan pada saat meminta pengesahan ke pihak LPPM. Peneliti

mengumpulkan laporan penelitian sebanyak 3 (tiga) eksemplar yang

akan didistribusikan untuk LPPM, Fakultas dan Perpustakaan.

Waktu pelaksanaan kegiatan penelitian yang tidak dibiayai oleh DIPA IAIN

Lhokseumawe tidak ditentukan secara spesifik dalam panduan ini.

Penelitian dilaksanakan dengan mengikuti jadwal yang telah ditentukan oleh

sponsor atau ditentukan oleh peneliti.

Dalam indikator ketercapaian standar proses penelitian, kegiatan

penelitian di LPPM IAIN Lhokseumawe telah dilakukan sesuai SOP yang ada

yaitu adanya mekanisme yang jelas dalam proses pengajuan proposal yaitu;

peneliti mengajukan proposal melalui web libtabdimas dengan sumber dana

dari DIPA, tahap berikutnya yaitu adanya evaluasi dari reviewer untuk

menganalisis kualitas dan menentukan kelayakan proposal untuk di teliti,

setelah disetujui maka LPPM IAIN Lhokseumawe mengumumkan kelulusan

proposal untuk tahun berjalan. adapun peningkatan minat dosen dalam

kegiatan penelitian dari tahun 2016 sampai tahun 2018.

Tabel 7.1 Rekap Jumlah Peneliti

NO Tahun Kluster Penelitian Jumlah Peneliti

(Dosen)

1

2016

Penelitian Dasar 19

Penelitian Pembinaan 12

Penelitian Kelompok 18

Total 49

2

2017

Penelitian Dasar 30

Penelitian Pembinaan 14

Penelitian Kelompok 21

Total 65

Penelitian Pembinaan 23

Page 206: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

206

3

2018

Penelitian Dasar dan Pengembangan

Program Studi

40

Penelitian Terapan dan

Pengembangan Perguruang Tinggi

12

Penelitian Indisipliner 26

Total 75

Gambar 7.1 Grafik Peningkatan Jumlah Peneliti

Pendanaan penelitian di IAIN Lhokseumawe berasal dari dana internal dan

eksternal. Dana internal berasal dari DIPA IAIN Lhokseumawe yang dianggarkan

per tahun dengan rincian:

Tabel 7.2 Jumlah Dana DIPA Penelitian Per Tahun

NO Tahun Jumlah Dana Penelitian

(Rp)

1 2016 945.000.000

2 2017 2.016.000.000

3 2018 4.527.000.000

Selain pendanaan yang bersumber dari DIPA para dosen di lingkungan

IAIN Lhokseumawe juga melakukan kegiatan penelitian dengan dana mandiri.

Adanya peningkatan jumlah dana dari berbagai sumber dana diharapkan akan

mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian, sehingga akan mampu

meningkatkan kualitas sumber daya manusia yaitu para dosen sebagai peneliti di

lingkungan IAIN Lhokseumawe.

Sebagai peneliti dosen harus memenuhi standar utama yang diatur dalam

indikator kinerja utama diantaranya menguasai metodelogi penelitian sesuai

dengan objek yang diteliti, memenuhi standar kualifikasi akademik dan hasil

penelitian, memenuhi rumpun ilmu yang dikuasai. Standar peneliti ini telah diatur

dalam Buku Pedoman Pengelolaan Penelitian No.194.a Tahun 2017.

Dalam hal legalitas reviewer dan proses penilaian Penelitian, semua

proposal yang masuk akan dinilai oleh reviewer yang bersertifikat. Adapun

reviewer yang terlibat yaitu;

Tabel 7.3 Nama Reviewer Internal dan Eksternal

NO NAMA REVIEWER BIDANG KEAHLIAN

INTERNAL

1 Dr. H. Hafifuddin Hukum Islam

2 Dr. Nasrullah, M.Ag Fiqh Modern

0

10

20

30

40

50

2016 2017 2018

Penelitian Dasar

PenelitianPembinaan

PenelitianPengembangan

Page 207: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

207

3 Dr. Kamaruzzaman Komunikasi Islam

4 Dr. Syahrizal, MA. Kurikulum dan Metologi Pengajaran

5 Sofyan Arianto, S.Ag., M.Pd. Administrasi Pendidikan

6 Yusnaini, S.Ag., M.Pd. Teknologi Pendidikan

EKSTERNAL

7 Prof. Dr. Eka Srimulyani,

M.A.

Sosiologi dan Antropologi (Islamic

Studies)

8 Nurmawati, Ph.D Evaluasi Pendidikan

9 Dr. Mustafa AR Bahasa Inggris

10 Abdul Manan, Ph.D Ekonomi Islam

11 Dr. Hafas Furqani Ekonomi Syariah

12 Dr. Sukiati, MA Metodelogi Penelitian Hukum Islam

Tahap berikutnya yaitu kegiatan seminar proses penilaian dari kualitas

laporan Penelitian dosen maupun penelitian dosen dengan mahasiswa di

lingkungan IAIN Lhokseumawe mengacu pada indikator kinerja utama yaitu;

proses penilaian sudah terintegrasi dan memenuhi unsur – unsur edukatif,

objektif, akuntabel dan transparan. Selain itu proses penilaian yang dilakukan

LPPM IAIN Lhokseumawe telah memenuhi prinsip penilaian dan memperhatikan

kesesuaian dengan standar hasil, isi dan proses penilaian.

Setelah nomine lulusan ditentukan, LPPM IAIN Lhokseumawe menyiapkan

kontrak penelitian yang memuat komitmen peneliti dan PPK. Proses pelaksanaan

penelitian oleh para dosen telah diatur dalam SOP dan pengaturan keuangan

melalui PMK No.2 Tahun 2019. Untuk mendukung proses pelaksanaan

penelitian, IAIN Lhokseumawe telah memiliki sentra laboratorium (Laboratorium

center) yang memilki beberapa laboratorium, diantaranya laboratorium IPA,

Laboratorium PIAUD, Laboratorium BKI, Laboratorium Ilmu Falak, ICT,

Laboratorium Bahasa, Laboratorium KPI dan labaoratorium Keagamaan.

Laboratorium ini dapat dimanfaatkan oleh dosen sebagai peneliti sebagai sarana

yang dapat mendukung penelitian sesuai objek yang dikaji. Ketersediaan

laboratorium ini telah diatur dalam SOP LPPM IAIN Lhokseumawe dan telah

memenuhi standar mutu aitu; a). Pedoman Keselamatan Kerja, b). Pedoman

Kenyamanan dan Kesehatan, c). Pedoman Keamanan Peneliti, Masyarakat dan

Lingkungan.

Tahapan akhir dari penelitian yang dilakukan oleh dosen yaitu laporan hasil

penelitian. Untuk laporan hasil penelitian dosen sebelum dikumpukan ke LPPM,

terlebih dahulu harus dicek plagiasi untuk menghindari terjadinya plagiat pada

karya yang dihasilkan. Hasil penelitian diarahkan agar dapat bermanfaat bagi

para stakeholder dan masyarakat secara umum, yang sesuai dengan indikator

kinerja utama yaitu para dosen dan mahasiswa diarahkan untuk;

1) Adanya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta

meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa di era 4.0

saat ini.

Page 208: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

208

2) Adanya kesesuaian dengan Visi IAIN Lhokseumawe “Menjadi Perguruan

Tinggi Islam yang Unggul dan berwawasan global dalam pendidikan,

penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat” dan Misi IAIN

Lhokseumawe adalah a) Mencetak sarjana yang cerdas dan berakhlak

mulia; b) Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan, penelitian,

dan pengabdian kepada masyarakat; c) Mengembangkan ilmu pengetahuan,

teknologi, dan kesenian yang islami melalui pengkajian dan penelitian ilmiah;

dan d) Membangun kerjasama tingkat lokal, nasional, internasional untuk

pengembangan dan peningkatan kualitas pendidikan, penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat dan institusional

3) Roadmap Penelitian diangkat dari isu-isu nasional dan kearifan lokal dengan

memperhatikan sumber daya yang dimiliki, bidang-bidang penelitian

dikembangkan dan diintegrasikan berkelanjutan dari hulu hingga hilir

dibawah LPPM IAIN Lhokseumawe. Penelitian juga dikembangkan melalui

kerjasama dengan Dunia Usaha, Dunia Industri, dan Dunia Sekolah (DUDIS)

sehingga berdayaguna dan mendatangkan income generating.

Untuk dapat mencapai target dan output penelitian, LPPM IAIN

Lhokseumawe telah menyusun pedoman penelitian IAIN Lhokseumawe dengan

SK Rektor No.194.a Tahun 2017, buku pedoman tersebut telah disosialisasikan

pada acara Rapat Kerja Tahun 2017.

Proses berikutnya dalam penelitian yaitu adanya seminar hasil, LPPM IAIN

Lhokseumawe sudah melaksanakan seminar hasil penelitian sejak tahun 2017

dengan mengundang reviewer yang kompeten dibidangnya, kegiatan ini

dilakukan minimal 1 bulan sebelum pengumpulan akhir laporan hasil penelitian,

yang dilakukan di kampus IAIN Lhokseumawe. Dalam kegiatan ini para peneliti

dibagi ke dalam beberapa kelompok dengan 6 peneliti dalam satu kelompok

yang di nilai oleh 1 orang reviewer, adapun rekap kegiatan seminar hasil dari

tahun 2017 sampai tahun 2018, terlampir pada dokumen laporan LPPM.

Pada kegiatan seminar hasi, reviewer memberi masukan dan saran baik

terhadap laporan maupun publikasi yang nantinya akan dihasilkan. Hal ini sejalan

dengan indikator utama yaitu setiap hasil penelitian dosen wajib dipublikasikan

dalam bentuk artikel ilmiah, buku ajar, buku daras (sebagai bahan ajar), publikasi

ilmiah baik secara nasional dan Internasional, HaKI/Paten dan kebijakan yang

dapat digunakan oleh pemangku kepentingan. Adapun output penelitian dosen di

lingkungan IAIN Lhokseumawe dari tahun 2016 sampai tahun 2018 terlampir

pada LKPT IAIN Lhokseumawe sheet 5f (Publikasi Ilmiah), 5g (Sitasi Dosen),

5h2 (HKI), 5h4 (Buku Ber-ISBN, Book Chapter).

Pada kegiatan seminar proses penilaian dari kualitas laporan penelitian

dosen maupun penelitian dosen dengan mahasiswa di lingkungan IAIN

Lhokseumawe mengacu pada indikator kinerja utama yaitu; proses penilaian

sudah terintegrasi dan memenuhi unsur – unsur edukatif, objektif, akuntabel

dan transparan. Selain itu proses penilaian yang dilakukan LPPM IAIN

Lhokseumawe telah memenuhi prinsip penilaian dan memperhatikan

Page 209: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

209

kesesuaian dengan standar hasil, isi dan proses penilaian. Hal ini telah diatur

dalam Buku Pedoman penelitian yang telah di sahkan oleh Rektor No. 194.a

Tahun 2017

Dalam pelaporan oleh pengelola Penelitian kepada pimpinan perguruan

tinggi dan mitra/pemberi dana, IAIN Lhokseumawe melalui LPPM telah memiliki

dokumen pelaporan kegiatan Penelitian yang komprehensif, rinci, relevan,

mutakhir dan tepat waktu setiap tahunnya. Kualitas Penelitian dosen terus

ditingkatkan dengan mengarahkan judul Penelitian yang berorientasi pada

kesesuaian bidang ilmu dan kearifan lokal. Selain itu, diharapkan luaran

Penelitian sesuai dengan standar SN Dikti bidang Penelitian yaitu; hasil

penelitian diarahkan untuk mengembangkan ilmupengetahuan dan teknologi,

serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa.

5. Indikator Kinerja Tambahan

Dalam meningkatkan kinerjanya LPPM IAIN Lhokseumawe selain merujuk

pada renstra, SOP dan regulasi yang ada, juga memperhatikan indikator kinerja

tambahan (IKT). Indikator kinerja tambahan adalah indikator kinerja di bidang

Penelitian berdasarkan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN DIKTI).

Indikator Kinerja tambahan bidang Penelitian telah ditetapkan oleh Rektor IAIN

Lhokseuamwe melalui Surat Keputusan No 198 Tahun 2017 tentang

pemberlakukan Indikator Kinerja Tambahan IAIN Lhokseumawe. Adapun

indikator tambahan bidang Penelitian diantaranya;

a) Orientasi materi penelitian diarahkan pada luaran penelitian berupa

penjelasan dan penemuan untuk mengantisipasi suatu gejala, fenomena,

kaedah, model, atau postulat baru.

b) Pelibatan mahasiswa semester akhir dalam menghasilkan luaran penelitian

dengan tujuan memberikan pengalaman riset kepada mereka dan mendapat

latar empiris ketika menyusun skripsi minimal 25%.

c) Penelitian yang dilaksanakan harus mampu menjawab visi misi IAIN

Lhokseumawe

d) Hasil penelitian terintegrasi pada capaian lulusan pembelajaran yang sesuai

dengan bidang masing-masing

e) Tersedianya 4 (empat) dokumen dalam melaksanakan penelitian:

(1) Rencana Strategis (Renstra) Perguruan Tinggi,

(2) Roadmap Penelitian PT,

(3) Pedoman Penelitian, dan

(4) Pedoman Pengelolaan Penelitian,

f) Dilakukan sosialisasi melalui seminar penelitian, workshop penelitian, dan

konsorsium keilmuan dosen,

g) Adanya acuan dan ketentuan baku bagaimana mengukur kedalaman dan

keluasan materi penelitian

h) Tersedianya dokumen formal kebijakan dan pedoman yang komprehensif

dan rinci untuk mengintegrasikan kegiatan penelitian dan ke dalam

pembelajaran

Page 210: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

210

i) Materi penelitian yang ditentukan peneliti harus mampu menjawab berbagai

gejala, fenomena yang ada dalam mayarakat sesuai dengan bidang

keilmuan

j) Isi/ Materi penelitian yang bersifat terapan harus mampu mengembangkan

aspek pengetahuan serta mampu menghasilkan berbagaiinovasi yang dapat

diaplikasikan langsung oleh masyarakat, dunia usaha, dan/atau industri.

k) Materi penelitian harus relevan dengan prinsip-prinsip kemanfaatan,

kemutakhiran, serta bias dimanfaatkan dalam waktu jangka panjang.

l) Semua proposal penelitian dosen yang masuk ke LPPM wajib dilakukan

seleksi baik seleksi administrasi maupun seleksi teknis (substansi dan

metodologi) yang dilakukan oleh tim ahli;

m) Adanya sosialisasi sebagai bentuk kesepakatan dalam melaksanakan

penelitian sehingga memenuhi kaidah dan metode ilmiah secara sistematis

sesuai dengan otonomi keilmuan dan budaya akademik

n) Institusi melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

wajib menyusun pedoman penilaian penelitian dengan mengacu pada

standar norma penelitian setiap tahun;

o) Setiap hasil penilaian baik proses maupun hasil penelitian diumumkan

secara transparan

p) Proses penilaian penelitian mengacu kepada pedoman penilaian penelitian

lembaga dan diumukan secara transparan

q) Setiap Peneliti diwajibkan mempublikasikan hasil penelitiannya sekurang-

kurangnya dua artikel ilmiah setiap tahun

r) Jenis penelitian yang diangkat peneliti sesuai dengan bidang keilmuan

sehingga bisa dijadikan referensi utama bagi penelitian berikutnya

s) Institusi wajib memfasilitasi tersedianya laboratorium-laboratorium untuk

memenuhi kebutuhan civitas akademika dan juga memfasilitasi tersedianya

sarana teknologi informasi dan komunikasi yang memadai (fasilitas internet)

t) Institusi wajib memfasilitasi tersedianya sistem informasi penelitian secara

online secara periodik agar memudahkan peneliti mendapat akses informasi

terbaru tentang penelitian

u) LPPM wajib menyusun kriteria dan prosedur penilaian penelitian paling sedikit

menyangkut aspek peningkatan jumlah publiaksi ilmiah, penemuan baru di

bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, jumlah dan mutu bahan ajar;

v) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat wajib menyusun

Rencana Induk Pengambangan (RIP) Penelitian dalam rangka

meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian yang mengacu pada Renstra

IAIN Lhokseumawe, Dikti, Litapdimas dan Pemerintah Daerah Aceh;

w) Adanya penetapan anggaran/ dana penelitian yang disusun dalam RAP

lembaga dalam berbagai klasifikasi sesuai dengan anggaran pertahunnya.

Dalam meningkatkan kinerjanya LPPM IAIN Lhokseumawe selain merujuk

pada renstra, SOP dan regulasi yang ada, juga memperhatikan indikator kinerja

tambahan (IKT). Dimana dalam kegiatan penelitian proses seleksi dan

Page 211: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

211

pengumuman nomine dilakukan melalui web Liptabdimas untuk menyeleksi

berkas proposal penelitian baik secara administrasi maupun teknis oleh reviewer,

pelaksanaannya dilakukan dengan mengajukan nomine yang layak dan sudah di

seleksi di internal oleh pihak LPPM.

Semua hasil penelitian diarahkan memiliki output penelitian yang sesuai

dengan tuntutan era 4.0, dan mengikuti perkembangan teknologi serta mampu

meningkatkan kesejahteraan bangsa dan daya dukung bangsa. Hal ini sejalan

dengan idikator kinerja tambahan institusi yaitu;

a) Orientasi materi penelitian diarahkan pada luaran penelitian berupa

penjelasan dan penemuan untuk mengantisipasi suatu gejala, fenomena,

kaedah, model atau postulat baru sesuai peraturan PERBAN PT No.59

Tahun 3018.

b) Adanya keterlibatan mahasiswa semester akhir dalam menghasilkan luaran

penelitian dengan tujuan memberikan pengalaman riset kepada mereka

dan mendapat latar empiris ketika menyusun skripsi minimal 25% sesuai

SNPT No 44 Tahun 2015 BAB III Pasal 43.

Hasil penelitian dosen di bawah LPPM IAIN Lhokseumawe telah diarahkan

untuk di publikasikan baik melalui seminar secara regional dan nasional,

publikasi melalui jurnal ilmiah secara nasional dan internasional, melalui web dan

berbentuk opini di koran dan media social, adapun rekap terlampir pada LKPT

IAIN Lhokseumawe sheet 5f (Publikasi Ilmiah).

Output lain dari hasil penelitian dosen juga dapat dilihat dari bahan ajar

ataupun buku daras, yang dapat dimanfaatkan oleh para mahasiswa dalam

pengembangan keilmuwannnya. Selain itu LPPM IAIN Lhokseumawe juga

mengarhkan peneliti untuk mengHaKI kan karya yang dihasilkan, adapun HaKI

dosen di IAIN Lhokseumawe terlampir sheet 5h2 (HKI).

proses penelitian, LPPM IAIN Lhokseuamwe juga telah melakukan proses

penilaian kualitas penelitian dosen berdasarkan pedoman penilaian yang telah

disusun. Dalam pedoman penilaian tersebut diuraikan tata cara penilaian dan

review, mekanisme legalitas pengangkatan reviewer, proses penilaian dari

usulan penelitian dosen, mekanisme legalitas penugasan peneliti. Hal ini terlihat

dari tata cara pengangkatan reviewer dan SK penunjukan, serta laporan

penilaian dari reviewer. Untuk mendukung terlaksananya kegiatan penelitian,

LPPM IAIN Lhokseumawe juga menyiapkan panduan monitoring dan evaluasi

untuk dapat memantau output yang dihasilkan peneliti.

6. Evaluasi Capaian Kinerja

Evaluasi capaian kinerja Penelitian IAIN Lhokseumawe dilakukan dengan

Raker Tahunan yaitu Rapat kerja Tahun 2017 yang dilaksanakan di Hotel

Grand Kanaya Medan, Rapat Kerja Tahun 2018 di Hotel Harun Square dan

Tahun 2019 di Hotel Granda Kanaya menghasilkan beberapa poin penting.

Dimana pada saat raker tersebut membahas mengenai analisis keberhasilan

pencapaian standar dan ketidakberhasilan pencapaian standar yang ada pada

Bidang Penelitian Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe. Adapun

Page 212: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

212

hasil dari evaluasi capaian kinerja tersebut dapat dilihat dari tabel dibawah ini:

Tabel 7.4 Evaluasi Capaian Kinerja

No Target Capaian

2017 2018 2019

1 Peningkatan Judul Penelitian Dosen

Pendanaan Internasional 80% 85% 90%

2

Peningkatan Judul Penelitian Dosen

Pendanaan Perguruan Tinggi dan Mandiri

dalam Luar dan PT Sendiri

80% 83% 88%

3

Klasifikasi Penelitian kelompok dan individu

dosen Berbasis Integrasi Keilmuan

(matakuliah) Yang Melibatkan Mahasiswa

72% 75% 80%

4 Peningkatan Luaran Penelitian (HKI) 68% 70% 75%

5 Peningkatan Luaran Penelitian (Buku ISBN) 65% 75% 80%

6 Peningkatan Artikel Jurnal Internasional

Terindeks 70% 80% 85%

7 Peningkatan Penelitian Jurnal Internasional

Tidak Terindeks 60% 63% 65%

8 Peningkatan Penelitian Jurnal Nasional

Terakreditasi 70% 75% 85%

9 Peningkatan Penelitian Jurnal Nasional Tidak

Terakreditasi 80% 85% 95%

10 Penulisan Opini di Media Nasional dan

Internasional 70% 75% 80%

a) Analisis keberhasilan sesuai IKU (strategi)

1) Melaksanakan Peningkatan Dana Penelitian Dosen Pendanaan

Internasional.

2) Adanya regulasi, Rencana Induk Ppengembangan parsial dan

instrument penelitian.

3) Penelitian diarahkan pada pengembangan yang terintegrasi dengan

disiplin ilmu dosen dan pengembangan program studi.

4) Melaksanakan Peningkatan Judul Penelitian Dosen Pendanaan

Perguruan Tinggi dan Mandiri dalam dan Luar PT Sendiri

5) Melaksanakan Klasifikasi Penelitian kelompok dan individu dosen

Berbasis Integrasi Keilmuan (matakuliah) Yang Melibatkan Mahasiswa

6) Melaksanakan Peningkatan Luaran Penelitian (HKI)

7) Melaksanakan Peningkatan Luaran Penelitian (Buku ISBN)

8) Melaksanakan Peningkatan Artikel Jurnal Internasional Terindeks

9) Melaksanakan Peningkatan Penelitian Jurnal Internasional Tidak

Terindeks

10) Melaksanakan Peningkatan Penelitian Jurnal Nasional Terakreditasi

11) Melaksanakan Peningkatan Penelitian Jurnal Nasional Tidak

Terakreditasi

Page 213: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

213

12) Melaksanakan Penulisan Opini di Media Nasional dan Internasional

b) Faktor Pendukung

1) Terlaksananya Peningkatan Dana Penelitian Dosen Pendanaan

Internasional

2) Terlaksananya regulasi, rencana induk pengembangan parsial dan

instrument penelitian

3) Terlaksananya penelitian kepada pengembangan yang terintegrasi

dengan disiplin ilmu dosen dan pengembangan Program Studi

4) Terlakasananya peningkatan Judul Penelitian Dosen Pendanaan

Perguruan Tinggi dan Mandiri dalam dan Luar PT Sendiri

5) Terlaksananya Klasifikasi Penelitian kelompok dan individu dosen

Berbasis Integrasi Keilmuan (matakuliah) Yang Melibatkan

Mahasiswa

6) Terlaksananya Peningkatan Luaran Penelitian (HKI)

7) Terlaksananya Peningkatan Luaran Penelitian (Buku ISBN)

8) Terlaksananya Peningkatan Artikel Jurnal Internasional Terindeks

9) Terlaksananya Peningkatan Penelitian Jurnal Internasional Tidak

Terindeks

10) Terlaksananya Peningkatan Penelitian Jurnal Nasional Terakreditasi

11) Peningkatan Penelitian Jurnal Nasional Tidak Terakreditasi

12) Terlaksananya Penulisan Opini di Media Nasional dan Internasional

c) Analisis Ketidakberhasilan

1) Masih kurangnya Dana Penelitian Dosen Pendanaan Internasional.

2) Masih belum efektif peningkatan Judul Penelitian Dosen Pendanaan

Perguruan Tinggi dan Mandiri dalam dan Luar PT Sendiri.

3) Masih kurangnya Penelitian kelompok dan individu dosen Berbasis

Integrasi Keilmuan (matakuliah) Yang Melibatkan Mahasiswa.

4) Masih belum efektif Peningkatan Luaran Penelitian (HKI).

5) Masih kurangnya Peningkatan Luaran Penelitian (Buku ISBN).

6) Masih kurang Peningkatan Artikel Jurnal Internasional Terindeks.

7) Masih kurang Peningkatan Penelitian Jurnal Internasional Tidak

Terindeks.

8) Masih belum efektif Peningkatan Penelitian Jurnal Nasional

Terakreditasi

d) Faktor Penghambat

1) Perlu kerjasama yang baik dari pihak kampus dan pihak pemberi

Dana Penelitian Dosen Pendanaan Internasional.

2) Minimnya informasi dan partisipasi oleh para dosen untuk

meningkatkan Judul Penelitian Dosen Pendanaan Perguruan Tinggi

dan Mandiri dalam dan Luar PT Sendiri.

3) Minimnya partisipasi Dosen dalam melakukan Penelitian kelompok

dan individu dosen Berbasis Integrasi Keilmuan (matakuliah) Yang

Melibatkan Mahasiswa.

4) Minimnya informasi dalam hal Peningkatan Artikel Jurnal

Page 214: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

214

Internasional Terindeks.

5) Minimnya partisipasi Dosen dalam hal Peningkatan Penelitian Jurnal

Internasional Tidak Terindeks.

6) Minimnya partisipasi Dosen dalam meningkatkan Penelitian Jurnal

Nasional Terakreditasi

e) Identifikasi Akar Masalah

1) Sulitnya menjalin kerjasama dari pihak kampus dengan pihak pemberi

Dana Penelitian Dosen Pendanaan Internasional

2) Kurangnya sosialisasi dan motivasi dari pihak kampus untuk para

dosen guna meningkatkan Judul Penelitian Dosen Pendanaan

Perguruan Tinggi dan Mandiri dalam dan Luar PT Sendiri.

3) Kurangnya sosialisasi dan motivasi dari pihak kampus untuk para

Dosen dalam hal melakukan Penelitian kelompok dan individu dosen

Berbasis Integrasi Keilmuan (matakuliah) Yang Melibatkan

Mahasiswa.

4) Kurangnya sosialisasi dan motivasi kampus dalam hal Peningkatan

Artikel Jurnal Internasional Terindeks.

5) Kurangnya sosialisasi dan motivasi dari pihak kampus untuk Dosen

dalam hal Peningkatan Penelitian Jurnal Internasional Tidak

Terindeks.

6) Belum efektifnya sosialisasi dan motivasi dari pihak kampus untuk

Dosen dalam meningkatkan Penelitian Jurnal Nasional Terakreditasi

f) Tindak Lanjut yang akan dilakukan

1) Menjalin kerjasama yang lebih baik dari pihak kampus dengan pihak

pemberi Dana Penelitian Dosen Pendanaan Internasional.

2) Memberikan sosialisasi dan motivasi yang dibutuhkan oleh para

dosen guna meningkatkan Judul Penelitian Dosen Pendanaan

Perguruan Tinggi dan Mandiri dalam dan Luar PT Sendiri.

3) Memberikan sosialisasi dan motivasi yang dibutuhkan oleh para

Dosen dalam hal melakukan Penelitian kelompok dan individu dosen

Berbasis Integrasi Keilmuan (matakuliah) Yang Melibatkan

Mahasiswa.

4) Memberikan sosialisasi dan reward untuk Dosen yang mampu

menghasilkan Artikel Jurnal Internasional Terindeks.

5) Memberikan sosialisasi dan reward untuk Dosen yang mampu

menghasilkan Penelitian dan di upload artikelnya di Jurnal

Internasional Tidak Terindeks.

6) Memberikan sosialisasi dan reward untuk Dosen yang mampu

menghasilkan Penelitian dan diupload artikelnya di Jurnal Nasional

Terakreditasi

7. Penjaminan Mutu Proses Penelitian

Sistem penjaminan mutu d i L P P M I A I N L h o k s e u m a w e proses

penelitian yang ditetapkan, dilaksanakan, hasilnya dievaluasi dan dikendalikan

Page 215: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

215

serta dilakukan upaya peningkatan sesuai dengan siklus PPEPP dengan

ketentuan sebagai berikut:

a) Dokumen legal pembentukan unsur pelaksana penjamin mutu tertuang

dalam:

1) PMA nomor 46 tahun 2016 entang Organisasi Dan Tata Kerja Institut

Agama Islam Negeri Lhokseumawe

2) PMA nomor 58 tahun 2016 Tentang Statuta Institut Agama Islam

Negeri Lhokseumawe

3) SK Rektor nomor 263 tahun 2017 Tentang Penjaminan Mutu

b) Dokumen Mutu

1) SK Rektor nomor 264.a tahun 2017 Tentang Kebijakan Mutu

2) SK Rektor nomor 264.b tahun 2017 Tentang Manual Mutu

3) SK Rektor nomor 264.c tahun 2017 Tentang Standar Mutu

4) SK Rektor nomor 264.d tahun 2017 Tentang Formulir Mutu.

c) Siklus Penjaminan Mutu (Siklus PPEPP)

1) Penetapan

Penetapan dan pemenuhan standar mutu penelitian harus dilakukan

mengikuti mekanisme penyusunan. Penetapan Standar SPMI

merupakan tahapan ketika seluruh Standar SPMI dirancang,

dirumuskan dan ditetapkan hingga disahkan oleh Rektor dengan

Surat Keputusan Rektor. Sistem penjaminan mutu di bidang

penelitian ditetapkan dengan;

(a) SK Rektor No.235 tahun 2017 tentang standar mutu Penelitian

(b) SK Rektor No.328 Tahun 2017 tentang Kerjasama

2) Pelaksana

Sistem penjaminan mutu di bidang penelitian dilaksanakan sesuai

dengan buku pedoman pengelolaan penelitian (SK Rektor No. 194.a

Tahun 2017 tentang pemberlakuan buku pedoman pengelolaan

penelitian IAIN Lhokseumawe). Pelaksanaan system penjaminan

mutu ini dilaksanakan di seluruh IAIN Lhokseumawe.

3) Evaluasi

Evaluasi system penjaminan mutu di bidang penelitian dilakukan

melalui audit mutu internal setiap tahun.

Pada tahun 2016 IAIN Lhokseumawe menyelenggarakan kegiatan

Audit Mutu Internal (AMI) Penelitian. Adapun hasil temuan Audit Mutu

Internal (AMI) yaitu:

(a) Belum adanya penelitian dengan biaya luar negeri dan penelitian

dengan biaya luar.

(b) Masih minimnya Jumlah artikel ilmiah yang dihasilkan oleh dosen

tetap baik pada jurnal Internasional terakreditasi, tidak

terakreditasi, dan jurnal nasional terakreditasi.

(c) Banyaknya artikel yang tercatat dalam lembaga sitasi juga masih

kurang dikarenakan dosen belum memiliki akun sinta.

(d) Belum ada partisipasi Dosen dalam melakukan Penelitian

Page 216: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

216

kelompok dan individu dosen Berbasis Integrasi Keilmuan

(matakuliah) Yang Melibatkan Mahasiswa.

(e) Masih kurang partisipasi Dosen dalam membuat HKI

(f) Masih kurang partisipasi Dosen dalam membuat Buku ISBN

Pada tahun 2017 IAIN Lhokseumawe menyelenggarakan kegiatan

Audit Mutu Internal (AMI) Penelitian. Adapun hasil temuan Audit Mutu

Internal (AMI) yaitu:.

(a) Belum adanya penelitian dengan biaya luar negeri dan

penelitian dengan biaya luar.

(b) Masih minimnya Jumlah artikel ilmiah yang dihasilkan oleh

dosen tetap baik pada jurnal Internasional terakreditasi, dan

tidak terakreditasi.

(c) Sudah ada partisipasi aktif dosen dalam mempublikasikan

artikelnya pada jurnal nasional terakreditasi namun belum

maksimal.

(d) Banyaknya artikel yang tercatat dalam lembaga sitasi juga

masih kurang dikarenakan dosen masih ada yang belum belum

memiliki akun sinta.

(e) Sudah ada partisipasi Dosen dalam melakukan Penelitian

kelompok dan individu dosen Berbasis Integrasi Keilmuan

(matakuliah) Yang Melibatkan Mahasiswa namun belum

maksimal.

(f) Partisipasi Dosen dalam membuat HKI sudah meningkat.

(g) Sudah ada partisipasi Dosen dalam membuat Buku ISBN

namun belum maksimal.

Pada tahun 2018 IAIN Lhokseumawe menyelenggarakan kegiatan

Audit Mutu Internal (AMI) Penelitian. Adapun hasil temuan Audit

Mutu Internal (AMI) yaitu:

(a) Belum adanya penelitian dengan biaya luar negeri dan

penelitian dengan biaya luar.

(b) Sudah ada artikel ilmiah yang dihasilkan oleh dosen tetap baik

pada jurnal Internasional terakreditasi, dan tidak terakreditasi.

(c) Partisipasi dosen dalam publikasi jurnal nasional terakreditasi

meningkat.

(d) Jumlah sitasi artikel yang tercatat dalam lembaga sitasi sudah

meningkat namun belum maksimal.

(e) Jumlah partisipasi Dosen dalam melakukan Penelitian kelompok

dan individu dosen Berbasis Integrasi Keilmuan (matakuliah)

dengan Melibatkan Mahasiswa meningkat.

(f) Partisipasi Dosen dalam membuat HKI dan Buku ISBN

meningkat.

Hasil temuan dari audit mutu internal tersebut dijadikan bahan untuk

rapat tinjauan manajemen (RTM) dengan menghadirkan jajaran pimpinan

Page 217: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

217

rektorat dan dekanan serta mengundang pakar keilmuan dari perguruan

tinggi lain, pengguna lulusan baik dilembaga, dunia usaha dan dunia

industri, asosiasi profesi dan asosiasi keilmuan sebagai bentuk external

benchmarking dalam peningkatan mutu di Institusi Agama Islam Negeri

(IAIN) Lhokseumawe.

4) Pengendalian

Pengendalian sistem penjaminan mutu dibidang penelitian dilakukan

oleh LPM. Dimana dalam melakukan pengendalian tersebut LPM

melakukan penetapan standar untuk pelaksanaan sistem penjaminan

mutu penelitian. LPM melakukan evaluasi terhadap standar yang

ditetapkan untuk pelaksanaan sistem penjaminan mutu penelitian

tersebut, dan kemudian LPM melakukan pelaporan di rapat tinjauan

manajemen dengan menghadirkan seluruh pimpinan Institusi Agama

Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe dalam upaya peningkatan mutu

penelitian yang ada di Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe.

5) Perbaikan berkelanjutan

Hasil Audit Mutu Internal (AMI) IAIN Lhokseumawe temuan yang

diperoleh terkait bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat yaitu:

(a) Pada tahun 2016 IAIN Lhokseumawe menyelenggarakan

kegiatan Audit Mutu Internal (AMI) Penelitian. Adapun tindak

lanjut terhadap hasil temuan Audit Mutu Internal (AMI) yaitu:

(1) Kampus akan menjalin kerjasama yang baik dengan pihak

pemberi biaya penelitian luar negeri.

(2) Adanya sosialisasi untuk dosen guna menambah artikel

ilmiah yang dihasilkan pada jurnal Internasional

terakreditasi, tidak terakreditasi, dan jurnal nasional

terakreditasi.

(3) Memberikan arahan dan pendampingan untuk dosen yang

belum memiliki akun Sinta.

(4) Memberikan sosialisasi untuk Dosen dalam melakukan

Penelitian kelompok dan individu dosen Berbasis Integrasi

Keilmuan (matakuliah) Yang Melibatkan Mahasiswa

(5) Adanya sosialisasi untuk dosen terkait urgensi HaKI dan

Buku ISBN untuk meningkatkan kualitas dosen dalam Tri

Dharma Perguruan Tinggi.

(b) Pada tahun 2018 IAIN Lhokseumawe menyelenggarakan

kegiatan Audit Mutu Internal (AMI) Penelitian. Adapun tindak

lanjut terhadap hasil temuan Audit Mutu Internal (AMI) yaitu:

(1) Kampus akan mengevaluasi kerjasama yang masih relevan

dengan pihak pemberi biaya penelitian luar negeri.

