identifikasi komoditas pertanian unggulan …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to...

100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2009 SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Disusun Oleh: FINAYANTI ROFIAH F0107049 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: phamminh

Post on 03-Apr-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user i

IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2009

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Disusun Oleh:

FINAYANTI ROFIAH

F0107049

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ii

Page 3: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul :

IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2009

Surakarta, September 2011

Disetujui dan diterima oleh

Pembimbing

Drs. BRM. Bambang Irawan, M.Si

196705231994031002

Page 4: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iv

Page 5: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user v

Motto

Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

Sesungguhnya setelah kesulitan selalu ada kemudahan

(Al-Insyirah)

What you like to do and what you become are something

different

Page 6: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vi

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat

dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul

“IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN KABUPATEN

TEMANGGUNG TAHUN 2009”. Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Jurusan

Ekonomi Pembangunan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Pembahasan utama dalam sripsi ini adalah menentukan komoditas pertanian

unggulan perekonomian wilayah dan diharapkan hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai

bahan informasi dan pertimbangan dalam perencanaan pembangunan di Kabupaten

Temanggung.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan, bimbingan serta kerja sama yang baik

dari berbagai pihak tidak bisa menyelesaikan skripsi ini. Maka dalam kesempatan ini

penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Drs. Supriyono, M.EP selaku Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Wisnu Untoro, M.S Selaku dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

Page 7: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vii

3. Drs. BRM. Bambang Irawan, M.Si selaku pembimbing yang telah meluangkan

waktu, tenaga dan pikiran dalam memberikan petunjuk dan bimbingan kepada

penulis dalam penulisan skripsi ini.

4. Izza Mafruah, SE, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Ekonomi Pembangunan.

5. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu, terima kasih atas ilmu dan bimbingan yang telah diberikan.

6. Seluruh Staf Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret, terima

kasih atas bantuan dan kerja samanya.

7. Ayah dan ibuku yang senantiasa memberikan dorongan, nasehat, dan doanya

kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Seluruh keluarga besar yang selalu memberikan dukungan semangat kepada

penulis.

9. Staf Karyawan Dinas Pertanian Propinsi Jawa Tengah dan Kabupaten

Temanggung atas bantuan dan kerjasamanya.

10. My little Adi untuk inspirasi dan semangatnya, akhirnya aku selesai.

11. Teman-teman “WISMONERS” tetap kompak.

12. Teman-teman Ekonomi Pembangunan 2007, kita harus tetap semangat.

13. Sahabat-sahabatku, terima kasih atas segala bantuan dan dukunganya.

Page 8: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user viii

14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,

penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dalam rangka

kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan

sumbangan pikiran untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Surakarta, Agustus 2011

Penulis

Page 9: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................................. iii

MOTTO .................................................................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ v

DAFATAR ISI ........................................................................................................................ viii

ABSTRAK .............................................................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 8 C. Tujuan Penelitian..................................................................................................... 9 D. Manfaat Penelitian................................................................................................... 9

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................................. 11

A. Konsep Pembangunan ............................................................................................. 11B. Pembangunan Daerah .............................................................................................. 12C. Perencanaan Pembangunan Daerah ........................................................................ 13D. Komoditas Unggulan .............................................................................................. 14E. Teori Basis Ekonomi ............................................................................................... 15F. Produk Domestik Bruto (PDRB) ............................................................................ 17G. Metode Analisis Potensi Relatif Perekonomian Wilayah ....................................... 18

a. Metode Keunggulan Komparatif...................................................................... 18b. Metode Analisis Location Quotient ................................................................. 20c. Metode Analisis Shift-Share ............................................................................ 21d. Metode Analisis Input-Output.......................................................................... 23e. Metode Analisis Tipologi Klassen ................................................................... 24

H. Peranan Sektor Pertanian ........................................................................................ 27

Page 10: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user x

I. Penelitian Terdahulu ............................................................................................... 28J. Kerangka Pemikiran ................................................................................................ 33K. Hipotesis Penelitian ................................................................................................. 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................................... 37

A. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................................... 37B. Jenis Dan Sumber Data ........................................................................................... 38C. Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel ..................................................... 38D. Metode Analisis Data .............................................................................................. 40

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 46

A. Gambaran Umum Sektor Pertanian Kabupaten Temanggung ................................ 461. Kondisi Umum Sub Sektor Pertanian Kabupaten Temanggung ...................... 472. Pertumbuhan dan Kontribusi Tanaman Bahan Makanan dan Perkebunan

Kabupaten Temanggung ................................................................................ 543. Strategi Pengembangan Komoditas Tanaman Bahan Makanan dan

Perkebunan di Kabupaten Temanggung .............................................................................. 58

B. Analisa Dan Pembahasan ............................................................................................ 641. Analisis Tipologi Klassen................................................................................... 642. Analisis Location Quotient ................................................................................. 73

BAB V PENUTUP.................................................................................................................. 84

A. Kesimpulan.............................................................................................................. 84B. Saran ........................................................................................................................ 85

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xi

Page 12: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN

KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2009

FINAYANTI ROFIAH

F0107049

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui klasifikasi komoditas pertanian di Kabupaten Temanggung, mengetahui komoditas pertanian unggulan Kabupaten Temanggung dan bagaimanakah strategi pengembangan komoditas pertanian unggulan di Kabupaten Temanggung.

Metode dasar penelitian ini merupakan metode deskriptif. Daerah peneliti diambil secara sengaja (purposive), yaitu Kabupaten Temanggung. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Temanggung dan Provinsi Jawa Tengah serta data dari Dinas Pertanian Kabupaten Temanggung dan Provinsi Jawa Tengah. Data yang digunakan adalah data produksi dan nilai produksi komoditas pertanian Kabupaten Temanggung dan Provinsi Jawa Tengah tahun 2009. Metode analisis data yang digunakan adalah Location Quotient (LQ) dan Tipologi Klassen.

Berdasarkan analisis Location Quotient terdapat komoditas pertanian yang tergolong basis dan komoditas yang non basis. Secara keseluruhan komoditas yang tergolong basis sebanyak tiga belas komoditas antara lain, jagung, ketela pohon, ketela rambat, kacang tanah, cabai,kopi arabika, kopi robusta, aren, kakao, lada, kemukus, tembakau dan panili. Klasifikasi komoditas pertanian di Kabupaten Temanggung berdasarkan analisis Tipologi Klassen terbagi menjadi empat bagian yaitu Komoditas yang termasuk dalam kategori maju dan tumbuh cepat (komoditas prima) adalah jagung, ketela rambat, kacang tanah, kopi arabika dan aren, Komoditas yang termasuk dalam kategori komoditas berkembang cepat adalah padi dan bawang merah, Komoditas yang termasuk dalam kategori maju tapi tertekan (komoditas potensial) yaitu kobis, cabai, kopi robusta, cengkeh, kakao, kemukus, tembakau dan panili, Komoditas yang termasuk dalam kategori komoditas tertinggal adalah ketela pohon, kedelai, kentang, kapok, lada dan tebu.

Kata kunci: Klassen, Komoditas Unggulan

Page 13: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN

KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2009

FINAYANTI ROFIAH

F0107049

This study aims to determine the classification of food crops and plantations in Temanggung and to know the food crops and plantations seeded in Temanggung district.

The basis method of this research is descriptive method. The research area was taken intentionally (purposive), namely Temanggung district. Types of data used are secondary data obtained from Central Bureau of statistic (BPS) of Temanggung district and Central Java Provincies as well as data from Temanggung district and Central Java Agricultural office. The data used is data production and production value of agricultural commodities of Temanggung district and Central Java Province in 2009. Data analys methods used are Location Quotient (LQ) and Typology Klassens.

Location Quotient analysis is based on agricultural commodities are classified as base commodity and non-commodity base. Overall commodities belonging to base as many as thirteen commodities, among others maize, cassava, sweet potatoes, peanuts, chili, Arabica coffee, palm, cocoa, pepper, cubeb, tobacco and vanilla. Classification of agricultural commodities in Temanggung district by Klassen analysis is divided into four part, namely the commodities included in the category of advanced and rapidly growing (primary commodities) are corn, sweet potatoes, peanuts, palm, and Arabica coffee, commodities are included in the category of fast growing are rice and onion, commodities which are included in the advanced category but depressed (potential commodities) are cabbage, peppers, robusta coffee, cloves, cocoa, cubeb, tobacco and vanilla, commodities are included in the category of remain commodities are cassava, soybeans, potatoes, kapok, pepper and sugar cane.

Key Words: Klassen, seeds commodities

Page 14: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan harus dipandang sebagai suatu proses multidimensional

yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas dasar struktur sosial, sikap-

sikap masyarakat, dan institusi-institusi nasional, disamping tetap mengejar

akselerasi pertumbuhan ekonomi, penanganan ketimpangan pendapatan, serta

pengentasan kemiskinan. Pada hakekatnya, pembangunan itu harus

mencerminkan perubahan total suatu masyarakat atau penyesuaian sistem

sosial secara keseluruhan, tanpa mengabaikan keragaman kebutuhan dasar dan

keinginan individual maupun kelompok-kelompok sosial, untuk bergerak maju

menuju suatu kondisi kehidupan yang lebih baik, secara material dan spiritual

(Todaro, 2000:20).

Dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional yang ada di

Indonesia agar tepat sasaran, maka pembangunan daerah yang merupakan

bagian integral dan pembangunan nasional diarahkan untuk pengembangan

daerah. Garis Besar Haluan Negara (GBHN) menetapkan bahwa pembangunan

tidak hanya untuk mencapai kemakmuran lahiriah ataupun kepuasan batiniah,

akan tetapi juga keseimbangan antara keduanya. Pelaksanaan pembangunan

tersebut memerlukan suatu perencanaan yang strategis dan didukung oleh

ketersediaan dana dan serta partisipasi masyarakat sebagai subjek

pembangunan untuk meningkatkan pemerataan pertumbuhan dan

pembangunan di segala bidang.

1

Page 15: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Undang-undang No 22 tahun 1999 dan UU No. 32 tahun 2004 tentang

Pemerintah Daerah memberikan kewenangan kepada setiap pemerintah daerah

untuk melaksanakan pemerintahan serta mengatur wilayahnya sendiri, baik

untuk sumber daya alam, sumber daya manusia, maupun pengelolaan

keuangan. Pelimpahan wewenang tersebut semata-mata bertujuan untuk

mempercepat proses pertumbuhan dan pembangunan perekonomian di setiap

daerah guna mensejahterakan masyarakat di daerah yang bersangkutan.

Adanya kebijakan otonomi daerah didasarkan pada kenyataan bahwa

tidak semua kebijakan yang dibuat pada era orde baru bisa diterapkan di

seluruh daerah di Indonesia. Pada umumnya para ekonom secara implisit

beranggapan bahwa prinsip-prinsip ekonomi yang telah digariskan akan

berlaku umum di seluruh daerah baik di kota maupun di desa, di daerah maju

maupun di daerah terbelakang. Akan tetapi, kenyataannya menunjukkan bahwa

kondisi di tiap-tiap daerah tersebut tidak sama, antara lain potensi ekonominya,

tingkat kemajuan industrinya, ketersediaan prasarana tidak sama, keterampilan

yang dimiliki tenaga kerjanya tidak sama, kepadatan penduduknya berbeda,

atau harga tanah jauh berbeda Sehingga berbagai kebijakan ekonomi yang

cocok di suatu wilayah belum tentu sama dengan wilayah lain (Tarigan,

2006:4).

Otonomi daerah diyakini merupakan jalan terbaik dalam rangka

mendorong pembangunan daerah, menggantikan konsep pembangunan terpusat

yang oleh beberapa pihak dianggap sebagai penyebab lambannya

pembangunan daerah pada satu sisi, dan keleluasaan untuk menyusun daftar

Page 16: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

prioritas pembangunan di sisi lainnya, akan dapat mendorong percepatan

pembangunan daerah (Abdullah dkk, 2002:5). Otonomi daerah juga dapat

memberikan dampak positif karena setiap daerah bisa memaksimalkan potensi

di daerah masing-masing guna mensejahterakan masyarakatnya.Untuk

mewujudkan kemandirian daerah tersebut, sudah saatnya untuk setiap daerah

mengkaji potensi yang dimiliki.

Melalui otonomi daerah pemerintah daerah dituntut untuk kreatif dalam

memajukan perekonomian masing-masing daerah.Salah satu tindakan yang

dilakukan pemerintah daerah untuk memajukan perekonomiannya adalah

dengan menentukan komoditas unggulan dari daerah tersebut. Penentuan

komoditas unggulan menjadi sangat penting bagi pemerintah daerah karena

dengan menentukan komoditas unggulan pembangunan daerah akan menjadi

lebih tepat sasaran. Hal ini sesuai dengan teori pusat pertumbuhan (growth pole

theory) yang dikemukakan oleh Francois Perroux bahwa pembangunan atau

pertumbuhan tidak terjadi di segala tata ruang, akan tetapi hanya terbatas pada

beberapa tempat tertentu dengan variabel-variabel yang berbeda intensitasnya

(Emilia dan Imelia, 2006:28).

Teori pusat pertumbuhan di atas menunjukkan bahwa pembangunan

yang dilakukan oleh suatu daerah, tidak harus sama seperti proses

pembangunan yang dilakukan oleh daerah lain karena setiap daerah memiliki

potensi yang berbeda dan membutuhkan proses perencanaan yang berbeda

juga. Pemusatan pembangunan pada satu komoditas atau sektor tertentu

Page 17: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

akanmempercepat pertumbuhan perekonomian karena akan menciptakan pola

konsumsi yang berbeda di setiap daerah.

Kabupaten Temanggung merupakan salah satu kabupaten yang berada

di Provinsi Jawa Tengah, dimana dalam pembangunanya merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional namun dalam

pelaksanaannya disesuaikan dengan potensi pembangunan di daerahnya.Untuk

itu pemerintah daerah diharapkan mampu mencari dan menggali potensi daerah

yang ada untuk dikembangkan secara optimal. Hal ini akan berguna untuk

menghindari kesalahan dalam perencanaan program pembangunan di suatu

daerah yang belum tentu berhasil jika diterapkan di daerah yang lain.

Pembangunan Kabupaten Temanggung ditopang oleh sembilan sektor

perekonomian yaitu: sektor pertanian, pertambangan dan penggalian, industri

pengolahan, listrik dan air bersih, bangunan, perdagangan, hotel dan rumah

makan, pengangkutan dan komunikasi, keuangan, persewaan dan jasa

perusahaan dan sektor jasa. Adanya otonomi daerah ini memberikan

kesempatan bagi Kabupaten Temanggung untuk terus mengembangkan

pembangunan ekonomi salah satunya adalah sektor pertanian.Sektor pertanian

merupakan sektor perekonomian yang memberikan kontribusi terbesar

terhadap pendapatan Kabupaten Temanggung. Besarnya kontribusi PDRB

sektor perekonomian terhadap perekonomian Kabupaten Temanggung pada

tahun 2005 hingga 2009 dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut ini:

Page 18: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Tabel 1.1 Distribusi Presentase Produk Domestik Regional Bruto

Atas Dasar Harga Konstan 2000 Kabupaten Temanggung Tahun 2005-2009

Sumber: Data BPS Kabupaten Temanggung, 2010:42

Berdasarkan tabel 1.1 di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata

konstribusi PDRB sektor perekonomian Kabupaten Temanggung yaitu sektor

pertanian 31,90 persen, sektor pertambangan dan penggalian 1,03 persen,

industri pengolahan 20,15 persen, listrik dan air bersih 0,87 persen, bangunan

5,31 persen, perdagangan, hotel dan rumah makan 17,01 persen, pengangkutan

dan komunikasi 5,43 persen, Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 3,94

persen dan sektor jasa 14,39 persen. Besarnya konstribusi masing-masing

sektor menunjukkan bahwa sektor pertanian memiliki konstribusi PDRB yang

paling besar dibandingkan dengan sektor lainnya.Hal ini menunjukkan bahwa

sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan penting dalam

perekonomian Kabupaten Temanggung.

