bab iii metode penelitian a. b.eprints.umm.ac.id/59712/14/bab 3.pdf · dengan jabatan operator...
TRANSCRIPT
34
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT Dharma Anugerah Indah Surabaya yang
beralamat di Jalan Raya Margomulyo No. 07, Balongsari, Tandes, Surabaya,
Jawa Timur.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode survey.
Metode survey adalah dengan melakukan peyebaran kuisioner pada responden
yang kemudian dilakukan pengolahan data.
Metode kuantitatif menurut Sugiyono (2011:8) dapat diartikan sebagi
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivismen, digunakan
untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang ditetapkan.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono
2011).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT Dharma
Anugerah Indah Surabaya bagian printing sebanyak 75 orang.
35
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Jumlah populasi yang kurang dari 100, seluruh populasinya
dijadikan sampel penelitian semuanya (Sugiyono 2011).
Tabel 3.1 Data Karyawan Bagian Printing PT. Dharma Anugerah
Indah
Jabatan Jumlah Karyawan
Operator 18
Asisten Operator 18
Helper 42
Heandling 3
Total 75
Sumber : HRD PT Dharma Anugerah Indah Surabaya
Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT
Dharma Anugerah Indah Surabaya bagian produksi sebanyak 75 orang
dengan jabatan operator mesin berjumlah 18 orang , asisten mesin berjumlah
18 orang , helper berjumlah 42 orang, dan heandling berjumlah 3 orang.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Total
sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama
dengan populasi yang ada (Sugiyono 2011).
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Penelitian
a. Variabel Independen
Menurut Sugiyono (2011) variabel independen (X) merupakan
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahanya atau
timbulnya variabel dependen (Y). Variabel independen dalam penelitian
ini adalah Keselamatan Kesehatan Kerja (X1) dan Disiplin Kerja (X2).
36
b. Variabel Dependen
Menurut Sugiyono (2011) variabel dependen (Y) merupakan
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel independen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen
adalah Kinerja Karyawan (Y).
2. Definisi Operasional Variabel
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Keselamatan Kesehatan
Kerja dan Disiplin Kerja sedangkan variabel independen dalam penelitian ini
adalah kinerja
a. Kinerja
Menurut Mangkunegara (2009: 67) kinerja karyawan adalah hasil
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tangung jawab yang diberikan
kepadanya. Indikator yang mengukur kinerja yaitu :
1. Kualitas
Kualitas adalah karyawan dalam penggunaan bahan cetakan
sesuai jumlah yang dibutuhkan untuk menghidari pemborosan.
2. Kuantitas
Kuantitas adalah hasil kerja karyawan setiap shift harus mencapai
target cetakan minimal 3.000 eksemplar.
3. Tanggung jawab
Tanggung Jawab adalah setiap karyawan menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan aturan dan prosedur yang berlaku dengan
target minimal 3000 eksemplar.
37
b. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Menurut Meggison dalam Mangkunegara (2011: 161) menjelaskan
keselamatan kerja menunjuk kondisi yang aman atau selamat dari
penderitaan, kerusakan atau kerugian ditempat kerja sedangkan kesehatan
kerja menunjukan pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental,
emosi atau rasa sakit yang disebabkan lingkungan kerja. Terdapat
indikator keselamatan dan kesehatan kerja, antara lain :
1) Tempat lingkungan kerja
Lingkungan kerja yang higienis dalam keadaan bersih dan jauh
dari peralatan kerja yang berbahaya.
2) Pengaturan udara
Ketersediaan sirkulasi udara yang baik dalam ruang kerja.
3) Pengaturan pencahayaan dan penerangan
Pemberian lampu yang memadai diruang kerja sehingga
karyawan dapat bekerja secara maksimal.
4) Peralatan kerja
Karyawan wajib menggunakan peralatan kerja yang telah
diberikan oleh perusahaan.
5) Kondisi fisik pegawai
Dalam hal ini apakah perusahaan telah menyediakan peralatan
P3K disetiap ruang kerja karyawan dan perusahan memberikan asuransi
jaminan kesehatan kerja.
38
c. Disiplin Kerja
Menurut Hasibuan (2012: 193) disiplin kerja adalah kesadaran dan
kesediaan seseorang mentaati semua peraturan dan norma-norma sosial
yang berlaku. Indikator yang digunakan untuk mengukur disiplin kerja,
yaitu :
1) Kesadaran dalam Mentaati Peraturan Perusahaan
Dalam hal ini karyawan harus mengikuti peraturan yang
ditetapkan oleh perusahaan seperti datang tepat waktu, memakai celana
kain hitam, rambut tidak panjang, dan lain-lain.