(2) Memberikan sosialisasi, dan workshop untuk dosen guna

menambah artikel ilmiah yang dihasilkan pada jurnal

Internasional terakreditasi, tidak terakreditasi, dan jurnal

Page 218: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

218

nasional terakreditasi.

(3) Memberikan sosialisasi dan motivasi untuk Dosen dalam

melakukan Penelitian kelompok dan individu dosen

Berbasis Integrasi Keilmuan (matakuliah) Yang Melibatkan

Mahasiswa

(4) Memberikan sosialisasi dan reward untuk dosen yang

membuat HKI dan Buku ISBN

(c) Pada tahun 2018 IAIN Lhokseumawe menyelenggarakan

kegiatan Audit Mutu Internal (AMI) Penelitian. Adapun hasil

temuan Audit Mutu Internal (AMI) yaitu:

(1) Kampus akan menjalin kerjasama yang lebih baik dengan

pihak pemberi biaya penelitian luar negeri.

(2) Memberikan sosialisasi, pelatihan, dan reward untuk dosen

guna menambah artikel ilmiah yang dihasilkan pada jurnal

Internasional terakreditasi, tidak terakreditasi, dan jurnal

nasional terakreditasi.

(3) Memberikan sosialisasi, workshop dan pendampingan

untuk dosen yang belum memiliki akun sinta.

(4) Memberikan sosialisasi dan motivasi untuk Dosen dalam

melakukan Penelitian kelompok dan individu dosen

Berbasis Integrasi Keilmuan (matakuliah) Yang Melibatkan

Mahasiswa

(5) Memberikan sosialisasi dan reward untuk dosen yang

membuat HKI

(6) Memberikan sosialisasi dan reward untuk dosen yang

membuat Buku ISBN

8. Kepuasan Pengguna

a) Sistem untuk mengukur kepuasan pengguna

Proses mengukur kepuasan pengguna terhadap pelaksanaan Penelitian

di IAIN Lhokseumawe dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan

kepada para Peneliti. Tim LPPM mengumpulkan Informasi kepuasan mitra

kerjasama dengan melaksanakan monitoring pelaksanaan di mitra kerjasama.

Informasi tersebut membantu LPPM dalam memperbaiki, meningkatkan dan

melaksanakan kerjasama dengan mitra lain.

Instrumen yang digunakan untuk mengukur kepuasan pengguna telah

memenuhi aspek sahih, andal dan mudah digunakan. Untuk validitas isi dan

bobot instrument dilakukan dengan telaah mendalam terkait aspek – aspek yang

terkait dengan layanan dan proses Penelitian, hasil telaah di uraikan menjadi sub

aspek yang nantinya menjadi indikator dalam merancang kuesioner. Proses

pembuatan kuesioner berdasarkan indikator yang telah ditelaah menghasilkan 12

butir pernyataan terkait pelaksanaan Penelitian oleh IAIN Lhokseumawe.

Sebelum kuesioner di sebar terlebih dahulu dilakukan uji validitas ahli untuk

Page 219: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

219

menilai setiap pernyataan sudah sesuai atau belum, bahasa dari

pernyataan sudah benar atau belum..

Kesahihan (validitas) instrumen dilakukan orang 2 orang Dosen yang ahli

pada metodologi Penelitian yang ada di IAIN Lhokseumawe. Proses selanjutnya

kuesioner dalam bentuk google form di distribusikan ke seluruh Peneliti baik

secara langsung maupun melalui social media. Adapun butir pernyataan yang

diberikan kepada pengguna adalah sebagai berikut:

Tabel 7.5 Kuisioner kepuasan Penelitian Tahun 2017

Pelaksanaan survey kepuasan pengguna dilakukan oleh LPPM untuk

mengetahui tingkat kepuasan Peneliti terhadap pelaksanaan Penelitian, dalam

bentuk respon dan tindak lanjut mitra setelah kegiatan Penelitian dilaksanakan.

Kegiatan Penelitian dapat dikatakan memiliki nilai positif dan memuaskan.

Secara rinci Cara mendapatkan informasi kepuasan para pengguna antara lain

melalui:

1) Angket kepuasan, angket diberikan kepada Peneliti yang ada di IAIN

Lhokseumawe untuk mengetahui seberapa besar kebermanfaatan kegiatan

Penelitian yang telah dilaksanakan.

No Pernyataan S/ A TS/ TA

1 Ketersediaan akses terhadap jurnal online mendukung

dosen dalam melakukan penelitian *

2 Distribusi informasi oleh LPPM (Lembaga Penelitian dan

Pengabdian Masyarakat) tentang

jenis hibah untuk penelitian telah dapat terakses dengan

baik oleh dosen

3 Prosedur penelitian internal sesuai dengan SOP.

4 Penelitian hibah eksternal difasilitasi dengan baik oleh

LPPM. *

5 IAIN Lhokseumawe memfasilitasi pembiayaan publikas

artikel di jurnal nasional terakreditasi. *

6 IAIN Lhokseumawe memfasilitasi pembiayaan publikasi

artikel di jurnal internasional. *

7 IAIN Lhokseumawe memfasilitasi pembiayaan kegiatan

call for paper pada tingkat internasional. *

8 IAIN Lhokseumawe memfasilitasi pembiayaan kegiatan

call for paper pada tingkat nasional.

9 IAIN Lhokseumawe memfasilitasi pengurusan HAKI (hak

cipta kekayaan intelektual) dengan baik. *

10 Penelitian dosen melibatkan mahasiswa *

11 Hasil penelitian dijadikan bahan kajian pada matakuliah *

12 Hasil penelitian dosen yang melibatkan mahasiswa,

dijadikan tema/bahan rujuk tugas akhir mahasiswa *

Page 220: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

220

2) Testimoni, Peneliti menerima pelayanan dalam penelitian dari IAIN

Lhokseumawe terkait tanggapannya tentang kebermanfaatan kegiatan

Penelitian yang telah dilaksanakan.

3) Kepuasan mitra dapat juga ditunjukkan oleh pernyataan ketertarikan untuk

menerima penelitian kembali di kemudian hari

b) Hasil pengukuran kepuasan pengabdi dan mitra telah dilaksanakan secara

konsisten, dan ditindaklanjuti secara berkala dan tersistem dengan baik.

Adapun hasil rata-rata yang diperoleh dari pelaksanaan survey kepuasan

pengguna/mitra kegiatan Penelitian pada tahun 2017-2019, yaitu:

Analisa Hasil Survei yang dilakukan pada tahun 2017 dengan total

responden 120 dosen tetap.

Tabel 7.6 Kuisioner kepuasan Penelitian Tahun 2017

No Pernyataan S/ A % TS/ TA %

1 Ketersediaan akses terhadap jurnal online mendukung dosen dalam melakukan penelitian *

102 85,00 18 15,00

2 Distribusi informasi oleh LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) tentang jenis hibah untuk penelitian telah dapat terakses dengan baik oleh dosen

95 79,17 25 20,83

3 Prosedur penelitian internal sesuai dengan SOP.

85 70,83 35 29,17

4 Penelitian hibah eksternal difasilitasi dengan baik oleh LPPM. *

110 91,67 10 8,33

5 IAIN Lhokseumawe memfasilitasi pembiayaan publikas artikel di jurnal nasional terakreditasi. *

82 68,33 38 31,67

6 IAIN Lhokseumawe memfasilitasi pembiayaan publikasi artikel di jurnal internasional. *

86 71,67 34 28,33

7 IAIN Lhokseumawe memfasilitasi pembiayaan kegiatan call for paper pada tingkat internasional. *

96 80,00 24 20,00

8 IAIN Lhokseumawe memfasilitasi pembiayaan kegiatan call for paper pada tingkat nasional.

87 72,50 33 27,50

9 IAIN Lhokseumawe memfasilitasi pengurusan HAKI (hak cipta kekayaan intelektual) dengan baik. *

97 80,83 23 19,17

10 Penelitian dosen melibatkan mahasiswa * 98 81,67 22 18,33

11 Hasil penelitian dijadikan bahan kajian pada matakuliah *

96 80,00 24 20,00

12 Hasil penelitian dosen yang melibatkan mahasiswa, dijadikan tema/bahan rujuk tugas akhir mahasiswa *

103 85,83 17 14,17

Page 221: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

221

Apabila melihat hasil keseluruhan berdasarkan rata-rata nilai persentase

perindikator pada tabel di atas, maka rata-rata kepuasan dosen IAIN

Lhokseumawe terhadap sistem pengelolaan penelitian tertuang pada tabel

berikut:

Tabel 7.7 Akumulasi Nilai Kuisioner

Kepuasan Penelitian Tahun 2017

Indikator Jumlah responden %

Sesuai/ Ada 1137 78,96

Tidak Sesuai/ Tidak Ada 303 21,04

Berdasarkan hasil rekapitulasi di atas dapat disimpulkan bahwa Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe harus meningkatkan sistem

pengelolaan penelitian, dikarenakan presentasi sesuai/ ada dibawah 80 %

Analisa Hasil Survei yang dilakukan pada tahun 2018 dengan total

responden 134 dosen tetap dikarenakan adanya penambahan dosen tetap pada

tahun tersebut.

Tabel 7.8 Kuisioner kepuasan Penelitian Tahun 2018

No Pernyataan S/

A

% TS/

TA

%

1 Ketersediaan akses terhadap jurnal online

mendukung dosen dalam melakukan

penelitian *

120 89,55 14 10,45

2 Distribusi informasi oleh LPPM (Lembaga

Penelitian dan Pengabdian Masyarakat)

tentang jenis hibah untuk penelitian telah

dapat terakses dengan baik oleh dosen

115 85,82 19 14,18

3 Prosedur penelitian internal sesuai dengan

SOP.

112 83,58 22 16,42

4 Penelitian hibah eksternal difasilitasi dengan

baik oleh LPPM. *

114 85,07 20 14,93

5 IAIN Lhokseumawe memfasilitasi pembiayaan

publikas artikel di jurnal nasional

terakreditasi. *

105 78,36 29 21,64

6 IAIN Lhokseumawe memfasilitasi pembiayaan

publikasi artikel di jurnal internasional. *

110 82,09 24 17,91

7 IAIN Lhokseumawe memfasilitasi pembiayaan

kegiatan call for paper pada tingkat

internasional. *

117 87,31 17 12,69

8 IAIN Lhokseumawe memfasilitasi pembiayaan

kegiatan call for paper pada tingkat nasional.

100 74,63 34 25,37

9 IAIN Lhokseumawe memfasilitasi pengurusan

HAKI (hak cipta kekayaan intelektual) dengan

baik. *

116 86,57 18 13,43

10 Penelitian dosen melibatkan mahasiswa * 115 85,82 19 14,18

Page 222: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

222

11 Hasil penelitian dijadikan bahan kajian pada

matakuliah *

113 84,33 21 15,67

12 Hasil penelitian dosen yang melibatkan

mahasiswa, dijadikan tema/bahan rujuk tugas

akhir mahasiswa *

119 88,81 15 11,19

Apabila melihat hasil keseluruhan berdasarkan rata-rata nilai persentase

per indikator pada tabel diatas, maka rata-rata kepuasan dosen IAIN

Lhokseumawe terhadap sistem pengelolaan penelitian tertuang pada tabel

berikut:

Tabel 7.9 Akumulasi Nilai Kuisioner

kepuasan Penelitian Tahun 2018

Indikator Jumlah responden %

Sesuai/ Ada 1356 84,33

Tidak Sesuai/ Tidak

Ada

252 15,67

Berdasarkan hasil rekapitulasi di atas dan apa bila dibandingkan dengan

hasil pada tahun 2017 dapat disimpulkan bahwa Institut agama islam negeri

(IAIN) Lhokseumawe meningkatkan, hal ini bisa dilihat meningkatnya presentasi

sesuai/ ada pada tahun 2017 yang berjumlah 78,96 % menjadi 84,33% ditahun

2018 ada peningkatan sebanyak 5,37%.

Analisa Hasil Survei yang dilakukan pada tahun 2019 dengan total

responden 162 dosen dikarenakan ada penambahan dosen tetap pada tahun

tersebut sebanyak 28 orang.

Tabel 7.10 Kuisioner kepuasan Penelitian Tahun 2019

No Pernyataan S/ A % TS/

TA

%

1 Ketersediaan akses terhadap jurnal online

mendukung dosen dalam melakukan

penelitian *

146 90,12 16 9,88

2 Distribusi informasi oleh LPPM (Lembaga

Penelitian dan Pengabdian Masyarakat)

tentang jenis hibah untuk penelitian telah

dapat terakses dengan baik oleh dosen

140 86,42 22 13,58

3 Prosedur penelitian internal sesuai dengan

SOP.

145 89,51 17 10,49

4 Penelitian hibah eksternal difasilitasi dengan

baik oleh LPPM. *

138 85,19 24 14,81

5 IAIN Lhokseumawe memfasilitasi

pembiayaan publikas artikel di jurnal

nasional terakreditasi. *

136 83,95 26 16,05

6 IAIN Lhokseumawe memfasilitasi

pembiayaan publikasi artikel di jurnal

internasional. *

146 90,12 16 9,88

Page 223: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

223

7 IAIN Lhokseumawe memfasilitasi

pembiayaan kegiatan call for paper pada

tingkat internasional. *

140 86,42 22 13,58

8 IAIN Lhokseumawe memfasilitasi

pembiayaan kegiatan call for paper pada

tingkat nasional.

131 80,86 31 19,14

9 IAIN Lhokseumawe memfasilitasi

pengurusan HAKI (hak cipta kekayaan

intelektual) dengan baik. *

142 87,65 20 12,35

10 Penelitian dosen melibatkan mahasiswa * 145 89,51 17 10,49

11 Hasil penelitian dijadikan bahan kajian pada

matakuliah *

147 90,74 15 9,26

12 Hasil penelitian dosen yang melibatkan

mahasiswa, dijadikan tema/bahan rujuk

tugas akhir mahasiswa *

150 92,59 12 7,41

Apabila melihat hasil keseluruhan berdasarkan rata-rata nilai persentase

per indikator pada tabel diatas, maka rata-rata kepuasan dosen IAIN

Lhokseumawe terhadap sistem pengelolaan penelitian tertuang pada tabel

berikut:

Tabel 7.11 Akumulasi Nilai Kuisioner

kepuasan Penelitian Tahun 2019

Indikator Jumlah responden %

Sesuai/ Ada 1706 87,76

Tidak Sesuai/ Tidak Ada 238 12,24

Berdasarkan hasil rekapitulasi di atas dan apa bila dibandingkan dengan

hasil pada tahun 2018 dapat disimpulkan bahwa Institut agama islam negeri

(IAIN) Lhokseumawe meningkatkan, hal ini bisa dilihat dari meningkatnya

presentasi Sesuai/ Ada pada tahun 2018 yang berjumlah 84,33% menjadi

87,76% ada peningkatan sebanyak 3,43%. Dapat disimpulkan pada tahun 2019

sistem pengelolaan penelitian di Institut agama islam negeri (IAIN)

Lhokseumawe sudah sangat baik.

Merujuk pada statistik deskriptif hasil survey dari tahun 2017 hingga tahun

2019 tersebut, dapat disimpulkan bahwa Penelitian yang telah dilakukan oleh

Peneliti di IAIN Lhokseumawe terus mengalami perbaikan.

9. Kesimpulan Hasil Evaluasi Ketercapaian Standar Penelitian serta

Tindak Lanjut

Pemosisian masalah yang didapatkan dari temuan audit mutu internal

terhadap ketercapaian standar mutu pendidikan yaitu:

a) Belum adanya penelitian dengan biaya luar negeri dan penelitian dengan

biaya luar.

b) Sudah ada artikel ilmiah yang dihasilkan oleh dosen tetap baik pada jurnal

Internasional terakreditasi, dan tidak terakreditasi namun belum maksimal

Page 224: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

224

c) Sudah ada partisipasi dosen dalam mempublis jurnal nasional

terakreditasi namun belum maksimal.

d) Banyaknya artikel yang tercatat dalam lembaga sitasi juga masih kurang

dikarenakan dosen masih ada yang belum belum memiliki akun sinta.

e) Masih kurangnya partisipasi Dosen dalam melakukan Penelitian kelompok

dan individu dosen Berbasis Integrasi Keilmuan (matakuliah) Yang

Melibatkan Mahasiswa.

Rencana perbaikan dan pengembangan yang perlu menjadi perhatian

dan perlu dipertimbangkan untuk dapat dijadikan bahan program strategis yang

dapat dilakukan Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe dalam

meningkatkan sistem pelayanan penelitian adalah:

a) Kampus akan menjalin kerjasama yang lebih baik dengan pihak pemberi

biaya penelitian luar negeri.

b) Memberikan sosialisasi, pelatihan, dan reward untuk dosen guna

menambah artikel ilmiah yang dihasilkan pada jurnal Internasional

terakreditasi, tidak terakreditasi, dan jurnal nasional terakreditasi.

c) Memberikan sosialisasi, workshop dan pendampingan untuk dosen yang

belum memiliki akun sinta.

d) Memberikan sosialisasi dan motivasi untuk Dosen dalam melakukan

Penelitian kelompok dan individu dosen Berbasis Integrasi Keilmuan

(matakuliah) Yang Melibatkan Mahasiswa

C.8 Pengabdian Kepada Masyarakat

1. Latar Belakang

Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu tridharma

Perguruan Tinggi, selain pendidikan dan penelitian. Kegiatan Pengabdian

kepada Masyarakat (PkM) di IAIN Lhokseumawe dikelola dan dikoordinasikan

oleh Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) di

bawah arahan Pembantu Rektor bidang akademik dan kelembagaan.

Permenristek Dikti No 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan

Tinggi menyebutkan bahwa Pendidikan Tinggi wajib melaksanakan pengabdian

kepada masyarakat sebagai kegiatan civitas akademika yang memanfaatkan

iptek untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan

bangsa. Untuk melaksanakan peraturan tersebut dan merealisasikan visi dan

misi IAIN Lhokseumawe khususnya pada pelaksanaan pengabdian kepada

masyarakat agar dapat terlaksana secara efektif, maka diperlukan adanya

Standar Mutu Pengabdian Kepada Masyarakat. Standar ini menjadi acuan bagi

IAIN Lhokseumawe menghasilkan karya yang dapat digunakan untuk

pengabdian kepada masyarakat

Mekanisme penetapan Standar Mutu Pengabdian Kepada Masyarakat

dilaksanakan berdasarkan kebijakan Rektor IAIN Lhokseumawe Nomor 236

Tahun 2017 tentang Standar Mutu PkM yang terdiri dari 8 komponen yaitu:

Standar Hasil PkM, Standar Isi PkM, Standar Proses PkM, Standar Penilaian

PkM, Standar Pelaksana PkM, Standar Sarana dan Prasarana PkM, Standar

Page 225: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

225

Pengelolaan PkM, Standar Pembiayaan PkM.

Proses penetapan standar dilakukan oleh pihak LPPM yang bersinergi

dengan Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IAIN Lhokseumawe dibawah

koordinasi kepala pusat pengembangan standar mutu internal merumuskan

standar mutu PkM yang disesuaikan dengan permenristek dikti nomor 44 tahun

2015 dan kemampuan institusi, serta mengacu pada pada Permenristekdikti No.

62 Tahun 2016 Pasal 5 ayat (1) Tentang SPM Dikti. SPMI memiliki siklus

kegiatan yang terdiri atas: Penetapan Standar, Pelaksanaan standar, Evaluasi

Standar, Pengendalian Standar, dan Peningkatan Standar. Proses evaluasi yang

dimaksud melalui Audit Mutu Internal (AMI). Draft standar mutu yang telah

dirumuskan kemudian diperiksa oleh ketua LPM IAIN Lhokseumawe. Draft yang

telah di profread oleh Ketua LPM selanjutnya akan diserahkan ke Wakil Rektor I

IAIN Lhokseumawe untuk disetujui tentang isi secara keseluruhan dan jika ada

hal yang perlu direvisi, maka tim LPM akan menyerahkan draft kepada LPPM

untuk direvisi sesuai saran wakil Rektor I dan tahapan terakhir penetapan oleh

Rektor IAIN Lhokseumawe. Untuk merealisasi standar mutu bidang PkM pihak

Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) dan

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) melakukan

sosialisasi standar kepada seluruh sivitas akademika.

Salah satu Misi dari IAIN Lhokseumawe adalah meningkatkan kualitas

penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat, maka

LPPM dibentuk untuk mengelola, mengkoordinasikan, memfasilitasi,

menyediakan pendanaan serta sarana prasarana yang memadai untuk

mendukung penelitian. Saat ini, LPPM telah memiliki regulasi yang tepat dan

jelas dalam menyeleksi kualitas pengabdian yang diajukan oleh dosen, melalui

berbagai kegiatan akademik para dosen diarahkan untuk melakukan pengabdian

yang mampu mengembangkan kearifan lokal serta mengikuti perkembangan

terkini, yakni era 4.0.

Perencanaan Pengabdian kepada Masyarakat dilakukan melalui

pemanfaatan hasil penelitian yang telah ada atau muncul dari proses

pembelajaran sehingga pengabdian kepada masyarakat merupakan satu

kesatuan dari tridharma perguruan tinggi yaitu penelitian dan pengajaran. LPPM

IAIN Lhokseumawe bersama dengan para pemangku kepentingan dan mitra

menyusun desain program pengabdian kepada masyarakat.

Pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat didasarkan

pada asas partisipasi, pemberdayaan, inklusifitas, kesetaraan dan keadilan

gender, ramah lingkungan, akuntabilitas, transparansi, kemitraan, keberlanjutan,

kesukarelaan, manfaat, serta keterkaitan ilmu, amal dan transformasi sosial.

Pelaksanaan kegiatan PkM juga memiliki tema dan sasaran yang beragam

sesuai keilmuan dosen dan kebutuhan masyarakat. PkM di IAIN Lhokseumawe

dilaksanakan secara individu maupun kolektif, dengan beberapa kategori sebagai

berikut:

a) Kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh dosen

b) Kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa

Page 226: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

226

c) Kegiatan pengabdian kepada masyarakat kolaborasi oleh dosen dan

mahasiswa

d) Kegiatan Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat.

Tujuan Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh IAIN

Lhokseumawe untuk mengembangkan, mengamalkan, dan memanfaatkan ilmu

pengetahuan, agama, teknologi dan seni yang diperoleh dari hasil

pembelajaran dan penelitian. Secara khusus tujuan tersebut dirincikan sebagai

berikut.

h) Memfasilitasi dan memperluas peluang bagi dosen untuk melaksanakan

pengabdian kepada masyarakat dalam rangka memenuhi tugas dan

fungsinya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat.

i) Menerapkan dan menyebarluaskan hasil-hasil penelitian/kajian kepada

masyarakat sebagai bagian dari upaya untuk memberdayakan dan

meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

j) Membangun kerjasama dan kemitraan dengan masyarakat sebagai

perwujudan dari pengembangan kompoteneis Sosial di kalangan para

dosen.

k) Mempercepat upaya peningkatan kemampuan sumber daya manusia

dengan tuntutan dinamika pembangunan melalui pendidikan.

l) Mempercepat upaya pengembangan masyarakat ke arah dinamika

masyarakat yang siap menempuh perubahan- perubahan menuju

perbaikan dan kemajuan, yang sesuai dengan nilai-nilai sosial yang

berlaku.

m) Mempercepat upaya pembinaan institusi dan profesi masyarakat sesuai

dengan perkembangannya dalam proses modernisasi.

n) Memberi masukan bagi pengembangan kurikulum di perguruan tinggi agar

lebih relevant dengan meningkatnya kegiatan.

o) Mengoptimalkan sumber daya lembaga untuk melaksanakan program

pengabdian kepada masyarakat.

p) Meningkatkan potensi masyarakat melalui penyadaran, pelatihan,

pembinaan, pendampingan, dengan menerapkan iptek sehingga terjadi

perubahan pola pikir, sikap, dan perilaku untuk mencapai kesejahteraan

hidup.

q) Menjalin kerjasama dengan lembaga mitra dan Wilayah mitra binaan untuk

meningkatkan kualitas dan kuantitas program pengabdian kepada

masyarakat.

Pelaporan PkM dilaksanakan melalui kegiatan diseminasi hasil pengabdian

yang diselenggarakan LPPM. Kegiatan ini dijalankan sesuai dengan SOP LPPM

IAIN Lhokseumawe dengan melibatkan reviewer yang kompeten. Selain itu,

Pelaksana PkM wajib mempublikasikan hasil pengabdian kepada masyarakat

dalam bentuk: jurnal ilmiah, buku, tulisan di media massa (majalah ataupun

surat kabar). Pelaksana PkM juga wajib membuat abstrak hasil pengabdian

untuk dibukukan oleh LPPM.

Peningkatan kualitas PkM juga didukung dengan adanya berbagai

Page 227: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

227

kerjasama IAIN Lhokseumawe dengan berbagai pihak baik di dalam maupun luar

negeri, selain itu sarana dan prasarana pendukung PkM juga ditingkatkan serta

adanya mengikutsertakan para dosen pada berbagai workshop metodelogi serta

penulisan untuk publikasi ilmiah. Upaya ini diharapkan mampu meningkatkan

kualitas PkM serta output PkM yang terpublikasi serta hasil PkM dapat menjadi

rujukan bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

2. Kebijakan

Saat ini LPPM IAIN Lhokseumawe telah mengembangkan arah dan fokus

PkM yang tertera dalam Renstra Nomor: 191 Tahun 2017. Untuk mendukung

kinerja tentang PkM, LPPM IAIN Lhokseumawe telah menyiapkan beberapa

dokumen terkait. Kualitas dan mutu LPPM IAIN Lhokseumawe terus ditingkatkan

melalui perencanaan yang terstruktur seperti:

a) Telah memiliki Rencana Strategis (Renstra) Lembaga Penelitian dan

Pengabdian

b) Telah memiliki SOP LPPM IAIN Lhokseumawe

c) Telah memiliki buku Pedoman Pelaksanaan PkM dengan SK Nomor: 190.a

Tahun 2017

d) Telah terbentuk sentra HaKI sejak tahun 2018, yang berperan untuk

memberikan pelayanan dalam perolehan HaKI bagi dosen dan Mahasiswa

di lingkungan IAIN Lhokseumawe.

e) Adanya SOP yang mengatur keterlibatan mahasiswa dalam PkM dosen

sebanyak 25% dari keseluruhan proposal PkM yang diajukan.

f) Telah memiliki Pedoman Standar Mutu

Standar mutu ini memuat kesiapan dan standar kerja LPPM IAIN

Lhokseumawe dalam mengelola dan meningkatkan kualitas PkM yang sesuai

dengan visi dan misi IAIN Lhokseumawe. Standar mutu juga dapat digunakan

sebagai sumber informasi yang akurat bagi para pimpinan dan stakeholders

terkait kinerja LPPM.

.

3. Standar Perguruan Tinggi dan Strategi Pencapaian Standar

Standar dan strategi pencapaian standar terkait PkM di IAIN

Lhokseumawe mengacu pada Surat Keputusan Rektor Nomor 236 tahun 2017.

Standar Mutu Pengabdian Kepada Masyarakat meliputi:

c) Standar Hasil PKM

Standar hasil PkM merupakan kriteria minimal luaran PkM yang dilakukan

oleh sivitas akademika IAIN Lhokseumawe dalam mengembangkan serta

menerapkan ilmu pengetahuan, sains dan seni guna memajukan

kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Strategi

pencapaian standar hasil PkM di IAIN Lhokseumawe adalah sebagai

berikut:

1) LPPM IAIN Lhokseumawe menyelenggarakan ketersediaan sarana

dan prasarana pendukung kegiatan PkM di tingkat IAIN Lhokseumawe;

Page 228: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

228

2) Pimpinan Fakultas, Ketua Jurusan, dan Ketua Program Studi

menyelenggarakan koordinasi dengan dosen dan perwakilan

mahasiswa untuk perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan

PkM di tingkat jurusan dan program studi.

3) Memberlakukan standar laporan hasil PkM dan publikasinya.

4) Sosialisasi hasil kepada seluruh pemangku kepentingan dengan

standar hasil PkM.

5) Meningkatkan kerjasama dengan instansi-instansi yang mendukung

PkM dalam skala Nasional dan Internasional.

d) Standar isi PkM

Standar isi PkM IAIN Lhokseumawe merupakan kriteria minimal tentang

kedalaman dan keluasan materi PkM yang mengacu pada standar hasil

PkM dan bersumber dari hasil penelitian atau pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat

dan pemangku kepentingan. Strategi pencapaian standar isi PkM di IAIN

Lhokseumawe adalah sebagai berikut:

1) LPPM IAIN Lhokseumawe mensosialisasikan standar isi pengabdian

kepada masyarakat kepada civitas akademika IAIN Lhokseumawe;

2) Pimpinan Fakultas dan Pimpinan Pascasarjana menyelenggarakan

koordinasi dengan dosen dan perwakilan mahasiswa untuk

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi standar isi kegiatan

pengabdian kepada masyarakat di tingkat jurusan dan program studi;

3) LPPM IAIN Lhokseumawe mengadakan pelatihan menulis artikel

ilmiah dan materinya disesuaikan dengan standar isi pengabdian

kepada masyarakat minimal setahun sekali.

e) Standar Proses Pengabdian Kepada Masyarakat

Standar proses PkM merupakan kriteria minimal tentang proses kegiatan

PkM yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi,

serta pelaporan kegiatan. Strategi pencapaian standar Proses Pengabdian

PkM di IAIN Lhokseumawe adalah sebagai berikut:

1) LPPM IAIN Lhokseumawe melakukan sosialisasi standar proses dan

mengawasi serta mengevaluasi tahapan perencanaan, pelaksanaan

proses pembelajaran dan pengawasan proses pengabdian kepada

masyarakat secara terus menerus;

2) LPPM IAIN Lhokseumawe menyediakan dana, sarana dan prasarana

pendukung kegiatan pengabdian kepada masyarakat bagi dosen

secara berkala;

3) LPPM IAIN Lhokseumawe mengirim dosen untuk mengikuti

seminar/workshop tentang penyusunan proposal pengabdian kepada

masyarakat setiap tahun.

f) Standar Penilaian Pengabdian Kepada Masyarakat

Standar penilaian PkM IAIN Lhokseumawe merupakan kriteria minimal

tentang penilaian terhadap proses dan hasil pengabdian kepada

Page 229: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

229

masyarakat. Pengabdian kepada masyarakat kompetisi dibedakan menjadi

dua yaitu kompetisi yang bersifat internal dan eksternal.

1) Kompetisi internal adalah pengabdian kepada masyarakat yang

dilakukan oleh dosen dan atau mahasiswa atau sekelompok dosen

dan atau sekelompok mahasiswa yang sumber dananya berasal dari

IAIN Lhokseumawe;

2) Kompetisi eksternal adalah pengabdian kepada masyarakat yang

dilakukan oleh dosen dan atau mahasiswa atau sekelompok dosen

dan atau sekelompok mahasiswa yang sumber dananya berasal dari

luar Institusi seperti; DIKTI, Kementrian RISTEK, Dinas Pendidikan

Propinsi dan Lembaga lainnya.

Strategi pencapaian standar proses Pengabdian di IAIN Lhokseumawe

adalah sebagai berikut.

1) Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui LPPM mensosialisasaikan

standar penilaian pengabdian kepada masyarakat kepada semua

civitas akademika;

2) Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui LPPM mengirim dosen untuk

mengikuti seminar/ workshop tentang penyusunan proposal

pengabdian kepada masyarakat;

3) Minimal setahun pimpinan IAIN Lhokseumawe mengundang reviewer

untuk memberi pelatihan menulis artikel ilmiah dari hasil-hasil

pengabdian kepada masyarakat.

f) Standar Pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat

Standar Pelaksana PkM adalah kriteria minimal pelaksana dalam

melakukan pengabdian kepada masyarakat. Strategi pencapaian standar

pelaksana Pengabdian di IAIN Lhokseumawe adalah sebagai berikut:

1) Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui Kepala Pusat pengabdian

kepada masyarakat mensosialisasikan standar pelaksana pengabdian

kepada masyarakat kepada semua civitas akademika di IAIN

Lhokseumawe;

2) Kepala pusat pengabdian kepada masyarakat dan tim reviewer

melakukan seleksi pelaksana pengadian kepada masyarakat;

3) Kepala pusat pengabdian kepada masyarakat dan tim monitoring dan

evaluasi melakukan monitoring pelaksanaan pengadian kepada

masyarakat.

4) Pimpinan IAIN Lhokseumawe mengalokasikan dana untuk pengabdian

kepada masyarakat.

g) Standar Sarana dan Preasarana Pengabdian Kepada Masyarakat

Standar sarana dan prasarana PkM merupakan kriteria minimal sarana

dan prasarana yang dibutuhkan dalam melaksanakan PkM, yang meliputi:

laboratorium, studio, masyarakat sasaran atau lainnya sesuai dengan

kebutuhan. Strategi pencapaian standar Sarana dan Prasarana

Pengabdian di IAIN Lhokseumawe adalah sebagai berikut:

Page 230: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

230

1) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat melakukan

sosialisasi standar sarana dan prasarana pengabdian kepada

masyarakat kepada seluruh sivitas akademika IAIN Lhokseumawe;

2) Unit Perencanaan IAIN Lhokseumawe mengalokasikan dana untuk

melengkapi sarana dan prasarana kegiatan pengabdian kepada

masyarakat.

h) Standar Pengelolaan Pengabdian Kepada Masyarakat

Standar pengelolaaan merupakan kriteria minimal tentang perencanaan,

pelaksanaan, pengendalian, pemantauan, evaluasi, pelaporan dan

diseminasi hasil pengabdian serta pengembangan program PkM yang

dilaksanakan oleh LPPM. Strategi pencapaian standar Pengelolaan

Pengabdian di IAIN Lhokseumawe adalah sebagai berikut.

1) Mengikut sertakan pengurus unit lembaga penelitian pengabdian

kepada masyarakat pada pelatihan mengelola penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat;

2) Pimpinan IAIN Lhokseumawe menilai kinerja unit lembaga penelitian

dan pengabdian kepada masyarakat setiap tahun;

3) Pimpinan IAIN Lhokseumawe meninjau struktur kepengurusan unit

lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dilakukan

secara berkala minimal setiap 2 tahun sekali.

i) Standar Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian Kepada Masyarakat

Standar Pendanaan dan Pembiayaan adalah kriteria minimal dana dan

biaya dalam pelaksanaan PkM yang bersumber dari pemerintah,

masyarakat, serta kerja sama dengan lembaga lain di dalam maupun di

luar negeri. Strategi pencapaian standar Pendanaan dan Pembiayaan

Pengabdian di IAIN Lhokseumawe adalah sebagai berikut:

1) Rektor, Wakil Rektor III Bidang Kerjasama, lembaga penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat melakukan sosialisasi standar

pendanaan pengabdian melalui rapat pimpinan, rapat dosen, dan

pertemuan tambahan jika dirasa perlu;

2) Unit TIPD mensosialisasikan standar pendanaan pengabdian kepada

masyarakat melalui laman (homepage) internal institusi.

Selanjutnya, LPPM IAIN Lhokseumawe melakukan perencanaan kegiatan

PkM dengan mengacu pada buku pedoman PkM. Pelaksanaan proses PkM

dilaksanakan dengan SOP terkait mekanisme penerimaan proposal dan proses

seleksi administrasi.

Untuk mencapai standar pengabdian kepada masyarakat yang telah

ditetapkan, IAIN Lhokseumawe memiliki sumber daya manusia yang ditugaskan

untuk pencapaian standar tersebut. Semua tenaga pendidik yang ada di

lingkungan IAIN Lhokseumawe ditugaskan untuk mencapai standar pendidikan

tersebut.

Tahap awal dimulai dengan pengajuan proposal kepada LPPM, semua

proposal yang masuk akan dinilai oleh reviewer. Tahap berikutnya nomine yang

telah lulus tahap administrasi akan mengikuti seminar proposal penelitian dengan

Page 231: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

231

menghadirkan reviewer yang bersertifikat. Adapun reviewer yang terlibat yaitu;

Tabel 8.1 Nama Reviewer Internal dan Eksternal

NO NAMA REVIEWER BIDANG KEAHLIAN

INTERNAL

1 Dr. H. Hafifuddin Hukum Islam

2 Dr. Nasrullah, M.Ag Fiqh Modern

3 Dr. Kamaruzzaman Komunikasi Islam

4 Dr. Syahrizal, MA. Kurikulum dan Metologi Pengajaran

5 Sofyan Arianto, S.Ag., M.Pd. Administrasi Pendidikan

6 Yusnaini, S.Ag., M.Pd. Teknologi Pendidikan

EKSTERNAL

7 Prof. Dr. Eka Srimulyani,

M.A.

