identifikasi jenis-jenis batuan di kabupaten...

90
IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN MAMUJU PROVINSI SULAWESI BARAT (Penelitian pada Ekspedisi Negara Kesatuan Republik Indonesia Koridor Sulawesi 2013) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: SUCI LESTARI NIM: 109015000138 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

Upload: truongkhanh

Post on 02-Feb-2018

270 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN MAMUJU

PROVINSI SULAWESI BARAT

(Penelitian pada Ekspedisi Negara Kesatuan Republik Indonesia Koridor

Sulawesi 2013)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dan untuk Memenuhi

Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

SUCI LESTARI

NIM: 109015000138

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 2: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan
Page 3: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan
Page 4: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan
Page 5: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

iv

ABSTRAK

Suci Lestari (NIM: 109015000138). Identifikasi Jenis-Jenis Batuan di Kabupaten

Mamuju Provinsi Sulawesi Barat. (Penelitian pada kegiatan Ekspedisi NKRI

Koridor Sulawesi 2013). Skripsi. Jakarta: Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta. 2014.

Latar belakang penelitian ini dikarenakan belum adanya data yang valid dari

Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan di

Kabupaten Mamaju. Dengan adanya penelitian ini diharapkan bisa dijadikan

inventaris Sumber Daya Alam khususnya untuk jenis-jenis batuan di Kabupaten

Mamuju. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyediakan data dasar geologi

dalam hal ini berupa potensi jenis-jenis batuan dan penyebarannya di Kabupaten

Mamuju.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis

dengan menggunakan pendekatan survey. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten

Mamuju Provinsi Sulawesi Barat dari Bulan Maret sampai dengan Bulan Juni

2013. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengetahui jenis-jenis

batuan dan persebarannya adalah studi kepustakaan, dan studi lapangan yaitu

dengan wawancara, pengamatan, dan dokumentasi.

Dari hasil penelitian menunjukan bahwa diperoleh 15 jenis batuan dengan 5

temuan bahan galian golongan A yaitu basalt dengan kandungan radioaktif, dan

batubara jenis subbituminous dan lignit, lalu 6 temuan bahan galian golongan B

yaitu bijih besi (porfiri basal dan batupasir), bijih tembaga, emas, kuarsa, dan

mangan, lalu 11 temuan untuk bahan galian golongan C yaitu peridotit, marmer,

konglomerat, diorit, breksi, turquoise, batupasir, batulempung, batugamping

terumbu, batugamping klastik, dan andesit. Jenis-jenis batuan inipun tersebar di 7

Kecamatan di Kabupaten Mamuju yaitu Kecamatan Kalukku, Kalumpang,

Tommo, Tapalang, Bonehau, Karossa, dan Tobadak. Terdapat 5 temuan bahan

galian golongan A (strategis), 6 temuan bahan galian golongan B (vital), dan 11

temuan bahan galian yang bukan termasuk A dan B (C).

Kata Kunci: Penelitian Deskriptif Analisis, Survey, Jenis-Jenis Batuan dan

Persebarannya.

Page 6: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

v

ABSTRACT

Suci Lestari (NIM: 109015000138). Identification of Rock types in the District

Mamuju. (Research at NKRI Expedition Corridor Sulawesi 2013). Thesis. Jakarta:

Department of Education Social Sciences Faculty of Tarbiyah and Teaching State

Islamic University (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2014.

The background of this research due to the lack of valid data from the

Department of Mines Produktion on the identification of the types of rocks in the

District Mamaju. Given this research is expected to be used as an inventory of

natural resources, especially for the types of rocks in Mamuju. The purpose of this

study was to provide basic data geology in this case a potential rock types and

distribution in Mamuju.

The method used in this research is descriptive method of analysis using a

survey approach. This research was conducted in the District of West Sulawesi

Produktion from March to June 2013 Month of data collection techniques were

used to determine the types of rocks and spreading is literature studies, and field

studies is by interview, observation, and documentation.

The obtained results showed that 15 kinds of rock with 5 findings excavated

material is basalt with a class A radioactive content, and sub-bituminous and

lignite coals, then 6 findings minerals namely iron ore group B (porphyry basalt

and sandstone), copper ore, gold , quartz, and manganese, and 11 findings for

minerals category C is peridotite, marble, conglomerate, diorite, breccia,

turquoise, sandstone, mudstone, limestone reefs, clastic limestone, and andesite.

The types of rocks even this spread in District 7 District of the District Kalukku

Produktion, Kalumpang, Tommo, Tapalang, Bonehau, Karossa, and Tobadak.

There are 5 findings excavated materials class A (strategic), 6 findings minerals

group B (vital), and 11 findings are not minerals, including A and B (C).

Keywords: Descriptive Analysis Research, Survey, Rock Types and Spreading

Page 7: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat

serta karunia-Nya yang tiada batas sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN

MAMUJU PROVINSI SULAWESI BARAT” (Penelitian pada Ekspedisi

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Koridor Sulawesi 2013), ini dengan

baik. Sholawat dan salam semoga selalu tercurahkan atas baginda Nabi

Muhammad SAW, yang telah memberikan cahaya dalam hidup penulis berupa

cahaya Islam.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan sebagaimana yang diharapkan. Walaupun waktu, tenaga dan

pikiran telah diperjuangkan dengan segala keterbatasan kemampuan yang penulis

miliki, demi terselesaikannya skripsi ini agar bermanfaat bagi penulis khususnya

dan bagi pembaca pada umumnya.

Ucapan terimakasih yang tak terhingga atas bimbingan, penghargaan,

dukungan serta bantuan dari berbagai pihak kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.Untuk itu penulis sangat berterima kasih kepada:

1. Ibu Nurlena Rifai, M.A.Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah tulus dan ikhlas

memberikan bantuan serta motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Drs. Syaripulloh.,M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan dukungan

untuk menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Moch. Noviadi Nugroho, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I penulis

yang telah tulus dan ikhlas memberikan bimbingan, bantuan serta motivasi

untuk menyelesaikan skripsi.

Page 8: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

vii

5. Bapak Sodikin, S.Pd.,M.Si., (the young lecturer, salute) selaku Dosen

Pembimbing II penulis yang telah tulus dan ikhlas memberikan bimbingan,

bantuan serta motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.

6. Ibu Jakiatin Nisa, M.Pd selaku Dosen spiritual penulis, terima kasih atas

supportnya.

7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya pada Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah memberikan ilmu

pengetahuan yang tidak terhingga banyaknya dan sangat berguna bagi

penulis.

8. Kedua orang tua tercinta Bapak Matridi dan ibu Dian Mardiana yang

senantiasa memberikan do’a, motivasi dan dukungan baik moril dan materil

kepada penulis selama ini dalam hal apapun, you are my inspiration.

9. Untuk kakak tercinta Mega Friyanti, SP., dan adik-adik tercinta Fajar

Khoirunnisa dan Mahdum Ibrahim, serta seluruh keluarga besar. Terima kasih

karena kalian merupakan mutiara terindah yang diberikan Allah SWT dalam

hidup penulis.

10. Teman-teman seperjuangan penulis Nina Nuraini,S.Pd., Riadlul Jannah,

S.Pd., dan Siti Sugiyati kalian merupakan kekuatan bagi penulis serta kepada

angkatan 2009. Terima kasih atas segala dukungannya, semoga Allah

membalas semua kebaikannya.

11. Untuk adik angkat Angga Mailangga, terima kasih supportnya dan jangan

lupa prioritas kita masuk UIN Jakarta ini adalah untuk belajar.

12. Untuk kakak angkat Novrizal Fahmi, terima kasih telah mengajarkan penulis

membuat peta dengan software Arcview.

13. Deni Mildan serta Tim Geologi Mamuju, kawan-kawan di Subkorwil

VI/Mamuju dan seluruh peserta maupun panitia Ekspedisi NKRI Koridor

Sulawesi 2013, terima kasih atas sharing ilmu dan pengalaman yang tak

terlupakan.

14. Terima kasih kepada someone yang telah memberikan kenangan manis dan

sedikit pahit, sehingga penulis termotivasi untuk menjadi lebih baik lagi.

Page 9: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

viii

15. Keluarga Besar Kelompok Pecinta Alam Arkadia UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, terima kasih atas supportnya selama ini, kalian adalah keluarga dan

rumah keduaku.

16. Serta kepada semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu,

terima kasih atas doa dan bantuannya.

Atas bantuan mereka yang sangat berharga, penulis berdo'a semogaAllahS.W.T.

memberikan balasan yang berlipat ganda sebagai amal shaleh dan ketaatan

kepada-Nya, Amin

Jakarta, 29 Mei 2014

Suci Lestari

Page 10: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Contoh Mineral ................................................................ 11

Tabel 3.1 Waktu Penelitian ............................................................ 17

Tabel 4.1 Fasilitas Umum ………………………………………... 25

Tabel 4.2 Luas Kawasan Hutan pada Tahun ................................... 27

Tabel 4.3 Jenis-Jenis Batuan di Kabupaten Mamuju ...................... 54

Page 11: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ……………………………….. i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING …………………………. ii

SURAT PERYATAAN KARYA SENDIRI …………………………. iii

ABSTRAK …………………………………………………………… iv

ABSTRACT …………………………………………………………. v

KATA PENGANTAR ………………………………………………. vi

DAFTAR TABEL …………………………………………………… ix

DAFTAR ISI ………………………………………………………… x

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .....…..................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah……................................................................ 4

C. Pembatasan Maslah ........................................................................ 4

D. Perumusan Masalah ....................................................................... 4

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................... 5

F. Sistematika Penelitian ………….................................................... 6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR

A. Pengertian Identifikasi ...................................................................... 7

B. Pengertian Batu atau Batuan ............................................................. 7

C. Jenis-Jenis Batuan ............................................................................. 8

1. Batuan Beku ................................................................................ 8

2. Batuan Sedimen .......................................................................... 9

3. Batuan Metamorf ........................................................................ 10

D. Pengertian Mineral ........................................................................... 11

E. Tahap Eksplorasi .............................................................................. 12

Page 12: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

xi

F. Hasil Penelitian Relevan .................................................................. 15

G. Kerangka Berpikir ............................................................................ 16

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian.............................................................. 18

B. Alat dan Bahan Penelitian ................................................................. 19

C. Metode Penelitian ............................................................................. 20

D. Objek Penelitian ................................................................................ 20

E. Jenis dan Sumber Data ...................................................................... 21

F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 21

G. Teknik Analisis Data ......................................................................... 22

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Profil Kegiatan Ekspedisi NKRI Koridor Sulawesi 2013 ................. 25

1. Pendahuluan ................................................................................. 25

2. Dasar ............................................................................................ 25

3. Tema ............................................................................................ 26

4. Maksud dan Tujuan ..................................................................... 26

5. Sasaran ........................................................................................ 26

B. Kondisi Umum Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat ....... 27

1. Letak Geografis ......................................................................... 27

2. Jumlah Penduduk ...................................................................... 28

3. Keadaan Sosial .......................................................................... 28

4. Sektor Pertanian ........................................................................ 28

5. Sektor Peternakan ..................................................................... 29

6. Sektor Perikanan ........................................................................ 29

7. Sektor Perkebunan ..................................................................... 29

8. Sektor Kehutanan ...................................................................... 30

C. Identifikasi Jenis-Jenis Batuan di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi

Barat ................................................................................................ 30

1. Andesit ..................................................................................... 30

Page 13: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

xii

2. Basalt ....................................................................................... 31

3. Batubara .................................................................................. 36

4. Batugamping klastik .............................................................. 41

5. Batugamping terumbu ............................................................ 42

6. Batulempung ........................................................................... 43

7. Batupasir ................................................................................. 44

8. Breksi ...................................................................................... 49

9. Diorit ....................................................................................... 50

10. Emas ......................................................................................... 52

11. Konglomerat ............................................................................ 53

12. Kuarsit ...................................................................................... 54

13. Mangan ................................................................................... 55

14. Marmer .................................................................................... 57

15. Peridotit ................................................................................... 57

D. Analisis Peta Persebaran Jenis-Jenis Batuan di Kabupaten Mamuju 69

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN.................................................................................... 70

B. SARAN............................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 72

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 14: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara dengan kekayaan alam yang melimpah, baik

Sumber Daya Alam (SDA) yang dapat diperbarui (renevable) seperti flora

dengan berbagai jenis tumbuhannya yang menjadi endemik maupun hutan-

hutan tropisnya sebagai salah satu paru-paru dunia, lalu fauna dengan berbagai

macam jenis hewan baik yang sering kita temukan maupun hewan endemik

yang menjadi ciri khas suatu daerah, betapa Indonesia merupakan

laboratorium keanekaragaman hayati yang menakjubkan. Lalu ada juga SDA

yang tidak dapat diperbarui (anrenevable) seperti sumber daya mineral,

logam, minyak dan gas bumi yang jika digunakan terus menerus akan habis.

Adapun sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui di Indonesia

khususnya sumber daya tambang menurut data dari Himpunan Pemerhati

Lingkungan Hidup Indonesia (HPLI) “Potensi tambang Indonesia berdasarkan

data Indonesia Mining Asosiation menduduki peringkat ke-6 terbesar untuk

negara yang kaya akan sumber daya tambang”.1

Dengan rincian kekayaan tambang di Indonesia sebagai berikut:

Potensi Batubara Indonesia

cadangan batubara Indonesia hanya 0,5 % dari cadangan dunia, namun

produksi Indonesia posisi ke-6 sebagai produsen dengan jumlah produksi

mencapai 246 juta ton. peringkat ke-2 terbesar di dunia sebagai eksportir

sejumlah (203 juta ton). Posisi pertama ditempati Australia (252 juta ton),

China sebagai produsen batubara terbesar dunia, hanya menempati

peringkat ke-7 sebagai eksportir (47 juta ton).