2) Kerelaan dalam mengerjakan suatu pekerjaan dengan baik
Dimana kerelaan dalam mengerjakan sesuatu pekerjaan dengan
target yang ditentukan sebanyak 3000 eksemplar pershift.
E. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
a. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang diperoleh dari objek penelitian
yang berupa angka. Data tersebut diperoleh dari hasil jawaban responden
(karyawan) dari kuisioner yang telah disebarkan oleh peneliti dan dari
penyebaran kuisioner dihitung menggunakan SPSS.
b. Data Kualitatif
Data kualitatif berupa data yang lebih menekankan pada ciri, sifat
atau mutu dari obyek yang diteliti. Data yang berbentuk kata-kata
(kalimat) bukan dalam bentuk angka.
39
2. Sumber Data
Sumber data yang diperlukan dalam sebuah penelitian adalah sumber
data primer dan sekunder (Sugiyono 2011: 156)
a. Data Primer
Sumber data pada penelitian ini adalah sumber data primer, menurut
Sugiyono (2011: 156) sumber data primer merupakan sumber data yang
diperoleh secara langsung dari sumber asli. Data primer dikumpulkan
secara khusus oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian yang
dikumpulkan melalui kuisioner. Penyebaran kuisinoer bertujuan untuk
mengetahui pendapat responden mengenai pengaruh Keselamatan
Kesehatan Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dan disatukan oleh
studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh pihak lain, data yang
sudah ada dan tidak perlu dikumpulkan oleh peneliti. Data sekunder dalam
penelitian ini meliputi hasil observasi kelapangan.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Kuisioner. Kuisioner adalah metode pengumpulan data yang dilakuakan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawab (Sugiyono 2011:156). Kuisioner yang disebarkan berisi
pertanyaan mengenai Keselamatan Kesehatan Kerja, Disiplin Kerja, dan Kinerja
Karyawan.
40
G. Teknik Pengukuran Variabel
Untuk mendaptakan data-data yang berkaitan dengan Keselamatan
Kesehatan Kerja dan Disiplin Kerja serta Kinerja Karyawan digunakan
insturmen berupa kuisioner dengan pengukuran menggunakan skala likert yang
mempunyai lima tingkatan. Setiap pertanyaan yang ditunjukan kepada
responden merupakan pertanyaan interval suatu konsisten sikap dan nilai dengan
jawaban yang diberikan, dengan menggunakan skala pengukuran.
Skala likert menjabarkan variabel yang akan diukur untuk menjadi
indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak
untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan dan
pertanyaan. Pertanyaan pada kuisioner memiliki 5 alternatif jawaban sehingga
responden hanya memilih dari alternatif tersebut. Lima alternatif jawaban
tersebut dapat dilihat dari tabel sebagai berikut :
Tabel 3.2 Jawaban Item Keterangan dan Skor
Item Skor
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Netral 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Berdasarkan tabel 3.2 menunjukan bahwa skor 5 memiliki jawaban sangat
setuju (SS) artinya Keselamatan Kesehatan Kerja, Disiplin Kerja, dan Kinerja
Karyawan mempunyai indikasi sangat tinggi dalam pengukurannya. Skor 4
dengan jawaban setuju (S) artinya artinya Keselamatan Kesehatan Kerja,
Disiplin Kerja, dan Kinerja Karyawan mempunyai indikasi tinggi dalam
pengukurannya. Skor 3 memiliki jawaban cukup netral (N) artinya Keselamatan
41
Kesehatan Kerja, Disiplin Kerja, dan Kinerja Karyawan mempunyai indikasi
cukup dalam pengukurannya. Skor 2 dengan jawaban tidak setuju (TS) artinya
Keselamatan Kesehatan Kerja, Disiplin Kerja, dan Kinerja Karyawan
mempunyai indikasi rendah dalam pengukurannya. Skor 1 dengan jawaban
sangat tidak setuju (STS) artinya Keselamatan Kesehatan Kerja, Disiplin Kerja,
dan Kinerja Karyawan mempunyai indikasi sangat rendah dalam
pengukurannya.
H. Uji Instrumen
Uji coba instrumen data digunakan untuk menilai apakah instrument
yang digunakan memiliki kelayakan dan dilanjutkan sebagai instrumen dalam
penelitian ini. Untuk dapat digunakan dalam penelitian, instrumen penelitian
harus memenuhi kriteria validitas dan reliabilitas. Uji coba instrument yang
akan dilakukan meliputi :
a. Uji Validitas
Menurut Arikunto (2006:168) validitas merupakan suatu ukuran
yang menunjukan tingkat-tingkat kebenaran suatu instrumen. Instrumen
yang tepat berarti alat yang digunakan untuk mendapatkan data
(mengukur) itu tepat, dimana instrumen itu dapat digunakan untuk
mengukur apa yang akan diukur. Tinggi rendahnya validitas instrumen
ditunjukan dengan sejauh mana suatu alat pengukur, untuk mengukur
suatu data supaya tidak menyimpang dari gambaran variabel yang
dimaksudkan agar tercapai kevaliditasannya.