Lapangan Usaha 2005 2006 2007 2008 2009 Rata-rata

Pertanian 32,60 32,00 32,03 30,59 31,19 31,90 Pertambangan & Penggalian

1,09 1,04 1,00 1,02 0,98 1,03

Industri Pengolahan 20,11 20,37 20,21 20,28 19,88 20,15 Listrik & Air Bersih 0,85 0,85 0,88 0,91 0,91 0,87 Bangunan 5,27 5,32 5,28 5,38 5,32 5,31 Perdagangan, Hotel & Rumah makan

16,73 16,97 17,07 17,24 17,18 17,01

Pengangkutan & Komunikasi

5,29 5,34 5,47 5,59 5,61 5,43

Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan

3,94 3,94 3,92 3,96 3,94 3,94

Jasa 14,12 14,17 14,14 15,03 14,49 14,39 PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Page 19: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Peranan sektor pertanian dalam pembangunan selain dilihat dari

kontribusinya terhadap PDRB juga bisa dilihat dari laju pertumbuhannya. Laju

pertumbuhan sektor pertanian di Kabupaten Temanggung dapat dilihat pada

tabel 1.2 berikut ini:

Tabel 1.2 Pertumbuhan Sektor Ekonomi di Kabupaten Temanggung

Tahun 2005-2009 (%) Sektor 2005 2006 2007 2008 2009

Pertanian 5,13 1,44 4,06 -1,07 6,14 Pertambangan dan Penggalian 7,13 -1,18 -0,25 5,38 0,38 Industri Pengolahan 3,69 4,63 3,26 3,89 2,03 Listrik dan Air Bersih 9,98 2,46 8,63 6,62 4,35 Bangunan 2,38 4,29 3,11 5,57 2,91 Perdagangan, Hotel dan Rumah Makan 5,44 4,80 4,61 4,58 3,72 Pengangkutan dan Komunikasi 6,09 4,26 6,60 5,87 4,26 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

1,76 3,20 3,95 4,38 3,66

Jasa-Jasa 0,18 3,69 3,84 10,03 3,81 PDRB 3,99 3,31 4,03 3,54 4,09

Sumber: Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2009,2009:11

Berdasarkan tabel 1.2 di atas dapat diketahui bahwa laju pertumbuhan

ekonomi Kabupaten Temanggung tahun 2009 pada sektor pertanian yaitu

6,14 persen, pertambangan dan penggalian 0,38 persen, industri pengolahan

2,03 persen, listrik dan air bersih 4,35 persen, bangunan 2,91 persen,

perdagangan, hotel dan rumah makan 3,72 persen, pengangkutan dan

komunikasi 4,26 persen, keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 3,66

persen, dan sektor jasa 3,81 persen. Laju pertumbuhan sektor pertanian

menempati urutan pertama dari laju pertumbuhan sektor perekonomian di

kabupaten Temanggung.

Page 20: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Sektor pertanian merupakan sektor terpenting yang diharapkan bisa

meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.Kenyataan ini bisa

dilihat dari besarnya kontribusi sektor pertanian di Kabupaten Temanggung.

Sektor pertanian masih merupakan sektor yang dominan sebagai pembentuk

Produk Domestik Regional Bruto di Kabupaten Temanggung dibandingkan

sektor lainnya pada tahun 2009 yaitu sebesar 31,90%. Hal ini juga didukung

oleh luasnya penggunaan lahan pertanian 74.788 ha yang ada.Besarnya

peranan sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Temanggung dipengaruhi

mata pencaharian sebagian besar penduduk Kabupaten Temanggung bekerja

pada sektor pertanian.Oleh sebab itu peningkatan sektor pertanian pada

umumnya dapat meningkatkan pendapatan sebagian besar penduduk di

Kabupaten Temanggung. Peranan angka PDRB pada masing-masing subsektor

pertanian akan terlihat pada tabel 1.3:

Tabel 1.3 Peranan PDRB Sub Sektor Pertanian Terhadap Sektor Pertanian

Atas Dasar Harga Konstan 2000 Kabupaten Temanggung 2005-2009 (%) Sektor Pertanian 2005 2006 2007 2008 2009 1. Tabama 23,74 23,00 21,95 20,68 20,97 2. Perkebunan 4,01 4,07 4,87 4,38 4,52 3. Peternakan 4,26 4,30 4,33 4,65 4,62 4. Kehutanan 0,42 0,42 0,61 0,57 0,74 5. Perikanan 0,17 0,21 0,27 0,31 0,34

Sumber: PDRB Kabupaten Temanggung, 2010:42 Dari tabel 1.3 di atas dapat dilihat bahwa sub sektor tanaman pangan

sangat dominan dibandingkan sektor lainnya yaitu pada tahun 2009 sebesar

20,97%. Hal ini mengindikasikan bahwa jumlah produksi yang dihasilkan

dari sub sektor tanaman pangan lebih tinggi dibandingkan dengan sub sektor

lainnya.

Page 21: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Sebagai daerah agraris dan sekaligus sebagai wilayah pegunungan serta

daerah tangkapan air, maka dalam rencana tata ruang wilayah Provinsi Jawa

Tengah, Kabupaten Temanggung ditetapkan sebagai daerah penyangga

bidang pertanian dan konservasi sumber daya alam yang berfungsi

memberikan perlindungan daerah bawahannya (Informasi Laporan

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kabupaten Temanggung 2010,

2010:14). Sebagai daerah penyangga pertanian, Kabupaten Temanggung

memiliki banyak komoditas pertanian unggulan yang bisa dikembangkan

untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Tembakau merupakan salah satu komoditas pertanian yang merupakan

produk unggulan Kabupaten Temanggung selama ini, akan tetapi apakah

memang tepat bahwa tembakau benar-benar merupakan komoditas unggulan,

sedangkan komoditas pertanian yang lain masih banyak. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui komoditas pertanian unggulan di Kabupaten

Temanggung.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka perumusan masalah

dari penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah klasifikasi komoditas pertanian tanaman bahan makanan

dan perkebunan di Kabupaten Temanggung?

2. Komoditas apa yang menjadi komoditas pertanian tanaman bahan

makanan dan perkebunan basis di Kabupaten Temanggung?

Page 22: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka tujuan

dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui klasifikasi komoditas pertanian tanaman bahan

makanan dan perkebunan di Kabupaten Temanggung

2. Untuk mengetahui komoditas apa yang menjadi komoditas pertanian

tanaman bahan makanan dan pearkebunan basis di kabupaten

Temanggung

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan

dalam bidang ekonomi regional terutama mengenai perencanaan

pembangunan daerah yang merupakan salah satu alternatif pemecahan

masalah di daerah serta peningkatan pembangunan daerah yang dapat

menningkatkan kemajuan daerah terutama kemajuan kabupaten yang ada

di Provinsi Jawa Tengah.

2. Bagi pemerintah daerah

Bagi Pemerintah Daerah dan instansi-instansi terkait, penelitian ini

diharapkan bisa memberikan gambaran, masukan dan bahan pertimbangan

untuk menyusun perencanaan pembangunan wilayah Kabupaten, terutama

Kabupaten Temanggung dan pengambilan keputusan dalam kebijakan

pembangunan daerah oleh Pemerintah provinsi jawa Tengah berkaitan

Page 23: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

dengan kemajuan pembangunan daerah melalui penetuan perencanaan

pembangunan daerah di Kabupaten Temanggung.

Page 24: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Pembangunan

Pembangunan bisa diartikan berbeda oleh setiap orang sesuai dengan

seleranya masing-masing, sehingga pada akhirnya definisi pembangunan pun

akan bervariasi antara satu sama lain. Menurut pengertian ilmu ekonomi yang

ketat, istilah pembangunan (development) secara tradisional diartikan sebagai

kapasitas dari sebuah perekonomian nasional yang kondisi-kondisi awalnya

kurang lebih bersifat statis dalam kurun waktu yang cukup lama untuk

menciptakan dan mempertahankan kenaikan tahunan atas pendapatan nasional

bruto atau GNP (gross national product)-nya pada tingkat 5 hingga 7 persen

atau bahkan lebih tinggi jika hal itu memungkinkan (Todaro,2000:17).

Menurut Todaro (2000:21), paling tidak terdapat tiga komponen dasar atau

komponen inti yang harus dijadikan basis konseptual dan pedoman praktis

untuk memahami pembangunan yang hakiki yaitu:

1. Kecukupan yang merupakan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan-

kebutuhan dasar.

2. Jati diri yaitu menjadikan manusia seutuhnya.

3. Kebebasan dari sikap menghamba, yaitu kemampuan untuk memilih.

Pembangunan merupakan usaha yang dilakukan secara sadar untuk

mensejahterakan rakyatnya. Usaha ini akan dilakukan secara terus menerus

11

Page 25: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

dalam jangka panjang dan akan berhasil makin lama makin maju kalau

sekurang-kurangnya dipenuhi sejumlah syarat pokok, setidaknya ada dua hal

penting. Pertama, ada SDM yang cukup banyak dan mempunyai kemampuan

dan semangat kerja yang cukup besar, yang menggerakkan secara terpadu dan

serasi semua kegiatan guna mengolah dan memanfaatkan sumber daya lain

dalam proses pembangunan. Kedua, ada pasar yang cukup besar untuk menjual

barang dan jasa yang dihasilkan dalam pembangunan.

B. Pembangunan Daerah

Menurut Arsyad (dalam Hapsari, 2007:23) pembangunan ekonomi pada

umumnya didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan kenaikan

pendapatan riil perkapita penduduk suatu negara dalam jangka panjang yang

disertai oleh perbaikan sistem kelembagaan. Dari pengertian tersebut,

pembangunan ekonomi dapat didefinisikan sebagai:

1. Pembangunan ekonomi sebagai suatu proses yang berarti perubahan yang

terjadi secara terus-menerus yang didalamnya telah mengandung unsur-

unsur kekuatan sendiri untuk investasi baru.

2. Usaha untuk menaikkan pendapatan perkapita

3. Kenaikan pendapatan perkapita harus berlangsung dalam jangka panjang

4. Perbaikan sistem kelembagaan di segala bidang (misalnya ekonomi, politik,

hukum, sosial dan budaya).

Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses yang mencakup

pembentukan institusi-institusi baru, pembangunan industri-industri alternatif,

Page 26: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

perbaikan kapasitas tenaga kerja yang ada untuk menghasilkan produk barang

dan jasa yang baik, identifikasi pasar-pasar baru, alih ilmu pengetahuan dan

pengembangan pasar baru. Dijelaskan lebih lanjut oleh Kuncoro (2000) bahwa

pembangunan regional sebaiknya lebih memperhatikan keunggulan-

keunggulan dan karakteristik khusus suatu daerah. Pembangunan juga harus

dapat meningkatkan pendapatan per kapita dari penduduk tersebut dan akan

meningkatkan daya tarik daerah untuk menarik investor-investor baru untuk

menanamkan modalnya di daerah, yang pada akhirnya akan mendorong

kegiatan ekonomi yang lebih tinggi.

Tujuan pembangunan daerah akan tercapai apabila kebijakan utama yang

dilakukan oleh pemerintah daerah adalah mengusahakan semaksimal mungkin

agar pembagunan daerah sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh daerah

tersebut.

C. Perencanaan Pembangunan Daerah

Perencanaan adalah menetapkan suatu tujuan dan memilih langkah-

langkah yang diperlukan untuk mencapai tersebut (Tarigan, 2008:1). Menurut

Tarigan, perencanaan juga dapat diartikan menetapkan suatu tujuan yang dapat

dicapai setelah memperlihatkan faktor-faktor pembatas dalam mencapai tujuan

tersebut, memilih serta menetapkan langkah-langkah untuk mencapai tujuan

tersebut. Pembangunan adalah usaha yang dilakukan secara sadar dilakukan

untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat.

Page 27: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Perencanaan pembangunan daerah bisa dianggap sebagai perencanaan

untuk memperbaiki penggunaan sumberdaya-sumberdaya publik yang tersedia

di daerah tersebut dan untuk memperbaiki kapasitas swasta dalam menciptakan

sumberdaya-sumberdaya secara bertanggung jawab. Perencanaan

pembangunan daerah minimal mengandung dua unsur utama, yaitu aspek

tujuan pembangunan dan cara apa yang akan dilakukan untuk mencapainya,

termasuk bagaimana mengalokasikan dan mengorganisasikan berbagai sumber

daya yang tersedia.

Perencanaan pembangunan regional merupakan suatu entitas ekonomi

dengan unsur-unsur interaksi yang beragam. Aktivitas ekonomi wilayah

diidentifikasi berdasarkan analisa ekonomi regional, yaitu dievaluasi secara

komparatif dan kolektif terhadap kondisi dan kesempatan ekonomi skala

wilayah. Menurut Blakely (Yuwono, 2008:70), ada enam tahap dalam proses

perencanaan pembangunan daerah yang meliputi pengumpulan data dan

analisis data, pemilihan strategi pembanguanan daerah, pemilihan objek-objek

pembangunan daerah, pembuatan rencana tindakan, penetuan rencana proyek,

dan persiapan perencanaan secara keseluruhan dan implementasinya.

D. Komoditas Unggulan

Sektor unggulan (Tumenggungan dalam Indah, 2010:17) adalah sektor

yang memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif dengan

produk sektor sejenis dari daerah lain serta memberikan nilai manfaat yang

besar. Sektor unggulan juga dapat memberikan nilai tambah dan produksi yang

besar, memiliki multiplier effect yang besar terhadap perekonomian lainnya,

Page 28: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

serta memiliki permintaan yang tinggi baik untuk pasar local maupun pasar

ekspor. Keunggulan komparatif bagi suatu daerah atau negara adalah bahwa

komoditi itu lebih unggul secara relatif dengan komoditi lain di daerahnya.

Pengertian unggul dalam hal ini adalah dalam bentuk perbandingan dan bukan

dalam bentuk nilai tambah riil.

Komoditas unggulan sendiri adalah komoditas yang memiliki nilai tambah

ekonomis lebih tinggi dibandingkan dengan komoditas lainnya.Nilai ekonomis

lebih tinggi dapat ditunjukkan oleh nilai transaksi yang tinggi di setiap periode

waktu, volume penjualan yang besar, profit margin yang tinggi, komoditas

yang perspektif atau memiliki nilai keberlangsungan yang tinggi.

E. Teori Basis Ekonomi

Teori basis ekonomi mendasarkan pandangannya bahwa laju pertumbuhan

ekonomi suatu wilayah ditentukan oleh besarnya peningkatan ekspor dari

wilayah tersebut.Kegiatan ekonomi dikelompokkan atas kegiatan basis dan

kegiatan non basis.Hanya kegiatan basis yang dapat mendorong pertumbuhan

ekonomi suatu wilayah (Tarigan, 2006:28).

Kegiatan basis merupakan kegiatan yang melakukan aktifitas yang

berorientasi ekspor (barang dan jasa) keluar batas wilayah perekonomian yang

bersangkutan. Aktivitas basis memiliki peran sebagai penggerak utama (primer

mover) dalam pertumbuhan suatu wilayah. Semakin besar ekspor suatu wilayah

maka semakin maju pertumbuhan wilayah. Setiap perubahan yang terjadi pada

sektor basis akan menimbulkan efek ganda dalam perekonomian suatu daerah.

Page 29: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Inti dari model ekonomi basis adalah bahwa arah dan pertumbuhan suatu

wilayah ditentukan oleh ekspor dari wilayah tersebut.Sedagkan, kegiatan non

basis adalah kegiatan menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan

masyarakat yang berada di wilayah perekonomian daerah yang bersangkutan.

Luas lingkup produksi dan pemasarannya adalah bersifat lokal (Emilia dan

Imelia, 2006:24).

Inti dari model ekonomi basis adalah bahwa arah dan pertumbuhan suatu

daerah akan ditentukan oleh sektor-sektor yang mengekspor produknya ke

daerah atau bahkan keluar negeri. Oleh karena itu seringkali model basis

ekonomi disebut juga model basis ekspor. Sektor basis adalah sektor yang

menjadi tulang pungung perekonomian daerah karena mempunyai keuntungan

kompetitif yang cukup tinggi. Sedangkan sektor non basis adalah sektor-sektor

lainnya yang kurang potensial tetapi berfungsi sebagai penunjang sektor basis

(Sajfrizal dalam Fachrurrazy, 2009:33).

Salah satu alat analisis yang digunakan untuk menganalisis sektor basis

dan non basis adalah Location Quotient. Teknik Location Quotient dapat

menggunakan variabel tenaga kerja atau produk domestik bruto (PDRB) suatu

wilayah sebagai indikator pertumbuhan wilayah. Location Quotient merupakan

rasio antara jumlah tenaga kerja pada sektor tertentu atau PDRB terhadap total

jumlah tenaga kerja sektor tertentu atau total nilai PDRB suatu daerah

dibandingkan dengan rasio tenaga kerja dan sektor yang sama dengan daerah

yang lebih tinggi.