Potensi Minyak dan Gas Indonesia

1 Indonesian Oil Reserves – Resources http://www.hpli.org/tambang.php (di akses pada

tanggal 8 September 2014)

Page 15: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

2

peringkat 25 sebagai negara dengan potensi minyak terbesar yaitu sebesar

4.3 milyar barrel, peringkat 21 penghasil minyak mentah terbesar dunia

sebesar 1 juta barrel/hari, peringkat 24 negara pengimpor minyak terbesar

sebesar 370.000/hari, peringkat 22 negara pengonsumsi minyak terbesar

sebesar 1 juta barrel/hari, peringkat 13 negara dengan cadangan gas alam

terbesar sebesar 92.9 trillion cubic feet, peringkat ke-8 penghasil gas alam

terbesar dunia sebesar 7.2 tcf, peringkat ke-18 negara pengonsumsi gas

alam terbesar sebesar 3.8 bcf/hari, peringkat ke-2 negara pengekspor

Liquefied Natural Gas (gas alam cair) terbesar sebesar 29.6 bcf,

Potensi Emas Indonesia

Cadangan emas Indonesia berkisar 2,3% dari cadangan emas dunia.

Menduduki peringkat ke-7 yang memiliki potensi emas terbesar didunia.

Menduduki peringkat ke-6 dalam produksi emas di dunia sekitar 6,7%.

Potensi Timah Indonesia

Menduduki peringkat ke-5 untuk cadangan timah terbesar di dunia

sebesar 8,1% dari cadangan timah dunia. Menduduki peringkat ke-2 dari

sisi produksi sebesar 26% dari julah produksi dunia.

Potensi Tembaga Indonesia

Peringkat ke-7 untuk Cadangan tembaga dunia sekitar 4,1%, peringkat

ke-2 dari sisi produksi sebesar 10,4% dari produksi dunia.

Potensi Nikel Indonesia

Peringkat ke-8 cadangan nikel dunia (cadangan nikel Indonesia sekitar

2,9% dari cadangan nikel dunia), peringkat ke-4 dunia dari sisi produksi

sebesar 8,6%.2

Masih ada lagi kekayaan mineral lainnya di bumi pertiwi ini yang belum

terekspos, tereksplore, maupun di eksploitasi. Ironisnya dengan kekayaan

alam yang disebutkan di atas, angka kemiskinan di Indonesia masih tinggi

yaitu pada bulan Maret 2014 jumlah penduduk miskin sebesar 28,28 juta.3

Jika berbicara sumber daya mineral seperti yang disebutkan di atas, maka

yang terlintas adalah berapa banyak kuantitas mineral tersebut, apakah bisa

dieksplorasi dan dikembangkan?. Padahal ada yang lebih penting dalam ilmu

geologi itu sendiri yaitu terdapat di batuan apa mineral tersebut terkandung.

Karena batuan dan mineral seperti dua sisi mata uang yang tidak bisa

dipisahkan dalam proses pembentukan batuan maupun setelah batuan itu

terbentuk. Jadi dalam Geologi, mempelajari Mineralogi yang merupakan

2 Ibid.

3 BPS: Tingkat Kemiskinan Indonesia Menurun http://www.voaindonesia.com/content/bps-

tingkat-keliskinan-indonesia-menurun/1948483.html (di akses pada tanggal 8 September 2014)

Page 16: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

3

salah satu cabang ilmu geologi yang mempelajari mengenai mineral, baik

dalam bentuk individu maupun dalam bentuk kesatuan, antara lain

mempelajari tentang sifat-sifat fisik, sifat-sifat kimia, cara terdapatnya, cara

terjadinya dan kegunaannya4, adalah sebagai dasarnya. Karena mineral adalah

satuan pembentuk bumi dan pada dasarnya bumi ini dibentuk dari mineral-

mineral yang menyatu dan membentuk batuan. Sehingga Ilmu Geologi selalu

berdampingan dengan Ilmu Mineralogi.

Di Indonesia sendiri, fenomena-fenomena Geologi dari mulai tektonisme,

vulkanisme, maupun seisme sering kali terjadi karena letak Indonesia yang

berada di tiga lempeng tektonik besar, yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia,

dan lempeng pasifik. Dari fenomena tersebut sering kali kita hanya melihat

sisi negatif dari fenomena-fenomena Geologi saja yaitu kerusakan

infrastruktur dan sebagainya, padahal dengan adanya fenomena tersebut

terbentuk juga cekungan sedimen (sedimentary basin). Cekungan ini

mengakomodasikan sedimen yang selanjutnya menjadi batuan induk maupun

batuan reservoir hydrocarbon.

Dari sekian banyak pulau di Indonesia yang terkena fenomena geologi,

Sulawesi merupakan salah satunya. Berada di bagian Tengah wilayah

Indonesia. Pulau ini dibatasi oleh Selat Makasar di bagian barat dan terpisah

dari Kalimantan serta dipisahkan juga dari Kepulauan Maluku oleh Laut

Maluku. Sulawesi berbatasan dengan Borneo di sebelah barat, Filipina di

utara, Flores di selatan, Timor di tenggara dan Maluku di sebelah timur.5

Sulawesi merupakan wilayah Indonesia yang unik karena di sinilah

terdapat berbagai macam flora maupun fauna endemik, yang membuat daerah

Indonesia Tengah ini mempunyai ciri khas tertentu dari daerah lain. Dari segi

struktur geologisnya pun daerah ini merupakan tempat bagi tiga lempeng

utama bertemu dan berinteraksi, menimbulkan dampak geologi sangat

4 Definisi Mineralogi dan Mineral http://ptbudie.wordpress.com/2010/12/23/definisi-

mineralogi-dan-mineral/ (di akses pada tanggal 8 September 2014) 5 Sulawesi http://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi (di akses pada tanggal 8 September 2014)

Page 17: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

4

komplek dan beragam.6 Dengan dasar geologisnya, tidak heran jika Sulawesi

memiliki potensi berbagai jenis batuan dengan kandungan mineral yang

bermacam-macam pula.

Dalam identifikasi, eksplorasi maupun pengembangan sumber daya

mineral di Kabupaten Mamuju sendiri belum ada data yang valid dari Dinas

Pertambangan Mamuju,7 dan juga belum terdatanya jenis-jenis batuan di

Kabupaten Mamuju sendiri sehingga pada penelitian ini lebih pada identifikasi

jenis-jenis batuan dengan kandungan mineralnya atau menginventariskan

temuan-temuan batuan dengan kandungan mineralnya sebagai kekayaaan alam

daerah dan juga karena tujuan umum kegiatan ini mencari potensi SDA daerah

dan agar pemerintah daerahlah yang mengembangkan potensi-potensi SDA

tersebut dengan data dari lapangan.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah dapat di identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Belum adanya data yang valid tentang penyebaran jenis batuan dan

sumber daya mineral di Kabupaten Mamuju.8

2. Identifikasi jenis-jenis batuan di Kabupaten Mamuju.

C. Pembatasan Masalah

Karena bahasan masalah yang cukup luas maka penulis mencoba

membatasi masalah menjadi satu aspek:

“Identifikasi Jenis-Jenis Batuan di Kabupaten Mamuju”

D. Perumusan Masalah

Melihat dari latar belakang dan pembatasan masalah di atas, maka pokok

masalah dalam skripsi ini adalah bagaimana menginventariskan jenis batuan

6 Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Ekspedisi NKRI Koridor Sulawesi 2013 (Jakarta:

PT. Temprina Media Grafika, 2013), h. xxxix 7 Dinas Pertambangan Mamuju. Wawancara. Mamuju, 11 Maret 2013.

8 Ibid.

Page 18: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

5

di Kabupaten Mamuju yaitu dengan cara Mengidentifikasi jenis batuan serta

memetakan penyebarannya, dalam menjawab pertanyaan tersebut dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Jenis-jenis batuan apa saja yang terdapat di Kabupaten Mamuju?

2. Bagaimana penyebaran batuan di Kabupaten Mamuju?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menginventariskan

potensi jenis-jenis batuan dan penyebarannya, juga menyediakan data

dasar geologi dalam hal ini berupa potensi jenis-jenis batuan dan

penyebarannya di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat penelitian secara teoritis:

Menambah wawasan dan khasanah ilmu pengetahuan terutama

ilmu geografi khususnya cabang ilmu geologi, yaitu dapat memberikan

pengetahuan mengenai jenis-jenis batuan dan penyebarannya.

b. Manfaat penelitian secara praktis:

Manfaat penelitian ini adalah sebagai rujukan kepada Pemerintah

Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat untuk menginventarisasi

jenis-jenis batuan yang kaya akan sumber daya mineralnya. Selain itu,

hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada

masyarakat, khususnya mereka yang dekat dengan lokasi daripada

batuan itu dan sumberdaya mineral tersebut.

c. Manfaat penelitian pada bidang pembelajaran:

Yaitu menambah wawasan tentang ilmu geologi khususnya, karena

dapat menjadi pembelajaran dalam mengindentifikasi jenis-jenis

batuan dan penyebarannya.

Page 19: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

6

F. Sistematika Penelitian

Pada sistematika penulisan, penulis akan menjelaskan secara ringkas bab

demi bab secara berurutan. Urutan penulisan bab yang akan disajikan adalah

sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan

Merupakan garis besar, arah tujuan, dan alasan penelitian yang

mendorong penulis melakukan penelitian dan meliputi: Latar Belakang

Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah,

Tujuan dan Manfaat Penelitian (Manfaat Teoritis, Manfaat Praktis, dan

Manfaat pada Bidang Pembelajaran), serta Sistematika Penulisan.

BAB II : Tinjauan Pustaka

Memaparkan lebih jauh mengenai teori yang menjadi landasan

penulis, yang meliputi: Tinjauan Pustaka, Hasil Penelitian yang Relevan,

dan Kerangka Berpikir.

BAB III : Metodologi Penelitian

Menguraikan tentang: Lokasi dan Waktu Penelitian, Alat dan

Bahan Penelitian, Metode Penelitian, Objek Penelitian, Jenis dan Sumber

Data, Teknik Pengumpulan Data, dan Teknik Pengolahan dan Analisis

Data.

BAB IV : Hasil Penelitian

Mendeskripsikan tentang: Profil Kegiatan, Gambaran Umum

Kabupaten Mamuju, Identifikasi jenis-jenis batuan dan penyebarannya di

Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat Pada Ekspedisi NKRI Koridor

Sulawesi 2013.

BAB V : PENUTUP

Membuat kesimpulan dari bab ke bab dan juga saran terhadap hasil

penelitian ini.

Page 20: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Pengertian Identifikasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Identifikasi adalah

“/iden·ti·fi·ka·si/ /idéntifikasi/ n 1 tanda kenal diri; bukti diri; 2 penentu

atau penetapan identitas seseorang, benda, dan sebagainya; 3 Psi proses

psikologi yang terjadi pada diri seseorang karna secara tidak sadar dia

membayangkan dirinya seperti orang lain yang dikaguminya, lalu dia

meniru tingkah laku orang yang dikaguminya itu”.1

Menurut Poerwadarminta2 “identifikasi adalah penentuan atau

penetapan identitas seseorang atau benda”. Menurut ahli psikoanalisis

identifikasi adalah suatu proses yang dilakukan seseorang, secara tidak

sadar, seluruhnya atau sebagian, atas dasar ikatan emosional dengan tokoh

tertentu, sehingga ia berperilaku atau membayangkan dirinya seakan-akan

ia adalah tokoh tersebut.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Identifikasi dalam

penelitian ini diartikan sebagai identititas atau penetapan dari sebuah

benda, yaitu batu.

B. Pengertian Batu atau Batuan

Batu adalah bahan alami padat yang terbuat dari satu atau

lebih mineral.3

1 Identifikasi http://kbbi.web.id/identifikasi (di akses pada tanggal 28 April 2014)

2 Poerwadarminta (1976:369)

3 Marcia K. Miller, Rocks and Minerals. Pearson Education, Inc.

Page 21: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

8

C. Jenis-Jenis Batuan

1. Batuan Beku

Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, “api”)

adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan

mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah

permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di atas

permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik). Magma ini dapat

berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah ada, baik

di mantel ataupun kerak bumi. Umumnya, proses pelelehan terjadi

oleh salah satu dari proses-proses berikut: kenaikan temperatur,

penurunan tekanan, atau perubahan komposisi. Lebih dari 700 tipe

batuan beku telah berhasil dideskripsikan, sebagian besar terbentuk di

bawah permukaan kerak bumi.4

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa batuan beku adalah

batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin atau mengeras di

dalam permukaan ataupun magma yang keluar dari permukaan bumi.

Klasifikasi Batuan Beku

Dalam buku Djauhari Noor, Pengantar Geologi, Batuan beku

diklasifikasikan berdasarkan tempat terbentuknya, warna, kimia, tekstur,

dan mineraloginya.

a. Berdasarkan tempat terbentuknya batuan beku dibedakan atas :

1. Batuan beku Plutonik, yaitu batuan beku yang terbentuk jauh di

perut bumi.

2. Batuan beku Hypabisal, yaitu batuan beku yang terbentu tidak

jauh dari permukaan bumi

3. Batuan beku Vulkanik, yaitu batuan beku yang terbentuk di

permukaan bumi, berdasarkan warnanya, mineral pembentuk

batuan beku ada dua yaitu mineral mafic (gelap) seperti olivin,

piroksen, amphibol dan biotit, dan mineral felsic (terang) seperti

feldspar, muskovit, kuarsa dan feldspatoid.

b. Klasifikasi batuan beku berdasarkan warnanya yaitu:

1. Leucocratic rock, kandungan mineral mafic < 30%

4 Noor, Djauhari, Pengantar Geologi. (Bogor, Pakuan University Press: 2009), h. 62

Page 22: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

9

2. Mesocratic rock, kandungan mineral mafic 30% - 60%

3. Melanocratic rock, kandungan mineral mafic 60% - 90%

4. Hypermalanic rock, kandungan mineral mafic > 90%

c. Berdasarkan kandungan kimianya yaitu kandungan SiO2-nya batuan

beku diklasifikasikan menjadi empat yaitu:

1. Batuan beku asam (acid), kandungan SiO2 > 65%, contohnya

Granit, Ryolit.

2. Batuan beku menengah (intermediat), kandungan SiO2 65% -

52%. Contohnya Diorit, Andesit.

3. Batuan beku basa (basic), kandungan SiO2 52% - 45%, contohnya

Gabbro, Basalt.