Sosiologi dan Antropologi (Islamic

Studies)

8 Nurmawati, Ph.D Evaluasi Pendidikan

9 Dr. Mustafa AR Bahasa Inggris

10 Abdul Manan, Ph.D Ekonomi Islam

11 Dr. Hafas Furqani Ekonomi Syariah

12 Dr. Sukiati, MA Metodelogi Penelitian Hukum Islam

Pelaksanaan kegiatan PkM (Standar mutu proses pengabdian) merujuk

pada Standar Perguruan Tinggi dan Strategi Pencapaian Standar Bagian

Penelitian LPPM IAIN Lhokseumawe terus berbenah untuk meningkatkan luaran

penelitian dan mengikuti perkembangan zaman. Adapun output PkM yang

diharapkan mampu menyelesaikan masalah dalam msyarakat dengan

memanfaatkan keahlian sivitas akademika yang relevan serta mampu

memanfaatkan teknologi tepat guna.

Kualitas PkM dosen terus ditingkatkan dengan mengarahkan judul PkM

yang berorientasi pada kesesuaian bidang ilmu dan kearifan lokal. Selain itu,

diharapkan luaran PkM sesuai dengan standar SN Dikti bidang PkM yaitu

a) Mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat dengan

memanfaatkan keahlian sivitas akademika yang relevan;

b) Mampu memanfaatkan teknologi tepat guna;

c) Mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi; atau

d) bahan ajar atau modul pelatihan untuk pengayaan sumber belajar.

Saat ini LPPM IAIN Lhokseumawe rutin mengadakan seminar hasil PkM

pada tahap akhir dari masa PkM. Seminar hasil PkM menghadirkan reviewer

yang tersertifikasi, tujuan pelaksanaan seminar hasil ini untuk menilai hasil PkM

dosen sebelum dipublikasi pada berbagai media. LPPM juga terus mendorong

dosen untuk mempresentasikan hasil PkM pada berbagai pertemuan ilmiah baik

lokal maupun nasional ataupun internasional.

4. Indikator Kinerja Utama

a) LPPM IAIN Lhokseumawe telah memiliki dokumen formal berupa Renstra

PkM yang telah disahkan dengan SK Rektor No 254 Tahun 2017 dalam

Page 232: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

232

Renstra memuat landasan pengembangan pengabdian kepada masyarakat

di lingkungan IAIN LHokseumawe, selain itu juga memuat peta jalan PkM,

sasaran program strategis dan indikator kinerja. Dalam mengembangkan

Indikator Kinerja Utama, pihak LPPM dan Lembaga Penjaminan Mutu

(LPM) menyusun sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam SN Dikti

no 62 Tahun 2016 terdiri dari standar hasil pengabdian, standar isi

pengabdian, standar proses pengabdian, standar penilaian pengabdian,

standar pelaksana pengabdian, standar sarana dan prasarana pengabdian,

standar pengelolaan pengabdian dan standar pembiyaan pengabdian,

kedelapan standar ini tersedia dalam dokumen standar mutu bidang

pengabdian kepada masyarakat yang telah disahkan dengan Surat

Keputusan Rektor IAIN Lhokseumawe No 236 Tahun 2017.

b) Dalam peningkatan kualitas pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat,

LPPM telah memiliki Pedoman Pengelolaan Pengabdian Kepada

Masyarakat IAIN Lhokseumawe yang telah disahkan dengan Surat

Keputusan Rektor No. 190a Tahun 2017, pedoman ini menguraikan teknis

dari perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan kegiatan pengabdian

kepada masyarakat. Pedoman tersebut juga telah disosialisasikan kepada

peneliti yaitu para dosen dan mahasiswa di lingkungan IAIN Lhokseumawe

pada kegiatan FGD, selain itu pedoman juga disosialisaikan secara online

dengan membagi tautan di dalam web resmi LPPM IAIN Lhokseumawe.

c) Proses pelaksanaan kegiatan PkM di IAIN lhokseumawe telah memiliki

mekanisme sesuai dengan SOP yang jelas dan terdokumentasi dengan

baik. Bukti yang sahih tentang pelaksanaan proses PkM yang mencakup 6

aspek (1) tata cara penilaian dan review, (2) legalitas pengangkatan

reviewer, (3) hasil penilaian usul PkM, (4) legalitas penugasan pelaksana

PkM/kerjasama PkM, (5) berita acara hasil monitoring dan evaluasi, serta

(6) dokumentasi output PkM, serta melakukan review terhadap

pelaksanaan proses PkM (aspek 1 sampai 6) secara berkala dan

ditindaklanjuti.

Proses awal dimulai dengan pengajuan proposal yaitu; peneliti mengajukan

proposal kepada LPPM dengan sumber dana dari DIPA, tahap berikutnya

yaitu adanya evaluasi dari reviewer untuk menganalisis kualitas dan

menentukan kelayakan proposal, setelah disetujui maka LPPM IAIN

Lhokseumawe mengumumkan kelulusan proposal untuk tahun berjalan.

Adapun peningkatan minat dosen dalam kegiatan PkM dari tahun 2016

sampai tahun 2018.

Tabel 8.1 Rekap PkM Berdasarkan Sumber Pembiayaan

NO Tahun Sumber Pembiayaan Jumlah PkM

1

2016

Perguruan tinggi atau mandiri 16

Lembaga dalam negeri (diluar PT) 120

Lembaga luar negeri 6

Total 142

Perguruan tinggi atau mandiri 13

Page 233: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

233

2 2017 Lembaga dalam negeri (diluar PT) 117

Lembaga luar negeri 9

Total 139

3

2018

Perguruan tinggi atau mandiri 14

Lembaga dalam negeri (diluar PT) 173

Lembaga luar negeri 10

Total 197

Gambar 8.1 Grafik Peningkatan Jumlah PkM

Pendanaan PkM di IAIN Lhokseumawe berasal dari dana internal dan

eksternal. Dana internal berasal dari DIPA IAIN Lhokseumawe yang dianggarkan

per tahun dengan rincian:

Tabel 8.2 Jumlah Dana DIPA PkM Per Tahun

NO Tahun Jumlah Dana PkM

(Rp)

1 2016 840.000.000

2 2017 903.000.000

3 2018 1.134.000.000

Selain pendanaan yang bersumber dari DIPA, para dosen di lingkungan

IAIN Lhokseumawe juga melakukan kegiatan PkM dengan dana mandiri. Adanya

peningkatan jumlah dana dari berbagai sumber dana diharapkan mampu

meningkatkan kuantitas dan kualitas PkM, sehingga akan mampu meningkatkan

kualitas para dosen sebagai pengabdi di lingkungan IAIN Lhokseumawe.

Sebagai pengabdi, dosen harus memenuhi standar utama yang diatur dalam

indikator kinerja utama di antaranya mampu menyelesaikan masalah yang

dihadapi masyarakat dengan memanfaatkan keahlian sivitas akademika yang

relevan, memenuhi standar kualifikasi akademik dan hasil PkM, memenuhi

rumpun ilmu yang dikuasai.

Dalam hal legalitas reviewer dan proses penilaian PkM, semua proposal

yang masuk akan dinilai oleh reviewer yang bersertifikat. Adapun reviewer yang

terlibat yaitu;

Tabel 8.31 Nama Reviewer Internal dan Eksternal

NO NAMA REVIEWER BIDANG KEAHLIAN

INTERNAL

1 Dr. H. Hafifuddin Hukum Islam

2 Dr. Nasrullah, M.Ag Fiqh Modern

3 Dr. Kamaruzzaman Komunikasi Islam

0

50

100

150

200

2016 2017 2018

PembiayaanPT/Mandiri

PembiayaanDN (luar PT)

PembiayaanLN

Page 234: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

234

4 Dr. Syahrizal, MA. Kurikulum dan Metologi Pengajaran

5 Sofyan Arianto, S.Ag., M.Pd. Administrasi Pendidikan

6 Yusnaini, S.Ag., M.Pd. Teknologi Pendidikan

EKSTERNAL

7 Prof. Dr. Eka Srimulyani,

M.A.

Sosiologi dan Antropologi (Islamic

Studies)

8 Nurmawati, Ph.D Evaluasi Pendidikan

9 Dr. Mustafa AR Bahasa Inggris

10 Abdul Manan, Ph.D Ekonomi Islam

11 Dr. Hafas Furqani Ekonomi Syariah

12 Dr. Sukiati, MA Metodelogi Penelitian Hukum Islam

Tahap berikutnya yaitu kegiatan seminar proses penilaian dari kualitas

laporan PkM dosen maupun penelitian dosen dengan mahasiswa di lingkungan

IAIN Lhokseumawe mengacu pada indikator kinerja utama yaitu; proses

penilaian sudah terintegrasi dan memenuhi unsur – unsur edukatif, objektif,

akuntabel dan transparan. Selain itu proses penilaian yang dilakukan LPPM IAIN

Lhokseumawe telah memenuhi prinsip penilaian dan memperhatikan kesesuaian

dengan standar hasil, isi dan proses penilaian.

Setelah nomine lulusan PkM ditentukan, LPPM IAIN Lhokseumawe

menyiapkan kontrak penelitian yang memuat komitmen peneliti dan PPK. Proses

pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh para dosen

telah diatur dalam SOP dan pengaturan keuangan melalui PMK No.2 Tahun

2019. Dalam pelaksanaan kegiatan PkM dosen dan mahasiswa harus

mempertimbangkan standard mutu, keselamatan kerja, kenyaman serta

keamanan pelaksana, masyarakat dan lingkungan. Untuk mendukung proses

pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat, IAIN Lhokseumawe telah memiliki

sentra laboratorium (Laboratorium center) yang memilki beberapa laboratorium,

diantaranya laboratorium IPA, Laboratorium PIAUD, Laboratorium BKI,

Laboratorium Ilmu Falak, ICT, Laboratorium Bahasa, Laboratorium KPI dan

labaoratorium Keagamaan. Ketersediaan laboratorium ini telah diatur dalam SOP

LPPM IAIN Lhokseumawe dan telah memenuhi standar mutu yaitu; 1). Pedoman

Keselamatan Kerja, b). Pedoman Kenyamanan dan Kesehatan, dan c). Pedoman

Keamanan Peneliti, Masyarakat dan Lingkungan. Proses pelaksanaan kegiatan

PkM baru dapat dilaksanakan setelah pelaksana mendapatkan surat tugas dari

LPPM sebagai legalitas dalam pelaksanaan kegiatan.

Tahap akhir dari kegiatan PkM yaitu adanya seminar hasil, LPPM IAIN

Lhokseumawe sudah melaksanakan seminar hasil penelitian sejak tahun 2016

dengan mengundang reviewer yang kompeten di bidangnya, kegiatan ini

dilakukan minimal 1 bulan sebelum pengumpulan akhir laporan hasil PkM, yang

dilakukan di kampus IAIN Lhokseumawe. Dalam kegiatan ini, para peneliti dibagi

ke dalam beberapa kelompok dengan 6 peneliti dalam satu kelompok yang di

nilai oleh 2 orang reviewer.

Pada kegiatan seminar hasil, reviewer memberi masukan dan saran baik

Page 235: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

235

terhadap laporan maupun publikasi yang nantinya akan dihasilkan. Hal ini sejalan

dengan indikator utama yaitu setiap hasil PkM dosen harus dipublikasikan dalam

bentuk artikel ilmiah, buku ajar, buku daras (sebagai bahan ajar), publikasi ilmiah

baik secara nasional dan Internasional, HaKI/Paten dan kebijakan yang dapat

digunakan oleh pemangku kepentingan. Adapun output PkM dosen di lingkungan

IAIN Lhokseumawe berupa bahan ajar ataupun buku daras, menjadikan

masyarakat menjadi lebih mandiri dan memiliki keterampilan melalui kegiatan

desa binaan, dapat mengembangkan kreativitas mayarakat, serta dapat

menyelesaikan permasalahan dalam masyarakat. Untuk mendukung

terlaksananya kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan baik, LPPM

IAIN Lhokseumawe telah menyiapkan panduan monitoring dan evalausi

sehingga dapat memantau secara langsung proses pelaksanaan dan output

yang dihasilkan dalam kegiatan PkM. Kegiatan Monev ini dilakukan secara

langsung dan online melalui google form. Hasil Monev menjadi bahan masukan

bagi LPPM untuk meningkatkan kualitas kegiatan PkM di periode berikutnya.

Pelaksanaan kegiatan PkM (Standar mutu proses pengabdian) merujuk

pada Standar Nasional Perguruan Tinggi dan Strategi Pencapaian Standar

Bagian Pengabdian Kepada Masyarakat. LPPM IAIN Lhokseumawe terus

berbenah untuk meningkatkan luaran penelitian dan mengikuti perkembangan

zaman. Adapun output PkM yang diharapkan mampu menyelesaikan masalah

dalam msyarakat dengan memanfaatkan keahlian sivitas akademika yang

relevan serta mampu memanfaatkan teknologi tepat guna. Adapun rekap output

PkM terlampir pada LKPT sheet 5h2 (Luaran Lainnya; Luaran Penelitian dan

PkM)

d). Dalam pelaporan oleh pengelola PkM kepada pimpinan perguruan tinggi

dan mitra/pemberi dana, IAIN Lhokseumawe melalui LPPM telah memiliki

dokumen pelaporan kegiatan PkM yang komprehensif, rinci, relevan,

mutakhir dan tepat waktu setiap tahunnya. Kualitas PkM dosen terus

ditingkatkan dengan mengarahkan judul PkM yang berorientasi pada

kesesuaian bidang ilmu dan kearifan lokal. Selain itu, diharapkan luaran

PkM sesuai dengan standar SN Dikti bidang PkM yaitu;

1) Penyelesaian masalah yang dihadapi masyarakat dengan

memanfaatkan keahlian sivitas akademika yang relevan;

2) Pemanfaatan teknologi tepat guna;

3) Bahan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; atau

4) Bahan ajar atau modul pelatihan untuk pengayaan sumber belajar.

5. Indikator Kinerja Tambahan

Dalam meningkatkan kinerjanya LPPM IAIN Lhokseumawe selain merujuk

pada renstra, SOP dan regulasi yang ada, juga memperhatikan indikator kinerja

tambahan (IKT). Indikator kinerja tambahan adalah indikator kinerja di bidang

pengabdian kepada masyarakat berdasarkan Standar Nasional Pendidikan

Tinggi (SN DIKTI). Indikator Kinerja tambahan bidang Pengabdian Kepada

masyarakat telah ditetapkan oleh Rektor IAIN Lhokseuamwe melalui Surat

Page 236: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

236

Keputusan No 198 Tahun 2017 tentang pemberlakukan Indikator Kinerja

Tambahan IAIN Lhokseumawe. Adapun indikator tambahan bidang Pengabdian

Kepada Mayarakat diantaranya;

1) LPPM IAIN Lhokseumawe memiliki dokumen formal RENSTRA PkM

yang memuat landasan pengembangan, peta jalan PkM, sumber

dana, sasaran program strategis dan indikator kinerja ynag mengacu

pada daya saing nasional.

2) Adanya program berkesinambungan untuk pengadaan sarana dan prasarana, pemenuhan kebutuhan bahan di perpustakaan yang mengikuti perkembangan zaman. Serta adanya Adanya jaminan pemeliharaan sarana dan prasarana PkM secara berkala tiap tahun

3) IAIN Lhokseumawe memiliki kelompok pelaksana PkM yang fungsional yang ditunjukkan dengan: adanya bukti legal formal keberadaan kelompok pelaksana PkM, dandihasilkannya produk PkM yang bermanfaat untuk menyelesaikan permasalahan di masyarakat.

4) Tersedianya dokumen tata cara penilaian PkM yang mencakup aspek, legalitas, pengangkatan reviewer, hasil penilaian usul pengabdian, legalitas penugasan pengabdian/kerjasama pengabdian, berita acara hasil monitoring dan evaluasi, serta dokumentasi luaran PkM serta melakukan review terhadap pelaksanaan proses PkM secara berkala dan ditindaklanjuti. Proses dan hasil pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan Dosen dan Mahasiswa IAIN Lhokseumawe harus dinilai oleh 2 orang reviewer yang ditetapkan oleh LPPM. Mekanisme penilaian pengabdian kepada masyarakat harus memenuhi unsur kejelasan, akuntabilitas dan sesuai visi dan misi IAIN Lhokseumawe

5) Pelaksana kegiatan PkM memiliki kualifikasi akademik, yaitu Dosen IAIN Lhokseumawe yang menjadi ketua pelaksana PkM memiliki jabatan akademik minimal Lektor sedangkan pelaksana minimal asisten ahli, adanya SK keterlibatan mahasiswa dalam PkM yang dilaksanakan oleh dosen, adanya sertifikat lulus kompetensi keagamaan dari LPPM, pelaksana PkM wajib menguasai metodologi penerapan keilmuan yang sesuai dengan bidang keahlian, jenis kegiatan, serta tingkat kerumitan dan kedalaman sasaran kegiatan, mampu mengintegrasikan ilmu – ilmu keislaman , mempunyai etika (tanggung jawab, berintegritas, mematuhi kode etik dosen pelaksana) dan mampu mengintegrasikan output PkM sesuai disiplin keilmuwannya.

6) Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang melibatkan mahasiswa harus sesuai dengan capaian pembelajaran dan aturan yang telah ditetapkan di IAIN Lhokseumawe, kegiatan PkM yang dilakukan mahasiswa dinyatakan dalam besaran SKS yaitu sebesar 4 SKS, dan sudah direncanakan dalam kartu rencana studi pada awal semester.

7) IAIN Lhokseumawe menjalin kerjasama dengan desa dan mempersiapkan desa binaan beserta prasarananya yang memenuhi standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan, dan keamanan sebagai tempat pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat baik oleh dosen maupun mahasiswa;

8) Tersedianya SOP proses pelaksanaan PkM dosen yang terdiri atas

perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan kegiatan PkM. Selain itu

Page 237: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

237

LPPM juga menyediakan SOP pengajuan izin penggunaan sarana

prasarana untuk keperluan PkM, pedoman kerja penggunaan sarana

dan prasarana.

9) Tersedianya Pedoman PkM yang memuat penetapan kriteria dan

prosedur penilaian PkM, kewenangan melaksanakan pengabdian

kepada masyarakat di IAIN Lhokseumawe mengacu pada ketetapan

Direktur Jenderal Penguatan Riset Pedoman pelaksanaan

pengabdian kepada masyarakat yang ditetapkan oleh Rektor IAIN

Lhokseumawe. Pedoman ini disosialisasikan, mudah diakses, sesuai

dengan rencana strategis PkM, serta dipahami oleh pemangku

kepentingan.

10) Untuk mendukung terlaksananya kegiatan PkM, LPPM IAIN

Lhokseumawe juga menyiapkan panduan monitoring dan evaluasi

untuk dapat memonitor output dari kegiatan PkM.

11) Pengelolaan pengabdian kepada masyarakat di IAIN Lhokseumawe

meliputi: perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan

evaluasi, serta pelaporan kegiatan pengabdian kepada masyarakat

12) IAIN Lhokseuamwe melaksanakan pengukuran kepuasan pemangku

kepentingan internal dan eksternal pada masing-masing tahapan,

hasilnya dipublikasikan serta mudah diakses oleh kepentingan, dan

dilakukan review terhadap pelaksanaan pengukuran kepuasan

pengguna.

13) LPPM melaksanakan kegiatan penguatan kemampuan dosen di

bidang PkM secara berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas PkM

dosen dan mahasiswa.

14) Melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi minimal dua kali

dalam setahun dan tersedia dalam bentuk laporan hasil MONEV.

15) LPPM IAIN Lhokseumawe memiliki sumber dan mekanisme

pendanaan dan pembiyaan PkM dengan mempertimbangkan prinsip-

prinsip ajaran Islam dan ditetapkan dengan SK Rektor dengan

mengacu pada ketetapan Direktur Jenderal.

16) Sumber dana PkM selain dana internal juga dapat berasal dari

Kementerian, Pemerintah Daerah, Bantuan asing, organisasi

kemasyarakatan maupun sumber lain yang sah dan mengikat.

17) IAIN Lhokseumawe memiliki laporan kegiatan PkM yang terdiri dari

perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pemantauan secara

rinci dan transparan

18) Tersedianya SOP Pembiayaan PkM

6. Evaluasi Capaian Kinerja

Evaluasi Capaian Kinerja Pengabdian kepada Masyarakat di IAIN

Lhokseumawe dilakukan dengan mengadakan rapat kerja yang dilaksanakan

rutin setiap tahunnya, yaitu Rapat kerja Tahun 2017 yang dilaksanakan di Hotel

Grand Kanaya Medan, Rapat Kerja Tahun 2018 di Hotel Harun Square dan

Page 238: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

238

Tahun 2019 di Hotel Granda Kanaya menghasilkan beberapa poin penting. Pada

dasarnya, evaluasi pengabdian kepada masyarakat dilakukan secara

partisipatoris, responsive gender, berjenjang dan regular oleh Direktorat

Pendidikan Tinggi Islam. Untuk level institusi, evaluasi dilakukan oleh Lembaga

Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) bekerjasama dengan

Lembaga Penjaminan Mutu (LPM), hasilnya menjadi bahan untuk perbaikan

sistem Pengabdian kepada Masyarakat. Adapun Capaian Kinerja berdasarkan

hasil evaluasi rapat kerja tahunan IAIN Lhokseumawe:

Tabel 8.4 Capaian Kinerja PkM IAIN Lhokseumawe

NO TARGET CAPAIAN

2017 2018 2019

1 Meningkatnya kerjasama dengan Lembaga Luar

negeri di bidang PkM

40% 50% 70%

2 Meningkatnya kerjasama dengan

Instasi/Lembaga dalam negeri di bidang PkM

50% 75% 80%

3 Pemanfaatan hasil PkM oleh Pemangku

Kebijakan

40% 50% 65%

4 Pelaksanaan PkM telah tepat guna dan efektif

menyelesaikan permasalahan di Masyarakat

55% 60% 80%

5 Outcome PkM berupa Bahan ajar/Modul 50% 65% 75%

a) Analisis Keberhasilan

1) Pengabdian kepada Masyarakat yang dilakukan oleh para dosen IAIN

Lhokseumawe telah berkontribusi dalam memecahkan berbagai

permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat, sehingga terjadi

peningkatan kepuasan masyarakat.

2) Rekomendasi yang diberikan pasca Pengebdian kepada Masyarakat

telah dapat dimanfaatkan oleh para pemangku kebijakan.

3) Pengabdian kepada Masyarakat yang dilakukan oleh para dosen IAIN

Lhokseumawe menggunakan teknologi yang tepat guna agar efektif

dan efisien dalam menyelesaikan permasalahan di tengah masyarakat.

4) Untuk pengabdian kepada masyarakat yang bergerak dalam ranah

pendidikan dan ilmu sosial, IAIN Lhokseumawe telah mampu

melakukan pembelajaran serta pematangan sivitas akademika.

5) Sebagai outcome Pengabdian kepada Masyarakat, para pelaksana

telah membuat bahan ajar/modul pelatihan sebagai bahan pengayaan

sumber belajar.

b) Faktor Pendukung

1) Pengabdian kepada Masyarakat yang dilakukan oleh para dosen IAIN

Lhokseumawe telah dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang

memenuhi kriteria minimal yang diperlukan untuk menunjang proses

PkM.

2) Rekomendasi yang diberikan dapat dimanfaatkan oleh para pemangku

kebijakan didukung dengan kerja sama yang kontinyu dengan

Page 239: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

239

beberapa lembaga dan instansi sehingga rekomendasi dapat

berkesinambungan.

3) Pengabdian kepada Masyarakat yang dilakukan oleh para dosen IAIN

Lhokseumawe menggunakan teknologi yang tepat guna didukung

dengan terpenuhinya fasilitas teknologi PkM bagi sedikitnya 22 bidang

ilmu dari 22 program studi yang dikelola oleh perguruan tinggi.

4) Untuk pengabdian kepada masyarakat yang bergerak dalam ranah

pendidikan dan ilmu sosial, IAIN Lhokseumawe telah mampu

melakukan pembelajaran serta pematangan sivitas akademika, hal ini

didukung oleh pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

telah diupayakan oleh perguruan tinggi melalui LPPM.

5) Para pelaksana membuat bahan ajar/modul pelatihan sebagai bahan

pengayaan sumber belajar didukung oleh perguruan tinggi melalui

program studi/fakultas.

c) Analisis Ketidakberhasilan

1) Cakupan Pengabdian kepada Masyarakat yang telah dilaksanakan

masih berada pada taraf lokal dan nasional.

2) Sumber dana PkM yang berasal dari luar negeri masih relative

terbatas.

3) Jumlah bahan ajar yang berbasis (diintegrasikan) pada hasil PkM

masih relatif sedikit.

4) Jumlah kerjasama Pengabdian kepada Masayarakat dengan luar

negeri masih relative kurang.

d) Faktor Penghambat

1) Cakupan Pengabdian kepada Masyarakat yang telah dilaksanakan

masih berada pada taraf lokal dan nasional, sebab perguruan tinggi

masih belum menjalin kerja sama yang maksimal dalam bidang PkM

dengan instansi dari Luar Negeri.

2) Sumber dana PkM yang berasal dari luar negeri masih terbatas

dikarenakan proses kerjasama IAIN Lhokseumawe dengan instansi

luar negeri di bidang PkM masih belum maksimal.

3) Meski sudah ada, namun hasil PkM yang diintegrasikan dengan bahan

ajar di kelas masih relatif sedikit. Hal ini dikarenakan pembuatan buku

pedoman atau modul bahan ajar berbasis hasil PkM masih belum

difasilitasi dengan maksimal oleh perguruan tinggi. Para dosen juga

belum sepenuhnya berupaya untuk menuangkan hasil PkM dalam

bentuk RPS.

4) Jumlah kerja sama Pengabdian kepada Masyarakat dengan luar

negeri masih relative kurang, sebab perguruan tinggi masih berfokus

pada penjalinan kerjasama dengan lembaga dalam negeri sebelum

nantinya akan berlanjut pada taraf internasional

e) Identifikasi Akar Masalah

Beberapa kendala yang dihadapi dalam Pengabdian kepada Masyarakat

oleh IAIN Lhokseumawe, maka dapat diidentifikasi bahwa akar masalah

Page 240: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

240

dari kondisi tersebut adalah sebagai berikut:

1) Kerjasama dengan instansi luar negeri belum dilaksanakan dengan

maksimal dikarenakan belum ada perhatian khusus perguruan tinggi

untuk mewujudkannya. Mengingat IAIN Lhokseumawe masih perlu

memperluas jaringan nasional yang juga belum mencapai tahap

maksimal. Pendidik dan tenaga kependidikan di IAIN Lhokseumawe

belum memiliki relasi yang erat dengan instansi luar negeri. IAIN

Lhokseumawe sesungguhnya memiliki peluang untuk

mengembangkan jaringan kerjasama dengan instansi luar negeri

mengingat banyaknya dosen yang merupakan lulusan dari perguruan

tinggi di luar negeri.

2) Belum adanya program khusus yang memfasilitasi proses produksi

bahan ajar atau modul yang berbasis pada hasil pengabdian kepada

Masyarakat. PAdahal dosen dapat diarahkan untuk dapat menuangkan

hasil pengabdiannya ke dalam RPS.

f) Tindak Lanjut

1) Sebagai tindak lanjut dari hasil identifikasi akar masalah di atas, IAIN

Lhokseumawe berusaha mengerahkan sumber daya manusia yang

ada untuk sebisa mungkin menjadi penyambung jaringan kepada

instansi nasional maupun internasional agar terus berekspansi. Salah

satu upaya yang telah dilaksanakan adalah dengan mengundang

pembiacara dari luar negeri untuk mengisi kuliah umum di IAIN

Lhokseumawe. Mendukung dosen yang akan ikut serta dalam

konferensi internasional di berbagai tempat dengan memberikan

bantuan dana. Memberikan dukungan moril kepada dosen yang akan

melanjutkan pendidikan ke luar negeri agar kelak menjadi bakal

penghubung jaringan internasional.

2) IAIN Lhokseumawe akan membentuk program khusus pembinaan

kepada para dosen agar dapat secara maksimal menjalankan

Pengabdian kepada Masyarakat dengan alur yang mencapai pada

outcome berupa RPS dan/atau buku/modul yang terintegrasi dalam

proses perkuliahan. Diharapkan dengan adanya program tersebut,

dosen dapat secara sustematis merencanakan dan menyusun program

PkM sesuai dengan keahliannya.

7. Penjaminan Mutu PKM

Sistem penjaminan mutu Pengabdian kepada Masyarakat di IAIN

Lhokseumawe yang ditetapkan, dilaksanakan, hasilnya dievaluasi dan

dikendalikan serta dilakukan upaya peningkatan sesuai dengan siklus PPEPP

dengan ketentuan sebagai berikut:

f) Keberadaan dokumen formal standar mutu Pengabdian kepada

Masyarakat

g) Pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat secara konsisten

berlandaskan pada standar Mutu Pengebdian kepada Masyarakat

Page 241: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

241

h) Metode evaluasi dan pengendalian terhadap capaian PkM IAIN

Lhokseumawe telah ditetapkan

i) Hasil evaluasi ditindaklanjuti untuk mutu PkM yang lebih baik

Sistem penjaminan mutu Pengabdian kepada Masyarakat di IAIN

Lhokseumawe ditetapkan, dilaksanakan, hasilnya dievaluasi dan dikendalikan

serta dilakukan upaya peningkatan sesuai dengan siklus PPEPP. Penjaminan

Mutu pada tingkat institusi telah ditetapkan oleh Institut Agama Islam Negeri

Lhokseumawe dengan ketentuan;

a) Dokumen legal pembentukan unsur pelaksana penjamin mutu tertuang

dalam:

4) PMA nomor 46 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Institut

Agama Islam Negeri Lhokseumawe

5) PMA Nomor 58 tahun 2016 Tentang Statuta Institut Agama Islam

Negeri Lhokseumawe

6) SK Rektor Nomor 263 tahun 2017 Tentang Penjaminan Mutu

b) Dokumen Mutu IAIN Lhokseumawe tertuang dalam:

5) SK Rektor Nomor 264.a Tahun 2017 Tentang Kebijakan Mutu

6) SK Rektor Nomor 264.b Tahun 2017 Tentang Manual Mutu

7) SK Rektor Nomor 264.c Tahun 2017 Tentang Standar Mutu

8) SK Rektor Nomor 264.d Tahun 2017 Tentang Formulir Mutu

a) Penetapan

Standar mutu adalah seperangkat tolok ukur kinerja sistem pendidikan

yang mencakup masukan, proses, hasil, keluaran serta manfaat pendidikan yang

harus dipenuhi oleh unit-unit kerja. Suatu standar mutu terdiri atas beberapa

parameter (elemen penilaian) yang dapat digunakan sebagai dasar untuk

mengukur dan menetapkan mutu dan kelayakan unit kerja untuk

menyelenggarakan program-programnya.

Standar mutu pengabdian kepada masyarakat IAIN Lhokseumawe terdiri

atas 8 (delapan) standar dengan rincian sebagai berikut:

1) Standar Hasil Pengabdian yang ditetapkan dalam SK Rektor nomor

236.1 Tahun 2017 Tentang Penetapan Standar Hasil Pengabdian

Kepada Masyarakat Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe

2) Standar Isi Pengabdian yang ditetapkan dalam SK Rektor nomor 236.2

Tahun 2017 Tentang Penetapan Standar Isi Pengabdian Kepada

Masyarakat Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe

3) Standar Proses Pengabdian yang ditetapkan dalam SK Rektor nomor

236.3 Tahun 2017 Tentang Penetapan Standar Proses Pengabdian

Kepada Masyarakat Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe

4) Standar Penilaian Pengabdian yang ditetapkan dalam SK Rektor

nomor 236.4 Tahun 2017 Tentang Penetapan Standar Penilaian

Pengabdian Kepada Masyarakat Institut Agama Islam Negeri

Lhokseumawe

Page 242: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

242

5) Standar Pelaksana Pengabdian yang ditetapkan dalam SK Rektor

nomor 236.5 Tahun 2017 Tentang Penetapan Standar Pelaksana

Pengabdian Kepada Masyarakat Institut Agama Islam Negeri

Lhokseumawe

6) Standar Sarana dan Prasarana Pengabdian yang ditetapkan dalam

SK Rektor nomor 236.6 Tahun 2017 Tentang Penetapan Standar

Sarana dan Prasarana Pengabdian Kepada Masyarakat Institut Agama

Islam Negeri Lhokseumawe

7) Standar Pengelolaan Pengabdian yang ditetapkan dalam SK Rektor

nomor 236.7 Tahun 2017 Tentang Penetapan Standar Pengelolaan

Pengabdian Kepada Masyarakat Institut Agama Islam Negeri

Lhokseumawe

8) Standar Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian yang ditetapkan

dalam SK Rektor nomor 236.8 Tahun 2017 Tentang Penetapan

Standar Pembiayaan Pengabdian Kepada Masyarakat Institut Agama

Islam Negeri Lhokseumawe

b) Pelaksanaan

Pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu di bidang Pengabdian kepada

Masyarakat dilaksanakan sesuai dengan buku pedoman Pengabdian kepada

Masyarakat yang di-sah-kan dengan SK Rektor Nomor 190a tahun 2017.

Pelaksanaan penjaminan mutu Pengabdian kepada Masyarakat terwujud dalam

berbagai kegiatan, diantaranya:

menjadi pemateri workshop dan seminar, pemateri pada program radio,

penyuluhan kepada masyarakat, pemateri desa binaan, pengurus yayasan

sosial, narasumber kegiatan dinas pemberdayaan masyarakat, memimpin

monitoring dan evaluasi eksternal kampus, ketua tim pernggerak pemberdayaan

kesejahteraan keluarga, pemateri kegiatan ilmiah keagamaan, pengurus badan

kemakmuran masjid, dewan hakim dan juri berbagai kompetisi ilmiah, voluntir

gerakan sosial, dan lain-lain.

Sebagai contoh, pada periode tahun 2016-2017, dosen IAIN Lhokseumawe

telah melaksanakan beberapa pengabdian kepada masyarakat berupa melatih

tafsiril Qur’an, penjadi pemateri talkshow Ramadhan, menjadi pemateri

pencegahan P4G, pemateri pada seminar LP3MI, pengurus LAZIZMU, Pembina

masyarakat dalam mengembangkan yayasan Anak Yatim Nashrul Yatama,

pemateri desa binaan di desa Sukadamai, Geureudong Pase, melakukan safari

Ramadhan di berbagai desa (Blang Weu, Paloh Batee, Blang Mee), mengajarkan

TIK di desa Paya Gaboh.

Pada periode tahun 2017-2018, dosen IAIN Lhokseumawe telah

melaksanakan beberapa pengabdian kepada masyarakat dengan menjadi

pengurus Yayasan Raudhatul Jannah Lhokseumawe, menjadi narasumber

kegiatan dinas pemberdayaan masyarakat Aceh Utara, memberikan pembekalan

santri Saweu Gampong Dayah Raudhatul Ma’arif Cot Trueng, menjadi guru

pengasuh tauhid majelis ta’lim al-hidayah gampong Kuwala Cangkoi, Volunteer

dalam kegiatan Melek Literasi: Lapak Baca Trotoar yang diinisiasikan oleh

Page 243: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

243

Rumoh Baca Hasan Savvas, Pemateri pada anak DDS (Didikan Subuh) dengan

Tema “Perkenalan Perbankan Syariah”, memberikan kursus Bahasa Inggris

untuk anak-anak remaja masjid Al-Ikram Masjid Cot Murong, dan lain-lain.

Pada periode tahun 2018-2019, dosen IAIN Lhokseumawe telah

melaksanakan beberapa pengabdian kepada masayarakat berupa menjadi

pemateri pengukuran arah kiblat, mentor cara cepat belajar tes Deret TPA,

menjadi pemateri pengajian ilmu falak, pemateri pembekalan coaching KPM, dan

lain-lain.

c) Evaluasi

Evaluasi sistem penjaminan mutu Pengabdian kepada Masyarakat

dilakukan dalam program Audit Mutu Internal yang dilakukan setiap tahunnya.