42
Menurut Sugiyono (2011:178) bila korelasi tiap faktor positif dan
besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut merupakan construe yang kuat
atau valid. Menurut Arikunto (2006:178) rumus untuk menguji validitas
angket sebagai berikut :
𝑟𝑥𝑦 = 𝑛 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
√{𝑛 ∑ 𝑋2 − (𝑁 ∑ 𝑌)2}{+𝑁 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2
Keterangan :
𝑟𝑥𝑦 = Koefisien korelasi
n = Jumlah responden uji coba
X = Skor tiap item
Y = Skor seluruh item responden uji coba
Adapun kriteria penguji validitas adalah jika koefisien korelasi 𝑟𝑥𝑦
lebih besar dari 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 product moment pada taraf 𝛼 = 0.05 berarti item
instrumen dapat diketahui dengan membandingkanindeks korelasi product
moment person dengan level signifikan 5% dengan nilai kritisnya adalah
sebagai berikut :
1) Jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔>𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dan bernilai positif, maka variabel penelitian
tersebut valid.
2) Jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔<𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka variabel penelitian tersebut tidak valid.
3) Jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔>𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 tapi bertanda negatif, maka Ho akan tetap ditolak
H1 diterima.
43
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat uji yang digunakan untuk menunjukan
sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten. Suatu instrumen
dikatakan reliabel jika dapat dipercaya untuk mengumpulkan data
penelitian, sehingga mendapatkan hasil yang tetap dan konsisten. Teknik
yang digunakan untuk mengukur reliabilitas yaitu dengan rumus cronbach
alpha, Arikunto (2006:196) yaitu :
𝑟𝑛 = (𝑘
𝑘 − 1) (1 −
∑ 𝑎 𝑏2
𝛼12)
Keterangan :
𝑟𝑛 = Reliabilitas Instrumen
𝑘 = Banyaknya pertanyaan
∑ 𝑎 𝑏2 = Jumlah varian butir
𝑎12 = Varians total
I. Alat Analisis Data
Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan bagian penting
setelah mengumpulkan data dari responden. Untuk menjawab perumusan
masalah dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik analisis data sebagai
berikut :
1. Rentang Skala
Rentang skala merupakan alat yang digunakan untuk mengukur dan
menilai variabel yang diteliti. Analisis rentang skala digunakan untuk
mengetahui kinerja karyawan, keselamatan kesehatan kerja dan disiplin kerja
pada karayawan bagian printing PT Dharma Anugerah Indah Surabaya,
dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
44
𝑅𝑆 = 𝑛 (𝑚 − 1)
𝑚
Keterangan :
RS = Rentang skala
n = Jumlah sampel
m = Jumlah alternatif jawaban
Berdasarkan rumus diatas,maka dapat diperoleh rentang skala dengan
perhitungan sebagai berikut :
𝑅𝑆 = 75 (5 − 1)
5=
300
5= 60
Berdasarkan hasil perhitungan diatas diperoleh hasil rentang skala
sebesar 60, kemudian hasil tersebut dimasukan pada kategori rentang skala
sebagai berikut :
Tabel 3.3 Rentang skala variabel Keselamatan Kesehatan Kerja,
Disiplin kerja dan Kinerja Karyawan
No. Skor Keselamatan
kesehatan kerja
Disiplin kerja Kinerja
1. 75-134 Sangat rendah Sangat rendah Sangat
rendah
2. 135-194 Rendah Rendah Rendah
3. 195-254 Cukup Cukup Cukup
4. 255-314 Tinggi Tinggi Tinggi
5. 315-375 Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat
tinggi
1) Berdasarkan skala 75-134 dinyatakan Keselamatan kesehatan kerja,
disiplin kerja dan kinerja karyawan termasuk kategori sangat rendah.
45
2) Berdasarkan skala 135-194 dinyatakan Keselamatan kesehatan kerja,
disiplin kerja dan kinerja karyawan termasuk kategori sangat rendah.
3) Berdasarkan skala 195-254 dinyatakan Keselamatan kesehatan kerja,
disiplin kerja dan kinerja karyawan termasuk kategori cukup.
4) Berdasarkan skala 255-314 dinyatakan Keselamatan kesehatan kerja,
disiplin kerja dan kinerja karyawan termasuk kategori tinggi.