4. Batuan beku ultra basa (ultra basic), kandungan SiO2 < 30%.5

2. Batuan Sedimen

Sedimen merupakan bahan atau partikel yang terdapat di permukaan

bumi (di daratan ataupun lautan), yang telah mengalami proses

pengangkutan (transportasi) dari satu tempat (kawasan) ke tempat

lainnya. Air dan angin merupakan agen pengangkut yang utama.

Sedimen ini apabila mengeras (membatu) akan menjadi batuan

sedimen. Ilmu yang mempelajari batuan sedimen disebut dengan

sedimentologi.

Secara garis besar, genesa batuan sedimen dapat dibagi menjadi dua,

yaitu : Batuan Sedimen Klastik dan Batuan Sedimen Non-klastik.

Batuan sedimen klastik adalah batuan yang terbentuk dari hasil

rombakan batuan yang sudah ada (batuan beku, metamorf, atau

sedimen) yang kemudian diangkut oleh media (air, angin, gletser) dan

diendapkan disuatu cekungan.

Proses pengendapan sedimen terjadi terus menerus sesuai dengan

berjalannya waktu sehingga endapan sedimen semakin lama semakin

bertambah tebal. Beban sedimen yang semakin tebal mengakibatkan

endapan sedimen mengalami kompaksi. Sedimen yang terkompaksi

kemudian mengalami proses diagenesa, sementasi dan akhirnya

mengalami lithifikasi (pembatuan) menjadi batuan sedimen. Adapun

kelompok sedimen non-klastik adalah kelompok batuan sedimen yang genesanya (pembentukannya) dapat berasal dari proses kimiawi, atau

sedimen yang berasal dari sisa-sisa organisme yang telah mati.6

5 Ibid, h. 64

6 Ibid, h. 78

Page 23: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

10

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa batuan sedimen

terbentuk dari proses pengangkutan dari satu tempat ke tempat lain dengan

udara dan air adalah agen utama pengangkut partikel batuan sedimen.

Ciri-Ciri Batuan Sedimen

Pada umumnya batuan sedimen dapat dikenali dengan mudah

dilapangan dengan adanya perlapisan. Perlapisan pada batuan

sedimen disebabkan oleh (1) perbedaan besar butir, seperti misalnya

antara batupasir dan batulempung; (2) Perbedaan warna batuan, antara

batupasir yang berwarna abu-abu terang dengan batulempung yang

berwarna abu-abu kehitaman. Disamping itu, struktur sedimen juga

menjadi penciri dari batuan sedimen, seperti struktur silang siur atau

struktur gelembur gelombang. Ciri lainnya adalah sifat klastik, yaitu

yang tersusun dari fragmen-fragmen lepas hasil pelapukan batuan

yang kemudian tersemenkan menjadi batuan sedimen klastik.

Kandungan fosil juga menjadi penciri dari batuan sedimen, mengingat

fosil terbentuk sebagai akibat dari organisme yang terperangkap

ketika batuan tersebut diendapkan.7

3. Batuan Metamorf

Dalam buku Djauhari Noor, Pengantar Geologi, kata “metamorfosa”

berasal dari bahasa Yunani, yaitu “metamorphism” dimana “meta” yang

artinya “berubah” dan “morph” yang artinya “bentuk”. Dengan demikian

pengertian “metamorfosa” dalam geologi adalah merujuk pada perubahan

dari kelompok mineral dan tekstur batuan yang terjadi dalam suatu batuan

yang mengalami tekanan dan temperatur yang berbeda dengan tekanan dan

temperatur saat batuan tersebut pertama kalinya terbentuk. Sebagai catatan

bahwa istilah “diagenesa” juga mengandung arti perubahan yang terjadi

pada batuan sedimen. Hanya saja proses diagenesa terjadi pada temperatur

dibawah 200° C dan tekanan dibawah 300 MPa (MPa = Mega Pascal) atau

setara dengan tekanan sebesar 3000 atmosfir, sedangkan “metamorofsa”

terjadi pada temperatur dan tekanan diatas “diagenesa”. Batuan yang dapat

mengalami tekanan dan temperatur diatas 300 Mpa dan 200° C umumnya

berada pada kedalaman tertentu dan biasanya berasosiasi dengan proses

tektonik, terutama di daerah tumbukan lempeng atau zona subduksi. Batas

7 Ibid, h. 80.

Page 24: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

11

atas antara proses metamorfosa dan pelelehan batuan belum ditemukan

hingga saat ini. Sekali batuan mulai mencair, maka proses perubahan

merupakan proses pembentukan batuan beku. Batuan metamorf adalah

batuan yang terbentuk dari batuan asal (batuan beku, sedimen, metamorf)

yang mengalami perubahan temperature (T), tekanan (P), atau Temperatur

(T) dan Tekanan (P) secara bersamaan yang berakibat pada pembentukan

mineral-mineral baru dan tekstur batuan yang baru.8

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa batuan metamorf

adalah batuan yang terbentuk dari batuan beku atau batuan metamorf yang

mengalami perubahan tekanan dan temperatur pada saat batuan itu

terbentuk sampai berubah menjadi batuan metamorf.

d. Pengertian Mineral

Kulit bumi bagian terluar atau kerak bumi disusun oleh zat padat

yang sehari-hari kita sebut batuan. Sedangkan batuan meliputi

segala macam materi yang menyusun kerak bumi, baik padat

maupun lepas seperti pasir dan debu. Umumnya batuan

merupakan ramuan beberapa jenis mineral. Dan mineral adalah

suatu zat (fasa) padat dari unsur (kimia) atau persenyawaan

(kimia) yang dibentuk oleh proses-proses anorganik, dan

mempunyai susunan kimiawi tertentu dalam suatu penempatan

atom-atom secara beraturan di dalamnya, atau dikenal sebagai

struktur Kristal.9

Adapun dari sumber lain,10

“Mineral didefinisikan sebagai

bahan/zat anorganik padat yang homogen, terbentuk di alam dan

mempunyai susunan kimia dan sistem kristal tertentu”. Beberapa

contoh mineral dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Contoh Mineral

Komposisi Kimia Sistem Kristal Nama Mineral

Ca Co3 Rombohedral Kalsit

PbS Isometrik Galena

8 Ibid, h. 87

9 Setia, Doddy Graha, Batuan dan Mineral. (Bandung: Nova, 1987), h. 145.

10 Geological Handbook “Dasar-Dasar Geologi” http://wingmanarrows.wordpress.com

(di akses pada tanggal 15 April 2014)

Page 25: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

12

Fe2O3 Rombohedral Hematit

Fe2O4 Isometrik Magnetit

NaCl Isometrik Halit

CaSO4 Ortorombik Anhidrit

CaSO4 . 2H2O Monoklin Gipsum

C Isometrik Intan

C Heksagonal Grafit

FeS2 Isometrik Pyrit

FeS Heksagonal Pyrotit

Ada bahan lain yang tidak dapat disebut sebagai mineral, misalnya:

SiO2 (opal, karena amorf), C (batubara, karena merupakan bahan organik),

H2O (air, karena bukan benda padat).

Mineral dapat merupakan bahan berharga/bahan tambang seperti:

Cu5FeS4 (bornit, merupakan bijih tembaga), CuFeS4 (kalkopirit,

merupakan bijih tembaga), Fe2O3 (hematit, merupakan bijih besi), Fe3O4

(magnetit, merupakan bijih besi), dan lain-lain. Atau dapat merupakan

gangue (pengotor) bahan tambang (dibuang), misalnya : SiO2 (kuarsa,

pada tambang timah), FeS2 (pirit, pada tambang tembaga, emas), Na-Ca

Si3O8 (felspar, pada tambang timah primer), dan lain-lain.

e. Tahap Eksplorasi

Dalam Standar Nasional Indonesia: Pedoman Pelaporan, Sumberdaya,

dan Cadangan Mineral Tahap eksplorasi (Exploration Stages) adalah

urutan penyelidikan geologi yang umumnya dilaksanakan melalui 4 tahap

sebagai berikut : Survai tinjau, Prospeksi, Eksplorasi Umum dan

Eksplorasi Rinci. Tujuan penyelidikan geologi ini adalah untuk

mengidentifikasi pemineralan (mineralization), menentukan ukuran,

bentuk, sebaran, kuantitas dan kualitas dari pada suatu endapan mineral

untuk kemudian dapat dilakukan analisa/kajian kemungkinan

dilakukannya investasi.

Survai Tinjau (Reconnaissance) adalah tahap eksplorasi untuk

mengidentifikasi daerah-daerah yang berpotensi bagi keterdapatan mineral

pada skala regional terutama berdasarkan hasil studi geologi regional, di

antaranya pemetaan geologi regional, pemotretan udara dan metoda tidak

Page 26: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

13

langsung lainnya, dan inspeksi lapangan pendahuluan yang penarikan

kesimpulannya berdasarkan ekstrapolasi. Tujuannya adalah untuk

mengidentifikasi daerah-daerah anomali atau mineralisasi yang prospektif

untuk diselidiki lebih lanjut. Perkiraan kuantitas sebaiknya hanya

dilakukan apabila datanya cukup tersedia atau ada kemiripan dengan

endapan lain yang mempunyai kondisi geologi yang sama.

Prospeksi (Prospecting) adalah tahap eksplorasi dengan jalan

mempersempit daerah yang mengandung endapan mineral yang potensial.

Metoda yang digunakan adalah pemetaan geologi untuk mengidentifikasi

singkapan, dan metoda yang tidak langsung seperti studi geokimia dan

geofisika. Paritan yang terbatas, pemboran dan pencontohan mungkin juga

dilaksanakan. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi suatu endapan

mineral yang akan menjadi target eksplorasi selanjutnya. Estimasi

kuantitas dihitung berdasarkan interpretasi data geologi, geokimia dan

geofisika.

Eksplorasi Umum (General Exploration) adalah tahap eksplorasi

yang merupakan deliniasi awal dari suatu endapan yang teridentifikasi.

Metoda yang digunakan termasuk pemetaan geologi, pencontohan dengan

jarak yang lebar, membuat paritan dan pemboran untuk evaluasi

pendahuluan kuantitas dan kualitas dari suatu endapan. Interpolasi bisa

dilakukan secara terbatas berdasarkan metoda penyeledikan tak langsung.

Tujuannya adalah untuk menentukan gambaran geologi suatu endapan

mineral berdasarkan indikasi sebaran, perkiraan awal mengenai ukuran,

bentuk, sebaran, kuantitas dan kualitasnya. Tingkat ketelitian sebaiknya

dapat digunakan untuk menentukan apakah studi kelayakan tambang dan

eksplorasi rinci diperlukan.

Eksplorasi Rinci (Detailed Exploration) adalah tahap eksplorasi

untuk mendeliniasi secara rinci dalam 3-dimensi terhadap endapan mineral

yang telah diketahui dari pencontohan singkapan, paritan, lubang bor,

shafts dan terowongan. Jarak pencontohan sedemikian rapat sehingga

ukuran, bentuk, sebaran , kuantitas dan kualitas dan ciri-ciri yang lain dari

Page 27: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

14

endapan mineral tersebut dapat ditentukan dengan tingkat ketelitian yang

tinggi. Uji pengolahan dari pencontohan ruah (bulk sampling) mungkin di

perlukan.

Laporan Eksplorasi (Exploration Report) adalah dokumentasi

mutakhir dari setiap tahap eksplorasi yang menggambarkan ukuran,

bentuk, sebaran, kuantitas dan kualitas endapan mineral. Laporan tersebut

memberikan status mutakhir mengenai sumber daya mineral yang dapat

digunakan untuk menentukan tahap eksplorasi berikutnya atau studi

kelayakan tambang.11

Macam-Macam Bahan Galian

Dalam Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1980 Tentang

Penggolongan Bahan Galian meyatakan sebagai berikut:

A. Golongan A bahan galian strategis:

1. minyak bumi, bitumen cair, lilin bumi, gas alam.

2. bitumen padat, aspal.

3. antrasit, batubara, batubara muda.

4. uranium, radium, thorium dan bahan-bahan galian radioaktip

lainnya.

5. nikel, kobalt.

6. timah

B. Golongan B bahan galian vital.

1. besi, mangan, molibden, khrom, wolfram, vanadium, titan.

2. bauksit, tembaga, timbal, seng.

3. emas, platina, perak, air raksa, intan.

4. arsin, antimon, bismut.

11

Standar Nasional Indonesia: Pedoman Pelaporan, Sumberdaya, dan Cadangan Mineral

(https://www.academia.edu/6407945/STANDAR_NASIONAL_INDONESIA_Klasifikasi_Sumbe

rdaya_Mineral_dan_Cadangan), (di akses pada tanggal 13 September 2014)

Page 28: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

15

5. yttrium, rhutenium, cerium dan logam-logam langka lainnya.

6. berillium, korundum, zirkon, kristal kwarsa.

7. kriolit, fluorpar, barit.

8. yodium, brom, khlor, belerang.

C. Golongan C bahan galian yang tidak termasuk golongan A dan B.

1. nitrat-nitrat, pospat-pospat, garam batu (halite).

2. asbes, talk, mika, grafit, magnesit.

3. yarosit, leusit, tawas (alum), oker.

4. batu permata, batu setengah permata.

5. pasir kwarsa, kaolin, feldspar, gips, bentonit.

6. batu apung, tras, obsidian, perlit, tanah diatome, tanah serap

(fullers earth).

7. marmer, batu tulis.

8. batu kapur, dolomit, kalsit.