Page 30: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

F. Produk Domestik Bruto (PDRB)

Pengertian PDRB menurut Badan Pusat Statistik tahun 2009 adalah

jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu

wilayah, atau merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir/neto yang

dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di suatu wilayah. Angka-angka PDRB

dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu (PDRB Kabupaten Temanggung

2009,1):

1. Pendekatan produksi.

PDRB adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan

oleh berbagai unit produksi yang berada di suatu wilayah/kabupaten dalam

periode tertentu (bisaanya satu tahun) yang dinilai dengan harga pasar.

Unit-unit produksi tersebut bisaanya dikelompokkan menjadi sembilan

lapangan usaha yaitu:

a. Pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan.

b. Pertambangan dan penggalian.

c. Industri pengolahan.

d. Listrik dan air bersih.

e. Konstruksi.

f. Perdagangan, hotel dan rumah makan.

g. Pengangkutan dan komunikasi.

h. Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan.

i. Jasa-jasa.

Page 31: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

2. Pendekatan pendapatan

PDRB merupakan balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor

produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu wilayah dalam

waktu tertentu. Balas jasa faktor produksi tersebut meliputi: Upah/gaji

(balas jasa faktor produksi tenaga kerja), Sewa tanah (balas jasa faktor

produksi tanah), Bunga modal (balas jasa faktor produksi modal),

Keuntungan (balas jasa faktor produksi wiraswasta/skill), sebelum

dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya.

Dalam definisi ini PDRB mencakup juga penyusutan dan pajak tidak

langsung neto. Jumlah semua komponen pendapatan per sektor disebut

sebagai nilai tambah bruto sektoral. Oleh karena itu PDRB merupakan

jumlah dari nilai tambah bruto seluruh sektor (lapangan usaha).

3. Pendekatan pengeluaran

PDRB adalah semua komponen pengeluaran akhir seperti:

a. Pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta nirlaba.

b. Konsumsi pemerintah.

c. Pembentukan modal tetap bruto.

d. Perubahan stock.

e. Ekspor neto, ekspor neto merupakan ekspor dikurangi impor.

G. Metode Analisis Potensi Relatif Perekonomian Wilayah

1. Metode Keunggulan Komparatif

Page 32: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Istilah keunggulan komparatif (Comparative Advantage) pertama kali

dikemukakan oleh David Ricardo (1917) dalam teori perdagangan dua

negara. Keunggulan komparatif suatu komoditi bagi suatu negara atau

daerah adalah bahwa komoditi itu lebih unggul secara relatif dengan

komoditi lain di daerahnya. Pengertian unggul dalam hal ini adalah dalam

bentuk perbandingan dan bukan dalam bentuk nilai tambah riil.Apabila

keunggulan itu adalah dalam bentuk nilai tambah riil maka dinamakan

keunggulan absolut. Komoditi yang memiliki keunggulan walaupun hanya

dalam bentuk perbandingan, lebih menguntungkan untuk dikembangkan

dibanding dengan komoditi lain yang sama-sama diproduksi oleh kedua

negara atau daerah (Tarigan, 2006:79).

Keunggulan komparatif menganalisis kemampuan suatu daerah untuk

memasarkan produknya di luar daerah/luar negeri/pasar global.Istilah

keunggulan komparatif lebih mudah dimengerti, yaitu cukup melihat apakah

produk yang kita hasilkan bisa dijual di pasar global secara menguntungkan.

Analisis keunggulan komparatif hanya membandingkan potensi komoditi

suatu negara terhadap semua negara pesaingnya di pasar global.

Meskipun terlihat lebih mudah, manfaat analisis keunggulan komparatif

bagi suatu wilayah adalah terbatas karena tidak banyak komoditi yang

memenuhi persyaratan tersebut.Kemampuan memasarkan barang di pasar

global sangat terkait dengan tingkat harga yang sedang berlaku di pasar

globalyang selalu berfluktuasi. Dengan demikian, analisis keunggulan

komparatif menjadi tidak langgeng melainkan berdasarkan pada tingkat

Page 33: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

harga yang sedang berlaku. Analisis keunggulan komparatif tidak terlalu

dipengaruhi oleh fluktuasi harga karena menggunakan metode

perbandingan.

2. Metode Analisis Location Quotient

Location Quotient (LQ) adalah suatu perbandingan tentang besarnya

peranan suatu sektor/industri di suatu daerah terhadap peranan

sektor/industri tersebut secara nasional. Teknik LQ merupakan salah satu

pendekatan yang umum digunakan dalam model ekonomi basis sebagai

langkah awal untuk memahami sektor kegiatan yang menjadi pemicu

pertumbuhan.

Untuk mengetahui komoditas unggulan pertanian daerah kabupaten

Temanggung mengacu pada formulasi Bendavid (Bendavid,1991 dalam

Wulandari, 2010:22) dengan persamaan sebagai berikut:

rj

irij

PP

PPLQ

/

/=

Pij = nilai produksi komoditi pertanian i pada wilayah kabupaten

Pj = nilai total produksi komoditi pertanian kabupaten

Pir = nilai produksi komoditi pertanian i pada wilayah provinsi

Pr = nilai total produksi komoditi pertanian provinsi

Hasil perhitungan LQ menghasilkan tiga kriteria, yaitu:

Page 34: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

a. LQ > 1 artinya komoditas tersebut menjadi basis atau menjadi sumber

pertumbuhan. Komoditas memiliki keunggulan komparatif, hasilnya

tidak saja dapat memenuhi kebutuhan di wilayah bersangkutan akan

tetapi juga dapat diekspor ke suatu wilayah.

b. LQ = 1 artinya komoditas tersebut tergolong non basis, tidak memiliki

keungggulan komparatif. Produksinya hanya cukup untuk memenuhi

kebutuhan wilayah sendiri dan tidak mampu untuk diekspor.

c. LQ < 1 artinya komoditas ini juga termasuk non basis. Produksi

komoditas di suatu wilayah tidak dapat memenuhi kebutuhan sendiri

sehingga perlu pasokan atau impor dari luar.

Setiap analisis memiliki kelebihan dan keterbatasan seperti juga metode

Location Quotient. Kelebihan metode LQ dalam mengidentifikasi

komoditas unggulan antara lain penerapanya sederhana, mudah dan tidak

memerlukan program pengolahan data yang rumit. Sedangkan keterbatasan

yang dimiliki metode LQ yaitu karena sedemikian sederhananya metode ini

maka yang dituntut adalah akurasi data.

3. Metode Analisis Shift Share

Analisis shift share merupakan teknik yang sangat berguna dalam

menganalisis perubahan struktur ekonomi daerah dibandingkan dengan

struktur perekonomian nasional. Teknik ini menggambarkan kinerja sektor-

sektor di suatu wilayah dibandingkan kinerja perekonomian nasional

Page 35: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

(Emilia dan Imelia, 2006:26). Tiga komponen utama dalam analisis shift

share adalah:

a. Pangsa pertumbuhan nasional (national growth share), yaitu

pertumbuhan atau perubahan variabel ekonomi di suatu wilayah yang

disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi nasional.

b. Pangsa pertumbuhan proporsional, yaitu menggambarkan perubahan

dalam suatu sektor lokal yang diakibatkan pertumbuhan atau

kemunduran sektor yang sama di tingkat nasional.

c. Pangsa lokal (pergeseran regional), yaitu pangsa dari pertumbuhan yang

menunjukkan tingkat keunikan (kekhasan) tertentu yang dimiliki oleh

suatu wilayah (lokal) yang mengakibatkan vaiabel ekonomi wilayah

dari suatu kelompok industri atau sektor.

Analisis shift share menggunakan tiga informasi dasar yang

berhubungan satu sama lain yaitu :Pertama, pertumbuhan ekonomi referensi

propinsi atau nasional (national growth effect), yang menunjukkan

bagaimana pengaruh pertumbuhan ekonomi nasional terhadap

perekonomian daerah. Kedua, pergeseran proporsional (proportiona l shift),

yang menunjukkan perubahan relatif kinerja

Suatu sektor di daerah tertentu terhadap sektor yang sama di referensi

propinsi atau nasional. Pergeseran proporsional (proportiona l shift) disebut

juga pengaruh bauran industri (industri mix).Pengukuran ini memungkinkan

kita untuk mengetahui apakah perekonomian daerah terkonsentrasi pada

industri-industri yang tumbuh lebih cepat ketimbang perekonomian yang

Page 36: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

dijadikan referensi.Ketiga, pergeseran diferensial (differential shift) yang

memberikan informasi dalam menentukan seberapa jauh daya saing industri

daerah dengan perekonomian yang dijadikan referensi. Jika pergeseran

diferensial dari suatu industri adalah positif, maka industri tersebut relative

lebih tinggi daya saingnya dibandingkan industri yang sama pada

perekonomian yang dijadikan referensi. Pergeseran diferensial disebut juga

pengaruh keunggulan kompetitif (Widodo, 2006:112-113).

4. Metode Analisis Input-Output

Metode analisis input-output adalah suatu analisis atas perekonomian

wilayah secara komprehensif karena melihat keterkaitan antar sektor

ekonomi di wilayah tersebut secara keseluruhan. Dengan demikian, apabila

terdapat perubahan tingkat produksi atas sektor tertentu, dampaknya

terhadap sektor lain dapat dilihat. Fokus permasalahannya dalam metode

input-output adalah keterkaitan antarindustri sehingga terkadang ada yang

menyebutnya sebagai analisis hubungan antar sektor (inter-industry

analysis) (Tarigan, 2006:99).

Menurut Jhingan (2007:592) Analisa input-output menunjukkan kepada

kita bahwa di dalam perekonomian secara keseluruhan terkandung saling

hubungan dan saling ketergantungan industrial. Input suatu industri

merupakan output industri lainnya dan sebaliknya, sehingga akhirnya saling

hubungan antarmereka membawa ke arah ekuilibrium antara penawaran dan

permintaan di dalam perekonomian secara keseluruhan. Batubara adalah

input bagi industri baja dan baja adalah input bagi industri batubara, kendati

Page 37: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

keduanya merupakan output dari masing-masing industri yang

bersangkutan. Sebagian besar kegiatan ekonomi memproduksi barang-

barang antara (input) untuk digunakan lebih lanjut dalam pembuatan

barang-barang akhir (output).

5. Metode Analisis Tipologi Klassen

Tipologi klassen mendasarkan pengelompokkan suatu sektor,

subsektor, usaha atau komoditi daerah dengan cara membandingkan

pertumbuhan ekonomi daerah dengan pertumbuhan ekonomi daerah atau

nasional yang menjadi acuan dan membandingkan pangsa sektor, subsektor,

usaha atau komoditi suatu daerah dengan dengan nilai rata-ratanya di tingkat

yang lebih tinggi (daerah acuan atau nasional). Hasil analisis Tipologi

Klassen akan menunjukkan posisi pertumbuhan dan pangsa sektor,

subsektor, usaha, atau komoditi pembentuk variabel regional suatu daerah.

Tipologi Klassen dengan pendekatan sektoral (yang dapat diperluas tidak

hanya di tingkat sektor tetapi juga subsektor, usaha ataupun komoditi)

menghasilkan empat klasifikasi sektor dengan karakteristik yang berbeda

sebagai berikut (Sjafrizal, 1997 dalam Wulandari,2010:23)

Kontribusi Laju pertumbuhan (r)

yik >yi

yik <yi

rik> ri

Komoditi maju dan cepat tumbuh

Komoditi berkembang cepat

rik<ri

Komoditi maju tapi tertekan

Komoditi relatif tertinggal

Page 38: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

rik = Laju pertumbuhan nilai produksi komoditas pertanian i di tingkat

kabupaten

ri = Laju pertumbuhan nilai produksi komoditas pertanian i di tingkat

provinsi

yik = Kontribusi komoditas pertanian i terhadap total nilai produksi

tingkat kabupaten

yi = Kontribusi komoditas pertanian i terhadap total nilai produksi tingkat

provinsi

a. Komoditi maju dan tumbuh cepat jika komoditi tersebut laju

pertumbuhan dan kontribusi ditingkat kabupaten lebih tinggi

dibandingkan dengan laju pertumbuhan dan kontribusi yang sama

ditingkat provinsi.

b. Komoditi yang relatif maju tetapi tertekan yaitu komoditi yang relatif

maju, dimana kontribusinya terhadap nilai produksi pada tingkat

kabupaten lebih besar dibandingkan kontribusi komoditi tersebut pada

tingkat provinsi, tetapi laju pertumbuhannya rendah dibandingkan

dengan laju pertumbuhan ditingkat provinsi.

c. Komoditi dikatakan berkembang cepat, yaitu komoditi yang

mempunyai prospek pengembangan yang lebih baik, tetapi memiliki

tingkat kontribusi yang rendah. Pada dasarnya komoditi-komoditi

tersebut mempunyai laju pertumbuhan yang lebih besar ditingkat

Page 39: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

kabupaten dibandingkan provinsi, tetapi memberikan kontribusi tingkat

kabupaten lebih rendah dibandingkan dengan tingkat provinsi.

d. Komoditi relatif tertinggal yaitu komoditi yang pertumbuhan dan

kontribusinya terhadap nilai produksi masih kurang, sehingga

mengakibatkan kontribusi kabupaten lebih kecil dari kontribusi propinsi

dan laju pertumbuhan kabupaten lebih kecil dari pada provinsi.

Laju pertumbuhan nilai produksi komoditi i di tingkat kabupaten (rik)

dan tingkat provinsi (ri), serta kontribusi komoditi terhadap nilai total

produksi di tingkat kabupaten (yik) dan kontribusi komoditi terhadap nilai

total produksi ditingkat provinsi (yi) dapat dihitung dengan persamaan

sebagai berikut (Lestari, 2010:24):

%1000

0 xP

PPr

ik

ikiktik

-= , %1000 x

PPP

rio

iiti

-= , %100x

PP

ytk

ikik = ,

%100xPP

yt

ii =

Keterangan:

Pikt = nilai produksi komoditas i tingkat kabupaten pada tahun ke t

Pik0 = nilai produksi komoditas i tingkat kabupaten pada awal tahun

Pit = nilai produksi komoditas i pada tingkat provinsi pada tahun ke t

Pio = nilai produksi komoditas i tingkat provinsi pada awal tahun

Pik = nilai produksi komoditas i tingkat kabupaten

Page 40: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Ptk = total nilai produksi komoditas tingkat kabupaten

Pi = nilai produksi komoditas i tingkat provinsi

Pt = total nilai produksi tingkat provinsi

H. Peranan Sektor Pertanian

Sektor pertanian merupakan sektor utama sejak dulu dalam negara-negara

berkembang. Di Indonesia, tujuan pembangunan pertanian adalah

meningkatkan produksi, memenuhi kebutuhan bahan baku bagi industri dalam

negeri maupun untuk memperoleh devisa negara (Soeratno,1987:8). Tujuan

lain yang ingin dicapai adalah untuk memperluas kesempatan kerja,

meningkatkan pendapatan petani, pekebun, peternak dan nelayan, mendorong

pemerataan pendapatan dan pemerataan kesempatan kesempatan berusaha,

serta mendukung pembangunan daerah dengan tetap memperhatikan

kelestarian sumber daya.

Sektor pertanian juga memiliki peranan yang sangat penting dalam proses

pembangunan ekonomi baik daerah maupun nasional. Salah satu peranan yang

cukup menonjol adalah pembentukan tabungan domestik lewat pendapatan

pajak yang diterima pemerintah. Menurut Soeratno (1987:8), terdapat dua cara

yang dapat dilakukan untuk memungut pajak dari sektor pertanian. Pertama,

dengan mengenakan pajak atas tanah yang dimiliki dan kedua adalah dengan

mengenakan pajak atas hasil dari tanah tersebut. Hasil penelitian dari Higgin

(dalam Soeratno,1987:8) di China, Taiwan, dan Korea menunjukkan bahwa

tingkat pajak yang lebih tinggi terhadap sektor pertanian dapat diperoleh

Page 41: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

apabila pajak dikumpulkan dalam bentuk hasil produksi dan bukan berupa

uang.