Audit Mutu Internal diselenggarakan oleh Lembaga Penjaminan Mutu IAIN

Lhokseumawe. Hasil evaluasi mengenai mutu Pengabdian kepada Masyarakat

IAIN Lhokseumawe dari tahun 2016 hingga 2018 menunjukkan hasil yang relatif

sama, yaitu menunjukkan bahwa jumlah kegiatan PkM oleh dosen tetap dengan

biaya dari luar negeri, selama tiga tahun terakhir masih sangat kurang. Oleh

karena itu, dibutuhkan tindakan pengendalian dan peningkatan mutu PkM.

d) Pengendalian

Pengendalian pelaksanaan sistem penjaminan mutu di bidang Pengabdian

kepada Masayarakat dilaksanakan oleh Lembaga Penjaminan Mutu (LPM).

Penetapan standar Pengabdian kepada Masyarakat diwujudkan dalam SK

Rektor. Kemudian LPM melakukan evaluasi kegiatan PkM dan menentukan

apakah dibutuhkan perbaikan dan pengembangan. Evaluasi ini juga terwujud

dalam kegiatan audit mutu internal yang setiap tahun diselenggarakan LPM.

e) Perbaikan Berkelanjutan

Sebagai tindak lanjut dari hasil evaluasi dalam kegiatan audit mutu internal,

beberapa hal berikut ini akan diupayakan oleh IAIN Lhokseumawe untuk

memperbaiki sistem Pengabdian kepada Masyarakat melalui LPPM.

(8) Menambah desa binaan di luar Kabupaten Aceh Utara dan Kota

Lhokseumawe,

(9) Melakukan pengabdian kolaboratif dengan berbagai pihak termasuk di

dalamnya mahasiswa dan lembaga-lembaga yang terkait,

(10) Mengadakan pengabdian tematik,

(11) Melakukan KPM ke luar negeri

(12) Memperbaiki standar pengabdian secara berkala.

8. Kepuasan Pengguna

a) Sistem untuk mengukur kepuasan pengguna

Proses mengukur kepuasan pengguna terhadap pelaksanaan PkM

(pengabdi dan mitra) di IAIN Lhokseumawe dilakukan dengan

menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada para penerima layanan

Pengabdian kepada masyarakat. Tim LPPM mengumpulkan Informasi

kepuasan mitra dengan melaksanakan monitoring pelaksanaan melalui

alumni yang bekerja di mitra kerjasama, informasi juga didapatkan dari

Page 244: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

244

pengisian kuesioner oleh masyarakat pengguna. Informasi tersebut

membantu LPPM dalam memperbaiki, meningkatkan dan melaksanakan

kerjasama dengan mitra lain dan/atau kelompok masyarakat yang berbeda.

Instrumen yang digunakan untuk mengukur kepuasan pengguna telah

memenuhi aspek sahih, andal dan mudah digunakan. Untuk validitas isi

dan bobot instrument dilakukan dengan telaah mendalam terkait aspek –

aspek yang terkait dengan layanan dan proses Pengabdian Kepada

Masyarakat, hasil telaah di uraikan menjadi sub aspek yang nantinya

menjadi indikator dalam merancang kuesioner. Proses pembuatan

kuesioner berdasarkan indikator yang telah ditelaah menghasilkan 7 butir

pernyataan terkait pelaksanaan PkM oleh IAIN Lhokseumawe. Sebelum

kuesioner di sebar terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas

dengan menggunakan Cronbach’s Alpha dengan signifikansi 5%.

Kesahihan (validitas) instrumen diujicobakan kepada 20 orang mitra dan

alumni ynag bekerja di mitra, didapatkan 7 butir pertanyaan dalam

kuesioner valid. Proses selanjutnya kuesioner dalam bentuk google form di

distribusikan ke seluruh mitra baik secara langsung maupun melalui alumni

yang bekerja di mitra.

Adapun daftar pertanyaan yang diberikan kepada pengguna adalah

sebagai berikut:

No Pernyataan STS TS N S SS

1. Kegiatan PkM ini sesuai dengan kebutuhan di

lingkungan anda

2. Pelaksana kegiatan PkM telah memberikan

pendampingan yang baik untuk memenuhi

kebutuhan anda

3. Proses pelaksanaan kegiatan PkM ini telah sesuai

dengan harapan anda

4. Anda senang jika kegaiatan yang sama atau

sejenis dilakukan kembali di lingkungan anda

5. Anda akan mengajak/merekomendasikan pihak

lain untuk menerima manfaat PkM dari pelaksana

PkM IAIN Lhokseumawe

6. Manfaat dari kegiatan PkM dapat dirasakan secara

langsung

7.

Saran dan kritik bagi pelaksanaan PkM oleh IAIN

Lhokseumawe

*ss: sangat setuju

s : setuju

n : netral

ts: tidak setuju

sts: sangat tidak setuju

Page 245: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

245

Pelaksanaan survey kepuasan pengguna dilakukan oleh LPPM untuk

mengetahui tingkat kepuasan mitra terhadap pelaksanaan PkM, dalam

bentuk respon dan tindak lanjut mitra setelah kegiatan PkM dilaksanakan.

Kegiatan PkM dapat dikatakan memiliki nilai positif dan memuaskan, jika

mitra menyatakan ketertarikan untuk kembali bekerjasama dalam kegiatan

PkM yang lain yang dapat dilihat saat masyarakat memberikan tanggapan

positif dalam kuesioner. Secara rinci Cara mendapatkan informasi

kepuasan para pengguna antara lain melalui:

a) Angket kepuasan, angket diberikan kepada pengguna/mitra yang telah

menerima pelayanan dalam pengabdian oleh dosen IAIN Lhokseumawe

untuk mengetahui seberapa besar kebermanfaatan kegiatan PkM yang

telah dilaksanakan.

b) Testimoni, pengguna/mitra telah menerima pelayanan dalam

pengabdian dari dosen IAIN Lhokseumawe diminta tanggapannya

tentang kebermanfaatan kegiatan PkM yang telah dilaksanakan.

c) Kepuasan mitra dapat juga ditunjukkan oleh pernyataan ketertarikan

untuk menerima pengabdian kembali di kemudian hari

Angket kepuasan dibagikan kepada masyarakat

pengguna/penerima manfaat PkM. LPPM menghubungi pihak terkait

setelah berakhirnya masa PkM dalam kurun waktu yang tidak terlampau

jauh, dan mendatangi masyarakat agar kuesioner diisi oleh perwakilan

masyarakat secara manual berdasarkan jumlah sampel yang telah

ditentukan. Hasil pengisian kuesioner di input dan dihitung dengan

pendekatan kuantitatif. Outputnya berupa statistik deskriptif yang

ditunjukkan dalam bentuk angka dan persentase.

b) Hasil pengukuran kepuasan pengabdi dan mitra telah dilaksanakan secara

konsisten, dan ditindaklanjuti secara berkala dan tersistem dengan baik.

Adapun hasil rata-rata yang diperoleh dari pelaksanaan survey kepuasan

pengguna/mitra kegiatan PkM pada tahun 2016-2017, yaitu:

1) 52.06% pengguna menjawab setuju dan 21,80% menjawab sangat

setuju bahwa kegiatan PkM sesuai dengan kebutuhan di

lingkungannya.

2) 52,70% pengguna menjawab setuju dan 27,60% menjawab sangat

setuju bahwa Pelaksana kegiatan PkM telah memberikan

pendampingan yang baik untuk memenuhi kebutuhannya.

3) 40,13% pengguna menjawab setuju dan 28,29% menjawab sangat

setuju bahwa Proses pelaksanaan kegiatan PkM ini telah sesuai

dengan harapan.

4) 56,12% pengguna menjawab setuju dan 13,91% menjawab sangat

setuju bahwa mereka merasa senang jika kegaiatan yang

sama/sejenis dilakukan kembali di lingkungannya.

5) 45,92% pengguna mejawab setuju dan 23,48% menjawab sangat

setuju bahwa mereka mungkin akan mengajak/merekomendasikan

Page 246: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

246

pihak lain untuk menerima manfaat PkM dari pelaksana PkM IAIN

Lhokseumawe.

6) 53,26% pengguna menjawab setuju dan 16,74% menjawab sangat

setuju bahwa mereka merasakan manfaat langsung dari kegiatan PkM.

Hasil rata-rata yang diperoleh dari pelaksanaan survey kepuasan

pengguna/mitra kegiatan PkM pada tahun 2017-2018, yaitu:

1) 61.00% pengguna menjawab setuju dan 14,80% menjawab sangat

setuju bahwa kegiatan PkM sesuai dengan kebutuhan di

lingkungannya.

2) 50,23% pengguna menjawab setuju dan 30,27% menjawab sangat

setuju bahwa Pelaksana kegiatan PkM telah memberikan

pendampingan yang baik untuk memenuhi kebutuhannya.

3) 63,21% pengguna menjawab setuju dan 17,75% menjawab sangat

setuju bahwa Proses pelaksanaan kegiatan PkM ini telah sesuai

dengan harapan.

4) 63.00% pengguna menjawab setuju dan 13,00% menjawab sangat

setuju bahwa mereka merasa senang jika kegaiatan yang

sama/sejenis dilakukan kembali di lingkungannya.

5) 64,23% pengguna mejawab setuju dan 7,22% menjawab sangat setuju

bahwa mereka mungkin akan mengajak/merekomendasikan pihak lain

untuk menerima manfaat PkM dari pelaksana PkM IAIN

Lhokseumawe.

6) 45,12% pengguna menjawab setuju dan 13,27% menjawab sangat

setuju bahwa mereka merasakan manfaat langsung dari kegiatan PkM.

Hasil rata-rata yang diperoleh dari pelaksanaan survey kepuasan

pengguna/mitra kegiatan PkM pada tahun 2018-2019, yaitu:

1) 62,05% pengguna menjawab setuju dan 20,11% menjawab sangat

setuju bahwa kegiatan PkM sesuai dengan kebutuhan di

lingkungannya.

2) 56,87% pengguna menjawab setuju dan 28,17% menjawab sangat

setuju bahwa Pelaksana kegiatan PkM telah memberikan

pendampingan yang baik untuk memenuhi kebutuhannya.

3) 61,29% pengguna menjawab setuju dan 13,28% menjawab sangat

setuju bahwa Proses pelaksanaan kegiatan PkM ini telah sesuai

dengan harapan.

4) 65,70% pengguna menjawab setuju dan 16,20% menjawab sangat

setuju bahwa mereka merasa senang jika kegaiatan yang

sama/sejenis dilakukan kembali di lingkungannya.

5) 53,91% pengguna mejawab setuju dan 26,07% menjawab sangat

setuju bahwa mereka mungkin akan mengajak/merekomendasikan

pihak lain untuk menerima manfaat PkM dari pelaksana PkM IAIN

Lhokseumawe.

Page 247: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

247

6) 49,28% pengguna menjawab setuju dan 26,50% menjawab sangat

setuju bahwa mereka merasakan manfaat langsung dari kegiatan PkM.

Merujuk pada statistik deskriptif hasil survey dari tahun 2016 hingga tahun

2018 tersebut, dapat disimpulkan bahwa Pengabdian kepada Masyarakat yang

telah oleh para dosen di IAIN Lhokseumawe terus mengalami perbaikan. Hal ini

dipengaruhi oleh faktor konsistensi sebagian pelaksana PkM untuk

melaksanakan pengabdian di tempat yang sama dari tahun ke tahun, sehingga

semakin mudah dalam mendeteksi kekurangan dan melakukan perbaikan.

9. Kesimpulan Hasil Evaluasi Ketercapaian Standar PkM serta Tindak

Lanjut

Berikut ini adalah kesimpulan hasil evaluasi ketercapaian standar PkM

yang tertuang dalam poin pemosisian, identifikasi masalah dan akar masalah

PkM, dan rencana yang disusun dalam upaya perbaikan mutu PkM di IAIN

Lhokseumawe.

a) Pemosisian masalah yang ditemukan dalam evaluasi ketercapaian standar

Pengabdian kepada Masyarakat adalah:

1) Sebagian besar dosen IAIN Lhokseumawe masih memilih lokasi-lokasi

terdekat (wilayah Lhokseumawe atau provinsi Aceh) sebagai sasaran

pengabdian kepada masayarakat.

2) Belum banyak dosen yang menjadikan hasil pengabdian kepada

masyarakatnya sebagai rujukan dalam pelaksanaan kegiatan belajar di

kelas atau sebagai bahan pertimbangan utama dalam menyusunan

RPS.

3) Kerjasama dengan mitra bertaraf nasional dan internasional masih

perlu penambahan.

4) Sumber dana PkM sebagian besar masih merupakan dana pribadi dari

dosen.

5) Manajemen hasil PkM oleh LPPM sudah ditetapkan namun belum

100% berjalan sebagaimana mestinya. Masih ada hasil PkM yang tidak

tertuang dalam bentuk artikel ilmiah, buku ajar, buku daras, ataupun

dipublikasi.

6) Pemanfaatan teknologi tepat guna belum maksimal dilakukan.

b) Masalah dan akar masalah

1) Sebagian besar dosen IAIN Lhokseumawe masih memilih lokasi-lokasi

terdekat (wilayah Lhokseumawe atau provinsi Aceh) sebagai sasaran

pengabdian kepada masayarakat dikarenakan keterbatasan dana dan

kesempatan untuk dapat melakukan pengabdian di luar provinsi Aceh.

Kerjasama dengan mitra di luar provinsi Aceh masih perlu

diperbanyak. Selain itu, institusi perlu mempersiapkan/meningkatkan

skill dan kemampuan dosen untuk dapat melakukan PkM di wilayah

luar Aceh ataupun di luar Indonesia.

Page 248: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

248

2) Belum banyak dosen yang menjadikan hasil pengabdian kepada

masyarakatnya sebagai rujukan dalam pelaksanaan kegiatan belajar di

kelas atau sebagai bahan pertimbangan utama dalam menyususn

RPS. Hal ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pemahaman dosen untuk

dapat mengintegrasikan antara PkM yang dilaksanakanannya dengan

Mata Kuliah yang diampu. Sementara pada hakikatnya, agar hasil PkM

dan substansi mata kuliah dapat terintegrasi perlu perencanaan

khusus sejak awal. Sebagian dosen juga masih belum berpedoman

secara utuh terhadap SOP PkM yang ada dalam standar mutu PkM.

3) Kerjasama dengan mitra bertaraf nasional dan internasional masih

perlu penambahan. Terkait dengan poin nomor 1, hubungan kerjasama

dengan berbagai mitra perlu secara konseptual dirancang oleh

institusi, khususnya untuk menjalin kerjasama PkM dengan mitra

bertaraf nasional dan internasional. Sebab berdasarkan pada

pengalaman yang pernah ada, beberapa dosen belum memiliki

kekuatan sendiri untuk menjalin kerjasama dengan mitra di luar Aceh

dan di luar Indonesia. Perlu bantuan khusus dari institusi untuk melatih

dan menyalurkan dosen IAIN Lhokseumawe kepada mitra bertaraf

nasional dan internasional sesuai dengan bidangnya masing-masing.

4) Meski sumber dana DIPA PkM untuk IAIN Lhokseumawe telah tersedia

secara konsisten pada tiga tahun terakhir, namun sebagian besar

sumber dana PkM dosen masih berasal dari dana pribadi. Hal ini

dikarenakan tidak diterapkannya SOP pengajuan proposal pengabdian

secara maksimal oleh beberapa dosen. Sebagian dosen masih

memilih jalan yang lebih praktis dan mudah untuk melangsungkan

Pengabdian kepada masyarakat melalui relasi masing-masing.

5) Manajemen hasil PkM oleh LPPM sudah ditetapkan namun belum

100% berjalan sebagaimana mestinya. Masih ada hasil PkM yang tidak

tertuang dalam bentuk artikel ilmiah, buku ajar, buku daras, ataupun

dipublikasi. Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman dan dorongan

keinginan dosen untuk memanfaatkan hasil PkM nya agar diolah

kembali menjadi karya terpublikasi.

6) Pemanfaatan teknologi tepat guna belum bisa dilaksanakan dengan

maksimal dikarenakan lokasi dan jenis pengabdian kepada masyarakat

yang dilaksanakan oleh dosen-dosen masih bersifat sederhana,

sehingga pelaksanaannya masih menggunakan cara dan teknologi

yang sederhana pula. Namun beberapa dosen sudah mampu dan

telah menerapkan penggunaan teknologi tepat guna dalam proses

PkM.

c) Rencana Perbaikan PkM

Berdasarkan pada masalah dan akar masalah Pengabdian kepada

Masyarakat di IAIN Lhokseumawe yang telah dijabarkan di atas, perlu

adanya tindak lanjut dalam rangka perbaikan mutu PkM. Sejalan dengan

rekomendasi hasil Audit Mutu Internal, maka beberapa hal di bawah ini

Page 249: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

249

menjadi fokus utama IAIN Lhokseumawe untuk melakukan perbaikan

kualitas Pengabdian kepada Masyarakat.

1) Memperluas jaringan secara konsisten dengan menjalin kerjasama

dengan mitra baru setiap tahun. Kemudian, menambah desa binaan di

luar kota Lhokseumawe /luar provinsi Aceh.

2) Mempersiapkan/meningkatkan skill dan kemampuan dosen untuk

menjalankan Pengabdian kepada Masyarakat sesuai dengan standar

mutu yang telah diterapkan. Tujuannya agar proses pengajuan hingga

pengolahan hasil PkM berjalan dengan maksimal. Termasuk di

dalamnya meningkatkan pemahaman dosen agar dapat

mengintegrasikan antara PkM yang dilakukan dengan Mata Kuliah

yang diampu.

3) Sebagai tindak lanjut dari perluasan jaringan dengan berbagai mitra

/desa binaan, dan memanfaatkan hasil pelatihan PkM, maka dosen

diasumsikan telah siap menjalankan dan diarahkan untuk menjalani

PkM taraf nasional dan internasional sesuai dengan bidangnya

masing-masing.

4) Menambah dana PkM dari berbagai sumber (dalam dan luar kampus),

serta memanfaatkannya sebaik mungkin untuk mendukung rangkaian

upaya berbaikan mutu PkM.

5) Mendorong dosen untuk secara aktif mengajukan usul PkM-nya

kepada LPPM sesuai dengan SOP yang berlaku. Memberikan

penghargaan kepada dosen yang berhasil menjalankan prosedur

pelaksanaan PkM dengan baik, mulai dari pengajuan proposal,

pelaksanaan, publikasi/meng-HAKI-kan hasil PkM nya, hingga

mengintegrasikan hasil PkM dengan mata kuliah yang diampu.

6) Melakukan pengabdian kolaboratif dengan berbagai pihak termasuk

di dalamnya mahasiswa dan lembaga-lembaga yang terkait.

7) Mendorong dosen untuk secara inovatif melaksanakan Pengabdian

yang memanfaatkan teknologi terbaru dan tepat guna.

C.9 Luaran dan Capaian Tridharma

1. Indikator Kinerja Utama

a) Pendidikan

Keberadaan dan implementasi sistem yang menghasilkan data luaran dan

capaian pendidikan yang sahih dan mencakup IPK, prestasi akademik/non-

akademik, masa studi, daya saing lulusan (masa tunggu dan kesesuaian bidang

kerja) dan kinerja lulusan (kepuasan pengguna dan tempat kerja), yang

dikumpulkan, dimonitor, dikaji dan dianalisis untuk perbaikan berkelanjutan.

Untuk capaian pendidikan dari indikator kinerja utama yang digunakan yakni:

1) Capaian pembelajaran yang diukur melalui Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

lulusan (Tabel 5.a.1 LKPT).

Jumlah lulusan program magister (S2) pada TS-1 yaitu tahun akademik

2017/2018 jumlah lulusan sebanyak 125 mahasiswa dengan rata-rata IPK

Page 250: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

250

lulusan 3.70 dan pada TS yaitu tahun akademik 2018/2019 jumlah lulusan

sebanyak 202 mahasiswa dengan rata-rata IPK lulusan 3.78

Sedangkan jumlah lulusan program sarjana (S1) pada TS-2 sebanyak 639

mahasiswa dengan rata-rata IPK lulusan 3.49, pada TS-1 jumlah lulusan

sebanyak 751 mahasiswa dengan rata-rata IPK lulusan 3.5 dan pada TS

jumlah lulusan sebanyak 719 mahasiswa dengan rata-rata IPK lulusan 3.57

IAIN Lhokseumawe haruslah senantiasa meningkatkan mutu yang dimilikinya

tiap waktu agar dapat mencetak sumberdaya manusia yang unggul. Terlebih

lagi di era globalisasi saat ini yang ditandai dengan semakin ketatnya

persaingan di segala bidang, lembaga pendidikan dituntut mampu bersaing

agar dapat mempertahankan eksistensinya. untuk dapat melihat

keberhasilan suatu perguruan tinggi dalam meningkatkan mutu yang

dimilikinya, hal tersebut dapat dilihat dari indeks prestasi kumulatif oleh tiap-

tiap mahasiswa yang bersangkutan selama masa pendidikan (IPK).

2) Prestasi akademik mahasiswa (Tabel 5.b.1 LKPT) dan prestasi non-

akademik mahasiswa (Tabel 5.b.2 LKPT).

Prestasi Akademik Mahasiswa IAIN Lhokseumawe 5 tahun terakhir yaitu

pada tahun 2016 prestasi akademik mahasiswa untuk tingkat nasional

sebanyak 2 prestasi dan tingkat Internasional sebanyak 1 prestasi. Pada

tahun 2017 prestasi akademik mahasiswa untuk tingkat provinsi/wilayah

sebanyak 5 prestasi, tingkat nasional sebanyak 3 prestasi dan tingkat

Internasional sebanyak 2 prestasi. Pada tahun 2018 prestasi akademik

mahasiswa untuk tingkat provinsi/wilayah sebanyak 3 prestasi, tingkat

nasional sebanyak 43 prestasi dan tingkat Internasional sebanyak 2 prestasi.

Pada tahun 2019 prestasi akademik mahasiswa untuk tingkat

provinsi/wilayah sebanyak 7 prestasi, tingkat nasional sebanyak 14 prestasi

dan tingkat Internasional sebanyak 4 prestasi.

Total Prestasi akademik mahasiswa IAIN Lhokseumawe selama lima tahun

terakhir yaitu tingkat provinsi/wilayah sebanyak 15 prestasi, tingkat nasional

62 prestasi dan tingkat Internasional 9 prestasi

Prestasi Non Akademik Mahasiswa IAIN Lhokseumawe 5 tahun terakhir

yaitu pada tahun 2016 prestasi non akademik mahasiswa untuk tingkat

provinsi dan wilayah 16 prestasi, tingkat nasional 8 prestasi dan tingkat

Internasional 4 prestasi. Pada tahun 2017 prestasi non akademik mahasiswa

untuk tingkat provinsi/wilayah 9 prestasi, tingkat nasional 19 prestasi dan

tingkat Internasional 1 prestasi. Pada tahun 2018 prestasi non akademik

mahasiswa untuk tingkat provinsi/wilayah 8 prestasi, tingkat nasional 18

prestasi dan tingkat Internasional 8 prestasi. Pada tahun 2019 prestasi non

akademik mahasiswa untuk tingkat provinsi/wilayah sebanyak 8 prestasi dan

tingkat nasional 17 prestasi.

Total Prestasi non akademik mahasiswa IAIN Lhokseumawe selama lima

tahun terakhir yaitu tingkat provinsi/wilayah sebanyak 41 prestasi, tingkat

nasional 62 prestasi dan tingkat Internasional 13 prestasi

Keberhasilan prestasi akademik dan non akademik mahasiswa merupakan

Page 251: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

251

program pengembangan kegiatan mahasiswa yaitu dalam peningkatan daya

saing baik provinsi/wilayah, nasional maupun internasional yaitu dengan

melalui peningkatan kualitas dari seluruh sumberdaya yang dimiliki Institusi

khususnya mahasiswa sebagai unsur penting dalam proses regenerasi

kepemimpinan bangsa. Untuk mewujudkan hal tersebut IAIN Lhokseumawe

berupaya untuk meningkatkan daya saing lulusan di masyarakat, sehingga

diperlukan pengembangan softskil bagi mahasiswa IAIN Lhokseumawe,

maka IAIN Lhokseumawe memberikan kesempatan dan keterampilan

kepada mahasiswa untuk belajar dan berkembangan dengan optimal dan

memberikan ruang yang cukup bagi pengembangan kepribadian, bakat,

minat dan pembinaan diri. Untuk itu pola pembinaan kemahasiswaan di IAIN

Lhokseumawe diarahkan pada pengembangan budaya kampus yang

mengintegrasikan antara pembinaan intrakurikuler melalui kegiatan proses

belajar mengajar dengan pembinaan ekstrakurikuler yang menyangkut

pembinaan penalaran, minat bakat dan kesejahteraan mahasiswa.

3) Efektivitas dan produktivitas pendidikan (Tabel 5.c.1, Tabel 5.c.2 a s.d. h

LKPT).

Rata-rata lama studi program Sarjana (S1) di IAIN Lhokseumawe adalah

4 tahun dan rata rata lama studi program magister (S2) di IAIN Lhokseumawe

adalah 2 tahun

Waktu penyelesaian studi yang melebihi standar waktu berdampak negatif

tidak hanya bagi mahasiswa, namun juga pihak-pihak lain yang berkaitan

seperti Institusi dan dosen pembimbing. Pendidikan merupakan investasi

masa depan, sehingga sudah sewajarnya harus dikelola dengan baik.

Kerugian bagi mahasiswa bukan hanya dari segi biaya namun juga waktu

yang lebih panjang dalam menyelesaikan studi, sedangkan bagi Institusi

tentunya terkait dari kredibilitas pengelolaan perguruan tinggi sebagai

penyelenggara pendidikan tinggi.

Dilihat dari sisi ekonomi secara global, ketika tingkat penyelesaian studi

rendah, atau kelulusan tertunda, produksi tenaga kerja terampil dalam

perekonomian berkurang. Hal ini dirasa penting mengingat dampaknya

tidak hanya dirasakan oleh mahasiswa, namun juga menyangkut kredibilitas

institusi itu sendiri. Orangtua dan mahasiswa membutuhkan informasi

mengenai kepastian kelulusan pada saat mendaftar pada suatu institusi, dan

keuntungan yang diperoleh dari gelar yang dicapai, sedangkan pemerintah

ingin memperoleh jaminan bahwa dana masyarakat diinvestasikan secara

efektif dalam dunia pendidikan.

Rasio kelulusan tepat waktu dan rasio keberhasilan studi pada program

Sarjana (S1) dan program magister (S2) sebagai berikut :

a. Tahun masuk TS-6 yaitu tahun akademik 2012/2013 jumlah mahasiswa

program sarjana yang mendaftar sebanyak 427 mahasiswa dan jumlah

lulusan mahasiswa TS-6 sampai TS yaitu tahun akademik 2018/2019

yaitu sebanyak 427 mahasiswa yang lulus tepat waktu.

b. Tahun masuk TS-5 yaitu tahun akademik 2013/2014 jumlah mahasiswa

Page 252: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

252

yang mendaftar mahasiswa program sarjana sebanyak 587 mahasiswa

dan jumlah lulusan mahasiswa TS-5 sampai TS yaitu sebanyak 587

mahasiswa yang lulus tepat waktu.

c. Tahun masuk TS-4 yaitu tahun akademik 2014/2013 jumlah mahasiswa

mahasiswa program sarjana yang mendaftar sebanyak 641 mahasiswa

dan jumlah lulusan mahasiswa TS-4 sampai TS sebanyak 641

mahasiswa yang lulus tepat waktu.

d. Tahun masuk TS-3 yaitu tahun akademik 2015/2014 jumlah mahasiswa

yang mendaftar mahasiswa program sarjana sebanyak 723 mahasiswa

dan jumlah lulusan mahasiswa TS-3 samapai TS sebanyak 723

mahasiswa yang lulus tepat waktu. Sedangkan untuk program magister

jumlah mahasiswa yang mendaftar sebanyak 125 mahasiswa dan jumlah

lulusan mahasiswa TS-3 sampai TS sebanyak 125 mahasiswa yang lulus

tepat waktu.

e. Tahun masuk pada TS-2 yaitu tahun akademik 2016/2017 jumlah

mahasiswa yang mendaftar di program sarjana sebanyak 880 mahasiswa

dan belum ada lulusan mahasiswa TS-2 sampai TS, sedangkan program

magister tahun akademik 2016/2017 jumlah mahasiswa yang mendaftar

sebanyak 202 mahasiswa dan jumlah lulusan mahasiswa TS-2 sampai

TS yaitu tahun akademik 2018/2019 yaitu sebanyak 202 mahasiswa yang

lulus tepat waktu.

f. Tahun masuk TS-1 yaitu tahun akademik 2017/2018 jumlah mahasiswa

yang mendaftar di program sarjana sebanyak 1258 mahasiswa

mahasiswa dan belum ada lulusan mahasiswa TS-1 sampai TS,

sedangkan program magister 2018 jumlah mahasiswa yang mendaftar

sebanyak 188 mahasiswa dan jumlah lulusan mahasiswa TS-1 sampai

TS sebanyak 222 mahasiswa yang lulus tepat waktu.

g. Tahun masuk TS yaitu tahun akademik 2018/2019 jumlah mahasiswa

yang mendaftar di program sarjana sebanyak 1388 mahasiswa dan

mahasiswa program magister sebanyak 240 mahasiswa dan belum ada

lulusan mahasiswa sampai TS,

4) Daya saing lulusan (Tabel 5.d.1 dan Tabel 5.d.2 LKPT).

Masa tunggu lulusan mendapatkan pekerjaan < 6 bulan di IAIN

Lhokseumawe pada TS-4 untuk program sarjana (S1) 3 bulan. Sedangkan pada

TS-3 untuk program sarjana (S1) 3 bulan. Serta pada TS-2 untuk program

sarjana (S1) 3 bulan. Rata-rata masa tunggu lulusan IAIN Lhokseumawe adalah

3 bulan.

Kesesuaian bidang kerja lulusan dari program utama di IAIN

Lhokseumawe terhadap kompetensi bidang studi pada TS-4 presentase

kesesuaian bidang kerja untuk program sarjana (S1) sebanyak 96%. Pada TS-3

presentase kesesuaian bidang kerja untuk program sarjana (S1) sebanyak 93%.

Pada TS-2 presentase kesesuaian bidang kerja untuk program sarjana (S1)

sebanyak 90%.

Keberhasilan pendidikan tinggi adalah aspek relevansi. Aspek relevansi ini,

Page 253: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

253

perguruan tinggi dituntut mampu menghasilkan lulusan yang memiliki daya

saing. Daya saing lulusan yang ditunjukkan melalui masa tunggu mendapatkan

pekerjaan pertama, keberhasilan lulusan berkompetisi dalam seleksi, dan gaji

yang diperoleh. Relevansi (kesesuaian) pendidikan lulusan ini ditunjukkan

melalui profil pekerjaan (macam dan tempat pekerjaan), relevansi pekerjaan

dengan latar belakang pendidikan, manfaat mata kuliah yang diprogram dalam

pekerjaan, saran lulusan untuk perbaikan kompetensi lulusan. Selain itu,

relevansi pendidikan juga ditunjukkan melalui pendapat pengguna lulusan

tentang kepuasan pengguna lulusan, kompetensi lulusan dan saran lulusan untuk

perbaikan kompetensi lulusan.

5) Kinerja lulusan (Tabel 5.e.1 dan Tabel 5.e.2 LKPT).

Aspek penilaian Kinerja lulusan berdasarkan hasil penilaian dari

kepuasan penguna lulusan yaitu: (1) Etika untuk melihat kedisiplinan, kejujuran,

dan komitmen sebanyak 552 orang dari 607 orang (91%) dengan hasil penilaian

dalam kategori sangat baik dan 55 orang dari 607 orang (9%) dalam kategori

baik, (2) Keahlian pada bidang ilmu (kompetensi utama) untuk melihat

kemampuan dalam menerapkan keahlian, produktivitas kerja, inovasi dan

kreativitas, kemampuan menyelesaikan masalah dalam pekerjaan, dan responsif

terhadap kemajuan dan kebutuhan masyarakat, sebanyak 472 orang dari 607

orang (77.7%) dalam kategori sangat baik dan 135 orang dari 607 orang (22.3%)

dalam kategori baik. (3) Kemampuan berbahasa asing (Bahasa Arab dan

Inggris) untuk melihat kemampuan menggunakan bahasa arab dalam pekerjaan

secara lisan maupun tertulis, dan kemampuan bahasa inggris dalam pekerjaan

secara lisan maupun tertulis, sebanyak 331 orang dari 607 orang (54.6%) dalam

kategori sangat baik, 255 orang dari 607 orang (42%) dalam kategori baik dan 21

orang dari 607 orang (3.4%) dalam kategori cukup (4) Penggunaan Teknologi

Informasi untuk melihat kemampuan menguasai teknologi komputer dan

internet, kemampuan memanfaatkan teknologi komputer dan internet dalam

pekerjaan, sebanyak 462 orang dari 607 orang (76.1%) dalam kategori sangat

baik, 138 orang dari 607 orang (22.8%) dalam kategori baik dan 7 orang dari 607

orang (1.1%) dalam kategori cukup (5) Kemampuan Berkomunikasi untuk

melihat kemampuan dalam pengendalian emosi, kepercayaan diri, dan

kemampuan mengemukakan ide,sebanyak 505 orang dari 607 orang (83.2%)

dalam kategori sangat baik, dan 102 orang dari 607 orang (16.8%) dalam

kategori baik (6) Kerjasama Tim untuk melihat keterbukaan terhadap kritik dan

saran, dan kemampuan bekerjasama dengan tim, sebanyak 492 orang dari 607

orang (81%) dalam kategori sangat baik, dan 115 orang dari 607 orang (19%)

dalam kategori baik (7) Pengembangan Diri untuk melihat memiliki rasa ingin

tahu yang kuat terhadap informasi baru dan motivasi mempelajari hal baru untuk

kemajuan lembaga/perusahaan, sebanyak 486 orang dari 607 orang (80%)

dalam kategori sangat baik, 115 orang dari 607 orang (19%) dalam kategori baik

dan 6 orang dari 607 orang (1%) dalam kategori cukup

Kinerja lulusan juga dinilai berdasarkan tingkat dan ukuran tempat

kerja lulusan

Page 254: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

254

Banyaknya lulusan yang telah bekerja/berwirausaha adalah 781 lulusan

IAIN Lhokseumawe (Program S2 sebanyak 16 orang dan program S1 sebanyak

765 orang). Dengan rincian lokal/wilayah/berwirausaha tidak berbadan hukum

sebanyak 187 lulusan (Program S2 sebanyak 3 orang dan program S1

sebanyak 184 orang), untuk nasional/berwirausaha berbadan hukum sebanyak

584 lulusan (Program S2 sebanyak 13 orang dan program S1 sebanyak 571

orang) dan multinasional/internasional sebanyak 12 lulusan yaitu lulusan

program S1.

b) Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Untuk capaian penelitian dan pengabdian kepada masyarakat berisi data

publikasi, sitasi dan luaran penelitian dari indikator kinerja utama Dalam bidang

penelitian, IAIN Lhokseumawe bertanggung jawab untuk mengembangkan

penelitian terapan yang bermutu dan bermanfaat untuk meningkatkan efektifitas,

efisiensi, dan produktivitas dalam perkembangan teknologi, dan ilmu pengetahuan

yang mengarah kepada pencapaian HAKI (Hak atas Kekayaan Intelektual) dan

kesejahteraan masyarakat. Sedangkan dalam bidang pengabdian masyarakat,

IAIN Lhokseumawe bertanggung jawab untuk mengembangkan terselenggaranya

pengabdian kepada masyarakat yang bermanfaat secara langsung dan dapat

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. IAIN Lhokseumawe berupaya untuk

menyusun program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat secara

simultan dan berkesinambungan sesuai dengan perkembangan IPTEK dan

kebutuhan pembangunan. Reformulasi berbagai program penelitian merupakan

tanggapan atas keinginan para peneliti dan stakeholders serta sekaligus

tanggapan atas kemajuan IPTEK itu sendiri.