9. granit, andesit, basal, trakhit, tanah liat, dan pasir sepanjang tidak

mengandung unsur-unsur mineral golongan a amupun golongan b

dalam jumlah yang berarti ditinjau dari segi ekonomi

pertambangan.12

f. Hasil Penelitian yang Relevan

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kajian beberapa penelitian

yang telah dilakukan para penulis sebelumnya yang sama-sama fokus

permasalahan yang berkaitan dengan Identifikasi Sumberdaya Mineral

sebagai berikut:

1. Muhammad Nafi’an dalam Identififikasi Mineral Bijih Besi Blok

Utara dan Menggunakan Metode Induced Polarization (Ip) di

Daerah Oku Selatan Sumatera Selatan. Memberikan kesimpulan

bahwa salah satu metode geolistrik yang paling efektif untuk

menentukan keberadaan kandungan mineral bijih besi yaitu dengan

12

Peraturan Pemerintah No.27 Tahun 1980 Tentang Penggolongan Bahan Galian

Page 29: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

16

menggunakan metode Induced Polarization (IP). Metode IP adalah

proses polarisasi listrik yang terjadi pada permukaan logam serta

untuk mengetahui pola penyebarannya secara horizontal dan

vertical berdasarkan hasil pengukuran dengan menggunakan

konfigurasi wenner, hasil pengolahan data dan pemodelan 2D

dengan menggunakan software Res2Dinv menggambarkan

distribusi nilai chargebilitas dan nilai resistivitas, sehingga

memudahkan dalam interpretasi data, khususnya untuk

mengidentifikasi kandungan bijih besi di daerah Pulau Beringin.

Untuk dapat diketahui teridentifikasi akan adanya mineral bijih

besi dan nilai chargebilitasnya lebih tinggi dibandingkan nilai

resistivitasnya, dari 8 (delapan) jalur blok utara penelitian hanya

satu yang terdapat indikasi akan keberadaan mineral bijih besi

yaitu pada titik K.17 tapi tidak signikan karena tidak didukung

dengan nilai chargebilitas yang tinggi dan nilai resistivitas yang

rendah pada jalur lain.

g. Kerangka Berfikir

Identifikasi jenis-jenis batuan di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi

Barat merupakan salah satu cara mengetahui keterdapatan potensi jenis-

jenis batuan tersebut dari lokasi dan persebarannya sehingga dapat

menginventariskan potensi jenis-jenis batuan yang ada di daerah tersebut,

menjadi modal untuk pembangunan daerah tersebut dengan ketersediaan

sumber daya mineral dalam batuan tersebut. Dalam kerangka berfikir ini

identifikasi jenis-jenis batuan di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi

Barat merupakan salah satu cara untuk menginventariskan potensi jenis-

jenis batuan yang ada di daerah tersebut.

Page 30: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

17

Alur Penelitian

Ekspedisi NKRI Koridor Sulawesi

2013

Sub Korwil VI/Mamuju

Tim Peneliti Geologi

Penentuan Rencana

Kegiatan Geologi

Pengambilan Data Lapangan

• library research

• field research

•wawancara

•observation

•dokumentasi

Data Hasil Lapangan

Pengolahan Data

•pengumpulan data

•reduksi data

•penyajian data

•penarikan kesimpulan

Interpretasi Hasil

Page 31: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

18

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi

Barat pada kegiatan Ekspedisi NKRI Koridor Sulawesi 2013, mulai dari

Maret – Juni 2013. Kabupaten Mamuju terletak pada koordinat antara 00

53’ 10’ sampai 20 54’ 52’ Lintang Selatan dan 118

0 54’ 47’ sampai 120

0

05’ 35’ Bujur Timur.1

Gambar 3.1. Lokasi Penelitian

Adapun penelitian sampai penulisan skripsi dilakukan pada Tahun 2013

sampai 2014. Seperti pada Tabel 3.1.

1 Kabupaten Mamuju http://tomandar.mywapblog.com/kabupaten-mamuju.xhtml (di akses

pada tanggal 5 April 2014)

Page 32: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

19

Tabel 3.1 Waktu Penelitian

B. Alat dan Bahan Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Palu Geologi

2. Kompas Geologi.

3. Komparator

4. Pita ukur

5. Kamera digital

6. Laptop

7. Buku catatan

8. Pulpen

9. Pensil

10. Penggaris

11. Global Potition System (GPS)

12. Loop

13. Magnet

No.

Keg

iata

n

Bulan (2013 s/d 2014)

Feb

ruar

i

Mar

et

Ap

ril

Mei

Juni

Juli

Ag

ust

us

Sep

tem

ber

No

vem

ber

Des

emb

er

Janu

ari

Feb

ruar

i

Mar

et

Ap

ril

Mei

1 Penyusun

Rencana

Penelitian

2 Penelitian

3 Proposal

Penelitian

4 Seminar

Proposal

5 Penulisan

Skripsi

Page 33: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

20

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. HCL

2. Peta Provinsi Sulawesi Barat

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

analisis dengan menggunakan pendekatan survey. Pendekatan survey adalah salah

satu pendekatan penelitian yang pada umumnya digunakan untuk pengumpulan

data yang luas dan banyak.2

Van Dalen mengatakan bahwa “survey merupakan bagian dari studi

deskriptif yang bertujuan untuk mencari kedudukan (status), fenomena (gejala)

dan menentukan kesamaan status dengan cara membandingkannya dengan standar

yang sudah ditentukan”. Survey dapat dilakukan secara pribadi ataupun

kelompok3.

D. Objek Penelitian

Menurut Arikunto4 mengemukakan pengertian objek penelitian sebagai

berikut:

“Objek penelitian adalah variabel penelitian yaitu sesuatu yang merupakan

inti dari problematika penelitian”.

Objek penelitian disini adalah batuan dan kandungan mineralnya di

Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat.

2Metode Penelitian Survei http://elfiraismy.wordpress.com/2009/11/09/metode-

penelitian-survei/ (di akses pada tanggal 10 April 2013) 3 Metode Penelitian Survey http://id.scribd.com/doc/85350577/Metode-Penelitian-Survey

(di akses pada tanggal 9 September 2014) 4 Arikunto (2001:29).

Page 34: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

21

E. Jenis dan Sumber Data

Penulisan melakukan berbagai jenis dan pengumpulan data yang bertujuan

untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Data tersebut

terbagi menjadi dua jenis, yaitu :

a. Data Primer

Yaitu data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara kepada Ir.

Nurdin Ashat, Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Geologi Pertambangan

Yayasan Punggawa Malolo Mamuju di Kabupaten Mamuju dan beliaupun

merupakan salah satu ahli geologi dari Mamuju merupakan Alumni jurusan

Geologi Universitas Hasanuddin Makassar, mengenai jenis-jenis batuan

dengan kandungan mineral di Kabupaten Mamuju.

b. Data Sekunder

Yaitu data yang diperoleh dari kajian pustaka dan sebagai pendukung dari

data primer seperti artikel, koran, majalah, sebagai sumber tertulis lainnya

yang dibahas dalam penelitian.

F. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis

menggunakan teknik sebagai berikut:

1. Library Research (studi kepustakaan), digunakan untuk melihat dan

mempelajari buku-buku, literatur-literatur dan bahan referensi

lainnya sebagai sumber untuk menguraikan landasan teoritis dari

skripsi ini.

2. Field Research (studi lapangan), digunakan untuk mencari dan

mengumpulkan data dari lapangan. Yang dalam pelaksanaannya

digunakan3 (tiga) instrumen penelitian, yaitu:

Page 35: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

22

a. Wawancara5

Wawancara diakukan untuk menguatkan informasi data yang

diperoleh sebagai bahan penulisa skripsi. Dalam penelitian ini

penulis melakukan wawancara dengan Ir. Nurdin Ashat,

Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Geologi Pertambangan

Yayasan Punggawa Malolo Mamuju di Kabupaten Mamuju

dan beliaupun merupakan salah satu ahli geologi dari Mamuju

merupakan Alumni jurusan Geologi Universitas Hasanuddin

Makassar. dalam wawancara ini penulis ingin mengetahui

jenis-jenis batuan dengan kandungan mineral dan

persebarannya di Kabupaten Mamuju.

b. Observation (pengamatan)

Observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara mengamati dan mecatat secara sitematik gejala

yang diteliti.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal yang

berupa catatan, buku, surat, majalah, dan sebagainya. Dalam

penelitian ini penulis mencari data tentang jenis-jenis batuan

dengan kandungan mineral dan persebarannya di Kabupaten

Mamuju.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan salah satu langkah paling penting untuk

memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Dalam penelitian ini analisis data

yang digunakan adalah dengan metode deskriptif analisis. Maksudnya adalah

analisis gambaran secara objektif terhadap tema penelitian dengan pendekatan

kualitatif, datanya diperoleh melalui wawancara dan pengamatan.

5 Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Geologi Pertambangan Yayasan Punggawa Malolo

Mamuju

Page 36: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

23

Analisis data yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini adalah model

analisis data mengalir (flow model). Sejumlah langkah analisis dalam model ini,

yakni pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan6.

1. Pengumpulan Data

Peneliti membuat catatan data yang dikumpulkan melalui observasi,

wawancara, dan studi dokumentasi yang merupakan catatan lapangan yang

terkait dengan pertanyaan dan atau tujuan penelitian.

2. Reduksi Data

Langkah ini berkaitan erat dengan proses menyeleksi, memfokuskan,

menyederhanakan, mengabstrakan, dan mentransformasikan data mentah

yang diperoleh dari hasil penelitian.

3. Penyajian Data

Setelah melalui data, langkah selanjutnya dalam analisis data adalah

penyajian data atau sekumpulan informasi yang memungkinkan peneliti

melakukan penarikan kesimpulan. Bentuk penyajian data yang umum

dilakukan dalam penelitian kualitatif dalah teks naratif yang menceritakan

secara panjang lebar temuan penelitian. Adapun untuk klasifikasi batuan

peneliti juga menggunajan tabel klasifikasi batuan beku menurut Russell B.

Travis.

Kemudian untuk melakukan pemetaan jenis batuan dilakukan dengan

analisis Sistem Informasi Geografi (SIG) yang menggunakan software

ArcView Versi 3.3.

4. Penarikan Kesimpulan

Dalam penelitian ini seleksi data, penarikan kesimpulan sudah dimulai

dari proses awal diperolehnya data. Oleh karena peneliti sebagai bagian

dari instrumen penelitian, sehingga setiap data telah dicek keakuratan dan

6 Milles dan Huberman, 1992: 15-20

Page 37: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

24

validitasnya. Dengan model analisis Interaktif maka peneliti dapat

mengambil sebuah kesimpulan.

Page 38: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

25

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Kegiatan Ekspedisi NKRI Koridor Sulawesi 2013

1. Pendahuluan

Indonesia merupakan negara kepulauan yang menyimpan potensi

sumber daya alam yang sangat kaya, unik & endemik. Kekayaan sumber

daya alam tersebut sebagian besar terdapat di wilayah daratan Indonesia

termasuk di antaranya pegunungan bukit barisan & pulau Kalimantan yang

beberapa diantaranya sudah mulai punah & rusak baik karena faktor alam

( bencana ) atau manusia. TNI-AD dengan gagasannya menunjuk

Kopassus yang ketiga kalinya untuk merencanakan & melaksanakan

ekspedisi, dengan segenap seluruh komponen masyarakat lainnya sebagai

bentuk pembinaan teritorial dalam menjaga kelestarian alam, mencari data

& menelusuri secara langsung di lapangan segala potensi yang ada di

daerah baik di Sumatera maupun di Kalimantan melalui suatu kegiatan

“Ekspedisi Bukit Barisan tahun 2011” & “Ekspedisi Khatulistiwa 2012”.

Banyaknya manfaat yang positif & tanggapan yang sangat positif dari

semua komponen bangsa, sehingga ekspedisi yang akan datang,

dilaksanakan di Sulawesi di beri nama “Ekspedisi NKRI 2013: Koridor

Sulawesi”.

2. Dasar

a. Surat Panglima TNI No B/1677-07/12/07/OPS tgl 15 Mei 2012

tentang saran dimasukannya kegiatan Ekspedisi TNI ke dalam

program Kemenkokesra RI.

b. Surat Undangan Menkokesra Nomor

1081/UND/KMK/DEP.I/X/2012. Tanggal 29 Oktober tentang

penyelenggaraan Seminar Nasional Ekspedisi NKRI Koridor

Page 39: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

26

Sulawesi dengan tema “Lestarikan Alam Dalam Rangka

Mendukung Pembangunan Berkelanjutan Demi Kesejahteraan

Rakyat”. Hasil pelaksanaan kegiatan Ekspedisi Bukit Barisan 2011

dan Ekspedisi Khatulistiwa 2012.

3. Tema

"Lestarikan Alam Dalam Rangka Mendukung Pembangunan

Berkelanjutan Demi Kesejahteraan Rakyat"

4. Maksud & Tujuan

a. Mendata & Meneliti Potensi Kekayaan Alam di Hutan, Gunung &

Pegunungan, Ralasuntai Serta Pulau Terdepan Bersama Segenap

Komponen Bangsa sebagai sumbangsih TNI, POLRI &

Masyarakat Kapada Pemerintah RI dalam rangka meningkatkan

kesejahteraan rakyat.

b. Membangkitkan Kesadaran Teritorial, Sehingga dapat dikelola

menjadi keunggulan teritorial.

c. Memberikan keteladanan kepada masyarakat untuk menjaga

kelestarian hutan melalui program "Green, Clean & Healthy".

5. Sasaran

a. Terdatanya kerusakan lingkungan & dapat menumbuhkan

kesadaran masyarakat untuk melakukan rebosiasi & Menjaga

kelestarian alam.

b. Terdatanya Flora dan Fauna Yang hampir punah & ditemukannya

spesies baru.

c. Terpetakannya potensi Geologi sehingga dapat diolah dengan baik

guna kesejahteraan rakyat serta dapat mengantisipasi kerugian

besar akibat bencana yang dihadapi .

d. Tergalinya Sosial Budaya setempat serta kearifan lokal.

e. Terjaganya Keutuhan Wilayah Negara Kesatuan Republik

Indonesia dengan mewujudkan jiwa persatuan dan kesatuan antara

TNI, Polri dan seluruh komponen Bangsa.

Page 40: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

27

f. Terwujudnya Rasa Cinta Tanah Air dan terpeliharanya kelestarian

alam di Pulau Sulawesi.

g. Terbantunya kesulitan rakyat dalam hal perumahan, kesehatan,

pendidikan dan meningkatnya kesejahteraan rakyat.