I. Penelitian Terdahulu

Hairul Aswandi dan Mudrajad Kuncoro (2002) dalam Evaluasi

Penetapan Kawasan Andalan : Studi Empiris di Kalimantan Selatan 1993-

1999. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan analisis spasial regional, pendekatan Tipologi Klassen dan

Location Quotient.Kesimpulan yang dihasilkan adalah bahwa pertimbangan

penetapan kawasan andalan Kalimantan Selatan hanya mengacu pada

pendapatan per kapita dan subsektor unggulan. Analisis Tipologi Klassen

menunjukkan dari tiga daerah di kawasan andalan hanya Kabupaten Kotabaru

yang berada pada daerah cepat maju dan cepat tumbuh dengan tingkat

pertumbuhan dan pendapatan per kapita tinggi. Kota Banjarmasin merupakan

daerah maju tapi tertekan dengan tingkat pertumbuhan rendah, sedangkan

Kabupaten Hulu Sungai Selatan merupakan daerah dengan klasifikasi relatif

tertinggal dengan dengan pertumbuhan dan pendapatan per kapita yang rendah.

Syafruddin dan kawan-kawan (2004) dalam Penataan Sistem Pertanian

dan Penetapan Komoditas Unggulan Berdasarkan Zona Agroekologi di

Sulawesi Tengah. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa hasil delineasi peta

zona agroekologi wilayah Sulawesi Tengah denga skala 1:250.000 didapatkan

tujuh zona utama, empat system pertanian, dan beberapa jenis tanaman

Page 42: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

alternatif. Komoditas unggulan yang telah ditetapkan untuk masing-masing

kabupaten, yaitu kakao, jagung, bawang merah, sapi potong dan perikanan laut.

Penelitian berikutnya dilakukan oleh Susilawati dan kawan-kawan (2006)

dalam Penentuan Komoditas Unggulan Nasional di Provinsi Kalimantan

Tengah dengan Metode Location Quotient. Hasil yang didapatkan

menyimpulkan bahwa terdapat empat komoditas nasional unggulan untuk

dikembangkan di Provinsi Kalimantan Tengah yaitu: padi lading dengan nilai

LQ 11, 67, padi sawah dengan nilai LQ 1,45, ayam buras dengan LQ 1,62 dan

jagung dengan nilai LQ 0,09.

Penelitian serupa juga dilakukan oleh Mohammad Abdul Mukhyi (2008)

dengan judul Analisis Peranan Subsektor Pertanian dan Sektor Unggulan

Terhadap Pengembangan Kawasan Ekonomi Propinsi Jawa Barat: Pendekatan

Analisis Irio. Penelitian tersebut juga menggunakan pendekatan Shift-share dan

Location Quotient. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian tersebut adalah

bahwa Propinsi Jawa Barat unggul dalam sektor industri dan pengolahan,

sedangkan sektor yang memiliki nilai multiplier effect yang besar terhadap

perekonomian secara nasional sesuai dengan sektor unggulan Propinsi Jawa

Barat yaitu subsektor peternakan dan hasil-hasilnya, industri makanan,

minuman dan tembakau, industri barang dari kayu dan hasil hutan lainnya dan

subsektor industri lainnya.

Penelitian yang dilakukan oleh Fachrurrazy (2009) dalam tesisnya yang

berjudul Analisis Penentuan Sektor Unggulan Perekonomian Wilayah

Page 43: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Kabupaten Aceh Utara dengan Pendekatan Sektor PDRB. Metodologi yang

digunakan adalah analisis Tipologi Klassen, analisis Location Quotient, dan

analisis Shif-share.Kesimpulan yang didapatkan adalah bahwa sektor yang

merupakan sektor unggulan dengan kriteria maju dan tumbuh dengan pesat,

sektor basis dan kompetitif adalah sektor pertanian.

Penelitian serupa juga dilakukan oleh Nur Chasanah (2009) dalam

skripsi-nya yang berjudul Perencanaan Pembangunan Ekonomi Daerah

Kabupaten Karanganyar Berbasis Komoditi Tanaman Bahan Makanan (2009).

Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa tanaman bahan makanan di

Kabupaten Karanganyar terbagi menjadi empat kategori yaitu komoditi prima

yang terdiri dari: padi, jagung dan pisang, komoditi potensial terdiri dari: ubi

kayu dan kacang tanah, komoditi berkembang terdiri dari: manga, durian,

wortel, bawang merah, rambutan, nangka/cempedak, melinjo, jamur, bawang

daun, kedelai, duku/langsat, bawang putih, kubis, petsai/sawi, cabai besar,

petai, sawo, buncis, jeruk siam/keprok, tomat, kembang kol, papaya, salak,

melon, cabai rawit, kacang panjang, ketimun, jambu biji, semangka, sukun,

sirsak, manggis, terung, kentang, jambu air, jeruk besar, kangkung, labu siam,

dan bayam, dan untuk komoditi yang terbelakang adalah ubi jalar, alpukat,

strawberry, belimbing, nanas, dan kacang merah.

Page 44: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Penelitian terdahulu secara ringkas disajikan dalam tabel 2.1:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No

Penulis Judul Alat Analisis Hasil/kesimpulan Sumber

1. Hairul A dan Mudrajad K (2002)

Evaluasi penetapan kawasan andalan : studi empiris di Kalimantan Selatan 1993-1999

Analisis Spasial Regional, pendekatan Tipologi Klassen dan Location Quotient

Dari tiga daerah di kawasan andalan hanya Kabupaten Kotabaru yang merupakan daerah cepat maju dan cepat tumbuh, Banjarmasin merupakan daerah maju tapi tertekan, sedangkan Kabupaten Hulu Sungai merupakan daerah yang relatif tertinggal. .

www.mudrajad.com/.../journal_evaluasi-penetapan-kawasan-andalan.pdf

2. Syafruddin, dkk (2004)

Penataan sistem pertanian dan penetapan komoditas unggulan berdasarkan zona agroekologi di Sulawesi Tengah

Zona Agroekologi

Hasil delineasi peta zona agroekologi wilayah Sulawesi Tengah denga skala 1:250.000 didapatkan tujuh zona utama, empat sistem pertanian, dan beberapa jenis tanaman alternatif. Komoditas unggulan yang telah ditetapkan untuk masing-masing kabupaten, yaitu kakao, jagung, bawang merah, sapi potong dan perikanan laut.

pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi/p3232044.pdf

3. Susilawati, dkk (2006)

Penentuan komoditas unggulan nasional di Provinsi Kalimantan Tengah dengan metode Location Quotient

Location Quotient (LQ)

Empat komoditas nasional unggulan untuk dikembangkan di Provinsi Kalimantan Tengah yaitu: padi ladang dengan nilai LQ 11, 67, padi sawah dengan nilai LQ 1,45, ayam buras dengan

bbp2tp.litbang.deptan.go.id/index2.php?option=com_content&do...

Page 45: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

LQ 1,62 dan jagung dengan nilai LQ 0,09

No

Penulis Judul Alat Analisis Hasil/kesimpulan Sumber

4. Fachrurrazy (2009)

Analisis Penentuan Sektor Unggulan Perekonomian Wilayah Kabupaten Aceh Utara dengan Pendekatan Sektor PDRB

Location Quotient (LQ),Tipologi Klassen,Shift-share

Komoditas unggulan yang memenuhi kriteria maju dan tumbuh pesat, sektor basis dan kompetitif adalah sektor pertanian.

repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7262/1/09E01971.pdf

5 Nur Chasanah (2009)

Perencanaan Pembangunan Ekonomi Daerah Kabupaten Karanganyar Berbasis Komoditi Tanaman Bahan Makanan

Tipologi Klassen

Tanaman bahan makanan di Kabupaten Karanganyar terbagi menjadi empat kategori yaitu komoditi prima yang terdiri dari: padi, jagung dan pisang, komoditi potensial terdiri dari: ubi kayu dan kacang tanah, komoditi berkembang terdiri dari: manga, durian, wortel, bawang merah, rambutan, nangka/cempedak, melinjo, jamur, bawang daun, kedelai, duku/langsat, bawang putih, kubis, petsai/sawi, cabai besar, petai, sawo, buncis, jeruk siam/keprok, tomat, kembang kol, papaya, salak, melon, cabai rawit, kacang panjang, ketimun, jambu biji, semangka, sukun, sirsak, manggis, terung, kentang, jambu air, jeruk besar, kangkung, labu siam, dan bayam, dan untuk komoditi yang terbelakang adalah ubi jalar, alpukat,

digilib.uns.ac.id/abstrak.pdf.php?d_id=14640

Page 46: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

strawberry, belimbing, nanas, dan kacang merah.

J. Kerangka Pemikiran

Perencanaan merupakan tahapan penting yang harus dilalui dalam

suatu proses pembangunan karena dalam kenyataanya, proses

pembangunan akan menemui berbagai halangan dan rintangan.

Perencanaan diperlukan sebagai arahan bagi proses pembangunan untuk

mencapai tujuan yang diinginkan, selain itu perencanaan juga digunakan

sebagai tolak ukur dari keberhasilan proses pembangunan yang dilakukan.

Pelaksanaan otonomi daerah memungkinkan pemerintah daerah untuk

memiliki kewenangan yang lebih besar untuk mengembangkan daerahnya.

Tujuan pembangunan baik ekonomi maupun nonekonomi yang dilakukan

pemerintah daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pembangunan daerah Kabupaten Temanggung mencakup dua sektor yaitu

sektor perekonomian dan non perekonomian. Sektor perekonomian sendiri

dibagi menjadi sektor pertanian dan sektor non pertanian dimana masing-

masing sektor tersebut memberikan sumbangan yang beragam bagi

perekomomian Kabupaten Temanggung. Sektor pertanian mencakup

subsektor tanaman bahan makanan, subsektor tanaman perkebunan,

subsektor peternakan, subsektor kehutanan dan subsektor perikanan.

Sektor non pertanian terdiri dari sektor pertambangan dan penggalian,

Page 47: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

sektor industri, sektor listrik, gas, dan air bersih, sektor bangunan, sektor

perdagangan, sektor keuangan dan perbankan dan sektor jasa.

Klasifikasi komoditas pertanian di Kabupaten Temanggung sendiri

dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan Tipologi Klassen,

sedangkan untuk mengetahui komoditas basis dan non basis dapat

diketahui dengan menggunakan pendekatan Location Quotient.

Berdasarkan klasifikasi Tipologi Klassen maka komoditas pertanian di

Kabupaten Temanggung dapat diklasifikasikan menjadi komoditas prima,

komoditas potensial, komoditas berkembang dan komoditas yang relatif

tertinggal. Berdasarkan klasifikasi komoditas pertanian tersebut dapat

ditentukan strategi pengembangan komoditas pertanian baik untuk strategi

pengembangan jangka pendek (1-5 tahun), jangka menengah (5-10 tahun),

maupun jangka panjang (10-25 tahun). Hasil rumusan strategi

pengembangan yang telah ditentukan bedasarkan periode waktu tersebut

dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran bagi pemerintah daerah,

sehingga akan mempermudah pemerintah dalam menyusun rencana

pembangunan daerah Kabupaten Temanggung. Dengan demikian,

perencanaan pembangunan daerah merupaka tindak lanjut dari penetapan

strategi pengembangan komoditas tanaman bahan makanan dan

perkebunan unggulan di Kabupaten Temanggung.

Page 48: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Keterangan gambar 2.1

= tidak diteliti

= diteliti

· Tanaman bahan makanan

· Perkebunan

Pembangunan daerah Kabupaten Temanggung

Sektor ekonomi Sektor non ekonomi

Sektor pertanian

· Peternakan · Perikanan · kehutanan

Sektor non pertanian

· Pertambangan & Penggalian Industri · Listrik, Gas, & Air Bersih · Bangunan · Perdagangan · Angkutan · Bank dan Lembaga Keuanganlainnya · Jasa-jasa

Tipologi Klassen Location Quotient

Komoditas basis

Komoditas non basis

· Komoditi maju dan tumbuh cepat

· Komoditi maju dan tertekan · Komoditi berkembang · Komoditi relatif tertinggal

Strategi pengembangan komoditas tanaman bahan makanan dan perkebunan

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Page 49: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

K. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Diduga terdapat klasifikasi komoditas tanaman bahan makanan dan

perkebunan yang tumbuh dan berkembang cepat, komoditas yang

berkembang cepat, komoditas yang maju tapi tertekan dan komoditas

yang relatif tertinggal di Kabupaten Temanggung.

2. Diduga terdapat komoditas tanaman bahan makanan dan perkebunan

basis dan non basis di Kabupaten Temanggung

Page 50: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan analisis data sekunder mengenai identifikasi

komoditas tanaman bahan makanan dan perkebunan di Kabupaten

Temanggung. Berikut adalah gambaran umum mengenai Kabupaten

Temanggung. Kabupaten Temanggung secara geografis terletak antara

110o23’-110o46’30” Bujur Timur dan 7o14’-7o32’35” Lintang Selatan.

Kabupaten Temanggung memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

Sebelah utara : Kabupaten Kendal dan Kabupaten Semarang

Sebelah selatan : Kabupaten Magelang

Sebelah timur : Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang

Sebelah barat : Kabupaten Wonosobo

Luas wilayah Kabupaten Temanggung secara keseluruhan adalah

870,65 km2 yang secara administratif terbagi dalam 20 kecamatan yaitu:

Kecamatan Parakan, Kledung, Bansari, Bulu, Temanggung, Tlogomulyo,

Tembarak, Selopampang, Kranggan, Pringsurat, Kaloran, Kandangan,

Kedu, Ngadirejo, Jumo, Gemawang, Candiroto, Bejen, Tretep dan

Wonoboyo.

37

Page 51: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

B. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

sekunder tersebut diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa

Tengah dan Kabupaten Temanggung, Dinas Pertanian Kabupaten Temanggung

dan Provinsi Jawa Tengah. Data yang digunakan dalam penelitiaan ini adalah

PDRB dan produksi dan harga komoditas dari sektor pertanian pada tahun

2009dengan harga konstan tahun 2000 Kabupaten Temanggung.

Komoditas pertanian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari sub

sektor tanaman bahan makanan yaitu: padi, jagung, ketela rambat, ketela

pohon, kacang tanah, kacang kedelai, bawang merah, kentang, kobis, dan

cabai; sub sektor perkebunan yang terdiri dari: kopi arabika, kopi robusta,

cengkeh, kapok, aren, kakao, lada, kemukus, tembakau, panili, dan tebu.

C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

1. Laju pertumbuhan nilai produksi pertanian i Kabupaten Temanggung

adalah nilai produksi komoditas tanaman bahan makanan dan perkebunan i

Kabupaten Temanggung pada tahun penelitian dikurangi nilai produksi

komoditas tanaman bahan makanan dan perkebunan i pada awal tahun

penelitian dibagi nilai produksi komoditas tanaman bahan makanan dan

perkebunan i pada awal tahun penelitian dikalikan 100%.

2. Laju pertumbuhan nilai produksi komoditas pertanian i Propinsi Jawa

Tengah adalah nilai produksi komoditas tanaman bahan makanan dan

perkebunan i Propinsi Jawa Tengah pada tahun penelitian dikurangi nilai

Page 52: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

produksi komoditas tanaman bahan makanan dan perkebunan i pada awal

tahun dikurangi komoditas tanaman bahan makanan dan perkebunan i

pada awal tahun penelitian dibagi nilai produksi komoditas tanaman bahan

makanan dan perkebunan i pada awal tahun penelitian dikalikan 100%.

3. Kontribusi komoditas pertanian adalah persentase nilai produksi

komoditas tanaman bahan makanan dan perkebunan i dibagi dengan total

nilai produksi tanaman bahan makanan dan perkebunan pada tahun

penelitian.

4. Nilai produksi komoditas tanaman bahan makanan dan perkebunan

merupakan hasil kali jumlah produksi komoditas tanaman bahan makanan

dan perkebunan i dan harga komoditas tanaman bahan makanan dan

perkebunan i pada tahun penelitian.

5. Komoditas tanaman bahan makanan dan perkebunan dalam penelitian ini

adalah padi, jagung, ketela rambat, ketela pohon, kacang tanah, kacang

kedelai, bawang merah, kentang, kobis, cabai, kopi arabika, kopi robusta,

cengkeh, kapok, aren, kakao, lada, kemukus, tembakau, panili, dan tebu.