IAIN Lhokseumawe telah berhasil mendapatkan hibah penelitian. Hasil

penelitian tersebut akan dijadikan sebagai inovasi untuk melakukan kerjasama

dengan mitra, pemerintah daerah dalam upaya untuk turut serta

menyejahterakan masyarakat dan membangun perekonomian Indonesia. Dalam

program pengembangan penelitian, pada tahun 2017 IAIN Lhokseumawe telah

melaksanakan kegiatan penelitian berjumlah 50 judul, 2018 sebanyak 47 Judul

dan 2019 sebanyak 25 Judul yang terbagi dalam beberapa skema yaitu skema

penelitian dasar sebnayak 30 judul, penelitian pembinaan/peningkatan kualitas

sebanyak 48 judul, penelitian dasar interdisipliner sebanyak 15 judul, penelitian

dasar pengembangan program studi sebanyak 28 judul, penelitian terapan dan

pengembangan perguruan tinggi sebanyak 4 judul serta penelotian kelompok

sebanyak 6 judul. Sedangkan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat,

pada tahun 2019 IAIN Lhokseumawe telah melaksanakan kegiatan pengabdian

kepada berjumlah 2 judul. Judul yang terbagi dalam beberapa skema

pengabdian kepada masyarakat yaitu pengabdian berbasis program studi dan

pengabdian berbasis riset,

Hasil penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang telah IAIN

Lhokseumawe merupakan salah program pengembangan inovasi yang dapat

diterapkan untuk kemajuan masyarakat dan wilayah. Pogram pengembangan

inovasi harus berlandaskan kepada inovasi teknologi mengingat bahwa kemajuan

Page 255: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

255

sebuah negara tidak dapat dicapai tanpa pembangunan ekonomi yang

berlandaskan pada teknologi dan pengetahuan. IAIN Lhokseumawe menyadari

bahwa jumlah publikasi internasional yang dihasilkan oleh akademisi IAIN

Lhokseumawe masih tertinggal dibandingkan dengan perguruan tinggi yang

terkemuka. IAIN Lhokseumawe juga menyadari bahwa perbaikan kualitas

penelitian akan dapat mewujudkan negara yang bersih dan berwibawa, yang

salah satu indikator utamanya adalah publikasi internasional para peneliti dan

akademisi, dalam rangka meneguhkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

(KKNI). Surat Edaran Direktur jenderal pendidikan islam 152 E T 2012 tentang

Publikasi Karya Ilmiah Dijadikan sebagai pijakan dalam upaya untuk meningkatan

kualitas dan kuantitas publikasi ilmiah akademisi, IAIN Lhokseumawe diharapkan

mampu menjawab tantangan ini melalui sejumlah skema penelitian dosen.

Sasaran Meningkatnya Relevansi Produktivitas Hasil Penelitian dan

Pengabdian pada Masyarakat merupakan upaya yang harus dilakukan dengan

menetapkan indikator kinerja utama yang harus ditingkatkan yaitu Untuk

capaian penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dari indikator kinerja

utama yang digunakan yakni:

1) Publikasi Ilmiah (Tabel 5.f LKPT)

Jumlah Publikasi jurnal penelitian tidak berakreditasi setiap tahunnya

meningkat, dosen sudah mulai meningkatkan tulisannya dalam bentuk

jurnal penelitian tidak terakreditasi, total keseluruhan jurnal penelitian tidak

terakreditasi 3 tahun adalah 386 judul. Jurnal penelitian nasional

terakreditasi dalam 3 tahun terakhir sebanyak 37 judul, dapat dilihat jumlah

jurnalnya setiap tahun agak menurun perlu peningkatan dalam jurnal

penelitian nasional terakreditasi. Jurnal penelitian internasional setiap

tahun mengalami peningkatan, walaupun belum banyak dosen untuk

menerbitkan tulisannya dalam jurnal internasional, jumlah jurnal penelitian

internasional sebanyak 19 judul. Jurnal penelitian internasional bereputasi

setiap tahunnya mengalami peningkatan, sudah banyak dosen menulis di

jurnal internasional bereputasi, jumlahnya sebanyak 26 judul.

Jumlah publikasi di seminar/tulisan di media massa dalam 3 tahun

terakhir adalah Jumlah Publikasi di Seminar wilayah/lokal/perguruan tinggi

dalam 3 tahun terakhir adalah 52 judul. Seminar nasional dalam 3 tahun

terakhir sebanyak 6 judul. Jumlah judul di seminar Internasional sebanyak

17 judul. Jurnal penelitian internasional bereputasi setiap tahunnya

mengalami peningkatan. Jumlah Judul tulisan di media massa nasional

sebanyak 29 judul.

Salah satu cara agar IAIN Lhokseumawe bisa semakin meningkatkan

posisinya di kancah internasional adalah dengan memperbanyak jumlah

jurnal internasional. Selain program sabbatical leave, ada beberapa

program internasional yang juga berjalan, salah satunya adalah Award for

International Journal Publication (SCOPUS). Dosen diharapkan dapat

meningkatkan publikasi internasional hasil karya tulisannya serta

menambah bintang pada QS Star terutama untuk kerjasama Internasional.

Page 256: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

256

Jika itu mampu diraih tidak menutup kemungkinan IAIN Lhokseumawe

mendapatkan peringkat go internasional.

2) Sitasi Karya Ilmiah

Jumlah sitasi karya ilmiah merupakan tolak ukur tingkat keterpakaian atau

kemanfaatan suatu karya yang dihasilkan. Melalui sitasi dapat ditentukan

apakah suatu karya memberikan dampak dan konstribusi terhadap bidang

keilmuan yang relevan. Jumlah sitasi juga digunakan untuk menentukan h-

indeks seorang penulis dan faktor dampak (impact factor) dari sebuah

jurnal. Jumlah sitasi karya ilmiah IAIN Lhokseumawe 3 tahun terakhir

sebnyak 79 sitasi. Peningkatan jumlah sitasi karya ilmiah dosen di IAIN

Lhokseumawe setiap tahunnya meningkat.

Hasil sitasi ini masih dapat ditingkatkan melalui desiminasi dan

peningkatan kualitas karya ilmiah yang dihasilkan. Disamping itu,

mahasiswa masih banyak yang menjadikan karya dosen atau

pembimbingnya sebagai referensi dalam menulis karya ilmiahnya. Untuk

terus meningkatkan jumlah sitasi tiap tahun, beberapa kegiatan yang akan

dilaksanakan antara lain melaksanakan seminar internasional, coaching

clinic penulisan artikel ilmiah dan mewajibkan publikasi karya imiah bagi

mahasiswa. Disamping itu, kualitas riset perlu ditingkatkan agar dihasilkan

karya ilmiah yang berkualitas sehingga disitasi oleh peneliti lain. Melalui

program tersebut diharapkan jumlah sitasi karya ilmiah IAIN Lhokseumawe

terus mengalami peningkatan yang mengindikasikan karya yang dihasilkan

bermanfaat bagi peneliti lainnya.

3) Luaran lainnya (Tabel 5.h LKPT)

Luaran lainnya berupa HKI, jumlah HKI TS-1 sebanyak 3 HKI dan TS

sebanyak 36 HKI. Pemasyarakatan HKI di IAIN Lhokseumawe

dimaksudkan untuk menimbulkan kesadaran akan pentingnya daya kreasi

dan inovasi intelektual sebagai kemampuan yang perlu diraih oleh para

sivitas yang ingin maju sebagai faktor pembentuk kemampuan daya saing.

Oleh karena itu karya temuan lain yang didaftarkan untuk dilindungi harus

dihormati dan dihargai. Di samping itu kesadaran dan wawasan mengenai

HKI diharapkan akan dapat menimbulkan motivasi agar para sivitas

akademika terdorong untuk berkreasi dan berinovasi di bidang karya tulis,

penelitian dan pengabdian masyarakat

Buku Ber-ISBN dan Book Chapter TS-2 berjumlah sebanyak 14 Buku

Ber-ISBN dan Book Chapter TS-1 sebanyak 17 Buku Ber-ISBN dan Book

Chapter dan TS sebanyak 13 Buku Ber-ISBN dan Book Chapter

Capaian luaran dalam bentuk (1) Buku Ajar, Monograf atau Referensi

yang sesuai dengan rumpun keahliannya atau bidang ilmu dalam jabatan

akademiknya, diterbitkan oleh lembaga penerbit baik nasional maupun

internasional, mempunyai ISBN. (2) Publikasi hasil penelitian dalam jurnal

internasional terindeks bereputasi (memiliki impact factor, terindeks di

Scopus atau Thomson Reuthers) (3) Gagasan yang disebar luaskan,

dapat berupa penyampaian orasi ilmiah, pembicara seminar, memberikan

Page 257: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

257

pelatihan, penyuluhan, dan penataran kepada masyarakat

2. Indikator Kinerja Tambahan

IAIN Lhokseumawe memiliki standar mutu yang melampaui SN DIKTI dan

memiliki daya saing internasional. Indikator kinerja utama dan indikator kineja

tambahan untuk pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat dituangkan

dalam SK Rektor Nomor 198 tahun 2017. Indikator kinerja tambahan mencakup

seluruh standar yang ditetapkan. Data indikator kinerja telah diukur, dimonitor,

dikaji dan dianalisis untuk perbaikan berkelanjutan. Adapun Indikator kinerja

tambahannya yaitu:

Standar Mutu Pendidikan

a) Indikator kinerja utama: Pengelola Program Studi harus menggunakan

standar kompetensi lulusan seperti disebutkan pada nomor 1 sebagai

acuan utama pengembangan standar isi pembelajaran, standar proses

pembelajaran, standar penilaian pembelajaran, standar dosen dan tenaga

kependidikan, standar sarana dan prasarana pembelajaran, standar

pengelolaan pembelajaran, dan standar pembiayaan pembelajaran

Indikator Kinerja Tambahan: Rata-rata persentase lulusan PS memiliki

kesesuaian bidang kerja dari program utama di IAIN Lhokseumawe

terhadap kompetensi bidang studi 80%

Alasan: Hal ini sesuai dengan Permenristekdikti No.44 Tahun 2015 Pasal

5 ayat 2 tentang Standar kompetensi lulusan serta sesuai dengan matrik

PerBAN PT No. 53 tentang Kesesuaian bidang kerja lulusan dari program

utama diperguruan tinggi terhadap kompetensi bidang studi

b) Indikator kinerja utama Setiap lulusan pada program studi harus memiliki

komptensi sikap yang merupakan perilaku benar dan berbudaya sebagai

hasil dari internalisasi dan aktualisasi nilai dan norma yang tercermin dalam

kehidupan spiritual dan sosial melalui proses pembelajaran, pengalaman

kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang

terkait pembelajaran

Indikator Kinerja Tambahan :

Tingkat kepuasan pengguna lulusan dinilai terhadap aspek etika, hasil

penilaiannya adalah 100 % sangat baik

Alasan : Sesuai dengan KepDirjen Diktis No. 102 Tahun 2019 BAB II

Standar Keagamaan Pada Pendidikan , bagian B point 4 dan sesuai

matrik PerBAN PT No. 54 tentang tingkat kepuasan pengguna lulusan

dinilai terhadap aspek : etika, keahlian pada bidang ilmu (kompetensi

utama), kemampuan berbahasa asing, penggunaan teknologi informasi,

kemampuan berkomunikasi, kerjasama tim, pengembangan diri.

c) Indikator kinerja utama: Setiap lulusan harus memiliki Kompetensi

Pengetahuan yakni merupakan penguasaan konsep, teori, metode,

dan/atau falsafah bidang ilmu tertentu secara sistematis yang diperoleh

melalui penalaran dalam proses pembelajaran, pengalaman kerja

Page 258: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

258

mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang

terkait pembelajaran

Indikator Kinerja Tambahan :

Tingkat kepuasan pengguna lulusan dinilai terhadap aspek Keahlian pada

bidang ilmu (kompetensi utama), hasil penilaiannya adalah 100 % sangat

baik.

Alasan : Sesuai dengan KepDirjen Diktis No. 102 Tahun 2019 BAB II

Standar Keagamaan Pada Pendidikan , bagian B point 5 dan sesuai

matrik PerBAN PT No. 54 tentang tingkat kepuasan pengguna lulusan

dinilai terhadap aspek : etika, keahlian pada bidang ilmu (kompetensi

utama), kemampuan berbahasa asing, penggunaan teknologi informasi,

kemampuan berkomunikasi, kerjasama tim, pengembangan diri.

d) Indikator kinerja utama: Setiap lulusan harus memiliki Kompetensi

Keterampilan yang merupakan kemampuan melakukan unjuk kerja dengan

menggunakan konsep, teori, metode, bahan, dan/atau instrumen, yang

diperoleh melalui pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian

dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang terkait pembelajaran,

mencakup: a. keterampilan umum sebagai kemampuan kerja umum yang

wajib dimiliki oleh setiap lulusan dalam rangka menjamin kesetaraan

kemampuan lulusan sesuai tingkat program dan jenis pendidikan tinggi;

dan b. keterampilan khusus sebagai kemampuan kerja khusus yang wajib

dimiliki oleh setiap lulusan sesuai dengan bidang keilmuan program studi.

Indikator Kinerja Tambahan :

1) Tingkat kepuasan pengguna lulusan dinilai terhadap aspek

kemampuan berbahasa asing, penggunaan teknologi informasi,

kemampuan berkomunikasi, kerjasama tim dan pengembangan diri.

Hsil penilaiannya adalah 100 % sangat baik.

2) Mampu menghafal dan memahami isi kandungan Al-Quran juz 30

(JuzAmma), yang dibuktikan dengan sertifikat masih berlaku; dan

3) Lulusan memiliki kemampuan bahasa inggris dan bahasa arab, yaitu

Program Sarjana Untuk Prodi Umum harus mencapai skor TOEFL ≥ 450

dan ≥ 375 TOAFL. Sedangkan untuk Prodi Keagamaan, mahasiswa

disyaratkan mencapai skor TOAFL ≥ 400, dan Prodi Kebahasaaraban

seperti PBA meraih skor TOAFL ≥ 500.

Program Magister untuk Prodi Umum harus mencapai skor TOEFL ≥ 500

dan ≥ 400 TOAFL. Sedangkan untuk Prodi Keagamaan, mahasiswa

disyaratkan mencapai skor TOAFL ≥ 500, yang dibuktikan dengan sertifikat

masih berlaku.

Alasan : Sesuai dengan KepDirjen Diktis No. 102 Tahun 2019 BAB II

Standar Keagamaan Pada Pendidikan , bagian B point 6 dan sesuai

matrik PerBAN PT No. 54 tentang tingkat kepuasan pengguna lulusan

dinilai terhadap aspek : etika, keahlian pada bidang ilmu (kompetensi

utama), kemampuan berbahasa asing, penggunaan teknologi informasi,

kemampuan berkomunikasi, kerjasama tim, pengembangan diri. Juga

Page 259: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

259

Sesuai dengan RIP dan Renstra IAIN Lhokseumawe

e) Indikator kinerja utama: Program Studi dalam merumuskan Capaian

Pembelajaran lulusan harus memuat Kompetensi Pengalaman kerja

mahasiswa berupa pengalaman dalam kegiatan di bidang tertentu pada

jangka waktu tertentu, berbentuk pelatihan kerja, kerja praktik, praktik kerja

lapangan atau bentuk kegiatan lain yang sejenis

Indikator Kinerja Tambahan :

1) Tingkat dan ukuran tempat kerja lulusan kurang dari 5%

2) Jumlah lulusan yang bekerja di badan usaha tingkat internasional/multi

nasional kurang dari 5% dari jumlah lulusan Dan

3) Jumlah lulusan yang bekerja di badan usaha tingkat nasional atau

berwirausaha yang berizin lebih dari sama dengan 20% dari jumlah

lulusan

Alasan : Sesuai dengan PerBan PT Matriks No. 55 tentang tingkat dan

ukuran tempat kerja lulusan

f) Indikator kinerja utama: Setiap mahasiswa harus menempuh seluruh

beban belajar yang ditetapkan dan memiliki capaian pembelajaran lulusan

yang ditargetkan oleh program studi dengan indeks prestasi kumulatif

(IPK) lebih besar atau sama dengan 3,00 (tiga koma nol) sebelum

dinyatakan lulus pada program magister

Indikator Kinerja Tambahan :

Setiap mahasiswa harus menempuh seluruh beban belajar yang

ditetapkan dan memiliki capaian pembelajaran lulusan yang ditargetkan

oleh program studi dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) lebih besar

atau sama dengan 3,25 (tiga koma dua nol) sebelum dinyatakan lulus

pada program magister

Alasan: sesuai Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 Pasal 25 ayat 3

g) Indikator kinerja utama: Mahasiswa yang dinyatakan lulus berhak

memperoleh:

1) ijazah bagi lulusan program sarjana; 2). sertifikat profesi, bagi

lulusan program profesi yang diterbitkan oleh perguruan tinggi

bersama dengan Kementerian, Kementerian lain, Lembaga Pemerintah

Non Kementerian, dan/atau organisasi

Indikator Kinerja Tambahan :

1) Mahasiswa IAIN Lhokseumawe memperoleh jumlah prestasi akademik

mahasiswa di tingkat provinsi/wilayah, nasional, dan/atau internasional

terhadap jumlah mahasiswa dalam 3 tahun terakhir (TS-2 s.d. TS),

dimana:

(a).Jumlah mahasiswa prestasi akademik internasional adalah

minimal 0,05% dari Jumlah mahasiswa aktif pada saat TS; dan (b)

Jumlah mahasiswa prestasi akademik nasional adalah lebih besar

sama dengan 1% dari Jumlah mahasiswa aktif pada saat TS

2) Mahasiswa IAIN Lhokseumawe memperoleh lumlah prestasi

non akademik mahasiswa di tingkat provinsi/wilayah, nasional,

Page 260: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

260

dan/atau internasional terhadap jumlah mahasiswa dalam 3

tahun terakhir (TS-2 s.d. TS), dimana: 1).Jumlah mahasiswa prestasi

non akademik internasional adalah minimal 0,1% dari Jumlah

mahasiswa aktif pada saat TS; dan 2).Jumlah mahasiswa prestasi non

akademik nasional adalah lebih besar sama dengan 2% dari

Jumlah mahasiswa aktif pada saat TS

Alasan: sesuai Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 Pasal 25 ayat 5

s.d 7 dan matrik PerBan PT No 47 dan 48

h) Indikator kinerja utama: Jumlah mahasiswa yang lulus tepat waktu

adalah kurang dari 50% dari Jumlah mahasiswa yang diterima pada

angkatan tersebut

Indikator Kinerja Tambahan :

Jumlah mahasiswa yang lulus tepat waktu adalah lebih dari 50% dari

Jumlah mahasiswa yang diterima pada angkatan tersebut

Alasan: Sesuai matrik PerBan PT No. 50 tentang lama studi mahasiswa

untuk setiap program dalam 3 tahun terakhir

i) Indikator kinerja utama: Lama waktu tunggu lulusan program utama di

perguruan tinggi untuk mendapatkan pekerjaan pertama lebih dari 6

bulan

Indikator Kinerja Tambahan :

Lama waktu tunggu lulusan program utama di perguruan tinggi untuk

mendapatkan pekerjaan pertama kurang dari 6 bulan

Alasan: Sesuai matrik PerBan PT No. 50 tentang lama waktu tunggu

lulusan program utama di perguruan tinggi untuk mendapatkan pekerjaan

pertama

j) Indikator kinerja utama: Kesesuaian bidang kerja lulusan dari program

utama di perguruan tinggi terhadap kompetensi bidang studi kurang dari

80%

Indikator Kinerja Tambahan :

Kesesuaian bidang kerja lulusan dari program utama di perguruan tinggi

terhadap kompetensi bidang studi lebih dari 80%

Alasan: Sesuai matrik PerBan PT No. 53 tentang kesesuaian bidang

kerja lulusan dari program utama di perguruan tinggi terhadap kompetensi

bidang studi

k) Indikator kinerja utama: PT melakasanakan survey untuk melihat

tingkat kepuasan pengguna lulusan terhadap aspek: 1.Etika, 2.Keahlian

pada bidang ilmu (kompetensi utama),3.Kemampuan berbahasa asing,

4.Penggunaan teknologi informasi, 5.Kemampuan berkomunikasi, 6.:

Kerjasama tim, 7. Pengembangan diri

Indikator Kinerja Tambahan :

IAIN Lhokseumawe melakasanakan survey untuk melihat tingkat

kepuasan pengguna lulusan terhadap aspek: 1.Etika, 2.Keahlian pada

bidang ilmu (kompetensi utama), 3.Kemampuan berbahasa asing,

4.Penggunaan teknologi informasi, 5.Kemampuan berkomunikasi, 6.:

Page 261: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

261

Kerjasama tim, 7. Pengembangan diri Survey dilaksanakan secara berkala

setiap tahun, dan hasilnya disosialisasikan , serta digunakan untuk

pengembangan kurikulum dan pembelajaran

Alasan : sesuai matrik PerBAN PT No. 54 tentang tingkat kepuasan

pengguna lulusan dinilai terhadap aspek : etika, keahlian pada bidang ilmu

(kompetensi utama), kemampuan berbahasa asing, penggunaan teknologi

informasi, kemampuan berkomunikasi, kerjasama tim, pengembangan diri.

l) Indikator kinerja utama: Tingkat dan ukuran tempat kerja lulusan ,

yaitu: Jumlah lulusan yang bekerja di badan usaha tingkat

wilayah/lokal atau berwirausaha tidak berizin.lebih besar sama dengan

90% % dari jumlah lulusan

Indikator Kinerja Tambahan :

Tingkat dan ukuran tempat kerja lulusan , yaitu: 1) Jumlah lulusan

yang bekerja di badan usaha tingkat internasional/multi nasional adalah

kurang dari 5% dari jumlah lulusan; dan 2).Jumlah lulusan yang

bekerja di badan usaha tingkat nasional atau berwirausaha yang berizin

lebih dari sama dengan 20% dari jumlah lulusan.

Alasan: Sesuai matrik PerBan PT No. 55 tentang tingkat dan ukuran

tempat kerja lulusan

Standar Hasil Penelitian

a) Indikator kinerja utama: Mahasiswa dan dosen harus menghasilkan

penelitian yang mengarah pada pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing

bangsa sesuai dengan Road map penelitian Perguruan Tinggi.

Indikator Kinerja Tambahan :

1) Orientasi materi penelitian diarahkan pada luaran penelitian berupa

penjelasan dan penemuan untuk mengantisipasi suatu gejala,

fenomena, kaedah, model, atau postulat baru.

2) Pelibatan mahasiswa semester akhir dalam menghasilkan luaran

penelitian dengan tujuan memberikan pengalaman riset kepada mereka

dan mendapat latar empiris ketika menyusun skripsi minimal 25%.

Alasan : SNPT No. 44 2015 BAB III Pasal 43 dst.tentang Standar hasil

penelitian

b) Indikator kinerja utama: Mahasiswa dan dosen dalam melaksanakan

penelitian harus menghasilkan luaran yang memenuhi kaidah dan metode

ilmiah secara sistematis sesuai otonomi keilmuan dan budaya akademik

pada setiap judul penelitianKetersediaan dokumen formal; Rencana

Strategis Penelitian yang memuat landasan pengembangan, peta jalan,

sasaran program strategis dan indikator kinerja, serta pelaksanaan rencana

strategis.

Indikator Kinerja Tambahan :

Ketersediaan dokumen formal; Rencana Strategis Penelitian yang memuat

landasan pengembangan, peta jalan, sasaran program strategis dan

indikator kinerja, serta pelaksanaan rencana strategis.

Page 262: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

262

Alasan: SNPT No. 44 2015 BAB III Pasal 43 dst.tentang Standar hasil

penelitian

c) Indikator kinerja utama: Mahasiswa dan dosen harus melaksanakan

penelitian yang mengarah pada terpenuhinya capaian pembelajaran

lulusan dan ketentuan peraturan di Perguruan Tinggi.

Indikator Kinerja Tambahan :

Ketersediaan pedoman penelitian yang memuat tentang penetatapan

standar hasil penelitian untuk memenuhi standar mutu penelitian di IAIN

Lhokseumawe

Alasan : SNPT No. 44 2015 BAB III Pasal 43 dst.tentang Standar hasil

penelitian

d) Indikator kinerja utama: Mahasiswa dan dosen dalam pelaksanaan

penelitian yang hasilnya tidak bersifat rahasia, tidak mengganggu dan/atau

tidak membahayakan kepentingan umum atau nasional wajib

disebarluaskan dengan cara diseminarkan, dipublikasikan, dipatenkan,

dan/ atau cara lain yang dapat digunakan untuk menyampaikan hasil

penelitian kepada masyarakat

Indikator Kinerja Tambahan :

1) Hasil penelitian wajib diseminarkan secara regional dan nasional

kemudian dipubikasikan melalui website terpercaya, dan artikel ilmiah

dalam bentuk opini di koran dan media sosial.

2) Setiap hasil penelitian dosen wajib dijadikan sebagai sumber bahan ajar

(materi ajar berbasis penelitian), sehingga bahan ajar yang ditransfer

kepada mahasiswa akan lebih orisinal dan selalu up-date sesuai

atmosfir kekinian. Selain itu, hasil penelitian juga dijadikan sebagai Hak

Kekayaan Intelektual (HaKI) 4 artikel/buku/produk lainnya dalam

setahun.

3) Hasil penelitian dosen wajib dipublikasikan dalam bentuk jurnal ilmiah

minimal 2 (dua) artikel ilmiah pada tingkat nasional terakreditasi setiap

tahun atau 1 (satu) artikel ilmiah pada level jurnal internasional

bereputasi per-tahun.

Alasan : SNPT No. 44 2015 BAB III Pasal 43 dst.tentang Standar hasil

penelitian

Standar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat

a) Indikator kinerja utama: Pengabdian kepada masyarakat harus

menghasilkan:

1) penyelesaian masalah yang dihadapi masyarakat dengan

memanfaatkan keahlian sivitas akademika yang relevan;

2) pemanfaatan teknologi tepat guna;

3) bahan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; atau bahan ajar

atau modul pelatihan untuk pengayaan sumber belajar

b) Indikator Kinerja Tambahan :

Pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan

mahasiswa IAIN Lhokseumawe menghasilkan:

Page 263: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

263

1) model pemecahan masalah, rekayasa sosial, dan/atau rekomendasi

kebijakan yang dapat diterapkan langsung oleh masyarakat, umat, dunia

usaha, industri, dan/atau Pemerintah;

2) pemanfaatan teknologi tepat guna yang dapat dimanfaatkan dalam

rangka meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat;

3) bahan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka

memberdayakan masyarakat;

4) output: publikasi di jurnal online, karya, paten dan/HKI, buku/bahan ajar,

outcome: sitasi, produk baru, penghargaan, atau implikasi kebijakan;

5) bahan pengembangan integrasi sains dan ilmu-ilmu keislaman yang

rahmatan lil-alamin;

6) hasil pengabdian yang dapat diterapkan langsung dan dibutuhkan oleh

masyarakat pengguna; dan atau

7) kekayaan intelektual (KI) yang dapat diterapkan langsung oleh

masyarakat, umat, dunia usaha, dan/atau industri.

Pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh Dosen dan

Mahasiswa IAIN Lhokseumawe bertujuan untuk menjadikan Perguruan

Tinggi Islam yang unggul dan berwawasan global dalam pendidikan,

penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat;

Hasil pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan dosen IAIN

Lhokseumawe wajib disebarluaskan dengan cara diseminarkan,

dipublikasikan, dipatenkan, dan atau cara lain yang dapat digunakan

untuk menyampaikan hasil pengabdian tersebut.

Alasan : SNPT No. 44 2015 BAB III Pasal 55 dst.tentang Standar

hasil pengabdian kepada masyarakat

3. Evaluasi Capaian Kinerja

Evaluasi capaian kinerja IAIN Lhokseumawe dilakukan dengan melalui

Raker tahunan. Tahun 2017 Raker dilaksanakan di Hotel Grand Kanaya Medan

pada tanggal 26-28 Maret 2017 dan tahun 2018 dilaksanakan di Hotel Harun

Square Lhokseumawe serta tahun 2019 dilaksanakan di Hotel Grand Kanaya

Medan, beberapa narasi tersebut menghasilkan:

a) Analisis keberhasilan

1) Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan IAIN Lhokseumawe baik

program sarjana (S1) dan Program Magister (S2) diatas 3.25.

2) Prestasi akademik mahasiswa IAIN Lhokseumawe 5 tahun terakhir

yaitu tingkat provinsi/wilayah sebanyak 15 prestasi, tingkat nasional 62

prestasi dan tingkat Internasional 9 prestasi

3) Prestasi Non Akademik Mahasiswa IAIN Lhokseumawe 5 tahun

terakhir yaitu tingkat provinsi/wilayah sebanyak 41 prestasi, tingkat

nasional 62 prestasi dan tingkat Internasional 13 prestasi

4) Rata-rata lama studi program Sarjana (S1) di IAIN Lhokseumawe

adalah 4 tahun dan rata rata lama studi program magister (S2) di IAIN

Lhokseumawe adalah 2 tahun

Page 264: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

264

5) Presentase kelulusan tepat waktu untuk program sarjana (S1) adalah

100% dan Program magister (S2) adalah 100%.

6) Presentase keberhasilan studi untuk program sarjana (S1) adalah

100% dan Program magister (S2) adalah 100%.

7) Masa tunggu lulusan IAIN Lhokseumawe mendapatkan pekerjaan

pertama < 6 bulan

8) Rata-rata persentase kesesuaian bidang kerja lulusan dari program

utama di IAIN Lhokseumawe terhadap kompetensi bidang studi adalah

93%

9) Jumlah publikasi di jurnal dalam 3 tahun terakhir jurnal tidak

terakreditasi 386 judul. Jurnal nasional terakreditasi 37 judul, jurnal

internasional 19 judul. Jurnal internasional bereputasi 26 judul.

10) Jumlah publikasi di seminar/tulisan di media massa dalam 3 tahun

terakhir jumlah publikasi di Seminar wilayah/lokal/perguruan tinggi 52

judul. Seminar nasional 6 judul, di seminar Internasional 17 judul., di

media massa nasional 29 judul.

b) Faktor Pendukung

Faktor yang mendukung dalam dalam meningkatkan

1) Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan IAIN Lhokseumawe program

sarjana (S1) dan Program Magister (S2) yaitu Faktor mahasiswa,

dosen, kurikulum, layanan akademik dan sarana dan prasarana dari

IAIN Lhokseumawe

2) Prestasi akademik dan non mahasiswa IAIN Lhokseumawe yaitu

dengan memberikan beasiswa bagi mahasiswa yang berprestasi dan

mengirimkan mahasiswa dalam mengikuti lomba-lomba baik akademik

maupun non akademik, memberi pelatihan-pelatihan kepada

mahasiswa yang mendukung kegiatan akademik maupun non

akademik

3) Rata-rata lama studi program Sarjana (S1) di IAIN Lhokseumawe

adalah 4 tahun didukung dengan bimbingan akademik yang dilakukan

setiap semester, dimana dosen pembimbing akademik akan

memantau dan memotivasi mahasiswa agar lulus 4 tahun untuk

program sarjana.

4) Presentase kelulusan tepat waktu untuk program sarjana (S1) adalah

100% dan Program magister (S2) adalah 100% yaitu mahasiswa

didukung dengan fasilitas dan waktu bimbingan

5) Presentase keberhasilan studi untuk program sarjana (S1) adalah

100% dan Program magister (S2) adalah 100%.yaitu didukung dengan

fasilitas kampus juga dosen yang berkualitas

6) Masa tunggu lulusan IAIN Lhokseumawe mendapatkan pekerjaan

pertama < 6 bulan yaitu lulusan IAIN Lhokseumawe adalah lulusan

yang dipersiapkan untuk bias langsung terjun ke lapangan pekerjaan

dengan program PPL, OJT sehingga rata-rata kurang dari 3 bulan

sudah mendapatkan kerja

Page 265: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

265

7) Rata-rata persentase kesesuaian bidang kerja lulusan dari program

utama di IAIN Lhokseumawe terhadap kompetensi bidang studi adalah

93% dengn faktor pendukung yaitu menyiapkan mata kuliah yang

memiliki kemampuan keahlian dalam bidangnya.

8) Jumlah publikasi di jurnal dalam 3 tahun terakhir jurnal tidak

terakreditasi. Jurnal nasional terakreditasi, jurnal internasional, Jurnal

internasional bereputasi, Jumlah publikasi di Seminar

wilayah/lokal/perguruan tinggi. Di seminar nasional, di seminar

Internasional, di media massa nasional hal ini didukung dengan

motivasi dosen IAIN Lhokseumawe dalam meningkatkan kualitas juga

untuk meningkatkan fungsional dosen hingga lektor kepala sampai

guru besar.

c) Analisis ketidakberhasilan

1) Tingkat kepuasan pengguna lulusan dinilai terhadap aspek: (1) Etika

(91% kategori sangat baik dan 9% kategori baik), (2) Keahlian pada

bidang ilmu (kompetensi utama) (77.7% kategori sangat baik 22.3%

kategori baik). (3) Kemampuan berbahasa asing (54.6% kategori

sangat baik, 42% kategori baik dan 3.4% kategori cukup) (4)

Penggunaan Teknologi Informasi (76.1% kategori sangat baik,

22.8% kategori baik dan 1.1% kategori cukup) (5) Kemampuan

Berkomunikasi (83.2% kategori sangat baik, dan 16.8% kategori baik)

(6) Kerjasama Tim (81% kategori sangat baik, dan 19% kategori baik

(7) Pengembangan Diri (80% kategori sangat baik, 19% kategori baik

dan 1% kategori cukup.

2) Tingkat dan ukuran tempat kerja lulusan IAIN Lhokseumawe lulusan

untuk program sarjana yang lokal/wilayah/berwirausaha tidak

berbadan hukum sebanyak 184 lulusan dan 3 lulusan untuk program

magister, untuk program sarjana nasional/berwirausaha berbadan

hukum sebanyak 571 lulusan dan 13 lulusan untuk program magister

serta untuk program sarjana multinasional/internasional sebanyak 12

lulusan. Dan program magister tidak ada.

3) Jumlah artitel karya ilmiah dosen tetap yang disitasi dalam 3 tahun

terakhir 79 sitasi.

4) Luaran Lainnya berupa HKI, jumlah HKI 36 HKI, dan Buku Ber-ISBN

dan Book Chapter sebanyak 44 Buku

d) Faktor penghambat

1) Tingkat kepuasan pengguna lulusan dinilai terhadap aspek : (1) Etika,

(2) Keahlian pada bidang ilmu (kompetensi utama), (3) Kemampuan

berbahasa asing, (4) Penggunaan Teknologi Informasi, (5)

Kemampuan Berkomunikasi, (6) Kerjasama Tim, (7) Pengembangan

Diri masih kurang. Faktor penghambatnya lulusan tidak memiliki

kesempatan dalam mengembangakan dirinya untuk memiliki

kemampuan berbahasa asing dan penggunaan teknologi informasi.

Lulusan IAIN Lhokseumawe juga kurangnya dalam mengikuti

Page 266: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

266

organisasi kemahasiswaan dilingkungan IAIN Lhokseumawe maupun

diluar IAIN Lhokseumawe.

2) Tingkat dan ukuran tempat kerja lulusan IAIN Lhokseumawe lulusan

untuk program sarjana yang lokal/wilayah/berwirausaha tidak

berbadan hukum, nasional/berwirausaha berbadan hukum dan

multinasional/internasional masih kurang. Faktor penghambatnya

lulusan kurang dibina dalam softkillnya

3) Jumlah artitel karya ilmiah dosen tetap yang disitasi masih kurang.

Faktor penghambatnya masih ada dosen yang belum memiliki goggle

scholer dan sinta,

4) Luaran Lainnya berupa HAKI, dan Buku Ber-ISBN dan Book Chapter

yang masih kurang. Faktor penghambatnya dosen masih beranggapan

HAKI dan buku ber-ISBN sesuatu yang tidak diwajibkan, dan belum

banyaknya dosen untuk tergerak dalam membuat karya tulis yang di

HAKI kan maupun di buat buku ber-ISBN

e) Identifikasi akar masalah

Berdasarkan analisis ketidakberhasilan maka identifikasi akar masalahnya

yaitu:

1) Tingkat kepuasan pengguna lulusan dinilai terhadap aspek: (1) Etika, (2)

Keahlian pada bidang ilmu (kompetensi utama). (3) Kemampuan

berbahasa asing, (4) Penggunaan Teknologi Informasi, (5) Kemampuan

Berkomunikasi, (6) Kerjasama Tim, (7) Pengembangan Diri. Akar

masalahnya yaitu di aspek Kemampuan berbahasa asing, jika dilihat

presentase di semua aspek lulusan IAIN Lhokseumawe masih kurang

dalam hal kemampuan berbahasa asing yaitu berbahasa inggris untuk

listening, speaking, reading, dan writing dan TOEFL yang masih

dibawah skore yang ditetapkan. Hal ini juga dapat dilihat lulusan masih

kurang mampu dalam penggunaan teknologi informasi, dimana di

zaman globalisasi saat ini teknologi informasi adalah hal yang paling

utama.

2) Tingkat dan ukuran tempat kerja lulusan IAIN Lhokseumawe yang

multinasional/internasional masih sangat sedikit. Akar masalahnya

dikarenakan lulusan masih kurang memiliki skill dan ketrampilan

berbahasa serta kemampuan teknologi informatika.