Dalam Ekspedisi inipun terdapat beberapa wilayah penelitian

dan dipusatkan menjadi sembilan titik lokasi yaitu Subkorwil I

Sangihe, Subkorwil II Minahasa, Subkorwil III Bone Bolango,

Subkorwil IV Sigi, Subkorwil V Luwuk Banggai, Subkorwil VI

Mamuju, Subkorwil VII Tana Toraja, Subkorwil VIII Gowa, dan

Subkorwil IX Kolaka, dan salah satunya adalah Subkorwil VI

Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat yang menjadi pusat

kegiatan penelitian (sosial-budaya, flora-fauna, kehutanan, geologi

dan potensi bencana), komunikasi sosial, dan juga jelajah. Tujuan

kegiatan ini adalah mencari potensi-potensi SDA yang ada di

Sulawesi, sebagai upaya untuk mengembangkan dan melestarikan

potensi tersebut.

B. Kondisi Umum Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat

1. Letak Geografis

Kabupaten Mamuju terletak pada koordinat antara 00 53’ 10’ sampai 2

0

54’ 52’ Lintang Selatan dan 1180 54’ 47’ sampai 120

0 05’ 35’ Bujur

Timur.1

Luas daerah Kabupaten Mamuju adalah 8.014,06 km2, terdiri atas 15

wilayah kecamatan, 103 Desa dan 8 Kelurahan serta 2 Unit Pemukiman

Transmigrasi (UPT). Lima belas Kecamatan dimaksud adalah Tapalang,

Tapalang Barat, Mamuju, Simboro dan Kepulauan, Kalukku, Papalang,

Sampaga, Tommo, Kalumpang, Bonehau, Budong-Budong, Pangale,

Topoyo, Karossa dan Tobadak.

Batas administrasi wilayah berbatasan :

1 Kabupaten Mamuju http://tomandar.mywapblog.com/kabupaten-mamuju.xhtml (di

akses pada tanggal 18 April 2014)

Page 41: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

28

• Sebelah Utara : berbatasan dengan Kabupaten Mamuju Utara

• Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kab. Majene, Kab. Polmas,

Kab.Tana Toraja (Provinsi Sulawesi Selatan).

• Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten Luwu Utara

(Provinsi Sulawesi Selatan).

• Sebelah Barat : berbatasan Selat Makassar (Provinsi Kalimantan

Timur).

2. Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Mamuju sebanyak 446.347 orang.

3. Keadaan Sosial

Tabel. 4.1. Fasilitas Umum

Fasilitas Umum Jumlah (buah)

Rumah Sakit Umum 1

Puskesmas 17

Puskesmas Keliling 17

Puskesmas Pembantu 6

Apotek 3

Masjid 101

Gereja 98

Langgar 65

Mushallah 4

Pura 90

Vihara 2

Sumber: Kabupaten Mamuju http://tomandar.mywapblog.com/kabupaten-

mamuju.xhtml (di akses pada tanggal 18 April 2014)

4. Sektor Pertanian

Dalam meningkatkan ekonomi Mamuju bergantung pada sektor

pertanian, Menurut data statistik tahun 2003, Produk Domestik Regional

Bruto (PDRB) kabupaten Mamuju atas dasar harga berlaku sebesar 879,79

Juta Rupiah dengan kontribusi terbesar diberikan oleh sektor Pertanian

sebesar 74,17 persen.

Page 42: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

29

Dalam sektor pertanian, perkebunan menjadi roda penggerak utama,

dimana kegiatan ekonomi di bidang perkebunan menghasilkan tidak

kurang dari Rp. 195,62 milyar.

5. Sektor Peternakan

Pembangunan sub sektor peternakan diarahkan untuk meningkatkan

populasi dan produksi ternak untuk memenuhi konsumsi masyarakat akan

makanan bergizi, disamping itu juga digunakan untuk meningkatkan

pendapatan peternak.

Diantara populasi ternak yang berkembang di Kabupaten Mamuju

adalah ternak sapi, kerbau, kambing dan domba. Sedangkan untuk jenis

unggas adalah ayam ras, ayam buras dan itik.

6. Sektor Perikanan

Kabupaten Mamuju memiliki garis pantai terpanjang di Sulawesi Barat

sekitar ±415 km yang tersebar di 48 (empat puluh delapan) desa, 13 (tiga

belas) wilayah kecamatan menjadi salah satu potensi daerah ini.

Produksi perikanan laut di Kabupaten Mamuju sebanyak 30.000 ton,

belum termasuk hasil tambak yang luasnya berkisar 22.950 ha, serta rawa

bakau seluas 10.241 ha. Selain itu juga dilakukan pengembangan budidaya

laut berupa rumput laut dan teripang. Untuk tambak yang dikembangkan

adalah udang dan ikan bandeng.

7. Sektor Perkebunan

Produksi tanaman perkebunan di Kabupaten Mamuju dengan curah

hujan yang merata, menjadikan daerah ini tepat untuk pengembangan

kelapa sawit, kelapa dalam/hibrida, kakao, kopi arabika/robusta, kemiri,

vanili, sagu dan lada.

Dari komoditi tersebut yang dijadikan unggulan adalah kelapa sawit,

kakao, kelapa dalam/hinrida dan kemiri, khusus kelapa sawit di kabupaten

Mamuju produksi tahun 2002 lalu sekitar 533.343 ton pertahun membuat

daerah ini menjadi sentra produksi kelapa sawit terbesar di Sulawesi Barat.

Selain kelapa sawit dan kakao yang menjadi komoditas di Kabupaten

Mamuju, daerah ini juga penghasil aneka macam buah – buahan.

Page 43: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

30

Salah satunya yang tengah dikembangkan secara besar – besaran

petani di bumi Manakarra (amanah yang bertuah) ini adalah jeruk manis.

Produksi jeruk manis di Kabupaten Mamuju mengalami peningkatan yang

cukup signifikan. Di Pelabuhan Belang – Belang misalnya, sekitar 200 ton

jeruk manis asal Mamuju secara rutin dikirim PT Ganda Dewata ke

Jakarta setiap bulannya, belum termasuk jeruk manis yang diantar

Pulaukan ke Kalimantan melalui Pelabuhan Mamuju.

8. Sektor Kehutanan

Kabupaten Mamuju memiliki kawasan hutan yang cukup luas, dengan

aneka jenis kayu dan rotan di dalamnya.

Tabel 4.2. Luas Kawasan Hutan pada Tahun 2003

Jenis Hutan TGHK RTRWP Paduserasi

Hutan Lindung 495,94 ha 588,374 ha 436,601 ha

Hutan Produksi

Terbatas (HPT)

203,812 ha 82,494 ha 258,570 ha

Hutan Produksi

(HP)

45,687 ha 23,906 ha 61,600 ha

Hutan Produksi

Konservasi

(HPK)

99,736 ha 184, 187 ha 78,443 ha

Sumber: Kabupaten Mamuju http://tomandar.mywapblog.com/kabupaten-mamuju.xhtml

tahun 2003 (di akses pada tanggal 18 April 2014)

C. Identifikasi Jenis-Jenis Batuan dan Mineral di Kabupaten Mamuju

Provinsi Sulawesi Barat

Jenis-jenis Batuan dan Mineral :

1. Andesit

Andesit termasuk jenis batuan beku (Igneous Rock). Andesit

merupakan batuan ekstrusif menengah dalam komposisi antara riolit dan

basal. Andesit lava adalah viskositas moderat dan membentuk aliran lava

tebal dan kubah. Kata andesit berasal dari Pegunungan Andes di Amerika

Page 44: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

31

Selatan, di mana andesit umum. Andesit adalah setara vulkanik diorit.2

Andesit ini peneliti temukan di Desa Leling Utara Kecamatan Tommo.

Andesit termasuk bahan galian golongan C yaitu bahan galian yang tidak

termasuk strategis dan vital.

Sumber: JENIS BATUAN | Batuan Beku, Sedimen, dan Metamorf

http://materi-forever.blogspot.com/2014/01/jenis-batuan-batuan-beku-sedimen-

dan.html (di akses pada tanggal 19 September 2014)

Gambar 4.1. Batu Andesit

2. Basalt (Radioaktif) dan Porfiri Basalt (Bijih Besi)

Basalt batu ekstrusif mafik, adalah yang paling luas dari semua batuan

beku, dan terdiri lebih dari 90% dari semua batuan vulkanik. Karena

kandungan silika yang relatif rendah, lava basal memiliki viskositas relatif

rendah, dan membentuk aliran tipis yang bisa menempuh jarak jauh.3

Singkapan batuan basalt ini ditemukan di Desa Takandeang,

Kecamatan Tapalang. Batuan basalt ini berwarna hitam, lapuk sebagian

2 Geology “Rock and Minerals”

http://flexiblelearning.auckland.ac.nz/rocks_minerals/rocks/andesite.html (di akses pada tanggal

19 April 2014) 3 Geology “Rock and Minerals”

http://flexiblelearning.auckland.ac.nz/rocks_minerals/rocks/basalt.html (di akses pada tanggal 19

April 2014)

Page 45: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

32

warna lapukan coklat, struktur masif, tekstur afanitik, holokristalin,

komposisi mineral piroksen dan olivine. Banyak mengandung mineral

leusit. Diduga batuan ini merupakan material gunungapi yang berasal dari

Gunung Adang, gunungapi purba Zaman Tersier di daerah Mamuju.

Batuan basalt ini mengandung unsur radioaktif yang paling tinggi di

Indonesia. Tinggi radioaktivitas di desa tersebut berkisar antara 2000-3000

nsw per jam. Sementara di wilayah perkotaan berkisar antara 200 nsw per

jam4. Adapun tinggi radioaktivitas waktu peneliti bergabung dengan Tim

Pusat Pengembangan Geologi Nuklir (PPGN) Badan Tenaga Nuklir

Nasional (Batan) adalah Potasium (K) sebanyak 3,4%, Thorium (Th)

sebanyak 670mm, dan Uranium (U) sebanyak 500%.

Menurut Deputi Bidang Pengkajian Keselamatan Nuklir (Bapeten), Dr

Khoirul Huda M Eng “Hasil penelitian yang telah kami lakukan selama ini

cukup mengejutkan. Ini karena semenjak Bapeten melakukan penelitian di

Indonesia, ternyata potensi Uranium di Mamuju adalah daerah tertinggi

radioaktivitasnya dari kandungan uranium di beberapa provinsi di

Indonesia," kata Khoirul di Mamuju, Sabtu (17/3/2012).5

Adapun masyarakat sekitar telah mengetahui keberadaan uranium

dengan tingkat radioaktivitas di atas rata-rata, tetapi mereka tetap

menduduki daerah tersebut, karena menurut mereka tidak ada efek yang

signifikan yang ditimbulkan dari adanya unsur tersebut. Potensi unsur

radioaktivitas ini merupakan bahan galian golongan A yaitu untuk

pertahanan negara, sumber daya inipun telah diketahui oleh beberapa

negara, jika pemerintah bisa memanfaatkan dengan baik maka baiknya

sumber daya ini tidak seperti uranium, emas, dan sebagainya yang di

kelola oleh perusahaan luar negeri.

4 http://www.republika.co.id/berita/regional/nusantara/12/03/17/m1185r-wow-

kandungan-uranium-mamuju-tertinggi-di-indonesia (di akses pada tanggal 20 April 2014).

5 Ibid.

Page 46: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

33

Sumber: Dok. Suci Lestari, 2013

Gambar 4.2. Singkapan Basalt yang mengandung radioaktivitas

Lalu yang kedua, ditemukan singkapan porfiri basal yang mengandung

bijih besi di bawah Jembatan Sungai Anuhan Nippo Dusun Sondoang,

Desa Sondoang, Kecamatan Kalukku. Batuan berwarna hitam, warna

lapukan cokelat muda, struktur masif, tekstur porfiroafanitik, holokristalin,

komposisi plagioklas (30 %), olivine (5 %), piroksen (60 %), dan kuarsa

(5 %). Menurut klasifikasi Russell B. Travis, nama batuan ini adalah

“porfiri basal”, sedangkan menurut klasifikasi Thrope & Brown nama

batuan ini adalah “basalt porfir”. Porfiri basal terbentuk dari proses

pembekuan magma di daerah hypabisal dalam waktu yang singkat. Dalam

pengamatan ini di ambil sampel batuan dan beberapa bagian dari sampel

dihaluskan, kemudian butiran-butirannya didekatkan dengan magnet.

Sebagian butiran menempel pada magnet. Diduga mineral terkandung

mineral magnetit dalam porfiri basal/basalt porfir tersebut. Dan perlu

dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui sebaran bijih besi

tersebut.

Page 47: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

34

Sumber: Dok. Suci Lestari, 2013

Gambar 4.3. Singkapan porfiri basal

Sumber: Dok. Suci Lestari, 2013

Gambar 4.4. Porfiri basal

Page 48: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

35

Sumber: Dok. Suci Lestari, 2013

Gambar 4.5. Proses penghalusan sampel

Sumber: Dok. Deni Mildan, 2013

Gambar 4.6. Butiran halus sampel menempel pada magnet

Page 49: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

36

3. Batubara

Batubara adalah batuan sedimen yang berasal dari material organik

(organoclastic sedimentary rock), dapat dibakar dan memiliki kandungan

utama berupa C, H, O.

Klasifikasi batubara dimulai dari proses endapan tumbuhan berubah

menjadi gambut (Peat), selanjutnya berubah menjadi batubara muda

(Lignite) batubara yang sangat lunak dan mengandung air 70 % dari

beratnya . Batubara ini berwarna hitam, sangat rapuh, nilai kalor rendah

dengan kandungan karbon yang sangat sedikit, kandungan abu dan sulfur

yang banyak. Setelah mendapat pengaruh suhu dan tekanan yang terus

menerus selama jutaan tahun, maka batubara muda akan mengalami

perubahan yang secara bertahap menambah maturitas organiknya dan

mengubah batubara muda menjadi batubara sub bituminous. Perubahan

kimiawi dan fisika terus berlangsung hingga batubara menjadi lebih keras

dan warnanya lebih hitam, sehingga membentuk Bituminous yang

merupakan batubara yang tebal, biasanya berwarna hitam mengkilat,

terkadang cokelat tua, mengandung 68 – 86% karbon dari beratnya,

dengan kandungan sulfur dan abu yang sedikit akan menjadi Anthracite

yang merupakan peringkat teratas batubara, berbentuk padat, batu keras

dengan warna jet-black berkilauan (Luster) metallic, mengandung antara

86-98% karbon dari beratnya.6

Di Kabupaten Mamuju sendiri ditemukan beberapa titik lokasi

singkapan batubara. Dusun Batuisi, Desa Karataun singkapan batubara

berada pada daerah dengan kondisi morfologi berbukit terjal, Adapun ciri

fisik batuan, antara lain warna hitam, kilap sutera, pecahan konkoidal.