6. Komoditas maju dan tumbuh cepat adalah komoditas yang berada di

kuadran 1, yaitu jika komoditas tersebut memiliki laju pertumbuhan dan

kontribusi di tingkat kabupaten lebih tinggi dibandingkan dengan laju

pertumbuhan dan kontribusi yang sama di tingkat propinsi.

7. Komoditas berkembang cepat adalah komoditas yang berada pada kuadran

2, yaitu apabila komoditas tersebut memiliki laju pertumbuhan yang cepat

akan tetapi memiliki tingkat kontribusi yang rendah. Pada dasarnya

Page 53: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

komoditas tersebut memiliki laju pertumbuhan yang lebih besar di tingkat

kabupaten dibandingkan dengan provinsi, tetapi kontribusi yang diberikan

lebih besar pada tingkat provinsi.

8. Komoditas yang maju tapi tertekan adalah komoditas yang berada pada

kuadran 3, yaitu komoditas yang relatif maju, dimana kontribusinya pada

tingkat kabupaten lebih besar dibandingkan pada tingkat provinsi akan

tetapi laju pertumbuhannya pada tingkat kabupaten lebih kecil

dibandingkan laju pertumbuhan pada tingkat provinsi.

9. Komoditas yang relatif tertekan adalah komoditas yang berada pada

kuadran 4, yaitu apabila laju pertumbuhan dan kontribusinya terhadap nilai

produksi pada tingkat kabupaten lebih kecil dibandingkan dengan tingkat

provinsi.

10. Komoditas basis adalah komoditas yang memiliki nilai koefisien Location

Quotient lebih besar dari 1.

11. Komoditas non basis adalah komoditas yang memiliki nilai koefiien

Location Quotient kurang dari atau sama dengan 1.

D. Metode Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan akan diteliti dan dianalisis dengan

menggunakan alat analisis sebagai berikut:

Page 54: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

1. Tipologi Klassen

Penentuan klasifikasi komoditas unggulan di Kabupaten

Temanggung dapat diketahui dengan menggunakan Tipologi Klassen.

Analisis Tipologi Klassen suatu komoditas dapat dibagi menjadi empat

kategori, yaitu komoditas yang maju cepat dan berkembang, komoditas

yang berkembang cepat, komoditas yang maju tapi tertekan dan komoditas

yang relatif tertinggal.

Penentuan kategori suatu komoditas ke dalam empat kategori di atas

didasarkan pada matrik klassen berikut ini (Sjafrizal, 1997 dalam

Wulandari, 2010:23)

Kontribusi Laju pertumbuhan (r)

yik >yi

yik <yi

rik> ri

Komoditas maju dan cepat tumbuh

Komoditas berkembang cepat

rik<r i

Komoditas maju tapi tertekan

Komoditas relatif tertinggal

rik = Laju pertumbuhan nilai produksi komoditas pertanian i di

kabupaten Temanggung

ri = Laju pertumbuhan nilai produksi komoditas pertanian i di provinsi

Jawa Tengah

yik = Kontribusi komoditas pertanian i terhadap total nilai produksi

kabupaten Temanggung

Page 55: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

yi = Kontribusi komoditas pertanian i terhadap total nilai produksi

provinsi Jawa Tengah

i = komoditas tanaman bahan makanan padi, jagung, ketela rambat,

ketela pohon, kacang tanah, kacang kedelai, bawang merah,

kentang, kobis, cabai dan komoditas perkebunan kopi arabika, kopi

robusta, cengkeh, kapok, aren, kakao, lada, kemukus, tembakau,

panili, dan tebu.

Laju pertumbuhan nilai produksi komoditas i di tingkat kabupaten

(rik) dan tingkat provinsi (ri), serta kontribusi komoditas terhadap nilai

total produksi di tingkat kabupaten (yik) dan kontribusi komoditas

terhadap nilai total produksi ditingkat provinsi (yi) dapat dihitung

dengan persamaan sebagai berikut (Bendavid,1991 dalam

Wulandari,2010:22):

%1000

0 xP

PPr

ik

ikiktik

-= , %1000 x

PPP

rio

iiti

-= , %100x

PP

ytk

ikik = ,

%100xPP

yt

ii =

Page 56: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Keterangan:

Pikt = nilai produksi komoditas i kabupaten Temanggung pada tahun ke t

Pik0 = nilai produksi komoditas i kabupaten Temanggung pada awal tahun

Pit = nilai produksi komoditas i provinsi Jawa Tengah pada tahun ke t

Pio = nilai produksi komoditas i provinsi Jawa Tengah pada awal tahun

Pik = nilai produksi komoditas i kabupaten Temanggung

Ptk = total nilai produksi komoditas tingkat kabupaten Temanggung

Pi = nilai produksi komoditas i provinsi Jawa Tengah

Pt = total nilai produksi provinsi Jawa Tengah

i = komoditas tanaman bahan makanan padi, jagung, ketela rambat, ketela

pohon, kacang tanah, kacang kedelai, bawang merah, kentang, kobis,

cabai dan komoditas perkebunan kopi arabika, kopi robusta, cengkeh,

kapok, aren, kakao, lada, kemukus, tembakau, panili, dan tebu.

t = tahun penelitian

k = wilayah penelitian / Kabupaten Temanggung

Page 57: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

2. Location Quotient

Untuk mengetahui komoditi unggulan pertanian daerah kabupaten

Temanggung mengacu pada formulasi Bendavid dengan persamaan

sebagai berikut (Bendavid, 1991 dalam Wulandari, 2010:22):

rj

irij

PP

PPLQ

/

/=

Pij = nilai produksi komoditas petani i pada wilayah kabupaten

Temanggung

Pj = nilai total produksi komoditas pertanian kabupaten Temanggung

Pir = nilai produksi komoditas pertanian i pada wilayah provinsi Jawa

Tengah

Pr = nilai total produksi komoditas pertanian provinsi Jawa Tengah

i = komoditas tanaman bahan makanan padi, jagung, ketela rambat, ketela

pohon, kacang tanah, kacang kedelai, bawang merah, kentang, kobis,

cabai dan komoditas perkebunan kopi arabika, kopi robusta, cengkeh,

kapok, aren, kakao, lada, kemukus, tembakau, panili, dan tebu.

j = wilayah penelitian/Kabupaten Temanggung

r = wilayah acuan/Propinsi Jawa Tengah

Hasil perhitungan LQ menghasilkan tiga kriteria, yaitu:

Page 58: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

a. LQ > 1 artinya komoditas tersebut menjadi basis atau menjadi sumber

pertumbuhan. Komoditas memiliki keunggulan komparatif, hasilnya tidak

saja dapat memenuhi kebutuhan di wilayah Temanggung akan tetapi juga

dapat diekspor ke suatu wilayah.

b. LQ = 1 artinya komoditas tersebut tergolong non basis, tidak memiliki

keungggulan komparatif. Produksinya hanya cukup untuk memenuhi

kebutuhan wilayah sendiri dan tidak mampu untuk diekspor.

c. LQ < 1 artinya komoditas ini juga termasuk non basis. Produksi komoditas

di Kabupaten tidak dapat memenuhi kebutuhan sendiri sehingga perlu

pasokan atau impor dari luar.

Page 59: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Sektor Pertanian Kabupaten Temanggung

Sektor pertanian merupakan salah satu sektor perekonomian yang

penting di Kabupaten Temanggung dan merupakan sektor penyumbang

PDRB yang besar terhadap PDRB Kabupaten Temanggung. Tahun 2009

sumbangan sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Temanggung adalah

31,19% meningkat dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 30,59%. Distribusi

presentase PDRB berbagai sektor ekonomi di Kabupaten Temanggung dapat

dilihat pada tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1 Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Tahun 2005-2009

Atas Dasar Harga Konstan 2000 Kabupaten Temanggung Lapangan Usaha 2005 2006 2007 2008 2009 Rata-rata Pertanian 32,60 32,00 32,03 30,59 31,19 31,90 Pertambangan & Penggalian

1,09 1,04 1,00 1,02 0,98 1,03

Industri Pengolahan 20,11 20,37 20,21 20,28 19,88 20,15 Listrik & Air Bersih 0,85 0,85 0,88 0,91 0,91 0,87 Bangunan 5,27 5,32 5,28 5,38 5,32 5,31 Perdagangan, Hotel & Rumah makan

16,73 16,97 17,07 17,24 17,18 17,01

Pengangkutan & Komunikasi

5,29 5,34 5,47 5,59 5,61 5,43

Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan

3,94 3,94 3,92 3,96 3,94 3,94

Jasa 14,12 14,17 14,14 15,03 14,49 14,39 PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber: Data BPS Kabupaten Temanggung, (2010:42)

Sumbangan masing-masing subsektor pertanian terhadap perekonomian

Kabupaten Temanggung dapat dilihat pada tabel 4.2:

46

Page 60: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Tabel 4.2 PDRB Sektor Pertanian Kabupaten Temanggung 2005-2009

Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Milyar Rupiah)

Sub Sektor 2005 2006 2007 2008 2009 Tabama 473,39 659,40 686,15 678,83 720,45 Perkebunan 79,94 83,90 104,36 97,11 104,39 Peternakan 84,93 88,61 92,70 103,25 106,81 Kehutanan 8,45 8,64 12,97 12,53 17,16 Perikanan 3,34 4,35 5,79 6,97 7,86

Sumber: BPS Kabupaten Temanggung, (2010:44)

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa pada tahun 2005-

2009 sub sektor tanaman bahan makanan menyumbang PDRB terbesar jika

dibandingkan dengan sub sektor lainnya. Hal ini disebabkan karena sebagian

besar lahan di Kabupaten Temanggung digunakan untuk lahan sawah dan

didukung dengan kondisi alam yang cocok untuk lahan pertanian maka

subsektor tanaman bahan makanan akan dapat terus dikembangkan.

Subsektor yang memberikan kontribusi paling sedikit adalah subsektor

perikanan karena pemanfaatan lahan untuk pengembangan perikanan di

Kabupaten Temanggung masih rendah dibanding potensi lahan yang ada.

1. Kondisi Umum Sub Sektor Pertanian Kabupaten Temanggung

Sektor pertanian terdiri dari lima subsektor pertanian, yaitu subsektor

tanaman bahan makanan, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan.

Keadaan masing-masing subsektor pertanian di Kabupaten Temanggung

dijelaskan sebagai berikut:

Page 61: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

a. Subsektor Tanaman Bahan Makanan

Subsektor ini mencakup komoditas tanaman bahan makanan seperti

padi, jagung, ketela pohon, ketela rambat, kacang tanah, kacang kedelai,

sayuran dan buah-buahan.Data produksi tanaman bahan makanan ini

diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Temanggung.Subsektor

tanaman bahan makanan di Kabupaten Temanggung memberikan kontribusi

yang cukup besar terhadap perekonomian di Kabupaten Temanggung. Data

produksi tanaman bahan makanan disajikan pada tabel 4.3:

Tabel 4.3 Produksi dan Nilai Produksi Tanaman Bahan Makanan

Di Kabupaten Temanggung Tahun 2009 Atas Dasar Harga Konstan 2000

No Komoditas Produksi (ton) Nilai Produksi (Rp) 1 Padi 173.027 428.587.879 2 Jagung 136.057 264.222.694 3 Ketela pohon 286.292 123.964.436 4 Ketela rambat 73.791 45.529.047 5 Kacang tanah 6.958 25.501.070 6 Kacang kedelai 14 80.010 7 Bawang merah 1.596 12.365.808 8 Kentang 2.003 10.910.341 9 Kobis 1.602 16.163.171

10 Cabai 9.789 95.511.273 Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa tanaman padi memiliki

nilai produksi yang paling besar dibandingkan dengan komoditas tanaman bahan

makanan yang lain yaitu 173.027 ton dengan nilai total produksi Rp.

428.587.879,-.

Page 62: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Ini berarti bahwa tanaman merupakan salah satu jenis tanaman yang

dikelola oleh petani di Kabupaten Temanggung.

Tanaman palawija yang banyak diusahakan di Kabupaten Temanggung

adalah jagung, kacang tanah, kedelai, ketela pohon dan ketela rambat.Produksi

jagung pada tahun 2009 mencapai 136.057 ton.Ketela pohon dan ketela rambat

banyak diusahakan karena budidayanya mudah dan bahkan bisa tumbuh

dengan baik di pekarangan rumah. Tanaman palawija yang paling sedikit

dibudidayakan adalah kedelai dengan total produksi 14 ton pada tahun 2009.

Tanaman sayuran yang paling banyak diusahakan adalah cabai dengan

total produksi 9.789 ton pada tahun 2009. Para petani banyak tertarik untuk

budidaya cabai karena saat harga cabai naik atau tinggi, keuntungan yang

didapatkan akan berlimpah. Peningkatan produksi cabai dan harganya juga

diikuti oleh naiknya harga pupuk dan obat-obatan sehingga saat ini mulai

banyak petani kecil di Kabupaten Temanggung yang kesulitan untuk

mendapatkan modal awal penanaman cabai.

b. Subsektor Perkebunan

Perkebunan merupakan sektor yang mengusahakan tanaman perkebunan

baik tanaman tahunan maupun tanaman semusim. Tanaman perkebunan

memiliki peranan sebagai salah satu sumber devisa sektor pertanian, penyedia

bahan baku industri dan juga mengurangi ketergantungan terhadap luar negeri

serta dalam kelestarian lingkungan hidup.

Komoditas dari sektor perkebunan yang diusahakan di Kabupaten

Temanggung adalah kopi arabika, kopi robusta, cengkeh, kapok, aren, kakao,

Page 63: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

lada, kemukus, tembakau, kelapa, panili, tebu dan lain sebagainya. Adapun

jumlah produksi dan nilai produksi perkebunan di Kabupaten Temanggung

pada tahun 2009 dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4 Produksi dan Nilai Produksi Tanaman Perkebunan Di Kabupaten

Temanggung Tahun 2009 Atas Dasar Harga Konstan 2000

No Komoditas Produksi

(ton) Nilai Produksi

(Rp) 1 Kopi Arabika 373,30 5.968.000 2 Kopi Robusta 6.044,04 81.594.000 3 Cengkeh 156,27 7.483.320 4 Kapok 4,46 64.940 5 Aren 1.037,28 8.306.370 6 Kakao 55,86 1.055.600 7 Lada 9,84 428.080 8 Kemukus 40,32 1.000.000 9 Tembakau 6.786,64 270.176.895

10 Panili 28,07 1.733.200 11 Tebu 390,03 2.903.160

Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa komoditas tembakau

memberikan nilai produksi yang paling banyak di Kabupaten Temanggung

yaitu Rp.270.176.895,-. Tanaman tembakau banyak diusahakan di Kabupaten

Temanggung seperti Kecamatan Bulu, Kedu, Parakan, Bansari, Ngadirejo dan

Tembarak pada bulan Mei hingga September setiap tahunnya. Tanaman

perkebunan yang memiliki produksi dan nilai produksi paling kecil adalah

kapok dengan total produksi 4,46 ton per tahun dan nilai produksi Rp.64.940,-.

c. Subsektor Peternakan

Subsektor peternakan di Kabupaten Temanggung dimanfaatkan sebagai

sumber protein hewani dalam memenuhi kebutuhan penduduk Temanggung

Page 64: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

serta dapat menghasilkan pendapatan bagi penduduk sehingga kesejahteraan

penduduk meningkat. Selain itu tenaga dari beberapa hewan ternak seperti

kerbau bisa digunakan dalam proses pengolahan sawah atau ladang. Komoditas

peternakan yang diusahakan di Kabupaten Temanggung adalah kuda, sapi,

kerbau, kambing/domba, babi, ayam, itik, telur dan juga susu. Pada tabel 4.5

akan dijelaskan secara rinci mengenai jumlah produksi dan nilai produksi dari

subsektor peternakan.

Tabel 4.5 Populasi dan Nilai Produksi Subsektor Peternakan di Kabupaten

Temanggung Tahun 2009 Atas Dasar Harga Konstan 2000

No Komoditas Populasi (ekor) Nilai Produksi

(Rp) 1 Kuda 437 4.440.000 2 Sapi 35.718 16.810.100.000 3 Kerbau 2.316 69.000.000 4 Kambing/domba 306.106 18.250.750.000 5 Babi 225 0,00 6 Ayam 2.213.330 80.526.340.000 7 Itik 100.250 318.920.000

Sumber: PDRB Kabupaten Temanggung 2009, 2009:22

Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa ayam merupakan

komoditas yang paling banyak dibudidayakan dan memiliki nilai produksi

yang paling tinggi yaitu Rp.80.526.340.000,-. Hal tersebut karena di

Kabupaten Temanggung banyak terdapat budidaya ayam baik ayam petelur,

pedaging maupun ayam ras dan kampung.Populasi ternak paling sedikit adalah

populasi babi yaitu 225 ekor.