5) Berdasarkan skala 315-375 dinyatakan Keselamatan kesehatan kerja,
disiplin kerja dan kinerja karyawan termasuk kategori sangat tinggi.
2. Uji Asumsi Klasik
Untuk memperoleh hasil analisis data yang sesuai dengan syarat
pengajuan maka peneliti menggunakan uji asumsi klasik. Uji asumasi kalasik
terdiri dari :
a. Uji Normalitas, merupakan pengujian yang bertujuan untuk menguji pada
model regresi yang dihasilkan apakah berdistribusi normal atau
berdistribusi tidak normal (Gozali 2011). Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan uji One Sampel Kolmogrovo-Simirnov dengan
menggunakan taraf signifikan 0,05 dengan dasar pengambil keputusan :
1) Angka signifikan Uji Kolmogrove-Simirnov Sig > 0,05 maka data akan
berdistribusi normal.
2) Angka signifikan Uji Kolmogrove-Simirnov Sig < 0,05 maka data tidak
berdistribusi normal.
b. Uji Heterokedastisitas, merupakan pengujian yang bertujuan untuk
mengetahui apakah model regresi layak dipakai dalam memerediksi
46
variabel dependen yang dipengaruhi dengan variabel independen (Ghozali
2011). Gejala heterokedastisitas terjadi apabila nilai signifikanya > 0,05.
c. Uji Multikolinieritas, merupakan pengujian yang bertujuan untuk menguji
apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
independen (Ghozali 2011). Metode untuk menguji multikolineritas yaitu
dengan melihat besaran dari nilai tolerance dan nilai variance inflation
factor (VIF) dengan dasar pengembalian keputusan, jika nilai tolerance
tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan bebas dari
multikolinieritas.
d. Uji Autokorelasi, bertujuan untuk menguji adanya korelasi yang terjadi
antara residual pada satu pengamatan lain pada model regresi, prasyarat
yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam metode
regresi. Metode pengujian yang sering digunakan adalah uji Durbin-
Watson.
3. Regresi Linier Berganda
Model analisis yang digunakan adalah model analisis regresi linier
berganda. Model ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini terdapat satu
variabel dependen (Y) yaitu kinerja Karyawan, dua variabel independen yaitu
Keselamatan Kesehatan Kerja (X1) dan Disiplin Kerja (X2). Adapun rumus
regresi linier berganda adalah sebagai berikut :
𝑌 = a + 𝑏1𝑋1 + 𝑏2𝑋2+ e
47
Keterangan :
Y = Variabel dependen (Kinerja karyawan)
a = Konstanta regresi linier berganda (nilai Y apabila 𝑋1, 𝑋2 … . 𝑋𝑛 = 0)
b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
𝑋1= Variabel independen (Keselamatan dan kesehatan kerja)
𝑋2 = Variabel independen (Disiplin kerja)
e = Variabel penggangu (error)
J. Uji Hipotesis
Uji hipotesis digunakan untuk menguji pengaruh yang jelas dan dapat
dipercaya antara variabel independen (Keselamatan Kesehatan Kerja dan
Disiplin Kerja) terhadap variabel dependen (Kinerja Karyawan). Melalui
langkah ini akan diambil suatu kesimpulan untuk menerima atau menolak
hipotesis yang diajukan.
1. Uji t
Uji t digunakan untuk menguji pengaruh satu variabel independen
secara individual dalam menerangkan variasi variabel. Ini berarti uji t
digunakan untuk menguji signifikan hubungan antar variabel independen
(Ghozali 2011). Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing
variabel, dasar pengambil keputusan :
a. Jika probabilitas (signifikan) > 0,05 (α) atau t hitung < t tabel berarti
hipotesa maka H0 diterima Ha ditolak, bila dilakukan uji secara parsial.
b. Jika probabilitas (signifikan) < 0,05 (α) atau t hitung > t tabel berarti
hipotesa terbukti maka H0 ditolak Ha diterima, bila dilakukan uji secara
parsial.
48
Gambar 3.1 Kurva Uji Hipotesis Dua Pihak
2. Uji F
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel Keselamatan
Kesehatan Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan secara
simultan terhadap Kinerja Karyawan, dasar pengambilan keputusan :
a. Jika probabilitas (signifikan) > 0,05 (α) atau F hitung < F tabel berarti
hipotesa maka H0 diterima Ha ditolak, bila dilakukan uji secara simultan.
b. Jika probabilitas (signifikan) < 0,05 (α) atau F hitung > F tabel berarti
hipotesa terbukti maka H0 ditolak Ha diterima, bila dilakukan uji secara
simultan.
Gambar 3.2 Uji F