Dimensi singkapan 1 x 1 meter, namun tidak diketahui tebal lapisan dan

arah persebarannya. Berdasarkan ciri fisiknya, batubara tersebut termasuk

6 Pengertian Batubara (Desmawati, ST., M.Kes)

http://desmawatiahmadbtkl.wordpress.com/2011/11/10/batubara-desmawati-st-m-kes/ (di akses

pada tanggal 20 April 2014)

Page 50: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

37

ke dalam jenis sub-bituminus dengan nilai kalori berkisar antara 5100 –

6100 kkal. Masyarakat sekitar telah mengetahui adanya potensi batubaru

tersebut tetapi tidak dilakukan penambangan dikarekan jenis yang tidak

baik untuk ditambang dan luasan singkapanpun relatif kecil. Sehingga

dibiarkan saja.

Sumber: Dok. Deni Mildan, 2013

Gambar 4.7. Singkapan Batubara Singkapan batubara yang kedua terdapat di Desa Lebani Kecamatan

Kalumpang. Singkapan batubara berada pada daerah dengan kondisi

morfologi berbukit terjal, Adapun ciri fisik batuan, antara lain warna

hitam, kilap sutera, pecahan konkoidal. Tebal lapisan rata-rata 20 cm.

Berdasarkan ciri fisiknya, batubara tersebut termasuk ke dalam jenis sub-

bituminus dengan nilai kalori berkisar antara 5100 – 6100 kkal.

Seperti batubara di Dusun Batuisi, Desa Karataun, potensi batubara

disini dibiarkan saja oleh masyarakat sekitar, karena jenis yang tidak baik

dan luas singkapanpun relatif kecil.

Page 51: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

38

Sumber: Dok. Marwati, 2013

Gambar 4.8. Singkapan Batubara

batubara selanjutya terdapat di Dusun Kahaleang, Desa Sandapang.

Singkapan batubara berada pada daerah dengan kondisi morfologi berbukit

terjal, Adapun ciri fisik batuan, antara lain warna hitam, kilap sutera,

pecahan konkoidal dengan tebal rata-rata 60 cm. Lapisan batubara berada

di atas lapisan batupasir dan batupasir teralterasi. Berdasarkan ciri

fisiknya, batubara tersebut termasuk ke dalam jenis sub-bituminus dengan

nilai kalori berkisar antara 5100 – 6100 kkal.

Page 52: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

39

Sumber: Dok. Suci Lestari, 2013

Gambar 4.9. Singkapan Batubara

Di samping singkapan batubara teralterasi ini terdapat juga singkapan

batubara dengan luas dimensi 5x5 meter2

dan termasuk kedalam jenis

bituminus. Potensi batubara ini Menurut keterangan penduduk setempat,

daerah tersebut sebelumnya pernah di teliti oleh peneliti asing yang berasal

dari Negara Korea.

Sumber: Dok. Deni Mildan, 2013

Gambar 4.10. Singkapan batubara luas dimensi 5x5 meter2

Dan batubara terakhir yang peneliti temukan terdapat di Desa Tamalea,

Kecamatan Bonehau. Singkapan batubara berada pada daerah dengan

Page 53: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

40

kondisi morfologi berbukit terjal, Adapun ciri fisik batuan, antara lain

warna hitam, kilap tanah, pecahan konkoidal dengan tebal rata-rata 97 cm.

Lapisan batubara berada di atas lapisan batupasir dan batupasir teralterasi.

Berdasarkan ciri fisiknya, batubara tersebut termasuk ke dalam jenis lignit.

Sumber: Dok. Suci Lestari, 2013

Gambar 4.11. Singkapan Batubara

Sumber: Dok. Suci Lestari, 2013

Gambar 4.12. Batubara

Page 54: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

41

4. Batugamping Klastik

Batugamping ini merupakan jenis batuan sedimen. Adapun jenis

batugamping terbagi menjadi batugamping klastik dan non klastik.

Berdasarkan cirinya batugamping yang peneliti temukan merupakan jenis

batugamping klastik, merupakan hasil rombakan jenis batugamping non-

klastik melalui proses erosi oleh air, transportasi, sortasi, dan terakhir

sedimentasi. Selama proses tersebut banyak mineral-mineral lain yang

terikut yang merupakan pengotor, sehingga sering kita jumpai adanya

variasi warna dari batugamping itu sendiri. Seperti warna putih susu, abu-

abu muda, abu-abu tua, coklat, merah bahkan hitam.7 Batugamping

Klastik ini berada ± 10m dari puncak Tanette Paken (Gunung Paken) di

Desa Kalumpang, Kecamatan Kalumpang. Di singkapan ini terdapat padi

yang tumbuh ditengah-tengah batu, dan dipercaya masyarakat sekitar jika

padi ini tumbuh dengan baik, maka padi yang lain didaerah sekitar akan

baik.

Sumber: Dok. Suci Lestari, 2013

Gambar 4.13. Singkapan batugamping klastik

7 Pengertian Batu Gamping http://www.genborneo.com/2011/12/pengertian-batu-

gamping.html (di akses pada tanggal 21 April 2014)

Page 55: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

42

5. Batugamping Terumbu

Proses pembentukan batuan gamping terumbu berasal dari

pengumpulan plankton, moluska, algae yang keudian membentuk

terumbu. Jadi gamping terumbu berasal dari organisme. Batuan sedimen

yang memiliki komposisi mineral utama dari kalsit (CaCO3) terbentuk

karena aktivitas dari coral atau terumbu pada perairan yang hangat dan

dangkal dan terbentuk sebagai hasil sedimentasi organik.8

Dalam hal ini batugamping terumbu terdapat di Desa Bonehau,

Kecamatan Bonehau yaitu sebagai batuan penyusun daripada Gua Banua

Belanda. Dinamakan Gua Banua Belanda karena dahulu zaman penjajahan

Belanda menyerah dengan Jepang terdapat satu keluarga yang

bersembunyi di Gua tersebut, dan diketahui oleh masyarakat lalu satu

keluarga itupun dibakar hidup-hidup didalam Gua tersebut. Walaupun

histori dari Gua ini cukup tragis tapi Gua ini cukup bagus dengan

ornamen-ornamen Gua dan juga Gua ini adalah Gua horizontal sehingga

cukup layak untuk dijadikan Gua wisata.

Sumber: Dok. Suci Lestari, 2013

Gambar 4.14. Stalagtit sebagai bagian dari ornamen

8 Jenis-Jenis Batu Gamping http://droider03.blogspot.com/2012/01/jenis-jenis-batu-

gamping.html (di akses pada tanggal 22 April 2014)

Page 56: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

43

Sumber: Dok. Suci Lestari, 2013

Gambar 4.15. Ruang berukuran ± 15 x 15 meter di dalam gua

6. Batulempung

“Batuan sedimen ini disusun oleh mineral-mineral lempung, yang sulit

dibedakan satu sama lainnya. Biasanya plastis dan warna dari batuan ini

banyak sekali seperti hitam, kelabu, hijau ataupun merah”.9 Dalam

penelitian ini terdapat singkapan batulempung di Salu (sungai) Betoong,

Desa Kalumpang, Kecamatan Kalumpang.

Sumber: http://tanaangga.files.wordpress.com/2010/11/batu-lempung.jpg

Gambar. 4.16. Batulempung

9 Ibid. h. 148

Page 57: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

44

7. Batupasir (Pyrite, Bijih Besi dan Linarite)

Batupasir adalah klas yang penting dalam batuan sedimen. Termasuk

ke dalam klas ini ialah vulkaniklastik dan karbonat pasiran. Batupasir

menempati 30% dari seluruh batuan di permukaan bumi. Nilai ekonomi

dari batuan sedimen batupasir sangat tinggi sekali, yang paling sederhana

dipergunakan untuk bahan bangunan. Jika batuan itu porositasnya tinggi

sangat baik untuk reservoar minyak bumi, air, dan gas. Banyak bahan-

bahan yang bernilai ekonomis terperangkap dalam batupasir seperti bijih

emas, tembaga, atau timah, banyak lagi.10

Dalam penelitian inipun terdapat beberapa mineral yang terkandung

dalam batupasir. yang pertama batupasir yang terdapat di Desa Salubiro,

Kecamatan Karossa. Batupasir ini teralterasi tidak lagi menunjukan tekstur

dan struktur asalnya. Batupasir teralterasi berwarna abu-abu ini

mengandung mineral pyrite. Luasan singkapan panjang ± 10m dan lebar ±

2m.

Sumber: Dok. Suci Lestari, tahun 2013

Gambar 4.16. Singkapan Batupasir

10

Ibid. h. 143

Page 58: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

45

Batupasir yang kedua adalah Singkapan batupasir di Dusun

Saluadak, Desa Tobadak VII, Kecamatan Tobadak. Batupasir ini

mengandung bijih besi berupa mineral magnetit (Fe2+

Fe3+

2O4).

Berdasarkan ciri fisiknya, batupasir berwarna cokelat kekuningan, ukuran

butir pasir sedang (1/2 – 1/4 mm), kemas terbuka, sortasi buruk, non

karbonatan. Mineral berbentuk butiran-butiran dengan warna hitam, cerat

hitam, dan kilap logam. Untuk mineral magnetit ini perlu dilakukan

penelitian lebih lanjut untuk mengetahui sebaran, kuantitas, dan kualitas

mineral itu.

Sumber: Dok. Suci Lestari, tahun 2013

Gambar 4.17. Singkapan batupasir

Page 59: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

46

Sumber: Dok. Suci Lestari, tahun 2013

Gambar 4.18. Mineral magnetit menempel pada magnet

Ada pula bekas penambangan liar bijih tembaga dengan batuan

induk diduga granit. Dilakukan pengamatan terhadap sisa penambangan

liar pada tebing dengan kemiringan 53°. Terdapat singkapan batupasir

dengan mineral linarite yang mengandung bijih tembaga (Cu). Namun

kadar tembaga rendah sehingga perlu dimurnikan dan dipisahkan dari

unsur-unsur lain dalam mineral. Bekas penambangan ini dibiarkan begitu

saja, baiknya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui

persebaran bijih tembaga tersebut. Bijih tembaga termasuk kedalam bahan

galian golongan B. Lokasi penambangan ini terdapat di Dusun Sanjango

Desa Sanjango, Kecamatan Karossa.

Page 60: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

47

Sumber: Dok. Deni Mildan, tahun 2013

Gambar 4.19. Lokasi bekas penambangan liar bijih tembaga

Sumber: Dok. Deni Mildan, tahun 2013

Gambar 4.20. Mineral Linarite Hasil Penggalian di Lokasi Penggalian

Page 61: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

48

Selanjutnya ditemukan singkapan batupasir di Desa Lembah Hopo,

Kecamatan Karossa. Singkapan batuan teralterasi ini mengandung mineral

turquoise. Turqoise (CuAl6(PO4)4(OH)8•4H2O) Warna hijau tua,

Kekerasan 3 – 5 Skala Mohs, Cerat hijau pucat, Kilap lilin (waxy).

Turquoise berasal dari proses alterasi argilik yang merupakan salah satu

proses pembentukan mineral berat tembaga dan emas.

Sumber: Dok. Suci Lestari, tahun 2013

Gambar 4.21. Singkapan mineral hasil alterasi hidrotermal

Page 62: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

49

Sumber: Dok. Suci Lestari, tahun 2013

Gambar 4.22. Mineral Kaolinite (putih), Turqoise (hijau tua)

8. Breksi

batuan ini terbentuk dari gabungan fragmen-fragmen yang terkumpul

pada lereng yang mengalami sedimentasi.selain itu juga dapat berasal dari

hasil longsoran yang mengalami litifikasi. Ditemukan singkapan breksi

vulkanik teralterasi di Sungai Tabelo, Dusun Tabelo, Desa Uhaimate, Kec.

Kalukku. Adapun warna dari batuan ini adalah abu-abu, warna lapukan

abu-abu gelap, fragmental, ukuran fragmen kerakal – berangkal, tekstur

asal matriks dan fragmen tidak dapat diidentifikasi. Terdapat mineral

pyrite dan kalsit pada rekahan dalam fragmen ataupun matriks.

Page 63: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

50

Sumber: https://c2.staticflickr.com/6/5046/5318137116_5f3cbfac32.jpg

Gambar. 4. 13. Breksi

9. Diorit

“Diorit adalah salah satu jenis batuan beku dalam (Batuan Plutonis),

bertekstur feneris, mineralnya berbutir kasar hingga sedang, warnanya

agak gelap. Diorit merupakan batuan yang banyak terdapat di alam”.11

Batu diorit ini peneliti temukan ketika berada di Air Terjun Pangelian

Dusun Panasuan, Desa Sandapang, Kecamatan Kalumpang. Singkapan

diorit berada pada daerah dengan kondisi morfologi berbukit terjal.

Adapun diorit memiliki sifat fisik meliputi warna dominan putih,

holokristalin, faneritik, terdiri dari mineral plagioklas, biotit dan

hornblende. Selain singkapan diorit ini Air terjun di sekitar singkapan

dapat dijadikan sebagai objek geowisata yang menarik untuk dikunjungi.