Page 65: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

d. Subsektor Kehutanan

Subsektor kehutanan di Kabupaten Temanggung mencakup kegiatan

penebangan kayu yang dilakukan di wilayah hutan negara dan tanaman yang

dikelola oleh rakyat serta pengambilan hasil hutan lainnya.

Kegiatan penebangan kayu menghasilkan kayu gelondong dan kayu

bakar, sedangkan hasil hutan lainnya berupa getah pinus, telur sutera alam dan

sebagainya.Beberapa produksi kehutanan Kabupaten Temanggung dapat

dilihat secara rinci pada tabel 4.6.

Tabel 4.6

Produksi dan Nilai Produksi Subsektor Kehutanan Kabupaten Temanggung Tahun 2009 Atas Dasar Harga Konstan 2000

No Komoditas Satuan Produksi Nilai Produksi (Rp) 1 Kayu Jati Pertukangan M3 2.909,79 3.204.240.000 2 Kayu Mahoni Pertukangan M3 8.846,36 3.930.740.000 3 Kayu Rimba Pertukangan M3 82.739,53 12.728.060.000 4 Kayu Bakar SM 11,80 130.000 5 Getah Pinus Ton 313,32 206.790.000 6 Telur Sutera Alam Box 0,00 0,00

Sumber: PDRB Kabupaten Temanggung Tahun 2009, 2009:22

Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa nilai produksi yang

paling tinggi pada subsektor kehutanan adalah kayu rimba pertukangan dengan

nilai produksi Rp.12.728.060.000,-. Begitu juga dengan tingkat produksi kayu

rimba pertukangan merupakan komoditas kehutanan dengan tingkat produksi

yang paling tinggi yaitu 82.739,53 M3. Hasil hutan yang paling sedikit

berproduksi pada tahun 2009 adalah telur sutera alam atau bahkan bisa

dikatakan tidak berproduksi.

Page 66: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

e. Subsektor Perikanan

Komoditas yang dicakup dalam kegiatan perikanan di Kabupaten

Temanggung adalah semua hasil kegiatan darat yang meliputi perikanan

kolam, mina padi, ikan sungai dan ikan waduk/cekdam.Jenis komoditas

perikanan di Kabupaten Temanggung memang sangat terbatas hal ini

dikarenakan Kabupaten Temanggung jauh dari laut.Data produksi perikanan di

Kabupaten Temanggung disajikan pada tabel 4.7.

Tabel 4.7

Nilai Produksi Perikanan Kabupaten Temanggung Tahun 2009

Atas Dasar Harga Konstan 2000

No Komoditas Nilai Produksi (Rp) 1 Ikan Kolam 10.421.470.000 2 Ikan Mina Padi 10.635.780.000 3 Ikan Sungai 558.560.000 4 Ikan Waduk 80.120.000 Sumber: PDRB Kabupaten Temanggung Tahun 2009, 2009:24

Berdasarkan tabel 4.7 di atas, ikan mina padi merupakan komoditas

perikanan yang paling banyak memberikan nilai produksi yaitu

Rp.10.635.780,-. Komoditas dengan nilai produksi paling kecil adalah ikan

waduk yaitu Rp.80.120.000,- pada tahun 2009.

2. Pertumbuhan dan Kontribusi Tanaman Bahan Makanan dan Perkebunan

Kabupaten Temanggung

Sektor pertanian di Kabupaten temanggung dibagi menjadi lima

subsektor yaitu: sub sektor tanaman bahan makanan, perkebunan, peternakan,

Page 67: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

kehutanan dan perikanan. Dari kelima subsektor tersebut, subsektor tanaman

bahan makan memberikan kontribusi yang paling besar terhadap PDRB sektor

pertanian di Kabupaten Temanggung.Hal ini dapat diketahui karena banyaknya

jenis komoditas yang dihasilkan oleh subsektor tanaman pangan.

Subsektor tanaman bahan makanan di Kabupaten Temanggung

menghasilkan komoditas tanaman pangan, komoditas sayuran dan buah-

buahan.Masing-masing komoditas tanaman bahan makanan memiliki tingkat

laju pertumbuhan dan kontribusi yang berbeda-beda terhadap sektor pertanian

di Kabupaten Temanggung. Keadaan laju pertumbuhan dan kontribusi dari

masing-masing komoditas tanaman bahan makanan dan perkebuanan terhadap

sektor pertanian di Kabupaten Temanggung secara kesekuruhan adalah sebagai

berikut:

1) Laju pertumbuhan komoditas tanaman bahan makanan dan perkebunan di

Kabupaten Temanggung

Laju pertumbuhan komoditas tanaman bahan makan dan perkebunan

dapat menunjukkan tingkat perkembangan masing-masing komoditas yang

dihasilkan di Kabupaten Temanggung.Laju pertumbuhan komoditas

tanaman pangan dan perkebunan di Kabupaten Temanggung pada tahun

2009 dapat dilihat secara rinci pada tabel 4.8:

Page 68: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Tabel 4.8 Laju Pertumbuhan Komoditas Tanaman Bahan Makanan dan

Perkebunan di Kabupaten Temanggung Tahun 2009 Atas Dasar Harga Konstan

2000 (%)

No Komoditas Laju Pertumbuhan (rik)

1 Jagung 13,57 2 Ketela Rambat 13,33 3 Padi 12,93 4 Cabai 12,67 5 Kopi Arabika 11,43 6 Tembakau 11,34 7 Bawang Merah 11,28 8 Kacang Tanah 10,99 9 Kobis 10,99 10 Kopi Robusta 10,97 11 Aren 10,92 12 Tebu 10,82 13 Ketela Pohon 10,52 14 Kentang 10,19 15 Cengkeh 9,40 16 Kapok 9,00 17 Kemukus 9,00 18 Kakao 8,33 19 Panili 8,33 20 Lada 7,33 21 Kacang Kedelai 0,75

Sumber: Data diolah

Dari tabel 4.8 di atas diketahui bahwa laju pertumbuhan jagung

adalah yang paling tinggi yaitu 13,57% dan disusul oleh komoditas ketela

rambat 13,33%. Kedua komoditas tersebut termasuk tanaman palawija

yang mudah dikembangkan di Kabupaten Temanggung.Selain itu

penduduk di Kabupaten Temanggung juga masih banyak yang

mengkonsumsi jagung sebagai pengganti padi, sehingga tanaman jagung

masih banyak dikembangkan di Kabupaten Temanggung.

Page 69: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Berdasarkan tabel 4.8, komoditas yang memiliki laju pertumbuhan

paling kecil adalah kacang kedelai yaitu 0,75%. Hal ini bisa disebabkan

karena sedikitnya minat petani di Kabupaten Temanggung untuk

membudidayakan kedelai. Sehingga kebutuhan kedelai untuk produksi

tempe dan tahu lebih banyak didatangkan dari luar daerah Temanggung.

2) Kontribusi komoditas tanaman bahan makanan dan perkebunan di

Kabupaten Temanggung

Besarnya kontribusi suatu komoditas akan berperan dalam

pembangunan suatu daerah. Besarnya kontribusi suatu komoditas dapat

diketahui dengan membandingkan nilai produksi suatu komoditas pada

masing-masing komoditas pertanian terhadap nilai produksi total

komoditas sektor pertanian yang dihasilkan di Kabupaten Temanggung.

Kontribusi masing-masing sektor pertanian di Kabupaten Temanggung

dapat dilihat secara rinci pada tabel 4.9:

Page 70: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Tabel 4.9

Kontribusi Tanaman Bahan Makanan dan Perkebunan di Kabupaten Temanggung Tahun 2009 Atas Dasar Harga Konstan

2000 (%)

No Komoditas Kontribusi (yik) 1 Padi 0,31 2 Jagung 0,19 3 Tembakau 0,19 4 Ketela Pohon 0,09 5 Cabai 0,07 6 Kopi Robusta 0,06 7 Ketela Rambat 0,03 8 Kacang Tanah 0,02 9 Bawang Merah 0,01 10 Kentang 0,01 11 Kobis 0,01 12 Cengkeh 0,01 13 Aren 0,01 14 Kacang Kedelai 0,00 15 Kopi Arabika 0,00 16 Kapok 0,00 17 Kakao 0,00 18 Lada 0,00 19 Kemukus 0,00 20 Panili 0,00 21 Tebu 0,00

Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel 4.9 tersebut, bisa dilihat bahwa dari 21 komoditas

pertanian yang diteliti padi memberikan kontribusi yang paling besar terhadap

PDRB sektor pertanian yaitu sebesar 0,31%. Banyaknya kontribusi padi

dikarenakan tanaman padi merupakan komoditas yang banyak ditanam oleh

penduduk di Kabupaten Temanggung.

Kontribusi yang paling kecil ada pada beberapa komoditas seperti kacang

kedelai, kopi arabika, kapok, kakao, panili dan tebu, akan tetapi kontribusi

Page 71: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

paling kecil adalah tanaman kacang kedelai dan kapok. Hal ini dikarenakan

kedua komoditas tersebut tidak banyak dikembangkan di Kabupaten

Temanggung.

3. Strategi pengembangan komoditas tanaman bahan makanan dan

perkebunan di Kabupaten Temanggung

Hasil klasifikasi komoditas berdasarkan Tipologi Klassen dapat

digunakan sebagai acuan dalam merumuskan perencanaan pembangunan

ekonomi daerah Kabupaten Temanggung dengan membuat strategi

pengembangan komoditas pertanian. Dalam penentuan strategi pengembangan

komoditas pertanian Kabupaten Temanggung ini didasarkan pada hasil

klasifikasi Tipologi Klassen di atas yang dibagi menjadi tiga periode waktu

yaitu strategi pengembangan jangka pendek (1-5 tahun), strategi

pengembangan jangka menengah (5-10 tahun) dan strategi pengembangan

jangka panjang (10-25 tahun).

Strategi pengembangan komoditas pertanian di Kabupaten Temanggung

merupakan sebuah perencanaan yang akan dilakukan selama periode waktu

tertentu. Penjelasan secara lebih rinci mengenai strategi pengembangan

komoditas pertanian akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Strategi pengembangan jangka pendek (1-5 tahun)

Strategi pengembangan jangka pendek dilakukan selama 1 hingga 5

tahun. Strategi pengembangan jangka pendek dapat dilakukan dengan

berbagai usaha yang dapat dilakukan seperti berikut:

Page 72: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

1). Pengolahan produk

Pengolahan produk dengan produk hasil pertanian akan

meningkatkan nilai jual dari produk tersebut. Di Kabupaten Temanggung

juga mulai banyak dikembangkan hal serupa akan tetapi belum semua

komoditas pertanian bisa dikembangkan. Selain meningkatkan nilai jual

pengolahan produk akan berdampak pada peningkatan pendapatan

masyarakat dan hal ini juga merupakan salah satu solusi untuk

menghindari kerugian bagi petani apabila terjadi gagal jual. Misalnya

saja produk tembakau Rajang yang biasanya dijual kepada pengumpul

terkadang harus dikembalikan lagi kepada petani karena kualitasnya

tidak sesuai dengan keinginan pabrik.

Selama ini, dalam kondisi tersebut para petani akan menjual hasil

panennya dengan harga yang lebih murah dari ongkos produksinya.

Pengolahan lebih lanjut produk tembakau gagal tersebut akan lebih

meningkat pendapatan petani. Peran pemerintah ataupun civitas

pendidikan tentu saja sangat dibutuhkan agar bisa mengarahkan dan

memberikan penyuluhan kepada para petani dalam pengolahan dan

pemasaran produk tersebut.

2). Pemasaran

Komoditas seperti jagung, kopi arabika, ketela rambat, kacang

tanah, dan aren sebagai komoditas dengan laju pertumbuhan dan

kontribusi yang besar memiliki nilai produksi yang besar pula dimana

Page 73: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

dalam setiap panen diperoleh hasil produksi yang melimpah. Jumlah

produksi yang melimpah tersebut tentu saja akan memerlukan perluasan

pemasaran agar komoditas tersebut dapat bermanfaat dan menghindari

penurunan harga yang biasa terjadi saat panen tiba. Perluasan pemasaran

dapat dilakukan misalnya dengan penjualan ke luar daerah maupun

dengan peran BULOG untuk komoditas pangan.

3). Meningkatkan peran kelompok tani

Adanya kelompok tani diharapkan dapat menjadi tempat diskusi

bagi para petani dalam menyelesaikan masalah yang mereka hadapi

seperti pemasaran pasca panen, budidaya, permodalan maupun

mempermudah petugas ketika akan memberikan penyuluhan. Di

Kabupaten Temanggung, sebenarnya terdapat berbagai kelompok tani

seperti Gabungan Petani Tembakau, Gabungan petani Kopi dan lain-lain

maupun Koperasi Unit Desa (KUD) akan tetapi dalam pelaksanaannya

kurang memberikan dampak yang berarti bagi petani di Kabupaten

Temanggung, bahkan cenderung tidak ada peran yang diberikan untuk

membantu petani.

4). Kerjasama dengan pihak swasta

Dalam usaha pengembangan komoditas pertanian juga diperlukan

peran lembaga atau pihak swasta.Kerjasama ini diharapkan lebih

menguntungkan untuk kedua belah pihak.Misalnya saja, pihak swasta

memberikan modal dalam bentuk pupuk maupun benih kepada petani

Page 74: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

sebelum musim tanam ataupun modal dalam bentuk uang. Dalam

pengolahan pasca panen, petani bisa menjual produknya melalui lembaga

tersebut ataupun kepada pihak lain.

b. Strategi pengembangan jangka menengah (5-10 tahun)

1). Pemotongan saluran pemasaran

Jalur pemasaran yang cukup panjang akan mengurangi tingkat

keuntungan para petani karena bisanya yang terjadi pada tingkat petani

harga beli rendah sedangkan ketika sampai di pabrik menjadi sangat

tinggi. Pemotongan saluran pemasaran bisa dilakukan dengan misalnya

adanya kelompok tani maupun Koperasi Unit Desa (KUD) yang akan

menampung hasil produksi langsung dari petani dan langsung

menjualnya ke pabrik.

Page 75: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

2). Pengembangan dan peningkatan peran sentra agribisnis

Pengembangan sentra agribisnis tentu saja harus dilakukan sesuai

dengan kondisi geografis yang dimiliki Kabupaten Temanggung.

Pengembangan sentra agribisnis berisi berbagai kegiatan mulai dari

penyediaan sarana produksi, budidaya, penanganan pasca panen dan

pengolahan data, pemasaran dan berbagai kegiatan pendukung kegiatan

pertanian yang lain. Tujuan pengembangan kawasan sentra agribisnis

dilakukan untuk meningkatkan produksi, produktifitas dan mutu hasil

pertanian serta meningkatkan kesempatan berusaha dan meningkatkan

pendapatan masyarakat.

3). Meningkatkan kerja sama dengan lembaga keuangan

Masalah yang seringkali dihadapi petani biasanya adalah

terbatasnya modal untuk memulai masa tanam.Peningkatan kerjasama

dengan lembaga keuangan diharapkan bisa mengurangi tingkat kesulitan

dan meningkatkan tingkat produksi.

4). Pengembangan agro industri

Pengembangan agro industri adalah usaha yang dilakukan dengan

mengolah atau mengubah bentuk hasil komoditas menjadi bentuk lain

dalam rangka meningkatkan nilai tambah komoditas. Pengembangan

agro industri yang sudah dilakukan selama ini adalah pengolahan pisang

Page 76: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

menjadi pisang aroma, pengolahan talas menjadi kripik talas, pengolahan

jamur menjadi berbagai produk makanan.

Komoditas lain yang bisa dikembangkan sebagai produk agro

industri adalah kopi menjadi kopi bubuk atau minuman siap saji

meskipun ada beberapa produksi kopi bubuk tapi jumlahnya masih

sedikit apabila dibandingkan dengan hasil kopi mentah, pengolahan

tembakau menjadi rokok, pengolahan ketela rambat menjadi berbagai

macam keripik, aren, dan lain-lain.

c. Strategi pengembangan jangka panjang (10-25 tahun)

1). Mengurangi adanya alih fungsi lahan subur

Meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan kebutuhan akan

tanah untuk tempat tinggal juga meningkat. Hal ini harus diperhatikan

dan diantisipasi karena sempitnya lahan akan menyebabkan menurunnya

tingkat produksi yang dihasilkan sedangkan kebutuhan akan pangan akan

terus meningkat, jika dibiarkan secara terus menerus akan mengakibatkan

kerawanan pangan.