3) Jumlah artitel karya ilmiah dosen tetap yang disitasi masih kurang. Akar

masalahnya dosen masih ada yang belum mendaftarkan diri di goggle

scholer dan sinta.

4) Jumlah HAKI dan Buku Ber-ISBN serta Book Chapter masih sangat

sedikit. Akar masalahnya adalah dosen belum tergerak dalam membuat

karya tulis yang di HAKI kan maupun di buat buku ber-ISBN

f) Tindak lanjut

Tindak lanjut yang dilakukan IAIN Lhokseumawe adalah meningkatkan

Etika mahasiswa IAIN Lhokseumawe melalui perkuliahan dalam matakuliah

Akhlak Tasawuf dan Pendidikan Kewarganegaraan, adanya tata aturan perilaku

Page 267: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

267

perkulihan, meningkatkan keahlian dan pengembangan serta update materi

perkulihan, meningkatkan mutu dosen, sarana dan prasarana belajar, baik yang

terkait dengan bidang akademik atau bidang soft skill lainnya, meningkatkan

kemampuan bahasa Inggris mahasiswa IAIN Lhokseumawe melalui penugasan

dengan literatur berbahasa Inggris dan melakukan tes TOEFL bagi mahasiswa

baru, meningkatkan kemampuan penggunaan teknologi informasi bagi

mahasiswa melalui pengembangan teknologi informasi dalam perkuliahan dan

pelatihan ICT bagi mahasiswa baru, kemampuan komunikasi dapat dilakukan

dengan meningkatkan kemampuan komunikasi mahasiswa melalui mata kuliah

Public Speaking, pelatihan softskill (kepemimpinan dan kreativitas) bagi

mahasiswa, meningkatkan kemampuan kerjasama tim melalui proses

perkuliahan, salah satunya dalam mata kuliah Pendidikan Karakter, serta

pengadaan pelatihan softskill (kepemimpinan dan kreativitas) bagi mahasiswa,

meningkatkan pengembangan diri mahasiswa IAIN Lhokseumawe melalui

proses perkuliahan (mata kuliah Pendidikan Karakter, Kewirausahaan),

pelatihan softskill (kepemimpinan dan kreativitas), dan pelatihan ESQ,

meningkatkan tingkat dan ukuran tempat kerja lulusan IAIN Lhokseumawe yang

lokal/wilayah/berwirausaha tidak berbadan hokum, nasional/berwirausaha

berbadan hokum, multinasional/internasional, meningkatkan jumlah artitel karya

ilmiah dosen yang disitasi, meningkatkan HAKI dan Buku Ber-ISBN serta Book

Chapter.

4. Penjaminan Mutu Luaran

Sistem penjaminan mutu luaran dan capaian yang ditetapkan,

dilaksanakan, hasilnya dievaluasi dan dikendalikan serta dilakukan upaya

peningkatan dengan ketentuan sebagai berikut:

a) Keberadaan dokumen formal penetapan standar mutu

b) Standar mutu dilaksanakan secara konsisten

c) Monitoring, evaluasi dan pengendalian terhadap standar mutu telah

ditetapkan dan

d) Hasilnya ditindak lanjuti untuk perbaikan dan peningkatan mutu

Sistem penjaminan mutu luaran dan capaian untuk standar mutu

pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat yang ditetapkan,

dilaksanakan, hasilnya dievaluasi dan dikendalikan serta dilakukan upaya

peningkatan dijabarkan sebagai berikut :

a) Penetapan.

Penyusunan tiap standar mengikuti suatu mekanisme penetapan dan

pemenuhan standar yang bersifat khusus sesuai jenis standar. Penetapan

dan pemenuhan standar mutu pendidikan, penelitian dan pengabdian

masyarakat harus dilakukan mengikuti mekanisme penyusunan.

Penetapan Standar SPMI merupakan tahapan ketika seluruh Standar SPMI

dirancang, dirumuskan dan ditetapkan hingga disahkan oleh Rektor

dengan Surat Keputusan Rektor. Standar SPMI berisi tentang pernyataan

kualitatif dan/atau kuantitatif yang dapat diukur pencapaian atau

Page 268: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

268

pemenuhannya oleh seluruh pelaksana penjaminan mutu diseluruh unit

kerja IAIN Lhokseumawe.

Penetapan Sistem Penjaminan mutu di bidang pendidikan, penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat ditetapkan dengan :

1) SK Rektor No 234 tahun 2017 tentang Standar Mutu pendidikan

2) SK Rektor No. 235 tahun 2017 tentang Standar Hasil penelitian

3) SK Rektor No. 236 tahun 2017 tentang Standar Mutu bidang

pengabdian kepada masyarakat

b) Pelaksanaan

Pelaksanaan Sistem Penjaminan mutu di bidang pendidikan, penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan sesuai dengan: buku pedoman

pendidikan (SK Rektor Nomor 187 tahun 2017), penelitian (SK Rektor Nomor

194a tahun 2017) dan pengabdian kepada masyarakat (SK Rektor Nomor 190a

tahun 2017) Pelaksanaan sistem penjaminan mutu ini dilaksanakan di seluruh

IAIN Lhokseumawe dengan berbagai kegiatan sebagai berikut :

1) Pada tahun 2016 IAIN Lhokseumawe menyelenggarakan kegiatan

dalam bidang pendidikan yaitu: Olimpiade ekonomi syariah, MTQ, Debat

hukum islam, Debat Bahasa arab dan Bahasa inggris, Penghargaan/

Akademik Word, Stain cup. Serta bidang penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat yaitu: Penelitian kelompok, Penyusunan jurnal,

Penulisan buku sejarah islam, Penulisan bahan ajar/buku daras, Jurnal

kolaborasi, Workshop karya ilmiah mahasiswa, Resensi buku

mahasiswa, Jurnal sarwah, Pelatihan jurnalistik, Penulisan naskah film

dan sinetron, AICIS di lampung, Penulisan artikel jurnal dan

penelitian,Kegiatan desa binaan

2) Pada tahun 2017 IAIN Lhokseumawe menyelenggarakan kegiatan

dalam bidang pendidikan yaitu: Pengembagan Skill dan Karya

Mahasiswa, POMNAS Mahasiswa, SELEKDA Mahasiswa, Pionir

Mahasiswa di UIN Ar Raniry Banda Aceh, Kegiatan Olahraga IAIN Cup.

Serta bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yaitu:

Penelitian Kelompok, Kegiatan Desa Binaan, Penelitian dan Penulisan

Artikel Ilmiah, Kelas Penulisan Karya Ilmiah dan Penelitian, Peer Review

Penulisan Artikel Jurnal,

3) Pada tahun 2018 IAIN Lhokseumawe menyelenggarakan kegiatan

dalam bidang pendidikan yaitu: Kegiatan UKM Olahraga, Pembinaan

Jurnal, PELATIHAN TOEFL, IAIN CUP 2018, Seminar Internasional,

SEMINAR KARYA TULIS ILMIAH, Workshop Jurnalistik Dasar. Serta

bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yaitu: Penelitian

Pembinaan, Penelitian Peningkatan Kapasistas/Pembinaan, Pembinaan

Desa Tertinggal, Penelitian Dasar, Penelitian Dasar Interdisipliner,

Penelitian Dasar Pengembangan Prodi.

4) Pada tahun 2019 IAIN Lhokseumawe menyelenggarakan kegiatan

dalam bidang pendidikan yaitu: Pengiriman Mahasiswa POMNAS,

Pelatihan Bahasa Asing Bagi Mahasiswa, Pelatihan Karya Tulis Ilmiah

Page 269: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

269

Bagi Mahasiswa, Kegiatan Pioner, Percepatan dan Ketepatan Lama

Studi Mahasiswa, Percepatan Lama Tunggu Lulusan Bekerja Sesuai

dengan Komptensi Lulusan, MONEV Kepuasan Penggunaan Alumni.

Serta bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yaitu:

Penelitian dosen, Pelatihan Menulis Berita (UKM AL Kalam),

Peningkatan Penelitian Dosen Pendanaan Internasional, Peningkatan

Penelitian Dosen Pendanaan Perguruan Tinggi dan Mandiri dalam Luar

dan PT Sendiri, Peningkatan Judul Pkm Dosen Pendanaan

Internasional, Peningkatan Judul Pkm Dosen Pendanaan Perguruan

Tinggi dan Mandiri dalam Luar PT Sendiri, Peningkatan Pkm Dosen,

Peningkatan Judul Penelitian Dosen Pendanaan Internasional,

Peningkatan Judul Penelitian Dosen Pendanaan Perguruan Tinggi dan

Mandiri dalam Luar dan PT Sendiri, Klasifikasi Penelitian kelompok dan

individu dosen Berbasis Integrasi Keilmuan (matakuliah) Yang

Melibatkan Mahasiswa, Penelitian Dasar Interdisipliner, Penelitian

Terapan dan Pengembangan PTKIN, Penelitian Dasar Pengembangan

Prodi, Penelitian Dasar, Peningkatan Luaran Penelitian (HKI),

Peningkatan Luaran Penelitian (Buku ISBN), Peningkatan Artikel Jurnal

Internasional Terindeks, Jurnal Internasional Tidak Terindeks, Jurnal

Nasional Terakreditasi, Jurnal Nasional Tidak Terakreditasi, Penulisan

Opini di Media Nasional dan Internasional, Klasifikasi Pkm Kelompok

dan Individu sesuai dengan keilmuan yang melibatkan mahasiswa,

Peningkatan Pkm Mandiri Dosen Sesuai Dengan Bidang Keilmua

masing-masing, Klasifikasi Pkm Kelompok Dosen sesuai dengan

keilmuan Luar Negeri,

c) Evaluasi

Evaluasi pelaksanaan sistem penjaminan mutu dibidang pendidikan,

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dilakukan melalui audit mutu

internal setiap tahunnya.

1) Pada tahun 2016 IAIN Lhokseumawe menyelenggarakan kegiatan Audit

Mutu Internal (AMI). Dengan temuan Pencapaian prestasi akademik

mahasiswa IAIN Lhokseumawe di tingkat propinsi/ wilayah tidak ada,

nasional 2, dan internasional 1. Rasio alumni dalam lima tahun terakhir

yang memberikan respons terhadap studi pelacakan masih kurang yaitu

≤ 20%,

Jumlah penelitian dosen tetap selama tiga tahun terakhir yaitu belum

adanya jumlah penelitian dengan biaya luar negeri juga jumlah

penelitian dengan biaya luar. Jumlah artikel ilmiah yang dihasilkan oleh

dosen tetap dalam tiga tahun terakhir masih kurang, Banyaknya artikel

yang tercatat dalam lembaga sitasi juga masih kurang dikarenakan

dosen belum memiliki akun sinta. Karya dosen dan atau mahasiswa

yang berupa paten/hak atas kekayaan intelektual (HaKI)/karya yang

mendapatkan penghargaan tingkat nasional/internasional belum ada,

Jumlah kegiatan PkM dosen tetap selama tiga tahun terakhir masih

Page 270: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

270

kurang di jumlah PkM dengan biaya luar negeri dan jumlah PkM dengan

biaya luar. Buku berISBN masih kurang yaitu cuman 6 buku

2) Pada tahun 2017 IAIN Lhokseumawe menyelenggarakan kegiatan Audit

Mutu Internal (AMI)

Dengan temuan Rasio alumni dalam lima tahun terakhir yang

memberikan respons terhadap studi pelacakan masih kurang yaitu ≤

20%,

Jumlah penelitian dosen tetap selama tiga tahun terakhir belum adanya

jumlah penelitian dengan biaya luar negeri juga jumlah penelitian

dengan biaya luar. Jumlah artikel ilmiah yang dihasilkan oleh dosen

tetap dalam tiga tahun terakhir masih kurang, Banyaknya artikel yang

tercatat dalam lembaga sitasi juga masih kurang. Karya dosen dan atau

mahasiswa yang berupa paten/hak atas kekayaan intelektual

(HaKI)/karya yang mendapatkan penghargaan tingkat nasional/

internasional masih belum ada,

Jumlah kegiatan PkM dosen tetap selama tiga tahun terakhir masih

kurang di jumlah PkM dengan biaya luar negeri dan jumlah PkM dengan

biaya luar. Buku berISBN masih kurang.

3) Pada tahun 2018 IAIN Lhokseumawe menyelenggarakan kegiatan Audit

Mutu Internal (AMI)

Dengan temuan Jumlah penelitian dosen tetap selama tiga tahun

terakhir belum adanya jumlah penelitian dengan biaya luar negri juga

jumlah penelitian dengan biaya luar. Banyaknya artikel yang tercatat

dalam lembaga sitasi masih kurang. Karya dosen dan atau mahasiswa

yang berupa paten/hak atas kekayaan intelektual (HaKI)/karya yang

mendapatkan penghargaan tingkat nasional/internasional sudah ada

tetapi masih kurang.

Jumlah kegiatan PkM dosen tetap selama tiga tahun terakhir masih

kurang di jumlah PkM dengan biaya luar negeri dan jumlah PkM dengan

biaya luar. Buku berISBN masih kurang.

d) Pengendalian

Pengendalian pelaksanaan sistem penjaminan mutu di bidang pendidikan,

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dilakukan oleh Lembaga

Penjaminan Mutu (LPM) bersama IAIN Lhokseumawe. Pengendalian itu meliputi.

penetapan standar pelaksanaan sistem penjaminan mutu bidang

pendidikan berupa SK Rektor sesuai dengan kegiatan pelaksanaan terkait

bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, setelah

melaksanakan kegiatan akan dievaluasi kegiatan tersebut apakah perlu adanya

peningkatan kegiatan atau pengembangan kegiatan tersebut, untuk mengetahui

tentang keberhasilan atau tidaknya sebuah kegiatan dan dokumen yang ada di

jurusan/prodi dituang dalam hasil AMI dimana temuan dari AMI menjadi bahan

untuk RTM dengan menghadirkan pimpinan IAIN Lhokseumawe dalam upaya

peningkatan mutu

e) Perbaikan berkelanjutann

Page 271: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

271

Hasil Audit Mutu Internal (AMI) IAIN Lhokseumawe temuan yang diperoleh

terkait bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yaitu

1) Tahun 2016 untuk bidang pendidikan pencapaian prestasi akademik

mahasiswa IAIN Lhokseumawe masih kurang. Rasio alumni dalam lima

tahun terakhir yang memberikan respons terhadap studi pelacakan

masih kurang yaitu ≤ 20%. Bidang Penelitian untuk jumlah penelitian

dosen tetap selama 3 tahu terakhir yaitu belum adanya jumlah penelitian

dengan biaya luar negeri juga jumlah penelitian dengan biaya luar.

Jumlah artikel ilmiah yang dihasilkan oleh dosen tetap dalam tiga tahun

terakhir masih kurang, Banyaknya artikel yang tercatat dalam lembaga

sitasi juga masih kurang dikarenakan dosen belum memiliki akun sinta.

Karya dosen dan atau mahasiswa yang berupa paten/hak atas

kekayaan intelektual (HaKI)/karya yang mendapatkan penghargaan

tingkat nasional/internasional belum ada. Bidang Pengabdian kepada

masyarakat Jumlah kegiatan PkM dosen tetap selama tiga tahun

terakhir masih kurang di jumlah PkM dengan biaya luar negeri dan

jumlah PkM dengan biaya luar. Buku berISBN masih kurang. Hal ini

akan diperbaiki ditahun 2017

2) Tahun 2017 untuk bidang pendidikan rasio alumni dalam lima tahun

terakhir yang memberikan respons terhadap studi pelacakan masih

kurang yaitu ≤ 20% masih belum diatas 20%, Bidang penelitian belum

adanya jumlah penelitian dengan biaya luar negeri dan jumlah penelitian

dengan biaya luar, Jumlah artikel ilmiah yang dihasilkan oleh dosen

tetap dalam tiga tahun terakhir masih kurang, Banyaknya artikel yang

tercatat dalam lembaga sitasi juga masih kurang. Karya dosen dan atau

mahasiswa yang berupa paten/hak atas kekayaan intelektual

(HaKI)/karya yang mendapatkan penghargaan tingkat nasional/

internasional masih belum ada. Bidang Pengabdian Masyarakat jumlah

kegiatan PkM dosen tetap selama tiga tahun terakhir masih kurang di

jumlah PkM dengan biaya luar negeri dan jumlah PkM dengan biaya

luar. Buku berISBN masih kurang. Hal ini akan diperbaiki ditahun 2018

3) Tahun 2018 untuk bidang penelitian jumlah penelitian dosen tetap

selama tiga tahun terakhir belum adanya jumlah penelitian dengan biaya

luar negeri. Banyaknya artikel yang tercatat dalam lembaga sitasi masih

kurang. Karya dosen dan atau mahasiswa yang berupa paten/hak atas

kekayaan intelektual (HaKI)/karya yang mendapatkan penghargaan

tingkat nasional/ internasional sudah ada tetapi masih kurang. Bidang

pengabdian masyarakat jumlah kegiatan PkM dosen tetap selama tiga

tahun terakhir masih kurang di jumlah PkM dengan biaya luar negeri dan

jumlah PkM dengan biaya luar. Buku berISBN masih kurang.

5. Kepuasan Pengguna

a) Deskripsi sistem untuk mengukur kepuasan pengguna luaran perguruan

tinggi (pengguna lulusan dan mitra), termasuk kejelasan instrumen yang

Page 272: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

272

digunakan, pelaksanaan, perekaman, dan analisis datanya.

Kepuasan pengguna lulusan dan mitra dengan menggunakan metode

membagikan kuesioner kepada lulusan dan mitra sebagai responden

dengan metode purposive sampling. Kuesioner dalam bentuk goggle form.

Kuesioner diterbitkan oleh LPM yang kemudian didistribusikan kepada

pengguna lulusan dan mitra. Analisis deskriptif data hasil survei dilakukan

untuk mendapatkan perspektif dari setiap aspek yang diukur. Olah data

menggunakan Window Excel.

Metode Analisis Data Data skor kepuasan pengguna lulusan dan mitra

untuk setiap aspek kualitas layanan diolah untuk memperoleh persentase

tingkat kepuasan Analisis data menggunakan statistik deskriptif, membuat

tabel, grafik. Nilai rata-rata data disajikan dalam tabel untuk memperoleh

gambaran ringkas tentang kinerja seluruh aspek yang diukur. Grafik

disajikan untuk memperoleh kemudahan pemahaman, analisis dan

kesimpulan.

Analisis data juga mengidentifikasi aspek kualitas layanan yang belum

optimal untuk diperbaiki dan dikembangkan dalam sebuah Rencana Tindak

Lanjut (RTL). RTL kemudian direkomendasikan oleh Lembaga Penjaminan

Mutu kepada unit terkait pengguna lulusan dan mitra. Upaya kegiatan dan

program tindak lanjut akan menjadi bahan kajian dalam rapat di tingkat unit

dan merupakan materi umpan balik pada di tingkat Institusi.

b) Ketersediaan bukti yang sahih tentang hasil pengukuran kepuasan

pengguna yang dilaksanakan secara konsisten, dan ditindaklanjuti secara

berkala dan tersistem.

Sebanyak 426 pegguna lulusan yang mengisi angket tentang kepuasan

pengguna lulusan IAIN Lhokseumawe

Kepuasan pengguna lulusan dinilai terhadap aspek :

a) Etika

Tabel 9.1 Tanggapan pihak pengguna terhadap etika

Alumni IAIN Lhokseumawe

No.

Tanggapan Pihak Pengguna

terhadap Etika Alumni IAIN

Lhokseumawe

Persentase

(%)

1. Sangat Baik 91

2. Baik 9

3. Cukup 0

4. Kurang 0

Jumlah 100

Sumber: Data Primer, 2019

Dari tabel 9.1 dapat dilihat bahwa sebagian besar pihak pengguna menilai

etika alumni sangat baik sebesar 91% (386) dan penilaian baik sebesar 9

% (40). Tingginya penilaian sangat baik terhadap etika menunjukkan

Page 273: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

273

bahwa alumni IAIN Lhokseumawe mempunyai sifat yang sangat baik,

ditunjukkan dari etika dan moral (integritas) mereka terhadap orang lain.

Etika alumni yang baik memungkinkan mereka dipercaya orang lain,

karena di dalam diri alumni biasanya terdapat karakter jujur, amanah,

tanggung jawab, kedewasaan, sopan, kemauan bersikap baik, dan

sebagainya. Rencana tindak lanjut yang dapat dilakukan IAIN

Lhokseumawe adalah meningkatkan Etika mahasiswa IAIN Lhokseumawe

melalui perkuliahan, salah satunya dalam mata kuliah Akhlak Tasawuf dan

Pendidikan Kewarganegaraan. Dimana tata aturan perilaku ini secara

implimentasi telah tercantum di setiap kontrak perkulihan. Sosialisasi

tentang etika juga lelaui pamphlet, baliho yang terpasang di lingkunagan

kampus IAIN Lhokseumawe.

b) Keahlian pada bidang ilmu (kompetensi utama)

Tabel 9.2 Tanggapan pihak pengguna terhadap Keahlian

pada bidang ilmu (kompetensi utama)

No. Tanggapan Pihak Penggunaterhadap

Keahlian pada bidang ilmu (kompetensi

utama)

Persentase

(%)

1. Sangat Baik 77.7

2. Baik 22.3

3. Cukup 0

4. Kurang 0

Jumlah 100

Sumber: Data Primer,2019

Dari tabel 9.2 dapat dilihat bahwa penilaian pihak pengguna terhadap

Keahlian pada bidang ilmu (kompetensi utama) alumni sebagian besar

(77.7%) (331) adalah sangat baik, diikuti penilaian baik sebesar 22.3

%.(95) Tingginya penilaian sangat baik terhadap Keahlian pada bidang

ilmu (kompetensi utama) alumni menunjukkan bahwa alumni I AIN

Lhokseumawe dimungkinkan telah menguasai aspek, yaitu (1) kemampuan

merencanakan program belajar mengajar, (2) kemampuan melaksanakan

dan mengelola proses belajar mengajar, (3) kemampuan menilai kemajuan

proses belajar mengajar, dan (4) kemampuan menguasai mata pelajaran

yang dipegangnya. (5) Kemampuan berwirausaha(6) menganalisis

kebijakan ekonomi Islam, bisnis Islam, dan keuangan Islam, mengelola

lembaga keuangan syariah dan entitas bisnis syariah lainnya, (7)

menganalisis dan mengkaji implementasi ilmu pengetahuan di bidang

ekonomi Islam, (8) bisnis Islam dan keuangan Islam memiliki jiwa mandiri

dan kewirausahaan serta memiliki sikap kepekaan sosial dan kepedulian

kepada masyarakat. (9) Kemampuan bidang ilmu Syariah baik dalam

tataran teoritis maupun praktis. Oleh karena itu IAIN lHokseumawe

menindak lanjuti dengan meningkatkan keahlian dan pengembangan serta

update materi perkulihan, sperti metodoligi penelitian. IAIn Lhokseumawe

juga berupaya meningkatkan mutu dosen, sarana dan prasarana belajar,

Page 274: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

274

baik yang terkait dengan bidang akademik atau bidang soft skill lainnya

c) Kemampuan berbahasa asing

Tabel 9.3 Tanggapan pihak pengguna terhadap kemampuan bahasa Inggris

No. Tanggapan Pihak Pengguna

terhadap Kemampuan bahasa

Inggris

Persentase

(%)

1. Sangat Baik 54.6

2. Baik 42

3. Cukup 3.4

4. Kurang 0

Jumlah 100

Sumber: Data Primer, 2019

Dari tabel 9.3 dapat diketahui bahwa penilaian pihak pengguna terhadap

kemampuan bahasa Inggris alumni sebagian besar (54.6%) (233) adalah

sangat baik, diikuti penilaian baik sebesar 42% (179), dan penilaian cukup

sebesar 3.4% (14). Berimbangnya penilaian sangat baik dan baik terhadap

kemampuan bahasa Inggris alumni menunjukkan bahwa keterampilan

alumni terhadap bahasa Inggris yang mencakup listening, speaking,

reading, dan writing dimungkinkan sudah lumayan baik. Tetapi perlu

peningkatan lagi dengan rencana tindak lanjut yang dapat dilakukan IAIN

Lhokseumawe adalah meningkatkan kemampuan bahasa Inggris

mahasiswa IAIN Lhokseumawe melalui penugasan dengan literatur

berbahasa Inggris dan melakukan tes TOEFL bagi mahasiswa baru.

d) Penggunaan Teknologi informasi

Tabel 9.4 Tanggapan pihak pengguna terhadap

kemampuan penggunaan teknologi informasi

No. Tanggapan Pihak Pengguna terhadap

Kemampuan Teknologi Informasi

Persentase

(%)

1. Sangat Baik 76.1

2. Baik 22.8

3. Cukup 1.1

4. Kurang 0

Jumlah 100

Sumber: Data Primer, 2019

Dari tabel 9.4 (76.1 %) (324) pihak pengguna menilai kemampuan

penggunaan teknologi informasi oleh alumni sangat baik, yang diikuti

2 2 . 8 % (97) penilaian b a i k , d a n 1 . 1 % ( 5 ) penilaian c uk up .

Tingginya penilaian sangat baik oleh pihak pengguna dimungkinkan karena

alumni telah menguasai dan sekaligus memanfaatkan seluruh kemampuan

dan potensi teknologi informasi ke dalam pembelajaran maupun bukan

pembelajaran adalah untuk meningkatkan mutu pembelajaran bagi peserta

didik juga meningkatkan kualitas tempat bekerja. Penggunaan teknologi

informasi untuk seorang pendidik memungkinkan semakin terbukanya

Page 275: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

275

informasi dan pengetahuan yang diperoleh peserta didik, sedangkan untuk

yang bukan pendidik untuk mendukung pekerjaan alumni dalam

pekerjaannya. Rencana tindak lanjut yang dapat dilakukan IAIN

Lhokseumawe adalah meningkatkan kemampuan penggunaan teknologi

informasi bagi mahasiswa melalui pengembangan teknologi informasi

dalam perkuliahan dan pelatihan ICT bagi mahasiswa baru.

e) Kemampuan berkomunikasi

Tabel 9.5 Tanggapan pihak pengguna terhadap kemampuan komunikasi

No.

Tanggapan Pihak Pengguna terhadap

Kemampuan Komunikasi

Persentase

(%)

1. Sangat Baik 83.2

2. Baik 16.8

3. Cukup 0

4. Kurang 0

Jumlah 100

Sumber: Data Primer, 2019

Dari tabel 9.5 dapat diketahui bahwa penilaian kemampuan komunikasi

alumni oleh pihak pengguna sebagian besar (83.2%) (354) dinilai sangat

baik, dan diikuti 16.8 % (72) dinilai baik. Tingginya penilaian sangat baik

terhadap kemampuan komunikasi alumni oleh pihak pengguna

dimungkinkan karena alumni mampu berkomunikasi dengan baik terhadap

berbagai pihak, seperti atasan/bawahan di sekolah, teman sejawat,

karyawan, peserta didik, orang tua/wali, keluarga, dan tamu yang datang

ke sekolah maupun diluar sekolah. Rencana tindak lanjut yang dapat

dilakukan IAIN Lhokseumawe terhadap kemampuan komunikasi dapat

dilakukan dengan meningkatkan kemampuan komunikasi mahasiswa

melalui mata kuliah Public Speaking, pelatihan softskill (kepemimpinan dan

kreativitas) bagi mahasiswa.

f) Kerjasama Tim

Tabel 9.6. Tanggapan pihak pengguna terhadap

kemampuan kerjasama tim

No. Tanggapan Pihak Pengguna terhadap

Kemampuan Kerjasama Tim

Persentase

(%)

1. Sangat Baik 81

2. Baik 19

3. Cukup 0

4. Kurang 0

Jumlah 100

Sumber: Data Primer, 2019

Dari tabel 9.6 diketahui bahwa kemampuan kerjasama alumni dalam tim

sebagian besar (81%) (345) dinilai sangat baik oleh pihak pengguna, dan

diikuti 19% (81) dinilai baik. Tingginya penilaian sangat baik terhadap

kemampuan kerjasama tim dimungkinkan karena alumni memiliki komitmen

Page 276: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

276

yang tinggi pada pekerjaannya sehingga selalu menjaga kekompakan

dengan teman sejawat untuk totalitas tim. Kerjasama yang baik didukung

adanya rasa saling percaya, ketulusan, saling memahami, dan toleransi

Rencana tindak lanjut IAIN Lhokseumawe terhadap kemampuan

kerjasama tim bagi mahasiswa IAIN Lhokseumawe adalah dengan

meningkatkan kemampuan kerjasama tim melalui proses perkuliahan,

salah satunya dalam mata kuliah Pendidikan Karakter, serta pengadaan

pelatihan softskill (kepemimpinan dan kreativitas) bagi mahasiswa.

g) Pengembangan diri

Tabel 9.7 Tanggapan pihak pengguna terhadap

Kemampuan pengembangan diri

No. Tanggapan Pihak Pengguna terhadap

Kemampuan Pengembangan Diri

Persentase

(%)

1. Sangat Baik 80

2. Baik 19

3. Cukup 1

4. Kurang 0

Jumlah 100

Sumber: Data Primer, 2019

Dari tabel 9.7 dapat diketahui bahwa sebagian besar (80%) (341) alumni

dinilai sangat baik kemampuan pengembangan dirinya, diikuti penilaian baik

sebesar 19% (81), dan penilaian cukup sebesar 1% (4) . Tingginya penilaian

sangat baik terhadap kemampuan pengembangan diri alumni dimungkinkan

karena alumni memiliki kemampuan untuk instropeksi diri dan terbuka untuk

menerima masukan berupa informasi dan penilaian tentang dirinya dari orang

lain (atasan/bawahan di sekolah, teman sejawat, anggota keluarga) guna

pengembangan dirinya mencapai kinerja unggul. Masih adanya penilaian

kurang terhadap kemampuan pengembangan diri alumni, maka IAIN

Lhokseumawe dapat menindaklanjuti dengan meningkatkan pengembangan

diri mahasiswa IAIN Lhokseumawe melalui proses perkuliahan (mata kuliah

Pendidikan Karakter, Kewirausahaan), pelatihan softskill (kepemimpinan dan

kreativitas), dan pelatihan ESQ.

Hasil analisis evaluasi kinerja lulusan IAIN Lhokseumawe dari 7 (tujuh)

jenis kemampuan sebagai berikut: (1) Sebagian besar (91%) kemampuan

etika dinilai sangat baik. (2) Sebagian besar (77.7%) kemampuan Keahlian

pada bidang ilmu (kompetensi utama) dinilai sangat baik. (3) Sebagian besar

(54.6%) kemampuan bahasa Inggris dinilai sangat baik (4) Sebagian besar

(76.1%) kemampuan pengunaan teknologi informasi dinilai sangat baik. (5)

Sebagian besar (83.2%) kemampuan komunikasi dinilai sangat baik. (6)

Sebagian besar (81%) kemampuan kerjasama tim dinilai sangat baik. (7)

Sebagian besar (80%) kemampuan pengembangan diri dinilai sangat baik.

Berdasarkan analisis evaluasi kinerja lulusan dari ketujuh jenis

kemampuan, seperti disajikan pada tabel 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7, maka

dapat diketahui rata-rata sebanyak 36 % pihak pengguna menilai sangat

Page 277: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

277

baik, sebanyak 12.71% pihak pengguna menilai baik, dan sebanyak 0.14%

pihak pengguna menilai cukup. Hasil analisis evaluasi kinerja lulusan ini

selanjutnya dapat ditindaklanjuti IAIN Lhokseumawe dengan beberapa

upaya, antara lain: (1) melakukan usaha perbaikan dalam proses

pembelajaran (penyelenggaraan mata kuliah pendidikan karakter,

kewirausahaan, komunikasi interpersonal), (2) melakukan pelatihan-

pelatihan (ICT, ESQ, softskill, TOEFL), (3) mengintensifkan jejaring dengan

alumni.

6. Kesimpulan Hasil Evaluasi Ketercapaian Standar Luaran dan

Capaian Tridharma serta Tindak Lanjut

Berdasarkan evaluasi diri tentang pendidikan di atas, sejak tahun 2016

sampai dengan tahun 2019 IAIN Lhokseumawe secara ringkas telah melakukan

hal-hal sebagai berikut :

a) Program yang telah dilaksanakan di bidang pendidikan adalah Olimpiade

ekonomi syariah, MTQ, Debat hukum islam, Debat Bahasa arab dan

Bahasa inggris, Penghargaan/ Akademik Word, Stain cup, Pengembagan

Skill dan Karya Mahasiswa, POMNAS Mahasiswa, SELEKDA Mahasiswa,

Pionir Mahasiswa di UIN Ar Raniry Banda Aceh, Kegiatan Olahraga IAIN

Cup., Kegiatan UKM Olahraga, Pembinaan Jurnal, pelatihan TOEFL, IAIN

CUP 2018, Seminar Internasional, Workshop Jurnalistik Dasar, Pengiriman

Mahasiswa POMNAS, Pelatihan Bahasa Asing Bagi Mahasiswa, Pelatihan

Karya Tulis Ilmiah Bagi Mahasiswa, Kegiatan Pioner, Percepatan dan

Ketepatan Lama Studi Mahasiswa, Percepatan Lama Tunggu Lulusan

Bekerja Sesuai dengan Komptensi Lulusan, MONEV Kepuasan

Penggunaan Alumni.

b) Program yang belum berhasil dilaksanakan di bidang pendidikan adalah

kemampuan TOEFL dan pelatihan karya tulis

c) Masalah utama yang menjadi penghambat pelaksanaan program di bidang

pendidikan adalah mahasiswa masih kurang di kemampuan TOEFL

sehingga harus banyak memperdalam dalam listening, speaking, reading,

dan writing.

d) Rencana perbaikan dan pengembangan yang dilakukan di bidang

pendidikan meliputi: pelatihan TOEFL ditingkatkan lagi.

Berdasarkan evaluasi diri tentang penelitian di atas, sejak tahun 2016

sampai dengn tahun 2019 IAIN Lhokseumawe secara ringkas telah melakukan

hal-hal sebagai berikut :

a) Program yang telah dilaksanakan di bidang penelitian adalah Penelitian

kelompok, Penyusunan jurnal, Penulisan buku sejarah islam, Penulisan

bahan ajar/buku daras, Jurnal kolaborasi, Workshop karya ilmiah

mahasiswa, Resensi buku mahasiswa, Jurnal sarwah, Pelatihan jurnalistik,

Penulisan naskah film dan sinetron, AICIS di lampung, Penulisan artikel

jurnal dan penelitian, Penelitian dan Penulisan Artikel Ilmiah, Kelas

Page 278: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

278

Penulisan Karya Ilmiah dan Penelitian, Peer Review Penulisan Artikel

Jurnal, Penelitian Pembinaan, Penelitian Peningkatan

Kapasistas/Pembinaan, Penelitian Dasar, Penelitian Dasar Interdisipliner,

Penelitian Dasar Pengembangan Prodi., Penelitian dosen, Pelatihan

Menulis Berita (UKM AL Kalam), Peningkatan Penelitian Dosen Pendanaan

Internasional, Peningkatan Penelitian Dosen Pendanaan Perguruan Tinggi

dan Mandiri dalam Luar dan PT Sendiri, Peningkatan Judul Penelitian

Dosen Pendanaan Internasional, Peningkatan Judul Penelitian Dosen

Pendanaan Perguruan Tinggi dan Mandiri dalam Luar dan PT Sendiri,

Klasifikasi Penelitian kelompok dan individu dosen Berbasis Integrasi

Keilmuan (matakuliah) Yang Melibatkan Mahasiswa, Penelitian Dasar

Interdisipliner, Penelitian Terapan dan Pengembangan PTKIN, Penelitian

Dasar Pengembangan Prodi, Penelitian Dasar, Peningkatan Luaran

Penelitian (HKI), Peningkatan Luaran Penelitian (Buku ISBN), Peningkatan

Artikel Jurnal Internasional Terindeks, Jurnal Internasional Tidak Terindeks,

Jurnal Nasional Terakreditasi, Jurnal Nasional Tidak Terakreditasi,

Penulisan Opini di Media Nasional dan Internasional.

b) Program yang belum berhasil dilaksanakan di bidang penelitian adalah

Penelitian yang melibatkan mahasiswa. Penelitian Dosen di Internasional,

mengintegrasi penelitian dalam pembelajaran. Luaran Penelitian (HKI) dan

(Buku ISBN), Jurnal Internasional Terindeks, Jurnal Internasional Tidak

Terindeks, Jurnal Nasional Terakreditasi, Jurnal Nasional Tidak

Terakreditasi, Penulisan Opini di Media Nasional dan Internasional.

c) Masalah utama yang menjadi penghambat pelaksanaan program di bidang

penelitian adalah Kurang tertariknya mahasiswa dalam membuat karya

tulis ilmiah sehingga kurangnya kolaborasi dosen dan mahasiswa dalam

penelitian. Masih kurangnya dosen dalam mengikuti kompetisi setingkat

internasional. Masih kurangnya dosen melakukan integrasi penelitian di

dalam pembelajarannya. Kurangnya keberanian dosen dalam menulis di

jurnal internasional terindeks maupun tidak terindeks, kurangnya motivasi

dosen dalam menulis di Jurnal Nasional Terakreditasi, Jurnal Nasional

Tidak Terakreditasi dan menulis Opini baik di media Nasional dan

Internasional. Kurangnya dosen dan mahasiswa dalam menghasilkan

Luaran Penelitian (HKI) dan (Buku ISBN).

d) Rencana perbaikan dan pengembangan yang dilakukan di bidang

penelitian meliputi: pelatihan karya tulis ilmiah ditingkatkan lagi sehingga

biasa menghasilkan karya tulis mahasiswa yang dapat dimasukkan ke

jurnal-junal yang terakreditasi atau bereputasi, hendaknya dosen

memotivasi dan mengajak kolaborasi penelitian antara dosen dan

mahasiswa. memotivasi dan menyediakan dana untuk dosen dalam

mengikuti kompetisi setingkat internasional. Mewajibkan kepada dosen

yang telah melakukan penelitian untuk mengintegrasi penelitian dalam

pembelajarannya. Memotivasi dan menyediakan dana bagi dosen yang

ingin menulis di artiket jurnal internasional terindeks maupun tidak

Page 279: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

279

terindeks, Memotivasi dan meningkatkan hasil karya dosen dalam menulis

di Jurnal Nasional Terakreditasi maupun Jurnal Nasional Tidak

Terakreditasi. Memotivasi dan menyediakan fasilitas bagi dosen yang

menulis Opini baik di media Nasional dan Internasional. Meningkatkan

Luaran Penelitian (HKI) dan (Buku ISBN) bagi dosen.