11

Batuan Diorit http://smart-pustaka.blogspot.com/2013/04/batuan-diorit.html (Diakses

pada tanggal 23 April 2014)

Page 64: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

51

Sumber: Dok. Deni Mildan, tahun 2013

Gambar 4.23. Singkapan diorit

Sumber: Dok. Deni Mildan, tahun 2013

Gambar 4.24. Air Terjun Pangeliang

Page 65: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

52

10. Emas

Umumnya endapan emas didapatkan bersama dengan perak dan

tembaga, merupakan hasil mineralisasi. Mineralisasi merupakan suatu

proses masuknya mineral jarang yang berharga ke dalam batuan sehingga

membentuk deposit bijih yang potensial. ada beberapa model endapan

emas yang dapat didekati dan dapat dijadikan acuan untuk

eksplorasi/eksploitasi selanjutnya, yaitu endapan emas epithermal atau

porfiri dan endapan emas mesothermal. Selain itu emas didapatkan sebagai

endapan placer.12

Dalam penelitian kali ini peneliti tidak menemukan adanya batu emas,

hanya kegiatan pertambangan emas yang dilakukan oleh masyarakat

Dusun Batuisi, Desa Karataun, Kec. Kalumpang. Penambangan emas ini

dilakukan dengan cara memisahkan endapan emas dari endapan alluvial

sungai karataun. Endapan placer alluvial didapatkan di pinggir sungai, di

gosong sungai bercampur dengan pasir, sangat jarang di dapatkan pada

dasar sungai. Endapan sungai telah digali hingga mencapai kedalaman 3

meter.

Menurut cerita masyarakat setempat emas disini adalah emas murni,

dan setiap harinya bisa ditemukan 5gram emas di pertambangan ini, dan

juga masyarakat sekitar pernah menemukan bongkahan emas seberat

550gram.

Seperti di lansir Republika Online, “Warga di Kecamatan Kalumpang

sekitar 90 kilometer dari ibukota Mamuju, Sulawesi Barat, menemukan

bongkahan emas seberat 1,5 kilogram”.13

Tetapi belum ada perusahaan

besar yang menaungi pertambangan emas tersebut, masih dikelola oleh

masyarakat sekitar pertambangan.

12

Sukandarrumidi, Geologi Mineral Logam. Gadjah Mada University Press: 2009, Yogyakarta. h. 59 13

Warga Mamuju Temukan Bongkahan Emas 1,5Kg

http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/13/12/26/myeb9v-warga-mamuju-temukan-

bongkahan-emas-15-kg. (di akses pada tanggal 15 April 2014)

Page 66: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

53

Sumber: Dok. Deni Mildan, tahun 2013

Gambar 4.25. Kegiatan pendulangan emas di Dusun Batuisi

11. Konglomerat

Konglomerat merupakan suatu bentukan fragmen dari proses

sedimentasi, batuan yang berbutir kasar, terdiri atas fragmen dengan

bentuk membundar dengan ukuran lebih besar dari 2 mm yang berada

ditengah-tengah semen yang tersusun oleh batupasir dan diperkuat &

dipadatkan lagi kerikil. Dalam pembentukannya membutuhkan energi

yang cukup besar untuk menggerakan fragmen yang cukup besar biasanya

terjadi pada sistem sungai dan pantai.14

Batuan Konglomerat ini peneliti

temukan di Desa Belang-belang Kecamatan Kalukku.

14

JENIS-JENIS BATUAN, CIRI-CIRI DAN PROSES TERBENTUKNYA (Update)

http://future20.wordpress.com/2013/03/08/jenis-jenis-batuan-ciri-ciri-dan-proses-terbentuknya/

(di akses pada tanggal 24 April 2014)

Page 67: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

54

Sumber:

http://3.bp.blogspot.com/_hrjG3GT7hbQ/TFlzaP1rh6I/AAAAAAAAApU/wXhpy_R

qjEE/s1600/Konglomerat.png

Gambar. 4. 14645. Konglomerat

12. Kuarsit

Kuarsit dibentuk melalui proses metamorphism quartz-rich batupasir.

Mereka dibentuk oleh kebanyakan mineral kwarsa. Kwarsit boleh kadang-

kadang kelihatan seperti pualam, tetapi dapat dibedakan sebab kuarsit

tidak bisa dikeruk oleh pisau, tidak sama dengan pualam. Atau pun

bereaksi dengan HCL, seperti halnya pualam. Sangat tidak memungkinkan

dan cuaca bersifat menentang15

. Kuarsit adalah salah satu jenis batuan

metamorf yang seluruhnya terdiri dari mineral kuarsa (SiO2). Batuan ini

terbentuk melalui proses metomorfisme kontak yang di kontrol oleh

kondisi suhu yang tinggi. keberadaan Kuarsit biasanya disertai dengan

intrusi batuan beku dalam radius beberapa kilometer.

Dalam penelitian ini di temukan sebuah bukit dengan material

rombakan berupa fragmen-fragmen mineral kuarsa (SiO2). Tidak dijumpai

singkapan batuan dasar kuarsit yang masih dalam keadaan segar. Kuarsit

ini ditemukan di Desa Lembah Hopo Kecamatan Karossa.

15

Batuan Metamorf Nonfoliasi “Kuarsit” http://petrolab-upn.tripod.com/Kuarsit.htm (di

akses pada tanggal 24 April 2014)

Page 68: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

55

Sumber: Dok. Deni Mildan, tahun 2013

Gambar 4.26. Material rombakan fragmen-fragmen mineral kuarsa

Sumber: Dok. Mick Arthur, tahun 2013

Gambar 4.27. Mineral kuarsa

13. Mangan

Mangan merupakan salah satu dari 12 unsur terbesar yang terkandung

dalam kerak bumi. Mineral mangan yang diketahui ada sekitar 300 jenis.

Namun yang sering dijumpai dalam cebakan bijih komersial ada 13 jenis.

Page 69: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

56

Pirolusit dan psilcmelan merupakan mineral yang umum menjadi cebakan

utama bijih mangan. Mangan adalah suatu logam rapuh berwarna kelabu

keputihan yang terdapat dalam delapan bentuk oksida. MnO2 adalah

bentuk yang paling stabil, diantara senyawa-senyawa logam organik,

mangan 2-metil siklopentadienil trikarbonil (MMT) dan mangan

siklopentadienil trikarbonil (CMT) adalah yang paling penting. Mangan

tidak larut dalam air. Bentuk yang terpenting adalah oksida, karbonat dan

silikat mangan. Yang paling umum mangan dioksidasi yang biasanya

ditambang dengan teknik terbuka.16

Adapun disini peneliti, meneliti bekas penambangan mangan di Desa

Talondo Kondo, Kecamatan Bonehau. Unsur mangan terkandung di dalam

mineral manganite (γ-MnO(OH)). Mineral manganite berwarna hitam,

cerat hitam, kekesaran 4 Skala Mohs, tergores oleh pisau baja atau

pecahan kaca. Bekas penambangan ini dibiarkan begitu saja.

Sumber: Dok. Deni Mildan, tahun 2013

Gambar 4.28. Mangan

16

Mangan http://geologistisgood.blogspot.com/2013/10/pendahuluan-latar-belakang-

mangan-di.html (di akses pada tanggal 25 April 2014)

Page 70: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

57

14. Marmer

Marmer atau disebut juga batu pualam merupakan batu gamping yang

mengalami proses malihan. Proses ini terjadi karena adanya tekanan dan

suhu yang sangat tinggi, sehingga tekstur batuan asal seperti tekstur

sedimen dan biologi menghilang dan membentuk tekstur batuan yang baru

(proses rekristalisasi).17

Batu marmer ini di temukan di Desa Lumika,

Kecamatan Bonehau.

Sumber: http://1.bp.blogspot.com/-iRtEdXMADAc/T2VuYx47HBI/AAAAAAAAADU/-

VuyPmEQwEs/s1600/Batu_metamorfosis_foliated_marmer.jpg

Gambar. 4. 34. Batu Marmer

15. Peridotit

Peridotit adalah batuan beku ultra basa Plutonik, yang terjadi dari hasil

pembekuan magma berkomposisi Ultra basa pada kedalaman tertentu dari

permukaan bumi. Merupakan Suatu batuan ultramafic yang memiliki

butiran kasar dengan suatu tenunan crystallkine, merupakan karakteristik

dari kerak samudra bagian bawah dan pembentukan jenis batuan dengan

17

Batuan Metamorf NonFoliasi “Marmer” http://petrolab-upn.tripod.com/Marmer.htm (di

akses pada tanggal 27 April 2014)

Page 71: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

58

prinsip theupper mantel. Mineral penyusun Peridotite sebagian besar

terdiri olivine dan pyroxene.18

Terdapat singkapan peridotit di Dusun Nining, Desa Mappu, Kec.

Bonehau. Peridotit berwarna hitam kehijauan, struktur masif, tekstur

fanerik, holokristalin, terdiri dari mineral olivine (50%) dan piroksin

(50%). Sebagian olivine lapuk dan berubah menjadi serpentin. Peridotit

kaya akan unsur besi (Fe) dan magnesium (Mg). Kehadiran peridotit

seringkali disertai dengan endapan mineral berat, misalnya nikel dan bijih

besi, untuk itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui

persebaran dan juga mineral yang bernilai ekonomis di peridotit ini.

Sumber: Dok. Deni Mildan, tahun 2013

Gambar 4.29. . Mineral Olivine yang Terubahkan Menjadi Serpentin

18

Batuan Beku Ultrabasa Plutonik “Peridotit” http://petrolab-upn.tripod.com/Peridotit.htm

(di akses pada tanggal 28 April 2014)

Page 72: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

59

Sumber: Dok. Deni Mildan, tahun 2013

Gambar 4.30. Singkapan Batuan Beku Ulltrabasa Peridotit

Page 73: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

60

Tabel 4.2. Jenis-Jenis Batuan di Kabupaten Mamuju

19

Batuan Beku Intermediet “Andesit” http://petrolab.atspace.com/Andesit.htm (di akses pada tanggal 15 Mei 2014) 20

Makalah Manfaat dan Bahaya Zat Radioaktif pada Berbagai Aspek Kehidupan Sehari-hari http://riandonok.blogspot.com/2013/03/makalah-manfaat-

dan-bahaya-zat.html (di akses pada tanggal 15 Mei 2014)

No. Batuan Mineral/

Batuan Golongan Lokasi Manfaat

1. Andesit Andesit C Desa Leling

Utara,

Kecamatan

Tommo

dapat dimanfaatkan sebagai bahan batu belah

untuk Bahan konstruksi (bangunan dan jalan),

bangunan perumaha, alas jalan, Sebagai agregat,

pondasi, batu hias dan lain-lainnya. Andesit juga

dapat dijadikan sebagai bahan baku industri poles

(tegel, ornamen, dan lain-lain)19

2. Basalt Radioaktif A Desa

Takandeang,

Kecamatan

Tapalang

Bid. Kedokteran untuk sterilisasi radiasi, Bid.

Pertanian untuk pembentukan bibit unggul20

Porfiri Basalt Bijih Besi B Desa Indudtri besi baja untuk konstruksi, industri auto

Page 74: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

61

21

Besi dan Manfaatnya http://pakarkita.wordpress.com/2012/10/11/besi-dan-manfaatnya/ (di akses pada tanggal 15 Mei 2014) 22

Batubara dan Manfaatnya http://maslatip.blogspot.com/2012/05/batubara-dan-manfaatnya.html (di akses pada tanggal 15 Mei 2014)

Sondoang,

Kecamatan

Kalukku

motif untuk permesinan21

3. Batubara Batubara

Sub-

Bituminus

A Dusun

Batuisi, Desa

Karataun,

Kecamatan

Kalumpang

bahan bakar pembangkit listrik, produksi besi dan

baja, bahan bakar pembuatan semen, bahan bakar

cair22

Batubara

Sub-

Bituminus

A Desa Lebani,

Kecamatan

Kalumpang

Ibid.

Batubara

Sub-

Bituminus

dan

Bituminus

A Dusun

Kahaleang,

Desa

Sandapang,

Kecamatan

Kalumpang

Ibid.

Page 75: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

62

23

Pemanfaatan batugamping (batu kapur) sebagai barang ekonomis non logam http://ariefgeo.blogspot.com/2012/01/pemanfaatan-batugamping-batu-

kapur.html (di akses pada tanggal 15 Mei 2014)

Batubara

Lignit

A Desa

Tamalea,

Kecamatan

Bonehau

Ibid.

4. Batugamping

Klastik

Batugamping

Klastik

C Tanette

(Gunung)

Paken, Desa

Kalumpang,

Kecamatan

Kalumpang

Bahan bangunan, Bahan penstabilan jalan raya,

Sebagai pembasmi hama, Bahan pupuk dan

insektisida dalam pertanian, Batugamping sebagai

bahan baku semen23

5. Batugamping

Terumbu

Batugamping

Terumbu

C Desa

Bonehau,

Kecamatan

Bonehau

Bahan bangunan, Bahan penstabilan jalan raya,

Sebagai pembasmi hama, Bahan pupuk dan

insektisida dalam pertanian, Batugamping sebagai

bahan baku semen

6. Batulempung Batulempung C Salu (Sungai)

Betoong,

Lempung umumnya digunakan untuk bahan

pembuatan keramik, bahan baku semen Portland,

Page 76: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

63

24

Batuan Sedimen Klastik “Batu lempung” http://petrolab.atspace.com/BatuLempung.htm (di akses pada tanggal 15 Mei 2014) 25

Batuan Sedimen Klastik “Batupasir” http://petrolab.atspace.com/BatuPasir.htm (di akses pada tanggal 15 Mei 2014) 26

Besi dan Manfaatnya http://pakarkita.wordpress.com/2012/10/11/besi-dan-manfaatnya/ (di akses pada tanggal 15 Mei 2014)

Desa

Kalumpang,

Kecamatan

Kalumpang

genteng, gerabah dan bata24

7. Batupasir Pyrite C Desa

Salubiro,

Kecamatan

Karossa

Batupasir mempunyai banyak kegunaan didalam

industri konstruksi sebagai suatu kumpulan dan

batu-tembok. batupasir hasil galian dapat

digunakan sebagai material di dalam pembuatan

gelas/kaca25

Bijih Besi B Dusun

Saluadak,

Desa

Tobadak VII,

Kecamatan

Tobadak

Indudtri besi baja untuk konstruksi, industri auto

motif untuk permesinan26

Bijih B Dusun Dimanfaatkan untuk berbagai alat listrik dan

Page 77: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

64

27

Manfaat tembaga dalam industry http://blogging.co.id/manfaat-tembaga-dalam-industri (di akses pada tanggal 15 Mei 2014) 28

Batuan Sedimen Klastik “Breksi” http://petrolab.atspace.com/Breksi.htm (di akses pada tanggal 15 Mei 2014)

Tembaga

(Linarite)

Sanjango,

Desa

Sanjango,

Kecamatan

Karossa

rumah tangga, Komponen utama perlengkapan

handphone dan komputer dan elektronik dll27

Turqoise C Desa Lembah

Hopo,

Kecamatan

Karossa

Perhiasan.