2). Pengembangan alat-alat pertanian modern

Pengembangan alat-alat pertanian modern akan lebih

mempermudah petani dalam pengolahan lahan dan produk pertanian.

Selain itu, penggunaan alat-alat modern seperti traktor dalam pengolahan

sawah akan lebih mempersingkat masa pengolahan.

Page 77: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

B. Analisa Dan Pembahasan

1. Analisis Tipologi Klassen

Komoditas tanaman pangan dan perkebunan dapat diklasifikasikan

dengan menggunakan analisis Tipologi Klassen.Alat analisis ini

menggunakan dua indikator yakni laju pertumbuhan dan kontribusi dari

setiap komoditas di Kabupaten Temanggung yang dibandingkan dengan

komoditas di Provinsi Jawa Tengah.

Hasil analisis Tipologi Klassen menunjukkan pengklasifikasian

komoditas tanaman pangan dan perkebunan berdasarkan matrik Tipologi

Klassen yang dibagi menjadi empat klasifikasi yaitu: komoditas yang maju

dan tumbuh cepat, komoditas yang berkembang cepat, komoditas yang

maju tapi tertekan dan komoditas yang relatif tertinggal. Tabel 4.10 dan

tabel 4.11 akan menunjukkan secara rinci pengklasifikasian komoditas

tanaman pangan dan perkebunan di Kabupaten Temanggung pada tahun

2009.

Page 78: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Tabel 4.10

Klasifikasi Komoditas Tanaman Bahan Makanan dan Perkebunan Kabupaten Temanggung Berdasarkan Tipologi Klassen Tahun 2009

No Komoditas rik ri yik yi Kuadran Kategori 1.

Aren 10,92 10,27 0,01 0,00

I Maju dan Tumbuh Cepat

2. Bawang Merah 11,28 9,99 0,01 0,04 II Berkembang 3. Cabai 12,67 14,65 0,06 0,03 III Potensial 4 Cengkeh 9,40 10,93 0,01 0,00 III Potensial

5 Jagung 13,57 11,09 0,19 0,08

I Maju dan Tumbuh Cepat

6 Kacang Kedelai

0,75 14,99 0,00 0,01 IV

Relatif Tertekan

7 Kacang Tanah 10,99 10,09 0,02 0,01

I Maju dan Tumbuh Cepat

8 Kakao 8,33 10,72 0,001 0,000 III Potensial 9 Kapok 9,00 10,99 0,00 0,01 IV Potensial

10 Kemukus 9,00 12,64 0,001 0,000 III Potensial 11 Kentang 10,19 10,53 0,01 0,02 IV Relatif Tertekan

12 Ketela Pohon 10,52 175,2

3 0,08 0,44

IV Relatif Tertekan

13 Ketala Rambat 13,33 12,19 0,03 0,00

I Maju dan Tumbuh Cepat

14 Kobis 10,99 15,99 0,01 0,01 III Potensial

15 Kopi Arabika 11,43 11,12 0,004 0,000

I Maju dan Tumbuh Cepat

16 Kopi Robusta 10,97 10,99 0.06 0,00 III Potensial 17 Lada 10,97 10,93 0,000 0,001 IV Relatif Tertekan 18 Padi 12,93 11,15 0,30 0,31 II Berkembang 19 Panili 8,33 10,12 0,001 0,000 III Potensial 20 Tebu 10,82 10,99 0,00 0,02 IV Relatif Tertekan 21 Tembakau 11,34 21,2 0,19 0,01 III Potensial

Sumber: Data Diolah

Keterangan:

rik = Laju pertumbuhan nilai produksi komoditas pertanian i di

kabupaten Temanggung

ri = Laju pertumbuhan nilai produksi komoditas pertanian i di provinsi

Jawa Tengah

Page 79: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

yik = Kontribusi komoditas pertanian i terhadap total nilai produksi

kabupaten Temanggung

yi = Kontribusi komoditas pertanian i terhadap total nilai produksi

provinsi Jawa Tengah

Klasifikasi komoditas pertanian Kabupaten Temanggung berdasarkan Tipologi Klassen Tahun 2009

Kontribusi Laju pertumbuhan

yik >yi yik < yi

Rik > ri

Komoditas yang maju dan tumbuh

cepat

· Jagung · Ketela Rambat · Kacang tanah · Kopi Arabika · Aren

Komoditas berkembang

· Padi · Bawang

merah

Rik < r i

Komoditas yang maju tapi tertekan

· Kobis · Cabai · Kopi Robusta · Cengkeh · Kakao · Kemukus · Tembakau · Panili

Komoditas yang relatif tertinggal

· Ketela Pohon · Kedelai · Kentang · Kapok · Lada · Tebu

Sumber: Data Diolah

Sesuai dengan tabel 4.10 dan 4.11 di atas dapat diketahui bahwa dari

hasil klasifikasi Tipologi Klassen diperoleh empat klasifikasi tanaman

pangan dan perkebunan di Kabupaten Temanggung yaitu: komoditas yang

maju dan tumbuh cepat, komoditas yang berkembang cepat (berkembang),

Page 80: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

komoditas yang maju tapi tertekan (potensial) dan komoditas yang relatif

tertekan. Adapun penjelasan secara lebih rinci dari komoditas pertanian di

Kabupaten Temanggung adalah sebagai berikut:

a. Komoditas yang maju dan tumbuh cepat

Komoditas yang maju dan tumbuh cepat adalah komoditas yang

laju pertumbuhan dan kontribusinya di Kabupaten Temanggung lebih

besar secara relatif dibandingkan dengan kontribusi dan laju

pertumbuhan komoditas sejenis di Provinsi Jawa Tengah. Dari hasil

analisis Tipologi Klassen sebelumnya terdapat enam komoditas yang

termasuk dalam kategori ini yaitu: jagung, ketela rambat, kacang

tanah, kopi arabika, dan aren. Ini berarti bahwa kelima komoditas

tersebut memiliki kontribusi yang cukup besar bagi perekonomian di

Kabupaten Temanggung.

Ketela Rambat di Kabupaten Temanggung merupakan

komoditas yang maju dan tumbuh cepat karena laju pertumbuhan dan

kontribusinya yang cukup besar. Laju pertumbuhan ketela rambat

dikatakan lebih besar karena besarnya 12,93% dan lebih besar dari

laju pertumbuhan di tingkat Provinsi Jawa Tengah yang hanya sebesar

12,19%. Produksi ketela pohon juga mengalami peningkatan yang

signifikan pada tahun 2009 yaitu sebesar 73.791 ton dibandingkan

dengan tahun sebelumnya yang hanya 4.553 ton.

Page 81: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Komoditas jagung memiliki laju pertumbuhan yang besar juga

yakni 13,57 lebih besar dibandingkan dengan laju pertumbuhan

jagung di tingkat Jawa Tengah yaitu 11,09%. Kacang tanah juga

memiliki laju pertumbuhan dan kontribusi yang besar yaitu 10,52%

lebih besar dibandingkan laju pertumbuhan di tingkat provinsi

10,09%. Komoditas lain yang merupakan komoditas maju dan tumbuh

cepat adalah kopi arabika 11,43% lebih besar daripada tingkat

Provinsi sebsesar 11,12% dan aren dengan laju pertumbuhan 10,92%

dibandingkan 10,28 pada tingkat provinsi.

Secara keseluruhan dari komoditas yang tubuh dan berkembang

cepat yang mencakup jagung, ketela rambat, kacang tanah, kopi

arabika, dan aren memiliki peranan yang penting dalam pembangunan

perekonomian di Kabupaten Temanggung. Oleh karena itu di masa

depan perlu untuk dikembangkan lebih lanjut agar komoditas ini tetap

menjadi komoditas yang prima atau bahkan meningkat tingkat

produksinya sehingga kesejahteraan dan pembangunan daerah tetap

dapat dilaksanakan.

b. Komoditas yang berkembang cepat (berkembang)

Komoditas yang berkembang cepat adalah komoditas dengan

laju pertumbuhan yang lebih besar di Kabupaten Temanggung

dibandingkan dengan laju pertumbuhan komoditas yang sama di

Page 82: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

tingkat provinsi Jawa Tengah namun, kontribusi di tingkat Kabupaten

lebih kecil dibandingkan di tingkat provinsi. Dari hasil klasifikasi

yang termasuk dalam kategori komoditas yang berkembang cepat

pada tahun 2009 adalah padi dan bawang merah.

Komoditas padi di Temanggung memiliki laju pertumbuhan

12,93% sedangkan di tingkat Jawa Tengah laju pertumbuhannya

11,15%. Kontribusi padi terhadap sektor pembentuk PDRB di

Kabupaten Temanggung hanya 0,305% lebih kecil apabila

dibandingkan di Provinsi yang memberikan kontribusi sebesar

0,306%. Demikian juga dengan komoditas bawang merah di

Kabupaten Temanggung dengan laju pertumbuhan 11,28% dan 9,99%

di Provinsi Jawa Tengah. Tingkat kontribusi komoditas bawang merah

di Kabupaten Temanggung 0,001% sedangkan di Jawa Tengah 0,04%.

Komoditas yang termasuk dalam kategori ini adalah komoditas

tanaman pangan dan tidak terdapat produk perkebunan.Ini berarti

bahwa tanaman pangan lebih cepat laju pertumbuhannya di Kabupaten

Temanggung.Akan tetapi perlu diupayakan lebih lanjut lagi agar

komoditas-komoditas tersebut bisa memberikan kontribusi yang lebih

besar terhadap perekonomian Kabupaten Temanggung.

c. Komoditas yang maju tapi tertekan (potensial)

Komoditas yang maju tapi tertekan atau dengan kata lain adalah

komoditas yang potensial adalah komoditas dengan tingkat kontribusi

Page 83: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

secara relatif lebih besar di tingkat kabupaten daripada provinsi akan

tetapi laju pertumbuhannya lebih lambat. Berdasarkan hasil klasifikasi

terdapat delapan komoditas yang termasuk dalam komoditas potensial

yaitu kobis, cabai, kopi robusta, cengkeh, kakao, kemukus, tembakau,

dan panili.

Kedelapan komoditas tersebut termasuk dalam kategori

potensial karena kebanyakan adalah tanaman perkebunan yang tidak

bisa dipanen sepanjang tahun akan tetapi tingkat kontribusinya sangat

besar bagi perekonomian. Kobis dan cabai merupakan komoditas

potensial dengan tingkat kontribusi 0,0117% dan 0,0680% di

Kabupaten Temanggung lebih besar dibandingkan pada tingkat

provinsi yaitu 0,0072% dan 0,0277%. Laju pertumbuhan dari kedua

komoditas kobis dan cabai di Kabupaten Temanggung adalah 10,99%

dan 12,68% dan pada tingkat provinsi mencapai 15,99% untuk kobis

dan 14,65% untuk cabai.

Kopi robusta memiliki tingkat kontribusi yang cukup besar di

Kabupaten Temanggung yaitu 0,058% lebih besar dibandingkan

dengan kontribusi kopi robusta di Provinsi Jawa Tengah yaitu

0,002%. Begitu juga dengan cengkeh dimana pada tingkat Kabupaten

mencapai 0,005% sedangkan di tingkat Provinsi hanya mencapai

0,004%. Tembakau memiliki kontribusi 0,19% di Kabupaten

Temanggung dan 0,01% pada tingkat provinsi, baik kakao maupun

kemukus memberikan kontribusi 0,0007% di Kabupaten Temanggung

Page 84: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

dan 0,0002% untuk kakao dan 0,0000% untuk kemukus di Jawa

Tengah, dan kontribusi komoditas panili di tingkat kabupaten adalah

0,001% sedangkan pada tingkat provinsi adalah 0,000%. Dari

kedelapan komoditas tersebut meskipun memiliki tingkat kontribusi

yang besar di tingkat kabupaten akan tetapi laju pertumbuhannya lebih

rendah.

Melihat kondisi di atas prospek untuk pengembangan

komoditas-komoditas tersebut cukup bagus untuk dikembangkan

sehingga bisa menjadi komoditas yang berkembang. Pengembangan

berbagai komoditas tersebut tentu akan berdampak pada peningkatan

perekonomian dan pembangunan.

d. Komoditas yang relatif tertekan

Komoditas yang relatif tertekan atau biasa disebut komoditas

tertinggal adalah komoditas yang baik laju pertumbuhan maupun

kontribusi di tingkat kabupaten lebih kecil dibandingkan dengan

komoditas yang sama pada tingkat provinsi. Dari hasil

pengklasifikasian terdapat enam komoditas yang termasuk komoditas

tertinggal yaitu ketela pohon, kacang kedelai, kentang, kapok, lada

dan tebu.

Komoditas ketela pohon memiliki laju pertumbuhan dan tingkat

kontribusi yang lebih kecil pada tingkat kabupaten yaitu 10,52% dan

Page 85: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

0,08% sedangkan pada tingkat provinsi mencapai 175,22% dan

0,44%. Kacang kedelai memberikan kontribusi 0,00% di Temanggung

dan 0,01% di Jawa Tengah sedangkan laju pertubuhannya adalah

0,75% di Kabupaten Temanggung dan 14,99% di Jawa Tengah.

Kentang memiliki laju pertumbuhan 10,19% dan kontribusi

0,01% di Temanggung sedangkan laju pertumbuhannya 10,53% dan

tingkat kontribusinya di Jawa Tengah adalah 0,02%. Komoditas kapok

memberikan kontribusi 0,00% dengan laju pertumbuhan 10,99% di

Kabupaten Temanggung dan kontribusi 0,01% dengan laju

pertumbuhan 10,99% pada Provinsi Jawa Tengah.

Lada memiliki kontribusi di Kabupaten Temanggung 0,0003%

dengan laju pertumbuhan 7,33% sedangkan kontribusi di tingkat

provinsi 0,0005% dengan laju pertumbuhan 10,93%. Komoditas

terakhir yang termasuk dalam kategori tertekan adalah tebu dengan

kontribusi 0,0020% dan laju pertumbuhan 10,82 % di Kabupaten

Temanggung sedangkan pada tingkat provinsi kontribusi yang

diberikan adalah 0,0022% dan laju pertumbuhan 10,99%.

Klasifikasi komoditas terbelakang merupakan komoditas yang

perlu diperhatikan dengan seksama, baik dari pihak petani maupun

pemerintah pada umumnya, karena jika dikembangkan lebih lanjut hal

tersebut juga akan memberikan keuntungan untuk semua lapisan di

Kabupaten Temanggung.

Page 86: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

2. Analisis Location Quotient

Analisis Location Quotient merupakan perbandingan tentang

besarnya peranan suatu sektor perekonomian pada suatu daerah terhadap

peranan suatu sektor perekonomian tersebut secara nasional.Dalam

penelitian ini, analisis Location Quotient digunakan untuk mengetahui

komoditas unggulan pertanian terutama tanaman bahan makanan dan

perkebunan di Kabupaten Temanggung.

Nilai produksi yang besar di suatu kabupaten bukan merupakan

faktor utama untuk menjadi komoditas unggulan dalam analisis Location

Quotient karena dalam analisis ini nilai produksi di Kabupaten

Temanggung harus dibandingkan dengan nilai produksi Provinsi jawa

Tengah.Dengan menggunakan analisis ini bisa mengelompokkan suatu

komoditas menjadi komoditas basis dan komoditas non basis.

Apabilai nilai koefisien LQ > 1 maka komoditas tersebut

merupakan komoditas basis di KabupatenTemanggung artinya, kebutuhan

akan komoditas tersebut di Kabupaten Temanggung dapat dipenuhi oleh

daerahnya sendiri dan sisanya masih bisa diekspor baik ke luar daerah

maupun luar negeri. Apabila koefisien LQ = 1 maka komoditas tersebut

merupakan komoditas non basis yang artinya komoditas tersebut hanya

mampu untuk memenuhi kebutuhan daerahnya sendiri tanpa mampu untuk

mengekspor keluar daerah. Apabilai nilai LQ < 1 maka komoditas tersebut

merupakan komoditas non basis di Kabupaten Temanggung yang berarti

Page 87: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

bahwa komoditas tersebut bahkan tidak mampu untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat Temanggung akan komoditas tersebut.