Berdasarkan evaluasi diri tentang pengabdian kepada masyarakat di atas,

sejak tahun 2016 sampai dengan tahun 2019 IAIN Lhokseumawe secara ringkas

telah melakukan hal-hal sebagai berikut :

a) Program yang telah dilaksanakan di bidang pengabdian kepada

masyarakat adalah Kegiatan desa binaan, Peningkatan Judul Pkm Dosen

Pendanaan Internasional, Peningkatan Judul Pkm Dosen Pendanaan

Perguruan Tinggi dan Mandiri dalam Luar PT Sendiri, Peningkatan Pkm

Dosen, Klasifikasi Pkm Kelompok dan Individu sesuai dengan keilmuan

yang melibatkan mahasiswa, Peningkatan Pkm Mandiri Dosen Sesuai

Dengan Bidang Keilmua masing-masing, Klasifikasi Pkm Kelompok Dosen

sesuai dengan keilmuan Luar Negeri,

b) Program yang belum berhasil dilaksanakan di bidang pengabdian kepada

masyarakat adalah Peningkatan Judul Pkm Dosen Pendanaan

Internasional, Peningkatan Pkm Dosen, Klasifikasi Pkm Kelompok dan

Individu sesuai dengan keilmuan yang melibatkan mahasiswa, Peningkatan

Pkm Mandiri Dosen Sesuai Dengan Bidang Keilmua masing-masing,

Klasifikasi Pkm Kelompok Dosen sesuai dengan keilmuan Luar Negeri,

c) Masalah utama yang menjadi penghambat pelaksanaan program di bidang

pengabdian kepada masyarakat adalah Belum adanya dosen yang

melakukan Pkm dengan pendanaan Internasional, belum banyak dosen

terlibat dalam PkM, masih kurangnya klasifikasi PkM Kelompok dan

Individu sesuai dengan keilmuan yang melibatkan mahasiswa, Kurangnya

morivasi Peningkatan PkM Mandiri Dosen Sesuai Dengan Bidang Keilmua

masing-masing dan kurangnya Klasifikasi Pkm Kelompok Dosen sesuai

dengan keilmuan Luar Negeri,

d) Rencana perbaikan dan pengembangan yang dilakukan di bidang

pengabdian kepada masyarakat meliputi : peningkatan dan motivasi

kepada dosen yang melakukan PkM dengan pendanaan Internasional,

peningkatan dosen dalam PkM, peningkatan klasifikasi PkM Kelompok dan

Individu sesuai dengan keilmuan yang melibatkan mahasiswa, peningkatan

dan morivasi PkM Mandiri Dosen Sesuai Dengan Bidang Keilmua masing-

masing dan Klasifikasi Pkm Kelompok Dosen sesuai dengan keilmuan Luar

Negeri,

D. Analisis dan Penetapan Program Pengembangan

1) Analisis Capaian Kinerja

Analisis capaian kinerja IAIN Lhokseumawe yang cicapai perguruan tinggi

berdasarkan kriteria yang telah disakripsikan sebelumnya adalah:

Page 280: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

280

a) Capaian Kinerja Visi, Misi, Staregi dan Nilai IAIN Lhokseumawe

Capian ketepatan kinerja Visi, Misi, Strategi dan Nilai IAIN

Lhokseumawe yang didasari dari standar perguruan tinggi sesuai dengan

indikator kinerja utama dan indikator kinerja tambahan dinilai sangat baik.

Indikator tersebut melalui kepemilihan dokumen rencana pengembangan jangka

panjang (RIP) IAIN Lhokseumawe, Rencana Pengembangan Jangka Menengah

(Renstra), Rencana Pengembangan Jangka Pendek (Renop); IAIN

Lhokseumawe dan rencana jangka pendek dalam bentuk rencana operasional

(renop) IAIN Lhokseumawe. Rencana pengembangan tersebut memuat

Indikator kinerja utama (IKU) dan didalamnya ada target yang digunakan untuk

mengukur ketercapaian strategis yang telah ditetapkan.

Capaian ketepatan kinerja visi, misi, strategi dan Nilai IAIN

Lhokseumawe dianalisis dengan berdasarkan data dan informasi keberhasilan

selama beberapa tahun terakhir. Analisis temuan di antaranya Peningkatan

status STAIN ke IAIN,Terlaksananya Sosialisasi Visi, Misi, Tujuan Institusi,

Terlaksananya Rencana pengembangan jangka panjang (RIP), Terlaksananya

pengembangan jangka menengah (Renstra), Terlaksananya pengembangan

jangka pendek (Renop), Terlaksannya Pelatihan Penyusunan Dokumen

Akreditasi Penguatan Lembaga, Melaksanakan Penyusunan Dokumen

Akreditasi APS, Tenaga dosen menerapkan nilai-nilai keislaman, budaya,

bangsa dan Pancasila, dan Bekerjasama dengan Instansi Pemerintah dan

Instansi Swasta. Ketepan capaian kinerja visi, misi, strategi dan Nilai IAIN

Lhokseumawe dinilai sangat tepat karena berbagai program yang direncanakan

berdasarkan analisis masalah yang ditemukan melalui rapat rutin selanjutnya

dibawa kepada rapat kerja tahunan sehingga menjadi program perencanaan

IAIN Lhokseumawe yang dituangkan melalui Rencana Operasional yang

disusun setiap satu tahun sekali.

Sedangkan capaian ketajaman kinerja visi, misi, strategi dan Nilai IAIN

Lhokseumawe berdasarkan analisis capaian yang selama beberapa tahun

terakhir dinilai sangat baik. Capaian ketajaman kinerja visi, misi, strategi dan

Nilai IAIN Lhokseumawe dilihat melalui perumusan visi, misi, strategi dan nilai

lahir melalui proses yang panjang, dari penyusunan TIM perumus, melakukan

rapat internal TIM, rapat umum internal, worshop, lokakarya, sosialiasai sampai

dengan melahirkan rumusan dengan menghadirkan beberapa pihak internal dan

eksternal termasuk stakeholder. Ketajaman kinerja visi, misi, strategi dan Nilai

IAIN Lhokseumawe lahir atas kebutuhan pasar dan kebutuhan masyarakat

pengguna sehinga tetap up todate sampai telaah evaluasi dilakukan. Ketajaman

kinerja visi, misi, strategi dan Nilai IAIN Lhokseumawe ini dinilai sangat baik

didasari pada hasil survei pengguna yang dilakukan TIM ketika menyusun

Laporan Evaluasi diri ini.

Capaian berikutnya adalah capaian kesesuain kinerja visi, misi,

strategi dan Nilai IAIN Lhokseumawe. capaian kesesuain kinerja visi, misi,

strategi dan Nilai IAIN Lhokseumawe yang dicapai dalam beberapa tahun

Page 281: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

281

terakhir berdasarkan IKU dan IKT perguruan tinggi dinilai sangat sesuai.

Indikator kesesuain tersebut dilihat berdasarkan sosialiasi dan angket

pemahaman internal terhadap visi, misi, strategi dan Nilai IAIN Lhokseumawe.

Sedangkan indikator capaian kesesuain kinerja visi, misi, strategi dan Nilai IAIN

Lhokseumawe dinilai sangat sesuai lainnya adalah melalui angket stakeholder

terhadap capaian keberadaan dan kinerja lulusan diberbagai lembaga

pemerintah dan swasta.

b) Capaian Kinerja Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama IAIN

Lhokseumawe

Capaian ketepataan kinerja tata pamong, tata kelola dan kerjama IAIN

Lhokseumawe dinilai sudah sangat tepat, ketepatan tersebut melihat capaian

indikator kinerja utama perguruan tinggi dimana Sistem tata pamong dan tata

kelola yang ada di IAIN Lhokseumawe tertuang di dalam PMA Nomor 58 tahun

2016 Tentang Ortaker. Struktur organisasi dan tata kerja IAIN Lhokseumawe

beserta tugas pokok dan fungsinya tertuang dalam sistem pengelolaan IAIN

Lhokseumawe tertuang dalam beberapa buku pedoman pengelolaan IAIN

Lhokseumawe. Sistem pengelolaan fungsional dan operasional perguruan tinggi

yang meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),

penempatan personil (staffing), pengarahan (leading), dan pengawasan

(controlling).

Selanjutnya Rektor dalam menerapkan visi, misi, tujuan, strategi

pencapaian, tujuan struktur organisasi, berdasarkan pada RIP, RENSTRA,

SOP, Standar mutu dan pedoman pendidikan perguruan tinggi yang disahkan

bersama oleh Rektor IAIN Lhokseumawe. Secara praktis, Berdasarkan visi,

misi, tujuan, dan strategi lembaga tersebut kemudian diderivasi menjadi visi,

misi, tujuan, dan strategi pencapaian Institusi. Visi, misi, tujuan, dan strategi

pencapaian tujuan dijabarkan menjadi program kerja Institusi dan berangkat dari

program kerja tersebut diturunkan dalam berbagai kegiatan Institusi. Capaian

ketepataan kinerja tata pamong, tata kelola dan kerjama IAIN Lhokseumawe

yang dilaksanakan sudah sangat baik. Tatapamong dan tata kelola IAIN

Lhokseumawe sudah sangat sesuai dengan Ortaker badan hukum Peraturan

Menteri Agama nomor 46 tahun 2016 serta STATUTA IAIN Lhokseumaw otahun

2016 nomor 58. Tata pamong dan tatakelola IAIN Lhokseumawe berjalan

dengan sangat baik dan terisi semua sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Capaian ketepataan kinerja tata pamong, tata kelola dan kerjama IAIN

Lhokseumawe nilai sangat baik mengingat struktur dan capaian kinerja

dimobiliasi oleh Rektor dan Wakil Rektor serta struktur lainnya menjalankan

tugas dan fungsinya sesuai dengan aturan yang berlaku (ORTAKER DAN

STATUTA) IAIN Lhokseumawe.

Demikian halnya dengan Capaian ketajaman kinerja tata pamong, tata

kelola dan kerjama IAIN Lhokseumawe dinilai sangat baik. Indikator Capaian

ketajaman kinerja tata pamong, tata kelola dan kerjama IAIN Lhokseumawe

dinilai sangat baik melalui proses dan analisis jabatan dan ketepatan orang-

Page 282: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

282

orang yang menjabat sesuai dengan kemampuan dan latar belakang pendidikan

masing-masing. Capaian tersebut didasari praktik baik perwujudan GUG IAIN

Lhokseumawe mencakup 5 pilar, yaitu kredibel, transparan, akuntabel,

bertangung jawab dan berkeadilan. Pemberian tugas dan tanggung jawab

sesuai dengan ORTAKER dianalisis dan diberikan melalui pertimbangan

SENAT akademik serta tim khusus yang dibentuk oleh Rektor sebagai bahan

masukan untuk memiliih dan menentukan orang-orang yang duduk di jabatan

sesuai dengan ORTAKER IAIN Lhokseumawe. selaian itu, untuk pejabat yang

struktural lainnya IAIN Lhokseumawe juga memiliki BAPERJAKAT yang

memberikan penilaian admisttif dan analisis jabatan sehingga ketajaman untuk

menentukan jabatan tersebut sangat baik. Setidaknya mengurangi kesalahan

dalam menunjuk pejabat yang duduk dijabatan tertentu.

Selanjutnya analisis Capaian Kesesuain kinerja tata pamong, tata

kelola dan kerjama IAIN Lhokseumawe dinilai sudah sangat baik. Capaian

Kesesuain kinerja tata pamong, tata kelola dan kerjama IAIN Lhokseumawe

dinilai sangat baik melihat indikator kiner setiap bidang dilakukan evaluasi

kinerja uang dilakukan setiap tahunnnya. Selain itu penujukan yang duduk pada

jabatan tertentu sudah dilakukan proses administrasi sesuai dengan kualifikasi

pendidikan, kepangkatan akademik dan golongan. Setelah ditelaah secara

mendalam dari tata palong dan tata kelola IAIN Lhokseumawe sudah dangat

memenuhi syarat sesuai dengan peraturan dalam ORTAKER DAN STATUTA

IAIN Lhokseumawe tahhun 2017.

c) Capaian Kinerja Mahasiswa IAIN Lhokseumawe

Capaian ketepatan kinerja mahasiswa IAIN Lhokseumawe

berdasarkan indikator kinerja utama perguruan tinggi melaui kualitas input

mahasiswa baru dinilai sangat tepat. Hasil hasil tersbeut dinyatakan melalui

Seleksi mahasiswa baru pada program sarjana IAIN Lhokseumawe: Tahun

ajaran 2014 - 2015 jumlah mahasiswa yang mendaftar adalah 3215, jumlah

mahasiswa yang lulus leseksi adalah 643, rasio jumlah pendaftar terhadap

mahasiswa yang lulus seleksi adalah 1 : 5, jumlah mahasiswa yang mendaftar

ulang adalah 641, persentase jumlah pendaftar terhadap jumlah mahasiswa

yang mendaftar ulang adalah 99,6%. Tahun ajaran 2015 - 2016 jumlah

mahasiswa yang mendaftar adalah 3645, jumlah mahasiswa yang lulus leseksi

adalah 729, rasio jumlah pendaftar terhadap mahasiswa yang lulus seleksi

adalah 1 : 5, jumlah mahasiswa yang mendaftar ulang adalah 723, persentase

jumlah pendaftar terhadap jumlah mahasiswa yang mendaftar ulang adalah

99,1%. Tahun ajaran 2016 - 2017 jumlah mahasiswa yang mendaftar adalah

4420, jumlah mahasiswa yang lulus seleksi adalah 884, rasio jumlah pendaftar

terhadap mahasiswa yang lulus seleksi adalah 1 : 5, jumlah mahasiswa yang

mendaftar ulang adalah 641, persentase jumlah pendaftar terhadap jumlah

mahasiswa yang mendaftar ulang adalah 99,5%. Tahun ajaran 2017 - 2018

jumlah mahasiswa yang mendaftar adalah 6305, jumlah mahasiswa yang lulus

leseksi adalah 1261, rasio jumlah pendaftar terhadap mahasiswa yang lulus

Page 283: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

283

seleksi adalah 1 : 5, jumlah mahasiswa yang mendaftar ulang adalah 1258,

persentase jumlah pendaftar terhadap jumlah mahasiswa yang mendaftar ulang

adalah 99,7%. Tahun ajaran 2018-2019 jumlah mahasiswa yang mendaftar

adalah 6955, jumlah mahasiswa yang lulus leseksi adalah 1391, rasio jumlah

pendaftar terhadap mahasiswa yang lulus seleksi adalah 1 : 5, jumlah

mahasiswa yang mendaftar ulang adalah 1388, persentase jumlah pendaftar

terhadap jumlah mahasiswa yang mendaftar ulang adalah 99,7%. Seleksi

mahasiswa baru pada Program Magister Program Pascasarjana IAIN

Lhokseumawe: Tahun ajaran 2015 - 2016 jumlah mahasiswa yang mendaftar

adalah 625, jumlah mahasiswa yang lulus leseksi adalah 125, rasio jumlah

pendaftar terhadap mahasiswa yang lulus seleksi adalah 1 : 5, jumlah

mahasiswa yang mendaftar ulang adalah 125, persentase jumlah pendaftar

terhadap jumlah mahasiswa yang mendaftar ulang adalah 100%.

Tahun ajaran 2016-2017 jumlah mahasiswa yang mendaftar adalah 1010,

jumlah mahasiswa yang lulus leseksi adalah 202, rasio jumlah pendaftar

terhadap mahasiswa yang lulus seleksi adalah 1 : 5, jumlah mahasiswa yang

mendaftar ulang adalah 202, persentase jumlah pendaftar terhadap jumlah

mahasiswa yang mendaftar ulang adalah 100%. Tahun ajaran 2017 - 2018

jumlah mahasiswa yang mendaftar adalah 1110, jumlah mahasiswa yang lulus

leseksi adalah 222, rasio jumlah pendaftar terhadap mahasiswa yang lulus

seleksi adalah 1 : 5, jumlah mahasiswa yang mendaftar ulang adalah 222,

persentase jumlah pendaftar terhadap jumlah mahasiswa yang mendaftar ulang

adalah 100%. Tahun ajaran 2018 - 2019 jumlah mahasiswa yang mendaftar

adalah 1200, jumlah mahasiswa yang lulus leseksi adalah 240, rasio jumlah

pendaftar terhadap mahasiswa yang lulus seleksi adalah 1 : 5, jumlah

mahasiswa yang mendaftar ulang adalah 240, persentase jumlah pendaftar

terhadap jumlah mahasiswa yang mendaftar ulang adalah 100%. Perolehan

tersebut mengindikasikan bahawa kinerja ketepatan yang dilakukan melalui

sosialisasi mahasiswa baru melalui media online dan manual dinilai sangat

tepat. Jumlah prolehan mahasiswa baru tersebut dilakukan melalui media online

dengan menyebarluaskan vidoe provil IAIN, Fakultas, Jurusan, lembaga sampai

dengan kegiatan ORMAWA IAIN Lhokseumawe sehingga calon mahasiswa

baru mengatahui percis eksistensi IAIN Lhokseumawe selama ini.

Selanjutnya analisis capaian ketajaman kinerja mahasiswa IAIN

Lhokseumawe yang dinilai sangat baik adalah dilihat dari analisis capaian

keberhasilan yang beberapa tahun terakhir di antaranya Mahasiswa IAIN

Lhokseumawe mengikuti pelatihan untuk mengembangkan kemampuan

berbahasa Arab dan Inggris pada mahasiswa IAIN Lhokseumawe, Mahasiswa

IAIN Lhokseumawe mengikuti pelatihan kajian kitab kuning, ilmu falaq, dan

tahfidzul Qur’an, Pelibatan mahasiswa IAIN Lhokseumawe dalam matrikulasi ,

pelatihan, bimbingan konseling, forum ilmiah, penelitian dan pengabdian

bersama dosen, Pelibatan mahasiswa IAIN Lhokseumawe dalam penulisan

karya ilmiah yang berkaitan dengan teknologi dan kesenian; Mahasiswa IAIN

Lhokseumawe terlibat dalam kontestasi karya-karya seni islami, Pelibatan

Page 284: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

284

mahasiswa IAIN Lhokseumawe dalam program pertukaran mahasiswa,

magang, Kuliah Pengabdian Kepada Masyarakat (KPM), Praktek Pengalaman

Lapangan (PPL), dan perlombaan secara nasional maupun internasional.

Capaian ini dinilai sangat baik karena bimbingan yang dilakukan sesuai dengan

bakat dan minat mahasiswa sehingga dapat mencapai prestasi akademik dan

nonakademik yang gemilang. Capaian ini juga didorong dengan memberikan

fasiltas mahasiswa dan alokasi anggaran yang besar melalului wakil rektor tiga

untuk memfasilitasi kebutuhan mahasiswa sesuai dengan kemampuan

lembaga. Pemberian tersebut dilakukan dengan berdasarkan tugas dan fungsi

ORMAWA masing-masing dari Dema dan SEMA IAIN, DEMA dan SEMA

Fakultas, UKM, dan UKK serta HMJ disetiap fakultas yang dimiliki oleh IAIN

Lhokseumawe.

Berdasarkan capaian tersebut maka, capaian kesesuain kinerja

mahasiswa IAIN Lhokseumawe dinilai sangat baik sekali. Indikator capaian

kesesuaian mahasiswa IAIN Lhokseumawe melalui hasil input dan ouput yang

dicapaia selama ini sangat sesuai dengan yang diharapkan. Kesesaian tersebut

diperkuat melalui capaian mahaisswa masuk dengan perbandiangan rata-rata

1:5 serta capaian hasil lulusan yang memberikan kontribusi besar terhadap

kemajuan masyarakat Aceh khususnya dan bangsa Indonesia umumnya.

d) Capaian Kinerja Sumber Daya Manusia IAIN Lhokseumawe

Capaian kinerja IAIN Lhokseumawe berdasarkan standar sumberdaya

manusia yang tetapkan melalui buku pedomana pengelolaan sumber daya

manusia yang ditetapkan melalui SK Rektor nomor 194 Tahun 2017 dan

ketetapakan dokumen mutu tentang stansan mutu sumber daya manusia yang

ditetapkan melalui SK Rektor nomor 245 Tahun 2017. Adapun Adapun standar

yang ditetapkan terkait sumber daya manusia di Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Lhokseumawe yaitu: (a) Penambahan Tenaga Pendidik dan Tenaga

Kependidikan (PNS/ASN), (b) Penambahan Tenaga Keperpustakaan

(PNS/ASN), (c) Penambahan Tenaga Laboran (PNS/ASN), (d) Penambahan

Tenaga IT (PNS/ASN), (e) Peningkatan Kualifikasi Tenaga Dosen S2 Ke S3 (f)

Peningkatan Kualifikasi Tenaga Kependidikan Yang lebih tinggi, (g) Peningkatan

Kualifikasi Fungsional Dosen, (h) Penambahan Sertifkat Pendidik dan (i)

Peningkatan kapasitas dosen dan tenaga kependidikan.

Jumlah dosen di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe adalah

sebanyak 162 dosen, dengan jumlah program studi di Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Lhokseumawe sebanyak 22 program studi. Jumlah dosen tetap

pada setiap program studi IAIN lhokseumawe minimal 5 orang. Jumlah dosen

tetap program studi dengan pendidikan S3 ada sebanyak 42 orang dan sisanya

sebanyak 120 orang berpendidikan S2. Jabatan akademik dosen Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe yaitu 11 dosen memiliki jabatan akademik

sebagai Lektor Kepala, 64 dosen memiliki jabatan akademik sebagai lektor.

Dosen yang memiliki sertifikat Sertifikasi Dosen (Pendidik

Profesional/Profesi/Industri/Kompetensi) di Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe ada sebanyak 139 dosen. Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Page 285: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

285

Lhokseumawe memiliki 9 dosen tidak tetap. Untuk beban kerja dosen Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe (pendidikan, penelitian, PkM, dan

tugas tambahan) 12 sks. Rasio jumlah mahasiswa terhadap jumlah dosen tetap

1:22.

Analisis kelengkapan sumberdaya manusia yang dimiliki IAIN

Lhokseumawe sudah sangat lengkap. Berdasarkan kondisi sekarang ini jumlah

mahasiswa yang memerlukan bimbingan, arahan, serta bantuan akademik

pembelajaran dinilah sangat mencukupi. Dengan jumlah mahasiswa, tenaga

pendidik dan tenaga kependidikan dan yang dimiliki IAIN Lhokseumawe sangat

memungkinkana untuk memberikan pelayanan akademik yang prima. Demikian

halnya dengan klasifikasi kelimuan para tenaga pendidik dengan pembagian

Jurusan yang dimiliki sebanyak 22 Jurusan dengan rata-rata jumlah dosen

homebase 6 orang dosen, maka secara bidang keilmuan sudah sangat lengkap

sebagaimana yang ditentukan oleh ketentuan yang berlaku. Hanya saja bagi

tenaga kependidikan bidang tenaga Laboran bidang tertentu masih dinilai relatif

kurang dengan kondisi yang apa adanya. Tenaga laboran yang kita miliki repatif

masih kurang dengan kebutuhan yang ada, misalnya laboran MIPA, laboran

Bank Mini namuan dapat terakatis dengan memberikan kerja tambahan kepada

tenaga pendidik yang memiliki kemampuan dalam mengelola laboratorium

tertentu. Sedangkan tenaga kependidikan IAIN Lhokseumawe sampai hari ini

sangat mencukup sesuai dengan bidang dan keahlian yang dibutuhkan.

Analisis kelauasan dan kedalaman sumber daya manusia IAIN

Lhokseumawe baik pada sektor tenaga pendidik dan tenaga kependidikan

dinilai sangat luas. Indikator standar mutu SDM IAIN Lhokseumawe

sebagaimana yang tersebut di atas memberikan informasi kelausan yang sangat

signifikan. Analisis keluasan dan kedalaman terlihat dari keberhasilkan yang

dicapai oleh SDM IAIN Lhokseumawe. Terlibatnya dosen Institusi Agama Islam

Negeri (IAIN) Lhokseumawe dalam berbagai aktivitas keagamaan baik internal

maupun eksternal. Partisipasi aktif tenaga kependidikan Institusi Agama Islam

Negeri (IAIN) Lhokseumawe dalam berbagai aktivitas keagamaan baik internal

maupun eksternal. Peningkatan kualifikasi akademik dosen Institusi Agama Islam

Negeri (IAIN) Lhokseumawe sesuai bidangnya masing-masing. Keaktifan dosen

Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe dalam seminar dan publikasi

karya ilmiah (jurnal dan proceeding) bereputasi dan terakreditasi di tingkat

Nasional maupun Internasional. Terlibatnya dosen Institusi Agama Islam Negeri

(IAIN) Lhokseumawe dalam program desa binaan, safari ramadhan di daerah

terpencil dan perbatasan. Partisipasi aktif tenaga kependidikan Institusi Agama

Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe dalam kegiatan pendidikan, pelatihan baik

formal maupun non-formal. Partisipasi aktif dosen Institusi Agama Islam Negeri

(IAIN) Lhokseumawe dalam pengkajian, karya seni islami dan penelitian ilmiah.

Dan Pelibatan tenaga kependidikan Institusi Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe dalam magang/pelatihan mewujudkan kinerja pelayanan prima.

Demikian halnya dengan analisis ketepatan sumber daya manusia IAIN

Lhokseumawe bidang tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang dimiliki.

Page 286: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

286

Kedalaman. Indikator ketepatan bidang tenaga pendidikn dilihat melalui

penempatan homebase bidang keilmuan masing-masing. Dengan memberikan

kesempatan bagi dosen untuk mengembangkan keilmuanya di bidang masing-

masing maka dengan sendirinya ketepatan penempatan tenaga pendidik dilihat

melalui latar belakang pendidikan dan keahlian yang dimiliki. Berdasarkan

indikator tersebut maka, maka pencapaian kinerja dosen untuk mengembangkan

dan mengabdikan diri terjada tridharma perguruan tinggi Satuan Kerja IAIN

Lhokseumawe sangat baik dan akuntabel. Demikian halnya dengan analisis

ketepatan sumberdaya manusia bidang tenaga kependidikan IAIN Lhokseumawe

bidang tenaga pustakawan, pranata komputer, pratana laboratorium, dan tenaga

fungsional umum dinilai sangat tepat. Indikator ketepatan yang dimaksud adalah

IAIN Lhokseumawe malalui Kepala Biro dan Wakil Rektor 2 memberikan

kesempatan yang seluas-luasnya bagi semua tenaga kependidikan berkarir

sesuai dengan bidang dan keahlian serta latar belakang pendidikan masing-

masing. Penempatan tenaga kependidikan dilakukan secara terstruktur melalui

analisis jabatan sesuai dengan ketentuan yang diamanahkan oleh undang-

undang.

e) Capaian Kinerja Keuangan, Sarana dan Prasana IAIN Lhokseumawe

Capaian ketepatan kinerja keuangan, sarana dan prasarana IAIN

Lhokseumawe dinilai sangat tepat. Ketepatan Capaian ketepatan kinerja

keuangan, sarana dan prasarana IAIN Lhokseumawe ini dilihat melalui standar

kinerja utama dan tambahan perguruan tinggi yang telah dicapai dalam

beberapa tahun terakhir. Capaian kinerja utama IAIN Lhokseumawe berupa

Tersedianya dokumen analisis kecukupan, proporsi, dan keberlanjutan dari

perolehan dana dan penggunaan dana, dengan mempertimbangkan prinsip-

prinsip ajaran Islam setiap semester, Jumlah dana yang bersumber dari

penerimaan mahasiswa dalam 3 tahun terakhir 50% dari umlah penerimaan

dana perguruan tinggi dalam 3 tahun terakhir, Rata-rata dana operasional

proses pembelajaran/ mahasiswa/ tahun (DOM) ≥ 20) dan Jumlah dana yang

bersumber ddari berbagai pihak luar dalam 3 tahun terakhir. adalah ≥ 10% dari

jumlah penerimaan dana perguruan tinggi dalam 3 tahun terakhir.

Sedangkan capaian kineja tambahan bidang keuangan, sarana dan

prasaran IAIN Lhokseumawe di antaranya Kapasitas ruang kuliah paling banyak

adalah 40 (empat puluh) orang untuk program sarjana dan untuk program

magister dan doktor, dengan rasio luas ruang kuliah paling sedikit 1,5 (satu

setengah) m2/mahasiswa dan luas ruang kuliah tidak kurang dari 20 (dua puluh)

m2. Kapasitas ruang kuliah untuk kuliah mimbar/umum paling sedikit adalah 80

(delapan puluh) orang dengan rasio luas ruang 1 (satu) m2/mahasiswa.

Kapasitas ruang kuliah untuk kuliah mimbar/umum paling sedikit adalah 80

(delapan puluh) orang dengan rasio luas ruang 1 (satu) m2/mahasiswa. Paling

sedikit terdapat 2 (dua) buah ruang kelas untuk setiap program sarjana, dan 1

(satu) buah ruang kelas untuk program lainnya. Ruang kuliah dilengkapi dengan

peralatan penunjang pembelajaran berupa kursi kuliah sesuai jumlah

Page 287: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

287

mahasiswa pengguna ruang, meja kursi dosen, dan media pembelajaran.

Ruang kerja pimpinan perguruan tinggi harus disediakan dengan luas paling

sedikit 12 (dua belas) m2 per orang, dilengkapi dengan perabot kerja, perabot

penyimpanan, peralatan kantor, peralatan komunikasi, peralatan penunjang

sistem informasi mutu pendidikan dan lain-lain.

Penentuan dan penggunaan keuangan dan sarana dan prasaran IAIN

Lhokseumawe sudah dangat tepat sesuai dengan arahan dan ketentuan yang

berlaku. Namun demikian banyak juga hal-hal yang belum terpenuhi sesuai

dengan rencana stategis IAIN Lhokseumawe dalam lima tahun, karena

keterbatasan anggaran yang dimiliki lembaga. Namun demikian proses

penentuan dan penggunaan anggaran, sarana dan prasana dilakukan melalui

analisis kebutuhan yang dilakukan melalui RAKER LEMBAGA setiap tahunnya

untuk melihat capaian penggunaan anggaran tahun sebelumnya dan

menentukan penggunaan anggaran untuk tahun berjalan serta mengajukan

perencanaan untuk tahun selanjutnya.

Selanjutnya capaian ketajaman kinerja keuangan, sarana dan

prasarana IAIN Lhokseumawe juga dinilai sangat tajam. Ketajaman ini dilihat

melalui analisis kebutuhan yang sangat mendalam serta melalui berdasarkan

akar permasalahan yang dilalui selama satu tahun terakhir. Permasalahan dan

kendala yang dilalui dalam satu tahun terakhir menjadi dasar menentukan

penggunaan anggran, serta pengalokasian pembangunan sarana dan prasaran.

Akan tetapi untuk penggunaan anggran pembangunan sarana dan prasaran

IAIN Lhokseumawe sangat tidak mengalami kedala yang berati. Hal ini

dikarenakan bantuan yang berikan oleh pusat melalui dana SBSN dan PUPR

berupa pembangunan gedung kuliah, laboratorium beserta mobilernya menjadi

sangat terbantu sejak tahun 2017 yang lalu.

Analisis selanjutnya adalah analisis capaian kesesuaian kinerja

keuangan, sarana dan prasarana IAIN Lhokseumawe. Analisis kesesuaian

kinerja keuangan, sarana dan prasarana IAIN Lhokseumawe dinilai sangat

sesuai dengan kebutuhan dan kondisi IAIN Lhokseumawe dalam melakukan

pengembangan Tridharma perguruan tinggi. Kesesuaian capaian kinerja

keuangan, sarana dan prasarana IAIN Lhokseumawe sudah sangat sesuai

dengan aturan kementerian keaungaan Republik Indonesia, Penggunaan

keuangan, pembangunan sarana dan prasarana diikat oleh peraturan keuangan

negara dari perencanaan, pencairan dan pelaporan keuangan. Untuk itu

perencanaan yang dilakukan IAIN Lhokseumawe sudah sangat sesuai dengan

ketentuan keuangan, selanjutnya dilakukan pencairan sesuai dengan ketentuan

keuangan dan dilakukan pelaporan sesuai dengan ketentuan keuangan yang

berlaku.

f) Capaian Kinerja Pendidikan IAIN Lhokseumawe

Capaian kinerja pendidikan IAIN Lhokseumawe telah memiliki buku

pedoman pengeolaan pengembangan kurikulum yang telah disahkan

dengan surat keputusan Rektor nomor 197.a Tahun 2017 yang bertujuan

Page 288: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

288

diantaranya untuk: (a) memberi arahan dalam pengembangan kurikulum IAIN

Lhokseumawe pada tingkat Jurusan/ Program Studi; (b) menghasilkan

kompetensi lulusan yang setingkat dengan tingkat pada Kerangka Kualifikasi

Nasional Indonesia (KKNI) dan sesuai dengan visi misi IAIN Lhokseumawe; dan

(c) memberi arah dalam proses evaluasi dan pemutakhiran kurikulum jurusan/

program studi. Kebijakan pengembangan kurikulum ini mempertimbangkan 1)

penyediaan sumber daya manusia yang terampil untuk mengantisipasi

kebutuhan masa kini dan masa depan, 2) perkembangan industri, 3)

pengembangan kemampuan lulusan untuk berwirausaha, dan 4) penerapan

metode pembelajaran sistem ganda (dual system), di industri dan di perguruan

tinggi.

IAIN Lhokseumawe memiliki buku pedoman pengelolaan pembelajaran

yang telah disahkan dengan surat keputusan Rektor nomor 188.a Tahun 2017

yang mecakup penerapan sistem penugasan dosen berdasarkan kebutuhan,

kualifikasi, keahlian dan pengalaman. Dosen atau tim dosen per semester

menyusun dan mengembangkan Rencana Pembelajaran Semester (RPS),

dilakukan secara terbuka, dialogis, dan memberi ruang untuk perbaikan. Dosen

per semester melaksanakan proses pembelajaran dengan interaksi antara

mahasiswa dan dosen, dan sumber belajar dalam lingkungan belajar tertentu,

yang dilakukan secara humanis dan androgogik serta berpakaian yang sopan.