8. Breksi Pyrite, Kalsit C Sungai

Tabelo,

Dusun

Tabelo, Desa

Uhaimate,

Kec. Kalukku

Digunakan Sebagai pondasi bangunan28

9. Diorit plagioklas, C Air Terjun batu diorit ini dapat dijadikan sebagai batu

Page 78: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

65

29

Batuan Beku Intermediet Plutonik “Diorit” http://petrolab.atspace.com/Diorit.htm (di akses pada tanggal 15 Mei 2014) 30

Batuan Sedimen Klastik “Konglomerat” http://petrolab.atspace.com/Konglomerat.htm (di akses pada tanggal 15 Mei 2014)

biotit dan

hornblende

Pangelian,

Dusun

Panasuan,

Desa

Sandapang,

Kecamatan

Kalumpang

ornamen dinding maupun lantai bangunan gedung

atau untuk batu belah untuk pondasi bangunan/

jalan raya29

10. Emas Emas B Dusun

Batuisi, Desa

Karataun,

Kecamatan

Kalumpang

Perhiasan.

11. Konglomerat Konglomerat C Desa Belang-

belang,

Kecamatan

Kalukku

Digunakan Sebagai pondasi bangunan30

Page 79: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

66

31

Batuan Metamorf Nonfoliasi “Kuarsit” http://petrolab.atspace.com/Kuarsit.htm (di akses pada tanggal 15 Mei 2014) 32

Mangan http://bilangapax.blogspot.com/2011/02/mangan.html (di akses pada tanggal 15 Mei 2014) 33

Batuan Metamorf Nonfoliasi “Marmer” http://petrolab.atspace.com/Marmer.htm (di akses pada tanggal 15 Mei 2014)

12. Kuarsit Kuarsa B Desa Lembah

Hopo,

Kecamatan

Karossa

Sebagai bahan pembuatan bola refraktori, bahan

penggosok, untuk industri gelas, keramik, bahan

bangunan sebagai agregat, lantai dan dinding31

13. Mangan Mangan B Desa

Tamalea

(Talondo

Kondo),

Kecamatan

Bonehau

produksi baterai kering, keramik, gelas dan

kimia32

14. Marmer Marmer C Desa Lumika,

Kecamatan

Bonehau

Batu marmer dipakai sebagai bahan ornamen

dinding dan lantai juga digunakan untuk

pembuatan barang-barang kerajinan33

15. Peridotit Olivine dan

Piroksin

C Dusun

Nining, Desa

Mappu,

sebagai batu setengah permata sebagai bahan

untuk perhiasan dan abrasif (ampelas).

Pembentukan nikel dari hasil pelapukan peridotit.

Page 80: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

67

34

Batuan Beku Ultrabasa Plutonik “Peridotit” http://petrolab.atspace.com/Peridotit.htm (di akses pada tanggal 15 Mei 2014)

Kecamatan

Bonehau

Peridote merupakan variasi permata olivine

terbaik yang kita kenal34

Page 81: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

68

Page 82: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

69

Analisis Peta Persebaran Jenis-Jenis Batuan di Kabupaten Mamuju.

Adapun dalam penelitian ini terdapat beberapa wilayah yang menjadi

tempat batuan atau mineral ditemukan. Dengan peta persebaran ini kita

bisa mengetahui dimana bahan galian strategis (A), bahan galian vital (B),

maupun bahan galian yang tidak termasuk A dan B. Dari peta persebaran

batuan ini dapat disimpulkan bahwa penyebaran bahan galian strategis (A)

terbanyak di Kecamatan Kalumpang dengan tiga temuan batubara di Desa

Karataun, Desa Lebani, dan Desa Sandapang. Lalu satu temuan batubara

di Desa Bonehau Kecamatan Bonehau, dan temuan terakhir bahan galian

golongan A yaitu unsur radioaktif terdapat di Desa Takandeang

Kecamatan Tapalang.

Untuk temuan bahan galian golongan B atau Vital tersebar di

Kecamatan Kalukku Desa Sondoang dan Kecamatan Tobadak Desa

Tobadak dengan temuan bijih besi, lalu di Kecamatan Karossa Desa

Sanjango dengan temuan bijih tembaga dan di Desa Lembah Hopo

dengan temuan kuarsa, lalu di Kecamatan Kalumpang Desa Karataun

dengan temuan penambangan emas dan di Kecamatan Bonehau Desa

Tamalea dengan temuan mangan.

Lalu untuk bahan galian golongan yang tidak termasuk A dan B

tersebar di Kabupaten Mamuju, tetapi dalam penelitian ini, peneliti

menemukan batu andesit di Desa Leling Utara Kecamatan Tommo, lalu

batugamping klastik di Desa Kalumpang Kecamatan Kalumpang,

batugamping terumbu di Desa Bonehau Kecamatan Bonehau, batupasir

(pyrite) di Desa Salubiro Kecamatan Karossa, batupasir (turquoise) di

Desa Lembah Hopo, Kecamatan Karossa, batu konglomerat di Desa

Belang-belang Kecamatan Kalukku, batu marmer di Desa Lumika

Kecamatan Bonehau dan Peridotit di Desa Mappu Kecamatan Bonehau.

Page 83: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

70

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah melalui pembahasan dari bab-bab sebelumnya, penulis dapat

mengemukakan kesimpulan hasil penelitian ini sebagai berikut:

Selama 4 bulan penelitian, menunjukan bahwa terdapat 15 jenis

batuan. Terdapat bahan galian golongan A, B, dan yang bukan termasuk

bahan galian golongan A, dan B. Mulai dari bahan galian golongan A

terdapat 5 temuan, yaitu unsur radioaktif dan batubara (sub-bituminus,

bituminus, dan lignit). Lalu 6 temuan bahan galian golongan B yaitu

mangan, kuarsa, emas, bijih tembaga, dan bijih besi, dan 11 temuan bahan

galian golongan C yaitu andesit, breksi, batugamping terumbu,

batugamping klastik, pyrite, turqoise, konglomerat, diorit, marmer,

batulempung, dan peridotit.

Bahwasanya hasil penelitian menunjukkan Kabupaten Mamuju

Provinsi Sulawesi Barat ada 15 Jenis Batuan dengan kandungan mineral

yang berbeda-beda, mulai dari 11 temuan bahan galian golongan C, lalu 6

temuan bahan galian golongan B dan, 5 temuan bahan galian golongan A

di Kabupaten Mamuju dengan lokasi penelitian di 7 Kecamatan di

Kabupaten Mamuju yaitu, Kecamatan Kalukku, Kalumpang, Tommo,

Tapalang, Bonehau, Karossa, dan Tobadak.

B. Saran

Besarnya potensi jenis-jenis batuan ini bisa dijadikan inventaris

daerah, agar bisa meningkatkan pendapatan daerah, sebagai data primer

yang kemudian dapat dijadikan acuan dalam melakukan penelitian

selanjutnya.

Page 84: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

71

Sebaiknya pemerintah daerah dan pemerintah pusat segera

berkoordinasi terkait sumber daya mineral di Kabupaten Mamuju untuk

secepatnya menginventariskan sumber daya alam ini sehingga tidak

terjadi kehilangan sumber daya alam seperti di Papua atau daerah lainnya,

karena di Kabupaten Mamuju sendiri terdapat bahan galian golongan A

atau strategis yaitu untuk pertahanan Negara, dan kiranya bahan galian

golongan A ini membuat Negara luar ingin memilikinya juga.

Page 85: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

72

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto (2001:29).

Dinas Pertambangan Mamuju. Wawancara. Mamuju, 11 Maret 2013.

Katili, J.A, P. Marks, Geologi. Departemen Urusan Research: 1963, Djakarta.

Marcia K. Miller, Rocks and Minerals. Pearson Education, Inc.

Milles dan Huberman, 1992: 15-20

Noor, Djauhari, Pengantar Geologi. Pakuan University Press: 2009, Bogor.

Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Ekspedisi NKRI Koridor Sulawesi 2013.

PT. Temprina Media Grafika: 2013, Jakarta.

Peraturan Pemerintah No.27 Tahun 1980 Tentang Penggolongan Bahan Galian.

Poerwadarminta (1976:369).

Setia, Doddy Graha, Batuan dan Mineral. Nova: 1987, Bandung.

Sukandarrumidi, Geologi Mineral Logam. Gadjah Mada University Press: 2009,

Yogyakarta.

Ashat, Nurdin, Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Geologi Pertambangan

Yayasan Punggawa Malolo Mamuju. Wawancara. Mamuju, 12 Maret 2013.

Geological Handbook “Dasar-Dasar Geologi”

http://wingmanarrows.wordpress.com (di akses pada tanggal 15 April

2014).

Standar Nasional Indonesia: Pedoman Pelaporan, Sumberdaya, dan Cadangan

Mineral(https://www.academia.edu/6407945/STANDAR_NASIONAL_IN

DONESIA_Klasifikasi_Sumberdaya_Mineral_dan_Cadangan), (di akses

pada tanggal 13 September 2014).

http://tomandar.mywapblog.com/kabupaten-mamuju.xhtml (di akses pada tanggal

18 April 2014)

http://flexiblelearning.auckland.ac.nz/rocks_minerals/rocks/andesite.html (di

akses pada tanggal 19 April 2014)

http://flexiblelearning.auckland.ac.nz/rocks_minerals/rocks/basalt.html (di akses

pada tanggal 19 April 2014)

Page 86: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

73

http://www.republika.co.id/berita/regional/nusantara/12/03/17/m1185r-wow-

kandungan-uranium-mamuju-tertinggi-di-indonesia (di akses pada tanggal

20 April 2014

http://desmawatiahmadbtkl.wordpress.com/2011/11/10/batubara-desmawati-st-m-

kes/ (di akses pada tanggal 20 April 2014)

http://www.genborneo.com/2011/12/pengertian-batu-gamping.html (di akses pada

tanggal 21 April 2014)

http://droider03.blogspot.com/2012/01/jenis-jenis-batu-gamping.html (di akses

pada tanggal 22 April 2014)

http://smart-pustaka.blogspot.com/2013/04/batuan-diorit.html

http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/13/12/26/myeb9v-warga-

mamuju-temukan-bongkahan-emas-15-kg. (di akses pada tanggal 15 April

2014)

http://future20.wordpress.com/2013/03/08/jenis-jenis-batuan-ciri-ciri-dan-proses-

terbentuknya/ (di akses pada tanggal 24 April 2014)

http://petrolab-upn.tripod.com/Kuarsit.htm

http://geologistisgood.blogspot.com/2013/10/pendahuluan-latar-belakang-

mangan-di.html (di akses pada tanggal 25 April 2014)

http://petrolab-upn.tripod.com/Marmer.htm (di akses pada tanggal 27 April 2014)

http://petrolab-upn.tripod.com/Peridotit.htm (di akses pada tanggal 28 April 2014)

http://petrolab.atspace.com/Andesit.htm (di akses pada tanggal 15 Mei 2014)

http://riandonok.blogspot.com/2013/03/makalah-manfaat-dan-bahaya-zat.html (di

akses pada tanggal 15 Mei 2014)

http://pakarkita.wordpress.com/2012/10/11/besi-dan-manfaatnya/ (di akses pada

tanggal 15 Mei 2014)

http://maslatip.blogspot.com/2012/05/batubara-dan-manfaatnya.html (di akses

pada tanggal 15 Mei 2014)

http://ariefgeo.blogspot.com/2012/01/pemanfaatan-batugamping-batu-kapur.html

(di akses pada tanggal 15 Mei 2014)

http://petrolab.atspace.com/BatuLempung.htm (di akses pada tanggal 15 Mei

2014)

Page 87: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan

74

http://petrolab.atspace.com/BatuPasir.htm (di akses pada tanggal 15 Mei 2014)

http://pakarkita.wordpress.com/2012/10/11/besi-dan-manfaatnya/ (di akses pada

tanggal 15 Mei 2014)

http://blogging.co.id/manfaat-tembaga-dalam-industri (di akses pada tanggal 15

Mei 2014)

http://petrolab.atspace.com/Breksi.htm (di akses pada tanggal 15 Mei 2014)

http://petrolab.atspace.com/Diorit.htm (di akses pada tanggal 15 Mei 2014)

http://petrolab.atspace.com/Konglomerat.htm (di akses pada tanggal 15 Mei 2014)

http://petrolab.atspace.com/Kuarsit.htm (di akses pada tanggal 15 Mei 2014)

http://bilangapax.blogspot.com/2011/02/mangan.html (di akses pada tanggal 15

Mei 2014)

http://petrolab.atspace.com/Marmer.htm (di akses pada tanggal 15 Mei 2014)

http://petrolab.atspace.com/Peridotit.htm (di akses pada tanggal 15 Mei 2014)

http://tomandar.mywapblog.com/kabupaten-mamuju.xhtml (di akses pada tanggal

5 April 2014)

http://elfiraismy.wordpress.com/2009/11/09/metode-penelitian-survei/ (di akses

pada tanggal 10 April 2013)

http://id.scribd.com/doc/85350577/Metode-Penelitian-Survey (di akses pada

tanggal 9 September 2014)

http://www.hpli.org/tambang.php (di akses pada tanggal 8 September 2014).

http://www.voaindonesia.com/content/bps-tingkat-keliskinan-indonesia-

menurun/1948483.html (di akses pada tanggal 8 September 2014).

http://ptbudie.wordpress.com/2010/12/23/definisi-mineralogi-dan-mineral/ (di

akses pada tanggal 8 September 2014).

http://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi (di akses pada tanggal 8 September 2014).

http://kbbi.web.id/identifikasi (di akses pada tanggal 28 April 2014).

Page 88: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan
Page 89: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan
Page 90: IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BATUAN DI KABUPATEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25384/1/SUCI... · Dinas Pertambangan Mamuju mengenai identifikasi jenis-jenis batuan