Hasil perhitungan Location Quotient komoditas pertanian di

Kabupaten Temanggung disajikan pada tabel 4.12:

Page 88: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Tabel 4.12

Hasil Perhitungan Location Quotien Kabupaten Temanggung 2009

No Komoditas Nilai Location Quotient

Basis Non Basis

1. Aren 9,33 √ 2. Bawang Merah 0,00 √ 3. Cabai 1,33 √ 4 Cengkeh 1,00 √ 5 Jagung 1,33 √ 6 Kacang Kedelai 0,00 √ 7 Kacang Tanah 1,33 √ 8 Kakao 1,67 √ 9 Kapok 0,00 √

10 Kemukus 9,00 √ 11 Kentang 0,33 √ 12 Ketela Pohon 1,33 √ 13 Ketala Rambat 6,33 √ 14 Kobis 1,00 √ 15 Kopi Arabika 9,33 √ 16 Kopi Robusta 14,67 √ 17 Lada 4,33 √ 18 Padi 0,67 √ 19 Panili 10,33 √ 20 Tebu 0,00 √ 21 Tembakau 8,67 √

Sumber: Data diolah

a. Komoditas Basis

Komoditas basis merupakan komoditas dengan nilai koefisien

LQ > 1.berdasarkan perhitungan Location Quotient yang dilakukan di

Kabupaten Temanggung tahun 2009, komoditas yang termasuk dalam

komoditas basis adalah:

Page 89: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

1). Jagung

Berdasarkan perhitungan Location Quotient koefisien nilai

komoditas jagung adalah 1,33. Jagung merupakan komoditas basis

karena didukung oleh tingkat produksi yang tinggi yaitu 136.057

ton. Kebutuhan masyarakat akan jagung juga tinggi karena jagung

merupakan salah satu sumber karbohidrat yang dikonsumsi

masyarakat selain padi dan juga komoditas jagung merupakan salah

satu sumber pakan bagi ternak.

2). Ketela Pohon

Koefisien nilai komoditas ketela pohon dalam penelitian ini adalah

1,33. Salah satu faktor pendukung ketela pohon menjadi salah satu

komoditas basis adalah jumlah produksi yang tinggi yaitu 286.292

pada tahun 2009.ketela pohon memiliki peran yang penting bagi

perekonomian masyarakat Temanggung meskipun bukan

merupakan makanan pokok masyarakat setempat. Penggunaan

ketela pohon di Kabupaten Temanggung kebanyakan digunakan

untuk bahan baku industri rumah tangga.

3). Ketela Rambat

Ketela rambat merupakan salah satu komoditas basis di Kabupaten

Temanggung pada tahun 2009 dengan nilai koefisien LQ yang

cukup besar yaitu 6,33. tingkat produksi ketela rambat tidak begitu

besar yaitu 73.791 ton pada tahun 2009, akan tetapi bila

dibandingkan dengan produksi Provinsi Jawa Tengah koefisiennya

Page 90: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

menjadi besar karena tingkat produksi di Jawa Tengah hanya

mencapai 147.083 ton pada tahun yang sama.

4). Kacang Tanah

Nilai koefisien komoditas kacang tanah adalah 1,33 sehingga

merupakan salah satu komoditas basis juga. Sama dengan ketela

rambat, meskipun tidak memiliki tingkat produksi yang cukup

tinggi yaitu hanya 6.958 ton pada tahun 2009 nilai

perbandingannya secara relatif terhadap Provinsi Jawa Tengah

masih lebih besar dari satu selain itu, kebutuhan akan kacang tanah

di Kabupaten Temanggung cukup tinggi terutama untuk kebutuhan

industri rumah tangga sehingga memiliki harga jual yang cukup

tinggi.

5). Cabai

Cabai adalah salah satu produk holtikultura dalam hal ini

dikelompokkan menjadi salah satu tanaman bahan makanan. Nilai

koefisien LQ untuk cabai dalam penelitian ini adalah 1,33. nilai

produksi cabai di Kabupaten Temanggung 9.789 ton pada tahun

2009. Cabai merupakan salah satu komoditas yang banyak

dibutuhkan masyarakat dan bahkan hampir menjadi kebutuhan

pokok masyarakat Temanggung.

Page 91: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

6). Kopi Arabika

Tanaman kopi merupakan salah satu tanaman kopi yang tumbuh

subur di Kabupaten Temanggung.Terdapat dua jenis kopi yang

banyak dikembangkan di Kabupaten Temanggung yaitu kopi

arabika dan kopi robusta. Kopi arabika tumbuh di dataran tinggi

dengan tingkat produksi kopi arabika pada tahun 2009 mencapai

373,30 ton dari luas lahan 988 ha. nilai koefisien untuk kopi

arabika adalah 9,33. saat ini komoditas kopi lebih banyak

digunakan untuk kebutuhan ekspor dan masih sedikit yang

digunakan untuk industri di Kabupaten Temanggung.

7). Kopi Robusta

Kopi robusta merupakan salah satu kopi yang paling banyak

dikembangkan di Kabupaten Temanggung dengan produksi

mencapai 6.044,04 ton dengan luas lahan sekitar 9.278 pada tahun

2009. nilai koefisien kopi robusta sendiri adalah 14,67 dan

merupakan salah satu komoditas basis dengan nilai koefisien yang

cukup tinggi. Kebanyakan petani akan menjual kopi dalam bentuk

biji yang sudah diproses dan dikeringkan kepada pengepul yang

biasanya berasal dari luar daerah.

8). Aren

Nilai koefisien LQ untuk komoditas aren yaitu 9,33 dan termasuk

dalam komoditas basis di Kabupaten Temanggung pada tahun

2009. Kabupaten Temanggung sangat terkenal sebagai daerah yang

Page 92: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

banyak menghasilkan aren dari tahun 1970-an. Hampir seluruh

wilayah di Kabupaten Temanggung cocok untuk budidaya

aren.Tingkat produksi aren untuk tahun 2009 adalah sebesar

1.037,28 ton. Saat ini produksi aren terus mengalami penurunan

karena banyaknya pohon aren yang ditebang untuk bahan baku

pembuatan tepung sagu.

9). Kakao

Kakao juga merupakan salah satu komoditas pertanian di

Kabupaten Temanggung yang termasuk dalam kategori basis

dengan nilai LQ 1,67. Total produksi kakao pada tahun 2009

adalah 55,86 ton. Tahun ini produksi kakao banyak mengalami

penurunan akibat banyaknya busuk buah akibat intensitas hujan

yang cukup tinggi.

10). Lada

Lada merupakan salah satu komoditas yang memiliki harga yang

tinggi dan bahkan pernah mencapai Rp. 100.000,00 per kg. Lada

juga merupakan salah satu komoditas basis di Kabupaten

Temanggung dengan nilai koefisien LQ 4,33. Produksi lada tahun

2009 mencapai 9,84 ton.

11). Kemukus

Kemukus merupakan salah satu komoditas pertanian yang kurang

banyak dikenal oleh masyarakat sehingga budidaya kemukus

hanya terbatas di lokasi tertentu.Sentra kemukus di Indonesia

Page 93: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

adalah Kabupaten Temanggung, Magelang, Semarang di Jawa

Tengah dan beberapa kabupaten di Provinsi Nangro Aceh

Darussalam. Biji kemukus merupakan bahan baku utama minyak

kemukus yang biasanya dikenal dengan nama Cubeb Oil dalam

pasar internasional. Nilai koefisien LQ untuk kemukus pada tahun

2009 yaitu 9,00 dengan total produksi 40,32 ton.

12). Tembakau

Tembakau adalah bahan baku utama pembuatan rokok. Selama ini

Kabupaten Temanggung terkenal sebagai salah satu penghasil

tembakau di Indonesia. Nilai koefisien LQ untuk tembakau pada

tahun 2009 adalah 8,67 dan merupakan salah satu komoditas

basis. Produksi tembakau pada tahun 2009 mencapai 6786,64 ton.

Produksi tembakau di Kabupaten Temanggung hanya sampai

pada tahap pengolahan menjadi tembakau kering, sedangkan

untuk produksi rokok tidak banyak dilakukan oleh masyarakat

Temanggung.

13). Panili

Panili merupakan salah satu komoditas basis di Kabupaten

Temanggung dengan nilai koefisien LQ 10,33. Panili juga

merupakan salah satu tanaman primadona di Kabupaten

Temanggung selain tembakau dan aren. Produksi panili pada

tahun 2009 adalah 28,07 ton. Produksi panili juga mengalami

penurunan karena banyaknya petani yang enggan untuk

Page 94: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

menanamnya lagi. Hal ini disebabkan karena merosotnya harga

panili dari sekitar Rp. 200.000,00 menjadi Rp.85.000,00 per kg

panili kering.

b. Komoditas Non Basis

Komoditas non basis adalah komoditas dengan nilai koefisien LQ

= 1 dan LQ < 1. Komoditas non basis dengan nilai koefisien LQ = 1

berarti bahwa komoditas tersebut hanya mampu untuk memenuhi

kebutuhan di Kabupaten Temanggung dan komoditas non basis dengan

nilai koefisien LQ < 1 berarti bahwa komoditas tersebut bahkan tidak

mampu untuk mencukupi kebutuhan di Kabupaten Temanngung atau

dengan kata lain pemenuhan kebutuhan akan komoditas tersebut

dilakukan dengan ekspor (mendatangkan dari luar daerah atau negara).

Berdasarkan perhitungan Location Quotient yang dilakukan di

Kabupaten Temanggung pada tahun 2009, komoditas yang termasuk

dalam komoditas non basis baik dengan nilai koefisien LQ = 1 maupun

LQ < 1 adalah sebagai berikut:

1). Padi

Padi adalah salah satu tanaman pangan yang sangat dibutuhkan oleh

masyarakat Indonesia pada umumnya tidak terkecuali di Kabupaten

Temanggung.Produksi tanaman padi pada tahun 2009 hanya sebesar

173.027 ton dan memiliki nilai koefisien LQ sebesar 0,667.Padi

bukan merupakan komoditas basis di Kabupaten Temanggung

Page 95: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

sehingga untuk mencukupi kebutuhan masyarakatnya harus

mendatangkan dari luar daerah.

2). Kobis

Nilai koefisien LQ komoditas kobis pada tahun 2009 adalah 1

sehingga hanya bisa untuk mencukupi kebutuhan masyarakat

Temanggung saja.Tingkat produksinya pada tahun 2009 hanya

sebesar 16.019 ton. Beberapa kecamatan di Kabupaten Temanggung

sebenarnya cocok untuk budidaya kobis akan tetapi produksi

tanaman sayur sering mengalami gagal panen dan tanaman kobis

sering kali membutuhkan modal yang cukup besar untuk biaya

tanam dan harga jual yang fluktuatif sehingga para petani enggan

untuk menanamnya.

3). Cengkeh

Produksi cengkeh di Kabupaten Temanggung jauh lebih sedikit

dibandingkan dengan produksi cengkeh di Provinsi Jawa Tengah

yaitu hanya sebesar 156,27 ton . Nilai koefisien LQ untuk komoditas

cengkeh adalah 1 yang berarti bahwa komoditas ini hanya cukup

untuk memenuhi kebutuhan di dalam Temanggung saja.

4). Kapok

Kapok adalah salah satu produk perkebunan yang digunakan sebagai

bahan baku industri tekstil. Nilai LQ untuk komoditas kapok di

Kabupaten Temanggung adalah 0 yang berarti bahwa komoditas

Page 96: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

tersebut tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan kapok di

Kabupaten Temanggung.

5). Tebu

Nilai koefisien LQ tebu adalah 0 dan merupakan salah satu

komoditas yang non basis.Hal ini tentu saja karena jarangnya

perkebunan kebu yang ada di Kabupaten Temanggung. Produksi

tebu pada tahun 2009 adalah 390,03 ton.

Page 97: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada

bab terdahulu, maka bisa diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Klasifikasi komoditas pertanian di Kabupaten Temanggung

berdasarkan analisis Tipologi Klassen terbagi menjadi empat bagian.

Berikut ini merupakan hasil dari analisis tertsebut:

a. Komoditas yang termasuk dalam kategori maju dan tumbuh cepat

(komoditas prima) adalah jagung, ketela rambat, kacang tanah,

kopi arabika dan aren.

b. Komoditas yang termasuk dalam kategori komoditas berkembang

cepat adalah padi dan bawang merah.

c. Komoditas yang termasuk dalam kategori maju tapi tertekan

(komoditas potensial) yaitu kobis, cabai, kopi robusta, cengkeh,

kakao, kemukus, tembakau dan panili.

d. Komoditas yang termasuk dalam kategori komoditas tertinggal

adalah ketela pohon, kedelai, kentang, kapok, lada dan tebu.

Berdasarkan kesimpulan di atas dengan menggunakan Tipologi

Klassen menunjukkan bahwa terdapat klasifikasi komoditas pertanian di

Kabupaten Temanggung. Hipotesis penelitian pertama yang menanyakan

bahwa terdapat klasifikasi komoditas pertanian di Kabupaten Temanggung

terjawab.

84

Page 98: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

2. Berdasarkan analisis Location Quotient terdapat komoditas pertanian

yang tergolong basis dan komoditas yang non basis. Secara

keseluruhan komoditas yang tergolong basis sebanyak tiga belas

komoditas antara lain, jagung, ketela pohon, ketela rambat, kacang

tanah, cabai,kopi arabika, kopi robusta, aren, kakao, lada, kemukus,

tembakau dan panili. Hipotesis penelitian yang kedua tersjawab bahwa

terdapat komoditas basis di Kabupaten Temanggung.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis-analisis yang diuraikan,

maka saran yang dapat diberikan adalah:

1. Sebaiknya dalam perencanaan pembangunan ekonomi daerah

Kabupaten Temanggung penentuan strategi untuk mengembangkan

komoditas tanaman bahan makanan dan perkebunan dilaksanakan

sesuai hasil klasifikasi Tipologi Klassen dan analisis Location

Quotient. Berbagai upaya yang bisa dilakukan berdasarkan klasifikasi

tersebut adalah:

b. Meningkatkan peran dari berbagai komoditas yang termasuk dalam

kategori basis dan juga termasuk dalam kategori maju dan tumbuh

cepat seperti komoditas aren, jagung, kacang tanah, ketela rambat,

dan kopi arabika. Upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan

pertumbuhan dan kontribusi dari berbagai komoditas tersebut

adalah dengan mengolah lebih lanjut produk-produk pertanian

mentah menjadi aneka makanan dan produk yang bisa dikonsumsi

Page 99: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

langsung oleh masyarakat luas seperti pengolahan buah aren

menjadi manisan kolang kaling, pengolahan jagung menjadi

berbagai kripik ataupun nasi jagung dan lain sebagainya. Adanya

pengolahan produk dari produk pertanian mentah menjadi berbagai

makanan siap saji akan menambah nilai jual dari produk tersebut

sehingga selain pendapatan para petani akan bertambah, hal ini

juga bisa dijadikan solusi untuk menghindari kerugian ketika

terjadi panen masal dan nilai jual menurun.

c. Meningkatkan peran dari komoditas-komoditas dalam kategori

basis akan tetapi perkembangannya relatif tertekan seperti tebu dan

lada. Upaya yang bisa dilakukan adalah dengan sosialisasi

penanaman komoditas tersebut dan juga keuntungan yang bisa

didapatkan petani oleh pihak Dinas Pertanian dan Perkebunan

Kabupaten Temanggung. Ini dilakukan karena masih minimnya

minat petani di Kabupaten Temanggung untuk membudidayakan

kedua tanaman tersebut sedangkan kebutuhan masyarakat akan

kedua produk tersebut juga tinggi, seperti kebutuhan tebu untuk

produksi gula.

d. Bagi pemerintah daerah, sebaiknya dilakukan sosialisasi bagi para

petani di Kabupaten Temanggung agar tidak hanya mengandalkan

tembakau sebagai komoditas andalan, akan tetapi masih banyak

komoditas pertanian unggulan yang bisa dikembangkan seperti

Page 100: IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v Motto Tidak ada impian yang gagal kecuali kita tak pernah berusaha meraihnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

aren ataupun kopi untuk menambah pendapatan dan mempercepat

pembangunan daerah.