Proses pembelajaran di IAIN Lhokseumawe menerapkan pendekatan

(approach) pembelajaran yang berpusat /berfokus pada mahasiswa (Student

centered learning = SCL). Pada proses ini para mahasiswa aktif belajar untuk

mencari dan mempelajari ilmu pengetahuan yang diperlukan sedangkan dosen

adalah sebagai fasilitator. Para mahasiswa secara otomatis belajar sesuai

dengan sarana pembelajaran yang ada yaitu melalui tugas yang dituangkan

dalam bentuk Lembaran Kerja (Worksheet), video; menggunakan website atau

lembaran tugas. Para mahasiswa dengan alat belajar yang ada, langsung

belajar mencari pengetahuan/keterampilan yang diperlukan,dari buku-buku teks/

referensi yang telah ditetapkan oleh dosen.

IAIN Lhokseumawe memiliki buku pedoman pengelolaan

penyelenggaraan dan pengembangan suasana akademik IAIN Lhokseumawe

yang memuat tentang kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan

otonomi keilmuan yang disahkan dengan surat keputusan Rektor IAIN

Lhokseumawe Nomor 197 Tahun 2017. Analsisis capaian kinerja bidang

pendidikan dapat dilihat beberapa indikator yaitu; Penggunaan kurikulum KKNI

mencapai 100% dilakukan oleh semua jurusan di IAIN Lhokseumawe. Dosen

menyusun silabus pelaksanan perkuliahan yang memuat tentang mekanisme

penilaian yang meliputi metode penilaian, kriteria dan indikator penilaian serta

bobot penilaian mencapai 80%. Dosen memiliki dan menggunakan rubrik

penilaian untuk setiap instrumen penilaian mencapai 80%, Mahasiswa lulus

dengan predikat terpuji (cumlaude) mencapai 40% dari jumlah lulusan yang ada,

Lulusan bekerja dengan kompetensi bidang keahliannya mencapai 93%, Setiap

Page 289: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

289

Program Studi memiliki rasio dosen: mahasiswa sebesar 1:30 mencapai 80%,

Dosen memiliki keahlian dan kualifikasi kompetensi professional mencapai 90%,

Rata-rata persentase kesesuaian bidang kerja lulusan dari program utama di

IAIN Lhokseumawe terhadap kompetensi bidang studi adalah 93%, Presentase

keberhasilan studi untuk program sarjana (S1) adalah 100% dan Program

magister (S2) adalah 100%, Rata-rata lama studi program Sarjana (S1) di IAIN

Lhokseumawe adalah 4 tahun dan rata rata lama studi program magister (S2) di

IAIN Lhokseumawe adalah 2 tahun, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan

IAIN Lhokseumawe baik program sarjana (S1) dan Program Magister (S2)

diatas 3.25, dan Dosen melakukan integritasi PkM dan Penelitian ke dalam

pembelajaran sebanyak 5%.

Berdasarkan data di atas, kelengkapan kinerja bidang pendidikan

sangat mendukung dengan disertai dokumen KKNI di setiap Jurusan yang

dihasilkan melalui workshop atau lokakarya kurikulum di setiap Jurusan. Hasil

tersebut menunjukkan bahwa kelengkapan pengeloaan pendidikan sebagai

syarat utama tentang kurikulum yang dipakai adalah KKNI. Demikian halnya

dengan keluasan dan kedalaman kineja bidang kurikulum IAIN

Lhokseumawe sudangat baik. Indikator luas dan mendalam adalah dokumen

kurikulum yang dilaksanakan selama ini adalah hasil telaah pakar/ahli dan farum

bidang kelimuan yang sengaja dihadirkan untuk mereview dan memberikan

kontribusi kepengkapan, kedalaman dan kelauas kurikulum yang diberikan

sesuai dengan tuntutan zaman dan kedaerahan. Analisis keluasan dan kedalam

juga dapat dilihat melalui materi yang disusun serta yang diajarkan oleh tim

penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS). Penyusunan RPS bagi

setiap matakuliah merupakan hasil rembuk bersama rumbupn matakuliah untuk

menghasilkan persepsi yang sama, keluasan dan kedalaman materi untuk

diajarkan kepada mahasiswa.

Sedangkan analisis ketepatan kinerja bidang pendidikan pada satuan

kerja IAIN Lhokseumawe dinilai sangat baik dan tepat. Pengelolaan pendidikan

pada satuan kerja IAIN Lhokseumawe sudah memberikan pertimbangan yang

matang dalam memberikan pengampuh matakuliah. Tidak hanya memberikan

matakuliah kepada dosen sesuai dengan bidang keilmuannya, akan tetapi

pedoaman pengelolaan pembelajaran yang baik untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang sesuai dengan keinginan. Misalnya pengembangan

pembelajaran dengan menggunakan Metode Dıskusı kelompok (Small Group

Discussion); Metode Sımulasi (Role-Play & Simulation); Metode Studi kasus

(Case Study); Model Pembelajaran kolaboratif (Collaborative Learning); Model

Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning); Model Pembelajaran berbasis

proyek (Project Based Learning); Model Pembelajaran berbasis masalah

(Problem Based Learning and Inquiry); Model pembelajaran Discovery

Learning (DL) dan Model pembelajaran Self-Directed Learning (SDL).

g) Capaian Kinerja Penelitian IAIN Lhokseumawe

Capaian kinerja penelitian IAIN Lhokseumawe sejak tiga tahun terakhir

Page 290: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

290

dapat dlihat melalui analisis keberhasilan dosen pada kriteria penelitian dosen.

Capaian kinerja penelitian dosen IAIN Lhokseumawe yaitu Adanya regulasi,

rencana induk pengembangan parsial dan instrument penelitian, Penelitian

diarahkan pada pengembangan yang terintegrasi dengan disiplin ilmu dosen

dan pengembangan program studi, Melaksanakan Peningkatan Judul Penelitian

Dosen Pendanaan Perguruan Tinggi dan Mandiri dalam dan Luar PT Sendiri,

Melaksanakan Klasifikasi Penelitian kelompok dan individu dosen Berbasis

Integrasi Keilmuan (matakuliah) Yang Melibatkan Mahasiswa, Melaksanakan

Peningkatan Luaran Penelitian (HKI), Melaksanakan Peningkatan Luaran

Penelitian (Buku ISBN), Melaksanakan Peningkatan Artikeln Jurnal

Internasional Terindeks, Melaksanakan Peningkatan Penelitian Jurnal

Internasional Tidak Terindeks, Melaksanakan Peningkatan Penelitian Jurnal

Nasional Terakreditasi, Melaksanakan Peningkatan Penelitian Jurnal Nasional

Tidak Terakreditasi, Melaksanakan Penulisan Opini di Media Nasional dan

Internasional.

Capaian ini sesuai dengan tebel LKPT 3.c.1 dan yang berjumlah 832 judul

penelitian yang diperoleh data dan informasinya dari laporan penelitian dosen

dan jurnal dosen oleh TIM Laporan Evaluasi Diri (LED) IAIN Lhokseumawe. Jika

dilihat dari capaian kelengkapan penelitian IAIN Lhokseumawe melalui data

dan informasi yang diperoleh maka, sesungguhnya sudah sangat memadai.

Artinya jika dilihat dengan jumlah dosen dengan hasil penelitiannya selama tiga

tahun terakhir melihat matrik instrumen BAN-PT 9 standar sudah mencapai nilai

yang sangat baik. Walau sebenarnya pemberian anggaran penelitian belum

sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah pusat akan tetapi gairah penenlitian dosen

untuk memenuhi kewajibannya untuk meneliti sangat baik, terbukti dari hasil

penelitian mandiri yang dilakukan oleh dosen sebagai wujud kewajiban

tridharma perguruan tinggi tetap dilaksanakan walau diibiayai secara mandiri.

Namun dari kelengkapan tersebut sedikit kendala pada bidang penelitian yang

berkolaborasi dengan pendanan luar negeri yang belum terlaksana namun

sudah direncanakan pada tahun 2020-2021 mendatang.

Demikian halnya dengan capaian keluasan dan kedalaman penelitian

dosen IAIN Lhokseumawe sangat sadah sangat luas dan mendalam. Capaian

ini dibuktikan dengan dilakukan secara kompetitif dan transparan serta direview

oleh reviwer nasional sesuai dengan bidang keahlian masing-masing dari

internal dan ekternal. Keluasan dan kedalaman penelitian tersebut dipertajam

melalui proses seminar proposal dan seminar hasil penelitian. Masukan dan

komentar dari reviwer menjadi indikator keluasan dan kedalaman hasil

penelitian yang menunjukan penelitian tersebut bernilai sangat baik dan

berbobot. Demikian halnya penelitian mandiri yang dilakukan dosen baik yang

terlaporkan dalam jurnal OJS atau jurnal terindeks lainnya. Artikel yang

diterbitkan oleh dosen yang diwalai dari penelitian mandiri dengan direview oleh

mitrabertasi jurnal menjadikan artikel tersebut sangat luas dan mendalam

sebagaimana yang diinginkan.

Page 291: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

291

Selanjutnya pencapaian ketepatan penelitian IAIN Lhokseumawe

melalui indikator utama dan indikator tambahan dinilai sudah sangat tepat.

Berbagai kebijakan dan strategi yang dilakukan IAIN Lhokseumawe untuk

peningkatan dan pengembangan penelitian sejalur dengan apa yang

diamanahkan oleh tridharma perguruan tinggi. Indikator ini tergambar pada

roudmap penelitian LPPM yang disajikan dalam rencana strategi LPPM Tahun

2017-2021. Amanah tersebut diaplikasikan melalui program terstruktur di setiap

tahunnya sesuai dengan anggaran dana dan kondisi kebutuhan IAIN

Lhokseumawe hari ini dan esok.

h) Capaian Kinerja Pengabdian Kepada Masyarakat IAIN Lhokseumawe

Analisis Capaian Kinerja Pengabdan Kepada Masyarakat IAIN

Lhokseumawe dilakukan melalui hasil capaian keberhasilan IAIN Lhokseumawe

bidang kriteria pengabdian kepada msyarakat (PkM). Berikut capaian

keberhasilan IAIN Lhokseumawe dalam beberapa tahun terakhir Pengabdian

kepada Masyarakat yang dilakukan oleh para dosen IAIN Lhokseumawe telah

berkontribusi dalam memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh

masyarakat, sehingga terjadi peningkatan kepuasan masyarakat. Rekomendasi

yang diberikan pasca Pengebdian kepada Masyarakat telah dapat dimanfaatkan

oleh para pemangku kebijakan. Pengabdian kepada Masyarakat yang dilakukan

oleh para dosen IAIN Lhokseumawe menggunakan teknologi yang tepat guna

agar efektif dan efisien dalam menyelesaikan permasalahan di tengah

masyarakat. Untuk pengabdian kepada masyarakat yang bergerak dalam ranah

pendidikan dan ilmu sosial, IAIN Lhokseumawe telah mampu melakukan

pembelajaran serta pematangan civitas akademika. Sebagai outcome

Pengabdian kepada Masyarakat, para pelaksana telah membuat bahan

ajar/modul pelatihan sebagai bahan pengayaan sumber belajar.

Analisis ketepatan Capaian Kinerja Pengabdan Kepada Masyarakat

IAIN Lhokseumawe dirasa belum sepenuh mencapai sebagai yang diharapkan.

Capaian Kinerja Pengabdan Kepada Masyarakat IAIN Lhokseumawe pada

dasarnya sudah dilakukan akan tetapi belum terstruktur dengan baik khusus

bidang pengabdian penyuluhan kepada masyarakat. Penyuluhan kepada

msyarakat yang dilakukan secara tradisional belum dalam sampai pada taraf

laporan dan publikasi. Ketetepatan Capaian Kinerja Pengabdan Kepada

Masyarakat IAIN Lhokseumawe sudah sampai pada tujuan subtansi pengabdian

kepada masyarakat yang dilakukan secara bersama dalam bentuk pembinaan

desa binaan, pembinaan desa terpencil, dan penyuluhan keagamaan,

penyuluhan perbintangan Islam.

Sedangkan ketajaman Capaian Kinerja Pengabdan Kepada Masyarakat

IAIN Lhokseumawe juga dinilai baik. Indikator kinerja tambahan yang ditetapkan

oleh IAIN Lhokseumawe menjadi modal baik bentuk ketajaman Capaian Kinerja

Pengabdan Kepada Masyarakat IAIN Lhokseumawe. Ketajamana Capaian

Kinerja Pengabdan Kepada Masyarakat IAIN Lhokseumawe diawali dari

perencanaan, observasi kondisi masyarakat, pendekatan masyarakat termasuk

pemerintah gampong, identifkasi kebutuhan permasalahan masyarakat,

Page 292: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

292

pelakanaan, evaluasi dan pelaporan admnistrasi. Berdasarkan beberapa

kegiatan yang dimaksud Capaian Kinerja Pengabdan Kepada Masyarakat IAIN

Lhokseumawe secara subtansi sudah sangat tajam dan mengena terhadap

permasalahan masyarakat.

Demikian halnya dengan kesesuaian Capaian Kinerja Pengabdan

Kepada Masyarakat IAIN Lhokseumawe. Secara subtansi yang dilakukan oleh

IAIN Lhokseumawe sudah sesuai terhadap kebutuhan dan permasalahan

masyarakat yang selama ini menjadi kebutuhan masyarakat. Penentuan program

dilakukan secara FGD dengan perwakilan pemerintah daerah, masyarakat,

panitia, pimpinan IAIN Lhokseumae (Ketua LPPM) dan selanjutnya menentukan

program. Artinya secara subtasi dan pelaksanaan sudah sangat sesuai dengan

kondisi masyarakat yang menjadi objek pelaksanaan pengabdian kepada

masyarakat. Namun dibalik hal tersebut secara publikasi belaumsepenuhnya

dilakukan kecuali dengan media online dan cetak dalam bentuk berita media

masa.

i) Capaian Kinerja Luaran IAIN Lhokseumawe

Analisis capaian kinerja luaran IAIN Lhokseumawe terlihat pada

keberhasilan luaran yang telah dicapai oleh IAIN selama beberapa tahun

terakhir. Capaian kinerja bidang luaran di antaranya adalah Indeks Prestasi

Kumulatif (IPK) lulusan IAIN Lhokseumawe baik program sarjana (S1) dan

Program Magister (S2) diatas 3.25. Prestasi akademik mahasiswa IAIN

Lhokseumawe 5 tahun terakhir yaitu tingkat provinsi/wilayah sebanyak 15

prestasi, tingkat nasional 62 prestasi dan tingkat Internasional 9 prestasi.

Prestasi Non Akademik Mahasiswa IAIN Lhokseumawe 5 tahun terakhir yaitu

tingkat provinsi/wilayah sebanyak 41 prestasi, tingkat nasional 62 prestasi dan

tingkat Internasional 13 prestasi. Rata-rata lama studi program Sarjana (S1) di

IAIN Lhokseumawe adalah 4 tahun dan rata rata lama studi program magister

(S2) di IAIN Lhokseumawe adalah 2 tahun. Presentase kelulusan tepat waktu

untuk program sarjana (S1) adalah 100% dan Program magister (S2) adalah

100%.

Presentase keberhasilan studi untuk program sarjana (S1) adalah 100%

dan Program magister (S2) adalah 100%. Masa tunggu lulusan IAIN

Lhokseumawe mendapatkan pekerjaan pertama < 6 bulan. Rata-rata

persentase kesesuaian bidang kerja lulusan dari program utama di IAIN

Lhokseumawe terhadap kompetensi bidang studi adalah 93%. Jumlah publikasi

di jurnal dalam 3 tahun terakhir jurnal tidak terakreditasi 386 judul. Jurnal

nasional terakreditasi 37 judul, jurnal internasional 19 judul. Jurnal internasional

bereputasi 26 judul. Dan Jumlah publikasi di seminar/tulisan di media massa

dalam 3 tahun terakhir jumlah publikasi di Seminar wilayah/lokal/perguruan

tinggi 52 judul. Seminar nasional 6 judul, di seminar Internasional 17 judul., di

media massa nasional 29 judul.

Mengingat capaian keberhasilan yang dicapai oleh para dosen dan

mahasiswa sedikit kesulitan untuk mengklasifikasinya. Kelengkapan capaian

Page 293: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

293

luaran luaran prestasi akademik mahasiswa yang dicapai pada prestasi

akademik mahasiswa IAIN Lhokseumawe 5 tahun terakhir yaitu tingkat

provinsi/wilayah sebanyak 15 prestasi, tingkat nasional 62 prestasi dan tingkat

Internasional 9 prestasi dan Prestasi Non Akademik Mahasiswa IAIN

Lhokseumawe 5 tahun terakhir yaitu tingkat provinsi/wilayah sebanyak 41

prestasi, tingkat nasional 62 prestasi dan tingkat Internasional 13 prestasi..

Capaian itu sebenarnya belum terlalu lengkap dibandingkan dengan jumlah

mahasiswa yang ada, kelengkapan penyumpulan informasi menyulitkan tim

untuk mengumpulkan data dan infomasi kedua prestasi tersebut. Sedangkan

Capaian kinerja bidang luaran di antaranya adalah Indeks Prestasi Kumulatif

(IPK) lulusan IAIN Lhokseumawe baik program sarjana (S1) dan Program

Magister (S2) diatas 3.25 dinilai sangat baik dan mencapai standar yang

ditetapkan oleh sandar mutu lulusan IAIN Lhokseumawe.

Demikian halnya dengan capaian kelengkapan keberhasilan studi untuk

program sarjana (S1) adalah 100% dan Program magister (S2) adalah 100%.

Masa tunggu lulusan IAIN Lhokseumawe mendapatkan pekerjaan pertama < 6

bulan. Rata-rata persentase kesesuaian bidang kerja lulusan dari program

utama di IAIN Lhokseumawe terhadap kompetensi bidang studi adalah 93%.

Indikator kelengkapan ini diihat dari hasil suvei online melalui instrumen yang

sudah disesuikan dengan ketentuan pelacakan alumni pada setiap

angkatannya. Indikator kelengkapan capaian luaran juga diperkuat hasil

presentase kelulusan tepat waktu untuk program sarjana (S1) adalah 100% dan

Program magister (S2) adalah 100% dari standar mutu perguruan tinggi yang

sudah ditetapkan.

Tidak hanya kelengkapan dibidang capaian luaran bidang mahasiswa,

kelengkapan capaian kinerja luaran bidang dosen IAIN Lhokseumawe

tergambar pada jumlah publikasi di jurnal dalam 3 tahun terakhir jurnal tidak

terakreditasi 386 judul. Jurnal nasional terakreditasi 37 judul, jurnal internasional

19 judul. Jurnal internasional bereputasi 26 judul. Dan Jumlah publikasi di

seminar/tulisan di media massa dalam 3 tahun terakhir jumlah publikasi di

Seminar wilayah/lokal/perguruan tinggi 52 judul. Seminar nasional 6 judul, di

seminar Internasional 17 judul., di media massa nasional 29 judul. Jika dilihan

dari data kuantitatif tersebut capaian tersebut dinilai sangat lengkap

sebagaimana yang diharapkan. Kelengkapan ini ditelusuri TIM melalui media

online dan manual sesuai dengan klasifikasi dosen di setiap fakultas

lingkunggan IAIN Lhokseumawe.

Kesesuaian capaian kinerja luaran IAIN Lhokseumawe yang telah

terkumpul melalui data dan informasi dinilai angat sesuai. Hasil kesesuaian

tersebut terlihat jelas pada capaian pretasi akademik, non akademik baik tingkat

lokal, nasional dan internasional. Hasil kesesuaian capaian luaran IAIN

Lhokseumawe tergambar pada capaian Presentase keberhasilan studi untuk

program sarjana (S1) adalah 100% dan Program magister (S2) adalah 100%.

Masa tunggu lulusan IAIN Lhokseumawe mendapatkan pekerjaan pertama < 6

Page 294: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

294

bulan. Rata-rata persentase kesesuaian bidang kerja lulusan dari program

utama di IAIN Lhokseumawe terhadap kompetensi bidang studi adalah 93%.

Jumlah publikasi di jurnal dalam 3 tahun terakhir jurnal tidak terakreditasi 386

judul. Jurnal nasional terakreditasi 37 judul, jurnal internasional 19 judul. Jurnal

internasional bereputasi 26 judul. Dan Jumlah publikasi di seminar/tulisan di

media massa dalam 3 tahun terakhir jumlah publikasi di Seminar

wilayah/lokal/perguruan tinggi 52 judul. Seminar nasional 6 judul, di seminar

Internasional 17 judul., di media massa nasional 29 judul. Capaian tersebut

meunjukkan luaran yang sangat lauar biasa dengan jumlah dan komptensi

dosen yang bermacam-macam dapat melakukan pengembangan tridharma

perguruan tinggi tingkat lokal, nasional dan internasional. Namun demikian

khusus bidang pemcapaian Hak Karya Intektual (HKI) dan penulisan buku

berISBN nilai masih cukup hal ini karena dalam dan kelauasan pembaca dan

editor dari bukua yang telah ditulis oleh para dosen masih relatif kurang. Dari

sekian luaran yang dicapai terlihat jelas bahwa komptensi hasil tersebut sangat

sesuai dengan latar belakang dan bidang keahlian komptensi mahasiswa dan

para dosen IAIN Lhokseumawe.

2) Analisis SWOT atau Analisis Lain yang Relevan

Berdasarkan analisis setiap kriteria yang dilakukan di atas, maka analisis

SWOT sebagai berikut:

3) Strategi pengembangan

Program pengembangan dalam menetapkan program proritas

pengembangan IAIN Lhokseumawe berdasarkan SWOT pada sub sebelumnya

sebagai berikut:

a) Kapasitas IAIN Lhokseumawe

Sebagai lembaga yang sedang melakukan pengembangan tridharma

perguruan tinggi berdasarkan standar perguruan tinggi, IAIN Lhokseumawe

memiliki kapasitas tinggi untuk menjalankan dan mengembangkan sesuai

peraturan yang belaku. Indikator kinerja utama dan kinerja tambahan yang telah

dirumuskan serta disesuiakn standar perguruan tinggi menjadi pedoman utama

Page 295: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

295

IAIN Lhokseumawe untuk menunjukkan kepasitas lembaga mampu memberikan

peran terbaiknya bagi agama, nusa dan bangsa. Capaian kinerja sembilan

standar yang telah uraikan pada sub bab sebelumnya merupakan bukti autentik

kepasita IAIN Lhokseumawe dalam menjalankan roda perguruan tinggi di Kota

Lhokseumawe dan sekitarnya.

Sebagai indikator kepasitas IAIN Lhokseumawe dibuktikan dengan

perumusan visi, misi, tujuan, strategi sudah tepat dalam 25 tahun kedepan.

Demikian halnya dengan tata pamong, tata kelola dan kerjama yang baik sesuai

dengan ORTAKER IAIN Lhokseumawe, kecukupan sumber daya manusia,

dukungan pendanaan yang memungkina untuk berkembang, input mahasiswa

yang merata di beberapa wilayah Aceh dan luar Aceh, penelitian yang

kompetitif, pengabdian masyarakat yang tepat sasaran serta capaian pada

luaran yang luar biasa dari mahasiswa dan para dosen-dosen.

b) Kebutuhan IAIN Lhokseumawe di Masa Depan

Berdasarkan data dan informasi LKPT dan LED yang telah dideskripsikan

oleh tim beberapa kebutuhan IAIN Lhokseumawe di masa mendatang di

antaranya adalah sebagai berikut:

1) Penguatan hubungan kerjasama luar negeri bidang pendidikan,

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

2) Mengajukan akreditasi lembaga internasional (ISO) dan lembaga

keuangan yang kredibel.

3) Percepatan fungsional dosen mencapai guru besar (Prof)

4) Penguatan gugus dan unit mutu pada Fakultas dan Jurusan.

5) Luaran penelitian mencapai jurnal internasional terindeks scopus

6) Perolehan dana luar negeri untuk penelitian dan Pkm

c) Rencana Strategis IAIN Lhokseumawe

Ketepatan IAIN Lhokseumawe di dalam menetapkan program proritas

pengembangan dirumuskan pada Rencana Strategis IAIN Lhokseumawe Tahun

2017 sesuai dengan SK Rektor 191. Penyusunan Renstra IAIN Lhokseumawe

dilakukan untuk menentukan rencana pengembangan strategis selama lima

tahunan. Penyusunan tersebut jabaran dari Rencana Induk Pengembangan

IAIN Lhokseumawe tahun 2017 sesuai dengna SK rektor nomor 188.

Selanjutnya jabaran dari renstra dioperasionalkan dalam rencana operasioal

IAIN Lhokseumawe setiap satu tahun sekali sejak tahun 2017, 2018, 2019, dan

2020 serta 2021 nantinya.

Rencana strategis IAIN Lhokseumawe mengacu pada sembilan standar

BAN-PT sehingga dalam terukur capaian sesuai dengan kriteria yang ada.

Melaluui rencana strategis IAIN Lhokseumawe tersebut, lembaga memiliki

program prioritas yang harus dilakukan disetiap tahunnya dalam lima tahun

terakhir. Penentuan program prioritas merujuk pada kemampuan dan kapasitas

IAIN Lhokseumawe dari berbagai link sesuai dengan sumberdaya masing-

masing perunit.

Page 296: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

296

d) Aspirasi Internal dan Eksternal

Sesuai dengan kondisi IAIN sekarang ini, aspirasi pemangku

kepentingan internal IAIN Lhokseumawe dalam menyikapi program

pengembangan IAIN Lhokseumawe ke depan di antaranya IAIN Lhokseumawe

dapat melakukan peningkatan status menjadi univresitas Islam Negeri (UIN)

Lhokseumawe. untuk itu proses akreditasi APT harus segera diusul untuk

peningkatan akreditasi tahun 2020. Aspirasi pemangku kepentingan internal

IAIN Lhokseumawe dalam beberap tahun mendatang membuka Fakultas dan

jurusan baru sesuai dengan kebutuhan pasar yang dilakukan melalusi FGD dan

Seminar bersama civitas akademika dan stakeholder IAIN Lhokseumawe.

Selanjutnya aspirasi pemangku kepentingan internal IAIN Lhokseumawe

pada bidang pengembangan bidang pendidikan dengan melakukan penguataan

strategi, metode dan perdekatan pembelajaran teoritis dan praktim sesuai

dengan kompetensi matakuliah masing-masing fakultas. Lahirnya beberapa

lektor kepala menjadi guru besar sesuai dengan bidang kelimuannya masing-

masing. Selanjutnya bidang kerjasamaa lahirnya beberapaa lembaga luar

negeri yang dapat menerima mahasiswa untuk magang di luar negeri sesuai

dengan komptensi mahasiswa masing-masing. Sedangkan bidang penelitian

lahirnya penelitian dosen yang terintegrasi dengan mata kuliah menjadi hak

kekayaan intekektual dosen serta dapat memberikan konribusi kepada

masyarakat umum. Selanjutnya aspirasi bidang pengabdian kepada masyarakat

adalah mengayaan terhadap bidang pengabdian kepada masyarakat dalam

bentuk prodak yang bisa dimanfaatkan oleh stakeholder dan masyarakat pada

umumnya. Khusus bidang pengabdian kepada masyarakat hal yang diharapkan

sangat adalah IAIN Lhokseumawe menjadi lembaga konsultan pendidikan

Islam, Hukum Islam dan Ekonomi Islam bagi civitaskademik IAIN dan

stakeholder dan masyarakat umum lainnya.

Selanjutnya aspirasi pemangku kepentingan eksternal IAIN

Lhokseumawe terhaaddap program pengembangan lembaga di antaranya

adalah diharapkan menjadi lembaga obsservatorium perbindangan Islam di

wilayah Aceh. menerima dan menampung masyarakat yang memiliki

kemampuan ekonomi rendah untuk menikmati dunia pendidikan sehingga dapat

memberikan kontribusi bagi agama, nusa dan bangsa. Selain itu, aspirasi

pemangku kepentingan eksternal IAIN Lhokseumawe memiliki harapan menjadi

perangkul dan fasilitator pengembangan pendidikan dayah (sistem pendidikan

Aceh/pesantren) yang ada di wilayah Lhokseumawe khususnya dan wilayah

Aceh umumnya. Dan terakhir aharapan mereka adalah sebagai lembaga

pendidikan Islam yang pernah melekatkan nama Malikussaleh (Raja Terkenal di

Samudera Pase) melakukan kajian khusus terhadap kerajaaan Malikussaleh

untuk dapat dikenal kembali oleh generasi milenial terhadap leluhurnya.

e) Penjamin keberlangsungan Program

Penjamin keberlangsungan program pengembangan IAIN

Lhokseumawe dijamin melalui dukungan dana pemerintah pusat dari beberapa

Page 297: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

297

sumber di antara dana PNBP, Rupiah Murni, BOPTN, SBSN, PUPR dan

sumber dana bantuan pihak ketiga termasuk dari alumni IAIN Lhokseumawe.

selaian sumber dana yang berkelanjutan, keberlangusngan program juga

didukung oleh manajerial perencanaan, pelakanaan dan monitoring yang

terstruktur dengan baik dan profesional dibidang masing-masing. Jaminan

keberlangsungan juga dikatar belakangi oleh dukungan internal dan ekternal

yang menginginkan IAIN Lhokseumaweu tetap ekstis dan berkembang sesuai

dengan kebuhan masyarakat dan zaman. Eksistensi IAIN Lhokseumawe juga

dipengaruhi oleh arah kebijakan pimpinan sehingga program yang telah

direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik sebagaimana yang telah

direncanakan.

Setidaknya ada tiga hal yang dapat menjamin keberlangsungan program

perguruan tinggi di IAIN Lhokseumawe yaitu tenaga dosen pendidik,

pengelolaan manajerial IAIN Lhokseumawe (Rektor dan wakil rektor) dan sistem

informasi IAIN yang terintegrasi sehingga memudahkan semua unit untuk

mengakases berbagaimacam informasi yang diinginkan untuk pengembangan

lemabaga IAIN Lhokseumawe.

4) Program Keberlanjutan

Mekanisme penjaminan keberlangsungan program dan good practices

yang dihasilkan dapat dideskripsikan sebagai berikut:

(a) Alokasi Sumberdaya

Keberlanjutan program yang telah direncanakan IAIN Lhokseumawe

didukung sepenuhnya dengan pengalolkasian sumberdaya yang sangat

mencukup dari berbagai bidang. Pengalokasian sumberdaya yang

dimaksud dibagi dua, pertama sumberdaya kekuangan yang sesuai

dengan kebutuhan dan kedua suberdaya manusia yang sesuai dengan

biang kebutuhan masing-masing. Kedua biang itu sama-sama pentingnya

untuk keberlanjutan program yang telah direncanakan. Ketersedian kedua

sumbedaya tersebut menjadi sangat penting didukung dengan

perecanaan yang baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Misalanya

sektor keuangan, keuangan akan sulit bahkan tidak bisa digunkan jika

belum didukung dengan perencanaan yang baik dan terukung.

(b) Kemampuan melaksanakan

Selanjutnya setelah sumberdaya manusia dan sumberdaya keuangan

mendukung, maka dengan sendiri keberlanjutan program yang telah

direncanakan IAIN Lhokseumawe akan mampu dilaksanakan sesuai

dengan program yang dijadwalkan. Kemampuan melaksanakan

program pada lembaga IAIN Lhokseumawe sangat dipengaruhi beberapa

hal diantara kemampuan sumberdaya yang mencukupi serta profesional

di bidangnya, kemampuan mencari dana serta menggunakannya,

pembagian tugas dan fungsinya ditentukan oleh santar oprerasional setiap

unit masing-masing, sistem penjaminan mutu yang memiliki standar,

sarana dan prasarana yang memadai serta dapat digunakan serta sama-

Page 298: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

298

sama mendukung antar unit di IAIN Lhokseumawe.

(c) Rencana Jaminan Mutu yang berkelanjutan

Selanjutnya yang perlu dilakukan untuk menjamin program

berkelanjutan adalah sistem penjaminan mutu yang baik dan benar.

Program berkelanjutan dapat dianalisis melalui pelaksanaan penjamian

mutu yang profesional, sejak perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi

dimonitoring oleh lembaga penjaminan mutu (LPM) bidang kinerja

kegiatan dan unit sistem pengawasan internal (SPI) dibidang keuangan.

Kedua unit tersebut dapat berperan sebagai unit yang dapat memberikan

rekomendasi program dapat berkelanjutan atau tidak.

Lembaga penjaminan mutu IAIN Lhokseumawe mengelurakan

kebijakan melalui buku standar mutu, manual mutu, formulis mutu

dansantar yang lain sehingga setiap kegiatan memiliki standar yang jelas

dan terukur ketika dilakukan monitoring porgram. Sedangkan unit satuan

pengawasan internal berfungsi sebagai reviwer perencanaan anggaran,

monitoring penggunaan anggaran sampai dengan pelaporan keuangan

program sehingga keberlanjutan program dapat terukung dengan baik

berstandar.

(d) Keberadaan Dukungan Stakeholder Eksternal.

Bidang yang tidak kalah penting untuk program keberlanjutan adalah

peran dan dukungan stakeholder dalam berbagai kegiatan yang di IAIN

Lhokseumawe. sebagian besar program yang dilaksanakan di IAIN

Lhokseumawe merupakan kontribusi moril dan material yang diberikan oleh

stakeholder. Program bekelanjutnya yang disusun oleh IAIN Lhokseumawe

selalu melibatkan dan meminta bantuan bahkan samapai persetujuan dari

stakeholder sesuai dengan bidangnya masing-masing. Misalnya lembaga

pendidikan, perbankan, kantor pemerintahan, kantor lembaga suwadaya

masyarakat, media masa, dan lain-lain. Kontirbusi dari berbagai

stakeholder menjadi pendukung kuat keberlanjutan program yang telah

direncanakan IAIN Lhokseumawe.

III. PENUTUP

Melalui Laporan Evaluasi Diri ini diharapkan dapat memberikan gambaran

yang sejelas-jelasnnya tentang kondisi riil pada IAIN Lhokseumawe. Evaluasi

Diri ini juga akan menjadi bentuk dan ajang evaluasi terhadap semua kinerja

civitas akademika mulai dari tahun peralihan statur STAIN ke IAIN

Lhokseumawe ini pada tahun 2017 hingga saat ini. Berbagai kekuatan

(strength) yang dimiliki seyogyanya lebih diperkuat lagi untuk dipertahankan

dan diketingkatkan, sedangkan semua kelemahan (weakness) harus

dapat motivasi pengembangan dan diminimalisir dalam tempo waktu yang tidak

terlalu lama. Peluang demi peluang yang telah ada, dapat diambil sebagai

Page 299: IDENTITAS PERGURUAN TINGGI...Jumlah tenaga pendidik atau dosen di IAIN Lhokseumawe berjumlah 162 Dosen dengan kualifikasi pendidikan Doktoral (S3) berjumlah 42 Dosen dan Magister (S2)

299

kesempatan emas guna memperkokoh kampus peradaban IAIN

Lhokseumawe.

Kemitraan dan stakeholder yang telah dijalin baik secara internal maupun

eksternal harus terus digalang dan diperluas sehingga memberikan pengaruh

yang positif terhadap seluruh civitas akademika, terutama ditujukan kepada para

mahasiswa dan dosen yang nantinya akan berjuang demi masa depan mereka.

Masa dimana mereka akan hidup tidak sama dengan masa yang kita hiduo

sekarang, kita harus dapat memberikan bekal sesuai dengan perkembangan

zaman dan ilmu pengetahuan yang terus mengalami perkembangan cepat dari

tahun ke tahun.

Dengan adanya Laporan Evaluasi Diri ini, para pendidik dalam hal ini

para dosen juga harus mampu memberikan layanan pembelajaran yang prima

dan terarah kepada semua mahasiswa. Tenaga kependidikan juga memiliki

andil untuk menempatkan diri sebagai pelayan para mahasiswa sehingga

para mahasiswa/i merasa terayomi saat mereka melaksanakan perkuliahan di

kampus IAIN Lhokseumawe ini.

Lembaga Penjaminan Mutu Internal IAIN Lhokseumawe pun harus

terus melakukan evaluasi kinerja terhadap seluruh jalannya proses

pembelajaran baik itu tatap muka maupun non tatap muka seperti penelitian,

pengabdian kepada masyarakat. Untuk penjaminan mutu external, selain

berasal dari pihak internal IAIN Lhokseumawe selaku pembina juga diharapkan

pihak BAN-PT dapat memberikan masukan yang berarti guna pengembangan

dan peningkatan status akreditasi IAIN Lhokseumawe ke depannya. Generasi

penerus bangsa memerlukan dasar pijakan yang kuat, dan semuanya itu dimulai

dari pendidikan dan lebih khusus lagi pada tingkatan perguruan tinggi.

LAMPIRAN

Disampaikan sebagai dokumen terpisah